Dasar-Dasar Pembelajaran di Sekolah

27
MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN “DASAR-DASAR PEMBELAJARAN DI SEKOLAH” Makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan Dosen Pembimbing : Caraka Putra Bakti,S.Pd.,M.Pd Disusun Oleh : Anisa Widya Solikhah 1400003120 Dhara Moeriska 1400003097 Viky Atmoko 1400003061 Ryan Enggartiasti 1400003096 Shela Noviana 1400003093 Rifqi Maulana 1400003071 Laras Dien Hutami 1400003106 Istiqamah 1400003084 Rizki Ramadhani 1400003113 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Transcript of Dasar-Dasar Pembelajaran di Sekolah

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

“DASAR-DASAR PEMBELAJARAN DI SEKOLAH”Makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah

Pengantar Pendidikan

Dosen Pembimbing : Caraka Putra Bakti,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

Anisa Widya Solikhah 1400003120

Dhara Moeriska 1400003097

Viky Atmoko 1400003061

Ryan Enggartiasti1400003096

Shela Noviana 1400003093

Rifqi Maulana 1400003071

Laras Dien Hutami1400003106

Istiqamah 1400003084

Rizki Ramadhani 1400003113

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2014

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWTkami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yangberjudul “Dasar-Dasar Pembelajaran di Sekolah” denganlancar.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dariberbagai pihak yang telah banyak membantu sehinggapembuatan makalah ini dapat berjalan lancar. Dan kamiucapkan terimakasih kepada bapak Caraka PutraBakti,S.Pd.,M.Pd yang telah memberi kesempatan danmemfasilitasi kepada kami sehingga makalah ini bisaselesai dengan lancar. Teman-teman yang telahmemberikan bantuan do’anya, sehingga pembuatan makalahini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapatkami sebutkan satu persatu yang membantu pembuatanmakalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagipembaca pada umumnya dan kami penyusun pada khususnya,kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masihjauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dankritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearahkesempurnaan. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkanterimakasih.

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA

PENGANTAR.........................................

.........................................i

DAFTAR

ISI...............................................

................................................

ii

BAB

I PENDAHULUAN.....................................

.......................................1

A.     Latar

Belakang ........................................

..............................................1

B.     Rumusan

Masalah..........................................

................................. ......2

C.     Tujuan

Penulisan .......................................

............................................2

C.     Manfaat

Penulisan .......................................

..........................................2

BAB II

PEMBAHASAN........................................

......................................3

A.     Hakikat Proses Pembelajaran

................................................

................ 3

B.     Aspek-Aspek Serta Arah

Perkembangan....................................

............7

C.     Pendekatan

Pembelajaran....................................

................................... 9

BAB III

PENUTUP...........................................

.........................................13

A.    

Kesimpulan........................................

..............................................

…..13

B.    

Saran ............................................

..................................................

.......14

DAFTAR

PUSTAKA ..........................................

.......................................15

DASAR-DASAR PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan

peradabannya maka sejak itu pula pada hakikatnya

telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Berbeda

dengan masa sekarang, dimana pendidikan pengajaran

itu diselenggarakan di sekolah pada masa lampau

kegiatan dilaksanakan di dalam kelompok-kelompok

masyarakat, yang dewasa ini kita disebut dengan

istilah pendidikan informal.

Sekolah adalah sesuatu lembaga yang memberikan

pengajaran kepada murid-muridnya. Lembaga pendidikan

ini memberikan pengajaran secara formal. Berbeda

halnya dengan keluarga dan masyarakat yang memberikan

pendidikan secara informal.

Menurut pengertian umum, sekolah adalah tempat

mengajar dan belajar (school is building or

institutional for teaching and learning). Ditilik

dari perumusan tersebut maka pada dasarnya sekolah

bukan saja disediakan untuk anak-anak tetapi juga

meliputi lembaga pendidikan yang disediakan untuk

orang dewasa, seperti : kursus-kursus, pusat

pendidikan keterampilan, lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang bertujuan memberikan pengajaran,

seperti penataran untuk penyuluhan perumahan rakyat,

penalaran para lurah dan pejabat pemerintahan, dan

lain-lain.

