Dasar-Dasar Pembelajaran di Sekolah
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Dasar-Dasar Pembelajaran di Sekolah
MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN
“DASAR-DASAR PEMBELAJARAN DI SEKOLAH”Makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pengantar Pendidikan
Dosen Pembimbing : Caraka Putra Bakti,S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
Anisa Widya Solikhah 1400003120
Dhara Moeriska 1400003097
Viky Atmoko 1400003061
Ryan Enggartiasti1400003096
Shela Noviana 1400003093
Rifqi Maulana 1400003071
Laras Dien Hutami1400003106
Istiqamah 1400003084
Rizki Ramadhani 1400003113
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWTkami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yangberjudul “Dasar-Dasar Pembelajaran di Sekolah” denganlancar.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dariberbagai pihak yang telah banyak membantu sehinggapembuatan makalah ini dapat berjalan lancar. Dan kamiucapkan terimakasih kepada bapak Caraka PutraBakti,S.Pd.,M.Pd yang telah memberi kesempatan danmemfasilitasi kepada kami sehingga makalah ini bisaselesai dengan lancar. Teman-teman yang telahmemberikan bantuan do’anya, sehingga pembuatan makalahini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapatkami sebutkan satu persatu yang membantu pembuatanmakalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagipembaca pada umumnya dan kami penyusun pada khususnya,kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masihjauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dankritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearahkesempurnaan. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkanterimakasih.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA
PENGANTAR.........................................
.........................................i
DAFTAR
ISI...............................................
................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN.....................................
.......................................1
A. Latar
Belakang ........................................
..............................................1
B. Rumusan
Masalah..........................................
................................. ......2
C. Tujuan
Penulisan .......................................
............................................2
C. Manfaat
Penulisan .......................................
..........................................2
BAB II
PEMBAHASAN........................................
......................................3
A. Hakikat Proses Pembelajaran
................................................
................ 3
B. Aspek-Aspek Serta Arah
Perkembangan....................................
............7
C. Pendekatan
Pembelajaran....................................
................................... 9
BAB III
PENUTUP...........................................
.........................................13
A.
Kesimpulan........................................
..............................................
…..13
B.
Saran ............................................
..................................................
.......14
DAFTAR
PUSTAKA ..........................................
.......................................15
DASAR-DASAR PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan
peradabannya maka sejak itu pula pada hakikatnya
telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Berbeda
dengan masa sekarang, dimana pendidikan pengajaran
itu diselenggarakan di sekolah pada masa lampau
kegiatan dilaksanakan di dalam kelompok-kelompok
masyarakat, yang dewasa ini kita disebut dengan
istilah pendidikan informal.
Sekolah adalah sesuatu lembaga yang memberikan
pengajaran kepada murid-muridnya. Lembaga pendidikan
ini memberikan pengajaran secara formal. Berbeda
halnya dengan keluarga dan masyarakat yang memberikan
pendidikan secara informal.
Menurut pengertian umum, sekolah adalah tempat
mengajar dan belajar (school is building or
institutional for teaching and learning). Ditilik
dari perumusan tersebut maka pada dasarnya sekolah
bukan saja disediakan untuk anak-anak tetapi juga
meliputi lembaga pendidikan yang disediakan untuk
orang dewasa, seperti : kursus-kursus, pusat
pendidikan keterampilan, lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang bertujuan memberikan pengajaran,
seperti penataran untuk penyuluhan perumahan rakyat,
penalaran para lurah dan pejabat pemerintahan, dan
lain-lain.
Sejak dahulu kala, para ahli filsafat telah
mencoba memberikan batasan tentang apa yang dimaksud
dengan ilmu. Masing-masing ahli berlainan
pendapatnya. Hanya satu prinsip yang bisa dianggap
sama, yaitu bahwa setiap ilmu adalah pengetahuan
manusia tentang jagad raya ini.
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan melainkan pengubahan kelakuan.
Pengalaman diperoleh berkat interaksi antara
individu dengan lingkungan. Pengalaman adalah sebagai
sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat
pendidikan, yang merupakan satu kesatuan di sekitar
tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat kontinu
dan interaktif, membantu integrasi pribadi murid pada
garis besarnya pengalaman itu terbagi menjadi dua,
yaitu pengalaman pribadi dan pengalaman bangsa.
B. Rumusan Masalah
Agar lebih memperjelas tentang dasar-dasar
pembelajaran disekolah. Maka penyusun merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa hakikat proses pembelajaran ?
