BAB II - PPID Kota Padang

302
BAB II LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2021

Transcript of BAB II - PPID Kota Padang

BAB II LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH KOTA PADANG

TAHUN 2021

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 1

BAB II

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DAERAH

2.1. Capaian Kinerja Makro

Tabel 2.1 Capaian Kinerja Makro Kota Padang

No. Indikator Kinerja Makro Capaian

Tahun 2020 Capaian

Tahun 2021 Perubahan

(%)

2.1.1 Indeks Pembangunan Manusia

Indeks pembangunan manusia (IPM) menjelaskan bagaimana penduduk dapat

mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan.

IPM dibentuk oleh beberapa dimensi dasar :

1) Umur panjang dan hidup sehat.

2) Pengetahuan dan standar hidup layak.

Hasil pengukuran IPM dapat dimanfaatkan untuk :

1) Mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia

(masyarakat/penduduk).

2) Menentukan peringkat atau kualitas pembangunan suatu daerah/negara.

3) Menjadi ukuran kinerja pemerintah dalam upaya peningkatan pendapatan, kesehatan,

dan pendidikan.

Perkembangan IPM Kota Padang dalam lima tahun terakhir mengalami kenaikan dari

tahun ke tahun hingga mencapai 82,90 pada tahun 2021, sebagaimana dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

1. Indeks Pembangunan Manusia 82,82 82,90 0,10

2. Angka Kemiskinan (%) 4,40 4,94 12,27

3. Angka Pengangguran 13,64 13,37 1,98

4. Pertumbuhan Ekonomi (%) -1,86 3,36 280,65

5. Pendapatan per Kapita 64,67 71,36 10,35

6. Ketimpangan Pendapatan 0,31 0,34 9,68

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 2

Tabel 2.2 Indeks Pembangunan Manusia Kota Padang Tahun 2016-2021

No. Tahun Indeks Pembangunan Manusia

(IPM)

1. 2016 81,06

2. 2017 81,58

3. 2018 82,25

4. 2019 82,68

5. 2020 82,82

6. 2021 82,90

Angka IPM di Kota Padang termasuk tertinggi jika dibandingkan Kabupaten/Kota di

Sumatera Barat. Seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.3 Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota

di Sumatera Barat tahun 2021

No Kota/ Kabupaten IPM

1 Kota Pariaman 77,07

2 Kota Payakumbuh 79,08

3 Kota Bukittinggi 80,70

4 Kota Padang Panjang 77,97

5 Kota Sawahlunto 72,88

6 Kota Solok 78,41

7 Kota Padang 82,90

8 Kabupaten Pasaman Barat 68,76

9 Kabupaten Dharmasraya 71,76

10 Kabupaten Solok Selatan 69,23

11 Kabupaten Pasaman 66,77

12 Kabupaten Lima Puluh Kota 69,68

13 Kabupaten Agam 72,57

14 Kabupaten Padang Pariaman 70,76

15 Kabupaten Tanah Datar 72,46

16 Kabupaten Sijunjung 67,86

17 Kabupaten Solok 69,24

18 Kabupaten Pesisir Selatan 70,03

19 Kabupaten Kepulauan Mentawai 61,35

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 3

2.1.2 Angka Kemiskinan

Kemiskinan merupakan permasalahan yang dihadapi oleh semua daerah tak terkecuali

kota Padang. Untuk mengukur kemiskinan, konsep yang digunakan adalah kemampuan

memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan

dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan dan bahan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Metode yang digunakan

untuk mengukur jumlah penduduk miskin menggunakan Garis Kemiskinan (GK), yang

terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan Non

Makanan (GKNM). Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata

pengeluaran per kapita per bulan di bawah kemiskinan, Garis Kemiskinan Makanan

(GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan

dengan 2.100 kilogram kalori per kapita per hari. Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM)

adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan

kebutuhan dasar lainnya.

Garis kemiskinan di kota Padang selama enam tahun terakhir mengalami kenaikan. Hal

ini masih wajar karena kenaikan biaya hidup atau juga menyangkut kesejahteraan dan

pendapatan masyarakat bertambah. Pada tahun 2016 garis kemiskinan penduduk Kota

Padang berada pada nilai Rp 449.658,- sedangkan jumlah penduduk miskin sebesar

42.560 orang atau 4,68 persen dari total penduduk Kota Padang. Dari tahun 2016 sampai

dengan tahun 2020 kemiskinan di Kota Padang cenderung turun, terakhir pada tahun

2020 persentase penduduk miskin menurun menjadi 4,40% dengan jumlah penduduk

miskin sebanyak 42.170 orang, namun dampak dari pandemic Covid-19 membuat jumlah

penduduk miskin kembali naik karena banyak tenaga kerja usia produktif yang

kehilangan maupun menurunnya sumber pendapatan. Sehingga pada tahun 2021

penduduk miskin Kota Padang menjadi 48.440 dengan persentase 4,94 atau naik 0,54

persen dari tahun sebelumnya, data dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.4 Garis Kemiskinan Dan Penduduk Miskin

Di Kota Padang 2016-2021

Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Penduduk Miskin 42.560 43.750 44.040 42.440 42.170 48.440

% Pddk Miskin 4,68 4,74 4,7 4,48 4,40 4,94

Garis Kemiskinan ( Rp) 449.658 482.763 507.042 534.857 570.654 602.540

Permasalahan kemiskinan cukup kompleks dan membutuhkan intervensi semua pihak

secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial

dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum

optimal. Kemiskinan sebagai masalah multidimensi, tidak dipahami hanya sebatas

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 4

ketidakmampuan ekonomi, tetapi kegagalan pemenuhan hak dasar dan perbedaan

perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang.

Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang harus dipecahkan. Penanggulangan

kemiskinan perlu dilakukan secara komprehensif dengan memperhatikan empat prinsip

utama, yaitu :

1. Pembangunan yang inklusif, yaitu pembangunan yang mengikutsertakan dan

sekaligus memberi manfaat kepada seluruh masyarakat kota Padang. Partisipasi

menjadi kata kunci seluruh pelaksanaan pembangunan.

2. Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar. Hal ini dicapai

dengan memperbaiki akses masyarakat miskin terhadap pelayanan pendidikan,

kesehatan, air bersih dan sanitasi, serta pangan dan gizi akan membantu mengurangi

biaya yang harus dikeluarkan, serta meningkatkan investasi modal manusia (human

capital).

3. Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin. Orang miskin bukan sekedar objek

pembangunan. Upaya untuk memberdayakan orang miskin menjadi sangat penting

untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan penanggulangan kemiskinan agar

orang miskin dapat berupaya sendiri untuk keluar dari kemiskinan dan tidak jatuh

kembali ke dalam kemiskinan.

4. Memperbaiki dan mengembangkan sistem perlindungan sosial bagi penduduk miskin

dan rentan. Sistem perlindungan social dimaksudkan untuk membantu individu dan

masyarakat dalam menghadapi problem (shocks) dalam hidup, seperti jatuh sakit,

kematian keluarga, kehilangan pekerjaan, ditimpa bencana dan sebagainya.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan, telah dibentuk Tim Nasional Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan Nasional (TNP2K). Tim Nasional ini merupakan wadah koordinasi di tngkat

Nasional yang akan melakukan langkah-langkah koordinasi secara terpadu lintas pelaku

untuk memastikan agar pelaksanaan dan pengendalian program penaggulangan

kemiskinan yang akan dilakukan oleh berbagai kementerian/lembaga dapat terlaksana

sesuai rencana. Sejak tahun 2017, telah ditetapkan Tim Koordinasi Pengentasan

Kemiskinan Daerah (TKPKD) dengan Keputusan Wali Kota Padang. Tugas dari TKPKD

Kota Padang antara lain:

1. Perbaikan penetapan sasaran program-program penanggulangan kemiskinan.

2. Perbaikan desain dan mekanisme distribusi program.

3. Peningkatan koordinasi antar lembaga untuk peningkatan efektivitas program.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 5

4. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program-program penanggulangan

kemiskinan.

TKPKD Kota Padang juga telah melaksanakan beberapa koordinasi dengan seluruh

stakeholders baik pada tingkat internal Kota, dengan TKPKD Provinsi Sumatera Barat

serta dengan TNP2K. Koordinasi dilakukan terkait dengan sinkronisasi dan integrasi

perencanaan hingga keterpaduan antara program yang satu dengan yang lainnya.

Percepatan penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu dari prioritas kebijakan

Pemerintah Kota Padang. Hal ini dapat di lihat dari cukup besarnya dukungan anggaran

yang dialokasikan pada APBD Kota Padang, pada tahun 2021 anggaran yang

dialokasikan sebesar Rp.178.183.904,282,-. Namun jika dibandingkan dengan tahun

2020 anggaran yang dialokasikan cenderung turun, yang mana anggarannya sebesar

Rp.206.533.863.628,-. Hal ini disebabkan karena berkurangnya sumber anggaran dari

APBD Propinsi dan APBN sebagaimana gambar di bawah ini :

Gambar 2.1 Dukungan Anggaran Terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan Kota Padang

(APBD Kota, APBD Prov, APBN) Tahun 2016-2021

2.1.3 Angka Pengangguran

Ketenagakerjaan merupakan bidang yang penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan

masyarakat karena dapat menunjukkan kualitas dan kemampuan masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya. Semakin menurun tingkat pengangguran

mengindikasikan peningkatan kesejahteraan semakin baik, dan diasumsikan produktivitas

juga meningkat. Angka pengganguran terbuka Kota Padang memiliki tren fluktuatif dalam

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 6

setiap periodenya.

Dampak Pandemi covid-19 ini dirasakan oleh seluruh bidang usaha. Pelemahan ekonomi

yang terjadi, daya beli yang sangat rendah dan lainnya berdampak pada tutupnya

banyak usaha-usaha dan diambilnya kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh

perusahaan yang tentunya bertambahnya angka pengangguran. Namun dalam menyikapi

hal tersebut pemerintah juga terus berupaya untuk menekan angka tingkat

pengangguran agar tidak terus bertambah dengan mengencarkan program kegiatan

padat karya, program pelatihan untuk usaha mandiri, promosi pada bidang

kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Hali ini berdampak dengan penguatan ekonomi,

angka pengangguran pada tahun 2021 turun menjadi 13,37%.

Angka Pengangguran tahun 2016 s.d 2021 pada Kota Padang, diuraikan sebagai berikut :

1. Pada Tahun 2016 angkat pengangguran Kota Padang adalah 10,00 %

2. Pada Tahun 2017 angkat pengangguran Kota Padang adalah 9,44 %

3. Pada Tahun 2018 angkat pengangguran Kota Padang adalah 9,18 %

4. Pada Tahun 2019 angkat pengangguran Kota Padang adalah 8,76 %

5. Pada Tahun 2020 angkat pengangguran Kota Padang adalah 13,64 %

6. Pada Tahun 2021 angkat pengangguran Kota Padang adalah 13,37 %

Angka harapan hidup Kota Padang menunjukkan perbaikan setiap tahunnya. Hal ini juga

ditunjang oleh tingkat kesehatan masyarakat dan kesadaran untuk hidup sehat yang juga

membaik, hal ini dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 2.2 Angka Harapan Hidup Kota Padang 2016-2021

73.19 73.273.35

73.5773.65 73.69

72.8

73

73.2

73.4

73.6

73.8

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Angka Harapan Hidup

Pendidikan dapat menggambarkan kualitas sumber daya manusia dari segi ilmu

pengetahuan, dan menjadi indikator pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Rata-rata lama sekolah (RLS) adalah jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia

25 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal, merupakan kombinasi dari

partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki, dan

pendidikan yang telah ditamatkan. Rata- rata lama sekolah mengikuti standar

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 7

internasional yang digunakan oleh UNDP.

Gambar 2.3 Rata-rata Lama Sekolah 2016-2021

11.24

11.32 11.33 11.34

11.58 11.59

11

11.1

11.2

11.3

11.4

11.5

11.6

11.7

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Rata-rata LamaSekolah (Tahun)

Rata-rata lama sekolah di Kota Padang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari

11,24 Tahun pada tahun 2016 menjadi 11,32 Thn pada tahun 2017. Dan tetap berlanjut

di tahun 2018 dan 2019, yaitu 11,33 dan 11,34 Tahun dan pada tahun 2020 yaitu 11,58.

Pada Tahun 2021 ini rata-rata lama sekolah di Kota Padang menjadi 11,59. Dengan

demikian pada tahun 2021 penduduk Kota Padang mengenyam jenjang pendidikan sekolah

selama 11,58 tahun atau Kelas 2 SMA/SMK , sebagaimana yang ditunjukkan dalam

Gambar di atas.

Indikator lain yang terkait pendidikan adalah harapan lama sekolah (HLS). Harapan Lama

Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan

dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Nilai HLS yang semakin

tinggi menggambarkan lama sekolah semakin tinggi pendidikan yang ditempuh. HLS ini

dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program

wajib belajar.

Hal ini berarti bahwa seseorang yang berumur 7 tahun ke atas memiliki harapan untuk

dapat bersekolah selama 16-17 tahun. Dengan kata lain, dalam kondisi normal, seseorang

berumur 7 tahun ke atas diharapkan dapat bersekolah sampai dengan memasuki

perguruan tinggi (semester VIII). Harapan lama sekolah yang meningkat ini

mengindikasikan meningkatnya kemampuan masyarakat dan fasilitas pendidikan di kota

Padang untuk meningkatkan kualitas dan daya saing individu.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 8

Gambar 2.4 Angka Harapan Lama Sekolah 2016-2021

15.87

16.15

16.5 16.51 16.52 16.53

15.4

15.6

15.8

16

16.2

16.4

16.6

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Harapan LamaSekolah (Tahun)

2.1.4 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolok ukur keberhasilan pemerintah daerah

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator pertumbuhan ekonomi adalah

nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan indikator makro ekonomi

daerah. PDRB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang timbul akibat adanya berbagai

kegiatan ekonomi dan proses produksi yang tercipta di suatu daerah dalam suatu periode

tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi dimiliki daerah tersebut atau

bukan.

Nilai PDRB atas dasar harga berlaku Kota Padang pada tahun 2019 mencapai 62.457,55

milyar rupiah dengan perkembangan yang cukup baik dari tahun 2015 hingga 2019.

Kenaikan PDRB selama tahun 2015 - 2019, mengindikasikan perekonomian masyarakat

yang membaik. Namun PDRB pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 62.222,36

milyar rupiah yang disebabkan oleh dampak dari Pandemi Covid-19. Pada tahun 2021

PDRB sudah berangsur membaik, yang mana dibuktikan dengan pertumbuhan yang

mencapai 65.179,47, 47 milyar rupiah.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kota Padang Tahun 2016 -

2021 disajikan pada gambar dibawah ini :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 9

Gambar 2.5 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kota Padang, 2016-2021

(dalam Milyar Rupiah)

49,386.2653,019.10

65,179.47

Tabel 2.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kota Padang Tahun 2016-2021

No. Tahun Pertumbuhan Ekonomi

1. 2016 6.17

2. 2017 6.23

3. 2018 6.06

4. 2019 5,65

5. 2020 -1,86

6. 2021 3,66

Pada tahun 2021, semua Kabupaten/Kota di Sumatera Barat termasuk Provinsi Sumatera

Barat sudah mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi, dibandingkan tahun

sebelumnya yang kompak menurun karena dampak dari Pandemi Covid-19. Laju

Pertumbuhan perekonomian menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.6 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Di Sumatera Barat Tahun 2021 (%)

No Kota/ Kabupaten LPE

Kabupaten

1 Kep. Mentawai 2,89

2 Pesisir Selatan 3,37

62,55 62,222.36

57,519.79

Pada tahun 2020, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota padang tercatat sebesar -1,86

persen, yang menurun dari tahun 2016 sebesar 6,17 persen, tahun 2017 sebesar 6,23

persen, tahun 2018 sebesar 6,09 persen dan tahun 2019 sebesar 5,65 persen. Hal ini

terjadi terutama disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19, pandemi Covid-19 yang

meluas pada triwulan I 2020 menekan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Padang,

namun pada tahun 2021 sudah mengalami peningkatan menjadi 3,66. LPE Pada tahun

2016 s.d 2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 10

No Kota/ Kabupaten LPE

3 Solok 3,32

4 Sijunjung 3,15

5 Tanah Datar 3,30

6 Padang Pariaman 2,18

7 Agam 3,70

8 Lima Puluh Kota 3,33

9 Pasaman 3,39

10 Solok Selatan 3,35

11 Dhamasraya 3,42

12 Pasaman Barat 3,75

Kota

13 Padang 3,66

14 Solok 3,56

15 Sawahlunto 2,49

16 Padang Panjang 3,46

17 Bukittinggi 3,61

18 Payakumbuh 3,58

19 Pariaman 3,53

Sumatera Barat 3,29

2.1.5 Pendapatan Per Kapita

Kinerja ekonomi suatu wilayah dapat dinilai dengan berbagai ukuran. Secara umum,

kinerja tersebut diukur melalui sebuah besaran yaitu PDRB per kapita. PDRB per kapita

merupakan konsep yang paling sering dipakai sebagai tolok ukur tingkat kesejahteraan

ekonomi penduduk di suatu wilayah. PDRB per kapita merupakan gambaran pendapatan

yang diterima oleh masing-masing penduduk sebagai keikutsertaannya dalam proses

produksi. PDRB per kapita ADHB untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi

perkapita penduduk suatu daerah. Besaran PDRB per kapita diperoleh dari output yang

dihasilkan pada tahun tertentu dibagi jumlah penduduk pada tahun tersebut. Pendapatan

per kapita dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar hidup

suatu wilayah dari tahun ke tahun. Dengan melakukan perbandingan seperti itu, kita

dapat mengamati apakah kesejahteraan masyarakat pada suatu wilayah secara rata-rata

telah meningkat. Berikut rangkuman data yang menggambarkan tingkat Pendapatan

perkapita penduduk di Kota Padang tahun 2016-2021 :

1. Pada Tahun 2016 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 53.976.000,-

2. Pada Tahun 2017 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 57.270.000,-

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II- 11

3. Pada Tahun 2018 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 61.250.000,-

4. Pada Tahun 2019 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 65.650.000,-

5. Pada Tahun 2020 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 64.670.000,-

6. Pada Tahun 2021 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 71.360.000,-

Berdasarkan Data diatas Pendapatan Per Kapita di Kota Padang dari Tahun 2016 s.d

2019 selalu mengalami peningkatan, akan tetapi pada tahun 2020 Pendapatan Per Kapita

Penduduk di Kota Padang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019, hal ini

disebabkan karena Pandemi Covid-19, Dampak Pandemi covid-19 ini dirasakan oleh

seluruh bidang usaha. Pelemahan ekonomi yang terjadi, daya beli yang sangat rendah

dan lainnya berdampak pada tutupnya banyak usaha-usaha dan diambilnya kebijakan

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan. Namun pada tahun 2021

Pendapatan Per Kapita kembali meningkat, seiring dengan mulai berangsur pulihnya

ekonomi yang tentunya berpengaruh Pendapatan Per Kapita di Kota Padang.

2.1.6 Ketimpangan Pendapatan (Ratio Gini)

Pembangunan daerah di segala bidang merupakan proses menuju tercapainya

kesejahteraan masyarakat dalam setiap aspek kehidupan. Namun seringkali hasil dari

pembangunan tidak sepenuhnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga

kesenjangan penghidupan antar-individu semakin terasa. Salah satu alat ukur yang dapat

digunakan untuk melihat kesenjangan pendapatan penduduk dalam suatu wilayah adalah

“ratio gini” dengan menganalisis nilai dengan interpretasi semakin mendekati nilai 1 maka

semakin tidak merata pendapatan penduduk suatu wilayah. Ketimpangan Pendapatan di

Kota Padanag Tahun 2015 – 2021 cenderung stabil dari 0,35 pada tahun 2015 menjadi

0,34 tahun 2021. Dapat dikatakan tingkat ketimpangan pendapatan penduduk Kota

Padang termasuk dalam kategori sedang yang berarti bahwa tingkat pemerataan sedang,

karena terletak diantara nilai 0,3 dan 0,4 atau dibawah angka 1.

Tabel 2.7 Indeks Gini Kota Padang Tahun 2016-2021

No. Tahun Indeks Gini

1. 2016 0,35

2. 2017 0.34

3. 2018 0,34

4. 2019 0,31

5. 2020 0,31

6. 2021 0,34

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 12

IKK OUTPUT

2.1.1. Indikator Kinerja Kunci Keluraran

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

1 Pendidikan

1 Tingkat partisipasi

warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD

1 Jumlah Satuan

Pendidikan Anak Usia Dini Terakreditasi (Negeri dan Swasta)

Jumlah Satuan Pendidikan Anak Usia Dini

Terakreditasi (Negeri dan Swasta) …………

399 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

2 Jumlah peserta didik

PAUD (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan

Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ………orang

15.884 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

3 Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan

Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan

Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan ………orang

305 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

4 Jumlah kebutuhan

minimal pendidik PAUD (Negeri dan Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal pendidik PAUD

(Negeri dan Swasta)………orang

1.725 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

5 Jumlah pendidik pada

PAUD (Negeri dan Swasta)

Jumlah pendidik pada PAUD (Negeri dan Swasta) ……… orang

208 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 13

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

6 Jumlah pendidik PAUD

(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah

diploma empat (D- IV) atau sarjana (S1) bidang pendidikan anak usia dini,

kependidikan lain atau psikologi dan sertifikat profesi guru pendidikan anak usia dini

Jumlah pendidik PAUD (Negeri dan Swasta)

yang memiliki ijazah diploma empat (D- IV) atau sarjana (S1) bidang pendidikan anak usia

dini, kependidikan lain atau psikologi dan sertifikat profesi guru pendidikan anak usia dini ……… orang

1.181 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

7 Jumlah kepala sekolah

PAUD (Negeri dan Swasta) yang memiliki

ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan

pelatihan calon kepala sekolah untuk PAUD formal atau sertifikat pendidikan dan pelatihan kepala

satuan PAUD non-

formal dari lembaga pemerintah

Jumlah kepala sekolah PAUD (Negeri dan

Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat

pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah untuk PAUD formal atau sertifikat pendidikan dan pelatihan kepala satuan PAUD non- formal dari lembaga pemerintah ……… orang

193 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

2 Tingkat partisipasi

warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar

1 Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi

Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi

(Jumlah sekolah terakreditasi yang dimaksud adalah seluruh sekolah yang sudah terakreditasi, baik A, B atau C (dibuat terpisah))

Jumlah SD : 404

Jumlah SMP : 97

a.Akreditasi A (SD) :151

b.Akreditasi A (SMP) :51

c.Akreditasi B (SD) :237

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 14

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

d.Akreditasi B (SMP) :36

e. Akreditasi C (SD) :16

f.Akreditasi C (SMP) :10

2 Jumlah peserta didik

jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta)

yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik jenjang sekolah dasar

(Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ……… orang

92.415

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

3 Jumlah peserta didik

jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta)

yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik jenjang sekolah

menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ……… orang

45.324 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

4 Jumlah peserta didik

pada jenjang sekolah

dasar (Negeri dan Swasta) yang

menerima pembebasan biaya pendidikan

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah

dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan ………orang

74.321 Dinas

Pendidikan

dan Kebudayaan

5 Jumlah peserta didik

pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima

pembebasan biaya pendidikan

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah

menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan ………orang

34.135 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 15

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

6 Jumlah kebutuhan

minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada

jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) ……… orang

5.307 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

7 Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada

jenjang sekolah

menengah pertama (Negeri dan Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) ………orang

2.657 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

8 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar ………orang

2.686 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

9 Jumlah pendidik pada

jenjang sekolah menengah pertama(Negeri dan Swasta)

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah

menengah pertama (Negeri dan Swasta) ………orang

1268 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

10 Jumlah kebutuhan

minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal tenaga

kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) ………orang

1.636 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

11 Jumlah kebutuhan

minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah

menengah pertama (Negeri dan Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal tenaga

kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) ………orang

495 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

12 Jumlah tenaga

kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta)

Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang

sekolah dasar (Negeri dan Swasta) ………orang

1.243 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 16

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

13 Jumlah tenaga

kependidikan pada jenjang sekolah

menengah pertama (Negeri dan Swasta)

Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang

sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) ………orang

615 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

14 Jumlah pendidik pada

jenjang sekolah dasar

(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar

(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah

diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik ………orang

5000 Dinas

Pendidikan

dan Kebudayaan

15 Jumlah pendidik pada

jenjang sekolah menengah pertama

(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah

menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik ………

2.562 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

16 Jumlah kepala sekolah

pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan

Swasta) yang memiliki

ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat

pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah

dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan

surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah ………orang

355 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

17 Jumlah kepala sekolah

pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah

menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

75 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 17

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

D-IV atau S1, sertifikat

pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

………orang

18 Jumlah tenaga

penunjang lainnya pada jenjang sekolah

dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat

Jumlah tenaga penunjang lainnya pada

jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat ………orang

1.125 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

19 Jumlah tenaga

penunjang lainnya pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta)

yang memiliki ijazah SMA/sederajat

Jumlah tenaga penunjang lainnya pada

jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat ………

563 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

3 Tingkat partisipasi warga negara usia

13-15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan

menengah pertama

1 Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi

(Jumlah sekolah terakreditasi yang dimaksud adalah

seluruh sekolah yang

sudah terakreditasi, baik A, B atau C (dibuat terpisah))

(Jumlah sekolah terakreditasi yang dimaksud adalah seluruh sekolah yang sudah

terakreditasi, baik A, B atau C (dibuat terpisah))

a. Akreditasi A (SD) :151

b. Akreditasi A (SMP) :51

c. Akreditasi B (SD) :237

d. Akreditasi B (SMP) :36

e. Akreditasi C (SD) :16

f. Akreditasi C (SMP) :10

Jumlah SD : 404

Jumlah SMP : 97

a. Akreditasi A (SD) :151

b. Akreditasi A (SMP) :51

c. Akreditasi B (SD) :237

d. Akreditasi B (SMP) :36

e. Akreditasi C (SD) :16

f. SAkreditasi C (SMP) :10

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 18

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

2 Jumlah peserta didik

jenjang sekolah dasar yang menerima

perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik jenjang sekolah dasar

yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah..........orang

92.415

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

3 Jumlah peserta didik

jenjang sekolah menengah pertama yang menerima perlengkapan dasar

peserta didik dari Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik jenjang sekolah

menengah pertama yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ..........orang

45.324 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

4 Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah

dasar yang menerima pembebasan biaya pendidikan

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah dasar yang menerima pembebasan biaya pendidikan .......... orang

74.321 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

5 Jumlah peserta didik

pada jenjang sekolah menengah pertama yang menerima pembebasan biaya pendidikan

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah

menengah pertama yang menerima pembebasan biaya pendidikan..........orang

34.135 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

6 Jumlah kebutuhan

minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar..........orang

5.307 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

7 Jumlah kebutuhan

minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada

jenjang sekolah menengah pertama..........orang

2.657 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

8 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar..........orang

2.686 Dinas

Pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 19

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

dan Kebudayaan

9 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama.......... orang

1268 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

10 Jumlah kebutuhan minimal tenaga

kependidikan pada jenjang sekolah dasar

Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar..........orang

1.636 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

11 Jumlah kebutuhan minimal tenaga

kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama

Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama..........orang

495 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

12 Jumlah tenaga

kependidikan pada jenjang sekolah dasar

Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar..........orang

1.243 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

13 Jumlah tenaga

kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama

Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama ..........orang

615 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

14 Jumlah pendidik pada

jenjang sekolah dasar yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar

yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik..........orang

5000 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

15 Jumlah pendidik pada

jenjang sekolah menengah pertama

yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV)

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah

menengah pertama yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik ..........orang

2.562 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 20

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

16 Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah

dasar yang memiliki jazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan

surat tanda tamat pendidikan dan

pelatihan calon kepala sekolah

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah dasar yang memiliki ijazah D-IV atau S1,

sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah..........orang

355 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

17 Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah

menengah pertama yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat

tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah menengah pertama yang memiliki ijazah D-IV

atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah..........orang

75 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

18 Jumlah tenaga

penunjang lainnya pada jenjang sekolah

dasar yang memiliki jazah SMA/sederajat

Jumlah tenaga penunjang lainnya pada

jenjang sekolah dasar yang memiliki ijazah SMA/sederajat..........orang

1.125 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

19 Jumlah tenaga

penunjang lainnya pada jenjang sekolah

menengah pertama yang memiliki ijazah SMA/sederajat

Jumlah tenaga penunjang lainnya pada

jenjang sekolah menengah pertama yang memiliki ijazah SMA/sederajat..........orang

563 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 21

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

4 Tingkat partisipasi

warga negara usia 7-18 tahun yang

belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah

yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan

1 Jumlah satuan

pendidikan kesetaraan terakreditasi (Negeri dan Swasta)

(Jumlah sekolah terakreditasi yang dimaksud

adalah seluruh sekolah yang sudah terakreditasi, baik A, B atau C (dibuat terpisah))

13

a. Akreditasi A: 0

b. Akreditasi B: 10

c. Akreditasi C: 3

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

2 Jumlah peserta didik

pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang menerima

perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan

(Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ..........orang

4.102 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

3 Jumlah peserta didik

pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan

Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan

(Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan .........orang

623 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

4 Jumlah kebutuhan

minimal pendidik pada satuan pendidikan

kesetaraan (Negeri dan Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada

satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) ..........orang

146 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

5 Jumlah pendidik pada satuan pendidikan

kesetaraan (Negeri dan Swasta)

Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta)..........orang

0 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

6 Jumlah pendidik pada satuan pendidikan

kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki

ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)..........orang

122 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 22

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

7 Jumlah kepala sekolah

pada jenjang sekolah dasar yang memiliki

ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan

pelatihan calon kepala sekolah

Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah

dasar yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat

pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah..........orang

0 Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

8 Jumlah kepala sekolah pada satuan

pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1

Jumlah kepala sekolah pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1..........orang

17 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

2 Kesehatan

1 Rasio daya

tampung RS Rujukan

1 Jumlah RS Rujukan

kabupaten/kota yang memenuhi sarana, prasarana dan alat

kesehatan (SPA) sesuai standar

Jumlah RS Rujukan kabupaten/kota yang

memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA) sesuai standar.........

26 RS Dinas Kesehatan

2 Persentase RS Rujukan Tingkat

Kota yang terakreditasi

1 Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya

Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya..........

26 RS Dinas Kesehatan

3 Persentase ibu hamil

mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil

1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Vaksihn DT

(410 Vial)

2. Tablet TD

(1.537.330 Tablet)

3. Tes Kehamilan

(13.631)

4. Pemeriksaan HB

(13.631)

Dinas Kesehatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 23

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

5. Pemeriksaan Gol.

Darah (13.631)

6. Pemeriksaan

Glukoprotein

(13.631)

7. Kartu Ibu/Rekam

Medis Ibu (17.317)

8. Buku KIA (18.000)

2 Jumlah SDM

kesehatan untuk pelayanan antenatal

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan antenatal ……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Dokter (23)

2. Dokter Spesialis

Kebidanan (0)

3. Bidan (23)

4. Perawat (23)

Dinas Kesehatan

4 Persentase ibu bersalin

mendapatkan pelayanan persalinan

1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Formulir Potograf (13.748 Lembar)

2.Kartu Ibu/Rekam

Medis Ibu

(13.748 Lembar)

3.Buku KIA

(18.000 Buku)

Dinas Kesehatan

2 Jumlah SDM

kesehatan untuk pelayanan persalinan sesuai standar

Jumlah……………

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Dokter (23)

2. Dokter Spesialis

(Spog) (0)

3. Bidan (23)

4. Perawat (23)

Dinas Kesehatan

5 Persentase bayi baru lahir

mendapatkan

1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ………

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Vaksihn Hepatitis

Bo (17.463 vial)

2. Vitamin K1 Injeksi

Dinas Kesehatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 24

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

pelayanan

kesehatan bayi baru lahir

(3.340 Ampul)

3. Salep/Tetes Mata

Ab (8.703 tube)

4. Formulir Mtbm

(15.744 Lembar)

5. Buku KIA

(18.000 Buku)

2 Jumlah SDM kesehatan untuk

pelayanan neonatal esensial sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan neonatal esensial sesuai

standar ……

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Dokter (23)

2. Dokter Spesialis

Anak (0)

3. Bidan (23)

4. Perawat (23)

Dinas Kesehatan

6 Cakupan

pelayanan kesehatan balita sesuai standar

1 Jumlah dukungan

logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Kuesioner Kpsk

(95 Buku)

2. Formulir Sdidtk

(77.634 Lembar)

3. Buku Kia

(48.869 Buku)

4. Vitamin A Biru

(15.231 kapsul)

5. Vitamin A Merah

(37.061 Kapsul)

6. Vaksinasi Imunisasi

Bcg (5.790 Vial)

7. Vaksinasi Imunisasi

Dpt-Hb-Hib

(11.200 Vial)

8. Vaksinasi Imunisasi

Dinas Kesehatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 25

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Ipv (3.560 vial)

9. Vaksinasi Imunisasi

Polio Oral

(8.920 vial)

10. Vaksin Imunisasi

Mr (5.469 vial)

11. Jarum Suntik dan

Bhp (25.400 pcs)

12. Peralatan

Anafilaktik

(1.308 ampul)

2 Jumlah SDM kesehatan untuk

pelayanan kesehatan balita sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan balita sesuai standar ………

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Dokter (23)

2. Bidan (23)

3. Perawat (23)

4. Gizi (23)

5. Guru Paud (1.217)

6. Kader Kesehatan

(3.665)

Dinas Kesehatan

7 Persentase anak

usia pendidikan

dasar yang

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

1 Jumlah dukungan

logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ………

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Buku Rapor

Kesehatanku

(14.732)

2. Kuisoner Skrining

Kesehatan (64.395)

3. Formulir

Rekapitulasi Hasil

Pelayanan

Kesehatan Usia

Sekolah dan Remaja

Dinas Kesehatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 26

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Dalam Sekolah

(64.395)

2 Jumlah SDM

kesehatan untuk pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan

kesehatan anak usia pendidikan dasar sesuai standar ……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Dokter (23)

2. Dokter Gigi (23)

3. Bidan (46)

4. Perawat (46)

5. Gizi (44)

6. Nakes Masyarakat

(69)

7. Guru (10.141)

8. Kader Kesehatan

(1.951)

9. Dokter Kecil

(3.461)

Dinas Kesehatan

8 Persentase orang

usia 15-59 tahun mendapatkan

skrining kesehatan sesuai standar

1 Jumlah dukungan

logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

36 Posbindu Kit Dinas Kesehatan

2 Jumlah SDM kesehatan untuk

pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar ………

(Dibuat dalam bentuk daftar)

37 orang Dinas Kesehatan

9 Persentase warga negara usia 60

tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ………

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Strip Uji

Pemeriksaan Gd

(19.844)

2. Strip Uji

Pemeriksaan

Kolesterol (19.844)

3. Instrumen Gds,

Amt, Adl Dalam

Dinas Kesehatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 27

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Paket P3G (70.061)

4. Buku Kesehatan

Lansia (2.243)

2 Jumlah SDM

kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai

standar ………

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Dokter (23)

2. Bidan (23)

3. Perawat (23)

4. Gizi (23)

5. Nakes Masyarakat

(-)

6. Non Nakes/Kader

Kesehatan (715)

Dinas Kesehatan

10 Persentase

penderita hipertensi yang mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar

1 Jumlah dukungan

logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ………

(Dibuat dalam bentuk daftar)

66 Tensimeter Dinas Kesehatan

2 Jumlah SDM

kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar ………

(Dibuat dalam bentuk daftar)

250 Orang Dinas Kesehatan

11 Persentase penderita DM yang

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

1 Jumlah dukungan logistik kesehatan

yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

38 Alat Ukur Cek Gula Darah

Dinas Kesehatan

2 Jumlah SDM

kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar ……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

250 Orang Dinas Kesehatan

12 Persentase ODGJ

berat yang mendapatkan pelayanan

1 Jumlah dukungan

logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

23 Logistik Dinas Kesehatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 28

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

kesehatan jiwa sesuai standar

2 Jumlah SDM

kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar ……..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

28 Orang Dinas Kesehatan

13 Persentase orang terduga TBC

mendapatkan

pelayanan TBC sesuai standar

1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia………..

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Reagen Ziehl

(186 kit/btl)

2. Pos Sputum

(28.834 pcs)

3. Kaca slide

(9.614 ktk)

4. Catridge Xpert

(9.610 pcs)

5.Montoux test

(101 vial)

6.Masker N95

(0 pcs)

7.BMHP

(14.417 pkt)

Dinas Kesehatan

2 Jumlah SDM

kesehatan untuk

pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar …….

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Dokter (59)

2. Petugas TBC (47)

3. Analis (40)

4. Farmasi (40)

Dinas Kesehatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 29

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

14 Persentase orang

dengan resiko terinfeksi HIV

mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar

1 Jumlah dukungan

logistik kesehatan yang tersedia

Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia …….

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Rapid test HIV 1/

SD HIV

(20.500 pcs)

2. Rapid test HIV 2/

oncoprobe/focus

(227 pcs)

3. Rapid test HIV 3/

biomeric

(227 pcs)

4. BMHP lainnya (20.500 pkt)

5. ARV (922 pkt)

Dinas Kesehatan

2 Jumlah SDM

kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar …….

(Dibuat dalam bentuk daftar)

1. Dokter (43)

2. Perawat/Bidan/

Konselor (58)

3. Analis/Labor (40)

4. RR/Rekam Medik

(40)

5. Farmasi (40)

Dinas Kesehatan

3 Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang

1 Rasio luas kawasan

permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh

infrastruktur pengendalian banjir di WS Kewenangan Kota

1 Luas kawasan

permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)

Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota ……….(ha)

2.00 Ha Dinas PUPR

2 Panjang sungai di

kawasan permukiman yang rawan banjir di

WS kewenangan abupaten/kota (m)

Panjang sungai di kawasan permukiman yang

rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota…….. (m)

2,100 Meter Dinas PUPR

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 30

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

3 Luas kawasan

permukiman sepanjang pantai yang

rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)

Luas kawasan permukiman sepanjang pantai

yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota…… (ha)

3,00 ha Dinas PUPR

4 Panjang pantai di

kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi, akresi di WS

kewenangan kabupaten/kota (m)

Panjang pantai di kawasan permukiman yg

rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan kabupaten/kota…… (m)

11,977 Meter Dinas PUPR

5 Rencana Tata Pengaturan air dan

tata pengairan/ rencana pengelolaan sumber daya air WS Kewenangan kabupaten/kota

Ada/tidak tidak Dinas PUPR

6 Rencana Teknis tata

pengaturan air dan tata pengairan/

rencana pengelolaan

sumber daya air kewenangan kabupaten/kota

Ada/tidak tidak Dinas PUPR

7 Data prasarana dan

sarana pengaman pantai dan sungai milik pemerintah kabupaten/kota

i. Bangunan

perkuatan tebing (m)

Jumlah

i. Bangunan perkuatan tebing …..(m)

ii. Tanggul sungai…… (m)

iii. Kanal bajir……. (m)

iv. Pintu air/bendung pengendali banjir…… (Unit)

Jumlah

i. Bangunan

perkuatan tebing 1,355,20.(m)

ii. Tanggul sungai 4 unit

iii. Kanal banjir…….

Dinas PUPR Kanal Banjir dan

Pintu air/bendung pengendali banjir merupakan

Kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera V

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 31

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

ii. Tanggul sungai (m)

iii. Kanal bajir (m)

iv. Pintu air/bendung pengendali banjir (Unit)

(m)

iv. Pintu air/bendung pengendali banjir…… (Unit)

2 Rasio luas kawasan

permukiman sepanjang pantai rawan abrasi,

erosi, dan akresi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai

di WS Kewenangan Kota

1 Luas kawasan

permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)

Luas kawasan permukiman rawan banjir di

WS kewenangan kabupaten/kota …….(ha)

2,00 Ha Dinas PUPR

2 Panjang sungai di

kawasan permukiman yang rawan banjir di

WS kewenangan kabupaten/kota (m)

Panjang sungai di kawasan permukiman yang rawan banjir di WS kewenangan

kabupaten/kota……… (m)

2,100 Meter Dinas PUPR

3 Luas kawasan permukiman

sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)

Luas kawasan permukiman sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota ……(ha)

3,00 Ha Dinas PUPR

4 Panjang pantai di

kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi,

akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (m)

Panjang pantai di kawasan permukiman yg

rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan kabupaten/kota……. (m)

4,245 M Dinas PUPR

5 Rencana Tata

Pengaturan air dan tata pengairan/ rencana pengelolaan sumber daya air WS

Kewenangan

Ada/tidak

tidak Dinas PUPR

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 32

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

kabupaten/kota

6 Rencana Teknis tata pengaturan air dan

tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air kewenangan kabupaten/kota

Ada/tidak

tidak Dinas PUPR

7 Data prasarana dan

sarana pengaman pantai dan sungai milik pemerintah kabupaten/kota

i. Bangunan

perkuatan tebing …..(m)

ii. Tanggul sungai ……..(m)

iii. Kanal bajir……. (m)

iv. Pintu air/bendung pengendali banjir ………(Unit)

v. Pompa banjir (Unit dan Kapasitas)

vi. Polder/Kolam Retensi…… (Unit)

vii. Breakwater ……(m)

viii. Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya …..(m)

Jumlah

i. Bangunan perkuatan tebing …..(m)

ii. Tanggul sungai ……..(m)

iii. Kanal bajir……. (m)

iv. Pintu air/bendung pengendali banjir ………(Unit)

v. Pompa banjir (Unit dan Kapasitas)

vi. Polder/Kolam Retensi…… (Unit)

vii. Breakwater ……(m)

viii. Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya …..(m)

Jumlah

i. Bangunan perkuatan tebing …..(m)

ii. Tanggul sungai ……..(m)

iii. Kanal bajir……. (m)

iv. Pintu air/bendung pengendali banjir ………(Unit)

v. Pompa banjir (Unit dan Kapasitas)

vi. Polder/Kolam Retensi…… (Unit)

vii. Breakwater …(m)

viii. Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya …..(m)

Dinas PUPR Kewenangan

Dinas PUPR Kota Padang hanya Bangunan

perkuatan tebing dan tanggul sungai

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 33

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

3 Rasio luas daerah

irigasi kewenangan kota yang dilayani

oleh jaringan irigasi

1 Persentase panjang

jaringan irigasi primer dalam kondisi baik

Panjang jaringan irigasi primer dalam kondisi baik (m) x 100 %

Panjang jaringan irigasi primer (m)

33.639 m x 100 %

35.713

= 94,19 %

Dinas PUPR

2 Persentase panjang

jaringan irigasi

sekunder dalam kondisi baik

Panjang jaringan irigasi sekunder

dalam kondisi baik (m) x 100 %

Panjang jaringan irigasi sekunder (m)

80.835 m x 100 %

94.733 m

= 85,32 %

Dinas PUPR

3 Persentase panjang

jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik

Panjang jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik (m) x 100 %

Panjang jaringan irigasi tersier (m)

2.105,62 x 100 %

2.1052,62

= 100 %

Dinas pertanian

4 Persentase jumlah

rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air

minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan

terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kota

1 Pemenuhan dokumen

RISPAM kabupaten/kota

Ada/tidak Ada DPRKP

2 Tersusun dan

ditetapkannya JAKSTRADA Kab/Kota

Ada/tidak Ada DLH

3 Jumlah BUMD dan atau UPTD Kab/Kota

penyelenggaran SPAM

Jumlah BUMD dan atau UPTD Kab/Kota penyelenggaran SPAM ……

2 DPRKP

4 Jumlah izin yang

diberikan kepada Badan Usaha untuk

melakukan penyelenggaraan SPAM

Jumlah izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk

melakukan penyelenggaraan SPAM ……

10 DPRKP

5 Jumlah kerja sama

penyelenggaran SPAM dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah

Jumlah kerja sama penyelenggaran SPAM

dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah lain……..

1 DPRKP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 34

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

daerah lain.

5 Persentase jumlah rumah yang

memperoleh layanan pengolahan air limbah domestik

1 Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan

setempat untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S

Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan setempat untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S ……..

168.805 rumah DPRKP

2 Jumlah rumah dengan

akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan

dasar menggunakan SPALD-T

Jumlah rumah dengan akses sambungan

rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD-T ……

2.039 rumah DPRKP

3 Jumlah rumah dengan

akses unit pengolahan setempat dan data jumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan

pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S dan SPALD T

Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan

setempat dan data jumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S dan SPALD T….

170.844 rumah DPRKP

4 Jumlah rumah yang

sudah menerima pelayanan jasa penyedotan lumpur tinja

Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa penyedotan lumpur tinja …..

24.907 rumah DPRKP

5 Jumlah rumah yang

sudah menerima pelayanan jasa pengolahan lumpur tinja

Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa pengolahan lumpur tinja …..

24.907 rumah DPRKP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 35

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

6 Jumlah rumah yang

sudah menerima pelayanan jasa

pengolahan air limbah domestik

Jumlah rumah yang sudah menerima

pelayanan jasa pengolahan air limbah domestik ……..

24.907 rumah DPRKP

7 Kinerja penyediaan

pelayanan SPALD S akses dasar

∑ rumah yang memiliki akses

pengolahan berupa cubluk atau tangki septik x 100 %

∑ panjang rumah di wilayah pengembangan SPALD dengan

kepadatan penduduk pada wilayah terbangun <25 jiwa/ha

9.756 x 100 %

10.932

= 89,24 %

DPRKP

8 Kinerja penyediaan pelayanan SPALD S

akses aman

∑ rumah yang lumpur tinjanya telah diolah di IPLT

x 100 %

∑ rumah di wilayah pengembangan SPALDS dengan kepadatan penduduk pada wilayah terbangun >25 jiwa/ha

23.961 x 100 %

208.156

= 11,51 %

DPRKP

9 Kinerja penyediaan pelayanan SPALD T akses aman

∑ rumah yang memiliki sambungan rumah dan air limbahnya diolah di IPALD x 100 %

∑ rumah di wilayah pengembangan SPALDS

2.039 x 100 %

11.530

= 17,68 %

DPRKP

10 Kinerja penyediaan

unit pengolahan setempat

∑ rumah yang memiliki akses unit pengolahan setempat

x 100 %

∑ jumlah rumah yang termasuk

dalam wilayah pengembangan SPALD-S

168.805 x 100 %

219.686

= 76,84 %

DPRKP

11 Kinerja penyediaan sarana pengangkutan lumpur tinja

∑ jumlah sarana pengangkutan yang tersedia x 100 %

∑ jumlah sarana pengangkutan

18 x 100 %

20

= 90 %

DPRKP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 36

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

yang dibutuhkan kab/kota

12 Kinerja penyediaan

prasarana pengolahan lumpur tinja

∑ jumlah kapasitas pengolahan lumpur tinja yang tersedia

x 100 %

∑ jumlah kapasitas pengolahan

lumpur tinja yang dibutuhkan kab/kota

81,6 x 100 %

200

= 40,80 %

DPRKP

13 Kinerja penyediaan

sambungan rumah yang tersambung ke IPALD

∑ jumlah rumah yang memiliki

sambungan rumah yang tersambung dengan IPALD

x 100 %

∑ jumlah rumah yang dilayani dengan SPALD-T pada kab/kota

2.039 x 100 %

11.530

= 17,68 %

DPRKP

14 Kinerja penyediaan

jasa penyedotan lumpur tinja

∑ jumlah rumah yang tangki septiknya sudah disedot

x 100 %

∑ jumlah rumah yang termasuk

dalam wilayah pengembangan SPADLD-S

24.907 x 100 %

219.686

= 11,34 %

DPRKP

6 Rasio kepatuhan IMB kota

1 Rasio bangunan

gedung (kecuali rumah tinggal tunggal

dan rumah deret

sederhana) yang laik fungsi

∑ Jumlah bangunan gedung (kecuali rumah tinggal tunggal dan

rumah deret sedrhana) yang laik fungsi yang berlaku x 100 %

∑ jumlah bangunan gedung (kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana)

0 x 100 %

1

= 0 %

Dinas PUPR

2 Jumlah IMB yang

diberikan oleh Pemerintah Kab/Kota dalam tahun eksisting

Jumlah IMB yang diberikan oleh Pemerintah Kab/Kota dalam tahun eksisting ……

696 DPUPR Jumlah

rekomendasi teknis IMB/PBG

yang dikeluarkan DPUPR tahun 2021

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 37

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

3 Penetapan Peraturan

Daerah tentang Bangunan/Gedung

Ada/Tidak

Ada

Dinas PUPR Peraturan Daerah

Kota Padang Nomor 7 Tahun

2015 Tentang Bangunan Gedung

4 Penetapan Keputusan

Bupati/Walikota tentang Tim Ahli Bangunan/Gedung

Ada/Tidak

Ada

Dinas PUPR SK Wali Kota

Padang Nomor 314 Tahun 2021 tentang Tim Profesi Ahli

Bangunan Gedung Tahun 2021

5 Jumlah bangunan

gedung yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota untuk dilindungi dan dilestarikan

Jumlah bangunan gedung yang ditetapkan

oleh Bupati/Walikota untuk dilindungi dan dilestarikan……..

4 Unit BPKAD

6 Jumlah bangunan

gedung yang ditetapkan oleh

Bupati/Walikota untuk

kepentingan strategis daerah provinsi

Jumlah bangunan gedung yang ditetapkan

oleh Bupati/Walikota untuk kepentingan strategis daerah provinsi …….

74 unit BPKAD/Dinas Pariwisata

7 Jumlah bangunan

gedung negara milik Pemerintah Kab/Kota

Jumlah bangunan gedung negara milik Pemerintah

Kab/Kota …….

702 unit BPKAD Terjadi

perubahan data yang signifikan disebabkan karena adanya

kesalahan data di tahun 2020, dimana nilai 3.504 unit

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 38

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

kemungkinan

adalah jumlah register bangunan, karena 1

bangunan untuk IMB bisa terdiri

dari 3 register atau lebih

8 Jumlah bangunan

gedung negaramilik pemerintah kabupaten/kotayang dipelihara/dirawat

Jumlah bangunan gedung negara milik

pemerintah kabupaten/kota yang dipelihara/dirawat …….

702 unit BPKAD Terjadi

perubahan data yang signifikan disebabkan

karena adanya kesalahan data di tahun 2020, dimana nilai

3.504 unit kemungkinan adalah jumlah register bangunan,

karena 1 bangunan untuk IMB bisa terdiri

dari 3 register atau lebih

7 Tingkat

kemantapan jalan kota

1 Panjang jalan

berdasarkan yang ditetapkan kepala

daerah dalam SK jalan kewenangan Kab/Kota

Panjang jalan berdasarkan yang ditetapkan

kepala daerah dalam SK jalan kewenangan Kab/Kota……..

624.691 Km Dinas PUPR

2 Panjang jalan yang dibangun

Panjang jalan yang Dibangun…… 1.990 meter Dinas PUPR

3 Panjang jembatan yg Panjang jembatan yg dibangun……. 13 meter Dinas PUPR

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 39

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

dibangun

4 Panjang jalan yang

ditingkatkan (struktur/fungsi)

Panjang jalan yang ditingkatkan (struktur/fungsi)……….

200 meter Dinas PUPR

5 Panjang jembatan

yang diganti/dilebarkan

Panjang jembatan yang diganti/dilebarkan

……

153 meter Dinas PUPR

6 Panjang jalan yang direkonstruksi atau direhabilitasi

Panjang jalan yang direkonstruksi atau direhabilitasi ………..

3.800 meter Dinas PUPR

7 Panjang jembatan yang direhabilitasi

Panjang jembatan yang direhabilitasi ……… 41 meter Dinas PUPR

8 Panjang jalan yang dipelihara

Panjang jalan yang Dipelihara……….. 4.200 meter Dinas PUPR

9 Panjang jembatan yang dipelihara

Panjang jembatan yang dipelihara ……… 369 meter Dinas PUPR

8 Rasio tenaga

operator/teknisi/ analisis yang memiliki sertifikat kompetensi

1 Jumlah Pelatihan

Tenaga operator/teknisi/analis di wilayah kabupaten/kota

Jumlah Pelatihan Tenaga

operator/teknisi/analis di wilayah kabupaten/kota …….

0 Dinas PUPR

2 Jumlah tenaga kerja

operator/teknisi/analis yang terlatih di

wilayah kabupaten/kota

Jumlah tenaga kerja operator/teknisi/analis yang terlatih di wilayah kabupaten/kota …..

367 Dinas PUPR

3 Jumlah tenaga kerja konstruksi terlatih

yang tersertifikasi operator/teknisi/analis di wilayah

Jumlah tenaga kerja konstruksi terlatih yang tersertifikasi operator/teknisi/analis di wilayah kabupaten/kota …….

367 Dinas PUPR

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 40

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

kabupaten/kota

4 Terselenggaranya Sistem Informasi

Pembina Jasa Konstruksi Cakupan

kabupaten/kota yang aktif dengan data termutakhir

Ada/tidak tidak

Dinas PUPR

5 Tersedianya data dan

informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah

kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari APBD Kab/Kota

Ada/tidak tidak

Dinas PUPR

6 Tersedianya data dan

informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah

kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari APBN

Ada/tidak tidak Dinas PUPR

7 Tersedianya data dan

informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk

tahun berjalan yang bersumber dari pendanaan lainnya

Ada/tidak tidak Dinas PUPR

8 Tersedianya data dan

informasi paket pekerjaan jasa

Ada/tidak

tidak Dinas PUPR

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 41

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

konstruksi sesuai

kewenangannya yang sudah dan sedang dilaskanakan oleh badan usaha jasa

konstruksi yang termutakhir secara berkala

9 Tersedianya data dan

profil OPD sub-urusan jasa konstruksi kabupaten/kota

Ada/tidak tidak

Dinas PUPR

10 Tersedianya data dan

informasi pelatihan tenaga operator dan teknisi/analis konstruksi di wilayah

kabuapten/kota yang dilaksanakan sendiri atau melalui kerjasama dengan

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja (LPPK) yang diregistrasi oleh

menteri yang membidangi jasa konstruksi, asosiasi profesi, perguruan tinggi dan instansi pemerintah lainnya.

Ada/tidak

tidak

Dinas PUPR

11 Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konstruksi yang

terlatih di wilayah kabupaten/kota yang

Ada/tidak

tidak

Dinas PUPR

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 42

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

dibuktikan dengan

sertifikat pelatihan operator dan teknisi/analis

12 Tersedianya data dan

informasi tenaga kerja konstruksi terlatih

yang tersertifikasi operator/teknisi/analis di wilayah kab/kota

Ada/tidak

tidak

Dinas PUPR

13 Tersedianya data dan

informasi badan usaha yang mendapatkan

pembinaan di wilayah kabupaten/kota

Ada/tidak

tidak

Dinas PUPR

14 Tersedianya data dan informasi pemenuhan

komitmen permohonan IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui

Ada/tidak

Ada

DPMPTSP

15 Tersedianya data dan

informasi hasil

pengawasan ketidaksesuaian jenis,

sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan

kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya

Ada/tidak

tidak

Dinas PUPR

16 Tersedianya data dan

informasi kecelakaan

Ada/tidak tidak Dinas PUPR

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 43

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

konstruksi pada

proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya

17 Tersedianya data dan

informasi hasil pengawasan

ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi,

layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa

konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya

Ada/tidak

tidak

Dinas PUPR

18 Jumlah badan usaha

yang memiliki IUJKN di wilayah kab/kota

Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN di wilayah kab/kota ……

126 DPMPTSP

19 Jumlah usaha perseorangan yang

memiliki TDUP di wilayah kabupaten/kota

Jumlah usaha perseorangan yang memiliki TDUP di wilayah kabupaten/ kota………

19 DPMPTSP

20 Jumlah badan usaha

yang memiliki IUJKN yang terlibat dalam proyek di wilayah Kab/Kota

Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN

yang terlibat dalam proyek di wilayah Kab/Kota …….

126 DPMPTSP

21 Jumlah badan usaha

yang mendapatkan pembinaan di wilayah Kab/Kota

Jumlah badan usaha yang mendapatkan pembinaan di wilayah Kab/Kota…….

