PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. - IDNFinancials

140
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (TIDAK DIAUDIT) CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF SEPTEMBER 30, 2015 AND NINE MONTHS PERIOD THEN ENDED (UNAUDITED) (MATA UANG INDONESIA) (INDONESIAN CURRENCY)

Transcript of PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. - IDNFinancials

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 SERTA

PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (TIDAK DIAUDIT) CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF SEPTEMBER 30, 2015 AND NINE MONTHS PERIOD THEN ENDED (UNAUDITED) (MATA UANG INDONESIA) (INDONESIAN CURRENCY)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 SERTA

PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(TIDAK DIAUDIT)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF SEPTEMBER 30, 2015 AND

THE NINE MONTHS PERIOD THEN ENDED (UNAUDITED)

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

Halaman/ P a g e

Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasian Laporan Arus Kas Konsolidasian Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

1 - 3

4 - 5

6

7 - 8

9 - 136

Board of Directors’ Statement

Consolidated Statement of Financial Position

Consolidated Statement of Profit or Loss

and Other Comprehensive Income

Consolidated Statement of Changes in Capital Deficiency

Consolidated Statement of Cash Flows

Notes to Consolidated

Financial Statements

**************************

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./

The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

1

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 30 September 2015 – Tidak Diaudit (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali

dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of September 30, 2015 - Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

1 Januari 2014 (31 Desember 2013)/ Catatan/ 30 September 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014

Notes September 30, 2015 December 31, 2014*) (December 31, 2013)*)

A S E T A S S E T S Aset Lancar Current Assets Kas dan setara kas 2c,2r,4,35,36 67.273.146.419 62.164.088.531 98.190.123.879 Cash and cash equivalents Piutang usaha 2r,5,35,36 Trade receivables Pihak ketiga - bersih 93.105.950.074 92.172.813.604 152.135.959.997 Third parties - net Pihak berelasi - bersih 2d,34 95.206.669.953 79.960.366.714 70.953.015.761 Related parties - net Persediaan 2e,7 10.270.667.411 19.551.869.772 39.885.096.064 Inventories Biaya dibayar di muka 2f,8 16.180.614.829 5.876.240.964 7.951.315.904 Prepaid expenses Aset tidak lancar yang dimiliki Non-current assets untuk dijual - 607.062.530 22.064.166.776 held for sale Aset keuangan lancar lainnya 2r,6,35,36,39d 16.692.947.285 19.278.952.480 28.331.027.720 Other current financial asets Aset lancar lainnya 23.600.822.307 18.163.916.197 24.268.653.504 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 322.330.818.278 297.775.310.792 443.779.359.605 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-Current Assets

Piutang pihak berelasi - bersih 2d,2r,34,35,36 - - 1.132.536 Due from related parties - net Investments in associated Investasi pada entitas asosiasi 2g,10 3.228.513.965 3.311.986.837 2.780.851.860 companies Aset tetap - bersih 2h,2i,2j,11,39d 1.275.024.924.629 1.389.736.131.515 1.969.390.602.221 Fixed assets - net Properti investasi - bersih 2k,12 1.986.001.643 1.986.001.643 4.759.113.084 Investment properties - net Aset pajak tangguhan - bersih 2q,17e 1.609.476.919 1.512.340.116 856.065.648 Deferred tax assets - net Aset keuangan tidak lancar 2r,9,35 Other non-current financial lainnya 36,39c,39d 143.746.339.796 125.896.960.285 117.407.309.776 assets Aset tidak lancar lainnya 2f,13,36,39d 45.842.733.923 38.008.723.930 38.629.907.605 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.471.437.990.875 1.560.452.144.326 2.133.824.982.730 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 1.793.768.809.153 1.858.227.455.118 2.577.604.342.335 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang berlaku efektif untuk

periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 (lihat Catatan 2o dan 45). / Restated due to Statement of Financial Accounting Standards (PPSAK) No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, which is effective for the period beginning or after January 1, 2015 (see Notes 2o and 45).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./

The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

2

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 – Tidak Diaudit (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali

dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of September 30, 2015 - Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

1 Januari 2014 (31 Desember 2013)/ Catatan/ 30 September 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014 Notes September 30, 2015 December 31, 2014*) (December 31, 2013)*)

LIABILITAS LIABILITIES AND DEFISIENSI MODAL CAPITAL DEFICIENCY Liabilitas Jangka Pendek Short-Term Liabilities

Utang usaha 2r,14,35,36 Trade payables Pihak ketiga 434.209.513.557 362.687.494.313 357.093.870.206 Third parties Pihak berelasi 2d,34 145.463.226.075 127.825.247.436 145.447.682.879 Related parties Biaya masih harus dibayar 2r,16,35,36 669.292.242.351 531.080.166.803 495.511.184.012 Accrued expenses Utang pajak 2q,17a 5.493.933.207 8.631.845.352 6.798.011.783 Taxes payable Pendapatan ditangguhkan 2n 3.774.669.122 7.148.075.481 5.604.781.375 Deferred income Liabilitas derivatif - bersih 2r,35,36,41 - 4.197.733.143 Derivative liabilities - net Bagian liabilitas jangka panjang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun 2r,18,21,35,36 of long-term debts Pinjaman bank dan lembaga Bank and other financial keuangan lainnya institution loans Pihak ketiga 1.912.054.073.100 600.536.434.505 916.021.075.757 Third parties Pihak berelasi 2d,34 2.632.377.971 1.554.563.020 514.915.598 Related parties Lain-lain 126.048.438.962 19.402.216.843 - Others Utang obligasi dan wesel Bonds payable and guaranteed bayar yang dijamin 2r,19,35,36 2.416.013.765.400 167.787.776.667 - secured notes payable Wesel bayar jangka menengah 2r,20,21,35,36 144.276.998.268 10.530.412.000 - Medium-term notes payable Liabilitas keuangan 2d,2r, Other current financial jangka pendek lainnya 15,34,35,36 254.198.482.615 210.689.008.466 185.789.511.540 liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 6.113.457.720.628 2.047.873.240.886 2.116.978.766.293 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Long-term Liabilities Utang pihak berelasi 2d,2r,34,35,36 279.004.917 1.022.404.916 797.604.916 Due to related parties Liabilitas derivatif jangka Long-term derivative panjang - bersih 2r,35,36,41 45.302.972.219 40.881.460.040 90.992.810.862 liabilities - net Bagian liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam Long-term debts - net of satu tahun 2r,18,21,35,36 current maturities Pinjaman bank dan lembaga Bank and others financial keuangan lainnya institution loans Pihak ketiga 95.902.424.536 1.507.050.617.690 1.878.447.190.720 Third parties Pihak berelasi 2d,34 4.270.991.069 1.823.006.885 680.708.656 Related parties Lain-lain 488.524.070.438 304.280.851.576 385.766.047.006 Others Utang obligasi dan wesel Bonds payable and guaranteed bayar yang dijamin - bersih 2r,19,21,35,36 - 1.958.741.087.572 2.081.419.101.916 secured notes payable - net Wesel bayar jangka menengah 2r,20,21,35,36 - 130.188.883.678 135.225.574.701 Medium-term notes payable Liabilitas imbalan kerja karyawan 2o,37 28.982.995.403 30.493.152.259 34.712.922.152 Employee benefits liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 663.262.458.582 3.974.481.464.616 4.608.041.960.929 Total Long-term Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 6.776.720.179.210 6.022.354.705.502 6.725.020.727.222 TOTAL LIABILITIES

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./

The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

3

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 – Tidak Diaudit (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali

dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of September 30, 2015 - Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

1 Januari 2014 (31 Desember 2013)/ Catatan/ 30 September 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014 Notes September 30, 2015 December 31, 2014*) (December 31, 2013)*)

DEFISIENSI MODAL CAPITAL DEFICIENCY Diatribusikan kepada Attributable to Equity Pemilik Entitas Induk Holders of the Parent

Modal saham - nilai nominal Capital stock - par value of Rp 250 per saham seri A dan Rp 250 per A series share and Rp 100 per saham seri B Rp 100 per B series share Modal dasar - 2.998.604.000 Authorized capital - 2,998,604,000 saham seri A dan A series shares and 22.489.530.000 saham seri B 22,489,530,000 B series shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 2.998.604.000 2,998,604,000 A series shares saham seri A pada tanggal as of September 30, 2015, 30 September 2015, 31 Desember 2014 December 31, 2014 and dan 1 Januari 2014/ January 1, 2014/ 31 Desember 2013 December 31, 2013 5.671.875.000 saham seri B 5,671,875,000 B series pada tanggal 30 September 2015, shares as of September 30, 2015, 31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and 1 Januari 2014/ January 1, 2014/ 31 Desember 2013 1a,1b,23 1.316.838.500.000 1.316.838.500.000 1.316.838.500.000 December 31, 2013 Tambahan modal disetor 1b,2l,2m,24 345.009.093.126 345.009.093.126 345.009.093.126 Additional paid-in capital Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit) Telah ditentukan penggunaannya 25 500.000.000 500.000.000 500.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (5.952.593.815.862) (5.432.501.645.193) (5.453.168.559.583 ) Unappropriated Komponen ekuitas lainnya 2b,2p,26 (635.438.941.957) (367.220.163.037) (330.285.388.661 ) Other components of equity

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owner kepada pemilik Entitas Induk (4.925.685.164.693) (4.137.374.215.104 ) (4.121.106.355.118 ) currency translation Kepentingan non-pengendali (57.266.205.364) (26.753.035.280 ) (26.310.029.769 ) Non-controlling interest

JUMLAH DEFISIENSI MODAL (4.982.951.370.057) (4.164.127.250.384) (4.147.416.384.887 ) TOTAL CAPITAL DEFICIENCY

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND DEFISIENSI MODAL 1.793.768.809.153 1.858.227.455.118 2.577.604.342.335 CAPITAL DEFICIENCY

*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang berlaku efektif untuk

periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 (lihat Catatan 2o dan 45). / Restated due to Statement of Financial Accounting Standards (PPSAK) No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, which is effective for the period beginning or after January 1, 2015 (see Notes 2o and 45).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./

The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

4

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2015 – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER

COMPREHENSIVE INCOME The Nine Months Period Ended September 30, 2015 - Unaudited

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Catatan/ Nine months - Nine months - Notes Unaudited) Unaudited)*)

PENDAPATAN JASA 2d,2n,27,34 536.615.886.412 629.105.541.419 SERVICE REVENUES BEBAN JASA 2d,2n,11,28,34 (516.912.292.998) (651.982.322.757) COST OF SERVICES

LABA (RUGI) BRUTO 19.703.593.414 (22.876.781.338) GROSS PROFIT (LOSS) Beban usaha 2d,2n,29 (107.287.629.269) (113.744.096.437) Operating expenses Pendapatan operasi lain 2n,30 45.379.775.416 145.272.060.320 Other operating income Beban operasi lain 2n,11,31 (89.006.630.002) (3.039.649.957 ) Other operating expenses Beban pajak penghasilan final (5.348.292.971) (6.389.416.643) Final income tax expense

RUGI USAHA (136.559.183.412) (777.884.057) LOSS FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 32 4.264.710.892 219.339.558.776 Finance income 2d,19, Biaya keuangan 20,21,33,34,41 (395.643.901.272) (153.662.550.235) Finance cost Bagian atas laba (rugi) bersih Equity in net earnings entitas asosiasi - bersih 2g,10 (83.472.872) 423.790.870 of associated companies - net

INCOME (LOSS) BEFORE LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN PROVISION FOR INCOME BEBAN PAJAK PENGHASILAN (528.021.846.664) 65.322.915.354 TAX EXPENSE TAKSIRAN BEBAN PAJAK PROVISION FOR INCOME PENGHASILAN - BERSIH 2q,17c 61.425.678 (1.473.086.750) TAX EXPENSE - NET

LABA (RUGI) PERIODE/TAHUN INCOME (LOSS) BERJALAN (527.960.420.986) 63.849.828.604 FOR THE PERIOD/YEAR LABA (RUGI) KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAINNYA LOSS Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items not to be reclassified ke laba rugi: to profit or loss: Keuntungan (kerugian) aktuaria 937.583.395 - Actuarial gains (losses) Pos-pos yang akan direklasifikasi Item to be reclassified ke laba rugi: to profit or loss: Selisih kurs karena penjabaran Differences in foreign laporan keuangan 2b,2p,26 (291.801.282.080) (6.070.351.111) currency translation

Jumlah Rugi Komprehensif Total Other Comprehensive Total Other Lainnya (290.863.698.685) (6.070.351.111) Losses

TOTAL COMPREHENSIVE JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF INCOME (LOSS) FOR THE PERIODE/TAHUN BERJALAN (818.824.119.671) 57.779.477.495 PERIOD/YEAR

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./

The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

5

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2015 – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

(continued) The Nine Months Period Ended September 30, 2015 - Unaudited

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Catatan/ Nine months - Nine months - Notes Unaudited) Unaudited)*)

Laba (rugi) periode/tahun berjalan Income (loss) for the year yang dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik Entitas Induk (520.092.170.668) 64.550.376.070 Owner of the Parent Entity Kepentingan non-pengendali (7.868.250.318) (700.547.466) Non-controlling interest

Jumlah (527.960.420.986) 63.849.828.604 Total

Jumlah laba (rugi) komprehensif Periode/tahun berjalan yang Total comprehensive loss dapat diatribusikan kepada: for the year attributable to: Pemilik Entitas Induk (788.310.949.586) 67.688.534.275 Owner of the Parent Entity Kepentingan non-pengendali (30.513.170.085) (9.909.056.780) Non-controlling interest

Jumlah (818.824.119.671) 57.779.477.495 Total

LABA (RUGI) PER SAHAM BASIC EARNINGS (LOSS) DASAR YANG DAPAT PER SHARE ATTRIBUTABLE DIATRIBUSIKAN KEPADA TO EQUITY HOLDERS PEMILIK ENTITAS INDUK 2s (60) 7 OF THE PARENT

*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang berlaku efektif untuk

periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 (lihat Catatan 2o dan 45). / Restated due to Statement of Financial Accounting Standards (PPSAK) No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, which is effective for the period beginning or after

January 1, 2015 (see Notes 2o and 45).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./

The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

6

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2015 – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN CAPITAL DEFICIENCY

The Nine Months Period Ended September 30, 2015 - Unaudited

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Attributable to Owner of the Parent Entity

Komponen Ekuitas Lain/ Other Component of equity

Saldo Laba (Defisit)/ Selisih Kurs Keuntungan Retained Earnings (Deficit) karena Penjabaran (Kerugian) Tambahan

Laporan Keuangan/ Aktuaria/ Kepentingan Jumlah

Modal Disetor/ Telah Ditentukan Belum Ditentukan Differences in Actuarial Non-pengendali/ Defisiensi Modal/ Catatan/ Modal Saham/ Additional Penggunaannya/ Penggunaannya/ Foreign Currency Gains Jumlah/ Non-controlling Total Notes Capital Stock Paid-in Capital Appropriated Unappropriated Translation (Losses) Total interests Capital Deficiency

Saldo, 1 Januari 2014 1.316.838.500.000 345.009.093.126 500.000.000 (5.453.168.559.583) (331.141.865.630) 856.476.969 (4.121.106.355.118) (26.310.029.769) (4.147.416.384.887) Balance, January 1, 2014 Jumlah laba (rugi) periode berjalan - - - 64.550.376.070 - - 64.550.376.070 (700.547.466) 63.849.828.604 for the period Selisih kurs karena penjabaran Differences in foreign currency laporan keuangan 2b,2p,26 - - - - 3.138.158.205 - 3.138.158.205 (9.208.509.314) (6.070.351.109) translation

Saldo, 30 September 2014 - Balance, September 30, 2014 - (Disajikan kembali - Tidak Diaudit) 1.316.838.500.000 345.009.093.126 500.000.000 (5.388.618.183.513) (328.003.707.425) 856.476.969 (4.053.417.820.843) (36.219.086.549) (4.089.636.907.392) (As restated - Unaudited)

Saldo, 1 Januari 2015 1.316.838.500.000 345.009.093.126 500.000.000 (5.432.501.645.194) (368.972.549.569) 1.752.386.532 (4.137.374.215.105) (26.753.035.280) (4.164.127.250.385) Balance, January 1, 2015 Jumlah laba (rugi) periode berjalan - - - (520.092.170.668) - - (520.092.170.668) (7.868.250.318) (527.960.420.986) for the period Selisih kurs karena penjabaran Differences in foreign currency laporan keuangan 2b,2p,26 - - - - (269.146.322.766) 927.543.846 (268.218.778.920) (22.644.919.766) (290.863.698.686) translation Keuntungan (kerugian) aktuarial 2o,26 - - - - - - - - - Actuarial gain (losses)

Saldo, 30 September 2015 1.316.838.500.000 345.009.093.126 500.000.000 (5.952.593.815.862) (638.118.872.335) 2.679.930.378 (4.925.685.164.693) (57.266.205.364) (4.982.951.370.057) Balance, September 30, 2015

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./

The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

7

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS

KONSOLIDASIAN Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2015 – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

The Nine Months Period Ended September 30, 2015 - Unaudited

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Catatan/ Nine months/ Nine months - Notes Unaudited) Unaudited)*)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 519.553.892.280 623.034.313.233 Cash received from customers Pengeluaran kas kepada pemasok dan untuk beban Cash paid to suppliers and operasi lainnya (419.208.149.771) (482.531.222.585) for other operating expenses Pengeluaran kas kepada Cash paid to employees karyawan dan anak buah kapal (72.937.257.096) (106.906.632.367) and vessel crew Penerimaaan dari penghasilan bunga 1.492.755.297 2.805.950.478 Receipts of interest income Pembayaran untuk: Payments for: Beban bunga 33 (27.994.858.279) (72.051.090.352) Interest expense Pajak penghasilan (752.209.190) (1.487.587.279) Income taxes

Kas Bersih Yang Digunakan Net Cash Used For Untuk Aktivitas Operasi 154.173.241 (37.136.268.873) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap dan Proceeds from sale of fixed klaim asuransi 11 67.094.945.096 71.982.187.970 assets and insurance claim Pengembalian uang muka Refund of advance for pembelian aset tetap 39d - 88.709.662.417 purchase of fixed asset Hasil penjualan investasi Proceeds from sale of properti 12 - 3.000.000.000 investment properties Perolehan aset tetap 11 (24.894.937.921) (48.404.983.318) Acquisitions of fixed assets Pencairan deposito berjangka 6 - - Withdrawal of time deposits

Kas Bersih Yang Diperoleh Net Cash Provided By Dari Aktivitas Investasi 42.200.007.175 115.286.867.069 Investing Activities

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./

The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

8

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2015 – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)

The Nine Months Period Ended September 30, 2015 - Unaudited

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Catatan/ Nine months - Nine months - Notes Unaudited) Unaudited)*)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari: Proceeds from: Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya jangka Long-term bank and other panjang - 4.008.315.000 financial institution loans Pinjaman lembaga keuangan Related party financial pihak berelasi 18 institution loans Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya jangka Short-term bank and other pendek - - financial institution loans Pembayaran untuk: Pinjaman bank dan lembaga 18 Payments of: keuangan lainnya jangka Long-term bank and other panjang (131.495.876.198) (91.190.105.653) financial institution loans Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya jangka Short-term bank and other pendek - - financial institution loans

Kas Bersih Yang Diperoleh Dari Net Cash Provided By (Digunakan Untuk) (Used For) Aktivitas Pendanaan (131.495.876.198) (87.181.790.653) Financing Activities

PENGARUH BERSIH ATAS NET EFFECT OF CHANGES IN PERUBAHAN KURS PADA EXCHANGE RATES ON CASH KAS DAN SETARA KAS 94.250.753.670 (14.493.756.454) AND CASH EQUIVALENTS

RECLASSIFICATION OF OTHER REKLASIFIKASI ASET CURRENT FINANCIAL ASSETS KEUANGAN LANCAR LAINNYA TO CASH AND CASH KE KAS DAN SETARA KAS 6 - - EQUIVALENTS

PENURUNAN BERSIH NET DECREASED IN CASH KAS DAN SETARA KAS 5.109.057.888 (23.524.948.911) AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT AWAL PERIODE/TAHUN 62.164.088.531 98.190.123.879 BEGINNING OF PERIOD/YEAR

CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AKHIR PERIODE/TAHUN 4 67.273.146.419 74.665.174.968 AT END OF PERIOD/YEAR

*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang berlaku efektif untuk

periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 (lihat Catatan 2o dan 45). / Restated due to Statement of Financial Accounting Standards (PPSAK) No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, which is effective for the period beginning or after

January 1, 2015 (see Notes 2o and 45).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

9

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Alfian Jahja, S.H., sebagai notaris pengganti Eliza Pondaag, No. 6, tanggal 4 Oktober 1975, yang telah diubah dengan Akta Notaris Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., No. 15, tanggal 8 Maret 1977 dan Akta Notaris Eliza Pondaag, No. 23, tanggal 10 November 1977. Akta pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/3/15 tanggal 3 Januari 1978 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 22, Tambahan No. 138 tanggal 14 Maret 1980. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 68, tanggal 25 April 2012 mengenai, antara lain, penerbitan saham seri B. Perubahan terakhir tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU AH.01.10-20547.Tahun 2012 tanggal 7 Juni 2012.

PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 6, dated October 4, 1975 of Alfian Jahja, S.H., substitute notary of Eliza Pondaag, which was amended by Notarial Deed No. 15, dated March 8, 1977 of Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., and Notarial Deed No. 23, dated November 10, 1977 of Eliza Pondaag. The deed of establishment and its amendments were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/3/15 dated January 3, 1978 and were published in Supplement No. 138 of State Gazette No. 22, dated March 14, 1980. The Company’s articles of association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 68, dated April 25, 2012 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., concerning, among others, the issuance of B shares. The most recent amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-20547.Year 2012 dated June 7, 2012.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan,

ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pengangkutan domestik dan internasional, terutama mengusahakan dan menjalankan pengangkutan barang dengan kapal laut, serta melaksanakan pembelian dan penjualan kapal-kapal.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the Company engages in both domestic and international transportation activities, particularly in transporting cargo by vessels, and sale and purchase of vessels.

Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Gedung

APOL, Jalan Abdul Muis No. 50, Jakarta Pusat, dan mempunyai kantor cabang di Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Surabaya, Tanjung Priok - Jakarta, Panjang - Lampung, Kota Baru, Paiton - Jawa Timur, Semarang, Tuban, Jepara, Merak, dan Singapura. Kapal-kapal Perusahaan dan Entitas Anak berlayar di perairan dalam negeri dan luar negeri. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1977.

The Company’s head office is located in APOL Building, Jalan Abdul Muis No. 50, Central Jakarta, with branches in Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Surabaya, Tanjung Priok - Jakarta, Panjang - Lampung, Kota Baru, Paiton - East Java, Semarang, Tuban, Jepara, Merak, and Singapore. The Company’s and Subsidiaries’ vessels operate in both domestic and international seas. The Company started its commercial operations in 1977.

PT Mandira Sanni Pratama adalah entitas induk

terakhir Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”).

PT Mandira Sanni Pratama is the ultimate parent company of the Company and Subsidiaries (collectively referred to hereafter as “the Group”).

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offerings

Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 1 April 2005 yang diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 1, para pemegang saham menyetujui, antara lain, penawaran umum perdana saham Perusahaan dan penurunan nilai nominal per saham Perusahaan dari Rp 1.000 menjadi Rp 500, dimana perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-09154 HT.01.04.TH.2005 tanggal 5 April 2005.

Based on the minutes of the extraordinary general meeting of the Company’s shareholders (EGMS) held on April 1, 2005, which were covered by Notarial Deed No. 1 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders approved, among others, the initial public offering of the Company’s shares and the decrease in the par value per share of the Company’s capital stock from Rp 1,000 to Rp 500, which were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C 09154 HT.01.04.TH.2005 dated April 5, 2005.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) b. The Company’s Public Offerings (continued)

Pada tahun 2005, Perusahaan menawarkan

500.000.000 saham kepada masyarakat pada harga penawaran sebesar Rp 625 per saham. Penawaran tersebut sesuai dengan Surat No. 5-1532/PM/2005 tanggal 10 Juni 2005, yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Selisih lebih antara harga penawaran saham dengan nilai nominal per saham, setelah memperhitungkan biaya penerbitan saham, dicatat sebagai “Tambahan Modal Disetor”, yang disajikan pada bagian Defisiensi Modal pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

In 2005, the Company offered 500,000,000 shares to the public at an offering price of Rp 625 per share. Such offering was in accordance with Letter No. 5-1532/ PM/2005 dated June 10, 2005 issued by the Head of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM). The excess of the share offer price over the par value per share, net of stock issuance costs, was recognized as “Additional Paid-in Capital”, which is presented under the Capital Deficiency section of the consolidated statement of financial position.

Berdasarkan RUPSLB yang diadakan pada tanggal

28 Juli 2006, yang diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 45, para pemegang saham menyetujui, antara lain, penurunan nilai nominal per saham Perusahaan dari Rp 500 menjadi Rp 250. Perubahan ini telah dilaporkan ke dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-HT.01.04-2881 tanggal 31 Oktober 2006.

Based on the minutes of the EGMS held on July 28, 2006, which were covered by Notarial Deed No. 45 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders approved, among others, the decrease in the par value per share of the Company’s capital stock from Rp 500 to Rp 250. This decrease has been reported to and recorded in the database of the Legal Entity Administration System (SISMINBAKUM) of the Department of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. W7-HT.01.04-2881 dated October 31, 2006.

Berdasarkan RUPSLB yang diadakan pada tanggal

27 Agustus 2010, yang diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 45, para pemegang saham menyetujui, antara lain:

Based on the minutes of the EGMS held on August 27, 2010, which were notarized by Notarial Deed No. 45 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders approved, among others:

1. Peningkatan modal dasar menjadi

Rp 2.998.604.000.000 yang terbagi atas 2.998.604.000 saham Seri A dengan nilai nominal per saham Rp 250 dan 22.489.530.000 saham Seri B dengan nilai nominal per saham Rp 100.

1. The increase in the Company’s authorized capital stock to Rp 2,998,604,000,000 which is divided into 2,998,604,000 A Series shares with par value per share of Rp 250 and 22,489,530,000 B Series shares with par value per share of Rp 100.

2. Seluruh 2.998.604.000 saham Perusahaan

yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal per saham Rp 250 akan dikonversi menjadi saham Seri A dengan nilai nominal per saham yang sama Rp 250, sedangkan 22.489.530.000 saham Seri B dalam portepel masih dalam portfolio. Saham Seri A dan Seri B mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal.

2. All of the Company’s 2,998,604,000 issued and fully paid shares with par value per share of Rp 250 will be converted to A shares with the same par value per share of Rp 250, and 22,489,530,000 B Series shares will remain in portfolio. A Series shares and B Series shares have equal rights in all aspects.

Perubahan di atas telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-43746.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 6 September 2010.

The above changes have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-43746.AH.01.02.Year 2010 dated September 6, 2010.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) b. The Company’s Public Offerings (continued)

Berdasarkan RUPSLB yang diadakan pada tanggal

28 Juni 2011 yang diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 78, para pemegang saham menyetujui, antara lain, penerbitan Obligasi Konversi, Waran Seri I, dan penerbitan Saham Baru Tanpa Memesan Efek Terlebih Dahulu (TMETD) kepada pemegang saham utama dan penyesuaian modal ditempatkan dan disetor penuh dalam rangka penerbitan Obligasi Konversi, Waran Seri I, dan Saham Baru TMETD sehubungan dengan rencana restrukturisasi utang Perusahaan.

Based on the minutes of the EGMS held on June 28, 2011 which were covered by Notarial Deed No. 78 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders approved, among others, the issuance of Convertible Bonds, Warrants I, and New Shares Without Pre-emptive Rights to Purchase New Shares (WPRPNS) and adjustment of the issued and fully paid shares in relation to the issuance of the Convertible Bonds, Warrants I and New Shares WPRPNS under the Company’s debt restructuring plan.

Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan telah

menerbitkan 5.671.875.000 saham seri B dan 868.651.500 Waran Seri I.

On January 27, 2012, the Company issued 5,671,875,000 B Series shares and 868,651,500 Warrants I.

Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di

Bursa Efek Indonesia. The Company has registered all of its shares in the

Indonesia Stock Exchange.

c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak c. The Company and its Subsidiaries’ Structure

Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-

akun Perusahaan dan Entitas Anak berikut ini, dimana Perusahaan mempunyai pengendalian:

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the following Subsidiaries, over which the Company has control:

Persentase Pemilikan Efektif/ Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Percentage of Effective Ownership Total Assets Before Elimination

Entitas Anak/Subsidiaries 30 September 2015 31 Desember 2014 30 September 2015 31 Desember 2014

Pemilikan Langsung/Direct Ownership Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV) 100% 100% 1.931.088.336.249 1.627.763.962.282 PT Apol Bahari Gemilang (ABG) 99% 99% 571.867.719.662 498.352.085.334 Mega Pacific Ocean Line Corporation (MPOLC) dan Entitas Anak/ and Subsidiaries 100% 100% 531.092.369.015 446.109.043.415 PT Buana Jaya Pratama (BJP) 99% 99% 463.595.893.065 460.642.195.124 PT Bontang Maju Sejahtera (BMS) 99% 99% 422.285.159.124 412.943.131.769 Grand Bulk Shipping Limited (GBSL) dan Entitas Anak/and Subsidiaries 100% 100% 195.238.249.550 165.096.148.345 PT Lotus Coalindo Marine (LCM) 65% 65% 160.962.060.495 165.943.818.617 PT Apol Cemerlang (AC) 99% 99% 133.088.952.781 131.659.938.427 PT Apol Lestari (AL) 99% 99% 107.334.133.528 112.088.607.806 PT Apol Bahtera (AB) 99% 99% 103.248.961.387 169.906.307.398 Mount Lawu LLC 100% 100% 102.599.000.293 87.080.000.000 Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. (ARS) 100% 100% 77.300.065.442 76.721.547.880 PT Buana Samudra Pratama (BSP) 99,96% 99,96% 42.047.725.481 43.450.491.900 Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. (ARM) 100% 100% 34.767.163.526 32.645.582.920

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) c. The Company and its Subsidiaries’ Structure

(continued)

Persentase Pemilikan Efektif/ Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Percentage of Effective Ownership Total Assets Before Elimination

Entitas Anak/Subsidiaries 30 September 2015 31 Desember 2014 30 September 2015 31 Desember 2014

Pemilikan Langsung (lanjutan)/ Direct Ownership (continued) PT Apol Jaya (AJ) 99% 99% 30.570.964.653 161.242.470.563 PT Surya Bahari Sejahtera (SBS) 2) 99% 99% 23.880.753.777 23.979.212.481 PT Apol Stevedoring Gemilang 72% 72% 12.965.176.837 12.892.961.274 PT Parama Surya Stevedoring 99% 99% 6.477.999.259 3.826.662.669 PT Apol Stevedoring 72% 72% 6.875.109.291 5.660.265.345 PT Apol Parama Jaya (APJ) 1) 99% 99% 2.498.854.136 2.497.144.180 PT Lotus Jaya Marine (LJM) 99% 99% 2.347.516.017 2.346.043.407 PT Lotus Kaiousei Marine (LKM) 99% 99% 560.972.053 513.231.664 PT Apol Sejahtera (AS) 2) 99% 99% 77.000.591 506.937.842 Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC)/Indirect Ownership (through MPOLC) Gazelle Navigation Inc. (Gazelle) 2) 100% 100% 133.073.180.405 108.291.265.362 Iridaceae Maritime S.A. (Iridaceae) 2) 100% 100% 101.265.095.304 85.947.860.107 Illicium Maritime S.A. (Illicium) 2) 100% 100% 88.313.096.332 74.954.964.752 Ever Win Maritime Incorporation S.A. (Ever Win) 2) 100% 100% 78.883.598.341 66.951.761.163 Ever Joy Navigation S.A. (Ever Joy) 2) 100% 100% 73.276.873.426 62.193.102.642 Lobelia Maritime Overseas S.A. (Lobelia) 2) 100% 100% 45.525.975.054 38.639.771.418 Rafflesia Marine S.A. (Rafflesia) 2) 100% 100% 10.754.550.152 9.130.317.972 Rosaceae Maritime Overseas S.A. (Rosaceae) 100% 100% 2.308.313.195 1.959.160.548 Pemilikan Tidak Langsung (melalui GBSL)/Indirect Ownership (through GBSL) Paramount Star Shipping S.A. (Paramount) 100% 100% 2.416.536.615 2.037.874.026 Prosperous Ships Holding Limited (Prosperous) 100% 100% 23.392.500 24.282.258

Mulai Kegiatan Tanggal Pendirian/ Komersial/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Commercial Entitas Anak/Subsidiaries Domicile Principal Activities Establishment Operations Started

Pemilikan Langsung/Direct Ownership Arpeni Pratama Ocean Line Belanda/ Keuangan/Finance 13 April 2006/ 2006 Investment B.V. (APOL BV) Netherlands April 13, 2006

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) c. The Company and its Subsidiaries’ Structure

(continued) Mulai Kegiatan Tanggal Pendirian/ Komersial/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Commercial Entitas Anak/Subsidiaries Domicile Principal Activities Establishment Operations Started

Pemilikan Langsung (lanjutan)/ Direct Ownership (continued) Grand Bulk Shipping Limited (GBSL) Hong Kong Pengangkutan muatan 5 Maret 2005/ 2005 dan Entitas Anak/ kapal laut/Transporting March 5, 2005 and Subsidiaries cargo by vessel PT Buana Jaya Pratama (BJP) Jakarta Pengangkutan muatan 23 Desember 2004/ 2005 kapal laut/Transporting December 23, 2004 cargo by vessel

PT Apol Bahari Gemilang (ABG) Jakarta Pengangkutan muatan 27 Pebruari 2008/ 2012 kapal laut/Transporting February 27, 2008 cargo by vessel Mega Pacific Ocean Line Corporation Labuan, Perusahaan investasi/ 24 Desember 1997/ 2000 (MPOLC) dan Entitas Anak/ Malaysia Investment company December 24, 1997 and Subsidiaries PT Bontang Maju Sejahtera (BMS) Jakarta Pengangkutan muatan 31 Mei 2006/ 2006 kapal laut/Transporting May 31, 2006 cargo by vessel

PT Apol Jaya (AJ) Jakarta Pengangkutan muatan 17 November 2003/ 2003 kapal laut/Transporting November 17, 2003 cargo by vessel

PT Lotus Coalindo Marine (LCM) Jakarta Pengangkutan muatan 8 September 2004/ 2005 kapal laut/Transporting September 8, 2004 cargo by vessel PT Apol Lestari (AL) Jakarta Pengangkutan muatan 7 November 2003/ 2003 kapal laut/Transporting November 7, 2003 cargo by vessel

PT Apol Bahtera (AB) Jakarta Pengangkutan muatan 9 Mei 2005/ 2005 kapal laut/Transporting May 9, 2005 cargo by vessel Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. (ARM) Singapura/ Perbaikan dan 28 Januari 2006/ 2006 Singapore pembangunan kapal/Ship January 28, 2006 repair and shipbuilding

PT Apol Cemerlang (AC) Jakarta Pengangkutan muatan 30 Juni 2005/ 2006 kapal laut/Transporting June 30, 2005 cargo by vessel Mount Lawu LLC Marshall Pengangkutan muatan 6 September 2007/ 2008 Islands kapal laut/Transporting September 6, 2007 cargo by vessel Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. (ARS) Singapura/ Pengangkutan muatan 23 Juni 2005/ 2005 Singapore kapal laut/Transporting June 23, 2005 cargo by vessel

PT Buana Samudra Pratama (BSP) Jakarta Pengangkutan muatan 14 April 2004/ 2005 kapal laut/Transporting April 14, 2004 cargo by vessel PT Apol Stevedoring Gemilang Bandar Jasa bongkar muat/ 4 Agustus 2000/ 2001 Lampung Stevedoring August 4, 2000

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

14

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) c. The Company and its Subsidiaries’ Structure

(continued) Mulai Kegiatan Tanggal Pendirian/ Komersial/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Commercial Entitas Anak/Subsidiaries Domicile Principal Activities Establishment Operations Started

Pemilikan Langsung (lanjutan)/ Direct Ownership (continued) PT Surya Bahari Sejahtera (SBS) 2) Jakarta Pengangkutan muatan 18 Maret 2008/ 2008 kapal laut/Transporting March 18, 2008 cargo by vessel PT Apol Stevedoring Surabaya Jasa bongkar muat/ 17 November 1999/ 2000 Stevedoring November 17, 1999 PT Lotus Kaiousei Marine (LKM) Jakarta Pengangkutan muatan 4 Mei 2005/ 2005 kapal laut/Transporting May 4, 2005 cargo by vessel PT Apol Parama Jaya (APJ) 1) Jepara Jasa pengelolaan dermaga 20 April 2011/ - dan terminal khusus April 20, 2011 batubara/Dock maintenance and coal terminal PT Lotus Jaya Marine (LJM) Jakarta Pengangkutan muatan 9 Juni 2005/ 2005 kapal laut/Transporting June 9, 2005 cargo by vessel

PT Apol Sejahtera (AS) 2) Jakarta Pengangkutan muatan 9 Mei 2005/ 2005 kapal laut/Transporting May 9, 2005 cargo by vessel

PT Parama Surya Stevedoring Jepara Jasa bongkar muat/ 10 April 2014/ 2014 Stevedoring April 10, 2014

Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC)/Indirect Ownership (through MPOLC) Gazelle Navigation Inc. (Gazelle) 2) Panama Pengangkutan muatan 22 November 1984/ 1993 kapal laut/Transporting November 22, 1984 cargo by vessel

Iridaceae Maritime S.A. (Iridaceae) 2) Panama Pengangkutan muatan 7 Mei 2001/ 2001

kapal laut/Transporting May 7, 2001 cargo by vessel Rafflesia Marine S.A. (Rafflesia) 2) Panama Pengangkutan muatan 19 Agustus 1998/ 1999 kapal laut/Transporting August 19, 1998 cargo by vessel Illicium Maritime S.A. (Illicium) 2) Panama Pengangkutan muatan 7 Mei 2001/ 2002 kapal laut/Transporting May 7, 2001 cargo by vessel

Ever Win Maritime Incorporation S.A. Panama Pengangkutan muatan 26 September 1996/ 1997 (Ever Win) 2) kapal laut/Transporting September 26, 1996 cargo by vessel

Ever Joy Navigation S.A. (Ever Joy) 2) Panama Pengangkutan muatan 26 September 1996/ 1998 kapal laut/Transporting September 26, 1996 cargo by vessel Lobelia Maritime Overseas S.A. Panama Pengangkutan muatan 20 September 2002/ 2005 (Lobelia) 2) kapal laut/Transporting September 20, 2002 cargo by vessel

Rosaceae Maritime Overseas S.A. Panama Pengangkutan muatan 12 September 2007/ 2008 (Rosaceae) kapal laut/Transporting September 12, 2007 cargo by vessel

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

15

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) c. The Company and its Subsidiaries’ Structure

(continued) Mulai Kegiatan Tanggal Pendirian/ Komersial/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Commercial Entitas Anak/Subsidiaries Domicile Principal Activities Establishment Operations Started

Pemilikan Tidak Langsung (melalui GBSL)/Indirect Ownership (through GBSL) Paramount Star Shipping S.A. Panama Pengangkutan muatan 15 Juni 2011/ 2011 (Paramount) kapal laut/Transporting June 15, 2011 cargo by vessel Prosperous Ships Holding Limited Hongkong Pengangkutan muatan 13 Juli 2007/ 2008 (Prosperous) kapal laut/Transporting July 13, 2007 cargo by vessel

“1” pada tanggal 31 Desember 2014, belum memulai operasi komersial atau tidak aktif

“2” sementara berhenti beroperasi

“1” as of December 31, 2014, has not yet started commercial operations or inactive

“2” temporarily discontinued operations

Selain Entitas Anak tersebut di atas, Grup juga memiliki dua entitas bertujuan khusus yang berdomisili di Panama, yaitu Orchidaceae Maritime Overseas S.A. (Orchidaceae) dan Onagraceae Maritime Overseas S.A. (Onagraceae) (lihat Catatan 39d). Jumlah aset masing-masing entitas tersebut adalah US$ 2 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

In addition to the above Subsidiaries, the Group also has two special purpose entities which are domiciled in Panama, namely Orchidaceae Maritime Overseas S.A. (Orchidaceae) and Onagraceae Maritime Overseas S.A. (Onagraceae) (see Note 39d). Total assets for each Subsidiary amounted to US$ 2 as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, serta Karyawan

d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees

Susunan dewan komisaris dan direksi pada tanggal

30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of Company’s board of commissioners and directors as of September 30, 2015 and December 31, 2014 is as follows:

30 September 2015/September 30, 2015

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Oentoro Surya President Commissioner Komisaris Independen Laksamana Madya TNI (Purn) Y.Didik Heru Purnomo Independent Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama Surjono Abdullah Suharsono President Director Direktur Mia Sitaresmi Surya Director Direktur Suharyo Irianto Director 31 Desember 2014/December 31, 2014

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Oentoro Surya President Commissioner Komisaris Lambock Victor Commissioner Komisaris Independen Laksamana Madya TNI (Purn) Y.Didik Heru Purnomo Independent Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama Alexander Runtuwene President Director Direktur Mia Sitaresmi Surya Director Direktur Robin Muljadi Director Direktur Ferdy Suwandi Director Direktur Suharyo Irianto Director

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

16

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, serta Karyawan (lanjutan)

d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees (continued)

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal

30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of September 30, 2015 and December 31, 2014 is as follows:

30 September 2015/September 30, 2015

Ketua Laksamana Madya TNI (Purn) Y.Didik Heru Purnomo Chairman Anggota Hendrik Loprado Member Anggota Lou Tje Ching Member 31 Desember 2014/December 31, 2014

Ketua Laksamana Madya TNI (Purn) Y.Didik Heru Purnomo Chairman Anggota Hendrik Loprado Member Anggota Lou Tje Ching Member

Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Ferdy Suwandi.

The Corporate Secretary as of September 30, 2015 and December 31, 2014 is Ferdy Suwandi.

Kepala Unit Audit Internal pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Ivan Lingga.

The Head of Internal Audit as of September 30, 2015 and December 31, 2014 is Ivan Lingga.

Manajemen kunci mencakup komisaris, direksi dan manajemen senior Perusahaan.

Key management represents the Company’s commissioners, directors and senior management.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Grup masing-masing memiliki sejumlah 431 dan 503 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the Group had 431 and 503 permanent employees, respectively (unaudited).

Jumlah gaji dan kompensasi lainnya untuk dewan

komisaris dan direksi Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Remunerations of the boards of commissioners and directors of the Company for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Dewan Komisaris 1.540.403.900 1.799.634.186 Board of Commissioners Direksi 4.529.562.417 6.500.763.815 Directors

Jumlah 6.069.966.317 8.300.398.001 Total

e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian e. Completion of the Consolidated Financial

Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Oktober 2015.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed and authorized for issuance on October 30, 2015.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Preparation of Consolidated Financial

Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan/OJK (dahulu BAPEPAM-LK).

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and presentation and disclosure guidelines of financial statement issued by Indonesia Financial Services Authority/OJK (formerly BAPEPAM-LK).

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang baru atau telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2015 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, except for the adoption of several new or amended SAK effective January 1, 2015 as disclosed in this Note.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows and using historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows have been prepared using the direct method, by classifying cash receipts and payments into operating, investing and financing activities.

Mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Tiap entitas dalam Grup menentukan mata uang fungsionalnya masing-masing dan mengatur transaksinya dalam mata uang fungsional tersebut.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and measures its transactions in this respective functional currency.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, Perusahaan mengendalikan dan memiliki persentase kepemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung.

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c, over which the Company has control and in which it maintains equity ownership of more than 50% either directly or indirectly.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas yang signifikan telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and account balances have been eliminated.

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half or less of the voting power of an entity when there is:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar Direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau badan tersebut; atau

d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui Direksi atau badan tersebut.

a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;

b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

c) power to appoint or remove the majority of the members of the Board of Directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that Board of Directors or body.

Rugi Entitas Anak diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika rugi mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.

Losses of a Subsidiary are attributed to non-controlling interests even if the losses cause a deficit balance for the non-controlling interests.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.

Changes in a parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan:

In case of loss of control over a Subsidiary, the Company:

menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;

menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non-pengendali;

menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan

mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary;

derecognizes the carrying amount of any non-controlling interests;

derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

recognizes the fair value of the consideration received;

recognizes the fair value of any investment retained;

recognizes any surplus or deficit in the statement of comprehensive income; and

reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to statement of comprehensive income or retained earnings, as appropriate.

Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada entitas induk yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.

Non-controlling interests represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable directly or indirectly to the parent - company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the Parent.

Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laba rugi disajikan secara terpisah sebagai bagian dari “Rugi Komprehensif Lain - Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” sebagai bagian dari Defisiensi Modal pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai bagian dari rugi komprehensif lain pada laporan laba rugi konsolidasian.

The resulting difference arising from the translation of the statement of financial position and profit or loss accounts is presented as part of “Other Comprehensive Loss - Difference in Foreign Currency Translation” under the Capital Deficiency section of the consolidated statement of financial position and as a part of other comprehensive loss in the consolidated statement of profit or loss.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Setara kas c. Cash equivalents

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan

atau kurang sejak tanggal penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are not restricted, are classified as “Cash Equivalents”.

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk

bank garansi tidak diklasifikasikan sebagai ”Setara Kas” dan disajikan sebagai bagian dari ”Aset Keuangan Lancar Lainnya” atau ”Aset Keuangan Tidak Lancar lainnya”.

Time deposits which are pledged as collateral for bank guarantees are not classified as “Cash Equivalents” and are presented as part of either “Other Current Financial Assets” or “Other Non-Current Financial Assets”.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak

berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi tersebut dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The Group has transactions with certain parties which have related party relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”. The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those for transactions with unrelated parties.

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang

terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak (entitas pelapor):

The related parties are persons or entities that is related to the Company and its Subsidiaries (the reporting entity):

a) Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor;

atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor

atau entitas induk dari entitas pelapor.

a) A person or a close member of that person’s familiy is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the

reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting

entity; or (iii) is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika

memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are

members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iii) Both entities are joint ventures of the same third party.

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

(v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) d. Transactions with Related Parties (continued)

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan

bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in point (a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(vii) A person identified in point (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan

pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

e. Persediaan e. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih

rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the first-in, first-out (FIFO) method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated cost of completion and estimated cost necessary to make the sale.

f. Biaya dibayar di muka f. Prepaid expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa

manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The long-term portion of prepaid expenses is shown as part of “Other Non-Current Assets” in the consolidated statement of financial position.

g. Investasi pada entitas asosiasi g. Investments in associated companies

Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan

menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari, entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.