2. Apa aspek-aspek agar pembelajaran berkembang?
3. Apa pendekatan dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas kelompok Pengantar Pendidikan
2. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran dan menambah
wawasan pengetahuan
3. Untuk menambah pengetahuan tentang dasar-dasar
pembelajaran di sekolah.
D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui hakikat pembelajaran
2. Mengetahui aspek-aspek pembelajaran
3. Mengetahui pendekatan-pendekatan dalam proses
pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT PROSES PEMBELAJARAN
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa
yang kompleks. Menurut Dimyati dan Mudjiono: proses
belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang
ada di lingkungan sekitar. Proses pembelajaran
merupakan implementasi (penerapan) kurikulum sebagai
salah satu unsure (komponen) dari system pembelajaran
(instruksional). adapun komponen yang mencakup
pembelajaran sebagai system :
1) Input (masukan) berupa:
a.guru (pendidik, pembelajar)
b.siswa (si terdidik, peserta didik, pebelajar,
murid)
c.materi (bahan pengajaran)
d.metode
e.media
2) Proses pembelajaran (proses mengajar-belajar,
teaching-learning)
3) Out-put (keluaran, hasil), yaitu manusia
“dewasa” (terdidik, berpendidikan).
Karena proses pembelajaran merupakan implementasi
kurikulum, maka menuntut guru untuk berperan dalam
mengartikulasikan (mewujudkan, menjabarkan) kurikulum
bahan pelajaran dan mengembangkan program
pembelajaran secara baik dan tepat. Menurut H. Malik,
kurikulum adalah suatu program pendidikan yang
disediakan untuk membelajarkan siswa.Untuk itu guru
harus memahami tentang tujuan dan isi kurikulum.
Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai:
1. Fasilitator, yang artinya memfasilitasi dan
merancang terjadinya proses pembelajaran
2. Tranformator, yang artinya menstransfer,
menyerahkan, memindahkan, mengkomunikasikan dan
melatihkan: ilmu dan seni/budaya serta
keterampilan.
3. Membantu siswa mengembangkan ranah (aspek)
kognisi (rasio, pikiran, gagasan, opengetahuan,
sebagian fungsi belahan otak kiri)
4. Afeksi, yang artinya emosi, perasaan, aestetis,
apresiasi, sebagai fungsi belahan otak kanan.
5. Konasi yang artinya
keinginan,kehendak,motivasi,sikap.
6. Psikomotoris,yang artinya keterampilan.
Menurut Slameto belajar yang efektif dapat
membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang
diharapkan sesuai dengan tujan instruksional yang
akan dicapai.
Proses pembelajaran terjadi berpijak pada
tujuan.sebelum melaksanakan pembelajaran,seorang guru
harus mentapkan terlebih dahulu tujuan yang ingin
dicapainya.tujuan pembelajaran akan menjadi tolak
ukur atau pangkal berpijak dalam:
a. Memilih bahan
b. Memilih metode dan media
c. Menentukan proses pembelajaran,dan
d. Merumuskan alat/standar penilaian
(evaluasi,ujian,ulangan).
a) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah pernyataan tentang
hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan
pembelajaran merupakan aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran.
Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada
tercapainya tujuan tersebut. Keuntungan yang
diperoleh dari penuangan tujuan pembelajaran
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan
dimanfaatkan secara tepat.
2. Pokok bahasan dapat dibuat seimbang.
3. Guru dapat menetapkan berapa banyak materi
pelajaran yang dapat atau sebaiknya disajikan
dalam setiap jam pelajaran.
4. Guru dapat menetapkan urutan dan rangkaian
materi pelajaran secara tepat.
5. Guru dapat dengan mudah menetapkan dan
mempersiapkan strategi belajar mengajar yang
paling cocok dan menarik.
6. Guru dapat dengan mudah mempersiapkan
berbagai keperluaan peralatan maupun bahan
dalam keperluan belajar.
7. Guru dapat dengan mudah mengukur
keberhasilan siswa dalam belajar.