40 Penyedia DPMPTSP/DPUPR/Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 44

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

22 Jumlah pemenuhan

komitmen permohonan IUJK

badan usaha dan TDUP yang disetujui

Jumlah pemenuhan komitmen permohonan

IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui………

IUJK : 126

TDUP : 19

DPMPTSP

23 Jumlah pengawasan

terkait ketidaksesuaian

jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan

kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya

Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian

jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk

dan/atau kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya……

218 Dinas PUPR

24 Jumlah kecelakaan

konstruksi pada proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya

Jumlah kecelakaan konstruksi pada proyek

yang menjadi kewenangan pengawasannya …………

0 Dinas PUPR

25 Jumlah pengawasan

terkait ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi,

layanan usaha, bentuk

dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa

konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya

Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian

jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi

pasar jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya……

218 Dinas PUPR

9 Rasio proyek yang

menjadi kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan

- - - Dinas PUPR Tidak Perlu diisi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 45

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

konstruksi

4 Perumahan

Rakyat dan Kawasan Permukiman

1 Penyediaan dan

rehabilitasi rumah layak huni bagi

korban bencana kota

1 Jumlah rumah yang

berada pada kawasan rawan bencana dan

rencana penanganannya

Jumlah rumah yang berada pada kawasan

rawan bencana dan rencana penanganannya…..

2.537 DPRKP

2 Jumlah rumah yang terkena bencana alam

Jumlah rumah yang terkena bencana alam…… 0 DPRKP

3 Jumlah RT, KK dan Jiwa korban yang

rumahnya terkena bencana alam

Jumlah RT, KK dan Jiwa korban yang rumahnya terkena bencana alam…..

0 DPRKP

4 Jumlah unit rumah korban bencana yang

direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi

Jumlah unit rumah korban bencana yang direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi……

0 DPRKP

5 Jumlah unit rumah korban bencana yang

dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi

Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi ………

0 DPRKP

6 Jumlah unit rumah

korban bencana yang dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana aksi

Jumlah unit rumah korban bencana yang

dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana aksi…..

0 DPRKP

7 Jumlah unit dan lokasi

rumah sewa yang akan menjadi tempat tinggal sementara korban bencana

Jumlah unit dan lokasi rumah sewa yang akan

menjadi tempat tinggal sementara korban Bencana……..

0 DPRKP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 46

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

8 Jumlah RT, KK dan

Jiwa korban bencana yang terfasilitasi

Jumlah RT, KK dan Jiwa korban bencana yang terfasilitasi …..

0 DPRKP

9 Jumlah, luasan dan

lokasi pencadangan lahan

Jumlah, luasan dan lokasi pencadangan lahan ……

0 DPRKP

2 Fasilitasi

penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terdampak relokasi

program pemerintah kota

1 Jumlah rumah tangga

penerima layanan yang telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset

properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima layanan yang

telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM …..

0 DPRKP

2 Jumlah rumah tangga

penerima kegiatan layanan yang belum mendapatkan fasilitasi penggantian hak atas

tanah dan/atau bangunan berdasarkan rencana pemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima kegiatan

layanan yang belum mendapatkan fasilitasi penggantian hak atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan rencana pemenuhan SPM…….

0 DPRKP

3 Jumlah rumah tangga

penerima kegiatan layanan subsidi uang sewa berdasarkan

rencana pemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima kegiatan

layanan subsidi uang sewa berdasarkan rencana pemenuhan SPM ……….

0 DPRKP

4 Jumlah rumah tangga penerima kegiatan

layanan yang telah mendapatkan penyediaan rumah layak huni

Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang telah mendapatkan penyediaan

rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM ……….

0 DPRKP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 47

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

berdasarkan rencana pemenuhan SPM

5 Jumlah rumah tangga penerima layanan

yang belum mendapatkan

penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima layanan yang belum mendapatkan penyediaan rumah layak

huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM ………

0 DPRKP

6 Jumlah total luasan (Ha) pengadaan tanah

Jumlah total luasan (Ha) pengadaan tanah ………

0 DPRKP

3 Persentase

kawasan permukiman kumuh dibawah 10

ha di kab/ kota yang ditangani

1 Jumlah luasan (Ha)

kawasan permukiman kumuh < 10 Ha

Jumlah luasan (Ha) kawasan permukiman kumuh < 10 Ha…….

230,29 Ha DPRKP

2 Jumlah unit

peningkatan kualitas RTLH

Jumlah unit peningkatan kualitas RTLH….. 295 unit DPRKP

3 Jumlah luasan (ha) penanganan

infrastruktur kawasan kumuh

Jumlah luasan (ha) penanganan infrastruktur kawasan kumuh ……

39,68 Ha DPRKP

4 Berkurangnya jumlah unit RTLH

(Rumah Tidak Layak Huni)

1 Jumlah rumah di kab/kota

Jumlah rumah di kab/kota ….. 230.618 unit DPRKP

2 Jumlah unit

Peningkatan Kualitas RTLH

Jumlah unit Peningkatan Kualitas RTLH …… 295 unit DPRKP

3 Jumlah rumah tidak layak huni

Jumlah rumah tidak layak huni …… 9.434 unit DPRKP

4 Jumlah rumah yang tidak dihuni

Jumlah rumah yang tidak dihuni ……. 0 DPRKP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 48

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

5 Rasio rumah dan KK

Jumlah KK x 100 %

Jumlah Total Unit Rumah

271.163 x 100 %

230.618

= 1,17%

DPRKP

6 Jumlah rumah pembangunan baru

Jumlah rumah pembangunan baru …… 1.915 unit DPRKP

5 Jumlah perumahan

yang sudah dilengkapi PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum)

1 Jumlah perumahan yang terfasilitasi PSU

Jumlah perumahan yang terfasilitasi PSU ….rumah

217.127 rumah DPRKP

2 Jumlah unit rumah

yang sudah difasilitasi air minum

Jumlah unit rumah yang sudah difasilitasi air minum …..

217.127 rumah DPRKP

3 Jumlah unit rumah

yang terfasilitasi jalan lingkungan

Jumlah unit rumah yang terfasilitasi jalan lingkungan …..

6.244 unit DPRKP

4 Jumlah unit rumah

yang terfasiltasi akses sanitasi (on site / off site)

Jumlah unit rumah yang terfasiltasi akses sanitasi (on site / off site) ……

170.844 rumah DPRKP

5 Jumlah perumahan yang terfasilitasi RTNH

Jumlah perumahan yang terfasilitasi RTNH …….

147 DPUPR

6 Jumlah unit rumah

yang terfasilitasi akses PJU

Jumlah unit rumah yang terfasilitasi akses PJU ……

4.146 DPRKP dan

Dinas Perhubungan

7 Jumlah pengembang yang tersertifikasi

Jumlah pengembang yang tersertifikasi ……. 0 DPRKP

8 Jumlah pengembang yang teregistrasi

Jumlah pengembang yang teregistrasi …… 0 DPRKP

9 Jumlah pengembang

yang mendapat penyuluhan atau

Jumlah pengembang yang mendapat penyuluhan atau pelatihan …….

41 DPRKP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 49

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

pelatihan

5 Ketentraman, Ketertiban

Umum dan Perlindungan Masyarakat

1 Persentase Gangguan

Trantibum yang dapat diselesaikan

1 Jumlah pelanggaran dan pengaduan

trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani

Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang Ditangani 11.162

11.162 Satpol PP

2 Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan

Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan …..

40 x 100 %

40

= 100 %

Satpol PP

3 Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan

Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 13 x 100 %

13

= 100 %

Satpol PP

4 Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki kualitas sebagai PPNS

Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki kualitas sebagai PPNS ……

9 x 100 %

80

= 11,25 %

Satpol PP

5 Tersedianya SOP

dalam penegakan Perda dan Perkada

serta penanganan gangguan trantibum

Ada/tidak Ada

11 SOP

Satpol PP

6 Tersedianya sarana prasarana minimal

Ada/tidak (Dibuat dalam bentuk daftar)

Ada Sebanyak 8 Jenis

Satpol PP

2 Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan

1 - - - Satpol PP Tidak Perlu Di isi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 50

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

3 Jumlah warga

negara yang memperoleh

layanan informasi rawan bencana

1 Persentase

penyelesaian dokumen KRB sampai dengab dinyatakan sah/legal

Kemajuan pekerjaan dokumen yang disusun x 100 %

Jumlah satu dokumen KRB yang lengkap dan sudah disahkan

0 x 100 %

1

= 0 %

BPBD Dokumen KRB

yang baru, akan disusun kembali di tahun 2022

2 Persentase jumlah

penduduk di kawasan rawan bencana yang memperoleh informasi

rawan bencana sesuai jenis ancaman bencana

Jumlah penduduk di kawasan

rawan bencana yang memperoleh informasi rawan

bencana sesuai jenis ancaman bencana

x 100 %

Seluruh penduduk di kawasan rawan bencana sesuai jenis ancaman bencana

912.910 x 100 %

912.910

= 100 %

BPBD

4 Jumlah warga negara yang

memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana

1 Persentase penyelesaian dokumen

RPB sampai dinyatakan sah/legal

Kemajuan pekerjaan dokumen yang disusun

x 100 %

Jumlah satu dokumen RPB yang lengkap dan sudah disahkan

0 x 100 %

1

= 0 %

BPBD Dokumen RPB yang baru, akan

disusun kembali di tahun 2022

2 Persentase

penyelesaian dokumen renkon sampai dinyatakan sah/lehal

Kemajuan pekerjaan dokumen yang disusun

x 100 %

Jumlah satu dokumen rekon yang lengkap dan sudah disahkan

0 x 100 %

1

= 0 %

BPBD Dokumen renkon

yang baru, akan disusun kembali di tahun 2022

3 Persentase jumlah

aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan

(Pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana)

Jumlah Aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan x 100 %

Jumlah aparatur dengan warga negara dikawasan rawan bencana

230 x 100 %

230

= 100 %

BPBD

4 Persentase warga negara yang ikut pelatihan

Jumlah warga negara yang ikut pelatihan

x 100 % 230

x 100 % 230

BPBD

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 51

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Jumlah warga negara dikawasan rawan bencana

= 100 %

5 Persentase warga negara yang

mendapat layanan pusdalops

penanggulan bencana dan sarana prasarana penanggulangan bencana

Jumlah warga negara yang mendapat layanan pusdalops

x 100 % Jumlah warga negara yang berada

dikawasan rawan bencana

456.455 x 100 %

912.910

= 50 %

BPBD

6 Persentase warga

negara yang mendapat peralatan perlindungan

Jumlah warga negara yang mendapat layanan peralatan perlindungan x 100 %

Jumlah warga negara dikawasan rawan bencana

130.416 x 100 %

912.910

= 14,28%

BPBD

5 Jumlah warga

negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan

evakuasi korban bencana

1 Persentase kecepatan

respon kurang dari 24 jam untuk setiap status KLB

Jumlah kecepatan respon kurang

dari 24 jam untuk setiap penetapan KLB

x 100 %

Jumlah seluruh penetapan status KLB

1 x 100 %

1

= 100%

BPBD

2 Persentase kecepatan

respon kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana

Jumlah kecepatan respon kurang

dari 24 jam untuk setiap penetapan darurat bencana

x 100 %

Jumlah seluruh penetapan status darurat bencana

2 x 100 %

2

= 100%

BPBD

3 Persentase jumlah

petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana

Jumlah petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana x 100 %

Jumlah keseluruhan petugas dalam penanganan darurat bencana

60 x 100 %

60

= 100%

BPBD

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 52

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

4 Persentase jumlah

korban berhasil dicari, ditolong dan

dievakuasi terhadap kejadian bencana

Jumlah korban yang berhasil dicari, ditolong dan dievakuasi x 100 %

Perkiraan jumlah korban keseluruhan dari bencana

130.416 x 100 %

130.416

= 100%

BPBD

6 Persentase

pelayanan

penyelamatan dan evakuasi korban bencana

1 Jumlah dan jenis

layanan penyelamatan

dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia (operasi

darurat non kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di kabupaten/kota

Jumlah dan jenis layanan penyelamatan dan

evakuasi pada kondisi membahayakan

manusia (operasi darurat non kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan di kabupaten/kota……..

8 Jenis

296 Kejadian

Dinas Damkar

2 Tersedianya pos

sektor damkar yang dilengkapi sarana

prasarana damkar, sarana prasarana penyelamatan di kantor kecamatan

Ada/tidak

Ada

Dinas Damkar

3 Tersedianya aparatur

selama 24 (jam) yang dilaksanakan secara bergantian (shift) di kantor kecamatan

Ada/tidak

Ada

Dinas Damkar

4 Pos Damkar yang

dilengkapi dengan sarana/prasarana

damkar, sarana prasarana penyelamatan dan evakuasi di setiap

Pos Damkar yang dilengkapi dengan

sarana/prasarana damkar, sarana prasarana penyelamatan dan evakuasi di setiap

keluarahan/desa (Dibuat dalam bentuk)…….

(Dibuat dalam bentuk)

a. Pos 1. WMK 7

b. Pos 2. WMK 8.1

c. Pos 3. WMK 1

d. Pos 4. WMK 9

Dinas Damkar

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 53

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

keluarahan/desa e. Pos 5. WMK 6

f. Pos 6 (Posko 113) WMK 10

g. Pos 7 WMK 8

h. Pos 8 WMK 2

5 Jumlah dan jenis

sarana prasarana

pemadaman, penyelamatan dan evakuasi

Jumlah dan jenis sarana prasarana

pemadaman, penyelamatan dan evakuasi (Dibuat dalam bentuk)……

818 Dinas Damkar

6 Jumlah aparatur

pemadam kebakaran yang memenuhi Standar Kualifikasi Pemadam

sebagaimana dimaksud Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009

tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran

Jumlah aparatur pemadam kebakaran yang

memenuhi Standar Kualifikasi Pemadam sebagaimana dimaksud Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran ……….

155 Dinas Damkar

7 Jumlah relawan

kebakaran di bawah binaan Dimas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

atau perangkat daerah yang menyelenggarakan sub urusan kebakaran

Jumlah relawan kebakaran di bawah binaan

Dimas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau perangkat daerah yang menyelenggarakan sub urusan kebakaran ……………

126 Dinas Damkar

8 Jumlah peningkatan

kapasitas aparatur pemadam kebakaran

Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemadam kebakaran ……….

168 orang Dinas Damkar

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 54

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

7 Waktu tanggap

(response time) penanganan kebakaran

- - - - Dinas Damkar Tidak Perlu Di isi

6 Sosial 1 Persentase penyandang

disabilitas

terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan

pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar

panti (Indikator SPM)

1 Jumlah Layanan data yang dimiliki

Jumlah Layanan data yang dimiliki…….. 1 Layanan (1.930 orang)

Dinas Sosial

2 Jumlah data

penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng

yang masuk dalam data terpadu FM dan OTM

Jumlah data penyandang disabilitas terlantar,

anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang masuk dalam data terpadu FM dan OTM ……..

8.526 orang Dinas Sosial

3 Jumlah Tim Reaksi Cepat yang dibentuk

Jumlah Tim Reaksi Cepat yang dibentuk …….. 40 orang Dinas Sosial

4 Jumlah penyandang disabilitas terlantar,

anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang dijangkau

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang dijangkau ……..

47 orang Dinas Sosial

5 Jumlah kendaraan

roda empat yang akses khusus layanan kedaruratan yang dimiliki

Jumlah kendaraan roda empat yang akses

khusus layanan kedaruratan yang dimiliki ……..

4 unit Dinas Sosial

6 Jumlah penyandang

disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut

usia terlantar dan gepeng yang menerima paket permakanan sesuai

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang menerima paket permakanan sesuai standar gizi ……..

935 orang Dinas Sosial

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 55

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

standar gizi

7 Jumlah rumah

singgah/shelter/tempat tinggal sementara yang dimiliki sesuai standar

Jumlah rumah singgah/shelter/tempat tinggal sementara yang dimiliki sesuai standar ……..

1 unit Dinas Sosial

8 Jumlah penyandang

disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan

gepeng yang menerima paket sandang

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang menerima paket sandang ……..

758 orang Dinas Sosial

9 Jumlah penyandang

disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

memanfaatkan alat bantu

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang memanfaatkan alat bantu ……..

54 orang Dinas Sosial

10 Jumlah alat bantu yang tersedia di

rumah singgah/ shelter

Jumlah alat bantu yang tersedia di rumah singgah/ shelter ……..

1 unit Dinas Sosial

11 Jumlah paket perbekalan Kesehatan yang tersedia

Jumlah paket perbekalan Kesehatan yang tersedia ……..

150 Dinas Sosial

12 Jumlah penyandang

disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut

usia terlantar dan gepeng yang memanfaatkan paket perbekalan kesehatan

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang memanfaatkan paket perbekalan kesehatan……..

150 Dinas Sosial

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 56

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

13 Jumlah tenaga

Kesehatan yang disediakan di rumah singgah

Jumlah tenaga Kesehatan yang disediakan di rumah singgah ……..

0 Dinas Sosial

14 Jumlah pekerja sosial professional dan/atau

TKS dan/atau relawan sosial yang disediakan

Jumlah pekerja sosial professional dan/atau TKS dan/atau relawan social yang disediakan ……..

5 orang Dinas Sosial

15 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut

usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan bimbingan fisik,

mental dan sosial sesuai standar di keluarga, masyarakat, Dinas Sosial, Rumah

Singgah/Shelter dan/atau pusat kesejahteraan sosial

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan bimbingan fisik, mental

dan sosial sesuai standar di keluarga, masyarakat, Dinas Sosial, Rumah Singgah/Shelter dan/atau pusat kesejahteraan sosial ……..

514 Dinas Sosial

16 Jumlah bimbingan

social yang

dilaksanakan kepada keluarga dan masyarakat

Jumlah bimbingan social yang dilaksanakan kepada keluarga dan masyarakat ……..

247 orang Dinas Sosial

17 Jumlah penyandang

disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan

gepeng yang difasilitasi untuk mendapatkan dokumen

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang difasilitasi untuk mendapatkan dokumen kependudukan ……..

2 orang Dinas Sosial

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 57

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

kependudukan

18 Jumlah penyandang

disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

mendapatkan akses layanan pendidikan dan Kesehatan dasar

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan akses layanan pendidikan dan Kesehatan dasar ……..

187 orang Dinas Sosial

19 Jumlah penyandang

disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang

mendapatkan layanan penelusuran keluarga

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan layanan penelusuran keluarga ……..

50 orang Dinas Sosial

20 Jumlah penyandang disabilitas terlantar,

anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang direunifikasi dengan keluarga

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang direunifikasi dengan keluarga ……..

50 orang Dinas Sosial

21 Jumlah penyandang

disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut

usia terlantar dan gepeng yang dirujuk

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang dirujuk ……..

12 orang Dinas Sosial

2 Persentase korban bencana alam dan

sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat

1 Jumlah korban bencana yang

mendapatkan makanan

Jumlah korban bencana yang mendapatkan makanan ……

2.669 jiwa Dinas Sosial

2 Jumlah korban bencana yang

Jumlah korban bencana yang menerima paket sandang …….

2.669 jiwa Dinas Sosial

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 58

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

dan setelah

tanggap darurat bencana daerah kota

menerima paket sandang

3 Jumlah tempat penampungan

pengungsi yang dimiliki

Jumlah tempat penampungan pengungsi yang dimiliki …….

822 unit Dinas Sosial

4 Jumlah paket permakanan khusus bagi kelompok rentan

Jumlah paket permakanan khusus bagi kelompok rentan …….

2.669 orang Dinas Sosial

5 Jumlah korban

bencana yang menerima pelayanan dukungan psikososial

Ada/tidak

Jumlah……..

Ada (2.669) Dinas Sosial

6 Jumlah pekerja sosial

professional/tenaga kesejahteraan sosial

dan/atau relawan sosial yang tersedia

Jumlah pekerja sosial professional/tenaga

kesejahteraan sosial dan/atau relawan sosial yang tersedia ……… (dibuat dalam bentuk daftar)

154 orang Dinas Sosial

7 Tenaga Kerja

1 Persentase kegiatan yang

dilaksanakan yang mengacu ke rencana tenaga kerja

1 Dokumen perencanaan tenaga kerja kabupaten/kota.

Mengidentifikasi/membandingkan kesesuaian dokumen RTK yang telah tersusun dengan peraturan perundangan yang berlaku

Ada Disnakerin

2 Persentase akurasi

proyeksi indikator dalam rencana tenaga kerja

Menghitung selisih 6 (enam) indikator

ketenagakerjaan dengan cara angka realisasi dikurangi dengan angka target dibagi dengan angka realisasi dikali 100%

Realisasi Indikator-Target indikator

x 100 %

Realisasi

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin

3 Jumlah perusahaan

yang menyusun rencana tenaga kerja

Jumlah seluruh perusahaan yang yang

melaporkan penyusunan RTK pada tahun

0 Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 59

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

di kabupaten/ko pelaporan

2 Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi

1 Persentase penerapan Program PBK dengan kualifikasi klaster

Jumlah penerapan program PBK

kualifikasi KKNI atau okupasi pada tahun 2021

x 100 %

Keseluruhan program pelatihan

baik kualifikasi kompetensi maupun klaster pada tahun 2021

74 x 100 %

122

= 60,66 %

Disnakerin

2

Persentase instruktur

bersertifikat kompetensi

Jumlah instruktur bersertifikat kompetensi pada tahun 2021

x 100 %

Jumlah instruktur seluruhnya pada tahun 2021

111 x 100 %

208

= 53,36 %

Disnakerin

3 Rasio jumlah instruktur terhadap peserta pelatihan

Jumlah instruktur pada tahun 2021

x 100 %

Jumlah peserta pelatihan pada tahun 2021

111 x 100 %

122

= 90,98 %

Disnakerin

4 Persentase LPK yang terakreditasi

Jumlah LPK yang terakreditasi pada tahun 2021

x 100 %

Jumlah seluruh LPK pada tahun 2021

20 x 100 %

48

= 41,66 %

Disnakerin

5 Persentase LPK yang memiliki perizinan

Jumlah LPK yang memiliki perizinan pada tahun 2021

x 100 %

Jumlah LPK yang terdata pada tahun 2021

48 x 100 %

48

= 100 %

Disnakerin

6 Jumlah penganggur yang dilatih

Jumlah penganggur yang dilatih…………… Orang

122 Disnakerin

7 Persentase lulusan bersertifikat pelatihan

Jumlah lulusan pelatihan

bersertifikat pelatihan pada tahun 2021

x 100 %

122 x 100 %

122

= 100 %

Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 60

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Jumlah orang yang dilatih pada tahun 2021

8 Persentase penyerapan lulusan

Jumlah lulusan yang bekerja pada tahun 2021

x 100 %

Jumlah lulusan pada tahun 2021

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin

9 Lulusan bersertifikat kompetensi

Jumlah lulusan pelatihan

bersertifikat kompetensi pada tahun 2021

x 100 %

Jumlah lulusan bersertifikat pelatihan pada tahun 2021

74 x 100 %

122

= 60,65 %

Disnakerin

10 Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia

(CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang diberikan pelatihan

∑ CPMI dilatih x 100 %

∑ CPMI terdaftar

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin Kegiatan Tidak Dlaksanakan Pada Tahun 2021

11 Jumlah pelatihan

Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)

Jumlah pelatihan Calon Pekerja Migran

Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)………………

0 Disnakerin Kegiatan Tidak

Dlaksanakan Pada Tahun 2021

3 Tingkat

Produktivitas Tenaga Kerja

1 Persentase

perusahaan yang menerapkan program peningkatan produktivitas

Jumlah perusahaan yang

menerapkan program peningkatan produktivitas pada tahun 2021

x 100 %

Jumlah perusahaan pada tahun 2021

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin

Kegiatan Tidak

Dlaksanakan Pada Tahun 2021

2 Data tingkat produktivitas total

Pertumbuhan ekonomi dikurangi

(pertumbuhan modal+pertumbuhan tenaga kerja)

0 Disnakerin Kegiatan Tidak

Dilaksanakan Pada Tahun 2021

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 61

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

4 Persentase

Perusahaan yang menerapkan tata

kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan

terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan)

1 Persentase

perusahaan yang telah memiliki Peraturan Perusahaan (PP)

Jumlah perusahaan yang telah memiliki PP pada tahun 2021

x 100 %

Jumlah perusahaan yang memiliki tenaga kerja 10 orang atau lebih

221 x 100 %

2.402

= 9,20%

Disnakerin

2 Persentase

perusahaan yang telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Jumlah perusahaan yang telah

memiliki PKB pada tahun 2021

x 100 %

Jumlah perusahaan yang memiliki SP/SB

7 x 100 %

113

= 6,19%

Disnakerin

3 Rekapitulasi tahunan

jumlah konfederasi SP/SB yang tercatat, federasi SP/SB yang tercatat, SP/SB di

perusahaan yang tercatat, SP/SB di luar perusahaan yang tercatat dan anggota SP/SB di perusahaan

Rekapitulasi tahunan jumlah konfederasi

SP/SB yang tercatat, federasi SP/SB yang tercatat, SP/SB di perusahaan yang tercatat, SP/SB di luar perusahaan yang tercatat dan anggota SP/SB di perusahaan ……………………

113 Disnakerin

4 Persentase

perusahaan yang sudah menyusun struktur skala upah

Jumlah perusahaan yang sudah menyusun struktur dan skala upah

x 100 %

Jumlah perusahaan yang telah

mengatur syarat kerja (yang diatur dalam PP atau PKB)

141 x 100 %

228

= 61,84%

Disnakerin

5 Persentase perusahaan yang telah

terdaftar sebatai peserta BPJS Ketenagakerjaan

Jumlah perusahaan yang sudah

terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenaga-kerjaan

x 100 %

Jumlah perusahaan berdasarkan perusahaan wajib lapor

3.395 x 100 %

3.505

= 96,86 %

Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 62

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

6 Persentase jumlah

perusahaan yang berselisih

Jumlah perusahaan yang berselisih

x 100 %

Jumlah perusahaan pada tahun 2021

51 x 100 %

3.505

= 1,45 %

Disnakerin

7 Jumlah mogok kerja Jumlah mogok kerja ………………………… 0 Disnakerin

8 Jumlah penutupan perusahaan

Jumlah penutupan perusahaan ………………………… Perusaahaan

22 Disnakerin

9 Jumlah perselisihan kepentingan

Jumlah perselisihan kepentingan ………………………… Perselisihan

1 Disnakerin

10 Jumlah perselisihan

antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh

(SP/SB) dalam 1 (satu) perusahaan

Jumlah perselisihan antar Serikat

Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dalam 1 (satu) perusahaan ………………………… Perselisihan

0 Disnakerin

11 Jumlah perselisihan PHK

Jumlah perselisihan PHK ………………………… Perselisihan

50 Disnakerin

12 Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK

Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK………………… Orang

149 Disnakerin

13 Jumlah perselisihan

yang diselesaikan

melalui perundingan bipartite

Jumlah perselisihan yang diselesaikan melalui perundingan bipartite ……………… Perselisihan

13 Disnakerin

14 Lembaga Kerja Sama

(LKS) Tripartit kabupaten/kota yang diberdayakan

Ada/tidak Ada Disnakerin

15 Persentase

perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan melalui

Jumlah perjanjian bersama x 100 %

Jumlah kasus perselisihan

23 x 100 %

51

= 45,09%

Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 63

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Perjanjian Bersama

oleh Mediator Hubungan Industrial

5 Persentase Tenaga

kerja yang ditempatkan (dalam dan luar

negeri) melalui mekanisme

layanan Antar Kerja dalam wilayah Kota

1 Jumlah lowongan

kerja yang tersedia di wilayah kabupaten/kota

Jumlah lowongan kerja yang tersedia di

wilayah kabupaten/kota ........................... Lowongan

620 Disnakerin

2 Jumlah pencari kerja

yang terdaftar di kab/kota

Jumlah pencari kerja yang terdaftar di kab/kota …………………………… Orang

5.060 Disnakerin

3 Jumlah Bursa Kerja Khusus (BKK ) wilayah kab/kota

Jumlah Bursa Kerja Khusus (BKK ) wilayah kab/kota …………… BKK

18 BKK Disnakerin

4 Jumlah Tenaga Kerja

Khusus terdaftar dalam satu kabupaten/kota

Jumlah Tenaga Kerja Khusus terdaftar dalam

satu kabupaten/kota …………………………… Orang

13 Orang Disnakerin

5 Jumlah Pejabat

Fungsional Pengantar Kerja

Jumlah Pejabat Fungsional Pengantar Kerja …………………………… Orang

5 Orang Disnakerin

6 Jumlah Lembaga

Penempatan Tenaga

Kerja Swasta (LPTKS) antar kerja lokal dalam satu wilayah kab/kota

Jumlah Lembaga Penempatan Tenaga Kerja

Swasta (LPTKS) antar kerja lokal dalam satu wilayah kab/kota ………………………… Lembaga

0 Disnakerin Kegiatan Tidak

Dlaksanakan Pada Tahun 2021

7 Jumlah perjanjian

kerja yang disahkan oleh dinas bidang

ketenagakerjaan Kab/Kota

Jumlah perjanjian kerja yang disahkan oleh

dinas bidang ketenagakerjaan Kab/Kota …………………………… Perjanjian

9 Perjanjian Disnakerin

8 Jumlah penempatan tenaga kerja melalui

Informasi Pasar Kerja

Jumlah penempatan tenaga kerja melalui Informasi Pasar Kerja (IPK) Online (SISNAKER)…………… Penempatan

0 Disnakerin Kegiatan Tidak Dlaksanakan Pada Tahun 2021

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 64

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

(IPK) Online (SISNAKER)

9 Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia

(CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)

yang mendapatkan sosialisasi

∑ CPM/CTKI yang mendapatkan sosialisasi

x 100 %

∑ CPM/CTKI

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin Kegiatan Tidak Dlaksanakan Pada Tahun 2021

10 Jumlah Calon Pekerja

Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang terdata

Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia

(CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang terdata …………………… Orang

18 Orang Disnakerin

11 Jumlah Pekerja Migran

Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) yang mendapatkan fasilitasi kepulangan

∑ fasilitas PMI yang dipulangkan x 100 %

∑ PMI yang pulang

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin Kegiatan Tidak

Dlaksanakan Pada Tahun 2021

12 Jumlah Pekerja Migran

Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang

mendapatkan pendidikan dan pelatihan kerja

∑ PMI TKI yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan kerja

x 100 %

∑ PMI/TKI

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin Kegiatan Tidak

Dlaksanakan Pada Tahun 2021

13 Data pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia

(PMI)/Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna dan keluarganya

∑ PMI/TKI purna dan keluarganya yang diberdayakan

x 100 %

∑ PMI/TKI purna dan keluarganya

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin Kegiatan Tidak Dlaksanakan Pada Tahun 2021

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 65

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

14 Jumlah Layanan

Terpadu Satu Atap (LTSA) yang dibentukan

∑ LTSA yang terbentuk x 100 %

Jumlah daerah kantong PMI/TKI

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin Kegiatan Tidak

Dlaksanakan Pada Tahun 2021

8

Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

1 Persentase ARG

(Anggaran

Responsif Gender)

pada belanja langsung APBD

1 Jumlah lembaga

pemerintah tingkat

daerah

kabupaten/kota yang telah dilatih PUG

Jumlah lembaga pemerintah tingkat daerah

kabupaten/kota yang telah dilatih PUG ………………………… Lembaga

52 lembaga DP3AP2KB

2 Jumlah program/kegiatan PUG

pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi melalui analisis gender di

tingkat kabupaten/kota

Jumlah program/kegiatan PUG pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi

melalui analisis gender di tingkat kabupaten/kota ………………………… Program

61 Program DP3AP2KB

2 Persentase anak korban kekerasan

yang ditangani instansi terkait Kota

1 Jumlah media massa (cetak, elektronik)

yang bekerja sama dengan pemkab/kota (dinas pppa) untuk melakukan KIE

pencegahan kekerasan terhadap anak

Jumlah media massa (cetak, elektronik) yang bekerja sama dengan pemkab/kota (dinas

pppa) untuk melakukan KIE pencegahan kekerasan terhadap anak ………………………………… Media

1 Media DP3AP2KB

2 Jumlah lembaga layanan anak yang telah memiliki standar pelayanan minimal

Jumlah lembaga layanan anak yang telah memiliki standar pelayanan minimal …………………………… Lembaga

2 Lembaga DP3AP2KB

3 Persentase korban kekerasan anak yang terlayani

Jumlah korban kekerasan anak yang dilayani

x 100 %

Jumlah korban kekerasan anak di tingkat provinsi

53 x 100 %

53

= 100 %

DP3AP2KB

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 66

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

4 Jumlah lembaga

layanan anak yang mendapat pelatihan

Jumlah lembaga layanan anak yang mendapat pelatihan ……………………… Lembaga

Tidak ada DP3AP2KB

5 Jumlah lembaga

layanan anak yang mendapatkan bantuan

keuangan/fasilitas oleh

pemkab/kota (APBD kab/kota)

Jumlah lembaga layanan anak yang

mendapatkan bantuan keuangan/fasilitas oleh pemkab/kota (APBD kab/kota)……………………… Lembaga

2 (dua) lembaga DP3AP2KB

3 Rasio kekerasan terhadap

perempuan, termasuk TPPO (per 100.000 penduduk perempuan)

1 Jumlah organisasi kemasyarakatan yang

bergerak dlm bidang perempuan tingkat kabupaten/kota yang mendapatkan pelatihan

Jumlah organisasi kemasyarakatan yang bergerak dlm bidang perempuan tingkat

kabupaten/kota yang mendapatkan pelatihan ……………………… Organisasi

Tidak ada DP3AP2KB

2 Jumlah kader

perempuan tingkat kabupaten/kota yang sudah dilatih

Jumlah kader perempuan tingkat

kabupaten/kota yang sudah dilatih ………………………… Kader

Tidak ada DP3AP2KB

3 Jumlah lembaga

layanan

pemberdayaan perempuan yang mendapat pelatihan

Jumlah lembaga layanan pemberdayaan

perempuan yang mendapat pelatihan ………………………… Lembaga

Tidak ada DP3AP2KB

4 Jumlah lembaga

layanan pemberdayaan

perempuan yang mendapatkan bantuan keuangan oleh pemerintah kabupaten/kota

Jumlah lembaga layanan pemberdayaan

perempuan yang mendapatkan bantuan keuangan oleh pemerintah kabupaten/kota ………………………… Lembaga

2 (dua) lembaga DP3AP2KB

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 67

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

5 Jumlah

kebijakan/program pencegahan kekerasan

terhadap perempuan termasuk TPPO pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi

Jumlah kebijakan/program pencegahan

kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi …………………………… Kebijakan

1 program DP3AP2KB

6 Jumlah lembaga

penyediaan layanan perlindungan hak perempuan yg telah terstandardisasi

Jumlah lembaga penyediaan layanan

perlindungan hak perempuan yg telah terstandardisasi …………………………Lembaga

2 (dua) lembaga DP3AP2KB

7 Persentase korban

kekerasan perempuan yang terlayani

Jumlah korban kekerasan perempuan yang mendapatkan layanan

x 100 %

Jumlah korban kekerasan terhadap perempuan

25 x 100 %

25

= 100 %

DP3AP2KB

9 Pangan 1 Persentase

ketersediaan pangan (Tersedianya cadangan beras/

jagung sesuai kebutuhan)

1 Tersedianya

infrastruktur perudangan dan sarana pendukung lainnya untuk

penyimpanan cadangan pangan

Ada/tidak infrastruktur pergudangan Adanya 9 infrastruktur

pergudangan sebagai sarana pendukung penyimpanan cadangan pangan yaitu:

1. LDPM Cenno Pulai Kec. Koto Tangah

2. LDPM Fajar Mahkota Kec. Koto Tangah

3. LDPM Inbis

Sejahtera Kec. Kuranji

4. LDPM Harapan Jaya Kec. Nanggalo

5. LDPM Harapan

Dinas

Perikanan dan Pangan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 68

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Bersama Kec. Pauh

6. LDPM Pisang Sakato Kec. Pauh

7. Lumbung Pangan Labuah Malintang Kec. Koto Tangah

8. Lumbung Pangan

Saiyo Koto Lalang Kec. Lubuk Kilangan

9. Lumbung Pangan Lapau Munggu Kec. Kuranji

2 Tersalurkannya

pangan pokok dan pangan lainnya

Ada/tidak penyaluran pangan pokok dan pangan lainnya

Ada Dinas

Perikanan dan Pangan

3 Tersedianya regulasi harga minimum

daerah untuk pangan lokal

Ada/tidak regulasi harga minimum daerah Tidak ada Dinas Perikanan dan

Pangan

4 Terlaksananya kegiatan

pemberdayaan masyarakat dalam

rangka pemenuhan konumsi pangan yang

beragam dan bergizi seimbang

Ada/tidak kegiatan pemberdayaan masyarakat Ada Kegiatan Pemberdayaan, Melalui Kegiatan :

1. Optimalisasi

Pemanfaatan Pekarangan

2. PeningkatanTekno-logi Pengolahan Pangan

Dinas Perikanan dan

Pangan

5 Tersedianya peta

ketahanan dan kerentanan pangan

Ada/tidak peta ketahanan dan kerentanan pangan

Ada Dinas

Perikanan dan Pangan

6 Tertanganinya kerawanan pangan

Ada/tidak penanganan daerah rentan rawan pangan

Ada Dinas Perikanan dan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 69

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Melalui kegiatan :

1. Pengembangan kewaspadaan Pangan dan Gizi

2. Pembinaan Desa Mandiri Pangan

Pangan

7 Tersalurkannya

cadangan pangan pada daerah rentan rawan pangan

Ada/tidak penyaluran cadangan pangan pada daerah rentan rawan pangan

Ada Dinas

Perikanan dan Pangan

8 Terlaksananya

pengawasan keamanan pangan segar

Ada/tidak kegiatan pengawasan keamanan pangan segar

Ada (kegiatan

pengawasan keaman-an pangan segar

melalui uji mutu dan keamanan pangan)

Dinas

Perikanan dan Pangan

10 Pertanahan 1 Persentase pemanfaatan tanah

yang sesuai dengan peruntukkan tanahnya diatas

izin lokasi dibandingkan

dengan luas izin lokasi yang diterbitkan

1 SK Izin Lokasi Yang Diterbitkan Oleh Bupati/Wali kota

Jumlah izin lokasi yang

diterbitkan+ jumlah surat penolakan permohonan izin lokasi setelah melalui proses (ditolak seluruhnya)

x 100 %

Jumlah permohonan izin lokasi dalam 1 tahun

31 x 100 %

31

= 100 %

Dinas Pertanahan

2 SK Bupati/Wali kota

tentang Penetapan Tanah Obyek Landreform yang bersumber dari Tanah Kelebihan Maksimum/

Absentee dan Daftar Subyek

Jumlah penerbitan SK Penetapan

Objek Landreform yang bersumber dari tanah kelebihan maksimum absentee

x 100 %

Jumlah permohonan yang

diusulkan Panitia Pertimbangan Landreform

1 x 100 %

1

= 100 %

Dinas Pertanahan

Data yang

dibutuhkan tersebut tidak ada pada Dinas Pertanahan melainkan di BPN

3 SK Bupati/Wali kota tentang Penetapan

Besarnya Ganti Rugi Kepada Bekas Pemilik

Jumlah luas tanah yang telah

dibayarkan ganti rugi kepada bekas pemilik tanah kelebihan

x 100 %

1 x 100 %

1

Dinas Pertanahan

Data yang dibutuhkan

tersebut tidak ada pada Dinas

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 70

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Tanah Kelebihan Maksimum/Absentee

maksimum/ absentee

Jumlah luas tanah yang telah

ditetapkan sebagai objek landreform yang berasal dari tanah

kelebihan maksimum absentee dan daftar subjek

= 100 % Pertanahan melainkan di BPN

4 Dokumen Izin membuka tanah

Jumlah dokumen izin membuka

tanah yang disetujui + jumlah izin membuka tanah yang ditolak

x 100 %

Jumlah dokumen izin membuka tanah yang dimohon dalam 1 tahun

2 x 100 %

2

= 100 %

Dinas Pertanahan

Ada 2 SK Walikota Padang

mengenai izin lokasi tersebut yaitu Jl. Samudra (kec. Pdg Barat) dan Normalisasi

Batang Luruih-Batang Maransi (Kec. Nanggalo) mengenai izin

lokasi tersebut yaitu Jl. Samudra (kec. Pdg Barat) dan Normalisasi

Batang Luruih-Batang Maransi (Kec. Nanggalo)

5 Dokumen

Perencanaan Penggunaan Tanah Kabupaten/Kota

Jumlah dokumen penetapan site lokasi pembangunan fisik

x 100 %

Jumlah dokumen penetapan site lokasi pembangunan fisik yang direncanakan dalam 1 tahun

153 Kapling

x 100 % 165

Kapling

= 92,72 %

DPUPR

2 Persentase

penetapan tanah untuk pembangunan fasilitas umum

- - Dinas Pertanahan

Tidak Perlu Diisi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 71

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

3 Tersedianya lokasi

pembangunan dalam rangka penanaman modal

- - DPMPTSP Tidak Perlu Diisi

4 Tersedianya Tanah Obyek Landreform

(TOL) yang siap

diredistribusikan yang berasal dari Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah Absentee

- - Dinas Pertanahan

Tidak Perlu Diisi

5 Tersedianya tanah untuk masyarakat

- - BPKAD/Dinas Pertanahan

Tidak Perlu Diisi

6 Penangan

sengketa tanah garapan yang dilakukan melalui mediasi

- - Dinas Pertanahan

Tidak Perlu Diisi

11 Lingkungan Hidup

1 Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup (IKLH) Kota

1 Hasil perhitungan provinsi terhadap :

a. Indeks kualitas air (IKA) Indeks Kualitas Udara (IKU)

b. Indeks tutupan hutan

(ITH)

c. Indeks Tutupan Hutan (ITH)

Indeks Kualitas Air (IKA)

Rumus Metode IP:

0≤ PIJ ≤1,0 → Baik (Memenuhi Baku Mutu)

1,0≤ PIJ ≤5,0 → Cemar Ringan

5,0≤ PIJ ≤10,0 → Cemar Sedang

PIJ >1),0 → Cemar Berat

IKA : 63.63

IKU : 74.83

IKL : 72.34

DLH

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 72

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

IKU = 100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)]

dimana:

IKTL = Indeks Kualitas Tutupan Lahan

TH = Tutupan Hutan

2 Terlaksananya pengelolaan

sampah di wilayah Kota

1 Tersedianya data dan informasi penanganan

sampah di wilayah kabupaten/kota

1. Tersedianya informasi terkait rasio angkutan pengelolaan sampah terhadap volume timbulan sampah

2. Tersedianya informasi terkait kapasitas TPA terhadap volume timbulan sampah Dibuktikan dengan dokumen pendukung terkait

3. Tersedianya informasi terkait jumlah TPST

dibagi jumlah sampah pada masing2 lingkungan

1. 74.33 %

2. 639 ton/hari

3. 127 lokasi

DLH

3 Ketaatan penanggung jawab

usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan PUU

LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kota

1 Data izin PPLH dan PUU LH yang

diterbitkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota

Izin lingkungan, izin PPLH dan

PUU LH yang diterbitkan oleh Pemda Kab/Kota

x 100 %

Jumlah usulan permohonan yang teregistrasi

47 x 100 %

49

= 95,9 %

DLH

2 Rasio pejabat

pengawas LH di daerah (PPLHD) di Kabupaten/Kota

terhadap usaha yang izin lingkungan, izin PPLH dan PUULH yang diterbitkan oleh

pemerintah kabupaten/kota

Jumlah PPLHD yang ada x 100 %

Jumlah kegiatan dan atau usaha

yang izin lingkungan, izin PPLH

dan PUU LH yang diterbitkan oleh Pemda Kab/Kota

3 x 100 %

206

=1,46 %

DLH

3 Penetapan hak MHA terkait dengan PPLH

yang berada di Daerah kabupaten/ kota

(MHA = Masyarakat Hukum Adat adalah WNI

yang memiliki karakteristik khas, hidup

Jumlah MHA yang diakui x 100 %

Jumlah usulan MHA

1 x 100 %

1

= 100 %

DLH

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 73

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

berkelompok secara harmonis sesuai hukum

adatnya, memiliki ikatan pada asal usul leluhur dan atau kesamaan tempat tinggal, terdapat hubungan yang kuat dengan tanah dan lingkungan hidup serta adanya sistem

nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan

memanfaatkan satu wilayah tertentu secara turun temurun)

4 Terfasilitasinya

kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

masyarakat hukum adat terkait PPLH

Jumlah MHA yang mendapatkan pelatihan

x 100 %

Jumlah MHA yang ada

1 x 100 %

1

= 100 %

DLH

5 Jumlah lembaga kemasyarakatan yang diberikan diklat

Jumlah lembaga

kemasyarakatan yang diberikan diklat/rencana

x 100 % target lembaga kemasyarakatan yang akan diberikan diklat

1 x 100 %

1

= 100 %

DLH

6 Penanganan

Pengaduan masyarakat terkait izin

lingkungan, izin PPLH

dan PUU LH yang di terbitkan oleh Pemerintah daerah kabupaten/kota, lokasi

usaha dan dampaknya di Daerah kabupaten/kota yang ditangani

Pengaduan masyarakat yang ditangani

x 100 %

total jumlah pengaduan

masyarakat yang teregistrasi

36 x 100 %

36

= 100 %

DLH

12 Administrasi

Kependudukan dan Catatan

1 Perekaman KTP Elektronik

1 Penerbitan akta perkawinan

Jumlah akta perkawinan yang diterbitkan

x 100 % 1.520

x 100 % 1.520

Dinas

Kependudukan dan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 74

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Sipil

peristiwa perkawinan yang dilaporkan

= 100 % Pencatatan Sipil

2 Penerbitan akta perceraian

Jumlah akta perceraian yang diterbitkan

x 100 % peristiwa perceraian yang dilaporkan

119 x 100 %

119

= 100 %

Dinas

Kependudukan dan

Pencatatan

Sipil

3 Penerbitan akta kematian

Jumlah akta kematian yang diterbitkan x 100 %

peristiwa kematian yang dilaporkan

258 x 100 %

258

= 100 %

Dinas

Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

4 Penyajian data kependudukan

Jumlah penyajian data

kependudukan skala Kab/Kota dalam 1 tahun

x 100 %

2 tahun

918.860 x 100 %

918.860

= 100 %

Dinas Kependudukan

dan Pencatatan

Sipil

2 Persentase anak

usia 0-17 tahun kurang 1 (satu) yang memiliki KIA

- - Dinas

Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

Tidak Perlu Diisi

3 Kepemilikan akta kelahiran

- - Dinas

Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

Tidak Perlu diisi

4 Jumlah OPD yang telah memanfaatkan

data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja

- - Dinas Kependudukan

dan

Pencatatan Sipil

Tidak perlu diisi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 75

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

sama

13 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1 Persentase pengentasan desa tertinggal

1 Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama antar desa

Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama antar desa ……………………….. Desa

- Bag. Tata Pemerintah

Tidak ada Desa di Kota Padang

2 Jumlah desa yang

melakukan kerja sama

antar desa tahun

berjalan dikurangi jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya

Jumlah desa yang melakukan kerja sama

antar desa tahun berjalan dikurangi jumlah

desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya ………………………….. Desa

- Bag. Tata Pemerintahan

Tidak ada Desa di Kota Padang

3 Jumlah lembaga

kemasyarakatan dan lembaga adat di desa

yang terfasilitasi dalam peningkatan kapasitas dan diberdayakan

Jumlah lembaga kemasyarakatan dan

lembaga adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan kapasitas dan diberdayakan ……………………… Lembaga

- Bag. Tata Pemerintahan

Tidak ada Desa di Kota Padang

4 Jumlah peningkatan

desa yang lembaga kemasyarakatan dan lembaga adatnya

melaksanakan

kegiatan ekonomi produktif dan pemberdayaan

Jumlah peningkatan desa yang lembaga

kemasyarakatan dan lembaga adatnya melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan pemberdayaan ……………………………… Desa

- Bag. Tata Pemerintahan

Tidak ada Desa di Kota Padang

2 Persentase

peningkatan status desa mandiri

1 Jumlah desa yang

terfasilitasi dalam kerja sama antar desa

Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama antar desa ……………………………… Desa

- Bag. Tata Pemerintahan

Tidak ada Desa di Kota Padang

2 Jumlah desa yang

melakukan kerja sama antar desa tahun berjalan dikurangi

Jumlah desa yang melakukan kerja sama

antar desa tahun berjalan dikurangi jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya ………………………………

- Bag. Pemerintahan

Tidak ada Desa di Kota Padang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 76

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

jumlah desa yang

melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya

Desa

3 Jumlah lembaga

kemasyarakatan dan lembaga adat di desa

yang terfasilitasi dalam peningkatan

kapasitas dan diberdayakan

Jumlah lembaga kemasyarakatan dan

lembaga adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan kapasitas dan diberdayakan

……………………………… Lembaga

- Bag. Tata Pemerintahan

Tidak ada Desa di Kota Padang

4 Jumlah peningkatan desa yang lembaga

kemasyarakatan dan lembaga adatnya melaksanakan kegiatan ekonomi

produktif dan pemberdayaan

Jumlah peningkatan desa yang lembaga kemasyarakatan dan lembaga adatnya

melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan pemberdayaan ……………………………… Desa

- Bag. Tata Pemerintahan

Tidak ada Desa di Kota Padang

14 Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana

1 TFR (Angka Kelahiran Total)

1 Tersedianya dokumen Grand Design

Pembangunan Kependudukan (GDPK) yang di-Perdakan

Ada/tidak Ada DP3AP2KB

2 Median Usia Kawin

Pertama Perempuan (MUKP) seluruh wanita umur 25-49 tahun

Median Usia Kawin Pertama Wanita Usia 25-

49 tahun didefinisikan sebagai usia dimana 50% dari semua perempuan dalam kelompok umur sudah melakukan perkawinan. Trend usia kawin pertama penting untuk menentukan pola fertilitas di Indonesia.

25 – 29 Tahun DP3AP2KB

3 Angka Kelahiran

Remaja umur 15-19 tahun (Age Specific

Fertility Rate/ASFR 15- 19)

ASFRi = bi/pif x k

ASFR adalah angka kelahiran di kelompok usia 15-19 tahun

0,15 DP3AP2KB Masih

menggunakan data tahun 2019,

karena BKKBN menghitung data

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 77

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

ini 5 Tahun sekali)

4 Persentase

masyarakat yang terpapar isi pesan Program KKBPK (advokasi dan KIE)

Jumlah masyarakat yang

terpapar isi pesan program KKBPK (advokasi dan KIE)

x 100 % jumlah sasaran masyarakat

program KKBPK (advokasi dan KIE)

75.038 x 100 %

96.804

= 77.51 %

DP3AP2KB

5 Jumlah stakeholders/

pemangku kepentingan dan mitra kerja (termasuk organisasi kemasyarakatan) yang

berperan serta aktif dalam pengelolaan program KKBPK

Jumlah stakeholders/ pemangku kepentingan

dan mitra kerja (termasuk organisasi kemasyarakatan) yang berperan serta aktif dalam pengelolaan program KKBPK

5 (lima)

Stakeholder

DP3AP2KB

2 Persentase

pemakaian kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive

Prevalence Rate/mCPR)

1 Persentase Fasilitasi

Kesehatan (Faskes) yang siap melayani KB MKJP

Jumlah faskes yang siap melayani KB MKJP

x 100 %

jumlah faskes

49 x 100 %

86

= 56,97 %

DP3AP2KB

2 Persentase Peserta KB

Aktif (PA) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Jumlah peserta KB aktif x 100 %

jumlah PUS

18.850 x 100 %

102.819

= 18,33 %

DP3AP2KB

3 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang

memiliki Kelompok Kerja KKBPK yang efektif

Jumlah kelompok kerja KKBPK yang efektif 5 Kelompok (BKB, BKR, BKL, PIK R, UPPKS)

DP3AP2KB

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 78

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

4 Persentase pelayanan KB Pasca Persalinan

(KB Pasca Persalinan adalah pelayanan KB yang diberikan setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari)

Jumlah peserta KB pasca persalinan menurut metode kontrasepsi cara modern x 100 %

jumlah sasaran peserta KB pasca persalinan

2.646 x 100 %

5.948

= 44.3 %

DP3AP2KB

3 Persentase

kebutuhan ber-KB yang tidak

terpenuhi (unmet need)

1 Persentase kesertaan

KB di Kabupaten dan Kota dengan kesertaan rendah

Daftar Desa/Kelurahan yang memiliki

persentase kesertaan KB paling rendah dalam satu Kabupaten/Kota. Data/informasi yang

diambil adalah 50% dari total seluruh Desa/Kelurahan dengan persentase kesertaan KB paling rendah

1. Kelurahan Kuranji (131 = 91%)

2. Kelurahan Koto Tangah (143 = 34 %)

3. Padang Utrara (143 = 46 %)

DP3AP2KB

2 Persentase kesertaan

KB keluarga Penerima Bantuan Iuran (PBI)

Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah peserta

yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang iuran jaminan kesehatannya dibayarkan oleh Pemerintah

Jumlah peserta KB pada Keluarga PBI

x 100 %

jumlah Keluarga PBI

15.469 x 100 %

226.468

= 6,83 %

DP3AP2KB

15 Perhubungan 1 Rasio konektivitas Kota

1 Persentase

tersedianya fasilitas penyelenggaraan terminal penumpang angkutan tipe C

Jumlah fasilitas penyelenggaraan

terminal penumpang angkutan jalan tipe C yang tersedia

x 100 %

Jumlah fasilitas penyelenggaraan

terminal angkutan jalan sesuai dengan standar pelayanan penyelenggaraan terminal

1 x 100 %

1

= 100 %

Dinas Perhubungan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 79

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

angkutan jalan

2 Terlaksananya pelayanan uji berkala

Jumlah kendaraan yang diuji per tahun

x 100 %

Jumlah kendaraan wajib uji

16.133 x 100 %

17.797

= 90,65 %

Dinas Perhubungan

3 Penetapan tarif

angkutan orang antar kota dalam Kabupaten, serta angkutan perkotaan dan pedesaan kelas ekonomi

Jumlah penetapan tarif lintas penyeberangan

x 100 % Jumlah lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota

0 x 100 %

1

= 0 %

Dinas Perhubungan

Kewenangan

Penyebrangan Bungus dipindahkan ke BPTD Wil.III Kementerian

4 Persentase

pelaksanaan manajemen dan

rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan Kabupaten atau Kota

Jumlah pemasangan perlengkapan jalan Kabupaten/ Kota

x 100 % target kebutuhan perlengkapan jalan Kabupaten/ Kota

8 x 100 %

8

= 100 %

Dinas Perhubungan

2 V/C Ratio di jalan Kota

1 Persentase

pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalulintas untu jaringan jalan

Kabupaten/Kota

Jumlah pemasangan perlengkapan jalan Kabupaten/ Kota

x 100 % target kebutuhan perlengkapan jalan Kabupaten/ Kota

8 x 100 %

8

= 100 %

Dinas Perhubungan

16 Komunikasi dan Informatika

1 Persentase

Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo

1 Persentase perangkat

daerah yang terkoneksi di Jaringan

Intra Pemerintah atau menggunakan akses internet yang diamankan yang

disediakan oleh Dinas Kominfo

Jumlah perangkat daerah yang saling terkoneksi di jaringan intra

pemerintah atau menggunakan akses internet yang diamankan yang disediakan Dinas Kominfo

x 100 %

jumlah perangkat daerah

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 80

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

2 Persentase perangkat

daerah yang menggunakan akses

internet yang berkualitas yang disediakan Dinas Kominfo

Akses internet berkualitas: - Tingkat Realibilitas (SLA) 97-98% - Tingkat

Ketersediaan (semua perangkat daerah sampai ke desa sudah tersedia) - Besarnya bandwidth yang memadai (min. 2 mbps)

Jumlah perangkat daerah yang menggunakan akses internet yang

berkualitas yang disediakan Dinas Kominfo

x 100 % jumlah perangkat daerah

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

3 Tersedianya sistem

elektronik komunikasi intra pemerintah yang disediakan Dinas Kominfo (berbasis

suara, video, teks, data dan sinyal lainnya) dengan memanfaatkan

jaringan intra pemerintah

Sistem elektronik komunikasi intra pemerintah

yang disediakan dinas kominfo (berbasis suara, video, teks, data, dan sinyal lainnya) dengan memanfaatkan jaringan intra pemerintah (Ya atau Tidak).