The Group’s investments in its associated companies are accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from, the associated company since the date of acquisition.

Laporan laba rugi konsolidasian mencerminkan

bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi.

The consolidated statement of profit or loss reflects the share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Group recognizes its share of any such change and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associated company are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associated company.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan) g. Investments in associated companies

(continued)

Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi.

The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investments in its associated companies. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investments in the associated companies are impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investments in associated companies and their carrying value, and recognizes the amount in profit or loss.

h. Aset tetap h. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi dan deplesi, dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Apabila terdapat kewajiban untuk membongkar dan memindahkan aset tetap, maka beban yang terkait akan ditambahkan ke biaya perolehan aset tetap yang bersangkutan dan kewajiban atas biaya terkait tersebut diakui. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation, amortization and depletion, and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when significant renewals and betterments are performed, their costs are recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. In the case of mandatory dismantling or asset removals, the related costs are added to the cost of the relevant assets and provisions are recognized to cover the costs. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged directly to current operations.

Biaya pemugaran (docking) kapal dikapitalisasi pada saat terjadinya dan diamortisasi dengan metode garis lurus sampai dengan biaya pemugaran kapal berikutnya atas kapal tersebut.

Vessel dry docking costs are capitalized when incurred and are amortized on a straight-line basis over the period to the next dry docking.

Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation and amortization are computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 5 - 20 Buildings and improvements Kapal 6 - 30 Vessels Biaya pemugaran 2 - 2,5 Dry docking costs Mesin dan peralatan 5 Machinery and equipment Peralatan kantor 5 Office equipment Kendaraan 5 Vehicles

Tanah, termasuk biaya pengurusan legal yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah dicatat sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.

Land, including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, is stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the extension or renewal of land titles are recorded as intangible assets and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever period is shorter.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset tetap (lanjutan) h. Fixed assets (continued)

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan

tidak diamortisasi. Land is stated at cost and is not amortized.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai selisih antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan ke operasi berjalan pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to current operations in the period the asset is derecognized.

Kapal dalam modifikasi dan bangunan dalam

penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Vessel under modification and building in progress are stated at cost and are presented as part of fixed assets. The accumulated cost is reclassified to the appropriate fixed assets account once the modification/construction is substantially completed and the modified/constructed asset is ready for its intended use.

Uang muka kapal merupakan uang muka yang

dibayarkan ke galangan kapal sehubungan dengan kontrak pembangunan kapal.

Advances for purchase of vessels represent the advances paid to shipyards in relation to shipbuilding contracts.

Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan

dan amortisasi aset ditelaah dan disesuaikan secara prospektif, apabila diperlukan, pada setiap akhir periode pelaporan.

The fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation and amortization are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of each reporting period.

i. Penurunan nilai aset non-keuangan i. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai

apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Grup menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari UPK).

The Group assesses at each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, recoverable amount is estimated for the individual asset. If it is not possible to estimate the recoverable amount of the individual asset, the Group determines the recoverable amount of the Cash-Generating Unit (CGU) to which the asset belongs (the asset’s CGU).

Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset

individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An asset’s (either individual asset or CGU) recoverable amount is the higher of the asset’s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) i. Impairment of non-financial assets (continued)

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk

menjual, digunakan harga transaksi pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.

A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.

Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, bersih setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal is recognized in profit or loss, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

j. Sewa j. Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa, atau perjanjian yang mengandung sewa, didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Lease that transfers substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item is classified as finance lease.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Sewa (lanjutan) j. Leases (continued)

Dalam sewa pembiayaan, dari sudut pandang Grup sebagai lessee, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan, atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Beban keuangan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Under a finance lease, from the perspective of the Group as a lessee, the Group recognizes an asset and liability in the consolidated statement of financial position at the commencement of the lease term at an amount equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance charges and the reduction of the outstanding liability. The finance charges are allocated to each period during the lease term, so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recognized in the consolidated statement of profit or loss.

Aset sewa pembiayaan disusutkan konsisten

dengan metode yang sama yang digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewa pembiayaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

An asset under finance lease is depreciated consistently using the same method used with that for depreciable assets that are directly owned, or is fully depreciated over the shorter of the finance lease term and its useful life, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term.

Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial

seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

Selisih lebih hasil penjualan dan nilai tercatat yang

terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa-balik (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa pembiayaan, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

The excess of the selling price over the book value on sale-and-leaseback transactions resulting from a finance lease, is deferred and amortized over the lease term.

Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual

dan sewa-balik (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, harus diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian. Tetapi, jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.

Gain or loss on sale-and-leaseback transactions resulting from an operating lease which is clearly established at fair value is recognized immediately in the consolidated statement of profit or loss. However, if the sale price is below fair value, any gain or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated for by future lease payments at below market price, it is deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Properti investasi k. Investment properties

Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah dan

bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan pendapatan sewa atau kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi, dikurangi akumulasi depresiasi dan penurunan nilai (jika ada), kecuali tanah yang tidak diamortisasi. Jumlah nilai tercatat termasuk biaya penggantian bagian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

The Company’s investment properties consist of land and buildings which are held by the Company to earn rental or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. An investment property is stated at cost including transaction costs, less accumulated depreciation and impairment loss (if any), except land which is not amortized. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met, and excludes the day-to-day expenses for its usage.

Perusahaan telah memilih model biaya untuk

mencatat properti investasinya. The Company has chosen the cost model to

account for its investment property.

Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat aset yaitu 20 tahun.

Depreciation of buildings is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets of 20 years.

Tanah tidak diamortisasi. Land is not amortized.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada

saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi dalam periode/tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut terjadi.

An investment properties is derecognized when either it has been disposed of or when it is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in profit or loss in the period/year the retirement or disposal occurred.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan

hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik, dimulainya pengembangan untuk dijual, berakhirnya pemakaian oleh pemilik, atau dimulainya sewa operasi ke pihak lain.

Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by the commencement of owner occupation, the commencement of development with a view to sell, the end of owner occupation, or the commencement of an operating lease to another party.

Untuk transfer dari properti investasi ke aset tetap,

Perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

For a transfer from investment properties to fixed assets, the Company uses the cost method at the date of change in use. If the property used by the Company becomes an investment property, the Company accounts for such property in accordance with the policy stated under fixed assets up to the date of change in use.

l. Biaya penerbitan saham l. Stock issuance costs

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan

penerbitan modal saham disajikan sebagai pengurang akun Tambahan Modal Disetor yang merupakan komponen ekuitas di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Costs incurred in connection with the issuance of capital stock are presented as deduction of Additional Paid-in Capital account, which is part of the equity section in the consolidated statement of financial position.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Transaksi restrukturisasi diantara entitas

sepengendali m. Restructruring transaction of entities under

common control

Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Grup atau entitas individual yang berada dalam Grup yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, pengalihan aset atau liabilitas harus dicatat berdasarkan nilai buku seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interests). Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan, komponen-komponen laporan keuangan konsolidasian selama restrukturisasi terjadi disajikan seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak awal periode selama entitas sepengendali.

Under the revised PSAK No. 38, transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the same Group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substanceof the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred must be recorded at book values as business combination using the pooling-of-interests method. In applying the pooling-of-interests method, the components of the consolidated financial statements for the period during which the restructuring must be presented in a such a manner as if the restructuring has occurred since the beginning of the period in which the entities were under common control.

Selisih yang timbul antara nilai tercatat investasi

pada tanggal efektif dan nilai pengalihan dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized as part of “Additional Paid-in Capital” account in the consolidated statement of financial position.

n. Pengakuan pendapatan dan beban n. Recognition of revenues and expenses

Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan

bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai. Grup menilai pendapatan pengaturan dengan kriteria tertentu dalam rangka untuk menentukan apakah itu yang bertindak sebagai prinsipal atau agen.

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes. The Group assess its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent.

Pendapatan dari kegiatan pengangkutan dengan

kapal milik dan kapal sewa diakui selama periode perjalanan. Pendapatan dari penyewaan kapal diakui selama periode sewa kapal yang bersangkutan. Pendapatan dari jasa keagenan dan kegiatan bongkar muat diakui pada saat jasa diserahkan. Biaya dan beban diakui pada saat terjadinya.

Revenues from the operation of owned and chartered vessels are recognized over the periods of the related voyages. Revenues from chartering vessels are recognized over the rental period. Revenues from agency and stevedoring activities are recognized when the services are rendered. Costs and expenses are recognized when incurred.

Pendapatan diterima di muka atas jasa yang belum

diselesaikan diakui dan disajikan sebagai “Pendapatan Ditangguhkan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Unearned revenue from customers for uncompleted services is recognized and presented as “Deferred Income” in the consolidated statement of financial position.

o. Imbalan kerja o. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees based on accrual method.

Imbalan pasca-kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan” .

Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Law No. 13 Year 2003 concerning “Manpower”.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Imbalan kerja (lanjutan) o. Employee benefits (continued)

Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun Perusahaan berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Perusahaan akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan.

The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law No. 13 Year 2003 concerning “Manpower” (Labor Law). The Company’s pension plan based on the calculation of the benefit obligation performed by the actuaries provides that the expected benefits under the Company’s pension plan will exceed the minimum requirements of the Labor Law.

Liabilitas bersih Grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.

The Group net obligation in respect of the defined benefit plan is calculated as the present value of the post- employment benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets, if any. The post-employment benefit obligation is determined using the Projected Unit Credit Method with actuarial valuations being carried out at the end of each reporting period.

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca-kerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Remeasurements of post-employment benefit obligation, comprise of a) actuarial gains and losses, b) the return of plan assets, excluding interest, and c) the effect of asset ceiling, excluding interest, are recognized immediately in the other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in the subsequent periods.

Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program.

When the benefits of a plan are changed, or when a plan is curtailed, the portion of the changed benefit related to past service of employees, or gain or loss on curtailment, is recognized immediately in profit or loss when the plan amendment or curtailment occurs.

Grup menentukan (penghasilan) beban bunga bersih atas (aset) liabilitas imbalan pasca-kerja bersih dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pasca-kerja selama periode berjalan.

The Group determine the net interest expense (income) on the net post-employment benefit obligation (asset) for the period by applying the discount rate used to measure the post-employment benefit obligation at the beginning of the annual period.

Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pasca-kerja pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Grup sehubungan dengan penyelesaian tersebut.

The Group recognize gains and losses on the settlement of post-employment benefit obligation when the settlement occurs. The gain or loss on settlement is the difference between the present value of post-employment benefit obligation being settled as determined on the date of settlement and the settlement price, including any plan assets transferred and any payment made directly by the Group in connection with the settlement.

Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya.

The Group recognize the (1) service costs, comprising of current service cost, past-service cost, and any gain or loss on settlement, and (2) net interest expense or income immediately in profit or loss.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing p. Foreign currency transactions and balances

Grup mempertimbangkan indikator utama dan

indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.

The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. If indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgements to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam

Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency and the Group’s presentation currency. Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah at the middle rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average buying and selling rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the closing of the last banking day for the year. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember

2014, kurs mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut:

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the rates of exchange used were as follows:

2015 2014

1 Poundsterling (GBP) 22.631 19.370 1 Poundsterling (GBP) 1 Euro Eropa (EUR) 16.492 15.133 1 European Euro (EUR) 1 Dolar Amerika Serikat (AS$) 14.657 12.440 1 United States Dollar (US$) 1 Dolar Australia (AU$) 10.270 10.218 1 Australian Dollar (AU$) 1 Dolar Singapura (Sin$) 10.274 9.422 1 Singapore Dollar (Sin$) 1 Ringgit Malaysia (MYR) 3.297 3.562 1 Malaysian Ringgit (MYR) 1 Dolar Hongkong (HK$) 1.891 1.604 1 Hongkong Dollar (HK$) 1 Yen Jepang (JP¥) 122 104 1 Japanese Yen (JP¥)

Akun-akun dari APOL BV (Entitas Anak

berkedudukan di Belanda), MPOLC (Entitas Anak berkedudukan di Malaysia), Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Illicium, Iridaceae, Lobelia, Paramount, Rafflesia, Rosaceae (Entitas Anak berkedudukan di Panama), ARM dan ARS (Entitas Anak berkedudukan di Singapura), GBSL dan Prosperous (Entitas Anak berkedudukan di Hongkong), dan Mount Lawu LLC (Entitas Anak yang berkedudukan di Marshall Islands) yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:

The accounts of APOL BV (a Subsidiary based in the Netherlands), MPOLC (a Subsidiary based in Malaysia), Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Illicium, Iridaceae, Lobelia, Paramount, Rafflesia, Rosaceae (Subsidiaries based in Panama), ARM and ARS (Subsidiaries based in Singapore), GBSL and Prosperous (Subsidiaries based in Hongkong), and Mount Lawu LLC (a Subsidiary based in Marshall Islands) which are reported in foreign currencies, are translated into rupiah amounts using the following rates:

Akun-akun aset dan liabilitas - kurs tengah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian

Akun-akun ekuitas - kurs historis

Akun-akun laba rugi - kurs rata-rata periode berjalan

Assets and liabilities accounts - middle rates as of consolidated statement of financial position date

Equity accounts - historical rates

Profit or loss accounts - current period average rates of exchange

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pajak penghasilan q. Income tax

Grup mencatat tambahan pajak penghasilan yang

berasal dari periode lalu yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”), sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Group to present additional tax of prior years imposed through a tax assessment letter (“SKP”), as part of “Income Tax Expense - Net” in the consolidated statement of profit or loss.

Pajak penghasilan kini Current income tax

Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang

berasal dari periode berjalan dan tahun sebelumnya dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada Kantor Pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah berlaku.

Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the Tax Office based on the tax rates and tax laws that are enacted or substantively enacted.

Pajak penghasilan kini yang terkait dengan transaksi

yang dibebankan atau dikreditkan ke defisiensi modal diakui pada defisiensi modal. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana peraturan pajak terkait memerlukan interpretasi dan melakukan pencadangan jika diperlukan.

Current income tax relating to items debited or credited to capital deficiency is recognized in capital deficiency. Management periodically evaluates positions taken by the Company with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions where appropriate.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang

ditetapkan dengan SKP diakui sebagai pendapatan atau beban dalam operasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

The amounts of additional tax and penalty imposed through an SKP are recognized as income or expense in current operations, unless further settlement is submitted. The amounts of tax and penalty imposed through an SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.

Pajak tangguhan Deferred tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan

metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting period.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap

perbedaan temporer kena pajak. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable

temporary differences.

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasi.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and the carry-forward of unused tax losses can be utilized.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pajak penghasilan (lanjutan) q. Income tax (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)

Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direviu pada

setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.

Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang

diakui diluar laba rugi diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke defisiensi modal.

Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside of profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in capital deficiency.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus

ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current income tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.

r. Instrumen keuangan r. Financial instruments

1. Aset keuangan 1. Financial asset

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial periode end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diakui sebesar nilai wajar. Dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (regular way trade) diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trade) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

1. Aset keuangan (lanjutan) 1. Financial asset (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the Group’s financial assets included cash and cash equivalents, trade receivables, due from related parties, and other current and non-current financial assets.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Financial assets at fair value through profit or loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in profit or loss.

Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.

Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statements of profit or loss. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang dimiliki Grup adalah investasi tertentu yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Keuangan Lancar Lainnya” atau “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Group’s financial assets at fair value through profit or loss consist of certain investments which are presented as part of either “Other Current Financial Assets” or “Other Non-Current Financial Assets” in the consolidated statement of financial position.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

1. Aset keuangan (lanjutan) 1. Financial asset (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Subsequent measurement (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya milik Grup termasuk dalam kategori ini.

The Group’s cash and cash equivalents, trade receivables, due from related parties, and other current and non-current financial assets are included in this category.

2. Liabilitas keuangan 2. Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diakui sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, include directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, liabilitas keuangan Grup meliputi utang usaha, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, biaya masih harus dibayar, utang pihak berelasi non-usaha, liabilitas derivatif, liabilitas derivatif jangka panjang, pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya jangka panjang, utang obligasi dan wesel bayar yang dijamin dan wesel bayar jangka menengah.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the Group’s financial liabilities included trade payables, other current financial liabilities, accrued expenses, due to related parties, derivative liabilities, long-term derivative liabilities, long-term bank and other financial institution loan, bonds payable and guaranteed secured notes payable and medium-term notes payable.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

2. Liabilitas keuangan (lanjutan) 2. Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Subsequent measurement (continued)

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Financial liabilities at fair value through profit or loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan diakui dalam laba rugi.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in profit or loss.

Liabilitas derivatif jangka panjang termasuk dalam kategori ini.

Long-term derivative liabilities are included in this category.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities measured at amortized cost

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing financial liabilities measured at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

Utang usaha, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, biaya masih harus dibayar, liabilitas derivatif jangka pendek, pinjaman jangka panjang, utang obligasi dan wesel bayar dijamin dan wesel bayar jangka menengah Grup termasuk dalam kategori ini.

The Group’s trade payables, other current financial liabilities, accrued expenses, short-term derivative liabilities, long-term debts, bonds payable and guaranteed secured notes payable and medium-term notes payable are included in this category.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

3. Saling hapus dari instrumen keuangan 3. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

4. Nilai wajar instrumen keuangan 4. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment

Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen ikut diperhitungkan.

The Group adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group’s own credit risk associated with the instrument is taken into account.

5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen

keuangan 5. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

6. Penurunan nilai dari aset keuangan 6. Impairment of financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) 6. Impairment of financial assets (continued)

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Financial assets carried at amortized cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan Grup tersebut menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and such group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika suatu aset keuangan yang dikelompokkan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang” memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan cadangan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa depan dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Grup.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) 6. Impairment of financial assets (continued)

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan).

Financial assets carried at amortized cost (continued).

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui melalui laba rugi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Available-For-Sale (AFS) financial assets

Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai meliputi penurunan nilai wajar investasi yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya.

In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence includes a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If loans and receivables have a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

Jika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui sebaga laba rugi - direklasifikasikan dari defisiensi modal ke laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam defisiensi modal.

Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is reclassified from capital deficiency to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in capital deficiency.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) 6. Impairment of financial assets (continued)

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)

Available-For-Sale (AFS) financial assets (continued)

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai diakui sebagai laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba rugi.

In the case of debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Finance Income” account in the consolidated statement of profit or loss. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.

7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas

keuangan 7. Derecognition of financial assets and liabilities

Aset keuangan Financial assets

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telah memindahkan hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang material kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through, dan salah satu diantara (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred the rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when it is discharged or cancelled or has expired.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas

keuangan (lanjutan) 7. Derecognition of financial assets and liabilities

(continued)

Liabilitas keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued)

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih antara nilai wajar liabilitas baru dengan nilai tercatat liabilitas awal diakui sebagai laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability and the difference between the fair value of the new liability and the carrying amount of the original liability is recognized through profit or loss.

Jika suatu pertukaran instrumen utang atau modifikasi syarat-syarat dicatat sebagai suatu penghapusan (extinguishment), maka setiap biaya atau fee yang timbul diakui sebagai bagian dan keuntungan atau kerugian atas penghapusan tersebut. Apabila pertukaran atau modifikasi tersebut tidak dicatat sebagai suatu penghapusan, maka setiap biaya atau fee yang timbul akan menyesuaikan nilai tercatat liabilitas tersebut dan diamortisasi selama sisa umur dari liabilitas yang telah dimodifikasi tersebut.

If an exchange of debt instruments or modification of terms is accounted for as an extinguishment, any costs or fees incurred are recognized as part of the gain or loss on the extinguishment. If the exchange or modification is not accounted for as an extinguishment, any costs or fees incurred will adjust the carrying amount of the liability and are amortized over the remaining term of the modified liability.

8. Instrumen keuangan derivatif 8. Derivative financial instruments

Grup menandatangani kontrak cross currency swap valuta asing, interest rate swap dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang berasal dari pinjaman jangka panjang Grup dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai sebagaimana disajikan dalam PSAK No. 55, dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.

The Group enters into and engages in cross-currency swap, interest rate swap and other permitted instruments, if considered necessary, for the purpose of managing its foreign exchange and interest rate exposures emanating from its loans in foreign currencies. These derivative financial instruments do not meet the criteria for hedge accounting as provided in PSAK No. 55, and are initially recognized at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently re-measured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.

Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik ekonomi dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak.

Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their economic characteristics and risks are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statement of profit or loss. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan (lanjutan) r. Financial instruments (continued)

8. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) 8. Derivative financial instruments (continued)

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung sebagai laba rugi.

Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the year that do not qualify for hedge accounting are taken directly to profit or loss.

Aset dan liabilitas derivatif disajikan masing-masing sebagai aset dan liabilitas jangka pendek, sedangkan liabilitas derivatif jangka panjang disajikan sebagai liabilitas jangka panjang. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian, yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.

Derivative assets and liabilities are presented under current assets and liabilities, respectively, while long-term derivative liabilities are presented under non-current liabilities. Embedded derivative is presented with the host contract on the consolidated statement of financial position, which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole.

Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif, pendapatan atau beban swap, pendapatan atau beban terminasi, dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada “Biaya Keuangan” atau “Pendapatan Keuangan”, yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan lain konsolidasian.

The net changes in fair value of derivative instruments, swap cost or income, termination cost or income, and settlement of derivative instruments are charged or credited to “Finance Costs” or “Finance Income”, which is presented in the consolidated statement of profit or loss.

s. Laba (rugi) per saham dasar s. Basic earnings (loss) per share

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan, yaitu sebesar 8.670.479.000 saham untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Basic earnings (loss) per share is calculated by dividing the net earnings (loss) for the period attributable to Equity Holders of the Parent by the weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the year of 8,670,479,000 for the nine months period ended September 30, 2015 and the years ended December 31, 2014.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan tidak menghitung rugi per saham dilusian karena harga pelaksanaan waran yang diterbitkan lebih tinggi dari harga pasar.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the Company did not compute the diluted loss per share since the exercise price is higher than the market price of the shares.

t. Pelaporan segmen t. Segment reporting

Grup mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang dikaji secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi Grup.

The Group identifies its operating segments on the basis of internal reports that are regularly reviewed by the Group's chief operating decision maker in order to allocate resources to the segment and assess its performance.

Usaha Grup dikelompokkan menjadi tiga bisnis operasi utama: jasa pelayaran, jasa keagenan dan usaha lainnya. Informasi keuangan mengenai segmen operasi disajikan pada Catatan 38.

The Group’s businesses are grouped into three major operating businesses: shipping services, agency services and other businesses. Financial information on operating segments is presented in Note 38.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Provisi u. Provisions

Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu dimana ada kemungkinan bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provisions are reversed.

v. Pembayaran berbasis saham v. Share-based payments

Grup mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham ketika Grup memperoleh barang atau pada saat jasa tersebut diterima. Grup mengakui suatu kenaikan terkait di ekuitas jika barang atau jasa diterima dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, atau suatu liabilitas jika barang atau jasa diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas.

The Group shall recognize the goods or services received or acquired in a share-based payment transaction when it obtains the goods or as the services are received. The Group shall recognize a corresponding increase in equity if the goods or services were received in an equity-settled share-based payment transaction, or a liability if the goods or services were acquired in a cash-settled share-based payment transaction.

Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, Grup mengukur barang atau jasa yang diterima dan kenaikan terkait di ekuitas, secara langsung, dengan mengacu pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal. Jika Grup tidak dapat mengestimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima secara andal, maka Grup mengukur nilai barang dan jasa tersebut dan kenaikan terkait di ekuitas, secara tidak langsung, dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan.

For equity-settled share-based payment transactions, the Group shall measure the goods or services received, and the corresponding increase in equity, directly, at the fair value of the goods or services received, unless that fair value cannot be estimated reliably. If the Group cannot estimate reliably the fair value of the goods or services received, the Group shall measure their value, and the corresponding increase in equity, indirectly, by reference to the fair value of the equity instruments granted.

Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, Grup mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai wajar liabilitas. Sampai dengan liabilitas diselesaikan, Grup mengukur kembali nilai wajar liabilitas pada setiap akhir periode pelaporan dan pada tanggal penyelesaian, dan setiap perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi pada periode tersebut.

For cash-settled share-based payment transactions, the Group shall measure the goods or services acquired and the liability incurred at the fair value of the liability. Until the liability is settled, the Group shall remeasure the fair value of the liability at the end of each reporting period and at the date of settlement, with any changes in fair value recognised in profit or loss for the period.

Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada Grup atau pihak lawan untuk menyelesaikan transaksi akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan instrumen ekuitas, maka Grup mengakui transaksi atau komponen transaksi tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas jika, dan sepanjang, Grup telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau aset lain, atau sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas jika, dan sepanjang, tidak terdapat liabilitas yang timbul.

For share-based payment transactions in which the terms of the arrangement provide either the Group or the counterparty with the choice of whether the Group settles the transaction in cash (or other assets) or by issuing equity instruments, the Group shall account for that transaction, or the components of that transaction, as a cash-settled share-based payment transaction if, and to the extent that, the Group has incurred a liability to settle in cash or other assets, or as an equity-settled share-based payment transaction if, and to the extent that, no such liability has been incurred.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan revisi

dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan revisi lain

w. Adoption and Interpretation of other revised Interpretation of Financial Accounting Standards

Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2014, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Grup:

There are new standards, amendments to standards and interpretations of mandatory standards applied for the first time for the year beginning January 1, 2014, but not relevant or material impact on the Group:

ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.

ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.

ISAK No. 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”.

PPSAK No. 12, Pencabutan PSAK No. 33: “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.

ISAK No. 27, “Transfer of Assets from Customers”.

ISAK No. 28, “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments”.

ISAK No. 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining”.

PPSAK No. 12, Revocation of PSAK No. 33: “Stripping Activity and Environmental Management at General Mining”.

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Grup, dengan rincian sebagai berikut:

The following are several published accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not relevant or material impact on the Group, are as follows:

PSAK No. 4 (2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.

PSAK No. 15 (2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.

PSAK No. 24 (2013), “Imbalan Kerja”.

PSAK No. 46 (2014), “Pajak Penghasilan”.

PSAK No. 48 (2014), “Penurunan Nilai Aset”.

PSAK No. 50 (2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”.

PSAK No. 55 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

PSAK No. 60 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”.

PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.

PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.

ISAK No. 15 (2014), “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan, Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.

ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.

PSAK No. 4 (2013), “Separate Financial Statements”.

PSAK No. 15 (2013), “Investment in Associates and Joint Ventures”.

PSAK No. 24 (2013), “Employee Benefits”.

PSAK No. 46 (2014), “Income Taxes”.

PSAK No. 48 (2014), “Impairment of Assets”.

PSAK No. 50 (2014), “Financial Instruments: Presentation”.

PSAK No. 55 (2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

PSAK No. 60 (2014), “Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”.

PSAK No. 66, “Joint Arrangements”.

PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities”.

PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”.

ISAK No. 15 (2014), “Limit of Defined Benefit Assets, Minimum Funding Requirements and their Interaction”.

ISAK No. 26 (2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

42

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait pada masa yang akan datang.

The preparation of consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected in future years.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari setiap entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional bisa membutuhkan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, yang meliputi suatu entitas yang bertransaksi dalam lebih dari satu mata uang dalam aktivitas usahanya sehari-hari.

The functional currency of each entity in the Group is the currency from the primary economic environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the revenues and costs of each of the respective entities. The determination of functional currency may require judgment due to various complexities, which include the entity transacting in more than one currency in its daily business activities.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial Liabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2r.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2r.

Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Impairment Allowance of Trade Receivables

Grup mengevaluasi pelanggan tertentu yang menurut informasi pelanggan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya.

The Group evaluates specific accounts on which it has information that the customers are unable to meet their financial obligations.

Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan Grup dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah piutang guna untuk menurunkan piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2r.

In those cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customers and the customers’ current credit status based on any available third-party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the Group’s receivable amounts that it expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of the impairment allowance of trade receivables. Further details are disclosed in Note 2r.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

43

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi Estimation and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its estimates and assumptions on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Kelangsungan Usaha Going concern

Manajemen Grup telah melakukan penilaian terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan menilai keyakinan bahwa Grup memiliki sumber daya untuk melanjutkan bisnis di masa mendatang. Meskipun, manajemen menilai ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan signifikan terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, laporan keuangan konsolidasian tetap disusun atas basis kelangsungan usaha.

The Group’s management has made an assessment of the Group’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Although, the management awares of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Group’s ability to continue as a going concern, the consolidated financial statements continue to be prepared on the going concern basis.

Estimasi Biaya Pensiun dan Imbalan Kerja Estimation of Pension Cost and Employee Benefits

Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.

The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefit liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions whose effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees.

Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

44

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimation and Assumptions (continued)

Penentuan Nilai Wajar dari Aset Keuangan, Liabilitas Keuangan dan Waran

Determination of Fair Value of Financial Assets, Financial Liabilities and Warrants

Ketika nilai wajar dari aset keuangan, liabilitas keuangan dan waran dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

When the fair value of financial assets, financial liabilities and warrants recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair value. The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Estimating Useful Lives of Fixed Assets

Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan diatas. Jumlah dan saat beban dicatat setiap tahun dipengaruhi oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat.

The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of fixed assets is based on the Group’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any year are affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Group’s property and equipment increases the recorded operating expenses and decreases non-current assets.

Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Realizability of Deferred Tax Assets

Grup mengestimasi masa manfaat dari aset Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.

The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

45

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimation and Assumptions (continued)

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets

Penurunan nilai aset non-keuangan ada jika terdapat indikasi ketika nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkannya, yang merupakan nilai tertinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Manajemen melakukan estimasi atas nilai terpulihkan aset dengan menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dan bersifat arm’s length untuk aset yang sejenis atau harga pasar yang tersedia dikurangi tambahan biaya yang diperlukan untuk melepas aset tersebut.

Impairment of non-financial asset exists if there is an indication that the carrying value of the asset or its cash-generating unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. Management estimates the asset’s recoverable amount from a calculation of its fair value less costs to sell based on available data from binding sales transactions in arm’s length transactions of similar assets or observable market price, less incremental costs for disposing of the asset.

Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Dalam model arus kas yang didiskontokan, nilai yang terpulihkan sangat sensitif terhadap tarif diskonto yang digunakan, termasuk juga arus kas masuk dimasa yang akan datang dan tarif pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.

Kontinjensi Contingencies

Grup saat ini sedang terlibat dalam proses hukum. Estimasi atas kemungkinan biaya untuk penyelesaian klaim ini telah dilakukan melalui konsultasi dengan penasihat eksternal yang menangani pembelaan dalam kasus-kasus hukum tersebut dan berdasarkan analisis terhadap kemungkinan besar hasilnya. Namun demikian, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atau dalam efektivitas strategi yang berkaitan dengan proses hukum tersebut.

The Group is currently involved in various legal cases. The estimate of the probable costs for the resolution of these cases has been developed in consultation with outside counsel handling the defense in these matters and is based upon an analysis of potential results. However, the future results of operations could be materially affected by changes in the estimates or in the effectiveness of the strategies relating to these proceedings.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Kas Cash on hand Rupiah 2.186.855.672 4.849.120.460 Rupiah Dolar Amerika Serikat United States Dollar US$ 26.537 pada tanggal US$ 26,537 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 123.187 pada tanggal US$ 123,187 as of 31 Desember 2014 388.955.740 1.532.451.008 December 31, 2014 Mata uang asing lainnya 96.763.968 69.216.572 Other foreign currencies

Jumlah kas 2.672.575.380 6.450.788.040 Total cash on hand

Kas di bank - pihak ketiga Cash in banks - third parties Rekening Dolar Amerika Serikat United States Dollar Accounts Citibank, N.A., Jakarta Citibank, N.A., Jakarta US$ 795.167 pada US$ 795,167 as of tanggal 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 1.447.755 pada US$ 1,447,755 as of tanggal 31 Desember 2014 11.654.768.582 18.010.070.210 December 31, 2014

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

46

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. US$ 143.696 pada tanggal US$ 143,696 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 430.187 pada tanggal US$ 430,187 as of 31 Desember 2014 2.106.154.471 5.351.525.907 December 31, 2014 PT Bank Permata Tbk. PT Bank Permata Tbk. US$ 257.440 pada tanggal US$ 257,440 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 328.112 pada tanggal US$ 328,112 as of 31 Desember 2014 3.773.292.950 4.081.709.797 December 31, 2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. US$ 70.674 pada tanggal US$ 70,674 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 69.641 pada tanggal US$ 69,641 as of 31 Desember 2014 1.035.874.241 866.329.935 December 31, 2014 The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., Banking Corporation, Ltd., Jakarta Jakarta US$ 119.015 pada tanggal US$ 119,015 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 231.426 pada tanggal US$ 231,426 as of 31 Desember 2014 1.744.408.718 2.878.944.416 December 31, 2014 PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Persero) Tbk. US$ 35.918 pada tanggal US$ 35,918 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 54.390 pada tanggal US$ 54,390 as of 31 Desember 2014 526.448.221 676.613.965 December 31, 2014 PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Indonesia Tbk. US$ 6.960 pada tanggal US$ 6,960 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 29.369 pada tanggal US$ 29,369 as of 31 Desember 2014 102.007.590 365.344.140 December 31, 2014 PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia US$ 7.480 pada tanggal US$ 7,480 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 4.389 pada tanggal US$ 4,389 as of 31 Desember 2014 109.635.972 54.605.131 December 31, 2104

DVB Group Merchant Bank DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura (Asia), Ltd., Singapore US$ 3.500 pada tanggal US$ 3,500 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 160.635 pada tanggal US$ 160,635 as of 31 Desember 2014 51.293.784 1.998.304.376 December 31, 2014 United Overseas Bank, Ltd., United Overseas Bank, Ltd. Singapura Singapore US$ 6.870 pada tanggal US$ 6,870 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 3.112 pada tanggal US$ 3,112 as of 31 Desember 2014 100.689.193 38.713.280 December 31, 2014 The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., Banking Corporation, Ltd., Hongkong US$ 2.244 Hongkong, US$ 2,244 as of pada tanggal 30 September September 30, 2015 and 2015 dan US$ 2.208 pada US$ 2,208 as of tanggal 31 Desember 2014 32.896.904 27.464.511 December 31, 2014 Lain-lain Others US$ 920 pada tanggal US$ 920 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 7.862 pada tanggal US$ 7,862 as of 31 Desember 2014 13.488.691 97.807.883 December 31, 2014

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

47

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Rekening Rupiah Rupiah Accounts PT Bank Permata Tbk. 4.805.613.092 5.780.565.495 PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 8.555.043.831 8.194.131.267 PT Bank CIMB Niaga Tbk. Citibank, N.A., Jakarta 10.479.474.944 3.006.114.840 Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2.407.714.993 1.846.387.292 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 446.874.076 151.044.788 (Persero) Tbk. The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., Banking Corporation, Ltd., Indonesia 1.499.174.404 70.023.105 Indonesia PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 63.963.961 64.490.951 Indonesia Tbk. PT Bank UOB Indonesia 13.311.601.680 277.540.308 PT Bank UOB Indonesia Lain-lain 272.291.727 264.496.765 Others Rekening Euro Eropa European Euro Accounts Citibank, N.A., Jakarta Citibank, N.A., Jakarta Euro 445 pada tanggal Euro 445 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and Euro 16.731 pada tanggal Euro 16,731 as of 31 Desember 2014 7.335.343 253.196.254 December 31, 2014 The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., Banking Corporation, Ltd., Indonesia, Euro 111 Indonesia, Euro 111 pada tanggal 30 September 2015 as of September 30, 2015 and dan Euro 112 pada tanggal Euro 112 as of 31 Desember 2014 1.836.392 1.697.953 December 31, 2014 Mata uang asing lainnya 32.874.852 105.211.574 Other foreign currencies

Jumlah kas di bank 63.134.758.612 54.462.334.143 Total cash in banks

Deposito berjangka - pihak ketiga Time deposit - third parties Dolar Amerika Serikat United States Dollar The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., Banking Corporation, Ltd., Indonesia Indonesia US$ 100.008 pada tanggal US$ 100,008 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 100.560 pada tanggal US$ 100,560 as of 31 Desember 2014 1.465.812.427 1.250.966.348 December 31, 2104

Jumlah 67.273.146.419 62.164.088.531 Total

Kisaran tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka tersebut pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The range of annual interest rates of time deposit as of September 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows:

Dolar Amerika Serikat 0,01% - 2,25% United States dollar

Perusahaan mengasuransikan kas dalam perjalanan terhadap risiko kehilangan dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 450.000 dan Rp 1.500.000.000 pada tanggal 30 September 2015 dan US$ 2.371.100 dan Rp 3.205.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi. Tidak ada kas dalam perjalanan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

The Company insured cash in transit against loss and other risks through PT Asuransi Central Asia, a third party, under a policy for US$ 450,000 dan Rp 1,500,000,000 as of September 30, 2015 and US$ 2,371,100 and Rp 3,205,000,000 as of December 31, 2014. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks. There is no cash in transit as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Tidak ada kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak-pihak berelasi.

There are no cash and cash equivalents which are placed in related parties.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

48

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha dari pelanggan yang seluruhnya telah jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables from customers, which are all overdue, are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga Third parties Bukan keagenan 127.365.302.824 110.985.470.721 Non-agency Keagenan 53.372.107.381 91.757.484.817 Agency

Jumlah 180.737.410.205 202.742.955.538 Total Dikurangi cadangan kerugian Less allowance for penurunan nilai (87.631.460.131) (110.570.141.934 ) impairment losses

Jumlah 93.105.950.074 92.172.813.604 Total

Pihak berelasi (lihat Catatan 34) Related parties (see Note 34) Keagenan 92.780.248.610 88.747.321.577 Agency Bukan keagenan 30.884.736.646 19.410.834.690 Non-agency

Jumlah 123.664.985.256 108.158.156.267 Total Dikurangi cadangan kerugian Less allowance for penurunan nilai (28.458.315.303) (28.197.789.553 ) impairment losses

Jumlah 95.206.669.953 79.960.366.714 Total

Rincian umur piutang usaha yang telah jatuh tempo

sebelum dikurangi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The aging of overdue trade receivables before impairment allowance is as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga Third parties Sampai dengan 30 hari 43.508.468.102 76.542.200.683 Up to 30 days 31 hari sampai 90 hari 14.737.188.980 5.636.294.562 31 days to 90 days 91 hari sampai 180 hari 4.878.340.566 3.625.164.689 91 days to 180 days Lebih dari 180 hari 117.613.412.557 116.939.295.604 More than 180 days

Jumlah 180.737.410.205 202.742.955.538 Total

Pihak berelasi Related parties Sampai dengan 30 hari 828.561.560 1.315.764.334 Up to 30 days 31 hari sampai 90 hari 3.016.891.086 7.000.000 31 days to 90 days 91 hari sampai 180 hari 1.164.997.637 486.740.378 91 days to 180 days Lebih dari 180 hari 118.654.534.973 106.348.651.555 More than 180 days

Jumlah 123.664.985.256 108.158.156.267 Total

Rincian piutang usaha sebelum dikurangi cadangan

penurunan nilai berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables before impairment allowance based on currency denominations are as follows:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

49

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga Third parties Rupiah 88.407.389.010 93.617.464.676 Rupiah Dolar Amerika Serikat United States Dollar US$ 5.096.605 pada tanggal US$ 5,096,605 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 7.171.068 pada tanggal US$ 7,171,068 as of 31 Desember 2014 74.700.932.596 89.208.080.639 December 31, 2014 Dolar Hongkong Hongkong Dollar HK$ 9.299.182 pada tanggal HK$ 9,299,182 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and HK$ 12.416.278 pada tanggal HK$ 12,416,278 as of 31 Desember 2014 17.586.798.963 19.915.710.622 December 31, 2014 Dolar Singapura Singapore Dollar Sin$ 4.116 pada tanggal Sin$ 4,116 as of 30 September 2015 dan Sin$ 132 September 30, 2015 and Sin$ 132 Pada tanggal 31 Desember 2014 42.289.636 1.245.603 as of December 31, 2014 Euro Eropa European Euro Euro nihil pada tanggal 30 September Euro nil as of September 30, 2015 2015 dan Euro 30 pada tanggal and Euro 30 as of 31 Desember 2014 - 453.998 December 31, 2014

Jumlah 180.737.410.205 202.742.955.538 Total

Pihak berelasi Related parties Dolar Amerika Serikat United States Dollar US$ 2.059.294 pada tanggal US$ 2,059,294 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 1.839.748 pada tanggal US$ 1,839,748 as of 31 Desember 2014 30.183.067.321 22.886.459.522 December 31, 2014 Rupiah 93.481.917.935 85.271.696.745 Rupiah

Jumlah 123.664.985.256 108.158.156.267 Total

Perubahan akun cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Chages in the impairment allowance are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga Third parties Saldo awal tahun 110.570.141.934 175.837.966.348 Balance at beginning of year Cadangan selama tahun berjalan 14.919.905.951 16.359.238.490 Provision during the year Pembalikan selama tahun berjalan (40.786.188.831 ) (72.863.981.580 ) Reversal during the year Penghapusan selama tahun berjalan (2.137.895.833 ) (6.569.326.364 ) Write-off during the year Net effect of foreign exchange Efek bersih penyesuaian kurs 4.481.164.496 484.987.760 adjustment Selisih kurs karena penjabaran Difference in foreign currency laporan keuangan 584.332.414 (2.678.742.720 ) translation

Saldo akhir tahun 87.631.460.131 110.570.141.934 Balance at end of year

Penurunan nilai secara individual 77.365.932.460 100.304.614.263 Individual impairment Penurunan nilai secara kolektif 10.265.527.671 10.265.527.671 Collective Impairment

Jumlah 87.631.460.131 110.570.141.934 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

50

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLE (continued)

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pihak berelasi (lihat Catatan 34) Related parties (see Note 34) Saldo awal tahun 28.197.789.553 28.190.795.523 Balance at beginning of year Net effect of foreign exchange Efek bersih penyesuaian kurs 260.525.750 6.994.030 adjustment

Saldo akhir tahun 28.458.315.303 28.197.789.553 Balance at end of year

Penurunan nilai secara individual 28.458.315.303 28.197.789.553 Individual impairment

Efek bersih penyesuaian selisih kurs disebabkan oleh menguatnya atau melemahnya rupiah terhadap mata uang asing atas piutang dalam mata uang asing yang sebelumnya telah dicadangkan dan dikreditkan pada “Pendapatan Operasi Lain” atau dibebankan pada “Beban Operasi Lain”.

The net effect of foreign exchange adjustment was due to the strengthening or weakening of the rupiah to the foreign currencies in relation to the foreign currency accounts previously provided with allowance and was credited to “Other Operating Income” or charged to “Other Operating Expenses”.

Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai piutang usaha di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi atas penurunan nilai piutang usaha pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Based on the review of the status of the trade receivables at the end of the year, the management believes that the above impairment allowance of trade receivables is sufficient to cover the losses that may arise from impairment of trade receivables as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, piutang usaha dari pihak ketiga digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 18).

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, trade receivables from third parties are pledged as collateral to long-term debts (see Note 18).

6. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 6. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Deposito berjangka yang penggunaannya dibatasi 16.364.133.333 16.364.133.333 Restricted time deposits Lain-lain 328.813.952 2.914.819.147 Others

Jumlah 16.692.947.285 19.278.952.480 Total

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, deposito berjangka sebesar Rp 16.364.133.333 milik Perusahaan yang ditempatkan di PT Bank Victoria International Tbk. digunakan sebagai jaminan untuk bank garansi masing-masing kepada PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (lihat Catatan 39a). Tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka tersebut di atas adalah sebesar 9,5% per tahun pada tahun 2015 dan 2014.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, time deposits amounted to Rp 16,364,133,333, which are placed in PT Bank Victoria International Tbk. are used as collateral for the bank guarantees to PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (see Note 39a). The annual interest rate of the time deposits above is 9.5% per annum in 2015 and 2014.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat aset keuangan lancar lainnya yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, there are no other current financial assets which arose from transactions with related parties.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

51

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Bahan bakar 8.507.833.195 17.155.482.628 Fuel Bahan pelumas 1.762.834.216 2.396.387.144 Oil

Jumlah 10.270.667.411 19.551.869.772 Total

Persediaan yang dibebankan ke beban jasa adalah sebesar Rp 112.039.750.014 dan Rp 207.826.110.301 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 (lihat Catatan 28).

The inventories charged to cost of services amounted to Rp 112,039,750,014 and Rp 207,826,110,301 for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014 (see Note 28).

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak perlu melakukan cadangan untuk keusangan/kerugian persediaan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 karena seluruh persediaan masih dapat digunakan.

The Group’s management believes that no allowance for obsolescence/loss is necessary on the inventories as of September 30, 2015 and December 31, 2014 since all the inventories can be utilized.

8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 8. PREPAID EXPENSES

Akun ini terdiri dari pembayaran dimuka untuk: This account consists of prepayments for the following:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Asuransi 13.794.851.844 5.289.740.526 Insurance Sewa 111.979.173 42.600.000 Rental Lain-lain 2.273.783.812 543.900.438 Others

Jumlah 16.180.614.829 5.876.240.964 Total

9. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 9. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS

Aset keuangan tidak lancar lainnya terdiri dari: Other non-current financial assets consist of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Jaminan sewa kapal Deposit for charter of vessel US$ 9.807.351 pada tanggal US$ 9,807,351 as of 30 September 2015 dan US$ 9.871.139 September 30, 2015 and US$ 9,871,139 pada tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, 2014 2014 (lihat Catatan 39d) 143.746.339.796 122.796.974.406 (see Note 39d) Piutang klaim asuransi - 3.069.385.879 Insurance claims receivable Lain-lain - 30.600.000 Others

Jumlah 143.746.339.796 125.896.960.285 Total

Piutang klaim asuransi merupakan klaim asuransi terhadap floating crane dan kapal Entitas Anak tertentu yang mengalami kerusakan akibat kandas atau badai, dengan rincian sebagai berikut:

Insurance claims receivable represent insurance claims related to certain Subsidiaries’ floating crane and vessel that were damaged as a result of getting grounded or by storm, with details as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Kapal - 3.069.385.879 Vessels Floating crane - - Floating crane

Jumlah - 3.069.385.879 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

52

9. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)

9. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS (continued)

Manajemen Grup berpendapat bahwa seluruh klaim asuransi pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 tersebut dapat ditagih seluruhnya.

The Group’s management is of the opinion that all of the above insurance claims as of September 30, 2015 and December 31, 2014 can be fully collected.

