character building

32
CHARACTER BUILDING

Transcript of character building

CHARACTER BUILDING

KELOMPOK 1(12.2A.05)

 Clara Tomo (12140317)

Yani (12140086)Desti Listiani (12140114)Syaiful Jamal (12140391)

Tunawisma

Teori Sikap dan Peilaku Sosial

Menurut Kamus Bahasa Indonesia oleh W.J.S. Poerwodarminto pengertian sikap adalah perbuatan yang didasari oleh keyakinan berdasarkan norma-norma yang ada di masyarakat dan biasanya norma agama. Namun demikian perbuatan yang akan dilakukan manusia biasanya tergantung pada apa permasalahannya serta benar-benar berdasarkan keyakinan atau keprcayaanny masing-masing. macam sikap, yaitu: Negatif : isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai. Isi ajaran dan penganutnya hanya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa. Conth PKI atau orang-orang yang beraliran komunis di Indonesia pada zaman Indonesia baru merdeka. Positif : isi ajarannya ditolak, namun penganutnya diterima serta dihargai. Contoh  Anda beragama Islam  wajib menolak agama lain didasari oleh keyakinan pada ajaran agama Anda, tetapi penganutnya atau manusiannya Anda hargai.

   Pengertian perilaku  Bentuk tingkah laku manusia adalah segala aktivitas, perbuatan dan penampilan diri sepanjang hidupnya. Bentuk tingkah laku manusia adalah aktivitas individu dengan relasinya dalam lingkungannya behavior(tingkah laku) adalah reaksi total, motor, dan kalenjer yang digerikan sewaktu organisme kepada sesuatu situasi yang dihadapi(Veithzal Rivai, kepemimpinan dan perilaku Organisasi).  Setelah lama membangun teori dan dilakukan penelitian, disepakati bahwa prerilaku adalah:

Prilaku adalah akibat

Perilaku diarahkan oleh

tujuanPerilaku yang diamati bisa

diukur

Perilaku yang tidak dapat

secara langsung diamati

Perilaku

dimotivasi atau didorong

Teori Perilaku dan Jenis Perilaku Telah dipaparkan di depan bahwa perilaku manusia tidak dapat lepas dari adanya individu itu sendiri dan lingkungn dimana individu itu berperilaku manusia didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, diantara teori-teori tersebut dapat dikemukakan: Teori instingTeori ini dikemukakan oleh Mc. Dougal sebagai pelopor dari psikologi sosial yang menerbitkan buku psikologi sosial pertama kali. Menurutnya, perilaku itu disebakan oleh insting. Mc. Dougal mengajukan suatu daftar insting, insting merupakan suatu innate, perilaku bawaan dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman. Teori dorongan(drive theory) Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan. Teori insentifTeori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu disebabkan karena adanya insentif-insentif. Dengan insentiv akan mendorong organisme berbuat atau berperilaku. 

Teori atribusiTeori ini menjelaskan tentang sebab-sebab prilaku seseorang.  Teori kognitifApabila seseorang harus memilih perilaku mana yang harus dilakukan, maka yang bersangkutan akan memilih alternative karena akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya.   Proses pembentukan dan perubahan sikapSikap dapat terbentuk atau berubah melalui 4 macam cara:  1. Adopsi2. Diferensiasi3. IntegrasiT4. Trauma

Apa itu Tunawisma ??

?

Homeless atau Tunawisma adalah kondisi

orang dan kategori sosial dari orang-orang yang tidak memiliki rumah atau tempat

tinggal biasanya karena mereka tidak mampu

membayar, tidak mampu menjaga dan mereka

kekurangan

 Tunawisma di bagi menjadi tiga, yaitu:Tunawisma biasa, yaitu mereka mempunyai pekerjaan namun tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Tunakarya, yaitu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Tunakarya cacat, yaitu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mempunyai tempat tinggal, juga mempunyai kekurangan jasmani dan rohani.

CIRI DARI TUNAWISMA  Adapun secara spesifik ciri-ciri tunawisma yaitu sebagai berikut:

- Para tunawisma tidak mempunyai pekerjaan. - Kondisi fisik para tunawisma yang dapat dibilang tidak sehat karena kondisi lingkungan yang memprihatinkan.- Para Tunawisma biasanya mencari-cari barang atau makanan disembarang tempat demi memenuhi kebutuhan hidupnya.- Para Tunawisma hidup bebas tidak bergantung kepada orang lain ataupun keluarganya 

FAKTOR – FAKTOR  YANG MENJADI PENYEBAB DARI BANYAKNYA TUNAWISMA DI INDONESIA  Ada beberapa faktor yang mendorong seseorang menjadi seorang homeless atau tunawisma, yaitu: Kemiskinan Kegagalan para perantau dalam mencari pekerjaan Penyediaan lapangan pekerjaanBencana AlamYatim Piatu Kurang Kasih SayangTinggal di Daerah Konflik Anak yang ditinggalkan orang tuanya. Lansia yang ditelantarkan oleh keluarganya. Penggusuran karena perkembangan industri.Pengangguran karena kemajuan IPTEK akibatnya tenaga kerja kurang terlatih tersingkir sehingga di PHK.

DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI BANYAKNYA TUNAWISMA DI INDONESIA  Adapun dampak lain dari tunawisma secara fisik adalah sebagai berikut :  

Kebersihan dan kesehatanGizi kurang

Tindak kekerasan sesama tunawismaPengguna narkoba 

Dimanfaatkan 

Sedangkan dampak adanya tunawisma untuk lingkungan adalah sebagai berikut :  Adanya tunawisma menyebabkan lingkungan kota kumuh dan kotor.Tunawisma yang tinggal di pinggir sungai bisa menyebabkan banjir pada suatu kota, karena fungsi sungai tersebut terhambat. Masyarakat akan diresahkan oleh tunawisma yang kadang juga melakukan tindak kriminalitas dalam mencukupi kebutuhan hidupnya.     

KEMUNGKINAN YANG AKAN TERJADI JIKA BANYAK TUNAWISMA DI INDONESIA TIDAK SEGERA DIATASI  Seperti kita tahu, sebagian besar masyarakat desa berpikiran bahwa dengan hidup di kota nasib mereka akan berubah. Tentu saja hal ini akan terlaksana jika ada keterampilan yang kita miliki. Namun, banyak yang tanpa keterampilan pun nekad pergi ke kota (urbanisasi). Jika pemikiran ini tidak segera di ubah, tentu saja, setiap hari semakin banyak masyarakat tanpa keahlian di kota yang berpotensi sebagai tunawisma. Alhasil, tunawisma akan semakin banyak dan membuat kota semakin kelihatan kumuh. Dari kekumuhan itu akan menyebabkan masalah baru seperti banyaknya wabah penyakit, bencana, dan juga tingginya tingkat kriminalitas. Dari wabah penyakit tentu saja karena lingkungan yang tidak bersih dan berpotensi besar sebagai pertumbuhan nyamuk. Malaria, demam berdarah, cikungunya pun akhirnya menjadi makanan sehari - hari dan angka kematian semakin besar. Gizi yang mereka dapatkan pun hampir nol. Karena ketidakmampuan mereka dalam membeli bahan makanan dengan mutu yang berkualitas. Anak – anak yang diharapkan sebagai generasi penerus bangsa sama sekali tidak mengenyam pendidikan dan malah mengemis kesana kemari. Akan jadi apa bangsa ini nantinya? Bencana yang di timbulkan pun seperti banjir, karena sebagian mereka tinggal di pinggir sungai dan membuang sampah sembarangan. Lalu, kebakaran pun dapat dengan mudah menyebar karena padatnya pemukiman – pemukiman kumuh yang dapat mudah terbakar.

HUBUNGAN TUNAWISMA DENGAN LIMA BAHAN KAJIAN KONSEP DASAR IPS (GEOGRAFI, EKONOMI, SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI, POLITIK DAN SEJARAH)  Banyaknya tunawisma di kota besar, erat kaitannya dengan konsep dasar ips baik geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik maupun sejarah. Hubungan itu terletak pada penyebab banyaknya tunawisma, dampaknya maupun upayanya.. Berikut hubungan tunawisma dengan konsep dasar ips: Dalam konsep dasar geografi  Urbanisasi adalah penyebab paling sering dari tunawisma. Pindahnya masyarakat dari desa ke kota bisa saja di pengaruhi kondisi geografis dari desanya. Bisa saja desanya gersang, atau sering terjadi bencana ditambah lagi mungkin karena, lahan mereka digusur untuk pembangunan industry. Tunawisma pun dapat menyebabkan kondisi geografis suatu daerah berubah. Misalnya yang asalnya tidak ada potensi banjir, berubah menjadi daerah langganan banjirr. Hal itu disebabkan buang sampah disungai serta adanya bangunan – bangunan di pinggir sungai. Upaya yang bisa dilakukan yang erat kaitannya dengan geografi adalah melakukan transmigrasi dan juga menekan arus urbanisasi. 

Dalam konsep dasar ekonomi  Tentu saja penyebab utama tunawisma adalah permasalahan ekonomi. Ketidakmampuan masyarkat dalam ekonomi atau kemiskinan memaksa mereka untuk menjadi tunawisma. Karena tidak mampu membeli tempat tinggal yang layak untuk di huni. Kemiskinan mereka bisa disebabkan 2 hal, yaitu yang pertama karena mereka memang malas dan tak mempunyai keterampilan, dan yang kedua karena kebijakan pemerintah yang tak berpihak pada rakyat, seperti lapangan kerja yang minim.  

