BAND-PASS FILTER PADA SISTEM PENGANALISIS ...

199
BAND-PASS FILTER PADA SISTEM PENGANALISIS KOMPONEN FREKUENSI HARMONISA ARUS BEBAN PERALATAN LISTRIK TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro Oleh: Nama : Zainal Xaperius NIM : 045114032 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Transcript of BAND-PASS FILTER PADA SISTEM PENGANALISIS ...

BAND-PASS FILTER PADA SISTEM PENGANALISIS

KOMPONEN FREKUENSI HARMONISA

ARUS BEBAN PERALATAN LISTRIK

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Oleh:

Nama : Zainal Xaperius

NIM : 045114032

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Band-Pass Filter of Load Current Harmonic Frequency Component

Analyzer of Electrical Device

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Electrical Engineering Study Program

By:

Name : Zainal Xaperius

Student Number: 045114032

ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2008

iii

iv

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

Yogyakarta, 5 November 2008

Zainal Xaperius

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Kupersembahkan karya tulis ini kepada: TUHAN YESUS KRISTUS

ORANG TUA YANG SAYA KASIHI

SAUDARA DAN TEMAN-TEMAN YANG TELAH

MEMBERIKAN SEMANGATNYA

Motto:

Di dalam TUHAN aku percaya pada-Nya dan

berikan yang terbaik bagi orang tua, saudara

dan teman-teman yang kita cintai disekitar

kita.

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Zainal Xaperius

Nomor Mahasiswa : 045114032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

BAND-PASS FILTER PADA SISTEM PENGANALISIS KOMPONEN

FREKUENSI HARMONISA ARUS BEBAN PERALATAN LISTRIK

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Desember 2008 Yang menyatakan

( Zainal Xaperius )

viii

INTISARI

Penggunaan beban peralatan listrik yang non linier, mengakibatkan bentuk gelombang arus tidak sama dengan bentuk gelombang tegangan pada komponen elektronika daya peralatan listrik. Bentuk gelombang yang tidak sinus akan menimbulkan adanya komponen harmonisa selain frekuensi fundamental. Dalam penelitian ini untuk mencari komponen harmonisa menggunakan BPF (Band-Pass Filter) terkendali digital. Band-Pass Filter diimplementasikan dengan menggunakan topologi state variable filter. BPF berfungsi untuk memperoleh sinyal harmonisa yang diinginkan sebanyak 31 harmonisa. Pengendalian digital BPF menggunakan multiplying digital to analog converter (DAC). Sinyal input pengendali digital BPF diperoleh dari output mikrokontroler AT89S52. Pada implementasi, terdapat tiga buah BPF yang dikaskadekan. Pemilihan BPF yang diinginkan dilakukan oleh PC melalui pemilih orde. Peak detector mengambil sinyal puncak output BPF. ADC mengubah tegangan analog output peak detector menjadi bit-bit digital untuk dikirim ke mikrokontroler. Dari hasil pengujian BPF, pada BPF1 telah bekerja cukup baik dengan galat rata-rata pada Fo dan Av sebesar 0,11% dan 13,8% meskipun galat rata-rata pada BW dan Q cukup besar sebesar 25,84% dan 21,81%. Pada BPF2 dan BPF3 galat rata-rata yang diperoleh cukup besar meskipun pada Fo kecil sebesar 0,12% dan 0,11%, galat rata-rata BPF2 untuk BW, Q dan Av sebesar 29,08%; 23,02% dan 28,84%. Galat rata-rata BPF3 untuk BW, Q dan Av sebesar 31,17%; 23,9% dan 46,4%. Pada pengujian sistem, sistem mampu mengambil frekuensi fundamental dan frekuensi harmonisa sebanyak 31 harmonisa.

Kata kunci: BPF, ADC, DAC, harmonisa, peak detector

ix

ABSTRACT

The usage of non linier electricity load caused an uneven current wave that

was compared to the voltage wave in the power electronic components of electrical

equipment. Current waveform which not sine will conduct harmonic component

rather than fundamental frequency. This research in order to find harmonic

component using digitally-controlled BPF (Band-Pass Filter).

Band-Pass Filter was implemented using the state variable filter topology.

BPF functions to obtain harmonic signal as much 31 harmonics. BPF digital control

employed the multiplying digital to analog converter (DAC). The BPF digital

controlled input signal was obtained from the AT89S52 microcontroller output. On

the implementation, there were three BPFs which were cascaded. The selection of

the desired BPF was done by the PC using the order selection. Peak detector

extracted the BPF output peak signal. ADC altered the analog voltage output of peak

detector into digital bits to be sent to the microcontroller.

From the experiments, BPF1 had functioned quite well with the error average

on Fo and Av valued for 0,11% and 13,8% although the error average on BW and Q

was quite substantial with the values of 25,84% and 21,81%. On BPF2 and BPF3, the

error average was quite substantial although the Fo valued for 0,12% and 0,11%, the

error average for BPF2 on its BW, Q and Av valued for 29,08%; 23,02% and

28,84%. The error average for BPF3 on the BW, Q and Av valued for 31,17%; 23,9%

and 46,4%. On the system experiments, the system could extract fundamental

frequency and harmonic frequency with the value of 31 harmonics.

Keywords: BPF, ADC, DAC, harmonic, peak detector

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan

baik dan lancar.

Dalam proses penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa ada begitu

banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan dengan caranya masing-

masing sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih antara lain kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan berkat kasih-Nya.

2. Bapak dan mama yang telah memberikan doa dan semangat yang tidak pernah

putus sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Martanto, S.T., M.T., selaku pembimbing I atas bimbingan, dukungan,

saran dan kesabaran bagi penulis dari awal sampai tugas akhir ini bisa selesai.

4. Bapak A. Bayu Primawan S.T., M.Eng., selaku pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan saran yang

tentunya sangat berguna untuk tugas akhir ini.

5. Ibu Bernadeta Wuri H. S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., selaku Wakil Dekan I Fakultas Sains

dan Teknologi.

7. Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis

menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.

xi

8. Mas Sur, Mas Mardi dan Mas Broto selaku laboran yang telah mengizinkan

membuka Lab sewaktu-waktu jika diperlukan untuk mengambil data.

9. Teman-teman kelompok tugas akhir : Lucia, Erik, dan Guntur. Terima kasih atas

pertemanan dan kerja samanya.

10. Teman-teman elektro : Wharton P., Henry R., Bayu P., Yohanes D.I., Sumin, dan

Edi, serta teman-teman angkatan ’04 lainnya yang selalu berbagi cerita dan

bersama dalam kuliah dan tugas akhir ini. GBU 2 all.

11. Teman-teman kost ku: Ricky N., Febrian, “Gondrong”, Anton, Leo, dan Mas

Pristo. Terima kasih atas partisipasi kalian. Selamat berjuang ya.

12. Seluruh pihak yang telah ambil bagian dalam proses penulisan tugas akhir ini

yang terlalu banyak jika disebutkan satu-persatu.

Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan tugas akhir ini

sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak. Terima kasih.

Yogyakarta, 5 November 2008

Penulis

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL …. .............................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN OLEH PEMBIMBING ..................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN OLEH PENGUJI ................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ................................................. vi

LEMBAR PENRYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii

INTISARI .............................................................................................................. viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2. Batasan Masalah ............................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3

1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

1.5. Metodologi Penelitian .................................................................... 4

1.6. Sistematika Penulisan ..................................................................... 4

BAB II. DASAR TEORI

2.1. Harmonisa ....................................................................................... 6

2.2. Deret Fourier ................................................................................. 6

2.3. Penguat Operasional (Operational Amplifier, Op-Amp)

Sebagai Pembangun Dasar .............................................................. 9

2.3.1. Dasar-Dasar Penguat Operasional....................................... 9

2.3.2. Penguat Membalik (Inverting Amplifier) ............................ 11

xiii

2.3.3. Penguat Tidak Membalik (Non Inverting Amplifier) .......... 11

2.3.4. Pengikut Tegangan (Voltage Follower) .............................. 12

2.3.5. Penguat Penjumlah (Summing Amplifier) ........................... 14

2.3.6. Integrator ............................................................................. 14

2.4. Filter ................................................................................................ 16

2.5. Band Pass Filter (BPF) .................................................................... 17

2.6. State Variable Filter (SVF) ............................................................. 20

2.7. Pengubahan Analog ke Digital ....................................................... 27

2.8. Pengubahan Digital ke Analog (DAC) ........................................... 30

2.9. Akurasi dan Resolusi ...................................................................... 31

2.10. Mikrokontroler AT89S52 ............................................................... 31

2.10.1. Fasilitas yang dimiliki AT89S52 ..................................... 32

2.10.2. Deskripsi fungsi pin AT89S52 ........................................ 33

2.11. Peak Detector .................................................................................. 35

2.12. Saklar Mekanik ............................................................................... 36

2.13. Relay ............................................................................................... 36

2.14. Saklar Transistor ............................................................................. 37

2.15. LED (Light Emitting Diode) ........................................................... 39

2.16. Phototransistor ................................................................................ 40

BAB III. RANCANGAN PENELITIAN

3.1. Diagram Blok Sistem Penganalisis Komponen Frekuensi Harmonisa

Arus Beban Peralatan Listrik ......................................................... 42

3.2. Multiplier (Pengali) ......................................................................... 43

3.3. Perancangan Band Pass Filter ......................................................... 45

3.4. Peak Detector .................................................................................. 51

3.5. Pengubah Analog ke Digital ........................................................... 53

3.6. Optocouplers Sebagai Isolator ........................................................ 54

3.7. Transistor Sebagai Pengaktif Relay ................................................ 55

BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengujian Sistem ............................................................................. 57 4.2. Tanggapan Magnitude Sebagai Fungsi Frekuensi .......................... 62

xiv

4.3. Hubungan Antara Input Digital Dengan Frekuensi Pusat, dengan

Bandwidth, dengan Faktor Kualitas dan Penguatan Amplitudo ...... 66

4.4. Hubungan Antara Input Digital dengan Galat ................................ 74

4.5. Pemilih Orde BPF ........................................................................... 78

4.6. Peak Detector .................................................................................. 79

4.7. ADC (Analog To Digital Converter) .............................................. 80

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 83

5.2. Saran ................................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Gambar gelombang kotak .................................................................. 8

Gambar 2.2. Gambar fundamental dan harmonisa 3 .............................................. 8

Gambar 2.3. Simbol Op-Amp dalam rangkaian ..................................................... 9

Gambar 2.4. Catu daya bipolar sederhana .............................................................. 10

Gambar 2.5. Comparator non inverting dengan bias positif ................................... 10

Gambar 2.6. Comparator inverting dengan bias positif .......................................... 10

Gambar 2.7. Rangkaian penguat inverting .............................................................. 11

Gambar 2.8. Rangkaian penguat non inverting ....................................................... 12

Gambar 2.9. Rangkaian pengikut tegangan ............................................................. 12

Gambar 2.10. Rangkaian penguat inverting tanpa pengikut tegangan ...................... 13

Gambar 2.11. Rangkaian penguat penjumlah ........................................................... 14

Gambar 2.12. Rangkaian integrator Op-Amp ........................................................... 14

Gambar 2.13. Rangkaian integrator yang menggunakan resistor

untuk meminimalkan offset terror .................................................. 15

Gambar 2.14. Karakteristik ideal filter pelewat jalur ............................................... 16

Gambar 2.15. Sinyal HPF, LPF dan BPF ................................................................. 17

Gambar 2.16. Tanggapan amplitudo BPF ................................................................. 19

Gambar 2.17. Tanggapan amplitudo BPF orde 2 dengan berbagai nilai Q ............... 20

Gambar 2.18. Diagram blok yang merepresentasikan persamaan (2.29) .................. 22

Gambar 2.19. Rangkaian realisasi untuk blok penjumlah ......................................... 23

Gambar 2.20. Rangkaian filter pelewat jalur ............................................................ 23

Gambar 2.21. Rangkaian ternormalisasi filter pelewat jalur……………………….25

Gambar 2.22. Rangkaian ternormalisasi filter pelewat jalur untuk

menghasilkan faktor kualitas sebesar Q dan penguatan

amplitudo sebesar Ao………………………………………………..26

Gambar 2.23. Blok diagram BPF orde 2 dikaskade tiga ........................................ 26

Gambar 2.24. Contoh gelombang kaskade yang diinginkan .................................... 27

Gambar 2.25. Diagram pengubah sinyal analog menjadi digital ............................. 27

Gambar 2.26. Konfigurasi pin ADC0804 ................................................................. 28

xvi

Gambar 2.27. Simbol DAC0832 .............................................................................. 30

Gambar 2.28. Rangkaian R-2R Ladder pada DAC .................................................. 30

Gambar 2.29. Konfigurasi Pin AT89S52 ................................................................. 32

Gambar 2.30. Rangkaian detektor puncak sederhana ............................................... 35

Gambar 2.31. Rangkaian detektor puncak dengan diode presisi .............................. 35

Gambar 2.32. Rangkaian saklar mekanik ................................................................. 36

Gambar 2.33. Relay .................................................................................................. 37

Gambar 2.34. Rangkaian saklar transistor ................................................................ 37

Gambar 2.35. Karakteristik output transistor ........................................................... 38

Gambar 2.36. Transistor sebagai saklar tertutup ...................................................... 39

Gambar 2.37. Transistor sebagai saklar terbuka....................................................... 39

Gambar 2.38. Rangkaian LED……………………………………………………..40

Gambar 2.39. Rangkaian Phototransistor ................................................................. 41

Gambar 3.1. Diagram blok sistem penganalisis komponen frekuensi

harmonisa arus beban peralatam listrik ............................................. 42

Gambar 3.2. Simbol pengali .................................................................................... 43

Gambar 3.3. DAC yang dihubungkan ke sebuah Op-Amp ..................................... 44

Gambar 3.4. Rangkaian multiplying DAC............................................................... 45

Gambar 3.5. Rangkaian filter pelewat jalur ternormalisasi yang

dikendalikan oleh k ............................................................................. 46

Gambar 3.6. Bandwidth dua filter yang saling overlap ........................................... 47

Gambar 3.7. Bandwidth minimum antar frekuensi pusat yang diinginkan ............. 47

Gambar 3.8. Rangkaian BPF terkendali kode digital (kon) .................................... 49

Gambar 3.9. Rangkaian pengikut tegangan ……………………………………….49

Gambar 3.10. Untai BPF menggunakan multiplying DAC ...................................... 50

Gambar 3.11. Blok BPF orde 2 dikaskade 3 ............................................................ 51

Gambar 3.12. Rangkaian peak detector .................................................................... 52

Gambar 3.13. Konfigurasi ADC0804 ...................................................................... 53

Gambar 3.14. Rangkaian optocouplers .................................................................... 55

Gambar 3.15. Transistor sebagai pengaktif relay ..................................................... 56

Gambar 4.1. Gambar sinyal input arus dan frekuensi fundamental BPF1 ............... 58

Gambar 4.2. Hasil pengamatan amplitudo harmonisa BPF ................................... 59

xvii

Gambar 4.3. Gambar harmonisa pada BPF1 dengan osciloscop digital ................. 60

Gambar 4.4. Gambar amplitudo harmonisa berdasarkan

osciloscop digital dengan FFT............................................................ 61

Gambar 4.5. Gambar harmonisa ganjil dan genap pada osciloscop digital ............ 62

Gambar 4.6. Tanggapan magnitude BPF hasil pengamatan bit 100 dengan

frekuensi pusat BPF1, BPF2 dan BPF3 sebesar 1000 Hz .................... 64

Gambar 4.7. Tanggapan magnitude teoritis pada bit 100 dengan

frekuensi pusat BPF1, BPF2 dan BPF3 sebesar 1000 Hz ................... 64

Gambar 4.8. Tanggapan magnitude hasil pengamatan pada bit 15 dengan

frekuensi pusat BPF1, BPF2 dan BPF3 sebesar 149,8 Hz ................... 65

Gambar 4.9. Tanggapan magnitude teoritis pada bit 15 dengan

frekuensi pusat BPF1, BPF2 dan BPF3 sebesar 150 Hz ...................... 65

Gambar4.10. Tanggapan magnitude hasil pengamatan pada bit 155 dengan

frekuensi pusat BPF1, BPF2 dan BPF3 sebesar 1553,2 Hz ................. 66

Gambar4.11. Tanggapan magnitude teoritis pada bit 155 dengan frekuensi

pusat BPF1, BPF2 dan BPF3 sebesar 1550 Hz ................................... 66

Gambar 4.12 Grafik hubungan antara input digital dengan frekuensi

pusat BPF berdasarkan hasil pengamatan dan teori ........................... 68

Gambar 4.13 Grafik hubungan antara input digital dengan

bandwidth setiap BPF ........................................................................ 70

Gambar 4.14 Grafik hubungan antara input digital dengan faktor kualitas

hasil pengamatan dan teori ................................................................. 71

Gambar 4.15 Grafik hubungan antara input digital dengan penguatan

amplitudo berdasarkan hasil pengamatan dan teori ........................... 72

Gambar 4.16 Gelombang sinyal pada frekuensi 1450 Hz, 1500 Hz dan

1550 Hz yang tidak overlap ............................................................... 74

Gambar 4.17 Grafik hubungan antara input digital dan galat frekuensi pusat ......... 76

Gambar 4.18 Grafik hubungan antara input digital dan galat bandwidth ................ 76

Gambar 4.19 Grafik hubungan antara input digital dan galat faktor kualitas .......... 77

Gambar 4.20 Grafik hubungan antara input digital dan galat

penguatan amplitudo .......................................................................... 77

xviii

Gambar 4.21 Sinyal input peak detector dan sinyal output BPF yang

dilewatkan saat relay aktif .................................................................. 79

Gambar 4.22 Sinyal input dan output peak detector ................................................ 80

Gambar 4.23 Input ADC0804 (Multimeter) dan output ADC0804 (LED) .............. 82

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Fungsi khusus port 3 ......................................................................................................................... 33

Tabel 4.1. Frekuensi sisi atas dan frekuensi sisi bawah BPF saat 100(d) ............................ 64

Tabel 4.2. Bandwidth setiap BPF saat masukan digital 100(d) .................................. 64

Tabel 4.3. Data pengamatan fH, fL, bandwidth dan faktor kualitas pada

frekuensi 1450 Hz, 1500 Hz dan 1550 Hz ............................................... 69

Tabel 4.4. Nilai rerata galat setiap BPF(%) .............................................................. 72

Tabel 4.5. Tabel input ADC, output ADC dan perkalian ADC(d) ........................... 76

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Gambar 1 Rangkaian lengkap BPF pada sistem penganalisis komponen

frekuensi harmonisa arus beban peralatan listrik ...................................... L2

2. Gambar 2 Rangkaian BPF dengan pengali ............................................... L3

3. Gambar 3 Hasil simulasi BPF ................................................................... L3

4. Tabel 1 Hasil pengamatan amplitudo harmonisa BPF

untuk input 9,6 Ipp .................................................................................... L4

5. Tabel 2 Hasil pengamatan amplitudo harmonisa BPF

untuk input 8,16 Ipp .................................................................................. L5

6. Tabel 3 Hasil pengamatan amplitudo harmonisa BPF

untuk input 8,8 Ipp .................................................................................... L6

7. Tabel 4 Hasil pengamatan tegangan output BPF dari bit 5 sampai bit 155 dengan

kenaikan 5 bit dalam satuan Vpp dan input 1Vpp .................................... L7

8. Tabel 5 Hasil pengamatan tanggapan magnitude dari bit 5 sampai

bit 155 dengan kenaikan 5 bit .................................................................. L19

9. Tabel 6 Tabel tanggapan magnitude teoritis dari bit 5 sampai bit 155

dengan kenaikan 5 bit ............................................................................... L32

10. Tabel 7 Hasil pengamatan Fo, fL, fH dan hasil perhitungan bandwidth (BW),

faktor kualitas (Q) berdasarkan hasil pengamatan setiap kenaikan 5 bit .. L46

11. Tabel 8 Perhitungan fH, fL, bandwidth dan faktor kualitas secara

teoritis setiap kenaikan 5 bit...................................................................... L48

12. Tabel 9 Galat (%) penguatan amplitudo A(dB) ........................................ L50

13. Tabel 10 Galat (%) frekuensi pusat (Fo) ................................................... L51

xxi

14. Tabel 11 Galat (%) bandwidth (BW) ........................................................ L52

15. Tabel 12 Galat (%) faktor kualitas (Q) ..................................................... L53

16. Tabel 13 Hasil pengujian ADC ................................................................ L54

17. Tabel 14 Hasil pengujian peak detector .................................................... L55

18. Gambar 4 Rangkaian BPF......................................................................... L56

19. Gambar 5 Rangkaian peak detector ......................................................... L56

20. Gambar 6 Rangkaian ADC ....................................................................... L57

21. Gambar 7 Pemilih Orde ........................................................................... L57

22. Data sheet .................................................................................................. L58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini telah

mempengaruhi segala bidang kehidupan manusia, termasuk dalam bidang

elektronika. Kemajuan dalam bidang elektronika membawa perkembangan dalam hal

peralatan listrik dan peralatan elektronika. Peralatan listrik yang telah ada dalam

dunia industri maupun peralatan elektronika mengarah pada aplikasi elektronika.

Pada saat ini telah banyak teknologi yang digunakan manusia dalam kehidupannya,

namun tidak menutup kemungkinan teknologi yang sudah ada saat ini terus

berkembang yang akan menunjang kelancaran kehidupan manusia.

Penggunaan beban peralatan listrik yang non linier, mengakibatkan bentuk

gelombang arus tidak sama dengan bentuk gelombang tegangan pada komponen

elektronika daya peralatan listrik. Bentuk gelombang yang tidak sinus akan

menimbulkan adanya komponen harmonisa selain frekuensi fundamental. Komponen

arus dapat menimbulkan banyak implikasi pada jala-jala daya listrik. Hal ini

menyebabkan timbulnya rugi-rugi daya listrik, selain itu dapat menginteferensi

saluran komunikasi. Dalam menganalisis komponen frekuensi harmonisa arus beban

peralatan listrik diperlukan peralatan yang mampu merekam bentuk gelombang yang

1

2

diperoleh dari sumber agar sesuai dengan kenyataan yang nantinya bentuk gelombang

dapat terlihat pada unit penampil.

Untuk memperoleh bentuk gelombang arus beban peralatan listrik, sistem

menggunakan sensor arus berupa resistor yang akan diambil besaran tegangan pada

saat resistor dialiri arus listrik, sedangkan sensor tegangan menggunakan resistor

sebagai pembagi tegangan dan dilakukan penguatan tegangan. Sinyal tegangan output

penguat dari sensor arus dan tegangan selanjutnya diolah oleh mikrokontroler II setelah

sebelumnya melalui ADC untuk diketahui nilai Irms dan Vrms sehingga dapat dihitung nilai

Prms. Sinyal tegangan output penguat dari sensor arus kemudian diinputkan ke dalam BPF

terkendali digital. BPF ditala pada frekuensi tertentu (fundamental atau harmonisanya), yang

dikendalikan oleh mikrokontroler. Output filter dimasukkan ke dalam rangkaian yang dapat

mengambil nilai puncak gelombang, yang kemudian dihubungkan ke pengubah tegangan

analog menjadi data digital. Data digital kemudian direkam oleh mikrokontroler I sesuai

dengan komponen frekuensi harmonisa orde tertentu sesuai penalaan BPF. Setiap kali

mengubah frekuensi pusat dari BPF, dilakukan pengukuran terhadap amplitudo gelombang.

Hasil pembacaan amplitudo komponen harmonisa ini dapat langsung dikirimkan ke PC.

Kemudian data diproses lebih lanjut untuk menggambarkan grafik hubungan antara

amplitudo arus beban komponen harmonisa sebagai fungsi orde frekuensi harmonisa listrik

jala-jala. Sarana bantu pemrograman menggunakan Visual Basic.

Pada penelitian ini, untuk menganalisis komponen harmonisa pada peralatan listrik

tidak merekam tegangan arus yang masuk, tetapi sinyal yang akan direkam dilewatkan pada

Band Pass Filter (BPF). Keluaran BPF yang dihasilkan akan diubah ke dalam bentuk data

3

digital. Pengubahan sinyal analog ke sinyal data digital dikenal dengan Analog to Digital

Converter (ADC)

1.2. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, dilakukan batasan-batasan terhadap sistem yang akan diteliti.

Batasan yang dilakukan antara lain :

1. Dalam realisasi digunakan Penapis Peubah Kondisi (State Variable Filter,

SVF) yang berbasis pada orde 2 yang dikaskade tiga.

2. Faktor kualitas dipilih sebesar 40.

3. Penguatan amplitudo sebesar 1.

4. Jangkauan frekuensi pusat, yaitu mulai 50 Hz sampai dengan 1550 Hz,

dengan kenaikan 10 Hz/bit.

5. Pengendalian frekuensi pusat menggunakan Digital to Analog Coverter 8 bit.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengaplikasikan Filter Pelewat Jalur terkendali digital untuk melewatkan

komponen frekuensi tertentu, yaitu frekuensi fundamental atau komponen

frekuensi harmonisa, dan menerapkannya untuk penganalisis komponen

harmonisa.

2. Menerapkan pengubah tegangan analog menjadi digital untuk mengambil

magnitudo sinyal sesuai komponen frekuensi harmonisa.

4

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

1. Sistem pengendalian yang dilakukan lebih praktis.

2. Sebagai referensi yang dapat mendukung penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan Filter Pelewat Jalur.

3. Sebagai dasar pengembangan untuk aplikasi yang lebih bervariasi.

1.5. Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dilakukan beberapa metodologi penelitian.

Adapun metodologi penelitian yang dilakukan terdiri dari :

1. Studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai

informasi, baik dari buku, makalah maupun internet mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan Filter Pelewat Jalur, sehingga informasi yang diperoleh

dapat digunakan sebagai referensi pendukung dalam penyusunan laporan.

2. Merealisasikan pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk perancangan

hardware.

3. Melakukan pengujian terhadap hasil perancangan agar dapat diketahui hasil

secara realistis.

4. Menganalisis hasil pengujian dan membandingkan dengan teori yang ada.

5. Mengambil kesimpulan terhadap perancangan dan pengujian yang telah

dilakukan.

5

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terbagi menjadi 5 bab yang disusun sebagai

berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II. DASAR TEORI

Bab ini berisi penjelasan-penjelasan umum serta persamaan matematis yang

berkaitan dengan filter pelewat jalur terkendali digital, Analog to Digital

Converter (ADC), Digital to Analog Converter (DAC), Peak detector.

BAB III. RANCANGAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang rancangan filter pelewat jalur terkendali digital pada

sistem penganalisis komponen frekuensi harmonisa arus beban peralatan listrik,

yang meliputi diagram blok, penjelasan cara kerja secara singkat dan pemilihan

komponen.

BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil pengamatan dan pembahasan dari pengujian yang telah

dilakukan.

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Harmonisa

Harmonisa adalah gejala pembentukan gelombang-gelombang dengan

frekuensi berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan frekuensi

dasarnya[1]. Hal ini disebut frekuensi harmonik yang timbul pada bentuk gelombang

aslinya sedangkan bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan

harmonik. Misalnya, frekuensi dasar suatu sistem tenaga listrik adalah 50 Hz, maka

harmonik keduanya adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 100 Hz, harmonik

ketiga adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 150 Hz dan seterusnya.

Gelombang-gelombang ini kemudian menumpang pada gelombang murni/aslinya

sehingga terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara gelombang

murni sesaat dengan gelombang hormonisanya.

2.2 Deret Fourier

Setiap gelombang perodik, yaitu yang merniliki bentuk f(t) = f(t + T) dapat

dinyatakan oleh sebuah deret fourier bila mernenuhi persyaratan Dirichlet:

1. bila gelornbang diskontinu, hanya terdapat jumlah diskontinuitas yang terbatas

dalam perioda T.

2. gelombang memiliki nilai rata-rata yang terbatas dalam perioda T.

3. gelombang memiliki jumlah maksimum dan minimum yang terbatas dalam

perioda T.

6

B

S

d

d

k

d

m

b

(

A

N

d

k

s

f

Bila syarat-s

Secara umum

dengan :

dimana h ad

komponen d

dc atau nila

muncul dala

berbentuk si

(terdistorsi)

Amplitudo h

Nilai-nilai c

dikenal deng

kotak pada

sinus yang

frekuensi fun

syarat terseb

m, tegangan

dalah orde h

dasar atau fu

ai rata-rata d

am jaringan

inusoidal sem

memiliki ko

harmonisa bi

c sebagai fu

gan 'spektrum

gambar 2.1

mempunyai

ndamental d

but dipenuhi,

dan arus da

harmonisa, y

undamental

dari gelanba

sistem arus

mpurna, mak

oefisien-koef

isa dinyataka

ungsi h seri

m frekuensi

yang perio

nilai ampli

dan frekuens

, deret Fouri

apat dinyatak

yaitu bilang

dari gelomb

ang, yang m

bolak-balik

ka orde h=l

fisien dengan

an sebagai :

, h≥

ingkali diga

' gelombang

odis dapat d

itudo dan fr

i harmonisa.

er dapat diny

kan dalam de

an 1,2,3…d

bang. Suku a

mana umum

k. Bila gelom

saja yang ad

n indeks h.

≥1

ambarkan d

g. Sebagai co

diuraikan me

rekuensi tert

.

yatakan dala

eret Fourier

dst. Orde h=

ao rnenyatak

mnya kompon

mbang arus

da. Gelomba

alam suatu

ontoh, denga

enjadi bany

tentu, yang

am bentuk:

(2.1)

sebagai:

(2.2)

(2.3)

(2.4)

(2.5)

(2.6)

=1 menyatak

kan kompon

nen ini tid

atau tegang

ang yang cac

(2.7)

barchart d

an input siny

ak gelomba

menghasilk

7

kan

nen

dak

gan

cat

dan

yal

ang

kan

G

s

H

D

f

g

k

Gambar 2.2

sinus

Hasil pengur

Dari hasil

fundamental

gelombang

kecil dan fre

Ga

Contoh hasi

Gambar 2

raian gelomb

penguraian

l yang mem

berikutnya

ekuensinya s

ambar 2.1 G

il penguraian

.2 Gelomban

bang kotak d

sinyal kota

mpunyai am

merupakan

semakin naik

Gambar gelom

n gelombang

ng fundamen

dapat dilihat

ak, gelomba

mplitudo ma

gelombang

k dengan kel

mbang kotak

g kotak men

ntal dan harm

t pada rumus

ang sinus p

aksimum de

g harmonisa

lipatan bilan

k[2].

ghasilkan ge

monisa 3[2].

s berikut:

pertama ada

engan frekue

a, amplitudo

gan bulat.

elombang

.

(2.

alah frekuen

ensi d

onya semak

8

8)

nsi

dan

kin

9

2.3. Penguat Operasional (Operational Amplifier, Op-Amp)

sebagai pembangun dasar

2.3.1 Dasar-Dasar Penguat Operasional

Istilah penguat operasional atau Op-Amp awalnya dikenal dalam bidang

elektronika analog dan biasanya digunakan untuk operasi-operasi aritmatika seperti

penjumlahan, integrasi, dll. Op-Amp sebenarnya merupakan sebuah penguat

tegangan DC diferensial. Adapun simbol Op-Amp dalam suatu rangkaian

ditunjukkan oleh gambar 2.3.

Gambar 2.3 Simbol Op-Amp dalam rangkaian

karakteristik ideal yang dimiliki, yaitu : lebar pita yang tak berhingga (infinite

bandwidth), impedansi input yang tak berhingga (infinite input impedance), serta

impedansi output sama dengan nol (zero output impedance). Dari gambar 2.3

terlihat bahwa Op-Amp memiliki dua input, yaitu input positif (V+) dan input

negatif (V-). Biasanya Op-amp diberi catu daya dengan polaritas ganda atau bipolar

dalam jangkauan ± 5 volt hingga ± 15 volt. Untuk keperluan eksperimen yang

murah, kita dapat membuat catu daya bipolar sederhana seperti ditunjukkan pada

gambar 2.4.

C

Seperti tel

outputnya

maka suat

bias DC p

diinginkan

mana yang

oleh gamb

Dari gamb

Vi > Vref

Comparator

G

lah disebutk

mengindika

tu Op-Amp

pada input O

n. Hal ini ter

g diberi bias

bar gambar 2

Gambar 2

bar 2.5 terlih

maka Vo =

inverting de

Gamba

Gambar 2.4 C

kan sebelum

asikan mana

dapat digu

Op-Amp, lev

rgantung pul

s. Comparat

2.5.

2.5 Compara

hat bahwa saa

Vsat.

engan bias p

ar 2.6 Compa

Catu daya bip

mnya, Op-Am

a diantara ke

unakan sebag

vel transisi d

la pada pola

tor non inve

ator non inve

at Vi < Vref

ositif ditunju

arator invert

-Vsat

Vsat

polar sederh

mp memilik

edua teganga

gai compara

dapat diset p

aritas bias da

erting denga

erting denga

f maka Vo =

ukkan oleh g

ting dengan b

Vs

Vo

Vref

-V

Vref

Vo

hana

ki dua inpu

an input yan

ator. Dengan

pada level t

an pada term

an bias posit

an bias positi

-Vsat, sedan

gambar 2.6.

bias positif

sat

Vi

Vsat

Vi

ut. Agar stat

ng lebih bes

n menerapk

tegangan ya

minal Op-Am

tif ditunjukk

if

ngkan saat

10

tus

ar,

kan

ang

mp

kan

D

V

r

m

O

2

2

Dari gambar

Vref maka

rangkaian O

menggunaka

Op-Amp itu

2.3.2 Peng

R

K

Penguatan

dapat ditul

Dengan de

atau lebih

tersebut sa

2.3.3 Peng

R

r 2.6 terlihat

Vo = -Vs

Op-Amp ya

an umpan ba

u sendiri.

guat Mem

Rangkaian pe

G

Keterangan :

n tegangan a

liskan sebag

emikian, pen

dari 1. Bia

ama dengan

guat tidak

Rangkaian pe

t bahwa saat

sat. Selanjut

ang diguna

alik eksterna

balik (Inv

enguat inver

Gambar 2.7 R

: Ra = Hamb

atau perband

gai :

nguatan tega

asanya Ra =

Ra.

membalik

enguat non i

t Vi < Vref m

tnya pada p

akan dalam

al yang berg

verting Am

rting ditunju

Rangkaian p

batan input, R

dingan tegan

angan bisa k

1KΩ, karen

k (Non Inv

inverting ditu

maka Vo = V

pembahasan

filter akti

guna untuk m

mplifier)

kkan pada g

penguat inve

Rb = Hamba

ngan output

kurang dari

na impedans

verting Am

unjukkan ole

Vsat, sedang

n-pembahasa

f selalu be

menstabilkan

gambar 2.7.

erting

atan umpan b

t terhadap t

1, sama den

si input pen

mplifier)

eh gambar 2

gkan saat Vi

an berikutny

erbentuk at

n karakterist

balik

egangan inp

(2.9)

ngan 1 (uni

nguat inverti

2.8.

