CSA Konsolidasi0910 - IDNFinancials

41
Laporan Keuangan Konsolidasi Interim Tidak Diaudit Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Transcript of CSA Konsolidasi0910 - IDNFinancials

Laporan Keuangan Konsolidasi Interim Tidak Diaudit Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

$="SURAT PERNYATAAN DIREKSI

TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR30 September 2010

Komi yong bertondotongon dibowoh ini : NomoAlomot Kontor

Alomct Domisi l i

Nomor Te leponJoboton

NomoAlomot Kontor

Alomot Domisi l i

Nomor TeleponJoboton

DIRECIORS' SIAIEMENTREG.ARD'NG

RESPONS'BIIITY FOR IHE CONSOLID ATEDFINANC'AI. SIAIEMENI OF

Sepfember 30,2010

Budyonio TolongJ l . Doon Mogot Royo No.234

J o k o r t o l l 5 l 0Jl . Green Gorden D2 No. l9

Jokorto Borot I1520(02r) s568801 / 5672622

Direktur Ulomo / PresidentDirector

Tjio Tjhin HwoJ l . Doon Mogot Royo No.234

Jokor to I l5 lOl l A n r r n c P e r m o i l ? N o . 3 2

Sunter Agung. Jokorto(02r) 5668801 / 5672622

Direktur / Director

We, the undersigned:Nome

Office Address

Address of Domicile

IelephonePosilion

NomeOffice Address

Address of Domicile

IelephonePosifion

Menyotckon bohwo :

l . Komi bertonggung jowob otos penyusunon donpenyoj ion loporon keuongon Perseroon;

2. Loporon Keuongon Perseroon teloh disusun dondisoj ikon sesuoi dengon pr insip okunfonsi yongberloku umum di lndonesio;

3. Semuo informosi dolom loporon keuongonPerseroon teloh dimuot secorc lengkop donbenor;Loporon keuongon Perseroon t idokmengondung informosi otou fokto moter iolyongt idok benor, don t idok menghi longkon informosiotou fckto moter iol ;

4. Komi bertonggung jowob otos sis lempengendol ion interen dolom Perseroon.

Demikion pernyotoon ini dibuot dengonsebenornyo.

Atos nomo Dewon Direksi

Declore fhot:

l. We ore responsible for the preporofion ondpresenfoiion of the Compony's finonciolstotements;Ihe Compony's finonciol siofernenf hove beenprepored ond presenfed in occordonce withoccounting princp/es generolly occepted inlndonesio;All informotion hos been fully conectly disclosedin fhe Compony's finonciol sfofemenfs; IheCompony's finonciol sfolemenis do nof contoinfolse moferiol informotion or focts, nor do thevomit moferiol inf ormotion or focfs;

4. We ore responsible for the Compony's internolcontrolsystems.

Ihis is our declorofion, which hos been rnodetruthfully.

For ond on beholf of Boo rd of Direcfors

2.

J .

Jckorto, 29 Oktober 2010 / October 29,2010Direktur Uiomo I President Director Direklur / Director

N.fl.AWrl r '

f n F/ffi

Tjio Tjhin Hwo

PT. CATUR SENTOSA ADIPRANA TbK

HEAD OFFICE : Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510 o PO. BOX 1035/JKB 11010Phone : (5668801 (Hunting) (021)5672622 (Hunting), Fax. : (021) 5669445, Homepage:www.csahome.com

METERAITEMPE

Budyonlo Tolong

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM TIDAK DIAUDIT

BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009

Daftar Isi Halaman

Neraca Konsolidasi ……………………………….......................................................................... 1 - 3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………......................................................................... 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……………………………………………………………. 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………………………………………………………….. 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …......................................................................... 7 - 38

***************************

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 dan 30 September 2009

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah) 30 September 2010 30 September 2009 Catatan (tidak diaudit) (tidak diaudit)

AKTIVA

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2 c, 3 27.632.128 30.238.159 Penempatan jangka pendek 2 d,2p, 4, 10 5.316.466 6.114.576 Piutang usaha 2 e, 2p, 5, 10, 13 Pihak ketiga – netto 466.214.248 372.391.906 Pihak hubungan istimewa 2 f, 5,6 5.123.163 5.248.872 Piutang Klaim 26.405.971 8.420.235 Piutang lain-lain 2 e 7.649.085 8.554.464 Persediaan 2 g, 7, 10,13 616.301.121 519.335.869 Biaya dibayar dimuka 2 h 23.585.345 28.838.416 Pajak dibayar dimuka 12a 7.077.268 11.330.180 Aktiva lancar lainnya 28.468.691 22.074.255 ________________ ________________ JUMLAH AKTIVA LANCAR 1.213.773.488 1.012.546.932 __________________________ __________________________

AKTIVA TIDAK LANCAR Investasi dalam saham 2 d, 8 - 711.400 Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi 2 i, 2 j,2k, 9,10,13 350.108.494 292.795.562 Aktiva pajak tangguhan bersih 2 q, 12g 27.624.385 25.153.981 Sewa jangka panjang dibayar dimuka 2 h,2i 29.730.224 28.498.521 Taksiran pajak penghasilan 12b 22.749.709 12.310.366 Aktiva tidak lancar lainnya 8.153.844 7.078.671 ________________ ________________

JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 438.366.656 366.548.503 ________________ ________________

JUMLAH AKTIVA 1.652.140.144 1.379.095.434 =============== ===============

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 September 2010 dan 30 September 2009

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah) 30 September 2010 30 September 2009 Catatan (tidak diaudit) (tidak diaudit) KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Jangka Pendek 10 353.661.052 196.518.748 Hutang Usaha Pihak Ketiga 2p, 11, 448.951.956 420.987.562 Pihak hubungan istimewa 2 f, 6, 11 161.197.349 112.651.519 Hutang Lain-lain 35.539.011 29.014.369 Hutang Pajak 4.151.722 4.606.278 Beban Masih Harus Dibayar 9.620.088 9.548.176 Hutang Jangka Panjang yang JT dalam 1 tahun Hutang Bank 13 22.623.336 19.900.705 Hutang pembiayaan konsumen 1.746.000 - Hutang sewa pembiayaan 390.218 374.500 ________________ ________________

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 1.037.880.731 793.601.857 ________________ ________________

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang bank 13 47.190.248 55.070.599 Hutang sewa pembiayaan 291.713 779.732 Kewajiban imbalan kerja 2 n, 14 56.413.458 47.154.912 Goodwill negatif 2 o 199.995 221.701 Kewajiban pajak tangguhan bersih 2 q, 12g 130.186 135.034 ________________ ________________

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 104.225.600 103.361.978 ________________ ________________

JUMLAH KEWAJIBAN 1.142.106.331 896.963.835 =============== =============== HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2 b, 15 49.091.401 44.585.155

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

30 September 2010 dan 30 September 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

30 September 2010 30 September 2009 Catatan (tidak diaudit) (tidak diaudit) EKUITAS Modal Ditempatkan dan Disetor 16 289.503.780 289.503.780 Tambahan modal disetor – bersih 17 51.456.262 51.456.262 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan 2 s 32.314 32.314 Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 2 r 426.356 426.356 Laba blm direalisasi kepemilikan surat berharga 2 d, 4 518.400 159.680 Saldo Laba – telah ditentukan penggunaannya 600.000 400.000 Saldo laba – belum ditentukan penggunaannya 118.405.299 95.568.051 ________________ ________________

EKUITAS – BERSIH 460.942.412 437.546.444 ________________ ________________

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.652.140.144 1.379.095.434 =============== ===============

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

30 September 2010 30 September 2009 Catatan (Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

PENJUALAN BERSIH 2 m, 6, 18 2.417.352.338 2.103.806.041 BEBAN POKOK PENJUALAN 2 m, 6, 19 2.118.816.955 1.838.370.934 ________________ ________________ LABA KOTOR 298.535.383 265.435.107 ________________ ________________ BEBAN USAHA 2 m, 20 Penjualan 167.781.016 159.731.519 Umum dan administrasi 76.980.973 73.685.912 ________________ ________________ Jumlah beban usaha 244.761.989 233.417.432 ________________ ________________ LABA USAHA 53.773.395 32.017.675 ________________ ________________ PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga (26.913.041) (25.660.149) Laba (rugi) selisih kurs – bersih 2 p 1.327.179 3.154.022 Pendapatan bunga 549.782 1.260.006 Laba penjualan aktiva tetap 2 j, 9 1.670.160 1.289.347 Pendapatan bonus 85.861 445.598 Pendapatan deviden 561.799 476.557 Lain-lain – bersih 4.654.497 6.000.752 ________________ ________________ Jumlah pendapatan (beban) lain-lain (18.063.764) (13.033.867) ________________ ________________ LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 35.709.631 18.983.809 ________________ ________________ MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2 q, 12 Kini (12.437.167) (15.545.589) Tangguhan 3.065.586 11.000.740 ________________ ________________ Beban pajak penghasilan – bersih (9.371.581) (4.544.850) ________________ ________________ LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2 b 26.338.050 14.438.959 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (2.674.360) (2.558.730) ________________ ________________ LABA BERSIH 23.663.690 11.880.229 =============== =============== LABA BERSIH PER SAHAM (dalam jumlah penuh) 8 4 =============== ===============

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2010 dan Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

