CREATING VALUES THROUGH INNOVATION & SYNERGY

LAP

OR

AN

TAH

UN

AN

AN

NU

AL R

EPO

RT

2019

PT PERTAMINA HULU INDONESIA

CREATING VALUES THROUGHINNOVATION & SYNERGY

MENCIPTAKAN NILAI MELALUI INOVASI DAN SINERGI

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT2019

CREATING VALUES THROUGH INNOVATION AND SYNERGY

MENCIPTAKAN NILAI MELALUI INOVASI DAN SINERGI

Kondisi industri minyak dan gas bumi (migas) nasional pada tahun 2019 masih diwarnai kebutuhan migas yang terus meningkat. Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi

perusahaan-perusahaan migas, tak terkecuali perusahaan migas nasional, yang didukung oleh Pemerintah melalui alih kelola blok-blok terminasi di Indonesia. Dalam rangka memenuhi

kebutuhan energi nasional dan menjaga pertumbuhan usaha, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) berfokus dalam menciptakan nilai melalui inovasi dan sinergi.

Pada tahun 2019, PHI telah berhasil mewujudkan berbagai inovasi dalam aspek bisnis dan operasional lapangan sehingga efisiensi biaya, produksi migas, serta cadangan dan sumber daya prospektif dapat ditingkatkan. Selain itu, pada tahun 2019 PHI telah melakukan sinergi dengan berbagai anak perusahaan atau afiliasi PT Pertamina (Persero). Pencapaian sinergi ini pun mendapatkan apresiasi The Highest Value Synergy Growth pada Annual Pertamina

Subsidiary Award (APSA) 2019.

Melalui berbagai upaya inovasi dan sinergi, PHI terus menciptakan nilai untuk menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia.

The condition of the national oil and gas industry in 2019 is still marked by the increasing demand for oil and gas. This is an opportunity and challenge for oil and gas companies, including national oil and gas company, supported by the Government through the transfer of termination blocks management in Indonesia. In meeting national energy needs and maintaining its business growth, PT Pertamina Hulu

Indonesia (PHI) focuses on creating value through innovation and synergy.

In 2019, PHI has succeeded in realising various innovations in business and operational aspects which help to increase cost efficiency, oil production, as well as prospective reserves and resources.

Furthermore, in 2019 PHI has synergised with various subsidiaries or affiliates of PT Pertamina (Persero). This synergy achievement also received The Highest Value Synergy Growth in the 2019 Annual

Pertamina Subsidiary Award (APSA).

Through various innovation and synergy efforts, PHI continues to create value to become a world-class oil and gas company.

DAFTAR ISITABLE OF CONTENT

Theme and Explanation

Table of Content

Cross Reference for 2018 Annual Report Award Criteria

2019 Achievements

Production and Sales Highlight

Value Creation in 2019

Other Achievements

Awards and Certifications

Significant Events

Financial Highlight

Bond Highlight

Share Performance Information and Chronology of Issuance

Tema dan Penjelasan Tema

Daftar Isi

Referensi Kriteria ARA 2018

Pencapaian 2019

Ikhtisar Produksi dan Penjualan

Penciptaan Nilai di Tahun 2019

Pencapaian Lainnya

Penghargaan dan Sertifikasi

Peristiwa Penting

Ikhtisar Keuangan

Ikhtisar Obligasi yang telah Diterbitkan

Informasi Kinerja Saham dan Kronologi Penerbitan Saham

3

4

8

30

40

44

56

62

66

68

72

73

77

85

94

98

99

101

Report of the Board of Commissioners

Report of the Board of Directors

Statement of Responsibility

Corporate Information

Brief History

Line of Business

Laporan Dewan Komisaris

Laporan Direksi

Pernyataan Tanggung Jawab

Informasi Perusahaan

Riwayat Singkat

Bidang Usaha

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

01

02

01

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT


SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES

PT PERTAMINA HULU INDONESIA LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 2019

4



ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

103

106

108

110

120

126

128

129

134

135

Business Activities and Products

Organisation Structure

Corporate Vision, Mission, and Culture

Profile of the Board of Commissioners

Profile of the Board of Directors

Vice President

Shareholder Composition

Subsidiaries and Associated Companies

Corporate Group Structure

Institutions and Professions Supporting the Capital Market

Kegiatan dan Produk Usaha

Struktur Organisasi

Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan

Profil Dewan Komisaris

Profil Direksi

Vice President

Komposisi Pemegang Saham

Daftar Entitas Anak dan Asosiasi

Struktur Grup Perusahaan

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

Economic Condition

National Oil and Gas Industry Condition

Operational Review

Financial Analysis

Analysis on Solvency and Collectability

Corporate Capital Structure

Material Bonds for Investment of Capital Goods

Human Resources Profile

Performance Management System

Employee Competency Development & Certification Programmes

Recruitment System and Employee Turnover Rate

Gender Equality and Work Opportunities

Kondisi Perekonomian

Kondisi Industri Migas Nasional

Tinjauan Operasional

Analisis Keuangan

Analisis Solvabilitas dan Kolektibilitas

Struktur Modal Perusahaan

Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal

Profil Sumber Daya Manusia

Sistem Manajemen Kinerja

Program Pengembangan Kompetensi Karyawan dan Sertifikasi

Sistem Rekrutmen dan Tingkat Perputaran Karyawan

Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja

188

196

199

223

232

234

235

139

158

165

179

184

03

04

TATA KELOLA PERUSAHAANYANG BAIK

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION

AND ANALYSIS

PT PERTAMINA HULU INDONESIA LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT2019

5

Investment of Capital Goods

Comparison between Target and Realisation in 2019 and Projection of 2020

Material Information and Facts after the Financial Reporting Date

Dividend Policy

Employee/Management Share Ownership Programme

Use of Public Offering Proceeds

Information on Material Transaction Containing Conflict of Interest and/or with Affiliated Parties

Impact on Laws and Regulations Amendment

Changes in Accounting Policy

Business Prospect

Ikatan Investasi Barang Modal

Perbandingan Target dan Realisasi 2019 serta Proyeksi 2020

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Keuangan

Kebijakan Dividen

Program Kepemilikan Saham Karyawan/Manajemen

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau dengan Pihak Afiliasi

Dampak Perubahan Peraturan dan Perundangan-Undangan

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Prospek Usaha

236

237

240

241

242

243

244

247

249

250

260

263

267

269

290

299

300

310

321

325

328

337

Basis and Structure of Good Corporate Governance Implementation

Code of Conduct

Assessment of Good Corporate Governance Implementation

General Meeting of Shareholders

Board of Commissioners

Independent Commissioners

Board of Directors

Meeting Frequency and Attendance Level

Remuneration Policy of the Board of Commissioners and Board of Directors

Disclosure of Affiliation

Audit Committee

Nomination and Remuneration Committee

Landasan dan Struktur Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Kode Etik Perusahaan

Penilaian Penerapan Good Corporate Governance

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Komisaris Independen

Direksi

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Pengungkapan Hubungan Afiliasi

Komite Audit

Komite Nominasi dan Remunerasi

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE05





6

404

415

422

452

472

473

494

338

344

350

355

357

373

374

377

386

388

Governance on Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility on Fair Operations

Corporate Social Responsibility on the Environment

Corporate Social Responsibility on Employment, Occupational Health, and Safety

Corporate Social Responsibility on Product and Customer Responsibility

Corporate Social Responsibility on Social and Community Development

Financial Statement

Investment and Risk Management Committee

Corporate Secretary

Internal Audit

Public Accountant

Risk Management

Internal Control System

Whistleblowing System

Significant Legal Cases Faced by the Company

Information Accessibility and Transparency

Information Technology Governance

Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Operasi yang Adil

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Lingkungan Hidup

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Tanggung Jawab terhadap Produk dan Pelanggan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan

Laporan Keuangan

Komite Investasi dan Manajemen Risiko

Sekretaris Perusahaan

Internal Audit

Akuntan Publik

Manajemen Risiko

Sistem Pengendalian Internal

Sistem Pelaporan Pelanggaran

Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan

Akses Informasi dan Data Perusahaan

Tata Kelola Teknologi Informasi

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT

06

07






AND ANALYSIS


7

REFERENSI KRITERIA ARA 2018 CROSS REFERENCE FOR 2018 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA

NO PENJELASAN KRITERIA CRITERIA DESCRIPTION HALAMANPAGE

1 Faktor-faktor yang diuji Kesesuaian Penerapannya Factors examined for appropriateness in implementation

I UMUM GENERAL

1 Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris

The Annual Report shall be written in good and correct Indonesian, and is recommended to be presented in English

2 Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca

The Annual Report shall be printed with good quality using readable type and size of fonts

3 Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelasNama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:1. Sampul muka;2. Samping;3. Sampul belakang; dan4. Setiap halaman.

The Annual Report shall present clear identity of the companyCompany name and the annual report financial year shall be presented on:1. Front Cover;2. Side Cover;3. Back Cover; and4. Every page

4 Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaanMencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir.

The Annual Report shall be posted in the company’s websiteIncluding the latest annual report as well as those for the last four years, at least.

II IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING KEY FINANCIAL HIGHLIGHTS

1 Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Informasi memuat antara lain:1. Penjualan/pendapatan usaha2. Laba (rugi)

a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk, dan

b. Diatribusikan kepada kepentingan non pengendali

3. Total laba (rugi) komprehensifa. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk,

danb. Diatribusikan kepada kepentingan non

pengendali4. Laba (rugi) per saham.

Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) dan penghasilan komprehensif periode berjalan secara total.

Income statement in comparison for 3 (three) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) yearsInformation contains the following:1. Income;2. Profit (loss):

a. Attributable to equity holders of the parent entity; and

b. Attributable to non controlling interest;

3. Total comprehensive profit (loss):a. Attributable to equity holders of the parent

entity; andb. Attributable to non controlling interest;

4. Earning (loss) per share.

Note: If the company does not have subsidiaries, the profit (loss) and other comprehensive income is presented in total.

68-69





8


2 Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.Informasi memuat antara lain:1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;2. Jumlah aset;3. Jumlah liabilitas; dan4. Jumlah ekuitas.

Financial position in comparison for 3 (three) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years

Information contains the following:1. Total investment on associates;2. Total assets3. Total liabilities; and4. Total equity.

70

3 Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.

Financial ratio in comparison for 3 (three) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years

Information covers 5 (five) financial ratios, which are generally applied and relevant to the company’s industry

71

4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik1. Jumlah saham yang beredar;2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:

a. Kapitalisasi pasar berdasarkanharga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;

b. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan

c. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan.

3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang:a. Harga penutupan berdasarkan harga pada

Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan

b. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan.

Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kapitalisasi pasar, informasi harga saham, dan volume perdagangan saham, agar diungkapkan.

Share price information in tables and charts1. Number of shares outstanding;2. The table forms contain the following information:

a. Market capitalization based on share price on the Stock Exchange where the shares are listed;

b. Highest, lowest and closing share price based on share price on the Stock Exchange where the shares are listed; and

c. Trading volume of shares on the Stock Exchange where the shares are listed.

3. The graph forms contain at least the following information:a. The closing price of shares based on share

price on the Stock Exchange where the shares are listed; and

b. Trading volume of shares on the Stock Exchange where the shares are listed

For each quarter in the latest 2 (two) financial years.

Note: Should be disclosed if the company does not have market capitalization, share price, and share trading volume.

73

5 Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. Informasi memuat:1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang

beredar (outstanding);2. Tingkat bunga/imbalan;3. Tanggal jatuh tempo; dan4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2017 dan 2018.

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/obligasi konversi, agar diungkapkan.

Information regarding outstanding bonds, sukuk or convertible bonds, in 2 (two) latest financial years Information contains:1. Number of outstanding bonds, sukuk or

convertible bonds;2. Interest rate/yield;3. Maturity date; and4. Rating of bonds/sukuk in 2017 and 2018.

Note: Should be disclosed if the company does not have outstanding bonds, sukuk or convertible bonds.

72






AND ANALYSIS


9


III LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS’ REPORT

1 Laporan Dewan KomisarisMemuat hal-hal sebagai berikut:1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai

pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya;

2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya;

3. Pandangan atas penerapan/pengelolaan whistleblowing system (WBS) di perusahaan dan peran Dewan Komisaris dalam WBS tersebut; dan

4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya.

Board of Commissioners’ Report Contain the following:1. Assessment on the performance of the Board of

Directors in managing the company and the basis for such evaluation;

2. Views on the business prospects of the company as prepared by the Board of Directors and the basis for such consideration;

3. Views on the implementation/management of the company’s whistleblowing system (WBS), and the role of the Board of Commissioners in the WBS; and

4. Changes in the composition of the Board of Commissioners (if any) and the reason for such changes.

77-82

2 Laporan DireksiMemuat hal-hal sebagai berikut:1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup

antara lain:a. Kebijakan strategis;b. Perbandingan antara hasil yang dicapai

dengan yang ditargetkan; danc. Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan

dan langkah-langkah penyelesaiannya;2. Analisis tentang prospek usaha;3. Perkembangan penerapan tata kelola

perusahaan pada tahun buku; dan4. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada)

dan alasan perubahannya.

Board of Directors’ report Contain the following:1. Analysis of the company’s performance, covering

among others:a. Strategic policies;b. Comparison between targets and

achievements; andc. Challenges faced by the company and

initiatives to deal with those challenges;2. Analysis on business prospects;3. Developments in the implementation of GCG

during the fiscal year; and4. Changes in the composition of the Board of

Directors (if any) and the reason for such changes

85-93

3 Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota DireksiMemuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran

tersendiri;2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi

bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;

3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan

4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

Signatures of members of the Board of Commissioners and Board of DirectorsContain the following:1. Signatures on a separate page;

2. Statement of responsibility of the Board of Commissioners and Board of Directors for the accuracy of the contents of the Annual Report;

3. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors by stating their names and position; and

4. Written explanation in separate letter from the person(s) concerned in the event that member(s) of Board of Commissioners or Board of Directors fail to sign the annual report; or: written explanation in separate letter from other member(s) in the event that there is no written explanation from the person(s) concerned.

94-95





10


IV PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

1 Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website.

Name and complete address of the companyInformation contains, among others, name and address, post code, telephone number, fax, email and website.

98

2 Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, perubahan nama perusahaan (jika ada), dan tanggal efektif perubahan nama perusahaan.

Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan

Brief history of the companyContain among others: date/year of establishment, name of the company, change of name (if any), and effective date of the change of name.

Note: to be disclosed if the company never had a change of name

99-100

3 Bidang usahaUraian mengenai antara lain:1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran

dasar terakhir;2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.

Line of businessDescription of, among others:1. The line of business as stated in the latest Articles

of Association;2. Business activities; and3. Product and/or services offered.

101-105

4 Struktur OrganisasiDalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi.

Organization structureDiagram of organization structure, containing name and position of personnel up to one level below Director, at least

106-107

5 Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Mencakup:1. Visi perusahaan;2. Misi perusahaan;3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah

direviu dan disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris pada tahun buku; dan

4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.

Vision, Mission and Corporate Culture Covers:1. Vision;2. Mission;3. Statement that the vision and mission have

been reviewed and approved by the Board of Commissioners/Directors in the fiscal year; and

4. Statement on the corporate culture.

108-109

6 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan KomisarisInformasi memuat antara lain:1. Nama;2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan

pada perusahaan atau lembaga lain);3. Umur;4. Domisili;5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga

Pendidikan);6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode

Menjabat); dan7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan)

sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.

Profiles of members of the Board of Commissioners

Contain information on:1. Name;2. Position and period in position (including

position(s) held at other company/institution);3. Age;4. Domicile;5. Education (study field and education institution);

6. Work experience (position, company, and period in position); and

7. History of assignments (period and position) as member of the Board of Commissioners at the company since the first appointment.

110-118






AND ANALYSIS


11


7 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota DireksiInformasi memuat antara lain:1. Nama;2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan

pada perusahaan atau lembaga lain);3. Umur;4. Domisili;5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga

Pendidikan);6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode

Menjabat); dan7. Riwayat penunjukan (periode dan jabatan)

sebagai anggota Direksi di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.

Profiles of members of the Board of Directors Contain information on:1. Name;2. Position and period in position (including

position(s) held at other company/institution);3. Age;4. Domicile;5. Education (study field and education institution);

6. Work experience (position, company, and period in position); and

7. History of assignments (period and position) as member of the Board of Directors at the company since the first appointment.

120-125

8 Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan data pengembangan kompetensi karyawan yang mencerminkan adanya kesempatan untuk masing-masing level organisasiInformasi memuat antara lain:1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level

organisasi;2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat

pendidikan;3. Jumlah karyawan berdasarkan status

kepegawaian;4. Data pengembangan kompetensi karyawan

yang telah dilakukan pada tahun buku yang terdiri dari pihak (level jabatan) yang mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan; dan

5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan pada tahun buku.

Total number of employees (comparative for 2 years) and data on employee competence development programs reflecting equal opportunities for each level of the organizationInformation contains, among others:1. Number of employees at each level of the

organization;2. Number of employees by education;

3. Number of employees by employment status;

4. Data on employee competence development programs during the fiscal year, concerning position of participants, type of training, and purpose of training; and

5. The costs of employee competence development programs in the fiscal year.

139-178

9 Komposisi Pemegang sahamMencakup antara lain:1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi

20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya;

2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:a. Nama pemegang saham yang memiliki 5%

atau lebih saham; danb. Kelompok pemegang saham masyarakat

dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.

3. Nama Direktur dan Komisaris serta persentase kepemilikan sahamnya secara langsung dan tidak langsung.

Catatan: apabila Direktur dan Komisaris tidak memiliki saham langsung dan tidak langsung, agar diungkapkan.

Shareholders compositionCovering among others:1. Names of the 20 largest shareholders and their

shareholding percentage;

2. Details of shareholders and shareholding percentage:a. Names of shareholders with 5% or more

shareholding; andb. Group of public shareholders with individual

shareholding of less than 5% each.

3. Names of Director and Commissioner with direct or indirect share-ownership and the percentage of such shareholding.

Note: should be disclosed if the Director and Commissioner does not own shares, directly or indirectly.

128





12


10 Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasiDalam bentuk tabel memuat informasi antara lain:1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;2. Persentase kepemilikan saham;3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak

dan/atau entitas asosiasi; dan4. Keterangan status operasi entitas anak dan/

atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

List of subsidiaries and/or associated entitiesIn table form, containing:1. Name of subsidiary and/or associated entity;2. Share-ownership percentage;3. Line of business of subsidiary and/or associated

entity; and4. Operational status of subsidiary and/or

associated entity (in commercial operation/not yet in commercial operation).

129-133

11 Struktur grup perusahaanStruktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas induk, entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV).

Corporate group structureDiagram of corporate group structure involving relationship of the parent company, subsidiary, associated entity, joint venture, and special purpose vehicle (SPV).

134

12 Kronologi penerbitan saham (termasuk private placement) dan/atau pencatatan saham dari awal penerbitan sampai dengan akhir tahun bukuMencakup antara lain:1. Tahun penerbitan saham, jumlah saham, nilai

nominal saham, dan harga penawaran saham untuk masing-masing tindakan korporasi (corporate action);

2. Jumlah saham tercatat setelah masing-masing tindakan korporasi (corporate action); dan

3. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi pencatatan saham, agar diungkapkan.

Chronology of share listing (including private placement) and/or share listing from the share issuance up to the end of the fiscal yearCovers, among others:1. Year of share issuance, number of shares issued,

par value, and share offer price, for each separate corporate action;

2. Total number of shares outstanding following the corporate action; and

3. The stock exchange where the shares are listed.

Note: should be disclosed if the company does not have a chronology of share listing.

73

13 Kronologi penerbitan dan/atau pencatatan efek lainnya dari awal penerbitan sampai dengan akhir tahun buku.Mencakup antara lain:1. Nama efek lainnya, tahun penerbitan efek

lainnya, tingkat bunga/imbalan efek lainnya, dan tanggal jatuh tempo efek lainnya;

2. Nilai penawaran efek lainnya;3. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan;

dan4. Peringkat efek.

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi penerbitan dan pencatatan efek lainnya, agar diungkapkan.

Chronology of other securities issuance and/or listing from the time of issuance up until the end of the fiscal yearCovers, among others:1. Name of security instrument, year of issuance,

interest rate/yield of securities, and maturity date;

2. Offering price of other securities;3. The stock exchange where the securities are listed;

and4. Rating of securities.

Note: should be disclosed if the company does not have chronology of other securities issuance/listing

72-73

14 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang.Informasi memuat antara lain:1. Nama dan alamat BAE/pihak yang

mengadministrasikan saham perusahaan;2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan

3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.

Name and address of supporting institutions and/or professionalsCovers, among others:1. Name and address of the company’s Share

Registrar;2. Name and address of Public Accountant Firm;

and3. Name and address of rating agencies.

135






AND ANALYSIS


13


15 Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasionalInformasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi;2. Tahun perolehan penghargaan dan/atau

sertifikasi;3. Badan pemberi penghargaan dan/atau

sertifikasi; dan4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).

Awards received during the fiscal year, or valid certification in the fiscal year, at both national and international levels

Covers, among others:1. Name of award and/or certification;2. Year received/issued;

3. Name of institution that issued the award/certification; and

4. Validity period (certification).

62-65

16 Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)Memuat informasi antara lain:1. Nama dan alamat entitas anak; dan2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, kantor cabang, dan kantor perwakilan, agar diungkapkan

Name and address of subsidiaries and/or branch offices or representative offices (if any)Covers information on:1. Name and address of subsidiaries; and2. Name and address of branch/representative

office.

Note: should be disclosed if the company does not have a subsidiary, branch office or representative office.

129-133

17 Informasi pada Website PerusahaanMeliputi paling kurang:1. Informasi pemegang saham sampai dengan

pemilik akhir individu2. Isi Kode Etik;3. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

paling kurang meliputi bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, ringkasan risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS, tanggal ringkasan risalah RUPS diumumkan;

4. Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir);

5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi; dan

6. Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit Internal.

Information in the corporate websiteCovers at the very least:1. Information of shareholders up to the individual

ultimate shareholder;2. Contents of the Code of Conduct;3. Information on the General Meeting of

Shareholders (GMS), covering at least agenda of the GMS, summary of GMS resolutions, and information of pertinent dates, namely the dates of GMS announcement, GMS invitation, GMS event, and announcement of summary GMS resolutions;

4. Annual financial statements (last 5 years);

5. Profiles of the Board of Commissioners and Directors; and

6. Board manual/Charter of the BoC. BoD, Committees and Internal Audit Unit.





14


18 Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Audit InternalMeliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam mengikuti):1. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan

Komisaris;2. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Direksi;3. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite

Audit;4. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite

Nominasi dan Remunerasi;5. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite

Lainnya;6. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Sekretaris

Perusahaan; dan7. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Unit Audit

Internal.Yang diikuti pada tahun buku.

Catatan: apabila tidak terdapat pendidikan dan/atau pelatihan pada tahun buku, agar diungkapkan

Training and education for Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary, and Internal Audit UnitCover at least information of type of training and participant of:1. Training and/or education for Board of

Commissioners;2. Training and/or education for Board of Directors;3. Training and/or education for Audit Committee;

4. Training and/or education for Nomination and Remuneration Committee;

5. Training and/or education for other Committee(s);

6. Training and/or education for Corporate Secretary; and

7. Training and/or education for Internal Audit Unit.

During the fiscal year.

Note: should be disclosed if there are no training and/or education during the fiscal year

298, 309, 333, 341, 347, 353-

354

VANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON THE COMPANY PERFORMANCE

1 Tinjauan operasi per segmen usahaMemuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:

a. Produksib. Peningkatan/penurunan kapasitas produksic. Penjualan/pendapatan usahad. Profitabilitas

Operation review per business segmentIncludes analysis on:1. Elaboration on each business segment.2. Performance of each business segment, among

others:a. Production;b. Increase/Decrease of production capacity;c. Sales/income; andd. Profitability.

199-222

2 Uraian atas kinerja keuangan perusahaanAnalisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan suatu akun (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;

2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas;

3. Ekuitas;4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba

(rugi), penghasilan komprehensif lain, dan penghasilan komprehensif periode berjalan; dan

5. Arus kas.

Description on the Company’s financial performanceAn analysis comparing the performance of the current year and that of the previous year (in the form of narration and tables) and the reasons for the increase/decrease of the accounts, including in:

1. Current assets, non-current assets, and total assets;

2. Short-term liabilities, long-term liabilities, and total liabilities;

3. Equity;4. Sales/operating revenues, expenses, Profit (Loss),

other comprehensive income, comprehensive income for the current year; and

5. Cash flows.

223-231

3 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaanPenjelasan tentang:1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka

pendek maupun jangka panjang2. Tingkat kolektibilitas piutang

Discussion and analysis on solvability and level of the company receivables collectibility, by presenting relevant ratio calculation in line with the company’s type of industryExplanation on:1. Solvability, both short term and long term; and

2. Level of receivables collectibility.

232-233






AND ANALYSIS


15


4 Bahasan tentang struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)Penjelasan atas:1. Rincian struktur modal (capital structure) yang

terdiri dari utang berbasis bunga/sukuk dan ekuitas;

2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies); dan

3. Dasar pemilihan kebijakan manajemen atas struktur modal.

Discussion on capital structure, and management policy on capital structure

Explanation of:1. Details of capital structure comprising of interest-

bearing debts/sukuk and equity;

2. Capital structure policies; and

3. Basis for the determination of capital structure policies.

234

5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal (bukan ikatan pendanaan) pada tahun buku terakhirPenjelasan tentang:1. Nama pihak yang melakukan ikatan;2. Tujuan dari ikatan tersebut;3. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi

ikatan-ikatan tersebut;4. Mata uang yang menjadi denominasi; dan5. Langkah-langkah yang direncanakan

perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir agar diungkapkan.

Discussion on material commitments of capital investments (instead of funding commitments) in the last fiscal yearExplanation on:1. Parties in the commitments;2. Objectives of the commitments;3. Sources of funds to meet the commitments;

4. Denomination currency of commitments; and5. Initiatives taken to mitigate exchange rate risk.

Note: should be disclosed if the company does not have any material commitment for capital investments in the fiscal year.

235

6 Bahasan mengenai ikatan investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir. Penjelasan tentang:1. Jenis investasi barang modal;2. Tujuan investasi barang modal; dan3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan

pada tahun buku terakhir.

Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan.

Discussion on capital goods investment bond realised at the latest financial yearExplanation on:1. Type of capital investment;2. Objectives of capital investment; and3. Nominal value of capital investment realized in

the last fiscal year.

Note: should be disclosed if there are no capital investment.

236

7 Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.Informasi memuat antara lain:1. Perbandingan antara target pada awal tahun

buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1

(satu) tahun mendatang.

Information on the comparison between initial target at the beginning of financial year and the realization and target or projection for the next year concerning income, profit, capital structure, and others considered significant target for the company.Contain information on:1. Comparison of targets at the beginning of fiscal

year and achievements; and2. Targets or projections set for the next 1 (one)

year.

237-239

8 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntanUraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.

Information and material facts following the date of accounting report (Subsequent events)Description of significant events following the date of accounting report including its impact on business risk and performance in the future.

Note: should be disclosed if there are no subsequent events.

240





16


9 Uraian tentang prospek usaha perusahaanUraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.

Business prospectsDescription on business prospects related to the general industry and economy including quantitative supporting data from reliable resources

250-251

10 Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.

Marketing aspectsDescription on marketing aspects of the company’s products and/or services, among others marketing strategy and market shares

253-257

11 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhirMemuat uraian mengenai:1. Kebijakan pembagian dividen;2. Total dividen yang dibagikan;3. Jumlah dividen kas per saham;4. Payout ratio; dan5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen

kas untuk masing-masing tahun.

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.

Description on dividend policy and total cash dividend per share and total dividend per year that are published or disbursed during last 2 (two) financial yearsContain information on:1. Dividend payout policy;2. Total dividend disbursement;3. Total cash dividend per share;4. Payout ratio; and5. Announcement date and cash dividend payout

for each year.

Note: To disclose if there are no dividend disbursement and its reasons.

241

12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP), yang masih ada sampai tahun buku.Memuat uraian mengenai:1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;

2. Jangka waktu;3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen

yang berhak; dan4. Harga exercise.

Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.

Employee/Management Share Ownership Program (ESOP/ MSOP) still ongoing in the fiscal year

Contain information on:1. Number of ESOP/MSOP shares and its

execution;2. Period;3. Eligible employee/management; and

4. Exercise price.

Note: should be disclosed if there are no such programs

242

13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)Memuat uraian mengenai:1. Total perolehan dana;2. Rencana penggunaan dana;3. Rincian penggunaan dana;4. Saldo dana; dan5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas

perubahan penggunaan dana (jika ada).

Catatan: apabila tidak memiliki informasi realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, agar diungkapkan.

Realization of initial public offering proceeds (in the event of the company is obligated to submit the report)Covers the following:1. Total proceeds;2. Proceeds utilization plan;3. Proceeds utilization details;4. Proceeds balance; and5. The date of GMS/GMB resolution on the change

of proceeds utilization (if any).

Note: should be disclosed if there are no such information of realization of proceeds of public offering.

243






AND ANALYSIS


17


14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasiMemuat uraian mengenai:1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat

hubungan afiliasi;2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;3. Alasan dilakukannya transaksi;4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku

terakhir;5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme

review atas transaksi; dan6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

Material transaction information with conflict of interest and/or transaction with related parties

Covers the following:1. Name of transacting parties and the nature of

related parties;2. Description of the transaction fairness;3. Transaction background;4. Transaction realization at the last financial year;

5. Company policy related with transaction review mechanism; and

6. Compliance to relevant regulations and provisions.

Note: To disclose if there are no transactions.

244-246

15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan terhadap perusahaan pada tahun buku terakhirUraian memuat antara lain:1. Nama peraturan perundang-undangan yang

mengalami perubahan; dan2. Dampaknya (kuantitatif dan/atau kualitatif)

terhadap perusahaan (jika signifikan) atau pernyataan bahwa dampaknya tidak signifikan.

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.

Description on changes in laws and regulations during the fiscal year that impacted on the company

Covers information on:1. Name of regulations; and

2. The impact (quantitative and/or qualitative) on the company, or statement of the insignificant impact

Note: To disclose if there are no changes in the laws and regulations that have significant impacts

247-248

16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhirUraian memuat antara lain:1. Perubahan kebijakan akuntansi;2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; dan3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan

keuangan.

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.

Description on the changes in accounting policy implemented by the company at the last financial year

Descriptions include among others:1. Changes in accounting policy;2. Reasons for the change; and3. Quantitative impact on the financial statements

Note: To disclose if there are no changes in accounting policies during the fiscal year

249





18


17. Informasi kelangsungan usaha. Pengungkapan informasi mengenai:1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan

terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;

2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan

3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.

Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir.

Information on business continuity. Disclosures on:1. Significant issues on the company business

continuity at the last financial year;

2. Management assessment on point 1; and

3. Assumption implemented by the management in conducting the assessment.

Note: if there are no issues that potentially have significant influences to the company’s business continuity at the last financial year, to disclose the basis of management assumption in ensuring that there are no issues that potentially have significant influences to the company’s business continuity at the last financial year.

252-253

VI. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. Uraian Dewan KomisarisUraian memuat antara lain:1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;2. Penilaian atas kinerja masing-masing komite

yang berada di bawah Dewan Komisaris dan dasar penilaiannya; dan

3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).

Description on the Board of CommissionersCovers the following:1. Board of Commissioners responsibilities;2. Assessment of performance of committees under

the Board and the basis for such assessment; and’’

3. Board Charter disclosures (Board of Commissioners work guidelines and procedures)

290-298

2. Komisaris Independen (jumlahnya minimal 30% dari total Dewan Komisaris)Meliputi antara lain:1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan

2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen.

Independent Commissioners (at least 30% of the total personnel of the Board of Commissioners)Covers the following:1. Assignment criteria of Independent

Commissioners; and2. Independency statement of each Independent

Commissioner.

299

3. Uraian DireksiUraian memuat antara lain:1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab

masing-masing anggota Direksi;2. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada

di bawah Direksi (jika ada); dan3. Pengungkapan mengenai Board Charter

(pedoman dan tata tertib kerja Direksi).

Description on the Board of DirectorsCovers information on, among others:1. Duties and responsibilities of each member of the

Board of Directors;2. Assessment of performance of committees under

the Board (if any); and3. Board Charter disclosures (Board of Directors

work guidelines and procedures)

300-309

4. Penilaian Penerapan GCG untuk tahun buku 2015 yang meliputi paling kurang aspek Dewan Komisaris dan DireksiMemuat uraian mengenai:1. Kriteria yang digunakan dalam penilaian;2. Pihak yang melakukan penilaian;3. Skor penilaian masing-masing kriteria;4. Rekomendasi hasil penilaian; dan5. Alasan belum/tidak diterapkannya rekomendasi.

Catatan: apabila tidak ada penilaian penerapan GCG untuk tahun buku 2015, agar diungkapkan.

GCG implementation assessment for 2015, at least for aspects of the Board of Commissioners and/or Board of DirectorsCovers the following:1. Assessment criteria;2. Assessor;3. Assessment score on each criteria;4. Recommendations on results of assessment; and5. Reasons for the delay or non implementation of

such recommendations.

Note: should be disclosed if there are no GCG assessment for fiscal 2015

267-268






AND ANALYSIS


19


5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan DireksiMencakup antara lain:1. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai

dengan penetapan remunerasi Dewan Komisaris;

2. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Direksi;

3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris;

4. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Direksi;

5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi; dan

6. Pengungkapan bonus kinerja, bonus non kinerja, dan/ atau opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi (jika ada).

Catatan: apabila tidak terdapat bonus kinerja, bonus non kinerja, dan opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, agar diungkapkan.

Description of the remuneration policy for the Board of Commissioners and Board of DirectorsCovers the following:1. Disclosure of procedure for the proposal and

determination of remuneration for the Board of Commissioners;

2. Disclosure of procedure for the proposal and determination of remuneration for the Board of Directors;

3. Remuneration structure showing the remuneration components and amounts per component for each member of the Board of Commissioners;

4. Remuneration structure showing the remuneration components and amounts per component for each member of the Board of Directors;

5. Disclosure of indicators for the remuneration of the Board of Directors; and

6. Disclosure of performance bonus, non-performance bonus, and/or share option received by each members of the Board of Commissioners and Directors (if any).

Note: should be disclosed if there are no performance bonus, non-performance bonus, and/or share option received by each members of the Board of Commissioners and Directors.

321-324

6. Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat yang dihadiri mayoritas anggota pada rapat Dewan Komisaris (minimal 1 kali dalam 2 bulan), Rapat Direksi (minimal 1 kali dalam 1 bulan), dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi (minimal 1 kali dalam 4 bulan)Informasi memuat antara lain:1. Tanggal rapat2. Peserta rapat3. Agenda rapatUntuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.

Meeting frequency and attendance of Board of Commissioners (at least once in two months), Board of Directors (at least once in a month), and joint meetings of Board of Commissioners and Board of Directors (at least once in four months)

Covers among others:1. Date;2. Attendance; and3. Agenda.Of each of the meetings of Board of Commissioners, Board of Directors, and joint meetings

310-320

7. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individuDalam bentuk skema atau diagram yang memisahkan pemegang saham utama dengan pemegang saham pengendali.

Catatan: yang dimaksud pemegang saham utama adalah pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh perseratus) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu Perseroan, tetapi bukan pemegang saham pengendali.

Information on majority and controlling shareholders, direct or indirect, up to the ultimate individual shareholderDiagram with separate illustration for majority shareholders and controlling shareholders

Note: majority shareholders are parties that own, directly or indirectly, at least 20% of the voting rights of the total share with voting rights issued by the company, but is not the controlling shareholder

128





20


8. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendaliMencakup antara lain:1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi

lainnya;

2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;

3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali;

4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan

5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.

Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan.

Disclosure of affiliation between members of the Board of Directors, Board of Commissioners and Majority and/or Controlling ShareholdersCovers, among others:1. Affiliation between a member of the Board of

Directors with fellow members of the Board of Directors;

2. Affiliation between a member of the Board of Directors with members of the Board of Commissioners;

3. Affiliation between a member of the Board of Directors

with Majority and/or Controlling Shareholder;4. Affiliation between a member of the Board of

Commissioners with fellow members of the Board of Commissioners; and

5. Affiliation between a member of the Board of Commissioners with Majority and/or Controlling Shareholder.

Note: should be disclosed if there are no affiliation relationship

325-327

9. Komite AuditMencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan periode jabatan anggota

komite audit;2. Riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga

Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) anggota komite audit;

3. Independensi anggota komite audit;4. Uraian tugas dan tanggung jawab;5. Uraian pelaksanaan kegiatan komite audit pada

tahun buku; dan6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

komite audit.

Audit CommitteeIncludes the following:1. Name, position and tenure of audit committee

members;2. Education qualifications (study field and

institution) and work experience (position, company and tenure) of audit committee members;

3. Independency of audit committee members;4. Duties and responsibilities;5. Brief report of audit committee activity; and

6. Meeting frequency and attendance of audit committee.

328-336

10. Komite Nominasi dan/atau RemunerasiMencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota komite nominasi dan/atau remunerasi;

2. Independensi komite nominasi dan/atau remunerasi;

3. Uraian tugas dan tanggung jawab;4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi

dan/atau remunerasi pada tahun buku;5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

komite nominasi dan/atau remunerasi;6. Pernyataan adanya pedoman komite nominasi

dan/atau remunerasi; dan7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.

Nomination and/or Remuneration CommitteeIncludes the following:1. Name, position and brief profiles of members

of the Nomination and/or Remuneration Committee;

2. Independency of Nomination and/or Remuneration Committee;

3. Duties and responsibilities ;4. Brief report of committee activity in the fiscal year;

5. Meeting frequency and attendance;

6. Statement of committee charter; and

7. Policies on Director succession.

337






AND ANALYSIS


21


11. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaanKomite Pemantau Manajemen RisikoMencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota komite lain;2. Independensi komite lain;3. Uraian tugas dan tanggung jawab;4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain pada

tahun buku; dan5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

komite lain.

Other committees under the Board of CommissionersRisk Management Monitoring Committees

Includes the following:1. Name, position and brief profile of members of

committee;2. Independency of committee;3. Duties and responsibilities ;4. Committee activity in the fiscal year; and

5. Committee meeting frequency and attendance.

338-343

12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan

Mencakup antara lain:1. Nama, dan riwayat jabatan singkat sekretaris

perusahaan;2. Domisili;3. Uraian tugas dan tanggung jawab; dan4. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan

pada tahun buku.

Description of duties and functions of Corporate SecretaryInformation on, among others:1. Name and brief work experience of Corporate

Secretary;2. Domicile;3. Duties and responsibilities; and4. Report of activities of Corporate Secretary in the

fiscal year.

344-349

13. Uraian mengenai unit audit internalMencakup antara lain:1. Nama ketua unit audit internal;2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit

internal;3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal;4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur

perusahaan;5. Uraian pelaksanaan kegiatan unit audit internal

pada tahun buku; dan6. Pihak yang mengangkat dan memberhentikan

ketua unit audit internal.

Description on Internal Audit UnitIncludes the following:1. Name of internal audit unit head;2. Total employees (internal auditors) in internal

audit unit;3. Certification on internal audit profession;4. Internal audit unit composition in the company’s

structure;5. Brief report on internal audit unit activity

implementation; and6. The parties responsible to appoint/terminate the

internal audit unit head.

350-356

14. Akuntan PublikInformasi memuat antara lain:1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan

audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;

2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;

3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik pada tahun buku terakhir; dan

4. Jasa lain yang diberikan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir.

Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.

Public AccountantIncludes the following:1. Name and year of public accountant that audits

the annual financial statements in the last 5 years;

2. Name and year of Public Accountant Firm that audits the annual financial statements in the last 5 years;

3. The amount of fee for each service provided by public accountant in the last financial year; and

4. Other services by the Public Accounting Firm and the Public Accountant besides the annual financial statement audit service in the last financial year.

Note: to disclose if there are no other services rendered

135, 355-356





22


15. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaanMencakup antara lain:1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko

yang diterapkan perusahaan;2. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan

atas sistem manajemen risiko pada tahun buku;3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi

perusahaan; dan4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.

Description on risk management of the companyIncludes the following:1. Explanation on risk management system

implemented by the company;2. Explanation on risk management system

effectiveness evaluation;3. Explanation on risks faced by the company; and

4. Risk mitigation.

357-372

16. Uraian mengenai sistem pengendalian internMencakup antara lain:1. Penjelasan singkat mengenai sistem

pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional;

2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO - internal control framework); dan

3. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan atas pelaksanaan sistem pengendalian intern pada tahun buku.

Description of internal control systemIncludes the following:1. Brief explanation on internal control system,

among others on financial and operational control;

2. Explanation on internal control system alignment with international standard framework (COSO - internal control framework); and

3. Explanation on internal control system effectiveness evaluation.

373

17. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait Tata Kelola Tanggung Jawab SosialMencakup antara lain:1. Informasi komitmen pada tanggung jawab sosial;2. Informasi mengenai methoda dan lingkup due

diligent terhadap dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari aktifitas perusahaan;

3. Informasi tentang stakeholder penting yang terdampak atau berpengaruh pada dampak dari kegiatan perusahaan;

4. Informasi tentang isu-isu penting sosial ekonomi dan lingkungan terkait dampak kegiatan perusahaan;

5. Informasi tentang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan baik yang merupakan kewajiban maupun yang melebihi kewajiban;

6. Informasi tentang strategi dan program kerja perusahaan dalam menangani isu isu sosial, ekonomi dan lingkungan dalam upaya stakeholders engagement dan meningkatkan value untuk stakeholder dan shareholder;

7. Informasi tentang berbagai program yang melebihi tanggung jawab minimal perusahaan yang relevan dengan bisnis yang dijalankan; dan

8. Informasi tentang pembiayaan dan anggaran tanggung jawab sosial.

Description of Corporate Social Responsibility related to Social Responsibility GovernanceIncludes the following:1. The commitment to social responsibility;2. Methods and scope of due diligence on social,

economic, and environmental impacts of the company’s activities;

3. Important stakeholders impacted or influential to the impacts of the company’s activities;

4. Important social, economic, and environmental issues related to the impacts of the company’s activities;

5. The scope of corporate social responsibility, both obligatory and beyond;

6. The company’s strategies and work programs in handling social, economic, and environmental issues for stakeholder engagement and increasing value for the stakeholders and shareholders;

7. Various programs exceeding the company’s minimum responsibility relevant to the business carried out; and

8. The financing and budgeting of corporate social responsibility.

404-414






AND ANALYSIS


23


18. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait core subjek Hak Asasi ManusiaMencakup antara lain:1. Informasi tentang komitmen dan kebijakan

tanggung jawab sosial core subject Hak Asasi Manusia;

2. Informasi tentang rumusan perusahaan lingkup tanggung jawab sosial core subject Hak Asasi Manusia;

3. Informasi tentang perencanaan corporate social responsibility bidang Hak Asasi Manusia;

4. Informasi tentang pelaksanaan inisiatif CSR bidang Hak Asasi Manusia; dan

5. Informasi tentang capaian dan penghargaan inisiatif CSR bidang Hak Asasi Manusia.

Description of corporate social responsibility related to the core subject of Human RightsIncludes the following:1. The commitment and policies of social

responsibility on the core subjects of Human Rights;

2. The social responsibility scope on the Human Rights core subject formulated by the company;

3. Corporate social responsibility planning on Human Rights;

4. The implementation of CSR initiatives on Human Rights; and

5. The achievement and awards on Human Rights CSR initiatives.

N/A

19. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait core subjek Operasi yang adil Mencakup antara lain:1. Informasi tentang komitmen dan kebijakan

tanggung jawab sosial core subjeck Operasi yang adil;

2. Informasi tentang rumusan perusahaan lingkup tanggung jawab sosial core subjeck operasi yang adil;

3. Informasi tentang perencanaan corporate social responsibility bidang operasi yang adil;

4. Informasi tentang pelaksanaan inisiatif CSR bidang operasi yang adil; dan

5. Informasi tentang capaian dan penghargaan inisiatif CSR bidang operasi yang adil.

Description of corporate social responsibility related to the core subject of Fair OperationsIncludes the following:1. The commitment and policies of social

responsibility on the core subjects of Fair Operations;

2. The social responsibility scope on the Fair Operations core subject formulated by the company;

3. Corporate social responsibility planning on Fair Operations;

4. The implementation of CSR initiatives on Fair Operations; and

5. The achievement and awards on Fair Operations CSR initiatives.

415-421

20. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidupMencakup antara lain informasi tentang::1. Informasi tentang komitmen dan kebijakan

lingkungan;2. Informasi tentang dampak dan resiko lingkungan

penting yang terkait secara langsung atau tidak langsung dengan perusahaan;

3. Informasi tentang target/rencana kegiatan pada tahun 2018 yang ditetapkan manajemen;

4. Informasi tentang kegiatan yang dilakukan dan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan;

5. Informasi tentang pelaksanaan inisitaif CSR terkait lingkungan hidup;

6. Informasi tentang capaian dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut; dan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, mekanisme pengaduan masalah lingkungan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain; dan

7. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.

Description of corporate social responsibility related to the environmentIncludes the following:1. The commitment and policies of social

responsibility on the environment;2. Environmental impacts and risks directly or

indirectly related to the company;

3. Activity targets/plans in 2018 set by the management;

4. Activities that will be carried out related to the environment and the company’s operations;

5. The implementation of CSR initiatives related to the environment;

6. The quantitative achievement of the activity and matters such as the use of environmentally friendly and recyclable material and energy, waste processing system, environmental claim mechanism, consideration of environmental aspects in giving credits to customers, and so forth; and

7. Environmental certifications of the company.

422-451





24


21. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja. Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan dan komitmen tanggung jawab sosial

perusahaan core subjek ketenagakerjaan;2. Informasi lingkup dan perumusan tanggung

jawab sosial bidang ketenagakerjaan;3. Informasi terkait target/rencana kegiatan pada

tahun 2018 yang ditetapkan manajemen; dan4. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif

atas kegiatan tersebut; dan5. Informasi terkait praktik ketenagakerjaan,

kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, remunerasi, mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan, dan lain-lain.

Description of corporate social responsibility related to employment as well as occupational health and safety.Includes the following:1. Commitment and policies of social responsibility

on the core subject of employment;2. The scope and formulation of social responsibility

on employment;3. Activity targets/plans in 2018 set by the

management;4. Implemented activities and quantitative impacts of

the activities; and5. Practices of employment as well occupational

health and safety, such as gender equality and work opportunity, work facilities and safety, employee turnover rate, work accident rate, remuneration, complaint mechanism for employment affairs, and so forth.

452-471, 179-183, 184

22. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumenMencakup antara lain:1. Target/rencana kegiatan yang pada tahun 2016

ditetapkan manajemen;2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas

kegiatan tersebut; dan3. Terkait tanggung jawab produk, seperti

kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.

Description of corporate social responsibility related to the responsibility to customersIncludes the following:1. Activity targets/plans in 2018 set by the

management;2. Implemented activities and the impacts of the

activities; and3. Matters related to product responsibility, such

as the consumers’ health and safety, product information, facilities, the number of consumer complaints and handling mechanisms, and so forth.

472

23. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan. Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan dan komitmen tanggung jawab sosial

perusahaan core subjek pengembangan sosial dan kemasyarakatan;

2. Informasi tentang isu isu sosial yang relevan dengan perusahaan;

3. Informasi tentang resiko sosial yang dikelola perusahaan;

4. Informasi lingkup dan perumusan tanggung jawab sosial bidang pengembangan sosial dan kemasyarakatan;

5. Target/rencana kegiatan pada tahun 2018 yang ditetapkan manajemen;

6. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut;

7. Biaya yang dikeluarkan; dan8. Terkait pengembangan sosial dan

kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi, pelatihan mengenai anti korupsi, dan lain-lain.

Description of corporate social responsibility related to social and community development.

Includes the following:1. Policies and commitments of corporate social

responsibility on the core subject of social and community development;

2. Social issues relevant to the company;

3. Social risks managed by the company;

4. The scope and formulation of social responsibility on social and community development;

5. Activity targets/plans in 2018 set by the management;

6. Implemented activities and the impact of the activities;

7. The financial cost spent; and8. Matters related to social and community

development, such as employing local human resources, empowering the community around the company, improving social facilities and infrastructure, other forms of donations, communicating anti-corruption policies and procedures, seminars on anti-corruption, and so forth.

473-491






AND ANALYSIS


25


24. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunanMencakup antara lain:1. Pokok perkara/gugatan;2. Status penyelesaian perkara/gugatan;3. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai

nominal tuntutan/gugatan; dan4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada

Perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi)

Catatan: dalam hal perusahaan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Direksi tidak memiliki perkara penting, agar diungkapkan.

Significant litigation currently faced by the company, subsidiaries, and members of the Board of Commissioners and Board of Directors that served the position at the annual report period Includes the following:1. The principal litigation/claims;2. Settlement status of litigation/claims;3. Impact to the company’s condition; and

4. Administration sanctions charged to the company, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, by relevant authorities (capital market, banking and others) at the last fiscal year (or a statement of no administration sanction being charged)

Note: To disclose in the event of no litigation

377-385

25. Akses informasi dan data perusahaanUraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.

Access to company information and dataDescription on the availability of company information and data for public access, including dissemination through company website (in Bahasa and English), mass media, mailing list, bulletin, analyst gatherings, and others.

386-387

26. Bahasan mengenai kode etikMemuat uraian antara lain:1. Pokok-pokok kode etik;2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi

seluruh level organisasi;3. Penyebarluasan kode etik;4. Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran

yang diatur dalam kode etik (normatif); dan5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi

yang diberikan pada tahun buku terakhir.

Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.

Discussion on code of conductIncludes the following:1. Contents of Code of Conduct;2. Disclosure of code of conduct application in all

level of organization;3. Code of conduct dissemination;4. Sanctions on code of conduct violations; and

5. Number of violation and sanction in the last fiscal year.

Note: should be disclosed if there are no violations of code of conduct in the last fiscal year.

263-266

27. Pengungkapan mengenai whistleblowing systemMemuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:1. Penyampaian laporan pelanggaran;2. Perlindungan bagi whistleblower;3. Penanganan pengaduan;4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses

pada tahun buku terakhir; dan6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah

selesai diproses pada tahun buku.

Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai diproses pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.

Disclosure on whistleblowing systemIncludes the following mechanism of whistleblowing system:1. Violations report submission;2. Whistleblowers protection;3. Claims handling;4. Claims managers; and5. Total claims registered; and

6. Sanctions/report processed at the last fiscal year including its follow up measures.

Note: if there is no claim submitted and completed in the last financial year, it shall be stated.

374-376





26


28. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan DireksiUraian kebijakan tertulis Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.

Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya.

Diversity of Directors Composition

Description of written policy regarding diversity of the Board of Commissioners and Board of Directors composition regarding education, work experience, age, and gender

Note: to disclose the reasons and considerations, if there is no policy applied

184-185

VII. INFORMASI KEUANGAN FINANCIAL INFORMATION

1. Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan

Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.

Board of Directors and/or Board of Commissioners’ Statements regarding the Responsibility for the Financial Statements

Conformity with related regulations regarding the Financial Statements Responsibility

496

2. Opini auditor independen atas laporan keuangan Independent auditor opinion on financial statements 498

3. Deskripsi Auditor Independen di OpiniDeskripsi memuat tentang:1. Nama dan tanda tangan;2. Tanggal Laporan Audit; dan3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.

Independent Auditor Description in the OpinionDescription contains the following:1. Name & signatures;2. Audit Report date; and3. License of Public Accountant Firm and license of

Public Accountant

497-498

4. Laporan keuangan yang lengkapMemuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:1. Laporan posisi keuangan;2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif

lain; 3. Laporan perubahan ekuitas;4. Laporan arus kas;5. Catatan atas laporan keuangan;6. Informasi komparatif mengenai periode

sebelumnya; dan7. Laporan posisi keuangan pada awal periode

sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).

Comprehensive financial statementsComprehensively covers the financial statements elements:1. Statements of financial position;2. Statements of comprehensive income and other

comprehensive income;3. Statements of changes in equity;4. Statements of cash flows;5. Notes to financial statements;6. Comparative information on previous periods;

and7. Statements of financial position at the beginning

of previous periods upon the application of retrospective accounting policy by the entity or representation of financial statements postings, or reclassifications of postings in the financial statements (if relevant).

499-589

5. Perbandingan tingkat profitabilitasPerbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya

Profitability level comparisonComparison of current profit (loss) with the previous year

501






AND ANALYSIS


27


6. Laporan Arus KasMemenuhi ketentuan sebagai berikut:1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas:

operasi, investasi, dan pendanaan;2. Penggunaan metode langsung (direct method)

untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas

dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan

4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Statements of Cash FlowsConformity to the following provisions:1. Grouping into three category of activities of

operations, investment, and financing;2. Direct method application in the statements of

cash flows from operations activity;3. Separation of presentation between cash in and

or cash out during current year in the operation, investment and financing activities;

4. Disclosure of non cash transaction shall be stated in the notes to financial statements.

503

7. Ikhtisar Kebijakan AkuntansiMeliputi sekurang-kurangnya:1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan

keuangan;3. Pajak penghasilan;4. Imbalan kerja; dan5. Instrumen Keuangan.

Summary of accounting policiesIncluding at least:1. Compliance statement to SAK;2. Basis of measurement and formulation of financial

statements;3. Recognition of income and expense;4. Employee benefits; and5. Financial instrument.

515-544

8. Pengungkapan transaksi pihak berelasiHal-hal yang diungkapkan antara lain:1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan

dengan pihak berelasi;2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap

total pendapatan dan beban terkait; dan3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap

total aset atau liabilitas terkait.

Disclosure of related parties transactionsThe disclosures includes:1. Name of related parties, and the nature and

relationship with related parties;2. Transaction values and its percentage to total

income and expense; and3. Total balance and its percentage to total assets or

liabilities.

563-566

9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakanHal-hal yang harus diungkapkan:1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak

kini;2. Penjelasan hubungan antara beban

(penghasilan) pajak dan laba akuntansi;3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil

rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun 2016;

4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan

5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Disclosure related to taxes

The disclosures shall includes:1. Fiscal reconciliation and current tax expense

calculation;2. Explanation of relationship between tax expenses

(income) and accounting profit;3. Statement that Taxable Income as a result of

reconciliation is use as the basis in completing the 2016 Annual corporate income tax return;

4. The details of deferred tax assets and liabilities recognized in the financial position statements for every presentation period, and total deferred tax expenses (income) recognized in the income statements if the total are not visible from the total deferred tax assets or liabilities recognized in the financial position statements; and

5. Disclosure of availability or un-availability of tax disputes.

559-562





28


10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetapHal-hal yang harus diungkapkan:1. Metode penyusutan yang digunakan;2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang

dipilih antara model revaluasi dan model biaya;3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan

dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan

4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.

Disclosure related to fixed assetsThe disclosures shall includes:1. Used depreciation method;2. Description on accounting policies selected

between revaluation model and cost model;3. Significant methods and assumptions used

in estimation of fixed assets fair value (for revaluation model) or disclosure of fixed assets fair value (for cost model); and

4. Reconciliation of gross total recorded and accumulation of fixed assets depreciation at the beginning and end of period by presenting: addition, deduction and reclassification.

540, 554-555

11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasiHal-hal yang harus diungkapkan:1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang

digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;

2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;

3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan

4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.

Disclosure related to operations segments

The disclosures shall includes:1. General information covering factors used to

identify reported segments;

2. Information on segment’s reported profit loss, assets, and liabilities;

3. Reconciliation of segment’s total revenues, segment’s reported profit loss, segment’s assets, segment’s liabilities, and segment’s other material elements to related total in entity; and

4. Disclosure of entity level, which covers information on products and/or services, geographic areas and main customers.

499-502, 504-514

12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen KeuanganHal-hal yang harus diungkapkan:1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki

berdasarkan klasifikasinya;2. Nilai wajar dan hierarkinya untuk setiap

kelompok instrumen keuangan;3. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen

keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas;

4. Kebijakan manajemen risiko; dan5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen

keuangan secara kuantitatif.

Disclosure related to Financial Instruments

The disclosures shall includes:1. Financial instrument classification;

2. Fair value and its hierarchy of financial instrument group;

3. Explanation on risks related to financial instrument: market risk, credit risk and liquidity risk;

4. Risk management policies; and5. Risk analysis related to financial instrument in

quantitative way.

526-530, 532-533, 536, 539-541, 547-548, 578, 584-588

13. Penerbitan laporan keuanganHal-hal yang diungkapkan antara lain:1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk

terbit; dan2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi

laporan keuangan.

Financial statements publicationThe disclosures includes:1. Date of financial statements authorized for

publication; and2. Parties responsible to authorize the financial

statements.

496-498






AND ANALYSIS


29

PENCAPAIAN 2019 2019 ACHIEVEMENTS

PENDAPATAN 20192019 REVENUES

RKAP USD 2,43 MILIARRKAP USD 2.43 BILLION

RKAP USD 655 JUTARKAP USD 655 MILLION


USD 2,15

USD 855 USD 505

MILIARBILLION

JUTAMILLION

JUTAMILLION

(89%)

(82%) (77%)

LABA USAHA 20192019 OPERATING PROFIT

LABA BERSIH 20192019 NET PROFIT





30


RKAP 1,17 MILIARRKAP 1.17 BILLION

USD1,30

USD 1,04

MILIARBILLION

MILIARBILLION

(94%)

(89%)

EBITDA 2019EBITDA 2019

BEBAN USAHA 20192019 OPERATING EXPENSES






AND ANALYSIS


31

MARGIN LABA BERSIH 2019NET PROFIT MARGIN 2019

TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN 20192019 COMPANY’S HEALTH LEVEL

RKAP 26,93%RKAP 26.93%

RKAP 72 (A - SEHAT)RKAP 72 (A - GOOD)

23,36 84

(AA)

SKOR PENILAIAN GCG 20192019 GCG ASSESSMENT SCORE

(BAIK |GOOD)

84,19

%

TULANG PUNGGUNG NOTIONAL POOLING (FASILITAS BANK OVERDRAFT)

PT PERTAMINA (PERSERO)BACKBONE OF THE NOTIONAL

POOLING (BANK OVERDRAFT) OF PT PERTAMINA (PERSERO)

USD 1,13 MILIARBILLION

PENCAPAIAN 2019 2019 ACHIEVEMENTS





32

di 2018| in 2018

120Naik menjadiIncreasing to

SUMBER DAYA KONTINGEN 2C2C CONTINGENT RESOURCES

MMBOE

naik | increase

320%dari | from

48%

di 2019 | in 2019

RESERVES REPLACEMENT RATIO (RRR)RESERVES REPLACEMENT RATIO (RRR)

152% 1ST

1ST

2ND

Juara 1 kategori Realisasi Tambahan Cadangan P1 Tahun 2019

1st Place for the Realisation of P1 Additional Reserves in 2019

Juara 1 kategori Reserves Replacement Ratio (RRR) Tahun 2019

1st Place for Reserves Replacement Ratio (RRR) in 2019

Juara 2 kategori Realisasi Tambahan Sumber Daya 2C Tahun 2019

2nd Place for the Realisation of 2C Additional Resources in 2019

Juri: Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero)Evaluator: Upstream Directorate of PT Pertamina (Persero)






AND ANALYSIS


33

KINERJA QHSSEQHSSE PERFORMANCE

LEADING

TARGET PHSS DAN PHKTPHSS AND PHKT TARGETS:

TARGET PHMPHM TARGET:


ASESORASSESSOR:

ASESORASSESSOR:

ASESORASSESSOR:

ASESORASSESSOR:

ASESORASSESSOR:

HASIL | RESULTS:ISRS 8 Level 7 untuk PHSSISRS 8 Level 7 for PHSSISRS 8 Level 7 untuk PHKTISRS 8 Level 7 for PHKT

HASIL | RESULTS:Tindak Lanjut ISRS: 97%ISRS Follow-up: 97%Tindak Lanjut SMP: 94,6%SMP Follow-up: 94,6%

ISRS 8

TINDAK LANJUT REKOMENDASI

HSSEFOLLOW-UP ON HSSE RECOMMENDATIONS

AUDIT SMPSMP AUDIT

FIT TO WORK

SURVEI BUDAYA HSEHSE CULTURE

SURVEY

TARGETTARGET:

TARGETTARGET:

HASIL | RESULTS:

HASIL | RESULTS:

HASIL | RESULTS:

ISRS 8 LEVEL 7

90%

85%

3,0

Peningkatan dari Hasil Tahun 2018Improvement of 2018 Results

DNV-GL

CORPORATE HSSE PT PERTAMINA (PERSERO)

CORPORATE SECURITYPT PERTAMINA (PERSERO)



PHSS: 93,33%PHKT: 95,31%

PHM: 3,2PHSS: 3,6PHKT: 3,6

PHM: 4,15PHSS: 4,25PHKT: 4,10

(Setara Gold)(Equivalent to Gold)





34

LAGGING

PENCAPAIAN ZERO RECORDABLE LTI

ACHIEVEMENT OF ZERO RECORDABLE

LTI

INCIDENT TRIANGLE

FATALITY

LOST TIME INCIDENT

RESTRICTED WORK DAY CASE

MEDICAL TREATMENT CASE

FIRST AID CASE

NEAR MISS

UA/UC

TRIRMAN-HOURSNOA 0,41

di bawah nilai batas maksimal 0,57below the maximum limit value of 0.57

46.885.7000

0

0

13

6

58

165

282.718






AND ANALYSIS


35

CIP

TARGET | TARGET:4 PROPER HIJAU4 GREEN PROPER

ASESOR | ASSESSOR:KEMENTERIAN LINGKUNGAN

HIDUP DAN KEHUTANANMINISTRY OF ENVIRONMENT

AND FORESTRY

PROPER

7 PROPER HIJAU7 GREEN PROPER

114 RISALAH114 MINUTES

TARGET | TARGET:100 RISALAH100 MINUTES

JURI | EVALUATORS:DIREKTORAT HULU DAN

ANAK PERUSAHAAN HULU PT PERTAMINA (PERSERO)UPSTREAM DIRECTORATE

AND UPSTREAM SUBSIDIARIES OF PT

PERTAMINA (PERSERO)

LEADING





36

SISTEM TATA KERJAWORK SYSTEM

APSA

UIIA

ASESMEN SUPREME(PHM)SUPREME ASSESSMENT (PHM)

41 PEDOMAN48 TKO/TKI41 Guidelines, 48 TKO/TKI

BEST HSSE ACHIEVERBEST SYNERGY GROWTHBest HSSE Achiever , Best Synergy Growth

BEST OF THE BEST4 PLATINUM1 GOLDBest of the Best, 4 Platinum, 1 Gold

HIJAU (>85%)Green (>85%)

MENDUKUNG PENILAIAN GCGSupporting GCG Assessment

JURI | EVALUATORS:Direktorat Hulu dan Anak Perusahaan Hulu PT Pertamina (Persero)Upstream Directorate and Upstream Subsidiaries of PT Pertamina (Persero)

JURI | EVALUATOR:Subsidiary & Joint Venture Management PT Pertamina (Persero)Subsidiary & Joint Venture Management PT Pertamina (Persero)

ASESOR | ASSESSOR:Corporate HSSE PT Pertamina (Persero)Corporate HSSE PT Pertamina (Persero)

INISIATIF DAN PENCAPAIAN LAIN | OTHER INITIATIVES AND ACHIEVEMENTS






AND ANALYSIS


37

PENCAPAIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PERIODE PROPER 2018-2019 ACHIEVEMENTS FOR ENVIRONMENT MANAGEMENT IN THE PROPER PERIOD OF 2018-2019

EFISIENSI ENERGIENERGY EFFICIENCY

37.742.791 GJ

3R LIMBAH NON- B33R OF

NON-HAZARDOUS & TOXIC WASTE

8.103 TON | TONNES

PENURUNAN EMISI GRK REDUCTION OF GHG

EMISSIONS

1.113.223TON CO2e | TON CO2e

EFISIENSI AIRWATER EFFICIENCY

341.413 m3

3R LIMBAH B33R OF


966.262 TON | TONNES





38

Kawasan Mangrove di Kecamatan Anggana - Lapangan NPU - PHMMangrove Area at Kecamatan Anggana - Lapangan NPU - PHM






AND ANALYSIS


39

IKHTISAR PRODUKSIDAN PENJUALAN PRODUCTION AND SALES HIGHLIGHT

PRODUKSI MINYAK BUMI DAN GAS OIL AND GAS PRODUCTION

dalam MBOPD | in MBOPD

PRODUKSI MINYAK MENTAH DAN KONDENSAT CRUDE OIL AND CONDENSATE PRODUCTION

70

60

50

40

30

20

10

0

JAN FEB MAR APRIL MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DECRKAP2019

2018 2019

50,7

1

51,8

3

48,4

1

45,5

2

43,7

3

44,9

43,9

9 53,6

2

54,0

5 58,3

4

58,5

5

58,760

,93

59,6

5

57,7

57,0

7

54,3

4

56,2

4

55,7 54

,52

55,7

5

57,6

2

57,9

3

58,1

2

Rata-Rata

Average

48,7

657

,11

52,7

4





40

1.04

3

1.04

6

1.03

2

982

dalam MMSCFD | in MMSCFD

dalam MBOEPD | in MBOEPD

PRODUKSI GAS BUMI NATURAL GAS PRODUCTION

PRODUKSI MINYAK DAN GASOIL AND GAS PRODUCTION

1.400

1.200

1.000

800

600

400

200

0

250

200

150

100

50

0

JAN

JAN

FEB

FEB

MAR

MAR

APRIL

APRIL

MAY

MAY

JUN

JUN

JUL

JUL

AUG

AUG

SEP

SEP

OCT

OCT

NOV

NOV

DEC

DEC

2018 2019

2018 2019

230,

76

232,

3

226,

55

214,

95

926

203,

5

902

200,

52

886

196,

86

925

213,

27

899

209,

19

939

220,

44

925

218,

25

883

211,

14

876

212,

11

854

206,

97

855

205,

34

839

204,

585

4

199,

15

847

202,

37

826

198,

29

798

192,

33

827

198,

47

850

204,

32

867

207,

59

861

206,

66

937

846

Rata-Rata

Average

210,

520

3,14

Rata-Rata

Average

944

215,

67

RKAP2019

RKAP2019






AND ANALYSIS


41

LIFTING MINYAK BUMI DAN KONDENSAT OIL AND CONDENSATE LIFTING

PHM PHSS PHKT

70

60

50

40

30

20

10

0

JAN FEB MAR APRIL MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DECRealisasi20182018

Realisation

RKAP2019

Realisasi20192019

Realisation

RKAP 2019

45,3

4

47,2

0 51,9

3

52,6

9 58,6

9

55,7

4

54,3

3

47,5

1

42,3

2

51,6

9

53,7

2

49,0

3

52,6

4

43,4

4

61,3

8

3,38

9,54 10

,24

3,28

7,24 9,

15

38,6

8

30,4

2

32,5

4

10,7

9 10,6

2

7,20

8,59

34,7

0 39,4

7

10,0

8

9,62

10,0

9

9,87

7,79

11,3

1

8,83 10

,39

10,3

3

13,0

9

9,48

9,21

8,70

9,27

9,56

10,4

2

9,42 8,

80

9,90

9,19

36,1

8

35,5

0

28,7

2

23,1

8

34,3

4

31,9

9

30,7

8 33,4

5

23,2

1

39,1

0

Data lifting dalam Participating Interest (PI) 90%, dimana realisasi 2018 untuk PHKT adalah gabungan dari PHA (periode 1 Januari 2018 – 24 Oktober 2018) dan PHKT (periode 25 Oktober 2018 – 31 Desember 2018), sementara untuk PHSS adalah realisasi periode 8

Agustus 2018 – 31 Desember 2018.The data on lifting is in 90% Participating Interest (PI), where the 2018 realisation for PHKT is a combination of PHA (1 January 2018 – 24 October 2018) and PHKT (25 October 2018 – 31 December 2018), while the realisation for PHSS is in the period of 8 August 2018 – 31

December 2018.

dalam KBOPD | in KBOPD

LIFTING MINYAK BUMI DAN GAS OIL AND GAS LIFTING





42

LIFTING GAS BUMI NATURAL GAS LIFTING

PHM PHSS PHKT

1.400

1.200

1.000

800

600

400

200

0

JAN FEB MAR APRIL MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DECRealisasi2018

RKAP2019

Realisasi2019

RKAP 2019

759

707

660

565

966

546

646

1.09

1

465

679

587

719

607

493

57610

4241

43

43

43

43

41

42

41

40 38

38

36

21

5750

46

40

45

45

131

44

45

45 45

37

36

728

608

569

476

883

458

557

918

379

593

501

635

524

418

504

Data lifting dalam PI 90%, dimana realisasi 2018 untuk PHKT adalah gabungan dari realisasi PHA (periode 1 Januari 2018 – 24 Oktober 2018) dan PHKT (periode 25 Oktober 2018 – 31 Desember 2018), sementara untuk PHSS adalah realisasi periode 8 Agustus 2018 – 31

Desember 2018. Selain itu, realisasi lifting 2018 memperhitungkan Fuel, Flare, dan Shrinkage di Bontang.The data on lifting is in 90% of PI, where the realisation of PHKT 2018 is a combination of the realisation of PHA (1 January 2018 – 24

October 2018) and PHKT (25 October 2018 – 31 December 2018), while the realisation of PHSS is in the period of 8 August 2018 – 31 December 2018. Moreover, the 2018 lifting realisation includes the Fuel, Flare, and Shrinkage in Bontang.

4044


2018 Realisation

2019 Realisation






AND ANALYSIS


43

PENCIPTAAN NILAI DI TAHUN

2019 VALUE CREATION IN 2019

TOTAL VALUE CREATION

VALUE CREATION EFISIENSI INVESTASI

VALUE CREATION IN INVESTMENT EFFICIENCY

VALUE CREATION INSURANCE PREMIUM

VALUE CREATION IN INSURANCE PREMIUM

VALUE CREATION CIPVALUE CREATION IN CIP

VALUE CREATION PBBVALUE CREATION IN PBB

USD 2,93

USD 55

USD 337

USD 411

USD 17,45

MILIAR | BILLION

JUTA | MILLION

RIBU | THOUSAND

JUTA | MILLION

JUTA | MILLION





44

VALUE CREATION PROPER

VALUE CREATION OF PROPER

VALUE CREATION STKVALUE CREATION IN STK

VALUE CREATION BISNIS GAS

VALUE CREATION IN GAS BUSINESS

VALUE CREATION SUMBER DAYA MANUSIA

VALUE CREATION IN HUMAN RESOURCES

VALUE CREATION MANAJEMEN RANTAI

PASOKAN DAN LAYANAN UMUM

VALUE CREATION IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT AND GENERAL

SERVICES

VALUE CREATION TEKNOLOGI INFORMASI

VALUE CREATION IN INFORMATION TECHNOLOGY

USD 521,5 USD 857

USD 1

USD 4,16

USD 921USD 1

JUTA | MILLION

RIBU | THOUSAND

MILIAR | BILLION

JUTA | MILLION

JUTA | MILLION

JUTA | MILLION






AND ANALYSIS


45

MENCIPTAKAN NILAI MELALUI EFISIENSI BIAYA CREATING VALUE THROUGH COST EFFICIENCY

RKAP 20192019 RKAP

854

Efisiensi BiayaCost Efficiency

-55

-6,4%

Penyesuaian Biaya ABI 20182018 ABI Cost Adjustment

-44

-5,2%

Realisasi 20192019 Realisation

755

Realisasi Anggaran Biaya Investasi (ABI) tahun 2019 adalah sebesar USD 755 juta atau sebesar 88,7%.1. Efisiensi biaya pelaksanaan proyek sebesar USD 55 juta

(Tunu Shallow Phase 4, Tunu Phase 3D, South Mahakam Phase 4, Handil Phase 5, Peciko Phase 7C, dan Tambora Phase 5).

2. Penyesuaian biaya ABI tahun 2018 (over accrue biaya proyek tahun 2018) sebesar USD 44 juta (proyek Tunu Shallow Phase 4, Tunu Phase 3D, South Mahakam Phase 4, Handil Phase 5, dan Sisi Nubi Phase 3).

Realisation of investment value in 2019 achieved USD 755 million or 88.7%.1. Investment cost efficiency achieved USD 55 million

derived from some projects: Tunu Shallow Phase 4, Tunu Phase 3D. South Mahakam Phase 4, Handil Phase 5, Peciko Phase 7C, and Tambora Phase 5.

2. Investment cost adjustment (over accrued) around USD 44 million derived from some projects: Tunu Shallow Phase 4, Tunu Phase 3D, South Mahakam Phase 4, Handil Phase 5, and Sisi Nubi Phase 3.

dalam juta USD | in million USD

Catatan: Angka disajikan dalam porsi 90% sesuai dengan KPI Direksi.Note: The number is presented in 90% portion according to the BOD’s KPI.





46

VALUE CREATION (PBB)VALUE CREATION (PBB)

VALUE CREATION (INSURANCE PREMIUM)VALUE CREATION (INSURANCE PREMIUM)

VALUE CREATION CIP, PROPER, DAN STK VALUE CREATION IN CIP, PROPER, AND STK

1. Eliminasi Pelaporan SPOP BMN Nonproduktif – PHKT2. Eliminasi Duplikasi Pelaporan SPOP Lahan pada Pertamina Group3. Keuntungan Perbedaan Kurs Realisasi Pajak dibanding Kurs Anggaran1. Elimination of Non-Productive SPOP BMN Reporting - PHKT2. Elimination of Land SPOP Reporting Duplication in Pertamina Group3. Profit from Realisation and Budget Currency Difference

1. Pengadaan Asuransi Mandiri GS berkolaborasi dengan Anak Perusahaan Hulu lain.2. Penyempurnaan Syarat dan Ketentuan Asuransi TPL dan Marine Cargo.3. PHM masuk dalam Paket Asuransi D & O PHI Group.1. Mandiri GS Insurance procurement collaborating with other Upstream Subsidiaries.2. Improving the Insurance Terms and Conditions of TPL and Marine Cargo.3. PHM is included in PHI Group’s D & O Insurance Package.

USD 337

USD 933

USD 17,45 JUTAMILLION

RIBUTHOUSAND

JUTAMILLION

CIP PROPER STK

USD 411 USD 521,5 USD 857 JUTA | MILLION JUTA | MILLION RIBU | THOUSAND






AND ANALYSIS


47

MENCIPTAKAN NILAI DALAM BISNIS GAS CREATING VALUE IN GAS BUSINESS

OPTIMALISASI KOMERSIALCOMMERCIAL OPTIMISATION

PENURUNAN PROPORSI

DOMESTIK PIPAREDUCTION OF DOMESTIC PIPE PROPORTION

• Penerapan proporsional domestik suplai untuk realokasi 31,3 TBTU gas pipa

• Menggunakan delta harga gas pipa menjadi LNG

• Application of domestic proportional supply for the 31.3 TBTU gas pipelines reallocation

• Utilising the pipeline gas price difference into LNG

Gas Substitution antara Mahakam PSC dengan Sebuku PSC (PHM dapat menjual LNG pada 7,1 USD/MMBTU)

Gas Substitution between Mahakam PSC and Sebuku PSC (PHM can sell LNG at 7.1 USD/MMBTU)

Penjualan Fraksi C3 dan C4 kepada ENI

C3 and C4 Fractions were sold to ENI

Kontrak penjualan mid-term dengan Shell Eastern Trading 25 kargo untuk pengantaran tahun 2021-2025

The mid-term sale contract with Shell Eastern Trading on 25 cargoes delivery in 2021-2025

SWAP KOMITMEN

DENGAN SEBUKU PSC

SWAP COMMITMENTS

WITH SEBUKU PSC

OPTIMASI LPGLPG

OPTIMISATION

KONTRAK BARU LNG MID-TERM

(2021-2025)NEW MID-TERM LNG CONTRACT

(2021-2025)

USD46,6

juta | million

USD18,4

juta | million

USD7

juta | million

USD887

juta | millionNIL

AI

AM

OU

NT

KET

ERA

NG

AN

DES

CRI

PTIO

N





48

OPTIMALISASI KOMERSIALCOMMERCIAL OPTIMISATION

• 2 kargo PHM (USD 38,2 juta)

• 1 kargo PHSS (USD 16 juta)

• 2 PHM cargoes (USD 38.2 million)

• 1 PHSS cargo (USD 16 million)

• Optimasi lifting di Senipah (USD 7,3 juta)

• Optimasi lifting di Santan (USD 4,6 juta)

• Simplifikasi grade minyak (USD 0,7 juta)

• Lifting optimisation in Senipah (USD 7.3 million)

• Lifting optimisation in Santan (USD 4.6 million)

• Oil grade simplification (USD 0.7 million)

Efisiensi Kapal LNG WBX dari pemakaian domestik (non-WBX)

LNG WBX Ship Efficiency from domestic use (non-WBX)

Efisiensi Biaya JMG

JMG Cost Efficiency

SPOT/UNCOMMITED

LNG 2019LNG SPOT/

UNCOMMITTED IN 2019

OPTIMALISASI LIFTING MINYAK

OIL LIFTING OPTIMISATION

USD54,2

juta | million

USD12,6

juta | million

USD2,0

juta | million

USD0,4

juta | million

OPTIMALISASI ASSETASSET

OPTIMISATION

EFISIENSIBIAYACOST

EFFICIENCY

EFISIENSI SEWA

KAPAL LNG EKAPUTRAEKAPUTRA

LNG SHIP RENT EFFICIENCY

EFISIENSI BIAYA JOINT MARKETING

GROUP (JMG)COST

EFFICIENCY OF JOINT

MARKETING GROUP (JMG)

TOTALVALUE CREATION

TOTALVALUE CREATION

USD 1MILIAR | BILLION(BRUTO | GROSS)






AND ANALYSIS


49

JANUARIJANUARY

APRILAPRIL

JULIJULY

MENCIPTAKAN NILAI DALAM SUMBER DAYA MANUSIACREATING VALUE IN HUMAN RESOURCES

•Restrukturisasi Kompensasi dan Benefit•Komunikasi Serikat Pekerja•Peraturan Perusahaan•Penjajaran Sistem dan Tata Kerja (STK)• Compensation and Benefits Restructure• Labour Union Communication• Company Regulations• Systems and Work Procedures (STK)

Alignment

•21 Kali FIT Relay via V-Con•In-House Join-Training PHI Group•21 FIT Relays via V-Con •PHI Group In-House Joint-Training •Rencana Organisasi

•Evaluasi Pekerjaan•Konversi Grading•Penjajaran C & B•Komunikasi Serikat •SKK Migas dan Menteri Tenaga Kerja• Organisational Plans• Job Evaluation• Grading Conversions• C & B Alignment• United Communication• SKK Migas and the Minister of Manpower

Penjajaran Kebijakan dan C & B (PHSS dan PHKT)Policy and C & B Alignment (PHSS and PHKT)

Inisiatif In-House TrainingIn-House Training Initiative

Penjajaran dan Harmonisasi PHM (masih berlanjut)PHM Alignment and Harmonisation (ongoing)

•Rencana Organisasi•Evaluasi Pekerjaan•Konversi Grading•Komunikasi Serikat Pekerja• Organisational Plans• Job Evaluation• Grading Conversions• Labour Union

Communication

Reorganisasi PHSS dan PHKTPHSS and PHKT Reorganisation

USD

428ribu

thousand

USD

279ribu

thousandUSD

714ribu

thousand

USD

178ribu

thousand





50

SEPTEMBERSEPTEMBER

DESEMBERDECEMBER

•Efisiensi biaya perjalanan•Penempatan dan

Pemindahan•Meneruskan PWT cost ke

perusahaan yang merekrut• Travel costs Efficiency• Placement and Transfer• Forwarded the PWT cost to

the recruiting company

•Negosiasi AdMedika•Program Coordination of Benefit (COB)

BPJS PHKT•Implementasi Program Corporate Wellness• AdMedika Negotiation• BPJS Coordination of Benefit (COB)

Programme in PHKT• Corporate Wellness Programme

Implementation

•Rencana Organisasi•Evaluasi dan Penilaian Pekerjaaan•Pemeliharaan SAP•Penempatan dan Penyebaran• Organisational Plans• Evaluation and Job Assessment• SAP Maintenance• Placement and Dissemination

Alih Status PHKTPHKT Status Transfer

Integrasi dan Koordinasi Layanan MedisMedical Services Integration and Coordination

Reorganisasi PHIPHI Reorganisation

•Penempatan dan Pemindahan

•Meneruskan PWT cost ke perusahaan yang merekrut

• Placement and Transfer• Forwarded the PWT cost to

the recruiting company

Alih Status PHSSPHSS Status Transfer

USD

2,08 juta

million

USD

251ribu

thousand

USD

71,4 ribu

thousand

USD

164ribu

thousand

TOTALVALUE CREATION

TOTALVALUE CREATION

USD 4,16 JUTA | MILLION

(BRUTO | GROSS)






AND ANALYSIS


51

MENCIPTAKAN NILAI DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOKAN DAN LAYANAN UMUM CREATING VALUE IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT AND GENERAL SERVICES

•1,872 PO/Kontrak•Nilai USD 2,318 juta•1.872 PO/Contract•Valuing at USD 2.318 million

•USD 260 juta •11,23% dari beban usaha•USD 260 million •11.23% of operating

expenses

•Kontrak USD 661 juta•318% dari target•The contract valued at USD 661

million•318% of the target

•USD 1,281 juta •60,33% biaya•USD 1.281 million•60.33% of the cost

Nilai KontrakContract Value

Efisiensi BiayaCost Efficiency

SinergiSynergy

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)Local Content



USD 921 JUTA | MILLION

(BRUTO | GROSS)





52

Standardisasi IT GovernanceStandarisation of IT Governance

Sinergi, Kolaborasi, serta Optimalisasi Solusi dan LayananSynergy, Collaboration, and Optimisation of Solutions and Services

Konsolidasi PengadaanConsolidation of Procurement

Corporate Website

MENCIPTAKAN NILAI MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI CREATING VALUE THROUGH INFORMATION TECHNOLOGY

PROGRAM-PROGRAM PENCIPTAAN NILAIVALUE CREATION PROGRAMMES

REALISASI DAN PENGHEMATANREALISATION AND SAVINGS

Biaya PotensialPotential Cost

Rp118.486.445.161

RealisasiRealisation

Rp104.083.598.784

PenghematanSaving

Rp14.402.846.377






AND ANALYSIS


53

Rencana Pengadaan (berdasarkan Procplan/Proclist 2019)Procurement Plans (based on the 2019

Procplan/Proclist)

Potensi Kontrak SinergiPotential Synergy Contract

Realisasi Kontrak SinergiSynergy Contract Realisation

USD 1,6

USD 693

USD 661

MILIARBILLION

JUTAMILLION

JUTAMILLION

MENCIPTAKAN NILAI MELALUI SINERGICREATING VALUE THROUGH SYNERGY

Target Kontrak Sinergi (KPI SCM 2019)

Synergy Contract Target (2019 SCM KPI)

USD 207 JUTA

MILLION





54

Dari rencana pengadaan sebesar USD 1,6 miliar, terdapat potensi untuk sinergi sebesar USD 693 juta. KPI Fungsi Supply Chain Management (SCM) PHI untuk pencapaian sinergi adalah sebesar 30% dari potensi tersebut, yaitu USD 207 juta.

Sepanjang 2019, realisasi sinergi mencapai USD 661 juta, atau 319% dari target, dengan jumlah kontrak sinergi mencapai 155 kontrak. Pencapaian tersebut memperoleh apresiasi berupa penghargaan The Highest Value Synergy Growth pada APSA 2019.

Selama tahun 2019, terdapat 20 anak perusahaan/afiliasi Pertamina yang memiliki kontrak dengan PHI Group terkait penyediaan jasa pengeboran dan kerja ulang serta aktivitas pendukungnya, jasa konstruksi, penyediaan material, jasa logistik, jasa penyediaan gedung dan aktivitas pendukungnya, pergudangan, penyediaan tenaga kerja, asuransi, serta transportasi dan akomodasi untuk perjalanan dinas. Nilai kontrak bervariasi antara USD 3.000 hingga USD 107 juta.

With the procurement plan amounting to USD 1.6 billion, there is potential for synergy to reach USD 693 million. The Supply Chain Management (SCM) Function KPI in terms of synergy achievement is 30% of the potential at USD 207 million.

Throughout 2019, the synergy realisation reached USD 661 million, or 319% of the target, with the number of synergy contracts reaching 155 contracts. This achievement received The Highest Value Synergy Growth award at APSA 2019.

Throughout 2019, there were 20 Pertamina Subsidiaries/affiliates having contracts with PHI Group related to the provision of drilling and workovers along with its supporting activities, construction services, material provision, logistic services, building supply services and its supporting activities, warehousing, labour provision, insurance, as well as transportation and accommodation for business trips. The contract value varies between USD 3,000 to USD 107 million.






AND ANALYSIS


55

PENERAPAN EMPAT PILARSISTEM MANAJEMEN KUALITAS DI LINGKUNGAN PHI

Program Perbaikan Berkelanjutan

PenilaianManajemenMutu

C.I.

P

S.M

CONTINUOUSIMPROVEMENTPROGRAM

QUALITY MANAGEMENT ASSESSMENT

• Pelaksanaan Pelatihan CIP (Penulisan Risalah, ToT Auditor dan Juri CIP)

• Pemenuhan 114 dari target 100 Risalah CIP 2019 dengan Real Value Creation USD 420 juta

• Pelaksanaan Audit PDCA Risalah CIP• Pelaksanaan Forum CIP Anak Perusahaan PHI• 40 Gugus CIP mengikuti Forum Presentasi CIP PHI

2019• Best Of The Forum Hulu 2019 (Best I-Prove, Best

FT-Prove, Best Value Creation 3rd, Best Poster Presentation FSTH

• 5 Gugus CIP PHI mengikuti Forum APQA 2019

• Penyelesaian SP Tim Penyusun DKE Berbasis KKEP PHI

• Pelaksanaan Semiloka QMA (Quality Management Assessment)

• Pelaksanaan Pelatihan Pengisian Lembar Kerja KKEP dan Penyusunan DKE PHI

• Pelaksanaan Asesmen KKEP (2020)

• Implementation of CIP Training (Minutes Writing, ToT Auditors, and CIP Judges).

• Fulfilment of 114 of the set target of 100 CIP Minutes with Real Value Creation of USD 420 million.

• Implementation of CIP Minutes PDCA Audit.• Implementation of PHI Subsidiaries CIP Forum.• 40 CIP Clusters participated in the 2019 PHI CIP

Presentation Forum.• Received Best Of The in the 2019 Upstream

Forum (Best I-Prove, Best FT-Prove, 3rd Best Value Creation, Best Poster Presentation FSTH).

• 5 PHI CIP Clusters participated in the 2019 APQA Forum.

• Complete SP Drafting Team of DKE based on PHI KKEP.

• QMA (Quality Management Assessment) Workshop Implementation

• Implementation of KKEP Worksheet Filling Training and Preparation of PHI DKE.

• KKEP Assessment Implementation (2020).

C.I.P

Q.M.A

PENCAPAIAN LAINNYA OTHER ACHIEVEMENTS





56

THE IMPLEMENTATION OF FOUR PILLARS OF QUALITY MANAGEMENT SYSTEM IN PHI

ManajemenSistem Standar

PengelolaanPengetahuan

Perusahaan

K.M

Q.M

.A

STANDARD SYSTEM MANAGEMENT

KNOWLEDGE MANAGEMENT

• Penyampaian Roadmap STK PHI 2019 kepada Direktorat Hulu

• Pelaksanaan Pelatihan Sosialisasi Manajemen Sistem Tata Kerja (MSTK) Pertamina

• Penyelesaian Pedoman MSTK PHI• Penyelesaian Proses Bisnis dan 119 STK PHI• Sosialisasi Proses Bisnis dan STK PHI• Pengendalian dan Perekaman STK di Lingkungan

PHI• Pengembangan dan Portal STK PHI

• Pelaksanaan Semiloka Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

• Penyelenggaraan 10 dari target 2 (dua) Forum KOMET Online Webinar

• Pelaksanaan 45 dari target 5 (lima) Forum KOMET Offline (FIT dan Ngopi Bareng Safety)

• Pelaksanaan Forum Komet Online Webinar Manajemen PHI dan Anak Perusahaan PHI

• Submit the 2019 STK PHI roadmap to the Upstream Directorate.

• Pertamina Work Procedure Management (MSTK) Socialisation Training Implementation.

• Complete Guidelines for PHI MSTK.• Complete PHI Business Processes and 119 STK.• Socialisation on PHI Business Processes and STK.• STK Controlling and Recording in PHI.• PHI STK Development and Portal.

• Intellectual Property Rights (IPR) Workshop Implementation.

• Implementation of ten of the targeted two Online KOMET Webinar Forum.

• Implementation of 45 of the targeted five Offline KOMET Forums (FIT and Ngopi Bareng Safety).

• Implementation of Online KOMET Webinar Forum for Management of PHI and its Subsidiaries.

S.M

KOMET






AND ANALYSIS


57

Pada tahun 2019 ini PHI telah menerapkan keempat pilar QMS (Quality Management System) Pertamina yang meliputi:1. Pilar CIP (Program Perbaikan Berkelanjutan)

Pelaksanaan kegiatan CIP di lingkungan PHI dan Anak Perusahaan dimulai dengan pelaksanaan pelatihan terkait CIP yaitu penulisan risalah serta pelatihan auditor dan Juri CIP. Pada tahun 2019, telah berhasil mengumpulkan 140 dari target KPI 100 risalah CIP, dengan real value creation melalui verifikasi keuangan sebesar USD 420 juta. Forum Presentasi CIP PHI pada tahun ini diselenggaran di Balikpapan Kalimantan Timur yaitu di Komplek Pasir Ridge PHKT dengan menghasilkan 8 (delapan) Gugus CIP terbaik dari 40 Gugus yang ikut berpartisipasi. Pada Forum Hulu 2019, 5 (lima) Gugus CIP dan 25 poster dan paper perwakilan PHI memperoleh capaian yang luar biasa dengan meraih predikat Best of the Best dengan meraih 4 (empat) kategori terbaik yaitu Best I-Prove, Best FT-Prove, Best Value Creation 3rd, dan Best Poster Presentation. Selanjutnya, 5 (lima) Gugus terbaik PHI akan mengikuti Forum APQA (Annual Pertamina Quality Awards) yang akan diselenggaran pada tahun 2020.

2. Pilar KOMET (Pengelolaan Pengetahuan Perusahaan)

Pada tahun 2019 telah dilakukan 45 kegiatan Forum KOMET offline di PHI dan Anak Perusahaan melalui pelaksanaan forum sharing FIT (Friday In Talk) dan Forum HSSE Ngopi Bareng Safety 10. PHI dan Anak Perusahaan juga berpartisipasi dalam forum sharing Webinar Pertamina dengan pelaksanaan 10 Forum KOMET Online Webinar. Pada tahun 2019, PHI juga mengikut Semiloka HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang diselenggarakan oleh Fungsi Quality System & Knowledge Management (QSKM) PT Pertamina (Persero).

3. Pilar SM (Sistem Manajemen Standar) Beberapa kegiatan dalam mendukung penerapan sistem manajemen di PHI telah dilaksanakan di tahun 2019, yaitu pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi Pedoman MSTK (Manajemen Sistem Tata Kerja) Pertamina serta pelaksanaan sosialisasi Proses Bisnis PHI dan 119 dokumen STK (Sistem Tata Kerja) PHI yang telah selesai dikembangkan di PHI sepanjang tahun 2019. Pada tahun 2019 ini juga telah dikembangkan Portal STK PHI yang digunakan sebagai aplikasi pengendalian dan perekaman STK di lingkungan PHI.

4. Pilar QMA (Penilaian Manajemen Mutu) Sebagai persiapan pelaksanan Asesmen QMA (Quality Management Assessment) Berbasis KKEP (Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina) yang akan dilakukan di PHI pada tahun 2020, PHI telah membentuk Tim Penyusun DKE Berbasis KKEP di PHI melalui surat perintah yang dikeluarkan oleh Direktur Utama PHI, Bambang Manumayoso. Pelaksanaan pelatihan QMA dan pelatihan pengisian kertas kerja KKEP dan penyusunan DKE (Dokumen Kinerja Ekselen) telah dilakukan kepada Tim Penyusun DKE PHI dalam mendukung pelaksanaan asesmen KKEP di PHI.

Throughout 2019, PHI has implemented the four pillars of QMS of Pertamina, namely:1. CIP (Continous Improvement Program) Pillar The implementation of CIP activities in PHI and its

Subsidiaries starts by implementing CIP-related training, namely the minutes writing as well as CIP auditors and judges training. In 2019, it managed to collect 140 of the KPI’s set target of 100 CIP minutes, with real value creation through financial verification recorded at USD 420 million. The year’s PHI CIP Presentation Forum was held in Balikpapan, East Kalimantan, in Komplek Pasir Ridge PHKT by producing eight best CIP Clusters from the 40 Clusters participated. In the 2019 Upstream Forum, five CIP Clusters and 25 posters and papers of PHI representatives achieved extraordinary achievements by winning Best of the Best title including four best categories of Best I-Prove, Best FT-Prove, 3rd Best Value Creation, and Best Poster Presentation. Furthermore, the five best Clusters of PHI will attend the 2020 APQA (Annual Pertamina Quality Awards) Forum.

2. KOMET (Knowledge Management) Pillar In 2019, PHI and its Subsidiaries have implemented 45

offline KOMET Forum activities by implementing FIT (Friday In Talk) sharing forum and Ngopi Bareng Safety 10 HSSE Forum. PHI and its Subsidiaries also participated in Pertamina Webinar sharing forum by holding 10 Online KOMET Webinar Forum. In 2019 PHI also participated in Intellectual Property Rights (HAKI) Workshop held by Quality System & Knowledge Management (QSKM) Function of PT Pertamina (Persero).

3. SM (System Management) Pillar PHI has also carried out several activities to support the

management system implementation in 2019, namely the implementation of training and socialisation on MSTK Guidelines of Pertamina and socialisation of PHI Business Processes and 119 PHI STK documents that were completed in PHI throughout 2019. In 2019, PHI STK Portal, an STK control and recording application in PHI, has also been developed.

4. QMA (Quality Management Assessment) Pillar In preparation for the Quality Management Assessment

(QMA) implementation based on KKEP (Pertamina’s Excellence Performance Criteria) that will be carried out in PHI in 2020, PHI has formed a KKEP-Based DKE Drafting Team in PHI through a letter issued by the President Director, Bambang Manumayoso. The implementation of QMA and KKEP worksheet filling training as well as compiling DKE (Excellent Performance Document) have been applied to the DKE Drafting Team to support the implementation of KKEP assessment in PHI.





58

KOMPOSISI PEKERJA PHICOMPOSITION OF PHI EMPLOYEES

KOMPOSISI PEKERJA PHMCOMPOSITION OF PHM EMPLOYEES

dalam orang | in personnel


Pekerja Tetap (PWTT)Permanent Employees (PWTT)


Pekerja Kontrak (PWT)Contract Employees (PWT)


105

1,678

28

0

133

1,678

KOMPOSISI SUMBER DAYA MANUSIA COMPOSITION OF HUMAN RESOURCES






AND ANALYSIS


59

KOMPOSISI PEKERJA PHSSCOMPOSITION OF PHSS EMPLOYEES

KOMPOSISI PEKERJA PHKTCOMPOSITION OF PHKT EMPLOYEES







355

546

80

86

435

632





60

KINERJA PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SUPERVISORY PERFORMANCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Total Rapat Internal: Total Internal Meetings:

Total Rapat Internal: Total Internal Meetings:

Total Rapat Gabungan: Total Joint Meetings:

Rata-Rata Kehadiran: Average Attendance:

Rata-Rata Kehadiran: Average Attendance:

Rata-Rata Kehadiran Dewan Komisaris: Average BOC Attendance:

Rata-Rata Kehadiran Direksi:

Average BOD Attendance:

Rapat | Meetings

27

RapatMeetings

27

RapatMeetings

15

94%

100%

94% 97%






AND ANALYSIS


61

PENGHARGAAN AWARDS

20 Maret 2019 | 20 March 2019 5 September 2019 | 5 September 2019

Penghargaan The Best Value Creation Achievement pada ajang Annual Pertamina Quality Awards (APQA)

Pemberi PenghargaanPT Pertamina (Persero)

The Best Value Creation Achievement award at the Annual Pertamina Quality Awards (APQA).

AppreciatorPT Pertamina (Persero)

Penghargaan The Highest Synergy Value Growth dan The Best HSSE Achiever 2018 pada ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA)

Pemberi PenghargaanPT Pertamina (Persero)

The Highest Synergy Value Growth and The Best HSSE Achiever 2018 Award at the Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA).

AppreciatorPT Pertamina (Persero)

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI AWARDS AND CERTIFICATIONS





62

22 November 2019 | 22 November 2019 8 Januari 2020 | 8 January 2020

Mendapatkan 7 (tujuh) penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Hijau periode 2018-2019 di Pertamina Hulu Kalimantan Timur DOBS dan DOBU serta di Pertamina Hulu Mahakam Lapangan SPU, BSP, NPU, CPU, dan CPA

Pemberi PenghargaanKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Received seven awards for the Green Company Performance Rating Programme (PROPER) for the 2018-2019 period in Pertamina Hulu Kalimantan Timur DOBS and DOBU as well as in Pertamina Hulu Mahakam SPU, BSP, NPU, CPU, and CPA Field.

AppreciatorMinistry of Environment and Forestry

Penghargaan untuk kategori The Best of the Best, Best Poster, Best I-Prove, Best FT-Prove, 3rd Best Value Creation pada Forum Hulu 2019

Pemberi PenghargaanDirektorat Hulu PT Pertamina (Persero)

Awards for The Best of the Best, Best Poster, Best I-Prove, Best FT-Prove, 3rd Best Value Creation at the 2019 Upstream Forum.

AppreciatorDirektorat Hulu PT Pertamina (Persero)






AND ANALYSIS


63

SERTIFIKASI CERTIFICATIONS

NO. NAMA SERTIFIKASICERTIFICATION NAME

ANAK PERUSAHAANSUBSIDIARIES

TAHUN PEROLEHAN

YEAR OF ACQUISITION

BADAN SERTIFIKASI

CERTIFICATION BODY

AKHIR MASA BERLAKU

END OF VALIDITY PERIOD

1.

ISO 14001:2015 – PHM Lapangan BekapaiISO 14001:2015 – Bekapai Field of PHM

PHM 2018 Intertek8 Juli 20218 July 2021

2.

ISO 14001:2015 – PHM Lapangan SPSISO 14001:2015 – SPS Field of PHM


3.

ISO 14001:2015 – PHM Lapangan HCAISO 14001:2015 – HCA Field of PHM


4.

ISO 14001:2015 – PHM Lapangan CPUISO 14001:2015 – CPU Field of PHM


5.

ISO 14001:2015 – PHM Lapangan SPUISO 14001:2015 – SPU Field of PHM

PHM 2018 Intertek1 Desember 20221 December 2022

6.

ISO 14001:2015 – PHM Lapangan NPUISO 14001:2015 – NPU Field of PHM


7.

ISO 14001:2015 – PHM Divisi Well Construction and InterventionISO 14001:2015 – Well Construction and Intervention Division of PHM

PHM 2019 Intertek7 Januari 20227 January 2022

8. ISO 22301:2012 PHM 2018 BSI1 Februari 20211 February 2021

9. ISRS 8 Level 7 PHKT 2019 DNV GL 2021

10. ISO 14001:2015 PHKT 2019 Sucofindo 2021

11. ISRS 8 Level 7 PHSS 2019 DNV GL 2021

12. ISO 14001:2015 PHSS 2019 SGS 2020

13. OHSAS 18001:2007 PHSS 2019 SGS 2021





64

2

3

4

7

10 13

5

8

11

6

12

9

1






AND ANALYSIS


65

PERISTIWA PENTINGSIGNIFICANT EVENTS

Juli

| Ju

lyM

aret

| M

arch

Pencapaian 3 Gugus CIP PHI di kategori The Best Value Creation Achievement pada Annual Pertamina Quality Award 2019.

Pengalihan Participant Interest 10% dari PT Pertamina Hulu Mahakam kepada PT Migas Mandiri Pratama Kutai Mahakam.

Achievement of 3 PHI CIP Clusters in the Best Value Creation Achievement category of 2019 Annual Pertamina Quality Award.

Transfer of 10% Participant Interest from PT Pertamina Hulu Mahakam to PT Migas Mandiri Pratama Kutai Mahakam.





66

Sept

embe

r | S

epte

mbe

rN

ovem

ber |

Nov

embe

r

Okt

ober

| O

ctob

erD

esem

ber |

Dec

embe

r

Pencapaian The Best HSSE Achiever dan The Highest Synergy Value Growth pada Annual Pertamina Subsidiary Award 2019.Achievement of The Best HSSE Achiever and The Highest Synergy Value Growth in the 2019 Annual Pertamina Subsidiary Award.

Pencapaian The Best of the Best pada Forum Hulu Pertamina 2019.Achievement of The Best of the Best at the 2019 Upstream Pertamina Forum.

Penandatanganan Production Sharing Contract West Ganal.West Ganal Production Sharing Contract signing.

Penerimaan Tujuh Penghargaan Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dengan Rating Hijau.Reception of Seven Company Performance Rating Programme (PROPER) Awards with a Green Rating.






AND ANALYSIS


67

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT

dalam ribuan USD | in thousands USD

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

KETERANGANDESCRIPTION 2019 2018 2017 2016

Pendapatan UsahaRevenues

2.154.193 2.209.965

Biaya ProduksiProduction Expenses

782.351 632.351 - -

Biaya EksplorasiExploration Expenses

29.749 42.130 - -

Biaya Depresiasi, Deplesi, dan AmortisasiDepreciation, Depletion, and Amortisation Expenses

273.199 69.099

Beban Pokok PenjualanCosts of Revenue

1.085.299 743.850 - -

Laba KotorGross Profit

1.068.894 1.466.385 - -

Biaya Umum dan AdministrasiGeneral and Administration Expenses

214.098 253.802 (2.772) -

Laba UsahaOperating Profit

854.796 1.212.583 (2.772) -

Penghasilan (Beban) Lain-LainOther Income (Expense)

(89.645) 8.553 119 5

Laba (Rugi) sebelum Pajak PenghasilanProfit (Loss) before Income Tax

765.151 1.221.136 (2.653) 5

Beban Pajak PenghasilanIncome Tax Expense

260.175 440.219 - -

Laba (Rugi) Tahun BerjalanProfit (Loss) for the Year

504.976 780.917 (2.653) 5

Kepentingan NonpengendaliNon-Controlling Interest

1.815 1.056 - -

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusi-kan kepada Pemilik Entitas IndukProfit (Loss) for the Year Attributable to Owners of the Parent Entity

503.161 779.861 (2.653) 5

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive Income (Loss) for the Year

503.161 779.861 (2.653) 5

- Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent Entity

503.161 779.861 (2.653) 5

2019





68


PERTUMBUHAN LABA PROFIT GROWTH

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukProfit (Loss) for the Year Attributable to Owners of the Parent Entity




2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

0

(500.000)

2016 2017 2018 2019

5

(2.653) (2.772)

0 0 779.

861

503.

161

1.46

6.38

5

1.06

8.89

4

854.

796

1.21

2.58

3

2.20

9.96

5

2.15

4.19

3

0 0 0


- Kepentingan Nonpengendali Non-Controlling Interest

1.815 1.056 - -

EBITDAEBITDA

1.040.035 1.289.548 (2.653) -

Laba Bersih per Saham (1.500 Lembar Saham Disetor)Net Profit per Share (1,500 Paid-In Shares)

336,65 520,611 (1,769) 0,003

2019






AND ANALYSIS


69


LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION


ASETASSETS

- - - -

Aset LancarCurrent Assets

1.485.547 953.947 100.392 112

Aset Tidak LancarNon-Current Assets

1.203.683 556.203 204.446 48.907

Jumlah AsetTotal Assets

2.689.230 1.510.150 304.838 49.019

LIABILITASLIABILITIES

- - - -

Liabilitas Jangka PendekCurrent Liabilities

1.001.158 554.440 307.376 48.906

Liabilitas Jangka PanjangNon-Current Liabilities

404.784 177.398 - -

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities

1.405.942 731.838 307.376 48.906

EKUITASEQUITY

1.283.288 778.312 (2.538) 113

Total Liabilitas dan EkuitasTotal of Liabilities and Equity

2.689.230 1.510.150 304.838 49.019

2019


PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS, DAN EKUITAS ASSET, LIABILITIES, AND EQUITY GROWTH

Aset | Assets Liabilitas | Liabilities Ekuitas | Equity

3.000.000

2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

0

(500.000)

2016 2017 2018 2019

49.0

19

304.

838

48.9

06

307.

376

113

(2.538)

1.51

0.15

0

2.68

9.23

0

1.40

5.94

2

1.28

3.28

8

731.

838

778.

312





70


RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO

RASIORATIO 2019 2018 2017* 2016*

RASIO PROFITABILITASPROFITABILITY RATIO

Tingkat Pengembalian ModalReturn on Equity (ROE)

39,21 100,20 N/A N/A

Imbalan InvestasiReturn on Investment (ROI)

44,59 98,15 N/A N/A

Margin Laba OperasionalOperating Profit Margin (OPM)

39,68 54,87 N/A N/A

Margin Laba BersihNet Profit Margin (NPM)

23,36 35,29 N/A N/A

RASIO LIKUIDITASLIQUIDITY RATIO

Rasio KasCash Ratio

12,64 40,41 N/A N/A

Rasio LancarCurrent Ratio

148,38 196,00 N/A N/A

RASIO AKTIVITASACTIVITY RATIO

Periode PenagihanCollection Period

10,28 109,65 N/A N/A

Perputaran Total AsetTotal Asset Turnover (TATO)

92,35 169,28 N/A N/A

Ekuitas terhadap Total AsetEquity to Total Asset

47,72 52,66 N/A N/A

2019

Keterangan:*) Rasio tahun 2017 dan 2016 belum dapat diperhitungkan karena Wilayah Kerja Anak Perusahaan PHI baru efektif pada tahun 2018.

Information:*) The ratios in 2017 and 2016 could not be calculated since the operation areas of PHI’s Subsidiaries are effectively operating on 2018.






AND ANALYSIS


71

IKHTISAR OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN BOND HIGHLIGHT

PHI tidak menerbitkan obligasi sehingga informasi mengenai obligasi tidak tersedia.

PHI does not issue bonds, hence information of bonds are not available.

Fasilitas Pengolahan Migas di NPU - PHMOil and Gas Processing Facilities at NPU - PHM





72

INFORMASI KINERJA DAN KRONOLOGI PENERBITAN SAHAM SHARE PERFORMANCE INFORMATION AND CHRONOLOGY OF ISSUANCE

PHI bukan merupakan Perseroan Terbatas Terbuka (Tbk). Oleh karena itu, Perusahaan tidak menerbitkan dan mencatatkan saham atau sukuk di pasar saham manapun.

PHI is not a Limited Liability Company (Tbk.). Therefore, Company does not have and list an interest or sukuk-based capital in any stock market.






AND ANALYSIS


73


0174 LAPORAN MANAJEMEN

MANAGEMENT REPORTPROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE



75TATA KELOLA PERUSAHAANYANG BAIK





AND ANALYSIS


76 LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT




LAPORAN DEWANKOMISARIS REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

BUDI SANTOSO SYARIF KOMISARIS UTAMAPresident Commissioner

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga PT Pertamina Hulu Indonesia (“PHI” atau “Perusahaan”) telah menunjukkan pencapaian yang baik pada tahun 2019 ini. Selaku Komisaris Utama PHI, perkenankan saya menyampaikan Laporan Pengawasan terhadap kinerja Direksi pada tahun pelaporan yang berakhir tanggal 31 Desember 2019.

Esteemed Shareholders and Stakeholders,

We offer our deepest gratitude to God Almighty for His blessings that PT Pertamina Hulu Indonesia (“PHI” or “the Company”) has made great achievements in 2019. As the President Commissioner of PHI, allow me to deliver the Supervisory Report on the Board of Directors’ (BOD) performance in the reporting period which ended on 31 December 2019.






AND ANALYSIS


KONDISI MAKROEKONOMI TAHUN 2019

Kondisi makroekonomi pada tahun 2019 menunjukkan stagnasi pertumbuhan yang disebabkan ketegangan perdagangan internasional pada negara maju dan tekanan geopolitik. Mencermati kondisi makroekonomi global, World Bank telah membuat laporan yang dipublikasikan pada tanggal 11 Desember 2019 melalui situs webnya. Dengan tantangan ekonomi global serta besarnya penurunan nilai tukar perdagangan (terms-of-trade), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 melambat dari 5,1% pada kuartal kedua menjadi 5,0% pada kuartal ketiga. Selama empat kuartal hingga kuartal ketiga tahun 2019, defisit transaksi berjalan turun dari 3,1% menjadi 2,9% dari PDB. Selain itu, kenaikan arus masuk modal mengakibatkan surplus yang lebih besar dalam akun keuangan.

Sementara itu, kinerja industri migas nasional menunjukkan produksi minyak mentah pada kisaran 700 ribu BOEPD, sedangkan tingkat kebutuhan minyak mentah mencapai 1,5 juta BOEPD. Untuk meningkatkan produksi, diperlukan peningkatan cadangan migas melalui pengeboran sumur eksplorasi dan pengeboran eksploitasi. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia telah mendukung upaya-upaya eksplorasi dan eksploitasi untuk meningkatkan produksi migas sebesar 1 juta BOEPD.

PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI

Dewan Komisaris telah memberikan arahan-arahan terhadap Direksi untuk menegakkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten, melihat setiap peluang bisnis yang menguntungkan Perusahaan, serta mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku termasuk dalam hal undepreciated balance yang dialami PHKT dan PHSS. Arahan-arahan tersebut diberikan dalam rapat-rapat terjadwal antara Direksi dan Dewan Komisaris yang dilakukan sebanyak 27 kali pada tahun 2019. Dewan Komisaris menilai Direksi telah melaksanakan arahan Dewan Komisaris secara optimal dan telah melakukan hal-hal yang terbaik demi keberlangsungan Perusahaan.

MACROECONOMIC CONDITIONS IN 2019

The macroeconomic conditions in 2019 have shown growth stagnation caused by the tension in international trading in advanced countries as well as geopolitical tension. Observing the global macroeconomic conditions, World Bank has made a report published on 11 December 2019 on its website. With the global economic challenges and the huge decrease in terms-of-trade, the economic growth of Indonesia in 2019 slowed down from 5.1% in the second quarter to 5.0% in the third quarter. Throughout four quarters up to the third quarter in 2019, the transaction deficit decreased from 3.1% to 2.9% from the GDP. Moreover, the increase in capital inflows caused a higher surplus in the financial account.

Meanwhile, the national oil and gas industry performance shows an estimate of 700 thousand BOEPD of crude oil production, while the crude oil demand reaches 1.5 million BOEPD. To increase production, oil and gas reserves have to be increased through exploration and exploitation drilling. In this case, the Indonesian Government has supported exploration and exploitation activities to increase oil and gas production as much as 1 million BOEPD.

ASSESSMENT ON THE PERFORMANCE OF THE BOARD OF DIRECTORS

The Board of Commissioners (BOC) has given directions to the BOD to uphold Good Corporate Governance (GCG) consistently, to be observant in seeing opportunities beneficial for the Company, and to comply with the applicable laws and regulations including in the matter of undepreciated balance in PHKT and PHSS. The directives were given in 27 scheduled meetings of the BOD and BOC in 2019. The BOC considers that the BOD has carried out the directives optimally and has made the best efforts for the continuity of the Company.





PANDANGAN ATAS STRATEGI DAN KINERJA PHI

Dewan Komisaris menilai bahwa strategi yang diterapkan oleh Direksi untuk menangani lapangan migas yang sudah tua sudah tepat, yaitu dengan sinergi Anak Perusahaan PHI dan value creation (penciptaan nilai). Dengan strategi ini, PHI telah mencapai prestasi yang luar biasa, yaitu The Best Value Creation Achievement pada ajang Annual Pertamina Quality Award (APQA) tanggal 20 Maret 2019 dan The Highest Synergy Value Growth pada ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) tanggal 5 September 2019. Pengelolaan ketiga Anak Perusahaan PHI (PHM, PHKT, dan PHSS) dengan budaya dan sistem kerja yang berbeda juga patut diacungi jempol.

Kinerja Perusahaan dalam menahan laju penurunan produksi merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Perlu disadari bersama bahwa lapangan migas yang dikelola oleh oleh PHM, PHKT, dan PHSS adalah Wilayah Kerja (WK) dari blok migas terminasi yang berusia di atas 50 tahun. Ciri yang jelas terlihat dari lapangan migas yang sudah tua yaitu angka penurunan produksi yang tinggi, cadangan yang menipis, dan biaya yang meningkat. Untuk bisa mempertahankan produksi, diperlukan banyak penambahan jumlah sumur.

Mengelola lapangan yang sudah mature merupakan tantangan tersendiri, dimana produksi gas sudah menurun drastis tetapi masih mampu memproduksi minyak di atas target yang ditetapkan pada awal tahun. Menahan decline rate (laju penurunan) merupakan usaha yang tidak mudah. Upaya ini memerlukan pemahaman kondisi reservoir bawah permukaan, inovasi dari para ahli di lapangan, dan berbagai uji coba di lapangan. Secara lebih teknis, tekanan operasi diturunkan sehingga sumur-sumur yang semula sudah tidak berproduksi dapat memproduksi kembali.

Pada tahun 2019, jumlah sumur yang dibor meningkat menjadi 155 sumur, lebih tinggi dari target pada awal 2019 sebanyak 140 sumur dan mencapai 242% dari jumlah sumur yang berhasil dibor pada tahun 2018. Sementara itu, produksi gas tercapai 90% dan produksi minyak mencapai 108% dari target 2019. Produksi gas dengan cadangan yang menipis mau tidak mau semakin memperpendek jarak antar sumur. Upaya ini pun kadang tidak menambah usia sumur untuk bisa memproduksi gas. Untuk menahan grafik penurunan produksi, jumlah sumur pun semakin ditingkatkan.

EVALUATIONS ON PHI’S STRATEGY AND PERFORMANCE

The BOC considers that the BOD has applied the appropriate strategy to handle mature oil and gas fields, which are through the synergy of PHI Subsidiaries and value creation. With these strategies, PHI has made exceptional achievements, namely The Best Value Creation Achievement in the Annual Pertamina Quality Award (APQA) held on 20 March 2019 and The Highest Synergy Value Growth in the Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) held on 5 September 2019. The management of three PHI Subsidiaries (PHM, PHKT, and PHSS) with different work culture and system is also praiseworthy.

The Company’s performance in holding the production decline rate is a proud achievement. The oil and gas fields managed by PHM, PHKT, and PHSS are Work Areas (WK) from oil and gas termination blocks with over 50 years of age. An evident characteristic of a mature field is a declining amount of production, decreasing reserves, and increasing costs. To maintain production, the number of wells has to increase.

Managing mature fields is a challenge on its own, in which gas production is declining drastically, but the oil production is still above the target established at the beginning of the year. Holding the decline rate is not an easy task. These efforts need a comprehensive understanding of subsurface reservoir condition, innovation of experts, and various trials on the fields. Technically, the pressure is lowered so that wells that have initially stopped producing can produce again.

In 2019, the number of drilled wells increased to 155 wells, higher than the 2019 target, which is 140 wells, and 242% of the wells drilled in 2018. Meanwhile, the gas production reached 90% and the oil production reached 108% of the 2019 targets. The gas production with lower reserves leads inevitably to reduce the well spacing. This effort sometimes does not add to the productive lifespan of gas wells. To hold the production decline, the number of wells is increased.






AND ANALYSIS


TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN WHISTLEBLOWING SYSTEM

Dalam rangka memastikan penerapan tata kelola yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, Dewan Komisaris PHI melaksanakan tugas pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan tata kelola yang baik di Perusahaan. Dewan Komisaris telah melakukan pembahasan-pembahasan dalam rapat dengan Direksi dan komite di bawah Dewan Komisaris untuk memastikan kebijakan dan tindakan korporasi yang diambil telah mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku serta tata nilai Perusahaan.

Sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) merupakan salah satu bagian dari penerapan GCG di PHI. Pengaturan dan pelaporan WBS di PHI mengacu pada pedoman yang berlaku di Induk Perusahaan, yaitu PT Pertamina (Persero). Dalam penerapan WBS, Dewan Komisaris juga memiliki peran sebagai salah satu pihak yang memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti pengaduan. Pada tahun 2019, WBS telah diterapkan dengan baik dan tidak terdapat pengaduan melalui WBS di PHI. Sementara itu, terdapat 2 (dua) pengaduan melalui WBS di Anak Perusahaan PHI yaitu PHM, yang mana 1 (satu) kasus telah terselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan dan 1 (satu) kasus masih dalam proses penyelesaian.

KINERJA PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE-KOMITE

Pada tahun 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas pengawasannya, antara lain melalui kegiatan Management Walk Through (MWT) yang telah terlaksana sebanyak 3 (tiga) kali masing-masing di PHM, PHSS, dan PHKT, dari target rencana kerja sebanyak 2 (dua) kali. Dalam kegiatan MWT ini, Dewan Komisaris telah mengunjungi kantor lapangan, melaksanakan tinjauan lapangan, serta melaksanakan diskusi bersama pekerja, termasuk diskusi terkait safety. Melalui tinjauan dan pertemuan langsung dengan pekerja di lapangan, Dewan Komisaris dapat memberikan arahan serta rekomendasi pada Direksi terkait hal-hal yang patut mendapat perhatian di lapangan.

Sementara itu, PHI memiliki 2 (dua) komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan Komite Investasi dan Manajemen Risiko, yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam tugas pengawasan, pemberian nasihat, dan pemberian rekomendasi. Komite Audit dan Komite Investasi dan Manajemen Risiko telah melaksanakan tugasnya dengan baik pada tahun 2019, dan Dewan Komisaris melakukan pemantauan rutin terhadap pelaksanaan tugas komite-komite tersebut melalui rapat Dewan Komisaris bersama komite sepanjang tahun 2019.

CORPORATE GOVERNANCE AND WHISTLEBLOWING SYSTEM

In ensuring the implementation of governance adhering to GCG principles, the BOC supervises and monitors the implementation of good corporate governance in the Company. The BOC has carried out discussions in meetings with the BOD and committees under the BOC to make sure that the policies and the corporate actions taken have complied with the applicable laws and regulations as well as the Company’s values.

The Whistleblowing System is a part of GCG implementation in PHI. WBS management and reporting in PHI refers to the guidelines applicable in the Parent Company, PT Pertamina (Persero). In the implementation of WBS, the BOC has the role of an authority that follows-up on complaints. In 2019, the WBS has been implemented well, and there are no reports submitted through WBS in PHI. Meanwhile, there are two reports submitted through WBS in PHI Subsidiary, namely PHM, one of which is resolved under the applicable regulations in the Company and another still in process.

SUPERVISORY PERFORMANCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND COMMITTEES

In 2019, the BOC has carried out its supervisory duties, including through the Management Walk-Through (MWT) implemented three times, each in PHM, PHSS, and PHKT, from a target of two times as stated in the work plan. In the MWT, the BOC has visited the field office, carried out field monitoring, and conducted discussions with the employees, including discussions on safety. Through direct monitoring and meeting with employees on the field, the BOC can give directives and recommendations to the BOD on matters that require attention on the field.

Meanwhile, PHI has two committees answering to the BOC, namely the Audit Committee and the Investment and Risk Management Committee, which help the BOC on supervising, advising, and giving recommendations. The Audit Committee and the Investment and Risk Management Committee has carried out their duties well in 2019, and the BOC periodically monitors the task implementation of the committees through BOC meetings with the committees throughout 2019.





PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

Selama periode pelaporan tahun 2019, terdapat perubahan dalam komposisi Dewan Komisaris PHI. Berdasarkan RUPS Sirkuler tanggal 17 Oktober 2019, Taufan Hunneman diangkat sebagai Komisaris di PHI, menggantikan Yudi Wahyudi yang jabatannya berakhir pada tanggal 17 Oktober 2019. Kemudian, berdasarkan RUPS Sirkuler tanggal 1 November 2019, Beni Syarif Hidayat diangkat sebagai Komisaris di PHI menggantikan Lelin Eprianto yang masa jabatannya berakhir pada tanggal 1 November 2019.

Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris PHI per 31 Desember 2019 terdiri dari saya, Budi Santoso Syarif sebagai Komisaris Utama, dan Iman Prasetyo Moelyadi, Taufan Hunneman, serta Beni Syarif Hidayat sebagai Komisaris.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA

Prospek industri migas masih memegang peranan penting sebagai sumber utama energi untuk Indonesia. Kebutuhan BBM semakin meningkat dan dipenuhi dengan impor produk dan minyak mentah. Hal ini tentunya berbahaya untuk ketahanan energi nasional. Sebagai perusahaan migas, tentunya PHI sangat diharapkan untuk bisa memproduksi migas sesuai dengan kebutuhan energi Indonesia.

Peluang untuk meningkatkan produksi masih terbuka lebar, yaitu dengan melakukan pengeboran eksplorasi secara intensif sehingga semua prospek bisa diproduksi untuk menambah produksi migas nasional. PHI juga harus tetap mencermati kondisi politik dan hukum dengan baik dan selalu berkomunikasi dengan berbagai Pemangku Kepentingan kunci untuk mendukung usaha-usaha produksi dan eksplorasi migas. Melihat peluang dan tantangan yang ada, Dewan Komisaris berharap agar Pemerintah dapat mendukung upaya eksplorasi dan produksi migas melalui insentif fiskal seperti menurunkan share Pemerintah serta kebijakan pajak yang lebih baik sehingga semua reservoir yang masih belum bisa diproduksi dapat dengan mudah menambah produksi migas.

CHANGE IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Throughout the reporting period of 2019, there has been a change in the BOC composition. Based on the Circular GMS dated 17 October 2019, Taufan Hunneman was appointed as a Commissioner in PHI, replacing Yudi Wahyudi whose term of office ended on 17 October 2019. Then, based on the Circular GMS dated 1 November 2019, Beni Syarif Hidayat was appointed as a Commissioner in PHI replacing Lelin Eprianto whose term of office ended on 1 November 2019.

Therefore, the BOC composition as of 31 December 2019 consists of myself, Budi Santoso Syarif as the President Commissioner, with Iman Prasetyo Moelyadi, Taufan Hunneman, as well as Beni Syarif Hidayat as the Commissioners.

INSIGHT ON BUSINESS PROSPECT

Prospect in oil & gas industry is still important as main energy resources in Indonesia. The needs of oil consumption is increasing and fulfilled by imported products and crude oil. This situation made national energy security is in danger position. PHI as oil and gas company is expected to be able to produce oil and gas to fulfil Indonesia energy needs.

There are many opportunities to increase oil and gas production, by intensive exploration drilling to produce prospect resources, then we can improve oil and gas national production. PHI should also aware the political and legal condition, and communicate all issues to Stakeholders to support production and exploration activities. Seeing the current opportunities and challenges, the BOC expects Government support through fiscal incentives such as government split adjustment and tax policies improvement, then all undeveloped reservoir can be produced easily and contribute to oil and gas production.






AND ANALYSIS


Target produksi migas yang harus dicapai oleh Direksi sudah jelas, dan pemantauan yang lebih intensif harus diupayakan dalam pencapaian target tersebut agar seluruh kendala dapat segera diatasi. Efisiensi dan sinergi adalah ruang peningkatan yang masih terbuka lebar untuk dibahas dan dilaksanakan pada setiap Anak Perusahaan. Di tahun 2020 mendatang, Dewan Komisaris berharap agar Perusahaan memprioritaskan program-program yang terkait dengan yang terkait dengan penurunan produksi gas dan minyak, perencanaan bisnis, eksplorasi, peningkatan GCG, peningkatan efisiensi di segala bidang, penguatan organisasi, serta pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) dan budaya.

PENUTUP

Selaku Komisaris Utama, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh Pemangku Kepentingan, yaitu Pemegang Saham, pelanggan, dan mitra usaha atas seluruh bentuk dukungan yang telah diberikan kepada PHI pada tahun 2019 ini. Saya juga memberikan penghargaan kepada jajaran Direksi, Manajemen, dan pekerja di seluruh bagian di Perusahaan yang telah memberikan kontribusi terbaiknya dalam pencapaian-pencapaian yang diraih oleh Perusahaan. Setiap peluang dan tantangan yang ada akan terus menjadi semangat bagi PHI untuk Menjadi Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Kelas Dunia.

Jakarta, 14 April 2020Jakarta, 14 April 2020

BUDI SANTOSO SYARIFKomisaris UtamaPresident Commissioner

The oil and gas production target that has to be reached by the BOD is clear, and there has to be a more intensive monitoring to reach that target so that all obstacles can be overcome. Efficiency and synergy give a room of improvement open for discussions and implementation on each Subsidiary. In the upcoming 2020, the BOC expects the Company to prioritise the programmes related to the decline of oil and gas production, business planning, exploration, GCG improvement, efficiency improvement in all aspects, organisation strengthening, as well as human resources (HR) and cultural empowerment.

CLOSING

As the President Commissioner, I offer my gratitude to all Stakeholders, namely the Shareholders, customers, and business partners for all forms of support given to PHI in 2019. I also give my appreciation to the BOD, the Management, and employees in all parts of the Company who have contributed their best for the Company’s achievements. Each opportunity and each challenge will always motivate PHI to Become a World-Class Oil and Gas Company.





Pekerja Profesional di Lapangan SPS - PHMProfessional Employees at SPS Field - PHM






AND ANALYSIS


BAMBANG MANUMAYOSODIREKTUR UTAMAPresident Director

LAPORAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Mewakili segenap jajaran Direksi PHI, izinkan saya untuk menyampaikan Laporan Tahunan PHI Tahun 2019, yang merupakan periode pelaporan ketiga sejak tahun 2017. Laporan Tahunan ini menggambarkan kinerja PHI dalam aspek operasional, keuangan, ketenagakerjaan, tata kelola, serta tanggung jawab sosial dan lingkungan pada tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2019.

Esteemed Shareholders and Stakeholders,

On behalf of the BOD of PHI, allow me to deliver the 2019 Annual Report of PHI, which marks the third reporting period since 2017. This Annual Report highlights PHI’s performance in operations, finance, employment, governance, as well as social and environmental responsibility in the fiscal year ended on 31 December 2019.






AND ANALYSIS


DINAMIKA EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK DI 2019

Pada tahun 2019, laju aktivitas ekonomi global masih lemah setelah perlambatan tajam pada tahun 2018, terutama pada bidang manufaktur. Pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 juga diproyeksikan sebesar 3,0%, sebuah penurunan signifikan dari pertumbuhan pada tahun 2017-2018 dan titik terendah sejak 2008-2009. Salah satu penyebab utama stagnasi ini adalah ketegangan pada perdagangan internasional negara-negara maju serta perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China yang juga berdampak pada tekanan geopolitik. Akan tetapi, pertumbuhan ini diproyeksikan akan kembali naik menjadi 3,4% pada tahun 2020, dengan peningkatan kinerja ekonomi dari pasar perdagangan baru di Amerika Latin dan Timur Tengah serta perkembangan pasar perdagangan Eropa.

Dalam industri migas global, tantangan yang paling signifikan adalah fluktuasi harga minyak bumi. Proyeksi harga minyak mentah oleh International Monetary Fund (IMF) menunjukkan angka USD 57,9 per barel di tahun 2020, menurun dari posisi rata-rata harga minyak yang mencapai USD 61,8 per barel pada tahun 2019. Penurunan harga ini merupakan akibat dari kenaikan produksi dan ekspor minyak Amerika Serikat, penghentian pemotongan produksi, dan penurunan permintaan dari industri petrokimia. Sementara itu, proyeksi dari Moody’s menunjukkan pertumbuhan yang stabil pada pendapatan sektor minyak dan gas global di tahun 2020 dengan adanya peningkatan produksi, margin pengilangan yang lebih tinggi, serta peningkatan investasi energi berkarbon rendah.

Terdapat penurunan perkiraan harga minyak pada tahun 2020. Barclays memprediksi harga minyak Brent tahun 2020 akan turun dari USD 59 per barel menjadi USD 43 per barel, dan harga West Texas Intermediate (WTI) turun dari USD 54 per barel menjadi USD 40 per barel. Penurunan harga di pasar internasional ini turut memengaruhi penurunan harga minyak di Indonesia. Pada awal tahun 2020, hasil perhitungan Indonesia Crude Price (ICP) menunjukkan penurunan rata-rata harga minyak mentah Indonesia sebesar 13,41%, dari USD 67,18 per barel pada bulan Januari 2020 menjadi USD 65,38 pada bulan Februari 2020.

Sementara itu, migas masih menjadi sumber pasokan utama kebutuhan energi di Indonesia, dengan volume kebutuhan migas terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat peluang yang menarik dalam kegiatan usaha di bidang migas. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia memberikan kemudahan agar upaya mempertahankan produksi migas menjadi fokus utama.

ECONOMIC, SOCIAL, AND POLITICAL DYNAMICS IN 2019

In 2019, the development of global economic activities is still weak after a drastic slowdown in 2018, especially in the manufacturing sector. The global economic growth in 2019 is also projected to be 3.0%, a significant decrease from the growth in 2017-2018 and the lowest point since 2008-2009. One of the main reasons for this stagnation is the tension in international trades of developed countries as well as the trade war between the United States of America and China, affecting the geopolitical tension. However, this growth is projected to increase to 3.4% in 2020, with an increase in economic performance from new trade markets in Latin America and the Middle East as well as the development of European trade markets.

In the global oil and gas industry, the most significant challenge is the fluctuation of crude oil price. The projection of crude oil price by the International Monetary Fund (IMF) in 2020 is USD 57.9 a barrel, a decrease from the average crude oil price of USD 61.8 a barrel in 2019. The decrease is a result of the increase in oil production and export of the United States of America, the discontinuation of production cut, and the decrease in demand in the petrochemical industry. Meanwhile, the projection from Moody’s shows stable growth in the revenues of global oil and gas sector in 2020 with the increase in production, higher refinery margin, and an increase in low-carbon energy investment.

There is a decrease in 2020 oil price estimates. Barclays predicts that Brent oil prices in 2020 will lower from USD 59 a barrel to USD 43 a barrel and that the West Texas Intermediate (WTI) price will lower from USD 54 a barrel to USD 40 a barrel. This price fall in international markets has an impact on the fall of oil price in Indonesia. In early 2020, the calculations of Indonesia Crude Price (ICP) showed a decrease in the average Indonesian crude oil price as much as 13.41%, from USD 67.18 a barrel in January 2020 to USD 65.38 in February 2020.

Meanwhile, oil and gas are still the main energy resources in Indonesia, with an increasing volume of oil and gas demand over the years. This shows that there is still an interesting opportunity in conducting business in the oil and gas sector. Accordingly, the Indonesian Government accommodates the main focus on maintaining oil and gas production. To support the Government’s programmes on equal distribution





Untuk mendukung program Pemerintah terkait pemerataan penggunaan gas serta pemanfaatan gas untuk kelistrikan, PHI telah berperan sebagai pemasok gas bumi untuk konsumen rumah tangga, stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), serta badan usaha pembangkitan tenaga listrik di Kalimantan Timur.

STRATEGI DAN KINERJA PERUSAHAAN

Untuk menghadapi tantangan bisnis migas yang ada saat ini dan di masa mendatang, PHI telah menerapkan 7 Program Prioritas dalam pelaksanaan investasi untuk mengelola lapangan yang telah ada, pengembangan, serta kegiatan eksplorasi. Strategi dalam 7 Program Prioritas tersebut meliputi aspek Quality, Health, Safety, Security, and Environment (QHSSE) dan Keberlanjutan, aspek Pengadaan, aspek Pengembangan Sumber Daya Manusia, aspek Kepatuhan, aspek Keuangan, Komersial, dan Portofolio, aspek Manajemen Sumber Daya dan Cadangan, serta aspek Keunggulan Operasional.

PHI juga telah menetapkan arah pengembangan Perusahaan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2026 dalam rangka menjaga tingkat produksi, penambahan, dan rejuvenasi cadangan sehingga blok-blok yang dikelola dapat terus berkontribusi kepada ketahanan energi nasional dan keberlanjutan value creation bagi seluruh Pemangku Kepentingan. Berbagai inisiatif strategis telah dicanangkan sejak tahun 2018, dengan prioritas strategi yang meliputi peningkatan cadangan dan produksi migas, pengembangan proyek investasi, penerapan keunggulan operasional, penerapan keunggulan QHSSE, peningkatan SDM yang mampu dan kompetitif, sinergi proses pengadaan, serta pelaksanaan operasi migas sesuai aturan yang berlaku.

Sepanjang tahun 2019, value creation di PHI telah diwujudkan melalui optimisasi produksi, optimisasi proyek, dan berbagai bentuk sinergi. Upaya optimisasi yang telah dilakukan meliputi perencanaan yang cermat, inovasi, serta penggunaan material yang sudah ada dalam produksi. Dalam hal sinergi, terdapat 20 anak perusahaan atau afiliasi PT Pertamina (Persero) yang telah memiliki kontrak dengan PHI Group, meliputi jasa pengeboran dan kerja ulang, jasa konstruksi, penyediaan material dan bahan kimia, jasa logistik, jasa penyediaan gedung, pergudangan, penyediaan tenaga kerja, asuransi, serta jasa transportasi dan akomodasi untuk perjalanan dinas. Melalui upaya-upaya tersebut, pada tahun 2019 PHI berhasil merealisasikan sinergi sebesar USD 661 juta, atau 319% dari target sebesar USD 207 juta. Dengan pencapaian sinergi tersebut, PHI telah berhasil meraih penghargaan The Highest Synergy Value Growth pada ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) 2019.

of gas as well as gas utilisation for electricity, PHI has made its contributions as a natural gas supplier for household consumers, gas refuelling station (SPBG), as well as power plant entities in East Kalimantan.

CORPORATE STRATEGY AND PERFORMANCE

In taking on the current and future challenges in the oil and gas business, PHI has implemented 7 Priority Programmes in investing in the management of existing fields, development, and exploration activities. The strategies in the 7 Priority Programmes include the aspects of Quality, Health, Safety, Security, and Environment (QHSSE), Procurement, Human Resources Development, Compliance, Finance, Commercial, and Portfolio, Resource and Reserves Management, as well as Operational Excellence.

PHI has also determined the directions for the Company’s development in the 2020-2026 Corporate Long-Term Plans (RJPP) to maintain the levels of production, increase, and rejuvenation of reserves so the managed blocks can continuously contribute to the national energy security and the continuation of value creation for all Stakeholders. Numerous strategic initiatives have been planned since 2018, prioritising strategies related to increasing oil and gas reserves and production, developing investment project, implementing operational excellence, implementing QHSSE excellence, improving capable and competitive HR, as well as carrying out oil and gas operations according to the applicable regulations.

Throughout 2019, the value creation in PHI has been accomplished through production optimisation, project optimisation, and various forms of synergy. The optimisation includes thorough planning, innovation, and the use of existing material in production. In terms of synergy, there have been 20 subsidiaries or affiliates of PT Pertamina (Persero) which have contracts with PHI Group, including drilling and workover, construction, material and chemical supply, logistics, building provision, warehouse, labour supply, insurance, as well as transportation and accommodation for work travels. Through these efforts, in 2019 PHI has accomplished synergy as much as USD 661 million, or 319% from a target of USD 207 million. For this accomplishment, PHI has achieved The Highest Synergy Value Growth in the Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) 2019.






AND ANALYSIS


Dengan strategi usaha yang telah dilaksanakan pada tahun 2019, PHI telah berhasil mencatatkan kinerja usaha yang baik. Pada bidang operasional, segmen eksplorasi dan pengembangan telah berhasil menambah sumber daya prospektif sebesar 51,4 MMBOE, sumber daya kontingen 2C sebesar 120,4 MMBOE, dan cadangan 1P sebesar 112 MMBOE. Dalam pengawasan dan pemrosesan investasi pengembangan lapangan, PHI berhasil menajak 155 sumur, lebih tinggi dari target 140 sumur di RKAP, dengan total reserves sebesar 51 MMBOE, lebih tinggi dari target 44 MMBOE di RKAP.

Dari segmen pengeboran eksploitasi dan intervensi sumur, Anak Perusahaan PHI telah menyelesaikan 155 sumur yang telah ditajak, atau 111% dari target RKAP sebesar 140 sumur. Selain itu, pada tahun 2019 terdapat 399 pekerjaan workover yang telah direalisasikan dari rencana 502 pekerjaan dan 9.222 pekerjaan well services yang telah direalisasikan dari rencana 8.135 pekerjaan.

Dari segmen produksi, realisasi produksi migas tahun 2019 mencapai 203,13 MBOEPD, 94% dari target RKAP sebesar 215,67 MBOEPD. Produksi tersebut terdiri dari minyak mentah dan kondensat sebesar 57,11 MBOEPD atau 108% dari target RKAP dan gas bumi sebesar 846 MMSCFD atau 90% dari target RKAP. Sementara itu, pada tahun 2019 segmen lifting dan komersial mencatatkan realisasi lifting minyak bumi dan kondensat sebesar 51,93 KBOPD atau 110% dari target RKAP dan realisasi lifting gas bumi sebesar 659,97 MMSCFD atau 93% dari target RKAP.

Dalam aspek operasional tersebut, masing-masing segmen telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi yang maksimal, seperti dalam proyek investasi pengembangan, studi kolaborasi pengembangan dan optimisasi produksi, inisiatif-inisiatif pengeboran, inisiatif strategis produksi, kontribusi untuk portfolio penjualan gas bumi, serta pemasaran kelebihan produksi pada tahun 2019.

Melalui aktivitas operasional hingga kegiatan lifting dan komersial yang telah dilaksanakan pada tahun 2019, PHI berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar USD 2,15 miliar atau 89% dari RKAP dan 97% dari pendapatan usaha tahun 2018. Selain itu, PHI berhasil mencatatkan laba usaha sebesar USD 855 juta atau 82% dari RKAP dan 70% dari pencapaian 2018. Sementara itu, EBITDA pada tahun 2019 mencapai USD 1,04 miliar atau 89% dari target RKAP dan 81% dari EBITDA tahun 2018.

With the business strategy implemented in 2019, PHI has recorded a great business performance. In operations, the exploration and development segment has successfully added 51.4 MMBOE of prospective resources, 120.4 MMBOE of 2C contingent resources, and 112 MMBOE of 1P reserves. In monitoring and processing field development investment, PHI has spudded 155 wells above the target of 140 wells in the Work Plan and Budget (RKAP), with total reserves of 51 MMBOE, above the target of 44 MMBOE in RKAP.

From the exploitation and well intervention segment, PHI Subsidiaries has spudded 155 wells or 111% of the RKAP target of 140 wells. Moreover, in 2019 399 workover projects have been realised from a plan of 502 projects, and 9,222 well services projects have been realised from a plan of 8,135 projects.

In the production segment, the realisation of oil and gas production in 2019 is 203.13 MBOEPD, 94% of the RKAP target of 215.67 MBOEPD. The production itself consists of 57.11 MBOEPD of crude oil and condensate, 108% of the RKAP target, and 846 MMSCFD of natural gas, 90% of the RKAP target. Meanwhile, in 2019 the lifting and commercial segment recorded a realisation of crude oil and condensate lifting as much as 51.93 KBOPD, 110% of the RKAP target, and natural gas lifting as much as 659.97 MMSCFD, 93% of the RKAP target.

In the operational aspect, each segment has made numerous efforts to improve their performance and contribute optimally, such as in development investment projects, collaborative study of development and production optimisation, drilling initiatives, production strategic initiatives, contributions for natural gas sales portfolio, and the marketing of 2019 production surplus.

Through operational activities as well as lifting and commercial activities carried out in 2019, PHI has recorded a revenue of USD 2.15 billion, 89% or RKAP and 97% of the 2018 revenue. Furthermore, PHI has recorded a profit of USD 855 million, 82% of RKAP and 70% of the 2018 accomplishment. Meanwhile, the 2019 EBITDA is USD 1.04 billion, 89% of the RKAP target and 81% of the 2018 EBITDA.





KINERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN

Praktik tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) di PHI pada tahun 2019 telah dilaksanakan secara optimal. Direksi dan seluruh organ Perusahaan senantiasa berupaya melakukan upaya-upaya peningkatan pelaksanaan GCG di Perusahaan dari tahap penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

Untuk memastikan penerapan GCG yang efektif, terevaluasi, dan senantiasa ditingkatkan, PHI melakukan penilaian terhadap penerapan GCG di lingkungan Perusahaan. Penilaian GCG di PHI dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 2019, dan dalam penilaian tersebut PHI meraih skor 84,19 dengan kategori Baik.

Dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik, PHI berpedoman pada Pedoman Etika Bisnis yang berisi komitmen atas Health, Safety, Security, dan Environment (HSSE), komitmen terkait sumber daya manusia (SDM), komitmen terhadap mitra kerja dan pelanggan, komitmen kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan, serta perlindungan terhadap aset Perusahaan. PHI juga telah melaksanakan penyebarluasan Kode Etik melalui pembentukan GCG Champion, Sosialisasi Etika Bisnis, serta broadcast e-mail. Kepatuhan terhadap Pedoman Etika Bisnis sebagai Kode Etik yang dimiliki Perusahaan terbukti dengan tidak adanya pelanggaran terhadap pedoman tersebut pada tahun 2019.

Untuk mengelola pengaduan mengenai kecurangan serta tindakan tidak etis, PHI telah menerapkan Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) yang mengacu pada tata kerja organisasi dan pedoman yang berlaku di PT Pertamina (Persero) selaku Induk Perusahaan. Pada tahun 2019, tidak terdapat pengaduan melalui WBS di PHI. Di Anak Perusahaan PHI yaitu PHM, terdapat 2 (dua) pengaduan melalui WBS, 1 (satu) kasus dengan status terselesaikan dan 1 (satu) kasus dalam proses penyelesaian. Tindak lanjut pengaduan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

Selain itu, pada tahun 2019 PHI telah mengelola risiko-risiko yang ada di Perusahaan berdasarkan kebijakan, strategi, serta sistem yang komprehensif. Dengan sistem tiga lini pertahanan atau Three Lines of Defence, PHI mengoordinasikan tugas dan wewenang dalam pengelolaan risiko secara efisien dan efektif. Pada tahun 2019, PHI mengidentifikasi 14 top risk yang dikelola dengan cermat melalui langkah-langkah mitigasi yang telah direncanakan dan berhasil direalisasikan pada tahun 2019. Dengan ini, pencapaian KPI Monitoring Manajemen Risiko pada tahun 2019 mencapai 100%.

CORPORATE GOVERNANCE PERFORMANCE

Good Corporate Governance (GCG) in PHI in 2019 has been implemented optimally. The BOD and all of the Company’s organs continuously make efforts to improve GCG implementation in the Company, through the stages of policymaking, planning, implementation, and evaluation.

In ensuring an effective, evaluated, and continuously improved GCG implementation, PHI assesses GCG implementation in its environment. GCG assessment in PHI has been conducted for the first time in 2019, and PHI’s score for the assessment is 84.19, under the Great category.

In implementing GCG, PHI refers to the Code of Conduct, stating a commitment to Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), commitment to human resources (HR), commitment to business partners and customers, commitment to Shareholder and Stakeholders, and protection of Company assets. PHI also socialise the Code of Conduct through the formation of GCG Champion, Code of Conduct socialisation, and e-mail broadcasts. Compliance to the Company’s Code of Conduct is proven through zero violations to the guidelines in 2019.

To manage reports on violations and unethical actions, PHI has implemented the Whistleblowing System (WBS), which refers to the organisation work procedure and guidelines applicable in PT Pertamina (Persero) as the Parent Company. In 2019, there has been no report submitted through WBS in PHI. In one PHI Subsidiary, namely PHM, there are two reports submitted through WBS, one of which is resolved and another one still in process to be resolved. The follow-ups of these reports have complied with the applicable regulations in the Company.

Furthermore, in 2019 PHI has managed risks in the Company based on comprehensive policies, strategies, and system. With the Three Lines of Defence system, PHI coordinates the tasks and authority to manage risks efficiently and effectively. In 2019, PHI identified 14 top risks managed carefully through mitigation steps that have been planned and implemented in 2019. Therefore, the achievement of Risk Management Monitoring KPI in 2019 is 100%.






AND ANALYSIS


KINERJA KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka membangun kapasitas pekerja yang unggul dan andal, PHI melaksanakan berbagai pengembangan kompetensi bagi pekerjanya, baik program in-house maupun program-program publik yang dilaksanakan secara selektif. PHI juga telah melaksanakan knowledge sharing secara rutin dalam program Friday In Talk (FIT) setiap minggu. Pada tahun 2019, PHI telah melaksanakan 111 program pelatihan yang diikuti 336 total peserta, dengan total biaya pelatihan sebesar Rp1,4 miliar. Total jam pembelajaran pada tahun 2019 mencapai 12.527 jam dengan rata-rata 337,73 jam pembelajaran per pekerja.

Untuk semakin meningkatkan pengelolaan SDM, PHI telah merumuskan sasaran strategis pengelolaan SDM pada RJPP 2020-2026, yaitu tersedianya pemimpin dan pekerja berkelas dunia, tersedianya organisasi yang efektif dan efisien, tersedianya sistem layanan dan informasi SDM yang unggul dan terintegrasi, serta terwujudnya tatanan budaya Perusahaan yang memenuhi standar-standar kinerja kelas dunia. Untuk mencapai sasaran tersebut, PHI merancang strategi yang meliputi kesiapan organisasi, kesiapan kapasitas dan kompetensi pekerja, kesiapan nilai dan budaya, hubungan industrial yang harmonis, serta sistem informasi SDM yang terintegrasi.

KINERJA SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PHI dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk mewujudkan tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan lingkungan melalui pelaksanaan berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilandasi standar dan peraturan yang berlaku untuk menjaga kepatuhan, etika moral, dan nilai-nilai Perusahaan dalam pelaksanaan upaya-upaya tersebut. Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab secara menyeluruh, pada tahun 2019 PHI telah melaksanakan upaya-upaya tanggung jawab di bidang operasi yang adil, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), lingkungan, dan pengembangan sosial kemasyarakatan.

Dalam bidang operasi yang adil, PHI mewujudkan komitmennya terhadap proses pengadaan barang dan jasa yang adil dan transparan melalui kebijakan, sistem, dan persyaratan bagi penyedia barang dan jasa. Selain itu, PHI telah melakukan pendekatan terhadap Pemangku Kepentingan melalui pertemuan-pertemuan dengan pelanggan dan penyedia barang dan jasa. Inisiatif tanggung jawab yang telah dilaksanakan meliputi penandatanganan Pakta Integritas bagi penyedia barang dan jasa, kegiatan Vendor Day, serta pengembangan penyedia barang dan

EMPLOYMENT PERFORMANCE

In building excellent and reliable employee capacity, PHI carries out various competence development for its employees, be it in-house or public programmes selectively implemented. PHI also carries out knowledge sharing periodically on Friday In Talk (FIT) each week. In 2019, PHI has carried out 111 training programmes attended by a total of 336 employees, with a total training fund of Rp1.4 billion. The total learning hours in 2019 are 12,527 hours, with an average of 337.73 learning hours for each employee.

To further improve HR management, PHI has formulated strategic objectives for HR management in the 2020-2026 RJPP, namely creating world-class leaders and employees, effective and efficient organisation, excellent and integrated HR service and information system, as well as a corporate culture that meets the world-class performance standards. To achieve these goals, PHI has planned strategies covering the readiness in the organisation, readiness in employee capacity and competence, readiness in values and culture, harmonic industrial relations, and integrated HR information system.

SOCIAL AND ENVIRONMENT PERFORMANCE

PHI and its Subsidiaries are committed to realising its responsibility for the community and environment through the implementation of numerous Social and Environment Responsibility (TJSL) or Corporate Social Responsibility (CSR) programmes based on the applicable standards and regulations to maintain compliance, moral ethics, and corporate values in their implementation. To comprehensively carry out its responsibility, PHI has taken responsibility actions in fair operations, Occupational Health and Safety (OHS), environment, as well as social and community development.

In fair operations, PHI has realised its commitment to fair and transparent procurement of goods and services through policies, system, and requirements for goods and services supplier. Moreover, PHI has conducted Stakeholder engagement through meetings with customers as well as goods and services supplier. Responsibility initiatives that have been carried out including the signing of Integrity Pact for goods and services suppliers, Vendor Day, and the development of goods and services suppliers in the operational area. The goods and services suppliers have





jasa di daerah operasi. Evaluasi terhadap pengadaan barang dan jasa telah dilakukan penyedia barang dan jasa PHI, dan melalui hasil dan rekomendasi survei yang dilakukan, PHI telah menyusun rencana tindak lanjut untuk peningkatan penyediaan barang dan jasa.

Dalam bidang ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, masing-masing Anak Perusahaan PHI telah melaksanakan manajemen risiko keselamatan personal dan proses serta melakukan pencatatan terhadap kecelakaan kerja. Nilai TRIR yang dicapai pada tahun 2019 adalah 0,41, lebih rendah dari batas maksimal 0,57 dan nilai TRIR tahun 2018 sebesar 0,43. Di tahun 2019, tidak terdapat kejadian fatalitas, tumpahan minyak, dan kerusakan properti.

Masing-masing Anak Perusahaan juga telah melakukan penilaian ISRS, evaluasi budaya K3, dan Audit Internal SMP. PHSS dan PHKT telah berhasil mencapai ISRS Level 7 pada tahun 2019, dan PHM telah mencapai Level 8 pada tahun 2018. Untuk hasil evaluasi budaya K3, PHM, PHSS, dan PHKT telah mencapai skor masing-masing 4,15, 4,25, dan 4,10 yang melampaui target sebesar 4. Sementara itu, Audit SMP telah dilaksanakan di PHSS dan PHKT pada tahun 2019 dan di PHM pada tahun 2018. Dengan target 85% pada Audit SMP, PHSS telah berhasil meraih skor 93,33% dan PHKT berhasil mencapai 95,31%.

Di bidang lingkungan, PHI telah melakukan pencatatan terhadap emisi dan limbah serta penggunaan energi dan air di setiap Anak Perusahaan serta melakukan upaya-upaya pengurangan konsumsi energi dan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Pengelolaan lingkungan yang dilakukan Anak Perusahaan PHI telah berhasil menciptakan efisiensi energi sebesar 37 juta GJ, penurunan emisi GRK sebesar 1,1 juta ton CO2e, 3R limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sebesar 966 ribu ton, 3R limbah non-B3 sebesar 8 ribu ton, serta efisiensi air sebesar 341 ribu m3. Pencapaian-pencapaian ini telah membuahkan 7 (tujuh) penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Hijau pada periode 2018-2019 untuk lapangan-lapangan di PHM dan PHKT. PHI juga berhasil meraih penghargaan The Best HSSE Achiever 2018 pada APSA yang diadakan pada tanggal 5 September 2019.

Di bidang sosial dan lingkungan, setiap Anak Perusahaan PHI telah melaksanakan program-program CSR lingkungan dan sosial kemasyarakatan berdasarkan isu dan risiko sosial yang teridentifikasi dari hasil pemetaan sosial. Secara umum, kegiatan CSR yang telah dilaksanakan meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengembangan kapasitas, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, serta pelestarian dan kesadaran lingkungan. Untuk pendanaan kegiatan CSR sosial dan lingkungan pada tahun 2019, PHM telah merealisasikan Rp7,7 miliar dari anggaran sebesar Rp8,3 miliar, PHSS telah merealisasikan Rp737,9 juta dari anggaran sebesar Rp740 juta, dan PHKT telah merealisasikan Rp1,97 miliar dari anggaran Rp3,10 miliar.

evaluated the goods and services procurement, and from the survey results and recommendation, PHI has made follow-up plans to improve goods and services procurement.

In terms of employment and OHS, each PHI Subsidiary has carried out risk management related to personal and process safety and recorded work accidents. The 2019 TRIR score is achieved at 0.41, lower than the maximum limit of 0.57 and the 2018 TRIR score of 0.43. In 2019, there were no fatality, oil spill, and property damage.

Each Subsidiary has also conducted an ISRS assessment, OHS culture evaluation, and SMP Internal Audit. PHSS and PHKT have succeeded in achieving ISRS Level 7 in 2019, and PHM has achieved Level 8 in 2018. For evaluation of OHS culture, PHM, PHSS, and PHKT have respectively achieved scores of 4.15, 4.25, and 4.10, all above the target of 4. Meanwhile, the SMP Audit has been conducted in PHSS and PHKT in 2019 and in PHM in 2018. With a target of 85% in the SMP Audit, PHSS has achieved a score of 93.33% and PHKT has achieved 95.31%.

In terms of environment, PHI has recorded the emission and waste as well as energy and water used in each Subsidiary, while also took measures to reduce energy consumption and Greenhouse Gas (GRK) emissions. The environment management by PHI Subsidiaries has created 37 million GJ of energy efficiency, GRK emission reduction of 1.1 million tonnes CO2e, 3R of hazardous and toxic (B3) waste at 966 thousand tonnes, 3R of non-B3 waste at 8 thousand tonnes, and water efficiency at 341 thousand m3. These accomplishments have brought seven awards of Green Company Performance Rank Assessment Programme (PROPER) in 2018-2019 for fields in PHM and PHKT. PHI has also achieved The Best HSSE Achiever 2018 in APSA held on 5 September 2019.

In terms of social and community, each PHI Subsidiary has carried out CSR programmes related to the environment and community based on the social issues and risks identified in social mapping. Generally, the CSR programmes that have been carried out covers the aspects of education, research, capacity development, health, economic empowerment, as well as environmental preservation and awareness. For the social and environment CSR programmes in 2019, PHM has utilised Rp7.7 billion from a budget of Rp8.3 billion, PHSS has utilised Rp737.9 million from a budget of Rp740 million, and PHKT has utilised Rp1.97 billion from a budget of Rp3.10 billion.






AND ANALYSIS


PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

Pada tahun 2019, terdapat perubahan komposisi Direksi di PHI sebagai berikut:• Pengangkatan Eko Agus Sardjono sebagai PJ. Direktur

Pengembangan dan Produksi berdasarkan Akta Pengangkatan No. 18 tanggal 15 Januari 2019.

• Pengangkatan Eko Agus Sardjono sebagai Direktur Pengembangan dan Produksi berdasarkan Akta Pengangkatan No. 23 tanggal 18 April 2019.

• Pengangkatan Eko Sigit Sukadi sebagai PJ. Direktur Keuangan berdasarkan Akta Pengangkatan No. 1 tanggal 1 Oktober 2019.

• Pengangkatan Eko Agus Sardjono sebagai Direktur Eksplorasi dan Pengembangan dan Eko Sigit Sukadi sebagai PJ. Direktur Keuangan dan Layanan Bisnis berdasarkan Akta Pengangkatan No. 26 tanggal 25 November 2019.

Perubahan komposisi Direksi ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Dengan demikian, jajaran Direksi di PHI per 31 Desember 2019 terdiri dari saya, Bambang Manumayoso sebagai Direktur Utama, Eko Agus Sardjono sebagai Direktur Eksplorasi dan Pengembangan, dan Eko Sigit Sukadi sebagai PJ. Direktur Keuangan dan Layanan Bisnis.