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES

Rincian investasi pada entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

The details of investments in associated companies are as follows:

Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi/ Accumulated Share Persentase (%) Equity in Net Pemilikan/ Earnings (Losses) Percentage (%) Biaya Perolehan/ of Associated Nilai Tercatat/

of Ownership Cost Companies Carrying Value

30 September 2015 September 30, 2015 PT Berlian Limatama 50 125.000.000 1.731.588.978 1.856.588.978 PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan PT Tri Sari Veem and Entitas Anak 40 1.000.000.000 371.924.987 1.371.924.987 Subsidiaries

Jumlah 1.125.000.000 2.103.513.965 3.228.513.965 Total

31 Desember 2014 December 31, 2014 PT Berlian Limatama 50 125.000.000 2.004.914.212 2.129.914.212 PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan PT Tri Sari Veem and Entitas Anak 40 1.000.000.000 182.072.625 1.182.072.625 Subsidiaries

Jumlah 1.125.000.000 2.186.986.837 3.311.986.837 Total

Rincian bagian atas laba (rugi) bersih entitas asosiasi - bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pad tanggal 30 September 2015 dan 2014 (disajikan sebagai “Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi” pada laporan laba rugi konsolidasian) adalah sebagai berikut:

The details of the net equity in net earnings (losses) of associated companies for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014 (presented as “Equity in Net Earnings (Losses) of Associated Companies” in the consolidated statement of profit or loss are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

PT Berlian Limatama (273.325.234) 328.671.011 PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan Entitas Anak 189.852.363 95.119.859 PT Tri Sari Veem and Subsidiaries

Jumlah (83.472.871) 423.790.870 Total

Kegiatan pokok dari entitas asosiasi (diaudit) adalah sebagai berikut:

The principal activities of the associated companies (audited) are as follows:

Mulai Kegiatan Komersial/ Tanggal pendirian/ Commercial Entitas Asosiasi/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Operations Associated Companies Domicile Principal Activities Establishment Started

PT Berlian Limatama Banten Ekspedisi muatan kapal 24 Juli 1996/ 1997 laut/Freight expedition July 24, 1996 PT Tri Sari Veem dan Entitas Anak/ Jakarta Jasa pengurusan 19 November 1963/ 1963 and Subsidiaries transportasi/ November 23, 1963 Freight forwarding

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

53

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES (continued)

Informasi tambahan pada tanggal 30 September 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sehubungan dengan entitas asosiasi (diaudit) adalah sebagai berikut:

Additional information as of September 30, 2015 and for the year then ended on the associated companies (audited) is as follows:

Entitas Asosiasi/ Total aset/ Total liabilitas/ Total pendapatan/ Laba bersih/ Associated Companies Total Assets Total liabilities Total revenue Net Income

PT Berlian Limatama 5.258.657.421 1.545.479.464 173.325.000 (546.650.468) PT Tri Sari Veem dan Entitas Anak/ and Subsidiaries 13.486.093.823 9.963.990.439 10.679.321.190 474.630.905

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:

Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Saldo Awal/ Foreign Currency Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ 30 September 2015 Beginning Balance Translation Additions Deductions Reclassifications Ending Balance September 30, 2015

Biaya Perolehan Cost Tanah 360.000.000 - - - - 360.000.000 Land Bangunan dan prasarana 13.698.711.819 - 235.200.000 - - 13.933.911.819 Buildings and improvements Kapal 2.416.972.165.191 93.145.859.506 - 307.354.863.000 - 2.202.763.161.697 Vessels Biaya pemugaran 80.902.836.300 - 20.091.957.563 24.770.307.231 - 76.224.486.632 Dry docking costs Mesin dan peralatan 27.082.083.751 - 4.308.506.045 2.060.580.058 - 29.330.009.738 Machinery and equipment Peralatan kantor 22.470.652.207 4.097.445 245.074.313 371.656.030 - 22.348.167.935 Office equipment Kendaraan 14.629.839.121 - 14.200.000 3.209.010.000 - 11.435.029.121 Vehicles Jumlah 2.576.116.288.389 93.149.956.951 24.894.937.921 337.766.416.319 - 2.356.394.766.942 Total Uang muka pembelian aset . Advances for purchase of tetap dan bangunan dalam fixed assets and penyelesaian 28.612.296.000 - - - - 28.612.296.000 building in-progress Jumlah pemilikan langsung 2.604.728.584.389 93.149.956.951 24.894.937.921 337.766.416.319 - 2.385.007.062.942 Total direct ownership Sewa Lease Kapal - - 5.000.000.000 - - 5.000.000.000 Vessels

Jumlah biaya perolehan 2.604.728.584.389 93.149.956.951 29.894.937.921 337.766.416.319 - 2.390.007.062.942 Total cost

Akumulasi Penyusutan, Accumulated Depreciation, Amortisasi dan Penurunan Nilai Amortization and Impairment Bangunan dan prasarana 4.148.127.901 - 824.560.562 - - 4.972.688.463 Buildings and improvements Kapal 966.970.551.893 12.487.427.570 64.516.582.542 156.540.358.723 - 887.434.203.282 Vessels Biaya pemugaran 38.357.300.071 - 26.116.238.456 24.695.566.255 - 39.777.972.272 Dry docking costs Mesin dan peralatan 14.049.344.729 - 3.236.528.337 1.526.701.225 - 15.759.171.841 Machinery and equipment Peralatan kantor 19.711.741.314 3.830.101 873.512.279 371.656.030 - 20.217.427.664 Office equipment Kendaraan 12.297.488.812 - 500.192.900 3.209.010.000 - 9.588.671.712 Vehicles Jumlah 1.055.534.554.720 12.491.257.671 96.067.615.076 186.343.292.233 - 977.750.135.234 Total Jumlah pemilikan langsung 1.055.534.554.720 12.491.257.671 96.067.615.076 186.343.292.233 - 977.750.135.234 Total direct ownership

Sewa Lease Kapal - - 49.019.608 - - 49.019.608 Vessels

Jumlah akumulasi penyusutan Total accumulated depreciation dan amortisasi 1.055.534.554.720 12.491.257.671 96.116.634.684 186.343.292.233 - 977.799.154.842 and amortization Penurunan nilai 159.457.898.154 - - 22.274.914.683 - 137.182.983.471 Impairment Jumlah akumulasi penyusutan, amortisasi dan Total accumulated depreciation, penurunan nilai 1.214.992.452.874 12.491.257.671 96.116.634.684 129.148.209.403 - 1.114.982.138.313 amortization and impairment Nilai buku bersih 1.389.736.131.515 1.275.024.924.629 Net Book Value

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

54

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Saldo Awal/ Foreign Currency Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ 31 Desember 2014 Beginning Balance Translation Additions Deductions Reclassifications Ending Balance December 31, 2014

Biaya Perolehan Cost Tanah 360.000.000 - - - - 360.000.000 Land Bangunan dan prasarana 8.203.205.775 - - 596.776.911 6.092.282.955 13.698.711.819 Buildings and improvements Kapal 3.321.469.361.334 20.538.625.104 - 912.894.571.247 (12.141.250.000 ) 2.416.972.165.191 Vessels Biaya pemugaran 199.194.137.093 - 43.157.709.606 161.449.010.399 - 80.902.836.300 Dry docking costs Mesin dan peralatan 39.763.497.131 207.734 8.815.017.919 21.496.639.033 - 27.082.083.751 Machinery and equipment Peralatan kantor 22.738.464.330 244.176 530.338.411 798.394.710 - 22.470.652.207 Office equipment Kendaraan 17.330.902.355 - 2.073.483.200 4.774.546.434 - 14.629.839.121 Vehicles Jumlah 3.609.059.568.018 20.539.077.014 54.576.549.136 1.102.009.938.734 (6.048.967.045 ) 2.576.116.288.389 Total Uang muka pembelian aset . Advances for purchase of tetap dan bangunan dalam fixed assets and penyelesaian 134.098.247.329 - 22.575.000 99.882.057.820 (5.626.468.509 ) 28.612.296.000 building in-progress Jumlah biaya perolehan 3.743.157.815.347 20.539.077.014 54.599.124.136 1.201.891.996.554 (11.675.435.554 ) 2.604.728.584.389 Total cost

Akumulasi Penyusutan, Accumulated Depreciation, Amortisasi dan Penurunan Nilai Amortization and Impairment Bangunan dan prasarana 4.035.271.495 - 497.875.794 385.019.388 - 4.148.127.901 Buildings and improvements Kapal 1.230.736.490.038 2.692.509.470 109.439.811.227 364.364.071.372 (11.534.187.470 ) 966.970.551.893 Vessels Biaya pemugaran 108.700.702.338 - 63.362.023.376 133.705.425.643 - 38.357.300.071 Dry docking costs Mesin dan peralatan 25.713.692.930 1.204.767 4.598.900.442 16.264.453.410 - 14.049.344.729 Machinery and equipment Peralatan kantor 19.292.041.870 (724.003) 1.202.934.390 782.510.943 - 19.711.741.314 Office equipment Kendaraan 15.713.040.858 - 592.043.390 4.007.595.436 - 12.297.488.812 Vehicles Jumlah 1.404.191.239.529 2.692.990.234 179.693.588.619 519.509.076.192 (11.534.187.470 ) 1.055.534.554.720 Total Penurunan nilai 369.575.973.597 (4.034.217.873 ) - 206.083.857.570 - 159.457.898.154 Impairment Jumlah amortisasi dan Total amortization and penurunan nilai 1.773.767.213.126 (1.341.227.639) 179.693.588.619 725.592.933.762 (11.534.187.470 ) 1.214.992.452.874 impairment Nilai buku bersih 1.969.390.602.221 1.389.736.131.515 Net Book Value

Beban penyusutan dan amortisasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation and amortization expenses for nine months period ended September 30, 2015 and 2014 were charged to the following:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Beban jasa (lihat Catatan 28) 93.866.179.016 142.738.611.229 Cost of services (see Note 28) Beban usaha (lihat Catatan 29) 2.250.455.667 2.167.626.816 Operating expenses (see Note 29)

Jumlah 96.116.634.683 144.906.238.045 Total

Rincian pelepasan aset tetap masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 (Tidak diaudit) adalah sebagai berikut:

The details of disposals of fixed assets for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014 (Unaudited) are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months Nine months - Unaudited) Unaudited)

Biaya perolehan 129.680.530.928 371.600.495.252 Net carrying value Hasil penjualan aset tetap dan Proceeds from sale of fixed assets klaim asuransi (123.942.162.904 ) (378.642.151.970 ) and insurance claim Laba ditangguhkan atas Deferred gain on sales transaksi jual dan sewa balik 3.033.176.534 - and leaseback transaction

Laba (rugi) atas pelepasan aset Gain (loss) on disposal of fixed tetap (lihat Catatan 30) 8.771.544.558 (7.041.656.718 ) assets (see Note 30)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

55

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Uang muka pembelian aset tetap dan bangunan dalam penyelesaian terdiri dari:

Advances for purchase of fixed assets and building in-progress consist of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Uang muka pembelian aset Advances for purchase of vessels tetap (lihat Catatan 39c dan 39d) 28.612.296.000 28.612.296.000 (see Notes 39c and 39d)

Jumlah 28.612.296.000 28.612.296.000 Total

Persentase penyelesaian dan taksiran jangka waktu penyelesaian atas bangunan dalam penyelesaian masing-masing sebesar nihil% untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015, dan nihil% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

The percentages of completion and estimated completion periods of the construction in progress were about nil% for nine months period ended September 30, 2015, and nil% for the year ended December 31, 2014.

Pada tahun 2013, BJP, Entitas Anak, telah menerima uang jaminan dari pembeli sebesar Rp 3.068.937.000 sehubungan dengan penjualan kapal BG APOL 3009. Pada tanggal 31 Desember 2013, kapal dengan nilai buku sebesar Rp 3.068.937.000 direklasifikasikan ke akun “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual”.

In 2013, BJP, a Subsidiary, received deposits from the buyer amounting to Rp 3,068,937,000 in relation to the sale of BG APOL 3009. As of December 31, 2013, vessels with book value amounting to Rp 3,068,937,000 were reclassified to “Non-current Assets Held for Sale” account.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 10 Oktober 2013 yang diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Meissie Pholuan, S.H., No. 24, tanggal 10 Oktober 2013, BJP, Entitas Anak, setuju untuk menjual kapal BG APOL 3009 kepada PT Kanaka Line dengan harga Rp 3.068.937.000. Pada tanggal 25 Februari 2014, penutupan dokumen dan penyerahan kapal BG APOL 3009 telah dilakukan.

Based on a Sale and Purchase Agreement dated October 10, 2013, which is covered by Notarial Deed No. 24, of Ny. Meissie Pholuan, S.H., dated October 10, 2013, BJP, a Subsidiary, agreed to sell BG APOL 3009 to PT Kanaka Line at the price of Rp 3,068,937,000. On February 25, 2014, closing of BG APOL 3009 documents and vessel delivery was done.

Pada tanggal 31 Desember 2013, LKM, Entitas Anak, mereklasifikasi FC Lotus 668 dengan nilai buku sebesar Rp 15.995.229.776 ke akun “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual” karena manajemen LKM berniat menjual kapal tersebut di tahun 2014.

As of December 31, 2013, LKM, a Subsidiary, reclassified FC Lotus 668 with book value amounting to Rp 15,995,229,776 to “Non-current Assets Held for Sale” account since the management of LKM intended to sell the vessel in 2014.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 7 Mei 2014, manajemen LKM setuju untuk menjual FC Lotus 668 tersebut kepada PT Indo Seven Oceans. Pada tanggal 30 Mei 2014, kapal tersebut telah diserahkan.

Based on a Sale and Purchase Agreement dated May 7, 2014, the management of LKM agreed to sell FC Lotus 668 to PT Indo Seven Oceans. On May 30, 2014, FC Lotus 668 was delivered.

Pada tanggal 31 Desember 2013, BJP, Entitas Anak, mereklasifikasi BG APOL 3005 dengan nilai buku sebesar Rp 3.000.000.000 ke akun “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual” karena manajemen BJP berniat menjual kapal tersebut di tahun 2014.

As of December 31, 2013, BJP, a Subsidiary, reclassified BG APOL 3005 with book value amounting to Rp 3,000,000,000 to “Non-current Assets Held for Sale” account since the management of BJP intended to sell the vessel in 2014.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 29 Januari 2014 yang diaktakan dalam akta notaris Ny. Meissie Pholuan S.H., No. 89 tanggal 29 Januari 2014, BJP, Entitas Anak, setuju untuk menjual kapal BG APOL 3005 kepada CV Sinar Agung dengan harga jual Rp 3.000.000.000. Pada tanggal 29 Januari 2014, kapal tersebut telah diserahkan.

Based on a Sale and Purchase Agreement dated January 29, 2014 which is covered by notarial deed No. 89 dated January 29, 2014 of Ny. Meissie Pholuan S.H., BJP, a Subsidiary, agreed to sell BG APOL 3005 to CV Sinar Agung at the price of Rp 3,000,000,000. On January 29, 2014, BG APOL 3005 was delivered.

Berdasarkan Memorandum of Agreement (MOA) tanggal 25 Maret 2014, AL, Entitas Anak, setuju untuk menjual kapal MV Urmila kepada Natalia Shipping Limited dengan harga US$ 5.488.395. Pada tanggal 3 April 2014, kapal tersebut telah diserahkan.

Based on Memorandum of Agreement (MOA) dated March 25, 2014, AL, a Subsidiary, agreed to sell MV Urmila to Natalia Shipping Limited amounting to US$ 5,488,395. On April 3, 2014, MV Urmila was delivered.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

56

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Berdasarkan Memorandum of Agreement (MOA) tanggal 22 Mei 2014, Paramount Star Shipping S.A., Entitas Anak, setuju untuk menjual kapal MV Dewi Laksmi kepada ING Bank N.V., Singapura dengan harga US$ 26.000.000. Penjualan kapal ini berkaitan dengan Final Settlement Agreement atas penyelesaian utang GBSL dan Rosaceae, Entitas Anak yang diperoleh dari ING Bank N.V., Singapura (lihat Catatan 18). Pada tanggal 26 Mei 2014, kapal tersebut telah diserahkan.

Based on Memorandum of Agreement (MOA) dated May 22, 2014, Paramount Star Shipping S.A., a Subsidiary, agreed to sell MV Dewi Laksmi to ING Bank N.V., Singapore amounting to US$ 26,000,000. This sale related to Final Settlement Agreement to settle loan of GBSL and Rosaceae obtained from ING Bank N.V., Singapore (see Note 18). On May 26, 2014, MV Dewi Laksmi was delivered.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 28 Maret 2014, LCM, Entitas Anak, setuju untuk menjual FC Lotus 328 tersebut kepada PT Indolayar Sentosa Mandiri dengan harga jual Rp 8,59 miliar. Pada tanggal 10 Desember 2014, kapal tersebut telah diserahkan.

Based on a Sale and Purchase Agreement dated March 28, 2014, LCM, a Subsidiary agreed to sell FC Lotus 328 to PT Indolayar Sentosa Mandiri at the price of Rp 8.59 billion. On December 10, 2014, FC Lotus 328 was delivered.

Pada tanggal 31 Desember 2014, LCM, Entitas Anak, mereklasifikasi FC Lotus Dua dengan nilai buku sebesar Rp 607.062.530 ke akun “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual” karena manajemen LCM berniat menjual kapal tersebut di tahun 2015.

As of December 31, 2014, LCM, a Subsidiary, reclassified FC Lotus Dua with book value amounting to Rp 607,062,530 to “Non-current Assets Held for Sale” account since the management of LCM intended to sell the vessel in 2015.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 11 Februari 2015, kapal FC Lotus Dua dijual kepada PT Pelayaran Sumatra Jawa Line dengan harga Rp 2,65 miliar. Pada tanggal 2 April 2015, kapal tersebut telah diserahkan.

Based on a Sale and Purchase Agreement dated February 11, 2015, FC Lotus Dua was sold to PT Pelayaran Sumatra Jawa Line at the price of Rp 2.65 billion. On April 2, 2015, the vessel was delivered.

Berdasarkan Memorandum of Agreement (MOA) tanggal 27 Maret 2015, Apol Bahtera, Entitas Anak, setuju untuk menjual kapal MV Citrawati kepada Murali Maritime Inc. dengan harga USD 3.681.282. Pada tanggal 17 Mei 2015, kapal tersebut telah diserahkan.

Based on Memorandum of Agreement (MOA) dated March 27, 2015, Apol Bahtera, a Subsidiary, agreed to sell MV Citrawati to Murali Maritime Inc. at the price of USD 3,681,282. On May 17, 2015, the vessel was delivered.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 27 April 2015, BJP, Entitas Anak, setuju untuk menjual TB Pacitan kepada PT Mega Finadana, pihak berelasi dengan harga jual Rp 10 milyar dan berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha Kapal dengan Hak Opsi pada tanggal 27 April 2015, BJP menyewa kapal tersebut dari PT Mega Finadana dengan nilai Rp 5 milyar, dimana harga kapal sebesar Rp 10 milyar dengan jangka waktu sewa selama 48 bulan dan hak opsi untuk membeli pada akhir jangka waktu sewa sebesar nilai sisa senilai simpanan jaminan (50% dari harga kapal tersebut).

Based on a Sales and Purchase Agreement dated April 27, 2015, BJP, a Subsidiary, agreed to sell TB Pacitan to PT Mega Finadana, a related party at the price of Rp 10 billion and based on Finance Lease With Option Agreement dated April 27, 2015, BJP charter the vessel from PT Mega Finadana at the amount of Rp 5 billion, which the vessel price amounting to Rp 10 billion with term of lease for 48 months and option right to purchase at the end of lease term at the price of residual value amouting to security deposit (50% from vessel price).

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 5 Juni 2015, BJP, Entitas Anak, setuju untuk menjual TB Losari kepada PT Barokah Gemilang Perkasa dengan harga jual Rp 5 milyar.

Based on a Sale and Purchase Agreement dated June 5, 2015, BJP, a Subsidiary, agreed to sell TB Losari to PT Barokah Gemilang Perkasa at the price of Rp 5 billion (see Note 43).

Pada tanggal 3 Juli 2015, kapal TB Losari telah diserahkan kepada pembeli, yaitu PT Barokah Gemilang Perkasa.

On July 3, 2015, vessel TB Losari has been delivered to the buyer, PT Barokah Gemilang Perkasa.

Tanah milik Perusahaan merupakan tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) dengan luas area 13.968 meter persegi, yang berlokasi di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Kalimantan Selatan. HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2014 dan 2031, dan manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

The land account represents lots of land with certificates of usage rights with total area of 13,968 square meters, located in Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan and South Kalimantan. These certificates will expire on various dates between 2014 and 2031, and the Company’s management is of the opinion that the rights can be renewed once they expire.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

57

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Sehubungan dengan penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (Medium-Term Notes - MTN II) oleh Perusahaan pada tanggal 27 Juni 2008, hak atas manfaat yang dihasilkan dari kapal Perusahaan (MV Saraswati dan MV Dewi Umayi) dialihkan ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai objek ijarah. Hak kepemilikan atas objek ijarah tetap berada di Perusahaan (lihat Catatan 20).

In connection with the Company’s issuance of Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) on June 27, 2008, the rights over the benefits derived from the use of the Company’s vessels (MV Saraswati and MV Dewi Umayi), as ijarah objects, have been transferred to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The ownership of the ijarah objects, however, remains with the Company (see Note 20).

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, kapal Grup dengan nilai buku sebesar Rp 1,5 triliun dan Rp 1,9 triliun diasuransikan terhadap kerusakan lambung dan mesin kapal (Hull and Machinery) dan Increased Value dengan nilai pertanggungan sebesar U$S 172.385.000 melalui Fairfax Insurance, US$ 351.510.000 dan US$ 303.360.000 melalui L.C.H. (S) Pte., Ltd., Asuransi Jasindo dan Price Forbes, Ltd., dan diasuransikan terhadap risiko perang dengan nilai pertanggungan sebesar U$S 172.385.000 dan US$ 36.469.404 melalui Price Forbes, Ltd dan Cambiaso Risso Asia Pte. Ltd.

As of September 30, 2015, December 31, 2014 and 2013, the Group’s vessels with net book value of Rp 1.5 trilion, Rp 1.9 trilion are covered by insurance against damage of Hull and Machinery and Increased Value under blanket policies for U$S 172,385,000 trough Fairfax Insurance, US$ 351,510,000 and US$ 303,360,000 through L.C.H. (S) Pte., Ltd., Jasindo Insurance and Price Forbes, Ltd., and by insurance against risk from wars for a sum insured of U$S 172,385,000 and US$ 36,469,404 through Price Forbes, Ltd and Cambiaso Risso Asia Pte. Ltd.

Kapal Grup juga diasuransikan dengan perlindungan dan penggantian termasuk kerugian pihak ketiga sehubungan dengan pengoperasian kapal dengan ganti rugi maksimum sebesar US$ 1.000.000.000 dan US$ 3.100.000.000 per kapal dan terhadap pencemaran lingkungan dengan ganti rugi maksimal berkisar antara US$ 500.000.000 sampai dengan US$ 1.000.000.000 per kapal untuk kapal bulk carrier dan kapal tanker dan sebesar US$ 100.000.000 per kapal untuk kapal tunda, kapal tongkang dan floating crane melalui British Marine Luxembourg, S.A., North of England P&I Association, Ltd. dan The Britannia Steam Ship Insurance Association, Ltd., pihak ketiga.

The Group’s vessels are also covered by P&I (Protection and Indemnity) insurance, including third party losses, in connection with the vessels’ operations with maximum liability of US$ 1,000,000,000 and US$ 3,100,000,000 per vessel and environmental pollution with maximum liability ranging from US$ 500,000,000 to US$ 1,000,000,000 per vessel for bulk carriers and tankers and US$ 100,000,000 per vessel for tugboats, barges and floating crane through British Marine Lucvxembourg, S.A., North of England P&I Association, Ltd. and The Britannia Steam Ship Insurance Association, Ltd., third parties.

Nilai pertanggungan asuransi atas kapal tertentu berdasarkan polis yang dikeluarkan oleh L.C.H. (S) Pte., Ltd. dan Price Forbes, Ltd. digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang tertentu pada tahun 2015 dan 2014 (lihat Catatan 18).

The insurance policies (covering certain vessels) which were issued by L.C.H. (S) Pte., Ltd. and Price Forbes, Ltd. were used as collateral for certain long-term debts in 2015 and 2014 (see Note 18).

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, seluruh mesin dan peralatan, kendaraan, bangunan dan perlengkapan kantor Grup diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 37.237.800.000 dan Rp 40.508.500.000 melalui perusahaan asuransi PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Adhisata Utama dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, all of the Group’s machinery and equipment, vehicles, buildings and office equipment are covered by insurance from fire and other risks under total blanket policies of Rp 37,237,800,000 and Rp 40,508,500,000, through PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Adhisata Utama and PT Asuransi Sinar Mas, third parties.

Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The Group’s management is of the opinion that these insurance coverages are adequate to cover possible losses arising from such risks.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah tercatat bruto dari aset tetap perusahaan yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 57.919.291.381.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the gross carrying amount of the Company’s fully depreciated fixed assets that are still in use amounted to Rp 57,919,291,381.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

58

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Entitas Anak mencatat penurunan nilai kapal-kapal tertentu sebesar Rp nihil dan Rp nihil. Penurunan nilai tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Jasa” pada laporan laba rugi dan penghasilan lain konsolidasian (lihat Catatan 28). Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak tertentu mencatat penurunan nilai atas uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp nihil dan Rp nihil pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan lain konsolidasian (lihat Catatan 31).

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the Subsidiaries recognized impairment in value of certain vessels amounting to Rp nil and Rp nil. The impairment loss is presented as part of “Cost of Services” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (see Note 28). In addition, the Company and certain Subsidiaries recognized impairment in value of advances for purchase of fixed assets amounting to Rp nil and Rp nil as of September 30, 2015 and December 31, 2014, which are presented as part of “Other Operating Expenses” in the consolidated statements of profit or loss and other income (see Note 31).

Jumlah terpulihkan untuk kapal-kapal yang rencananya akan dijual ditentukan berdasarkan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual kapal tersebut.

The recoverable amount of the vessels which are intended to be sold is determined based on fair value less cost to sell of the related vessels.

Jumlah terpulihkan untuk kapal-kapal yang masih digunakan, ditentukan berdasarkan nilai pakai yang dihitung dengan menggunakan proyeksi arus kas yang disetujui oleh manajemen Grup. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, perhitungan nilai pakai untuk kapal-kapal tersebut sangat dipengaruhi oleh asumsi-asumsi berikut:

The recoverable amount of the vessels which are still used is determined based on future cash flow projections which are approved by the management of the Group. As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the calculation of the value in use for the vessels is most sensitive with respect to the following assumptions:

Tingkat diskonto Discount rate

Tingkat diskonto dihitung dengan menggunakan Weighted Average Cost of Capital (WACC) Grup. Perhitungan WACC digunakan dengan memperhitungkan utang dan ekuitas. Tingkat diskonto sebelum pajak diterapkan pada proyeksi arus kas adalah sebesar 8,04% pada tahun 2015 dan 2014.

The discount rate calculation is derived from the Group’s Weighted Average Cost of Capital (WACC). The WACC takes into account both debt and equity. The pre-tax discount rate applied to the cash flow projection is 8.04% in 2015 and 2014.

Tingkat pertumbuhan Growth rate

Tingkat pertumbuhan yang digunakan berdasarkan estimasi terbaik dari manajemen setelah memperhitungkan kondisi industri dan pasar. Tingkat pertumbuhan yang digunakan oleh Grup adalah sebesar 10% pada tahun 2015 dan 2014.

Growth rate used are based on the management’s best estimate after considering the industry and market conditions. The growth rate used by the Group is 10% in 2015 and 2014.

Service cost price inflation Service cost price inflation

Pergerakan biaya di masa lalu digunakan sebagai indikator dari pergerakan harga dimasa datang.

Actual past service cost movements are used as indicator of future price movements.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap lainnya pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, kecuali yang disebutkan di atas.

Management believes that there was no impairment in the value of other fixed assets as of September 30, 2015 and December 31, 2014, except as discussed above.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, tidak ada aset tetap yang tidak dipakai sementara, yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, there are no fixed assets that are temporarily idle, retired from active use and not classified as held for sale.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

59

12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/ 30 September 2015 Beginning balance Additions Deductions Reclassifications Ending balance September 30, 2015

Biaya Perolehan Cost Tanah 1.986.001.643 - - - 1.986.001.643 Land Bangunan 449.633.493 - - - 449.633.493 Buildings

Jumlah biaya perolehan 2.435.635.136 - - - 2.435.635.136 Total cost

Accumulated Akumulasi Penyusutan Depreciation Bangunan 449.633.493 - - 449.633.493 Buildings

Nilai buku bersih 1.986.001.643 1.986.001.643 Net book value

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/ 31 December 2014 Beginning balance Additions Deductions Reclassifications Ending balance December 31, 2014

Biaya Perolehan Cost Tanah 4.758.501.643 - 2.772.500.000 - 1.986.001.643 Land Bangunan 449.633.493 - - - 449.633.493 Buildings

Jumlah biaya perolehan 5.208.135.136 - 2.772.500.000 - 2.435.635.136 Total cost

Accumulated Akumulasi Penyusutan Depreciation Bangunan 449.022.052 611.441 - - 449.633.493 Buildings

Nilai buku bersih 4.759.113.084 1.986.001.643 Net book value

Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha sebesar Rp nihil untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 (lihat Catatan 29).

Depreciation charged to operating expenses amounted to Rp nil for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014. (see Note 29).

Pada tahun 2013, tanah dan bangunan yang berlokasi di Jl. Abdul Muis No. 34, Jakarta digunakan sebagai jaminan atas bank garansi yang diterbitkan dari PT Bank Victoria International Tbk., pihak ketiga (lihat Catatan 6).

In 2013, land and building which are located at Jl. Abdul Muis No. 34, Jakarta are pledged as collateral to bank guarantees issued by PT Bank Victoria International Tbk., a third party (see Note 6).

Properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.700.000.000 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.

Investment properties, except land, are covered by insurance against fire and other risks under blanket policies for Rp 1,700,000,000 as of September 30, 2015 and December 31, 2014. In management’s opinion, the above insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.

Pada bulan September 2014, Perusahaan menjual sebidang tanah berlokasi di Banjarmasin dengan nilai buku Rp 2.772.500.000 seharga Rp 3.000.000.000. Keuntungan penjualan properti investasi dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lain” (lihat Catatan 30).

In September, 2014, the Company sold land located in Banjarmasin with book value Rp 2,772,500,000 at the price of Rp 3,000,000,000. Gain on sale of investment property was recorded as part of “Other Operating Income” (see Note 30).

Nilai wajar dari properti investasi pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp 40 miliar dan Rp 33 miliar, yang telah ditentukan berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) yang diterbitkan Kantor Pajak.

The fair value of investment properties as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 40 billion and Rp 33 billion, which has been determined based on the Tax Office’s sale value of tax objects (NJOP).

Pendapatan sewa dari properti investasi yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 sebesar Rp nihil dan Rp 126.000.000 (lihat Catatan 30).

Rental income from investment properties recognized in the consolidated statement of profit or loss for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014 amounted to Rp nil and Rp 126,000,000 (see Note 30).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

60

12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Management believes that there are no events or changes in circumstances which indicate impairment in the value of the investment properties as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 13. OTHER NON-CURRENT ASSETS

Aset tidak lancar lainnya terdiri dari: Other non-current assets consist of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Sewa dibayar dimuka jangka panjang (lihat Catatan 39d) 44.782.465.165 38.008.723.930 Long-term prepaid lease (see Note 39d) Klaim atas pengembalian pajak 1.060.268.758 - Claim for tax refund

Jumlah 45.842.733.923 38.008.723.930 Total

14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES

Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade payables are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga Third parties Bukan keagenan 352.885.180.560 299.942.383.729 Non-agency Keagenan 81.324.332.997 62.745.110.584 Agency

Jumlah 434.209.513.557 362.687.494.313 Total

Pihak berelasi (lihat Catatan 34) Related parties (see Note 34) Keagenan 141.356.545.055 124.228.515.596 Agency Bukan keagenan 4.106.681.020 3.596.731.840 Non-agency

Jumlah 145.463.226.075 127.825.247.436 Total

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables based on currency denominations are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga Third parties Rupiah 144.140.451.059 134.277.058.666 Rupiah Dolar Hongkong Hongkong Dollar HK$ 2.588.181 pada tanggal HK$ 2,588,181 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and HK$ 349.784 pada tanggal HK$ 349,784 as of 31 Desember 2014 4.894.820.106 560.941.207 December 31, 2014 Dolar Amerika Serikat United States Dollar US$ 15.469.032 pada tanggal US$ 15,469,032 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 14.173.683 pada tanggal US$ 14,173,683 as of 31 Desember 2014 226.729.605.102 176.320.612.147 December 31, 2014 Dolar Singapura Singapore Dollar Sin$ 5.589.289 pada tanggal Sin$ 5,589,289 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and Sin$ 5.436.196 pada tanggal Sin$ 5,436,196 as of 31 Desember 2014 57.426.867.592 51.220.441.122 December 31, 2014

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

61

14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Yen Jepang Yen Jepang JP¥ 2.507.109 pada tanggal JP¥ 2,507,109 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and JP¥ 938.759 pada tanggal JP¥ 938,759 as of 31 Desember 2014 306.669.573 97.630.930 December 31, 2014 Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit MYR 87.455 pada tanggal MYR 87,455 as of September 30, 30 September 2015 dan MYR 7.945 2015 and MYR 7,945 tanggal 31 Desember 2014 288.344.217 28.299.534 as of December 31, 2014 Euro Eropa European Euro Euro 25.634 pada tanggal Euro 25,634 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and Euro 12.008 pada tahun 2014 Euro 12,008 as of Dan Euro 32.186 pada 2013 422.755.908 181.716.523 December 31, 2014 Poundsterling Poundsterling GBP nihil pada tanggal GBP nil as of September 30, 30 September 2015 dan GBP 41 2015 and GBP 41 as of pada tanggal 31 Desember 2014 - 794.184 December 31, 2014

Jumlah 434.209.513.557 362.687.494.313 Total

Pihak berelasi Related parties Rupiah 91.444.838.801 67.512.862.074 Rupiah Dolar Amerika Serikat United States Dollar US$ 3.405.230 pada tanggal US$ 3,405,230 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 4.848.178 pada tanggal US$ 4,848,178 as of 31 Desember 2014 49.910.460.507 60.311.329.018 December 31, 2014 Dolar Singapura Singapore Dollar Sin$ 399.698 pada tanggal Sin$ 399,698 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and Sin$ 5.436.196 pada tanggal Sin$ 5,436,196 as of 31 Desember 2014 4.106.681.020 - December 31, 2014 Dolar Hongkong Hongkong Dollar US$ 659 pada tanggal US$ 659 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 US$ 659 pada tanggal US$ 659 as of 31 Desember 2014 1.245.747 1.056.344 December 31, 2014

Jumlah 145.463.226.075 127.825.247.436 Total

Tidak ada jaminan yang diberikan Grup atas utang usaha tersebut.

All of the Group’s trade payables are unsecured.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

62

<15. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA

15. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES

Rincian liabilitas keuangan jangka pendek lainnya adalah sebagai berikut:

The details of other current financial liabilities are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga Third parties Utang lain-lain Other payables Galangan kapal 89.082.901.332 70.428.288.720 Shipyards Perusahaan asuransi 28.841.003.798 30.878.620.360 Insurance company Lain-lain 121.516.391.855 95.072.157.044 Others

Uang jaminan penjualan kapal Deposits for sale of vessels (lihat Catatan 11) - - (see Note 11)

Jumlah pihak ketiga 239.440.296.985 196.379.066.124 Total third parties

Pihak berelasi (lihat Catatan 34) Related parties (see Note 34) Utang lain-lain 14.758.185.630 14.309.942.342 Other payables

Jumlah 254.198.482.615 210.689.008.466 Total

16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Litigasi 238.095.108.848 202.081.135.892 Litigation Beban bunga 229.949.491.267 110.825.834.248 Interest expense Beban operasi kapal milik dan Operating costs of owned and kapal sewa 95.532.854.039 83.496.316.317 chartered vessels Biaya pemugaran - 6.990.324.076 Dry docking costs Beban keagenan - 1.677.652.016 Agency expenses Lain-lain 105.714.788.197 126.008.904.254 Others

Jumlah 669.292.242.351 531.080.166.803 Total

17. PERPAJAKAN 17. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pajak Penghasilan: Income taxes: Pasal 4 (2) 38.556.416 47.043.707 Article 4 (2) Pasal 15 5.963.274.976 4.868.285.145 Article 15 Pasal 21 2.532.910.584 1.211.246.725 Article 21 Pasal 23 40.871.708 124.945.540 Article 23 Pasal 25 (101.477.509) 165.682.918 Article 25 Pasal 26 - 161.932.918 Article 26 Pasal 29 - 395.809.129 Article 29 Pajak pertambahan nilai (471.803.753) 1.269.805.357 Value added tax Lain-lain (2.508.399.215) 387.093.913 Others

Jumlah 5.493.933.207 8.631.845.352 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

63

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)

b. Rekonsiliasi pajak penghasilan badan konsolidasian

b. Reconciliation of the consolidated corporate income tax

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income (loss) before income tax, as shown in the consolidated statement of income, and the Company’s estimated taxable income for for nine months period ended September 30, 2015 and 2014 is as follows:

2015 2014 (Sembilan Bulan - (Sembilan Bulan- Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months- Unaudited) Unaudited)

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan Gain (loss) before income tax per laba rugi konsolidasian (527.960.420.987) 76.371.495.831 consolidated statement of income Laba (rugi) Entitas Anak sebelum Income (loss) of Subsidiaries pajak penghasilan - bersih before income tax - net and dan pembalikan atas jurnal reversal of inter-company eliminasi antar perusahaan eliminating entries during pada saat konsolidasi (267.755.970.236) 118.512.868.055 consolidation

Laba (rugi) Perusahaan Income (loss) before income tax sebelum pajak penghasilan (260.204.450.751) (42.141.372.224) attributable to the Company

Koreksi positif: Positive corrections:

Beban yang berhubungan dengan penghasilan yang Cost and expenses related to dikenakan pajak bersifat income already subjected final: to final tax: Beban jasa, beban usaha Cost of services, operating dan beban lainnya 385.552.352.624 343.763.586.991 expenses and other charges Beban pajak 2.360.122.259 2.762.184.622 Tax expense Kesejahteraan karyawan 1.645.888.203 1.881.795.139 Employee benefits in kind Cadangan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses Provisi imbalan kerja 652.698.703 - Provision for emlpoyee benefits Sumbangan dan representasi 262.271.346 194.885.493 Donation and representation Penyusutan aset tetap (251.812.143) 1.292.405.388 Depreciation of fixed assets

Koreksi negatif: Negative corrections: Pendapatan yang telah Income already subjected to dikenakan pajak bersifat final: final tax: Pendapatan jasa (242.216.121.279) (313.642.983.632 ) Service revenue Pendapatan bunga (1.010.567.005) (1.106.121.306 ) Interest income Pendapatan sewa - (126.000.000 ) Rent income Pendapatan lain-lain 104.568.535.230 12.664.476.320 Other income Penyusutan aset tetap - - Depreciation of fixed assets Bagian atas (rugi) laba bersih Equity in net (losses) income of entitas asosiasi - bersih (83.472.872) 423.790.869 associated companies - net Laba atas pelepasan aset tetap 4.967.368 (74.300.052 ) Gain on disposal of fixed assets

Taksiran penghasilan kena Company’s estimated pajak Perusahaan (8.719.588.317) 5.892.347.608 taxable income

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

64

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan Final.

The estimated taxable income (fiscal loss) for the nine months period ended September 30, 2015 dan 2014 is based on preliminary calculations, as the Company has not submitted the final corporate income tax return.

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2014 sebagaimana disebutkan di atas, menjadi dasar pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan tahun 2014 yang dilaporkan ke Kantor Pajak.

The Company’s taxable income for 2014, as shown above, become the basis for filling the 2014 Annual Tax Return (SPT) which will submitted to the Tax Office.

c. Manfaat (beban) pajak c. Tax benefit (expense)

Rincian beban pajak penghasilan badan bersih adalah sebagai berikut:

The details of net corporate income tax expense are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months Nine months - Unaudited) Unaudited)

Kini Current Perusahaan - 1.473.086.750 The Company Entitas Anak 35.711.125 - A Subsidiary

35.711.125 1.473.086.750

Tangguhan Deferred Entitas Induk (97.136.803) - The Company Entitas Anak - - A Subsidiary

(97.136.803) -

Jumlah (61.425.678) 1.473.086.750 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

65

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

d. Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan

d. The computations of current income tax expense and estimated income tax payable

Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The computations of current income tax expense and estimated income tax payable (claims for income tax refund) for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income Perusahaan (dibulatkan) (8.719.588.317) 5.892.347.000 The Company (rounded-off)

Entitas Anak 1.212.319.000 - Subsidiaries

Beban pajak tahun berjalan Current income tax expense Perusahaan - 1.473.086.750 The Company Entitas Anak 35.711.125 - Subsidiaries

Jumlah beban pajak tahun berjalan 35.711.125 1.473.086.750 Total current income tax expense

Pajak penghasilan dibayar di muka Prepayments of income taxes Perusahaan - 1.417.946.792 The Company Entitas Anak - 483.258.239 Subsidiaries

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka - 1.901.205.031 Total prepayments of income taxes

Taksiran utang pajak penghasilan Estimated income tax payable Perusahaan - 55.139.958 The Company Entitas Anak 35.711.125 (483.258.239) Subsidiaries

Jumlah utang pajak penghasilan 35.711.125 (428.118.281) Total income tax payable

Tagihan pajak penghasilan Claims for income tax refund Tahun berjalan Current year Entitas Anak - (483.258.239) Subsidiaries Tahun sebelumnya Prior years Entitas Anak - - Subsidiaries

Jumlah - (483.258.239) Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

66

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

e. Aset pajak tangguhan e. Deferred tax assets

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of the deferred tax assets and liabilities as of September 30, 2015 and December 31, 2014 as presented in the consolidated statement of financial position are as follows:

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi Tahun 2015/ Deferred Tax Benefit (Expense) Credited (Charged) 2014 to 2015 Profit or Loss 2015

Entitas Induk The Company Liabilitas imbalan kerja 2.103.714.693 173.873.703 2.277.588.396 Employee benefit liabilities Aset tetap (591.374.577 ) (76.736.900) (668.111.477 ) Fixed assets

Entitas Anak Subsidiaries Liabilitas imbalan kerja - - - Employee benefit liabilities Aset tetap - - - Fixed assets Biaya masih harus dibayar - - - Accrued expenses

Aset pajak tangguhan - bersih 1.512.340.116 97.136.803 1.609.476.919 Deferred tax assets - net

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi Tahun 2014/ Deferred Tax Benefit (Expense) Credited (Charged) 2013 to 2014 Profit or Loss 2014

Entitas Induk The Company Liabilitas imbalan kerja 1.772.069.225 331.645.468 2.103.714.693 Employee benefit liabilities Aset tetap (916.003.577 ) 324.629.000 (591.374.577 ) Fixed assets Entitas Anak Subsidiaries Liabilitas imbalan kerja - - - Employee benefit liabilities Aset tetap - - - Fixed assets Biaya masih harus dibayar - - - Accrued expenses

Aset pajak tangguhan - bersih 856.065.648 656.274.468 1.512.340.116 Deferred tax assets - net

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014, manajemen memutuskan untuk tidak membukukan aset pajak tangguhan yang berasal dari cadangan penurunan nilai aset keuangan dan penghasilan dari Entitas Anak di luar negeri karena ketidakpastian dapat terpulihkan di masa yang akan datang.

For the nine months period ended September 30, 2015 and the year ended December 31, 2014, management decided not to record the deferred tax assets arising from allowance for impairment of financial assets and income from overseas Subsidiaries due to the uncertainty in their recovery in future periods.

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan di atas dapat terpulihkan seluruhnya di masa yang akan datang.