Selisih nilai Laba transaksi yang belum Saldo Laba Modal saham Selisih transaksi pemilikan direalisasi dari ditempatkan Tambahan perubahan restruksturisasi surat berharga dan disetor modal disetor ekuitas Anak entitas tersedia untuk Telah Ditentukan Belum Ditentukan Catatan penuh - bersih Perusahaan sepengendali dijual Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas-bersih

Saldo, 1 Januari 2009 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 275.200 200.000 95.467.973 437.361.886

Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga tersedia untuk dijual 2d, 4 (93.226) - - (93.226) Deviden kas (11.580.151) (11.580.151) Pembentukan dana cadangan 24 - - - - - 200.000 (200.000) - Laba bersih tahun 2009 - - - - - - 11.253.751 11.253.751

Saldo, 31 Desember 2009 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 181.974 400.000 94.941.573 436.942.260

Laba yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga tersedia untuk dijual 2d, 4 - - - - 336.426 - - 336.426 Pembentukan dana cadangan 24 200.000 (200.000) - Laba bersih enam bulan 23.663.690 23.663.690 Saldo, 30 September 2010 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 518.400 600.000 118.405.290 460.942.412

6

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

30 September 2010 30 September 2009 (Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 2.326.329.834 2.061.959.935 Pengeluaran kas kepada: Pemasok dan untuk beban operasi lainnya (2.152.824.970) (1.803.187.611) Biaya Operasional (220.644.056) (205.101.314) ________________________________ Penerimaan (pengeluaran) kas dari operasi (47.139.193) 53.671.010 Pembayaran untuk: Beban bunga (27.314.937) (25.580.344) Pajak (18.074.348) (35.702.213) Penerimaan dari pendapatan bunga 549.782 1.260.006 ________________________________

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (91.978.697) (6.251.541) _________________________________

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan dari penjualan aktiva tetap 3.521.601 4.868.493 Penurunan (peningkatan) penempatan jangka pendek (4.120.904) (3.908.810) Pembayaran sewa jangka panjang (3.662.042) 1.940.973 Perolehan aktiva tetap (69.714.049) (56.505.214) Pembayaran biaya ditangguhkan - (732.893) Penerimaan hasil investasi 113.104 - Penerimaan deviden 561.799 476.557 Penurunan (peningkatan) piutang hubungan istimewa 1.000 - ________________________________ Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (73.299.491) (53.680.895) ________________________________ ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan (pembayaran) dari (ke) : Hutang sewa Pembiayaan 72.816 77.856 Hutang bank jangka pendek 157.328.262 53.100.667 Hutang bank jangka panjang (1.194.750) 7.190.299 Peningkatan (penurunan) hutang hubungan istimewa (96.500) (592.185) Penambahan modal disetor Anak Perusahaan yang diambil bagian oleh minoritas 1.627.154 7.484.000 Hutang pembiayaan konsumen 1.746.000 (385.971) Deviden tunai - (13.545.151) ________________ _______________ Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 159.482.982 53.329.515 ________________________________ PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (5.795.206) (6.882.921) KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 33.427.335 37.121.081 ________________ ________________ KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 27.632.129 30.238.160 ===================== =====================

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Catur Sentosa Adiprana (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 93 tanggal 31 Desember 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No. 95. Pada tahun 2000, status hukum Perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah memperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat Keputusan No. 208/V/PMA/2000 tanggal 21 Desember 2000 dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-1701 HT.01.04-TH.2001 tanggal 7 Maret 2001. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir melalui akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 1 tanggal 20 Mei 2009, mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan mengenai susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10.08015 , tanggal 16 Juni 2009. Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 6 Juni 2007, para pemegang saham menyetujui perubahan status hukum Perusahaan dari perseroan terbatas dengan fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi perseroan terbatas non-fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), termasuk memberikan persetujuan untuk mencabut dan/atau membatalkan setiap surat perjanjian Perusahaan yang berkaitan dengan Penanaman Modal Asing (PMA). Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai distributor atau sub-distributor, agen atau pemasok bahan bangunan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 27 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 181 tanggal 21 September 2007, Perusahaan mengubah status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan nama Perusahaan menjadi PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, peningkatan modal dasar dan pencatatan saham Perusahaan yang diterbitkan pada Bursa Efek Indonesia. Akta perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 11017 tanggal 9 November 2007, Tambahan No. 90 Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-608/BL/2007 tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembar sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per saham di Bursa Efek Indonesia.

c. Susunan Anak Perusahaan

Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, susunan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

Tahun Awal Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva Operasi

Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial Sept 2010 Sept 2009 Sept 2010 Sept 2009

Pemilikan langsung/ PT Catur Mitra Sejati Jakarta Perdagangan 1997 99,65 99,52 418.594.217 373.043.758 Sentosa (CMSS) peralatan dan bahan bangunan PT Catur Karda Medan Distributor bahan 1995 99,00 99,00 25.910.685 23.668.284 Sentosa (CKS) bangunan PT Caturaditya Jakarta Distributor bahan 1995 90,00 90,00 27.051.914 26.534.551 Sentosa (CAS) keramik “Mulia”

PT Catur Logamindo Yogyakarta Distributor bahan 1997 70,00 70,00 32.629.379 25.706.293 Sentosa (CLS) bangunan PT HCG Jakarta Distributor 2007 65,00 65,00 12.641.424 11.914.131 Indonesia (HCG) produk saniter

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

1. UMUM (lanjutan)

c. Susunan Anak Perusahaan (lanjutan) Tahun Awal Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva Operasi

Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial Sept 2010 Sept 2009 Sept 2010 Sept 2009

PT Satya Galang Jakarta Distributor 1997 60,00 60,00 17.897.267 11.696.651 Kemika (SGK) bahan-bahan kimia PT Catur Shaw Jakarta Perdagangan 2009 60,00 60,00 18.701.130 28.417.876 Brother (CSB) furnitur PT Catur Hasil Lampung Distributor bahan 1997 55,00 55,00 24.839.322 22.672.710 Sentosa (CHS) bangunan PT Caturadiluhur Palembang Distributor bahan 1995 51,00 51,00 40.428.015 37.586.244 Sentosa (CALS) bangunan PT Kusuma Kemindo Jakarta Distributor 1990 51,00 51,00 134.912.525 116.192.235 Sentosa (KKS) bahan-bahan kimia

Pemilikan tidak langsung melalui CMSS PT Mitra Bali Indah Surabaya Perdagangan 2001 99,22 99,22 82.090.510 84.621.234 (MBI), dimiliki peralatan dan CMSS dengan bahan bangunan pemilikan sebesar 99,7% pada Juni 2010 dan 2009

Investasi di CMSS

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham CMSS, yang diadakan pada tanggal 6 Juli 2010 yang diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 42 tanggal 6 Juli 2010, pemegang saham Anak Perusahaan menyetujui untuk peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh yang semula Rp. 147.000.000 menjadi sebesar Rp. Rp. 200.000.000 yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan, sehingga persentase pemilikan Perusahaan pada CMSS meningkat menjadi 99,65 % .

d. Komisaris, direktur dan karyawan

Susunan dewan komisaris Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris 30 September 2010 30 September 2009

Komisaris Utama : Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito Komisaris : Ny. Srililanti Totong Ny. Srililanti Totong Komisaris : Tn. Darmawan Putra Totong Tn. Darmawan Putra Totong Komisaris (Independen) : Ny. Henny Ratnasari Dewi Tn. Johnny Katio Komisaris (Independen) : Tn. Tan Alexander Song Tn. Tan Alexander Song

Susunan dewan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 adalah sebagai berikut:

Dewan Direksi 30 September 2010 30 September 2009

Direktur Utama : Tn. Budyanto Totong Tn. Budyanto Totong Wakil Direktur Utama : Tn Johnny Katio - Direktur : Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa Tn. Hadi Purnama Widjaja Direktur : Tn Agoes Prasetyo Adhie Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa Direktur : -- Tn. Idrus H. Widjajakusuma Direktur : -- Tn. Husen Suprawinata

Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp 6.750.240 pada September 2010 dan Rp 7.103.950 pada September 2009.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

1. UMUM (lanjutan)

d. Komisaris, direktur dan karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 4.403 dan 4.925 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada September 2010 dan September 2009.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam ribuan rupiah, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan BAPEPAM-LK yaitu Peraturan VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk penempatan jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai pasar dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi.

c. Setara kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

d. Investasi

1. Surat berharga dalam bentuk efek hutang (debt securities) dan ekuitas (equity securities):

Sesuai dengan PSAK No. 50 mengenai "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", surat berharga diklasifikasikan dalam kategori sebagai berikut:

• Diperdagangkan (trading)

Termasuk dalam klasifikasi kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditandai dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek-efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum terealisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

• Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity)

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau pemulihan diskonto hingga jatuh tempo.

• Tersedia untuk dijual (available-for-sale) Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan dinyatakan sebagai tersedia untuk dijual yang dicatat sebesar nilai wajar. Laba (rugi) yang belum terealisasi pada tanggal neraca akan dicatat sebagai “Laba atau Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga Tersedia untuk Dijual”, yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

d. Investasi (lanjutan)

2. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan tanpa pembatasan atau yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat penempatan disajikan sebagai bagian dari penempatan jangka pendek dalam neraca konsolidasi.

3. Invesatasi saham:

• Invesatsi saham dengan pemilikan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode

ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, disesuaikan dengan bagian atas laba atau rugi perusahaan asosiasi secara proporsional sesuai dengan persentase pemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen.