Ya Diskominfo

2 Persentase Layanan Publik

yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi

1 Persentase kegiatan (event), perangkat

daerah dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah yang dimanfaatkan

secara daring dengan memanfaatkan domain dan sub domain Instansi Penyelenggara Negara

sesuai dengan

Jumlah kegiatan (event) perangkat

daerah dan pelayanan publik pada Pemda yang diselenggarakan secara daring dengan memanfaatkan domain dan sub domain instansi penyelenggara

negara sesuai PM Kominfo No.5/2015

x 100 %

jumlah kegiatan (event) perangkat

daerah dan pelayanan publik pada Pemda

187 x 100 %

187

= 100 %

Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 81

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Peraturan Menteri

Kominfo Nomor 5 Tahun 2015

2 Persentase perangkat

daerah yang memiliki portal dan situs web yang sesuai standar

Jumlah perangkat daerah yang

memiliki portal dan situs web yang sesuai standar

x 100 %

jumlah perangkat daerah

29 x 100 %

52

= 55,7 %

Diskominfo

3 Persentase perangkat

daerah yang mengimplementasikan layanan aplikasi umum

dan aplikasi khusus yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundangundangan

Jumlah perangkat daerah yang

mengimplemen-tasikan layanan aplikasi umum dan aplikasi khusus

yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

x 100 %

jumlah perangkat daerah

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

4 Persentase layanan

SPBE (layanan publik dan layanan administrasi pemerintahan) yang

tercantum dalam dokumen proses bisnis yang telah

diimplementasikan secara elektronik

Layanan SBE (layanan publik dan

layanan administrasi pemerintahan) yang tercantum dalam dokumen proses bisnis yang

telah di-implemetasikan secara elektronik

x 100 %

jumlah layanan

3 x 100 %

3

= 100 %

Diskominfo

5 Persentase layanan

SPBE (layanan publik dan layanan

administrasi pemerintahan) yang memanfaatkan sertifikat elektronik

Jumlah layanan SBE (layanan publik dan layanan administrasi

pemerintahan) yang memanfaatkan sertifikat elektronik

x 100 % jumlah layanan

4 x 100 %

4

= 100 %

Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 82

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

6 Persentase sistem

elektronik yang terdaftar sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan

Jumlah sistem elektronik yang terdaftar sesuai ketentuan perundang-undangan

x 100 %

jumlah sistem elektronik

3 x 100 %

3

= 100 %

Diskominfo

7 Persentase layanan

publik dan layanan

administrasi yang terintegrasi dengan sistem penghubung layanan pemerintah

Jumlah layanan publik dan layanan

administrasi yang terintegrasi dengan sistem penghubung layanan pemerintah

x 100 %

jumlah layanan publik dan layanan administrasi

4 x 100 %

4

= 100 %

Diskominfo

8 Persentase perangkat daerah yang menggunakan layanan pusat data pemerintah

Jumlah perangkat daerah yang menggunakan layanan pusat data pemerintah

x 100 %

jumlah perangkat daerah

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

9 Persentase perangkat

daerah yang menyimpan data di pusat data pemerintah

Jumlah perangkat daerah yang menyimpan data di pusat

x 100 %

jumlah perangkat daerah

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

10 Persentase perangkat daerah yang

memperbaharui datanya sesuai siklus jenis data (sesuai renstra kominfo)

Jumlah perangkat daerah yang

memperbaharui datanya sesuai siklus jenis datanya

x 100 %

jumlah perangkat daerah

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

11 Persentase data yang dapat berbagi pakai

Jumlah data yang dapat berbagi pakai x 100 %

jumlah data yang dimiliki pemerintah daerah

1 x 100 %

1

= 100 %

Diskominfo

12 Persentase perangkat daerah yang

Jumlah perangkat daerah yang mengimplemen-tasikan inovasi

52 x 100 % Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 83

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

mengimplementasi

inovasi yang mendukung smart city

yang mendukung smart city

x 100 %

jumlah perangkat daerah

52

= 100 %

13 Persentase ASN

pengelola TIK yang tersertifikasi

kompetensi di bawah pengelolaan Dinas Kominfo

Jumlah ASN pengelola TIK yang

tersertifikasi kompetensi di bawah pengelolaan Dinas Kominfo

x 100 %

jumlah ASN pengelola TIK

17 x 100 %

17

=100 %

Diskominfo

14 Tersedianya peraturan

daerah atau peraturan kepala daerah terkait implementasi egovernment

(Ada atau Tidak ada):

1. Dokumen Master Plan Poin dalam master plan paling sedikit memuat:

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Penganggaran

Strategi

Peta Jalan

Arah Kebijakan

Cetak biru teknis/Peta rencana strategi

2. Perda/Perkada tentang pengelolaan TIK di daerah paling sedikit memuat tentang GCIO (Government Chief of Information Officer):

Penugasan pejabat

Kewenangan

Tugas dan tanggung jawab

Ada :

1. Master Plan TIK

2. Perwako No. 76 SPBE tentang

Pengelolaan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik

Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 84

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

3 Persentase

masyarakat yang menjadi sasaran

penyebaran informasi publik, mengetahui kebijakan dan

program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah kota

1 Persentase komunitas

masyarakat/mitra strategis pemerintah

daerah provinsi yang menyebarkan informasi dan kebijakan pemerintah

dan pemerintah provinsi

Komunitas masyarakat/ Mitra Strategis termasuk di antaranya : KIM, FK Metra, JRKI, PWI, Blogger Daerah, Satgas Medsos.

∑ komunitas masyarakat atau mitra strategis pemerintah daerah

provinsi yang telah menyebarkan informasi dan kebijakan pemerintah

x 100 %

∑ komunitas masyarakat atau

mitra komunikasi pemerintah daerah provinsi

1 x 100 %

1

= 100%

Diskominfo

2 Persentase konten

informasi terkait program dan kebijakan pemerintah

dan pemerintah provinsi sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM)

∑ konten informasi terkait program

dan kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM)

x 100 %

∑ konten informasi terkait program

dan kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

3 Persentase diseminasi

dan layanan informasi publik yang

dilaksanakan sesuai

dengan strategi komunikasi (STARKOM) dan SOP yang telah ditetapkan

∑ Diseminasi dan layanan informasi

publik yang dilaksanakan sesuai dengan strategi komunikasi

(STRAKOM) dan SOP

x 100 %

∑ diseminasi dan layanan informasi publik

43 x 100 %

70

= 61,42 %

Diskominfo

17 Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah

1 Meningkatnya

Koperasi yang berkualitas

1 Persentase fasilitasi

penerbitan ijin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan

wilayah keanggotaan dalam daerah

Jumlah penerbitan izin usaha

simpan pinjam koperasi pada tahun yang dilaporkan

x 100 %

jumlah usaha simpan pinjam

koperasi yang belum mempunyai

235 x 100 %

148

= 158,78 %

Dinas Koperasi dan UKM

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 85

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

kabupaten/kota

izin usaha simpan pinjam

2 Persentase fasilitasi

penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang

pembantu dan kantor kas usaha simpan pinjam oleh koperasi untuk koperasi dengan

wilayah keanggotaan ldalam daerah kabupaten/kota

Jumlah penerbitan izin pembukaan

kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas usaha simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan

x 100 %

jumlah permohonan izin

pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas usaha

simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan

0 x 100 %

1

= 0 %

Dinas Koperasi dan UKM

Tidak Ada

Penerbitan Izin Pembukaan Kantor Cabang

Selama Tahun 2021

3 Persentase

pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan untuk koperasi dengan

wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota

Jumlah koperasi yang diperiksa dan diawasi

x 100 %

jumlah koperasi yang ada

65 x 100 %

383

= 16,97 %

Dinas Koperasi dan UKM

4 Persentase usaha

simpan pinjam oleh koperasi yang dinilai

kesehatannya untuk koperasi dengan

wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota

Jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang dinilai kesehatannya

x 100 % jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang ada

171 x 100 %

383

= 44,64 %

Dinas Koperasi dan UKM

5 Persentase koperasi

yang mengikuti pelatihan untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah

Jumlah koperasi yang mengikuti pendidikan dan pelatihan

x 100 %

jumlah koperasi yang ada

283 x 100 %

383

= 73,89 %

Dinas Koperasi dan UKM

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 86

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

kabupaten/kota

6 Persentase jumlah anggota operasi yang

telah mengikuti pelatihan perkoperasian untuk koperasi dengan

wilayah keanggotaan

dalam daerah kabupaten/kota

Jumlah anggota koperasi yang mengikuti pelatihan perkoperasian

x 100 %

jumlah anggota koperasi yang ada

2 x 100 %

21.482

= 0,009 %

Dinas Koperasi dan UKM

7 Persentase koperasi yang telah

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian untuk

koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota

Jumlah koperasi yang telah

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

x 100 %

jumlah koperasi yang ada

3 x 100 %

383

= 0,78 %

Dinas Koperasi dan UKM

8 Persentase koperasi

yang diberikan dukungan fasilitasi pembiayaan

Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pembiayaan

x 100 %

jumlah koperasi yang ada

27 x 100 %

383

= 7,04 %

Dinas Koperasi dan UKM

9 Persentase fasilitasi penerbitan sertifikat

Nomor Induk Koperasi (NIK) untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam

daerah kabupaten/kota

Jumlah koperasi yang telah

diterbitkan sertifikat nomor induk koperasi (NIK) x 100 %

jumlah koperasi yang ada

325 x 100 %

383

= 84,85%

Dinas Koperasi dan UKM

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 87

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

10 Persentase koperasi

yang diberikan dukungan fasilitasi

pembiayaan untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah

kabupaten/kota

Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pembiayaan

x 100 %

jumlah koperasi yang ada

27 x 100 %

383

= 7,04 %

Dinas Koperasi dan UKM

11 Persentase yang

diberikan dukungan fasilitasi pemasaran

untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota

Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pemasaran

x 100 %

jumlah koperasi yang ada

1 x 100 %

383

= 0,26 %

Dinas Koperasi dan UKM

12 Persentase koperasi

yang diberikan dukungan fasilitasi pendampingan

kielembagaan dan usaha untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam

daerah kabupaten/kota

Jumlah koperasi yang diberikan

dukungan fasilitas pendampingan kelembagaan usaha

x 100 %

jumlah koperasi yang ada

98 x 100 %

383

= 25,58 %

Dinas Koperasi dan UKM

13 Persentase koperasi yang diberikan

dukungan fasilitasi kemitraan untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan

dalam daerah kabupaten/kota

Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas kemitraan

x 100 %

jumlah koperasi yang ada

0 x 100 %

1

= 0 %

Dinas Koperasi dan UKM

Tidak Ada Koperasi Yang

Difasilitasi Pada Tahun 2021

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 88

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

2 Meningkatnya

Usaha Mikro yang menjadi wirasausaha

1 Rasio pertumbuhan

wirausaha baru yang berskala mikro

Jumlah pertumbuhan wirausaha baru

x 100 %

jumlah wirausaha yang ada

1.412 x 100 %

30.702

= 4,5 %

Dinas Koperasi dan UKM

2 Persentase jumlah

usaha mikro yang

diinput ke dalam sistem online data system (ODS)

Jumlah usaha mikro yang diinput ke dalam sistem data online (ODS)

x 100 %

jumlah usaha mikro yang ada

3.219 x 100 %

30.702

= 10,48 %

Dinas Koperasi dan UKM

3 Persentase jumlah

usaha mikro yang bermitra

Jumlah usaha mikro yang bermitra x 100 % jumlah usaha mikro yang ada

288 x 100 %

30.702

= 0,93 %

Dinas Koperasi dan UKM

4 Persentase jumlah

usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikasi produk usaha

Jumlah usaha mikro yang diberikan

dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikat x 100 %

jumlah usaha mikro yang belum

memiliki standar dan sertifikasi produk

150 x 100 %

5.264

= 2,84 %

Dinas Koperasi dan UKM

5 Persentase jumlah

usaha mikro yang

dberikan dukungan fasilitasi pemasaran

Jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi pemasaran

x 100 %

jumlah usaha mikro yang belum

mendapatkan dukungan pemasaran

1.608 x 100 %

30.702

= 5,47 %

Dinas Koperasi dan UKM

6 Rasio usaha mikro

yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan

Jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan

x 100 %

jumlah usaha mikro yang ada

122 x 100 %

30.702

= 0,39 %

Dinas Koperasi dan UKM

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 89

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

7 Persentase usaha

mikro yang diberikan pendampingan melalui

Lembaga pendampingan

Jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan pendampingan kelembagaan dan usaha

x 100 %

jumlah usaha mikro yang ada

30.702 x 100 %

30.702

= 100 %

Dinas Koperasi dan UKM

18 Penanaman

Modal

1 Persentase

peningkatan investasi di Kota

1 PERDA mengenai

pemberian fasilitas/intensif penanaman modal

yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota

Jumlah fasilitas/insentif di bidang penanaman

modal yang menjadi kewenangan daerah Kabupaten/Kota yang bisa diberikan kepada investor

Ada

(Perda Nomor 11 Tahun 2009)

DPMPTSP

2 Standar operasional

prosedur pelaksanaan pemberian fasilitas/insentif penanaman modal

Tersedianya dokumen SOP pelaksanaan Pemberian fasilitas/Insentif penanaman modal

Ada

(Lampiran Perda Nomor 11 Tahun

2009)

DPMPTSP

3 Laporan evaluasi

pelaksanaan pemberian fasilitas/insentif penanaman modal

Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan

Pemberian fasilitas/Insentif penanaman modal pertahun

Ada

(1 Laporan)

DPMPTSP

4 Kegiatan seminar

bisnis, forum, one on one meeting

Jumlah kegiatan seminar bisnis/business forum, one on one meeting

Ada DPMPTSP

5 Kegiatan pameran penanaman modal

Jumlah kegiatan pameran penanaman modal Tidak Ada DPMPTSP

6 Kegiatan penerimaan

misi penanaman modal

Jumlah kegiatan penerimaan misi penanaman modal

Tidak Ada DPMPTSP

7 Konsultasi perizinan

dan non perizinan

Jumlah konsultasi perizinan dan nonperizinan penanaman modal

1,281 DPMPTSP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 90

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

penanaman modal

8 Penerbitan perizinan dan non perizinan penanaman modal

Jumlah penerbitan perizinan dan nonperizinan 1,281 DPMPTSP

9 Laporan realisasi penanaman modal

Jumlah nilai realisasi penanaman modal yang terpantau di tingkat Kabupaten/Kota

1.446.157.000.000 DPMPTSP

10 Pembinaan aparatur

penanaman modal tingkat kabupaten/kota

Jumlah aparatur dan penanam modal yang

memahami ketentuan pelaksanaan kegiatan penanaman modal

2 DPMPTSP

11 Pembinaan

penanaman modal PMA dan PMDN

Jumlah perusahaan yang mendapatkan

pengawasan dan pelaksanaan penanaman modal

393 perusahaan DPMPTSP

12 Tersedianya data dan

informasi perizinan dan non peizinan provinsi kabupaten/kota

Jumlah permintaan data dan informasi yang

terpenuhi/ Jumlah permintaan data dan informasi yang diterima

1.281 DPMPTSP

19 Kepemudaan dan Olahraga

1 Tingkat partisipasi

pemuda dalam kegiatan ekonomi mandiri

1 Jumlah pemuda yang

mendapat pelatihan kewirausahaan

Jumlah pemuda yang mendapat pelatihan kewirausahaan

1000 Dispora

2 Jumlah pemuda yang

mendapat bantuan kewirausahaan

Jumlah pemuda yang mendapat bantuan kewirausahaan

80 Dispora

2 Tingkat partisipasi

pemuda dalam organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan

1 Jumlah pemuda yang

medapat pelatihan kader pengembangan kepemimpinan, kepedulian,

kesukarelawanan dan kepeloporan pemuda

Jumlah pemuda yang medapat pelatihan

kader pengembangan kepemimpinan, kepedulian, kesukarelawanan dan kepeloporan pemuda

50 Dispora

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 91

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

2 Jumlah pengelola

organisasi kepemudaan yang

mendapat pelatihan manajemen organisasi kepemudaan

Jumlah pengelola organisasi kepemudaan

yang mendapat pelatihan manajemen organisasi kepemudaan

0 Dispora

3 Peningkatan prestasi olahraga

1 Jumlah pelatih olah

raga yang memiliki kompetensi di satuan2 pendidikan

Jumlah pelatih olah raga yang memiliki

kompetensi di satuan2 pendidikan Yang dimaksud sebagai satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur

formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pelatih olahraga yang memiliki kompetensi adalah pelatih yang memiliki sertifikasi sebagai pelatih olahraga

450

Dispora

2 Jumlah

penyelenggaraan event OR prestasi tingkat daerah

Jumlah penyelenggaraan event OR prestasi tingkat daerah

24 Dispora

20 Statistik

1 Presentase

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang

menggunakan data

statistik dalam menyusun perencanaan

pembangunan daerah

1 Tersedianya buku profil daerah

Ada/tidak Ada Diskominfo

2 Jumlah survey statistik sektoral yang

dilakukan

Jumlah Survei Statistik Sektoral yang dilakukan

2 kali Diskominfo

3 Jumlah kompilasi statistik sektoral yang dilakukan

Jumlah kompilasi statistik sektoral yang dilakukan

1 Diskominfo

4 Jumlah survey statistik

sektoral yang mendapat rekomendasi BPS

Jumlah Survei Statistik Sektoral yang mendapat rekomendasi dari BPS

2 kali Diskominfo

5 Jumlah kompilasi

statistik sektoral yang

Jumlah kompilasi statistik sektoral yang mendapat rekomendasi dari BPS

1 Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 92

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

mendapat rekomendasi dr BPS

6 Persentase kelengkapan metadata

kegiatan statistik sektoral

Jumlah metadata kegiatan statistik sektoral

x 100 %

jumlah kegiatan statistik sektoral

2 x 100 %

2

= 100 %

Diskominfo

7 Persentase

kelengkapan metadata variabel sektoral

Jumlah metadata indikator statistik sektoral

x 100 %

jumlah indikator statistik sektoral

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

2 Persentase OPD

yang menggunakan data

statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah

- - - Diskominfo Tidak Perlu Di isi

21 Persandian 1 Tingkat keamanan

informasi pemerintah

1 Persentase kegiatan

strategis yang telah diamankan melalui kegiatan pengamanan

sinyal dibanding

banyaknya jumlah kegiatan strategis yang harus diamankan

Kegiatan strategis adalah kegiatan yang

melibatkan kepala daerah maupun unsur strategis pemerintah guna membahas hal-hal

strategi atau kebijakan penting pada pemerintah daerah yang membutuhkan pembatasan sinyal/akses komunikasi selama berlangsungnya kegiatan guna mendukung

tercapainya tujuan kegiatan, misalnya Rapat Paripurna, Musrenbang, Rapat Pimpinan Daerah, Rapat Pleno, Pelantikan, Upacara Penting dan lain-lain Kegiatan pengamanan

sinyal adalah kegiatan pembatasan

Jumlah kegiatan strategis teramankan

x 100 %

jumlah kegiatan strategis yang ada

7 x 100 %

5

= 140 %

Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 93

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

sinyal/akses komunikasi pada suatu area

tertentu selama berlangsungnya kegiatan strategis Dibuktikan dengan dokumen pendukung terkait Jumlah kegiatan strategis yang akan diamankan ditentukan dengan

memperhatikan frekuensi kegiatan strategis pada tahun sebelumnya dan proyeksi

kebutuhan kegiatan pengamanan sinyal yang dituangkan dalam dokumen perencanaan

2

Sistem Elektronik (SE) adalah rangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang

berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan dan/atau menyebarkan informasi elektronik.

Yang termasuk dalam sistem elektronik adalah sistem informasi, website, mail server, e-office, e-perizinan, e-procurement, epersuratan, simda dll.

Aplikasi keamanan elektronik/kriptografi adalah aplikasi yang menyediakan salah satu

dari layanan keutuhan, otentifikasi, kerahasiaan nir penyangkalan maupun gabungan dari layanan keamanan Sistem Manajemen Keamanan Informasi adalah

bagian dari sistem secara keseluruhan berdasarkan pendekatan resiko bisnis untuk mendapatkan, menerapkan, mengoperasikan, memantau, mengkaji, meningkatkan dan memelihara keamanan informasi. SMKI

mencakup struktur kebijakan, kegiatan

Jumlah SE yang menerapkan SMKI

dan diamankan sertifikat elektronik atau aplikasi penyandian

x 100 %

jumlah SE yang ada

4 x 100 %

4

= 100 %

Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 94

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

perencanaan, tanggung jawab, praktek,

prosedur, proses dan sumber daya organisasi. Diterapkannya SMKI pada suatu organisasi dapat dicerminkan dengan adanya infrastruktur keamanan informasi yang telah memadai

3

Nilai resiko diukur dengan menilai resiko pada

sistem elektronik dan kegiatan kontra penginderaan yang dilakukan kepada aset informasi fisik untuk mendeteksi ada tidaknya kerawanan

Jumlah SE atau asset informasi

yang telah diaudit dengan resiko kategori rendah

x 100 %

jumlah SE yang ada

3 x 100 %

3

= 100 %

Diskominfo

4

Pola Hubungan Komunikasi Sandi (PHKS)

adalah ketentuan yang memuat metode, kriteria, peran antara titik-titik dalam suatu

sistem komunikasi pada suatu ruang lingkup terntu dengan tujuan mengangkan informasi melalui metode persandian. Pola hubungan komunikasi sandi perlu ditetapkan dalam

suatu keputusan Kepala Daerah agar ketentuan di dalamnya dipatuhi PHKS Pemda memuat Jaring Komunikasi Sandi (JKS) apa saja yang digelar dalam ruang lingkup Pemda. Sehingga dalam satu Pemda dimungkinkan

tergelar beberapa JKS. JKS adalah keterhubungan antar pengguna persandian melalui jaringan telekomunikasi Titik adalah

Jumlah titik teramankan x 100 %

jumlah titik pada PHKS

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 95

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

komponen JKS yang dapat menerima,

membuat, menyimpan atau mengirim data/informasi

22 Kebudayaan 1 Terlestarikannya Cagar Budaya

1 Jumlah obyek

pemajuan kebudayaan yang dilindungi (inventarisasi,

pengamanan pemeliharaan,

penyelamatan dan publikasi)

Jumlah objek PK yang (diinventaris +

diamankan + dipelihara + diselamatkan + dipublikasikan)

45 + 6 + 6 + 8 + 8 = 73

Dinas

Pendidikan dan

kebudayaan

2 Jumlah obyek pemajuan kebudayaan

yang dikembangkan (penyebarluasan, pengkajian, penayaan keberagaman

Jumlah objek PK (disebarluaskan + dikaji + dikayakan keberagamannya)

6 + 6 + 2 = 14 Dinas Pendidikan

dan kebudayaan

3 Jumlah obyek

pemajuan kebudayaan yang dimanfaatkan (membangun karakter

bangsa, meningkatkan ketahanan budaya, dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat)

Jumlah objek dimanfaatkan 2 Jenis Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

4 Jumlah SDM, lembaga

dan pranata yang dibina (peningkatan

kompetensi, standarisasi dan sertifikasi, serta peningkatan kapasitas tata kelola)

Jumlah sdm ditingkatkan kompetensi +

Jumlah sdm disertifikasi + Jumlah lembaga distandarisasi + Jumlah lembaga ditingkatkan

kapasitas tata kelola + Jumlah pranata ditingkatkan kapasitas tata kelola

119 + 0 +21 + 21 + 8 = 169

Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 96

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

5 Register cagar budaya

(pendaftaran, pengjasian,

penetapan, pencatatan, pemeringkatan, penghapusan)

Jumlah CB ditetapkan – Jumlah CB dihapuskan

74 –23 = 51 Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

6 Perlindungan cagar

budaya kabupaten/kota (penyelamatan,

zonasi, pemeliharaan dan pemugaran)

Jumlah CB (diselamatkan + diamankan + dizonasi + dipelihara + dipugar

52 +100 +10 + 52 + 0 = 214

Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

7 Layanan perijzinan membawa cagar

budaya provinsi ke luar provinsi dengan dukungan data

Jumlah CB diberikan izin ke luar Kabupaten/Kota

Tidak ada Dinas Pendidikan

dan kebudayaan

8 Pengembangan cagar

budaya Provinsi (penelitian, revitalisasi, adaptasi)

Jumlah CB (diteliti + direvitalisasi + diadaptasi)

0 Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

9 Pemanfaatan cagar

budaya Provinsi (dalam hal agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan,

teknologi, kebudayaan, dan pariwisata)

Jumlah CB dimanfaatkan 0 Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

10 Pengelolaan,

pengamanan, pengembangan dan pemanfaatan koleksi

Jumlah koleksi museum (dikelola + diamankan + dikembangkan + dimanfaatkan)

63 + 64 + 0 + 63 = 190

Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 97

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

museum

11 Peningkatan akses masyarakat dalam

penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan museum Peningkatan akses masyarakat

dalam pengelolaan

sarana dan prasarana museum.

Jumlah pengunjung museum Jumlah berpartisipasi dalam pengelolaan museum

Rata-rata 50 orang pengunjung per hari

Dinas Pendidikan

dan kebudayaan

12 Pengelolaan, pengamanan,

pengembangan dan pemanfaatan koleksi museum

Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan pemanfaatan koleksi museum

63 Dinas Pendidikan

dan kebudayaan

13 Pembentukan tim

pendaftaran cagar budaya

Jumlah tim pendaftaran CB yang dibentuk

Tidak Ada

Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

14 Pembentukan tim ahli cagar budaya provinsi

Jumlah pembentukan tim ahli CB Tidak Ada Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

15 Fasilitas sertifikasi tim ahli cagar budaya

Jumlah ahli CB yang disertifikasi Tidak Ada Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

16 Pemetaan sdm cagar

budaya dan permuseuman

Jumlah sdm CB + jumlah sdm Museum 0 Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

17 Peningkatan

kompetensi sdm cagar

Jumlah sdm yang ditingkatkan kompetensinya (CB + Museum)

0 + 3= 0 Dinas

Pendidikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 98

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

budaya dan permuseuman

dan kebudayaan

18 Penyediaan sarana dan prasarana

pendaftaran cagar budaya dan permuseuman

Jumlah sarana dan prasarana (CB + Museum) 0 + 2 = 0 Dinas Pendidikan

dan kebudayaan

19 Penyelenggaraan

kegiatan museum yang melibatkan masyarakat

Jumlah kegiatan museum yang melibatkan masyarakat

6 Museum Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

23 Perpustakaan

1 Nilai tingkat

kegemaran membaca masyarakat

1 Rasio ketercukupan

koleksi perpustakaan dengan penduduk

koleksi perpustakaan yang tersedia

di berbagai perpustakaan di wilayahnya (dalam eksemplar) x 100 %

jumlah penduduk di wilayahnya (dalam jiwa)

417.844 x 100 %

743.078

= 56,23 %

Dinas Perpustakaan

dan Arsip

2 Persentase kemanfaatan

perpustakaan oleh masyarakat

jumlah kunjungan pemustaka yang

memanfaatkan perpustakaan baik secara online maupun onsite

x 100 %

jumlah penduduk di wilayahnya

17.721 x 100 %

743.078

= 2,38 %

Dinas Perpustakaan

dan Arsip

3 Rasio ketercukupan

tenaga perpustakaan dengan penduduk

ketersediaan tenaga perpustakaan di berbagai perpustakaan di wilayahnya x 100 %

jumlah penduduk di wilayahnya (dalam jiwa)

608 x 100 %

743.078

= 0,08 %

Dinas

Perpustakaan dan Arsip

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 99

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

4 Persentase

perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan

jumlah perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan

x 100 % jumlah perpustakaan dari berbagai jenis yang terdapat di wilayahnya

39 x 100 %

528

= 7,38 %

Dinas

Perpustakaan dan Arsip

5 Jumlah

pemasyarakatan gemar membaca di masyarakat

Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di

masyarakat …… pemasyarakatan

475 Kegiatan

2 Indeks

Pembangunan Literasi Masyarakat

1 Jumlah naskah kuno

yang diakuisisi/dialih media (digitalisasi)/ terdaftar yang ada di wilayahnya

Jumlah naskah kuno yang diakuisisi/dialih

media (digitalisasi)/ terdaftar yang ada di wilayahnya …… naskah

0 Dinas

Perpustakaan dan Arsip

2 Jumlah naskah kuno

yang dialih aksara dan dialih bahasa

Jumlah naskah kuno yang dialih aksara dan dialih bahasa …… naskah

Yang dimaksud naskah kuno adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain baik yang

berada di dalam negeri maupun di luar negeri yang sda berumur paling rendah 50 tahun dan mempunyai nilai penting bagi

kebudayaan nasional, sejarah dan ilmu pengetahuan

0 Dinas

Perpustakaan dan Arsip

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 100

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

3 Jumlah koleksi budaya

etnis nusantara yang tersimpan dan/atau

terdaftar yang ada di wilayahnya (item)

Jumlah koleksi budaya etnis nusantara yang

tersimpan dan/atau terdaftar yang ada di wilayahnya …… item

Yang dimaksud dengan Koleksi Budaya Etnis Nusantara adalah semua bahan perpustakaan

yang membahas tentang etnis baik yang mutakhir maupun retrospektif yang memuat

informasi tentang 7 (tujuh) unsur kebudayaan sesuai dengan peraturan perundangan

0 Dinas

Perpustakaan dan Arsip

24 Kearsipan

1 Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan

akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan pertanggungjawab

an nasional) Pasal 40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun

2009 tentang Kearsipan

1 Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip

Jumlah seluruh arsip aktif diperoleh dengan

cara menghitung jumlah naskah dinas (item arsip) yang tercatat pada buku agenda pencatatan surat masuk dan keluar instansi serta buku pencatatan pembuatan/pengiriman naskah dinas internal intansi

Penentuan status aktif atau inaktif mengacu

pada Jadwal Retensi Arsip. Apabila belum memiliki JRA atau arsipnya belum tertata,

maka penentuan status dilakukan berdasarkan lokasi penyimpanan. Dibuktikan dengan dokumen pendukung terkait

Apabila masih tersimpan di ruangan unit kerja/pengolah maka dianggap berstatus

aktif. Apabila disimpan di unit kearsipan maka dianggap status inaktif

Ketentuan daftar arsip aktif dan inaktif mengacu pada Pasal 42 dan 44

PP 28/2012

jumlah arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip

x 100 %

jumlah seluruh arsip aktif

935 x 100 %

935

= 100 %

Dinas Perpustakaan

dan Arsip

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 101

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

2 Persentase arsip in-aktif yang

telah dibuatkan daftar arsip

Jumlah seluruh arsip inaktif diperoleh dengan

cara mengukur volume arsip dalam satuan

meter linier. Untuk arsip yang medianya selain kertas dilakukan konversi ke ukuran meter linier

Penentuan status aktif atau inaktif mengacu pada Jadwal Retensi Arsip. Apabila belum memiliki JRA atau arsipnya belum tertata,

maka penentuan status dilakukan berdasarkan lokasi penyimpanan. Apabila masih tersimpan di ruangan sda unit kerja/pengolah maka dianggap berstatus aktif. Apabila disimpan di unit kearsipan maka dianggap status inaktif

Ketentuan daftar arsip aktif dan inaktif mengacu pada Pasal 42 dan 44 PP 28/2012

jumlah arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip

x 100 %

jumlah seluruh arsip inaktif

7.326 x 100 %

7.326

= 100 %

Dinas

Perpustakaan dan Arsip

3 Persentase arsip statis

yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik

jumlah arsip statis diperoleh dengan cara

menghitung jumlah arsip yang terdapat dalam daftar arsip yang diakuisisi oleh lembaga kearsipan sesuai Pasal 93 PP 28/2012

Ketentuan sarana bantu temu balik arsip statis mengacu pada Pasal 97 PP 28/2012

jumlah arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik

x 100 %

jumlah seluruh arsip statis

1.879 x 100 %

1.879

= 100 %

Dinas

Perpustakaan dan Arsip

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 102

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

4 Persentase jumlah

arsip yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN

Jumlah arsip yang telah dimasukkan dalam

SIKN melalui JIKN diperoleh dengan cara menghitung jumlah arsip yang dikelola oleh Pemerintah Daerah

yang telah dapat diakses datanya di aplikasi SIKN/JIKN

jumlah arsip telah dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN

x 100 % jumlah seluruh arsip dinamis dan arsip statis pemerintah provinsi

150 x 100 %

1.879

= 8 %

Dinas

Perpustakaan dan Arsip

2 Tingkat

keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawab

an setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk

kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik

dan kesejahteraan rakyat

1 Pemusnahan arsip yang sesuai NSPK

NSPK pemusnahan arsip merujuk pada

Peraturan Kepala ANRI 25/2012 tentang Pedoman Pemusnahan Arsip

100 % Dinas

Perpustakaan dan Arsip

2 Perlindungan dan

penyelamatan arsip akibat bencana yang sesuai NSPK

NSPK perlindungan dan penyelamatan arsip

dari bencana merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 23/2015 tentang Perlindungan dan Penyelamatan Arsip dari Bencana

100 % Dinas

Perpustakaan dan Arsip

3 Penyelamatan arsip

perangkat daerah Kabupaten/Kota yang digabung dan atau

dibubarkan dan

pemekaran daerah kecamatan/kelurahan yang sesuai NSPK di provinsi

NSPK penyelamatan arsip

penggabungan/pembubaran perangkat daerah merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 46/2015 tentang Penyelamatan Arsip

Penggabungan atau Pembubaran Lembaga Negara dan Perangkat Daerah

100 % Dinas

Perpustakaan dan Arsip

4 Autentifikasi arsip

statis dan arsip hasil alih media yang dikelola oleh lembaga kearsipan

kabupaten/kota yang

NSPK autentikasi arsip merujuk pada

Peraturan Kepala ANRI 20/2011 tentang Pedoman Autentikasi Arsip Elektronik

100 % Dinas

Perpustakaandan Arsip

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 103

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

sesuai NSPK

5 Pencarian arsip statis yang pengelolaannya

menjadi kewenangan daerah Kabupaten/Kota yang dinyatakan hilang

dalam bentuk daftar

pencarian arsip yang sesuai NSPK

NSPK pencarian arsip statis merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 18/2012 tentang

Pedoman Pembuatan dan Pengumuman Daftar Pencarian Arsip (DPA)

100 % Dinas Perpustakaan

dan Arsip

6 Penerbitan izin penggunaan arsip

yang bersifat tertutup yang disimpan di lembaga kearsipan daerah

Kabupaten/Kota yang sesuai NSPK

NSPK perizinan penggunaan arsip tertutup merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 28/2011

tentang Pedoman Akses dan Layanan Arsip Statis

100 % Dinas Perpustakaan

dan Arsip

25 Kelautan dan Perikanan

1 Jumlah Total Produksi Perikanan

(Tangkap dan Budidaya) Kota di (sumber data: one data KKP)

1 Jumlah rumah tangga nelayan yang

melakukan diversifikasi usaha (RTP)

Jumlah rumah tangga nelayan yang melakukan diversifikasi usaha (RTP)

2.563 orang Dinas Perikanan dan

Pangan

2 Jumlah rumah tangga

nelayan yang

melakukan diversifikasi usaha (RTP)

jumlah TPI yang operasional x 100 %

jumlah seluruh TPI yang ada di wilayah Kabupaten/Kota

Tidak ada operasional

TPI di Kota Padang atau milik pemerintah

Dinas

Perikanan dan Pangan

3 Jumlah Izin Usaha

Perikanan (IUP) dibidang pembudidayaan ikan

yang usahanya dalam1 (satu) Daerah kabupaten/ kota yang diterbitkan

Jumlah Izin Usaha Perikanan (IUP) di bidang

pembudidayaan ikan yang usahanya dalam1 (satu) Daerah kabupaten/ kota yang diterbitkan

2 TPUPI Dinas

Perikanan dan Pangan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 104

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

4 Jumlah pembudidaya

ikan yang memperoleh kegiatan

Pemberdayaan (pendidikan dan pelatihan/penyuluhan dan pendampingan/

kemitraan usaha/kemudahan akses iptek daninformasi/dan

penguatan kelembagaan)

Jumlah pembudidaya ikan yang memperoleh kegiatan pemberdayaan pertahun

39 orang (1 kegiatan) Dinas

Perikanan dan Pangan

5 Jumlah benih budidaya air tawardan

air payau yang di produksi

Jumlah benih budidaya air tawar dan air payau yang diproduksi per tahun

21.555.000 ekor Dinas Perikanan dan

Pangan

26 Pariwisata

1 Persentase pertumbuhan

jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan

1. Jumlah entitas pengelolaan destinasi

Jumlah entitas pengelolaan destinasi

Yang dimaksud dengan destinasi wisata adalah kawasan geografis yang berada satu atau lebih wilayah administrative yang

didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas dan serta masyarakat yang saling

terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan

Yang dimaksud sebagai entitas Pengelolaan destinasi adalah pengelola destinasi pariwisata, baik negeri maupun swasta

66 Objek Wisata

- Pemerintah: 6

- Swasta : 60

Dinas Pariwisata

2. Jumlah kelengkapan infrastruktur dasar,

fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata

Jumlah kelengkapan infrastruktur dasar, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata

Fasilitas umum adalah sarana pelayanan dasar fisik suatu lingkungan yang

diperuntukkan bagi masyarakat umum dalam melakukan aktivitas kehidupan

109

1. OW Air Manis

Fasilitas Umum 3, Fasilitas Pariwisata 19

Dinas Pariwisata

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 105

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

keseharian

Fasilitas pariwisata adalah semua jenis

sarana yang secara khusus ditujukan untuk mendukung penciptaan kemudahan, kenyamanan, keselamatan wisatawan dalam melakukan kunjungan ke destinasi pariwisata

2. OW Gunung Pdg

Fasiltas Umum 3, dan Fasilitas Pariwisata 10

3. OW Pantai Padang

Fasilitas Umum 4,

dan Fasilitas Pariwisata 15

4. OW. Pasir Jambak

Fasiltas Umum 3

dan Fasilitas Pariwisata 8

5. Eko wisata lb Minturun (lb Lukum), fasilitas umum 3, fasilitas pariwisata 6

6. Agrowisata Sei Lareh, fasilitas

umum 3, fasilitas pariwisata 6

7. O.W Lb. Tampuruang,

Fasilitas umum 3, fasilitas pariwisata 6

8. OW Lb Paraku

Fasilitas umum 3, fasilitas pariwisata 5

9. OW Bukit Nobita, fasilitas umum 3, fasilitas pariwisata 5

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 106

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

3. Jumlah tanda daftar

usaha pariwisata persub jenis usaha di kabupaten/kota

Jumlah tanda daftar usaha pariwisata per sub

jenis usaha di Kabupaten/Kota Yang dimaksud dengan usaha pariwisata meliputi bidang usaha :

Daya Tarik usaha

Kawasan pariwisata

Jasa transportasi wisata

Jasa perjalanan wisata

Jasa makanan dan minuman

Penyediaan akomodasi

Penyelenggaraan kegiatan

hiburan dan rekreasi

Penyelenggaraan pertemuan,

perjalanan insentif, konferensi

dan pameran

Jasa informasi pariwisata

Jasa konsultan pariwisata

Jasa pramuwisata

Wisata tirta

Spa

791 :

1. Jasa perjalanan wisata : 262

2. Penyelenggaraan Kegiatan / EO : 39

3. Jasa Makanan dan Minuman : 201

4. Penyediaan Akomodasi : 111

5. Hiburan dan rekreasi : 35

6. Jasa informasi wisata: 1

7. Wisata Tirta : 16

8. Spa : 40

Dinas Pariwisata

1 Lanjutan

pedestrian di pantai Padang

4. Jumlah wisatawan

mancanegara per kebangsaan

Jumlah wisatawan mancanegara perkebangsaan

1.538 Wisman

Dinas Pariwisata

Dijumlahkan

dengan tahun lalu

5. Jumlah promosi event daerah yang

terlaksana di dalam negeri

Jumlah promosi event daerah yang terlaksana di dalam negeri Bisa sebagai peserta atau penyelenggara

4 Kegiatan

1. Pameran Bonsai

2. Selaju sampan

3. Burung Bakicau

4. Kuliner rang Mudo Marandang

Dinas Pariwisata

1.538 Wisman

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 107

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

6. Jumlah event luar

negeri yang Diikuti kabupaten/kota

Jumlah event luar negeri yang diikuti Kabupaten/Kota

Tidak Ada Dinas Pariwisata

4 Kegiatan

1. Pameran Bonsai

2. Selaju sampan

3. Burung Bakicau

4. Kuliner rang Mudo Marandang

7. Jumlah industri

pariwisata daerah yang berpartisipasi

pada even promosi pariwisata didalam negeri

Jumlah industri pariwisata daerah yang

berpartisipasi pada event promosi pariwisata di dalam negeri

Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka

menghasilkan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam Penyelenggaraan pariwisata.

Tidak Ada Dinas Pariwisata

Tidak Ada

8. Persentase tenaga

kerja disektor parwisata yang disertifikasi

Tenaga kerja di bidang kepariwisataan

memiliki standar kompetensi yang dibuktikan

dengan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga sertifikasi profesi Tenaga kerja

di bidang kepariwisataan yang wajib memiliki sertifikat kompetensi adalah :

Sub sektor biro perjalanan wisata

Sub sektor hotel dan restoran

Sub sektor spa

Sub sektor restoran, bar dan jasa boga

Bidang jasa pramuwisata dan pemimpin perjalanan wisata (tour leader)

jumlah tenaga kerja kepariwisataan yang tersertifikasi

x 100 %

jumlah tenaga kerja pariwisata

550 x 100 %

3.264

= 16,85 %

Dinas Pariwisata

Tidak Ada

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 108

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Bidang kepemanduan wisata selam

Bidang kepemanduan wisata

Bidang kepemanduan ekowisata

Bidang arung jeram

Bidang kepemanduan wisata agro

Bidang jasa boga

Bidang kepemanduan wisata goa

Bidang manajerial spa

Bidang MICE

9. Persentase SDM peserta pembekalan sector kepariwisataan

jumlah peserta pembekalan sektor kepariwisataan

x 100 % jumlah sasaran pembekalan sektor kepariwisataan

360 x 100 %

360

= 100 %

Dinas Pariwisata

10. Jumlah lokasi yang

memperoleh pemberdayaan masyarakat dan

pembinaan kemitraan usaha masyarakat

Jumlah lokasi yang memperoleh

pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemitraan usaha masyarakat

36 Pokdarwis Dinas Pariwisata

2 Persentase

peningkatan perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke kota

- - - Dinas

Pariwisata/ Dinas Koperasi

UKM

3 Tingkat hunian akomodasi

- - Dinas Pariwisata

Tidak perlu diisi

4 Kontribusi sektor pariwisata

terhadap PDRB

- - Dinas Pariwisata

Tidak perlu diisi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 109

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

harga berlaku

5 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD

- - Dinas Pariwisata

Tidak perlu diisi

27 Pertanian 1 Produktivitas

pertanian per hektar per tahun

1 Jumlah Sarana dan

prasana pertanian yang diberikan

Jumlah Sarana dan prasana pertanian yang

diberikan

Pupuk : 5 Jenis

Alsintan : 36 Unit

UPPO : 3 Tempat

Irigasi : 21 Irigasi

Dinas

Pertanian

2 Prasarana pertanian yang digunakan

Jumlah prasarana pertanian yang

digunakan

21 irigasi Dinas Pertanian

3 Penerbitan izin usaha pertanian

Jumlah fasilitasi penerbitan izin usaha pertanian

46 izin usaha Dinas Pertanian

4 Persentase prasarana yang digunakan

jumlah prasarana yang aktif digunakan

x 100 %

jumlah prasarana yang dibangun

21 x 100 %

21

= 100 %

Dinas Pertanian

5 Persentase jumlah

usulan izin usaha pertanian kab/kota

jumlah usulan yang difasilitasi x 100 %

jumlah usulan usaha pertanian

46 x 100 %

52

= 88,46 %

Dinas Pertanian

2 Persentase

Penurunan kejadian dan jumlah kasus penyakit hewan menular

1 Persentase fasilitasi

penanggulangan bencana

(bencana yang

dimaksud adalah bencana pertanian dan hewan menular)

jumlah area yang dapat ditanggulangi

x 100 %

luas area terkena bencana

80,5 Ha x 100 %

80,5 Ha

= 100 %

Dinas Pertanian

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 110

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

28 Kehutanan 1 Kehutanan 1 Tersedianya dokumen

rencana pengelolaan Tahura

Ada/Tidak

(Dokumen Rencana Pengelolaan Tahura yang disahkan)

Ada

Dinas Pertanian

2 Pemberdayaan

masyarakat di daerah penyangga

Jumlah kelompok masyarakat desa binaan yang terbentuk dan didampingi ………

1 Kelompok Dinas

Pertanian/BPBD

3 Pemulihan ekosistem pada Tahura

Luas areal yang telah dipulihkan baik dengan mekanisme alam, rehabilitasi maupun restorasi ……

240 Ha Dinas Pertanian

4 Menurunnya

gangguan kawasan TAHURA

Rekapitulasi kejadian TIPIHUT secara periodik per tahun ……..

Tidak ada Dinas Pertanian

Tidak ada

TIPIHUT pada tahun 2021

29 Energi Sumber Daya Mineral

1 Persentase perusahaan

pemanfaatan panas bumi yang memiliki ijin di kab/kota

1 Penerbitan izin pemanfaatan langsung

panas bumi dalam daerah kab/kota

Jumlah penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi dalam daerah kab/kota

Tidak Ada Disnakerin

30 Perdagangan

1 Persentase pelaku

usaha yang memperoleh izin sesuai dengan

ketentuan (IUPP/SIUP Pusat Perbelanjaan dan IUTM/IUTS/SIUP Toko Swalayan)

1 Persentase perizinan

yang diterbitkan sesuai dengan ketentuan untuk izin :

a. Pusat perbelanjaan

b. Toko swalayan

jumlah izin pusat perbelanjaan yang diterbitkan = 5 hari kerja

x 100 %

jumlah permohonan izin pusat

perbelanjaan yang dokumennya sudah lengkap dan benar

jumlah izin toko swalayan yang diterbitkan = 5 hari kerja

x 100 %

jumlah permohonan izin toko

swalayan yang dokumennya sudah lengkap dan benar

a.

16 x 100 %

16

= 100 %

b.

297 x 100 %

313

= 94,48 %

Dinas Perdagangan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 111

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

2 Persentase penerbitan TDG

jumlah penerbitan TDG = 5 hari kerja x 100 %

jumlah permohonan penerbitan TDG

4 x 100 %

4

= 100 %

Dinas Perdagangan

3 Persentase Gudang

yang tidak

mempunyai TDG

jumlah penerbitan TDG x 100 %

jumlah gudang yang ada di Kab/Kota

65 x 100 %

102

= 63,72 %

Dinas

Perdagangan

4 Persentase penerbitan STPW

yang tepat waktu untuk :

a. Penerima waralaba dari waralaba dalam negeri

b. Penerima

waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri

c. Penerima waralaba

lanjutan dari waralaba luar negeri

Penerima waralaba dari waralaba dalam negeri :

Penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri :

jumlah STPW untuk penerima

waralaba dari waralaba dalam negeri yang terbit = 2 hari kerja sejak berkas permohonan diterima secara lengkap dan atau benar

x 100 %

jumlah permohonan STPW untuk

penerima waralaba dari waralaba dalam negeri

jumlah STPW untuk penerima

lanjutan waralaba dari waralaba dalam negeri yang terbit = 2 hari kerja sejak berkas permohonan

diterima secara lengkap dan atau benar

x 100 %

jumlah permohonan STPW untuk penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri

a.

139 x 100 %

139

= 100 %

b.

0 x 100 %

1

= 0 %

Dinas Perdagangan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 112

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

Penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri :

jumlah STPW untuk penerima

lanjutan waralaba dari waralaba luar negeri yang terbit = 2 hari kerja sejak berkas permohonan

diterima secara lengkap dan atau benar

x 100 %

jumlah permohonan STPW untuk penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri

c.

37 x 100 %

37

= 100 %

5 Persentase pemeriksaan fasilitas

penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan

pelabelan bahan berbaya di tingkat daerah Kab/Kota

jumlah pemeriksaan fasilitas

penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya di tingkat daerah Kab/Kota

x 100 % jumlah permohonan SIUP bahan berbahaya bagi pengecer

20 x 100 %

20

= 100 %

Dinas Perdagangan

6 Persentase penerbitan SKA yang tepat waktu

jumlah SKA yang terbit = 1 hari kerja (1 x 24 jam)

x 100 %

jumlah permohonan penerbitan

SKA yang dokumennya telah diterima dengan lengkap dan benar

0 x 100 %

1

= 0 %

Dinas Perdagangan

7 Persentase

pengembangan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan diwilayah kerjanya

K = (a + b) x 100%

K = Persentase pengembangan dan

pengelolaan sarana distribusi

perdagangan di wilayah kerjanya

K = (0,386+0,5) x 100%

K = 88,6

Dinas Perdagangan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 113

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

a = Pembangunan sarana distribusi

perdagangan telah dilakukan sesuai

target waktunya (nilai 0.5)

sda

b = sarana distribusi perdagangan telah

dimanfaatkan sesuai peruntukannya

(nilai 0.5)

8 Persentase koefisien

variasi harga antar waktu

Persentase koefisien variasi harga

antar waktu per komoditas bahan pokok

-8,86 Dinas Perdagangan

2 Persentase kinerja realisasi pupuk

1 Jumlah pupuk dan pestisida

yang tersalurkan

𝑥 =𝑎

𝑏 𝑥 𝑐 𝑥 100%

X = Persentase jumlah pupuk yang disalurkan

a = Jumlah pupuk yang disalurkan

b = Target komisi pengawasan Pupuk dan

Pestisida (KP3) di Tingkat Provinsi sebesar (90%

dari RDKK)

c = RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok)

1.733,25

x 100 % 2.030 X 4.666,782

= 0,018 %

Dinas Pertanian

3 Persentase alat –

alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda

tera sah yang

1 Persentase alat-alat

ukur, takar, timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Yang ditera/tera ulang dalam tahun berjalan

jumlah total UTTP yang ditera dan ditera ulang pada tahun berjalan

x 100 %

jumlah potensi UTTP yang wajib ditera dan tera ulang di wilayah Kab/Kota

5.865 x 100 %

6.445

= 91 %

Dinas Perdagangan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 114

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

berlaku 2 Persentase kesesuaian

BDKT yang diawasi terhadap ketentuan yang berlaku

jumlah sampel BDKT yang diawasi dalam tahun berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

x 100 %

total sampel BDKT yang diawasi dalam tahun berjalan

13 x 100 %

15

= 86,67 %

Dinas Perdagangan

31 Perindusrian

1 Pertambahan

jumlah industri Kecil dan Menengah di kota

1 Persentase jumlah

penetapan izin usaha kawasan industri

(IUKI) dan izin perluasan kawasan industri (IPKI) yang lokasinya di daerah kabupaten/kota

jumlah realisasi izin yang diterbitkan x 100 %

jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin Kota Padang

Belum memiliki kawasan Industri

2 Persentase

pencapaian sasaran

pembangunan industri termasuk turunan indikator pembangunan industry dalam

RIPIN yang ditetapkan dalam RPIK

1 Persentase

terselesaikannya dokumen RPIK sampai

dengan ditetapkannya menjadi PERDA

Capaian target tahapan penyelesaian RPIK

Tahapan :

a) Tersusunnya naskah akademik (30%)

b) Tersusunnya Draft Raperda RPIK (20%)

c) Draft Raperda RPIK yang disetujui DPRD dan mendapat Rekomendasi dinas yang membidangi perindustrian di Provinsi (25%)

d) Persetujuan Draft Raperda RPIK oleh Gubernur Provinsi (15%)

e) Penetapan Perda RPIK (10%)

Keterangan : penilaian bersifat akumulatif terhadap tahapan penyelesaian RPIK

30% + 20 % + 25 % + 15 % + 10 %

= 100 %

Disnakerin

3 Persentase jumlah

hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Industri (IUI) Kecil dan

Industri Menengah

1 Persentase Jumlah izin

yang diterbitkan usaha industri (IUI) kecil dan IUI menengah yang diterbitkan

jumlah realisasi izin yang diterbitkan

x 100 %

jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk

283 x 100 %

306

= 92,48 %

Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 115

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

yang dikeluarkan oleh instansi terkait

4 Persentase jumlah hasil pemantauan

dan pengawasan dengan jumlah Izin

Perluasan Industri (IPUI) Kecil dan Industri Menengah

yang dikeluarkan oleh instansi terkait

1 Persentase jumlah izin perluasan industri

(IPUI) bagi industri Kecil dan menengah yang diterbitkan

jumlah realisasi izin yang diterbitkan

x 100 %

jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin

Kegiatan Tidak Dilaksanakan Pada Tahun 2021

5 Persentase jumlah hasil pemantauan

dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan

Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI) yang lokasinya di Daerah Kota

1 - - - - Tidak Perlu diisi

6 Tersedianya

informasi industri

secara lengkap dan terkini

1 Persentase data

perusahaan industri

kecil, menengah dan

perusahaan kawasan industri di Kabupaten/Kota yang masuk dalam SIINas

terhadap total populasi perusahaan industri kecil, menengah dan

perusahaan kawasan industri di Kabupaten/Kota

jumlah data perusahaan industri kecil, menengah dan perusahaan

kawasan industri di Kab/Kota SIINas

x 100 %

total populasi perusahaan industry kecil, menengah dan perusahaan kawasan industri di Kab/Kota

38 x 100 %

5.791

= 0,65 %

Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 116

NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus

Capaian Kinerja

(2021)

SUMBER DATA

KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)

32 Transmigrasi

1 Transmigrasi 1 Jumlah kawasan

transmigrasi yang difasilitasi penetapannya

............................... kawasan

Kawasan Transmigrasi adalah kawasan budidaya yang memiliki fungsi sebagai permukiman dan tempat usaha masyarakat dalam satu sistem pengembangan berupa

wilayah pengembangan transmigrasi atau lokasi permukiman transmigrasi

- Disnakerin Tidak Ada

2 Jumlah satuan

pemukiman transmigrasi yang

difasilitasi pembangunannya

............................ permukiman

Satuan Pemukiman berupa satu kesatuan pemukiman atau beberapa permukiman sebagai satu kesatuan dengan daya tampung 300-500 keluarga

- DIsnakerin Tidak Ada

3 Jumlah satuan

pemukiman yang dibina

.................................. Permukiman - Disnakerin Tidak Ada

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 117

2.2.2. Indikator Kinerja Kunci Hasil

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

1 Pendidikan

1 Tingkat partisipasi warga negara

usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD

Jumlah anak usia 5-6 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di satuan PAUD

x 100 %

Jumlah anak usia 5-6 tahun pada Kota Padang

15.884 x 100 %

31.568

= 50,31 %

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

2 Tingkat partisipasi warga negara

usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar

Jumlah anak usia 7-12 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di sekolah dasar

x 100 %

Jumlah anak usia 7-12 tahun pada Kota Padang

92.415 x 100 %

99.288

= 93,07 %

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

3 Tingkat partisipasi warga negara

usia 13-15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah pertama

Jumlah anak usia 13-15 tahun yang sudah tamat

atau sedang belajar di sekolah menengah pertama

x 100 %

Jumlah anak usia 13-15 tahun pada Kota Padang

45.324 x 100 %

48.622

= 93,21 %

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

4 Tingkat partisipasi warga negara

usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan

Jumlah anak usia 7-18 tahun yang belum

menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang sudah tamat atau sedang belajar di pendidikan kesetaraan

x 100 %

Jumlah anak usia 7-18 tahun yang belum

menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pada kota yang bersangkutan

4.102 x 100 %

4.540

= 90,35 %

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

2 Kesehatan

1 Rasio daya tampung RS Rujukan

Jumlah daya tampung rumah sakit rujukan x 100 %

Jumlah Penduduk di Kota

2.865 x 100 %

912.910

= 0,31 %

Dinas Kesehatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 118

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2 Persentase RS Rujukan Tingkat Kota yang terakreditasi