Sejak dahulu kala, para ahli filsafat telah

mencoba memberikan batasan tentang apa yang dimaksud

dengan ilmu. Masing-masing ahli berlainan

pendapatnya. Hanya satu prinsip yang bisa dianggap

sama, yaitu bahwa setiap ilmu adalah pengetahuan

manusia tentang jagad raya ini.

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman. Belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni

mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil

latihan melainkan pengubahan kelakuan.

Pengalaman diperoleh berkat interaksi antara

individu dengan lingkungan. Pengalaman adalah sebagai

sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat

pendidikan, yang merupakan satu kesatuan di sekitar

tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat kontinu

dan interaktif, membantu integrasi pribadi murid pada

garis besarnya pengalaman itu terbagi menjadi dua,

yaitu pengalaman pribadi dan pengalaman bangsa.

B. Rumusan Masalah

Agar lebih memperjelas tentang dasar-dasar

pembelajaran disekolah. Maka penyusun merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apa hakikat proses pembelajaran ?

2. Apa aspek-aspek agar pembelajaran berkembang?

3. Apa pendekatan dalam proses pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas kelompok Pengantar Pendidikan

2. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran dan menambah

wawasan pengetahuan

3. Untuk menambah pengetahuan tentang dasar-dasar

pembelajaran di sekolah.

D. Manfaat Penulisan

1. Mengetahui hakikat pembelajaran

2. Mengetahui aspek-aspek pembelajaran

3. Mengetahui pendekatan-pendekatan dalam proses

pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PROSES PEMBELAJARAN

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa

yang kompleks. Menurut Dimyati dan Mudjiono: proses

belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang

ada di lingkungan sekitar. Proses pembelajaran

merupakan implementasi (penerapan) kurikulum sebagai

salah satu unsure (komponen) dari system pembelajaran

(instruksional). adapun komponen yang mencakup

pembelajaran sebagai system :

1) Input (masukan) berupa:

a.guru (pendidik, pembelajar)

b.siswa (si terdidik, peserta didik, pebelajar,

murid)

c.materi (bahan pengajaran)

d.metode

e.media

2) Proses pembelajaran (proses mengajar-belajar,

teaching-learning)

3) Out-put (keluaran, hasil), yaitu manusia

“dewasa” (terdidik, berpendidikan).

Karena proses pembelajaran merupakan implementasi

kurikulum, maka menuntut guru untuk berperan dalam

mengartikulasikan (mewujudkan, menjabarkan) kurikulum

bahan pelajaran dan mengembangkan program

pembelajaran secara baik dan tepat. Menurut H. Malik,

kurikulum adalah suatu program pendidikan yang

disediakan untuk membelajarkan siswa.Untuk itu guru

harus memahami tentang tujuan dan isi kurikulum.

Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai:

1. Fasilitator, yang artinya memfasilitasi dan

merancang terjadinya proses pembelajaran

2. Tranformator, yang artinya menstransfer,

menyerahkan, memindahkan, mengkomunikasikan dan

melatihkan: ilmu dan seni/budaya serta

keterampilan.

3. Membantu siswa mengembangkan ranah (aspek)

kognisi (rasio, pikiran, gagasan, opengetahuan,

sebagian fungsi belahan otak kiri)

4. Afeksi, yang artinya emosi, perasaan, aestetis,

apresiasi, sebagai fungsi belahan otak kanan.

5. Konasi yang artinya

keinginan,kehendak,motivasi,sikap.

6. Psikomotoris,yang artinya keterampilan.

Menurut Slameto belajar yang efektif dapat

membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang

diharapkan sesuai dengan tujan instruksional yang

akan dicapai.