Management believes that the above deferred tax assets can be fully recovered in future periods.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

67

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM DEBTS

Pinjaman jangka panjang yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi terdiri dari:

Long-term debts measured at amortized cost consist of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Pinjaman bank dan lembaga Bank and other financial keuangan lainnya institution loans Pihak ketiga Third parties Dolar Amerika Serikat United States dollar United Overseas Bank, United Overseas Bank, Limited, Singapura Limited, Singapore US$ 50.531.881 pada US$ 50,531,881 as of tanggal 30 September 2015 September 30, 2015 and dan US$ 50.882.363 pada US$ 50,882,363 as of tanggal 31 Desember 2014 740.645.778.205 632.976.590.805 December 31, 2014

PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. US$ 26.571.503 pada US$ 26,571,503 as of tanggal 30 September 2015 September 30, 2015 and dan US$ 26.490.029 pada US$ 26,490,029 as of tanggal 31 December 2014 389.458.515.660 329.535.964.368 December 31, 2014 PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Indonesia Tbk. US$ 21.091.225 pada US$ 21,091,225 as of tanggal 30 September 2015 September 30, 2015 and dan US$ 20.947.635 pada US$ 20,947,635 as of tanggal 31 Desember 2014 309.134.087.756 260.588.578.007 December 31, 2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. US$ 14.146.969 pada US$ 14,146,969 as of tanggal 30 September 2015 September 30, 2015 and dan US$ 14.856.252 pada US$ 14,856,252 as of tanggal 31 Desember 2014 207.352.126.343 184.811.772.952 December 31, 2014 DVB Group Merchant Bank DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura (Asia), Ltd., Singapore US$ 6.340.597 pada US$ 6,340,597 as of tanggal 30 September 2015 September 30, 2015 and dan US$ 10.213.079 pada US$ 10,213,079 as of tanggal 31 Desember 2014 92.934.129.789 127.050.702.760 December 31, 2014

PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia US$ 968.014 pada US$ 968,014 as of tanggal 30 September 2015 September 30, 2015 and dan US$ 972.468 pada tanggal US$ 972,468 as of 31 Desember 2014 14.188.182.370 12.097.502.101 December 31, 2014 ING Bank, N.V., Singapura ING Bank, N.V., Singapore US$ nihil pada US$ nil as of tanggal 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 208.333 pada tanggal US$ 208.333 as of 31 Desember 2014 - 2.591.666.376 December 31, 2014 Rupiah Rupiah Lembaga Pembiayaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 74.239.441.155 381.613.722.284 Ekspor Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia 104.624.307.995 101.784.801.699 PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. 52.394.708.932 50.946.529.730 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank UOB Indonesia 22.985.219.430 23.589.221.112 PT Bank UOB Indonesia Pihak berelasi (lihat Catatan 34) Related parties (see Note 34) Rupiah - PT Mega Finadana 6.903.369.040 3.377.569.905 Rupiah - PT Mega Finadana

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

68

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Lain-lain Others Pihak ketiga Third parties Eastern Dynasty International Ltd. Eastern Dynasty International Ltd. US$ 14.011.279 pada US$ 14,011,279 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ nihil pada US$ nil as of Tanggal 31 Desember 2014 205.363.319.381 - December 31, 2014 PT Sabitha Triguna Mandiri 298.563.000.000 - PT Sabitha Triguna Mandiri Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank, Jakarta Jakarta US$ 4.508.099 pada US$ 4,508,099 as of tanggal 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 4.479.703 pada tanggal US$ 4,479,703 as of 31 Desember 2014 66.075.211.733 55.727.504.653 December 31, 2014

PT Asuransi Central Asia (ACA) PT Asuransi Central Asia (ACA) US$ 3.040.935 pada US$ 3,040,935 as of tanggal 30 September 2015 dan September 30, 2015 and US$ 3.020.983 pada tanggal US$ 3,020,983 as of 31 Desember 2014 44.570.978.287 37.581.028.648 December 31, 2014 JP Morgan Chase Bank, N.A JP Morgan Chase Bank, N.A US$ nihil pada 30 September 2015 US$ nil as of September 30, 2015 dan US$ 18.518.853 pada and US$ 18,518,853 31 Desember 2014 - 230.374.535.119 December 31, 2014 Jumlah 2.629.432.376.076 2.434.647.690.519 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Less current portion Pinjaman bank dan lembaga Bank and other financial keuangan lainnya institution loans Pihak ketiga 1.912.054.073.100 600.536.434.505 Third parties Pihak berelasi 2.632.377.971 1.554.563.020 Related parties Lain-lain 126.048.438.962 19.402.216.843 Others Jumlah utang bank bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.040.734.890.033 621.493.214.368 Total current portion Bagian jangka panjang 588.697.486.043 1.813.154.476.151 Long-term portion

Tingkat bunga tahunan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, jaminan, persyaratan keuangan dan tanggal jatuh tempo dari pinjaman jangka panjang adalah sebagai berikut:

Annual interest rates for the nine months period ended September 30, 2015 and the year ended December 31, 2014, collaterals, financial covenants and maturity dates of the long-term debts are as follows:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

69

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga

Bank and other financial institution loans - third parties

Bank

Tingkat Bunga Tahunan/

Annual Interest Rates

Jaminan/

Collaterals

Persyaratan Keuangan/

Financial Covenants

Tanggal Jatuh Tempo/

Maturity Dates

Dolar Amerika Serikat/ United States dollar

United Overseas Bank Limited, Singapura/ United Overseas Limited, Singapore (UOB)

US$ 13.309.383 pada

tanggal 30 September 2015, US$ 13.459.384 pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 13,309,383 as of September 30, 2015, US$ 13,459,384 as of December 31, 2014

Dari 5,07% sampai dengan 7,07% pada tahun 2015, 2014/From 5.07% to 7.07% in 2015 and 2014

Kapal Entitas Anak (MV Suryawati), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), rekening bank milik Entitas Anak dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan BMS/ Subsidiary’s vessel (MV Suryawati), insurance policies covering the collateral vessel (see Note 11), bank account of the Subsidiary and corporate guarantees of the Company and BMS

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements:

Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/ Tangible net worth ≥ Rp 1 trilion

Rasio utang terhadap kekayaan bersih berwujud ≤ 3/Debt to tangible net worth ≤ 3

LSBPPA/Beban bunga ≥ 2,5/EBITDA/Interest expense ≥ 2.5

Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 12 Mei 2014/ Payable quarterly up to May 12, 2014

United Overseas Bank Limited, Singapura/ United Overseas Limited, Singapore (UOB)

US US$ 25.191.123 pada

tanggal 30 September 2015, US$ 25.386.078 pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 25,191,123 as of September 30, 2015, US$ 25,386,078 as of December 31, 2014

Dari 2,28175% sampai dengan 2,2341% pada tahun 2015, 2,24% sampai dengan 2,33% pada tahun 2014 (2,00% diatas LIBOR 3 bulanan pada tahun 2015 dan 2014)/ From 2.28% to 2,23% in 2015, 2.24% to 2.33% in 2014 (2.00% above 3 months’ LIBOR in 2015 and 2014).

Kapal milik Entitas Anak (MV Dewi Parwati - dahulu HPS3005), pertanggungan asuransi atas kapal MV Dewi Parwati (lihat Catatan 11), rekening bank milik Entitas Anak dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/Subsidiary’s vessel (MV Dewi Parwati - formerly HPS3005), insurance policies covering the collateral vessel MV Dewi Parwati (see Note 11), bank account of the Subsidiary and corporate guarantee from the Company

Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021

United Overseas Bank Limited, Singapura/ United Overseas Limited, Singapore (UOB)

US US$ 6.525.757 pada

tanggal 30 September 2015, US$ 6.531.285 pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 6,525,757 as of September 30, 2015, US$ 6,531,285 as of December 31, 2014

Dari 1,25% sampai dengan 2,00% pada tahun 2015 dan 2014 (Libor 3 bulan + 1,25%)/From 1.25% to 2.00% in 2014 and 2013 (3 months Libor + 1.25%)

Kapal milik Entitas Anak (MV Dewi Parwati) dan Jaminan Perusahaan/ Subsidiary’s vessel (MV Dewi Parwati) and Corporate Guarantee

Tidak ada/None Pembayaran bulanan dari Januari 2018 sampai dengan Desember 2022/ Payable monthly from January 2018 up to December 2022

United Overseas Bank Limited, Singapura/ United Overseas Limited, Singapore (UOB)

US US$ 5.505.617 pada

tanggal 30 September 2015, US$ 5.505.617 pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 5,505,617 as of September 30, 2015, US$ 5,505,617 as of December 31, 2014

Dari 1,83% sampai dengan 3,83% pada tahun 2015 dan 2014 [1,50% diatas SIBOR 3 bulanan untuk pinjaman jangka panjang Fasilitas I dan Fasilitas II pada tahun 2015 dan 2014]/ From 1.83% to 3.83% in 2015 and 2014 [1.50% above 3 months’ SIBOR for long-term loan Facility I and Facility II in 2015 and 2014]

14 buah kapal Entitas Anak (PT Buana Jaya Pratama), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), rekening bank milik Entitas Anak dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/14 vessels of the Subsidiary (PT Buana Jaya Pratama), insurance policies covering the collateral vessels (see Note 11), bank account of the Subsidiary and corporate guarantee of the Company

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements:

Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/ Tangible net worth ≥ Rp 1 trilion

Rasio terhadap utang kekayaan bersih berwujud ≤ 3/Debt to tangible net worth ≤ 3

LSBPPA/Beban bunga ≥ 2,5/EBITDA/Interest expense ≥ 2.5

Fasilitas I: Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 21 Desember 2011/ Facility I: Payable quarterly up to December 21, 2011 Fasilitas II: Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 September 2011/ Facility II: Payable quarterly up to September 30, 2011

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

70

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga (lanjutan)

Bank and other financial institution loans - third parties (continued)

Bank

Tingkat Bunga Tahunan/

Annual Interest Rates

Jaminan/

Collaterals

Persyaratan Keuangan/

Financial Covenants

Tanggal Jatuh Tempo/

Maturity Dates

Dolar Amerika Serikat/ United States dollar

ING Bank, N.V., Singapura/ ING Bank, N.V., Singapore (ING)

US US$ nihil pada tanggal

30 September 2015 dan US$ 208.333 pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ nil as of September 30, 2015 and US$ 208,333 as of December 31, 2014

Nihil% pada tahun 2015 dan 2014 [1,00% dan 2,75% diatas LIBOR 3 bulanan masing-masing pada tahun 2015 dan 2014]/Nil% in 2015 and nil% in 2014 [1.00% and 2.75% above 3 months’ LIBOR in 2015 and 2014, respectively].

Kapal milik Entitas Anak (TB Buleleng, TB Losari dan TB Pacitan), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11) dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/Subsidiary’s vessels (TB Buleleng, TB Losari and TB Pacitan), insurance policies covering the collateral vessels (see Note 11) and corporate guarantee from the Company

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements:

Rasio utang terhadap modal ≤ 3/Debt to equity ratio ≤ 3

LSBPPA/Beban bunga ≥ 2/EBITDA/Interest expense ≥ 2

Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 6 Juli 2015/ Payable quarterly up to July 6, 2015

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (lihat Catatan 21/ see

Note 21)

US$ 26.571.503 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 1.039.359) pada tanggal 30 September 2015 dan US$ 26.490.029 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 1.000.932) pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 26,571,503 (including deferred interest amounting to US$ 1,039,359) as of September 30, 2015 and US$ 26,490,029 (including deferred interest amounting to US$ 1,000,932) as of December 31, 2014

5,00% pada tahun 2015 dan 2014/ 5.00% in 2015 and 2014

) Jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh PT Surya Prima Bahtera/Corporate guarantee of PT Surya Prima Bahtera

Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021

PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII)

(lihat Catatan 21/see Note 21)

US$ 21.091.225 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 1.366.537) pada tanggal 30 September 2015 dan US$ 20.947.635 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 1.345.621) pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 21,091,225 (including deferred interest amounting to US$ 1,366,537) as of September 30, 2015 and US$ 20,947,635 (including deferred interest amounting to US$ 1,345,621) as of December 31, 2014

Dari 1,2832 % sampai dengan 1,2551% pada tahun 2015 dan dari 0,48% sampai dengan 0,49% pada tahun 2014(Libor 3 bulan + 0,25%)/From 1,28 % to 1,25% in 2015 and from 0.48% to 0.49% in 2014 (3 months’ Libor + 0.25%)

) Tidak ada/None Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

71

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga (lanjutan)

Bank and other financial institution loans - third parties (continued)

Bank

Tingkat Bunga Tahunan/

Annual Interest Rates

Jaminan/

Collaterals

Persyaratan Keuangan/

Financial Covenants

Tanggal Jatuh Tempo/

Maturity Dates

Dolar Amerika Serikat/ United States dollar

PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia)

US$ 968.014 pada tanggal 30 September, 2015 dan US$ 972.468 pada tanggal December 31, 2014/ US$ 968,014 as of September 30, 2015 and US$ 972,468 as of December 31, 2014

Dari 4,75% sampai dengan 5,00% pada tahun 2015 dan dari 4,75% sampai dengan 5,00% pada tahun 2014/From 4.75% to 5.00% in 2015 and from 4.75% to 5.00% in 2014.

) Kapal milik Entitas Anak (FC Padma Indah), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), piutang usaha Entitas Anak (lihat Catatan 5), jaminan pribadi dari Oentoro Surya, rekening bank dan kontrak kerja sama antara Perusahaan dengan BJP/Subsidiary’s vessel (FC Padma Indah), insurance policies covering the collateral vessel (see Note 11), Subsidiary’s trade receivables (see Note 5), personal guarantee of Oentoro Surya, bank account and the corporate agreement between the Company and BJP

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements:

Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/ Tangible net worth ≥ Rp 1 trilion

Rasio utang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤ 3

Rasion laba terhadap beban bunga ≥ 2/Interest coverage ratio ≥ 2

Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017/ Payable quarterly up to December 31, 2017

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (lihat Catatan 21/see

Note 21) US$ 14.146.969

(termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 403.308) pada tanggal 30 September 2015 dan US$ 14.856.252 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 388.396) pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 14,146,969 (including deferred interest amounting to US$ 403,308) as of September 30, 2015 and US$ 14,856,252 (including deferred interest amounting to US$ 388,396) as of December 31, 2014

5,00% pada tahun 2015 dan 2014/ 5.00% in 2015 and 2014

) 1 kapal tanker milik Entitas Anak, 8 kapal tunda milik Grup, 11 kapal tongkang milik Entitas Anak dan pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11)/ 1 tanker of a Subsidiary, 8 tugboats of the Group, 11 barges of the Subsidiaries and insurance policies covering the collateral vessels (see Note 11)

Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2019/ Payable quarterly up to December 31, 2019

DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura/ DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore

US$ 2.522.834 pada tanggal 30 September 2015 dan US$ 6.395.316 pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 2,522,834 as of September 30, 2015 and US$ 6,395,316 as of December 31, 2014

Dari 1,6990% sampai dengan 1,78200% pada tahun 2015 dan 1,73% sampai dengan 1,74% pada tahun 2014 (Libor 3 bulan + 1,80%)/From 1.69% to 1.78% in 2015 and From 1.73% to 1.74% in 2014 (3 month’s Libor + 1.80%)

) Kapal milik Entitas Anak (MV Citrawati), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan rekening bank milik Entitas Anak/Subsidiary’s vessel (MV Citrawati), insurance policies covering the collateral vessel (see Note 11), corporate guarantee from the Company and bank accounts of the Subsidiary

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements:

Rasio utang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤ 3

Ekuitas ≥ US$80.000.000 /Equity ≥ US$80.000.000

Rasio lancar ≥ 1/ Current ratio ≥ 1

Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Maret 2017/ Payable quarterly up to March 31, 2017

DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura/ DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore

US$ 3.817.763 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014/ US$ 3,817,763 as of September 30, 2015 and December 31, 2014

Dari 1,68% sampai dengan 1,89% pada tahun 2015 dan 1,55% sampai dengan 1,56% pada tahun 2014 (Libor 3 bulan + 1,40%)/From 1.68% to 1.89% in 2015 and 1.55% to 1.56% in 2014 (3 months Libor + 1.40%)

Kapal milik Entitas Anak (1 barge, 4 Tug boat, 1 Floating crane)/Subsidiary’s vessel (1 barge, 4 tug boat, 1 floating cranei)

Tidak ada/None Pembayaran bulanan dari September 2013 sampai dengan Agustus 2015/ Payable monthly from September 2013 up to August 2015

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

72

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga (lanjutan)

Bank and other financial institution loans - third parties (continued)

Bank

Tingkat Bunga Tahunan/

Annual Interest Rates

Jaminan/

Collaterals

Persyaratan Keuangan/

Financial Covenants

Tanggal Jatuh Tempo/

Maturity Dates

Rupiah

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 21/see Note 21)

Rp 74.239.441.155 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 16.291.708.442) pada tanggal 30 September 2015 dan Rp 381.613.722.284 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 15.389.898.331) pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 74.239.441.155 (including deferred interest amounting to Rp 16,291,708,442) as of September 30, 2015 and Rp 381,613,722,284 (including deferred interest amounting to Rp 15,389,898,331) as of December 31, 2014

8,00% pada tahun 2015 dan 2014/8.00% in 2015 and 2014.

) Kapal yang diikatkan dengan hipotek senilai Rp 210 miliar yaitu FC Lotus 118, FC Puspawati dan FC Tekko (lihat Catatan 11)/Vessels with mortgage amounting to Rp 210 billion, which are FC Lotus 118, FC Puspawati, and FC Tekko (see Note 11)

Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2020/ Payable quarterly up to June 30, 2020

PT Bank Mizuho Indonesia

(MZH) (lihat Catatan 21/ see Note 21)

Rp 104.624.307.995 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 7.677.906.296) pada tanggal 30 September 2015 dan Rp 101.784.801.699 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 7.363.459.314) pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 104,624,307,995 (including deferred interest amounting to Rp 7,677,906,296) as of September 30, 2015 and Rp 101,784,801,699 (including deferred interest amounting to Rp 7,363,459,314) as of December 31, 2014

Dari 6,997% sampai dengan 7,34% pada tahun 2015 dan dari 5,51% sampai dengan 6,20% pada tahun 2014/From 6.99% to 7.34% in 2015 and from 5.51% to 6.20% in 2014.

) Tidak ada/None Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021

PT Bank Central Asia Tbk.

(BCA) (lihat Catatan 21/ see Note 21)

Rp 52.394.708.932 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 3.969.151.703) pada tanggal 30 September 2015 dan Rp 50.946.529.730 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 3.806.595.959) pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 52,394,708,932 (including deferred interest amounting to Rp 3,969,151,703) as of September 30, 2015 and Rp 50,946,529,730 (including deferred interest amounting to Rp 3,806,595,959) as of December 31, 2014

Dari 6,997% sampai dengan 7,34% pada tahun 2015 dan dari 5,51% sampai dengan 6,20% pada tahun 2014/From 6.99% to 7.34% in 2015 and from 5.51% to 6.20% in 2014.

) Tidak ada/None Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

73

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga (lanjutan)

Bank and other financial institution loans - third parties (continued)

Bank

Tingkat Bunga Tahunan/

Annual Interest Rates

Jaminan/

Collaterals

Persyaratan Keuangan/

Financial Covenants

Tanggal Jatuh Tempo/

Maturity Dates

Rupiah

PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia)

Rp 22.985.219.430 pada tanggal 30 September 2015 dan Rp 23.589.221.113 pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 22,985,219,430 as of September 30, 2015 and Rp 23,589,221,113 as of December 31, 2014

8,00% pada tahun 2015 dan 2014/8.00% in 2015 and 2014.

) Kapal milik Entitas Anak (FC Padma Indah), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), piutang usaha Entitas Anak (lihat Catatan 5), jaminan pribadi dari Oentoro Surya, rekening bank dan kontrak kerja sama antara Perusahaan dengan BJP/Subsidiary’s vessel (FC Padma Indah), insurance policies covering the collateral vessel (see Note 11), Subsidiary’s trade receivables (see Note 5), personal guarantee of Oentoro Surya, bank account and the corporate agreement between the Company and BJP

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements:

Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/ Tangible net worth ≥ Rp1 trilion

Rasio utang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤ 3

Rasio laba terhadap beban bunga ≥ 2 /Interest coverage ratio ≥ 2

Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017/ Payable quarterly up to December 31, 2017

PT Mega Finadana

Rp 230.685.336 pada tanggal 30 September 2015 dan Rp 339.372.557 pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 230,685,336 as of September 30, 2015 and Rp 339,372,557 as of December 31, 2014

9,82% pada tahun 2015 dan 2014/9.82% in 2015 and 2014

) 1 unit kendaraan milik Perusahaan (lihat Catatan 11)/1 unit of Company vehicle (see Note 11)

Tidak ada/None Pembayaran bulanan sampai dengan tanggal 20 Januari 2017/ Payable monthly up to January 20, 2017

PT Mega Finadana

Rp 398.301.187 pada tanggal 30 September 2015 dan Rp 491.585.970 pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 398,301,187 as of September 30, 2015 and Rp 491,585,970 as of December 31, 2014

8,40% pada tahun 2015 dan 2014/8.40% in 2015 and 2014

) 1 unit kendaraan milik Perusahaan (lihat Catatan 11)/1 unit of Company vehicle (see Note 11)

Tidak ada/None Pembayaran bulanan sampai dengan tanggal 10 Maret 2018/ Payable monthly up to March 10, 2018

PT Mega Finadana

Rp 394.380.796 pada tanggal 30 September 2015 dan Rp 479.836.561 pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 394,380,796 as of September 30, 2015 and Rp 479,836,561 as of December 31, 2014

8,40% pada tahun 2015 dan 2014/8.40% in 2015 and 2014

) 1 unit kendaraan milik Perusahaan (lihat Catatan 11)/1 unit of Company vehicle (see Note 11)

Tidak ada/None Pembayaran bulanan sampai dengan tanggal 26 Mei 2018/ Payable monthly up to May 26, 2018

PT Mega Finadana

Rp 1.262.131.519 pada tanggal 30 September 2015 dan Rp 2.066.714.818 pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 1,262,131,519 as of September 30, 2015 and Rp 2,066,774,818 as of December 31, 2014

4,82% pada tahun 2015 dan 2014/4.82% in 2015 and 2014.

) Tidak ada / None Tidak ada/None Pembayaran bulanan sampai dengan tanggal 28 Oktober 2016/ Payable monthly up to October 28, 2016

PT Mega Finadana

Rp 4.617.870.202 pada tanggal 30 September 2015 dan Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 4,617,870,202 as of September 30, 2015 and Rp nil as of December 31, 2014

16,00% pada tahun 2015 /16,00% in 2015

) Tidak ada / None

Tidak ada/None Pembayaran bulanan sampai dengan April 2019/ Payable monthly up to April, 2019

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

74

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Lain-lain - pihak ketiga Others - third parties

Bank

Tingkat Bunga Tahunan/

Annual Interest Rates

Jaminan/

Collaterals

Persyaratan Keuangan/

Financial Covenants

Tanggal Jatuh Tempo/

Maturity Dates

Dolar Amerika Serikat/ United States dollar

JP Morgan Chase Bank, N.A. (lihat Catatan 21/ see Note 21)

US$ nihil pada tanggal 30 September 2015 dan US$ 18.459.326 pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ nil as of September 30, 2015 and US$ 18,459,326 as of December 31, 2014

Dari 2,03% sampai dengan 2,06% pada tahun 2015 dan 2,03% sampai dengan 2,04% pada tahun 2014/ From 2,03% to 2,06% in 2015 and 2.03% to 2.04% in 2014.

Tidak ada/None Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2020/ Payable quarterly up to Decembe r 31, 2020

Standard Chartered Bank, Jakarta (lihat Catatan 21/see Note 21)

US$ 4.508.099 pada tanggal 30 September 2015 dan US$ 4.479.703 pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 4,508,099 as of September 30, 2015, US$ 4,479,703 as of December 31, 2014

Dari 1,26% sampai dengan 1,28% pada tahun 2015, 0,48% sampai dengan 0,49% pada tahun 2014/ From 1.26% to 1.28% in 2015, 0.48% to 0.49% in 2014

Tidak ada/None Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021

PT Asuransi Central Asia (ACA) (lihat Catatan 21/ see Note 21)

US$ 3.040.935 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 88.184) pada tanggal 30 September 2015 dan US$ 3.020.983 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 86.834) pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 3,040,935 (including deferred interest amounting to US$ 88,184) as of September 30, 2015 and US$ 3,020,983 (including deferred interest amounting to US$ 86,834) as of December 31,2014

Dari 1,26% sampai dengan 1,28% pada tahun 2015, 0,48% sampai dengan 0,49% pada tahun 2014/ From 1.26% to 1.28% in 2015, 0.48% to 0.49% in 2014

Tidak ada/None Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021

Eastern Dynasty International Limited

US$ 14.011.279 pada tanggal 30 September 2015 dan US$ nihil pada tanggal 31 Desember 2014/ US$ 14,011,279 as of September 30, 2015 and US$ nil as of December 31, 2014

Dari 1,25% sampai dengan 1,28% pada tahun 2015 /From 1.25% to 1.28% in 2015

Tidak ada/None Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2020/ Payable quarterly up to December 31, 2020

Rupiah

PT Sabitha Triguna Mandiri

Rp. 298.563.000 pada tanggal 30 September 2015 dan Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2014/ Rp 298,563,000 as of September 30, 2015 and Rp nil as of December 31, 2014

Dari 8,00% pada tahun 2015 /From 8.00% in 2015

Tidak ada/None Tidak ada/None Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2020/ Payable quarterly up to June 30, 2020

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

75

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga

Bank and other financial institution loans - third parties

United Overseas Bank Limited, Singapura United Overseas Bank Limited, Singapore

Pada bulan Juni 2012, ABG, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari United Overseas Bank Limited, Singapura (UOB) untuk pembiayaan pembelian kapal MV Dewi Parwati dari GBSL dengan pagu pinjaman sebesar US$ 33.180.000.

In June 2012, ABG, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from United Overseas Bank Limited, Singapore (UOB) to finance the purchase of MV Dewi Parwati from GBSL with a maximum drawable amount of US$ 33,180,000.

Apabila ABG lalai untuk membayar kewajiban: If ABG fails to pay:

Pokok pinjaman ABG wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang lebih tinggi antara suku bunga yang berlaku atau 2% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan/the bank’s cost of funding untuk jumlah yang terlambat dibayar, terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

Loan principal ABG must pay a penalty interest of 2% above the rate which is higher between the applicable interest rate and 2% per annum plus 3 months’ LIBOR/the bank’s cost of funding the overdue amount, from the date such amount is due until it has been fully paid.

Bunga pinjaman ABG wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas 2% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan/the bank’s cost of funding untuk jumlah yang terlambat dibayar terhitung, sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

Loan interest ABG must pay a penalty interest of 2% above 2% per annum plus 3 months’ LIBOR/the bank’s cost of funding the overdue amount, from the date such amount is due until it has been fully paid.

Saldo pinjaman ABG ke UOB pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 25.191.123 dan US$ 25.386.078.

The outstanding balance of ABG’s loan payable to UOB as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to US$ 25,191,123 and US$ 25,386,078.

Pada tanggal 7 Juni 2007, ARM, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari UOB untuk membiayai pembelian kapal oleh BMS, Entitas Anak, dengan pagu pinjaman sebesar US$ 27.000.000.

On June 7, 2007, ARM, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from UOB to finance the acquisition of a vessel for BMS, a Subsidiary, with a maximum drawable amount of US$ 27,000,000.

Apabila ARM lalai untuk membayar sejumlah uang yang terutang pada saat jatuh tempo, maka ARM wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

If ARM fails to pay any amount payable on the due date, it must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.

Pada tanggal 9 Oktober dan 8 November 2006, ARM, memperoleh dua fasilitas pinjaman berjangka dari UOB, untuk membiayai pembelian 14 kapal oleh BJP. Fasilitas pinjaman berjangka pertama sebesar US$ 11.630.000, sedangkan fasilitas pinjaman berjangka kedua sebesar US$ 3.598.000.

On October 9 and November 8, 2006, ARM obtained two term loan credit facilities from UOB, to finance the acquisition of 14 vessels for BJP. The first term loan credit facility amounted to US$ 11,630,000, while the second term loan credit facility amounted to US$ 3,598,000.

Apabila ARM lalai untuk membayar sejumlah uang yang wajib dibayar kepada UOB, baik utang pokok, bunga, restructuring fee dan biaya-biaya lain pada tanggal pembayarannya, maka ARM wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas tingkat bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

If ARM fails to pay any amount owed to UOB including principal, interest, restructuring fee and others on the due date, it must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.

Saldo pinjaman ARM ke UOB pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 18.815.000 dan US$ 18.965.000.

The outstanding balance of ARM’s loan payable to UOB as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to US$ 18,815,000 and US$ 18,965,000.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

76

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga (lanjutan)

Bank and other financial institution loans - third parties (continued)

United Overseas Bank Limited, Singapura (lanjutan) United Overseas Bank Limited, Singapore (continued)

Pada bulan Juli 2013, ABG, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari UOB sebesar US$ 6.543.114 dengan tingkat bunga 1,25% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan untuk penyelesaian utang Mount Lawu LLC, pihak berelasi. Jangka waktu pembayaran selama 60 bulan dimulai dari Januari 2018 sampai dengan Desember 2022.

On July 2013, ABG, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from UOB amounted to US$ 6,543,114 with interest rate of 1.25% per annum plus 3 months LIBOR for loan settlement of Mount Lawu LLC, a Related party. Payable monthly for 60 months started from January 2018 up to December 2022.

Saldo pinjaman ABG ke UOB pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 6.525.757 dan US$ 6.531.285.

The outstanding balance of ABG’s loan payable to UOB as of September, 30 2015 and December 31, 2014 amounted to US$ 6,525,757 and US$ 6,531,285.

ING Bank, N.V., Singapura ING Bank, N.V., Singapore

Pada tanggal 28 Maret 2008, GBSL, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari ING Bank, N.V., Cabang Singapura (ING Bank) untuk membiayai pembangunan satu kapal dengan pagu pinjaman sebesar US$ 37.600.000. GBSL juga memperoleh fasilitas jaminan bank dengan jumlah maksimum sebesar US$ 28.200.000 dengan tujuan menjamin GBSL dalam pembayaran cicilan atas kontrak pembangunan kapal. Jumlah fasilitas jaminan bank yang diterbitkan oleh ING Bank sampai dengan tanggal 30 September 2015 adalah sebesar US$ 33.180.000.

On March 28, 2008, GBSL, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from ING Bank N.V., Singapore Branch (ING Bank) to finance the construction of one vessel with a maximum drawable amount of US$ 37,600,000. GBSL also obtained a bank guarantee facility with a maximum amount of US$ 28,200,000 for the purpose of guaranteeing the obligation to pay the installments on the shipbuilding contract price. The amount of the bank guarantee facility which has been issued by ING Bank as of September 30, 2015 amounted to US$ 33,180,000.

Apabila GBSL lalai untuk membayar kewajiban: If GBSL fails to pay:

Pokok pinjaman GBSL wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang lebih tinggi antara suku bunga yang berlaku atau 1,25% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan/the bank’s cost of funding untuk jumlah yang terlambat dibayar, terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

Loan principal GBSL must pay a penalty interest of 2% above the rate which is higher between the applicable interest rate and 1.25% per annum plus 3 months’ LIBOR/the bank’s cost of funding the overdue amount, from the date such amount is due until it has been fully paid.

Bunga pinjaman GBSL wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas 1,25% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan/the bank’s cost of funding untuk jumlah yang terlambat dibayar, terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

Loan interest GBSL must pay a penalty interest of 2% above 1.25% per annum plus 3 months’ LIBOR/the bank’s cost of funding the overdue amount, from the date such amount is due until it has been fully paid.

Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian Akhir (Final Settlement Agreement) tanggal 2 April 2014 antara GBSL dengan ING Bank N.V., Singapura, GBSL mendapatkan penghapusan utang sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut. Penghapusan utang ini berkaitan dengan penjualan kapal MV Dewi Laksmi kepada ING Bank N.V., Singapura (lihat Catatan 11). Keuntungan atas penghapusan utang diakui sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Based on Final Settlement Agreement, dated April 2, 2014 between GBSL and ING Bank N.V., Singapore, GBSL obtained forgiveness of debt in respect of the loan facility. This forgiveness of debt related to sale of MV Dewi Laksmi to ING Bank N.V., Singapore (see Note 11). Gain on the debt restructuring was recognized as part of “Finance Income” account for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014 and the year ended December 31, 2014 consolidated statement of profit or loss.

Saldo pinjaman GBSL ke ING Bank pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar US$ nihil dan US$ nihil.

The outstanding balance of GBSL’s loan payable to ING Bank as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounting to US$ nil and US$ nil.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

77

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga (lanjutan)

Bank and other financial institution loans - third parties (continued)

ING Bank, N.V., Singapura (lanjutan) ING Bank, N.V., Singapore (continued)

Pada tanggal 6 November 2007, Rosaceae, Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit dari ING Bank untuk membiayai pengkonversian sebuah kapal jenis Suezmax tanker menjadi capesize bulk carrier dengan pagu pinjaman sebesar US$ 40.960.000. Total fasilitas yang telah digunakan sampai dengan tanggal 30 September 2015 adalah sebesar US$ 32.160.000.

On November 6, 2007, Rosaceae, a Subsidiary, obtained credit facilities from ING Bank to finance the conversion of a Suezmax tanker into capesize bulk carrier with a maximum drawable amount of US$ 40,960,000. Total facility that has been used as of September 30, 2015 amounted to US$ 32,160,000.

Apabila Rosaceae lalai untuk membayar sejumlah uang yang terutang pada tanggal pembayarannya maka Rosaceae wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

If Rosaceae fails to pay any amount payable on the due date, it must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.

Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian Akhir (Final Settlement Agreement) tanggal 2 April 2014 antara Rosaceae dengan ING Bank N.V., Singapura, Rosaceae mendapatkan penghapusan utang sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut. Penghapusan utang ini berkaitan dengan penjualan kapal MV Dewi Laksmi kepada ING Bank N.V., Singapura (lihat Catatan 11). Keuntungan atas penghapusan utang diakui sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Based on Final Settlement Agreement, dated April 2, 2014 between Rosaceae and ING Bank N.V., Singapore, Rosaceae obtained forgiveness of debt in respect of the loan facility. This forgiveness of debt related to sale of MV Dewi Laksmi to ING Bank N.V., Singapore (see Note 11). Gain on the debt restructuring was recognized as part of “Finance Income” account for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014, and the years ended December 31, 2014 consolidated statement of profit or loss.

Rosaceae juga diwajibkan membayar US$ 1.000.000 untuk pelepasan 3 kapal tug boat yang menjadi jaminan pinjaman kepada ING Bank dengan jadwal pembayaran yaitu: US$ 500.000 paling lambat tanggal 15 April 2014, dan 12 kali cicilan masing-masing sebesar US$ 41.667 per bulan dimulai tanggal 15 Mei 2014.

Rosaceae also required to pay US$ 1,000,000 for the release of three tug boats as collateral loans to ING Bank with a payment schedule as follows: $ 500,000 no later than April 15, 2014, and 12 times installments of USD 41,667 each per month starting on May 15, 2014.

Saldo pinjaman Rosaceae ke ING Bank pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar US$ nihil dan US$ 208.333.

The outstanding balance of Rosaceae’s loan payable to ING Bank as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounting to US$ nil and US$ 208,333.

PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Pada tanggal 22 Desember 2009 dan 11 Januari 2010, LCM menarik pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. sebesar US$ 4.350.000 dan US$ 4.020.551.

On December 22, 2009 and January 11, 2010, LCM drew down investment loans from PT Bank CIMB Niaga Tbk. amounting to US$ 4,350,000 and US$ 4,020,551.

Apabila LCM lalai untuk membayar kewajiban: If LCM fails to pay:

Pokok pinjaman LCM wajib membayar denda bunga sebesar 4% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

Loan principal LCM must pay a penalty interest of 4% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.

Bunga pinjaman LCM wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

Loan interest LCM must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.

Saldo pinjaman LCM ke CIMB pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar US$ nihil dan US$ nihil.

The outstanding balance of LCM’s loan payable to CIMB as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounting to US$ nil and US$ nil.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

78

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga (lanjutan)

Bank and other financial institution loans - third parties (continued)

DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore

Pada tanggal 25 April 2008, GBSL, Heckson dan Davos, Entitas Anak, secara bersama-sama maupun terpisah, memperoleh pinjaman dari DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura (DVB) untuk membiayai pembangunan dua kapal dengan pagu pinjaman sebesar US$ 75.200.000. Pada tahun 2014 dan 2013, tidak ada penarikan pinjaman atas fasilitas ini. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Desember 2021.

On April 25, 2008, GBSL, Heckson and Davos, Subsidiaries, jointly and severally obtained a credit facility from DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore (DVB) to finance the construction of two vessels with a maximum drawable amount of US$ 75,200,000. In 2014 and 2013, there was no loan drawn from this facility. This facility is valid until December 30, 2021.

Apabila GBSL, Heckson dan Davos lalai untuk membayar sejumlah uang yang terutang pada tanggal pembayarannya maka mereka wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas tingkat bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

If GBSL, Heckson and Davos fail to pay any amount payable on the due date, they must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.

Pada bulan Juli 2005, ARS, Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit dari DVB untuk membiayai pembelian kapal MV Citrawati untuk AB, Entitas Anak, dengan pagu pinjaman sebesar US$ 18.362.500. Fasilitas kredit ini beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 11 September 2007. Perubahan tersebut menyatakan bahwa jumlah pagu pinjaman meningkat menjadi sebesar US$ 23.000.000 atau 65% dari nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah.

In July 2005, ARS, a Subsidiary, obtained credit facilities from DVB to finance the acquisition of vessel MV Citrawati for AB, a Subsidiary, with a maximum drawable amount of US$ 18,362,500. The credit facilities agreements were amended several times, the most recent amendment of which was made on September 11, 2007. As amended, the maximum drawable amount was increased to become US$ 23,000,000 or 65% of the fair value of the vessel, whichever is lower.

Apabila ARS lalai untuk membayar sejumlah uang yang terutang pada tanggal pembayarannya maka ARS wajib membayar denda bunga sebesar 3% diatas tingkat bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

If ARS fails to pay any amount payable on the due date, it must pay a penalty interest of 3% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.

Pada tanggal 20 Januari 2012, Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. (ARS) sebagai Peminjam, Perusahaan sebagai Penjamin Induk, PT Apol Bahtera dan PT Apol Jaya sebagai Penjamin Pemilik dan DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. (DVB) sebagai Pemberi Pinjaman telah membuat Akta Perubahan dan Penyajian Kembali terkait dengan Perjanjian Pinjaman tertanggal 1 Juli 2005, dimana DVB dan ARS setuju untuk merubah dan menyajikan kembali Perjanjian Awal Pinjaman dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam akta tersebut, salah satunya adalah pembebasan Event of Default dan Default yang telah terjadi atau akan terjadi sebelum tanggal 31 Januari 2012. Pada tanggal yang sama, para pihak bersama dengan Stephenson Harwood sebagai Escrow Agent juga telah membuat Akta Penyelesaian untuk menyelesaikan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam akta tersebut.

On January 20, 2012, Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. (ARS) as Borrower, the Company as Parent Guarantor, PT Apol Bahtera and PT Apol Jaya as Owner Guarantors and DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. (DVB) as Lender have entered into a Deed of Amendment and Restatement in relation to the Loan Agreement dated July 1, 2005, whereby DVB and ARS agreed to amend and restate the Original Loan Agreement under the terms and subject to the conditions set out in this deed, one of which is the waiver of Events of Defaults and Defaults which have occurred or will occur prior to January 31, 2012. On the same date, the parties along with Stephenson Harwood as Escrow Agent have also entered into a Settlement Deed to settle the loan under terms and conditions as stipulated in the deed.

Pada tanggal 5 September, 21 Oktober dan 5 November 2014, ARS telah menerima pemberitahuan gagal bayar atas pembayaran pokok dan bunga pinjaman dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 728.446.

On September 5, October 21 and November 5, 2014, ARS have received notification of Event of Default for payment of principal and interest of the loan with total of US$ 728,446.

Saldo pinjaman ARS ke DVB pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 2.522.834 dan US$ 6.395.316.

The outstanding balance of ARS’s loan payable to DVB as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounting to US$ 2,522,834 and US$ 6,395,316.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

79

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak ketiga (lanjutan)

Bank and other financial institution loans - third parties (continued)

DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura (lanjutan)

DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore (continued)

Pada tahun 2013, Mount Lawu LLC, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari DVB sebesar US$ 7.000.000 sebagai hasil dari restrukturisasi utang Mount Lawu LLC kepada DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. dan United Overseas Bank Limited. Jangka waktu pembayaran bulanan selama 24 bulan dimulai dari September 2013 sampai dengan Agustus 2015.

In 2013, Mount Lawu LLC, a Subsidiary, obtained loan facilities from DVB amounted to US$ 7,000,000 as the result of loan restructuring to DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. and United Overseas Bank Limited. Payable monthly for 24 months starting from September 2013 up to August 2015.

Pada tanggal 8 September, 21 Oktober dan 5 November 2014, Mount Lawu LLC telah menerima pemberitahuan gagal bayar atas pembayaran pokok dan bunga pinjaman dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 1.344.577.

On September 8, October 21 and November 5, 2014, Mount Lawu LLC have received notification of Event of Default for payment of principal and interest of the loan with total of US$ 1,344,577.

Saldo pinjaman Mount Lawu LLC ke DVB pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2104 sebesar US$ 3.817.763 dan US$ 3.817.763.

The outstanding balance of Mount Lawu LLC’s loan payable to DVB as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounting to US$ 3,817,763 and US$ 3,817,763.

PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia

Pada tanggal 2 September 2008, BJP, Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit berjangka dari PT Bank UOB Indonesia (dahulu PT Bank UOB Buana) untuk membiayai pembelian satu floating crane, dengan pagu pinjaman sebesar US$ 9.000.000 atau 75% dari nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah.

On September 2, 2008, BJP, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from PT Bank UOB Indonesia (formerly PT Bank UOB Buana) to finance the acquisition of one floating crane, with a maximum drawable amount of US$ 9,000,000 or 75% of the fair value of the vessel, whichever is lower.

Pada tanggal 22 Oktober 2008, beberapa ketentuan dalam fasilitas kredit tersebut diubah, sehingga Perusahaan dapat melakukan penarikan atas pinjaman tersebut dalam mata uang rupiah dan pagu pinjaman menjadi US$ 9.000.000 atau nilai rupiah yang setara dengan itu atau 75% dari nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah.

On October 22, 2008, some provisions of the credit facility were amended, whereby the Company was allowed to make withdrawals of the facility in rupiah and the maximum drawable amount became US$ 9,000,000 or its rupiah equivalent or 75% of the fair value of the vessel, whichever is lower.

Apabila BJP lalai untuk membayar sejumlah uang yang wajib dibayarnya kepada UOB Indonesia baik utang pokok, bunga, restructuring fee dan biaya-biaya lain pada tanggal pembayarannya maka BJP wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.

If BJP fails to pay any amount payable to UOB Indonesia including principal, interest, restructuring fee and others on the due date, it must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.

Pada tanggal 20 Maret 2012, BJP, telah merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan UOB Indonesia. UOB Indonesia sebagai pemberi pinjaman telah menyetujui perubahan tingkat suku bunga dan jatuh tempo pinjaman.

On March 20, 2012, BJP, successfully concluded its debts restructuring negotiations with UOB Indonesia. UOB Indonesia as lender has agreed with the amendment of interest rate and maturity debt.

Saldo pinjaman BJP ke UOB pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 968.014 dan US$ 972.468 untuk pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat dan Rp 22.985.219.430 dan Rp 23.589.221.113 dalam mata uang rupiah.

The outstanding balance of BJP’s loan payable to UOB as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to US$ 968,014 and US$ 972,468 in United States dollar currency and Rp 22,985,219,430 and Rp 23,589,221,113 in rupiah currency.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

80

<

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya - pihak berelasi

Bank and other financial institution loans - related parties

PT Mega Finadana PT Mega Finadana

Pada 11 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 446.272.950 dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan tanggal 12 Agustus 2014.

On August 11, 2011, the Company obtained Al Murabahah financing facility amounting to Rp 446,272,950 from PT Mega Finadana, which was used to finance the acquisition of one vehicle. The facility will be paid in installments up to August 12, 2014.

Pada tahun 2012, Perusahaan memperoleh pembiayaan sebesar Rp 1,2 miliar dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai pembelian 3 kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan tahun 2015, untuk pembelian dua kendaraan dan sampai dengan tahun 2017, untuk satu kendaraan.

In 2012, the Company obtained financing amounting to Rp 1.2 billion from PT Mega Finadana which was used to finance the acquisition of three vehicles. The facility will be paid in monthly installments up to 2015, for the acquisition of two vehicles and up to 2017, for one vehicle.

Pada tanggal 3 Januari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 340.480.000 dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan tanggal 4 Januari 2017.

On Januari 3, 2013, the Company obtained financing facility amounting to Rp 340,480,000 from PT Mega Finadana, which was used to finance the acquisition of one vehicle. The facility will be paid in installments up to January 4, 2017.

Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 575.000.000 dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan Maret 2018.

On March 10, 2014, the Company obtained financing facility amounting to Rp 575,000,000 from PT Mega Finadana, which was used to finance the acquisition of one vehicle. The facility will be paid in installments up to March 2018.

Pada tanggal 26 Mei 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 540.000.000 dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan Mei 2018.

On May 26, 2014, the Company obtained financing facility amounting to Rp 540,000,000 from PT Mega Finadana, which was used to finance the acquisition of one vehicle. The facility will be paid in installments up to May 2018.

Pada tanggal 28 Mei 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 2.737.954.056 dari PT Mega Finadana. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan Oktober 2016.

On May 28, 2014, the Company obtained financing facility amounting to Rp 2,737,954,056 from PT Mega Finadana. The facility will be paid in installments up to October 2016.

Pada tanggal 27 April 2015, BJP, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 5 milyar dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kapal. Harga kapal sebesar Rp 10 milyar, jangka waktu sewa selama 48 bulan, dan diberikan opsi untuk membeli pada akhir jangka waktu sewa sebesar nilai sisa yang ditetapkan sebesar 50% dari harga kapal. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan April 2019.

On April 27, 2015, BJP, a Subsidiary, obtained financing facility amounting to Rp 5 billion from PT Mega Finadana which was used to finance the acquisition of one vessel. The vessel price amounting to Rp 10 billion, term of lease for 48 months, and an option to buy at the end of lease term at residual value 50% of the vessel price. The facility will be paid in installments up to April 2019.

Informasi Lainnya Other Information

Pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk sebagian pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 21) dan Grup masih melakukan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk pinjaman jangka panjang lainnya yang tidak termasuk dalam restrukturisasi utang, termasuk dengan pihak counterparty sehubungan dengan liabilitas derivatif Entitas Anak.

On November 10, 2011, the Company successfully concluded its debt restructuring negotiations with its lenders for a portion of long-term debts (see Note 21) and the Group is still conducting negotiation with the creditors to restructure its other long-term debts which are not included in the debt restructuring, including with the counterparty in relation to the Subsidiary’s derivative liabilities.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

81

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Informasi Lainnya (lanjutan) Other Information (continued)

Perusahaan juga telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang untuk sebagian liabilitas derivatif dan utang lain-lain ke ACA (lihat Catatan 21), oleh karena itu liabilitas derivatif dan utang lain-lain tersebut direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari “Pinjaman Jangka Panjang” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Company also has successfully concluded its debt restructuring negotiations with its lenders for a portion of derivative liabilities and other payable to ACA (see Note 21), therefore the long-term derivative liabilities and the other payable to ACA were reclassified and are presented as part of “Long-term Debts” in the consolidated statement of financial position.

Sesuai dengan SAK di Indonesia, untuk pinjaman jangka panjang lainnya yang tidak termasuk dalam restrukturisasi utang, harus direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 karena Grup tidak dapat memenuhi persyaratan tertentu yang diharuskan dalam perjanjian utang dan tidak melakukan pembayaran atas liabilitas yang telah jatuh tempo. Oleh karena itu, manajemen Grup memutuskan untuk menyajikan pinjaman jangka panjang lain tersebut sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

In accordance with Indonesian SAK, all of the other long-term debts which have not been restructured should be reclassified and presented as part of current liabilities in the consolidated statement of financial position as of September 30, 2015 and December 31, 2014 since the Group is unable to meet certain covenants as required under the loan agreements and does not make payment of the matured loans. Therefore, the management of the Group decided to present the other long-term debts as part of current liabilities in the consolidated statement of financial position as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Pada bulan Januari 2012, Perusahaan membeli kembali sebagian dari utangnya yang telah direstrukturisasi dengan total nominal sebesar US$ 37.055.218 dan Rp 32 miliar dengan harga pembelian sebesar US$ 6.968.119 dan Rp 8 miliar.

In January 2012, Company bought back portions of its restructured debts with a total nominal value of US$ 37,055,218 and Rp 32 billion at a redemption price of US$ 6,968,119 and Rp 8 billion.