11

i >

ya,

tau

tik

put

ty)

ing

2

Persamaan

2.3.4 Peng

P

dan memil

tegangan b

oleh beba

sama deng

Gambar 2.

Jika diban

rangkaian

tegangan s

Ga

n untuk men

gikut Tega

Pengikut teg

liki fungsi y

berfungsi un

an. Tegangan

gan tegangan

.9 menunjuk

G

ndingkan de

pengikut te

selalu = 1

ambar 2.8 Ra

entukan pen

angan (Vo

angan kadan

ang sama se

ntuk mempe

n output ya

n input.

kkan rangkai

Gambar 2.9 R

engan rangk

egangan, Ra

angkaian pen

nguatan tegan

oltage Follo

ng-kadang d

eperti pengik

ertahankan t

ang dihasilk

ian pengikut

Rangkaian p

kaian pengua

= ∞ dan R

nguat non in

ngan adalah

ower)

disebut sebag

kut emiter (e

tegangan ou

kan rangkaia

tegangan.

pengikut tega

at non inve

Rb = 0. Den

verting

:

gai penyang

emitter follow

utput agar ti

an buffer te

angan

erting (gamb

ngan demiki

(2.10)

gga atau buff

wer)[3]. Buff

idak terbeba

egangan per

bar 2.8), pa

ian, penguat

12

ffer

ffer

ani

sis

ada

tan

B

p

R

s

S

pengikut t

masukan i

Ga

Berdasarkan

penguat inve

Ri, seperti p

sesungguhny

Hal terseb

tegangan m

Untuk me

sebagai pe

digunakan

besar sehin

Sebagai cont

tegangan, y

nverting.

ambar 2.10 R

n gambar 2.1

erting, pengu

pada persam

ya harus mel

but memper

masukan Ein

engatasi hal

enyangga seb

n apabila tah

ngga arus ya

toh, gambar

yang mana

Rangkaian pe

10, apabila

uatan tegang

maan yang u

liputi Rint, se

rlihatkan ba

menjadi kec

tersebut, sa

belum dihub

hanan masuk

ang dialirkan

2.10 menun

terlihat bah

enguat inver

sumber imp

gan dari Vou

umum untuk

ehingga pers

ahwa Egen t

cil.

angat diperl

bungkan ke m

kan (Rint) da

n dari sebuah

njukkan suat

hwa sumber

rting tanpa p

pedansi tingg

ut ke Egen tid

k penguat in

samaan untuk

terbagi anta

lukan pengg

masukan Op

ari suatu rang

h sumber dia

tu penguat in

r isyarat dih

engikut tega

gi dihubungk

dak ditentuka

nverting. Pe

k gambar 2.

ara Rint dan

gunaan peng

p-Amp. Peng

gkaian pemb

abaikan.

(2.11)

nverting tan

hubungkan

angan

kan ke sebu

an oleh Rf d

enguatan ya

10 menjadi

(2.12)

n Ri sehing

(2.13)

gikut tegang

gikut tegang

bangkit sang

13

npa

ke

uah

dan

ang

:

gga

gan

gan

gat

2

T

(

2

d

m

2.3.5 Sum R

analog ata

untuk peng

Penguatan

Tegangan ya

(2.16)

2.3.6 IntegInteg

dari rangka

menunjukka

mming AmpRangkaian

au lebih me

guat penjum

Ga

n tegangan un

ang diperole

grator grator Op-A

aian pengu

an sebuah ran

Ga

plifier (Pepenjumlah

enjadi satu o

mlah.

ambar 2.11 R

ntuk masing

eh:

Amp dibentu

uat invertin

ngkaian inte

ambar 2.12 R

enjumlah T berfungsi

output [3]. G

Rangkaian p

g-masing inp

uk dengan c

ng dengan

egrator Op-A

Rangkaian in

Tegangan untuk men

Gambar 2.1

penguat penj

put, yaitu :

cara mengga

sebuah k

Amp.

ntegrator Op

) nggabungkan

1 menunjuk

umlah

anti resistor

kapasitor. G

p-Amp

n dua siny

kkan rangkai

(2.14)

(2.15)

r umpan ba

Gambar 2.

14

yal

ian

lik

12

B

B

Berdasarkan

“luasan diba

Bentuk CRa .

1

Karena inte

(berkaitan

antara inpu

menunjukk

offset error

Gambar 2.1

n gambar di

awah kurva”

C harus sesu

R

egrator juga

dengan offse

ut positif de

kan rangkaian

r.

13 Rangkaia

iatas, sinyal

. Tegangan k

uai dengan i

CRa .1

bereaksi ter

et arus bias

engan groun

n integrator

an integrator

l input diin

keluaran yan

input frekuen

rhadap semb

Op-amp), s

nd untuk me

yang mengg

yang mengg

offset erro

ntegralkan d

ng dihasilkan

nsi minimum

barang tegang

sebuah resis

eminimalkan

gunakan resi

gunakan resi

or

dan sekaligu

n, yaitu :

m yang dihar

gan offset re

stor (Ra) seri

n offset ini.

istor untuk m

istor untuk m

us menyatak

(2.17)

rapkan :

(2.18)

esultant outp

ing diletakk

Gambar 2.

meminimalk

meminimalk

15

kan

put

kan

13

kan

an

16

f fo

1

2.4 Filter

Filter didefinisikan sebagai sebuah alat atau rangkaian atau substansi yang

meneruskan atau meloloskan arus listrik pada frekuensi-frekuensi atau

jangkauan frekuensi tertentu serta menahan (menghalangi) frekuensi-frekuensi

lainnya [4]. Filter yang digunakan pada penelitian ini adalah BPF. Filter pelewat

jalur melewatkan frekuensi-frekuensi dalam pita tertentu, sedangkan frekuensi-

frekuensi diatas pita dan dibawah pita semuanya ditolak.. Karakteristik ideal

filter pelewat jalur ditunjukkan oleh gambar 2.14.

Tanggapan amplitudo

Gambar 2.14. Karakteristik ideal filter pelewat jalur

17

2.5 Band Pass Filter (BPF)

BPF melewatkan frekuensi-frekuensi dalam pita tertentu, sedangkan

frekuensi-frekuensi diatas pita dan dibawah pita semuanya ditolak. Pada penelitian ini

menggunakan BPF yang berfungsi untuk memfilter input yang masuk dan mencari

komponen frekuensinya. Penggunaan BPF pada penelitian ini untuk mengambil

sinyal tertentu pada frekuensi tertentu. Dalam hal ini mengapa tidak digunakan

rangkaian LPF dan HPF karena kedua rangkaian filter ini hanya melewatkan

frekuensi rendah atau frekuensi tinggi tertentu hal ini bisa dilihat pada gambar 2.15.

Gambar 2.15 Sinyal HPF, LPF dan BPF

Pada gambar 2.15 menunjukkan sinyal HPF, LPF dan BPF. Sinyal BPF

berupa sinyal gabungan dari sinyal HPF dan LPF. Pada BPF sinyal yang dilewatkan

hanya pada frekuensi f1(-3dB) dan f2(-3dB) diluar frekuensi tersebut sinyal tidak

akan dilewatkan oleh BPF. Pada penelitian ini sinyal input akan difilter BPF seperti

gambar 2.15. Pada BPF sinyal yang masuk akan ditala pada frekuensinya untuk

m

a

f

k

B

f

F

d

Q

a

memperoleh

amplitudo y

fundamental

komponen te

BPF yang p

function) un

deng

Fungsi alih d

dapat dinyat

Q merupak

amplitudo A

h komponen

yang berkait

l dan kom

ersebut mak

aling umum

ntuk BPF ord

gan:

A

ω

Q

dalam keada

takan sebaga

an ukuran

A(f), sesuai d

frekuensi h

tan dengan f

mponen frek

ka BPF ditala

m digunakan

de 2 standar d

Ao = Magni

denga

ωo = frekuen

Q = faktor

aan tunak (st

ai :

selektifitas

dengan denga

harmonisa te

frekuensinya

kuensi harm

a pada frekue

adalah BPF

ditunjukkan

itude pada sa

an frekuensi p

nsi pusat BP

kualitas.

teady state),

atau ketaja

an persamaa

ertentu dan k

a, dalam ha

monisa terte

ensi tersebut

F orde 2. Ad

oleh persam

aat frekuensi

pusat

PF

BPF orde 2

aman suatu

an (2.12) dap

keluarannya

al ini kompo

entu. Untuk

t.

dapun fungsi

maan berikut

i sinyal sama

filter. Unt

pat ditulis se

berupa siny

onen frekuen

k memperol

i alih (transf

t :

(2.19)

a

(2.20)

tuk tanggap

bagai beriku

(2.21)

18

yal

nsi

leh

fer

pan

ut:

19

Tanggapan relatif (dalam decibel), AdB(ω) dapat diperoleh dengan membagi

persamaan (2.13) dengan Ao, sehingga diperoleh:

20 20 1

1 2 (2.22)

atau

10 1 2 (2.23)

Bentuk umum dari tanggapan amplitudo BPF A(ω) seperti gambar 2.16

(pada skala linier) seperti berikut:

Gambar 2.16 Tanggapan umum amplitudo BPF[5].

Berdasarkan gambar 2.16 kemiringan pada sisi frekuensi tinggi (f2) lebih landai

daripada frekuensi rendah (f1).

Jika f1 dan f2 menyatakan frekuensi pada sisi bawah dan atas yang mempunyai

tanggapan 1/√2 kali tanggapan maksimum (-3.01 dB), maka bandwidth B adalah

B = f2 – f1 (2.24)

Frekuensi f1 dan f2 mempunyai simetris geometris disekitar frekuensi pusat fo. Sifat

ini akan memenuhi persamaan berikut :

fo =√f1. f2 (2.25)

Parameter Q berhubungan dengan frekuensi pusat dan bandwidth sebagai :

J

a

l

p

K

S

b

p

s

p

2

H

Jika Q meni

atenuasi 3 d

lebih tinggi,

pada kedua s

Kurva tangg

Gam

Skala horiso

bentuk loga

pada skala li

Pada

semakin cep

parameter ya

2.6 State V

State

High Pass f

ingkat, maka

dB semakin

, frekuensi f

sisi fo,dan se

gapan amplit

mbar 2.17 Ta

ontal adalah

aritmis. Kurv

inear, maka

a nilai Q yan

pat untuk nil

ang sangat m

Variabel F

e Variable F

filter (HPF)

a filter sema

sempit untu

f1 dan f2 aka

emakin sime

tudo untuk B

anggapan am

frekuensi t

va tanggapa

akan terlihat

ng rendah, p

lai Q yang le

membantu da

Filter (SVF

Filter diguna

), Band Pass

akin selektif,

uk frekuens

an mempuny

etris secara a

BPF dua kutu

mplitudo BPF

ernormalisas

n adalah sim

t seperti pad

penurunan k

ebih tinggi.

alam analisa

F)

akan untuk i

s Filter (BP

, artinya ban

si pusat terte

yai jarak ya

arimatis.

ub tampak p

F dengan be

si f/fo (dari

metris pada

da gambar 2.

kurva sangat

Frekuensi pu

a dan peranca

implementsa

PF), dan Ba

ndwidth yang

entu. Untuk

ang semakin

ada gambar

rbagai nilai

0,1fo sampa

skala logar

16.

t lambat. Pe

usat geomet

angan BPF d

ai Low Pass

and Rejected

(2.26)

g dibatasi ol

k nilai Q ya

n sama deng

2.17.

Q [5].

ai 10fo) dala

ritmis ini. Ji

enurunan ak

tris merupak

dua kutub.

s Filter (LPF

d Filter (BR

20

leh

ang

gan

am

ika

kan

kan

F),

RF)

d

s

s

S

O

s

d

y

s

D

d

m

2

3

D

dalam satu

sistem yang

suatu persam

SVF dengan

Orde yang l

sedangkan u

Untu

digunakan p

yang diperli

sebagai berik

Dari persam

dari modul-m

mengimplem

1. Perkalian

penyebu

jalur.

2. Melakuk

pangkat

3. Menyusu

sinyal ou

Dengan mel

struktur yan

g disebut teo

maan diferen

n orde berap

lebih tinggi

untuk peranc

uk mengimp

persamaan fu

hatkan pada

kut :

maan (2.27),

modul integ

mentasikan p

n silang (cro

ut dan antara

kan pembag

terbesar.

un kembali

utput.

akukan 3 tah

ng sama. Ist

ori State Va

nsial dari sis

papun, tetapi

dibuat deng

cangan denga

plementasik

ungsi alih fil

a persamaan

dilakukan si

grator. Ada 3

persamaan fu

oss-multiply

a sinyal inpu

gian hasil ta

persamaan h

hapan, persa

tilah State V

riable yang

stem yang b

i kebanyaka

gan mengkas

an orde ganj

kan filter p

lter pelewat

(2.19). Pers

intesis sehin

3 tahapan m

ungsi alih ini

ying), yaitu p

ut dengan pem

ahap pertam

hasil tahap k

amaan 2.27 m

Variable berh

memberika

besar. Secara

an perancang

skade orde-o

il diperlukan

pelewat jal

jalur orde k

samaan terse

ngga menjad

matematis das

i, yaitu :

perkalian an

mbilang dar

ma dengan v

kedua untuk

menjadi:

hubungan d

an penyelesa

a teoritis, da

gan berbasis

orde yang be

n filter deng

ur dalam

kedua standar

ebut dapat d

i rangkaian

sar yang dip

ntara sinyal

ri fungsi alih

variabel s y

k mendapatk

dengan anali

aian sistema

apat diranca

s pada orde

erbasis orde

an orde 1.

bentuk SV

r, yaitu sepe

diubah menja

(2.27)

yang dibent

perlukan unt

output deng

h filter pelew

yang memili

kan pernyata

21

sis

atis

ang

2.

2,

VF,

erti

adi

tuk

tuk

gan

wat

iki

aan

P

P

m

d

d

D

2

U

d

p

Persamaan 2

Persamaan

modul integ

dalam filter

dapat disusu

Diagram blo

2.18

Gam

Untuk peny

direalisasika

penjumlah d

2.28 dibagi d

(2.30) meny

grator, yang m

. Untuk mem

un menjadi :

ok yang me

Vi

mbar 2.18 Di

yederhanaan,

an menjadi r

ditunjukkan o

dengan varia

yatakan per

mana kompo

mperoleh re

erepresentasi

+

iagram blok

, dipilih Ao

rangkaian pe

oleh gambar

abel s2 yang m

rsamaan unt

onen ( oω /s)

ealisasi yang

ikan persam

-

+

+

yang merep

= -1. Blok

enguat penju

r 2.19.

+

memiliki pa

tuk sebuah

) menunjukk

g paling sed

maan (2.31)

resentasikan

k penjumlah

umlah. Rang

Q/1

angkat terbes

jaringan de

kan suatu mo

derhana, per

ditunjukkan

Vbp

n persamaan

pada gamb

gkaian realis

(2.28)

sar menjadi:

(2.29)

(2.30)

engan modu

odul integrat

samaan (2.3

(2.31)

n pada gamb

(2.29)

bar 2.17 dap

asi untuk bl

22

ul-

tor

30)

bar

pat

lok

D

J

f

D

B

Dengan men

Jika rangkai

filter pelewa

Dianggap ba

Berdasarkan

Gambar 2

njumlahkan k

ian pada gam

at jalur ditun

Ga

ahwa : R3 = R

n gambar 2.2

2.19 Rangka

ketiga input,

mbar 2.19 di

njukkan oleh

ambar 2.20 R

R4 = Ra, Ri =

20, diperoleh

aian realisasi

, maka diper

ihubungkan

h gambar 2.2

Rangkaian fi

= Rb, R5 = R

h :

i untuk blok

roleh :

ke modul in

0.

lter pelewat

Rc, R1 = R2 =

k penjumlah

ntegrator, m

jalur

= R, C1 = C2

(2.32)

(2.33)

maka rangkai

= C

(2.34)

23

ian

P

J

S

A

j

S

Persamaan p

Jika masing-

Sehingga:

Apabila pers

jalur orde ke

Sehingga:

pada output V

-masing bag

samaan (2.4

edua standar

Vx, yaitu :

gian persama

40) dibanding

r, yaitu seper

aan (2.38) dik

gkan dengan

rti pada pers

kalikan deng

n persamaan

amaan (2.27

gan 2s , dipe

n fungsi alih

7), maka dipe

(2.35)

(2.36)

(2.37)

(2.38)

eroleh :

(2.39)

(2.40)

h filter pelew

eroleh :

(2.41)

(2.42)

(2.43)

(2.44)

(2.45)

24

wat

t

R

i

p

J

p

2

f

d

t

p

Deng

ternormalisa

R1, R2 dan

identik, beg

persamaan :

Jika nilai R

pelewat jalu

2.21 akan m

faktor kuali

dihubungkan

ternormalisa

penguatan am

gan menorm

asi filter pele

Gambar 2

C1, C2 adala

gitu pula de

R5 dan Ri ya

ur, yaitu y

menghasilka

tas sebesar

n ke sebuah

asi filter pele

mplitudo seb

malisasi ni

ewat jalur dit

.21 Rangkai

ah elemen p

engan C1 d

ang ternorma

yang mempu

an penguata

Q dan pen

rangkaian p

ewat jalur u

besar Ao.

ilai resistor

tunjukkan ol

an ternorma

penala sehing

dan C2. Nila

alisasi di inp

unyai nilai s

an amplitudo

nguatan amp

pelemahan.

untuk mengh

r dan kap

leh gambar 2

alisasi filter p

gga R1 dan

ai C1 dan C

putkan ke k

ebesar

o sebesar 2

plitudo sebe

Gambar 2.2

hasilkan fakt

pasitor, ma

2.21.

pelewat jalur

R2 mempun

C2 diperoleh

konstanta fun

, rangkaian

2Q-1. Untuk

sar Ao, mak

4 menunjuk

tor kualitas

ka rangkai

r

nyai nilai ya

h berdasark

(2.46)

ngsi alih filt

n pada gamb

k memperol

ka input filt

kkan rangkai

sebesar Q d

25

ian

ang

kan

ter

bar

leh

ter

ian

dan

P

B

G

P

s

p

S

b

Gambar 2.2

Pada penelit

BPF yang di

Gambar blok

Vi

Proses kask

seperti ampl

pada multist

Sehingga dih

bandwidth d

2 Rangkaian

kualitas

tian ini penu

ikaskade ada

k diagram B

BPF orde 2

BPF1

Gambar

kade ini dim

litudo dan ba

tate frequenc

harapkan ge

dan lereng ge

n ternormalis

sebesar Q d

ulis membuat

alah identik.

BPF orde 2 di

Vbp1

2.23 Blok d

maksudkan u

andwidth. D

cy. Rumus d

lombang kas

elombang ya

sasi filter pe

an penguata

t BPF orde 2

Pemilihan

ikaskade tig

BPF ord

BPF2

diagram BPF

untuk memb

alam mengk

alam mengk

skade yang d

ang dihasilka

lewat jalur u

an amplitudo

2 yang dikas

BPF akan di

a kali.

de 2V

F orde 2 dika

bandingkan

kaskade, pen

kaskade adal

dihasilkan se

an semakin s

untuk mengh

o sebesar A

kade tiga, di

ilakukan ole

BVbp2

askade tiga

sinyal outpu

neliti menggu

ah:

eperti gamba

sempit.

hasilkan fakt

imana setiap

eh selektor.

BPF orde 2

BPF3

ut setiap BP

unakan prins

(2.47)

ar 2.24,

26

tor

p

Vbp3

PF

sip

27

Gambar 2.24 Contoh gelombang kaskade yang diinginkan [2].

2.7 Pengubahan Analog ke Digital (ADC) Pengubah sinyal analog menjadi sinyal digital disebut penyandi atau encoder.

Pengubah analog analog ke digital, berfungsi mengubah sinyal analog menjadi sinyal

digital. Gambar 2.25 diagram blok pengubah analog ke digital.

Gambar 2.25 Diagram pengubah sinyal analog menjadi digital

Gambar 2.25 memperlihatkan input berupa sinyal analog yang diubah menjadi bentuk

biner pada bagian output dari bit paling rendah (LSB) sampai bit yang paling tinggi

(MSB). Dalam penelitian ini penulis menggunakan IC ADC0804. IC ADC0804

b

s

d

y

2

b

0

S

k

R

G

M

beroperasi p

sampai 5 Vo

Kete

dapat memb

yang dapat d

2,55 volt, de

berubah 1 b

00H sampai

Sesuai den

konfigurasi

Resolusi AD

Gambar 2.26

Macam-mac

pada daya sta

olt.

elitian ADC

bangkitkan te

dibangkitkan

engan kenai

it. Nilai cac

FFH.

ngan rumus

typical IC 08

DC dengan ju

6 menunjukk

G

cam pin (kak

andar +5volt

tergantung p

egangan den

n 2,55 volt. A

kan 0,01 vo

ahan 0 samp

san pada d

804 pada da

umlah bit(n)

kan konfigur

Gambar 2.26

ki) yang dim

t dan dapat m

pada bit dat

ngan 255 tin

ADC dapat m

olt. Setiap ke

pai 225 akan

datasheet A

atasheet adal

) dapat dihitu

rasi kaki IC

Konfigurasi

miliki oleh IC

menerima in

ta digital yan

ngkatan. Mis

mencacah te

enaikan 0,01

n dirubah m

ADC0804,

lah sebagai b

ung dengan:

ADC 0804.

i pin ADC 0

C ADC0804:

nput analog b

ng diharapka

salkan tegan

egangan dari

1 volt keluar

enjadi digita

frekuensi c

berikut:

804

berkisar 0 V

an. ADC 8 b

ngan maksim

i 0 volt samp

ran ADC ak

al dengan ni

clock deng

(2.48)

(2.49)

28

olt

bit

mal

pai

kan

ilai

gan

29

a. CS: Berfungsi sebagai input. Pin ini sebagai chip select dari kontrol

mikroprosesor.

b. RD: Berfungsi sebagai input. Pin ini sebagai kontrol untuk membaca

data dari mikroprosesor.

c. WR: Berfungsi sebagai input. Pin ini sebagai kontrol untuk menulis data ke

mikroprosesor.

d. CLK IN: Berfungsi sebagai input. Pin ini sebagai pengatur detak.

e. INTR: Berfungsi sebagai output. Pin ini sebagai sarana untuk memberikan

interupsi pada input interupsi mikroprosesor.

f. V (+) IN : Berfungsi sebagai input. Pin ini merupakan jalan masuk bagi

sinyal analog input positif.

g. V (-) IN: Berfungsi sebagai input. Pin ini merupakan jalan masuk bagi sinyal

analog masukan negatif.

h. A GND: Berfungsi sebagai input daya. Pin ini sebagai pembulatan analog.

i. V/2 REF: Berfungsi sebagai input. Pin ini merupakan jalan masuk bagi

tegangan acuan yang lain (±).

j. D GND: Berfungsi sebagai keluaran. Pin ini sebagai pembulatan digital.

k. DB7-DB0: Berfungsi sebagai output. Pin ini merupakan jalan keluaran bagi

data keluaran bit7 sampai bit0.

l. CLKR: Berfungsi sebagai output. Pin ini sebagai pengatur detak dengan

menghubungkannya ke resistor eksternal.

m. VCC (Or ref): Berfungsi sebagai masukan daya. Pin ini sebagai jalan masuk

untuk catu daya +5volt dan tegangan acuan primer.

2

(

k

k

m

b

2.8 PenguPeng

(DAC). Seca

ke dalam inf

ke sinyal ana

Penu

merupakan

berupa arus.

Nilai arus

gambar 2.2

Berdasark

dan

bahan Diggubah digital

ara umum, D

formasi berb

alog disebut

ulis dalam

converter 8

Simbol DA

diperoleh b

28.

Gam

an gambar 2

gital ke Anl ke analog s

DAC merupa

bentuk analo

t juga pengaw

penelitian

bit yang da

AC0832 ditun

Gambar 2

berdasarkan

mbar 2.28 Ran

2.28, nilai aru

nalog (DAsering disebu

akan suatu p

og ekuivalenn

was sandi at

ini mengg

apat mengub

njukkan oleh

2.27 Simbol

rangkaian

ngkaian R-2

us output ya

AC) ut dengan Di

enerjemah in

nya. Peralat

au decoder.

gunakan IC

bah input b

h gambar 2.2

l DAC0832

R-2R Ladde

2R Ladder pa

ang diperoleh

igital to Ana

nformasi ber

an pengubah

C DAC083

biner menjad

27.

er yang ditu

ada DAC

h, yaitu :

alog Convert

rbentuk digi

h sinyal digi

2. DAC08

di output ya

unjukkan ol

(2.50)

30

ter

tal

ital

32

ang

leh

2

c

m

dengan :

Digital inp

jika dieku

referensi d

2.9 Akur

P

yang salin

dekat nilai

secara teo

nilai secar

yang dapa

oleh tegan

dari 8 bit

dengan ba

perubahan

2.10 Mikr

Mikr

chip mikrok

mikrokontro

put terdiri d

uivalenkan d

dan Rfb meru

rasi dan R

Pengubahan

ng berkaiatn,

i output sebe

ritis. Semak

ra teoritis. Se

at diamati. Pe

ngan input b

sehingga m

anyaknya ste

n yang tetap.

rokontrole

rokontroler m

kontroler tela

oler dapat

dari 8 bit ko

dalam bilan

upakan hamb

Resolusi

sinyal digit

yaitu akura

enarnya dari

kain kecil pe

edangkan re

ertambahan

it terkecil (L

mempunyai 2

ep maka set

er AT89S5

merupakan p

ah terintegra

langsung

de biner yan

ngan desima

batan dalam.

tal ke sinya

si/ketelitian

i pengubah d

ersentase ke

solusi adalah

terkecil pada

LSB). Pada

2 8 atau 256

tiap kenaika

52

perkembang

asi memori,

dibuat sist

ng mempun

al. Sedangk

al analog m

dan resolusi

digital ke an

etelitian, ma

h pertambah

a tegangan o

DAC0832, i

6 step. Jika

an atau penu

gan dari mikr

CPU dan I/

tem dengan

nyai rentang

kan Vref ada

memerlukan

i. Akurasi ad

nalog terhada

aka semakin

han terkecil p

output teruta

input yang d

output mak

urunan per b

roprosesor.

/O. Hal ters

n menamba

(2.51)

0 sampai 2

alah tegang

2 hal penti

dalah sebera

ap nilai outp

dekat deng

pada tegang

ama ditentuk

dimiliki terd

ksimum diba

bit mengalam

Dalam sebu

ebut membu

ahkan sedik

31

55

gan

ing

apa

put

gan

gan

kan

diri

agi

mi

uah

uat

kit

32

peripheral lain. Sifat mikrokontroler yang mampu diprogram (programmable)

menyebabkan mikrokontroler mempunyai kemampuan aplikasi yang sangat luas.

Mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler AT89S52 buatan Atmel dan

merupakan anggota keluarga MCS-52.

2.10.1 Fasilitas yang dimiliki AT89S52

Pada mikrokontroler AT89S52 mempunyai beberapa fitur standar

yaitu memiliki 4K bytes memori flash, 128 bytes RAM, 32 jalur I/O,

watchdog timer, dua data pointer register, dua timer/counter 16-bit, 5 sumber

interupsi (dua buah interupsi eksternal dan tiga buah interupsi internal), port

serial full-duplex, on-chip oscillator, dan untai clock. AT89S52 juga terdapat

fasilitas ISP (In System Programming), yang artinya mikrokontroler ini

mampu diprogram meskipun dalam kondisi bekerja, mikrokontroler AT89S52

memakai pin MOSI, MISO, dan SCK untuk flash programming (mengisi

program). Gambar 2.29 memperlihatkan konfigurasi 40 kaki IC AT89S52.

Gambar 2.29. Konfigurasi Pin AT89S52.

33

2.10.2 Deskripsi fungsi pin dari AT89S52 :

1. Port 0 (kaki 32-39). Pada perancangan komponen minimum, port ini dapat

digunakan untuk port I/O dwi-fungsi. Untuk perancangan yang lebih besar

(dengan memori luar), port ini menjadi bus data dan bus alamat rendah.

2. Port 1 (kaki 1-8). Port ini dipakai untuk port I/O dwi-fungsi yang

dilengkapi dengan pullup internal. Saat flash programing jalur P1.5, P1.6,

P1.7 digunakan masing-masing untuk saluran MOSI, MISO, dan SCK.

3. Port 2 (kaki 21-28). Port ini dipakai untuk I/O atau sebagai bus byte

alamat tinggi (high addres) untuk rancangan dengan memori luar.

4. Port 3 (kaki 10-17). Port ini dipakai untuk I/O dwi-fungsi atau untuk

fungsi kendali khusus. Fungsi khusus port 3 ditunjukkan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Fungsi khusus port 3

PORT PIN NO PIN FUNGSI KHUSUS

P3.0

P3.1

P3.2

P3.3

P3.4

P3.5

P3.6

P3.7

10

11

12

13

14

15

16

17

RXD (masukan data port serial)

TXD (keluaran data port serial)

INT0’ (masukan interupsi 0 dari luar)

INT1’ (masukan interupsi 1 dari luar)

T0 (masukan ke pencacah 0)

T1 (masukan ke pencacah 1)

WR’ (sinyal baca untuk memori luar)

RD’ (sinyal tulis untuk memori luar)

34

5. PSEN (Program store enable, kaki 29). PSEN merupakan output untuk

sinyal kendali yang mengijinkan memori program (kode) eksternal.

6. ALE (Address Latch Enable, kaki 30). Sinyal output ALE untuk

demultiplexing bus data dan alamat. Jika port 0 digunakan sebagai bus

data dan bus byte rendah alamat, ALE mengunci alamat ke register luar

selama setengah pertama siklus memori. Selanjutnya selama setengah

kedua siklus memori, jalur-jalur port 0 disediakan untuk data input atau

output ketika perpindahan data sedang dilakukan.

7. Vpp (External Access, kaki 31). Untuk eksekusi program dari memori

eksternal maka kaki ini harus dihubungkan ground, sedangkan jika

mengakses program secara internal maka harus dihubungkan Vcc.

8. RST (Reset, kaki 9). Jika diberikan tegangan tinggi selama paling sedikit

2 siklus mesin, maka register internal akan diisi dengan harga tertentu

untuk kondisi awal sistem program.

9. Vcc (kaki 40) yang digunakan sebagai suplai tegangan mikrokontroler.

10. GND (kaki 20) digunakan sebagai ground mikrokontroler.

11. XTAL (kaki 19) dan (kaki 18) sebagai input dari rangkaian osilator.

2

m

w

s

G

p

a

k

2.11 Peak Peak

maksimum

waktu (peri

sebuah kapa

G

Gambar ran

penahanan s

akan turun

konstanta w

Detector

k detector b

dan nilai pu

ode) tertent

asitor yang m

Gamba

Gambar 2.3

ngkaian (2.3

sinyal yang l

secara eks

aktu:

berfungsi un

uncak minim

tu. Rangkaia

membentuk s

ar 2.30 Rang

1 Rangkaian

0) berguna

lama. Dalam

sponensial d

ntuk mengu

mum dari se

an detektor

suatu rangka

gkaian detekt

n detektor pu

untuk aplik

m mode kerja

dengan kons

ukur nilai p

ebuah sinya

dasar terdir

aian seperti p

tor puncak s

uncak dengan

kasi yang ti

a ‘menahan’

stanta wakt

puncak baik

al gelombang

ri dari sebu

pada gambar

sederhana

n diode pres

dak membu

(hold), tegan

tu. Persama

k nilai punc

g pada sela

uah dioda d

r 2.30.

sisi

utuhkan wak

ngan kapasit

aan penurun

(2.52)

35

cak

ang

dan

ktu

tor

nan

2

m

d

R

B

s

t

m

2

y

i

d

a

g

2.12 Sakla

Sakla

memutuskan

dibahas me

Rangkaian s

Berdasarkan

saklar akan

tinggi dihasi

menghasilka

2.13 RelayRelay

yang melalu

inti besi dan

dilalui arus

akan menar

gambar 2.33

ar Mekani

ar merupaka

n arus listrik

ngenai sakl

saklar mekan

G

n gambar 2.3

menghasilk

ilkan jika sa

an logika ren

y y adalah su

ui kumparan

n kontak-ko

listrik maka

rik kontak-k

3 berikut ini.

ik

an suatu kom

k yang dapa

lar mekanik

nik ditunjukk

Gambar 2.32

32, jika sala

kan output b

aklar tidak d

ndah.

uatu kompon

nnya. Sebuah

ontak pengh

a akan meni

kontak peng

mponen yang

at terkunci p

k yang digu

kan oleh gam

Rangkaian

ah satu kaki

berupa logik

ditekan, seda

nen elektron

h relay terdi

hubung. Apa

imbulkan in

ghubung rela

g berfungsi u

pada posisi

unakan seba

mbar 2.32.

saklar meka

saklar dihu

ka tinggi ata

angkan jika

nika yang ak

ri dari kump

abila kumpa

duksi medan

ay. Diagram

untuk mengh

terakhir. Pa

agai input

anik

ubungkan ke

au logika re

saklar ditek

kan bekerja

paran yang d

aran yang m

n magnet, d

m relay ditu

hubungkan d

ada bagian

ke rangkaia

e ground ma

endah. Logi

kan maka ak

bila ada ar

dililitkan pa

melilit inti be

dan induksi

unjukkan pa

36

dan

ini

an.

aka

ika

kan

rus

ada

esi

ini

ada

2

Kont

1. Kont

tidak

yang

terbu

2. Kont

tegan

pada

2.14 Sakla

Rang

tak penghub

tak NC (Nor

Kontak p

k mendapat i

g mencukup

uka.

tak NO (Nor

Kontak p

ngan pada k

a kumparann

ar Transis

gkaian saklar

G

Ga

ung relay te

rmally Close

penghubung

input tegang

pi pada kum

rmally Open

penghubung

kumparanny

nya maka kon

stor

r transistor d

Gambar 2.34

ambar 2.33 R

erdiri dari du

e)

dalam kond

an pada kum

mparannya

n)

dalam kond

ya. Tetapi b

ntak penghu

ditunjukkan

Rangkaian s

Relay

ua bagian, ya

disi menutup

mparannya. T

maka kont

disi terbuka

bila diberi te

ubung menjad

oleh gambar

saklar transi

aitu :

p atau terhub

Tetapi bila d

tak penghub

bila relay ti

egangan yan

di tertutup.

r 2.34.

stor

bung bila rel

diberi tegang

bung menja

idak mendap

ng mencuku

37

lay

gan

adi

pat

upi

S

T

p

V

a

m

d

b

o

d

J

d

o

Sedangkan k

Transistor b

potensial an

Vce(sat), seda

arus basis d

mengalami

disebut deng

basis bertam

Nilai

on-kan /men

dengan basis

Jika arus ba

dapat berfun

oleh gambar

karakteristik

Gam

erada dalam

ntara kolekto

angkan arus

iperbesar m

perubahan.

gan keadaan

mbah besar.

i arus basis

ngaktifkan tr

s. Arus basis

BBB R

VI =

asis lebih dar

ngsi sebagai

r 2.36.

k output trans

mbar 2.35 K

m keadaan sa

or dan emitt

kolektor IC

enjadi IB1 at

Nilai Vce =

n saturasi seb

tergantung

ransistor dan

s IB diperole

b

be

RV−

ri 0 atau sem

saklar tertut

sistor ditunju

Karakteristik

aturasi/jenuh

ter (Vce) ada

yang menga

tau IB2 atau l

= Vce(sat) dan

bab nilai IC

dari teganga

n juga pada

h berdasarka

makin besar

tup. Transist

ukkan oleh g

output trans

h saat IB = IB

alah sangat

alir hampir

lebih besar l

n nilai IC =

dan Vce tida

an VBB yang

a hambatan R

an persamaa

maka trans

tor sebagai s

gambar 2.35

sistor.