Jumlah RS Rujukan yang terakreditasi x 100 %

Jumlah RS di Kota

13 x 100 %

26

= 50 %

Dinas Kesehatan

3 Persentase ibu hamil

mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan

kesehatan x 100 %

Jumlah ibu hamil di Kota

14.183 x 100 %

17.317

= 81,9 %

Dinas

Kesehatan

4 Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan

Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan

x 100 %

Jumlah ibu bersalin di Kota

13.748 x 100 %

13.775

= 99,80 %

Dinas Kesehatan

5 Persentase bayi baru lahir

mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir

Jumlah bayi baru lahir yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar

x 100 %

Jumlah bayi baru lahir di Kota

12.898 x 100 %

13.777

= 93,6 %

Dinas Kesehatan

6 Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar

Jumlah balita yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar

x 100 %

Jumlah balita di Kota

44.328 x 100 %

49.260

= 90 %

Dinas Kesehatan

7 Persentase anak usia pendidikan

dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar

x 100 %

Jumlah anak usia pendidikan dasar di Kota

64.063 x 100 %

138.481

= 46,3 %

Dinas Kesehatan

8 Persentase orang usia 15-59

tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

Jumlah orang usia 15-59 tahun yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

x 100 %

Jumlah orang usia 15-59 tahun di kota

509.279 x 100 %

680.996

= 74,78 %

Dinas Kesehatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 119

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

9 Persentase warga negara usia 60

tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

Jumlah warga negara usia 60 tahun yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

x 100 %

Jumlah orang warga negara usia 60 tahun di Kota

17.853 x 100 %

70.061

= 25,5 %

Dinas Kesehatan

10 Persentase penderita hipertensi

yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

x 100 %

Jumlah penderita hipertensi di Kota

51.360 x 100 %

162.979

= 31,5 %

Dinas Kesehatan

11 Persentase penderita DM yang

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

x 100 %

Jumlah penderita DM di Kota

12.552 x 100 %

13.519

= 92,85 %

Dinas Kesehatan

12 Persentase ODGJ berat yang

mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar

Jumlah penderita ODGJ yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

x 100 %

Jumlah penderita ODGJ di Kota

1.925 x 100 %

2.067

= 93,13 %

Dinas Kesehatan

13 Persentase orang terduga TBC

mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar

Jumlah penderita TBC yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

x 100 %

Jumlah penderita TBC di Kota

16.204 x 100 %

17.500

= 92,59 %

Dinas Kesehatan

14 Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan

pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar

Jumlah orang dengan resiko terinfeksi HIV yang

mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar x 100 %

Jumlah orang dengan resiko terinfeksi HIV di Kota

20.500 x 100 %

20.500

= 100 %

Dinas Kesehatan

3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

1 Rasio luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrastruktur pengendalian banjir di WS Kewenangan Kota

Luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrastruktur pengendalian banjir di WS Kewenangan Kota (ha)

x 100 %

1 x 100 %

1

= 100 %

Dinas PUPR Kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera V

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 120

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS Kewenangan Kota (ha)

2 Rasio luas kawasan permukiman

sepanjang pantai rawan abrasi, erosi, dan akresi yang terlindungi

oleh infrastruktur pengaman pantai di WS Kewenangan Kota

Luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai di WS Kewenangan Kota (m) x 100 %

Luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi di WS Kewenangan Kota (m)

9.070 m x 100 %

11.977 m

= 75,73 %

Dinas PUPR

3 Rasio luas daerah irigasi

kewenangan kota yang dilayani oleh jaringan irigasi

Luas irigasi kewenangan kota yang dilayani oleh jaringan irigasi yang dibangun (ha), ditingkatkan (ha), direhabilitasi (ha), dioperasi (ha)

x 100 %

Luas daerah irigasi kewenangan kota

2,428 hektar

x 100 % 4.239,75 hektar

= 57,28%

Dinas PUPR

4 Persentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses

terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kota

Jumlah kumulatif masyarakat yang rumah tangga

yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi di dalam sebuah Kota

x 100 %

Jumlah total proyeksi rumah tangga di seluruh Kota

217.127 x 100 %

230.618

= 94,15%

DPRKPP

5 Persentase jumlah rumah yang

memperoleh layanan pengolahan air limbah domestik

Jumlah rumah yang memiliki akses pengolahan

berupa cubluk + jumlah rumah yang lumpur tinjanya telah diolah di PLT+ jumlah rumah yang memiliki sambungan rumah dan air limbahnya diolah di IPALD

x 100 %

Jumlah rumah di Kota

170.844 x 100 %

230.618

= 74,08%

DPRKPP

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 121

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

6 Rasio kepatuhan IMB kota

Jumlah Pemanfaatan IMB yang sesuai peruntukannya

x 100 %

Jumlah IMB yang berlaku

162.774 x 100 %

162.774

= 100 %

DPUPR

7 Tingkat kemantapan jalan kota

Panjang jalan Kota dalam kondisi mantap (baik dan sedang)

x 100 %

Panjang jalan keselurahan di wilayah kota

552.929 Km

x 100 % 624,691

Km

= 88,51 %

Dinas PUPR

8 Rasio tenaga

operator/teknisi/analisis yang memiliki sertifikat kompetensi

Jumlah tenaga kerja konstruksi yang terlatih di

wilayah kota yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan operator dan teknis/analis x 100 %

Jumlah kebutuhan tenaga operator dan teknis/analis di wilayah Kota

367 x 100 %

367

= 100.%

Dinas PUPR

9 Rasio proyek yang menjadi

kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi

Jumlah proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi

x 100 % Jumlah total proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya

71 Paket x 100 %

71 Paket

= 100%

Dinas PUPR

4 Perumahan

Rakyat dan Kawasan Permukiman

1 Penyediaan dan rehabilitasi

rumah layak huni bagi korban bencana kota

Jumlah unit rumah korban bencana yang ditangani pada tahun 2021

x 100 % Jumlah total rencana unit rumah korban bencana yang akan ditangani pada tahun 2021

1 x 100 %

1

= 100 %

DPRKPP

Tidak terjadi

bencana yang ditetapkan sebagai bencana daerah oleh Pemerintah Kota Padang Pada Tahun 2021

2 Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terdampak relokasi program pemerintah kota

Rumah Tangga Penerima Fasilitasi Penggantian Hak Atas Penguasaan Tanah dan/ atau Bangunan

+ Rumah Tangga Penerima Subsidi Uang Sewa + Rumah Tangga Penerima Penyediaan Rumah

x 100 %

1 x 100 %

1

= 100 %

DPRKPP Tidak terdapat relokasi akibat program pemerintah

Kota Padang pada tahun 2021

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 122

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

Layak Huni

Jumlah total rumah tangga terkena relokasi

program Pemerintah Daerah yang memenuhi kriteria penerima pelayanan

3 Persentase kawasan permukiman

kumuh dibawah 10 ha di kab/ kota yang ditangani

Luas kawasan permukiman kumuh dibawah 10 ha yang ditangani (ha)

x 100 %

Luas kawasan permukiman kumuh dibawah 10 ha

147,64 ha x 100 %

230,29 ha

= 64,11 %

DPRKPP

4 Berkurangnya jumlah unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni)

Jumlah unit rumah tidak layak huni x 100 %

Jumlah total unit rumah Kota

9.434 x 100 %

230.618

= 4,09 %

DPRKPP

5 Jumlah perumahan yang sudah dilengkapi PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum)

Jumlah unit rumah yang sedang dibangun terfasilitasi PSU

x 100 %

Jumlah unit rumah kota

217.127 x 100 %

230.618

= 94,15 %

DPRKPP

5 Ketentraman,

Ketertiban Umum dan Perlindungan

Masyarakat

1 Persentase Gangguan Trantibum yang dapat diselesaikan

Jumlah pengaduan yang ditangani x 100 %

Jumlah pengaduan pelanggaran yang masuk

11.162 x 100 %

11.162

= 100 %

Satpol PP

2 Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan

Jumlah Perda/Perkada yang memuat sanksi yang ditegakkan

x 100 % Jumlah keseluruhan Perda dan Perkada yang memuat sanksi

13 x 100 %

13

= 100 %

Satpol PP

3 Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana

Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana 912.910 org

912.910 BPBD

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 123

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

4 Jumlah warga negara yang

memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana

Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana 912.910 org

912.910 BPBD

5 Jumlah warga negara yang memperoleh layanan

penyelamatan dan evakuasi korban bencana

Jumlah warga negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana 122.471 org

130.416 BPBD

6 Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana

Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban dan terdampak kebakaran di

kota dalam tingkat waktu tanggap oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan penyelamat atau perangkat daerah+ jumlah layanan pemadaman di kota dalam tingkat waktu tanggap oleh

relawan kebakaran yang dibentuk dan/atau di bawah pembinaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyeleamat atau perangkat daerah

x 100 %

Jumlah kejadian kebakaran di Kota

130 x 100 %

144

= 90,28 %

Dinas Damkar

7 Waktu tanggap (response time) penanganan kebakaran

Rata-rata waktu tanggap, dihitung dari pelaporan, penyiapan tim dan peralatan, jarak tempuh dan kesiapan pemadaman kebakaran

5,22 Menit Dinas Damkar

6 Sosial 1 Persentase penyandang

disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti (Indikator SPM)

Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti x 100 %

Populasi penyandang disabilitas terlantar, anak

terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis

935 x 100 %

8.723

= 10,72 %

Dinas Sosial

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 124

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2 Persentase korban bencana alam

dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat

dan setelah tanggap darurat bencana daerah kota

Jumlah korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya dalam satu tahun anggaran

x 100 %

Populasi korban bencana alam dan sosial di

daerah Kota yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap

darurat bencana daerah Kota

2.669 x 100 %

2.669

= 100 %

Dinas Sosial

7 Tenaga Kerja

1 Persentase kegiatan yang

dilaksanakan yang mengacu ke rencana tenaga kerja

Jumlah kegiatan keseluruhan yang dilaksanakan yang mengacu ke RTKD

x 100 % Jumlah kegiatan keseluruhan yang dilaksanakan di Kota

10 x 100 %

16

= 62,5 %

Disnakerin

2 Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi

Jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi

x 100 %

Jumlah tenaga kerja keseluruhan

74 x 100 %

122

= 60,66 %

Disnakerin

3 Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja

PDRB tahun berjalan (atas dasar harga konstan) x 100 %

Jumlah Tenaga kerja

45.227.960.000.000 x 100 %

411.649

= 109.870.204,96

Disnakerin

4 Persentase Perusahaan yang

menerapkan tata kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan)

Jumlah Perusahaan yang menerapkan tata kelola kerja yang layak x 100 %

Jumlah Perusahaan

3.395 x 100 %

3.505

= 96,86%

Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 125

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

5 Persentase Tenaga kerja yang

ditempatkan (dalam dan luar negeri) melalui mekanisme

layanan Antar Kerja dalam wilayah Kota

Jumlah pencaker (pencari kerja) yang ditempatkan x 100 %

Jumlah pencaker yang terdaftar

620 x 100 %

5.060

= 12,25 %

Disnakerin

8 Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

1 Persentase ARG (Anggaran

Responsif Gender) pada belanja langsung APBD

Jumlah ARG pada belanja langsung APBD x 100 %

Jumlah seluruh belanja langsung APBD

162.199.089.

271 x 100 %

1.368.571.651.987

= 11,85%

DP3AP2KB

2 Persentase anak korban

kekerasan yang ditangani instansi terkait Kota

Jumlah anak (penduduk usia kurang dari 18

tahun) korban kekerasan yang ditangani instansi tingkat kota yang didampingi x 100 %

Jumlah Anak (Penduduk usia Kurang dari 18 tahun)

53 x 100 %

272.534

= 0,02%

DP3AP2KB

3 Rasio kekerasan terhadap

perempuan, termasuk TPPO (per 100.000 penduduk perempuan)

Jumlah perempuan yang mengalami kekerasan x 100 %

Jumlah penduduk perempuan

25 x 100 %

458.797

= 5,50 per 100.000

DP3AP2KB

9 Pangan 1 Persentase ketersediaan pangan

(Tersedianya cadangan beras/ jagung sesuai kebutuhan)

Jumlah cadangan pangan x 100 %

Jumlah kebutuhan pangan

89.273,05 ton

x 100 % 112.303

ton

= 54,03 %

Dinas

Perikanan dan Pangan

10 Pertanahan 1 Persentase pemanfaatan tanah

yang sesuai dengan peruntukkan tanahnya diatas izin lokasi dibandingkan dengan luas izin lokasi yang diterbitkan

Luas tanah sesuai peruntukan ijin lokasi x 100 %

seluruh luas tanah yang diberikan ijin lokasi

12.740 M2 x 100 %

12.740 M2

= 100 %

Dinas Pertanahan

Jumlah tanah yang

dimanfaatkan sesuai dengan izin lokasinya (12.740 M2)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 126

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2 Persentase penetapan tanah

untuk pembangunan fasilitas umum

Jumlah penetapan tanah untuk pembangunan fasilitas umum

x 100 % Jumlah kebutuhan tanah untuk pembangunan fasilitas umum

31 Lokasi x 100 %

31 Lokasi

= 100 %

Dinas Pertanahan

Dari 31 lokasi

tersebut ada 23 lokasi berada di kec.

Padang Barat dan 8 lokasi berada di kec. Kuranji dan Nanggalo

3 Tersedianya lokasi pembangunan dalam rangka penanaman modal

Luas tanah yang telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya di atas izin lokasi x 100 %

Luas izin lokasi yang diterbitkan

84.676 M2 x 100 %

84.676 M2

= 100 %

DPMPTSP Data yang

digunakan merupakan data Tahun 2020, karena

izin prinsip penanaman modal tidak lagi diproses dan diterbitkan oleh

DPMPTSP dan Pemerintah Kota Padang sejak Bulan Agustus 2020

4 Tersedianya Tanah Obyek

Landreform (TOL) yang siap diredistribusikan yang berasal dari Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah Absentee

Jumlah penerima tanah obyek landreform dengan

luasan yang diterima lebih besar sama dengan 0.5 ha

x 100 %

Jumlah penerima tanah obyek landreform

1 x 100 %

1

= 100%

Dinas Pertanahan

Bukan Kewenangan

Pemerintah Kota Padang (Dinas Pertanahan)

5 Tersedianya tanah untuk masyarakat

Luas tanah yang telah dimanfaatkan berdasarkan Izin Membuka Tanah

x 100 % Luas Izin Membuka Tanah yang diterbitkan

4.581 M2 x 100 %

4.581 M2

= 100 %

Dinas Pertanahan

Pada tahun 2021

jumlah luasan tanah yang dimanfaatkan untuk kepentingan

umum berada pada Kec. Padang Barat, Kec. Kuranji dan Kec. Nanggalo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 127

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

6 Penangan sengketa tanah

garapan yang dilakukan melalui mediasi

Jumlah sengketa tanah garapan yang ditangani x 100 %

jumlah pengaduan sengketa tanah garapan

12 x 100 %

14

= 85,71 %

Dinas Pertanahan

Dari 14 lokasi, ada 2

lokasi yang belum bisa ditangani

karena ada yang belum dapat dilakukan mediasi dan data dukung

tidak lengkap. Akan dilanjutjkan pada tahun 2022 untuk mediasi tersebut

11 Lingkungan Hidup

1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota

IKLH Kota = (IKA 30%)+(IKD 30%)+(ITH 40%)

IKA = Indeks Kualitas Air

IKD = Indeks Kualitas Udara

ITH = Indeks Tutupan Hutan

IKLH = 70.07

IKA = 63.63

IKU = 74.83

IKL = 72.34

DLH

2 Terlaksananya pengelolaan sampah di wilayah Kota

Total vol sampah yang dapat ditangani x 100 %

Total vol timbunan sampah kota

475 x 100 %

639,04

= 74.33 %

DLH

3 Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

terhadap izin lingkungan, izin

PPLH dan PUU LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kota

Jumlah penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan yang melanggar terhadap izin lingkungan, dan izin PPLH yang diterbitkan Pemerintah Kota

x 100 %

usaha dan/atau kegiatan dilakukan pemeriksaan

1 x 100 %

286

= 0,34 %

DLH

12 Administrasi

Kependudukan dan Penatatan Sipil

1 Perekaman KTP Elektronik

Jumlah Penduduk berumur 17 tahun ke atas yang memiliki KTP x 100 %

Jumlah penduduk 17 tahun ke atas

645.123 x 100 %

657.769

= 98,07 %

Disdukcapil

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 128

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2 Persentase anak usia 0-17 tahun

kurang 1 (satu) hari yang memiliki KIA

Jumlah anak usia 0-17 tahun kurang 1 (satu) hari yang sudah memiliki KIA x 100 %

Jumlah anak usia 0-17 tahun

89.938 x 100 %

261.091

= 34,45 %

Disdukcapil

3 Kepemilikan akta kelahiran

Jumlah penduduk usia 0 – 18 Tahun yang sudah

memiliki akta lahir x 100 %

Jumlah penduduk usia 0 – 18 tahun

277.941 x 100 %

287.747

= 96,59 %

Disdukcapil

4 Jumlah OPD yang telah

memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama

Jumlah OPD yang telah memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama x 100 %

Jumlah OPD

30 x 100 %

41

= 73,17 %

Disdukcapil

13 Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

1 Persentase pengentasan desa tertinggal

Jumlah desa tertinggal yang memenuhi kriteria desa berkembang per tahun berdasarkan Indeks Desa Membangun

x 100 %

Jumlah desa tertinggal (per-awal tahun 2021)

1 x 100 %

1

= 100 %

Bag. Tata Pemerintahan

Tidak terdapat desa di Kota Padang

2 Persentase peningkatan status desa mandiri

Jumlah desa berkembang yang memenuhi kriteria

desa mandiri per tahun berdasarkan Indeks Desa Membangun per tahun

x 100 %

Jumlah desa berkembang (per-awal tahun 2021)

1 x 100 %

1

= 100 %

Bag. Tata Pemerintahan

Tidak terdapat desa di Kota Padang

14 Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana

1 TFR (Angka Kelahiran Total) TFR = 5 ∑ ASFR i

7

𝑖=1

𝐴𝑆𝐹𝑅 𝑖 =𝑏𝑖

𝑝𝑖𝑓

𝑥 𝑘

TFR = Angka Kelahiran Total

ASFR = Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur

2,10 DP3AP2KB Masih

menggunakan data tahun 2019, karena BKKBN mengeluarkan data ASFR setiap 5 Tahun sekali.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 129

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

bi = Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i pada tahun tertentu

Pi = Jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i pada pertengahan tahun yang sama

i = Kelompok umur (i=1 untuk kelompok umur 15-19, 1=2

untuk kelompok umur 20-24,……, i=7 untuk kelompok umur 45-49

K= Bilangan konstanta biasanya 100

2 Persentase pemakaian

kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR)

Jumlah peserta KB Aktif Modern x 100 %

Jumlas Pasangan Usia Subur

68.886 x 100 %

102.819

= 67 %

DP3AP2KB

3 Persentase kebutuhan ber-KB

yang tidak terpenuhi (unmet need)

Jumlah PUS yang ingin ber-KB tetapi tidak terlayani x 100 %

Jumlas Pasangan Usia Subur

18.085 x 100 %

102.819

= 17.59 %

DP3AP2KB

15 Perhubungan 1 Rasio konektivitas Kota

Rasio konektvitas Kota = (IK1 x bobot angkutan jalan) + (IK2 x Bobot angkutan sungai, danau dan penyeberangan)

IK1 (angkutan jalan) = (Jumlah trayek yg dilayani pd

Kota Padang x bobot trayek) dibagi (jumlah kebutuhan trayek pada Kota Padang)

IK2 (Angkutan Sungai, danau dan penyeberangan) = (jumlah lintas Penyeberangan yang beroperasi pd Kota Padang x bobot lintas) dibagi (jumlah kebutuhan lintas penyeberangan pada kabupaten/kota tersebut)

Keterangan :

IK1 (angkutan jalan)

- Jumlah trayek yang dilayani adalah jumlah trayek perintis ditambah trayek AKAP

- Jumlah kebutuhan trayek adalah jumlah kebutuhan trayek perintis dalam kurun waktu tertentu dan kebutuhan trayek

IK 1= 74 x 1

x 100 74

= 100

IK 2 = 0

RKK = (1 x 100) + 0

= 100

Dinas Perhubungan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 130

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

AKAP dalam kurun waktu tertentu

IK2 (Angkutan Sungai, danau dan penyeberangan)

- Jumlah lintas penyeberangan yang beroperasi adalah jumlah lintasa perintis ditambah lintasan komersil

- Jumlah kebutuhan lintas adalah jumlah kebutuhan lintas penyeberangan baik lintas penyeberangan perintis maupun

komersil untuk menghubungkan antar wilayah yang direncanakan dalam kurun waktu tertentu

Bobot Angkutan Jalan atau Sungai, Danau dan Penyeberangan :

1.Wilayah yang tingkat pelayanan angkutan laut dan

penyeberangan lebih tinggi dibandingkan dibandingkan dengan angkutan jalan (bobot angkutan SDP = 70, bobot angkutan jalan = 30)

2.Wilayah yang tingkat pelayanan angkutan laut dan penyeberangan sama dengan dibandingkan dengan angkutan jalan (bobot angkutan SDP 50, bobot angkutan jalan = 50)

3.Wilayah yang tingkat pelayanan angkutan laut dan penyeberangan lebih rendah dibandingkan dengan angkutan jalan (bobot angkutan SDP = 30 (bobot angkutan jalan = 70)

Wilayah yang tidak memiliki angkutan penyeberangan dan laut (bobot angkutan SDP = 0, bobot angkutan jalan = 100)

Bobot Trayek atau Lintas :

a) Bobot Trayek atau Lintas dengan frekuensi tinggi (>5x

dalam semingg u), bobot = 1

b) Bobot Trayek atau Lintas dengan frekuensi sedang (3-4 dalam seminggu), bobot = 0.8

c) Bobot Trayek atau Lintas dengan frekuensi rendah (<3 dalam seminggu), Bobot = 0.5

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 131

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2 V/C Ratio di jalan Kota

V (Volume Lalu Lintas) x 100 %

C (Kapasitas Jalan)

1411,07 x 100 %

2779,700

= 0,51

Dinas Perhubungan

16 Komunikasi

dan Informatika

1 Persentase Organisasi Perangkat

Daerah (OPD) yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo

Jumlah OPD yang terhubung dengan akses

internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo x 100 %

Jumlah OPD

52 x 100 %

52

= 100%

Diskominfo

2 Persentase Layanan Publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi

Jumlah Layanan Publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi x 100 %

Jumlah Layanan Publik

4 x 100 %

4

= 100 %

Diskominfo

3 Persentase masyarakat yang

menjadi sasaran penyebaran informasi publik, mengetahui kebijakan dan program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah kota

Jumlah masyarakat yang menjadi sasaran

penyebaran informasi publik, mengetahui kebijakan dan program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah kota

x 100 %

Jumlah penduduk Usia 17 Tahun keatas

657.831 x 100 %

657.831

= 100 %

Diskominfo

17 Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah

1 Meningkatnya Koperasi yang berkualitas

Jumlah koperasi yang meningkat kualitasnya berdasarkan RAT, volume usaha dan asset x 100 %

Jumlah seluruh koperasi

313 x 100 %

383

= 81,72 %

Dinas

Koperasi dan UKM

2 Meningkatnya Usaha Mikro yang menjadi wirasausaha

Jumlah usaha Mikro yang menjadi wirausaha x 100 %

Jumlah usaha kecil keseluruhan

1.412 x 100 %

30.702

= 4,59 %

Dinas Koperasi dan

UKM

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 132

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

18 Penanaman Modal

1 Persentase peningkatan investasi di Kota

(Jumlah investasi tahun 2021 - jumlah investasi tahun 2020) di kota x 100 %

Jumlah investasi tahun 2020 di kota

1.446.157

.000.000 –

1.153.808.720.000

x 100 %

1.153.808.720.000

= 25,34 %

DPMPTSP

19 Kepemudaan dan Olahraga

1 Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan ekonomi mandiri

Jumlah pemuda (16-30 tahun) yang berwirausaha di kota x 100 %

Jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di kota

5.691 x 100 %

226.846

= 2,51 %

Dispora

2 Tingkat partisipasi pemuda

dalam organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan

Jumlah pemuda (16-30 tahun) yg menjadi

anggota aktif pada organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan di kota

x 100 %

jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di kota

19.528 x 100 %

226.846

= 8,60 %

Dispora

3 Peningkatan prestasi olahraga

Jumlah perolehan medali pada event olahraga nasional dan internasional

(dibuat dalam daftar terpisah emas, perak, dan perunggu)

19 Medali Dispora

20 Statistik 1 Presentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menggunakan data statistik

dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah

Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah

x 100 %

Jumlah OPD

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 133

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2 Persentase OPD yang

menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah

Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah x 100 %

jumlah OPD

52 x 100 %

52

= 100 %

Diskominfo

21 Persandian 1 Tingkat keamanan informasi pemerintah

Jumlah nilai per area keamanan informasi x 100 %

Jumlah area penilaian

403 x 100 %

542

= 74,35 %

Diskominfo

22 Kebudayaan 1 Terlestarikannya Cagar Budaya

Jumlah cagar budaya yang dilestarikan x 100 %

Jumlah cagar budaya yang terdata

52 x 100 %

52

= 100 %

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

23 Perpustakaan

1 Nilai tingkat kegemaran membaca masyarafkat

Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat yang diukur menggunakan survei/kajian kegemaran membaca masyarakat

58,95 Dinas Perpustakaan

dan Arsip

2 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat

Nilai indeks Pembangunan Literasi Masyarakat yang

didapatkan dengan metode sensus sejumlah unsur pembangunan literasi mayarakat (UPLM) dan aspek masyarakat (AM)

UPLM 1 = Pemerataan layanan perpustakaan

UPLM 2 = Ketercukupan koleksi

UPLM 3 = Ketercukupan tenaga perpustakaan

UPLM 4 = Tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan

UPLM 5 = Perpustakaan ber-SNP

UPLM 6 = Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan

UPLM 7 = Anggota perpustakaan

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat = ∑𝑈𝑃𝐿𝑀

𝐴𝐿𝑀 x 100

- Dinas

Perpustakaan dan Arsip

Surat Keterangan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 134

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

24 Kearsipan

1 Tingkat ketersediaan arsip

sebagai bahan akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan

pertanggungjawaban nasional) Pasal 40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

T = (a + i + s + j)/4

T = Tingkat ketersediaan arsip

a = Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip

i = Persentase arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip

s = Persentase arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik

j = Persentase jumlah arsip yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN

T = (a+i+s+j)/4

T = (100%+100%+100%+ 8%) /4

T = 77%

Dinas

Perpustakaan dan Arsip

2 Tingkat keberadaan dan

keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan

negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat

T = (m + b + g + a + c + i)/6

T= tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban

m = tingkat kesesuaian kegiatan pemusnahan arsip dengan NSPK

b = tingkat kesesuaian kegiatan perlindungan dan penyelamatan arsip dari bencana dengan NSPK

g = tingkat kesesuaian kegiatan penyelamatan arsip perangkat daerah provinsi yang digabung dan/atau dibubarkan dan pemekaran Daerah Kota dengan NSPK

a = tingkat kesesuaian kegiatan autentikasi arsip statis dan arsip hasil alih media dengan NSPK

c = tingkat kesesuaian kegiatan pencarian arsip statis dengan NSPK

i = tingkat kesesuaian kegiatan penerbitan izin penggunaan arsip yang bersifat tertutup dengan NSPK

T = (m + b + g

+ a + c + i)/6

T =

(100% + 100% + 100% +

100% +

100% + 100%)/6

T = 100%

Dinas

Perpustakaan dan Arsip

25 Kelautan dan Perikanan

1 Jumlah Total Produksi Perikanan

(Tangkap dan Budidaya) Kota di (sumber data: one data KKP)

Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan Budidaya) Kota (sumber data: one data KKP)

22.120,27 Ton Dinas

Perikanan dan Pangan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 135

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

26 Pariwisata

1 Persentase pertumbuhan jumlah

wisatawan mancanegara per kebangsaan

(Jumlah wisatawan tahun 2021 – Jumlah wisatawan tahun 2020) x 100 %

Jumlah wisatawan tahun 2020

1.538-21.660 x 100 %

21.660

= -92,89 %

Dinas Pariwisata

2 Persentase peningkatan

perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke kota

(Jumlah wisatawan tahun 2021 – Jumlah wisatawan tahun 2020) x 100 %

Jumlah wisatawan tahun 2020

(1.000.732 -2.562.966) x 100 %

2.562.966

= -60,95 %

Dinas Pariwisata

3 Tingkat hunian akomodasi

Jumlah kamar yang terjual x 100 %

Jumlah kamar yang tersedia

1.894 x 100 %

4.944

= 37,92 %

Dinas Pariwisata

4 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku

Kontribusi sektor pariwisata x 100 %

PDRB harga berlaku

807,03 x 100 %

65.179,47

= 1,23 %

Dinas Pariwisata

5 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD

Kontribusi sektor pariwisata x 100 %

PAD

73.848.293.666 x 100

% 538.932.820.166,30

= 13,70 %

Dinas Pariwisata

27 Pertanian 1 Produktivitas pertanian per hektar per tahun

Jumlah produksi pertanian pangan per hektar per tahun x 100 %

Luas Panen

61.376,29 Ton x 100 %

13.231 Ha

= 4,64 ton/Ha

Dinas Pertanian

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 136

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2 Persentase Penurunan kejadian

dan jumlah kasus penyakit hewan menular

Jumlah kejadian penyakit/kasus tahun 2021- jumlah kejadian/kasus penyakit hewan menular tahun 2020 x 100 %

Jumlah kejadian/kasus penyakit hewan menular tahun 2020

(57-70) x 100 %

70

= -18,57%

Dinas Pertanian

28 Energi Sumber Daya Mineral

1 Persentase perusahaan

pemanfaatan panas bumi yang memiliki ijin di kab/kota

Jumlah perusahaan pemanfaatan panas bumi yang memiliki ijin x 100 %

Jumlah perusahaan pemanfaatan panas bumi

1 x 100 %

1

= 100 %

Disnakerin

29 Perdagangan

1 Persentase pelaku usaha yang

memperoleh izin sesuai dengan ketentuan (IUPP/SIUP Pusat Perbelanjaan dan IUTM/IUTS/SIUP Toko Swalayan)

Jumlah pelaku usaha yang telah memiliki izin sesuai ketentuan x 100 %

Jumlah pelaku usaha di wilayah Kab/Kota

313 x 100 %

313

= 100 %

Dinas Perdagangan

2 Persentase kinerja realisasi pupuk ]

Realisasi x 100 %

RDKK

1.733,25 Ton x 100 %

2.030 Ton

= 85,38 %

Dinas Pertanian

3 Persentase alat – alat ukur,

takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah yang berlaku

Jumlah UTTP Bertanda Tera Sah yang berlaku pada tahun 2021

x 100 % Jumlah potensi UTTP yang wajib ditera dan tera ulang di wilayah kota

5.685 x 100 %

6.445

= 91 %

Dinas

Perdagangan

30 Perindusrian

1 Pertambahan jumlah industri Kecil dan Menengah di kota

(Jumlah Industri Kecil dan menengah tahun 2021

- Jumlah Industri Kecil dan menengah tahun 2020)

x 100 %

Jumlah industry Kecil dan Menengah Tahun 2020

2335-2077 x 100 %

2077

= 12,42 %

Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 137

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2 Persentase pencapaian sasaran

pembangunan industri termasuk turunan indikator pembangunan

industry dalam RIPIN yang ditetapkan dalam RPIK

Jika terdapat N indikator pembangunan industri dalam RPIK maka nilai masing-masing bobot indikator adalah (100/N)%

Untuk masing-masing penilaian indikator adalah persentase capaian indikator dibagi target dikali (100/N)%

Nilai akhir adalah akumulasi dari N indikator tersebut

100 % Disnakerin

3 Persentase jumlah hasil

pemantauan dan pengawasan

dengan jumlah Izin Usaha Industri (IUI) Kecil dan Industri Menengah yang dikeluarkan oleh instansi terkait

Jumlah izin yang dipantau dan dianalisis dalam

laporan pemantauan x 100 %

Jumlah izin yang dikeluarkan

60 x 100 %

283

= 21,20 %

Disnakerin

4 Persentase jumlah hasil

pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Perluasan Industri (IPUI) Kecil dan Industri

Menengah yang dikeluarkan oleh instansi terkait

Jumlah izin yang dipantau dan dianalisis dalam laporan hasil pemantauan x 100 %

Jumlah izin yang dikeluarkan

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin

Kegiatan Tidak

Dilaksanakan Pada Tahun 2021

5 Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan

dengan jumlah Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI) yang lokasinya di Daerah

Kota

Jumlah izin yang dipantau dan dianalisis dalam laporan hasil pemantauan x 100 %

Jumlah izin yang dikeluarkan

0 x 100 %

1

= 0 %

Disnakerin

Kegiatan Tidak Dilaksanakan Pada Tahun 2021

6 Tersedianya informasi industri secara lengkap dan terkini

1) Keterkinian informasi industri :

- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 0-6 bulan (50%)

- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 7- 12 bulan (25%)

- Tidak menyampaikan informasi industri (0%)

2) Kelengkapan informasi industri meliputi :

(50% +20 %)

=70%

Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 138

NO URUSAN NO. IKK

HASIL RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIAN KINERJA (2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

- Informasi produksi dan kapasitas produksi (10%)

- Informasi bahan baku dan bahan penolong (10%)

Nilai akhir adalah akumulasi dari kelengkapan dan keterkinian informasi industri (1 + 2)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 139

2.2.3. Indikator Kinerja Kunci Untuk Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan

NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN CAPAIAN KINERJA

(2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

1 Perencanaan dan Keuangan

1 Rasio Belanja

Pegawai Di Luar Guru dan Tenaga Kesehatan

Jumlah belanja pegawai diluar guru dan tenaga kesehatan x 100 %

Jumlah APBD

364.647.710.539,00 x 100 %

2.211.843.587.663.33

= 16,49 %

BPKAD

2 Rasio PAD

Jumlah PAD x 100 %

Jumlah PDRB non migas

538.932.820.166,30 x 100 %

63.074.800.000.000,-

= 0,85 %

BPKAD

3 Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Tingkat Maturitas SPIP (belum dinilai (0)/level 1/level 2/level 3) berdasarkan Laporan Hasil Quality Assurance (QA) yang dikeluarkan oleh BPKP

3,08 Inspektorat

4 Peningkatan

Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

Tingkat Kualitas APIP (belum dinilai (0)/level 1/level 2/level 3)

berdasarkan Laporan Hasil Quality Assurance (QA) yang dikeluarkan oleh BPKP

Level 2 Plus Inspektorat

Penilaian

Kualitas APIP terakhir kali

dilakukan pada tahun 2019

5 Rasio Belanja Urusan Pemerintahan Umum

(dikurangi transfer expenditures)

Jumlah belanja urusan pemerintahan – transfer expenditures x 100 %

Jumlah belanja APBD

(1.913.934.360.350,93 – 108.372.002.735,07) x 100 %

2.211.843.587.663.33

= 81,63 %

BPKAD

6 Opini Laporan Keuangan

Opini Laporan Keuangan (10 Tahun Terakhir) 2012: WTP

2013: WDP

2014: WTP

2015: WTP

2016: WTP

2017: WTP

2018: WTP

2019: WTP

Inspektorat/ BPKAD

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 140

NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN CAPAIAN KINERJA

(2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2020: WTP

2021 : Belum Terbit

2 Pengadaan 1 Persentase jumlah

total proyek konstruksi yang dibawa ke tahun

berikutnya yang

ditandatangani pada kuartal pertama

Jumlah kontrak infrastruktur dengan nilai besar yang

perlu pembangunan dalam 3 kuartal yang ditandatangani pada kuartal pertama tahun 2021

x 100 %

Jumlah kontrak keseluruhan tahun 2021

1 x 100 %

222

= 0,45 %

BPBJ

2 Persentase jumlah

pengadaan yang dilakukan dengan metode kompetitif

jumlah pengadaan yang dilakukan dengan metode kompetitif

x 100 % Jumlah pengadaan yang dilakukan tanpa metode kompetitif

222 x 100 %

1113

= 19,95 %

BPBJ

3 Rasio nilai belanja

yang dilakukan melalui pengadaan

Jumlah nilai belanja langsung yang melalui pengadaan x 100 %

Total belanja langsung

602.058.517.898 x 100 %

2.133.958.553.643

= 28,21%

BPBJ

3 Kepegawaian 1 Rasio Pegawai

Pendidikan Tinggi dan

Menengah/Dasar

(%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)

Jumlah pegawai menurut pendidikan PT ke atas (diluar guru dan tenaga kesehatan)

x 100 % Seluruh jumlah pegawai dengan pendidikan SMA ke bawah (diluar guru dan tenaga kesehatan)

3.038 x 100 %

1.195

= 254,2 %

BKPSDM

2 Rasio Pegawai

Fungsional (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)

Jumlah pegawai PNS fungsional (diluar guru dan tenaga kesehatan)

x 100 % Seluruh jumlah pegawai pemerintah (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)

103 x 100 %

4.233

= 2,43%

BKPSDM

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 141

NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN CAPAIAN KINERJA

(2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

3 Rasio Jabatan

Fungsional bersertifikat

Kompetensi (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)

Jumlah pegawai Fungsional yang memiliki sertifikat kompetensi

x 100 % Seluruh jumlah pegawai Fungsional (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)

95 x 100 %

103

= 92,23 %

BKPSDM

4 Manajemen Keuangan

1 Deviasi realisasi

belanja terhadap belanja total dalam APBD

{(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑎 𝐴𝑃𝐵𝐷)-1}x100%

2.211.843.587.663.33

-------- - 1 x 100 %

2.590.820.702.112,00

= 85,37 %

BPKAD

2 Deviasi realisasi PAD

terhadap anggaran PAD dalam APBD

{(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝐴𝐷 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝐴𝐷 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐴𝑃𝐵𝐷 )-1}x100% 538.916.455.166,30

-------- - 1 x 100 %

808.184.679.649,00

= 66,68 %

BPKAD

3 Assets management

1. Apakah ada daftar asset tetap? (Ya/Tidak)

2. Apakah ada manual untuk menyusun daftar asset tetap? (Ya/Tidak)

3. Apakah ada proses inventarisasi asset tahunan? (Ya/Tidak)

4. Apakah nilai asset tercantum dalam laporan anggaran? (Ya/Tidak)

1. Ya

2. Ya

3. Ya

4. Ya

BPKAD

4 Rasio anggaran sisa

terhadap total belanja dalam APBD tahun sebelumnya

Nilai Realisasi SiLPA x 100 %

Total Belanja Anggaran tahun sebelumnya

25.629.434.021,94 x 100 %

2.139.909.477.473,78

= 1,2 %

BPKAD

5 Transparansi

dan Partisipasi Publik

1 Informasi tentang

sumber daya yang tersedia untuk pelayanan

Realisasi belanja untuk unit pelayanan dapat diakses di website

x 100 % Belanja anggaran untuk unit pelayanan dapat diakses di website Pemko Padang

658.321.490.424,- x 100 %

576.497.882.457,74

= 87,57%

Diskominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 142

NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN CAPAIAN KINERJA

(2021)

SUMBER DATA

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)

2 Akses publik

terhadap informasi keuangan daerah

Jumlah dokumen yang dipublikasikan di website Pemko Padang x 100 %

Total jumlah dokumen yang telah dirinci

8 x 100 %

12

= 66,67 %

BPKAD

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 143

2.3. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah

2.3.1. Target Kinerja Dalam Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Padang dengan menyusun dan

menetapkannya dalam Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2021. Perjanjian Kinerja pada

dasarnya adalah merupakan pernyataan komitmen/ janji (kontrak) kinerja yang akan

diwujudkan oleh Kepala Daerah sebagai penerima amanah, yang menggambarkan

capaian kinerja yang akan diwujudkan dalam satu tahun tertentu. Ruang lingkup

Perjanjian kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi pemerintah daerah, yang

diutamakan terhadap program utama yang menggambarkan keberadaan pemerintah

daerah serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi, dengan

mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Melalui Perjanjian kinerja ini pemerintah

daerah akan dapat memantau dan mengendalikan pencapaian kinerjanya, melaporkan

capaian realisasi kinerja dalam laporan akuntabilitas kinerja, dan menilai keberhasilan

penyelenggaraan pemerintah.

Perjanjian kinerja sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah merupakan upaya dalam membangun manajemen pemerintahan

yang transparan, partisipatif, akuntabel, dan berorientasi hasil berupa peningkatan

kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat. Adapun tujuan yang diharapkan dari

penyusunan perjanjian kinerja adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2. Wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah.

3. Dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

5. Dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Sebagai penjabaran dari RPJMD Kota Padang Tahun 2019-2024, Pemerintah Kota Padang

telah membuat Perjanjian Kinerja Tahun 2021 sebagai berikut:

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 144

Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Pemerintah Kota Padang

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar

Rata-rata lama sekolah 11,45

Harapan Lama Sekolah 16,60

2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Angka Harapan Hidup 73,40

3. Meningkatnya Kesetaraan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG)

93,77

4. Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat

Pendapatan Perkapita (HK) 44,00

Pengeluaran perkapita 14,80

5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan perhubungan

80

6. Menurunnya Luas Kawasan Banjir dan Genangan

Persentase luas kawasan bebas banjir

61,19

7. Meningkatnya Ketenteraman,

Ketertiban dan Keamanan didalam Masyarakat

Angka Kriminalitas (angka Pelanggaran Yustisial)

3.150

8. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Sanitasi

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 68,30

Luas Kawasan Kumuh yang ditangani

34,76

9. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman layak

Persentase perumahan dan permukiman yang layak

75,37

10. Meningkatnya Kesempatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka 11,01

11. Meningkatnya Tingkat Perekonomian Penduduk

Tingkat Kemiskinan 4,6

PDRB Per-Kapita (ADHB) 65.000

12. Meningkatnya investasi Peningkatan nilai PMA (US $) $ 17.123.287,67

Peningkatan nilai PMDN 950.000.000.000

13. Menjadikan Sektor Perdagangan

sebagai Penggerak Utama Perekonomian

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

16,90

14. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)

9,00

15. Mewujudkan Kota Padang menjadi

tujuan Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing

Kontribusi Sektor Pariwisata Kota

Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat

23,50

16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi

Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara

22.743

Jumlah Kunjungan Wisata Domestik

2.691.102

Rata-rata lama tinggal wisatawan

mancanegara

1,60

Rata-rata lama tinggal wisatawan domestic

1,75

17. Meningkatnya ketangguhan kawasan dalam penanggulangan bencana

Persentase Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana

1

18. Meningkatnya kemampuan penanggulangan bencana

Persentase bencana yang ditangani

100

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 145

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

19. Meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel

Opini BPK atas laporan keuangan WTP

20. Meningkatnya kinerja birokrasi Nilai AKIP BB

Nilai Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Kota

3,15

21. Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Berkualitas

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Publik

80,00

Indeks Kemudahan perizinan daerah

95,13

Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

2,83

2.3.2. Pengukuran Capaian Kinerja dibandingkan dengan Target Perjanjian Kinerja

Pengukuran kinerja sangat penting untuk mengetahui pencapaian realisasi setiap

indikator kinerja kegiatan, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam mencapai visi,

misi agar dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan kinerja dalam pelaksanaan

program/kegiatan yang akan datang. Dalam kontek pengukuran ini, dilakukan analisis

efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana

maupun realisasi sehingga dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi yang dilakukan

oleh instansi tersebut. Untuk mengukur kinerja terutama keberhasilan pencapaian

masing-masing indikator kinerja hasil (outcome) pada sasaran digunakan pengukuran

kinerja melalui skala pengukuran ordinal, dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

Tabel 2.9 Interval Nilai Evaluasi AKIP

INTERVAL NILAI KRITERIA PENILAIAN

≥ 100 Sangat memuaskan

85 ≤ 100 Sangat baik

70 ≤ 85 Baik

55 ≤ 70 Cukup

≤ 55 Kurang Baik

Pemerintah Kota Padang menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor Kota Padang 8 Tahun

2021 tentang perubahan atas Perda nomor 6 Tahun 2019 tentang RPJMD Kota Padang

Tahun 2019-2024. Sasaran strategis dan indikator kinerja yang terdapat dalam RPJM

Kota Padang selanjutnya dituangkan dalam perjanjian kinerja Walikota Padang, yang

menjadi ukuran dalam proses penyusunan laporan kinerja instansi Pemerintah Kota

Padang. Dalam laporan kinerja instansi Pemerintah Kota Padang dipaparkan 21 sasaran

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 146

kinerja dan 32 indikator kinerja yang mendukung dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan

sasaran Pemerintah Kota Padang. Sasaran dan indikator kinerja ini penting mengingat

keduanya merupakan dasar untuk penilaian keberhasilan atau kegagalan pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran

dan indikator kinerja ini sekaligus sebagai alat untuk mencapai visi dan misi Walikota

dan Wakil Walikota Padang yang telah disusun sebelumnya. Sasaran kinerja maupun

indikator kinerja dapat menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan

pembangunan yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja

pembangunan daerah. Sasaran dinyatakan sesuai indikator secara spesifik, fokus,

terukur, dan dapat dicapai dengan indikator kinerja atau tolok ukur keberhasilan

pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama 5 (lima) tahun. Setiap perjanjian

kinerja dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar

Rata-rata lama sekolah

11,45 11,59 101,22

Harapan lama sekolah 16,60 16,53 99,58

2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Angka harapan hidup 73,40 73,69 100,40

3. Meningkatnya Kesetaraan Gender

Indeks Pembangunan Gender (IPG)

93,77 93,81 100,04

4. Meningkatnya

kesejahteraan masyarakat

Pendapatan Perkapita (HK)

44,00 43,63* 99,16

Pengeluaran perkapita 14,80 14,54 98,24

5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

terhadap pelayanan perhubungan

80 77,24 96,55

6. Menurunnya Luas

Kawasan Banjir dan Genangan

Persentase luas kawasan bebas banjir

61,19% 61,19% 100

7. Meningkatnya

Ketenteraman, Ketertiban dan Keamanan didalam Masyarakat

Angka Kriminalitas

(angka Pelanggaran Yustisial)

3.150 1.104 285,32

8. Meningkatnya Kualitas

Lingkungan Hidup dan Sanitasi

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

68,30 70,07 102,59

Luas Kawasan Kumuh yang ditangani

34,76 39,68 114,15

9. Meningkatnya kualitas

perumahan dan permukiman layak

Persentase perumahan

dan permukiman yang layak

75,37% 74,08% 98,29

10. Meningkatnya Kesempatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

11,01% 13,64%* 80,72

11. Meningkatnya Tingkat Perekonomian Penduduk

Tingkat Kemiskinan 4,6% 4,94% 93,12

PDRB Per-Kapita 65.000 71.360 109,78

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 147

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(ADHB)

12. Meningkatnya investasi Peningkatan nilai PMA (US $)

$ 17.123.287,67 38.324.000 223,81

Peningkatan nilai PMDN

950.000.000.000 886.626.600.000 93,33

13. Menjadikan Sektor

Perdagangan sebagai Penggerak Utama Perekonomian

Kontribusi sektor

perdagangan terhadap PDRB

16,90% 16,50% 97,63

14. Menjadikan Kota Padang

sebagai Pusat Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan Pelaku

Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)

9,00% 86,33% 959

15. Mewujudkan Kota Padang menjadi tujuan

Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing

Kontribusi Sektor Pariwisata Kota

Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat

23,50% 20,37% 86,68

16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi

Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara

22.743 1.538 6,76

Jumlah Kunjungan Wisata Domestik

2.691.102 1.000.732 37,19

Rata-rata lama tinggal

wisatawan mancanegara

1,60 1,22 76,25

Rata-rata lama tinggal wisatawan domestic

1,75 1,62 92,57

17. Meningkatnya

ketangguhan kawasan dalam penanggulangan bencana

Persentase

Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana

1% 1% 100

18. Meningkatnya

kemampuan penanggulangan

bencana

Persentase bencana yang ditangani

100% 100% 100

19. Meningkatnya kualitas

tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel

Opini BPK atas laporan keuangan

WTP WTP* 100

20 Meningkatnya kinerja birokrasi

Nilai AKIP BB BB* 100

Nilai Laporan

Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Kota

3,15 3,3162* 105,27

21. Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Berkualitas

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Publik

80,00 82,66 103,32

Indeks Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

2,83 2,47 87,28

*Realisasi tahun lalu, karena realisasi belum di publish

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 148

2.3.3. Pengukuran Capaian Kinerja dibandingkan dengan Tahun Sebelumnya

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2021 dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, sebagai berikut :

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja

TAHUN

2019

TAHUN

2020

TAHUN

2021

Realisasi % Capaian

Kinerja Realisasi

% Capaian Kinerja

Realisasi % Capaian

Kinerja

1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar

Rata-rata lama sekolah -¹ -¹ 11,58 101,58 11,59 101,22

Harapan lama sekolah -¹ -¹ 16,52 99,82 16,53 99,58

2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Angka harapan hidup 73,35 100,21 73,65 100,38 73,69 100,40

3. Meningkatnya Kesetaraan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG)

-¹ -¹ 93,64 99,86 93,81 100,04

4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat

Pendapatan Perkapita (HK) 62,05 142,06 -¹ -¹ 43,63* 99,16

Pengeluaran perkapita -¹ -¹ -¹ -¹ 14,54 98,24

5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan

Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) terhadap pelayanan perhubungan

-¹ -¹ 74,92 94,83 77,24 96,55

6. Menurunnya Luas Kawasan Banjir dan Genangan

Persentase luas kawasan bebas banjir

34,02% 94,71 57,22% 103,84 61,19% 100

7. Meningkatnya Ketenteraman,

Ketertiban dan Keamanan didalam Masyarakat

Angka Kriminalitas (angka Pelanggaran Yustisial)

5.160 67,82 2.953 111,75 1.104 285,32

8. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Sanitasi

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 68,70 92,84 71,53 100,48 70,07 102,59

Luas Kawasan Kumuh yang ditangani

-¹ -¹ 10,29 168,13 39,68 114,15

9. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman layak

Persentase perumahan dan permukiman yang layak

-¹ -¹ -¹ -¹ 74,08 98,29

10. Meningkatnya Kesempatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka 9,18% 125,5 13,64% 91,64 13,64% 80,72

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 149

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja

TAHUN

2019

TAHUN

2020

TAHUN

2021

Realisasi % Capaian

Kinerja Realisasi

% Capaian Kinerja

Realisasi % Capaian

Kinerja

11. Meningkatnya Tingkat Perekonomian Penduduk

Tingkat Kemiskinan 4,48% 104,46 4,40% 147,72 4,94% 93,12

PDRB Per-Kapita (ADHB) -¹ -¹ 64.660 95,79 71.360 109,78

12. Meningkatnya investasi Peningkatan nilai PMA (US $) -¹ -¹ -¹ -¹ 38.324.000 223,81

Peningkatan nilai PMDN -¹ -¹ -¹ -¹ 886.626.600.000 93,33%

13. Menjadikan Sektor Perdagangan sebagai Penggerak Utama Perekonomian

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

16,94% 99,83 15,76% 92,38 16,50% 97,63

14. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)

-¹ -¹ -0,102% -102,5 86,33% 959

15. Mewujudkan Kota Padang menjadi

tujuan Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing

Kontribusi Sektor Pariwisata Kota

Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat

-¹ -¹ 33% 220 20,37% 86,68

16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi

Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara

-¹ -¹ 16.565 75 1.538 6,76

Jumlah Kunjungan Wisata Domestik

-¹ -¹ 69.609 139 1.000.732 37,19

Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara

-¹ -¹ -¹ -¹ 1,22 76,25

Rata-rata lama tinggal wisatawan domestic

-¹ -¹ -¹ -¹ 1,62 92,57

17. Meningkatnya ketangguhan

kawasan dalam penanggulangan bencana

Persentase Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana

1 100 -¹ -¹ 1 100

18. Meningkatnya kemampuan penanggulangan bencana

Persentase bencana yang ditangani

-¹ -¹ 100 100 100 100

19. Meningkatnya kualitas tatakelola

birokrasi yang bersih dan akuntabel

Opini BPK atas laporan keuangan WTP 100 WTP 100 WTP* 100

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 150

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja

TAHUN

2019

TAHUN

2020

TAHUN

2021

Realisasi % Capaian

Kinerja Realisasi

% Capaian Kinerja

Realisasi % Capaian

Kinerja

20 Meningkatnya kinerja birokrasi Nilai AKIP BB 100 BB 100 BB* 100

Nilai Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Kota

-¹ -¹ 3,316 105,27 3,3162* 105,27

21. Meningkatnya Pelayanan Publik

Yang Berkualitas

Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) terhadap Pelayanan Publik

79,83 101,31 82,66 103,55 82,66 103,32

Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

2,78 101,83 2,96 106,47 2,47 87,28

Ket : -¹ : indikator tidak digunakan pada tahun tersebut * : Realisasi tahun lalu, karena realisasi belum di publish

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 151

2.3.4. Pengukuran Capaian Kinerja dibandingkan dengan Target Dalam

Pembangunan Jangka Menengah

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2021 dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, sebagai

berikut :

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

REALISASI TAHUN 2021

TARGET RPJMD

PERSENTASE CAPAIAN

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar

Rata-rata lama sekolah 11,59 12,01 96,50

Harapan lama sekolah 16,53 17,35 95,27

2. Meningkatnya Derajat

Kesehatan Masyarakat

Angka harapan hidup 73,69 73,68 100,01

3. Meningkatnya Kesetaraan Gender

Indeks Pembangunan Gender (IPG)

93,81 94,3 99,48

4. Meningkatnya

kesejahteraan masyarakat

Pendapatan Perkapita (HK)

43,63* - -

Pengeluaran perkapita 14,54 15,302 95,02

5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan perhubungan

77,24 84,70 91,19

6. Menurunnya Luas

Kawasan Banjir dan Genangan

Persentase luas kawasan bebas banjir

61,19% 77,00% 79,46

7. Meningkatnya

Ketenteraman, Ketertiban dan Keamanan didalam Masyarakat

Angka Kriminalitas

(angka Pelanggaran Yustisial)

1.104 1.875 169,83

8. Meningkatnya Kualitas

Lingkungan Hidup dan Sanitasi

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

70,07 68,60 102,14

Luas Kawasan Kumuh yang ditangani

39,68 122,33 32,43

9. Meningkatnya kualitas

perumahan dan permukiman layak

Persentase perumahan

dan permukiman yang layak

74,08%

81,16% 91,27

10. Meningkatnya Kesempatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

13,64%* 12,86% 94,28

11. Meningkatnya Tingkat Perekonomian Penduduk

Tingkat Kemiskinan 4,94% 4,10% 82,99

PDRB Per-Kapita (ADHB)

71.360 82.040 86,98

12. Meningkatnya investasi Peningkatan nilai PMA (US $)

38.324.000 17.123.287,67 223,81

Peningkatan nilai PMDN

886.626,6 750.000 118,22

13. Menjadikan Sektor Perdagangan sebagai

Penggerak Utama Perekonomian

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

16,50% 17,85% 92,43

14. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)

86,33% 10,5% 822,19

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 152

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

REALISASI TAHUN 2021

TARGET RPJMD

PERSENTASE

CAPAIAN (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

15. Mewujudkan Kota Padang menjadi tujuan

Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing

Kontribusi Sektor Pariwisata Kota

Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat

20,37% 31,50% 64,66

16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi

Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara

1.538 28.369 5,42

Jumlah Kunjungan Wisata Domestik

1.000.732 3.164.222 31,62

Rata-rata lama tinggal

wisatawan mancanegara

1,22 1,9 64,21

Rata-rata lama tinggal wisatawan domestik

1,62 2,5 64,8

17. Meningkatnya

ketangguhan kawasan dalam penanggulangan bencana

Persentase

Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana

1% 18% 5,55

18. Meningkatnya

kemampuan penanggulangan bencana

Persentase bencana yang ditangani

100% 100% 100

19. Meningkatnya kualitas

tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel

Opini BPK atas laporan keuangan

WTP WTP 100

20 Meningkatnya kinerja birokrasi

Nilai AKIP BB A 75

Nilai Laporan

Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Kota

3,3162 3,20 103,63

21. Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Berkualitas

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Publik

82,66 80,30 102,94

Indeks Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

2,47 2,97 83,16

Selain itu, terdapat perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2021 dengan

standar nasional, sebagai berikut :

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA REALISASI KINERJA

TAHUN 2021

STANDAR NASIONAL

Provinsi Nasional

1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar

Rata-rata lama sekolah

11,59 9,07 8,54

Harapan lama sekolah

16,53 14,09 13,08

2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Angka harapan hidup 73,69 69,59 71,57

3. Meningkatnya Kesetaraan Gender

Indeks

Pembangunan Gender (IPG)

93,81 94,34 91,27

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 153

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA REALISASI KINERJA

TAHUN 2021

STANDAR NASIONAL

Provinsi Nasional

4. Meningkatnya

kesejahteraan masyarakat

Pendapatan Perkapita (HK)

43,63*

Pengeluaran perkapita

14,54 10,79

5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan perhubungan

77,24 - -

6. Menurunnya Luas

Kawasan Banjir dan Genangan

Persentase luas

kawasan bebas banjir

61,19% - -

7. Meningkatnya

Ketenteraman, Ketertiban dan

Keamanan didalam Masyarakat

Angka Kriminalitas

(angka Pelanggaran Yustisial)

1.104 5.099 53.340

8. Meningkatnya Kualitas

Lingkungan Hidup dan Sanitasi

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

70,07 73,58 65,55

Luas Kawasan

Kumuh yang ditangani

39,68 - -

9. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman layak

Persentase perumahan dan

permukiman yang layak

74,08% - -

10. Meningkatnya Kesempatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

13,64%* 6,88 7,1

11. Meningkatnya Tingkat

Perekonomian Penduduk

Tingkat Kemiskinan 4,94% 6,63 7,38

PDRB Per-Kapita (ADHB)

71.360 45.293,75 -

12. Meningkatnya investasi

Peningkatan nilai PMA (US $)

38.324.000 - -

Peningkatan nilai

PMDN

886.626.600.000 - -

13. Menjadikan Sektor

Perdagangan sebagai Penggerak Utama Perekonomian

Kontribusi sektor

perdagangan terhadap PDRB

16,50% - -

14. Menjadikan Kota

Padang sebagai Pusat Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan Pelaku

Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)

86,33% - -

15. Mewujudkan Kota

Padang menjadi tujuan Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing

Kontribusi Sektor

Pariwisata Kota Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat

20,37% - -

16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi

Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara

1.538 10.875 1.557.530

Jumlah Kunjungan Wisata Domestik

1.000.732 8.041.868 -

Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara

1,22 3,58 -

Rata-rata lama 1,62 1,53 -

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 154

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA REALISASI KINERJA

TAHUN 2021

STANDAR NASIONAL

Provinsi Nasional

tinggal wisatawan domestic

17. Meningkatnya

ketangguhan kawasan dalam penanggulangan bencana

Persentase

Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana

1% - -

18. Meningkatnya

kemampuan penanggulangan bencana

Persentase bencana yang ditangani

100% - -

19. Meningkatnya kualitas

tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel

Opini BPK atas laporan keuangan

WTP* - -

20 Meningkatnya kinerja birokrasi

Nilai AKIP BB* - -

Nilai Laporan Penyelenggaran

Pemerintah Daerah (LPPD) Kota

3,3162 3,316 -

21. Meningkatnya

Pelayanan Publik Yang Berkualitas

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Publik

82,66 - -

Indeks Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

2,47 2,69 2,24

Berikut ini akan dijabarkan penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan di tahun 2021, yakni :

SASARAN STRATEGIS 1

MENINGKATNYA KUALITAS PENDIDIKAN DASAR

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

RATA-RATA LAMA SEKOLAH 11,45 11,59 101,22

HARAPAN LAMA SEKOLAH 16,60 16,53 99,58

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas pendidikan dasar ditandai dengan 2

(dua) indikator kinerja yang meliputi rata-rata lama sekolah dan indikator kinerja harapan

lama sekolah. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena salah satu

pendukung keterwujudan pencapaian misi I (meningkatkan kualitas pendidikan untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing)

dan mencapai tujuan (mewujudkan SDM Kota Padang yang beriman, kreatif, inovatif dan

berdaya saing).