Proses pembelajaran terjadi berpijak pada

tujuan.sebelum melaksanakan pembelajaran,seorang guru

harus mentapkan terlebih dahulu tujuan yang ingin

dicapainya.tujuan pembelajaran akan menjadi tolak

ukur atau pangkal berpijak dalam:

a. Memilih bahan

b. Memilih metode dan media

c. Menentukan proses pembelajaran,dan

d. Merumuskan alat/standar penilaian

(evaluasi,ujian,ulangan).

a) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah pernyataan tentang

hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan

pembelajaran merupakan aspek yang perlu

dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran.

Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada

tercapainya tujuan tersebut. Keuntungan yang

diperoleh dari penuangan tujuan pembelajaran

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan

dimanfaatkan secara tepat.

2. Pokok bahasan dapat dibuat seimbang.

3. Guru dapat menetapkan berapa banyak materi

pelajaran yang dapat atau sebaiknya disajikan

dalam setiap jam pelajaran.

4. Guru dapat menetapkan urutan dan rangkaian

materi pelajaran secara tepat.

5. Guru dapat dengan mudah menetapkan dan

mempersiapkan strategi belajar mengajar yang

paling cocok dan menarik.

6. Guru dapat dengan mudah mempersiapkan

berbagai keperluaan peralatan maupun bahan

dalam keperluan belajar.

7. Guru dapat dengan mudah mengukur

keberhasilan siswa dalam belajar.

8. Guru dapat menjamin siswa bahwa hasil

belajarnya akan lebih baik dibandingkan

dengan hasil belajar tanpa tujuan yang jelas.

b) Metode Pembelajaran

Variabel metode pembelajaran diklasifikasikan

lebih lanjut menjadi tiga jenis,yaitu :

1. Strategi Pengorganisasian (Organizational

strategy)

2. Strategi Penyampaian (Delivery Strategy)

3. Strategi Pengelolaan (Management strategy)

1. Strategi Pengorganisasian (Organizational

strategy)

Adalah metode untuk mengorganisasi isi

bidang studi yang telah dipilih untuk

pembelajaran. “Mengorganisasi” mengacu pada

suatu tindakan seperti pemilihan isi,penataan

isis,pembuatan diagram,format dan lainnya yang

setingkat dengan itu. Strategi

pengorganisasian dibedakan menjadi dua yaitu

jenis,yaitu strategi mikro dan strategi makro.

Strategi mikro mengacu kepada metode untuk

pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar

pada satu konsep,atau prosedur,atau prinsip.

Strategi makro mengacu kepada metode untuk

mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan

lebih dari satu konsep,atau prosedur atau

pinsip.

2. Strategi Penyampaian (Delivery Strategy)

Strategi Penyampaian adalah metode untuk

menyampaikan pembelajaran kepada siswa dan atau

untuk menerima serta merespon masukan yang

berasal dari siswa. Media pembelajaran

merupakan bidang kajian utama dari strategi

ini. Sekurang-kurangnya ada dua fungsi dari

strategi ini, yaitu :

menyampaikan isi pembelajaran kepada si

belajar,dan

menyediakan informasi atau baha-bahan yang

diperlukan siswa untukmenampilkan unjuk

kerja.

Terdapat lima cara dalam

mengklasifikasikasi media untuk mendeskripsikan

strategi penyampaian :

1. Tingkat kecermatannya dalam menggambarkan

sesuatu

2. Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkan

3. Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya

4. Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya.