B0. Pada kea

kecil, yaitu

sama denga

lagi, nilai V

= Vcc/Rc. Ha

ak berubah w

g digunakan

Rb yang dih

an :

istor menjad

saklar tertutu

.

adaan ini, be

u sama deng

an Vcc/Rc. Ji

Vce dan IC tid

al inilah ya

walaupun ar

n untuk men

hubungkan s

(2.53)

di on sehing

up ditunjukk

38

eda

gan

ika

dak

ang

rus

ng-

eri

gga

kan

S

d

T

2

p

t

e

L

m

y

d

Sedangkan j

daerah cut-o

Transistor se

2.15 LED Pada

persambung

tingkat energ

energi. Pada

Light Emitt

menggantika

yang rendah

Gam

dihitung seb

Gam

jika arus bas

off sehingga

ebagai sakla

Gamba

(Light Ema dioda ya

gan dan jatuh

gi yang lebih

a dioda-diod

ting Diode

an lampu-la

h, umurnya y

mbar 2.38 me

bagai berikut

mbar 2.36 Tra

sis sama den

transistor m

ar tebuka ditu

ar 2.37 Trans

mitting Dioang diberi

h ke dalam l

h tinggi ke t

da biasa, en

(LED), e

ampu pijar d

yang panjang

emperlihatka

t :

ansistor seba

ngan 0, maka

menjadi off d

unjukkan ole

sistor sebaga

ode)

prateganga

lubang (hole)

tingkat energ

ergi ini kelu

energi mem

dalam bebe

g, dan switch

an lambang s

agai saklar te

a dapat dika

dan berfung

eh gambar 2

ai saklar terb

an maju, e

e) [3]. Pada s

gi yang lebih

uar dalam b

mancar seba

erapa pemak

h mati-hidup

skematis unt

ertutup

atakan transi

gsi sebagai s

.38.

buka.

elektron beb

saat elektron

h rendah, ia

bentuk panas

agai cahaya

kaian karena

pnya yang ce

tuk LED. Ar

stor bekerja

saklar terbuk

bas melinta

n ini jatuh d

memancark

s. Tetapi pa

a. LED tel

a tegangann

epat.

rus LED dap

39

di

ka.

asi

ari

kan

ada

lah

nya

pat

40

LED

0

R

VCC

VLED

ILED =R

VV LEDCC − (2.54)

Dengan ILED adalah arus yang melalui LED, Vcc adalah tegangan catu daya,

VLED adalah tegangan pada LED, dan R adalah resistansi yang diseri dengan LED.

I

Gambar 2.38 Rangkaian LED [3]

2.16 Phototransistor

Phototransistor adalah sebuah transistor yang titik kerjanya dipengaruhi oleh

cahaya tertentu, cahaya yang memancar ke transistor tersebut akan menyebabkan

timbulnya arus basis (Ib), sehingga transistor tersebut on. Dalam phototransistor untai

basisnya dibiarkan terbuka sehingga bila tidak ada cahaya, transistor ini akan off.

Rangkaian phototransistor sebagai sensor cahaya ditunjukkan pada Gambar

2.39 sebagai berikut.

41

Gambar 2.39 Rangkaian Phototransistor.

Arus kolektor yang tepat menimbulkan saturasi adalah:

IC(sat) = C

CC

RV

(2.55)

sedangkan,

IE ≅ IC (2.56)

dan,

IC = β IB (2.57)

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Diagram Blok Sistem Penganalisis Komponen Frekuensi Harmonisa

Arus Beban Peralatan Listrik

Penelitian ini merupakan sebuah sistem yang terdiri atas berbagai blok rangkaian

pendukung. Gambar 3.1 menunjukkan diagram blok sistem penganalisis komponen

frekuensi harmonisa arus beban peralatan listrik.

Gambar 3.1 Diagram blok sistem penganalisis komponen frekuensi harmonisa

arus beban peralatan listrik

42

43

Berdasarkan gambar 3.1, peneliti membuat rangkaian pendukung sistem yang

telah ditanda garis merah putus-putus. Buffer berfungsi agar sinyal output yang

dihasilkan untuk dihubungkan ke input BPF sama dengan sinyal input. BPF berfungsi

memfilter sinyal input yang masuk dari output pengondisi sinyal arus yang telah di

buffer. Pemilih orde berfungsi sebagai pemilihan orde BPF yang diinginkan. Pada

gambar 3.1, pemilih orde dan pemilihan frekuensi yang diinginkan pada BPF

dikontrol oleh mikrokontroler. Peak detector digunakan untuk mendeteksi sinyal

output BPF. Output peak detector akan diolah oleh ADC, dimana sinyal yang masuk

diubah kedalam bentuk data-data digital kemudian dikirim ke mikrokontroler untuk

diolah dan dikirim ke unit penampil PC.

3.2 Multiplier (Pengali)

Untuk memperoleh tegangan output yang merupakan fungsi perkalian antara

suatu konstanta (kode digital) dengan tegangan input menggunakan multiplying DAC.

Rangkaian pengali terdapat pada rangkaian BPF. Gambar 3.2 simbol pengali.

Vin

k

Vout

Gambar 3.2 Simbol pengali

Jika k adalah konstanta, maka persamaan pada output pengali :

Vout = k.Vin (3.1)

44

Pada penelitian ini menggunakan DAC0832, DAC ini cocok untuk aplikasi

pengendalian frekuensi pada Band Pass Filter dengan modul integrator sesuai

datasheet. Output DAC berupa arus Iout1 dan Iout2. Untuk mengubah arus DAC

menjadi tegangan dihubungkan ke Op-amp. Gambar (3.3) memperlihatkan DAC

dihubungkan ke Op-amp untuk memperoleh tegangan.

Gambar 3.3 DAC dihubung Op-amp

Vin pada gambar (3.3) merupakan tegangan referensi (Vref) dan Rfb adalah hambatan

dalam sebesar 15 KΩ. Tegangan output Op-amp :

(3.2)

Pada DAC perlu diperhatikan pin-pin yang berfungsi sebagai control signals , pin

diberi logika 0, pin ILE diberi logika 1, pin dan diberi logika 0, serta pin

diberi logika 0. Jika persamaan (2.50) dimasukkan kepersamaan (3.2), maka:

inout VinputDigital

V256

)( 10−= (3.3)

Agar diperoleh tegangan output (Vout) positif, maka Vout dihubung dengan

rangkaian inverting, dengan nilai R = 10 KΩ sesuai data sheet. Rangkaian multiplying

DAC dengan rangkaian inverting pada gambar (3.4).

45

Gambar 3.4 Multiplying DAC

Sehingga nilai Vout menjadi:

inout V

inputDigitalV

256)( 10=

(3.4)

Persamaan (3.4) dibandingkan dengan persamaan (3.1):

inVinputDigital

k256

)( 10= (3.5)

3.3 Perancangan Band Pass Filter

Pemilihan BPF dimaksudkan untuk mengambil sinyal tertentu pada frekuensi

tertentu sedangkan penggunaan LPF dan HPF hanya melewatkan frekuensi rendah

atau frekuensi tinggi. Filter pelewat jalur dapat dikendalikan secara digital untuk

memperoleh frekuensi yang diinginkan. Realisasi dilakukan dengan memodifikasikan

persamaan (2.31) fungsi alih filter sehingga frekuensi yang diinginkan merupakan

perkalian antara suatu konstanta k dengan frekuensi pusat semula (ω0), sehingga

diperoleh persamaan:

(3.6)

Dari persamaan 3.6 frekuensi pusat BPF dapat ditala secara digital dengan konstanta

k yang berupa kode-kode kendali digital. Suatu modul integrator memilki

karakteristik transfer –kω0/s. semakin besar nilai konstanta k maka frekuensi pusat

46

semakin meningkat dengan ω0 = k.ω0. Gambar 3.5 BPF ternormalisasi yang

dikendalikan oleh konstanta k.

Gambar 3.5 Rangkaian BPF ternormalisasi yang dikendalikan k

Pada perancangan ini, jangkauan frekuensi yang digunakan adalah 10 Hz

sampai dengan 1550 Hz dengan kenaikan 10 Hz/bit. Frekuensi pusat terendah yang

digunakan pada frekuensi 50 Hz pada bit 5 dan frekuensi tertinggi 1550 Hz. Jarak

antar frekuensi pusat sebesar 50 Hz. Sebagai contoh, pada frekuensi pusat 50 Hz,

nilai bandwidth yang diinginkan sebesar 40 Hz, nilai ini dipilih agar tidak

mengganggu bandwidth frekuensi pusat berikutnya. Maka faktor kualitas yang

diperoleh Q = 1,25. Dengan nilai faktor kualitas Q = 1,25 , nilai bandwidth frekuensi

pusat pada frekuensi 1550 Hz adalah 1240 Hz. Dengan bandwidth frekuensi sebesar

ini maka sinyal akan overlap sinyal frekuensi pusat sebelumnya. Untuk mengatasi ini

maka yang menjadi acuan dalam menentukan faktor kualitas adalah frekuensi pusat

tertinggi 1550 Hz. Syarat minimum yang diperlukan tidak terjadi overlap dengan

bandwidth 50 Hz dengan faktor kualitas minimum sebesar 31. Bila syarat ini tidak

47

terpenuhi dua bandwidth filter akan saling tabrakan pada frekuensi pusat diatas 50

Hz, terlihat pada gambar 3.6 berikut ini:

Gambar 3.6 Bandwidth dua filter yang saling overlap.

Gambar 3.7 yang menunjukkan bandwidth antar dua frekuensi pusat yang diinginkan

sehingga tidak terjadi overlap gelombang.

Gambar 3.7 Bandwidth minimum antar frekuensi pusat yang diinginkan

48

Untuk menghindari terjadinya overlap, faktor kualitas yang digunakan Q > 31. Untuk

memperoleh nilai frekuensi pusat yang diinginkan, besaran-besaran yang perlu

ditentukan adalah sebagai berikut:

1. Frekuensi pusat, f0’ saat bit digital tertentu.

2. Faktor kualitas, Q = 40.

3. Penguatan amplitudo, A0 = 1.

Berdasarkan gambar 3.5, komponen resistor dan kapasitor menentukan integrasi

integrator. Mengacu pada point 1, jika R1 = R2 dan C1 = C2, dengan ω0’ =

kmaks.ω0maks , diperoleh persamaan:

maks = (3.7)

Untuk memperoleh komponen untuk mendapatkan frekuensi pusat yang diinginkan.

Nilai R1 yang digunakan 15 KΩ, Digital input = 5 dan f0’ = 50 Hz. Dengan

persamaan (3.7) diperoleh nilai C1 dan C2 sebesar:

Nilai kapasitor diperoleh dengan cara mempararelkan kapasitor standar yaitu 3.9 nF

dan 0.22 nF. Nilai R1 dan R2 = 15 KΩ, maka nilai Ri, R3, R4, dan R7 juga 15 KΩ.

Pada penelitian ini nilai digital input naik dengan kelipatan 5 bit dengan nilai

frekuensi 10Hz/bit. Dengan faktor kualitas sebesar 40 dan penguatan amplitudo

sebesar 1, nilai R5 dan R6 sebesar 1185 KΩ dengan menghubungkan secara seri

resistor 1 MΩ, 180 KΩ dan 4.7 KΩ. Pemilihan faktor kualitas sebesar 40 diperoleh

49

bandwidth frekuensi pusat sebesar 38.75 Hz. Gambar 3.8 merupakan rangkaian BPF

dengan kode kendali digital, pengali terbentuk dari sebuah sumber tegangan dan

tegangan output adalah perkalian dari dua buah sumber.

R2

15k

C2

4.144n

R4

15k

R1

15kRi

15k

R3

15k

R5

1185k

C1

4.144n

Vin

X1 X2

X3

X4

X5R6

1185k

R7

15k

X6kon

konVy

VxVi

Vbp

VC

VE

VC

VE

VC

VE

VC

VE

Gambar 3.8 Rangkaian BPF terkendali kode digital (kon)

Setiap input ke BPF di buffer agar tegangan output yang dihasilkan untuk

dihubungkan ke input BPF selanjutnya, mengikuti/menyamai tegangan sumber.

Rangkaian buffer menggunakan pengikut tegangan. Rangkaian pengikut tegangan

menggunakan LF 347 pada gambar (3.9).

+

- LF347

Vs

+12V

-12V

Vo(Ke input filter)

Gambar 3.9 Rangkaian pengikut tegangan

50

Dalam pemilihan orde BPF dari mikrokontroler digunakan relay sebagai

pengaktif output BPF. Relay diletakkan dioutput BPF. Gambar 3.10 menunjukkan

untai BPF menggunakan multiplying DAC

Gambar 3.10 Untai BPF menggunakan multiplying DAC

Pemilihan orde BPF dilakukan oleh mikrokontroler (IN1), dengan memberi

relay sebagai pengaktif keluaran orde BPF yang diinginkan. Pada penelitian ini

menggunakan BPF orde 2 yang dikaskade 3 dengan disusun secara seri. BPF yang

dikaskade adalah identik. Gambar 3.11 BPF orde 2 dikaskade 3.

51

Gambar 3.11 Blok BPF orde 2 dikaskade 3

Rangkaian BPF dikaskade 3 dimaksudkan untuk memperoleh dan

membandingkan sinyal output setiap output BPF berupa amplitudo dan bandwidth.

Dalam hal ini mengapa hanya dikaskade 3 kali karena untuk pengujian dan

membandingkan output sudah baik dalam penelitian ini. Relay digunakan untuk

pemilihan BPF yang diinginkan dan dikendalikan oleh mikrokontroler.

3.4 Peak Detector

Untuk mendeteksi besarnya sinyal output dari BPF, diperlukan pendeteksi

puncak gelombang positif untuk mengetahui nilainya. Pendeteksi puncak nilai positif

ini adalah peak positive detector. Gambar 3.12 rangkaian peak detector.

52

Gambar 3.12 Rangkaian peak detector

Untuk membatasi arus yang masuk ke Op-amp dipilih R1 dan R2 sebesar 100

kΩ. Op-amp yang digunakan LM 356, karana memiliki Rin yang sangat tinggi (1012

Ω) dibanding LM 741 (2.106Ω), dengan demikian ketika D1 off, maka konstanta

peluruhan C1 dan Rin X2 akan semakin besar sehingga output lebih stabil. Perubahan

maksimum input yang bisa diikuti rangkaian (slew rate) sebesar 3.10-4 V/µs dengan

Iomaks = 30 mA. Nilai C1 yang digunakan sebesar 1 µF. Untuk mereset peak detector

menggunakan transistor sebagai saklar. Transistor diletakkan dikatoda diode D2 pada

gambar (3.12). Input basis transistor dari output komparator dan Vin komparator dari

RS mikrokontroler .

53

3.5 Pengubah Analog ke Digital (ADC)

Rangkaian ADC 0804 dikonfigurasikan untuk mengubah tegangan DC

menjadi bentuk biner 8 bit, gambar 3.13 menunjukkan konfigurasi tersebut. Agar

ADC dapat mengkonversi tegangan analog menjadi data digital dengan waktu

konversi 100µs maka sesuai dengan pada data sheet ADC 0804. Sesuai data sheet

frekuensi clock konversi 0804 adalah 640 KHz.

Sesuai dengan rumusan pada data sheet C1R191,1

1××

=fclock maka nilai-

nilai R19 dan C1 adalah :

1,1640.0001CR

C1R191,11640.000

119 ×=×

××=

Bila RADC = R19 =10 KΩ maka:

pFC

C

1501000.101,1000.640

11

=××

=

Gambar 3.13 Konfigurasi ADC0804

54

Input ADC berupa tegangan DC yang mempunyai jangkauan tegangan antara

0 Volt sampai dengan 5 Volt. Kontrol-kontrol ADC yang meliputi CS, RD, WR dan

INTR yang masing masing akan aktif bila diberikan logika rendah atau ‘0’ pin-pin

tersebut dihubungkan dengan Mikrokontroler AT89S52.

3.6 Optocouplers Sebagai Isolator

Rangkaian optocouplers digunakan sebagai isolator pengaman pada output

ADC dan input mikrokontroler. Pada datasheet optocouplers 4N35M diketahui

besarnya Iled 10mA dan Vled 1,1volt sehingga dapat menghitung R. Nilai R dihitung

sebagai berikut:

IledVledVccRx −

=

= Ω=− 390

101,15

mAVV

Sesuai datasheet diketahui Ic 0,5mA sehingga Rc dapat dihitung sebagai

berikut:

IcVccRc =

mAV

5,05

=

= 10 kΩ

55

Gambar rangkaian optocouplers sebagai isolator dapat dilihat pada gambar 3-5

Gambar 3.14 Rangkaian optocouplers.

Dari gambar 3.14 jika output pada ADC adalah aktif rendah, mengakibatkan

LED aktif, hal ini menyebabkan transistor aktif dan IN pada mikrokontroler akan

bernilai aktif rendah. Jika nilai ADC aktif tinggi, mengakibatkan LED tidak aktif,

sehingga transistor tidak aktif dan nilai IN pada mikrokontroler akan bernilai aktif

tinggi, sehingga data output dari ADC dapat diterima oleh mikrokontroler.

3.7 Transistor Sebagai Pengaktif Relay

Rangkaian transistor digunakan sebagai pengaktif relay, pada datasheet

diketahui β transistor Fc9012 = 160, dan Rd coil = 125Ω, maka akan didapat nilai RB

melalui perhitungan sebagai berikut :

56

mAI

VI

RV

I

C

C

C

CCC

40125

5

=

=

mAI

mAI

II

II

B

B

CB

CB

25,0160

40

=

=

=

=

β

β

Ω=Ω=

−=

−=

−=

KRmA

VVR

IVV

R

RVV

I

B

B

B

BECCB

B

BECCB

2,171720025,0

7,05

Maka dipilih nilai BR = 15k agar tidak terjadi saturasi, gambar rangkaian dari

transistor sebagai pengaktif relay dapat dilihat pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Transistor sebagai pengaktif relay

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan ditunjukkan hasil pengamatan dan pembahasan dari Band

Pass Filter pada sistem penganalisis komponen frekuensi harmonisa pada arus beban

peralatan listrik. Pengujian sistem dengan input sinyal arus dari pengondisi sinyal

sensor arus untuk mengambil magnitudo sinyal harmonisa sinyal input sebanyak 31

harmonisa. Melakukan pengujian BPF dengan mengamati input dan output. Dalan hal

ini pengujian dilakukan dengan cara memberi input frekuensi yang berupa gelombang

sinus dari AFG (Audio Function Generator) serta input pengendali frekuensi berupa

bit digital. Pengujian juga dilakukan pada pemilih orde, peak detector, dan ADC

(Analog to Digital Converter).

4.1 Pengujian Sistem

Pada sub bab ini bertujuan membahas sistem secara keseluruhan dalam

penelitian ini. Namun pengujian sistem ini belum bisa dilaksanakan dengan

sepenuhnya karena pengambilan harmonisa masih manual. Input BPF berupa sinyal

arus yang diperoleh dari output pengondisi sinyal dari sensor arus. Sinyal input ini

akan diambil komponen frekuensi harmonisa oleh BPF sebanyak 31 kali

harmonisanya. Pada pengujian sistem ini input BPF sebesar 9,60 Ipp dari output

57

58

pengondisi sinyal sensor arus dengan memberikan input bit-bit input digital. Input

digital dimulai saat bit ke-5 sampai bit ke-155 dengan kenaikan setiap 5 bit sehingga

diperoleh data sebanyak 31 harmonisa. Pada bit ke-5 dihasilkan gelombang sinyal

fundamental / harmonisa 1, berikutnya dengan menaikkan bit input diperoleh

harmonisa 2 dan seterusnya. Gambar 4.1 pengamatan input dan frekuensi

fundamental yang dihasilkan BPF1, sinyal input arus telah diperkecil dua kalinya.

Gambar 4.1 Gambar sinyal input arus dan frekuensi fundamental BPF1.

Pada gambar 4.1, sinyal fundamental / dasar (harmonisa 1) yang dihasilkan berupa

sinyal sinusoidal pada frekuensi 50 Hz pada bit ke-5. Harmonisa keduanya adalah

gelombang dengan frekuensi sebesar 100 Hz, harmonisa ketiganya adalah gelombang

dengan frekuensi 150 Hz dan seterusnya sampai harmonisa ke-31.

Gambar 4.20 menunjukkan hasil pengamatan harmonisa yang dihasilkan BPF.

p

l

s

t

s

l

s

h

b

g

o

Dari

pengujian si

lebih besar

semakin me

terletak pad

seterusnya. N

lebih kecil n

spektrum y

harmonisa B

bahwa arus

genap. Harm

orde genap.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Gambar 4

gambar 4.2

istem ini terl

dari frekue

engecil samp

da frekuens

Nilai amplit

nilainya dari

yang sama,

BPF. Dari d

sangat kaya

monisa orde

. Harmonisa

1 3 5 7

.2 Hasil pen

, terlihat BP

lihat sinyal f

ensi harmon

pai ke 31. H

si 50 Hz

tudo pada B

BPF2. Dari

kecuali ni

data pengam

dengan harm

ganjil memp

a genap me

9 11 13 15 1

ngamatan am

PF dapat me

fundamental

nisa lainnya

Harmonisa f

dengan me

BPF2 dan BP

hasil penga

ilai amplitu

atan, spektru

monisa orde

punyai nilai

emiliki nilai

7 19 21 23 25

mplitudo harm

ngambil har

l (harmonisa

a. Nilai frek

frekuensi fu

enggunakan

PF3 lebih ke

amatan, setia

udonya yan

um harmoni

ganjil diban

yang lebih b

i kecil-kecil

5 27 29 31 33

monisa BPF.

rmonisa siny

a 1) mempun

kuensi harm

undamental

frequency

ecil dari BPF

ap BPF mem

ng berbeda

isa frekuens

nding nilai h

besar diband

l. Dari gam

35

IoBP

IoBP

IoBP

.

yal input. Pa

nyai nilai ya

monisa lainn

(harmonisa

counter d

F1. Nilai BP

mpunyai mod

untuk seti

si arus tamp

harmonisa or

ding harmoni

mbar 4.2, BP

F1 (Ipp)

F2 (Ipp)

F3 (Ipp)

59

ada

ang

nya

1)

dan

PF3

del

iap

pak

rde

isa

PF

m

p

m

f

g

C

h

h

D

k

mampu me

pengambilan

mengambil

frekuensi ha

Seba

gambar 4.2,

CURSOR d

harmonisa m

harmonisa y

Gam

Dari perban

kedua gamb

ngambil ha

n data samp

harmonisa

armonisa sam

agai perband

digunakan

an source M

menggunaka

yang dihasilk

mbar 4.3 Gam

ndingan gam

ar sama. Nil

armonisa leb

pai harmonis

sebanyak 3

mpai harmon

dingan dari

osciloscop d

MATH. Gam

an oscilosco

kan oscilosco

mbar harmon

mbar 4.2 dan

lai frekuensi

bih dari 31

sa ke 35. Na

31 harmoni

nisa ke 31.

data hasil p

digital denga

mbar 4.3 men

op digital. G

op digital set

nisa pada BP

n 4.3, terlih

i fundamenta

1 harmonisa

amun dalan

isa. BPF m

pengamatan

an tipe GDS

nunjukkan h

Gambar 4.4

telah pengub

PF1 dengan o

hat spektrum

al / harmonis

a, hal ini t

penelitian in

mampu men

spektrum ha

S 820S deng

asil pengam

menunjukk

bahan dari b

osciloscop d

m sinyal har

sa1 lebih tin

terlihat dala

ni, BPF han

gambil siny

armonisa pa

gan FFT mo

matan frekuen

kan amplitu

entuk dB.

digital.

rmonisa unt

nggi dari siny

60

am

nya

yal

ada

ode

nsi

udo

tuk

yal

f

5

g

n

4

d

p

3

a

p

frekuensi ha

50 Hz dan h

ganjil lebih

nilai yang le

Dari

4.4, diperole

dan 5, pad

pengamatan

3,61 Ipp dan

adalah 2,2

pengamatan

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

armonisa ber

harmonisa 31

h kaya diban

ebih besar.

Gam

perbanding

eh nilai ampl

da oscilosco

. Pada oscilo

n 1,76 Ipp s

Ipp; 2 Ipp

BPF terdap

1 3 5

rikutnya. Sin

1 terletak pad

nding sinyal

mbar 4.4 Gam

oscil

gan data pen

litudo harmo

op memilik

oscop nilai h

sedangkan d

dan 1,4 Ip

pat perbedaa

7 9 11 13

nyal frekuen

da frekuensi

l frekuensi h

mbar amplitu

loscop digita

ngamatan gam

onisa berbed

ki nilai yan

harmonisa 1,

data hasil pen

pp. Dari ha

an hasilnya d

3 15 17 19

si fundamen

i 1550 Hz. S

harmonisa g

udo harmonis

al dengan FF

mbar 4.2 da

da. Hal ini te

ng lebih b

, 3, dan 5 pa

ngamatan B

asil ini harm

dengan oscil

21 23 25 27

ntal terletak p

Sinyal frekue

genap, karen

sa berdasark

FT.

an data oscil

erlihat pada h

besar diband

ada BPF1 seb

PF1 harmon

monisa 1, 3

loscop digita

7 29 31

pada frekuen

ensi harmoni

na mempuny

kan

loscop gamb

harmonisa 1

dingkan ha

besar 4,83 Ip

nisa 1, 3 dan

3 dan 5 ni

al (FFT). Pa

Mosc

61

nsi

isa

yai

bar

, 3

asil

pp;

n 5

ilai

ada

62

harmonisa lainnya ada yang memiliki nilai yang hampir sama dan berbeda antara

hasil pengamatan dan osciloscop digital.

Gambar 4.5 menunjukkan harmonisa ganjil dan harmonisa genap pada

osciloscop digital.

Gambar 4.5 Harmonisa ganjil dan genap pada osciloscop digital.

Dari hasil pengujian sistem dengan input dari pengondisi sinyal sensor arus,

BPF dapat mengambil sinyal harmonisa dari harmonisa 1 (frekuensi fundamental)

sampai harmonisa 31. Sistem telah bekerja dengan baik karena BPF mampu

mengambil amplitudo frekuensi harmonisa dari sinyal frekuensi arus sampai

harmonisa 31 dengan pengujian secara manual, meskipun terdapat perbedaan

amplitudo dengan data FFT osciloscop digital. Data ini nantinya akan disintesis oleh

PC.

63

4.2 Tanggapan Magnitude Sebagai Fungsi Frekuensi

Sub bab ini bertujuan menunjukkan tanggapan magnitude mulai dari bit 5

sampai bit 155 dengan kenaikan 5 bit yang diinputkan ke rangkaian pengali di BPF.

BPF dikaskade 3, dimana setiap BPF adalah identik. Dari tanggapan magnitude

tersebut, dapat ditunjukkan frekuensi pusat yang berubah setiap BPF dari nilai yang

rendah ke nilai yang lebih tinggi saat nilai bit semakin tinggi. Untuk memperoleh

grafik tanggapan magnitude, penguatan amplitudo pada hasil pengamatan dihitung

menggunakan persamaan (4.1):

20 10 (4.1)

Sedangkan secara teoritis, penguatan amplitudo dihitung berdasarkan pada persamaan

(2.22). Jika hasil pengamatan amplitudo output untuk frekuensi tertentu pada masing-

masing frekuensi yang terdapat pada lampiran diinputkan ke persamaan (4.1) serta

nilai pengamatan, faktor kualitas (Q), dan frekuensi pusat secara teoritis diinputkan

ke dalam persamaan (2.22), maka dapat dibuat grafik tanggapan magnitude untuk

hasil pengamatan dan hasil secara teoritis, berikut ditunjukkan beberapa grafik

sebagai berikut, sebagai contoh, gambar 4.5 menunjukkan tanggapan magnitude hasil

pengamatan pada bit 100. Berdasarkan gambar 4.5, frekuensi pusat BPF1, BPF2, dan

BPF3 sebesar 1000 Hz. Penguatan amplitudo yang diperoleh pada frekuensi pusat

setiap BPF adalah 0,86 (-1,31 dB); 0,73 (-2,73 dB), dan 0,58 (-4,73 dB).

64

Gambar 4.6 Tanggapan magnitude BPF hasil pengamatan bit 100 dengan frekuensi

pusat BPF1, BPF2, dan BPF3 sebesar 1000 Hz.

Faktor kualitas yang diperoleh dari kaskade BPF adalah 32,8; 51,86; dan

59,84. Secara teoritis, untuk bit 100 frekuensi pusat sebesar 1000 Hz dengan faktor

kualitas untuk BPF1, BPF2 dan BPF3 adalah sebesar 40; 62,15; dan 78,46 dan

penguatan amplitudo sebesar 1(0 dB). Nilai hasil pengamatan frekuensi pusat

mendekati nilai teoritis. Sebagai perbandingan, maka gambar 4.7 menunjukkan

tanggapan magnitude secara teoritis untuk bit 100 frekuensi pusat 1000 Hz.

Gambar 4.7 Tanggapan magnitude teoritis pada bit 100 frekuensi pusat

BPF1, BPF2, dan BPF3 sebesar 1000 Hz.

65

Hasil pengamatan yang sama juga berlaku untuk grafik – grafik BPF

berikutnya pada bit- bit tertentu dan frekuensinya dan tanggapan magnitude secara

teoritis. Berikut grafik hasil pengamatan pada bit-bit tertentu dan frekuensinya.

Gambar 4.8 Tanggapan magnitude hasil pengamatan pada bit 15 frekuensi

pusat BPF1, BPF2, dan BPF3 sebesar 149.8 Hz.

Gambar 4.9 Tanggapan magnitude teoritis pada bit 15 frekuensi pusat

BPF1, BPF2, dan BPF3 sebesar 150 Hz.

i

a

m

d

Gambar 4.

Gamb

Berd

inputkan ke

atau berges

masing-mas

dengan peng

10 Tanggap

BP

bar 4.11 Tan

B

dasarkan gra

pengali pad

er ke arah

ing frekuen

gamatan amp

an magnitud

PF1, BPF2, d

nggapan mag

BPF1, BPF2,

afik-grafik d

da BPF maka

frekuensi y

nsi yang me

plitudo yang

de hasil peng

dan BPF3 seb

gnitude teori

dan BPF3 se

diatas, bahw

a tanggapan

yang lebih

empunyai ni

g semakin me

gamatan pad

besar 1553,2

itis pada bit

ebesar 1550

wa semakin

magnitude s

tinggi deng

ilai semakin

eningkat nila

da bit 155 fre

2 Hz.

155 frekuen

Hz.

n besar nila

semakin berg

gan frekuen

n meningka

ai penguatan

ekuensi pusa

si pusat

ai bit yang

geser ke kan

nsi pusat pa

t, begitu pu

n amplitudo.

66

at

di

nan

ada

ula

67

4.3 Hubungan Antara Input Digital dengan Frekuensi Pusat,

dengan Bandwidth, dengan Faktor Kualitas dan dengan

Penguatan Amplitudo

Pada sub bab ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara input digital

dengan frekuensi pusat, dengan bandwidth, dengan faktor kualitas dan dengan

penguatan amplitudo. Pengamatan dilakukan terhadap frekuensi pusat sekaligus

diperoleh penguatan amplitudo, frekuensi sisi atas dan frekuensi sisi bawah setiap

kenaikan 5 bit dari bit 5 sampai bit 155. Data hasil pengamatan dan perhitungan

secara teoritis adalah seperti yang ditunjukkan pada lampiran. Jika data-data tersebut

dibuat dalam grafik, maka diperoleh hubungan antara input digital dengan frekuensi

pusat, bandwidth, faktor kualitas dan penguatan amplitudo pada masing-masing

frekuensi pusat.