8. Guru dapat menjamin siswa bahwa hasil
belajarnya akan lebih baik dibandingkan
dengan hasil belajar tanpa tujuan yang jelas.
b) Metode Pembelajaran
Variabel metode pembelajaran diklasifikasikan
lebih lanjut menjadi tiga jenis,yaitu :
1. Strategi Pengorganisasian (Organizational
strategy)
2. Strategi Penyampaian (Delivery Strategy)
3. Strategi Pengelolaan (Management strategy)
1. Strategi Pengorganisasian (Organizational
strategy)
Adalah metode untuk mengorganisasi isi
bidang studi yang telah dipilih untuk
pembelajaran. “Mengorganisasi” mengacu pada
suatu tindakan seperti pemilihan isi,penataan
isis,pembuatan diagram,format dan lainnya yang
setingkat dengan itu. Strategi
pengorganisasian dibedakan menjadi dua yaitu
jenis,yaitu strategi mikro dan strategi makro.
Strategi mikro mengacu kepada metode untuk
pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar
pada satu konsep,atau prosedur,atau prinsip.
Strategi makro mengacu kepada metode untuk
mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan
lebih dari satu konsep,atau prosedur atau
pinsip.
2. Strategi Penyampaian (Delivery Strategy)
Strategi Penyampaian adalah metode untuk
menyampaikan pembelajaran kepada siswa dan atau
untuk menerima serta merespon masukan yang
berasal dari siswa. Media pembelajaran
merupakan bidang kajian utama dari strategi
ini. Sekurang-kurangnya ada dua fungsi dari
strategi ini, yaitu :
menyampaikan isi pembelajaran kepada si
belajar,dan
menyediakan informasi atau baha-bahan yang
diperlukan siswa untukmenampilkan unjuk
kerja.
Terdapat lima cara dalam
mengklasifikasikasi media untuk mendeskripsikan
strategi penyampaian :
1. Tingkat kecermatannya dalam menggambarkan
sesuatu
2. Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkan
3. Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya
4. Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya.
5. Tingkat biaya yang diperlukan.
3. Strategi Pengelolaan (Management strategy)
Strategi Pengelolaan adalah metode untuk
menata interaksi antara si belajar dan variable
metode pembelajaran lainnya,variable strategi
pengorganisasian dan penyampaian isi
pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan
komponen variable metode yang berurusan dengan
bagaimana menata interaksi antara si belajar
dengan variable pembelajaran lainnya. Strategi
ini berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian mana yang digunakan selama proses
pembelajaran. Ada tiga klasifikasi penting
variable strategi pengelolaan,yaitu penjadwalan
pembuatan catatan kemajuan belajar siswa dan
motivasi.
B. ASPEK-ASPEK SERTA ARAH PERKEMBANGAN
1. Perkembangan Motorik dan Persepsi
Perkembangan motorik mengikuti prinsip “dari
atas ke bawah” dan “dari pusat ke luar”.
Pertumbuhan sel, struktur system syaraf dan
jaringan otak membuat motorik lebih berfungsi.
perilaku motorik itu berupa:
a. Gerak reflex, yang akan menjadi berkurang pada
usia 3 atau 4 tahun; tetapi reflex tertentu
tetap ada sepanjang hidupnya
b. Perilaku mengisap, merupakan kegiatan
kenikmatan yang mengasyikkan maupun untuk
memenuhi kebutuhan makan/minum.
c. Menangis dan tersenyum, merupakan perilaku
emosional
d. Emosi, sebagai sarana adaptasi (penyesuaian),
dan ketahanan hidup.
Pertumbuhan fisik anak dapat dibedakan dalam :
1. endomorfik
2. mesomorfik
3. ekomorfik
Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh:
1. Faktor biologis; gen, kematangan, dan hormone,
2. Faktor lingkungan; gizi, kesehatan, suasana
emosional dan latihan.
2. Perkembangan Kognitif dan Kesiapan Belajar
Istilah kognitif berasal dari kata cognition
yang padanannya knowing, berarti mengetahui. dalam
arti luas , cognition ( konisi) ialah perolehan ,
penataaan dan penggunaan dan pengetahuan. Istilah
kognitif menjadi popular sebagai salah satu
sebagai salah satu domain atau wilayah / wilayah
ranah psikologis manusia yangb meliputi setiap
perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman,
pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan
masalah, kesengjangan,keyakinan. Perkembangan
kognitif yang paling berpengaruh dalam
pembelajaran adalah teori dari Peaget kata kunci
dari teori peaget adalah skema , yaitu kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungan.
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan
bila tidak mampu menyesuaikannya maka akan menjadi
ketidak keseimbangan penyesuaianya itu dicapai
melalui proses asimilasi dan akodomasi. Asimilasi
, adalah proses menyerap informasi baru dan
menyesuaikannya kedalam struktur kognitif .