PROSPEK BISNIS, RENCANA, DAN TARGET 2020

PHI telah berhasil melalui tahun 2019 dengan kinerja yang baik, terutama dengan berbagai inisiatif dalam penciptaan nilai dan prestasi yang diraih melalui sinergi. Memasuki dekade baru pada tahun 2020, tantangan yang dihadapi industri hulu migas Indonesia masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu keterbatasan cadangan migas serta produktivitas lapangan tua di tengah kebutuhan migas di Indonesia yang terus meningkat. Menghadapi tantangan ini, regulasi dan kebijakan yang memudahkan investor sangat diperlukan untuk meningkatkan aktivitas migas, mulai dari eksplorasi, pengeboran, hingga produksi. Dalam mendukung penyediaan kebutuhan migas nasional, PHI perlu memperhatikan regulasi, mempersiapkan pendanaan investasi, serta mengembangkan infrastruktur yang diperlukan.

Dalam RJPP 2020-2026 yang telah disusun, PHI telah menetapkan strategi-strategi untuk peningkatan bisnis, pengoptimalan pengembangan SDM, Action for Growth, dan manajemen hubungan dengan Pemangku Kepentingan. Dengan strategi-strategi yang telah disusun, PHI telah menetapkan target pencapaian tahun 2020 pada RKAP 2020, yaitu pendapatan usaha sebesar USD 2,15 miliar, laba usaha sebesar USD 499,9 juta, dan laba tahun berjalan sebesar USD 281 juta.

CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS

In 2019, the following changes in the composition of PHI’s BOD have been made:• The appointment of Eko Agus Sardjono as the Acting

Director of Development and Production based on the Deed of Appointment No. 18 dated 15 January 2019.

• The appointment of Eko Agus Sardjono as the Director of Development and Production based on the Deed of Appointment No. 23 dated 18 April 2019.

• The appointment of Eko Sigit Sukadi as the Acting Director of Finance based on the Deed of Appointment No. 1 dated 1 October 2019.

• The appointment of Eko Agus Sardjono as the Director of Exploration and Development and Eko Sigit Sukadi as the Acting Director of Finance and Business Support based on the Deed of Appointment No. 26 dated 25 November 2019.

This change in BOD composition was made in accordance with organisational requirements. Therefore, the BOD composition in PHI as of 31 December 2019 consist of myself, Bambang Manumayoso as the President Director, Eko Agus Sardjono as the Director of Exploration and Development, and Eko Sigit Sukadi as the Acting Director of Finance and Business Support.

2020 BUSINESS PROSPECT, PLANS, AND TARGETS

PHI has successfully passed 2019 with great performance, especially with numerous initiatives in value creation and synergy achievements. Entering a new decade in 2020, the challenges faced by the oil and gas industry in Indonesia is still the same as those in the previous years, which are the limited oil and gas reserves as well as the mature field productivity amidst the increasing oil and gas needs in Indonesia. In the face of these challenges, regulations and policies that accommodate investors are highly necessary to increase oil and gas activities, from exploration and drilling to production. In supporting the fulfilment of national oil and gas needs, PHI should pay attention to regulations, prepare investment funding, and develop the necessary infrastructures.

In 2020-2026 RJPP that has been drawn up, PHI has determined strategies for business improvement, HR development optimisation, Action for Growth, and management of Stakeholder engagement. With the determined strategies, PHI has set 2020 achievement targets in the 2020 RKAP, which are USD 2.15 billion for revenue, USD 499.9 million for operating profit, and USD 281 million for the profit for the year.





CLOSING

On behalf of the BOD of PHI, I shall close the 2019 Company performance report by giving the highest appreciation to all Stakeholders, Shareholders, BOC, Management, employees, business partners, customers, and other Stakeholders on the trust that has been given to PHI. With the support of all Stakeholders, the BOD believes that PHI will be able to make proud achievements in the future. Through the strategies, plans, realisations, and continuous evaluations, PHI continuously grows to create values for all Stakeholders.

PENUTUP

Mewakili jajaran Direksi PHI, saya menutup laporan kinerja Perusahaan di tahun 2019 dengan memberikan apresiasi tertinggi kepada seluruh Pemangku Kepentingan, Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Manajemen, pekerja, mitra usaha, pelanggan, serta Pemangku Kepentingan lain atas kepercayaan yang telah diberikan. Dengan dukungan yang diberikan seluruh Pemangku Kepentingan, Direksi percaya bahwa PHI mampu meraih pencapaian-pencapaian yang membanggakan di masa-masa mendatang. Melalui strategi, perencanaan, realisasi, dan evaluasi yang berkelanjutan, PHI terus berkembang untuk menciptakan nilai bagi seluruh Pemangku Kepentingan.


BAMBANG MANUMAYOSODirektur UtamaPresident Director






AND ANALYSIS


PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB STATEMENT OF RESPONSIBILITY

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2019 PT PERTAMINA HULU INDONESIA STATEMENT OF RESPONSIBILITY FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS FOR THE 2019 ANNUAL REPORTING OF PT PERTAMINA HULU INDONESIA

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Pertamina Hulu Indonesia tahun 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We the undersigned hereby declare that all the information contained within the 2019 Annual Report of PT Pertamina Hulu Indonesia has been presented completely and thus we are fully responsible for the truthfulness of the content of this Annual Report.

This statement has been made truthfully.


BUDI SANTOSO SYARIFKomisaris Utama

President Commissioner

(23 Agustus 2018 – 31 Desember 2019)(23 August 2018 – 31 December 2019)

IMAN PRASETYO MOELYADIKomisaris

Commissioner


YUDI WAHYUDIKomisaris

Commissioner

(22 Juni 2017 – 17 Oktober 2019)(22 June 2017 – 17 October 2019)

TAUFAN HUNNEMANKomisaris

Commissioner

(17 Oktober 2019 – 31 Desember 2019)(17 October 2019 – 31 December 2019)

LELIN EPRIANTOKomisaris

Commissioner

(23 Agustus 2018 – 1 November 2019)(23 August 2018 – 1 November 2019)

BENI SYARIF HIDAYATKomisaris

Commissioner

(1 November 2019 – 31 Desember 2019)(1 November 2019 – 31 December 2019)





Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Pertamina Hulu Indonesia tahun 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We the undersigned hereby declare that all the information contained within the 2019 Annual Report of PT Pertamina Hulu Indonesia has been presented completely and thus we are fully responsible for the truthfulness of the content of this Annual Report.

This statement has been made truthfully.

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2019 PT PERTAMINA HULU INDONESIA STATEMENT OF RESPONSIBILITY FROM THE BOARD OF DIRECTORS FOR THE 2019 ANNUAL REPORTING OF PT PERTAMINA HULU INDONESIA


BAMBANG MANUMAYOSODirektur Utama

President Director

(24 Juli 2017 – 31 Desember 2019)(24 July 2017 – 31 December 2019)

EKO AGUS SARDJONODirektur Eksplorasi dan Pengembangan

Director of Exploration and Development

(2 Januari 2019 – 31 Desember 2019)(2 January 2019 – 31 December 2019)

EKO SIGIT SUKADIDirektur Keuangan dan Layanan Bisnis

Director of Finance and Business Support

(6 September 2019 – 31 Desember 2019)(6 September 2019 – 31 December 2019)






AND ANALYSIS


PROFILPERUSAHAAN COMPANY PROFILE

02LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT




96

Rig Hakuryu 14 di Lapangan Bekapai - PHMHakuryu 14 Rig at Bekapai Field - PHM






AND ANALYSIS


97

INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION

Nama PerusahaanCompany Name

PT Pertamina Hulu Indonesia

Tanggal PendirianDate of Establishment

28 Desember 201528 December 2015

Dasar Hukum Pendirian

Legal Base of Establishment

Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang dibuat oleh Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 39 tanggal 28 Desember 2015. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-2474224.AH.01.01. Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015.Deed of Establishment of Limited Liability Company made before Notary Lenny Janis Ishak, S.H., No. 39 dated 28 December 2015. The Company’s Deed of Establishment has been ratified by the Minister of Law and Human Rights through the Decree of the Minister of Law and Human Rights No. AHU-2474224.AH.01.01. Year 2015 dated 28 December 2015.

Bidang UsahaLine of Business

•Pertambangan Minyak Bumi (Kode KBLI 061)•Pertambangan Gas Alam (Kode KBLI 062)•Crude Oil Mining (KBLI Code 061)•Natural Gas Mining (KBLI Code 062)

Status PerusahaanCompany Status

Perusahaan Tertutup, Anak Perusahaan Badan Usaha Milik NegaraClosed Company, Subsidiary of State-Owned Enterprise

Alamat Kantor PusatHead Office Address

Graha Elnusa Lantai 9 | 9th floorJl. TB Simatupang Kav. 1BKelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu,Jakarta Selatan | South JakartaDKI Jakarta 12560

TeleponPhone

+6221 5082 9300 ext. 1000

FaksimiliFacsimile

+6221 788 30904

Situs WebWebsite

phi.pertamina.com

SurelE-mail

[email protected]





98

Santan Terminal - PHKTSantan Terminal - PHKT

RIWAYAT SINGKAT BRIEF HISTORY

PT Pertamina Hulu Indonesia (”PHI” atau “Perusahaan”) didirikan sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang dibuat oleh Notaris Lenny Janis Ishak, S.H. No. 39 tanggal 28 Desember 2015. Pendirian Perusahaan didasarkan pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-2474224.AH.01.01 tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015.

Pada tanggal 26 September 2019, terdapat perubahan terhadap Anggaran Dasar sesuai Akta No. 63 yang dibuat Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. mengenai Perubahan Anggaran Dasar. Perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum sesuai surat No. AHU-AH.01.03-0351588 tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PHI tanggal 26 Oktober 2019. Hingga saat ini, PHI belum pernah melakukan perubahan nama.

Pada tahun 2018, PT Pertamina (Persero) melalui PHI resmi mengelola Blok Mahakam, Blok Sanga Sanga, serta Blok East Kalimantan dan Attaka dari operator sebelumnya dengan masa kontrak masing-masing selama 20 tahun. PHI berkomitmen untuk menjaga produksi minyak dan gas di blok yang berlokasi di Kalimantan Timur tersebut.

PT Pertamina Hulu Indonesia (“PHI” or “the Company”) was established based on the Deed of Establishment of a Limited Liability Company by Notary Lenny Janis Ishak, S.H. No. 39 dated 28 December 2015. The Company was established in accordance with Law No. 40 in 2007 concerning Limited Liability Companies. The Company’s Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights through Decree of the Minister of Law and Human Rights No. AHU-2474224.AH.01.01. in 2015 dated 28 December 2015.

On 26 September 2019, there was a change to the Articles of Association in accordance with Deed No. 63 made by Notary Marianne Vincentia Hamdani, S.H. on the Change of the Articles of Association. This change was received and recorded in the Legal Entity Administration System under letter No. AHU-AH.01.03-0351588 on Receiving Notifications on the Change of PHI’s Corporate Data dated 26 October 2019. To the present day, PHI has never changed its name.

In 2018, PT Pertamina (Persero) through PHI officially has officially managed Mahakam Block, Sanga Sanga Block, as well as East Kalimantan and Attaka Blocks from the previous operators with a contract period of 20 years each. PHI is committed to maintaining oil and gas production in the the blocks mentioned above, all of which located in East Kalimantan.






AND ANALYSIS


99

Pengembangan bisnis PHI diawali dengan pembentukan Perusahaan dan kegiatan operasional setelah resmi mengambil alih Wilayah Kerja (WK) dari 3 (tiga) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebelumnya. PHI mengembangkan cross-culture business behavior yang menempatkan PHI sebagai melting pot dari beragam budaya bisnis yang berasal dari KKKS sebelumnya.

Upaya untuk membentuk PHI sebagai melting pot dilaksanakan melalui beberapa strategi yang membuat Perusahaan mampu menyerap praktik-praktik terbaik dari masing-masing KKKS sehingga mampu meningkatkan kemampuan Perusahaan dalam menciptakan nilai tambah dan pertumbuhan yang sehat. Strategi yang diimplementasikan PHI antara lain penerapan strong safety cultures, adaptasi budaya kerja industri migas di tingkat global, profesionalisme, penerapan teknologi yang canggih, serta pengembangan karakter multi-business untuk menciptakan keunggulan di bisnis migas.

PHI saat ini mengelola 5 (lima) Anak Perusahaan, yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang efektif beroperasi tanggal 1 Januari 2018, PT Pertamina Hulu Attaka (PHA) yang efektif beroperasi tanggal 1 Januari 2018 hingga 24 Oktober 2018, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) yang efektif beroperasi tanggal 8 Agustus 2018, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) yang efektif beroperasi tanggal 25 Oktober 2018, serta PT Pertamina Hulu West Ganal (PHWG) yang didirikan pada tanggal 19 September 2019.

Dengan terbentuknya PHI sebagai melting pot dengan pola pikir bisnis yang kuat, Perusahaan terus berupaya untuk menciptakan peluang dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Fokus utama Perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan menerapkan standar keselamatan terbaik serta menciptakan nilai tambah yang berdaya laba tinggi secara berkelanjutan baik melalui kolaborasi, sinergi, dan integrasi maupun kerja sama bisnis dengan berbagai pihak, khususnya seluruh anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

Dalam jangka panjang, pola pikir bisnis ini diharapkan dapat mengoptimalkan bisnis PHI menuju pertumbuhan yang berkelanjutan melalui upaya untuk menyasar peluang bisnis hidrokarbon, yaitu rejuvenasi, peningkatan reserves untuk mendukung produksi (R to P), penerapan strategi investasi, pengendalian biaya, penerapan teknologi, serta pembentukan organisasi yang efektif.

PHI’s business development began with the Company’s establishment and operational activities after officially taking over the oil and gas Working Areas (WK) of the three previous Contractor Production Sharing Contract (KKKS). PHI develops cross-culture business behaviour, placing PHI as a melting pot of various business cultures originating from the previous KKKS.

The efforts to establish PHI as a melting pot are carried out through several strategies that enable the Company to absorb the best practices of each KKKS so it would increase the Company’s ability to create value and sound growth. The strategies implemented by PHI include strong safety cultures, the adaptation of the work culture of the oil and gas industry at the global level, professionalism, the application of sophisticated technology, as well as the development of multi-business character to create excellence in the oil and gas business.

PHI is currently managing five Subsidiaries, namely PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), effectively operating since 1 January 2018, PT Pertamina Hulu Attaka (PHA), effectively operating from 1 January 2018 to 24 October 2018, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), effectively operating since 8 August 2018, PT Pertamina Hulu East Kalimantan (PHKT), effectively operating since 25 October 2018, and PT Pertamina Hulu West Ganal (PHWG), established on 19 September 2019.

With PHI as a melting pot with a strong business mindset, the Company continues striving to create opportunities and sustainable business growth. The main focus in achieving these goals is to apply the best safety standards and create added value with high profitability sustainably through collaboration, synergy, and integration as well as business cooperation with various parties, particularly all subsidiaries of PT Pertamina (Persero).

In the long term, this business mindset is expected to optimize PHI’s business towards sustainable growth through efforts to target hydrocarbon business opportunities, which are rejuvenation, increasing reserves to support production (R to P), implementing investment strategies, controlling costs, implementing technology, and forming effective organisations.





100

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan yang disahkan melalui Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H. No. 39 tanggal 28 Desember 2015, PHI menyelenggarakan usaha di bidang minyak, gas bumi, dan energi dengan keterangan kegiatan usaha sebagai berikut:1. Menjalankan kegiatan usaha minyak dan gas bumi,

termasuk eksplorasi dan eksploitasi.2. Menjalankan usaha di bidang energi, baik yang terkait

langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha minyak, gas bumi termasuk eksplorasi dan eksploitasi.

3. Melakukan penyertaan saham dan kepemilikan (participating interest) di dalam negeri.

4. Menyelenggarkan kegiatan jasa terkait penyelenggaran usaha minyak, gas bumi, dan energi.

5. Menyelenggarakan kegiatan usaha lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung terkait atau menunjang kegiatan usaha Perusahaan sesuai yang disebutkan dalam Anggaran Dasar.

Pada tanggal 26 September 2019, terdapat perubahan Anggaran Dasar sebagaimana disebutkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PHI No. 63 yang dibuat oleh Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. tentang Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan (“Akta Perubahan Anggaran Dasar”). Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar tersebut di atas, terdapat perubahan maksud, tujuan, dan kegiatan usaha Perusahaan yang disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI) tahun 2017, yaitu menyelenggarakan usaha di bidang Pertambangan Minyak Bumi (Kode KBLI 061) dan Pertambangan Gas Alam (Kode KBLI 062) dengan kegiatan usaha yang mencakup:1. Kegiatan pertambangan minyak bumi mentah termasuk

usaha pencarian kandungan minyak bumi, pengeboran, penambangan, pemisahan serta penampungan, produksi minyak bumi mentah kondensat, pemrosesan untuk menghasilkan minyak mentah dengan cara penampungan, penyaringan, pengeringan, stabilisasi dan lain-lain. Hasil pertambangan minyak bumi antara lain minyak mentah dan kondensat. Kelompok ini juga mencakup usaha operasi penambangan pasir bituminous atau oil shale (serpihan minyak) dan pasir aspal. Kegiatan pertambangan tersebut meliputi penggalian, pengeboran, penghancuran, pencucian, penyaringan, dan pencampuran serta penampungan, termasuk kegiatan produksi minyak bumi mentah dari serpihan minyak dan pasir bituminous jika terkait dengan pertambangannya (Kode KBLI 06100).

In accordance with the Articles of Association of the Company established through the Notarial Deed made by Lenny Janis Ishak, S.H. No. 39 dated 28 December 2015, PHI conducts its business in the fields of oil, natural gas, and energy. The detail on business activities is as follows:1. To carry out oil and gas business activities, including

exploration and exploitation.2. To run a business in the energy sector, both directly

and indirectly related to oil business activities, including exploration and exploitation.

3. To carry out domestic equity participation and participating interest.

4. To conduct service activities related to the business operations of oil, natural gas, and energy.

5. To carry out any other business activities directly or indirectly related to or supporting the Company’s business activities as stated in the Articles of Association.

On 26 September 2019, there have been several amendments on the Articles of Association as legalised in the Deed of Shareholders Resolution of PHI No. 63 concerning the Amendment of the Company’s Articles of Association (Deed of Amendment of the Articles of Association made by Notary Marianne Vincentia Hamdani, S.H.). The provisions that have been amended are the intentions, objectives, and business activities based on the 2017 Indonesian Standard Industrial Classification (KBLI). Based on this provision, PHI’s activities is managing business in the fields of Crude Oil Mining (KBLI Code 061) and Natural Gas Mining (KBLI Code 062) with business activities that include:

1. Crude oil mining activities include the search for petroleum content, drilling, mining, separation and storage, production of crude oil condensate, processing to produce crude oil by collecting, filtering, drying, stabilising and other related activities. Crude oil mining products include crude oil and condensate. This group also includes mining operations for bituminous sand or oil shale and asphalt sand. The mining activities include excavation, drilling, crushing, washing, filtering, as well as mixing and collecting, including the production of crude oil from oil fragments as well as bituminous sand if related to mining (KBLI Code 06100).

BIDANG USAHA LINE OF BUSINESS






AND ANALYSIS


101

2. Menjalankan kegiatan usaha di bidang pertambangan gas alam, mencakup usaha pencarian kandungan gas alam, pengeboran, penambangan, pemisahan, serta penampungan. Hasil pertambangan gas alam antara lain gas alam. Pencarian gas alam menjadi LNG sampai ke pengapalannya masih termasuk kegiatan pertambangan, termasuk kegiatan CBM (Coalbed Methane) (Kode KBLI 06201).

2. Business activities in the field of natural gas mining, including searching for natural gas content, drilling, mining, separation, and storage. Natural gas mining products include natural gas. The search for natural gas into LNG and its shipment still includes mining activities, including CBM (Coalbed Methane) activities (KBLI Code 06201).

Rig East Mandu di Lapangan South MahakamEast Mandu Rig at South Mahakam Field





102

KEGIATAN USAHA

Hingga akhir periode pelaporan, kegiatan usaha PHI meliputi eksplorasi dan pengembangan, pengeboran eksploitasi dan intervensi sumur, produksi, serta lifting dan komersial.

BUSINESS ACTIVITIES

Until the end of the reporting period, PHI’s business activities include exploration and development, exploitation drilling and well intervention, production, as well as lifting and commercial.

KEGIATAN DAN PRODUK USAHA BUSINESS ACTIVITIES AND PRODUCTS

KEGIATAN USAHA BUSINESS ACTIVITIES

KEGIATAN USAHABUSINESS ACTIVITIES

URAIANDESCRIPTION

Eksplorasi dan PengembanganExploration and Development

PHI melakukan inisiatif studi eksplorasi geologi dan geofisika (G&G) secara agresif termasuk melakukan pemrosesan ulang seismik untuk meningkatkan rasio cadangan migas atau reserves replacement ratio (RRR) yang menopang keberlanjutan Perusahaan.

Kemudian, untuk mempercepat proses status sumber daya kontingen menjadi reserves, PHI melakukan optimalisasi pengelolaan antar lapangan secara terintegrasi yang disebut Optimalisasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL).

Usaha-usaha eksplorasi dan pengembangan tersebut didukung oleh sinergi antara PHI dan Anak Perusahaan PHI tanpa batas sehingga memberikan tambahan nilai dan efisiensi waktu dan biaya bagi Perusahaan.

PHI undertakes geological and geophysical exploration study initiatives aggressively, including seismic reprocessing to increase the reserves replacement ratio (RRR) that supports the Company’s sustainability.

In accelerating the status process of contingent resources into reserves, PHI optimises the integrated inter-field management known as Field Development Optimisation (OPLL).

These exploration and development efforts are supported by the synergy between PHI and its Subsidiaries without limit to provide more value as well as time and cost-efficiency.






AND ANALYSIS


103

KEGIATAN USAHABUSINESS ACTIVITIES

URAIANDESCRIPTION

Pengeboran dan Intervensi SumurDrilling and Well Intervention

PHI melakukan proses pengelolaan pengeboran dan intervensi sumur sebagai upaya untuk menambah cadangan dan optimasi produksi, sehingga operasi dapat berjalan dengan aman, andal, ramah lingkungan, efektif, dan efisien.

Implementasi proses bisnis pengeboran dan intervensi sumur dilakukan berdasarkan regulasi yang berlaku, SNI, Standar Internasional, Best Engineering Practices, dan QHSSE Management Excellence untuk mencapai target dan memberi nilai tambah bagi Perusahaan.

PHI carries out drilling management and well intervention process to increase reserves and optimise the production so that operations can run safely, reliably, environmentally friendly, effectively, and efficiently.

The drilling business and well intervention processes are implemented based on applicable regulations such as SNI, International Standards, Best Engineering Practices, and QHSSE Management Excellence to achieve targets and provide added value to the Company.

ProduksiProduction

PHI mengelola dan mengoptimalkan operasi serta portofolio usaha hulu migas guna mengurangi laju penurunan yang berbasis skema bagi hasil produksi yang berlaku di masing-masing Anak Perusahaan PHI. Di samping itu, PHI melakukan upaya-upaya integrasi antar atau keseluruhan aset dengan mengedepankan budaya QHSSE dan nilai keekonomian.

PHI manages and optimises operations and upstream oil and gas business portfolios to reduce the rate of decline based on the production sharing scheme applicable to each PHI Subsidiary. Furthermore, PHI makes efforts to integrate between assets or as a whole by promoting the QHSSE culture and economic value.

Lifting dan Komersial PemasaranLifting and Marketing Commercial

Kegiatan penjualan/lifting minyak dan gas bumi hasil produksi yang menjadi bagian dari pengelolaan kegiatan komersialisasi minyak dan gas bumi dilaksanakan secara berkelanjutan dari analisis pasar, kapabilitas Perusahaan, strategi dan rencana pemasaran, hingga penjualan/lifting. Untuk mendapatkan nilai (value creation) maksimal dalam penjualan/lifting, dilakukan beberapa kegiatan dari membangun hubungan kemitraan dengan calon pelanggan, strategi optimal dalam manajemen pelanggan, monetisasi/pemasaran secara optimal, dan pengelolaan pelanggan.

As a part of oil and gas commercialisation activity management, the sales/lifting of the oil and gas produced are carried out continuously from market analysis, Company capabilities, marketing strategies and plans, as well as sales/lifting. Several activities are carried out to achieve the maximum value creation in sales/lifting, including building partnership with prospective customers, optimal strategies in customer management, optimal monetisation/marketing, and customer management.





104

PRODUK USAHA

Kegiatan usaha PHI secara garis besar menghasilkan 2 (dua) produk usaha, yaitu minyak dan gas.

Hasil produksi minyak bumi PHI yang dikomersialkan di tahun 2019 meliputi 7 (tujuh) jenis (grade) minyak (termasuk kondensat), yaitu Handil Mix Crude, Senipah Condensate, Bekapai Crude, Badak Crude, Attaka Crude, Sepinggan Yakin Mix, dan Bontang Return Condensate (BRC). Seluruh jenis produk minyak bumi tersebut didistribusikan untuk kebutuhan dalam negeri sekaligus sebagai bentuk dukungan peningkatan ketahanan energi.

Terkait komersialisasi hasil produksi gas bumi PHI di tahun 2019, pemasaran dilaksanakan kepada seluruh pelanggan melalui portofolio penjualan, baik melalui gas pipa domestik, Liquefied Natural Gas (LNG), dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

BUSINESS PRODUCTS

PHI’s business activities mainly result in two business products, which are oil and gas.

PHI’s crude oil commercialised in 2019 includes seven types (grades) of oil (including condensate), namely the Handil Mix Crude, Senipah Condensate, Bekapai Crude, Badak Crude, Attaka Crude, Sepinggan Yakin Mix, and Bontang Return Condensate (BRC). All types of petroleum products are distributed to provide domestic needs and to support energy security improvement.

In terms of commercialisation, PHI’s gas products in 2019 are marketed to all customers through sales portfolios, including the domestic pipeline gas, Liquefied Natural Gas (LNG), and Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Badak Central Plant, Lapangan Badak - PHSSBadak Central Plant, Badak Field - PHSS






AND ANALYSIS


105

EKO AGUS SARDJONODirektur Eksplorasi dan PengembanganDirector of Exploration & Development

KOSONG | VACANTDirektur Produksi

Director of Production

ENDRO HARTANTOVP Development

YUDHA SUMARTIANTOVP Production Operation

Struktur organisasi PHI pertama-tama ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan No. Kpts-16/C00000/2017-S0 tanggal 8 Maret 2017. Pada tanggal 24 Juli 2017, terdapat perubahan organisasi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler PT Pertamina Hulu Indonesia sesuai Ketentuan Pasal 10 Ayat 5 & 6 Anggaran Dasar Perseroan tentang Perubahan Organisasi Direksi dan Pergantian Direktur.

Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan No. Kpts-33/C00000/2019-S0 tanggal 29 Agustus 2019 tentang Struktur Organisasi Dasar PT Pertamina Hulu Indonesia, terdapat penyempurnaan struktur organisasi PHI. Dengan demikian, struktur organisasi PHI per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

The organisation structure of PHI was initially established based on Decree No. Kpts-16/C00000/2017-S0 dated 8 March 2017. On 24 July 2017, there was a change in BOD organisation based on the Circular Decree of the Shareholders of PT Pertamina Hulu Indonesia based on Article 10 Paragraph 5 & 6 of the Articles of Association on the Change of BOD Organisation and the Change of Directors.

Furthermore, based on Decree No. Kpts-33/C00000/2019-S0 dated 29 August 2019 on the Basic Organisational Structure of PT Pertamina Hulu Indonesia, there has been an improvement on PHI’s organisation structure. Therefore, the organisation structure of PHI per 31 December 2019 is as follows:

STRUKTUR ORGANISASI ORGANISATION STRUCTURE

KOSONG | VACANTVP Exploration

KOSONG | VACANTVP Drilling & Well Intervention





106

EKO SIGIT SUKADIDirektur Keuangan dan Layanan Bisnis


DESIANTIENVP Finance

AKHMAD PRAYOGIVP Supply Chain Management

& General Services

KOSONG | VACANTVP Commercial

ANDI ANDANASenior Manager ICT

FERI SRI WIBOWOVP QHSSE

BAMBANG MANUMAYOSODirektur Utama

President DirectorIRVIN NASUTION

Pjs. Head of Internal AuditActing Head of Internal Audit

DANAR DOJOADHI D. J.VP Strategic Planning & Risk

Management

IRLAN SYAHVP Human Capital

MEI SUGIHARSOVP Legal & Compliance

FARAH DEWICorporate Secretary

STRUKTUR ORGANISASI ORGANISATION STRUCTURE






AND ANALYSIS


107

VISI VISION

MISI MISSION

Menjadi Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Kelas Dunia To Become a World-Class Oil and Gas Company

Melaksanakan pengelolaan aktivitas Minyak dan Gas Bumi dengan mengedepankan langkah untuk menciptakan Nilai Tambah bagi Pemangku Kepentingan melalui paradigma Industri Energi Kelas Dunia, meliputi: Inovasi Teknologi, Fundamental Bisnis yang Kuat dan Keunggulan Operasional. To manage Oil and Gas activities by prioritising the steps in creating Added Value for Stakeholders through the World-Class Energy Industry paradigm, including Technology Innovation, Strong Business Fundamentals, and Operational Excellence.

VISI, MISI, DAN BUDAYA PERUSAHAANCORPORATE VISION, MISSION, AND CULTURE





108

BUDAYA PERUSAHAAN CORPORATE CULTURE

Budaya kerja di lingkungan PHI berpedoman pada Tata Nilai 6C, yaitu:The work culture within PHI is guided by the 6C Values, namely:

Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas, serta berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.Professionally managed, avoiding conflicts of interest, not tolerating bribery, upholding trust and integrity, and guided by the principles of good corporate governance.

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan investasi, membangun budaya sadar biaya, dan menghargai kinerja.Able to compete both regionally and internationally, encouraging investment growth, building a cost-conscious culture, and rewarding performances.

Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan membangun kebanggaan bangsa.Involved in national economic development and becoming a pioneer in the reform of State-Owned Enterprises, and building the nation’s pride.

Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.Customer-oriented and committed to providing the best service to customers.

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial dan mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.Creating commercial-oriented added values and making decisions based on sound business principles.

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.Managed by professional leaders and employees with talent and great technical mastery, committed to building research and development capabilities.

CLEAN(Bersih)

COMPETITIVE (Kompetitif)

CONFIDENT(Percaya Diri)

CUSTOMER FOCUS(Fokus pada Pelanggan)

COMMERCIAL(Komersial)

CAPABLE(Berkemampuan)






AND ANALYSIS


109

PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

YUDI WAHYUDIKomisaris

Commissioner

(22 Juni 2017 – 17 Oktober 2019)(22 June 2017 – 17 October 2019)

TAUFAN HUNNEMANKomisaris

Commissioner

(17 Oktober 2019 – 31 Desember 2019)(17 October 2019 – 31 December 2019)

BENI SYARIF HIDAYATKomisaris

Commissioner

(1 November 2019 – 31 Desember 2019)(1 November 2019 – 31 December 2019)





110

BUDI SANTOSO SYARIFKomisaris Utama

President Commissioner


LELIN EPRIANTOKomisaris

Commissioner

(23 Agustus 2018 – 1 November 2019)(23 August 2018 – 1 November 2019)

IMAN PRASETYO MOELYADIKomisaris

Commissioner







AND ANALYSIS


111





112

BUDI SANTOSO SYARIF Komisaris UtamaPresident Commissioner

Menjabat pada periode pertamanya sebagai Komisaris Utama PHI sejak tanggal 23 Agustus 2018 berdasarkan Akta Pengangkatan No. 16 tanggal 21 September 2018 dan berakhir sesuai RUPS tanggal 22 Agustus 2021. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Pengolahan di PT Pertamina (Persero) di sejak 20 April 2018.

Lahir di Jakarta tanggal 8 Juni 1964, berusia 55 tahun. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Indonesia.

Meraih gelar Sarjana Teknik bidang Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1989 dan gelar Magister Teknik bidang Teknik Industri Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 1999. Selanjutnya, meraih Graduate Certificate Industrial Engineering Management dari Queensland University of Technology, Australia pada tahun 1999.

Berkarir di Pertamina dan menjabat di berbagai posisi, antara lain General Manager Refinery Unit VI, Balongan tahun 2013-2014 dan Vice President of Refining Technology, Refining Directorat tahun 2014-2017. Menjabat sebagai SVP Business Development & Performance Excellence tahun 2017, dan SVP Refining Operation tahun 2017-2018.

Has been serving in his first period as the President Commissioner of PHI since 23 August 2018 by the Deed of Appointment No. 16 on 21 September 2018 and will end according to the GMS on 22 August 2021. He has also been serving as the Director of Processing in PT Pertamina (Persero) since 20 April 2018. Born on 8 June 1964, 55 years old. An Indonesia citizen residing in Jakarta, Indonesia. Earned an undergraduate degree in Chemical Engineering from Universitas Gadjah Mada Yogyakarta in 1989 and a graduate degree in Industrial Engineering from Universitas Indonesia in 1999. Later, he earned a Graduate Certificate in Industrial Engineering Management from the Queensland University of Technology in Australia in 1999.

Has been working for Pertamina and holding several positions, namely the General Manager of Refinery Unit VI, Balongan in 2013-2014 and the Vice President of Refining Technology, and Refining Directorate in 2014-2017. Also served as the SVP Business Development and Performance Excellence in 2017 as well as the SVP Refining Operation in 2017-2018.






AND ANALYSIS


113

IMAN PRASETYO MOELYADI KomisarisCommissioner

Menjabat pada periode pertamanya sebagai Komisaris di PHI sejak tanggal 23 Agustus 2018 berdasarkan Akta Pengangkatan No. 16 tanggal 21 September 2018 dan berakhir sesuai RUPS pada tanggal 22 Agustus 2021. Tidak memiliki jabatan lain di luar PHI.

Lahir di Jakarta tanggal 6 Mei 1960, berusia 59 tahun. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Indonesia.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Gotong Royong Jakarta pada tahun 2008.

Pengalaman pekerjaan dan organisasi meliputi sebagai Overseas Consultant pada Manila International Futures Exchange (MIFE) tahun 1991-1996, Lemhannas RI Angkatan XVII tahun 2011, Wakil Sekretaris Jendral Ikatan Alumni Lemhannas RI tahun 2013-2015, Pengurus Pusat ICMI Bidang Politik dan Luar Negeri tahun 2010-2015, dan Tenaga Ahli Bidang Kebijakan Publik Perumahan dan Kawasan Pemukiman pada Kementerian Perumahan Rakyat RI tahun 2012-2014.

Has been serving as the President Commissioner of PHI since 23 August 2018 by the Deed of Appointment No. 16 on 21 September 2018 and will end according to the GMS on 22 August 2021. He does not have any other position outside PHI. Born in Jakarta on 6 May 1960, 55 years old. An Indonesian citizen residing in Jakarta, Indonesia. Earned an undergraduate degree in Economics from STIE Gotong Royong Jakarta in 2008. Participated in several organisations, namely Manila International Futures Exchange (MIFE) in 1991-1996 as an Overseas Consultant, National Defense Institute of Indonesia XVII in 2011, National Defense Institute of Indonesia Alumni Association in 2013-2015 as the Deputy Secretary-General, the Central Board ICMI on Politics and Foreign Affairs in 2010-2015, and an Expert on Public Housing Policy and Settlement Areas at the Indonesian Ministry of Public Housing in 2012-2014.





114

TAUFAN HUNNEMAN KomisarisCommissioner

Menjabat pada periode pertamanya sebagai Komisaris di PHI sejak tanggal 17 Oktober 2019 berdasarkan Akta Pengangkatan No. 33 tanggal 28 Oktober 2019, menggantikan Yudi Wahyudi, dan berakhir sesuai RUPS tanggal 16 Oktober 2022. Tidak memiliki jabatan lain di luar PHI.

Lahir pada tanggal 25 Januari 1977, berusia 43 tahun. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Bekasi, Indonesia.

Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Jayabaya pada tahun 2002, gelar Magister Hukum Universitas Tarumanegara tahun 2015, dan kini sedang mengikuti program Doktoral bidang Administrasi Bisnis di Universitas Brawijaya.

Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama di PT MSI hingga tahun 2005, Konsultan Bisnis di PT Putra Barisan sejak 2012, dan Konsultan Hukum di Kantor Hukum Hunneman and Partners sejak tahun 2013. Pada tahun 2015 diangkat menjadi Komisaris PT Jakarta Internasional Container Terminal (JICT).

Has been serving as the Commissioner of PHI since 17 October 2019 by the Deed of Appointment No. 33 on 28 October 2019, replacing Yudi Wahyudi. His term will end according to the GMS on 16 October 2022. He has no other position outside PHI.

Born on 25 January 1977, 43 years old. An Indonesian citizen residing in Bekasi, Indonesia. Earned an undergraduate degree in Laws from Universitas Jayabaya in 2002 as well as a graduate degree in Laws from Universitas Tarumanegara in 2015. He is currently pursuing his doctoral degree in Business Administration at Universitas Brawijaya. Worked as the President Commissioner at PT MSI until 2005, a Business Consultant at PT Putra Barisan since 2012, and a Legal Consultant at the Hunneman and Partners Law Office in 2013. In 2015, he was appointed as the Commissioner of PT Jakarta International Container Terminal (JICT).






AND ANALYSIS


115

Menjabat pada periode pertamanya sebagai Komisaris di PHI sejak tanggal 1 November 2019 berdasarkan Akta Pengangkatan No. 35 tanggal 29 November 2019, menggantikan Lelin Eprianto, dan berakhir sesuai RUPS pada tanggal 31 Oktober 2022. Menjabat sebagai SVP Human Capital Management di PT Pertamina (Persero) sejak tahun 2017.

Lahir pada tanggal 21 Juli 1964, berusia 55 tahun. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Bandung, Indonesia.

Meraih gelar Sarjana di bidang Sosial Politik dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1988.

Mengawali karir di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1991 sebagai Trainee. Menjabat beberapa posisi antara lain Manager Sumber Daya Manusia (SDM) Region Jawa di PT Pertamina EP – Jawa Cirebon, Vice President Human Resources Development PT Pertamina (Persero) pada tahun 2012, dan Komisaris PT Pertamina Training & Consulting pada tahun 2017.

Has been serving as a Commissioner at PHI since 1 November 2019 by the Deed of Appointment No. 35 on 29 November 2019, replacing Lelin Eprianto. His term will end according to the GMS on 31 October 2022. He served as the SVP Human Capital Management at PT Pertamina (Persero) since 2017.

Born on 21 July 1964, 55 years old. An Indonesian citizen residing in Bandung, Indonesia. Earned an undergraduate degree in Social Politics from Universitas Padjadjaran Bandung in 1988. Started his career in PT Pertamina (Persero) in 1991 as a Trainee. He has held several positions, including the Manager of Human Resources (HR) of the Java Region at PT Pertamina EP – Java Cirebon, the Vice President of Human Resources Development at PT Pertamina (Persero) in 2012, and the Commissioner of PT Pertamina Training and Consulting in 2017.

BENI SYARIF HIDAYAT KomisarisCommissioner





116

Menjabat pada periode pertamanya sebagai Komisaris PHI pada periode pertamanya pada tanggal 22 Juni 2017 berdasarkan Akta Pengangkatan No. 39 tanggal 18 Agustus 2017 dan berakhir pada tanggal 17 Oktober 2019 berdasarkan Akta Pemberhentian No. 24 tanggal 28 Oktober 2019. Menjabat juga di PT Pertamina (Persero) sebagai Staf Ahli Direktur Keuangan periode 1 Desember 2018 hingga saat ini.

Lahir di Sukabumi tanggal 9 Oktober 1962, berusia 57 tahun. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Padjadjaran tahun 1987 dan Magister Manajemen dari Universitas Indonesia tahun 1997. Pelatihan yang pernah diikuti meliputi Global Energy, Utilities & Mining Conference di Dubai tahun 2012, Workshop Managing Generation Y di Jakarta tahun 2013, Global Energy, Utilities & Mining Conference di Jerman tahun 2014, serta Oil & Gas International Conference & Expo di Italia tahun 2016. Saat ini aktif sebagai anggota Ikatan Akuntan Indonesia.

Mengawali karir di Pertamina sejak tahun 1990 dan menjabat di berbagai posisi antara lain Finance Manager Region III tahun 2007-2008, Management Accounting Manager tahun 2008, VP Controller tahun 2008-2010, dan VP Financial Accounting & Reporting tahun 2010-2012. Pada tahun 2012, diangkat sebagai SVP Controller PT Pertamina (Persero) hingga 31 Oktober 2018.

Served as the Commissioner of PT Pertamina Hulu Indonesia on 22 June 2017 by the Deed of Appointment No. 39 on 18 August 2017. His term ended on 17 October 2019 based on the Deed of Dismissal No. 24 on 28 October 2019. He has also been serving at PT Pertamina (Persero) as an Expert Staff of the Director of Finance since 1 December 2018 until the present day.

Born in Sukabumi on 9 October 1962, 57 years old. An Indonesian citizen residing in Jakarta, Indonesia. Earned an undergraduate degree in Accounting from Universitas Padjadjaran in 1987 as well as a graduate degree in Management from Universitas Indonesia in 1997. Participated in training programmes, namely the Global Energy, Utilities & Mining Conference in Dubai in 2012, Managing Generation Y Workshop in Jakarta in 2013, the Global Energy, Utilities & Mining Conference in Germany in 2014, and International Oil & Gas Conference & Expo in Italy in 2016. A member of the Indonesian Institute of Accountants. Started his career in Pertamina in 1990 and held various positions, including Finance Manager Region III in 2007-2008, Management Accounting Manager in 2008, VP Controller in 2008-2010, and VP Financial Accounting & Reporting in 2010-2012. In 2012, he was appointed as the SVP Controller of PT Pertamina (Persero) until 31 October 2018.

YUDI WAHYUDI KomisarisCommissioner






AND ANALYSIS


117

Menjabat pada periode pertamanya sebagai Komisaris di PHI sejak tanggal 23 Agustus 2018 berdasarkan Akta Pengangkatan No. 16 tanggal 21 September 2018 dan berakhir tanggal 1 November 2019 berdasarkan Akta Pemberhentian No. 33 tanggal 28 Oktober 2019. Menjabat juga di PT Pertamina (Persero) sebagai SVP Corporate HSSE sejak Agustus 2017 hingga saat ini.

Lahir di Ngawi, 21 April 1967, berusia 52 tahun. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Indonesia.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen tahun 1989 dari Universitas Jenderal Soedirman dan gelar Magister Manajemen Keuangan pada tahun 2000 dari Institut Bisnis & Informatika Indonesia.

Memulai karir di Pertamina sebagai Asisten Logistik di Cirebon tahun 1991-1992, Kepala Pengendalian dan Pengembangan Logistik tahun 1995-1997, serta Pengawas Utama Analisis Persediaan Ops. Bunyu/Ka. Log/Jasran di Bunyu 2001-2002. Dilanjutkan menjabat Superintendent Procurement Proyek Pengembangan Gas Sumbagsel pada 2002-2005. Pada tahun 2006 diangkat sebagai Manajer Supply Chain PT Pertamina EP Jawa-Cirebon dan Manajer Supply Chain Region Jawa hingga 2010. Pada 2010-2013 menjabat sebagai Vice President Supply Chain Management PT Pertamina EP dan Vice President SCM & General Services. Menjabat sebagai Vice President Health Safety Security & Environment (HSSE) tahun 2013-2014, Direktur Marketing & Development PT PDSI tahun 2014-2015, dan PJ. Direktur Utama PT PDSI tahun 2015-2017.

Has served as the Commissioner in PHI since 23 August 2018 by the Deed of Appointment No. 16 on 21 September 2018. His term ended on 1 November 2019 by the Deed of Dismissal No. 33 on 28 October 2019. He has also been serving in PT Pertamina (Persero) as the SVP Corporate HSSE since August 2017 until now. Born in Ngawi, 21 April 1967, 52 years old. An Indonesian citizen residing in Jakarta, Indonesia. Earned an undergraduate degree in Management Economics in 1989 from Universitas Jenderal Soedirman as well as a graduate degree in Financial Management in 2000 from Institut Bisnis & Informatika Indonesia. Started his career in Pertamina as a Logistics Assistant in Cirebon in 1991-1992, the Head of Logistics Control and Development in 1995-1997, and the Main Supervisor of Inventory Analysis of Ops. Bunyu/Ka. Logs/Jasran in Bunyu in 2001-2002. He was a Superintendent Procurement of the Sumbagsel Gas Development Project in 2002-2005. In 2006, he was appointed as PT Pertamina EP Java-Cirebon Supply Chain Manager and the Java Region Supply Chain Manager until 2010. In 2010-2013, he served as the Vice President of Supply Chain Management of PT Pertamina EP and Vice President of SCM & General Services. He served as the Vice President of Health, Safety, Security, & Environment (HSSE) in 2013-2014, the Marketing & Development Director of PT PDSI in 2014-2015, and the Acting President Director of PT PDSI in 2015-2017.

LELIN EPRIANTO KomisarisCommissioner





118

Kegiatan Pengeboran di Lapangan Mutiara - PHSSDrilling Activities at Mutiara Field - PHSS






AND ANALYSIS


119

PROFIL DIREKSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

EKO AGUS SARDJONO Direktur Eksplorasi dan Pengembangan

Director of Exploration and Development





120

BAMBANG MANUMAYOSO Direktur Utama

President Director

EKO SIGIT SUKADI Direktur Keuangan dan Layanan Bisnis







AND ANALYSIS


121





122

BAMBANG MANUMAYOSO Direktur UtamaPresident Director

Menjabat sebagai Direktur Utama pada periode ketiganya sebagai Direktur di PHI berdasarkan Akta Pengangkatan No. 26 tanggal 25 November 2019. Pada periode pertama, menjabat sebagai PJ. Direktur Utama berdasarkan Akta Pengangkatan No. 18 tanggal 25 Juli 2017 dan dilanjutkan pada periode kedua sebagai Direktur Utama berdasarkan Akta Pengangkatan No. 32 tanggal 23 November 2017. Tidak memiliki jabatan lain di luar PHI.

Lahir pada tanggal 17 April 1963, berusia 56 tahun. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Depok, Indonesia.

Meraih gelar Sarjana Teknik jurusan Teknik Geologi dari UPN Veteran tahun 1988, gelar Magister jurusan Business and Law dari IBLAM tahun 2009, dan gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 2019.

Berkarir di PT Pertamina (Persero) dan ditempatkan di berbagai posisi antara lain VP Overseas PT Pertamina Hulu Energi tahun 2010-2013, General Manager/EVP JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang tahun 2013-2015, dan diangkat sebagai Direktur Pengembangan PT Pertamina Hulu Energi tahun 2015-2017.

Has been serving as the Acting President Director in his third term as a Director of PHI based on Deed of Appointment No. 26 dated 25 November 2019. In his first term, he served as the Acting President Director based on Deed of Appointment No. 18 dated 25 July 2017, followed by his second term as the President Director based on the Deed of Appointment No. 32 dated 23 November 2017. He does not hold any other position outside PHI.

Born on 17 April 1963, 56 years old. An Indonesian citizen residing in Depok, Indonesia.

Earned an undergraduate degree in Engineering majoring in Geological Engineering from UPN Veteran in 1988, a graduate degree in Business and Law from IBLAM in 2009, and a doctoral degree in Law from Universitas Sebelas Maret in 2019. Worked in PT Pertamina (Persero) and placed in various positions, including a VP in PT Pertamina Hulu Energi’s Overseas in 2010-2013, General Manager/EVP JOB of Pertamina-Talisman Jambi Merang in 2013-2015, and he was appointed as the Director of Development of PT Pertamina Hulu Energi in 2015-2017.






AND ANALYSIS


123

Menjabat sebagai Direktur Eksplorasi dan Pengembangan pada periode ketiganya sebagai Direktur di PHI berdasarkan Akta Pengangkatan No. 26 tanggal 25 November 2019. Pada periode pertama, menjabat sebagai PJ. Direktur Pengembangan dan Produksi berdasarkan Akta Pengangkatan No. 8 tanggal 15 Januari 2019 dan dilanjutkan periode kedua sebagai Direktur Pengembangan dan Produksi berdasarkan Akta Pengangkatan No. 23 tanggal 18 April 2019. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berdasarkan Keputusan RUPS tanggal 2 Juli 2019.

Lahir pada tanggal 15 Agustus 1965, berusia 54 tahun. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Bogor, Indonesia.

Meraih gelar Sarjana Geologi Universitas Gadjah Mada pada tahun 1991 dan gelar Magister Geologi di Institut Teknologi Bandung pada tahun 2005.

Berkarir di Pertamina dan menjabat di berbagai posisi antara lain Geologist di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1993, Goverment Relation PT Pertamina EP pada tahun 2007, Corporate Secretary di PT Pertamina Gas Niaga pada tahun 2009, Direktur Commercial PT Pertamina Gas pada tahun 2014-2015, dan VP Commercial PT Pertamina Hulu Energi pada tahun 2017-2018.

Has been serving as the Director of Exploration and Development in his third term as a Director of PHI based on Deed of Appointment No. 26 dated 25 November 2019. In his first term, he served as the Acting Director of Development and Production based on Deed of Appointment No. 8 dated 15 January 2019, followed by his second term as the Director of Development and Production based on Deed of Appointment No. 23 dated 18 April 2019. He is currently serving as the President Director of PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) based on the Resolution of GMS dated 2 July 2019. Born on 15 August 1965, 54 years old. An Indonesian citizen residing in Bogor, Indonesia.

Earned an undergraduate degree in Geology from Universitas Gadjah Mada in 1991 and a graduate degree in Geology from Institut Teknologi Bandung in 2005. Worked in Pertamina and held various positions, including a Geologist in PT Pertamina (Persero) in 1993, Government Relations in PT Pertamina EP in 2007, a Corporate Secretary in PT Pertamina Gas Niaga in 2009, a Director of Commercial of PT Pertamina Gas in 2014-2015, and a Commercial VP in PT Pertamina Hulu Energi in 2017-2018.

EKO AGUS SARDJONO Direktur Eksplorasi dan PengembanganDirector of Exploration and Development





124

Menjabat sebagai PJ. Direktur Keuangan dan Layanan Bisnis pada periode keduanya berdasarkan Akta Pengangkatan No. 26 tanggal 25 November 2019. Pada periode pertamanya, menjabat sebagai PJ. Direktur Keuangan berdasarkan Akta Pengangkatan No. 1 tanggal 1 Oktober 2019. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) berdasarkan Keputusan RUPS tanggal 5 Juli 2019.

Lahir tanggal 18 April 1966, berusia 53 tahun. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Indonesia.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada tahun 1990 dan gelar Magister Administrasi Bisnis Internasional dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2003.

Berkarir di PT Pertamina (Persero) dan ditempatkan di berbagai posisi strategis antara lain Manajer Keuangan PT Pertamina EP Cepu tahun 2011-2013, Financial Controller Manager PT Pertamina EP Cepu tahun 2013-2014, Upstream Finance Business Support Manager di Direktorat Keuangan PT Pertamina (Persero) tahun 2014-2017, dan VP Controller di PHI pada tahun 2017.

Has been serving as the Acting Director of Finance and Business Support in his second term based on Deed of Appointment No. 26 dated 25 November 2019. In his first term, he served as the Acting Director of Finance based on Deed of Appointment No. 1 dated 1 October 2019. He is currently serving as the Director of PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) based on the Resolution of GMS dated 5 July 2019.

Born on 18 April 1966, 53 years old. An Indonesian citizen residing in Jakarta, Indonesia.

Earned an undergraduate degree in Accounting from the Faculty of Economics of Universitas Gadjah Mada in 1990 and a graduate degree in International Business Administration from the Faculty of Social and Political Sciences of Universitas Indonesia in 2003. Worked in PT Pertamina (Persero) and held various strategic positions, namely the Finance Manager of PT Pertamina EP Cepu in 2011-2013, the Financial Controller Manager of PT Pertamina EP Cepu in 2013-2014, the Upstream Finance Business Support Manager in the Directorate of Finance, PT Pertamina (Persero) in 2014-2017, and the VP Controller of PHI in 2017.

EKO SIGIT SUKADI Direktur Keuangan dan Layanan BisnisDirector of Finance and Business Support






AND ANALYSIS


125

VICE PRESIDENT VICE PRESIDENT

ENDRO HARTANTOVP Development

IRLAN SYAHVP Human Capital

YUDHA SUMARTIANTOVP Production Operation

MEI SUGIHARSOVP Legal & Compliance

FARAH DEWICorporate Secretary





126

FERI SRI WIBOWOVP QHSSE

DANAR DOJOADHI D. J.VP Strategic Planning & Risk

Management

DESIANTIENVP Finance

AKHMAD PRAYOGIVP Supply Chain Management

& General Services






AND ANALYSIS


127

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER COMPOSITION

Per 31 Desember 2019, kepemilikan saham PHI adalah sebagai berikut:

Keterangan:1. Pada tahun 2018, PT Pertamina Dana Ventura melakukan

perubahan nama menjadi PT Pertamina Pedeve Indonesia sebagaimana tercantum pada Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 32 tentang Perubahan Anggaran Dasar terkait Perubahan Nama Pemegang Saham Perseroan tanggal 25 April 2018.

Pada tahun 2019, seluruh Direktur dan Komisaris PHI tidak memiliki saham langsung dan tidak langsung di PHI.

In 2019, nor PHI’s Directors and Commissioners have shares directly or indirectly in PHI.

As of December 2019, PHI’s share ownership is as follows:

Information:1. Since 2018, PT Pertamina Dana Ventura has altered its

name to become PT Pertamina Pedeve Indonesia as stated in the Notarial Deed No. 32 concerning Amendment of the Articles of Association regarding Alteration of the Company’s Shareholder Name which made by Notary Marianne Vincentia Hamdani, S.H. dated 25 April 2018.



NAMA PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER NAME

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

PERSENTASEPERCENTAGE

PT Pertamina (Persero) 1.499 99,93%

PT Pertamina Pedeve Indonesia1 1 0,07%

99,93%0,07%

PT PERTAMINA(PERSERO)

PT Pertamina Pedeve Indonesia





128

DAFTAR ENTITAS ANAK DAN ASOSIASI SUBSIDIARIES AND ASSOCIATED COMPANIES

Pada tahun 2019, PHI mengelola 5 (lima) Anak Perusahaan yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT Pertamina Hulu Attaka (PHA), PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), dan PT Pertamina Hulu West Ganal (PHWG).

In 2019, PHI manages five Subsidiaries, which are PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT Pertamina Hulu Attaka (PHA), PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) and PT Pertamina Hulu West Ganal (PHWG).

DAFTAR ANAK PERUSAHAAN LIST OF SUBSIDIARIES

NAMA ENTITAS ANAKSUBSIDIARY NAME

LOKASI DAN WILAYAH OPERASI

LOCATION AND OPERATIONAL

AREA

PERSENTASE KEPEMILIKAN

SAHAM OLEH PHIPHI SHARE

OWNERSHIP PERCENTAGE

TAHUN BERDIRIYEAR OF

ESTABLISHMENT

STATUS OPERASI

STATUS OF OPERATIONS

PT Pertamina Hulu MahakamKalimantan Timur East Kalimantan

99,93% 2015OperatorOperator

PT Pertamina Hulu AttakaKalimantan Timur East Kalimantan

99,00% 2017Bukan

OperatorNon-Operator

PT Pertamina Hulu Sanga SangaKalimantan Timur East Kalimantan


PT Pertamina Hulu Kalimantan TimurKalimantan Timur East Kalimantan


PT Pertamina Hulu West GanalKalimantan Timur East Kalimantan

99,00% 2019Bukan

OperatorNon-Operator






AND ANALYSIS


129

PT PERTAMINA HULU MAHAKAM (PHM)

Alamat Kantor PusatWorld Trade Centre 2Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31Jakarta 12920, Indonesia

Alamat Kantor Distrik Kalimantan TimurJl. Yos Sudarso, Balikpapan 76123Kalimantan Timur, Indonesia

Bidang UsahaMinyak, Gas Bumi, dan Energi

PHM didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang dibuat oleh Notaris Lenny Jenis Ishak, S.H. No. 40 tanggal 29 Desember 2015, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat No. AHU-2474428.01.01 tahun 2015 tanggal 29 Desember 2015.

PHM telah menandatangani Kontrak Bagi Hasil (KBH) dengan SKK Migas pada tanggal 29 Desember 2015 dengan tanggal efektif per 1 Januari 2018 (Production-Sharing Contract/PSC Mahakam 2018). Berdasarkan PSC Mahakam 2018 dan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 15 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi yang akan berakhir kontrak kerja samanya, PHM dapat melakukan kegiatan dalam rangka persiapan alih operasi sejak tanggal penandatanganan (29 Desember 2015) untuk mendukung pelaksanaan kegiatan operasi minyak dan gas bumi setelah tanggal efektif 1 Januari 2018, antara lain mengajukan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) kepada SKK Migas, memproses pengadaan barang dan jasa yang diperlukan, dan mengajukan persetujuan/perizinan yang diperlukan.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 30 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 15 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya (Peraturan Menteri ESDM No. 30/2016) mengatur bahwa dalam rangka menjaga tingkat produksi minyak dan gas bumi di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, PHM dapat melakukan pembiayaan atas kegiatan operasi yang diperlukan sebelum tanggal efektif yang pelaksanaan kegiatannya dilakukan oleh Kontraktor WK Mahakam terdahulu.

PT PERTAMINA HULU MAHAKAM (PHM)

Head Office AddressWorld Trade Center 2Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31Jakarta 1290, Indonesia

East Kalimantan District Office AddressJl. Yos Sudarso, Balikpapan 76123East Kalimantan, Indonesia

Line of BusinessOil, Gas, and Energy

PHM was established under the Deed of Establishment of a Limited Liability Company made by Notary Lenny Jenis Ishak, S.H. No. 40 dated 29 December 2015, which was approved by the Minister of Law and Human Rights through letter No. AHU-2474428.01.01 in 2015 on 29 December 2015.

PHM signed a Production-Sharing Contract (PSC) with SKK Migas on 29 December 2015, effective as of 1 January 2018 (Production-Sharing Contract/PSC Mahakam 2018). Based on PSC Mahakam 2018 and the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 15 in 2015 on the Management of Oil and Gas Working Areas which Cooperation Contracts will expire, PHM can carry out activities to prepare for the transfer of operations from the date of signing (29 December 2015) to support the implementation of oil and gas operations after the effective date of 1 January 2018, including submitting for approval of the Work Plan and Budget (WP&B) to SKK Migas, processing the procurement of goods and services needed, and submitting the necessary approvals/permits.

The Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 30 in 2016 on the Amendments to the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 15 in 2015 on the Management of Oil and Gas Working Areas which Cooperation Contracts will Expire (Regulation of the Minister of ESDM No. 30/2016) regulates that in order to maintain the level of oil and gas production in the Mahakam Work Area (WK Mahakam), PHM can finance operational activities necessary before the effective date, in which the activities are carried out by the previous Contractor of WK Mahakam.





130

Dalam rangka menindaklanjuti Permen ESDM No. 30/2016, PHM telah menandatangani Amendemen PSC Mahakam 2018 dengan SKK Migas pada tanggal 25 Oktober 2016 yang mengatur hak PHM untuk melakukan pendanaan atas kegiatan operasi minyak dan gas bumi di WK Mahakam yang diperlukan sebelum tanggal efektif dan dilakukan oleh kontraktor WK Mahakam terdahulu dalam rangka menjaga tingkat produksi minyak dan gas bumi WK Mahakam setelah tanggal efektif. Biaya tersebut menjadi bagian dari Biaya Operasi PSC Mahakam 2018 dan penggantian kembali atas biaya operasi tersebut dilakukan setelah tanggal efektif.

In following up the Regulation of the ESDM Minister No. 30/2016, PHM signed the Amendment of PSC Mahakam 2018 with SKK Migas on 25 October 2016 which regulated the PHM’s rights to fund oil and gas operations in the WK Mahakam required before the effective date and carried out by the previous contractor of WK Mahakam to maintain the level of oil and gas production in WK Mahakam after the effective date. These costs were part of the Operating Costs of PSC Mahakam 2018, and the operating cost reimbursement was done after the effective date.

PT PERTAMINA HULU ATTAKA (PHA)

Alamat Kantor PusatGedung Kwarnas Lt. 4Jl. Medan Merdeka TImur No. 6Kelurahan Gambir, Kecamatan GambirJakarta Pusat


PHA didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang dibuat oleh Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 21 tanggal 27 Juli 2017, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat No. AHU-0034357.AH.01.01 tahun 2017 tanggal 10 Agustus 2017.

Pada tanggal 2 November 2017, PHA telah menandatangani Kontrak Kerja Sama (KKS) Sementara/Temporary Cooperation Contract (TCC Attaka 2018). Kontrak yang tertuang dalam TCC Attaka 2018 ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan 24 Oktober 2018. Berdasarkan TCC Attaka 2018, PHA bertindak sebagai operator dalam rangka penugasan sementara di Wilayah Kerja (WK) Attaka. Mulai tanggal 25 Oktober 2018, WK Attaka bergabung dengan WK East Kalimantan menjadi WK East Kalimantan dan WK Attaka yang dioperasikan oleh PHKT.

PT PERTAMINA HULU ATTAKA (PHA)

Head Office AddressGedung Kwarnas Lt. 4Jl. Medan Merdeka Timur No. 6Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir Central Jakarta


PHA was established based on the Deed of Establishment of a Limited Liability Company made by Notary Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 21 dated 27 July 2017, which was approved by the Minister of Law and Human Rights through letter No. AHU-0034357.AH.01.01 in 2017 dated 10 August 2017.

On 2 November 2017, PHA signed a Temporary Cooperation Contract (TCC Attaka 2018). The contract in TCC Attaka 2018 was valid from 1 January 2018 to 24 October 2018. According to TCC Attaka 2018, PHA acted as an operator for temporary assignments in the Attaka Work Area (WK Attaka). On 25 October 2018, WK Attaka started to join WK East Kalimantan, becoming WK East Kalimantan and WK Attaka operated by PHKT.






AND ANALYSIS


131

PT PERTAMINA HULU SANGA SANGA (PHSS)

Alamat Kantor PusatWisma Mulia Lt. 48Jl. Jendral Gatot Subroto No. 42Jakarta 12710, Indonesia

Alamat Kantor Distrik Kalimantan TimurJl. Cendrawasih No. 1, Muara BadakKalimantan Timur 75382, Indonesia


PHSS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 20 tanggal 27 Juli 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0034363.AH.01.01 tahun 2017 tanggal 10 Agustus 2017.

Pada tanggal 20 April 2018, KBH/PSC antara PHSS dengan SKK Migas telah ditandatangani untuk pengelolaan WK Sanga Sanga yang berlaku efektif sejak tanggal 8 Agustus 2018.

PT PERTAMINA HULU SANGA SANGA (PHSS)

Head Office AddressWisma Mulia Lt. 48Jl. Jendral Gatot Subroto No. 42Jakarta 12710, Indonesia

East Kalimantan District Office AddressJl. Cendrawasih No. 1, Muara BadakEast Kalimantan 75382, Indonesia


PHSS was established based on the Deed of Establishment of a Limited Liability Company No. 20 dated 27 July 2017 and was made before the Notary Marianne Vincentia Hamdani, S.H. It was approved by the Minister of Law and Human Rights through the Decree of the Minister of Law and Human Rights of Indonesia No. AHU-0034363.AH.01.01 in 2017 dated 10 August 2017.

On 20 April 2018, the PSC between PHSS and SKK Migas was signed for the management of WK Sanga Sanga, effective as of 8 August 2018.

PT PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMUR (PHKT)

Alamat Kantor PusatCIBIS NINE Tower Lt. 9Jl. TB Simatupang No. 2Jakarta Selatan 12560, Indonesia

Alamat Kantor Distrik Kalimantan TimurKomplek Pasir RidgeBalikpapan 76111, Indonesia


PT PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMUR (PHKT)

Head Office AddressCIBIS NINE Tower Lt. 9Jl. TB Simatupang No. 2South Jakarta 12560, Indonesia

East Kalimantan District Office AddressKomplek Pasir RidgeBalikpapan 76111, Indonesia






132

PHKT didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 71 tanggal 20 Maret 2018 yang dibuat di hadapan Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0016860.AH.01.01 tahun 2018 tanggal 29 Maret 2018. Pada tanggal 20 April 2018, KBH/PSC antara PHKT dengan SKK Migas untuk pengelolaan WK East Kalimantan dan WK Attaka telah ditandatangani dan berlaku efektif sejak tanggal 25 Oktober 2018.

PHKT was established based on the Deed of Establishment of a Limited Liability Company No. 71 dated 20 March 2018 made before Notary Marianne Vincentia Hamdani, S.H. and approved by the Minister of Law and Human Rights through the Decree of the Minister of Law and Human Rights of Indonesia No. AHU-0016860.AH.01.01 in 2018 dated 29 March 2018. On 20 April 2018, the PSC between PHKT and SKK Migas for the management of WK East Kalimantan and WK Attaka was signed, effective as of 25 October 2018.

PT PERTAMINA HULU WEST GANAL (PHWG)

Alamat Kantor PusatGedung Graha Elnusa Lt. 8-9Jl. TB Simatupang Kav. 1Jakarta Selatan, Indonesia


PHWG didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang dibuat oleh Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 18 tanggal 19 September 2019 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat No. AHU-0049762.AH.01.01. Tahun 2019 tanggal 27 September 2019.

PHWG resmi mengelola Wilayah Kerja (WK) West Ganal berdasarkan KBH/PSC gross split Blok West Ganal yang telah ditandatangani pada tanggal 18 Oktober 2019, dan berlaku efektif tanggal 26 Januari 2020. KBH tersebut ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto dengan konsorsium Eni West Ganal Limited 40% (operator), PHWG 30% (nonoperator), dan Neptune Energy West Ganal B.V. 30% (nonoperator).

PT PERTAMINA HULU WEST GANAL (PHWG)

Head Office AddressGedung Graha Elnusa Lt. 8-9Jl. TB Simatupang Kav. 1South Jakarta, Indonesia


PHWG was established based on the Deed of Establishment of a Limited Liability Company made by Notary Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 18 dated 19 September 2019 and was approved by the Minister of Law and Human Rights through letter No. AHU-0049762.AH.01.01. in 2019 dated 27 September 2019.

PHWG officially manages the West Ganal Working Area (WK West Ganal) based on the gross split PSC of West Ganal Block signed on 18 October 2019, effective as of 26 January 2020. The PSC was signed by the Head of the Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas) Dwi Soetjipto with a consortium of 40% for Eni West Ganal Limited (operator), 30% for PHWG (non-operator), and 30% for Neptune Energy West Ganal B.V. (non-operator).






AND ANALYSIS


133

STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN CORPORATE GROUP STRUCTURE

HULU ENERGI

HULU WEST GANAL

99,93%

99,00%

99,93%

99,00%

99,00%

99,00%

0,07%

1,00%

1,00%

1,00%

1,00%

0,07%





134

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL INSTITUTIONS AND PROFESSIONS SUPPORTING THE CAPITAL MARKET

AUDITOR INDEPENDEN | INDEPENDENT AUDITORErnst & Young – KAP Purwantono, Sungkoro & SurjaIndonesia Stock Exchange Building, Tower II, 7th FloorJalan Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190, IndonesiaTelepon | Telephone: (021) 5289 5000Faksimile | Facsimile: (021) 5289 4600

PHI tidak melakukan penunjukan terhadap lembaga dan/atau profesi penunjang yang mengadministrasikan saham Perusahaan dan/atau melakukan pemeringkatan efek sehingga tidak tersedia informasi mengenai lembaga profesi penunjang pasar modal, seperti nama dan alamat lembaga profesi tersebut.

PHI did not appoint any supporting institutions and/or professions which administer the Company shares and/or rate the securities, and thus the information on capital market institutions and/or supporting professions, such as their names and addresses, is not available.

Lawe-Lawe Terminal, PHKTLawe-Lawe Terminal, PHKT






AND ANALYSIS


135






136

Pekerja Profesional di NPU - PHMProfessional Employees at NPU - PHM





ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION

AND ANALYSIS


137

Globalisasi dan perkembangan sosio-ekonomi-politik di Indonesia telah menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pada barisan terdepan dan posisi kunci dalam perencanaan strategi bisnis PHI. Untuk itu, PHI menerapkan Strategi Pengelolaan SDM yang terintegrasi dengan strategi bisnis Perusahaan dalam rangka menjaga keberlangsungan bisnis PHI dan relevansinya dengan perkembangan bisnis di Indonesia. Tujuannya adalah agar Perusahaan mampu mengembangkan dan mengalokasikan sumber daya yang dapat memberikan keunggulan kompetitif dan mendorong inovasi berdasarkan pada budaya organisasi yang positif.

Sasaran Strategis Pengelolaan SDM dirumuskan sebagai berikut:1. Tersedianya pemimpin dan pekerja berkelas dunia untuk

mendukung pencapaian sasaran dan pengembangan bisnis domestik maupun internasional.

2. Tersedianya organisasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan bisnis Perusahaan yang memiliki daya saing global di bidangnya (global corporation management enhancement).

3. Tersedianya sistem layanan dan informasi SDM yang unggul dan terintegrasi sesuai kebutuhan korporasi.

4. Terwujudnya tatanan budaya Perusahaan yang memenuhi standar-standar kinerja kelas dunia (world class high performance culture) didukung oleh interaksi pekerja dan hubungan industrial yang kondusif.

Globalisation and socio-economic-political developments in Indonesia have placed Human Resources (HR) at the forefront and key position of PHI business strategy planning. Therefore, PHI applies an HR Management Strategy integrated with the Company’s business strategy to maintain the continuity of PHI business and its relevance to business development in Indonesia. The goal is to enable the Company in developing and allocating resources that can provide competitive advantages and to encourage innovation based on a positive organisational culture.

The Strategic Targets for HR Management are formulated as follows:1. The availability of world-class leaders and employees to

support the strive to achieve domestic and international business goal.

2. The availability of an effective and efficient organisation to meet the business needs of the Company which has global competitiveness in their fields (global corporation management enhancement).

3. The availability of superior and integrated HR services and information systems according to corporate needs.

4. The realisation of a corporate cultural structure meeting world-class high-performance culture standards supported by conducive employee interactions and industrial relations.

Pekerja Profesional di NPU - PHMProfessional Employees at NPU - PHM





138

Per 31 Desember 2019, seluruh SDM PHI tercatat sebanyak 150 orang, yang terdiri dari 105 orang Pekerja Tetap (70%) atau Pekerja Waktu Tidak Tertentu, 28 orang Pekerja Kontrak (19%) atau Pekerja Waktu Tertentu, dan 17 orang Pekerja Outsourcing (11%) atau Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) yang ditunjuk oleh PHI untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan.

As of 31 December 2019, a total of 150 personnel were recorded in PHI, consisting of 105 Permanent Employees (70%) or Fixed-Time Employees (PWTT), 28 Contract Employees (19%) or Variable-Time Employees (PWT), and 17 Outsourcing Employees (11%) or Supporting Services Employees (TKJP) appointed by PHI to support the Company’s operational activities.

PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES PROFILE

STATUS KEPEGAWAIANEMPLOYMENT STATUS

JUMLAH SDMTOTAL HR

2018


105 56


28 31

Pekerja Outsourcing (TKJP)Oursourced Employees (TKJP)

17 9

Total 150 96

KOMPOSISI SDM PHI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN COMPOSITION OF PHI’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS

2019

dalam orang| in personnel

FUNGSIFUNCTION

FORMASI ORGANISASI

ORGANISATIONAL FORMATION

PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

DireksiBOD

4 1 0 1 0 0 0 2

Sekretaris DireksiSecretary of BOD

1 0 0 1 0 0 0 1


KOMPOSISI SDM PHI BERDASARKAN FUNGSI, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN GENDER DI 2018 COMPOSITION OF PHI’S HR BASED ON FUNCTION, EMPLOYMENT STATUS, AND GENDER IN 2018






AND ANALYSIS


139


FUNGSIFUNCTION

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Asset Management 4 0 0 0 0 0 0 0

Controller 7 4 2 1 0 0 0 7

Strategic Planning & Communication

14 7 1 2 0 0 0 10

HSSE 7 4 1 2 0 0 0 7

Internal Audit 5 2 0 0 0 0 0 2

Legal & Relation 7 1 4 2 0 2 0 9

ICT 5 3 0 2 0 0 0 5

Exploration & Development 27 9 2 8 1 0 1 21

Production 17 3 0 3 0 0 0 6

Finance & Treasury 7 1 1 1 0 1 2 6

Human Capital 13 2 4 1 0 1 1 9

Supply Chain & GA 11 3 1 4 2 0 1 11

Subtotal129

40 16 27 4 4 596

Total 56 31 9

FUNGSIFUNCTION

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Executive 4 3 0 0 0 0 0 3

Secretary 3 0 3 0 0 0 0 3

Strategic Planning & Risk Management

10 6 4 2 0 1 0 13


Legal & Compliance

8 2 2 2 0 1 0 7


KOMPOSISI SDM PHI BERDASARKAN FUNGSI, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN GENDER DI 2019 COMPOSITION OF PHI’S HR BASED ON FUNCTION, EMPLOYMENT STATUS, AND GENDER IN 2019





140


FUNGSIFUNCTION

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

QHSSE 12 7 1 1 0 0 2 11

Corporate Secretary

4 2 1 1 0 1 0 5

Human Capital 14 5 6 1 0 1 3 16

Exploration & Development

26 18 4 7 1 0 1 31

Production 25 8 0 3 0 0 0 11

Finance & Business Support

40 19 7 7 1 3 4 41

Advisor 0 0 0 2 0 0 0 2

Subtotal154

77 28 26 2 7 10150

Total 105 28 17

KOMPOSISI SDM PHI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, UMUR, DAN GENDER DI 2018 COMPOSITION OF PHI’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, AGE, AND GENDER IN 2018


USIA (TAHUN)AGE (YEARS OLD)

PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

21-30 0 1 3 0 3 1

30-35 7 1 7 1 1 0

35-40 9 6 4 3 0 2

40-45 3 4 3 0 0 2

45-50 2 1 4 0 0 0

>50 19 3 6 0 0 0

Subtotal 40 16 27 4 4 5

Total 56 31 9






AND ANALYSIS


141

KOMPOSISI SDM PHI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, UMUR, DAN GENDER DI 2019 COMPOSITION OF PHI’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, AGE, AND GENDER IN 2019

KOMPOSISI SDM PHI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN GENDER DI 2018 COMPOSITION OF PHI’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, EDUCATION, AND GENDER 2018




PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

21-30 2 0 0 0 6 3

30-35 17 6 7 2 1 1

35-40 21 6 3 2 1 3

40-45 9 8 3 0 0 1

45-50 7 4 4 0 0 0

>50 20 5 7 0 0 1

Subtotal 76 29 24 4 8 9

Total 105 28 17

PENDIDIKAN EDUCATION

PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

Diploma IIIAssociate Degree

2 0 0 0 0 1

SarjanaUndergraduate Degree

25 7 20 2 4 4

MagisterGraduate Degree

13 9 8 1 0 0

Total 40 16 28 3 4 5





142

KOMPOSISI SDM PHI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN GENDER DI 2019 COMPOSITION OF PHI’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, EDUCATION, AND GENDER IN 2019



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE


3 1 0 0 2 6


44 17 17 2 5 4


30 10 8 1 0 0

Total 77 28 25 3 7 10

KOMPOSISI SDM PHM BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN COMPOSITION OF PHM’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS



JUMLAH SDMTOTAL HR

31 DESEMBER 201931 DECEMBER 2019

31 DESEMBER 201831 DECEMBER 2018


1.678 1.793


0 2

Pekerja TKJP (Mitra Kerja)TKJP Employees (Work Partner)

1.846 1.778

Total 3.524 3.573

DEMOGRAFI PT PERTAMINA HULU MAHAKAM

DEMOGRAPHICS OF PT PERTAMINA HULU MAHAKAM






AND ANALYSIS


143

KOMPOSISI SDM PHM BERDASARKAN FUNGSI, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN GENDER DI 2018COMPOSITION OF PHM’S HR BASED ON FUNCTION, EMPLOYMENT STATUS, AND GENDER IN 2018


*) Keterangan: Pada tahun buku 2018, PHM masih menggunakan nomenklatur klaster atau Fungsi organisasi yang khusus untuk PHM.*) Information: In fiscal year 2018, PHM still uses the cluster nomenclature or particular organisation Functions applicable to PHM.

FUNGSI*FUNCTION*

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

President Director 8 2 2 0 0 0 0 4

Authorization Coordinator, Communication & External Affairs (ACE)

63 30 23 0 0 7 17 77

Commercial & Business (CBD)

36 13 17 0 0 0 2 32

Contract & Procurement (C&P)

55 30 14 0 0 36 27 107

Development & Planning (DP)

14 13 1 0 0 0 1 15

Engineering, Construction & Brownfield Project (ECP)

107 85 9 0 0 253 22 369

Field Operations (FO) 855 767 26 0 0 613 47 1.453

Finance (FIN) 60 32 21 0 0 14 16 83

Geosciences & Reservoir (GSR)

180 141 22 0 0 38 17 218

Greenfield Project (GFP)

21 15 5 0 0 2 2 24

Health, Safety, Sustainable Development, Societal & Environment (HSEQ)

76 46 23 0 0 47 32 148

Human Resources & General Services (HRA)

82 34 30 1 0 81 44 190

Information System & Telecommunications (IST)

42 29 4 0 1 30 2 66

Integrity (EVP/INT) 7 3 2 0 0 0 2 7

Internal Control & Audit (ICA)

10 8 1 0 0 0 2 11





144

*) Keterangan: Pada tahun buku 2019, PHM masih menggunakan nomenklatur klaster atau Fungsi organisasi yang khusus untuk PHM.*) Information: In fiscal year 2019, PHM still uses the cluster nomenclature or particular organisation Functions applicable to PHM.


FUNGSI*FUNCTION*

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Legal Affair (LEG) 15 5 4 0 0 1 4 14

Logistics, Land, Sea & Air (LSA)

110 86 6 0 0 204 21 317

Security, Risk & Compliance (SRC)

41 30 7 0 0 10 10 57

Technical Reference & Performance (RPE)

11 8 2 0 0 1 1 12

Well Construction & Intervention (WCI)

204 184 9 0 0 160 12 365

Transition of Mahakam Operatorship (TMO)

9 0 0 0 0 0 0 0

Secondment 0 4 0 0 0 0 0 4

Total 2.0061.565 228 1 1 1.497 281

3.5731.793 2 1.778

KOMPOSISI SDM PHM BERDASARKAN FUNGSI, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN GENDER DI 2019COMPOSITION OF PHM’S HR BASED ON FUNCTION, EMPLOYMENT STATUS, AND GENDER IN 2019


FUNGSI/KLASTER*FUNCTION/

CLUSTER*

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

President Director 8 2 2 0 0 0 0 4

Authorization Coordinator, Communication & External Affairs (ACE)

63 58 36 0 0 41 43 178

Commercial & Business (CBD)

36 14 14 0 0 0 2 30

Contract & Procurement (C&P)

55 0 0 0 0 0 0 0

Development & Planning (DP)

14 19 4 0 0 0 1 24

Engineering, Construction & Brownfield Project (ECP)

107 73 9 0 0 272 24 378






AND ANALYSIS


145


FUNGSI/KLASTER*FUNCTION/

CLUSTER*

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Field Operations (FO)

855 738 23 0 0 629 48 1.438

Finance (FIN) 60 27 20 0 0 13 22 82

Geosciences & Reservoir (GSR)

180 130 18 0 0 39 18 205

Greenfield Project (GFP)

21 16 5 0 0 4 3 28

Health, Safety, Sustainable Development, Societal & Environment (HSEQ)

76 42 21 0 0 51 31 145

Human Resources & General Services (HRA)

82 31 27 0 0 74 42 174

Information System & Telecommunications (IST)

42 27 2 0 0 35 2 66

Integrity (EVP/INT) 7 3 2 0 0 0 2 7

Internal Control & Audit (ICA)

10 6 1 0 0 0 2 9

Legal Affair (LEG) 15 6 3 0 0 0 3 12

Logistics, Land, Sea & Air (LSA)

110 83 6 0 0 213 22 324

Security, Risk & Compliance (SRC)

41 26 6 0 0 10 9 51

Technical Reference & Performance (RPE)

11 4 1 0 0 2 2 9

Well Construction & Intervention (WCI)

204 166 7 0 0 172 15 360

Transition of Mahakam Operatorship (TMO)

9 0 0 0 0 0 0 0

Total 2.0061.471 207 0 0 1.555 291

3.5241.678 0 1.846





146

KOMPOSISI SDM PHM BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, UMUR, DAN GENDER DI 2018 COMPOSITION OF PHM’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, AGE, AND GENDER IN 2018



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

21-30 247 26 0 0 377 123

30-35 336 76 0 0 257 68

35-40 357 48 0 0 315 37

40-45 281 33 0 0 251 29

45-50 151 20 0 0 170 20

>50 193 25 1 1 127 4

Subtotal 1.565 228 1 1 1.497 281

Total 1.793 2 1.778

KOMPOSISI SDM PHM BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, UMUR, DAN GENDER DI 2019 COMPOSITION OF PHM’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, AGE, AND GENDER IN 2019



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

21-30 139 15 0 0 381 124

30-35 358 65 0 0 236 64

35-40 330 52 0 0 339 43

40-45 299 24 0 0 263 31

45-50 168 25 0 0 188 21

>50 111 20 0 0 117 8

≥56 66 6 0 0 31 0

Subtotal 1.471 207 0 0 1.555 291

Total 1.678 0 1.846






AND ANALYSIS


147

KOMPOSISI SDM PHM BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN GENDER DI 2018 COMPOSITION OF PHM’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, EDUCATION, AND GENDER IN 2018

KOMPOSISI SDM PHM BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN GENDER DI 2019 COMPOSITION OF PHM’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, EDUCATION, AND GENDER IN 2019




PWTT PWT TKJP

TOTALLAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

SD | Elementary School 5 0 0 0 0 0 5

SMP | Junior High School 4 0 0 0 9 0 13

SMA | Senior High School 466 5 0 1 634 33 1.139

Diploma | Associate Degree 153 19 0 0 153 40 365

Sarjana | Undergraduate Degree 745 146 1 0 664 195 1.751

Magister | Graduate Degree 189 56 0 0 37 13 295

Doktoral | Doctoral Degree 3 2 0 0 0 0 5

Total1.565 228 1 1 1.497 281

3.5731.793 2 1.778


PWTT PWT TKJP

TOTALLAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

SD | Elementary School 3 0 0 0 0 0 3

SMP | Junior High School 4 0 0 0 8 0 12

SMA | Senior High School 451 4 0 0 655 31 1.141

Diploma | Associate Degree 141 17 0 0 167 41 366

Sarjana | Undergraduate Degree 699 135 0 0 684 203 1.721

Magister | Graduate Degree 171 50 0 0 41 16 278

Doktoral | Doctoral Degree 2 1 0 0 0 0 3

Total1.471 207 0 0 1.555 291

3.5241.678 0 1.846





148

KOMPOSISI SDM PHSS BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN COMPOSITION OF PHSS’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS



JUMLAH SDM PER TANGGAL 31 DESEMBER 2019TOTAL HR AS OF 31 DECEMBER 2019

2018


355 0


80 523

Pekerja Outsourcing (TKJP)Outsourced Employees (TKJP)

708 703

Total 1.143 1.226

DEMOGRAFI PT PERTAMINA HULU SANGA SANGA

DEMOGRAPHICS OF PT PERTAMINA HULU SANGA SANGA

2019

KOMPOSISI SDM PHSS BERDASARKAN FUNGSI, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN GENDER DI 2018COMPOSITION OF PHSS’S HR BASED ON FUNCTION, EMPLOYMENT STATUS, AND GENDER 2018


FUNGSIFUNCTION

FORMASI ORGANISASI

PROYEK TRANSISIORGANISATIONAL

FORMATION OF TRANSITION

PROJECT

PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Commercial & Legal

14 0 0 4 6 0 0 10

Community & External Affairs

27 0 0 20 2 14 2 38

Executive 10 0 0 6 2 0 0 8

Finance 30 0 0 21 7 2 0 30

HSE & Engineering Authority

50 0 0 38 10 52 3 103

Human Resources & Services

30 0 0 17 10 9 5 41

Operations 172 0 0 168 2 308 8 486






AND ANALYSIS


149

KOMPOSISI SDM PHSS BERDASARKAN FUNGSI, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN GENDER DI 2019COMPOSITION OF PHSS’S HR BASED ON FUNCTION, EMPLOYMENT STATUS, AND GENDER IN 2019


FUNGSIFUNCTION

FORMASI ORGANISASI



PROJECT

PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Executive 1 0 0 2 0 0 1 3

Exploration & Exploitation

54 43 11 2 0 12 1 69

Field 106 104 1 23 0 246 8 382

Finance 16 12 4 1 0 2 0 19

Human Capital & Business Support

57 45 12 10 5 225 11 308


Legal & Relations

11 7 3 1 2 5 1 19

Operations Support

76 74 2 17 2 141 1 237

FUNGSIFUNCTION

FORMASI ORGANISASI



PROJECT

PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Resource Management

69 0 0 55 13 4 1 73

Supply Chain Management & ICT

58 0 0 41 13 46 5 105

Technical Support

91 0 0 81 7 238 6 332

Total 5510 0 451 72 673 30

1.2260 523 703






150


FUNGSIFUNCTION

FORMASI ORGANISASI



PROJECT

PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Planning, Risk & Commercial

7 4 3 0 0 0 1 8

QHSSE 28 23 5 12 2 49 4 95

Total 358314 41 69 11 680 28

1.143355 80 708

KOMPOSISI SDM PHSS BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, UMUR, DAN GENDER DI 2018COMPOSITION OF PHSS’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, AGE, AND GENDER IN 2018



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

21-30 0 0 18 7 122 11

30-35 0 0 86 22 115 7

35-40 0 0 109 21 81 5

40-45 0 0 105 12 104 2

45-50 0 0 73 8 134 4

>50 0 0 60 2 117 1

Subtotal 0 0 451 72 673 30

Total 0 523 703






AND ANALYSIS


151

KOMPOSISI SDM PHSS BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, UMUR, DAN GENDER DI 2019COMPOSITION OF PHSS’S HR BASED ON EMPLOYMENT SATUS, AGE, AND GENDER IN 2019



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

21-30 9 2 0 0 105 10

30-35 50 12 3 2 123 9

35-40 74 13 6 5 88 4

40-45 90 10 11 2 105 2

45-50 66 4 14 1 111 3

>50 25 0 35 1 148 0

Subtotal 314 41 69 11 680 28

Total 355 80 708

KOMPOSISI SDM PHSS BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN GENDER DI 2018 COMPOSITION OF PHSS’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, EDUCATION, AND GENDER IN 2018



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

SD | Elementary School 0 0 0 0 13 0

SMP | Junior High School 0 0 0 0 31 1

SMA | Senior High School 0 0 83 0 463 8

Diploma | Associate Degree 0 0 35 1 51 5

Sarjana | Undergraduate Degree 0 0 248 51 113 16

Magister | Graduate Degree 0 0 84 20 2 0

Doktoral | Doctoral Degree 0 0 1 0 0 0

Subtotal 0 0 451 72 673 30

Total 0 523 703





152

KOMPOSISI SDM PHSS BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN GENDER DI 2019COMPOSITION OF PHSS’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, EDUCATION, AND GENDER IN 2019



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

SD | Elementary School 0 0 0 0 12 0

SMP | Junior High School 0 0 0 0 32 1

SMA | Senior High School 51 0 23 0 444 3

Diploma | Associate Degree 33 1 3 0 55 6

Sarjana | Undergraduate Degree 162 22 34 8 135 18

Magister | Graduate Degree 67 18 9 3 2 0

Doktoral | Doctoral Degree 1 0 0 0 0 0

Subtotal 314 41 69 11 680 28

Total 355 80 708


JUMLAH SDMTOTAL HR

2018


546 0


86 724

Pekerja Outsourcing (TJKP)Outsourced Employees (TKJP)

0 0

Total 632 724

KOMPOSISI SDM PHKT BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN COMPOSITION OF PHKT’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS

2019


DEMOGRAFI PT PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMUR

DEMOGRAPHICS OF PT HULU KALIMANTAN TIMUR






AND ANALYSIS


153

KOMPOSISI SDM PHKT BERDASARKAN FUNGSI, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN GENDER DI 2018COMPOSITION OF PHKT’S HR BASED ON FUNCTION, EMPLOYMENT STATUS, AND GENDER IN 2018

KOMPOSISI SDM PHKT BERDASARKAN FUNGSI, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN GENDER DI 2019COMPOSITION OF PHKT’S HR BASED ON FUNCTION, EMPLOYMENT STATUS, AND GENDER IN 2019



FUNGSI/KLUSTER

FUNCTION/CLUSTER

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

General Manager (GM)

2 0 0 0 1 0 0 1

Asset Development (AD)

50 0 0 38 13 0 0 51

Business Services (BS)

157 0 0 107 47 0 0 154

Commercial & Planning (C&P)

10 0 0 4 4 0 0 8

Finance (FIN) 18 0 0 7 11 0 0 18

Legal Counsel (LAW)

3 0 0 2 - 0 0 2

OE/HES (OEHES)

45 0 0 38 6 0 0 44

Operations & Maintenance (OM)

433 0 0 412 15 0 0 427

Policy, Government & PA (PGPA)

19 0 0 15 4 0 0 19

Total 737 0 0 623 101 0 0 724

FUNGSI/KLUSTER

FUNCTION/CLUSTER

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Executive (EX) 1 1 0 0 0 0 0 1

Business Support (BS)

99 51 25 17 6 0 0 99

Drilling (DRILL) 33 26 5 2 0 0 0 33





154


FUNGSI/KLUSTER

FUNCTION/CLUSTER

FORMASI ORGANISASI


PWTT PWT TKJP

GRAND TOTAL

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

Facility Engineering (FENG)

63 49 5 9 0 0 0 63

Finance (FIN) 18 7 8 0 2 0 0 17

Internal Audit (IA)

2 2 0 0 0 0 0 2

Legal & Compliance (LAW)

4 3 0 0 0 0 0 3

Planning Risk & Commercial (P&C)

9 4 4 0 1 0 0 9

Production & Maintenance (P&M)

306 263 6 32 3 0 0 304

QHSSE (QHSE) 54 39 3 8 3 0 0 53

Relations (REL) 13 8 3 1 1 0 0 13

Subsurface (SUBS)

39 30 4 1 0 0 0 35

Total 641483 63 70 16 0 0

632546 86 0

KOMPOSISI SDM PHKT BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, UMUR, DAN GENDER DI 2018COMPOSITION OF PHKT’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, AGE, AND GENDER IN 2018



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

21-30 0 0 2 4 0 0

30-35 0 0 53 17 0 0

35-40 0 0 184 21 0 0

40-45 0 0 195 33 0 0

45-50 0 0 106 15 0 0

>50 0 0 83 11 0 0

Subtotal 0 0 623 101 0 0

Total 0 724 0






AND ANALYSIS


155

KOMPOSISI SDM PHKT BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, UMUR, DAN GENDER DI 2019COMPOSITION OF PHKT’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, AGE, AND GENDER IN 2019



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

21-30 3 3 0 0 0 0

30-35 43 11 5 2 0 0

35-40 150 13 12 2 0 0

40-45 159 24 20 4 0 0

45-50 84 8 15 3 0 0

>50 44 4 18 5 0 0

Subtotal 483 63 70 16 0 0

Total 546 86 0

KOMPOSISI SDM PHKT BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN GENDER DI 2018 COMPOSITION OF PHKT’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, EDUCATION, AND GENDER IN 2018



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE


0 0 123 11 0 0


0 0 337 73 0 0


0 0 106 16 0 0

Subtotal 0 0 566 100 0 0

Total 0 666 0





156

Pekerja Profesional di SPS - PHMProfessional Employees at SPS - PHM

KOMPOSISI SDM PHKT BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN GENDER DI 2019 COMPOSITION OF PHKT’S HR BASED ON EMPLOYMENT STATUS, EDUCATION, AND GENDER IN 2019



PWTT PWT TKJP

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE


96 6 14 3 0 0


268 48 34 12 0 0


83 8 10 1 0 0

Subtotal 483 63 70 16 0 0

Total 546 86 0






AND ANALYSIS


157

Pekerja Profesional dalam Ruang Kontrol di SPS - PHMProfessional Employees in the Control Room of SPS - PHM

SISTEM MANAJEMEN KINERJAPERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM

Dalam upaya memastikan strategi dan rencana bisnis Perusahaan tecermin dalam setiap perilaku kerja pekerja, PHI memiliki sebuah sistem manajemen kinerja yang terukur melalui penerapan siklus pengelolaan kinerja. Bekerja sama dengan Fungsi Strategic Planning & Risk Management (SPRM), Fungsi HC PHI menjaga agar strategi dan rencana bisnis Perusahaan tertuang dalam Key Performance Indicator (KPI) dan menjadi Target Kesepakatan Kerja masing-masing individu (Individual Goals), melakukan pemantauan kinerja secara berkala untuk memonitor implementasinya sesuai komitmen, dan mengevaluasi serta memberikan penghargaan dan konsekuensi atas kinerja yang diberikan masing-masing pekerja. Keseluruhan proses ini dilakukan untuk memastikan Perusahaan berjalan sesuai prinsip meritokrasi dan prinsip profesionalisme sesuai cita-cita bisnis dan strategi bisnis Perusahaan.

Sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Kinerja No. A-002/HI6000/2018-S0 tanggal 19 Desember 2018, siklus pengelolaan kinerja dapat digambarkan dalam grafik berikut:

In ensuring that the Company’s business strategies and plans are reflected in each employee’s work behaviour, PHI has a measurable performance management system through the implementation of a performance management cycle. Working closely with the Strategic Planning & Risk Management (SPRM) Function, the HC Function of PHI ensure the Company’s business strategies and plans in the Key Performance Indicator (KPI) and becomes the Work Agreement Target for each individual (Individual Goals), periodically monitor the performance as a way of implementing its commitments, as well as evaluate and provide rewards and consequences for the performance of each employee. This entire process is carried out to ensure the Company proceeds according to the principles of meritocracy and professionalism in line with the business ideals and strategies of the Company.

Based on the Performance Management Guideline No. A-002/HI6000/2018-S0 dated 19 December 2018, the performance management cycle can be described in the following graph:





158

BUDAYA KINERJA

KPIKPI PERFORMANCE

CULTURE

STRATEGI DAN RENCANA BISNISBUSINESS STRATEGIES AND PLANS

• Acuan RKAP tahun anggaran berjalan.• Kebijakan KPI sesuai surat dari PT

Pertamina (Persero).

• RKAP Reference to the current fiscal year.

• KPI policies based on the letter from PT Pertamina (Persero).

PEMANTAUAN ATAU PEMBINAANMONITORING OR COACHING

• Menciptakan transparansi.• Membantu Manajemen menemukan

hambatan agar dapat ditangani.

• Create transparency.• Help Management find obstacles so

it can be handled.

MENGHITUNG NILAI YANG DIRAIHCALCULATE THE VALUE ACHIEVED

• Menerjemahkan strategi menjadi penggerak utama penciptaan kinerja unggul.

• Mengukur peningkatan kinerja dan nilai bisnis.

• Translate strategy into the main point of creating excellent performance.

• Measure improvements in business performance and value.

TARGET DAN KESEPAKATAN KINERJAPERFORMANCE TARGETS AND AGREEMENTS

• Target untuk meningkatkan kinerja organisasi.

• Membuat semua fungsi akuntabel atas kinerja masing-masing.

• Set targets to improve organisational performance.

• Ensure all functions accountable for their individual performance.

PERFORMANCE DIALOGUE DAN DIALOGUE DAYPERFORMANCE DIALOGUE AND DIALOGUE DAY

• Membantu Manajemen memecahkan masalah dalam pengambilan keputusan dan memulai tindakan.

• Membantu fungsi yang berkinerja rendah untuk meningkatkan kinerjanya.

• Assist the Management to solve problems in decision making and initiating action.

• Assist low-performing functions to improve their performance.

PENGHARGAAN DAN KONSEKUENSIREWARDS AND CONSEQUENCES

Memberikan input data realisasi KPI kepada HR untuk penentuan insentif bagi pekerja.Provide data input on the realisation of KPI to HR to determine employees incentives.

SIKLUS PENGELOLAAN KINERJA WORK MANAGEMENT CYCLE






AND ANALYSIS


159

Fungsi HC sendiri memiliki strategi untuk memastikan sasaran-sasaran strategis dapat dicapai, melalui penerapan langkah-langkah sebagai berikut:a. Kesiapan Organisasi Menyiapkan organisasi, sistem, prosedur, kebijakan,

data, sistem informasi yang andal, serta proses bisnis yang efektif dan efisien. Dalam melakukan perancangan organisasi, Fungsi HC mengedepankan kebutuhan dan perkembangan bisnis sebagai dasar membangun organisasi dan kapabilitas Perusahaan secara proaktif, efisien, serta memastikan terciptanya High Performance Organisation sehingga dapat menjawab tantangan bisnis sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

b. Kesiapan Kapasitas dan Kompetensi Pekerja

Fungsi HC memfasilitasi penyiapan pekerja yang memiliki kompetensi dan profesionalisme yang tinggi, serta memiliki nilai-nilai yang berorientasi pada bisnis. Secara garis besar hal ini mencakup upaya:• Menerapkan kombinasi strategi dalam pengelolaan

talenta, yakni build, buy, borrow yang optimal dengan menggunakan metode/program yang tepat (attract, deploy, retain) sesuai dengan perkembangan bisnis dan kebutuhan Perusahaan.

• Meningkatkan kapabilitas pemimpin dan pekerja untuk mendukung pencapaian efisiensi dan produktivitas bisnis Perusahaan melalui program pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.

c. Kesiapan Nilai dan Budaya Memfasilitasi terbangunnya budaya kerja yang

mencirikan High Performance Culture berbasis tata nilai 6C, meningkatkan keterlibatan pekerja, koordinasi, kerja sama antar tim, serta kecepatan dan kualitas penyampaian jasa.

d. Hubungan Industrial yang Harmonis Mengelola hubungan industrial yang harmonis dan

kondusif bagi bisnis Perusahaan berdasarkan asas hubungan kemitraan dan ketaatan pada peraturan perundangan.

e. Integrated Human Capital Information System Menyediakan sistem layanan dan data SDM yang unggul

dan berbasis IT sesuai dengan kebutuhan Korporat dan Unit Bisnis. Pengintegrasian antara HRIS ataupun ERP di PHI Group mutlak perlu disegerakan. Saat ini, baik HRIS ataupun ERP dari PHM belum terintegrasi dengan PHI maupun PT Pertamina (Persero).

Berdasarkan pencanangan strategi tersebut, maka disusunlah program kerja Fungsi HC yang berfokus pada 4 (empat)

The HC Function has a strategy to ensure that strategic goals can be achieved through the implementation of the following steps:a. Organisational Readiness Prepare reliable organisations, systems, procedures,

policies, data, information systems, as well as effective and efficient business processes. In carrying out organisational design, the HC Function prioritises business needs and development as the basis for establishing the Company organisation and capabilities proactively, efficiently, as well as ensuring the creation of High-Performance Organisation to respond to business challenges according to the Company’s needs.

b. The Readiness of Employees’ Capacity and Competency

The HC Function facilitates the preparation of highly competent, professional, as well as employee, as well as business oriented employee. In general, these includes the efforts to:• Implement a combination of strategies in managing

talent, namely build, buy, borrow that is optimal as well as using appropriate methods/programmes (attract, deploy, retain) based on business development and Company needs.

• Increase the capability of leaders and employees to support the achievement of efficiency and productivity of the Company’s business through development programmes appropriate to business needs.

c. Value and Culture Readiness Facilitate the development of a culture characterising

the High-Performance Culture based on the 6C values, increasing employee involvement, coordination, teamwork, as well as the speed and quality of service delivery.

d. Harmonious Industrial Relations Manage industrial relations that are harmonious and

conducive to the Company’s business based on the principle of partnership relations and compliance with laws and regulations.

e. Integrated Human Capital Information System Provide superior and IT-based services and HR data

according to Corporate and Business Unit’s needs. The integration between HRIS or ERP in PHI Group absolutely needs to be hastened. Currently, neither HRIS nor ERP from PHM has been integrated with PHI or PT Pertamina (Persero).

Based on the launching of these strategies, an HC Function work programme was developed focusing on four main areas,





160

>>20252022-20242020-2021

ROADMAP PROGRAM PRIORITAS SDM PHI ROADMAP OF HR PHI PRIORITY PROGRAMME

2019

hal utama, yakni People Management, Organization and Governance, Corporate Culture, dan Integrated Human Capital Information System. Dengan mempertimbangkan kemampuan organisasi, kesiapan SDM, dan penyelarasan (alignment) pasca alih kelola, maka tata waktu dari program-program prioritas tersebut dijabarkan dalam 4 (empat) tahapan sebagai berikut:

namely People Management, Organisation and Governance, Corporate Culture, and Integrated Human Capital Information System. Considering organisational capability, HR readiness and alignment after the transfer of management, the timelines of the priority programmes are described four stages as follows:

• Penugasan kembali Pekerja WK alih kelola (PHSS dan PHKT).

• Penjajaran Organisasi PHM, PHSS, dan PHKT.

• Reorganisasi PHI.• Penyelarasan

kompensasi dan benefit (PHSS, PHKT, dan PHM).

• Mempersiapkan kepatuhan Perusahaaan (membuat Peraturan Perusahaan, TKO, dan aturan lainnya).

• Penyelarasan kebijakan PHI, PHM, PHSS, dan PHKT.

• Redeployment of WK Employees from the management transfer (PHSS and PHKT).

• Alignment of PHM, PHSS, and PHKT Organisations.

• PHI reorganisation.• Alignment of

compensation and benefit (PHSS, PHKT, and PHM).

• Set up Company compliance (make Company Regulations, TKO, and other rules).

• Alignment of PHI, PHM, PHSS, and PHKT policies.

• Penugasan kembali dan penempatan Pekerja eks-WK alih kelola.

• Memperkuat kemampuan organisasi PHI dan Anak Perusahaan.

• Mempersiapkan Talent Pool/Future Leader.• Internalisasi Budaya.• Sinergi Program Pengembangan Pekerja PHI

dan Anak Perusahaan.• Mendukung kebutuhan tenaga ahli untuk

proyek strategis.• Menyiapkan program kompetitif untuk

kompensasi dan benefit di PHI Group.• Menciptakan hubungan industrial yang

harmonis.• Penyelarasan kebijakan PHI dan Anak

Perusahaan.• Membentuk Lembaga Kerja Sama Bipartit PHI.• Melanjutkan penyelarasan organisasi PHM

serta kompensasi dan benefit PHM.• Membangun Integrated Employee Database.

• Redeployment and outplacement of ex-WK Employees from the management transfer.

• Strengthen the organisational capabilities of PHI and its Subsidiaries.

• Prepare Talent Pool/Future Leader.• Cultural Internalisation.• A synergy of Employee Development

Programmes on PHI and its Subsidiaries.• Support the needs of experts for strategic

projects.• Set up competitive programmes for

compensation and benefit in PHI Group.• Create harmonious industrial relations.• Alignment of PHI and Subsidiaries’ policies.• Establish PHI Bipartite Cooperation Institution.• Continue the alignment of PHM organisations

and PHM compensation and benefit.• Establish an Integrated Employee Database.

• Penguatan kemampuan organisasi PHI dan Anak Perusahaan dengan mengembangkan Future Leader di lingkungan PHI.

• Membangun hubungan yang baik dengan Pemangku Kepentingan Kunci untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis.

• Menyiapkan organisasi PHI Group sesuai kebutuhan bisnis Perusahaan.

• Strengthen the organisational capabilities of PHI and its Subsidiaries by developing Future Leader within the PHI environment.

• Build good relationships with key Stakeholders to create harmonious industrial relations.

• Prepare PHI Group organisation according to the Company’s business needs.

• Melanjutkan penguatan kemampuan organisasi PHI dan Anak Perusahaan.

• Memastikan pelaksanaan organisasi sesuai dengan RJPP.

• Memastikan hubungan industrial yang harmonis di lingkungan PHI Group.

• Continue to strengthen the organisational capabilities of PHI and its Subsidiaries.

• Ensure the organisation’s implementation according to RJPP.

• Ensure harmonious industrial relations within the PHI Group.






AND ANALYSIS


161

Dalam melaksanakan program prioritasnya tersebut, Fungsi HC PHI menggunakan kerangka pengelolaan Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) dalam rangka menjaga sinergi seluruh entitas bisnis Pertamina Group. Sinergi ini dimaksudkan untuk mendukung pencapaian target PT Pertamina (Persero) secara korporasi. Berkenaan dengan hal ini, ditentukan bahwa seluruh aktivitas pengelolaan SDM (berdasarkan Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) No. A9-001/K10000/2019-S9) harus:1. Dapat diukur dan dibandingkan dengan parameter yang

terukur dan termonitor.2. Menyelaraskan pelaksanaannya sesuai strategi korporat.3. Mampu mendayagunakan sumber daya Perusahaan

secara efektif dan efisien.

Perangkat ukur yang digunakan disebut sebagai Human Capital Metrics (HC Metrics). Secara garis besar, HC Metrics memiliki tujuan sebagai berikut:1. Penyelarasan parameter kinerja Fungsi HC dengan

strategi bisnis Perusahaan.2. Penyelarasan antara strategi-strategi dan inisiatif Fungsi

HC.3. Mempermudah penilaian kinerja Fungsi HC.4. Membantu melihat area-area pengembangan setelah

membandingkan PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan nasional atau kelas dunia sejenis.

Dalam penerapannya, strategi organisasi dan model kerangka kerja di Pertamina Group menggunakan beberapa pendekatan, antara lain:1. Business Strategy Mengacu pada visi dan misi serta aspirasi Perusahaan

(jangka pendek, menengah, dan panjang).2. Parenting Style Parenting Style digunakan sebagai acuan dalam

mengelola bisnis Anak Perusahaan. Tipe-tipe Parenting Style adalah sebagai berikut:• Financial Holding/Management: memenuhi kewajiban

keuangan dan legal kepada pemegang saham.• Strategic Architect/Management: membentuk dan

menentukan prioritas-prioritas bisnis.• Strategic Manager/Active Management: manajer

menyediakan alokasi sumber daya dan kinerja keuangan.

• Operator Holding/Operational Management: mengarahkan eksekusi bisnis.

In implementing the priority programme, the HC Function of PHI utilises the Human Resources management framework owned by PT Pertamina (Persero) to maintain the synergy of all Pertamina Group business entities. This synergy is intended to support the achievement of PT Pertamina (Persero)’s corporate targets. With this, it is determined that all HR management activities (based on PT Pertamina (Persero) Human Resources Management Guidelines No. A9-001/K10000/2019-S9) must:

1. Be measurable and comparable with measured and monitored parameters.

2. Align its implementation according to corporate strategy.3. Able to utilise the Company’s resources effectively and

efficiently.

The measuring device used is called Human Capital Metrics (HC Metrics). In general, HC Metrics has the following objectives:1. Alignment of HC Function performance parameters with

the Company’s business strategy.2. Alignment between HC Function strategies and initiatives.

3. Facilitate the HC Function performance assessment.4. Assisting in perceiving development areas after comparing

PT Pertamina (Persero) with similar national or world-class companies.

In its application, the organisational strategy and framework model in the Pertamina Group uses several approaches, including:1. Business Strategy Refer to the Company’s vision and mission as well as

aspirations (short, medium, and long term).2. Parenting Style Used as a reference to manage the Subsidiary’s business.

The types of Parenting Style are as follows:

• Financial Holding/Management: fulfil financial and legal obligations to the shareholders.

• Strategic Architect/Management: establish and determine business priorities.

• Strategic Manager/Active Management: managers provide resource allocation and financial performance.

• Operator Holding/Operational Management: direct business execution.





162

TIPE PARENTING STYLE TYPES OF PARENTING STYLE

FinansialFinancial

Pedoman StrategisStrategic

Guidelines

Rencana StrategisStrategic

Plans

OperasionalOperational

Sifa

t Int

erve

nsi y

ang

Dib

utuh

kan

Nat

ure

of In

terv

entio

n Re

quire

d

Derajat IntegrasiDegree of Integration

Sistem Bisnis yang Sama

Same Business System

Operator

Strategic Manager

Strategic Architect

Financial Holding

Membagi Sistem Bisnis

Share Business System

Berbagi KeterampilanShare Skills

Berdiri SendiriStand Alone






AND ANALYSIS


163

Dalam pelaksanaan program prioritas Fungsi HC PHI 2020-2026, konsep Parenting Style ini menjadi kerangka dasar dalam pembuatan kebijakan di PHI sekaligus menunjukkan pengejawantahan konsep tersebut dalam pengelolaan organisasi subholding di Pertamina Group. Dalam konteks corporation management, Fungsi HC PHI juga menggunakan service delivery model yang diadaptasi dari PT Pertamina (Persero) untuk memperjelas model proses, tata kelola, struktur organisasi, kapabilitas, kompetensi dan kapabilitas IT di dalam Fungsi HC guna meningkatkan tingkat layanan dan kinerja SDM. Adapun service delivery model tersebut adalah sebagai berikut:

In implementating priority programmes of the HC Function of PHI for 2020-2026, the concept of Parenting Style is the basic framework in policy making in PHI as well as demonstrating the realisation of the concept in the management of subholding organisations in Pertamina Group. In terms of corporation management, the HC Function of PHI also uses a service delivery model adapted from PT Pertamina (Persero) to clarify the process model, governance, organisational structure, capabilities, competencies and IT capabilities within the HC Function to improve service levels and HR performance. The service delivery models are as follows:

HR SERVICE DELIVERY MODEL HR SERVICE DELIVERY MODEL

FORMULA STRATEGI FUNGSI HCHC FUNCTION STRATEGY FORMULA

HUMAN CAPITAL BUSINESS

PARTNER (HCBP)HUMAN CAPITAL

BUSINESS PARTNER (HCBP)

ARAHAN STRATEGISSTRATEGIC DIRECTION

DIREKSI/PIMPINAN FUNGSI HCBOD/LEADERS OF HC

FUNCTION

SHARED SERVICE CENTER (SSC)

SHARED SERVICE CENTER (SSC)

KEBIJAKAN DAN SOLUSI FUNGSI

HCHC FUNCTION POLICIES AND

SOLUTIONS

CENTER OF EXPERTISE (COE)

CENTER OF EXPERTISE (COE)

OPERASIONAL FUNGSI HC

HC FUNCTION OPERATIONS

TRANSAKSI DAN KEBUTUHAN FUNGSI HC

TRANSACTIONS AND HC

FUNCTION REQUIREMENTS

SENTRALISASI TRANSAKSI FUNGSI HC

CENTRALISATION OF HC

FUNCTION TRANSACTIONS

KEBUTUHAN BISNIS

BUSINESS NEEDS

PIMPINAN TOP MANAGEMENT

PEKERJA DI KANTOR PUSAT EMPLOYEES AT HEAD OFFICE

PEKERJA DI UNIT OPERASI/ANAK PERUSAHAANEMPLOYEES AT OPERATING UNIT/SUBSIDIARIES





164

PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI KARYAWAN DAN SERTIFIKASIEMPLOYEE COMPETENCY DEVELOPMENT &CERTIFICATION PROGRAMMES

Untuk memastikan keandalan sumber daya manusia di PHI Group, Fungsi HC PHI melaksanakan berbagai program pengembangan kompetensi karyawan dan sertifikasi sebagai sarana pengayaan dan penguatan kesiapan sumber daya manusia dalam rangka membentuk pemimpin dan pekerja berkelas dunia untuk mendukung pencapaian sasaran dan pengembangan bisnis. Program pengembangan yang dilakukan di antaranya melalui penyelenggaraan program pelatihan dan sertifikasi wajib bagi pekerja.

Tujuan penyelenggaraan program pelatihan adalah untuk memenuhi kompetensi yang disyaratkan oleh tiap jabatan untuk bisa melakukan fungsinya secara lebih efektif dalam mendukung tercapainya tujuan Perusahaan.

Dalam penyelenggaraannya, program-program pelatihan ini dilaksanakan sesuai rencana pelatihan yang telah disusun untuk masing-masing Pekerja dan diselenggarakan secara mandiri oleh Perusahaan secara in-house, ataupun melalui keikutsertaan dalam program umum. Program pelatihan secara in-house dilaksanakan di berbagai tempat di sekitar wilayah kerja PHI, di antaranya di Jakarta dengan pendekatan tempat tidak lagi di hotel-hotel namun dilaksanakan di kafe di Jakarta sesuai dengan karakter pekerja pada saat ini. Pelaksanaan di lokasi kerja lain dilakukan dekat dengan wilayah operasi untuk memudahkan mobilisasi Pekerja dan efektivitas hari kerja. Untuk program umum dilaksanakan secara selektif sesuai kebutuhan pengembangan kompetensi pekerja.

Upaya lain untuk meningkatkan kompetensi pekerja dan menciptakan aset pengetahuan yang memberikan nilai tambah bagi Perusahaan adalah dengan melaksanakan program knowledge sharing, dengan tujuan untuk mempertahankan best practices yang dimiliki oleh masing-masing Anak Perusahaan PHI dan mengusahakan penerapannya di lingkungan yang lebih luas di dalam lingkup PHI Group.

In ensuring the reliability of human resources in PHI Group, the HC Function of PHI carries out various employee competency development programmes and certification as a way of enriching and strengthening human resource readiness to create world-class leaders and employees to support the achievement of business goals and development. The development programmes carried out include conducting a mandatory training and certification programme for employees.

The purpose of organising the training programme is to fulfil the competencies required by each position to be able to perform its functions more effectively in supporting the achievement of the Company’s goals.

In its implementation, these training programmes are carried out according to the training plans prepared for each Employee and are carried out independently by the Company in-house, or through participation in public programmes. The in-house training programme is carried out in various places around PHI work area, including Jakarta in which the training will no longer take place at hotels but at cafes which goes with the current employees’ character. Implementation at other work areas is carried out around the operational area to facilitate employee mobilisation and workday effectiveness. As for general programmes, they are selectively implemented based on the needs of the development of employee competencies.

Other efforts to improve Employee competency and create knowledge assets providing added value to the Company are by conducting knowledge sharing programmes, with the aim of maintaining best practices in every PHI Subsidiary and leverage the implementation in a wider environment within the scope of PHI Group.






AND ANALYSIS


165

Selain itu, knowledge sharing juga dilakukan untuk menguatkan pengetahuan atau pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari kisah sukses, pembelajaran, penyelesaian masalah, maupun troubleshooting yang pernah dialami Pekerja di seluruh PHI Group. Program knowledge sharing dilakukan secara rutin sejak tahun 2019 melalui wadah kegiatan Friday In Talk (FIT) yang dilakukan secara rutin setiap minggu melalui tatap muka antara narasumber yang memiliki kompetensi dalam suatu bidang dengan para pekerja di PHI, dan diteruskan secara live ke seluruh wilayah kerja PHI Group sehingga dapat diikuti oleh seluruh pekerja. Melalui wadah ini diharapkan tacit knowledge yang dimiliki oleh masing-masing pekerja dapat disebarkan kepada pekerja lain sekaligus untuk mempercepat inkubasi budaya dan penguatan kompetensi profesional di lingkungan PHI Group.

PELATIHAN PT PERTAMINA HULU INDONESIA

In addition, knowledge sharing is also done to strengthen the knowledge or experiences gained from success stories, learning, problem-solving, and troubleshooting experienced by Employees throughout the PHI Group. The knowledge-sharing programme has been carried out routinely since 2019 through the Friday In Talk (FIT) programme every week through face-to-face meetings between competent speakers in a certain field with PHI employees and continued live throughout PHI Group work areas so it can be followed by all of the employees. Through this forum, the tacit knowledge owned by each employee is expected to be disseminated to other employees as well as accelerating cultural incubation and strengthening professional competence within the PHI Group.

TRAINING PROGRAMMES OF PT PERTAMINA HULU INDONESIA

TABEL JUMLAH PROGRAM PELATIHAN PER JENIS PROGRAM TOTAL TRAINING PROGRAMMES BY PROGRAMME TYPE

NO. JENIS PROGRAMPROGRAMME TYPE

JUMLAH PROGRAM PELATIHANTOTAL TRAINING PROGRAMME

2019 2018

1. Mandatory Training Program 4 -

2. Technical Training Program 30 -

3. General Training Program 69 -

4. HSSE Training Program 8 -

Total 111 -

2019





166

Keterangan:*) Jumlah total peserta pada masing-masing subjek pengembangan.

Description:*) The total number of participants in each development subject.

TABEL JUMLAH PESERTA PELATIHAN PER JENIS PROGRAM TOTAL TRAINING PARTICIPANTS BY PROGRAMME TYPE

TABEL JUMLAH PESERTA PELATIHAN PER LEVEL ORGANISASI TOTAL TRAINING PARTICIPANTS BY ORGANISATIONAL LEVEL


JUMLAH PESERTA PELATIHANTOTAL TRAINING PARTICIPANTS

2019 2018





Total 336* -

LEVEL ORGANISASIORGANISATIONAL LEVEL


2019 2018

L0 (PRL 24–PRL 26) 1 -

L1 (PRL 22–PRL 23) 3 -

L2 (PRL 19–PRL 21) 23 -

L3 (PRL 16–PRL 18) 66 -

L4 dan lainnya (PRL 15 Ke Bawah)L4 and the others (PRL 15 and Below)

- -

Total 93 -

2019

2019








AND ANALYSIS


167

TABEL TOTAL JAM PEMBELAJARAN PER LEVEL ORGANISASI TOTAL LEARNING HOURS BY ORGANISATIONAL LEVEL

TABEL RATA-RATA JAM PEMBELAJARAN PER PEKERJA BERDASARKAN LEVEL ORGANISASIAVERAGE LEARNING HOURS PER EMPLOYEE BASED ON ORGANISATIONAL LEVEL


TOTAL JAM PEMBELAJARANTOTAL LEARNING HOURS

2019 2018

L0 (PRL 24–PRL 26) 42,67 -

L1 (PRL 22–PRL 23) 64 -

L2 (PRL 19–PRL 21) 3.773,33 -

L3 (PRL 16–PRL 18) 8.646,67 -


- -

Total 12.526,67 -


RATA-RATA JAM PEMBELAJARAN PER PEKERJAAVERAGE LEARNING HOURS PER EMPLOYEE

2019 2018

L0 (PRL 24–PRL 22) 21,33 -

L1 (PRL 21-PRL 20) 21,33 -

L2 (PRL 19–PRL 18) 164,06 -

L3 (PRL 17-PRL 16) 131,01 -


- -

Rata-Rata TotalOverall Average

134,70 -

2019

2019

dalam jam| in hours

dalam jam| in hours





168

TABEL TOTAL BIAYA PELATIHAN PER JENIS PROGRAMTOTAL TRAINING FUND PER PROGRAMME TYPE

TABEL JUMLAH PROGRAM PELATIHAN PER JENIS PROGRAMTOTAL TRAINING PROGRAMMES BY PROGRAMME TYPE


TOTAL BIAYA PELATIHANTOTAL TRAINING FUND

2019 2018

1. Mandatory Training Program 227.000.000 -

2. Technical Training Program 1.072.380.000 -

3. General Training Program 103.495.000 -

4. HSSE Training Program 12.300.000 -

Total 1.415.175.000 -



2019 2018





Total 474 -

2019

2019

dalam Rupiah| in Rupiah

PELATIHAN PT PERTAMINA HULU MAHAKAM

TRAINING PROGRAMMES OF PT PERTAMINA HULU MAHAKAM






AND ANALYSIS


169

TABEL JUMLAH PESERTA PELATIHAN PER JENIS PROGRAMTOTAL TRAINING PARTICIPANTS BY PROGRAMME TYPE

TABEL JUMLAH PESERTA PELATIHAN PER LEVEL ORGANISASITOTAL TRAINING PARTICIPANTS BY ORGANISATIONAL LEVEL



2019 2018


2. Technical Training Program 1.673 -


4. HSSE Training Program 4.478 -

Total 7.469 -



2019 2018

3 2 -

4 3 -

5 24 -

6 238 -

7 1.080 -

8 508 -

9 536 -

10 643 -

11 1.882 -

12 1.234 -

13 759 -

14 378 -

15 137 -

16 36 -

17 7 -

18 1 -

19 1 -

Total 7.469 -

2019

2019







170

TABEL TOTAL JAM PEMBELAJARAN PER LEVEL ORGANISASITOTAL LEARNING HOURS BY ORGANISATIONAL LEVEL




2019 2018

3 79 -

4 41 -

5 373 -

6 3.842 -

7 23.695 -

8 9.198 -

9 9.327 -

10 17.329 -

11 67.280 -

12 64.882 -

13 41.109 -

14 23.387 -

15 10.537 -

16 3.971 -

17 2.015 -

18 214 -

19 503 -

Total 277.783 -



2019 2018

3 39,33 -

4 20,33 -

5 41,48 -

2019

2019

dalam jam| in hours

dalam jam| in hours






AND ANALYSIS


171

dalam jam| in hours



2019 2018

6 80,05 -

7 110,21 -

8 82,13 -

9 76,45 -

10 134,33 -

11 161,34 -

12 183,80 -

13 194,83 -

14 224,88 -

15 239,48 -

16 233,59 -

17 335,89 -

18 214,00 -

19 502,60 -

Total 154,90 -

2019




2019 2018

1. Mandatory Training Program 5.578.402.141 -

2. Technical Training Program 12.469.800.035 -

3. General Training Program 4.573.480.220 -

4. HSSE Training Program 7.143.941.901 -

Total 29.765.624.296 -

2019


Keterangan: Nilai Tukar USD 1 = Rp14.116 Description: Exchange Rate USD 1 = Rp14,116





172




2019 2018





Total 232 -

2019

PELATIHAN PT PERTAMINA HULU SANGA SANGA

TRAINING PROGRAMMES OF PT PERTAMINA HULU SANGA SANGA




2019 2018



3. General Training Program 4.438 -

4. HSSE Training Program 1.441 -

Total 9.567 -

2019







AND ANALYSIS


173




2019 2018

L0 (PRL 24–PRL 22) 11 -

L1 (PRL 21–PRL 20) 2.571 -

L2 (PRL 19–PRL 18) 6.901 -

L3 (PRL 17–PRL 16) 16.870 -


38.568 -

Total 64.921 -

2019

dalam jam| in hours




2019 2018

L0 (PRL 24–PRL 22) 2 -

L1 (PRL 21–PRL 20) 379 -

L2 (PRL 19–PRL 18) 1017 -

L3 (PRL 17–PRL 16) 2486 -


5683 -

Total 9.567 -

2019






174




2019 2018

L0 (PRL 24–PRL 22) 11 -

L1 (PRL 21–PRL 20) 197,78 -

L2 (PRL 19–PRL 18) 222,60 -

L3 (PRL 17–PRL 16) 187,45 -


126,45 -


149,07 -

2019

dalam jam| in hours




2019 2018

1. Mandatory Training Program 225.394.661 -

2. Technical Training Program 623.149.944 -

3. General Training Program 1.020.905.228 -


Total 2.200.912.569 -

2019







AND ANALYSIS


175




2019 2018





Total 6.179 -

2019

PELATIHAN PT PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMUR

TRAINING PROGRAMMES OF PT PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMUR




2019 2018





Total 12.882 -

2019






176




2019 2018

L0 (PRL 24–PRL 22) 0 -

L1 (PRL 21–PRL 20) 148 -

L2 (PRL 19–PRL 18) 1.128 -

L3 (PRL 17–PRL 16) 2.164 -


9.442 -

Total 12.882 -

2019





2019 2018

L0 (PRL 24–PRL 22) 0 -

L1 (PRL 21–PRL 20) 1.637,13 -

L2 (PRL 19–PRL 18) 9.328,71 -

L3 (PRL 17–PRL 16) 18.968,5 -


54.354,7 -

Total 84.289,04

2019

dalam jam| in hours






AND ANALYSIS


177




2019 2018

L0 (PRL 24–PRL 22) 0 -

L1 (PRL 21–PRL 20) 11,061 -

L2 (PRL 19–PRL 18) 8,27 -

L3 (PRL 17–PRL 16) 8,76 -


5,756 -


6,54

2019

dalam jam| in hours




2019 2018

1. Mandatory Training Program 1.621.509.400 -

2. Technical Training Program 756.267.847 -

3. General Training Program 252.089.282 -


Total 2.881.955.811

2019






178

SISTEM REKRUTMEN DAN TINGKAT PERPUTARAN KARYAWAN RECRUITMENT SYSTEM AND EMPLOYEE TURNOVER RATE

PHI melaksanakan proses rekrutmen dan perputaran karyawan secara berkala berdasarkan Pedoman Perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Perusahaan dan memberikan pembinaan kepada pekerja. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pemanfaatan tenaga kerja yang diperoleh dari proses alih kelola terminasi wilayah kerja minyak & gas dengan menempatkan kandidat pada Fungsi/Unit yang sesuai.

Dalam melakukan proses rekrutmen, Fungsi HC PHI berpegang pada ketentuan yang telah diatur dalam Tata Kelola Organisasi Fungsi Human Capital PT Pertamina Hulu Indonesia No. B9-001/HI0520/2019-S9 tentang Rekrutmen, yang mengatur prosedur dan standar rekrutmen yang ditetapkan untuk memastikan standardisasi proses dan kepatuhan sesuai ketentuan ketenagakerjaan dan ketentuan lain yang berlaku di Pertamina Group.

Jumlah pekerja yang direkrut oleh PHI dan Anak Perusahaan ditampilkan dalam tabel-tabel berikut:

PHI carries out the process of employee recruitment and turnover on a regular basis based on Company Guidelines to meet the required workforce in the Company and provide development to employees. Furthermore, the Company also utilises manpower obtained from the management transfer process in terminated oil & gas work areas by placing candidates in the appropriate Function/Unit.

In carrying out the recruitment process, the HC Function of PHI adheres to the provisions regulated in the Organisational Governance of the Human Capital Function in PT Pertamina Hulu Indonesia No. B9-001/HI0520/2019-S9 on Recruitment, regulating recruitment procedures and standards established to ensure standardisation of process and compliance based on the labour provisions and other provisions applicable within Pertamina Group.

The number of employees recruited by PHI and Subsidiaries is displayed on the following tables:

REKRUTMEN PEKERJA PHI BERDASARKAN KELOMPOK USIA DAN GENDER DI TAHUN 2019RECRUITMENT OF PHI EMPLOYEES BY AGE GROUP AND GENDER IN 2019


KELOMPOK USIA (TAHUN)AGE GROUP (YEARS OLD)

LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

JUMLAHTOTAL

<30 2 0 2

30-50 33 14 47

>50 2 4 6

Total 37 18 55






AND ANALYSIS


179

REKRUTMEN PEKERJA PHM BERDASARKAN KELOMPOK USIA DAN GENDER DI TAHUN 2019RECRUITMENT OF PHM EMPLOYEES BY AGE GROUP AND GENDER IN 2019

REKRUTMEN PEKERJA PHSS BERDASARKAN KELOMPOK USIA DAN GENDER DI TAHUN 2019RECRUITMENT OF PHSS EMPLOYEES BY AGE GROUP AND GENDER IN 2019

REKRUTMEN PEKERJA PHKT BERDASARKAN KELOMPOK USIA DAN GENDER DI TAHUN 2019RECRUITMENT OF PHKT EMPLOYEES BY AGE GROUP AND GENDER IN 2019





LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

JUMLAHTOTAL

<30 0 0 0

30-50 0 0 0

>50 0 0 0

Total 0 0 0


LAKI-LAKIMALE

PEREMPUANFEMALE

JUMLAHTOTAL

<30 9 2 11

30-50 281 39 320

>50 25 0 25

Total 315 41 356


LAKI-LAKILAKI-LAKI

PEREMPUANPEREMPUAN

JUMLAHJUMLAH

<30 3 2 5

30-50 426 58 484

>50 58 5 63

Total 487 65 552

Keterangan: Tidak ada aktivitas perekrutan pada tahun 2019 Note: There is no recruitment in 2019.





180

TINGKAT PERPUTARAN SDM TAHUN 2019HR TURNOVER RATE IN 2019


PERUSAHAANCOMPANY

PERSONEL KELUAR DARI PERUSAHAANPERSONNEL NO LONGER WORKING AT

THE COMPANY

SDM AWAL TAHUN 2019 (ASUMSI TOTAL SDM 2018)HR IN THE BEGINNING OF 2019 (ASSUMED TO BE THE

2018 TOTAL HR)

SDM AKHIR TAHUN 2019

HR AT THE END OF 2019

RASIO PERPUTARAN SDM

HR TURNOVER RATE

PHI 2 96 150 1,6%

PHM 159 3.573 3.524 4,5%

PHSS* 88 1.226 1.143 7,4%

PHKT* 91 724 632 13,4%

Sementara itu, tingkat perputaran SDM pada tahun 2019 dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Berdasarkan formula tersebut, rasio perputaran SDM di PHI dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

Rincian jumlah pekerja baru dan pekerja keluar di PHI dan Anak Perusahaan dijelaskan pada tabel-tabel berikut:

Keterangan:*) Sepanjang 2019, sejumlah pekerja PHSS dan PHKT yang masih berstatus PWT disalurkan ke anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di luar PHI Group, dan mengisi formasi permanen (PWTT) di anak perusahaan tersebut.

Meanwhile, the HR turnover rate in 2019 is calculated based on the following formula:

Based on that formula, the HR turnover rate in PHI and Subsidiaries is as follows:

The details on the number of new employees and employees who no longer work at PHI and its Subsidiaries are as follows:

Description:*) Throughout 2019, a number of PHSS and PHKT employees with PWT status are transferred to the subsidiaries of PT Pertamina (Persero) outside PHI Group, filling a permanent position (PWTT) in that subsidiary.

Jumlah Personel Keluar dari PerusahaanNumber of Personnel No Longer Working at the Company

(Jumlah SDM di Awal Tahun + Jumlah SDM di Akhir Tahun)/2(Number of HR at the Beginning of the Year + Number of HR at the End of the Year)/2

x 100%






AND ANALYSIS


181

TINGKAT PERPUTARAN PEKERJA PHI TAHUN 2019EMPLOYEES TURNOVER RATE IN PHI IN 2019

TINGKAT PERPUTARAN PEKERJA PHM TAHUN 2019EMPLOYEES TURNOVER RATE IN PHM IN 2019



Keterangan:*) Pekerja Keluar: Mengundurkan Diri, Pensiun, Meninggal periode 1 Januari 2018 – 31 Desember 2019.

Description:*) No Longer Working: Resign, Retired, Passing within 1 January 2018 and 31 December 2019.


PEKERJA BARUNEW EMPLOYEES

PEKERJA KELUARNO LONGER WORKING

JUMLAH PEKERJATOTAL EMPLOYEE

RASIO PERPUTARAN PEKERJAEMPLOYEE TURNOVER RATIO

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE TOTAL

<30 2 0 0 0 0 0 0 0 2

30-50 32 14 0 1 0 0 0 0 47

>50 4 3 0 1 0 0 0 0 8

Total 38 17 0 2 0 0 0 0 57

KELOMPOK USIA

(TAHUN)AGE GROUP (YEARS OLD)


PEKERJA KELUAR*NO LONGER WORKING



LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE


<30 0 0 6 3 6 3 0 0 0

30-50 0 0 61 22 61 22 0 0 0

>50 0 0 62 5 62 5 0 0 0

Total 0 0 129 30 129 30 0 0 0





182

TINGKAT PERPUTARAN PEKERJA PHSS TAHUN 2019EMPLOYEES TURNOVER RATE IN PHSS IN 2019

TINGKAT PERPUTARAN PEKERJA PHKT TAHUN 2019EMPLOYEES TURNOVER RATE IN PHKT IN 2019



Keterangan: Rekrutmen PWTT tahun 2019 sebanyak 356 orang, dengan 1 (satu) orang PWTT mengundurkan diri di tahun yang sama.

Description: PWTT recruitment in 2019 was 356 people, with one PWTT personnel resigned in the same year.

KELOMPOK USIA






LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE


<30 9 2 3 - 9 2 0 0 25

30-50 281 39 59 17 314 49 0 0 759

>50 25 0 6 3 60 1 0 0 95

Total 315 41 68 20 383 52 0 0 879

KELOMPOK USIA






LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE

PEREMPUANFEMALE

LAKI-LAKI

MALE


<30 3 2 0 1 3 1 0 0 10

30-50 426 58 53 20 373 38 0 0 968

>50 58 5 15 2 43 3 0 0 126

Total 487 65 68 23 419 42 0 0 1.104






AND ANALYSIS


183

KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJA GENDER EQUALITY AND WORK OPPORTUNITIES

PHI menyadari bahwa Anak Perusahaan (PHI) memiliki kesiapan kemampuan organisasional dan pengembangan SDM yang didapat dari operator wilayah kerja sebelumnya. Dengan semangat mengoptimalkan keunggulan dari proses alih kelola, PHI berkomitmen untuk mempertahankan nilai-nilai yang sudah baik dan mengombinasikannya dengan nilai-nilai unggul yang sudah ada di Pertamina, untuk kemudian menyinergikannya dalam kerangka organisasional PHI dengan standar korporasi yang kokoh demi menciptakan fondasi Perusahaan yang kuat. Untuk menunjukkan komitmennya terhadap hal tersebut, PHI membuka kesempatan kerja dan kesetaraan hak yang sama kepada seluruh pekerja tanpa membedakan latar belakang mereka, baik dari sisi suku, agama, ras, golongan, gender, dan lain sebagainya.

Hal ini dibuktikan melalui proses rekrutmen dan pengembangan pekerja yang sesuai standar dan pedoman yang diatur, untuk menjaga transparansi proses dan kesetaraan hak bagi seluruh pekerja. Dalam pelaksanaan program pengembangan, PHI juga telah memiliki mekanisme Talent Management Review yang berfungsi sebagai wadah bagi para pimpinan di PHI bersama Fungsi HC untuk menetapkan program pengembangan pekerja yang sejalan dengan strategi bisnis PHI.

KEBIJAKAN MENGENAI KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PHI tidak memiliki kebijakan khusus mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris ataupun Direksi. Meski demikian, Perusahaan meyakini bahwa latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin dapat menjadi faktor-faktor pendukung dalam menjalankan fungsi-fungsi mereka. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

PHI is aware that (PHI) Subsidiaries have the organisational capability and HR development readiness obtained from the operator of the previous work area. In optimising the benefits of the process of transfer of management, PHI is committed to maintaining good values and combining them with superior values that already exist in Pertamina, then synergise them within the organisational framework of PHI with solid corporate standards to create a strong corporate foundation. In showing its commitment to this matter, PHI opens equal employment opportunities and equal rights to all employees without differentiating their backgrounds, both in terms of ethnicity, religion, race, class, gender, and so forth.

This is shown through the process of recruitment and development of employees based on the standards and guidelines set, to maintain the transparency of the process and equal rights for all employees. In implementing the development programme, PHI also has a Talent Management Review mechanism functioning as a forum for leaders in PHI together with the HC Function to establish employee development programmes in line with PHI’s business strategies.

POLICY ON THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS’ COMPOSITION DIVERSITY

PHI does not have a specific policy about the diversity of the composition of BOC or BOD. However, the Company believes their educational background, work experience, age, and gender can be supporting factors in carrying out their functions. The diversity of the composition of BOC and BOD can be seen in the following tables:





184

KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDIVERSITY IN THE COMPOSITION OF BOC AND BOD

NAMANAME

JABATANPOSITION

TINGKAT PENDIDIKANTERAKHIR

LAST EDUCATION

PENGALAMAN KERJA(TAHUN)

WORK EXPERIENCE (YEAR)

USIA (TAHUN)

AGE (YEARS

OLD)

GENDER

S1 S2 S3 <20 >20 < 50 >50 L P

Budi Santoso Syarif

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Iman Prasetyo Moelyadi

KomisarisCommissioner

Taufan Hunneman1 KomisarisCommissioner

Beni Syarif Hidayat2KomisarisCommissioner

Yudi Wahyudi1KomisarisCommissioner

Lelin Eprianto2 KomisarisCommissioner

Bambang Manumayoso

Direktur UtamaPresident Director

Eko Agus Sardjono3

Direktur Eksplorasi dan PengembanganDirector of Exploration and Development

Eko Sigit Sukadi4

PJ. Direktur Keuangan dan Layanan BisnisActing Director of Finance and Business Support

Keterangan:1. Yudi Wahyudi tidak aktif sebagai anggota Dewan Komisaris

sejak 17 Oktober 2019 dan digantikan oleh Taufan Hunneman.2. Lelin Eprianto tidak aktif sebagai anggota Dewan Komisaris

sejak 1 November dan digantikan oleh Beni Syarif Hidayat.3. Eko Agus Sardjono menjabat sebagai Direktur Eksplorasi dan

Pengembangan sejak 25 November 2019.4. Eko Sigit Sukadi menjabat sebagai PJ. Direktur Keuangan dan

Layanan Bisnis sejak 25 November 2019.

Description:1. Yudi Wahyudi is inactive as a member of BOC as of 17 October

2019 and has been replaced by Taufan Hunneman.2. Lelin Eprianto is inactive as a member of BOC as of 1 November

and has been replaced by Beni Syarif Hidayat.3. Eko Agus Sardjono has been serving as the Director of

Exploration and Development since 25 November 2019.4. Eko Sigit Sukadi has been serving as the Acting Director of

Finance and Business Support since 25 November 2019.






AND ANALYSIS


185

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS





186






AND ANALYSIS


187

PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL

Setelah melambat tajam pada tiga kuartal terakhir 2018, laju aktivitas ekonomi global tahun 2019 masih lemah, terutama di sektor manufaktur. Pertumbuhan ekonomi secara global pada tahun 2019 diproyeksikan mencapai 3,0% (sumber: World Economic Outlook October 2019, International Monetary Fund), menurun signifikan dari 2017-2018 dan merupakan tingkat terendah sejak 2008-2009.

Stagnasi pertumbuhan tersebut dikarenakan adanya ketegangan perdagangan internasional negara maju serta tekanan geopolitik terutama akibat perang tarif antara Amerika Serikat dan China sehingga memberikan sentimen bisnis yang negatif terhadap pasar perdagangan internasional. Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan akan naik menjadi 3,4% di 2020, sebagai refleksi dari peningkatan kinerja ekonomi sejumlah pasar perdagangan baru di Amerika Latin dan Timur Tengah serta muncul dan berkembangnya pasar perdagangan Eropa yang berada dalam keadaan tekanan makroekonomi.

Tingkat pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan sedikit lebih tinggi untuk 2021-2024. Pola pertumbuhan global ini mencerminkan proyeksi pemulihan aktivitas ekonomi dari kelompok pasar yang berkembang. Sebaliknya, pertumbuhan diperkirakan akan moderat untuk 2020 dan seterusnya untuk kelompok ekonomi sistemik yang terdiri dari Amerika Serikat, kawasan Euro, China, dan Jepang — yang keempatnya berkontribusi hampir separuh dari PDB global.

Pola pertumbuhan global mencerminkan penurunan besar dan memproyeksikan perbaikan dalam sekelompok ekonomi pasar berkembang. Sebaliknya, pertumbuhan diharapkan membaik memasuki 2020 dan seterusnya untuk sekelompok ekonomi sistemis.

GLOBAL ECONOMY DEVELOPMENT

After slowing significantly in the last three quarters of 2018, the advancement of global economic activity in 2019 is still weak, especially in the manufacturing sector. Global economic growth in 2019 is projected to reach 3.0% (source: World Economic Outlook October 2019, International Monetary Fund), a significant decline from 2017-2018 and the lowest since 2008-2009. The growth stagnation was due to the tension in international trade in developed countries and geopolitical pressure, especially due to the tariff war between the United States of America and China, thus providing a negative business sentiment towards the international trade market. Global economic growth is projected to rise to 3.4% in 2020, as a reflection of the improved economic performance of some new trade markets in Latin America and the Middle East as well as the emergence and development of European trade markets under macroeconomic pressures.

The rate of global economic growth is projected to be slightly higher in 2021-2024. This pattern of global growth reflects a projection of economic activity recovery from emerging market groups. On the other hand, growth is expected to be moderate in 2020 and the following years for systemic economic groups consisting of the United States of America, the Euro areas, China and Japan — in which all four contribute to nearly half of the global GDP.

The pattern of global growth reflects a large downturn and projects improvements in a group of developing market economy. Conversely, growth is expected to improve in 2020 and the following years for a group of systemic economies.

KONDISI PEREKONOMIAN ECONOMIC CONDITION





188

Harga komoditas dunia menurun sekitar 5,5% antara Februari 2019 dan Agustus 2019 terutama akibat penurunan harga komoditas sektor energi (13,1%), sedangkan harga pangan turun 1,2% dan harga logam turun 0,9%, didorong oleh berlanjutnya ketegangan perdagangan dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global yang sebagiannya diimbangi oleh persaingan harga suplai di pasar bijih besi dan nikel. Harga minyak sempat meningkat pada awal tahun, melebihi USD 71 per barel pada bulan April, terutama dengan adanya momentum positif di pasar keuangan, pengurangan pasokan, dan menurunnya stok minyak mentah AS.

Sumber: World Economic Outlook (WEO) Oktober 2019, IMFSource: World Economic Outlook (WEO) October 2019, IMF

Keterangan: Group of Four meliputi China, Zona Euro, Jepang, Amerika Serikat.

Information: The Group of Four consists of China, Eurozone, Japan, and the United States of America.

World commodity prices declined by around 5.5% between February 2019 and August 2019, mainly due to falling commodity prices in the energy sector (13.1%), while food prices fell by 1.2% and metal prices fell by 0.9%, driven by continuing trade tensions and fears of a slowdown in the global economy, partly balanced by the competition in supply prices on the iron ore and nickel markets. Oil prices briefly increased at the beginning of the year, exceeding USD 71 per barrel in April, especially with the positive momentum in the financial markets, supply reduction, and the decline in US crude oil stockpiles.

PERTUMBUHAN GDP GLOBAL DAN GROUP OF FOUR GDP GROWTH: WORLD AND GROUP OF FOUR

4,5

4,0

3,5

3,0

2,5

2,0

1,5

1,0

0

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 202420122011

Group of FourWorld






AND ANALYSIS


189

Namun, sejak itu harga minyak menurun secara substansial akibat pertumbuhan produksi tertinggi di AS dan menurunnya pertumbuhan ekonomi global (terutama di pasar negara berkembang). Sebagai respon turunnya harga, negara-negara pengekspor minyak OPEC dan Non-OPEC menyepakati perpanjangan pemotongan produksi hingga Maret 2020. Harga batu bara dan gas alam menurun di tengah penurunan aktivitas industri dan pembangkit listrik sejumlah negara.

However, oil prices have declined substantially due to the highest production growth in the USA and the decline in global economic growth (especially in emerging markets). In response to falling prices, OPEC and Non-OPEC oil-exporting countries agreed to extend the production cuts to March 2020. The price of coal and natural gas declined in the middle of declining industrial activities and electricity generators in several countries.

INDEKS HARGA KOMODITAS COMMODITY PRICE INDICES

350

300

250

200

150

100

50

0

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 201820062005

Semua komoditasAll commodities

PanganFood

EnergiEnergy

LogamMetals

Sumber: World Economic Outlook (WEO) Oktober 2019, IMFSource: World Economic Outlook (WEO) October 2019, IMF

Keterangan: 100 pada 2016. Information: 100 in 2016.





190

Harga minyak Brent diproyeksikan akan menurun secara bertahap menjadi USD 55 per barel selama lima tahun ke depan (IMF WEO, Oktober 2019). Harga rata-rata tahunan minyak bumi pada 2019 sebesar USD 61,8 per barel (menurun 9,6% dari rata-rata tahunan 2018) dan diproyeksikan menjadi USD 57,9 per barel pada tahun 2020.

The price of Brent oil is projected to gradually decline to USD 55 per barrel over the next five years (IMF WEO, October 2019). The average annual price of petroleum in 2019 was USD 61.8 a barrel (a decrease by 9.6% from the 2018 annual average) and projected to be USD 57.9 per barrel in 2020.

KURVA KONTRAK BERJANGKA BRENT BRENT FUTURES CURVES

105

90

75

60

45

30

15

0

Desember 2017

December 2017

Desember 2018

December 2018

Desember 2019

December 2019

Desember 2020

December 2020

Desember 2021

December 2021

Desember 2022

December 2022

Desember 2023

December 2023

WEO April 2018WEO April 2018

WEO April 2019WEO April 2019

WEO Oktober 2018WEO October 2018

WEO Oktober 2019WEO October 2019

Sumber: World Economic Outlook (WEO) Oktober 2019, IMFSource: World Economic Outlook (WEO) Oktober 2019, IMF

Keterangan:1. USD per barel, masa berlaku habis pada sumbu x.2. Harga berjangka WEO adalah asumsi dasar untuk tiap WEO

dan berasal dari harga berjangka. Harga WEO Oktober 2019 berdasar pada 17 September 2019.

Information:1. USD a barrel, expiration dates on x-axis.2. WEO futures prices are baseline assumptions for each WEO

and are derived from future prices. October 2019 WEO prices are based on 17 September 2019.






AND ANALYSIS


191

PROSPEK HARGA BRENT BRENT PRICE PROSPECTS

200

160

120

80

40

0

2013 2014 2015 2016 2017 20202018 20212019 2022

Kontrak BerjangkaFutures

Interval kepercayaan 68 persen68 percent confidence interval



Sumber: World Economic Outlook (WEO) Oktober 2019, IMFSource: World Economic Outlook (WEO) Oktober 2019, IMF

Keterangan:1. USD per barel.2. Berasal dari harga opsi kontrak berjangka pada

17 September 2019.

Meskipun prospek permintaan melemah, potensi harga condong naik pada jangka pendek namun cenderung seimbang pada jangka menengah. Potensi kenaikan harga terutama karena disrupsi suplai minyak akibat kondisi geopolitik di Timur Tengah yang menyebabkan naiknya harga asuransi dan transportasi kargo minyak. Potensi penurunan harga terutama akibat kenaikan produksi dan ekspor minyak AS, penghentian pemotongan produksi, dan penurunan permintaan dari industri petrokimia. Peningkatan ketegangan pasar dan risiko lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi global juga berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi global dan penurunan permintaan minyak dalam jangka menengah.

Although the prospect of demand is weak, potential prices tend to rise in the short term but tend to be balanced in the medium term. Potential price increases are mainly due to the disruption of oil supply because of geopolitical conditions in the Middle East, causing a price hike in insurance and oil cargo transportation. The potential decline in prices is mainly due to an increase in US oil production and export, a halt in production cuts, and a decline in demand from the petrochemical industry. The increased market tensions and other risks to global economic growth also affect global economic activities and the falling oil demand in the medium term.

Information:1. USD a barrel.2. Derived from prices of futures options on

17 September 2019.





192

PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA

SEKTOR RIILPertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 dalam tercatat sebesar 5,2%, tidak berbeda jauh dari tahun 2018 sebesar 5,17%. Pencapaian di bawah target APBN sebesar 5,3% akibat lingkungan makro global pada 2019 mengalami tekanan yang cukup berat. Namun, Indonesia masih bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat. Pertumbuhan ini ditopang oleh meningkatnya kinerja investasi Pemerintah dan swasta seiring dengan belanja infrastruktur Pemerintah serta tetap tumbuhnya konsumsi rumah tangga mengingat rendahnya inflasi serta kuatnya pasar tenaga kerja.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sepanjang tahun 2019 tercatat sebesar 2,72%, turun dibandingkan tahun 2018 sebesar 3,13% (sumber: Infografik BPS). Inflasi terutama didominasi oleh komponen harga bahan makanan (0,16%) dan transportasi (0,1%) tetapi tetap terkendali sehingga inflasi relatif stabil di kisaran 3% sejak 2016.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan sepanjang 2019 sebesar USD 3,20 miliar, seiring dengan kinerja ekspor yang mencapai USD 167,53 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan kinerja impor yang mencapai USD 170,72 miliar. Defisit tahun 2019 ini jauh lebih kecil daripada defisit tahun 2018 yang mencapai USD 8,7 miliar. Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas akibat penurunan impor nonmigas untuk seluruh jenis barang dan disertai oleh kinerja ekspor nonmigas yang membaik.

Neraca perdagangan nonmigas pada Desember 2019 mengalami surplus USD 0,94 miliar, setelah pada bulan sebelumnya mencatat defisit USD 0,30 miliar. Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas barang konsumsi seperti kendaraan dan bagiannya. Selain itu, impor bahan baku dan barang modal juga turun, seperti mesin atau peralatan listrik serta besi dan baja. Membaiknya neraca perdagangan nonmigas juga ditopang oleh kinerja ekspor nonmigas yang meningkat, seperti komoditas lemak dan minyak hewani/nabati; bijih, kerak dan abu logam, serta pakaian dan aksesorinya. Secara kumulatif, neraca perdagangan nonmigas sepanjang tahun 2019 mencatat surplus USD 6,15 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada periode sebelumnya sebesar USD 4,00 miliar.

INDONESIA ECONOMY DEVELOPMENT

REAL SECTORIndonesia’s economic growth in 2019 was recorded at 5.2%, not much different from 5.17% in 2018. The achievement under the APBN target of 5.3% is due to considerable pressure in the global macro environment in 2019. However, Indonesia can still maintain the fairly strong momentum of economic growth. This growth was supported by the improving performance of Government and private investment along with the Government’s infrastructure expenditure and the continuing growth in household consumption, considering the low inflation and strong labour market.

The Consumer Price Index (CPI) inflation in 2019 was recorded at 2.72%, a decrease from 3.13% in 2018 (source: BPS Infographics). The inflation was mainly dominated by food component prices (0.16%) and transportation (0.1%) but remained under control, so the inflation was relatively stable at around 3% since 2016.

Statistics Indonesia (BPS) recorded a trade balance deficit throughout 2019 by USD 3.20 billion, in line with the export performance as much as USD 167.53 billion, lower than the import performance as much as USD 170.72 billion. The deficit in 2019 is far smaller than the deficit in 2018 at USD 8.7 billion. This development was mainly influenced by the non-oil and gas trade balance surplus due to the decline in non-oil and gas import for all types of goods as well as an improved performance of non-oil and gas export.

The non-oil and gas trade balance in December 2019 experienced a surplus of USD 0.94 billion, following a deficit of USD 0.30 billion in the previous month. This development was mainly influenced by the decline in imported non-oil and gas consumer goods, such as vehicles and their parts. Moreover, there is a decline in imported raw materials and capital goods, such as machinery or electrical equipment as well as iron and steel. The improvement in the non-oil and gas trade balance was also supported by the improving performance of non-oil and gas export, such as animal/vegetable fats and oils, ore, crust and metal ash, as well as clothing and accessories. Cumulatively, the non-oil and gas trade balance throughout 2019 recorded a surplus of USD 6.15 billion, higher than the surplus of USD 4.00 billion in the previous period.






AND ANALYSIS


193

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA INDONESIA TRADE BALANCE

dalam USD | in USD

1.500.000.000

1.000.000.000

500.000.000

0

(500.000.000)

(1.000.000.000)

(1.500.000.000)

(2.000.000.000)

31 Des2017

31 Dec 2017

31 Mar 2018

31 Mar 2018

30 Jun 2018

30 Jun 2018

30 Sep 2018

30 Sep 2018

31 Des2018

31 Dec 2018

31 Mar 2019

31 Mar 2019

30 Jun 2019

30 Jun 2019

30 Sep 2019

30 Sep 2019

31 Des 2019

31 Dec 2019

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20200119112052-17-131052/kabar-bahagia-rupiah-adalah-mata-uang-terbaik-dunia

Source: https://www.cnbcindonesia.com/market/20200119112052-17-131052/kabar-bahagia-rupiah-adalah-mata-uang-terbaik-dunia

NILAI TUKAR RUPIAH DAN PASAR KEUANGAN

Nilai tukar Rupiah menunjukkan penguatan sepanjang tahun 2019. Nilai tukar Rupiah pada akhir bulan Desember 2019 tercatat di level Rp13.901 per USD atau menguat sebesar 3,3% dibandingkan posisi akhir tahun 2018 (Rp14.380 per USD). Penguatan Rupiah ini didukung oleh pasokan valuta asing (valas) dari eksportir dan aliran modal asing yang masih relatif deras untuk masuk ke Indonesia.

RUPIAH EXCHANGE RATES AND FINANCIAL MARKETSThe Rupiah exchange rate strengthens throughout 2019. The Rupiah exchange rate at the end of December 2019 was recorded at Rp13,901 per USD, rising by 3.3% compared to the position at the end of 2018 (Rp14,380 per USD). The strengthening of Rupiah is supported by the supply of foreign exchange from exporters and the relatively strong flow of foreign capital entering Indonesia.





194

RUPIAH TERUS MENGUAT TERHADAP USD RUPIAH CONTINUED TO STRENGTHEN AGAINST THE USD

250

200

150

100

50

0

(50)

(100)

(150)

(200)

120

110

100

90

80

70

60

Mar 2018 Jul 2018 Nov 2018 Mar 2019 Jul 2019 Nov 2019

Sumber: Indonesia Economic Quarterly: Investing in People pada Desember 2019, World BankSource: Indonesia Economic Quarterly: Investing in People in December 2019, World Bank

Di sisi pasar keuangan, situasi perekonomian global yang belum kondusif memengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik. Sepanjang tahun 2019, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebanyak 4 (empat) kali secara berturut-turut di bulan Juli, Agustus, September dan Oktober hingga berada di level 5%. Penurunan ini dilakukan oleh BI sejalan dengan rendahnya perkiraan inflasi dan tetap menariknya imbal hasil investasi keuangan domestik, serta sebagai langkah awal lanjutan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik ke depan di tengah perlambatan ekonomi global.

In terms of financial markets, the global economic situation which yet to be conducive affects domestic economic growth. Throughout 2019, Bank Indonesia (BI) reduced the benchmark interest rate or the BI 7-Day Reverse Repo Rate four consecutive times in July, August, September and October until it reached 5%. This decline was carried out by BI along with the low inflation forecast and the constant appeal of returns on a domestic financial investment as well as an initial step further to drive the momentum of domestic economic growth in the future amid a global economic slowdown.

J.P. Morgan EMCIJ.P. Morgan EMCI

Aliran Portofolio (RHS)Portfolio Flows (RHS)

USD/RupiahUSD/Rupiah

Keterangan: Indeks 1 Januari 2018 adalah 100. Information: The index on 1 January 2018 is 100.






AND ANALYSIS


195

Tantangan yang paling signifikan terhadap industri migas yaitu fluktuasi harga minyak bumi. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan harga minyak mentah menjadi USD 57,9 per barel pada tahun 2020, cenderung turun dari posisi rata-rata harga minyak sebesar USD 61,8 per barel pada tahun 2019. Harga minyak mentah di 2020 masih akan berfluktuasi. Kenaikan harga dipengaruhi oleh disrupsi suplai minyak akibat kondisi geopolitik di Timur Tengah yang menyebabkan naiknya harga asuransi dan transportasi kargo minyak, sedangkan penurunan harga disebabkan oleh kenaikan produksi dan ekspor minyak Amerika Serikat, penghentian pemotongan produksi, dan penurunan permintaan dari industri petrokimia.

Sementara itu, Moody’s memproyeksikan bahwa pertumbuhan pendapatan sektor minyak dan gas global di tahun 2020 stabil akibat adanya peningkatan produksi dan lebih tingginya margin pengilangan, serta adanya peningkatan investasi energi berkarbon rendah.