Untuk memperoleh frekuensi pusat dari Band Pass Filter yang dikaskade,

mula-mula tegangan input, V1 diatur sebesar 1 Vpp . Pengaturan amplitudo V1 sebesar

1 Vpp agar lebih mempermudah dalam hal pengamatan penguatan amplitudo. Jika

frekuensi input diubah-ubah sedemikian rupa sehingga tegangan output mencapai

amplitudo maksimum maka diperoleh frekuensi pusat dari Band Pass Filter. Sebagai

contoh, saat bit dimasukkan ke rangkaian pengali bernilai 100(d), jika frekuensi

masukan diubah-ubah sehingga tegangan output mencapai amplitudo maksimum,

amplitudo yang terukur setiap BPF adalah sebesar 0,86; 0,73; dan 0,58, berarti

penguatan yang dihasilkan sama dengan 0,86; 0,73; dan 0,58 , maka diperoleh

f

m

p

d

G

p

m

m

b

s

frekuensi p

mendekati/s

pada BPF2

ditunjukkan

Gambar 4.1

pusat setiap

Gamb

Berd

maka freku

meningkat,

besarnya fre

semakin naik

pusat sebesa

ama nilai te

dan BPF3

pada rumus

2 menunjuk

BPF berdas

bar 4.12 Graf

BPF

dasarkan gra

ensi pusat

begitu pula

ekuensi pusa

k.

ar 1000 Hz

eoritis freku

3 semakin

s (2.47).

kkan grafik

arkan penga

fik hubungan

F berdasarka

afik 4.7 terli

secara teori

a sebaliknya

at setiap BPF

z, 1000 Hz

ensi pusat se

kecil ini d

hubungan a

amatan dan t

n antara inpu

an hasil peng

hat bahwa s

itis setiap B

a. Nilai bit

F, dengan me

z, dan 100

ebesar 1000

dikarenakan

antara input

eori.

ut digital den

gamatan dan

semakin bes

BPF dan ha

- bit yang

enaikkan nil

00,70 Hz. H

Hz. Pengua

prinsip ka

t digital den

ngan frekuen

n teori.

sar nilai dari

asil pengam

di inputkan

lai bit nilai f

Hasil terseb

atan amplitu

askade sepe

ngan frekuen

nsi pusat

i input digit

matan semak

n menentuk

frekuensi pus

68

but

udo

erti

nsi

tal,

kin

kan

sat

69

Nilai bandwidth diperoleh dari selisih antara frekuensi sisi atas (fH) dengan

frekuensi sisi bawah (fL). Frekuensi-frekuensi tersebut terjadi saat penguatan

amplitudo sebesar 1/√2 atau 0,707 dari penguatan amplitudo maksimum. Sebagai

contoh, saat input digital adalah 100(d) diperoleh tegangan output maksimum setiap

BPF sebesar 0,784 (-2,16 dB); 0,54 (-5,35 dB); dan 0,25 (-12,04 dB) yang sekaligus

menyatakan penguatan amplitudo sebesar 0,784; 0,54; dan 0,25. Karena tegangan

output filter, VBP sebanding dengan penguatan, maka frekuensi input diatur

sedemikian rupa sehingga didapat tegangan VBP1, VBP2, VBP3 pada sisi atas dan sisi

bawah sebesar 0,707 x 0,784Vpp = 0,554Vpp; 0,707 x 0,54Vpp = 0,382Vpp; 0,707 x

0,25Vpp = 0,177Vpp. Hasil pengamatan saat output VBP1 = 0,554 Vpp,

VBP2 = 0,382Vpp, VBP3 = 0,177Vpp menunjukkan ditunjukkan tabel 4.1:

Tabel 4.1 Frekuensi sisi atas dan frekuensi sisi bawah BPF saat 100(d).

BPF1 BPF2 BPF3

fH (Hz) 1015,98 1010,15 1008,92

fL (Hz) 985,49 990,87 992,21

Bandwidth yang diperoleh ditunjukkan tabel 4.2 sebesar :

BW = fH - fL

Tabel 4.2 Bandwidth setiap BPF saat input digital 100(d).

BPF1 BPF2 BPF3 BW (Hz) 30,49 19,28 16,71

70

Hal yang sama digunakan untuk memperoleh bandwidth saat nilai input digital yang

lain. Gambar 4.13 menunjukkan grafik hubungan antara input digital dengan

bandwidth berdasarkan pengamatan dan teori:

Gambar 4.13 Grafik hubungan antara input digital dengan bandwidth setiap BPF.

Berdasarkan grafik 4.13 terlihat bahwa semakin besar nilai dari bit input

digital maka bandwidth secara teoritis dan hasil pengamatan untuk setiap BPF

semakin meningkat. Nilai bandwidth yang diperoleh dari setiap BPF ini

mempengaruhi besar kecilnya lebar frekuensi sisi atas (fH) dan frekuensi sisi bawah

(fL) BPF.

Dari bandwidth yang diperoleh dari hasil pengamatan, maka dapat dihitung

nilai faktor kualitas Q dengan menggunakan persamaan (2.26). Sebagai contoh, saat

input digital bernilai 100(d), frekuensi pusat setiap BPF adalah sebesar 1000 Hz, 1000

Hz dan 1000,7 Hz dan bandwidth sebesar 30,49 Hz; 19,28 Hz; dan 16,71 Hz, maka

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

0 50 100 150 200

Band

width (H

z)

Input Digital (d)

Data BPF1(Hz)

Data BPF2(Hz)

Data BPF3(Hz)

Teori BPF1(Hz)

Teori BPF2(Hz)

Teori BPF3(Hz)

71

diperoleh faktor kualitas sebesar 32,8; 51,86; dan 59,84 . Gambar 4.14 menunjukkan

grafik hubungan antara input digital dengan faktor kualitas hasil pengamatan dan

teori.

Gambar 4.14 Grafik hubungan antara input digital dengan faktor kualitas

hasil pengamatan dan teori.

Besar kecilnya faktor kualitas mempengaruhi bentuk lereng sinyal BPF.

Dengan faktor kualitas yang tidak sama pada hasil pengamatan maka besarnya

bandwidth setiap BPF pada frekuensi-frekuensi tertentu tidak sama. Sebagai contoh,

hasil pengamatan pada bit 155 dengan frekuensi pusat setiap BPF 1553,02 Hz

diperoleh faktor kualitas sebesar 35,95; 56,8; 68,26; dibandingkan dengan hasil

pengamatan pada bit 100 dengan frekuensi pusat setiap BPF sebesar 1000 Hz

diperoleh faktor kualitas sebesar 32,8; 51,86; 64,84. Dari data ini, sinyal pada bit 100

memiliki lereng lebih sempit dibanding sinyal bit 155, dan memiliki lebar bandwidth

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

0 50 100 150 200

Faktor Kua

litas (Q

)

Input Digital (d)

Data QBPF1

Data QBPF2

Data QBPF3

Teori QBPF1

Teori QBPF2

Teori QBPF3

72

yang lebih sempit. Pada frekuensi pusat 1550 Hz, selisih faktor kualitas yang

diperoleh antara teori dan data setiap BPF adalah 4,05; 5,35 dan 10,2 , sedangkan

pada frekuensi 1000 Hz memiliki selisih sebesar 7,2; 10,29; dan 13,62. Dari nilai

selisih yang diperoleh, selisih faktor kualitas pada frekuensi 1550 Hz lebih kecil

dibandingkan dengan nilai 1000 Hz. Semakin naik bit input, lebar bandwidth semakin

lebar karena frekuensi pusat semakin besar dan selisih antara teori dan data

pengamatan semakin kecil.

Penguatan amplitudo yang diperoleh dari hasil pengamatan untuk nilai input

digital yang meningkat menghasilkan penguatan amplitudo yang semakin meningkat.

Secara teoritis, nilai penguatan amplitudo adalah sebesar 1 atau 0 dB untuk nilai bit

yang semakin meningkat. Gambar 4.15 menunjukkan grafik hubungan antara input

digital dengan penguatan amplitudo berdasarkan hasil pengamatan dan teori.

Gambar 4.15 Grafik hubungan antara input digital dengan penguatan amplitudo

berdasarkan hasil pengamatan dan teori.

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

0 50 100 150 200

Pengua

tan Amplitud

o

Input Digital (d)

Data BPF1

Data BPF2

Data BPF3

Teori BPF1; BPF2;BPF3

73

Pada gambar grafik 4.15 terlihat penguatan amplitudo semakin tinggi dengan

menaikkan input digital. Nilai input digital mempengaruhi besar kecilnya penguatan

amplitudo untuk setiap BPF. Pada BPF1, nilai penguatannya lebih besar dibandingkan

BPF2 dan BPF3, sedangkan pada BPF2, memiliki penguatan yang lebih besar

dibandingkan BPF3. Perbedaan penguatan amplitudo setiap BPF ini dikarenakan

proses kaskade setiap BPF, dimana output BPF1 diinputkan ke BPF2, kemudian

output BPF2 diinputkan ke BPF3. Proses ini menyebabkan nilai penguatan BPF tidak

sama. Dari data pengamatan nilai amplitudo tidak mencapai nilai teoritis selain

pengaruh kaskade, peneliti menilai penguatan amplitudo akan mendekati nilai teoritis

dengan menaikkan nilai bit inputnya karena dalam pengujian ini bit input hanya

dibatasi sampai bit 155.

Berkaitan dengan penelitian, hubungan faktor kualitas, bandwidth dan

pengujian BPF dalam pengujian sistem adalah penentuan bandwidth saat frekuensi

1550 Hz dan faktor kualitas yang diinginkan. Dengan penentuan pada frekuensi 1550

Hz, diinginkan pada frekuensi lebih rendah atau saat frekuensi 50 Hz, sinyal yang

diperoleh tidak terjadi overlap gelombang dan pengambilan frekuensi pusat ( Fo )

sesuai dengan yang diinginkan. Gambar 4.16 menunjukkan gelombang sinyal pada

frekuensi 1450 Hz, 1500 Hz, dan 1550 Hz yang tidak saling overlap. Dari gambar

4.16, sinyal gelombang tidak mengalami overlap dan sesuai dengan yang diinginkan.

T

b

Fo

fL (HzfH (HzB (HzQ

t

b

Gam

Tabel 4.3 m

bandwidth d

BPF1 z) 1431,99z) 1474,78z) 42,79

33,95

Dari

tidak menga

bawah (fL) s

mbar 4.16 Ge

menunjukkan

dan faktor ku

Tabel 4.3

p

1450 Hz BPF2

1439,36 1465,9

26,54 54,71

data yang d

alami overla

setiap frekue

lombang sin

dan 1

n data freku

ualitas pada f

Data pengam

pada frekuen

BPF3 1441,01 11463,25 122,24 65,29

diperoleh pa

ap, ini terlih

ensi pusat (F

nyal pada fre

550 Hz yang

uensi sisi a

frekuensi 14

matan fH, fL

nsi 1450 Hz,

150BPF1 B

1481,83 1481525,18 15143,65 2734,42 54

ada tabel 4.3

hat dari freku

Fo) yang dipe

ekuensi 1450

g tidak overl

atas (fH), fr

450 Hz, 1500

L, bandwidth

1500 Hz dan

00 Hz PF2 BPF89,03 1491,16,68 1513,7,65 21,94,37 68,5

3, gelomban

uensi sisi at

eroleh pada

0 Hz, 1500 H

lap.

rekuensi sis

0 Hz dan 155

h dan faktor

n 1550 Hz.

F3 BPF1 ,77 1532,25,71 1575,4494 43,19 52 35,95

ng sinyal ya

tas (fH) dan

tabel pengam

Hz

i bawah (fL

50 Hz.

kualitas

1550 HzBPF2

5 1539,444 1566,78

27,34 56,8

ang berdekat

frekuensi s

matan.

74

L),

BPF3 1541,41 1564,16 22,75 68,26

tan

sisi

75

Berdasarkan pengamatan ketiga BPF pada tabel 4.3, maka diperoleh BPF3

paling selektifitas (ketajaman filter) dibandingkan BPF2 dan BPF1. Sebagai contoh

pada frekuensi 1550 Hz, hal ini telihat dari data pengamatan yang diperoleh

berdasarkan nilai bandwidth, nilai BPF3 (22,75 Hz) lebih kecil daripada BPF2 (27,34

Hz) dan BPF1 (43,19 Hz). Nilai bandwidth yang kecil menghasilkan nilai selektifitas

(Q) yang besar pada BPF3 (68,26) dibandingkan BPF2 (56,8) dan BPF1 (35,95). Nilai

selektifitas pada BPF dipengaruhi proses kaskade, hal ini terlihat pada BPF3

dibandingkan BPF2.

4.4 Hubungan Antara Input Digital dengan Galat

Hasil pengujian dan pengamatan suatu penelitian sudah tentu memiliki nilai

yang menyimpang dari nilai teoritisnya. Pada sub bab ini, nilai galat untuk

menunjukkan besarnya penyimpangan atau kesalahan pada sistem untuk frekuensi

pusat, nilai bandwidth, faktor kualitas, dan penguatan amplitudo. Kesalahan atau

penyimpangan yang terjadi antara nilai hasil pengamatan dengan nilai teoritis saat

masukan digital tertentu dapat dihitung dengan menggunakan % galat, yaitu dengan

menggunakan persamaan:

Galat 慰

100%

Jika data hasil pengamatan dan hasil teoritis dari frekuensi pusat, bandwidth,

faktor kualitas, dan penguatan amplitudo yang terdapat pada lampiran dimasukkan ke

persamaan diatas, maka diperoleh hubungan grafik antara input digital dan galat.

B

g

k

y

d

G

k

Besarnya ga

grafik 4.16.

Gambar 4

Berd

kurang dari

yang diingin

dengan galat

Gamba

Gambar 4.19

kualitas.

alat yang te

4.17 Grafik h

dasarkan pad

0,5 %. Nila

nkan. Gamb

t bandwidth.

ar 4.18 Grafi

9 menunjukk

erjadi pada B

hubungan an

da gambar 4.

i hasil penga

bar 4.18 me

.

ik hubungan

kan grafik hu

BPF untuk

ntara input d

17 terlihat n

amatan men

enunjukkan

n antara inpu

ubungan ant

frekuensi p

digital denga

nilai galat fr

ndekati nilai

grafik hubu

ut digital den

tara input dig

usat, ditunju

an galat freku

rekuensi pus

teoritis dan

ungan antara

ngan galat ba

gital dengan

ukkan gamb

uensi pusat.

at adalah ke

sesuai deng

a input digi

andwidth.

n galat faktor

76

bar

ecil

gan

ital

r

G

p

g

b

y

Gambar

Gambar 4.20

penguatan am

Gambar 4.20

Berd

galat secara

bit 155 deng

yang ditunju

4.19 Grafik

0 menunjukk

mplitudo.

0 Grafik hub

dasarkan gam

keseluruhan

gan kenaikan

ukkan oleh ta

Ta

BPFBPFBPF

hubungan a

kan grafik hu

bungan antar

mbar 4.18, ga

n adalah cuku

n 5 bit yang

abel 4.4 seba

abel 4.4 Nila

Fo F1 0,11F2 0,12F3 0,11

ntara input d

ubungan ant

ra input digi

ambar 4.19,

up besar. Be

diperoleh, m

agai berikut:

ai rerata gala

BW 25,48 29,08 32,17

digital denga

tara input dig

tal dengan g

dan gambar

erdasarkan n

maka dapat d

:

at setiap BPF

Q 21,81 23,02 23,9

an galat fakto

gital dengan

galat penguat

r 4.20, terlih

nilai galat da

diambil nilai

F(%)

Av 13,8 28,4 46,4

or kualitas.

n galat

tan amplitud

hat bahwa ni

ari bit 5 samp

galat rata-ra

77

do.

ilai

pai

ata

78

Dari hasil ini, BPF1 bekerja cukup baik dibandingkan BPF2 dan BPF3 karena

diperoleh nilai Fo dan Av sebesar 0,11% dan 13,8% meskipun nilai BW dan Q

memiliki galat cukup besar sebesar 25,48 dan 21,81. Pada BPF2 kurang baik, nilai

galat yang diperoleh cukup besar untuk BW, Q dan Av sebesar 29,3%; 23,02% dan

28,4% karena nilai yang baik hanya pada Fo sbesar 0,12%. Pada BPF3 nilai galat

yang diperoleh lebih besar dari BPF2 dan jelek, diperoleh galat besar pada BW, Q,

dan Av sebesar 32,17%; 23,9% dan 46,4% sedangkan nilai Fo kecil sebesar 0,11%.

Berdasarkan nilai galat rata-rata diatas, diperoleh penyimpangan yang cukup besar

untuk nilai bandwidth, faktor kualitas dan penguatan amplitudo untuk BPF2 dan

BPF3. Besarnya nilai galat yang diperoleh dipengaruhi oleh proses kaskade BPF dari

proses ini juga mempengaruhi faktor kualitas, bandwidth dan penguatan amplitudo

yang dihasilkan, hal ini terlihat pada BPF2 dan BPF3 yang semakin besar galat yang

diperoleh.

4

p

m

m

5

B

p

d

d

4.5 Pem

Pada

pemilih ord

mikrokontro

mengaktifka

5 volt atau l

BPF3 pada

pemilih ord

digunakan.

detector yan

G

milih Orde

a sub bab ini

e BPF, dala

oler. Rangk

an pemilih or

logika tingg

pemilih ord

de BPF3 ak

Gambar 4.2

ng dilewatka

Gambar 4.21

e BPF

i akan memb

am hal ini a

kaian ini

rde diberi in

i relay tidak

de diberi inp

an aktif. U

21 menunju

n relay.

1 Sinyal inpu

yang dile

bahas pemil

adalah BPF1

berupa rel

nput 0 volt at

k aktif. Seba

put 0 volt

Untuk pemil

ukkan sinyal

ut peak detec

ewatkan saat

ih orde. Pem

1, BPF2, da

lay. Dalam

tau logika re

agai contoh,

atau logika

ihan orde l

l output BP

ctor dan siny

relay aktif.

milih orde be

an BPF3 yan

m pengujian

endah dan bi

bila mengin

rendah ma

lainnya, car

PF dan siny

yal output B

erfungsi unt

ng dipilih ol

n ini, unt

ila diberi inp

nginkan outp

aka relay pa

ra yang sam

yal input pe

PF

79

tuk

leh

tuk

put

put

ada

ma

eak

4

r

d

p

m

2

s

d

4.6 Pea

Pada

rangkaian p

detector ber

pemilih ord

menunjukka

2 Vpp dan si

Dari

sinyal inpu

diteruskan k

k Detector

a sub bab

pendeteksi p

rfungsi men

de BPF. Ni

an gambar si

inyal output

Gamba

gambar 4.2

ut. Setelah

ke ADC untu

r

ini akan m

puncak nilai

nangkap pun

lai output p

nyal yang di

t 1 Vp (Vdc)

ar 4.22 Sinya

22, peak de

peak detec

uk diolah me

membahas p

i positif sua

ncak positif

peak detect

ihasilkan pea

.

al input dan

tector mam

ctor menan

enjadi data -

peak detecto

atu input. P

f sinyal outp

tor berupa

ak detector,

output peak

mpu mengam

gkap punca

data bit digi

or. Peak de

Pada peneli

put dari set

nilai Vdc.

sinyal input

detector.

mbil tegangan

ak sinyal,

ital.

etector adal

tian ini, pe

tiap BPF d

Gambar 4.

t sebesar

n puncak d

sinyal outp

80

lah

eak

ari

22

ari

put

81

4.7 ADC (Analog to Digital Converter)

ADC (Analog to Digital Converter) dalam penelitian ini adalah mengubah

tegangan output peak detector berupa sinyal analog menjadi bit-bit digital.

Berdasarkan datasheet, ketelitian ADC0804 dibatasi ± 1 LSB, sehingga kekurang

ketelitian ADC0804 dapat menyebabkan kesalahan sebesar 19,53 mV. Kesalahan

juga didapat dari proses pembulatan terjadi karena pemrosesan data secara digital

sehingga diperoleh resolusi sebesar 20 mV. Sebagai pengujian ADC0804, diperoleh

dari output peak detector 0,920 V (berdasarkan multimeter CD800a) diinputkan ke

input ADC. Sebagai pengujian output ADC, menggunakan LED setiap output dan

dianggap sebagai bit-bit output ADC0804. Diperoleh output ADC 00101110b (46d),

untuk membuktikannya nilai bit yang diperoleh dikalikan dengan nilai resolusinya

sebesar 20 mV/bit.

V(46d) = 46 x 20 mV

= 920 mV

Tabel 4.5 menunjukkan tabel pengujian input dan output ADC yang dihasilkan.

Dari hasil perkalian pada tabel 4.5, nilai bit yang diperoleh ADC adalah benar. Pada

input 0,3 V dan 1,41 V terdapat selisih 10 mV pada perkalian output ADC(d) dan

resolusi ADC, hal ini disebabkan kekurang ketelitian ADC sebesar 20 mV atau ±1

LSB. ADC mengubah data analog menjadi data bit-bit digital.

82

Tabel 4.5 Tabel input ADC, output ADC dan perkalian ADC(d)

No Input ADC (V)

output ADC(b)

output ADC(d)

output ADC(d) x resolusi ADC

1 0,21 00001010(b) 11 0,22 V

2 0,3 00001111(b) 15 0,3 V

3 0,43 00010101(b) 21 0,42 V

4 0,46 00010111(b) 23 0,46 V

5 0,5 00011001(b) 25 0,5 V

6 0,94 00101111(b) 47 0,94 V

7 1,41 01000111(b) 71 1,42 V

8 4,4 11011100(b) 220 4,4 V

Gambar 4.23 menunjukkan input ADC0804 (Multimeter) dan output ADC0804

(LED).

Gambar 4.23 Input ADC0804 (Multimeter) dan output ADC0804 (LED).

Dari data output ADC0804 ini akan dikirimkan ke mikrokontroler untuk diolah dan

diteruskan ke penampil PC.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengujian yang dilakukan, maka diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada BPF1 telah bekerja cukup baik ditandai dengan galat cukup kecil

pada Fo dan Av sebesar 0,11% dan 13,8% meskipun galat pada BW dan

Q cukup besar sebesar 25,84% dan 21,81%.

2. Pada BPF2 dan BPF3 bekerja kurang baik, galat yang diperoleh cukup

besar untuk BW, Q dan Av meskipun galat pada Fo kecil sebesar 0,12%

dan 0,11%. Galat pada BPF2 untuk BW, Q dan Av sebesar 29,08%;

23,02% dan 28,4% dan galat pada BPF3 untuk BW, Q dan Av sebesar

32,17%; 23,9% dan 46,4%.

3. BPF3 memiliki selektifitas (Q) paling besar dibandingkan BPF2 dan

BPF1.

4. Besarnya galat yang terjadi pada BPF2 dan BPF3 dipengaruhi oleh

proses kaskade BPF. Ini terlihat dari error yang besar.

5. Sistem dapat mengambil frekuensi fundamental dan frekuensi harmonisa

lainnya sampai harmonisa 31 untuk disintesis pada PC.

83

84

6. ADC mampu mengubah tegangan analog menjadi bit-bit digital.

5.2 Saran

1. Untuk memperoleh hasil sintesis yang lebih baik pada PC disarankan

BPF mengambil lebih banyak data harmonisa (lebih dari 31 harmonisa)

dengan menaikkan input digital pada BPF.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tribuana, Nanan, 1999, Pengaruh Harmonik pada Transformator Distribusi, Elekro Indonesia

[2] Boylestad, Robert, Nashelsky, Louis, 1996, Electronic Devices And Circuit Theory, Prentice-Hall, Inc., New Jersey.

[3] Albert Paul Malvino, Prinsip-prinsip Elektronika, Jakarta:Penerbit Erlangga, 1986

[4] Putra, Agfianto Eko, 2002, Penapis Aktif Elektronika : Teori dan Praktek, C.V.Gava Media, Yogyakarta.

[5] Stanley, William.D., 1994, Operational Amplifiers With Linear Integrated Circuits, Macmillan College Publishing Company, Inc., New York.

LAMPIRAN

L2

Gambar 1 RANGKAIAN LENGKAP BAND PASS FILTER PADA SISTEM PENGANALISIS KOMPONEN FREKUENSI HARMONISA

ARUS BEBAN PERALATAN LISTRIK

L3

R2

15k

C2

6.8n

R4

15k

R1

15kRi

15k

R3

15k

R5

1147.5k

C1

6.8n

Vin

X1 X2

X3

X4

X5R6

1147.5k

R7

15k

X6kon

konVy

VxVi

Vbp

VC

VE

VC

VE

VC

VE

VC

VE

Gambar 3 Hasil simulasi BPF

Gambar 2 Rangkaian BPF dengan Pengali

L4

Tabel 1 Hasil pengamatan amplitudo harmonisa BPF untuk input 9,6 Ipp

Input Digital(d)

Harmonisa IoBPF1 (Ipp)

IoBPF2 (Ipp)

IoBPF3 (Ipp)

Frekuensi Counter(Hz)

Mosc (Ipp)

5 1 2,2 1,6 0,9 50,1 4,83 10 2 0,15 0,024 0,12 0,198 15 3 2 1,1 0,7 150,09 3,621 20 4 0,22 0,02 0,008 0,139 25 5 1,4 1 0,4 249,57 1,769 30 6 0,18 0,2 0,008 0,095 35 7 0,36 0,25 0,14 351,83 0,375 40 8 0,18 0,032 0,006 0,095 45 9 0,48 0,28 0,22 456,4 0,584 50 10 0,14 0,02 0,002 0,091 55 11 0,52 0,34 0,26 549,35 0,532 60 12 0,1 0,016 0,002 0,089 65 13 0,2 0,11 0,075 650,9 0,186 70 14 0,08 0,02 0,004 0,085 75 15 0,2 0,115 0,1 751,22 0,205 80 16 0,08 0,016 0,04 0,053 85 17 0,22 0,14 0,1 851,5 0,198 90 18 0,07 0,016 0,004 0,075 95 19 0,14 0,06 0,055 949,8 0,145 100 20 0,06 0,016 0,004 0,043 105 21 0,14 0,08 0,07 1055,2 0,148 110 22 0,08 0,016 0,004 0,052 115 23 0,14 0,08 0,07 1153,48 0,150 120 24 0,06 0,016 0,004 0,095 125 25 0,07 0,04 0,03 1246 0,125 130 26 0,05 0,016 0,004 0,059 135 27 0,1 0,055 0,04 1340 0,114 140 28 0,07 0,016 0,04 0,053 145 29 0,12 0,06 0,055 1448,2 0,098 150 30 0,06 0,016 0,004 0,053 155 31 0,08 0,04 0,035 0,094 160 32 0,05 0,01 0,003 165 33 0,07 0,03 0,025 170 34 0,045 0,009 0,002 175 35 0,06 0,02 0,01

L5

Tabel 2 Hasil pengamatan amplitudo harmonisa BPF untuk input 8,16 Ipp

Input Digital(d)

HarmonisaIoBPF1 (Ipp)

IoBPF2 (Ipp)

IoBPF3 (Ipp)

5 1 1,64 1,56 0,6 10 2 0,212 0,096 0,072 15 3 1,44 0,8 0,56 20 4 0,296 0,092 0,08 25 5 1,12 0,72 0,52 30 6 0,276 0,08 0,072 35 7 0,84 0,56 0,46 40 8 0,18 0,076 0,072 45 9 0,56 0,42 0,36 50 10 0,164 0,076 0,072 55 11 0,4 0,312 0,264 60 12 0,158 0,072 0,056 65 13 0,308 0,204 0,184 70 14 0,12 0,072 0,056 75 15 0,224 0,16 0,144 80 16 0,112 0,064 0,056 85 17 0,212 0,156 0,14 90 18 0,108 0,064 0,068 95 19 0,176 0,128 0,112 100 20 0,108 0,064 0,068 105 21 0,128 0,1 0,088 110 22 0,108 0,064 0,064 115 23 0,124 0,1 0,084 120 24 0,1 0,064 0,076 125 25 0,104 0,08 0,084 130 26 0,108 0,06 0,076 135 27 0,104 0,08 0,076 140 28 0,104 0,056 0,06 145 29 0,1 0,06 0,064 150 30 0,096 0,056 0,06 155 31 0,1 0,064 0,052

L6

Tabel 3 Hasil pengamatan amplitudo harmonisa BPF untuk input 8,8 Ipp

Input Digital(d)

Harmonisa VoBPF1 (Vpp)

VoBPF2 (Vpp)

VoBPF3 (Vpp)

5 1 3,4 0,82 0,6 10 2 0,2 0 0 15 3 1,4 0,75 0,5 20 4 0,17 0 0 25 5 0,7 0,42 0,32 30 6 0,11 0,008 0,004 35 7 0,32 0,2 0,14 40 8 0,1 0,008 0,002 45 9 0,28 0,16 0,028 50 10 0,06 0,008 0,002 55 11 0,08 0,05 0,065 60 12 0,08 0,004 0,002 65 13 0,12 0,082 0,025 70 14 0,04 0,007 0,002 75 15 0,08 0,01 0,065 80 16 0,032 0,006 0,002 85 17 0,06 0,03 0,025 90 18 0,028 0,004 0,002 95 19 0,042 0,023 0,019 100 20 0,03 0,004 0,002 105 21 0,044 0,028 0,022 110 22 0,022 0,004 0,002 115 23 0,022 0,006 0,005 120 24 0,019 0,004 0,001 125 25 0,044 0,028 0,024 130 26 0,022 0,005 0,002 135 27 0,03 0,013 0,01 140 28 0,018 0,003 0,001 145 29 0,016 0,005 0,004 150 30 0,01 0,002 0,002 155 31 0,018 0,01 0,01

L7

Tabel 4 Hasil pengamatan output BPF dari bit 5 sampai bit 155

dengan kenaikan 5 bit dalam satuan (Vpp) dan input 1Vpp

bit 5 (fodesain= 50 Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

44,67 0,14 0,12 0,036

45,83 0,17 0,12 0,036

46,97 0,21 0,16 0,036

48,06 0,28 0,18 0,036

49,18 0,38 0,24 0,036

50,06 0,38 0,26 0,04

51,22 0,31 0,17 0,036

52,17 0,25 0,14 0,036

53,12 0,2 0,12 0,036

54,58 0,16 0,12 0,036

bit 10 (fod= 100Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

80,8 0,06 0,004 0,001

85,03 0,08 0,006 0,001

90,03 0,103 0,014 0,002

91,34 0,142 0,02 0,003

92,42 0,16 0,026 0,005

93,99 0,205 0,042 0,008

94,99 0,245 0,06 0,012

95,95 0,3 0,088 0,023

97,03 0,39 0,152 0,048

98,18 0,54 0,29 0,116

99,09 0,695 0,46 0,214

99,73 0,78 0,54 0,25

100,2 0,76 0,5 0,22

101,39 0,578 0,291 0,119

102,82 0,386 0,135 0,042

104,05 0,292 0,08 0,02

105,12 0,24 0,052 0,01

106,42 0,198 0,034 0,008

108,19 0,16 0,024 0,005

109,89 0,135 0,018 0,004

115,52 0,09 0,008 0,003

120,17 0,069 0,004 0,002

bit 15 (fod= 150Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

110 0,04 0,001 0

121,67 0,06 0,001 0,001

131 0,09 0,005 0,001

138,47 0,16 0,026 0,006

140,17 0,19 0,034 0,008

141,07 0,21 0,044 0,01

142,13 0,235 0,056 0,012

143,57 0,285 0,08 0,02

144,81 0,345 0,118 0,035

146,04 0,425 0,183 0,068

147,07 0,524 0,275 0,115

148,15 0,65 0,417 0,205

149,02 0,74 0,54 0,28

149,8 0,78 0,575 0,298

150,78 0,72 0,49 0,245

151,4 0,655 0,398 0,185

152,63 0,515 0,245 0,098

154,16 0,39 0,14 0,046

155,48 0,32 0,092 0,026

156,62 0,27 0,068 0,019

158,03 0,232 0,052 0,012

160,14 0,19 0,034 0,006

165 0,132 0,02 0,002

170 0,1 0,01 0,001

bit 20 (fod= 200Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

162,34 0,062 0,004 0

170,08 0,08 0,006 0,001

180,15 0,124 0,015 0,002

185,01 0,165 0,027 0,005

189,96 0,24 0,058 0,014

191,05 0,268 0,072 0,019

192,52 0,324 0,103 0,03

193,81 0,38 0,143 0,048

195,13 0,451 0,205 0,08

L8

Bit 20 (fod= 200Hz) (lanjutan)

196,06 0,525 0,273 0,125

197 0,63 0,369 0,179

198,05 0,71 0,485 0,26

199,05 0,76 0,56 0,3

199,63 0,78 0,567 0,31

200,5 0,77 0,526 0,28

201,56 0,698 0,428 0,22

203,05 0,56 0,276 0,123

204,33 0,46 0,195 0,075

205,42 0,4 0,145 0,05

206,71 0,341 0,107 0,032

208,1 0,295 0,08 0,022

208,98 0,27 0,068 0,016

210,53 0,236 0,032 0,011

215,34 0,17 0,027 0,004

220 0,133 0,016 0,002

230,08 0,091 0,008 0,001

239 0,072 0,005 0

bit 25 (fod= 250Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

210,29 0,075 0,002 0,001

220,55 0,103 0,005 0,001

230 0,155 0,025 0,002

235,8 0,218 0,048 0,012

240,09 0,308 0,098 0,028

242,68 0,398 0,16 0,055

244,4 0,485 0,24 0,093

245,11 0,525 0,285 0,118

246,14 0,595 0,365 0,158

247,3 0,68 0,46 0,22

248,71 0,75 0,555 0,28

249,04 0,76 0,57 0,285

250,07 0,765 0,555 0,275

251,2 0,715 0,475 0,23

252,64 0,61 0,355 0,155

255 0,47 0,205 0,073

256,9 0,38 0,14 0,045

258 0,345 0,113 0,033

Bit 25 (fod= 250Hz) (lanjutan)

260,3 0,285 0,08 0,02

265 0,208 0,04 0,01

270,36 0,158 0,024 0,003

281,2 0,108 0,01 0,001

291 0,08 0,002 0,001

bit 30 (fod= 300Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

261,88 0,095 0,009 0,001

270,27 0,125 0,015 0,001

280,17 0,188 0,035 0,005

285,15 0,253 0,063 0,015

290 0,355 0,128 0,042

291,2 0,395 0,16 0,056

292,1 0,43 0,188 0,072

293,5 0,495 0,253 0,108

294,53 0,55 0,31 0,14

295,53 0,61 0,385 0,183

296,62 0,685 0,465 0,24

298,04 0,76 0,57 0,32

299,6 0,8 0,608 0,345

300,41 0,79 0,575 0,328

301,7 0,73 0,495 0,268

302,7 0,67 0,41 0,21

303,83 0,6 0,333 0,158

304,81 0,545 0,27 0,11

306,3 0,465 0,203 0,08

307,4 0,42 0,165 0,06

308,07 0,395 0,148 0,053

310,43 0,328 0,1 0,03

315,57 0,235 0,052 0,012

321,6 0,178 0,029 0,005

331,03 0,125 0,015 0,002

340,17 0,1 0,01 0,001

bit 35 (fod= 350Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

311,11 0,113 0,012 0,001

320,88 0,153 0,022 0,003

331,96 0,243 0,056 0,013

L9

Bit 35 (fod= 350Hz) (lanjutan)