• Investasi saham dengan pemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar harga perolehan.

e. Penyisihan piutang ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 adalah sebagai berikut:

1. perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh,

atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2. perusahaan asosiasi (associated companies); 3. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di

perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

4. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,

memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5. perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.

g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the

lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian

tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi.

i. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990),

”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

j. Aktiva tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007),

“Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran nilai aset tetapnya.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika

ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari setiap inspeksi yang signifikan itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.

Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali bangunan dan

renovasi bangunan sewa yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20 Renovasi bangunan sewa 2 - 15 Kendaraan 4 - 8 Peralatan kantor, toko dan gudang 4 - 8

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Aktiva tetap (lanjutan)

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat harga perolehan tanah secara terpisah dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi selama umur hukum hak Biaya signifikan sehubungan dengan renovasi bangunan sewa dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa sewa.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

k. Penurunan nilai aktiva Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan

yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aktiva, maka kerugian atas penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban operasi tahun berjalan.

l. Biaya emisi efek ekuitas

Biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penerbitan efek tersebut.

m. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat

terjadinya. n. Kewajiban Imbalan kerja

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) ”Imbalan Kerja”.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

Perhitungan biaya imbalan kerja periode Juni 2010 dan 2008 berdasarkan estimasi sementara. o. Goodwill negatif Pada saat Perusahaan mengakuisisi anak perusahaan yang bukan merupakan entitas sepengendali, selisih

lebih antara biaya perolehan akuisisi dengan bagian (interest) Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada

tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah menggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

Sept 2010 Sept 2009 Mata Uang Asing (dalam jumlah penuh)

1 Dolar Amerika Serikat 8.924 9.681 1 Euro 12.139 14.159

q. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak

tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode

ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Keputusan Pajak diterima atau jika dilakukan

banding pada saat hasil banding atas surat keputusan pajak tersebut telah ditetapkan. r. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Berdasarkan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, tidak ada laba atau rugi

yang diakui pada saat terjadi pengalihan aktiva, kewajiban, saham dan instrumen pemilikan lainnya di antara entitas sepengendali. Oleh karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen pemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai akun “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi. Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau pelepasan saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Perubahan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada tahun berjalan.

s. Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Sesuai dengan PSAK No. 40, ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi”,

selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait, dicatat sebagai ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

t. Laba per saham Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi

laba bersih bulan berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama bulan yang bersangkutan sebesar 2.895.037.800 saham untuk September 2010 dan September 2009

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u. Pelaporan segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, yang

mengharuskan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan bisnis serta sistem pelaporan internal Perusahaan dan Anak Perusahaan, informasi keuangan atas pelaporan segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha karena risiko dan imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis. Informasi keuangan yang diklasifikasikan menurut segmen operasi disajikan dalam Catatan 22.

v. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen

untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:

September 2010 September 2009

Kas Rupiah 3.635.060 2.572.921 Dolar Amerika Serikat 263.202 642.741

Jumlah kas 3.898.262 3.215.662

Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 11.093.220 7.102.250 PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.474.988 4.165.593 PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk 2.157.851 3.852.777 PT Bank Mandiri Tbk 1.563.447 1.060.761 PT Bank UOB Buana 206.124 1.205.103 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500.000) 866.229 1.171.516 ______________ ______________ Jumlah bank – Rupiah 18.361.859 18.558.000 ______________ ______________ US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 965.446 127.422 PT Bank Rabobank International Indonesia 635.379 858.447 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 453.496 271.818 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp250.000) 131.306 206.810

Jumlah bank – US Dollar 2.185.626 1.464.498 _______________ ______________ Jumlah bank 20.547.486 20.022.497

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

September 2010 September 2009 Deposito berjangka

Rupiah PT Bank Rabobank International Indonesia 2.186.380 - PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.000.000 5.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 2.000.000 Jumlah deposito berjangka – Rupiah 3.186.380 7.000.000

Jumlah kas dan setara kas 27.632.128 30.238.159

Deposito berjangka dalam rupiah memperoleh tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 3 % sampai dengan 5,75% pada September 2010. Pada tanggal 30 September 2010, kas Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi.

4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK

Penempatan jangka pendek terdiri dari: September 2010 September 2009

Deposito berjangka US Dollar Bank Rabobank International Indonesia 4.640.480 4.356.450 Bank Rakyat Indonesia (Perseo) Tbk 37.586 478.445 PT Bank Bukopin - 1.000.000

Jumlah deposito berjangka – USD 4.678.066 5.834.895

Investasi dalam bentuk saham - 2.026.668 Lembar saham PT Arwanacitra Mulia 638.400 279.680

Jumlah investasi sementara 5.316.466 6.114.575

Deposito berjangka Deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat merupakan margin deposito tanpa bunga untuk letters of credit. Pada tanggal 30 September 2010, deposito berjangka milik KKS yang ditempatkan pada PT Bank Rabobank International Indonesia sebesar US$ 520.000 (setara dengan Rp. 4.640.480) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari masing-masing bank tersebut (Catatan 10). Surat berharga

Laba yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan nilai pasar saham sebesar Rp. 518.400 pada September 2010 disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

5. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut: September 2010 September 2009

Pihak ketiga Rupiah Tk Santi 9.449.131 - Tk Sumber Mas 5.645.145 2.968.015 Tk Dwi Setia Jaya 5.059.653 1.896.171 Tk Panca Jaya 4.744.183 1.378.692 Tk Terang Bulan 3.065.669 1.938.563 Tk Sadar Manunggal 3.038.842 1.764.619 TK Kencana Mulya 2.623.688 1.216.487 TK Sumber Jaya 2.548.257 1.092.107 PT Mutiara Bunda Mandiri 2.441.834 114.631 Tk Perdana 2.426.458 967.177 PT Bona Widjaja Gemilang 2.302.360 - Tk Anugerah 2.266.920 2.230.091 Tk Subur Jaya 1.796.590 38.145 Tk Tunggal Jaya 1.759.027 694.374 UD Lumayan 1.715.962 858.966 Tk Jaya Makmur 1.628.030 607.281 PT Marto Koentjoro 1.603.058 955.203 UD Anom Djaja 1.516.110 831.194 Tk Murah 1.426.159 918.760 Tk Hidup Baru 1.421.572 1.351.030 Tk Multi Megah 1.303.744 - Tk Arly 1.287.679 1.595.301 Tk Sinar Jaya 124.589 5.470.456 Tk Norton 535.951 1.984.623 Tk Samudra Jaya 844.390 1.374.474 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.300 juta) 372.052.032 309.823.338 ______________ ______________ 434.502.443 342.069.698 Dolar Amerika Serikat PT Aster Polychem 1.611.144 437.377 PT Sumalindo Mitra Resindo 1.246.965 - PT Cahaya Buana Intitama 1.046.588 - PT Karunia Catur 903.403 394.362 CV Karya Terbesar 750.060 83.419 Bpk Subadi 728.478 - PT Daehwa Leather Lestari 690.628 342.538 PT Surabaya Perdana Rotopack 683.536 - PT Trio Putera Utama 648.987 230.176 PT Ocean Centra Furnindo 617.211 - CV Indotech Sejahtera 343.520 1.111.488 PT Adi Satria Abadi 170.320 806.230 Eagle Easindo - 728.159 Lain-lain (di bawah Rp600 juta) 27.446.577 32.170.585

36.887.417 36.304.334 Jumlah Pihak Ketiga 471.389.861 378.374.032 Penyisihan piutang ragu-ragu (5.175.612) (5.982.126)

Pihak ketiga - bersih 466.214.249 372.391.906

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

September 2010 September 2009 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Masadjaya Indomakmur 3.573.744 1.364.474 PT Caturkarda Depo Bangunan 786.902 1.204.631 PT Kreasi Sentosa Abadi 574.397 2.404.924 PT Mega Depo Indonesia 188.120 274.842

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5.123.163 5.248.871

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:

September 2010 September 2009

Pihak Ketiga Kurang dari 31 hari 420.993.648 332.993.326 31 - 60 hari 27.453.938 29.732.998 61 - 90 hari 9.813.338 2.950.570 Lebih dari 90 hari 13.128.936 12.697.138

Jumlah 471.389.860 378.374.032 Penyisihan piutang ragu-ragu (5.175.612) (5.982.126)

Jumlah - bersih 466.214.248 372.391.906

Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan istimewa Kurang dari 31 hari 3.981.812 4.507.485 31 - 60 hari 233.873 618.700 61 - 90 hari 275.368 46.140 Lebih dari 90 hari 632.110 76.546

Jumlah 5.123.163 5.248.871

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

September 2010 September 2009

Saldo awal tahun 6.533.344 5.963.145 Penyisihan selama tahun berjalan 1.820.020 860.808 Penghapusan selama tahun berjalan (3.177.751) (841.827)

Saldo akhir tahun 5.175.612 5.982.126

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada kuartal pertama, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut. Pada tanggal 30 September 2010, piutang usaha yang dimiliki oleh CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp 6.415.570 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan PT Mulia Industrindo Tbk, pemasok utama Anak Perusahaan . Pada tanggal 30 September 2010, piutang usaha sebesar Rp 235.056.147 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 10 dan 13).