Migas masih merupakan sumber pasokan utama kebutuhan energi nasional, dibuktikan dengan volume kebutuhan migas yang terus meningkat. Tingkat konsumsi minyak Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

Realisasi lifting minyak tahun 2019 sebesar 746 ribu bph, di bawah target APBN 2019 sebesar 775 ribu bph, sementara realisasi lifting gas sebesar 1.060 barrel oil equivalent per day (BOEPD), di bawah target APBN sebesar 1.250 BOEPD. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sektor migas tahun 2019 sebesar Rp115,1 triliun dari target APBN sebesar Rp159,8 triliun. Sebagai catatan, asumsi makro pada tahun 2019 untuk ICP dan kurs adalah USD 70 per barel dan Rp15.000 per USD, sedangkan realisasi adalah sebesar USD 62,37 per barel dan Rp14.102 per USD.

Sementara itu, penambahan cadangan minyak bumi tahun 2019 terbukti sebesar 2.634 MMBOE.

The most significant challenge to the oil and gas industry is the fluctuation in oil prices. The International Monetary Fund (IMF) projects crude oil prices to be USD 57.9 a barrel in 2020, tending to fall from the average position of oil prices of USD 61.8 a barrel in 2019. Crude oil prices in 2020 will still fluctuate. The increase in prices will be influenced by the disruption of oil supplies due to geopolitical conditions in the Middle East leading to rising insurance and shipping costs of oil cargoes, while the price decline will be caused by higher US oil production and exports, a halt of production cuts, and a downturn in demand from the petrochemical industry.

Meanwhile, Moody’s projects that global oil and gas sector revenue growth in 2020 will be stable due to increased production and higher refining margins, as well as increase in low carbon energy investment.

Oil and gas is still the main source of supply for national energy needs, proven by the increasing volume of oil and gas demand. The level of oil consumption in Indonesia continues to increase over the years.

The realisation of oil lifting in 2019 was 746 thousand bpd, below the 2019 APBN target of 775 thousand bpd, while the realisation of gas lifting is 1,060 barrels of oil equivalent per day (BOEPD), below the APBN budget target of 1,250 BOEPD. The realisation of Non-Tax State Revenue from the oil and gas sector in 2019 is Rp115.1 trillion of the APBN target of Rp159.8 trillion. Note that the 2019 macro assumption for ICP and the exchange rate is USD 70 per barrel and Rp15,000 per USD, while the realization is USD 62.37 per barrel and IDR 14,102 per USD.

Meanwhile, the addition of proven oil reserves in 2019 was 2,634 MMBOE.

KONDISI INDUSTRI MIGAS NASIONAL NATIONAL OIL AND GAS INDUSTRY CONDITION





196

REALISASI LIFTING MINYAK BUMI DAN TARGET 2020 OIL LIFTING REALISATION AND 2020 TARGET

REALISASI LIFTING GAS BUMI DAN TARGET 2020 GAS LIFTING REALISATION AND 2020 TARGET

1.050

900

750

600

450

300

150

0

1.500

1.200

900

600

300

0

2014

2014

794

1.216

2015

2015

779

1.190

2016

2016

829

1.118

2017

2017

804

1.141

2018

2018

778

1.139

2019

2019

746

1.060

2020(target)

2020(target)

755

1.191

Lifting Minyak Bumi | Oil Lifting

Lifting Gas Bumi | Gas Lifting

dalam MBOPD | in MBOPD







AND ANALYSIS


197

TOTAL REALISASI LIFTING MIGAS DAN TARGET 2020 OIL AND GAS LIFTING REALISATION AND 2020 TARGET

2.500

2.000

1.500

1.000

500

0

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020(target)

Lifting Migas | Oil and Gas Lifting


2.0101.969 2.017 1.945 1.917

1.806

1.946

Sumber: Capaian Kinerja 2019 dan Program 2020, Kementerian ESDM dan SKK Migas, 9 Januari 2020Source: 2019 Achievement and 2020 Programme, Ministry of EMR and SKK Migas, 9 January 2020

Hal ini memberikan gambaran bahwa kegiatan usaha dalam bidang migas masih memberikan peluang yang menarik, meskipun berbagai negara belahan dunia terus mendorong pertumbuhan energi alternatif.

Sebagaimana sektor industri lainnya, sektor industri hulu migas tentu tidak lepas dari risiko. Sejumlah risiko dan tantangan sejak tahap eksplorasi hingga produksi akan dihadapi oleh perusahaan yang bergerak di industri migas. Risiko eksplorasi terutama ketika kegiatan eksplorasi di suatu area tidak menemukan potensi ekonomi yang cukup untuk produksi. Pada tahap operasi produksi, juga terdapat risiko yang tinggi terhadap faktor keselamatan pekerja di samping risiko tidak tercapainya produksi yang ditargetkan.

This illustrates how business activities in the oil and gas sector still provide attractive opportunities, although various countries in the world continue encourages the growth of alternative energy.

Like other industrial sectors, the upstream oil and gas industry sector is certainly not free from risks.. Some risks and challenges from the exploration to the production stage will be faced by companies engaging in the oil and gas industries. The main exploration risk is that exploration activities in an area do not have sufficient economic potential for production. In the production stage, there is also a high risk to the employees’ safety besides the risks of failing to achieve production targets.





198

SEGMEN USAHA

Kegiatan usaha PHI adalah pengelolaan sektor hulu migas di area Kalimantan Timur. PHI didirikan sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang dibuat oleh Notaris Lenny Janis Ishak, S.H. No. 39 tanggal 28 Desember 2015. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat No. AHU-2474224.AH.01.01. tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015.

Segmen-segmen kegiatan usaha yang dijalankan selama kurun waktu periode pelaporan meliputi Eksplorasi dan Pengembangan, Pengeboran dan Intervensi Sumur, Produksi, serta Lifting dan Komersial Pemasaran.

Selama tahun 2019, PHI telah mengoptimalkan kinerja operasi Anak Perusahaan PHI meski dihadapkan pada sejumlah kendala dan tantangan di lapangan. Beberapa optimalisasi, efisiensi, dan inovasi berkelanjutan menjadi modal dasar PHI untuk mengelola lapangan/aset lebih baik lagi di masa mendatang.

Pada kurun waktu periode pelaporan, PHI mendapat tambahan satu Wilayah Kerja (WK) migas West Ganal, dimana SKK Migas menetapkan Konsorsium ENI-Pertamina-Neptune sebagai pemenang lelang WK West Ganal dengan komposisi kepemilikan ENI West Ganal Ltd. (40%) sebagai operator bersama partner PT Pertamina Hulu West Ganal (30%) dan Neptune Energy West Ganal BV (30%).

FAKTA DAN TANTANGAN OPERASIONAL 2019

Sepanjang periode 2019, PHI melaksanakan kegiatan operasi produksi untuk memenuhi target RKAP yang telah ditetapkan. Lapangan migas yang berada di bawah pengendalian Anak Perusahaan PHI merupakan lapangan mature yang telah beroperasi selama puluhan tahun dengan beragam tantangan.

Decline rate produksi existing di seluruh area PHI terbilang cukup tinggi, yaitu sebesar 50% per tahun untuk gas dan dan 46% per tahun untuk minyak. Di samping itu, terdapat fakta adanya penurunan tekanan pada sumur-sumur di aset-aset existing Anak Perusahaan PHI.

BUSINESS SEGMENT

The business activity of PHI is the management of the upstream oil and gas sector in East Kalimantan. PHI was established based on the Deed of Establishment of Limited Liability Company by Notary Lenny Janis Ishak, S.H. No. 39 dated 28 December 2015. The Company’s Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights through letter No. AHU-2474224.AH.01.01. 2015 dated 28 December 2015.

The business segments of the reporting period include Exploration and Development, Drilling and Well Intervention, Production, as well as Lifting and Commercial Marketing.

Throughout 2019, PHI has optimised the operating performance of its Subsidiaries, despite being faced with several obstacles and challenges in the fields. Optimisation efforts, efficiency, and continuous innovation are PHI’s foundation to improve field/asset management in the future.

During the reporting period, PHI received an additional Work Area (WK), which is WK West Ganal, in which SKK Migas appointed the ENI-Pertamina-Neptune Consortium as the winner of WK West Ganal auction, with the composition of 40% ownership by ENI West Ganal Ltd. as the operator, together with PT Pertamina Hulu West Ganal (30% ownership) and Neptune Energy West Ganal BV (30% ownership).

OPERATIONAL FACTS AND CHALLENGES IN 2019

Throughout 2019, PHI has carried out production operation activities to meet the established RKAP targets. The oil and gas fields managed by PHI Subsidiaries are mature fields which have been operating for decades with a variety of challenges.

The existing production decline rate in all PHI areas is quite high, which is at 50% each year for gas and 46% for oil. Moreover, there are pressure drops in wells in existing assets of PHI Subsidiaries.

TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW






AND ANALYSIS


199

Fakta dan tantangan yang kedua adalah mempertahankan keandalan operasi di fasilitas yang telah beroperasi selama puluhan tahun. Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah pengelolaan kehilangan produksi baik terencana dan tidak terencana. Meskipun jumlahnya tidak signifikan terhadap keseluruhan produksi, PHI tetap berupaya meminimalkan gangguan produksi sebagai komitmen pelaksanaan operasi yang unggul.

Sementara itu, tantangan yang ada pada bidang segmen eksplorasi dan pengembangan adalah jumlah cadangan yang semakin menurun di area WK pengembangan yang terbatas. Hal ini menjadi pendorong bagian Eksplorasi dalam mencari potensi cadangan yang baru.

KINERJA SEGMEN EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN

EKSPLORASIKegiatan eksplorasi meliputi segala usaha untuk mencari sumber daya migas baru. Sumber daya baru tersebut diperlukan untuk mendukung ketersediaan energi nasional dan meningkatkan rasio cadangan migas atau reserves replacement ratio (RRR) yang menopang keberlanjutan PHI.

Pada tahun 2019, bagian Eksplorasi PHI dan Anak Perusahaan melakukan beberapa studi eksplorasi geologi dan geofisika (G&G) termasuk pemrosesan ulang data seismik. Selain untuk memenuhi komitmen pasti Wilayah Kerja (WK) Anak Perusahaan, studi tersebut dilakukan untuk mendukung kegiatan eksplorasi PHI yang agresif.

Pada tahun 2019, PHI berhasil menambah 51,4 MMBOE untuk prospective resources atau sumber daya prospektif yang merupakan hasil Feasibility Study (FS) dari 3 (tiga) prospek siap bor (PSB). Sementara itu, 2 (dua) prospek eksplorasi yang dipercepat program pengembangannya, yaitu Hantam dan Tunu Deep South, memberikan tambahan sumber daya kontingen.

Tahun 2018, tahun awal mula operasi alih kelola 3 (tiga) Anak Perusahaan Hulu di bawah PHI, adalah tahun dimulainya studi dan bisnis proses eksplorasi PHI, sehingga angka hasil studi sumber daya prospektif baru didapatkan pada tahun 2019.

Kegiatan pengeboran dari target-target eksplorasi pada PSB tersebut akan segera dilakukan di tahun 2020. Kinerja eksplorasi pada tahun 2019 ditunjukkan dalam tabel berikut:

The second fact and challenge are maintaining operational reliability in facilities that have been operating for decades. Another important challenge is the management of lost production, both planned and unplanned. Although the amount is not significant to the overall production, PHI still strives to minimise production disruption as a commitment to excellent operations.

Meanwhile, the challenge in the exploration and development segment is the decreasing amount of reserves in the limited development WK. This has become the driving force for the Exploration division in looking for new reserves potential.

EXPLORATION AND DEVELOPMENT SEGMENT PERFORMANCE

EXPLORATIONExploration activities include all efforts to find new oil and gas resources. These new resources are needed to support the availability of national energy and increase the reserves replacement ratio (RRR) supporting the sustainability of PHI.

In 2019, the Exploration division of PHI and Subsidiaries conducted several geological and geophysical (G&G) exploration studies including seismic data reprocessing. Besides fulfilling the definite commitment of the Subsidiaries’ WK, the study was conducted to support PHI’s aggressive exploration activities.

In 2019, PHI successfully added 51.4 MMBOE for prospective resources as a result of the Feasibility Study (FS) of three ready-to-drill prospects (PSB). Meanwhile, two exploration prospects with accelerated development programmes, namely Hantam and Tunu Deep South, provide additional contingent resources.

The management transfer for three Upstream Subsidiaries under PHI has just started in 2018, and the exploration study and business process have just begun then. Therefore, the results of prospective resource studies have just been obtained in 2019.

Drilling activities from exploration targets on the PSB will begin soon in 2020. The exploration performance in 2019 is shown in the following table:





200

Pada tanggal 18 Oktober 2019, Kontrak Bagi Hasil untuk WK West Ganal telah ditandatangani dan berlaku efektif pada tanggal 26 Januari 2020. Wilayah ini menjadi Wilayah Kerja Eksplorasi dengan luas 1.129,06 km2 dan berbatasan dengan Ganal PSC dan Muara Bakau PSC.

Berikut komitmen kegiatan yang akan dilakukan di PHWG pada 3 (tiga) tahun pertama:

On 18 October 2019, the Production Sharing Contract for WK West Ganal was signed and became effective as of 26 January 2020. This area became an Exploration Working Area with an area of 1,129.06 km2 and is bordered by Ganal PSC and Muara Bakau PSC.

The following is the commitment to future activities in PHWG for the first three years:

KINERJA EKSPLORASI DI 2019 EXPLORATION PERFORMANCE IN 2019

KOMITMEN KEGIATAN PHWG COMMITMENT OF PHWG ACTIVITY

URAIANDESCRIPTION

SATUANUNIT

JUMLAHTOTAL

2019 2018

STUDI EKSPLORASI G&G | G&G EXPLORATION STUDY

Studi G&G | G&G Study 4 1

Pemrosesan Ulang Seismik 2D | 2D Seismic Reprocessing km 2.390,1 -

Pemrosesan Ulang Seismik 3D | 3D Seismic Reprocessing km2 1417 817

SUMBER DAYA PROSPEKTIF | PROSPECTIVE RESOURCES

Minyak | Oil MMSTB 16,4 -

Gas | Gas BSCF 202,9 -

Jumlah | Total MMBOE 51,4 -

SUMBER DAYA KONTINGEN 2C | 2C CONTINGENT RESOURCES

Minyak | Oil MMSTB 37,6 152,9

Gas | Gas BSCF 479,5 1.981,7

Jumlah | Total MMBOE 120,4 494,9

TAHUNYEAR

DESKRIPSIDESCRIPTION

AKTIVITASACTIVITY

RENCANA ANGGARAN WK WEST GANAL (PI 100%) (DALAM USD)WK WEST GANAL BUDGET PLAN

(PI 100%) (IN USD)SATUAN

UNITJUMLAH

TOTAL

1-3

Studi G&GG&G Study

PaketPackage

3 600.000

Perolehan dan Pemrosesan Seismik 2D2D Seismic Acquisition and Processing

km 600 1.200.000

Perolehan dan Pemrosesan Seismik 3D3D Seismic Acquisition and Processing

km2 600 6.000.000

Eksplorasi SumurExploratory Well

SumurWell

4 151.500.000

JumlahTotal

159.300.000

2019






AND ANALYSIS


201

PENGEMBANGANKegiatan pengembangan meliputi segala usaha untuk mengembangkan atau memproduksi cadangan hidrokarbon secara optimal dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis, dan HSSE. PHI berusaha maksimal untuk mempercepat proses status sumber daya kontingen menjadi reserves melalui optimalisasi pengelolaan antar lapangan secara terintegrasi yang disebut Optimalisasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL). Upaya ini diharapkan dapat memperbaiki nilai keekonomian aset-aset tersebut.

PHI membutuhkan jumlah sumur pengeboran ekploitasi yang sangat tinggi untuk mengakses reservoir-reservoir di lingkungan pengendapan delta dengan karakter yang menyebar dan tidak terhubung satu sama lain, menahan laju penurunan produksi yang sangat tinggi sekitar 50% per tahun, dan menambah portofolio pekerjaan intervensi sumur di tahun berikutnya.

Strategi pengembangan terus berevolusi berdasarkan data dan hasil evaluasi terbaru yang secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:1. Area prolific (crestal) untuk mencari basket hidrokarbon

yang tidak terproduksi dari sumur yang telah ada. Terbukti berhasil di Tunu Main Zone, Handil, Tambora, dan Peciko.

2. Area tepian (flank) dan panel baru untuk mencari potensi pengembangan selanjutnya. Terbukti berhasil di Handil, Bekapai, dan South Mahakam. Hasil yang beragam didapat oleh Semberah dan Tunu Shallow.

3. Pemerataan metodologi seperti metode anomali seismik yang terbukti di Tunu Shallow berhasil diterapkan di Sisinubi.

PHI berhasil mengawasi dan memproses investasi pengeboran sumur eksploitasi dengan jumlah tajak 155 sumur (dibandingkan 140 sumur di RKAP) atau sebesar 111% dari target. Hasil pengeboran 2019 mencapai cadangan 2P sebesar 51,3 MMBOE (116% dari target), yang membuktikan bahwa masih banyak potensi tersembunyi di wilayah kerja PHI yang bisa terus dikembangkan sambil terus memitigasi risiko dan kompleksitas yang sangat tinggi terkait aspek-aspek di bawah permukaan bumi atau reservoir.

Selain pengeboran eksploitasi, Fungsi Pengembangan PHI terus berupaya untuk melaksanakan proyek investasi PHI dengan mengedepankan prinsip On Time, On Budget, On Scope, dan On Return (OTOBOSOR). Selama tahun 2019, PHI telah mengajukan 21 usulan proyek pengembangan lapangan baru dalam rangka meningkatkan penambahan cadangan dan produksi.

DEVELOPMENTDevelopment activities include all efforts to develop or produce hydrocarbon reserves optimally by considering technical, economic, and HSSE aspects. PHI makes optimum efforts to accelerate the status process of contingent resources into reserves through the optimisation of integrated inter-field management called the Optimisation of Field Development (OPLL). This effort is expected to improve the economic value of these assets.

PHI requires a very high number of exploitation wells to access reservoirs in spread-out and unconnected delta depositional areas, withstand a very high production decline rate of around 50% each year, and increase the well intervention work portfolio in the following year.

The development strategy continues to evolve based on the latest evaluation data and results which can be outlined as follows:1. Prolific (crestal) area to search for unproduced

hydrocarbon basket from existing wells. It is proven to succeed in Tunu Main Zone, Handil, Tambora, and Peciko.

2. Flank area and new panel to find the potential for further development. It is proven to succeed in Handil, Bekapai, and South Mahakam. Diverse results were obtained in Semberah and Tunu Shallow.

3. Applying methodology in other areas, such as successfully applying the seismic anomaly method in Sisinubi after being proven in Tunu Shallow.

PHI succeeded in overseeing and processing investment in drilling exploitation wells with a total of 155 spudded wells (compared to 140 wells in RKAP) or 111% of the target. The result of the 2019 drilling is 51.3 MMBOE of 2P reserves (116% of the target), proving that there is still a lot of hidden potential in PHI work areas that can be developed while mitigating very high risks and complexities related to subsurface aspects or reservoir.

Besides exploitation drilling, the Development Function of PHI continues to strive to implement PHI investment projects by prioritising the principles of On Time, On Budget, On Scope, and On Return (OTOBOSOR). Throughout 2019, PHI has proposed 21 new field development projects to increase reserves and production.





202

Usulan proyek pengembangan tersebut melalui proses Decision Gates (DG) yang terdapat di setiap tahapan (DG 1-4), yaitu proses pengambilan keputusan terkait layak atau tidaknya proyek tersebut dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Hasil kajian setiap tahapan dimuat dalam dokumen-dokumen berikut:• Pre-Feasibility Study (Pra-FS), yaitu pengkajian

pendahuluan yang komprehensif atas suatu rencana investasi yang meliputi aspek umum, aspek hukum dan peraturan, aspek SDM, aspek pemasaran, aspek bahan baku, aspek teknis dan operasi, aspek keuangan dan keekonomian, serta aspek lainnya.

• Feasibility Study (FS) adalah pengkajian yang lebih komprehensif dan rinci atas suatu rencana investasi yang meliputi aspek umum, aspek hukum dan peraturan, aspek SDM, aspek pemasaran, aspek bahan baku, aspek teknis dan operasi, aspek keuangan dan keekonomian berdasarkan Rencana Pengembangan atau Plan of Development (POD), Basic Engineering Design Package (BEDP), Front End Engineering Design (FEED), pemberi lisensi, atau Pra-Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

• Plan of Development (POD) atau Rencana Pengembangan, yaitu dokumen persetujuan lapangan migas dari otoritas yang berwenang.

• Final Investment Decision (FID), yaitu komitmen Manajemen tertinggi Perusahaan yang bersifat final untuk melakukan penanaman modal dalam bentuk investasi.

Proses usulan investasi pengembangan tersebut melalui Fase Inisiasi, Fase Seleksi, Fase Kajian Lanjut, dan Fase Eksekusi yang dilakukan sesuai dengan Pertamina Upstream Development Way (PUDW), yaitu pedoman bagi Pertamina untuk memastikan semua proyek pengembangan dikerjakan melalui proses yang standar dan andal sehingga memudahkan Manajemen Pertamina dalam menentukan portofolio investasi. Berikut status dan tahapan usulan investasi pengembangan di tahun 2019:

The proposed development projects go through Decision Gates (DG) in each stage (DG 1-4). It is the process to decide whether or not the project is worth proceeding to the next stage. The results of the study for each stage are contained in the following documents:

• Pre-Feasibility Study (Pre-FS), a comprehensive preliminary study of an investment plan including general aspects, legal and regulatory aspects, HR aspects, marketing aspects, raw material aspects, technical and operational aspects, financial and economic aspects, as well as other aspects.

• Feasibility Study (FS), a more comprehensive and detailed assessment of an investment plan including general aspects, legal and regulatory aspects, HR aspects, marketing aspects, raw material aspects, technical and operational aspects, financial and economic aspects based on the Plan of Development (POD), Basic Engineering Design Package (BEDP), Front End Engineering Design (FEED), licensors, or Pre-Analysis of Environmental Impacts (AMDAL).

• Plan of Development (POD), an oil and gas field approval document from an authorised party.

• Final Investment Decision (FID), the final, highest Management commitment to establishing capital in the form of investment.

The proposed development investment goes through the Initiation Phase, Selection Phase, Advanced Study Phase, and Execution Phase carried out based on the Pertamina Upstream Development Way (PUDW), a guideline for Pertamina to ensure all development projects are carried out through standardised and reliable processes to facilitate the Management of Pertamina in determining the investment portfolio. The status and stages of the proposed development investment in 2019 are as follows:






AND ANALYSIS


203

STATUS USULAN INVESTASI PENGEMBANGAN 2019 STATUS OF THE PROPOSED DEVELOPMENT INVESTMENT IN 2019

Inisiasi | Initiation

FASE INISIASI PUDW DITINJAU OLEH PHIINITIATION PHASE OF PUDW,

REVIEWED BY PHI

FASE SELEKSI PUDW DITINJAU OLEH DIREKTORAT HULUSELECTION PHASE OF PUDW,

REVIEWED BY THE UPSTREAM DIRECTORATE

Pra-FS• Minimum 1 (satu) konsep

pengembangan• Estimasi biaya kelas 4

Pre-FS• A minimum of one

development concept• Grade 4 cost estimation

PHMOPLL2 Mahakam

PHSSOPLL Sanga Sanga

1 Proyek | Project 1 Proyek | Project

DG 1

Pemilahan Opsi-Opsi Konsep Pengembangan

Sorting Development Concept Options

Pemilihan Konsep Pengembangan yang Paling Optimal• Update Pra-FS• Estimasi biaya kelas 3/Pra-Front End

Engineering Design (FEED)• Draf POD

Selection of the Most Optimal Development Concept• Pre-FS Updates• Grade 3 cost estimation/Pre-Front

End Engineering Design (FEED)• POD draft

Seleksi | Selection

PERENCANAAN ATAU PRAPROYEK | PLANNING OR PRE-PROJECT

POD





204

FASE KAJIAN LANJUT PUDW DITINJAU OLEH PT PERTAMINA (PERSERO)

ADVANCED STUDY PHASE OF PUDW, REVIEWED BY PT PERTAMINA (PERSERO)

FASE EKSEKUSIEXECUTION PHASE

PHSSSemberah Phase 1

PHKTOPLL East Kalimantan

PHMHandil Phase 5Sisi Nubi Phase 3South Mahakam Phase 4Tambora Phase 5Tunu Phase 13DPeciko Phase 7CTunu Shallow Phase 4Bekapai Phase 2B

2 Proyek | Projects 17 Proyek | Projects

DG 2 DG 3 DG 4

Optimasi Konsep Pengembangan yang Dipilih• FS• Estimasi biaya kelas 2/FEED• POD disetujui• Persiapan dokumen penawaran Engineering,

Procurement, Construction, Installation (EPCI)

Eksekusi Optimasi Konsep Pengembangan• EPCI Award• Eksekusi proyek• Persiapan penutupan

proyek

Optimisation of Selected Development Concepts• FS• Grade 2 cost estimation/FEED• POD approved• Preparation of Engineering, Procurement,

Construction, Installation (EPCI) bid documents

Execution of Development Concept Optimisation• EPCI Award• Project execution• Preparation for project

closure

Kajian Lanjut | Advanced Study Eksekusi | Execution

POD FID

EKSEKUSI PROYEKPROJECT EXECUTION

Sisi Nubi Phase 2Peciko Phase 8AOPLL Mahakam Jumelai North Sisi & North Nubi

PHSSMutiara PamaguanSemberah

PHKTSeturianSepinggan






AND ANALYSIS


205

STUDI KOLABORASI PENGEMBANGAN DAN OPTIMISASI PRODUKSIPada tahun 2019, telah dilakukan studi pengembangan dan optimisasi produksi yang berkolaborasi dengan tim produksi PHI dan Anak Perusahaan PHI, dengan keterangan sebagai berikut:

• Pemetaan Portofolio Attaka & South Gas WLI• Low Permeability Development Sanga Sanga• Waterflood dan EOR• Pengembangan Badak North Offshore• Reroute Deepwater Development Opportunity

PHKT• RU V Gas Supply

• Studi Regional Delta Kalimantan• Studi KKPJM• Subsurface Borderless Area• Sanga Sanga Overlapping Area• Implementasi Upstream Cloud

• Replikasi Sand Control dari PHM ke PHSS dan PHKT

• LLP Tunu Compression• Gas Lift Deepening• Surfactant Injection

• Mapping of Attaka & South Gas WLI Portfolio• Sanga Sanga Low Permeability Development• Waterflood and EOR• Badak North Offshore Development• PHKT Reroute Deepwater Development

Opportunity• RU V Gas Supply

• Regional Study of Kalimantan Delta• KKPJM Study• Subsurface Borderless Area• Sanga Sanga Overlapping Area• Upstream Cloud Implementation

• Sand Control Replication from PHM to PHSS and PHKT

• LLP Tunu Compression• Gas Lift Deepening• Surfactant Injection

COLLABORATIVE STUDY OF DEVELOPMENT AND PRODUCTION OPTIMISATIONSince 2019, the following development study and production optimisation have been conducted, collaborating with the production team of PHI and Subsidiaries:

STUDI PENGEMBANGAN | DEVELOPMENT STUDY

SINERGI | SYNERGY

OPTIMISASI PRODUKSI | PRODUCTION OPTIMISATION

1

2

3

STUDI KOLABORASI PENGEMBANGAN DAN OPTIMISASI PRODUKSI COLLABORATIVE STUDY OF DEVELOPMENT AND PRODUCTION OPTIMISATION

Pelaporan cadangan dan sumber daya kontingen PHI disusun berdasarkan acuan Petroleum Resources Management System (PRMS) dan Pedoman Klasifikasi, Kategorisasi, Perhitungan Cadangan dan Sumber Daya Migas Pertamina 2017.

The report on reserves and contingent resources of PHI is based on the Petroleum Resources Management System (PRMS) reference and the Guidelines on Classification, Categorisation, and Calculation of Oil and Gas Reserves and Resources of Pertamina 2017.





206

Pada tahun 2019, PHI berhasil menambah cadangan 1P (proven reserves atau cadangan terbukti dengan kepastian tinggi) sebesar 112 MMBOE dan berhasil menaikkan RRR sebesar 152%. Kenaikan cadangan tersebut merupakan upaya dari eksekusi persetujuan proyek-proyek pengembangan lapangan, koreksi positif kinerja produksi baseline, hasil pengeboran sumur eksploitasi, dan intervensi sumur.

Sedangkan, penambahan contingent resources atau sumber daya 2C (sumber daya kontingen dengan estimasi terbaik dan probabilitas medium) sebesar 120 MMBOE berasal dari kajian pengembangan lapangan yang akan diajukan pada tahun-tahun berikutnya, termasuk di dalamnya pengembangan lapangan yang sudah ada saat ini (existing) dan pengembangan struktur geologi yang melampar dari struktur yang telah ada.

Dalam capaian kinerja penambahan reserves/sumber daya di antara Anak Perusahaan Pertamina selama tahun 2019, PHI berhasil menorehkan prestasi sebagai berikut:• Juara 1 untuk kategori Realisasi Tambahan Cadangan P1

Tahun 2019;• Juara 1 untuk kategori Reserves Replacement Ratio (RRR)

Tahun 2019; dan• Juara 2 untuk kategori Realisasi Tambahan Sumber Daya

2C Tahun 2019.

Untuk menjawab tantangan-tantangan operasional, PHI melakukan inisiatif strategis dengan melaksanakan sharing knowledge dan semiloka secara berkala antar Anak Perusahaan PHI, menginisiasi studi subsurface dan proyek borderless untuk melihat potensi eksplorasi dan eksploitasi di area perbatasan dan tumpang tindih di wilayah operasi PHI, serta bekerja sama dengan Direktorat Hulu dalam mengevaluasi potensi untuk mendapatkan peluang blok migas baru.

KINERJA SEGMEN PENGEBORAN DAN INTERVENSI SUMUR

Sebagai upaya menambah cadangan dan optimasi produksi, PHI melakukan proses pengelolaan pengeboran dan intervensi sumur. Perusahaan berkomitmen untuk menjalankan operasi yang aman, ramah lingkungan, andal, efektif, dan efisien melalui implementasi berdasarkan peraturan serta standar-standar yang berlaku. Untuk memastikan bahwa operasi pengeboran dijalankan dengan aman dan benar, Fungsi Pengeboran telah menyusun dan menyelesaikan 28 Sistem Tata Kerja (STK) yang terdiri dari 1 (satu) Pedoman Pengeboran, 25 Tata Kerja Organisasi (TKO), dan 2 (dua) Tata Kerja Individu (TKI).

In 2019, PHI succeeded in adding 1P reserves (proven reserves with high probability) of 112 MMBOE and increasing RRR by 152%. The increase in reserves is the result of the approval of field development projects, positive corrections to baseline production performance, results of exploitation wells, and well intervention.

Meanwhile, the addition of contingent resources or 2C resources (contingent resources with the best estimation and medium probability) of 120 MMBOE comes from field development studies that will be submitted in the following years, including the development of existing fields and the development of geological structures extending from existing structures.

In terms of additional reserves/resources achievement among Pertamina’s Subsidiaries throughout 2019, PHI successfully made the following accomplishments:• First place in the category of Realisation of Additional

Reserves P1 in 2019;• First place in the category of Reserves Replacement Ratio

(RRR) in 2019; and• Second place in the category of Realisation of 2C

Additional Resources in 2019.

In responding to operational challenges, PHI undertakes strategic initiatives by carrying out sharing knowledge and seminars periodically among PHI Subsidiaries, initiating subsurface studies and borderless projects to see exploration and exploitation potential in the bordering and overlapping areas within PHI operational areas, and collaborating with the Upstream Directorate in evaluating the potential to get new oil and gas block opportunities.

EXPLOITATION DRILLING AND WELL INTERVENTION SEGMENT PERFORMANCE

In increasing reserves and optimising production, PHI carried out the process of drilling management and well intervention. The Company is committed to carrying out safe, environmentally friendly, reliable, effective, and efficient operations through implementations based on the applicable regulations and standards. In ensuring that drilling operations are carried out safely and correctly, the Drilling Function has compiled and completed 28 Work Procedure Systems (STK) consisting of one Drilling Guideline, 25 Organisational Work Procedures (TKO), and two Individual Work Procedures (TKI).






AND ANALYSIS


207

INISIATIF DALAM OPERASI PENGEBORANPada tahun 2019, PHI telah melakukan inisiatif pada pengeboran di PHM dan PHSS. Dalam hal ini, PHM melakukan inisiatif pada pengeboran delta dan lepas pantai, dan PHSS melakukan inisiatif pada pengeboran di darat. Pengeboran di PHKT dilakukan pada bulan Desember 2019, sehingga informasi terkait inisiatif pengeboran belum tersedia.

Untuk pengeboran delta, PHM telah melaksanakan inisiatif-inisiatif sebagai berikut:1. Optimisasi Arsitektur Sumur2. Optimasi Batch-Drilling, yaitu melakukan proses

pengeboran secara cluster3. Utilisasi Pengolahan Lumpur4. Barge untuk mengumpulkan hasil cutting5. Manajemen zero waste melalui penggunaan Water Based

Mud (WBM)6. Optimisasi penggunaan mata bor dan pengurangan

harga7. Optimisasi harga unit WBM8. Pengurangan harga unit dan persentase penggunaan

semen 9. Optimisasi manajemen penanganan pasir pada sumur10. Pengurangan harga unit dan optimisasi kontrak untuk

Logging11. Rigless Gravel Pack dengan Hydraulic Workover Unit

(HWU)12. Pengurangan biaya/optimisasi harga umum

Untuk pengeboran lepas pantai, PHM telah melaksanakan inisiatif-inisiatif sebagai berikut:1. Optimisasi Arsitektur Sumur:

a. Pengurangan Jumlah Sectionb. Pengurangan Open Hole dan Ukuran Casing

2. HWU untuk Operasi Rigless Tambahan:a. Persiapan Sidetrackb. Uji Coba Gravel Pack Rigless

3. Memaksimalkan metode pengeboran sidetrack dibandingkan pengeboran sumur baru

4. Optimisasi Rangkaian Pengeboran:a. Meminimalkan pergerakan rig b. Meminimalkan persiapan

5. Tunjangan berkelanjutan untuk well connection dan Put On Production (POP)

Untuk pengeboran darat, inovasi yang telah dilakukan PHSS adalah menurunkan waktu pengeboran atau biaya pengeboran. Hal ini diraih terutama dengan menerapkan desain slim well dan meningkatkan kompetensi personel rig melalui kurva pembelajaran yang cepat.

INITIATIVES FOR DRILLING OPERATIONS In 2019, PHI has carried out initiatives for drilling in PHM and PHSS. In this case, PHM has implemented initiatives for delta and offshore drilling, and PHSS has implemented initiatives for onshore drilling. Drilling in PHKT was carried out in December 2019, and thus the information about its drilling initiatives is not yet available.

For delta drilling, PHM has carried out the following initiatives:

1. Well Architecture Optimisation.2. Batch-Drilling Optimisation, which is the cluster drilling

process.3. Mud Treatment Utilisation.4. Barge to collect cutting results.5. Zero waste management through the use of Water-Based

Mud (WBM).6. Optimisation of drill bits and price reduction.

7. Optimisation of WBM unit prices.8. Reduction in unit price and percentage of cement usage.

9. Optimisation of sand-handling management in wells.10. Reduction in unit prices and optimisation of contracts for

Logging.11. Rigless Gravel Pack with Hydraulic Workover Unit (HWU).

12. Cost reduction/general price optimisation.

In terms of offshore drilling, PHM has carried out the following initiatives:1. Optimisation of Well Architecture:

a. Reduction in the Number of Sectionsb. Reduction of Open Hole and Casing Size

2. HWU for Additional Rigless Operations:a. Sidetrack Preparationb. Gravel Pack Rigless Trial

3. Maximising the sidetrack drilling method instead of drilling new wells

4. Drilling Series Optimisation:a. Minimising rig movementb. Minimising preparation

5. Continuous support for well connections and Put On Production (POP)

For onshore drilling, the innovation carried out by PHSS is the reduction of drilling time or drilling costs. This was achieved mainly by implementing the slim well design and increasing the competency of rig personnel through a fast learning curve.





208

REALISASI PENGEBORAN EKSPLOITASIDari total RKAP 2019 sebesar 140 sumur, Anak Perusahaan PHI telah menyelesaikan 155 sumur yang telah ditajak atau 111% dari target. Penambahan jumlah sumur ini menunjukkan bahwa PHI telah melakukan efisiensi sehingga biaya total pengeboran yang dilakukan di tahun 2019 berkurang menjadi hanya 81% dari biaya yang dianggarkan.

Dari RKAP 2019 sebesar 108 sumur, PHM telah menajak 128 sumur. Pencapaian ini lebih tinggi daripada pencapaian tahun 2018 sebanyak 62 sumur yang telah ditajak. Dari 128 sumur yang telah ditajak, 126 sumur telah terselesaikan (termasuk 5 (lima) sumur lanjutan dari tahun 2018), 7 (tujuh) sumur sedang dalam proses pengeboran, dan 109 sumur telah diproduksikan.

Sementara itu, dari RKAP 2019 sebesar 29 sumur, PHSS telah menajak 26 sumur. Pencapaian ini lebih tinggi dari pencapaian tahun 2018 sebanyak 2 (dua) sumur. Dari 26 sumur yang telah ditajak, 24 sumur telah terselesaikan, 3 (tiga) sumur sedang dalam proses pengeboran, dan 24 sumur telah diproduksikan.

Selanjutnya, dari RKAP 2019 sebesar 3 (tiga) sumur, PHKT telah menajak 1 (satu) sumur dan sumur tersebut sedang dalam proses pengeboran.

REALISASI INTERVENSI SUMURAktivitas intervensi sumur dapat dibagi menjadi workover dan well services, dengan kinerja sebagai berikut pada tahun 2019:1. Workover PHI merencanakan kegiatan workover di tahun 2019

sebanyak 502 pekerjaan dan dapat direalisasikan sebanyak 399 pekerjaan, yang terdiri dari 56 pekerjaan workover dari PHM, 303 pekerjaan workover dari PHSS, dan 40 pekerjaan workover dari PHKT. Pencapaian ini lebih tinggi dari pencapaian 2018 sebanyak 137 pekerjaan, terdiri dari 73 pekerjaan dari PHM, 55 pekerjaan dari PHSS, dan 9 pekerjaan dari PHKT.

2. Well Services PHI merencanakan kegiatan well services di tahun 2019

sebanyak 8.135 pekerjaan, dan berhasil direalisasikan sebanyak 9.222 pekerjaan, yang terdiri dari 6.893 pekerjaan well services dari PHM, 1.950 pekerjaan well services dari PHSS, dan 379 pekerjaan well services dari PHKT. Pencapaian ini lebih tinggi daripada pencapaian tahun 2018 sebanyak 7.419 pekerjaan, terdiri dari 6.671 pekerjaan dari PHM, 691 pekerjaan dari PHSS, dan 57 pekerjaan dari PHKT. Peningkatan pekerjaan well services ini disebabkan adanya pengalihan sebagian aktivitas workover ke pekerjaan well services yang membantu dalam menahan penurunan laju produksi.

EXPLOITATION DRILLING REALISATIONFrom the total of 140 wells in the 2019 RKAP, PHI Subsidiaries have finished spudding 155 wells or 111% of the target. This increase in the number of wells shows that PHI has created efficiency, resulting in a reduction of the 2019 drilling cost to only 81% of the budgeted cost.

From the total of 108 wells in the 2019 RKAP, PHM has spudded 128 wells in total. This achievement is higher than in 2018 at 62 spudded wells. Of the 128 wells spudded, 126 wells have been completed (including five wells continued from 2018), seven wells are in the drilling process, and 109 wells have produced.

Meanwhile, from a total of 29 wells in the 2019 RKAP, PHSS has spudded 26 wells. This achievement is higher than the achievement in 2018 standing at two wells. Of 26 wells spudded, 24 wells have been completed, three wells are in the drilling process, and 24 wells have produced.

Furthermore, from a total of three wells in the 2019 RKAP, PHKT has spudded one well and the well is in the drilling process.

WELL INTERVENTION REALISATIONWell intervention activities can be divided into workover and well services, with the following performance in 2019:

1. Workover PHI plans 502 workover activities in 2019 and has

realised 399 workovers, consisting of 56 workovers from PHM, 303 workovers from PHSS, and 40 workovers from PHKT. This achievement is higher than the 2018 achievement which was 137 workovers, consisting of 73 workovers in PHM, 55 workovers in PHSS, and 9 workovers in PHKT.

2. Well Services PHI plans 8.135 well services activities in 2019, and 9.222

activities were realised, consisting of 6.893 activities in PHM, 1.950 activities in PHSS, and 379 activities in PHKT. This achievement is higher than the achievement in 2018, which was 7.419 activities, consisting of 6.671 activities in PHM, 691 activities in PHSS, and 57 activities in PHKT. The increase in well services activities is due to the transfer of some workover activities to well services activities that holds the decline in production rate.






AND ANALYSIS


209

KINERJA SEGMEN PRODUKSI

INISIATIF STRATEGIS FUNGSI PRODUKSI

Setelah PHI melakukan pemetaan terhadap fakta dan tantangan yang terjadi (seperti decline rate produksi existing dan gangguan keandalan fasilitas operasi), PHI mengevaluasi lebih teliti untuk menentukan inisiatif-inisiatif solusi meminimalkan peluang maupun risiko terjadinya kembali fakta-fakta tersebut di lapangan. Selanjutnya, PHI menginisiasi beberapa program strategis untuk dilaksanakan pada tahun 2019 ini, seperti kampanye program pengeboran, intervensi sumur, dan artificial lift secara agresif untuk mempertahankan laju penurunan. Inisiatif juga dilakukan di seluruh area, di antaranya dengan menurunkan tekanan operasi di jaringan perpipaan, melakukan reaktivasi sumur-sumur SIBU (Shut in Build Up) dengan intensitas tinggi, dan optimisasi jaringan distribusi gas lift di beberapa lapangan untuk mempertahankan produksi.

Di sisi lain, PHI telah bersinergi dengan beberapa anak perusahaan lain untuk menyediakan suku cadang penting yang dapat menunjang keandalan operasi sekaligus mengurangi biaya perbaikan. Kegiatan sertifikasi dan inspeksi yang lebih canggih juga terus dilaksanakan untuk memastikan keandalan fasilitas operasi.

PHI telah melakukan pengelolaan risiko operasional selama kegiatan mobilisasi rig di platform, dengan tetap mengoperasikan fasilitas produksi saat rig meninggalkan platform tersebut. Beberapa peningkatan keandalan fasilitas produksi telah dilakukan untuk mengurangi gangguan operasi pada peralatan yang telah berumur. Selain upaya-upaya tersebut, PHI juga melakukan inisiatif replikasi teknologi dan best practice untuk penanganan pasir, optimasi gas lift, dan injeksi surfaktan yang telah terbukti di masing-masing Anak Perusahaan PHI. Replikasi antar Anak Perusahaan ini mempercepat waktu eksekusi, menambah success ratio, menekan biaya operasi PHI secara keseluruhan, serta meningkatkan produksi.

PRODUCTION SEGMENT PERFORMANCE

STRATEGIC INITIATIVES OF PRODUCTION FUNCTIONAfter mapping the occurring facts and challenges (such as the existing production decline and the disruption of the reliability of operating facilities), PHI conducted a closer examination to determine solution initiatives to minimise the opportunities and risks of reoccurring incidents in the fields. Furthermore, PHI initiated several strategic programmes to be implemented in 2019, such as the drilling programme campaign, well intervention, and aggressive artificial lifts to maintain the decline rate. Initiatives were also carried out in all areas, including reducing operational pressure in pipelines, reactivating high-intensity SIBU (Shut in Build Up) wells, and optimising gas lift distribution networks in several fields to maintain production.

On the other hand, PHI has synergised with several other subsidiaries to provide important spare parts that can support the reliability of operations while reducing repair costs. Better certification and inspection activities are also carried out to ensure the reliability of operating facilities.

PHI has managed operational risk during rig mobilisation activities on platforms while continuing to operate production facilities when the rig leaves the platform. Several improvements to the reliability of production facilities have been carried out to reduce operational disruptions to aged equipment. Besides these efforts, PHI also initiated technology replication initiatives and best practices for sand handling, gas lift optimisation, and surfactant injection that have been proven in each PHI Subsidiary. Replication among these Subsidiaries accelerates execution time, increases success ratio, reduces overall PHI operating costs, and increases production.





210

Catatan: Participating Interest (PI) 100%Note: Participating Interest (PI) 100%

Keterangan:*) Produksi migas tertinggi selama 2019.**) Produksi migas terendah selama 2019.

Description:*) The highest oil and gas production throughout 2019**) The lowest oil and gas production throughout 2019

REALISASI PRODUKSI MIGAS PHI TAHUN 2019 REALISATION OF OIL AND GAS PRODUCTION IN 2019

REALISASI PRODUKSI MIGAS PHI TAHUN 2019

Berikut realisasi produksi migas selama tahun 2019:

REALISATION OF OIL AND GAS PRODUCTION IN 2019The following is the realisation of oil and gas production throughout 2019:

BULANMONTH

PRODUKSI MINYAK BUMI DAN KONDENSAT (MBOPD)

CRUDE OIL AND CONDENSATE PRODUCTION (MBOPD)

PRODUKSI GAS BUMI (MMSCFD)

NATURAL GAS PRODUCTION (MMSCFD)

REALISASI (MBOEPD)

REALISATION(MBOEPD)

TARGET (MBOEPD)

TARGET (MBOEPD)TARGET

TARGETREALISASI

REALISATION % TARGETTARGET

REALISASIREALISATION %

JanuariJanuary

57,83 60,93* 105% 928 876* 94% 212,12* 218,01*

FebruariFebruary

57,45 59,65 104% 925 854 92% 207,05 217,11

MaretMarch

53,10 57,70 109% 920 855 93% 205,27 211,89

AprilApril

52,01 57,07 110% 922 854 93% 204,47 211,14

MeiMay

54,19 54,34 100% 940 839 89% 199,15 216,44

JuniJune

56,40 56,24 100% 945 847 90% 202,43 219,51

JuliJuly

56,01 55,70 99% 953 826 87% 198,27 220,50

AgustusAugust

52,24 54,52** 104% 891 798** 90% 192,25** 206,02**

SeptemberSeptember

51,08 55,75 109% 972 827 85% 198,49 218,85

OktoberOctober

46,37 57,62 124% 970 850 88% 204,33 213,80

NovemberNovember

48,81 57,93 119% 965 867 90% 207,58 215,37

DesemberDecember

47,75 58,12 122% 991 861 87% 206,73 218,80

Rata-RataAverage

52,74 57,11 108% 944 846 90% 203,13 215,67






AND ANALYSIS


211

Secara umum, walaupun PHI telah mengupayakan beberapa optimalisasi, efisiensi, dan inovasi-inovasi berkelanjutan demi mengoptimalkan produksi migas, produksi PHI tahun 2019 tidak mencapai target yang telah ditetapkan RKAP atau hanya 94% dari target RKAP, dimana produksi PHI terealisasi sebanyak 203,13 MBOEPD dari target 215,67 MBOEPD.

Realisasi produksi minyak PHI pada tahun 2019 sebanyak 57,1 MBOPD, lebih tinggi 8% dari target 52,7 MBOPD. Sementara itu, realisasi produksi gas PHI sebanyak 846 MMSCFD, lebih rendah 10% dari target produksi sebesar 944 MMSCFD.

Tingkat produksi migas PHI tertinggi tahun 2019 dicapai pada bulan Januari dengan total produksi 212,12 MBOEPD dengan minyak dan kondensat (liquid) sebanyak 60,93 MBOPD dan gas bumi sebanyak 876 MMSCFD. Pada bulan tersebut, intervensi sumur di Handil (PHM) dan Sejadi (PHKT) serta pengeboran sumur baru di area Semberah (PHSS) memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keseluruhan produksi.

Sementara itu, produksi migas PHI terendah tahun 2019 terjadi pada bulan Agustus dengan total produksi 192,25 MBOEPD, dimana PHI memproduksi minyak dan kondensat sebanyak 54,52 MBOPD dan gas bumi 798 MMSCFD. Pada bulan tersebut, terjadi planned shutdown untuk pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi rig pengeboran di area South Mahakam.

REALISASI PRODUKSI MIGAS TIAP ANAK PERUSAHAAN TAHUN 2019

PHMRealisasi produksi minyak PHM sebesar 35,7 MBOPD, lebih tinggi 6% dari target 33,8 MBOPD. Performa base production terutama di Lapangan Handil dan Bekapai menunjang pencapaian produksi minyak di keseluruhan Mahakam. PHM juga berhasil menahan/memperlambat decline rate produksi Mahakam dari -17% di tahun 2018 menjadi -11% di tahun 2019 sebagai hasil dari program pengeboran sumur baru dan intervensi sumur yang agresif.

Realisasi produksi gas PHM sebesar 711 MMSCFD, lebih rendah 10% dari target sebesar 794 MMSCFD. Beberapa penyebab kekurangan pencapaian tersebut adalah keterlambatan Put On Production (POP) beberapa sumur baru di area Mahakam dan cadangan per sumur pada baik pengeboran sumur baru maupun well intervention yang lebih kecil dari prognosis sebelumnya.

Generally, although PHI has made the best efforts for optimisation, efficiency, and continuous innovations to optimise oil and gas production, the 2019 production did not reach the target set in RKAP or only 94% of target, where the production was realised at 203.13 MBOEPD from a target of 215.67 MBOEPD.

The realisation of PHI oil production in 2019 was 57.1 MBOPD, 8% higher than the target of 52.7 MBOPD. Meanwhile, the realisation of PHI gas production was 846 MMSCFD, 10% lower than the production target of 944 MMSCFD.

The highest PHI oil and gas production level in 2019 was achieved in January with a total production of 212.12 MBOEPD with 60.93 MBOPD of oil and condensate (liquid) and 876 MMSCFD of natural gas. In that month, well intervention in Handil (PHM) and Sejadi (PHKT) as well as new well drilling in the Semberah area (PHSS) contributed significantly to overall production.

Meanwhile, the lowest PHI oil and gas production in 2019 occurred in August with a total production of 192.25 MBOEPD, where PHI produced 54.52 MBOPD of oil and condensate and 798 MMSCFD of natural gas. In that month, there was a planned shutdown for drilling rig mobilisation and demobilisation of in South Mahakam area.

REALISATION OF OIL AND GAS PRODUCTION OF EACH SUBSIDIARY

PHMThe realisation of oil production in PHM was 35.7 MBOPD, 6% higher than the target of 33.8 MBOPD. The base production performance, especially in Handil Field and Bekapai Field, supports the oil production achievement in the entire Mahakam. PHM has also succeeded in slowing Mahakam’s decline rate of production from -17% in 2018 to -11% in 2019 as a result of new well drilling programmes and aggressive well intervention.

The realisation of gas production in PHM was 711 MMSCFD, 10% lower than the target of 794 MMSCFD. Some causes of the lack of achievement are the delay in Put On Production (POP) of several new wells in the Mahakam area and reserves of each well in both new well drilling and smaller well intervention than the previous prognosis.





212

Badak Central Plant, Lapangan Badak - PHSSBadak Central Plant, Badak Field - PHSS

PHSSRealisasi produksi minyak PHSS sebesar 10,2 MBOPD, lebih tinggi 23% dari target 8,3 MBOPD. Penerapan optimasi gas lift terutama di Lapangan Mutiara dan Semberah menunjang pencapaian produksi minyak di keseluruhan Sanga Sanga. PHSS juga berhasil membalik tren penurunan produksi sebesar -24% pada tahun 2018 menjadi peningkatan produksi di 2019 sebesar 20%, sebagai hasil dari progam pengeboran sumur baru dan intervensi sumur.

Realisasi produksi gas PHSS sebesar 79 MMSCFD, lebih rendah 13% dari target sebesar 91 MMSCFD. Beberapa penyebab kekurangan pencapaian tersebut adalah keterlambatan Put On Production (POP) beberapa sumur baru di area Sanga Sanga dan cadangan per sumur pada baik pengeboran sumur baru maupun well intervention yang lebih kecil dari prognosis sebelumnya.

PHKTRealisasi produksi minyak PHKT sebesar 11,2 MBOPD, lebih tinggi 6% dari target sebesar 10,6 MBOPD. Performa base production terutama di Lapangan Sepinggan dan Yakin menunjang pencapaian produksi minyak di keseluruhan East Kalimantan. PHKT juga berhasil menahan/memperlambat decline rate produksi East Kalimantan dari -29% di tahun 2018 menjadi -4% di tahun 2019 sebagai hasil dari program intervensi sumur yang agresif.

Realisasi produksi gas PHKT sebesar 56 MMSCFD, lebih rendah 5% dari target sebesar 59 MMSCFD. Kendala yang dihadapi PHKT adalah cadangan per sumur pada pekerjaan well intervention yang lebih kecil dari prognosis sebelumnya.

PHSSThe realisation of oil production in PHSS was 10.2 MBOPD, 23% higher than the target of 8.3 MBOPD. The gas lift optimisation, especially in the Mutiara and Semberah fields, supports the achievement of oil production in the entire Sanga Sanga. PHSS also managed to reverse the -24% production decline in 2018 into a 20% production increase in 2019, as a result of new well drilling programmes and well intervention.

The realisation of gas production in PHSS was 79 MMSCFD, 13% lower than the target of 91 MMSCFD. Some causes of the lack of achievement are the delay in Put On Production (POP) of several new wells in Sanga Sanga area and reserves per well in both new well drilling and smaller well intervention than the previous prognosis.

PHKTThe realisation of PHKT oil production was 11.2 MBOPD, 6% higher than the target of 10.6 MBOPD. The base production performance, especially in Sepinggan Field and Yakin Field, supports the oil production achievement in the entire East Kalimantan. PHKT also managed to slow down the decline rate in production in East Kalimantan from -29% in 2018 to -4% in 2019 as a result of aggressive well intervention programmes.

The realisation of gas production in PHKT was 56 MMSCFD, 5% lower than the target of 59 MMSCFD. The obstacle faced by PHKT is reserves per well in smaller well intervention than the previous prognosis.






AND ANALYSIS


213

PERBANDINGAN PRODUKSI MIGAS PHI TAHUN 2019 DAN 2018 COMPARISON BETWEEN THE 2019 AND 2018 OIL AND GAS PRODUCTION IN PHI

BULANMONTH

PRODUKSI MINYAK MENTAH DAN KONDENSAT 2019 (MBOPD)

CRUDE OIL AND CONDENSATE PRODUCTION IN 2019 (MBOPD)



PRODUKSI GAS BUMI 2019 (MMSCFD)NATURAL GAS PRODUCTION IN 2019

(MMSCFD)


(MMSCFD)MBOEPD

20192019

MBOEPD

MBOEPD 20182018

MBOEPDTARGETTARGET

REALISASIREALISATION % TARGET

TARGETREALISASI



TARGETREALISASI

REALISATION %

JanuariJanuary

57,83 60,93 105% 55,37 50,71 92% 928 876 94% 1.302 1.043 80% 212,11 230,76

FebruariFebruary

57,45 59,65 104% 53,46 51,83 97% 925 854 92% 1.233 1.046 85% 206,97 232,30

MaretMarch

53,10 57,70 109% 52,13 48,41 93% 920 855 93% 1.177 1.032 88% 205,34 226,55

AprilApril

52,01 57,07 110% 50,44 45,52 90% 922 854 93% 1.132 982 87% 204,50 214,95

MeiMay

54,19 54,34 100% 48,88 43,73 89% 940 839 89% 1.101 926 84% 199,15 203,50

JuniJune

56,40 56,24 100% 48,20 44,90 93% 945 847 90% 1.093 902 83% 202,37 200,52

JuliJuly

56,01 55,70 99% 48,95 43,99 90% 953 826 87% 1.089 886 81% 198,29 196,86

AgustusAugust

52,24 54,52 104% 55,83 53,62 96% 891 798 90% 1.193 925 78% 192,33 213,27

SeptemberSeptember

51,08 55,75 109% 55,67 54,05 97% 972 827 85% 1.158 899 78% 198,47 209,19

OktoberOctober

46,37 57,62 124% 56,54 58,34 103% 970 850 88% 1.152 939 82% 204,32 220,44

NovemberNovember

48,81 57,93 119% 52,02 58,55 113% 965 867 90% 1.155 925 80% 207,59 218,25

DesemberDecember

47,75 58,12 122% 51,84 58,70 113% 991 861 87% 1.126 883 78% 206,66 211,14

Rata-RataAverage

52,74 57,11 108% 55,24 48,76 88% 944 846 90% 1.227 937 76% 203,14 210,50

Catatan: Participating Interest (PI) 100%Note: Participating Interest (PI) 100%





214

BULANMONTH






(MMSCFD)


(MMSCFD)MBOEPD

20192019

MBOEPD

MBOEPD 20182018

MBOEPDTARGETTARGET


TARGETREALISASI



TARGETREALISASI

REALISATION %

JanuariJanuary

57,83 60,93 105% 55,37 50,71 92% 928 876 94% 1.302 1.043 80% 212,11 230,76

FebruariFebruary

57,45 59,65 104% 53,46 51,83 97% 925 854 92% 1.233 1.046 85% 206,97 232,30

MaretMarch

53,10 57,70 109% 52,13 48,41 93% 920 855 93% 1.177 1.032 88% 205,34 226,55

AprilApril

52,01 57,07 110% 50,44 45,52 90% 922 854 93% 1.132 982 87% 204,50 214,95

MeiMay

54,19 54,34 100% 48,88 43,73 89% 940 839 89% 1.101 926 84% 199,15 203,50

JuniJune

56,40 56,24 100% 48,20 44,90 93% 945 847 90% 1.093 902 83% 202,37 200,52

JuliJuly

56,01 55,70 99% 48,95 43,99 90% 953 826 87% 1.089 886 81% 198,29 196,86

AgustusAugust

52,24 54,52 104% 55,83 53,62 96% 891 798 90% 1.193 925 78% 192,33 213,27

SeptemberSeptember

51,08 55,75 109% 55,67 54,05 97% 972 827 85% 1.158 899 78% 198,47 209,19

OktoberOctober

46,37 57,62 124% 56,54 58,34 103% 970 850 88% 1.152 939 82% 204,32 220,44

NovemberNovember

48,81 57,93 119% 52,02 58,55 113% 965 867 90% 1.155 925 80% 207,59 218,25

DesemberDecember

47,75 58,12 122% 51,84 58,70 113% 991 861 87% 1.126 883 78% 206,66 211,14

Rata-RataAverage

52,74 57,11 108% 55,24 48,76 88% 944 846 90% 1.227 937 76% 203,14 210,50






AND ANALYSIS


215

Pekerja Profesional Rig Hakuryu di Lapangan Bekapai - PHMProfessional Employees of Hakuryu Rig at Bekapai Field - PHM

Secara keseluruhan, produksi migas PHI tahun 2019 memang lebih sedikit dibandingkan tahun 2018, sebesar 203,13 MBOEPD berbanding dengan 210,50 MBOEPD. Tabel di atas menunjukkan bahwa evaluasi terhadap decline rate produksi existing Anak Perusahaan PHI semakin ke depan semakin tinggi sehingga PHI harus melakukan banyak usaha dan inovasi demi menahan/memperlambat decline rate produksi tersebut. Hal ini menjadi data masukan dan acuan PHI untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang pada tahun 2020.

KINERJA SEGMEN LIFTING DAN KOMERSIAL PEMASARAN

LIFTING MINYAK BUMI DAN KONDENSATRealisasi lifting minyak bumi dan kondensat tahun 2019 sebesar 51,93 KBOPD, lebih tinggi 10% dibandingkan dengan target RKAP 2019 sebesar 47,20 KBOPD. Pencapaian ini lebih tinggi daripada pencapaian tahun 2018 sebesar 45,34 KBOPD. Realisasi lifting tahun 2019 ini sejalan dengan realisasi produksi dan sebagai hasil dari optimasi lifting dan minimalisasi stok. Rincian lifting minyak bumi dan kondensat PHI di tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Overall, the oil and gas production of PHI in 2019 was less than that in 2018, standing at 203.13 MBOEPD compared to 210.50 MBOEPD. The table above shows that the evaluation of the existing production decline rate in PHI Subsidiaries is getting higher, and thus PHI has to make great efforts and innovate to slow the production decline. This is an input data and reference for PHI to identify challenges and opportunities in 2020.

LIFTING AND MARKETING COMMERCIAL SEGMENT PERFORMANCE

CRUDE OIL AND CONDENSATE LIFTINGThe realisation of crude oil and condensate lifting in 2019 was 51.93 KBOPD, 10% higher than the target of 47.20 KBOPD in the 2019 RKAP. This achievement is higher than the achievement in 2018 which was 45.34 KBOPD. The realisation of lifting in 2019 is in line with the realisation of production and as a result of lifting optimisation and stock minimisation. The details on crude oil and condensate lifting of PHI in 2019 are as follows:





216

Sesuai grafik tersebut, realisasi lifting minyak bumi dan kondensat per Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:• Realisasi lifting minyak bumi dan kondensat PHM

tahun 2019 sebesar 32,54 KBOPD, lebih tinggi 7% dibandingkan dengan target RKAP 2019 sebesar 30,42 KBOPD.

• Realisasi lifting minyak bumi dan kondensat PHSS tahun 2019 sebesar 9,15 KBOPD, lebih tinggi 26% dibandingkan dengan target RKAP 2019 sebesar 7,24 KBOPD.

• Realisasi lifting minyak bumi dan kondensat PHKT tahun 2019 sebesar 10,24 KBOPD, lebih tinggi 7% dibandingkan dengan target RKAP 2019 sebesar 9,54 KBOPD.

Sementara itu, untuk lifting tiap jenis (grade) minyak bumi dan kondensat PHI di tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Data lifting dalam Participating Interest (PI) 90%, dimana realisasi 2018 untuk PHKT adalah gabungan dari PHA (periode 1 Januari 2018 – 24 Oktober 2018) dan PHKT (periode 25 Oktober 2018 – 31 Desember 2018), sementara untuk PHSS adalah realisasi periode 8

Agustus 2018 – 31 Desember 2018.The data on lifting is in 90% Participating Interest (PI), where the 2018 realisation for PHKT is a combination of PHA (1 January 2018 – 24 October 2018) and PHKT (25 October 2018 – 31 December 2018), while the realisation for PHSS is in the period of 8 August 2018 – 31

December 2018.

Based on the graph, the realisation of crude oil and condensate lifting per Subsidiary is as follows:• The 2019 realisation of crude oil and condensate lifting in

PHM stands at 32.54 KBOPD, 7% higher than the 2019 RKAP target of 30.42 KBOPD.

• The 2019 realisation of crude oil and condensate lifting in PHSS stands at 9.15 KBOPD, 26% higher than the 2019 RKAP target of 7.24 KBOPD.

• The 2019 realisation of crude oil and condensate in PHKT stands at 10.24 KBOPD, 7% higher than the 2019 RKAP target of 9.54 KBOPD.

Meanwhile, the crude oil and condensate lifting per grade in PHI in 2019 is as follows:

LIFTING MINYAK BUMI DAN KONDENSAT PHI TAHUN 2018-2019 CRUDE OIL AND CONDENSATE LIFTING OF PHI IN 2018-2019

PHM PHSS PHKT

70

60

50

40

30

20

10

0

JAN FEB MAR APRIL MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

RKAP 2019

45,3

4

47,2

0 51,9

3

52,6

9 58,6

9

55,7

4

54,3

3

47,5

1

42,3

2

51,6

9

53,7

2

49,0

3

52,6

4

43,4

4

61,3

8

3,38

9,54 10

,24

3,28

7,24 9,

15

38,6

8

30,4

2

32,5

4

10,7

9 10,6

2

7,20

8,59

34,7

0 39,4

7

10,0

8

9,62

10,0

9

9,87

7,79

11,3

1

8,83 10

,39

10,3

3

13,0

9

9,48

9,21

8,70

9,27

9,56

10,4

2

9,42 8,

80

9,90

9,19

36,1

8

35,5

0

28,7

2

23,1

8

34,3

4

31,9

9

30,7

8

33,4

5

23,2

1

39,1

0

dalam KBOPD | in KBOPD

Realisasi20182018

Realisation

RKAP2019

Realisasi20192019

Realisation






AND ANALYSIS


217

LIFTING GAS BUMIRealisasi lifting gas bumi (sales gas) tahun 2019 sebesar 659,97 MMSCFD, 6,70% di bawah target RKAP 2019 sebesar 707,33 MMSCFD. Pencapaian ini lebih rendah disbanding pencapaian tahun 2018 sebesar 759,15 MMSCFD. Selain sejalan dengan realisasi produksi, realisasi lifting 2019 juga dipengaruhi oleh lebih rendahnya penyerapan gas pipa domestik dengan diimplementasikannya alokasi suplai gas proporsional di tahun 2019 dan adanya akrual atas penyelesaian imbalance overlifting dengan PSC lainnya di tahun 2019. Selain itu, terdapat fluktuasi angka lifting (tiap bulan) karena adanya komersialisasi dalam bentuk LNG dengan jadwal pengapalan yang mempertimbangkan ketersediaan kapal dan kesepakatan dengan beberapa pihak, di antaranya para pembeli dan para produsen gas lainnya di Kalimantan Timur. Rincian lifting gas bumi (sales gas) PHI di tahun 2019 adalah sebagai berikut:

NATURAL GAS LIFTINGThe 2019 realisation of natural gas lifting (gas sales) in 2019 was 659.97 MMSCFD, 6.70% below the 2019 RKAP target of 707.33 MMSCFD. This achievement is lower compared to the achievement in 2018, standing at 759.15 MMSCFD. In addition to its correlation to production, the lifting realisation in 2019 was also influenced by the lower absorption of domestic pipeline gas with the implementation of proportional gas supply allocation in 2019 and the accrual on imbalance over-lifting settling with other PSC in 2019. Moreover, there were fluctuations in monthly lifting due to commercialisation in the form of LNG with a shipping schedule that considers ship availability and agreements with several parties, including buyers and other gas producers in East Kalimantan. Details of PHI’s natural gas lifting (gas sales) in 2019 are as follows:

NAMA PRODUKPRODUCT NAME

VOLUMEVOLUME

2019 2018

Attaka Crude 1.590.924 784.695

Sepinggan Yakin Mix 2.094.882 383.531

Bontang Return Condensate 1.762.906 1.866.877

Handil Mix Crude 4.723.808 4.556.734

Senipah Condensate 3.970.913 5.875.971

Bekapai Crude Oil 1.858.377 1.893.191

Badak Crude 3.227.894 1.165.015

LIFTING PER JENIS MINYAK BUMI DAN KONDENSAT PHI TAHUN 2019 THE 2019 CRUDE OIL AND CONDENSATE LIFTING PER GRADE IN PHI

dalam barel | in barel

Keterangan: Data lifting dalam PI 90%.Description: Data on Lifting in PHI is 90%.

2019





218

Sesuai grafik tersebut, realisasi lifting gas bumi per Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:• Realisasi lifting gas bumi (sales gas) PHM tahun 2019

sebesar 568,93 MMSCFD, 6% di bawah target RKAP 2019 sebesar 608,43 MMSCFD.

• Realisasi lifting gas bumi (sales gas) PHSS tahun 2019 sebesar 50,37 MMSCFD, 12% di bawah target RKAP 2019 sebesar 57,16 MMSCFD.

• Realisasi lifting gas bumi (sales gas) PHKT tahun 2019 sebesar 40,67 MMSCFD, 3% di bawah target RKAP 2019 sebesar 41.74 MMSCFD.

Selain itu, kontribusi PHI untuk masing-masing portofolio penjualan gas bumi di tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Based on the graph, the realisation of natural gas lifting per Subsidiary is as follows:• The 2019 realisation of natural gas lifting (gas sales) in

PHM was 568.93 MMSCFD, 6% below the 2019 RKAP target of 608.43 MMSCFD.

• The 2019 realisation of natural gas lifting (gas sales) in PHSS was 50.37 MMSCFD, 12% below the 2019 RKAP target of 57.16 MMSCFD.

• The 2019 realisation of natural gas lifting (gas sales) in PHKT was 40.67 MMSCFD, 3% below the 2019 RKAP target of 41.74 MMSCFD.

Furthermore, PHI’s contribution to each natural gas sales portfolio in 2019 is as follows:

LIFTING GAS BUMI PHI TAHUN 2018-2019 NATURAL GAS LIFTING OF PHI IN 2018-2019

PHM PHSS PHKT

1.400

1.200

1.000

800

600

400

200

0

JAN FEB MAR APRIL MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

RKAP 2019

759

707

660

565

966

546

646

1.09

1

465

679

587

719

607

493

57610

4241

43

43

43

43

41

42

41

40 38

38

36

21

5750

46

40

45

45

131

44

45

45 45

37

36

728

608

569

476

883

458

557

918

379

593

501

635

524

418

504

Data lifting dalam PI 90%, dimana realisasi 2018 untuk PHKT adalah gabungan dari realisasi PHA (periode 1 Januari 2018 – 24 Oktober 2018) dan PHKT (periode 25 Oktober 2018 – 31 Desember 2018), sementara untuk PHSS adalah realisasi periode 8 Agustus 2018 – 31

Desember 2018. Selain itu, realisasi lifting 2018 memperhitungkan Fuel, Flare, dan Shrinkage di Bontang.The data on lifting is in 90% of PI, where the realisation of PHKT 2018 is a combination of the realisation of PHA (1 January 2018 – 24

October 2018) and PHKT (25 October 2018 – 31 December 2018), while the realisation of PHSS is in the period of 8 August 2018 – 31 December 2018. Moreover, the 2018 lifting realisation includes the Fuel, Flare, and Shrinkage in Bontang.

4044


Realisasi20182018

Realisation

RKAP2019

Realisasi20192019

Realisation






AND ANALYSIS


219

PENJUALAN MELALUI GAS PIPA SALES THROUGH PIPELINE GAS

NAMA KONTRAK/KONSUMENCONTRACT/CONSUMER NAME

VOLUME (MMBTU)VOLUME (MMBTU)

KONTRIBUSI PHI (%)PHI’S CONTRIBUTION (%)

RU V Balikpapan 13.284.569 100

Jargas Balikpapan 67.961 100

Jargas Penajam Paser Utara 7.094 100

Jargas Bontang 77.180 100

Jargas Kutai Kartanegara 70.000* 100

PT Bontang Migas Energi 147.919 65

PKSDE (IPP Senipah) 2.854.857 65

PT Kaltim Daya Mandiri 1.437.625 65

PT Pupuk Kaltim (PKT2 & PKT3) 22.553.509 65

PT Kaltim Methanol Industri 11.186.153 65

PT Kaltim Parna Industri 15.750.189 98

PEMASARAN KELEBIHAN PRODUKSI 2019 THE 2019 MARKETING OF PRODUCTION EXCESS

Keterangan:*) PHM 2 (dua) kargo dan PHSS 1 (satu) kargo.

Description:*) Two cargoes of PHM and one cargo of PHSS.

NAMA KONTRAK (PRODUK)CONTRACT NAME (PRODUCT)



Spot Sales (LNG)* 13.376.069 100

PENJUALAN MELALUI LNG DAN LPG SALES THROUGH LNG AND LPG

Selain penjualan di atas, PHI juga berhasil memasarkan kelebihan produksi di tahun 2019 melalui penjualan spot sebagai berikut:

Besides the sales above, PHI also managed to market the production excess in 2019 through spot sales as follows:

NAMA KONTRAK (PRODUK)CONTRACT NAME (PRODUCT)



1973 3rd A/R (LNG) 40.823.340 100

1981 3rd A/R (LNG) 40.692.550 100

Nusantara Regas (LNG) 53.572.373 100

ENI Muara Bakau (LPG) 8.178.710 92





220

Keterangan:*) Estimasi penyaluran dalam setahun, comissioning dan trial pada bulan Oktober 2019.

PENDAPATAN USAHA

Melalui kinerja operasional yang andal, pada tahun 2019 PHI telah berhasil mencatatkan pendapatan usaha dari produk minyak dan gas. Selain terbagi dalam produk, pendapatan tersebut juga terbagi berdasarkan pelanggan, yaitu:• Inter-Company Transaction (ICT) yaitu Pertamina Group;

• Pihak Berelasi yaitu pihak termasuk Pemerintah; dan

• Pihak Ketiga.

Berikut rincian pendapatan usaha berdasarkan produk dan pelanggan pada tahun 2018 dan 2019:

Information:*) The estimation of distribution within one year, commissioning and trial in October 2019.

BUSINESS REVENUES

Through reliable operational performance, in 2019 PHI has successfully recorded operating revenues from oil and gas products. Besides being divided into products, the revenue is also divided by customers, namely:

• Inter-Company Transaction (ICT), namely Pertamina Group;

• Related Parties, namely parties including the Government; and

• Third Parties.

Here are the details on operating revenues by product and customer in 2018 and 2019:

PENDAPATAN USAHA BERDASARKAN PRODUK DAN PELANGGAN TAHUN 2018OPERATING REVENUES BASED ON PRODUCT AND CUSTOMER IN 2018

dalam USD | in USD

DESKRIPSIDESCRIPTION ICT PIHAK BERELASI

RELATED PARTYPIHAK KETIGATHIRD PARTY

JUMLAHTOTAL

MinyakOil

269.267.552 175.489.555 290.388.537 735.145.644

GasGas

627.826.144 - - 627.826.144

Ekspor GasGas Export

- - 871.362.344 871.362.344

Biaya DMO (Domestic Market Obligation)DMO Fee

- 63.448.183 - 63.448.183

Over/Under - -108.070.155 - -108.070.155

Pendapatan LainOther Revenue

- - 20.252.486 20.252.486

JumlahTotal

897.093.696 130.867.583 1.182.003.367 2.209.964.646

NAMA KONTRAK/KONSUMENCONTRACT/CONSUMER NAME



PT Pupuk Kaltim (PKT 1A) 10.375.631 98

PT Pupuk Kaltim (PKT 4) 13.340.858 98






AND ANALYSIS


221

Pekerja Profesional di Lapangan Handil - PHMProfessional Employees at Handil Field - PHM

PENDAPATAN USAHA BERDASARKAN PRODUK DAN PELANGGAN TAHUN 2019 OPERATING REVENUES BASED ON PRODUCT AND CUSTOMER IN 2019

dalam USD | in USD

DESKRIPSIDESCRIPTION ICT PIHAK BERELASI

RELATED PARTYPIHAK KETIGATHIRD PARTY

JUMLAHTOTAL

MinyakOil

816.173.418,20 816.173.418,20

GasGas

313.365.957,77 171.806.507,90 191.428.476,96 676.600.942,63

Ekspor GasGas Export

620.984.211,25 620.984.211,25

Biaya DMO (Domestic Market Obligation)DMO Fee

39.526.197,94 39.526.197,94

Over/Under -8.198.459,22 -8.198.459,22

Pendapatan LainOther Revenue

- - 9.106.480,20 9.106.480,20

JumlahTotal

1.129.539.375,97 203.134.246,62 821.519.168,41 2.154.192.791,00





222

Uraian kinerja keuangan berikut ini mengacu pada Laporan Keuangan Perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro dan Surja (PSS)/Ernst & Young Indonesia, sesuai laporannya untuk tahun buku berakhir pada 31 Desember 2019. Laporan keuangan ini disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Mata uang pelaporan keuangan yang digunakan adalah dolar Amerika Serikat (USD).

POSISI KEUANGAN

ASETJumlah aset PHI adalah USD 2,69 miliar atau lebih tinggi 78% dibandingkan dengan tahun 2018 yang tercatat sebesar USD 1,51 miliar.

Aset Lancar Jumlah aset lancar PHI adalah USD 1,49 miliar atau lebih tinggi 56% dibandingkan dengan tahun 2018 yang tercatat sebesar USD 953,95 juta. Peningkatan total aset lancar ini terutama disebabkan kenaikan nilai piutang usaha dari pihak berelasi yang di tahun 2019 sebesar USD 1,16 miliar dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar USD 550,26 juta atau meningkat sebesar 111%.

The following financial performance analysis is prepared based on the Financial Statements of the Company audited by the Public Accounting Firm Purwantono, Sungkoro and Surja (PSS)/Ernst & Young Indonesia, for the year ended on 31 December 2019. These financial statements are presented under the Indonesian Accounting Standards. The financial reporting currency used is the United States Dollar (USD).

FINANCIAL POSITION

ANALISIS KEUANGAN FINANCIAL ANALYSIS

POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION

dalam ribuan USD| in thousands USD

KETERANGANDESCRIPTION 2019 2018 DEVIASI (%)

DEVIATION (%)

ASET | ASSETS

Aset Lancar | Current Assets 1.485.547 953.947 156

Aset Tidak Lancar | Non-Current Assets 1.203.683 556.203 216

Total Aset | Total Assets 2.689.230 1.510.150 178

LIABILITAS | LIABILITIES

Liabilitas Jangka Pendek | Current Liabilities 1.001.158 554.440 181

Liabilitas Jangka Panjang | Non-Current Liabilities 404.784 177.398 228

Total Liabilitas | Total Liabilities 1.405.942 731.838 192

Ekuitas | Equity 1.283.288 778.312 165

Total Liabilitas dan Ekuitas | Total Liabilities and Equity 2.689.230 1.510.150 178

2019

ASSETSThe total assets of PHI are USD 2.69 billion or 78% higher compared to 2018 (USD 1.51 billion).

Current AssetsThe total current assets of PHI are USD 1.49 billion or 56% higher than the 2018 (USD 953.95 million). The increase in the total current assets is mainly due to an increase in accounts receivable from related parties at USD 1.16 billion in 2019 compared to USD 550.26 million in 2018, or an increase of 111%.






AND ANALYSIS


223

Aset Tidak LancarPada tahun 2019, jumlah aset tidak lancar adalah USD 1,20 miliar atau meningkat 116% dari periode 2018 yang tercatat sebesar USD 556,20 juta. Peningkatan aset tidak lancar terutama disebabkan oleh adanya peningkatan nilai aset minyak dan gas bumi yang di tahun 2019 tercatat sebesar USD 1,13 miliar dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar USD 523,12 juta. Di tahun 2019 juga terdapat peningkatan realisasi capital expenditure sebesar 49,20%, serta adanya Asset Retirement Obligation (ARO) di PHSS dan PHKT karena asetnya baru Placed In Service (PIS) di tahun ini.

Non-Current AssetsIn 2019, the total non-current assets of PHI are USD 1.20 billion which shows an increase of 116% from 2018 (USD 556.20 million). The increase in non-current assets is mainly due to an increase in the value of oil and gas assets, which are USD 1.13 billion in 2019 compared to USD 523.12 million in 2018. In 2019, there was also an increase in the realisation of capital expenditure at 49.20% as well as Asset Retirement Obligation (ARO) for PHSS and PHKT because the assets were Placed In Service (PIS) this year.

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS




DEVIATION (%)

Kas dan Setara Kas | Cash and Cash Equivalents 126.555 196.659 64

PIUTANG USAHA | ACCOUNTS RECEIVABLE

- Pihak Berelasi | Related Parties 1.159.564 550.263 211

- Pihak Ketiga | Third Parties 60.651 113.616 53

PIUTANG LAIN | OTHER RECEIVABLES

- Pihak Berelasi | Related Parties 15.930 26.646 60

- Pihak Ketiga | Third Parties 9.187 6.675 138

Persediaan | Inventories 70.513 34.613 204

Pajak Dibayar di Muka | Prepaid Taxes 6.029 1.061 568

Biaya Dibayar di Muka | Advances and Prepayments 7.764 3.759 207

Aset Lancar Lain-Lain | Other Current Assets 29.354 20.655 142

Total Aset Lancar | Total Current Assets 1.485.547 953.947 156


DEVIATION (%)

Aset Pajak Tangguhan | Deferred Tax Assets 76.450 32.060 238

Aset Minyak dan Gas Bumi | Oil and Gas Properties 1.126.096 523.122 215

Aset Tidak Lancar Lainnya | Other Non-Current Assets 1.137 1.021 111

Total Aset Tidak Lancar | Total Non-Current Assets 1.203.683 556.203 216

2019

2019





224

LIABILITASJumlah total liabilitas PHI adalah sebesar USD 1,40 miliar atau meningkat 92% dibandingkan tahun 2018 sebesar USD 731,84 juta. Peningkatan ini disebabkan kenaikan pinjaman jangka pendek kepada Pihak Berelasi yaitu PT Pertamina (Persero) untuk kebutuhan pembiayaan atas pelaksanaan kegiatan operasi dan investasi serta kenaikan liabilitas jangka panjang lain-lain sebesar 699% dibandingkan dengan tahun 2018.

Liabilitas Jangka PendekNilai liabilitas jangka pendek di tahun 2019 adalah sebesar USD 1,001 miliar atau mengalami peningkatan 81% dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar USD 554,4 juta. Hal ini disebabkan terutama oleh kenaikan pinjaman jangka pendek pihak berelasi yang merupakan pinjaman dana dari PT Pertamina (Persero) untuk kebutuhan pembiayaan atas pelaksanaan kegiatan operasi dan investasi, selain itu juga disebabkan karena kenaikan utang lain-lain pihak berelasi yaitu adanya Accrual Domestic Market Obligation (DMO) adjustment ke SKK Migas atas porsi BUMD di WK Mahakam.

Liabilitas Jangka PanjangNilai liabilitas jangka panjang di tahun 2019 adalah sebesar USD 404,78 juta atau meningkat sebesar 128% dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu sebesar USD 177,39 juta. Hal ini disebabkan adanya kenaikan dari liabilitas pajak tangguhan sebesar USD 332,90 juta atau meningkat sebesar 102% dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar USD 164,23 juta. Selain itu, liabilitas jangka panjang lain-lain sebesar USD 43,39 juta atau meningkat sebesar 699% dibandingkan dengan tahun 2018 yang merupakan kewajiban PHM untuk restorasi sumur yang rusak.

LIABILITIESThe total liabilities of PHI are USD 1.40 billion or an increase of 92% from USD 731.84 million in 2018. This increase was due to an increase in short-term loans to related parties, i.e., PT Pertamina (Persero), for operational and investment funding as well as an increased of 699% for other non-current liabilities compare with 2018.

Current LiabilitiesThe current liabilities in 2019 is USD 1.001 billion, an 81% increase from USD 554.4 million in 2018. This is mainly due to a significant increase in non-current loans from related parties, which is a fund loan from PT Pertamina (Persero) for operational and investment activities. In addition, there is also an increase from other payables of third parties, which is represent the Accrual Domestic Market Obligation (DMO) adjustment to SKK Migas for Regional Owned Enterprises’ (ROE) portion in Mahakam’s operation.

Non-Current LiabilitiesThe non-current liabilities in 2019 is USD 404.78 million, a 128% increase from USD 177.39 million in 2018. This is due to an increase in deferred tax liabilities at USD 332.90 million or a 102% increase from USD 164.23 million in 2018. In addition, other non-current liabilities were USD 43.39 million, a 699% increase from that in 2018, which was related to PHM’s obligation for the restoration of damaged wells.

LIABILITAS LIABILITIES



DEVIATION (%)

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang UsahaTrade Payables

- Pihak Berelasi- Related Parties

54.450 29.852 182

- Pihak Ketiga- Third Parties

397.774 263.001 150

Utang Pemerintah Due to the Government with a Maturity of One Year

18.272 109.126 17

2019






AND ANALYSIS


225

EKUITASEkuitas Perusahaan di tahun 2019 adalah sebesar USD 1,28 miliar atau meningkat sebesar 65% dibandingkan dengan tahun 2018. Peningkatan total ekuitas ini terutama disebabkan laba tahun berjalan sebesar USD 504,98 juta.

EQUITYIn 2019, the Company’s equity is USD 1.28 billion, a 65% increase compared with 2018. This increase is mainly due to the profit for the year, which is USD 504.98 million.



DEVIATION (%)

Utang PajakTaxes Payable

29.730 55.513 56

Beban yang Masih Harus DibayarAccrued Expenses

24.224 15.181 159

Utang Lain-Lain Other Payables


31.494 7.623 413

- Pihak Ketiga- Third parties

4.263 845 504

Liabilitas Jangka Pendek Lain-LainOther Current Liabilities

121.046 72.529 167

Pinjaman Jangka PendekShort-Term Loan


319.905 770 41.546

Total Liabilitas Jangka PendekTotal Current Liabilities

1.001.158 554.440 180

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Kewajiban Pajak TangguhanDeferred Tax Liabilities

332.902 164.230 202

Taksiran Kewajiban Imbalan KerjaEstimated Employee Benefits Obligations

2.135 7.736 27

Kewajiban Biaya Restorasi dan Reklamasi Lingkungan HidupObligations of Environmental Restoration and Reclamation Costs

26.358 N/A

Liabilitas jangka Panjang Lain-LainOther Non-Current Liabilities

43.389 5.432 799

Total Liabilitas Jangka PanjangTotal Non-Current Liabilities

404.784 177.398 228

Total Liabilitas Total Liabilities

1.405.942 731.838 192

2019





226

LABA RUGI KOMPREHENSIFPenurunan pendapatan PHI di 2019 dibandingkan dengan tahun 2018 secara konsolidasi terutama disebabkan oleh realisasi WAP (Weighted Average Price) Index Crude Price (ICP) sebesar USD 63.09 per barel yang lebih rendah dibandingkan dengan realisasi ICP tahun 2018 yaitu sebesar USD 69,00 per barel.

Peningkatan beban pokok penjualan di tahun 2019 ini terutama disebabkan kenaikan biaya depresiasi dari sebelumnya USD 69,10 juta menjadi USD 273,20 juta atau meningkat sebesar 295%. Hal ini disebabkan karena kenaikan rate Unit of Production (UoP) di PHM, di samping PHKT dan PHSS yang belum beroperasi penuh di tahun 2018. PHSS baru beroperasi secara efektif 8 Agustus 2018 sedangkan PHKT baru beroperasi secara efektif per tanggal 25 Oktober 2018.

Realisasi pendapatan (beban) lain-lain di tahun 2019 mencapai sebesar negatif USD 89 juta. Hal ini terutama disebabkan karena adanya pembebanan bagian BUMD WK Mahakam tahun 2018 yang baru dibebankan dan dibayarkan di bulan September 2019 sebesar USD 66 juta, sedangkan pembebanan porsi BUMD sampai dengan bulan September adalah sebesar USD 21 juta.

Penghasilan Komprehensif LainPHI tidak memiliki penghasilan komprehensif lainnya.

Penghasilan Komprehensif Periode BerjalanPenghasilan komprehensif periode berjalan sama dengan nilai laba (rugi) tahun berjalan karena tidak ada penghasilan komprehensif lainnya.

COMPREHENSIVE INCOMEThe decline of PHI’s consolidated revenues in 2019 compared with2018 is mainly due to lower rate of the Index Crude Price (ICP) Weighted Average Price realisation of i.e., USD 63.09 per barrel and USD 69.00 per barrel for 2019 and 2018 respectively.

In 2019, there is significant increase of the cost of revenue compared with 2018 for 295%, i.e., from USD 69.10 million to USD 273.20 million due to the increased of the depreciation costs in the Unit of Production (UoP) in PHM and both PHKT and PHSS, had not fully operated in 2018. PHSS operated effectively as of 8 August 2018, while PHKT operated effectively as of 25 October 2018.

The realisation of other income (expense) in 2019 is negative for USD 89 million. This is mainly due to the imposition of ROE’s portion of Mahakam operation, has just been charged and paid for USD 66 million in September 2019, while the charging of ROE’s portion up to September is USD 21 million.

Other Comprehensive IncomePHI has no other comprehensive income.

Comprehensive Income for the Current PeriodThe amount of comprehensive income for the current period is the same as the profit (loss) for the year because there is no other comprehensive income.

EKUITAS EQUITY



DEVIATION (%)

Modal SahamShare Capital

108 108 100,10

Saldo Laba (Rugi)Retained Earnings

- Ditentukan Penggunaannya- Appropriated

- - -

- Tidak Ditentukan Penggunaannya- Unappropriated

1.280.415 777.146 165


2.873 1.058 274

Total EkuitasTotal Equity

1.283.288 778.312 165

2019






AND ANALYSIS


227

LABA RUGI KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE INCOME



DEVIATION (%)


2.154.193 2.209.965 97

Biaya ProduksiProduction Expenses

782.351 632.351 124

Biaya EksplorasiExploration Expenses

29.749 42.130 71

Biaya Depresiasi, Deplesi, dan AmortisasiDepreciation, Depletion, and Amortisation Expenses

273.199 69.099 395


1.085.299 743.580 146


1.068.894 1.466.385 73


214.098 253.802 84


854.796 1.212.583 70

Penghasilan (Beban) Lain-lainOther Income (Expense)

(89.645) 8.553 (1.050)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak PenghasilanProfit (Loss) before Income Tax

765.151 1.221.136 63


260.175 440.219 59


504.976 780.917 65


1.815 1.056 174

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukProfit (Loss) for the Year Attributable to Owners of the Parent Entity

503.161 779.861 65

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive Income (Loss) for the Year

503.161

779.861 65

- Pemilik Entitas Induk- Owners of the Parent Entity

503.161 779.861 65

- Kepentingan Nonpengendali- Non-Controlling Interest

1.815 1.056 174

EBITDA 1.040.035 1.289.548 81

Laba Bersih per Saham (1.500 Lembar Saham Disetor)Net Profit per Share (1,500 Paid-Up Shares)

336,65 520,611 65

2019





228

ARUS KAS

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPeningkatan arus kas masuk dari aktivitas operasi dominan disebabkan karena adanya peningkatan penerimaan kas (dropping dana) dari PT Pertamina (Persero) untuk kebutuhan operasi PHI dan Anak Perusahaan PHI, dimana di tahun 2019 PHKT dan PHSS telah beroperasi secara penuh.

CASH FLOWS

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESThe increase in cash flows from dominant operating activities is due to an increase in cash receipts (fund dropping) from PT Pertamina (Persero) in order to support the operations in PHI and PHI Subsidiaries, in which PHKT and PHSS have fully operated in 2019.

TABEL ARUS KAS KONSOLIDASIAN 2018-2019 CONSOLIDATED CASH FLOWS FOR 2018-2019

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES




DEVIATION (%)

Arus Kas dari Aktivitas OperasiCash Flows from Operating Activities

717.624 537.056 134

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanCash Flows from Financing Activities

1 (49.411) (0)

Arus Kas dari Aktvitas InvestasiCash Flows from Investing Activities

(790.194) (389.408) 203

Efek Perubahan Nilai Kurs pada Kas dan Setara KasEffect on Exchange Rate Changes on Cash and Cash Equivalents

2.465 134 1.840

Kenaikan Neto Kas dan Setara KasNet Increase in Cash and Cash Equivalents

(72.569) 98.371 (74)

Saldo Kas dan Setara Kas Awal TahunCash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year

196.659 98.288 200

Saldo Kas dan Setara Kas Akhir TahunCash and Cash Equivalents at the End of the Year

126.555 196.659 64


DEVIATION (%)

Penerimaan Kas dari PelangganCash Receipt from Customer

1.127.855 1.252.058 90

Penerimaan Kas dari Pemerintah Cash Receipt from the Government

31.615 179 17.662

Penerimaan Kas dari Pendapatan BungaCash Receipt from Interest

667 691 96

Penerimaan Kas dari Induk PerusahaanCash Receipt from the Parent Company

1.366.427 535.884 255

Penerimaan Kas dari PekerjaCash Receipt from Employees

141 32 442

2019

2019






AND ANALYSIS


229


DEVIATION (%)

Penerimaan dari Klaim AsuransiCash Receipt from Insurance Claim

26.544 - N/A

Penerimaan Kas dari Aktivitas Operasi LainnyaCash Receipt from Other Operating Activities

19.363 - N/A

Pembayaran Kas ke Pemerintah Cash Paid to the Government

(288.399) (171.068) 169

Pembayaran Kas kepada PemasokCash Paid to Suppliers

(391.059) (212.843) 184

Pembayaran Premi AsuransiPayments for Insurance Premium

(14.745) (16.016) 92

Pembayaran Manfaat PensiunPayments for Pension Benefits

(1.373) (685) 200

Pembayaran TantiemPayments for Tantiem

(422) - N/A

Pembayaran Kas untuk Beban BungaCash Paid for Interest Expense

(515) (437) 118

Pembayaran Kas kepada PekerjaCash Paid to Employees

(198.206) (151.179) 131

Pembayaran Kas ke Induk PerusahaanCash Paid to the Parent Company

(625.804) (421.834) 148

Pembayaran untuk Aktivitas Operasi LainnyaCash Paid for Other Operating Activities

(93.614) (14.899) 628

Pembayaran Kas untuk Pajak PenghasilanCash Payments for Income Tax

(240.851) (262.827) 92

Kas Neto yang Dihasilkan dari/(Digunakan) untuk Aktivitas OperasiNet Cash Generated from/(Used) for Operating Activities

717.624 537.056 134

2019

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenurunan arus kas keluar dari aktivitas pendanaan ini disebabkan karena proses pembayaran pinjaman dilakukan dengan cara offsetting utang piutang, sehingga tidak ada pembayaran dalam bentuk kas.

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESThe decrease in cash outflows from financing activities is due to the loan repayment process, which is carried out by offsetting debts. Therefore there is no payment in cash.





230

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPeningkatan arus kas keluar dari aktivitas investasi dominan karena meningkatnya capital expenditure di tahun 2019 sebesar USD 838,91 juta atau meningkat sebesar 49% dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar USD 562,29 juta.

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESThe increase in cash outflows from dominant investment activities is due to an increase of capital expenditure in 2019, which is USD 838.91 million or a 49% increase from USD 562.29 million in 2018.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES



DEVIATION (%)

Pembelian Aset Minyak dan Gas BumiPurchase of Oil and Gas Properties

(790.194) (389.408) 202,922

Kas Neto yang Dihasilkan dari/(Digunakan) untuk Aktivitas InvestasiNet Cash Generated from/(Used) for Investing Activities

(790.194) (389.408) 202,922

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES



DEVIATION (%)

Pinjaman dari Induk PerusahaanLoan from the Parent Company

- - N/A

Pembayaran Pinjaman kepada Induk PerusahaanLoan Repayment to the Parent Company

- (49.412) N/A

Penerimaan dari Penerbitan Saham/Modal DisetorProceeds from Share Capital

1 1 100

Kas Neto yang Dihasilkan dari/(Digunakan) untuk Aktivitas PendanaanNet Cash Generated from/(Used) for Financing Activities

1 (49.411) (0,002)

2019

2019






AND ANALYSIS


231

KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Lebih cepatnya rata-rata Collection Period (CP) di tahun 2019 (10,28 hari) dibanding tahun 2018 (110 hari) dominan disebabkan oleh proses pembayaran piutang dengan cara offsetting utang piutang secara periodik.

Kemampuan Perusahaan dalam membayar utang sangat terkait dengan tingkat kesehatan Perusahaan. Rasio keuangan yang relevan terkait hal tersebut yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan kolektibilitas piutang Perusahaan. Berikut penjelasan terkait rasio tersebut:

RASIO LIKUIDITASRasio ini menunjukkan kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, dihitung dengan membagi aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Rasio lancar tahun 2019 sebesar 148,38%, turun sebesar 13,76% dibanding tahun 2018. Sementara itu, rasio kas di tahun 2019 adalah 12,64% atau turun sebesar 69% dibandingkan dengan tahun 2018. Hal ini dibebabkan oleh Perusahaan menjalankan proses offsetting utang piutang secara periodik. Rasio ini menunjukkan Perusahaan memiliki kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

RECEIVABLES COLLECTABILITY

The average of Collection period (CP) in 2019 is increase compared with 2018, i.e., 10.28 days and 110 days respectively is due to offsetting accounts recoverable with debts periodically.

The Company’s ability to pay debts is closely related to the Company’s health level. Financial ratios relevant to these are the liquidity ratio, the solvency ratio, and the collectability of the Company’s receivables. Below are the explanation of these ratios:

LIQUIDITY RATIOThis ratio shows the Company’s ability to meet short-term obligations, calculated by dividing current assets with current liabilities. The current ratio in 2019 is 148.38%, which is lower for 13.76% compare with 2018. Meanwhile, the cash ratio in 2019 is 12.64%, which is lower than 2018 for 69% compare with 2018. This is because the Company is offsetting debts and receivables periodically. This ratio shows that the Company is able to fulfil its short-term obligations.

ANALISIS SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS ANALYSIS ON SOLVENCY AND COLLECTABILITY

KOLEKTIBILITAS PIUTANG RECEIVABLES COLLECTABILITY

dalam hari| in days

KETERANGANDESCRIPTION 2019 2018

Total Asset Turnover 92,35 169,28

Rasio Aktivitas – Collection PeriodRasio Aktivitas – Collection Period

10,28 110

2019





232

dalam persentase| in percentage

RASIO SOLVABILITASRasio ini menunjukkan kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang yang dibandingkan dengan total aset dan total ekuitas. Nilai solvabilitas Perusahaan pada tahun 2019 menunjukkan adanya kenaikan yang dipengaruhi oleh adanya peningkatan liabilitas, namun secara umum kemampuan Perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya masih relatif baik.

SOLVENCY RATIOThis ratio shows the Company’s ability to meet its short-term and long-term obligations by comparing total assets and total equity. In 2019, the Company’s solvency shows an increase affected by an increasing liabilities. Generally, the Company’s ability to pay its obligations is still relatively good.

PERBANDINGAN RASIO SOLVABILITAS TAHUN 2018-2019 COMPARISON OF SOLVENCY RATIO IN 2018-2019

PERBANDINGAN RASIO LIKUIDITAS TAHUN 2018-2019 COMPARISON OF LIQUIDITY RATIO IN 2018-2019



Rasio KasCash Ratio

12,64 40,41

Rasio LancarCurrent Ratio

148,38 172,06


Total LiabilitasTotal Liabilities

1.405.942 731.838

Total EkuitasTotal Equity

1.283.288 778.312

Total AsetTotal Assets

2.689.230 1.510.150

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%)Liabilities to Equity Ratio (%)

110 94

Rasio Liabilitas terhadap Total Aset (%)Liabilities to Total Assets Ratio (%)

52 48

2019

2019






AND ANALYSIS


233

Pada tahun 2019, komposisi struktur modal PHI terdiri atas Liabilitas (52%) dan Ekuitas (48%). Komposisi tersebut mengalami perubahan dibandingkan dengan struktur modal tahun 2018 yang terdiri atas 48% liabilitas dan 52% ekuitas. Hal ini disebabkan pembayaran pokok pinjaman ke PT Pertamina (Persero) diimbangi dengan kinerja laba PHI.

PHI tidak memiliki modal berbasis bunga/sukuk karena Perusahaan tidak mencatatkan sahamnya di pasar saham manapun serta tidak menerbitkan obligasi atau sukuk pada tahun 2018 dan 2019.

In 2019, the composition of PHI’s capital structure consists of 52% liabilities and 48% equity. The composition has changed compared to the capital structure in 2018 consisting of 48% liabilities and 52% equity. This is due to the principal loan payment to PT Pertamina (Persero), align with PHI’s profit performance.

PHI does not have an interest/sukuk-based capital because the Company does not list its shares in any stock market and does not issue bonds or sukuk in 2018 and 2019.

STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN CORPORATE CAPITAL STRUCTURE

PERBANDINGAN STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN COMPARISON OF COMPANY CAPITAL STRUCTURE


KETERANGANDESCRIPTION

2019 2018PERBEDAANDIFFERENCE

(%) NILAI

AMOUNT

KONTRIBUSICONTRIBUTION

(%)

NILAIAMOUNT

KONTRIBUSICONTRIBUTION

(%)

Liabilitas Jangka PendekCurrent Liabilities

1.001.158 72 554.440 76 181

Liabilitas Jangka PanjangNon-Current Liabilities

404.784 28 177.398 24 223

Total LiabilitasTotal Liabilities

1.405.942 52 731.838 48 191

EkuitasEquity

1.283.288 48 778.312 52 165

Total Invested Capital 2.689.230 100 1.510.150 100 178

2019





234

Pekerja Profesional di Lapangan Handil - PHMProfessional Employees at Handil Field - PHM

Selama kurun waktu periode pelaporan, PHI tidak melakukan ikatan material atas investasi barang modal. Dengan demikian, laporan ini tidak memberikan informasi terkait nama pihak yang melakukan ikatan, tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan Perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

Throughout the reporting period, PHI does not have material bonds for investment of capital goods. Therefore, this statement does not provide information on the name of parties having material bonds, the purpose of the bonds, funding sources to fulfil the bonds, the denominating currency, and the actions planned by the Company to protect from the risk of the related currency’s positon.

IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL MATERIAL BONDS FOR INVESTMENT OF CAPITAL GOODS






AND ANALYSIS


235

Selama tahun 2019, realisasi investasi barang modal PHI adalah sebesar USD 755 juta dari rencana USD 854 juta (88% target realisasi dan 87% target KPI). Aktivitas investasi yang dilakukan terkait dengan aktivitas pengeboran, well connection, workover termasuk di dalamnya KUPL (Kerja Ulang Pindah Lapisan), dan movable asset.

Investasi yang dilakukan oleh PHI berdasarkan tujuannya terbagi dua yaitu:1. Investasi Business Development (BD) merupakan investasi

dalam rangka meningkatkan profit Perusahaan yang dapat dijustifikasi keekonomiannya. Selama tahun 2019, realisasi investasi BD sebesar USD 714,9 juta dari anggaran USD 791,8 juta dengan rincian 22 proyek investasi, termasuk aktivitas pengeboran 155 sumur tajak (mencapai 240% lebih banyak dari pencapaian 2018).

2. Investasi Non-Business Development (Non-BD) merupakan investasi dalam rangka mempertahankan nilai Perusahaan dan/atau tujuan strategis yang dapat dijustifikasi secara keekonomiannya atau dalam cost-benefit analysis. Selama tahun 2019, realisasi investasi Non-BD sebesar USD 40,2 juta dari anggaran USD 62,3 juta dengan rincian 12 proyek investasi, termasuk di dalamnya pekerjaan workover dan movable asset.

Throughout 2019, the realisation of PHI’s investment of capital goods is USD 755 million of the plan of USD 854 million (88% of realisation target and 87% of KPI target). The investment activities are related to drilling, well connection, workover which includes Layer-Shifting Workover (KUPL), and movable asset.

PHI’s investment is put into two categories based on its purpose:1. Business Development (BD) Investment, an investment

to increase the Company’s profit, of which economics is justified. In 2019, the BD investment reaches USD 714.9 million from a budget of USD 791.8 million for 22 investment projects, including the drilling activities of 155 spud wells (240% higher than the 2018 achievement).

2. Non-Business Development (Non-BD) Investment, an investment to maintain the Company’s values and/or strategic purposes, of which economics and cost-benefit analysis can be justified. Throughout 2019, the Non-BD investment realisation is USD 40.2 million from a budget of USD 62.3 million for 12 investment projects, including workover activities and movable asset.

IKATAN INVESTASI BARANG MODAL INVESTMENT OF CAPITAL GOODS





236

PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI 2019 SERTA PROYEKSI 2020 COMPARISON BETWEEN TARGET AND REALISATION IN 2019 AND PROJECTION OF 2020

PERBANDINGAN ANTARA TARGET PADA AWAL 2019 DENGAN HASIL YANG DICAPAI (REALISASI) COMPARISON OF TARGETS IN EARLY 2019 AND THE ACHIEVED RESULTS (REALISATION)



REALISASI 20192019 REALISATION

RKAP 20192019 RKAP

PERBEDAANDIFFERENCE (%)


2.154.193 2.431.158 89


1.085.299 936.953 116


1.068.894 1.494.205 72


214.098 451.592 47


854.796 1.042.613 82


(89.645) - N/A


765.151 1.042.613 73


260.175 387.376 67


504.976 655.238 77

EBITDA 1.040.035 1.170.219 89






AND ANALYSIS


237

Perbedaan pencapaian pendapatan usaha disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:• Realisasi ICP 2019 sebesar USD 63,09, lebih rendah

dibandingkan dengan ICP RKAP 2019 sebesar USD 70,00 atau hanya mencapai 90%.

• Realisasi harga gas sebesar USD 6,42 dibandingkan dengan harga gas RKAP 2019 sebesar USD 7,96 atau mencapai 81%.

• Realisasi produksi gas mencapai 761 MMSCFD, dibandingkan dengan RKAP 2019 yang mencapai 849 MMSCFD atau 88%. Hal ini terutama disebabkan performa sumur baru yang lebih rendah dari prognosa serta tertundanya Put On Production (POP) sumur.

• Realisasi lifting gas mencapai 660 MMSCFD, dibandingkan dengan target RKAP 2019 yang mencapai 707 MMSCFD atau 93%. Hal ini terutama disebabkan lebih rendahnya produksi, lebih rendahnya realisasi pengapalan LNG, dan lebih rendahnya penyerapan gas ke domestik karena adanya turnaround di beberapa plant buyer serta diimplementasikannya alokasi suplai gas proporsional.

Realisasi beban pokok penjualan di tahun 2019 mencapai USD 1,085 miliar atau 116% dibandingkan dengan RKAP 2019. Hal ini terutama disebabkan lebih tingginya realisasi biaya depresiasi di tahun 2019 mencapai USD 273 juta dibandingkan dengan RKAP 2019 sebesar USD 128 juta atau 213%. Kenaikan biaya depresiasi ini merupakan akibat dari kenaikan rate UoP di PHM karena berubahnya angka beginning reserves, dimana RKAP 2019 menggunakan angka reserves sebesar 464,4 MMBOE sedangkan realisasi menggunakan angka reserves hasil validasi dari Reserves Management Hulu (RMH) sebesar 82 MMBOE. Realisasi biaya umum dan administrasi di tahun 2019 mencapai sebesar USD 214,09 juta atau 47% dibandingkan dengan RKAP 2019. Hal ini terutama disebabkan perhitungan Head Office Overhead (HOO) menggunakan rate yang lebih rendah dibandingkan dengan RKAP (1,5% versus 2%).

Realisasi pendapatan (beban) lain-lain di tahun 2019 mencapai sebesar negatif USD 89 juta. Hal ini terutama disebabkan karena adanya pembebanan bagian BUMD WK Mahakam tahun 2018 yang baru dibayarkan di bulan September 2019 yaitu sebesar USD 66 juta, sementara pembebanan porsi BUMD sampai dengan bulan September adalah sebesar USD 21 juta.

There are several factors that impacted the achievement of operating income:• The realisation of ICP 2019 is 90% of the 2019 RKAP, i.e.,

USD 63.09, while compared with USD 70.00.

• The realisation of gas price is USD 6.42, 81% of the gas price in the 2019 RKAP, which is USD 7.96.

• The realisation of gas production is 761 MMSCFD, 88% of that in the 2019 RKAP, which is 849 MMSCFD. This is mainly due to the lower new wells performance than the prognosis and the delay in Put On Production (POP) wells.

• The realisation of lifting gas reaches 660 MMSCFD, 93% of the 2019 RKAP of 707 MMSCFD. This is mainly due to lower production, a lower realisation of LNG shipping, and lower gas absorption to domestic markets due to turnarounds in several plant buyers and the implementation of proportional gas supply allocation.

The realisation of costs and revenue in 2019 is USD 1.085 billion or 116% compared to that in the 2019 RKAP. This is mainly due to higher actual depreciation costs in 2019, which is USD 273 million or 213% of USD128 million in the 2019 RKAP. The increase in depreciation costs is a result of the increase in the UoP rate in PHM due to a change of beginning reserve numbers, in which the 2019 RKAP used a reserve number of 464.4 MMBOE while the realisation uses a reserve number validated by the Upstream Reserve Management (RMH) at 82 MMBOE.

The realisation of general and administrative costs in 2019 is USD 214.09 million or 47% of that in the 2019 RKAP. This is mainly due to the Head Office Overhead (HOO) calculation which uses a lower rate compared to that in RKAP (1.5% versus 2%).

The realisation of other income (expense) reaches negative USD 89 million. This is mainly due to the imposition of ROE’s portion of WK Mahakam in 2018, which has just been paid in September 2019 in the amount of USD 66 million, while the charge of ROE’s portion up to September is USD 21 million.





238

Target RKAP 2020 sedikit lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun 2019 karena di tahun 2020 diproyeksikan terjadi peningkatan atas beban pokok penjualan sebesar 27% dibandingkan dengan realisasi 2019. Hal ini disebabkan karena meningkatnya beban depresiasi sebesar 197% yang dikontribusikan akibat meningkatnya investasi di 2020 serta adanya perubahan cadangan gas P1 WK Mahakam dari 4,9 TCF menjadi 1,2 TCF (Ref. Reserves Manajemen Hulu bulan September 2018). Hal ini berdampak pada meningkatnya besaran depresiasi pada tahun berikutnya. Di tahun 2020, estimasi cadangan gas menjadi 0,6 TCF.

The 2020 RKAP target is slightly lower than the realisation in 2019 because in 2020 there is a projected increase in the costs of revenue by 27% from the realisation in 2019. This is due to a 197% increase in depreciation expense contributed by the increasing investment in 2020 and the changes in WK Mahakam’s P1 gas reserves from 4.9 TCF to 1.2 TCF (Ref. Upstream Reserves Management in September 2018). This results in an increase in the amount of depreciation in the following year. In 2020, the estimated gas reserves will be 0.6 TCF.

TARGET ATAU PROYEKSI YANG INGIN DICAPAI DALAM SETAHUN MENDATANG TARGET OR PROJECTION TO ACHIEVE IN THE UPCOMING YEAR



REALISASI 20192019 REALISATION

RKAP 20202020 RKAP

PERBEDAANDIFFERENCE (%)


2.154.193 2.155.090 100


1.085.299 1.376.628 127


1.068.894 778.462 73


214.098 278.507 130


854.796 499.955 58


(89.645) (52.793) 59


765.151 447.163 58


260.175 165.474 64


504.976 281.688 56

EBITDA 1.040.035 984.792 95






AND ANALYSIS


239

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dimana prinsip tersebut mengharuskan Manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang memengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontingen pada tanggal Laporan Keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi, dan penilaian tersebut dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan akan terjadi atau tidak terjadinya peristiwa di masa mendatang.

Perusahaan telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut, dimana dibutuhkan pertimbangan, estimasi, dan asumsi signifikan yang dibuat dan hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan dapat mempengaruhi secara material hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan dalam periode mendatang. Detail dari pertimbangan, estimasi, dan asumsi dapat ditemukan di bagian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting dari Laporan Keuangan audited pada Laporan Keuangan terlampir dalam Laporan Tahunan ini.

The preparation of the consolidated financial statements is in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, which requires the Management to make estimates and assumptions that impact the reported amount of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated Financial Statement as well as the amount of revenue and expenses during the reporting period. Estimations, assumptions, and judgments are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including the expectations of the occurrence of future events.

The Company has identified the following critical accounting policies under which significant judgments, estimates, and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future periods. Detail of the judgments, estimates, and assumptions can be found in Critical Accounting Estimates and Judgments in the Financial Statement attached to this Annual Report.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN MATERIAL INFORMATION AND FACTS AFTER THE FINANCIAL REPORTING DATE





240

Kebijakan pengambilan keputusan terkait dengan pembagian dividen diputuskan berdasarkan RUPS. Penentuan pembagian dividen diatur berdasarkan Pedoman PT Pertamina (Persero) No. A-001/H00200/2011-S0 tentang Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan Pertamina. Keputusan pembagian dividen Perusahaan dikaitkan dengan laba bersih yang didapat pada tahun fiskal, kewajiban Perusahaan untuk mengalokasikan dana cadangan sesuai dengan aturan yang berlaku, dan kondisi keuangan Perusahaan. Pertimbangan lain adalah tingkat pertumbuhan ke depan dan rencana ekspansi.

Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tahun buku 2018 tanggal 20 Mei 2019, ditetapkan bahwa tidak ada pembagian dividen atas laba bersih kepada Pemegang Saham. Oleh karena itu, informasi mengenai jumlah dividen kas per saham, payout ratio, serta tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun tidak tersedia.

The decision-making policy related to dividend distribution is decided by the GMS. The dividend distribution is determined by the Guidelines of PT Pertamina (Persero) No. A-001/H00200/2011-S0 on Management of Pertamina Subsidiaries and Joint Ventures. The decision to distribute the Company’s dividend is related to net profit earned in the fiscal year, the Company’s obligation to allocate reserves funds according to applicable regulations, and the Company’s financial condition. Other considerations are future growth rates and expansion plans.

The results of the Annual GMS for the fiscal year 2018 dated 20 May 2019 determined that there is no distribution of dividend on net profit to the Shareholders. Therefore, the information on the amount of cash dividend per share, payout ratio, and the date of announcement and payment of cash dividend for each year is not available.

KEBIJAKAN DIVIDEN DIVIDEND POLICY

Lawe-Lawe Terminal, PHKTLawe-Lawe Terminal, PHKT






AND ANALYSIS


241

Susunan kepemilikan saham PHI sesuai Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 13 Desember 2017 adalah 99,93% dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) dan 0,07% dimiliki oleh PT Pertamina Pedeve Indonesia. Selama 2019, tidak terdapat program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau Manajemen (Employee Share Ownership Programme/ESOP dan/atau Management Share Ownership Programme/MSOP) yang dilaksanakan oleh Perusahaan. Dengan demikian, tidak terdapat informasi terkait jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau Manajemen yang berhak, serta harga exercise

The shareholding composition of PHI according to the Circular Decree of the Shareholders dated on 13 December 2017 is 99.93% by PT Pertamina (Persero) and the rest of 0.07% is owned by PT Pertamina Pedeve Indonesia. Throughout 2019, there is no employee stock and/or management programme (Employee Share Ownership Programme/ESOP and/or Management Share Ownership Programme/MSOP) implemented by the Company. Accordingly, there is no information regarding the number of shares of ESOP/MSOP and its realisation, period, requirements for entitled employees and/or Management, and exercise price.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWAN/MANAJEMEN EMPLOYEE/MANAGEMENT SHARE OWNERSHIP PROGRAMME

Handil Central Processing Area - Lapangan Handil - PHMHandil Central Processing Area - Handil Field - PHM





242

Selama 2019, PHI tidak melaksanakan penawaran obligasi atau efek keuangan lain. Dengan demikian, tidak tersedia informasi seputar total perolehan dana, rencana dan rincian penggunaan dana, saldo dana, serta tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana.

Throughout 2019, PHI has not engaged in any offering of bonds or other financial securities. Thus, information about total funding, plans and details of the use of funds, fund balance, and date of GMS/GMO approval on changes in the use of funds are not available.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM USE OF PUBLIC OFFERING PROCEEDS






AND ANALYSIS


243

Pada tahun 2019, PHI telah melakukan beberapa transaksi dengan pihak afiliasi. Perusahaan melakukan transaksi dengan perusahaan-perusahaan afiliasi berikut untuk memprioritaskan sinergi antar Pertamina Grup:

In 2019, PHI has conducted several transactions with affiliated parties. The Company engaged in transactions with the following affiliated companies to prioritise synergies among Pertamina Group:

INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU DENGAN PIHAK AFILIASI INFORMATION ON MATERIAL TRANSACTION CONTAINING CONFLICT OF INTEREST AND/OR WITH AFFILIATED PARTIES

JENIS DAN SIFAT HUBUNGAN AFILIASI TYPES AND NATURE OF AFFILIATE RELATIONSHIPS

NO. PIHAK AFILIASIAFFILIATED PARTIES

SIFAT HUBUNGANNATURE OF AFFILIATIONS

SIFAT TRANSACTIONNATURE OF TRANSACTION

1. PT Elnusa Tbk.Entitas SepengendaliEntity under common control

Jasa pendukung pengeboran dan kerja ulang Drilling and workover support services

2. PT Pertamina (Persero)Induk PerusahaanParent Company

Pembelian Bahan Bakar Fuel Supply

3.PT Patra Drilling Contractor

Entitas SepengendaliEntity under common control

Jasa pendukung pengeboran, penyewaan alat berat, jasa cateringDrilling support services, heavy equipment rental, catering services

4.PT Pertamina Drilling Services Indonesia


Jasa penyediaan menara pengeboran Drilling Rig Services

5.PT Pertamina Training & Consulting


Jasa penyediaan tenaga kerja, pengelolaan eventManpower supply services, event organiser

6.PT Pertamina Trans Kontinental


Penyediaan Kapal Vessel Provider

7. PT Elnusa Trans Samudera Entitas SepengendaliEntity under common control

Penyediaan Kapal Vessel Provider

8. PT Pertamina Lubricant Entitas SepengendaliEntity under common control

Suplai pelumas Lubricant supply

9. PT Prima Armada RayaEntitas SepengendaliEntity under common control

Penyediaan kendaraan operationalLight vehicle services





244

NO. PIHAK AFILIASIAFFILIATED PARTIES

SIFAT HUBUNGANNATURE OF AFFILIATIONS

SIFAT TRANSACTIONNATURE OF TRANSACTION

10. PT Patra Jasa Entitas SepengendaliEntity under common control

Jasa kebersihan dan pendukung pengelolaan/perawatan perkantoranOffice cleaning and operation/maintenance services

11. PT Pertamina Bina Medika Entitas SepengendaliEntity under common control

Jasa pelayanan kesehatan Health services

12. PT Sigma Cipta Utama Entitas SepengendaliEntity under common control

Jasa penyimpanan batuan core, dokumen Storage for core, document services

13. PT Mitra Tour & Travel Entitas SepengendaliEntity under common control

Jasa pengelolaan event, penyediaan tiket dan hotelEvent organiser, ticket and hotel provider services

14. PT Peteka Karya TirtaEntitas SepengendaliEntity under common control

Jasa operasional dan maintenance Water Treatment Plan (WTP)Operation and maintenance WTP services

15. PT Pertagas Entitas SepengendaliEntity under common control

Jasa Kompresi GasCompression Gas Services

16. PT Pratama Mitra SejatiEntitas SepengendaliEntity under common control

Penyediaan kendaraan operasionalLight vehicle services

17.PT Elnusa Fabrikasi dan Konstruksi


Jasa konstruksi/perawatan, penyediaan materialConstruction/maintenance services, material supply

18.PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia


Penyediaan asuransiInsurance provider

19. PT Elnusa Petrofin Entitas SepengendaliEntity under common control

Suplai bahan kimiaChemical supplier

20. PT Patra NiagaEntitas SepengendaliEntity under common control

Jasa pengangkutan limbah B3Hazardous waste transportation services

REALISASI NILAI TRANSAKSI 2019

Kebijakan penentuan harga transfer atas transaksi harga penjualan dan pembelian ke pihak afiliasi telah memenuhi prinsip kewajaran dan kelaziman usaha. Kebijakan harga atas transaksi ini berdasarkan negosiasi antara PHI dengan pihak bereleasi terkait sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 213/PMK.03/2016 tentang Jenis Dokumen dan atau Informasi Tambahan yang Wajib Disimpan oleh Wajib Pajak yang Melakukan Transaksi dengan Para Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, dan Tata Cara Pengelolaannya.

THE REALISATION OF TRANSACTION VALUE IN 2019

The transfer pricing policy of the sale and purchase price to the affiliates has fulfilled the fairness and business norms. The pricing policy on this transaction is based on PHI’s negotiations with related parties according to the Regulation of the Minister of Finance No. 213/PMK.03/2016 on the Types of Documents and or Additional Information Required to be Kept by Taxpayers Transacting with Parties with Special Relationships, and the Management Procedures.






AND ANALYSIS


245

Perusahaan dalam transaksinya telah mengikuti Peraturan Bank Indonesia dalam kaitannya dengan penggunaan mata uang Rupiah untuk transaksi di Indonesia, khususnya Peraturan Bank Indonesia No. 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, sesuai Standar Akuntansi yang Berlaku di Indonesia (PSAK), transaksi antar entitas afiliasi (sepengendali) diatur melalui PSAK No. 38 tentang Transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.

In its transaction, the Company has complied with the Regulation of Bank Indonesia related to the use of Rupiah currency for transactions in Indonesia, especially the Regulation of Bank Indonesia No. 17/3/PBI/2015 concerning the Obligation to Use Rupiah in the Territory of the Unitary State of the Republic of Indonesia.

Furthermore, under the Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (SFAS), the transactions between affiliated entities (under common control) are governed by SFAS No. 38 on the Transactions of Business Combinations of Entities Under Common Control.

REALISASI TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI REALISATION OF TRANSACTION WITH AFFILIATED PARTIES


NO. ENTITAS AFILIASIAFFILIATED ENTITIES

PIUTANG USAHATRADE RECEIVABLES

UTANG USAHATRADE PAYABLES

1. PT Pertamina (Persero) 1.115.567 15.603

2. PT Pertamina Hulu Energi 207 -

3. PT Pertamina EP 13 -

4. PT Pertamina International E&P 5 -

5. PT Pertamina EP Cepu 2 -

6. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. 2 -

7. PT Elnusa Tbk - 15.003

8. PT Pertamina Drilling Services Indonesia - 5.623

9. PT Patra Jasa - 1.889

10. PT Pelita Air Service - 1.857

11. PT Pertamina Training & Consulting - 1.788

12. PT Pertamina Trans Kontinental - 1.776

13. PT Pertamina Lubricants - 337

14. PT Pertamina Bina Medika - 227

15. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. - 111

16. PT Pertamina Retail - 45

Total 1.115.796 44.259





246

Pada tahun 2019, terdapat perubahan peraturan dan perundang-undangan yang berdampak pada PHI, yaitu Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 89/PMK.06/2019 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (PMK 89) yang berlaku sejak tanggal 19 Juni 2019.

LATAR BELAKANG

Sehubungan dengan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang berasal dari pelaksanan kontrak kerja sama kegiatan hulu minyak dan gas bumi, Pemerintah sebelumnya telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.0/2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 165/PMK.06/2010 (PMK 135 dan Perubahannya). Untuk menyikapi perkembangan proses bisnis hulu minyak dan gas serta beralihnya pengelolaan sejumlah wilayah kerja hulu minyak dan gas bumi di Indonesia, Pemerintah menerbitkan PMK 89.

DAMPAK TERHADAP PHI

Salah satu ketentuan yang berpengaruh terhadap PHI dan Anak Perusahaan adalah pengaturan mengenai pemanfaatan BMN Material Persediaan (MP) eks terminasi. Dalam hal ini, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ditetapkan sebagai pengelola wilayah kerja eks KKKS sebelumnya wajib membayar biaya pemanfaatan sesuai besaran yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai Pemerintah atau penilai publik yang ditunjuk oleh kontraktor.

Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui surat DJKN No. S-233/KN.4/2019 (Surat DJKN) tanggal 30 Juli 2019, telah meminta salah satu Anak Perusahaan PHI yaitu PHM untuk melakukan pembayaran senilai USD 30.058.017 kepada kas Negara atas pemanfaatan BMN MP eks terminasi tahun 2018 dengan mendasarkan kepada ketentuan PMK 89.

In 2019, there were changes in regulations and legislation that impacted PHI, which is the Regulation of the Minister of Finance of Indonesia No. 89/PMK.06/2019 on the Management of State Property Derived from the Implementation of Cooperation Contract for Upstream Oil and Gas Business Activities (PMK 89), valid since 19 June 2019.

BACKGROUND

Related to the management of State Property (BMN) originating from the implementation of cooperation contracts for upstream oil and gas activities, the Government has previously issued the Regulation of the Minister of Finance No. 135/PMK.0/2009 as amended by the Regulation of the Minister of Finance No. 165/PMK.06/2010 (PMK 135 and its Amendments). Responding to the development of upstream oil and gas business processes and the management shift in several upstream oil and gas working areas in Indonesia, the Government issued PMK 89.

IMPACTS ON PHI

One of the regulations affecting PHI and its Subsidiaries is the regulation about the utilisation of ex-terminated Inventory Material (MP) BMN. In this case, the Cooperation Contract Contractor (KKKS) designated as the manager of the former KKKS working areas is required to pay utilisation fees according to the amount determined by the Minister of Finance based on the results of an assessment conducted by a Government or public assessor appointed by the contractor.

Through the Directorate General of State Assets (DJKN) in its letter No. S-233/KN.4/2019 (DJKN Letter) dated 30 July 2019, the Ministry of Finance has requested one of PHI Subsidiaries, namely PHM, to make payments of USD 30,058,017 to the State treasury for the utilisation of the ex-terminated MP BMN in 2018 based on PMK 89.

DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN IMPACT ON LAWS AND REGULATIONS AMENDMENT






AND ANALYSIS


247

Meskipun demikian, terdapat beberapa catatan dari PHI perihal pemberlakuan peraturan ini, yaitu:1. PMK 89 tidak mengatur adanya transaksi pemanfaatan

BMN eks terminasi sebelum tanggal diberlakukannya peraturan tersebut.

2. Transaksi pemanfaatan BMN eks terminasi yang telah terjadi sebelum berlakunya PMK 89 didasarkan pada ketentuan yang diatur melalui PMK 135 dan Perubahannya.

Pemberlakuan PMK yang ditindaklanjuti dengan Surat DJKN tersebut tentunya berpengaruh terhadap kondisi finansial PHI dan Anak Perusahaan karena harus menyediakan biaya tambahan sesuai nilai tagihan yang tercantum pada Surat DJKN. Dari sisi nonfinansial, hal ini juga berpengaruh terhadap pelaksanaan operasional Perusahaan serta strategi investasi yang akan diambil oleh PHI dan Anak Perusahaan.

Nonetheless, there are several notes from PHI about the enforcement of this regulation, namely:1. PMK 89 does not regulate any transaction on utilisation

of ex-terminated BMN before the regulation’s date of enactment.

2. The transaction on the utilisation of ex-termination BMN occurred before PMK 89 is effective, is based on the provisions regulated through PMK 135 and its Amendments.

The enactment of PMK followed by the DJKN Letter certainly affects the financial condition of PHI and its Subsidiaries because they have to provide additional costs according to the claim stated on the DJKN Letter. On the non-financial side, this also affects the Company’s operations and investment strategies that will be taken by PHI and its Subsidiaries.

Attaka Platform - PHKTAttaka Platform - PHKT





248

PHI telah menerapkan sistem pelaporan keuangan berstandar internasional (IFRS). Selain itu, Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia. Detail dari perubahan kebijakan akutansi dapat ditemukan di Appedix 1 (Ikhtisar kebijakan akuntansi pending dari audited laporan keuangan).

PHI has implemented an international standard financial reporting system (IFRS). In addition, the Company has applied the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) applicable in Indonesia. Detail of the changes in accounting policy can be found in the Appendix 1 (Summary of significant accounting policy in the Audited Financial Report).

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI CHANGES IN ACCOUNTING POLICY






AND ANALYSIS


249

Industri hulu migas Indonesia tahun 2020 masih menghadapi tantangan yang sama dengan tahun sebelumnya. Lifting minyak dan gas nasional terus mengalami penurunan sedangkan kebutuhan minyak dan gas dalam negeri terus naik.

Menurut proyeksi Dewan Energi Nasional (DEN), asumsi pertumbuhan PDB moderat 5,6% per tahun selama periode 2015-2050 dan pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 0,8% per tahun, diperkirakan kebutuhan energi final nasional akan mencapai 238,8 Metric Ton Oil Equivalent (MTOE) pada tahun 2025 untuk skenario baru. Kebutuhan pada tahun 2025 tersebut menunjukkan peningkatan sekitar 1,8 kali lipat dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 6,4% dibandingkan dengan konsumsi energi final pada tahun 2015 (128,8 MTOE).

Kebutuhan energi final akan semakin meningkat dan mencapai 682,3 MTOE pada tahun 2050. Rata-rata pertumbuhan kebutuhan energi selama periode 2015-2050 adalah sekitar 4,9% per tahun. Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan hulu migas untuk mendukung penyediaan migas nasional, PHI merespon tantangan tersebut dengan melakukan studi eksplorasi untuk program pengeboran eksplorasi di tahun 2020 demi peningkatan sumber daya, melakukan program pengembangan lapangan melalui pengeboran sumur-sumur pengembangan, aktivitas well connection, dan workover termasuk di dalamnya KUPL (Kerja Ulang Pindah Lapisan) dan perawatan sumur (well service), serta melakukan upaya efisiensi biaya dengan memperhatikan regulasi, menyiapkan pendanaan investasi, dan mengembangkan infrastruktur yang diperlukan.

STRATEGI USAHA

Dalam rangka menghadapi tantangan bisnis migas ke depan, saat ini PHI telah menerapkan 7 Program Prioritas dalam pelaksanaan investasi, baik untuk pengelolaan lapangan yang sudah ada, pengembangan, maupun kegiatan eksplorasi. Hal ini dilakukan dalam rangka mencapai keberlanjutan dan pertumbuhan (Sustain and Growth) PHI. Strategi dalam 7 Program Prioritas tersebut adalah sebagai berikut:

Indonesia’s upstream oil and gas industry in 2020 still faces the same challenges as the previous year. The national oil and gas lifting continues to decline while domestic oil and gas requirements continue to rise.

Based on the National Energy Council (DEN), with the assumption of GDP growth moderately at 5.6% a year over 2015-2050 and the average population growth of 0.8% a year, it is estimated that the final national energy requirements will reach 238.8 Metric Tonnes Oil Equivalent (MTOE) in 2025 for a new scenario. The requirements in 2025 show an increase of about 1.8 times with an average annual growth of 6.4% compared to the final energy consumption in 2015 (128.8 MTOE).

The final energy requirements will increase and reach 682.3 MTOE in 2050. The average growth of energy requirements in 2015-2050 is around 4.9% a year. Therefore, facing the challenges in upstream oil and gas to support the national oil and gas provision, PHI responds by conducting exploration studies for exploration drilling in 2020 to increase resources, implementing field development programmes by drilling development wells, well connection activities, and workover including Layer-Shifting Workover (KUPL) and well services, as well as creating cost efficiency by paying attention to regulations, preparing investment funding, and developing the necessary infrastructures.

BUSINESS STRATEGIES

In facing the future oil and gas business challenges, PHI has currently implemented 7 Priority Programmes in the implementation of investments for the existing field management, development, and exploration activities. It has the purpose of achieving PHI’s sustainability and growth. The strategies in the 7 Priority Programmes are as follows:

PROSPEK USAHA BUSINESS PROSPECT





250

7 PROGRAM PRIORITAS PHI 7 PRIORITY PROGRAMMES OF PHI

NO. ASPEK PRIORITASPRIORITY ASPECTS

STRATEGISTRATEGIES

1.

Quality, Health, Safety, Security, and Environment

(QHSSE) dan KeberlanjutanQuality, Health, Safety,

Security, and Environment (QHSSE) and Sustainability

Penerapan prinsip QHSSE Excellence dan aspek 3P (People, Planet, Profit) dalam setiap kegiatan bisnis, dengan cara menurunkan tingkat TRIR sebesar 5% per tahun dan meningkatkan program peningkatan berkelanjutan.Applying QHSSE Excellence principles and 3P (People, Planet, Profit) aspects in every business activity by reducing the TRIR rate by 5% each year and improving the continuous improvement programme.

2.PengadaanProcurement

Proses pengadaan dilakukan bersama antar Anak Perusahaan PHI dan dilakukan sinergi dengan Anak Perusahaan Services Pertamina.Carrying out joint procurement process with PHI Subsidiaries as well as synergising with Pertamina’s Services Subsidiaries.

3.Pengembangan Sumber Daya

ManusiaHuman Resources Development

Meningkatkan produktivitas SDM serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pekerja dengan pembelajaran.Increasing HR productivity and improving the workers’ knowledge and ability through learning.

4.Kepatuhan

Compliance

Mengelola kepatuhan terhadap pedoman internal dan peraturan yang berlaku, serta implementasi GCG di seluruh Grup PHI.Managing compliance with internal guidelines and applicable regulations and implementing GCG throughout PHI Group.

5.

Keuangan, Komersial, dan Portofolio

Financial, Commercial, and Portfolio

Meningkatkan aspek finansial dilakukan melalui efisiensi biaya, peningkatan ekspor LNG, sinergi dengan Refinery Unit (RU) untuk mengurangi impor LPG, dan peningkatan keekonomian blok.Improving financial aspects through cost efficiency, increasing LNG export, synergy with Refinery Units (RU) to reduce LPG import, and increasing block economics.

6.

Manajemen Sumber Daya dan Cadangan

Resources and Reserves Management

Meningkatkan cadangan dan sumber daya dengan meningkatkan Reserves Replacement Ratio (RRR) dan memperpanjang Reserves to Production (R to P). Selain itu, melakukan pembentukan subsurface portfolio dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).Increasing reserves and resources by increasing the Reserves Replacement Ratio (RRR), extending Reserves to Production (R to P), and creating a subsurface portfolio and a Corporate Long Term Plan (RJPP).

7.Keunggulan OperasionalOperational Excellence

Semua kegiatan operasional dan proyek Perusahaan dilakukan dengan prinsip On Target, On Budget, On Schedule, On Return (OTOBOSOR).Carrying out all of the Company’s operational activities and projects based on On Target, On Budget, On Schedule, On Return (OTOBOSOR) principles.






AND ANALYSIS


251

INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA

PHI berkomitmen untuk melakukan investasi dalam rangka menjaga tingkat produksi serta melakukan penambahan dan rejuvenasi cadangan sehingga blok-blok tersebut dapat terus berkontribusi kepada ketahanan energi nasional. Pada tahun 2019, sudah dilakukan inisiasi untuk mendapatkan insentif dari Pemerintah bagi PHSS dan PHM untuk meningkatkan keekonomian sehingga dapat melakukan unlock hidrokarbon yang sudah terbukti namun kurang ekonomis untuk dikembangkan.

Dalam mendukung ketahanan energi nasional dan keberlanjutan value creation bagi semua Pemangku Kepentingan, PHI telah mencanangkan inisiatif strategis sejak tahun 2018, antara lain dengan menetapkan prioritas strategi sebagai berikut:• Peningkatan cadangan dan produksi migas secara

organik dengan manajemen sumber daya dan cadangan melalui kegiatan eksplorasi dan pengembangan, EOR, serta optimasi produksi.

• Pengembangan proyek investasi dengan pengelolaan risiko, komersial, keuangan dan portofolio yang memberikan keuntungan yang maksimal pada periode tujuh tahun mendatang (2020-2026).

• Menerapkan keunggulan operasional dengan konsep OTOBOSOR serta manajemen biaya yang efisien dan efektif.

• Menerapkan QHSSE Excellence.• Membangun SDM yang berkemampuan dan kompetitif.• Menyinergikan proses pengadaan secara terintegrasi baik

vertikal dan horizontal.• Pelaksanaan operasi minyak bumi sesuai aturan-aturan

yang berlaku.

Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2026, PHI telah mengidentifikasi hal-hal yang dapat memengaruhi kelangsungan usaha. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:• Kemampuan pendanaan investasi sesuai keekonomian

untuk menunjang kegiatan operasi produksi, eksplorasi, dan eksploitasi.

• SDM yang profesional dan berpengalaman di perusahaan multinasional, berpengalaman dalam aplikasi teknologi teruji dan best practices.

• Penambahan Anak Perusahaan PHI Eksplorasi (WK West Ganal) di wilayah Kalimantan Timur untuk mendukung penambahan sumber daya.

• Masa berlaku Kontrak Bagi Hasil yang masih panjang.

• Kapasitas fasilitas produksi yang cukup untuk mendukung proyek-proyek pengembangan.

• Sisa cadangan berupa akumulasi HC yang kecil, kompleks, dan tersebar sehingga biaya depresiasi meningkat, cost per unit produksi meningkat, dan keekonomiannya marginal.

INFORMATION ON BUSINESS CONTINUITY

PHI is committed to investing to maintain production level and to increase and rejuvenate reserves so that the blocks can continue to contribute to national energy security. In 2019, there have been initiatives to obtain Government incentives for PHSS and PHM to increase their economics so that they can unlock hydrocarbon that has been proven but is not economic enough to develop.

In supporting the national energy security and the sustainability of value creation for all Stakeholders, PHI has launched strategic initiatives since 2018 by establishing the following strategic priorities:

• Increasing oil and gas reserves and production organically with resource and reserves management through exploration and development activities, EOR, as well as production optimisation.

• Developing investment projects with risk, commercial, financial, and portfolio management giving maximum benefits in the next seven years (2020-2026).

• Implementing operational excellence with the OTOBOSOR concept as well as efficient and effective cost management.

• Implementing QHSSE Excellence.• Building capable and competitive human resources.• Synergising integrated procurement processes, both

vertically and horizontally.• Conducting petroleum operations according to the

applicable regulations.

In the 2020-2026 Long Term Corporate Plan (RJPP), PHI has identified matters that can affect business continuity. These matters are:

• The ability to fund investment based on the economy to support operations and production, exploration, and exploitation.

• Professional and experienced HR in multinational companies, experienced in the application of proven technology and best practices.

• The addition of PHI Exploration Subsidiary (WK West Ganal) in East Kalimantan to support additional resources.

• The long validity period of the Production Sharing Contract.

• Sufficient capacity of production facilities to support development projects.

• The remaining reserves in the form of HC accumulations are small, complex, and scattered, increasing the depreciation costs and the production cost per unit, and the economy is marginal.





252

• Penuaan fasilitas produksi, berusia lebih dari 50 tahun.• Peraturan Menteri ESDM No. 40 Tahun 2016 tentang

Penetapan Harga Gas Bumi berpotensi membatasi pendapatan dari sektor gas domestik.

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, PHI telah menyusun kebijakan-kebijakan strategis untuk mencapai target 2020-2026 serta untuk menghadapi tantangan yang dipengaruhi perubahan lingkungan bisnis baik dari internal maupun eksternal. Kebijakan strategis dan inisiatif yang tertuang dalam RJPP 2020-2026 tersebut meliputi strategi-strategi untuk peningkatan bisnis, Action for Growth, pengoptimalan pengembangan SDM, serta pengelolaan hubungan dengan Pemangku Kepentingan.

ASPEK PEMASARAN DAN PANGSA PASAR

Untuk mendapatkan nilai komersial yang optimal bagi Pemangku Kepentingan terkait, PHI berhasil menjaga kelancaran dan keberlangsungan pasokan migas bagi seluruh pelanggan melalui portofolio penjualan, termasuk kelancaran pasokan gas kepada para pembeli gas domestik di Kalimantan Timur.

MINYAK DAN KONDENSATSesuai kebijakan Perusahaan, komersialisasi seluruh produksi minyak dan kondensat dilaksanakan kepada PT Pertamina (Persero) melalui Integrated Supply Chain (ISC). Operasi penjualan dilaksanakan melalui 3 (tiga) terminal, yaitu:i) Terminal Lawe-Lawe yang dioperasikan oleh PHKT

dengan moda pengiriman melalui pipa;ii) Terminal Santan yang dioperasikan oleh PHKT dengan

moda pengiriman melalui kapal tanker; dan iii) Terminal Senipah yang dioperasikan oleh PHM dengan

moda pengiriman melalui kapal tanker.

Operasi pengapalan dikelola oleh pembeli, dan untuk menjaga kelancaran operasi, koordinasi jadwal pengapalan dilaksanakan seminggu sekali dengan melibatkan penjual dan SKK Migas.

Sebagaimana rencana kerja Perusahaan di tahun 2019, PHI memiliki 7 jenis (grade) minyak dan kondensat, yaitu Handil Mix Crude, Senipah Condensate, Bekapai Crude, Badak Crude, Attaka Crude, Sepinggan Yakin Mix, dan Bontang Return Condensate (BRC). Sebagai upaya dalam optimalisasi lifting, minimalisasi stok, dan efisiensi biaya operasi tahun 2019, telah dilakukan upaya pengurangan utilisasi tangki minyak mentah di terminal penjual dan pencampuran jenis minyak mentah (Attaka Crude dengan Badak Crude dan evaluasi pencampuran Handil Mix Crude dengan Senipah Condensate).

• Aging production facilities, more than 50 years old.• The Regulation of the Minister of EMR No. 40 in 2016 on

Natural Gas Pricing has the potential to limit revenues from the domestic gas sector.

With these considerations in mind, PHI has formulated strategic policies to achieve the 2020-2026 targets and to face challenges affected by changes in the business environment both internally and externally. The strategic policies and initiatives stated in the 2020-2026 RJPP include strategies for business improvement, Action for Growth, an optimisation of HR development, and the management of relationships with Stakeholders.

MARKETING ASPECT AND MARKET SHARE

To obtain optimal commercial value for the relevant Stakeholders, PHI has succeeded in maintaining a seamless and sustainable supply of oil and gas for all customers through the sales portfolio, including the seamless supply of gas to domestic gas buyers in East Kalimantan.

OIL AND CONDENSATEBased on the Company’s policy, the commercialisation of all oil and condensate production is carried out to PT Pertamina (Persero) through the Integrated Supply Chain (ISC). Sales operations are carried out through three terminals, namely:i) Lawe-Lawe Terminal operated by PHKT with pipeline

delivery mode;ii) Santan Terminal operated by PHKT with tanker ship

delivery mode; andiii) Senipah Terminal operated by PHM with tanker ship

delivery mode.

Shipping operations are managed by the buyers. To maintain smooth operations, coordination of the shipping schedule is carried out once a week by involving the sellers and SKK Migas.

According to the Company’s work plan in 2019, PHI has seven grades of oil and condensate, namely the Handil Mix Crude, Senipah Condensate, Bekapai Crude, Badak Crude, Attaka Crude, Sepinggan Yakin Mix, and Bontang Return Condensate (BRC). In optimising lifting, stock minimisation, and operating cost efficiency in 2019, efforts have been made to reduce crude oil tanks utilisation at the sales terminal and to mix crude oil grades (Attaka Crude with Badak Crude and the evaluation of mixing Handil Mix Crude with Senipah Condensate).






AND ANALYSIS


253

GAS PIPA UNTUK REFINERY UNIT PERTAMINASebagai salah satu bentuk sinergi dan upaya dalam mendapatkan nilai (Value Creation) optimal secara korporasi, gas yang dihasilkan oleh PHI digunakan untuk memenuhi kebutuhan Refinery Unit V (RU V) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Gas bumi yang dialirkan pada tahun 2019 merupakan gas yang diproduksikan dari Wilayah Kerja East Kalimantan & Attaka. Untuk mempertahankan keandalan serta keberlanjutan pasokan gas di masa depan, akan dibangun fasilitas penghubung antara WK Mahakam dan WK East Kalimantan & Attaka. (Area Selatan). Dalam hal ini, persetujuan investasi telah didapatkan pada tahun 2019.

Dengan ini, PHM dapat ikut berpartisipasi dalam ketahanan pemenuhan kebutuhan gas RU V untuk mendukung pengembangan kilang Refinery Development Master Plan RU V. Di masa depan, PHI akan melakukan sinergi antar Anak Perusahaan PHI (PHM, PHKT, dan PHSS) dalam kaitan pasokan gas, baik dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada maupun dalam rencana pembangunan fasilitas baru.

GAS PIPA UNTUK JARINGAN GASDalam mendukung program Pemerintah untuk peningkatan dan pemerataan penggunaan gas dalam negeri, PHKT dan PHM telah berpartisipasi sebagai pemasok utama gas bumi untuk konsumen rumah tangga dan SPBG. Perusahaan berpartisipasi di 4 (empat) daerah Kalimantan Timur, yaitu Bontang, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara dan Balikpapan. Dalam pendistribusian gas ke konsumen di 2019, PHM dan PHKT berkerja sama dengan pelaksana yang telah ditunjuk Pemerintah, yaitu PT Pertamina (Persero).

GAS PIPA UNTUK KELISTRIKANAnak Perusahaan PHI turut memberi dukungan terhadap program Pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan gas bumi dalam bauran energi untuk pembangkit listrik dan menjamin ketersediaan pasokan gas bumi sebagaimana Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Pembangkit Tenaga Listrik. Pada tahun 2019, Anak Perusahaan PHI telah berpartisipasi dalam pasokan gas kepada PT PLN (Persero) dan badan usaha pembangkitan tenaga listrik lainnya di Kalimantan Timur yaitu PT Bontang Migas Energi, Perusahaan Daerah Kelistrikan, dan Sumber Daya Energi Kukar (IPP Senipah dan PT Kaltim Daya Mandiri).

PIPELINE GAS FOR PERTAMINA’S REFINERY UNITAs a form of synergy and an effort to create optimal value (Value Creation) in the corporation, the gas produced by PHI is used to meet the needs of Refinery Unit V (RU V) in Balikpapan, East Kalimantan. The natural gas channelled in 2019 is produced by WK East Kalimantan and Attaka. In maintaining the reliability and sustainability of gas supply in the future, a connecting facility will be built between WK Mahakam and WK East Kalimantan and Attaka (South Area). In this case, investment approval has been obtained in 2019.

With this, PHM can participate in the security of gas fulfilment for RU V to support the development of Refinery Development Master Plan of RU V. In the future, PHI will create synergy between PHI Subsidiaries (PHM, PHKT, and PHSS) in terms of gas supply, both by utilizing the existing facilities and in the construction of new facilities.

PIPELINE GAS FOR GAS NETWORKIn supporting the Government’s programme in increasing and distributing the use of domestic gas, PHKT and PHM have participated as the main suppliers of natural gas for household consumers and SPBGs. The Company participates in four East Kalimantan regions, namely Bontang, North Penajam Paser, Kutai Kartanegara, and Balikpapan. In distributing gas to consumers in 2019, PHM and PHKT work together with the executor appointed by the Government, which is PT Pertamina (Persero).

PIPELINE GAS FOR ELECTRICITYPHI Subsidiaries also support the Government’s programme in increasing the use of natural gas in the energy mix for power plants and ensuring the availability of natural gas supply as stipulated by the Regulation of Minister of Energy and Mineral Resources No. 11 in 2017 on the Utilisation of Natural Gas for Power Plants. In 2019, PHI Subsidiaries have participated in supplying gas for PT PLN (Persero) and other power plant business entities in East Kalimantan, namely PT Bontang Migas Energi, the Regional Electricity Company, and Kukar Energy Resources (IPP Senipah and PT Kaltim Daya Mandiri).





254

GAS PIPA UNTUK PABRIK PUPUK DAN PETROKIMIASesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 40 tahun 2016, industri pupuk dan petrokimia termasuk dalam industri prioritas dalam pemanfaatan gas bumi. Industri pupuk dan petrokimia di Kalimantan Timur merupakan konsumen utama dari Gas Pipa PHI. Beberapa konsumen dalam Industri ini adalah PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Kaltim Methanol Industri, dan PT Kaltim Parna Industri. Produk utama dari konsumen merupakan Urea dan Amonia, sehingga harga jual gas kepada industri ini juga dikaitkan dengan produk tersebut. Adanya peraturan terkait harga gas bumi tersebut menjadikan tantangan tersendiri terkait keekonomian rencana pengembangan lapangan ke depan, sehingga diperlukan kebijakan dalam upaya mempertahankan keberlangsungan pasokan gas bumi.

LNG DAN LPGSetelah terlaksananya pemenuhan kebutuhan gas pipa untuk para industri di Kalimantan Timur, gas dialirkan ke Kilang LNG di Bontang, di mana kemudian gas akan diproses dalam bentuk LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas). Sebagian gas yang terkondensasi akan dialirkan ke Santan Terminal dalam bentuk BRC (Bontang Renturn Condensate). LNG adalah gas yang dicairkan pada kondisi tekanan atmosfer dengan suhu sekitar -160o C, sementara LPG dilakukan melalui pencairan pada suhu sekitar -42o C (untuk C3) dan sekitar -1o C (untuk C4). Pencairan ini dilakukan dengan pertimbangan utama transportasi gas ke tempat lain dengan lebih ekonomis. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan, dan temperatur, tetapi biasanya untuk LNG sekitar 600:1 dan untuk LPG 250:1.

Pada tahun 2019, terdapat 3 (tiga) kontrak LNG jangka panjang, yaitu kontrak 1973 3rd A/R, 1981 3rd A/R (bersama-sama disebut Kontrak WBX) dan Nusantara Regas (Kontrak NR). Kontrak WBX merupakan kontrak LNG kepada para pembeli Jepang, efektif mulai tahun 2011 dan berakhir di 2020 (merupakan kontrak perpanjangan yang telah terjadi sejak produksi LNG pertama di Bontang, sekitar tahun 1976).Untuk mempertahankan pendapatan yang maksimal dan sebagi mitigasi adanya uncommitted gas sejak tahun 2021, pada tahun 2019 telah dilakukan komersialisasi LNG secara mid-term kepada pembeli potensial. Kontrak NR merupakan kontrak LNG pertama kepada pembeli domestik di Indonesia, dengan pengiriman kargo mulai tahun 2012 dan akan berakhir di 2022. LNG dari Kontrak NR akan dikapalkan ke FSRU Nusantara Regas di teluk Jakarta. Seluruh pengapalan LNG dilaksanakan dari terminal Kilang LNG Badak yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, yang saat ini dioperasikan oleh PT Badak NGL.

PIPELINE GAS FOR FERTILISER AND PETROCHEMICAL PLANTSBased on the mandate of Presidential Regulation No. 40 in 2016, the fertiliser and petrochemical industry is included in the priority industries in the utilisation of natural gas. The fertiliser and petrochemical industry in East Kalimantan is a major consumer of PHI’s Pipeline Gas. Some consumers in this industry are PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Kaltim Methanol Industri, and PT Kaltim Parna Industri. The main products of these consumers are Urea and Ammonia, so the selling price of gas to this industry is also associated with these products. The regulations related to natural gas prices is a challenge of its own related to the economics of field development plan in the future. Therefore, policies are needed to maintain the sustainability of natural gas supply.

LNG AND LPGAfter fulfiling the need for pipeline gas for industries in East Kalimantan, the gas is channelled to the LNG Plant in Bontang, where the gas will then be processed into the form of LNG (Liquified Natural Gas) and LPG (Liquified Petroleum Gas). Some of the condensed gas will be channelled to Santan Terminal in the form of BRC (Bontang Return Condensate). LNG is gas liquefied under atmospheric pressure conditions with temperatures around -160o C, while LPG is carried out through liquefaction at temperatures around -42o C (for C3) and around -1o C (for C4). This liquefaction is carried out with the main consideration of more economic gas transportation to other places. The ratio between gas volumes in the evaporated state and the liquid state varies depending on its composition, pressure, and temperature. Normally, it is around 600: 1 for LNG and 250: 1for LPG.

In 2019, there were three long-term LNG contracts, namely the 1973 3rd A/R, 1981 3rd A/R (together they are called the WBX Contract) and Nusantara Regas (NR Contract). The WBX Contract is an LNG contract for Japanese buyers, effective as of 2011 and ending in 2020 (an extension contract that has occurred since the first LNG production in Bontang, around 1976). In maintaining maximum revenue and mitigating the existence of uncommitted gas since 2021, a mid-term LNG commercialisation has been conducted to potential buyers in 2019. The NR contract is the first LNG contract for domestic buyers in Indonesia, with cargo shipments starting in 2012 and ending in 2022. LNG from the NR Contract will be shipped to Nusantara Regas FSRU in Jakarta Bay. All LNG shipping is carried out from Badak LNG Plant terminal located in Bontang, East Kalimantan currently operated by PT Badak NGL.






AND ANALYSIS


255

Badak Central Plant - Lapangan Badak PHSSBadak Central Plant - Badak Field of PHSS

Selain melalui kontrak LNG jangka panjang tersebut, menimbang masih adanya kelebihan gas dan untuk mendukung kelancaran operasi dan produksi, pada tahun 2019 PHI berhasil melakukan komersialisasi 3 (tiga) kargo LNG spot atas kelebihan produksi gas PHM dan PHSS. Hal ini sekaligus merupakan hasil upaya untuk mendapatkan nilai (Value Creation) dalam memaksimalkan pendapatan Perusahaan.

Besides through the long-term LNG contract, given the fact that there is still excess gas and to support seamless operation and production, in 2019 PHI succeeded in commercialising three LNG spot cargoes for excess production in PHM and PHSS gas. This is also the result of efforts to obtain value (Value Creation) in maximising the Company’s revenues.





256

Komersialisasi LPG dilakukan dalam upaya mendapatkan nilai tambah optimal, dengan melakukan ekstrasi fraksi (C3 dan C4) dari gas yang dikirimkan ke Kilang LNG. Untuk saat ini ekstraksi fraksi C3 dan C4 ini digunakan untuk mendinginkan/mencairkan (liquify) gas dari Wilayah Kerja Muara Bakau (gas menjadi LNG). Fraksi gas inilah yang kemudian diperhitungkan dalam penjualan LPG kepada ENI Muara Bakau. Di masa depan, komersialisasi LPG juga dapat dilakukan kepada PT Pertamina (Persero) cq. Integrated Supply Chain, bila masih ada volume yang cukup.

The commercialisation of LPG is carried out to obtain optimal added value by extracting fractions (C3 and C4) from the gas sent to the LNG Plant. Currently, the extraction of C3 and C4 fractions is used to cool/liquefy gas from WK Muara Bakau (gas to LNG). This gas fraction is then calculated in the sale of LPG to ENI Muara Bakau. In the future, the commercialisation of LPG can also be applied to PT Pertamina (Persero) cq. Integrated Supply Chain, provided there is still enough volume.






AND ANALYSIS


257

TATA KELOLAPERUSAHAANYANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE





258

Badak Gas Plant - Lapangan Badak - PHSSBadak Gas Plant - Badak Field - PHSS

TATA KELOLA PERUSAHAAN

YANG BAIKGOOD CORPORATE

GOVERNANCE




AND ANALYSIS


259

PHI terus mengembangkan penerapan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance–GCG) di Perusahaan yang selaras dengan praktik-praktik terbaik dengan tujuan untuk:• Memaksimalkan nilai Perusahaan.• Melaksanakan kegiatan usaha yang efektif dan efisien.• Proses pengelolaan perusahaan yang profesional dan

mandiri.• Menciptakan pengambilan keputusan oleh seluruh organ

Perusahaan berdasarkan nilai moral dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Memberikan perlindungan dan perlakuan adil bagi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya secara maksimal.

• Memberdayakan energi untuk inovasi yang berkelanjutan.

PRINSIP TARIF

Dalam menerapkan tata kelola perusahaan secara konsisten, PHI senantiasa merujuk kepada prinsip TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness) sebagai berikut:• Transparency (Transparansi) Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan

keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi Materiel dan Relevan mengenai Perusahaan.

• Accountability (Akuntabilitas) Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban

organ sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif.

• Responsibility (Pertanggungjawaban) Kesesuaian dalam pengelolaan Perusahaan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.

PHI continues to develop the application of Good Corporate Governance (GCG) in the Company that goes with best practices with the aim of:

• Maximising the value of the Company.• Carrying out effective and efficient business activities.• Professional and independent company management

processes.• Creating decision making by all Company organs based

on moral values and compliance with applicable laws and regulations.

• Providing maximum protection and fair treatment for the Shareholders and Stakeholders.

• Empowering energy for continuous innovation.

TARIF PRINCIPLES

In implementing corporate governance consistently, PHI always refers to the principles of TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness) as follows:• Transparency Openness in carrying out the decision-making process and

openness in presenting Material and Relevant information about the Company.

• Accountability Clarity of functions, implementation, and accountability

of organs so the Company’s management is carried out effectively.

• Responsibility Compliance between the management of the Company

with the applicable laws and regulations, and sound corporate principles.

LANDASAN DAN STRUKTUR PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN BASIS AND STRUCTURE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION





260

• Independence (Kemandirian) Suatu keadaan dimana Perusahaan dikelola secara

profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip Korporasi.

• Fairness (Kewajaran) Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak pemangku

kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

LANDASAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Implementasi GCG di PHI mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain:• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945;• Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas;• Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/

MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011;

• Anggaran Dasar Perusahaan; dan• Code of Corporate Governance PHI.

STRUKTUR TATA KELOLA

Praktik GCG di PHI dilaksanakan dalam suatu struktur dan mekanisme GCG yang terdiri dari Organ Utama dan Organ Pendukung. Organ Utama terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Sementara itu, Organ Pendukung merupakan organ-organ Perusahaan yang membantu pelaksanaan tugas dan kewajiban dari Dewan Komisaris dan Direksi dalam implementasi GCG.

Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kewenangan dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam menjalankan kepengurusan Perusahaan, Direksi didukung oleh Organ Pendukung, yaitu Sekretaris Perusahaan dan Fungsi Internal Audit serta struktur organisasi dan manajemen yang efektif. Sementara itu, dalam menjalankan tugas dalam bidang pengawasan Perusahaan, Dewan Komisaris didukung oleh Organ Pendukung berupa Sekretariat Dewan Komisaris, Komite Audit, serta Komite Investasi dan Manajemen Risiko.

• Independence A situation where the Company is managed professionally

without conflict of interest and influence/pressure from any party that is not in accordance with the applicable laws and regulations, as well as corporate principles.

• Fairness Fairness and equality in fulfilling the rights of the

stakeholders emerging based on the applicable agreements, laws, and regulations.

THE BASIS OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION

The implementation of GCG in PHI refers to the applicable laws and regulations, including:• The 1945 State Constitution of the Republic of Indonesia;

• Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies;

• The Regulation of the Minister of SOEs No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises as amended by the Regulation of the Minister of SOEs No. PER-09/MBU/2012 dated 6 July 2012 on Amendments to the Regulation of the Minister of SOEs No. PER-01/MBU/2011;

• The Articles of Association; and• The Code of Corporate Governance of PHI.

GOVERNANCE STRUCTURE

GCG practices in PHI are carried out in a GCG structure and mechanism consisting of Main Organs and Supporting Organs. The Main Organs consist of the General Meeting of Shareholders (GMS), BOC, and BOD. Meanwhile, Supporting Organs are Company organs assisting the implementation of duties and obligations of the BOC and BOD in GCG implementation.

The BOC and BOD have the authority and responsibility based on the provisions stipulated in the Articles of Association as well as applicable laws and regulations.

In carrying out the management of the Company, the BOD is supported by Supporting Organs, namely the Corporate Secretary and the Internal Audit Function as well as effective organisational and management structure. Meanwhile, in carrying out its duties in corporate supervision, the BOC is supported by Supporting Organs in the form of the Secretary of BOC, Audit Committee, and the Investment and Risk Management Committee.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


261

Pekerja Profesional dalam Ruang Kontrol di Lapangan BadakProfessional Employees in the Control Room of Badak Field

INFRASTRUKTUR TATA KELOLA

PHI telah memiliki infrastruktur GCG sebagai dasar implementasi praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik. Infrastruktur tersebut yaitu:• Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate

Governance)• Board Manual• Pedoman Konflik Kepentingan (Conflict of Interest)• Pedoman Perilaku Etika Bisnis (Code of Conduct)• Piagam Komite Audit• Piagam Internal Audit• Pedoman-pedoman terkait Compliance, yang meliputi:

o Pedoman Unit Pengendalian Gratifikasi Pertaminao Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan,

Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Entertainment)

o Pedoman Kewajiban Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bagi Pejabat di Lingkungan PT Pertamina (Persero)

o Tata Kerja Organisasi Whistleblowing Systemo Pedoman Penyampaian Laporan-Laporan atas

Program Kepatuhan melalui Compliance Online System

GOVERNANCE INFRASTRUCTURE

PHI already has a GCG infrastructure as a basis for implementing good corporate governance practices. The infrastructures are:• Code of Corporate Governance

• Board Manual• Guidelines on Conflict of Interest • Code of Conduct• Audit Committee Charter• Internal Audit Charter• Guidelines on Compliance, including:

o Guidelines on Pertamina Gratification Control Unito Guidelines on Gratuity, Refusal, Acceptance, Gift/

Souvenir and Entertainment

o Guidelines on the Obligation of Submitting the State Official Assets Report (LHKPN) for Officials in PT Pertamina (Persero)

o Whistleblowing System Work Procedureo Guidelines on Submitting Reports on the Compliance

Programme through the Compliance Online System





262

Dalam rangka meningkatkan citra perusahaan, maka tata perilaku dalam hubungan bisnis antara PHI dengan mitra bisnisnya harus selalu menerapkan prinsip-prinsip GCG. Mengetahui hal ini, Perusahaan memandang perlu untuk membuat Pedoman Perilaku Etika Bisnis (Code of Conduct) sebagai acuan bagi seluruh Insan PHI agar dapat berperilaku sesuai dengan standar dan nilai-nilai Perusahaan. Pedoman tersebut dapat digunakan untuk membangun integritas yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam diri setiap Insan Perusahaan dalam menjalin kerja sama antara para pihak, baik internal maupun eksternal, yang harmonis, serasi, berkesinambungan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

POKOK-POKOK KODE ETIK

Pedoman Etika Bisnis merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis Perusahaan dan etika kerja Pekerja Perusahan, yaitu: 1. Komitmen atas Health, Safety, Security, dan Environment2. Komitmen terkait dengan Sumber Daya Manusia3. Komitmen terhadap Mitra Kerja dan Pelanggan4. Komitmen kepada Pemegang Saham dan Pemangku

Kepentingan5. Perlindungan terhadap Aset Perusahaan

Kode Etik Perusahaan diterapkan secara maerata bagi seluruh Insan Perusahaan di setiap level organisasi tanpa adanya diskriminasi. Pedoman Perilaku menjadi panduan bagi: 1. Insan Perusahaan, yang terdiri dari Direksi, Dewan

Komisaris, Pekerja Waktu Tertentu, Pekerja Waktu Tidak Tertentu, dan Tenaga Kerja Jasa Penunjang yang bekerja di lingkungan PHI;

2. Pihak eksternal yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan;

3. Anak perusahaan dan struktur perusahaan di bawahnya, yaitu badan hukum/usaha lain yang dikendalikan oleh PT Pertamina (Persero), baik secara langsung maupun tidak langsung; dan

4. Mitra Kerja yang bekerja sama dengan Perusahaan.

PENYEBARLUASAN KODE ETIK

Penyebarluasan dan sosialisasi etika bisnis dilakukan ke seluruh fungsi di PHI melalui pembentukan GCG Champion,

In order to enhance the Company’s image, the guideline which regulates business relationship among PHI and its business partners, shall be implemented in accordance applicable GCG principles. Therefore, the Company has established Company’s Code of Conduct as a reference for all PHI Personnel to act in accordance with Company standards and values. The Code of Conduct has been established as a main and mandatory guideline to enhance people and Company’s integrity in order to conduct harmonious, sustainable, and GCG principles complied business relationship to internal and external Stakeholders.

MAIN POINTS OF CODE OF CONDUCT

Code of Conduct is a form of company’s commitment which consists of the provisions of business ethics and employee ethics:1. Commitment to Health, Safety, Security, and Environment.2. Commitments related to Human Resources.3. Commitment to Business Partners and Customers.4. Commitments to Shareholders and Stakeholders.

5. Protection of Company Assets.

The Code of Conduct is applied to all Company’s element at every layer of the organisation. The Code of Conduct is a guide for:1. Company Personnel, consisting of BOD, BOC, Contracted

Employees, Permanent Employees, and Supporting Services Employees who work in PHI’s premises;

2. External parties acting for and on behalf of the Company;

3. Subsidiaries and company’s affiliates, means any legal entities/other businesses that is under control either directly and indirectly of PT Pertamina (Persero); and

4. Business Partners which are under valid business cooperation agreements with Company.

DISSEMINATION OF CODE OF CONDUCT

Dissemination and socialisation of Code of Conduct are conducted to all functions in PHI through the establishment of

KODE ETIK PERUSAHAAN CODE OF CONDUCT



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


263

sosialisasi tatap muka baik oleh Fungsi Legal & Compliance maupun GCG Champion, dan juga melalui broadcast e-mail kepada seluruh pekerja.1. Pembentukan GCG Champion

a. GCG Champion dibentuk berdasarkan Surat Perintah Direktur Utama PHI No. 011/HI0000/2019-S0 tanggal 1 Agustus 2019 tentang Penunjukan Good Corporate Governance (GCG) Champion PT Pertamina Hulu Indonesia. Terdapat 9 (sembilan) pekerja perwakilan seluruh fungsi di PHI yang ditunjuk sebagai GCG Champion PHI.

b. Upskilling GCG Champion Upskillling GCG Champion merupakan pembekalan

GCG Champion dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan narasumber dari Fungsi Compliance PT Pertamina (Persero).

2. Sosialisasi Etika Bisnisa. Sosialisasi oleh Fungsi Legal & Compliance Berikut adalah rincian kegiatan sosialisasi yang telah

dilakukan oleh Fungsi Legal & Compliance:

GCG Champion, in class socialisation either arranged by the Legal & Compliance Function as well as by GCG Champion and also through broadcast e-mail to all employees.1. GCG Champion Establishment

a. The GCG Champion was established based on the Order Letter of the President Director No. 011/HI0000/2019-S0 dated 1 August 2019 on the Appointment of Good Corporate Governance (GCG) Champion of PT Pertamina Hulu Indonesia. There are nine employees representing all functions in PHI appointed as GCG Champion PHI.

b. GCG Champion Upskilling GCG Champion Upskilling session is a train to trainer

session by Compliance Function of PT Pertamina (Persero) to all appointed GCG Champions regarding their responsibilities as a GCG Champions.

2. Code of Conduct Socialisationa. Socialisation by the Legal & Compliance Function The following are details of the socialisation activities

conducted by the Legal & Compliance Function:

SOSIALISASI OLEH FUNGSI LEGAL & COMPLIANCE SOCIALISATION BY THE LEGAL & COMPLIANCE FUNCTION

NO. TANGGALDATE

NAMA SOSIALISASISOCIALISATION NAMES

PESERTAPARTICIPANTS

NARASUMBERINTERVIEWEES

1.9 Oktober 20199 October 2019

Sosialisasi Sistem Tata Kerja (STK) PHISocialisation of PHI Work System

• Direksi PHI• Tim Penyusun

STK PHI• BOD of PHI• Taskforce Team

of PHI Work System

Legal & Compliance PHILegal & Compliance Function of PHI


Pengenalan GCG kepada Dewan KomisarisGCG Induction to the BOC

Dewan Komisaris PHIBOC of PHI


3.19 November 201919 November 2019

Sosialisasi GCG: Hukum Korporasi dan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengelolaan Anak Perusahaan BUMNGCG Socialisation: Corporate Law and Corruption in Managing Subsidiary of State Owned Enterprise

• Direksi• Dewan

Komisaris• Pekerja• BOD• BOC• Employees

• Legal & Compliance PHI• Profesor Dwidja Priyatno, Guru

Besar Ilmu Hukum STHB• Dr. Asri Agung, Direktur

Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung

• Legal & Compliance Function of PHI

• Professor Dwidja Priyatno, a Professor of Law of STHB

• Dr. Asri Agung, Director Investigation, the Special Crime Division (Jampidsus) of the Indonesia Attorney General

4.25 November 201925 November 2019

Pengenalan GCG kepada Dewan KomisarisGCG Introduction to the BOC

Dewan Komisaris PHIBOC of PHI






264

b. Sosialisasi oleh GCG Champion Selain sosialisasi yang diselenggarakan oleh Fungsi

Legal & Compliance, seluruh GCG Champion telah menyelenggarakan sosialisasi mengenai ketentuan kepatuhan GCG kepada pekerja di fungsi masing-masing dengan materi sosialisasi terkait ketentuan-ketentuan sebagai berikut:• Gratifikasi;• Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

(LHKPN);• Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis atau Code of

Conduct;• Pedoman Benturan Kepetingan atau Conflict of

Interest; dan• Sistem Pelaporan Pelanggaran atau

Whistleblowing System.

Berikut rincian kegiatan sosialisasi oleh GCG Champion:

a. Socialisation by GCG Champion In addition to the socialisation held by the Legal &

Compliance Function, all GCG Champions have organised socialisation about the provisions of GCG compliance to employees in their respective functions with information dissemination related to the following provisions:• Gratification;• Reports of State Official Assets (LHKPN);

• Code of Conduct;

• Guidelines of Conflict of Interest; and

• Guidelines of Whistleblowing System.

Below are the details of socialisation activities by GCG Champion:

SOSIALISASI OLEH GCG CHAMPION SOCIALISATION BY GCG CHAMPION

NO. TANGGALDATE

NAMA SOSIALISASISOCIALISATION NAMES

PESERTAPARTICIPANTS

1.5 September 20195 September 2019

GCG CompliancePekerja Fungsi SPRM & CommercialSPRM & Commercial Function Employees


GCG Compliance

Pekerja Fungsi Supply Chain Management & General ServicesSupply Chain Management & General Services Function Employees


GCG Compliance

Pekerja Fungsi Information, Communication & TechnologyInformation, Communication & Technology Function Employees

4.16 Desember 201916 December 2019

GCG CompliancePekerja Fungsi FinanceFinance Function Employees


GCG CompliancePekerja Fungsi QHSSEQHSSE Function Employees


GCG Compliance

Pekerja Fungsi Exploration & Development dan ProductionExploration & Development and Production Function Employees


GCG CompliancePekerja Fungsi Internal AuditInternal Audit Function Employees



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


265

3. Broadcast E-mail Sepanjang tahun 2019, Fungsi Legal & Compliance

PHI melakukan kampanye terkait etika bisnis dengan mengirimkan broadcast e-mail melalui kanal resmi Perusahaan, baik yang bersifat tematik maupun pemberitahuan kewajiban laporan terkait etika bisnis reguler seperti pelaporan gratifikasi, pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis, maupun pernyataan benturan kepentingan pekerja.

Selain langkah-langkah penyebarluasan tersebut, Direksi, Dewan Komisaris, dan pejabat hingga level Manager telah menandatangani Pakta Integritas pada awal periode menjabat dan melaporkan LHKPN baik pada saat awal menjabat maupun secara periodik setiap tahun.

PENEGAKAN DAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KODE ETIK

PHI telah memiliki acuan untuk menerapkan sanksi terhadap setiap pelanggaran Pedoman Etika Bisnis. Sebagai upaya penegakan Kode Etik, Perusahaan menyampaikan pemberitahuan kepada masing-masing pekerja yang belum memenuhi program kepatuhan. Selain itu, para GCG Champions juga diwajibkan menjadi garda terdepan dalam penegakan Kode Etik dengan menjadi role model dan menjadi corong utama kepada pekerja di masing-masing fungsi dalam pemenuhan pelaporan GCG. Pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku akan ditindaklanjuti oleh Perusahaan. Sanksi atas pelanggaran terhadap Pedoman Etika Bisnis akan diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selama tahun 2019, tidak terdapat pelanggaran terhadap Pedoman Etika Bisnis oleh Insan PHI, sehingga tidak ada sanksi yang dijatuhkan terhadap pelanggaran tersebut.

3. E-mail Broadcast Throughout 2019, the Legal & Compliance Function

managed campaigns concerning the business ethics by sending e-mail broadcasts through the Company’s official channels, both thematic and general information regarding reporting obligations related to business ethics such as reporting gratification, statements of compliance with the Code of Conduct, as well as statements of conflict of interests of employees.

Besides these dissemination above, the BOD, BOC, and particular employee who holds minimum Managerial level are obliged to sign an Integrity Pact at the beginning of their tenure and submit Reports of State Official Assets (LHKPN) both at the beginning of their respective tenure and also periodically with annual basis.

ENFORCEMENT AND SANCTIONS FOR VIOLATING THE CODE OF CONDUCT

PHI already has a reference to impose sanctions for any violations of the Code of Conduct. In order to enforce the stipulations of Code of Conduct, the Company already notify all employee to fulfill their responsibilities concerning GCG implementation. Moreover, GCG Champions act as Code of Conduct ambassador through being GCG role model and promoting fulfillment of the GCG Compliance report to all employee at each function. Company will conduct strict enforcement to any violations of the Code of Conduct. Sanctions for violations of the Code of Business Conduct will be imposed in accordance with the applicable regulations.

Throughout 2019, there are no violations of the Code of Conduct by PHI Personnel, hence there are no sanctions imposed.





266

KRITERIA PENILAIAN PENERAPAN GCG

Untuk mengukur penerapan GCG secara keseluruhan, PHI melakukan penilaian terhadap penerapan GCG di lingkungan Perusahaan. Penilaian tersebut dilaksanakan untuk pertama kalinya untuk tahun buku 2019 dengan penilaian pada 6 (enam) aspek berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN, yaitu:1. Aspek Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik 2. Aspek Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 3. Aspek Dewan Komisaris 4. Aspek Direksi 5. Aspek Pengungkapan dan Keterbukaan Informasi 6. Aspek Faktor Lainnya

PIHAK YANG MELAKUKAN PENILAIAN

Penilaian GCG tahun buku 2019 dilaksanakan sejak tanggal 28 Oktober 2019 oleh konsultan GCG eksternal dari PT RSM Indonesia Konsultan. Untuk mendukung pelaksanaan penilaian GCG tahun buku 2019 ini, Fungsi Legal & Compliance PHI berkolaborasi dengan pekerja perwakilan fungsi terkait yaitu Internal Audit, QHSSE, Strategic Planning & Commercial, Human Capital, SCM & General Services, Information Communication & Technology, dan Corporate Secretary.

Perolehan penilaian GCG oleh asesor eksternal adalah 84,19% dengan kategori Baik. Berikut adalah rincian penilaian masing-masing kriteria di tahun 2019:

ASSESSMENT CRITERIA FOR GCG IMPLEMENTATION

In order to measure the implementation of all GCG principles in company, PHI conducts an assessment of the implementation of GCG principles within the Company. The assessment was conducted for the first time for the 2019 fiscal year with an assessment on six aspects based on the Decree of the Secretary of the Minister of SOE No. SK-16/S.MBU/2012 dated 6 June 2012 on Indicators/Evaluation Parameters and Evaluation for the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs:1. Commitment toward Good Corporate Governance

Implementation Aspect.2. Shareholders and GMS/Capital Owners Aspect.3. Board of Commissioners’ Aspect.4. Board of Directors’ Aspect.5. Disclosure and Information Openness Aspect.6. Other Factors.

PARTIES CONDUCTING THE ASSESSMENT

The GCG assessment for the 2019 fiscal year commenced on 28 October 2019 which conducted by an external GCG consultant from PT RSM Indonesia Konsultan. In order to support the implementation of GCG assessment, the Legal & Compliance Function of PHI collaborated with representatives from related functions, such as Internal Audit, QHSSE, Strategic Planning & Commercial, Human Capital, SCM & General Services, Information Communication & Technology, as well as Corporate Secretary.

The results of the GCG assessment by external assessors was 84.19% within the “Good” category. The following are details of the assessment of each criterion in 2019:

PENILAIAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE ASSESSMENT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


267

SKOR PENILAIAN MASING-MASING KRITERIA ASSESSMENT SCORE OF EACH CRITERION

NO. ASPEK PENGUJIANASSESSMENT ASPECT

BOBOTWEIGHT

SKORSCORE % KATEGORI

CATEGORY

I.

Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara BerkelanjutanCommitment to Sustainable Implementation of Good Corporate Governance

7,00 6,848 97,83Sangat Baik

Excellent

II.Pemegang Saham dan RUPSShareholders and GMS

9,00 8,331 92,34Sangat Baik

Excellent

III.Dewan KomisarisBOC

35,00 30,381 86,79Sangat Baik

Excellent

IV.DireksiBOD

35,00 32,446 92,70Sangat Baik

Excellent

V.Pengungkapan Informasi dan TransparansiInformation Disclosure and Transparency

9,00 6,208 68,98Cukup

Fair

SubtotalSubtotal

95,00 84,194 84,19Baik

Good

VI.Aspek Lainnya*Other Aspects*

5,00 0 0 0

TotalTotal

100,00 84,194 84,19Baik

Good

Keterangan:*) Tidak dilakukan penilaian karena skor total seluruh aspek GCG kecuali Aspek Lainnya tidak mencapai 85%

Description:*) No assessment was carried out because the total score of all aspects of GCG, except Other Aspects, did not reach 85%.





268

PELAKSANAAN RUPS TAHUN BUKU 2019 IMPLEMENTATION OF GMS FOR THE 2019 FISCAL YEAR

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perusahaan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan baik kepada Dewan Komisaris maupun Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan. RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). Berikut adalah rincian pelaksanaan RUPS pada tahun buku 2019:

The General Meeting of Shareholders (GMS) is an organ of the Company that has an authority not given to either the BOC or BOD within the limits specified in the Law of Limited Liability Companies and/or the Articles of Association. The GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS (EGMS). The following are the details of the GMS in 2019:

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

HASIL KEPUTUSANDECISIONS

29 Maret29 March

Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) PT Pertamina Hulu IndonesiaCode of Corporate Governance Guidelines of PT Pertamina Hulu Indonesia

1. Memberlakukan Pedoman Code of Corporate Governance Perusahaan.2. Memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan

kaidah-kaidah tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

3. Memberikan kuasa kepada Direksi atau Kuasanya untuk membuat dan menyatakan Keputusan Pemegang Saham ini dalam akta notaris dan melakukan tindakan hukum lainnya yang dipandang perlu sesuai ketentuan yang berlaku.

1. Implement the Company’s Code of Corporate Governance Guidelines.2. Give regards to the applicable laws and regulations as well as the

principles of Good Corporate Governance.3. Authorise the BOD or their Representative to put and declare this Decree

of Shareholders in a notarial deed and take other legal actions deemed necessary according to the applicable regulations.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


269

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


2 April2 April

Penetapan Pejabat Definitif Direktur Pengembangan dan ProduksiDetermination of a Definitive Director of Development and Production

1. Menyetujui penetapan definitif Sdr. Eko Agus Sardjono semula sebagai PJ. Direktur Pengembangan dan Produksi Perusahaan, menjadi Direktur Pengembangan dan Produksi Perusahaan berlaku efektif terhitung mulai tanggal Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler ini ditandatangani oleh seluruh Pemegang Saham dengan masa jabatan sejak tanggal pengangkatan sebagai PJ. Direktur Pengembangan dan Produksi.

2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan atau kuasanya untuk membuat dan menyatakan Keputusan Pemegang Saham ini dalam akta notaris dan melakukan tindakan hukum lainnya yang dipandang perlu sesuai ketentuan yang berlaku.

1. Approve the definitive determination of Mr Eko Agus Sardjono, previously the Acting Director of Development and Production, to become the Director of Development and Production, which shall be effective as of the date of the Circular Decree of Shareholders is signed by all Shareholders with tenure from the date of appointment as the Acting Director of Development and Production.

2. Authorise the BOD or their Representative to put and declare this Decree of Shareholders in a notarial deed and take other legal actions deemed necessary according to the applicable regulations.

11 April11 April

Perpanjangan Masa Jabatan Wakil Perusahaan yang ditempatkan sebagai Dewan Komisaris pada PHMTenure Extension of a Company Representative assigned as the BOC in PHM

1. Menyetujui perpanjangan masa jabatan Sdr. Denie S. Tampubolon sebagai wakil Perusahaan, yaitu sebagai Komisaris PHM terhitung 6 (enam) bulan sejak tanggal 28 Desember 2018 atau sampai dengan RUPS PHM memutuskan lain.

2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan atau kuasanya untuk menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

1. Approve the tenure extension of Denie S. Tampubolon as a Company representative, namely as a Commissioner in PHM, counted for six months from 28 December 2018 or until the GMS of PHM decides otherwise.

2. Authorise the BOD or their Representative to follow up according to the applicable regulations.





270

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


24 Juni24 June

Penyesuaian Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun Buku 2019 dan Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Tahun Buku 2018Remuneration Adjustment for the BOD and BOC for the 2019 Fiscal Year and Tantiem for the BOD and BOC for the 2018 Fiscal Year

A. Remunerasi: 1. Menyatakan tidak berlakunya Keputusan Pemegang Saham secara

Sirkuler Perusahaan tanggal 3 Agustus 2017 tentang Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Menetapkan besaran Gaji/Honorarium dan Tunjangan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, sebagai berikut: a. Gaji/Honorarium

• Direktur Utama: Rp196.447.500• Direktur: 85% dari Gaji Direktur Utama• Komisaris Utama: 45% dari Gaji Direktur Utama • Komisaris: 90% dari Honorarium Komisaris Utama

Bagi Anggota Direksi yang sudah ada (existing), dalam hal berdasarkan komposisi faktor jabatan di atas mengakibatkan Gaji yang diterima menjadi lebih kecil dari Gaji yang telah diterima pada tahun buku sebelumnya, maka Gaji anggota Direksi tersebut menggunakan Gaji yang diterima pada tahun buku sebelumnya.

Bagi anggota Dewan Komisaris Perusahaan yang berasal dari anggota Direksi atau Pekerja PT Pertamina (Persero), berlaku ketentuan sebagai berikut:i. Anggota Direksi PT Pertamina (Persero) yang menjabat

sebagai Dewan Komisaris di Perusahaan menerima Honorarium sebagai Dewan Komisaris di Perusahaan sebesar maksimal 30% dari Gaji anggota Direksi yang bersangkutan di PT Pertamina (Persero). Jika menjabat sebagai Dewan Komisaris pada lebih dari 1 (satu) Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan/Perusahaan Afiliasi (AP/PP/PA), akumulasi Honorarium dari AP/PP/PA yang diterima oleh yang bersangkutan maksimal sebesar 30% dari Gaji anggota Direksi yang bersangkutan di PT Pertamina (Persero).

ii. Pekerja PT Pertamina (Persero) yang menjabat sebagai Dewan Komisaris di Perusahaan atau jika yang bersangkutan menjabat sebagai Dewan Komisaris pada lebih dari 1 (satu) AP/PP/PA, ketentuan pembayaran Honorarium maksimal yang diterima sebesar 30% dari Upah/Take Home Pay sebagai Pekerja PT Pertamina (Persero).

iii. Perusahaan membayarkan secara penuh Honorarium Dewan Komisaris yang merupakan anggota Direksi atau Pekerja PT Pertamina (Persero) kepada PT Pertamina (Persero) dengan mekanisme one slip payment berdasarkan Management Service Agreement antara PT Pertamina (Persero) dengan Perusahaan.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


271

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


b. Tunjangan Perumahan (termasuk biaya utilitas) diberikan secara bulanan sebesar 40% dari Gaji, dengan ketentuan paling banyak sebesar: • Direktur Utama: Rp27.500.000 • Direktur: 85% Tunjangan Perumahan Direktur Utama

Tunjangan Perumahan diberikan apabila Perusahaan tidak menyediakan fasilitas Rumah Jabatan Direksi.

c. Tunjangan Transportasi• Dewan Komisaris: 20% dari Honorarium masing-masing

anggota Dewan Komisaris. d. Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRK)

• Anggota Direksi: 1 (satu) kali Gaji• Dewan Komisaris: 1 (satu) kali Honorarium• THRK Dewan Komisaris hanya diberikan kepada Dewan

Komisaris yang bukan berasal dari Pekerja dan/atau anggota Direksi PT Pertamina (Persero) dan/atau Perusahaan dan/atau Afiliasi Perusahaan.

e. Tunjangan Cuti/Cuti Panjang tidak diberikan.f. Asuransi Purna Jabatan diberikan kepada anggota Direksi dan

Dewan Komisaris Perusahaan selama menjabat dengan premi yang ditanggung oleh Perusahaan paling banyak (maksimum) 25% dari Gaji/Honorarium dalam satu tahun.

g. Pajak atas Gaji/Honorarium/Tunjangan anggota Direksi dan Dewan Komisaris ditanggung dan menjadi beban Perusahaan.

3. Menetapkan pemberian Fasilitas anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, sebagai berikut: a. Menetapkan pemberian fasilitas kendaraan ringan kepada Direksi

Perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut:i. Mengacu pada Pedoman Pengelolaan Kendaraan Ringan

Penumpang No. A-001/120000/2017-S0 Revisi ke-0 tanggal 5 Desember 2017 dan perubahannya.

ii. Jenis fasilitas Kendaraan Ringan Penumpang (KRP) yang diberikan wajib memperhatikan level kesetaraan PRL Direksi.

iii. Dalam hal jenis fasilitas KRP yang ada pada saat penetapan RUPS ini diberlakukan belum mengacu pada ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 3.a.i di atas, maka anggota Direksi yang bersangkutan wajib menggunakan KRP dimaksud sampai berakhirnya masa sewa KRP. Setelah masa sewa KRP berakhir, anggota Direksi wajib menggunakan jenis fasilitas KRP sebagaimana dimaksud pada butir 3.a.i di atas.

b. Menetapkan pemberian fasilitas kesehatan dan fasilitas bantuan hukum (termasuk Asuransi Director’s & Officer’s Liability) untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan serta tunjangan transportasi untuk Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Pertamina (Persero) (Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri BUMN No. Per-04/MBU/2014) dan perubahannya.





272

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


c. Menetapkan pemberian fasilitas komunikasi dan sarana teknologi informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Pertamina (Persero) (Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-20/C00000/2016-S0 tentang Standardisasi Sarana Teknologi Informasi) dan perubahannya.

4. Penghasilan/remunerasi yang terdiri dari namun tidak terbatas pada gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas, dan tantiem tidak diberikan berganda (no double remuneration) kepada Pekerja PT Pertamina (Persero)/Perusahaan/Afiliasinya serta Direksi Perusahaan yang memiliki rangkap jabatan sebagai Direksi di Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Perusahaan.

5. Menetapkan tidak memberikan fasilitas berganda (no double facilities) kepada: a. Pekerja dan/atau Direksi PT Pertamina (Persero)/afiliasinya yang

memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris di Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Perusahaan.

b. Pekerja dan/atau Direksi Perusahaan yang memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris di Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi Perusahaan.

6. Menetapkan keputusan sebagaimana ditetapkan di atas efektif berlaku terhitung mulai tanggal 1 Januari 2019.

B. Tantiem: 1. Menetapkan penghargaan atas kinerja tahunan (Tantiem/Insentif

Kinerja/Kompensasi atas Kinerja (KAK)) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun buku 2018, dengan rincian sebagai berikut:wa) Direktur Utama: Rp5.500.000.000b) Anggota Direksi: 85% x Tantiem Direktur Utamac) Komisaris Utama: 45% x Tantiem Direktur Utamad) Anggota Komisaris: 90% x Tantiem Komisaris Utama

• Besaran maksimum Tantiem/Insentif Kinerja/KAK atas kinerja tahun buku 2018 sebagaimana diatur di atas bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan harus mempertimbangkan kemampuan Perusahaan dan ketersediaan anggaran Perusahaan tahun buku 2018.

• Tantiem/Insentif Kinerja/KAK tersebut diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan yang menjabat pada Tahun Buku 2018, secara proporsional sesuai dengan lamanya yang bersangkutan menduduki jabatannya masing-masing.

• Pemberian Tantiem/Insentif Kinerja/KAK tidak diberlakukan kepada Pelaksana Tugas Harian (PTH), Pelaksana Tugas (PLT), atau istilah lain dengan maksud yang sama.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


273

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


2. Bagi anggota Dewan Komisaris Perusahaan yang berasal dari Direksi atau Pekerja PT Pertamina (Persero) pada Tahun Buku 2018, berlaku ketentuan sebagai berikut:a. Direksi PT Pertamina (Persero) tidak berhak menerima pembayaran

Tantiem/Insentif Kinerja/KAK. Tantiem/Insentif Kinerja/KAK yang menjadi haknya akan dibayarkan oleh Perusahaan kepada PT Pertamina (Persero) sebagai jasa manajemen.

b. Pekerja PT Pertamina (Persero) berhak menerima Tantiem/Insentif Kinerja/KAK setelah dikurangi bonus yang diterima yang bersangkutan dari PT Pertamina (Persero), dengan formula perhitungan yaitu: besaran Tantiem/Insentif Kinerja/KAK net – besaran bonus net.

c. Dalam hal Pekerja PT Pertamina (Persero) menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 1 (satu) AP/PP/PA, maka besaran Tantiem/Insentif Kinerja/KAK dipilih dari AP/PP/PA yang memberikan Tantiem/Insentif Kinerja/KAK tertinggi net dikurangi besaran bonus net yang diterima yang bersangkutan dari PT Pertamina (Persero).

d. Dalam hal Pekerja PT Pertamina (Persero) menerima Tantiem/Insentif Kinerja/KAK lebih kecil dari bonus yang diterima oleh yang bersangkutan dari PT Pertamina (Persero), maka yang bersangkutan tidak berhak menerima Tantiem/Insentif Kinerja/KAK.

e. Perusahaan membayarkan secara penuh Tantiem/Insentif Kinerja/KAK Dewan Komisaris yang merupakan Direksi atau Pekwerja PT Pertamina (Persero) kepada PT Pertamina (Persero) dengan mekanisme one slip payment berdasarkan Management Service Agreement antara PT Pertamina (Persero) dengan Perusahaan.

3. Pajak atas Tantiem/Insentif Kinerja/KAK pada poin 1 dan 2.b yang dibayarkan kepada Direksi atau Komisaris di atas ditanggung oleh penerima, kecuali pajak atas Tantiem/Insentif Kinerja/KAK yang dibayarkan kepada PT Pertamina (Persero) diperlakukan sebagaimana ketentuan dan peraturan perpajakan yang berlaku.

C. Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan atau kuasanya untuk mengajukan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler ini ke kantor Notaris setempat untuk dibuatkan aktanya dan melaksanakan tindakan hukum lainnya yang dipandang perlu sesuai ketentuan yang berlaku.





274

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


A. Remuneration:1. Declare the Decree of Shareholders as of 3 August 2017 on the

Income of BOD and BOC as invalid.2. Determine the amount of Salary/Honorarium and Allowances for the

members of BOD and BOC of the Company, as follows:a. Salary/Honorarium

• President Director: Rp196,447,500• Director: 85% of the President Director’s Salary• President Commissioner: 45% of the President Director’s Salary• Commissioner: 90% of the President Commissioner’s

Honorarium

For existing members of BOD, if the above composition of job factors results in a smaller amount of salary than that of the previous fiscal year, the salary of members of the BOD refers to the salary in the previous fiscal year.

For members of the BOC who are also members of the BOD or Employees of PT Pertamina (Persero), the following conditions apply:i. BOD members of PT Pertamina (Persero) who serve as the

BOC in the Company receive Honorarium as the BOC in the Company at a maximum of 30% of the salary of the relevant BOD members in PT Pertamina (Persero). If they are serving as BOC in more than one Subsidiary/Joint Venture/Affiliated Company (AP/PP/PA), the accumulated Honorarium of AP/PP/PA received by the relevant parties is a maximum of 30% of the salary of relevant BOD members in PT Pertamina (Persero).

ii. Employees of PT Pertamina (Persero) who serve as the BOC in the Company or if the person concerned is serving as BOC in more than one AP/PP/PA, the maximum Honorarium payment received is 30% of Wage/Take Home Pay as Employees of PT Pertamina (Persero).

iii. The Company pays the Honorarium to the BOC who are members of the BOD or Employees of PT Pertamina (Persero) to PT Pertamina (Persero) in full with a one-slip payment mechanism based on the Management Service Agreement between PT Pertamina (Persero) and the Company.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


275

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


b. Housing Allowances (including utility costs) are given monthly at a rate of 40% of Salary, under the following condition, at maximum:• President Director: Rp27,500,000• Director: 85% of the President Director’s Allowance

Housing allowance is provided if the Company does not provide Housing Facilities to the BOD.

c. Transportation Allowances• BOC: 20% of Honorarium of each member of the BOC.

d. Religious Holiday Allowance (THRK)• BOD members: one Salary• BOC: one Honorarium• Holiday Allowance of the BOC is only given to the member

of BOC who is not an employee and/or member of the BOD of PT Pertamina (Persero) and/or the Company and/or the Company’s affiliate.

e. Paid Leave/Long Paid Leave is not provided.f. Post-Employment Insurance is given to the BOD and BOC of the

Company during its tenure with premiums borne by the Company at most at 25% of the Honorarium within one year.

g. Taxes on Salaries/Honorarium/Allowances of members of the BOD and BOC are borne by the Company.

3. Determine the granting of facilities for members of the BOD and BOC of the Company, as follows:a. Determine the provision of operational vehicles to the BOD of the

Company with the following conditions:i. Referring to the Guideline for Management of Operational

Vehicles No. A-001/120000/2017-S0 0th revision dated 5 December 2017 and its amendment.

ii. The type of Operational Vehicle (KRP) facilities provided must consider the level of equality to the BOD’s PRL.

iii. In the condition that the existing KRP facilities available at the time of this GMS provision are enacted has not yet referred to the provisions referred to item 3.a.i stated above, the concerned member of the BOD is required to utilise the KRP until the end of KRP rent period. After the KRP rent period ends, the member of the BOD must use the types of KRP facilities as referred to in item 3.a.i above.

b. Determine the provision of health and legal aid facilities (including Director’s & Officer’s Liability Insurance) for members of the BOD and BOC of the Company as well as transportation allowance for the BOC based on the applicable regulations within PT Pertamina (Persero) (Guidelines for Managing PT Pertamina (Persero) Subsidiaries adjusted to the Regulation of the Minister of SOEs No. Per-04/MBU/2014) and its amendment.





276

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


c. Determine the provision of communication and information technology facilities based on the applicable regulations within PT Pertamina (Persero) (Decree of the President Director of PT Pertamina (Persero) No. Kpts-20/C00000/2016-S0 on the Standardisation of Information Technology Facilities) and its amendment.

4. Income/remuneration consisting of but not limited to salary/honorarium, allowances, facilities, and tantiem to Employees of PT Pertamina (Persero)/Companies/Affiliates, and BOD of the Company that have concurrent positions as the BOD in Subsidiaries and/or Affiliated Companies are not given multiple times (no double remuneration).

5. Determine not to provide multiple facilities (no double facilities) to:a. Employees and/or BOD of PT Pertamina (Persero)/affiliates

having concurrent positions as the BOC in the Company and/or Subsidiaries and/or Company Affiliates.

b. Employees and/or BOD of the Company who have concurrent positions as the BOC in the Subsidiary and/or Affiliated Companies.

6. Determine the resolution stated above to be effective as of 1 January 2019.

B. Tantiem:1. Determine the reward for annual performance (Performance Tantiem/

Incentives/Compensation for Performance (KAK)) to the members of the BOD and BOC of the Company for the 2018fiscal year, with the following details:a) President Director: Rp5,500,000,000b) Members of the BOD: 85% x Tantiem of President Directorc) President Commissioner: 45% x Tantiem of President Directord) Members of the BOC: 90% x Tantiem of President Commissioner

• The maximum amount of Tantiem/Performance Incentives/KAK for the performance of the 2018 fiscal year for members of BOD and BOC of the Company as stipulated above must consider the Company’s capability and the availability of the Company’s budget for the 2018 fiscal year.

• Tantiem/Performance Incentives/KAK are given to the members of the BOD and BOC of the Company who have served in the 2018Fiscal Year, proportionally according to the length of time the person has been in their respective position.

• The granting of Tantiem/Performance Incentives/KAK is not applied to the Daily Task Executor (PTH), Task Executor (PLT), or other terms with the same meaning.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


277

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


2. For members of the BOC of the Company from the BOD or Employees of PT Pertamina (Persero) in 2018 Fiscal Year, the following conditions apply:a. Members of the BOD of PT Pertamina (Persero) are not entitled to

receive Tantiem/Performance Incentives/KAK payments. Tantiem/Performance Incentives/KAK are entitled to be paid by the Company to PT Pertamina (Persero) as management service.

b. Employees of PT Pertamina (Persero) are entitled to receive Tantiem/Performance Incentives/KAK after deducting the bonus received by PT Pertamina (Persero), with a calculation formula of the amount of net Tantiem/Performance Incentives/KAK – the amount of net bonus.

c. In the condition that Employees of PT Pertamina (Persero) are also serving as members of the BOC in more than one AP/PP/PA, the amount of Tantiem/Performance Incentives/KAK is selected from the AP/PP/PA that provides the highest net Tantiem/Performance Incentives/KAK minus the net bonuses received by the employees concerned from PT Pertamina (Persero).

d. In the condition that Employees of PT Pertamina (Persero) receives a smaller amount of Tantiem/Performance Incentives/KAK from the bonus the employees concerned received from PT Pertamina (Persero), the employees concerned is not entitled to receive Tantiem/Performance Incentives/KAK.

e. The Company pays the Tantiem/Performance Incentives/KAK to the BOC who are members of the BOD or Employees of PT Pertamina (Persero) to PT Pertamina (Persero) in full with a one-slip payment mechanism based on Management Service Agreement between PT Pertamina (Persero) and the Company.

3. Taxes on Tantiem/Performance Incentives/KAK in points 1 and 2.b paid to the BOD or BOC above are borne by the recipient, except for taxes on Tantiem/Performance Incentives/KAK paid to PT Pertamina (Persero) that are treated based on the applicable tax regulations and provisions.

C. Authorise the BOD or their Representative to file this Circular Deed of Shareholders to the local notary office to be put in a deed and take other legal actions deemed necessary according to the applicable regulations





278

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


27 Juni27 June

Penempatan Wakil Perusahaan sebagai calon Dewan Komisaris dan Direksi pada Anak Perusahaan PT Pertamina Hulu IndonesiaAppoint of Company Representative as a candidate for the BOC and BOD in a Subsidiary of PT Pertamina Hulu Indonesia

1. Menyetujui susunan Direksi Anak Perusahaan sebagai berikut: (i) Direktur Utama(ii) Direktur

2. a. Menetapkan: - Sdr. Eko Agus Sardjono sebagai wakil Perusahaan untuk menjadi

calon Direktur Utama pada PHM untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar PHM atau sampai dengan RUPS PHM memutuskan lain;

- Sdr. Danar Dojoadhi D. J. sebagai wakil Perusahaan untuk menjadi calon Direktur pada PHM untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar PHM atau sampai dengan RUPS PHM memutuskan lain;

- Sdr. Eko Sigit Sukadi sebagai wakil Perusahaan untuk menjadi calon Direktur pada PHSS menggantikan Sdr. Andi Wisnu, untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar PHSS atau sampai dengan RUPS PHSS memutuskan lain; dan

- Sdr. Feri Sri Wibowo sebagai wakil Perusahaan un-tuk menjadi calon Direktur pada PHA menggantikan Sdr. Andi Wisnu, untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar PHA atau sampai dengan RUPS PHA memutuskan lain.

b. Menetapkan:- Sdr. Arief Wahidin Soedjono sebagai wakil Perusahaan untuk

menjadi calon Komisaris pada PHM menggantikan Sdr. Denie S. Tampubolon, untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar PHM atau sampai dengan RUPS PHM memutuskan lain;

- Sdr. Heragung Ujiantoro sebagai wakil Perusahaan untuk menjadi calon Komisaris pada PHSS menggantikan Sdr. Denie S. Tampubolon, untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar PHSS atau sampai dengan RUPS PHSS memutuskan lain; dan

- Sdr. Dwi Mandhiri Heru S. sebagai wakil Perusahaan untuk menjadi calon Komisaris pada: 1. PHA menggantikan Sdr. Denie S. Tampubolon; dan2. PHKT menggantikan Sdr. Bambang Manumayoso; untuk

jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar PHA dan PHKT atau sampai dengan RUPS PHA dan PHKT memutuskan lain;

3. Bagi Pekerja Perusahaan yang merangkap jabatan sebagai Direksi Anak Perusahaan, maka kepada yang bersangkutan tidak diberikan gaji, tantiem, dan penghasilan lainnya sebagai Direksi Anak Perusahaan tersebut hingga yang bersangkutan dilepas jabatannya di Perusahaan.

4. Bagi Direksi Perusahaan yang menjabat sebagai Direksi Anak Perusahaan, maka kepada yang bersangkutan tidak diberikan gaji, tantiem, dan penghasilan lainnya sebagai Direksi Anak Perusahaan.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


279

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


5. Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan atau Kuasanya untuk melakukan tindakan hukum lainnya yang dipandang perlu dalam melaksanakan keputusan ini sesuai aturan yang berlaku.

1. Approve the BOD composition of the Subsidiary as follows:(i) President Director(ii) Director

2. a. Appoint:- Mr Eko Agus Sardjono as a Company Representative to become

a candidate for President Director of PHM for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of PHM or until the GMS of PHM decides otherwise;

- Mr Danar Dojoadhi D. J. as a Company Representative to become a candidate for Director in PHM for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of PHM or until GMS of PHM decides otherwise;

- Mr Eko Sigit Sukadi as a Company Representative to become a candidate for Director in PHSS and succeed Mr Andi Wisnu for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of PHSS or until the GMS of PHSS decides otherwise; and

- Mr Feri Sri Wibowo as a Company Representative to become a candidate for Director in PHA and succeed Mr Andi Wisnu for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of PHA or until the GMS of PHA decides otherwise.

b. Appoint:- Mr Arief Wahidin Soedjono as a Company Representative to

become a candidate for Commissioner in PHM and succeed Mr Denie S. Tampubolon for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of PHM or until GMS of PHM decides otherwise;

- Mr Heragung Ujiantoro as a Company Representative to become a candidate for Commissioner in PHSS and succeed Mr Denie S. Tampubolon, for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of PHSS or until the GMS of PHSS decides otherwise; and

- Mr Dwi Mandhiri Heru S. as a Company Representative to become a candidate for Commissioner in:1. PHA and succeed Mr Denie S. Tampubolon; and2. PHKT and succeed Mr Bambang Manumayoso; for one

period of tenure as referred to in the Articles of Association of PHA and PHKT or until the GMS of PHA and PHKT decides otherwise;





280

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


3. For Employees who hold a concurrent position in the BOD of a Subsidiary, salary, tantiem, and other income as the BOD of the Subsidiary is not given until the relevant person is dismissed from the Company.

4. For the BOD of the Company who serves in the BOD of a Subsidiary, salary, tantiem, and other income as the BOD of the Subsidiary is not given.

5. Authorise the BOD or their Representative to take other legal actions deemed necessary in implementing this decision according to the applicable regulations.

26 Juli26 July

Tentang Persetujuan Pengalihan 10% Partisipasi (Working Interest) Anak Perusahaan PHM pada Wilayah Kerja ("WK”) MahakamRegarding the Approval of 10% Participation (Working Interest) Transfer of PHM in Mahakam Work Area (WK)

1. Menyetujui Perusahaan untuk menyetujui, melakukan dan mendukung proses pengalihan/pelepasan maksimal 10% partisipasi interes yang dimiliki oleh PHM, Anak Perusahaan PHI, pada Wilayah Kerja Mahakam kepada BUMD/Perusahaan Perseroan Daerah yang ditunjuk dan disetujui oleh Menteri ESDM atau Pemerintah yang berwenang, setelah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Komisaris Perusahaan dan persetujuan dari RUPS Perusahaan sesuai aturan yang berlaku, dengan memperhatikan Persetujuan Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) dan Persetujuan Dewan Komisaris PHI.

2. Menyetujui Perusahaan dan PHM untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengalihan maksimal 10% partisipasi interes tersebut dan pelaksanaan keputusan ini, termasuk menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

3. Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan atau kuasanya untuk melakukan tindakan hukum lainnya yang dipandang perlu dalam melaksanakan keputusan ini sesuai aturan yang berlaku.

1. Encourage the company to approve, carry out and support the process of transfer/release of a maximum of 10% participating interest owned by PHM, a Subsidiary of PHI, in WK Mahakam to BUMD/Regional-Owned Enterprises appointed and approved by the Minister of Energy and Mineral Resources or an Authorised Government, after obtaining a recommendation from the BOC of the Company and approval from the GMS of the Company in accordance with the applicable regulations, and regards to Approval of the BOC of PT Pertamina (Persero) and Approval of the BOC of PHI.

2. Approve the Company and PHM to take the necessary actions in connection with the transfer of a maximum of 10% participating interest and the implementation of this decision, including signing the required documents based on the applicable regulations and GCG principles.

3. Authorise the BOD or their Representative to take other legal actions deemed necessary in implementing this decision according to the applicable regulations.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


281

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


2 September2 September

Perubahan Anggaran DasarAmendment to Articles of Association

1. Menyetujui perubahan kedudukan dan kantor pusat Perusahaan sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Anggaran Dasar Perusahaan, yang sebelumnya di Jakarta Pusat, menjadi di Jakarta Selatan.

2. Menyetujui perubahan pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan tentang Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI) Tahun 2017, menjadi sebagai berikut:

Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan UsahaPasal 3

1. Maksud dan tujuan Perusahaan adalah menyelenggarakan usaha di bidang Pertambangan Minyak Bumi dan Pertambangan Gas Alam.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan kegiatan usaha di bidang pertambangan minyak

bumi, mencakup usaha atau kegiatan pertambangan minyak bumi mentah termasuk usaha pencarian kandungan minyak bumi, pengeboran, penambangan, pemisahan serta penampungan, produksi minyak bumi mentah kondensat, pemrosesan untuk menghasilkan minyak mentah dengan cara penampungan, penyaringan, pengeringan, stabilisasi, dan lain-lain. Hasil pertambangan minyak bumi antara lain minyak mentah atau crude oil dan kondensat. Kelompok ini juga mencakup usaha operasi penambangan pasir bituminous atau oil shale (serpihan minyak) dan pasir aspal. Kegiatan pertambangan tersebut meliputi penggalian, pengeboran, penghancuran, pencucian, penyaringan dan pencampuran serta penampungan. Termasuk kegiatan produksi minyak bumi mentah dari serpihan minyak dan pasir bituminous jika terkait dengan pertambangannya.

b. Menjalankan kegiatan usaha di bidang pertambangan gas alam, mencakup usaha pencarian kandungan gas alam, pengeboran, penambangan, pemisahan serta penampungan. Hasil pertambangan gas alam antara lain gas alam. Pencairan gas alam menjadi LNG sampai kepengapalannya masih termasuk kegiatan pertambangan, termasuk kegiatan Coalbed Methane (CBM).

3. Menyetujui Perusahaan untuk melakukan tindakan-tindakan lain yang diperlukan dalam melaksanakan keputusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.






282

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


1. Approve the change of position and head office of the Company as stated in Article 1 of the Articles of Association, previously in Central Jakarta, to South Jakarta.

2. Approve the amendments to Article 3 of the Articles of Association on the Purpose and Objectives as well as Business Activities based on the 2017 Indonesian Field Standard Classification (KBLI”), as follows:

Purpose and Objectives and Business ActivitiesArticle 3

1. The purpose and objective of the Company are conducting business in Petroleum Mining and Natural Gas Mining.

2. In achieving the aims and objectives above, the Company may carry out the following business activities:a. Conduct business activities in petroleum mining, covering

businesses or activities of crude oil mining including business in the search for petroleum content, drilling, mining, separation and storage, production of crude condensate oil, as well as processing to produce crude oil by collecting, filtering, drying, stabilisation, etc. The results of petroleum mining include crude oil and condensate. It also includes mining operations for bituminous sand or oil shale and asphalt sand. The mining activities include excavation, drilling, crushing, washing, filtering and mixing as well as collecting. The production of crude oil from oil fragments and bituminous sand is included if related to mining.

b. Carry out business activities in natural gas mining, including a search of natural gas content, drilling, mining, separation, and storage. Natural gas mining products include natural gas. Liquefaction of natural gas into LNG until the shipping is still included in mining activities, including Coalbed Methane (CBM) activities.

3. Approve the Company to carry out other actions deemed necessary in implementing this decision according to the applicable regulations.




GOVERNANCE




AND ANALYSIS


283

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


6 September6 September

Pengangkatan Direktur KeuanganAppointment of the Director of Finance

1. Mengangkat Sdr. Eko Sigit Sukadi sebagai PJ. Direktur Keuangan Perusahaan berlaku terhitung mulai tanggal Keputusan Pemegang Saham ini ditandatangani oleh seluruh Pemegang Saham, untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan atau sampai dengan RUPS Perusahaan memutuskan lain.

Dengan demikian susunan Direksi Perusahaan menjadi:Direktur Utama: Sdr. Bambang ManumayosoPJ. Direktur Keuangan: Sdr. Eko Sigit SukadiDirektur Pengembangan dan Produksi: Sdr. Eko Agus SardjonoDirektur SDM dan Umum: Vacant


1. Appoint Mr Eko Sigit Sukadi as the Acting Director of Finance of the Company which shall be effective as of the date of this Decree of Shareholders is signed by all Shareholders, for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of the Company or until the GMS decides otherwise.

Thus the composition of the BOD of the Company is:President Director: Mr Bambang ManumayosoActing Director of Finance: Mr Eko Sigit SukadiDirector of Development and Production: Mr Eko Agus SardjonoDirector of HR and General Affairs: Vacant






284

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


11 Oktober11 October

Persetujuan Revisi Anggaran Biaya Investasi (ABI) RKAP Tahun 2019Approval of Investment Cost Budget (ABI) Amendment for the 2019 RKAP

1. Menyetujui perubahan Keputusan Pemegang Sa-ham secara Sirkuler PHI tentang RKAP Tahun 2019 tanggal 2 September 2019 pada butir 1 (satu) huruf c mengenai Anggaran Biaya Investasi (ABI) dari sebesar USD 908.040.000 menjadi USD 854.125.615 dengan rincian sebagai berikut:

Sebelum Revisi:Business Development (BD): USD 849.076.294Non-Business Development (NBD): USD 58.963.706

Setelah Revisi:Business Development (BD): USD 791.791.627Non-Business Development (NBD): USD 62.333.987


1. Approve the amendment to the Circular Decree of Shareholders of PHI on the 2019 RKAP dated 2 September 2019 on point 1 (one) letter c on the Investment Cost Budget (ABI) from USD 908,040,000 to USD 854,125,615 with the following details:

Before Revision:Business Development (BD): USD 849,076,294Non-Business Development (NBD): USD 58,963,706

After Revision:Business Development (BD): USD 791,791,627Non-Business Development (NBD): USD 62,333,987




GOVERNANCE




AND ANALYSIS


285

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA



Pergantian Anggota Dewan KomisarisSubstitution of Members of BOC

1. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Yudi Wahyudi sebagai Komisaris Perusahaan, dengan alasan yang bersangkutan telah memasuki usia pensiun, berlaku terhitung mulai tanggal Keputusan Pemegang Saham ini ditandatangani disertai ucapan terima kasih atas jasa-jasanya terhadap Perusahaan.

2. Mengangkat Sdr. Taufan Hunneman sebagai Komisaris Perusahaan berlaku terhitung mulai tanggal Keputusan Pemegang Saham ini ditandatangani oleh seluruh Pemegang Saham, untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan atau sampai dengan RUPS Perusahaan memutuskan lain.

Dengan demikian susunan Dewan Komisaris Perusahaan menjadi: Komisaris Utama: Sdr. Budi Santoso SyarifKomisaris: Sdr. Lelin EpriantoKomisaris: Sdr. Iman Prasetyo MoelyadiKomisaris : Sdr. Taufan Hunneman


1. Respectfully dismiss Mr Yudi Wahyudi as a Commissioner of the Company, for he has entered retirement age, which shall be effective as of the date of this Decree of Shareholders is signed and accompanied by gratitude for his service to the Company.

2. Appoint Mr Taufan Hunneman as a Commissioner of the Company, which shall be effective as of the date of this Decree of Shareholders is signed by all Shareholders, for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of the Company or until the GMS decides otherwise.

Thus the composition of BOC of the Company is:President Commissioner: Mr Budi Santoso SyarifCommissioner: Mr Lelin EpriantoCommissioner: Mr Iman Prasetyo MoelyadiCommissioner: Mr Taufan Hunneman






286

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA



Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Penetapan Kembali Pejabat DireksiChanges to Position Nomenclature and Re-Determination of BOD’s Officials

1. Menyetujui perubahan nomenklatur jabatan Direksi Perusahaan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-33/C00000/2019-50 tanggal 29 Agustus 2019 (“Surat Keputusan”) tentang Struktur Organisasi Dasar PHI, sebagai berikut:

Semula:Direktur UtamaDirektur Pengembangan dan ProduksiDirektur KeuanganDirektur SDM dan Umum

Menjadi:Direktur UtamaDirektur Eksplorasi & PengembanganDirektur Produksi Direktur Keuangan & Layanan Bisnis

2. Menyetujui penetapan kembali Anggota Direksi Perusahaan berdasarkan struktur organisasi Perusahaan yang baru sebagai berikut:a. Sdr. Eko Agus Sardjono yang semula Direktur Pengembangan dan

Produksi menjadi Direktur Eksplorasi & Pengembangan berlaku efektif terhitung mulai tanggal Keputusan Pemegang saham secara Sirkuler ini ditandatangani oleh seluruh Pemegang Saham dengan masa jabatan sejak pengangkatan sebagai PJ. Direktur Pengembangan dan Produksi tanggal 2 Januari 2019 untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan atau sampai dengan RUPS Perusahaan memutuskan lain.

b. Sdr. Eko Sigit Sukadi yang semula PJ. Direktur Keuangan menjadi PJ. Direktur Keuangan & Layanan Bisnis berlaku efektif terhitung mulai tanggal Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler ini ditandatangani oleh seluruh Pemegang Saham dengan masa jabatan sejak pengangkatan sebagai PJ. Direktur Keuangan tanggal 6 September 2019 untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan atau sampai dengan RUPS Perusahaan memutuskan lain.

Dengan demikian susunan Direksi Perusahaan menjadi: - Direktur Utama: Sdr. Bambang Manumayoso- Direktur Eksplorasi & Pengembangan: Sdr. Eko Agus Sardjono- Direktur Produksi: Vacant - PJ. Direktur Keuangan & Layanan Bisnis: Sdr. Eko Sigit Sukadi




GOVERNANCE




AND ANALYSIS


287

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


1. To approve the amendment to position nomenclature of the BOD of the Company in accordance with the Decree of the President Director of PT Pertamina (Persero) No. Kpts-33/C00000/2019-50 dated 29 August 2019 (“Decree”) on the Basic Organisational Structure of PHI, as follows:

Before:President DirectorDirector of Development and ProductionDirector of FinanceDirector of HR and General Affairs

After:President DirectorDirector of Exploration & DevelopmentDirector of ProductionDirector of Finance & Business Support

2. Approve the reappointment of members of the BOD of the Company based on the new organisational structure of the Company as follows:a. Mr Eko Agus Sardjono, previously the Director of Development and

Production, becomes the Director of Exploration & Development, which shall be effective as of the date of the Circular Decree of Shareholders is signed by all Shareholders with tenure from the date of appointment as the Acting Director of Development and Production dated 2 January 2019 for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of the Company or until the GMS decides otherwise.

b. Mr Eko Sigit Sukadi, previously the Acting Director of Finance becomes the Acting Director of Finance & Business Support, which shall be effective as of the date of the Circular Decree of Shareholders is signed by all Shareholders with tenure since his appointment as the Acting Director of Finance dated 6 September 2019 for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of the Company or until the GMS decides otherwise.

Thus the composition of the BOD of the Company is:- President Director: Mr Bambang Manumayoso- Director of Exploration & Development: Mr Eko Agus Sardjono- Director of Production: Vacant- Acting Director of Finance & Business Services: Eko Sigit Sukadi






288

TANGGALDATE

AGENDAAGENDA


1 November1 November

Pergantian Dewan KomisarisSubstitution of BOC

1. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Lelin Eprianto dari jabatannya sebagai Komisaris Perusahaan dengan alasan penyegaran dan penugasan lain, berlaku terhitung mulai tanggal Keputusan Pemegang Saham ini ditandatangani disertai ucapan terima kasih atas jasa-jasanya terhadap Perusahaan.

2. Mengangkat Sdr. Beni Syarif Hidayat sebagai Komisaris Perusahaan berlaku terhitung mulai tanggal Keputusan Pemegang Saham ini ditandatangani, untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan atau sampai dengan RUPS Perusahaan memutuskan lain.

Dengan demikian susunan Dewan Komisaris Perusahaan menjadi:Komisaris Utama: Sdr. Budi Santoso SyarifKomisaris: Sdr. Beni Syarif HidayatKomisaris: Sdr. Iman Prasetyo MoelyadiKomisaris: Sdr. Taufan Hunneman

3. Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan atau kuasanya untuk membuat dan menyatakan Keputusan Pemegang Saham ini dalam akta notaris dan melaksanakan tindakan hukum lainnya yang dipandang perlu sesuai ketentuan yang berlaku.

1. Respectfully dismiss Mr Lelin Eprianto as a Commissioner of the Company due to refreshment and other assignments, which shall be effective as of the date of this Decree of Shareholders is signed and accompanied by gratitude for his service to the Company.

2. Appoint Mr Beni Syarif Hidayat as a Commissioner of the Company, which shall be effective as of the date of this Decree of Shareholders is signed by all Shareholders, for one period of tenure as referred to in the Articles of Association of the Company or until the GMS decides otherwise.

Thus the composition of BOC of the Company is:President Commissioner: Mr Budi Santoso SyarifCommissioner: Mr Beni Syarif HidayatCommissioner: Mr Iman Prasetyo MoelyadiCommissioner: Mr Taufan Hunneman




GOVERNANCE




AND ANALYSIS


289

PENGUNGKAPAN MENGENAI BOARD MANUAL

Seiring dengan implementasi GCG di PHI, diperlukan adanya suatu ketentuan yang mengatur hubungan kerja yang efektif antara Direksi dan Dewan Komisaris. Merujuk kepada Board Manual PT Pertamina (Persero), Perusahaan membuat pola hubungan kerja antar Direksi dengan Dewan Komisaris yang disebut dengan Board Manual. Board Manual digunakan untuk menjelaskan pola hubungan kerja yang baku antara Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas agar tercipta pengelolaan Perusahaan yang professional, transparan, efektif, dan efisien dengan menjunjung tinggi integritas dan kejujuran dalam menjalankan kegiatan bisnis Perusahaan.

PENGANGKATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Untuk menjadi anggota Dewan Komisaris, berikut adalah persyaratan yang harus dipenuhi:1. Orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan

hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya pernah:a. Dinyatakan pailit,b. Menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan atau Perum dinyatakan pailit, atau

c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.

2. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen Perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perusahaan, dan dapt menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.

DISCLOSURES ABOUT BOARD MANUAL

Along with the implementation of GCG in PHI, there is a need for provisions regulating an effective working relationship between the BOD and BOC. Referring to the Board Manual of PT Pertamina (Persero), the Company established a working relationship pattern between the BOD and BOC called the Board Manual. The Board Manual is used to explain the standard working relationship pattern between the BOD and BOC in carrying out their duties to create a professional, transparent, effective, and efficient Company management by upholding integrity and honesty in carrying out all Company’s business activities.

THE APPOINTMENT OF BOC MEMBERS

In becoming a member of BOC, the following requirements must be met:1. An individual capable of carrying out legal actions,

except within five years before his appointment has ever:

a. Been declared bankrupt,b. Become a member of a BOD or BOC found guilty

of causing a Company or Public Corporation to be declared bankrupt, or

c. Been convicted of a criminal offence detrimental to the country’s finances and/or related to the financial sector.

2. The appointment of BOD members is carried out by considering integrity, dedication, understanding Company management issues related to one of the management functions, having adequate knowledge in the Company’s business fields, and can provide sufficient time to carry out their duties and other requirements based on the laws and regulations.

DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS





290

PEMBERHENTIAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu oleh RUPS diberitahukan kepada anggota yang bersangkutan secara tertulis oleh Pemegang Saham. Pemberhentian tersebut dilakukan berdasarkan kenyataan di bawah ini:a. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.b. Tidak lagi memenuhi persyaratan dan/atau melanggar

ketentuan Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perusahaan dan/atau Negara.

d. Dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

e. Terjadi keadaan dimana antara para anggota Dewan Komisaris dan Direksi memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga.

f. Alasan lainnya yang ditetapkan oleh RUPS.

Di samping alasan pemberhentian di atas, anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan oleh RUPS berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan dan tujuan Perusahaan. Keputusan pemberhentian diambil setelah anggota Dewan Komisaris diberi kesempatan membela diri.

Dalam hal pemberhentian dilakukan di dalam RUPS, maka pembelaan diri dilakukan berdasarkan Anggaran Dasar, yaitu disampaikan secara tertulis kepada Pemegang Saham dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi tahu sebagaimana dimaksud di atas.

Anggota Dewan Komisaris juga berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dan Direksi paling lambat 30 hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP, serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

THE DISMISSAL OF BOC MEMBERS

The plan to dismiss the members of BOC at any time by GMS is notified to the relevant members in writing by the Shareholders. The dismissal is based on the facts below:

a. Could not carry out their duties properly.b. Could no longer fulfil the requirements and/or violate the

provisions of the Articles of Association and/or applicable laws and regulations.

c. Engage in actions detrimental to the Company and/or the State.

d. Declared guilty with a court decision that has permanent legal force.

e. A situation occurs where BOC and BOD members have family relations up to the third degree.

f. Other reasons set by GMS.

Aside from the reasons for dismissal above, BOC members may be dismissed by GMS based on other reasons deemed appropriate by GMS for the interests and objectives of the Company. Dismissal decisions are taken after the BOC member is allowed an opportunity to defend themselves.

Given the fact the dismissal is carried out by the GMS, the defence is carried out based on the Articles of Association; submitted in writing to the Shareholders within 14 days from the date on which the said member of BOC is notified as referred to above.

The members of BOC also have the right to resign from their positions by giving written notice of their intentions to the Shareholders with a copy to other members of BOC and BOD no later than 30 days before the date of the resignation.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF COMMISSIONERS

The BOC is tasked with supervising the management policies, general management of the Company either related to the Company itself or the Company’s business carried out by BOD, as well as providing advice to the BOD including supervision of the implementation of RJPP, RKAP, the provisions in the Articles of Association and the resolutions of GMS, as well as applicable law and regulations, for the benefit of the Company going with the aims and objectives of the Company.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


291

Dalam melakukan tugasnya tersebut setiap Anggota Dewan Komisaris harus:a. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-

undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, serta kewajaran.

b. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggungjawab kepada Perusahaan dalam hal ini diwakili oleh RUPS dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

c. Dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil kepentingan Perusahaan selain honorarium dan fasilitas yang ditentukan oleh RUPS.

WEWENANG DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris berwenang untuk: a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen

lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain, surat berharga, dan memeriksa kekayaan Perusahaan.

b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan.

c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.

d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

f. Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu.

g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas.

h. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.

i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan, jika dianggap perlu.

j. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.

l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.

m. Melakukan penilaian kinerja seluruh Direksi untuk disampaikan secara tertulis kepada Pemegang Saham.

In carrying out these duties, each member of BOC must:

a. Comply with the Articles of Association and laws and regulations as well as the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, and fairness.

b. Have good intentions, prudence, and responsibility to the Company represented by GMS in carrying out supervisory duties and providing advice to BOD for the interests of the Company that go with the aims and objectives of the Company.

c. Know that transactions that have a conflict of interest as well as taking the interests of the Company aside from honorarium and facilities determined by GMS are prohibited.

THE AUTHORITY OF BOARD OF COMMISSIONERS

The BOC is authorised to:a. View books, letters, and other documents as well as

examining the Company’s properties, cash for verification, securities, and check the Company’s properties.

b. Enter the grounds, buildings, and offices used by the Company.

c. Request clarification from the BOD and/or other officials about matters relating to the management of the Company.

d. Know all policies and actions that have been and will be carried out by BOD.

e. Request the BOD and/or other officials under BOD with the BOD’s knowledge to attend BOD meetings.

f. Appoint the Secretary of BOC, if deemed necessary.

g. Temporarily dismiss the members of BOD under the provisions of the Law of Limited Liability Companies.

h. Establish other Committees besides the Audit Committee, if deemed necessary, by considering the Company’s ability.

i. Use experts for certain things for a certain period at the Company’s expense, if deemed necessary.

j. Perform management measures of the Company in certain circumstances for a certain period based on the provisions of the Articles of Association of the Company.

k. Attend BOD meetings and provide views on matters discussed.

l. Carry out other supervisory authorities provided that they do not conflict with the laws and regulations, the Articles of Association, and/or GMS resolutions.

m. Conduct performance evaluation on all BOD to be submitted in writing to the Shareholders.





292

HAK DEWAN KOMISARIS

a. Anggota Dewan Komisaris diberikan honorarium dan tunjangan/fasilitas dan jumlahnya ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dan Direksi paling lambat 30 hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

c. Dewan Komisaris dapat melakukan pemberhentian sementara Direksi, dalam hal itu Dewan Komisaris harus memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan pemberhentian tersebut.

d. Dalam waktu 30 hari setalah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk memanggil RUPS yang akan memutuskan apakah Anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya, sedangkan yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir dan membela diri.

e. RUPS sebagaimana dimaksud di atas dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham yang dipilih oleh dan dari antara mereka yang hadir.

f. Dalam hal RUPS tidak diadakan dalam waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu batal demi hukum.

KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris berkewajiban untuk:a. Memberikan pendapat dan saran pada RUPS mengenai

RJPP dan RKAP yang diusulkan Direksi.b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan,

memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan.

c. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan.

d. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan

e. Membentuk Komite Audit.f. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas

pengawasan dan pemberikan nasihat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan, dan/atau keputusan RUPS.

RIGHTS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

a. The members of BOC are given honorarium and benefits/facilities, the amount of which is determined by GMS within the provisions of the applicable laws and regulations.

b. The members of BOC have the right to resign from their positions by notifying the Shareholders in writing of their intentions with a copy to other members of BOC and BOD no later than 30 days before the date of the resignation.

c. The BOC may temporarily dismiss the BOD, provided that they must notify the person(s) concerned in writing along with the reasons for dismissal.

d. Within 30 days after the temporary dismissal, the BOC is required to summon a GMS which will decide whether the concerned member of BOD will be permanently dismissed or returned to the position, while those temporarily dismissed are given the opportunity to attend and defend themselves.

e. The GMS referred to above is chaired by one of the Shareholders elected by and from those present.

f. In a circumstance that a GMS is not held within 30 days after the temporary dismissal, the temporary dismissal is invalid by law.

OBLIGATIONS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The BOC is obliged to:a. Provide opinions and suggestions to the GMS about RJPP

and RKAP proposed by the BOD.b. Follow the development of the Company’s activities,

providing opinions and suggestions to the GMS about any issues deemed important to the management of the Company.

c. Immediately report the GMS if there are symptoms of a decline in the Company’s performance.

d. Research and analyse periodic reports and Annual Reports prepared by the BOD as well as signing the Annual Reports.

e. Establish an Audit Committee.f. Carry out other obligations as supervisory duties

and provide advice provided that it does not conflict with statutory regulations, the Company’s Articles of Association, and/or GMS decisions.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


293

g. Mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku di Pemegang Saham mayoritas/pengendali yang dinyatakan berlaku bagi Perusahaan melalui keputusan RUPS Perusahaan, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h. Memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

i. Mengevaluasi kinerja Auditor Eksternal sesuai ketentuan dan standar yang berlaku.

j. Dewan Komisaris Perusahaan melakukan penilaian terhadap proses pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan/perusahaan patungan, serta memberikan penetapan tertulis (setuju atau tidak setuju) terhadap proses pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan/perusahaan patungan.

k. Dewan Komisaris mengusulkan calon anggota Direksi kepada Pemegang Saham sesuai kebijakan dan kriteria seleksi yang ditetapkan.

l. Dewan Komisaris menilai Direksi dan melaporkan hasil penilaian tersebut kepada Pemegang Saham.

m. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi Direksi sesuai ketentuan yang berlaku dan penilaian kinerja Direksi.

Setiap anggota Dewan Komisaris berkewajiban untuk:a. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-

undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.

b. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

c. Dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil kepentingan Perusahaan.

d. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.

e. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan dan perusahaan lain.

f. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru kepada RUPS.

g. Melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan.

h. Mematuhi ketentuan Benturan Kepentingan dan kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) serta kewajiban-kewajiban lainnya yang melekat pada jabatan Anggota Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundang-undangan.

i. Mematuhi ketentuan serta kewajiban-kewajiban lainnya yang melekat pada jabatan anggota Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

g. Comply with the prevailing provisions in the majority/controlling Shareholders declared valid for the Company through the decision of the Company’s GMS which goes with the applicable laws and regulations.

h. Monitor and ensure that GCG has been implemented effectively and sustainably.

i. Evaluate the performance of the External Auditor based on the applicable provisions and standards.

j. The BOC evaluates the appointment process of the BOD and BOC of Subsidiaries/joint ventures as well as providing a written determination (agree or disagree) on the process of appointing the BOD and BOC of Subsidiaries/joint ventures.

k. The BOC proposes prospective members of the BOD to the Shareholders based on the applicable policies and selection criteria.

l. The BOC assesses the BOD and reports the assessment results to the Shareholders.

m. The BOC proposes the remuneration of the BOD based on the applicable regulations and an assessment of BOD’ performance.

Each member of the BOC is obligated to:a. Comply with the Articles of Association and laws and

regulations as well as the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness.

b. Have good intentions, prudence, and responsibility in carrying out supervisory duties and providing advice to BOD for the interests of the Company going with the aims and objectives of the Company.

c. Know transactions that have a conflict of interest as well as taking the Company’s interests are prohibited.

d. Be fully responsible personally if the person concerned is guilty or negligent in carrying out their duties.

e. Report to the Company about ownership of shares and/or their families in the Company and other companies.

f. Provide reports on the supervisory tasks that have been carried out during the new financial year to GMS.

g. Implement training programmes to improve the competencies of BOC members as needed.

h. Comply with the provisions on Conflict of Interest and obligations of the Reports of State Official Assets (LHKPN) as well as other obligations attached to the positions of BOC members based on statutory regulations.

i. Comply with the provisions and other obligations attached to the positions of BOC members based on the laws and regulations and the Articles of Association.





294

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DI 2019 COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS IN 2019

JABATANPOSITION

NAMANAME

PERIODE JABATANTENURE

DASAR PENGANGKATANBASIS OF APPOINTMENT


Budi Santoso Syarif

23 Agustus 2018 hingga 22 Agustus 202122 August 2018 to 22 August 2021

Akta Pengangkatan No. 16 tanggal 21 September 2018The Deed of Appointment No. 16 dated 21 September 2018


Yudi Wahyudi

22 Juni 2017 hingga 17 Oktober 201922 June 2017 to 17 October 2019

Akta Pengangkatan No. 39 tanggal 18 Agustus 2017The Deed of Appointment No. 39 dated 18 August 2017

Lelin Eprianto

23 Agustus 2018 hingga 1 November 201923 August 2018 to 1 November 2019


Iman Prasetyo Moelyadi

23 Agustus 2018 hingga 22 Agustus 202123 August 2018 to 22 August 2021


Taufan Hunneman

17 Oktober 2019 hingga 31 Oktober 202217 October 2019 to 31 October 2022

Akta Pengangkatan No. 33 tanggal 28 Oktober 2019The Deed of Appointment No. 33 dated 28 October 2019

Beni Syarif Hidayat

1 November 2019 hingga 31 Oktober 20221 November 2019 to 31 October 2022

Akta Pengangkatan No. 35 tanggal 29 November 2019The Deed of Appointment No. 35 dated 29 November 2019



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


295

MANAGEMENT WALK THROUGH

Management Walk Through (MWT) merupakan program Dewan Komisaris PHI dalam rangka mendukung tugas utama Dewan Komisaris baik sebagai pengawas maupun sebagai pemberi masukan strategis kepada Direksi. Tujuan utama pelaksanaan MWT adalah melakukan dialog dan silaturahmi dengan pekerja, melihat langsung kegiatan operasi dan produksi di lapangan, serta memberikan masukan untuk peningkatan kinerja Perusahaan.

Dalam rencana kerja tahun 2019, telah ditargetkan 2 (dua) kali pelaksanaan MWT, dan dari rencana tersebut telah terlaksana 3 (tiga) kali MWT yang dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Investasi dan Manajemen Risiko, serta Sekretaris Dewan Komisaris. Pada tahun 2019, kegiatan MWT tersebut dilakukan di seluruh Anak Perusahaan PHI, yaitu PHM pada tanggal 12-14 Juni 2019, PHKT pada tanggal 10-12 Juli 2019, dan PHSS pada tanggal 4-5 September 2019.

Hasil dari kunjungan tersebut merupakan pembahasan dan penjelasan akan hal-hal yang patut mendapat perhatian PHI dengan pokok pembahasan antara lain produksi dan komersialisasi minyak dan gas, stok solar untuk keadaan darurat, rencana pengembangan lanjutan, HSSE, operasi pengeboran, serta program CSR. Dalam pembahasan hal-hal tersebut, Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi serta arahan-arahan kepada Direksi PHI untuk memastikan penanganan yang tepat di lapangan bagi kelangsungan dan kinerja yang baik oleh Perusahaan.

MANAGEMENT WALK-THROUGH

Management Walk-Through (MWT) is the BOC’s programme in supporting its main duties, both as the supervisor and the strategic feedback provider to the BOD. The main purpose of MWT is to open dialogues and build a good relationship with the employees, to directly observe the operations and production on the field, and to provide input for the Company’s performance improvement.

In the 2019 work plan, two implementations of MWT have been planned. Compared to the plan, the MWT has been implemented three times, attended by members of the BOC, the Audit Committee, the Investment and Risk Management Committee, and the Secretary of the BOC. In 2019, MWT has been implemented at all PHI Subsidiaries, namely PHM on 12-14 June 2019, PHKT on 10-12 July 2019, and PHSS on 4-5 September 2019.

The result of the visit is discussions and explanations on matters requiring PHI’s attention, with topics including oil and gas production and commercialisation, diesel fuel supply for emergencies, advanced development plans, HSSE, drilling operations, and CSR programmes. In discussing these matters, the BOC has provided recommendations and directives to the BOD of PHI to ensure proper handling on the fields for the continuity and good performance of the Company.

Tatap muka Komisaris & Komite dengan para frontliner dalam kunjungan Management Walk Through (MWT) membahas peningkatan produksi dan safety di Lapangan Mutiara PHSS pada tanggal 5 September 2019.Meeting between BOC, Committees, and front-liners in Management Walk-Through (MWT), discussing production and safety improvement on Mutiara Field of PHSS on 5 September 2019.





296

Peninjauan Komisaris dan Komite di sumur pengeboran PHM di rig Hakuryu yang melakukan pengeboran di lepas pantai Kalimantan Timur pada tanggal 14 Juni 2019.BOC and Committee review in PHM’s drilling well in Hakuryu rig, conducting drilling on East Kalimantan offshore on 14 June 2019.

Komite Audit dan Komite Investasi dan Manajemen Risiko aktif menjalankan peran pengawasan terhadap jalannya Perusahaan dengan mengadakan rapat sesuai topik sesuai yang tercantum dalam Board Manual PHI. Ada lebih dari 20 topik yang dibahas dalam satu tahun. Komisaris Iman Prasetyo Moelyadi dan Komisaris Taufan Hunneman dalam rapat dengan Direktur Keuangan Eko Sigit Sukadi.The Audit Committee and the Investment and Risk Management Committee actively carry out their supervisory duty on Company activities by holding meetings based on topics stated on the Board Manual of PHI. There were more than 20 topics discussed in a year. Iman Prasetyo Moelyadi and Taufan Hunneman as Commissioners were in a meeting with Eko Sigit Sukadi as the Director of Finance.

Diskusi Komisaris dan Komite tentang produksi migas di Mutiara Central Plant (MCP) Lapangan Mutiara PHSS 5 September 2019.BOC and Committee discussion on oil and gas production on Mutiara Central Plant (MCP), Mutiara Field of PHSS on 5 September 2019.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


297

PELATIHAN DEWAN KOMISARIS DI 2019 TRAINING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS IN 2019

NAMANAME

MATERI PELATIHANTRAINING SUBJECT

TANGGALDATE

PENYELENGGARAORGANISER

Budi Santoso Syarif Pertamina Energy Forum 26-27 November PT Pertamina (Persero)

Iman Prasetyo Moelyadi Pertamina Energy Forum 26-27 November PT Pertamina (Persero)

Taufan Hunneman Directorship 13-14 November Pertamina Training Center

Taufan Hunneman

Business Judgment Rule: Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di KorporasiBusiness Judgment Rule: Prevention of Corruption in Corporations

19 November Pertamina Hulu Indonesia

Taufan Hunneman Pertamina Energy Forum 26-27 November PT Pertamina (Persero)

Beni Syarif Hidayat Pertamina Energy Forum 26-27 November PT Pertamina (Persero)

PENILAIAN KINERJA KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS Di tahun 2019, tidak ada penilaian atas kinerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris.

PERFORMANCE EVALUATION OF COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

In 2019, there was no assessment of the performance of the committees under BOC.

PELATIHAN DEWAN KOMISARIS

Di tahun 2019, Dewan Komisaris telah mengikuti pelatihan-pelatihan sebagai berikut:

TRAINING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

In 2019, the BOC participated in the following trainings:





298

PEMENUHAN KRITERIA INDEPENDENSIFULFILLMENT OF INDEPENDENCE CRITERION

ASPEK INDEPENDENSIINDEPENDENCE ASPECTS

TAUFAN HUNNEMAN

IMAN PRASETYO MOELYADI

Tidak terafiliasi dengan Pemegang Saham utama, anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya.Not affiliated with the main Shareholders, BOD members, and/or other members of the Board of Commissioners.

Keberadaan Komisaris Independen di PHI didasari oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan kriteria independensi yang terdapat pada Pasal 120 Ayat 2. Dalam hal ini, RUPS tidak menetapkan Komisaris Independen di PHI. Akan tetapi, terdapat 2 (dua) Komisaris yang memenuhi kriteria independensi, yaitu Taufan Hunneman dan Iman Prasetyo Moelyadi, dan dalam pelaksanaan tugasnya Taufan Hunneman menjabat sebagai Ketua Komite Audit.

Pemenuhan kriteria independensi dapat dijabarkan sebagai berikut:

The existence of the Independent Commissioners in PHI is based on Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, with the independence criteria contained in Article 120 Paragraph 2. In this case, the GMS did not appoint Independent Commissioners in PHI. However, two Commissioners fulfil the independence criterion, namely Taufan Hunneman and Iman Prasetyo Moelyadi. Moreover, Taufan Hunneman serves as the Head of Audit Committee.

The fulfilment of independence criterion can be described as follows:

KOMISARIS INDEPENDEN INDEPENDENT COMMISSIONERS



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


299

PENGUNGKAPAN MENGENAI BOARD MANUAL

Seiring dengan implementasi GCG di PHI, diperlukan adanya suatu ketentuan yang mengatur hubungan kerja yang efektif antara Direksi dan Dewan Komisaris. Oleh karena itu, disusunlah Board Manual PHI yang merujuk kepada Board Manual PT Pertamina (Persero) tahun 2017. Board Manual PHI ini ditetapkan pada tanggal 8 Maret 2019 melalui Surat Keputusan No. Kpts-002/HI0000/2019- S0 tentang Board Manual PT Pertamina Hulu Indonesia.

Board Manual ini bertujuan untuk menjelaskan pola hubungan kerja yang baku antara Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas agar tercipta pengelolaan yang professional, transparan, efektif, dan efisien dengan menjunjung tinggi integritas dan kejujuran dalam menjalankan kegiatan Perusahaan.

PENGANGKATAN ANGGOTA DIREKSI

Persyaratan Anggota Direksi adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya pernah:a. Dinyatakan pailit;b. Menjadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau

anggota Dewan Pengawas yang menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; atau

c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.

Pengangkatan anggota Direksi dilakukan berdasarkan pertimbangan keahlian, integritas, kepemimpinan, kejujuran, perilaku baik, dan dedikasi tinggi untuk memajukan dan pengembangan PHI serta persyaratan lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

PEMBERHENTIAN ANGGOTA DIREKSI

RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian anggota Direksi tersebut dilakukan apabila berdasarkan kenyataan, anggota Direksi yang bersangkutan:

DISCLOSURE REGARDING BOARD MANUAL

Along with the GCG implementation in PHI, there is a need for provisions governing an effective working relationship between the BOD and BOC. Therefore, a PHI Board Manual was drawn up referring to the 2017 Board Manual of PT Pertamina (Persero). The Board Manual was set on 8 March 2019 through the Decree No. Kpts-002/HI0000/2019- S0 on the Board Manual of PT Pertamina Hulu Indonesia.

The Board Manual aims to explain the standard working relationship between the BOD and BOC in carrying out their duties to create professional, transparent, effective, and efficient management by upholding integrity and honesty in carrying out the Company’s activities.

APPOINTMENT OF MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS

The requirements for members of BOD are individuals capable of carrying out legal actions, except within five years before their appointment have ever:a. Been declared bankrupt;b. Become a member of a BOD, BOC, or a Supervisory

Board that causes a company to declare bankruptcy; or

c. Been convicted of a criminal offence that is detrimental to a country’s finances and/or related to the financial sector.

The appointment of members of BOD is based on consideration of expertise, integrity, leadership, honesty, good behaviour, and high dedication to advance and develop PHI as well as other requirements based on the statutory regulations.

DISMISSAL OF MEMBERS OF BOARD OF DIRECTORS

GMS can dismiss members of BOD at any time by stating the reasons. The dismissal is carried out if the members of BOD concerned are in fact:

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS





300

a. Tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam kontrak Manajemen;

b. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;c. Tidak lagi memenuhi persyaratan dan/atau melanggar

ketentuan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perusahaan dan/atau Negara;

e. Dinyatakan bersalah dengan putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

f. Anggota Direksi dan anggota Komisaris memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu dan ipar);

g. Alasan lainnya yang ditetapkan oleh RUPS.

Rencana pemberhentian sewaktu-waktu anggota Direksi diberitahukan kepada Anggota Direksi yang bersangkutan secara tertulis oleh Pemegang Saham. Keputusan pemberhentian diambil setelah yang berangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.

Anggota Direksi juga dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris dengan ketentuan sebagai berikut:a. Dewan Komisaris harus memberitahukan secara

tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan pemberhentian;

b. Dalam waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara tersebut, Dewan Komisaris diwajibkan memanggil RUPS yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya; dan

c. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara diberi kesempatan hadir dan membela diri.

Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan pengundurannya secara tertulis kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya paling lambat 30 hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Jika tidak disebutkan tanggal efektif pengunduran diri dan tidak ada keputusan dari RUPS, anggota Direksi tersebut berhenti dengan sendirinya pada tanggal yang diminta atau dengan lewatnya waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal surat pengunduran diri.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan PHI untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.

a. Cannot fulfil their obligations agreed in the Management contract;

b. Cannot carry out their duties properly;c. No longer fulfil the requirements and/or violate the

provisions of the Articles of Association and/or the provisions of the applicable laws and regulations;

d. Engage in actions harmful to the Company and/or the State;

e. Have been declared guilty by a court decision that has permanent legal force;

f. The members of BOD and BOC have blood relations up to the third degree, either in a straight line or sideways or in a relationship by marriage (daughter-in-law and brother-in-law);

g. Other reasons set by GMS.

The plan for dismissing the members of BOD at any time is notified to the members of BOD concerned in writing by the Shareholders. Dismissal decisions are taken after the person concerned has been given a chance to defend himself.

Members of BOD may also be temporarily dismissed by BOC with the following conditions:

a. The BOC must give written notice to the person concerned along with the reasons for dismissal;

b. Within 30 days after the temporary dismissal, the BOC is required to call a GMS which will decide whether the concerned member of BOD will be terminated permanently or returned to their position; and

c. The temporarily-dismissed members of BOD are given the opportunity to attend and defend themselves.

The members of BOD are entitled to resign from their positions by notifying their resignation in writing to the Shareholders with a copy to the BOC and other members of BOD no later than 30 days before the date of the resignation. If no effective date of resignation is stated and there is no decision from GMS, the member of BOD is considered resigned on the requested date or by the lapse of 30 (thirty days) after the date of resignation letter.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF DIRECTORS

The BOD is tasked with carrying out all actions relating to the management of PHI for the benefit of the Company in accordance with the aims and objectives of the Company as well as representing the Company both inside and outside the Court about all matters and incidents with limitations as stated in the law and regulations, Articles of Association, and/or the decisions of GMS.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


301

Tugas pengurusan Direksi meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Penyusunan dan Penyampaian Rencana Jangka Panjang

Perusahaan (RJPP);2. Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP);3. Penyusunan Laporan Tahunan; dan4. Penyusunan Laporan Berkala.

Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha PHI, kecuali apabila anggota Direksi yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa: a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau

kelalaiannya;b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan

kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan tujuan Perusahaan;

c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

WEWENANG DIREKSI

Selain tugas dan tanggung jawab, Direksi memiliki wewenang untuk:a. Menetapkan kebijakan dalam memimpin pengurusan

Perusahaan;b. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian

Perusahaan termasuk pembinaan pegawai, penetapan upah dan penghasilan lain, pesangon, dan/atau penghargaan atas pengabdian serta manfaat pensiun bagi para pegawai Perusahaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau keputusan RUPS;

c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perusahaan berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri sendiri maupun bersama-sama atau kepada pihak lain;

e. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku; dan

f. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perusahaan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

The management duties of the BOD include the following:1. Compilation and Submission of the Company’s Long Term

Plan (RJPP);2. Compilation and Submission of Corporate’s Work and

Budget Plan (RKAP);3. Preparation of Annual Report; and4. Preparation of Periodic Report.

Each member of the BOD has full personal responsibility if they are guilty or negligent in carrying out their duties for the interests and business of PHI, except if the member concerned is able to prove that:a. The loss is not due to an error or negligence;

b. They have carried out arrangements in good faith and prudence for the benefit and based on the objectives of the Company;

c. They do not have a conflict of interest either directly or indirectly for the management actions that result in losses; and

d. They have taken actions to prevent such losses from arising or continuing.

AUTHORITIES OF BOARD OF DIRECTORS

Besides duties and responsibilities, the BOD has the authority to:a. Set policies in leading the Company management;

b. Regulate provisions regarding Company employment including employee development, the stipulation of wages and other income, severance pay, and/or rewards for service and retirement benefits for Company employees based on the applicable laws and/or GMS resolutions;

c. Appoint and dismiss Company employees based on the Company staffing regulations as well as applicable laws and regulations;

d. Regulate the delegation of authority of BOD to represent the Company inside and outside the court to one or several specifically-appointed members of the BOD for that matter or to one or more Company employees, individually or jointly or to other parties;

e. Appoint and dismiss a Corporate Secretary based on the applicable rules and regulations; and

f. Perform other actions regarding the management and ownership of the Company’s assets, based on the provisions stipulated in the Articles of Association and determined by the GMS based on the applicable laws and regulations.





302

HAK DIREKSI

Dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya, Direksi memiliki hak-hak sebagai berikut:a. Dalam rangka melaksanakan kebijakan kepengurusan

Perusahaan, Direktur Utama berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan ketentuan tindakan tersebut telah disetujui oleh rapat Direksi.

b. Apabila Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun dan tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama berwenang bertindak atas nama Direktur Utama. Apabila Direktur Utama tidak melakukan penunjukan, salah seorang Direksi yang tertua dalam jabatan sebagai anggota Direksi Perusahaan berwenang bertindak atas nama Direktur Utama. Apabila terdapat lebih dari 1 (satu) orang Direktur yang tertua dalam jabatan, maka Direktur yang tertua dalam usia yang berwenang bertindak atas nama Direktur Utama.

c. Untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, Direksi berhak pula mengangkat seseorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa.

d. Setiap anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk anggota Direksi yang diwakilinya.

e. Setiap anggota Direksi berhak menerima salinan risalah rapat Direksi, baik yang bersangkutan hadir maupun tidak hadir dalam rapat Direksi tersebut.

KEWAJIBAN DIREKSI

Direksi memiliki kewajiban untuk:a. Menyiapkan RJPP yang merupakan rencana strategis

yang memuat sasaran dan tujuan Perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, yang telah ditandatangani bersama Dewan Komisaris dan disampaikan kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan.

b. Menyiapkan rancangan RKAP yang merupakan penjabaran tahunan dari RJPP dan selanjutnya disampaikan kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan.

c. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perusahaan sesuai kelaziman yang berlaku bagi suatu perusahaan.

d. Dalam waktu 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup, menyampaikan Laporan Tahunan yang telah ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan.

RIGHTS OF BOARD OF DIRECTORS

In fulfilling its duties and responsibilities, the BOD has the following rights:a. In implementing the Company’s management policy, the

President Director has the authority to act for and on behalf of the BOD and represent the Company provided that the action has been approved in a BOD meeting.

b. If the President Director is absent or unable to be present for any reason and does not need to be proven to a third party, one of the Directors appointed by the President Director is authorised to act on behalf of the President Director. If the President Director does not make an appointment, one of the most senior BOD members in terms of his position as a member of BOD of the Company is authorised to act on behalf of the President Director. If there is more than one of the most senior Director in the position, the senior Director in terms of his age is authorised to act on behalf of the President Director.

c. For certain actions on their own responsibility, the BOD has the right to also appoint a person or more as a representative or proxy, by granting power for that act regulated in a power of attorney.

d. Each member of the BOD has the right to cast one vote and an additional vote for the member they represent.

e. Each member of the BOD is entitled to receive a copy of the minutes of BOD meeting, regardless of whether they attend the meeting or not.

OBLIGATIONS OF BOARD OF DIRECTORS

The BOD has the obligations to:a. Prepare RJPP which is a strategic plan containing the

Company’s goals and objectives to be achieved within five years, signed with the BOC and submitted to a GMS for approval.

b. Prepare the RKAP plan which is an annual elaboration of RJPP and subsequently submitted to a GMS for approval.

c. Hold and maintain bookkeeping and administration of the Company based on the norms that apply to a Company.

d. Within five months after the closing of the fiscal year, submit the Annual Report signed by the BOD and BOC to a GMS for approval.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


303

e. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.

f. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan jalannya Perusahaan berupa laporan kegiatan Perusahaan termasuk Laporan Keuangan baik dalam bentuk laporan berkala menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam Anggaran Dasar serta setiap kali diminta oleh RUPS.

g. Menyiapkan dan menetapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya.

h. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang dinyatakan atau diminta anggota Dewan Komisaris.

i. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

j. Mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku di Pemegang Saham mayoritas/pengendali yang dinyatakan berlaku bagi Perusahaan melalui keputusan RUPS Perusahaan, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

k. Mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal, dan hari pemindahan hak dalam daftar Pemegang Saham atau daftar khusus dan memberitahukan perubahan susunan Pemegang Saham kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dicatat dalam daftar Perusahaan paling lambat 30 hari sejak tanggal pencatatan pemindahan hak.

l. Mengumumkan ringkasan rancangan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan Perusahaan paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar dan mengumumkan secara tertulis kepada pekerja Perusahaan dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sebelum pemanggilan.

m. Mengonsultasikan terlebih dahulu kepada Dewan Komisaris mengenai proses penetapan pekerja yang akan menduduki jabatan satu tingkat di bawah Direksi. Khusus untuk jabatan Kepala Satuan Pengawasan Intern (Chief Audit Executive) dan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

n. Mengelola dokumen Perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai dokumen perusahaan.

o. Menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan.

p. Menyusun ketentuan yang mengatur mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan.

q. Menyelenggarakan pengawasan intern.r. Menyampaikan laporan pelaksanaan fungsi pengawasan

intern secara periodik kepada Dewan Komisaris.s. Menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi pengawasan

intern.

e. Develop an accounting system based on the financial accounting standards and the principles of internal control, especially the functions of management, recording, storage, and supervision.

f. Provide accountability and all information regarding the running of the Company in the form of reports on the Company’s activities, including Financial Statements in the form of periodic reports according to the manner and time specified in the Articles of Association and whenever requested by a GMS.

g. Prepare and determine the organisational structure of the Company along with details and tasks.

h. Provide an explanation of all matters stated or requested by members of the BOC.

i. Perform other obligations based on the provisions stated in the Articles of Association and determined by a GMS based on the applicable laws and regulations.

j. Comply with the prevailing provisions in the majority/controlling Shareholders declared valid for the Company through the decision of a GMS, as well as based on the laws and regulations.

k. Record the transfer of rights to shares, date, and day of transfer of rights in the Shareholders register or special register and notify the changes in the composition of the Shareholders to the Minister of Law and Human Rights to be recorded in the Company’s register no later than 30 days from date of recording the transfer of rights.

l. Announce a summary of the Company’s merger, consolidation, acquisition, or separation plan in at least one newspaper and announce it in writing to the Company’s employees no later than 30 days before the summoning.

m. Consult the BOC in advance regarding the process of determining employees who will occupy positions one level below the BOD. The positions as the Chief Audit Executive and the Corporate Secretary must obtain approval from the BOC.

n. Manage the Company’s documents based on statutory provisions regarding the Company’s documents.

o. Establish an effective internal control system to secure investments and assets of the Company.

p. Prepare provisions governing the reporting mechanism for alleged irregularities in the Company.

q. Carry out internal supervision.r. Submit periodic internal control function implementation

reports to the BOC.s. Maintain and evaluate the quality of the internal control

function.





304

t. Menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan.u. Menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi Sekretaris

Perusahaan.v. Menyampaikan laporan pelaksanaan tata kelola

teknologi informasi secara periodik kepada Dewan Komisaris.

w. Menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi tata kelola teknologi informasi di Perusahaan.

x. Memastikan aset dan lokasi serta fasilitas Perusahaan memenuhi peraturan perundang-undangan berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.

y. Melaksanakan prinsip-prinsip tentang penilaian kelayakan dan kepatutan calon anggota Direksi Perusahaan untuk melakukan pemilihan anggota Direksi Anak Perusahaan.

z. Memastikan agar informasi mengenai Perusahaan dapat diperoleh Dewan Komisaris secara tepat waktu, terukur, dan lengkap.

Sementara itu, anggota Direksi memiliki kewajiban sebagai berikut:a. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi

wajib mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian, dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban, dan pencapaian tujuan Perusahaan.

b. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mengindahkan perundang-undangan yang berlaku.

c. Melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Direksi sesuai kebutuhan.

d. Anggota Direksi wajib melaporkan kepada Perusahaan mengenai saham yang dimiliki anggota Direksi yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam Perusahaan dan perusahaan lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar khusus.

e. Mematuhi ketentuan Benturan Kepentingan dan kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) serta kewajiban-kewajiban lainnya yang melekat pada jabatan Anggota Direksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

KOMPOSISI DIREKSI

Per 31 Desember 2019, Direksi PHI terdiri dari Direktur Utama, Direktur Eksplorasi dan Pengembangan, serta Direktur Keuangan dan Layanan Bisnis. Berikut komposisi Direksi pada tahun 2019:

t. Carry out the function of the Corporate Secretary.u. Maintain and evaluate the quality of the functions of the

Corporate Secretary.v. Submit reports on the implementation of information

technology governance periodically to the BOC.

w. Maintain and evaluate the quality of information technology governance functions in the Company.

x. Ensure that the Company’s assets and locations, as well as facilities, meet the laws and regulations regarding occupational health and safety, as well as environmental preservation.

y. Implement the principles regarding the feasibility and propriety assessment on candidates for members of the BOD to elect the members of BOD in a Subsidiary.

z. Ensure that information about the Company can be obtained by the BOC in a timely, measurable, and complete manner.

Meanwhile, the members of BOD have the following obligations:a. In carrying out their duties, members of the BOD

must devote their full energy, thoughts, attention, and dedication to the duties, obligations, and achievement of the Company’s goals.

b. Each member of the BOD must be in good faith and full of responsibility in carrying out their duties for the interests and business of the Company based on the applicable laws.

c. Carry out training programmes to improve the competencies of members the BOD of as required.

d. Members of the BOD must report to the Company regarding shares owned by the member of the BOD concerned and/or their families in the Company and other companies and will be recorded in a special register.

e. Comply with the provisions of Conflicts of Interest and obligations of State Official Assets Report (LHKPN) and other obligations attached to the position of the members of the BOD based on the statutory regulations.

COMPOSITION OF BOARD OF DIRECTORS

As of 31 December 2019, BOD of PHI consists of the President Director, the Director of Exploration and Development, as well as the Director of Finance and Business Support. The following is the composition of BOD in 2019:



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


305

NAMANAME

JABATANPOSITION



Bambang Manumayoso

Direktur Utama(Tidak Ada Perubahan)President Director(No Change)

30 Oktober 2019 hingga saat ini30 October 2019 to present

• Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 30 Oktober 2019 tentang Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Penetapan Kembali Pejabat Direksi

• Akta No. 26 tanggal 25 November 2019 tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PHI tentang Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Penetapan Kembali Pejabat Direksi

• Circular Resolution of Shareholders dated 30 October 2019 on the Amendment to Position Nomenclature and the Reappointment of BOD Officials

• Deed No. 26 dated 25 November 2019 on the Statement of Circular Resolution of PHI Shareholders on the Amendment to Position Nomenclature and the Reappointment of BOD Officials


9 November 2017 hingga 29 Oktober 20199 November 2017 to 29 October 2019

• Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 9 November 2017 tentang Penetapan Pejabat Definitif Direktur Utama

• Akta No. 32 tanggal 23 November 2017 tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PHI tentang Penetapan Pejabat Definitif Direktur Utama

• Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0206466 tanggal 28 Desember 2018

• Circular Resolution of Shareholders dated 9 November 2017 on the Determination of a Definitive President Director

• Deed No. 32 dated 23 November 2017 on the Statement of Circular Resolution of PHI Shareholders on the Determination of a Definitive President Director

• Decree No. AHU-AH.01.03-0206466 dated 28 December 2018

PJ. Direktur UtamaActing President Director

24 Juli 2017 hingga 8 November 201724 July 2017 until 8 November 2017

• Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler PHI tanggal 24 Juli 2017 tentang Perubahan Organisasi Direksi dan Pergantian Direktur

• Akta No. 18 tanggal 25 Juli 2017 tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PHI tentang Perubahan Organisasi Direksi dan Pergantian Direktur

• Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0156395 tanggal 27 Juli 2017

• Circular Resolution of Shareholders dated 24 July 2017 on the Change in BOD’s Organisation and Director Alteration

• Deed No. 18 dated 25 July 2017 concerning Statement of Circular Resolution of PHI Shareholders on the Change in BOD’s Organisation and Director Alteration

• Decree No. AHU-AH.01.03-0156395 dated 27 July 2017

KOMPOSISI DIREKSI TAHUN 2019 COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS IN 2019





306

NAMANAME

JABATANPOSITION



Eko Agus Sardjono


30 Oktober 2019 hingga saat ini30 October 2019 to present





Direktur Pengembangan dan ProduksiDirector of Development and Production

2 April 2019 hingga 29 Oktober 20192 April 2019 to 29 October 2019

• Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 2 April 2019 tentang Penetapan Pejabat Definitif Direktur Pengembangan dan Produksi

• Akta No. 23 tanggal 18 April 2019 tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PHI tentang Penetapan Pejabat Definitif Direktur Pengembangan dan Produksi

• Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03.0222642 tanggal 24 Juni 2019

• Circular Resolution of Shareholders dated 2 April 2019 on the Determination of a Definitive Director of Development and Production

• Deed No. 23 dated 18 April 2019 on the Statement of Circular Resolution of PHI Shareholders on the Determination of a Definitive Director of Development and Production

• Decree No. AHU-AH.01.03.0222642 dated 24 June 2019

PJ. Direktur Pengembangan dan ProduksiActing Director of Development and Production

2 Januari 20192 January 2019

• Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 20 Desember 2018 tentang Pengangkatan Direktur Pengembangan dan Produksi

• Akta No. 18 tanggal 15 Januari 2019 tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PHI tentang Pengangkatan Direktur Pengembangan dan Produksi

• Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0080606 tanggal 11 Februari 2019

• Circular Resolution of Shareholders dated 20 December 2018 on the Appointment of the Director of Development and Production.

• Deed No. 18 dated 15 January 2019 on the Statement of Circular Resolution of PHI Shareholders on the Appointment of the Director of Development and Production.

• Decree No. AHU-AH.01.03-0080606 dated 11 February 2019.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


307

NAMANAME

JABATANPOSITION



Eko Sigit Sukadi


30 Oktober 201930 October 2019





PJ. Direktur KeuanganActing Director of Finance

6 September 20196 September 2019

• Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 6 September 2019 tentang Pengangkatan Direktur Keuangan

• Akta No. 1 tanggal 1 Oktober 2019 tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PHI tentang Pengangkatan Direktur Keuangan

• Circular Resolution of Shareholders dated 6 September 2019 on the Appointment of the Director of Finance.

• Deed No. 1 dated 1 October 2019 on the Statement of Circular Resolution of PHI Shareholders on the Appointment of the Director of Finance.

PELATIHAN DIREKSI

Pada tahun 2019, Direksi telah mengikuti pelatihan-pelatihan sebagai berikut:

TRAINING OF BOARD OF DIRECTORS

In 2019, BOD took part in the following trainings:





308

PELATIHAN DIREKSI DI 2019 TRAINING OF BOARD OF DIRECTORS IN 2019

NAMANAME


TANGGALDATE


Bambang Manumayoso

Pertamina Energy Forum26-27 November 201926-27 November 2019

PT Pertamina (Persero)

Pembekalan Sekuriti (sebagai Narasumber)Security Briefing (as an Interviewee)

25 Juli 201925 July 2019


Leaders Forum – Hukum Korporasi dalam Implementasi Kegiatan Bisnis PHI dan Anak Perusahaan PHILeaders Forum - Corporate Law in the Implementation of PHI Business Activities and PHI Subsidiaries

6 Agustus 20196 August 2019


Leaders Forum – Turning Vision into Action Through Building The Culture of Trust PT PertaminaLeaders Forum - Turning Vision into Action through Building the Culture of Trust of PT Pertamina



Program Pelatihan Digital Think ShopDigital Think Shop Training Programme



IPA Conference4 September 20194 September 2019


Regional Conference on Digital Diplomacy10 September 201910 September 2019


Diskusi Panel Tema Perlindungan Hukum berdasarkan Prinsip Business Judgement Rule & Pencegahan Tindak Pidana KorupsiPanel Discussion of Legal Protection Themes based on the Principles of Business Judgment Rule & Prevention of Corruption

19 November 201919 November 2019


Eko Sigit SukadiPelatihan Directorship ProgramDirectorship Training Programme

23-24 Oktober 201923-24 October 2019

Pertamina Corporate University

Eko Agus Sardjono

Pertamina Energy Forum26-27 November 201926-27 November 2019


Directorship ProgramDirectorship Programme

13-14 November 201913-14 November 2019

Pertamina Corporate University

Forum EPEP Forum

8-9 Desember 20198-9 December 2019

Divisi Perencanaan Eksploitasi SKK Migas

PENILAIAN KINERJA KOMITE DI BAWAH DIREKSI

Informasi mengenai penilaian kinerja komite di bawah Direksi tidak tersedia karena pada tahun 2019 tidak terdapat komite di bawah Direksi.

PERFORMANCE ASSESSMENT FOR COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS

Information about the performance assessment of committees under the BOD is not available because there were no committees under the BOD in 2019.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


309

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam Rapat Dewan Komisaris. Keputusan dapat pula diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang keputusan itu disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh semua anggota Dewan Komisaris. Sesuai dengan Anggaran Dasar PHI Pasal 17 No. 5 bahwa Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit sebulan sekali. Dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit sebulan sekali dan dapat mengundang Direksi. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau usul paling sedikit satu per tiga dari jumlah anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari Pemegang Saham dengan jumlah saham terbesar dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

Sepanjang tahun 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat melebihi 100% dari perencanaan, yaitu sebanyak 27 rapat internal dan 27 rapat gabungan dengan Direksi.

THE BOARD OF COMMISSIONERS’ MEETING

All decisions of BOC are taken from BOC’s Meeting. Besides, decisions can also be taken outside BOC’s meeting as long as the decision is approved in writing and signed by all members of BOC. Based on the Articles of Association of PHI Article 17 No. 5, BOC holds a meeting at least once a month. BOC meets at least once a month and can invite BOD. BOC may hold a meeting at any time if deemed necessary by the President Commissioner, a proposal of at least one-third of the total members of BOC, a request from BOD, or at the written request of the Shareholders with the largest number of shares by stating the matters wished to be discussed.

Throughout 2019, BOC has held a number of meetings exceeding 100% of the plan, consisting of 27 internal meetings and 27 joint meetings with BOD.

FREKUENSI DAN TINGKAT KEHADIRAN RAPAT MEETING FREQUENCY AND ATTENDANCE LEVEL

FREKUENSI KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM RAPAT INTERNAL DAN RAPAT GABUNGAN THE FREQUENCY OF ATTENDANCE BY THE BOARD OF COMMISSIONERS IN THE INTERNAL AND JOINT MEETINGS

NAMANAME

KEHADIRAN RAPAT INTERNALATTENDANCE IN INTERNAL MEETINGS

KEHADIRAN RAPAT GABUNGANATTENDANCE IN JOINT MEETINGS

JUMLAH RAPAT

NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN

TOTAL ATTENDANCE

PERSENTASE KEHADIRAN

DALAM RAPATPERCENTAGE OF MEETING ATTENDANCE

JUMLAH RAPAT

NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN

TOTAL ATTENDANCE



Budi Santoso Syarif 27 20 74 27 20 74

Iman Prasetyo Moelyadi 27 26 96 27 26 96

Taufan Hunneman1 4 4 100 4 4 100





310


sejak 17 Oktober 2019 dan digantikan oleh Taufan Hunneman.2. Lelin Eprianto tidak aktif sebagai anggota Dewan Komisaris

sejak 1 November 2019 dan digantikan oleh Beni Syarif Hidayat.

Description:1. Yudi Wahyudi had not been active as a member of BOC since

16 October 2019 and was replaced by Taufan Hunneman.2. Lelin Eprianto had not been active as a member of BOC since 1

November 2019 and was replaced by Beni Syarif Hidayat.

AGENDA RAPAT INTERNAL DEWAN KOMISARIS DI 2019 AGENDA OF THE BOARD OF COMMISSIONERS’ INTERNAL MEETINGS IN 2019

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE

1.18 Januari18 January

Pembahasan Share Down PI 10% ke BUMD dan Undepreciated BalanceThe Discussion on 10% PI Share Down to BUMD and Undepreciated Balance

• Budi Santoso Syarif• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto• Iman Prasetyo Moelyadi


Kinerja Desember 2018Performance in December 2018


3.26 Februari26 February

Laporan Bulan Januari 2019Report for January 2019

• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto• Iman Prasetyo Moelyadi

4.28 Maret28 March

Laporan Bulan Februari 2019Report for February 2019

• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto• Iman Prasetyo Moelyadi

5.10 April10 April

Materi RUPS PHIMaterial for PHI GMS


6.16 April16 April

Materi RUPS PHI LanjutanContinuation of Material for PHI GMS


NAMANAME



JUMLAH RAPAT

NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN

TOTAL ATTENDANCE



JUMLAH RAPAT

NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN

TOTAL ATTENDANCE



Beni Syarif Hidayat2 3 3 100 3 3 100

Yudi Wahyudi1 23 23 100 23 23 100

Lelin Eprianto2 23 21 91 23 21 91

Rata-Rata Kehadiran | Average Attendance 94 94



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


311

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE

7.22 April22 April

Laporan Bulan Maret 2019Report for March 2019


8.22 April22 April

RKAP 20192019 RKAP


9.22 April22 April

TantiemTantiem


10.10 Mei10 May

RJPP PHIThe Company Long Term Plan of PHI


11.14 Mei14 May

Legal Opinion Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha NegaraLegal Opinion from the Junior Attorney General for Civil and Administrative Affairs

• Budi Santoso Syarif• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto

12.24 Mei24 May

Laporan Bulan April 2019Report for April 2019


13.12 Juni12 June

RemunerasiRemuneration


14.11 Juli11 July

Rapat Pembahasan Human CapitalDiscussion Meeting on Human Capital


15.16 Juli16 July

Rapat Review Permasalahan Hukum dan Perundang-undanganA Meeting to Review Legal Issues and Regulations


16.18 Juli18 July

Laporan Bulan Mei 2019Report for May 2019

• Yudi Wahyudi• Iman Prasetyo Moelyadi

17.25 Juli25 July

Laporan Bulan Juni 2019Report for June 2019


18.30 Juli30 July

Position Paper Sanga SangaSanga Sanga Position Paper

• Yudi Wahyudi• Iman Prasetyo Moelyadi





312

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE

19.23 Agustus23 August

• Laporan Bulan Juli 2019• Leadership dan Strategi Pengembangan Anak

Perusahaan PHI

• Report for July 2019• Leadership and Development Strategy of PHI

Subsidiaries


20.2 September2 September

Investasi di PHWGInvestment in PHWG



RKAP 20202020 RKAP

• Budi Santoso Syarif• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto


RKAP 2020 LanjutanContinuation of the 2020 RKAP

• Budi Santoso Syarif• Iman Prasetyo Moelyadi• Yudi Wahyudi


Laporan Bulan Agustus 2019Report for August 2018


24.31 Oktober31 October

Laporan Bulan September 2019Report for September 2019

• Budi Santoso Syarif• Iman Prasetyo Moelyadi• Taufan Hunneman

25.28 November28 November

Laporan Bulan Oktober 2019Report for October 2019

• Budi Santoso Syarif• Beni Syarif Hidayat• Iman Prasetyo Moelyadi• Taufan Hunneman

26.18 Desember18 December

Retreat Direksi-Dewan KomisarisBOD and BOC Retreat

• Iman Prasetyo Moelyadi• Taufan Hunneman• Beni Syarif Hidayat


Laporan Bulan November 2019Report for November 2019

• Iman Prasetyo Moelyadi• Taufan Hunneman• Beni Syarif Hidayat



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


313

AGENDA RAPAT GABUNGAN DI 2019 AGENDA OF JOINT MEETINGS IN 2019

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE


Pembahasan Share Down PI 10% ke BUMD dan Undepreciated BalanceThe Discussion on 10% PI Share Down to BUMD and Undepreciated Balance

Dewan Komisaris | BOC• Budi Santoso Syarif• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto• Iman Prasetyo Moelyadi

Direksi | BOD• Bambang Manumayoso• Eko Agus Sardjono


Kinerja Desember 2018Performance in December 2018



3.26 Februari26 February

Laporan Bulan Januari 2019Report for January 2019

Dewan Komisaris | BOC• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto• Iman Prasetyo Moelyadi


4.28 Maret28 March

Laporan Bulan Februari 2019Report for February 2019

Dewan Komisaris | BOC• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto• Iman Prasetyo Moelyadi


5.10 April10 April

Materi RUPS PHIMaterial for PHI GMS







314

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE

6.16 April16 April

Materi RUPS PHI LanjutanContinuation of Material for PHI GMS



7.22 April22 April

Laporan Bulan Maret 2019Report for March 2019



8.22 April22 April

RKAP 20192019 RKAP



9.22 April22 April

TantiemTantiem

Dewan Komisaris | BOC• Budi Santoso Syarif• Yudi Wahyudi• Lelin EpriantoIman Prasetyo Moelyadi


10.10 Mei10 May

RJPP PHIThe Company Long Term Plan of PHI



11.14 Mei14 May

Legal Opinion Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha NegaraLegal Opinion from the Junior Attorney General for Civil and Administrative Affairs

Dewan Komisaris | BOC• Budi Santoso Syarif• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto

Direksi | BOD• Bambang Manumayoso



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


315

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE

12.24 Mei24 May

Laporan Bulan April 2019Report for April 2019



13.12 Juni12 June

RemunerasiRemuneration


Direksi | BOD• Eko Agus Sardjono

14.11 Juli11 July

Rapat Pembahasan Human CapitalDiscussion Meeting on Human Capital



15.16 Juli16 July

Rapat Review Permasalahan Hukum dan Perundang-undanganA Meeting to Review Legal Issues and Regulations

Dewan Komisaris• Budi Santoso Syarif• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto• Iman Prasetyo Moelyadi


16.18 Juli18 July

Laporan Bulan Mei 2019Report for May 2019

Dewan Komisaris | BOC• Yudi Wahyudi• Iman Prasetyo Moelyadi


17.25 Juli25 July

Laporan Bulan Juni 2019Report for June 2019







316

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE

18.30 Juli30 July

Position Paper Sanga SangaSanga Sanga Position Paper

Dewan Komisaris | BOC• Yudi Wahyudi• Iman Prasetyo Moelyadi



• Laporan Bulan Juli 2019• Leadership dan Strategi Pengembangan Anak

Perusahaan PHI

• Report for July 2019• Leadership and Development Strategy of PHI

Subsidiaries




Investasi di PHWGInvestment in PHWG




RKAP 20202020 RKAP

Dewan Komisaris | BOC• Budi Santoso Syarif• Yudi Wahyudi• Lelin Eprianto

Direksi | BOD• Eko Agus Sardjono• Eko Sigit Sukadi


RKAP 2020 LanjutanContinuation of the 2020 RKAP

Dewan Komisaris | BOC• Budi Santoso Syarif• Iman Prasetyo Moelyadi• Yudi Wahyudi

Direksi | BOD• Bambang Manumayoso• Eko Agus Sardjono• Eko Sigit Sukadi



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


317

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE


Laporan Bulan Agustus 2019Report for August 2018




Laporan Bulan September 2019Report for September 2019

Dewan Komisaris | BOC• Budi Santoso Syarif• Iman Prasetyo Moelyadi• Taufan Hunneman



Laporan Bulan Oktober 2019Report for October 2019

Dewan Komisaris | BOC• Budi Santoso Syarif• Beni Syarif Hidayat• Iman Prasetyo Moelyadi• Taufan Hunneman



Retreat Direksi-Dewan KomisarisBOD and BOC Retreat

Dewan Komisaris | BOC• Iman Prasetyo Moelyadi• Taufan Hunneman• Beni Syarif Hidayat



Laporan Bulan November 2019Report for November 2019

Dewan Komisaris | BOC• Iman Prasetyo Moelyadi• Taufan Hunneman• Beni Syarif Hidayat






318

RAPAT DIREKSI

Segala keputusan Direksi diambil pada Rapat Direksi. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat juga diambil tanpa diadakan rapat Direksi, sepanjang keputusan itu disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh semua anggota Direksi. Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya.

Direksi harus sudah menentukan tindak lanjut atas suatu usulan tindakan Perusahaan paling lambat 30 hari terhitung sejak usulan tindakan beserta dokumen pendukung dan informasi lainnya yang lengkap disampaikan dalam rapat Direksi atau disampaikan secara tertulis untuk keputusan sirkuler. Setiap keputusan Direksi disampaikan kepada tingkatan organisasi di bawah Direksi yang terkait dengan keputusan Direksi tersebut dalam waktu paling lambt 7 (tujuh) hari setelah Keputusan atau Risalah Rapat ditandatangani.

Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, melalui permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham yang memiliki jumlah saham terbesar dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Sepanjang tahun 2019, Direksi telah melaksanakan 15 rapat internal dan 27 rapat gabungan dengan Dewan Komisaris.

THE BOARD OF DIRECTORS’ MEETING

All of BOD’s decisions are taken from BOD’s Meeting. Binding decisions can also be made without BOD’s meeting, provided that the decision is agreed in writing and signed by all BOD members. BOD evaluates the implementation of the decisions of the results of the previous meeting.

BOD must determine the follow up of a proposed action by the Company no later than 30 days from the proposed action along with supporting documents and other complete information submitted at BOD’s meeting or submitted in writing for circular decisions. Each decision of BOD is submitted to the organisational level below BOD related to the decision of BOD no later than seven days after the Decision or Meeting Minutes are signed.

BOD may convene at any time if deemed necessary by one or more members of BOD, through a written request from one or more members of BOC, or Shareholders who own the largest number of shares by stating the matters wished to be discussed. Throughout 2019, BOD held 15 internal meetings and 27 joint meetings with BOC.

FREKUENSI KEHADIRAN DIREKSI DALAM RAPAT INTERNAL DAN RAPAT GABUNGAN THE FREQUENCY OF ATTENDANCE BY THE BOARD OF DIRECTORS IN THE INTERNAL AND JOINT MEETINGS

NAMANAME



JUMLAH RAPAT

NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN

TOTAL ATTENDANCE



JUMLAH RAPAT

NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN

TOTAL ATTENDANCE



Bambang Manumayoso 15 15 100 27 26 96

Eko Agus Sardjono 15 15 100 27 26 96

Eko Sigit Sukadi* 5 5 100 7 7 100

Rata-Rata Kehadiran | Average Attendance 100 97

Keterangan:*) Eko Sigit Sukadi aktif sebagai anggota Direksi sejak 6 September 2019.

Description:*) Eko Sigit Sukadi has been active as a member of BOD since 6 September 2019.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


319

AGENDA RAPAT INTERNAL DIREKSI AGENDA OF THE BOARD OF DIRECTORS’ INTERNAL MEETINGS

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE


Rapat Pembahasan Kinerja 2018 dan RKAP 2019The 2018 Performance Discussion Meeting and the 2019 RKAP

• Bambang Manumayoso• Eko Agus Sardjono


Dialog Kinerja KPI Direktur Utama PHI untuk Triwulan IV 2018 KPI Performance Dialogue of the President Director for Quarter IV of 2018


3.9 April9 April

Rapat Tindak Lanjut Proses Pengalihan Participating Interest 10% pada WK Mahakam dari PHM kepada PT Migas Mandiri Pratama Kutai MahakamFollow-Up Meeting on the Transfer of 10% Participating Interest of WK Mahakam from PHM to PT Migas Mandiri Pratama Kutai Mahakam


4.24 April24 April

Dialog Kinerja KPI Direktur Utama PHI untuk Triwulan I 2019KPI Performance Dialogue of the President Director for Quarter I of 2019


5.10 Mei10 May

Rapat RJPPA Meeting on the Company Long Term Plan


6.21 Juni21 June

Seminar RKPP Aspiratif PHSSA Seminar on PHSS Aspirational RKPP


7.15 Juli15 July

Rapat Pemenuhan Proses Bisnis dan STK di Lingkungan PHIA Meeting on the Fulfilment of Business Process and STK in PHI


8.19 Juli19 July

Dialog Kinerja KPI Direktur Utama PHI untuk Triwulan II 2019KPI Performance Dialogue of the President Director for Quarter II of 2019



Rapat Pembahasan Usulan RKAP, FGD, Undepreciated, dan Isu lain di Semester II Tahun 2019Discussion Meeting on the Proposal for Company Budget Plan, FGD, Undepreciated, and other Issues in the Semester II of 2019



Rapat Presentasi WK West GanalA Presentation Meeting on WK West Ganal



Sosialisasi GCGGCG Socialisation

• Bambang Manumayoso• Eko Agus Sardjono• Eko Sigit Sukadi


Rapat Usulan Organisasi PHMDiscussion Meeting on PHM Organisation Proposal



Dialog Kinerja KPI Direktur Utama PHI untuk Triwulan III 2019KPI Performance Dialogue of the President Director for Quarter III of 2019



Pembahasan Isu Bulan Oktober 2019A Discussion on October 2019 Issues



Presentasi Manajemen Risiko dan Gas KomersilRisk Management and Commercial Gas Presentations






320

DASAR PENETAPAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Penentuan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi PHI mengacu kepada:1. Peraturan Menteri BUMN No. PER-06/MBU/2018

tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN.

2. Persetujuan Direksi PT Pertamina (Persero) No. RRD-099/C00000/2018-S0 tanggal 23 Juli 2018 perihal Kebijakan Pembayaran Remunerasi Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada Anak Perusahaan (AP)/ Perusahaan Patungan (PP)/Perusahaan Afiliasi (PA).

3. Berita Acara RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 PT Pertamina Hulu Indonesia sesuai Akta Notaris Devi Yunanda, S.H. No. 1 tanggal 20 Mei 2019.

4. Risalah Rapat Direksi PT Pertamina (Persero) No. RRD-047/000000/2019-S0 tanggal 19 Juni 2019 perihal Penyesuaian Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi AP/PP/PA PT Pertamina (Persero) Tahun Buku 2019 dan Tantiem Tahun Buku 2018.

INDIKATOR PENETAPAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

Besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris terdiri atas gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas, dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, tingkat inflasi, serta peraturan perundang-undangan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, tingkat inflasi, serta peraturan perundang-undangan. Remunerasi bagi Dewan Komisaris ditetapkan sebesar persentase tertentu dari nilai remunerasi Direktur Utama. Perusahaan memberikan bonus dalam bentuk tantiem, dan pesangon diberikan berupa asuransi purna jabatan Dewan Komisaris. Tidak ada opsi saham bagi anggota Dewan Komisaris.

BASIS OF DETERMINING THE REMUNERATION FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Determination of remuneration for the BOC and BOD of PHI refers to:1. Regulation of the Minister of SOE No. PER-06/

MBU/2018 about the Third Amendment to the Regulation of the Minister of SOE No. PER-04/MBU/2014 on the Guidelines for Determining the Income of BOD, BOC, and Board of Supervisors of SOEs.

2. Approval from the BOD of PT Pertamina (Persero) No. RRD-099/C00000/2018-S0 dated 23 July 2018 on the Remuneration Payment Policy of the BOD and BOC of Subsidiaries (AP)/Joint Ventures (PP)/Affiliated Companies (PA).

3. Minutes of the Annual GMS of PT Pertamina Hulu Indonesia for the 2018 Fiscal Year under the Notarial Deed of Devi Yunanda, S.H. No. 1 dated 20 May 2019.

4. Minutes of Meeting of the BOD of PT Pertamina (Persero) No. RRD-047/000000/2019-S0 dated 19 June 2019 on the Remuneration Adjustment for the BOC and BOD of AP/PP/PA of PT Pertamina (Persero) for the 2019 Fiscal Year and Tantiem for the 2018 Fiscal Year.

INDICATORS FOR DETERMINING THE REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The remuneration amount for members of the BOC consists of salary/honorarium, benefits and facilities, taking into account the income, assets, inflation rates, and statutory regulations by considering factors of income, assets, inflation, and legislation. Remuneration for the BOC is set at a certain percentage of the remuneration value of the President Director. The Company provides bonuses in the form of tantiem, and severance pay is given in the form of post-insurance insurance for the BOC. There are no stock options for BOC members.

KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI REMUNERATION POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


321

STRUKTUR REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tentang Penyesuaian Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2019 dan Tantiem Direksi dan Dewan Komisaria Tahun Buku 2019, komponen remunerasi Direksi meliputi:

STRUCTURE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS’ REMUNERATION

Based on the Circular Decree of the Shareholders regarding the Remuneration Adjustment of the BOD and BOC for the 2019 Fiscal Year and Tantiem for the BOD and BOC for the 2019 Fiscal Year, the component of remuneration for the BOC includes:

KOMPONEN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS COMPONENT OF REMUNERATION FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS

URAIAN PENGHASILANINCOME COMPONENT


HonorariumHonorarium

• Komisaris Utama = 45% dari gaji Direktur Utama• Komisaris = 90% dari honorarium Komisaris Utama• President Commissioner = 45% of the salary of the President

Director• Commissioner = 90% of the honorarium of the President

Commissioner

TunjanganAllowance

a. Tunjangan Transportasi Transportation Allowance

20% dari Honorarium masing-masing anggota Dewan Komisaris20% of Honorarium of each member of the BOC

b. Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRK) Religious Holiday Allowance (THRK)

Sejumlah 1 (satu) kali Honorarium.THRK Dewan Komisaris diberikan hanya kepada anggota Dewan Komisaris yang bukan berasal dari Pekerja dan/atau Direksi PT Pertamina (Persero) dan/atau Perusahaan dan/atau Afiliasi Perusahaan. Amounted to one Honorarium.Holiday Allowance of the BOC is only given to the member of BOC who is not an employee and/or member of the BOD of PT Pertamina (Persero) and/or the Company and/or the Company’s affiliate.

c. Asuransi Purna Jabatan Post-Employment Insurance

Diberikan kepada Dewan Komisaris Perusahaan selama menjabat dengan premi yang ditanggung oleh Perusahaan paling banyak 25% dari Honorarium dalam satu tahun.Given to the BOC of the Company during its tenure with premiums borne by the Company at most at 25% of the Honorarium within one year.

FasilitasFacilities

a. Kesehatan Health

Diberikan sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Pertamina (Persero).Given according to the laws and regulations applicable in the environment of PT Pertamina (Persero).

b. Hukum Legal Aid


c. Komunikasi dan Sarana Teknologi Informasi Communication and Means of Information Technology

Diberikan sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Pertamina (Persero).Granted in accordance with applicable provisions of PT Pertamina (Persero).





322

INDIKATOR PENETAPAN REMUNERASI DIREKSI

Besaran remunerasi Direksi terdiri atas gaji/honorarium, tunjangan, dan fasilitas yang ditentukan dengan mempertimbangkan pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan, tingkat inflasi, serta peraturan perundang-undangan. Perusahaan memberikan bonus dalam bentuk tantiem, dan pesangon diberikan berupa asuransi purna jabatan bagi anggota Direksi. Tidak ada opsi saham bagi anggota Direksi.

Pembayaran tantiem ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kinerja termasuk EBITDA dan KPI, tingkat kesehatan, kondisi dan kemampuan keuangan, serta faktor lain yang relevan.

STRUKTUR REMUNERASI DIREKSI

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tentang Penyesuaian Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2019 dan Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2019, komponen remunerasi Dewan Direksi meliputi:

INDICATORS FOR DETERMINING THE REMUNERATION OF THE BOARD OF DIRECTORS

The amount of remuneration for the BOD consists of salary/honorarium, benefits, and facilities determined in consideration of the income, assets, financial conditions and capabilities, inflation rates, and legislation. The Company provides bonuses in the form of tantiem, and severance pay is provided in the form of full-term insurance for the members of BOD. There are no stock options for the members of BOD.

Tantiem payments are determined by taking into account performance factors, including EBITDA and KPI, soundness, financial condition and ability, as well as other relevant factors.

STRUCTURE OF THE BOARD OF DIRECTORS’ REMUNERATION

Based on the Circular Decree of the Shareholders regarding the Remuneration Adjustment of the BOD and BOC for the 2019 Fiscal Year and Tantiem for the BOD and BOC for the 2019 Fiscal Year, the remuneration component for the BOC includes:



TantiemTantiem

• Komisaris Utama = 45% dari Tantiem Direktur Utama• Komisaris = 90% dari Tantiem Komisaris Utama• President Commissioner = 45% of the President Director’s Tantiem• Commissioner = 90% of the President Commissioner’s Tantiem



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


323

KOMPONEN REMUNERASI DIREKSI REMUNERATION COMPONENT FOR BOARD OF DIRECTORS



HonorariumHonorarium

• Direktur Utama = 100%• Direktur = 85% dari Gaji Direktur Utama • President Director = 100%• Director = 85% of the President Director’s Salary

TunjanganAllowance

a. Tunjangan Perumahan (termasuk Tunjangan Utilitas) Housing Allowance (including Utility Allowance)

• Direktur Utama = 100%• Direktur = 85% dari Tunjangan Direktur Utama• President Director = 100%• Director = 85% of the President Director’s Allowance

b. Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRK) Holiday Allowance (THRK)

Sejumlah 1 (satu) kali GajiAmounted to one Salary

c. Asuransi Purna Jabatan Post-Employment Insurance

Diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan selama menjabat dengan premi yang ditanggung oleh Perusahaan paling banyak 25% dari Gaji dalam satu tahun.Given to the BOD and BOC during their tenure with premiums borne by the Company at most at 25% of the Salary in a year.

FasilitasFacilities

a. Kendaraan Ringan Penumpang (KRP) Operational Vehicle

Fasilitas KRP yang diberikan wajib memperhatikan level kesetaraan PRL Direksi.KRP facilities provided must consider the level of equality of the BOD PRL.

b. Kesehatan Health


c. Hukum Legal Aid


d. Komunikasi dan Sarana Teknologi Informasi Communication and Means of Information Technology

Diberikan sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Pertamina (Persero).Granted in accordance with applicable provisions of PT Pertamina (Persero).

TantiemTantiem

• Direktur Utama = 100%• Direktur = 85% dari Tantiem Direktur Utama • President Director = 100%• Director = 85% of the President Director’s Tantiem





324

HUBUNGAN AFILIASI DEWAN KOMISARIS DENGAN ANGGOTA DIREKSI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, DAN PEMEGANG SAHAM AFFILIATION BETWEEN THE BOARD OF COMMISSIONERS WITH MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS, MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, AND SHAREHOLDERS

HUBUNGAN AFILIASI ANTARA DEWAN KOMISARIS DENGAN ANGGOTA DIREKSI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, DAN PEMEGANG SAHAM

Tabel berikut ini mengungkapkan hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan satu sama lain, Direksi, dan Pemegang Saham selama 2019.

AFFILIATION BETWEEN THE BOARD OF COMMISSIONERS WITH THE BOARD OF DIRECTORS, MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, AND SHAREHOLDERS

The table below discloses the affiliation between members of the BOC with each other, the BOD, and Shareholders throughout 2019.

PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASI DISCLOSURE OF AFFILIATION

NAMANAME

JABATANPOSITION

HUBUNGAN KELUARGA DENGANIN FAMILY RELATIONSHIP WITH

HUBUNGAN KEUANGAN DI PERUSAHAAN LAINFINANCIAL RELATIONS IN OTHER COMPANIES

DIREKSIBOD

DEWAN KOMISARIS

BOC

PEMEGANG SAHAM

SHAREHOLDERS

DIREKSIBOD

DEWAN KOMISARIS

BOC

PEMEGANG SAHAM

SHAREHOLDERS

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

Budi Santoso Syarif


Iman Prasetyo Mulyadi


Taufan Hunneman1


Beni Syarif Hidayat2


Yudi Wahyudi1


Lelin Eprianto2




GOVERNANCE




AND ANALYSIS


325


sejak 17 Oktober 2019 dan digantikan oleh Taufan Hunneman.

2. Lelin Eprianto tidak aktif sebagai anggota Dewan Komisaris sejak 1 November 2019 dan digantikan oleh Beni Syarif Hidayat.

HUBUNGAN AFILIASI DIREKSI DENGAN ANGGOTA DIREKSI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, DAN PEMEGANG SAHAM

Selama tahun 2019, hubungan afiliasi Direksi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Description: 1. Yudi Wahyudi is no longer active as a member of the BOC

since 17 October 2019 and has been succeeded by Taufan Hunneman.

2. Lelin Eprianto is no longer active as a member of the BOC since 1 November 2019 and has been succeeded by Beni Syarif Hidayat.

AFFILIATION BETWEEN THE BOARD OF DIRECTORS WITH MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS, MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, AND SHAREHOLDERS

Throughout 2019, the affiliation between members of the BOD with each other, the members of BOC, and Shareholders is described in the following table:

HUBUNGAN AFILIASI DEWAN KOMISARIS DENGAN ANGGOTA DIREKSI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, DAN PEMEGANG SAHAM AFFILIATION BETWEEN THE BOARD OF COMMISSIONERS WITH MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS, MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, AND SHAREHOLDERS

NAMANAME

JABATANPOSITION

HUBUNGAN KELUARGA DENGANIN FAMILY RELATIONSHIP WITH

HUBUNGAN KEUANGAN DI PERUSAHAAN LAINFINANCIAL RELATIONS IN OTHER COMPANIES

DIREKSIBOD

DEWAN KOMISARIS

BOC

PEMEGANG SAHAM

SHAREHOLDERS

DIREKSIBOD

DEWAN KOMISARIS

BOC

PEMEGANG SAHAM

SHAREHOLDERS

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

YAYES

TIDAKNO

Bambang Manumayoso


Eko Agus Sardjono1


Eko Sigit Sukadi2






326

Keterangan: 1. Eko Agus Sardjono menjabat sebagai PJ. Direktur

Pengembangan dan Produksi pada tanggal 2 Januari 2019 dan ditetapkan secara definitif sebagai Direktur Pengembangan dan Produksi sejak tanggal 2 April 2019. Pada tanggal 29 Oktober 2019, beliau ditetapkan kembali sebagai Direktur Eksplorasi dan Pengembangan dengan masa jabatan terhitung mulai tanggal 2 Januari 2019.

2. Eko Sigit Sukadi diangkat menjadi PJ. Direktur Keuangan pada tanggal 6 September 2019. Kemudian, pada tanggal 25 November 2019, beliau ditetapkan sebagai PJ. Direktur Keuangan dan Layanan Bisnis.

Description:1. Eko Agus Sardjono is appointed as the Acting Director of

Development and Production as of 2 January 2019 and has been definitively appointed as the Director of Development and Production since 2 April 2019. On 29 October 2019, he is reappointed as the Director of Exploration and Development with the tenure starting from 2 January 2019.

2. Eko Sigit Sukadi is appointed as the Acting Director of Finance on 6 September 2019. He is then appointed as the Acting Director of Finance and Business Support on 25 November 2019.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


327

Untuk mendorong pengelolaan PHI yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang dilaksanakan secara konsisten, diperlukan Komite Audit yang bekerja secara profesional dan independen untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi, memberi nasihat, serta memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dan standar etika. PHI telah membentuk Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris SK. 001/DK-PHI/2017 tanggal 18 Oktober 2017 dan didasari oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Surat Keputusan Bapepam No. KEP-29/PM/2004 tanggal 22 September 2004.

Komite Audit di PHI bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada peraturan dan perundangan berikut:1. Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan

Terbatas;2. Anggaran Dasar PHI; 3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/

MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2014;

4. Pedoman Good Corporate Governance (GCG) dan Code of Conduct (Kode Etik) PHI;

5. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia dari Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance 2006;

6. Charter Dewan Komisaris PHI; dan7. Charter Komite Audit PHI yang ditandatangani Dewan

Komisaris dan ditetapkan tanggal 28 Desember 2018.

PROFIL KOMITE AUDIT

Pada tahun 2019, Komite Audit terdiri dari Ketua dan 2 (dua) anggota Audit dengan profil sebagai berikut:

In encouraging the management of PHI based on the principles of GCG carried out consistently, an Audit Committee working professionally and independently is needed to assist the BOC in overseeing, advising, and ensuring the implementation of GCG principles and ethical standards. PHI has formed an Audit Committee based on the Decree of BOC No. SK. 001/DK-PHI/2017 dated 18 October 2017 and is based on the Law of the Republic of Indonesia No. 19 of 2003 on SOEs and the Decree of Bapepam No. KEP-29/PM/2004 dated 22 September 2004.

The Audit Committee in PHI is responsible to the BOC, and in carrying out its duties is guided by the following rules and regulations:1. Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies;

2. The Articles of Association of;3. Regulation of the Minister of SOE No. PER-01/

MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs amended by the Regulation of the Minister of SOE No. PER-09/MBU/ 2014;

4. Good Corporate Governance (GCG) Guidelines and Code of Conduct of PHI;

5. The 2006 General Guidelines for Good Corporate Governance in Indonesia from the National Committee on Corporate Governance Policy;

6. The Charter of the BOC; and7. The Charter of the Audit Committee, signed by the BOC

and established on 28 December 2018.

PROFILE OF THE AUDIT COMMITTEE

In 2019, the Audit Committee consists of the Head and two members with the following profiles:

KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE





328

TAUFAN HUNNEMANKetua Komite AuditHead of the Audit Committee

Warga Negara Indonesia, berdomisili di Bekasi, Indonesia. Berusia 43 tahun dan lahir pada tanggal 25 Januari 1977. Profil lengkap beliau dapat dilihat di subbab Profil Dewan Komisaris.

Menjabat sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan No. SK-002/DK-PHI/2019-S0 tanggal 20 November 2019. Periode jabatan tanggal 20 November 2019 hingga saat ini.

An Indonesian citizen, resides in Bekasi, Indonesia. He is 43 years old and born on 25 January 1977. His full profile is available in the Profile of the Board of Commissioners’ section.

Has been serving as the Head of the Audit Committee based on the Decree No. SK-002/DK-PHI/2019-S0 dated 20 November 2019. His tenure is from 20 November 2019 until the present.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


329

ANTON TRIENDAAnggota Komite AuditMember of the Audit Committee

Warga Negara Indonesia, lahir di Bukittinggi tanggal 21 Januari 1968. Pada tahun 2019, menjabat sebagai anggota Komite Audit di PHI dalam periode pertama sejak tanggal 1 Agustus 2019.

Meraih Diploma Tiga Akuntansi tahun 1990 dan gelar Sarjana Akuntansi tahun 1996 dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara di Jakarta, lalu meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Widyatama, Bandung.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Auditor di BPKP Perwakilan Provinsi Sumatra Utara tahun 1990-1993, Senior Auditor di BPKP Perwakilan Provinsi Bali tahun 1996-1998, serta Team Leader di BPKP Perwakilan Provinsi Bali tahun 1998-2003 dan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat tahun 2003-2008. Selanjutnya, menjabat sebagai Auditor tahun 2008-2009 dan Kepala Satuan Pengawas Internal tahun 2009-2013 di PT Pertamina Hulu Energi (PT PHE), Audit Manager (time-sharing) di PT PHE WMO tahun 2011-2016, Audit & Compliance Manager di PT PHE ONWJ (time-sharing) tahun 2012-2017, Senior Manager Audit Asset Domestic tahun 2013-2016 di PT PHE, dan Chief Internal Auditor di PT PHE tahun 2016-2019. Pada tahun 2019, menjabat sebagai Vice President Corporate Internal Audit di PT Pertamina (Persero).

An Indonesian citizen, born in Bukittinggi on 21 January 1968. In 2019, he served as a member of the Audit Committee in PHI in the first term since 1 August 2019.

Earned an associate degree in Accounting in 1990 and an undergraduate degree in Accounting in 1996 from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara in Jakarta, then a graduate degree in Management from Universitas Widyatama, Bandung.

He previously served as an Auditor in BPKP North Sumatra Province in 1990-1993, Senior Auditor in BPKP Bali Province in 1996-1998, as well as the Team Leader in BPKP Bali Province in 1998-2003 and BPKP West Java Province in 2003-2008. Subsequently, served as an Auditor in 2008-2009 and the Head of Internal Audit Unit in 2009-2013 in PT Pertamina Hulu Energi (PT PHE), Audit Manager (time-sharing) in PT PHE WMO in 2011-2016, Audit & Compliance Manager in PT PHE ONWJ (time-sharing) in 2012-2017, Senior Manager of Domestic Asset Audit in 2013-2016 in PT PHE, and Chief Internal Auditor in PT PHE in 2016-2019. In 2019, served as Vice President of Corporate Internal Audit in PT Pertamina (Persero).





330

PALTI FERDRICO T. H. SIAHAANAnggota Komite AuditMember of the Audit Committee

Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 22 November 1976. Menjabat sebagai anggota Komite Audit di PHI dalam periode pertama sejak bulan November tahun 2017 hingga saat ini.

Meraih gelar Sarjana Akuntansi dan terdaftar sebagai Akuntan Teregistrasi dari Universitas Hasanuddin pada tahun 2000, serta meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 2015.

Memulai karir sebagai Financial Analyst tahun 1999-2001 dan Venture Capital Officer tahun 2001-2002 di PT Sarana Sulsel Ventura. Selanjutnya menjabat sebagai Accounting, Finance & Tax Manager di PT Aeroprima Catering Services tahun 2002 dan Finance, Accounting, & Purchasing Manager tahun 2003 di RS Mitra Masyarakat. Selanjutnya menjadi anggota Komite Audit di PT Pertamina Gas sejak bulan Juli 2012 hingga Oktober 2017, Chairman of Board di Institut Akuntan Publik Indonesia bulan September 2017 hingga saat ini, dan anggota Komite Audit Dana Pensiun Pertamina sejak bulan Juni 2018 hingga saat ini.

An Indonesian citizen, born on 22 November 1976. Has been serving as a member of the Audit Committee in PHI in the first period from November 2017 to the present.

He holds a bachelor degree in Accounting and was registered as a Registered Accountant from Universitas Hasanuddin in 2000, and earned a Masters of Accounting from Universitas Indonesia in 2015.

Started his career as a Financial Analyst in 1999-2001 and Venture Capital Officer in 2001-2002 in PT Sarana Sulsel Ventura. Then served as Accounting, Finance & Tax Manager in PT Aeroprima Catering Services in 2002, as well as the Finance, Accounting, & Purchasing Manager in 2003 in Mitra Masyarakat Hospital. He was a member of the Audit Committee in PT Pertamina Gas from July 2012 to October 2017 and has been serving as the Chairman of the Board in Institut Akuntan Publik Indonesia from September 2017 to the present as well as a member of the Pertamina Pension Fund Audit Committee from June 2018 to the present.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


331

Di PT Pertamina (Persero), pernah menjabat sebagai Accounts Receivable Staff tahun 2003-2004, Assistant to the Supervisory Board of Pertamina’s Pension Fund tahun 2004-2006, Accounts Receivable Supervisor tahun 2005-2008, Acting for AR Assistant Manager tahun 2007, PMO Deputy Lead pada SAP & Business Process Reengineering Team bulan September hingga December 2007, Anggota Enterprise Risk Management Breakthrough Project bulan Juni hingga Desember 2009, FICO Senior Analyst pada SAP Implementation sejak Januari 2008 hingga April 2009, Senior Supervisor pada Financial Reporting bulan April hingga Desember 2009, sebagai Accounting, Finance, and Tax Leader pada IFRS Convergence Project bulan Januari hingga Desember 2010, Assistant Manager Financial Accouting, Standard Adoption, & Implementation sejak Januari 2011 hingga 2017, serta Accounting Advisor sejak Oktober 2017 hingga saat ini.

INDEPENDENSI KOMITE AUDIT

Untuk memastikan pelaksanaan tanggung jawab yang objektif dan netral, anggota Komite Audit harus memenuhi persyaratan independensi sesuai pedoman Charter Komite Audit. Berikut persyaratan independensi yang telah dipenuhi oleh anggota Komite Audit:

In PT Pertamina (Persero), he served as an Accounts Receivable Staff in 2003-2004, Assistant to the Supervisory Board of Pertamina’s Pension Fund in 2004-2006, Accounts Receivable Supervisor in 2005-2008, Acting for AR Assistant Manager in 2007, PMO Deputy Lead in the SAP & Business Process Reengineering Team from September to December 2007, Member of the Enterprise Risk Management Breakthrough Project from June to December 2009, FICO Senior Analyst in SAP Implementation from January 2008 to April 2009, Senior Supervisor in Financial Reporting from April to December 2009, the Accounting, Finance, and Tax Leader in IFRS Convergence Project from January to December 2010, Assistant Manager of Financial Accounting, Standard Adoption, & Implementation from January 2011 to 2017, and Accounting Advisor from October 2017 to present.

INDEPENDENCE OF THE AUDIT COMMITTEE

In ensuring objective and neutral responsibility implementation, members of the Audit Committee must meet the independence requirements according to the Audit Committee Charter guidelines. The following independence requirements have been met by members of the Audit Committee:

INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE AUDIT INDEPENDENCE OF AUDIT COMMITTEE MEMBERS

ASPEK INDEPENDENSIINDEPENDENCE ASPECT

TAUFAN HUNNEMAN

ANTON TRIENDA

PALTI FERDRICO T. H. SIAHAAN

Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat kedua baik menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Pengendali PHI.Has no family relations in blood and marriage to the second degree either in a straight line or sideways with members of BOC, BOD, or Controlling Shareholders of PHI.

Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha PHI.Does not have a direct or indirect business relationship related to PHI business activities.





332

ASPEK INDEPENDENSIINDEPENDENCE ASPECT

TAUFAN HUNNEMAN

ANTON TRIENDA

PALTI FERDRICO T. H. SIAHAAN

Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perusahaan.Has no direct or indirect personal interest in the Company’s material information.

Bukan merupakan orang dalam kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, dan pihak lainnya yang memberikan jasa audit dan/atau nonaudit atau jasa konsultasi lainnya kepada PHI dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.Not a person in the Public Accounting Firm, Legal Consultant Office, and other parties who provide audit services and/or non-audit or other consulting services to PHI one year before being appointed by the BOC.

PELATIHAN KOMITE AUDIT

Pada tahun 2019, anggota Komite Audit telah mengikuti pelatihan dengan keterangan sebagai berikut:

TRAINING FOR THE AUDIT COMMITTEE

In 2019, members of the Audit Committee participated in the training with the following information:pelatihan dengan keterangan sebagai berikut:

PELATIHAN KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE TRAININGS

NO NAMANAME

PELATIHANTRAINING


PELAKSANAANIMPLEMENTATION

1. Taufan Hunneman

Pertamina Energy Forum PT Pertamina (Persero)26-27 November 201926-27 November 2019

Directorship Pertamina Training Center13-14 November 201913-14 November 2019

Business Judgement Rule PHI19 November 201919 November 2019

Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di KorporasiPrevention of Corruption in Corporations

PHI19 November 201919 November 2019

2. Anton Trienda

Certification in Audit Committee Practices (CACP)

Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)Indonesian Audit Committee Association (IKAI)


Conference ECIIA 2019 IIA Luxembourg18-20 September 201918-20 September 2019

3. Palti SiahaanCertification in Audit Committee Practices (CACP)

Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)Indonesian Audit Committee Association (IKAI)




GOVERNANCE




AND ANALYSIS


333

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris atas laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Lingkup pekerjaan Komite Audit meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Penelaahan atas informasi keuangan;2. Seleksi, penunjukan, dan pengawasan pekerjaan Auditor

Independen;3. Persetujuan awal jasa nonaudit;4. Efektivitas pengendalian intern;5. Kepatuhan terhadap peraturan perundangan;6. Pelaporan risiko dan pelaksanaan Manajemen Risiko;7. Pemeriksaan keputusan rapat Direksi;8. Penelaahan pengaduan pihak ketiga; dan9. Pelaksanaan tugas khusus.

Dalam lingkup tersebut, tanggung jawab dan wewenang Komite Audit adalah sebagai berikut:- Komite Audit bertanggung jawab untuk menyampaikan

laporan tiga bulanan dan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit serta laporan pelaksanaan tugas khusus.

- Komite Audit berwenang mengakses catatan atau informasi tentang pekerja, dana, aset, serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

- Komite Audit berwenang mengkaji independensi dan objektivitas serta merekomendasikan Auditor Eksternal yang akan dipilih Perusahaan untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan dan unit bisnis.

- Dengan persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat mempekerjakan tenaga ahli dan/atau konsultan untuk membantu Komite Audit, atas biaya Perusahaan.

- Komite Audit dapat membentuk suatu tim yang bersifat ad hoc, dengan kriteria dan periode penugasan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.

PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE AUDIT 2019

Pada tahun 2019, Komite Audit telah menjalankan kegiatan-kegiatan sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta melaksanakan 29 kali rapat dengan keterangan sebagai berikut:

DUTIES AND RESPONSIBILITY OF THE AUDIT COMMITTEE

The duties of the Audit Committee is to provide professional and independent opinions to the BOC on reports or matters submitted by the BOD to the BOC and carry out other tasks related to the duties of the BOC. The scope of work of the Audit Committee includes the following:

1. Review of financial information;2. Selection, appointment, and supervision of the work of the

Independent Auditor;3. Initial approval of non-audit services;4. Effectiveness of internal control;5. Compliance with laws and regulations;6. Risk reporting and implementation of Risk Management;7. Examination of decisions in BOD meetings;8. Review of third party complaints; and9. Implementation of special tasks.

Within this scope, the responsibilities and authorities of the Audit Committee are as follows:- The Audit Committee is responsible for delivering quarterly

and annual reports on the implementation of the Audit Committee’s activities as well as specific tasks.

- The Audit Committee has the authority to access records or information about employees, funds, assets, and other Company resources related to their duties.

- The Audit Committee has the authority to review the independence and objectiveness as well as to recommend an External Auditor for the Company to choose to audit the Company’s Financial Statements and Business Units.

- With the approval of the BOC, the Audit Committee may hire experts and/or consultants to assist the Audit Committee at the Company’s expense.

- The Audit Committee can form an ad hoc team, with criteria and assignment period appropriate to the type of work.

ACTIVITIES OF THE AUDIT COMMITTEE IN 2019

In 2019, the Audit Committee carried out activities according to its duties and responsibilities and conducted 29 meetings with the following information:





334

RAPAT KOMITE AUDIT 2019 MEETINGS OF THE AUDIT COMMITTEE IN 2019

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE

1.2 April2 April

Nota Triwulan 1Note on the First Quarter

Komite Audit dan Komite Investasi dan Manajemen RisikoAudit and Investment Committee and Risk Management

2.11 April11 April

Materi RUPS 2018 dan RJPPMaterial for 2018 GMS and RJPP


3.16 April16 April

RUPS 2018 dan RJPP2018 GMS and RJPP


4.10 Mei10 May

RJPPRJPP


5.17 Mei17 May

Audit SPI dan Rencana AuditSPI Audit and Audit Plans


6.27 Mei27 May

Perhitungan Cadangan PHMCalculation of PHM Reserves


7.24 Juni24 June

Risk Register Komite AuditAudit Committee Risk Register


8.3 Juli3 July

Nota Triwulan 2Note on the Second Quarter


9.11 Juli11 July

Kebijakan Pengembangan KarierCareer Development Policy


10.16 Juli16 July

Kualitas Pengawasan Kepatuhan DireksiOversight Quality of the BOD’s Compliance


11.16 Juli16 July

Perhitungan PI BUMDCalculation of BUMD’s PI



Hasil Evaluasi Laporan Kegiatan Internal AuditInternal Audit Activity Report Evaluation Results



Pendirian PHWGPHWG Establishment



Perhitungan CadanganReserves Calculation



Rencana Pengeboran 2019Drilling Plans in 2019




GOVERNANCE




AND ANALYSIS


335

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE


Kebijakan Teknologi Informasi PHIPHI Information Technology Policy



RKAP 20202020 RKAP



Nota Triwulan 3Note on the Third Quarter



Internal AuditInternal Audit



Kebijakan AkuntansiAccounting Policy



GCG Dewan KomisarisGCG of the BOC



Kebijakan Mutu 2019Quality Policy in 2019



Sosialisasi GCG terhadap Komisaris BaruGCG Socialisation to New Commissioners



Manajemen RisikoRisk Management



Pembahasan Rencana Audit TahunanDiscussion of the Annual Audit Plan



Internal ControlInternal Control



Visi MisiVision and Mission



Sosialisasi Penilaian GCGGCG Assessment Socialisation



Pertemuan Komite Audit dan Internal AuditAudit Committee and Internal Audit Meeting






336

Lapangan Semberah - PHSSSemberah Field - PHSS

Pada tahun 2019, PHI tidak memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi sehingga tidak terdapat informasi mengenai nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota, independensi, uraian tugas dan tanggung jawab, uraian pelaksanaan kegiatan, frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran, pernyataan adanya pedoman, serta pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Nominasi dan Remunerasi.

Komite Nominasi dan Remunerasi di PHI tidak secara khusus dibentuk oleh Dewan Komisaris karena sifat pekerjaannya tidak selalu ada sepanjang tahun. Namun, pekerjaan ini dikerjakan bersama Komite Audit. Sepanjang 2019, telah dilakukan 1 (satu) kali pembahasan remunerasi Direksi dan Komisaris sebelum pelaksanaan RUPS.

In 2019, PHI did not have a Nomination and Remuneration Committee so there was no information on the names, positions, and brief biographies of the members, independence, job descriptions and responsibilities, description of activities, frequency of meetings and attendance, statement of guidelines, as well as education and/or training for the Nomination and Remuneration Committee.

The Nomination and Remuneration Committee in PHI is not specifically formed by the BOC because the nature of their work is not always available in a year. However, this work was carried out with the Audit Committee. Throughout 2019, one discussion of the remuneration of BOD and BOC was held prior to a GMS.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


337

PHI memiliki komite lain di bawah Dewan Komisaris yaitu Komite Investasi dan Manajemen Risiko, yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:- Meninjau dan memberi rekomendasi pelaksanaan

manajemen risiko; dan- Meninjau dan memberi rekomendasi program

pengelolaan portfolio investasi.- Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan Rencana

Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan tinjauan tahunan atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).

Pada tahun 2019, posisi Ketua Komite Investasi dan Manajemen Risiko dijabat oleh Beni Syarif Hidayat dengan 1 (satu) orang anggota yaitu Pipit Hendra Nuwinahyu yang menjabat hingga 30 Oktober 2019.

PHI has another committee under the BOC, namely the Investment and Risk Management Committee with the following duties and responsibilities:- Review and provide recommendations for the

implementation of risk management; and- Review and provide recommendations for investment

portfolio management programmes.- Conduct analysis and evaluation of the proposed

Company Plan and Budget (RKAP) and annual review of the Company Long Term Plan (RJPP).