334,8 0,285 0,078 0,02

339,75 0,4 0,156 0,057

340,33 0,418 0,17 0,065

341,3 0,451 0,2 0,083

342,53 0,508 0,25 0,113

343,21 0,538 0,281 0,136

344,05 0,585 0,33 0,17

345 0,635 0,395 0,223

346,4 0,726 0,495 0,313

347,08 0,77 0,556 0,376

348,17 0,824 0,635 0,485

348,77 0,854 0,68 0,528

349,36 0,87 0,698 0,56

350,27 0,868 0,695 0,54

350,91 0,86 0,667 0,525

352,13 0,81 0,585 0,445

353,6 0,715 0,455 0,31

354,64 0,65 0,38 0,228

355,94 0,575 0,299 0,16

357 0,53 0,25 0,123

359 0,447 0,18 0,075

360,37 0,4 0,146 0,055

364,8 0,299 0,082 0,023

372,87 0,201 0,038 0,008

380,89 0,153 0,021 0,004

391,6 0,115 0,012 0,002

bit 40 (fod= 400Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

359,94 0,125 0,015 0,002

371,14 0,175 0,029 0,005

380,54 0,245 0,057 0,013

385,56 0,335 0,088 0,033

389,76 0,44 0,188 0,077

391,04 0,485 0,229 0,1

392,16 0,526 0,273 0,13

393,23 0,575 0,324 0,168

394,16 0,62 0,375 0,205

395,34 0,68 0,445 0,266

Bit 40 (fod= 400Hz) (lanjutan)

396,07 0,725 0,495 0,306

397,2 0,77 0,565 0,38

398,25 0,812 0,62 0,432

398,85 0,836 0,645 0,455

400,07 0,846 0,65 0,47

401,58 0,82 0,62 0,41

402,13 0,8 0,57 0,386

403,86 0,725 0,455 0,284

404,67 0,675 0,406 0,24

405,6 0,63 0,353 0,2

406,3 0,595 0,315 0,168

407,94 0,526 0,245 0,115

408,89 0,49 0,213 0,093

411,21 0,415 0,156 0,06

415,32 0,325 0,095 0,026

420,66 0,25 0,057 0,013

430,34 0,178 0,029 0,005

440 0,135 0,017 0,003

bit 45 (fod= 450Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

410 0,14 0,018 0,003

420,5 0,19 0,035 0,007

430,28 0,279 0,076 0,018

434,7 0,35 0,118 0,038

439,53 0,465 0,163 0,092

440,44 0,495 0,24 0,111

441,81 0,545 0,293 0,148

442,5 0,571 0,32 0,168

443,09 0,595 0,35 0,19

443,89 0,635 0,395 0,215

444,7 0,67 0,433 0,265

445,74 0,72 0,495 0,34

446,5 0,765 0,548 0,37

447,64 0,81 0,608 0,42

448 0,816 0,625 0,44

449 0,84 0,655 0,467

450,23 0,856 0,66 0,47

451,14 0,84 0,631 0,455

L10

Bit 45 (fod= 450Hz) (lanjutan)

452,2 0,82 0,59 0,411

453,18 0,79 0,535 0,365

454 0,751 0,49 0,317

454,95 0,71 0,435 0,266

456,66 0,628 0,345 0,188

457,3 0,59 0,315 0,165

458,8 0,535 0,255 0,12

459,52 0,51 0,233 0,107

461,01 0,465 0,194 0,08

464,64 0,375 0,126 0,043

471,82 0,268 0,065 0,016

480,3 0,198 0,036 0,007

490,9 0,15 0,02 0,003

bit 50 (fod= 500Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

461,75 0,163 0,026 0,004

468,95 0,2 0,039 0,007

475,1 0,248 0,06 0,014

478,85 0,288 0,081 0,022

480,71 0,314 0,096 0,028

485,05 0,39 0,148 0,052

490,7 0,535 0,288 0,134

491,8 0,575 0,33 0,163

492,3 0,591 0,353 0,178

493,08 0,625 0,388 0,2

493,65 0,643 0,41 0,22

494,5 0,676 0,452 0,25

495,3 0,706 0,495 0,28

495,94 0,731 0,525 0,302

496,6 0,75 0,555 0,327

498,6 0,78 0,605 0,35

499,04 0,84 0,61 0,358

499,2 0,788 0,614 0,358

500,24 0,793 0,596 0,355

501,92 0,775 0,568 0,33

502,84 0,748 0,526 0,303

504,14 0,705 0,465 0,268

505,04 0,665 0,425 0,208

Bit 50(fod= 500Hz) (lanjutan)

506,39 0,63 0,365 0,173

507,21 0,6 0,33 0,163

508,4 0,56 0,288 0,13

509 0,54 0,268 0,126

509,8 0,52 0,247 0,11

511,4 0,47 0,203 0,088

515,7 0,328 0,13 0,042

521,54 0,29 0,078 0,02

530,7 0,213 0,042 0,008

540 0,164 0,025 0,004

bit 55 (fod= 500Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

509,14 0,168 0,024 0,005

521,63 0,235 0,055 0,012

531,1 0,338 0,116 0,036

535,2 0,415 0,175 0,06

539,12 0,512 0,263 0,116

541,06 0,565 0,328 0,16

542,28 0,608 0,38 0,196

543,1 0,639 0,416 0,22

545,2 0,7 0,516 0,295

546,06 0,74 0,56 0,332

547,78 0,795 0,63 0,375

548,6 0,816 0,654 0,4

549,63 0,81 0,656 0,41

550,24 0,808 0,655 0,4

551,23 0,804 0,635 0,394

553,48 0,76 0,545 0,318

554,86 0,712 0,475 0,27

556 0,67 0,425 0,228

557,18 0,625 0,373 0,19

558,11 0,6 0,338 0,165

559,46 0,55 0,285 0,134

560,37 0,521 0,26 0,116

564,8 0,415 0,163 0,06

569,41 0,34 0,105 0,032

581,5 0,225 0,047 0,01

589,63 0,18 0,031 0,005

L11

bit 60 (fod= 600Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

560 0,188 0,033 0,006

571,47 0,26 0,064 0,015

581,76 0,38 0,14 0,05

585,6 0,455 0,203 0,085

589,4 0,555 0,305 0,15

590,67 0,595 0,351 0,18

591,77 0,63 0,398 0,215

593,25 0,68 0,46 0,269

594,3 0,715 0,506 0,307

596,06 0,775 0,59 0,375

596,83 0,8 0,62 0,405

598,25 0,82 0,668 0,44

600,5 0,838 0,679 0,45

601,5 0,83 0,656 0,434

602,66 0,816 0,62 0,4

603,19 0,8 0,6 0,38

605,1 0,75 0,515 0,308

606,82 0,69 0,43 0,238

607,98 0,65 0,38 0,206

608,91 0,615 0,35 0,18

610,13 0,575 0,305 0,15

611,22 0,548 0,275 0,125

616,95 0,415 0,16 0,058

620,36 0,36 0,119 0,038

629,03 0,264 0,065 0,016

641,6 0,19 0,034 0,006

bit 65 (fod= 600Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

610,6 0,205 0,04 0,008

620,88 0,272 0,072 0,02

630,04 0,38 0,138 0,049

635,61 0,48 0,228 0,1

639,32 0,575 0,328 0,168

640,55 0,61 0,373 0,2

641,81 0,65 0,415 0,235

642,35 0,67 0,435 0,254

643,3 0,7 0,48 0,288

Bit 65 (fod= 650Hz) (lanjutan)

644,6 0,739 0,535 0,335

645,34 0,765 0,567 0,361

646,22 0,79 0,605 0,39

647,2 0,808 0,635 0,427

648,43 0,824 0,666 0,452

649,8 0,84 0,68 0,46

650,75 0,83 0,668 0,452

651,91 0,82 0,646 0,434

652,5 0,81 0,628 0,405

654,4 0,775 0,56 0,355

655,21 0,753 0,527 0,33

656,57 0,71 0,468 0,278

657,17 0,69 0,44 0,256

658,62 0,646 0,388 0,212

659,5 0,619 0,355 0,185

661,1 0,572 0,305 0,152

665,67 0,465 0,198 0,082

671,67 0,364 0,123 0,04

680,6 0,27 0,068 0,018

691,15 0,21 0,041 0,008

bit 70 (fod= 700Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

661 0,21 0,044 0,01

670 0,278 0,077 0,02

681,02 0,415 0,168 0,065

685,71 0,51 0,258 0,12

689,5 0,61 0,365 0,205

690,4 0,635 0,395 0,23

691,9 0,686 0,455 0,29

692,4 0,7 0,476 0,305

693,61 0,74 0,53 0,36

694,58 0,773 0,575 0,407

696,42 0,82 0,65 0,49

698,6 0,87 0,715 0,57

700,04 0,88 0,72 0,585

702,04 0,862 0,703 0,56

703,74 0,83 0,635 0,5

704,42 0,816 0,61 0,47

L12

Bit 70 (fod= 700Hz) (lanjutan)

705,02 0,8 0,59 0,44

706,8 0,75 0,504 0,36

707,6 0,73 0,472 0,325

709,2 0,673 0,405 0,26

710,5 0,614 0,36 0,21

715,6 0,5 0,228 0,109

720,88 0,4 0,15 0,056

732,44 0,28 0,07 0,02

740,72 0,229 0,047 0,011

bit 75 (fod= 750Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

709,4 0,228 0,048 0,011

721,5 0,308 0,094 0,028

729,91 0,415 0,17 0,067

735,4 0,52 0,27 0,13

740,2 0,645 0,415 0,246

741,38 0,68 0,455 0,29

742,4 0,713 0,5 0,33

743,5 0,75 0,545 0,375

744,23 0,77 0,575 0,408

745,85 0,816 0,64 0,48

746,6 0,828 0,665 0,515

748,34 0,86 0,71 0,574

749,28 0,872 0,726 0,59

750,84 0,88 0,73 0,594

751,83 0,87 0,71 0,58

754 0,84 0,648 0,51

756,01 0,828 0,57 0,426

757,83 0,74 0,492 0,342

759,43 0,69 0,43 0,285

760,57 0,66 0,39 0,245

765,48 0,53 0,258 0,13

771,83 0,414 0,158 0,062

780,98 0,31 0,088 0,026

789,5 0,25 0,056 0,014

bit 80 (fod= 800Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

759,39 0,24 0,056 0,013

Bit 80 (fod= 800Hz) (lanjutan)

770,51 0,32 0,101 0,03

779,94 0,435 0,188 0,077

785,57 0,546 0,295 0,148

789,04 0,63 0,395 0,23

790,9 0,68 0,455 0,29

792,72 0,734 0,526 0,355

794,4 0,78 0,592 0,428

795,1 0,8 0,615 0,455

795,55 0,81 0,632 0,475

796,45 0,83 0,66 0,51

797,21 0,84 0,685 0,535

798,4 0,862 0,69 0,57

799,35 0,87 0,7 0,576

800,6 0,874 0,72 0,585

801,8 0,868 0,705 0,535

804,43 0,836 0,635 0,5

805,47 0,816 0,6 0,46

807,18 0,775 0,534 0,386

808,2 0,75 0,496 0,348

810,2 0,688 0,395 0,275

815,47 0,555 0,278 0,145

820,8 0,454 0,185 0,08

831,57 0,325 0,096 0,026

841,07 0,255 0,06 0,014

bit 85 (fod= 850Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

809,6 0,25 0,063 0,015

820,5 0,335 0,112 0,023

830,5 0,466 0,215 0,054

835,2 0,555 0,305 0,16

839,73 0,665 0,431 0,273

841,13 0,7 0,485 0,319

842,78 0,75 0,545 0,385

843,5 0,77 0,57 0,415

845,15 0,81 0,63 0,475

846,63 0,84 0,68 0,535

848,07 0,86 0,708 0,58

849,4 0,88 0,735 0,6

L13

Bit 85 (fod= 850Hz) (lanjutan)

850,04 0,884 0,734 0,608

850,43 0,89 0,745 0,61

851,27 0,884 0,725 0,606

853,13 0,87 0,695 0,572

855,22 0,83 0,635 0,5

857,26 0,795 0,562 0,42

856,06 0,77 0,534 0,39

859,43 0,735 0,482 0,335

860,13 0,715 0,455 0,308

865,84 0,57 0,295 0,16

870,15 0,486 0,215 0,099

879 0,36 0,118 0,04

889,34 0,283 0,074 0,019

bit 90 (fod= 900Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

860,5 0,27 0,072 0,019

870,7 0,35 0,122 0,04

881,24 0,49 0,238 0,11

885,74 0,56 0,32 0,168

888,23 0,66 0,43 0,268

891,5 0,72 0,51 0,36

892,75 0,75 0,55 0,388

894,6 0,795 0,615 0,46

896,45 0,83 0,67 0,536

898,2 0,86 0,715 0,585

899,78 0,875 0,735 0,61

900,54 0,87 0,73 0,615

904,34 0,85 0,675 0,555

905,95 0,82 0,626 0,495

907,87 0,78 0,56 0,424

908,47 0,77 0,54 0,4

910 0,704 0,454 0,31

915,43 0,6 0,33 0,19

920,75 0,496 0,228 0,11

930,92 0,35 0,116 0,04

942,3 0,275 0,071 0,019

bit 95 (fod= 950Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

Bit 95 (fod= 950Hz) (lanjutan)

910,5 0,28 0,079 0,023

920,2 0,36 0,13 0,046

930,33 0,49 0,24 0,115

935 0,56 0,335 0,185

940 0,68 0,475 0,31

941,1 0,71 0,51 0,34

942 0,73 0,545 0,37

943 0,75 0,57 0,41

944 0,76 0,6 0,44

945 0,79 0,63 0,47

946 0,8 0,66 0,51

947 0,83 0,68 0,53

948 0,84 0,7 0,54

949 0,85 0,71 0,55

949,55 0,85 0,71 0,56

950 0,85 0,712 0,57

950,55 0,85 0,712 0,55

951,07 0,84 0,7 0,55

952 0,84 0,69 0,54

953 0,83 0,68 0,52

954 0,82 0,66 0,51

955 0,81 0,64 0,48

956 0,8 0,6 0,45

957,06 0,78 0,57 0,41

958 0,76 0,53 0,38

959 0,74 0,51 0,35

960,05 0,72 0,48 0,32

965,5 0,59 0,33 0,185

970 0,5 0,24 0,12

980,1 0,38 0,135 0,05

991,9 0,28 0,08 0,02

bit 100 (fod= 1000Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

960,4 0,24 0,088 0,025

970 0,37 0,14 0,05

980,2 0,5 0,258 0,125

985,1 0,6 0,35 0,2

990 0,69 0,485 0,32

L14

Bit 100 (fod= 1000Hz) (lanjutan)

991,4 0,72 0,52 0,36

992 0,74 0,555 0,38

993 0,76 0,58 0,42

994 0,78 0,615 0,455

995 0,8 0,65 0,485

996,04 0,82 0,68 0,52

997 0,84 0,69 0,54

998 0,84 0,71 0,56

999 0,85 0,72 0,57

999,5 0,86 0,72 0,57

1000 0,86 0,73 0,58

1000,7 0,86 0,72 0,58

1001 0,86 0,72 0,58

1003 0,85 0,7 0,57

1004 0,84 0,68 0,53

1005 0,83 0,66 0,52

1006 0,81 0,63 0,49

1007 0,8 0,6 0,45

1008 0,78 0,57 0,42

1009 0,76 0,54 0,4

1010,2 0,73 0,5 0,34

1015 0,61 0,36 0,21

1020 0,53 0,26 0,135

1030 0,4 0,145 0,055

1040 0,31 0,09 0,028

bit 105 (fod= 1050Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1011,19 0,31 0,098 0,029

1022,78 0,415 0,173 0,07

1030,38 0,52 0,27 0,138

1035 0,6 0,365 0,215

1040,05 0,71 0,51 0,345

1041,19 0,73 0,542 0,38

1042,4 0,755 0,58 0,42

1044,18 0,795 0,635 0,48

1046,01 0,82 0,68 0,545

1047,01 0,83 0,7 0,565

1048,08 0,85 0,72 0,595

Bit 105 (fod= 1050Hz) (lanjutan)

1049,16 0,86 0,735 0,615

1050,35 0,87 0,742 0,625

1051,25 0,87 0,742 0,625

1053,1 0,86 0,725 0,61

1054,06 0,85 0,71 0,59

1055,44 0,835 0,675 0,555

1056,25 0,83 0,655 0,525

1057,6 0,8 0,615 0,48

1058,45 0,79 0,59 0,455

1060,42 0,745 0,53 0,385

1065,26 0,645 0,395 0,25

1070,26 0,545 0,283 0,153

1081,6 0,395 0,15 0,058

1092,62 0,31 0,093 0,028

bit 110 (fod= 1100Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1060,3 0,313 0,098 0,03

1070 0,398 0,154 0,058

1080,53 0,53 0,288 0,151

1085,71 0,63 0,39 0,233

1090,12 0,718 0,506 0,354

1091,1 0,74 0,535 0,378

1092,63 0,773 0,58 0,43

1093,6 0,795 0,61 0,465

1095,5 0,83 0,665 0,532

1097,46 0,856 0,713 0,586

1098,6 0,87 0,73 0,61

1100,54 0,885 0,75 0,628

1101,3 0,89 0,755 0,645

1102,3 0,885 0,75 0,64

1104,43 0,876 0,72 0,61

1106,35 0,85 0,675 0,555

1107,75 0,83 0,646 0,515

1109,62 0,8 0,59 0,451

1111,88 0,752 0,525 0,377

1115,87 0,67 0,416 0,27

1120,16 0,59 0,323 0,183

1131,34 0,43 0,174 0,071

L15

Bit 110 (fod= 1100Hz) (lanjutan)

1141 0,338 0,107 0,035

bit 115 (fod= 1150Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1110 0,33 0,106 0,035

1120,82 0,42 0,225 0,07

1130,1 0,545 0,293 0,15

1135,1 0,63 0,39 0,235

1139,53 0,716 0,506 0,348

1140,77 0,743 0,545 0,38

1141,77 0,765 0,57 0,415

1143,3 0,8 0,615 0,46

1144,6 0,816 0,65 0,508

1146 0,84 0,69 0,546

1147,3 0,852 0,715 0,58

1148,41 0,87 0,735 0,61

1150,4 0,89 0,754 0,637

1151,23 0,895 0,756 0,645

1153,09 0,89 0,748 0,635

1154 0,885 0,74 0,625

1155,13 0,87 0,72 0,605

1156,8 0,86 0,686 0,57

1158,7 0,824 0,635 0,51

1161,65 0,772 0,56 0,41

1166,14 0,686 0,43 0,283

1170,34 0,605 0,338 0,197

1181,93 0,44 0,18 0,076

1191,6 0,35 0,116 0,04

bit 120 (fod= 1200Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1161,3 0,348 0,118 0,04

1171,81 0,44 0,193 0,083

1181,05 0,565 0,318 0,173

1186,22 0,64 0,425 0,263

1189,8 0,71 0,508 0,353

1191,43 0,74 0,56 0,4

1192,68 0,765 0,585 0,43

1194,81 0,795 0,63 0,47

1195,3 0,812 0,66 0,51

Bit 120 (fod= 1200Hz) (lanjutan)

1196,25 0,83 0,688 0,535

1197,54 0,85 0,71 0,57

1198,6 0,864 0,725 0,59

1199,5 0,87 0,735 0,608

1200,76 0,875 0,741 0,615

1201,8 0,89 0,745 0,612

1202,4 0,882 0,74 0,61

1203,3 0,878 0,735 0,608

1205,3 0,87 0,71 0,58

1207,43 0,84 0,67 0,53

1209,2 0,816 0,63 0,48

1210,35 0,8 0,596 0,445

1215,25 0,71 0,465 0,315

1220,91 0,608 0,343 0,196

1230,15 0,475 0,21 0,094

1240,95 0,373 0,129 0,046

bit 125 (fod= 1250Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1210,01 0,353 0,122 0,04

1221,3 0,45 0,203 0,087

1230,58 0,575 0,333 0,178

1235 0,65 0,425 0,24

1240,38 0,755 0,57 0,385

1241,15 0,766 0,596 0,41

1242,75 0,79 0,64 0,455

1244,32 0,82 0,685 0,5

1246,17 0,844 0,73 0,546

1247,42 0,865 0,755 0,565

1249,04 0,87 0,76 0,58

1250,06 0,886 0,78 0,63

1251,79 0,89 0,79 0,615

1253,03 0,896 0,78 0,61

1255 0,88 0,755 0,58

1256,58 0,868 0,73 0,555

1258,48 0,84 0,685 0,505

1259,6 0,83 0,655 0,48

1261,62 0,79 0,6 0,42

1265,19 0,73 0,5 0,328

L16

Bit 125 (fod= 1250Hz) (lanjutan)

1271,11 0,625 0,36 0,205

1280,3 0,49 0,225 0,102

1290,85 0,385 0,14 0,05

bit 130 (fod= 1300Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1261,21 0,37 0,133 0,048

1270 0,44 0,198 0,088

1280,41 0,575 0,333 0,193

1285 0,645 0,425 0,265

1290,23 0,74 0,55 0,38

1291,5 0,76 0,585 0,415

1292,33 0,775 0,608 0,435

1294,1 0,8 0,656 0,485

1295,4 0,82 0,688 0,51

1297,02 0,84 0,725 0,545

1298 0,846 0,74 0,565

1299 0,86 0,76 0,57

1300 0,87 0,77 0,585

1301,32 0,88 0,78 0,59

1302,28 0,878 0,79 0,6

1303,5 0,875 0,775 0,585

1305,3 0,87 0,755 0,564

1307,1 0,86 0,726 0,52

1308,43 0,84 0,7 0,495

1310,9 0,81 0,64 0,435

1315,7 0,73 0,515 0,315

1320 0,665 0,415 0,23

1330,79 0,5 0,24 0,108

1341 0,4 0,153 0,053

bit 135 (fod= 1350Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1311,1 0,378 0,138 0,052

1320,42 0,455 0,208 0,096

1330,6 0,585 0,345 0,196

1335,5 0,665 0,44 0,333

1340,06 0,745 0,555 0,388

1341,05 0,765 0,59 0,415

1342,1 0,783 0,62 0,455

Bit 135 (fod= 1350Hz) (lanjutan)

1344 0,81 0,665 0,5

1345,14 0,826 0,695 0,53

1346,3 0,84 0,716 0,555

1347,4 0,86 0,745 0,578

1349 0,874 0,775 0,608

1350,4 0,886 0,79 0,615

1351,06 0,89 0,795 0,62

1352 0,895 0,798 0,625

1353 0,9 0,801 0,62

1355,05 0,89 0,785 0,595

1357,12 0,88 0,752 0,555

1358,07 0,87 0,735 0,54

1360,3 0,84 0,69 0,49

1365,73 0,75 0,545 0,345

1370,2 0,676 0,435 0,25

1381,5 0,515 0,298 0,113

1391,34 0,412 0,16 0,06

bit 140 (fod= 1400Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1360 0,375 0,14 0,054

1371,1 0,47 0,228 0,112

1380 0,58 0,345 0,205

1385,4 0,665 0,46 0,3

1390,15 0,74 0,565 0,408

1391,3 0,757 0,605 0,44

1392,37 0,778 0,625 0,485

1394 0,79 0,66 0,505

1395 0,812 0,67 0,52

1396,2 0,824 0,71 0,545

1397,06 0,84 0,73 0,57

1398,21 0,85 0,75 0,58

1399,18 0,86 0,76 0,595

1400,04 0,865 0,765 0,615

1401,3 0,87 0,782 0,62

1402 0,872 0,786 0,62

1401,7 0,88 0,79 0,625

1403,25 0,884 0,795 0,62

L17

Bit 140 (fod= 1400Hz) (lanjutan)

1404,3 0,876 0,78 0,575

1405,3 0,87 0,775 0,57

1406,6 0,86 0,756 0,555

1408,02 0,852 0,74 0,535

1409 0,85 0,72 0,515

1410,87 0,822 0,68 0,47

1415 0,77 0,58 0,37

1420,4 0,68 0,45 0,255

1431,75 0,52 0,26 0,115

1441,02 0,425 0,175 0,066

1451,51 0,35 0,118 0,037

bit 145 (fod= 1450Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1410,4 0,39 0,153 0,065

1419,7 0,46 0,23 0,11

1430 0,6 0,36 0,23

1435,1 0,66 0,47 0,335

1440 0,74 0,58 0,46

1441,41 0,75 0,61 0,48

1442,08 0,77 0,64 0,52

1443,2 0,79 0,66 0,55

1444 0,8 0,68 0,56

1445,1 0,82 0,7 0,6

1446,1 0,83 0,72 0,63

1447 0,84 0,75 0,64

1448 0,85 0,76 0,66

1449 0,86 0,77 0,69

1450,3 0,87 0,78 0,69

1451,4 0,87 0,79 0,7

1452 0,88 0,8 0,7

1453 0,88 0,79 0,69

1454 0,88 0,79 0,69

1455 0,88 0,78 0,68

1456 0,87 0,77 0,67

1457 0,87 0,75 0,64

1458 0,86 0,74 0,63

1459 0,85 0,72 0,6

1460,3 0,84 0,7 0,56

Bit 145 (fod= 1450Hz) (lanjutan)

1465,88 0,76 0,56 0,41

1470 0,69 0,465 0,305

1480 0,55 0,29 0,205

1490,1 0,44 0,188 0,08

bit 150 (fod= 1500Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1460 0,4 0,158 0,068

1470 0,48 0,235 0,118

1475 0,53 0,29 0,163

1480,1 0,6 0,37 0,235

1481 0,61 0,385 0,245

1482,06 0,63 0,41 0,265

1484 0,66 0,44 0,3

1485,4 0,68 0,48 0,34

1486,15 0,69 0,49 0,355

1491,8 0,78 0,63 0,51

1493,2 0,8 0,66 0,55

1496 0,84 0,73 0,63

1497 0,86 0,75 0,66

1498 0,87 0,76 0,69

1499 0,88 0,78 0,71

1500,3 0,885 0,8 0,72

1501,4 0,89 0,81 0,73

1503,4 0,9 0,81 0,73

1505 0,89 0,8 0,72

1507 0,885 0,78 0,7

1508,5 0,87 0,75 0,66

1510,8 0,85 0,71 0,59

1516,25 0,78 0,58 0,43

1521,7 0,69 0,45 0,29

1530,47 0,56 0,3 0,16

1542 0,44 0,183 0,078

bit 155 (fod= 1550Hz)

f(Hz) BPF1 BPF2 BPF3

1510,34 0,4 0,168 0,07

1520,7 0,5 0,26 0,133

1530,03 0,61 0,39 0,245

1535,55 0,7 0,505 0,365

L18

Bit 155 (fod= 1550Hz) (lanjutan)

1540 0,77 0,61 0,49

1541 0,79 0,64 0,52

1542,25 0,81 0,67 0,55

1543 0,82 0,68 0,58

1544 0,84 0,72 0,6

1545,04 0,85 0,73 0,64

1546,06 0,87 0,76 0,67

1547 0,88 0,77 0,69

1548 0,89 0,8 0,71

1549 0,91 0,81 0,73

1550 0,91 0,82 0,76

1551,16 0,92 0,83 0,76

1552,04 0,92 0,84 0,76

1553,02 0,93 0,84 0,76

1554 0,92 0,855 0,76

1555,08 0,92 0,82 0,76

1556,1 0,92 0,82 0,74

1557 0,91 0,81 0,72

1558 0,91 0,8 0,69

1559 0,9 0,78 0,68

1560,5 0,88 0,74 0,63

1565,3 0,82 0,63 0,49

1570,3 0,73 0,51 0,36

1581,1 0,57 0,32 0,17

1590 0,48 0,21 0,1

L19

bit 5 F(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

44,67 ‐17,08 ‐18,42 ‐28,87

45,83 ‐15,39 ‐18,42 ‐28,87

46,97 ‐13,56 ‐15,92 ‐28,87

48,06 ‐11,06 ‐14,89 ‐28,87

49,18 ‐8,4 ‐12,4 ‐28,87

50,06 ‐8,4 ‐11,7 ‐27,96

51,22 ‐10,17 ‐15,39 ‐28,87

52,17 ‐12,04 ‐17,08 ‐28,87

53,12 ‐13,98 ‐18,42 ‐28,87

54,58 ‐15,92 ‐18,42 ‐28,87

bit 10 F(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

80,8 ‐24,44 ‐47,96 ‐60

85,03 ‐21,94 ‐44,44 ‐60

90,03 ‐19,74 ‐37,08 ‐53,98

91,34 ‐16,95 ‐33,98 ‐50,46

92,42 ‐15,92 ‐31,7 ‐46,02

93,99 ‐13,76 ‐27,54 ‐41,94

94,99 ‐12,22 ‐24,44 ‐38,42

95,95 ‐10,46 ‐21,11 ‐32,77

97,03 ‐8,18 ‐16,36 ‐26,38

98,18 ‐5,35 ‐10,75 ‐18,71

99,09 ‐3,16 ‐6,74 ‐13,39

99,73 ‐2,16 ‐5,35 ‐12,04

100,2 ‐2,38 ‐6,02 ‐13,15

101,39 ‐4,76 ‐10,72 ‐18,49

102,82 ‐8,27 ‐17,39 ‐27,54

104,05 ‐10,69 ‐21,94 ‐33,98

105,12 ‐12,4 ‐25,68 ‐40

106,42 ‐14,09 ‐29,37 ‐41,94

108,19 ‐15,92 ‐32,4 ‐46,02

Bit 10 (lanjutan)

109,89 ‐17,39 ‐34,89 ‐47,96

115,52 ‐20,92 ‐41,94 ‐50,46

120,17 ‐23,22 ‐47,96 ‐53,98

bit 15 f(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

110 ‐27,96 ‐60 ‐80

121,67 ‐24,44 ‐60 ‐66,02

131 ‐20,92 ‐46,02 ‐60

138,47 ‐15,92 ‐31,7 ‐44,44

140,17 ‐14,42 ‐29,37 ‐41,94

141,07 ‐13,56 ‐27,13 ‐40

142,13 ‐12,58 ‐25,04 ‐38,42

143,57 ‐10,9 ‐21,94 ‐33,98

144,81 ‐9,24 ‐18,6 ‐29,12

146,04 ‐7,43 ‐14,77 ‐23,41

147,07 ‐5,61 ‐11,21 ‐18,79

148,15 ‐3,74 ‐7,6 ‐13,79

149,02 ‐2,62 ‐5,35 ‐11,06

149,8 ‐2,16 ‐4,81 ‐10,52

150,78 ‐2,85 ‐6,2 ‐12,22

151,4 ‐3,68 ‐8 ‐14,66

152,63 ‐5,76 ‐12,23 ‐20,22

154,16 ‐8,18 ‐17,08 ‐26,74

155,48 ‐9,9 ‐20,77 ‐31,7

156,62 ‐11,37 ‐23,41 ‐34,42

158,03 ‐12,69 ‐25,68 ‐38,42

160,14 ‐14,42 ‐29,37 ‐44,44

165 ‐17,59 ‐33,98 ‐53,98

170 ‐20 ‐40 ‐60

bit 20 f(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

162,34 ‐24,15 ‐47,96 ‐80

Tabel 5 Hasil pengamatan tanggapan magnitude dari bit 5 sampai bit 155

dengan kenaikan 5 bit

L20

Bit 20 (lanjutan)

170,08 ‐21,94 ‐44,44 ‐60

180,15 ‐18,13 ‐36,48 ‐53,98

185,01 ‐15,65 ‐31,37 ‐46,94

189,96 ‐12,4 ‐24,73 ‐37,08

191,05 ‐11,45 ‐22,85 ‐34,42

192,52 ‐9,8 ‐19,74 ‐30,46

193,81 ‐8,4 ‐16,89 ‐26,38

195,13 ‐6,92 ‐13,76 ‐21,94

196,06 ‐5,6 ‐11,28 ‐18,1

197 ‐4,01 ‐8,67 ‐14,94

198,05 ‐2,97 ‐6,29 ‐11,7

199,05 ‐2,38 ‐5,04 ‐10,46

199,63 ‐2,16 ‐4,93 ‐10,17

200,5 ‐2,27 ‐5,58 ‐11,06

201,56 ‐3,12 ‐7,37 ‐13,15

203,05 ‐5,04 ‐11,18 ‐18,24

204,33 ‐6,74 ‐14,2 ‐22,5

205,42 ‐7,96 ‐16,77 ‐26,02

206,71 ‐9,34 ‐19,4 ‐29,9

208,1 ‐10,6 ‐21,94 ‐33,31

208,98 ‐11,37 ‐23,35 ‐35,92

210,53 ‐12,56 ‐29,9 ‐39,17

215,34 ‐15,39 ‐31,37 ‐47,96

220 ‐17,56 ‐35,92 ‐53,98

230,08 ‐20,82 ‐41,94 ‐60

239 ‐22,85 ‐46,94 ‐80

bit 25 f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

210,29 ‐22,5 ‐53,98 ‐66,02

220,55 ‐19,79 ‐46,02 ‐60

230 ‐16,19 ‐32,04 ‐53,98

235,8 ‐13,25 ‐26,38 ‐38,42

240,09 ‐10,24 ‐20,22 ‐31,06

242,68 ‐8,01 ‐15,92 ‐25,19

Bit 25 (lanjutan)

244,4 ‐6,29 ‐12,4 ‐20,68

245,11 ‐5,6 ‐10,9 ‐18,6

246,14 ‐4,51 ‐8,75 ‐16,05

247,3 ‐3,35 ‐6,74 ‐13,15

248,71 ‐2,5 ‐5,11 ‐11,06

249,04 ‐2,38 ‐4,88 ‐10,9

250,07 ‐2,33 ‐5,11 ‐11,21

251,2 ‐2,91 ‐6,47 ‐12,77

252,64 ‐4,29 ‐9 ‐16,19

255 ‐6,56 ‐13,76 ‐22,79

256,9 ‐8,4 ‐17,08 ‐26,94

258 ‐9,24 ‐18,98 ‐29,63

260,3 ‐10,9 ‐21,94 ‐33,98

265 ‐13,66 ‐27,96 ‐40

270,36 ‐16,05 ‐32,4 ‐50,46

281,2 ‐19,37 ‐40 ‐60

291 ‐21,94 ‐53,98 ‐66,02

bit 30 f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

261,88 ‐20,45 ‐40,92 ‐60

270,27 ‐18,06 ‐36,48 ‐60

280,17 ‐14,54 ‐29,12 ‐46,02

285,15 ‐11,95 ‐24,08 ‐36,48

290 ‐9 ‐17,86 ‐27,54

291,2 ‐8,07 ‐15,92 ‐25,04

292,1 ‐7,33 ‐14,54 ‐22,85

293,5 ‐6,11 ‐11,95 ‐19,37

294,53 ‐5,19 ‐10,17 ‐17,08

295,53 ‐4,29 ‐8,29 ‐14,77

296,62 ‐3,29 ‐6,65 ‐12,4

298,04 ‐2,38 ‐4,88 ‐9,9

299,6 ‐1,94 ‐4,32 ‐9,24

300,41 ‐2,05 ‐4,81 ‐9,7

301,7 ‐2,73 ‐6,11 ‐11,45

L21

Bit 30 (lanjutan)