5. Tingkat biaya yang diperlukan.

3. Strategi Pengelolaan (Management strategy)

Strategi Pengelolaan adalah metode untuk

menata interaksi antara si belajar dan variable

metode pembelajaran lainnya,variable strategi

pengorganisasian dan penyampaian isi

pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan

komponen variable metode yang berurusan dengan

bagaimana menata interaksi antara si belajar

dengan variable pembelajaran lainnya. Strategi

ini berkaitan dengan pengambilan keputusan

tentang strategi pengorganisasian dan strategi

penyampaian mana yang digunakan selama proses

pembelajaran. Ada tiga klasifikasi penting

variable strategi pengelolaan,yaitu penjadwalan

pembuatan catatan kemajuan belajar siswa dan

motivasi.

B. ASPEK-ASPEK SERTA ARAH PERKEMBANGAN

1. Perkembangan Motorik dan Persepsi

Perkembangan motorik mengikuti prinsip “dari

atas ke bawah” dan “dari pusat ke luar”.

Pertumbuhan sel, struktur system syaraf dan

jaringan otak membuat motorik lebih berfungsi.

perilaku motorik itu berupa:

a. Gerak reflex, yang akan menjadi berkurang pada

usia 3 atau 4 tahun; tetapi reflex tertentu

tetap ada sepanjang hidupnya

b. Perilaku mengisap, merupakan kegiatan

kenikmatan yang mengasyikkan maupun untuk

memenuhi kebutuhan makan/minum.

c. Menangis dan tersenyum, merupakan perilaku

emosional

d. Emosi, sebagai sarana adaptasi (penyesuaian),

dan ketahanan hidup.

Pertumbuhan fisik anak dapat dibedakan dalam :

1. endomorfik

2. mesomorfik

3. ekomorfik

Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh:

1. Faktor biologis; gen, kematangan, dan hormone,

2. Faktor lingkungan; gizi, kesehatan, suasana

emosional dan latihan.

2. Perkembangan Kognitif dan Kesiapan Belajar

Istilah kognitif berasal dari kata cognition

yang padanannya knowing, berarti mengetahui. dalam

arti luas , cognition ( konisi) ialah perolehan ,

penataaan dan penggunaan dan pengetahuan. Istilah

kognitif menjadi popular sebagai salah satu

sebagai salah satu domain atau wilayah / wilayah

ranah psikologis manusia yangb meliputi setiap

perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman,

pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan

masalah, kesengjangan,keyakinan. Perkembangan

kognitif yang paling berpengaruh dalam

pembelajaran adalah teori dari Peaget kata kunci

dari teori peaget adalah skema , yaitu kemampuan

beradaptasi terhadap lingkungan.

Perkembangan kognitif merupakan perkembangan

bila tidak mampu menyesuaikannya maka akan menjadi

ketidak keseimbangan penyesuaianya itu dicapai

melalui proses asimilasi dan akodomasi. Asimilasi

, adalah proses menyerap informasi baru dan

menyesuaikannya kedalam struktur kognitif .

Akomodasi , adalah proses memodifikasi struktur

kognitif internal, disesuaikan dengan informasi

baru dan tuntutan lingkungan.

3. Perkembangan Pribadi dan Social

Perkembangan pribadi mencangkup : Konsep

diri, emosi, independensi, dan tanggung jawab.

Konsep diri anak sekolah dasar masih berorientasi

pada diri sendiri (egosentris); keinginan

menonjolkan dirinya cukup tinggi; emosi anak

sekolah dasar belom stabil; cenderung tidak

toleran, agresif, kesadaran bersalah rendah, dan

masih egoistic. Bagaimanapun, anak sekolah dasar

akan berkembang menjadi altruistik (peduli akan

kepentingan orang lain): bersifat kooperatif,

toleran, menyadari kesalahannya.

Independensi (kemandirian) dan tanggung jawab

anak sekolah dasar juga masih dalam pertumbuhan

awal, terkait dengan konsep diri dan emosinya.

Dari segi social, anak sekolah dasar mulai senang

bersama orang lain membentuk kelompok, terbuka

terhadap informasi dan sadar akan identitasnya

serta jenis kelaminnya.

C. PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Bahan ajar dan proses pembelajaran di sekolah

dasar harus bertolak dari prinsip ketercernaan,yang

di sebut Developmentally Appropriate Practice

(DAP).Pendekatan ini menghendaki agar bahan dan tugas

aja di rancang dan di laksanakan sejalan dengan

karakteristik(ciri-ciri,sifat-sifat) perkembangan

siswa.

1. Hakikat dan Prinsip Pendekatan Perkembangan

Dalam proses pembelajaran,pendekatan

perkembangan menekankan kesesuaian dengan

perkembangan anak.Pendekatan perkembangan ini

memandang:

1) Anak sebagai Subjek,yang memiliki kecakapan

mental yang terus berkembang

2) Belajar sebagai proses kreatif.

3) Pengetahuan hasil belajar sebagai konstribusi

antara subjek dan objek,dan

4) Mengajar adalah menciptakan lingkungan belajar

yang sesuai dengan perkembangan anak.

2. Keragaman Individual dalam Pendekatan Perkembangan

Secara selintas pengertian Individualized

Intruction yaiu pengajaran yang memperhatikan

atau berorentasi pada perbedaan perbedaan

individual anak. Individualized

Intrucksiontidaklah berarti bahwa pengajaran

harus berdasar atas jalanya satu orang guru dengan

satu orang murid, akan tetapi penting, walaupun

pengajaran berjalan secara bersamaan guru harus

memberikan pekayanan pada setiap anak sesuai

dengan perbedaan perbedaan individual itu.

Suryosubroto mengatakan bahwa Individualized

Instruction merupakan usaha melengkapi kondisi

belajar yang optimum bagi setiap individu ;

1. Panduan bagi Implementasi Pendekatan

Perkembangan

Masalah penting yang sering dialami guru

adalah memilih atau menentukan materi

pembelajaran atau bahn ajar yang tepat dalam

rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal

yang menyebabkan masalah itu adalah, bahwa

kenyataannya secara garis besar kurikulum atau

silabus hanya ditulis dalam bentuk “ matari

pokok”. Tugas guru selanjutnya adalah

menjabarkan materi pokok tersebut agarmenjadi

bahan ajar yang lengkap. Cara untuk memanfaatkan

masalah ini adalah bagaimana cara

mengajarkannnya ditinjau dari pihak guru, dan

cara mempelajarinya ditinjau dari pihak murid.

2. Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan adalah suatu cara untuk

mengantisipasi dan meyeimbangkan perubahan.

Perlunya perencanaan dalam pembelajaran

dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan

pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini

dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :

1) Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran

perlu di awali dengan perencanaan

pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya

desain pembelajara.

2) Untuk merancang suatu pembelajaran perlu

menggunakan pendekatan system.

3) Perencanaan desain pembelajaran diacukan

pada bagaimana seseorang belajar.

4) Untuk merancanakan suatu desain

pembelajaran diacukan pada siswa

perorangan.

5) Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara

pada ketercapaian tujuan pembelajaran,dalam

hal ini akan ada tujuan langsung

pembelajaran,dan tujuan pengiring dari

pembelajaran.

3. Prinsip-Prinsip Umum Tentang Mengajar

Prinsip-prinsip umum yang harus menjadi

pegangan guru dalam melaksanaka proses belajar

mengajar adalah sebagai berikut:

1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang

sudah dimilki siswa. Apa yang telah

dipelajari merupakan dasar dalm mempelajari

bahan yang akan diajarkan. Oleh karena itu,

tingkat kemampuan siswa sebelum proses

belajarmengajar berlangsung harus diketahui

guru. Tingkat kemampuan semacam ini disebut

entry behavior. Entry behavior dapat dapat

diketahui diantaranya dengan melakukan pre

test. Hal ini sangat penting agar proses

belajar mengajar dapat berlangsung secara

efektif dan efisien.

2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan

harus bersifat praktis. Bahan pelajaran yang

bersifat praktis berhubungan dengan situasi

kehidupan. Hal ini dapat menarik minat,

sekaligu dapat memotivasi belajar.