Dalam konsep dasar sosiologi Tunawisma bisa juga disebabkan oleh masalah social seperti, anak yang kurang kasih sayang, anak yang dibuang orang tuanya, anak yang ingin bebas dari kekangan orang tua, dsb. Lalu, untuk warga desa yang urbanisasi, mereka dipengaruhi oleh cerita – cerita tetangga bahwa di kota dapat merubah nasib. Namun, tanpa keahlian semua itu bohong. Mereka malah akan semakin terpuruk di kota.  

Dalam konsep dasar antropologi Bisa saja, adat suatu daerah setelah anaknya telah lulus sekolah ada kebiasaan untuk membiarkannya merantau ke kota baik untuk bekerja maupun kuliah. Kalau tidak biasanya akan ada gunjingan – gunjingan halus dari tetangga. Apalagi kalau anak laki – laki hanya tinggal di rumah setelah lulus sekolah, itu di anggap sesuatu hal yang tidak pantas. Untuk meminimalisirnya, kita harus menghentikan kebudayaan tersebut, memberikan pengertian kepada warga bahwa hidup di kota tidaklah mudah jika tanpa keahlian apapun. Dalam konsep dasar politiik  Kemiskinan yang berujung pada tunawisma juga bisa terjadi karena kebijakan politik pemerintah. Misalnya dengan menaikkan harga BBM, para tunawisma semakin kesulitan. Lalu tindakakn korupsi juga sangat merugikan rakyat.Pemerintah berperan besar dalam hal ini, jadi diharapkan pemerintah tidak hanya memikirkan kesejahteraan dirinya saja namun juga kesejahteraan rakyatnya. Dalam konsep dasar sejarah Adanya tradisi turun temurun untuk merantau pun kadang dimiliki masyarakat. Tradisi ini seharusnya di ubah. Caranya dengan menanamkan prinsip bahwa kita di kota untuk belajar, dan kembali ke desa untuk membangunj desa.

ALTERNATIF CARA MEMECAHKAN BANYAKNYA TUNAWISMA DI INDONESIA

Adapun dalam sebuah penelitian cara penanggulangan terhadap Tunawisma diterapkan dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut: Tahap persiapan  Karena Tunawisma biasanya tidak mempunyai tempat tinggal, maka suatu hal yang esensial bila mereka ditanggulangi dengan memotivasi mereka untuk bersama-sama dikumpulkan dalam suatu tempat, seperti asrama atau panti sosial. Tujuan dalam tahap ini yaitu untuk berusaha memasuki atau mengenal aktivitas atau kehidupan para Tunawisma.  Tahap penyesuaian diri Setelah para Tunawisma dikumpulkan , kemudian mereka harus belajar menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru, dimana berlaku aturan-aturan khusus. Agar nantinya mereka lebih disiplin dan teratur.   

Tahapan pendidikan yang berkelanjuta  Setelah beberapa para Tunawisma dalam lingkungan tersebut diadakan evaluasi mengenai potensi mereka untuk belajar dengan maksud supaya mendapatkan pendidikan yang lebih layak. Penanganan pada homeless yang dilakukan adalah sebagai berikut : PenanggulanganPencegahan dilakukan dengan : 

Penyuluhan dan konseling Pendidikan pelatihan keterampilanPengawasan serta pembinaan lanjut

 Penghentian/peniadaan :

Penertiban oleh aparat pemerintahPenampungan dipanti asuhan, panti sosial dan panti jompo.

  Rehabilitasi

Pembangunan perumahan sangat sederhanaPengadaan rumah singgah dan diberikan berbagai pelatihan dan pendidikan

 SOLUSI YANG PALING TEPAT UNTUK MENGATASI BANYAKNYA TUNAWISMA DI INDONESIA  Menurut saya, untuk mengatasi para tunawisma yang paling tepat adalah dengan menyediakan tempat / panti rehabilitasi dimana disana diajarkan keterampilan – keterampilan seperti menjahit, memasak, dll. Lalu dengan bekal keterampilan yang dimiliki ini, diharapkan mereka akan dapat diterima bekerja yang sesuai dengan keterampilan mereka. Transmigrasi juga sangat penting, karena pulau – pulau Indonesia masih sangat luas dan banyak. Di pulau – pulau itu mereka pasti akan lebih sejahtera klarena banyaknya sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dengan baik. Di sanalah sebenarnya kita melihat, jika ingin mengubah nasib. Sedangkan untuk mencegah, agar tunawisma ini tidak semakin banyak, pemerintah harus menyediakan lapangan – lapangan kerja di kota – kota kecil. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir arus urbanisasi yang berujung pada tunawisma. Kita juga harus menanamkan pada diri setiap orang, bahwa kita mempunyai prinsip “ dari kota ke desa “, maksudnya kita pergi ke kota mencari ilmu dan kembali ke desa untuk membangun desa kita.