302,7 ‐3,48 ‐7,74 ‐13,56

303,83 ‐4,44 ‐9,56 ‐16,05

304,81 ‐5,27 ‐11,37 ‐19,17

306,3 ‐6,65 ‐13,87 ‐21,94

307,4 ‐7,54 ‐15,65 ‐24,44

308,07 ‐8,07 ‐16,59 ‐25,51

310,43 ‐9,68 ‐20 ‐30,46

315,57 ‐12,58 ‐25,68 ‐38,42

321,6 ‐15,02 ‐30,75 ‐46,02

331,03 ‐18,06 ‐36,48 ‐53,98

340,17 ‐20 ‐40 ‐60

bit 35 f(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

311,11 ‐18,98 ‐38,42 ‐60

320,88 ‐16,33 ‐33,15 ‐50,46

331,96 ‐12,31 ‐25,04 ‐37,72

334,8 ‐10,9 ‐22,16 ‐33,98

339,75 ‐7,96 ‐16,14 ‐24,88

340,33 ‐7,58 ‐15,39 ‐23,74

341,3 ‐6,92 ‐13,98 ‐21,67

342,53 ‐5,88 ‐12,04 ‐18,94

343,21 ‐5,38 ‐11,03 ‐17,33

344,05 ‐4,66 ‐9,63 ‐15,39

345 ‐3,94 ‐8,07 ‐13,05

346,4 ‐2,78 ‐6,11 ‐10,09

347,08 ‐2,27 ‐5,1 ‐8,5

348,17 ‐1,68 ‐3,94 ‐6,29

348,77 ‐1,37 ‐3,35 ‐5,55

349,36 ‐1,21 ‐3,12 ‐5,04

350,27 ‐1,23 ‐3,16 ‐5,35

350,91 ‐1,31 ‐3,52 ‐5,6

352,13 ‐1,83 ‐4,66 ‐7,03

353,6 ‐2,91 ‐6,84 ‐10,17

354,64 ‐3,74 ‐8,4 ‐12,86

Bit 35 (lanjutan)

355,94 ‐4,81 ‐10,49 ‐15,92

357 ‐5,51 ‐12,06 ‐18,24

359 ‐6,99 ‐14,89 ‐22,5

360,37 ‐7,96 ‐16,71 ‐25,27

364,8 ‐10,49 ‐21,72 ‐32,77

372,87 ‐13,94 ‐28,4 ‐42,5

380,89 ‐16,33 ‐33,56 ‐49,12

391,6 ‐18,79 ‐38,42 ‐53,98

bit 40 f(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

359,94 ‐18,06 ‐36,48 ‐53,98

371,14 ‐15,14 ‐30,75 ‐46,02

380,54 ‐12,22 ‐24,88 ‐37,72

385,56 ‐9,5 ‐21,11 ‐29,63

389,76 ‐7,13 ‐14,52 ‐22,27

391,04 ‐6,29 ‐12,8 ‐20

392,16 ‐5,58 ‐11,29 ‐17,75

393,23 ‐4,81 ‐9,79 ‐15,52

394,16 ‐4,15 ‐8,52 ‐13,76

395,34 ‐3,35 ‐7,03 ‐11,52

396,07 ‐2,79 ‐6,11 ‐10,29

397,2 ‐2,27 ‐4,96 ‐8,4

398,25 ‐1,81 ‐4,15 ‐7,29

398,85 ‐1,56 ‐3,81 ‐6,84

400,07 ‐1,45 ‐3,74 ‐6,56

401,58 ‐1,72 ‐4,15 ‐7,74

402,13 ‐1,94 ‐4,88 ‐8,27

403,86 ‐2,79 ‐6,84 ‐10,95

404,67 ‐3,41 ‐7,83 ‐12,4

405,6 ‐4,01 ‐9,06 ‐13,98

406,3 ‐4,51 ‐10,03 ‐15,52

407,94 ‐5,58 ‐12,22 ‐18,79

408,89 ‐6,2 ‐13,43 ‐20,63

411,21 ‐7,64 ‐16,14 ‐24,44

L22

Bit 40 (lanjutan)

415,32 ‐9,76 ‐20,45 ‐31,7

420,66 ‐12,04 ‐24,85 ‐37,72

430,34 ‐15,02 ‐30,75 ‐46,02

440 ‐17,39 ‐35,39 ‐52,04

bit 45

F(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

410 ‐17,08 ‐34,7 ‐50,46

420,5 ‐14,42 ‐29,12 ‐43,74

430,28 ‐11,09 ‐22,38 ‐34,89

434,7 ‐9,12 ‐18,56 ‐28,4

439,53 ‐6,65 ‐15,76 ‐20,72

440,44 ‐6,11 ‐12,4 ‐19,09

441,81 ‐5,27 ‐10,68 ‐16,59

442,5 ‐4,87 ‐9,9 ‐15,49

443,09 ‐4,51 ‐9,12 ‐14,42

443,89 ‐3,94 ‐8,07 ‐13,35

444,7 ‐3,48 ‐7,27 ‐11,55

445,74 ‐2,85 ‐6,11 ‐9,37

446,5 ‐2,33 ‐5,22 ‐8,64

447,64 ‐1,83 ‐4,32 ‐7,54

448 ‐1,77 ‐4,08 ‐7,13

449 ‐1,51 ‐3,68 ‐6,61

450,23 ‐1,35 ‐3,61 ‐6,56

451,14 ‐1,51 ‐4 ‐6,84

452,2 ‐1,72 ‐4,58 ‐7,72

453,18 ‐2,05 ‐5,43 ‐8,75

454 ‐2,49 ‐6,2 ‐9,98

454,95 ‐2,97 ‐7,23 ‐11,5

456,66 ‐4,04 ‐9,24 ‐14,52

457,3 ‐4,58 ‐10,03 ‐15,65

458,8 ‐5,43 ‐11,87 ‐18,42

459,52 ‐5,85 ‐12,67 ‐19,41

461,01 ‐6,65 ‐14,27 ‐21,94

464,64 ‐8,52 ‐17,99 ‐27,33

471,82 ‐11,45 ‐23,74 ‐35,92

Bit 45 (lanjutan)

480,3 ‐14,09 ‐28,87 ‐43,1

490,9 ‐16,48 ‐33,98 ‐50,46

bit 50 F(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

461,75 ‐15,76 ‐31,7 ‐47,96

468,95 ‐13,98 ‐28,18 ‐43,1

475,1 ‐12,13 ‐24,44 ‐37,08

478,85 ‐10,81 ‐21,81 ‐33,15

480,71 ‐10,06 ‐20,35 ‐31,06

485,05 ‐8,18 ‐16,62 ‐25,76

490,7 ‐5,43 ‐10,83 ‐17,49

491,8 ‐4,81 ‐9,63 ‐15,78

492,3 ‐4,57 ‐9,06 ‐15,02

493,08 ‐4,08 ‐8,23 ‐13,98

493,65 ‐3,84 ‐7,74 ‐13,15

494,5 ‐3,4 ‐6,9 ‐12,04

495,3 ‐3,02 ‐6,11 ‐11,06

495,94 ‐2,72 ‐5,6 ‐10,4

496,6 ‐2,5 ‐5,11 ‐9,72

498,6 ‐2,16 ‐4,36 ‐9,12

499,04 ‐1,51 ‐4,29 ‐8,93

499,2 ‐2,07 ‐4,24 ‐8,93

500,24 ‐2,01 ‐4,5 ‐9

501,92 ‐2,21 ‐4,91 ‐9,63

502,84 ‐2,52 ‐5,58 ‐10,39

504,14 ‐3,04 ‐6,65 ‐11,45

505,04 ‐3,54 ‐7,43 ‐13,66

506,39 ‐4,01 ‐8,75 ‐15,26

507,21 ‐4,44 ‐9,63 ‐15,78

508,4 ‐5,04 ‐10,83 ‐17,72

509 ‐5,35 ‐11,45 ‐17,99

509,8 ‐5,68 ‐12,16 ‐19,17

511,4 ‐6,56 ‐13,87 ‐21,11

515,7 ‐9,7 ‐17,72 ‐27,47

L23

Bit 50 (lanjutan)

521,54 ‐10,75 ‐22,16 ‐33,98

530,7 ‐13,45 ‐27,54 ‐41,94

540 ‐15,7 ‐32,04 ‐47,96

bit 55 f(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

509,14 ‐15,52 ‐32,4 ‐46,02

521,63 ‐12,58 ‐25,19 ‐38,42

531,1 ‐9,43 ‐18,71 ‐28,87

535,2 ‐7,64 ‐15,14 ‐24,44

539,12 ‐5,81 ‐11,62 ‐18,71

541,06 ‐4,96 ‐9,68 ‐15,92

542,28 ‐4,32 ‐8,4 ‐14,15

543,1 ‐3,89 ‐7,62 ‐13,15

545,2 ‐3,1 ‐5,75 ‐10,6

546,06 ‐2,62 ‐5,04 ‐9,58

547,78 ‐1,99 ‐4,01 ‐8,52

548,6 ‐1,77 ‐3,69 ‐7,96

549,63 ‐1,83 ‐3,66 ‐7,74

550,24 ‐1,85 ‐3,68 ‐7,96

551,23 ‐1,89 ‐3,94 ‐8,09

553,48 ‐2,38 ‐5,27 ‐9,97

554,86 ‐2,95 ‐6,47 ‐11,37

556 ‐3,48 ‐7,43 ‐12,86

557,18 ‐4,08 ‐8,58 ‐14,42

558,11 ‐4,44 ‐9,43 ‐15,65

559,46 ‐5,19 ‐10,9 ‐17,46

560,37 ‐5,66 ‐11,7 ‐18,71

564,8 ‐7,64 ‐15,78 ‐24,44

569,41 ‐9,37 ‐19,58 ‐29,9

581,5 ‐12,96 ‐26,56 ‐40

589,63 ‐14,89 ‐30,17 ‐46,02

bit 60 f(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

560 ‐14,54 ‐29,63 ‐44,44

Bit 60 (lanjutan)

571,47 ‐11,7 ‐23,88 ‐36,48

581,76 ‐8,4 ‐17,08 ‐26,02

585,6 ‐6,84 ‐13,87 ‐21,41

589,4 ‐5,11 ‐10,31 ‐16,48

590,67 ‐4,51 ‐9,09 ‐14,89

591,77 ‐4,01 ‐8,01 ‐13,35

593,25 ‐3,35 ‐6,74 ‐11,42

594,3 ‐2,91 ‐5,92 ‐10,26

596,06 ‐2,21 ‐4,58 ‐8,52

596,83 ‐1,94 ‐4,15 ‐7,85

598,25 ‐1,72 ‐3,5 ‐7,13

600,5 ‐1,54 ‐3,36 ‐6,94

601,5 ‐1,62 ‐3,66 ‐7,25

602,66 ‐1,77 ‐4,15 ‐7,96

603,19 ‐1,94 ‐4,44 ‐8,4

605,1 ‐2,5 ‐5,76 ‐10,24

606,82 ‐3,22 ‐7,33 ‐12,49

607,98 ‐3,74 ‐8,4 ‐13,72

608,91 ‐4,22 ‐9,12 ‐14,89

610,13 ‐4,81 ‐10,31 ‐16,48

611,22 ‐5,22 ‐11,21 ‐18,06

616,95 ‐7,64 ‐15,92 ‐24,73

620,36 ‐8,87 ‐18,49 ‐28,4

629,03 ‐11,57 ‐23,74 ‐35,92

641,6 ‐14,42 ‐29,37 ‐44,44

bit 65 f(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

610,6 ‐13,79 ‐27,96 ‐41,94

620,88 ‐11,32 ‐22,85 ‐34,2

630,04 ‐8,4 ‐17,23 ‐26,2

635,61 ‐6,38 ‐12,86 ‐20

639,32 ‐4,81 ‐9,7 ‐15,52

640,55 ‐4,29 ‐8,58 ‐13,98

641,81 ‐3,74 ‐7,64 ‐12,58

L24

Bit 65 (lanjutan)

642,35 ‐3,48 ‐7,23 ‐11,9

643,3 ‐3,1 ‐6,38 ‐10,83

644,6 ‐2,63 ‐5,43 ‐9,5

645,34 ‐2,33 ‐4,93 ‐8,85

646,22 ‐2,05 ‐4,36 ‐8,18

647,2 ‐1,85 ‐3,94 ‐7,39

648,43 ‐1,68 ‐3,53 ‐6,9

649,8 ‐1,51 ‐3,35 ‐6,74

650,75 ‐1,62 ‐3,5 ‐6,9

651,91 ‐1,72 ‐3,8 ‐7,25

652,5 ‐1,83 ‐4,04 ‐7,85

654,4 ‐2,21 ‐5,04 ‐9

655,21 ‐2,46 ‐5,56 ‐9,63

656,57 ‐2,97 ‐6,6 ‐11,13

657,17 ‐3,22 ‐7,13 ‐11,85

658,62 ‐3,8 ‐8,23 ‐13,47

659,5 ‐4,17 ‐9 ‐14,66

661,1 ‐4,85 ‐10,31 ‐16,36

665,67 ‐6,65 ‐14,09 ‐21,72

671,67 ‐8,78 ‐18,24 ‐27,96

680,6 ‐11,37 ‐23,35 ‐34,89

691,15 ‐13,58 ‐27,74 ‐41,94

bit 70 f(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

661 ‐13,56 ‐27,13 ‐40

670 ‐11,12 ‐22,27 ‐33,98

681,02 ‐7,64 ‐15,52 ‐23,74

685,71 ‐5,85 ‐11,78 ‐18,42

689,5 ‐4,29 ‐8,75 ‐13,76

690,4 ‐3,94 ‐8,07 ‐12,77

691,9 ‐3,27 ‐6,84 ‐10,75

692,4 ‐3,1 ‐6,45 ‐10,31

693,61 ‐2,62 ‐5,51 ‐8,87

694,58 ‐2,24 ‐4,81 ‐7,81

Bit 70 (lanjutan)

696,42 ‐1,72 ‐3,74 ‐6,2

698,6 ‐1,21 ‐2,91 ‐4,88

700,04 ‐1,11 ‐2,85 ‐4,66

702,04 ‐1,29 ‐3,06 ‐5,04

703,74 ‐1,62 ‐3,94 ‐6,02

704,42 ‐1,77 ‐4,29 ‐6,56

705,02 ‐1,94 ‐4,58 ‐7,13

706,8 ‐2,5 ‐5,95 ‐8,87

707,6 ‐2,73 ‐6,52 ‐9,76

709,2 ‐3,44 ‐7,85 ‐11,7

710,5 ‐4,24 ‐8,87 ‐13,58

715,6 ‐6,02 ‐12,86 ‐19,25

720,88 ‐7,96 ‐16,48 ‐25,04

732,44 ‐11,06 ‐23,1 ‐33,98

740,72 ‐12,8 ‐26,56 ‐39,17

bit 75

f(Hz) BPF1(dB) BPF2(dB) BPF3(dB)

709,4 ‐12,86 ‐26,38 ‐39,17

721,5 ‐10,23 ‐20,54 ‐31,06

729,91 ‐7,64 ‐15,39 ‐23,48

735,4 ‐5,68 ‐11,37 ‐17,72

740,2 ‐3,81 ‐7,64 ‐12,18

741,38 ‐3,35 ‐6,84 ‐10,75

742,4 ‐2,94 ‐6,02 ‐9,63

743,5 ‐2,5 ‐5,27 ‐8,52

744,23 ‐2,27 ‐4,81 ‐7,79

745,85 ‐1,77 ‐3,88 ‐6,38

746,6 ‐1,64 ‐3,54 ‐5,76

748,34 ‐1,31 ‐2,97 ‐4,82

749,28 ‐1,19 ‐2,78 ‐4,58

750,84 ‐1,11 ‐2,73 ‐4,52

751,83 ‐1,21 ‐2,97 ‐4,73

754 ‐1,51 ‐3,77 ‐5,85

756,01 ‐1,64 ‐4,88 ‐7,41

757,83 ‐2,62 ‐6,16 ‐9,32

L25

Bit 75 (lanjutan)

759,43 ‐3,22 ‐7,33 ‐10,9

760,57 ‐3,61 ‐8,18 ‐12,22

765,48 ‐5,51 ‐11,78 ‐17,72

771,83 ‐7,66 ‐16,05 ‐24,15

780,98 ‐10,17 ‐21,11 ‐31,7

789,5 ‐12,04 ‐25,04 ‐37,08

bit 80 f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

759,39 ‐12,4 ‐25,1 ‐37,72

770,51 ‐9,9 ‐19,91 ‐30,46

779,94 ‐7,23 ‐14,54 ‐22,27

785,57 ‐5,26 ‐10,6 ‐16,59

789,04 ‐4,01 ‐8,07 ‐12,77

790,9 ‐3,35 ‐6,84 ‐10,75

792,72 ‐2,69 ‐5,58 ‐9

794,4 ‐2,16 ‐4,55 ‐7,37

795,1 ‐1,94 ‐4,22 ‐6,84

795,55 ‐1,83 ‐3,99 ‐6,47

796,45 ‐1,62 ‐3,61 ‐5,85

797,21 ‐1,51 ‐3,29 ‐5,43

798,4 ‐1,29 ‐3,22 ‐4,88

799,35 ‐1,21 ‐3,1 ‐4,79

800,6 ‐1,17 ‐2,85 ‐4,66

801,8 ‐1,23 ‐3,04 ‐5,43

804,43 ‐1,56 ‐3,94 ‐6,02

805,47 ‐1,23 ‐4,44 ‐6,74

807,18 ‐1,56 ‐5,45 ‐8,27

808,2 ‐2,5 ‐6,09 ‐9,18

810,2 ‐3,25 ‐8,07 ‐11,21

815,47 ‐5,11 ‐11,13 ‐16,77

820,8 ‐6,86 ‐14,66 ‐21,94

831,57 ‐9,76 ‐20,35 ‐31,7

841,07 ‐11,87 ‐24,44 ‐37,08

bit 85

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

809,6 ‐12,04 ‐24,01 ‐36,48

820,5 ‐9,5 ‐19,02 ‐32,77

830,5 ‐6,63 ‐13,35 ‐25,35

835,2 ‐5,11 ‐10,31 ‐15,92

839,73 ‐3,54 ‐7,31 ‐11,28

841,13 ‐3,1 ‐6,29 ‐9,92

842,78 ‐2,5 ‐5,27 ‐8,29

843,5 ‐2,27 ‐4,88 ‐7,64

845,15 ‐1,83 ‐4,01 ‐6,47

846,63 ‐1,51 ‐3,35 ‐5,43

848,07 ‐1,31 ‐3 ‐4,73

849,4 ‐1,11 ‐2,67 ‐4,44

850,04 ‐1,07 ‐2,69 ‐4,32

850,43 ‐1,01 ‐2,56 ‐4,29

851,27 ‐1,07 ‐2,79 ‐4,35

853,13 ‐1,21 ‐3,16 ‐4,85

855,22 ‐1,62 ‐3,94 ‐6,02

857,26 ‐1,99 ‐5,01 ‐7,54

856,06 ‐2,27 ‐5,45 ‐8,18

859,43 ‐2,67 ‐6,34 ‐9,5

860,13 ‐2,91 ‐6,84 ‐10,23

865,84 ‐4,88 ‐10,6 ‐15,92

870,15 ‐6,27 ‐13,35 ‐20,09

879 ‐8,87 ‐18,56 ‐27,96

889,34 ‐10,98 ‐22,62 ‐34,42

bit 90 f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

860,5 ‐11,37 ‐22,85 ‐34,42

870,7 ‐9,12 ‐18,27 ‐27,96

881,24 ‐6,2 ‐12,49 ‐19,17

885,74 ‐5,04 ‐9,9 ‐15,49

888,23 ‐3,61 ‐7,33 ‐11,45

891,5 ‐2,85 ‐5,85 ‐8,87

L26

Bit 90 (lanjutan)

892,75 ‐2,5 ‐5,19 ‐8,22

894,6 ‐1,99 ‐4,22 ‐6,74

896,45 ‐1,62 ‐3,48 ‐5,42

898,2 ‐1,31 ‐2,91 ‐4,66

899,78 ‐1,16 ‐2,67 ‐4,29

900,54 ‐1,21 ‐2,73 ‐4,22

904,34 ‐1,41 ‐3,41 ‐5,11

905,95 ‐1,72 ‐4,07 ‐6,11

907,87 ‐2,16 ‐5,04 ‐7,45

908,47 ‐2,27 ‐5,35 ‐7,96

910 ‐3,05 ‐6,86 ‐10,17

915,43 ‐4,44 ‐9,63 ‐14,42

920,75 ‐6,09 ‐12,86 ‐19,17

930,92 ‐9,12 ‐18,71 ‐27,96

942,3 ‐11,21 ‐22,97 ‐34,42

bit 95

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

910,5 ‐11,06 ‐22,05 ‐32,77

920,2 ‐8,87 ‐17,72 ‐26,74

930,33 ‐6,2 ‐12,4 ‐18,79

935 ‐5,04 ‐9,5 ‐14,66

940 ‐3,35 ‐6,47 ‐10,17

941,1 ‐2,97 ‐5,85 ‐9,37

942 ‐2,73 ‐5,27 ‐8,64

943 ‐2,5 ‐4,88 ‐7,74

944 ‐2,38 ‐4,44 ‐7,13

945 ‐2,05 ‐4,01 ‐6,56

946 ‐1,94 ‐3,61 ‐5,85

947 ‐1,62 ‐3,35 ‐5,51

948 ‐1,51 ‐3,1 ‐5,35

949 ‐1,41 ‐2,97 ‐5,19

949,55 ‐1,41 ‐2,97 ‐5,04

950 ‐1,41 ‐2,95 ‐4,88

950,55 ‐1,41 ‐2,95 ‐5,19

951,07 ‐1,51 ‐3,1 ‐5,19

Bit 95 (lanjutan)

952 ‐1,51 ‐3,22 ‐5,35

953 ‐1,62 ‐3,35 ‐5,68

954 ‐1,72 ‐3,61 ‐5,85

955 ‐1,83 ‐3,88 ‐6,38

956 ‐1,94 ‐4,44 ‐6,94

957,06 ‐2,16 ‐4,88 ‐7,74

958 ‐2,38 ‐5,51 ‐8,4

959 ‐2,62 ‐5,85 ‐9,12

960,05 ‐2,85 ‐6,38 ‐9,9

965,5 ‐4,58 ‐9,63 ‐14,66

970 ‐6,02 ‐12,4 ‐18,42

980,1 ‐8,4 ‐17,39 ‐26,02

991,9 ‐11,06 ‐21,94 ‐33,98

bit 100

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

960,4 ‐12,4 ‐21,16 ‐32,04

970 ‐8,64 ‐17,08 ‐26,02

980,2 ‐6,02 ‐11,78 ‐18,06

985,1 ‐4,44 ‐9,12 ‐13,98

990 ‐3,22 ‐6,29 ‐9,9

991,4 ‐2,85 ‐5,68 ‐8,87

992 ‐2,62 ‐5,11 ‐8,4

993 ‐2,38 ‐4,73 ‐7,54

994 ‐2,16 ‐4,22 ‐6,84

995 ‐1,94 ‐3,74 ‐6,29

996,04 ‐1,72 ‐3,35 ‐5,68

997 ‐1,51 ‐3,22 ‐5,35

998 ‐1,51 ‐2,97 ‐5,04

999 ‐1,41 ‐2,85 ‐4,88

999,5 ‐1,31 ‐2,85 ‐4,88

1000 ‐1,31 ‐2,73 ‐4,73

1000,7 ‐1,31 ‐2,85 ‐4,73

1001 ‐1,31 ‐2,85 ‐4,73

1003 ‐1,41 ‐3,1 ‐4,88

L27

Bit 100 (lanjutan)

1004 ‐1,51 ‐3,35 ‐5,51

1005 ‐1,62 ‐3,61 ‐5,68

1006 ‐1,83 ‐4,01 ‐6,2

1007 ‐1,94 ‐4,44 ‐6,94

1008 ‐2,16 ‐4,88 ‐7,54

1009 ‐2,38 ‐5,35 ‐7,96

1010,2 ‐2,73 ‐6,02 ‐9,37

1015 ‐4,29 ‐8,87 ‐13,56

1020 ‐5,51 ‐11,7 ‐17,39

1030 ‐7,96 ‐16,77 ‐25,19

1040 ‐10,17 ‐20,92 ‐31,06

bit 105

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1011,19 ‐10,17 ‐20,22 ‐30,75

1022,78 ‐7,64 ‐15,26 ‐23,1

1030,38 ‐5,68 ‐11,37 ‐17,23

1035 ‐4,44 ‐8,75 ‐13,35

1040,05 ‐2,97 ‐5,85 ‐9,24

1041,19 ‐2,73 ‐5,32 ‐8,4

1042,4 ‐2,44 ‐4,73 ‐7,54

1044,18 ‐1,99 ‐3,94 ‐6,38

1046,01 ‐1,72 ‐3,35 ‐5,27

1047,01 ‐1,62 ‐3,1 ‐4,96

1048,08 ‐1,41 ‐2,85 ‐4,51

1049,16 ‐1,31 ‐2,67 ‐4,22

1050,35 ‐1,21 ‐2,59 ‐4,08

1051,25 ‐1,21 ‐2,59 ‐4,08

1053,1 ‐1,31 ‐2,79 ‐4,29

1054,06 ‐1,41 ‐2,97 ‐4,58

1055,44 ‐1,57 ‐3,41 ‐5,11

1056,25 ‐1,62 ‐3,68 ‐5,6

1057,6 ‐1,94 ‐4,22 ‐6,38

1058,45 ‐2,05 ‐4,58 ‐6,84

1060,42 ‐2,56 ‐5,51 ‐8,29

1065,26 ‐3,81 ‐8,07 ‐12,04

Bit 105 (lanjutan)

1070,26 ‐5,27 ‐10,98 ‐16,33

1081,6 ‐8,07 ‐16,48 ‐24,81

1092,62 ‐10,17 ‐20,68 ‐31,06

bit 110 f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1060,3 ‐10,1 ‐20,18 ‐30,46

1070 ‐8,01 ‐16,25 ‐24,73

1080,53 ‐5,51 ‐10,83 ‐16,42

1085,71 ‐4,01 ‐8,18 ‐12,65

1090,12 ‐2,88 ‐5,92 ‐9,02

1091,1 ‐2,62 ‐5,43 ‐8,45

1092,63 ‐2,24 ‐4,73 ‐7,33

1093,6 ‐1,99 ‐4,29 ‐6,65

1095,5 ‐1,62 ‐3,54 ‐5,48

1097,46 ‐1,35 ‐2,94 ‐4,64

1098,6 ‐1,21 ‐2,73 ‐4,29

1100,54 ‐1,06 ‐2,5 ‐4,04

1101,3 ‐1,01 ‐2,44 ‐3,81

1102,3 ‐1,06 ‐2,5 ‐3,88

1104,43 ‐1,15 ‐2,85 ‐4,29

1106,35 ‐1,41 ‐3,41 ‐5,11

1107,75 ‐1,62 ‐3,8 ‐5,76

1109,62 ‐1,94 ‐4,58 ‐6,92

1111,88 ‐2,48 ‐5,6 ‐8,47

1115,87 ‐3,48 ‐7,62 ‐11,37

1120,16 ‐4,58 ‐9,83 ‐14,77

1131,34 ‐7,33 ‐15,21 ‐22,97

1141 ‐9,43 ‐19,43 ‐29,12

bit 115

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1110 ‐9,63 ‐19,49 ‐29,12

1120,82 ‐7,54 ‐12,96 ‐23,1

1130,1 ‐5,27 ‐10,66 ‐16,48

1135,1 ‐4,01 ‐8,18 ‐12,58

L28

Bit 115 (lanjutan)

1139,53 ‐2,9 ‐5,92 ‐9,18

1140,77 ‐2,58 ‐5,27 ‐8,4

1141,77 ‐2,33 ‐4,88 ‐7,64

1143,3 ‐1,94 ‐4,22 ‐6,74

1144,6 ‐1,77 ‐3,74 ‐5,88

1146 ‐1,51 ‐3,22 ‐5,26

1147,3 ‐1,39 ‐2,91 ‐4,73

1148,41 ‐1,21 ‐2,67 ‐4,29

1150,4 ‐1,01 ‐2,45 ‐3,92

1151,23 ‐0,96 ‐2,43 ‐3,81

1153,09 ‐1,01 ‐2,52 ‐3,94

1154 ‐1,06 ‐2,62 ‐4,08

1155,13 ‐1,01 ‐2,85 ‐4,36

1156,8 ‐1,06 ‐3,27 ‐4,88

1158,7 ‐1,68 ‐3,94 ‐5,85

1161,65 ‐2,25 ‐5,04 ‐7,74

1166,14 ‐3,27 ‐7,33 ‐10,96

1170,34 ‐4,36 ‐9,43 ‐14,11

1181,93 ‐7,13 ‐14,89 ‐22,38

1191,6 ‐9,12 ‐18,71 ‐27,96

bit 120 f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1161,3 ‐9,18 ‐18,56 ‐27,96

1171,81 ‐7,13 ‐14,31 ‐21,62

1181,05 ‐4,96 ‐9,97 ‐15,24

1186,22 ‐3,88 ‐7,43 ‐11,62

1189,8 ‐2,97 ‐5,88 ‐9,06

1191,43 ‐2,62 ‐5,04 ‐7,96

1192,68 ‐2,33 ‐4,66 ‐7,33

1194,81 ‐1,99 ‐4,01 ‐6,56

1195,3 ‐1,81 ‐3,61 ‐5,85

1196,25 ‐1,62 ‐3,25 ‐5,43

1197,54 ‐1,41 ‐2,97 ‐4,88

1198,6 ‐1,27 ‐2,79 ‐4,58

Bit 120 (lanjutan)

1199,5 ‐1,21 ‐2,67 ‐4,32

1200,76 ‐1,16 ‐2,6 ‐4,22

1201,8 ‐1,01 ‐2,56 ‐4,26

1202,4 ‐1,09 ‐2,62 ‐4,29

1203,3 ‐1,13 ‐2,67 ‐4,32

1205,3 ‐1,21 ‐2,97 ‐4,73

1207,43 ‐1,51 ‐3,48 ‐5,51

1209,2 ‐1,77 ‐4,01 ‐6,38

1210,35 ‐1,94 ‐4,5 ‐7,03

1215,25 ‐2,97 ‐6,65 ‐10,03

1220,91 ‐4,32 ‐9,29 ‐14,15

1230,15 ‐6,47 ‐13,56 ‐20,54

1240,95 ‐8,57 ‐17,79 ‐26,74

bit 125

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1210,01 ‐9,04 ‐18,27 ‐27,96

1221,3 ‐6,94 ‐13,87 ‐21,21

1230,58 ‐4,81 ‐9,56 ‐15,02

1235 ‐3,74 ‐7,43 ‐12,4

1240,38 ‐2,44 ‐4,88 ‐8,29

1241,15 ‐2,32 ‐4,5 ‐7,74

1242,75 ‐2,05 ‐3,88 ‐6,84

1244,32 ‐1,72 ‐3,29 ‐6,02

1246,17 ‐1,47 ‐2,73 ‐5,26

1247,42 ‐1,26 ‐2,44 ‐4,96

1249,04 ‐1,21 ‐2,38 ‐4,73

1250,06 ‐1,05 ‐2,16 ‐4,01

1251,79 ‐1,01 ‐2,05 ‐4,22

1253,03 ‐0,95 ‐2,16 ‐4,29

1255 ‐1,11 ‐2,44 ‐4,73

1256,58 ‐1,23 ‐2,73 ‐5,11

1258,48 ‐1,51 ‐3,29 ‐5,93

1259,6 ‐1,62 ‐3,68 ‐6,38

1261,62 ‐2,05 ‐4,44 ‐7,54

1265,19 ‐2,73 ‐6,02 ‐9,7

L29

Bit 125 (lanjutan)

1271,11 ‐4,08 ‐8,87 ‐13,76

1280,3 ‐6,2 ‐12,96 ‐19,83

1290,85 ‐8,29 ‐17,08 ‐26,02

bit 130 f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1261,21 ‐8,64 ‐17,52 ‐26,38

1270 ‐7,13 ‐14,09 ‐21,16

1280,41 ‐4,81 ‐9,56 ‐14,31

1285 ‐3,81 ‐7,43 ‐11,54

1290,23 ‐2,62 ‐5,19 ‐8,4

1291,5 ‐2,38 ‐4,66 ‐7,64

1292,33 ‐2,21 ‐4,32 ‐7,23

1294,1 ‐1,94 ‐3,66 ‐6,29

1295,4 ‐1,72 ‐3,25 ‐5,85

1297,02 ‐1,51 ‐2,79 ‐5,27

1298 ‐1,45 ‐2,62 ‐4,96

1299 ‐1,31 ‐2,38 ‐4,88

1300 ‐1,21 ‐2,27 ‐4,66

1301,32 ‐1,11 ‐2,16 ‐4,58

1302,28 ‐1,13 ‐2,05 ‐4,44

1303,5 ‐1,16 ‐2,21 ‐4,66

1305,3 ‐1,21 ‐2,44 ‐4,97

1307,1 ‐1,31 ‐2,78 ‐5,68

1308,43 ‐1,51 ‐3,1 ‐6,11

1310,9 ‐1,83 ‐3,88 ‐7,23

1315,7 ‐2,73 ‐5,76 ‐10,03

1320 ‐3,54 ‐7,64 ‐12,77

1330,79 ‐6,02 ‐12,4 ‐19,33

1341 ‐7,96 ‐16,33 ‐25,51

bit 135

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1311,1 ‐8,46 ‐17,23 ‐25,68

1320,42 ‐6,84 ‐13,66 ‐20,35

1330,6 ‐4,66 ‐9,24 ‐14,15

Bit 135 (lanjutan)