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja rata-rata lama sekolah, dari data yang

dikeluarkan oleh BPS Provinsi Sumatera Barat tahun 2022 di atas terlihat bahwa untuk

indikator kinerja rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bila

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 155

dibandingkan antara target dengan realisasi tahun 2021, maka persentase capaian

101,22%. Target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang untuk indikator

kinerja rata-rata lama sekolah tahun 2021 adalah 11,45. Target ini meningkat

dibandingkan tahun 2020 yang hanya 11,40. Target yang telah ditetapkan tersebut

sebenarnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian yang diperoleh oleh Provinsi

Sumatera Barat (9,07) dan nasional (8,54) tahun 2021. Bila dilihat capaian yang

diperoleh oleh Kota Padang tahun 2021 sekaitan dengan rata-rata lama sekolah ini, maka

angka capaian yang berhasil diperoleh sesuai dengan data BPS Provinsi Sumatera Barat

tahun 2022 adalah 11,59. Meski hanya naik 0,01 dari tahun sebelumnya yaitu 11,58,

namun kenaikan angka rata-rata lama sekolah ini merupakan sesuatu yang cukup luar

biasa karena angka tersebut tetap saja naik meskipun dalam kondisi pandemi covid-19.

Kenaikan tersebut dipicu salah satunya karena banyak penduduk yang sebelumnya putus

sekolah kemudian mengambil program Paket A, B dan C. Kondisi ini tentu mempengaruhi

angka rata-rata lama sekolah. Di sisi lain sosialisasi tentang pentingnya pendidikan pada

zaman ini, ikut mempengaruhi animo masyarakat untuk terus memperoleh pendidikan.

Bagaimanapun dunia kerja senantiasa mensyaratkan kualifikasi pendidikan untuk bisa

diterima bekerja. Kompetensi menjadi syarat pendukung.

Secara keseluruhan, untuk daerah-daerah Kabupaten Kota di Sumatera Barat, maka

angka Rata-rata Lama Sekolah dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2.10 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2018-2021

Kabupaten/Kota Rata Rata Lama Sekolah (Tahun)

2018 2019 2020 2021

Kab. Kep. Mentawai 6.95 7.08 7.09 7.20

Kab. Pesisir Selatan 8.14 8.25 8.26 8.27

Kab. Solok 7.84 7.85 7.86 7.87

Kab. Sijunjung 7.77 8.10 8.11 8.12

Kab. Tanah Datar 8.44 8.45 8.61 8.62

Kab. Padang Pariaman 7.50 7.86 7.87 7.88

Kab. Agam 8.69 8.85 8.96 8.97

Kab. Lima Puluh Kota 7.97 7.98 7.99 8.07

Kab. Pasaman 7.66 7.86 8.09 8.10

Kab. Solok Selatan 8.15 8.16 8.28 8.32

Kab. Dharmasraya 8.25 8.46 8.47 8.55

Kab. Pasaman Barat 7.86 8.06 8.19 8.27

Kota Padang 11.33 11.34 11.58 11.59

Kota Solok 11.01 11.02 11.03 11.04

Kota Sawahlunto 9.94 9.97 10.17 10.32

Kota Padang Panjang 11.44 11.45 11.62 11.63

Kota Bukittinggi 11.31 11.32 11.33 11.34

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 156

Kabupaten/Kota Rata Rata Lama Sekolah (Tahun)

2018 2019 2020 2021

Kota Payakumbuh 10.46 10.72 10.73 10.81

Kota Pariaman 10.36 10.37 10.59 10.67

Provinsi Sumatera Barat - 8.92 8.99 9.07

Sumber: BPS Sumatera Barat 2022

Angka Rata-rata Lama Sekolah sebesar 11,59 yang dicapai oleh Pemerintah Kota Padang

tahun 2021 menunjukan bahwa secara rata-rata warga Kota padang telah mengenyam

pendidikan selama 11,59 tahun. Hal ini berarti bahwa penduduk Kota Padang rata-rata

telah memiliki pendidikan sederajat dengan SMA kelas XII. Angka Rata-rata lama sekolah

yang telah digambarkan di atas, bila dibandingkan dengan Kabupaten Kota lainnya di

Sumatera Barat, maka Kota Padang berada pada urutan ke dua setelah Kota Padang

Panjang. Kemudian diikuti oleh Kota Bukittinggi dan Kota Solok.

Gambar 2.6 Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan pada zaman ini, merupakan salah satu

solusi yang dapat ditawarkan untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah

Untuk indikator kinerja Harapan Lama Sekolah dengan persentase capaian sebesar 99,58

dari target 16,60 dengan realisasi sebesar 16,53. Harapan lama sekolah terlihat sebuah

trend yang cenderung menurun. Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan sebagai

pendidikan formal yang digunakan penduduk dalam jumlah tahun. Cakupan penduduk

yang dihitung adalah usia 25 tahun ke atas. Angka harapan lama sekolah didefinisikan

sebagai lamanya sekolah (tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak umur

tertentu di masa mendatang. Angka harapan lama sekolah dihitung untuk penduduk usia

7 tahun ke atas.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 157

Target Harapan Lama Sekolah yang ditetapkan Kota Padang baik tahun 2020 maupun

2021 tidak tercapai secara utuh. Tahun 2020 misalnya dari target yang ditetapkan

sebesar 16,55, capaian yang berhasil diwujudkan adalah 16,52 artinya persentase

capaian yang diperoleh adalah 99,82%. Pada tahun 2021 meskipun capaian yang

diperoleh sedikit meningkat, namun bila dibandingkan antara target dengan capaian

justeru mempelihatkan persentase yang menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Target yang ditetapkan tahun 2021 adalah 16,60 dengan realisasi sebesar 16,53 dengan

persen 99,58%. Tidak tercapainya target ini salah satunya adalah karena pandemi yang

terjadi. Masih kurangnya ruang kelas yang tersedia di sekolah-sekolah negeri untuk

melayani proses belajar mengajar menjadi faktor lainnya. Jumlah anak-anak tamat

Sekolah Dasar untuk beberapa kecamatan tidak bisa bersekolah di SMP negeri. Hal ini

karena terbatasnya daya tampung SMP Negeri yang ada. Akibatnya pemerataan

pendidikan belum bisa sepenuhnya dilaksanakan. Salah satu solusi yang dapat

ditawarkan dalam hal ini adalah pendirian Unit Sekolah Baru (USB) dan Pembangunan

Ruang Kelas Baru (RKB). Saat ini salah satu program unggulan Wali Kota Padang adalah

membangun 500 RKB hingga tahun 2023.

Angka Harapan Lama Sekolah mengindikasikan makin tingginya pendidikan yang dicapai

oleh masyarakat di suatu daerah. Semakin tinggi angka harapan lama sekolah berarti

semakin tinggi jenjang pendidikan yang dijalani. Asumsi yang berlaku secara umum

bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kualitas

seseorang, baik pola pikir maupun pola tindakannya. Angka 16,53 yang dicapai dalam

Harapan Lama Sekolah ini memberikan gambaran bahwa anak-anak Kota Padang yang

berusia 7 tahun memiliki harapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1. Artinya

ketika ia menamatkan pendidikan S1, anak-anak Kota Padang telah berusia antara 23

hingga 24 tahun.

Secara keseluruhan, untuk daerah-daerah Kabupaten Kota di Sumatera Barat, maka

angka Harapan Lama Sekolah dapat digambarkan sebagai berikut:

Kabupaten/Kota Harapan Lama Sekolah (Tahun)

2018 2019 2020 2021

Kab. Kep. Mentawai 12.39 12.76 12.82 12.89

Kab. Pesisir Selatan 13.30 13.31 13.32 13.33

Kab. Solok 13.02 13.03 13.04 13.05

Kab. Sijunjung 12.35 12.36 12.37 12.38

Kab. Tanah Datar 13.88 14.32 14.33 14.34

Kab. Padang Pariaman 13.57 13.62 13.67 13.68

Kab. Agam 13.85 13.86 13.87 13.88

Kab. Lima Puluh Kota 13.27 13.28 13.29 13.30

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 158

Kabupaten/Kota Harapan Lama Sekolah (Tahun)

2018 2019 2020 2021

Kab. Pasaman 12.78 12.79 12.80 12.81

Kab. Solok Selatan 12.69 12.70 12.71 12.72

Kab. Dharmasraya 12.41 12.42 12.43 12.44

Kab. Pasaman Barat 13.22 13.40 13.61 13.68

Kota Padang 16.50 16.51 16.52 16.53

Kota Solok 14.30 14.31 14.32 14.33

Kota Sawahlunto 13.15 13.16 13.17 13.18

Kota Padang Panjang 15.04 15.05 15.06 15.07

Kota Bukittinggi 14.95 14.96 14.97 14.98

Kota Payakumbuh 14.24 14.25 14.26 14.27

Kota Pariaman 14.52 14.53 14.54 14.55

Provinsi Sumatera Barat 13.95 14.01 14.02 14.09

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022

Berbeda dengan gambaran Rata-rata Lama Sekolah sebagaimana yang telah

dikemukakan di atas, maka angka Harapan Lama Sekolah Kota Padang jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan Kabupaten Kota lainnya di Sumatera Barat. Hal ini berarti bahwa

anak-anak Kota Padang memiliki harapan yang lebih panjang dalam menikmati

pendidikan dibandingkan Kota dan Kabupaten lain di Sumatera Barat. Angka ini jauh

melebihi capaian Provinsi Sumatera Barat yang 14,09 dan nasional yang 13,08.

Keberhasilan Pemerintah Kota Padang dalam meningkatkan angka Rata-rata Lama

Sekolah ini adalah dengan adanya dukungan anggaran program dan kegiatan pada

pendidikan Formal maupun Nonformal. Akses untuk meningkatkan tingkat pendidikan

akhir penduduk per usia 15 tahun sampai dengan 55 tahun tersedia pada kegiatan

belajar Paket A, Paket B dan Paket C. Selain program kegiatan tersebut juga ada

program Beasiswa keluarga tidak mampu yang bersumber dari APBN yaitu Program

Indonesia Pintar dan program Beasiswa Keluarga Miskin yang bersumber dari APBD

melalui pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Kota Padang. Beasiswa ini ditujukan

untuk siswa kurang mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pemahaman orang tua akan arti penting pendidikan menjadi sebab selanjutnya yang

mendorong angka bertahan sekolah. Selain itu, Pemerintah Kota Padang juga berusaha

untuk meningkatkan layanan pendidikan pada masyarakat luas, meskipun di masa

pandemi seperti pembelajaran melalui Daring dimana anak-anak dapat belajar di

rumahnya masing-masing di bawah kontrol guru.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 159

SASARAN STRATEGIS 2

MENINGKATNYA DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

ANGKA HARAPAN HIDUP 73,40 73,69 100,40

Pencapaian keberhasilan sasaran strategis meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu angka harapan hidup. Sasaran dan

indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi

I (meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang

beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing) dan mencapai tujuan (mewujudkan SDM

Kota Padang yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing).

Analisis keberhasilan atau peningkatan kinerja untuk indikator angka harapan hidup :

a. Fasilitas pelayanan yang mudah diakses masyarakat sehingga “Respon Time” dalam

penanganan kasus gawat darurat (gadar) maternal perinatal, dimana dalam waktu

minimal setengah jam dan maksimal satu jam pasien dengan kasus gadar maternal

dapat dengan segera dilakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.

b. Status Puskesmas dan rumah sakit di Kota Padang yang telah terakreditasi yang

menunjukkan pelayanan kesehatan di Kota Padang mulai dari puskesmas sampai

rumah sakit sudah sesuai standard. Selain itu alat kesehatan yang ada di 23

puskesmas telah mencukupi untuk mendukung pelayanan kesehatan tingkat dasar

bagi masyarakat Kota Padang.

c. Keberadaan 9 Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan

19 RS PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) untuk

menangani kasus gadar maternal neonatal.

Tabel 2.11 Puskesmas PONED di Kota Padang Tahun 2021

No Nama Puskesmas Akreditasi Akreditasi Keterangan

1 Padang Pasir Utama PONED

2 Lubuk Buaya Utama PONED

3 Air Dingin Madya PONED

4 Anak Air Madya PONED

5 Bungus Madya PONED

6 Nanggalo Madya PONED

7 Pagambiran Madya PONED

8 Pauh Dasar PONED

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 160

No Nama Puskesmas Akreditasi Akreditasi Keterangan

9 Seberang Padang Dasar PONED

Tabel 2.12 Rumah Sakit PONEK di Kota Padang Tahun 2021

No Nama Puskesmas Akreditasi Keterangan

1 RSUP Dr.M.Djamil Paripurna/Internasional PONEK

2 RS Umum Daerah dr.Rasidin Padang Paripurna PONEK

3 RS Tk. III Reksodiwiryo Padang Utama PONEK

4 RS Bhayangkara Padang Lulus Perdana PONEK

5 RS Umum Yos Sudarso Paripurna PONEK

6 RS Umum Bunda Padang Paripurna PONEK

7 RS Umum Semen Padang Hospital Paripurna PONEK

8 RS Umum Aisyiyah Padang Lulus Perdana PONEK

9 RS Umum Islam Ibnu Sina Paripurna PONEK

10 RS Umum Selaguri Lulus Perdana PONEK

11 RS Islam Siti Rahmah Utama PONEK

12 RS Ibu dan Anak Cicik Lulus Perdana PONEK

13 RS Ibu dan Anak Mutiara Bunda Lulus Perdana PONEK

14 RS Ibu dan Anak Siti Hawa Utama PONEK

15 RS Ibu dan Anak Restu Ibu Lulus Perdana PONEK

16 RS Umum Naili DBS Dasar PONEK

17 RS Universitas Andalas Paripurna PONEK

18 RS Ibu dan Anak Lenggogeni Lulus Perdana PONEK

19 RS Umum Hermina Padang Paripurna PONEK

d. Dibukanya program pelayanan yang melayani masyarakat selama 24 jam sehari yaitu

Public Safety Center (PSC) pada tahun 2021.

e. Penguatan upaya promotif dan preventif yang berkesinambungan dalam merubah

perilaku masyarakat agar hidup bersih dan sehat, terutama melalui gerakan nasional

GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang mengedepankan upaya promotif

dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan

seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 161

Gambar 2.7 Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Gambar 2.8

Workshop Pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Akupresur bagi Kader Asuhan Mandiri (Asman)

Gambar 2.9

Penguatan Germas bagi Guru Konseling Tingkat SMP Kota Padang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 162

f. Pemberdayaan keluarga melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan

Keluarga (PIS-PK) yang menjadikan kegiatan pemberdayaan keluarga sebagai

prioritas.

Gambar 2.10 Survey jentik nyamuk

Gambar 2.11

Pelatihan kader Penyakit Tidak Menular Puskesmas

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 163

g. Himbauan dari Kepala Dinas Kesehatan untuk melakukan inovasi pelayanan kesehatan

di Puskesmas.

SASARAN STRATEGIS 3

MENINGKATNYA KESETARAAN GENDER

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG)

93,77 93,81 100,04

Pencapaian keberhasilan sasaran strategis meningkatnya kesetaraan gender ditandai

dengan 1 (satu) indikator kinerja yang meliputi indeks pembangunan gender (IPG).

Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan

pencapaian misi I (meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya

manusia yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing) dan mencapai tujuan

(mewujudkan SDM Kota Padang yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing).

Menurut Sen (1989), pembangunan manusia meliputi konsep yang luas, mencakup

pemberdayaan, kerjasama, kesetaraan, keberlanjutan, dan keamanan. Untuk

menyederhanakan konsep yang sangat luas ini, United Nations Development Programme

(UNDP) menyusun ukuran pembangunan manusia yang dikenal sebagai Indeks

Pembangunan Manusia (IPM).

Selanjutnya, agar ukuran ini juga dapat digunakan untuk membandingkan capaian

pembangunan berbasis gender, maka UNDP mengembangkan Indeks Pembangunan

Gender (IPG) sebagai turunan IPM. IPG merupakan rasio antara IPM perempuan dan IPM

laki-laki, dimana semakin mendekati 100, maka semakin rendah kesenjangan

pembangunan manusia antara perempuan dan laki-laki.

Dengan adanya ukuran terpisah antara IPM laki-laki dan IPM perempuan, maka analisis

tentang kualitas hidup masing-masing kelompok gender tersebut dapat dilakukan secara

parsial.

Kualitas manusia dalam IPM diukur dari tiga dimensi yaitu meliputi dimensi pendidikan,

dimensi kesehatan, dan dimensi ekonomi. Adapun komponen pembentuk IPM yang

digunakan adalah Angka Harapan Hidup (AHH) saat lahir yang mewakili dimensi

kesehatan, Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang

mewakili dimensi pendidikan, serta Pendapatan Nasional Bruto (PNB) perkapita yang

mewakili dimensi ekonomi. AHH saat lahir didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan

banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. AHH saat lahir

mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. Selanjutnya, HLS didefinisikan

sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 164

berusia 7 tahun ke atas di masa mendatang. Sementara itu, RLS didefinisikan sebagai

jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk berusia 25 tahun ke atas dalam menjalani

pendidikan formal.

Perbedaan pencapaian dalam bidang ekonomi menjadi penyebab utama kesenjangan

pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan di Indonesia. Komponen

penyusun IPM yang merefleksikan keadaan perekonomian diwakili oleh Pendapatan

Nasional Bruto (PNB) perkapita.

Kesenjangan pencapaian dalam bidang ekonomi dapat dilihat dari perbedaan pendapatan

laki-laki dan perempuan. Kesenjangan tersebut dapat dilihat melalui rasio PNB perkapita

antara perempuan dan laki-laki. Jika rasio PNB mendekati angka 1, maka kesenjangan

antara perempuan dan laki-laki dari sisi ekonomi semakin kecil begitu pula sebaliknya.

Metodologi penghitungan Indeks Pembangunan Gender (IPG) mengacu pada metodologi

baru yang di gunakan oleh UNDP tahun 2010 dengan dimensi dan indikator sebagai

berikut:

Dimensi Indikator

IPG/GDI

Umur Panjang dan sehat Angka Harapan Hidup pada saat lahir (e0), laki-laki & perempuan

Pengetahuan 1. Harapan Lama Sekolah (EYS); Laki-laki & Perempuan

2. Rata-rata Lama Sekolah (MYS); laki-laki & Perempuan

Kehidupan yang layak Perkiraan pendapatan; Laki-laki & Perempuan

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks

Pembangunan Gender (IPG) diperoleh dari IPM Perempuan dibagi dengan IPM laki-laki.

Capaian IPM Kota Padang menunjukkan bahwa IPM perempuan berada di bawah IPM

laki-laki dan angka IPM ini pun mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya seperti pada

data berikut ini.

Tabel 2.13 IPM Kota Padang

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Laki-laki Perempuan

2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

Kota Padang 86,35 86,97 86,97 87,05 80,97 81,30 81,44 81,66

Capaian Indek Pemberdayaan Gender cukup mengalami peningkatan meskipun hanya

sedikit. Keberhasilan ini dilihat dari angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dari laki-

laki.Program dan kegiatan yang dilaksanakan terkait pada seluruh Perangkat daerah di

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 165

lingkungan pemerintah Kota Padang. Berdasarkan indikator perhitungan IPG yaitu Angka

Harapan Hidup laki-laki dan perempuan, Harapan lama sekolah laki-laki dan perempuan,

Rata-rata Lama Sekolah laki-laki dan perempuan, dan Perkiraan Pendapatan Laki-laki dan

perempuan yang diukur dalam tiga dimensi yaitu meliputi dimensi pendidikan, dimensi

kesehatan dan dimensi ekonomi. Semua program dan kegiatan yang terdapat pada dinas

Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana memberikan kontribusi terhadap mewujudkan kesetaraan gender di Kota

Padang.

Upaya yang dilaksanakan Pemerintah Kota Padang melalui Dinas P3AP2KB dalam

mewujudkan kesetaraan gender di Kota Padang berupa:

1. Sosialisasi Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) dan bimbingan

teknis penyusunan Anggaran Responsif Gender bagi selurh perangkat daerah..

2. Untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di wilayah kecamatan dan

kelurahan dengan memberikan pelatihan usaha menjahit dan jajanan porsi. Setelah

kelompok masyarakat ini di latih kemudian diberikan bantuan alat untuk jus minuman

dan jajanan porsi.

3. Pelayanan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bekerjasama

dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dana Anak (P2TP2A)

sebagai lembaga penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta

Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) sebagai wadah konsultasi bagi keluarga.

4. Sosialisasi pelayanan pengaduan masyarakat terhadap kasus perempuan dan anak di

tngkat kecamatan

5. Pembinaan terhadap kelompok Dasawisma dan Tim Penggerak PKK mulai dari tingkat

kelurahan, kecamatan dan kota.

6. Sosialisasi dan pembinaan sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak dalam upaya

mewujudkan Kota Layak Anak.

7. Pelayanan Keluarga Berencana pada faskes-faskes kesehatan, momentum pelayanan

KB bersama mitra kerja.

8. Pembinaan pada kelompok Bina Keluarga Balita, Bina Kelurga Remaja dan Bina

Keluarga Lansia dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Padang.

9. Salah satu upaya penurunan angka kemiskinan melakukan pembinaan terpada di

Kampung KB.

10. Pembinaan pada kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan

pemilihan Duta GenRe (Generasi Berencana) dalam menyiapkan generasi muda yang

berencana.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 166

SASARAN STRATEGIS 4

MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

PENDAPATAN PERKAPITA (HK) 44,00 43,63* 99,16

PENGELUARAN PERKAPITA 14,80 14,54 98,24

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kesejateraan masyarakat ditandai dengan 2

(dua) indikator kinerja yang meliputi pendapatan per kapita dan pengeluaran perkapita.

Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan

pencapaian misi I (meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya

manusia yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing) dan mencapai tujuan

(mewujudkan SDM Kota Padang yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing).

Pengeluaran Per Kapita digunakan sebagai indikator dari sasaran meningkatnya

kesejahteraan masyarakat. Indikator sasaran ini merupakan indikator baru yang

digunakan dalam perubahan RPJMD Kota Padang Tahun 2019-2024. Capaian

Pengeluaran Per Kapita penduduk Kota Padang tahun 2021 tidak mencapai target dari

nilai yang telah ditentukan. Meskipun target tidak tercapai, nilai Pengeluaran Per Kapita

di tahun 2021 cukup lebih baik jika dibandingkan dengan nilai pada tahun 2020. Hal ini

mengindikasikan bahwa kesejahteraan masyarakat Kota Padang mengalami peningkatan

yang lebih baik di tahun 2021. Beberapa faktor yang menjadi penghambat tercapainya

kinerja antara lain :

1. Dibatasinya aktivitas ekonomi dan sosial sebagai upaya untuk mengantisipasi

penyebaran Covid-19 melalui beberapa kebijakan diantaranya, karantina wilayah

melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), himbauan tidak melakukan mudik

bagi warga Kota Padang serta Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

(PPKM).

2. Rendahnya daya beli masyarakat yang menyebabkan toko-toko, pasar dan swalayan

sepi pengunjung dan pembeli.

3. Banyaknya perusahaan dan industri yang terpaksa merumahkan karyawan.

4. Ketidakpastian kapan pandemi Covid-19 berakhir.

Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang di tahun 2021 antara lain:

1. Memberikan dukungan untuk UMKM baik bantuan modal, teknologi, akses pasar dan

perubahan metode pemasaran.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 167

Gambar 2.12 Bapak Wali Kota Memberikan Bantaun pada UMKM

2. Memberikan stimulus bagi pelaku usaha. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan

gairah pelaku usaha untuk beroperasi dan berproduksi kembali.

Gambar 2.13 Stimulus bagi Pelaku Usaha

3. Menggerakkan sektor pariwisata dan perdagangan melalui penerapan protokol

kesehatan yang ketat.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 168

Gambar 2.14 Menggerakkan Sektor Pariwisata dan perdagangan melalui penerapan

protokol kesehatan

SASARAN STRATEGIS 5

MENINGKATNYA LAYANAN TRASPORTASI PERKOTAAN

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN PERHUBUNGAN

80 77,24 96,55

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya layanan transportasi perkotaan ditandai

dengan 1 (satu) indikator kinerja yang meliputi indeks kepuasan masyarakat (IKM)

terhadap pelayanan perhubungan. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan

karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 2 (mewujudkan Kota Padang yang

unggul, aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal) dan mencapai

tujuan (terwujdunya Kota Padang yang layak huni).

Analisis keberhasilan atau peningkatan kinerja untuk indeks kepuasan masyarakat (IKM)

terhadap pelayanan perhubungan meliputi :

1. Fasilitas yang disediakan layanan transportasi bus trans padang sangat nyaman dan

lebih cepat dibandingkan megggunakan layanan transportasi lain.

2. Dari analisis tingkat kesesuaian (TKI) dapat disimpulkan bahwa nilai tingkat

kesesuaian atau perbandingan antara tingkat kepuasan (performance) dengan tingkat

kepentingan (importance) pelayanan bus trans padang berada diangka 80%

Tabel 2.14 Analisis Tingkat Kesesuaian Pelayanan Trans Padang Koridor 1

NO INDIKATOR TKI (%)

1 Kondisi pintu keluar masuk 88.68

2 Waktu tunggu di halte 89.27

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 169

NO INDIKATOR TKI (%)

3 Fasilitas Ruang Khusus Untuk Kursi Roda 89.27

4 Fasilitas bagi penyandang cacat, lanjut usia, ibu

membawa anak/balita, Wanita hamil

89.30

5 Ketepatan waktu kedatangan di halte 90.35

6 Kelaikan Kendaraaan Yang Dioperasikan 91.12

7 Waktu berhenti di halte (maks. 90 detik) 91.19

8 Kenyamanan tempat berdiri 92.16

9 Daya tampung penumpang 92.29

10 Peralatan Keselamatan (Palu Pemecah, Tabung Pemadan Kebakaran, P3K)

92.30

11 Kenyamanan tempat duduk 92.53

12 Ketersedian tempat sampah 92.54

13 Ketersediaan SOP Penanganan Keadaan Darurat 92.70

14 Ketersedian Fasilitas tempat duduk 92.89

15 Informasi Nomor Pengaduan 92.97

16 Kecepatan perjalanan bus normal (maks 50 km/jam) 93.17

17 Penerangan 93.38

18 Keamanan di terminal/halte 93.98

19 Keramahan petugas tiketing 94.06

20 Lampu Isyarat Tanda Darurat, 94.12

21 Kualitas pelayanan operasional 94.18

22 Keamanan di dalam Bus 94.51

23 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri 94.75

24 Kebersihan Dalam Bus 94.85

25 penyejuk ruangan/AC 94.85

26 Informasi/Himbauan dalam Bus 95.22

27 Keramahan petugas 95.75

28 Informasi melalui audio dan/visual untuk memperjelas penumpang turun di halte

95.79

29 Kemudahan, praktis dan transparan mendapat tiket 95.89

30 Pengumuman sampai tujuan (akhir koridor) 96.00

31 Petugas Dalam Bus 96.26

32 Kelengkapan Dokumen Perjalanan (SIM, STNK,

Kartu Uji, Kartu Pengawasan)

96.50

33 Tersedianya Sistem GPS dan CCTV di Setiap Bus 96.94

34 Harga tiket 97.42

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 170

NO INDIKATOR TKI (%)

35 Memiliki Identitas yang Jelas (Identitas Kend, Tanda Pengenal Pengemudi & Seragam),

97.60

36 Kegelapan Kaca Film 98.14

37 Rutinitas pemeriksaan 99.25

Tabel 2.15 Analisis Tingkat Kesesuaian Pelayanan Trans Padang Koridor IV

NO INDIKATOR TKI (% )

1 Ketepatan waktu kedatangan di halte 80.23

2 Waktu tunggu di halte 81.56

3 Keamanan di terminal/halte 82.76

4 Waktu berhenti di halte (maks. 90 detik) 84.18

5 Kebersihan Dalam Bus 87.77

6 Ketersedian tempat sampah 87.89

7 Kualitas pelayanan operasional 89.23

8 Keamanan di dalam Bus 89.60

9 Kelaikan Kendaraaan Yang Dioperasikan 90.33

10 Harga tiket 90.37

11 Rutinitas pemeriksaan 91.11

12 Peralatan Keselamatan (Palu Pemecah, Tabung

Pemadan Kebakaran, P3K)

91.12

13 penyejuk ruangan/AC 91.33

14 Ketersedian Fasilitas tempat duduk 91.37

15 Kenyamanan tempat berdiri 91.39

16 Petugas Dalam Bus 91.62

17 Ketersediaan SOP Penanganan Keadaan Darurat 91.67

18 Penerangan 92.03

19 Kondisi pintu keluar masuk 92.05

20 Keramahan petugas tiketing 92.20

21 Kenyamanan tempat duduk 92.39

22 Kecepatan perjalanan bus normal (maks 50 km/jam) 92.42

23 Fasilitas bagi penyandang cacat, lanjut usia, ibu

membawa anak/balita, Wanita hamil

93.07

24 Fasilitas Ruang Khusus Untuk Kursi Roda 93.22

25 Tersedianya Sistem GPS dan CCTV di Setiap Bus 93.61

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 171

NO INDIKATOR TKI (% )

26 Kelengkapan Dokumen Perjalanan (SIM, STNK,

Kartu Uji, Kartu Pengawasan)

94.66

27 Lampu Isyarat Tanda Darurat, 94.80

28 Informasi/Himbauan dalam Bus 94.84

29 Keramahan petugas 94.86

30 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri 94.90

31 Kemudahan, praktis dan transparan mendapat tiket 95.14

32 Informasi Nomor Pengaduan 95.17

33 Informasi melalui audio dan/visual untuk memperjelas penumpang turun di halte

95.64

34 Pengumuman sampai tujuan (akhir koridor) 95.92

35 Memiliki Identitas yang Jelas (Identitas Kend, Tanda Pengenal Pengemudi & Seragam),

96.00

36 Daya tampung penumpang 96.05

37 Kegelapan Kaca Film 98.22

3. Dari analisis Indeks Performance Analysis (IPA) dapat disimpulkan untuk meng

hasilkan atau memberikan suatu layanan yang terbaik pihak operator harus

mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan dan harapan dari penumpang sehingga

mempunyai dasar untuk melakukan pembenahan dqan target yang akan dicapai. Hasil

IPA jalur koridor I dan IV bus Trans Padang dapat dilihat pada Tabel berikut

Tabel 2.16 Hasil Analisis Performance - Importance Indeks Trans Padang Koridor 1

KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN

SARANA DAN PRASARANA

A

1 Fasilitas bagi penyandang cacat,

lanjut usia, ibu membawa

anak/balita, Wanita hamil

Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang ada

pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan (performance)

yang lebih rendah daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan

terhadap pelayanan bus trans Padang secara keseluruhan.

Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang

diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi

2 Fasilitas Ruang Khusus Untuk

Kursi Roda

3 Kelaikan Kendaraaan Yang

Dioperasikan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 172

KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN

SARANA DAN PRASARANA

B

1 Kebersihan Dalam Bus Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada

kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi

dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang

tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan

trans padang secara keseluruhan

2 Ketersedian Fasilitas tempat duduk

3 Kenyamanan tempat duduk

4 Kenyamanan tempat berdiri

5 Peralatan Keselamatan (Palu

Pemecah, Tabung Pemadan

Kebakaran, P3K)

C

1 Ketersedian tempat sampah Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang

berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada performance rata- rata

keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk

indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari

penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat

kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang. indikator

ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran A

selesai diperbaiki.

2 Penerangan

3 Kondisi pintu keluar masuk

4 Daya tampung penumpang

5 Ketersediaan SOP Penanganan

Keadaan Darurat

6 Informasi Nomor Pengaduan

D

1 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran ini

memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan (performance)

yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepuasan rata- rata

penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak terlalu

penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang berada

pada kuadran ini dapat dikurangi.

2 Penyejuk ruangan/AC

OPERASIONAL

A

1 Lampu Isyarat Tanda Darura Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang ada

pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata tingkat

kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara

keseluruhan.

Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang

diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi

2 Kegelapan Kaca Filem

3 Informasi melalui audio dan/visual

untuk memperjelas penumpang

turun di haltE

4 Informasi/Himbauan dalam Bu

B

1 Kualitas pelayanan operasional Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada

kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi

dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang

tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan

trans padang secara keseluruhan

2 Kelengkapan Dokumen Perjalanan

(SIM, STNK, Kartu Uji, Kartu

Pengawasan)

3 Keramahan petugas tiketing

4 Harga tiket

5 Keramahan petugas

6 Keamanan di terminal/halte

7 Keamanan di dalam Bus

8 Memiliki Identitas yang Jelas

(Identitas Kend, Tanda Pengenal

Pengemudi & Seragam)

9 Petugas Dalam Bus

10 Tersedianya Sistem GPS dan

CCTV di SetiapBus

KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN

SARANA DAN PRASARANA

B

1 Kebersihan Dalam Bus Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada

kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi

dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang

tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan

trans padang secara keseluruhan

2 Ketersedian Fasilitas tempat duduk

3 Kenyamanan tempat duduk

4 Kenyamanan tempat berdiri

5 Peralatan Keselamatan (Palu

Pemecah, Tabung Pemadan

Kebakaran, P3K)

C

1 Ketersedian tempat sampah Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang

berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada performance rata- rata

keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk

indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari

penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat

kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang. indikator

ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran A

selesai diperbaiki.

2 Penerangan

3 Kondisi pintu keluar masuk

4 Daya tampung penumpang

5 Ketersediaan SOP Penanganan

Keadaan Darurat

6 Informasi Nomor Pengaduan

D

1 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran ini

memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan (performance)

yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepuasan rata- rata

penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak terlalu

penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang berada

pada kuadran ini dapat dikurangi.

2 Penyejuk ruangan/AC

OPERASIONAL

A

1 Lampu Isyarat Tanda Darura Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang ada

pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata tingkat

kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara

keseluruhan.

Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang

diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi

2 Kegelapan Kaca Filem

3 Informasi melalui audio dan/visual

untuk memperjelas penumpang

turun di haltE

4 Informasi/Himbauan dalam Bu

B

1 Kualitas pelayanan operasional Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada

kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi

dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang

tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan

trans padang secara keseluruhan

2 Kelengkapan Dokumen Perjalanan

(SIM, STNK, Kartu Uji, Kartu

Pengawasan)

3 Keramahan petugas tiketing

4 Harga tiket

5 Keramahan petugas

6 Keamanan di terminal/halte

7 Keamanan di dalam Bus

8 Memiliki Identitas yang Jelas

(Identitas Kend, Tanda Pengenal

Pengemudi & Seragam)

9 Petugas Dalam Bus

10 Tersedianya Sistem GPS dan

CCTV di SetiapBus

KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN

SARANA DAN PRASARANA

B

1 Kebersihan Dalam Bus Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada

kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi

dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang

tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan

trans padang secara keseluruhan

2 Ketersedian Fasilitas tempat duduk

3 Kenyamanan tempat duduk

4 Kenyamanan tempat berdiri

5 Peralatan Keselamatan (Palu

Pemecah, Tabung Pemadan

Kebakaran, P3K)

C

1 Ketersedian tempat sampah Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang

berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada performance rata- rata

keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk

indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari

penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat

kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang. indikator

ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran A

selesai diperbaiki.

2 Penerangan

3 Kondisi pintu keluar masuk

4 Daya tampung penumpang

5 Ketersediaan SOP Penanganan

Keadaan Darurat

6 Informasi Nomor Pengaduan

D

1 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran ini

memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan (performance)

yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepuasan rata- rata

penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak terlalu

penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang berada

pada kuadran ini dapat dikurangi.

2 Penyejuk ruangan/AC

OPERASIONAL

A

1 Lampu Isyarat Tanda Darura Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang ada

pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata tingkat

kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara

keseluruhan.

Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang

diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi

2 Kegelapan Kaca Filem

3 Informasi melalui audio dan/visual

untuk memperjelas penumpang

turun di haltE

4 Informasi/Himbauan dalam Bu

B

1 Kualitas pelayanan operasional Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada

kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi

dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang

tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan

trans padang secara keseluruhan

2 Kelengkapan Dokumen Perjalanan

(SIM, STNK, Kartu Uji, Kartu

Pengawasan)

3 Keramahan petugas tiketing

4 Harga tiket

5 Keramahan petugas

6 Keamanan di terminal/halte

7 Keamanan di dalam Bus

8 Memiliki Identitas yang Jelas

(Identitas Kend, Tanda Pengenal

Pengemudi & Seragam)

9 Petugas Dalam Bus

10 Tersedianya Sistem GPS dan

CCTV di SetiapBus

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 173

KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN

OPERASIONAL

C

1 Ketepatan waktu kedatangan di

halte

Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang

berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada performance rata- rata

keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk

indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari

penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat

kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang. indikator

ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran A

selesai

2 Waktu tunggu di halte

3 Waktu berhenti di halte (maks. 90

detik)

4 Kecepatan perjalanan bus normal

(maks 50 km/jam)

D

1 Kemudahan, praktis dan transparan

mendapat tiket

Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran ini

memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan (performance)

yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepuasan rata- rata

penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak terlalu

penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang berada pada

kuadran ini dapat dikurangi

2 Rutinitas pemeriksaan

3 Pengumuman sampai tujuan (akhir

koridor

Tabel 2.17 Hasil Analisis Performance - Importance Indeks Trans Padang

Koridor IV

KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN

SARANA DAN PRASARANA

A

1 Kebersihan Dalam Bus Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang

ada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata

tingkat kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara

keseluruhan.

Sementara nilai kepentingan (importance) / ekspektasi yang

diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi

2 Kenyamanan tempat berdiri

3 Kelaikan Kendaraaan Yang

Dioperasikan

B

1 Ketersedian Fasilitas tempat duduk Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada

kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance) /

ekpektasi

dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang

tinggi

daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan

trans padang secara keseluruhan

2 Kenyamanan tempat duduk

3 Penerangan

4 Penyejuk ruangan/AC

5 Kondisi pintu keluar masuk

6 Fasilitas bagi penyandang cacat,

lanjut usia, ibu membawa

anak/balita, Wanita hamil

C

1 Ketersedian tempat sampah Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang

berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada performance rata-

rata

keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk

indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari

penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat

kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang.

indikator

ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran

2 Fasilitas Ruang Khusus Untuk

Kursi Roda

3 Ketersediaan SOP Penanganan

Keadaan Darurat

4 Peralatan Keselamatan (Palu

Pemecah, Tabung Pemadan

Kebakaran, P3K

D

1 Ketepatan waktu kedatangan di halteKuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran

ini memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan

(performance) yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat

kepuasan rata- rata penumpang trans padang, sementara

indikator ini dirasa tidak terlalu penting oleh penumpang.

Sehingga indikator yang berada pada kuadran ini dapat

dikurangi.

2 Keamanan di terminal/halte

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 174

KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN

OPERASIONAL

A

1 Ketepatan waktu kedatangan di Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang

ada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata

tingkat kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara

keseluruhan.

Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang

diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi

2 Keamanan di terminal/halte

B

1 Kualitas pelayanan operasional Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada

kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/

ekpektasi

dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang

tinggi

daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan

trans padang secara keseluruhan

2 Kecepatan perjalanan bus normal

(maks 50 km/jam)

3 Kelengkapan Dokumen Perjalanan

(SIM, STNK, Kartu Uji, Kartu

Pengawasan

4 Keramahan petugas tiketing

5 Rutinitas pemeriksaan

6 Keamanan di dalam Bus

7 Petugas Dalam Bus

8 Tersedianya Sistem GPS dan

CCTV di Setiap Bus

C

1 Waktu tunggu di halte Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang

berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan

(performance) yang lebih rendah daripada performance rata-

rata keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya,

untuk indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan

(importance) dari penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari

nilai tingkat kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh

penumpang. indikator ini dapat diperbaiki setelah indikator yang

berada pada Kuadran A selesai

2 Waktu berhenti di halte (maks. 90

detik)

3 Harga tiket

D

1 Kemudahan, praktis dan transparan

mendapat tiket

Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran

ini memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan

(performance) yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat

kepuasan rata- rata

penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak

terlalu penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang

berada pada kuadran ini dapat dikurangi

2 Keramahan petugas tiketing

3 Memiliki Identitas yang Jelas

(Identitas Kend, Tanda Pengenal

Pengemudi & Seragam),

4 Lampu Isyarat Tanda Darurat,

5 Kegelapan Kaca Filem

6 Informasi melalui audio dan/visual

untuk memperjelas penumpang

turun di halte

7 Pengumuman sampai tujuan (akhir

koridor)

8 Informasi/Himbauan dalam Bus

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 175

SASARAN STRATEGIS 6

MENURUNYA LUAS KAWASAN BANJIR DAN GENANGAN

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

PERSENTASE LUAS KAWASAN BEBAS BANJIR

61,19 61,19 100

Pencapaian keberhasilan sasaran strategis menurunnya luas kawasan banjir dan

genangan ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaiut persentase luas kawasan bebas

banjir. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung

keterwujudan pencapaian misi 2 (mewujudkan Kota Padang yang unggul, aman, bersih,

tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal) dan mencapai tujuan (terwujudnya

Kota Padang yang layak huni).

Penyelesaian kawasan bebas banjir Kota Padang, Pada Tahun Anggaran 2021 ini dengan

pengetasan luas genangan yang telah ditangani ± 105,38 Hektar dan berkurangnya

luas kawasan bebas banjir dan genangan di Kota Padang. Masyarakat sangat berperan

terhadap masalah banjir dan genangan di Kota Padang. Dalam rangka Pembangunan

saluran drainase yang dapat mengurangi genangan dan kawasan bebas banjir perlu

menjadi perhatian dari masyarakat dan dukungan dalam pembebasan lahan yang

dijadikan lokasi pekerjaan untuk Pembangunan saluran drainase perkotaan yang menjadi

indikator tolok ukur pencapaian target yang telah ditetapkan.

Tabel 2.18 Penanganan Penurunan Kawasan bebas banjir dan genangan

Per Kecamatan di Kota Padang Tahun 2021

No Kecamatan Luas Kawasan yang telah ditangani ( Ha)

Panjang Kawasan yang telah ditangani (M)

1 Padang Barat 9,13 1.213,44

2 Padang Utara 31,29 3.329,31

3 Padang Timur 15,45 1.822,67

4 Nanggalo 4,38 662,84

5 Koto Tangah 22,25 2,454,57

6 Lubuk Begalung 7,37 931,70

7 Lubuk Kilangan 1,19 128,42

8 Pauh 2,54 367,99

9 Padang Selatan 10,11 1,342,88

10 Kuranji 1,67 206,21

11 Bungus Teluk Kabung - -

Jumlah 105,38 12,420,03

Sumber Data : Bid. SDA dan Drainase

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 176

Pada Kawasan bebas banjir dan genangan dalam Kegiatan Pengelolaan SDA dan

Bangunan Pengamanan Pantai pada Wilayah Sungai (WS) dalam 1 (satu) Daerah

Kabupaten /Kota dan Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang

Terhubung Langsung dengan Sungai Dalam Daerah Kabupaten /Kota yang ditangani

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang pada tahun Anggaran 2021.

Grafik 2.1 Panjang Kawasan bebas banjir dan genangan

Yang telah ditangani (meter) Per Kecamatan di Kota Padang

Grafik 2.2 Luas Kawasan bebas banjir dan genangan

Yang telah ditangani (Hektar) Per Kecamatan di Kota Padang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 177

Tabel 2.19 Lokasi Pekerjaan Kawasan Bebas Banjir dan Genangan Tahun 2021 (Wilayah Utara)

No Lokasi Pekerjaan wilayah Utara Panjang (M1)

1 Kawasan Jati Rawang, Kec.Padang Timur 574,00

2 Jl. Sijunjung dan Jl. Payakumbuh RW.10 Kec. Nanggalo 320,03

3 Jl. Pasar Alai dan Sekunder Alai Timur, Kec. Padang Utara 272,20

4 JL. Padang Pariaman dan Jl. Padang Siteba, Kec. Nanggalo 370,71

5 Kawasan Jati Koto Panjang, Kec.Padang Timur 528,00

6 Jl. Bakti Parupuk Tabing Simpang Gia dan Wisma Indah 3, Kec. Koto Tangah

447,66

7 Jl. Merak dan Jl. Rajawali Perumnas Air Tawar Barat, Kec. Padang Utara

353,50

8 Wisma Indah Lestari RW.17 dan Komp. Rahaka Lubuk Buaya Kec. Koto Tangah

480,35

9 Jl. Matematika dan Jl. Biologi RW.01 Kampung Olo, Kec. Padang Utara

217,00

10 Jl. Polonia RT.01 Air tawar Timur Kec. Padang Utara 392,40

11 Jl. Tarandam RW.04 Kec. Padang Timur 460,00

12 Jl. Perdana Air Pacah Kec.Koto Tangah 184,80

13 Jl. Karet, Jl. Veteran Dalam RW.04, Jl. Belakang Lintas RT.03 RW.05 dan Jl. Belakang Olo Kec. Padang Barat

554,70

Jumlah 5.155

Sumber Data : Seksi Drainase

Tabel 2.20 Lokasi Pekerjaan Kawasan Bebas Banjir dan Genangan Tahun 2021

(Wilayah Selatan)

No Lokasi Pekerjaan wilayah Selatan Panjang (M1)

1 RW.02 Parak Gadang Timur ,Kec. Padang Timur 247.20

2 RW.05 Pampangan Nan XX, Kec. Lubuk Begalung 359.60

3 RT.01 RW.05 Padang Besi, Kec. Lubuk Kilangan 180.90

4 Kawasan Skep Rawang, Kec. Padang Selatan 610.99

5 Jl. Alang Lawas I, Kec. Padang Selatan 562.44

6 Jl. Cempaka Kec. Padang Selatan 226.20

7 Kawasan Aru By Pass, Kec. Lubuk Begalung 134.00

8 RT.01 - RT.03 RW.06 Pasa Gadang, Kec. Padang Selatan 310.50

9 RT.01 RW.04 Mata Air, Kec. Padang Selatan 283.90

10 Jl. Kali Kecil Kamp Pondok, Kec. Padang Barat 262.00

Jumlah 3.177,73

Sumber Data : Seksi Drainase

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 178

Gambar 2.15 Lokasi Penanganan genangan Kawasan Pampangan Kec. Lubuk Begalung

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 179

Gambar 2.16 Lokasi Pengetasan Luas Kawasan bebas Banjir dan Genangan

Jl. Perdana Aie Pacah Kec. KotoTangah

Tabel 2.21 Penurunan Luasan Kawasan Banjir dan Genangan Kota Padang

Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2021

No. Tahun Luas

Genangan (Ha)

Luas Genangan Teratasi ( Ha)

Persentase

1 2014 3302,70 -

2 2015 3302,70 16,10 0,48 %

3 2016 3286,60 30.66 0,93%

4 2017 3255,94 39,14 1,20%

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 180

No. Tahun Luas

Genangan (Ha)

Luas Genangan Teratasi ( Ha)

Persentase

5 2018 3216,80 66,21 2,05%

6 2019 3150,59 88,13 2,79%

7 2020 3062,46 96,67 3,15%

8 2021 2965,79 105,38 3,55%

9 2022 2860,41 -

Sumber Data : Bidang Sumber Daya Air dan Drainase

Gambar 2.17

Drainase Kawasan Pasa Gadang Kec. Padang Selatan

Tabel 2.22 Lokasi Pekerjaan Kawasan Bebas Banjir dan Genangan Tahun 2021 (Sungai)

No Lokasi Pekerjaan Sungai Panjang (M)

1 Sungai RT.3 RW.1 Tarantang 199,67

2 RT.1 RW.1 Kurao Pagang ( blkg Kantor Camat Nanggalo ) 75,40

3 RT.01 RW.02 Banuaran, Kec.Lubuk Begalung 85,18

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 181

No Lokasi Pekerjaan Sungai Panjang (M)

4 RT.01 RW.02 Sungai Sepih, Kec.Kuranji 27,38

5 Parak Karakah, Masjid Raya Parak Karakah Kec. Padang Timur 81,43

6 Sungai Batang Belimbing, Kec. Kuranji 12,86

7 Anak Sungai Lolo, Kasiak (RSUD) Kec. Kuranji 68

8 Perum. Mawar Putih, Kec.Kuranji 107,7

9 Anak Sungai Pegambiran, Kec.Lubuk Begalung 73,3

10 Sungai Cupak, Kec.Bungus Teluk Kabung 20

11 Sungai Limau Manis, Kec.Pauh 31

12 Sungai Batang Logh, Kec.Bungus Teluk Kabung 32

13 Anak Sungai Batang Arau Piai, Kec.Pauh 60,22

14 Komp. Talago Permai, Kec. Padang Utara 88,20

15 Jl. Bakti ABRI, Ampalu Kec. Lubuk Begalung 52,00

16 Anak Sungai Palarik, Kec.Koto Tangah 32,46

17 Sungai Maransi Kec. Bungus Teluk Kabung 62,80

18 Jl. Pampangan, Anak Sungai Jirak Kec. Lubuk Begalung 67,05

19 Perum. Anugerah, Balai Gadang Kec. Koto Tangah 68,00

20 Kubu Dalam Parak Karakah, Kec. Padang Timur 146,05

21 Pitameh, Cengkeh Kec. Lubuk Begalung 60,82

22 Anak Sungai Batang Arau (SMKI), Kec. Pauh 64,60

23 Tanjung Saba, Anak Sungai Batang Arau Kec. Lubuk Begalung 39,60

Jumlah 1.555,72 m

SASARAN STRATEGIS 7

MENINGKATNYA KETENTERAMAN, KETERTIBAN DAN KEAMANAN DALAM MASYARAKAT

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

ANGKA KRIMINALITAS (ANGKA PELANGGARAN YUSTISIAL)

3.150 1.104 285,32

Pencapaian keberhasilan sasaran strategis meningkatnya ketenteraman, ketertiban dan

keamanan dalam masyarakat ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yang meliputi

angka kriminalitas (angka pelanggaran yustisial). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat

diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 2 (mewujudkan Kota

Padang yang unggul, aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal)

dan mencapai tujuan (terwujudnya Kota Padang yang layak huni).

Analisis keberhasilan pencapaian Indikator kinerja angka kriminalitas (angka pelanggaran

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 182

yustisial) dengan persentase sebesar 285,32%, analisis penyebab keberhasilan

pencapaian indikator tersebut meliputi :

1) Melakukan Pengawasan PKL yang memakai Fasilitas umum sehingga Kota Padang

bersih, tertib dan Aman. Penertiban PKL dilaksanakan dengan memberikan pembinaan

dan Sosialisasi yang dilakukan secara Persuasif dan Humanis mengenai aturan yang

berlaku. Setiap PKL yang yang melanggar ditindaklanjuti baik dengan pembinaan,

pemanggilan (teguran).

Gambar 2.18 Penertiban PKL

Sumber : Humas Satpol PP Kota Padang Tahun 2021

2) Melaksanakan Patroli Rutin.

Tabel 2.23 Jumlah Patroli Kegiatian Trantibum Satpol PP Kota Padang Tahun 2021

No Uraian Kegiatan

(kali)

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Total

tahun 2021

Jumlah hari

Total Jumlah

hari Total

Jumlah hari

Total Jumlah

hari Total

1. Kompi 8 90 720 91 728 92 736 92 736 2.920

2. Praja Wanita

3 90 270 91 273 92 276 92 276 1.095

3. Staf Tibum 2 64 128 64 128 65 130 66 132 518

Total 13 1.118 1.129 1.142 1.144 4.533

3) Melaksanakan Pengawasan dan Sosialisasi dalam Masa Pandemi Covid-19 untuk

menerapkan Protokol Kesehatan kepada masyarakat Kota Padang sesuai dengan

Perwako No.29 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administrasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 183

Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 1 Tahun 2021 dan Perda No. 1 Tahun 2021

tentang Adaptasi Kebiasaan Baru.

Gambar 2.19 Pengawasan dan Sosialisasi dalam Masa Pandemi Covid-19

4) Melaksanakan kegiatan Trantibum di Kota Padang

Tabel 2.24 Rekapitulasi Kegiatan Penertiban Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang

Tahun 2021

No Jenis Kegiatan

Jumlah Kasus Tahun 2021

Tindak Lanjut / Proses

Non Yustisi Yustisi PSKW Andam Dewi

Dinas Sosial

1. Tertib Jalan dan Angkutan Jalan

19 kasus 19 kasus

2. Tertib Jalur Hijau Taman dan Tempat Umum

41 kasus 41 kasus

3. Tertib Kebersihan dan Keindahan LIngkungan

1 kasus 1 kasus

4. Tertib Pedagang Kaki Lima 127 kasus 127 kasus

5. Tertib Tempat Usaha 52 kasus 51 kasus 1 kasus

6. Tuna Sosial 378 kasus 322 kasus - 1 kasus 55 kasus

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 184

No Jenis Kegiatan

Jumlah Kasus Tahun 2021

Tindak Lanjut / Proses

Non Yustisi Yustisi PSKW Andam Dewi

Dinas Sosial

7. Perorangan 1.479 kasus 1.479 kasus

8. Pelaku Usaha 98 kasus 98 kasus

9. Tindakan Polisioner 8.967 kasus 8.967 kasus

Jumlah 11.162 kasus 561 kasus 10.545 kasus

1 kasus 55 kasus

5) Selain data penertiban terdapat juga beberapa kasus yang ditindaklanjuti dengan

TIPIRING (Tindak Pidana Ringan). Kasus-kasus yang di TIPIRING di Pengadilan

Negeri Padang antara lain :

Tabel 2.25 Data Kasus TIPIRING Tahun 2019-2021

No. PERDA yang dilanggar Jumlah Kasus

Tipiring 2019 Tipiring 2020 Tipiring 2021

1. Perda Nomor 11 Tahun 2005 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

26 Kasus 60 Kasus 1 Kasus

2. Perda Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pencegahan dan Pengendalian Virus Corona Disease 2019.

- 20 Kasus -

3. Perda Nomor 1 Tahun 2021 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

- - 34 Kasus

Jumlah 26 Kasus 80 Kasus 35 Kasus

Sumber : Bidang P3D, Desember 2019, 2020 dan 2021

6) Penertiban Anak Jalanan, Pak Ogah, Manusia Silver di Jalan Raya yang mengganggu

Ketentraman dan Ketertiban Umum sehingga terjadi Kemacetan . Disetiap kegiatan

penertiban anjal, pak ogah, dan mausia silver tersebut diberikan pengarahan,

pembinaan dan bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Padang. Anjal, Pak ogah dan

Manusia Silver tersebut diberikan pengarahan dan diminta kembali ke keluarga

masing-masing.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 185

Gambar 2.20 Penertiban Anak Jalanan, Pak Ogah, Manusia Silver

SASARAN STRATEGIS 8

MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN SANITASI

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE CAPAIAN

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

68,30 70,07 102,59

LUAS KAWASAN KUMUH YANG DITANGANI

34,76 39,68 114,15

Pencapaian Keberhasilan sasaran strategis meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan

sanitasi ditandai dengan 2 (dua) indikator kinerja yang meliputi indeks kualitas

lingkungan hidup dan indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani. Sasaran dan

indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi

2 (mewujudkan Kota Padang yang unggul, aman, bersih, tertib, bersahabat dan

menghargai kearifan lokal) dan mencapai tujuan (terwujudnya Kota Padang yang layak

huni).