 BIOGRAFI NARASUMBER

 Nama                            : Abdur GoniNama Panggilan          : Pak GoniUsia                             : 45 thAgama                           : IslamPekerjaan                      : Petugas Kebersihan Pendidikan Tertinggi  : Sekolah Dasar ( SD )Jenis Kelamin               : Laki-LakiStatus                           : MenikahKewarganegaraan       : Indonesia

WAWANCARA NARASUMBER Nama lengkap bapak ?Abdur GoniApa nama panggilan bapak ?Pak GoniTempat dan tanggal lahir bapak ?Indramayu 1970Daerah asal bapak ?IndramayuApakah bapak sudah berkeluarga ?Sudah, keluarga dikampungApakah bapak mempunyai anak ?Ya, anak saya 2 cewek dan cowokBerapa umur anak bapak ?Yang cewek berumur 5 tahun, yang cowok 1tahunSebelum ke Jakarta apa pekerjaan bapak di Indramayu ?Saya petani, di sawah.Apa alasan bapak ke Jakarta ?Ingin mengubah nasib

Kapan bapak datang ke Jakarta ?Sekitar tahun 1999Dimana tempat tinggal bapak yang sekarang ?Saya menumpang di Masjid-MasjidApa pekerjaan bapak ?Petugas Kebersihan daerahApa aktifitas bapak selain menjadi petugs kebersihan ?Mengumpulkan barang bekasDimana lokasi bapak bekerja ?Di Tambora, kalau lewat taman saya mampir mencari barang bekas, dan shalat. Berapa penghasilan bapak perbulan ?Rp.2.000.000,00 tapi di potong. Sisanya di kirim untuk keluarga di kampung dan Rp.500.000,00 uang pegangan sayaApa yang bapak cari dalam hidup ini ?KebahagiaanApa harapan bapak untuk kedepannya ?Saya sehat, rezeki lancar, dan hidup bahagia

KESIMPULAN  Homeless (tuna wisma/gelandaan) adalah orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma dimasyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap diwilayah tertentu dan hidup ditempat umum. Penyebab Homeless (tuna wisma/gelandaan) adalah kemiskinan, kegagalan para perantau dalam mencari pekerjaan, penyediaan lapangan pekerjaan, bencana alam, yatim piatu, kurang kasih sayang, tinggal di daerah konflik, anak yang ditinggalkan orang tuanya, lansia yang ditelantarkan oleh keluarganya, penggusuran karena perkembangan industry, dan pengangguran karena kemajuan iptek akibatnya tenaga kerja kurang terlatih tersingkir sehingga di phk. Dampaknya adalah kebersihan dan kesehatan yang sangat kurang, gizi kurang, tindak kekerasan sesama tunawisma, penggunaan narkoba, anak – anak dimanfaatkan, pelecahan seksual, dll. Kemungkinan yang akan terjadi jika banyak tunawisma tidak segera di atasi adalah akan meningkatkan angka kematian yang disebabkan wabah penyakit, bencana dan angka kriminalitas.tunawisma erat kaitannya dengan konsep dasar ips baik dari penyebab maupun dampaknya.

Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penyuluhan dan konseling, pendidikan pelatihan keterampilan, pengawasan serta pembinaan lanjut,penertiban oleh aparat pemerintah, penampungan dipanti asuhan, panti sosial dan panti jompo, rehabilitasi, pembangunan perumahan sangat sederhana, pengadaan rumah singgah dan diberikan berbagai pelatihan dan pendidikan, dan transmigrasi. Selain itu juga memberikan pendidikan agama yang kuat dalam keluarga, menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak di kota-kota kecil, rencana pembangunan pemerintah seharusnya mengedepankan pembangunan secara merata, melakukan pembinaan kepada para tunawisma melalui panti dan non panti, pelatihan sesuai potensi yang ada, bantuan modal usaha, mengembalikan para tunawisma ke kampung mereka, mengadakan program pendidikan non formal bagi para tunawisma, sehingga para tunawisma mendapatkan pengetahuan. Dan solusi yang paling tepat adalah, menyediakan tempat / panti rehabilitasi dimana disana diajarkan keterampilan – keterampilan,menyediakan lapangan – lapangan kerja di kota – kota kecil dan menanamkan prinsip “dari kota ke desa”.

Dokumentasi