1335,5 ‐3,54 ‐7,13 ‐9,56

1340,06 ‐2,56 ‐5,11 ‐8,23

1341,05 ‐2,33 ‐4,58 ‐7,64

1342,1 ‐2,12 ‐4,15 ‐6,84

1344 ‐1,83 ‐3,54 ‐6,02

1345,14 ‐1,66 ‐3,16 ‐5,51

1346,3 ‐1,51 ‐2,9 ‐5,11

1347,4 ‐1,31 ‐2,56 ‐4,76

1349 ‐1,17 ‐2,21 ‐4,32

1350,4 ‐1,05 ‐2,05 ‐4,22

1351,06 ‐1,01 ‐1,99 ‐4,15

1352 ‐0,96 ‐1,96 ‐4,08

1353 ‐0,92 ‐1,93 ‐4,15

1355,05 ‐1,01 ‐2,1 ‐4,51

1357,12 ‐1,11 ‐2,48 ‐5,11

1358,07 ‐1,21 ‐2,67 ‐5,35

1360,3 ‐1,51 ‐3,22 ‐6,2

1365,73 ‐2,5 ‐5,27 ‐9,24

1370,2 ‐3,4 ‐7,23 ‐12,04

1381,5 ‐5,76 ‐10,53 ‐18,98

1391,34 ‐7,7 ‐15,92 ‐24,44

bit 140 f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1360 ‐8,52 ‐17,08 ‐25,35

1371,1 ‐6,56 ‐12,86 ‐19,02

1380 ‐4,73 ‐9,24 ‐13,76

1385,4 ‐3,54 ‐6,74 ‐10,46

1390,15 ‐2,62 ‐4,96 ‐7,79

1391,3 ‐2,42 ‐4,36 ‐7,13

1392,37 ‐2,18 ‐4,08 ‐6,29

1394 ‐2,05 ‐3,61 ‐5,93

1395 ‐1,81 ‐3,48 ‐5,68

1396,2 ‐1,68 ‐2,97 ‐5,27

1397,06 ‐1,51 ‐2,73 ‐4,88

L30

Bit 140 (lanjutan)

1398,21 ‐1,41 ‐2,5 ‐4,73

1399,18 ‐1,31 ‐2,38 ‐4,51

1400,04 ‐1,26 ‐2,33 ‐4,22

1401,3 ‐1,21 ‐2,14 ‐4,15

1402 ‐1,19 ‐2,09 ‐4,15

1401,7 ‐1,11 ‐2,05 ‐4,08

1403,25 ‐1,07 ‐1,99 ‐4,15

1404,3 ‐1,15 ‐2,16 ‐4,81

1405,3 ‐1,21 ‐2,21 ‐4,88

1406,6 ‐1,31 ‐2,43 ‐5,11

1408,02 ‐1,39 ‐2,62 ‐5,43

1409 ‐1,41 ‐2,85 ‐5,76

1410,87 ‐1,7 ‐3,35 ‐6,56

1415 ‐2,27 ‐4,73 ‐8,64

1420,4 ‐3,35 ‐6,94 ‐11,87

1431,75 ‐5,68 ‐11,7 ‐18,79

1441,02 ‐7,43 ‐15,14 ‐23,61

1451,51 ‐9,12 ‐18,56 ‐28,64

bit 145

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1410,4 ‐8,18 ‐16,33 ‐23,74

1419,7 ‐6,74 ‐12,77 ‐19,17

1430 ‐4,44 ‐8,87 ‐12,77

1435,1 ‐3,61 ‐6,56 ‐9,5

1440 ‐2,62 ‐4,73 ‐6,74

1441,41 ‐2,5 ‐4,29 ‐6,38

1442,08 ‐2,27 ‐3,88 ‐5,68

1443,2 ‐2,05 ‐3,61 ‐5,19

1444 ‐1,94 ‐3,35 ‐5,04

1445,1 ‐1,72 ‐3,1 ‐4,44

1446,1 ‐1,62 ‐2,85 ‐4,01

1447 ‐1,51 ‐2,5 ‐3,88

1448 ‐1,41 ‐2,38 ‐3,61

1449 ‐1,31 ‐2,27 ‐3,22

1450,3 ‐1,21 ‐2,16 ‐3,22

Bit 145 (lanjutan)

1451,4 ‐1,21 ‐2,05 ‐3,1

1452 ‐1,11 ‐1,94 ‐3,1

1453 ‐1,11 ‐2,05 ‐3,22

1454 ‐1,11 ‐2,05 ‐3,22

1455 ‐1,11 ‐2,16 ‐3,35

1456 ‐1,21 ‐2,27 ‐3,48

1457 ‐1,21 ‐2,5 ‐3,88

1458 ‐1,31 ‐2,62 ‐4,01

1459 ‐1,41 ‐2,85 ‐4,44

1460,3 ‐1,51 ‐3,1 ‐5,04

1465,88 ‐2,38 ‐5,04 ‐7,74

1470 ‐3,22 ‐6,65 ‐10,31

1480 ‐5,19 ‐10,75 ‐13,76

1490,1 ‐7,13 ‐14,54 ‐21,94

bit 150 f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1460 ‐7,96 ‐16,05 ‐23,41

1470 ‐6,38 ‐12,58 ‐18,6

1475 ‐5,51 ‐10,75 ‐15,78

1480,1 ‐4,44 ‐8,64 ‐12,58

1481 ‐4,29 ‐8,29 ‐12,22

1482,06 ‐4,01 ‐7,74 ‐11,54

1484 ‐3,61 ‐7,13 ‐10,46

1485,4 ‐3,35 ‐6,38 ‐9,37

1486,15 ‐3,22 ‐6,2 ‐9

1491,8 ‐2,16 ‐4,01 ‐5,85

1493,2 ‐1,94 ‐3,61 ‐5,19

1496 ‐1,51 ‐2,73 ‐4,01

1497 ‐1,31 ‐2,5 ‐3,61

1498 ‐1,21 ‐2,38 ‐3,22

1499 ‐1,11 ‐2,16 ‐2,97

1500,3 ‐1,06 ‐1,94 ‐2,85

1501,4 ‐1,01 ‐1,83 ‐2,73

1503,4 ‐0,92 ‐1,83 ‐2,73

L31

Bit 150 (lanjutan)

1505 ‐1,01 ‐1,94 ‐2,85

1507 ‐1,06 ‐2,16 ‐3,1

1508,5 ‐1,21 ‐2,5 ‐3,61

1510,8 ‐1,41 ‐2,97 ‐4,58

1516,25 ‐2,16 ‐4,73 ‐7,33

1521,7 ‐3,22 ‐6,94 ‐10,75

1530,47 ‐5,04 ‐10,46 ‐15,92

1542 ‐7,13 ‐14,77 ‐22,21

bit 155

F(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1510,34 ‐7,96 ‐15,52 ‐23,1

1520,7 ‐6,02 ‐11,7 ‐17,56

1530,03 ‐4,29 ‐8,18 ‐12,22

1535,55 ‐3,1 ‐5,93 ‐8,75

1540 ‐2,27 ‐4,29 ‐6,2

1541 ‐2,05 ‐3,88 ‐5,68

1542,25 ‐1,83 ‐3,48 ‐5,19

1543 ‐1,72 ‐3,35 ‐4,73

1544 ‐1,51 ‐2,85 ‐4,44

1545,04 ‐1,41 ‐2,73 ‐3,88

Bit 155 (lanjutan)

1546,06 ‐1,21 ‐2,38 ‐3,48

1547 ‐1,11 ‐2,27 ‐3,22

1548 ‐1,01 ‐1,94 ‐2,97

1549 ‐0,82 ‐1,83 ‐2,73

1550 ‐0,82 ‐1,72 ‐2,38

1551,16 ‐0,72 ‐1,62 ‐2,38

1552,04 ‐0,72 ‐1,51 ‐2,38

1553,02 ‐0,63 ‐1,51 ‐2,38

1554 ‐0,72 ‐1,36 ‐2,38

1555,08 ‐0,72 ‐1,72 ‐2,38

1556,1 ‐0,72 ‐1,72 ‐2,62

1557 ‐0,82 ‐1,83 ‐2,85

1558 ‐0,82 ‐1,94 ‐3,22

1559 ‐0,92 ‐2,16 ‐3,35

1560,5 ‐1,11 ‐2,62 ‐4,01

1565,3 ‐1,72 ‐4,01 ‐6,2

1570,3 ‐2,73 ‐5,85 ‐8,87

1581,1 ‐4,88 ‐9,9 ‐15,39

1590 ‐6,38 ‐13,56 ‐20

L32

Tabel 6 Tanggapan magnitude teoritis dari bit 5 sampai bit 155

dengan kenaikan 5 bit.

AVBP = (Vout/Vin)

bit 5

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

40 ‐25,12 ‐50,24 ‐75,36

41 ‐24,09 ‐48,18 ‐72,27

42 ‐22,96 ‐45,91 ‐68,87

43 ‐21,69 ‐43,39 ‐65,08

44 ‐20,26 ‐40,52 ‐60,78

45 ‐18,59 ‐37,18 ‐55,78

46 ‐16,59 ‐33,18 ‐49,77

47 ‐14,07 ‐28,14 ‐42,21

48 ‐10,67 ‐21,34 ‐32,01

49 ‐5,58 ‐11,16 ‐16,73

50 0 0 0

51 ‐5,45 ‐10,91 ‐16,36

52 ‐10,35 ‐20,71 ‐31,06

53 ‐13,57 ‐27,14 ‐40,71

54 ‐15,91 ‐31,82 ‐47,73

55 ‐17,73 ‐35,46 ‐53,19

56 ‐19,22 ‐38,44 ‐57,66

57 ‐20,47 ‐40,95 ‐61,42

58 ‐21,55 ‐43,11 ‐64,66

bit 10

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

80,8 ‐24,72 ‐49,44 ‐74,15

85,03 ‐22,32 ‐44,65 ‐66,97

90,03 ‐18,56 ‐37,13 ‐55,69

91,34 ‐17,3 ‐34,59 ‐51,89

92,42 ‐16,11 ‐32,22 ‐48,34

93,99 ‐14,09 ‐28,17 ‐42,26

94,99 ‐12,53 ‐25,07 ‐37,6

95,95 ‐10,77 ‐21,54 ‐32,32

Bit 10 (lanjutan)

97,03 ‐8,34 ‐16,68 ‐25,01

98,18 ‐5 ‐9,99 ‐14,99

99,09 ‐1,86 ‐3,72 ‐5,58

99,73 ‐0,2 ‐0,4 ‐0,6

100 0 0 0

100,2 ‐0,11 ‐0,22 ‐0,33

101,39 ‐3,46 ‐6,93 ‐10,39

102,82 ‐7,75 ‐15,49 ‐23,24

104,05 ‐10,45 ‐20,9 ‐31,35

105,12 ‐12,3 ‐24,59 ‐36,89

106,42 ‐14,12 ‐28,24 ‐42,35

108,19 ‐16,1 ‐32,2 ‐48,3

109,89 ‐17,64 ‐35,28 ‐52,92

115,52 ‐21,31 ‐42,62 ‐63,92

120,17 ‐23,41 ‐46,83 ‐70,24

bit 15

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

80,8 ‐24,72 ‐49,44 ‐74,15

85,03 ‐22,32 ‐44,65 ‐66,97

90,03 ‐18,56 ‐37,13 ‐55,69

91,34 ‐17,3 ‐34,59 ‐51,89

92,42 ‐16,11 ‐32,22 ‐48,34

93,99 ‐14,09 ‐28,17 ‐42,26

94,99 ‐12,53 ‐25,07 ‐37,6

95,95 ‐10,77 ‐21,54 ‐32,32

97,03 ‐8,34 ‐16,68 ‐25,01

98,18 ‐5 ‐9,99 ‐14,99

99,09 ‐1,86 ‐3,72 ‐5,58

99,73 ‐0,2 ‐0,4 ‐0,6

100 0 0 0

100,2 ‐0,11 ‐0,22 ‐0,33

L33

Bit 15 (lanjutan)

101,39 ‐3,46 ‐6,93 ‐10,39

102,82 ‐7,75 ‐15,49 ‐23,24

104,05 ‐10,45 ‐20,9 ‐31,35

105,12 ‐12,3 ‐24,59 ‐36,89

106,42 ‐14,12 ‐28,24 ‐42,35

108,19 ‐16,1 ‐32,2 ‐48,3

109,89 ‐17,64 ‐35,28 ‐52,92

115,52 ‐21,31 ‐42,62 ‐63,92

120,17 ‐23,41 ‐46,83 ‐70,24

bit 20

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

162,34 ‐24,53 ‐49,05 ‐73,58

170,08 ‐22,32 ‐44,64 ‐66,95

180,15 ‐18,52 ‐37,05 ‐55,57

185,01 ‐16,01 ‐32,02 ‐48,04

189,96 ‐12,55 ‐25,1 ‐37,65

191,05 ‐11,59 ‐23,18 ‐34,77

192,52 ‐10,13 ‐20,26 ‐30,39

193,81 ‐8,65 ‐17,3 ‐25,95

195,13 ‐6,89 ‐13,79 ‐20,68

196,06 ‐5,48 ‐10,97 ‐16,45

197 ‐3,91 ‐7,83 ‐11,74

198,05 ‐2,08 ‐4,16 ‐6,24

199,05 ‐0,59 ‐1,18 ‐1,77

199,63 ‐0,09 ‐0,19 ‐0,28

200 0 0 0

200,5 ‐0,17 ‐0,34 ‐0,51

201,56 ‐1,42 ‐2,84 ‐4,26

203,05 ‐3,92 ‐7,84 ‐11,76

204,33 ‐5,95 ‐11,9 ‐17,85

205,42 ‐7,46 ‐14,93 ‐22,39

206,71 ‐9,02 ‐18,03 ‐27,05

208,1 ‐10,45 ‐20,9 ‐31,35

208,98 ‐11,26 ‐22,51 ‐33,77

Bit 20 (lanjutan)

210,53 ‐12,52 ‐25,04 ‐37,56

215,34 ‐15,56 ‐31,13 ‐46,69

220 ‐17,73 ‐35,46 ‐53,19

230,08 ‐21,05 ‐42,11 ‐63,16

239 ‐23,14 ‐46,29 ‐69,43

bit 25

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

210,29 ‐22,89 ‐45,77 ‐68,66

220,55 ‐20,09 ‐40,18 ‐60,27

230 ‐16,59 ‐33,18 ‐49,77

235,8 ‐13,6 ‐27,2 ‐40,8

240,09 ‐10,6 ‐21,2 ‐31,79

242,68 ‐8,23 ‐16,46 ‐24,69

244,4 ‐6,32 ‐12,64 ‐18,96

245,11 ‐5,44 ‐10,88 ‐16,31

246,14 ‐4,06 ‐8,13 ‐12,19

247,3 ‐2,44 ‐4,88 ‐7,33

248,71 ‐0,69 ‐1,37 ‐2,06

249,04 ‐0,39 ‐0,79 ‐1,18

250 0 0 0

250,07 0 0 ‐0,01

251,2 ‐0,59 ‐1,19 ‐1,78

252,64 ‐2,32 ‐4,64 ‐6,96

255 ‐5,45 ‐10,91 ‐16,36

256,9 ‐7,59 ‐15,19 ‐22,78

258 ‐8,66 ‐17,33 ‐25,99

260,3 ‐10,58 ‐21,17 ‐31,75

265 ‐13,57 ‐27,14 ‐40,71

270,36 ‐16,05 ‐32,11 ‐48,16

281,2 ‐19,54 ‐39,08 ‐58,62

291 ‐21,75 ‐43,51 ‐65,26

bit 30

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

261,88 ‐20,79 ‐41,58 ‐62,37

L34

Bit 30 (lanjutan)

270,27 ‐18,51 ‐37,02 ‐55,53

280,17 ‐14,91 ‐29,82 ‐44,73

285,15 ‐12,43 ‐24,87 ‐37,3

290 ‐9,22 ‐18,44 ‐27,66

291,2 ‐8,24 ‐16,49 ‐24,73

292,1 ‐7,45 ‐14,9 ‐22,35

293,5 ‐6,1 ‐12,19 ‐18,29

294,53 ‐5,01 ‐10,01 ‐15,02

295,53 ‐3,88 ‐7,76 ‐11,63

296,62 ‐2,6 ‐5,21 ‐7,81

298,04 ‐1,06 ‐2,11 ‐3,17

299,6 ‐0,05 ‐0,1 ‐0,15

300 0 0 0

300,41 ‐0,05 ‐0,1 ‐0,15

301,7 ‐0,81 ‐1,62 ‐2,42

302,7 ‐1,8 ‐3,6 ‐5,4

303,83 ‐3,07 ‐6,15 ‐9,22

304,81 ‐4,18 ‐8,36 ‐12,55

306,3 ‐5,76 ‐11,51 ‐17,27

307,4 ‐6,81 ‐13,63 ‐20,44

308,07 ‐7,41 ‐14,82 ‐22,24

310,43 ‐9,28 ‐18,57 ‐27,85

315,57 ‐12,41 ‐24,81 ‐37,22

321,6 ‐15,05 ‐30,1 ‐45,15

331,03 ‐18,01 ‐36,01 ‐54,02

340,17 ‐20,11 ‐40,22 ‐60,33

bit 35

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

311,11 ‐19,55 ‐39,1 ‐58,66

320,88 ‐16,94 ‐33,88 ‐50,82

331,96 ‐12,77 ‐25,55 ‐38,32

334,8 ‐11,34 ‐22,69 ‐34,03

339,75 ‐8,23 ‐16,46 ‐24,7

340,33 ‐7,8 ‐15,6 ‐23,4

Bit 35 (lanjutan)

341,3 ‐7,04 ‐14,08 ‐21,11

342,53 ‐6 ‐12 ‐17,99

343,21 ‐5,39 ‐10,77 ‐16,16

344,05 ‐4,6 ‐9,19 ‐13,79

345 ‐3,66 ‐7,33 ‐10,99

346,4 ‐2,26 ‐4,53 ‐6,79

347,08 ‐1,61 ‐3,22 ‐4,83

348,17 ‐0,7 ‐1,41 ‐2,11

348,77 ‐0,33 ‐0,66 ‐0,99

349,36 ‐0,09 ‐0,18 ‐0,28

350 0 0 0

350,27 ‐0,02 ‐0,03 ‐0,05

350,91 ‐0,18 ‐0,37 ‐0,55

352,13 ‐0,92 ‐1,84 ‐2,76

353,6 ‐2,23 ‐4,46 ‐6,68

354,64 ‐3,24 ‐6,49 ‐9,73

355,94 ‐4,49 ‐8,98 ‐13,47

357 ‐5,45 ‐10,91 ‐16,36

359 ‐7,1 ‐14,2 ‐21,29

360,37 ‐8,1 ‐16,2 ‐24,3

364,8 ‐10,79 ‐21,57 ‐32,36

372,87 ‐14,26 ‐28,52 ‐42,78

380,89 ‐16,71 ‐33,42 ‐50,13

391,6 ‐19,14 ‐38,28 ‐57,42

bit 40

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

359,94 ‐18,61 ‐37,21 ‐55,82

371,14 ‐15,68 ‐31,35 ‐47,03

380,54 ‐12,29 ‐24,57 ‐36,86

385,56 ‐9,85 ‐19,7 ‐29,54

389,76 ‐7,25 ‐14,49 ‐21,74

391,04 ‐6,32 ‐12,64 ‐18,96

392,16 ‐5,45 ‐10,9 ‐16,35

393,23 ‐4,57 ‐9,14 ‐13,71

L35

Bit 40 (lanjutan)

394,16 ‐3,77 ‐7,55 ‐11,32

395,34 ‐2,74 ‐5,48 ‐8,22

396,07 ‐2,11 ‐4,21 ‐6,32

397,2 ‐1,19 ‐2,38 ‐3,58

398,25 ‐0,5 ‐1,01 ‐1,51

398,85 ‐0,22 ‐0,45 ‐0,67

400,07 0 0 0

401,58 ‐0,41 ‐0,82 ‐1,24

402,13 ‐0,72 ‐1,44 ‐2,16

403,86 ‐2,01 ‐4,03 ‐6,04

404,67 ‐2,7 ‐5,4 ‐8,1

405,6 ‐3,5 ‐6,99 ‐10,49

406,3 ‐4,09 ‐8,18 ‐12,26

407,94 ‐5,41 ‐10,81 ‐16,22

408,89 ‐6,12 ‐12,24 ‐18,36

411,21 ‐7,7 ‐15,4 ‐23,1

415,32 ‐10,02 ‐20,04 ‐30,06

420,66 ‐12,37 ‐24,73 ‐37,1

430,34 ‐15,47 ‐30,95 ‐46,42

440 ‐17,73 ‐35,46 ‐53,19

bit 45

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

410 ‐17,53 ‐35,06 ‐52,59

420,5 ‐14,84 ‐29,68 ‐44,52

430,28 ‐11,42 ‐22,84 ‐34,25

434,7 ‐9,38 ‐18,75 ‐28,13

439,53 ‐6,58 ‐13,16 ‐19,73

440,44 ‐5,97 ‐11,94 ‐17,9

441,81 ‐5 ‐9,99 ‐14,99

442,5 ‐4,48 ‐8,97 ‐13,45

443,09 ‐4,04 ‐8,07 ‐12,11

443,89 ‐3,42 ‐6,83 ‐10,25

444,7 ‐2,78 ‐5,57 ‐8,35

445,74 ‐1,98 ‐3,97 ‐5,95

Bit 45 (lanjutan)

446,5 ‐1,43 ‐2,86 ‐4,29

447,64 ‐0,71 ‐1,42 ‐2,12

448 ‐0,52 ‐1,04 ‐1,56

449 ‐0,14 ‐0,27 ‐0,41

450 0 0 0

450,23 ‐0,01 ‐0,01 ‐0,02

451,14 ‐0,17 ‐0,35 ‐0,52

452,2 ‐0,62 ‐1,23 ‐1,85

453,18 ‐1,2 ‐2,39 ‐3,59

454 ‐1,76 ‐3,53 ‐5,29

454,95 ‐2,47 ‐4,94 ‐7,41

456,66 ‐3,77 ‐7,54 ‐11,31

457,3 ‐4,24 ‐8,49 ‐12,73

458,8 ‐5,32 ‐10,63 ‐15,95

459,52 ‐5,8 ‐11,61 ‐17,41

461,01 ‐6,76 ‐13,52 ‐20,27

464,64 ‐8,79 ‐17,57 ‐26,36

471,82 ‐11,86 ‐23,73 ‐35,59

480,3 ‐14,5 ‐29,01 ‐43,51

490,9 ‐16,95 ‐33,9 ‐50,85

bit 50

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

461,75 ‐16,19 ‐32,39 ‐48,58

468,95 ‐14,37 ‐28,74 ‐43,11

475,1 ‐12,48 ‐24,97 ‐37,45

478,85 ‐11,13 ‐22,25 ‐33,38

480,71 ‐10,38 ‐20,76 ‐31,14

485,05 ‐8,39 ‐16,78 ‐25,16

490,7 ‐5,13 ‐10,25 ‐15,38

491,8 ‐4,39 ‐8,79 ‐13,18

492,3 ‐4,05 ‐8,1 ‐12,15

493,08 ‐3,51 ‐7,02 ‐10,53

493,65 ‐3,11 ‐6,22 ‐9,32

494,5 ‐2,51 ‐5,02 ‐7,53

L36

Bit 50 (lanjutan)

495,3 ‐1,96 ‐3,92 ‐5,88

495,94 ‐1,54 ‐3,08 ‐4,62

496,6 ‐1,13 ‐2,27 ‐3,4

498,6 ‐0,21 ‐0,43 ‐0,64

499,04 ‐0,1 ‐0,2 ‐0,3

499,2 ‐0,07 ‐0,14 ‐0,21

500 0 0 0

500,24 ‐0,01 ‐0,01 ‐0,02

501,92 ‐0,39 ‐0,78 ‐1,17

502,84 ‐0,81 ‐1,62 ‐2,43

504,14 ‐1,57 ‐3,14 ‐4,71

505,04 ‐2,16 ‐4,32 ‐6,48

506,39 ‐3,08 ‐6,16 ‐9,24

507,21 ‐3,64 ‐7,28 ‐10,92

508,4 ‐4,44 ‐8,87 ‐13,31

509 ‐4,82 ‐9,65 ‐14,47

509,8 ‐5,33 ‐10,66 ‐15,99

511,4 ‐6,29 ‐12,57 ‐18,86

515,7 ‐8,52 ‐17,05 ‐25,57

521,54 ‐10,93 ‐21,86 ‐32,79

530,7 ‐13,76 ‐27,51 ‐41,27

540 ‐15,91 ‐31,82 ‐47,73

bit 55

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

509,14 ‐15,93 ‐31,87 ‐47,8

521,63 ‐12,78 ‐25,56 ‐38,34

531,1 ‐9,46 ‐18,92 ‐28,38

535,2 ‐7,61 ‐15,21 ‐22,82

539,12 ‐5,51 ‐11,02 ‐16,53

541,06 ‐4,34 ‐8,69 ‐13,03

542,28 ‐3,58 ‐7,15 ‐10,73

543,1 ‐3,05 ‐6,11 ‐9,16

545,2 ‐1,74 ‐3,47 ‐5,21

546,06 ‐1,24 ‐2,48 ‐3,72

Bit 55 (lanjutan)

547,78 ‐0,43 ‐0,86 ‐1,3

548,6 ‐0,18 ‐0,35 ‐0,53

549,63 ‐0,01 ‐0,03 ‐0,04

550 0 0 0

550,24 ‐0,01 ‐0,01 ‐0,02

551,23 ‐0,14 ‐0,27 ‐0,41

553,48 ‐0,99 ‐1,97 ‐2,96

554,86 ‐1,75 ‐3,49 ‐5,24

556 ‐2,44 ‐4,88 ‐7,32

557,18 ‐3,17 ‐6,35 ‐9,52

558,11 ‐3,75 ‐7,5 ‐11,25

559,46 ‐4,57 ‐9,13 ‐13,7

560,37 ‐5,1 ‐10,19 ‐15,29

564,8 ‐7,41 ‐14,83 ‐22,24

569,41 ‐9,4 ‐18,79 ‐28,19

581,5 ‐13,2 ‐26,39 ‐39,59

589,63 ‐15,06 ‐30,11 ‐45,17

bit 60

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

560 ‐14,98 ‐29,97 ‐44,95

571,47 ‐12,1 ‐24,19 ‐36,29

581,76 ‐8,51 ‐17,03 ‐25,54

585,6 ‐6,79 ‐13,58 ‐20,38

589,4 ‐4,82 ‐9,64 ‐14,46

590,67 ‐4,1 ‐8,21 ‐12,31

591,77 ‐3,47 ‐6,93 ‐10,4

593,25 ‐2,6 ‐5,2 ‐7,8

594,3 ‐2 ‐3,99 ‐5,99

596,06 ‐1,06 ‐2,13 ‐3,19

596,83 ‐0,72 ‐1,43 ‐2,15

598,25 ‐0,23 ‐0,46 ‐0,69

600 0 0 0

600,5 ‐0,02 ‐0,04 ‐0,06

601,5 ‐0,17 ‐0,34 ‐0,51

L37

Bit 50 (lanjutan)

602,66 ‐0,51 ‐1,02 ‐1,54

603,19 ‐0,72 ‐1,44 ‐2,16

605,1 ‐1,64 ‐3,28 ‐4,92

606,82 ‐2,6 ‐5,19 ‐7,79

607,98 ‐3,26 ‐6,52 ‐9,77

608,91 ‐3,79 ‐7,57 ‐11,36

610,13 ‐4,46 ‐8,92 ‐13,39

611,22 ‐5,05 ‐10,1 ‐15,14

616,95 ‐7,76 ‐15,52 ‐23,28

620,36 ‐9,1 ‐18,2 ‐27,3

629,03 ‐11,85 ‐23,69 ‐35,54

641,6 ‐14,74 ‐29,49 ‐44,23

bit 65

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

610,6 ‐14,16 ‐28,32 ‐42,48

620,88 ‐11,6 ‐23,2 ‐34,8

630,04 ‐8,59 ‐17,18 ‐25,77

635,61 ‐6,24 ‐12,48 ‐18,72

639,32 ‐4,4 ‐8,81 ‐13,21

640,55 ‐3,75 ‐7,51 ‐11,26

641,81 ‐3,07 ‐6,15 ‐9,22

642,35 ‐2,78 ‐5,56 ‐8,34

643,3 ‐2,27 ‐4,54 ‐6,81

644,6 ‐1,6 ‐3,2 ‐4,8

645,34 ‐1,24 ‐2,49 ‐3,73

646,22 ‐0,86 ‐1,71 ‐2,57

647,2 ‐0,49 ‐0,98 ‐1,47

648,43 ‐0,16 ‐0,32 ‐0,48

649,8 0 ‐0,01 ‐0,01

650 0 0 0

650,75 ‐0,04 ‐0,07 ‐0,11

651,91 ‐0,23 ‐0,47 ‐0,7

652,5 ‐0,39 ‐0,78 ‐1,17

654,4 ‐1,11 ‐2,22 ‐3,33

Bit 65 (lanjutan)

655,21 ‐1,49 ‐2,97 ‐4,46

656,57 ‐2,17 ‐4,34 ‐6,5

657,17 ‐2,48 ‐4,96 ‐7,44

658,62 ‐3,24 ‐6,49 ‐9,73

659,5 ‐3,71 ‐7,41 ‐11,12

661,1 ‐4,53 ‐9,05 ‐13,58

665,67 ‐6,66 ‐13,32 ‐19,97

671,67 ‐8,97 ‐17,94 ‐26,91

680,6 ‐11,63 ‐23,26 ‐34,89

691,15 ‐14 ‐28,01 ‐42,01

bit 70

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

661 ‐13,44 ‐26,87 ‐40,31

670 ‐11,23 ‐22,47 ‐33,7

681,02 ‐7,66 ‐15,32 ‐22,99

685,71 ‐5,71 ‐11,42 ‐17,13

689,5 ‐3,91 ‐7,83 ‐11,74

690,4 ‐3,46 ‐6,93 ‐10,39

691,9 ‐2,71 ‐5,42 ‐8,13

692,4 ‐2,46 ‐4,92 ‐7,39

693,61 ‐1,87 ‐3,74 ‐5,61

694,58 ‐1,42 ‐2,84 ‐4,26

696,42 ‐0,68 ‐1,35 ‐2,03

698,6 ‐0,11 ‐0,22 ‐0,33

700 0 0 0

700,04 0 0 0

702,04 ‐0,23 ‐0,46 ‐0,69

703,74 ‐0,73 ‐1,45 ‐2,18

704,42 ‐0,98 ‐1,96 ‐2,94

705,02 ‐1,23 ‐2,46 ‐3,68

706,8 ‐2,04 ‐4,07 ‐6,11

707,6 ‐2,42 ‐4,84 ‐7,26

709,2 ‐3,2 ‐6,41 ‐9,61

710,5 ‐3,84 ‐7,67 ‐11,51

L38

Bit 70 (lanjutan)

715,6 ‐6,14 ‐12,28 ‐18,41

720,88 ‐8,15 ‐16,3 ‐24,45

732,44 ‐11,51 ‐23,01 ‐34,52

740,72 ‐13,32 ‐26,64 ‐39,96

bit 75

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

709,4 ‐13,19 ‐26,38 ‐39,57

721,5 ‐10,26 ‐20,51 ‐30,77

729,91 ‐7,57 ‐15,15 ‐22,72

735,4 ‐5,41 ‐10,82 ‐16,22

740,2 ‐3,24 ‐6,47 ‐9,71

741,38 ‐2,68 ‐5,37 ‐8,05

742,4 ‐2,21 ‐4,42 ‐6,63

743,5 ‐1,72 ‐3,43 ‐5,15

744,23 ‐1,4 ‐2,81 ‐4,21

745,85 ‐0,78 ‐1,56 ‐2,34

746,6 ‐0,54 ‐1,08 ‐1,62

748,34 ‐0,13 ‐0,27 ‐0,4

749,28 ‐0,03 ‐0,05 ‐0,08

750 0 0 0

750,84 ‐0,03 ‐0,07 ‐0,1

751,83 ‐0,16 ‐0,32 ‐0,49

754 ‐0,72 ‐1,45 ‐2,17

756,01 ‐1,49 ‐2,97 ‐4,46

757,83 ‐2,28 ‐4,56 ‐6,84

759,43 ‐3,01 ‐6,02 ‐9,03

760,57 ‐3,53 ‐7,06 ‐10,59

765,48 ‐5,65 ‐11,3 ‐16,95

771,83 ‐7,97 ‐15,95 ‐23,92

780,98 ‐10,6 ‐21,21 ‐31,81

789,5 ‐12,52 ‐25,04 ‐37,57

bit 80

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

759,39 ‐12,64 ‐25,29 ‐37,93

Bit 80 (lanjutan)

770,51 ‐10,01 ‐20,03 ‐30,04

779,94 ‐7,1 ‐14,2 ‐21,3

785,57 ‐4,94 ‐9,88 ‐14,83

789,04 ‐3,46 ‐6,92 ‐10,38

790,9 ‐2,64 ‐5,29 ‐7,93

792,72 ‐1,86 ‐3,72 ‐5,58

794,4 ‐1,19 ‐2,38 ‐3,58

795,1 ‐0,94 ‐1,88 ‐2,82

795,55 ‐0,79 ‐1,58 ‐2,37

796,45 ‐0,52 ‐1,04 ‐1,55

797,21 ‐0,33 ‐0,65 ‐0,98

798,4 ‐0,11 ‐0,22 ‐0,33

799,35 ‐0,02 ‐0,04 ‐0,05

800 0 0 0

800,6 ‐0,02 ‐0,03 ‐0,05

801,8 ‐0,14 ‐0,28 ‐0,41

804,43 ‐0,77 ‐1,55 ‐2,32

805,47 ‐1,13 ‐2,26 ‐3,39

807,18 ‐1,79 ‐3,58 ‐5,38

808,2 ‐2,22 ‐4,43 ‐6,65

810,2 ‐3,07 ‐6,14 ‐9,21

815,47 ‐5,25 ‐10,5 ‐15,74

820,8 ‐7,17 ‐14,35 ‐21,52

831,57 ‐10,25 ‐20,5 ‐30,75

841,07 ‐12,32 ‐24,64 ‐36,95

bit 85

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

809,6 ‐12,09 ‐24,18 ‐36,28

820,5 ‐9,54 ‐19,07 ‐28,61

830,5 ‐6,48 ‐12,96 ‐19,44

835,2 ‐4,73 ‐9,47 ‐14,2

839,73 ‐2,89 ‐5,78 ‐8,67

841,13 ‐2,32 ‐4,63 ‐6,95

842,78 ‐1,66 ‐3,32 ‐4,98

L39

Bit 85 (lanjutan)