Analis keberhasilan capaian Indikator Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)pada tahun 2021

Kota Padang adalah 70,07 dengan demikian IKLH Kota Padang masuk dalam Kategori

Cukup. Capaian IKLH tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 1,44

point dari 71,53. Penurunan ini dikarenakan parameter uji untuk Indeks Kualitas Air (IKA)

menjadi lebih banyak yaitu 10 (sepuluh) parameter dari sebelumnya hanya 6 (enam)

parameter. Perubahan metode perhitungan juga mempengaruhi hasil dari Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup (IKLH). Namun dari target yang ditetapkan untuk tahun 2021

sebesar 65,83, IKLH kota Padang melebihi target yaitu 70,07. Pencapaian Indeks Kualitas

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 186

Lingkungan Hidup (IKLH) dipengaruhi oleh indeks kualitas air, udara dan lahan.

1. Indeks Kualitas Air (IKA)

Untuk meningkatkan indeks kualitas air, pemerintah kota Padang sudah melakukan

Studi Kelayakan terhadap sungai Batang Arau. Pemanfaatan sungai ini cukup beragam

diantaranya untuk perikanan, tempat pelabuhan kapal-kapal, sebagai badan air

penerima limbah pabrik karet dan yang paling dominan adalah sebagai badan air

penerima limbah domestik, sehingga Sungai Batang Arau terus mengalami penurunan

kualitas perairan. Penelitian terhadap kualitas air di Muara Sungai Batang Arau Padang

Sumatera Barat yang telah dilakukan oleh Putri (2010), menunjukkan adanya indikasi

pencemaran bahan organik yang ditinjau dari kecerahan, TSS, oksigen terlarut, BOD,

COD, pH dan suhu, yang tidak sesuai dengan standar baku mutu perairan (Peraturan

Pemerintah RI No. 22, 2021).

Mengacu kepada Laporan Akhir Master Plan Air Limbah Kota Padang Tahun 2013,

(Satker PPLHPS, 2013) sebagai acuan awal dari kajian kelayakan pengelolaan air

limbah di Kawasan Batang Arau dan sekitarnya ini dilakukan sebagaimana dimaksud

oleh Pasal 24 PermenPUPR 04/PRT/M/2017, maka Sistem Pengolahan Air Limbah

(SPALD) Kawasan Batang Arau Kota Padang telah diformulasikan program

pengembangan sistem pengelolaan secara terpusat (off-site), sebagaimana juga

dimaksud dalam term of reference pekerjaan studi kelayakan ini. Berdasarkan pokok

pikiran tersebut di atas, maka pada Tahun Anggaran 2021 Pemerintah Kota Padang

melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang melakukan Pekerjaan Penyusunan Studi

Kelayakan Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Batang Arau Kota Padang sebagai

tindak lanjut Master Plan Air Limbah Kota Padang 2013 yang telah disusun

sebelumnya.

Target dan tujuan strategis pengelolaan air limbah domestik di Kawasan Batang Arau

Kota Padang adalah peningkatan layanan pengolahan air limbah kota dengan target

pembangunan sistem sewerage kota yang disesuaikan dengan nomenklatur

PermenPUPR 04/PRT/M/2017 adalah sistem pengolahan air limbah domestik (SPALD)

dengan target capaian 55% dari jumlah beban pencemaran Kota Padang di Tahun

2034 dengan kelembagaan pengelola salah satunya adalah setingkat perusahaan

umum daerah (Perusda) yang melibatkan pihak swasta.

Program kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi pencemaran kualitas air sungai,

terutama sungai Batang Arau, yang merupakan sungai terbesar di kota Padang,

dengan adanya SPALD, diharapkan dapat mengurangi beban pencemar sungai, dan

dapat meningkatkan kualitas sungai sehingga dapat menarik peminat bagi pariwisata

yang datang melihat jembatan Siti Nurbaya dan Muaro sungai Batang Arau. Berikut

beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya Indeks Kualitas Air (IKA).

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 187

Pemantauan Kualitas Air Sungai

Pemantauan kualitas air sungai dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu Tahap I pada bulan

Januari- Juni 2021 dan tahap II pada bulan Juli-Desember 2021. Pemantauan

dilakukan pada sungai besar dan kecil yang ada dikota Padang.

Gambar 2.21 Pengambilan sampel Air Sungai

Kegiatan pengawasan terhadap kegiatan/usaha yang berdampak lingkungan selama

tahun 2021, pengawasan yang dilakukan terdiri dari 2 (dua) jenis pengawasan yaitu

pengawasan pasif dan aktif. Dari 286 usaha/kegiatan yang dilakukan pengawasan ada

1 usaha kegiatan yang tidak taat atau 0.35 % dan ada 285 usaha kegiatan yang taat

atau 99 %.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 188

Tabel 2.26 Ketaatan Penanggung Jawab

Usaha Dan/Atau Kegiatan Terhadap Izin Lingkungan, Izin PPLH Dan PUU LH Yang Diterbitkan Oleh Pemerintah Kab/Kota Pada Tahun 2021

Jumah Kegiatan yang

Diawasi Taat Tidak Taat Persentase

Pengawasan Pasif 188 187 1 0,53%

Pengawasan Aktif 98 98 0 100%

Total Pengawasan 286 285 1 0,35%

Gambar 2.22 Kegiatan pengawasan aktif Usaha/kegiatan

Kegiatan Tindak lanjut Pengaduan Masyarakat dan penegakan Hukum

Merupakan tindak lanjut atas dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

yang disampaikan oleh orang atau badan ke Dinas Lingkungan Hidup. Dengan

pelaksanaan kegiatan ini maka pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang

akan mempengaruhi indeks kualitas tutupan lahan, kualitas air dan kualitas udara

dapat dapat diminimalisir. Semua pengaduan yang terintegrasi sebanyak 36

pengaduan dan dapat tertangani dan ditindak lanjuti 100%.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 189

Gambar 2.23 Kegiatan Tindak lanjut pengaduan Masyarakat

Pengaduan Masyarakat terkait Kegiatan Kandang Ayam dan Rumah Potong Ayam

a.n. Ambri

Pembakaran Sampah Sisa Kulit Jengkol di Kelurahan Lubuk Buaya

Pemotongan Pohon Ilegal di Kelurahan Batipuh Panjang

Dugaan pencemaran Lingkungan oleh PT. Tazar Guna Mandiri

Gambar 2.24

Kegiatan koordinasi Penegakan Hukum

Piket/Patroli K3 di Simpang Kalumpan

Penegkan hukum Kegiatan Es Kristal CV. Harapan Indah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 190

Piket/Patroli K3 di Ratulangi

Patroli K3 terkait Pembuangan Sampah di Elang Air Tawar Barat

2. Indeks Kualitas Udara (IKU)

Tahun 2021, pandemi Covid-19 masih berlangsung juga mempengaruhi kualitas

udara, karena adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),

sehingga polusi udara berkurang karena kendaraan yang lalu lalang di jalan raya juga

berkurang.

Kegiatan Pengambilan, pengangkutan dan pembakaran limbah Covid-19.

Kegiatan ini merupakan kegiatan termasuk ke dalam tupoksinya Dinas Lingkungan

Hidup. Semenjak adanya Pandemi Covid-19, pengambilan dan pengangkutan serta

pembakaran limbah Covid-19 dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Limbah Covid-

19 yang diambil bersumber dari pusat tempat karantina dan karantina mandiri,

penambilan dilakukan setiap hari dan diangkut dengan menggunakan mobil box

tertutup dan diangkut ke PT Semen Padang untuk dilakukan pemusnahan dengan

cara dibakar dengan incenerator yang ada di PT Semen Padang.

Gambar 2.25 pengambilan, pengangkutan dan pemusnahan limbah Covid-19

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 191

Kegiatan Uji Emisi kendaraan bermotor

Kegiatan uji emisi tahun 2021 ditargetkan sebanyak 1000 unit kendaraan roda empat

namun pelaksanaannya melebihi target yaitu jumlah kendaraan yang diuji adalah

sebanyak 1000 unit kendaraan bermotor roda empat. Kegiatan ini dilakuakn di depan

taman Makam Pahlawan Lolong. Tahun 2020 kegiatan uji emisi kendaraan bermotor

tidak dilaksanakan karena adanya pandemi Covid-19.

Gambar 2.26 Uji Emisi Kendaraan Bermotor

Pemantauan Kualitas Udara Ambien

Pemantauan kualitas udara ambien dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu Tahap I pada

bulan Januari- Juni 2021 dan tahap II pada bulan Juli-Desember 2021. Pemantauan

kualitas udra ambien dilakukan di area perumahan, kantor, pusat perniagaan, pusat

pendidikan, kawasan TPA di kota Padang.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 192

Gambar 2.27 Kegiatan pemantauan Kualitas Udara Ambien

Kegiatan Tindak lanjut Pengaduan Masyarakat dan penegakan Hukum

yaitu tindak lanjut atas dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang

disampaikan oleh orang atau badan ke Dinas Lingkungan Hidup. Dengan pelaksanaan

kegiatan ini maka pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang akan

mempengaruhi indeks kualitas tutupan lahan, kualitas air dan kualitas udara dapat

dapat diminimalisir. Semua pengaduan yang terintegrasi sebanyak 36 pengaduan dan

dapat tertangani dan ditindak lanjuti 100%.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 193

Gambar 2.28 Kegiatan Tindak lanjut pengaduan Masyarakat

Pengaduan Masyarakat terkait Kegiatan Kandang Ayam dan Rumah Potong Ayam

a.n. Ambri

Pembakaran Sampah Sisa Kulit Jengkol di Kelurahan Lubuk Buaya

Pemotongan Pohon Ilegal di Kelurahan Batipuh Panjang

Dugaan pencemaran Lingkungan oleh PT. Tazar Guna Mandiri

Gambar 2.29

Kegiatan koordinasi Penegakan Hukum

Piket/Patroli K3 di Simpang Kalumpan

Penegkan hukum Kegiatan Es Kristal CV. Harapan Indah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 194

Piket/Patroli K3 di Ratulangi

Patroli K3 terkait Pembuangan Sampah di Elang Air Tawar Barat

3. Indeks Kualitas Lahan (IKL)

Ruang Terbuka Hijau di kota merupakan ruang-ruang terbuka (open space) di

berbagai tempat di suatu wilayah kota yang secara optimal digunakan sebagai

daerah penghijauan dan berfungsi baik secara langsung maupun tidak langsung

untuk kelestarian dan keindahan lingkungan (Nurisjah, 1996). Adanya berbagai

macam jenis vegetasi sebagai elemen pembentuk ruang terbuka hijau kota akan

berperan penting dan efektif dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan

antara lain pereduksi polusi, meminimalkan erosi dan longsor, ameliorasi iklim,

penyerap air tanah dan keindahan alami kota (Nurisjah, 2007). Merujuk dalam

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/ PRT/M/2008, RTH Publik di suatu Kota

memiliki total luasan minimal 20% dari total luas wilayah. RTH Publik tersebut

terdiri dari RTH Taman dan Hutan Kota, RTH Jalur Hijau Jalan, dan RTH Fungsi

Tertentu (Sempadan Rel Kereta Api, Jalur SUTET, Sempadan Sungai, Sempadan

Pantai, Pemakaman Mata Air, Pemakaman). Berdasarkan klasifikasi tersebut, Dinas

Lingkungan Hidup, secara spesifik di bawah Bidang Pertamanan dan Pemeliharaan

Lingkungan Hidup (BP2LH), bertanggung jawab dalam pengelolaan RTH Taman

dan Jalur Hijau Jalan di Kota Padang.

Saat ini, BP2LH mengelola 12 (Dua Belas) lokasi RTH Taman dengan total luasan

58.218 m2, RTH Jalur Hijau Jalan (JHJ) seluas 77.423,5 m2, dan 13 (Tiga Belas)

lokasi RTH Taman Pedestrian seluas 2.755 m2. Lokasi RTH Taman tersebar di 6

Kecamatan yakni di Kecamatan Padang Utara (Taman Digital); Kecamatan Padang

Selatan (RTH Imam Bonjol, Taman Kapal Siti Nurbaya, dan Taman Batang Arau);

Kecamatan Padang Barat (Taman Naval Komodo, Taman Muaro Lasak, Taman

DIPO, Taman Joeng Sumatera, Taman Rimbo Kaluang), Kecamatan Padang Timur

(Taman Jati Gaung Taman Tan Malaka, dan Taman Sisingamangaraja), dan

Kecamatan Nanggalo (Taman Nanggalo) (Gambar 1). Adapun RTH paling luas

berada di RTH Imam Bonjol yang berada di Kecamatan Padang Selatan dengan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 195

luasan 45.000 m2. Dari kedua belas taman, 7 (tujuh) diantaranya adalah Taman

Aktif dan hanya 5 Taman yang didukung dengan fasilitas permainan Anak. Taman-

taman tersebut adalah Taman Rimbo Kaluang, Taman Tan Malaka, Taman Jati

Gaung, RTH Imam Bonjol, dan Taman Nanggalo. Pembangunan taman kecamatan

sebanyak 3 unit di Parupuk Tabing, Sawahan Timur dan Parak Laweh dengan luasan

sekitar 721 m2 juga mempengaruhi kualitas lahan, karena adanya tambahan luasan

Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Gambar 2.30 Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani dilakukan perhitungan

secara bersama dengan Pokja PKP, Forum BKM-LKM dan Tim Korkot Kota Padang,

sebagaimana Berita Acara berikut :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 196

Pada indikator ini, capaian tahun 2020 adalah sebesar 168,14% sedangkan pada

tahun 2021 adalah sebesar 114,15%. Jika dibandingkan dengan tahun 2020, capaian

tahun 2021 mengalami penurunan secara persentase tetapi masih melebihi target

luasan yang ditangani. Hal ini dikarenakan target luasan pada tahun 2020 hanya 5%

dari total luasan Kawasan kumuh yaitu 6,12 Ha dan realisasi adalah 10,29 Ha.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 197

Sementara tahun 2021 target penanganan yaitu 34,76 Ha dan realisasi adalah 39,68

Ha atau bertambah 29,39 Ha dari capaian tahun 2020.

Analisis keberhasilan indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani

dipengaruhi oleh:

1. Percepatan pelaksanaan kegiatan, terutama kegiatan fisik yang dilakukan melalui

proses tender, diantaranya sebagai berikut :

1) Perbaikan dan Rehabilitasi Jalan Lingkungan di Kel. Sungai Sapiah Kecamatan

Kuranji.

2) Perbaikan dan Rehabilitasi Drainase Lingkungan di Kel. Batipuh Panjang

Kecamatan Koto Tangah.

3) Perbaikan dan Rumah Tidak Layak Huni di Kel. Air Manis Kec. Padang Selatan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 198

2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan, diantaranya

sebagai berikut :

1) Melaksanakan monitoring pekerjaan peningkatan dan rehabilitasi jalan

lingkungan paket 12 di Kelurahan Pegambiran Ampalu Nan XX.

Melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Padang

melakukan peninjauan pekerjaan jalan lingkungan yang telah selesai 100 %

didampingi pihak penyedia dan konsultan pengawas.

2) Melaksanakan monitoring pekerjaan peningkatan dan rehabilitasi jalan

lingkungan paket 13 di Kel. Air Tawar Barat.

Peninjauan langsung ke lapangan pada pelaksanaan pekerjaan peningkatan dan

rehabilitasi jalan lingkungan paket 13 di Jl. Garuda IV Kel. Air Tawar Barat Kec.

Padang Utara. Petugas monitoring sedang berkoordinasi dengan pekerja yang

sedang melakukan penghamparan beton.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 199

3) Melaksanakan monitoring pekerjaan peningkatan dan rehabilitasi jalan

lingkungan paket 8 di Kel. Rawang Kec. Padang Selatan.

Petugas monitoring sedang mencek hasil pekerjaan betonisasi jalan lingkungan

didampingi konsultan pengawas, dimana pekerjaan jalan lingkungan tersebut

rusak karena terkena air hujan sesaat setelah pengecoran.

4) Melaksanakan monitoring pekerjaan peningkatan dan rehabilitasi drainase

lingkungan paket 2 di Kel. Mata Air Kec. Padang Selatan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 200

Petugas monitoring sedang melakukan pengecekan hasil pekerjaan drainase

lingkungan.

5) Melaksanakan monitoring pekerjaan Rumah Tidak Layak Huni paket 2 di Kel.

Air Manis Kec. Padang Selatan

Kepala Bidang perumahan beserta petugas monitoring dan didampingi oleh

fasilitator lapangan sedang mencek hasil pekerjaan rumah tidak layak huni.

3. Pada tahun 2021, Kota Padang mendapatkan dana DAK perbaikan rumah swadaya

dan alokasi tambahan Program BSPS dari Kementrian PUPR, sehingga berdampak

terhadap jumlah perbaikan rumah tidak layak huni di Kawasan kumuh Kota

Padang.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 201

Bapak Walikota Padang dan jajaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman melakukan Koordinasi dengan Balai Perumahan terkait Bantuan

Rumah Swadaya.

SASARAN STRATEGIS 9

MENINGKATNYA KUALITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN LAYAK

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

PERSENTASE PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK

75,37 74,08 98,29

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman layak

ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu persentase perumahan dan permukiman

yang layak. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung

keterwujudan pencapaian misi 2 (mewujudkan Kota Padang yang unggul, aman, bersih,

tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal) dan mencapai tujuan (terwujudnya

Kota Padang yang layak huni)

Hal-hal yang menyebabkan pencapaian keberhasilan indikator kinerja persentase

perumahan dan permukiman yang layak adalah sebagai berikut :

1. Adanya percepatan pelaksanaan kegiatan, terutama kegiatan fisik yang telah

dilakukan secara swakelola oleh LPM/KSM dan pengadaan oleh penyedia jasa,

diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Kegiatan DAK Sanitasi TA 2021

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 202

Gambar 2.31 Bapak Walikota Padang melaksanakan peletakan batu pertama

DAK sanitasi TA 2021 di Kel. Balai Gadang Kec. Koto Tangah

b) Kegiatan DAK Air Minum di Kel. Lambung Bukit, Kecamatan Pauh

Gambar 2.32 Pembangunan reservoar pada daerah ketinggian agar air

dapat dialiri ke titik Sambungan Rumah sesuai dengan perencanaan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 203

c) Kegiatan DAK Air Minum di Kel. Piai Tangah, Kecamatan Pauh

Gambar 2.33 Pembuatan tower sebagai tempat reservoar untuk memberikan

ketinggian pada sumber air agar air dapat dialiri ke titik Sambungan Rumah sesuai dengan perencanaan

2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan, diantaranya

sebagai berikut :

a) Melaksanakan monitoring pekerjaan Pengembangan Jaringan Distribusi dan

Sambungan Rumah Paket 6 di Kel. Balai Gadang Kec. Koto Tangah.

Gambar 2.34 Tim monitoring melakukan pengecekan pada setiap keran pada

Masing - masing SR dan memastikan bahwa pipa yang dipasang dialiri air

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 204

b) Melaksanakan monitoring pekerjaan Pembangunan Tangki Septic Skala Individual

Perkotaan Paket 6 di Kel. Piai Tangah Kec. Pauh

Gambar 2.35 Tim monitoring melakukan pengecekan pekerjaan dan berkoordinasi

dengan pihak penyedia

Tim monitoring melakukan pengecekan pekerjaan dan berkoordinasi dengan

pihak penyedia dan tim fasilitator lapangan serta memastikan tangki septic yang

dibangung dapat berfungsi sebagaimana yang telah direncanakan.

3. Telah dilakukan koordinasi kepada masyarakat disekitar lokasi calon penerima

bantuan untuk menghimpun bantuan swadaya dari lingkungan sekitar.

Gambar 2.36 Koordinasi kepada masyarakat disekitar lokasi calon penerima bantuan

4. Telah dilakukan koordinasi ke BUMN meminta bantuan melalui CSR BUMN, untuk

menutupi biaya swadaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat untuk kebutuhan

bahan bangunan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 205

SASARAN STRATEGIS 10

MENINGKATNYA KESEMPATAN KERJA

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA

11,01 13,64%* 80,72

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kesempatan kerja didukung dengan 1 (satu)

indikator kinerja tingkat pengangguran terbuka. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat

diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 3 (meningkatkan

pertumbugan ekonomi Kota Padang yang inklusif) serta mencapai tujuan (terwujudnya

pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan).

Penurunan kinerja dipengaruhi oleh factor-faktor eksternal seperti pertumbuhan ekonomi

nasional dan kondisi ekonomi global juga dipengaruhi oleh factor-faktor internal. Faktor-

faktor internal tersebut antara lain prioritas pembangunan yang tidak memprioritaskan

penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi agenda prioritas daerah, alokasi

anggaran yang tidak dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) serta belum bersinerginya program kegiatan APBD Daerah

dalam mendukung penurunan TPT.

Kota Padang juga menghadapi persoalan yang cukup pelik, berdasarkan data Sakernas

Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2019 sebesar 39.523 orang

atau 8.74 % (Hasil Proyeksi) dan pada Satkernas Agustus 2020 naik menjadi 65.014

orang atau 13.64% , pada Satkernas Agustus 2020 turun 0.27% menjadi 64.234 orang

atau 13.37% namun angka ini tetap tertinggi di antara Kabupaten/Kota di Sumatera

Barat.

Masalah pengangguran merupakan masalah nasional, pemerintah sudah berusaha untuk

bisa mengurangi angka pengangguran dan angka kemiskinan, berbagai upaya telah

dilakukan namun belum menampakkan hasil yang signifikan. Secara umum tingginya

angka pengangguran terbuka di Kota Padang disebabkan rendahnya tingkat kesempatan

kerja dan kurangnya perluasan kesempatan kerja. Secara khusus tingginya angka

penganguran terbuka di Kota Padang disebabkan oleh:

1. Dampak Pandemi Covid 19

Pada akhir Tahun 2019 terjadi pandemi Covid 19. Memasuki awal tahun 2020

pandemi mulai merebak dan banyak terjadi pembatasan-pembatasan kegiatan

masyarakat sehingga berdampak terhadap menurunnya aktifitas ekonomi. Kondisi ini

juga berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Akibatnya banyak

perusahaan yang merumahkan karyawannya dan bahkan melakukan PHK. Sementara

itu, angkatan kerja terus bertambah tidak dapat terserap oleh sektor lapangan usaha.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 206

Kondisi ini berdampak terhadap peningkatan jumlah pengangguran secara nasional.

Dari data yang rilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar setidaknya adanya Covid-

19 telah mengakibat 35.457 warga Sumbar yang sebelumnya bekerja kini menjadi

pengangguran. Jumlah ini merupakan kondisi hingga Agustus 2020 dan tersebar di

seluruh kabupaten dan kota di Sumbar. Dari 35.457 warga Sumbar yang menganggur

akibat pandemi Covid-19 di seluruh daerah yakni 19 kabupaten dan kota di Sumbar.

Dimana pengangguran akibat Covid-19 yang terbanyak terjadi di Kota Padang dan

disusul oleh Kabupaten Padang Pariaman serta Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Rendahnya pertumbuhan sektor industri terhadap PDRB

Dalam beberapa tahun terakhir (2014-2018) sector industri secara rata-rata terus

mengalami perlambatan pertumbuhan. Diantara 17 sektor lapangan usaha, sector

industry adalah sektor yang paling lambat bertumbuh dari tahun ke tahun. Rendahnya

pertumbuhan sector industri antara lain disebabkan rendahnya kepercayaan investor

untuk menanamkan modalnya di Kota Padang dan banyaknya investasi yang keluar

dari Kota Padang. Perlambatan sektor industri berdampak pada menurunnya tingkat

kesempatan kerja di Kota Padang. Akibatnya banyak lulusan Perguruan Tinggi

maupun lulusan SMK yang tidak dapat diserap oleh dunia industri. Adapun gambaran

pertumbuhan sektor lapangan usaha sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.37

Rata-rata Pertumbuhan Sektor Lapangan Usaha Di Kota Padang Tahun 2014-2018 (%)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 207

3. Kurangnya minat lulusan SMK dan Perguruan Tinggi untuk bekerja di Luar Kota

Padang

Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada pencari kerja yang datang ke Kantor

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian dengan jumlah pencari kerja yang mengisi

kueisoner sebanyak 903 orang diperoleh informasi bahwa hanya 1,44% dari pencari

kerja yang berminat untuk bekerja ke luar negeri dan untuk bekerja di dalam negeri di

luar Sumatera Barat sebesar 20,04%. Sisanya atau sebagian besar pencari kerja

hanya berminat untuk bekerja di dalam negeri dalam Provinsi Sumatera Barat. Kondisi

ini tentu sangat memprihatinkan mengingat kesempatan kerja yang sempit di Kota

Padang khususnya dan Sumatera Barat umumnya. Hasil tabulasi silang kuesioner

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.27 Hasil Tabulasi Silang Kuesioner Lokasi Keinginan

Pencari Kerja Untuk Bekerja

Jenis Kelamin Uraian

Dimana keinginan bekerja saat ini? Total

Luar Negeri Dalam Negeri Luar Sumbar

Dalam Negeri Dalam Sumbar

Luar Negeri

Laki-Laki Jumlah 8 80 317 405

Persentase 1,98 19,75 78,27 100

Perempuan Jumlah 5 101 392 498

Persentase 1,00 20,28 78,71 100

Total Jumlah 13 181 709 903

Persentase 1,44 20,04 78,52 100

Sumber: Kuesioner Pencari Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Data diolah 2020

4. Banyaknya Pencari Kerja yang Tidak Memiliki Keterampilan Tambahan di Samping

Ijazah yang Sudah Dimiliki

Banyaknya pencari kerja yang tidak melengkapi atau tidak menambah

skill/keterampilan dalam memperoleh pekerjaan turut mempengaruhi banyaknya

pencari kerja yang tidak dapat diserap oleh dunia usaha dan dunia industri. Padahal

dunia usaha dan dunia industri sangat mengandalkan karyawan yang terampil dalam

menjalankan berbagai usaha maupun proses produksi. Adapun ijazah sebagai salah

satu persyaratan administrasi untuk mengikuti proses seleksi karyawan. Hasil

pengolahan tabulasi silang terhaap pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian, sebanyak 84,31% pencari kerja belum pernah mengikuti diklat

keterampilan sebelumnya. Kondisi ini hampir sama untuk jenis kelamin perempuan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 208

maupun laki-laki. Hasil tabulasi silang sebagaimana dapat dilihat pada table berikut

ini.

Tabel 2.28 Hasil Tabulasi Silang Kuesioner Lokasi Keinginan

Pencari Kerja Untuk Bekerja

Jenis Kelamin Uraian

Pernah mengikuti diklat keterampilan sebelumnya

Sudah Pernah Tidak Pernah Total

Laki-Laki Jumlah 65 343 408

Persentase 15,93 84,07 100,00

Perempuan Jumlah 74 404 478

Persentase 15,48 84,52 100,00

Total Jumlah 139 747 886

Persentase 15,69 84,31 100,00

Sumber: Kuesioner Pencari Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Data diolah 2020

5. Disamping itu beberapa faktor lain yang menyebabkan tingginya angka pengangguran

sebagai berikut:

- Kurangnya minat berwirausaha di sektor informal bagi pencari kerja

- Pencari kerja memilih lowongan kerja yang tersedia lebih cenderung jadi PNS atau

BUMN yang peluang kesempatan kerjanya sedikit.

Permasalahan lain yang menyebabkan kegagalan dalam pencapaian kinerja adalah

sebagai berikut:

1. Kurangnya SDM maupun sarana bagi petugas berupa kendaraan operasional

khususnya petugas pelaksana untuk melakukan monitoring dan evaluasi ke lapangan,

dimana lokasi usaha dan tempat kerja peserta pelatihan ada diantara 11 kecamatan

dan 104 kelurahan di Kota Padang.

2. Banyaknya pencari kerja yang mendaftar untuk ikut pelatihan namun tidak terdaftar

pada data DTKS yang merupakan salah satu syarat untuk menjadi peserta pelatihan

yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Padang

3. Kurangnya kesadaran peserta pelatihan untuk melaporkan kegiatannya kepada Dinas

apakah yang bersangkutan sudah bekerja/berwirausaha.

4. Kurangnya motivasi bagi peserta pelatihan untuk memulai usaha karena belum ada

sarana dan prasarana pelatihan.

5. Database peserta pelatihan masih bersifat manual sehingga sulit diakses secara

online.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 209

Analisis Alternatif solusi yang telah dilakukan terhadap penurunan capaian

kinerja

Dalam rangka menunjang Visi dan Misi Walikota Padang yang salah satunya dalam

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang Yang Inklusif Mewujudkan Kota

Padang Sebagai Pusat Perdagangan Dan Ekonomi Kreatif perlu ditunjang dengan

tersedianya sumber daya manusia pada sektor tersebut di kota Padang.

Untuk memecahkan kebuntuan tersebut Pemko Padang melalui Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian Kota Padang berusaha membuat program agar pencari kerja tidak hanya

mengharapkan lowongan yang tersedia tapi lebih diarahkan untuk menjadi wirausaha

baru.

Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut, mendorong Dinas Tenaga Kerja

dan Perindustrian Kota Padang, untuk menyusun suatu langkah, program dan kegiatan

berupa paket – paket Pelatihan Kompetensi yang antara lain Pelatihan Barista, yang

bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta yang terdaftar pada Dinas

Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang

Oleh sebab itu kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam

peningkatan kompetensi pencari kerja dalam rangka pengurangan angka pengangguran

dan penyerapan tenaga kerja di sektor formal maupun informal sehingga dapat

meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang pada akhirnya akan meningkatkan

ekonomi masyarakat di Kota Padang.

Beberapa Alterlatif solusi terkait dengan penurunan kinerja yang telah dilakukan Dinas

Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang, Sebagai berikut:

1. Melaksanakan program pelatihan dalam rangka peningkatan keterampilan. Pelatihan

ini merupakan salah satu usaha Pemerintah dalam upaya peningkatan wirausaha

baru di Kota Padang. Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan kualitas produktivitas

dan yang mempunya kompetensi tenaga kerja agar lebih terampil dan dapat diserap

oleh pasar kerja baik di sektor formal maupun di sektor informal. Melalui dinas ini

telah dilaksanakan beberapa Pendidikan dan Pelatihan sebagai salah satu upaya

untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia serta memberi bekal

pengetahuan dan keterampilan/keahlian untuk diterapkan dikehidupan sehari-hari

agar dapat membuka usaha baru. Dengan keterampilan yang mereka miliki, tentu

akan lebih siap menghadapi kehidupan ini dengan membuka usaha sendiri atau

bekerja dengan orang lain. Artinya pengangguran secara perlahan semakin

berkurang di Kota Padang. Sasaran pelaksanaan pelatihan ini diantaranya adalah

masyarakat/pekerja yang terdampak ekonomi akibat pandemi covid 19, sehingga

mereka dapat melakukan alih usaha dan membutuhkan peningkatan keahlian (Up

Skilling), maupun keahlian baru (Re Skilling) berupa keterampilan atau pelatihan agar

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 210

bisa berusaha maupun bekerja untuk eksistensinya dalam upaya meningkatkan

perekonomian.

2. Perlunya penambahan petugas pendamping wirausaha bagi peserta pelatihan serta

sarana bagi petugas berupa kendaraan operasional khususnya petugas pelaksana

untuk melakukan monitoring dan evaluasi ke lapangan, dilokasi usaha dan tempat

kerja maupun tempat magang peserta pelatihan pada 11 kecamatan dan 104

kelurahan di Kota Padang.

3. Pentingnya komitmen bagi peserta pelatihan untuk melaporkan aktivitas pasca

pelatihan selain kegiatan monitoring yang rutin dilakukan oleh Dinas dan sebagai

bahan evaluasi kegiatan, melalui peran aktif ketua kelompoknya melalui jaringan

komunikasi yang lebih efisien dan efektif berupa grup media sosial, arisan kelompok

dan lain sebagainya.

4. Membentuk kelompok usaha bersama bagi peserta yang telah dilatih dan

memberikan pelatihan lanjutan tentang pengetahuan dan motivasi kewirausahaan

dan memberikan bantuan hibah sarana usaha agar peserta bisa memulai atau

mengembangkan usahanya sebagai stimulan agar mereka lebih maju dan

berkembang.

5. Sasaran dinas dalam mengurangi pengangguran adalah dengan meningkatkan

keterampilan dan kompetensi pencari kerja, untuk itu diharapkan calon peserta

pelatihan tidak mutlak harus yang terdaftar pada data BDT.

6. Membentuk Pusat Pengembangan Keahlian (Skill Development Center /SDC) berupa

tempat-tempat pelatihan (Workplaces) seperti di SMK, LPKS, Kampus dan tempat

pelatihan lainnya di Kota Padang. Optimalisasi fungsi Skill Development Center /SDC.

7. Tersedianya aplikasi database tentang peserta pelatihan yang mudah diakses, baik

oleh Dinas maupun oleh OPD lain, sebagai bahan tindak lanjut.

8. Memperbaharui Standar Operasional Pekerjaan (SOP) dalam melalukan rekrutmen

calon peserta pelatihan, dimana peserta tidak harus terdaftar dalam data DTKS,

namun tetap memberikan prioritas kepada calon peserta pelatihan yang terdaftar

pada DTKS.

9. Peningkatan pelaku usaha ekonomi kreatif diharapkan dapat meningkatkan

perekonomian Kota Padang karena memiliki prospek masa depan yang sangat

penting untuk terus dikembangkan. Oleh sebab itu untuk tahun 2021 Pemerintah

Kota Padang menargetkan capaian pertumbuhan pelaku usaha yang bergerak di

ekonomi kreatif sebesar 9,0 %.

10. Konsep ekonomi kreatif merupakan hasil dari transformasi struktur perekonomian

dunia, dimana terjadi perubahan pertumbuhan ekonomi dari berbasis sumber daya

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 211

alam menjadi berbasis sumber daya manusia, dan dari era pertanian menjadi era

industri serta informasi. Dalam era baru ini, ekonomi kreatif muncul dengan

mengintensifkan informasi dan kreativitas yang mengandalkan ide dari sumber daya

manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Konsep dari

ekonomi kreatif ini mengedepankan sumber daya manusia yang memiliki ide dan

pengetahuan yang digunakan sebagai faktor utama dalam produksi. Ekonomi kreatif

lebih mengedepankan kreativitas, pengetahuan, dan ide dari manusia sebagai aset

untuk membuat perekonomian bergerak maju. Kita berharap konsep ekonomi kreatif

dapat mengembangkan sektor perekonomian.

Gambar 2.38 Pelatihan Barista

Gambar 2.39 Uji Kompetensi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 212

SASARAN STRATEGIS 11

MENINGKATNYA TINGKAT PEREKONOMIAN PENDUDUK

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

TINGKAT KEMISKINAN 4,6 4,94 93,12

PDRB PER KAPITA (ADHB) 65.000 71.360 109,78

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya tingkat perekonomian penduduk ditandai

dengan 2 (dua) indikator kinerja tingkat kemiskinan serta indikator kinerja PDRB per

kapita (ADHB). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung

keterwujudan pencapaian misi 3 (meningkatkan pertumbugan ekonomi Kota Padang

yang inklusif) serta mencapai tujuan (terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif

dan berkelanjutan).

Analis belum tercapainya persentase penduduk miskin Kota Padang tahun 2021 sebesar

4,94 persen, masih belum mencapai target Kinerja Kota Padang tahun 2021 sebesar 4,6

persen. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

1) Dampak dari pandemi Covid-19 telah memporak porandakan struktur ekonomi,

penurunan pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan, penurunan pendapatan

daerah, terdampaknya UMKM serta meningkatnya angka kemiskinan.

2) Diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka penanganan

pandemi Covid-19 mengakibatkan terganggunya aktifitas sosial dan perekonomian.

Pengambilan kebijakan ini ibarat dua sisi mata pisau yang berbeda. Di satu sisi,

Pemerintah dapat mengontrol pencegahan dan penularan Covid-19 namun di sisi lain

menyebabkan pelaku industri banyak yang gulung tikar dan merumahkan

karyawannya.

3) Tertundanya program-program strategis pengentasan kemiskinan yang sudah

direncanakan.

Untuk meredam tingginya angka kemiskinan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19

ini, upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang di tahun 2021:

1) Program Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis)

Dalam menanggulangi masalah kemiskinan tidak bisa dilaksanakan oleh satu OPD

saja. Untuk itu Pemerintah Kota Padang meluncurkan Program Penanggulangan

Kemiskinan yang diampu oleh 13 OPD. Setiap OPD melaksanakan peranan sesuai

dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dinas Sosial sebagi salah satu OPD

pengampu Pronangkis, memfokuskan kegiatan untuk peningkatan kemandirian

bagi Fakir Miskin, Disabilitas Terlantar, Lanjut Usia Terlantar penanganan Korban

Bencana Alam dan Bencana Sosial.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 213

Gambar 2.40 Peluncuran Program Pronangkis

2) Jaring Pengaman Sosial (JPS)

Pemerintah pusat secara kontinue selalu meluncurkan bantuan sosial untuk

penanganan kemiskinan. Program reguler tersebut adalah Program Keluarga

Harapan (PKH), Program Bantuan Pangan Non Tunai atau Program Sembako.

Adapun realisasi dari Jaring Pengaman Sosial adalah sebagai berikut :

No Uraian KPM Jumlah Bantuan Ket

1 Program Keluarga Harapan (PKH) 20.007 KK Rp. 59.754.600.000,-

2 Program Sembako 39.588 KK Rp. 50.667.000.000,-

3) Dukungan Pilar-pilar Sosial

Dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial untuk Pemerlu Pelayanan

Kesejahteraan Sosial (PPKS), Dinas Sosial dibantu oleh pilar-pilar sosial. Pada

tahun 2021 tercatat jumlah pilar-pilar sosial sebagai berikut :

No Uraian Jumlah Keterangan

1 TKSK 11 orang

2 PSM 208 orang

3 Taruna Siaga Bencana 154 orang

4 Pekerja Sosial 4 orang

5 TKSPD 1 orang

4) Kerjasama dengan balai Kementerian Sosial

Keterbatasan anggaran merupakan salah masalah yang dihadapi oleh pemerintah

daerah, tidak terkecuali dengan Kota Padang. Untuk menyiasati hal tersebut,

Pemko Padang melalui Dinas Sosial menjalin kerjasama dengan Balai Kementerian

Sosial terutama dalam memenuhi kebutuhan hak disabilitas.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 214

1. BBRVPD “Intan Sumeno” Cibinong Bogor Jawa Barat sebanyak 190 penerima

manfaat :

Kursi Roda 3 unit

UEP 15 orang

Kebutuhan dasar 68 orang

Tongkat Elektrik 11 unit

Alat bantu dengar 90 unit

Gambar 2.41 Kerjasama Dengan Balai Kemensos

2. BBRSPDF Prof Soeharso Surakarta berupa alat bantu kemandirian (masih dalam

proses pengiriman):

kursi roda 20 unit

AFO/KAFO 11 unit

Kaki palsu 2 buah

Gambar 2.42 Bantuan Alat Kemandirian Disabilitas

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 215

3. BRSPDSN “Tan Miyat” Bekasi Jawa Barat sebanyak 189 penerima manfaat

(sudah diserahkan):

Alat bantu kemandirian = 21 unit :

1) Tongkat lurus 2 unit

2) Kursi Roda 7 unit

3) Alat bantu dengar 9 unit

4) Tongkat penyangga jalan 2 unit

Kebutuhan dasar kepada 168 orang

Gambar 2.43

Kerjasama Dengan Balai Kemensos

4. BRSPDF “Budi Perkasa” Palembang Sumatera Selatan berupa bantuan sebanyak

29 paket bantuan:

Kebutuhan dasar 8 orang

Kursi roda 8 unit

Kafo 1 unit

Alat bantu dengar 2 unit

Kruk 3 unit

Walker 1 unit

Residensial 3 orang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 216

Modal Usaha 1 orang

Kasur decubitus 1 buah

Kaki palsu 1 unit

Gambar 2.44 Bantuan Alat Kemandirian Disabilitas

Disamping kerjasama dengan Balai Kementrian Sosial, Dinas Sosial Kota Padang

juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Hal ini dilakukan

dalam rangka memenuhi kebutuhan hak masyarakat pemerlu pelayanan

kesejahteraan sosial.

Gambar 2.45 Pelaksanaan Kerjasama Dengan Pemko Pekanbaru

5) Realokasi dan refokusing anggaran difokuskan pada program penanggulan Covid-

19 termasuk dampaknya terhadap penanggulan kemiskinan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 217

6) Memberikan bantuan langsung tunai/jaring pengaman sosial kepada masyarakat

terdampak yang dananya berasal dari realokasi dan refokusing anggaran APBD

tahun 2021 maupun bantuan dari BUMN, swasta dan lembaga sosial lainnya.

Bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat terdampak memenuhi

kebutuhan dasarnya.

Gambar 2.46 Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Terdampak

Faktor pendorong pencapaian kinerja indikator kinerja PDRB Per-Kapita (ADHB) yaitu :

1. Posisi strategis Kota Padang sebagai ibukota Provinsi yang didukung oleh sarana

prasarana seperti jalan, jembatan, bandara internasional dan pelabuhan internasional

yang mendukung aktifitas perekonomian Kota Padang.

2. Mulai menggeliatnya beberapa sektor lapangan usaha/industri seperti sektor

perdagangan besar dan eceran, penyediaan akomodasi dan makan minum, informasi

dan komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan dan jasa lainnya yang berkontribusi

cukup besar pada peningkatan PDRB Kota Padang meskipun beberapa sektor

lapangan usaha yang lain mengalami penurunan.

Upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Padang:

1. Pemerintah Kota Padang telah menggulirkan program dan kegiatan untuk pemulihan

ekonomi daerah.

2. Memberikan dukungan untuk UMKM baik bantuan modal, teknologi, akses pasar dan

perubahan metode pemasaran.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 218

3. Memberikan stimulus bagi pelaku usaha.

4. Menggerakkan sektor pariwisata dan perdagangan melalui penerapan protokol

kesehatan yang ketat.

5. Menggeliatkan ekonomi kreatif, pengembangan kampung tematik, penyediaan kreatif

hub (Youth Center) untuk menumbuhkan milenial baru.

6. Memberikan bantuan jaring pengaman sosial bagi masyarakat.

7. Menggandeng pihak BUMN, BUMD, swasta, dunia usaha dan masyarakat dalam upaya

pemulihan ekonomi daerah.

SASARAN STRATEGIS 12

MENINGKATNYA INVESTASI

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

PENINGKATAN NILAI PMA (US $)

$ 17.123.287,67 38.324.000,- 223,81

PENINGKATAN NILAI PMDN 950.000.000.000,- 886.626.600.000,- 93,33

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya investasi ditandai dengan 2 (dua) indikator

kinerja peningkatan nilai PMA dan indikator kinerja nilai PMDN. Sasaran dan indikator

kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 3

(meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Padang yang inklusif) serta mencapai tujuan

(terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan).

Gambar 2.47 Monitoring dan evaluasi Wali Kota dan DPMPTSP ke beberapa lokasi PMA dan PMDN

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 219

Sosialisasi dengan Pelaku Usaha juga bertujuan untuk mencapai target peningkatan

realisasi investasi daerah. Dalam kegiatan tersebut, para pelaku usaha, lembaga

pemerintah dan lembaga sosial kemasyarakatan difasilitasi dalam suatu forum untuk

saling berbagi (sharing) informasi berkaitan dengan iklim investasi di Kota Padang. Para

pelaku usaha dalam kesempatan tersebut diberi penjelasan tentang regulasi penanaman

modal, kemudahan berusaha (insentif) dan kepastian hukum dalam berinvestasi. Dimana

masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan iklim investasi di

Kota Padang.

Gambar 2.48 Sosialisasi dengan Pelaku Usaha

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 220

SASARAN STRATEGIS 13

MENJADIKAN SEKTOR PERDAGANGAN SEBAGAI PENGGERAK UTAMA PEREKONOMIAN

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

KONTRIBUSI SEKTOR PERDAGANGAN TERHADAP PDRB

16,90 16,50 97,63

Pencapaian sasaran strategis menjadikan sektor perdagangan sebagai penggerak utama

perekonomian didukung dengan 1 (satu) indikator kinerja kontribusi sektor perdagangan

terhadap PDRB. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung

keterwujudan pencapaian misi 4 (mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perdagangan

dan ekonomi kreatif) serta mencapai tujuan (Kota Padang sebagai pusat perdagangan di

Sumatera Barat).

Analisis penyebab belum tercapainya indikator kinerja kontribusi sektor perdagangan

terhadap PDRB, meskipun beberapa kegiatan telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Padang dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat terutama

dalam menghadapi pandemic covid-19, namun segenap hambatan tetap ditemukan di

lapangan. Beberapa hambatan tersebut diantaranya:

1. Berkurangnya komoditi export Kota Padang ke negara tujuan seperti ekspor karet dari

Sumatera Barat, dikarenakan kurangnya bahan baku dari pemasok, sebab adanya

pengalihan lahan perkebunan karet menjadi perkebunan sawit dan masih belum

adanya tenaga ahli yang mengerti akan mutu karet (SIR).

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 221

Gambar 2.49 Stock Bongkahan Karet

Pada akhir tahun adanya kenaikan harga minyak dunia, yang diikuti oleh kenaikan

harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit, sehingga harga minyak dipasaran mengalami

kenaikan harga.

2. Adanya kenaikan beberapa harga bahan kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun

baru.

Tabel 2.29 Harga Kebutuhan pokok

Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21

Gula Pasir, Kristal Putih13.000 13.000 13.000 13.000 13.000 13.000 12.500 12.500 13.000 13.000 13.000 13.000

Minyak Goreng Curah13.500 13.500 14.000 14.000 15.000 15.000 15.000 16.000 16.000 18.000 19.000 18.500

Minyak Goreng Kemasan14.000 14.000 15.000 15.000 16.000 16.000 16.000 16.500 16.500 18.000 19.000 20.000

Daging Ayam Boiler30.000 26.000 26.000 33.000 32.000 32.000 30.000 28.000 35.000 32.000 30.000 32.000

Telur Ayam Ras24.000 24.000 20.800 22.400 22.400 23.200 22.400 22.400 20.800 20.800 22.400 32.300

PERIODEJenis barang /komoditi

3. Masih belum berkembangnya produk pelaku usaha (UKM) Kota Padang, karena masih

adanya pandemic covid-19 dimana ada beberapa kegiatan seperti pameran, promosi

dan bazaar yang tidak bisa diikuti oleh banyak pelaku usaha dikarenakan adanya

pembatasan keramaian (prokes), karena disaat promosi inilah merupakan ajang

pengenalan produk ke masyarakat.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 222

Gambar 2.50 Bazar pada acara MTQ Kota Padang Panjang

Agar hambatan ini tidak terlalu mengganggu program kegiatan Pemerintah Kota Padang,

maka dilakukan beberapa usaha sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi kembali terhadap barang-barang export seperti pengawasan

terhadap bahan baku karet yang langsung turun ke Gudang dan pabrik karet. Selain

itu menjalin Kerjasama dengan Perindag Provinsi dalam hal tenaga ahli yang mengerti

akan kwalitas SIR (Standar Indonesia Rubber).

Gambar 2.51 Pabrik karet dan karet siap ekspor

2. Melakukan pengawasan dan monitoring langsung ke distributor, pasar modern dan

pasar-pasar rakyat untuk melihat dan memastikan ketersediaan stok minyak cukup

dipasaran dan melakukan sosialisasi atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 72

tahun 2021 tentang minyak goreng sawit wajib kemasan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 223

Gambar 2.52 Ketersediaan stock minyak

3. Melakukan kegiatan pasar murah untuk menekan kenaikan beberapa harga bahan

pokok terutama kenaikan harga minyak goreng, yang bekerjasama dengan

Kementrian dan para Distributor minyak. Juga mengikutsertakan kecamatan dalam

pelaksanaan pasar murah.

Gambar 2.53 Pasar Murah Minyak Goreng

4. Mulai kembali melakukan pameran dengan mengikut sertakan para pelaku usaha dari

berbagi bidang (kuliner, kerajinan, ekraf dll).

Gambar 2.54 Pameran Produk UMK di Bali

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 224

SASARAN STRATEGIS 14

MENJADIKAN KOTA PADANG SEBAGAI PUSAT EKONOMI KREATIF

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

PERTUMBUHAN PELAKU USAHA EKONOMI KREATIF (E KRAF)

9,00 86,33 959

Pencapaian keberhasilan sasaran strategis menjadikan Kota Padang sebagai pusat

ekonomi kreatif ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja pertumbuhan pelaku usaha

ekonomi kreatif (e-kraf). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena

mendukung keterwujudan pencapaian misi 4 (mewujudkan Kota Padang sebagai pusat

perdagangan dan ekonomi kreatif) serta mencapai tujuan (Kota Padang sebagai pusat

perdagangan di Sumatera Barat).

Usaha ekonomi kreatif merupakan sebuah usaha yang berasal dari perwujudan nilai

tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis

warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi. Usaha ekonomi kreatif di Kota

Padang memiliki peran meningkatkan perekonomian secara global. Industri kreatif erat

hubunganya dengan tingkat kreativitas manusia sebagai sumber daya utama penggerak

roda perekonomian.

Untuk mendukung kreatifitas para pelaku ekonomi kreatif, Pemerintah pusat telah

mengesahkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif dan

dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015, produk-produk ekonomi kreatif

diklasifikasikan kedalam 16 subsektor. Rincian ketujuh belas subsektor ekonomi kreatif

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Arsitektur 10. Fotografi

2. Desain interior 11. Kriya

3. Musik 12. Kuliner

4. Fesyen 13. Perklanan

5. Aplikasi 14. Televisi dan radio

6. Desain produk 15. Seni Pertunjukan

7. Penerbitan 16. Seni rupa

8. Film, animasi dan video 17. Desain Komunikasi visual

9. Pengembangan permainan (game)

Analisis keberhasilan indikator kinerja pertumbuhan pelaku usaha ekonomi kreatif (e-

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 225

kraf), Potensi ekonomi kreatif di Kota Padang berjumlah 1957 terdiri fesyen (258), seni

pertunjukan (16), Priklanan (7), Penerbitan (16), kriya (38), DKV (15), Desain product

(181), Film animasi dan vidio (27), TV Dan radio (30), Kuliner (1221), Musik (18),

arsitektur (5), fotogafi (71), seni rupa (14), Aplikasi dan gemes (17), Total sektor

ekonomi kreaktif pariwisata berjumlah 1957.