In 2019, the position of the Head of the Investment and Risk Management Committee was held by Beni Syarif Hidayat with one member named Pipit Hendra Nuwinahyu, serving until 30 October 2019.

KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE

PROFIL KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO

PROFILE OF THE INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE

BENI SYARIF HIDAYATKetua Komite Investasi dan Manajemen RisikoHead of Investment and Risk Management Committee





338

Warga Negara Indonesia, berusia 55 tahun. Lahir pada tanggal 21 Juli 1964, berdomisili di Bandung, Indonesia. Profil lengkap dapat dilihat di subbab Profil Dewan Komisaris.

Menjabat sebagai Ketua Komite Investasi dan Manajemen Risiko berdasarkan Surat Keputusan No. SK-002/DK-PHI/2019-S0 tanggal 20 November 2019. Periode jabatan tanggal 20 November 2019 hingga saat ini.

An Indonesian citizen, 55 years old. Born on 21 July 1964, resides in Bandung, Indonesia. The full profile is available in the Profile of the Board of Commissioners section.

Has been serving as the Head of the Investment and Risk Management Committee based on the Decree No. SK-002/DK-PHI/2019-S0 dated 20 November 2019 effective as of 20 November 2019 until the present.

Menjabat sebagai anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko di PHI sejak bulan Juli 2018 hingga 30 Oktober 2019. Menjabat juga sebagai Senior Analyst Corporate Portfolio & Investment Evaluation di PT Pertamina (Persero) sejak bulan Maret 2018 hingga saat ini.

Lahir di Jakarta pada tanggal 11 Februari 1982, berusia 37 tahun. Berdomisili di Jakarta, Indonesia. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Indonesia pada tahun 2003 serta gelar Master bidang Teknologi Lepas Pantai, Manajemen Aset Industri di Universitetet i Stavanger di Norwegia pada tahun 2016.

Has been serving as a member of the Investment and Risk Management Committee in PHI from July 2018 to 30 October 2019. He has also been serving as the Senior Analyst of the Corporate Portfolio & Investment Evaluation in PT Pertamina (Persero) from March 2018 to present.

Born in Jakarta on 11 February 1982, 37 years old. Resides in Jakarta, Indonesia. He earned his undergraduate degree in Mechanical Engineering from Universitas Indonesia in 2003 and his graduate degree in Offshore Technology, focusing on Industrial Asset Management from Universitetet i Stavanger in Norway in 2016.

PIPIT HENDRA NURWINAHYUAnggota Komite Investasi dan Manajemen RisikoInvestment and Risk Management Committee Member



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


339

INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO INDEPENDENCE OF THE MEMBERS OF INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE

ASPEK INDEPENDENSIINDEPENDENCE ASPECTS

BENI SYARIF HIDAYAT

PIPIT HENDRA NURWINAHYU

Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat kedua baik menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Pengendali PHI.Has no family relations in blood and marriage to the second degree either in a straight line or sideways with members of the BOC, BOD, or Controlling Shareholders of PHI.

Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha PHI.Does not have a business relationship, directly or indirectly, related to PHI business activities.

Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perusahaan.Has no direct or indirect personal interest in Company material information.

Bukan merupakan orang dalam kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum dan pihak lainnya yang memberikan jasa audit dan/atau nonaudit atau jasa konsultasi lainnya kepada PHI dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.Not a person in the Public Accountant Office, Legal Consultant Office, and other parties who provide audit services and/or non-audit or other consulting services to PHI in the last one year before being appointed by the BOC.

Memulai karirnya sebagai Mechanical Engineer di BHP Steel Indonesia tahun 2003-2006, dilanjutkan sebagai Piping Engineer di JGC Indonesia dan Commissioning Piping Supervisor di JGC Middle East tahun 2007, lalu sebagai Risk Management Analyst di Pelindo II pada bulan Januari hingga Maret 2008. Mulai berkarir di PT Pertamina (Persero) sebagai Assistant Corporate Strategic Planning tahun 2008-2010, dan dilanjutkan sebagai Assistant Upstream Strategy & Financial Model dan Assistant Overseas Partnership pada tahun pada tahun 2011, Assistant Oil & Gas Investment pada tahun 2011 hingga Januari 2012, Assistant Manager Non-Oil & Gas Investment dan Assistant Manager Upstream Investment pada tahun 2012, Assistant Manager Oil and Gas Acquisition Investment pada tahun 2012-2014, dan Senior Analyst Oil and Gas Merger and Acquisition Investment tahun 2016-2018.

INDEPENDENSI KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO

Persyaratan independensi anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko telah dipenuhi oleh anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko dengan keterangan sebagai berikut:

Started his career as a Mechanical Engineer in BHP Steel Indonesia in 2003-2006, continued as a Piping Engineer in JGC Indonesia and Commissioning Piping Supervisor in JGC Middle East in 2007, then as a Risk Management Analyst in Pelindo II from January to March 2008. Began his career in PT Pertamina (Persero) as an Assistant of Corporate Strategic Planning in 2008-2010, and continued as Assistant of Upstream Strategy & Financial Model, and Assistant of Overseas Partnership in 2011, Assistant of Oil & Gas Investment from 2011 to January 2012, Assistant Manager of Non-Oil & Gas Investment and Assistant Manager of Upstream Investment in 2012, Assistant Manager of Oil and Gas Acquisition Investment in 2012-2014, as well as Senior Analyst of Oil and Gas Merger and Acquisition Investment in 2016-2018.2018.

INDEPENDENCE OF THE INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE

Independence requirements for the members of the Investment and Risk Management Committee have been met by them with the following description:





340

PELATIHAN KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO

Pada tahun 2019, tidak terdapat pelatihan yang diikuti oleh Komite Investasi dan Manajemen Risiko.

PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO

Pada tahun 2019, Komite Investasi dan Manajemen Risiko telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta melaksanakan 29 kali rapat dengan keterangan sebagai berikut:

TRAINING FOR THE INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE

In 2019, there was no training participated by the Investment and Risk Management Committee.

ACTIVITIES OF THE INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE

In 2019, the Investment and Risk Management Committee has carried out its duties and responsibilities, and conducted 29 meetings with the following information:

RAPAT KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO MEETINGS OF THE INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE

1.2 April2 April

Nota Triwulan 1Note on the First Quarter

Komite Audit dan Komite Investasi dan Manajemen RisikoAudit Committee and Investment and Risk Management Committee

2.11 April11 April

Materi RUPS 2018 dan RJPPMaterial for 2018 GMS and RJPP


3.16 April16 April

RUPS 2018 dan RJPP2018 GMS and RJPP


4.10 Mei10 May

RJPPRJPP


5.17 Mei17 May

Audit SPI dan Rencana AuditSPI Audit and Audit Plans


6.27 Mei27 May

Perhitungan Cadangan PHMCalculation of PHM Reserves


7.24 Juni24 June

Risk Register Komite AuditAudit Committee Risk Register


8.3 Juli3 July

Nota Triwulan 2Note on the Second Quarter


9.11 Juli11 July

Kebijakan Pengembangan KarierCareer Development Policy




GOVERNANCE




AND ANALYSIS


341

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE

10.16 Juli16 July

Kualitas Pengawasan Kepatuhan DireksiOversight Quality of the BOD’s Compliance


11.16 Juli16 July

Perhitungan PI BUMDCalculation of BUMD’s PI



Hasil Evaluasi Laporan Kegiatan Internal AuditInternal Audit Activity Report Evaluation Results



Pendirian PHWGPHWG Establishment



Perhitungan CadanganReserves Calculation



Rencana Pengeboran 2019Drilling Plans in 2019



Kebijakan Teknologi Informasi PHIPHI Information Technology Policy



RKAP 20202020 RKAP



Nota Triwulan 3Note on the Third Quarter



Internal AuditInternal Audit



Kebijakan AkuntansiAccounting Policy



GCG Dewan KomisarisGCG of the BOC



Kebijakan Mutu 2019Quality Policy in 2019



Sosialisasi GCG terhadap Komisaris BaruGCG Socialisation to New Commissioners






342

Santan Terminal - PHKTSantan Terminal - PHKT

NO. TANGGALDATE

AGENDAAGENDA

KEHADIRANATTENDANCE


Manajemen RisikoRisk Management



Pembahasan Rencana Audit TahunanDiscussion of the Annual Audit Plan



Internal ControlInternal Control



Visi MisiVision and Mission



Sosialisasi Penilaian GCGGCG Assessment Socialisation



Pertemuan Komite Audit dan Internal AuditAudit Committee and Internal Audit Meeting




GOVERNANCE




AND ANALYSIS


343

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) PHI diangkat oleh Direksi untuk bertindak sebagai penghubung antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Pemegang Kepentingan internal maupun eksternal, masyarakat, dan media massa baik lokal, nasional, maupun internasional. Sekretaris Perusahan PHI juga memiliki tugas mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi strategi dan kebijakan Perusahaan. Pengelolaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), pengelolaan program-program kredibilitas, serta pengelolaan kegiatan korporasi (pendukung Direksi dan Dewan Komisaris) sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik juga menjadi tanggung jawab Sekretaris Perusahaan. Tugas-tugas ini diserahkan kepada Sekretaris Perusahaan guna membangun citra positif, reputasi, dan dukungan semua pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan kegiatan operasi dan bisnis PHI dan Anak Perusahaan.

Sekretaris Perusahaan PHI dibentuk dan bertugas mulai dari 1 November 2019 dan sebelumnya berada di bawah tanggung jawab VP Legal and Relations. Pada struktur organisasi, Sekretaris Perusahaan berada di bawah Direktur Utama serta didukung oleh personel dalam bidang hubungan internal, eksternal, serta CSR, yang terdiri dari Sr. Officer External Relations, Sr. Officer Internal Relations & Media, serta Sr. Officer CSR.

The Corporate Secretary of PHI is appointed by BOD to act as a liaison between the BOD and BOC, internal and external Stakeholders, the public, as well as the local, national and international mass media. The Corporate Secretary also has the task of directing, monitoring, and evaluating the Company’s strategies and policies. Moreover, the management of Social and Environmental Responsibility (TJSL) activities, credibility programs, and corporate activities (supporting the BOD and BOC based on the principles of Good Corporate Governance are also the responsibilities of the Corporate Secretary. These tasks are left to the Corporate Secretary to build a positive image, reputation, and support of all Stakeholders in the implementation of business operations and activities of PHI and its Subsidiaries.

The Corporate Secretary of PHI was formed and has been serving since 1 November 2019 and was previously under the responsibility of VP Legal and Relations. In the organisational structure, the Corporate Secretary is under the President Director and is supported by personnel in the field of internal, external, and CSR relations consisting of Sr. Officer External Relations, Sr. Internal Relations & Media Officer, as well as Sr. CSR Officer.

SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY





344

Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang, 51 tahun. Meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Sriwijaya, Palembang tahun 1992. Mengikuti program pendidikan dalam bidang Business Law & Project Management di Inggris pada tahun 2010.

Menjabat sebagai Corporate Secretary PHI sejak 1 November 2019. Berpengalaman lebih dari 27 tahun di berbagai posisi strategis, di antaranya sebagai Procurement Manager di PT Pertamina Hulu Energi, West Madura Offshore (PT PHE WMO), dan pada tahun 2019 menjabat sebagai Relation Manager di PT Pertamina Hulu Indonesia.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN

Bedasarkan Uraian Jabatan No. Kpts-075/HI0000/2019-S0 tentang Sekretaris Perusahaan, berikut adalah tugas dan tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan PHI:a. Rencana dan Strategi Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi rencana

serta strategi jangka panjang Sekretaris Perusahaan untuk mendorong sinergi dan membangun dukungan dari seluruh Pemangku Kepentingan serta meningkatkan reputasi dan citra positif PHI dan Anak Perusahaan.

Indonesian citizen, born in Palembang, 51 years old. Earned an undergraduate degree in Law from Universitas Sriwijaya, Palembang in 1992. Attended an education programme in Business Law and Project Management in the United Kingdom in 2010.

Has been serving as the Corporate Secretary of PHI since 1 November 2019. Has more than 27 years of experience in a number of strategic positions, namely the Procurement Manager in PT Pertamina Hulu Energi, West Madura Offshore (PHE WMO), and in 2019 as the Relation Manager in PT Pertamina Hulu Indonesia.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE CORPORATE SECRETARY

Based on the Job Description No. Kpts-075/HI0000/2019-S0 on the Corporate Secretary, the main duties and responsibilities of the Corporate Secretary are as follows:a. Plans and Strategies Directing, monitoring, and evaluating the long-term plans

and strategies of the Corporate Secretary to encourage synergy and build support from all Stakeholders as well as enhancing the reputation and positive image of PHI and its Subsidiaries.

FARAH DEWISekretaris PerusahaanCorporate Secretary

PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN PROFILE OF THE CORPORATE SECRETARY



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


345

b. Relasi dengan Pemangku Kepentingan Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi

pelaksanaan pengelolaan relasi dengan Pemangku Kepentingan internal dan eksternal Pertamina dari pusat sampai daerah untuk memperoleh penerimaan, dukungan, dan persetujuan yang diperlukan kegiatan bisnis dan operasi PHI dan Anak Perusahaan.

c. Komunikasi Internal, Eksternal, dan Relasi Media

Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan penyampaian pesan-pesan, informasi tentang kegiatan Perusahaan, program edukasi, dan sosialisasi melalui media komunikasi internal dan eksternal PHI dan Anak Perusahaan melalui media massa.

d. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi program

kerja Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab pengelolaan dampak operasi dan bisnis.

e. Kegiatan Korporat Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi

pelaksanaan event Perusahaan, termasuk RUPS dan rapat Direksi serta Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku.

f. Dokumentasi dan Laporan Kegiatan Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan

dokumentasi peristiwa penting Perusahaan untuk kepentingan pelaporan dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Sementara itu, tugas dan tanggung jawab umum Sekretaris Perusahaan PHI adalah sebagai berikut:a. Pengelolaan Anggaran Unit Kerja/Fungsi Melakukan dan memantau penyusunan Rencana Kerja

dan Anggaran (RKA) dan pengelolaan anggaran Unit Kerja/Fungsi Sekretaris Perusahaan.

b. Organisasi, Kompetensi, Kinerja, dan Pengembangan Pekerja

Mengarahkan, memantau, mengevaluasi, dan memastikan pengelolaan organisasi, kompetensi, kinerja, dan pengembangan pekerja Sekretaris Perusahaan di PHI dan Anak Perusahaan.

c. Sistem dan Tata Kerja Mengarahkan dan mengevaluasi penyusunan Sistem dan

Tata Kerja (STK), termasuk sosialisasi dan implementasinya, serta memastikan bahwa pelaksanaan di Unit Kerja/Fungsi Sekretaris Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

d. Pengelolaan HSSE Mengarahkan dan mengevaluasi pengelolaan HSSE di

Unit Kerja/Fungsi Sekretaris Perusahaan.e. Pengadaan dan Pengelolaan Vendor Merencanakan, melakukan, dan memantau kegiatan

pengadaan. Mengevaluasi vendor sesuai dengan kebutuhan Unit Kerja/Fungsi.

b. Relationships with Stakeholders Directing, monitoring, and evaluating the implementation

of relationship management with internal and external Stakeholders of Pertamina from the central to the regions to obtain the acceptance, support, and approval required by the business activities and operations of PHI and its Subsidiaries.

c. Internal and External Communication, as well as Media Relations

Directing, monitoring and evaluating the delivery of messages, information about the Company’s activities, education programmes, and socialisation through internal and external communication media of PHI and its Subsidiaries through mass media.

d. Social and Environmental Responsibility Directing, monitoring, and evaluating the Social and

Environmental Responsibility (TJSL) work programme as a form of responsibility for managing operational and business impacts.

e. Corporate Activities Directing, monitoring, and evaluating the implementation

of Company events, including GMS as well as meetings of the BOD and BOC based on the applicable provisions and standards.

f. Documentation and Activity Reports Directing, monitoring, and evaluating the documentation

of important events of the Company for the purpose of reporting and Good Corporate Governance.

Meanwhile, the general duties and responsibilities of the Corporate Secretary of PHI are as follows:a. Work Unit/Function Budget Management Conduct and monitor the preparation of Work Plans and

Budgets (RKA) and budget management of the Work Unit/Function of the Corporate Secretary.

b. Organisation, Competence, Performance and Employee Development

Directing, monitoring, evaluating, and ensuring organisational management, competence, performance, and employee development of the Corporate Secretary in PHI and its Subsidiaries.

c. System and Work Procedure Directing and evaluating the preparation of the System

and Work Procedures (STK), including the socialisation and implementation, as well as ensuring that the practices of the Corporate Secretary Work Unit/Function are in accordance with the stipulated provisions.

d. HSSE Management Directing and evaluating HSSE management in the Work

Unit/Function of the Corporate Secretary.e. Vendor Procurement and Management Planning, conducting, and monitoring procurement

activities. Evaluating vendors based on the Work Unit/Function requirements.





346

PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN TAHUN 2019

Selama 2019, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dengan keterangan sebagai berikut:

CORPORATE SECRETARY ACTIVITIES IN 2019

Throughout 2019, the Corporate Secretary has carried out the following tasks:

PELATIHAN SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY TRAINING

PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN IMPLEMENTATION OF DUTIES OF THE CORPORATE SECRETARY

NAMANAME


TANGGALDATE


Farah Dewi

Cara Penghitungan Dividen dan TantiemHow to Calculate Dividends and Tantiem

26 Juli 201926 July 2019

SJV PT Pertamina (Persero)

Media Crisis Communication4 Oktober 20194 October 2019

Keystone, di PHM Training Center

Crisis Communication20 Desember 201920 December 2019

HSSE PT Pertamina Hulu Indonesia

PROGRAMPROGRAMME

TARGETTARGET

REALISASIREALISATION


Dukungan Acara Seremonial terkait Penugasan Pengelolaan Blok MigasSupport in Ceremonial Event related to the Assignment of Oil and Gas Block Management

1 2

1. Penandatanganan PI 10% PHM pada 17 Juli 2019.2. Penandatanganan PHWG pada 18 Oktober 2019.1. The signing of 10% PI of PHM on 17 July 2019.2. PHWG signing on 18 October 2019.

f. Pengelolaan Risiko Mengarahkan, memantau, dan melakukan ulasan atas

penyusunan laporan risk register termasuk menetapkan risk event dan rencana mitigasi risiko yang ada di Fungsi Sekretaris Perusahaan serta memantau pelaksaan rencana mitigasi risiko secara periodik.

g. Tindak Lanjut Hasil Audit Mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan penyelesaian

temuan audit atau tindak lanjut hasil audit.h. Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Memastikan, mengusulkan dan mengoordinasikan kebijakan dan prosedur Sekretaris Perusahaan agar kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

f. Risk Management Directing, monitoring, and reviewing the preparation of risk

register reports, including determining risk events and risk mitigation plans in the Corporate Secretary Function and periodically monitor the implementation of risk mitigation plans.

g. Follow Up on Audit Results Directing and evaluating the activities of completing audit

findings or following up on audit results.h. The implementation of Good Corporate

Governance Ensuring, proposing, and coordinating the policies and

procedures of the Corporate Secretary so the activities are implemented as planned by the principles of Good Corporate Governance.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


347

PROGRAMPROGRAMME

TARGETTARGET



Engagement dengan Pemangku Kepentingan EksternalEngagement with External Stakeholders

3 6

1. Pelaksanaan pertemuan dengan Polri tanggal 22 Juli 2019

2. Mengikuti kegiatan Kementerian Hukum dan HAM tanggal 2 Agustus 2019

3. Pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri tanggal 2 September 2019

4. Penganugerahan Honoris Causa Panglima TNI Angkatan Darat tanggal 19 September 2019

5. Pertemuan dengan Kebaharkam tanggal 2 Desember 2019

6. Kunjungan SKK Migas ke Lapangan PHM dan PHSS tanggal 26-27 Desember 2019

1. A meeting with the National Police on 22 July 2019.2. Participating in the activity of the Ministry of Law

and Human Rights on 2 August 2019.3. A meeting with the Ministry of Foreign Affairs on 2

September 2019.4. Awarding the Army Commander Honoris Causa on

19 September 2019.5. A meeting with Kebaharkam on 2 December 2019.6. SKK Migas’ visit to PHM and PHSS fields on 26-27

December 2019.

Engagement dengan Media Lokal dan NasionalEngagement with Local and National Media

3 4

1. Pelaksanaan lokakarya media tanggal 17 Januari 2019

2. Media Engagement tanggal 18 Juli 20193. Media Engagement bersama PHM tanggal 23

September 20194. Media Engagement bersama Ketua E2S tanggal 11

Desember 20191. A media workshop on 17 January 2019.2. Media Engagement on 18 July 2019.3. Media Engagement with PHM on 23 September

2019.4. Media Engagement with the Chairman of E2S on 11

December 2019.

Realisasi CSR termasuk Sponsor dan DonasiCSR Realisation including Sponsors and Donations

20 47

1. Bidang pendidikan 8 program2. Bidang ekonomi 10 program3. Bidang kesehatan 13 program4. Bidang infrastruktur 7 program5. Bidang lingkungan dan energi 9 program1. Eight educational programmes.2. Ten economic programmes.3. Thirteen health programmes.4. Seven infrastructure programmes.5. Nine environmental and energy programmes.

Pembuatan Laporan Tahunan PHI dan Anak Perusahaan Preparation of Annual Reports of PHI and its Subsidiaries

5 5

Realisasi 5 (lima) Laporan Tahunan (PHI, PHM, PHSS, PHA, dan PHKT)The realisation of five Annual Reports (PHI, PHM, PHSS, PHA, and PHKT).





348

PROGRAMPROGRAMME

TARGETTARGET



Pelaksanaan RUPS PHI dan Anak PerusahaanThe Implementation of GMS of PHI and its Subsidiaries

5 5

Realisasi 5 (lima) RUPS Tahunan yang telah dilaksanakan oleh PHI tanggal 20 Mei 2019 (PHM, PHSS, PHA, serta PHKT)The realisation of five Annual GMS carried out by PHI on 20 May 2019 (PHM, PHSS, PHA, and PHKT).

Pembuatan Situs Web PHIProgramming PHI Website

100% 100%Go Live Situs Web PHI tanggal 3 Desember 2019PHI’s Website Go Live on 3 December 2019.

Penjajaran Pedoman CSR PHI dan Anak Perusahaan The Alignment of CSR Guideline on PHI and its Subsidiaries

100% 100%

1. Kajian dokumen panduan CSR di Anak Perusahaan pada bulan Maret 2019.

2. Kajian dokumen CSR di PT Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan Pertamina pada bulan April 2019

3. Penyusunan pedoman CSR PHI pada Juni-Agustus 2019 dan disetujui pada tanggal 29 Agustus 2019

4. Sosialisasi pedoman CSR PHI tanggal 10-11 Oktober 2019, 14-15 November 2019, dan 5 Desember 2019

1. A review on CSR guidance documents in PHI Subsidiaries in March 2019.

2. The review of CSR documents in PT Pertamina (Persero) and Pertamina Subsidiaries in April 2019.

3. The formation of PHI CSR guidelines in June-August of 2019 and agreed on 29 August 2019.

4. The socialisation of PHI CSR guidelines on 10-11 October 2019, 14-15 November 2019, and 5 December 2019.

Pembuatan STK Fungsi RelationsSTK Formulation for the Relations Function

4 5

1. Pedoman Relasi dengan Pemangku Kepentingan Eksternal.

2. Pedoman Komunikasi Eksternal dan Media3. Pedoman Komunikasi Internal4. Pedoman Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan5. Pedoman Kredibilitas (Branding & Reputation)1. The Relation Guidelines with External Stakeholders.2. The Guidelines on External Communications and

Media.3. The Guidelines on Internal Communication.4. The Guidelines on Social and Environmental

Responsibility.5. The Credibility Guidelines (Branding & Reputation).

Penjajaran Fungsi Relations di PHI dan Anak Perusahaan The Alignment of the Relations Function of PHI and its Subsidiaries

1 3

Dilaksanakan 3 (tiga) kegiatan penjajaran PHI dan Anak Perusahaan pada tanggal 27-29 Maret, 14-15 November, dan 6-8 Desember 2019.Three PHI and its Subsidiaries alignment activities were held on 27-29 March, 14-15 November, and 6-8 December of 2019.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


349

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INTERNAL AUDIT

Tugas dan tanggung jawab Internal Audit PHI meliputi:

1. Melaksanakan penugasan melalui kegiatan assurance dan konsultasi terkait tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal baik di Perusahaan maupun Anak Perusahaan.

2. Melaksanakan evaluasi atas bisnis Perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebijakan, rencana, prosedur dan peraturan lainnya yang dapat berdampak signifikan bagi Perusahaan.

3. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan kinerja Perusahaan serta memitigasi terjadinya masalah berulang.

4. Melaksanakan penugasan sesuai permintaan Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL AUDIT

Sebagai salah satu organ GCG di PHI, Internal Audit memiliki tugas pengawasan, pemeriksaan, dan evaluasi terhadap aktivitas yang terjadi di Perusahaan. Dengan demikian, penerapan GCG di PHI dapat terus disempurnakan dalam rangka terciptanya pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap lini Perusahaan.

Di dalam struktur organisasi, Internal Audit merupakan fungsi leher Direktur Utama, dimana dalam kedudukannya, Ketua Internal Audit (Head of Internal Audit) diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama. Hal ini merujuk kepada Surat Keputusan No. Kpts-075/HI0000/2019-S0 tanggal 3 September 2019.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE INTERNAL AUDIT

The duties and responsibilities of the Internal Audit of PHI are as follows:1. Conduct objective assurance and consulting activity

to evaluate and improve the effectiveness of risk management, internal control, and governance processes at Company and its Subsidiaries.

2. Evaluate Company’s business process to aligns with the strategies and objectives, and comply with policies, procedure, and other prevailing regulation.

3. Identify corrective action and improvement agenda to mitigate replicative and repetitive finding.

4. Conduct mission as requested by the BOD and/or BOC to enhance and protect organisational value.

INTERNAL AUDIT ORGANISATIONAL STRUCTURE

As one of the GCG organs in PHI, the Internal Audit has the duty of supervising, examining, and evaluating the activities within the Company. Thus, the GCG application in PHI can be continuously improved to create effective and efficient management in every line of the Company.

In the organisational structure, the Internal Audit is a neck function of the President Director, in which the position as the Head of Internal Audit is appointed and dismissed by the President Director. This refers to Decree No. Kpts-075/HI0000/2019-S0 dated 3 September 2019.

INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT





350

STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL AUDIT ORGANISATIONAL STRUCTURE OF THE INTERNAL AUDIT

DIREKTUR UTAMAPRESIDENT DIRECTOR

SENIOR AUDITOR III

SENIOR AUDITOR II

SENIOR AUDITOR I

AUDITOR II

AUDITOR I

SENIOR AUDITOR III

SENIOR AUDITOR II

SENIOR AUDITOR I

AUDITOR II

AUDITOR I

HEAD OF INTERNAL AUDIT

MANAGER CORPORATE AUDITCORPORATE AUDIT MANAGER

MANAGER ASSET AUDITASSET AUDIT MANAGER

KOMPOSISI INTERNAL AUDIT

Pada tahun 2019, Internal Audit PHI terdiri dari 7 (tujuh) orang dengan keterangan jabatan sebagai berikut:

INTERNAL AUDIT COMPOSITION

In 2019, the Internal Audit consists of seven people with the following position information:

NAMA AUDITOR INTERNAL PHI NAMES OF PHI INTERNAL AUDITOR

NO. NAMANAME

JABATANPOSITION

1. Irvin NasutionPjs. Head of Internal AuditActing Head of Internal Audit

2. Rizal HariyantoPjs. Manager Corporate AuditActing Corporate Audit Manager

3. Jugo Widioro Senior Auditor I

4. Irvan Desmal Senior Auditor I

5. Dhamar Yudho Aji Auditor II

6. Abdullah Reyza Auditor II

7. Danu Widhisiadji Auditor II



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


351

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 1 November 1965. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1990, lalu meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2002.

Menjabat sebagai Manager Internal Audit di PHI pada periode 1 Januari 2019 hingga 2 September 2019 berdasarkan Surat Keputusan No. KPTS-21/K00000/2017-S0 tanggal 20 April 2017, lalu melanjutkan tugasnya sebagai Pjs. Head of Internal Audit di PHI pada periode 3 September 2019 sampai 31 Desember 2019 berdasarkan Surat Keputusan No. Kpts-075/HI0000/2019-S0 tanggal 3 September 2019.

Memulai karir pada tahun 1990-1991 di Lasmo Oil Limited, lalu mengikuti Training Program BPS Akuntansi di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1991-1992. Sejak tahun 1992 hingga 2018, beliau memegang berbagai jabatan di PT Pertamina (Persero), meliputi Staff Finance RU IV Cilacap di Direktorat Keuangan tahun 1993-2002, Assistant Manager Manajemen Dana Proyek dan Diler Valuta Asing di Direktorat Keuangan tahun 2002-2006, Assistant Manager Dana Proyek dan Hutang Jangka Panjang di Direktorat Keuangan tahun 2006-2009, Assistant Manager Performance Analysis & Improvement di Direktorat PIMR tahun 2009-2012, Audit

PROFIL HEAD OF INTERNAL AUDIT

Indonesian citizen, born in Jakarta on 1 November 1965. Earned an undergraduate degree in Accounting from the Faculty of Economy of Universitas Indonesia in 1990 as well as a graduate degree in Management from Universitas Gadjah Mada in 2002.

Has served as the Internal Audit Manager in the period of 1 January 2019 to 2 September 2019 based on the Decree No. KPTS-21/K00000/2017-S0 dated 20 April 2017, then continued his duty as the Acting Head of Internal Audit in the period of 3 September 2019 to 31 December 2019 based on the Decree No. Kpts-075/HI0000/2019-S0, dated 3 September 2019.

Started his career in 1990-1991 in Lasmo Oil Limited, then attended BPS Accounting Training Program in PT Pertamina (Persero) in 1991-1992. From 1992 to 2018, he has held various positions in PT Pertamina (Persero), including Finance Staff RU IV Cilacap in the Directorate of Finance in 1993-2002, Assistant Manager of Project Fund Management and Foreign Currency Dealers at the Directorate of Finance in 2002-2006, Assistant Manager Project Funds and Long-term Debt at the Directorate of Finance in 2006-2009, Assistant Manager Performance Analysis & Improvement at PIMR Directorate in 2009-2012, Audit Planning, Development

PROFILE OF THE HEAD OF INTERNAL AUDIT

IRVIN NASUTION, QIA, CFE, CFRAPjs. Head of Internal AuditActing Head of Internal Audit





352

SERTIFIKASI PROFESI

Internal Audit PHI terdiri dari personel yang kompeten dan berkualitas sebagai auditor sehingga seluruh tugas dan tanggung jawab Internal Audit dapat terlaksana dengan baik.

Pada tahun 2019, sertifikasi sebagai profesi Internal Audit yang dimiliki setiap personel adalah sebagai berikut:

PELATIHAN INTERNAL AUDIT

Dalam rangka terus membangun kapabilitas dan kompetensi Internal Audit PHI, personel Internal Audit berpartisipasi dalam berbagai pelatihan dan ujian sertifikasi. Pelatihan yang diikuti selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:

PROFESSIONAL CERTIFICATION

The Internal Audit consists of competent and qualified personnel as the auditors hence all Internal Audit tasks and responsibilities can be carried out properly.

In 2019, the certification as the Internal Audit profession by each personnel are as follows:

INTERNAL AUDIT TRAINING

In building the capabilities and competencies of the Internal Audit continuously, the Internal Audit personnel participated in various trainings and certification examinations. The training participated in 2019 are as follows:

PELATIHAN INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT TRAININGS

SERTIFIKASI INTERNAL AUDITOR PHI CERTIFICATION OF PHI INTERNAL AUDITOR

NO. NAMANAME

SERTIFIKASI (TAHUN PEROLEHAN) | CERTIFICATION (ACQUISITION YEAR)

QIA CIA CISA CRP CPA CFRA CCSA CFE CRMP LAINNYA OTHERS

1. Irvin Nasution 2014 - - - - 2017 - 2016 - -

2. Rizal Hariyanto - - - 2018 - - - - -ERMAP (2015)

3. Jugo Widioro - - - - - - - 2015 - -

4. Irvan Desmal - - - - 2016 - - - -CA

(2015)

5. Dhamar Yudho Aji 2013 - - - - - - - - -

6. Abdullah Reyza - - - - - - - - - -

7. Danu Widhisiadji - - - - - - - - - -

NO. NAMANAME

PELATIHANTRAINING

TANGGALDATE

1. Irvin Nasution - -

Planning, Development & Support Manager di Internal Audit tahun 2012-2014, dan Upstream Internal Audit Manager di Internal Audit tahun 2014-2018.

Pelatihan terkait audit yang pernah diikuti meliputi Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) tahun 2014, Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Certified Fraud Examiner (CFE) tahun 2016, serta Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Certified Forensic Auditor (CFrA) tahun 2017.

& Support Manager in Internal Audit in 2012-2014, and Upstream Internal Audit Manager in Internal Audit in 2014-2018.

Audit-related training that has been attended include Qualified Internal Auditor (QIA) Certification Training and Exams 2014, Certified Fraud Examiner (CFE) Training and Certification Exam in 2016, and Certified Forensic Auditor (CFrA) Certification Training and Exam in 2017.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


353

PELAKSANAAN KEGIATAN INTERNAL AUDIT

Sepanjang tahun 2019, kegiatan Internal Audit dilakukan dalam lingkup PHI maupun Anak Perusahaan, yang terdiri atas program assurance and consulting, maupun counterparting (pendampingan). Kegiatan yang telah dilaksanakan Internal Audit tersebut meliputi:1. Audit atas Aktivitas Pengadaan Barang dan Jasa Tahun

2018 di PHM dan PHSS (Konsolidasi dengan Grup Pertamina);

2. Audit atas Kegiatan Operasi Produksi di PHSS3. Audit atas Kegiatan Logistic Land, Sea & Air di PHM,

PHSS, dan PHKT;4. Audit Joint Venture – SAC dan Attaka;5. Audit Producers – PT Badak NGL;6. Audit Kontraktor/Vendor – PT AdMedika;7. Konsultasi Procure-to-Pay di PHI;8. Pendampingan – Pengumpulan Data dan Informasi atas

Pengembalian Biaya Investasi Kegiatan Hulu Migas di SKK Migas, PHI, dan PHSS oleh BPK RI;

9. Pendampingan – Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) di PHM oleh BPK RI;

10. Pendampingan – Pemeriksaan Kepatuhan Rantai Suplai di PHM oleh SKK Migas;

11. Pendampingan – Pemeriksaan Bersama SKK Migas, BPKP RI, dan Ditjen Pajak di PHM untuk Tahun 2018;

12. Pendampingan – Audit Tujuan Tertentu di PHI dan Anak Perusahaan oleh BPK RI; dan

13. Pendampingan – Pemeriksaan Bersama SKK Migas, BPKP RI, dan Ditjen Pajak di PHM untuk Tahun 2019.

INTERNAL AUDIT ACTIVITIES

Throughout 2019, Internal Audit activities are carried out within the scope of PHI and its Subsidiaries, consisting of assurance, consultation, and counterpart programmes. The activities carried out by the Internal Audit include:

1. Audit of Procurement Activities of Material and Services in 2018 in PHM and PHSS (Consolidated with Pertamina Group);

2. Audit of Production Operation Activities in PHSS;3. Audit of Logistic Land, Sea & Air Activities in PHM, PHSS,

and PHKT;4. Joint Venture Audit – SAC and Attaka;5. Producers Audit – PT Badak NGL;6. Contractor/Vendor Audit – PT AdMedika;7. Consultation of Procure-to-Pay in PHI;8. Counterparting – Collecting Data and Information on

Undepreciated Investment Cost for Upstream Oil and Gas Activities in SKK Migas, PHI, and PHSS by BPK RI;

9. Counterparting – Financial Report of the State General Treasurer (LKBUN) in PHM by BPK RI;

10. Counterparting – Compliance Audit of Supply Chain in PHM by SKK Migas;

11. Counterparting – Joint Audit between SKK Migas, BPKP RI, and Directorate General of Taxation in PHM for 2018;

12. Counterparting – Special Purpose Audit in PHI and its Subsidiaries by BPK RI; and

13. Counterparting – Joint Audit between SKK Migas, BPKP RI, and Directorate General of Taxation in PHM for 2019.

NO. NAMANAME

PELATIHANTRAINING

TANGGALDATE

2. Rizal HariyantoPelatihan dan Ujian Sertifikasi QIA Tingkat LanjutanQIA Certification Training and Exam at Advanced Level

14-26 Oktober 201914-26 October 2019

3. Jugo Widioro

Pelatihan dan Ujian Sertifikasi QIA Tingkat LanjutanQIA Certification Training and Exam at Advanced Level

14-26 Oktober 201914-26 October 2019

Pelatihan dan Ujian Sertifikasi QIA Tingkat ManagerialQIA Certification Training and Exam at Managerial Level


4. Irvan DesmalPelatihan dan Ujian Sertifikasi QIA Tingkat LanjutanQIA Certification Training and Exam at Advanced Level

14-26 Oktober 201914-26 October 2019

5. Dhamar Yudho Aji - -

6. Abdullah ReyzaPelatihan dan Ujian Sertifikasi QIA Tingkat LanjutanQIA Certification Training and Exam at Advanced Level

28 Oktober-9 November 201928 October-9 November 2019

7. Danu Widhisiadji

Pelatihan dan Ujian Sertifikasi QIA Tingkat DasarQIA Certification Training and Exam at Basic Level

29 Juli-10 Agustus 201929 July-10 August 2019

Pelatihan dan Ujian Sertifikasi QIA Tingkat LanjutanQIA Certification Training and Exam at Advanced Level

9-21 September 20199-21 September 2019

Pelatihan dan Ujian Sertifikasi QIA Tingkat ManagerialQIA Certification Training and Exam at Managerial Level






354

Nama Kantor Akuntan Publik (KAP): Purwantono, Suherman & Surja/Ernst & Young.

KAP Purwantono, Suherman & Surja/Ernst & Young ditunjuk berdasarkan RUPS Tahunan PHI Tahun 2018 pada tanggal 20 Mei 2019.

Secara lebih lengkap, berikut adalah personel tim audit yang melakukan jasa audit pada tahun 2019.

Public Accountant Office (KAP): Purwantono, Suherman & Surja/Ernst & Young.

KAP Purwantono, Suherman & Surja/Ernst & Young was appointed based on the Annual GMS of PHI Year 2018 on 20 May 2019.

Below is the audit team personnel who conduct audit service in 2019.

AKUNTAN PUBLIK PUBLIC ACCOUNTANT

INDIVIDU YANG MELAKSANAKAN AUDITAUDIT PERSONNEL

NAMANAME

JABATANPOSITION

NOMOR REGISTRASI

REGISTRATION NUMBER

PERIODE PENUGASANSERVICE PERIOD

Widya Arijanti Partner AP.07.0214 Oktober 2019 s.d. 20 Februari 202014 October 2019 to 20 February 2020

Erwin Effendy Senior Manager - -

Veronica Senior

Shabrina A. Firstiana Assistant

Fransisca A. Aryani Assistant

Unedo H. Samuel Assistant

Anthony E. Putra Assistant

Irdayani H. Lestasi Assistant

Kalingga R. Dewa Assistant



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


355

PERIODE KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Berikut adalah Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit Laporan Keuangan PHI selama 5 (lima) tahun terakhir:

Audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta memperhatikan semua ketentuan BAPEPAM tentang bentuk dan susunan Laporan Keuangan.

KAP Ernst & Young tidak memberikan jasa lain kepada PHI di luar pekerjaan audit keuangan seperti yang telah disampaikan di atas.

PERIOD OF PUBLIC ACCOUNTANT OFFICE

The following is the list of Public Accounting Firms that audit PHI Financial Statement for the last five years:

Audits are conducted based on the auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants (IAI) and the Supreme Audit Agency (BPK) and taking into account all BAPEPAM provisions on the form and composition of the Financial Statements.

KAP Ernst & Young did not provide other services to PHI aside from the financial audit work as mentioned above.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK LIMA TAHUN TERAKHIRPUBLIC ACCOUNTING FIRMS IN THE PAST FIVE YEARS

TAHUNYEAR

KANTOR AKUNTAN PUBLIKPUBLIC ACCOUNTING FIRM

NAMA AKUNTAN (PERORANGAN)ACCOUNTANT NAME (INDIVIDUAL)

BIAYA AUDITAUDIT FEE

2019 Ernst & Young Widya Arijanti Rp2.277.854.239

2018 Ernst & Young Widya Arijanti Rp1.704.360.065

2016 & 2017 Ernst & Young Widya Arijanti Rp375.159.239





356

LANDASAN, TUJUAN, DAN PRINSIP MANAJEMEN RISIKO

PHI melakukan pendekatan Manajemen Risiko yang terintegrasi atas kegiatan usaha Perusahaan melalui kebijakan, strategi, serta sistem yang komprehensif untuk memelihara Manajemen Risiko yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

Dalam mengelola risiko secara terkoordinasi dan terintegrasi, kebijakan Manajemen Risiko didasari pada:1. Traktat Manajemen Risiko PT Pertamina Hulu Indonesia

yang ditandatangani pada 5 Juli 2019;2. Pedoman Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) No.

A-002/H30000/2015-S9 Revisi 1 tanggal 3 Oktober 2019;

3. Pedoman Manajemen Risiko PHI No. A-001/HI6000/2018-S0 tanggal 20 Desember 2018; dan

4. Tata Kerja Organisasi (TKO) dan Tata Kerja Individu (TKI) yang berisi petunjuk teknis Pengelolaan Manajemen Risiko.

Landasan Manajemen Risiko di PHI disusun dengan tujuan mewujudkan Enterprise Risk Management (ERM) Road Map PHI, yaitu kematangan pengelolaan Manajemen Risiko dengan tahapan Awareness, Framework, Discipline, Habit, dan Culture.

RISK MANAGEMENT BASIS, PRINCIPLES, AND FRAMEWORK

PHI adopts a Risk Management approach that is integrated into the Company’s business activities through policies, strategies, and a comprehensive system to maintain accountable Risk Management. This is a follow-up to Decree of the Minister of SOE No. 117/M-MBU/2002 dated 31 July 2002, later updated with the Regulation of the Minister of SOE No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises.

In managing risk in a coordinated and integrated manner, the Risk Management policies are based on:1. The Risk Management Treaty of PT Pertamina Hulu

Indonesia signed on 5 July 2019;2. The Risk Management Guidelines of PT Pertamina

(Persero) No. A-002/H30000/2015-S9 Revision 1 dated 3 October 2019;

3. The Guidelines on Risk Management of PHI No. A-001/HI6000/2018-S0 on 20 December 2018; and

4. Organisational Work Procedures (TKO) and Individual Work Procedures (TKI) containing technical guidelines on Management of Risk Management.

The basis of Risk Management in PHI is prepared with the aim of realising the Enterprise Risk Management (ERM) Road Map of PHI, namely the maturity of risk management with Awareness, Framework, Discipline, Habit, and Culture.

MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


357

ROAD MAP PENGELOLAAN MANAJEMEN RISIKOROAD MAP OF MANAGEMENT OF RISK MANAGEMENT

AWARENESS

FRAMEWORK

DISCIPLINE

2018

2019

2021





358

Tujuan penerapan sistem Manajemen Risiko ini adalah:

1. Menjamin keberlanjutan bisnis Perusahaan;2. Mengurangi/memitigasi potensi kerugian (losses) akibat

perubahan kondisi eksternal, operasional, dan investasi;3. Menciptakan nilai tambah bagi Perusahaan;4. Mengelola risiko secara efektif dan efisien;5. Mengelola ketidakpastian dalam pengambilan keputusan;

dan6. Memfasilitasi perbaikan dan perkembangan Perusahaan

secara berkelanjutan.

Proses Manajemen Risiko dilakukan dengan identifikasi, analisis, evaluasi, mitigasi, dan pemantauan risiko dengan prinsip dan kerangka kerja yang mengacu pada ISO 31000:2018. Tiga fondasi utama dalam ISO 31000:2018 yang diimplementasikan dalam pengelolaan risiko di Pertamina terdiri dari Prinsip (Risk Management Principles), Kerangka Kerja (Risk Management Framework), dan Proses (Risk Management Process) Manajemen Risiko.

The objectives of implementing the Risk Management system are as follows:1. Ensure the business sustainability of the Company;2. Reduce/mitigate potential losses due to changes in

external, operational, and investment conditions;3. Create additional value for the Company;4. Manage risks effectively and efficiently;5. Manage uncertainty in decision making; and

6. Facilitate continuous improvement and development of the Company.

The Risk Management process is carried out by identifying, analysing, evaluating, mitigating, and monitoring risks with principles and frameworks that refer to ISO 31000: 2018. The three main foundations in ISO 31000: 2018 implemented in risk management in Pertamina consist of Risk Management Principles, Risk Management Framework, and Risk Management Process.

HABIT

CULTURE

2023

2025



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


359

ISO 31000:2018 SEBAGAI KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO DI PHIISO 31000: 2018 AS THE RISK MANAGEMENT FRAMEWORK IN PHI

KERANGKA MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT FRAMEWORK

INTEGRASIINTEGRATION

PENINGKATANIMPROVEMENT

EVALUASIEVALUATION

IMPLEMENTASIIMPLEMENTATION

PERENCANAANDESIGN

KEPEMIMPINAN DAN KOMITMENLEADERSHIP AND

COMMITMENT





360

PRINSIP MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT PRINCIPLES

PROSES MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT PROCESS

PENCIPTAAN DAN

PERLINDUNGAN NILAIVALUE

CREATION AND PROTECTION

TERINTEGRASIINTEGRATED

TERSTRUKTUR DAN KOMPREHENSIF

STRUCTURED AND COMPREHENSIVE

PENINGKATAN BERKELANJUTAN

CONTINUAL IMPROVEMENT

DISESUAIKANCUSTOMISED

INFORMASI TERBAIK YANG TERSEDIABEST AVAILABLE INFORMATION

FAKTOR MANUSIA DAN BUDAYAHUMAN AND

CULTURAL FACTORS

INKLUSIFINCLUSIVE

DINAMISDYNAMIC

LINGKUP, KONTEKS, KRITERIASCOPE, CONTEXT, CRITERIA

PENANGANAN RISIKORISK TREATMENT

PENCATATAN DAN PELAPORANRECORDING AND REPORTING

PEM

AN

TAU

AN

DA

N T

INJA

UA

NM

ON

ITO

RIN

G A

ND

REV

IEW

KOM

UN

IKA

SI D

AN

KO

NSU

LTA

SIC

OM

MU

NIC

ATI

ON

AN

D C

ON

SULT

ATI

ON

PENILAIAN RISIKORISK ASSESSMENT

IDENTIFIKASI RISIKORISK IDENTIFICATION

ANALISIS RISIKORISK ANALYSIS

EVALUASI RISIKORISK EVALUATION



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


361

Selain mengacu pada ISO 31000:2018, dalam menerapkan Manajemen Risiko PHI memperhatikan prinsip kehati-hatian (precautionary approach) dan memiliki kebijakan untuk:1. Memperhatikan keselarasan antara strategi, proses, SDM,

keuangan, teknologi, lingkungan, dan pengetahuan/pemahaman dengan tujuan Perusahaan.

2. Meningkatkan komitmen, tanggung jawab, kesadaran, dan partisipasi dari Dewan Komisaris, Direksi, seluruh pekerja, dan Pemangku Kepentingan.

3. Menetapkan kebijakan yang dapat mendukung keberhasilan penerapan Manajemen Risiko, termasuk sistem dan prosedur standar yang disepakati antara Dewan Komisaris dan Direksi.

4. Menyiapkan SDM yang diperlukan, termasuk penilai risiko (risk assessor) yang kompeten.

5. Mengembangkan metodologi yang dapat mengukur risiko secara tepat (terukur dan terprediksi).

6. Menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi yang berkesinambungan serta menindaklanjuti umpan balik dari Pemangku Kepentingan.

PENERAPAN THREE LINES OF DEFENCEPenerapan sistem tiga lini pertahanan dalam Three Lines of Defence diimplementasikan oleh Perusahaan untuk mengoordinasikan berbagai fungsi agar tugas dan wewenang spesifik yang berpotensi tumpang tindih antar satuan kerja dapat dikelola menjadi lebih efisien dan efektif. Penerapan ini juga diharapkan akan membuat daya tahan Perusahaan terhadap risiko-risiko yang dihadapi akan jauh lebih kuat. Penjelasan model tersebut adalah sebagai berikut:

Aside from referring to ISO 31000: 2018, in implementing Risk Management, PHI pays attention to the precautionary approach and has policies to:1. Pay attention to the alignment between strategy, process,

human resources, finance, technology, environment, and knowledge/understanding with the Company’s goals.

2. Increase commitment, responsibility, awareness, and participation of the BOC, BOD, all employees, and Stakeholders.

3. Establish policies that can support the successful implementation of Risk Management, including standard systems and procedures agreed between the BOC and BOD.

4. Prepare necessary human resources, including competent risk assessors.

5. Develop a methodology that can measure risk appropriately (measurable and predictable).

6. Implement a continuous monitoring and evaluation system and follow up on feedback from the Stakeholders.

APPLICATION OF THREE LINES OF DEFENCEThe application of Three Lines of Defence system is applied by the Company to coordinate various functions so that specific tasks and authorities with the potential to overlap between work units can be managed more efficiently and effectively. This application is also expected to make the Company’s resilience to the risks faced will be far stronger. The explanation of the model is as follows:





362

THREE LINES OF DEFENCETHREE LINES OF DEFENCE

PHI berkomitmen mendorong partisipasi aktif dari seluruh jajaran Perusahaan, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi, dalam hal Manajemen Risiko sesuai fungsinya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan bisnis. Perusahaan juga memiliki komitmen dalam mengungkapkan risiko-risiko yang secara signifikan dapat mempengaruhi nilai Perusahaan secara transparan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

PHI is committed to encouraging active participation from all levels of the Company, including the BOC and BOD, in terms of Risk Management based on their respective functions to achieve business goals. The Company also has a commitment to disclose risks that can significantly affect the value of the Company transparently to interested parties.

DEWAN KOMISARIS/KOMITE AUDITBOARD OF COMMISSIONERS/AUDIT COMMITTEE

DIREKSI DAN TOP MANAGEMENTBOARD OF DIRECTORS AND TOP MANAGEMENT

PERTAHANAN LINI PERTAMAFIRST LINE OF DEFENCE

MANAJEMEN OPERASIONALOPERATIONAL MANAGEMENT

FUNGSI MANAJEMEN RISIKO & KEPATUHAN

RISK MANAGEMENT & COMPLIANCE FUNCTION

INTERNAL AUDITINTERNAL AUDIT

PERTAHANAN LINI KEDUASECOND LINE OF DEFENCE

PERTAHANAN LINI KETIGATHIRD LINE OF DEFENCE

KONTROL MANAJEMEN

MANAGEMENT CONTROLS

PENGUKURAN KONTROL INTERNALINTERNAL CONTROL MEASURES

INTERNAL AUDITINTERNAL AUDIT

PENGENDALIAN KEUANGANFINANCIAL CONTROL

HSSEHSSE

PENJAMINAN MUTUQUALITY ASSURANCE

INSPEKSIINSPECTION

KEPATUHANCOMPLIANCE

MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


363

STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Risiko di dalam lingkungan Perusahaan dan Anak Perusahaan menjadi tugas dan tanggung jawab Vice President (VP) Strategic Planning & Commercial (per Oktober 2019 menjadi VP Strategic Planning & Risk Management) yang berada di bawah Direktur Utama PHI dan bersinergi dengan Komite Investasi dan Manajemen Risiko serta Internal Audit.

RISK MANAGEMENT ORGANISATIONAL STRUCTURE

Risk Management within the Company and Subsidiaries is the duty and responsibility of the Vice President (VP) of Strategic Planning & Commercial (as of October 2019 has become VP of Strategic Planning & Risk Management) under the President Director of PHI and in synergy with the Investment and Risk Management Committee, as well as Internal Audit.

STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKOORGANISATIONAL STRUCTURE OF RISK MANAGEMENT

DIREKTUR UTAMAPRESIDENT DIRECTOR

VP STRATEGIC PLANNING & RISK MANAGEMENT

VP OF STRATEGIC PLANNING & RISK MANAGEMENT

MANAGER ECONOMIC EVALUATION & RISK

MANAGEMENTECONOMIC EVALUATION & RISK

MANAGEMENT MANAGER

MANAGER PERFORMANCE & EVALUATION

PERFORMANCE & EVALUATION MANAGER

MANAGER STRATEGIC PLANNING & PORTFOLIOSTRATEGIC PLANNING & PORTFOLIO MANAGER





364

Sementara itu, proses Manajemen Risiko di PHI dilakukan oleh Komite Investasi dan Manajemen Risiko sebagai perangkat Dewan Komisaris dan didukung oleh Unit Kerja Manajemen Risiko. Unit Kerja Manajemen Risiko bersama-sama dengan unit bisnis (risk owner) melakukan identifikasi, analisis, evaluasi, mitigasi, dan pemantauan risiko.

Secara berkala setiap triwulan, Unit Kerja Manajemen Risiko menyampaikan laporan Manajemen Risiko dan pelaksanaan mitigasi risiko yang telah dilakukan kepada Fungsi Enterprise Risk Management Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko melalui Fungsi Business Portfolio & Risk Management Direktorat Hulu. Komite Investasi dan Manajemen Risiko serta jajaran Direksi secara rutin memantau setiap perkembangan Manajemen Risiko Perusahaan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN RISIKO

Tugas dan tanggung jawab Unit Manajemen Risiko sebagai pelaksana Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:1. Melakukan koordinasi pelaksanaan penilaian risiko

(identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko) seluruh aset, fungsi dan proyek.

2. Menyusun laporan profil risiko Perusahaan secara berkala dan menyampaikannya kepada Komite Investasi dan Manajemen Risiko serta Direksi Perusahaan.

3. Melakukan evaluasi risiko terhadap aktivitas atau kegiatan usaha yang memerlukan persetujuan Direksi.

4. Memantau posisi risiko Perusahaan yang dituangkan dalam bentuk pemetaan risiko dan menyampaikannya kepada Komite Investasi dan Manajemen Risiko serta Direksi.

5. Mengkaji kecukupan dan kelayakan dari Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko secara berkala.

SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN RISIKO

Pada tahun 2019, PHI dan Anak Perusahaan telah memiliki beberapa staf yang telah mendapatkan beberapa sertifikasi Manajemen Risiko, yakni Certified Risk Professional (CRP) dari Indonesia Risk & Business Advisory, Financial Risk Manager (FRM) dari Global Association of Risk Professional, serta Certified Enterprise Risk Governance (CERG) dan Enterprise Risk Management Certified Professional (ERMCP) dari Enterprise Risk Management Academy. Perusahaan telah merencanakan untuk menambah jumlah staf tersertifikasi Manajemen Risiko sehingga Manajemen Risiko menjadi lebih komprehensif.

Meanwhile, the Risk Management process in PHI is carried out by the Investment and Risk Management Committee as a tool of the BOC and is supported by the Risk Management Work Unit. The Risk Management Work Unit together with the business unit (risk owner) identifies, analyses, evaluates, mitigates, and monitors risks.

Every quarter, the Risk Management Work Unit periodically submits a Risk Management report and the implementation of risk mitigation that has been carried out to the Enterprise Risk Management Function of the Investment Planning Directorate and Risk Management through the Business Portfolio & Risk Management Function of Upstream Directorate. The Investment and Risk Management Committee, as well as the BOD, routinely monitor the progress of the Company’s Risk Management.

DUTIES AND RESPONSIBILITY IN RISK MANAGEMENT

The duties and responsibilities of the Risk Management Unit as the executor of Risk Management are as follows:1. Coordinate the implementation of risk assessment

(identification, analysis, and evaluation of risk) of all assets, functions, and projects.

2. Periodically compile reports on the Company’s risk profile and submit it to the Investment and Risk Management Committee as well as the BOD.

3. Evaluate risks to activities or business activities requiring the approval of BOD.

4. Monitor the Company’s risk position as outlined through risk mapping and submit it to the Investment and Risk Management Committee as well as the BOD.

5. Periodically review the adequacy and feasibility of Risk Management Policy and Guidelines.

PROFESSIONAL CERTIFICATIONS IN RISK MANAGEMENT

In 2019, PHI and its Subsidiaries have had several staffs having obtained several Risk Management certifications, namely Certified Risk Professional (CRP) from Indonesia Risk & Business Advisory, Financial Risk Manager (FRM) from Global Association of Risk Professional, as well as Certified Enterprise Risk Governance (CERG) and Enterprise Risk Management Certified Professional (ERMCP) from Enterprise Risk Management Academy. The Company has planned to increase the number of certified Risk Management staff for a more comprehensive Risk Management.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


365

PENGELOLAAN STRATEGIS MANAJEMEN RISIKO

Pengelolaan risiko-risiko di PHI dilakukan secara strategis berlandaskan kebijakan dan prinsip-prinsip yang berlaku. Berikut langkah-langkah pengelolaan strategis yang diambil PHI:1. PHI menerapkan sistem Manajemen Risiko yang sesuai

dengan prinsip-prinsip ERM. Dalam melakukan penilaian risiko, PHI membagi kegiatan Perusahaan dalam 2 (dua) kategori:a. Risiko Kegiatan Usaha yang Sedang Berjalan

(Ongoing Business) Dalam hal ini, Fungsi Manajemen Risiko mendampingi

setiap Fungsi dan Anak Perusahaan dalam menyusun strategi yang akan digunakan dengan melakukan identifikasi risiko yang mungkin terjadi. Dimulai dari proses penyusunan RKAP, Anak Perusahaan sebagai pemilik risiko diwajibkan untuk melakukan penilaian risiko beserta rencana mitigasinya.

b. Risiko Proyek Dalam setiap Uji Kelayakan (Feasibility Study) atau

proyek yang baru, Anak Perusahaan diwajibkan menyusun Risk Register untuk melakukan identifikasi lebih dini terhadap risiko yang mungkin muncul dalam pelaksanaan proyek tersebut.

2. PHI melakukan kajian risiko dalam portofolio bisnis untuk melihat potensi-potensi dari masing-masing Anak Perusahaan untuk melihat dampak yang ditimbulkan bagi Perusahaan secara konsolidasi.

3. PHI juga memperhatikan kemungkinan risiko dari pihak eksternal (Pemerintah, masyarakat, dan swasta) yang akan berdampak pada kegiatan operasional Perusahaan.

PROFIL DAN MITIGASI RISIKOPada tahun 2019, kegiatan operasi bisnis PHI dihadapkan pada sejumlah risiko yang dapat mengganggu pencapaian target Perusahaan. Berdasarkan analisis Unit Manajemen Risiko, profil top risk kegiatan usaha yang sedang berjalan (ongoing business) adalah sebagai berikut:

STRATEGIC MANAGEMENT OF RISK MANAGEMENT

Management of risks in PHI is carried out strategically based on the policies and applicable principles. Following are the strategic management steps taken by PHI:

1. PHI applies a Risk Management system that is in line with ERM principles. In conducting a risk assessment, PHI divides the Company’s activities into two categories:

a. Risk of Ongoing Business Activities

In this case, the Risk Management Function accompanies each Function and Subsidiary in developing strategies to be used by identifying the risks that might occur. Starting with the process of preparing RKAP, the Subsidiaries as risk owners are required to carry out a risk assessment along with their mitigation plans.

b. Project Risk In each Feasibility Study or a new project, the Subsidiary

is required to prepare a Risk Register to conduct early identification of risks that may arise in the implementation of the project.

2. PHI conducts a risk assessment in the business portfolio to see the potential of each Subsidiary to see the impacts on the Company on a consolidated basis.

3. PHI also considers the possibility of risks from external parties (the Government, the public, and the private sector) that will impact on the Company’s operational activities.

RISK PROFILE AND MITIGATIONIn 2019, PHI’s business operations are faced with a number of risks that could interfere with achieving the Company’s targets. Based on the analysis of the Risk Management Unit, the top risk profile of ongoing business activities is as follows:





366

PROFIL DAN MITIGASI RISIKO TAHUN 2019PROFILE AND RISK MITIGATION IN 2019

NO. KEJADIAN RISIKORISK EVENT

RENCANA MITIGASIMITIGATION PLAN

1.

ABI 2019 overrun dari undepreciated balance PHSS atau PHKTOverrun ABI 2019 from the undepreciated balance of PHSS or PHKT

1. Melakukan percepatan penyelesaian perjanjian dengan operator lama.2. Mengajukan RKAP 2019 Revisi.1. Accelerate settlement of agreements with old operators.2. Submit the revised 2019 RKAP.

2.

Harga gas kontrak baru di bawah harga keekonomianThe price of new gas contract is below the economic price

1. Suplai proporsional antara produsen gas di Kalimantan Timur.2. Swap commitment dengan Sebuku.3. Mendiskusikan dengan Kementerian ESDM tentang persetujuan bagian

kontraktor.1. Proportional supply between gas producers in East Kalimantan.2. Swap commitment with Sebuku.3. Discuss with the Ministry of Energy and Mineral Resources about the

approval of the contractor’s part.

3.

Eksekusi program well completion yang terhambatDelayed well completion programme execution

1. Drilling sequence yang matang dan selalu dikaji ulang apabila akan ada potensi permasalahan.

2. Persiapan dokumen tender dan master list yang baik serta jangka waktu yang cukup.

3. Daftar vendor disetujui serta standar pengiriman yang kredibel dan termonitor, standar warehouse dan personel yang kompeten, serta instalasi prosedur dan supervisi yang ketat.

4. Verifikasi vendor (pre-kualifikasi) dan penerapan factory acceptance test serta audit berkala.

5. Pemanfaatan zero-value material stock.1. Carefully considered drilling sequences and are always reviewed if

there are potential problems.2. Preparation of tender documents and a good master list, as well as a

sufficient period.3. List of approved vendors and credible and monitored shipping

standards, warehouse standards and competent personnel, as well as strict installation procedures and supervision.

4. Vendor verification (pre-qualification) and implementation of factory acceptance tests and periodic audits.

5. The utilisation of zero-value material stock.

4.Kegagalan desain sumurWell design failure

1. Penyelesaian desain dan tinjauan panel secara komprehensif.2. Laporan post-mortem proyek sebagai umpan balik untuk operasi di

masa depan.3. Personel yang kompeten.4. Berbagai desain arsitektur sumur sesuai dengan konteks Mahakam.1. Completion of comprehensive panel design and review.2. Project post-mortem report as feedback for future operations.3. Competent personnel.4. Various well architecture designs in line with the Mahakam context.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


367



5.

Terganggunya transportasi migas ke stasiun pengumpul: pipa 24" gas dan kondensat dari Lapangan South Mahakam (SMK) ke Peciko Process Area (PPA) di SenipahDisruption of oil and gas transportation to the collecting station: 24” gas and condensate pipeline from South Mahakam Field (SMK) to Peciko Process Area (PPA) in Senipah

1. Mempercepat intelligent pigging di awal 2019.2. Membuat program setelah adanya hasil intelligent pigging.3. Pertemuan triwulan dengan Manajemen dan tim satuan tugas.1. Accelerate intelligent pigging in early 2019.2. Create a programme after intelligent pigging results.3. Quarterly meetings with Management and task force teams.

6.

Terganggunya transportasi migas ke stasiun pengumpul:pipa ekspor 42" dari Peciko Process Area (PPA) di Senipah ke Badak Export Manifold (BEM) di Badak (untuk ekspor ke Bontang LNG Plant)Disruption of oil and gas transportation to the collecting station: 42” export pipeline from Peciko Process Area (PPA) in Senipah to Badak Export Manifold (BEM) in Badak (for export to Bontang LNG Plant)

1. Pembuatan kontrak untuk sumur kapiler untuk merilis tekanan air tanah (sebagai solusi permanen).

2. Proses tender untuk kontrak di 2019.3. Pertemuan triwulan dengan Manajemen dan tim satuan tugas.1. Making a contract for capillary wells to release groundwater pressure

(as a permanent solution).2. The tender process for contracts in 2019.3. Quarterly meetings with Management and task force teams.

7.

Perkara tanah Grant Sultan atas tanah di area HandilCase of Grant Sultan’s land over land in Handil area

1. Koordinasi dengan PT Pertamina (Persero), PHM, dan PHSS yang mengalami gugatan yang sama.

2. Penanganan perkara di tingkat banding dengan bantuan pengacara eksternal.

1. Coordination with PT Pertamina (Persero), PHM, and PHSS experiencing the same lawsuit.

2. Handling cases at the appeal level with the help of an external lawyer.

8.

Belum tercakupnya rencana investasi pengembangan lapangan untuk pertengahan 2019 hingga 2023 dalam izin lingkunganThe field development investment plan has not been covered for mid-2019 to 2023 in environmental permits

Mempersiapkan dokumen permohonan perubahan izin lingkungan PHSS: 1. Koordinasi internal PHSS dan PHI untuk lingkup proyek investasi 2019-

2023.2. Koordinasi dengan KLH untuk proses amendemen Izin Lingkungan.Prepare documents requesting changes to PHSS environmental permit:1. Internal coordination between PHSS and PHI for the scope of investment

projects in 2019-2023.2. Coordination with KLH for the process of amending the Environmental

Permit.





368



9.

Kecelakaan kerja yang berhubungan dengan keselamatan kerjaWork accidents related to work safety

1. Implementasi Program Pengamatan dan Intervensi Keselamatan di PHI dan ke semua Anak Perusahaan.

2. Sosialisasi dan penerapan pedoman inisiatif HSSE Direktorat Hulu (Risk Management, CSMS, Emergency Response & Crisis, Incident Reporting & Investigation, dan BBS).

3. Pemantauan program keselamatan dan analisis kinerja HSSE dan pelaporan insiden dari setiap Anak Perusahaan.

4. Pembuatan prosedur penting terkait keselamatan (intervensi, tanggap darurat, pelaporan insiden) di level PHI.

5. Penerapan audit CSMS dan Survei Budaya HSSE.1. Implementation of the Safety Observation and Intervention Programme

in PHI and its Subsidiaries.2. Socialisation and application of HSSE initiative guidelines of Upstream

Directorate (Risk Management, CSMS, Emergency Response & Crisis, Incident Reporting & Investigation, and BBS).

3. Monitoring the safety program and HSSE performance analysis, as well as incident reporting for each subsidiary.

4. Making important safety-related procedures (interventions, emergency response, and incident reporting) at the PHI level.

5. Application of CSMS audit and HSSE Culture Survey.

10.

Pencemaran lingkungan akibat pengelolaan limbah padat, cair, dan udaraEnvironmental pollution due to the management of solid, liquid, and air waste

1. Pemantauan program pengelolaan limbah ke semua Anak Perusahaan.2. Pelaksanaan audit PROPER.1. Monitoring the waste management programme for all Subsidiaries.2. Implementation of PROPER audits.

11.Terjadinya gangguan keamananThe occurrence of security problems

1. Pemantauan program dan analisis kinerja keamanan di Anak Perusahaan PHI.

2. Pemantauan dan analisis insiden keamanan.3. Pelaksanaan audit SMP di setiap Anak Perusahaan.1. Programme monitoring and analysis of security performance in PHI

Subsidiaries.2. Monitoring and analysis of security incidents.3. The implementation of SMP audits in every subsidiary..

12.

Kecelakaan kerja yang berhubungan dengan keselamatan prosesWork accidents related to process safety

1. Sosialisasi dan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Proses Direktorat Hulu ke semua Anak Perusahaan.

2. Pemantauan program dan analisis kinerja keselamatan proses dan asset integrity ke semua Anak Perusahaan.

3. Penerapan audit ISRS8.1. Socialisation and application of the Process Safety Management System

of the Upstream Directorate to all Subsidiaries.2. Monitoring the programme and safety performance process analysis

and asset integrity to all Subsidiaries.3. Implementation of ISRS8 audits.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


369



13.

Tuntutan hukum akibat kegiatan belum memiliki izin lingkungan dan izin pengelolaan lingkungan (pengelolaan LB3, dumping, IPLC)Lawsuits due to activities not yet having an environmental permit and an environmental management permit (LB3 management, dumping, and IPLC)

Pemantauan kegiatan izin lingkungan dan izin pengelolaan lingkungan.Monitoring of environmental permit activities and environmental management permits.

14.

Belum adanya Feasibility Study (FS) dan Final Investment Decision (FID)The absence of Feasibility Study (FS) and Final Investment Decision (FID)

Mempercepat penyusunan dan pengajuan FS dan untuk mendapatkan persetujuan FID.Accelerating the compilation and submission of FS, as well as earning FID’s approval.

PETA TOP RISK PHI 20192019 TOP RISK MAPPING OF PHI

1SANGAT KECIL

VERY LITTLE

2KECILLITTLE

3SEDANG

MODERATE

4BESARHIGH

5SANGAT BESAR

VERY HIGH

5HAMPIR PASTI TERJADI

ALMOST CERTAIN

4SANGAT MUNGKIN TERJADI

HIGHLY POSSIBLE

3BISA TERJADI

POSSIBLE

2JARANG TERJADI

RARE

1HAMPIR TIDAK MUNGKIN

TERJADIALMOST IMPOSSIBLE

PRO

BABI

LITA

S |

PRO

BABI

LITY

DAMPAK | IMPACT

INHEREN | INHERENT

26

9

14

11

12

8

15

4

3

137

10





370

PENCAPAIAN MANAJEMEN RISIKO

Pada tahun 2019, PHI menjadi nominator dalam ajang ASEAN Risk Awards yang diselenggarakan oleh Enterprise Risk Management Academy (ERMA) untuk Risk Champion Category 2. Penghargaan ini diberikan untuk organisasi dengan pendapatan usaha di atas USD 75 juta yang telah menerapkan pendekatan Manajemen Risiko dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang.

RISK MANAGEMENT ACHIEVEMENT

In 2019, PHI was nominated in ASEAN Risk Awards organised by Enterprise Risk Management Academy (ERMA) for Risk Champion Category 2. This award is given to organisations with operating revenues above USD 75 million which implemented a Risk Management approach in facing challenges and taking advantage of opportunities.

1SANGAT KECIL

VERY LITTLE

2KECILLITTLE

3SEDANG

MODERATE

4BESARHIGH

5SANGAT BESAR

VERY HIGH

5HAMPIR PASTI TERJADI

ALMOST CERTAIN

4SANGAT MUNGKIN TERJADI

HIGHLY POSSIBLE

3BISA TERJADI

POSSIBLE

2JARANG TERJADI

RARE

1HAMPIR TIDAK MUNGKIN

TERJADIALMOST IMPOSSIBLE

PRO

BABI

LITA

S |

PRO

BABI

LITY

DAMPAK | IMPACT

Keterangan | Description

Risiko Rendah | Low Risk

Kuantitatif | QuantitativeRisiko Rendah hingga Menengah| Low to Moderate Risk

Kualitatif | QualitativeRisiko Menengah | Moderate Risk

Risiko Menengah hingga Tinggi | Moderate to High Risk

Risiko Tinggi | High Risk

RESIDUAL | RESIDUAL

9 10

1

4

3

6 5 7

13 14

8

2

11

12



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


371

Berdasarkan kaji ulang dampak kuantitatif atas kejadian risiko All Risk PHI, diperoleh total realisasi dampak risiko sebesar USD 12,04 juta, lebih rendah dari dampak kuantitatif residual USD 99 juta (di luar kejadian risiko terkait harga gas dan ICP dengan pertimbangan sebagai faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol oleh PHI).

SOSIALISASI MANAJEMEN RISIKO

Dalam rangka menciptakan kesadaran terhadap Manajemen Risiko, Perusahaan senantiasa melakukan sosialisasi kepada seluruh unit kerja dan pekerja. Kegiatan sosialisasi Manajemen Risiko utamanya dilakukan kepada para pekerja Anak Perusahaan wilayah kerja alih kelola antara lain melalui lokakarya, rapat, mengirimkan perwakilan untuk mengkuti pelatihan Manajemen Risiko baik yang dikelola oleh Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero) maupun yang dikelola oleh pihak ketiga, dan mengirimkan perwakilan ke kegiatan Sinergi Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) yang dikelola oleh Fungsi Enterprise Risk Management PT Pertamina (Persero).

Pada tanggal 5 Juli 2019, telah diadakan Sosialisasi Manajemen Risiko yang disampaikan oleh Dr. Antonius Alijoyo, Ketua Center for Risk Management & Sustainability (CRMS) Indonesia. Acara sosialisasi diadakan di Kantor PHI dengan video relay ke kantor Anak Perusahaan PHI baik di Jakarta maupun Balikpapan. Pada acara ini pula ditandatangani traktat Manajemen Risiko PHI oleh Direksi dan jajaran VP/GM.

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

PHI melakukan evaluasi terhadap Manajemen Risiko Perusahaan, antara lain melalui pemantauan Manajemen Risiko yang bertujuan untuk memastikan rencana mitigasi risiko dijalankan oleh para risk owner dan mengurangi dampak yang merugikan bagi Perusahaan.

Pada tahun 2019, PHI telah mengidentifikasikan 14 top risk. Tindak lanjut pengelolaan risiko tersebut adalah disusunnya rencana mitigasi risiko oleh para risk owner/fungsi masing-masing yang kemudian dipantau oleh Fungsi Strategic Planning & Risk Management.

Dari 39 rencana mitigasi top risk, seluruhnya telah berhasil direalisasikan selama tahun 2019. PHI juga merealisasikan tindakan mitigasi lainnya yang perlu diambil untuk menurunkan kejadian risiko yang telah teridentifikasi. Pencapaian KPI Monitoring Manajemen Risiko tahun 2019 adalah 100%.

Based on the review of the quantitative impact of the PHI All Risk event, there is a total of risk impact realisation amounted to USD 12.04 million, lower than that of the residual quantitative impact of USD 99 million (not including the risk event related to gas price and ICP considered as an uncontrollable external factor by PHI).

RISK MANAGEMENT SOCIALISATION

In raising awareness of Risk Management, the Company conducts socialisation to all work units and employees. Risk Management socialisation activities are mainly carried out to employees of the Subsidiary in the management transfer working area through workshops, meetings, sending representatives to participate in Risk Management training both managed by the Upstream Directorate of PT Pertamina (Persero) and those managed by third parties, as well as sending representatives to the Risk Management Synergy activities of PT Pertamina (Persero) managed by the Risk Management Enterprise Function of PT Pertamina (Persero).

On 5 July 2019, a Risk Management Socialisation was held by Dr Antonius Alijoyo, the Chairman of the Indonesian Center for Risk Management & Sustainability (CRMS). The socialisation was held at PHI Office with a video relay to the offices of PHI Subsidiaries both in Jakarta and Balikpapan. At this event, the PHI Risk Management treaty was signed by the BOD and the VP/GM ranks.

EVALUATION ON RISK MANAGEMENT EFFECTIVENESS

PHI evaluates the Company’s Risk Management, including through monitoring Risk Management aims to ensure that the risk mitigation plan is carried out by the risk owners and reduce adverse impacts on the Company.

In 2019, PHI has identified 14 top risks. The follow-up of risk management is the preparation of risk mitigation plans by the risk owners/their respective functions which are then monitored by the Strategic Planning & Risk Management Function.

Of the 39 top risk mitigation plans, all of them have been successfully realised during 2019. PHI has also realised other mitigation actions that need to be taken to reduce the identified risk events. The achievement of Risk Management Monitoring KPI in 2019 is 100%.





372

PHI mengadaptasi kerangka Enterprise Risk Management (ERM) dalam tata kelolanya, dimana jajaran Manajeman dan Fungsi Manajemen Risiko berperan sebagai garis pertahanan pertama dan kedua. Fungsi Internal Audit berperan sebagai garis pertahanan ketiga dengan menerapkan pendekatan Risk-Based Audit (RBA) dalam setiap penugasannya.

Sebagai salah satu Anak Perusahaan PHI, PHM telah melaksanakan pengendalian internal sesuai dengan kerangka COSO - Internal Control Framework yang mencakup penilaian atas Entity-Level Controls (ELC) dan Activity-Level Controls (ALC). Pengendalian internal yang telah dilakukan mencakup aspek keuangan dan kegiatan operasional yaitu Organisasi dan Prosedur, Tata Kelola/Integritas, Manajemen Risiko, Tujuan Manajemen, Akuntansi dan Keuangan, Sumber Daya Manusia, HSSE, serta Informasi dan Teknologi. Pengendalian ini akan mulai diimplementasikan secara bertahap di PHI dan Anak Perusahaan lainnya pada tahun 2020.

Pengendalian internal pada tahun 2019 di PHI telah memadai, dan upaya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) akan senantiasa dipahami sebagai pola pikir (mindset) di PHI dan seluruh Anak Perusahaan PHI.

Fungsi Internal Audit telah melaksanakan evaluasi dan pengawasan atas pengendalian internal melalui serangkaian pengujian dan pengarahan baik dalam bentuk kegiatan audit maupun konsultasi dalam rangka terciptanya pengendalian internal yang efektif di PHI dan Anak Perusahaan PHI.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL SYSTEM

PHI adapts the Enterprise Risk Management (ERM) concept in its governance, in which the Management and Risk Management functions as the first and second line of defence. The Internal Audit Function acts as a third line of defence by applying a Risk-Based Audit (RBA) approach in each of its assignments.

As one of PHI Subsidiaries, PHM has implemented internal controls based on COSO - Internal Control Framework which includes assessments of Entity-Level Controls (ELC) and Activity-Level Controls (ALC). Internal controls that have been carried out cover both financial aspects and operational activities, namely Organisation and Procedures, Governance/Integrity, Risk Management, Management Objectives, Accounting and Finance, Human Resources, HSSE, and Information as well as Technology. This control is expected to be implemented gradually in PHI and other Subsidiaries in 2020.

Internal control in 2019 in PHI is sufficient, and continuous improvement will always be understood as a mindset in PHI and all its Subsidiaries.

The Internal Audit Function has carried out an evaluation and supervision of internal control through a series of tests and directives in the form of auditing and consulting activities to create effective internal control in PHI and its Subsidiaries.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


373

Beberapa bentuk Penerapan GCG di PHI ditunjukkan oleh pengaturan dan pelaporan Gratifikasi, pengaturan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System–WBS), dan pengaturan mengenai kewajiban untuk pelaporan harta kekayaan pejabat Perusahaan. Pengaturan Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS) adalah pengaturan terhadap sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai kecurangan (fraud) dan perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim, dan mandiri (independen) yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Insan PHI dan mitra kerja dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan.

Saat ini, Perusahaan telah memberlakukan pengaturan dan pelaporan WBS di lingkungan Perusahaan dengan mengacu pada pedoman dan tata kerja organisasi yang berlaku di PT Pertamina (Persero) sebagai induk Perusahaan.

PENYAMPAIAN LAPORAN PELANGGARAN

Pelapor membuat pengaduan atau penyingkapan dan mengirimkannya kepada konsultan WBS melalui sarana atau media sebagai berikut: a. Telepon: +6221 3815909, 3815910, dan 3815911 b. Situs: https://pertaminaclean.tipoffs.info/ c. Surel: [email protected] d. Faksimili: +62 21 3815912 e. SMS/WhatsApp: +62 21 8111750612 f. Kotak Surat: Tip-Offs Anonymous Pertamina Clean PO

BOX 2600 JKP 10026g. Drop Box: Kantor Pusat Pertamina

PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR

PHI berkomitmen untuk melindungi Pelapor dan akan patuh terhadap segala peraturan perundang-undangan yang terkait dan berlaku dalam penyelenggaraan WBS. Maksud dari adanya perlindungan Pelapor adalah untuk mendorong terjadinya pelaporan pelanggaran dan menjamin keamanan Pelapor maupun keluarganya. Perlindungan bagi pelapor diwujudkan melalui terjaganya identitas pelapor oleh pihak yang menangani laporan, baik Dewan Komisaris, Direksi, maupun Chief Compliance Officer.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLEBLOWING SYSTEM

Several detail provisions concerning GCG Implementation in PHI are regulated into reporting of Gratification policy, Whistleblowing System (WBS) policy, and the regulation concerning Reports of State Official Assets for particular level of employee. Whistleblowing System (WBS) has been established as the fraud and unethical/improper conduct system which is organised confidentially, anonymously, and also independently in order to ensure the massive participation of PHI Individuals and business partners in disclosing violations occurred within the Company.

Currently, PHI has already implemented WBS policy and reporting system within the Company by referring to the organisational guidelines and work procedures applying to PT Pertamina (Persero) as a Holding Company.

SUBMISSION OF VIOLATION REPORTS

The whistleblower makes a complaint or disclosure and sends it to WBS consultant through the following channel or media:

a. Telephone: +6221 3815909, 3815910, and 3815911b. Site: https://pertaminaclean.tipoffs.info/c. E-mail: [email protected]. Facsimile: +62 21 3815912e. SMS/WhatsApp: +62 21 8111750612f. Mailbox: Tip-Offs Anonymous Pertamina Clean PO BOX

2600 JKP 10026g. Drop Box: Pertamina Head Office

PROTECTION FOR WHISTLEBLOWERS

PHI is committed to ensure protection to Whistleblowers and will comply with all relevant laws and regulations in the operation of WBS. The purpose of the protection is to encourage reporting of violations and ensure the security of the Whistleblowers and their family. Protection for Whistleblowers is realised through preserving the Whistleblowers’ identity by the party handling the report, both the BOC, BOD, and the Chief Compliance Officer.





374

Perusahaan menjamin perlindungan terhadap pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun. Perlindungan ini juga berlaku bagi pekerja yang melaksanakan penelaahan awal/klarifikasi maupun pihak-pihak lain yang memberikan informasi terkait dengan pengaduan/penyingkapan.

Dalam memberikan perlindungan, PHI dapat bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Republik Indonesia. Pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

PENANGANAN PENGADUAN

Ruang lingkup pengaduan/penyingkapan WBS berkaitan dengan kecurangan (fraud), antara lain: • Korupsi• Suap• Konflik Kepentingan• Pencurian• Kecurangan atas Laporan Keuangan

Pengaduan yang terkait dengan Health, Safety, Security, dan Environment (HSSE), sumber daya manusia (SDM), dan fasilitas Perusahaan akan diteruskan kepada Fungsi terkait menggunakan mekanisme korespondensi resmi Perusahaan (memorandum).

Pengaduan/penyingkapan yang mendapat prioritas untuk ditindaklanjuti adalah kasus yang memiliki informasi lengkap (5W+1H) dan disertai dengan bukti awal atau kasus yang mendapat perhatian Insan Pertamina atau masyarakat. Khusus untuk laporan pengaduan/penyingkapan berkaitan dengan penyimpangan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris akan diteruskan oleh Direktur Utama kepada Pemegang Saham.

Khusus untuk laporan pengaduan/penyingkapan berkaitan dengan penyimpangan yang dilakukan oleh Direksi, laporan WBS ditangani dengan cara sebagai berikut: a. Dalam hal pengaduan terkait dengan Direksi yang bukan

Direktur Utama, pengaduan disampaikan oleh Chief Compliance Officer (CCO) kepada Dewan Komisaris setelah diinformasikan baik secara lisan maupun tertulis kepada Direktur Utama dalam jangka waktu 2x24 jam setelah CCO menerima laporan tersebut.

b. Dalam hal pengaduan terkait dengan Direksi yang menjabat sebagai Direktur Utama, Konsultan WBS langsung menyampaikan laporan pengaduan kepada Dewan Komisaris dengan tembusan kepada CCO.

c. Fungsi Compliance harus meneruskan laporan pengaduan yang terkait dengan Direksi dalam butir (a) tersebut di atas dalam jangka waktu 1x24 jam kepada CCO.

PHI guarantees protection for the Whistleblowers from any conduct of threats, intimidation, punishment, or unpleasant acts from any party as long as the Whistleblowers maintains the confidentiality of the reported case to any party. This protection also applies to workers who carry out initial review/clarification as well as other parties who provide information related to the complaints/disclosures.

In providing protection, PHI collaborate with Witness and Victim Protection Agency (LPSK). Those who violates the principle of confidentiality will be given severe sanctions in accordance with applicable regulation in the Company.

THE HANDLING OF COMPLAINTS

The scope of WBS complaints/disclosures related to fraud, including:• Corruption• Bribery• Conflicts of Interest• Theft• Fraud on Financial Statements

Complaints related to Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), human resources (HR), and Company facilities will be escalated to the relevant Functions using the Company’s official correspondence mechanism (memorandum).

Complaints/disclosures prioritised for follow-up are cases with complete information (5W+1H) and attached by preliminary evidence or cases that already have been a spotlight by PHI Staff or the public. Specifically for complaints/disclosure reports related to violation committed by the BOC, the following up will be escalated by the President Director to the Shareholders.

Specifically for complaint/disclosure reports related to violation committed by the BOD, the WBS report will be managed in the following manner:a. In the case which complaints related to the BOD non

President Director, complaints are escalated by the Chief Compliance Officer (CCO) to the BOC after being informed both verbally and in writing to the President Director within 2x24 hours after the CCO receives the report.

b. In the case which complaints related to the BOD serving as the President Director, WBS Consultant directly submits a complaint report to the BOC with a copy to the CCO.

c. The Compliance Function must forward the complaint report related to the BOD in item (a) above within 1x24 hours to the CCO.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


375

Khusus untuk laporan pengaduan/penyingkapan yang berkaitan dengan penyimpangan oleh CCO dan/atau pekerja Fungsi Compliance, laporan akan disampaikan langsung oleh Konsultan WBS kepada Direktur Utama untuk ditindaklanjuti oleh Direktur Utama.

CCO melaporkan penanganan pengaduan/penyingkapan yang ditindaklanjuti maupun yang tidak dapat ditindaklanjuti kepada Direktur Utama sekurang-kurangnya setahun sekali dan apabila dipandang perlu dapat dipublikasikan ke dalam media internal Perusahaan atau media lainnya.

Para pihak yang memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti laporan pengaduan/penyingkapan berdasarkan kategori Terlapor adalah: a. CCO, jika Terlapor adalah Insan Pertamina selain CCO,

pekerja Fungsi Compliance, Dewan Komisaris, dan Direksi.

b. Dewan Komisaris, jika Terlapor adalah Direksi. c. Direktur Utama, jika Terlapor adalah CCO dan pekerja

Fungsi Compliance. d. Pemegang Saham, jika Terlapor adalah Dewan Komisaris.

Konsultan WBS membuat laporan secara periodik (mingguan dan bulanan) yang meliputi jumlah pengaduan/penyingkapan, kategori pengaduan/penyingkapan, dan saluran yang digunakan oleh Pelapor. Laporan tersebut akan disampaikan kepada CCO.

JUMLAH PENGADUAN DAN TINDAK LANJUT

Sepanjang tahun 2019, di PHI tidak terdapat laporan pengaduan melalui saluran WBS. Meskipun demikian, pada salah satu anak perusahaan PHI, yaitu PHM terdapat 2 (dua) laporan aduan melalui WBS. Laporan tersebut yaitu berupa dugaan terkait penyuapan dan konflik kepentingan. Kasus penyuapan telah diselesaikan oleh Perusahaan, sedangkan kasus lainnnya terkait konflik kepentingan masih dalam proses penyelesaian.

Tindak lanjut atas laporan aduan yang telah selesai ditangani dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan. Sedangkan pada Anak Perusahaan PHI lainnya tidak terdapat laporan pengaduan melalui WBS.

Complaints/disclosure reports related to violation committed by CCO and/or Compliance Function employees, the report will be escalated directly by the WBS Consultant to the President Director to be following-up by the President Director itself.

The CCO reports the management of the complaints/disclosures which is able to be followed up or not able be followed up to the President Director at least once a year and if deemed necessary it can be published in the Company’s internal media or other media.

The parties who have the authority to follow up complaints/disclosure reports based on the Reported categories are:

a. The CCO, if the Reported Party is PHI Staff other than CCO, Compliance Function employees, BOC, and BOD.

b. The BOC, if the Reported Party is the BOD. c. The President Director, if the Reported Party is the CCO

and Compliance Function employee.d. The Shareholders, if the Reported Party is BOC.

WBS consultants are obliged to reports periodically (weekly and monthly) concerning incoming complaints/disclosures including the number of complaints/disclosures, categories of complaints/disclosures, and channels used by the Whistleblower. The report will be disclosed to the CCO.

NUMBER OF COMPLAINTS AND FOLLOW-UPS

There were no complaints through WBS throughout 2019 in PHI. However, there were two complaints submitted through WBS in one of PHI’s Subsidiaries named PHM. The submitted complaint consists of respectively allegation on bribery and conflict of interest cases. The bribery case has already concluded, however the conflict of interest case is still in progress.

The follow-up of concluded complaint has been conducted in accordance with applicable regulation in Company. Then there were no complaints through WBS in other PHI’s Subsidiaries.





376

ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARY

PIHAKPARTIES

URAIAN SINGKAT PERKARA

BRIEF CASE DESCRIPTION

JENIS PERKARATYPE OF

CASE

STATUS PERKARACASE STATUS

RISIKORISKS

PHM

1. Kursani sebagai Penggugat

2. Total E&P Indonesie (sekarang PHM) sebagai Termohon Kasasi

3. Pertamina Daerah Kalimantan sebagai Tergugat II

4. SKK Migas sebagai Intervenient

1. Kursani as the Plaintiff

2. Total E&P Indonesia (now PHM) as the Cassation Respondent

3. Pertamina in Kalimantan Areas as Defendant II

4. SKK Migas as the Intervenient

Berdasarkan Surat Penyerahan Hak No. 85 Tahun 1894, Sultan Muhammad Sulaiman dari Kesultanan Kutai Kartanegara telah memberikan hibah tanah kepada Alm. Andi Kulasa (kakek Penggugat) seluas ±18.000 hektar yang terletak di Sanipah Samboja.

Penggugat mengajukan kompensasi atas kerugian materiel secara tanggung renteng sebesar Rp20 triliun.Based on the Letter of Transfer of Rights No. 85 of 1894, Sultan Muhammad Sulaiman of the Kutai Kartanegara Sultanate has given a land grant to the late Andi Kulasa (the grandfather of the Plaintiff) covering ±18,000 hectares located in Sanipah Samboja.

The Plaintiff filed compensation for material losses on a joint responsibility standing at Rp20 trillion.

PerdataCivil

Pada 12 September 2019, PHM telah menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI tanggal 21 Desember 2018, No. 3563 K/Pdt/2018 yang amarnya berbunyi menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi Kursani dan menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar perkara dalam tingkat Kasasi ini. Dengan adanya putusan kasasi tersebut maka putusan pengadilan atas perkara ini telah berkekuatan hukum tetap. On 12 September 2019, PHM received the Relaas Notice of Cassation Decision Contents by the Indonesian Supreme Court on 21 December 2018, No. 3563 K/Pdt/2018 the ruling of which rejects the cassation request from the cassation applicant Kursani and punishes the Cassation Applicant for paying the case at this Cassation level. With the cassation decision, the court’s decision on this case has permanent legal force.

Apabila tuntutan penggugat dikabulkan maka, PHI dan PHM akan menanggung nilai nominal tuntutan maksimum sebesar Rp20 triliun. Meskipun demikian, perkara ini sudah diputuskan melalui tingkat Kasasi dan telah memiliki kekuatan hukum tetap sehingga tidak ada risiko lagi kepada perusahaan.If the claim of the plaintiff is granted, PHI and PHM will bear the nominal claim value of Rp20 trillion at max. Nevertheless, this case has been decided through the Cassation level and has permanent legal force hence there is no risk to the company.

Pada tahun 2019, tidak terdapat perkara hukum yang dihadapi PHI, anggota Direksi, maupun anggota Dewan Komisaris. Sementara itu, perkara hukum yang dihadapi Anak Perusahaan PHI adalah sebagai berikut:

In 2019, there were no legal cases faced by PHI or members of the BOD and BOC. Meanwhile, the legal cases faced by PHI Subsidiaries are as follows:

PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN SIGNIFICANT LEGAL CASES FACED BY THE COMPANY

PERKARA HUKUM ANAK PERUSAHAAN PHI DI 2019LAW CASES OF PHI SUBSIDIARIES IN 2019



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


377

ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARY

PIHAKPARTIES




CASE


RISIKORISKS

PHM

1. PT Hevilift Aviation Indonesia sebagai pemberi somasi

2. PHM sebagai pihak yang menerima somasi

Terdapat kerugian yang diderita PT Hevilift Aviation Indonesia akibat tidak dilaksanakannya Contract Mirroring No. 4500009522 tentang Charter of 3 Units Helicopter. PT Hevilift Aviation Indonesia mengharapkan PHM dapat memberikan ganti rugi atau kompensasi atas kerugian sebesar USD 45.607.914

Perdata

Permintaan ganti rugi tidak berdasar karena PHM bukan pihak dalam kontrak No. 4500009522 dan PT Hevilift Aviation Indonesia tidak terpilih sebagai pihak penyedia jasa bagi PHM.

Merujuk pada Berita Acara Permintaan Keterangan 24 September 2019 di kantor Ombudsman yang dihadiri oleh Ombudsman, SKK Migas, PHM, dan PHI dalam rangka penyampaian posisi masing-masing pihak terhadap klaim Hevilift.

Merujuk pada Surat Ombudsman No. B/1385/LM.06-K5/0282.2019/XII/2019 tertanggal 12 Desember 2020, Ombudsman berpendapat bahwa subtansi yang dilaporkan telah sesuai dengan ketentuan dan terhadap Hevilift dapat diberikan kesempatan oleh SKK Migas untuk mengikuti pelelangan di KKKS sebagaimana peraturan perundang-undangannya. Selanjutnya, dalam surat tersebut juga disebutkan bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 36 ayat 1 huruf (g) Undang-Undang No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa “Ombudsman menolak Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf a dalam hal tidak ditemukan terjadinya mal-administrasi”. Maka laporan dinyatakan selesai dan ditutup.

Apabila tuntutan pemberi somasi dikabulkan maka, PHI dan PHM akan menanggung ganti rugi atau kompensasi atas kerugian sebesar USD 45.607.914. Meskipun demikian, kasus ini telah ditutup sehingga tidak ada potensi risiko kepada perusahaan.





378

ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARY

PIHAKPARTIES




CASE


RISIKORISKS

1. PT Hevilift Aviation Indonesia as the issuer of subpoena

2. PHM as the receiver of subpoena

There is a loss suffered by PT Hevilift Aviation Indonesia due to the absence of Contract Mirroring No. 4500009522 about the Charter of 3 Units Helicopter. PT Hevilift Aviation Indonesia expects PHM to provide compensation for losses of USD 45,607,914.

Civil

Request for compensation is baseless because PHM is not a party to contract No. 4500009522 and PT Hevilift Aviation Indonesia were not selected as a service provider for PHM.

Referring to the Minutes of Statement Request dated 24 September 2019 at the Ombudsman’s office, attended by the Ombudsman, SKK Migas, PHM, and PHI in the context of submitting each party’s position to Hevilift’s claim.

Referring to the Ombudsman Letter No. B/1385/LM.06-K5/0282.2019/XII/2019 dated 12 December 2020, Ombudsman argues that the reported substance is in accordance with the provisions and Hevilift may be given the opportunity by SKK Migas to take part in the auction in KKKS as stipulated in the legislation. Furthermore, the letter also states that in accordance with the provisions of article 36 paragraph 1 letter (g) of Law No. 37 of 2008 on the Ombudsman of Indonesia stating that “the Ombudsman rejects the Report referred to in Article 35 letter a provided that no mal-administration is found”. Therefore, the report is declared complete and closed.

If the summons claim is granted, PHI and PHM will bear compensation for losses of USD 45,607,914. Nevertheless, this case has been closed hence there is no potential risk to the company.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


379

ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARY

PIHAKPARTIES




CASE


RISIKORISKS

PHM

1. Ramli, Jawariah, Marwiyah, Ahmadsyah, Ahmad H. M. sebagai Penggugat

2. PT Pertamina (Persero) cq. PHM sebagai Tergugat I

3. PT Total Fina Elf E&P Balikpapan sebagai Tergugat II

4. Badan Pertahanan Nasional Kab. Kutai Kartanegara sebagai Tergugat III

5. Kepala Kelurahan Muara Jawa Ulu sebagai Tergugat IV

Penggugat mengklaim memiliki hak penguasaan atas lahan seluas 40,800 m2 yang terletak di daerah Handil I yang saat ini digunakan oleh PHM sebagai fasilitas penyimpanan logistik untuk mendukung operasional perusahaan. Penggugat mengklaim bahwa para Tergugat melakukan tindakan melawan hukum berupa penguasaan dan pemanfaatan lahan seluas 40.800 m2 (Objek Sengketa) tanpa memberikan ganti rugi kepada pihak terkait yang berhak atas lahan tersebut.

Penggugat mengajukan gugatan perdata melalui Pengadilan Negeri Tenggarong dengan tuntutan sebagai berikut:(i) memutuskan Penggugat sebagai pemilik yang sah atas lahan yang merupakan Objek Sengketa.(ii) PHM membayar ganti rugi harga tanah sesuai yang berlaku saat ini sebesar Rp20.400.000.000.(iii) PHM membayar kompensasi atas penggunaan Objek Sengketa selama 44 tahun dengan total nilai Rp215.424.000.000.

Perdata

Pada tanggal 11 Desember 2019, mediasi pertama telah diselenggarakan antara PHM dan Penggugat. Meskipun demikian, pada mediasi pertama tersebut tidak terdapat Mediator sehingga mediasi ditunda dan pada mediasi selanjutnya para pihak wajib menghadirkan kuasa hukum masing-masing. Mediasi kedua akan diselenggarakan pada tanggal 8 Januari 2020.

Apabila tuntutan penggugat dikabulkan, maka PHI dan PHM akan menanggung nilai nominal tuntutan maksimum sebesar Rp235.824.000.000.





380

ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARY

PIHAKPARTIES




CASE


RISIKORISKS

1. Ramli, Jawariah, Marwiyah, Ahmadsyah, Ahmad H. M. as the Plaintiffs

2. PT Pertamina (Persero) cq. PHM as Defendant I

3. PT Total Fina Elf E&P Balikpapan as Defendant II

4. National Land Agency of Kab. Kutai Kartanegara as Defendant III

5. Head of Kelurahan Muara Jawa Ulu as Defendant IV

The plaintiffs claimed to have ownership of 40,800 m2 of land located in Handil I area currently used by PHM as a logistics storage facility to support the company’s operations. The Plaintiffs claimed the Defendants had acted against the law in the form of control and use of 40,800 m2 of land (Disputed Object) without providing compensation to related parties entitled to the land.

The Plaintiffs filed a civil suit through Tenggarong District Court with the following demands:(i) decide the Plaintiff as the rightful owner of the land that is the Disputed Object.(ii) PHM pays compensation for the land based on the current price of Rp20,400,000,000.(iii) PHM pays compensation for the use of the Disputed Object for 44 years with a total value of Rp215,424,000,000.

Civil

On 11 December 2019, the first mediation was held between PHM and the Plaintiffs. However, there was no Mediator in the first mediation thus the mediation was postponed and in the subsequent mediation, the parties were required to present their respective attorneys. The second mediation will be held on 8 January 2020.

If the claim of the plaintiffs is granted, PHI and PHM will bear the claim nominal value of Rp235,824,000,000 at max.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


381

ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARY

PIHAKPARTIES




CASE


RISIKORISKS

PHSS


2. VICO Indonesia (sekarang PHSS) sebagai Tergugat I

3. PT Pertamina (Persero) sebagai Tergugat II



2. VICO Indonesia (now PHSS) as Defendant I

3. PT Pertamina (Persero) as Defendant II


Di atas tanah seluas ±18.000 hektar terdapat tanah seluas ±141,9 hektar yang sekitar bulan Mei 1995 telah dikuasai secara tanpa hak dan selanjutnya dibangun pabrik pengolahan minyak oleh Perusahan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) cq. VICO Indonesia Balikpapan. Penggugat mengajukan gugatan kepada Tergugat I berupa pembayaran ganti rugi materiel sebesar total Rp5.260.990.000.000 dan kerugian imateriel sebesar Rp10 miliar On a land area of ±18,000 hectares, there is a land of ±141.9 hectares that has been owned without rights around May 1995 and oil processing factory was built by State Oil and Gas Mining Company (Pertamina) cq. VICO Indonesia Balikpapan. The Plaintiff filed suit against Defendant I in the form of payment of material compensation at a total of Rp5,260,990,000,000 and immaterial losses of Rp10 billion.

Perdata Civil

1. Putusan pengadilan tingkat pertama (2017) mengabulkan gugatan dan menghukum Tergugat I membayar ganti rugi materiel sebesar Rp4.026.165.345.

2. VICO Indonesia telah menyerahkan Memori Banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda melalui Pengadilan Negeri Tenggarong tanggal 28 Maret 2018.

3. Pengadilan Tinggi Samarinda telah memutuskan perkara Banding ini pada tanggal 20 Mei 2019 dengan putusan menerima permohonan Banding VICO (saat ini PT Pertamina Hulu Sanga Sanga) dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tenggarong No. 65/Pdt.G/2016/PN.Trg, tanggal 5 Desember 2017.

1. The first level court verdict (2017) granted the lawsuit and sentenced Defendant I to pay material compensation at Rp4,026,165,345.

2. VICO Indonesia submitted the Appeal Memory to the East Kalimantan High Court in Samarinda through the Tenggarong District Court on 28 March 2018.

3. Samarinda High Court decided on this appeal case on 20 May 2019 with the decision to accept the VICO appeal request (currently PT Pertamina Hulu Sanga Sanga) and cancelled the Decision of Tenggarong District Court No. 65/Pdt.G/2016/PN.Trg, dated 5 December 2017.

Apabila tuntutan penggugat dikabulkan, maka PHI dan PHSS akan menanggung nilai nominal tuntutan maksimum sebesar Rp5.260.990.000.000 untuk kerugian materiel dan kerugian imateriel sebesar Rp10 miliar. Meskipun demikian, perkara ini sudah diputuskan melalui tingkat Banding dan telah memiliki kekuatan hukum tetap sehingga tidak ada risiko lagi kepada perusahaan.If the claim of the plaintiff is granted, PHI and PHSS will bear the nominal claim value of Rp5,260,990,000,000 at max for material losses and immaterial losses of Rp10 billion. Nevertheless, this case had been decided by Appeal level and had permanent legal force hence there is no risk to the company.





382

ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARY

PIHAKPARTIES




CASE


RISIKORISKS

PHSS

1. VICO Indonesia (sekarang PHSS) sebagai Pelapor

2. Kursani sebagai Terlapor I

3. Taryono sebagai Terlapor II

1. VICO Indonesia (now PHSS) as the Plaintiff

2. Kursani as Defendant I

3. Taryono as Defendant II

Kasus Grant Sultan Pidana (Polres Kutai Kartanegara), dengan pasal terkait yaitu Pasal 263 Ayat 1 dan 2 KUHP tentang Pemalsuan Surat. The case of Grant Sultan Pidana (Police of Kutai Kartanegara), with related articles, namely Article 263 Paragraphs 1 and 2 of Criminal Code on Letter Forgery.

PidanaCriminal

Dalam penyelidikan, 3 (tiga) orang pekerja PHSS telah diperiksa. In the investigation, three PHSS employees were examined.

Tidak terdapat permintaan ganti rugi dalam kasus pidanaThere is no request for compensation in a criminal case.

PHSS

1. H. Bahri sebagai Pelapor

2. Hufco, VICO Indonesia, dan PHSS sebagai Terlapor

1. H. Bahri as the Plaintiff

2. Hufco, Vico Indonesia, and PHSS as the Defendant

Kasus Penyerobotan Tanah di Area Nilam Facilities (Polres Bontang), dengan pasal terkait yaitu Pasal 385 KUHP tentang Penyerobotan Lahan.Land Grabbing Case in Nilam Facilities Area (Bontang District Police), with the related article namely Article 385 of Criminal Code on Land Grabbing.

PidanaCriminal

Dalam penyelidikan, 2 (dua) orang pekerja PHSS telah diperiksa.In the investigation, two PHSS employees were examined.

Tidak terdapat permintaan ganti rugi dalam kasus pidana.There is no request for compensation in a criminal case.

PHSS

1. Daliman sebagai Pelapor

2. PT Singlurus dan PHSS sebagai Terlapor

1. Daliman as the Plaintiff

2. PT Singlurus and PHSS as the Defendant

Laporan Dugaan Penyerobotan Tanah Wilayah Samboja (Polres Kutai Kartanegara), dengan pasal terkait yaitu Pasal 385 KUHP tentang Penyerobotan Lahan.Report of Alleged Land Grabbing in Samboja Region (Kutai Kartanegara District Police), with the related article namely Article 385 of the Criminal Code on Land Grabbing.

PidanaCriminal

Dalam penyelidikan, 2 (dua) orang pekerja PHSS telah diperiksa.

In the investigation, two PHSS employees were examined.

Tidak terdapat permintaan ganti rugi dalam kasus pidana.

There is no request for compensation in a criminal case.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


383

Fasilitas Pengolahan Migas di NPU - PHMOil and Gas Processing Facilities at NPU - PHM

ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARY

PIHAKPARTIES




CASE


RISIKORISKS

PHKT


2. Chevron Indonesia (sekarang PHKT) sebagai Tergugat I

3. PT Pertamina (Persero) sebagai Tergugat II


Penggugat menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan secara tidak sah memiliki dan mengambil alih tanah seluas ±10,87 hektar tanpa melakukan prosedur pembebasan lahan yang tepat atau memberikan kompensasi kepada pihak yang berhak.

Perdata

1. Tanggal 2 Desember 2019, Mahkamah Agung RI menyatakan bahwa permohonan Kasasi Pemohon Kasasi (dahulu sebagai Penggugat) dinyatakan ditolak. Putusan telah inkracht van gewijsde.

2. Masih terdapat kesempatan untuk Peninjauan Kembali.

Kasus ini telah ditutup sehingga tidak ada potensi risiko kepada perusahaan.





384

ANAK PERUSAHAAN

SUBSIDIARY

PIHAKPARTIES




CASE


RISIKORISKS


2. Chevron Indonesia (now PHKT) as Defendant I

3. PT Pertamina (Persero) as Defendant II


The Plaintiff stated that the Defendant had committed an unlawful act by illegally owning and taking over an area of ±10.87 hectares without carrying out proper land acquisition procedures or providing compensation to the rightful party.

Civil

1. On 2 December 2019, the Indonesian Supreme Court stated that the Cassation petition from the Petitioner (previously as the Plaintiff) was rejected. The verdict had been inkracht van gewijsde.

2. There is still an opportunity for reconsideration.

This case has been closed hence there is no potential risk to the company.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


385

PHI percaya bahwa transparansi informasi akan meningkatkan dukungan Pemangku Kepentingan internal dan eksternal terhadap tujuan-tujuan bisnis PHI dan Anak Perusahaan PHI dan cara Perusahaan untuk mencapainya. Oleh karena itu, Perusahaan membuat pedoman komunikasi tentang kegiatan Perusahaan yang bernilai berita (newsworthy event) dan pesan-pesan utama Perusahaan (Company key messaging), yaitu Pedoman Komunikasi Eksternal dan Media No. A14-002/HI5200/2019-S9 serta Pedoman Komunikasi Internal No. A14-003/HI5200/2019-S9.

PHI ingin memastikan dapat berkomunikasi dengan pihak luar dan membangun relasi dengan media massa yang dilandasi etika moral yang tinggi, nilai-nilai Perusahaan, kepatuhan terhadap hukum dan perundangan yang berlaku, serta kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

PHI menerapkan kebijakan satu pintu dalam pengelolaan komunikasi eksternal dan relasi dengan media massa yaitu melalui fungsi Corporate Secretary, khususnya Fungsi Communications & Media. Hanya pekerja yang karena jabatan atau penugasan oleh Perusahaan dapat mewakili perusahaan untuk berbicara kepada media sebagai Juru Bicara Perusahaan.

Untuk memastikan perlindungan data dan informasi PHI, maka Perusahaan hanya memberikan pelayanan kepada permintaan informasi tentang Perusahaan oleh pihak Pemangku Kepentingan eksternal yang dibuat secara tertulis dan dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Informasi disampaikan secara lisan atau tertulis sesuai dengan informasi yang sudah dipublikasikan sebelumnya dalam Laporan Tahunan (audited) atau informasi yang sudah disampaikan dalam laporan kepada Direksi dan Dewan Komisaris (non-audited). Permintaan informasi dapat dilakukan melalui jalur situs web Perusahaan, surel, atau surat yang ditujukan kepada Perusahaan.

Penyampaian pesan-pesan PHI dalam komunikasi eksternal harus dilakukan melalui saluran-saluran komunikasi eksternal dan media publikasi yang dimiliki dan/atau diakui oleh Perusahaan, seperti situs web, press release, media workshop, majalah internal (Energia dan Energi Mahakam), termasuk akun media sosial milik Perusahaan. Tersedia juga berita-berita yang telah dipublikasikan dan dapat diakses langsung melalui media daring.

PHI believes transparency of information will enhance internal and external Stakeholder support for the business objectives of PHI and its Subsidiaries and the Company’s way of achieving them. Therefore, the Company establishes guidelines for communication about newsworthy events and Company key messaging, namely External Communications Guidelines and Media No. A14-002/HI5200/2019-S9 and Guidelines for Internal Communication No. A14-003/HI5200/2019-S9.

PHI wishes to ensure that it can communicate with outsiders and build relationships with mass media based on high moral ethics, Company values, compliance with applicable laws and regulations, as well as awareness of corporate social and environmental responsibility.

PHI applies a one-stop policy in managing external communications and relations with mass media through the Corporate Secretary function, especially the Communications & Media Function. Only workers who due to their position or assignment by the Company can represent the company to speak to the media as the Company’s Spokesperson.

In ensuring the protection of PHI data and information, the Company only provides services to requests for information about the Company by external Stakeholders made in writing and completed with a list of questions. Information is submitted verbally or in writing based on the information previously published in the Annual Report (audited) or information submitted in a report to BOD and BOC (non-audited). Requests for information can be made through the Company’s website, e-mail or letters addressed to the Company.

Submission of PHI messages in external communication must be done through external communication channels and publication media owned and/or recognised by the Company, such as websites, press releases, media workshops, internal magazines (Energia and Mahakam Energy), including social media accounts of the Company. There is also news that has been published and can be accessed directly through online media.

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN INFORMATION ACCESSIBILITY AND TRANSPARENCY





386

PRESS RELEASE YANG DIPUBLIKASIKAN OLEH PHI DI 2019PRESS RELEASE PUBLISHED BY PHI IN 2019

NO. JUDUL TITLE

TANGGAL DIPUBLIKASIKANDATE OF PUBLICATION

1.Pertamina dan Mitra Tanda Tangani Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja West GanalPertamina and Partners Sign a Production Sharing Contract of WK West Ganal

18 Oktober 2019 18 October 2019

2.PHI Raih Best of the Best Forum Hulu Pertamina 2019PHI Wins Best of the Best Forum of Hulu Pertamina in 2019

22 November 201922 November 2019

3.Pertamina Hulu Indonesia Masuk 10 Pembayar Pajak Terbesar Sektor MigasPertamina Hulu Indonesia numbers among the 10 Largest Tax Payers in the Oil and Gas Sector

26 April 201926 April 2019

Pekerja Profesional PHI di Graha Elnusa, JakartaProfessional Employees of PHI at Graha Elnusa, Jakarta



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


387

SEKILAS TENTANG ICT

Fungsi Information and Communication Technology (ICT) di PHI terbentuk berdasarkan Surat Keputusan No. Kpts-21/K00000/2017-S0 tanggal 21 April 2017. Seiring dengan bertambahnya anak perusahaan serta semakin lengkapnya organisasi Perusahaan, terdapat perkembangan pada peran ICT di tahun 2019 untuk memenuhi tujuan bisnis Perusahaan. Perkembangan ini terlihat pada tambahan peran ICT terkait layanan:• Upstream Application, PCN, ICT Architecture and Security• ICT Governance and Compliance

Sejalan dengan organisasi baru ICT, Corporate Information and Communication Technology (CICT) PT Pertamina (Persero) mengimplementasikan pola layanan IT Shared Service Center (SSC) sebagai bagian dari pilar pilot implementasi SSC PT Pertamina (Persero) (Financial, HR, dan IT).

OVERVIEW OF ICT

The Information and Communication Technology (ICT) Function in PHI was formed based on the Decree No. Kpts-21/K00000/2017-S0 dated 21 April 2017. As the subsidiary grows and the Company’s organisation becomes more complete, there is a development in the role of ICT in 2019 to meet the Company’s business objectives. This development is seen in the additional role of ICT related to services:

• Upstream Application, PCN, ICT Architecture and Security• ICT Governance and Compliance

In line with the new ICT organisation, the Corporate Information and Communication Technology (CICT) of PT Pertamina (Persero) implements the IT Shared Service Center (SSC) service pattern as part of the pilot pillar of SSC implementation (Financial, HR, and IT) of PT Pertamina (Persero)

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE

STRUKTUR ORGANISASI ICTICT ORGANISATIONAL STRUCTURE

MANAGER IT SOLUTION

IT SOLUTION MANAGER

SENIOR MANAGER ICTICT SENIOR MANAGER

DIREKTUR KEUANGAN DAN LAYANAN BISNISDIRECTOR OF FINANCE AND BUSINESS SUPPORT

SENIOR ANALYST IT OPERATIONSIT OPERATIONS

SENIOR ANALYST

SENIOR ANALYST UPSTREAM APPLICATION, PCN, ARCHITECTURE, AND SECURITYUPSTREAM APPLICATION, PCN, ARCHITECTURE, AND SECURITY SENIOR ANALYST

SENIOR ANALYST BUSINESS APPLICATION AND SOLUTIONBUSINESS APPLICATION AND SOLUTION SENIOR ANALYST

ANALYST ICT GOVERNANCE

AND COMPLIANCEICT GOVERNANCE AND COMPLIANCE

ANALYST

ANALYST NETWORK AND

TELECOMMUNICATIONNETWORK AND

TELECOMMUNICATION ANALYST

ICT MANAGER PHM

PHM ICT MANAGER

ICT MANAGER PHSS

PHSS ICT MANAGER

ICT MANAGER PHKT

PHKT ICT MANAGER





388

PEDOMAN ICT

Sebagai bagian dari afiliasi PT Pertamina (Persero), Fungsi ICT senantiasa mengacu kepada pedoman dan aturan yang berlaku di PT Pertamina (Persero) dalam melakukan tugas dan kewenangannya, khususnya terkait dengan Tata Kelola IT dan Hubungan Korporasi dengan PT Pertamina (Persero) sebagai holding strategic. Beberapa pedoman tersebut antara lain:• Pedoman No. A-001/D00000/2017-S0 tentang

Hubungan Korporasi antara PT Pertamina (Persero) dengan dan Antar Anak Perusahaan Hulu.

• Pedoman No. A-001/I10000/2013-S9 tentang Hubungan Korporasi Terkait ICT antara Corporate Shared Service (CSS) PT Pertamina (Persero) dengan Anak Perusahaan. Fungsi CSS Pertamina merupakan fungsi yang melaksanakan kewenangan dan tugas terkait dengan ICT. Saat ini, fungsi ini telah berubah menjadi Fungsi CICT.

• Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-33/C00000/2018-S0 tentang Kewenangan Fungsi Corporate Information and Communication Technology.

VISI DAN MISI ICT

VISIMenjadikan ICT PHI sebagai business partner yang dapat memberikan value creation yang optimal bagi Pertamina Hulu Indonesia yang menjalankan peranannya sebagai strategic holding bagi AP PHI.

MISI• Mensinergikan ICT PHI Group dengan Anak Perusahaan

Hulu, UTC, dan CICT PT Pertamina (Persero).• Mengintegrasi dan mengolaborasikan ICT PHI (Holding)

dan ICT Anak Perusahaan menuju Resource and Service Sharing ICT PHI dan semua Anak Perusahaan.

• Value Creation yang bermanfaat untuk PT Pertamina (Persero) secara luas (Standard, Safety Culture, Business Orientation)

RENCANA JANGKA PANJANG ICT

Penyusunan RJPP ICT PHI untuk tahun 2020-2026 telah diselaraskan dengan RJPP PHI dan CICT PT Pertamina (Persero) untuk tahun 2020-2026. Tidak hanya dari sisi proses bisnis Manajemen Hulu, RJPP juga diselaraskan dengan proses bisnis lainnya yang bersesuaian dengan PHI.

ICT GUIDELINES

As part of the affiliation of PT Pertamina (Persero), the ICT Function always refers to the guidelines and rules of PT Pertamina (Persero) in carrying out its duties and authorities, specifically related to IT Governance and Corporate Relations with PT Pertamina (Persero) as a strategic holding. Some of these guidelines include:• Guideline No. A-001/D00000/2017-S0 on Corporate

Relations between PT Pertamina (Persero) and between Upstream Subsidiaries.

• Guideline No. A-001/I10000/2013-S9 on Corporate Relations Related to ICT between the Corporate Shared Service (CSS) of PT Pertamina (Persero) with its Subsidiaries. Pertamina’s CSS Function is a function that carries out authorities and tasks related to ICT. At present, this function has been changed to the CICT Function.

• Decree of the President Director of PT Pertamina (Persero) No. Kpts-33/C00000/2018-S0 about the Authority of Corporate Information and Communication Technology Function.

VISION AND MISSIONS OF ICT

VISIONMake PHI ITC as a business partner that can provide optimal value creation for Pertamina Hulu Indonesia, carrying out its role as a strategic holding for PHI Subsidiaries.

MISSION• Synergise the ICT in PHI Group with the Upstream, UTC,

and CICT Subsidiaries of PT Pertamina (Persero).• Integrate and collaborate PHI ITC (Holding) and

Subsidiaries ITC towards Resource and ICT Service Sharing of PHI and its Subsidiaries.

• Value Creation useful for PT Pertamina (Persero) extensively (Standard, Safety Culture, Business Orientation)

LONG-TERM PLANS OF ICT

The RJPP preparation of the ICT for 2020-2026 has been aligned with the RJPP of PHI and the CICT pf PT Pertamina (Persero) for 2020-2026. Not only from Upstream Management business process, the RJPP is also aligned with other business processes in line with PHI.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


389

RJPP ICT PHI UNTUK 2020-2026RJPP OF PHI ICT FOR 2020-2026

2020 2021 2022 2023

• Integrated Network PHI Group – Phase 1

• Enterprise Computing PHI – Phase 2

• Single Domain pertamina.com – Phase 1

• Performance Operation Dashboard Phase 1 – Development

• Upstream Cloud PHI• Integrated

Procurement Platform Phase 1 – Gross Split

• Implementasi SAP PHM | SAP PHM Implementation

• Enterprise Architecture

• Integrated Network PHI Group – Phase 2

• Single Domain pertamina.com – Phase 2

• Operation Dashboard Phase 2 – Oil Movement

• Upstream Cloud AP PHI

• Integrated Procurement Platform Phase 2 – Cost Rec.

• Pertamina Integrated Project Management System (PIMPS) Phase 1

• IT Master Plan

• Unified Data Center Phase 1

• Operation Dashboard – Digital Oilfield

• Asset Integrated Management System (AIMS) Phase 1

• Predictive Maintenance Phase 1

• Pertamina Integrated Project Management System (PIMPS) Phase 2



• Predictive Maintenance Phase 2

• Integrated Business Performance Management & Monitoring Phase 1

• Review IT Master Plan

IMPROVEMENTESTABLISHMENT





390

ACCELERATION

2023 2024 2025 2026



• Integrated Business Performance Management & Monitoring Phase 2

• Data Optimization (Business Intelligent) Phase 1

• Review Enterprise Architecture


• RPA-HR: Digital Workplace Capability & Employee Self-Service Phase 1

• RPA-FINANCE: Financial Processes Digitalization Phase 1



• RPA-HR: Digital Workplace Capability & Employee Self-Service Phase 2

• RPA-FINANCE: Financial Processes Digitalization Phase 2


IMPROVEMENT



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


391

REALISASI KINERJA ICT DI 2019

Objektif utama Fungsi ICT untuk tahun 2019 adalah sebagai strategic enabler dalam mencapai tujuan bisnis Perusahaan dengan memfokuskan pada efektivitas, efisiensi, keamanan informasi, integritas, ketersediaan dan kehandalan layanan, serta kepatuhan prosedur. Oleh karena itu, di tahun 2019 Fungsi ICT telah melaksanakan 14 program yang telah terselesaikan di 2019 dan awal tahun 2020. Dari pelaksanaan program tersebut, Fungsi ICT telah menciptakan nilai yang nyata (tangible) berupa penghematan anggaran, juga nilai-nilai yang tidak berwujud (intangible) berupa manfaat bagi PHI dan Anak-Anak Perusahaannya. Berikut adalah keterangan mengenai masing-masing program kerja Fungsi ICT serta penciptaan nilainya.

REALISATION OF ICT PERFORMANCE IN 2019

The main objective of ICT Function for 2019 is being a strategic enabler in achieving the Company’s business objectives by focusing on effectiveness, efficiency, information security, integrity, services availability and reliability, and procedure compliance. Therefore, in 2019, the ICT Function has implemented 14 programmes completed in 2019 and early 2020. From the programme implementation, the ICT Function has created tangible value in the form of budget savings, as well as intangible values in the form of benefits for PHI and its Subsidiaries. The following is a description of each ICT Function work programme and its value creation.

DETAIL KINERJA FUNGSI ICT DI 2019DETAILED PERFORMANCE OF ICT FUNCTION IN 2019

NO. PROGRAMPROGRAMMES

TARGETTARGETS

PENCAPAIANACHIEVEMENTS

1. One SAP Pertamina

1. Go-Live SAP PHSS.2. Go-Live SAP PHI Modul FM

(Fund Management).3. Go-Live SAP PHKT Modul FM

(Fund Management).4. Persiapan Implementasi SAP

PHM.5. Go-Live i-AM PHKT.1. Go-Live of PHSS SAP.2. Go-Live of PHI SAP FM (Fund

Management) Module.3. Go-Live of PHKT SAP FM (Fund

Management) Module.4. Preparation for PHM SAP

Implementation.5. Go-Live of PHKT i-AM.

1. Go-Live SAP PHSS akan tercapai pada 1 Januari 2020.2. Go-Live SAP PHI Modul FM (Fund Management) akan tercapai pada 1

Januari 2020.3. Go-Live SAP PHKT Modul FM (Fund Management) akan tercapai pada

1 Januari 2020.4. Workshop proses dan model bisnis selesai dilakukan, siap untuk maju

ke tahap BBWO di 2020 untuk go-live pada 1 Januari 2021.5. i-AM sudah digunakan sebagai portal HR di PHKT pada bulan

November 2019.1. Go-Live of PHSS SAP will be achieved on 1 January 2020.2. Go-Live of PHI SAP FM (Fund Management) Module will be achieved

on 1 January 2020.3. Go-Live of PHKT SAP FM (Fund Management) Module will be achieved

on 1 January 2020.4. The workshop process and business model is complete, ready to

advance to the BBWO stage in 2020 for go-live on 1 January 2021.5. i-AM has been used as an HR portal in PHKT in November 2019.

2.Situs Web PHI dan IntranetPHI Website and Intranet

1. Situs web PHI (eksternal) diluncurkan.

2. Situs web Intranet PHI (internal) tersedia.

1. PHI (external) website is launched.

2. PHI Intranet website (internal) is available.

1. Situs web PHI (eksternal) diluncurkan pada tanggal 3 Desember 2019.2. Portal Intranet PHI (internal) dengan fitur-fitur antara lain tautan ke

aplikasi PT Pertamina (Persero), informasi internal PHI dan Anak Perusahaannya, informasi realisasi lifting, dan lain-lain.

1. PHI website (external) was launched on 3 December 2019.2. PHI Intranet portal (internal) with features including a link to the

application of PT Pertamina (Persero), internal information of PHI and its Subsidiaries, information on lifting realisation, etc.





392


TARGETTARGETS


3.

Adopsi dan pengembangan aplikasi untuk penunjang bisnisAdoption and application development for business support

1. Adopsi dan implementasi aplikasi TUNTAS.

2. Pengembangan aplikasi Learning & Development Hour.

3. Pengembangan aplikasi Vendor Management System.

4. Adopsi Sistem Manajemen Aset dan Fasilitas (SMAF).

5. Adopsi aplikasi Meeting Room & Consumption Reservation.

6. Adopsi aplikasi ATK.7. Pengembangan aplikasi Display

Meeting Schedule.8. Pengembangan aplikasi Project

SLA Tracker (PACER).9. Pengembangan aplikasi Online

Transport Request.10. Adopsi dan pengembangan

aplikasi PROTECH.11. Adopsi aplikasi STK (PHI dan

PHKT).12. Adopsi aplikasi CLARA (PHM).1. TUNTAS app adoption and

implementation.2. Learning & Development Hour

app development.3. Vendor Management System

app development.4. Adoption of Asset Management

System and Facilities (SMAF).5. Meeting Room & Consumption

Reservation app adoption.6. ATK app adoption.7. Display Meeting Schedule app

development.8. Project SLA Tracker (PACER) app

development.9. Online Transport Request app

development.10. Adoption and development of

PROTECH application.11. STK app adoption and

development (PHI and PHKT).12. CLARA app adoption (PHM).

1. TUNTAS berhasil diadopsi dari PHE di Q1 2019 dan digunakan pada Q2 2019.

2. Aplikasi Learning & Development Hour selesai dikembangkan pada Juni 2019 dan mulai digunakan pada Juli 2019 untuk input data jam belajar setiap pekerja.

3. Fitur-fitur yang dibutuhkan oleh Fungsi SCM sebagai tambahan VMS selesai dikembangkan pada Agustus 2019 dan digunakan oleh SCM.

4. Aplikasi SMAF berhasil diadopsi dari PEP dan mulai digunakan oleh Fungsi GS mulai Oktober 2019 untuk pengelolaan data aset dan inventaris.

5. Aplikasi Meeting Room & Consumption Reservation berhasil diadopsi dari PEP pada November 2019. Aplikasi ini digunakan untuk pemesanan dan pengelolaan ruang rapat dan konsumsi.

6. Aplikasi ATK berhasil diadopsi dari PEP pada November 2019. Aplikasi ini digunakan untuk Request dan pengelolaan ATK.

7. Aplikasi Display Meeting Schedule selesai dikembangkan pada Desember 2019.

8. Aplikasi PACER sudah digunakan oleh tim SPRM per November 2019 untuk memonitor approval project seluruh Anak Perusahaan.

9. Aplikasi Online Transport Request selesai dikembangkan pada Desember 2019. Aplikasi ini digunakan untuk meminta transportasi PHI secara daring serta pengelolaan transportasi oleh Fungsi GS.

10. Membantu adopsi aplikasi-aplikasi pada Anak Perusahaan sebagai bentuk sinergi dan efisiensi dengan tidak mengembangkan ulang aplikasi yang sama, di antaranya adalah aplikasi STK (dari PT Pertamina (Persero)) ke PHI dan PHKT) dan CLARA (dari PHKT ke PHM).

1. TUNTAS is successfully adopted from PHE in Q1 of 2019 and used in Q2 of 2019.

2. Learning & Development Hour app was completed in June 2019 and has been used since July 2019 to input the data on each employee’s learning hours.

3. The features needed by the SCM Function in addition to VMS were completed in August 2019 and has been used by SCM.

4. SMAF app was successfully adopted from PEP and began to be used by the GS Function from October 2019 for managing asset and inventory data.

5. Meeting Room & Consumption Reservation app was successfully adopted from PEP in November 2019. This app is used for ordering and managing meeting rooms and consumption.

6. ATK app was successfully adopted from PEP in November 2019. This app is used for ATK request and management.

7. Display Meeting Schedule app was completed in December 2019.8. PACER app has been used by the SPRM team as of November 2019 to

monitor project approvals of all Subsidiaries.9. Online Transport Request app was completed in December 2019. This

app is used to request PHI transportation online and transportation management by the GS Function.

10. Assist the app adoption from the Subsidiaries as a form of synergy and efficiency by not re-developing the same application, including the STK application (from PT Pertamina (Persero)) to PHI and PHKT) and CLARA (from PHKT to PHM).

4.Pengesahan STKSTK Ratification

Penyusunan dan pengesahan STK terkait ICT.Preparation and approval of STK related to ICT.

1. STK No. A9-001/HI3400/2019-S9 mengenai Pedoman ICT Security.2. STK No. A9-002/HI3400/2019-S9 mengenai Pedoman Arsitektur

dan Komunikasi Perusahaan.1. STK No. A9-001/HI3400/2019-S9 on Guidelines of ICT Security.2. STK No. A9-002/HI3400/2019-S9 on Guidelines of Architecture and

Corporate Communication.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


393


TARGETTARGETS


5.

Dashboard JOD UpstreamJOD Upstream Dashboard

Menyediakan sumber data yang akurat dan dapat diandalkan untuk Anak Perusahaan PHI ke DMZ PT Pertamina (Persero).Provide accurate and reliable data sources for PHI Subsidiaries to PT Pertamina (Persero) DMZ.

Seluruh data Anak Perusahaan PHI tampil dengan akurat dan tepat waktu di dashboard JOD.All PHI Subsidiaries’ data appear accurately and on time on JOD dashboard.

6.

Penyediaan Microsoft software assurance di PHI mengacu pada master kontrak PT Pertamina (Persero)No. SP-010/H30000/2018-S0Provision of Microsoft software assurance in PHI refers to the master contract of PT Pertamina (Persero) No. SP-010/H30000/2018-S0

Tersedianya kontrak turunan dari master kontrak PT Pertamina (Persero) No. SP-010/H30000/2018-S0.The availability of a derivative contract from the master contract of PT Pertamina (Persero) No. SP-010/H30000/2018-S0.

Kontrak turunan berlaku semenjak Juni 2018 sampai dengan Juni 2021 untuk penyediaan 100 lisensi ProDesktop, 20 lisensi ProjectPro, dan 10 lisensi ms. VisioPro.Derivative contracts are valid from June 2018 to June 2021 for the provision of 100 ProDesktop licenses, 20 ProjectPro licenses, and 10 ms. VisioPro licenses.

7.

Perencanaan, pengelolaan, dan operasional layanan end user computingPlanning, managing, and operating end user computing services

Tersedianya perangkat PC notebook standar yang dilengkapi dengan sistem antivirus, dan perangkat printer standar beserta consumables, serta dukungan teknis.Availability of a standard notebook PC device equipped with an antivirus system, and a standard printer device along with consumables, and technical support.

Tercatat sejumlah 170 perangkat PC notebook, 22 perangkat workstation desktop beserta UPS, dan 20 perangkat multi-function printer yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan sampai dengan akhir tahun 2019.A total of 170 notebook PC devices, 22 desktop workstation devices and UPS, and 20 multi-function printer devices are used to support the Company’s operations until the end of 2019.

8.

Pengelolaan dan operasional layanan enterprise networkManagement and operation of enterprise network services

1. Tersedianya koneksi dan akses ke internet dan enterprise network PHI dengan dilengkapi sistem keamanan.

2. Tersedianya koneksi ke enterprise network Pertamina Group dengan dilengkapi sistem keamanan.

1. Availability of connection and access to the internet and PHI enterprise network with a security system.

2. Availability of a connection to the Pertamina Group enterprise network with a security system.

1. Rata-rata tingkat ketersediaan layanan koneksi internet pada tahun 2019 di atas 99,5% dengan rata-rata utilisasi mencapai ±80%.

2. Rata-rata tingkat ketersediaan layanan koneksi WAN pada tahun 2019 di atas 99,5% dengan rata-rata utilisasi di atas 98%.

3. Rata-rata tingkat ketersediaan sistem LAN/WLAN pada tahun 2019 di atas 99,5% dengan rata-rata utilisasi di bawah 10%.

4. Pengembangan keamanan dan standarisasi akses WLAN.1. The average level of internet connection services availability in 2019 is

above 99.5% with an average utilisation reaching ±80%.2. The average level of WAN connection services availability in 2019 is

above 99.5% with an average utilisation above 98%.3. The average level of LAN/WLAN system availability in 2019 is above

99.5% with average utilisation of under 10%.4. Development of security and standardisation of WLAN access.





394


TARGETTARGETS


9.

Pengelolaan dan operasional layanan komunikasi teleponManagement and operation of telephone communication services

1. Tersedianya akses panggilan ke PSTN, Seluler, SLJJ, dan SLI melalui enterprise network PHI.

2. Tersedianya akses panggilan ke PSTN, Seluler, SLJJ, dan SLI melalui melalui jaringan komunikasi seluler.

1. Availability of call access to PSTN, Cellular, Long-Distance Direct Connection (SLJJ), and International Direct Dialing (SLI) through the PHI enterprise network.

2. Availability of call access to PSTN, Cellular, SLJJ, and SLI through cellular communication networks.

1. Rata-rata tingkat ketersediaan layanan SIP Trunk (PT Telekomunikasi Indonesia) pada tahun 2019 di atas 95% dengan rata-rata jumlah panggilan mencapai ±300 panggilan dan rata-rata total durasi ±20 jam.

2. Rata-rata tingkat ketersediaan layanan komunikasi seluler (PT Telekomunikasi Selular) pada tahun 2019 di atas 99,5% dengan rata-rata biaya pemakaian di bawah Rp30 Juta.

3. Rata-rata tingkat ketersediaan sistem IP telephony pada tahun 2019 di atas 99,5% dengan rata-rata utilisasi sistem di bawah 10%.

4. Tersedianya paging system (public addressor) di kantor PHI dengan memanfaatkan fitur pada sistem IP telephony.

5. Tercatat sejumlah ±200 handset IP-phone yang telah terinstal dan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan sampai dengan akhir tahun 2019.

6. Terdapat sejumlah 63 nomor GSM Korporat sampai dengan akhir tahun 2019.

1. The average level of SIP Trunk (PT Telekomunikasi Indonesia) service availability in 2019 is above 95% with an average number of calls reaching ±300 calls and an average total duration of ±20 hours.

2. The average level of cellular communication (PT Telekomunikasi Selular) services availability in 2019 is above 99.5% with an average usage fee of under Rp30 million.

3. The average level of IP telephony systems availability in 2019 is above 99.5% with an average system utilisation of under 10%.

4. Availability of a paging system (public addressor) in PHI office by utilising features on the IP telephony system.

5. A total of ±200 IP-phone handsets have been installed and used to support the Company’s operations until the end of 2019.

6. There are 63 Corporate GSM numbers until the end of 2019.

10.

Pengelolaan dan operasional layanan enterprise computingManagement and operation of enterprise computing services

Tersedianya platform untuk hosting aplikasi/database dan dokumen yang dilengkapi dengan sistem antivirus dan sistem backup/recovery.Availability of platforms for hosting apps/databases and documents equipped with antivirus systems and backup /recovery systems.

Tercatat sejumlah ±20 perangkat server yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan sampai dengan akhir tahun 2019, dengan rata-rata tingkat ketersediaan sistem di atas 99,5%, dan rata-rata utilisasi CPU sebesar 20%.A total of ±20 server devices are used to support the Company’s operations until the end of 2019, with an average level of system availability at above 99.5%, and an average CPU utilisation of 20%.

11.

Penyediaan perangkat lunak untuk pengolahan data dan dokumen kerja di lingkungan PHIProvision of software for data processing and working documents in PHI

Tersedianya lisensi perangkat lunak ThinkCell, Nuance Power PDF, dan Mind Mapping.Availability of ThinkCell, Nuance Power PDF, and Mind Mapping software licenses.

1. Tercatat sejumlah ±35 perangkat PC notebook telah terinstal ThinkCell.2. Tercatat sejumlah ±24 perangkat PC notebook telah terinstal Nuance

Power PDF.3. Tercatat sejumlah ±2 perangkat PC notebook telah terinstal

MindMapper.1. A total of ±35 notebook PC devices have been installed with ThinkCell.2. A number of ±24 notebook PC devices have been installed with

Nuance Power PDF.3. A number of ±2 notebook PC devices have been installed with

MindMapper.

12.

Roll-out (Wave 1) SSC Tower Service Desk di lingkungan PHISSC Tower Service Desk Roll-out (Wave 1) in PHI

Permintaan layanan ICT dan pelaporan insiden terkait layanan ICT dilakukan melalui aplikasi myssc.pertamina.com.Requests for ICT services and incident reporting related to ICT services are made through the myssc.pertamina.com application.

Total jumlah tiket myssc.pertamina.com di lingkungan PHI pada semester kedua tahun 2019 mencapai ±400 tiket.The total number of myssc.pertamina.com tickets in PHI in the second half of 2019 reached ±400 tickets.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


395


TARGETTARGETS


13.

Mengulas dan mengonsolidasikan rencana penyelenggaraan layanan end user computing di Anak Perusahaan PHI dengan skema Gross Split, termasuk identifikasi kebutuhan integrasi sistem atau potensi shared resourcesReview and consolidate plans for the implementation of end-user computing services in PHI Subsidiaries with the Gross Split scheme, including identification of needs for system integration or potential for shared resources

1. Penyelenggaraan layanan end-user computing di PHSS dan PHKT sesuai kebutuhan dan common practice dengan menggunakan varian produk yang seragam.

2. Konsolidasi pengadaan pekerjaan untuk mendapatkan komersial terbaik (economic scale).

1. Implementation of end-user computing services in PHSS and PHKT according to the needs and common practice by using uniform product variants.

2. Consolidation of work procurement to get the best commercial (economic scale).

Pelaksanaan pengadaan bersama berhasil dilaksanakan, dimana terdapat 2 (dua) kontrak (untuk PHSS dan PHKT) dengan 1 (satu) pelaksana pekerjaan.Joint procurement was successfully carried out, where there were two contracts (for PHSS and PHKT) with one work executor.

14.

Mengulas dan mengonsolidasikan rencana penyelenggaraan layanan enterprise network di Anak Perusahaan PHI dengan skema Gross Split; termasuk identifikasi kebutuhan integrasi sistem atau potensi shared resourcesReview and consolidate plans for the implementation of end-user computing services in PHI Subsidiaries with the Gross Split scheme, including identification of needs for system integration or potential for shared resources

1. Rencana penyelenggaraan layanan enterprise network sesuai common practice dengan menggunakan produk yang tidak dalam status end of support/end of life, serta sesuai kebutuhan dan anggaran yang tersedia.

2. Konsolidasi pengadaan pekerjaan untuk mendapatkan komersial terbaik (economic scale).

1. Plan for implementing enterprise network services based on common practice by using products that are not at an end of support/end of life status, and according to the needs and available budget.

2. Consolidation of work procurement to get the best commercial (economic scale).

Telah dilakukan kolaborasi antara CICT PT Pertamina (Persero), PHI, PHSS, dan PHKT untuk melakukan ulasan atas rencana awal, dan telah berhasil ditentukan:1. Opsi topologi sesuai common practice dan dapat memenuhi kebutuhan

teknis.2. Opsi produk yang tidak dalam status end of support/end of life dan

sesuai budget. Collaboration between PT Pertamina (Persero), PHI, PHSS, and PHKT has been carried out to review the initial plan, and has been successfully determined:1. The topology options based on common practice and can meet

technical needs.2. The product options that are not at the end of support/end of life status

and are within budget.





396

REALISASI DAN PENGHEMATAN ANGGARAN KONSOLIDASI DI 2019REALISATION AND CONSOLIDATION OF BUDGET SAVINGS IN 2019

dalam Rupiah | in Rupiah

NO. DESKRIPSIDESCRIPTION

BIAYA POTENSIALPOTENTIAL COST


PENGHEMATANSAVING

1.Pembangunan aplikasi secara In-HouseIn-House app development

Transport OLR 95.000.000 0 95.000.000

PACER 95.000.000 25.000.000 70.000.000

Learning Hour 50.000.000 0 50.000.000

2.

Adopsi aplikasi dari PT Pertamina (Persero) atau Anak Perusahaan HuluApp adoption from PT Pertamina (Persero) or Upstream Subsidiaries

SMAF 55.000.000 0 55.000.000

Meeting Room 165.000.000 0 165.000.000

ATK 110.000.000 0 110.000.000

Tuntas 55.000.000 0 55.000.000

STK untuk PHI dan PHKTSTK for PHI and PHKT

330.000.000 0 330.000.000

CLARA untuk PHMCLARA for PHM

110.000.000 0 110.000.000

3.

Penyediaan Microsoft software assurance di PHI mengacu pada master kontrak PT Pertamina (Persero)No. SP-010/H30000/2018-S0Provision of Microsoft software assurance in PHI refers to the master contract of PT Pertamina (Persero) No. SP-010/H30000/2018-S0

676.193.000 473.338.000 202.855.000

4.

Perencanaan, pengelolaan, dan operasional layanan end user computingPlanning, managing, and operating end user computing services

PHSS 26.527.747.410 22.097.580.000 4.430.167.410

PHKT 19.978.918.168 18.014.790.000 1.964.128.168

PHI 23.731.921.005 23.360.520.784 371.400.221



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


397

MANFAAT KINERJA ICT DI 2019BENEFITS OF ICT PERFORMANCE IN 2019

PROGRAMPROGRAMMES

DETAILDETAIL

MANFAATBENEFITS

Situs web PHI dan IntranetPHI Website and Intranet

Pembangunan situs web eksternal PHI dan portal intranet PHI.Development of PHI external website and intranet portal.

• Situs web eksternal PHI:o Menyediakan sumber informasi yang akurat,

tepercaya, dan terkini mengenai PHI.o Menjaga citra Perusahaan.

• Portal intranet PHIo Sumber informasi (proses, dokumen referensi, dan

acuan) bagi seluruh karyawan PHI dan mitra kerja untuk mendukung pekerjaan dan proses bisnis.

• PHI external website:o Provide sources of accurate, reliable, and up-to-

date information regarding PHI.o Maintain the Company’s image.

• PHI intranet portalo Information sources (processes, reference

documents, and references) for all PHI employees and business partners to support work and business processes.



BIAYA POTENSIALPOTENTIAL COST


PENGHEMATANSAVING

5.

Mengulas dan mengonsolidasikan rencana penyelenggaraan layanan end user computing di Anak Perusahaan PHI dengan skema Gross Split, termasuk identifikasi kebutuhan integrasi sistem atau potensi shared resourcesReview and consolidate plans for the implementation of end user computing services in PHI Subsidiaries with the Gross Split scheme, including identification of needs for system integration or potential for shared resources

46.506.665.578 40.112.370.000 6.394.295.578

TOTAL 118.486.445.161 104.083.598.784 14.402.846.377





398

PROGRAMPROGRAMMES

DETAILDETAIL

MANFAATBENEFITS

Reliabilitas LayananService Reliability

Reliabilitas layanan ICT mencakup:• ICT Security.• Dokumen business sharing.• Akun Korporat dan Surel.• Broadcast informasi.• Jaringan, internet, dan

telekomunikasi.• Dukungan desktop dan multimedia.The reliability of ICT services includes:• ICT Security.• Business sharing documents.• Corporate Accounts and E-mail.• Broadcast information.• Network, internet, and

telecommunication.• Desktop and multimedia support.

Reliabilitas layanan ICT yang tinggi memastikan seluruh proses bisnis yang didukung berjalan lancar tanpa gangguan teknis.High ICT service reliability ensures that all supported business processes run smoothly without technical interruptions.

Pembangunan SCM ToolsSCM Tools Development

Pembangunan perangkat SCM sesuai dengan rekomendasi Internal Audit, memastikan PHI tetap mematuhi peraturan yang berlaku.The development of SCM tools is based on the recommendations of Internal Audit, ensuring PHI continues to comply with the applicable regulations.

Pembangunan perangkat SCM sesuai dengan rekomendasi Internal Audit, memastikan PHI tetap mematuhi peraturan yang berlaku.The development of SCM tools is based on the recommendations of Internal Audit, ensuring PHI continues to comply with the applicable regulations.

Pengelolaan dan operasional layanan multimedia dan video conferenceManagement and operation of multimedia services and video conference

Total durasi penggunaan layanan video conference sepanjang tahun 2019 mencapai ±1.300 jam atau setara dengan lebih dari 160 hari kerja.The total duration of video conference service usage in 2019 reached ±1,300 hours, equivalent to more than 160 working days.

• Potensi zero fatality atau insiden saat pelaksanaan perjalanan dinas.

• Potensi pemanfaatan waktu kerja secara lebih efektif.• Potensi penghematan biaya perjalanan dinas

Perusahaan dan penyelenggaraan kegiatan kerja di luar kantor.

• Potential zero fatality or incidents during official travel.• Potential for more effective use of working time.• Potential savings in the cost of corporate business

travel and the implementation of work activities outside the office.



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


399

KATALOG APLIKASI ICTCATALOGUE OF ICT APPLICATION

Berdasarkan kegiatan dan pengembangan sistem yang dilaksanakan, berikut adalah daftar sistem informasi/aplikasi/paket perangkat lunak yang dikembangkan Fungsi ICT hingga tahun 2019:

Based on the activities and development of the implemented system, the following is a list of information systems/applications/software packages developed by the ICT Function until 2019:

NO. NAMANAME


PENGGUNAUSER

1. SAP Enterprise Resource Planning (ERP)

2. i-AMInformasi data kepegawaianInformation on staffing data

HR

3. e-ServicePemesanan ruang rapatMeeting room reservation

GS

4. GCG OnlinePemantauan dan informasi GCGGCG monitoring and information

Compliance

5. People ReviewPemantauan penilaian pekerjaEmployee assessment monitoring

HR

6. TUNTASObservasi dan intervensi HSSEHSSE observations and interventions

HSSE

7.

Data Warehouse Production & Dashboard HuluData of Warehouse Production & Upstream Dashboard

Gudang data produksi harian dan dashboardDaily production data warehouse and dashboard

Production

8. Learning & Development HourInput data jam belajar setiap pekerjaData input on each employee’s learning hour

HR

9. Vendor Management System (VMS)Pengelolaan master data vendorVendor master data management

SCM

10. SCM Tools

Fitur-fitur yang dibutuhkan oleh Fungsi SCM sebagai tambahan VMSFeatures required by the SCM Function in addition to VMS

SCM

11. SCM KPI Online

Input data KPI Fungsi SCM yang ditampilkan dalam bentuk grafikKPI data input of the SCM Function is displayed in a graph

SCM





400

NO. NAMANAME


PENGGUNAUSER

12.Sistem Manajemen Aset dan FasilitasAsset and Facilities Management System

Pengelolaan data aset dan inventaris General ServicesAsset and data management and inventory of General Services

GS

13.Intranet PHIPHI Intranet

Portal internal PHIPHI internal portal

Corsec

14.Situs Web Korporat PHIPHI Corporate Website

Portal korporat PHI untuk global (internet)PHI corporate portal for global (internet)

Corsec

15. STK PHIPengelolaan dan tempat penyimpanan STK PHIManagement and storage of STK of PHI

QHSSE

16. ATKPermintaan dan pengelolaan ATKATK request and management

GS

17. Meeting Room Reservation

Pemesanan dan pengelolaan ruang rapat serta konsumsiReservation and management of meeting room and consumption

GS

18. PACER

Pelacakan persetujuan proposal proyek dan pemantauan SLATracking the approval of project proposals and SLA monitoring

SPRM

19. PROTECSPemantauan pengadaan Anak Perusahaan PHIMonitoring the procurement of PHI Subsidiaries

SCM

20. Transport Online RequestPemesanan dan pengelolaan transportasiTransportation ordering and management

GS



GOVERNANCE




AND ANALYSIS


401

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY





402

Kawasan mangrove Kecamatan Anggana, area SPU - PHMMangrove Area on Kecamatan Anggana, SPU - PHM Area






AND ANALYSIS


403

KOMITMEN PADA TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Sejalan dengan Visi PHI untuk menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia, PHI dan Anak Perusahaan menjalankan program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud komitmen Perusahaan untuk mengelola dampak dari kegiatan bisnis dan operasi terhadap masyarakat dan lingkungan, terutama di Wilayah Kerja Perusahaan.

Bersama-sama Anak Perusahaan, PHI menerapkan GCG untuk memastikan Perusahaan senantiasa menjalankan program-program CSR yang dilandasi etika moral yang tinggi, nilai-nilai Perusahaan, kepatuhan terhadap hukum dan perundangan yang berlaku, serta kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan.

Dalam pelaksanaan program-program atau inisiatif CSR, PHI mengacu pada Pedoman Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/TJSL (Corporate Social Responsibility/CSR) No. A14 004/HI5200/2019-S9. Pedoman ini pun sejalan dengan peraturan dan perundangan berikut:1. Undang-Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan

Usaha Milik Negara;2. Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas;3. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tanggal 4 April

2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan;4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5

Tahun 2011 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan;

5. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-BUMN/2002 tanggal 31 Juli 2002 Tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG);

6. Akta Pendirian PT Pertamina Hulu Indonesia beserta perubahannya; dan

7. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) No. A14 004/HI5200/2019-S9.

COMMITMENT TO SOCIAL RESPONSIBILITY

In line with PHI’s vision to become a world-class oil and gas company, PHI and its Subsidiaries carry out Social and Environmental Responsibility (TJSL) or Corporate Social Responsibility (CSR) programmes as the Company’s commitment to managing the impact of business activities and operations on society and the environment, especially in the Company’s Work Areas.

Together with its Subsidiaries, PHI applies GCG to ensure that the Company continues to carry out CSR programmes based on high moral ethics, Company values, compliance with the applicable laws and regulations, and awareness of the Company’s social and environmental responsibility.

In implementing CSR programmes or initiatives, PHI refers to the Guidelines of Social and Environmental Responsibility/TJSL (Corporate Social Responsibility/CSR) No. A14 004/HI5200/2019-S9. This guideline is in line with the following rules and regulations:1. Law No. 19 of 2003 on State-Owned Enterprises;

2. Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies;

3. Government Regulation No. 47 of 2012 dated 4 April 2012 on Social and Environmental Responsibility;

4. Regulation of the Minister of Environment No. 5 of 2011 on Company Performance Rating Assessment Programme in Environmental Management;

5. The Decree of the Minister of SOE No. KEP-117/M-BUMN/2002 dated 31 July 2002 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) Practices;

6. The Deed of Establishment of PT Pertamina Hulu Indonesia and its amendments; and

7. The Guidelines on Managing Social and Environmental Responsibility (TJSL)/Corporate Social Responsibility (CSR) Activities of PT Pertamina (Persero) No. A14 004/HI5200/2019-S9.

TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB SOSIAL GOVERNANCE ON CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY





404

Dalam menjalankan program-program CSR berdasarkan pedoman dan peraturan yang berlaku, PHI mengedepankan prinsip-prinsip sebagai berikut:1. Kepatuhan dan Kepatutan Pengelolaan program-program CSR Perusahaan

dijalankan sesuai dengan etika moral yang tinggi, tata nilai Perusahaan (Tata Nilai 6C), kebijakan dan peraturan Perusahaan, serta hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia untuk memastikan kepatuhan dan kepatutan dalam menjalankan prinsip-prinsip GCG.

2. Inklusif Program-program CSR Perusahaan yang akan

dilaksanakan di suatu wilayah tertentu atau terhadap kelompok masyarakat tertentu merupakan hasil pelibatan, musyawarah, dan komunikasi tentang kebutuhan dan harapan calon penerima manfaat antara Perusahaan dengan para pemangku kepentingan yang terkait.

3. Fit for Purpose Pengelolaan program-program CSR harus

mempertimbangkan kebutuhan bisnis Perusahaan dan ketersediaan sumber daya Perusahaan dengan tetap menerapkan metodologi atau pendekatan praktik terbaik yang berlaku di Perusahaan, industri migas nasional, serta kaidah-kaidah ilmiah di bidang CSR.

4. Resmi Terdokumentasi Seluruh program CSR Perusahaan merupakan kegiatan

resmi yang tidak terpisahkan dari bisnis Perusahaan dan bukanlah kegiatan pribadi Manajemen/pekerja PHI atau Anak Perusahaan PHI. Program CSR harus didokumentasikan dalam sebuah sistem repositori yang membuat Perusahaan dapat melakukan pencatatan, penelusuran, pengawasan, dan evaluasi serta pelaporan sebagai bagian dari penerapan prinsip-prinsip GCG.

5. Nonpartisan Pengelolaan program-program CSR Perusahaan harus

bersifat netral, tidak memihak, dan terhindar dari kepentingan-kepentingan politik praktis dan kegiatan partai politik. Selain itu, program CSR harus terbebas dari kegiatan dan aktivitas yang bisa dipandang menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) atau mendukung kelompok/organisasi terlarang.

Pada akhirnya, komitmen yang didasarkan pada kebijakan dan prinsip yang telah disebutkan diwujudkan dalam pelaksanaan berbagai program CSR, yang diawali dengan mengidentifikasi Pemangku Kepentingan yang relevan bagi Perusahaan serta ruang lingkup tanggung jawab Perusahaan.

In carrying out CSR programmes based on the applicable guidelines and regulations, PHI puts the following principles forward:1. Compliance and Suitability The management of the Company’s CSR programmes

is carried out in accordance with high moral ethics, the Company’s values (6C Values), the Company’s policies and regulations, as well as the laws and legislation in Indonesia to ensure the compliance and suitability of implementing GCG principles.

2. Inclusive The Company’s CSR programmes which will be

implemented in a certain area or on certain groups of people are the result of the engagement, deliberation, and communication about the needs and expectations of potential beneficiaries between the Company and the related stakeholders.

3. Fit for Purpose The management of CSR programmes must consider

the Company’s business needs and the availability of Company resources while still applying the methodology or best practice approach in the Company, the national oil and gas industry, as well as scientific principles in terms of CSR.

4. Officially Documented All of the Company’s CSR programmes are official

activities inseparable from the Company’s business and not personal activities of PHI’s Management/employees or PHI Subsidiaries. The CSR programme must be documented in a repository system enabling the Company to record, track, monitor, and evaluate as well as reporting as part of the implementation of GCG principles.

5. Nonpartisan The management of the Company’s CSR programmes

must be neutral, impartial, as well as avoiding the practical political interests and activities of political parties. Moreover, CSR programmes must be free from activities that could be considered offensive to SARA (Ethnic, Religious, Racial, and Intergroup) or support any forbidden groups/organisations.

Finally, commitments based on the stated policies and principles are manifested in the implementation of various CSR programmes, starting off by identifying the relevant Stakeholders and the scope of corporate responsibility.






AND ANALYSIS


405

IDENTIFIKASI PEMANGKU KEPENTINGAN DAN RUANG LINGKUP TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

Untuk mengidentifikasi Pemangku Kepentingan terdampak atau berpengaruh pada dampak kegiatan Perusahaan, PHI dan Anak Perusahaan melaksanaan pemetaan sosial dan pemetaan Pemangku Kepentingan. Sebelum melaksanakan pemetaan sosial dan berdasarkan Pedoman Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PHI, program CSR direncanakan dengan pertama-tama melaksanakan pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingan dengan ketentuan sebagai berikut:1. Fungsi Relations merencanakan program pemetaan sosial

dan Pemangku Kepentingan PHI dan Anak Perusahaan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) maupun Program dan Anggaran Kerja atau Work Program & Budget (WP&B). Sementara itu, Fungsi Relations Anak Perusahaan PHI merencanakan pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingannya sendiri dengan tetap berkoordinasi dengan Fungsi Relations PHI.

2. Pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingan dapat dilaksanakan bekerja sama dengan pihak ketiga (perguruan tinggi, konsultan, lembaga riset), berkoordinasi dengan Fungsi SCM dan Fungsi Legal.

3. Pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingan dilakukan antara lain dengan metode Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam dengan melibatkan kaum perempuan dan kelompok rentan.