843,5 ‐1,39 ‐2,78 ‐4,17

845,15 ‐0,83 ‐1,65 ‐2,48

846,63 ‐0,42 ‐0,84 ‐1,25

848,07 ‐0,14 ‐0,28 ‐0,42

849,4 ‐0,01 ‐0,03 ‐0,04

850 0 0 0

850,04 0 0 0

850,43 ‐0,01 ‐0,01 ‐0,02

851,27 ‐0,06 ‐0,12 ‐0,18

853,13 ‐0,36 ‐0,72 ‐1,08

855,22 ‐0,93 ‐1,87 ‐2,8

857,26 ‐1,65 ‐3,3 ‐4,96

856,06 ‐1,22 ‐2,43 ‐3,65

859,43 ‐2,5 ‐5 ‐7,51

860,13 ‐2,78 ‐5,57 ‐8,35

865,84 ‐5,03 ‐10,05 ‐15,08

870,15 ‐6,55 ‐13,09 ‐19,64

879 ‐9,14 ‐18,28 ‐27,42

889,34 ‐11,5 ‐22,99 ‐34,49

bit 90

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

860,5 ‐11,43 ‐22,86 ‐34,29

870,7 ‐9,04 ‐18,08 ‐27,11

881,24 ‐5,84 ‐11,69 ‐17,53

885,74 ‐4,2 ‐8,41 ‐12,61

888,23 ‐3,24 ‐6,48 ‐9,72

891,5 ‐1,98 ‐3,95 ‐5,93

892,75 ‐1,52 ‐3,04 ‐4,56

894,6 ‐0,91 ‐1,81 ‐2,72

896,45 ‐0,41 ‐0,83 ‐1,24

898,2 ‐0,11 ‐0,22 ‐0,33

899,78 0 0 0

900 0 0 0

900,54 ‐0,01 ‐0,02 ‐0,03

Bit 90 (lanjutan)

902,2 ‐0,16 ‐0,33 ‐0,49

904,34 ‐0,6 ‐1,2 ‐1,8

905,95 ‐1,06 ‐2,13 ‐3,19

907,87 ‐1,72 ‐3,44 ‐5,15

908,47 ‐1,94 ‐3,87 ‐5,81

910 ‐2,51 ‐5,02 ‐7,52

915,43 ‐4,55 ‐9,1 ‐13,64

920,75 ‐6,36 ‐12,72 ‐19,08

930,92 ‐9,19 ‐18,39 ‐27,58

942,3 ‐11,62 ‐23,23 ‐34,85

bit 95

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

910,5 ‐10,99 ‐21,97 ‐32,96

920,2 ‐8,75 ‐17,5 ‐26,26

930,33 ‐5,8 ‐11,6 ‐17,4

935 ‐4,19 ‐8,37 ‐12,56

940 ‐2,35 ‐4,69 ‐7,04

941,1 ‐1,95 ‐3,9 ‐5,85

942 ‐1,64 ‐3,27 ‐4,91

943 ‐1,3 ‐2,61 ‐3,91

944 ‐0,99 ‐1,99 ‐2,98

945 ‐0,71 ‐1,42 ‐2,14

946 ‐0,47 ‐0,94 ‐1,41

947 ‐0,27 ‐0,54 ‐0,81

948 ‐0,12 ‐0,24 ‐0,37

949 ‐0,03 ‐0,06 ‐0,09

949,55 ‐0,01 ‐0,01 ‐0,02

950 0 0 0

950,55 ‐0,01 ‐0,02 ‐0,03

951,07 ‐0,04 ‐0,07 ‐0,11

952 ‐0,12 ‐0,24 ‐0,36

953 ‐0,27 ‐0,54 ‐0,8

954 ‐0,46 ‐0,93 ‐1,39

955 ‐0,71 ‐1,41 ‐2,12

L40

Bit 95 (lanjutan)

956 ‐0,98 ‐1,96 ‐2,95

957,06 ‐1,31 ‐2,61 ‐3,92

958 ‐1,61 ‐3,23 ‐4,84

959 ‐1,96 ‐3,91 ‐5,87

960,05 ‐2,33 ‐4,65 ‐6,98

965,5 ‐4,28 ‐8,55 ‐12,83

970 ‐5,77 ‐11,55 ‐17,32

980,1 ‐8,59 ‐17,18 ‐25,77

991,9 ‐11,12 ‐22,23 ‐33,35

bit 100

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

960,4 ‐10,59 ‐21,18 ‐31,77

970 ‐8,41 ‐16,83 ‐25,24

980,2 ‐5,51 ‐11,03 ‐16,54

985,1 ‐3,88 ‐7,76 ‐11,63

990 ‐2,17 ‐4,33 ‐6,5

991,4 ‐1,7 ‐3,39 ‐5,09

992 ‐1,5 ‐3 ‐4,5

993 ‐1,19 ‐2,38 ‐3,58

994 ‐0,91 ‐1,81 ‐2,72

995 ‐0,65 ‐1,3 ‐1,94

996,04 ‐0,42 ‐0,83 ‐1,25

997 ‐0,24 ‐0,49 ‐0,73

998 ‐0,11 ‐0,22 ‐0,33

999 ‐0,03 ‐0,06 ‐0,08

999,5 ‐0,01 ‐0,01 ‐0,02

1000 0 0 0

1000,7 ‐0,01 ‐0,03 ‐0,04

1001 ‐0,03 ‐0,06 ‐0,08

1003 ‐0,24 ‐0,49 ‐0,73

1004 ‐0,42 ‐0,84 ‐1,27

1005 ‐0,64 ‐1,28 ‐1,92

1006 ‐0,9 ‐1,79 ‐2,69

1007 ‐1,18 ‐2,35 ‐3,53

Bit 100 (lanjutan)

1008 ‐1,48 ‐2,96 ‐4,44

1009 ‐1,8 ‐3,6 ‐5,4

1010,2 ‐2,2 ‐4,4 ‐6,6

1015 ‐3,84 ‐7,67 ‐11,51

1020 ‐5,45 ‐10,91 ‐16,36

1030 ‐8,19 ‐16,38 ‐24,57

1040 ‐10,35 ‐20,71 ‐31,06

bit 105

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1011,19 ‐10,04 ‐20,07 ‐30,11

1022,78 ‐7,34 ‐14,67 ‐22,01

1030,38 ‐5,16 ‐10,31 ‐15,47

1035 ‐3,66 ‐7,33 ‐10,99

1040,05 ‐1,99 ‐3,97 ‐5,96

1041,19 ‐1,63 ‐3,25 ‐4,88

1042,4 ‐1,26 ‐2,53 ‐3,79

1044,18 ‐0,78 ‐1,57 ‐2,35

1046,01 ‐0,39 ‐0,77 ‐1,16

1047,01 ‐0,22 ‐0,44 ‐0,66

1048,08 ‐0,09 ‐0,18 ‐0,28

1049,16 ‐0,02 ‐0,04 ‐0,05

1050 0 0 0

1050,35 0 ‐0,01 ‐0,01

1051,25 ‐0,04 ‐0,08 ‐0,12

1053,1 ‐0,24 ‐0,47 ‐0,71

1054,06 ‐0,4 ‐0,79 ‐1,19

1055,44 ‐0,69 ‐1,37 ‐2,06

1056,25 ‐0,88 ‐1,77 ‐2,65

1057,6 ‐1,25 ‐2,5 ‐3,74

1058,45 ‐1,5 ‐2,99 ‐4,49

1060,42 ‐2,11 ‐4,21 ‐6,32

1065,26 ‐3,68 ‐7,36 ‐11,03

1070,26 ‐5,23 ‐10,47 ‐15,7

1081,6 ‐8,21 ‐16,43 ‐24,64

L41

Bit 105 (lanjutan)

1092,62 ‐10,47 ‐20,94 ‐31,4

bit 110

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1060,3 ‐9,85 ‐19,69 ‐29,54

1070 ‐7,7 ‐15,41 ‐23,11

1080,53 ‐4,83 ‐9,66 ‐14,49

1085,71 ‐3,21 ‐6,42 ‐9,63

1090,12 ‐1,82 ‐3,64 ‐5,46

1091,1 ‐1,53 ‐3,06 ‐4,59

1092,63 ‐1,1 ‐2,21 ‐3,31

1093,6 ‐0,86 ‐1,71 ‐2,57

1095,5 ‐0,44 ‐0,89 ‐1,33

1097,46 ‐0,15 ‐0,29 ‐0,44

1098,6 ‐0,04 ‐0,09 ‐0,13

1100 0 0 0

1100,54 ‐0,01 ‐0,01 ‐0,02

1101,3 ‐0,04 ‐0,08 ‐0,12

1102,3 ‐0,12 ‐0,24 ‐0,36

1104,43 ‐0,43 ‐0,85 ‐1,28

1106,35 ‐0,84 ‐1,67 ‐2,51

1107,75 ‐1,19 ‐2,38 ‐3,57

1109,62 ‐1,72 ‐3,44 ‐5,15

1111,88 ‐2,4 ‐4,8 ‐7,21

1115,87 ‐3,64 ‐7,28 ‐10,93

1120,16 ‐4,93 ‐9,86 ‐14,79

1131,34 ‐7,82 ‐15,64 ‐23,46

1141 ‐9,81 ‐19,62 ‐29,43

bit 115

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1110 ‐9,55 ‐19,11 ‐28,66

1120,82 ‐7,18 ‐14,37 ‐21,55

1130,1 ‐4,7 ‐9,4 ‐14,1

1135,1 ‐3,2 ‐6,4 ‐9,6

1139,53 ‐1,86 ‐3,72 ‐5,59

Bit 115 (lanjutan)

1140,77 ‐1,51 ‐3,02 ‐4,53

1141,77 ‐1,24 ‐2,48 ‐3,72

1143,3 ‐0,86 ‐1,72 ‐2,57

1144,6 ‐0,58 ‐1,15 ‐1,73

1146 ‐0,32 ‐0,65 ‐0,97

1147,3 ‐0,15 ‐0,3 ‐0,45

1148,41 ‐0,05 ‐0,11 ‐0,16

1150 0 0 0

1150,4 0 ‐0,01 ‐0,01

1151,23 ‐0,03 ‐0,06 ‐0,09

1153,09 ‐0,2 ‐0,39 ‐0,59

1154 ‐0,32 ‐0,65 ‐0,97

1155,13 ‐0,52 ‐1,04 ‐1,56

1156,8 ‐0,87 ‐1,74 ‐2,62

1158,7 ‐1,35 ‐2,69 ‐4,04

1161,65 ‐2,18 ‐4,35 ‐6,53

1166,14 ‐3,51 ‐7,02 ‐10,53

1170,34 ‐4,72 ‐9,45 ‐14,17

1181,93 ‐7,64 ‐15,27 ‐22,91

1191,6 ‐9,58 ‐19,17 ‐28,75

bit 120

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1161,3 ‐8,97 ‐17,93 ‐26,9

1171,81 ‐6,64 ‐13,29 ‐19,93

1181,05 ‐4,19 ‐8,37 ‐12,56

1186,22 ‐2,68 ‐5,36 ‐8,04

1189,8 ‐1,66 ‐3,32 ‐4,99

1191,43 ‐1,23 ‐2,47 ‐3,7

1192,68 ‐0,93 ‐1,87 ‐2,8

1194,81 ‐0,49 ‐0,99 ‐1,48

1195,3 ‐0,41 ‐0,82 ‐1,22

1196,25 ‐0,26 ‐0,53 ‐0,79

1197,54 ‐0,12 ‐0,23 ‐0,35

1198,6 ‐0,04 ‐0,08 ‐0,11

L42

Bit 120 (lanjutan)

1199,5 0 ‐0,01 ‐0,01

1200 0 0 0

1200,76 ‐0,01 ‐0,02 ‐0,03

1201,8 ‐0,06 ‐0,12 ‐0,19

1202,4 ‐0,11 ‐0,22 ‐0,33

1203,3 ‐0,2 ‐0,41 ‐0,61

1205,3 ‐0,51 ‐1,02 ‐1,53

1207,43 ‐0,95 ‐1,9 ‐2,84

1209,2 ‐1,38 ‐2,76 ‐4,13

1210,35 ‐1,68 ‐3,36 ‐5,04

1215,25 ‐3,05 ‐6,11 ‐9,16

1220,91 ‐4,64 ‐9,28 ‐13,92

1230,15 ‐6,94 ‐13,88 ‐20,82

1240,95 ‐9,14 ‐18,29 ‐27,43

bit 125

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1210,01 ‐8,9 ‐17,81 ‐26,71

1221,3 ‐6,49 ‐12,97 ‐19,46

1230,58 ‐4,1 ‐8,2 ‐12,29

1235 ‐2,86 ‐5,72 ‐8,59

1240,38 ‐1,41 ‐2,81 ‐4,22

1241,15 ‐1,22 ‐2,43 ‐3,65

1242,75 ‐0,85 ‐1,7 ‐2,55

1244,32 ‐0,54 ‐1,08 ‐1,62

1246,17 ‐0,25 ‐0,51 ‐0,76

1247,42 ‐0,12 ‐0,23 ‐0,35

1249,04 ‐0,02 ‐0,03 ‐0,05

1250,06 0 0 0

1251,79 ‐0,06 ‐0,11 ‐0,17

1253,03 ‐0,16 ‐0,32 ‐0,48

1255 ‐0,42 ‐0,84 ‐1,27

1256,58 ‐0,71 ‐1,41 ‐2,12

1258,48 ‐1,11 ‐2,23 ‐3,34

1259,6 ‐1,38 ‐2,76 ‐4,15

Bit 125 (lanjutan)

1261,62 ‐1,9 ‐3,8 ‐5,69

1265,19 ‐2,86 ‐5,73 ‐8,59

1271,11 ‐4,46 ‐8,93 ‐13,39

1280,3 ‐6,7 ‐13,39 ‐20,09

1290,85 ‐8,82 ‐17,64 ‐26,46

bit 130

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1261,21 ‐8,37 ‐16,75 ‐25,12

1270 ‐6,52 ‐13,04 ‐19,57

1280,41 ‐3,94 ‐7,87 ‐11,81

1285 ‐2,7 ‐5,4 ‐8,1

1290,23 ‐1,35 ‐2,7 ‐4,05

1291,5 ‐1,06 ‐2,11 ‐3,17

1292,33 ‐0,88 ‐1,76 ‐2,63

1294,1 ‐0,54 ‐1,08 ‐1,62

1295,4 ‐0,34 ‐0,67 ‐1,01

1297,02 ‐0,14 ‐0,29 ‐0,43

1298 ‐0,07 ‐0,13 ‐0,2

1299 ‐0,02 ‐0,03 ‐0,05

1300 0 0 0

1301,32 ‐0,03 ‐0,06 ‐0,09

1302,28 ‐0,08 ‐0,17 ‐0,25

1303,5 ‐0,2 ‐0,39 ‐0,59

1305,3 ‐0,44 ‐0,87 ‐1,31

1307,1 ‐0,75 ‐1,51 ‐2,26

1308,43 ‐1,03 ‐2,06 ‐3,09

1310,9 ‐1,6 ‐3,2 ‐4,81

1315,7 ‐2,84 ‐5,68 ‐8,51

1320 ‐3,97 ‐7,93 ‐11,9

1330,79 ‐6,54 ‐13,08 ‐19,62

1341 ‐8,56 ‐17,11 ‐25,67

bit 135

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1311,1 ‐8,11 ‐16,22 ‐24,33

L43

Bit 135 (lanjutan)

1320,42 ‐6,17 ‐12,34 ‐18,52

1330,6 ‐3,69 ‐7,39 ‐11,08

1335,5 ‐2,42 ‐4,84 ‐7,26

1340,06 ‐1,3 ‐2,6 ‐3,91

1341,05 ‐1,08 ‐2,17 ‐3,25

1342,1 ‐0,87 ‐1,73 ‐2,6

1344 ‐0,52 ‐1,04 ‐1,56

1345,14 ‐0,35 ‐0,69 ‐1,04

1346,3 ‐0,2 ‐0,41 ‐0,61

1347,4 ‐0,1 ‐0,2 ‐0,31

1349 ‐0,02 ‐0,03 ‐0,05

1350,4 0 0 ‐0,01

1351,06 ‐0,02 ‐0,03 ‐0,05

1352 ‐0,06 ‐0,12 ‐0,18

1353 ‐0,13 ‐0,27 ‐0,4

1355,05 ‐0,37 ‐0,74 ‐1,11

1357,12 ‐0,71 ‐1,42 ‐2,12

1358,07 ‐0,89 ‐1,78 ‐2,67

1360,3 ‐1,37 ‐2,73 ‐4,1

1365,73 ‐2,69 ‐5,39 ‐8,08

1370,2 ‐3,82 ‐7,65 ‐11,47

1381,5 ‐6,44 ‐12,88 ‐19,32

1391,34 ‐8,34 ‐16,68 ‐25,02

bit 140

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1360 ‐8,05 ‐16,1 ‐24,14

1371,1 ‐5,78 ‐11,56 ‐17,34

1380 ‐3,66 ‐7,33 ‐10,99

1385,4 ‐2,31 ‐4,63 ‐6,94

1390,15 ‐1,2 ‐2,41 ‐3,61

1391,3 ‐0,96 ‐1,93 ‐2,89

1392,37 ‐0,76 ‐1,52 ‐2,28

1394 ‐0,48 ‐0,97 ‐1,45

1395 ‐0,34 ‐0,68 ‐1,03

Bit 140 (lanjutan)

1396,2 ‐0,2 ‐0,4 ‐0,6

1397,06 ‐0,12 ‐0,24 ‐0,36

1398,21 ‐0,05 ‐0,09 ‐0,14

1399,18 ‐0,01 ‐0,02 ‐0,03

1400,04 0 0 0

1401,3 ‐0,02 ‐0,05 ‐0,07

1402 ‐0,06 ‐0,11 ‐0,17

1401,7 ‐0,04 ‐0,08 ‐0,12

1403,25 ‐0,15 ‐0,29 ‐0,44

1404,3 ‐0,25 ‐0,51 ‐0,76

1405,3 ‐0,38 ‐0,76 ‐1,14

1406,6 ‐0,58 ‐1,15 ‐1,73

1408,02 ‐0,82 ‐1,65 ‐2,47

1409 ‐1,01 ‐2,03 ‐3,04

1410,87 ‐1,41 ‐2,82 ‐4,22

1415 ‐2,37 ‐4,75 ‐7,12

1420,4 ‐3,69 ‐7,38 ‐11,07

1431,75 ‐6,25 ‐12,5 ‐18,76

1441,02 ‐8,02 ‐16,04 ‐24,06

1451,51 ‐9,71 ‐19,42 ‐29,14

bit 145

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1410,4 ‐7,715 ‐15,43 ‐23,14

1419,7 ‐5,86 ‐11,72 ‐17,58

1430 ‐3,492 ‐6,98 ‐10,48

1435,1 ‐2,26 ‐4,52 ‐6,78

1440 ‐1,161 ‐2,32 ‐3,48

1441,41 ‐0,885 ‐1,77 ‐2,65

1442,08 ‐0,763 ‐1,53 ‐2,29

1443,2 ‐0,574 ‐1,15 ‐1,72

1444 ‐0,453 ‐0,91 ‐1,36

1445,1 ‐0,307 ‐0,61 ‐0,92

1446,1 ‐0,197 ‐0,39 ‐0,59

1447 ‐0,118 ‐0,24 ‐0,35

L44

Bit 145 (lanjutan)

1448 ‐0,053 ‐0,11 ‐0,16

1449 ‐0,013 ‐0,03 ‐0,04

1450 0 0 0

1450,3 ‐0,001 0 0

1451,4 ‐0,026 ‐0,05 ‐0,08

1452 ‐0,052 ‐0,1 ‐0,16

1453 ‐0,117 ‐0,23 ‐0,35

1454 ‐0,206 ‐0,41 ‐0,62

1455 ‐0,317 ‐0,63 ‐0,95

1456 ‐0,45 ‐0,9 ‐1,35

1457 ‐0,601 ‐1,2 ‐1,8

1458 ‐0,769 ‐1,54 ‐2,31

1459 ‐0,952 ‐1,9 ‐2,86

1460,3 ‐1,208 ‐2,42 ‐3,62

1465,88 ‐2,453 ‐4,91 ‐7,36

1470 ‐3,426 ‐6,85 ‐10,28

1480 ‐5,664 ‐11,33 ‐16,99

1490,1 ‐7,607 ‐15,21 ‐22,82

bit 150

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1460 ‐7,54 ‐15,08 ‐22,62

1470 ‐5,58 ‐11,16 ‐16,73

1475 ‐4,48 ‐8,97 ‐13,45

1480,1 ‐3,31 ‐6,61 ‐9,92

1481 ‐3,1 ‐6,19 ‐9,29

1482,06 ‐2,85 ‐5,7 ‐8,54

1484 ‐2,4 ‐4,79 ‐7,19

1485,4 ‐2,07 ‐4,15 ‐6,22

1486,15 ‐1,91 ‐3,81 ‐5,72

1491,8 ‐0,76 ‐1,53 ‐2,29

1493,2 ‐0,54 ‐1,08 ‐1,62

1496 ‐0,19 ‐0,39 ‐0,58

1497 ‐0,11 ‐0,22 ‐0,33

1498 ‐0,05 ‐0,1 ‐0,15

Bit 145 (lanjutan)

1499 ‐0,01 ‐0,02 ‐0,04

1500 0 0 0

1500,3 0 0 0

1501,4 ‐0,02 ‐0,05 ‐0,07

1503,4 ‐0,14 ‐0,28 ‐0,42

1505 ‐0,3 ‐0,59 ‐0,89

1507 ‐0,56 ‐1,13 ‐1,69

1508,5 ‐0,81 ‐1,62 ‐2,42

1510,8 ‐1,24 ‐2,47 ‐3,71

1516,25 ‐2,41 ‐4,83 ‐7,24

1521,7 ‐3,66 ‐7,31 ‐10,97

1530,47 ‐5,55 ‐11,1 ‐16,65

1542 ‐7,7 ‐15,39 ‐23,09

bit 155

f(Hz) ABPF1(dB) ABPF2(dB) ABPF3(dB)

1510,34 ‐7,24 ‐14,49 ‐21,73

1520,7 ‐5,23 ‐10,45 ‐15,68

1530,03 ‐3,17 ‐6,35 ‐9,52

1535,55 ‐1,94 ‐3,87 ‐5,81

1540 ‐1,03 ‐2,06 ‐3,09

1541 ‐0,85 ‐1,71 ‐2,56

1542,25 ‐0,65 ‐1,3 ‐1,94

1543 ‐0,54 ‐1,07 ‐1,61

1544 ‐0,4 ‐0,8 ‐1,2

1545,04 ‐0,28 ‐0,55 ‐0,83

1546,06 ‐0,18 ‐0,35 ‐0,53

1547 ‐0,1 ‐0,21 ‐0,31

1548 ‐0,05 ‐0,09 ‐0,14

1549 ‐0,01 ‐0,02 ‐0,03

1550 0 0 0

1551,16 ‐0,02 ‐0,03 ‐0,05

1552,04 ‐0,05 ‐0,1 ‐0,14

1553,02 ‐0,1 ‐0,21 ‐0,31

1554 ‐0,18 ‐0,36 ‐0,54

L45

Bit 155 (lanjutan)

1555,08 ‐0,29 ‐0,58 ‐0,86

1556,1 ‐0,41 ‐0,82 ‐1,23

1557 ‐0,53 ‐1,06 ‐1,59

1558 ‐0,68 ‐1,36 ‐2,04

1559 ‐0,84 ‐1,69 ‐2,53

1560,5 ‐1,11 ‐2,22 ‐3,34

1565,3 ‐2,09 ‐4,18 ‐6,27

1570,3 ‐3,19 ‐6,38 ‐9,56

1581,1 ‐5,47 ‐10,95 ‐16,42

1590 ‐7,12 ‐14,25 ‐21,37

L46

L47

L48

Tabel 8 Perhitungan fH, fL, bandwidth dan faktor kualitas secara teoritis setiap kenaikan 5 bit

Input Digital

Ekivalen Desimal

Frekuensi Pusat Fo(Hz)

BPF1 BPF2 BPF3

fL(Hz) fH(Hz) Bandwidth , BW(Hz)

Faktor Kualitas,

Q fL(Hz) fH(Hz)

Bandwidth, BW(Hz)

Faktor Kualitas,

Q fL(Hz) fH(Hz)

Bandwidth, BW(Hz)

Faktor Kualitas,

Q

00000101 5 50 49,38 50,63 1,25 40 49,60 50,40 0,80 62,15 49,68 50,32 0,64 78,46

00001010 10 100 98,76 101,26 2,50 40 99,20 100,81 1,61 62,15 99,36 100,64 1,27 78,46

00001111 15 150 148,14 151,89 3,75 40 148,80 151,21 2,41 62,15 149,05 150,96 1,91 78,46

00010100 20 200 197,52 202,52 5,00 40 198,40 201,62 3,22 62,15 198,73 201,28 2,55 78,46

00011001 25 250 246,89 253,14 6,25 40 248,00 252,02 4,02 62,15 248,41 251,60 3,19 78,46

00100011 30 300 296,27 303,77 7,50 40 297,60 302,42 4,83 62,15 298,09 301,92 3,82 78,46

00100011 35 350 345,65 354,40 8,75 40 347,20 352,83 5,63 62,15 347,78 352,24 4,46 78,46

00101000 40 400 395,03 405,03 10,00 40 396,79 403,23 6,44 62,15 397,46 402,56 5,10 78,46

00101101 45 450 444,41 455,66 11,25 40 446,39 453,63 7,24 62,15 447,14 452,88 5,74 78,46

00110010 50 500 493,79 506,29 12,50 40 495,99 504,04 8,04 62,15 496,82 503,20 6,37 78,46

00110111 55 550 543,17 556,92 13,75 40 545,59 554,44 8,85 62,15 546,51 553,52 7,01 78,46

00111100 60 600 592,55 607,55 15,00 40 595,19 604,85 9,65 62,15 596,19 603,84 7,65 78,46

01000001 65 650 641,93 658,18 16,25 40 644,79 655,25 10,46 62,15 645,87 654,16 8,28 78,46

01000110 70 700 691,30 708,80 17,50 40 694,39 705,65 11,26 62,15 695,55 704,48 8,92 78,46

01001011 75 750 740,68 759,43 18,75 40 743,99 756,06 12,07 62,15 745,24 754,79 9,56 78,46

01010000 80 800 790,06 810,06 20,00 40 793,59 806,46 12,87 62,15 794,92 805,11 10,20 78,46

01010101 85 850 839,44 860,69 21,25 40 843,19 856,87 13,68 62,15 844,60 855,43 10,83 78,46

01011010 90 900 888,82 911,32 22,50 40 892,79 907,27 14,48 62,15 894,28 905,75 11,47 78,46

01011111 95 950 938,20 961,95 23,75 40 942,39 957,67 15,29 62,15 943,97 956,07 12,11 78,46

01100100 100 1000 987,58 1125,58 25,00 40 991,99 1008,08 16,09 62,15 993,65 1006,39 12,75 78,46

L49

Input Digital

Ekivalen Desimal

Frekuensi Pusat Fo(Hz)

BPF1 BPF2 BPF3

fL(Hz) fH(Hz) Bandwidth , BW(Hz)

Faktor Kualitas,

Q fL(Hz) fH(Hz)

Bandwidth, BW(Hz)

Faktor Kualitas,

Q fL(Hz) fH(Hz)

Bandwidth, BW(Hz)

Faktor Kualitas,

Q

01101001 105 1050 1036,96 1063,21 26,25 40 1041,59 1058,48 16,89 62,15 1043,33 1056,71 13,38 78,46

01101110 110 1100 1086,34 1138,84 27,50 40 1091,19 1108,89 17,70 62,15 1093,01 1107,03 14,02 78,46

01111000 120 1200 1185,09 1215,09 30,00 40 1190,38 1209,69 19,31 62,15 1192,38 1207,67 15,29 78,46

01111101 125 1250 1234,47 1265,72 31,25 40 1239,98 1260,10 20,11 62,15 1242,06 1257,99 15,93 78,46

10000010 130 1300 1283,85 1316,35 32,50 40 1289,58 1310,50 20,92 62,15 1291,74 1308,31 16,57 78,46

10000111 135 1350 1333,23 1366,98 33,75 40 1339,18 1360,90 21,72 62,15 1341,42 1358,63 17,21 78,46

10001100 140 1400 1382,61 1417,61 35,00 40 1388,78 1411,31 22,53 62,15 1391,11 1408,95 17,84 78,46

10010001 145 1450 1181,99 1218,24 36,25 40 1438,38 1461,71 23,33 62,15 1440,79 1459,27 18,48 78,46

10010110 150 1500 1481,25 1518,75 37,50 40 1487,98 1512,12 24,13 62,15 1490,47 1509,59 19,12 78,46

10011011 155 1550 1530,75 1569,50 38,75 40 1537,58 1562,52 24,94 62,15 1540,15 1559,91 19,76 78,46

L50

Tabel 9 Galat (%) penguatan amplitudo A(dB)

Input Digital (d)

BPF1 BPF2 BPF3

5 62,0 74,0 96,0 10 22,0 46,0 75,0 15 22,0 42,5 70,2 20 22,0 43,3 69,0 25 24,0 43,0 71,5 30 20,0 39,2 65,5 35 13,0 30,2 70,0 40 15,4 35,0 59,5 45 14,4 34,0 56,0 50 16,0 38,6 64,3 55 18,4 34,4 59,0 60 16,2 32,1 55,0 65 16,0 32,0 54,0 70 12,0 28,0 41,5 75 12,0 27,0 40,6 80 12,6 28,0 41,5 85 11,0 25,5 39,0 90 12,5 26,5 39,0 95 15,0 28,8 43,0 100 14,0 27,0 42,0 105 13,0 25,8 37,5 110 11,0 24,5 35,5 115 10,5 24,4 35,5 120 11,0 25,5 38,8 125 10,4 22,0 39,0 130 12,2 21,0 40,0 135 10,0 19,9 38,0 140 12,0 21,0 37,5 145 12,0 20,0 30,0 150 10,0 19,0 27,0 155 7,0 16,0 24,0

L51

Tabel 10 Galat (%) frekuensi pusat (Fo)

Input Digital (d)

Galat BPF1

Galat BPF2

Galat BPF3

5 0,12 0,12 0,1210 0,27 0,27 0,2715 0,13 0,13 0,1320 0,19 0,19 0,1925 0,03 0,38 0,3830 0,13 0,13 0,1335 0,18 0,18 0,1840 0,02 0,02 0,0245 0,05 0,05 0,0550 0,05 0,16 0,1655 0,07 0,07 0,0760 0,08 0,08 0,0865 0,03 0,03 0,0370 0,01 0,01 0,0175 0,11 0,11 0,1180 0,08 0,08 0,0885 0,05 0,05 0,0590 0,02 0,02 0,0695 0,00 0,00 0,00100 0,00 0,00 0,00105 0,03 0,03 0,03110 0,12 0,12 0,12115 0,11 0,11 0,11120 0,15 0,15 0,06125 0,24 0,14 0,00130 0,10 0,18 0,18135 0,22 0,22 0,15140 0,23 0,23 0,12145 0,14 0,14 0,14150 0,23 0,23 0,23155 0,19 0,19 0,19

L52

Tabel 11 Galat (%) bandwidth (BW)

Input Digital(d)

BW BPF1

BW BPF2

BW BPF3

5 291,20 316,25 134,38 10 90,40 104,35 72,44 15 34,93 97,93 68,06 20 48,80 42,86 67,45 25 36,96 39,55 65,83 30 30,93 35,82 52,09 35 22,06 30,02 23,99 40 27,60 31,83 37,65 45 24,18 29,97 39,90 50 37,52 33,21 36,89 55 30,62 26,89 35,95 60 26,73 25,80 38,95 65 24,74 29,35 38,29 70 23,09 18,74 14,46 75 21,39 23,36 22,70 80 19,30 22,07 26,57 85 18,26 19,44 22,07 90 20,36 23,14 23,28 95 22,78 23,68 30,64 100 21,96 19,83 31,06 105 16,08 25,34 19,73 110 18,62 19,32 18,76 115 18,16 21,68 19,78 120 16,23 19,63 22,63 125 19,65 16,96 19,33 130 19,72 14,15 20,52 135 16,39 21,87 21,03 140 21,83 17,67 24,72 145 18,04 13,76 20,35 150 16,40 14,59 14,75 155 11,46 9,62 15,13

L53

Tabel 12 Galat (%) faktor kualitas (Q)

Input Digital(d)

Galat BPF1

Galat BPF2

Galat BPF3

5 74,38 81,43 41,96 10 47,63 51,23 41,96 15 26,00 49,48 41,91 20 25,25 30,17 40,42 25 26,98 28,58 40,05 30 23,73 26,52 34,28 35 18,23 23,20 32,23 40 21,63 24,18 27,36 45 19,18 23,02 28,54 50 22,75 23,36 27,05 55 23,65 21,40 26,63 60 21,03 20,42 28,00 65 19,85 22,72 27,67 70 18,75 15,75 25,36 75 17,53 18,87 18,42 80 16,13 18,00 20,97 85 15,40 16,33 18,01 90 16,95 16,46 18,82 95 18,55 19,16 18,37 100 18,00 16,56 17,36 105 13,83 16,22 16,44 110 15,60 16,11 15,70 115 15,28 17,72 16,44 120 13,83 16,35 18,38 125 16,23 14,37 16,19 130 16,40 12,26 16,89 135 13,90 17,76 17,28 140 17,73 14,84 19,70 145 15,13 11,97 16,79 150 13,95 12,52 12,67 155 10,13 8,61 13,00

L54

Tabel 13 Input ADC, output ADC dan perkalian ADC(d)

No Input

ADC (V)

output ADC(b

)

output ADC(d)

output ADC(d) x resolusi ADC

1 0,21 00001010(b) 11 0,22 V

2 0,3 00001111(b) 15 0,3 V

3 0,43 00010101(b) 21 0,42 V

4 0,46 00010111(b) 23 0,46 V

5 0,5 00011001(b) 25 0,5 V

6 0,94 00101111(b) 47 0,94 V

7 1,41 01000111(b) 71 1,42 V

8 4,4 11011100(b) 220 4,4 V

L55

Tabel 14 Data pengujian peak detector

Input(Vpp) Output (Vp) 0,17 90 0,28 150 0,48 260 0,64 340 1 0,5 2 1 3,1 1,55 4 2 5 2,5

L56

Gambar 4 Rangkaian BPF

Gambar 5 Rangkaian peak detector

L57

Gambar 6 Rangkaian ADC

Gambar 7 Rangkaian pemilih orde

L58

DATA SHEET

L59

L60

L61

L62

L63

L64

L65

L66

L67

L68

L69

L70

L71

L72

L73

L74

L75

L76

L77

L78

L79

L80

L81

L82

L83

L84

L85

L86

L87

L88

L89

L90

L91

L92

L93