Pada bulan Mei 2015 berdasarkan Pemberitahuan Pengalihan dari JP Morgan Chase Bank, N.A., seluruh utang ARM, Entitas Anak, kepada JP Morgan Chase Bank, N.A. dialihkan kepada Eastern Dynasty International Limited. Pemberitahuan Pengalihan tersebut ditujukan kepada Perusahaan sebagai suatu pemberitahuan atas pengalihan dan penyerahan atas piutang dari JP Morgan Chase Bank, N.A. kepada Eastern Dynasty International Limited sesuai dengan ketentuan Pasal 2.9 Rencana Perdamaian tertanggal 1 November 2011 untuk merestrukturisasi Kewajiban.

In May 2015 based on Notice of Assignment from JP Morgan Chase Bank, N.A., all debts of ARM, a Subsidiary, to JP Morgan Chase Bank, N.A. were transferred to Eastern Dynasty International Limited. The Notice of Assignment is served to the Company as a notice on the assignment and transfer of receivables from JP Morgan Chase Bank, N.A. to Eastern Dynasty International Limited pursuant to Article 2.9 of the Composition Plan dated November 1, 2011 for the Restructuring of the Financial Obligations of the Company.

Pada bulan September 2015 berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang yang diaktakan dalam Akta Notaris Dewantari Handayani No. 34, piutang Bank Exim Indonesia di Perusahaan sebesar Rp 298.563.000.000 dialihkan kepada PT Sabitha Triguna Mandiri.

In September 2015 based on Receivable Transfer Agreement which is covered by Notarial Deed No. 34 of Dewantari Handayani, Indonesia Eximbank receivables in the Company amounting to Rp 298,563,000,000 were transferred to PT Sabitha Triguna Mandiri.

Pembayaran atas pokok pinjaman jangka panjang (termasuk pinjaman yang dibeli kembali) sebesar Rp 131.495.876.198 dan Rp 216.504.707.630 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Payments of principal on long-term debts (including buy-back debts) amounting to Rp 131,495,876,198 and Rp 216,504,707,630 as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Pembayaran atas bunga pinjaman jangka panjang sebesar Rp 27.994.858.279 dan Rp 96.665.136.869 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Payments of interest on long-term debts amounted to Rp 27,994,858,279 and Rp 96,665,136,869 as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, bunga yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar atas pinjaman jangka panjang yang tidak termasuk dalam restrukturisasi utang sebesar Rp 230 miliar dan Rp 111 miliar, yang disajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, unpaid overdue interest on long-term debts amounting to Rp 230 billion and Rp 111 billion, which is presented as part of “Accrued Expenses” in the consolidated statement of financial position as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

82

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Informasi Lainnya (lanjutan) Other Information (continued)

Persyaratan Keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015:

Financial Covenants based on Consolidated financial statements as of September 30, 2015 are as follows:

Rupiah US$

Kekayaan neto berwujud (4.982.951.370.058) (340.032.654) Tangible net worth Ekuitas (4.925.685.164.693) (336.125.564) Shareholder equity Rasio utang terhadap kekayaan neto berwujud (1,36 ) - Debt to tangible net worth Laba sebelum beban pajak, Earning before interest tax, bunga, penyusutan dan depreciation, and amortisasi/Beban bunga (0,06 ) - amortization/Interest expense Rasio lancar 0,05 - Current Ratio Rasio laba sebelum beban bunga dan pajak terhadap beban bunga (0,59 ) - Interest Coverage Ratio Rasio utang terhadap modal (1,38 ) - Debt to equity ratio

19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG

DIJAMIN – BERSIH 19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED

NOTES PAYABLE - NET

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Nilai nominal Nominal amount Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat Guaranteed Secured yang dijamin US$ 126.942.521 Notes United States Dollar pada tanggal 30 September 2015 US$ 126,942,521 as of Sept 30, 2015 dan 31 Desember 2014 1.860.596.530.297 1.579.164.956.637 and December 31, 2014 Obligasi APOL II Tahun 2008 693.320.527.777 693.320.527.777 APOL Bonds II Year 2008 Total nilai nominal 2.553.917.058.074 2.272.485.484.414 Total nominal value Dikurangi biaya yang belum diamortisasi 137.903.292.674 145.956.620.175 Less unamortized cost Nilai tercatat 2.416.013.765.400 2.126.528.864.239 Carrying amount Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.416.013.765.400 167.787.776.667 Less current portion Bagian jangka panjang - 1.958.741.087.572 Long-term portion

(i) Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin (i) United States Dollar Guaranteed Secured Notes

Pada tanggal 3 Mei 2006, Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV), Entitas Anak yang dimiliki sepenuhnya, menerbitkan wesel bayar yang dijamin dalam mata uang dolar Amerika Serikat dengan nilai nominal sebesar US$ 160 juta, dimana Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. dan PT Apol Bahtera, bertindak sebagai “Penjamin”.

On May 3, 2006, Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV), a wholly-owned Subsidiary, issued United States dollar-denominated guaranteed secured notes with a total nominal value of US$ 160 million, with the Company and Subsidiaries, except Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. and PT Apol Bahtera, acting as “Guarantors”.

Wesel bayar dolar Amerika Serikat yang dijaminkan ini dicatatkan pada Bursa Efek Singapura.

The United States dollar guaranteed secured notes have been listed in the Singapore Stock Exchange.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

83

19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)

19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)

(i) Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin

(lanjutan) (i) United States Dollar Guaranteed Secured Notes

(continued)

Sehubungan dengan penawaran ini, APOL BV memperoleh peringkat B+ dari Standard & Poor’s. Wesel bayar ini dikenakan tingkat bunga tahunan tetap bersih sebesar 8,75% per tahun yang dibayar setiap setengah tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2013. Hasil penerimaan dari emisi wesel bayar yang dijamin tersebut terutama digunakan untuk membiayai pelunasan pinjaman sebesar US$ 93 juta, untuk pembelian kapal sebesar US$ 57,1 juta dan sisanya, digunakan untuk keperluan modal kerja. Wesel bayar ini dijaminkan dengan saham Entitas Anak yang dimiliki oleh Perusahaan, kecuali Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. dan PT Apol Bahtera.

In connection with the notes offering, APOL BV received a rating of B+ from Standard & Poor’s. The notes are subject to net interest at the fixed annual rate of 8.75% payable semi-annually, and will mature on May 3, 2013. The proceeds from the issuance of these guaranteed notes were primarily used to refinance loans totaling US$ 93 million, to purchase additional vessels totaling of US$ 57.1 million and the remainder, for working capital purposes. The notes are secured by the shares of the Subsidiaries, except Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. and PT Apol Bahtera.

Entitas Anak yang didirikan atau diakuisisi setelah tanggal penerbitan wesel bayar ini tidak bertindak sebagai “Penjamin” ataupun saham mereka digunakan sebagai jaminan atas wesel bayar tersebut.

The Subsidiaries established or acquired after the issuance date of the notes do not act as “Guarantors” nor are their shares used as security for the notes.

APOL BV telah menunjuk HSBC Bank USA, National Association, sebagai Wali Amanat, Agen Pembayaran dan Pencatatan, serta menunjuk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebagai Agen Penjamin (Collateral Agent).

APOL BV has appointed HSBC Bank USA, National Association, as the Trustee, Paying Agent and Registrar, and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited as the Collateral Agent.

Pada tanggal 24 Mei 2011, wali amanat telah mengirimkan Notice of Event Default and Defaults ke Perusahaan dan APOL BV sehubungan APOL BV telah gagal membayar bunga dalam waktu 30 hari yang telah jatuh tempo pada tanggal 30 November 2010.

On May 24, 2011, the trustee sent Notice of Event of Default and Defaults to the Company and APOL BV due to APOL BV’s failure to make interest payment for 30 days which was due on November 30, 2010.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 21, pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk wesel bayar dijamin tersebut, dan seluruh hak dan kewajiban kreditur maupun Grup sehubungan dengan wesel bayar dijamin, termasuk jaminan perusahaan dan hak-hak jaminan terkait akan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Rencana Perdamaian.

As discussed in Note 21, on November 10, 2011, the Company successfully concluded its debt restructuring negotiations with the lenders for the guaranteed secured notes, and all rights and obligations of the lenders and the Group in relation to the guaranteed secured notes, including any related corporate guarantees and security rights, will follow the terms in the Composition Plan.

Pokok yang terutang, bunga yang ditangguhkan, tingkat bunga pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 dan tanggal jatuh tempo untuk wesel bayar yang dijamin berdasarkan Rencana Perdamaian yang disahkan secara hukum adalah sebagai berikut:

Outstanding principal, deferred interest, interest rate as of September 30, 2015 and December 31, 2014 and maturity date of the guaranteed secured notes payable based on the legalized Composition Plan are as follows:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

84

19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)

19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)

(i) Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin (lanjutan)

(i) United States Dollar Guaranteed Secured Notes (continued)

<

Pokok yang Terutang/

Outstanding Principal

Bunga yang Ditangguhkan/

Deferred Interest

Tingkat Bunga/ Interest Rate

Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date

US$ 113.903.000 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014/ US$ 113,903,000 as

of September 30, 2015 and December 31, 2014

US$ 13.039.521 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014/ US$ 13,039,521 as of

September 30, 2015 and December 31, 2014.

Ps

Dari 0,61% sampai dengan 0,81% pada tahun 2015 dan 2014/ From 0.61% to 0.81% in 2015 and 2014.

24 kali cicilan triwulanan dimulai pada tanggal 30 September 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ 24 equal quarterly installments payable starting on September 30, 2015 up to

June 30, 2021

Berdasarkan Rencana Perdamaian, pemegang wesel bayar yang dijamin akan menerima waran lepas tanpa biaya (free detachable warrants), yang masing-masing, ketika digunakan, akan memberikan satu saham Perusahaan kepada pemegang wesel bayar yang dijamin tersebut. Setiap nilai terutang US$ 1.000 dari wesel bayar yang dijamin yang ikut serta dalam penawaran pertukaran (exchange offer) akan berhak atas 8.700 waran yang akan diterbitkan pada akhir pelaksanaan restrukturisasi, dengan ketentuan setiap pemegang wesel bayar yang dijamin menandatangani semua dokumen yang diperlukan menurut hukum dalam bentuk dan substansi yang dapat diterima oleh Perusahaan dan pembatasan tentang jumlah waran yang dapat diterbitkan oleh Perusahaan berdasarkan peraturan OJK (dahulu BAPEPAM-LK) dan/atau peraturan Bursa Efek Indonesia. Waran dapat dilaksanakan enam bulan setelah diterbitkan sampai dengan satu tahun setelah tanggal cicilan pokok terakhir, dengan syarat harga pelaksanaan sebesar Rp 120 per waran telah dibayar oleh pemegang wesel bayar yang dijamin kepada Perusahaan.

Based the Composition Plan, the holders of the guaranteed secured notes payable will receive free detachable warrants, each of which will, when exercised, give the relevant holders one Company share. Every US$ 1,000 of guaranteed secured notes payable participating in the exchange offer will be entitled to 8,700 warrants which will be issued at the end of the restructuring exercise, subject to a holder’s signing any documentation required by law in form and substance acceptable to the Company and restrictions as to the number of warrants which the Company may issue under OJK (previously BAPEPAM-LK) regulations and/or Indonesia Stock Exchange rules. Warrants will be exercisable six months after issue up to one year after the last principal installment date subject to payment by the holders to the Company of the subscription price of Rp 120 per warrant.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, tidak ada perusahaan pemeringkat efek yang memberikan peringkat untuk Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, no rating company has given its rating of the United States Dollar Guaranteed Secured Notes.

Pada tanggal 31 Desember 2014, APOL BV telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin sesuai yang dipersyaratkan dalam restrukturisasi tahun 2011 sedangkan pada tanggal 30 September 2015, APOL BV belum memenuhi kewajiban pembayaran bunga Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin.

As of December 31, 2014, APOL BV has fulfilled the interest payment of United States Dollar Guaranteed Secured Notes as required in the 2011 restructuring, while on September 30, 2015, APOL BV has not fulfilled the Intertest payment of United States Dollar Guaranteed Secured Notes.

(ii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008 (ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II Year 2008

Pada tanggal 6 Maret 2008, Perusahaan menerbitkan Obligasi APOL II Tahun 2008 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai wali amanat. Nilai nominal obligasi keseluruhan adalah Rp 600 miliar. Obligasi tersebut terdiri dari dua seri:

On March 6, 2008, the Company issued APOL Bonds II Year 2008 with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. as the trustee. The bonds have a total nominal value of Rp 600 billion. The bonds consist of two series:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

85

19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)

19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)

(ii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008

(lanjutan) (ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II Year 2008

(continued)

a) Obligasi Seri A sebesar Rp 276 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2013.

a) Series A bonds amounting to Rp 276 billion which will mature on March 18, 2013.

b) Obligasi Seri B sebesar Rp 324 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2015.

b) Series B bonds amounting to Rp 324 billion which will mature on March 18, 2015.

Obligasi APOL II Tahun 2008 ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

APOL bonds II Year 2008 have been listed in the Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 19 Maret 2008, Direktur PT Bursa Efek Indonesia menyetujui pencatatan obligasi Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

On March 19, 2008, the Director of PT Bursa Efek Indonesia approved the listing of the Company’s bonds on the Indonesia Stock Exchange.

Sembilan puluh dua persen (92%) dari penerimaan dana emisi obligasi, setelah dikurangi beban penjaminan dan penawaran, digunakan untuk pelunasan pinjaman bank Perusahaan dan Entitas Anak tertentu, dan 8% dari penerimaan dana emisi obligasi digunakan untuk modal kerja.

Ninety-two percent (92%) of the net proceeds from the bonds, after deducting the underwriting fee and offering expenses, were used to repay the Company’s and certain Subsidiaries’ bank loans, and 8% of the proceeds from the bonds had been used as working capital.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, tidak ada perusahaan pemeringkat efek yang memberikan peringkat untuk obligasi APOL II Tahun 2008.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, no rating company has given its rating of APOL Bonds II Year 2008.

Pokok yang terutang, bunga yang ditangguhkan, tingkat bunga pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 dan tanggal jatuh tempo dari utang obligasi berdasarkan Rencana Perdamaian yang disahkan secara hukum adalah sebagai berikut:

Outstanding principal, deferred interest, interest rate as of September 30, 2015 and December 31, 2014 and maturity date of bonds payable based on the legalized Composition Plan are as follows:

Pokok yang Terutang/

Outstanding Principal

Bunga yang Ditangguhkan/

Deferred Interest

Tingkat Bunga/

Interest Rate

Tanggal Jatuh Tempo/

Maturity Date

Obligasi seri A - Rp 275.000.000.000 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014/ Series A bonds - Rp 275,000,000,000 as of September 30, 2015, and December 31, 2014

Obligasi seri A - Rp 43.942.708.333 pada tahun 2015 dan 2014/ Series A bonds - Rp 43,942,708,333 in 2015 and 2014

Ps

Dari 2,20% sampai dengan 5,79% pada tahun 2015 dan 2014/From 2.20% to 5.79% in 2015 and 2014

24 kali cicilan triwulanan dimulai pada tanggal 30 September 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ 24 equal quarterly installments payable starting on September 30, 2015 up to June 30, 2021

Obligasi Seri B - Rp 321.500.000.000 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014/ Series B bonds - Rp 321,500,000,000 as of September 30, 2015, and

December 31, 2014

Obligasi seri B - Rp 52.877.819.444 pada tahun 2015 dan 2014/ Series B bonds - Rp 52,877,819,444 in 2015 and 2014

Ps

Dari 2,20% sampai dengan 5,79% pada tahun 2015 dan 2014/From 2.20% to 5.79% in 2015 and 2014

24 kali cicilan triwulanan dimulai pada tanggal 30 September 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ 24 equal quarterly installments payable starting on September 30, 2015 up to June 30, 2021

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

86

19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)

19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)

(ii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008

(lanjutan) (ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II Year 2008

(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014, Entitas Induk telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga Obligasi APOL II Tahun 2008 sesuai yang dipersyaratkan dalam restrukturisasi tahun 2011 sedangkan pada tanggal 30 September 2015, Entitas Induk belum memenuhi kewajiban pembayaran bunga Obligasi APOL II Tahun 2008 (lihat Catatan 43 butir b).

As of December 31, 2014, the Parent Entity has fulfilled the interest payment of APOL Bonds II Year 2008 as required in the 2011 restructuring, while on September 30, 2015, the Parent Entity has fulfilled the interest payment of APOL Bonds II Year 2008 (see Note 43 point b).

20. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH 20. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE

Rincian akun ini pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The details of this account as of September 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Nilai nominal Nominal amount (Ijarah fee dan (Ijarah fee and ijarah fee yang ditangguhkan) 165.468.750.000 165.468.750.000 deferred ijarah fee)

Dikurangi biaya yang belum diamortisasi 21.191.751.732 24.749.454.322 Less unamortized cost Nilai tercatat 144.276.998.268 140.719.295.678 Carrying amount

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 144.276.998.268 10.530.412.000 Less current portion Bagian jangka panjang - 130.188.883.678 Long-term portion

Pada tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (MTN II) dengan nilai pokok sebesar Rp 150.000.000.000 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) sebagai agen pemantau. Hasil dari penerbitan MTN II tersebut akan dipergunakan sebagai modal kerja Perusahaan.

On June 27, 2008, the Company issued Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) which have a nominal value of Rp 150,000,000,000, with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) as the monitoring agent. The proceeds from the issuance of MTN II would be used for the Company’s working capital.

Angsuran ijarah fee sebesar Rp 20.625.000.000 per tahun yang dibayar setiap tiga bulan. Angsuran ijarah fee terakhir telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011.

Annual ijarah fee amounting to Rp 20,625,000,000, which was payable quarterly. The latest ijarah fee was due on June 30, 2011.

MTN II tersebut tidak dijamin baik dengan benda tertentu, pendapatan atau aset lain milik Perusahaan ataupun dengan jaminan dari pihak lain. Seluruh aset Perusahaan, kecuali aset yang telah ditentukan spesifik menjadi jaminan bagi kreditur lainnya, digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua liabilitas Perusahaan termasuk obligasi.

The MTN II is neither secured by any specific goods, income or other assets of the Company nor guaranteed by other parties. All of the Company’s assets, except for the assets that have been specifically used as security to its other creditors, are used as pari-passu security to all of the Company’s other liabilities including the bonds.

Berdasarkan Akad Ijarah pada tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan menyetujui untuk mengalihkan manfaat dari penggunaan kapal laut Perusahaan (MV Saraswati dan MV Dewi Umayi) sebagai objek ijarah, kepada BRI. Hak kepemilikan atas objek ijarah tetap berada di Perusahaan (lihat Catatan 11).

Based on the Ijarah Contract dated June 27, 2008, the Company agreed to transfer the rights over the benefits derived from the use of the Company’s vessels (MV Saraswati and MV Dewi Umayi) as ijarah objects, to BRI. The ownership of the ijarah objects, however, remained with the Company (see Note 11).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

87

20. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan) 20. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)

Berdasarkan Akad Wakalah pada tanggal 27 Juni 2008, BRI memberikan kuasa kepada Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

Based on the Wakalah Contract dated June 27, 2008, BRI granted the Company the authority to engage in the following:

a. Membuat dan menandatangani akad-akad ijarah dengan penyewa kapal MV Saraswati dan MV Dewi Umayi.

a. Make and sign ijarah contracts with the charterer of MV Saraswati and MV Dewi Umayi.

b. Mewakili semua kepentingan pemegang MTN II dalam rangka pelaksanaan akad-akad ijarah tersebut, termasuk menerima, dan menyerahkan ijarah fee, sebagai hasil dari pemanfaatan penggunaan kapal dari penyewa kapal kepada pemegang MTN II.

b. Represent the MTN II holders in executing the provisions of the ijarah contracts, including receipt of, and distribution to the MTN II holders, the ijarah fee derived from the rental of the vessels.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 21, pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk wesel bayar jangka menengah dan seluruh hak dan kewajiban kreditur maupun Grup terkait dengan wesel bayar jangka menengah, akan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Rencana Perdamaian.

As discussed in Note 21, on November 10, 2011, the Company successfully concluded its debt restructuring negotiations with the lenders for the guaranteed secured notes, and all rights and obligations of the lenders and the Group in relation to the guaranteed secured notes, including any related corporate guarantees and security rights, will follow the terms in the Composition Plan.

Setelah restrukturisasi, pokok yang terutang, bunga yang ditangguhkan dan tanggal jatuh tempo dari wesel bayar jangka menengah berdasarkan Rencana Perdamaian adalah sebagai berikut:

After restructuring, outstanding principal, deferred interest and maturity date of medium-term notes based on the Composition Plan are as follows:

Nilai nominal ijarah fee yang terutang/

Nominal amount of outstanding ijarah fee

Nilai nominal ijarah fee yang ditangguhkan/

Nominal amount of deferred ijarah fee

Tanggal jatuh tempo/ Maturity date

Rp 150.000.000.000 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014/ Rp 150,000,000,000 as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Rp 15.468.750.000 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014/Rp 15,468,750,000 as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Rp 3.757.000.000 pada tanggal 31 Januari 2012/Rp 3,757,000,000 on January 31, 2012

Rp 1.418.000.000 pada tanggal 31 Maret 2012/Rp 1,418,000,000 on March 31, 2012

11 kali cicilan masing-masing sebesar Rp 2.156.000.000 mulai Juni 2012 sampai dengan Desember 2014/11 installments of Rp 2,156,000,000 each from June 2012 to December 2014

2 kali cicilan masing-masing sebesar Rp 2.438.000.000 mulai Maret 2015 sampai dengan Juni 2015/2 installments of Rp 2,438,000,000 each from March 2015 to June 2015

24 kali cicilan masing-masing sebesar Rp 7.660.271.000 mulai September 2015 sampai dengan Juni 2021/24 installments of Rp 7,660,271,000 each from September 2015 to June 2021

Pada tanggal 31 Desember 2014, Entitas Induk telah memenuhi kewajiban pembayaran ijarah fee Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (MTN II) sesuai yang dipersyaratkan dalam restrukturisasi tahun 2011 sedangkan pada tanggal 30 September 2015, Entitas Induk belum memenuhi kewajiban pembayaran ijarah fee Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (MTN II) (lihat Catatan 43 butir b).

As of December 31, 2014, the Parent Entity has fulfilled the ijarah fee payment of Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) as required in the 2011 restructuring, while on September 30, 2015, the Parent Entity has not fulfilled the ijarah fee payment of Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) (see Note 43 point b).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

88

21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG

21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS

Pada tanggal 1 November 2011, telah ditandatangani Perjanjian Perdamaian antara Perusahaan dan para kreditur yang disebutkan dalam Perjanjian Perdamaian. Berdasarkan Perjanjian Perdamaian tersebut, para pihak sepakat, antara lain, untuk memenuhi, menerima dan mematuhi Rencana Perdamaian Perusahaan (dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang [PKPU]) pada tanggal 1 November 2011 (Rencana Perdamaian). Rencana Perdamaian tersebut telah disahkan secara hukum oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 November 2011.

On November 1, 2011, a Composition Agreement was signed by the Company and the creditors as mentioned in the Composition Agreement. Based on the Composition Plan, the parties agreed to, among others, meet, accept and comply with the Composition Plan (in Temporary Suspension of Debt Payment [PKPU]) on November 1, 2011 (Composition Plan). The Composition Plan was legalized by the Commercial Court of Central Jakarta on November 10, 2011.

Berikut adalah kreditur dan pemasok yang terikat dengan Rencana Perdamaian yang telah disahkan secara hukum:

Below are the creditors and suppliers which are bound under the legalized Composition Plan:

Dalam mata uang asli/ In original amounts

US$ Rupiah

Kreditur atas pinjaman Creditors for loans PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 23.475.402 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - 428.250.867.502 Indonesia PT Bank Multiarta Sentosa - 8.365.780.638 PT Bank Multiarta Sentosa PT Bank CIMB Niaga Tbk. 34.095.978 - PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank DBS Indonesia 6.440.473 36.116.533.334 PT Bank DBS Indonesia PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 21.586.260 - Indonesia Tbk. The Bank of Tokyo The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. 16.267.917 - Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Mizuho Indonesia - 111.502.661.217 PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. - 55.945.830.322 PT Bank Central Asia Tbk. Kreditur atas pinjaman lainnya Creditors of other obligations JP Morgan Chase Bank, N.A. 24.354.353 - JP Morgan Chase Bank, N.A. Varde Investment Partners, L.P. 9.284.295 - Varde Investment Partners, L.P.

Standard Chartered Bank, Jakarta 4.570.656 - Standard Chartered Bank, Jakarta Credit Suisse International 4.274.730 - Credit Suisse International PT Asuransi Central Asia 3.096.085 - PT Asuransi Central Asia Merrill Lynch International Bank 2.500.000 - Merrill Lynch International Bank Pemegang wesel bayar yang dijaminkan 156.974.391 - Guaranteed secured notes holders Pemegang obligasi - 697.391.500.000 Bond holders Pemegang wesel bayar jangka menengah - 165.468.750.000 Medium-term notes holders Pemasok 4.024.484 173.879.869.598 Suppliers Jumlah 310.945.024 1.676.921.792.611 Total

Sehubungan dengan telah disahkannya Rencana Perdamaian tersebut di atas secara hukum, Perusahaan telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan sebagian besar kreditur untuk seluruh pinjaman bank jangka pendek dan sebagian liabilitas jangka panjang, termasuk utang lain-lain ke ACA, pinjaman jangka panjang, utang obligasi, wesel bayar jangka menengah dan liabilitas derivatif.

In relation to the legalization of the Composition Plan as above-mentioned, the Company has successfully concluded its debt restructuring negotiations with major parts of its lenders covering all of its outstanding short-term bank loans and a portion of non-current liabilities, including other payable to ACA, long-term debts, bonds payable, medium-term notes payable and derivative liabilities.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

89

21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG (lanjutan)

21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS (continued)

Dalam Rencana Perdamaian tersebut, disebutkan antara lain, restrukturisasi pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Perusahaan (pinjaman bank, obligasi dan wesel) dan utang sehubungan dengan pembiayaan kapal (“utang kapal”), mekanisme pelaksanaan cash sweep, perubahan mekanisme pelaksanaan cash sweep, kewajiban dan batasan, batasan untuk tidak membuat jaminan kebendaan, belanja modal yang diperbolehkan, pembatasan pembagian dividen, pembelian kembali utang, penambahan modal, jadwal pembayaran cicilan utang, suku bunga, dan penerbitan waran kepada pemegang wesel bayar dolar Amerika Serikat yang dijamin.

The Composition Plan states, among others, the restructuring of the Company’s short-term and long-term debts (loans, bonds and notes) and payable related to financing of vessels (“vessel debts”), implementation of cash sweep mechanism, changes in the cash sweep mechanism, covenants, negative pledge, permitted capital expenditure, dividend distribution restriction, debt buyback, capital increase, schedule of installment payable, interest rate, and issuance of warrants to the relevant holder of United States dollar guaranteed secured notes.

Berdasarkan Rencana Perdamaian yang disahkan secara hukum tersebut, dijelaskan, antara lain mengenai:

The legalized Composition Plan prescribes, among others:

a. Restrukturisasi a. Restructuring

Perusahaan akan merestrukturisasi utang Perusahaan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Perdamaian dan, khususnya utang kapal, berdasarkan ketentuan dalam Rencana Perdamaian atau dengan ketentuan lain yang dapat disetujui oleh Perusahaan dan kreditur.

The Company’s debts will be restructured on the basis of the terms of the Composition Plan and, specifically for the vessel debts, on the basis set forth in the Composition Plan or as may otherwise be agreed between the Company and the creditors.

b. Pembayaran Terlebih Dahulu Secara Sukarela b. Optional Prepayment

Dengan syarat mematuhi mekanisme cash sweep, Perusahaan dapat melakukan pembayaran terlebih dahulu kepada para krediturnya yang tercantum dalam Rencana Perdamaian, masing-masing secara pro rata, dari hasil penjualan aset, penerbitan saham baru, utang baru atau kegiatan-kegiatan penggalangan dana lainnya.

Subject to compliance with the cash sweep mechanism, the Company may prepay its creditors as stated in the Composition Plan, in each case on a pro rata basis, from proceeds of the sale of assets, new share issuances, new debt or other fund-raising activities.

c. Pembelian Kembali Utang c. Debt Buyback

Perusahaan akan menerapkan skema Pembelian Kembali Utang melalui Reverse Dutch Auction.

The Company will implement a Debt Buyback scheme through a Reverse Dutch Auction.

d. Liabilitas dan Batasan d. Covenants

Liabilitas dan batasan pinjaman yang tercantum dalam Rencana Perdamaian akan berlaku terhadap utang Perusahaan yang dijamin dengan jaminan kebendaan dan utang Perusahaan yang tidak dijamin dengan jaminan kebendaan.

The debt covenants in the Composition Plan will apply in respect of the Company’s secured and unsecured debts.

Tiga tahun setelah tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, setiap kreditur yang sebelumnya telah diberikan jaminan tambahan sebagai akibat dari rasio pinjaman terhadap nilai yang melebihi persentase yang disepakati akan segera melepaskan jaminan tambahan tersebut jika rasio pinjaman terhadap nilai berada di bawah utang Perusahaan yang terkait atau jika utang Grup lainnya berada di bawah persentase yang disepakati (sebagaimana tercantum dalam dokumentasi utang awal) untuk jangka waktu tidak kurang dari tiga bulan kalender.

Three years following the effective date of the Composition Plan, any creditor which has previously been provided with additional collateral as a result of loan-to-value ratios exceeding an agreed percentage will promptly release any such additional collateral if the loan-to-value ratio under the relevant Company debt or other Group debt has fallen below the agreed percentage (as set out in the original debt documentation) for a period of not less than three calendar months.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

90

21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG (lanjutan)

21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS (continued)

d. Liabilitas dan Batasan (lanjutan) d. Covenants (continued)

Batasan untuk Tidak Membuat Jaminan Kebendaan

Negative Pledge

Grup tidak akan membuat suatu hak istimewa atau jaminan kebendaan yang tidak ada pada saat tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, dengan tunduk pada pengecualian-pengecualian yang tercantum dalam Rencana Perdamaian.

The Group will not create any lien or security interest which is not in existence at the effective date of the Composition Plan subject to the exceptions as stated in the Composition Plan.

Utang Finansial dan Jaminan Financial Indebtedness and Guarantees

Dengan tunduk pada pengecualian-pengecualian yang tercantum dalam Rencana Perdamaian, Grup tidak akan menimbulkan suatu utang finansial atau memberikan suatu jaminan yang tidak ada pada saat tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, kecuali Perusahaan memenuhi rasio yang tercantum dalam Rencana Perdamaian.

Subject to the exceptions as stated in the Composition Plan, the Group will not incur any financial indebtedness or provide any guarantees which are not in existence at the effective date of the Composition Plan, unless the Company is in compliance with the ratios as stated in the Composition Plan.

Grup dapat, meskipun tidak memenuhi rasio, menimbulkan utang finansial atau memberikan jaminan yang tidak ada pada saat tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, dalam kasus-kasus sebagai berikut:

The Group may, even if not in compliance with the ratios, incur any financial indebtedness or provide any guarantees which are not in existence at the effective date of the Composition Plan in the following cases:

1) Endosemen surat berharga dalam kebiasaan dagang secara umum;

1) Endorsement of negotiable instruments in the ordinary course of trade;

2) Utang finansial yang merupakan kewajiban finansial yang direstrukturisasi yang telah ada sebelum tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, termasuk setiap jumlah yang harus dibayar berdasarkan perjanjian closed-out swap;

2) Financial indebtedness which constitutes restructured financial obligations which existed prior to the effective date of the Composition Plan, including any amounts payable under closed-out swap agreements;

3) Transaksi derivatif yang dibuat sehubungan dengan perlindungan terhadap fluktuasi dengan tingkat atau harga berapapun, namun bukan untuk tujuan spekulatif;

3) Any derivative transaction entered into in connection with protection against fluctuation in any rate or price but not for speculative purposes;

4) Utang finansial yang akan ditimbulkan oleh

GBSL setelah penyerahan rangka kapal (hulls) 3005, 3006, 3007 dan/atau 3008 sehubungan dengan setiap penjualan dengan hak menyewa kembali (sale and leaseback), pembiayaan (financing) atau sewa menyewa (chartering) lain dari kapal-kapal tersebut;

4) Financial indebtedness to be incurred by Grand Bulk Shipping Limited upon delivery of hulls 3005, 3006, 3007 and/or 3008 in conneciton with any sale and leaseback, financing or other chartering arrangements of such vessels;

5) Kredit dagang yang timbul dalam kebiasaan

dagang secara umum; 5) Trade credits incurred in the ordinary course of

trade;

6) Jaminan yang diberikan dalam kebiasaan dagang secara umum oleh pemilik kapal yang melakukan perdagangan internasional;

6) Guarantees which are provided in the ordinary course of trade by an owner of a ship engaged in international trade;

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

91

21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG (lanjutan)

21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS (continued)

d. Liabilitas dan Batasan (lanjutan) d. Covenants (continued)

Utang Finansial dan Jaminan (lanjutan) Financial Indebtedness and Guarantees (continued)

7) Jaminan pelaksanaan (performance bond)

atau jaminan lain yang serupa yang menjamin pelaksanaan oleh salah satu anggota Grup berdasarkan perjanjian yang dibuat dalam kebiasaan dagang secara umum;

7) Any performance or similar bond guaranteeing performance by a member of the Group under any contract entered into in the ordinary course of trade;

8) Jaminan yang sebelum tanggal berlakunya

Rencana Perdamaian telah disetujui untuk diberikan oleh salah satu anggota Grup;

8) Any guarantee which a member of the Group has, prior to the effective date of the Composition Plan, committed to give;

9) Jaminan yang diberikan sehubungan dengan

obligasi dolar Amerika Serikat baru yang diterbitkan untuk menggantikan obligasi dolar Amerika Serikat yang ada sebelumnya;

9) Any guarantees given with respect to any new United States dollar bonds issued in exchange for existing United States dollar bonds;

10) Utang finansial yang secara kontraktual

disubordinasikan terhadap utang Perusahaan dan utang kapal;

10) Any financial indebtedness which is contractually subordinated to the Company’s debt and the vessel debts;

11) Utang finansial dan jaminan untuk belanja

modal yang diperbolehkan sebagaimana telah diatur dalam Rencana Perdamaian;

11) Financial indebtedness and guarantees for permitted capital expenditure which has been set out in the Composition Plan;

12) Utang finansial yang mungkin diperlukan

sehubungan dengan kemungkinan akuisisi kapal untuk menggantikan MV Ocean Energy;

12) Financial indebtedness which may be required in connection with the acquisition of a replacement vessel for MV Ocean Energy;

13) Utang finansial atau jaminan lainnya

sebagaimana dapat disetujui oleh kreditur mayoritas.

13) Such other financial indebtedness or guarantee as may be approved by the majority creditors.

e. Wanprestasi e. Default

Wanprestasi yang disebabkan oleh kegagalan

pembayaran (payment default) tidak akan timbul berdasarkan Rencana Perdamaian kecuali apabila Perusahaan tidak melakukan pembayaran cicilan pokok atau cicilan bunga yang telah jatuh tempo dan wajib dibayar berdasarkan Rencana Perdamaian dalam waktu 30 hari sejak Perusahaan diberitahukan secara tertulis mengenai kegagalan pembayaran tersebut oleh kreditur dan jumlah tersebut masih terutang.

No default will occur by reason of failure to pay (payment default) under the Composition Plan unless the Company does not make prepayment of any installment of principal or installment of interest which is due and payable under the Composition Plan within 30 days of the Company being notified in writing of such failure to pay by a creditor and such amount remains outstanding.

Wanprestasi selain daripada wanprestasi yang disebabkan kegagalan pembayaran sebagaimana dimaksud di atas (non-payment default) tidak akan timbul berdasarkan Rencana Perdamaian kecuali apabila Perusahaan tidak memperbaiki ketidakpatuhannya terhadap ketentuan Rencana Perdamaian dalam waktu 60 hari sejak Perusahaan diberitahukan secara tertulis mengenai ketidakpatuhan tersebut oleh kreditur.

No default other than a payment default as meant above (non-payment default) will occur under the Composition Plan unless the Company fails to remedy its non-compliance with a term of the Composition Plan within 60 days of the Company being notified in writing of such failure by any creditor.

Setiap wanprestasi berdasarkan Rencana Perdamaian dapat dikesampingkan oleh kreditur mayoritas.

Any default under the Composition Plan may be waived by the majority creditors.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

92

21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG (lanjutan)

21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS (continued)

f. Penambahan Modal f. Capital Increase

Untuk membiayai kewajiban keuangan, kebutuhan modal operasional dan modal kerja, Perusahaan bermaksud untuk mengupayakan penambahan modal disetor dan ditempatkan Perusahaan dengan menerbitkan saham baru dengan harga pembelian keseluruhan sekitar US$ 75.000.000 apabila dianggap perlu oleh Direksi Perusahaan dan jika tercapai kesepakatan tentang syarat-syarat dalam perundingan oleh Perusahaan dengan pihak ketiga yang akan membeli saham baru tersebut.

To pay the financial obligations, and operating and capital needs of the Company, the Company intends to increase the Company’s issued and paid-up capital by issuing new shares with an aggregate purchase price of approximately US$ 75,000,000 if considered necessary by the Company’s Board of Directors and if agreement is achieved as to conditions in negotiations by the Company with the third parties purchasing such new shares.

g. Akibat dari Disahkannya Rencana Perdamaian g. Effect of Legalization of Composition Plan

Dengan disahkannya Rencana Perdamaian, seluruh hak dan kewajiban kreditur maupun Grup terkait dengan utang Perusahaan dan utang anggota lainnya dari Grup, termasuk jaminan-jaminan perusahaan dan hak-hak jaminan yang terkait, akan diatur oleh Rencana Perdamaian.

Upon legalization of the Composition Plan, all rights and obligations of the creditors and the Group in respect of the Company’s debts and other Group members’ debts, including any related corporate guarantees and security rights, shall be regulated by the Composition Plan.

Terlepas dari setiap ketentuan lain, kreditur dengan ini mengesampingkan dan melepaskan setiap hak untuk menerima denda (penalty), bunga atas denda (default interest) dan bunga terkait dengan perjanjian derivatif karena alasan apapun terkait dengan utang Perusahaan.

Notwithstanding anything to the contrary, the creditors waive and release all rights to receive penalty, default interest and interest in relation to derivatives for any reason in respect of the Company’s debts.

Kreditur tidak akan menuntut anggota Grup berdasarkan jaminan perusahaan atau jaminan kebendaan atau utang Grup, kecuali apabila Perusahaan telah dinyatakan pailit dalam putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dikarenakan telah melanggar ketentuan dalam Rencana Perdamaian ini.

The creditors shall not make any claim against any member of the Group under any corporate guarantee or any security interest or any Group debt unless the Company is declared bankrupt in a final and binding court decision due to breaching a provision of the Composition Plan.

h. Bunga yang Ditangguhkan h. Deferred Interest

Bunga yang ditangguhkan tidak akan dikenakan bunga dan hanya akan dibayar kembali melalui pembagian berdasarkan mekanisme cash sweep atau paling lambat pada tanggal 31 Desember 2022.

Deferred interest will be non-interest bearing and only be repaid through distributions under the cash sweep mechanism or at the latest on December 31, 2022.

i. Pembayaran Bunga i. Interest Payment

Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 31 Januari 2012.

First payment will be made on January 31, 2012.

Sehubungan dengan restrukturisasi utang, liabilitas utang awal dihentikan pengakuannya, dan liabilitas utang baru diakui.

In relation to the debt restructuring, the original liabilities are derecognized, and the new liabilities are recognized.

Pada tanggal 12 Januari 2012, United States Bankruptcy Court Southern District of New York menyetujui permintaan Perusahaan untuk mengakui hasil PKPU di Amerika Serikat.

On January 12, 2012, the United States Bankruptcy Court, Southern District of New York approved the Company’s request for the recognition in the United States of the PKPU proceedings.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

93

22. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 21. NON-CONTROLLING INTERESTS

Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih Entitas-entitas Anak yang dikonsolidasi yaitu: PT Apol Bahari Gemilang, PT Apol Bahtera, PT Apol Cemerlang, PT Apol Gemilang, PT Apol Jaya, PT Apol Lestari, PT Apol Parama Jaya, PT Apol Sejahtera, PT Apol Stevedoring, PT Apol Stevedoring Gemilang, PT Apol Surya Jaya, PT Bontang Maju Sejahtera, PT Buana Jaya Pratama, PT Buana Samudera Pratama, PT Lotus Coalindo Marine, PT Lotus Jaya Marine, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Piru Sentosa Pratama, PT Surya Bahari Sejahtera, Prosperous Ships Holding Limited dan Mount Lawu LLC. Bagian pemegang saham minoritas atas akumulasi kerugian PT Buana Samudera Pratama, PT Apol Cemerlang, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Apol Sejahtera, PT Apol Bahari Gemilang, PT Surya Bahari Sejahtera dan PT Apol Jaya telah melebihi bagiannya dalam saldo ekuitas Entitas Anak.

This account represents the rights of minority interests in the net assets of consolidated Subsidiaries: PT Apol Bahari Gemilang, PT Apol Bahtera, PT Apol Cemerlang, PT Apol Gemilang, PT Apol Jaya, PT Apol Lestari, PT Apol Parama Jaya, PT Apol Sejahtera, PT Apol Stevedoring, PT Apol Stevedoring Gemilang, PT Apol Surya Jaya, PT Bontang Maju Sejahtera, PT Buana Jaya Pratama, PT Buana Samudera Pratama, PT Lotus Coalindo Marine, PT Lotus Jaya Marine, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Piru Sentosa Pratama, PT Surya Bahari Sejahtera, Prosperous Ships Holding Limited and Mount Lawu LLC. The cumulative losses applicable to the minority interests in PT Buana Samudera Pratama, PT Apol Cemerlang, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Apol Sejahtera, PT Apol Bahari Gemilang, PT Surya Bahari Sejahtera and PT Apol Jaya have exceeded the minority shareholders’ interest in these Subsidiaries’ equity.

23. MODAL SAHAM 23. CAPITAL STOCK

Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders and their respective shareholding as of September 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows:

30 September 2015 dan 31 Desember 2014/ September 30, 2015 and December 31, 2014

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Shares Kepemilikan/ Issued and Percentage Jumlah/ Pemegang saham Fully Paid of Ownership Total Shareholders Seri A: A Shares: PT Mandira Sanni Pratama 919.750.240 10,61% 229.937.560.000 PT Mandira Sanni Pratama PT Ayrus Prima 630.853.760 7,28% 157.713.440.000 PT Ayrus Prima

Masyarakat (kepemilikan Public (holding below masing-masing dibawah 5%) 1.448.000.000 16,70% 362.000.000.000 5% each)

Jumlah Seri A 2.998.604.000 34,59% 749.651.000.000 Total A Share

Seri B: B Shares: PT Mandira Sanni Pratama 5.671.875.000 65,41% 567.187.500.000 PT Mandira Sanni Pratama

Jumlah 8.670.479.000 100,00% 1.316.838.500.000 Total

Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan telah menerbitkan 5.671.875.000 saham seri B Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (THMETD) kepada PT Mandira Sanni Pratama (MSP) dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan pengeluaran saham sebesar Rp 120 per saham (lihat Catatan 1b).

On January 27, 2012, the Company issued 5,671,875,000 B shares Without Pre-emptive Rights (WPR) to PT Mandira Sanni Pratama (MSP) with a par value of the Rp 100 per share at the price of Rp 120 per share (see Note 1b).

Selain itu, Perusahaan juga telah menerbitkan 868.651.500 Waran Seri I yang dibagikan kepada para pemegang Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes) dengan ketentuan sebagai berikut:

In addition, the Company issued 868,651,500 Warrants I that were distributed to the holders of United States Dollar Guaranteed Secured Notes with the following conditions:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

94

23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. CAPITAL STOCK (continued)

1. Waran Seri I yang diterbitkan Perusahaan diberikan

secara cuma-cuma kepada para pemegang Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes), yang tidak ikut serta atau tidak berhasil mengikuti program pembelian kembali (buyback) dan yang telah mengikuti program restrukturisasi. Penerbitan Waran Seri I tersebut diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 56, tanggal 20 Januari 2012.

1. The Warrants I issued by the Company were provided free of charge to holders of United States Dollar Guaranteed Secured Notes, who made no participation or failed to join in the buyback program and already participated in the restructuring program. Issuance of Warrants I was covered by Notarial Deed No. 56, dated January 20, 2012 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.

2. Setiap pemegang 1 Waran Seri I yang terdaftar

dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak untuk membeli 1 saham seri B baru Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham setelah periode 6 bulan sejak tanggal penerbitan Waran Seri I tersebut dengan membayar Harga Pelaksanaan sebesar Rp 120 per saham.

2. Every holder of Warrants I who was registered in the List of Warrants I has the right to purchase a share of the Company’s new B shares with a par value of Rp 100 per share after 6 months from the issuance date of the Warrants I by payment of the Exercise Price of Rp 120 per share.

3. Jangka waktu Waran Seri I adalah 125 bulan yang

dihitung sejak tanggal penerbitan Waran Seri I yaitu dari tanggal 27 Januari 2012 sampai dengan tanggal 30 Juni 2022.

3. The validity period of Warrants I is 125 months from the issuance date of Warrants I, starting from January 27, 2012 until June 30, 2022.

4. Waran dapat dilaksanakan 6 bulan setelah tanggal penerbitannya sampai dengan satu tahun setelah tanggal cicilan pokok terakhir Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes).

4. Warrants will be exercisable 6 months after issuance date up to one year after the last principal installment date of United States Dollar Guaranteed Secured Notes.

Berdasarkan pencatatan PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, direksi Perusahaan tidak memiliki saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, komisaris Perusahaan tidak memiliki saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Based on the records maintained by the Shares Registrator, PT Datindo Entrycom, as of September 30, 2015 and December 31, 2014, certain Directors of the Company held nil shares, of the Company’s issued and fully paid shares. On September 30, 2015 and December 31, 2014, none of the Company’s issued and fully paid shares held by commissioners of the Company.

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Rincian tambahan modal disetor adalah sebagai berikut: The details of additional paid-in capital are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Agio saham Share premium Selisih lebih jumlah yang diterima Excess of amounts received dari nilai nominal 175.937.500.000 175.937.500.000 over par value Biaya penerbitan saham (16.256.842.145 ) (16.256.842.145 ) Stock issuance costs Agio saham lainnya Other paid-in capital Nilai waran pisah yang belum Unexercised detachable dilaksanakan (lihat Catatan 21) 115.465.975.146 115.465.975.146 warrants (see Note 21)

Selisih nilai transaksi entitas Difference in value from transactions sepengendali 69.862.460.125 69.862.460.125 of entities under common control

Jumlah 345.009.093.126 345.009.093.126 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

95

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)

Agio saham Share premium

Agio saham merupakan selisih lebih jumlah yang diterima dari nilai nominal saham yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum perdana dan pelaksanaan penambahan modal terbatas tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Perusahaan, setelah dikurangi biaya penerbitan saham terkait.