Akomodasi , adalah proses memodifikasi struktur
kognitif internal, disesuaikan dengan informasi
baru dan tuntutan lingkungan.
3. Perkembangan Pribadi dan Social
Perkembangan pribadi mencangkup : Konsep
diri, emosi, independensi, dan tanggung jawab.
Konsep diri anak sekolah dasar masih berorientasi
pada diri sendiri (egosentris); keinginan
menonjolkan dirinya cukup tinggi; emosi anak
sekolah dasar belom stabil; cenderung tidak
toleran, agresif, kesadaran bersalah rendah, dan
masih egoistic. Bagaimanapun, anak sekolah dasar
akan berkembang menjadi altruistik (peduli akan
kepentingan orang lain): bersifat kooperatif,
toleran, menyadari kesalahannya.
Independensi (kemandirian) dan tanggung jawab
anak sekolah dasar juga masih dalam pertumbuhan
awal, terkait dengan konsep diri dan emosinya.
Dari segi social, anak sekolah dasar mulai senang
bersama orang lain membentuk kelompok, terbuka
terhadap informasi dan sadar akan identitasnya
serta jenis kelaminnya.
C. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Bahan ajar dan proses pembelajaran di sekolah
dasar harus bertolak dari prinsip ketercernaan,yang
di sebut Developmentally Appropriate Practice
(DAP).Pendekatan ini menghendaki agar bahan dan tugas
aja di rancang dan di laksanakan sejalan dengan
karakteristik(ciri-ciri,sifat-sifat) perkembangan
siswa.
1. Hakikat dan Prinsip Pendekatan Perkembangan
Dalam proses pembelajaran,pendekatan
perkembangan menekankan kesesuaian dengan
perkembangan anak.Pendekatan perkembangan ini
memandang:
1) Anak sebagai Subjek,yang memiliki kecakapan
mental yang terus berkembang
2) Belajar sebagai proses kreatif.
3) Pengetahuan hasil belajar sebagai konstribusi
antara subjek dan objek,dan
4) Mengajar adalah menciptakan lingkungan belajar
yang sesuai dengan perkembangan anak.
2. Keragaman Individual dalam Pendekatan Perkembangan
Secara selintas pengertian Individualized
Intruction yaiu pengajaran yang memperhatikan
atau berorentasi pada perbedaan perbedaan
individual anak. Individualized
Intrucksiontidaklah berarti bahwa pengajaran
harus berdasar atas jalanya satu orang guru dengan
satu orang murid, akan tetapi penting, walaupun
pengajaran berjalan secara bersamaan guru harus
memberikan pekayanan pada setiap anak sesuai
dengan perbedaan perbedaan individual itu.
Suryosubroto mengatakan bahwa Individualized
Instruction merupakan usaha melengkapi kondisi
belajar yang optimum bagi setiap individu ;
1. Panduan bagi Implementasi Pendekatan
Perkembangan
Masalah penting yang sering dialami guru
adalah memilih atau menentukan materi
pembelajaran atau bahn ajar yang tepat dalam
rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal
yang menyebabkan masalah itu adalah, bahwa
kenyataannya secara garis besar kurikulum atau
silabus hanya ditulis dalam bentuk “ matari
pokok”. Tugas guru selanjutnya adalah
menjabarkan materi pokok tersebut agarmenjadi
bahan ajar yang lengkap. Cara untuk memanfaatkan
masalah ini adalah bagaimana cara
mengajarkannnya ditinjau dari pihak guru, dan
cara mempelajarinya ditinjau dari pihak murid.
2. Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan adalah suatu cara untuk
mengantisipasi dan meyeimbangkan perubahan.
Perlunya perencanaan dalam pembelajaran
dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan
pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini
dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
1) Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran
perlu di awali dengan perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya
desain pembelajara.
2) Untuk merancang suatu pembelajaran perlu
menggunakan pendekatan system.
3) Perencanaan desain pembelajaran diacukan
pada bagaimana seseorang belajar.
4) Untuk merancanakan suatu desain
pembelajaran diacukan pada siswa
perorangan.
5) Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara
pada ketercapaian tujuan pembelajaran,dalam
hal ini akan ada tujuan langsung
pembelajaran,dan tujuan pengiring dari
pembelajaran.