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari:

a. Penjualan bersih barang dagang: Persentase terhadap jumlah penjualan

September 2010 September 2009 September 2010 September 2009

Penjualan PT Masadjaya Indomakmur 9.260.779 8.560.467 0,38 % 0,41 % PT Kreasi Sentosa Abadi 2.974.760 3.725.316 0,12 % 0,18 % PT Catur Karda Depo Bangunan 3.239.963 4.948.671 0,13 % 0,24 %

PT Mega Depo Indonesia 373.985 1.590.635 0,02 % 0,08 %

Jumlah 15.849.487 18.825.089 0,66 % 0,89 %

Piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi penjualan tersebut di atas disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 5). Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

b. Pembelian bersih barang dagang: Persentase terhadap jumlah penjualan

September 2010 September 2009 September 2010 September 2009

Pembelian bersih PT Primagraha Keramindo 570.417.494 485.048.41 23,60 % 23,06 % PT Hocheng Pilippines 6.359.677 3.699.573 0,26 % 0,018 % SB Furniture 4.178.255 1.344.503 0,17 % 0,06 % PT Kreasi Sentosa Abadi 165.872 630.243 0,01 % 0,03 %

Jumlah 581.121.298 490.713.159 24,04 % 23,33 %

Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi pembelian

tersebut di atas disajikan sebagai “Hutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 11). Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan ketentuan dan kondisi

normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. c. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan Sifat saldo akun/transaksi

PT Catur Karda Depo Bangunan Afiliasi Penjualan barang dagang PT Mega Depo Indonesia Afiliasi Penjualan barang dagang PT Kreasi Sentosa Abadi Afiliasi Penjualan dan pembelian barang dagang PT Primagraha Keramindo Afiliasi Pembelian barang dagang Hocheng Philippines Corporation Afiliasi Pembelian barang dagang SB Furniture Industry Co,- Ltd Afiliasi Pembelian barang dagang 7. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari: September 2010 September 2009

Cat 231.661.107 195.224.341 Keramik 151.353.048 130.138.018 Bahan-bahan kimia 55.940.528 48.864.869 Perlengkapan kamar mandi & dapur 49.674.646 39.086.488 Alat listrik 31.654.360 23.840.681 Home Etc 24.285.852 14.388.732 Pipa 13.517.573 11.714.700

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

7. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari: September 2010 September 2009 Kaca dan glass block 13.214.193 8.737.153 Partisi 5.366.079 5.179.119 Atap gelombang dan genteng 6.945.108 6.853.295 Kunci dan aksesoris pintu 4.256.463 3.098.898 Semen 3.931.512 3.874.893 Alat pertukangan 5.044.218 6.067.439 Lain-lain 24.891.437 24.488.336

Jumlah persediaan 621.736.124 521.556.962 Penyisihan persediaan usang (5.435.002) (2.221.093)

Persediaan - bersih 616.301.122 519.335.870

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: September 2010 September 2009

Saldo awal tahun 4.281.338 837.165 Penyisihan selama tahun berjalan 4.070.832 3.380.015 Penghapusan (2.917.167) (1.996.087)

Saldo akhir 5.435.002 2.221.093

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada kuartal pertama, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih. Pada tanggal 30 September 2010, persediaan keramik dan glass block yang dimiliki CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp 4.649.797 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan pemasok utama Anak Perusahaan, PT Mulia Industrindo Tbk . Pada tanggal 30 September 2010, persediaan sebesar Rp 235.056.147 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 10 dan 13). Pada tanggal 30 September 2010, persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih.

8. INVESTASI DALAM SAHAM Akun ini merupakan investasi dalam saham pada PT Pacific Adiputra (PAP) dengan persentase pemilikan sebesar

18,89%. PAP berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam bidang distribusi cat.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

9. AKTIVA TETAP

Aktiva tetap terdiri dari:

Saldo Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir

Mutasi 2010 Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah 77.353.724 34.318.861 - - 111.672.585 Bangunan 147.996.731 9.607.535 885.650 (6.967.812) 149.750.805 Peralatan kantor, toko dan gudang 87.713.905 6.324.999 618.341 - 93.420.564 Kendaraan 79.264.742 10.657.724 5.117.198 - 84.805.269 Renovasi bangunan sewa 40.505.328 1.681.153 - 6.984.592 49.171.073

Jumlah pemilikan langsung 432.834.430 62.590.274 6.621.188 16.780 488.820.296

Aset Sewaan Kendaraan 1.169.385 476.000 1.645.385 Aktiva dalam penyelesaian Bangunan 3.438.030 25.725.513 - (16.780) 29.146.763

(

Jumlah nilai tercatat 437.441.845 88.791.787 6.621.188 - 519.612.444

Akumulasi penyusutan- Pemilikan Langsung Bangunan 33.111.081 5.509.793 489.659 - 38.131.215 Peralatan kantor, toko dan gudang 54.161.886 10.246.858 388.960 - 64.019.785 Kendaraan 47.959.836 6.989.769 3.853.960 - 51.095.904 Renovasi bangunan sewa 12.737.328 2.990.959 - - 15.728.287

Jumlah akumulasi penyusutan 147.970.131 25.737.379 4.732.320 - 168.975.191

Aset sewaan Kendaraan 368.171 160.042 528.759

Jumlah akumulasi Penyusutan 148.338.302 16.739.502 1.465.437 163.612.913

Nilai buku 289.102.997 350.108.494

Saldo Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir

Mutasi 2009 Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah 76.814.268 - - - 76.814.268 Bangunan 101.539.440 22.188.078 - 29.471.369 153.198.887 Peralatan kantor, toko dan gudang 68.272.134 24.472.526 4.103.555 230.000 88.871.105 Kendaraan 77.310.730 6.078.420 3.602.222 (127.649) 79.659.279 Renovasi bangunan sewa 25.870.573 3.334.416 - (343.600) 28.861.389

Jumlah pemilikan langsung 349.807.145 56.073.440 7.705.777 29.230.119 427.404.928

Aset sewaan Kendaraan 1.379.588 32.378 243.081 - 1.169.384 Aktiva dalam penyelesaian Bangunan 33.110.530 416.508 - (29.127.769) 4.399.269

Jumlah nilai tercatat 384.297.263 56.522.825 7.948.858 102.351 432.973.581

Akumulasi penyusutan Bangunan 26.501.700 4.086.997 2.080 639.134 31.225.751 Peralatan kantor, toko dan gudang 41.897.149 10.627.872 1.571.539 - 50.953.482 Kendaraan 40.915.472 7.643.376 2.743.037 102.351 45.918.162 Renovasi bangunan sewa 7.151.228 5.270.459 - (639.134) 11.782.553

Jumlah akumulasi penyusutan 116.465.549 27.628.704 4.316.656 102.351 139.879.948

Aset sewaan Kendaraan 101.828 231.693 35.449 298.072

Nilai buku 267.729.886 292.795.562

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

9. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 dibebankan sebagai berikut (Catatan 21):

September 2010 September 2009

Beban penjualan 20.378.409 22.559.771 Beban umum dan administrasi 5.519.012 5.300.626

Jumlah 25.897.421 27.860.397

Rincian penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

September 2010 September 2009

Harga perolehan 6.518.876 7.800.351 Akumulasi penyusutan (4.667.436) (4.221.205)

Nilai buku 1.851.441 3.579.146 Perolehan kas (harga jual) 3.521.601 4.868.493

Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 1.670.160 1.289.347

Pada September 2010 dan September 2009, penjualan aktiva tetap merupakan penjualan atas, kendaraan, dan peralatan kantor, toko, dan gudang.

Pada tanggal 30 September 2010, aktiva tetap (di luar tanah) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilai aktiva tetap tersebut di atas. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Manado dan beberapa kota lain di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun 2030. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan HGB karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap pada Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 September 2010.

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK

Hutang bank jangka pendek terdiri dari:

September 2010 September 2009

Pinjaman rekening koran PT Bank Mandiri Tbk 42.127.339 - PT Bank Central Asia Tbk 22.354.651 10.175.149 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 9.749.851 13.419.240 PT Bank Rabobank International Indonesia 4.557.725 3.504.761 PT Bank UOB Buana - 3.897.013 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 713.411 Pinjaman Sindikasi PT Bank Central Asia Tbk - 120.000.000 Pinjaman Aksep (Demand Loan) PT Bank Central Asia Tbk 226.339.318 - PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 10.000.000 10.000.000

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Hutang bank jangka pendek terdiri dari:

September 2010 September 2009

Pinjaman Usance L/C PT Bank Mandiri Tbk 26.849.550 - PT Bank Rabobank International Indoneisa 11.682.618 6.684.026 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 28.125.148

Jumlah hutang bank jangka pendek 353.661.052 196.518.748

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

a. Pada tanggal 28 Juni 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan demand loan dengan pagu kredit masing- masing sebesar Rp2.000.000 dan Rp7.000.000. Pagu kredit atas kedua fasilitas tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir meningkatkan pagu kredit menjadi sebesar Rp10.000.000 dan Rp20.000.000, masing-masing untuk fasilitas kredit rekening koran dan demand loan. Fasilitas tersebut telah diperpanjang samapi dengan tanggal 29 Juni 2011.

Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 10 % sampai 11,5 % sampai September 2010 serta dijamin dengan 2 (dua) bidang tanah berikut bangunan diatasnya yang masing-masing dimiliki oleh Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan CAS (Anak Perusahaan), serta persediaan barang dagang milik Perusahaan (Catatan 7 dan 9). Berdasarkan surat persetujuan antara Perusahaaan dengan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk No. 402/MKT-KOP/LO/10/08 tanggal 14 Oktober 2008, Perusahaan menarik sebagian jaminan berupa tanah dan bangunan milik Ny Lily Suryana Setiawan, sedangkan jaminan lainnya tidak mengalami perubahan.

b. CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran yang digunakan untuk membiayai modal kerja dengan

pagu kredit sebesar Rp2.000.000. Pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir menjadi sebesar Rp. 4.000.000. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan persediaan dan bangunan gudang milik Anak Perusahaan (Catatan 7 dan 9), sebidang tanah berikut bangunan kantor milik Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi S. (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa) serta jaminan pribadi dari Tn. Simonardi S. (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Jatuh tempo fasilitas kredit telah diperpanjang sampai dengan tanggal 15 Desember 2010 dan dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 11,5 % sampai dengan 12 % pada September 2010.

c. Pada tanggal 8 Juli 2003, CMSS memperoleh fasilitas kredit rekening koran, pinjaman aksep dan bank garansi (BG) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000, Rp2.000.000 dan Rp2.000.000. Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS dan dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan, dan beberapa unit kendaraan milik CMSS . Kedua fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang samapi dengan tanggal 29 Juni 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan 10 % sampai September 2010. Pinjaman aksep tersebut telah dilunasi oleh CMSS pada bulan Juli 2005 dan fasilitas BG digunakan sehubungan dengan kewajiban CMSS kepada PT Dwimitra Nuansa Satria.

PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 9 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari PT Bank Central Asia Tbk dengan pagu kredit sebesar Rp18.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening koran ini adalah 11 Juni 2011. Pada tanggal 10 Juni 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit antara lain, pinjaman time loan Rp. 235.000.000,- kredit investasi Rp. 31.625.000,- Semua fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 9), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong dan Tn. Totong Kurniawan (pemegang saham), Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7), apartemen milik Tn. Budyanto Totong dan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 10 % sampai dengan 11 % sampai September 2010. Pada tanggal 9 Juni 2008, CMSS dan MBI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari PT Bank Central Asia Tbk dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp 1.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS dan MBI. Pada Juli 2010, CMSS memperoleh tambahan fasilitas kredit rekening koran

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan) menjadi Rp. 15.000.000, pinjaman time loan Rp. 15.000.000, kredit investasi Rp. 21.300.000, usance letter of credit (L/C) sebesar US$ 2.000.000,- forward line US$ 2.000.000,- Fasilitas kredit tersebut jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2011, fasilitas kredit investasi jatuh tempo pada September 2015. Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 9), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7) dan apartemen milik Tn. Budyanto Totong. Pinjaman tersebut juga dijamin dengan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 10 % % sampai dengan 11 % sampai September 2010. PT Bank Rabobank International Indonesia a. SGK memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp500.000 yang digunakan

untuk membiayai modal kerja. Pada tahun 2006, pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp1.000.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sebidang tanah milik Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan dikenakan tingkat bunga tahunan 11,5 % sampai pada September 2010. Fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan 17 Maret 2011 .

b. Pada bulan Mei 2006, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan usance letters of credit (L/C)

dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp3.000.000 dan US$1.000.000. Pada bulan Mei 2007, pagu fasilitas usance letter of credit ditingkatkan menjadi US$1.250.000. Pada tahun 2008, pagu fasilitas rekening Koran ditingkatkan menjadi Rp. 4.500.000. Jatuh tempo fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Maret 2011. Fasilitas kredit ini dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar 11,5 % sampai September 2010. Pinjaman tersebut dijamin dengan sebidang tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa), sedangkan pinjaman usance letters of credit (L/C) dijamin dengan tanah yang sama milik Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Rabobank International Indonesia (Catatan 4).

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan fasilitas usance letters of credit (L/C) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp2.500.000 dan US$ 4.000.000. Kedua pinjaman tersebut dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha dan persediaan milik Anak Perusahaan, beberapa bidang tanah dan bangunan dan sebuah bangunan apartemen milik Perusahaan (Catatan 4, 5, 7 dan 9), serta dikenakan tingkat bunga tahunan 13 % sampai pada September 2010. Kedua fasilitas kredit tersebut memiliki jangka waktu selama 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 20 Juli 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Oktober 2008. Pada tanggal 30 September 2010, kedua fasilitas tersebut telah dilunasi. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada 11 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri Tbk dengan pagu kredit sebesar Rp. 20.000.000,- yang digunakan untuk tambahan modal kerja. Tanggal jatuh temo fasilitas kredit tersebut adalah 11 Agustus 2011. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha dan tanah milik Perusahaan. Fasilitas tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan 10 % pada September 2010 Pada tanggal 21 April 2010, KKS memperoleh fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas usance letters of credit (L/C) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- , US $2.000.000 dan US $ 4.000.000. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha dan persediaan milik Anak Perusahaan, beberapa bidang tanah dan bangunan milik Perusahaan (Catatan 4, 5, 7 dan 9), serta dikenakan tingkat bunga tahunan 11 % sampai pada September 2010 PT Bank UOB Buana Tbk Pada tanggal 8 Februari 2005, CMSS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp1.000.000. Pagu fasilitas kredit telah diubah menjadi Rp5.000.000 pada tahun 2009. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 8 Februari 2011. Pada tahun 2009, CMSS juga memperoleh fasilitas P/N Line, letter of credit (“L/C”) dan bank garansi line (“BG”) dengan masing-masing pagu kredit sebesar Rp5.000.000, US$500.000 dan Rp1.000.000. Jangka waktu fasilitas kredit tersebut adalah sampai dengan tanggal 8 Februari 2011. Pada tanggal 7 April 2010 fasilitas letter of credit (L/C) diubah menjadi US$ 1.000.000 dan tambahan Forward Limit sebesar US$ 1.000.000. yang berakhir pada tanggal 8 Februari 2011. Fasilitas kredit di atas dijamin dengan persediaan

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank UOB Buana Tbk (lanjutan) barang dagang yang berada di Mitra 10 Percetakan Negara dan kendaraan milik CMSS (Catatan 7 dan 9), dan hak tanggungan atas beberapa tanah dan bangunan milik Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Berdasarkan surat persetujuan antara CMSS dengan PT Bank UOB Buana No. 09/KLG/0846 tanggal 24 Agustus 2009, CMSS menarik sebagian jaminan berupa kendaraan milik CMSS, sedangkan jaminan lainnya tidak mengalami perubahan. Seluruh pinjaman tersebut sudah dilunasi pada September 2010.

11. HUTANG USAHA Hutang usaha terdiri dari: September 2010 September 2009

Pihak ketiga Rupiah PT ICI Paint Indonesia 113.805.822 93.205.005 PT Propan Raya 50.235.760 41.791.041 PT Mowilex 33.603.926 55.837.552 PT Satya Langgeng Sentosa 24.761.591 20.425.303 PT Osram Indonesia 9.445.294 8.269.900 PT Mulia Industrindo 9.427.267 11.075.629 PT Nipsea Indonesia 8.986.025 3.064.878 PT Jotun Indonesia 7.859.370 5.063.811 PT Perintis Teknoprima 6.634.977 6.886.956 PT Cipta Mortar Utama 6.492.417 4.624.178 PT Knauf Gypsum Indonesia 5.950.900 6.237.298 PT Satya Djaya Raya 5.628.063 5.629.107 PT Lingkar Matra 4.033.076 5.512.697 Lain-lain (di bawahRp5.000.000) 134.588.948 115.879.351 US Dollar Mitsui & Co Ltd 16.116.353 20.901.473 Lanxees Pte Ltd 2.355.701 4.882.086 Kolon Industries Inc 1.647.281 2.041.374 BASF 1.458.324 331.787 Biersterfeld International GmBH 1.295.408 2.125.018 Wacker Chemical 1.280.558 - Lain-lain (dibawah Rp 1.000.000) 3.344.895 5.340.816 EURO Arch Sayerlack Pte Ltd - 1.862.303

Jumlah pihak ketiga 448.951.956 420.987.562

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Primagraha Keramindo 158.927.870 110.129.106 Hocheng Philippines Corporation 1.617.684 1.260.002 SB Furniture Thailand 651.796 1.262.412

Jumlah pihak hubungan istimewa 161.197.349 112.651.519

Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut:

September 2010 September 2009

Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 389.646.721 325.260.824 31 - 60 hari 50.751.605 47.385.389 61 - 90 hari 3.815.525 31.363.815 Lebih dari 90 hari 4.738.104 16.977.532

Pihak ketiga 448.951.955 420.987.561

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

11. HUTANG USAHA (lanjutan) Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut: (lanjutan)

September 2010 September 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) Kurang dari 31 hari 145.309.965 109.346.164 31 - 60 hari 7.995.921 2.699.331 61 - 90 hari 3.614.776 268.168 Lebih dari 90 hari 4.276.687 347.856

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 161.197.349 112.651.519 12. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar di muka terdiri dari: September 2010 September 2009

Perusahaan Pajak pertambahan nilai 3.445.709 7.484.710 Anak Perusahaan Pajak pertambahan nilai 3.631.559 3.845.470

Jumlah pajak dibayar dimuka 7.077.268 11.330.180

b. Taksiran tagihan pajak penghasilan merupakan saldo Anak Perusahaaan yang terdiri dari:

September 2010 September 2009

Perusahaan 2010 2.567.711 - 2009 8.130.150 4.387.607 Anak Perusahaan 2010 5.688.573 - 2009 4.326.901 3.232.347 2008 1.727.911 1.962.458 2006 - 2.419.492 2000 308.462 308.462

Jumlah tagihan pajak penghasilan 22.749.709 12.310.366

c. Hutang pajak terdiri dari:

September 2010 September 2009

Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 280.144 221.886 Pasal 23 2.076.133 1.887.969 Pasal 25 761.550 1.448.162 Anak Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 120.004 310.716 Pasal 23 334.205 285.327 Pasal 25 351.157 399.156 Pasal 26 - 7.500 Pasal 29 228.528 45.561

Jumlah 4.151.722 4.606.278

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

12. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi

dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 sebagai berikut:

September 2010 September 2009

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 35.709.631 18.983.809 Laba sebelum pajak penghasilan Anak Perusahaan (10.480.778) 12.574.331 Amortisasi Goodwill (20.489) (20.489)

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan - bersih 25.208.365 31.537.650

Beda waktu: Imbalan kerja karyawan - bersih 5.341.500 5.075.000 Penyisihan piutang ragu-ragu 1.582.653 661.807 Penyisihan persediaan usang 1.294.798 1.226.976 Penyusutan aktiva tetap (363.781) 81.392 Beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan : Representasi dan perjamuan 691.060 960.829 Penyusutan aktiva tetap 1.184.397 1.348.360 Penghasilan yang pajaknya bersifat final Pendapatan bunga (41.051) (605.381) Pendapatan sewa (122.282) (159.497)

Taksiran penghasilan (rugi) kena pajak Perusahaan 34.775.659 40.127.134

e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

September 2010 September 2009

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan 34.775.659 40.127.134

Anak Perusahaan Penghasilan kena pajak 23.166.273 15.652.792 Rugi fiskal awal (46.389.607) (11.021.105) Rugi fiskal tahun berjalan (8.222.092) (27.094.294) Koreksi rugi fiskal - 259.961 Rugi fiskal akhir periode (46.418.438) (37.855.439) Akumulasi Kompensasi rugi fiskal (8.193.261) -

Penghasilan kena pajak - bersih 14.973.011 17.924.488

Pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan 8.693.915 11.235.598 Anak Perusahaan 3.743.253 4.309.992

Taksiran pajak penghasilan 12.437.168 15.545.589

Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 181.439 33.676 Pasal 23 2.166.399 2.707.595 Pasal 25 8.913.788 12.881.933

11.261.626 15.623.204

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

12.PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

September 2010 September 2009

Anak Perusahaan Pasal 22 4.932.613 3.759.639 Pasal 23 820.923 255.112 Pasal 25 3.259.193 3.482.027 Fiskal luar negeri 190.568 -

9.203.297 7.496.778

Hutang (tagihan) pajak penghasilan Perusahaan (2.567.711) (4.387.607)

Anak Perusahaan Hutang pajak penghasilan 228.528 45.561 Tagihan pajak (5.688.573) (3.232.347)

Hutang pajak penghasilan (hutang pajak) (5.460.045) (3.186.786)

f. Manfaat (beban) pajak tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah

sebagai berikut: September 2010 September 2009

Perusahaan Pengaruh beda temporer Imbalan kerja karyawan - bersih 1.335.375 1.421.000 Penyisihan piutang ragu-ragu 395.663 185.306 Penyisihan persediaan usang 323.700 343.552 Penyusutan aktiva tetap (90.945) 22.789 Bersih 1.963.793 1.972.648

Anak Perusahaan Rugi fiskal 7.208 7.440.824 Imbalan kerja karyawan 796.494 801.456 Penyisihan piutang ragu-ragu 59.342 68.456 Penyusutan aktiva tetap (515.254) (94.277) Penyisihan persediaan usang 690.911 590.544 Biaya ditangguhkan - 220.407 Lain-lain 63.092 681 Bersih 1.101.793 9.028.091

Manfaat pajak tangguhan - bersih 3.065.586 11.000.739

g. Aktiva pajak tangguhan

September 2010 September 2009

Perusahaan Penyusutan aktiva tetap (2.657) (1.616.918) Kewajiban imbalan kerja 9.374.284 9.382.375 Penyisihan piutang ragu-ragu 1.797.209 1.681.483 Penyisihan persediaan 1.443.235 511.942 Biaya ditangguhkan (47.803) (65.852) Perubahan akibat penurunan tarif pajak (365.553) 143.076 Aktiva tangguhan – bersih 12.198.715 10.036.107

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

12.PERPAJAKAN (lanjutan)

g. Aktiva pajak tangguhan (lanjutan)

September 2010 September 2009

Anak Perusahaan Rugi fiskal 12.733.018 10.874.365 Imbalan kerja karyawan 5.537.863 4.522.188 Penyisihan piutang ragu-ragu 251.095 269.045 Penyusutan aktiva tetap (1.623.614) (783.117) Penyisihan persediaan usang 750.182 667.316 Biaya ditangguhkan (609.630) (133.783) Perubahan akibat penurunan tarif pajak (1.652.131) (276.884) Lain-lain (91.299) (156.289) Aktiva tangguhan – bersih 15.295.484 14.982.840

Aktiva pajak tangguhan 27.494.199 25.018.947

h. Lainnya

Pada tanggal 22 September 2008, MBI menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2006. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, MBI terhutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya sebesar Rp5.459.029. Di samping itu, penghasilan kena pajak MBI sebesar Rp2.434.924 dikoreksi menjadi Rp5.243.027, yang menghasilkan tambahan kewajiban pajak penghasilan badan sebesar Rp1.019.020 (termasuk denda sebesar Rp301.400). Pada tanggal 18 Oktober 2008, MBI mengajukan surat keberatan atas hasil pemeriksaan tersebut kepada Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I KPP Madya Surabaya dan telah diterima pada tanggal 20 Oktober 2008. Sehubungan dengan hasil pemeriksaan tersebut, MBI telah melakukan pembayaran cicilan sebesar Rp246.582 yang dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” di neraca konsolidasi tahun 2008. Pada tahun 2009, MBI melakukan tambahan pembayaran cicilan sebesar Rp2.915.202, sehingga jumlah pembayaran sampai dengan bulan Oktober 2009 sebesar Rp3.161.784.

Pada tanggal 16 Oktober 2009, MBI menerima beberapa surat keputusan bertanggal 16 Oktober 2009 dari Direktur Jenderal Pajak mengenai keberatan MBI atas ketetapan diatas. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Direktur Jenderal Pajak mengurangi kurang bayar Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya dari sebesar Rp5.459.029 menjadi Rp1.246.219 dan kurang bayar Pajak Penghasilan badan dari Rp1.019.020 menjadi Rp498.192. MBI menerima surat keputusan atas kurang bayar Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) beserta dendanya sebesar Rp17.393, akan tetapi menolak surat keputusan atas kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp1.228.826 dan Pajak Penghasilan badan sebesar Rp498.192, serta mengajukan banding kepada Ketua Badan Pengadilan Pajak.

MBI menerima pembayaran kembali atas sebagian pembayaran cicilan diatas sebesar Rp1.417.373. Sisa

pembayaran cicilan sebesar Rp1.727.018 (setelah dikurangi dengan kurang bayar Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) beserta dendanya sebesar Rp17.393, yang dibebankan sebagai beban tahun 2009) direklasifikasi ke taksiran tagihan pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2009. Sampai dengan 30 September 2010, belum terdapat keputusan apapun atas banding tersebut Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, mengatur tentang perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5,00% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40,00% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5,00% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan surat keterangan No. DE/I/2010-0665 yang diterbitkan oleh PT Datindo Entrycom (biro administrasi efek) tanggal 11 January 2010, Perusahaan telah memenuhi kriteria tersebut dan oleh karenanya telah menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap beban pajak kini untuk tahun 2009.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dan terdiri dari: September 2010 September 2009

PT Bank Central Asia Tbk 39.446.443 - PT Bank Maybank Indocorp 16.842.105 20.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4.500.000 - PT Bank Jasa Jakarta 4.134.901 5.250.851 PT Bank Rabobank International Indonesia 3.670.982 7.963.853 PT BCA Finance 1.134.305 2.596.805 PT Bank Panin 84.847 167.838 PT Bank UOB Buana - 24.054.457 Pinjaman sindikasi - 14.437.500 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - 500.000

Jumlah 68.813.583 74.971.304

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun PT Bank Central Asia Tbk 15.699.913 - PT Bank Maybank Indocorp 4.210.526 3.157.895 PT Bank Jasa Jakarta 1.071.310 1.002.122 PT BCA Finance 907.145 1.234.055 PT Bank Rabobank International Indonesia 649.594 1.157.309 PT Bank Panin 84.847 75.708 PT Bank UOB Buana - 4.523.616 Pinjaman sindikasi - 8..250.000 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - 500.000

Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 22.623.336 19.900.705

Bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 47.190.248 55.070.599

PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 10 Juni 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit antara lain, pinjaman time loan Rp. 235.000.000,- kredit investasi Rp. 31.625.000,- Semua fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 9), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong dan Tn. Totong Kurniawan (pemegang saham), Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7), apartemen milik Tn. Budyanto Totong dan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 10 % sampai dengan 11 % sampai September 2010. PT Bank Maybank Indocorp Pada tanggal 4 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000 digunakan untuk membiayai kembali investasi gerai baru Mitra 10 yang berlokasi di Tangerang. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang, persediaan dan tanah milik Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 9). Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12%. Pinjaman ini terhutang dalam 19 cicilan triwulan dengan pembayaran cicilan terakhir jatuh pada tahun 2014.