Share Premium represents the excess of the proceeds received over the par value of the shares issued during the Company’s initial public offering and the implementation of the capital increase without pre-emptive rights, net of all related stock issuance costs.

Agio saham lainnya Other paid-in capital

Agio saham lainnya merupakan nilai wajar atas waran yang diterbitkan perusahaan tetapi belum dilaksanakan sehubungan dengan penerbitan Waran Seri I.

Other paid-in capital represents fair value of warrants which were issued by the Company but have not yet been exercised in relation to issuance of Warrants I.

Selisih nilai transaksi entitas sepengendali Difference in value from transactions of entites under common control

Selisih nilai transaksi entitas sepengendali yang berkaitan dengan akuisisi BSP dari PT Mandira Sanni Pratama, pemegang saham, penjualan aset tetap kepada entitas sepengendali pada tahun 2005, dan selisih yang timbul atas perubahan transaksi ekuitas MPOLC, Entitas Anak yang dimiliki 100%, sehubungan dengan akuisisi Gazelle, entitas sepengendali pada bulan Juni 2000 dan akuisisi Ever Win, Ever Joy dan Rafflesia, entitas-entitas sepengendali, pada bulan Oktober 2004, dengan persentase kepemilikan sebesar 100% pada setiap entitas, dengan rincian sebagai berikut:

Difference arising from transactions among entities under common control, in connection with the acquisition of BSP from PT Mandira Sanni Pratama, a shareholder, the sale of fixed assets to a related party in 2005, and the difference arising from the changes in equity transactions of MPOLC, a 100%-owned Subsidiary, in connection with its acquisition of Gazelle, a company under common control in June 2000 and its acquisition of Ever Win, Ever Joy and Rafflesia, companies under common control, in October 2004, with ownership interest of 100% in each company, with the details as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Akuisisi BSP (1.336.498.411 ) (1.336.498.411 ) Acquisition of BSP Laba atas penjualan aset tetap 9.231.969.000 9.231.969.000 Gain on disposal of fixed assets Transaksi ekuitas MPOLC 61.966.989.536 61.966.989.536 Equity transaction in MPOLC

Jumlah 69.862.460.125 69.862.460.125 Total

Rincian antara harga pengalihan dengan nilai buku saham Gazelle, Ever Win, Ever Joy dan Rafflesia, yang diakui sebagai bagian dari ekuitas MPOLC, adalah sebagai berikut:

The details of the differences between the transfer prices and the book values of the shares of Gazelle, Ever Win, Ever Joy and Rafflesia, which were recognized as part of MPOLC’s equity, are as follows:

Selisih Nilai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Entitas Sepengendali (Jumlah dalam US$)/ (Setara dengan Rupiah)/ Difference in Value Difference in Value from Nilai Akuisisi Nilai Wajar Aset Bersih from Restructuring Restructuring Transactions (Jumlah dalam US$)/ (Jumlah dalam US$)/ Transactions of Entities of Entities under Common Entitas Anak/ Purchase Price Fair Value of Net Assets under Common Control Control (Equivalent Subsidiaries (Original Amount in US$) (Original Amount in US$) (Original Amount in US$) Rupiah Amount)

Gazelle 20 13.136.564 13.136.544 62.323.647.806 Ever Joy 2.910.000 2.925.458 15.458 140.511.705

Ever Win 3.410.000 3.396.600 (13.400 ) (121.804.485) Rafflesia 2.680.000 2.638.706 (41.294 ) (375.365.490)

Jumlah/Total 9.000.020 22.097.328 13.097.308 61.966.989.536

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

96

25. SALDO LABA 25. RETAINED EARNINGS

Dalam rangka memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40, Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan secara bertahap mencadangkan sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan sebagai cadangan dana umum, para pemegang saham menyetujui pencadangan sebagian dari saldo laba Perusahaan tahun-tahun sebelumnya dalam beberapa rapat umum tahunan pemegang saham sebagai cadangan dana umum. Jumlah saldo laba yang telah dicadangkan tahun-tahun sebelumnya sebagai cadangan dana umum sampai dengan tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp 500 juta.

In compliance with Corporation Law No. 40 of 2007 dated August 16, 2007, which requires companies to set aside, on a gradual basis, an amount equivalent to at least 20% of their subscribed capital as general reserve, the shareholders have approved the partial appropriation of the Company’s prior years’ retained earnings as general reserve during their annual general meetings. Total appropriations of the Company’s prior years’ retained earnings as general reserve as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 500 million.

26. PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN 26. OTHER COMPREHENSIVE INCOME (EXPENSE)

Akun ini terdiri dari selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan yang timbul dari penjabaran laporan keuangan APOL BV (Entitas Anak yang berkedudukan di Belanda); MPOLC (Entitas Anak yang berkedudukan di Malaysia); Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Illicium, Iridaceae, Lobelia, Marigold, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4, NYE 5, Papaveraceae, Paramount, Petunia, Rafflesia, Rosaceae, YED 4 dan YED 5 (Entitas Anak yang berkedudukan di Panama); ARM dan ARS (Entitas Anak yang berkedudukan di Singapura); dan GBSL dan Prosperous (Entitas Anak yang berkedudukan di Hongkong), serta keuntungan (kerugian) aktuaria yang merupakan hasil dari perubahan asumsi aktuaria dan penyesuaian yang timbul dari perhitungan aktuaria di laporan keuangan Perusahaan, AC, AST, BSP, dan LCM.

This account consists of the difference in foreign currency translation arising from the translation of the financial statements of APOL BV (a Subsidiary based in the Netherlands); MPOLC (a Subsidiary based in Malaysia); Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Illicium, Iridaceae, Lobelia, Marigold, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4, NYE 5, Papaveraceae, Paramount, Petunia, Rafflesia, Rosaceae, YED 4 and YED 5 (Subsidiaries based in Panama); ARM and ARS (Subsidiaries based in Singapore); and GBSL and Prosperous (Subsidiaries based in Hongkong), and actuarial gain (loss) as result of changes in actuarial assumptions and adjustments arising from actuarial calculations in the financial statements of the Company, AC, AST, BSP, and LCM.

Mutasi akun ini adalah sebagai berikut: Changes of this account is as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Satu tahun - Tidak diaudit/ Diaudit/ Nine months - One year - Unaudited) Audited)

Saldo awal (367.220.163.037 ) (330.285.388.661 ) Beginning balance Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan selama Translation adjustments tahun berjalan (269.146.322.766) (37.830.683.939) during the year Keuntungan (kerugian) aktuaria 927.543.846 895.909.563 Actuarial gains (losses)

Saldo akhir (635.438.941.957) (367.220.163.037 ) Ending balance

27. PENDAPATAN JASA 27. SERVICE REVENUES

Pendapatan jasa terdiri dari pendapatan sebagai berikut: This account consists of revenues from the following:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Kapal milik 284.967.083.325 487.780.767.614 Owned vessels Kapal sewa 173.061.195.277 64.324.287.735 Chartered vessels Kegiatan keagenan 70.126.283.143 71.040.828.103 Agency activities

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

97

27. PENDAPATAN JASA (lanjutan) 27. SERVICE REVENUES (continued)

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Lain-lain 8.461.324.667 5.959.657.967 Others

Jumlah 536.615.886.412 629.105.541.419 Total

Penyediaan jasa kepada pihak-pihak berelasi adalah sebesar 0,17% dan 0,00% dari total pendapatan usaha konsolidasian, masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 (lihat Catatan 34).

Services rendered to related parties were about 0.17% and 0.00% of the total consolidated revenues for nine months period ended September 30, 2015 and 2014 (see Note 34).

Pendapatan yang melebihi 10% dari total pendapatan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Aggregate revenues of more than 10% of total consolidated revenues are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Nine months) Unaudited)

PT PLN Pembangkitan PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (lihat Catatan 39a) 174.115.457.657 146.273.896.502 Tanjung Jati B (see Note 39a) PT Berau Coal Tbk. 90.730.282.700 - PT Berau Coal Tbk. PT Asmin Bara Baronang 58.942.313.197 - PT Asmin Bara Baronang

Jumlah 323.788.053.554 146.273.896.502 Total

28. BEBAN JASA 20. COST OF SERVICES

Rincian beban jasa adalah sebagai berikut: The details of cost of services are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Bahan bakar dan pelumas (lihat Catatan 7) 112.039.750.014 207.826.110.301 Fuel and lubricant (see Note 7) Biaya pelabuhan 93.427.860.757 85.903.090.946 Disbursement Sewa 92.388.358.988 53.196.896.341 Charter expense Penyusutan (lihat Catatan 11) 67.749.940.552 87.613.716.720 Depreciation (see Note 11) Awak kapal 49.163.469.325 77.081.490.578 Crew Pemugaran (lihat Catatan 11) 26.116.238.464 55.124.894.509 Dry docking (see Note 11) Beban keagenan 22.401.920.149 13.249.026.118 Agency cost Asuransi 19.567.434.772 27.123.286.950 Insurance Mesin dan perlengkapan kapal 10.969.500.022 19.148.337.008 Supplies and machinery Pemeliharaan dan perbaikan 4.106.630.348 5.659.639.809 Repairs and maintenance Administrasi kapal 3.086.337.912 5.167.784.890 Vessel administration Bongkar muat 4.883.529.714 5.482.629.424 Stevedoring Transportasi dan perjalanan dinas 1.673.297.299 3.227.809.626 Transportation and travel Fleet management 1.609.133.913 642.050.534 Fleet management Penurunan nilai kapal (lihat Catatan 11) - - Impairment of vessels (see Note 11) Lain-lain 7.728.890.769 5.535.559.003 Others

Jumlah 516.912.292.998 651.982.322.757 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

98

28. BEBAN JASA (lanjutan) 20. COST OF SERVICES (continued)

Beban jasa dari pihak-pihak berelasi adalah sebesar 1,52% dan 4,13% dari total beban jasa konsolidasian, masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 (Tidak diaudit) (lihat Catatan 34).

The cost of services from related parties was about 1.52% and 4.13% of the total consolidated cost of services for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014, respectively (see Note 34).

Tidak terdapat pemasok yang memberikan barang dan jasa dengan nilai melebihi 10% dari total pendapatan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014.

There was no supplier which rendered goods and services at a cost representing more than 10% of the total consolidated revenues for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014.

29. BEBAN USAHA 29. OPERATING EXPENSES

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Beban penjualan Selling expenses Salaries, wages and employee Gaji, upah dan tunjangan karyawan 16.579.690.343 17.427.783.144 benefits Transportasi dan perjalanan dinas 420.420.466 898.992.037 Transportation and travel Representasi dan jamuan 379.163.159 1.175.310.187 Representation and entertainment Beban Kantor 89.845.226 627.679.432 Office utilities Pemasaran 20.500.000 1.334.750.000 Marketing Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar) 242.204.810 1.094.389.404 Others (below Rp1 billion each)

Jumlah beban penjualan 17.731.824.004 22.558.904.204 Total selling expenses

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Gaji, upah dan tunjangan Salaries, wages and employee karyawan 32.773.831.175 41.025.974.815 benefits Kerugian atas penurunan nilai aset keuangan - - Impairment loss on financial assets Beban kantor 24.777.787.154 20.903.788.946 Office utilities Jasa konsultan 13.614.864.112 4.504.524.734 Professional fees Transportasi dan perjalanan dinas 2.904.053.422 3.491.282.626 Transportation and travel Penyusutan dan amortisasi aset Depreciation and amortization of tetap dan properti investasi fixed assets and investment (lihat Catatan 11 dan 12) 2.250.455.667 2.168.238.257 properties (see Notes 11 and 12) Komunikasi 812.073.407 1.012.802.029 Telecommunications Representasi dan jamuan 541.006.540 270.993.790 Representation and entertainment Perbaikan dan pemeliharaan 427.854.378 1.043.412.399 Repairs and maintenance Pemasaran 245.654.029 1.050.692.944 Marketing Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar) 11.208.225.381 15.713.481.693 Others (below Rp1 billion each)

Jumlah beban umum dan Total general and administrative administrasi 89.555.805.265 91.185.192.233 expenses

Jumlah beban usaha 107.287.629.269 113.744.096.437 Total operating expenses

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

99

30. PENDAPATAN OPERASI LAIN 30. OTHER OPERATING INCOME

Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut: The details of other operating income are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Klaim asuransi - 18.211.293.486 Insurance claim Pendapatan sewa (lihat Catatan 12) - 126.000.000 Rental Income (see Note 12) Laba pemulihan cadangan Gain on recovery of nilai piutang 30.426.240.001 74.825.935.601 impairment allowance Laba penjualan/penghapusan aset Gain on sales/disposal of fixed tetap dan properti investasi assets and investment property (lihat Catatan 11 dan 12) - 7.269.156.718 (see Notes 11 and 12) Laba selisih kurs - 43.755.920.459 Gain on foreign exchange Lain-lain 14.953.535.415 1.083.754.056 Others

Jumlah 45.379.775.416 145.272.060.320 Total

31. BEBAN OPERASI LAIN 31. OTHER OPERATING EXPENSES

Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: The details of other operating expenses are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Rugi selisih kurs 61.277.313.643 - Loss on foreign exchange Rugi penjualan/penghapusan aset Loss on sales/disposal of aset tetap dan properti fixed assets and investasi (lihat Catatan 11 investment property dan 12) 8.771.544.558 - (see Notes 11 and 12) Klaim asuransi - Insurance claim Beban pajak 2.535.934.855 2.779.203.622 Tax expenses Rugi atas penurunan nilai uang muka Impairment loss on advances pembelian aset tetap for purchase of fixed assets (lihat Catatan 11 dan 39d) - - (see Notes 11 and 39d) Lain - lain 16.421.836.946 260.446.335 Others

Jumlah 89.006.630.002 3.039.649.957 Total

32. PENDAPATAN KEUANGAN 32. FINANCE INCOME

Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai berikut: The details of finance income are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Pendapatan instrumen derivatif - Gain on derivative instruments - net bersih (lihat Catatan 41) 2.410.458.721 53.669.078.232 (see Note 41) Pendapatan bunga 1.492.755.297 2.805.950.478 Interest income Laba selisih kurs - 4.067.582.706 Gain on Foreign Exchange Keuntungan penyelesain utang - 155.090.485.190 Gain on debt forgivenest Lain-lain 361.496.874 3.706.462.170 Others

Jumlah 4.264.710.892 219.339.558.776 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

100

32. PENDAPATAN KEUANGAN (lanjutan) 32. FINANCE INCOME (continued)

Pada tanggal 30 September 2015, keuntungan penyelesaian pinjaman berkaitan dengan Final Settlement Agreement atas penyelesaian utang yang diperoleh Rosaceae dan GBSL, Entitas Anak dari ING Bank N.V., Singapura (lihat Catatan 18).

As of September 30, 2015, gain on debt restructuring related to Final Settlement Agreement to settle loan of Rosaceae and GBSL, Subsidiaries obtained from ING Bank NV, Singapore (see Note 18).

Tidak ada pendapatan keuangan yang diperoleh dari pihak-pihak berelasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2015 dan 2014.

No finance income was earned from related parties for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014.

33. BIAYA KEUANGAN 33. FINANCE COSTS

Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut: The details of finance costs are as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Nine months - Nine months - Unaudited) Unaudited)

Beban bunga 147.852.611.796 126.937.166.821 Interest expense Rugi selisih kurs 228.754.384.307 - Loss on foreign exchange Beban bank dan keuangan lainnya 19.036.905.169 26.725.383.414 Bank and other financial charges

Jumlah 395.643.901.272 153.662.550.235 Total

Biaya keuangan dari pihak-pihak berelasi adalah sebesar 0,22% dan 0,19% dari total biaya keuangan konsolidasian, untuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2015 dan 2014 (lihat Catatan 34).

Finance costs charged by related parties were about 0.22% and 0.19% of the total consolidated finance costs for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014 (see Note 34).

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of balances and transactions with related parties are as follows:

Persentase Persentase Terhadap Terhadap 2015 Jumlah Aset/ 2014 Jumlah Aset/ (Sembilan bulan/ Percentage to (Satu tahun/ Percentage to Nine months) Total Asset One year) Total Asset

Piutang usaha (lihat Catatan 5) Trade receivables (see Note 5) Keagenan Agency Pihak berelasi lainnya Other related parties PT Kutai Perkasa Pratama 30.745.203.961 1,71% 23.737.545.252 1,28% PT Kutai Perkasa Pratama PT Tera Logistic Indonesia 23.308.711.844 1,30% 19.465.927.506 1,05% PT Tera Logistic Indonesia PT Lambang Jaya Barito 18.645.318.780 1,04% 18.645.318.800 1,00% PT Lambang Jaya Barito PT Hanoman Sakti 9.987.952.203 0,56% 9.957.997.710 0,54% PT Hanoman Sakti PT Trans Coalindo PT Trans Coalindo Pratama 7.822.621.191 0,44% 6.953.482.191 0,37% Pratama PT Indomarina Lestari PT Indomarina Lestari Pratama 1.811.989.038 0,10% 1.739.789.682 0,09% Pratama

Kana Maritime Kana Maritime Overseas, S.A. 408.412.322 0,02% 346.636.370 0,02% Overseas, S.A. PT Kapuas Raya Pratama 41.547.371 0,00% 103.572.915 0,01% PT Kapuas Raya Pratama Lain-lain 8.491.900 0,00% 267.696.002 0,01% Others

Jumlah 92.780.248.610 5,17% 81.217.966.428 4,37% Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

101

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Persentase Persentase Terhadap Terhadap 2015 Jumlah Aset/ 2014 Jumalh Aset/ (Sembilan bulan/ Percentage to (Satu tahun/ Percentage to Nine months) Total Asset One year) Total Asset

Bukan keagenan Non-agency Pihak berelasi lainnya Other related parties PT Andalan Tiga Berjaya 21.529.855.411 1,20% 18.881.253.967 1,02% PT Andalan Tiga Berjaya PT Surya Prima Bahtera 9.354.881.235 0,52% 8.058.935.872 0,43% PT Surya Prima Bahtera

Jumlah 30.884.736.646 1,72% 26.940.189.839 1,45% Total

Jumlah piutang usaha 123.664.985.256 6,89% 108.158.156.267 5,82% Total trade receivables

Dikurangi cadangan penurunan nilai 28.458.315.303 1,59% 28.197.789.553 1,52% Less impairment allowance

Jumlah piutang usaha - bersih 95.206.669.953 5,30% 79.960.366.714 4,30% Total trade receivables - net

Piutang pihak berelasi Due from related parties

Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties PT Androsan Ekatama PT Androsan Ekatama Wijaya 784.950.000 0,00% 784.950.000 0,04% Wijaya

Jumlah 784.950.000 0,00% 784.950.000 0,04% Total Dikurangi cadangan penurunan nilai 784.950.000 0,00% 784.950.000 0,04% Less impairment allowance

Jumlah piutang berelasi - Total due from related bersih - - - - parties - net

Persentase Persentase Terhadap Terhadap 2015 Jumlah Liabilitas/ 2014 Jumlah Liabilitas/ (Sembilan bulan/ Percentage to (Satu tahun/ Percentage to Nine months) Total Liabilities One year) Total Liabilities

Utang usaha (lihat Catatan 14) Trade payables (see Note 14) Keagenan Agency Entitas asosiasi Associated company PT Berlian Limatama 4.742.040.869 0,07% 4.783.937.682 0,08% PT Berlian Limatama Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties PT Kutai Perkasa Pratama 59.374.902.440 0,88% 55.335.009.668 0,92% PT Kutai Perkasa Pratama PT Lambang Jaya Barito 44.195.508.236 0,65% 36.322.958.447 0,60% PT Lambang Jaya Barito PT Trans Coalindo PT Trans Coalindo Pratama 25.481.146.963 0,38% 25.007.607.498 0,41% Pratama PT Tera Logistic PT Tera Logistic Indonesia 6.517.163.670 0,10% 2.302.850.504 0,04% Indonesia

PT Hanoman Sakti - 0,00% PT Hanoman Sakti PT Indomarina Lestari PT Indomarina Lestari Pratama 537.430.366 0,01% 476.151.797 0,01% Pratama PT Kapuas Raya Pratama 80.000.000 0,00% - - PT Kapuas Pratama Lain-lain 428.352.511 0,01% - - Others

Jumlah 141.356.545.055 2,09% 124.228.515.596 2,06% Total

Bukan keagenan Non-agency Entitas asosiasi Associated company PT Berlian Limatama - 0,00% - 0,00% PT Berlian Limatama Pihak berelasi lainnya Other related party PT Surya Prima Bahtera 4.106.681.020 0,06% 3.596.731.840 0,06% PT Surya Prima Bahtera PT Lambang Jaya Barito - 0,00% - - PT Lambang Jaya Barito

Jumlah 4.106.681.020 0,06% 3.596.731.840 0,06% Total

Jumlah utang usaha 145.463.226.075 2,15% 127.825.247.436 2,12% Total trade payables

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

102

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Persentase Persentase Terhadap Terhadap 2015 Jumlah Liabilitas/ 2014 Jumlah Liabilitas/ (Sembilan bulan/ Percentage to (Satu tahun/ Percentage to Nine months) Total Liabilities One year) Total Liabilities

Liabilitas keuangan jangka Other current financial pendek lainnya (lihat Catatan 15) liabilities (see Note 15) Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties PT Grya Catur Abadi 14.725.290.468 0,22% 14.277.047.180 0,24% PT Grya Catur Abadi PT Infra Coalindo Pratama 32.895.162 0,00% 32.895.162 0,00% PT Infra Coalindo Pratama

Jumlah 14.758.185.630 0,22% 14.309.942.342 0,24% Total

Utang pihak berelasi Due to related parties Entitas dengan pengaruh signifikan terhadap Entity with significant influence Perusahaan over the Company PT Ayrus Prima 279.004.917 0,00% 722.404.916 0,01% PT Ayrus Prima PT Lambang Jaya Barito - - 300.000.000 0,00% PT Lambang Jaya Barito

Jumlah 279.004.917 0,00% 1.022.404.916 0,01% Total

Pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 18) Long-term debt (see Note 18) Pihak-pihak berelasi lainnya Other related party PT Mega Finadana 6.903.369.040 0,10% 3.377.569.905 0,06% PT Mega Finadana

2015 Persentase 2014 Persentase (Sembilan bulan- Terhadap Jumlah (Sembilan bulan - Terhadap Jumlah Tidak diaudit / Pendapatan/ Tidak diaudit / Pendapatan/ Nine months - Percentage to Nine months - Percentage to Unaudited) Total Revenues Unaudited) Total Revenues

Pendapatan jasa Service revenues (lihat Catatan 27) (see Note 27) Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties PT Tera Logistic Indonesia 1.285.469.492 0,24% - - PT Tera Logistic Indonesia

Jumlah 1.285.469.492 0,24% - - Total

Persentase Persentase 2015 Terhadap Jumlah 2014 Terhadap Jumlah (Sembilan bulan- Beban Jasa/ (Sembilan bulan - Beban Jasa/ Tidak diaudit / Percentage to Tidak diaudit / Percentage to Nine months - Total Cost Nine months - Total Cost Unaudited) of Services Unaudited) of Services

Beban jasa (lihat Catatan 28) Cost of services (see Note 28) Entitas asosiasi Associated company PT Berlian Limatama - - 703.171.530 0,11% PT Berlian Limatama

Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties PT Lambang Jaya Barito 5.848.272.000 1,13% 4.974.922.500 0,76% PT Lambang Jaya Barito PT Trans Coalindo PT Trans Coalindo Pratama 306.744.000 0,06% 6.035.688.864 0,93% Pratama PT Kutai Perkasa Pratama - - 15.188.803.920 2,33% PT Kutai Perkasa Pratama

Jumlah 6.155.016.000 1,19% 26.199.415.284 4,02% Total

Jumlah 6.155.016.000 1,19% 26.902.586.814 4,13% Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

103

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Persentase Persentase 2015 Terhadap Jumlah 2014 Terhadap Jumlah (Sembilan bulan- Beban Usaha/ (Sembilan bulan - Beban Usaha/ Tidak diaudit/ Percentage to Tidak diaudit / Percentage to Nine months - Total Operating Nine months - Total Operating Unaudited) Expenses Unaudited) Expenses

Beban usaha (lihat Catatan 29) Operating expenses (see Note 29) Personil manajemen kunci Komisaris, direksi dan Key management personnel manajemen senior Commissioners, directors and Imbalan kerja jangka senior management pendek 6.069.966.317 5,66% 8.300.398.001 8,00% Short-term employee benefits Imbalan pasca-kerja - - - - Post-employment benefits

Jumlah 6.069.966.317 5,66% 8.300.398.001 8,00% Total

2015 Persentase 2014 Persentase (Sembilan bulan- Terhadap Jumlah (Sembilan bulan - Terhadap Jumlah Tidak diaudit/ Biaya Keuangan/ Tidak diaudit / Biaya Keuangan/ Nine months - Percentage to Nine months - Percentage to Unaudited) Total Finance Cost Unaudited) Total Finance Cost

Beban keuangan (lihat Catatan 33) Finance Costs (see Note 33) Pihak-pihak berelasi lainnya Other related party PT Mega Finadana 629.374.858 0,37% 290.900.402 0,19% PT Mega Finadana

Utang dan piutang pihak-pihak berelasi lainnya yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok tidak dikenakan bunga serta tidak terdapat jaminan dan jangka waktu pengembalian yang tetap.

The amounts due to and from other related parties arising from non-trade transactions are non-interest bearing and were provided without any collateral and have no fixed repayment dates.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan syarat dan kondisi yang disepakati antar Perusahaan atau Entitas Anak dengan pihak-pihak berelasi.

Transactions with related parties are conducted under terms and conditions agreed between the Company or Subsidiaries and the related parties.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, terdapat saldo piutang pihak-pihak berelasi yang telah jatuh tempo lebih dari satu tahun, sebesar Rp 784,95 juta. Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang usaha dari pihak-pihak berelasi pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas penurunan nilai piutang usaha dari pihak-pihak berelasi pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, there are amounts due from related parties which have been overdue for more than a year amounting to Rp 784.95 million. Based on the review of the status of the trade receivables - related parties at the end of the year, management believes that the above impairment allowance is sufficient to cover possible losses that may arise from impairment of trade receivables from related parties as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Sifat hubungan dan rincian transaksi Grup dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of the relationship and the details of the Group’s related parties transactions are as follows:

Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties

Sifat Relasi/Relationship

Sifat Transaksi/Saldo Akun/ Nature of Transactions/

Accounts Affected

PT Indomarina Lestari Pratama Entitas dengan pengendalian

bersama/Entity under common control Piutang usaha, utang usaha /Trade

receivable, trade payable

PT Lambang Jaya Barito Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control

Piutang usaha, utang usaha, beban jasa dan utang pihak berelasi/Trade

receivable, trade payable , cost of service and due to related partie

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

104

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties

Sifat Relasi/Relationship

Sifat Transaksi/Saldo Akun/ Nature of Transactions/

Accounts Affected

PT Kutai Perkasa Pratama Entitas dengan pengendalian

bersama/Entity under common control Piutang usaha, utang usaha,

pendapatan jasa dan beban jasa/ Trade receivable, trade payable, service

revenue and cost of service

PT Hanoman Sakti Pratama Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control

Piutang usaha dan utang usaha/ Trade receivable and trade payable

PT Tera Logistic Indonesia Entitas dengan pengendalian

bersama/Entity under common control Piutang usaha, utang usaha dan

pendapatan jasa/Trade receivable, trade payable and service revenue

PT Trans Coalindo Pratama Entitas dengan pengendalian

bersama/Entity under common control Piutang usaha, utang usaha dan beban

jasa/Trade receivable, trade payable and cost of service

Kana Maritime Overseas S.A. Entitas dengan pengendalian

bersama/Entity under common control Piutang usaha/Trade receivable

PT Kapuas Raya Pratama Entitas dengan pengendalian

bersama/Entity under common control Piutang usaha/Trade receivable

PT Andalan Tiga Berjaya Entitas dengan pengendalian

bersama/Entity under common control Piutang usaha/Trade receivable

PT Surya Prima Bahtera Entitas dengan pengendalian

bersama/Entity under common control Piutang usaha, utang usaha dan

pendapatan jasa/Trade receivable, trade payable and service revenue

PT Ayrus Prima Entitas dengan pengaruh signifikan

terhadap Perusahaan/Entity with significant influence over the Company

Utang piutang antar perusahaan, menggunakan deposito berjangka

Perusahaan sebagai jaminan pinjaman pemegang saham dan pendapatan

keuangan/Inter-company account, use of the Company’s time deposit as

collateral for the shareholder’s loan and finance income

PT Marindo Bahtera Development Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control

Utang piutang antar perusahaan/ Inter-company account

PT Androsan Ekatama Wijaya Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control

Utang piutang antar perusahaan/ Inter-company account

PT Berlian Limatama Entitas asosiasi/Associated company Investasi, utang usaha, utang piutang antar Perusahaan dan beban jasa/ Investment, trade payable, inter-

company account and cost of services

PT Infra Coalindo Pratama Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya/Other current financial liabilities

PT Mega Finadana Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, pinjaman jangka panjang dan

biaya keuangan/ Other current financial liabilities, long-

term debt and finance cost

PT Grya Catur Abadi Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya/Other current financial liabilities

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

105

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties

Sifat Relasi/Relationship

Sifat Transaksi/Saldo Akun/ Nature of Transactions/

Accounts Affected

Komisaris, direksi dan manajemen senior/Commissioners, directors and senior management

Personil manajemen kunci/ Key management personnel

Beban usaha - kompensasi personil manajemen/

General and administration expense - key management personnel

compensation 35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014:

The following table presents the carrying values and the estimated fair values of the Group’s financial instruments that are carried in the consolidated statements of financial position as of September 30, 2015 and December 31, 2014:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Carrying value Fair value

ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 67.273.146.419 67.273.146.419 62.164.088.531 62.164.088.531 Cash and cash equivalents Piutang usaha - bersih 188.312.620.027 188.312.620.027 172.133.180.318 172.133.180.318 Trade receivables - net Aset keuangan lancar lainnya 16.692.947.285 16.692.947.285 19.278.952.480 19.278.952.480 Other current financial assets

Jumlah aset keuangan lancar 272.278.713.731 272.278.713.731 253.576.221.329 253.576.221.329 Total current financial assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Piutang pihak berelasi non usaha - bersih - - - - Due from related parties - net

Aset keuangan tidak Other non-current lancar lainnya 143.746.339.796 143.746.339.796 125.896.960.285 125.896.960.285 financial assets

Jumlah aset keuangan tidak lancar 143.746.339.796 143.746.339.796 125.896.960.285 125.896.960.285 Total non-current financial assets

Jumlah Aset Keuangan 416.025.053.527 416.025.053.527 379.473.181.614 379.473.181.614 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan Financial liabilities measured diamortisasi at amortized cost Utang usaha 579.672.739.632 579.672.739.632 490.512.741.749 490.512.741.749 Trade payables Biaya masih harus dibayar 669.292.242.351 669.292.242.351 531.080.166.803 531.080.166.803 Accrued expenses Liabilitas derivatif - bersih - - Derivative liabilities - net Bagian jangka panjang yang jatuh tempo dalam Current maturities of satu tahun long-term debts Pinjaman bank dan lembaga Bank and others keuangan lainnya 1.914.686.451.071 1.914.686.451.071 602.090.997.525 602.090.997.525 financial institution Lain-lain 126.048.438.962 126.048.438.962 19.402.216.843 19.402.216.843 Others Bonds payable Utang obligasi dan wesel and guaranteed bayar yang dijamin 2.416.013.765.400 2.416.013.765.400 167.787.776.667 167.787.776.667 notes payable Wesel bayar jangka Medium-term notes menengah 144.276.998.268 144.276.998.268 10.530.412.000 10.530.412.000 payable Liabilitas keuangan jangka Other current pendek lainnya 254.198.482.615 254.198.482.615 210.689.008.466 210.689.008.466 financial liabilities

Jumlah liabilitas keuangan keuangan jangka pendek 6.104.189.118.299 6.104.189.118.299 2.032.093.320.053 2.032.093.320.053 Total current financial liabilities

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

106

35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Carrying value Fair value

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial Liabilities Nilai wajar melalui laporan laba rugi Fair value through profit or loss Liabilitas derivatif jangka Long-term derivative panjang - bersih 45.302.972.219 45.302.972.219 40.881.460.040 40.881.460.040 liabilities - net

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan Financial liabilities measured diamortisasi at amortized cost Utang pihak berelasi 279.004.917 279.004.917 1.022.404.916 1.022.404.916 Due to related parties Bagian jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam Long-term debts - net of satu tahun current maturities Pinjaman bank dan lembaga Bank and others keuangan lainnya 100.173.415.605 100.173.415.605 1.508.873.624.575 1.508.873.624.575 financial institution Lain-lain 488.524.070.438 488.524.070.438 304.280.851.576 304.280.851.576 Others Bonds payable Utang obligasi dan wesel and guaranteed bayar yang dijamin - - 1.958.741.087.572 1.958.741.087.572 notes payable Wesel bayar jangka Medium-term notes menengah - - 130.188.883.678 130.188.883.678 payable

Jumlah liabilitas keuangan Total non-current financial keuangan jangka panjang 634.279.463.179 634.279.463.179 3.943.988.312.357 3.943.988.312.357 liabilities

Jumlah Liabilitas Keuangan 6.738.468.581.478 6.738.468.581.478 5.976.081.632.410 5.976.081.632.410 Total Financial Liabilities

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current arm’s length transaction between knowledgeable willing parties, other than in a forced or liquidation sale.

Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada

harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.

The Group uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: • Level 1: Fair values measured based on quoted

prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.

• Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

• Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

• Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly.

• Level 3: Fair values measured based on

valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair value are not based on observable market data.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan, jika estimasi atas nilai wajar tersebut dimungkinkan:

The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

107

35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Aset dan liabilitas keuangan non-derivatif Non-derivative financial assets and liabilities

Nilai wajar aset keuangan lancar dan liabilitas

keuangan jangka pendek non-derivatif diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat.

The fair values of non-derivative current financial assets and liabilities are assumed to be the same as their carrying amounts due to their short-term maturities.

Nilai wajar dari aset keuangan tidak lancar lainnya

selain jaminan sewa kapal (piutang pihak-pihak berelasi dan aset keuangan tidak lancar lainnya) diasumsikan sama dengan nilai tunai yang akan diterima atau dibayarkan karena saat jatuh temponya tidak dinyatakan dalam kontrak-kontrak yang terkait dan manajemen tidak dapat menentukan kapan aset keuangan tersebut akan direalisasi dan dilunasi.

The fair values of other non-current financial assets other than deposits for charter of vessels (due from related parties and other non-current financial assets) are assumed to be the same as the cash amount that will be received or paid due to the fact that their maturities are not stated in the related contracts and the management is not able to determine when the financial assets will be realized and settled.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31

Desember 2014, tidak ada kuotasi harga di pasar untuk utang obligasi, sehingga, diasumsikan nilai wajarnya sama dengan nilai nominalnya sebesar Rp 596.500.000.000.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, there was no quoted market price for the bonds, therefore, the fair value is assumed to be the same as the nominal value amounting to Rp 596,500,000,000.

Jika dihitung berdasarkan kuotasi harga di pasar yang tidak disesuaikan, nilai wajar dari wesel bayar yang dijamin pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 113.903.000.

If calculated based on the unadjusted quoted market price, the fair values of the guaranteed notes payable as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to US$ 113,903,000.

Instrumen keuangan derivatif Derivative financial instruments

Kontrak interest rate swap Interest rate swap contracts

Nilai wajar dari instrumen ini dihitung menggunakan metode arus kas yang didiskontokan berdasarkan data dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves) dan tanggal pembayaran.

The fair value of these instruments is computed using the discounted cash flows method based on observable market inputs which include interest rate yield curves and payment dates.

Instrumen ekuitas Equity instruments

Waran Warrants

Nilai wajar waran dihitung menggunakan model “Black-Scholes Option Pricing” berdasarkan data dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves), harga pelaksanaan waran, volatilitas dari saham yang mendasari dan parameter-parameter lainnya.

The fair value of warrants is computed using the Black-Scholes Option Pricing model based on observable market inputs which include interest rate yield curves, exercise price of the warrants, volatility of the underlying shares and other parameters.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, tidak ada instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar di laporan posisi keuangan konsolidasian selain instrumen keuangan derivatif yang masih berlaku.

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, there are no financial instruments carried at fair values in the consolidated statements of financial position other than the outstanding derivative financial instruments.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

108

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

A. MANAJEMEN RISIKO A. RISK MANAGEMENT

Risiko suku bunga Interest rate risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Grup terhadap perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan arus kas untuk pembayaran bunga atas pinjaman bank jangka panjang dan utang obligasi dengan suku bunga mengambang.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the cash flows for the payments of interest on its floating rate of long-term bank loans and bonds.

Beberapa kontrak interest rate swap ditandatangani untuk melindungi nilai suku bunga mengambang dari pinjaman bank dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Kontrak ini dibukukan sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, sehingga setiap perubahan nilai wajar dari kontrak-kontrak tersebut akan dikreditkan atau dibebankan langsung pada laba rugi tahun berjalan.

Several interest rate swap contracts are entered into to hedge floating rate United States dollar bank loans. These contracts are accounted as transactions not designated as hedges, therefore, all changes in the fair value of the contracts are credited or charged directly to profit or loss for the year.

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange rate risk

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko yang dihadapi oleh Grup sebagai akibat fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman bank dan utang obligasi Grup dalam mata uang dolar Amerika Serikat.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from its United States dollar-denominated bank loans and bonds payable.

Grup tidak melakukan aktivitas lindung nilai sehubungan dengan upaya untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat karena sebagian besar pendapatan Grup dalam mata uang dolar Amerika Serikat dan kondisi tersebut telah menciptakan natural hedge.

The Group does not have any hedging activity in connection with the management of United States dollar exchange rate risk due to the fact that most of the Group’s revenues are denominated in United States dollar and such condition has created a natural hedge.

Tabel berikut menunjukkan aset dan liabilitas konsolidasian Grup dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2015:

The following table shows the Group’s consolidated assets and liabilities in foreign currencies as of September 30, 2015:

Mata Uang Asing/ Konversi ke Original Currency Mata Uang Rupiah/ Amount Rupiah Equivalent

Aset Assets Aset lancar Current assets Kas dan setara kas US$ 1.576.430 23.105.727.475 Cash and cash equivalents Euro 1.156 19.066.977 HK$ 28.242 53.411.419 JP¥ 416.192 50.908.605 Sin$ 1.182 12.145.530 MYR 972 3.204.742 Piutang usaha Trade receivables Pihak berelasi US$ 2.059.294 30.183.067.321 Related parties Pihak ketiga US$ 5.096.605 74.700.932.596 Third parties HK$ 9.299.182 17.586.798.963 Sin$ 4.116 42.289.636 Aset keuangan lancar lainnya US$ - - Other current financial assets

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

109

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

A. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) A. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Foreign exchange rate risk (continued)

Mata Uang Asing/ Konversi ke Original Currency Mata Uang Rupiah/ Amount Rupiah Equivalent

Aset tidak lancar Non-current assets Aset keuangan tidak lancar lainnya US$ 9.807.351 143.746.339.796 Other non-current financial assets

Aset tidak lancar lainnya US$ 3.055.364 44.782.465.165 Other non-current assets

Total aset dalam mata Total foreign currency uang asing 334.286.358.225 denominated assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas jangka pendek Current liabilities Utang usaha Trade payables Pihak berelasi US$ 3.405.230 49.910.460.507 Related parties HK$ 659 1.245.747 Sin$ 399.698 4.106.681.020 Pihak ketiga HK$ 2.588.181 4.894.820.106 Third parties US$ 15.469.032 226.729.605.102 Sin$ 5.589.289 57.426.867.592 JP¥ 2.507.109 306.669.573 MYR 87.455 288.344.217 Euro 25.634 422.755.908 Biaya masih harus dibayar US$ 16.244.464 238.095.108.848 Accrued expenses Euro 1.103.794 18.203.854.287 HK$ 888.777 1.680.872.081 Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities dalam satu tahun of long-term debts Pinjaman bank dan lembaga Bank and other financial keuangan lainnya institution loans Pihak ketiga US$ 113.107.075 1.657.810.395.588 Third parties Lain-lain US$ 8.599.880 126.048.438.961 Others Utang obligasi dan wesel bayar yang dijamin - Bonds payable and guaranteed bersih US$ 121.824.740 1.785.585.219.896 secured notes payable - net Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya US$ 9.835.154 144.153.855.109 Other current financial liabilities HK$ 40.754.948 77.076.572.719 Sin$ 59.062 606.829.566 Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Liabilitas derivatif Long-term derivative jangka panjang - bersih US$ 3.090.876 45.302.972.219 liabilities - net Bagian liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian jumlah jatuh tempo Long-term debts - net of dalam satu tahun current maturities Pinjaman bank dan lembaga Bank and other financial keuangan lainnya institution loans Pihak ketiga US$ 6.543.114 95.902.424.536 Third parties Lain-lain US$ 12.960.433 189.961.070.438

Total liabilitas dalam mata Total foreign currency uang asing 4.724.515.064.020 denominated liabilities

Liabilitas dalam mata uang Foreign currency-denominated asing - bersih 4.390.228.705.795 liabilities - net

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

110

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

A. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) A. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau risiko terkait dengan batasan-batasan tersebut.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers’ or counterparties’ failure to fulfill their contractual obligations. There is no significant concentration of credit risk. The Group manages and controls this credit risk by setting limits on the amount of risk it is willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.

Sehubungan dengan krisis ekonomi global yang telah memberikan dampak negatif terhadap industri pelayaran, risiko kredit atas piutang usaha Grup telah meningkat secara signifikan.

In relation to the global economic crisis which had negative impact to the shipping industry, the Group’s credit risk on the trade receivables had increased significantly.

Tabel di bawah menunjukkan risiko kredit maksimum untuk komponen-komponen dari laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015.

The table below shows the maximum exposure to credit risk for the components of the consolidated statement of financial position as of September 30, 2015:

Maximum Exposure - Bruto/Gross(1)

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables: Kas dan setara kas 67.273.146.419 Cash and cash equivalents Piutang usaha - bersih 188.312.620.027 Trade receivables - net Aset keuangan lancar lainnya 16.692.947.285 Other current financial assets Aset keuangan tidak lancar lainnya 143.746.339.796 Other non-current financial assets

Jumlah 416.025.053.527 Total

(1) Tidak ada agunan yang ditahan atau perbaikan kualitas kredit lain atau perjanjian saling hapus yang dapat mengurangi maximum exposure terhadap risiko kredit akun tersebut.

(1) There are no collaterals held or other credit enhancements or offsetting arrangements that reduce maximum exposure to credit risk on these accounts.

Risiko likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.

The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.

Kebutuhan likuiditas Grup terutama berasal dari kebutuhan untuk melakukan pembayaran atas pinjaman bank dan bunga atas pinjaman bank dan obligasi. Kesulitan likuiditas yang sedang dialami Grup telah menyebabkan ketidakmampuan Grup untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya untuk melakukan pembayaran atas utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman bank dan bunga atas obligasi secara tepat waktu. Pada saat ini Grup sedang melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kesulitan likuiditas tersebut diantaranya dengan melakukan negosiasi dengan para kreditur untuk memperoleh perpanjangan jangka waktu pelunasan utang dan mencari sumber pendanaan alternatif.

The Group’s liquidity requirements mainly come from repayments of bank loans and interest on bank loans and bonds. The liquidity problems that the Group is currently facing have led to the Group’s failure to fulfill contractual obligations to make timely repayments of trade payables, accrued expenses, bank loans and interest on bonds. Currently, the Group has been making efforts to overcome the liquidity problems, such as by re-negotiating with creditors in order to extend the maturity date of the loans and by searching for alternative sources of financing.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

111

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontrak semula atau Rencana Perdamaian yang tidak didiskontokan.

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on the original contracts or Composition Plan undiscounted payments.

Nilai tercatat pada tanggal Kurang dari Lebih dari 30 September 2015/ 1 tahun/ 1-2 tahun/ 2-3 tahun/ 3-5 tahun/ 5 tahun/ Carrying value as of Below 1 year 1-2 years 2-3 years 3-5 years Over 5 years September 30, 2015

Utang usaha 579.672.739.632 - - - - 579.672.739.632 Trade payables Biaya masih harus dibayar 669.292.242.351 - - - - 669.292.242.351 Accrued expenses Liabilitas derivatif - bersih - - - - 45.302.972.219 45.302.972.219 Derivative liabilities - net Liabilitas keuangan Other current financial jangka pendek lainnya 254.198.482.615 - - - - 254.198.482.615 liabilities Pinjaman bank dan lembaga keuangan Bank and other financial lainnya 2.040.734.890.033 48.891.209.509 71.392.349.505 81.940.451.598 386.473.475.431 2.629.432.376.076 institution loans Utang obligasi dan wesel Bonds payable and guaranteed bayar yang dijamin 2.416.013.765.400 - - - - 2.416.013.765.400 secured notes payable Wesel bayar jangka menengah 144.276.998.268 - - - - 144.276.998.268 Medium-term notes payable Utang pihak berelasi - 279.004.917 - - - 279.004.917 Due to related parties

Jumlah 6.104.189.118.299 49.170.214.426 71.392.349.505 81.940.451.598 431.776.447.650 6.738.468.581.478 Total

Nilai tercatat pada tanggal Kurang dari Lebih dari 31 Desember 2014/ 1 tahun/ 1-2 tahun/ 2-3 tahun/ 3-5 tahun/ 5 tahun/ Carrying value as of Below 1 year 1-2 years 2-3 years 3-5 years Over 5 years December 31, 2014

Utang usaha 490.512.741.749 - - - - 490.512.741.749 Trade payables Biaya masih harus dibayar 531.080.166.803 - - - - 531.080.166.803 Accrued expenses Liabilitas derivatif - bersih - - - - 40.881.460.040 40.881.460.040 Derivative liabilities - net Liabilitas keuangan Other current financial jangka pendek lainnya 210.689.008.466 - - - - 210.689.008.466 liabilities Pinjaman bank dan lembaga keuangan Bank and other financial lainnya 621.493.214.368 283.738.853.895 351.940.040.912 1.017.353.273.248 160.122.308.096 2.434.647.690.519 institution loans Utang obligasi dan wesel Bonds payable and guaranteed bayar yang dijamin 167.787.776.667 335.575.553.333 335.575.553.333 1.006.726.660.000 280.863.320.906 2.126.528.864.239 secured notes payable Wesel bayar jangka menengah 10.530.412.000 22.107.186.000 23.579.560.000 78.937.164.000 5.564.973.678 140.719.295.678 Medium-term notes payable Utang pihak berelasi - 1.022.404.916 - - - 1.022.404.916 Due to related parties

Jumlah 2.032.093.320.053 642.443.998.144 711.095.154.245 2.103.017.097.248 487.432.062.720 5.976.081.632.410 Total

Risiko harga komoditas Commodity price risk

Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Grup terutama sehubungan dengan pembelian bahan bakar. Harga bahan bakar tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.