3. Prinsip-Prinsip Umum Tentang Mengajar
Prinsip-prinsip umum yang harus menjadi
pegangan guru dalam melaksanaka proses belajar
mengajar adalah sebagai berikut:
1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang
sudah dimilki siswa. Apa yang telah
dipelajari merupakan dasar dalm mempelajari
bahan yang akan diajarkan. Oleh karena itu,
tingkat kemampuan siswa sebelum proses
belajarmengajar berlangsung harus diketahui
guru. Tingkat kemampuan semacam ini disebut
entry behavior. Entry behavior dapat dapat
diketahui diantaranya dengan melakukan pre
test. Hal ini sangat penting agar proses
belajar mengajar dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.
2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan
harus bersifat praktis. Bahan pelajaran yang
bersifat praktis berhubungan dengan situasi
kehidupan. Hal ini dapat menarik minat,
sekaligu dapat memotivasi belajar.
3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan
individual setiap siswa. Ada perbedaan
individual dalam kesanggupan belajar. Setiap
individu mempunyai kemampuan potensial
seperti bakat dan intelegensi yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Apa yang
dapat dipelajari seseorang secara tepat,
mungkin tidak dapat dilakukan oleh yang lain
dengan cara yang sama. Oleh karena itu,
mengajar harus memperhatikan perbedaan
tingkat kemampuan masing-masing siswa.
4. Kesiapan (readiness) dalam belajar sangat
penting dijadikan landasan dalam mengajar.
Kesiapan adalah kapasitas (kempuan potensial)
baik bersifat fisik maupun mental untuk
melakukan sesuatu. Apabila siswa siap untuk
melakukan proses belajar,hasil belajar akan
dapat diperoleh dengan baik. Sebaliknya vila
tidak siap,tidak akan diperoleh hasil yang
baik. Oleh karena itu, pengajaran
dilaksanakan kalau individu mempunyai
kesiapan.
5. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.
Tujuan pengajaran merupakan rumusan tentang
perubahan perilaku yang diperoleh setelah
proses belajar mengajar. Apabila tujuan
pnegajaran diketahui, siswa mempunyai
motivasi untuk belajar. Agar tujuan mudah
diketahui,harus dirumuskan secara khusus.
6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis
tentang belajar. Para ahli psikologi
merupakan prinsip,bahwa belajar itu harus
bertahap dan meningkat. Oleh karena itu,
dalam mengajar haruslah mempersiapkan bahan
yang bersifat gradual yaitu:
a. Dari sederhana kepada yang kompleks
(rumit)
b. Dari konkret pada yang abstrak
c. Dari umum (general) kepada yang kompleks
d. Dari yang sudah diketahui (fakta) kepada
yang tidak diketahui (konsep yang
bersifat abstrak).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa
yang kompleks. Menurut Dimyati dan Mudjiono: proses
belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang
ada di lingkungan sekitar. Proses pembelajaran
merupakan implementasi (penerapan) kurikulum sebagai
salah satu unsure (komponen) dari system pembelajaran
(instruksional). adapun komponen yang mencakup
pembelajaran sebagai system; input (guru, siswa,
materi, metode dan media), proses pembelajaran, dan
output (keluaran).
Tujuan pembelajaran adalah pernyataan tentang
hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan
pembelajaran merupakan aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran.
Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada
tercapainya tujuan tersebut.
Ada beberapa variabel metode pembelajaran
diklasifikasikan lebih lanjut menjadi tiga jenis,
yaitu ; Strategi Pengorganisasian, Strategi
Penyampaian, Strategi Pengelolaan.
Aspek-aspek pembelajaran ke arah perkembangan :
1. Perkembangan motorik dan persepsi
2. Perkembangan kognitif dan kesiapan belajar
3. Perkembangan pribadi dan sosial
Bahan ajar dan proses pembelajaran di sekolah
dasar harus bertolak dari prinsip ketercernaan,yang
di sebut Developmentally Appropriate Practice
(DAP).Pendekatan ini menghendaki agar bahan dan tugas
aja di rancang dan di laksanakan sejalan dengan
karakteristik(ciri-ciri,sifat-sifat) perkembangan
siswa.
B. SARAN
Demikianlah dalam hal ini penyusun akhiri
makalah ini tak lupa mohon maaf kepada semua pihak,
kritik dan saran penyusun harapkan demi perbaikan
penulisan makalah ini selanjutnya.