4. Laporan pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingan disampaikan kepada Pimpinan Perusahaan.

5. Penyusunan laporan pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingan sekurang-kurangnya memperhatikan: a. ldentifikasi dan pemetaan Pemangku Kepentingan

yang relevan baik mencakup individu, kelompok, dan organisasi;

b. Analisis deskripsi posisi sosial dan peranan sosial Pemangku Kepentingan dalam kehidupan masyarakat;

c. Analisis derajat kekuatan (power) dan kepentingan (interest) Pemangku Kepentingan;

d. Penetapan Pemangku Kepentingan prioritas;e. ldentifikasi mekanisme/forum yang menjadi sarana

masyarakat dalam membahas kepentingan umum/publik;

f. Analisis deskripsi potensi penghidupan berkelanjutan yang mencakup potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, modal sosial, modal keuangan, dan kondisi infrastruktur publik;

g. Analisis kebutuhan masyarakat untuk mendukung penghidupan berkelanjutan;

h. Analisis deskripsi jenis-jenis kerentanan dan kelompok rentan;

i. Deskripsi masalah sosial; danj. Rekomendasi program pengembangan masyarakat.

IDENTIFICATION OF STAKEHOLDERS AND SCOPE OF CORPORATE RESPONSIBILITY

In identifying the Stakeholders influential or affected to the Company’s activities, PHI and its Subsidiaries carry out social and Stakeholders mapping. Before carrying out social mapping based on the Guidelines of Social and Environmental Responsibility of PHI, CSR programmes are planned by first carrying out social and Stakeholders mapping with the following conditions:

1. The Relations Function plans social mapping programme as well as PHI Stakeholders and Subsidiaries in both the Company’s Budget Plan (RKAP) and Work Program & Budget (WP&B). Meanwhile, the Relations Function of PHI Subsidiaries plans the social mapping and its Stakeholders while still coordinating with the Relations Function of PHI.

2. Social and Stakeholders mapping can be carried out in collaboration with third parties (universities, consultants, research institutions), in coordination with the SCM and Legal Function.

3. Social and Stakeholder mapping is carried out, among others, through Focus Group Discussion (FGD) and in-depth interviews involving women and vulnerable groups.

4. Social mapping and Stakeholder reports are submitted to the Head of the Company.

5. The preparation of social and Stakeholder mapping report at least includes:a. Identification and mapping of relevant Stakeholders

including individuals, groups, and organisations:

b. Analysis of description of social position and role of Stakeholders in society;

c. Degree analysis of the power and interests of the Stakeholders;

d. Determination of priority Stakeholders;e. Identification of mechanisms/forums as the

community’s media of discussing public interests;

f. Description analysis on the potential sustainable livelihoods including the potential of human resources, natural resources, social capital, financial capital, and the condition of public infrastructure;

g. Analysis of the community needs to support sustainable livelihoods;

h. Description analysis of the types of vulnerabilities and vulnerable groups;

i. Description of social problems;j. Recommendations of community development

programmes.





406

6. Conduct a risk register on each CSR issue on the Company’s business and activities to determine the prioritisation of CSR strategic issues.

7. Update the social mapping and Stakeholder reports at least every three years or according to the needs of the Company or if there are fundamental changes in environmental and social conditions, which is when the results of the previous social mapping and Stakeholder analysis is no longer relevant.

8. The social and Stakeholder mapping reports can be a reference to formulate, compile, and plan the Company’s CSR programmes.

9. PHI Subsidiaries records the social and Stakeholder mapping reports and submit the documents to the Relations Function of PHI.

These are the general Stakeholder management processes carried out by PHI:

6. Melakukan risk register pada setiap isu CSR terhadap bisnis dan kegiatan Perusahaan untuk menetapkan prioritasi isu strategis CSR.

7. Memperbarui laporan pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingan setidaknya setiap 3 (tiga) tahun sekali atau sesuai kebutuhan Perusahaan atau jika terjadi perubahan kondisi lingkungan dan sosial yang mendasar yaitu ketika hasil analisis pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingan sebelumnya sudah tidak relevan lagi.

8. Laporan pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingan dapat menjadi acuan dalam merumuskan, menyusun, dan merencanakan program CSR Perusahaan.

9. Anak Perusahaan PHI membukukan laporan pemetaan sosial dan Pemangku Kepentingan serta menyampaikan dokumen laporan tersebut ke Fungsi Relations PHI.

Berikut adalah proses umum manajemen Pemangku Kepentingan yang dilaksanakan oleh PHI:

Kawasan Mangrove, Kecamatan Penajam, area DOBS – PHKTMangrove Area, Kecamatan Penajam, DOBS - PHKT Area






AND ANALYSIS


407

MODEL PEMETAAN PEMANGKU KEPENTINGANSTAKEHOLDER MAPPING MODEL

KEK

UA

TAN

| P

OW

ER

TinggiHigh

TinggiHigh

RendahLow

RendahLow KEPENTINGAN | INTEREST

KEKUATAN TINGGI, KEPENTINGAN RENDAH

HIGH POWER, LOW INTEREST

MEMENUHI KEBUTUHAN DAN MENJAGA KEPUASANNYA

MEET THEIR NEEDS, KEEP THEM SATISFIED

KEKUATAN RENDAH, KEPENTINGAN RENDAH

LOW POWER, LOW INTEREST

KURANG PENTING, DIPANTAU

LESS IMPORTANT, MONITOR

KEKUATAN TINGGI, KEPENTINGAN TINGGI

HIGH POWER, HIGH INTEREST

PEMAIN KUNCI, KELOLA DENGAN CERMAT

KEY PLAYERS, MANAGE CLOSELY

KEKUATAN RENDAH, KEPENTINGAN TINGGI

LOW POWER, HIGH INTEREST

TUNJUKKAN PERHATIAN, SELALU BERIKAN INFORMASI

SHOW CONSIDERATION, KEEP THEM INFORMED





408

PROSES UMUM MANAJEMEN PEMANGKU KEPENTINGANGENERAL STAKEHOLDER MANAGEMENT PROCESS

Melalui model dan proses pemetaan Pemangku Kepentingan tersebut, PHI dan Anak Perusahaan telah memetakan Pemangku Kepentingan utama beserta ruang lingkup tanggung jawab Perusahaan, yang meliputi lingkup internal PHI, internal PT Pertamina (Persero), BUMN Lainnya, dan eksternal.

Through the Stakeholder mapping model and process, PHI and its Subsidiaries have mapped the main Stakeholders along with the scope of the Company’s responsibilities, including the internal scope of PHI, PT Pertamina (Persero), other SOEs, and external scope of PHI.

IDENTIFIKASI PEMANGKU KEPENTINGANSTAKEHOLDER

IDENTIFICATION

ANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN – ANALISIS

HUBUNGANSTAKEHOLDER ANALYSIS –

RELATION ANALYSIS

STRATEGI DAN RENCANA STAKEHOLDER ENGAGEMENTSTAKEHOLDER ENGAGEMENT

STRATEGY AND PLANNING

PEMETAAN PEMANGKU KEPENTINGAN

STAKEHOLDER MAPPING

EKSEKUSI STAKEHOLDER ENGAGEMENTSTAKEHOLDER

ENGAGEMENT EXECUTION

PEMANTAUAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI

MONITORING, REPORT, AND EVALUATION






AND ANALYSIS


409

RUANG LINGKUP DAN PEMANGKU KEPENTINGAN UTAMATHE MAIN SCOPE AND STAKEHOLDERS

RUANG LINGKUPTHE SCOPE

PEMANGKU KEPENTINGANSTAKEHOLDERS

Internal PHIInternal PHI

• Pemegang Saham PHI• Pemegang Saham Anak Perusahaan PHI• Dewan Komisaris PHI• Direksi dan Manajemen PHI• Manajemen Anak Perusahaan PHI (PHM, PHSS, dan PHKT)• Pekerja PHI• Pekerja PHM, PHSS, dan PHKT• Serikat Pekerja• PHI Shareholders• The Shareholders of PHI Subsidiaries• The BOC of PHI• The BOD and Management of PHI• Management of PHI Subsidiaries (PHM, PHSS, and PHKT)• PHI employees• PHM, PHSS, and PHKT employees• Labour Union

Internal PT Pertamina (Persero)Internal PT Pertamina (Persero)

• Pemegang Saham PT Pertamina (Persero)• Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero)• Direksi PT Pertamina (Persero)• Anak Perusahaan Unit Operasi Pertamina, antara lain Pertamina RU V, MOR VI,

PEP Aset V, PAS, PDSI, Elnusa, Sigma Cipta Utama, Tugu Pratama, PDC, Pertamina Lubricant, PTC, PBAS, PAR, PT Badak NGL Co.

• PT Shareholders of Pertamina (Persero) • The BOC of PT Pertamina (Persero)• The BOD of PT Pertamina (Persero)• The Subsidiaries and Operation Units of Pertamina, namely Pertamina RU V, MOR

VI, PEP Asset V, PAS, PDSI, Elnusa, Sigma Cipta Utama, Tugu Pratama, PDC, Pertamina Lubricant, PTC, PBAS, PAR, and PT Badak NGL Co.

BUMN LainnyaOther SOEs

PLN





410

RUANG LINGKUPTHE SCOPE

PEMANGKU KEPENTINGANSTAKEHOLDERS

EksternalExternal

• Kementerian BUMN• Kementerian ESDM (Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi)• Kementerian Keuangan• SKK Migas (Pusat dan Kalimantan & Sulawesi)• Kementerian Perdagangan• Kementerian Hukum dan HAM• Kementerian Tenaga Kerja dan Dinas Tenaga Kerja Kalimantan & Sulawesi dan

Kabupaten• Kementerian Kelautan dan Perikanan• KLHK (Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3, dan lain-lain)• Kementerian Perhubungan• BPN (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kotamadya)• KPK, KPPU• Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan (Pusat dan Daerah – Tingkat I dan II)• Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)• Gubernur Kalimantan Timur• Bupati dan Walikota di Wilayah Kalimantan Timur (PPU, Samarinda, Balikpapan,

dan Kutai Kartanegara)• Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Provinsi dan Kabupaten di Kalimantan Timur• Lembaga Swadaya Masyarakat di Wilayah Operasi di Kalimantan Timur• The Ministry of SOEs• The Ministry of ESDM (Directorate General of Oil and Gas)• The Ministry of Finance• SKK Migas (Central, Kalimantan, and Sulawesi)• The Ministry of Trade• The Ministry of Justice and Human Rights• The Ministry of Manpower and the Labour Offices of Kalimantan, Sulawesi, and

Regency• The Ministry of Marine and Fisheries• KLHK (Directorate General of Waste Management, B3, etc.)• The Ministry of Transportation• BPN (Central, Province, Regency/Municipality)• KPK; KPPU• Police, Judiciary, Court (Central and Regional – Level I and Level II)• State Asset Management Agency (LMAN)• The Governor of East Kalimantan• Regents and Mayors in the East Kalimantan Region (PPU, Samarinda, Balikpapan,

and Kutai Kartanegara)• Conservation of Natural Resources in Province and Regency Level of East Kalimantan• Non-Governmental Organisations in East Kalimantan Operation Areas






AND ANALYSIS


411

ISU-ISU PENTING SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

Isu-isu penting yang teridentifikasi di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan adalah sebagai berikut:1. Bidang Operasi yang Adil

• Penerapan prinsip keadilan dan transparansi.• Pengembangan penyedia barang dan jasa.• Penggunaan barang dan jasa dalam negeri.• Kemitraan berkelanjutan.

2. Bidang Lingkungan• Pencatatan dan efisiensi energi dan air.• Pengelolaan serta pengurangan emisi dan limbah.• Peningkatan kualitas dan pengelolaan lingkungan di

masyarakat daerah operasi.• Peningkatan kesadaran masyarakat akan kelestarian

lingkungan.• Dukungan terhadap kelestarian hewan endemik.

3. Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja• Terlindunginya personel, lingkungan, sarana, dan

fasilitas Perusahaan.• Pengelolaan risiko keselamatan dan kesehatan kerja.• Peningkatan standar keselamatan dan evaluasi

budaya K3.4. Bidang Sosial Kemasyarakatan

• Kondisi infrastruktur dan sarana masyarakat.• Kriminalitas dan penyalahgunaan obat terlarang.• Peningkatan kesehatan masyarakat.• Peningkatan literasi masyarakat.• Pemberdayaan ekonomi masyarakat.

STRATEGI PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Dalam menangani isu sosial, ekonomi, dan lingkungan, PHI telah menyusun strategi tanggung jawab sosial yang tertuang dalam Pedoman Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Strategi-strategi tersebut meliputi:

IMPORTANT SOCIAL, ECONOMIC, AND ENVIRONMENTAL ISSUES

Important issues identified in social, economic, and environmental aspects are:1. Fair Operations

• Application of fairness and transparency principles.• Development of goods and services providers.• The utilisation of domestic goods and services.• Continuous partnership.

2. Environmental• Recording of energy and water efficiency.• Management and reduction of emissions and waste.• Improvement and management of the environment in

communities surrounding the operation area.• Increasing public awareness of environmental

sustainability.• Supporting the preservation of endemic animals.

3. Occupational Health and Safety • Protecting the Company’s employees, environment,

and facilities.• Managing the risks in occupational health and safety.• Improving safety standards and K3 culture evaluation.

4. Social Affairs• Condition of community infrastructure and facilities.• Crime and drug abuse.• Improving public health.• Increasing public literacy.• Community economic empowerment.

MANAGEMENT OF SOCIAL RESPONSIBILITY STRATEGY

In handling social, economic, and environmental issues, PHI has developed a social responsibility strategy as stated in the Guidelines on Social and Environmental Responsibility. The strategu include:





412

STRATEGI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGANSOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY STRATEGY

STRATEGI BESARGREAT STRATEGY

• Saling memberi manfaat (fair shared value);• Berkelanjutan;• Memprioritaskan wilayah operasi dan daerah terkena dampak;• Pengembangan energi hijau sebagai tanggung jawab terhadap dampak operasi; dan• Sosialisasi dan publikasi yang efektif. Kegiatan CSR Perusahaan bersifat strategis dan

harus dilakukan seiring dengan target bisnis Perusahaan. Di masa depan, diharapkan akan muncul lebih banyak inovasi sosial, lebih banyak local hero, program unggulan berkelanjutan, dan penerima manfaat yang berdaya guna dan mandiri sebagai hasil dari kegiatan CSR PHI dan Anak Perusahaan.

• Mutual benefit (fair shared value);• Sustainable;• Prioritising operational and affected areas;• Development of green energy as responsibility for operating impacts; and• Effective socialisation and publication. The Company’s CSR activities are strategic and

must be carried out together with the Company’s business targets. In the future, more social innovation, local heroes, sustainable flagship programmes, as well as empowered and independent beneficiaries are expected as a result of CSR activities of PHI and its Subsidiaries.

INISIATIF STRATEGISSTRATEGIC INITIATIVES

• Pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan melalui pendidikan perubahan perilaku, pola pikir, serta pelatihan keterampilan dan kesehatan;

• Memberi wawasan pelestarian lingkungan;• Memiliki kaitan dengan strategi bisnis; dan• Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan secara tuntas termasuk dengan

penyediaan prasarana, perubahan pola pikir, perilaku, tata nilai, dan membekali dengan pengetahuan atau keterampilan.

• Sustainable community empowerment through education to change behaviour and mindset, as well as health and skills training;

• Providing insight into environmental preservation;• Related to business strategy; and• Carrying out social and environmental responsibilities completely including the provision

of infrastructure, changes in mindset, behaviour, values, and equipped with knowledge or skills.






AND ANALYSIS


413

KEBIJAKAN OPERASIONALOPERATIONAL POLICIES

• Program RKA CSR PHI berupa tipe pemberdayaan dan peningkatan kapasitas dengan penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang menjadi bagian dalam tipe program tersebut;

• Mengembangkan persyaratan terukur untuk setiap tahapan (giving-involving-sharing-mandiri);

• Mengomunikasikan kegiatan CSR;• Melaksanakan studi kemandirian sebelum exit strategy. Mengembangkan persyaratan

terukur untuk setiap tahapan (giving-involving-sharing-mandiri); dan• Menyinergikan beberapa program dengan program pemberdayaan masyarakat.• PHI’s CSR RKA programme in the form of empowerment and capacity building types by

providing supporting facilities and infrastructure that are part of the programme type;• Developing measurable requirements for each stage (giving-involving-sharing-

independent);• Communicating CSR activities;• Carrying out a study on independence before the exit strategy and developing

measurable requirements for each stage (giving-involving-sharing-independent); and• Synergising several programmes with community empowerment programmes.

ORGANISASIORGANISATIONS

Koordinasi organisasi dan pembagian tugas pelaksanaan program sosial antara Fungsi CSR PHI dengan Anak Perusahan PHI dan CSR – Small Medium Enterprise & Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina (Persero).Organisational coordination and division of tasks for the implementation of social programmes between the CSR Function of PHI and its Subsidiaries and CSR –Small Medium Enterprise & Partnership Program (SMEPP) of PT Pertamina (Persero).

Selain itu, dalam RJPP 2020-2026 PHI telah mencanangkan inisiatif strategis yang memiliki kaitan dengan bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan yang menjadi bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan. Strategi yang tercakup dalam arah pengembangan Perusahaan tersebut meliputi:• Menerapkan QHSSE Excellence;• Membangun SDM yang cakap dan kompetitif;• Melakukan sinergi proses pengadaan yang terintegrasi

secara vertikal dan horizontal; dan• Melaksanakan operasi minyak bumi sesuai aturan-aturan

yang berlaku.

PROGRAM DAN ANGGARAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Pada tahun 2019, PHM, PHSS, dan PHKT sebagai Anak Perusahaan PHI dengan status operator telah melaksanakan program-program tanggung jawab sosial dalam berbagai bidang. Informasi terkait berbagai program dan anggaran tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut tersedia dalam subbab-subbab dalam bab Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Moreover, in the 2020-2026 RJPP, PHI has launched strategic initiatives with links to the social, economic, and environmental aspects that are part of social and environmental responsibility. The strategies covered in the direction of the Company’s development include:

• Implementing QHSSE Excellence;• Developing competent and competitive human resources;• Synergising the procurement process that is integrated

vertically and horizontally;• Carrying out oil operations based on the applicable

regulations.

SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAMMES AND BUDGETS

In 2019, PHM, PHSS, and PHKT as PHI Subsidiaries with operator status have implemented social responsibility programmes in various fields. Information about these various social and environmental responsibility programmes and the budget is available sub-chapters of the Corporate Social Responsibility chapter.





414

Sesuai dengan Tata Nilai 6C, PHI senantiasa menjaga seluruh proses operasionalnya bersih dan adil dalam melaksanakan kegiatan usaha yang kompetitif. Operasi yang sesuai dengan tata nilai yang dimiliki Perusahaan tidak hanya diatur melalui sistem dan kebijakan GCG dalam lingkup internal, tetapi juga melalui manajemen rantai pasokan atau supply chain management (SCM) dalam lingkup eksternal. Oleh karena itu, operasi yang adil dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan hubungan mitra kerja dan proses pengadaan barang dan jasa yang bertanggung jawab.

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PENGADAAN UNTUK OPERASI YANG ADIL

PHI berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa secara adil dan transparan sesuai sistem tata kerja yang berlaku. Wujud tanggung jawab sosial PHI terhadap pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan menerapkan kebijakan berikut:• Seluruh kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa

dilakukan berdasarkan ketentuan pedoman sistem pengadaan.

• Lelang umum untuk pengadaan barang dan/atau jasa diumumkan juga melalui media elektronik atau media cetak.

• Pengadaan dilakukan melalui penunjukan langsung, pemilihan langsung, dan pelelangan umum sesuai persyaratan dalam sistem tata kerja.

• Pelaksanaan survei kepuasan pemasok yang bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan pemasok dalam bekerja sama dengan PHI.

Seluruh penyedia barang dan jasa PHI harus memenuhi persyaratan prakualifikasi yang berlaku yang meliputi persyaratan administratif, teknis, K3LL, dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini juga berlaku untuk penyedia barang dan jasa yang merupakan afiliasi Pertamina dan BUMN serta afiliasinya.

Based on the 6C Values, PHI strives to maintain clean and fair operational processes in carrying out competitive business activities. Operations based on the Company’s values are not only regulated through internal GCG systems and policies but also supply chain management (SCM) in the external sphere. Therefore, fair operation, in this case, is very closely related to the relations of working partners and the responsible procurement of goods and services.

COMMITMENT AND PROCUREMENT POLICY ON FAIR OPERATIONS

PHI is committed to carrying out the process of procurement of goods and services fairly and transparently based on the prevailing work system. A manifestation of PHI’s social responsibility towards goods and services procurement is carried out by implementing the following policies:• All goods and/or services procurement activities are

carried out based on the provisions in the guideline for the procurement system.

• Public auctions for procurement of goods and/or services are also announced through electronic or print media.

• Procurement is carried out through direct appointment, direct election, and public auction based on the requirements in the work system.

• Conducting supplier satisfaction surveys aiming to evaluate the level of supplier satisfaction in cooperating with PHI.

All goods and services providers of PHI must meet the applicable prequalification requirements including administrative, technical, K3LL requirements, as well as compliance with applicable laws and regulations. This also applies to goods and services providers affiliating with Pertamina and SOEs as well as their affiliates.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERKAIT OPERASI YANG ADILCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON FAIR OPERATIONS






AND ANALYSIS


415

Untuk memastikan terpenuhinya syarat-syarat tersebut khususnya terkait K3LL, PHI mengembangkan Contractor Safety Management System (CSMS) yang merupakan salah satu persyaratan dalam proses pengadaan barang dan jasa. Salah satu tujuan dari proses prakualifikasi CSMS adalah untuk memastikan bahwa penyedia barang dan jasa yang bekerja di lingkungan PHI telah memenuhi standar dan kriteria kesehatan, keselamatan kerja, dan lindung lingkungan yang ditetapkan Perusahaan. CSMS juga merupakan alat untuk menjaga dan meningkatkan kinerja K3 di lingkungan kontraktor.

Selain komitmen terhadap proses dan kualifikasi pengadaan, PHI juga berkomitmen untuk memberdayakan penyedia barang dan jasa lokal melalui pengutamaan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri. Dengan demikian, PHI juga turut berperan dalam menggerakkan perekonomian dan pengembangan sumber daya manusia yang berujung kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

PELAKSANA PENGELOLAAN RANTAI PASOKAN UNTUK OPERASI YANG ADIL

Dalam mewujudkan operasi yang adil, PHI mengelola rantai pasokan dan menerapkan prinsip dasar pengadaan yang transparan, akuntabel, efisien, dan efektif. Pengelolaan SCM di PHI dilaksanakan oleh Fungsi Supply Chain Management (SCM) yang dipimpin seorang Vice President dan bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Layanan Bisnis. Fungsi SCM PHI juga melakukan koordinasi dan monitoring dengan fungsi SCM di Anak Perusahaan PHI.

Dalam pelaksanaan tanggung jawab operasi yang adil, Fungsi SCM menjalin hubungan kerja dengan para penyedia barang dan jasa terkait pelaksanaan kegiatan operasional maupun proyek pengembangan Perusahaan. Proses SCM PHI juga didukung oleh sistem aplikasi Protecs, VMS, SAP, dan KPI Online sehingga aktivitas SCM dapat dilakukan dengan lebih efisien, efektif, dan transparan.

PENDEKATAN TERHADAP PEMANGKU KEPENTINGAN OPERASI YANG ADIL

Untuk memastikan proses pengadaan barang dan jasa yang melibatkan Pemangku Kepentingan, PHI melakukan pendekatan terhadap para Pemangku Kepentingan. Upaya-upaya pendekatan tersebut adalah:

In ensuring the fulfilment of these requirements, particularly related to K3LL, PHI developed the Contractor Safety Management System (CSMS) which is one of the requirements in the process of goods and services procurement. One of the objectives of the CSMS prequalification process is to ensure that goods and services providers working in PHI environment meet the occupational health and safety, as well as environmental protection standards and criteria set by the Company. CSMS is also a tool to maintain and improve K3 performance in the contractor environment.

Aside from its commitment to the procurement process and qualifications, PHI is also committed to empowering local suppliers of goods and services through prioritising the use of domestic goods and services. Thus, PHI also plays a role in driving the economy and developing human resources leading to increased community welfare.

IMPLEMENTATION OF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT FOR FAIR OPERATIONS

In realising fair operations, PHI manages the supply chain and applies the basic principles of procurement that are transparent, accountable, efficient, and effective. The SCM management in PHI is carried out by the Supply Chain Management (SCM) function, led by a Vice President and responsible to the Director of Finance and Business Support. The SCM function in PHI also coordinates and monitors the SCM Function in PHI Subsidiaries.

In carrying out the responsibility in fair operations, the SCM Function has established working relations with goods and services suppliers related to the implementation of operational activities and Company development projects. The SCM process in PHI is also supported by application systems, namely Protecs, VMS, SAP, and KPI Online so SCM activities can be carried out more efficiently, effectively, and transparently.

APPROACH TO STAKEHOLDERS OF FAIR OPERATIONS

In ensuring the procurement of goods and services involving Stakeholders, PHI engages the Stakeholders. Efforts to this approach are:





416

PENDEKATAN TERHADAP PEMANGKU KEPENTINGANAPPROACH TO STAKEHOLDERS

METODE PELIBATANMETHOD OF ENGAGEMENT

FREKUENSI PERTEMUANFREQUENCY OF MEETING

TOPIKTOPICS

PELANGGAN (PENGGUNA)CUSTOMERS (USERS)

Pertemuan dan Rapat KoordinasiCoordination Meetings

Minimal satu kali per bulan At least once a month

• Koordinasi terhadap perubahan kontrak

• Koordinasi operasional• Coordination on contract

amendment• Operational coordination

Survei Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Survey

Minimal satu kali per tahunAt least once a year

Penilaian dari Penyedia Barang/Jasa terhadap Proses PengadaanAssessment from Goods/Services Provider on Procurement Process

PENYEDIA BARANG DAN JASAGOODS AND SERVICES PROVIDER

Pelaksanaan KontrakContract Execution

Sebelum mulai pekerjaan dan selama pekerjaan berlangsungBefore the work begins and during work

• Penjelasan lingkup pekerjaan• Pemantauan kinerja• Sertifikasi CSMS • Penagihan biaya• Sosialisasi peraturan• Explanation on the scope of work• Performance monitoring• CSMS certification• Work billing• Socialisation of regulations

Penilaian Kinerja Penyedia Barang dan JasaGoods and Services Provider Performance Evaluation

Setelah selesai pekerjaanAfter the work is completed

Pembinaan Penyedia Barang dan JasaCoaching for Goods and Services Provider

Minimal satu kali per tahunAt least once a year

INISIATIF MANAJEMEN PENGADAAN UNTUK OPERASI YANG ADIL

Dalam mengelola proses pengadaan, Fungsi SCM melaksanakan inisiatif-inisiatif untuk memastikan pengadaan barang dan jasa yang memberi nilai tambah bagi mitra kerja PHI. Inisiatif-inisiatif tersebut adalah sebagai berikut:

PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS DAN TATA KELOLA PENGADAAN BARANG DAN JASA

PHI mewajibkan seluruh pihak yang terlibat dalam proses dan kegiatan pengadaan barang dan jasa untuk menandatangani Pakta Integritas. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya kecurangan dan/atau ketidaksesuaian selama proses pengadaan.

PROCUREMENT MANAGEMENT INITIATIVES FOR FAIR OPERATIONS

In managing the procurement process, the SCM Function carries out initiatives to ensure that the goods and services procurement can add value to PHI partners. These initiatives are as follows:

SIGNING OF THE INTEGRITY PACT AND GOVERNANCE OF GOODS AND SERVICES PROCUREMENTPHI requires all parties involved in the processes and activities of goods and services procurement to sign the Integrity Pact. This measure is to prevent fraud and/or discrepancies during the procurement process.






AND ANALYSIS


417

SISTEM PENGELOLAAN VENDOR DAN VENDOR DAYPengelolaan vendor di PHI dilakukan melalui Vendor Management System (VMS). Pengelolaan vendor ini juga mencakup penilaian vendor berdasarkan sistem skor sesuai dengan pedoman pengadaan. Pengelolaan vendor juga dilakukan melalui CIVD untuk PHM yang merupakan KKKS dengan sistem Cost Recovery.

Salah satu bentuk pengelolaan vendor adalah program Vendor Day, yang merupakan suatu sarana komunikasi PHI dengan penyedia barang dan jasa untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Selama tahun 2019, PHI telah melaksanakan 2 (dua) acara Vendor Day, yang terdiri dari Vendor Day bersama seluruh KKKS area Kalimantan dan Sulawesi di bawah koordinasi SKK Migas dengan PHM sebagai koordinator, serta Vendor Day PHI untuk Anak Perusahaan Services Pertamina.

Kegiatan Vendor Day bersama telah dilaksanakan pada 9-10 April 2019 di Hotel Novotel Balikpapan dengan melibatkan 11 KKKS, SKK Migas, dan PHI. Dalam acara ini, PHM bertindak sebagai koordinator sesuai yang telah direncanakan. Dalam kegiatan tersebut, telah dilaksanakan pembinaan terhadap penyedia barang dan jasa terkait kepatuhan, CSMS, dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Acara tersebut juga dipergunakan sebagai ajang pemberian penghargaan bagi penyedia barang dan jasa dengan kinerja terbaik. Sementara itu, pelaksanaan Vendor Day PHI untuk Anak Perusahaan Services Pertamina terlaksana di tanggal 15 Januari 2020.

PENGEMBANGAN PENYEDIA BARANG DAN JASA DAERAH OPERASIPHI berkontribusi terhadap pembangunan sosial ekonomi di masyarakat dan berkomitmen untuk ikut serta dalam pemberdayaan dan pengembangan penyedia barang dan jasa khususnya di daerah operasi PHI. Bentuk komitmen tersebut adalah memberikan prioritas pengadaan di bawah Rp10 miliar kepada penyedia barang dan jasa yang berdomisili di wilayah provinsi daerah operasi PHI sesuai dengan kompetensi dan kapabilitas untuk kategori usaha kecil dan menengah. Dengan demikian, sekalipun masyarakat sekitar tidak secara langsung menjadi pekerja di lingkungan PHI, masyarakat tetap bisa merasakan manfaat dari keberadaan PHI di area tersebut.

VENDOR MANAGEMENT SYSTEM AND VENDOR DAYVendor management in PHI is done through the Vendor Management System (VMS). Vendor management also includes vendor assessments based on a scoring system according to procurement guidelines. Vendor management is also carried out through CIVD for PHM which is a KKKS with a Cost Recovery system.

One form of vendor management is the Vendor Day programme, a means of communicating with providers of goods and services to improve mutually-beneficial cooperation for both parties.

Throughout 2019, PHI has conducted two Vendor Day events, consisting of Vendor Day with all KKKS in Kalimantan and Sulawesi areas under the coordination of SKK Migas with PHM as the coordinator, as well as PHI Vendor Day for Pertamina Services Subsidiaries.

Joint Vendor Day activities have been carried out on 9-10 April 2019 at Balikpapan Novotel Hotel, involving 11 KKKS, SKK Migas, and PHI. In this event, PHM acts as the coordinator. In this activity, guidance has been carried out on goods and services providers related to compliance, CSMS, and Local Content. The event was also used to present awards for goods and services providers with the best performance. Meanwhile, the implementation of the PHI Vendor Day for Pertamina Services Subsidiaries was carried out on 15 January 2020.

DEVELOPMENT OF GOODS AND SERVICES PROVIDERS IN OPERATIONAL AREASPHI contributes to socio-economic development in the community and commits to participating in the empowerment and development of goods and services providers especially in PHI operation areas. This commitment refers to the priority of procurement under Rp10 billion for goods and services providers living in the province of PHI operations areas based on their competencies and abilities for the small and medium business category. Therefore, even if the surrounding communities do not directly become PHI employees, they can still benefit from the existence of PHI in their area.





418

Program pembinaan terhadap penyedia barang dan jasa yang dilaksanakan selama tahun 2019 antara lain: 1. Coaching clinic CIVD, SKTPM, dan Proses Pengadaan

yang dilaksanakan oleh PHM di Samarinda pada tanggal 29-30 Agustus 2019. Acara ini dihadiri oleh 18 penyedia barang dan jasa lokal serta Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang diwakili oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

2. Kesepakatan dengan penyedia barang dan jasa lokal untuk penyediaan produk daerah sebagai suplai bahan makanan dan logistik di site PHM.

3. Program Pembinaan Local Business Development (LBD) di PHKT yang memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal untuk bisa berpartisipasi dalam proses tender dan mendapatkan coaching terkait penyusunan dokumen pengadaan, aspek K3LL, pelaksanaan pekerjaan, serta pembinaan sumber daya manusia di daerah operasi.

4. Pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa di area operasi (Lapangan Badak) untuk PHSS.

5. Total jumlah kontrak yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang dan Jasa di area operasi PHI kurang lebih 300 kontrak.

PENGUTAMAAN BARANG/JASA DALAM NEGERIPHI turut memberdayakan Penyedia Barang/Jasa Dalam Negeri melalui pengutamaan penggunaan barang/jasa produksi dalam negeri. Melalui jalan ini, Perusahaan juga turut berperan dalam menggerakan perekonomiaan serta pengembangan sumber daya manusia yang berujung kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Program pengutamaan barang/jasa dalam negeri dilakukan melalui pengutamaan barang/jasa sesuai APDN, pemberian preferensi TKDN, dan asesmen terhadap manufaktur lokal. Selama tahun 2019, PHI telah melakukan asesmen terhadap 13 material yang diproduksi di dalam negeri yang dapat digunakan di Perusahaan.

PENGEMBANGAN BIDANG PENDIDIKANUntuk mewujudkan kerja sama antar dunia usaha dan pendidikan, PHI juga berperan dalam pemberdayaan Lembaga Penelitian, Lembaga Pemerintah, maupun Perguruan Tinggi, khususnya dalam jasa konsultansi atau penelitian melalui kontrak yang sifatnya swakelola.

EVALUASI PENGADAAN UNTUK OPERASI YANG ADIL

Untuk mendapatkan gambaran persepsi dari penyedia barang dan jasa di lingkungan PHI terhadap pelaksanaan proses pengadaan, PHI telah melakukan survei terhadap penyedia barang dan jasa yang hasilnya tertuang pada Laporan Hasil External Customer Survey & Feedback SCM PHI Tahun 2019.

Coaching programmes for goods and services providers carried out throughout 2019 include:1. CIVD coaching clinic, SKTPM, and Procurement Process

conducted by PHM in Samarinda on 29-30 August 2019. The event was attended by 18 local goods and service providers as well as the Kutai Kartanegara Regency Government represented by the Local Industry and Trade Agency.

2. Agreements with local goods and services providers for supplying local products as a supply of food and logistics on PHM’ site.

3. Local Business Development (LBD) Coaching programme in PHKT providing opportunities for local entrepreneurs to participate in the tender process and obtain guidance related to the preparation of procurement documents, K3LL aspects, work implementation, and development of human resources in the operation areas.

4. Implementation of goods and services procurement process in the operating areas (Badak Field) for PHSS.

5. The total number of contracts carried out by the Goods and Services Providers in PHI operations area about 300 contracts.

PRIORITISATION OF DOMESTIC GOODS/SERVICESPHI also empowers Domestic Goods/Services Providers through prioritisation of domestic goods/services. This way, the Company also plays a role in developing the economy and human resources which will lead to improving the welfare of Indonesia.

The programme of prioritising domestic goods/services is carried out through prioritising goods/services according to APDN, granting Local Content. preferences, and assessment on local manufacturers. Throughout 2019, PHI has conducted an assessment of 13 materials produced domestically and can be used in the Company.

EDUCATIONAL DEVELOPMENTIn realising the cooperation between business and education, PHI also plays a role in empowering Research Institutions, Government Institutions, and Colleges, especially in consultation or research services through self-managed contracts.

PROCUREMENT EVALUATION FOR FAIR OPERATIONS

In getting a picture of perceptions of goods and service providers in PHI regarding the implementation of the procurement process, PHI has conducted a survey for goods and service providers and the results are written in PHI SCM External Customer Survey & Feedback Report in 2019.






AND ANALYSIS


419

Survei ini dilaksanakan pada tanggal 6-10 Mei 2019. Survei dikirimkan kepada 17 penyedia barang dan jasa yang menjadi pemenang proses pengadaan di PHI dan memiliki kontrak dengan PHI baik dengan status aktif, kedaluwarsa, maupun selesai. Penyedia barang dan jasa yang memiliki lebih dari 1 (satu) kontrak hanya dikirimkan 1 (satu) survei.

Hasil survei tersebut adalah sebagai berikut:

The survey was conducted on 6-10 May 2019. The survey was sent to 17 goods and services providers who are winners of the procurement process in PHI and had active, expired, or completed contracts with PHI. Goods and service providers with more than one contract are only sent one survey.

The survey results are as follows:

HASIL SURVEI PENYEDIA BARANG DAN JASARESULTS OF GOODS AND SERVICES PROVIDERS SURVEY

NO. KATEGORICATEGORY

RATA-RATA KENYATAAN

AVERAGE REALITY

RATA-RATA HARAPANAVERAGE

EXPECTATIONS

1.

Kemudahan dan kejelasan informasi pengumuman dan persyaratan mengikuti tender serta peraturan pengadaan barang dan jasa.The ease and clarity on announcements and requirements for participating in tenders as well as regulations on the procurement of goods and services.

3,8 4,4

2.Kemudahan proses pendaftaran tender.Ease in the tender registration process.

4,2 4,6

3.

Pemahaman petugas pengadaan barang dan jasa terhadap peraturan yang berlaku (A-001/PHI3300/2017-S0).Officers’ understanding of goods and services procurement based on the applicable regulations (A-001/PHI3300/2017-S0).

3,8 4,6

4.Kejelasan spesifikasi barang dan jasa yang diminta.Clarity on the specifications of requested goods and services.

4,2 4,6

5.Kecepatan waktu penerbitan PO/kontrak.Ths speed of PO/contract issuance.

3,4 4,6

6.Kemudahan proses penerimaan barang atau material.Ease of goods or materials reception process.

3,8 4,4

7.Kenyamanan ruang rapat atau tender.The convenience of meeting or tender rooms.

4,2 4,6

8.Kenyamanan ruang tunggu/lobi.The convenience of waiting room/lobby.

4,2 4,8

9.

Respon terhadap saran dan keluhan yang disampaikan terkait proses pengadaan barang dan jasa.Responses to submitted suggestions and complaints related to goods and services procurement process.

4 4,4

10.Dokumen pengadaan mudah dipahami.Procurement documents are easily understood.

4,2 4,4





420

Hasil survei menunjukkan bahwa dokumen pengadaan mudah dipahami serta telah memuat informasi yang diperlukan, sementara 3 (tiga) hal di bawah ini masih memerlukan peningkatan yaitu:a. Kecepatan waktu penerbitan PO/kontrak.b. Pemahaman petugas pengadaan barang/ jasa terhadap

peraturan yang berlaku.c. Kemudahan dan kejelasan informasi pengumuman dan

persyaratan mengikuti tender serta peraturan pengadaan barang dan jasa.

Sebagai tindak lanjut terhadap rekomendasi tersebut, upaya perbaikan berkelanjutan adalah dengan mempercepat proses routing kontrak, memberikan pelatihan pada petugas pengadaan barang dan jasa, serta memberikan sosialisasi kepada penyedia barang dan jasa terkait prosedur pengadaan barang dan jasa.

CAPAIAN DAN PENGHARGAAN

Pada tahun 2019, PHI telah meraih penghargaan di bidang pengadaan barang dan jasa, yaitu penghargaan The Highest Synergy Value Growth pada ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) dari PT Pertamina (Persero).

The Highest Value Synergy Growth, APSA 2019

The survey results show that the procurement documents are easily understood and contain the required information, while the three items below still need improvement, namely:

a. The speed of PO/contract issuance.b. Officers’ understanding of goods/services procurement

based on the applicable regulations.c. The ease and clarity on announcements and requirements

for participating in tenders as well as regulations on the procurement of goods and services.

As a follow-up to the recommendation, measures of continuous improvement are accelerating the process of contract routing, providing training to goods and services procurement officers, as well as providing socialisation to goods and services providers related to goods and services procurement procedures.

ACHIEVEMENTS AND AWARDS

In 2019, PHI achieved an award related to goods and services procurement, namely the Highest Synergy Value Growth award at Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) from PT Pertamina (Persero).






AND ANALYSIS


421

Tanggung jawab PHI terhadap lingkungan hidup meliputi tanggung jawab lingkungan di bidang operasional dan tanggung jawab lingkungan di bidang eksternal atau kemasyarakatan.

Dalam bidang operasional, PHI dan Anak Perusahaan telah menyusun komitmen dan kebijakan serta dampak, risiko, dan ruang lingkup tanggung jawab lingkungannya. PHI dan Anak Perusahaan juga telah melakukan pencatatan terhadap jumlah energi dan air yang digunakan dalam aktivitas operasional maupun jumlah emisi dan limbah yang dihasilkan.

Sementara itu, di bidang eksternal, PHI dan Anak Perusahaan telah mengidentifikasi isu-isu dan risiko lingkungan yang ada di masyarakat serta merencanakan dan melaksanakan program-program untuk meningkatkan kelestarian lingkungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup.

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN DI BIDANG OPERASIONAL

Komitmen PHI dan Anak Perusahaan terhadap lingkungan hidup tertuang dalam Komitmen Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lindungan Lingkungan (K3LL). PHI dan Anak Perusahaan berfokus pada kelestarian lingkungan dengan selalu mematuhi peraturan, memberi laporan, dan melakukan intervensi terhadap tindakan serta kondisi yang tidak aman dalam aspek lingkungan. Dalam pelaksanaannya, PHI dan Anak Perusahaan menaati peraturan dan perundangan yang berlaku serta mengelola risiko serendah mungkin sampai pada tahap yang paling aman sesuai dengan kaidah keselamatan proses.

Komitmen dan strategi PHI dan Anak Perusahaan dalam menjalankan kewajiban pengelolaan lingkungan diwujudkan dalam Sistem Manajemen Lingkungan yang bertujuan untuk mengelola semua persyaratan operasi (Licenses to Operate) terkait lingkungan mulai dari mendapatkan perizinan lingkungan hingga pelaksanaan program-program

PHI’s environmental responsibilities include environmental responsibilities in the operations as well as external or community areas.

In the operations, PHI and its Subsidiaries have compiled commitments and policies as well as the impacts, risks, and scope of its environmental responsibilities. PHI and its Subsidiaries have also recorded the amount of energy and water used in operational activities as well as emissions and waste produced.

Meanwhile, in the external sector, PHI and its Subsidiaries have identified environmental issues and risks in the community as well as having planned and implemented programmes to improve environmental sustainability and raise public awareness of the environment.

COMMITMENTS AND ENVIRONMENTAL POLICIES IN THE OPERATIONS

Commitments of PHI and its Subsidiaries to the environment are stated in the Commitment of Safety, Health, Security, and Environmental Protection (K3LL). PHI and its Subsidiaries focus on environmental sustainability by always complying with regulations, reporting, and intervening in unsafe actions and conditions in environmental aspects. In doing so, PHI and its Subsidiaries comply with the applicable laws and regulations and manage the lowest possible risk to the safest stage based on the rules of process safety.

The commitments and strategies of PHI and its Subsidiaries for carrying out environmental management obligations are realised in the Environmental Management System aiming to manage all operating requirements (Licenses to Operate) related to the environment starts from obtaining environmental permits to the implementation of environmental protection

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYON THE ENVIRONMENT





422

perlindungan lingkungan dengan mengacu pada kebijakan dan peraturan lingkungan hidup yang berlaku. Kebijakan tersebut antara lain:• Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;• Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah;• Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

• Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

• Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

• Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi;

• Peraturan Daerah Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi;

• Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 31 Tahun 2012 tentang Flaring di Industri Minyak dan Gas; dan

• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2014 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER).

Sistem Manajemen Lingkungan tersebut terbukti telah memenuhi standar internasional dengan sertifikasi ISO 14001 yang telah dimiliki oleh PHM, PHSS, dan PHKT.

DAMPAK, RISIKO, DAN RUANG LINGKUP TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN DI BIDANG OPERASIONAL

Operasi eksplorasi dan eksploitasi migas di laut maupun di daratan berpotensi untuk menimbulkan dampak lingkungan di seluruh siklus bisnis. Risiko utama lingkungan dari kegiatan migas adalah timbulan cemaran pada lingkungan sehingga memengaruhi kualitas udara, air, dan tanah yang pada akhirnya akan berdampak pula pada kehidupan manusia.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran masyarakat tentang perlindungan dan pelestarian lingkungan juga turut meningkat. Standar lingkungan hidup di tingkat lokal maupun global pun semakin ketat. Dengan kondisi ini, industri migas harus beradaptasi dengan tuntutan masyarakat melalui upaya-upaya beroperasi yang lebih bersih, lebih efisien, dan sejalan dengan tata kelola lingkungan.

programmes by referring to the applicable environmental policies and regulations. These policies include:

• Law No. 32 of 2009 on Environmental Protection and Management;

• Law No. 18 of 2008 on Waste Management;

• Government Regulation No. 82 of 2001 on Management of Water Quality and Control of Water Pollution;

• Government Regulation No. 27 of 2012 on Environmental Permits;

• Government Regulation No. 101 of 2014 on Management of Hazardous and Toxic Waste;

• Government Regulation No. 70 of 2009 on Energy Conservation;

• Regulation of East Kalimantan Region No. 02 of 2011 on Management of Water Quality and Water Pollution Control;

• Regulation of the Minister of Environment No. 13 of 2009 on Quality Standards for Business Emissions and/or Oil and Gas Activities;

• Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 31 of 2012 on Flaring in the Oil and Gas Industry; and

• Regulation of the Minister of Environment No. 3 of 2014 on the Company Performance Rating Assessment Programme in Environmental Management (PROPER).

The Environmental Management System has been proven to meet international standards with ISO 14001 certification owned by PHM, PHSS, and PHKT.

IMPACTS, RISKS, AND SCOPE OF ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY IN OPERATIONS

Oil and gas exploration and exploitation both offshore and onshore have the potential to cause environmental impacts in all business cycle. The main environmental risk of oil and gas activities is pollution in the environment affecting the quality of air, water, and soil that will ultimately have an impact on human life.

Along with the advancement of science and technology, public awareness of environmental protection and preservation has also increased. Environmental standards at the local and global levels are increasingly stringent. With this, the oil and gas industry must adapt to the demands of the community through efforts to operate cleaner, more efficient, and in line with environmental governance.






AND ANALYSIS


423

Oleh karena itu, PHI dan Anak Perusahaan melakukan pengelolaan aspek lingkungan hidup dalam proses dan aktivitas PHI dan Anak Perusahaan sendiri maupun mitra pemasok dan kontraktor yang bekerja di wilayah operasi. Ruang lingkup pengelolaan lingkungan PHI dan Anak Perusahaan disesuaikan dengan batasan izin lingkungan yang dimiliki dan pada inisiatif tertentu dapat diperluas sesuai dengan keperluannya.

KINERJA LINGKUNGAN TERKAIT ENERGI DAN AIR

Bentuk tanggung jawab utama PHI dan Anak Perusahaan terhadap lingkungan adalah penggunaan sumber daya alam yang efisien serta memperhatikan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, PHI dan Anak Perusahaan melakukan pencatatan terhadap penggunaan energi dan air dalam upaya tanggung jawabnya.

Pengelolaan lingkungan dilakukan berdasarkan evaluasi dampak penting dalam analisis dampak lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis tersebut akan tertuang dalam matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

ENERGIPengelolaan energi di wilayah operasi PHI dan Anak Perusahaan dilakukan sesuai dengan kebijakan yang diterapkan Pemerintah dalam meningkatkan efisiensi energi dan memperbanyak penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Upaya penghematan energi diwujudkan dengan mengatasi masalah perubahan peraturan energi dan membangun sistem manajemen energi yang diharapkan mampu mencapai target pengurangan konsumsi energi setiap tahunnya.

Dalam melaksanakan pengelolaan energi, PHI dan Anak Perusahaan memiliki tim pengelola energi yang terdiri atas Manajer Energi dan Auditor Energi yang telah tersertifikasi. Sementara itu, pengelolaan energi di lapangan dilaksanakan di bawah tanggung jawab bagian operasi masing-masing lapangan.

PHI dan Anak Perusahaan telah menetapkan target efisiensi jangka panjang yang berlaku di setiap lapangan hingga tahun 2022. Di setiap lapangan, Perusahaan juga menetapkan tujuan umum yaitu evaluasi pemakaian energi dan peningkatan efisiensi energi, serta sasaran umum yaitu implementasi dan evaluasi program-program efisiensi energi dalam proses produksi maupun fasilitas penunjang. Berbagai program dan inisiatif telah dilaksanakan dan diharapkan dapat berkontribusi pada target peningkatan efisiensi energi berkelanjutan sebesar 1% setiap tahun sampai dengan tahun 2022.

Therefore, PHI and its Subsidiaries carry out environmental management in the processes and activities of itself and its Subsidiaries, as well as supplier and contractor partners working in the operational areas. The scope of environmental management of PHI and its Subsidiaries is adjusted to the limits of environmental permits in hand and on certain initiatives, it can be expanded as required.

ENVIRONMENTAL PERFORMANCE RELATED TO ENERGY AND WATER

PHI and its Subsidiaries’ way of being responsible for the environment is the efficient use of natural resources and paying attention to environmental sustainability. Therefore, PHI and its Subsidiaries record energy and water usage in the manifestation of their responsibility.

Environmental management is carried out based on the evaluation of significant impacts in the analysis of environmental impacts that were previously carried out. The analysis will be stated in the matrix of the Environmental Management Plan (RKL) and Environmental Monitoring Plan (RPL).

ENERGYEnergy management in PHI and its Subsidiaries’ operational areas is carried out based on the policies adopted by the Government in increasing energy efficiency and the use of New and Renewable Energy (EBT). Energy-saving measures are realised by overcoming the problem of changing energy regulations and building energy management systems that are expected to achieve the target of reducing energy consumption every year.

In carrying out energy management, PHI and its Subsidiaries have an energy management team consisting of certified Energy Managers and Auditors. Meanwhile, energy management in the field is carried out under the responsibility of the operations section of each field.

PHI and its Subsidiaries have set long-term efficiency targets applying in every field up to 2022. In each field, the Company also sets general objectives, namely evaluation of energy usage and improvement in energy efficiency, as well as general targets, namely the implementation and evaluation of energy efficiency programmes in the production process and supporting facilities. Various programmes and initiatives have been implemented and are expected to contribute to the target of increasing sustainable energy efficiency by 1% every year until 2022.





424

For example, each field in PHM has its own energy generator with the main natural gas fuel taken from the production of each field. Through the Turbo Engine Generator, gas is converted into electrical energy to meet energy requirements in the production process. Meanwhile, in meeting the electricity needs in Balikpapan and Jakarta offices, electricity is purchased from PLN and diesel-powered electricity generators. In reducing the use of energy derived from fossils, PHM has made the use of renewable energy sources by applying the use of solar cells in BPN and wind turbines in Bekapai Field.

The following are data on energy consumption and reduction of energy consumption in PHI Subsidiaries in 2019:

Sebagai contohnya, setiap lapangan di PHM memiliki pembangkit energi sendiri dengan bahan bakar utama gas bumi yang diambil dari produksi lapangan masing-masing. Melalui Turbo Engine Generator, gas diubah menjadi energi listrik untuk memenuhi kebutuhan energi dalam proses produksi. Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan listrik di kantor Balikpapan dan Jakarta, listrik dibeli dari PLN dan dari generator listrik diesel. Dalam rangka mengurangi penggunaan energi yang bersumber dari fosil, kami juga telah memanfaatkan sumber dari energi terbarukan dengan mengaplikasikan penggunaan sel surya di BPN dan turbin angin di Lapangan Bekapai.

Berikut adalah data konsumsi energi dan pengurangan konsumsi energi di Anak Perusahaan PHI di tahun 2019:

KONSUMSI DAN PENGURANGAN KONSUMSI ENERGI TAHUN 2019CONSUMPTION AND REDUCTION OF ENERGY CONSUMPTION IN 2019

dalam gigajoule (GJ) | in gigajoule (GJ)


PHM PHSS PHKT JUMLAH | TOTAL

2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018

Konsumsi Energi LangsungDirect Energy Comsumption

19.932.234,21 21.889.061,47 2.355.037,54 4.878.992,57 5.352.346,04 1.332.978 27.639.617,79 28.101.032,04

Pengurangan Konsumsi EnergiReduction of Energy Consumption

12.105.619,63 9.923.309,86 1.261.997,35 2.179.428,26 - - 13.367.616,98 12.102.738,12

AIRPHI menggunakan air dengan bijaksana dan turut serta dalam upaya konservasi air. Komitmen terhadap pengurangan pemakaian air telah tertuang dalam kebijakan K3LL PHI, dengan tujuan untuk mendorong konservasi sumber daya, konservasi keanekaragaman hayati, inisiatif pengurangan suar bakar, penghematan energi, teknologi bersih, serta pengurangan kerusakan atau kehilangan secara umum.

Dalam menjalankan komitmen efisiensi dan konservasi air, PHI telah menetapkan beberapa program, antara lain:1. Memanfaatkan air hujan untuk penyiraman tanaman

dengan memastikan terlaksananya penampungan dan pemanfaatan air hujan;

2. Mengurangi konsumsi air bersih;3. Memanfaatkan air kondensasi Air Conditioner (AC) di

anjungan lepas pantai dengan memastikan terlaksananya penampungan dan pemanfaatan air kondensasi AC;

WATERPHI uses water wisely and participates in water conservation efforts. Commitment to reducing water use has been stated in K3LL PHI policy to encourage resource conservation, biodiversity conservation, flare reduction initiatives, energy savings, clean technology, and general reduction of loss or damage.

In carrying out its commitment to water efficiency and conservation, PHI has established several programmes, including:1. Utilising rainwater for watering plants by ensuring

rainwater harvesting and utilisation;2. Reducing clean water consumption;3. Utilising condensed water from air conditioners (AC)

in offshore platforms by ensuring the harvesting and utilisation of AC condensed water;

2019 2019 2019 2019






AND ANALYSIS


425

4. Efisiensi operasional armada Accommodation Working Barge (AWB) dan kampanye penghematan penggunaan air bersih;

5. Adanya tim khusus di lapangan (facility management) yang mengelola perpipaan air dan perlengkapannya dari kebocoran;

6. Tersedianya hotline layanan berupa inisiatif hazard hunt bagi seluruh karyawan dan mitra kerja untuk melaporkan adanya potensi atau kebocoran sekecil apapun untuk dapat langsung ditangani; dan

7. Mengganti sistem perpipaan tua yang rentan bocor dengan menggunakan perpipaan HDPE baru.

Untuk mendukung komitmen konservasi air, di setiap lapangan terdapat sistem pengelolaan air bersih atau Water Treatment Plant. Air bekas pakai yang diolah akan dapat digunakan kembali untuk memenuhi keperluan domestik lapangan. PHI juga memantau kualitas air bersih yang dihasilkan setiap tiga bulan sekali dan memantau kualitas air buangan satu bulan sekali. Parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas air limbah domestik yang dihasilkan telah sesuai dengan izin pembuangan air limbah yang valid.

Jumlah pemakaian air di PHI dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

KINERJA LINGKUNGAN TERKAIT EMISI DAN LIMBAH

EMISIPengoperasian alat produksi maupun fasilitas penunjang akan selalu menghasilkan emisi. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) maupun emisi konvensional lainnya menjadi perhatian penting perusahaan untuk direduksi. PHI dan Anak Perusahaan telah memiliki kebijakan terkait pelaksanaan program reduksi emisi beserta targetnya.

4. The operational efficiency of Accommodation Working Barge (AWB) fleet and a campaign to save water use;

5. A special team in the field (facility management) that manages water pipelines and its equipment from leakage;

6. The availability of a service hotline in terms of a hazard hunt initiative for all employees and partners to report the slightest potential or leakage to be directly dealt with; and

7. Replace the old pipeline system vulnerable to leak by using a new HDPE pipeline.

In supporting the commitment of water conservation, there is a clean water management system or Water Treatment Plant in each field. The used water processed will be able to be reused to meet the domestic needs of the field. PHI also monitors the quality of clean water produced every three months and the quality of wastewater once a month. The parameters used to determine the quality of domestic wastewater produced are in accordance with a valid wastewater disposal permit.

The amount of water used in PHI and its Subsidiaries is as follows:

ENVIRONMENTAL PERFORMANCE RELATED TO EMISSION AND WASTE

EMISSIONOperation of production equipment and supporting facilities will always produce emissions. Greenhouse Gas (GRK) emissions and other conventional emissions are important concerns that should be reduced. PHI and its Subsidiaries have policies about the implementation of emission reduction programmes and their targets.

TOTAL PEMAKAIAN AIRTOTAL WATER USAGE

dalam m3 | in m3


2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018

2.773.875,89 2.030.040 386.689,27 427.235,5 210.166,6 27.124,9 3.370.731,76 2.484.400,4

2019 2019 2019 2019





426

Perhitungan jumlah emisi GRK diperoleh dari hasil catatan konsumsi bahan bakar yang kemudian dihitung menggunakan faktor emisi dengan pendekatan gas komposisi. Analisis gas komposisi sekurang-kurangnya dilakukan tiga kali dalam setahun untuk bahan bakar gas, gas yang dibakar di suar bakar, dan gas yang diekspor. Metode perhitungan tersebut telah diverifikasi oleh lembaga verifikasi eksternal yang independen dan sudah mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 12 tahun 2012.

Untuk mengurangi emisi GRK, PHI konsisten melakukan upaya-upaya pengurangan emisi di seluruh sektor kegiatan. Upaya-upaya tersebut di antaranya:1. Penggunaan turbin gas rendah emisi;2. Optimasi perawatan fasilitas operasi;3. Optimasi inspeksi bawah air;4. Optimasi bahan bakar transportasi;5. Minimalisasi penghentian operasi yang tidak terencana;6. Optimasi kompresor;7. Pengurangan gas suar bakar dengan menggunakan Gas

Recovery Compressor; dan8. Penggunaan sistem Vapour Recovery Unit (VRU).

Calculation of total GRK emissions is obtained from the record of fuel consumption that is then calculated using the emission factor with a composition gas approach. Composite gas analysis is carried out at least three times a year for gas fuels, gas burned in flares, and exported gas. The calculation method has been verified by an independent external verification agency and has referred to the Regulation of the Minister of Environment and Forestry No. 12 of 2012.

In reducing GRK emissions, PHI consistently makes efforts to reduce emissions in all activity sectors. These efforts include:

1. Use of low-emission gas turbines;2. Optimise the maintenance of operating facilities;3. Optimise underwater inspections;4. Optimise transportation fuel;5. Minimise the termination of unplanned operations;6. Compressor optimisation;7. Reduce gas flaring utilising Gas Recovery Compressor;

and8. Use of Vapor Recovery Unit (VRU) system.

SUMBER KEGIATAN PENGHASIL EMISI GRKACTIVITIES PRODUCING GRK EMISSIONS

Kegiatan produksi dan pendukung di lapangan menghasilkan emisi GRK, yang terdiri atas karbon dioksida, metana, nitrogen oksida, Volatile Organic Compound (VOC), dan emisi konvensional berupa SO2, NOx, dan PM. Berikut adalah sumber-sumber kegiatan penghasil emisi GRK:

Production and supporting activities in the field produce GRK emissions, consisting of carbon dioxide, methane, nitrogen oxides, Volatile Organic Compound (VOC), and conventional emissions including SO2, NOx, and PM. The following are activities producing GRK Emissions:

SUMBER KEGIATANACTIVITIES

EMISI GRKGRK EMISSIONS

Pembakaran dalam dan luar (gas turbin, gas boiler, gas mesin, dan lain-lain)Internal and external combustion (gas turbine, boiler gas, engine gas, etc.)

CO2, CH4, N2OAlat transportasi (mobil, bis, sea truck, speedboat, kapal)Transportations (cars, buses, sea trucks, speedboats, ships)

Suar bakar (flaring)Flaring

Sumber fugitive (well head, OWTU, tangki timbun, proses bongkar muat)Fugitive sources (wellhead, OWTU, storage tank, loading-unloading process)

VOC, CH4






AND ANALYSIS


427

Berikut adalah hasil pencatatan emisi GRK langsung dan pengurangan emisi GRK:

Selain emisi GRK, terdapat juga emisi konvensional yang dihasilkan dari sumber kegiatan penghasil emisi konvesional berikut:

Emisi konvensional yang dihasilkan dalam kegiatan produksi juga dicatat dan dihitung. Metode perhitungan emisi konvensional diperoleh dari catatan dari konsumsi bahan bakar yang kemudian dihitung menggunakan faktor emisi dari publikasi internasional seperti OGP Report, API Compendium, dan lainnya. Metode perhitungan emisi konvensional yang diterapkan PHI sudah mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 12 tahun 2012, dan perhitungan pengurangan emisi telah diverifikasi oleh lembaga verifikasi eksternal yang independen. Peningkatan emisi konvensional yang dihasilkan sejalan dengan peningkatan aktivitas (jumlah rig, jumlah kapal laut). Berikut jumlah emisi konvensional yang telah tercatat:

The following are the records of direct GRK emissions and its reduction:

Aside from GRK emissions, there are also conventional emissions produced from the following activities producing conventional emissions:

Conventional emissions generated in production activities are also recorded and calculated. Conventional emission calculation methods are obtained from records of fuel consumption that is then calculated using emission factors from international publications such as OGP Report, API Compendium, etc. The conventional emission calculation methods applied by PHI refer to the Regulation of the Minister of Environment and Forestry No. 12 of 2012, and the calculation of emission reductions has been verified by an independent external verification agency. The increase in conventional emissions is in line with increased activity (number of rigs, number of ships). The following are the total conventional emissions recorded:

EMISI GRK LANGSUNG DAN PENGURANGAN EMISI GRKDIRECT GRK EMISSIONS AND REDUCTION OF GRK EMISSIONS

dalam ton CO2e | in tonnes CO2e



2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018

Emisi GRK LangsungDirect GRK Emissions

2.018.976,9 2.065.025 489.990 555.651 410.817,55 73.164,78 2.919.784,45 2.693.840,78

Pengurangan Emisi GRKReduction of GRK Emissions

- 99.831,62 - - 41.040 17.457,19 41.040 117.288,81

SUMBER KEGIATAN PENGHASIL EMISI KONVENSIONALACTIVITIES PRODUCING CONVENTIONAL EMISSIONS

SUMBER KEGIATANACTIVITIES

EMISI KONVENSIONALCONVENTIONAL EMISSIONS

Pembakaran dalam dan luar (gas turbin, gas boiler, gas mesin, dan lain-lain)Internal and external combustion (gas turbine, boiler gas, engine gas, etc.)

CO2, SO2, NO2, PMAlat transportasi (mobil, bis, sea truck, speedboat, kapal)Transportations (cars, buses, sea trucks, speedboats, ships)

Suar bakar (flaring)Flaring

2019 2019 2019 2019





428

LIMBAHKomitmen terhadap pencegahan pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah tertuang dalam kebijakan K3LL, dengan tujuan untuk mencegah pencemaran dengan menghindari, mengurangi, atau mengendalikan limbah berbahaya, tumpahan minyak, dan emisi gas serta meningkatkan mutu efluen air limbah. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi dan penunjang terdiri dari limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3), baik yang berbentuk padat maupun cairan, serta limbah padat non-B3.

Untuk limbah B3, bentuk pengurangan dan pengelolaan yang telah dilakukan antara lain:1. Pengurangan penggantian minyak pelumas untuk

mencapai target pengurangan terhadap minyak pelumas bekas;

2. Pengembalian drum bekas; dan3. Pengembalian produk bahan kimia kadaluarsa serta

pengurangan produk bahan kimia kadaluarsa.

Limbah B3 yang dihasilkan di lapangan operasi dikumpulkan di tempat penyimpanan limbah sementara yang telah memiliki izin, kemudian diangkut oleh pihak ketiga yang telah memiliki rekomendasi pengangkutan limbah B3 jika diperlukan dari KLHK dan menggunakan alat angkut (kapal dan truk) yang juga telah memiliki izin pengangkutan limbah B3 dari Kementerian Perhubungan.

Di setiap lapangan operasi dan anjungan pengeboran, PHI telah memiliki sistem pengelolaan limbah B3 untuk semua jenis limbah, termasuk untuk limbah serbuk dan lumpur bor dari kegiatan pengeboran. Perusahaan mengelola limbah serbuk dan lumpur bor sesuai dengan peraturan dan izin yang berlaku.

Sementara itu, beberapa bentuk pengurangan dan pengelolaan limbah padat non-B3 meliputi pemanfaatan sisa makanan dan rumput menjadi produk kompos, pengurangan botol plastik air minum kemasan, serta daur ulang dan guna ulang furnitur kantor yang rusak. Metode pengelolaan limbah padat non-B3 disesuaikan dengan jenisnya, yaitu limbah yang dapat didaur ulang dan sampah terurai alamiah.

WASTE Commitment to the prevention of environmental pollution and waste management is contained in the K3LL policy, aiming to prevent pollution by avoiding, reducing, or controlling hazardous waste, oil spills, and gas emissions as well as improving the quality of effluent wastewater. Waste generated from production and supporting activities consists of toxic and hazardous waste (B3), both solid and liquid, as well as solid non-B3 waste.

In terms of B3 waste, the forms of reduction and management carried out include:1. Reduction of lube oil replacement to achieve the target of

reducing used lubricating oil;

2. Return of used drums; and3. Return of expired chemical products and reduction of

expired chemical products.

B3 waste generated in operation fields is collected in a permitted temporary waste storage facility, then transported by a third party in charge of transporting B3 waste recommended by the Ministry of Forestry and uses transportation equipment (ships and trucks) that also has a B3 waste transportation permit from the Ministry of Transportation.

In every operation field and drilling platform, PHI has a B3 waste management system for all types of waste, including drill cuttings and drilling mud. The Company manages them based on the applicable regulations and permits.

Meanwhile, some forms of reduction and management of solid non-B3 waste include the use of food scraps and grass into compost products, the reduction of plastic bottled water, and the recycling and reuse of damaged office furniture. Solid non-B3 waste management methods are divided into two types, recyclable waste and natural biodegradable waste.

EMISI KONVENSIONALCONVENTIONAL EMISSIONS

dalam ton CO2e | in tonnes CO2e


2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018

13.798,5 12.643,4 556,4 700,95 23.752,47 223,78 38.107,37 13.568,13

2019 2019 2019 2019






AND ANALYSIS


429

Selain itu, pada proses pengeboran akan ada air terproduksi yang ikut naik ke permukaan. Air terproduksi bukanlah limbah, tetapi kami tetap mengelola sehingga tidak mengganggu lingkungan. Hasil pencatatan limbah dan air terproduksi disajikan pada tabel-tabel berikut:

EVALUASI LINGKUNGAN DI BIDANG OPERASIONAL

Salah satu indikator pengukur kinerja PHI dalam aspek lingkungan adalah pencapaian kriteria PROPER. PHI dan Anak Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan, konservasi sumber daya, dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab melalui program pengembangan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari perolehan rating 7 Hijau lapangan Anak Perusahaan PHI pada PROPER tahun 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Furthermore, in the drilling process, there will be produced water rising to the surface. Produced water is not waste, but will still be managed so it does not disturb the environment. The recorded results of waste and produced water are presented in the following tables:

ENVIRONMENTAL EVALUATION IN OPERATIONS

One indicator to measure PHI’s environmental performance is the achievement of the PROPER criteria. PHI and its Subsidiaries implement an Environmental Management System, resource conservation, and ethical and responsible business conduct through community development programmes. This is proven from the achievement of 7 Green ratings of PHI Subsidiary fields in PROPER 2019 from the Ministry of Environment and Forestry (KLHK).

LIMBAH B3B3 WASTE

LIMBAH NON-B3NON-B3 WASTE

AIR TERPRODUKSIPRODUCED WATER

dalam ton | in tonnes

dalam ton | in tonnes

dalam m3 | in m3


2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018

15.801,6 22.711,2 7.790,1 1.096,1 457.717 89.000 481.308,7 112.807,3


2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018

1.442,99 1.332,83 197,5 80,22 804,10 217,24 2.444,59 1.630,29


2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018

12.881.726,52 10.795.061,62 10.760.230 12.331.093 7.353.483.00 1.914.844,90 30.995.439,52 25.040.999,52

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019





430

Di tahun 2019 ini pertama kalinya PHSS dan PHKT mengikuti penilaian PROPER setelah alih kelola menjadi bagian dari Pertamina. Di tahun ini pula penyampaian hasil kinerja pengelolaan lingkungan PHI sudah dilakukan secara daring melalui Sistem Pelaporan Elektronik (SIMPEL). Seluruh lapangan Anak Perusahaan PHI 100% taat dengan menyampaikan hasil kinerja pengelolaan lingkungannya melalui SIMPEL.

The year 2019 is the first time for PHSS and PHKT to participate in PROPER after the management transfer to become a part of Pertamina. It was also the year of online submission of PHI environmental management performance results through the Electronic Reporting System (SIMPEL). All PHI Subsidiary fields are 100% obedient by conveying their environmental management performance results through SIMPEL.

PROPER Hijau menandakan Anak Perusahaan PHI tidak hanya taat, tetapi melebihi ketaatan terhadap peraturan perundangan baik dalam hal penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) pada limbah padat non-B3, pengurangan pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat.

Green PROPER signifies that PHI Subsidiaries are not only in compliance but exceeds compliance with laws and regulations in terms of the application of the Environmental Management System, energy efficiency, reduction and utilisation of B3 waste, application of the 3R (reduce, reuse, recycle) principles to solid non-B3 waste, reduction of air pollution and greenhouse gas emissions, water efficiency and reduction of water pollution, protection of biodiversity, as well as community empowerment.

1000 200 300 400 500 600 700

NILAI PROPER HIJAUGREEN PROPER ASSESSMENTS

DRKPLDRKPL

Penurunan EmisiReduction of Emissions

Efisiensi AirWater Efficiency

SMLSML

3R Limbah B33R of B3 Waste

Keanekaragaman HayatiBiodiversity

Efisiensi EnergiEnergy Efficiency

3R Limbah Non-B33R of Non-B3 Waste

Pemberdayaan MasyarakatCommunity Empowerment

PHKT DOBS

PHM SPU

PHM BSP

PHM NPU

PHKT DOBU

PHM CPU

PHM CPA






AND ANALYSIS


431

Program pengelolaan lingkungan Anak Perusahaan PHI pada periode PROPER tahun 2018-2019 ini menghasilkan efisiensi energi mencapai 37 juta GJ, penurunan emisi GRK sebesar 1,1 juta ton CO2e, reduksi limbah B3 sebesar 966 ribu ton, 3R limbah non-B3 sebesar 8 ribu ton, efisiensi air sebesar 341 m3, dan berbagai upaya perlindungan keanekaragaman hayati juga berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat.

The environmental management programme of PHI Subsidiaries in the 2018-2019 PROPER period resulted in energy efficiency reaching 37 million GJ, Aside from GRK emission reduction by 1.1 million tonnes CO2e, reduction of B3 waste by 966 thousand tonnes, 3R of non-B3 waste by 8 thousand tonnes, water efficiency by 341 m3, and various biodiversity protection efforts as well as various community empowerment activities.

PENCAPAIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PERIODE PROPER 2018-2019 ACHIEVEMENT OF ENVIRONMENTAL MANAGEMENT IN PROPER 2018-2019

EFISIENSI ENERGIENERGY EFFICIENCY

37.742.791 GJ

3R LIMBAH NON- B33R OF


8.103 TON | TONNES

PENURUNAN EMISI GRK REDUCTION OF GHG

EMISSIONS

1.113.223TON CO2e | TON CO2e

EFISIENSI AIRWATER EFFICIENCY

341.413 m3

3R LIMBAH B33R OF


966.262 TON | TONNES





432

SERTIFIKASI LINGKUNGAN DI BIDANG OPERASIONAL

Sertifikasi lingkungan yang telah dimiliki Anak Perusahaan PHI adalah ISO 14001:2015 untuk PHKT, PHSS, dan PHM untuk Lapangan Bekapai, SPS, HCA, CPU, SPU, NPU, serta Divisi Well Construction and Intervention.

INISIATIF LINGKUNGAN HIDUP EKSTERNAL

PHI dan Anak Perusahaan bertanggung jawab terhadap lingkungan dalam aktivitas dan proses operasionalnya sendiri dengan tetap melakukan kewajibannya untuk mengelola isu-isu lingkungan yang timbul di masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasi. Oleh karena itu, PHI dan Anak Perusahaan telah melaksanakan pemetaan sosial untuk mengidentifikasi profil dan kebutuhan masyarakat serta isu-isu dan risiko aspek lingkungan yang ada di masyarakat.

ISU DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP EKSTERNALPada tahun 2019, perencanaan berbagai program CSR terkait lingkungan hidup di setiap Anak Perusahaan PHI didasari oleh kajian yang menghasilkan identifikasi profil masyarakat serta isu-isu yang penting bagi masyarakat.

Di PHM, isu-isu dan risiko terkait lingkungan yang dihasilkan dari kajian dan analisis masyarakat sekitar daerah operasional meliputi:• Kurangnya akses listrik, air bersih, dan jaringan

komunikasi;• Kurangnya pengelolaan sampah yang baik;• Pengelolaan tambak yang tidak mementingkan kelestarian

lingkungan;• Keterbatasan habitat hewan endemik Kalimantan; dan• Pembukaan lahan hutan untuk kepentingan ekonomi.

Di PHSS, isu-isu dan risiko terkait lingkungan yang ada di masyarakat adalah:• Kurangnya akses air bersih;• Kurangnya budaya dan fasilitas pengelolaan sampah;

dan• Kelestarian hewan endemik dan kualitas sarana area

konservasi.

ENVIRONMENTAL CERTIFICATION IN OPERATIONS

Environmental certifications owned by PHI Subsidiaries are ISO 14001:2015 for PHKT, PHSS, and PHM for Bekapai Field, SPS, HCA, CPU, SPU, NPU, as well as the Well Construction and Intervention Division.

EXTERNAL ENVIRONMENTAL INITIATIVE

PHI and its Subsidiaries are responsible for the environment in their operational activities and processes while continuing to carry out their obligations to manage environmental issues arising in communities surrounding the operational areas. Therefore, PHI and its Subsidiaries have carried out social mapping to identify the profile and needs as well as environmental issues and risks existing in the community.

EXTERNAL ENVIRONMENTAL ISSUES AND RISKSIn 2019, the planning of various CSR programmes related to the environment in each PHI Subsidiary is based on studies resulting in the identification of community profiles and issues important to the community.

In PHM, environmental issues and risks resulting from the study and analysis of the community around the operational area include:• Lack of access to electricity, clean water, and

communication networks;• Lack of good waste management;• Management of ponds ignoring environmental

sustainability;• Habitat limitations for Kalimantan endemic animal; and• Clearing of forests for economic purposes.

In PHSS, environmental issues and risks in the community are:

• Lack of access to clean water;• Lack of culture and waste management facilities; and

• Preservation of endemic animal and quality of conservation area facilities.






AND ANALYSIS


433

Sementara itu, di PHKT, isu dan risiko lingkungan yang timbul dalam masyarakat meliputi:• Kurangnya pengelolaan sampah;• Perlunya ketersediaan dan manajemen air dan sanitasi

secara berkelanjutan;• Perlunya peningkatan sarana dan prasarana kesehatan;• Tingkat abrasi yang cukup tinggi di wilayah pantai karena

berkurangnya area ekosistem hutan bakau; dan• Upaya penangkapan ikan yang berdampak pada

kerusakan ekosistem laut.

Berdasarkan isu dan risiko yang ditemukan di masyarakat wilayah operasi tersebut, PHI dan Anak Perusahaan telah menyusun target dan rencana pelaksanaan inisiatif CSR di bidang lingkungan hidup.

TARGET DAN RENCANA INISIATIF LINGKUNGAN HIDUP EKSTERNALSetiap Anak Perusahaan PHI telah menyusun rencana program jangka panjang berdasarkan hasil analisis pemetaan sosial yang telah dilaksanakan. Berikut adalah deskripsi rencana program-program tersebut:

PT Pertamina Hulu MahakamPHM telah menyusun Program Pengembangan Masyarakat untuk tahun 2018-2022. Dalam pelaksanaannya, program-program tanggung jawab sosial perusahaan di wilayah kerja PHM telah mencakup 4 (empat) pilar program CSR yang merupakan satu-kesatuan yang sinergi berkesinambungan. Empat pilar tersebut meliputi: 1) Pendidikan, penelitian, dan pengembangan kapasitas; 2) Kesehatan dan Nutrisi; 3) Pemberdayaan Ekonomi; dan 4) Lingkungan dan Energi Alternatif.

Lapangan Bekapai Senipah Peciko South Mahakam (PHM-BSP)PHM menginisiasi Program Kampung Mahakam Mandiri yang diperuntukkan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Samboja sekitar operasi lapangan PHM-BSP. Konsep Program Kampung Mahakam Mandiri adalah pembangunan dan pengembangan masyarakat berbasis keunggulan potensi lokal menuju kemandirian dan berkelanjutan. Daerah pengembangan program adalah Dondang, Teluk Pemedas, Sanipah, Handil Baru, Muara Sembilang dan Handil Baru Darat, serta Kabupaten Kutai Kartanegara.

Program Kampung Mahakam Mandiri bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan dan mendorong kemandirian perekonomian masyarakat sekitar wilayah PHM-BSP. Program ini terdiri dari 2 (dua) program utama yang meliputi: 1. Berkah Air Dondang

a. Penyediaan Fasilitas Air Bersihb. Peningkatan kualitas kelembagaan melalui metode

Pengelolaan Berbasis Masyarakatc. Pengembangan Perkebunan & Pertaniand. Air Berbasis Inovasi

Meanwhile, in PHKT, issues and environmental risks in the community include:• Lack of waste management;• The need for sustainable availability and management of

water and sanitation;• The need to improve health facilities and infrastructure;• High levels of abrasion in coastal areas due to reduced

mangrove forest areas; and• Fishing resulting in the damage to the marine ecosystem.

Based on the issues and risks found in communities surrounding the operational area, PHI and its Subsidiaries have set targets and plans for implementing environmental CSR initiatives.

TARGETS AND PLANS FOR EXTERNAL ENVIRONMENT INITIATIVES Every PHI subsidiary has prepared a long-term programme plan based on the results of the social mapping analysis. The following is a description of the planned programmes:

PT Pertamina Hulu MahakamPHM has compiled the Community Development Programme for 2018-2022. In its implementation, corporate social responsibility programmes in PHM work areas have included four pillars of CSR programmes, a unity with continuous synergy. The four pillars include 1) Education, research, and capacity development; 2) Health and Nutrition; 3) Economic Empowerment, and 4) Environment and Alternative Energy.

Bekapai Senipah Peciko South Mahakam Field (PHM-BSP)

PHM initiates the Mahakam Mandiri Village Programme intended for the community in Kecamatan Samboja area around PHM-BSP field operations. The Mahakam Mandiri Village Programme concept is community development and development based on excellence of local potential towards independence and sustainability. The development areas are Dondang, Teluk Pemedas, Sanipah, Handil Baru, Muara Sembilang and Handil Baru Darat, as well as Kabupaten Kutai Kartanegara.

The Mahakam Mandiri Village Programme aims to improve the quality of life and encourage the economic independence of the community around PHM-BSP area. This programme consists of two main programmes which include:

1. Berkah Air Dondanga. Provision of Clean Water Facilitiesb. Institutional quality improvement through Community-

based Management methodsc. Plantation & Agriculture Developmentd. Water-based Innovation





434

2. Petani MAJU (Mandiri SeJahtera dan Unggul) 4.0

a. Pengembangan Perkebunanb. Program Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan

melalui optimalisasi lahan pekarangan

Lapangan Central Processing Area (PHM-CPA)PHM-CPA menginisiasi Program Kampung Emas (Energi dan Ekonomi Masyarakat) Pesisir bagi masyarakat di wilayah lapangan kerja PHM-CPA. Konsep program Kampung Emas Pesisir adalah pemberdayaan dan pengembangan masyarakat berbasis keunggulan potensi lokal menuju kemandirian ekonomi. Program ini bertujuan meningkatkan perbaikan kualitas wilayah pesisir Delta Mahakam dan mendorong kemandirian perekonomian masyarakat pesisir.

Program Kampung Emas Pesisir bertujuan meningkatkan perbaikan kualitas wilayah pesisir Delta Mahakam dan mendorong kemandirian perekonomian masyarakat Pesisir. Program ini terdiri dari 3 (tiga) program utama, yaitu:1. Mahakam Winners

a. Peningkatan sarana prasarana, kapasitas kelompok UKM, dan jaringan pemasaran;

b. Inisiasi pembentukan Koperasi Sinergi dengan melibatkan dinas terkait; dan

c. Pengembangan inovasi pembuatan produk unggulan hasil alam Kecamatan Muara Jawa yang ramah lingkungan.

2. Kembang Bersinara. Peningkatan kapasitas lembaga pengelola;b. Pemberdayaan kapasitas dan peningkatan peluang

usaha nelayan dan kelompok usaha rumah tangga;c. Bantuan sarana prasarana Solar Home System dan

pertanian hidroponik; dand. Pengembangan tujuan wisata dan edukasi

pemanfaatan energi terbarukan. 3. Juragan Sampah (Juara dengan Sampah)

a. Pembentukan kelompok pengelola bank sampah serta pelatihan peningkatan kapasitas;

b. Pendampingan dengan bantuan sarana prasarana pendukung serta pengembangan inovasi; dan

c. Program inovasi sampah menjadi produk bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Lapangan North Processing Unit (PHM-NPU)Sebagai salah satu upaya untuk menjawab isu isu sosial, PHM-NPU menginisiasi program Kampung Pesisir Lestari, dengan konsep utama untuk mendorong pemberdayaan masyarakat pesisir yang bersinergi dengan visi dan misi Perusahaan dan konteks masyarakat pesisir. Tujuan dari program ini adalah pemberdayaan masyarakat pesisir melalui usaha ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan berkesinambungan, serta perbaikan kualitas lingkungan pesisir.

2. Petani MAJU (Independent, Prosperous, and Superior) 4.0a. Plantation Developmentb. Youth and Women’s Empowerment Programme

through yard optimisation

Central Processing Area Field (PHM-CPA) PHM-CPA initiates Program Kampung Emas (Energy and Community Economy Programme) for communities around the PHM-CPA work area. The concept of Program Kampung Emas is community empowerment and development based on the excellence of local potential towards economic independence. It aims to improve the quality of the Delta Mahakam coastal area and encourage the economic independence of coastal communities.

Program Kampung Emas aims to improve the quality of Delta Mahakam coastal area and encourage the economic independence of the coastal community. This programme consists of three main programmes, namely:1. Mahakam Winners

a. Improve the facilities and infrastructure, the capacity of UKM groups, and marketing networks;

b. Initiate the establishment of Koperasi Sinergi by involving related agencies; and

c. Develop innovative manufacturing of superior, environmentally-friendly natural products of Kecamatan Muara Jawa.

2. Kembang Bersinara. Improve the capacity of management institutions;b. Empower capacity and increase business opportunities

for fishermen and household business groups;c. Solar Home System infrastructure and hydroponic

agriculture aid; andd. Develop tourist destinations and education of using

renewable energy.3. Juragan Sampah (Winning through Waste)

a. Establish a waste bank management group and capacity-building training;

b. Assistance with supporting infrastructure and innovation development; and

c. The programme to turn waste into an economical and environmentally-friendly product.

North Processing Unit Field (PHM-NPU)As one of the ways of addressing social issues, PHM-NPU initiates the Kampung Pesisir Lestari programme to encourage the empowerment of coastal community in synergy with the Company’s vision and mission and the context of the coastal community. The objective of this programme is to empower the coastal community through economic efforts that are more environmentally friendly and sustainable while improving the quality of the coastal environment.






AND ANALYSIS


435

Program Kampung Pesisir Lestari terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang terdiri dari: 1. Nelayan Pesisir Unggul, yaitu program pemberdayaan

masyarakat pesisir di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana melalui model perikanan tangkap yang ramah lingkungan dan bersifat berkelanjutan dengan target sasaran utama kelompok nelayan.

2. BEST (Berbagi Energi Surya Terbarukan), yaitu program pengenalan Solar Home System (SHS) sebagai sumber energi yang ramah lingkungan. Program ini tidak hanya memberikan sarana prasarana, tapi juga menitikberatkan pada peningkatan BUMDes sebagai kelompok pengelola SHS.

3. Sahabat Mangrove, yaitu program peningkatan kesadaran masyarakat terkait perlindungan dan pelestarian hutan bakau di Delta Mahakam dengan memperkenalkan tambak ramah lingkungan yang dikelola secara mandiri oleh kelompok masyarakat.

4. Program Waste to Energy for Community–TPAS Manggar (Pro-WESTECO), yaitu program pengoptimalan pemanfaatan gas metana dari sampah TPAS Manggar sebagai energi baru terbarukan untuk mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Lapangan Central Processing Unit (PHM-CPU)PHM-CPU menginisiasi Program Bumi Pesisir Lestari yang diperuntukan bagi masyarakat di wilayah sekitar operasi lapangan PHM-CPU. Konsep Program Bumi Pesisir Lestari adalah pembangunan dan pengembangan masyarakat berbasis keunggulan potensi lokal menuju kemandirian dan berkelanjutan. Daerah pengembangan program adalah Handil Terusan, Kutai Lama, Sidomulyo, Anggana, Tani Baru, dan Sungai Meriam, Kecamatan Anggana.

Program Bumi Pesisir Lestari terdiri dari dua (2) program utama yang meliputi:1. Betulungan Beberseh Kampong, yaitu program

pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berdaya manfaat berbasis masyarakat di Desa Handil Terusan, Kutai Lama, Sidomulyo, Anggana, Tani Baru, dan Sungai Meriam.

2. Kampong Begawi (Bekantan, Mangrove, dan Widyawisata), yaitu program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada pembangunan ekowisata atau widyawisata yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Anggana.

Kampung Pesisir Lestari Programme consists of four activities including:1. Nelayan Pesisir Unggul, a coastal community

empowerment programme in Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana through an environmentally-friendly and sustainable capture fishery model with fishermen groups as the main target.

2. BEST (Berbagi Energi Surya Terbarukan), which is an introductory programme on Solar Home System (SHS) as an environmentally-friendly energy source. It not only provides infrastructure but also focuses on improving BUMDes as the one managing SHS.

3. Sahabat Mangrove, a programme to increase community awareness related to the protection and preservation of mangrove forests in Delta Mahakam by introducing environmentally-friendly ponds managed independently by the community.

4. Waste to Energy for Community–TPAS Manggar (Pro-WESTECO) Programme, a programme to optimise the utilisation of methane gas from TPAS Manggar waste as new renewable energy to support environmental preservation and improve the community’s economy.

Central Processing Unit Field (PHM-CPU)PHM-CPU initiates the Bumi Pesisir Lestari Programme intended for the community around the PHM-CPU field operations. The concept of the Bumi Pesisir Lestari Programme is community development and development based on the excellence of local potential towards independence and sustainability. The development areas are Handil Terusan, Kutai Lama, Sidomulyo, Anggana, Tani Baru, and Sungai Meriam, Kecamatan Anggana.

The Bumi Pesisir Lestari Programme consists of two main programmes including:1. Betulungan Beberseh Kampong, an integrated and

community-based waste management programme in Desa Handil Terusan, Kutai Lama, Sidomulyo, Anggana, Tani Baru, and Sungai Meriam.

2. Kampong Begawi (Bekantan, Mangrove, dan Widyawisata), a community empowerment programme focusing on ecotourism development or widyawisata expected to improve the welfare of the people of Kecamatan Anggana.





436

PT Pertamina Hulu Sanga SangaLapangan Mutiara adalah salah satu lapangan migas alih kelola dari operator migas sebelumnya, yang dikelola oleh PHSS sejak 8 Agustus 2018. Lapangan Mutiara berlokasi di bagian selatan Blok Sanga Sanga yang mencakup Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Samboja. Sebagai operator alih kelola, PHSS tetap memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan masyarakat. Ruang lingkup rencana strategis juga difokuskan pada desa/kelurahan yang berada di lingkungan terdekat (Ring 1) perusahaan.

Berikut adalah program-program jangka panjang yang disusun untuk tahun 2018-2022 berdasarkan identifikasi isu-isu sosial area sekitar:1. Pengembangan rumah literasi kreatif dan fasilitas

pendukung2. Peningkatan kapasitas literasi masyarakat3. Pembangunan dan pengadaan sarana penunjang sekolah

4. Pendampingan Kelompok Tani5. Pendampingan UKM6. Rehabilitasi Pusban dan Posyandu7. Pengadaan sarana penunjang kelestarian hewan endemik

Kalimantan Timur

PT Pertamina Hulu Kalimantan TimurPHKT beroperasi di wilayah Kalimantan Timur, yaitu di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pelaksanaan program-program tanggung jawab sosial perusahaan di wilayah kerja PHKT berdasarkan pada 4 (empat) fokus tematik area yaitu Pengembangan Ekonomi Masyarakat, Pendidikan dan Pelatihan, Kesehatan, dan Kesadaran Lingkungan.

Daerah Operasi Bagian Selatan (PHKT-DOBS)Program yang dicanangkan oleh PHKT-DOBS menyasar masyarakat yang berada di daerah operasional, yaitu:1. Kelurahan Telagasari, Kelurahan Prapatan, dan Kelurahan

Manggar di wilayah Balikpapan.2. Kelurahan Penajam, Kelurahan Nenang, Kelurahan

Lawe-Lawe, Desa Girimukti, Desa Sidorejo, Kelurahan Saloloang, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Pejala, Kelurahan Tanjung Tengah, dan Kelurahan Petung di wilayah Penajam Paser Utara.

3. Desa Sesulu dan Desa Api-Api di wilayah Waru.

PT Pertamina Hulu Sanga SangaMutiara Field is one of the oil and gas fields from the transfer of management of the previous oil and gas operator, managed by PHSS since 8 August 2018. Mutiara Field is located in the southern part of the Sanga Sanga Block including Kecamatan Muara Jawa and Samboja. As the managing operator, PHSS still has a strong commitment to community development. The scope of the strategic plan is also focused on the desa/kelurahan located in the nearest area (Ring 1) of the Company.

The following are long-term programmes developed for 2018-2022 based on the identification of social issues around the area:1. Development of creative literacy houses and supporting

facilities.2. Increase in community literacy capacity.3. Development and procurement of school supporting

facilities.4. Assistance to Farmer Group.5. UKM Assistance.6. Rehabilitation of Pusban and Posyandu7. Provision of supporting facilities for endemic animal

conservation in East Kalimantan.

PT Pertamina Hulu Kalimantan TimurPHKT operates in East Kalimantan, namely in Kabupaten Penajam Paser Utara, Balikpapan, and Kabupaten Kutai Kartanegara. The implementation of corporate social responsibility programmes in PHKT work area is based on four thematic focus areas, namely Community Economic Development, Education and Training, Health, and Environmental Awareness.

Southern Operations Area (PHKT-DOBS)The programme launched by PHKT-DOBS targets the communities within the operational area, namely:1. Kelurahan Telagasari, Kelurahan Prapatan, and Kelurahan

Manggar in Balikpapan.2. Kelurahan Penajam, Kelurahan Nenang, Kelurahan

Lawe-Lawe, Desa Girimukti, Desa Sidorejo, Kelurahan Saloloang, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Pejala, Kelurahan Tanjung Tengah, and Kelurahan Petung in Penajam Paser Utara area.

3. Desa Sesulu and Desa Api-Api in Waru area.






AND ANALYSIS


437

Untuk tahun 2019-2023, program-program jangka panjang yang dicanangkan oleh PHKT-DOBS adalah:1. Pemberdayaan Kelompok Tani.2. Pengembangan UMKM berbasis rumput laut.3. Pengembangan UMKM.4. Program SAHAJA (Sarana Pelatihan Kerja).5. Program PUDING (Kampung Edukasi Stunting).6. Program GRATIS (Gerakan Sanitasi Sehat).7. Program KIBAS (Klinik Bebas Stunting).8. Program MADING (Masyarakat Sadar Stunting).9. Pengembangan eduwisata mangrove menjadi ekowisata.10. Bio Konversi Maggot BSF.11. Pengelolaan sampah anorganik.

Daerah Operasi Bagian Utara (PHKT-DOBU)Program-program PHKT-DOBU menyasar masyarakat yang berada di sekitar daerah operasional perusahaan di wilayah pesisir Selat Makassar, yaitu:1. Desa Sebuntal, Desa Semangko, dan Desa Kersik di

Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. 2. Desa Handil Baru di Kecamatan Samboja Kabupaten

Kutai Kartanegara.3. Kelurahan Bontang Lestari di Kecamatan Bontang Selatan

Kota Bontang.

Untuk tahun 2019-2023, program-program jangka panjang yang dicanangkan oleh PHKT-DOBU adalah:1. Sekolah Sehat berwawasan lingkungan2. Posyandu Sehati “BuDarSi” (Ibu Sadar Gizi)

3. Pemberdayaan Angkatan Kerja Terampil4. Pengembangan UMKM5. “Bang Ramling” (Pengembangan Tambak Ramah

Lingkungan)6. Pengembangan wisata Pantai Biru Kersik7. Revitalisasi hutan mangrove8. Pengolahan sampah multipihak9. Pelestarian Terumbu Karang10. “Nelpin” (Nelayan Pintar)

For 2019-2023, the long-term programmes planned by PHKT-DOBS are:1. Empowerment of Farmer Groups.2. Development of seaweed-based UMKM.3. UMKM Development.4. SAHAJA Programme (Work Training Facilities).5. PUDING Programme (Stunting Education Kampong).6. GRATIS Programme (Healthy Sanitation Movement).7. KIBAS Programme (Stunting-Free Clinic).8. MADING Programme (Stunting-Aware Community).9. Development of mangrove tourism to become ecotourism.10. Maggot BSF Bio Conversion.11. Inorganic waste management.

Northern Operations Area (PHKT-DOBU)PHKT-DOBU programmes target the communities around the Company’s operational areas in Makassar Strait coastal areas, namely:1. Desa Sebuntal, Desa Semangko, and Desa Kersik in

Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara.2. Desa Handil Baru in Kecamatan Samboja Kabupaten

Kutai Kartanegara.3. Kelurahan Bontang Lestari in Kecamatan Bontang Selatan

Kota Bontang.

For 2019-2023, the long-term programmes planned by PHKT-DOBU are:1. Healthy Schools with an environmental perspective2. Posyandu Sehati “BuDarSi” (Mother’s Nutrition

Awareness)3. Empowerment of Skilled Workforce4. UMKM Development5. “Bang Ramling” (Development of Environmentally-Friendly

Ponds)6. Development of Biru Kersik Beach tourism7. The revitalisation of mangrove forests8. Multiparty waste management9. Conservation of Coral Reefs10. “Nelpin” (Smart Fishermen)





438

RENCANA DAN TARGET PELAKSANAAN PROGRAM DI 2019PLANS AND TARGETS OF PROGRAMMES IMPLEMENTATION IN 2019

NO. PROGRAMPROGRAMME

INDIKATOR CAPAIAN PROGRAMPROGRAMME ACHIEVEMENT INDICATORS

LAPANGAN BEKAPAI SENIPAH PECIKO SOUTH MAHAKAM (PHM-BSP)BEKAPAI SENIPAH PECIKO SOUTH MAHAKAM FIELD (PHM-BSP)

1. Berkah Air Dondang

1. Terselenggaranya pelatihan peningkatan kapasitas dan pendampingan BUMDesa berbasis perbaikan potensi layanan dasar.

2. Terselenggaranya kegiatan perbaikan lahan di sekitar sumur dan bak penampung serta penanaman tanaman di sekitar sumur dan bak penampung.

3. Terlaksananya studi teknologi pengelolaan air bersih berbasis ramah lingkungan.1. Implementation of capacity building training and mentoring for BUMDesa focusing on

improving the potential of basic services.2. The implementation of land improvement activities around the wells and reservoirs as

well as the planting of plants around the wells and reservoirs.3. Implementation of environmentally-friendly clean water management technology

studies.

2. Petani MAJU 4.0

1. Terlaksananya Pendampingan kelembagaan kelompok melibatkan UPT terkait (pendampingan administrasi dan legalitas Kelompok).

2. Terlaksananya pelatihan/studi banding pengelolaan pertanian terpadu dan agrowisata.

3. Terlaksananya pelatihan manajemen usaha dan keuangan kelompok berbasis pertanian.

4. Terlaksananya pembuatan Demplot Pertanian CETAR (Area Hortik dan Herbal ±5x10 m2x2, Kolam Lele, Kandang Ayam Petelur dan Kampung, serta Kandang Kambing) melibatkan pendampingan petani unggulan (Asnawi).

5. Tersedianya Bantuan Material dan Peralatan Pertanian.6. Bantuan Pendirian Rumah Produksi CETAR (material dan peralatan) termasuk pelatihan

(produksi awal VCO untuk optimalisasi potensi perkebunan kelapa).7. Tersedianya sarana prasarana pendukung terciptanya kampung asri.1. Implementation of group institutional Assistance involving related UPT (administrative

assistance and Group legality).2. Implementation of training/comparative study of integrated agricultural and agro-

tourism management.3. Implementation of business management and finance of agriculture-based group

training.4. The implementation of CETAR Agricultural Demonstration Plot (±5x10 m2x2 Hortic and

Herbal Areas, Catfish Ponds, Laying Hens and Kampong Chicken Coops, and Goat Pen) involves mentoring of superior farmers (Asnawi).

5. Availability of Agricultural Material and Equipment Aid.6. Assistance in Establishing CETAR Production Houses (materials and equipment)

including training (initial VCO production to optimise the potential of coconut plantations).

7. Availability of supporting infrastructure to create a green village.






AND ANALYSIS


439



LAPANGAN CENTRAL PROCESSING AREA (PHM-CPA)CENTRAL PROCESSING AREA FIELD (PHM-CPA)

1. Mahakam Winners

1. Terlaksananya 1 (satu) kali pelatihan dan tersedianya peralatan produksi.2. Tersedianya kemasan produk dan sarana (penunjang) outlet.3. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan pelatihan.4. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan studi banding/pelatihan.5. Terlaksananya registrasi PIRT bagi 10 orang UKM.6. Terlaksananya pendaftaran sertifikat halal bagi 10 UKM.7. Terlaksananya 1 (satu) kali Rapat Koordinasi dengan Dinkop UMKM.8. Berpartisipasinya UKM pada 5 (lima) pameran lokal dan daerah (Kabupaten/Kota/

Provinsi).9. Tersedianya peralatan pengadaan aquades untuk chitosan.1. Implementation of one training and availability of production equipment.2. Availability of product packaging and facilities (supporting) outlets.3. Implementation of one training activity.4. Implementation of one comparative study/training activity.5. Implementation of PIRT registration for 10 UKM.6. Implementation of halal certificate registration for 10 UKM.7. Implementation of one Coordination Meeting with Dinkop UMKM.8. Participation of UKM in five local and regional exhibitions (Regency/City/Province).9. Availability of aquades procurement equipment for chitosan.

2.Kembang Bersinar, Juragan Sampah

1. Terlaksananya 1 (satu) kali pendampingan kelompok masyarakat berbasis sampah.2. Terbentuknya 5 (lima) unit bank sampah baru di 5 (lima) buah kelurahan Ring 1 BSP

(Senipah, Teluk Pamedas, Handil Baru Darat, Handil Baru, dan Muara Sembilang).3. Terbangunnya 1 (satu) unit workshop TPST 3R untuk GSB4. Terfasilitasinya GSB dengan plang nama dengan logo PHM dan Ecco walibar sebagai

pendamping di 17 unit bank sampah, terfasilitasinya tim pemilah sampah dengan alat safety.

5. Terlaksananya 1 (satu) kali pertemuan koordinasi dengan instansi terkait sehubungan dengan rencana pengelolaan sampah milik perusahaan yang masih bernilai untuk diserahkan kepada bank sampah binaan.

6. Terbentuknya 1 (satu) buah MoU dengan perusahaan terkait dengan pemanfaatan sampah yang masih bernilai untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan.

1. Implementation of one mentoring of waste-based community groups.2. Establishment of five new garbage bank units in five kelurahan Ring 1 of BSP (Senipah,

Teluk Pamedas, Handil Baru Darat, Handil Baru, and Muara Sembilang).3. Construction of one 3R TPST workshop unit for GSB.4. Facilitating GSB with name signs containing PHM and Ecco Walibar logo as well as 17

waste bank units, facilitate a waste sorting team with safety equipment.5. Implementation of one coordination meeting with relevant agencies concerning the plan

to manage valuable company waste to be submitted to the fostered waste bank.6. Establishment of one MoU with companies related to the use of valuable waste to be

utilised by the communities.





440



LAPANGAN NORTH PROCESSING UNIT (PHM-NPU)NORTH PROCESSING UNIT FIELD (PHM-NPU)

1.Nelayan Pesisir Unggul

1. Terlaksananya pelatihan pembuatan rumpon.2. Terlaksananya pendampingan dan pelatihan manajemen dan administrasi kelompok

nelayan.3. Terselenggaranya pelatihan dan pemasangan terumbu karang buatan (apartemen

ikan).1. Implementation of Fish Aggregating Device (FAD) making training.2. Implementation of assistance and training in the management and administration of

fishermen groups.3. The implementation of training and installation of artificial coral reefs (fish apartments).

2.

BEST (Berbagi Energi Surya Terbarukan)BEST (Sharing Renewable Solar Energy)

1. Data perkembangan pelaksanaan program.2. Terselenggaranya pelatihan pengelolaan BUMDesa.3. Terselenggaranya sosialisasi dan pelatihan singkat perawatan dan perbaikan SHS.4. Terlaksananya sosialisasi dan komitmen pengelolaan masyarakat.5. Tersedianya 18 SHS untuk RT 13 Tanjung Pimping.6. Terdatanya jumlah rumah dengan kebutuhan SHS di jalur pelayaran NPU Desa Tani

Baru.7. Terlaksananya FGD Pemanfaatan Solar Dome Dryer.1. Data on the progress of the programme implementation.2. The implementation of BUMDesa management training.3. The implementation of socialisation and brief training in SHS maintenance and

improvement.4. Implementation of socialisation and commitment to community management.5. Availability of 18 SHS for RT 13 Tanjung Pimping.6. Record the number of houses with SHS needs in the shipping line of NPU Desa Tani

Baru.7. FGD Implementation on Utilisation of Solar Dome Dryer.

3. Sahabat Mangrove

1. Terbentuknya 1 (satu) Kelompok Kerja Konservasi Mangrove (Pokja Koma) dalam KTH dan tersedianya legalitas kemitraan dengan KPHP.

2. Terlaksananya 1 (satu) kali pelatihan administrasi pengelolaan kelompok tani hutan.3. Terbangunnya 1 (satu) unit wadah persemaian bibit bakau dan demplot silvofishery.4. Terlaksananya 1 (satu) kali pelatihan pemanfaatan hasil bakau (dodol, sirup, dan teh).1. Formation of one Mangrove Conservation Working Group (Pokja Koma) in KTH and

the availability of partnership legality with KPHP.2. Implementation of one training in the administration of forest farmer groups

management.3. Construction of one mangrove nursery container and silvofishery demonstration plot.4. Implementation of one training in utilising mangrove products (dodol, syrup, and tea).






AND ANALYSIS


441



4.

Waste to Energy for Community–TPAS Manggar (Pro-WESTECO)

1. Terbangunnya instalasi separator dan manipol (interkoneksi antarzona).2. Terbangunnya jaringan pipa gas metana dari TPAS ke sambungan rumah dan

penambahan pompa penguat. 3. Termanfaatnya mesin destilasi sampah plastik menghasilkan BBM (solar, bensin, dan

minyak tanah).4. Terlaksananya uji kelayakan BBM hasil destilasi sampah plastik.5. Terbentuknya kelompok pengelola gas metana di warga sekitar TPAS Manggar.6. Terselenggaranya pelatihan kelembagaan kelompok dan teknis pengelolaan gas

metana.1. Construction of separator and manipol installations (interconnection between zones).2. Construction of methane gas piping line from TPAS to housing connection and addition

of a booster pump.3. The utilisation of plastic waste distillation machine to produce fuel oil (solar, petrol, and

kerosene).4. Implementation of a feasibility study for fuel oil produced from the plastic waste

distillation process.5. Formation of methane gas management groups from communities around TPAS

Manggar.6. Training implementation in group administration and methane gas management

techniques.

LAPANGAN CENTRAL PROCESSING UNIT (PHM-CPU)CENTRAL PROCESSING UNIT FIELD (PHM-CPU)

1.Betulungan Beberseh Kampong

1. Terlaksananya 1 (satu) tahun Pendampingan Kelompok masyarakat berbasis sampah (Gerakan Bersih Kecamatan Anggana–GBKA).

2. Terbentuknya 3 (tiga) unit bank sampah baru di Kecamatan Anggana.3. Terfasilitasinya GBKA dengan 1 (satu) unit alat transportasi.4. Terlaksananya 1 (satu) kali pelatihan sampah anorganik tidak bernilai untuk menjadi

Ecobrick. 5. Terlaksananya 1 (satu) kali pertemuan koordinasi dengan instansi terkait sehubungan

dengan rencana pengelolaan sampah milik perusahaan yang masih bernilai untuk diserahkan kepada bank sampah binaan.

6. Teridentifikasinya sampah perusahaan yang masih memiliki nilai jual untuk dapat dimanfaatkan oleh Bank Sampah selama 3 (tiga) bulan.

1. Implementation of one-year Assistance to Community-based Waste Management (Kecamatan Anggana Clean Movement–GBKA).

2. Establishment of three new waste bank units in Kecamatan Anggana.3. GBKA is facilitated by one unit of transportation.4. Implementation of one training to turn inorganic, invaluable waste into Ecobrick.5. Implementation of one coordination meeting with relevant agencies concerning the plan

to manage valuable company waste to be submitted to the fostered waste bank.6. Identification of valuable company waste to be used by the Waste Bank for three

months.





442



2.Kampong Begawi (Bekantan, Mangrove, dan Widyawisata)

1. Tersepakatinya 1 (satu) buah Swakelola dengan UNMUL.2. Terlaksananya 1 (satu) buah studi terkait dengan satwa asli dan vegetasi alami di Delta

Mahakam (Kutai Lama dan Handil Terusan).3. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan penelitian dan pemantauan dengan melibatkan

entitas terkait.4. Terdapat 1 (satu) buah wilayah usulan/rekomendasi konservasi atau pantau satwa asli.5. Terdapat 1 (satu) buah daftar vegetasi alami di Kutai Lama dan Handil Terusan.6. Terlaksananya 2 (dua) kali rapat koordinasi dengan KPHP dan UNMUL untuk

memperkenalkan program agar sejalan dengan program entitas lainnya yang terkait.7. Terlaksananya 1 (satu) kali penetapan lokasi untuk menjadi wilayah pantau alam di

Anggana (pemimpin tertinggi di wilayah tersebut dan pemilik lahan).1. Agreement on one Self-Management with UNMUL.2. Implementation of one study related to native animals and natural vegetation in Delta

Mahakam (Kutai Lama and Handil Terusan).3. Implementation of one research and monitoring activity involving related entities.4. There is one proposal/recommendation area for conservation or monitoring native

animals.5. There is one list of natural vegetation in Kutai Lama and Handil Terusan.6. Implementation of two coordination meetings with KPHP and UNMUL to introduce the

programme to be in line with programmes from other related entity.7. Implementation of one location determination to be a natural monitored area in

Anggana (the highest leader in the area and landowner).

LAPANGAN MUTIARA (PHSS-MUTIARA)MUTIARA FIELD (PHSS-MUTIARA)

1.

Pengembangan Rumah Literasi Kreatif dan Fasilitas PendukungDevelopment of Creative Literacy Houses and Supporting Facilities

1. Terwujudnya penambahan fasilitas multimedia dan interior yang nyaman untuk pengunjung Rumah Literasi Kreatif.

2. Tersedianya katalog buku dan perlengkapan yang sistematis di 2 (dua) rumah literasi 3. Tersedianya dokumen SOP pengelolaan dan tata kelola kelembagaan yang baik.1. The realisation of the addition of multimedia facilities and a comfortable interior for

visitors to the Creative Literacy House.2. Availability of systematic book catalogues and equipment in two literacy houses.3. Availability of SOP documents for management and good institutional governance.

2.

Peningkatan Kapasitas Literasi MasyarakatIncrease in Community Literacy Capacity

Terbentuknya komunitas digital dan komunitas sains. The establishment of a digital and scientific community.

3.

Pembangunan dan Pengadaan Sarana Penunjang SekolahDevelopment and Procurement of School Supporting Facilities

Penambahan RKB.The addition of RKB.

4.

Pendampingan Kelompok TaniAssistance to Farmer Groups

Poktan mengalami peningkatan produksi dan memiliki akses penjualan yang baik.Farmer Group has increased production and has good sales access.

5.Pendampingan UKMUKM Assistance

1. Menghasilkan 3 (tiga) UMKM mandiri.2. UKM Center berkembang lebih baik.1. Produce three independent UMKM.2. UKM Center develops better.






AND ANALYSIS


443



6.

Rehabilitasi Pusban dan PosyanduRehabilitation of Pusban and Posyandu

1. Pemberian makanan tambahan untuk bayi dan balita.2. Kampanye pencegahan dan penanganan stunting dan gizi buruk.1. Provision of additional food to babies and toddlers.2. Campaign for prevention and handling of stunting and malnutrition.

7.

Pengadaan Sarana Penunjang Kelestarian Hewan Endemik Kalimantan TimurProvision of Supporting Facilities for Endemic Animal Conservation in East Kalimantan

Peningkatan fasilitas area konservasi.Improve the facilities in the conservation area.

DAERAH OPERASI BAGIAN SELATAN (PHKT-DOBS)SOUTHERN OPERATIONS AREA (PHKT-DOBS)

1.

Pemberdayaan Kelompok TaniEmpowerment of Farmer Groups

Terlaksananya 1 (satu) kali FGD bersama dengan 45 Pemangku Kepentingan dari perwakilan 3 (tiga) Pemangku Kepentingan (Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat) di Kelurahan Lawe-Lawe.Implementation of one FGD together with 45 Stakeholders from representatives of three Stakeholders (Government, Private, and Community) in Kelurahan Lawe-Lawe.

2.

Pengembangan UMKM berbasis rumput lautDevelopment of seaweed-based UMKM

Terlaksananya 2 (dua) kali rapat pembahasan masalah dan kebutuhan bersama dengan 30 pembudidaya rumput laut glacilaria sp.Implementation of two meetings on the discussion of problems and needs together with 30 glacilaria sp. Seaweed cultivators.

3.Pengembangan UMKMUMKM Development

-

4.

Program SAHAJA (Sarana Pelatihan Kerja)SAHAJA Programme (Work Training Facilities)

1. Perencanaan program dengan melibatkan Pemangku Kepentingan guna mengoptimalkan sinergi terhadap program yang akan dilaksanakan. Pertemuan ini ditargetkan dihadiri oleh 40 audiens perwakilan dari masyarakat, Pemerintah, dan swasta lainnya.

2. Realisasi pelatihan kerja, deskripsi jumlah pengangguran terbuka, dan bidang pelatihan kerja.

1. Programme planning by involving the Stakeholders to optimise the synergy of the programme that will be implemented. The meeting is targeted to be attended by 40 audience representatives from the public, Government, and other private parties.

2. The realisation of job training, a description of the total open unemployment, and job training field.





444



5.

Program PUDING (Kampung Edukasi Stunting)PUDING Programme (Stunting Education Kampong)

1. Perencanaan program dengan melibatkan Pemangku Kepentingan guna mengoptimalkan sinergi terhadap program yang akan dilaksanakan. Pertemuan ini ditargetkan dihadiri oleh 25 Audiens perwakilan dari Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta lainnya.

2. Penentuan wilayah yang akan menjadi percontohan PUDING, yaitu di 5 (lima) wilayah yang terdampak stunting.

3. Sosialisasi program PUDING ke masyarakat dengan melakukan 5 (lima) kali pertemuan.


2. Determination of areas that will be an example of PUDING implementation, namely in five areas affected by stunting.

3. The socialisation of PUDING programme to the community by holding five meetings.

6.

Program GRATIS (Gerakan Sanitasi Sehat)GRATIS Programme (Healthy Sanitation Movement)


2. Penentuan siapa dan jumlah yang akan menjadi target sasaran di lokasi program agar lebih tepat sasaran. Target sasaran yaitu total 60 Kepala Keluarga dan 6 (enam) titik sumber air bersih.

3. Sosialisasi Program GRATIS kepada Masyarakat yaitu melaksanakan 5 (lima) kali pertemuan dengan minimal 15 Audiens pada setiap pertemuan.


2. Determination of who and how many targets that should be achieved at the programme location. The target is a total of 60 households and six clean water sources.

3. GRATIS programme socialisation to the public, carrying out five meetings with a minimum of 15 audiences in each meeting.

7.

Program KIBAS (Klinik Bebas Stunting)KIBAS Programme (Stunting-Free Clinic)


2. Penentuan siapa dan jumlah yang akan menjadi target sasaran di lokasi program agar lebih tepat sasaran. Ada 3 (tiga) klasifikasi fokus Program KIBAS yaitu Baduta Stunting, Ibu Hamil, dan Wanita yang sudah menikah.

3. Sosialisasi Program KIBAS kepada Masyarakat yaitu melaksanakan 5 (lima) kali pertemuan dengan minimal 15 Audiens pada pada 5 (lima) Posyandu.


2. Determination of who and how many targets that should be achieved at the programme location. There are three focus classifications of KIBAS Programme, namely Baduta Stunting, Pregnant Women, and Married Women.

3. The socialisation of KIBAS Programme to the community, conducting five meetings with a minimum of 15 audiences at five Posyandu.






AND ANALYSIS


445



8.

Program MADING (Masyarakat Sadar Stunting)MADING Programme (Stunting-Aware Community)


2. Sosialisasi program MADING kepada calon penerima program.1. Programme planning by involving the Stakeholders to optimise the synergy of the

programme that will be implemented. The meeting is targeted to be attended by 25 audience representatives from the public, Government, and other private parties.

2. MADING programme socialisation to prospective programme recipients.

9.

Pengembangan Eduwisata Mangrove menjadi EkowisataDevelopment of Mangrove Tourism to Become an Ecotourism

-

10.

Bio Konversi Maggot BSFMaggot BSF Bio Conversion

Terdapat 1 (satu) laporan kajian awal mengenai sampah organik di 1 desa (Desa Girimukti).There is one initial study report on organic waste in 1 village (Desa Girimukti).

11.

Pengelolaan Sampah AnorganikInorganic Waste Management

-

DAERAH OPERASI BAGIAN UTARA (PHKT-DOBU)NORTHERN OPERATIONS AREA (PHKT-DOBU)

1.

Sekolah Sehat Berwawasan LingkunganHealthy Schools with an Environmental Perspective

1. Satu kali sosialisasi dan sekolah sehat.2. Satu kali Pelatihan PHBS dan pengelolaan UKS untuk siswa 50 SMP.3. Satu kali sosialisasi kantin sehat di SMP.4. Satu kali pelatihan kompos untuk 50 siswa SMP.5. Satu kali pelatihan pengolahan kertas bekas untuk 50 siswa SMP.6. Satu kali pelatihan PHBS di SMP.7. Terbentuk 1 (satu) kantin sehat di SMA.8. Terdapat 50 siswa SMP mampu membuat kompos.1. One socialisation and healthy schools.2 One PHBS training and UKS management for 50 junior high school students.3 One socialisation on healthy canteens in junior high schools.4. One compost training for 50 junior high school students.5. One paper processing training for 50 junior high school students.6. One PHBS training in junior high schools.7. Establishment of one healthy canteen in senior high school.8. There are 50 junior high school students able to make compost.





446



2.

Posyandu Sehati “BuDarsi” (Ibu Sadar Gizi)Posyandu Sehati “BuDarSi” (Mother’s Nutrition Awareness)

1. Satu kali sosialisasi tentang gizi untuk 50 ibu hamil.2. Satu kali sosialisasi tentang gizi untuk 75 ibu yang mempunyai balita.1. One socialisation on nutrition for 50 pregnant women.2. One socialisation on nutrition for 75 mothers with children under five years old.

3.

Pemberdayaan Angkatan Kerja TerampilEmpowerment of Skilled Workforce

Satu kali pelatihan keterampilan kerja bagi 16 orang.One work skills training for 16 people


1. Tiga kali pendampingan sertifikasi P-IRT.2. Tiga kali pendampingan sertifikasi Halal MUI.1. Three assistances of P-IRT certification.2. Three assistances of MUI Halal certification.

5.

“Bang Ramling” (Pengembangan Tambak Ramah Lingkungan)“Bang Ramling” (Development of Environmentally-Friendly Ponds)

-

6.

Pengembangan Wisata Pantai BiruKersikDevelopment of Biru Kersik Beach Tourism

Satu kali pelatihan penguatan kelembagaan pokdarwis.One training in institutional strengthening of pokdarwis.

7.

Revitalisasi Hutan MangroveThe Revitalisation of Mangrove Forests

1. Satu kali sosialisasi pentingnya menjaga ekosistem dan pengenalan jenis bakau.2. Satu kali pelatihan penguatan kelembagaan.1. One socialisation on the importance of protecting ecosystems and introducing

mangrove species.2. One institutional strengthening training.

8.

Pengolahan Sampah MultipihakMultiparty Waste Management

-

9.

Pelestarian Terumbu KarangConservation of Coral Reefs

-

10.

Nelpin (Nelayan Pintar)“Nelpin” (Smart Fishermen)

-






AND ANALYSIS


447

PELAKSANAAN INISIATIF LINGKUNGAN HIDUP EKSTERNAL

Pada tahun 2019, Anak Perusahaan PHI telah melaksanakan berbagai program lingkungan hidup eksternal sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah operasi.

PT Pertamina Hulu MahakamBerbagai bentuk kepedulian PHI dan Anak Perusahaan terhadap aspek lingkungan di masyarakat tampak dalam pelaksanaan program-program di berbagai desa, kecamatan, atau kabupaten, yaitu Kelurahan Dondang, Desa Kutai Lama, Anggana, Sei, Mariam, Handil Terusan, Kelurahan Sanipah, Teluk Pemedas dan Handil Baru, Desa Tani Baru dan Saliki, Kelurahan Manggar, serta Kelurahan Muara Kembang.

Program-program tersebut adalah:• Berkah Air Dondang, meliputi pembangunan pagar

dan dinding penahan erosi, inisiasi reboisasi, dan pendampingan pengelolaan air bersih.

• Betulungan Beberseh Kampong, meliputi pendampingan bank sampah, pengadaan alat transportasi angkut, pembangunan fasilitas, dan penambahan sarana dan prasarana.

• Kampong BEGAWI (Bekantan Mangrove Widyawisata), yaitu studi inventarisasi habitat satwa asli dan identifikasi kawasan konservasinya di Delta Mahakam.

• Juragan Sampah, meliputi pendampingan bank sampah, pengadaan alat transportasi angkut, pembangunan fasilitas, dan penambahan sarana dan prasarana.

• Sahabat Mangrove, meliputi sosialisasi kawasan hutan bakau, kemitraan dalam perhutanan sosial, serta pelatihan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu menjadi produk makanan olahan.

• Waste to Energy TPA Manggar, meliputi perbaikan jaringan pipa gas metana, penambahan pompa penguat, penambahan instalasi separator dan manifold, inisiasi dan pembentukan kelompok pengelola, pelatihan kelembagaan kelompok dan teknis pengelolaan, serta pemanfaatan mesin destilasi sampah plastik menjadi BBM.

• Berbagi Energi Surya Terbarukan (BEST), meliputi bantuan 18 unit SHS, revitalisasi dusun, serta pendampingan pengelolaan unit usaha.

• Kembang Bersinar, meliputi bantuan 18 unit SHS serta pendampingan dalam pengelolaan unit usaha desa, terutama penyediaan listrik, air bersih, dan kapal anak sekolah.

Berikut keterangan anggaran dan realisasi CSR lingkungan yang telah dilakukan oleh PHM di tahun 2019:

IMPLEMENTATION OF EXTERNAL ENVIRONMENTAL INITIATIVES

In 2019, PHI Subsidiaries have implemented various external environmental programmes based on the needs of the communities around the operational areas.

PT Pertamina Hulu MahakamVarious forms of concern from PHI and its Subsidiaries to the environment in the community are apparent in the implementation of programmes in various villages, sub-districts or districts, namely Kelurahan Dondang, Desa Kutai Lama, Anggana, Sei, Mariam, Handil Terusan, Kelurahan Sanipah, Teluk Pemedas and Handil Baru, Desa Tani Baru and Saliki, Kelurahan Manggar, as well as Kelurahan Muara Kembang.

These programmes are:• Berkah Air Dondang, covering the construction of erosion

retaining fences and walls, reforestation initiation, and clean water management assistance.

• Betulungan Beberseh Kampong, including assistance for waste banks, procurement of transportation equipment, construction of facilities, and the addition of infrastructure and facilities.

• Kampong BEGAWI (Bekantan Mangrove Widyawisata), an inventory study of native animal habitats and identification of conservation areas in Delta Mahakam.

• Juragan Sampah, including waste bank assistance, procurement of transportation equipment, construction of facilities, and the addition of facilities and infrastructure.

• Sahabat Mangrove, including socialisation of mangrove forest areas, partnerships in social forestry, and training in the use of non-timber forest products into processed food products.

• Waste to Energy TPA Manggar, covering the improvement of methane gas pipelines, additional booster pumps, additional separator and manifold installations, initiating and forming management groups, group institutional training and management techniques, and utilisation of plastic waste distillation machines to produce fuel.

• Berbagi Energi Surya Terbarukan (BEST), including the aid of 18 SHS units, revitalisation of small villages, and assistance in business unit management.

• Kembang Bersinar, including the aid of 18 SHS units and in managing village business units, particularly the supply of electricity, clean water, and school children ships.

The following is a description of the budget and realisation of environmental CSR carried out by PHM in 2019:





448

REALISASI INISIATIF CSR LINGKUNGAN DI PHM TAHUN 2019THE REALISATION OF ENVIRONMENTAL CSR INITIATIVE IN PHM IN 2019



ANGGARANBUDGET


1. Berkah Air Dondang 417.922.500 419.672.500

2. Betulungan Beberseh Kampong 683.118.080 640.429.780

3. Kampong BEGAWI (Bekantan Mangrove Widyawisata) 449.281.642 449.281.642

4. Juragan Sampah 541.888.100 322.438.600

5. Sahabat Mangrove 146.216.500 153.000.000

6. Waste to Energy TPA Manggar 126.176.000 165.214.000

7. Berbagi Energi Surya Terbarukan (BEST) 991.573.642 991.554.042

8. Kembang Bersinar 728.762.500 740.183.108

JUMLAHTOTAL

4.084.938.964 3.881.773.672

Bank Sampah Mawar Merah - Kecamatan Anggana - Lapangan CPU - PHMMawar Merah Waste Bank - Kecamatan Anggana - CPU Field - PHM






AND ANALYSIS


449

PT Pertamina Hulu Sanga SangaUntuk mewujudkan kepeduliannya terhadap lingkungan, pada tahun 2019 PHSS telah melaksanakan program Jaga Pesisir Kita di kawasan Pangempang, Kutai Kartanegara.

Kawasan Pangempang memiliki potensi keanekaragaman hayati yang variatif, seperti terumbu karang, penyu, dan hutan bakau. Namun, kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mengembangkannya masih rendah. Pantai Pangempang saat ini sudah menjadi salah satu tujuan wisata warga di akhir pekan, namun area tersebut belum ditata dan dikelola. Oleh karena itu, melalui program Jaga Pesisir Kita, kawasan pesisir Pangempang direhabilitasi melalui pengembangan potensi keanekaragaman hayati dengan konsep eco-edu-tourism.

Berikut anggaran dan realisasi program Jaga Pesisir Kita:

PT Pertamina Hulu Kalimantan TimurPHKT telah melakukan kajian latar belakang kebutuhan masyarakat di bidang lingkungan, dan berdasarkan kajian dan rencana yang telah dibuat, PHKT merealisasikan program-program CSR di Balikpapan dan Kampung Baru. Program-program tersebut adalah:• Ekowisata Mangrove, yaitu pelestarian hutan bakau

terintegrasi dengan wisata.• Hutan Kota sebagai Hutan Pendidikan, yaitu program

pelestarian yang menekankan peran Hutan Kota Pendidikan Telaga Sari (HKPTS) Balikpapan sebagai salah satu penyangga ekosistem perkotaan Balikpapan.

Berikut anggaran dan realisasi CSR lingkungan yang telah dilaksanakan PHKT di tahun 2019:

PT Pertamina Hulu Sanga SangaIn manifesting its concern for the environment, in 2019 PHSS has carried out Jaga Pesisir Kita programme in Pangempang area, Kutai Kartanegara.

Pangempang area has a variety of biodiversity potentials, such as coral reefs, turtles, and mangrove forests. However, public awareness to preserve and develop them is still low. Pangempang Beach is now one of the weekend tourist destinations, but the area has not been organised and managed. Therefore, through Jaga Pesisir Kita programme, the Pangempang coastal area is rehabilitated through the development of biodiversity potential with the concept of eco-edu-tourism.

The following is the budget and realisation of the Jaga Pesisir Kita programme:

PT Pertamina Hulu Kalimantan TimurPHKT has conducted a background study of community needs in environment, and based on the studies and plans, PHKT has realised CSR programmes in Balikpapan and Kampung Baru. These programmes are:

• Mangrove Ecotourism, the preservation of mangrove forests integrated with tourism.

• Urban Forests as Educational Forests, a conservation programme emphasising the role of Balikpapan Telaga Sari Education City Forest (HKPTS) as a buffer for Balikpapan’s urban ecosystem.

The following is the budget and realisation of environmental CSR carried out by PHKT in 2019:

REALISASI INISIATIF CSR LINGKUNGAN DI PHSS TAHUN 2019THE REALISATION OF ENVIRONMENTAL CSR INITIATIVE IN PHSS IN 2019



ANGGARANBUDGET


1. Jaga Pesisir Kita 90.000.000 88.600.000





450

REALISASI INISIATIF CSR LINGKUNGAN DI PHKT TAHUN 2019THE REALISATION OF ENVIRONMENTAL CSR INITIATIVE IN PHKT IN 2019



ANGGARANBUDGET


1.Ekowisata MangroveMangrove Ecotourism

159.500.000 89.024.780

2.Hutan Kota sebagai Hutan PendidikanUrban Forests as Educational Forests

188.500.000 133.537.170

JUMLAHTOTAL

348.000.000 222.561.950

Kawasan Mangrove, Kecamatan Penajam, area DOBS – PHKTMangrove Area, Kecamatan Penajam, DOBS - PHKT Area






AND ANALYSIS


451

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak pada sektor hulu pengelolaan migas, PHI dan Anak Perusahaan menjalankan aktivitas operasi yang berkaitan erat dengan teknologi dan risiko yang tinggi. Oleh karena itu, Manajemen dituntut untuk berfokus pada keselamatan proses, keselamatan dan kesehatan pekerja, keamanan aset, kelestarian lingkungan, dan keandalan serta efisiensi operasi Perusahaan.

Untuk mencapai Visi dan Misi PHI, Top Management PHI menyatakan komitmennya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dalam Komitmen Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lindungan Lingkungan (K3LL) yang ditandatangani oleh Direktur Utama pada tanggal 1 Januari 2018. K3LL memuat komitmen penuh Manajemen terhadap:• Terlindunginya aset-aset penting Perusahaan termasuk

manusia, lingkungan, serta sarana dan fasilitas dengan selalu mematuhi peraturan, melaporkan dan intervensi terhadap tindakan serta kondisi tidak aman, dan saling peduli terhadap lingkungan sekitar.

• Penataan terhadap peraturan perundang-undangan, peraturan setempat, standar kerja aman, dan persyaratan serta harapan Pemangku Kepentingan.

• Pengelolaan risiko hingga serendah mungkin dan dapat diterima oleh Perusahaan sampai pada tahap yang paling aman untuk dikerjakan dan memastikan fasilitas dirancang, dibangun, dan dirawat sesuai dengan kaidah keselamatan proses.

• Penerapan sistem manajemen K3LL yang efektif berdasarkan pada standar nasional maupun internasional dalam mendukung tujuan K3LL.

• Menempatkan budaya K3LL sebagai prioritas utama pondasi strategi untuk mencapai kinerja unggul serta menjadikan aspek K3LL kriteria penilaian kinerja Perusahaan.

• Meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja serta mitra kerja agar dapat melaksanakan pekerjaan secara benar, aman, dan berwawasan lingkungan serta

COMMITMENT AND POLICY

As a subsidiary of PT Pertamina (Persero) engaging in the upstream oil and gas management sector, PHI and its Subsidiaries carry out operational activities closely related to technology and high risk. Therefore, Management is required to focus on process safety, employee safety and health, asset security, environmental sustainability, as well as the reliability and efficiency of the Company’s operations.

In achieving its Vision and Mission, PHI’s Top Management states its commitment to occupational health and safety in the Safety, Health, Security, and Environmental Protection Commitment (K3LL) signed by the President Director on 1 January 2018. K3LL contains Management’s full commitment to:• Protect the Company’s important assets including the

people, environment, and facilities by always complying with regulations, reporting and intervening on unsafe actions and conditions, and caring for the surrounding environment.

• Arrangement of laws and regulations, local regulations, safe working standards, as well as the requirements and expectations of the Stakeholders.

• Risk management to the lowest possible level and acceptable to the Company to the safest stage of work and to ensure facilities are designed, built, and maintained based on the rules of process safety.

• Implementation of an effective K3LL management system based on national and international standards to support HSE objectives.

• Place K3LL culture as the main priority of the strategic foundation to achieve superior performance and make K3LL aspects become the Company’s performance evaluation criteria.

• Increase the awareness and competence of employees and work partners so they can carry out work correctly, safely, and environmentally friendly as well as showing

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN BIDANG KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJACORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON EMPLOYMENT, OCCUPATIONAL HEALTH, AND SAFETY





452

menunjukkan kepemimpinan sebagai role model dalam garda terdepan meningkatkan budaya K3LL.

• Menerapkan penanggulangan keadaan darurat yang andal untuk mencegah eskalasi dampak kecelakaan serta menjadikan insiden sebagai pembelajaran agar tidak terulang.

Komitmen tersebut disesuaikan dengan harapan para Pemangku Kepentingan untuk mencapai perusahaan kelas dunia dengan pola pikir inovasi, penguatan bisnis, dan keunggulan operasi.

Dalam mewujudkan komitmennya terhadap K3LL dan ketenagakerjaan, PHI berpedoman pada peraturan dan perundangan sebagai berikut:• Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Kerja;• Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan

Gas Bumi;• Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial;• Undang-Undang No. 13 Tahun 2013 tentang

Ketenagakerjaan;• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 4

tahun 2014 tentang Waktu Kerja dan Waktu Istirahat pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak Gas Bumi;

• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.15/MEN/VII/2005 Tahun 2005 tentang Waktu Kerja dan Istirahat pada Sektor Usaha Pertambangan Umum pada Daerah Operasi Tertentu;

• Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 433/KMK.04/1994 Tahun 1994 tentang Norma Penghitungan Khusus Penghasilan Kena Pajak atas Penghasilan dari Pekerjaan yang Diterima Tenaga Asing yang Bekerja pada Wajib Pajak Badan di Bidang Pengeboran Minyak dan Gas Bumi di Indonesia;

• Surat Keputusan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) No. KEP-0051/BP00000/2008/S8 tentang Revisi Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kontrak Kerja Sama; dan

• Beberapa peraturan Pemerintah lainnya.

LINGKUP DAN PERUMUSAN TANGGUNG JAWAB

Sesuai pedoman K3LL tersebut, tanggung jawab PHI dalam bidang ketenagakerjaan serta keselamatan dan kesehatan kerja melingkupi aspek manusia, lingkungan, sarana, dan fasilitas Perusahaan. Pelaksanaan tanggung jawab dalam bidang K3LL juga senantiasa memperhatikan lingkungan sekitar, peraturan setempat, perundangan, dan ekspektasi Pemangku Kepentingan yang turut terdampak oleh kegiatan usaha Perusahaan.

leadership as a role model in the frontline to improve K3LL culture.

• Implement reliable emergency response to prevent the escalation of the impact of the accident and consider the incident learning so it will not be repeated.

This commitment is adjusted to the Stakeholders’ expectations to achieve the level of world-class companies with a mindset on innovation, business strengthening, and operational excellence.

In realising its commitment to K3LL and employment, PHI is guided by the following rules and regulations:

• Law No. 1 of 1970 on Work Safety;

• Law No. 22 of 2001 on Oil and Gas;

• Law No. 2 of 2004 on Settlement of Industrial Relations Disputes;

• Law No. 13 of 2013 on Employment;

• The Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration No. 4 of 2014 on Work and Rest Hours in Upstream Oil and Gas Business Activities;

• The Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration No. PER.15/MEN/VII/2005 of 2005 on Work and Rest Hours in the General Mining Business Sector in Certain Operations Areas;

• Decree of the Minister of Manpower No. 433/KMK.04/1994 of 1994 on Specific Norms of Taxable Income for Income from Work Received by Foreign Personnel Working for Agency Taxpayers in Oil and Gas Drilling in Indonesia.

• Decree of the Implementing Agency for Upstream Oil and Gas Business Activities (BPMIGAS) No. KEP-0051/BP00000/2008/S8 on the Revision of the Guidelines on the Management of Human Resources Cooperation Contracts; and

• Other Government regulations.

SCOPE AND FORMULATION OF RESPONSIBILITY

Based on the K3LL guidelines, PHI’s responsibilities in terms of matters related to employment as well as occupational safety and health cover aspects of the people, environment, and facilities of the Company. The implementation of K3LL responsibilities also always pays attention to the surrounding environment, local regulations, legislation, and expectations of Stakeholders affected by the Company’s business activities.






AND ANALYSIS


453

Oleh karena itu, seluruh Anak Perusahaan, pekerja, dan mitra kerja yang berada di bawah naungan PHI bertanggung jawab dalam melaksanakan dan menaati komitmen yang tertera dalam pedoman K3LL tersebut. Sebagai salah satu bentuk perwujudan komitmen ini, topik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah tertuang dalam perjanjian kerja yang diatur secara terpisah. Sementara itu, persyaratan kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan serta program HSSE Plan untuk setiap kontraktor telah disertakan dalam kontrak dan perjanjian kerja.

KOMITE HSSE

Dalam menunjang keberhasilan budaya Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di PHI, dibuat suatu sistem manajemen yang penerapannya dipantau oleh organisasi yang disebut dengan Komite HSSE. Komite HSSE merupakan wujud implementasi dari kewajiban Perusahaan untuk membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per/04/MEN/ 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.

Therefore, all Subsidiaries, employees, and business partners under PHI are responsible for implementing and complying with the commitments contained in the K3LL guidelines. As one form of this commitment, Occupational Safety and Health (K3) has been stated in a separate work agreement. Meanwhile, health, safety, and environmental requirements as well as the HSSE Plan programme for each contractor have been included in contracts and work agreements.

HSSE COMMITTEE

In supporting the success of the Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) culture in PHI, a management system has been created and the implementation is monitored by an organisation called HSSE Committee. The HSSE Committee is a form of implementation of the Company’s obligation to form a Working Safety and Health Management Committee (P2K3) under the Regulation of the Minister of Manpower No. Per/04/MEN/1987 on the Guidance Committee of Occupational Health and Safety and Procedures for Appointing Work Safety Experts.

Pekerja Profesional di SPS - PHMProfessional Employees at SPS - PHM





454

Mengacu pada Pedoman No. A7-005.HI7000.2019-S9 yaitu Pedoman Pengelolaan Aspek HSSE Melalui Komite HSSE di Lingkungan Pertamina Hulu Indonesia, berikut struktur Komite HSSE PHI dan Anak Perusahaan PHI:

Penerapan aspek HSSE di lingkungan PHI akan dipantau dan ditelusuri tindak lanjutnya oleh Komite HSSE dalam rapat Komite HSSE. Sistem manajemen yang diterapkan Komite HSSE diadaptasi dari siklus manajemen Plan, Do, Check, Action (PDCA) sehingga sistem ini dapat melalui proses perbaikan secara terus menerus, seperti tertera pada tabel berikut:

Based on the Guideline No. A7-005.HI7000.2019-S9, namely Guidelines on Management of HSSE Aspects through the HSSE Committee in the Environment of Pertamina Hulu Indonesia, the following is the structure of HSSE Committee in PHI and its Subsidiaries:

The implementation of HSSE aspects in PHI will be monitored and the follow-up will be discussed by the HSSE Committee in their meeting. The management system applied by the HSSE Committee is adapted from the Plan, Do, Check, Action (PDCA) management cycle so the system could go through a process of continuous improvement, as shown in the following table:

LEVEL 1 | LEVEL 1KOMITE HSSE PHI | PHI HSSE COMMITTEE

LEVEL 2 | LEVEL 2KOMITE HSSE ANAK PERUSAHAAN PHI | HSSE COMMITTEE OF PHI SUBSIDIARIES

LEVEL 3 | LEVEL 3KOMITE HSSE FIELD ANAK PERUSAHAAN PHI | HSSE FIELD COMMITTEE OF PHI SUBSIDIARIES

KETUA : DIREKTUR UTAMASEKRETARIS : VP HSSEANGGOTA : DIREKTUR/VP/GM ANAK PERUSAHAAN PHI

CHAIRPERSON : PRESIDENT DIRECTORSECRETARY : VP OF HSSEMEMBERS : DIRECTOR/VP/GM OF PHI SUBSIDIARIES

KETUA : GM ANAK PERUSAHAAN PHISEKRETARIS : VP HSSE ANAK PERUSAHAAN PHIANGGOTA : VP/MANAGER ANAK PERUSAHAAN PHI

CHAIRPERSON : GM OF PHI SUBSIDIARIESSECRETARY : VP OF HSSE OF PHI SUBSIDIARIESMEMBERS : VP/MANAGER OF PHI SUBSIDIARIES

KETUA : VP PRODUCTION ANAK PERUSAHAAN PHISEKRETARIS : MANAGER HSSE ANAK PERUSAHAAN PHIANGGOTA : FIELD MANAGER/SUPERINTENDENT ANAK PERUSAHAAN PHI

CHAIRPERSON : VP PRODUCTION OF PHI SUBSIDIARIESSECRETARY : MANAGER OF HSSE OF PHI SUBSIDIARIESMEMBERS : FIELD MANAGER/SUPERINTENDENT OF PHI SUBSIDIARIES

STRUKTUR KOMITE HSSEHSSE COMMITTEE STRUCTURE






AND ANALYSIS


455

SISTEM MANAJEMEN KOMITE HSSE BERDASARKAN SIKLUS PDCAHSSE COMMITTEE MANAGEMENT SYSTEM BASED ON PDCA CYCLE

ASPEK PDCAPDCA ASPECTS

TAHAPANSTAGES

URAIANDESCRIPTION

Plan Perencanaan Komite HSSEHSSE Committee Planning

• Penyusunan Struktur Komite HSSE• Persiapan Rapat Komite HSSE• Persiapan Agenda Rapat• Penyusunan Rencana Tindak Lanjut• Preparation of HSSE Committee Structure• Preparation for HSSE Committee Meeting• Preparation for Meeting Agenda• Preparation of Follow-up Plans

Do Rapat Komite HSSEHSSE Committee Meetings

• Pelaksanaan Rapat Komite HSSE• Penyusunan Notulen Rapat• Implementasi Rencana Tindak Lanjut• Implementation of HSSE Committee Meeting• Minutes of Meeting Preparation• Implementation of the Follow-up Plans

Check Tindak Lanjut Hasil Rapat Komite HSSEFollow-up to the Results of the HSSE Committee Meeting

• Safety Performance• Audit HSSE• Inspeksi HSSE• Peluang untuk Peningkatan• Safety Performance• HSSE Audit• HSSE Inspection• Opportunities for Improvement

Action Tinjauan BerkalaPeriodic Review

• Pemantauan dan Evaluasi Tindak Lanjut dari hasil Komite HSSE• Pemantauan dan Evaluasi Efektivitas Implementasi Sistem Komite HSSE• Monitoring and Evaluation Follow-Up from the results of the HSSE

Committee• Monitoring and Evaluation of the Effectiveness of the HSSE Committee

System Implementation





456

RENCANA PROGRAM DAN PENCAPAIAN 2019

Pada tahun 2019, PHI telah menyusun program kerja sesuai grafik di bawah ini:

PLANNED PROGRAMMES AND ACHIEVEMENT IN 2019

In 2019, PHI has prepared work programmes according to the graph below:

JANJAN

MEIMAY

SEPSEP

MARMAR

JULJUL

NOVNOV

FEBFEB

JUNJUN

OKTOCT

APRAPR

AGTAUG

DESDEC

QHSSE Excellence in Operation, Standardisasi Aspek QHSSE dengan Sinergi Anak Perusahaan PHI, Maintain QHSSE Management System, QHSSE Beyond Culture, Process Safety & Asset Integrity Program, Emergency Preparedness, Safety

Culture Survey, CLSR AwarenessQHSSE Excellence in Operation, QHSSE Aspects Standardisation with Synergy of PHI Subsidiaries, Maintain QHSSE

Management System, QHSSE Beyond Culture, Process Safety & Asset Integrity Programme, Emergency Preparedness, Safety Culture Survey, CLSR Awareness

PROGRAM UMUM QHSSE

GENERAL QHSSE PROGRAMMES

ISRSISRS

SMPSMP

PROPERPROPER

CIPCIP

Internal Self-Assessment ISRS

#1Internal Self-

Assessment ISRS #1

Gap AnalysisGap Analysis

Semiloka Internal dan

EksternalInternal and

External Workshop

Pengumpulan CIP APQAAPQA CIP Submission

Paper Submission

Paper Submission

Self-Assessment dan Audit

EnergiSelf-

Assessment and Energy

Audit

Forum APQAAPQA Forum

Pelatihan dan

PembinaanTraining and Coaching

Pelaksanaan Program

UnggulanImplementation of the Flagship

Programme

Forum PHIPHI Forum

Paper Development

Paper Development

Ekstraksi Data SIMPEL oleh KLHK, Peringkat Sementara PROPER,

Pemetaan SosialSIMPEL Data Extraction by KLHK, Provisional PROPER

Rating, Social Mapping

Forum HuluUpstream Forum

Audit PDCA #1

PDCA Audit #1

Audit PDCA #2

PDCA Audit #2

Paper Selection, Pembinaan, Finalisasi, Pengumpulan

Paper Selection, Guidance, Finalisation, Collection

Penyerahan Data Sanggahan

PROPER, Audit ISO 14001

Submission of Disclaimer Data for PROPER, ISO

14001 Audit

Penetapan Kandidat, Penyerahan DRKPL, dan Dokumen Hijau

Determination of Candidates,

Submission of DRKPL, and Green Documents

PenghargaanAwards

Tindak Lanjut Temuan dan Rekomendasi, Rapat Koordinasi untuk Setiap ProsesFollow-up on Findings and Recommendations, Coordination Meeting for Each Process

Menjaga Kepatuhan, Adendum AMDAL, Klinik Pelatihan dengan ITS dan UGM, Rapat Koordinasi Berkala dengan Champion dan Steering Committee

Maintain Compliance, AMDAL Addendum, Coaching Clinics with ITS and UGM, Periodic Coordination Meetings with Champions and Steering Committee

ISRS Training oleh DNV

ISRS Training by DNV1

Pemenuhan DokumenDocument

Compliance

Baseline Assessment oleh

DNVBaseline

Assessment by DNV

KesadaranAwareness


#2Internal Self-

Assessment ISRS #2

Pelatihan dan PembinaanTraining and

Coaching


#3Internal Self-

Assessment ISRS #3

PenilaianAssessment

Penilaian Internal PHIPHI Internal Assessment

Peninjauan dan Tindakan Korektif

Review and Corrective Action

Penilaian Eksternal oleh

DNVExternal

Assessment by DNV

Audit dan SertifikasiAudit and

Certification






AND ANALYSIS


457

Sementara itu, setiap Anak Perusahaan PHI juga telah memiliki rencana program untuk dilaksanakan pada tahun 2019. Rencana program masing-masing Anak Perusahaan dapat dilihat dalam grafik-grafik berikut:

Meanwhile, every PHI Subsidiary also has programme plans to be implemented in 2019. The programme plans of each Subsidiary is available in the following graphs:

RENCANA PROGRAM QHSSE PHM TAHUN 2019PHM QHSSE PROGRAMME PLANS IN 2019

JANJAN

MEIMAY

SEPSEP

MARMAR

JULJUL

NOVNOV

FEBFEB

JUNJUN

OKTOCT

APRAPR

AGTAUG

DESDEC

HSE Excellence in Operations, Maintain HSE Management System, HSE Beyond Culture, Process Safety Program, Emergency Preparedness, Safety Culture Survey Follow-Up

HSE Excellence in Operations, Maintain HSE Management System, HSE Beyond Culture, Process Safety Programmes, Emergency Preparedness, Follow-Up on Safety Culture Survey

PROGRAM HSEHSE PROGRAMMES

ISRS V8ISRS V8

SMP GOLDGOLD SMP

PROPER HIJAU

GREEN PROPER

CIPCIP

Internal Self-Assessment ISRS #1Internal ISRS Self-Assessment #1

Gap AnalysisGap Analysis

Semiloka Internal dan EksternalInternal and

External Workshop

Pengumpulan CIP APQAAPQA CIP Submission

Paper Selection

Paper Selection

Penetapan Peserta

Determination of Participants

Forum APQAAPQA Forum

Pelatihan dan PembinaanTraining and

Coaching

Ekstraksi Data SIMPEL oleh KLHK, Peringkat Sementara PROPER

SIMPEL Data Extraction by KLHK, Provisional PROPER

Rating

Forum PHIPHI

Forum

Paper DevelopmentPaper Development

Penyerahan Data

SanggahanSubmission

of Disclaimer Data

Forum UIIAUIIA

Forum

Audit PDCA #1

PDCA Audit #1

Audit PDCA #2

PDCA Audit #2

Paper Selection, Pembinaan, Finalisasi, Pengumpulan

Paper Selection, Guidance, Finalisation, Collection

Penetapan Kandidat, Penyerahan DRKPL, dan

Dokumen HijauDetermination of

Candidates, Submission of DRKPL, and Green

Documents

PenghargaanAwards

Tindak Lanjut Temuan dan Rekomendasi, Rapat Koordinasi untuk Setiap Proses, Pertemuan Steering Committee ISRS setiap 2 (dua) bulan

Follow-up on Findings and Recommendations, Coordination Meetings for Each Process, ISRS Steering Committee meeting every two months

Menjaga Kepatuhan, Pertemuan Bulanan dengan Pemenang, Pertemuan Triwulan dengan Steering Committee Maintain Compliance, Monthly Meetings with Winners, Quarterly Meetings with Steering Committee


Pemenuhan DokumenDocument

Compliance


KesadaranAwareness

Penilaian Internal PHIPHI Internal Assessment

Pelatihan dan Pembinaan

Training and Coaching

SertifikasiCertification

Peninjauan dan Tindakan Korektif

Review and Corrective Action





458

RENCANA PROGRAM QHSSE PHSS TAHUN 2019PHSS QHSSE PROGRAMME PLANS IN 2019

Q1 Q2 Q3 Q4

• Baseline Assessment ISRS 8 oleh DNV

• Standardisasi aspek HSE yang akan disinergikan dengan Anak Perusahaan PHI

• ISRS 8 Baseline Assessment by DNV

• Standardisation of HSE aspects that will be synergised with PHI Subsidiaries

• Penyerahan Proposal CIP

• Pelaksanaan Pemetaan Sosial

• Pelatihan CLSR 11+3 PHSS

• Adendum AMDAL untuk Pengeboran Baru

• CIP Proposal Submission

• Social Mapping Implementation

• PHSS CLSR 11+3 Training

• AMDAL Addendum for New Drilling

• Penilaian Sistem Manajemen Pengamanan

• Pelaksanaan Survei Budaya

• Security Management System Assessment

• Cultural Survey Implementation

• Full Assessment ISRS 8 Level 7 oleh DNV

• PROPER Hijau• Revalidasi HAZOP• Penetapan Safety

Critical Element (SCE) Berbasis Risiko di Nilam dan Badak

• Full Assessment of ISRS 8 Level 7 by DNV

• Green PROPER• HAZOP

Revalidation• Determination of

Risk-Based Safety Critical Element (SCE) in Nilam and Badak






AND ANALYSIS


459

RENCANA PROGRAM QHSSE PHKT TAHUN 2019PHKT QHSSE PROGRAMME PLANS IN 2019

DESEMBERDECEMBER

2018

JANUARIJANUARY

FEBRUARIFEBRUARY

MARETMARCH

APRILAPRIL

MEIMAY

• Persiapan PROPER, ISRS, CIP, dan lain-lain

• Kick-Off SMP• Preparation for PROPER,

ISRS, CIP, etc.• SMP Kick-Off

• Semiloka PROPER (PHI Group)• Mulai Sosialisasi dan Survei

Budaya Internal• PROPER Workshop (PHI Group)• Socialisation Commenced and

Internal Culture Survey

Pengumpulan Dokumen PROPER BiruBlue PROPER Documents Submission

Kick-Off PROPER & CIPPROPER & CIP Kick-Off

• Pelatihan ISRS• Gap Analysis DNV• Self-Assessment PROPER Biru• Audit Energi• ISRS Training• Gap Analysis by DNV• Blue PROPER Self-Assessment• Energy Audit

Koordinasi berkala, sosialisasi dan komunikasi ke lapangan, pelaksanaan program-program unggulan, klinik pembinaan dengan ITS, UGM, DNV, PHI, dan Anak Perusahaan Hulu





460

JUNIJUNE

JULIJULY

AGUSTUSAUGUST

SEPTEMBERSEPTEMBER

OKTOBEROCTOBER

NOVEMBERNOVEMBER

Pengumpulan Dokumen PROPER HijauGreen PROPER Documents Submission

• Audit SMP oleh PT Pertamina (Persero)

• Final Assessment ISRS oleh DNV• SMP Audit by PT Pertamina

(Persero)• ISRS Final Assessment by DNV

• Rebuttal PROPER Biru• Audit ISO 14001• Blue PROPER Rebuttal• ISO 14001 Audit

Survei Budaya oleh PT Pertamina (Persero)

Culture Survey by PT Pertamina (Persero)

Periodic coordination, socialisation and communications, implementation of superior programmes, coaching clinics with ITS, UGM, DNV, PHI, as well as Upstream Subsidiaries.






AND ANALYSIS


461

KINERJA QHSSE 2019QHSSE PERFORMANCE IN 2019

Pada tahun 2019, rencana dan program tersebut telah dilaksanakan, dengan pencapaian kinerja QHSSE sebagai berikut:

In 2019, these plans and programmes have been implemented with the following QHSSE performance achievement:

LEADING


TARGET PHMPHM TARGET:


ASESORASSESSOR:

ASESORASSESSOR:

ASESORASSESSOR:

ASESORASSESSOR:

ASESORASSESSOR:

HASIL | RESULTS:ISRS 8 Level 7 untuk PHSSISRS 8 Level 7 for PHSSISRS 8 Level 7 untuk PHKTISRS 8 Level 7 for PHKT

HASIL | RESULTS:Tindak Lanjut ISRS: 97%ISRS Follow-up: 97%Tindak Lanjut SMP: 94,6%SMP Follow-up: 94,6%

ISRS 8

TINDAK LANJUT REKOMENDASI

HSSEFOLLOW-UP ON HSSE RECOMMENDATIONS

AUDIT SMPSMP AUDIT

FIT TO WORK

SURVEI BUDAYA HSEHSE CULTURE

SURVEY

TARGETTARGET:

TARGETTARGET:

HASIL | RESULTS:

HASIL | RESULTS:

HASIL | RESULTS:

ISRS 8 LEVEL 7

90%

85%

3,0

Peningkatan dari Hasil Tahun 2018Improvement of 2018 Results

DNV-GL


CORPORATE SECURITYPT PERTAMINA (PERSERO)



PHSS: 93,33%PHKT: 95,31%

PHM: 3,2PHSS: 3,6PHKT: 3,6

PHM: 4,15PHSS: 4,25PHKT: 4,10

(Setara Gold)(Equivalent to Gold)





462

LAGGING

PENCAPAIAN ZERO RECORDABLE LTI

ACHIEVEMENT OF ZERO RECORDABLE

LTI

INCIDENT TRIANGLE

FATALITY

LOST TIME INCIDENT



FIRST AID CASE

NEAR MISS

UA/UC

TRIRMAN-HOURSNOA 0,41

di bawah nilai batas maksimal 0,57below the maximum limit value of 0.57

46.885.7000

0

0

13

6

58

165

282.718






AND ANALYSIS


463

INCIDENT TRIANGLE 2018-2019THE 2018-2019 INCIDENT TRIANGLE

PENCATATAN KECELAKAAN KERJA DAN SAFE MAN-HOURS

Dalam mencatat dan melaporkan kecelakaan di PHI dan Anak Perusahaan, PHI berpedoman pada Pedoman PHI No. A7-004.HI7000.2019-S9, yaitu Pedoman Pelaporan Insiden dan Investigasi. Hasil pencatatan kecela kaan tahun 2019 digambarkan dalam Incident Triangle sebagai berikut:

RECORDS OF WORK ACCIDENT AND SAFE MAN-HOURS

In recording and reporting accidents in PHI and its Subsidiaries, PHI is guided by the Guideline No. A7-004.HI7000.2019-S9, namely Guidelines for Incident Reporting and Investigation. The results of accident record in 2019 are described in the following Incident Triangle:

2019

2018

FATALITY

LOST TIME INCIDENT



FIRST AID CASE

NEAR MISS

UA/UC

0

0

13

6

58

163

282.718

FATALITY

LOST TIME INCIDENT



FIRST AID CASE

NEAR MISS

UA/UC

0

2

5

7

40

650

107.057





464

Berdasarkan Incident Triangle tersebut, pada tahun 2019 PHI Group mengalami 19 Recordable Incident yang terdiri dari 13 Restricted Work Day Case dan 6 (enam) Medical Treatment Case. Dari 19 Recordable Incident tersebut, 16 terjadi pada PHM, 2 (dua) kasus terjadi pada PHSS, dan 1 (satu) kasus terjadi di PHKT. Sementara itu, terdapat 223 Non-Recordable Incident yang terdiri dari 58 First Aid, dan 165 Near Miss.

Insiden yang dimasukkan dalam penghitungan Total Recordable Incident Rate (TRIR) adalah Recordable Incident atau kasus yang berhubungan dengan pekerjaan dengan tingkat Medical Treatment Case ke atas. Seperti disajikan pada Incident Triangle di atas, terdapat 19 kasus yang masuk ke dalam penghitungan TRIR dengan rincian yang telah disebutkan.

Dengan demikian, pencapaian TRIR pada tahun 2019 adalah 0,41, lebih rendah dari batas maksimal atau allowable target sebesar 0,57 maupun dari nilai TRIR 2018 sebesar 0,43. Sementara itu, nilai TRIR untuk masing-masing Anak Perusahaan adalah sebesar 0,49 untuk PHM, 0,29 untuk PHSS, dan 0,14 untuk PHKT.

Selama tahun 2019, tidak ada kejadian Major Accident yang meliputi:• Fatality;• Kasus tumpahan minyak (kehilangan ≥15 barel); dan• Kasus kerusakan properti (kehilangan ≥USD 1 juta).