The Group’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of fuel. The prices of fuel are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.

Kebijakan Grup untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan selalu melakukan pembandingan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan harga yang paling menguntungkan.

The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by doing price comparison from several suppliers to get the most favorable price.

B. MANAJEMEN MODAL B. CAPITAL MANAGEMENT

Sehubungan dengan Grup sedang mengalami kesulitan keuangan, tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah memastikan terpenuhinya modal kerja untuk menjalankan operasi Grup.

Since the Group is in financial difficulties, the primary objective of the Group’s capital management is to ensure the availability of the Group’s working capital to run its operations.

Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalannya sebagaimana disebutkan dalam perjanjian pinjaman, namun karena kondisi Grup saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tertentu tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut. Selain itu, Grup juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.

The Company and certain Subsidiaries are required under their respective debt agreements to maintain the level of existing share capital; however, due to their current condition, they have been unable to fulfill the requirements. In addition, the Group is also required by the Corporation Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

112

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

B. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) B. CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Grup menerapkan program penghematan dan meninjau rencana pengeluaran barang modal, investasi dan ekspansi secara berkesinambungan.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group continuously applies cost-cutting programs and reviews its capital expenditures, investments and expansion plan.

Pada saat ini, Grup mengelola modalnya dengan memonitor secara teratur kebutuhan modal kerjanya daripada menggunakan rasio pengukit (gearing ratio). Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Grup mempunyai modal kerja negatif masing-masing sebesar Rp 5,79 triliun dan Rp 1,75 triliun.

Currently, the Group manages its capital by regularly monitoring its working capital requirements rather than using gearing ratios. As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the Group has negative working capital amounting to Rp 5.79 trilion and Rp 1.75 trilion, respectively.

37. LIABILITAS IMBALAN KERJA 37. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja Grup pada pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015, dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya pada tanggal 13 Agustus 2015 dan 26 Februari 2015 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

The Group’s outstanding employee benefit liabilities in in September 30, 2015 and for the year ended December 31, 2014 were determined based on the actuarial valuations performed by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, based on its reports dated August 13, 2015 and February 26, 2015 for the nine months period ended September 30, 2015 and for the year ended December 31, 2014.

Penilaian aktuaris dihitung dengan menggunakan metode projected-unit-credit yang berdasarkan asumsi-asumsi berikut:

The actuarial valuations were determined using the projected-unit-credit method which considered the following assumptions:

Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalita

55 tahun / 55 years 2015: 8,4%; 2014: 8%

8% per tahun / 8% per annum 2015: Tabel Mortalita Indonesia III - 2011/

Indonesia Mortality Table III - 2011; 2014: Commissioners Standard Ordinary

1980 (CSO ’80)

Normal pension age Discount rate

Salary increase projection rate Table of mortality

Beban (pendapatan) imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian terdiri dari:

The employee benefits expenses (income) recognized in the consolidated statement of income consisted of the following:

2014 (Sembilan bulan - 2015 Tidak diaudit/ (Sembilan bulan/ Nine months - Nine months) Unaudited)

Biaya jasa kini 1.590.698.120 4.659.163.832 Current service cost Biaya bunga 1.196.261.138 - Interest cost Amortisasi biaya jasa lalu (113.819.074) - Amortization of past service cost

Jumlah 2.673.140.184 4.659.163.832 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

113

37. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 37. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of the defined benefit obligation are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Saldo awal tahun 30.493.152.259 34.712.922.152 Balance at beginning of year Biaya jasa kini 1.198.825.810 3.275.176.565 Current service cost Biaya bunga 1.616.651.544 2.937.041.878 Interest cost Amortisasi biaya jasa lalu (113.819.074 ) - Amortization of past service cost Kurtailmen/keuntungan atas penyelesaian 8.163.488 (14.080.000 ) Curtailment/settlement gain Pembayaran selama tahun berjalan (3.242.111.199) (9.483.771.243 ) Payments during the year Rugi aktuarial lainnya (977.867.425 ) (934.137.093 ) Other actuarial loss

Saldo akhir tahun 28.982.995.403 30.493.152.259 Balance at end of year

Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

A reconciliation of the employee benefit liabilities are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Present value of defined Nilai kini kewajiban imbalan pasti 28.982.995.403 30.493.152.259 benefit obligation

Liability recognized in the Liabilitas yang diakui pada laporan consolidated statement of posisi keuangan konsolidasian 28.982.995.403 30.493.152.259 financial position

Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: Movements in the employee benefit liabilities are as

follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Saldo awal tahun 30.493.152.259 34.712.922.152 Balance at beginning of year Biaya jasa kini 1.198.825.810 3.261.620.060 Current service cost Biaya bunga 1.588.133.447 2.950.598.383 Interest cost Amortisasi biaya jasa lalu (113.819.074 ) - Amortization of past service cost Pembayaran selama tahun berjalan (3.245.713.644) (9.497.851.243 ) Payments during the year Pendapatan komprehensif lain (937.583.395 ) (934.137.093 ) Other comprehensive income

Saldo akhir tahun 28.982.995.403 30.493.152.259 Balance at end of year

Jumlah nilai kini liabilitas imbalan pasti dan penyesuaian liabilitas program untuk imbalan pensiun pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The amounts of the present value of defined benefit obligation and experience adjustment on plan liabilities for retirement benefits as of September 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Present value of defined benefit Nilai kini liabilitas imbalan pasti 28.982.995.403 30.493.152.259 obligation Experience adjustment on plan Penyesuaian liabilitas program 1.199.210.278 2.135.540.161 liabilities

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

114

38. INFORMASI SEGMEN 38. SEGMENT INFORMATION

Untuk tujuan manajemen, usaha Grup dikelompokkan menjadi tiga bisnis operasi utama: jasa pelayaran, jasa keagenan dan usaha lainnya.

For management purposes, the Group’s businesses are grouped into three major operating businesses: shipping services, agency services and others.

Informasi segmen operasi Grup adalah sebagai berikut: The Group’s operating segment information is as follows:

Jasa Pelayaran/ Jasa Keagenan/ Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 30 September 2015 Shipping Services Agency Services Others Elimination Consolidated September 30, 2015

Pendapatan jasa Service revenues

Pihak eksternal 555.345.977.566 79.800.588.455 8.461.324.667 (106.992.004.276) 536.615.886.412 External parties Antar segmen - - - - - Inter-segment

Jumlah pendapatan jasa 555.345.977.566 79.800.588.455 8.461.324.667 (106.992.004.276) 536.615.886.412 Total service revenues

Beban jasa (582.848.151.717) (29.247.509.460) (5.041.302.442) 100.224.670.621 (516.912.292.998) Cost of services Hasil segmen/ Segment income/ laba (rugi) kotor (27.502.174.151 ) 50.553.078.995 3.420.022.225 (6.767.333.655) 19.703.593.414 gross profit (loss)

Beban usaha (80.981.559.502 ) (27.911.387.591) (1.223.398.176) 2.828.716.000 (107.287.629.269) Operating expenses Pendapatan operasi lain (66.686.093.039) 10.932.712.580 327.458.097 100.805.697.778 45.379.775.416 Other operating income Beban operasi lain (214.109.181.596) (367.698.302) (155.821.983) 125.626.071.879 (89.006.630.002) Other operating expenses Beban pajak penghasilan Final income tax final (5.324.694.796) - (23.598.175) - (5.348.292.971) expense

Income (loss) from Laba (rugi) usaha (394.603.703.084) 33.206.705.682 2.344.661.988 222.493.152.002 (136.559.183.412) operations

Pendapatan keuangan 3.852.612.143 38.095.603 21.568.175.986 (21.194.172.840) 4.264.710.892 Finance income Beban keuangan (157.205.501.896) (9.835.266.910) (23.365.535.649) (205.237.596.817) (395.643.901.272) Finance costs Bagian atas rugi Equity in net loss of bersih Entitas Associated Asosiasi - bersih - (83.472.872) - - (83.472.872) Companies - net Beban pajak penghasilan - bersih 97.136.803 - (35.711.125) - 61.425.678 Income tax expense - net

Laba (rugi) bersih Net income (loss) for periode berjalan (547.859.456.034) 23.326.061.503 511.591.200 (3.938.617.655) (527.960.420.986) the period

Informasi lainnya Other information Aset Assets Aset segmen 4.412.279.781.391 582.446.839.451 2.062.504.475.479 (5.289.936.848.082) 1.767.294.248.239 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan 26.474.560.914 Unallocated assets

Total aset 1.793.768.809.153 Total assets

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segmen 12.557.999.315.675 757.741.486.565 1.920.056.125.048 (8.474.402.462.427) 6.761.394.464.861 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 15.325.714.349 Unallocated liabilities

Total liabilitas 6.776.720.179.210 Total liabilities

Acquisitions of Perolehan aset tetap 29.516.871.730 369.510.191 8.556.000 - 29.894.937.921 fixed assets Penyusutan dan Depreciation and amortisasi 95.613.139.404 395.093.822 108.401.457 - 96.116.634.683 amortization

30 September 2014 - Jasa Pelayaran/ Jasa Keagenan/ Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/ September 30, 2014 - Tidak Diaudit Shipping Services Agency Services Others Elimination Consolidated Unaudited

Pendapatan jasa Service revenues

Pihak eksternal 683.669.407.709 74.299.860.986 5.953.135.084 (134.816.862.360) 629.105.541.419 External parties Antar segmen Inter-segment

Jumlah pendapatan jasa 683.669.407.709 74.299.860.986 5.953.135.084 (134.816.862.360) 629.105.541.419 Total service revenues

Beban jasa (760.770.615.358) (18.483.926.118) (5.482.629.424) 132.754.848.142 (651.982.322.757) Cost of services

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

115

38. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 38. SEGMENT INFORMATION (continued)

30 September 2014 - Jasa Pelayaran/ Jasa Keagenan/ Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/ September 30, 2014 - Tidak Diaudit Shipping Services Agency Services Others Elimination Consolidated Unaudited

Hasil segmen/ Segment income/ laba (rugi) kotor (77.101.207.649) 55.815.934.869 470.505.660 (2.062.014.218) (22.876.781.338) gross profit (loss)

Beban usaha (81.487.935.253) (33.432.661.277) (2.076.009.906) 3.252.510.000 (113.744.096.437) Operating expenses Pendapatan operasi lain 146.781.576.785 16.902.009.288 91.751 (18.411.617.506) 145.272.060.318 Other operating incomes Beban operasi lain (17.517.932.928) (3.956.991.718) 23.657.183 18.411.617.506 (3.039.649.957) Other operating expenses Beban pajak penghasilan Final income tax final (6.389.416.643) - - - - expense

Income (loss) from Laba (rugi) usaha (35.714.915.688) 35.328.291.162 (1.581.755.313) 1.190.495.782 (777.884.057) operations

Pendapatan keuangan 213.754.856.543 138.688.057 10.543.090.246 - 219.339.558.776 Finance income Beban keuangan (130.544.085.385) (9.806.620.069) (18.408.920.851) - (153.662.550.235) Finance costs Bagian atas rugi Equity in net loss of bersih Entitas Associated Asosiasi - bersih - 423.790.870 - - 423.790.870 Companies - net Beban pajak penghasilan - bersih - (1.473.086.750) - - (1.473.086.750) Income tax expense - net

Laba (rugi) bersih Net income (loss) for periode berjalan 47.495.855.470 24.611.063.270 (9.447.585.918) 1.190.495.782 63.849.828.604 the period

Informasi lainnya Other information Aset Assets Aset segmen 4.677.481.951.365 442.774.608.710 1.704.151.643.294 (4.945.160.638.307) 1.879.247.565.062 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan 146.641.360.020 Unallocated assets

Total aset 2.025.888.925.082 Total assets

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segmen 9.075.488.899.825 2.783.786.928.852 1.572.930.598.529 (7.688.106.145.297) 5.744.100.281.909 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 371.425.550.567 Unallocated liabilities

Total liabilitas 6.115.525.832.475 Total liabilities

Acquisitions of Perolehan aset tetap 48.511.146.218 134.492.100 45.920.000 - 48.691.558.318 fixed assets Penyusutan dan Depreciation and amortisasi 144.435.590.110 420.212.882 50.435.053 - 144.906.238.045 amortization

Jasa Pelayaran/ Jasa Keagenan/ Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 31 December 2014 Shipping Services Agency Services Others Elimination Consolidated December 31, 2014

Pendapatan jasa Service revenues Pihak eksternal 898.289.153.348 98.378.031.976 9.569.322.286 (181.597.923.223) 824.638.584.387 External parties

Jumlah pendapatan jasa 898.289.153.348 98.378.031.976 9.569.322.286 (181.597.923.223) 824.638.584.387 Total service revenues

Beban jasa (978.781.596.504 ) (24.918.905.998) (7.069.311.128) 177.173.321.272 (833.596.492.358) Cost of services Hasil segmen/ Segment income/ laba (rugi) kotor (80.492.443.156 ) 73.459.125.978 2.500.011.158 (4.424.601.951) (8.957.907.971) gross profit (loss) Beban usaha (112.063.210.328 ) (60.777.813.870) (2.758.046.360) 5.563.345.601 (170.035.724.957) Operating expenses Pendapatan operasi lain 144.725.722.691 71.626.845.009 - (43.018.756.799) 173.333.810.901 Other operating income Beban operasi lain (43.045.051.061 ) (2.267.377.915) - 45.312.428.976 Other operating expenses Beban pajak penghasilan Final income tax final (8.401.551.458 ) - (95.693.222) - (8.497.244.680) expense

Income (loss) from Laba (rugi) usaha (99.276.533.312 ) 82.040.779.202 (353.728.424) 3.432.415.827 (14.157.066.707) operations Pendapatan keuangan 237.757.403.522 1.410.486.524 12.025.668.845 (11.713.949.601) 239.479.609.290 Finance income Beban keuangan (162.915.652.521 ) (34.946.117.475) (17.194.646.209) 11.713.949.601 (203.342.466.604) Finance costs Bagian atas laba Equity in net earningsg of bersih Entitas Associated Asosiasi - bersih - 523.193.958 - - 523.193.958 Companies - net

Beban pajak penghasilan - bersih 656.274.468 (2.580.090.250) (401.713.825) - (2.325.529.607) Income tax expense - net

Laba (rugi) bersih Net income (loss) for tahun berjalan (23.778.507.843 ) 46.448.251.959 (5.924.419.613) 3.432.415.827 20.177.740.330 the year

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

116

<

38. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 38. SEGMENT INFORMATION (continued) Jasa Pelayaran/ Jasa Keagenan/ Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 31 December 2014 Shipping Services Agency Services Others Elimination Consolidated December 31, 2014

Informasi lainnya Other information Aset Assets Aset segmen 6.877.870.650.425 475.488.526.639 1.652.640.995.750 (7.207.834.427.443) 1.798.165.745.371 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan 60.061.709.747 Unallocated assets

Total aset 1.858.227.455.118 Total assets

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segmen 9.425.936.620.130 323.019.642.725 1.519.828.357.942 (7.700.006.490.344) 3.568.778.130.453 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 2.453.576.575.049 Unallocated liabilities

Total liabilitas 6.022.354.705.502 Total liabilities

Acquisitions of Perolehan aset tetap 53.297.982.945 152.812.100 1.148.329.091 - 54.599.124.136 fixed assets Penyusutan dan Depreciation and amortisasi 179.053.834.505 554.801.399 85.564.156 - 179.694.200.060 amortization

Informasi geografis Grup adalah sebagai berikut: The Group’s geographical information is as follows:

a. Pendapatan Jasa a. Service Revenues

2014 (Sembilan bulan - 2015 Tidak diaudit/ (Sembilan bulan/ Nine months - Nine months) Unaudited)

Jasa Pelayaran Shipping Services Domestik 463.522.678.454 534.232.370.052 Domestic Luar negeri 91.823.299.112 149.437.037.657 Overseas

Jasa Keagenan Agency Services Domestik 79.800.588.455 74.261.380.125 Domestic Luar negeri - 38.480.861 Overseas Jasa Lain-lain Other Services Domestik 8.461.324.667 5.953.135.084 Domestic

Jumlah 643.607.890.688 763.922.403.779 Total Eliminasi (106.992.004.276) (134.816.862.360) Elimination

Bersih 536.615.886.412 629.105.541.419 Net

b. Total Aset b. Total Assets

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Jasa Pelayaran Shipping Services Domestik 3.573.881.933.858 6.070.222.147.087 Domestic Luar negeri 838.397.847.533 807.648.503.338 Overseas

Jasa Keagenan Agency Services Domestik 582.446.839.451 475.488.526.639 Domestic Jasa Lain-lain Other Services Domestik 131.416.139.230 18.553.226.619 Domestic Luar negeri 1.931.088.336.249 1.634.087.769.131 Overseas Aset yang tidak dapat dialokasikan 26.474.560.914 60.061.709.747 Unallocated assets

Jumlah 7.083.705.657.235 9.066.061.882.561 Total Eliminasi (5.289.936.848.082) (7.207.834.427.443) Elimination

Bersih 1.793.768.809.153 1.858.190.988.862 Net

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

117

38. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 38. SEGMENT INFORMATION (continued)

c. Perolehan Aset Tetap c. Acquisitions of Fixed Assets

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Jasa Pelayaran Shipping Services Domestik 29.516.871.730 53.297.982.945 Domestic Jasa Keagenan Agency Services Domestik 369.510.191 152.812.100 Domestic Jasa Lain-lain Other Services Domestik 8.556.000 1.148.329.091 Domestic

Jumlah 29.894.937.921 54.599.124.136 Total

39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Perusahaan menandatangani beberapa kontrak dengan pelanggannya. antara lain PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) dan PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN). dimana Perusahaan akan menyediakan jasa transportasi batu bara dan/atau manajemen jetty kepada pelanggannya dengan syarat dan ketentuan seperti yang tercantum dalam perjanjian tersebut.

a. The Company entered into agreements with its customers. which included PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) and PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN). whereby the Company agreed to provide coal transportation services and/or jetty management to the customers under terms and conditions as provided in the agreements.

b. Pada tanggal 24 April 2009. Perusahaan menandatangani kontrak penyewaan FSO dengan Kangean. dimana Perusahaan akan melakukan konversi terhadap MT Urwasi (lihat Catatan 11) untuk memenuhi persyaratan dalam perjanjian tersebut. Kontrak ini telah diubah beberapa kali. Perusahaan setuju bahwa jangka waktu pelayanan FSO kepada Kangean adalah 12 bulan sejak tanggal 14 Mei 2009. Kangean berhak untuk memperpanjang jangka waktu pelayanan sebanyak enam kali dengan setiap masa perpanjangan selama enam bulan dan memiliki syarat dan ketentuan yang sama.

b. On April 24, 2009, the Company signed a contract for the charter of FSO to Kangean, whereby the Company agreed to convert MT Urwasi to an FSO (see Note 11) in order to fulfill the requirements of the contract. This contract has been amended several times. The Company agreed that the FSO provide services to Kangean for a period of 12 months starting on May 14, 2009. Kangean has the right to extend the service period with six extension options of six months each under the same terms and conditions.

Sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas dan berdasarkan perjanjian pemberian jaminan dengan Perusahaan. PT Asuransi Central Asia (ACA) telah menerbitkan jaminan pelaksanaan kepada Kangean sebesar US$ 2.993.722.

In relation to the above contract and based on the guarantee issuance agreement with the Company. PT Asuransi Central Asia (ACA) has issued a performance guarantee to Kangean covering the amount of US$ 2,993,722.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

118

39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

Karena konversi MT Urwasi tidak diselesaikan secara tepat waktu (lihat Catatan 11). Perusahaan dan Kangean setuju menggunakan kapal pengganti untuk menjalankan kontrak ini dengan nama “Recovery Plan” sesuai dengan adendum No. 1 tanggal 14 Mei 2009. Berdasarkan amandemen No. 2 tanggal 16 November 2009. kedua belah pihak setuju bahwa jika pada tanggal 2 Desember 2009. MT Urwasi tidak berlayar dan Penyerahan Akhir (Final Acceptance of Delivery) belum selesai sampai dengan tanggal 29 Desember 2009. Kangean dapat mengakhiri perjanjian ini secara sepihak. Pada tanggal 31 Desember 2010. penyelesaian konversi MT Urwasi telah mencapai 99%. namun demikian MT Urwasi belum bisa dilayarkan sehubungan dengan ketidakmampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk melunasi semua liabilitas ke Keppel (lihat Catatan 11).

Since the conversion of MT Urwasi was not completed on time (see Note 11), the Company and Kangean agreed to use a substitute vessel to serve this contract under the name “Recovery Plan” in accordance with amendment No. 1 dated May 14, 2009. Based on amendment No. 2 dated November 16, 2009, both parties agreed that if until December 2, 2009, MT Urwasi did not sail away and Final Acceptance of Delivery had not been completed by December 29, 2009. Kangean may, at its sole option, terminate this contract. As of December 31, 2010, the modification of MT Urwasi already reached 99% completion, however, MT Urwasi still can not be sailed away due to the Company’s and a Subsidiary’s inability to settle their remaining liabilities to Keppel (see Note 11).

Efektif tanggal 20 Februari 2010. Kangean mengakhiri kontrak dengan Perusahaan karena menganggap Perusahaan telah gagal untuk menyerahkan MT Urwasi pada tanggal 29 Desember 2009 dan membayar kewajibannya ke Keppel (lihat Catatan 40a).

Effective February 20, 2010, Kangean terminated the contract with the Company, due to the Company’s failure to deliver MT Urwasi on December 29, 2009 and to settle the obligation to Keppel (see Note 40a).

c. Pada tanggal 14 September 2007. Gazelle. Entitas

Anak. mengadakan Perjanjian Sewa Kapal (Bareboat Charter) dan Perjanjian Deposit Penyewa (Charterer Deposit Agreement) dengan Mount Lawu LLC (Mount Lawu). dimana Gazelle setuju untuk memberikan jaminan sebesar US$ 4.300.000 kepada Mount Lawu sehubungan dengan penyewaan kapal MV Globe Unity dari Mount Lawu untuk periode sewa selama 7 tahun.

c. On September 14, 2007, Gazelle, a Subsidiary, entered into a Bareboat Charter Agreement and a Charterer Deposit Agreement (CDA) with Mount Lawu LLC (Mount Lawu), whereby Gazelle agreed to provide a deposit amounting to US$ 4,300,000 to Mount Lawu in connection with the chartering of MV Globe Unity vessel from Mount Lawu for 7 years.

Pada tanggal 13 Agustus 2009. perjanjian tersebut diubah dan. antara lain. kedua belah pihak setuju bahwa tarif sewa diubah dan aset-aset berikut ini ditempatkan sebagai jaminan tambahan:

On August 13, 2009, the agreement was amended and both parties agreed that. among others, the charter hire rate be changed and the following assets be placed as additional collaterals:

Kapal-kapal (MV Saraswati. MV Gayatri. MV Alas dan MV Hanjani) yang dimiliki oleh Perusahaan;

Vessels (MV Saraswati, MV Gayatri, MV Alas and MV Hanjani) which are owned by the Company;

Kapal tongkang dan kapal tunda (BG APOL 3008. BG APOL 3009. TB Amurang. TB Mamuju dan TB Katingan) yang dimiliki oleh BJP;

Barges and tug boats (BG APOL 3008, BG APOL 3009, TB Amurang, TB Mamuju and TB Katingan) which are owned by BJP;

Kapal tunda (TB Lotus 669) dan floating crane (FC Lotus 668) yang dimiliki oleh LKM.

Tug boat (TB Lotus 669) and floating crane (FC Lotus 668) which are owned by LKM.

Pada tanggal 24 November 2011. MV Gayatri. MV Alas dan MV Hanjani yang dimiliki oleh Perusahaan sudah tidak lagi ditempatkan sebagai jaminan tambahan.

On November 24, 2011, MV Gayatri, MV Alas and MV Hanjani which are owned by the Company were released as additional collaterals.

Pada bulan Juni 2012. Mount Lawu. Gazelle. Perusahaan dan pihak-pihak terkait lainnya menandatangani Settlement Deed. Berdasarkan Settlement Deed tersebut. beberapa syarat dan kondisi yang ada di perjanjian-perjanjian sebelumnya diubah. antara lain:

In June 2012, Mount Lawu, Gazelle, the Company and other related parties signed a Settlement Deed. Based on the Settlement Deed, some terms and conditions in the prior agreement have been changed, among others:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

119

39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

1. Gazelle dapat membeli kapal pada akhir

masa sewa sebesar US$ 1; 1. Gazelle can purchase the vessel at the end of

the lease term at US$ 1;

2. Jaminan sebesar US$ 4.300.000 tersebut di atas tidak akan dikembalikan kepada Gazelle.

2. Deposit mentioned above amounting to US$ 4,300,000 would not be refunded to Gazelle.

Sehubungan dengan perubahan di atas. Gazelle telah menghapusbukukan jaminan tersebut di atas pada tahun 2012. Selain itu. Gazelle juga harus mengubah pencatatan transaksi sewa dari sewa operasi menjadi sewa pembiayaan. Namun demikian. sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015. Gazelle belum menyelesaikan perhitungan sewa pembiayaan. dan oleh karena itu. belum mengakui aset dan liabilitas sewa pembiayaan pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015.

In relation to the above changes. Gazelle wrote off the deposit in 2012. In addition, Gazelle have to change the recognition of its lease transaction from operating lease into finance lease. However, as of the date of the completion of the consolidated financial statements for the nine months period ended September 30, 2015, Gazelle has not finalized its finance lease calculation and, therefore, it has not recognized the lease assets and liabilities in the consolidated financial statements as of September 30, 2015.

Perusahaan dan Gazelle memperoleh persetujuan restrukturisasi utang melalui Mount Lawu LLC kepada konsorsium bank (DVB Group Merchant Bank Asia. Ltd. dan United Overseas Bank Limited) di bulan Agustus 2013 (lihat Catatan 18).

The Company and Gazelle obtained approval of loan restructuring by Mount Lawu LLC to bank consortium (DVB Group Merchant Bank Asia, Ltd. Dan United Overseas Bank Limited) in August 2013 (see Note 18).

Setelah restrukturisasi tersebut. Perusahaan melakukan akuisisi seluruh saham Mount Lawu LLC dengan harga US$ 1 dan kewajiban Gazelle kepada Mount Lawu LLC dihapuskan.

After the restructuring, the Company made acquisition all of Mount Lawu LLC shares with price US$ 1 and Gazelle’s liabilities to Mount Lawu LLC was writen-off.

d. Dalam rangka perolehan kapal-kapal. Grup telah

mengadakan perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga. Perjanjian-perjanjian penting dan saldo uang muka pembelian aset tetap sebelum dikurangi penurunan nilai pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

d. In connection with its acquisition of vessels. the Group entered into significant agreements with third parties. The outstanding significant agreements and the outstanding balances of the advances for purchase of fixed assets before impairment as of September 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows:

No. Penjual/ Seller

Total dan jenis kapal/ Quantity and type of vessels

Uang Muka Pembelian Aset Tetap (Disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap”)/

Advances for Purchase of Fixed Assets (Presented as part of “Fixed Assets” account)

30 September 2015/ September 30, 2015

31 Desember 2014/ December 31, 2014

1. Teraoka Shoji. Inc. Satu kapal tongkang termasuk tiga set feeder dan dua set crane/One barge including three sets of feeders and two sets of cranes

- -

2. STX Engine. Co.. Ltd. Empat buah mesin kapal cargo/Four main engines

US$ 3.156.000 US$ 3.156.000

JUMLAH/TOTAL

US$ 3.156.000

US$ 3.156.000

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

120

39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

China Shipbuilding Trading Co.. Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co.. Ltd. (CSSC)

China Shipbuilding Trading Co.. Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co.. Ltd. (CSSC)

Sehubungan dengan transaksi pembelian kapal dari CST dan CSSC. GBSL menandatangani Memorandum of Agreement. Bareboat Charter Agreement. Charterer Funding Agreement dan Funding Agreement (secara kolektif disebut sebagai “Perjanjian”) dengan Mount Kaba Shipping LLC (Kaba). Berdasarkan Perjanjian tersebut. Kaba setuju. antara lain. untuk:

In relation to the vessel purchase from CST and CSSC, GBSL signed a Memorandum of Agreement, Bareboat Charter Agreement, Charterer Funding Agreements and Funding Agreements (collectively the “Agreements”) with Mount Kaba Shipping LLC (Kaba). Based on the Agreements, Kaba agreed, among others, to:

1. Membeli 2 kapal dari 6 kapal di atas dari GBSL. yang diharapkan akan dikirimkan dari CST dan CSSC pada tanggal dan dengan harga pembelian sebagaimana tercantum dalam Perjanjian.

1. Buy 2 vessels, out of the above 6 vessels, from GBSL which are expected to be delivered by CST and CSSC on the dates and at the purchase prices as stated in the Agreements.

2. Mendanai GBSL untuk kontrak-kontrak atas pembangunan kapal sebesar US$ 94 juta dimana pembayaran untuk pendanaan kapal tersebut sebesar harga jual 2 kapal GBSL ke Kaba (butir “1” di atas).

2. Provide funding to GBSL for the shipbuilding contracts amounting to US$ 94 million whereby the repayment for the funding shall be the selling price of GBSL’s two vessels to Kaba (item “1” above).

3. Menyewakan kembali kedua kapal yang dibeli ke GBSL untuk 120 bulan sampai dengan tahun 2020 berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam Bareboat Charter Agreement.

3. Charter back the two vessels to GBSL for 120 months untilthe year of 2020 in accordance with the terms and conditions as stipulated in the Bareboat Charter Agreement.

Pada tahun 2008. GBSL menerima pembayaran dari Kaba sebesar US$ 18.8 juta sebagai penggantian atas uang muka pembangunan kapal yang telah dibayarkan GBSL ke pembangun kapal. Pada tahun 2012. kontrak pembangunan kapal telah selesai.

In 2008, GBSL received the payment from Kaba of US$ 18.8 million as reimbursement of the advance for shipbuilding which had been paid by GBSL to the shipbuilder. In 2012, the shipbuilding contracts were completed.

Sehubungan dengan pembelian kapal oleh Kaba. GBSL setuju untuk menyewa dua kapal tersebut dari Kaba. Jaminan yang dibayarkan GBSL kepada Kaba sehubungan dengan penyewaan kapal tersebut adalah sebesar US$ 9.750.000 (setara HK$ 76.050.000). Berdasarkan perjanjian Charterer Funding Agreement (CFA) antara GBSL dengan Kaba. apabila Perusahaan atau GBSL dalam kondisi default. maka Kaba tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan jaminan tersebut di atas. CFA tersebut juga mencantumkan klausula cross-default.

In relation to the vessels acquisition by Kaba, GBSL agreed to charter the above two vessels from Kaba. Deposits paid by GBSL to Kaba in connection with the chartering of the vessels amounted to US$ 9,750,000 (equivalent to HK$ 76,050,000). Based on the Charterer Funding Agreement (CFA) between GBSL and Kaba. if the Company or GBSL is in default condition, Kaba does not have any obligation to refund the deposits as mentioned above. The CFA also includes a cross-default clause.

Sehubungan dengan transaksi tersebut di atas. GBSL dan Kaba menandatangani perjanjian dengan Orchidaceae dan Onagraceae. pihak-pihak berelasi. dimana Orchidaceae dan Onagraceae bertindak sebagai penerima hak opsi (option receiver) masing-masing untuk membeli satu kapal tersebut di atas sesuai dengan syarat dan ketentuan opsi yang tercantum dalam perjanjian tersebut.

In relation to the above transactions, GBSL and Kaba signed an agreement with each of Orchidaceae and Onagraceae, related parties. whereby Orchidaceae and Onagraceae agreed to act as option receivers to buy a vessel each, in accordance with the terms and conditions as stated in the agreement.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

121

39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

China Shipbuilding Trading Co.. Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co.. Ltd. (CSSC) (lanjutan)

China Shipbuilding Trading Co.. Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co.. Ltd. (CSSC) (continued)

Pada bulan Mei 2011. CST dan GSSC (Penjual) dan GBSL (Pembeli) dan DVB Group Merchant Bank (Asia). Ltd. (Assignee) mengakhiri perjanjian Kontrak Shipbuilding dimana pihak-pihak setuju untuk mengakhiri kontrak pembuatan dua kapal yang disebabkan karena krisis keuangan dan rendahnya pasar perkapalan. Selain itu. pihak-pihak juga menyetujui. antara lain. perubahan cicilan pembayaran dan potongan harga pada empat kapal sehubungan dengan kontrak pembangunan kapal.

In May 2011, CST and GSSC (Seller) and GBSL (Buyer) and DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. (Assignee) entered into Termination Agreement in respect of Shipbuilding Contracts whereby the parties agreed to terminate two shipbuilding contracts due to the current financial crisis and poor shipping market. In addition, the parties also agreed on, among others, changes in installment payments and discounts on four vessels in relation to shipbuilding contracts.

Pada tahun 2011. dua kapal telah diserahkan kepada GBSL dan pada tahun 2012. dua kapal lagi. yang disewa dari Kaba. telah diserahkan kepada GBSL.

In 2011, two vessels were delivered to GBSL and in 2012, other two vessels, which were chartered from Kaba, were delivered to GBSL.

Pada tanggal 13 Februari 2012. GBSL. Perusahaan. Orchidaceae. Onagraceae dan Kaba mengadakan perjanjian restrukturisasi sehubungan dengan dua kapal yang disewa dari Kaba. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi tersebut. para pihak sepakat untuk melakukan perubahan atas Bareboat Charters Agreement. Memorandum of Agreement. Option Agreements. Charterer Funding Agreements dan Guarantees Agreement yang telah diadakan sebelumnya dan Kaba mengesampingkan events of default yang telah terjadi. dan Perusahaan akan membayar biaya restrukturisasi kepada Kaba.

On February 13, 2012, GBSL, the Company, Orchidaceae, Onagraceae and Kaba entered into restructuring agreement in relation to two vessels which were chartered from Kaba. Based on the restructuring agreement, the parties agreed to amend the previous Bareboat Charter Agreement, Memorandum of Agreement, Option Agreements, Charterer Funding Agreements and Guarantees Agreement and Kaba agreed to waive events of default which have occurred, and the Company agreed to pay the restructuring cost to Kaba.

Berdasarkan perjanjian restrukturisasi tersebut di atas. total jaminan sewa kapal kepada Kaba menjadi US$ 11.550.000. Jaminan tersebut dicatat sebagai bagian dari “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar yang dibukukan atas jaminan tersebut pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 9.871.139. Selisih antara total yang dibayarkan dengan nilai wajar dibukukan sebagai akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Based on the above restructuring agreement, the required total charter deposits to Kaba became US$ 11,550,000. The deposits are presented as part of “Other Non-current Financial Assets” in the consolidated statements of financial position. The recorded fair value of the deposits as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to US$ 9,871,139. The difference between the amount of the deposits paid and the fair value is presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statements of financial position as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Sehubungan dengan perubahan tersebut di atas. Grup harus mengubah pencatatan transaksi sewa dari sewa operasi menjadi sewa pembiayaan dan jaminan sewa kapal tersebut harus dimasukkan ke dalam perhitungan sewa pembiayaan. Namun demikian. sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015. Grup belum menyelesaikan perhitungan sewa pembiayaan. dan karenanya. Grup belum mengakui aset dan liabilitas sewa pembiayaan pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2015. dan jaminan sewa kapal masih dicatat sebagai bagian dari aset keuangan tidak lancar lainnya di laporan keuangan konsolidasian.

In relation to the above changes, the Group has to change the recognition of its lease transaction from operating lease into finance lease and the charter vessel deposit should be included in the finance lease calculation. However, as of the date of the completion of the consolidated financial statements for the year ended September 30, 2015, the Group has not finalized its finance lease calculations and, therefore, it has not recognized the lease assets and liabilities in the consolidated financial statements as of September 30, 2015, and the charter vessel deposit is still recorded as part of other non-current financial assets in the consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

122

39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

Teraoka Shoji. Inc. Teraoka Shoji. Inc.

Kontrak pembangunan kapal tongkang tersebut awalnya dilakukan dengan Teraoka. S.A. Namun pada bulan November 2009. Teraoka. S.A. mengundurkan diri dari perjanjian jual beli kapal dengan BJP dan mengalihkan perjanjian ini kepada Teraoka Shoji. Inc. Kapal tersebut direncanakan akan dikirimkan kepada BJP pada bulan September 2010.

The shipbuilding agreement was initially entered into with Teraoka, S.A. However, in November 2009, Teraoka. S.A. withdrew from the ship sale and purchase agreement with BJP and transferred the agreement to Teraoka Shoji, Inc. The barge was planned to be delivered to BJP in September 2010.

Uang muka yang telah dibayarkan oleh BJP sebesar US$ 18.200.000 disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The advance payment already made by BJP amounting to US$ 18,200,000 is presented as part of “Fixed Assets” account in the consolidated statements of financial position.

Berdasarkan kontrak-kontrak pembelian atau pembangunan kapal tersebut di atas. Pembeli akan berada dalam posisi default berdasarkan kontrak jika satu dari kejadian berikut ini terjadi:

Based on the above ship purchase or shipbuilding agreement, the Buyer is in a default position if either of the following events occur:

1. Pembeli gagal untuk membayar cicilan yang

telah jatuh tempo dan terutang. 1. The Buyer fails to pay the installments when

any such installment becomes due and payable.

2. Pembeli gagal untuk menyediakan jaminan pembayaran untuk diterbitkan oleh salah satu bank internasional kelas satu yang bisa diterima oleh Penjual dan Bank Penjual.

2. The Buyer fails to provide payment guarantee to be issued by a first-class international bank acceptable to the Seller and Seller’s bank.

3. Pembeli gagal untuk menerima penyerahan dari kapal ketika kapal diajukan untuk diserahkan oleh Penjual.

3. The Buyer fails to take delivery of the vessel, when the vessel is duly tendered for delivery by the Seller.

Dalam hal terjadinya default yang berlangsung selama suatu periode seperti dinyatakan dalam perjanjian. Penjual memiliki hak untuk membatalkan kontrak. dengan catatan Penjual telah memberitahukan Pembeli atas default tersebut dengan memberikan peringatan atas akibatnya kepada Pembeli. Dalam hal terjadi pembatalan. Penjual berhak untuk memiliki cicilan atau cicilan dari nilai kontrak yang telah dibayar oleh Pembeli kepada Penjual sehubungan dengan kontrak ini.

In the event of default that continues for a period as stated in the agreements, the Seller shall have the right to cancel/rescind the contract, provided that the Seller has notified the Buyer of such default by giving notice of such effect to the Buyer. In the event of such cancellation or rescission, the Seller shall be entitled to retain any installment or installments of the contract price paid by the Buyer to the Seller on account of this contract.

Pada tanggal 15 Oktober 2010. Teraoka Shoji. Inc. mengadakan perjanjian dengan Perusahaan. dimana Teraoka Shoji. Inc. setuju mengembalikan uang muka pembelian kapal kepada Perusahaan (sebagai entitas induk BJP) sebesar US$ 15.200.000. jika Teraoka Shoji. Inc. sudah mengkonfirmasikan penerimaan hasil penjualan kapal tersebut kepada pembeli pihak ketiga dalam transaksi yang lain atas penjualan kapal terkait. Pada tahun 2011. BJP telah menurunkan nilai uang muka tersebut menjadi US$ 15.200.000.

On October 15, 2010, Teraoka Shoji, Inc. entered into an agreement with the Company, whereby Teraoka Shoji, Inc. agreed to refund the advances for purchase of vessels amounting to US$ 15,200,000 to the Company (as BJP’s parent company), if Teraoka Shoji, Inc. confirms the receipt of the proceeds from the sale of the vessels to third-party buyers in other sales transactions of the same vessels. In 2011, BJP had written down the above advances to US$ 15,200,000.

Namun. perjanjian ini akan dianggap batal dan tidak mempunyai dampak hukum apabila Teraoka Shoji. Inc. tidak berhasil mengadakan perjanjian yang lain atas penjualan kapal tersebut.

However, the agreement shall become void and has no legal effect if Teraoka Shoji, Inc. can not enter into the other sales transactions.

Pada tahun 2012. BJP telah menerima pengembalian sebagian uang muka pembelian kapal sebesar US$ 8.600.000.

In 2012, BJP received a partial refund of the advances for purchase of vessels amounting to US$ 8,600,000.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

123

39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

Teraoka Shoji. Inc. (lanjutan) Teraoka Shoji, Inc. (continued)

Pada tahun 2013. BJP telah menurunkan nilai uang muka pembelian kapal tersebut menjadi sebesar US$ 5.600.000.

In 2013, BJP had written down the advances for purchase of vessels to became US$ 5,600,000.

Pada tahun 2014. BJP mencatat pengembalian seluruh uang muka pembelian kapal tersebut senilai US$ 9.600.000.

In 2014, BJP recorded the repayment advances for purchase of vessels amounting to US$ 9,600,000.

STX Engine. Co.. Ltd. (STX) STX Engine, Co.. Ltd. (STX)

Pada tanggal 5 Juni 2007. Perusahaan mengadakan empat buah kontrak pembelian mesin kapal dengan STX Engine. Co.. Ltd. (STX). dimana STX setuju untuk merancang. membangun dan menyelesaikan empat buah 15.000 DWT mesin utama kapal kargo. Mesin kapal tersebut diharapkan akan diserahkan pada tahun 2009. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012. mesin utama kapal tersebut belum dikirimkan.

On June 5, 2007, the Company entered into four main engine purchase contracts with STX Engine Co., Ltd. (STX). whereby STX agreed to design, build and complete four 15,000 DWT general cargo main engines. The engines were expected to be delivered in 2009. As of December 31, 2012, the main engine has not yet been delivered.

Pada tahun 2012. uang muka pembelian mesin kepada STX nilainya telah diturunkan seluruhnya.

In 2012, the advances for purchase of engines to the STX was fully written down.

e. Perusahaan menunjuk PT Rothschild Indonesia (RI) sebagai penasihat keuangannya sehubungan dengan reviu strategis atas kondisi keuangan dan pelaksanaan pembiayaan. aktivitas lindung nilai/derivatif. dan/atau transaksi restrukturisasi yang disebut sebagai “Project Sunshine”. Perusahaan membayar retainer fee per bulan dan success fee sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Perjanjian ini akan berakhir sampai dengan Project Sunshine tersebut selesai. kecuali perjanjian ini diakhiri secara tertulis oleh salah satu pihak. Berdasarkan perjanjian dengan RI. sebagian dari imbalan jasa RI dapat dibayarkan dalam bentuk kas ataupun melalui saham Perusahaan sampai dengan sejumlah tertentu sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015. Perusahaan dan RI masih dalam proses negosiasi mengenai skema penyelesaian kepada RI.

e. The Company has engaged PT Rothschild Indonesia (RI) as a financial advisor in relation to strategic review of financial situation and execution of selected financing, hedging/derivative, and/or restructuring transaction under a project known as “Project Sunshine”. The Company pays the monthly retainer fee and success fee as stated in the agreement. The engagement will be terminated upon the conclusion of Project Sunshine, unless previously terminated in writing by either party. Based on the discussion with RI, a portion of RI’s professional fees will be settled either in cash or the Company’s shares up to a certain amount as stated in the agreement. As of the date of completion of the consolidated financial statements for the nine months period ended June 30, 2015, the Company and RI are still in the negotiation process regarding the settlement scheme to RI.

Manajemen Grup menyatakan bahwa tidak ada perjanjian. kontrak jaminan keuangan yang diberikan dan ikatan penting lainnya selain yang telah diungkapkan di atas.

The Group’s management represents that there are no other significant agreements, financial guarantee contracts and commitments in addition to those disclosed above.

40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI 40. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION

Perusahaan dan Entitas Anak tertentu sedang menghadapi berbagai kasus hukum. Berikut ini adalah kasus-kasus yang sedang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu:

The Company and certain Subsidiaries are a party to various legal actions. The following is an overview of the cases in which the Company and certain Subsidiaries are involved:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

124

40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan) 40. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION (continued)

a. Sehubungan dengan pengakhiran kontrak secara sepihak oleh Kangean terhadap kontrak FSO kapal MT Urwasi (lihat Catatan 39b) pada tanggal 23 Maret 2010 dan surat Kangean menanggapi surat Perusahaan tertanggal 15 Juni 2010. Kangean mengajukan klaim sebagai berikut:

a. In connection with the termination of the FSO contract for MT Urwasi vessel by Kangean (see Note 39b) on March 23, 2010 and Kangean’s letter in response of the Company’s letter dated June 15, 2010, Kangean claims for the following:

1. Liquidated damages sejak tanggal 1 September 2009 sampai dengan tanggal 20 Februari 2010 sebesar US$ 6.234.920.

1. Liquidated damages from September 1, 2009 to February 20, 2010 amounting to US$ 6,234,920.

2. Utang dari Perusahaan sebesar US$ 1.986.196 atas pembayaran yang telah dilakukan Kangean kepada PT Sea Horse.

2. The Company’s payable amounting to US$ 1,986,196 for Kangean’s payment to PT Sea Horse.

3. Utang dari Perusahaan sebesar US$ 86.261 atas bahan bakar. air bersih dan lainnya.

3. The Company’s payable amounting to US$ 86,261 for fuel, fresh water and others.

Selain klaim di atas. Kangean juga mengakui adanya utang yang harus dibayar kepada Perusahaan sebesar US$ 3.624.282. sehingga sisa saldo bersih yang diklaim oleh Kangean adalah sebesar US$ 4.683.095.

In addition to the above claims, Kangean also acknowledged the amount of US$ 3,624,282 as payable by Kangean to the Company. leaving a balance of US$ 4,683,095 on the net amount claimed by Kangean.

Pada tanggal 19 Mei 2010. Perusahaan telah menyampaikan surat bantahan sebagai jawaban atas klaim yang diajukan oleh Kangean. Perusahaan menyatakan bahwa klaim yang dilakukan Kangean tidak mempunyai dasar yang kuat dan dibuat dengan itikad buruk. Perusahaan juga menyatakan bahwa Kangean telah melakukan cidera hukum dengan melakukan pemutusan kontrak secara sepihak tanpa dasar yang kuat. Selain itu. menurut catatan Perusahaan. walaupun klaim dari Kangean di atas diperhitungkan. secara total Kangean masih harus membayar kepada Perusahaan sebesar US$ 1.591.816.