Tahun 2021 Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Parwisata dan Dinas Tenaga Kerja

telah melakukan pembinaan terhadap 139 pelaku ekraf, 80 pelaku ekraf dibina oleh

Dispar dan sebanyak 59 orang merupakan binaan Dinas Tenaga Kerja Kota

Padang,seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.30 Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif Tahun 2021

NO NAMA SUB SEKTOR KET

1 Yonisman Aplikasi Dispar

2 Vivy Mulia Kriya Dispar

3 Riswandi Sudarso Fotografi Dispar

4 Yetti Mulyati A.Md Kep Kriya Dispar

5 Darima, S.Pd Fesyen Dispar

6 Restu Liani Gusnely, ST Kriya Dispar

7 Apri Martin Kriya Dispar

8 Asri Astianingsih, S.H, M.Si Kriya Dispar

9 Zarian Secio Saputra Film, Anime dan Video Dispar

10 Endra Saputra Film, Anime dan Video Dispar

11 Wahyudi Maswar Televisi dan Radio Dispar

12 Zulfahmi, S.PdI Kuliner Dispar

13 Pegi Aulia, S.S Fotografi Dispar

14 Arif Pratama Putra, S.H, M.Kom film, Anime dan Video Dispar

15 Marajo Kuliner Dispar

16 Sendi Orysal, S.Sn Musik Dispar

17 Taufik Hidayat, ST Desain Produk Dispar

18 Arief Pratama, S.DSN Desain Komunikasi Visual Dispar

19 Fatmawati Kuliner Dispar

20 Devy Kurnia Alamsyah Film, Anime dan Video Dispar

21 Yori Oktorino Kriya Dispar

22 Penerbit Purata Penerbitan Dispar

23 Hendrik Permana Kuliner Dispar

24 Soni Afrizal,SS Kuliner Dispar

25 Minda Maya Shovira,ST Kuliner Dispar

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 226

NO NAMA SUB SEKTOR KET

26 Fatwa Desmina, ST Kuliner Dispar

27 Irmala Komaria Kuliner Dispar

28 Melisa Anggraini, S.Si Kriya Dispar

29 Tedy Wiraseptya Desain Komunikasi Visual Dispar

30 Nensi Suzana Dewi S.Pt Kuliner Dispar

31 Vikki Yolanda Kuliner Dispar

32 Hevy Yanti, SE Kriya Dispar

33 Leni Indrayeni Kriya Dispar

34 Ade Putra Televisi dan Radio Dispar

35 Yebbie Lovindry J Kuliner Dispar

36 Meci Nilam Sari, S.Pd. M.M Fesyen Dispar

37 Desi Mulyani Kuliner Dispar

38 Junio Rio Pati Periklanan Dispar

39 Arif Rahman Hkim, S.Pd Seni Pertunjukan Dispar

40 Ratna Yulis kuliner Dispar

41 Alfitra Fotografi Dispar

42 Harti Ningsih Kuliner Dispar

43 Deded Mydi Sunsang A.Md.T Kriya Dispar

44 MMC Production Film, Anime dan Video Dispar

45 Anik Purwanti Musik Dispar

46 Ian Rush Film, Anime dan Video Dispar

47 Apri Martin Kriya Dispar

48 Yandra Asri, S.Pd Seni Rupa Dispar

49 Susanto Stp Kuliner Dispar

50 Satria Haris Desain Komunikasi Visual Dispar

51 Yulviandi Periklanan Dispar

52 Alifinando Desain Komunikasi Visual Dispar

53 Novia Hertini Fesyen Dispar

54 Rice Rizana Fesyen Dispar

55 Colly Miceal Martadeta, ST Periklanan Dispar

56 Hj. Derwati Kuliner Dispar

57 Duddy Fajriansyah, ST.MT Arsitek Dispar

58 Imelda Novita Kriya Dispar

59 Mugni Bustari,M.Ed Desain Produk Dispar

60 Ramon Yuliansyah, S.Kom Pengembang Pemainan/ Animasi dan Aplikasi

Dispar

61 Ilham Toid Fesyen Dispar

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 227

NO NAMA SUB SEKTOR KET

62 Deni Masriyaldi Periklanan Dispar

63 Maivita, A.Mg Kriya Dispar

64 Desrian Rian Fotografi Dispar

65 Jefri Ilham Illahi Kuliner Dispar

66 Novia Hertini Kriya Dispar

67 Putri Marina, SH Kuliner Dispar

68 Osvi Syntia Rahma Dhani Fesyen Dispar

69 Indra Rahmi(Angga Mefri) Seni Pertunjukan Dispar

70 Egi Adhi Saputra Kriya Dispar

71 Afni Kriya Dispar

72 Widyia Gustina Kriya Dispar

73 Ade Mutia, M.Pd Kriya Dispar

74 Linda Purnawati, S.Pd Kriya Dispar

75 Hari Ramadani Kriya Dispar

76 Zulfa Indra Kriya Dispar

77 Rimbra Kuliner dan Pariwisata Dispar

78 Melda Utami Kuliner Dispar

79 Welfrydha Kuliner Dispar

80 Ramani Kuliner Dispar

81 Silwanus Dakhi Film, Anime dan Video Disnakerin

82 Fadli Fauzi Film, Anime dan Video Disnakerin

83 Nadya Eka Putri Film, Anime dan Video Disnakerin

84 Bayu Algafar Film, Anime dan Video Disnakerin

85 Abdullah Muhammad Abrar Film, Anime dan Video Disnakerin

86 Chris Mahrohim Wijaya Film, Anime dan Video Disnakerin

87 Dion Film, Anime dan Video Disnakerin

88 Rahman Pramuja Film, Anime dan Video Disnakerin

89 Nengsih Film, Anime dan Video Disnakerin

90 Ariwal Fajri Film, Anime dan Video Disnakerin

91 Triana Nibenia Laia Film, Anime dan Video Disnakerin

92 Fajri Pratama Film, Anime dan Video Disnakerin

93 Jefry Dwipa Setyawan Film, Anime dan Video Disnakerin

94 Puput Stevanni Sutikno Film, Anime dan Video Disnakerin

95 Devira Sri Malindo Film, Anime dan Video Disnakerin

96 Muhammad Hafizul 'Alim Film, Anime dan Video Disnakerin

97 Muhammad Hafiz Ihsan Film, Anime dan Video Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 228

NO NAMA SUB SEKTOR KET

98 Winda Putri Film, Anime dan Video Disnakerin

99 Muhammad Ridwan Film, Anime dan Video Disnakerin

100 Baihaqi Chudori Film, Anime dan Video Disnakerin

101 Eric Mahendra Film, Anime dan Video Disnakerin

102 Rio Nasrul Film, Anime dan Video Disnakerin

103 Arda William Film, Anime dan Video Disnakerin

104 Doni Hardiansyah Film, Anime dan Video Disnakerin

105 Ikhsan Wahyudi Pratama Film, Anime dan Video Disnakerin

106 Fajar Rizki Film, Anime dan Video Disnakerin

107 Asronizar Film, Anime dan Video Disnakerin

108 Asmita Widia Sari Kuliner Disnakerin

109 Fatiya Salsabila Kuliner Disnakerin

110 Herry Dianto Kuliner Disnakerin

111 Hilda Oktarina Kuliner Disnakerin

112 Hotma Tua Siregar Kuliner Disnakerin

113 Khairunisa Kuliner Disnakerin

114 Minda Rozana Kuliner Disnakerin

115 Olivia Triana Dewi Kuliner Disnakerin

116 Ratna Kiki Firgianti Kuliner Disnakerin

117 Rika Fernola Kuliner Disnakerin

118 Sadiva Fitri Edi Kuliner Disnakerin

119 Sherin Widya Kuliner Disnakerin

120 Suchi Aulia Rahman Kuliner Disnakerin

121 Yusmiati Kuliner Disnakerin

122 Yusnetti Kuliner Disnakerin

123 Widya Raudhatul Jhanah Kuliner Disnakerin

124 Aulia Azhari Febiola Kuliner Disnakerin

125 Citra Budianti Kuliner Disnakerin

126 Devita Kuliner Disnakerin

127 Firda Angela Kuliner Disnakerin

128 Gusmaneli Kuliner Disnakerin

129 Halimaturrahmi Kuliner Disnakerin

130 Igef Andriani Kuliner Disnakerin

131 Lidia Harmita Kuliner Disnakerin

132 Lila Febriza Kuliner Disnakerin

133 Monika Kuliner Disnakerin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 229

NO NAMA SUB SEKTOR KET

134 Mutia Oktawisap Putri Kuliner Disnakerin

135 Puspita Dewi Putri Kuliner Disnakerin

136 Safira Listia Andini Kuliner Disnakerin

137 Vebrianti Kuliner Disnakerin

138 Tahyata Salama Kuliner Disnakerin

139 Yunita Selvia Dewi Kuliner Disnakerin

Dari 139 pelaku ekraf di atas tersebar dalam beberapa sub sektor ekraf seperti yang

tampak pada grafik di bawah ini :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua sub sektor ekraf yang berjumlah 16 sub

sektor sudah mulai muncul dan berkembang di Kota Padang. Sub sektor kuliner

menduduki posisi teratas dengan jumlah sebanyak 68 orang, dan diikuti oleh sub sektor

kriya sebanyak 21 pelaku. Dari total 139, sebanyak 47 pelaku kuliner dan 12 orang

editing vidio merupakan binaan Disnakerin Kota Padang, dan sisanya sejumlah 80 pelaku

tersebar di berbagai sub sektor yang merupakan binaan dari Dispar Kota Padang.

Langkah yang diambil Pemerintah Kota Padang dalam rangka meningkatkan sektor ekraf

sebagai berikut :

1. Keterbatasan akses bagi pelaku ekraf sangat dirasai karena masih banyak pelaku

ekraf yang masih melakukan transaksi secara manual dan begitu juga dalam

mengemas dan memasarkan produknya, dan masih kurangnya inovasi disebabkan

rendahnya pemahaman pelaku ekraf terhadap pemanafaatn teknologi sehingga

timbulnya keterbatasan akses pemasaran jual beli produk. Untuk mengatasai masalah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 230

ini Dinas Pariwisata Kota Padang melakukan kegiatan peningkatan kompetensi SDM

ekraf sebanyak 40 peserta melalui pelatihan digitalisasi branding pelaku ekraf.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalisasi aktivitas pemasaran dalam bentuk

promosi produk ekonomi kreatif di Kota Padang.

2. Menstimulan pelaku ekonomi kreatif melalui peningkatan kreatifitas inovasi dan

diversifikasi kualitas produk ekonomi kreatif melalui kegiatan Pekan Ekonomi Kreatif

yang diselenggarakan pada bulan April 2021 di Plaza Andalas Padang.

3. Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM Pelaku Ekonomi Kreatif di Kota Padang

melaui kegiatan pelatihan menjahit sebanyak 20 orang bertempat di Emi Arlin Fashion

Design, dan pelatihan rajutan dan Akrelik sebanyak 30 orang yang diselenggarakan

pada Balai Pendidikan dan Latihan Koperasi Jl. S. Parman Padang.

Gambar 2.55 Bincang Kreatif

Gambar 2.56 Pelatihan Menjahit Kreatif

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 231

Gambar 2.57 Pelatihan Rajutan dan Akrilik Kreatif

4. Melakukan pemetaan/zonasi potensi ekonomi kreatif di kec. Nanggalo, Koto Tangah,

Padang Utara, Padang Barat, Lubug Begalung, Lubuk Kilangan , seperti terlihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 2.31 Zonasi Ekonomi Kreatif Pariwisata Tahun 2021

No. Zonasi Kerativitas

1 Nanggalo batik kaluak paku, rumah gadang

2 Koto Tangah Kerajinan sabut, kuliner, seni pertunjukan,rajutan, daur ulang sampah

3 Padang Utara Daur ulang peralon bekas kerajinan, batik kajang padati

4 Padang Barat Tarompa dan akrilik

5 Padang Timur Daur ulang sampah dan rajutan

6 Lubuk Kilangan Daur ulang sampah

7 Lubuk Begalung Sulaman benang emas, Batik ekoprint

5. Melakukan konsulidasi pihak-pihak terkait terutama akademisi, bisnis, pemerintah,

komunitas, dan media sebagai upaya peningkatan pengembangan sektor ekraf di Kota

Padang melalui pelaksanaan kegiatan pentahelix.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 232

SASARAN STRATEGIS 15

MEWUJUDKAN KOTA PADANG MENJADI TUJUAN PARIWISATA YANG UNGGUL DAN BERDAYA SAING

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA KOTA PADANG TERHADAP PARIWISATA PROVINSI SUMATERA BARAT

23,50 20,37 86,68

Pencapaian sasaran strategis mewujudkan Kota Padang menjadi tujuan pariwisata yang

unggul dan berdaya saing didukung dengan 1 (satu) indikator kinerja kontribusi sektor

pariwisata Kota Padang terhadap pariwisata Provinsi Sumatera Barat. Sasaran dan

indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi

5 (meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata yang nyaman dan berkesan serta

mencapai tujuan (meningkatkan kontribusi sector pariwisata terhadap perekonomian).

Tahun 2021 jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat berjumlah 4.919.773 orang

terlihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 2.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Barat Tahun 2021

Dari grafik diatas jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat periode Januari s. d

Desember, terlihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan terbanyak yaitu bulan Desember

dengan jumlah 1.070.050 orang, dan total kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat

berjumlah 4.919.773 orang. Adapun jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Padang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 233

sejumlah 1.002.270 orang, dengan rincian jumlah kunjungan wisatawan setiap bulannya

dapat terlihat pada grafik berikut ini :

Grafik 2.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Kota Padang Tahun 2021

Dari grafik di atas terlihat jumlah kunjungan wisatawan setiap bulannya, dengan jumlah

kunjungan terbanyak 131.093 orang pada bulan Mei. Upaya untuk mencapai target

sasaran Mewujudkan Kota Padang menjadi tujuan pariwisata yang unggul dan berdaya

saing, yaitu dengan :

1. Pengembangan pemasaran pariwisata melaui media cetak, elektronik dan media

online.

Dengan kondisi pandemi covid 19, jenis promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kota

Padang adalah :

Virtual promosi yakni melakukan pelatihan virtual tour dan virtual eksebisi kegiatan

ini diikuti oleh penggiat pariwisata seperti anggota Himpunan Pramuwisata

Indonesi (HPI), vlogger, anggota Pokdarwis dan penyelam.

Memaksimalkan pemanfaatan media sosial seperti instagram, website, facebook.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 234

Gambar 2.58 Instagram dan Facebook Pariwisata Kota Padang

Pembuatan video pariwisata, jingle parwisata dan dan pembuatan aplikasi sideta

(sistim destinasi wisata). Aplikasi sideta adalah aplikasi yang bertujuan

memudahkan wisatawan untuk mendapatkan informasi kepariwisataa di Kota

Padang seperti informasi destinasi wisata bahari, penginapan, transportasi dan

event yang diadakan Kota Padang, aplikasi ini juga memuat halaman pengaduan.

Semua promosi vitrual yang dilakukan diiharapkan nantinya setelah pandemi

melandai akan dapat menjadi referensi bagi wisatawan untuk mengunjungi

destinasi wisata Kota Padang.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 235

Gambar 2.59 Aplikasi Sideta

2. Membangun dan meningkatkan sinergi dengan stakeholder pariwisata

Dalam rangka memupuk silaturahim antara Dinas Pariwisata Kota Padang dengan

stakeholder pariwisata dilaksanakanlah kegiatan pentahelix. Melalui kegiatan

Pentahelix dimana unsur pemerintah, akademisi, usaha jasa parwisata seperti hotel/

restoran/ biro perjalanan, masyarakat/komunitas dan media bersatu padu dan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 236

berkoordinasi guna menjaring dan menentukan strategi dan langkah yang ditempuh

dalam rangka pemulihan ekonomi sektor pariwisata di masa pandemi Covid 19.

3. Pelaksanaan event kepariwisataan

Setelah ditetapkannya Kota Padang berada pada level 2, Dinas Pariwisata

memanfaatkan moment ini dengan menggelar event seperti Festival Selaju Sampan

Badunsanak yang dilaksanakan tanggal 20 dan 21 November 2021, Festival Burung

Bakicau yang dilaksanakn pada tanggal 28 November 2021, Festival Bonsai Rancak

Bana yang dilaksanakan tanggal 8 November serta penjaringan talenta Pemilihan Uni

Uda Kota Padang yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2021. Kegiatan ini

bertujuan untuk membangkitkan kembali gairah keparwisaataan agar dapat

meningkatkan kunjungan wisatawan.

Gambar 2.60 Festival selaju sampan

Gambar 2.61 Pameran Bonsai

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 237

Gambar 2.62 Pemilihan Duta Wisata

4. Penyusunan data kepariwisataan Kota Padang

Penyusunan data kepariwisataan Kota Padang dilaksanakan selama tahun 2021

dengan output satu dokumen buku data statistik pariwisata Kota Padang yang

berisikan informasi terpilih kepariwisataan untuk menggambarkan perkembangan dan

potensi Kota Padang.

SASARAN STRATEGIS 16

MENINGKATNYA KUALITAS PENGELOLAAN DESTINASI

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

JUMLAH KUNJUNGAN WISATA MANCANEGARA

22.743 1.538 6,76

JUMLAH KUNJUNGAN WISATA DOMESTIK 2.691.102 1.000.732 37,19

RATA-RATA LAMA TINGGAL WISATAWAN MANCANEGARA

1,60 1,22 76,25

RATA-RATA LAMA TINGGAL WISATAWAN DOMESTIC

1,75 1,62 92,57

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi ditandai

dengan 4 (empat) indikator kinerja yaitu jumlah kunjungan wisata mancanegara, jumlah

kunjungan wisata domestik, rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara serta rata-

rata lama tinggal wisatawan domestic. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan

karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 5 (meningkatkan kualitas pengelolaan

pariwisata yang nyaman dan berkesan serta mencapai tujuan (meningkatkan kontribusi

sector pariwisata terhadap perekonomian).

Dari tabel diatas terlihat bahwa tidak ada indikator yang mencapai target yang telah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 238

direncanakan. Capian target terendah 6.76 % terdapat pada indikator jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara, sedangkan capaian indikator tertinggi adalah rata-rata lama

tinggal wisatawan domestik dengan capaian 92.57%.

Analisis kegagalan ini disebabkan masih adanya pandemi covid 19 yang melanda dunia,

dan dikeluarannya surat edaran Walikota Padang tanggal 12 Juli 2021 tentang PPKM

yaitu penutupan seluruh objek wisata selama PPKM darurat diberlakukan, tentu saja hal

ini berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik seperti

yang tampak pada grafik di bawah ini :

Grafik 2.3 Perkemgagan Jumlah Kunjungan Wisman

tahun 2017-2021

Grafik 2.4 Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik

Tahun 2017-2021

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 239

Berdasarkan grafik diatas tampaklah bahwa dalam kurun 5 tahun terakhir tingkat

kunjungan wisman dan wisnus terendah pada tahun 2021. Faktor terbesar yang

mempengaruhi menurunnya kunjungan wisatawan adalah pandemi covid 19 yang

menyebabkan intensitas penurunan kunjungan disebabkan adanya regulasi dalam

melakukan perjalanan wisata seperti mewajibkan penumpang tes PCR.

Tahun 2021 Kota Padang melalui Dinas Pariwisata Kota Padang telah melakukan upaya

dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan dan lama tinggal di Kota Padang,

adapun upaya yang dilakukan Dispar Kota Padang pada tahun 2021 sebagai berikut :

1. Pembangunan Sarana dan Prasarana di destinasi Wisata

Untuk mempercantik tampilan destinasi wisata, tahun ini telah dilakukan pembenahan

dan pembangunan sarana dan prasarana di destinasi wisata yang bersumber dari DAK

fisik Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif seperti :

i. Pembangunan gedung kesenian ampiteater di Pantai Air Manis

ii. Pembangunan lanjutan pedestrian di Pantai Padang,

iii. Pembuatan kios cinderamata di Pantai Air Manis

iv. Pembangunan toilet/ kamar bilas di pantai Air Manis

2. Pengembangan destinasi pariwisata

Dinas pariwisata merupakan pengemban program unggulan walikota terpilih 2019 -

2024 yaitu pengembangan Kawasan Wisata terpadu Gunung Padang, pulau-pulau

kecil dan kawasan timur Kota Padang. Untuk mendukung progul ini Dinas Pariwisata

telah menyusun dokumen perencanaan yaitu:

i. Pembuatan DED Pasie Jambak

ii. Penyusunan Kajian wilayah timur Kota Padang yang bekerjasama dengan

akademisi Universitas Negeri Padang.

3. Miningkatkan Sapta Pesona Pada Destinasi wisata

Disamping pembangunan sarana dan prasarana, untuk menciptakan rasa nyaman

bagi pengunjung pada destinasi wisata, Dispar Kota Padang bekerjasama dengan

instansi terkait seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, polresta, dan koramil bersinergi

untuk mewujudkan rasa aman bagi pengunjung melalui kegiatan pengamanan

terpadu destinasi wisata. Dan untuk menjaga kebersihan pantai agar tampak indah,

bersih dan rapi Dispar Kota Padang memiliki 70 orang petugas kebersihan yang

tersebar pada titik-titik destinasi wisata unggulan di Kota Padang. Selain pembenahan

dan pembangunan sarana dan prasarana pada destinasi wisata juga dilakukan

peningkatan kapasitas personil melalui pelaksanaan pelatihan-pelatihan seperti

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 240

pelatihan keamanan dan keselamatan destinasi/ daya tarik wisata, pelatihan mitigasi

bencana, pelatihan inovasi dan higienitas sajian kuliner di destinasi wisata, pelatihan

wisata buatan/ outbond, pelatihan pengelolaan desa wisata, serta pelatihan digitalisasi

branding.

Gambar 2.63 Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Bagi Pokdarwis

Gambar 2.64 Pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 241

Gambar 2.65 Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay/Pondok Wisata

4. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism)

Community based tourism merupakan aspek penting dalam pengembangan

kepariwisataan yang fokus terhadap partisipasi masyarakat lokal dalam merencanakan

dan mengembangkan potensi di destinasi pariwisata. Dengan terlibatnya masyarakat

didestinasi wisata secara langsung dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.

Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan Dispar Kota Padang adalah melakukan

pembinaan terhadap Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), yang bertujuan

meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi pengelola Pokdarwis agar lebih

profesional dan berkualitas, kegiatan yang dilaksanakan adalah :

i. Pelatihan pengelolaan desa wisata pokdarwis sebanyak 40 orang, pelatihan ini

bertujuan meningkatkan kompetensi pengelola desa wisata agar lebih profesional

dan berkualitas dalam melakukan pengelolaan desa wisata.

ii. Pelatihan pengelola homestay/pondok wisata sebanyak 40 orang, bertujuan

meningkatkan kompetensi SDM pondok wisata, dilkasanakan tanggal 30 Agustus -

1 September 2021.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 242

iii. Pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner sebanyak 40 orang,

kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi antar

pelaku usaha kuliner, menciptakan sajian kuliner yang berkualitas serta cita rasa

sebagai bentuk memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan.

iv. Studi tiru pokdarwisa ke berbagai destinasi wisata yang ada di Indonesia seperti

Bali, Yogyakarta, Bandung, Palembang dan Kota Pekanbaru melalui dana aspirasi

masyarakat (pokir). Tahun 2021 telah terbentuk 36 Pokdarwis yang tersebar pada

11 kecamatan di Kota Padang.

Tabel 2.32 Nama-Nama Pokdarwis Kota Padang Tahun 2021

NO. NAMA POKDARWIS ALAMAT

1 Kampung Wisata Bungus Kel. Bungus Selatan Kec. Bungus

2 Batung Kel. Bungus Selatan Kec. Bungus

3 Lubuk Hitam Kel. Bungus Utara Kec. Bungus

4 Sungai Pisang Ke. Sungai Pisang Kec. Bungus

5 Purus Barokah Kel. Purus Kec. Padang Barat

6 Kampung Budaya Limau Manis Kec. Pauh

7 Camin Taruih Limau Manis Kec. Pauh

8 Bintang Samudera Pasie Jambak Pasie Jambak

9 Pokdarwis Lubuk Tampuruang Lubuk Tampurung

10 Pokdarwis Siti Nurbaya Kel. Batang Arau Kec. Padang Selatan

11 Pokdarwis Pesona Sungai Pisang Ke. Sungai Pisang Kec. Bungus

12 Pokdarwis Lubuk Lukum Kec. Koto Tangah

13 Pokdarwis Bukit Gado-Gado Kec. Padang Selatan

14 Pokdarwis Tanjung Marina Kelurahan Lapai Kec. Nanggalo

15 Pokdarwis Batang Aie Dingin Kel. Pasie Nan Tigo Kec. Koto Tangah

16 Pokdarwis Bukit Karan RT 003 RW 006 Kec. Padang Selatan

17 Pokdarwis Bukit Kailas Kampung KB Kec. Padang Selatan

18 Pokdarwis Pesona Pulau Pisang Kec. Padang Selatan

19 Pokdarwis Bukit Matoa, Kel. Mata Air Padang Selatan

20 Pokdarwis Lubuk Lukum Kel. Balai Gadang Kec. Koto Tangah

21 Pokdarwis Pantai Morgan Kampung KB Bangau Putih, Kel. Parupuk Tabing

Kec. Koto Tangah

22 Pokdarwis Sungai Bangek, Kel. Balai Gadang Kec. Koto Tangah

23 Pokdarwis Pesona Gambir, Kel.Pegambiran Ampalu Nan XX

Kec. Lubuk Begalung

24 Pokdarwis Puti Bungsu Kel. Bungus Timur Kec. Bungus

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 243

NO. NAMA POKDARWIS ALAMAT

25 Pokdarwis Bukit Padayo, Kel. Pegambiran Ampalu Nan XX

Kec. Lubuk Begalung

26 Pokdarwis Kampung Jua, Kel. Kampung Jua Nan XX

Kec. Lubuk Begalung

27 Pokdarwis Karang Gaduang, Kel. Aie Manih Kec. Padang Selatan

28 Pokdarwis Alam Ujung Tanjung Lapai, Kel. Kampung Lapai

Kec. Nanggalo

29 Pokdarwis Pantai Purus, Kel. Purus Kec. Padang Barat

30 Pokdarwis Batu Busuk, Kel. Lambung Bukit Kec. Pauh

31 Pokdarwis Limau Manis, Kel. Limau Manis Kec. Pauh

32 Pokdarwis Pesona Timbulun, Kel. Bungus Timur Kec. Bungus Teluk Kabung

33 Pokdarwis Gunung Padang, Kel. Batang Arau

Kec. Padang Selatan

34 Pokdarwis Baringin Balai Gadang, Kel. Balai Gadang

Kec. Koto Tangah

35 Pokdarwis Sarai Sarumpun Kec. Koto Tangah

36 Pokdarwis Padayo Kec. Lubuk Kilangan

SASARAN STRATEGIS 17

MENINGKATNYA KETANGGUHAN KAWASAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

PERSENTASE PENINGKATAN KELURAHAN TANGGUH BENCANA

1 1 100

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya ketangguhan kawasan dalam

penanggulangan bencana ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu persentase

peningkatan kelurahan tangguh bencana. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat

diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 6 (menciptakan masyarakat

sadar, peduli dan tangguh bencana serta mencapai tujuan (meningkatnya kapasitas Kota

Padang dalam penanggulangan bencana).

Pencapaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Ketangguhan Kawasan dalam

Penanggulangan Bencana dengan indikator Persentase Peningkatan Kelurahan Tangguh

Bencana dapat tercapai 100% sesuai dengan target dikarenakan koordinasi dan

kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam penanggulangan bencana berjalan tanpa

hambatan yang berarti.

Keberhasilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah mewujudkan sasaran tersebut

diatas karena :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 244

1. Anggaran untuk kegiatan kelurahan tangguh bencana tersedia cukup memadai

sehingga kegiatan Tahun 2021 dapat terlaksana dengan cepat dan tepat serta untuk

anggaran tahun 2022 hendaklah lebih naik daripada tahun 2021 karena beban kerja

dan resiko besar dalam penanggulangan bencana.

2. Peserta keberhasilan menganggap kegiatan ini sebagai suatu kebutuhan. Selain itu,

peserta yang mengikuti kegiatan adalah tokoh-tokoh penting dalam masyarakat

sehingga lebih memudahkan dalam pengambilan keputusan dalam rencana upaya

pengurangan risiko bencana di Kelurahan.

3. Kerjasama tim yang solid (panitia dan narasumber/fasilitator)

4. Koordinasi dan dukungan yang baik dari berbagai pihak sepertai BPBD Kota Padang,

Kelurahan dan organisasi kebencanaan yang terlibat (Kogami, DRRI dan HET).

Upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian indikator kinerja persentase peningkatan

kelurahan tangguh bencana :

1. Pembangunan Kelurahan Tangguh pada tahun berikutnya sebagai upaya peningkatan

kemandirian Informasi Kecamatan hingga kelurahan untuk Pencegahan dan

Kesiapsiagaan Bencana bagi Masyarakat

Gambar 2.66 Sosialisasi Kelurahan Tangguh di Kelurahan Olo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 245

SASARAN STRATEGIS 18

MENINGKATNYA KEMAMPUAN PENANGGULANGAN BENCANA

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

PERSENTASE BENCANA YANG DITANGANI

100 100 100

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kemampuan penanggulangan bencana

ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu persentase bencana yang ditangani.

Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan

pencapaian misi 6 (menciptakan masyarakat sadar, peduli dan tangguh bencana serta

mencapai tujuan (meningkatnya kapasitas Kota Padang dalam penanggulangan

bencana).

Pencapaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Kemampuan Penanggulangan Bencana

dengan indikator Persentase kejadian bencana yang ditanggulangi dapat tercapai 100%

sesuai dengan target dikarenakan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak

terkait dalam penanggulangan bencana berjalan tanpa hambatan yang berarti.

Keberhasilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah mewujudkan sasaran tersebut di

atas karena :

1. Dukungan Anggaran

Anggaran untuk kegiatan penanganan darurat bencana tersedia cukup memadai

sehingga penanganan bencana Tahun 2021 dapat terlaksana dengan cepat dan tepat

serta untuk anggaran tahun 2022 hendaklah lebih naik daripada tahun 2021 karena

beban kerja dan resiko besar dalam penanggulangan bencana.

2. Dukungan Instansi Terkait dan Masyarakat

Masyarakat dan instansi terkait sangat aktif memberikan informasi terjadinya bencana

melalui petugas siaga di Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sehingga

dapat dengan segera dikoordinasikan penanganannya ke Tim Reaksi Cepat untuk

melakukan Assessment yang bermanfaat untuk menghadapi bencana

Upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian indikator kinerja persentase bencana yang

ditangani :

1. Penyelenggaraan Latihan Kesiapsiagaan Daerah secara Bertahap, Berjenjang dan

Berlanjut.

Efektivitas adalah cara mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan

dan efisiensi adalah cara mengukur kehematan penggunaan sumber angggaran, Pada

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 246

Tabel Tingkat Efisiensi dan Efektifitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

dapat di lihat bahwa :

a. Sasaran Meningkatnya Kemampuan Penanggulangan Bencana dengan indikator

Persentase Bencana yang ditangani dapat tercapai 100% dan realisasi keuangan

sebesar Rp. 2.750.467.004,- dengan persentase 98,22 %. Indikator ini terdiri dari 3

sub kegiatan, yaitu Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana

Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Kabupaten/Kota, Penyediaan Peralatan

Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana dan Pencarian dan Pertolongan

dan Evakuasi Korban Bencana Kabupaten/Kota. Sedangkan sub kegiatan yang

mendukung indikator ini adalah Pencarian dan Pertolongan juga Evakuasi Korban

Bencana Kabupaten/Kota. Indikator Persentase Kejadian Bencana yang Ditanggulangi

terlaksana secara efektif dan efisien, dengan artian bahwa segala sesuatu terkait

upaya penanggulangan bencana telah dikerjakan secara tepat, cepat, hemat, dan

selamat. Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang tergabung dalam

Pusdalops dan Tim Reaksi Cepat mulai Tahun 2021 telah mendapat Bimbingan Teknis

dan pelatihan–pelatihan manajemen penanggulangan bencana sehingga menjadi

tenaga yang siap pakai tapi masih belum maksimal dalam mendapatkan pelatihan

mestinya lebih banyak pelatihan untuk satuan tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik

untuk tahun-tahun berikutnya. Setiap kejadian bencana telah diselenggarakan dengan

tepat sasaran, apa yang dikehendaki tercapai, atau apa yang dicita-citakan menjadi

kenyataan sehingga target kejadian bencana selesai ditanggulangi tepat pada

waktunya.

Gambar 2.67 Angin Puting Beliung

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 247

Gambar 2.68 Evakuasi Pohon Tumbang

Gambar 2.69 Evakuasi Korban Banjir

Gambar 2.70 Evakuasi Korban Longsor

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 248

Gambar 2.71 Pencarian Orang Hilang

Gambar 2.72 Kekeringan

Gambar 2.73 Pemberian Bantuan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 249

SASARAN STRATEGIS 19

MENINGKATNYA KUALITAS TATAKELOLA BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

PERSENTASE CAPAIAN

OPINI BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN

WTP WTP* 100

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang bersih dan

akuntabel ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu opini BPK atas laporan

keuangan. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung

keterwujudan pencapaian misi 7 (meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang

bersih dan pelayanan public yang prima serta mencapai tujuan (meningkatnya kualitas

tata kelola pemerintahan).

Berdasarkan pasal 191 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa setelah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

direviu oleh aparat pengawas internal pemerintah, maka Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah selanjutnya disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

(BPK-RI) untuk dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan

memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar

dalam semua hal material sesuai dengan Prinsip Akuntansi Pemerintahan. Oleh karena

itu, BPK akan memberikan opini/pendapat atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan.

Opini merupakan pernyataan professional pemeriksa mengenai kewajaran informasi

keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria umum

sebagai berikut:

a. Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan;

b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);

c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;

d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI)

Kesesuaian penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kota Padang dengan Standar

Akuntansi Pemerintah merupakan salah satu kriteria untuk predikat Opini Wajar Tanpa

Pengecualian atas pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan RI. Berdasarkan Laporan BPK-Ri Nomor 42.B/LHP/XVIII.PDG/05/2021 tanggal

6 Mei 2021 tentang Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Padang

Tahun 2020 menyatakan bahwa “tidak terdapat temuan pemeriksaan atas penyusunan

LKPD Kota Padang”. Laporan Hasil Pemeriksaan ini diserahkan secara virtual oleh Kepala

Perwakilan BPK-RI Sumbar kepada Wali Kota Padang di Gedung Putih Rumah Dinas Wali

Kota Padang pada tanggal 7 Mei 2021. Pencapaian opini WTP ini merupakan yang ke-8,

bermula pada tahun 2012 dan setelahnya 7 kali berturut-turut diraih pada LKPD 2014,

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 250

LKPD 2015, LKPD 2016, LKPD 2017, LKPD 2018, LKPD 2019 dan LKPD 2020.

Pemerintah Kota Padang telah berhasil memndapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) 7 (tujuh) tahun berturut turut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, yaitu

sejak tahun 2014. Analisis penyebab keberhasilan mempertahankan kinerja Opini WTP

BPK atas Laporan Keuangan antara lain:

a. Adanya penguatan komitmen dan integritas pimpinan, para pengelola dan para

pelaksanan kegiatan dalam rangka pengelolaan keuangan daerah dengan upaya:

1. Transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah;

2. Peningkatan kepatuhan terhadap aturan perundang-undangan;

3. Meningkatkan peran PPK-SKPD.

b. Adanya peningkatan kualitas laporan keungan dengan upaya:

1. Mengoptimalkan pelaksanaan pembinaan, sosialisasi, bimbingan secara berkala

dan berkelanjutan tentang tata kelola keuangan dan pelaporan keuangan secara

berkala dan berkelanjutan;

2. Mengoptimalkan pendampingan penyusunan, pengelolaan dan pelaporan Aset

SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Padang.

3. Akselerasi tindak lanjut hasil pemeriksaan;

c. Adanya penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) dengan upaya:

1. Meningkatkan peran dan kedudukan strategis bidang akuntansi sebagai perumus

kebijakan teknis urusan pemerintahan yang meliputi evaluasi dan pelaporan

keuangan serta kebijakan akuntansi dan neraca daerah;

2. Meningkatkan ketersediaan peraturan, kebijakan, sistem operasional prosedur,

mekanisme, petunjuk pelaksana/teknis.

d. Adanya peningkatan penguatan Monitoring dan Evaluasi dengan upaya ;

1. Meningkatkan koordinasi internal (BPKAD Kota Padang dengan SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Padang) dan koordinasi eksternal (BPKAD Kota

Padang dan BPKP serta BPK).

2. Membentuk grup konsultasi perencanaan penganggaran dan penyusunan laporan

keungan SKPD.

e. Adanya optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah dengan upaya

penerapan aplikasi keuangan sebagai berikut:

1. Aplikasi SIPKD

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) adalah aplikasi terpadu

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 251

yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah dalam mempermudah

pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada asas efisiensi, ekonomis,

efektif, transparan, akuntabel dan auditabel. Aplikasi ini juga merupakan salah

satu manifestasi aksi nyata fasilitasi dari Kementerian Dalam Negeri kepada

pemerintah daerah dalam bidang pengelolaan keuangan daerah dalam rangka

penguatan persamaan persepsi sistem dan prosedur pengelolaan keuangan

daerah dalam penginterpretasian dan pengimplementasian berbagai peraturan

perundang-undangan. Aplikasi SIPKD terdiri dari Modul Penganggaran, Modul

Pelaksanaan & Penatausahaan dan Modul Pertanggungjawaban.

2. Aplikasi SIMDA-BMD

Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi

perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang

daerah.

Output aplikasi ini antara lain:

a) Perencanaan

Daftar Kebutuhan Barang dan Pemeliharaan, Daftar Rencana Pengadaan

Barang Daerah dan Daftar Rencana Pemeliharaan Barang Daerah.

b) Pengadaan

Daftar Hasil Pengadaan, Daftar Hasil Pemeliharan Barang, dan Daftar Kontrak

Pengadaan.

c) Penatausahaan

Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu (sejarah) Barang, Kartu Inventaris

ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), Daftar Mutasi Barang Daerah, dan Rekap

Hasil Sensus, serta Label Barang.

d) Penghapusan

SK Penghapusan, Lampiran SK Penghapusan dan Daftar Barang yang

dihapuskan.

e) Akuntansi

Daftar Barang yang masuk Neraca (Intracomptable), Daftar Barang Extra

Comptable, Lampiran Neraca, Daftar Penyusutan Aset Tetap, dan Daftar Aset

Lainnya (Barang Rusak Berat), serta Rekapitulasi Barang Per SKPD.

3. Aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah)

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 70 Tahun

2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah, Sistem Informasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 252

Pemerintahan Daerah (SIPD) adalah pengelolaan informasi pembangunan daerah,

informasi keuangan daerah dan informasi Pemerintah Daerah lainnya yang

saling terhubung untuk dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pembangunan

daerah.

a. Informasi Keuangan Daerah adalah suatu sistem yang digunakan untuk

pengelolaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah serta

analisis profil pembangunan Daerah.

b. Profil Pembangunan Daerah adalah gambaran umum kondisi perwujudan

pelaksanaan urusan pemerintahan yang telah diserahtkan ke daerah sebagai

bagian integral dari pembangunan nasional.

c. Informasi Keuangan Daerah adalah suatu sistem yang digunakan untuk

pengelolaan data dan informasi serta penyusunan, monitoring, dan evaluasi

dokumen pengelolaan keuangan daerah secara elektronik.

d. Informasi Pemerintahan Daerah Lainnya adalah suatu sistem yang digunakan

untuk pengelolaan data dan informasi lainnya.

Pencapaian target kinerja Meningkatnya Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel tersebut

didukung oleh beberapa hal, yakni:

a. Penggunaan aplikasi SIPKD dalam penyusunan laporan keuangan perangkat daerah

untuk efektivitas waktu karena laporan sudah dikerjakan secara otomatis

menggunakan sistem, sehingga laporan yang disusun lebih cepat dan akurat.

b. Optimalisasi pelaksanaan reviu pada proses perencanaan anggaran dan pelaporan

keuangan.

Namun masih ada kendala dalam pencapaian target ini yaitu masih terbatasnya tenaga

penyusun laporan keuangan baik secara jumlah maupun kualitas. Tidak semua penyusun

laporan keuangan memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai yaitu akuntansi serta

rotasi pegawai sehingga penyusun laporan keuangan sering berganti setiap tahunnya.

Untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan tentu saja dibutuhkan peningkatan

kuantitas dan kualitas penyusun laporan keuangan di perangkat daerah sehingga proses

penyusunan laporan keuangan bisa berjalan lebih baik.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 253

Gambar 2.74 Dokumentasi penyerahan Opini WTP oleh BPK kepada Walikota Padang

SASARAN STRATEGIS 20

MENINGKATNYA KINERJA BIROKRASI

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

PERSENTASE CAPAIAN

NILAI AKIP BB BB* 100

NILAI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH (LPPD) KOTA

3,15 3,3162* 105,27

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kinerja birokrasi ditandai dengan 2 (dua)

indikator kinerja yaitu nilai AKIP dan indikator kinerja nilai Laporan Penyelenggaraan

Pemerinrah Daerah (LPPD). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena

mendukung keterwujudan pencapaian misi 7 (meningkatkan kualitas tata kelola

pemerintahan yang bersih dan pelayanan public yang prima serta mencapai tujuan

(meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan).

Pelaksanaan evaluasi implementasi SAKIP ini merupakan amanah Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi

atas implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan hasil evaluasi

digunakan untuk memperbaiki manajemen kinerja khususnya kinerja publik di instansinya

secara berkelanjutan.

Sekaitan dengan nilai SAKIP, setiap tahun, Kementerian PAN RB melaksanakan evaluasi

atas implementasi SAKIP pada seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah

untuk mengukur perkembangan implementasi SAKIP serta melakukan pembinaan yang

berkesinambungan di seluruh instansi pemerintah. Evaluasi yang dilaksanakan

Kementerian PAN RB dapat memetakan instansi pemerintah pada beberapa kategori.

Pengkategorian yang dilakukan bukan sekedar untuk menilai instansi pemerintah, namun

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 254

untuk memetakan tingkat implementasi manajemen kinerja masing-masing instansi

pemerintah, sehingga memudahkan proses perbaikan dalam implementasi SAKIP. Hasil

evaluasi SAKIP bukan hanya menitikberatkan pada nilai yang diberikan, namun juga

menunjukkan bagaimana kemampuan instansi pemerintah dalam melakukan pengelolaan

penggunaan anggaran sehingga dapat dipertanggungjawabkan demi memberikan

pelayanan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Kementerian PAN RB juga memberikan

rekomendasi dalam rapor tersebut, agar setiap pemerintah daerah mampu meningkatkan

efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran sesuai dengan sasaran yang telah

ditetapkan demi kesejahteraan masyarakat. Untuk penilaian tahun 2021 saat ini

Kemenpan RB belum mengelurkan hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Penguatan AKIP Kota Padang yang dilaksanakan selama tahun 2021 :

1. Perumusan pohon kinerja Pemerintah Kota dan Perangkat Daerah telah dilakukan

dengan memperhatikan perubahan isu strategis atau permasalahan yang masih

dihadapi.

Gambar 2.75 Pohon Kinerja Kota Padang

2. Focus Integrated Program/ Crosscutting dalam rangka pemetaan langkah/upaya

operasional (sampai dengan level kegiatan) yang mendukung pencapaian setiap

sasaran strategis Pemko telah dilakukan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 255

Gambar 2.76 Logical Frame Work Kota Padang untuk Misi I

Gambar 2.77 Cross Cutting Kota Padang

3. Evaluasi pencapaian target kinerja kepala perangkat daerah yang telah diperjanjikan

langsung dipimpin oleh Wali Kota setiap bulan pada rapat staf.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 256

4. Kepala Perangkat Daerah telah menindak-lanjuti rekomendasi atas evaluasi SAKIP dan

LAKIP dari Tim Evaluator.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 257

Gambar 2.78 Tindaklanjut Rekomendasi SAKIP tahun 2020

5. Tindak lanjut dari Perangkat Daerah atas rekomendasi telah disampaikan kepada Tim

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.

6. Revisi atas perjanjian kinerja dilakukan dengan memperhatikan perubahan pejabat,

struktur organisasi dan kebijakan refokusing anggaran.

Gambar 2.79 Revisi Perjanjian Kinerja tahun 2021 Dinas Pariwisata

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 258

7. Revisi logical framework juga dilakukan sesuai dengan pohon kinerja yang telah

disusun (memperhatikan perubahan isu strategis).

8. Menyusun peta prose bisnis yang meliputi peta proses, peta sub proses, peta relasi

yang telah ditetapkan melalui keputusan wali kot Padang nomor 251 tahun 2021.

Gambar 2.80 Peta proses Utama

Gambar 2.81 Peta sub proses

9. Pengembangan e-monev

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 259

Gambar 2.82 E-Monev Kota Padang

Evaluasi atas implementasi SAKIP Perangkat Daerah Tahun 2021 telah dilakukan oleh

inspektorat Kota Padang. Evaluasi Implementasi SAKIP Perangkat Daerah dilakukan

dalam 3 tahap terhadap 43 Perangkat Daerah. Evaluasi yang dilakukan oleh Inspektorat

mempedomani Permenpan RB No 12 Tahun 2015 dengan mengunakan template Lembar

Kriteria Evaluasi, melakukan wawancara dan konfirmasi dengan pejabat perangkat

daerah terkait serta melakukan asistensi dengan Kemenpan RB untuk meningkatkan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 260

kualitas evaluasi.

Penilaian SAKIP dilakukan terhadap 43 perangkat daerah termasuk Inspektorat kota

Padang diperoleh hasil dari target kinerja Inspektorat tahun 2021 adalah 30 Perangkat

Daerah memperoleh nilai SAKIP minimal BB, berdasarkan hasil evaluasi maka target ini

telah tercapai. Pencapaian target kinerja tahun 2021 sama dengan pencapaian target

kinerja tahun 2020 sebesar 100%. Namun jumlah Perangkat Daerah yang memperoleh

nilai A mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya menjadi 21 Perangkat Daerah.

Kemudian untuk tahun 2019 sama dengan tahun 2020 untuk SAKIP bernilai A

(Memuaskan) sebanyak 12 Perangkat Daerah dan Bernilai BB (Sangat Baik) sebanyak 31

Perangkat Daerah.

Agar dapat meningkatkan Implementasi SAKIP dilingkungan Pemerintah Kota Padang

perlu dilakukan upaya berikut:

1. Meningkatkan komitmen Kepala Perangkat Daerah untuk terlibat aktif dalam

Implementasi SAKIP di Perangkat Daerah yang dipimpinnya.

2. Melakukan evaluasi berjenjang terhadap capaian kinerja secara berkala dan

menjadikan hasil evaluasi tersebut sebagai dasar perbaikan untuk kedepannya.

Gambar 2.83 Rapat Panel Internal Tim Evaluasi SAKIP

Indikator kinerja nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kota

dilaksanakan berdasarkan Permendagri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, dalam penyusunan LKPJ melibatkan seluruh OPD,

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 261

sedangkan untuk Penyusunan LPPD hanya melibatkan OPD urusan wajib yang berkaitan

dengan pelayanan dasar, dan fungsi penunjang urusan pemerintahan ditambah dengan

OPD Pendukung (Bappeda, Bapenda, Bagian Organisasi dan Bagian Hukum). Dalam

pembuatan LPPD Tahun 2021 ini membutuhkan data dan dukungan dari OPD dan

pembahasan dengan stakeholder sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Upaya-upaya dalam peningkatkan kualitas LPPD Kota Padang tahun 2021:

1) Evaluasi terhadap produk LPPD, mengadakan asistensi dan desk verifikasi data dan

isian LPPD OPD dengan tim penyusun dari setiap OPD. Berikut merupakan dokumen

pendukung pelaksanaan kegiatan tim/panitia penyusunan LPPD tahun 2021.

Gambar 2.84

Asistensi dan Desk Verifikasi data dan isian LPPD dengan OPD

2) Koordinasi dan konsultasi secara intens dengan Perangkat Daerah, Biro Pemerintahan

Provinsi dan Kemendagri. Pembahasan dan evaluasi LPPD tahun 2021 bersama Tim

Provinsi. Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Padang Tahun

2020 oleh Tim Provinsi Sumatera Barat pada bulan Juli 2021 bertempat di ruangan

rapat Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Padang

Gambar 2.85 Evaluasi LPPD Kota Padang oleh Tim Provinsi Sumatera Barat

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 262

Gambar 2.86 Penyerahan Hasil Evaluasi LPPD Tahun 2020 oleh Tim Provinsi Kepada Sekda Kota

Padang

3) Membuat surat edaran ke seluruh Perangkat Daerah untuk dukungan data dari

masing masing Perangkat Daerah dalam hal pembuatan LPPD.

4) Melakukan sosialisasi dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Jendral

Otonami Daerah Kemendagri terkait Permendagri Nomor 18 Tahun 2020 tentang

Laporan Evaluasi dan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Hal ini dilakukan karena

LPPD untuk penyusunan tahun 2021 sudah menyesuaikan dengan aturan terbaru

dimana terdapat beberapa perbedaan sistematika penyusunan dan format data yang

disajikan yang di ikuti oleh 28 OPD di lingkungan Pemerintah Kota Padang.

Gambar 2.87 Sosialisasi Permendagri nomor 18 tahun 2020

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Bagian Tata Pemerintahan tahun 2021, LPPD tahun 2021

disusun dan dilaporkan pada tahun 2022, dimana saat ini (Januari 2022) proses

penyusunan LPPD 2021 sedang dalam proses. Target yang ditetapkan pada perjanjian

kinerja tahun 2021 merupakan target untuk hasil penilaian LPPD 2019 yang disusun,

dilaporkan, dan dievaluasi pada tahun 2020 dan nilai capaian LPPD Kota Padang tersebut

seharusnya dikeluarkan atau diumumkan ditahun 2021. Sementara LPPD tahun 2019

yang disusun, dilaporkan dan dievaluasi pada tahun 2020 sampai saat ini masih belum

rilis oleh Kemendagri.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 263

Faktor pendukung pelaksanaan penyusunan LPPD:

1. Realisasi target kinerja pada OPD di lingkungan Kota Padang dan kelengkapan data

pendukung Indikator Kinerja Kunci (IKK) dari OPD terkait.

2. Sosialisasi Penyusunan LPPD oleh Bagian Tata pemerintahan, yang diikuti oleh OPD

terkait yaitu OPD yang mempunyai Urusan Wajib berkaitan dengan pelayanan dasar,

urusan wajib tidak berkaitan dengan pelayanan dasar dan fungsi penunjang urusan

Pemerintah ditambah OPD Pendukung (Bappeda, Bapenda, Bagian Organisasi dan

Bagian Hukum), serta narasumber dari Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri.

3. Dilakukan pembentukan panitia penyusunan LPPD untuk mempermudah koordinasi.

SASARAN STRATEGIS 21

MENINGKATNYA PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE

CAPAIAN

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN PUBLIK

80,00 82,66 103,32

INDEKS SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK (SPBE)

2,83 2,47 87,28

Pencapaian sasaran strategis meningkatnya pelayanan publik yang berkualitas kinerja

birokrasi ditandai dengan 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) terhadap pelayanan publik, indeks kemudahan perizinan daerah, indeks Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat

diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 7 (meningkatkan kualitas

tata kelola pemerintahan yang bersih dan pelayanan public yang prima serta mencapai

tujuan (meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan).

Indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan publik

dilakukan survey oleh Bagian organisasi sekretariat daerah untuk 25 Perangkat Daerah

dan unit layanan penyelenggara pelayanan publik yang mengacu pada peraturan Menteri

Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang

Pedoman penyusunan survey kepuasan masyarakat dan unit penyelenggara pelayanan

publik. Tujuan dilaksanakan survey ini untuk mengetahui respon masyarakat terkait

kepuasan yang diterima atas penyelenggara pelayanan publik di Kota Padang, dan untuk

mengetahui pencapaian kinerja pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat dan

menetapkan kebijakan, penataan sistem, mekanisme dan prosedur dalam rangka

peningkatan kualitas pelayanan sesuai ketentuan peraturan perundangan.

Untuk melihat indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2020, maka Pemerintah Kota Padang

Tahun 2021 telah melakukan survei indeks kepuasan masyarakat pada 25 perangkat

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 264

daerah/unit. IKM tertinggi yaitu pada Puskesmas Air Tawar yaitu sebesar 98.73 atau

masuk dalam kategori A; Sedangkan IKM terendah yaitu pada Dinas Perhubungan

dengan nilai IKM 77.24 atau masuk dalam kategori B. IKM Kota Padang tahun 2021

berdasarkan survey yaitu 82.66 atau masuk dalam kategori B.

Rekomendasi strategis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

Perangkat Daerah secara umum di Kota Padang, yaitu dengan cara sebagai berikut :

1. Terkait unsur Persyaratan Pelayanan dan Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan.

a. Memberikan informasi secara tertulis mengenai tata cara, prosedur, dan

persyaratan pelayanan (melalui papan informasi/banner/brosur/phamplet atau

melalui website). - Selain informasi secara tertulis petugas dapat memberikan

tambahan.

b. penjelasan secara lisan apabila diperlukan.

2. Terkait unsur waktu pelayanan.

a. Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah mengenai molornya lama waktu

penyelesaian layanan, apabila keterlambatan tersebut diakibatkan oleh adanya

suatu kendala baik eksternal maupun internal sebaiknya diinfokan kepada

pengguna layanan mengenai kendala tersebut.

b. Menghimbau petugas agar bertindak sesuai SOP (Standard Operasional Prosedur)

sehingga segala apa yang dikerjakan terukur

c. Jam buka dan tutup layanan hendaknya disesuaikan dengan jam operasional

layanan yang seharusnya (sesuai dengan ketentuan yang berlaku)

d. Petugas stand by di tempat pelayanan sesuai dengan waktu operasional yang telah

ditetapkan.

3. Terkait unsur Biaya Pelayanan.

a. Pengguna layanan kesehatan di Puskesmas) tidak bisa membedakan mana layanan

yang benar-benar berbayar dan yang tidak, oleh karena itu sebaiknya petugas

menjelaskan tentang hal tersebut.

b. Standarisasi biaya pelayanan dan ada informasinya secara tertulis, sehingga

pengguna layanan dapat mengetahui estimasi biayanya sebelum menggunakan

layanan.

c. Di beberapa tempat pelayanan seperti : terminal angkot dan tempat-tempat

wisata, masih terdapat pungli oleh oknum tertentu, diharapkan hal-hal seperti ini

dapat di tertibkan oleh pihak yang berwenang.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 265

4. Terkait unsur perilaku pelaksana.

Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah petugas terkadang masih membeda-bedakan

dalam melayani serta ada kecenderungan petugas bersikap kurang ramah terhadap

petugas pelayanan, terutama di jam-jam sibuk, serta tidak fokus melayani pasien

diharapkan kedepannya petugas bekerja lebih profesional dan bekerja sesuai dengan

SOP yang telah ditetapkan.

5. Terkait unsur Kompetensi Pelaksana:

Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah petugas tidak menyampaikan secara

langsung apabila ada kekurangan dalam melengkapi persyaratan pengurusan

dokumen/izin dan tidak berusaha menjelaskan lebih detail kepada pengguna

layanan terkait dengan persyaratan dan prosedur pelayanan, sehingga terjadi miss

komunikasi dengan pengguna layanan. Hal tersebut bisa saja terjadi dikarenakan

petugas belum memahami dengan benar mengenai persyaratan dan tata cara

pengurusan dokumen/ijin tersebut. Oleh karena itu dihimbau agar petugas

pelayanan diberikan pengarahan dan pelatihan dari pusat terkait hal tersebut dan

petugas pelayanan dihimbau agar bekerja sesuai dengan SOP yang telah

ditetapkan.

Keluhan lainnya pada aspek ini, yaitu dikarenakan petugas kurang terampil dalam

menggunakan alat Kesehatan, oleh karena itu diharapkan petugas diberikan

training atau refreshment terkait dengan cara mengoperasikan alat-alat.

6. Terkait unsur produk/spesifikasi pelayanan

Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah mengenai ketidaksesuaian pelayanan yang

didapatkan dengan janji pelayanan (terutama masalah waktu penyelesaian pelayanan

yang molor/mengalami keterlambatan) oleh karena itu diharapkan petugas melakukan

pengecekan secara internal maupun eksternal apa yang menjadi kendala

keterlambatan tersebut : apakah kekurangan personil, petugas tidak bertindak sesuai

SOP, sarana dan prasarana fisik yang menjadi penunjang pelayanan belum baik,

ataukah sebab lainnya.

7. Terkait unsur penagnganan pengaduan, saran dan masukan:

a. Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah mengenai ketidaktauan masyarakat

mengenai tata cara dan media melakukan keluhan atau memberikan saran, dan

meskipun telah menyampaikan secara langsung kepada petugas pelayanan secara

lisan mengenai keluhannya petugas cenderung tidak menanggapi. Oleh karena

itu diperlukan suatu system pengaduan terpadu yang bisa mengakomodir

kebutuhan masyarakat, misalnya sistem pengaduan melalui WhatsApp atau Social

Media. Dimana dengan adanya media pengaduan tersebut secara otomatis keluhan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 266

atau saran yang disampaikan oleh masyarakat dapat tercapture dengan lebih

sistematis sehingga dapat dilakukan tindak lanjut, atau paling tidak disediakan

kotak saran di ruang pelayanan sehingga masyarakat bisa menyampaikan

aspirasinya.

b. Diperlukan sosialisasi terkait dengan tatacara melakukan keluhan atau pengaduan

8. Terkait unsur sarana dan prasarana

Mayoritas keluhan masyarakat terkait dengan unsur sarana dan prasarana adalah

ketidaknyamanan ruang pelayanan : ruang pelayanan sempit, panas, kurang kursi

pelayanan, area parkir sempit. Keluhan- keluhan tersebut disebabkan karena

fasilitas pelayanan fisik kurang memadai. Apabila dimungkinkan untuk perbaikan

maka dapat dilakukan renovasi/relokasi tempat pelayanan dan menambah fasilitas

di dalamnya, namun apabila hal tersebut tidak dimungkinkan maka perbaikan yang

dapat dilakukan adalah pengalihan layanan menjadi layanan online terutama untuk

layanan pengurusan izin.

Untuk layanan rumah sakit dan puskesmas juga dimungkinkan untuk pendaftaran

dan pengambilan nomor antrian online.

Keluhan terkait fasilitas wc/closet yang kurang memadai (tidak layak dan kurang

jumlahnya) di tempat-tempat umum seperti di tempat wisata dan pasar

Perbaikan pada fasilitas di dalam bus TransPadang seperti : kursi-kursi dan AC

Untuk perbaikan sarana prasana, lain seperti perbaikan jalan raya, diperlukan

sinergi dari beberapa Perangkat Daerah yang terkait seperti Dinas PUPR dan Dinas

Perhubungan. Oleh karena itu, diperlukan pula kolaborasi strategis dan koordinasi

antar Perangkat Daerah agar tercipta percepatan perbaikan layanan di Kota

Padang.

Untuk pelayanan online diharapkan dilakukan perbaikan sistem dan jaringan agar

tidak sering terjadi gangguan/trouble pada saat diakses.

Digitalisasi arsip BKPSDM, yang sekarang terjadi untuk mencari arsip seringkali

terkendala karena arsip susah dicari.

Penataan kembali tempat-tempat pelayanan yang dinilai perlu perbaikan seperti

pasar dan tempat wisata

9. Terkait dengan unsur lainnya.

Penerapan protocol kesehatan yang lebih ketat ditempat pelayanan yang

membutuhkan interaksi fisik antara pengguna layanan dan petugas.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 267

Upaya yang dilakukan dalam pencapaian indikator kinerja indeks Kepuasaan Masyarakat

(IKM) terhadap Pelayanan Publik :

1. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap standar pelayanan pada Perangkat

Daerah/Unit Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Padang.

Indikator kinerja Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

dengan persentase capaian sebesar 87,28.

Pelaksanaan Evaluasi SPBE telah dilaksanakan dengan menggunakan instrumen yang

telah disesuaikan, dari yang sebelumnya 37 indikator menjadi 47 indikator, dengan

berdasarkan pada Peraturan Menteri PANRB Nomor 59 Tahun 2020 tentang

Pemantauan dan Evaluasi SPBE. Penyesuaian atas instrumen dilakukan untuk

memastikan peningkatan kualitas SPBE dapat tercapai sebagaimana amanat Peraturan

Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.

Dengan diterapkannya instrumen baru ini tentunya terdapat penyesuaian dalam

penilaian yang berdampak pada penurunan nilai indeks SPBE di hampir seluruh

Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah terutama pada indikator-indikator baru yang

dinilai pada tahun ini. Namun hal ini ditargetkan untuk memenuhi cakupan yang lebih

komprehensif, dimana hasil penilaian tahun ini merepresentasikan indeks penerapan

SPBE dengan kualitas yang lebih optimal.