3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan

individual setiap siswa. Ada perbedaan

individual dalam kesanggupan belajar. Setiap

individu mempunyai kemampuan potensial

seperti bakat dan intelegensi yang berbeda

antara satu dengan yang lainnya. Apa yang

dapat dipelajari seseorang secara tepat,

mungkin tidak dapat dilakukan oleh yang lain

dengan cara yang sama. Oleh karena itu,

mengajar harus memperhatikan perbedaan

tingkat kemampuan masing-masing siswa.

4. Kesiapan (readiness) dalam belajar sangat

penting dijadikan landasan dalam mengajar.

Kesiapan adalah kapasitas (kempuan potensial)

baik bersifat fisik maupun mental untuk

melakukan sesuatu. Apabila siswa siap untuk

melakukan proses belajar,hasil belajar akan

dapat diperoleh dengan baik. Sebaliknya vila

tidak siap,tidak akan diperoleh hasil yang

baik. Oleh karena itu, pengajaran

dilaksanakan kalau individu mempunyai

kesiapan.

5. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.

Tujuan pengajaran merupakan rumusan tentang

perubahan perilaku yang diperoleh setelah

proses belajar mengajar. Apabila tujuan

pnegajaran diketahui, siswa mempunyai

motivasi untuk belajar. Agar tujuan mudah

diketahui,harus dirumuskan secara khusus.

6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis

tentang belajar. Para ahli psikologi

merupakan prinsip,bahwa belajar itu harus

bertahap dan meningkat. Oleh karena itu,

dalam mengajar haruslah mempersiapkan bahan

yang bersifat gradual yaitu:

a. Dari sederhana kepada yang kompleks

(rumit)

b. Dari konkret pada yang abstrak

c. Dari umum (general) kepada yang kompleks

d. Dari yang sudah diketahui (fakta) kepada

yang tidak diketahui (konsep yang

bersifat abstrak).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa

yang kompleks. Menurut Dimyati dan Mudjiono: proses

belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang

ada di lingkungan sekitar. Proses pembelajaran

merupakan implementasi (penerapan) kurikulum sebagai

salah satu unsure (komponen) dari system pembelajaran

(instruksional). adapun komponen yang mencakup

pembelajaran sebagai system; input (guru, siswa,

materi, metode dan media), proses pembelajaran, dan

output (keluaran).

Tujuan pembelajaran adalah pernyataan tentang

hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan

pembelajaran merupakan aspek yang perlu

dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran.

Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada

tercapainya tujuan tersebut.

Ada beberapa variabel metode pembelajaran

diklasifikasikan lebih lanjut menjadi tiga jenis,

yaitu ; Strategi Pengorganisasian, Strategi

Penyampaian, Strategi Pengelolaan.

Aspek-aspek pembelajaran ke arah perkembangan :

1. Perkembangan motorik dan persepsi

2. Perkembangan kognitif dan kesiapan belajar

3. Perkembangan pribadi dan sosial

Bahan ajar dan proses pembelajaran di sekolah

dasar harus bertolak dari prinsip ketercernaan,yang

di sebut Developmentally Appropriate Practice

(DAP).Pendekatan ini menghendaki agar bahan dan tugas

aja di rancang dan di laksanakan sejalan dengan

karakteristik(ciri-ciri,sifat-sifat) perkembangan

siswa.

B. SARAN

Demikianlah dalam hal ini penyusun akhiri

makalah ini tak lupa mohon maaf kepada semua pihak,

kritik dan saran penyusun harapkan demi perbaikan

penulisan makalah ini selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

B.Uno, Hamzah.2010.Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Aksara

Trimo. 2009. Landasan Pendidikan. Semarang: IKIP PGRI

SEMARANG PRESS

Hamalik, Oemar. 2001.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi

Aksara.