Selain pencatatan TRIR, PHI juga menghitung Safe Man-Hours, yaitu jumlah kumulatif jam kerja karyawan PHI, Anak Perusahaan, dan kontraktor selama tidak terjadi kecelakaan dengan kategori Lost Time Injury (LTI) ke atas. Saat terjadi LTI, Safe Man-Hours direset kembali menjadi 0 (nol). Man-Hours PHI Group pada tahun 2019 mencapai 46.885.700 jam kerja, dan pada tahun 2019 tidak terjadi LTI di PHI Group. Dengan demikian, Safe Man-Hours PHI Group dari LTI terakhir, yakni 24 Oktober 2018, adalah 60.982.878 juta jam kerja.

Kontribusi terbesar Man-Hours PHI Group dihasilkan dari PHM, yaitu sebesar 32,52 juta jam kerja atau setara dengan 69,36%. Dengan 19 Recordable Incident yang menyebabkan TRIR PHI Group berada pada 0,41, secara rata-rata PHI mengalami Recordable Incident setiap 2,4 juta jam kerja. Berikut keterangan Man-Hours, Injured Person, dan TRIR 2019:

Based on the Incident Triangle, in 2019 PHI Group experienced 19 Recordable Incidents consisting of 13 Restricted Work Days and six Medical Treatment Cases. Of the 19 Recordable Incidents, 16 occurred in PHM, two cases occurred in PHSS, and one case occurred in PHKT. Meanwhile, there were 223 Non-Recordable Incidents consisting of 58 First Aids, and 165 Near Misses.

The incidents included in the calculation of the Total Recordable Incident Rate (TRIR) are Recordable Incidents or cases related to works with a Medical Treatment Case level and above. As presented in the Incident Triangle, there are 19 cases included in the TRIR calculation with the details that have been mentioned.

Therefore, the TRIR achievement in 2019 was 0.41, lower than the maximum limit or allowable target of 0.57 or the 2018 TRIR value of 0.43. Meanwhile, TRIR value for each Subsidiary is 0.49 for PHM, 0.29 for PHSS, and 0.14 for PHKT.

During 2019, there were no Major Accident events which included:• Fatality;• Oil spill (≥15 barrels loss); and• Property damage (≥USD 1 million loss).

Aside from recording TRIR, PHI also calculates Safe Man-Hours, the cumulative number of hours worked by PHI employees, Subsidiaries, and contractors as long as there are no accidents with the Lost Time Injury (LTI) category and above. When an LTI occurs, Safe Man-Hours are reset to 0 (zero). Man-Hours of PHI Group in 2019 reached 46,885,700 working hours and there was no LTI in 2019. Hance, Safe Man-Hours of PHI Group from the last LTI, dated 24 October 2018, is 60,982,878 million work hours.

The biggest contribution of Man-Hours in PHI Group was generated from PHM, standing at 32,52 million work hours or equivalent to 69,36%. With 19 Recordable Incidents causing the PHI Group TRIR at 0.41, on average PHI experienced Recordable Incidents every 2,4 million working hours. The following is the description of Man-Hours, Injured Person, and TRIR in 2019:






AND ANALYSIS


465

MAN-HOURS, INJURED PERSON, DAN TRIR 2019MAN-HOURS, INJURED PERSON, AND TRIR IN 2019

BULANMONTH PHI PHM PHSS PHKT

MAN-HOURS PER BULANMONTHLY

MAN-HOURS

MAN-HOURS KUMULATIF

CUMMULATIVE MAN-HOURS

INJURED PERSONINJURED PERSON

INJURED PERSON

KUMULATIFCUMMULATIVE

INJURED PERSON

TRIR*

JanuariJanuary

33.264 2.480.038 599.753 579.878 3.692.933 3.692.933 4 4 1,08

FebruariFebruary

28.728 2.342.894 542.641 534.713 3.448.976 7.141.909 0 4 0,56

MaretMarch

32.480 2.599.735 583.512 577.130 3.792.857 10.934.766 1 5 0,46

AprilApril

32.800 2.663.324 566.400 567.294 3.829.818 14.764.584 1 6 0,41

MeiMay

35.448 2.576.193 593.394 566.512 3.771.547 18.536.131 1 7 0,38

JuniJune

34.240 2.691.164 549.314 540.047 3.814.765 22.350.896 1 8 0,36

JuliJuly

39.744 2.838.033 540.120 590.437 4.008.334 26.359.230 2 10 0,38

AgustusAugust

38.368 2.801.898 526.915 641.057 4.008.238 30.367.468 1 11 0,36

SeptemberSeptember

36.288 2.867.526 574.016 607.258 4.085.088 34.452.556 2 13 0,38

OktoberOctober

40.112 2.924.488 616.762 632.277 4.213.639 38.666.195 3 16 0,41

NovemberNovember

37.632 2.798.065 576.616 597.680 4.009.993 42.676.188 3 19 0,44

DesemberDecember

38.464 2.937.176 585.859 648.013 4.209.512 46.885.700 0 19 0,41

JUMLAHTOTAL

427.568 32.520.534 6.855.302 7.082.296 46.885.700 46.885.700 19 19 0,41

Keterangan:*) Nilai batas maksimal atau allowable target adalah 0,57.

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN PERSONAL DAN KESELAMATAN PROSES

Kegiatan eksplorasi dan produksi di PHI memiliki berbagai tingkat risiko terhadap keselamatan, kesehatan, lingkungan, maupun aset. Setiap kegiatan dan proses operasi yang dilakukan di PHI dan Anak Perusahaannya telah teridentifikasi dalam penilaian risiko dan diperbaharui ketika terjadi perubahan maupun penambahan kegiatan dan proses operasi. Risiko tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam risiko keselamatan personal dan risiko keselamatan proses.

Information:*) The maximum value or allowable target is 0.57.

RISK MANAGEMENT FOR PERSONAL AND PROCESS SAFETY

Exploration and production activities in PHI have various levels of risk to safety, health, the environment, even assets. Every operational activity and process carried out in PHI and its Subsidiaries has been identified in the risk assessment and is updated when there are changes or additions to the operational activities and processes. These risks can be broadly grouped into personal safety risks and process safety risks.





466

Risiko-risiko keselamatan personal dapat ditemukan dalam beberapa pekerjaan dengan risiko tinggi, misalnya:• Pekerjaan di ketinggian;• Pekerjaan di ruang terbatas;• Pekerjaan panas (pengelasan, penggilingan, chipping);• Bypass Critical Protection; dan• Pekerjaan penggalian.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dari berbagai risiko terkait pekerjaan tersebut, PHI dan Anak Perusahaan PHI telah mengembangkan dan menerapkan sistem dan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) seperti:• Prosedur dan Program Sistem Izin Kerja;• Prosedur dan Program Pelatihan K3;• Prosedur dan Program Bekerja di Ketinggian;• Prosedur dan Program Keselamatan di Ruang Terbatas;• Prosedur dan Program Keselamatan Pekerjaan Panas;• Prosedur dan Program Komunikasi Bahaya;• Contractor Safety Management System (CSMS); dan• Program Fit to Work.

Sementara itu, terdapat juga risiko yang termasuk dalam keselamatan proses, misalnya:• Kebocoran bahan mudah terbakar (minyak atau gas) dari

peralatan proses (pipa, bejana, tangki, dan sebagainya) yang dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan; dan

• Kebocoran bahan beracun dari peralatan proses yang dapat menyebabkan terpaparnya pekerja terhadap bahan beracun.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dari berbagai risiko keselamatan proses tersebut, PHI dan Anak Perusahaan telah mengembangkan dan menerapkan berbagai sistem dan program seperti:• Asset Integrity Management;• Process Safety Management; dan• Process Safety Studies.

PENILAIAN ISRS DAN EVALUASI BUDAYA K3

Untuk memastikan bahwa berbagai sistem dan program keselamatan telah berjalan secara efektif, efisien, dan ditingkatkan terus menerus, PHI telah mewajibkan Anak Perusahaan PHI untuk melakukan penilaian tingkat kinerja Sistem Manajemen K3 melalui penilaian International Sustainability Rating System (ISRS) oleh pihak ketiga yaitu Det Norske Veritas (DNV), baik di tahun 2018 maupun 2019. Berikut adalah target dan tingkat pencapaian ISRS dari ketiga Anak Perusahaan PHI:

Personal safety risks can be found in some high-risk jobs, for example:• Working at height;• Working in confined spaces;• Hot work (welding, milling, chipping);• Bypass Critical Protection; and• Excavation work.

In preventing accidents from various occupational risks, PHI and its Subsidiaries have developed and implemented Occupational Safety and Health (K3) systems and programmes such as:• Procedures and Programmes for Work Permit System;• Procedures and Programmes for K3 Training;• Procedures and Programmes for Working at Height;• Procedures and Safety Programmes in Confined Spaces;• Safety Procedures and Programmes for Hot Work;• Procedures and Programmes for Hazard Communication;• Contractor Safety Management System (CSMS); and• Fit to Work Programme.

Meanwhile, there are also risks included in the safety of the process, for example:• Leakage of combustible material (oil or gas) from process

equipment (pipes, vessels, tanks, etc.) that can cause fire and explosion; and

• Leakage of toxic materials from process equipment that can expose the employees to toxic materials.

In preventing accidents from various safety risks in the process, PHI and its Subsidiaries have developed and implemented various systems and programmes such as:

• Asset Integrity Management;• Process Safety Management; and• Process Safety Studies.

ISRS ASSESSMENT AND K3 CULTURE EVALUATION

In ensuring that various safety systems and programmes are running effectively, efficiently, and continuously improved, PHI has required its Subsidiaries to assess the performance of the K3 Management System through an International Sustainability Rating System (ISRS) assessment by a third party, Det Norske Veritas (DNV), both in 2018 and 2019. The following are the targets and levels of ISRS achievement of the three PHI Subsidiaries:






AND ANALYSIS


467

CAPAIAN PENILAIAN ISRSISRS ASSESSMENT ACHIEVEMENT

ANAK PERUSAHAAN PHIPHI SUBSIDIARIES

TARGET ISRSISRS TARGETS

PENCAPAIAN ISRSISRS ACHIEVEMENT


PHM Level 7 Level 8 2018

PHSS Level 7 Level 7 2019

PHKT Level 7 Level 7 2019

Sementara itu, untuk menilai tingkat budaya K3 PHI, PHI dan Anak Perusahaan melakukan survei budaya K3 secara berkala yang melibatkan seluruh pekerja baik karyawan maupun mitra kerja PHI. Pada tahun 2019, skor survei budaya yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) kepada Anak Perusahaan PHI adalah sebagai berikut:

Meanwhile, in assessing the level of PHI culture, PHI and its Subsidiaries conduct periodic K3 survey involving all employees, both staff and PHI partners. In 2019, the cultural survey scores conducted by PT Pertamina (Persero) to PHI Subsidiaries are as follows:

TARGET DAN HASIL EVALUASI BUDAYA K3K3 CULTURE EVALUATION TARGETS AND RESULTS

ANAK PERUSAHAAN PHIPHI SUBSIDIARIES

TARGET SKORTARGET SCORES

SKORSCORES

PHM 4 4,15

PHSS 4 4,25

PHKT 4 4,10

Mobile Clinic, Kecamatan Muara Badak - PHSSMobile Clinic, Kecamatan Muara Badak - PHSS





468

GRAFIK BUDAYA HSSEHSSE CULTURE GRAPH

PATHOLOGICAL

REACTIVE

CALCULATIVE

PROACTIVE

GENERATIVE

Belum ada kepedulian terhadap aturan, yang penting tidak terjadi insiden.There is no awareness for the rules, as long as there is no incident.

Keselamatan itu penting, melakukan banyak aksi setiap ada kecelakaan.Safety is important, taking many actions every time there is an accident.

Sudah memiliki sistem untuk mengendalikan bahaya.Already have a system for controlling hazards.

TINGKAT K

EMATA

NGAN

MATU

RITY LEVEL

Selalu fokus pada setiap masalah HSSE yang ditemukan.Always focus on every HSSE problem found.

QHSSE sudah menjadi pola pikir dan bagian dari aktivitas bisnis.QHSSE has become a mindset and part of business activity.

PATHOLOGICAL0-1,5

REACTIVE1,6-2,5

CALCULATIVE2,6-3,5

PROACTIVE3,6-4,5

GENERATIVE4,6-5






AND ANALYSIS


469

Berdasarkan grafik di atas, hasil evaluasi budaya K3 di PHI dan Anak Perusahaan dengan skor 4,10-4,25 telah mencapai level Proactive dengan ciri-ciri:1. Nilai-Nilai dan Komitmen Berkelanjutan untuk HSSE

Tampak Nyata• Pemimpin menerapkan keselamatan sebagai nilai, dan

semua keputusan bisnis mengambil perspektif HSSE dalam pertimbangan.

• Setiap pekerja berorientasi pada proses, bukan hasil akhir. Tidak hanya fokus terhadap insiden, pekerja selalu mengintrospeksi apakah tindakan yang diambil sudah benar.

• Pekerja menciptakan lingkungan yang memotivasi kepatuhan terhadap aturan keselamatan dan peningkatan kinerja HSSE.

• Pekerja secara proaktif terlibat dalam meningkatkan kinerja HSSE secara praktek, tidak hanya teori.

• Pekerja benar-benar terlibat, percaya, dan bertanggung jawab. Manajer tahu apa yang terjadi di organisasi dan di mana masalah mungkin akan muncul.

• Pekerja mengerti apa yang diharapkan Manajemen, dan Manajemen selalu membuat pesan-pesan keselamatan. Manajer dan pekerja saling percaya dan saling mendukung (back-up), melakukan audit, dan melakukan pengawasan.

• Pekerja merasa bahwa keberadaan mereka selalu diperhitungkan.

2. HSSE Selalu Menjadi Prioritas di Atas Produktivitas Operasi• Pemantauan berfokus pada indikator periode

mendatang (leading indicator), statistik saat ini, dan indikator periode lalu (lagging indicator).

• Root Cause Analysis dilakukan untuk semua jenis insiden.

• Berorientasi ke masa depan dan tidak hanya mengelola keselamatan berdasarkan apa yang terjadi di masa lalu.

• Melihat kemungkinan insiden di masa mendatang dan mengambil langkah untuk mencegah insiden sebelum terjadi.

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN (SMP) DAN AUDIT INTERNAL SMP

Di tahun 2019 ini, seluruh Anak Perusahaan PHI telah mengimplementasikan penerapan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) yang mengacu ke Peraturan Kapolri No. 24/2007 dan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan Audit SMP oleh tim Security PT Pertamina (Persero) di PHSS dan PHKT. Audit SMP PHM telah telah dilaksanakan pada tahun 2018. Ruang lingkup Audit SMP adalah sebagai berikut:

Based on the graph above, the results of K3 culture evaluation in PHI and its Subsidiaries with a score of 4,10-4,25 have reached the Proactive level with the following characteristics:1. Sustainable Values and Commitment to HSSE Stands Out

• Leaders apply safety as a value, and all business decisions take the HSSE perspective into consideration.

• Every employee is process-oriented, not the final result. Not only focusing on incidents, employees always introspect whether the actions taken are correct.

• Employees create an environment motivating compliance with safety rules and improves HSSE performance.

• Employees are actively involved in improving HSSE performance in practice, not only in theory.

• Employees are genuinely involved, trusting, and accountable. Knowledge of what happens in organisations and problems may emerge.

• Employees understand what management expects, and management always makes safety messages. Managers and employees trust and back-up each other, audit, and supervise.

• Employees feel that their existence is taken into account.

2. HSSE is Always a Priority above Operation Productivity

• Monitoring focuses on indicators for the coming period (leading indicators), current statistics, and lagging indicators.

• Root Cause Analysis is conducted for all types of incidents.

• Future-oriented and not just manage safety based on what happened in the past.

• See possible incidents in the future and take measures to prevent incidents from happening.

IMPLEMENTATION OF SECURITY MANAGEMENT SYSTEM (SMP) AND INTERNAL AUDIT SMP

In 2019, all PHI Subsidiaries have implemented the Security Management System (SMP) referring to the Regulation of Police Chief No. 24/2007 and followed up with the implementation of SMP Audit by the Security team of PT Pertamina (Persero) in PHSS and PHKT. PHM SMP Audit has been carried out in 2018. The scope of the SMP Audit is as follows:





470

RUANG LINGKUP AUDIT SMPSCOPE OF SMP AUDIT

Berikut keterangan pelaksanaan Audit SMP pada masing-masing Anak Perusahaan:• PHSS Audit SMP dilaksanakan oleh Tim PT Pertamina (Persero)

di PHSS pada tanggal 14-18 Oktober 2019 di Lapangan Badak dan Lapangan Nilam. Audit close-out dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2019. Dalam audit ini, PHSS mendapatkan skor 93,31% dengan predikat pencapaian Emas.

• PHKT Audit SMP oleh Tim PT Pertamina (Persero) di PHKT

dilaksanakan pada tanggal 25-29 November 2019 di Pasir Ridge dan Santan Terminal, Balikpapan. Audit close-out dilaksanakan pada tanggal 29 November 2019. Dalam audit ini, PHKT mendapatkan skor 95,31% dengan predikat pencapaian Emas.

• PHM Audit SMP PHM telah dilaksanakan di tahun 2018.

The following is a description of the SMP Audit implementation in every Subsidiary:• PHSS SMP audit was carried out by the Team of PT Pertamina

(Persero) in PHSS on 14-18 October 2019 in Badak and Nilam Field. The close-out audit was carried out on 18 October 2019. In this audit, PHSS received a score of 93.31% with a Gold predicate achievement.

• PHKT SMP audit was carried out by the Team of PT Pertamina

(Persero) in PHKT on 25-29 November 2019 in Pasir Ridge and Santan Terminal, Balikpapan. The close-out audit was carried out on 29 November 2019. In this audit, PHKT received a score of 95.31% with a Gold predicate achievement.

• PHM SMP audit in PHM was carried out in 2018.

16 ELEMEN DAN 98 KRITERIA16 ELEMENTS AND 98 CRITERIA

1. Pemeliharaan dan Pembangungan Komitmen

1. Maintenance and Commitment Building

2. Pemenuhan Aspek Hukum

3. Manajemen Risiko4. Tujuan dan Sasaran5. Perencanaan dan

Program2. Fulfilment of Legal

Aspects3. Risk Management4. Objectives and

Targets5. Planning and

Programmes

6. Pelatihan, Kepedulian, dan Kompetensi

7. Komunikasi, Konsultasi, dan Partisipasi

8. Pengendalian Dokumen

9. Penanganan Keadaan Darurat

10. Pengendalian Operasional

6. Training, Care, and Competence

7. Communication, Consultation, and Participation

8. Document Control9. Emergency

Management10. Operational Control

11. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja

12. Pelaporan, Perbaikan, dan Tindakan Pencegahan

13. Pengumpulan dan Analisis Data

14. Audit Sistem Manajemen Pengamanan

11. Performance Monitoring and Measurement

12. Reporting, Correction, and Preventive Measures

13. Data Collection and Analysis

14. Security Management Audit System

15. Tinjauan Manajemen16. Peningkatan

Berkelanjutan15. Management Review16. Continuous

Improvement

KEBIJAKAN PENGAMANAN

SECURITY POLICY

PERENCANAANPLANNING

IMPLEMENTASIIMPLEMENTATION

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

MONITORING AND EVALUATION

TINJAUAN MANAJEMEN

DAN PERBAIKAN BERKELANJUTAN

MANAGEMENT REVIEW AND

CONTINUOUS IMPROVEMENT






AND ANALYSIS


471

Berdasarkan bentuk usahanya, PHI tidak melayani pelanggan secara langsung. Oleh karena itu, tidak tersedia informasi terkait tanggung jawab sosial perusahaan di bidang konsumen, meliputi target/rencana kegiatan pada tahun 2019, kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut, dan informasi terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.

Based on its business structure, PHI does not serve its customers directly. Therefore, there is no information related to corporate social responsibility related to the customers, including targets/activities planned in 2019, the activities carried out and the impact on these activities, as well as information related to product responsibility, such as customer health and safety, product information, facilities, total customer complaints and its countermeasures, etc.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN BIDANG TANGGUNG JAWAB TERHADAP PRODUK DAN PELANGGANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON PRODUCT AND CUSTOMER RESPONSIBILITY

Pekerja Profesional PHI di Graha Elnusa, JakartaProfessional Employees of PHI at Graha Elnusa, Jakarta





472

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

PHI menempatkan CSR sebagai komitmen untuk mengelola dampak dari kegiatan operasional Perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat yang harus dilakukan melalui perilaku Perusahaan yang transparan dan beretika. Komitmen tersebut sejalan dengan ketentuan PT Pertamina (Persero) melalui:1. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan

Usaha Milik Negara.2. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.3. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

4. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pertamina No. A-001/N00040/2013-S9.

Komitmen CSR PHI melalui Anak Perusahaannya dipenuhi berdasarkan hal-hal berikut:• PHI memandang penting penerapan ISO 26000 karena

perlunya membangun hubungan harmonis dengan masyarakat berdasarkan parameter terukur yang mengedepankan prinsip moral dan etis. ISO 26000 akan memberikan tambahan nilai terhadap aktivitas tanggung jawab sosial yang berkembang dan memiliki prinsip-prinsip kegiatan yang efektif, menjalankan praktik-praktik kegiatan untuk kebaikan komunitas atau masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan.

• Pengembangan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan sumber potensi daya lokal, pemanfaatan teknologi terapan yang bermanfaat, pendampingan, dan pelatihan yang berkesinambungan sehingga tercipta masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

• Dalam setiap aktivitasnya selalu berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan potensi alam sekitar, kearifan lokal, sumber daya lokal, serta komitmen terhadap Ekosistem 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) terhadap limbah yang dihasilkan.

COMMITMENT AND POLICY

PHI places CSR as a commitment to manage the impact of the Company’s operational activities on the environment and society that must be done through transparent and ethical corporate behaviour. This commitment is in line with the provisions of PT Pertamina (Persero) through:

1. Law No. 19 of 2003 on State-Owned Enterprises.

2. Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies.

3. Government Regulation No. 47 of 2012 on Corporate Social and Environmental Responsibility in Limited Liability Companies.

4. Guidelines for Management of Pertamina’s Social and Environmental Responsibility Activities No. A-001/N00040/2013-S9.

PHI’s CSR commitments through its Subsidiaries are fulfilled based on the following:• PHI views the importance of ISO 26000 application

because it is necessary to establish harmonious relations with the community based on measurable parameters that prioritise moral and ethical principles. ISO 26000 will add value to the developing social responsibility activities and have principles of effective activities, carrying out the practices of activities for the benefit of the community or society as a whole and sustainably.

• Community economy development by utilising the potential of local resources, utilising useful applied technology, assistance, and ongoing training to create an independent and prosperous community.

• In every activity, it always plays an active role in preserving the environment by utilising the potential of the surrounding nature, local wisdom, local resources, and commitment to the 4R Ecosystem (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) of the waste produced.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT






AND ANALYSIS


473

• Meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda termasuk kompetensi tenaga pengajar maupun alat bantu pendidikan dan juga keterampilan ataupun keahlian (soft skill) bagi masyarakat guna memberikan bekal untuk usaha mandiri.

• Setiap kegiatan penyelenggaraan program CSR seringkali memberikan hasil pada dampak eksternal yang harus ditanggung oleh Pemangku Kepentingan. Untuk itu, PHI memandang perlu untuk menjaga nilai-nilai kepatuhan bersama Pemangku Kepentingan dengan menjalan semua aktivitasnya berdasarkan prinsip-prinsip GCG.

ISU DAN RISIKO SOSIAL YANG TERIDENTIFIKASI

Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak diharapkan terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Masalah yang dimaksud dapat berupa hambatan untuk mewujudkan kondisi yang dinggap ideal. Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu masalah sosial personal dan struktural. Perbedaan kedua jenis masalah sosial tersebut terletak pada sumber masalah. Masalah sosial personal disebabkan oleh faktor individu, sedangkan masalah sosial struktural disebabkan oleh suatu hal yang bersifat sistemik.

Berdasarkan pemetaan sosial yang telah dilaksanakan, berikut adalah isu-isu dan risiko sosial yang relevan dengan Perusahaan dan bersifat personal:• Kondisi infrastruktur (jalan, saluran pembuangan, pintu air,

dan akses listrik);• Kondisi sarana masyakat (tempat pembuangan sampah,

fasilitas medis, ketersediaan air bersih, dan sanitasi);• Pencemaran lingkungan;• Penyalahgunaan narkoba;• Minim bantuan modal usaha dan inovasi;• Kriminalitas; dan• Penyakit menular (TBC dan demam berdarah).

Sementara itu, isu-isu sosial yang relevan dengan Perusahaan dan bersifat sistemik:• Konflik masyarakat dengan organisasi masyarakat

setempat;• Konflik masyarakat dengan lembaga Pemerintah

setempat;• Konflik masyarakat dengan Perusahaan; dan• Disfungsi kelembagaan.

• Improve the education quality of the younger generation including the competence of teaching staff and educational aids as well as soft skills for the community as a provision for independent business.

• Every CSR programme implementation activity often produces results on external impacts that must be borne by the Stakeholders. Thus, PHI deems it necessary to maintain the compliance values with the Stakeholders by carrying out their activities based on the GCG principles.

IDENTIFIED SOCIAL ISSUES AND RISKS

Social problems are conditions not expected to occur in social life. The problem in question can be in the form of an obstacle to realise the ideal conditions. Social problems can be categorised into two, namely personal and structural social problems. The difference between the two types of problems lies in the source of the problem. Personal social problems are caused by individual factors, while structural social problems are caused by systemic factors.

Based on the carried out social mapping, the following are issues and social risks relevant to the Company and identified as personal problems:• Infrastructure conditions (roads, drains, floodgates, and

access to electricity)• Conditions of community facilities (landfills, medical

facilities, availability of clean water, and sanitation)• Environmental pollution• Drug Abuse• Lack of venture capital assistance and innovation• Criminality• Infectious diseases (tuberculosis and dengue fever)

Meanwhile, social issues relevant to the Company and identified as systemic problems:• The conflict between the community and the local

community organisations• The conflict between the community and the local

government agencies• The conflict between the community and the Company• Institutional dysfunction





474

LINGKUP DAN PERUMUSAN TANGGUNG JAWAB

Dalam merealisasikan program CSR, terutama dalam mencapai keberlanjutan sosial, ekonomi, dan pendidikan, PHI melalui Anak Perusahaannya melakukan identifikasi Pemangku Kepentingan melalui proses komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemangku Kepentingan telah dipetakan berdasarkan clustering sesuai dengan area kerja masing-masing anak perusahaan dengan lingkup di bidang sosial kemasyarakatan sebagai berikut:• Pendidikan;• Kesehatan;• Ekonomi, Infrastruktur, dan Pelestarian Budaya; serta• Bantuan Bencana Alam.

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN

Setiap Anak Perusahaan PHI telah menyusun rencana program jangka panjang berdasarkan hasil analisis pemetaan sosial yang telah dilaksanakan. Berikut adalah deskripsi rencana program-program tersebut:

PT PERTAMINA HULU MAHAKAMPHM telah menyusun Program Pengembangan Masyarakat untuk tahun 2018-2022. Dalam pelaksanaannya, program-program tanggung jawab sosial perusahaan di wilayah kerja PHM telah mencakup 4 (empat) pilar program CSR yang merupakan satu-kesatuan yang sinergi berkesinambungan. Empat pilar tersebut meliputi: 1) Pendidikan, penelitian, dan pengembangan kapasitas; 2) Kesehatan dan Nutrisi; 3) Pemberdayaan Ekonomi; dan 4) Lingkungan dan Energi Alternatif.

Lapangan Bekapai Senipah Peciko South Mahakam (PHM-BSP)PHM menginisiasi Program Kampung Mahakam Mandiri yang diperuntukkan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Samboja sekitar operasi lapangan PHM-BSP. Konsep Program Kampung Mahakam Mandiri adalah pembangunan dan pengembangan masyarakat berbasis keunggulan potensi lokal menuju kemandirian dan berkelanjutan. Daerah pengembangan program adalah Dondang, Teluk Pemedas, Sanipah, Handil Baru, Muara Sembilang dan Handil Baru Darat, serta Kabupaten Kutai Kartanegara.

Program Kampung Mahakam Mandiri terdiri dari 2 (dua) program utama yang meliputi: 1. Berkah Air Dondang

a. Penyediaan Air Bersihb. Pengembangan Perkebunan & Pertanianc. Air Berbasis Inovasi

2. Petani MAJU (Mandiri SeJahtera dan Unggul) 4.0

a. Pengembangan Perkebunan

SCOPE AND FORMULATION OF RESPONSIBILITY

In realising CSR programmes, especially in achieving social, economic and educational sustainability, PHI through its Subsidiaries identifies Stakeholders through communication processes, both directly and indirectly. Stakeholders have been mapped based on the clustering each Subsidiary’s work areas with the scope in the social sector as follows:

• Education• Health• Economy, Infrastructure, and Cultural Preservation• Natural Disaster Relief

TARGET AND ACTIVITY PLAN

Every PHI subsidiary has prepared a long-term programme plan based on the results of the social mapping analysis. The following is a description of the planned programmes:

PT PERTAMINA HULU MAHAKAMPHM has compiled the Community Development Programme for 2018-2022. In its implementation, corporate social responsibility programmes in PHM work areas have included four pillars of CSR programmes, a unity with continuous synergy. The four pillars include 1) Education, research, and capacity development; 2) Health and Nutrition; 3) Economic Empowerment, and 4) Environment and Alternative Energy.

South Mahakam Bekapai Senipah Field (PHM-BSP)

PHM initiates the Mahakam Mandiri Village Programme intended for the community in Kecamatan Samboja area around PHM-BSP field operations. The Mahakam Mandiri Village Programme concept is community development and development based on excellence of local potential towards independence and sustainability. The development areas are Dondang, Teluk Pemedas, Sanipah, Handil Baru, Muara Sembilang and Handil Baru Darat, as well as Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kampung Mahakam Mandiri programme consists of two main programmes which include:1. Berkah Air Dondang

a. Clean water supplyb. Plantation & Agriculture Developmentc. Water-based Innovation

2. Petani MAJU (Independent, Prosperous, and Superior) 4.0a. Plantation Development






AND ANALYSIS


475

b. Program Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan melalui optimalisasi lahan pekarangan

Lapangan Central Processing Area (PHM-CPA)PHM-CPA menginisiasi Program Kampung Emas (Energi dan Ekonomi Masyarakat) Pesisir bagi masyarakat di wilayah lapangan kerja PHM-CPA. Konsep program Kampung Emas Pesisir adalah pemberdayaan dan pengembangan masyarakat berbasis keunggulan potensi lokal menuju kemandirian ekonomi. Program ini bertujuan meningkatkan perbaikan kualitas wilayah pesisir Delta Mahakam dan mendorong kemandirian perekonomian masyarakat pesisir.

Program Kampung Emas Pesisir terdiri dari 3 (tiga) program utama, yaitu:1. Mahakam Winners

a. Peningkatan sarana prasarana, kapasitas kelompok UKM, dan jaringan pemasaran;

b. Inisiasi pembentukan Koperasi Sinergi dengan melibatkan dinas terkait; dan

c. Pengembangan inovasi pembuatan produk unggulan hasil alam Kecamatan Muara Jawa yang ramah lingkungan.

2. Kembang Bersinara. Peningkatan kapasitas lembaga pengelola;b. Pemberdayaan kapasitas dan peningkatan peluang

usaha nelayan dan kelompok usaha rumah tangga;c. Bantuan sarana prasarana Solar Home System dan

pertanian hidroponik; dand. Pengembangan tujuan wisata dan edukasi

pemanfaatan energi terbarukan.3. Juragan Sampah (Juara dengan Sampah)

a. Pembentukan kelompok pengelola bank sampah serta pelatihan peningkatan kapasitas;

b. Pendampingan dengan bantuan sarana prasarana pendukung serta pengembangan inovasi; dan

c. Program inovasi sampah menjadi produk bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Lapangan North Processing Unit (PHM-NPU)Sebagai salah satu upaya untuk menjawab isu isu sosial, PHM-NPU menginisiasi program Kampung Pesisir Lestari, dengan konsep utama untuk mendorong pemberdayaan masyarakat pesisir yang bersinergi dengan visi dan misi Perusahaan dan konteks masyarakat pesisir. Tujuan dari program ini adalah pemberdayaan masyarakat pesisir melalui usaha ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan berkesinambungan, serta perbaikan kualitas lingkungan pesisir.

Program Kampung Pesisir Lestari terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang terdiri dari: 1. Nelayan Pesisir Unggul 2. BEST (Berbagi Energi Surya Terbarukan) 3. Sahabat Mangrove 4. Program Waste to Energy for Community–TPAS Manggar

(Pro-WESTECO)

b. Youth and Women’s Empowerment Programme through yard optimisation

Central Processing Area Field (PHM-CPA)PHM-CPA initiates Program Kampung Emas (Energy and Community Economy Programme) for communities around the PHM-CPA work area. The concept of Program Kampung Emas is community empowerment and development based on the excellence of local potential towards economic independence. It aims to improve the quality of the Delta Mahakam coastal area and encourage the economic independence of coastal communities.

Kampung Emas Pesisir programme consists of three main programmes, namely:1. Mahakam Winners

a. Improve the facilities and infrastructure, the capacity of UKM groups, and marketing networks;

b. Initiate the establishment of Koperasi Sinergi by involving related agencies; and

c. Develop innovative manufacturing of superior, environmentally-friendly natural products of Kecamatan Muara Jawa.

2. Kembang Bersinara. Improve the capacity of management institutions;b. Empower capacity and increase business opportunities

for fishermen and household business groups;c. Solar Home System infrastructure and hydroponic

agriculture aid; andd. Develop tourist destinations and education of using

renewable energy.3. Juragan Sampah (Winning through Waste)

a. Establish a waste bank management group and capacity-building training;

b. Assistance with supporting infrastructure and innovation development; and

c. The programme to turn waste into an economical and environmentally-friendly product.

North Processing Unit Field (PHM-NPU)As one of the ways of addressing social issues, PHM-NPU initiates the Kampung Pesisir Lestari programme to encourage the empowerment of coastal community in synergy with the Company’s vision and mission and the context of the coastal community. The objective of this programme is to empower the coastal community through economic efforts that are more environmentally friendly and sustainable while improving the quality of the coastal environment.

Kampung Pesisir Lestari Programme consists of four activities including:1. Nelayan Pesisir Unggul2. BEST (Sharing Renewable Solar Energy)3. Sahabat Mangrove4. Waste to Energy for Community–TPAS Manggar (Pro-

WESTECO) Programme





476

Lapangan Central Processing Unit (PHM-CPU)PHM-CPU menginisiasi Program Bumi Pesisir Lestari yang diperuntukan bagi masyarakat di wilayah sekitar operasi lapangan PHM-CPU. Konsep Program Bumi Pesisir Lestari adalah pembangunan dan pengembangan masyarakat berbasis keunggulan potensi lokal menuju kemandirian dan berkelanjutan. Daerah pengembangan program adalah Handil Terusan, Kutai Lama, Sidomulyo, Anggana, Tani Baru, dan Sungai Meriam, Kecamatan Anggana.

Program Bumi Pesisir Lestari terdiri dari dua (2) program utama yang meliputi: 1. Betulungan Bebersih Kampong 2. Kampong Begawi (Bekantan, Mangrove, dan

Widyawisata)

PT PERTAMINA HULU SANGA SANGALapangan Mutiara adalah salah satu lapangan migas alih kelola dari operator migas sebelumnya, yang dikelola oleh PHSS sejak 8 Agustus 2018. Lapangan Mutiara berlokasi di bagian selatan Blok Sanga Sanga yan mencakup Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Samboja. Sebagai operator alih kelola, PHSS tetap memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan masyarakat. Ruang lingkup rencana strategis juga difokuskan pada desa/kelurahan yang berada di lingkungan terdekat (Ring 1) perusahaan.

Berikut adalah program-program jangka panjang yang disusun untuk tahun 2018-2022 berdasarkan identifikasi isu-isu sosial area sekitar:1. Pengembangan rumah literasi kreatif dan fasilitas

pendukung2. Peningkatan kapasitas literasi masyarakat3. Pembangunan dan pengadaan sarana penunjang sekolah 4. Pendampingan Kelompok Tani5. Pendampingan UKM6. Rehabilitasi Pusban dan Posyandu7. Pengadaan sarana penunjang kelestarian hewan endemik

Kalimantan Timur

PT PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMURPHKT beroperasi di wilayah Kalimantan Timur, yaitu di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pelaksanaan program-program tanggung jawab sosial perusahaan di wilayah kerja PHKT berdasarkan pada 4 (empat) fokus tematik area yaitu Pengembangan Ekonomi Masyarakat, Pendidikan dan Pelatihan, Kesehatan, dan Kesadaran Lingkungan.

Daerah Operasi Bagian Selatan (PHKT-DOBS)Program yang dicanangkan oleh PHKT-DOBS menyasar masyarakat yang berada di daerah operasional, yaitu:1. Kelurahan Telagasari, Kelurahan Prapatan, dan Kelurahan

Manggar di wilayah Balikpapan.

Central Processing Unit Field (PHM-CPU)PHM-CPU initiates the Bumi Pesisir Lestari Programme intended for the community around the PHM-CPU field operations. The concept of the Bumi Pesisir Lestari Programme is community development and development based on the excellence of local potential towards independence and sustainability. The development areas are Handil Terusan, Kutai Lama, Sidomulyo, Anggana, Tani Baru, and Sungai Meriam, Kecamatan Anggana.

The Bumi Pesisir Lestari Programme consists of two main programmes including:1. Betulungan Bebong Kampong2. Kampong Begawi (Bekantan, Mangrove, dan

Widyawisata)

PT PERTAMINA HULU SANGA SANGAMutiara Field is one of the oil and gas fields from the transfer of management of the previous oil and gas operator, managed by PHSS since 8 August 2018. Mutiara Field is located in the southern part of the Sanga Sanga Block including Kecamatan Muara Jawa and Samboja. As the managing operator, PHSS still has a strong commitment to community development. The scope of the strategic plan is also focused on the desa/kelurahan located in the nearest area (Ring 1) of the Company.

The following are long-term programmes developed for 2018-2022 based on the identification of social issues around the area:1. Development of creative literacy houses and supporting

facilities.2. Increase in community literacy capacity.3. Development and procurement of school supporting

facilities.4. Assistance to Farmer Group.5. UKM Assistance.6. Rehabilitation of Pusban and Posyandu7. Provision of supporting facilities for endemic animal

conservation in East Kalimantan.

PT PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMURPHKT operates in East Kalimantan, namely in Kabupaten Penajam Paser Utara, Balikpapan, and Kabupaten Kutai Kartanegara. The implementation of corporate social responsibility programmes in PHKT work area is based on four thematic focus areas, namely Community Economic Development, Education and Training, Health, and Environmental Awareness.

Southern Operations Area (PHKT-DOBS)The programme launched by PHKT-DOBS targets the communities within the operational area, namely:1. Kelurahan Telagasari, Kelurahan Prapatan, and Kelurahan

Manggar in Balikpapan.






AND ANALYSIS


477

2. Kelurahan Penajam, Kelurahan Nenang, Kelurahan Lawe-Lawe, Desa Girimukti, Desa Sidorejo, Kelurahan Saloloang, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Pejala, Kelurahan Tanjung Tengah, dan Kelurahan Petung di wilayah Penajam Paser Utara.

3. Desa Sesulu dan Desa Api-Api di wilayah Waru.

Untuk tahun 2019-2023, program-program jangka panjang yang dicanangkan oleh PHKT-DOBS adalah:1. Pemberdayaan Kelompok Tani2. Pengembangan UMKM berbasis rumput laut3. Pengembangan UMKM4. Program SAHAJA (Sarana Pelatihan Kerja)5. Program PUDING (Kampung Edukasi Stunting)6. Program GRATIS (Gerakan Sanitasi Sehat)7. Program KIBAS (Klinik Bebas Stunting)8. Program MADING (Masyarakat Sadar Stunting)9. Pengembangan eduwisata mangrove menjadi ekowisata10. Bio Konversi Maggot BSF11. Pengelolaan sampah anorganik

Daerah Operasi Bagian Utara (PHKT-DOBU)Program-program PHKT-DOBU menyasar masyarakat yang berada di sekitar daerah operasional perusahaan di wilayah pesisir Selat Makassar, yaitu:1. Desa Sebuntal, Desa Semangko, dan Desa Kersik di

Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. 2. Desa Handil Baru di Kecamatan Samboja Kabupaten

Kutai Kartanegara.3. Kelurahan Bontang Lestari di Kecamatan Bontang Selatan

Kota Bontang.

Untuk tahun 2019-2023, program-program jangka panjang yang dicanangkan oleh PHKT-DOBU adalah:1. Sekolah Sehat Berwawasan Lingkungan2. Posyandu Sehati “BuDarSi” (Ibu Sadar Gizi)

3. Pemberdayaan Angkatan Kerja Terampil4. Pengembangan UMKM5. “Bang Ramling” (Pengembangan Tambak Ramah

Lingkungan)6. Pengembangan Wisata Pantai Biru Kersik7. Revitalisasi Hutan Mangrove8. Pengolahan Sampah Multipihak9. Pelestarian Terumbu Karang10. “Nelpin” (Nelayan Pintar)

2. Kelurahan Penajam, Kelurahan Nenang, Kelurahan Lawe-Lawe, Desa Girimukti, Desa Sidorejo, Kelurahan Saloloang, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Pejala, Kelurahan Tanjung Tengah, and Kelurahan Petung in Penajam Paser Utara area.

3. Desa Sesulu and Desa Api-Api in Waru area.

For 2019-2023, the long-term programmes planned by PHKT-DOBS are:1. Empowerment of Farmer Groups.2. Development of seaweed-based UMKM.3. UMKM Development.4. SAHAJA Programme (Work Training Facilities).5. PUDING Programme (Stunting Education Kampong).6. GRATIS Programme (Healthy Sanitation Movement).7. KIBAS Programme (Stunting-Free Clinic).8. MADING Programme (Stunting-Aware Community).9. Development of mangrove tourism to become ecotourism.10. Maggot BSF Bio Conversion.11. Inorganic waste management.

Northern Operations Area (PHKT-DOBU)PHKT-DOBU programmes target the communities around the Company’s operational areas in Makassar Strait coastal areas, namely:1. Desa Sebuntal, Desa Semangko, and Desa Kersik in

Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara.2. Desa Handil Baru in Kecamatan Samboja Kabupaten

Kutai Kartanegara.3. Kelurahan Bontang Lestari in Kecamatan Bontang Selatan

Kota Bontang.

For 2019-2023, the long-term programmes planned by PHKT-DOBU are:1. Healthy Schools with an environmental perspective2. Posyandu Sehati “BuDarSi” (Mother’s Nutrition

Awareness)3. Empowerment of Skilled Workforce4. UMKM Development5. “Bang Ramling” (Development of Environmentally-Friendly

Ponds)6. Development of Biru Kersik Beach tourism7. The revitalisation of mangrove forests8. Multiparty waste management9. Conservation of Coral Reefs10. “Nelpin” (Smart Fishermen)





478

RENCANA DAN TARGET PELAKSANAAN PROGRAM DI 2019PLANS AND TARGETS OF PROGRAMMES IMPLEMENTATION IN 2019



LAPANGAN BEKAPAI SENIPAH PECIKO SOUTH MAHAKAM (PHM-BSP)BEKAPAI SENIPAH PECIKO SOUTH MAHAKAM FIELD (PHM-BSP)

1. Berkah Air Dondang

1. Terselenggaranya pelatihan peningkatan kapasitas dan pendampingan BUMDesa berbasis perbaikan potensi layanan dasar.

2. Terselenggaranya kegiatan perbaikan lahan di sekitar sumur dan bak penampung serta penanaman tanaman di sekitar sumur dan bak penampung.

3. Terlaksananya studi teknologi pengelolaan air bersih berbasis ramah lingkungan.1. Implementation of capacity building training and mentoring for BUMDesa focusing on

improving the potential of basic services.2. The implementation of land improvement activities around the wells and reservoirs as

well as the planting of plants around the wells and reservoirs.3. Implementation of environmentally-friendly clean water management technology

studies.

2. Petani MAJU 4.0

1. Terlaksananya Pendampingan kelembagaan kelompok melibatkan UPT terkait (pendampingan administrasi dan legalitas Kelompok).

2. Terlaksananya pelatihan/studi banding pengelolaan pertanian terpadu dan agrowisata.

3. Terlaksananya pelatihan manajemen usaha dan keuangan kelompok berbasis pertanian.

4. Terlaksananya pembuatan Demplot Pertanian CETAR (Area Hortik dan Herbal ±5x10 m2x2, Kolam Lele, Kandang Ayam Petelur dan Kampung, serta Kandang Kambing) melibatkan pendampingan petani unggulan (Asnawi).

5. Tersedianya Bantuan Material dan Peralatan Pertanian.6. Bantuan Pendirian Rumah Produksi CETAR (material dan peralatan) termasuk pelatihan

(produksi awal VCO untuk optimalisasi potensi perkebunan kelapa).7. Tersedianya sarana prasarana pendukung terciptanya kampung asri.1. Implementation of group institutional Assistance involving related UPT (administrative

assistance and Group legality).2. Implementation of training/comparative study of integrated agricultural and agro-

tourism management.3. Implementation of business management and finance of agriculture-based group

training.4. The implementation of CETAR Agricultural Demonstration Plot (±5x10 m2x2 Hortic and

Herbal Areas, Catfish Ponds, Laying Hens and Kampong Chicken Coops, and Goat Pen) involves mentoring of superior farmers (Asnawi).

5. Availability of Agricultural Material and Equipment Aid.6. Assistance in Establishing CETAR Production Houses (materials and equipment)

including training (initial VCO production to optimise the potential of coconut plantations).

7. Availability of supporting infrastructure to create a green village.






AND ANALYSIS


479



LAPANGAN CENTRAL PROCESSING AREA (PHM-CPA)CENTRAL PROCESSING AREA FIELD (PHM-CPA)

1. Mahakam Winners

1. Terlaksananya 1 (satu) kali pelatihan dan tersedianya peralatan produksi.2. Tersedianya kemasan produk dan sarana (penunjang) outlet.3. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan pelatihan.4. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan studi banding/pelatihan.5. Terlaksananya registrasi PIRT bagi 10 orang UKM.6. Terlaksananya pendaftaran sertifikat halal bagi 10 UKM.7. Terlaksananya 1 (satu) kali Rapat Koordinasi dengan Dinkop UMKM.8. Berpartisipasinya UKM pada 5 (lima) pameran lokal dan daerah (Kabupaten/Kota/

Provinsi).9. Tersedianya peralatan pengadaan aquades untuk chitosan.1. Implementation of one training and availability of production equipment.2. Availability of product packaging and facilities (supporting) outlets.3. Implementation of one training activity.4. Implementation of one comparative study/training activity.5. Implementation of PIRT registration for 10 UKM.6. Implementation of halal certificate registration for 10 UKM.7. Implementation of one Coordination Meeting with Dinkop UMKM.8. Participation of UKM in five local and regional exhibitions (Regency/City/Province).9. Availability of aquades procurement equipment for chitosan.

2.Kembang Bersinar, Juragan Sampah

1. Terlaksananya 1 (satu) kali pendampingan kelompok masyarakat berbasis sampah.2. Terbentuknya 5 (lima) unit bank sampah baru di 5 (lima) buah kelurahan Ring 1 BSP

(Senipah, Teluk Pamedas, Handil Baru Darat, Handil Baru, dan Muara Sembilang).3. Terbangunnya 1 (satu) unit workshop TPST 3R untuk GSB4. Terfasilitasinya GSB dengan plang nama dengan logo PHM dan Ecco walibar sebagai

pendamping di 17 unit bank sampah, terfasilitasinya tim pemilah sampah dengan alat safety.

5. Terlaksananya 1 (satu) kali pertemuan koordinasi dengan instansi terkait sehubungan dengan rencana pengelolaan sampah milik perusahaan yang masih bernilai untuk diserahkan kepada bank sampah binaan.

6. Terbentuknya 1 (satu) buah MoU dengan perusahaan terkait dengan pemanfaatan sampah yang masih bernilai untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan.

1. Implementation of one mentoring of waste-based community groups.2. Establishment of five new garbage bank units in five kelurahan Ring 1 of BSP (Senipah,

Teluk Pamedas, Handil Baru Darat, Handil Baru, and Muara Sembilang).3. Construction of one 3R TPST workshop unit for GSB.4. Facilitating GSB with name signs containing PHM and Ecco Walibar logo as well as 17

waste bank units, facilitate a waste sorting team with safety equipment.5. Implementation of one coordination meeting with relevant agencies concerning the plan

to manage valuable company waste to be submitted to the fostered waste bank.6. Establishment of one MoU with companies related to the use of valuable waste to be

utilised by the communities.





480



LAPANGAN NORTH PROCESSING UNIT (PHM-NPU)NORTH PROCESSING UNIT FIELD (PHM-NPU)

1.Nelayan Pesisir Unggul

1. Terlaksananya pelatihan pembuatan rumpon.2. Terlaksananya pendampingan dan pelatihan manajemen dan administrasi kelompok

nelayan.3. Terselenggaranya pelatihan dan pemasangan terumbu karang buatan (apartemen

ikan).1. Implementation of Fish Aggregating Device (FAD) making training.2. Implementation of assistance and training in the management and administration of

fishermen groups.3. The implementation of training and installation of artificial coral reefs (fish apartments).

2.BEST (Berbagi Energi Surya Terbarukan)

1. Data perkembangan pelaksanaan program.2. Terselenggaranya pelatihan pengelolaan BUMDesa.3. Terselenggaranya sosialisasi dan pelatihan singkat perawatan dan perbaikan SHS.4. Terlaksananya sosialisasi dan komitmen pengelolaan masyarakat.5. Tersedianya 18 SHS untuk RT 13 Tanjung Pimping.6. Terdatanya jumlah rumah dengan kebutuhan SHS di jalur pelayaran NPU Desa Tani

Baru.7. Terlaksananya FGD Pemanfaatan Solar Dome Dryer.1. Data on the progress of the programme implementation.2. The implementation of BUMDesa management training.3. The implementation of socialisation and brief training in SHS maintenance and

improvement.4. Implementation of socialisation and commitment to community management.5. Availability of 18 SHS for RT 13 Tanjung Pimping.6. Record the number of houses with SHS needs in the shipping line of NPU Desa Tani

Baru.7. FGD Implementation on Utilisation of Solar Dome Dryer.

3. Sahabat Mangrove

1. Terbentuknya 1 (satu) Kelompok Kerja Konservasi Mangrove (Pokja Koma) dalam KTH dan tersedianya legalitas kemitraan dengan KPHP.

2. Terlaksananya 1 (satu) kali pelatihan administrasi pengelolaan kelompok tani hutan.3. Terbangunnya 1 (satu) unit wadah persemaian bibit bakau dan demplot silvofishery.4. Terlaksananya 1 (satu) kali pelatihan pemanfaatan hasil bakau (dodol, sirup, dan teh).1. Formation of one Mangrove Conservation Working Group (Pokja Koma) in KTH and

the availability of partnership legality with KPHP.2. Implementation of one training in the administration of forest farmer groups

management.3. Construction of one mangrove nursery container and silvofishery demonstration plot.4. Implementation of one training in utilising mangrove products (dodol, syrup, and tea).






AND ANALYSIS


481



4.

Waste to Energy for Community–TPAS Manggar (Pro-WESTECO)

1. Terbangunnya instalasi separator dan manipol (interkoneksi antarzona).2. Terbangunnya jaringan pipa gas metana dari TPAS ke sambungan rumah dan

penambahan pompa penguat. 3. Termanfaatnya mesin destilasi sampah plastik menghasilkan BBM (solar, bensin, dan

minyak tanah).4. Terlaksananya uji kelayakan BBM hasil destilasi sampah plastik.5. Terbentuknya kelompok pengelola gas metana di warga sekitar TPAS Manggar.6. Terselenggaranya pelatihan kelembagaan kelompok dan teknis pengelolaan gas

metana.1. Construction of separator and manipol installations (interconnection between zones).2. Construction of methane gas piping line from TPAS to housing connection and addition

of a booster pump.3. The utilisation of plastic waste distillation machine to produce fuel oil (solar, petrol, and

kerosene).4. Implementation of a feasibility study for fuel oil produced from the plastic waste

distillation process.5. Formation of methane gas management groups from communities around TPAS

Manggar.6. Training implementation in group administration and methane gas management

techniques.

LAPANGAN CENTRAL PROCESSING UNIT (PHM-CPU)CENTRAL PROCESSING UNIT FIELD (PHM-CPU)

1.Betulungan Beberseh Kampong

1. Terlaksananya 1 (satu) tahun Pendampingan Kelompok masyarakat berbasis sampah (Gerakan Bersih Kecamatan Anggana–GBKA).

2. Terbentuknya 3 (tiga) unit bank sampah baru di Kecamatan Anggana.3. Terfasilitasinya GBKA dengan 1 (satu) unit alat transportasi.4. Terlaksananya 1 (satu) kali pelatihan sampah anorganik tidak bernilai untuk menjadi

Ecobrick. 5. Terlaksananya 1 (satu) kali pertemuan koordinasi dengan instansi terkait sehubungan

dengan rencana pengelolaan sampah milik perusahaan yang masih bernilai untuk diserahkan kepada bank sampah binaan.

6. Teridentifikasinya sampah perusahaan yang masih memiliki nilai jual untuk dapat dimanfaatkan oleh Bank Sampah selama 3 (tiga) bulan.

1. Implementation of one-year Assistance to Community-based Waste Management (Kecamatan Anggana Clean Movement–GBKA).

2. Establishment of three new waste bank units in Kecamatan Anggana.3. GBKA is facilitated by one unit of transportation.4. Implementation of one training to turn inorganic, invaluable waste into Ecobrick.5. Implementation of one coordination meeting with relevant agencies concerning the plan

to manage valuable company waste to be submitted to the fostered waste bank.6. Identification of valuable company waste to be used by the Waste Bank for three

months.





482



2.Kampong Begawi (Bekantan, Mangrove, dan Widyawisata)

1. Tersepakatinya 1 (satu) buah Swakelola dengan UNMUL.2. Terlaksananya 1 (satu) buah studi terkait dengan satwa asli dan vegetasi alami di Delta

Mahakam (Kutai Lama dan Handil Terusan).3. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan penelitian dan pemantauan dengan melibatkan

entitas terkait.4. Terdapat 1 (satu) buah wilayah usulan/rekomendasi konservasi atau pantau satwa asli.5. Terdapat 1 (satu) buah daftar vegetasi alami di Kutai Lama dan Handil Terusan.6. Terlaksananya 2 (dua) kali rapat koordinasi dengan KPHP dan UNMUL untuk

memperkenalkan program agar sejalan dengan program entitas lainnya yang terkait.7. Terlaksananya 1 (satu) kali penetapan lokasi untuk menjadi wilayah pantau alam di

Anggana (pemimpin tertinggi di wilayah tersebut dan pemilik lahan).1. Agreement on one Self-Management with UNMUL.2. Implementation of one study related to native animals and natural vegetation in Delta

Mahakam (Kutai Lama and Handil Terusan).3. Implementation of one research and monitoring activity involving related entities.4. There is one proposal/recommendation area for conservation or monitoring native

animals.5. There is one list of natural vegetation in Kutai Lama and Handil Terusan.6. Implementation of two coordination meetings with KPHP and UNMUL to introduce the

programme to be in line with programmes from other related entity.7. Implementation of one location determination to be a natural monitored area in

Anggana (the highest leader in the area and landowner).

LAPANGAN MUTIARA (PHSS-MUTIARA)MUTIARA FIELD (PHSS-MUTIARA)

1.

Pengembangan Rumah Literasi kreatif dan Fasilitas PendukungDevelopment of Creative Literacy Houses and Supporting Facilities

1. Terwujudnya penambahan fasilitas multimedia dan interior yang nyaman untuk pengunjung Rumah Literasi Kreatif.

2. Tersedianya katalog buku dan perlengkapan yang sistematis di 2 (dua) rumah literasi 3. Tersedianya dokumen SOP pengelolaan dan tata kelola kelembagaan yang baik.1. The realisation of the addition of multimedia facilities and a comfortable interior for

visitors to the Creative Literacy House.2. Availability of systematic book catalogues and equipment in two literacy houses.3. Availability of SOP documents for management and good institutional governance.

2.

Peningkatan Kapasitas Literasi MasyarakatIncrease in Community Literacy Capacity

Terbentuknya komunitas digital dan komunitas sains. The establishment of a digital and scientific community.

3.

Pembangunan dan Pengadaan Sarana Penunjang SekolahDevelopment and Procurement of School Supporting Facilities

Penambahan RKB.The addition of RKB.

4.

Pendampingan Kelompok TaniAssistance to Farmer Groups

Poktan mengalami peningkatan produksi dan memiliki akses penjualan yang baik.Farmer Group has increased production and has good sales access.

5.Pendampingan UKMUKM Assistance

1. Menghasilkan 3 (tiga) UMKM mandiri.2. UKM Center berkembang lebih baik.1. Produce three independent UMKM.2. UKM Center develops better.






AND ANALYSIS


483



6.

Rehabilitasi Pusban dan PosyanduRehabilitation of Pusban and Posyandu

1. Pemberian makanan tambahan untuk bayi dan balita.2. Kampanye pencegahan dan penanganan stunting dan gizi buruk.1. Provision of additional food for babies and toddlers.2. Campaign for prevention and handling of stunting and malnutrition.

7.

Pengadaan Sarana Penunjang Kelestarian Hewan Endemik Kalimantan TimurProvision of Supporting Facilities for Endemic Animal Conservation in East Kalimantan

Peningkatan fasilitas area konservasi.Improve the facilities in the conservation area.

DAERAH OPERASI BAGIAN SELATAN (PHKT-DOBS)SOUTHERN OPERATION AREAS (PHKT-DOBS)

1.

Pemberdayaan Kelompok TaniEmpowerment of Farmer Groups

Terlaksananya 1 (satu) kali FGD bersama dengan 45 Pemangku Kepentingan dari perwakilan 3 (tiga) Pemangku Kepentingan (Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat) di Kelurahan Lawe-Lawe.Implementation of one FGD together with 45 Stakeholders from representatives of three Stakeholders (Government, Private, and Community) in Kelurahan Lawe-Lawe.

2.

Pengembangan UMKM berbasis rumput lautDevelopment of seaweed-based UMKM

Terlaksananya 2 (dua) kali rapat pembahasan masalah dan kebutuhan bersama dengan 30 pembudidaya rumput laut glacilaria sp.Implementation of two meetings on the discussion of problems and needs together with 30 glacilaria sp. Seaweed cultivators.


-

4.

Program SAHAJA (Sarana Pelatihan Kerja)SAHAJA Programme (Work Training Facilities)

1. Perencanaan program dengan melibatkan Pemangku Kepentingan guna mengoptimalkan sinergi terhadap program yang akan dilaksanakan. Pertemuan ini ditargetkan dihadiri oleh 40 audiens perwakilan dari masyarakat, Pemerintah, dan swasta lainnya.

2. Realisasi pelatihan kerja, deskripsi jumlah pengangguran terbuka, dan bidang pelatihan kerja.


2. The realisation of job training, a description of the total open unemployment, and job training field.





484



5.

Program PUDING (Kampung Edukasi Stunting)PUDING Programme (Stunting Education Kampong)


2. Penentuan wilayah yang akan menjadi percontohan PUDING, yaitu di 5 (lima) wilayah yang terdampak stunting.

3. Sosialisasi program PUDING ke masyarakat dengan melakukan 5 (lima) kali pertemuan.


2. Determination of areas that will be an example of PUDING implementation, namely in five areas affected by stunting.

3. The socialisation of PUDING programme to the community by holding five meetings.

6.

Program GRATIS (Gerakan Sanitasi Sehat)GRATIS Programme (Healthy Sanitation Movement)


2. Penentuan siapa dan jumlah yang akan menjadi target sasaran di lokasi program agar lebih tepat sasaran. Target sasaran yaitu total 60 Kepala Keluarga dan 6 (enam) titik sumber air bersih.

3. Sosialisasi Program GRATIS kepada Masyarakat yaitu melaksanakan 5 (lima) kali pertemuan dengan minimal 15 Audiens pada setiap pertemuan.


2. Determination of who and how many targets that should be achieved at the programme location. The target is a total of 60 households and six clean water sources.

3. GRATIS programme socialisation to the public, carrying out five meetings with a minimum of 15 audiences in each meeting.

7.

Program KIBAS (Klinik Bebas Stunting)KIBAS Programme (Stunting-Free Clinic)


2. Penentuan siapa dan jumlah yang akan menjadi target sasaran di lokasi program agar lebih tepat sasaran. Ada 3 (tiga) klasifikasi fokus Program KIBAS yaitu Baduta Stunting, Ibu Hamil, dan Wanita yang sudah menikah.

3. Sosialisasi Program KIBAS kepada Masyarakat yaitu melaksanakan 5 (lima) kali pertemuan dengan minimal 15 Audiens pada pada 5 (lima) Posyandu.


2. Determination of who and how many targets that should be achieved at the programme location. There are three focus classifications of KIBAS Programme, namely Baduta Stunting, Pregnant Women, and Married Women.

3. The socialisation of KIBAS Programme to the community, conducting five meetings with a minimum of 15 audiences at five Posyandu.






AND ANALYSIS


485



8.

Program MADING (Masyarakat Sadar Stunting)MADING Programme (Stunting-Aware Community)


2. Sosialisasi program MADING kepada calon penerima program.1. Programme planning by involving the Stakeholders to optimise the synergy of the

programme that will be implemented. The meeting is targeted to be attended by 25 audience representatives from the public, Government, and other private parties.

2. MADING programme socialisation to prospective programme recipients.

9.

Pengembangan Eduwisata Mangrove menjadi EkowisataDevelopment of Mangrove Tourism Fields Becomes Ecotourism

-

10.

Bio Konversi Maggot BSFMaggot BSF Bio Conversion

Terdapat 1 (satu) laporan kajian awal mengenai sampah organik di 1 desa (Desa Girimukti).There is one initial study report on organic waste in 1 village (Desa Girimukti).

11.

Pengelolaan Sampah AnorganikInorganic Waste Management

-

DAERAH OPERASI BAGIAN UTARA (PHKT-DOBU)NORTHERN OPERATIONS AREA (PHKT-DOBU)

1.

Sekolah Sehat Berwawasan LingkunganHealthy Schools with an Environmental Perspective

1. Satu kali sosialisasi dan sekolah sehat.2. Satu kali Pelatihan PHBS dan pengelolaan UKS untuk siswa 50 SMP.3. Satu kali sosialisasi kantin sehat di SMP.4. Satu kali pelatihan kompos untuk 50 siswa SMP.5. Satu kali pelatihan pengolahan kertas bekas untuk 50 siswa SMP.6. Satu kali pelatihan PHBS di SMP.7. Terbentuk 1 (satu) kantin sehat di SMA.8. Terdapat 50 siswa SMP mampu membuat kompos.1. One socialisation and healthy schools.2 One PHBS training and UKS management for 50 junior high school students.3 One socialisation on healthy canteens in junior high schools.4. One compost training for 50 junior high school students.5. One paper processing training for 50 junior high school students.6. One PHBS training in junior high schools.7. Establishment of one healthy canteen in senior high school.8. There are 50 junior high school students able to make compost.





486



2.

Posyandu Sehati “BuDarsi” (Ibu Sadar Gizi)Posyandu Sehati “BuDarSi” (Mother’s Nutrition Awareness)

1. Satu kali sosialisasi tentang gizi untuk 50 ibu hamil.2. Satu kali sosialisasi tentang gizi untuk 75 ibu yang mempunyai balita.1. One socialisation on nutrition for 50 pregnant women.2. One socialisation on nutrition for 75 mothers with children under five years old.

3.

Pemberdayaan Angkatan Kerja TerampilEmpowerment of Skilled Workforce

Satu kali pelatihan keterampilan kerja bagi 16 orang.One work skills training for 16 people.


1. Tiga kali pendampingan sertifikasi P-IRT.2. Tiga kali pendampingan sertifikasi Halal MUI.1. Three assistances of P-IRT certification.2. Three assistances of MUI Halal certification.

5.

“Bang Ramling” (Pengembangan Tambak Ramah Lingkungan)“Bang Ramling” (Development of Environmentally-Friendly Ponds)

-

6.

Pengembangan wisata Pantai BiruKersikDevelopment of Biru Kersik Beach Tourism

Satu kali pelatihan penguatan kelembagaan pokdarwis.One training in institutional strengthening of pokdarwis.

7.

Revitalisasi Hutan MangroveThe Revitalisation of Mangrove Forests

1. Satu kali sosialisasi pentingnya menjaga ekosistem dan pengenalan jenis bakau.2. Satu kali pelatihan penguatan kelembagaan.1. Satu kali sosialisasi pentingnya menjaga ekosistem dan pengenalan jenis bakau.2. Satu kali pelatihan penguatan kelembagaan.

8.

Pengolahan Sampah MultipihakMultiparty Waste Management

-

9.

Pelestarian Terumbu KarangConservation of Coral Reefs

-

10.

Nelpin (Nelayan Pintar)“Nelpin” (Smart Fishermen)

-






AND ANALYSIS


487

REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN

PT PERTAMINA HULU MAHAKAMDi tahun 2019, PHM telah melaksanakan berbagai program CSR, baik yang berdasarkan rencana jangka panjang ataupun program-program di luar tanggung jawab perusahaan. Program tersebut dinamakan dengan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang terlaksana di Desa Tani Baru, Desa Muara Pantuan dan Sepatin, Kelurahan Senipah, Handil Baru, Handil Baru Darat, Kelurahan Muara Jawa Pesisir, Muara Jawa Tengah, dan Ulu. Program sosial kemasyarakatan yang terlaksana dibagi berdasarkan 2 (dua) kategori, yaitu Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi.

Di kategori Pendidikan, PHM telah melaksanakan program Sekolah Hijau Delta Tani Baru. Dalam program ini, telah dilaksanakan penyusunan Nota Kesepahaman, pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos, studi banding, semiloka, dukungan sarana untuk penguatan bank sampah sekolah, perbaikan fasilitas tambak ramah lingkungan, pelatihan pedagogi, pelatihan membaca cepat, penilaian langsung Guru Penggerak Tani Baru, NPU Mengajar, persiapan beasiswa Pesisir, pembuatan identitas sekolah bertemakan lingkungan, serta program muatan lokal edu-preneurship tambak ramah lingkungan.

Di kategori Pemberdayaan Ekonomi, telah terlaksana 5 (lima) program, yaitu program Nelayanku Hebat, Petani Maju 4.0, Mahakam Winners (Wanita Entrepreneurs), Pemuda Pesisir Sejahtera Sepatin (Pais Patin), Nelayan Pesisir Unggul (NPU). Berikut adalah informasi mengenai anggaran dan realisasi kegiatan sosial kemasyarakatan yang telah dilaksanakan oleh PHM di 2019:

ACTIVITIES AND BUDGETS REALISATION

PT PERTAMINA HULU MAHAKAMIn 2019, PHM has carried out various CSR programmes, both based on long-term plans or programmes beyond the Company’s responsibility. The programmes are called the Community Development Programmes (PPM) implemented in Desa Tani Baru, Desa Muara Pantuan and Sepatin, Kelurahan Senipah, Handil Baru, Handil Baru Darat, Kelurahan Muara Jawa Pesisir, Muara Jawa Tengah, and Ulu. The social programmes implemented are divided into two categories, namely Education and Economic Empowerment.

In the Educational category, PHM has implemented Sekolah Hijau Delta Tani Baru programme. Programmes carried out are Memorandum of Understanding, training on processing organic waste into compost, comparative studies, workshops, aid assistance for strengthening school waste banks, improving environmentally-friendly fishpond facilities, pedagogical training, speed reading training, direct assessment of Guru Penggerak Tani Baru (New Farmer Driver Teachers), NPU Teaching, preparation of Coastal scholarships, creation of environmental-themed school identity, and an edu-preneurship local content programme (environmentally friendly fishponds).

In the Economic Empowerment category, five programmes have been carried out, namely Nelayanku Hebat, Petani Maju 4.0, Mahakam Winners (Women Entrepreneurs), Pemuda Pesisir Sejahtera Sepatin (Pais Patin), Nelayan Pesisir Unggul (NPU). The following is information on the budget and realisation of social activities carried out by PHM in 2019:

Program PHM Mengajar di Kecamatan Anggana - Lapangan NPU - PHMPHM Teaching Programme at Kecamatan Anggana - NPU Field - PHM





488

PT PERTAMINA HULU SANGA SANGADi tahun 2019, PHSS telah melaksanakan 5 (lima) program di bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Ekonomi. Kelima program tersebut adalah Kampung Literasi Kreatif, Badak Creative Community Center, Pengembangan Water Supply System menuju Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, Jagoan Usaha PHSS, dan Pengembangan Pertanian Masyarakat Desa Mandiri. Program-program tersebut dicanangkan berdasarkan latar belakang masyarakat di lokasi penerima program di Kabupaten Kutai Kartanagara, yaitu:• Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Raya (Kecamatan

Samboja).• Desa Gas Alam Badak Satu, Desa Tanjung Limau, Desa

Badak Baru, dan Desa Muara Badak Ulu (Kecamatan Muara Badak).

• Kelurahan Muara Jawa Pesisir dan Kelurahan Muara Jawa Tengah (Kecamatan Muara Jawa).

Seluruh kegiatan yang direncanakan PHSS di tahun 2019 telah diimplementasikan dengan baik sesuai rencana. Berikut adalah informasi mengenai anggaran dan realisasi kegiatan sosial kemasyarakatan yang telah dilaksanakan oleh PHSS di 2019:

PT PERTAMINA HULU SANGA SANGAIn 2019, PHSS has implemented five programmes in Education, Health and Economic Empowerment aspects. The five programmes are Kampung Literasi Kreatif, Badak Creative Community Center, Water Supply System Development towards Community-Based Water Supply and Sanitation, Jagoan Usaha PHSS, and Independent Village Community Agriculture Development. These programmes are launched based on the background of the community in the programme recipient’s location in Kabupaten Kutai Kartanagara, namely:

• Desa Beringin Agung and Desa Bukit Raya (Kecamatan Samboja)

• Desa Gas Alam Badak Satu, Desa Tanjung Limau, Desa Badak Baru, and Desa Muara Badak Ulu (Kecamatan Muara Badak)

• Kelurahan Muara Jawa Pesisir and Kelurahan Muara Jawa Tengah (Kecamatan Muara Jawa)

All activities planned by PHSS in 2019 have been implemented properly according to plan. The following is information on the budget and the realisation of social activities carried out by PHSS in 2019:

REALISASI KEGIATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN DI PHM TAHUN 2019THE REALISATION OF SOCIAL COMMUNITY ACTIVITIES IN PHM IN 2019


NO. KATEGORI DAN PROGRAMCATEGORIES AND PROGRAMMES

ANGGARANBUDGET


PENDIDIKANEDUCATION

1. Sekolah Hijau Delta Tani Baru 440.570.000 362.450.000

PEMBERDAYAAN EKONOMIECONOMIC EMPOWERMENT

1. Nelayanku Hebat 1.220.987.442 1.034.320.775

2. Petani Maju 4.0 754.503.642 754.503.642

3. Mahakam Winners (Wanita Entrepreneurs) 674.303.642 584.303.642

4. Pemuda Pesisir Sejahtera Sepatin (Pais Patin) 684.147.500 684.147.500

5. Nelayan Pesisir Unggul (NPU) 414.402.000 449.858.632

JUMLAHTOTAL

4.188.914.226 3.869.584.191






AND ANALYSIS


489

REALISASI KEGIATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN DI PHSS TAHUN 2019THE REALISATION OF SOCIAL COMMUNITY ACTIVITIES IN PHSS IN 2019



ANGGARANBUDGET


PENDIDIKANEDUCATION

1. Kampung Literasi Kreatif 100.000.000 99.220.000

2. Badak Creative Community Center 200.000.000 199.965.780

KESEHATANHEALTH

1.

Pengembangan Water Supply System menuju Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)Water Supply System Development towards Community-Based Water Supply and Sanitation (Pamsimas)

80.000.000 80.000.000

PEMBERDAYAAN EKONOMIECONOMIC EMPOWERMENT

1. Jagoan Usaha PHSS 90.000.000 90.700.000

2.

Pengembangan Pertanian Masyarakat Desa Mandiri (Pangan Madani)Independent Village Community Agriculture Development (Pangan Madani)

180.000.000 179.430.000

JUMLAHTOTAL

650.000.000 649.315.780

Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas, Kecamatan Samboja - PHSSBunga Kertas Creative Literacy Home, Kecamatan Samboja - PHSS





490

PT PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMURBerdasarkan rencana kegiatan tanggung jawab sosial yang telah disusun, di tahun 2019 PHKT telah melaksanakan 7 (tujuh) program di bidang Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi, dan Kesehatan. Program-program tersebut dicanangkan berdasarkan studi sosial terhadap masyarakat di sekitar Perusahaan. Berikut adalah informasi mengenai anggaran dan realisasi kegiatan sosial kemasyarakatan yang telah dilaksanakan oleh PHKT di 2019:

PT PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMURBased on the planned social responsibility activities, in 2019 PHKT has implemented seven programmes in Education, Economic Empowerment, and Health aspects. These programmes are launched based on social studies conducted on communities around the Company. The following is information on the budget and the realisation of social activities carried out by PHKT in 2019:

REALISASI KEGIATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN DI PHKT TAHUN 2019THE REALISATION OF SOCIAL COMMUNITY ACTIVITIES IN PHKT IN 2019



ANGGARANBUDGET



1.Pelatihan Kerja untuk PemudaYouth Job Training

768.500.000 536.673.710

PEMBERDAYAAN EKONOMI ECONOMIC EMPOWERMENT

1.Pengembangan UMKM & Ekonomi LokalUMKM & Local Economy Development

942.500.000 409.807.120

2.Dukungan Pemasaran UMKMUMKM Marketing Support

116.000.000 33.215.585

KESEHATAN HEALTH

1.GRATIS (Gerakan Sanitasi Sehat)GRATIS (Healthy Sanitation Movement)

300.000.000 300.000.000

2.Sekolah SehatHealthy Schoolds

333.500.000 222.562.095

3.Revitalisasi PosyanduPosyandu Revitalisation

217.500.000 207.109.300

4.Kampanye AntinarkobaAnti-Drug Campaign

72.500.000 37.700.725

JUMLAHTOTAL

2.750.500.000 1.747.068.535






AND ANALYSIS


491

LAPORANKEUANGANFINANCIAL STATEMENT





492

Rig Yani - Kegiatan Drilling di Swamp Barge - PHMYani Rig - Drilling Activities at the Swamp Barge - PHM






AND ANALYSIS


493

PT Pertamina Hulu Indonesiadan entitas anaknya/and its subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2019 danuntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebutbeserta laporan auditor independen/Consolidated financial statements as of December 31, 2019 andfor the year then endedwith independent auditors’ report





494

PT PERTAMINA HULU INDONESIADAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTANGGAL 31 DESEMBER 2019 DAN UNTUK TAHUN

YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT PERTAMINA HULU INDONESIAAND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2019 AND FOR THE

YEAR THEN ENDED

Daftar Isi Table of Contents

Lampiran/Schedule

Surat Pernyataan Direksi ................................................ ................................................ Directors’ Statement

Laporan Auditor Independen........................................... .................................. Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian........................ 1 ..........Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Consolidated Statement of Profit orLain Konsolidasian................................................... 2 .............Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .................... 3 .........Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian .................................... 4 ................... Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian............. 5/1 - 86 ..... Notes to the Consolidated Financial Statements

***************************






AND ANALYSIS


495





496






AND ANALYSIS


497





498

The original consolidated financial statements included hereinare in the Indonesian language.

PT PERTAMINA HULU INDONESIA DAN ENTITAS ANAKNYA/AND ITS SUBSIDIARIES

Lampiran 1/1 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statementsform an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENT OFKONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITIONTANGGAL 31 DESEMBER 2019 AS OF DECEMBER 31, 2019(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, (Expressed in thousands of US Dollars,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/2019 Notes 2018

ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 126.555 5,25b 196.659 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Accounts receivable- Pihak berelasi 1.159.564 6,25c 550.263 Related parties -- Pihak ketiga 60.651 6 113.616 Third parties -Piutang lain-lain Other receivables- Pihak berelasi 15.930 7,25d 26.646 Related parties -- Pihak ketiga 9.187 7 6.675 Third parties -Persediaan 70.513 8 34.613 InventoriesPajak dibayar dimuka 6.029 24a 1.061 Prepaid taxesAset lancar lain-lain 29.354 9 20.655 Other current assetsUang muka dan biaya dibayar di muka 7.764 3.759 Advances and prepayments

Jumlah Aset Lancar 1.485.547 953.947 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSAset pajak tangguhan 76.450 24e 32.060 Deferred tax assetsAset minyak dan gas bumi 1.126.096 10 523.122 Oil and gas propertiesAset tidak lancar lainnya 1.137 11 1.021 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.203.683 556.203 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 2.689.230 1.510.150 TOTAL ASSETS






AND ANALYSIS


499







taken as a whole.

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENT OFKONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITIONTANGGAL 31 DESEMBER 2019 AS OF DECEMBER 31, 2019(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, (Expressed in thousands of US Dollars,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)


LIABILITAS LIABILITIESLIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang usaha Trade payables- Pihak berelasi 54.450 12,25e 29.852 Related parties -- Pihak ketiga 397.774 12 263.001 Third parties -Utang Pemerintah 18.272 13 109.126 Due to the GovernmentUtang pajak 29.730 24b 55.513 Taxes payableUtang lain-lain Other payables- Pihak berelasi 31.494 25g 7.623 Related parties -- Pihak ketiga 4.263 845 Third parties -Beban yang masih harus dibayar 24.224 14 15.181 Accrued expensesLiabilitas jangka pendek lain-lain 121.046 16 72.529 Other current liabilitiesPinjaman jangka pendek Short-term loan- Pihak berelasi 319.905 25f 770 Related parties -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.001.158 554.440 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIESLiabilitas pajak tangguhan 332.902 24e 164.230 Deferred tax liabilitiesLiabilitas imbalan kerja karyawan 2.135 7.736 Employee benefits liabilitiesLiabililtas jangka panjang lain-lain 26.358 17 - Other non-current liabilitiesProvisi untuk restorasi dan Provision for environmental

reklamasi lingkungan hidup 43.389 15 5.432 restoration and reclamation costs

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 404.784 177.398 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 1.405.942 731.838 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYEkuitas yang diatribusikan kepada Equity attributable to owners

pemilik entitas induk of the parent entityModal saham Share capital

Modal dasar - 5.000 saham biasa, Authorized - 5,000 ordinary shares,nilai nominal Rp1.000.000 at par value of Rp1,000,000(nilai penuh) per saham (full amount) per share

Modal ditempatkan dan disetor Issued and paid-up capitalpenuh - 1.500 saham 108 18 108 - 1,500 shares

Saldo laba Retained earnings- Ditentukan penggunaannya - - Appropriated -- Belum ditentukan penggunaannya 1.280.307 777.146 Unappropriated -

Jumlah ekuitas yang diatribusikan Total equity attributablekepada pemilik entitas induk 1.280.415 777.254 to owners of the parent entity

Kepentingan nonpengendali 2.873 1.058 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 1.283.288 778.312 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES ANDEKUITAS 2.689.230 1.510.150 EQUITY





500



Lampiran 2 Schedule




taken as a whole.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFITKOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDEDTANGGAL 31 DESEMBER 2019 DECEMBER 31, 2019(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, (Expressed in thousands of US Dollars,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)


PENDAPATAN USAHA 2.154.193 19,25h 2.209.965 REVENUES

BEBAN POKOK PENJUALAN COSTS OF REVENUEBeban eksplorasi (29.749) 20 (42.130) Exploration expensesBeban produksi (782.351) 21 (632.351) Production expensesBeban depresiasi, deplesi, Depreciation, depletion,

dan amortisasi (273.199) 10 (69.099) and amortization expenses

Jumlah beban pokok penjualan (1.085.299) (743.580) Total costs of revenue

LABA KOTOR 1.068.894 1.466.385 GROSS PROFIT

General and administrationBeban umum dan administrasi (214.098) 10,22 (253.802) expenses(Beban)/pendapatan lain-lain - neto (89.645) 3s,23,26c 8.553 Other (expense)/income - net

JUMLAH BEBAN USAHA (303.743) (245.249) TOTAL OPERATING EXPENSES

LABA SEBELUM PAJAK PROFIT BEFOREPENGHASILAN 765.151 1.221.136 INCOME TAX

Beban pajak penghasilan: Income tax expense:Kini 135.893 24c 308.049 CurrentTangguhan 124.282 24c 132.170 Deferred

JUMLAH BEBAN PAJAK TOTAL INCOMEPENGHASILAN - NETO 260.175 440.219 TAX EXPENSE - NET

LABA TAHUN BERJALAN 504.976 780.917 PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH PENGHASILANKOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVETAHUN BERJALAN 504.976 780.917 INCOME FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALANYANG DAPAT PROFIT FOR THE YEARDIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:- Pemilik entitas induk 503.161 779.861 Owners of the parent entity -- Kepentingan nonpengendali 1.815 1.056 Non-controlling interests -

JUMLAH 504.976 780.917 TOTAL

JUMLAH PENGHASILANKOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVEBERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THE YEARDIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:- Pemilik entitas induk 503.161 779.861 Owners of the parent entity -- Kepentingan nonpengendali 1.815 1.056 Non-controlling interests -

JUMLAH 504.976 780.917 TOTAL






AND ANALYSIS


501



Lampiran 3 Schedule




taken as a whole.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2019(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS,kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2019(Expressed in thousands of US Dollars,

unless otherwise stated)

Saldo laba/Retained earnings

Modal Belum Kepentingansaham/ Ditentukan ditentukan nonpengendali/Share penggunaannya/ penggunaanya/ Non-controlling Jumlah ekuitas/capital Appropriated Unappropriated interests Total equity

Balance as atSaldo 1 Januari 2018 108 - (2.648) 2 (2.538) January 1, 2018

Laba tahun berjalan - - 779.861 - 779.861 Profit for the year

Pembagian dividen - - (67) - (67) Dividend declared

Kepentingan nonpengendali - - - 1.056 1.056 Non-controlling interest

Balance as atSaldo 31 Desember 2018 108 - 777.146 1.058 778.312 December 31, 2018

Laba tahun berjalan - - 503.161 - 503.161 Profit for the year

Kepentingan nonpengendali - - - 1.815 1.815 Non-controlling interest

Balance as atSaldo 31 Desember 2019 108 - 1.280.307 2.873 1.283.288 December 31, 2019





502



Lampiran 4 Schedule




taken as a whole.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDEDTANGGAL 31 DESEMBER 2019 DECEMBER 31, 2019(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, (Expressed in thousands of US Dollars,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2019 2018

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS OPERASI: OPERATING ACTIVITIES:

Penerimaan kas dari pelanggan 1.127.855 1.252.058 Cash receipt from customerPenerimaan kas dari Pemerintah 31.615 179 Cash receipts from the GovernmentPenerimaan kas dari pendapatan bunga 667 691 Cash receipt from interestPenerimaan kas dari pekerja 141 32 Cash receipt from employeesPenerimaan kas dari induk perusahaan 1.366.427 535.884 Cash receipt from parent companyPenerimaan kas dari klaim asuransi 26.544 - Cash receipt from insurance claimPenerimaan kas dari Cash receipt from other

aktivitas operasi lainnya 19.363 - operating activitiesPembayaran kas ke Pemerintah (288.399) (171.068) Cash paid to the GovernmentPembayaran kas kepada pemasok (391.059) (212.843) Cash paid to employeesPembayaran kas untuk premi asuransi (14.745) (16.016) Cash paid for insurancePembayaran kas untuk manfaat pensiun (1.373) (685) Cash paid for pension benefitsPembayaran kas untuk tantiem (422) - Cash paid for performance bonusesPembayaran kas untuk beban bunga (515) (437) Cash paid for interestPembayaran kas kepada pekerja (198.206) (151.179) Cash paid to the employeesPembayaran kas kepada induk perusahaan (625.804) (421.834) Cash paid to parent companyPembayaran untuk aktivitas operasi lain (93.614) (14.899) Cash paid for other operating activitiesPembayaran kas untuk pajak penghasilan (240.851) (262.827) Cash paid for income tax

Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided byaktivitas operasi 717.624 537.056 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCINGPENDANAAN: ACTIVITIES:

Pembayaran pinjaman kepadainduk perusahaan - (49.412) Loan repayment to parent company

Penerimaan dari penerbitansaham/modal disetor 1 1 Proceeds from share capital

Kas neto yang diperoleh dari/ Net cash generated from/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan 1 (49.411) (used in) financing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTINGINVESTASI: ACTIVITIES:

Pembelian aset minyak dan gas bumi (790.194) (389.408) Purchase of oil and gas propertiesKas neto yang digunakan untuk Net cash used in

aktivitas investasi (790.194) (389.408) investing activities

(PENURUNAN)/KENAIKAN NETO NET (DECREASE)/INCREASE INKAS DAN SETARA KAS (72.569) 98.237 CASH AND CASH EQUIVALENTS

Efek perubahan nilai kurs pada Effect of exchange rate changeskas dan setara kas 2.465 134 on cash and cash equivalents

SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSPADA AWAL TAHUN 196.659 98.288 AT BEGINNING OF THE YEAR

SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSPADA AKHIR TAHUN 126.555 196.659 AT END OF THE YEAR






AND ANALYSIS


503




CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2019(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS



1. UMUM 1. GENERAL

a. PT Pertamina Hulu Indonesia a. PT Pertamina Hulu Indonesia

i. Pendirian Perusahaan i. The Company’s establishment

PT Pertamina Hulu Indonesia(“Perusahaan” atau “PHI”) didirikan sesuaidengan Akta Notaris Lenny Janis Ishak,S.H., No. 39 tanggal 28 Desember 2015.Pendirian Perusahaan didasarkan padaUndang-undang No. 40 Tahun 2007tentang Perseroan Terbatas. Aktapendirian Perusahaan telah disahkan olehMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusiamelalui surat No. AHU-2474224.AH.01.01.tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015.

PT Pertamina Hulu Indonesia (the“Company” or “PHI”) was established byvirtue of Notarial Deed No. 39 datedDecember 28, 2015 of Lenny Janis Ishak,S.H. The establishment of the Company isbased on Law No. 40 of 2007 concerningLimited Liability Company. The deed ofestablishment was approved by the Ministryof Law and Human Rights in Decision LetterNo. AHU-2474224.AH.01.01 year 2015dated December 28, 2015.

Sesuai Anggaran Dasar, lingkup dariaktivitas Perusahaan meliputi hal sebagaiberikut:

In accordance with its Articles of Association,the scope of the Company’s activitiesincludes the following:

a. Menjalankan kegiatan usaha minyak,gas bumi, termasuk eksplorasi daneksploitasi

b. Menjalankan usaha di bidang energibaik yang terkait langsung maupuntidak langsung dengan huruf (a)

c. Melakukan penyertaan saham dankepemilikan participating interest didalam negeri

d. Mengelola dan menjalankan aktivitasusaha lain yang secara langsungmaupun tidak langsung menunjangkegiatan usaha tersebut di atas.

a. Operate in the crude oil, natural gas andother energy businesses

b. Conduct business in the energy fielddirectly or indirectly related the abovementioned activity (a)

c. Invest in shares and participatinginterests in domestic oil and gasoperations

d. Manage and conduct other relatedbusiness activities directly or indirectlythat supported the above mentionedactivities.

Perusahaan merupakan salah satu entitasanak PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”)yang saat ini membawahi kepentinganPertamina yang bergerak dalam bidangusaha hulu minyak dan gas bumi.

The Company is one of the subsidiaries ofPT Pertamina (Persero) (“Pertamina”) whichholds Pertamina’s interests in the upstreamoil and gas activities.

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,Perusahaan dan entitas anaknya bersama-sama disebut “Grup”.

In these consolidated financial statements,the Company and its subsidiaries aretogether referred to as the “Group”.





504








1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. PT Pertamina Hulu Indonesia (lanjutan) a. PT Pertamina Hulu Indonesia (continued)

ii. Domisili Perusahaan ii. The Company’s domicile

Perusahaan berdomisili di Jakarta denganlokasi kantor pusat di Gedung GrahaElnusa, Lantai 9, Jl. TB. SimatupangKav.1B, Jakarta 12560, Indonesia.

The Company is domiciled in Jakarta and itshead office is located at the Graha Elnusa,9th floor, Jl. TB. Simatupang Kav.1B, Jakarta12560, Indonesia.

iii. Komisaris dan Direksi Perusahaan iii. The Company’s Commissioners andDirectors

Susunan Dewan Komisaris dan DireksiPerusahaan pada tanggal 31 Desember2019 dan 31 Desember 2018 adalahsebagai berikut:

The composition of the Company’s Board ofCommissioners and Directors as atDecember 31, 2019 and December 31, 2018was as follows:

2019 2018Dewan Komisaris: Boards of Commissioners:Komisaris Utama Budi Santoso

SyarifBudi Santoso

SyarifPresident Commissioner

Komisaris Beni SyarifHidayat

Lelin Eprianto Commissioner

Komisaris Taufan Hunneman Yudi Wahyudi CommissionerKomisaris Iman Prasetyo

MoelyadiIman Prasetyo

MoelyadiCommissioner

2019 2018Direksi: Directors:Direktur Utama Bambang

ManumayosoBambang

ManumayosoPresident Director

Direktur Eksplorasidan Pengembangan

Eko AgusSardjono

- Exploration andDevelopment Director

Direktur Keuangandan Layanan Bisnis

Eko SigitSukadi

- Finance & BusinessSupport Director

iv. Jumlah karyawan iv. Number of employees

Pada tanggal 31 Desember 2019Perusahaan mempunyai 134 karyawan(31 Desember 2018: 89 karyawan).Informasi jumlah karyawan ini tidak diaudit.

As at December 31, 2019, the Company has134 employees (December 31, 2018:89 employees). Information on the number ofemployees is not audited.






AND ANALYSIS


505








1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Entitas Anak b. Subsidiaries

Entitas anak PHI (“Entitas Anak”) yang termasukdalam laporan keuangan konsolidasian padatanggal 31 Desember 2019 adalah sebagaiberikut:

PHI’s subsidiaries (the “Subsidiary” or the“Subsidiaries”) included in the consolidatedfinancial statements as at December 31, 2019 areas follows:

No.

Nama Entitas Anakdan Wilayah Kerja/

Name of Subsidiariesand Working Area

Kegiatan Usaha/Nature of Business

TanggalPendirian/

Date ofEstablishment

PersentaseKepemilikan/Percentage

of Ownership

1. PT Pertamina Hulu Mahakam (“PHM”)Eksplorasi untuk dan produksi minyak dangas bumi/Exploration for and production of oiland gas

29 Desember2015/

December 29,2015

99,93%

2. PT Pertamina Hulu Attaka (“PHA”)Eksplorasi untuk dan produksi minyak dangas bumi/Exploration for and production of oiland gas

27 Juli 2017/July 27, 2017 99,00%

3. PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (“PHSS”)Eksplorasi untuk dan produksi minyak dangas bumi/Exploration for and production of oiland gas

27 Juli 2017/July 27, 2017 99,00%

4. PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (“PHKT”)Eksplorasi untuk dan produksi minyak dangas bumi/Exploration for and production of oiland gas

20 Maret 2018/March 20, 2018 99,00%

5. PT Pertamina Hulu West Ganal (“PHWG”)Eksplorasi untuk dan produksi minyak dangas bumi/Exploration for and production of oiland gas

19 September2019/

September 19,2019

99,00%

c. Penyelesaian laporan keuangankonsolidasian

c. Completion of consolidated financialstatements

Laporan keuangan konsolidasian Grup telahdisetujui untuk diterbitkan oleh DireksiPerusahaan pada tanggal 9 April 2020.

The Group’s consolidated financial statementshave been authorized for issuance by theCompany’s Board of Directors on April 9, 2020.

2. KESEPAKATAN KONTRAK MINYAK DAN GASBUMI

2. OIL AND GAS CONTRACT ARRANGEMENTS

a. Kontrak Bagi Hasil a. Production Sharing Contracts

Kontrak Bagi Hasil (“KBH”) dibuat oleh kontraktorKBH dengan Pemerintah melalui Satuan KerjaKhusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyakdan Gas Bumi (“SKK Migas”) untuk jangka waktukontrak antara 20-30 tahun. Periode tersebutdapat diperpanjang sesuai dengan peraturan yangberlaku.

Production Sharing Contracts (“PSCs”) areentered into by PSC contractors with theGovernment through the Special Task Force ForUpstream Oil and Gas Business Activities (“SKKMigas”) acting on behalf of the Government for aperiod of 20-30 years. The period may beextended in accordance with applicableregulations.

i. Wilayah kerja i. Working area

Wilayah kerja KBH adalah wilayah kontraktorKBH melaksanakan kegiatan operasi minyakdan gas bumi. Kontraktor KBH wajibmengembalikan persentase tertentu dari luaswilayah kerja yang ditentukan kepadaPemerintah melalui SKK Migas selamaperiode KBH.

The PSC working area is a designated areain which the PSC contractors may conduct oiland gas operations. PSC contractors mustreturn a certain percentage of this designatedworking area to SKK Migas on behalf of theGovernment during the term of the PSC.





506








2. KESEPAKATAN KONTRAK MINYAK DAN GASBUMI (lanjutan)

2. OIL AND GAS CONTRACT ARRANGEMENTS(continued)

a. Kontrak Bagi Hasil (lanjutan) a. Production Sharing Contracts (continued)

ii. Bagi hasil produksi minyak mentah dangas bumi

ii. Crude oil and natural gas productionsharing

Pembagian hasil produksi minyak mentahdan gas bumi dihitung secara tahunan, yangmerupakan jumlah lifting minyak mentah dangas bumi setiap periode yang berakhir padatanggal 31 Desember setelah dikurangikredit investasi, First Tranche Petroleum(“FTP”) dan cost recovery.

Equity crude oil and natural gas production isdetermined annually, representing the totalliftings of crude oil and natural gas in eachperiod ended December 31 net of investmentcredit, First Tranche Petroleum (“FTP”) andcost recovery.

Kontraktor KBH dikenai pajak ataspendapatan kena pajak dari kegiatan KBHberdasarkan bagian kontraktor atas hasilproduksi minyak mentah dan gas bumi,dikurangi bonus-bonus, dengan tarif pajakpenghasilan gabungan yang terdiri daripajak penghasilan dan pajak dividen.

The PSC contractors are subject to tax ontheir taxable income from their PSCoperations based on their share of equitycrude oil and natural gas production, lessbonuses, at a combined rate comprisingcorporate income tax and dividend tax.

iii. Cost recovery iii. Cost recovery

Pengembalian biaya operasi (cost recovery)tiap tahun terdiri dari:

Annual cost recovery comprises:

i. Biaya non-kapital tahun berjalan;ii. Penyusutan biaya kapital tahun

berjalan;iii. Biaya operasi tahun sebelumnya yang

belum memperoleh penggantian(unrecovered cost).

i. Current year non-capital costs;ii. Current year amortization of capital costs;

and;iii. Previous years unrecovered operating

costs.

iv. Harga minyak mentah dan gas bumi iv. Crude oil and natural gas prices

Bagian kontraktor KBH atas produksiminyak mentah dinilai dengan HargaMinyak Indonesia (“ICP”). Gas bumi yangdikirim kepada pihak ketiga dan pihakberelasi dinilai dengan harga yangditetapkan dalam perjanjian jual beli gas.

The PSC contractors’ crude oil production ispriced at Indonesian Crude Prices (“ICP”).Natural gas delivered to third parties andrelated parties is valued based on the pricesstipulated in the respective gas sales andpurchase contracts.

v. Domestic Market Obligation (“DMO”) v. Domestic Market Obligation (“DMO”)

Minyak mentah Crude oil

Kontraktor KBH wajib memenuhi kebutuhandalam negeri berdasarkan perhitungansetiap tahun sebagai berikut:

The PSC Contractors are required to supplythe domestic market in accordance with thefollowing annual calculation:






AND ANALYSIS


507









a. Kontrak Bagi Hasil (lanjutan)

v. Domestic Market Obligation (“DMO”)(lanjutan)


a. Production Sharing Contract (continued)

v. Domestic Market Obligation (“DMO”)(continued)

1. Mengalikan jumlah minyak mentahyang diproduksi dengan hasilpembagian antara jumlah kebutuhanminyak mentah sebagai pembilang danjumlah seluruh minyak mentah yangdiproduksi seluruh perusahaanperminyakan di Indonesia sebagaipenyebut.

1. Multiply the total quantity of crude oilproduced from the contract area by afraction, the numerator of which is thetotal quantity of crude oil to be suppliedand the denominator is the entirecrude oil production of all petroleumcompanies in Indonesia.

2. Menghitung 25% jumlah minyakmentah yang diproduksi dari wilayahkerja KBH.

2. Compute 25% of the total quantity ofcrude oil produced in the PSC’sworking area.

3. Mengalikan jumlah minyak mentahyang lebih kecil antara hitungan (1)atau (2) dengan persentase bagi hasilkontraktor.

3. Multiply the lower computed, eitherunder (1) or (2) by the percentage ofthe contractor’s entitlement.

Harga DMO untuk minyak mentah adalahharga rata-rata tertimbang dari seluruh jenisminyak mentah yang dijual oleh kontraktorKBH atau harga lain yang ditentukan dalamKBH tersebut.

The price of DMO for crude oil supplied isequal to the weighted average of all typesof crude oil sold by the PSC contractors orother price determined under the PSC.

Gas bumi Natural gas

Kontraktor KBH wajib memenuhi kebutuhandalam negeri Indonesia sebesar 25% daritotal gas bumi yang diproduksi dari wilayahkerja kontraktor dikalikan dengan persentasebagi hasil Kontraktor.

The PSC Contractors are required tosupply the domestic market in Indonesiawith 25% of the total quantity of naturalgas produced in the working areamultiplied by the Contractor’s entitlementpercentage.

Harga DMO untuk gas bumi ditentukanberdasarkan harga jual yang disepakati didalam kontrak penjualan.

The price of DMO for natural gas isdetermined based on the agreedcontracted sales prices.

vi. First Tranche Petroleum (“FTP”) vi. First Tranche Petroleum (“FTP”)

Pemerintah dan Kontraktor berhak untukmenerima sebesar 10% - 20% dari jumlahproduksi minyak mentah dan gas bumi setiaptahunnya, sebelum dikurangi denganpengembalian biaya operasi dan kreditinvestasi.

The Government and Contractors areentitled to receive an amount ranging from10% - 20% of the total production of crudeoil and natural gas each year, before anydeduction for recovery of operating costsand investment credit.





508









a. Kontrak Bagi Hasil (lanjutan)


a. Production Sharing Contract (continued)

vii. Hak milik atas persediaan, perlengkapandan peralatan

vii. Ownership of materials, supplies andequipment

Persediaan, perlengkapan dan peralatanyang dibeli oleh kontraktor KBH untukkegiatan operasi minyak mentah dan gasbumi merupakan milik Pemerintah, akantetapi, kontraktor KBH memiliki hak untukmenggunakan persediaan, perlengkapandan peralatan tersebut sampai dinyatakansurplus atau ditinggalkan denganpersetujuan SKK Migas.

Materials, supplies and equipmentacquired by the PSC Contractors forcrude oil and natural gas operationsbelongs to the Government, however, thePSC Contractors have the right to utilisesuch materials, supplies and equipmentuntil they are declared surplus orabandoned with the approval of SKKMigas.

Kepemilikan working interest KBH dan Kontrak KerjaSama Sementara Grup adalah sebagai berikut:

The Group’s PSC and Temporary CooperationContract working interest ownership is as follows:

Wilayah Kerja/Working Area

Wilayah/Area

TanggalEfektif Kontrak/Effective Date of

Contract

TanggalMulai Produksi/

Start Date ofProduction

Tanggal JatuhTempo

Kontrak/Expiry Date of

Contract

PersentasePartisipasi

Grup/Group’s

Percentage ofParticipation

PeriodeKontrak/ContractPeriod

BlokMahakam/Mahakam

Block

Daratan dan Lepas PantaiKalimantan Timur/ Onshore

and Offshore East Kalimantan

01/01/2018 01/01/2018 31/12/2037 90% 20 tahun/years

Blok Attaka/ AttakaBlock



01/01/2018 01/01/2018 24/10/2018 100% 10 bulan/months

Blok Sanga Sanga/Sanga Sanga Block

Daratan Kalimantan Timur/Onshore East Kalimantan

08/08/2018 08/08/2018 07/08/2038 100% 20 tahun/years

Blok East Kalimantandan Attaka/ EastKalimantan and

Attaka Block



25/10/2018 25/10/2018 24/10/2038 100% 20 tahun/years

Blok West Ganal/West Ganal Block

Lepas Pantai Selat Makassar/Offshore Makassar Strait

26/01/2020 - 25/01/2050 30% 30 tahun/years






AND ANALYSIS


509










b. Kontrak Bagi Hasil Mahakam b. Mahakam Production Sharing Contract

KBH Mahakam ditandatangani pada tanggal29 Desember 2015 oleh SKK Migas dan PHMdengan tanggal efektif 1 Januari 2018.Kontrak tersebut menerapkan konsepproduction sharing, namun menggunakanpendekatan sliding scale untuk perhitunganentitlement kontraktor berdasarkan rasio“Revenue over Costs” (R/C).

Mahakam PSC was signed on December 29,2015 by SKK Migas and PHM with effective dateof January 1, 2018. The contract uses theconcept of production sharing, but has introduceda new sliding scale approach to calculate thecontractor entitlement based on Revenue OverCosts (R/C) ratio.

Pada tanggal 25 Oktober 2016 telahdilakukan amandemen KBH Mahakam yangpertama dengan menambahkan beberapapoin penting, diantaranya kepastian atasbiaya yang dikeluarkan oleh PHM setelahtanggal penandatanganan kontrak namunsebelum tanggal efektif. Biaya tersebut dapatdi-cost recovery-kan sebagai biaya operasisetelah tanggal efektif kontrak.

Pada tanggal 20 April 2018, telah dilakukanamandemen KBH Mahakam yang keduadengan menambahkan beberapa poinpenting, diantaranya adalah penambahanwilayah kerja Tengah ke dalam wilayah kerjaMahakam. Amandemen ini berlaku efektifpada tanggal 5 Oktober 2018.

KBH ini mengacu pada PP No. 79 Tahun2010, dimana mekanisme assume anddischarge untuk pajak yang menjadi insentifbagi kontraktor KBH diakui sebagai bagiandari biaya yang akan ditagihkan melaluimekanisme cost recovery.

On October 25, 2016, the Amendment ofMahakam PSC was adopted, adding someimportant points, including the certainty of thecosts incurred by PHM after the date of signingthe contract but before the effective date of thecontract. These costs will be included in costrecovery as operating cost after the effective dateof contract.

On April 20, 2018, the second amendment ofMahakam PSC was signed, adding someimportant points, including the addition of Tengahworking area into the Mahakam working area.This amendment was effective on October 5,2018.

The PSC terms refer to PP. No. 79 Year 2010,where the assume and discharge mechanism fortaxes that became incentives for PSC contractorsare treated as part of the cost to be recoveredthrough the cost recovery mechanism.





510










b. Kontrak Bagi Hasil Mahakam (lanjutan) b. Mahakam Production Sharing Contract(continued)

Adapun ketentuan-ketentuan yang berlaku diKBH Mahakam adalah sebagai berikut:

The provisions in the Mahakam PSC are asfollows:

- Bagi Hasil Minyak Mentah dan Gas Bumi - Crude Oil and Natural Gas ProductionSharing

Bagi hasil produksi minyak antara PHM danPemerintah masing-masing sebesar 23,5294%dan 76,4706%, sedangkan bagi hasil gasmasing-masing sebesar 47,0588% dan52,9412% untuk tahun pertama kontrak.Adapun faktor R/C yang berlaku di tahunpertama adalah 1,3 sesuai dengan yangtercantum dalam KBH. Bagi hasil produksiminyak dan gas untuk tahun-tahun berikutnyaditampilkan dalam tabel di bawah denganmenggunakan faktor R/C akhir tahunsebelumnya.

The sharing of oil production between PHM andthe Government is 23.5294% and 76.4706%,respectively, while sharing of gas production is47.0588% and 52.9412% for the first year ofcontract. The R/C factor in effect in the first yearis 1.3 as stipulated in the PSC. Oil and gasproduction sharing for subsequent years arelisted in the table below with R/C factor at theend of the previous year.

Faktor R/C sendiri adalah pendapatan kumulatifkontraktor sejak tanggal penandatanganankontrak dibagi dengan biaya kumulatifkontraktor sejak penandatanganan kontrak.

The R/C factor itself is the contractor'scumulative revenue from the date of signingthe contract divided by the contractor'scumulative costs since the signing of thecontract.

R/C Tax Rate Gross Contractor Share Net Contractor ShareOil Gas Oil Gas

0 - 1 36,25% 31,3726% 54,9020% 20% 35%0 - 1,2 36,25% 27,4510% 50,9804% 18% 33%1,2 - 1.4 36,25% 23,5294% 47,0588% 15% 30%1,4 - 1,6 36,25% 19,6078% 43,1373% 12% 28%> 1,6 36,25% 15,6863% 39,2157% 10% 25%

- FTP - FTP

Pemerintah dan PHM berhak untuk menerimasebesar 20% dari jumlah produksi minyak dangas setiap tahunnya sebelum dikurangi denganpengembalian biaya operasi dan kreditinvestasi. FTP dibagi antara Pemerintah danPHM sesuai dengan bagi hasil atas produksiminyak dan gas.

The Government and PHM are entitled toreceive an amount equal to 20% of the totalproduction of oil and gas each year before anydeduction for recovery of operating costs andinvestment credit. FTP is shared between theGovernment and PHM in accordance with theentitlements to oil and gas production.






AND ANALYSIS


511










b. Kontrak Bagi Hasil Mahakam (lanjutan) b. Mahakam Production Sharing Contract(continued)

Pada saat penerbitan laporan keuangankonsolidasian, skema pemanfaatan aset yangdahulunya digunakan oleh kontraktor KBHMahakam pendahulu masih belum diputuskanoleh Pemerintah, dalam hal ini DirektoratJenderal Kekayaan Negara dan KementerianEnergi dan Sumber Daya Mineral.

As at the authorisation date of these consolidatedfinancial statements, the scheme for utilization ofassets previously utilized by the predecessorMahakam PSC contractors has not beendetermined by the Government, in this caseDirectorate General of State Assets and Ministryof Energy and Mineral Resources.

Pada tanggal 31 Desember 2019, mitra usaha diKBH Mahakam adalah:

As of December 31, 2019, the partner in theMahakam PSC is:

Mitra UsahaKBH/PSCPartners


Wilayah/Area

TanggalKontrak/Date of

Contract

TanggalEfektif

Kontrak/EffectiveDate of

Contract

TanggalMulai

Produksi/Production

CommencementDate

Tanggal JatuhTempo Kontrak/Expiry Date of

Contract


Grup/Group’s


Produksi/Production


PT MigasMandiriPratamaKutaiMahakam

Blok Mahakam/Mahakam Block

Daratan dan Lepas PantaiKalimantan

Timur/Onshore andOffshore East

Kalimantan

29/12/2015 01/01/2018 01/01/2018 31/12/2037 90% Minyak dangas bumi/

Oil and gas

20 tahun/years

c. Kontrak Kerja Sama Sementara WilayahKerja Attaka

c. Attaka Working Area Temporary CooperationContract

Kontrak Kerja Sama Sementara Wilayah KerjaAttaka dibuat dan ditandatangani pada tanggal2 November 2017, oleh SKK Migas dan PHA.

The Attaka Working Area Temporary CooperationContract was made and signed on November 2,2017, by and between SKK Migas and PHA.

Kontrak Kerja Sama Sementara Wilayah KerjaAttaka berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari2018 sampai dengan 24 Oktober 2018.Selanjutnya, Wilayah Kerja Attaka masuk dalamKontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja EastKalimantan & Attaka.

The Attaka Working Area Temporary CooperationContract is effective from January 1, 2018 untilOctober 24, 2018. Furthermore, the AttakaWorking Area was included under ProductionSharing Contract of East Kalimantan & Attaka.

d. Kontrak Bagi Hasil Gross Split d. Gross Split Production Sharing Contracts

Pada tanggal 13 Januari 2017, PeraturanMenteri Energi dan Sumber Daya MineralNo.08/2017 tentang Kontrak Bagi Hasil GrossSplit diterbitkan.

On January 13, 2017, the Minister of Energy andMineral Resources Regulation No.08/2017regarding Gross Split PSC was issued.

Selanjutnya pada tanggal 29 Agustus 2017,peraturan ini di amandemen melalui PeraturanMenteri Energi dan Sumber Daya MineralNo.52/2017

Subsequently on August 29, 2017, this regulationwas amended through the Minister of Energy andMineral Resources Regulation No. 52/2017.





512










d. Kontrak Bagi Hasil Gross Split (lanjutan) d. Gross Split Production Sharing Contracts(continued)

Dalam KBH Gross Split, hasil produksi minyakdan gas bumi dibagi antara PemerintahIndonesia dan Kontraktor berdasarkan 3 kriteriasebagai berikut:1. Base Split2. Variable Split3. Progressive Split

In Gross Split PSC, the sharing of oil and gasproduction between the Government of Indonesiaand the Contractors is based on the following3 criteria:1. Base Split2. Variable Split3. Progressive Split

Pemerintah juga telah mengatur hal-hal terkaitKBH Gross Split sebagai berikut :

i. Rezim pajak yang berlaku untuk KBH GrossSplit adalah sesuai dengan ketentuanperundang-undangan di bidang pajakpenghasilan;

ii. Seluruh barang dan peralatan yang secaralangsung digunakan dalam Kegiatan UsahaHulu Minyak dan Gas Bumi yang dibeliKontraktor menjadi milik/kekayaan Negarayang pembinaannya dilakukan olehPemerintah dan dikelola oleh SKK Migas.

The Government has also arranged mattersrelated to Gross Split PSC as follow:

i. The tax regime applicable to the Gross SplitPSC is in accordance with the provisions ofthe income tax law;

ii. All goods and equipments that are directlyused in the Upstream Oil and Gas BusinessActivities purchased by the Contractorbecome the Government property/assetwhich the development is carried out by theGovernment and managed by SKK Migas.

Per tanggal 31 Desember 2019, kesepakatanKBH Gross Split yang telah ditandatanganiadalah sebagai berikut:

As of December 31, 2019, the signed Gross SplitPSC is as follow:

Mitra UsahaKBH/PSCPartners


Wilayah/Area

TanggalKontrak/Date of

Contract

TanggalEfektif

Kontrak/EffectiveDate of

Contract

TanggalMulai

Produksi/Production

CommencementDate

Tanggal JatuhTempo Kontrak/Expiry Date of

Contract


Grup/Group’s


Produksi/Production


Tidak ada/None

Blok SangaSanga/ SangaSanga Block

DaratanKalimantan

Timur/Onshore EastKalimantan


Oil and gas

20 tahun/years

Tidak ada/None

Blok EastKalimantan dan

Attaka/ EastKalimantan and

Attaka Block

Daratan dan Lepas PantaiKalimantan

Timur/Onshore andOffshore East

Kalimantan


Oil and gas

20 tahun/years

ENI WestGanal Ltd

NeptuneEnergyWest GanalB.V.

Blok West Ganal/West Ganal Block

Lepas PantaiSelat

Makassar/OffshoreMakassar

Strait

18/10/2019 26/01/2020 - 25/01/2050 30% Minyak dangas bumi/

Oil and gas

30 tahun/years






AND ANALYSIS


513










e. Kontrak unitisasi e. Unitisation agreements

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 35Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha HuluMinyak dan Gas Bumi, kontraktor diwajibkanuntuk melakukan unitisasi apabila terbuktiadanya reservoir yang terlampar ke wilayah kerjakontraktor lainnya. Menteri Energi dan SumberDaya Mineral menentukan operator pelaksanaunitisasi berdasarkan kesepakatan di antarapara kontraktor yang melakukan unitisasi setelahmendapatkan pertimbangan SKK Migas.

In accordance with Government RegulationNo. 35 Year 2004 on Upstream Oil and GasBusiness Activities, a contractor is required toconduct unitisation if it is proven that its reservoirextends into another contractor’s working area.The Minister of Energy and Mineral Resourceswill determine the operator for the unitisationbased on the agreement between the contractorsentering the unitisation agreements afterconsidering the opinion of SKK Migas.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Entitas Anakmemiliki Perjanjian Unitisasi sebagai berikut:

As at December 31, 2019, the Subsidiaries’Unitisation Agreement was as follows:

Para pihak/Parties Operator

Lapangan/ Field

Lokasi/Location

Tanggalpenandatangan-

an kontrak/Contract

signing date

Mulai kontrak/Contract

commencementProduksi/

Production

Akhir kontrak/End of

contract

Periodekontrak/Contractperiod

PHM & PHSS

PHM & PHKT

PHSS

PHM

Nilam &Badak

Peciko

KalimantanTimur/ EastKalimantan

KalimantanTimur/ EastKalimantan

Sedang dalampenyelesaian/

In progress

Sedang dalampenyelesaian/

In progress

08/08/2018

25/10/2018

08/08/2018

25/10/2018

31/12/2037

31/12/2037

20 tahun/years

20 tahun/years





514








3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

Kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan yangditerapkan oleh Grup sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yangmencakup Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (“PSAK”) dan Interpretasi StandarAkuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkanoleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia. Kebijakan akuntansi diterapkansecara konsisten dalam penyusunan laporankeuangan konsolidasian untuk tanggal31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 olehGrup.

The accounting and financial reporting policiesadopted by the Group conform to the Indonesianfinancial accounting standards, which are based onIndonesian Financial Accounting Standards (“IFAS”),which comprise the Statements of FinancialAccounting Standards (“SFAS”) and Interpretations ofFinancial Accounting Standards (“ISAK”) issued bythe Financial Accounting Standards Board of theIndonesian Institute of Accountants. The accountingpolicies were applied consistently in the preparationof the consolidated financial statements as ofDecember 31, 2019 and December 31, 2018 by theGroup.

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian

a. Basis of consolidated financial statementspreparation

Laporan keuangan konsolidasian telah disusunberdasarkan konsep akrual dan dasarpengukuran dengan menggunakan hargahistoris, kecuali beberapa akun tertentu yangdicatat berdasarkan pengukuran lainsebagaimana diuraikan dalam masing-masingkebijakan akuntansi akun tersebut.

The consolidated financial statements have beenprepared on the accrual basis and themeasurement basis used is historical cost,except for certain accounts which requiredifferent measurement as disclosed on eachaccounting policies of those accounts.

Laporan arus kas konsolidasian disusundengan menggunakan metode langsungdengan mengklasifikasikan arus kas menjadikegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows areprepared based on the direct method byclassifying cash flows on the basis of operating,investing and financing activities.

Laporan keuangan konsolidasian disajikandalam ribuan Dolar Amerika Serikat (AS$ atauDolar AS), mata uang fungsional Grup, kecualidinyatakan lain.

The consolidated financial statements arepresented in thousands of US Dollars (US$), theGroup’s functional currency, unless otherwisestated.

Penyusunan laporan keuangan sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesiamengharuskan penggunaan estimasi danasumsi. Hal tersebut juga mengharuskanmanajemen untuk membuat pertimbangandalam proses penerapan kebijakan akuntansiGrup. Area yang kompleks atau memerlukantingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau areadimana asumsi dan estimasi dapat berdampaksignifikan terhadap laporan keuangankonsolidasian diungkapkan di Catatan 4.

The preparation of financial statements inconformity with Indonesian Financial AccountingStandards requires the use of certain criticalaccounting estimates and assumptions. It alsorequires management to exercise its judgementin the process of applying the Group’s accountingpolicies. The areas involving a higher degree ofjudgement or complexity, or areas whereassumptions and estimates are significant to theconsolidated financial statements are disclosedin Note 4.






AND ANALYSIS


515








3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan

b. Changes in accounting policies anddisclosures

i. Penerapan dari standar dan interpretasibaru/revisi berikut, tidak menimbulkanperubahan besar terhadap kebijakanakuntansi Grup dan efek materialterhadap laporan keuangankonsolidasian

i. The adoption of these new/revisedstandards and interpretations did not resultin substantial changes to the Group’saccounting policies and had no materialeffect on the amounts reported in theconsolidated financial statements

Standar baru, revisi terhadap standar yangtelah ada dan interpretasi berikut ini, telahditerbitkan dan wajib untuk diterapkan untukpertama kali untuk tahun buku Grup yangdimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari2019 atau periode setelahnya. Grup telahmengadopsinya tetapi tidak ada dampaksignifikan terhadap bisnis Grup saat ini.

The following new standards, amendments toexisting standards and interpretations havebeen published and are mandatory for the firsttime adoption for the Group’s financial yearbeginning January 1, 2019 or later periods.The Group has adopted them, but they haveno significant impact to the Group’s currentbusiness:

- ISAK 33: Transaksi mata uang asing danpertimbangan di muka

- ISAK 34: Ketidakpastian dalamPerlakuan Pajak Penghasilan

- Amandemen PSAK 24 (2018) - ImbalanKerja: Amandemen, Kurtailmen atauPenyelesaian Program

- PSAK 22 (Penyesuaian Tahunan 2018):Kombinasi Bisnis

- PSAK 26 (Penyesuaian Tahunan 2018):Biaya Pinjaman

- PSAK 46 (Penyesuaian Tahunan 2018):Pajak Penghasilan

- PSAK 66 (Penyesuaian Tahunan 2018):Pengaturan Bersama

- ISAK 33: Foreign currency transaction andadvance consideration

- ISAK 34: Uncertainty over Income TaxTreatment

- Amendments to SFAS 24 (2018) -Employee Benefits: Plan Amendment,Curtailment or Settlement

- SFAS 22 (Annual Improvement 2018):Business Combination

- SFAS 26 (Annual Improvement 2018):Borrowing Cost

- SFAS 46 (Annual Improvement 2018):Income Taxes

- SFAS 66 (Annual Improvement 2018): JointArrangements

ii. Standar baru, revisi dan interpretasi yangtelah diterbitkan, namun belum berlakuefektif

ii. New standards, amendments andinterpretations issued but not yet effective

Berikut ini adalah beberapa standarakuntansi yang dikeluarkan tetapi belumefektif untuk laporan keuangankonsolidasian pada tanggal 31 Desember2019 dan untuk tahun yang berakhir padatanggal tersebut:

The following are several accountingstandards issued but not yet effective forconsolidated financial statements as ofDecember 31, 2019 and for the year thenended:





516










b. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan (lanjutan)

b. Changes in accounting policies anddisclosures (continued)

ii. Standar baru, revisi dan interpretasi yangtelah diterbitkan, namun belum berlakuefektif (lanjutan)

ii. New standards, amendments andinterpretations issued but not yeteffective (continued)

Berlaku efektif 1 Januari 2020

- Amendemen PSAK 15: Investasi padaEntitas Asosiasi dan Ventura Bersama,yang mengatur bahwa entitas jugamenerapkan PSAK 71 atas instrumenkeuangan pada entitas asosiasi atauventura bersama dimana metode ekuitastidak diterapkan. Hal ini termasukkepentingan jangka panjang yangsecara substansi membentuk bagianinvestasi neto entitas pada entitasasosiasi atau ventura bersama.

- Amandemen PSAK 62: KontrakAsuransi, yang merupakan amendemenlanjutan dikarenakan oleh penerbitanPSAK 71. Standar yang diamendemenmemberikan petunjuk bagi entitas yangmengeluarkan kontrak asuransi,terutama perusahaan asuransi, tentangbagaimana menerapkan PSAK 71.PSAK 62 mengizinkan suatu entitasyang memenuhi kriteria tertentu untukmenerapkan pengecualian sementaradari PSAK 71 (deferral approach) ataumemilih untuk menerapkan pendekatanberlapis (overlay approach) untuk asetkeuangan yang ditetapkan.

Effective January 1, 2020

- Amendments to SFAS 15: Investmentin Associates and Joint Ventures, thisamendments stipulates that the entityalso applies SFAS 71 to financialinstruments in associates or jointventures where the equity method isnot applied. This includes long-terminterests which substantially form partof the entity's net investment inassociates or joint ventures.

- Amendments to SFAS 62: InsuranceContracts, which are furtheramendments due to the issuance ofSFAS 71. Amended standards provideinstructions for entities that issueinsurance contracts, especiallyinsurance companies, about how toapply SFAS 71. SFAS 62 allows anentity that meets certain criteria toapply a temporary exemption fromSFAS 71 (deferral approach) orchoose to apply a layered approach(overlay approach) for specifiedfinancial assets.






AND ANALYSIS


517














Berlaku efektif 1 Januari 2020 (lanjutan) Effective January 1, 2020 (continued)

- PSAK 71: Instrumen Keuangan yangsecara efektif akan menggantikan PSAK 55“Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran”. PSAK 71 membahasklasifikasi, pengukuran dan penghentianpengakuan dari aset dan liabilitaskeuangan, memperkenalkan aturan baruuntuk akuntansi lindung nilai dan modelpenurunan nilai baru untuk aset keuangan.PSAK 71 berlaku efektif sejak 1 Januari2020 dimana penerapan dinidiperkenankan. Selain untuk akuntansilindung nilai, penerapan standar ini harusdilakukan secara retrospektif denganpenyajian kembali informasi komparatiftidak diwajibkan.

- SFAS 71: Financial Instruments, whichwill effectively replace SFAS 55"Financial Instruments: Recognition andMeasurement". SFAS 71 discusses theclassification, measurement andderecognition of financial assets andliabilities, introducing new rules forhedge accounting and new impairmentmodels for financial assets. SFAS 71 iseffective since January 1, 2020 whereearly adoption is permitted. In additionto hedge accounting, the application ofthis standard must be doneretrospectively with restatement ofcomparative information not required.

Terkait dengan penurunan nilai untuk asetkeuangan yang dimiliki oleh Perusahaan,model penurunan nilai di dalam PSAK 71mensyaratkan pengakuan atas provisipenurunan nilai berdasarkan kerugiankredit espektasian dibandingkan kerugianaktual kredit di dalam PSAK 55. Hal iniberlaku untuk aset keuangan diklasifikasidalam biaya amortisasi, instrumen utangdiukur pada nilai wajar melalui penghasilankomprehensif lainnya, kontrak aset dalamPSAK 72 “Pendapatan dari KontrakPelanggan”, piutang sewa, komitmenpinjaman dan kontrak garansi keuangantertentu. Grup masih dalam prosesmelakukan perhitungan dampakpenyesuaian atas penurunan nilai.Kuantum atau besaran atas tambahan nilaipenurunan nilai yang perlu dibukukan olehGrup masih belum dapat ditentukan karenamembutuhkan informasi yang mencukupipada tanggal adopsi PSAK 71 di 1 Januari2020.

Regarding impairment for financialassets held by the Company, theimpairment model in SFAS 71 requiresrecognition of the provision forimpairment based on expected loanlosses compared to actual credit lossesin SFAS 55. This applies to financialassets classified as amortization costs,instruments debt is measured at fairvalue through other comprehensiveincome, asset contracts in SFAS 72"Revenues from Customer Contracts",lease receivables, loan commitmentsand certain financial guaranteecontracts. The Group is still in theprocess of calculating the effects ofadjustments for impairment. Thequantum or amount of additionalimpairment needed to be recorded bythe Group cannot be determined yetbecause it requires sufficientinformation on the adoption date ofSFAS 71 on January 1, 2020.





518















Standar baru juga memperluaspersyaratan pengungkapan danperubahan penyajian. Hal ini diharapkanmengubah sifat dan batasan daripengungkapan Grup tentang instrumenkeuangan terutama pada tahun penerapanstandar baru.

The new standard also expandsdisclosure requirements and changes inpresentation. This is expected tochange the nature and limits of theGroup's disclosure of financialinstruments, especially in the year of theadoption of new standards.

- PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak denganPelanggan, merupakan standar baru yangmemberikan kerangka kerja yangkomprehensif terkait dengan penentuanbagaimana pendapatan harus diakui,waktu pengakuan pendapatan, sertajumlah yang harus diakui oleh Grup.Standar ini memperkenalkan model tunggalyang digunakan dalam pencatatanpendapatan dengan pelanggan, disebutdengan model lima langkah (IdentifikasiKontrak dengan Pelanggan, IdentifikasiKewajiban Pelaksanaan, MenentukanHarga Transaksi, Alokasi Harga Transaksi,dan Pengakuan Pendapatan), yang harusditerapkan di seluruh kontrak denganpelanggan. Standar ini jugamemperkenalkan beberapa konsep baruseperti perlakuan akuntansi terkait kontrakmodifikasi dan kapitalisasi biaya-biayayang terkait dengan kontrak denganpelanggan.

- SFAS 72: Revenue from Contracts withCustomers, is a new standard thatprovides a comprehensive frameworkrelated to determining how revenuemust be recognized, the timing ofrevenue recognition, and the amountthat must be recognized by the Group.This standard introduces a single modelused in recording revenue withcustomers, called the five-step model(Identification of Contracts withCustomers, Identification ofImplementation Obligations,Determining Transaction Prices,Transaction Price Allocations, andRevenue Recognition), which must beapplied in all contracts with customers.This standard also introduces severalnew concepts such as accountingtreatment related to contractmodifications and capitalization of costsassociated with contracts withcustomers.

PSAK 72 secara efektif akan menggantikanseluruh standar terkait dengan pendapatanyang berlaku saat ini; yaitu PSAK 23“Pendapatan”, PSAK 34 “Kontrakkontruksi”, PSAK 44 “Akuntansi aktivitaspengembangan real estate”, dan ISAK 10“Program loyalitas pelanggan”. PSAK 72akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari2020 dengan penerapan dinidiperkenankan.

SFAS 72 will effectively replace allstandards relating to current income;namely SFAS 23 "Revenue", SFAS 34"Contract construction", SFAS 44"Accounting for real estate developmentactivities", and ISAK 10 "Customerloyalty program". SFAS 72 will beeffective as of January 1, 2020 withearly application permitted.






AND ANALYSIS


519















Terdapat dua alternatif metode yangdapat digunakan Grup dalam prosestransisi PSAK 72. Metode yang pertama,standar diperkenankan secara retrospektifpada kontrak dengan pelanggan yangterdapat pada setiap periode yangdisajikan dalam laporan keuangan.Metode yang kedua, Grup diperkenakanuntuk menggunakan metode restrospektifmodifikasian dimana PSAK 72 hanyaakan diterapkan pada transaksi setelah1 Januari 2020 dimana dampak kumulatifatas penerapan awal akan dibukukansebagai penyesuaian saldo laba awal(atas komponen ekuitas lainnya, yangsesuai) per 1 Januari 2020.

There are two alternative methods thatthe Group can use in the transitionprocess of SFAS 72. The first method,the standard is allowed retrospectivelyon contracts with customers that exist ineach period presented in the financialstatements. The second method, theGroup is permitted to use aretrospective modification methodwhere SFAS 72 will only be applied totransactions after January 1, 2020where the cumulative impact on initialadoption will be recorded as anadjustment to the initial profit balance(for other equity components, asappropriate) as of January 1, 2020.

Dalam tahap ini, kuantum atau besarandampak penyesuaian yang harusdibukukan oleh Grup masih belum dapatditentukan. Grup akan melakukanpeninjauan yang lebih mendalam atasdampaknya terhadap periode dua belasbulan ke depan.

At this stage, the quantum or themagnitude of the impact of theadjustments that the Group must bookis still undetermined. The Group willconduct a more in-depth review of itsimpact on the next twelve monthsperiod.

- PSAK 73: Sewa, memberikan model yangkomprehensif dalam mengidentifikasikontrak sewa serta perlakuan akuntansiatas transaksi sewa baik sebagai lesseeataupun lessor. PSAK 73 mengutamakanpentingnya pengendalian dalamidentifikasi kontrak sewa dimana faktoryang membedakan kontrak sewa dankontrak jasa tergantung pada pihak manayang memiliki pengendalian atas asetidentifikasian. Apabila pelanggan yangmemiliki pengendalian atas asetidentifikasian, kontrak tersebut memenuhidefinisi sewa dalam PSAK 73.

- SFAS 73: Lease, provides acomprehensive model for identifyinglease contracts as well as accountingtreatment of rental transactions aslessees or lessors. SFAS 73emphasizes the importance of control inthe identification of rental contractswhere the factors that differentiaterental contracts and service contractsdepend on which party has control overthe identification assets. If the customerhas control over the identificationassets, the contract meets the rentaldefinition in SFAS 73.





520















PSAK 73 secara efektif akanmenggantikan beberapa standar daninterpretasi, yaitu: PSAK 30 “Sewa”, ISAK8 “Penentuan apakah suatu perjanjianmengandung suatu sewa”, ISAK 23“Sewa operasi-insentif”, ISAK 24“Evaluasi substansi beberapa transaksiyang melibatkan suatu bentuk legalsewa”, dan ISAK 25 “Hak atas tanah”.PSAK 73 akan berlaku efektif sejaktanggal 1 Januari 2020. Penerapan diniatas PSAK 73 diperkenankan selamaGrup menerapkan PSAK 72 “Pendapatandari kontrak dengan pelanggan” padaatau sebelum tanggal penerapan awalPSAK 73.

SFAS 73 will effectively replace severalstandards and interpretations, namely:SFAS 30 "Leases", ISAK 8"Determination of whether anagreement contains a lease", ISAK 23"Operating-incentive leases", ISAK 24"Evaluation of the substance of severaltransactions involving a legal form oflease ", and ISAK 25" Land rights ".SFAS 73 will be effective as of January1, 2020. Early application of SFAS 73 ispermitted as long as the Group appliesSFAS 72 "Revenue from contracts withcustomers" on or before the date ofSFAS 73's initial adoption.

Penerapan PSAK 73 akan berdampakpada hampir seluruh sewa yang diakui dilaporan posisi keuangan, dimana standarini menghapuskan perbedaan antarasewa operasi dan pembiayaan. Bebansewa operasi dalam PSAK 73, akandikapitalisasi sebagai aset (atau hak gunaatas barang yang disewakan) danliabilitas keuangan yang menggambarkankomitmen pembayaran sewa di masadepan setelah mempertimbangkandampak diskonto dan panduan praktisyang akan digunakan oleh Grup.Pengecualian atas perlakuan tersebuthanya terdapat pada sewa jangka pendekdan aset yang bernilai rendah. Lesseediharuskan untuk mengakui danmenyajikan secara terpisah biaya bungayang muncul dari kewajiban sewa denganbiaya depresiasi dari hak guna atasbarang yang disewakan.

The adoption of SFAS 73 will have animpact on almost all leases recognizedin the statement of financial position,where this standard eliminates thedifference between operating leasesand financing. Operating lease costs inSFAS 73, will be capitalized as assets(or use rights for leased goods) andfinancial liabilities that reflect futurerental payment commitments afterconsidering the impact of discounts andpractical guidelines to be used by theGroup. Exceptions to this treatment areonly for short-term leases and low-valueassets. The lessee is required torecognize and present separately theinterest expense arising from the leaseobligation with the depreciationexpense of the leasehold rights.

Perlakuan akuntansi untuk lessor tidakakan berbeda secara signifikan.

The accounting treatment for the lessorwill not differ significantly.






AND ANALYSIS


521












ii. Standar baru, revisi dan interpretasiyang telah diterbitkan, namun belumberlaku efektif (lanjutan)



Dalam tahap ini, kuantum atau besarandampak penyesuaian yang harusdibukukan oleh Grup masih belum dapatditentukan. Grup akan melakukanpeninjauan yang lebih mendalam atasdampaknya terhadap periode dua belasbulan ke depan.

At this stage, the quantum or magnitudeof the impact of the adjustments that theGroup must book is not yet determined.The Group will conduct a more in-depthreview of its impact on the next twelvemonth period.

- Amendemen PSAK 71: InstrumenKeuangan tentang Fitur PercepatanPelunasan dengan Kompensasi Negatifyang mengatur bahwa aset keuangandengan fitur percepatan pelunasan yangdapat menghasilkan kompensasi negatifmemenuhi kualifikasi sebagai arus kaskontraktual yang berasal semata daripembayaran pokok dan bunga.

- Amendments to SFAS 71: FinancialInstruments concerning the AcceleratedFeatures of Repayment with NegativeCompensation which regulates thatfinancial assets with an acceleratedrepayment feature that can producenegative compensation meet thequalifications as contractual cash flowsoriginating solely from principal andinterest payments.

- Amandemen PSAK 1: PenyajianLaporan Keuangan dan PSAK 25:Kebijakan Akuntansi, PerubahanEstimasi Akuntansi dan Kesalahan yangmengklarifikasi definisi materi dengantujuan menyelaraskan definisi yangdigunakan dalam kerangka kerjakonseptual dan beberapa PSAK terkait.

- Amendments to SFAS 1: Presentationof Financial Statements and SFAS 25:Accounting Policies, Changes inAccounting Estimates and Errors thatclarify material definitions with the aimof harmonizing the definitions used inthe conceptual framework and severalrelated SFASs.

Berlaku efektif 1 Januari 2021 Effective January 1, 2021

- Amandemen PSAK 22, KombinasiBisnis: Definisi Bisnis. Amandemen inimengklarifikasi definisi bisnis dengantujuan untuk membantu entitas dalammenentukan apakah suatu transaksiseharusnya dicatat sebagai kombinasibisnis atau akuisisi aset.

- Amendment to SFAS 22, BusinessCombinations: Definition of a Business.This amendment clarifies the definitionof a business with the aim of assistingthe entity in determining whether atransaction should be recorded as abusiness combination or an assetacquisition.





522










c. Prinsip-prinsip Konsolidasi c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputilaporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anaknya. Kendali diperoleh bilaPerusahaan terekspos atau memiliki hak atasimbal hasil variabel dari keterlibatannyadengan investee dan memiliki kemampuanuntuk mempengaruhi imbal hasil tersebutmelalui kekuasaannya atas investee.

The consolidated financial statements comprisethe financial statements of the Company and itssubsidiaries. Control is achieved when theCompany is exposed, or has rights, to variablereturns from its involvement with the investee andhas the ability to affect those returns through itspower over the investee.

Dengan demikian, Perusahaanmengendalikan investee jika dan hanya jikaPerusahaan memiliki seluruh hal berikut ini:

Thus, the Company controls an investee if andonly if the Company has all of the following:

i) Kekuasaan atas investee, yaitu hak yangada saat ini yang memberi investorkemampuan kini untuk mengarahkanaktivitas relevan dari investee,

ii) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabeldari keterlibatannya dengan investee, dan

iii) Kemampuan untuk menggunakankekuasaannya atas investee untukmempengaruhi jumlah imbal hasil.

i) Power over the investee, that is existingrights that give the Company current abilityto direct the relevant activities of theinvestee,

ii) Exposure, or rights, to variable returns fromits involvement with the investee, and

iii) The ability to use its power over the investeeto affect its returns.

Umumnya, ada dugaan bahwa mayoritas haksuara menghasilkan kontrol. Untukmendukung anggapan ini dan bila Perusahaanmemiliki kurang dari mayoritas hak suara atauhak serupa dari investee, Perusahaanmempertimbangkan semua fakta dan keadaanyang relevan dalam menilai apakah ia memilikikuasa atas investee, termasuk:

Generally, there is a presumption that majority ofvoting rights results in control. To support thispresumption and when the Company has lessthan a majority of the voting or similar rights of aninvestee, the Company considers all relevantfacts and circumstances in assessing whether ithas power over an investee, including:

i) Pengaturan kontraktual dengan pemilikhak suara lainnya dari investee,

ii) Hak yang timbul atas pengaturankontraktual lain, dan

iii) Hak suara dan hak suara potensial yangdimiliki Perusahaan.

i) The contractual arrangement with the othervote holders of the investee,

ii) Rights arising from other contractualarrangements, and

iii) The Company's voting rights and potentialvoting rights.






AND ANALYSIS


523










c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) c. Principles of Consolidation (continued)

Perusahaan menilai ulang apakahpengendaliannya melibatkan investee jikafakta dan keadaan menunjukkan bahwa adaperubahan pada satu atau lebih dari tigaelemen kontrol. Konsolidasi anak perusahaandimulai pada saat Perusahaan memperolehkendali atas anak perusahaan dan berhentipada saat Perusahaan kehilangan kendali atasanak perusahaan tersebut. Aset, liabilitas,penghasilan dan beban anak perusahaanyang diakuisisi selama periode berjalantermasuk dalam laporan keuangankonsolidasian sejak tanggal Perusahaanmemperoleh kendali sampai dengan tanggalPerusahaan tidak lagi mengendalikan anakperusahaan.

The Company re-assesses whether or not itcontrols an investee if facts and circumstancesindicate that there are changes to one or more ofthe three elements of control. Consolidation of asubsidiary begins when the Company obtainscontrol over the subsidiary and ceases when theCompany loses control of the subsidiary. Assets,liabilities, income and expenses of a subsidiaryacquired during the period are included in theconsolidated financial statements from the datethe Company gains control until the date theCompany ceases to control the subsidiary.

Seluruh laba rugi dan setiap komponenpenghasilan komprehensif lain diatribusikanpada pemilik entitas induk dan padakepentingan non-pengendali (“KNP”),walaupun hal ini akan menyebabkan saldoKNP yang defisit. Bila dipandang perlu,penyesuaian dilakukan terhadap laporankeuangan entitas anak untuk diselaraskandengan kebijakan akuntansi Perusahaan.

Profit or loss and each component of othercomprehensive income are attributed to theequity holders of the parent of the Company andto the non-controlling interests (“NCI”), even ifthis results in the NCI having a deficit balance.When necessary, adjustments are made to thefinancial statements of subsidiaries to bring theiraccounting policies into line with the Company’saccounting policies.

Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas,penghasilan dan beban dan arus kas atastransaksi antar anggota Perusahaandieliminasi sepenuhnya pada saat konsolidasi.

All intra-group assets and liabilities, equity,income, expenses and cash flows relating totransactions between members of the Companyare eliminated in full on consolidation.





524











Perusahaan menilai ulang apakahpengendaliannya melibatkan investee jikafakta dan keadaan menunjukkan bahwa adaperubahan pada satu atau lebih dari tigaelemen kontrol. Konsolidasi anak perusahaandimulai pada saat Perusahaan memperolehkendali atas anak perusahaan dan berhentipada saat Perusahaan kehilangan kendali atasanak perusahaan tersebut. Aset, liabilitas,penghasilan dan beban anak perusahaanyang diakuisisi selama periode berjalantermasuk dalam laporan keuangankonsolidasian sejak tanggal Perusahaanmemperoleh kendali sampai dengan tanggalPerusahaan tidak lagi mengendalikan anakperusahaan.

The Company re-assesses whether or not itcontrols an investee if facts and circumstancesindicate that there are changes to one or more ofthe three elements of control. Consolidation of asubsidiary begins when the Company obtainscontrol over the subsidiary and ceases when theCompany loses control of the subsidiary. Assets,liabilities, income and expenses of a subsidiaryacquired during the period are included in theconsolidated financial statements from the datethe Company gains control until the date theCompany ceases to control the subsidiary.

Seluruh laba rugi dan setiap komponenpenghasilan komprehensif lain diatribusikanpada pemilik entitas induk dan padakepentingan non-pengendali (“KNP”),walaupun hal ini akan menyebabkan saldoKNP yang defisit. Bila dipandang perlu,penyesuaian dilakukan terhadap laporankeuangan entitas anak untuk diselaraskandengan kebijakan akuntansi Perusahaan.

Profit or loss and each component of othercomprehensive income are attributed to theequity holders of the parent of the Company andto the non-controlling interests (“NCI”), even ifthis results in the NCI having a deficit balance.When necessary, adjustments are made to thefinancial statements of subsidiaries to bring theiraccounting policies into line with the Company’saccounting policies.

Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas,penghasilan dan beban dan arus kas atastransaksi antar anggota Perusahaandieliminasi sepenuhnya pada saat konsolidasi.

All intra-group assets and liabilities, equity,income, expenses and cash flows relating totransactions between members of the Companyare eliminated in full on consolidation.











Perubahan dalam bagian kepemilikan entitasinduk pada entitas anak yang tidakmengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatatsebagai transaksi ekuitas. Bila kehilanganpengendalian atas suatu entitas anak, makaPerusahaan menghentikan pengakuan atasaset (termasuk goodwill), liabilitas dankomponen lain dari ekuitas terkait, danselisihnya diakui pada laba rugi. Bagian dariinvestasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.

A change in the parent’s ownership interest in asubsidiary, without a loss of control, is accountedfor as an equity transaction. If the Company losescontrol over a subsidiary, it derecognizes therelated assets (including goodwill), liabilities, NCIand other components of equity, while thedifference is recognized in the profit or loss. Anyinvestment retained is recognized at fair value.

d. Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi d. Related party transactions

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihakberelasi sebagaimana didefinisikan dalamPSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.Seluruh transaksi dan saldo signifikan denganpihak-pihak berelasi diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan konsolidasian.

The Group enters into transactions with relatedparties as defined in SFAS 7: Related PartiesDisclosures. All significant transactions andbalances with related parties are disclosed in thenotes to the consolidated financial statements.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas termasuk kas, bank dandeposito berjangka yang jatuh tempo dalamjangka waktu tiga bulan atau kurang sejaktanggal penempatan yang tidak digunakansebagai jaminan atau tidak dibatasipenggunaannya.

Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setarakas disajikan setelah dikurangi cerukan.

Cash and cash equivalents are cash on hand,cash in banks and time deposits with maturityperiods of three months or less at the time ofplacement which are not used as collateral or arenot restricted.

For the purpose of the statement of cash flows,cash and cash equivalents are presented net ofoverdrafts.

Kas dan setara kas yang dibatasipenggunaannya yang akan digunakan untukmembayar liabilitas yang akan jatuh tempodalam waktu satu tahun disajikan sebagai kasyang dibatasi penggunaannya dan disajikansebagai bagian dari aset lancar. Kas dan setarakas yang dibatasi penggunaannya untukmembayar liabilitas yang akan jatuh tempodalam waktu lebih dari satu tahun dari tanggallaporan posisi keuangan konsolidasiandisajikan dalam aset lain-lain dan disajikansebagai bagian dari aset tidak lancar.

Cash and cash equivalents which are restrictedfor repayment of currently maturing obligationsare presented as restricted cash under thecurrent assets section, cash and cashequivalents which are restricted to repayobligations maturing after one year from the dateof consolidated statement of financial position arepresented as part of other assets under the non-current assets section.






AND ANALYSIS


525










f. Instrumen keuangan f. Financial instruments

i. Aset keuangan i. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagaiaset keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laba rugi, pinjaman yang diberikandan piutang, investasi dimiliki hingga jatuhtempo, aset keuangan tersedia untuk dijual,atau sebagai derivatif yang ditetapkansebagai instrumen lindung nilai dalamlindung nilai yang efektif. Pengklasifikasianini tergantung pada hakekat dan tujuanaset keuangan diperoleh dan ditetapkanpada saat pengakuan awal. Tidak terdapatklasifikasi aset keuangan Grup sebagaiaset keuangan yang dimiliki hingga jatuhtempo (HTM).

Financial assets are classified as financialassets at fair value through profit or loss,loans and receivables, held-to-maturityinvestments, available-for-sale financialassets, or as derivatives designated ashedging instruments in an effective hedge.The classification depends on the nature andpurpose for which the asset was acquiredand is determined at the time of initialrecognition. The Group has not classifiedany of its financial assets as Held ToMaturity (HTM).

Aset keuangan pada awalnya diakui padanilai wajar, dan dalam hal aset keuanganyang tidak diakui pada nilai wajar melaluilaba rugi nilai wajar tersebut, ditambahdengan biaya transaksi yang dapatdiatributasikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially atfair value, in the case of financial assets notat fair value through profit or loss, directlyattributable transaction costs are added tothe fair value.

Pengukuran setelah pengakuan Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal atasaset keuangan bergantung pada klasifikasisebagai berikut:

The subsequent measurement of financialassets depends on their classification asfollows:

- Aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba rugi

- Financial assets at fair value throughprofit or loss

Aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba rugi termasuk asetkeuangan untuk diperdagangkan danaset keuangan yang ditetapkan padasaat pengakuan awal untuk diukur padanilai wajar melalui laba rugi.

Financial assets at fair value throughprofit or loss include financial assets heldfor trading and financial assetsdesignated upon initial recognition at fairvalue through profit or loss.





526










f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan (lanjutan) Subsequent measurement (continued)

- Pinjaman yang diberikan dan piutang - Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan, yang tidak mempunyaikuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivativefinancial assets with fixed or determinablepayments that are not quoted in an activemarket.

- Aset keuangan tersedia untuk dijual - Available-for-sale (AFS) financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijualadalah aset keuangan nonderivatif yangditetapkan sebagai tersedia untuk dijualatau yang tidak diklasifikasikan dalamdua kategori sebelumnya. Setelahpengukuran awal, aset keuangantersedia untuk dijual diukur dengan nilaiwajar dengan keuntungan atau kerugianyang belum terealisasi diakui dalamekuitas sampai investasi tersebutdihentikan pengakuannya. Pada saat itu,keuntungan atau kerugian kumulatif yangsebelumnya diakui dalam ekuitas akandireklasifikasi ke laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lainkonsolidasian sebagai penyesuaianreklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivativefinancial assets that are designated asavailable-for-sale or are not classified inany of the two preceding categories. Afterinitial measurement, AFS financial assetsare measured at fair value with unrealizedgains or losses recognized in equity untilthe investment is derecognized. At thattime, the cumulative gain or loss previouslyrecognized in equity is reclassified to theconsolidated statement of profit and lossand other comprehensive income as areclassification adjustment.

Penghentian pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu asetkeuangan, atau, bila dapat diterapkan untukbagian dari aset keuangan atau bagian darikelompok aset keuangan serupa, terjadibila:

A financial asset, or where applicable, a partof a financial asset or part of a group of similarfinancial assets, is derecognized when:

- hak kontraktual atas arus kas yangberasal dari aset keuangan tersebutberakhir; atau

- the contractual rights to receive cashflows from the asset have expired; or






AND ANALYSIS


527











i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

- Grup telah mengalihkan hak untukmenerima arus kas yang berasal dariaset keuangan tersebut ataumenanggung kewajiban untukmembayar arus kas yang diterimatersebut tanpa penundaan yangsignifikan kepada pihak ketiga melaluisuatu kesepakatan penyerahan dan(a) Grup secara substansialmemindahkan seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset keuangantersebut, atau (b) Grup secarasubstansial tidak memindahkan dantidak memiliki seluruh risiko dan manfaatatas kepemilikan aset keuangantersebut, namun telah memindahkanpengendalian atas aset keuangantersebut.

- the Group has transferred their rights toreceive cash flows from the asset orhave assumed an obligation to pay thereceived cash flows in full withoutmaterial delay to a third party under a“pass-through” arrangement, and either(a) the Group has transferredsubstantially all the risks and rewards ofthe financial asset, or (b) the Group hasneither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards ofthe asset, but have transferred control ofthe asset.

ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba rugi dan liabilitaskeuangan lainnya. Grup menentukanklasifikasi liabilitas keuangan pada saatpengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financialliabilities at fair value through profit or lossand other financial liabilities. The Groupdetermines the classification of its financialliabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukurpada nilai wajar dan, dalam hal liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi, ditambah biayatransaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung.

Financial liabilities are recognized initially atfair value and, in the case of financialliabilities recognized at amortized cost,include directly attributable transactioncosts.

Liabilitas keuangan Grup yang dikategorikansebagai liabilitas keuangan lainnya meliputiutang usaha, pinjaman jangka pendek danbeban masih harus dibayar.

The Group’s financial liabilities which areclassified as other financial liabilities includetrade payables, short-term loans andaccrued expenses.





528











ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan tergantungpada klasifikasinya sebagai berikut:

The measurement of financial liabilitiesdepends on their classification as follows:

- Liabilitas keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laba rugi

- Financial liabilities at fair value throughprofit or loss

Liabilitas keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laba rugi termasukliabilitas keuangan untukdiperdagangkan dan liabilitas keuanganyang ditetapkan pada saat pengakuanawal untuk diukur pada nilai wajarmelalui laba rugi.

Financial liabilities at fair value throughprofit or loss include financial liabilitiesheld for trading and financial liabilitiesdesignated upon initial recognition at fairvalue through profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikansebagai kelompok diperdagangkan jikamereka diperoleh untuk tujuan dijualatau dibeli kembali dalam waktu dekat.Liabilitas derivatif juga diklasifikasikansebagai kelompok diperdagangkankecuali mereka ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai efektif.

Financial liabilities are classified as heldfor trading if they are acquired for thepurpose of selling or repurchasing in thenear term. Derivative liabilities are alsoclassified as held for trading unless theyare designated as effective hedginginstruments.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitasyang dimiliki untuk diperdagangkandiakui dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lainkonsolidasian.

Gains or losses on liabilities held fortrading are recognized in the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income.

- Liabilitas keuangan pada biayaperolehan diamortisasi

- Financial liabilities at amortized cost

Setelah pengakuan awal, liabilitaskeuangan yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi yang dikenakanbunga selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode SBE. Padatanggal pelaporan, biaya bunga yangmasih harus dibayar dicatat secaraterpisah dari pokok pinjaman terkaitdalam bagian liabilitas lancar.Keuntungan dan kerugian diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain konsolidasian ketikaliabilitas dihentikan pengakuannya sertamelalui proses amortisasi menggunakanmetode SBE.

After initial recognition, interest-bearingloans and borrowings are subsequentlymeasured at cost using the EIR method.At the reporting date, the accrued interestis recorded separately from the respectiveprincipal loans as part of current liabilities.Gains and losses are recognized in theconsolidated statement of profit or lossand other comprehensive income whenthe liabilities are derecognized as well asthrough the amortization process usingthe EIR method.






AND ANALYSIS


529











ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)

Penghentian pengakuan Derecognition

Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukardengan liabilitas keuangan lain daripemberi pinjaman yang sama ataspersyaratan yang secara substansialberbeda, atau bila persyaratan dariliabilitas keuangan tersebut secarasubstansial dimodifikasi, pertukaran ataumodifikasi persyaratan tersebut dicatatsebagai penghentian pengakuan liabilitaskeuangan awal dan pengakuan liabilitaskeuangan baru, dan selisih antara nilaitercatat masing-masing liabilitas keuangantersebut diakui dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lainkonsolidasian.

When an existing financial liability is replacedby another from the same lender onsubstantially different terms, or the terms ofan existing liability are substantially modified,such an exchange or modification is treatedas a derecognition of the original liability andthe recognition of a new liability, and thedifference in the respective carrying amountsis recognized in the consolidated statement ofprofit or loss and other comprehensiveincome.

Liabilitas keuangan dihentikanpengakuannya pada saat liabilitas tersebutdihentikan atau dibatalkan ataukadaluarsa.

A financial liability is derecognized when theobligation under the liability is discharged orcancelled or has expired.

Metode SBE adalah metode yangdigunakan untuk menghitung biayaperolehan diamortisasi dari aset keuangandan mengalokasikan pendapatan bungaselama periode yang relevan.

The EIR method is a method of calculating theamortized cost of a financial asset and ofallocating interest income over the relevantperiod.

iii. Saling hapus antar instrumenkeuangan

iii. Offsetting financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangandisajikan secara saling hapus dan nilainetonya disajikan dalam laporan posisikeuangan konsolidasian, jika terdapat hakyang berkekuatan hukum untuk melakukansaling hapus atas jumlah yang telah diakuitersebut dan ada niat untuk menyelesaikansecara neto, atau merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset andthe net amount reported in the consolidatedstatement of financial position, when there isa legally enforceable right to offset therecognized amounts and there is an intentionto settle on a net basis, or to realize the assetand settle the liability simultaneously.

g. Penurunan nilai dari aset keuangan g. Impairment of financial assets

i. Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi

i. Assets carried at amortized cost

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grupmengevaluasi apakah terdapat bukti yangobjektif bahwa aset keuangan atau suatukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai.

The Group assesses at the end of eachreporting period whether there is objectiveevidence that a financial asset or group offinancial assets is impaired.

Metode Suku Bunga Efektif (SBE) Effective Interest Rate (EIR) method





530










g. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) g. Impairment of financial assets (continued)

i. Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi (lanjutan)

i. Assets carried at amortized cost(continued)

Kriteria yang digunakan Grup untukmenentukan bahwa ada bukti objektif darisuatu penurunan nilai meliputi:

The criteria that the Group uses to determinethat there is objective evidence of animpairment loss include:

- debitur gagal membayar ataumenunggak pembayaran;

- default or delinquency in payments by thedebtor;

- kesulitan keuangan signifikan yangdialami debitur;

- significant financial difficulty of the debtor;

- pelanggaran kontrak, seperti terjadinyawanprestasi atau tunggakanpembayaran pokok atau bunga;

- a breach of contract, such as a default ordelinquency in interest or principalpayments;

- pemberi pinjaman, dengan alasanekonomi atau hukum sehubungandengan kesulitan keuangan yangdialami pihak peminjam, memberikankeringanan kepada pihak peminjamyang tidak mungkin diberikan jika pihakpeminjam tidak mengalami kesulitantersebut;

- the lenders, for economic or legal reasonsrelating to the borrower’s financialdifficulty, granting to the borrower aconcession that the lenders would nototherwise consider;

- terdapat kemungkinan besar bahwadebitur akan dinyatakan pailit ataumelakukan reorganisasi keuanganlainnya;

- the probability that the debtor will enterbankruptcy or other financialreorganisation;

- hilangnya pasar aktif dari aset keuanganakibat kesulitan keuangan; atau

- the disappearance of an active market forthat financial asset because of financialdifficulties; or

- data yang dapat diobservasimengindikasikan adanya penurunanyang dapat diukur atas estimasi aruskas masa depan dari kelompok asetkeuangan sejak pengakuan awal asetdimaksud, meskipun penurunannyabelum dapat diidentifikasi ke asetkeuangan secara individual dalamkelompok aset tersebut, termasukantara lain:

- observable data indicating that there is ameasurable decrease in the estimatedfuture cash flows from a portfolio offinancial assets since the initial recognitionof those assets, although the decreasecannot yet be traced to the individualfinancial assets in the portfolio, including:

• memburuknya status pembayaranpihak peminjam dalam kelompoktersebut; dan

• adverse changes in the payment statusof borrowers in the portfolio; and

• kondisi ekonomi nasional atau lokalyang berkorelasi denganwanprestasi atas aset dalamkelompok tersebut.

• national or local economic conditionsthat correlate with defaults on theassets in the portfolio.






AND ANALYSIS


531











i. Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi (lanjutan)

i. Assets carried at amortized cost(continued)

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugianpenurunan niIai telah terjadi, maka jumlahkerugian tersebut diukur sebesar selisih nilaitercatat aset dengan nilai kini estimasi aruskas masa depan (tidak termasuk kerugiankredit di masa depan yang belum terjadi)yang didiskonto dengan menggunakan sukubunga efektif awal dari aset tersebut. Nilaitercatat aset tersebut dikurangi, baik secaralangsung maupun menggunakan posprovisi. Jumlah kerugian yang terjadi diakuipada laporan laba-rugi.

If there is an objective evidence that animpairment loss has occurred, the amount ofloss is measured as the difference betweenthe asset’s carrying amount and the presentvalue of estimated future cash flows(excluding future credit losses that have notbeen incurred) discounted at the financialasset’s original effective interest rate. Thecarrying amount of the asset is reduced eitherdirectly or through the use of a provisionaccount. The amount of the loss is recognizedin the profit or loss.