PT Bank Rabobank International Indonesia

Pada tanggal 3 Desember 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Rabobank Internasional Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 4.250.000 yang digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian tanah di Padang, Sumatra Barat. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pemegang saham) termasuk segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut dan hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 12 % sampai 12,5% sampai September 2010. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan dengan cicilan terakhir pada tanggal 3 Desember 2016. Pada tanggal 30 September 2010, fasilitas kredit tersebut telah dilunasi seluruhnya.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Rabobank International Indonesia (lanjutan) Pada tanggal 28 Februari 2008, KKS memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Rabobank Internasional Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp160.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian forklift. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 12 % pada September 2010. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 sampai dengan tanggal 28 Februari 2011. Pada tanggal 30 September 2010, fasilitas kredit tersebut telah digunakan seluruhnya.

PT Bank Jasa Jakarta a. KKS memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp 400.000 yang

digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dibeli dengan menggunakan fasilitas kredit tersebut (Catatan 9). Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 tahun dan telah dilunasi pada September 2009.

KKS juga memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp1.000.000. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan milik KKS (Catatan 9) dan dikenakan tingkat bunga tahunan antara 13,88 % sampai dengan September 2010 dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2011.

a. Pada tanggal 8 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu

kredit sebesar Rp. 6.000.000 yang digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian tanah di Jl. Daan Mogot Prima II Kav. No. 19 dan No. 20, Jakarta Barat. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang dimilikili melalui hutang tersebut. Pinjaman tersebut harus dicicil secara bulanan selama jangka waktu 7 tahun sampai dengan 8 Juni 2014 dan dikenakan tingkat bunga tahunan 12% sampai September 2010. (Catatan 9).

c. Pada tanggal 7 Agustus 2009, CKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp435.600 yang

digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% pada tahun 2009. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan tanggal 7 Juli 2012. Pada tanggal 30 September 2010, fasilitas kredit tersebut telah digunakan seluruhnya

PT BCA Finance

Pada tahun 2008, Perusahaan dan CMSS memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp4.387.500 yang digunakan untuk membiayai pembelian beberapa kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 5,75% sampai dengan 6,00 % pada September 2010. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan bulan September 2011. PT Bank Panin Tbk Pada tahun 2009, KKS memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp176.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 5,65% pada September 2010. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan tahun 2011. Pada tanggal 30 September 2010, fasilitas kredit tersebut telah digunakan seluruhnya. PT Bank UOB Buana Tbk Pada tanggal 29 November 2004, CMSS memperoleh fasilitas kredit investasi aktiva tetap dengan pagu kredit sebesar Rp15.668.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian tanah di Cibubur. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa bidang tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) termasuk segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut. Pinjaman tersebut terhutang dalam 96 (sembilan puluh enam) kali cicilan bulanan termasuk grace period selama 12 bulan dengan pembayaran cicilan terakhir adalah pada tanggal 29 November 2012, dan dikenakan tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 11,75% sampai dengan 12,5 % pada September 2010. Berdasarkan perjanjian kredit, CMSS wajib memperoleh persetujuan tertulis apabila hendak melakukan transaksi tertentu, antara lain melakukan proses penawaran umum dan membagikan dividen saham.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank UOB Buana Tbk (lanjutan) Selain itu, pada tanggal 15 Maret 2006, CMSS juga memperoleh beberapa fasilitas kredit investasi dari PT Bank UOB Buana Tbk dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp8.100.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan gerai Mitra 10 di Cibubur. Pada bulan November 2007, pagu kredit atas fasilitas tersebut dinaikkan menjadi sebesar Rp18.100.000. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) termasuk segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut. Pinjaman tersebut terhutang dalam 96 (sembilan puluh enam) kali cicilan bulanan termasuk grace period selama 12 bulan dengan pembayaran cicilan terakhir berada pada berbagai tanggal dari bulan September 2007 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2016. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada September 2010.

Pinjaman Sindikasi PT Bank Central Asia Tbk

Pada bulan Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit gabungan dari beberapa bank yang digunakan untuk membiayai hutang CMSS dan MBI kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) dan untuk membiayai modal kerja Perusahaan. Fasilitas kredit ini terdiri dari 2 (dua) tranche, yaitu:

b. fasilitas kredit pembiayaan dengan pagu kredit sebesar Rp25.000.000 (tranche A). Fasilitas kredit tersebut

terhutang dalam cicilan triwulanan selama 12 (dua belas) kali cicilan yang dimulai pada bulan September 2009.

b. fasilitas kredit pembiayaan dan modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp155.000.000 (tranche B). Fasilitas

kredit tersebut terhutang sebesar jumlah penarikan dan mempunyai jangka waktu selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit tersebut.

Fasilitas kredit sindikasi tersebut dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 9), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong dan Tn. Totong Kurniawan (pemegang saham), Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), piutang dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7), apartemen milik Tn. Budyanto Totong. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai hutang CMSS dan MBI kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) (Catatan 23f) dan dijamin dengan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan.

Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2,50% diatas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 1 (satu) bulan (jika terdapat keadaan dimana SBI tidak tersedia, maka suku bunga akan ditentukan sebesar 2,50% diatas suku bunga JIBOR berjangka waktu 1 (satu) bulan). Berdasarkan perjanjian kredit sindikasi, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 September 2010, seluruh fasilitas tersebut sudah dilunasi. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk a. CALS memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dengan pagu kredit sebesar Rp90.000 yang digunakan untuk

pembelian kendaraan bermotor. Pada tahun 2007, pagu kredit atas fasilitas tersebut dinaikkan menjadi sebesar Rp230.000. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki oleh Anak Perusahaan tersebut (Catatan 9). Pinjaman tersebut terhutang dalam 24 (dua puluh empat) kali cicilan bulanan sampai dengan April 2009

Pada tahun 2007, CALS memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dengan pagu kredit sebesar Rp2.000.000.

yang telah mengalami perubahan pagu kredit menjadi sebesar Rp. 3.000.000. pada tahun 2008 dan ditingkatkan menjadi Rp. 4.000.000 pada tahun 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2010. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan (Catatan 7) yang dimiliki oleh CALS dan tanah dan bangunan kantor yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi S. (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), gudang yang dimiliki oleh CALS (Catatan 9), serta jaminan pribadi atas nama Tn. Simonardi S. (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan antara 11,5 % sampai dengan 12 % pada September 2010.

b. Pada tahun 2004, CMSS memperoleh beberapa fasilitas kredit (non-revolving) dari PT Bank Ekonomi Raharja

Tbk yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan dan modal kerja. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan sampai dengan bulan Maret 2009. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang diperoleh melalui hutang tersebut (Catatan 9) . Seluruh pinjaman tersebut telah dilunasi oleh CMSS saat ini.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA

Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang telah mencapai usia pensiun yaitu 55 tahun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban imbalan kerja tersebut tidak didanai. Tabel berikut menyajikan ringkasan jumlah yang dicatat dalam neraca konsolidasi untuk kewajiban imbalan kerja sesuai dengan perhitungan sementara.

Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:

September 2010 September 2009

Saldo awal tahun 48.192.854 39.424.607

Penyisihan selama tahun berjalan 8.527.477 8.000.905 Pembayaran selama tahun berjalan (306.873) (270.600)

Kewajiban yang diakui di neraca 56.413.458 47.154.912 15. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN

Rincian hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:

September 2010 September 2009

PT Catur Karda Sentosa 145.392 137.879 PT Catur Hasil Sentosa 6.984.806 6.065.410 PT Catur Logamindo Sentosa 4.419.691 3.829.258 PT Caturadiluhur Sentosa 7.906.062 6.522.458 PT Kusuma Kemindo Sentosa 14.164.854 13.420.471 PT Satya Galang Kemika 3.288.318 2.554.375 PT Caturaditya Sentosa 2.074.406 1.851.949 PT Catur Mitra Sejati Sentosa 560.427 621.217 PT Mitra Bali Indah 83.601 100.875 PT HCG Indonesia 3.202.826 3.042.860 PT Catur Shaw Brother 6.261.019 6.438.402

Jumlah 49.091.401 44.585.155

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp 2.674.360 dan Rp 2.558.730 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.

16. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 adalah sebagai berikut:

Jumlah saham ditempatkan dan Persentase Pemegang saham disetor penuh pemilikan Jumlah

PT Buanatata Adisentosa 825.345.000 28,51 82.534.500 PT Ekasentosa Jayasukses 456.142.000 15,76 45.614.200 Tn. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 2,94 8.520.000 Tn. Darmawan Putra Totong (Komisaris) 60.950.000 2,11 6.095.000 Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 0,35 1.007.900 Lain-lain – publik (masing-masing dibawah 5%) 1.457.321.800 50,34 145.732.180

Jumlah 2.895.037.800 100,00 289.503.780

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut:

Jumlah saham ditempatkan dan Persentase Pemegang saham disetor penuh pemilikan Jumlah

PT Buanatata Adisentosa 825.345.000 28,51 82.534.500 PT Ekasentosa Jayasukses 456.142.000 15,76 45.614.200 Tn. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 2,94 8.520.000 Tn. Darmawan Putra Totong (Komisaris) 60.950.000 2,11 6.095.000 Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 0,35 1.007.900 Lain-lain – publik (masing-masing dibawah 5%) 1.457.321.800 50,34 145.732.180

Jumlah 2.895.037.800 100,00 289.503.780

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

16. MODAL SAHAM (lanjutan)

Berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-608/BL/2007 tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembar sahamnya dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per saham di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan juga menerbitkan 600.000.000 waran seri 1 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham baru. Setiap 1 lembar saham berhak mendapatkan 1 waran seri 1 yang dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru dengan harga sebesar Rp250 (dalam jumlah penuh). Waran tersebut bisa ditukar sejak tanggal 12 Desember 2008 sampai dengan 11 Desember 2009.

17. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah

Penawaran umum perdana (IPO) - 600.000.000 saham dengan harga Rp200 per saham 60.000.000 Biaya-biaya penerbitan saham dalam rangka IPO (8.543.738) Saldo 30 September 2010 51.456.262

18. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih konsolidasi berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:

Jenis Produk September 2010 September 2009

Keramik 899.372.457 802.550.351 Cat 780.346.697 702.870.289 Bahan-bahan kimia 163.517.880 146.044.669 Perlengkapan kamar mandi dan dapur 100.096.201 78.850.351 Kaca dan glass block 82.545.845 69.275.408 Alat listrik 67.642.910 53.418.302 Home Etc 65.995.925 27.190.763 Partisi 50.695.897 46.758.362 Pipa 37.643.576 34.427.110 Semen 24.030.975 16.807.299 Atap gelombang dan genteng 22.246.399 21.971.268 Kuas cat 16.693.227 15.469.550 Alat pertukangan 12.213.026 11.623.937 Lain-lain 94.311.322 76.539.382

Jumlah 2.417.352.338 2.103.806.041

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan penjualan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009.

19. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: September 2010 September 2009

Persediaan barang dagang - awal 536.676.074 472.056.762 Pembelian bersih 2.202.816.080 1.885.401.561 Tersedia untuk dijual 2.739.492.154 2.357.458.323 Persediaan barang dagang - akhir (620.675.199) (519.087.389)

Jumlah beban pokok penjualan 2.118.816.955 1.838.370.934

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

19. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) mencapai 24,04% dan 23,33% dari jumlah penjualan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009.

20. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: September 2010 September 2009

Beban penjualan Gaji dan tunjangan 68.266.663 61.716.160 Penyusutan 20.378.409 22.559.771 Pengangkutan 16.120.199 13.039.202 Kantor 11.311.490 8.552.213 Promosi 12.248.288 14.756.226 Sewa 9.968.593 12.916.458 Perjalanan dinas 5.857.726 5.099.415 Pemeliharaan 5.068.682 4.295.818 Penyisihan barang rusak 4.070.832 3.380.015 Keamanan dan kebersihan 3.684.666 3.035.532 Penyisihan piutang ragu-ragu 1.820.020 860.808 Pajak dan perijinan 2.312.714 2.111.090 Asuransi 1.525.321 1.504.906 Alat tulis & cetakan 1.302.045 894.845 Pembungkus 1.074.054 573.518 Perlengkapan kantor 783.087 1.363.691 Lain-lain (di bawah Rp 800 juta) 1.988.226 3.071.851

Jumlah 167.781.016 159.731.519

Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan 48.773.106 49.346.459 Penyusutan 5.519.012 5.300.626 Administrasi Bank 5.500.471 3.519.756 Kantor (Listrik, air, telepon) 4.150.785 4.969.761 Perjalanan dinas 2.940.124 2.401.629 Sewa 2.199.911 1.225.811 Jasa Professional 1.769.677 2.031.596 Pemeliharaan 1.266.867 1.095.830 Pajak dan perijinan 1.422.344 853.344 Biaya Amortisasi 772.134 530.325 Alat tulis & cetakan 913.468 659.263 Lain-lain (di bawah Rp 700 juta) 1.753.074 1.751.512 Jumlah 76.980.973 73.685.912 Jumlah beban usaha 244.761.989 233.417.432

21. INFORMASI SEGMEN

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder.

Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut:

Distribusi Retail Jumlah

September 2010

Penjualan bersih 1.909.376.918 507.975.421 2.417.352.338

Laba kotor 196.389.805 102.145.578 298.535.383

Beban usaha tidak dapat dialokasikan 244.761.989

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

21. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Distribusi Retail Jumlah Laba usaha 53.773.395

Penghasilan (beban) lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Beban bunga (26.913.041) Laba/(Rugi) selisih kurs - bersih 1.327.179 Pendapatan bunga 549.782 Laba penjualan aktiva tetap 1.670.160 Pendapatan bonus 85.861 Pendapatan deviden 561.799 Lain-lain - bersih 4.654.497

Laba sebelum pajak penghasilan 35.709.631 Beban pajak penghasilan - bersih (9.371.581)

Laba sebelum hak minoritas 26.338.050

Aktiva segmen 1.192.548.627 459.591.517 1.652.140.144

Kewajiban segmen 869.202.333 272.903.998 1.142.106.331

September 2009

Penjualan bersih 1.689.045.471 414.760.570 2.103.806.041

Laba kotor 182.204.190 83.230.917 265.435.107

Beban usaha tidak dapat dialokasikan 233.417.432

Laba usaha 32.017.675

Penghasilan (beban) lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Beban bunga (25.660.149) Laba/(Rugi) selisih kurs - bersih 3.154.022 Pendapatan bunga 1.260.006 Laba penjualan aktiva tetap 1.289.347 Pendapatan bonus 445.598 Pendapatan deviden 476.557 Lain-lain - bersih 6.000.752

Laba sebelum pajak penghasilan 18.983.809 Beban pajak penghasilan - bersih (4.544.850)

Laba sebelum hak minoritas 14.438.959

Aktiva segmen 952.514.469 426.580.965 1.379.095.434

Kewajiban segmen 615.997.625 280.966.210 896.963.835

Informasi penjualan bersih berdasarkan segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:

September 2010 September 2009

Jawa dan Bali 2.047.423.155 1.778.860.429 Sumatera 201.316.737 172.569.500 Sulawesi 90.892.391 87.803.752 Kalimantan 77.720.056 64.572.360

Jumlah 2.417.352.338 2.103.806.041

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

22. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERIKATAN

a. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok, dimana Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atau sub-distributor atas beberapa produk tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian tersebut dijamin dengan bank garansi dari bank-bank tertentu . Selain itu, perjanjian distribusi yang dilakukan CAS dengan pemasok tertentu dijamin dengan deposito berjangka, piutang dan persediaan milik Anak Perusahaan tersebut (Catatan 4, 5 dan 7).

b. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak sehubungan

dengan penyewaan bangunan kantor, toko dan gudang yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk kegiatan operasi. Perjanjian-perjanjian tersebut memiliki jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 15 tahun.

c. Pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian hutang piutang dengan CMSS dan MBI,

dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada CMSS dan MBI untuk keperluan modal kerja sebesar Rp54.750.000. Sebagian dari fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk mendanai hutang bank yang diperoleh CMSS dan MBI dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) (Catatan 13). Jangka waktu fasilitas tersedia sampai dengan tanggal 19 Juni 2011. Fasilitas pinjaman yang digunakan untuk mendanai hutang bank, terhutang dalam cicilan triwulanan, yang dimulai sejak September 2008. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2,50% diatas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per bulan dan biaya manajemen dengan tarif tetap 2,00% per 3 (tiga) tahun. Pada tanggal 3 November 2008, Perusahaan meningkatkan pagu fasilitas menjadi Rp84.750.000. Pada tanggal 23 Juni 2009 Perusahaan kembali meningkatkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp. 154.750.000.

Pendapatan bunga yang diterima oleh Perusahaan dan beban bunga yang dibayar oleh CMSS dan MBI sebesar

Rp 6.976.150.076 dan Rp. 8.105.350 untuk September 2010 dan 2009 telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi.

d. Pada tanggal 10 Desember 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Buanatata

Adisentosa sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk menyewa sebuah gudang dengan jangka waktu sewa 5 (lima) tahun dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dengan harga sewa Rp. 3.750.000.

23. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia: • PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara

langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. PSAK ini mensyaratkan suatu entitas untuk mengakui biaya pinjaman lain sebagai suatu biaya. PSAK No. 26 (Revisi 2008) ini menggantikan PSAK No. 26 (Revisi 1997), “Biaya Pinjaman”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperbolehkan dan harus diungkapkan.

• PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan

penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009 (direvisi menjadi pada atau setelah 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini dianjurkan.

• PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009 (direvisi menjadi pada atau setelah 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini dianjurkan.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

23. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia : (lanjutan)

• PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan

keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011.

• PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011.

• PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan

diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011.

• PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011.

• PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011.

• PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011.

• PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011.

• PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011.

• PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011.

• PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. PSAK ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 January 2011

Perusahaan dan Anak Perusahaan belum menerapkan PSAK revisi ini. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasinya.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

24. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA.

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2010, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr Irawan Soerodjo< S.H., Msi, No. 183, pemegang saham memutuskan untuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp. 200.000 dari saldo laba. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2009, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., No. 140, diputuskan untuk, antara lain, membagikan deviden tunai sebesar Rp. 11.580.151 atau Rp 4 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 16 Juni 2009 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp. 200.000 dari saldo laba.

25. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 29 September 2010.