On May 19, 2010, the Company sent its defenses in response to Kangean’s claims. The Company stated that Kangean’s claims were wrongful and were made in bad faith. The Company also stated that Kangean has breached the law by terminating the contract without valid basis. Furthermore, according to the Company’s records, even if Kangean’s claims were considered, Kangean still has to pay the amount of US$ 1,591,816 to the Company.

Oleh karena hal diatas. pada tanggal 19 Mei 2010. Perusahaan telah mengajukan surat permohonan kepada PT Asuransi Central Asia (ACA) yang bertindak sebagai penjamin dari Perusahaan sehubungan dengan kontrak FSO kapal MT Urwasi. Dalam surat permohonan tersebut Perusahaan menjelaskan tentang sengketa yang terjadi antara Perusahaan dan Kangean dan mengajukan permohonan agar ACA tidak melakukan pembayaran jaminan pelaksanaan kepada Kangean.

Due to the above matter, on May 19, 2010, the Company sent a request letter to PT Asuransi Central Asia (ACA) which is the Company’s guarantor in relation to the FSO contract for MT Urwasi vessel. In the request letter, the Company described the details regarding the dispute between the Company and Kangean and requested ACA not to make payment of the performance guarantee to Kangean.

Pada tanggal 10 Juni 2010. ACA memberikan surat pemberitahuan kepada Perusahaan bahwa ACA telah melakukan pembayaran jaminan pelaksanaan kepada Kangean sebesar US$ 2.993.722. Sehubungan dengan itu. ACA mengajukan klaim dengan jumlah yang sama kepada Perusahaan. Perusahaan menolak untuk membayar klaim tersebut karena sebelumnya Perusahaan telah mengajukan permintaan agar ACA tidak melakukan pembayaran jaminan pelaksanaan kepada Kangean.

On June 10, 2010, ACA sent a notification letter to the Company regarding the performance guarantee amounting to US$ 2,993,722 that was already paid by ACA to Kangean. In relation to that.,ACA claimed exactly the same amount to the Company. The Company refused to pay the claim since it had previously requested ACA not to make the payment of the performance guarantee to Kangean.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

125

40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan) 40. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION (continued)

Pada tanggal 19 Juli 2011. ACA mengajukan permohonan pailit kepada Perusahaan sehubungan dengan kasus di atas. Pada tanggal 24 Agustus 2011. Majelis Hakim telah menghentikan sementara kasus kepailitan tersebut sehubungan dengan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh BCA. Kasus kepailitan tersebut telah selesai dengan ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian antara Perusahaan dengan para krediturnya. termasuk ACA. pada tanggal 1 November 2011.

On July 19, 2011, ACA filed a bankruptcy claim against the Company in relation to the above matter. On August 24, 2011, the Panel of Judges has suspended the bankruptcy case in relation to Temporary Suspension of Payment (PKPU) filed by BCA. The bankruptcy case was closed with the signing of Settlement Agreement between the Company and its creditors, including ACA, on November 1, 2011.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015. belum ada tindakan hukum yang dilakukan baik oleh Perusahaan dan Kangean sehubungan dengan kasus di atas. Perusahaan akan melakukan tindakan hukum hanya jika dipandang perlu.

Until the date of the completion of the consolidated financial statements for nine months period ended September 30, 2015, no legal actions have been taken by either the Company and Kangean in relation to the above matter. The Company will only take legal actions if considered necessary.

Manajemen memutuskan untuk tidak melakukan pencadangan atas klaim yang diajukan oleh Kangean karena manajemen belum dapat memperkirakan secara andal hasil akhir dari sengketa tersebut.

The management has decided not to make any provision in regard to Kangean’s claims because the management is not yet able to reliably estimate the final result of the dispute.

b. Pada tanggal 17 Maret 2008. Perusahaan

mengadakan Memorandum of Agreement (MOA) dengan Apollo Tanker. dimana Apollo Tanker setuju untuk menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli MT Apollo Sun seharga US$ 31.500.000. Berdasarkan MOA tersebut Perusahaan harus membayar jaminan sebesar 10% dari harga kapal. Namun. sampai dengan tanggal yang ditetapkan. Perusahaan tidak melakukan pembayaran atas jaminan tersebut. Akibatnya. Apollo Tanker membatalkan MOA tersebut dan harus menjual kapal tersebut ke pembeli baru dengan harga US$ 25.500.000. Apollo Tanker menuntut Perusahaan untuk membayar kerugian yang diakibatkan oleh pelanggaran yang dilakukan Perusahaan terhadap MOA tersebut.

b. On March 17, 2008, the Company entered into a Memorandum of Agreement (MOA) with Apollo Tanker, whereby Apollo Tanker, agreed to sell and the Company agreed to buy MT Apollo Sun for US$ 31,500,000. According to the MOA, the Company has to pay a deposit of 10% of the price of that ship. However, up to the agreed date, no payment has been made by the Company. As a result, Apollo Tanker canceled the MOA and sold the vessel to new buyer at a price of US$ 25,500,000. Apollo Tanker has claimed from the Company the payment for the loss that it incurred as a result of the breach of the MOA.

Berdasarkan keputusan arbitrase yang dikeluarkan oleh Tokyo Maritime Arbitration Commission pada tanggal 30 Oktober 2009. diputuskan bahwa:

Based on the arbitration decision which was issued by the Tokyo Maritime Arbitration Commission on October 30, 2009, it was decided that:

1. Perusahaan harus membayar kepada Apollo

Tanker sebesar US$ 6.645.000 dengan bunga tahunan sebesar 6% terhitung sejak tanggal 18 Juni 2008 sampai dengan tanggal dimana pembayaran US$ 6.645.000 tersebut selesai dilakukan.

1. The Company has to pay Apollo Tanker the amount of US$ 6,645,000 with interest at the annual rate of 6% starting on June 18, 2008 until the date when the payment of US$ 6,645,000 is completed.

2. Perusahaan harus membayar sebesar JP¥ 2.810.000 kepada Apollo Tanker untuk biaya arbitrase.

2. The Company is required to pay the amount of JP¥ 2,810,000 to Apollo Tanker for arbitrage cost.

3. Perusahaan harus menanggung semua biaya legal dan biaya lain-lain yang terjadi sehubungan dengan proses arbitrase.

3. The Company shall shoulder all legal and other expenses which were incurred in relation to the arbitration proceedings.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

126

40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan) 40. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION (continued)

Pada saat ini. Perusahaan sedang mengupayakan tindakan hukum untuk mengajukan keberatan atas putusan arbitrase yang diyakini keliru karena beberapa alasan tertentu. antara lain karena:

Currently, the Company is taking legal action to file an objection on the arbitrage decision that is believed to be wrongful due to the following reasons, among others:

1. Putusan tersebut berdasarkan pada hukum yang berlaku di Jepang. sedangkan Perusahaan adalah perusahaan Indonesia dan Apollo Tanker adalah perusahaan Liberia.

1. The decision was based on laws that are applicable in Japan, while the Company is an Indonesian company and Apollo Tanker is a Liberian company.

2. MOA belum efektif karena persyaratan MOA belum terpenuhi.

2. The MOA had not yet become effective since the precondition had not yet been fulfilled.

Saat ini. Apollo Tanker telah mengajukan permohonan pengesahan keputusan arbitrase tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Currently, Apollo Tanker has filed the arbitration award in the Central Jakarta District Court.

Pada tanggal 29 November 2013 Apollo Tanker melalui Pengadilan Tinggi Singapura menyatakan hendak menyita saham milik Perusahaan di Arpeni Marine. Co.. Pte.. Ltd.. Singapura dan Arpeni Shipping. Co.. Pte.. Ltd.. Singapura dan saat ini Perusahaan sedang melakukan perlawanan terhadap proses penyitaan tersebut dan manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari proses pengadilan tersebut.

On November 29, 2013, Apollo Tanker through the Singapore High Court declared was about to foreclose the Company's shares of ownership on Arpeni Marine, Co., Pte., Ltd., Singapore and Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd., Singapore and currently the Company is to fight against the foreclosure process and management cannot predict the final outcome of the litigation.

Atas kasus ini. manajemen telah mencatat provisi sebesar US$ 6.645.000 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar - Litigasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

For this case, management has recorded a provision amounting to US$ 6,645,000 which were recorded as part of "Accrued Expenses - Litigation" in the consolidated statement of financial position.

c. Pada tanggal 17 Februari 2009. sebuah klaim

sejumlah US$ 2.782.210 diajukan kepada Perusahaan oleh Kharg Petrochemical Company (Penyewa) sehubungan dengan kontrak penyewaan kapal yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 6 Juli 2008. Klaim tersebut diajukan oleh karena terjadinya kerusakan atas pompa kargo yang dimiliki oleh Penyewa pada saat dilakukan pembongkaran kargo dari kapal yang disewanya dari Perusahaan. Selain mengajukan tuntutan. Penyewa juga menahan beban demurrage sebesar US$ 1.661.102 yang seharusnya dibayar kepada Perusahaan.

c. On February 17, 2009, a claim amounting to US$ 2,782,210 was submitted to the Company by Kharg Petrochemical Company (Charterer) in relation to the vessel charter contract that was signed by both parties on July 6, 2008. The claim was filed due to the damage which occurred on the Charterer’s cargo pump upon unloading of cargo from the vessel that was chartered from the Company. In addition to the claim, the Charterer also retained demurrage expenses of US$ 1,661,102 which should have been paid to the Company.

Manajemen berkeyakinan bahwa kerusakan yang terjadi pada pompa kargo tersebut merupakan tanggung jawab dari MC Chantilly Limited (Pemilik Kapal). Oleh karena itu. Perusahaan telah mengajukan klaim kepada pemilik kapal sebesar US$ 2.782.210.

The management believes that the damage to the cargo pump is the responsibility of MC Chantilly Limited (Vessel Owner). Therefore, the Company has claimed the amount of US$ 2,782,210 from the Vessel Owner.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015. masalah tersebut diatas masih dalam proses arbitrase dan manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari proses arbitrase tersebut. sehingga manajemen belum melakukan pencadangan atas klaim tersebut.

Until the date of the completion of the consolidated financial statements for nine months period ended September 30, 2015, the above matter is still in arbitration process and management is not able to assess the final outcome of the arbitration process, therefore, the management has not made any provision in regard to the claim.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

127

40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan) 40. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION (continued)

d. Pada bulan Juni 2009. Perusahaan mengajukan klaim sejumlah US$ 24.115.649 kepada Thai Phos Corporation. Pte.. Ltd. (Penyewa) sehubungan dengan pemutusan kontrak oleh Penyewa terhadap kontrak penyewa an kapal yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 2 Juni 2008.

d. In June 2009, the Company claimed the amount of US$ 24,115,649 from Thai Phos Corporation. Pte., Ltd. (Charterer) in relation to the early termination by the Charterer of a vessel charter contract that was signed by both parties on June 2, 2008.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015. persoalan tersebut diatas masih dalam proses hukum dan manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari proses hukum tersebut.

Until the date of the completion of the consolidated financial statements for nine months period ended September 30, 2015, the above matter is still in legal process and management is not able to assess the final outcome of such legal process.

e. Pada tanggal 18 November 2009. Handy Tanker

K/S (Pemilik Kapal) mengajukan klaim sebesar US$ 11.311.032 kepada Perusahaan sehubungan dengan kontrak penyewaan kapal yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 9 Januari 2008.

e. On November 18, 2009, Handy Tanker K/S (Vessel Owner) claimed the amount of US$ 11,311,032 from the Company in relation to the time charter contract that was signed by both parties on January 9, 2008.

Pada tanggal 1 Maret 2013 Arbitrase London telah menjatuhkan putusan agar Perusahaan membayar ganti rugi kepada Handy Tanker K/S sebesar US$ 9.238.221 dan membayar sisa sewa sebesar US$ 361.243. Atas putusan ini. Perusahaan telah menyesuaikan nilai provisi yang sebelumnya telah dicatat penuh sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar - Litigasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian menjadi sebesar US$ 9.599.464.

On March 1, 2013 London Arbitration has ruled that the Company has to pay compensation to Handy Tankers K/S amounting to of US$ 9,238,221 and to pay the remainder of the rent amounting to US$ 361,243. Based on this decision, the Company has adjusted the value of provisions that had previously been fully recorded as part of "Accrued Expenses - Litigation" in consolidated financial position to became US$ 9,599,464.

Pada tanggal 11 Juli 2013 Handy Tanker K/S telah mendaftarkan permohonan eksekutorial terhadap putusan London Maritime Arbitrators Association (LMAA) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan pada tanggal 19 Desember 2013 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan penetapan bahwa Putusan LMAA tersebut dapat dilaksanakan (eksekuatur) di Indonesia.

On July 11, 2013 Handy Tanker K/S has registered the enforcement of London Maritime Arbitrators Association (LMAA) Award in Central Jakarta District Court and on December 19, 2013 Central Jakarta District Court has stipulated that the LMAA Award can be enforced in Indonesia.

Pada tanggal 17 Januari 2014 Perusahaan mengajukan gugatan pembatalan terhadap putusan LMAA tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena dengan dasar bahwa putusan tersebut tidak dapat dilaksanakan di Indonesia karena telah melanggar kepentingan umum dan pada tanggal 11 Agustus 2014 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan bahwa gugatan yang diajukan perusahaan tidak dapat diterima.

On January 17, 2014 the Company submit the law suit in Central Jakarta District Court to Revoke the LMAA Award with legal basis that the such Award is unenforceable due to violating the public policy and on August 11, 2014 Central Jakarta District Court has issued the Judgment that the Law Suit which submitted by the company cannot accepted.

Perusahaan telah mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 22 Agustus 2014 dan saat ini masih dalam proses menunggu putusan dari Pengadilan Tinggi Jakarta.

The company has appealed on August 22, 2014 and currently the proceeding still on going in Jakarta High Court.

Handy Tanker K/S juga telah mengajukan tindakan hukum di Hong Kong dan saat ini perusahaan sedang dalam proses melakukan upaya hukum.

Handy Tanker K/S also launched a legal suit in Hong Kong in which the company is currently under appeal process.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

128

40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan) 40. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION (continued)

f. Pada bulan Agustus 2012. Gramercy Distressed

Opportunity Fund. Ltd. dan Gramercy Distressed Debt Master Fund (Pemegang obligasi internasional) (Gramercy) mengajukan klaim sebesar US$ 1.800.000 kepada Perusahaan sehubungan dengan pembelian kembali obligasi internasional. Klaim tersebut diajukan sehubungan dengan dugaan kesalahan Gramercy pada saat proses penawaran.

f. In August 2012, Gramercy Distressed Opportunity Fund, Ltd. and Gramercy Distressed Debt Master Fund (the international bond holders) (Gramercy) claimed the amount of US$ 1,800,000 to the Company in connection with an international bond repurchase. The claim filed by Gramercy was related to an alleged mistake during the bidding process.

Manajemen berkeyakinan bahwa kesalahan tersebut merupakan tanggung jawab pihak Gramercy pada saat melakukan penawaran.

Management believes that the mistake is the responsibility of Gramercy at the time of bidding.

Pada bulan Desember 2012. Perusahaan telah mengajukan permohonan untuk menentang klaim dari Gramercy kepada Pengadilan Tinggi New York dan pada tanggal 15 Februari 2013. pengadilan New York memberikan kesempatan kepada Perusahaan untuk mengajukan keberatan dan pembuktian pada proses pengadilan untuk menolak klaim dari Gramercy tersebut.

In December 2012, the Company requested permission to oppose Gramercy’s claim in the New York Supreme Court and on February 15, 2013, the Court granted the Company’s request to raise objections and proof on the court to reject the claim of Gramercy.

Pada tanggal 18 September 2013 keberatan yang diajukan oleh perusahaan untuk menolak klaim dari Gramercy ditolak oleh Pengadilan dan Pengadilan menyatakan bahwa perkara tersebut dilanjutkan ke pokok perkara/discovery process.

On September 18, 2013 the objections raised by the company to reject the claim of Gramercy rejected by the Court and the Court stated that the case proceed to the merits of the case/discovery process.

Pada tanggal 15 September 2014. Gramercy dan Perusahaan menyetujui untuk menghentikan kasus ini di pengadilan dan gugatan Gramercy telah dicabut.

On September 15, 2014, Gramercy and the company has agreed to discontinue the matter in court and Gramercy’s claim was dismissed.

g. Pada tanggal 9 Juni 2015. PT Asuransi Central Asia (ACA) mengajukan permohon pailit kepada Perusahaan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sehubungan dengan default terhadap pembayaran di Perjanjian Perdamaian (lihat Catatan 21).

g. On June 9, 2015, PT Asuransi Central Asia (ACA) file a bankruptcy to the Company in Central Jakarta Commercial Court with respect to Event of default on payments specified in Settlement Agreement (see Note 21).

Pada tanggal 23 Juli 2015. Hakim telah memutuskan menolak seluruh permohonan pailit yang diajukan oleh ACA.

On July 23, 2015. the judge has decided to reject the entire bankruptcy petition filed by ACA.

Pada tanggal 30 Juli 2015. ACA memohon kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia atas putusan Pengadilan Niaga.

On July 30, 2015, ACA pleaded appeal to the Indonesian Supreme Court against the decision of the Commercial Court.

Pada tanggal 10 Agustus 2015. Perusahaan telah menyerahkan kontra memori kasasi dan saat ini proses kasasi masih berlangsung.

On August 10, 2015, the Company has submitted a counter against the cassation and the current appeal process is still ongoing.

Sehubungan dengan kasus-kasus tersebut diatas. manajemen Grup telah melakukan pencadangan provisi sebesar Rp 238.09 miliar dan Rp 202.08 miliar pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

In relation to the above cases, the Group’s management has decided to recognize a provision amounting to Rp 238.09 billion and Rp 202.08 billion as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Manajemen Grup menyatakan bahwa tidak ada kasus-kasus hukum lainnya yang sedang dihadapi oleh Grup selain yang telah diungkapkan di atas.

The Group management represents that there are no other legal cases which are faced by the Group in addition to those disclosed above.

Entitas Anak tertentu menghadapi risiko pasar. terutama karena perubahan nilai tukar mata uang asing. tingkat bunga dan harga minyak dan menggunakan instrumen derivatif dalam rangka menjalankan manajemen risiko.

Certain Subsidiaries are exposed to market risks, primarily changes in foreign exchange rates, interest rates and oil prices and have used derivative instruments. as follows, in connection with their risk management activities.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

129

41. INSTRUMEN DERIVATIF 41. DERIVATIVE INSTRUMENTS

Entitas Anak tertentu melakukan berbagai transaksi derivatif dengan pihak-pihak counterparty. Rincian liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Certain Subsidiaries entered into various derivative transactions with the counterparties. The details of derivative liabilities as of September 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Liabilitas derivatif dihentikan Unwound derivative liabilities ING Bank. N.V.. Amsterdam US$ nihil pada ING Bank, N.V., Amsterdam tanggal 30 September 2015 dan US$ nil as of September 30. 2015. 31 Desember 2014 - - and December 31, 2014

Liabilitas derivatif jangka panjang Long-term derivative liabilities United Overseas Bank Limited. United Overseas Bank Limited, Singapore Singapore US$ 3.090.876 pada tanggal US$ 3,090,876 as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 US$ 3.286.291 and US$ 3,286,291 tanggal 31 Desember 2014 45.302.975.219 40.881.460.040 as of December 31, 2014 ING Bank. N.V.. Amsterdam ING Bank, N.V., Amsterdam US$ nihil pada tanggal US$ nil as of 30 September 2015 dan September 30, 2015 and 31 Desember 2014 - - December 31, 2014

Total liabilitas derivatif 45.302.975.219 40.881.460.040 Total derivative liabilities

ING Bank, N.V., Amsterdam (ING Bank)

Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/

Type of Contract and Notional Amount

Periode Kontrak/ Contract Period

Syarat dan Kondisi/ Terms and Conditions

Tanggal Pembayaran/ Payment Dates

Interest Rate Swap Nilai nosional: Menurun secara bertahap dari US$ 37.600.000 sampai dengan US$ 8.272.000/ Notional amount: Declining gradually from US$ 37,600,000 to US$ 8,272,000

16 Juli 2008 - 31 Desember 2020/July 16, 2008 - December 31, 2020

- ING Bank akan membayar bunga kepada GBSL sebesar US$ LIBOR BBA 3 bulanan atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/ING Bank will pay interest to GBSL at 3 months’ US$ BBA LIBOR on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule.

- GBSL akan membayar bunga kepada ING Bank dengan tingkat bunga sebesar 4,89% per tahun atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/GBSL will pay interest to ING Bank at 4.89% per annum on the outstanding notional amounts as stated in the

amortization schedule.

Tiga bulanan mulai dari 31 Maret 2011 sampai dengan 30 September 2020/ Quarterly starting March 31, 2011 to September 30, 2020

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

130

41. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 41. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

United Overseas Bank Limited. Singapore (UOB)

Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/

Type of Contract and Notional Amount

Periode Kontrak/

Contract Period

Syarat dan Kondisi/

Terms and Conditions

Tanggal Pembayaran/

Payment Dates

Interest Rate Swap Transaction* Nilai nosional: US$ 37.600.000/Notional amount: US$ 37,600,000

16 Juli 2008 - 30 November 2020/July 16, 2008 - November 30, 2020

- UOB Bank akan membayar bunga kepada ABG sebesar US$ LIBOR BBA 3 bulanan atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/UOB Bank will pay interest to ABG at 3 months’ US$ BBA LIBOR on the outstanding

notional amounts as stated in the amortization schedule.

- ABG akan membayar bunga kepada UOB Bank dengan tingkat bunga sebesar 4,89% per tahun atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/ABG will pay interest to UOB Bank at 4.89% per annum on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule.

Setiap tiga bulan dimulai dari tanggal 30 November 2010 sampai dengan 30 November 2020/ Every 3 months starting November 30, 2010 to November 30, 2020

* Kontrak ini dialihkan dari GBSL ke ABG pada tahun 2012. * This contract was transferred from GBSL to ABG in 2012.

Semua kontrak derivatif tersebut di atas tidak memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan. oleh karena itu. perubahan nilai wajar kontrak derivatif tersebut dibukukan langsung ke laba rugi periode berjalan.

All the above derivative contracts have not met the criteria as effective hedges for accounting purposes and, Accordingly, changes in the fair value of such contracts were recorded directly to earnings.

Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian Akhir (Final Settlement Agreement) tanggal 2 April 2014 antara GBSL. Rosaceae dengan ING Bank N.V.. Singapura (lihat Catatan 18). GBSL dan Rosaceae juga mendapatkan penghapusan kontrak swap sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut.

Based on Final Settlement Agreement, dated April 2, 2014 between GBSL, Rosaceae and ING Bank N.V., Singapore (see Note 18), GBSL and Rosaceae also obtained forgiveness of swap contract in respect of the loan facility.

Keuntungan bersih yang timbul dari transaksi derivatif sebesar Rp 2.410.458.721 dan Rp 53.669.078.232 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan” pada laporan laba rugi konsolidasian.

The net gain arising from the derivative transactions amounted to Rp 2,410,458,721 and Rp 53,669,078,232 for the nine months period ended September 30, 2015 and 2014 are presented as part of “Finance Income” in the consolidated statement of income.

Kontrak derivatif yang masih berlaku di atas menggunakan option pricing model untuk mengukur nilai wajarnya pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

The outstanding derivative contracts used option pricing model to calculate their fair values as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

131

<

42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS 42. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITIONS

Operasi Grup telah terpengaruh oleh kondisi keuangan global saat ini. Perlambatan ekonomi global telah menyebabkan penurunan yang substansial dalam tarif angkut dan volume transportasi. serta meningkatkan risiko kredit atas piutang usaha. Selain itu. kerugian atas penurunan nilai aset keuangan dan aset tetap yang signifikan. beban keuangan dan beban umum dan administrasi dalam rangka restrukturisasi utang yang tinggi dan. kerugian dari transaksi derivatif mengakibatkan (a) rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk adalah sebesar Rp 520,09 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015; (b) Grup mengalami defisit sebesar Rp 5,95 triliun dan Rp 5,43 triliun pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. serta defisiensi modal sebesar Rp 4,98 triliun dan Rp 4,16 triliun dan Rp 4.15 triliun masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. dan (c) Rasio liabilitas jangka pendek terhadap aset lancar Grup sebesar 18,96 kali dan 6,88 kali pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

The operations of the Group have been affected by the current global financial condition. The global economic slowdown has caused a substantial decrease in freight rate and transportation volume and also an increase in credit risk on trade receivables. In addition, the significant impairment loss on financial assets and fixed assets. the high financial cost and general and administrative expenses in relation to the debt restructuring and, loss from derivative transactions had caused (a) losses attributable to equity holders of the Parent amounted to Rp 520.09 billion for the nine month period ended September 30, 2015; (b) the Group incur a deficit of Rp 5.95 trillion and Rp 5.43 trillion as of September 30, 2015 and December 31, 2014, resulting in a capital deficiency of Rp 4.98 trillion and Rp 4.16 trillion as of September 30, 2015 and December 31, 2014, respectively, and (c) The Group’s current liabilities to current assets ratio are 18.96 times and 6.88 times as of September 30, 2015 and December 31, 2014.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. beberapa Entitas Anak mengalami akumulasi kerugian bersih dan defisiensi modal. Jumlah akumulasi rugi Entitas Anak tersebut tersebut pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 3,60 triliun dan Rp 3.35 triliun dan defisiensi modal pada tahun yang sama sebesar Rp 4,44 triliun dan Rp 3.82 triliun. terdiri dari:

As of September 30, 2015 and December 31, 2014, certain Subsidiaries were in deficit which resulted in accumulated losses and capital deficiency. Total deficit from the Subsidiaries as of September 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 3.60 trillion and Rp 3.35 trillion and capital deficiency are amounted to Rp 4.44 trillion and Rp 3.82 trillion, comprising of:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

Akumulasi rugi Accumulated losses Grandbulk Shipping Limited 815.566.740.794 770.564.170.907 Grandbulk Shipping Limited Mega Pacific Ocean Line Corp. 711.503.526.282 732.810.792.839 Mega Pacific Ocean Line Corp.

PT Apol Cemerlang 673.959.417.235 682.297.996.948 PT Apol Cemerlang Arpeni Marine. Co. Pte. Ltd. 414.343.123.246 408.977.092.523 Arpeni Marine. Co. Pte. Ltd. PT Surya Bahari Sejahtera 306.087.369.541 256.888.893.833 PT Surya Bahari Sejahtera PT Apol Bahari Gemilang 147.116.173.744 102.964.822.578 PT Apol Bahari Gemilang PT Apol Bahtera 90.259.391.767 23.643.920.902 PT Apol Bahtera PT Apol Sejahtera 94.143.936.877 93.357.865.450 PT Apol Sejahtera Mount Lawu LLC 78.018.591.929 74.025.604.909 Mount Lawu LLC PT Lotus Kaiousei Marine 66.822.523.981 64.427.718.985 PT Lotus Kaiousei Marine PT Buana Samudra Pratama 67.061.658.098 60.733.867.646 PT Buana Samudra Pratama PT Buana Jaya Pratama 72.261.762.843 24.556.733.636 PT Buana Jaya Pratama Arpeni Shipping. Co. Pte. Ltd. 49.786.569.568 48.866.072.006 Arpeni Shipping. Co. Pte. Ltd. PT Apol Jaya 14.851.293.129 9.327.453.741 PT Apol Jaya PT Lotus Jaya Marine 156.514.658 157.377.593 PT Lotus Jaya Marine PT Apol Parama Jaya 6.295.864 2.855.820 PT Apol Parama Jaya

Total 3.601.944.889.556 3.353.603.240.316 Total

Defisiensi modal Capital deficiencies Grandbulk Shipping Limited 1.230.487.698.636 1.069.746.532.275 Grandbulk Shipping Limited Mega Pacific Ocean Line Corp. 1.019.003.530.769 884.714.093.101 Mega Pacific Ocean Line Corp. PT Apol Cemerlang 673.801.910.129 681.808.861.984 PT Apol Cemerlang Arpeni Marine. Co. Pte. Ltd. 597.461.206.481 502.092.482.080 Arpeni Marine. Co. Pte. Ltd. PT Surya Bahari Sejahtera 303.587.369.541 254.388.893.833 PT Surya Bahari Sejahtera PT Apol Bahari Gemilang 144.616.173.744 100.464.822.578 PT Apol Bahari Gemilang

PT Apol Bahtera 87.759.391.767 21.143.920.902 PT Apol Bahtera PT Apol Sejahtera 91.643.936.877 90.857.865.450 PT Apol Sejahtera Arpeni Shipping. Co. Pte. Ltd. 75.457.755.292 63.186.840.320 Arpeni Shipping. Co. Pte. Ltd.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

132

42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan) 42. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITIONS (continued)

30 September 2015/ 31 Desember 2014/ September 30, 2015 December 31, 2014

PT Lotus Kaiousei Marine 64.322.523.981 61.927.718.985 PT Lotus Kaiousei Marine PT Buana Samudra Pratama 64.262.480.478 58.233.867.646 PT Buana Samudra Pratama PT Buana Jaya Pratama 69.761.762.843 22.056.733.636 PT Buana Jaya Pratama PT Apol Jaya 12.351.293.129 6.827.453.741 PT Apol Jaya Mount Lawu LLC 6.330.806.797 - Mount Lawu LLC

Total 4.440.847.840.464 3.817.450.086.531 Total

Keadaan tersebut di atas telah melemahkan posisi keuangan Grup dan mengakibatkan Grup mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya yang mengganggu kelangsungan usaha Grup.

The above situations have weakened the Groups’s financial position and made it difficult for the Group to fulfill their obligations influencing the Group’s going concern

Pada tahun 2011. Perusahaan telah menyelesaikan restrukturisasi utang dengan sebagian besar krediturnya. namun demikian. kemampuan Grup untuk memenuhi persyaratan dan ketentuan yang tercantum dalam Rencana Perdamaian adalah sangat penting. Kegagalan Grup di dalam memenuhi persyaratan dan ketentuan tersebut dapat mengakibatkan kreditur mengajukan pailit atas Grup (lihat Catatan 18 dan 39c).

In 2011, the Company had conducted its debt restructuring with a majority of its lenders, however, it is very critical for the Group to comply with the terms and conditions of the Composition Plan. The inability of the Group to comply with the said terms and conditions may cause the creditors to file for bankruptcy claim on the Group (see Notes 18 and 39c).

Pada tahun 2014. GBSL dan Rosaceae. Entitas Anak. telah merestrukturisasi utang kepada ING Bank. N.V.. Singapura (lihat Catatan 11 dan 18). Sedangkan sampai dengan tanggal 6 April 2015 yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. ARM. Entitas Anak. masih melakukan negosiasi konstruktif dengan UOB Limited. Singapura untuk merestrukturisasi utangnya. Disamping itu. ARS dan Mount Lawu LLC. Entitas Anak. telah menerima pemberitahuan gagal bayar (Event of Default) dari DVB Group Merchant Bank (Asia). Ltd.. Singapura sebesar US$ 728.446 dan US$ 1.344.577. Sampai dengan tanggal 6 April 2015. Entitas Anak tersebut dan Entitas Induk sebagai penjamin. belum menyelesaikan pinjaman tersebut.

In 2014, GBSL and Rosaceae, Subsidiaries, had restructured its debts with ING Bank, N.V., Singapore (see Notes 11 and 18). Meanwhile until April 6, 2015. is the completion date of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014, ARM, a Subsidiary, still negotiating constructively with UOB Limited, Singapore to restructure its debt. In addition, ARS and Mount Lawu LLC, Subsidiaries, had received Events of Default notice of the DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore at US$ 728,446 and US$ 1,344,577. As of April 6, 2015, those Subsidiaries and the Parent Entity as guarantor, has not paid the loan.

Sebagai bagian dari usaha yang berkesinambungan untuk menghadapi dan mengelola kondisi-kondisi ekonomi dan bisnis di atas. Grup mengambil langkah-langkah yang telah dan akan diimplementasikan secara berkelanjutan sebagai berikut:

As part of its continuing efforts to respond to and manage the adverse effects of the above-mentioned economic and business conditions, the Group has undertaken and is continuously implementing the following measures, among others:

a. Melakukan perubahan terhadap struktur

pembayaran serta dokumentasi restrukturisasi utang. sehubungan dengan rampungnya negosiasi utang dengan beberapa kreditur.

a. Changing the debt restructuring documentation. following the successful conclusion of the debt restructuring negotiations with certain creditors.

b. Melakukan pembicaraan secara teratur dengan

para kreditur untuk menginformasikan status kemampuan Grup untuk memenuhi kewajibannya serta perkembangan Grup dari waktu ke waktu.

b. Have regularly communicating with lenders to inform the status of the Group’s ability to meet its obligations as well as the developments in the Group from time to time.

c. Menerapkan program penghematan secara

berkesinambungan. seperti mengurangi beban operasi yang tidak penting.

c. Continuously applying cost-cutting programs. such as reduction of non-essential operating expenses.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

133

42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan) 42. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITIONS (continued)

d. Meninjau rencana pengeluaran barang modal.

investasi dan ekspansi secara berkesinambungan. d. Continuously reviewing its capital expenditures,

investments and expansion plan.

e. Meningkatkan pemeliharaan kapal dan sarana penunjang lainnya secara berkesinambungan untuk mendukung kegiatan bisnis yang lebih optimal.

e. Continuously improving the maintenance of its vessels and their supporting facilities to support the optimalization of business activities.

f. Meningkatkan profesionalisme sumber daya

manusia secara berkesinambungan. f. Continuously improving the professionalism level

of its human resources.

g. Mendapatkan surat pernyataan pembebasan (waiver) secara formal kepada kreditur tertentu atas syarat pinjaman yang tidak dapat dipenuhi dalam waktu dekat. Namun demikian. untuk memfasilitasi dan memastikan keberhasilan untuk mendapatkan waiver. dan untuk menghadapi masalah keuangan di Grup. Grup sedang melakukan peninjauan strategis yang komprehensif dan sedang dalam proses mengembangkan suatu rencana rekapitalisasi.

g. Obtaining a waiver of covenant breaches from their lenders in due course. However, to facilitate and ensure the success of a waiver request, and to address the Group financial issues and requirements, the Group are currently undertaking a comprehensive strategic review and are in the process of developing a recapitalization plan.

h. Mereviu dan mempertimbangkan alternatif

mengenai struktur permodalan dan keuangan Grup guna mengatasi kondisi keuangan yang sedang terjadi. dimana Grup telah menunjuk Deloitte & Touche Corporate Finance Pte. Ltd. sebagai penasihat keuangan dan membuat rencana bisnis yang akan diinformasikan kepada para kreditur dan Jones Day sebagai konsultan hukum internasional Grup.

h. Reviewing and considering alternative capital restructuring and financing options to address existing financial issues, where the Group have appointed Deloitte & Touche Corporate Finance Pte. Ltd. as financial advisor to prepare a business plan which will be communicated to the creditors and Jones Day as international legal consultant of the Group.

i. Berkomunikasi dengan para kreditur untuk

menjajaki kemungkinan merestrukturisasi kembali utang serta bernegosiasi dengan para kreditur mayoritas mengenai bentuk restrukturisasi yang disepakati bersama.

i. Communicating with the creditors to seek the possibility of debt restructuring and negotiate with the major creditors regarding the forms of restructuring mutually agreed.

j. Meminta jaminan keuangan dari pemegang saham

utama untuk menopang kebutuhan pendanaan terkait dengan operasional dan penyelesaian utang.

j. Requesting financial support from major shareholders to support the financing needs associated with operating and debt settlement.

Penyelesaian kondisi-kondisi tersebut di atas sangat tergantung kepada pemulihan ekonomi global. terutama pemulihan industri pelayaran dan keberhasilan Grup dalam melakukan negosiasi rencana restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk pinjaman dan utang lainnya yang tidak termasuk dalam restrukturisasi utang (dalam PKPU) dan negosiasi rencana restrukturisasi kembali utang PKPU.

Resolution of the above matters depends to a large extent on the recovery of the global economy, especially in the shipping industry, and the success of the Group’s negotiations on its debt restructuring plan with creditors for other loans and payables which are not included in the debt restructuring (in PKPU) and negotiation of debt restructuring of PKPU.

Tidaklah mungkin untuk menentukan pengaruh di masa yang akan datang atas kelanjutan kondisi ekonomi sekarang ini terhadap likuiditas dan pendapatan Grup. termasuk pengaruh dari investor. pelanggan. pemasok. kreditur dan pemegang saham.

It is not possible to determine the future effects that the continuation of the current economic conditions may have on the Group’s liquidity and earnings, including the effects flowing through from its investors, customers, suppliers, creditors and shareholders.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

134

43. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 43. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 7 Oktober 2015. LKM. Entitas Anak. setuju untuk menjual kapal Lotus 669 kepada PT Pelayaran Sumatra Jawa Line dengan harga Rp 700.000.000. Pada tanggal 7 Oktober 2015. kapal tersebut telah diserahkan.

Based on a Sale and Purchase Agreement dated October 7, 2015, LKM, a Subsidiary, agreed to sell Lotus 669 to PT Pelayaran Sumatra Jawa Line at the price of Rp 700,000,000. On October 7, 2015, the vessel was delivered.

44. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS

KAS 44. NON-CASH ACTIVITIES

Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

Supplementary information to the consolidated statements of cash flows relating to non-cash activities is as follows:

2015 2014 (Sembilan bulan - (Sembilan bulan - Tidak diaudit/ Tidak diaudit/ Catatan/ Nine months - Nine months - Notes Unaudited) Unaudited)

Penyelesaian pinjaman jangka panjang melalui Settlement of long-term debts penjualan kapal 11. 18 56.847.217.808 307.647.500.000 by sale of vessel

Penambahan aset tetap melalui Addition to fixed assets credited pinjaman jangka panjang 5.000.000.000 - to long-term loan

Penyelesaian pinjaman jangka panjang dengan Settlement of long-term mengkreditkan debts credited to finance pendapatan keuangan 18 - 208.070.833.671 income

Penambahan aset tetap Addition to fixed assets melalui biaya masih credited to accrued harus dibayar - 7.342.473.019 expenses

45. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI

45. ADOPTION OF NEW AND REVISED STANDARDS AND INTERPRETATION

Grup telah mengadopsi untuk pertama kalinya beberapa PSAK dan ISAK baru dan revisi yang wajib untuk aplikasi efektif 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dilakukan seperti yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar interpretasi masing-masing.

The Group have adopted for the first time the several new and revised PSAK and ISAK that are mandatory for application effective January 1, 2015. Changes to the Group accounting policies have been made as required in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretation.

Grup telah menerapkan perubahan PSAK No. 1 tentang "Penyajian Laporan Keuangan". PSAK No. 1 memperkenalkan pengelompokan item yang disajikan dalam pendapatan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi di masa depan harus disajikan secara terpisah dari item yang tidak akan direklasifikasi. Perubahan-perubahan ini hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan atau kinerja Perusahaan.

The Group have applied the amendments to PSAK No. 1 on “Presentation of Financial Statements”.PSAK No. 1 introduces a grouping of items presented in other comprehensive income. Items that will be reclassified to profit or loss at a future point in time have to be presented separately from the items that will not be reclassified. The amendments affect presentation only and have no impact on the Company financial position or performance.

Diantaranya PSAK baru dan revisi dan ISAK. PSAK No. 24 tentang “Imbalan Kerja” memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Grup sehubungan dengan pengakuan. pengukuran. penyajian dan pengungkapan imbalan pasca-kerja. Perubahan kebijakan akuntansi Grup adalah sebagai berikut:

Among these new and revised PSAK and ISAK. PSAK No. 24 on “Employee Benefits” has significant impact on the Group financial statements related to the recognition, measurement, presentation and disclosure of post-employment benefits. The changes in the Group accounting policies include the following:

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

135

45. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI (lanjutan)

45. ADOPTION OF NEW AND REVISED STANDARDS AND INTERPRETATION (continued)

(1) Semua keuntungan dan kerugian aktuaria segera diakui melalui pendapatan komprehensif lainnya. maka menghilangkan "pendekatan koridor" yang diizinkan di versi PSAK No. 24 sebelumnya.

(2) Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi.

(3) Biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung dengan menggunakan tarif diskon pada liabilitas/aset imbalan pasti.

(1) All actuarial gains and losses are recognized immediately through other comprehensive income, hence eliminate the ‘corridor approach’ permitted in the previous version of PSAK No. 24.

(2) Past service costs are recognized immediately in profit or loss.

(3) Interest cost and expected return on plan assets are replaced with net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the defined benefit liability/asset.

Grup telah menerapkan PSAK No. 24 secara retrospektif pada periode berjalan sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui perbedaan dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan. Laporan posisi keuangan periode komparatif yang disajikan. 31 Desember 2014 dan angka perbandingan untuk 2013 telah disajikan kembali dengan tepat. Penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi di atas dirangkum dalam tabel berikut:

The Group have applied PSAK No. 24 retrospectively in the current period in accordance with the transitional provision set out in the revised standard and recognized the difference in computation on the post employment benefit obligation. The Group’s statements of financial position of the earliest comparative period presented, December 31, 2014 and the comparative figures for 2013 have been appropriately restated. The adjustments that resulted from the above changes in accounting policies are summarized in the following table:

31 Desember 2014/December 31, 2014

Disajikan sebelumnya/ Penyesuaian/ Disajikan kembali/ Previously Reported Adjustment As Restated

ASET ASSET Investments in associated Investasi pada entitas asosiasi 3.275.520.581 36.466.256 3.311.986.837 companies LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja karyawan 38.192.685.612 (7.699.533.353 ) 30.493.152.259 Employee benefits liabilities

DEFISIENSI MODAL CAPITAL DEFICIENCY

Defisit (5.437.955.995.931 ) 5.954.350.738 (5.432.001.645.193 ) Deficit Komponen ekuitas lainnya (368.972.549.569 ) 1.752.387.532 (367.220.162.037 ) Other components of equity Kepentingan non-pengendali (26.782.297.619 ) 29.262.339 (26.753.035.280 ) Non-controlling interest LABA RUGI PROFIT OR LOSS

Beban umum dan General and administrative Administrasi (139.628.703.140 ) (231.906.263 ) (139.860.609.403 ) expenses

Beban pajak penghasilan final - (8.497.244.680 ) (8.497.244.680 ) Final income tax expense Bagian atas laba bersih entitas Equity in net earnings of asosiasi - bersih 525.136.577 (1.942.619 ) 523.193.958 associated companies - net TAKSIRAN BEBAN PAJAK PROVISION FOR INCOME PENGHASILAN - BERSIH (10.822.774.287 ) 8.497.244.680 (2.325.529.607 ) TAX EXPENSE - NET PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAINNYA INCOME Pos yang tidak akan Item not to be reclassified direklasifikasi ke laba rugi to profit or loss Keuntungan (kerugian) aktuaria - 942.078.112 942.078.112 Actuarial gains (losses)

Pos yang akan direklasifikasi Item to be reclassified ke laba rugi to profit or loss Selisih kurs karena penjabaran Differences in foreign laporan keuangan - (37.830.683.939 ) (37.830.683.939 ) currency translation

Laba (rugi) tahun berjalan yang Income (loss) for the year dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik Entitas Induk 20.989.243.475 (322.329.085 ) 20.666.914.390 Equity holders of the Present Kepentingan non-pengendali (489.736.749 ) 562.689 (489.174.060 ) Non-controlling interest

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 30 September 2015 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut – Tidak Diaudit

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

As Of September 30, 2015 And The Nine Months Period Then Ended -

Unaudited (Expressed in Rupiah, unless

otherwise stated)

136

45. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI (lanjutan)

45. ADOPTION OF NEW AND REVISED STANDARDS AND INTERPRETATION (continued)

31 Desember 2014/December 31, 2014

Disajikan sebelumnya/ Penyesuaian/ Disajikan kembali/ Previously Reported Adjustment As Restated

Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Total comparative income (loss) yang dapat diatribusikan kepada: for the year attributable to: Pemilik Entitas Induk (16.841.440.464 ) 573.580.478 (16.267.859.986 ) Equity holders of the Present Kepentingan non-pengendali (489.736.749 ) 46.731.238 (443.005.511 ) Non-controlling interest

1 Januari 2014/January 1, 2014

Disajikan sebelumnya/ Penyesuaian/ Disajikan kembali/ Previously Reported Adjustment As Restated

ASET ASSET Investments in associated Investasi pada entitas asosiasi 2.750.384.004 30.467.856 2.780.851.860 companies LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja karyawan 41.798.142.189 (7.085.220.037 ) 34.712.922.152 Employee benefits liabilities

DEFISIENSI MODAL CAPITAL DEFICIENCY

Defisit (5.458.945.239.406 ) 6.276.679.823 (5.452.668.559.583 ) Deficit Komponen ekuitas lainnya (331.141.865.630 ) 856.476.969 (330.285.388.661 ) Other components of equity Kepentingan non-pengendali (26.782.297.619 ) 472.267.850 (26.310.029.769 ) Non-controlling interest

LABA RUGI PROFIT OR LOSS

Beban umum dan General and administrative administrasi (123.101.931.667 ) 356.501.563 (122.745.430.104 ) expenses Beban pajak penghasilan final - (15.425.237.415 ) (15.425.237.415 ) Final income tax expense TAKSIRAN BEBAN PAJAK PROVISION FOR INCOME PENGHASILAN - BERSIH (18.546.180.819 ) 15.425.237.415 (3.120.943.404 ) TAX EXPENSE - NET PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAINNYA INCOME Pos yang tidak akan Item not to be reclassified direklasifikasi ke laba rugi to profit or loss Keuntungan (kerugian) aktuaria - 16.312.898.943 16.312.898.943 Actuarial gains (losses)

Pos yang akan direklasifikasi Item to be reclassified ke laba rugi to profit or loss

Selisih kurs karena penjabaran Differences in foreign laporan keuangan - (275.546.766.435 ) (275.546.766.435 ) currency translation Rugi tahun berjalan yang Loss for the year dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik Entitas Induk (894.553.597.954 ) 353.516.402 (894.200.081.552 ) Equity holders of the Present Kepentingan non-pengendali (71.119.349.229 ) 2.985.161 (71.116.364.068 ) Non-controlling interest Rugi komprehensif tahun berjalan Total comparative loss for yang dapat diatribusikan kepada: the year attributable to: Pemilik Entitas Induk (1.170.102.719.057 ) 16.641.518.908 (1.153.461.200.149 ) Equity holders of the Present Kepentingan non-pengendali (71.116.994.561 ) 27.881.598 (71.089.112.963 ) Non-controlling interest