Jika, pada periode berikutnya, jumlahkerugian penurunan nilai berkurang danpengurangan tersebut dapat dikaitkansecara objektif dengan peristiwa yang terjadisetelah penurunan nilai diakui (sepertimeningkatnya peringkat kredit debitur),maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui akan dipulihkan, baiksecara langsung, atau denganmenyesuaikan pos provisinya. Jumlahpemulihan tersebut diakui pada laporanlaba-rugi dan jumlahnya tidak bolehmengakibatkan nilai tercatat aset keuanganmelebihi biaya perolehan diamortisasi padatanggal pemulihan dilakukan seandainyatidak ada penurunan nilai.

If, in a subsequent period, the amount of theimpairment loss decreases and the decreasecan be related objectively to an eventoccurring after the impairment wasrecognized (such as an improvement in thedebtor’s credit rating), the previouslyrecognized impairment loss will be reversedeither directly or by adjusting the provisionaccount. The reversal amount is recognized inthe profit or loss and the amount cannotexceed what the amortized cost would havebeen had the impairment not been recognizedat the date the impairment was reversed.

ii. Aset yang tersedia untuk dijual ii. Assets classified as available for sale

Ketika penurunan nilai wajar atas asetkeuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual telah diakuisecara langsung dalam ekuitas dan terdapatbukti objektif bahwa aset tersebutmengalami penurunan nilai, maka kerugiankumulatif yang sebelumnya diakui secaralangsung dalam ekuitas harus dikeluarkandari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belumdihentikan pengakuannya. Jumlah kerugiankumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dandiakui pada laporan laba-rugi merupakanselisih antara biaya perolehan dengan nilaiwajar kini, dikurangi kerugian penurunannilai aset keuangan yang sebelumnya telahdiakui pada laporan laba-rugi.

When a decline in the fair value of anavailable-for-sale financial asset has beenrecognized directly in equity and there isobjective evidence that the assets areimpaired, the cumulative loss that had beenrecognized in equity will be reclassified fromequity to the profit or loss even though thefinancial asset has not been derecognized.The amount of the cumulative loss that isreclassified from equity to the profit or loss isthe difference between the acquisition costand the current fair value, less any impairmentloss on that financial asset previouslyrecognized in the profit or loss.





532











ii. Aset yang tersedia untuk dijual (lanjutan) ii. Assets classified as available for sale(continued)

Kerugian penurunan nilai atas instrumenekuitas yang telah diakui pada laporan labarugi tidak dapat dipulihkan melalui laporanlaba rugi.

The impairment losses recognized in theprofit or loss on equity instrument cannot bereversed through the profit or loss.

h. Piutang usaha dan piutang lain-lain h. Trade receivables and other receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain padaawalnya diakui sebesar nilai wajar danselanjutnya diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodebunga efektif, dikurangi dengan provisi untukpenurunan nilai.

Trade and other receivables are recognisedinitially at fair value and subsequently measured atamortised cost using the effective interest method,less provision for impairment.

Piutang usaha merupakan jumlah tagihan daripelanggan atas penjualan minyak mentah dangas bumi dalam kegiatan usaha normal. Piutanglain-lain adalah jumlah piutang pihak ketiga ataupihak berelasi di luar kegiatan usaha. Bilapembayaran diharapkan akan diterima dalamjangka waktu satu periode atau kurang, makadiklasifikasikan sebagai aset lancar. Bila tidak,disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due fromcustomers for crude oil and natural gas sales inthe ordinary course of business. Other receivablesare amounts due from third or related parties fortransactions beyond the ordinary course ofbusiness. If collection is expected in one period orless, they are classified as current assets. If not,they are presented as non-current assets.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan material seperti suku cadang, bahankimia dan sebagainya, dicatat berdasarkan nilaiyang lebih rendah antara harga perolehandengan metode rata-rata tertimbang dengan nilairealisasi neto.

Materials such as spare parts, chemicals andothers are stated at the lower of weighted averagecost and net realisable value.

Penyisihan penurunan nilai persediaan usang,tidak terpakai dan lambat pergerakannyadilakukan berdasarkan analisis manajementerhadap kondisi material tersebut pada akhirtahun.

An allowance for obsolete, unusable and slow-moving materials is provided based onmanagement’s analysis of the condition of suchmaterials at the end of the year.

Grup tidak mengakui persediaan minyak mentahdan gas bumi karena persediaan tersebutmerupakan milik Pemerintah sampai minyakmentah dan gas bumi tersebut dijual.

The Group does not recognise inventories ofcrude oil and natural gas as such inventoriesremain the property of the Government until sold.






AND ANALYSIS


533










j. Aset minyak dan gas bumi j. Oil and gas properties

i. Aset eksplorasi dan evaluasi i. Exploration and evaluation assets

Pengeluaran-pengeluaran sehubungandengan kegiatan eksplorasi dan evaluasiminyak dan gas dicatat denganmenggunakan metode akuntansi successfulefforts. Biaya-biaya yang terjadidiakumulasikan berdasarkan lapangan perlapangan atau sumur per sumur.

Oil and natural gas exploration and evaluationexpenditures are accounted for using thesuccessful efforts method of accounting. Costsare accumulated on a field by field basis or awell by well basis.

Biaya geologi dan geofisika, termasuk surveiseismik untuk tujuan eksplorasi dibebankanpada saat terjadi.

Geological and geophysical costs, includingseismic surveys for exploration purposes areexpensed as incurred.

Biaya-biaya pengeboran sumur eksplorasidan biaya-biaya pengeboran sumureksplorasi - tes stratigrafi dikapitalisasisebagai bagian dari aset dalampenyelesaian sumur eksplorasi danevaluasi, di dalam aset minyak dan gas bumihingga ditentukan apakah sumur tersebutmenemukan cadangan terbukti. Jika sumurtersebut menemukan cadangan terbukti,kapitalisasi biaya pengeboran sumurdievaluasi terhadap penurunan nilai danditransfer menjadi aset dalam penyelesaian-sumur pengembangan (walaupun sumurtersebut nantinya tidak akan dijadikan sumurproduksi). Jika sumur tersebut tidakmenemukan cadangan terbukti, dibebankanke dalam biaya pengeboran sumur yangtelah dikapitalisasi akan laporan laba-rugisebagai beban sumur kering (dry hole).

The costs of drilling exploratory wells and thecosts of drilling exploratory - type stratigraphictest wells are capitalised as part of assetsunder construction - exploratory andevaluation wells, within oil and gas propertiespending determination of whether the wellshave found proved reserves. If the wells havefound proved reserves, the capitalised costs ofdrilling the wells are tested for impairment andtransferred to assets under construction -development wells (even though the well maynot be completed as a production well). If thewell has not found proved reserves, thecapitalised costs of drilling the well are thencharged to profit and loss as a dry hole.

Aset eksplorasi dan evaluasi direklasifikasidari aset eksplorasi dan evaluasi ketikaprosedur evaluasi telah selesai. Aseteksplorasi dan evaluasi yang cadangannyasecara komersial telah terbukti akandireklasifikasi menjadi aset pengembangan.Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunannilai sebelum direklasifikasi keluar darieksplorasi dan evaluasi.

Exploration and evaluation assets arereclassified from exploration and evaluationassets when evaluation procedures have beencompleted. Exploration and evaluation assetsfor which commercially-viable reserves havebeen identified are reclassified to developmentassets. Exploration and evaluation assets areassessed for impairment immediately prior toreclassification out of exploration andevaluation.





534










j. Aset minyak dan gas bumi (lanjutan) j. Oil and gas properties (continued)

ii. Aset pengembangan ii. Development assets

Biaya-biaya pengeboran sumur dalampengembangan termasuk biayapengeboran sumur pengembangan yangtidak menghasilkan dan sumurpengembangan stratigrafi dikapitalisasisebagai bagian dari aset dalampenyelesaian sumur pengembanganhingga proses pengeboran selesai. Padasaat pengembangan sumur telah selesaipada lapangan tertentu, maka sumurtersebut akan ditransfer sebagai sumurproduksi.

The costs of drilling development wellsincluding the costs of drilling unsuccessfuldevelopment wells and development-typestratigraphic wells are capitalised as part ofassets under construction of developmentwells until drilling is completed. When thedevelopment well is completed in a specificfield, it is transferred to production wells.

k. Penjabaran mata uang asing k. Foreign currency translation

i. Mata uang fungsional dan penyajian i. Functional and presentation currency

Pos-pos yang disertakan dalam laporankeuangan konsolidasian Grup diukurmenggunakan mata uang yang sesuaidengan lingkungan ekonomi utamadimana Grup beroperasi (“mata uangfungsional”).

Items included in the consolidated financialstatements of the Group are measured usingthe currency of the primary economicenvironment in which the Group operates(the “functional currency”).

Laporan keuangan konsolidasian disajikandalam Dolar Amerika Serikat (AS$ atauDolar AS) yang merupakan mata uangfungsional Grup.

The consolidated financial statements arepresented in United States Dollars (US$ orUS Dollars), which is the functional currencyof the Group.

iii. Aset produksi iii. Production assets

Aset produksi merupakan agregasi aseteksplorasi dan evaluasi dan pengeluaranpengembangan yang berhubungandengan sumur berproduksi. Aset produksidideplesikan menggunakan metode unitproduksi berdasarkan cadangan terbuktiyang telah dikembangkan sejakdimulainya produksi komersialnya darimasing-masing lapangan.

Production assets are aggregatedexploration and evaluation assets anddevelopment expenditures associated withthe producing wells. Production assets aredepleted using a unit-of-production methodon the basis of proved developed reserves,from the date of commercial production of therespective field.






AND ANALYSIS


535










k. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) k. Foreign currency translation (continued)

ii. Transaksi dan saldo ii. Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang selain DolarAS dijabarkan ke dalam mata uang DolarAS dengan menggunakan kurs yangberlaku pada tanggal transaksi. Padasetiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang selain Dolar ASdijabarkan ke dalam mata uang Dolar ASmenggunakan kurs penutup. Kurs yangdigunakan sebagai acuan adalah kursyang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangtimbul dari penyelesaian transaksi dalammata uang selain Dolar AS dan daripenjabaran aset dan liabilitas moneterdalam mata uang selain Dolar AS diakui didalam laba rugi, kecuali jika ditangguhkandi dalam ekuitas sebagai lindung nilai aruskas dan lindung nilai investasi neto yangmemenuhi syarat.

Transactions denominated in currencies otherthan US Dollars are converted into US Dollarsusing the exchange rates prevailing at thedates of the transactions. At each reportingdate, monetary assets and liabilitiesdenominated in currencies other than USDollars are translated into US Dollars usingthe closing exchange rate. The exchangerates used as the benchmark are the rateswhich are issued by Bank Indonesia. Foreignexchange gains and losses resulting from thesettlement of such transactions and from thetranslation at period-end exchange rates ofmonetary assets and liabilities denominatedin currencies other than US Dollars arerecognised in profit or loss, except whendeferred in equity as qualifying cash flowhedges and qualifying net investment hedges.

Perubahan nilai wajar efek moneter yangdidenominasikan dalam mata uang selainDolar AS yang diklasifikasikan sebagaitersedia untuk dijual dianalisa antaraselisih penjabaran yang timbul dariperubahan biaya perolehan diamortisasiefek dan perubahan nilai tercatat efeklainnya. Selisih penjabaran terkait denganperubahan biaya perolehan diamortisasidiakui di dalam laba rugi dan perubahannilai tercatat lainnya diakui padapenghasilan komprehensif lainnya.

Changes in the fair value of monetarysecurities denominated in currencies otherthan US Dollars and classified as available-for-sale are analysed between translationdifferences resulting from changes in theamortised cost of the security and otherchanges in the carrying amount of thesecurity. Translation differences related tochanges in amortised cost are recognised inprofit or loss and other changes in carryingamount are recognised in othercomprehensive income.

Kurs yang digunakan pada tanggalpelaporan adalah sebagai berikut (dalamnilai penuh):

At the reporting date, the exchange rates (fullamount) used, were as follows:

2019 2018

1.000 Rupiah/Dolar AS 0,07 0,07 1,000 Rupiah/US Dollar





536










l. Pajak penghasilan l. Income tax

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajaktangguhan. Pajak diakui dalam laporan labarugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengantransaksi atau kejadian yang langsung diakui keekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui di pendapatan komprehensif lainatau langsung di ekuitas.

Tax expense comprises current and deferred tax.Tax is recognised in profit or loss, except to theextent that it relates to items recognised directly inequity. In this case, the tax is also recognised inother comprehensive income or directly in equity,respectively.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiranlaba kena pajak tahun berjalan dan Pajakpenghasilan kini Entitas Anak dihitungberdasarkan tarif pajak efektif gabungan yangditetapkan dalam KBH bersangkutan.

Current tax expense is provided based on theestimated taxable income for the year and theSubsidiaries’ current income tax charge iscalculated on the basis of the combined effectivetax rate as per the respective PSCs.

Pajak penghasilan tangguhan diakui, denganmenggunakan metode balance sheet liabilityuntuk semua perbedaan temporer antara dasarpengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilaitercatatnya pada laporan keuangan. Namun,liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidakdiakui jika berasal dari pengakuan awal goodwillatau pada saat pengakuan awal aset danliabilitas yang timbul dari transaksi selainkombinasi bisnis yang pada saat transaksitersebut tidak mempengaruhi laba rugiakuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajakpenghasilan tangguhan ditentukan denganmenggunakan tarif pajak yang telah berlakuatau secara substantif telah berlaku pada akhirperiode pelaporan dan diharapkan diterapkanketika aset pajak penghasilan tangguhandirealisasi atau liabilitas pajak penghasilantangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised, using thebalance sheet liability method, on temporarydifferences arising between the tax bases ofassets and liabilities and their carrying amounts inthe financial statements. However, deferred taxliabilities are not recognised if they arise from theinitial recognition of goodwill and deferred incometax is not accounted for if it arises from initialrecognition of an asset or liability in a transactionother than a business combination that at the timeof the transaction affects neither accounting nortaxable profit or loss. Deferred income tax isdetermined using tax rates that have beenenacted or substantially enacted as at thereporting period and are expected to apply whenthe related deferred income tax asset is realisedor the deferred income tax liability is settled.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan yangberasal dari kegiatan di luar kegiatan KBHdihitung dengan menggunakan tarif pajak yangberlaku atau secara substansial telah berlakupada tanggal neraca. Untuk aset dan liabilitaspajak tangguhan terkait kegiatan KBH dihitungdengan menggunakan tarif pajak yang berlakupada tanggal efektifnya KBH atau tanggalperpanjangan atau tanggal perubahan KBH.Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajaktangguhan yang disebabkan oleh perubahantarif pajak dibebankan pada tahun berjalan,kecuali untuk transaksi-transaksi yangsebelumnya telah langsung dibebankan ataudikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities involvingactivities other than PSC activities are measuredat the tax rates that have been enacted orsubstantively enacted at the balance sheet date.Deferred tax assets and liabilities involving PSCactivities are measured at the tax rates in effect atthe effective dates of the PSCs or extensions oramendments of such PSCs. Changes in deferredtax assets and liabilities as a result ofamendments of tax rates are recognised in thecurrent year, except for transactions previouslycharged or credited directly to equity.






AND ANALYSIS


537










l. Pajak penghasilan (lanjutan) l. Income tax (continued)

Aset pajak tangguhan yang berhubungandengan saldo rugi fiskal yang belum digunakandan biaya KBH yang belum memperolehpenggantian (unrecovered costs) diakui apabilabesar kemungkinan jumlah laba fiskal padamasa mendatang akan memadai untukdikompensasi dengan saldo rugi fiskal yangbelum digunakan dan biaya KBH yang belummemperoleh penggantian.

Deferred tax assets relating to the carry forwardof unused tax losses and unrecovered PSCscosts are recognized to the extent that it isprobable that in the future, taxable income will beavailable against the unused tax losses andunrecovered PSCs costs.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhandapat saling hapus apabila terdapat hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan salinghapus antara aset pajak kini dengan liabilitaspajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajakpenghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritasperpajakan yang sama, baik atas entitas kenapajak yang sama ataupun berbeda dan adanyaniat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldotersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities areoffset when there is a legally enforceable right tooffset current tax assets against current taxliabilities and when the deferred income taxesassets and liabilities relate to income taxes leviedby the same taxation authority for either the sametaxable entity or different taxable entities wherethere is an intention to settle the balances on anet basis.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatatpada saat surat ketetapan pajak diterima, ataudalam hal Grup mengajukan banding, ketika:(1) pada saat hasil dari banding tersebutditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastianyang signifikan atas hasil banding tersebut,maka koreksi berdasarkan surat ketetapanpajak terhadap kewajiban perpajakan tersebutdicatat pada saat pengajuan banding dibuat,atau (2) pada saat dimana berdasarkanpengetahuan dari perkembangan atas kasuslain yang serupa dengan kasus yang sedangdalam proses banding, berdasarkan ketentuanPengadilan Pajak atau Mahkamah Agung,dimana ada ketidakpastian signifikan atas hasilproses banding, maka pada saat itu perubahankewajiban perpajakan diakui berdasarkanjumlah ketetapan pajak yang diajukan banding.

Amendments to taxation obligations are recordedwhen an assessment is received or, forassessment amounts appealed against by theGroup, when: (1) the result of the appeal isdetermined, unless there is significantuncertainty as to the outcome of such an appeal,in which event the impact of the amendment oftax obligations based on an assessment isrecognised at the time of making such an appeal,or (2) at the time based on knowledge ofdevelopments in similar cases involving mattersappealed, in rulings by the Tax Court or theSupreme Court, that a positive appeal outcomeis adjudged to be significantly uncertain, in whichevent the impact of an amendment of taxobligations is recognised based on assessmentamounts appealed.





538










m. Utang usaha dan utang lain-lain m. Trade and other payables

Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnyadiakui pada nilai wajar dan kemudian diukurdengan harga perolehan diamortisasi yangmenggunakan metode suku bunga efektif.Utang diklasifikasikan sebagai liabilitas jangkapendek apabila pembayaran jatuh tempo dalamwaktu satu tahun atau kurang (atau dalamsiklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama).Jika tidak, utang usaha tersebut disajikansebagai liabilitas jangka panjang.

Trade and other payables are recognised initiallyat fair value and subsequently measured atamortised cost using the effective interestmethod. Payables are classified as currentliabilities if payment is due within one year or less(or in the normal operating cycle of the business,if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.

n. Penurunan nilai aset non-keuangan n. Impairment of non-financial assets

Sumur eksplorasi diuji untuk penurunan nilaipada saat akan direklasifikasi sebagai sumurpengembangan, atau apabila terdapat kejadianatau perubahan keadaan yangmengindikasikan bahwa nilai tercatat tidakdapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakuisebesar jumlah dimana nilai tercatat dari sumureksplorasi tersebut melebihi jumlah terpulihkan,yang merupakan nilai tertinggi antara nilai wajaraset dikurangi biaya untuk menjual atau nilaipakai dari sumur eksplorasi. Dalam rangkamenguji penurunan nilai, aset dikelompokkankepada unit penghasil kas yang ada darilapangan produksi yang terletak di wilayahgeografis yang sama. Rugi penurunan nilaidiakui dalam laba rugi. Pemulihan penyisihanpenurunan nilai diakui sebagai pendapatandalam tahun dimana pemulihan tersebut terjadi.

Exploration wells are tested for impairment whenreclassified to development wells, or wheneverevents or changes in circumstances indicate thatthe carrying amount may not be recoverable. Animpairment loss is recognised for the amount bywhich the carrying amount of the explorationwells exceeds their recoverable amount, which isthe higher of the fair value less cost to sell orvalue in use of the exploration wells. For thepurpose of assessing impairment, assets aregrouped at the existing cash generating units ofproduction fields that are located in the samegeographical region. Impairment losses arerecognised in profit or loss. Reversal of animpairment is recorded as income in the yearwhen the reversal occurs.

Aset minyak dan gas bumi yang telahmenemukan cadangan terbukti (asetpengembangan dan produksi) dan aset minyakdan gas bumi lainnya ditelaah untuk penurunannilai ketika kejadian atau perubahan keadaanmengindikasikan bahwa nilai tercatat tidakdapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakuisebesar jumlah dimana nilai tercatat dari asettersebut melebihi jumlah terpulihkan, yangmerupakan nilai tertinggi antara nilai wajar asetdikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakaidari aset tersebut. Dalam rangka mengujipenurunan nilai, aset dikelompokkan hinggaunit terkecil yang menghasilkan arus kasterpisah. Rugi penurunan nilai diakui dalamlaba rugi. Pemulihan penyisihan penurunannilai diakui sebagai pendapatan dalam tahundimana pemulihan tersebut terjadi.

Oil and gas properties with proven reserves(development and producing assets) and otheroil and gas assets are reviewed for impairmentlosses when events or changes in circumstancesindicate that the carrying amount may not berecoverable. An impairment loss is recognised forthe amount by which the carrying amount of suchproperties exceed their recoverable amount,which is the higher of the fair value less cost tosell of such assets or their value in use. For thepurpose of assessing impairment, assets aregrouped at the lowest levels for which there areseparately identifiable cash flows. Impairmentlosses are recognised in profit or loss. Reversalof an impairment is recorded as income in theyear when the reversal occurs.






AND ANALYSIS


539










o. Sewa o. Leases

Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkansejauh mana risiko dan manfaat yang terkaitdengan kepemilikan aset sewaan berada padalessor atau lessee, dan pada substansitransaksi daripada bentuk kontraknya, padatanggal pengakuan awal.

The Group classifies leases based on the extentto which risks and rewards incidental to theownership of a leased asset are vested upon thelessor or the lessee, and the substance of thetransaction rather than the form of the contract, atthe time of initial recognition.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewapembiayaan jika sewa tersebut mengalihkansecara substansial seluruh risiko dan manfaatyang terkait dengan kepemilikan aset sewa.Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar yang lebihkecil nilai wajar aset sewaan dan nilai kinipembayaran sewa minimum. Pembayaransewa minimum harus dipisahkan antara bagianyang merupakan beban keuangan dan bagianyang merupakan pelunasan liabilitas,sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatutingkat suku bunga periodik yang konstan atassaldo liabilitas. Beban keuangan dibebankanlangsung dalam laporan laba rugi.

A lease is classified as a finance lease if ittransfers substantially all the risks and rewardsincidental to ownership of the leased assets. Suchleases are capitalized at the inception of the leaseat the fair value of the leased property or, if lower,at the present value of minimum lease payments.Lease payments are apportioned between thefinance charges and reduction of the lease liabilityso as to achieve a constant periodic rate ofinterest on the remaining balance of the liability.Finance charges are charged directly to profit orloss.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewaoperasi jika sewa tidak mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset. Dengandemikian, pembayaran sewa diakui padalaporan laba rugi dengan dasar garis lurus(straight-line basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it doesnot transfer substantially all the risks and rewardsincidental to ownership of the leased asset.Accordingly, the related lease payments arerecognized in profit or loss on a straight-line basisover the lease term.

Aset tetap yang diperoleh melalui sewapembiayaan disusutkan dengan metode yangsama dengan penyusutan aset tetap yangdimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastianyang memadai bahwa Grup akan memiliki asettersebut pada akhir masa sewa, aset tersebutdisusutkan selama jangka waktu yang lebihpendek antara umur manfaat aset atau masasewa.

Fixed assets acquired under finance leases aredepreciated in a similar manner to owned assets.If there is no reasonable certainty that the Groupwill acquire the ownership by the end of the leaseterm, the asset is depreciated over the shorter ofthe useful life of the asset or the lease term.





540










o. Sewa (lanjutan) o. Leases (continued)

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakansewa didasarkan atas substansi perjanjian padatanggal awal sewa dan bagaimana pemenuhanperjanjian tergantung pada penggunaan asetbersangkutan dan perjanjian tersebutmemberikan suatu hak untuk menggunakanaset yang dimaksud. Apabila perjanjianmengandung sewa, Grup akan menilai apakahperjanjian sewa tersebut adalah sewapembiayaan atau sewa operasi. Jika suatuperjanjian mengandung sewa, sewa yangmengalihkan secara substansial seluruh risikodan manfaat yang terkait dengan kepemilikanaset akan diklasifikasikan sebagai sewapembiayaan, sebaliknya akan diklasifikasikansebagai sewa operasi.

The determination of whether an arrangementcontains a lease is based on the substance of thearrangement at the inception date, and whetherthe fulfillment of the arrangement is dependent onthe use of a specific asset and the arrangementconveys a right to use the asset. If anarrangement contains a lease, the Group willassess whether such lease is a finance oroperating lease. If an arrangement contains alease that transfers substantially to the lessee allof the risks and rewards incidental to ownershipof the leased item, it is classified as a financelease, otherwise it is classified as an operatinglease.

p. Provisi untuk biaya restorasi dan reklamasilingkungan hidup

p. Provision for environmental restoration andreclamation costs

Provisi untuk biaya pembongkaran danrestorasi lokasi aset dicatat untuk mengakuikewajiban hukum berkaitan dengan penarikanaset minyak dan gas bumi dan aset jangkapanjang lainnya termasuk fasilitas produksiyang berasal dari akuisisi, konstruksi ataupengembangan dan/atau operasi normal dariaset tersebut. Penarikan aset tersebut (selainpenghentian sementara), adalah penghentianpemakaian termasuk penjualan, peninggalan,pendaurulangan atau penghapusan dengancara lain.

The provision for decommissioning and siterestoration costs provides for the legal obligationsassociated with the retirement of oil and gasproperties and other long-term assets includingthe production facilities that result from theacquisition, construction or development and/orthe normal operation of such assets. Theretirement of such assets is their (other thantemporary) removal from service including theirsale, abandonment, recycling or disposal in someother manner.

Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saattimbulnya kewajiban konstruktif yang berkaitandengan penarikan sebuah aset dan padaawalnya diakui sebesar nilai wajarnya. Biayapenarikan aset dalam jumlah yang setaradengan jumlah liabilitas dikapitalisasi sebagaibagian dari suatu aset tertentu dan kemudiandisusutkan atau dideplesi selama masa manfaataset tersebut. Kewajiban ini diukur pada nilaikini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukanuntuk menyelesaikan kewajiban, menggunakantingkat diskonto sebelum pajak yangmencerminkan penilaian pasar atas nilai waktuuang dan risiko yang terkait dengan kewajibantersebut.

These obligations are recognised as liabilitieswhen a constructive obligation with respect to theretirement of an asset is incurred, with the initialmeasurement of the obligation at fair value. Anasset retirement cost equivalent to these liabilitiesis capitalised as part of the related asset’s carryingvalue and is subsequently depreciated or depletedover the asset’s useful life. These obligations aremeasured at the present value of the expendituresexpected to be required to settle the obligationusing a pre-tax rate that reflects current marketassessments of the time value of money and therisks specific to the obligation.






AND ANALYSIS


541










p. Provisi untuk biaya restorasi dan reklamasilingkungan hidup (lanjutan)

p. Provision for environmental restoration andreclamation costs (continued)

Peningkatan kewajiban ini sehubungan denganberlalunya waktu diakui sebagai beban bunga.Aset yang dikapitalisasi akan disusutkanberdasarkan metode garis lurus selamataksiran masa manfaat ekonomis atau masaKBH, mana yang lebih rendah danmenggunakan metode unit produksi untuk asetproduksi.

The increase in these obligations due to thepassage of time is recognised as an interestexpense. The capitalised assets are depreciatedon a straight-line basis over the lesser of theirestimated useful lives or the term of the PSC forother oil and gas assets and using a unit-of-production method for the production assets.

Perubahan dalam pengukuran kewajibantersebut yang timbul dari perubahan estimasiwaktu atau jumlah pengeluaran sumber dayaekonomis yang diperlukan untuk menyelesaikankewajiban tersebut, atau perubahan dalamtingkat diskonto, akan ditambahkan pada ataudikurangkan dari harga perolehan aset yangbersangkutan pada periode berjalan. Jumlahyang dikurangkan dari harga perolehan asettidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jikapenurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatataset, kelebihan tersebut segera diakui dalamlaba rugi. Jika penyesuaian tersebutmenghasilkan penambahan pada hargaperolehan aset, Grup akan mempertimbangkanapakah hal ini mengindikasikan bahwa nilaitercatat aset yang baru mungkin tidak bisadipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasitersebut, Grup akan melakukan pengujianpenurunan nilai terhadap aset tersebut denganmelakukan estimasi atas nilai yang dapatdipulihkan dan akan mencatat kerugian daripenurunan nilai.

The changes in the measurement of theseobligations that result from changes in theestimated timing or amount of the outflow ofresources embodying economic benefits requiredto settle the obligation, or a change in the discountrate will be added to or deducted from the cost ofthe related asset in the current period. The amountdeducted from the cost of the asset should notexceed its carrying amount. If a decrease in theliability exceeds the carrying amount of the asset,the excess is recognised immediately in profit orloss. If the adjustment results in an addition to theacquisition cost of an asset, the Group willconsider whether this is an indication that the newcarrying amount of the asset may not be fullyrecoverable. If there is such an indication, theGroup will test the asset for impairment byestimating its recoverable amount and will accountfor any impairment loss incurred.

Provisi untuk hal-hal yang berkaitan denganlingkungan yang tidak berkaitan denganpenarikan aset, dimana Grup merupakan pihakyang bertanggung jawab, diakui ketika:

Provision for environmental issues that may notinvolve the retirement of an asset, where theGroup is the responsible parties, are recognisedwhen:

- Grup memiliki kewajiban kini, baik yangbersifat hukum maupun konstruktif,sebagai akibat dari peristiwa masa lalu;

- the Group has a present legal or constructiveobligation as a result of past events;

- besar kemungkinan penyelesaiankewajiban tersebut mengakibatkan aruskeluar sumber daya; dan

- it is probable that an outflow of resources willbe required to settle the obligation; and

- estimasi yang andal mengenai jumlahkewajiban tersebut dapat ditentukan.

- the amount has been reliably estimated.





542










p. Provisi untuk biaya restorasi dan reklamasilingkungan hidup (lanjutan)

p. Provision for environmental restoration andreclamation costs (continued)

Grup diharuskan menempatkan dana di akunbank yang dibatasi penggunaannya, jika ada,yang merupakan dana untuk tujuan restorasilokasi aset, purna operasi dan kewajiban pascaoperasi tersebut. Dana ini disimpan dalamrekening bersama antara SKK Migas dan Grupdan hanya dapat digunakan untuk tujuantersebut di atas dan dengan persetujuan dariSKK Migas, atau jumlah tersebut ditransfer keSKK Migas apabila kegiatan tersebut tidakdilakukan oleh Grup.

The Group are required to place funds in restrictedbank accounts, where applicable, which representthe deposits for the site restoration,decommissioning and post operation obligations.These deposits are maintained in joint bankaccounts between SKK Migas and the Group andcan only be used for such purposes with approvalfrom SKK Migas, or the amounts should betransferred to SKK Migas if the activities are notconducted by the Group.

q. Pengakuan pendapatan dan beban q. Revenue and expense recognition

Pendapatan dari produksi minyak mentah dangas bumi diakui berdasarkan metodeprovisional entitlements pada saat lifting.Perbedaan lifting aktual minyak mentah dan gasbumi menghasilkan piutang ketika entitlementsfinal melebihi lifting minyak mentah dan gasbumi (posisi underlifting) dan menghasilkanutang ketika lifting minyak mentah dan gas bumimelebihi entitlements final (posisi overlifting).Volume underlifting dan overlifting dinilaiberdasarkan harga rata-rata tertimbangtahunan Minyak Mentah Indonesia - ICP (untukminyak mentah) dan harga yang ditetapkandalam Perjanjian Jual Beli Gas yangbersangkutan (untuk gas bumi).

Revenues from the production of crude oil andnatural gas are recognised on the basis of theprovisional entitlements method at the point oflifting. Differences between actual liftings of crudeoil and natural gas result in a receivable when finalentitlements exceed liftings of crude oil andnatural gas (underlifting position) and in a payablewhen liftings of oil and natural gas exceed finalentitlements (overlifting position). Underlifting andoverlifting volumes are valued based on theannual weighted average Indonesian Crude Price- ICP (for crude oil) and the price as determined inthe respective Sale and Purchase Contracts (fornatural gas).

Beban diakui pada saat terjadi berdasarkankonsep akrual.

Expenses are recognised when incurred on anaccrual basis.

r. Dividen r. Dividends

Distribusi dividen kepada pemegang sahamGrup diakui sebagai liabilitas dalam laporankeuangan dalam periode dimana pembagiandividen diumumkan.

Dividend distributions to the Group’s shareholdersare recognised as a liability in the financialstatements in the period in which the dividends aredeclared.






AND ANALYSIS


543










s. Carried interests s. Carried interests

Grup sebagai carrying party The Group as a carrying party

Perusahaan melalui Entitas Anak memiliki KBHuntuk melakukan eksplorasi dan produksiminyak dan gas bumi bersama dengan BadanUsaha Milik Daerah (“BUMD”) atau PerusahaanDaerah berdasarkan Peraturan Menteri Energidan Sumber Daya Mineral Republik IndonesiaNo. 37 tahun 2016 tentang KetentuanPenawaran Participating Interest 10% padaWilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi.

The Company through its Subsidiaries is involvedin PSCs to conduct oil and gas exploration andproduction together with Regional OwnedEnterprises (“BUMDs”) or Regional Companiesbased on Regulation of the Minister of Energy andMineral Resources of the Republic of IndonesiaNo. 37 year 2016 on Offering Terms of 10%Participating Interest in Oil and Gas Block.

Penawaran participating interest 10% kepadaBUMD atau Perusahaan Daerah dilaksanakanmelalui Perusahaan Perseroan Daerah (“PPD”)dalam skema kerjasama antara BUMD atauPPD dengan Perusahaan melalui Entitas Anaksebagai kontraktor. Skema kerjasamadilakukan dengan cara pembiayaan terlebihdahulu oleh kontraktor terhadap besarankewajiban BUMD atau PPD. Besaran kewajibanBUMD atau PPD dihitung secara proporsionaldari biaya operasi yang dikeluarkan selamamasa eksplorasi dan eksploitasi berdasarkanrencana kerja dan anggaran. Pengembalianterhadap pembiayaan diambil dari bagianBUMD atau PPD, dari hasil produksi minyakdan gas bumi sesuai KBH tanpa dikenakanbunga. Besaran pengembalian setiap tahunnyadilakukan secara kelaziman bisnis dari besarankewajiban dengan tetap menjamin adanyapenerimaan bagi hasil produksi minyak dan gasbumi dalam jumlah tertentu untuk BUMD atauPPD. Jangka waktu pengembalian dimulai padasaat produksi sampai dengan terpenuhinyakewajiban BUMD atau PPD dalam jangkawaktu KBH.

The 10% participating interest offer to BUMD orRegional Company is carried out throughRegional Company (“PPD”) in the cooperationscheme between BUMD or PPD with theCompany through its Subsidiaries as a contractor.The cooperation scheme is carried out by way offinancing in advance by the contractor on theamount of the BUMD or PPD obligations. Theamount of BUMD or PPD liabilities is calculatedproportionally from the operating costs incurredduring the exploration and exploitation periodbased on the work plan and budget. Returns onfinancing are taken from the BUMD or PPD’sportion of oil and gas production according to thePSC without interest. The amount of return everyyear is carried out according to the businesscustomary against the liability amount while stillguaranteeing the receipt of profit sharing of oiland gas production in a certain amount for BUMDor PPD. The repayment period starts at the timeof production until the obligation of the BUMD orPPD is fulfilled within the PSC period.





544








4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIPENTING

4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasiandilakukan sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan di Indonesia, dimana prinsip tersebutmengharuskan manajemen untuk membuatestimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahaset dan liabilitas yang dilaporkan danpengungkapan aset dan liabilitas kontinjen padatanggal laporan keuangan konsolidasian, sertajumlah pendapatan dan beban selama periodepelaporan. Estimasi, asumsi dan penilaian tersebutdievaluasi secara terus menerus dan berdasarkanpengalaman historis dan faktor-faktor lainnya,termasuk harapan akan terjadi atau tidak terjadinyaperistiwa di masa mendatang.

The preparation of the consolidated financialstatements is in conformity with Indonesian FinancialAccounting Standards, which requires managementto make estimates and assumptions that impact thereported amounts of assets and liabilities anddisclosure of contingent assets and liabilities at thedate of the consolidated financial statements and alsothe amounts of revenue and expenses during thereporting period. Estimations, assumptions andjudgements are continually evaluated and are basedon historical experience and other factors, includingexpectations of the occurrence of future events.

Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansipenting berikut dimana dibutuhkan pertimbangan,estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dandimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasitersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yangberbeda dan dapat mempengaruhi secara materialhasil keuangan atau posisi keuangan yangdilaporkan dalam periode mendatang.

The Group has identified the following criticalaccounting policies under which significantjudgements, estimates and assumptions are madeand where actual results may differ from theseestimates under different assumptions and conditionsand may materially affect financial results or thefinancial position reported in future periods.

a. Pertimbangan a. Judgements

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat olehmanajemen dalam proses penerapan kebijakanakuntansi Grup yang memiliki dampak yangpaling signifikan terhadap jumlah-jumlah yangdiakui dalam laporan keuangan konsolidasianGrup.

The following judgements are made bymanagement in the process of applying theGroup’s accounting policies that have the mostsignificant effects on the amounts recognised inthe Group’s consolidated financial statements.

i. Biaya pengembangan i. Development expenditure

Kegiatan pengembangan dimulai setelahdilakukan pengesahan proyek oleh tingkatmanajemen yang berwenang. Pertimbanganditerapkan oleh manajemen dalammenentukan kelayakan suatu proyek secaraekonomis.

Development activities commence after aproject is sanctioned by the appropriate level ofmanagement. Judgement is applied bymanagement in determining when a project iseconomically viable.

ii. Biaya eksplorasi dan evaluasi ii. Exploration and evaluation expenditureKebijakan akuntansi Grup untuk biayaeksplorasi dan evaluasi mengakibatkanbiaya tertentu dikapitalisasi untuk sebuaharea of interest yang dianggap dapatdipulihkan oleh eksploitasi di masa depanatau penjualan atau dimana kegiatan belummencapai tahap tertentu yangmemungkinkan dilakukan penilaian yangwajar atas keberadaan cadangan. Kebijakanini mengharuskan manajemen untukmembuat estimasi dan asumsi tertentu atasperistiwa dan keadaan di masa depan,khususnya apakah operasi eksploitasi dapatdilaksanakan secara ekonomis.

The Group’s accounting policies forexploration and evaluation expenditure resultsin certain items of expenditure beingcapitalised for an area of interest where it isconsidered likely to be recoverable by futureexploitation or sale or where the activities havenot reached a stage which permits areasonable assessment of the existence ofreserves. This policy requires management tomake certain estimates and assumptions as tofuture events and circumstances, in particularwhether an economically viable extractionoperation can be established.






AND ANALYSIS


545








4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIPENTING (lanjutan)

4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

b. Estimasi dan asumsi b. Estimates and assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dansumber utama lain dalam mengestimasiketidakpastian pada tanggal pelaporan yangmempunyai risiko signifikan yang dapatmenyebabkan penyesuaian material terhadapnilai tercatat aset dan liabilitas dalam periodeberikutnya diungkapkan di bawah ini. Grupmendasarkan asumsi dan estimasi padaparameter yang tersedia saat laporankeuangan konsolidasian disusun.

The key assumptions concerning the future andother key sources of estimation uncertainty at thereporting date that have a significant risk ofcausing a material adjustment to the carryingamounts of assets and liabilities within the nextfinancial period are disclosed below. The Groupbased its assumptions and estimates onparameters available when the consolidatedfinancial statements were prepared.

i. Pajak penghasilan i. Income taxes

Pertimbangan dan asumsi dibutuhkan dalammenentukan penyisihan modal danpengurangan beban tertentu selamaestimasi provisi pajak penghasilan untukGrup. Banyak transaksi dan perhitunganyang dapat menyebabkan ketidakpastian didalam penentuan kewajiban pajak. Apabilaterdapat perbedaan perhitungan pajakdengan jumlah yang telah dicatat,perbedaan tersebut akan berdampak padapajak penghasilan dan pajak tangguhandalam periode dimana penentuan pajaktersebut dibuat.

Judgement and assumptions are required indetermining capital allowances and thedeductibility of certain expenses during theestimation of the provision for income taxesfor the Group. There are many transactionsand calculations for which the ultimate taxdetermination is uncertain during the ordinarycourse of business. Where the final taxoutcome of these matters is different from theamounts that were initially recorded, thesedifferences will have an impact on the incometax and deferred income tax provisions in theperiod in which the determination is made.

Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbuldari rugi fiskal, penyisihan modal danperbedaan temporer, diakui hanya apabiladianggap lebih mungkin dari pada tidakbahwa aset pajak tangguhan dapat diterimakembali, dimana hal ini tergantung padakecukupan pembentukan laba kena pajak dimasa depan. Asumsi pembentukan labakena pajak di masa depan bergantung padaestimasi manajemen untuk arus kas di masadepan. Hal ini bergantung pada estimasiproduksi, volume penjualan, hargakomoditas, cadangan, biaya operasi, biayapenutupan dan rehabilitasi, belanja modal,dividen dan transaksi manajemen lainnya dimasa depan.

Deferred tax assets, including those arisingfrom unrecouped tax losses, capitalallowances and temporary differences, arerecognised only where it is considered morelikely than not that they will be recovered,which is dependent on the generation ofsufficient future taxable profits. Assumptionsabout the generation of future taxable profitsdepend on management’s estimates of futurecash flows. These depend on estimates offuture production, sales volumes, commodityprices, reserves, operating costs, closure andrehabilitation costs, capital expenditure,dividends and other capital managementtransactions.





546










b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

ii. Penurunan nilai aset non-keuangan ii. Impairment of non-financial assets

Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup,setiap aset atau unit penghasil kasdievaluasi pada setiap periode pelaporanuntuk menentukan ada tidaknya indikasipenurunan nilai aset. Jika terdapat indikasitersebut, akan dilakukan perkiraan atas nilaiaset yang dapat dipulihkan kembali dankerugian akibat penurunan nilai akan diakuisebesar selisih antara nilai tercatat asetdengan nilai yang dapat dipulihkan kembalidari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapatdipulihkan kembali dari sebuah aset ataukelompok aset penghasil kas diukurberdasarkan nilai yang lebih tinggi antaranilai wajar dikurangi biaya untuk menjual danperhitungan nilai pakai.

In accordance with the Group accountingpolicies, each asset or cash generating unit isevaluated every reporting period to determinewhether there are any indications ofimpairment. If any such indication exists, aformal estimate of the recoverable amount isperformed and an impairment loss recognisedto the extent that the carrying amountexceeds the recoverable amount. Therecoverable amount of an asset or cashgenerating unit is measured at the higher offair value less costs to sell and value in use.

Aset yang memiliki masa manfaat yang takterbatas, seperti goodwill atau aset takberwujud yang belum siap untuk digunakan,tidak diamortisasi dan diuji setiap tahununtuk penurunan nilai.

Assets that have an indefinite useful life - forexample, goodwill or intangible assets notready to use - are not subject to amortizationand are tested annually for impairment.

Penentuan nilai wajar dan nilai pakaimembutuhkan manajemen untuk membuatestimasi dan asumsi atas produksi yangdiharapkan dan volume penjualan, hargakomoditas (mempertimbangkan harga saatini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan, biaya operasi,biaya pembongkaran dan restorasi sertabelanja modal di masa depan.

The determination of fair value and value inuse requires management to make estimatesand assumptions about expected productionand sales volumes, commodity prices(considering current and historical prices,price trends and related factors), reserves,operating costs, decommissioning and siterestoration costs and future capitalexpenditure.

Estimasi dan asumsi ini terpapar risiko danketidakpastian; sehingga ada kemungkinanperubahan situasi dapat mengubah proyeksiini, yang dapat mempengaruhi nilai asetyang dapat dipulihkan kembali. Dalamkeadaan seperti itu, sebagian atau seluruhnilai tercatat aset mungkin akan mengalamipenurunan nilai lebih lanjut atau terjadipengurangan rugi penurunan nilai yangdampaknya akan dicatat dalam laporan labarugi.

These estimates and assumptions are subjectto risk and uncertainty; hence there is apossibility that changes in circumstances willalter these projections, which may impact therecoverable amount of the assets. In suchcircumstances, some or all of the carryingvalue of the assets may be further impaired,or the impairment charge reduced, withimpact recorded in the profit or loss.






AND ANALYSIS


547











iii. Aset minyak dan gas bumi iii. Oil and gas properties

Grup menerapkan metode successfulefforts untuk akuntansi kegiatan eksplorasidan evaluasi minyak dan gas bumi.

The Group follows the principles of thesuccessful efforts method of accounting for itsoil and natural gas exploration and evaluationactivities.

Untuk sumur eksplorasi dan sumur ujieksplorasi stratigrafi, biaya yang secaralangsung terkait dengan pengeboransumur-sumur tersebut, dikapitalisasi dahulusebagai aset dalam penyelesaian dalamakun aset minyak dan gas bumi, hinggaditentukan apakah telah ditemukancadangan minyak dan gas yang berpotensiekonomis berdasarkan pengeborantersebut. Penentuan ini biasanya dilakukandalam waktu satu tahun setelahpenyelesaian sumur, tetapi dapat memakanwaktu lebih lama, tergantung padakompleksitas struktur geologi. Kebijakan inimengharuskan manajemen untuk membuatestimasi dan asumsi tertentu atas peristiwadan keadaan di masa depan, khususnyaapakah operasi eksploitasi dapatdilaksanakan secara ekonomis.

For exploration and exploratory-typestratigraphic test wells, costs directlyassociated with the drilling of those wells areinitially capitalized as assets underconstruction within oil and gas properties,pending determination of whether potentiallyeconomically viable oil and gas reserves havebeen discovered by the drilling effort. Thedetermination is usually made within one yearafter well completion, but can take longer,depending on the complexity of the geologicalstructure. This policy requires management tomake certain estimates and assumptions asto future events and circumstances, inparticular whether an economically viableextraction operation can be established.

Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapatberubah seiring tersedianya informasi baru.Jika sumur tidak menemukan cadanganyang memiliki potensi ekonomi, biaya sumurakan dibebankan sebagai beban sumurkering (dry hole) dan diklasifikasikansebagai biaya eksplorasi.

Such estimates and assumptions maychange as new information becomesavailable. If the well does not discoverpotentially economically viable oil and gasquantities, the well costs are expensed as adry hole and are reported in explorationexpense.

iv. Tarif sewa barang milik negara iv. Lease rates of state-owned assets

Grup mengukur nilai wajar tarif sewa kepadaPemerintah dengan pendekatan utilizationfactor atas variabel: a) kondisi fisik asetyang digunakan; b) keekonomian lapangan(reserve); c) biaya pemeliharaan atas asetyang digunakan; d) biaya pengamanan asetyang tidak digunakan; dan e) biayapenggantian atas aset yang digunakan.

The group measures the fair value of leaserates to the Government using utilizationfactor approach to variables: a) the physicalcondition of the assets used; b) the economyof the field (reserve); c) maintenance costs forassets used; d) the cost of securing assetsthat are not used; and e) replacement costsfor the assets used.





548











v. Estimasi cadangan minyak dan gas bumi v. Oil and gas reserves estimates

Cadangan minyak dan gas bumi terbuktiadalah perkiraan jumlah minyak mentah, gasalam dan gas alam cair yang berdasarkandata geologis dan teknis dapat diambildengan tingkat kepastian yang memadai ditahun-tahun mendatang dari reservoir yangada berdasarkan kondisi ekonomi danoperasi yang sekarang ada, yaitu harga danbiaya pada tanggal estimasi tersebut dibuat.Cadangan terbukti meliputi: (i) cadanganterbukti dikembangkan: jumlah hidrokarbonyang diharapkan akan diambil melalui sumur,fasilitas dan metode operasi yang sekarangada; (ii) cadangan terbukti yang belumdikembangkan: jumlah hidrokarbon yangdiharapkan dapat diambil setelah adanyapengeboran di area baru atau dari sumuryang telah ada dimana dibutuhkan biayayang relatif besar untuk penyelesaiannya.

Oil and gas properties with proven reservesare the estimated quantities of crude oil,natural gas and natural gas liquids whichgeological and engineering data demonstratewith reasonable certainty to be recoverable infuture years from known reservoirs underexisting economic and operating conditions,i.e., prices and costs as at the date theestimate is made. Proved reserves include: (i)proved developed reserves: amounts ofhydrocarbons that are expected to be retrievedthrough existing wells, facilities and operatingmethods; and (ii) undeveloped provedreserves: amounts of hydrocarbons that areexpected to be retrieved as a result of newwells on undrilled areas or from existing wellswhere relatively major expenditures arerequired for completion.

Berdasarkan jumlah cadangan ini, Grup telahmenetapkan pengeluaran programpengembangan yang bertujuan untukmengembangkan cadangan tersebut.Cadangan terbukti tidak termasuk cadanganterindikasi dan cadangan tereka.

Based on these reserves amounts the Grouphas already defined a clear developmentexpenditure program which is an expression ofthe Company's determination to developexisting reserves. Proved reserves do notinclude probable or possible reserves.

Keakuratan estimasi cadangan terbuktitergantung pada sejumlah faktor, asumsi danvariabel seperti: kualitas data geologi, teknisdan ekonomi yang tersedia besertainterpretasi dan pertimbangan terkait, hasilpengeboran, pengujian dan produksi setelahtanggal estimasi, kinerja produksi reservoir,teknik produksi, proyeksi tingkat produksi dimasa mendatang, estimasi besaran biayadan waktu terjadinya pengeluaranpengembangan, ketersediaan pasarkomersial, harga komoditi yang diharapkandan nilai tukar.

The accuracy of proved reserve estimatesdepends on a number of factors, assumptionsand variables such as: the quality of availablegeological, technical and economic data andtheir interpretation and judgment, results ofdrilling, testing and production after the date ofthe estimates, the production performance ofthe reservoirs, production techniques,projecting future rates of production, theanticipated cost and timing of developmentexpenditures, the availability for commercialmarket, anticipated commodity prices andexchange rates.

Karena asumsi ekonomis yang digunakanuntuk mengestimasi cadangan berubah dariwaktu ke waktu dan tambahan data geologiyang dihasilkan selama operasi, estimasicadangan dapat berubah dari waktu ke waktu.Perubahan cadangan yang dilaporkan dapatmempengaruhi hasil dan posisi keuanganGrup dalam berbagai cara, diantaranya:

As the economic assumptions used toestimate reserves change from year to yearand additional geological data are generatedduring the course of operations, estimates ofreserves may change from year to year.Changes in reported reserves may affect theGroup’s financial results and financial positionin a number of ways, including:






AND ANALYSIS


549











v. Estimasi cadangan minyak dan gas bumi(lanjutan)

v. Oil and gas reserves estimates (continued)

• Penyusutan dan amortisasi yangdibebankan ke dalam laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain dapatberubah apabila beban-beban tersebutditentukan berdasarkan unit produksi,atau jika masa manfaat ekonomi sumuraset berubah.

• Depreciation and amortization charged inthe statements of profit or loss and othercomprehensive income may changewhere such charges are determined on aunit of production basis, or where theuseful economic lives of assets change.

• Provisi biaya pembongkaran, restorasilokasi aset dan hal-hal yang berkaitandengan lingkungan dapat berubahapabila terjadi perubahan dalamperkiraan cadangan yang mempengaruhiekspektasi tentang waktu sehingga turutmempengaruhi estimasi biaya kegiatanini.

• Provision for decommissioning, siterestoration and environmental provisionmay change where changes in estimatedreserves affect expectations about thetiming or the cost of these activities.

• Nilai tercatat aset/liabilitas pajaktangguhan dapat berubah karenaperubahan estimasi pemulihan manfaatpajak.

• The carrying value of deferred taxassets/liabilities may change due tochanges in estimated recoverability of thetax benefits.

Grup menetapkan cadangan terbuktiberdasarkan pada Pedoman Klasifikasi,Kategorisasi, Perhitungan Cadangan danSumberdaya Minyak dan Gas BumiPertamina No.A-003/D00000/2017-S0dengan referensi dari prinsip PetroleumResources Management System (“PRMS”).Adanya ketidakpastian pada kondisi bawahpermukaan, perkembangan komersial danteknologi dapat menyebabkan terjadinyaperubahan estimasi cadangan.

The Group has establish proven reservesbased on Pedoman Klasifikasi, Kategorisasi,Perhitungan Cadangan dan SumberdayaMinyak dan Gas Bumi PertaminaNo.A-003/D00000/2017-S0 reference from theprinciple of Petroleum ResourcesManagement System ("PRMS"). Uncertaintyabout subsurface conditions, commercial andtechnology may lead to reserves estimatechanges.





550











vi. Provisi untuk biaya pembongkaran danrestorasi lokasi aset

vi. Provision for decommissioning and siterestoration

Kebijakan akuntansi Grup atas pengakuanprovisi untuk biaya pembongkaran danrestorasi lokasi aset membutuhkan estimasidan asumsi yang signifikan seperti:persyaratan kerangka hukum dan peraturanyang relevan, besarnya kemungkinankontaminasi serta waktu, luas dan biaya yangdibutuhkan untuk kegiatan biayapembongkaran dan restorasi lokasi aset.Ketidakpastian ini dapat mengakibatkanperbedaan antara jumlah pengeluaran aktualdi masa depan dari jumlah yang disisihkanpada saat ini. Provisi yang diakui pada setiaplokasi ditinjau secara berkala dan diperbaruiberdasarkan fakta-fakta dan keadaan padasaat itu.

The Group’s accounting policies for therecognition of decommissioning and siterestoration provisions require significantestimates and assumptions such as:requirements of the relevant legal andregulatory framework, the magnitude ofpossible contamination and the timing, extentand costs of required decommissioning andsite restoration activities. These uncertaintiesmay result in future actual expenditure differingfrom the amounts currently provided. Theprovision recognised for each site isperiodically reviewed and updated based onthe facts and circumstances available at thetime.

Grup memiliki kewajiban untuk melakukanpembongkaran fasilitas produksi minyak dangas bumi dan pipa pada akhir umur manfaataset-aset tersebut. Kewajiban pembongkaranterbesar yang dihadapi Grup berkaitandengan penutupan dan peninggalan sumur-sumur yang sudah tidak terpakai danpembuangan platform minyak dan gas alamdan saluran pipa pada area kontrakPerusahaan.

The Group is obliged to carry out futuredecommissioning of oil and gas productionfacilities and pipelines at the end of theireconomic lives. The largest decommissioningobligations facing the Group relate to theplugging and abandonment of wells and theremoval and disposal of oil and gas platformsand pipelines in its contract area.

Sebagian besar pembongkaran akandilakukan di masa yang akan datangsehingga terdapat ketidakpastian mengenaipersyaratan yang harus dipenuhi pada saatdilakukannya pembongkaran. Teknologipembongkaran dan biaya pembongkaranterus berubah, termasuk ekspektasi politik,lingkungan, keselamatan dan publik.Akibatnya, terdapat ketidakpastian yangsignifikan terkait kapan dan jumlah arus kasmasa depan yang harus dikeluarkan.Perubahan dalam ekspektasi biaya masadepan yang diharapkan tercermin dalam asetdan provisi terkait yang dapat memilikidampak yang material terhadap laporankeuangan Grup.

Most of these decommissioning events aremany years in the future and the preciserequirements that will have to be met when theremoval event actually occurs are uncertain.Decommissioning technologies and costs areconstantly changing, as well as political,environmental, safety and public expectations.Consequently, the timing and amounts offuture cash flows are subject to significantuncertainty. Changes in the expected futurecosts are reflected in both the provision andthe related asset and could have a materialimpact on the Group’s financial statements.






AND ANALYSIS


551








5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2019 2018

Kas 86 69 Cash on handKas di bank 126.469 196.590 Cash in banks

Jumlah 126.555 196.659 Total

Rincian kas dan setara kas berdasarkan mata uang danmasing-masing bank adalah sebagai berikut:

The details of cash and cash equivalents based oncurrency and by individual bank are as follows:

2019 2018

Kas Cash on handRupiah 86 69 Rupiah

Jumlah kas 86 69 Total cash on hand

Bank Cash in banksRekening dolar AS: US dollar accounts:Entitas berelasi dengan Pemerintah Government related entities- PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia -

(Persero) Tbk. 48.294 39.228 (Persero) Tbk.- PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia -

(Persero) Tbk. 34.085 114.347 (Persero) Tbk.- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 26.641 27.841 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. -

Sub jumlah 109.020 181.416 Sub total

Rekening rupiah: Rupiah accounts:Entitas berelasi dengan Pemerintah Government related entities- PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia -

(Persero) Tbk. 16.143 14.964 (Persero) Tbk.- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.083 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. -- PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia -

(Persero) Tbk. 223 210 (Persero) Tbk.

Sub jumlah 17.449 15.174 Sub total

Jumlah bank 126.469 196.590 Total cash in banks

Jumlah kas dan setara kas 126.555 196.659 Total cash and cash equivalents

Lihat Catatan 25b untuk jumlah kas dan setara kas -entitas berelasi dengan Pemerintah.

Refer to Note 25b for total cash and cash equivalents- Government related entities.





552








6. PIUTANG USAHA 6. ACCOUNTS RECEIVABLE

2019 2018Accounts receivable

Piutang - pihak berelasi related parties -(Catatan 25c) 1.159.564 550.263 (Note 25c)

Accounts receivablePiutang - pihak ketiga third parties -Eni Muara Bakau B.V. 29.803 31.348 Eni Muara Bakau B.V.Jera Co. Inc. 11.169 13.642 Jera Co. Inc.PT Kaltim Parna Industri 6.765 4.746 PT Kaltim Parna IndustriPerusahaan Daerah Kelistrikan dan Perusahaan Daerah Kelistrikan

Sumber Daya Energi Kabupaten dan Sumber Daya EnergiKutai Kartanegara 5.554 10.850 Kabupaten Kutai Kartanegara

PT Kaltim Methanol Industri 1.389 18.153 PT Kaltim Methanol IndustriBP Singapore Pte. Ltd. - 15.479 BP Singapore Pte. Ltd.PPT Energy Trading PPT Energy Trading

Singapore Pte. Ltd. - 14.903 Singapore Pte. Ltd.Lain-lain (masing-masing dibawah Others (individually below

AS$1.000) 5.971 4.495 US$1,000)Jumlah piutang usaha Total trade receivables

- pihak ketiga 60.651 113.616 third parties-

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapatditagih secara penuh, sehingga penyisihan penurunannilai tidak diperlukan.

Management believes that the accounts receivableare fully collectible and therefore a provision forimpairment is considered not necessary.

7. PIUTANG LAIN LAIN 7. OTHER RECEIVABLES

2019 2018Other receivables

Piutang lain lain - pihak berelasi related parties -(Catatan 25d) 15.930 26.646 (Note 25d)

Other receivablesPiutang lain lain - pihak ketiga 9.187 6.675 third parties-

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih secara penuh, sehingga penyisihanpenurunan nilai tidak diperlukan.

Management believes that the other receivables arefully collectible and therefore a provision forimpairment is considered not necessary.

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

2019 2018

Material umum 70.513 34.613 General materialsDikurangi: Less:Penyisihan pengurangan nilai - - Allowance for decline in value

Jumlah 70.513 34.613 Total

Persediaan merupakan material umum yang ada diEntitas Anak.

Inventories consist of the Subsidiaries’ generalmaterials.






AND ANALYSIS


553








9. ASET LANCAR LAIN-LAIN 9. OTHER CURRENT ASSETS

Aset lancar lain-lain merupakan biaya-biaya yang akandimasukkan kedalam pengembalian biaya di masayang akan datang yang berasal dari kewajibansehubungan dengan berakhirnya KBH Mahakam lama.

Other current assets represent costs that will beincluded for cost recovery in the next period arisingfrom liabilities in relation to the expiry of previousMahakam PSC.

10. ASET MINYAK DAN GAS BUMI 10. OIL AND GAS PROPERTIES

2019Pengalihan/ Penurunan

Saldo awal/ Reklasifikasi/ nilai aset/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Transfers/ Impairment Ending

balance Additions Deductions Reclassifications of assets balance

Biaya perolehan Acquisition costsSumur 315.377 36.270 - 571.973 - 923.620 WellsInstalasi 51.633 948 - 72.362 - 124.943 InstallationsAset bergerak - 1.120 - - - 1.120 Movable assetSignature bonus 53.000 9.030 - - - 62.030 Signature bonus

Sub jumlah 420.010 47.368 - 644.335 - 1.111.713 Subtotal

Aset dalam Assets underpenyelesaian constructions

Sumur pengembangan 156.577 722.121 - (571.973) - 306.725 Development wellsFasilitas - 42 - - - 42 PlantsInstalasi 15.634 106.701 - (72.362) - 49.973 Installation

Jumlah 592.221 876.232 - - - 1.468.453 Total

Akumulasi AccumulatedPenyusutan, depreciation,deplesi dan depletion andamortisasi amortization

Sumur (60.994) (255.478) - - - (316.472) WellsInstalasi (5.821) (15.069) - - - (20.890) InstallationsAset bergerak - (59) - - - (59) Movable assetSignature bonus (2.284) (2.652) - - - (4.936) Signature bonus

Jumlah (69.099) (273.258) - - - (342.357) Total

Nilai buku neto 523.122 1.126.096 Net book value

2018Pengalihan/ Penurunan

Saldo awal/ Reklasifikasi/ nilai aset/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Transfers/ Impairment Ending

balance Additions Deduction Reclassifications of assets balance

Biaya perolehan Acquisition costsSumur - 5.432 - 309.945 - 315.377 WellsInstalasi - - - 51.633 - 51.633 InstallationsSignature bonus 41.000 12.000 - - 53.000 Signature bonus

Sub jumlah 41.000 17.432 - 361.578 - 420.010 Subtotal

Aset dalam Assets underpenyelesaian constructions

Sumur Developmentpengembangan 88.973 381.925 (4.376) (309.945) - 156.577 wells

Instalasi 10.807 56.460 - (51.633) - 15.634 Installation

Jumlah 140.780 455.817 (4.376) - - 592.221 Total

Akumulasi AccumulatedPenyusutan, depreciation,deplesi dan depletion andamortisasi amortization

Sumur - (60.994) - - - (60.994) WellsInstalasi - (5,821) - - - (5.821) InstallationsSignature bonus - (2.284) - - - (2.284) Signature bonus

Jumlah - (69.099) - - - (69.099) Total

Nilai buku neto 140.780 523.122 Net book value





554








10. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (lanjutan) 10. OIL AND GAS PROPERTIES (continued)

Aset dalam penyelesaian pada 31 Desember 2019terdiri atas sumur-sumur dan instalasi. Signaturebonus dibayarkan kepada Pemerintah sehubungandengan perolehan/pengalihan Wilayah Kerja SangaSanga, Kalimantan Timur, Tengah dan West Ganal.

Asset under construction as of December 31, 2019consist of wells and installations. Signaturebonuses were paid to the Government in relation tothe acquisition/transfer of Sanga Sanga, EastKalimantan, Tengah and West Ganal workingareas.

2019 2018

Beban penyusutan selama tahun Depreciation expense duringberjalan dilaporkan dalam: the year reported in:

Beban pokok penjualan 273.199 69.099 Costs of revenueBeban umum dan General and administration

administrasi 59 - expenses


11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 11. OTHER NON-CURRENT ASSETS

Akun ini merupakan deposit yang dapat diajukanuntuk pengembalian setelah berakhirnya masasewa.

This account represents refundable deposits at theend of rental period.

12. UTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES

2019 2018

Utang usaha - pihak berelasi Trade payables - related parties(Catatan 25e) 54.450 29.852 (Note 25e)

Utang usaha - pihak ketiga: Trade payable - third parties:ENI Muara Bakau B.V. 40.156 6.948 ENI Muara Bakau B.V.PT Baroid Indonesia 34.923 27.390 PT Baroid IndonesiaPT Dowell Anadrill Schlumberger 29.524 16.517 PT Dowell Anadrill SchlumbergerPT Apexindo Pratama Duta 27.439 17.857 PT Apexindo Pratama DutaPT M-I Indonesia 17.262 5.923 PT M-I IndonesiaPT Imeco Inter Sarana 14.781 4.997 PT Imeco Inter SaranaPT Expro Indonesia 11.716 - PT Expro IndonesiaPT Halliburton Indonesia 11.291 11.684 PT Halliburton IndonesiaChevron Indonesia Company 9.175 - Chevron Indonesia CompanyPT Indoturbine 7.920 8.265 PT IndoturbinePT Citra Tubindo 7.707 - PT Citra TubindoPT Meindo Elang Indah 7.357 4.948 PT Meindo Elang IndahPT Schlumberger Geophysics PT Schlumberger Geophysics

Nusantara 7.305 2.017 NusantaraPT Agus Suta Line 2.183 4.087 PT Agus Suta LineLain-lain (masing-masing dibawah Others (individually below

AS$4.000) 169.035 152.368 US$4,000)

Jumlah 397.774 263.001 Total

13. UTANG PEMERINTAH 13. DUE TO THE GOVERNMENT

Utang kepada Pemerintah merupakan utangoverlifting kepada SKK Migas karena lifting minyakmentah dan gas bumi Grup melebihi entitlement-nya.

Amounts due to the Government representoverlifting liabilities to SKK Migas as a result of theGroup’s crude oil and natural gas liftings beinghigher than their entitlements.






AND ANALYSIS


555








14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES

2019 2018

Kontrak barang dan jasa 14.101 - Material and services contractsInsentif karyawan 10.123 1.740 Employee incentivesLain-lain - 13.441 Others


15. PROVISI UNTUK BIAYA RESTORASI DANREKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP

15. PROVISION FOR ENVIRONMENTALRESTORATION AND RECLAMATION COSTS

Grup mengakui provisi atas provisi penutupan danrestorasi area, pembongkaran, penutupan danpenanganan pasca operasi (“ASR”) sehubungandengan aset minyak dan gas bumi.

The Group recognises provision for abandonmentand site restoration, dismantling, closure and postoperations obligations (“ASR”) associated withfacilities involving oil and gas properties.

ASR merupakan nilai kini atas biaya restorasi danreklamasi lingkungan hidup yang diperkirakan terjadiselama periode KBH. Penyisihan ini telah dihitung olehmanajemen. Manajemen berkeyakinan, berdasarkankondisi ekonomi saat ini, bahwa asumsi-asumsi yangdigunakan untuk menghitung liabilitas masa yang akandatang adalah wajar. Estimasi tersebut dikaji ulangsecara rutin dan disesuaikan apabila ada perubahanasumsi yang material. Namun demikian, biayarestorasi aktual sangat bergantung pada harga pasardi masa depan untuk pekerjaan pembongkaran yangmencerminkan keadaan pasar pada masa terkait.Selain itu, estimasi waktu pembebanan ASR jugatergantung pada kapan lapangan tersebut berhentiberproduksi secara ekonomis.

ASR represents the present value of environmentalrestoration and reclamation costs which areexpected to be incurred during the terms of thePSCs. These provisions have been calculated bymanagement. Assumptions, based on the currenteconomic environment, have been made whichmanagement believes are a reasonable basis uponwhich to estimate the future liability. Theseestimations are reviewed regularly to take intoaccount any material changes in the assumptions.However, actual restoration costs will ultimatelydepend upon future market prices fordecommissioning work required which will reflectmarket conditions at the relevant time. Furthermore,the timing of ASR expenditures is also dependent onwhen the fields cease to produce at economicallyviable rates.

Mutasi untuk provisi biaya restorasi dan reklamasilingkungan hidup adalah sebagai berikut:

The movements in the provision for environmentalrestoration and reclamation costs are as follows:

2019 2018

Saldo awal tahun 5.432 - Balance at beginning of yearPenambahan dan revisi atas estimasi Additions and revisions of

selama tahun berjalan 37.218 5.432 estimates during the yearBiaya akresi 739 - Accretion expense

Saldo akhir tahun 43.389 5.432 Balance at end of year

16. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAIN-LAIN 16. OTHER CURRENT LIABILITIES

Akun ini merupakan liabilitas atas pemakaianpersediaan peninggalan kontraktor KBH lama.

This account represents liabilities arising from theuse of inventories of the legacy PSC contractors.





556








17. LIABILITAS JANGKA PANJANG LAIN-LAIN 17. OTHER NON-CURRENT LIABILITIES

Pada tanggal 31 Desember 2019, akun ini merupakansisa kewajiban yang muncul atas komitmen jangkapanjang terkait dengan aktivitas monitoring danrecovery sumur TN-C414 dan TN-C436 yang meliputikegiatan Continuous Monitoring, Plug & Abandon,Site Survey, Bleed-off wells, dan lain-lain.

As of December 31, 2019 this account representsthe remaining liabilities incurred in relation to thelong-term commitment of monitoring and recoveryactivities of TN-C414 and TN-C436 wells whichincludes Continuous Monitoring, Plug & Abandon,Site Survey, Bleed-off wells, etc.

18. MODAL SAHAM 18. SHARE CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember2018, jumlah modal Perusahaan yang telahditempatkan dan disetor adalah sebagai berikut:

As at December 31, 2019 and December 31, 2018the Company’s issued and paid-up share capitalposition is as follows:

Jumlah sahamditempatkan dan Modaldisetor penuh/ Persentase ditempatkan

Number of kepemilikan/ dan disetor/issued and Percentage of Issued and paid-

Pemegang saham paid-up shares ownership up share capital Shareholders

PT Pertamina (Persero) 1.499 99,93% 108 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Pedeve Indonesia 1 0,07% - PT Pertamina Pedeve Indonesia

Jumlah 1.500 100,00% 108 Total

19. PENDAPATAN USAHA 19. REVENUES

2019 2018

Pihak berelasi (Catatan 25h) Related parties (Note 25h)Pendapatan minyak mentah 813.028 587.803 Crude oil revenuesPendapatan gas 480.120 376.710 Natural gas revenues

Jumlah pendapatan usaha - pihakberelasi 1.293.148 964.513 Total revenues - related parties

Pihak ketiga dan Pemerintah Third parties and GovernmentPendapatan gas 812.413 1.161.751 Natural gas revenuesDMO fees - minyak mentah 39.526 63.448 DMO fees - crude oil

Jumlah pendapatan usaha - pihak Total revenues -ketiga dan Pemerintah 851.939 1.225.199 third parties and Government

Pendapatan usaha aktivitas operasi lain 9.106 20.253 Other income

JUMLAH 2.154.193 2.209.965 TOTAL






AND ANALYSIS


557








20. BEBAN EKSPLORASI 20. EXPLORATION EXPENSES

2019 2018

Administrasi dan eksplorasi 18.357 16.003 Administration and explorationGeologi dan geofisika 4.723 12.889 Geological and geophysicalLain-lain 6.669 13.238 Others


21. BEBAN PRODUKSI 21. PRODUCTION EXPENSES

2019 2018

Pemeliharaan sumur dan workover 452.448 398.945 Well service and workoverOverhead dan sewa 248.321 161.214 Overhead and rentalPerbaikan dan pemeliharaan 81.582 72.192 Repair and maintenance

Jumlah 782.351 632.351 Total

22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 22. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES

2019 2018

Gaji dan tunjangan pekerja 76.375 68.315 Employees salaries and benefitsPajak final dan denda 74.737 94.399 Final tax and penaltiesPemeliharaan 17.472 16.133 MaintenanceJasa konsultan dan profesional 12.423 30.019 Consultant and professional feesBiaya pelatihan 3.500 2.541 Training expenseSewa 2.116 3.865 RentPerjalanan dinas 1.163 1.250 TravelDepresiasi 59 - DepreciationLain-lain 26.253 37.280 Others

Jumlah 214.098 253.802 Total

23. (BEBAN)/PENDAPATAN LAIN-LAIN 23. OTHER (EXPENSE)/INCOME

2019 2018

Pendapatan keuangan 554 688 Finance incomeBeban akresi (739) - Accretion expense(Beban)/pendapatan selisih kurs (1.501) 7.865 Foreign exchange (loss)/gainKontribusi kepada BUMD Contribution to BUMD

(Catatan 3s dan 26c) (87.959) - (Note 3s and 26c)

Jumlah (89.645) 8.553 Total

24. PERPAJAKAN 24. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid Taxes

2019 2018

Entitas Anak SubsidiariesPajak penghasilan dan dividen 3.374 1.061 Corporate and dividend taxesPPN 2.607 - VATPasal 21 48 - Article 21






558








24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

b. Utang pajak b. Taxes payable

2019 2018

Perusahaan The CompanyUtang pajak kini 1.586 1.461 Current tax liabilitiesPasal 21 186 230 Article 21Pasal 23 1 - Article 23

Entitas Anak SubsidiariesPPN 13.194 1.111 VATUtang pajak kini 12.698 47.774 Current tax liabilitiesPasal 23 1.005 996 Article 23Pasal 21 656 3.777 Article 21Pasal 4(2) 280 137 Article 4(2)Pasal 15 124 27 Article 15


c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expense

2019 2018

Perusahaan The CompanyKini 1.586 1.485 Current

Sub jumlah 1.586 1.485 Subtotal

Entitas anak SubsidiariesKini 134.307 306.564 CurrentTangguhan 124.282 132.170 Deferred

Sub jumlah 258.589 438.734 Subtotal

Jumlah 260.175 440.219 Total

d. Pajak kini d. Current taxes

Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukanberdasarkan estimasi penghasilan kena pajak.Nilai tersebut akan disesuaikan kembali ketikaSurat Pemberitahuan Tahunan disampaikan keDirektorat Jenderal Pajak.

Current income tax computations are based onestimated taxable income. The amounts will beadjusted when Annual Tax Returns are submittedto the Directorate General of Tax.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandengan jumlah teoretis beban pajak penghasilanyang dihitung berdasarkan laba sebelum pajakpenghasilan Perusahaan sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expenseand the theoretical tax amount on the Company’sprofit before income tax is as follows:






AND ANALYSIS


559









d. Pajak kini (lanjutan) d. Current taxes (continued)

2019 2018

Laba konsolidasian Consolidated profitsebelum beban pajak penghasilan 765.151 1.221.136

before income tax expense

Laba sebelum pajak - Entitas Anak (763.639) (1.117.294) Profit before income tax - Subsidiaries

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax- Perusahaan 1.512 103.842 the Company -

Ditambah/(dikurangi): Add/(less):- Pendapatan dividen - (99.933) Dividend income -- Pendapatan bunga (72) (35) Interest income -- Beban lain-lain 4.903 3.757 Other expenses -- Kompensasi kerugian - (1.692) Loss compensation -

Laba fiskal Taxable income- Perusahaan 6.343 5.939 the Company -

Pajak penghasilan dengan tarif pajak 25% Income tax expense with 25% tax rate- Perusahaan 1.586 1.485 the Company -

Pajak penghasilan Income tax expense- Entitas Anak 258.589 438.734 Subsidiaries -

Beban pajak penghasilan Consolidated income taxkonsolidasian 260.175 440.219 expense

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilanPerusahaan dan Entitas Anak dengan jumlahteoritis beban pajak penghasilan yang dihitungberdasarkan laba sebelum pajak penghasilankonsolidasian adalah sebagai berikut:

The reconciliations between the Company andSubsidiaries’ income tax expense and theoretical taxamount in the consolidated profit before income tax isas follows:

2019 2018

Laba sebelum pajak Profit before income taxpenghasilan - konsolidasian 765.151 1.221.136 - consolidated

Pajak penghasilan dihitung Tax calculated at weighteddengan rata-rata average statutorytarif pajak statutory 253.482 458.409 tax rate

Beda tetap: Permanent differences:- Pendapatan dividen - (24.983) Dividend income -- Pendapatan bunga (53) (14) Interest income -- Beban lain-lain 6.746 7.230 Other expenses -- Kompensasi kerugian - (423) Loss compensation -

Jumlah beban pajak Total consolidatedpenghasilan konsolidasian 260.175 440.219 income tax expense





560









d. Pajak kini (lanjutan) d. Current taxes (continued)

Jumlah beban pajak penghasilan dihitung denganmenggunakan tarif pajak rata-rata tertimbangyang berlaku untuk entitas-entitas yangdikonsolidasikan ke Perusahaan. Tarif pajak rata-rata tertimbang adalah 33,13% (2018: 37,54%)

The amount of income tax expense is calculatedusing the weighted average tax rate applicable toentities consolidated to the Company. Theweighted average tax rate was 33.13%(2018: 37.54%).

e. Pajak tangguhan e. Deferred taxes

31 Desember 2019/December 31, 2019

Dibebankan DibebankanSaldo awal/ pada laba rugi/ pada OCI/ Saldo akhir/Beginning Charged to Charged Koreksi/ EndingBalance Profit or Loss to OCI Correction Balance

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets-Provisi penggunaan material Provision of ex-Contractor-

kontraktor lama 24.556 15.190 - - 39.746 materials used-Provisi sewa aset 2.730 5.850 - - 8.580 Assets rental provision--Provisi liabilitas imbalan Employee benefits-

kerja karyawan 2.805 (2.271) - - 534 liabilities provision-Provisi untuk restorasi dan Abandonment and site-

reklamasi lingkungan hidup 1.969 221 - - 2.190 restoration provision-Lain-lain - 25.400 - - 25.400 Others-

Jumlah 32.060 44.390 - - 76.450 Total

Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities-Aset minyak dan gas bumi 145.018 156.462 - - 301.480 Oil and gas properties--Piutang usaha 352 8.317 - - 8.669 Account receivable--Lain-lain 18.860 3.893 - - 22.753 Others-

Jumlah 164.230 168.672 - - 332.902 Total

31 Desember 2018/December 31, 2018

Dibebankan DibebankanSaldo awal/ pada laba rugi/ pada OCI/ Saldo akhir/Beginning Charged to Charged Koreksi/ EndingBalance Profit or Loss to OCI Correction Balance

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets-Provisi penggunaan material Provision of ex-Contractor-

kontraktor lama - 24.556 - - 24.556 materials used-Provisi sewa aset - 2.730 - - 2.730 Assets rental provision--Provisi liabilitas imbalan Employee benefits-

kerja karyawan - 2.805 - - 2.805 liabilities provision-Provisi untuk restorasi dan Abandonment and site-

reklamasi lingkungan hidup - 1.969 - - 1.969 restoration provision-Lain-lain - - - - - Others-

Jumlah - 32.060 - - 32.060 Total

Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities-Aset minyak dan gas bumi - 145.018 - - 145.018 Oil and gas properties--Piutang usaha - 352 - - 352 Account receivable--Lain-lain - 18.860 - - 18.860 Others-

Jumlah - 164.230 - - 164.230 Total






AND ANALYSIS


561









e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred taxes (continued)

Pemanfaatan aset pajak tangguhan yang diakuiGrup tergantung pada kelebihan laba pajak masayang akan datang atas laba yang timbul daripemulihan perbedaan temporer kena pajak yangtersedia. Grup melakukan penyisihan penilaianatas aset pajak tangguhan tertentu untukkompensasi kerugian telah ditetapkan apabilatidak adanya bukti yang cukup mengenaikemungkinan aset pajak tangguhan tersebutdapat dimanfaatkan sebelum kadaluwarsa.

The utilisation of deferred tax assets recognisedby the Group is dependent upon future taxableincome in excess of income resulting from thereversal of existing taxable temporarydifferences. The Group do a valuation allowancefor certain deferred tax assets has beenestablished if there is insufficient evidence that itis probable that certain tax losses carried forwardwill be utilised before expiring.

f. Administrasi f. Administration

Perusahaan dan entitas anak menghitung danmembayar sendiri jumlah pajak yang terutang.Berdasarkan perubahan terakhir Undang-UndangPajak Penghasilan yang mulai berlaku efektifsejak tanggal 1 Januari 2008, Direktorat JenderalPajak dapat menetapkan dan mengubah liabilitaspajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejaktanggal terutangnya pajak.

The company and subsidiaries calculate and paytheir tax obligations separately. Based on themost recent amendments of the Income Tax Laweffective on January 1, 2008, the DirectorateGeneral of Tax may decide and amend taxliabilities within a period of 5 (five) years from thedate taxes payable become due.

Undang-undang perpajakan yang berlaku diIndonesia mengatur bahwa masing-masingentitas dalam grup menghitung, menetapkan danmembayar sendiri besarnya jumlah pajak yangterutang secara individu. Berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku, DirektoratJenderal Pajak dapat menetapkan ataumengubah jumlah pajak terutang, dalam bataswaktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

The taxation laws in Indonesia require that eachcompany in the group submits individual taxreturns on the basis of self-assessment. Underthe prevailing regulations, the DirectorateGeneral of Tax may assess or amend taxes,currently within five years of the time the taxbecomes due.





562








25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI

25. RELATED PARTIES BALANCES ANDTRANSACTIONS

a. Sifat dari transaksi pihak berelasi a. Nature of related party transactions

Transaksi pihak berelasi antara Grup denganPertamina dan entitas anaknya meliputipembiayaan, pembelian bahan bakar,pembebanan imbalan kerja karyawanperbantuan, pembebanan biaya bunga dan biayaasuransi, dividen dan transaksi penyerahanbarang/jasa lainnya.

Related party transactions between the Groupand Pertamina and its subsidiaries involvefinancing, fuel purchases, allocation of secondedemployees’ past-service costs, interest andinsurance expense, dividends and othergoods/services transactions.

Sifat dari hubungan pihak-pihak berelasi adalahsebagai berikut:

The nature of the relationships with relatedparties are as follows:

Hubungan/Relations Pihak-pihak berelasi/Related parties

• Pemegang saham/Shareholders PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Pedeve Indonesia

• Entitas sepengendali/Entities under commoncontrol

PT Pertamina Hulu EnergiPT Pertamina EPPT Pertamina GasPT Pertamina Tongkang/PT Pertamina TransKontinentalPT Tugu Pratama IndonesiaPT Elnusa Tbk.PT Pertamina EP CepuPT Pertamina EP Cepu ADKPT Nusantara RegasPT Patra JasaPT Pertamina Bina MedikaPT Pelita Air ServicePT Pertamina Drilling Services IndonesiaPT Pertamina International E & PPT Pertamina RetailPT Pertamina LubricantsPT Perusahaan Gas Negara Tbk.PT Pertamina Training & Consulting

• Entitas yang berelasi dengan Pemerintah/Entities related to Government

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Kaltim Daya MandiriPT Pupuk Kalimantan TimurSKK MigasPT Dahana (Persero)PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (“DJKN”)Direktorat Jenderal PajakPT Migas Mandiri Pratama Kutai Mahakam(“MMPKM”)PT Telekomunikasi IndonesiaKementerian Lingkungan HidupPT Badak Natural Gas Liquefaction (“PT Badak NGL”)

• Personil manajemen kunci/Key managementpersonnel

Direksi/DirectorsKomisaris/Commissioners






AND ANALYSIS


563








25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI (lanjutan)

25. RELATED PARTIES BALANCES ANDTRANSACTIONS (continued)

a. Sifat dari transaksi pihak berelasi (lanjutan) a. Nature of related party transactions(continued)

Kebijakan Grup terkait penetapan harga untuktransaksi dengan pihak-pihak berelasi adalahsebagai berikut:

The Group’s pricing policies related to thetransactions with related parties are asfollows:

- Penjualan minyak mentah ke pihak berelasiditetapkan berdasarkan Indonesian CrudePrices (“ICP”) bulanan yang ditetapkan olehDirektorat Jenderal Migas.

- Penjualan gas ke pihak berelasi ditetapkanberdasarkan kontrak-kontrak penjualan gas.

- Jasa transportasi gas dari Pertagasberdasarkan tarif yang ditetapkan oleh BadanPengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (“BPHMIGAS’’).

- Sales of crude oil to related parties arepriced based on monthly IndonesianCrude Prices (“ICP”) which aredetermined by Directorate General of Oiland Gas.

- Sales of natural gas to related parties arepriced based on the gas sales contracts.

- Gas transportation fees from Pertagasare priced based on the tariff determinedby Badan Pengatur Hilir Minyak dan GasBumi (‘’BPH MIGAS’’).

- Penerimaan dana dropping dari Pertaminauntuk kebutuhan aktivitas operasi dan investasiGrup.

- Fund dropping from Pertamina, for theneeds of the Group’s operating andinvestment activities.

- Beban personel dari Pertamina terkaitaktivitasnya dalam membantu operasionalGrup.

- Personnel expenses from Pertaminarelated to its activities in assisting theoperations of the Group.

- Beban usaha dari pihak berelasi lainnyaberdasarkan harga yang disepakati kedua belahpihak.

- Other various operating expenses fromother related parties are priced based onagreed prices.

b. Kas dan setara kas b. Cash and cash equivalents

2019 2018

Kas di bank (Catatan 5) 126.469 196.590 Cash in banks (Note 5)

Persentase terhadap jumlah aset 4,70% 13,02% As a percentage of total assets

c. Piutang usaha - pihak berelasi c. Accounts receivable - related parties

2019 2018

PT Pertamina (Persero) 1.115.567 510.594 PT Pertamina (Persero)SKK Migas 34.844 19.836 SKK MigasPT Pupuk Kalimantan Timur 7.980 15.667 PT Pupuk Kalimantan TimurPT Kaltim Daya Mandiri 907 1.155 PT Kaltim Daya MandiriPT Pertamina Hulu Energi 207 198 PT Pertamina Hulu EnergiPT Pertamina EP 13 60 PT Pertamina EPPT Pertamina International E&P 5 2 PT Pertamina International E&PPT Pertamina EP Cepu 2 2 PT Pertamina EP CepuPT Perusahaan Gas Negara Tbk. 2 - PT Perusahaan Gas Negara Tbk.PT Perusahaan Listrik PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) - 2.604 Negara (Persero)PT Pertamina EP Cepu ADK - 3 PT Pertamina EP Cepu ADKPT Pertamina Gas - 1 PT Pertamina GasLainnya 37 141 Others

Jumlah 1.159.564 550.263 Total






564








25.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI (lanjutan)


d. Piutang lain-lain - pihak berelasi d. Other receivables - related parties

2019 2018

PT Pertamina International E&P 206 - PT Pertamina International E&PPT Badak NGL 15.724 26.646 PT Badak NGL



e. Utang usaha - pihak berelasi e. Trade payables - related parties

2019 2018

PT Pertamina (Persero) 15.603 12.210 PT Pertamina (Persero)PT Elnusa Tbk. 15.003 10.666 PT Elnusa Tbk.SKK Migas 8.325 - SKK MigasPT Pertamina Drilling Services Indonesia 5.623 523 PT Pertamina Drilling Services IndonesiaPT Patra Jasa 1.889 - PT Patra JasaPT Pelita Air Service 1.857 1.623 PT Pelita Air ServicePT Pertamina Training & Consulting 1.788 11 PT Pertamina Training & ConsultingPT Pertamina Trans Kontinental 1.776 3.369 PT Pertamina Trans KontinentalPT Badak NGL 1.653 - PT Badak NGLPT Pertamina Lubricants 337 779 PT Pertamina LubricantsPT Pertamina Bina Medika 227 - PT Pertamina Bina MedikaPT Perusahaan Gas Negara Tbk. 202 - PT Perusahaan Gas Negara Tbk.PT Tugu Pratama Indonesia 111 57 PT Tugu Pratama IndonesiaPT Pertamina Retail 45 55 PT Pertamina RetailPT Dahana (Persero) - 554 PT Dahana (Persero)Lain-lain (masing-masing dibawah Others (individually below

AS$10.000) 11 5 US$10,000)


Persentase terhadap jumlahliabilitas 3,87% 4,08% As a percentage of total liabilities

f. Pinjaman - pihak berelasi (Catatan 26a) f. Loan - related party (Note 26a)

2019 2018

PT Pertamina (Persero) 319.905 770 PT Pertamina (Persero)

Persentase terhadap jumlahliabilitas 22,75% 0,11% As a percentage of total liabilities

g. Utang - lain-lain pihak berelasi g. Other payables - related parties

2019 2018

DJKN 25.758 7.606 DJKNSKK Migas 5.708 - SKK MigasMMPKM 28 - MMPKMPT Dahana (Persero) - 17 PT Dahana (Persero)


Persentase terhadap jumlah liabilitas 2,24% 1,04% As a percentage of total liabilities






AND ANALYSIS


565








25.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI (lanjutan)


h. Pendapatan usaha - pihak berelasi h. Revenues - related parties

2019 2018

PT Pertamina (Persero) 884.529 641.428 PT Pertamina (Persero)PT Nusantara Regas 245.010 255.666 PT Nusantara RegasPT Pupuk Kalimantan Timur 164.430 160.831 PT Pupuk Kalimantan TimurPT Kaltim Daya Mandiri 5.933 10.817 PT Kaltim Daya MandiriPT Perusahaan Listrik PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) 895 2.604 Negara (Persero)Pihak berelasi lain-lain 549 1.237 Other related party

Jumlah pihak berelasi 1.301.346 1.072.583 Total related parties

Penyesuaian overlifting (8.198) (108.070) Overlifting adjustment

Jumlah 1.293.148 964.513 Total

Persentase terhadap jumlahpendapatan usaha 60,03% 43,64% As a percentage of total revenues

Penyesuaian overlifting diakibatkan olehperbedaan perhitungan lifting aktual dengan liftingprovisional yang terjadi dalam aktifitas KBHMahakam.

Overlifting adjustment is due to differences inactual calculation of lifting with provisional liftingthat occurs in Mahakam PSC activities.

i. Kompensasi manajemen kunci i. Key management compensation

Manajemen kunci termasuk Direksi danKomisaris. Kompensasi yang dibayar atauterutang kepada manajemen kunci atas dasar jasapekerja adalah sebagai berikut:

Key management includes Directors andCommissioners. The compensation paid orpayable to the key management for employeeservices is shown below:

2019 2018

Gaji dan imbalan pekerja jangka Salaries and other short-termpendek lainnya 981 321 employee benefits

Persentase terhadap laba As a percentage ofsebelum pajak penghasilan 0,13% 0,03% profit before income tax





566








26. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSIPENTING

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES

a. Perjanjian Pinjaman Dana a. Loan Agreement

Pada tanggal 26 September 2017, Perusahaanmenandatangani kontrak perjanjian pinjamandana dengan Pertamina untuk kebutuhanpembiayaan atas pelaksanaan kegiatan operasidan investasi Grup.

On September 26, 2017, the Company enteredinto a loan agreement with Pertamina for thepurpose of funding operational and investmentactivities of the Group.

Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian,fasilitas pinjaman yang disediakan olehPertamina untuk tiap tahun, tidak akan melebihirencana kerja dan anggaran dari Perusahaan ditahun berjalan. Tingkat bunga atas jumlahpinjaman mengacu pada tingkat suku bungapasar.

In accordance with the terms of the agreement,the loan facility provided by Pertamina for eachyear shall not exceed the Company’s workprogram and budget of the current year. Theinterest rate on the loan amount refers to themarket interest rate.

Perjanjian pinjaman dana ini dibuat berdasarkanPedoman Hubungan Korporasi antaraPT Pertamina (Persero) dan antar AnakPerusahaan Hulu No. A-001/D00000/2015-S0Revisi ke-2 (Charter Hulu 2), yang memuatkebijakan terkait kegiatan evaluasi danpenentuan struktur modal dan pendanaan diAnak Perusahaan Hulu, termasuk pengambilankeputusan mengenai alokasi penggunaan danainternal dan eksternal serta memastikankecukupan pendanaan untuk mendanai kegiataninvestasi serta operasi di Anak Perusahaan Hulu.

This loan agreement is made based on thePedoman Hubungan Korporasi antaraPT Pertamina (Persero) dan antar AnakPerusahaan Hulu No. A-001/D00000/2015-S0Revisi ke-2 (Charter Hulu 2), which containspolicies related to the evaluation anddetermination of capital and financing structure inUpstream Subsidiaries, including the decision onthe allocation of internal and external funding andensuring sufficient funding to fund investmentand operations activities in UpstreamSubsidiaries.

b. Perjanjian Penjualan Gas b. Gas Sales Agreements

Pada tanggal 31 Desember 2019, AnakPerusahaan memiliki kontrak-kontrak perjanjianjual beli gas yang signifikan dengan beberapapelanggan, dengan volume gas masing-masingkontrak senilai antara 33,27 TBTU hingga 128,43TBTU. Kontrak-kontrak tersebut akan berakhirantara tahun 2020 sampai 2023.

As at December 31, 2019, Subsidiaries havevarious significant gas sales agreements withvarious customers, with gas volumes of eachcontract ranging between 33.27 TBTU and128.43 TBTU. The expiration years of thoseagreements range from 2020 to 2023.

Berdasarkan Peraturan Presiden RepublikIndonesia No.40 Tahun 2016 tentang PenetapanHarga Gas Bumi dan Peraturan Menteri Energidan Sumber Daya Mineral Republik IndonesiaNo.40 Tahun 2016 tentang Harga Gas BumiUntuk Industri Tertentu, Grup masih dalam tahapdiskusi lebih lanjut dengan SKK Migas terutamadalam penerapannya pada amandemenpenurunan kontrak harga gas dalam perjanjianjual beli gas dengan industri tertentu.

Based on the Indonesian Presidential RegulationNo.40 year 2016 on Natural Gas Pricing andRegulation of the Minister of Energy and MineralResources of the Republic of Indonesia No.40year 2016 on Natural Gas Price for SpecificIndustries, the Group is still in discussion withSKK Migas especially in its application on theamendment of the reduction in the gas pricecontracts involving the gas sales and purchaseagreements with specific industries.






AND ANALYSIS


567








26. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSIPENTING (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

c. Perjanjian Pengalihan 10% ParticipatingInterest (“PI”) di KBH Blok Mahakam

c. Agreement to transfer a 10% ParticipatingInterest (“PI”) in Mahakam PSC

Pada tanggal 19 September 2018, PHM danPT Migas Mandiri Pratama Kutai Mahakam(“MMPKM”) telah menandatangani “Pokok-pokokKesepakatan Rencana Pengalihan 10%Participating Interest Wilayah Kerja Mahakam”,dimana para pihak akan melakukan diskusi yanglebih intensif mengenai ketentuan danpersyaratannya.

Pada tanggal 17 Juli 2019, PHM dan MMPKMtelah menandatangani Perjanjian Pengalihan danPengelolaan 10% Partisipasi Interes PadaKontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja Mahakamdimana diantaranya mengatur tentangkompensasi, mekanisme pembiayaan,pengembalian dan bagi hasil produksi.

Pada tanggal 12 September 2019, pengalihan PI10% di wilayah kerja Mahakam telah disetujui olehMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral melaluisuratnya kepada Kepala SKK MigasNo.371/13/MEM.M/2019. Surat tersebutmenyatakan bahwa tanggal peralihan PHMkepada MMPKM adalah sejak tanggal efektif KBHBlok Mahakam.

Dimulai sejak tanggal pengalihan, pembayaranbagi hasil produksi yang menjadi bagian MMPKMakan dilakukan oleh PHM setiap bulan, setelahdikurangi bagian MMPKM atas biaya operasi KBHMahakam dan kewajiban lainnya sesuai denganKBH.

Dalam hal bagian bagi hasil produksi MMPKMpada bulan berjalan tidak mencukupi bagian biayaoperasi yang harus dibayarkan oleh MMPKM,kekurangan pembayaran biaya operasi tersebutakan diperhitungkan di bulan-bulan berikutnya.

Untuk menjamin pendapatan MMPKM, bagi hasilproduksi serta biaya operasi bagian MMPKMdihitung menggunakan persentase provisionaluntuk setahun penuh. Jika akumulasi biayaoperasi yang harus dibayarkan oleh MMPKM kePHM pada suatu tahun melebihi bagianMMPKMM atas bagi hasil produksi, PHM akanmemberikan pembayaran kepada MMPKMsebesar 1 Dolar AS (nilai penuh) setiap bulanpada tahun yang berikutnya.

On September 19, 2018, PHM and PT MigasMandiri Pratama Kutai Mahakam (“MMPKM”)have signed “Pokok-pokok KesepakatanRencana Pengalihan 10% Participating InterestWilayah Kerja Mahakam” where the parties willconduct intensive discussions regarding theterms and conditions.

On July 17, 2019, PHM and MMPKM havesigned Perjanjian Pengalihan dan Pengelolaan10% Partisipasi Interes Pada Kontrak Bagi HasilWilayah Kerja Mahakam which governs thecompensation, financing mechanism, returnsand production sharing.

On September 12, 2019, the transfer of the 10%PI was approved by the Minister of Energy andMineral Resources through its letter to the Headof SKK Migas No.371/13/MEM.M/2019. Theletter states that the date of the transfer of PHMto MMPKM is from the effective date of theMahakam PSC.

Starting from the date of the transfer, paymentsof MMPKM’s share of the production will bemade on monthly basis by PHM after deductingMMPKM’s share of the Mahakam PSC’soperating cost and other obligations inaccordance with the PSC.

In the event MMPKM’s share of production inthe current month is insufficient to coverMMPKM’s share of operating costs, thecumulative underpayment will be carried over tothe following months.

To ensure MMPKM’s revenue, the productionsharing and operating costs sharing with PHMis calculated based on provisional percentagefor a full year. In the event in any year thecumulative operating costs which is payable byMMPKM to PHM exceeds MMPKM’s share ofproduction, PHM will pay US Dollar 1 (fullamount) for each month in the following year.





568










d. Komitmen Pengeluaran dan Rencana Kerja d. Work Program & Expenditure Commitment

i. KBH Mahakam

KBH Mahakam memiliki klausul terkaitkomitmen dari kontraktor KBH untukmelaksanakan program kerja danpengeluaran selama 6 tahun pertama setelahtanggal efektif 1 Januari 2018.

Adapun komitmen pengeluaran selama 6tahun pertama setelah tanggal efektif adalahsebesar AS$379.150 Pada tanggal31 Desember 2019 komitmen sebesarAS$24.081 telah terpenuhi.

i. Mahakam PSC

The Mahakam PSC included a clauserelated to the commitment of the PSCcontractor to commit the work program andexpenditure for the first 6 years after theeffective date, January 1, 2018.

The commitment of expenditure during thefirst 6 years after the effective date isUS$379,150 As of December 31, 2019,commitment totaling US$24,081 has beenfulfilled.

ii. KBH Kalimantan Timur

KBH Kalimantan Timur memiliki klausul terkaitkomitmen dari kontraktor KBH untukmelaksanakan program kerja danpengeluaran selama 6 tahun pertama setelahtanggal efektif 25 Oktober 2018.


ii. Kalimantan Timur PSC

The Kalimantan Timur PSC included aclause related to the commitment of the PSCcontractor to commit the work program andexpenditure for the first 6 years after theeffective date, October 25, 2018.


iii. KBH Sanga-Sanga

KBH Sanga-Sanga memiliki klausul terkaitkomitmen dari kontraktor KBH untukmelaksanakan program kerja danpengeluaran selama 6 tahun pertama setelahtanggal efektif 8 Agustus 2018.


iii. Sanga-Sanga PSC

The Sanga-Sanga PSC included a clauserelated to the commitment of the PSCcontractor to commit the work program andexpenditure for the first 6 years after theeffective date, August 8, 2018.







AND ANALYSIS


569










d. Komitmen Pengeluaran dan Rencana Kerja(lanjutan)

d. Work Program & Expenditure Commitment(continued)

iv. KBH West Ganal

KBH West Ganal memiliki klausul terkaitkomitmen dari kontraktor KBH untukmelaksanakan program kerja danpengeluaran selama 6 tahun pertama setelahtanggal efektif 26 Januari 2020.

Adapun komitmen pengeluaran selama 6tahun pertama setelah tanggal efektif adalahsebesar AS$159.700.

iv. West Ganal PSC

The West Ganal PSC included a clauserelated to the commitment of the PSCcontractor to commit the work program andexpenditure for the first 6 years after theeffective date, January 26, 2020.

The commitment of expenditure during thefirst 6 years after the effective date isUS$159,700.

e. Pengembalian Biaya Investasi e. The Recovery of Investment Cost(Undepreciated Balance)

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi danSumber Daya Mineral No.47/2017, No.24/2018,No.46/2018 tentang Perubahan atas MenteriEnergi dan Sumber Daya Mineral No. 26/2017tentang Mekanisme Pengembalian BiayaInvestasi pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak danGas Bumi menerangkan bahwa pengembalianbiaya investasi atas biaya investasi yang belumdikembalikan akan dilakukan oleh kontraktor barudengan 4 (empat) syarat pengakuan aset dankewajiban pengembalian biaya investasi yangperlu terpenuhi: a) Nilai pengembalian biayainvestasi wajib mendapatkan verifikasi danpersetujuan dari SKK Migas; b) SKK Migas perlumempertimbangkan tingkat dan perkiraanproduksi dari hasil investasi yang telah dilakukan;c) adanya ketetapan Menteri terkait dengan nilaipengembalian biaya investasi; dan d) adanyaperjanjian antara operator lama dan operator baruterkait penyelesaian pembayaran.

Grup tidak mengakui aset dan kewajiban atas nilaipengembalian investasi karena 4 (empat) syarattersebut belum terpenuhi.

Referring to the Ministry of Energy and MineralResource Regulation No. 47/2017, No.24/2018,No.46/2018 regarding the amendment of theMinistry of Energy and Mineral ResourceRegulation No. 26 of 2017 concerningMechanism for the Recovery of Investment Cost(Undepreciated Balance) in the Upstream Oiland Gas Business Activities explained that theUndepreciated Balance will be paid by the newcontractor with 4 conditions of theUndepreciated Balance assets and liabilitiesrecognition need to be fulfill: a) the amount ofUndepreciated Balance must be verified andapproved by SKK Migas; b) SKK Migas mustconsider of production level and estimate fromthe investments spent; c) there shall be aMinistry decision about the amount ofUndepreciated Balance; and d) there shall be anagreement between the contractors aboutpayment procedure.

The Group does not recognise theUndepreciated Balance due to 4 (four)conditions above have not been fulfilled.





570










f. Kewajiban Biaya Restorasi dan ReklamasiLingkungan Hidup

f. Obligations for the Cost of EnvironmentalRestoration and Reclamation

Grup melakukan provisi atas ASR denganestimasi terbaik berdasarkan kontrak danintrepretasi atas ketentuan perundang-undanganyang berlaku. Beberapa pertimbangan dalamestimasi ASR antara lain: a) Pengukuran ASRtidak terlepas dari aset Barang Milik Negara(“BMN”) yang digunakan. Sesuai dengan PTK040/PTK/XI/2010 tentang Abandonment & SiteRestoration dimana ASR hanya dicadangkanuntuk sumur, fasilitas produksi dan fasilitaspenunjang yang diterima (BMN yang digunakan)oleh Kontraktor Baru; b) Penyusunan rencanakerja atas dana cadangan ASR hanya untuk asetyang berproduksi; dan c) Perusahaanmendapatkan Legal Opinion dari pihakindependen yang memberikan kesimpulan terkaitsejauh apa tanggung jawab untuk memberikanbasis dalam estimasi ASR.

The Group provides provisions for ASR usingbest estimates based on contracts andinterpretations of regulations. Someconsiderations in ASR estimation are asfollows: a) ASR measurements based on State-Owned Assets (“BMN”) assets used. Inaccordance with PTK 040/PTK/XI/2010 aboutAbandonment & Site Restoration where ASR isonly reserved for wells, production facilities andsupporting facilities received (BMN used) by theNew Contractor; b) Preparation of work plansfor ASR reserve funds only for productionassets; and c) the Company obtained a LegalOpinion from an independent party whichprovided conclusion on the extend of theresponsibility for the basis of ASR estimates.

Grup sedang melakukan klarifikasi denganPemerintah mengenai sejauh mana tingkatprovisi ASR perlu diakui. Sampai dengan tanggalpenyelesaian laporan keuangan konsolidasianini, diskusi dengan Pemerintah masihberlangsung.

The Group is seeking clarification with theGovernment regarding the extent of provisionfor ASR that needs to be recognized. As of thecompletion date of these consolidated financialstatements, the discussion with the Governmentis still ongoing.

g. Perkara Hukum g. Legal Casei. PT Pertamina Hulu Mahakam i. PT Pertamina Hulu Mahakam

- Perkara Kursani - Kursani Case

Kursani (Penggugat) mengaku sebagaipewaris almarhum Andi Makulawu GelarRaden Karta bin Andi Makawu Awu (LeluhurPenggugat), mengklaim berhak atas 18.000Ha tanah, terletak di Senipah, ProvinsiKalimantan Timur, yang diberikan olehKesultanan Kutai kepada leluhurPenggugat.

Kursani (Plaintiff) claimed to be the heir ofthe late Andi Makulawu Gelar RadenKarta bin Andi Makawu Awu (PlaintiffAncestor), claimed to be entitled to 18,000Ha of land, located in Senipah, EastKalimantan Province, which was grantedby the Sultanate of Kutai to the Plaintiff’sancestor.






AND ANALYSIS


571










g. Perkara Hukum (lanjutan) g. Legal Case (continued)i. PT Pertamina Hulu Mahakam (lanjutan) i. PT Pertamina Hulu Mahakam (continued)

- Perkara Kursani (lanjutan) - Kursani Case (continued)

Pada tanggal 3 Maret 2016, Penggugatmengajukan perkara perdataNo.09/Pdt.G/2016/PN.Trg (Kasus No.09).Penggugat mengklaim TOTAL E&PINDONESIE (saat ini PHM) danPT Pertamina (Persero) telah melakukantindakan yang melanggar hukum dengansecara tidak sah memiliki dan mengambilalih tanah sekitar 457Ha tanpa melakukanprosedur pembebasan lahan yang tepatatau memberikan kompensasi kepada pihakyang berhak.

On March 3, 2016, Plaintiff filed civil caseNo.09/Pdt.G/2016/PN.Trg (Case No.09).The Plaintiff claimed TOTAL E&PINDONESIE (currently PHM) andPT Pertamina (Persero) had conducted anunlawful act by unlawfully possessing andtaking control of land of approximately457Ha without carrying out proper landacquisition procedures or providingcompensation to the entitled party.

Proses pengadilan dan keberatan telahselesai. Pada tanggal 24 Mei 2018,Soemadipradja & Taher (Pengacara yangmewakili PHM dalam proses Kasasi untukKasus No.09) menerima MemorandumKasasi oleh Penggugat, dan pada tanggal 6Juni 2018, PHM mengajukan jawabanMemorandum Kasasi kepada MahkamahAgung.

Pada 12 September 2019, PHM menerimaPemberitahuan Isi Putusan KasasiMahkamah Agung RI tanggal 21 Desember2018, No.3563 K/Pdt/2018 yang amarnyaberbunyi menolak permohonan kasasi daripemohon kasasi Kursani dan menghukumPemohon Kasasi untuk membayar perkaradalam tingkat Kasasi ini. Dengan adanyaputusan kasasi tersebut maka putusanpengadilan atas perkara ini telahberkekuatan hukum tetap.

The court and objection process havebeen finalized. On May 24, 2018,Soemadipradja & Taher (firm representingthe PHM in the cassation stage CaseNo.09) received a Memorandum ofCassation by the Plaintiff, and on June 6,2018, PHM filed a Counter-Memorandumof Cassation to the Supreme Court.

On September 12, 2019, PHM received aNotification of the Supreme Court'sCassation Decision dated December 21,2018, No.3563 K/Pdt/2018 which contentis the refusal of the cassation from theapplicant and decision to sentence thecassation applicant to pay a legal case incassation's level. With this cassationdecision, the court's decision on this casehas permanent legal force.





572











- Perkara Tanah Handil - Handil Land Case

Ramli M, Hj. Jawariah, Marwiyah,Ahmadsyah, dan Ahmad HM (Penggugat)bersama-sama mengajukan gugatankepada PHM (Tergugat I), PT Total Fina ElfE&P (Tergugat II), Badan PertanahanNasional Kabupaten Kutai Kartanegara(Tergugat III), dan Kepala Desa Muara JawaUlu (Tergugat IV) pada tanggal 8 Oktober2019. Penggugat mengklaim memiliki hakpenguasaan atas lahan seluas 40,800 m2

yang terletak di daerah Handil I yang saat inidigunakan oleh PT Pertamina HuluMahakam sebagai fasilitas penyimpananlogistik untuk mendukung operasionalperusahaan.

Ramli M, Hj. Jawariah, Marwiyah,Ahmadsyah, and Ahmad HM (Plaintiff)jointly filed a lawsuit against PHM(Defendant I), PT Total Fina Elf E&P(Defendant II), National Land Agency ofKutai Kartanegara District (Defendant III),and the Head of Muara Jawa Village Ulu(Defendant IV) on October 8, 2019. Theplaintiff claimed to have a 40.800 m2 landrights located in the Handil I area currentlyused by PT Pertamina Hulu Mahakam asa logistic storage facility to support thecompany's operations.

Penggugat mengklaim bahwa paraTergugat melakukan tindakan melawanhukum berupa penguasaan danpemanfaatan lahan seluas 40.800 m2 (ObjekSengketa) tanpa memberikan ganti rugikepada pihak terkait yang berhak atas lahantersebut.

The Plaintiff claimed that the Defendantsacted against the law in the form of controland use of a land area of 40,800 m2

(Object of Dispute) without providingcompensation to related parties who wereentitled to the land.

Penggugat mengajukan gugatan perdatamelalui Pengadilan Negeri Tenggarongdengan tuntutan sebagai berikut: (i)memutuskan Penggugat sebagai pemilikyang sah atas lahan yang merupakan ObjekSengketa; (ii) PHM membayar ganti rugiharga tanah sesuai yang berlaku saat inisebesar Rp20.400.000.000; (iii) PHMmembayar kompensasi atas penggunaanObjek Sengketa selama 44 (empat puluhempat) tahun dengan total nilaiRp215.424.000.000; (iv) Tergugat III dan IVmenerbitkan sertipikat tanah.

The Plaintiff filed a civil suit through theTenggarong District Court with thefollowing demands: (i) decide the Plaintiffto be the legal owner of the land which isthe object of the dispute; (ii) PHM payscompensation for the land price inaccordance with the currently prevailingvalue of Rp20,400,000,000; (iii) PHM payscompensation for the use of the DisputedObject for 44 (forty four) years with a totalvalue of Rp215,424,000,000; (iv)Defendants III and IV issued landcertificates.

Pada tanggal 11 Desember 2019, mediasipertama telah diselenggarakan antara PHMdan Penggugat. Meskipun demikian, padamediasi pertama tersebut tidak terdapatMediator sehingga mediasi ditunda danpada mediasi selanjutnya para pihak wajibmenghadirkan kuasa hukum masing-masing.

On December 11, 2019, the first mediationwas held between PHM and the Plaintiff.However, in the first mediation there wasno Mediator so the mediation waspostponed and in the subsequentmediation the parties were required topresent their respective attorneys.






AND ANALYSIS


573











- Perkara Tanah Handil (lanjutan) - Handil Land Case (continued)

Pada tanggal 8 Januari 2020, mediasikembali diselenggarakan. Pada mediasikedua ini, Penggugat mengajukan tuntutanganti rugi sebesar Rp32.232.000.000. PHMmenyampaikan bahwa diperlukan telaahanterhadap tuntutan tersebut sebelummemberikan keputusan. Mediator yangditunjuk memutuskan bahwa PHM wajibmemberikan tanggapan atas tuntutantersebut pada mediasi selanjutnya yangdiselengarakan pada tanggal 24 Januari2020.

On January 8, 2020, mediation was heldagain. In this second mediation, thePlaintiff filed a compensation claim ofRp32,232,000,000. PHM said that areview of these demands was neededbefore making a decision. The appointedmediator decides that PHM must respondto these demands at the next mediationheld on January 24, 2020.

Pada tanggal 23 Januari 2020, PHMmengajukan permintaan tambahan waktudan menunda mediasi selanjutnya yangsedianya dilakukan pada tanggal 24 Januari2020 menjadi tanggal 31 Januari 2020. PHMmenyampaikan bahwa perusahan masihmemerlukan waktu tambahan untukmenyiapkan tanggapan terhadap tuntutankarena menunggu masukan dari SKKMigas, Direktorat Jenderal KekayaanNegara (DJKN) Kementerian KeuanganRepublik Indonesia, dan Pusat PengelolaanBarang Milik Negara (PPBMN).

On January 23, 2020, PHM submitted arequest for additional time and postponedfurther mediation, which was originallycarried out on January 24, 2020, tobecame January 31, 2020. PHM said thatthe company still needed additional time toprepare a response to the demands as itawaited input from SKK Migas, DirectorateGeneral of State Assets (DJKN) Ministryof Finance of the Republic of Indonesia,and the Center for Management of State-Owned Assets (PPBMN).

Pada tanggal 31 Januari 2020, PHMmenyampaikan tidak dapat menerimatuntutan dari Penggugat antara lain karenatanah yang menjadi Objek Sengketa adalahBarang Milik Negara dan telah bersertifikatatas nama Pemerintah Republik Indonesiac.q. Kementerian Keuangan. Dengandemikian mediasi tidak mencapaikesepakatan.

On January 31, 2020, PHM stated that itcould not accept the claim from thePlaintiff, because the land dispute is State-Owned Assets and had been certified inthe name of the Government of theRepublic of Indonesia c.q. Ministry ofFinance. Thus mediation does not reachagreement.

Pada tanggal 4 Februari 2020, PHMmenerima relaas panggilan sidang padatanggal 2 Maret 2020.

On February 4, 2020, PHM accepted aninvitation for a hearing on March 2, 2020.





574











- Perkara Tanah Handil (lanjutan) - Handil Land Case (continued)

Pada tanggal 20 Februari 2020, PHMmelakukan diskusi dengan SKK Migasterkait penanganan perkara ini.

On February 20, 2020, PHM held adiscussion with SKK Migas regarding thehandling of this case.

Pada tanggal 2 Maret 2020, SKK Migastelah menyampaikan PermohonanIntervensi kepada Majelis Hakim, danMajelis Hakim belum melanjutkan padapemeriksaan pokok perkara, melainkanmeminta kepada Penggugat dan Tergugatuntuk terlebih dahulu memberikantanggapan atas Permohonan Intervensiyang disampaikan oleh SKK Migas padaKamis, 12 Maret 2020. Majelis Hakim akanmemberikan putusan sela terkait denganPermohonan Intervensi SKK Migas pada 19atau 26 Maret 2020.

On March 2, 2020, SKK Migas submittedan Intervention Request to the Panel ofJudges, and the Panel of Judges had notyet proceeded to examine the subjectmatter, but rather asked the Plaintiffs andDefendants to respond to the InterventionRequest submitted by SKK Migas onThursday, March 12, 2020. The Panel ofJudges will give an interim decisionrelated to the SKK Migas InterventionRequest on March 19 or 26, 2020.

ii. PT Pertamina Hulu Sanga Sanga

- Perkara Grant Sultan - Perdata

Kursani (Penggugat) mengaku sebagaipewaris almarhum Andi Makulawu GelarRaden Karta bin Andi Makawu Awu (LeluhurPenggugat), mengklaim berhak atas 18.000Ha tanah, terletak di Senipah, ProvinsiKalimantan Timur, yang diberikan olehKesultanan Kutai kepada leluhurPenggugat.

Penggugat mengajukan perkara perdataNo.65/Pdt.G/2016/PN.Trg mengklaim VICO(saat ini PT Pertamina Hulu Sanga Sanga)dan Pertamina (Persero) telah melakukantindakan yang melanggar hukum dengansecara tidak sah memiliki dan mengambilalih tanah sekitar 141.9Ha tanpa melakukanprosedur pembebasan lahan yang tepatatau memberikan kompensasi kepada pihakyang berhak.

ii. PT Pertamina Hulu Sanga Sanga

- Grant Sultan Case - Civil

Kursani (Plaintiff) claimed to be the heir ofthe late Andi Makulawu Gelar RadenKarta bin Andi Makawu Awu (PlaintiffAncestor), claimed to be entitled to 18,000Ha of land, located in Senipah, EastKalimantan Province, which was grantedby the Sultanate of Kutai to the Plaintiff’sancestor.

Kursani (Plaintiff) also filed a civil caseNo.65/Pdt.G/2016/PN.Trg claiming VICO(currently PT Pertamina Hulu SangaSanga) and Pertamina (Persero) hadconducted an unlawful act by unlawfullypossessing and taking control of land ofapproximately 141.9Ha without carryingout proper land acquisition procedures orproviding compensation to the entitledparty.






AND ANALYSIS


575










g. Perkara Hukum (lanjutan) g. Legal Case (continued)

ii. PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (lanjutan)

- Perkara Grant Sultan – Perdata (lanjutan)

Pada tanggal 5 Desember 2017, prosesPengadilan Negeri Tenggarong telahselesai dengan hasil keputusan tidakmendukung pihak VICO dan VICO telahmengajukan banding pada tanggal29 Maret 2018 ke Pengadilan TinggiSamarinda melalui Pengadilan NegeriTenggarong dan teregister dengan No.21/PDT/2019/PT SMR.

Pengadilan Tinggi Samarinda telahmemutuskan perkara banding ini padatanggal 20 Mei 2019 dengan putusanmenerima permohonan banding VICO(saat ini PT Pertamina Hulu Sanga Sanga)dan membatalkan putusan PengadilanNegeri TenggarongNo.65/Pdt.G/2016/PN.Trg, tanggal5 Desember 2017.

ii. PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (continued)

- Grant Sultan Case – Civil (continued)

The Tenggarong District Court process hasbeen completed and the verdict onDecember 5, 2017 is not in favor for VICO.VICO has submitted memorandum ofappeal on March 29, 2018 to SamarindaHigh Court through Tenggarong DistrictCourt and registered with No.21/PDT/2019/PT SMR.

On May 20, 2019, Samarinda High Courthas decided this appeals with the verdict toaccept the VICO appeal (currently PTPertamina Hulu Sanga Sanga) andcanceled the decision of TenggarongDistrict Court No.65/Pdt.G/2016/PN.Trg,dated 5 December 2017.

- Perkara Grant Sultan - Pidana - Grant Sultan Case - Criminal

Pengaduan kepada Polda Kaltim diajukanVICO berdasarkan Surat FS-002/VII/2018-007 tanggal 30 Juli 2018 kepada Sdr.Kursani (Terlapor I) dan Sdr. Taryono(Terlapor II) atas dugaan membuat suratpalsu atau memalsukan surat dan/ataudengan sengaja memakai surat palsutersebut seolah tidak palsu, dalam hal iniSurat Pengakuan Hak Sementaratertanggal 18 Mei 1965 dan/atau BeritaAcara tertanggal 09 Mei 2018 dan/ataulegalisasi di atas Surat Pengakuan HakSementara tersebut pada prosespersidangan perkara Grant SultanNo.65/Pdt.G/2016/PN.Trg.

A complaint to the East KalimantanRegional Police was submitted by VICObased on Letter FS-002/VII/2018-007dated July 30, 2018 to Mr. Kursani(Reported Party I) and Mr. Taryono(Reported Party II) for allegedly makingfake letters or falsifying letters and/orintentionally using fake letters as if theywere not fake, in this case ProvisionalRecognition Letter of Rights dated May 18,1965 and/or Minutes of May 9, 2018 and/orlegalization above is the ProvisionalRecognition of the Temporary Rights in thetrial process of Grant SultanNo.65/Pdt.G/2016/PN.Trg.

Laporan ini diajukan oleh PHSS melaluiFirma Hukum Dafi Munir & Partner (DMP)dan saat ini masih dalam prosespemanggilan beberapa saksi di KepolisianResor Kutai Kartanegara.

This report was submitted by PHSSthrough Dafi Munir & Partner (DMP) LawFirm and is currently in the process ofsummoning several witnesses in the KutaiKartanegara Resort Police.





576










g. Perkara Hukum (lanjutan) g. Legal Case (continued)

iii. PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur iii. PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur

Kursani (Penggugat) mengaku sebagaipewaris almarhum Andi Makulawu GelarRaden Karta bin Andi Makawu Awu (LeluhurPenggugat), mengklaim berhak atas 18.000Ha tanah, terletak di Senipah, ProvinsiKalimantan Timur, yang diberikan olehKesultanan Kutai kepada leluhur Penggugat.

Kursani (Plaintiff) claimed to be the heir ofthe late Andi Makulawu Gelar Raden Kartabin Andi Makawu Awu (Plaintiff Ancestor),claimed to be entitled to 18,000 Ha of land,located in Senipah, East KalimantanProvince, which was granted by theSultanate of Kutai to the Plaintiff’s ancestor.

Penggugat mengajukan Perkara Perdata No.32/Pdt.G/2016/Pn.Tgr mengklaim ChevronIndonesia Company (saat ini PT PertaminaHulu Kalimantan Timur “PHKT”) telahmelakukan tindakan yang melanggar hukumdengan secara tidak sah memiliki danmengambil alih tanah seluas ± 10,87Ha.tanpa melakukan prosedur pembebasanlahan yang tepat atau memberikankompensasi kepada pihak yang berhak.

Kursani (Plaintiff) filed a civil caseNo.32/Pdt.G/2016/PN.Trg claimingChevron Indonesia Company (currently PTPertamina Hulu Kalimantan Timur “PHKT”)had conducted an unlawful act byunlawfully possessing and taking control ofland of approximately ± 10,87Ha withoutcarrying out proper land acquisitionprocedures or providing compensation tothe entitled party.

Tergugat dimenangkan baik pada PengadilanTingkat Pertama (berdasarkan PutusanPengadilan Negeri Tenggarong No.32/Pdt.G/2016/PN.Trg tanggal 26 September2017) maupun pada Pengadilan TingkatBanding (berdasarkan Putusan PengadilanTinggi Kalimantan Timur di Samarinda No.67/PDT/2018/PT SMR tanggal 2 Agustus2018). Selanjutnya, berdasarkan PutusanTingkat Kasasi Mahkamah Agung per tanggal2 Desember 2019, permohonan KasasiKursani (Pemohon Kasasi yang dahulusebagai Penggugat/Pembanding) dinyatakanditolak. Putusan tersebut memperkuatPutusan Pengadilan Negeri Tenggarong danPutusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timurdi Samarinda, dengan demikian maka secarahukum, berdasarkan putusan Pengadilanyang telah memiliki kekuatan hukum tetap(inkracht) Penggugat tidak memiliki dasarhukum untuk mengklaim tanah di area Handilsebagai milik Penggugat.

The Defendant won both at the First LevelCourt (based on Tenggarong District CourtDecree No. 32/Pdt.G/2016/PN.TrgSeptember 26, 2017) and at the Court ofAppeals (based on the East KalimantanHigh Court Decision in Samarinda No.67/PDT/2018/PT SMR on 2 August 2018).Subsequently, based on the SupremeCourt's Appellate Decision as ofDecember 2, 2019, the application for theKursani Appeal (the Cassation Appellantwho was formerly the Plaintiff/Comparator)was declared rejected. The decisionstrengthened the Tenggarong DistrictCourt's Decision and the East KalimantanHigh Court's Verdict in Samarinda, thuslegally, based on the Court's decision thathad permanent legal power (inkracht)Plaintiffs did not have a legal basis forclaiming land in the Handil area asbelonging to the Plaintiff.






AND ANALYSIS


577










h. Sewa Barang Milik Negara h. Lease of State-Owned Assets

Pada tanggal 18 Juni 2019, Menteri Keuanganmengeluarkan Peraturan No. 89/PMK.06/2019tentang Pengelolaan Aset Milik Negara dariImplementasi Perjanjian Kontrak Kerja Sama HuluMinyak dan Gas Bumi (“PMK No.89/PMK.06/2019”). Untuk periode sewa masadepan, metode perhitungan sewa aset akanmengacu pada PMK No. 89/PMK.06/2019.

Grup mengukur nilai wajar biaya pemanfaatanaset kepada Pemerintah dengan menggunakannilai wajar aset yang digunakan dikurangi denganfaktor penyesuai dan insentif: a) pemetaan aset;b) penghapusan aset; c) biaya pengamanan; d)pelaporan aset; e) sertifikasi tanah; dan f) realisasitarget produksi.

Pendekatan nilai wajar aset untuk Grup diperolehantara lain melalui self assessment denganmempertimbangkan faktor utilitas dan kapasitasproduksi atau melalui hasil external assessmentoleh Kantor Jasa Penilai Publik.

Dengan dasar PMK No.89/PMK.06/2019, Gruptelah menghitung besaran nilai sewa dan telahmencatat kewajiban sewa tersebut pada tanggal31 Desember 2019.

On June 18, 2019, the Minister of Financeissued Regulation No. 89/PMK.06/2019 onManagement of State-Owned Assets fromImplementation Upstream Oil and GasCooperation Contract Agreement (“PMK No.89/PMK.06/2019”). For the future lease periods,the method of asset leases calculation will referto PMK No. 89/PMK.06/2019.

The Group measures the fair value of stateowned assets to the Government using fairvalue assets used less adjustment factors andincentives: a) assets mapping; b) assets write-off; c) the cost of securring assets; d) assetsreporting; e) land certification; and f) realizationof production target

The asset fair value approach for the Group isobtained through self assessment withconsidering the utility factor and productioncapacity or through the results of externalassessment by independent public appraisalservice.

Based on PMK No.89/PMK.06/2019, the Grouphas calculated the lease amount and hasrecorded the lease liability as of December 31,2019.

i. Tarif Pemanfaatan Kilang LNG Badak untukKontrak Penjualan Western Buyers (“WBX”)dan Nusantara Regas (“NR”)

i. The Utilization Tariff of Badak LNG Plant forWestern Buyers (“WBX”) and NusantaraRegas (“NR”) Sales Contracts

Menteri Keuangan melalui Direktorat JenderalKekayaan Negara, dalam suratNo.S-355/MK.6/2017 tanggal 29 Desember 2017tentang Persetujuan Pemanfaatan Barang MilikNegara Berupa Aktiva Kilang LNG Badak untukGas Bumi dari Wilayah Kerja Mahakam Pasca-2017, memberikan persetujuan kepada PHMuntuk memanfaatkan kilang LNG Badak untukpemrosesan gas dari wilayah kerja Mahakamdengan membayar tarif pemanfaatan sebesarAS$0.22/MMBtu, diluar biaya operasi danpemeliharaan serta pengeluaran kapital(“Surat S-355/2017”).

The Minister of Finance (“MoF”) through theDirectorate General of State Assets, in its letterNo. S-355/MK.6/2017 datedDecember 29, 2017 regarding the Approval ofthe Utilization of State-owned Assets of BadakLNG Plant for the Gas from Mahakam WorkingArea Post-2017, has granted approval to PHMfor utilizing the Badak LNG plant to process thegas from the Mahakam working area by payinga utilization tariff of US$0.22/MMBtu, excludingoperating and maintenance cost and capitalexpenditures (“Letter S-355/2017”).





578










i. Tarif Pemanfaatan Kilang LNG Badak untukKontrak Penjualan Western Buyers (“WBX”)dan Nusantara Regas (“NR”) (lanjutan)

i. The Utilization Tariff of Badak LNG Plant forWestern Buyers (“WBX”) and NusantaraRegas (“NR”) Sales Contracts (continued)

Namun, Surat S-355/2017 tersebut tidak sejalandengan persetujuan Menteri Keuangansebelumnya dalam surat No. S-651/MK.6/2011tentang Pemanfaatan dan Optimalisasi AsetKilang LNG Badak untuk Gas WK Mahakamtanggal 20 Oktober 2011 kepada Direktur UtamaPT Pertamina (Persero) (“Surat S-651/2011”),yang butir 3.a dalam surat tersebut menyatakanbahwa Menteri Keuangan menyetujuipemanfaatan aset tanpa pembebanan sewaterhadap kontraktor KBH yang masih terikatkontrak penjualan LNG (Vico, Total EP, danChevron), mengingat kontrak penjualan gas telahditandatangani oleh Pemerintah dan produsengas di masa lalu.

However, Letter S-355/2017 is not in-line withthe previous approval from the MoF under itsletter No. S-651/MK.6/2011 datedOctober 20, 2011 addressed to the PresidentDirector of PT Pertamina (Persero)("Letter S-651/2011"), in which item 3.a of suchletter stated that the MoF agrees that rentalcharges shall not be applied to the PSCcontractors, who are still bound by gas salescontracts (Vico, Total EP, and Chevron),considering that the LNG sales contracts havebeen signed by the Government and the gasproducers in the past.

Pengecualian dalam Surat S-651/2011 tersebutdiberikan kepada kontraktor PSC yang kontrakpenjualannya telah ditandatangani sebelumdikeluarkannya Surat S-651/2011 (termasukkontrak penjualan WBX dan NR). Pada saat surattersebut dikeluarkan, Pemerintah belummenetapkan kontraktor wilayah kerja Mahakampasca-2017. Dengan mempertimbangkanpenetapan kontrak wilayah kerja Mahakam saatini yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2018, makaPHM berpendapat bahwa PHM juga berhakmendapatkan pembebasan tarif pemanfaatankarena melanjutkan suplai LNG untuk kontrakpenjualan WBX (hingga tahun 2020) dan NR(hingga tahun 2022).

The exemption as stated in the Letter S-651/2011 was granted to the PSC contractorswho have sales contracts signed prior to theissuance of Letter S-651/2011 (including WBX& NR sales contracts). At the issuance of suchletter, the Government had not decided thecontractor of Mahakam working area post-2017.Considering the effective date of the currentMahakam PSC from January 1, 2018, PHM is ofthe opinion that PHM is also entitled to theexemption of the utilization tariffs PHMcontinues with the LNG supply contracts forWBX (until 2020) and NR (until 2022).

Oleh karena itu, sejak dikeluarkannya SuratS-355/2017 tersebut, PHM, dengan persetujuanSKK Migas, meminta pengecualian tarifpemanfaatan kilang LNG Badak kepada MenteriKeuangan untuk kontrak penjualan WBX dan NRdengan pertimbangan sebagai berikut:

As such, subsequent to the issuance of theLetter S-355/2017, PHM, with approval of SKKMigas, requested an exemption of the BadakLNG plant utilization tariff from the MoF for WBXand NR sales contracts based on the followingconsiderations:

- Kontrak penjualan WBX dan NR adalahkontrak penjualan yang ditandatangani olehPemerintah dan produsen gas di masa lalu,yang mana Menteri Keuangan melalui SuratS-651/2011 pernah memberikanpembebasan biaya untuk pemanfaatan kilangLNG Badak;

- WBX and NR sales contracts are contractsthat were signed by the Government andthe gas producers in the past, for which theMoF through its Letter S-651/ 2011 hadgranted tariff exemption for the utilization ofthe Badak LNG plant;






AND ANALYSIS


579












- Pemenuhan kontrak penjualan WBX dan NRadalah penugasan Pemerintah kepada PHMsebagai operator wilayah kerja Mahakampasca-2017 sebagai pelaksanaan komitmenPemerintah kepada pembeli (berdasarkanLetter of Intent, tanggal 26 Maret 2010,tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas padaBlok Mahakam dan Surat Direktur JenderalMinyak dan Gas BumiNo. 16777/15/DJM.B/2012, tanggal22 November 2012, tentang JaminanPasokan LNG untuk FSRU Jawa BaratPasca-2017). Pemerintah menunjuk PHMsebagai kontraktor wilayah kerja Mahakampasca-2017 pada tanggal 14 April 2015, dansebagai konsekuensinya, PHM diwajibkanuntuk melanjutkan suplai kepada Pertaminayang bertindak sebagai penjual bagiannegara dan kontraktor atas pemenuhankontrak penjualan LNG WBX dan NR(berdasarkan Perjanjian PengembanganLNG Wilayah Kerja Mahakam tanggal 26 Juni2018 dan Perjanjian Pemasaran, Penjualan,Suplai dan Penanganan Sales LiabilitiesUntuk Penjualan LNG dari Wilayah KerjaMahakam Kepada Western Buyers tanggal9 Agustus 2018);

- The fulfillment of WBX and NR salescontracts is a Government assignment toPHM as the operator of the Mahakamworking area post-2017 as theGovernment’s commitment to the buyers(based on the Letter of Intent ConcerningUpstream Business Activities On MahakamBlock dated March 26, 2010 and a letter ofthe Director General of Oil and Gas No.16777/15/DJM.B/2012, dated November22, 2012, regarding the LNG SupplyGuarantee for West Java FSRU Post-2017). The Government appointed PHM asthe contractor of the Mahakam workingarea post-2017 on April 14, 2015, and as aconsequence, PHM is required to continueto supply Pertamina which acts as the sellerof the State’s and contractor’s portions ofthe WBX and NR sales contracts (based onthe LNG Development Agreement for theMahakam Working Area datedJune 26, 2018 and the Marketing, Sales,Supply and Handling Sales LiabilitiesAgreement for LNG Sales from theMahakam Work Area to Western Buyersdated August 9, 2018);

- Pembebanan tarif BMN terhadap kontrakpenjualan tersebut tidak diperhitungkandalam keekonomian harga kontrak pada saatpenandatangan kontrak penjualan;

- The Badak LNG plant utilization tariff wasnot included in the economics of thecontract price at the time when the salescontracts were signed;

- Renegosiasi harga kontrak penjualan (karenaadanya tambahan biaya pemanfaatan kilangLNG Badak) tidak diperbolehkan dalamkontrak penjualan tersebut. Apabiladilakukan, maka akan berpotensi pemutusankontrak oleh para pembeli; dan

- Renegotiation of the sales contracts prices(due to the additional costs of utilizing theBadak LNG plant) is not permitted in suchsales contracts. If it was done, the contractsmay potentially be terminated by thebuyers; and

- Pengenaan tarif pemanfaatan kilang LNGBadak ini tidak sejalan dengan prinsip dalamPeraturan Pemerintah No. 27 tahun 2014yang pada prinsipnya mengatur bahwaskema pemanfaatan hanya dapatdiberlakukan atas suatu BMN yang belumatau tidak digunakan secara optimal. KilangLNG Badak, sejak pengoperasiannya padatahun 1977 hingga saat ini, masih digunakansecara optimal untuk kegiatan bisnis usahahulu minyak dan gas oleh Pemerintah dankontraktor.

- The charging of tariff for the Badak LNGplant utilization is not in-line with theprinciples of the Government RegulationNo. 27 of 2014, which principle regulatesthat the utilization scheme can only beapplied to asset which is not used or hasnot been used optimally. The Badak LNGplant, since its operation in 1977 until now,is still being used optimally for oil and gasupstream business activities by theGovernment and the contractors.





580












Adapun besaran biaya pemanfaatan kilang LNGBadak terkait kontrak penjualan WBX dan NRyang masih disengketakan adalah sebesar:

The disputed amount of the costs for theutilization of the Badak LNG plant in relation tothe WBX and NR sales contracts is as follow:

- AS$29.139 bagian KBH Mahakam atauAS$13.713 bagian PHM (47,0588%) untuktahun 2018; dan

- US$29,139 of Mahakam PSC orUS$13,713 of PHM’s portion (47.0588%)for 2018; and

- AS$29.863 bagian KBH Mahakam atauAS$11.711 bagian PHM (39,2157%) untuktahun 2019.

- US$29,863 of Mahakam PSC orUS$11,711 of PHM’s portion (39.2157%)for 2019.

Proses negosiasi antara PHM dan Pemerintahmasih terus berlangsung yang dilakukan melaluibeberapa pertemuan, yang terakhir diantaranyadiadakan pada 6 Februari 2020 dan dihadiri olehLembaga Manajemen Aset Negara (“LMAN”),SKK Migas dan PHM. Hasil pertemuan ini adalahakan direncanakan pertemuan tingkat tinggi untukmembahas kejelasan biaya pemanfaatan kilangLNG Badak terkait kontrak penjualan WBX danNR. Pertemuan tersebut rencananya akandilaksanakan pada kuartal kedua 2020 antaraLMAN, SKK Migas, PHM, PHI, dan akandifasilitasi oleh Tenaga Ahli Kementerian Energidan Sumber Daya Mineral.

The negotiation process between PHM and theGovernment is still on going through severalmeetings, the last meeting of which was held onFebruary 6, 2020 and was attended by theState-owned Assets Management Agency(“LMAN”), SKK Migas and PHM. The outcomeof this meeting is that there will be a plannedhigh-level meeting to discuss the clarity of thecosts of utilizing the Badak LNG plant in relationto the WBX and NR sales contracts. Themeeting is planned to be held in the secondquarter of 2020 between LMAN, SKK Migas,PHM, PHI, and will be facilitated by Experts fromthe Ministry of Energy and Mineral Resources.

Berdasarkan keadaan tersebut di atas, Grup tidakmengakui biaya pemanfaatan kilang LNG Badakdalam laporan keuangan konsolidasian yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan2018.

Based on the above circumstances, the Groupdoes not recognize the costs of utilizing theBadak LNG plant in the consolidated financialstatements for the years endedDecember 31, 2019 and 2018.






AND ANALYSIS


581








27. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 27. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Berikut ini adalah kategori aset dan liabilitaskeuangan dari Grup:

The information given below relates to the Group’sfinancial assets and liabilities by category:

Aset yangtersedia Liabilitas

untuk dijual/ keuanganPinjaman dan Available- lainnya/Other

Jumlah/ piutang/Loans for-sale financialTotal and receivables assets liabilities

31 Desember/December 31, 2019Aset keuangan/Financial assetsKas dan setara kas/

Cash and cash equivalents 126.555 126.555 - -Piutang usaha - pihak berelasi/

Trade receivables - related parties 1.159.564 1.159.564 - -Piutang usaha - pihak ketiga/

Trade receivables – third parties 60.651 60.651 - -Piutang lain-lain - pihak berelasi/

Other receivables – related parties 15.930 15.930 - -Piutang lain-lain - pihak ketiga/

Other receivables – third parties 9.187 9.187 - -Aset tidak lancar lainnya/

Other non-current assets 1.137 1.137 - -

Jumlah aset keuangan/Total financial assets 1.373.024 1.373.024 - -

Liabilitas keuangan/Financial liabilities

Utang usaha - pihak berelasi/Trade payables - related parties 54.450 - - 54.450

Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables - third parties 397.774 - - 397.774

Utang kepada Pemerintah / Due to the Government 18.272 - - 18.272

Utang lain-lain - pihak berelasi/Other payables - related parties 31.494 - - 31.494

Utang lain-lain – pihak ketiga/Other payables - third parties 4.263 - - 4.263

Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses 24.224 - - 24.224

Liabilitas jangka pendek lain-lain/Other current liabilities 121.046 - - 121.046

Pinjaman jangka pendek – pihak berelasi/Short-term loan – related parties 319.905 319.905 - -

Liabilitas jangka panjang lain-lain/Other non-current liabilities 26.358 - - 26.358

Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities 997.786 319.905 - 677.881





582








27. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Aset yangtersedia Liabilitas

untuk dijual/ keuanganPinjaman dan Available- lainnya/Other

Jumlah/ piutang/Loans for-sale financialTotal and receivables assets liabilities

31 Desember/December 31, 2018Aset keuangan/Financial assetsKas dan setara kas/

Cash and cash equivalents 196.659 196.659 - -Piutang usaha - pihak berelasi/

Trade receivables - related parties 550.263 550.263 - -Piutang usaha - pihak ketiga/

Trade receivables – third parties 113.616 113.616 - -Piutang lain-lain - pihak berelasi/

Other receivables – related parties 26.646 26.646 - -Piutang lain-lain - pihak ketiga/

Other receivables – third parties 6.675 6.675 - -Aset tidak lancar lainnya/

Other non-current assets 1.021 1.021 - -

Jumlah aset keuangan/Total financial assets 894.880 894.880 - -


Utang usaha - pihak berelasi/Trade payables - related parties 29.852 - - 29.852

Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables - third parties 263.001 - - 263.001

Utang kepada Pemerintah / Due to the Government 109.126 - - 109.126

Utang lain-lain - pihak berelasi/Other payables - related parties 7.623 - - 7.623

Utang lain-lain - pihak ketiga/Other payables - third parties 845 - - 845

Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses 15.181 - - 15.181

Liabilitas jangka pendek lain-lain/Other current liabilities 72.529 - - 72.529

Pinjaman jangka pendek – pihak berelasi/Short-term loan – related parties 770 770 - -

Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities 498.927 770 - 498.157






AND ANALYSIS


583








28. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO 28. RISK MANAGEMENT POLICY

Grup memiliki beragam kegiatan usaha, sehinggamemiliki potensi berbagai risiko. Program manajemenrisiko yang dimiliki Grup ditujukan untukmeminimalkan dampak yang tidak diharapkan padakinerja Grup. Program manajemen risiko Grup secarakeseluruhan dipusatkan pada pasar keuangan yangtidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untukmemperkecil efek yang berpotensi merugikan kinerjakeuangan Grup.

The Group has various business activities, whichexpose them to various potential risks. The Group’soverall risk management program focuses onminimising potential adverse effects on the financialperformance of the Group. The Group’s overall riskmanagement program focuses on the unpredictabilityof financial markets and seeks to minimise potentialadverse effects on the Group’s financial performance.

a. Risiko usaha a. Business risk

Aktivitas bisnis Grup dipengaruhi berbagai risikousaha misalnya sebagai berikut:

The Group’s business activities are exposed to avariety of business risks which are as follows:

i. Perkiraan cadangan minyak mentah dan gasalam milik Grup tidak pasti dan mungkinterbukti tidak akurat dari waktu ke waktuatau mungkin tidak dapat secara akuratmencerminkan tingkat cadangan yangsebenarnya, atau bahkan jika akurat,keterbatasan teknis dapat mencegah Grupuntuk mendapatkan kembali cadangan ini.

i. The Group’s crude oil and natural gasreserves estimates are uncertain and mayprove to be inaccurate over time or may notaccurately reflect actual reserves levels, oreven if accurate, technical limitations mayprevent the Group from retrieving thesereserves.

ii. Grup tergantung kepada kemampuanmanajemen untuk mengembangkancadangan yang ada, mengganti cadanganyang ada dan mengembangkan cadangantambahan.

ii. The Group is dependent on management’sability to develop existing reserves, replaceexisting reserves and develop additionalreserves.

b. Risiko pasar b. Market risk

i. Risiko nilai tukar mata uang asing i. Foreign exchange risk

Sebagian besar pengeluaran operasi dariGrup didenominasi dalam mata uang DolarAS dan mata uang pelaporan dari Grupadalah Dolar AS, sehingga Grupmempunyai eksposur yang minimalterhadap fluktuasi mata uang asing.

The majority of the Group’s operatingexpenditure is denominated in US Dollarsand the reporting currency of the Group isthe US Dollar, thus the Group has aminimum exposure to fluctuations in foreignexchange rates.

ii. Risiko harga ii. Price risk

Grup terekspos terhadap risiko pasar yangberhubungan dengan pergerakan hargaminyak mentah karena minyak mentahadalah produk komoditas yangdiperjualbelikan di pasar minyak dunia.Sebagai produk komoditas, harga minyakmentah sangat tergantung pada dinamikapasokan dan permintaan minyak mentah dipasar ekspor dunia, yang sangatdipengaruhi oleh:

The Group is exposed to market riskassociated with price movements of crudeoil since crude oil is a commodity producttraded on the world crude markets. As acommodity product, global crude oil pricesare principally dependent on the supply anddemand dynamics of crude oil in the worldexport market which are significantlyaffected by:





584








28. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT POLICY (continued)

b. Risiko pasar (lanjutan) b. Market risk (continued)

ii. Risiko harga (lanjutan) ii. Price risk (continued)

- Faktor-faktor fundamental (sepertiproduksi, persediaan, kondisi kilang,fasilitas pipa dan kebijakan produksi,tingkat pertumbuhan ekonomi,kebutuhan, musim dan ketersediaanteknologi sumber tenaga alternatif).

- Fundamental factors (such asproduction, inventory, conditions ofrefineries, pipeline facilities andproduction policy, economic growth,needs, seasons and the technologicalavailability of alternative energysources).

- Faktor-faktor non-fundamental(kekhawatiran pasar akibat gangguanpolitik, keamanan dan aksi spekulasi dipasar minyak).

- Non-fundamental factors (marketconcerns due to political uncertainty,security and speculation in the oilmarket).

Harga minyak mentah Grup ditentukanberdasarkan ICP yang didasarkan hargaminyak mentah dunia dengan kualitas yangsama sehingga cenderung sangatmengikuti siklus dan terpengaruh olehfluktuasi yang signifikan yang disebabkanoleh dinamika pasokan dan permintaanseperti yang didiskusikan di atas. Namundemikian, Grup tidak melakukan lindungnilai terhadap fluktuasi harga minyakmentah sesuai dengan instruksi dariPertamina. Risiko fluktuasi harga minyakmentah dimonitor secaraberkesinambungan untuk mengetahuibesarnya eksposur risiko yang dihadapiGrup.

Prices for the Group’s crude oil are based onICP which are based on global crude oilprices with similar grades and therefore tendto be highly cyclical and subject to significantfluctuations due to supply and demanddynamics as discussed above. However, theGroup does not use derivative instruments tohedge exposure to crude oil price risk inaccordance with instruction from Pertamina.The risk of crude oil price fluctuations ismonitored on an ongoing basis to determinethe magnitude of risk exposures facing theGroup.

Meskipun harga jual gas biasanya terkaitdengan harga minyak mentah, rumuspenentuan harga gas biasanya lebih tidakberfluktuasi dibandingkan harga minyakmentah. Selain itu, penjualan gas biasanyaberdasarkan kontrak jangka panjangdengan kemampuan untuk melakukannegosiasi harga. Ciri-ciri ini membuateksposur Grup terhadap pergerakan hargagas menjadi berkurang dibandingkanpergerakan harga minyak. Karena semuakontrak harga gas ditentukan berdasarkannegosiasi paling tidak setahun sekali, Grupdapat melakukan negosiasi yangmemberikan manfaat lebih kepada Grup.Hal ini didukung oleh harga gas diIndonesia yang lebih rendah daripadaharga gas dunia.

Despite the fact that gas prices are typicallylinked to the crude oil price, the price formulafor gas sales is typically less volatilecompared to the crude oil price. In addition,the nature of gas sales is based on long-termcontracts with the capacity for pricenegotiations. These features make theGroup’s exposures with gas pricemovements less than crude pricemovements. Since all gas sales contractsrequire negotiation of gas prices at least onan annual basis, therefore the Group cannegotiate gas prices for the benefit of theGroup. This is supported with the averagegas sales prices in Indonesia are much lowerthan global prices.






AND ANALYSIS


585









b. Risiko pasar (lanjutan) b. Market risk (continued)

iii. Risiko suku bunga iii. Interest rate risk

Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/Floating rate Fixed rate

Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari Non bunga/satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ NonLess than More than Less than More than interest Jumlah/

31 Desember/December 31, 2019 one year one year one year one year bearing Total

Aset keuangan/Financial assetsKas dan kas setara kas/

Cash and cash equivalents 126.555 - - - - 126.555Piutang usaha - pihak berelasi/

Trade receivables - related parties - - - - 1.159.564 1.159.564Piutang usaha - pihak ketiga/

Trade receivables – third parties - - - - 60.651 60.651Piutang lain-lain - pihak berelasi/

Trade receivables - related parties - - - - 15.930 15.930Piutang lain-lain - pihak ketiga/

Other receivables - third parties - - - - 9.187 9.187Aset tidak lancar lainnya/

Other non-current assets - - - - 1.137 1.137

Jumlah aset keuangan/Total financial assets 126.555 - - - 1.246.469 1.373.024


Utang usaha - pihak yang berelasi/Trade payables - related parties - - - - 54.450 54.450

Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables - third parties - - - - 397.774 397.774

Utang kepada Pemerintah/Due to the Government - - - - 18.272 18.272

Utang lain-lain – pihak berelasi/Other payable related parties - - - - 31.494 31.494

Utang lain-lain – pihak ketiga/Other payable third parties - - - - 4.263 4.263

Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - - - 24.224 24.224

Liabilitas jangka pendek lain-lain/Other current liabilities - - - - 121.046 121.046

Pinjaman jangka pendek – pihak berelasi/Short-term loan – related parties - - - - 319.905 319.905

Liabilitas jangka panjang lain-lain/Other non-current liabilities - - - - 26.358 26.358

Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities - - - - 997.786 997.786

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas merupakan risiko yang munculdalam situasi dimana posisi arus kas Grupmengindikasikan bahwa arus kas masuk daripendapatan jangka pendek tidak cukup untukmemenuhi arus kas keluar untuk pengeluaranjangka pendek. Sebagian besar arus kas masukGrup bergantung pada dana dari Pertamina.Manajemen Grup rutin melakukan monitor atasperkiraan arus kas dan arus kas aktual danmelakukan koordinasi secara rutin ataspendanaan dengan Pertamina untuk memenuhikewajiban tersebut. Sebagai hasilnya, risikolikuiditas dapat diminimalisasi ke tingkat yangwajar.

Liquidity risk is defined as a risk that arises insituations where the Group’s cash flows indicatethat the cash inflow from short-term revenue isnot enough to cover the cash outflow of short-term expenditure. Most of the Group’s cashinflow depends on funding from Pertamina. TheGroup’s management regularly monitors theprojected and actual cash flows and regularlycoordinate their funding arrangements withPertamina to fulfill such obligations. As a result,the liquidity risk can be maintained a reasonablelevel.





586









c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019, Grupberpendapat tidak ada risiko likuiditas signifikankarena pendanaan seluruh kegiatanoperasional Grup dapat didanai oleh danaoperasional Grup.

At December 31, 2019, the Group believes it isnot significantly exposed to liquidity risk becausethe funding of the Group’s operational activitiescan be supported by Group’s operational fund.

2019Lebih dari

1 tahun dankurang dari

5 tahun/Kurang dari Later than Lebih dari

1 tahun/ 1 year and 5 tahun/Less than not later than Later than Jumlah/

1 year 5 years 5 years Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesUtang usaha 452.224 - - 452.224 Trade payablesUtang kepada Pemerintah 18.272 - - 18.272 Due to the GovernmentUtang lain-lain 35.757 - - 35.757 Other payablesBeban yang masih harus

dibayar 24.224 - - 24.224 Accrued expensesLiabilitas jangka pendek lain-lain 121.046 - - 121.046 Other current liabilitiesPinjaman jangka pendek - Short-term loan -

pihak berelasi 319.905 - - 319.905 related partiesLiabilitas jangka panjang lain-lain - 26.358 - 26.358 Other non-current liabilities

Jumlah liabilitas keuangan 971.428 26.358 - 997.786 Total financial liabilities

d. Nilai wajar d. Fair value

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatatdari aset dan liabilitas keuangan Grupmendekati nilai wajarnya pada tanggal31 Desember 2019.

Management is of the opinion that the carryingvalue of its financial assets and liabilitiesapproximate their fair values as atDecember 31, 2019.

e. Manajemen risiko permodalan e. Capital risk management

Sesuai dengan kebijakan Pertamina, kebijakanpermodalan dan pendanaan sepenuhnya diaturoleh Pertamina. Grup tidak diberikan otorisasiuntuk melakukan pinjaman, baik jangka pendekmaupun jangka panjang. Oleh karena itu,penerimaan modal Grup sangat tergantungsepenuhnya dengan kemampuan Pertaminamendapatkan pendanaan.

In accordance with Pertamina’s policy, capitaland financing activities are arranged byPertamina. The Group are not authorised toconduct any short-term or long-term borrowings.Therefore, the Group’s capital in flow is fullydependent on Pertamina’s ability to obtainfinancing.






AND ANALYSIS


587








29. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHIARUS KAS

29. ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS

Aktivitas operasi dan pendanaan Grup yang tidakmemiliki pengaruh arus kas adalah sebagai berikut:

Operating and financing activities of the Groupwhich do not affect cash flows are as follows:

2019 2018

Saling hapus piutang Pertamina Offset between Account Receivabledengan hutang kepada from and Account PayablePertamina 425.203 224.708 to Pertamina

30. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 30. SUBSEQUENT EVENTS

a. Perubahan tarif pajak penghasilanperusahaan

a. Changes in corporate income tax rates

Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintahmenerbitkan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 1Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain,penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajakbadan dalam negeri dan bentuk usaha tetapdari semula 25% menjadi 22% untuk tahunpajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahunpajak 2022 dan seterusnya, sertapengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar3% untuk wajib pajak dalam negeri yangmemenuhi persyaratan tertentu.

On March 31, 2020, the Government issued aGovernment Regulation in lieu of the Law of theRepublic of Indonesia Number 1 Year 2020which stipulates, among others, reduction to thetax rates for corporate income tax payers andpermanent establishments entities frompreviously 25% to become 22% for fiscal years2020 and 2021 and 20% starting fiscal year 2022and onwards, and further reduction of 3% forcorporate income tax payers that fulfill certaincriteria.

Tarif pajak yang baru tersebut akan digunakansebagai acuan untuk pengukuran aset danliabilitas pajak kini dan tangguhan sejaktanggal berlakunya peraturan tersebut yaitu31 Maret 2020.

The new tax rates will be used as reference tomeasure the current and deferred tax assets andliabilities starting from the enactment date of thenew regulation on March 31, 2020.

Pada tanggal laporan keuangan konsolidasianini diselesaikan, Grup sedang mengevaluasidan belum menentukan dampak dariPeraturan Pemerintah tersebut terhadaplaporan keuangan konsolidasian Grup.

As of the date of the finalization of theseconsolidated financial statements, the Group ispresently evaluating and has not yet determinedthe effects of this Government Regulation on theGroup’s consolidated financial statements.





588








30. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN(lanjutan)

30. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

b. Volatilitas harga minyak b. Crude oil price volatility

Pada saat penyelesaian laporan keuangankonsolidasian, terdapat kondisi pasar duniayang tidak biasa sebagai dampak dari pandemiCOVID-19 dan kegagalan OPEC-Rusia untukmencapai kesepakatan dalam membatasipasokan minyak untuk menyeimbangkanpasar. Kemudian Saudi Aramco menurunkanharga minyak mentahnya dalam upayamemprioritaskan pangsa pasarnya daripadastabilitas harga. Akibatnya, pada awal bulanMaret 2020, terjadi penurunan harga minyakmentah. Peristiwa tersebut berdampak padavolatilitas harga minyak mentah. Per tanggal31 Desember 2019, Grup mempunyai asetminyak dan gas bumi serta persediaan tertentuyang rentan terhadap harga minyak yangrendah akan tetapi peristiwa-peristiwa tersebuthanya bersifat indikatif (non-adjusting events)yang muncul setelah tanggal pelaporankeuangan, sehingga tidak berdampak padakesimpulan mengenai jumlah terpulihkan dariaset Grup pada tanggal pelaporan keuangantersebut.

At the completion date of these consolidatedfinancial statements, there were unusual globalmarket conditions as a result of the COVID-19pandemic and the failure of OPEC-Russia toreach an agreement to limit oil supplies tobalance the market. Then Saudi Aramcoreduced its crude oil price to prioritize its marketshare rather than price stability. As a result, atthe beginning of March 2020, crude oil priceswere dropped. These events have an impact onthe volatility of crude oil prices. As of December31, 2019, the Group has oil and gas assets andcertain inventories that are vulnerable to low oilprices, but these events are only indicative (non-adjusting events) that occur after the financialreporting date that have no impact onconclusions regarding recoverable amount ofthe Group's assets at the financial reportingdate.

Manajemen selalu menganalisa pergerakanharga minyak dan pengaruhnya terhadapstruktur biaya. Manajemen menyiapkanperencanaan strategis dan keuangan denganberbagai skenario yang mempertimbangkanaspek parameter makro ekonomi. Rencana-rencana tersebut selalu diuji relevansi danvaliditas secara periodik gunamempertahankan daya saing Grup dalammenghadapi harga pasar yang dinamis.

Management always analyzes the movementsof oil prices and their effects on the coststructure. Management prepares strategic andfinancial planning with various scenarios thatconsider the aspects of macroeconomicparameters. These plans are periodically testedfor relevance and validity to maintain theGroup’s competitive advantage in facing thedynamic oil prices.






AND ANALYSIS


589

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK





590

PT PERTAMINA HULU INDONESIA

GRAHA ELNUSA LANTAI 7Jl. TB Simatupang Kav. 1B

Jakarta 12560Telp.: +6221 5082 9300 ext. 1000Surel: [email protected]

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT2019

CREATING VALUES THROUGH INNOVATION & SYNERGY

Documents

Transcript of CREATING VALUES THROUGH INNOVATION & SYNERGY