Hasil pelaksanaan Evaluasi SPBE yang dilakukan pada tahun 2021 ini akan menjadi

baseline kondisi penerapan dengan kesesuaian kriteria dan kondisi yang harus

dipenuhi Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah. Untuk itu diharapkan Laporan Hasil

Evaluasi (LHE) SPBE setiap Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah dapat digunakan

dalam menentukan strategi tindak lanjut yang harus dilakukan dalam mendorong

peningkatan penerapan SPBE secara menyeluruh pada Instansi Pusat dan Pemerintah

Daerah di masa mendatang dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pemerintah

kepada masyarakat dan terwujudnya digitalisasi pemerintah dalam kerangka

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 268

reformasi birokrasi nasional.

Metodologi Evaluasi SPBE

Penerapan SPBE dinilai dengan metode tingkat kematangan SPBE yang merupakan

kerangka kerja untuk mengukur derajat kematangan penerapan SPBE yang ditinjau

dari kapabilitas proses dan kapabilitas fungsi teknis SPBE. Tingkat

kematangan SPBE terdiri atas 5 (lima) level, dimana masing-masing level

menunjukkan karakteristik kematangan tertentu pada kapabilitas proses dan

kapabilitas fungsi teknis SPBE.

Penilaian penerapan SPBE didasarkan pada informasi yang diberikan oleh Instansi

Pusat dan Pemerintah Daerah melalui kegiatan penilaian mandiri, penilaian dokumen,

dan penilaian interviu melalui proses verifikasi, klarifikasi, dan validasi dokumen

pendukung.

Tingkat Kematangan Penerapan SPBE

Evaluasi SPBE 2021

a. Domain dan Aspek Penilaian

Domain dan Aspek Penilaian Bobot

Domain 1 - Kebijakan SPBE 13%

Aspek 1 - Kebijakan Internal terkait Tata Kelola SPBE 13%

Domain 2 - Tata Kelola SPBE 25%

Aspek 2 - Perencanaan Strategis 10%

Aspek 3 - Teknologi Informasi dan Komunikasi 10%

Aspek 4 - Penyelenggaraan SPBE 5%

Domain 3 - Manajemen SPBE 16,5%

Aspek 5 - Penerapan Manajemen SPBE 12%

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 269

Domain dan Aspek Penilaian Bobot

Aspek 6 - Audit TIK 4,5%

Domain 4 - Layanan SPBE 45,5%

Aspek 7 - Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik 27,5%

Aspek 8 - Layanan Publik Berbasis Elektronik 18%

b. Predikat Indeks SPBE

NO NILAI INDEKS PREDIKAT

1 4,2 – 5,0 Memuaskan

2 3,5 – < 4,2 Sangat Baik

3 2,6 – < 3,5 Baik *)

4 1,8 – < 2,6 Cukup

5 < 1,8 Kurang

c. Rata-Rata Nilai

Tabel 2.33 Rata-rata nilai SPBE K/L/Provinsi/Kabupaten/Kota

Indeks

Rata-rata nilai

Nasional Kementerian LPNK Lembaga

Lain Provinsi Kabupaten Kota

SPBE 2,24 2,84 2,77 2,10 2,46 2,11 2,29

Domain Kebijakan

2,21 2,68 2,81 1,89 2,26 2,13 2,23

Kebijakan Internal Terkait Tata Kelola

2,21 2,68 2,81 1,89 2,26 2,13 2,23

Domain Tata Kelola

1,89 2,61 2,56 1,83 2,14 1,73 1,91

Perencanaan Strategis

1,77 2,36 2,47 1,80 1,91 1,62 1,78

Teknologi Informasi dan Komunikasi

2,00 2,86 2,71 1,86 2,36 1,82 1,99

Penyelenggaraan SPBE

1,93 2,59 2,46 1,82 2,16 1,78 2,02

Domain Manajemen

1,23 1,50 1,39 1,25 1,31 1,17 1,26

Penerapan Manajemen SPBE

1,26 1,53 1,37 1,25 1,35 1,20 1,29

Audit TIK 1,17 1,43 1,44 1,23 1,22 1,11 1,17

Domain Layanan SPBE

2,81 3,49 3,37 2,62 3,10 2,66 2,88

Administrasi Pemerintahan

2,86 3,50 3,48 2,86 3,14 2,71 2,88

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 270

Indeks

Rata-rata nilai

Nasional Kementerian LPNK Lembaga

Lain Provinsi Kabupaten Kota

Layanan Publik 2,74 3,49 3,21 2,26 3,04 2,59 2,88

Grafik 2.5 Distribusi nilai Indeks SPBE Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah Berdasarkan

Predikat

Tabel 2.34 Indeks SPBE Pemerintah Kota Padang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 271

Evaluasi Sampel Pengumpulan Data Pendukung dalam Penilaian SPBE

1. Pengumpulan Data di Rumah Kreatif Piai

Penilaian Pada Rumah Kreatif Piai ini merupakan salah satu indikator dalam

penilaian indeks SPBE dalam aspek penerapan SPBE di lingkungan masyarakat

UMKM.

Gambar 2.88 Rumah Kreatif Piai

2. Pengumpulan Data di Pasar Raya dengan Pelaku Usaha Perdagangan

Melakukan zoom meeting pelaku usaha perdagangan di pasar raya dengan

Kementrian Kominfo terkait penilaian indeks SPBE dalam penerapan TIK.

Gambar 2.89 Zoom Meeting Pelaku Usaha Perdagangan di Pasar Raya

dengan Kementerian Kominfo

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 272

3. Pengumpulan Data di Puskesmas Padang Pasir untuk Kelas Ibu Muda

Pengumpulan Data di Puskesmas Padang Pasir ini merupakan salah satu indikator

penilaian indeks SPBE terutama dalam Kelas Ibu Muda. Kementerian Komunikasi

dan Informatika melakukaan zoom meeting dengan kelas Ibu Muda.

Gambar 2.90 Zoom Meeting Kemen Kominfo dengan Kelas Ibu Muda

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 273

4. Pengumpulan Data di Bank Sampah Kuranji

Pengumpulan Data di Bank Sampah Kuranji ini merupakan salah satu indikator

penilaian indeks SPBE terutama dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam

Pengelolaan Sampah. Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan zoom

meeting dengan Kelompok Bank Sampah Kuranji.

Gambar 2.91 Zoom meeting Kementerian Kominfo

dengan Kelompok Bank sampah kuranji

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 274

Kekuatan dan Kelemahan dalam Penilaian Indeks SPBE

1. Kebijakan Internal terkait Tata Kelola SPBE

Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola SPBE

yang sudah dipenuhi oleh Pemerintah Kota Padang adalah dengan adanya

Kebijakan Arsitektur SPBE, Kebijakan Peta Rencana SPBE, Kebijakan Manajemen

Data, Kebijakan Pembangungan Aplikasi SPBE, Kebijakan Layanan Pusat Data,

Kebijakan Pengoperasian Jaringan Intra, Kebijakan Penggunaan Sistem

Penghubung Layanan instansi, Kebijakan Manajemen Keamanan Informasi, Audit

TIK, dan Kebijakan Tim Koordinasi SPBE. Dalam hal ini Pemerintah Kota Padang

sudah memenuhi seluruh indikator Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola SPBE.

Kekuatan

Walaupun seluruh indikator Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola telah dipenuhi

akan tetapi belum terlihat adanya kekuatan dalam hal pemenuhannya. Hal ini

disebabkan karena dokumen yang menjadi bukti dukung kurang memenuhi

ketentuan Peraturan Presiden no 95 tahun 2018.

Kelemahan

Pemerintah Kota Padang masih memiliki kelemahan dalam hal kebijakan

internal tata kelola yang meliputi Arsitektur SPBE, Peta Rencana SPBE, dan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 275

Manajemen Keamanan Informasi dimana bukti dukung yang diajukan isi

uraiannya kurang lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah

ditetapkan sehingga dinilai kurang memenuhi Peraturan Presiden nomor 95

tahun 2018 tentang SPBE.

2. Perencanaan Strategis SPBE

Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Perencanaan Strategis SPBE yang

sudah dipenuhi oleh Pemerintah Kota Padang adalah Arsitektur SPBE, Peta

Rencana SPBE, Rencana dan Anggaran SPBE, dan Inovasi Proses Bisnis.

Kekuatan

Walaupun seluruh indikator Aspek Perencanaan Strategis SPBE telah dipenuhi

oleh Pemerintah Kota Padang akan tetapi belum terlihat adanya kekuatan

dalam rencana strategis yang memenuhi ketentuan Peraturan Presiden no 95

tahun 2018.

Kelemahan

Pemerintah Kota Padang masih memiliki kelemahan dalam hal Perencanaan

Strategis SPBE terutama tentang rencana Arsitektur SPBE, Peta Rencana SPBE,

dan Inovasi Proses Bisnis dimana bukti dukung yang diajukan isi uraiannya

kurang lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan

sehingga dinilai kurang memenuhi Peraturan Presiden nomor 95 tahun 2018

tentang SPBE.

3. Teknologi Informasi dan Komunikasi

Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi

sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang yaitu Pembangunan Aplikasi SPBE,

Layanan Pusat Data, Layanan Jaringan Intra, dan Penggunaan Sistem Penghubung

Layanan.

Kekuatan

Pada Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi terlihat adanya proses

Layanan Pusat Data yang menjadi kekuatan dalam penerapan SPBE Pemerintah

Kota Padang. Proses Layanan Pusat Data dibuktikan dengan adanya bukti

dokumen yang menjadi dasar pelaksanaannya.

Kelemahan

Dalam hal Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pemerintah Kota Padang dinilai

masih memiliki kelemahan dalam indikator Pembangunan Aplikasi SPBE dan

Layanan Jaringan Intra dimana dokumen yang menjadi bukti dukung dinilai

kurang memenuhi ketentuan pada Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 276

dari Peraturan Presiden no 95 tahun 2018.

4. Penyelenggara SPBE

Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Penyelenggara SPBE yang sudah

dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang adalah Tim Koordinasi SPBE.

Kekuatan

Pada Aspek Penyelenggara SPBE belum terlihat adanya kekuatan dalam

penerapan SPBE Pemerintah Kota Padang. Aktivitas yang dinyatakan dalam

indikator 19 dan 20 dinilai belum memenuhi ketentuan Peraturan Presiden

nomor 95 tahun 2018 secara lengkap.

Kelemahan

Dalam hal Penyelenggara SPBE, Pemerintah Kota Padang dinilai masih memiliki

kelemahan pada semua indikator dimana uraian dalam bukti dukung yang

diajukan belum sesuai dengan ketentuan.

5. Penerapan Manajemen SPBE

Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Penerapan Manajemen SPBE yang

sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang adalah Manajemen Keamanan

Informasi dan Manajemen Data.

Kekuatan

Pada Aspek Penerapan Manajemen SPBE belum terlihat adanya kekuatan dalam

penerapan SPBE Pemerintah Kota Padang.

Kelemahan

Dalam hal Penerapan Manajemen SPBE, Pemerintah Kota Padang dinilai masih

memiliki kelemahan terutama dalam hal Manajemen Risiko SPBE, Manajemen

Data, Manajemen Aset TIK, Manajemen SDM, Manajemen Pengetahuan,

Manajemen Perubahan, dan Manajemen Layanan SPBE karena bukti dukung

yang diajukan dinilai masih kurang sesuai dengan ketentuan yang terdapat

dalam Peraturan Presiden no 95 tahun 2018.

6. Audit TIK

Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Audit TIK telah dilakukan oleh

Pemerintah Kota Padang untuk seluruh indikator 29-31.

Kekuatan

Pada Aspek Audit TIK belum terlihat adanya kekuatan dalam pelaksanaan

kegiatan Audit TIK Pemerintah Kota Padang.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 277

Kelemahan

Dalam hal Penerapan Audit TIK, Pemerintah Kota Padang dinilai masih memiliki

kelemahan terutama dalam hal Audit Aplikasi SPBE dan Audit Keamanan SPBE

karena bukti dukung yang diajukan dinilai masih kurang sesuai dengan

ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Presiden no 95 tahun 2018.

7. Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik

Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Layanan Administrasi SPBE semua

indikator (indikator 32-41) telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang.

Kekuatan

Pada Aspek Layanan Administrasi SPBE Pemerintah Kota Padang terlihat adanya

kekuatan dalam hal Layanan Perencanaan, Layanan Penganggaran, dan

Layanan Pengadaan Barang dan Jasa yang dapat diketahui dari bukti dukung

yang disampaikan.

Kelemahan

Dalam hal Layanan Administrasi SPBE, Pemerintah Kota Padang dinilai masih

memiliki kelemahan terutama dalam hal Layanan Barang Milik Negara dan

Layanan Pengawasan Internal terkait Pemerintah karena belum sesuai dengan

ketentuan yang ada.

8. Layanan Publik Berbasis Elektronik

Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Layanan Publik Berbasis Elektronik

semua indikator (indikator 42-47) telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang.

Kekuatan

Pada Aspek Layanan Publik Berbasis Elektronik Pemerintah Kota Padang terlihat

adanya kekuatan dalam hal Layanan Publik sektor 1 dan Layanan publik sektor

2 yang dapat diketahui dari bukti dukung yang disampaikan.

Kelemahan

Akan tetapi dalam hal Layanan Publik Berbasis Elektronik Pemerintah Kota

Padang dinilai masih memiliki kelemahan terutama dalam hal Layanan Data

Terbuka dan Layanan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum karena

belum memenuhi ketentuan yang ada.

Rekomendasi Penilaian SPBE Kedepannya

Secara prinsip, dengan adanya implementasi kebijakan internal, tata kelola,

manajemen, dan layanan SPBE akan mendorong peningkatan penerapan SPBE pada

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 278

Pemerintah Kota Padang. Adapun dari hasil evaluasi SPBE yang telah dilakukan

terhadap Pemerintah Kota Padang, sudah dapat menggambarkan predikat cukup

dalam penerapan SPBE, sebagaimana terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan.

Keunggulan penerapan SPBE yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Padang adalah pada

penerapan Aspek TIK, Aspek Layanan Administrasi SPBE, dan Aspek Layanan Publik

Berbasis Elektronik. Keunggulan ini terlihat dengan adanya pemenuhan yang baik

dalam Tata Kelola SPBE terutama dalam hal Layanan Pusat Data. Kekuatan dalam

Aspek Layanan Administrasi SPBE terutama dalam hal Layanan Perencanaan, Layanan

Penganggaran, dan Layanan Pengadaan Barang memperlihatkan bahwa Pemerintah

Kota Padang telah mampu melaksanakan kegiatan perencanaan dan penganggaran

kegiatan SPBE secara baik, begitu juga dalam kemampuan dalam pengadaan barang.

Begitu juga dalam Aspek Layanan Publik Berbasis Elektronik, Pemerintah Kota Padang

telah mampu memberikan Layanan Publik sektor 1 dan Layanan Publik sektor 2

dengan baik. Seluruh keunggulan tersebut saling terkait, sehingga dapat memberikan

gambaran pelaksanaan SPBE di internal Pemerintah Kota Padang menjadi efektif dan

efisien, baik dari sisi anggaran maupun kinerja menjadi optimal.

Namun disisi lain, Pemerintah Kota Padang masih memiliki kelemahan, khususnya

pada aspek Penyelenggara SPBE. Penyelenggara SPBE memang sudah ditetapkan

oleh Pemerintah Kota Padang namun dalam penerapannya belum memenuhi semua

ketentuan yang ada dalam Peraturan Presiden no 95 tahun 2018 sehingga dinilai

masih belum baik.

Pada Aspek Tata Kelola SPBE, Pemerintah Kota Padang perlu melihat dan

mengevaluasi kembali aturan dan kebijakan yang telah dibuat yang dinilai masih

belum lengkap dan belum sesuai dengan Peraturan Presiden no 95 tahun 2018. Upaya

perlu dilakukan agar tercapai keunggulan dalam aspek tata kelola SPBE. Begitu juga

dengan aspek Perencanaan Strategis SPBE, Pemerintah Kota Padang sebaiknya

melakukan review dan perbaikan agar rencana yang dibuat semakin baik dan sesuai

dengan ketentuan yang ada. Dalam hal penerapan manajemen SPBE, Pemerintah

Kota Padang masih perlu memperbaiki dan mereview kegiatan pengelolaan unsur

SPBE sehingga memenuhi siklus manajemen secara baik dan lengkap. Seluruh upaya

perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Pemerintah Kota Padang

dalam menerapkan SPBE.

Perolehan Nilai Tingkat Kematangan Indikator

No Indikator Nilai Tingkat Kematangan

1 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Arsitektur SPBE Instansi Pusat/Pemerintah

2

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 279

No Indikator Nilai Tingkat Kematangan

2 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Peta Rencana SPBE Instansi Pusat/Pemerintah

2

3 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Manajemen Data 3

4 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Pembangunan Aplikasi SPBE 3

5 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Layanan Pusat Data 3

6 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Layanan Jaringan Intra Instansi Pusat/Pemerintah

3

7 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Penggunaan Sistem Penghubung Layanan Instansi

3

8 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Manajemen Keamanan Informasi 2

9 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Audit TIK 3

10 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat/Pemerintah

3

11 Tingkat Kematangan Arsitektur SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah 2

12 Tingkat Kematangan Peta Rencana SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah

2

13 Tingkat Kematangan Rencana dan Anggaran SPBE 3

14 Tingkat Kematangan Inovasi Proses Bisnis SPBE 2

15 Tingkat Kematangan Pembangunan Aplikasi SPBE 2

16 Tingkat Kematangan Layanan Pusat Data 3

17 Tingkat Kematangan Layanan Jaringan Intra Instansi Pusat/Pemerintah Daerah

2

18 Tingkat Kematangan Penggunaan Sistem Penghubung Layanan Instansi Pusat/Pemerintah

3

19 Tingkat Kematangan Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah

2

20 Tingkat Kematangan Kolaborasi Penerapan SPBE 1

21 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Risiko SPBE 1

22 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Keamanan Informasi 1

23 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Data 1

24 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Aset TIK 1

25 Tingkat Kematangan Penerapan Kompetensi Sumber Daya Manusia 1

26 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Pengetahuan 1

27 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Perubahan 1

28 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Layanan SPBE 1

29 Tingkat Kematangan Pelaksanaan Audit Infrastruktur SPBE 1

30 Tingkat Kematangan Pelaksanaan Audit Aplikasi SPBE 1

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 280

No Indikator Nilai Tingkat Kematangan

31 Tingkat Kematangan Pelaksanaan Audit Keamanan SPBE 2

32 Tingkat Kematangan Layanan Perencanaan 4

33 Tingkat Kematangan Layanan Penganggaran 4

34 Tingkat Kematangan Layanan Keuangan 3

35 Tingkat Kematangan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa 4

36 Tingkat Kematangan Layanan Kepegawaian 3

37 Tingkat Kematangan Layanan Kearsipan Dinamis 3

38 Tingkat Kematangan Layanan Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah 2

39 Tingkat Kematangan Layanan Pengawasan Internal Pemerintah 2

40 Tingkat Kematangan Layanan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 3

41 Tingkat Kematangan Layanan Kinerja Pegawai 3

42 Tingkat Kematangan Layanan Pengaduan Pelayanan Publik 3

43 Tingkat Kematangan Layanan Data Terbuka 2

44 Tingkat Kematangan Layanan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH)

2

45 Tingkat Kematangan Layanan Publik Sektor 1 4

46 Tingkat Kematangan Layanan Publik Sektor 2 4

47 Tingkat Kematangan Layanan Publik Sektor 3 3

2.3.5. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya dikaitkan dengan Hasil (Kinerja)

yang Telah Dicapai

1. Untuk indikator kinerja rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah, efisiensi

penggunaan sumber daya dapat dilihat dari :

a. Sumber Daya Manusia

Kuranganya ketersediaan tenaga pengajar/guru karena banyak yang pensiun, salah

satu cara yang dilakukan dalam pencapaian target kinerja yaitu dengan menggunakan

tenaga operator dan beberapa guru yang mengerti IT untuk membimbing segera para

guru agar proses pembelajaran melalui IT tidak terganggu. Hasilnya meskipun proses

belajar mengajar tidak berlangsung dengan tatap muka, namun proses pembelajaran

setidaknya dapat dilakukan sesuai dengan kondisi darurat yang dialami. Selain itu

juga diberdayakan penggunaan guru-guru honorer yang honor mereka diambilkan

dari Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Guru-guru yang dibiayai dengan

dana BOSDA ini diminta untuk menanggulangi permasalahan berkurangnya tenaga

guru PNS di kota Padang. Hasilnya proses pembelajaran dapat dijalankan

sebagaimana mestinya.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 281

b. Sarana Prasarana

Kondisi pandemi yang melanda masyarakat dunia termasuk Kota padang, juga

berefek pada pelaksanaan proses pendidikan. Salah satu dampak yang sangat

terpengaruh adalah proses belajar mengajar di sekolah. Para siswa sesuai dengan

ketentuan PPKM yang diterapkan oleh pemerintah terpaksa harus belajar di rumah.

Akibatnya adalah penggunaan kertas bisa dihemat sedemikian rupa. Para siswa dan

juga guru menggunakan teknologi berupa zoom dalam berinteraksi antara satu

dengan lainnya

2. Untuk indikator kinerja angka harapan hidup, efisiensi penggunaan sumber daya

dapat diketahui dari :

a. Sumber Daya Manusia,

Ketersediaan pengampu jabatan tertentu seperti perawat, perekam medis, dokter,

asisten apoteker, penyuluh kesehatan masyarakat masih jauh dari standar kebutuhan.

Namun penyelenggaraan pelayanan dasar kesehatan masyarakat tetap menjadi

prioritas dengan menerapkan kebijakan peran ganda, misalnya bidan/perawat juga

mengerjakan tugas penyuluh kesehatan masyarakat.

b. Sarana prasarana

Bahwa masih ada puskesmas yang belum memiliki mobil ambulans atau bagi yang

memiliki mobil ambulans masih ada yang belum representative. Sehingga keberadaan

sarana puskesmas keliling (puskeskel) sering kali juga dimanfaatkan sebagai mobil

ambulans untuk merujuk pasien kerumah sakit.

Puskesmas keliling semestinya diprioritaskan menjadi sarana untuk menjangkau

pemberian layanan kesehatan dasar bagi masyarakat yang berada di kawasan

terjauh/tertinggal/terpencil.

3. Untuk indikator Indeks Pembangunan Gender (IPG)

a. Anggaran

Sumber daya keuangan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota

Padang, Dana Alokasi Khusus dari kemetrian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan

Anak dan Badan Koordinasi Kependudukan dan Keluarga Bernacana Nasional (BKKBN).

b. Sumber Daya Manusia

Didukung dengan adanya kerjasama dengan seluruh perangkat daerah Kota Padang

dalam penyusunan Anggaran Responsif Gender, Kerjasama dengan instansi terkait

dalam upaya peningkatan sekolah ramah anak, pesantren ramah anak dan puskesmas

ramah anak, Kerjasama dengan fasilitas kesehatan (faskes) dalam pelayanan KB serta

adanya Peran serta Duta GenRe (Generasi Berencana) dalam meningkakan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 282

pemberdayaan masyarakat terhadapa keluarga sejahtera.

4. Untuk indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan

perhubungan, efisiensi penggunaan sumber daya diketahui dari :

a. Sumber Daya Manusia

Upaya penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan melalui pelibatan

multipihak dalam pengelolaan kegiatan seperti penggunaan jasa pihak ke-3 dalam

pelaksanaan kegiatan. Sesuai dengan keluarnya Peraturan Wali Kota Padang Nomor

13 Tahun 2020 dan Peraturan Wali Kota Padang Nomor 9 Tahun 2021 yang

menetapkan Penugasan Pengelolaan Trans Padang kepada Perusahaan Umum Daerah

Padang Sejahtera Mandiri, dan Dinas Perhubungan ditugaskan sebagai pengawas

Trans Padang.

b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang disediakan Dinas Perhubungan untuk pelayanan

perhubungan sudah termasuk kategori sangat bagus.

Tabel 2.34 DAFTAR HALTE TRANS PADANG KORIDOR 1 DAN 4

KORIDOR 1 TRANS PADANG (PUSAT KOTA-LUBUK BUAYA-BATAS KOTA)

No. Nama Halte Jenis Halte

Lokasi Tahun

Pengadaan Kondisi

1 RTH Imam Bonjol Permanen Imam Bonjol 2013 Baik

2 Kantor Pos Permanen Kantor Pos 2013 Baik

3 SMPN 1 I Permanen SMP 1 2013 Baik

4 IAIN I Permanen Kampus II IAIN 2013 Baik

5 Korem II Permanen Korem 2013 Baik

6 Kantor Gubernur Permanen Kantor Gubernur 2013 Baik

7 Depnaker Portable Depan Depnaker 2014 Baik

8 Koni I Permanen GOR Haji Agus Salim 2013 Baik

9 Telkom Padang Baru I Portable Depan Bank Muamalat 2014 Baik

10 Stikes Indonesia Permanen Seberang Dinas Lingkungan Hidup Sumbar

2013 Baik

11 Belanti I Permanen Depan Samsat Lama 2013 Baik

12 AKBP I Permanen Depan AKBP 2013 Baik

13 RS. Jantung Permanen Seberang Transmart 2020 Baik

14 Elang Perkasa Permanen Depan Elang Perkasa 2013 Baik

15 DPRD I Permanen DPRD Tk. 1 Sumbar 2013 Baik

16 Simpang Labor Permanen Seberang Basko 2013 Baik

17 UNP I Permanen Depan UNP 2013 Baik

18 Capela Permanen Polsek Padang Utara 2013 Baik

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 283

No. Nama Halte Jenis Halte

Lokasi Tahun

Pengadaan Kondisi

19 SImpang GIA I Portable Depan Son Son Hotel 2013 Baik

20 Asrama Haji I Portable Asrama Haji 2013 Baik

21 Asia Biskuit I Permanen Asia Biskuit 2013 Baik

22 Stasiun Tabing I Permanen Stasiun KA Tabing 2013 Baik

23 Pasir Jambak Permanen Simp. Pasir Jambak 2013 Baik

24 Singgalang I Portable Simp. Singgalang 2013 Baik

25 Griya Bunga Mas I Portable Seberang Masjid Nailus Sa’adah

2013 Baik

26 Mutiara Putih I Portable Simpang Mutiara Putih 2013 Baik

27 Perum. Lubuk Gading (pindahan halte SMP 15)

Portable Simpang Perum. Lubuk Gading Permai V

2013 Baik

28 Kalumpang I Permanen Simp Kalumpang 2013 Baik

29 Pasar Lubuk Buaya I Portable Pasar Buah Lubuk Buaya 2013 Baik

30 Anak Air I Portable Swalayan Abdinegoro 2014 Baik

31 Monang I Portable Seberang perumahan Monang 2014 Baik

32 Polsek Koto Tangah Permanen Polsek Koto Tangah 2013 Baik

33 SGO I Permanen Seberang Kampus II UNP (SGO)

2013 Baik

34 Kayu Kalek I Portable Simp. Kayu Kalek 2014 Baik

35 Mega Permai I Permanen Cristina Hakim Lubuk Buaya 2013 Baik

36 Mega Permai II Permanen Simp. Mega Permai 2017 Baik

37 SMA 8 (pindahan halte mega permai II)

Portable Simp. SMA 8 Lubuk buaya 2013 Baik

38 Kayu Kalek II Portable Seberang Simp. Kayu Kalek

2013 Baik

39 SGO II Portable Kampus II UNP (SGO) 2013 Baik

40 SMP 15 Permanen Seberang Polsek Koto Tangah 2017 Baik

41 Perum Lubuk Raya Lestari (pindahan halte Nurul Iman)

Portable Depan Kantor Camat Koto Tangah

2013 Baik

42 Monang II Portable Simp. Perumahan Monang 2013 Baik

43 Anak Air II Portable Simp. Anak Air 2014 Baik

44 Simpang Brimob Portable Simp. Brimob 2013 Baik

45 Pasar Lubuk Buaya II Portable Seberang Pasar Lubuk Buaya 2013 Baik

46 Kalumpang II Portable Simp. Kalumpang 2013 Baik

47 Mutiara Putih II Permanen Simpang Perumahan Mutiara 2013 Baik

48 Griya Bunga Mas II Permanen Masjid Nailus Sa’adah 2013 Baik

49 Singgalang II Portable Seberang Simp Singgalang 2014 Baik

50 Muaro Penjalinan Portable Simp Muaro Penjalinan 2014 Baik

51 Stasiun Tabing II Portable Stasiun KA Tabing 2013 Baik

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 284

No. Nama Halte Jenis Halte

Lokasi Tahun

Pengadaan Kondisi

52 Asia Biskuit II Permanen Asia Biskuit 2012 Baik

53 Asrama Haji II Permanen Asrama Haji 2012 Baik

54 Simpang GIA II Permanen Simpang GIA 2012 Baik

55 Tunggul Hitam II Permanen Simp. Tunggul Hitam 2012 Baik

56 UNP II Portable UNP 2013 Baik

57 Basko Permanen Hotel Basko 2013 Baik

58 DPRD II Permanen DPRD Tk. I Sumbar 2013 Baik

59 Al- Azhar Permanen Sekolah Yayasan Al-Azhar 2013 Baik

60 Transmart II Portable Transmart 2014 Baik

61 AKBP II Permanen Seberang AKBP 2013 Baik

62 Belanti II Permanen Seberang Samsat Lama 2013 Baik

63 Masjid Raya Permanen Masjid Raya Sumbar 2013 Baik

64 Telkom Padang Baru II Permanen Telkom Padang Baru 2013 Baik

65 Koni 2 Permanen Gor Haji Agus Salim 2013 Baik

66 LBA LIA Permanen Bank BTN 2013 Baik

67 Kantor Gubernur II Permanen Kantor Gubernur 2013 Baik

68 Korem II Permanen Korem 2013 Baik

69 IAIN II Permanen Kampus II IAIN 2013 Baik

70 SMP 1 II Permanen Kantor Disduk Capil Kota Padang

2013 Baik

71 Hotel Padang Permanen Seberang Kantor Pos 2013 Baik

72 Pasar Raya Portable Imam Bonjol 2013 Baik

73 Masjid Nurul Iman Permanen Masjid Nurul Iman 2017 Baik

Tabel 2.35 KORIDOR 4 TRANS PADANG (TELUK BAYUR-TERMINAL TIPE A ANAK AIR)

No. Nama Halte Jenis Halte

Lokasi Tahun

Pengadaan Kondisi

1 Lantamal I Permanen Lantamal 2019 Baik

2 Simpang Pampangan Portable Simpang Pampangan 2019 Baik

3 Simpang Perum Pengambiran

Portable Simpang Perum Pengambiran

2019 Baik

4 PT. Tazar Portable PT. Tazar 2020 Baik

5 Simpang Arai Pinang Portable Simpang Arai Pinang 2019 Baik

6 Simpang Beringin Portable Simpang Beringin 2019 Rusak Ringan

(Pegangan Lepas)

7 Simpang lubeg Permanen Simpang lubeg 2019 Baik

8 PLN Unit Transmisi By Pass

Portable PLN Unit Transmisi By Pass

2021 Baik

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 285

No. Nama Halte Jenis Halte

Lokasi Tahun

Pengadaan Kondisi

9 Pool ALS Portable Pool ALS 2021 Baik

10 Klinik Umum Fitria/Primatama (Pindahan Simpang Pisang)

Portable Klinik Umum Fitria 2019 Baik

11 Simp. Pisang (Bank Nagari)

Permanen Simp. Pisang 2020 Baik

12 RS. Semen Padang +100m

Portable RS. Semen Padang +100m

2019 Baik

13 Masjid Jami'atul Huda Ketaping

Permanen Masjid Jami'atul Huda 2020 Baik

14 Utama Furnitur (Kayu Gadang )

Portable Utama Furnitur 2021 Baik

15 Polsek Kuranji Permanen Polsek/Puskesmas Kuranji 2021 Baik

16 Simpang Kalumbuk/Simpang Kuranji (Pindahan dari Simp. Kataping)

Portable Simpang Kalumbuk/Simpang Kuranji

2019 Baik

17 Kantor Camat Kuranji Portable Seberang Kantor Camat Kuranji

2019 Baik

18 SD 36 Gunung Sariak +10m

Portable SD 36 Gunung Sariak +10m

2021 Baik

19 RM Dua Saudara (By Pass)

Portable RM Dua Saudara 2019 Baik

20 RM Cik Elok ( By Pass) Portable RM Cik Elok 2021 Baik

21 Baznas Portable Baznas 2021 Baik

22 Universitas Terbuka (By Pass)

Portable Seberang Universitas Terbuka

2021 Baik

23 Simp. Diklat Olahraga (SMA 4) (By Pass)

Portable Simp. Diklat Olahraga (SMA 4)

2019 Baik

24 FKG Baiturahmah (By Pass)

Portable Seberang FKG Baiturahmah

2021 Baik

25 Pusat Pemerintahan, Bpkp (By Pass)

Permanen Bpkp 2019 Baik

26 RS. Siti Rahmah Permanen Depan SPBU (Seberang Siti Rahmah)

2019 Baik

27 Simpang Air Pacah Permai

Portable Simpang Air Pacah Permai 2019 Baik

28 Simpang TVRI Portable TVRI Sumbar 2021 Baik

29 Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto

Portable Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto

2019 Baik

30 Km Simpang Koto Tuo Portable Km Simpang Koto Tuo 2021 Baik

31 SPBU Anak Aia I Portable SPBU Anak Aia 2019 Baik

32 Simpang Kalumpang Portable Simpang Kalumpang 2019 Rusak Ringan

(Pegangan Lepas)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 286

No. Nama Halte Jenis Halte

Lokasi Tahun

Pengadaan Kondisi

33 Simpang Anak Aia Portable Simpang Anak Aia 2019 Baik

34 Stikes Perintis Kalumpang

Portable Stikes Perintis Kalumpang 2019 Baik

35 Simp. Kalumpang By Pass

Portable Simp. Kalumpang By Pass 2019 Baik

36 SPBU Anak Air II Portable SPBU Anak Air 2019 Baik

37 Simpang Koto Tuo Portable Simpang Koto Tuo 2021 Baik

38 Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (Pindahan dari Kantor Camat Kuranji)

Portable Simp. Lubuk Minturun-Anak Air

2019 Baik

39 Simpang Liga Dakwah Portable Simpang Liga Dakwah 2019 Baik

40 Simpang Mesjid Araudah (Pagai)

Portable Mesjid Araudah 2021 Baik

41 Simpang TVRI Portable Simpang TVRI Baik

42 Simpang Air Pacah Permai

Portable Simpang Air Pacah Permai 2019 Baik

43 RS. Siti Rahmah Permanen RS. Siti Rahmah 2019 Baik

44 Pusat Pemerintahan Aia Pacah

Permanen Pusat Pemerintahan Aia Pacah

2019 Baik

45 Universitas Terbuka Portable Universitas Terbuka 2019 Rusak Sedang

46 Toyota By Pass Portable Toyota By Pass 2021 Baik

47 Hendra Auto Service (By Pass) Simp. Balai Baru

Portable Hendra Auto Service 2019 Baik

48 Kantor Camat Kuranji Permanen Kantor Camat Kuranji 2020 Baik

49 Sharp By Pass (Kayu Gadang)

Portable Sharp By Pass 2019 Rusak Ringan

(Pegangan Lepas)

50 Pool Yanti/ Simp. Ketaping

Portable Pool Yanti 2019 Baik

51 BRI By Pass/Seberang SPH

Portable BRI By Pass/Seberang SPH

2019 Baik

52 Smile Market Portable Smile Market 2019 Rusak Ringan

(Pegangan Lepas)

53 Simpang Lubeg Permanen Simpang Lubeg 2019 Baik

54 Simpang Beringin (Pertamina)

Portable Simpang Beringin (Pertamina)

2019 Baik

55 Simpang Arai Pinang / Kantor Pos By Pass

Portable Kantor Pos By Pass 2019 Baik

56 PT. Tazar II Portable PT. Tazar 2020 Baik

57 Simpang Pengambiran Portable Simpang Pengambiran 2019 Rusak Ringan

(Pegangan lepas)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 287

No. Nama Halte Jenis Halte

Lokasi Tahun

Pengadaan Kondisi

58 Simpang Pampangan Portable Simpang Pampangan 2019 Baik

59 Lantamal II Portable Lantamal 2019 Baik

5. Untuk indikator kinerja persentase luas kawasan bebas banjir, efisiensi penggunaan

sumber daya dapat diketahui dari :

Sumber Daya Manusia

Masih ada yang kurang cakap, terampil dari kapasitas dan Kualitas sumber daya yang

masih perlu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan pada era digital saat ini untuk

mendukung penyelenggaraan kegiatan insfratruktur pada Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang, maka perlu ditingkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan

sumber daya manusia tersebut. Adapun usaha yang dilakukan dengan adanya kegiatan

pelatihan-pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Setelah dilakukan analisa beban

kerja, maka terlihat beban kerja pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tidak

sesuai dengan jumlah pegawai yang tersedia.

Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan melalui pelibatan

multipihak dalam pengelolaan sub kegiatan seperti penggunaan jasa pihak ke 3 dalam

pelaksanaan kegiatan, penggunaan tenaga ahli dari perguruan tinggi sebagai pemateri,

tim penilai, dan rencana ada kerjasama dengan perguruan tinggi terkemuka di Kota

Padang.

6. Untuk indikator kinerja angka kriminalitas (angka pelanggaran yustisial), efisiensi

penggunaan sumber daya dapat diketahui dari :

Sumber Daya Manusia

Luas wilayah Kota Padang sebesar 94,96 km2 dengan jumlah penduduk 909.040 jiwa

yang terdiri atas 11 kecamatan dan 104 kelurahan dibutuhkan 800 personil lapangan

pada Satpol PP. namun dengan jumlah PNS sebanyak 80 orang, non PNS 406 orang

diupayakan dalam penertiban dan keamanan kota Padang.

7. Untuk indikator kinerja indeks kualitas lingkungan hidup, efisiensi penggunaan

sumber daya dapat diketahui dari :

a. Sumber Daya Manusia.

Ketersediaan pengampu saat ini terdiri atas PNS sebanyak 251 orang dengan

kebutuhan sebanyak 1.053 orang, sedangkan non PNS saat ini sebanyak 377 dengan

jumlah kebutuhan sebanyak 386. Namun hal ini ditetap di upayakan memaksimalkan

pencapaian kinerja.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 288

b. Sarana prasarana

Bahwa masih banyaknya sarana prasarana yang masih kurang meliputi kontainer DLH

dengan kebutuhan 250, yang tersedia saat ini sebanyak 198, sehinnga masih

diperlukan sebnyak 52 kontainer, arm roll dengan kekurangan sebanyak 9 unit, mesin

pencacah kompos dengan kekurangan sebanyak 101 unit, perahu pengumpul sampah

di sungai dengan dengan kekuarngan sebanyak 4 unit, perahu pengumpul sampah di

danau kekurangan sebanyak 5 unit, kendaraan roda 3, mobil sweeper masih

mengalami kekurangan. Dengan masih banyaknya kekurangan sarana dan prasarana,

namun hal ini tidak mempengaruhi pencapaian kinerja.

8. Untuk indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani dan persentase

perumahan dan permukiman layak, efisiensi penggunaan sumber daya dapat dilihat

dari :

Sumber Daya Manusia

SDM yang tersedia saat ini sebanyak 106 orang, yang tersedia hanya 26 orang dan

terdapat kekurangan pegawai sebanyak 80 orang. Namun dengan efisiensi sumber daya

dan anggran tersebut, Dinas Perkim masih dapat melaksanakan indikator tersebut. Hal ini

disiasati dengan memaksimalkan penggunaan anggaran untuk merekrut pegawai kontrak

dan tenaga fasilitator lapangan serta memberdayakan pegawai di sekretariat dalam hal

monitoring kegiatan. Sehingga pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendukung

pencapaian indikator dapat dilakukan secara maksimal.

9. Untuk indikator kinerja tingkat pengangguran terbuka, efisiensi penggunaan sumber

daya dapat dilihat dari masih kurangnya tenaga fungsional tertentu seperti fungsional

pengantar kerja turut signifikan dalam mempengaruhi efektifitas penempatan tenaga

kerja dalam rangka menekan angka Tingkat Pengangguran Terbuka.Efisiensi lainnya

seperti peniadaan pameran bursa kerja dengan alasan recofusing anggaran turut

mempengaruhi meningkatnya jumlah pencari kerja yang dapat diserap.

Untuk indikator kinerja tingkat kemiskinan, efisiensi penggunaan sumber daya dapat

dilihat dari segi sarana prasarana. Didukung dengan sarana 1 unit gedung kantor, 1 unit

gedung layanan Pusskesos, 1 unit LPKS dan 40 unit rumah desaku menanti. Rumah

desaku menanti merupakan rumah tinggal sementara bagi keluarga gelandangan dan

pengemis. Disini mereka akan dibina dan dilatih keterampilan agar bisa mandiri sehingga

terlepas dari statusnya sebagai gelandangan dan pengemis.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 289

Gambar 2.91 Rumah Desaku Menanti

Untuk menangani anak yang berhadapan hukum (ABH), Dinas Sosial menyediakan satu

Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) Kasih Ibu. Disini anak yang

berhadapan dengan hukum akan dibina, diberikan perlindungan dan pendampingan.

Sehingga hak anak atas perlindungan tetap terpenuhi.

Gambar 2.92 Gedung LPKS Kasih Ibu

10. Untuk indikator kinerja pertumbuhan pelaku usaha ekonomi kreatif (e-kraf),

Kontribusi Sektor Pariwisata Kota Padang terhadap Pariwisata Provinsi

Sumatera Barat, Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara, Jumlah Kunjungan

Wisata Domestik, Rata-Rata Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara Serta

Rata-Rata Lama Tinggal Wisatawan Domestik, efisiensi penggunaan sumber daya

dapat dilihat dari :

a. Efisiensi Anggaran

Berdasarkan Peraturan Walikota Padang Nomor 80 Tahun 2020 tentang SOTK Dinas

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 290

Pariwisata Kota Padang dimana pada tahun 2021 munculah bidang ekonomi kreatif

pariwisata, tahun 2021 terdapat 2 program yang mendukung ekonomi kreatif yakni

program penigkatan Ekonomi kreatif melalui pemanfaatan dan perlindungan Hak

Kekayaan Intelektual dan Program Pengembangan Sumder Daya dan Ekonomi Kreatif

melalui program ini dilaksanakan kegiatan pelatihan Menjahit Kreatif yang diikuti oleh

25 peserta, sesuai dengan perencanaan kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta,

namun dalam pelaksanaan peserta berjumlah 25 orang, artinya terdapat efsiensi

sumber daya 5 orang, sedangkan untuk alokasi anggaran sebesar Rp. 54.499.500,-

dan realisasi sebesar Rp. 49.690.000,- atau 91.17%. dan untuk kegiatan Pelatihan

rajutan dan akrilik kreatif dengan peserta 30 orang dan diikuti oleh 35 peserta, dan

alokasi anggaran sebesar Rp. 80.000.000 dan serapan anggaran Rp. 77.981.700 atau

97.48%.Berikut tabel efisiensi anggaran pada program ekonomi kreatif pariwisata:

Tabel 2.36 Efisiensi Anggaran Tahun 2021

No. Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi (Rp)

1 Bincang Kraetif 71.402.500,- 68.462.500,- 2.940.000,-

2 Menjahit kreatif 54.499.500,- 49.690.000,- 4.809.500,-

3 Rajutan dan Akrilik kreatif

80.000.000,- 77.981.700,- 2.018.300,-

4 Digitalisasi branding 123.225.250,- 80.098.000,- 43.127.250

5 Pelatihan outbond 123.225.500,- 84.325.000,- 38.900.500,-

Total 452.352.750,- 360.557.200,- 91.795.550,-

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari total pagu dana Rp. 452.352.750,-

diperoleh efisiensi belanja besar Rp. 91.795.550,- dari kegiatan program ekonomi

kreatif pariwisata.

b. Efisiensi Sumber Daya Manusia

Dalam pelaksanaan program kegiatan pada Dinas Pariwisata didukung oleh tenaga

PNS sebanyak 25 orang dan tenaga Non PNS sebanyak 24 orang dan 70 orang

petugas kebersihan pantai. Dinsa Pariwisata selaku OPD yang termasuk kedalam visi,

misi dan program unggulan kepala daerah, dengan keterbatasan jumlah Sumber Daya

Manusia telah mampu melaksanakan program dan kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya, hal ini tidak terlepas dari pemberdayaan 2 orang tenaga kreatif milineal

yang membantu pembuatan konten-konten kreatif promosi pariwisata, serta

memberdayakan mahasiswa yang sedang melakukan praktek kerja lapangan pada

Dinas Pariwisata Kota Padang.

c. Efisiensi Sarana Prasarana

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan destinasi di Kota Padang, tentu saja

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 291

dibutuhkan fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai, ketersediaan sarana dan

prasarana pada Dinas Pariwisata Kota Padang, untuk tahun 2021 di Dukung oleh dana

DAK fisik yaitu pembuatan Gedung Ampiteater, pembuatan toilet dan kamar bilas,

pembuatan kios cinderamata di Panatai Air Manis serta lanjutan pembuatan

pedestrian di Pantai Padang. Disamping pembangunan diatas, untuk menjaga

kebersihan destinasi wisata khususnya destinasi yang menjadi unggulan Kota Padang

juga dibantu oleh Bank BNI melalui program CSR yaitu penyediaan Bak sampah

terpilah dibeberapa titik di Pantai Padang.

11. Untuk indikator kinerja persentase peningkatan kelurahan tangguh bencana, efisiensi

penggunaan sumber daya dapat dilihat dari :

Efektivitas adalah cara mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan

dan efisiensi adalah cara mengukur kehematan penggunaan sumber angggaran, Pada

Tabel Tingkat Efisiensi dan Efektifitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

dapat dilihat bahwa :

a. Sasaran Meningkatnya Ketangguhan Kawasan dalam Penanggulangan Bencana

dengan indikator Persentase Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana yang didukung

oleh Program Penanggulangan Bencana dan terdapat realisasi sebesar Rp.

669.322.250 dengan persentase 77,26%. Indikator tersebut terdiri dari dua sub

kegiatan yaitu Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana

Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana) dan Penguatan Kapasitas Kawasan untuk

Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Untuk kegiatan pendukung Kelurahan Tangguh hanya

satu sub kegiatan yaitu Penguatan Kapasitas Kawasan untuk Pencegahan dan

Kesiapsiagaan. Sub kegiatan ini sudah dijadwalkan akan dilaksanakan pada awal

tahun 2021, tetapi karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

(PPKM) dari awal 2021 sampai akhir triwulan 3 dengan level PPKM Kota Padang level

4, menyebabkan kegiatan Kelurahan tangguh tertunda. Akan tetapi, setelah keluarnya

surat edaran Wali Kota Padang yang bernomor 400.1052/BPBD-Pdg/X/2021 tentang

pemberlakukan PPKM level 2 pencegahan pandemi Covid-19 pada awal TW 4

memberikan titik terang untuk memulai kegiatan Kelurahan Tangguh tersebut.

Sehingga pada TW 4, kegiatan Kelurahan Tangguh terlaksana secara efisien dan

efektif, dalam arti bahwa segala sesuatu dapat dikerjakan dengan berdaya-guna:

artinya dengan tepat, cepat, hemat, dan selamat. Pelaksanaan Kelurahan Tangguh

bencana dilaksanakan di Kelurahan Olo dan sesuai target rencana kerja pada awal

tahun dan target kelurahan tangguh yang 1% dapat terrealisasikan.

b. Sasaran Meningkatnya Ketangguhan Kawasan dalam Penanggulangan Bencana dan

Meningkatnya Kemampuan Penanggulangan Bencana memiliki realisasi keuangan

sebesar Rp 3.931.313.759,- dengan persentase 92,49% serta Rata-rata capaian dari

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 292

tiga indikator mempunyai tingkat efisiensi sebesar 7,51 % dan efektivitas sebesar

108.13%. Hal ini membuktikan segala upaya terkait penanggulangan bencana yang

dilakukan oleh BPBD bisa dikatakan berhasil dalam mencapai tujuan/target yang

sudah dijadwalkan dan sudah berhasil melakukan efisiensi atau penghematan

penggunaan anggaran daerah sebesar 7,51%. Efisiensi dilakukan dibeberapa aspek

seperti anggaran dan sumber daya manusia, contohnya sosialisasi kelurahan tangguh

yang ditahun sebelumnya dilakukan dengan memberikan sosialisasi dari rumah ke

rumah diganti dengan pemberian sosialisasi terpusat seperti pemberian sosialisasi

terhadap jemaah masjid yang dilakukan di dalam masjid-masjid pada kelurahan yang

ditargetkan. Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah memiliki beberapa

orang yang telah memiliki sertifikat dalam penanggulangan bencana. Orang-orang

inilah yang menjadi penggerak dalam mencapai persentase Kelurahan Tangguh

Bencana yang ditargetkan. Efisiensi ini menghemat jumlah SDM fasilitator karena

yang semula jumlah SDM fasilitator yang diturunkan untuk memberi sosialisasi dari

rumah ke rumah berjumlah banyak, sekarang mampu diselesaikan oleh beberapa

orang karena dilakukan secara terpusat.

12. Untuk indikator kinerja Persentase Bencana Yang Ditangani, efisiensi penggunaan

sumber daya dapat dilihat dari sasaran Meningkatnya Kemampuan Penanggulangan

Bencana dengan indikator Persentase Bencana yang ditangani dapat tercapai 100% dan

realisasi keuangan sebesar Rp. 2.750.467.004,- dengan persentase 98,22 %. Indikator ini

terdiri dari 3 sub kegiatan, yaitu Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana

Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Kabupaten/Kota, Penyediaan Peralatan Perlindungan

dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana dan Pencarian dan Pertolongan dan Evakuasi

Korban Bencana Kabupaten/Kota. Sedangkan sub kegiatan yang mendukung indikator ini

adalah Pencarian dan Pertolongan juga Evakuasi Korban Bencana Kabupaten/Kota.

Indikator Persentase Kejadian Bencana yang Ditanggulangi terlaksana secara efektif dan

efisien, dengan artian bahwa segala sesuatu terkait upaya penanggulangan bencana

telah dikerjakan secara tepat, cepat, hemat, dan selamat. Pegawai Badan

Penanggulangan Bencana Daerah yang tergabung dalam Pusdalops dan Tim Reaksi

Cepat mulai Tahun 2021 telah mendapat Bimbingan Teknis dan pelatihan–pelatihan

manajemen penanggulangan bencana sehingga menjadi tenaga yang siap pakai tapi

masih belum maksimal dalam mendapatkan pelatihan mestinya lebih banyak pelatihan

untuk satuan tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik untuk tahun-tahun berikutnya.

Setiap kejadian bencana telah diselenggarakan dengan tepat sasaran, apa yang

dikehendaki tercapai, atau apa yang dicita-citakan menjadi kenyataan sehingga target

kejadian bencana selesai ditanggulangi tepat pada waktunya.

Satu program yaitu program penanggulangan bencana yang terdiri atas 3 sub kegiatan.

Indikator Persentase Kejadian Bencana yang Ditanggulangi terlaksana secara efektif dan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 293

efisien, dengan artian bahwa segala sesuatu terkait upaya penanggulangan bencana

telah dikerjakan secara tepat, cepat, hemat, dan selamat. Pegawai Badan

Penanggulangan Bencana Daerah yang tergabung dalam Pusdalops dan Tim Reaksi

Cepat mulai Tahun 2021 telah mendapat Bimbingan Teknis dan pelatihan–pelatihan

manajemen penanggulangan bencana sehingga menjadi tenaga yang siap pakai tapi

masih belum maksimal dalam mendapatkan pelatihan mestinya lebih banyak pelatihan

untuk satuan tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik untuk tahun-tahun berikutnya.

Setiap kejadian bencana telah diselenggarakan dengan tepat sasaran, apa yang

dikehendaki tercapai, atau apa yang dicita-citakan menjadi kenyataan sehingga target

kejadian bencana selesai ditanggulangi tepat pada waktunya.

13. Untuk indikator kinerja nilai AKIP, efisiensi penggunaan sumber daya dapat dilihat dari

anggaran dari tahun 2019 dengan total belanja sebesar 2.748.605.226.492,32 sedangkan

belanja tahun 2020 sebesar 2.401.183.162.045,08. Dengan jumlah program 2019

sebanyak 349 dan tahun 2020 sebanyak 457. Nilai sakip tahun 2020 mengalami

peningkatan dari tahun 2019, dimana nilai sakip 2020 sebesar 74,23 dan tahun 2019

sebesar 75,83.

2.3.6. Analisis Program dan Kegiatan yang Mendukung Pencapaian Target Kinerja

1. Untuk indikator kinerja rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah

ditunjang oleh 2 program dan 6 kegiatan yang meliputi program penunjang urusan

pemerintah daerah Kabupaten/Kota serta program pengelolaan pendidikan. Program dan

kegiatan ini sangat mendukung dalam pencapaian kinerja, namun pembelajaran

dilakukan daring karena covid 19, namun hal ini tetap dilakukan agar tetap terlaksananya

proses pembelajaran. Beberapan kegiatan yang dilakukan yaitu pembangunan unit

sekolah baru Sekolah dasar, penambahan ruang kelas baru SD, pembangunan unit

sekolah baru SMP, Penambhan ruang kelas baru SMP, rehabilitasi sedang/berat ruang

kelas sekolah SMP, penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan bagi satuan pendidikan

SD, penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan bagi satuan pendidikan SMP.

2. Untuk indikator kinerja angka harapan hidup ditunjang oleh 3 program yang meliputi

program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat,

Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman, Program

Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. Ketiga program ini untuk regulasi mapping

BOK-nya sangat berketergantungan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan.

3. Untuk indikator kinerja persentase luas kawasan bebas banjir, ditunjang oleh 2

program yang meliputi program pengelolaan sumber saya air (SDA), Program

pengelolaan dan pengembangan sistem drainase. Melalui program tersebut telah

dilakukan pembangunan bangunan berkuat tebing, pembangunan check dam,

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 294

normalisasi/restorasi sungai, operasional dan pemeliharaan check dam, operasi dan

pemeliharaan sungai, pembangunan sistem drainase perkotaan, peningkatan saluran

drainase perkotaan, rehabilitasi saluran drainase perkotaan, operasional dan

pemeliharaan sistem drainase.

4. Untuk indikator kinerja angka kriminalitas (angka pelanggaran yustisial) ditunjang

oleh 1 (satu) program yang meliputi program peningkatan ketentraman dan ketertiban

umum. Program ini dengan melaksanakan pencegahan gangguan ketentraman dan

ketertiban umum melalui deteksi dini dan cegah dini, Pembinaan dan Penyuluhan,

Pelaksanaan Patroli, Pengamanan, dan Pengawalan merupakan kegiatan pembayaran

honor/ gaji Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang dalam penanggulangan

keamanan kota selama 1 (satu) tahun. Selain itu juga dilakukan Penindakan atas

Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum Berdasarkan Perda dan Perkada melalui

Penertiban dan Penanganan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Masa merupakan kegiatan

operasi keamanan dan ketertiban yang dilakukan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Padang selama 1 (satu) Tahun. Selain itu juga dilakukan Kerjasama antar Lembaga

dan Kemitraan dalam Tekhnik Pencegahan dan Penanganan Gangguan Ketentraman dan

Ketertiban Umum merupakan kegiatan sidang tipiring dan penyelesaian kasus yang telah

ditertibkan oleh Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang.

5. Untuk indikator kinerja indek kualitas lingkungan hidup, ditunjang oleh 4 program

yang meliputi Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, Program Pembinaan dan

Pengawasan Terhadap Izin Lingkungan dan izin Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan (PPLH), Program Penanganan Pengaduan Lingkungan Hidup, Program

Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup.

6. Untuk indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani, ditunjang oleh satu program

yaitu program kawasan permukiman. Melalui program tersebut, maka dilaksanakan

dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman (RP3KP) Kota Padang, menyusun, Menyusun dokumen inventarisasi dan

verifikasi terhadap data pendukung SPM Bidang sanitasi dan air minum, jumlah dukungan

pelaksanaan kegiatan P2KP/Kotaku, Menyusun dokumen RP2KPKPK atau dokumen

informasi perumahan dan kawasan permukiman (PKP), Melaksanakan perbaikan rumah

tidak layak huni, Perbaikan rumah tidak layak huni dan sarpras yang ditingkatkan (DAK),

Menyusun dokumen Pendampingan BSPS yang dilaksanakan, Menyusun dokumen

perencanaan untuk pembangunan infrastruktur sanitasi air limbah, air minum, dan

infrastruktur penunjang lainnya dalam rangka pengurangan jumlah Kawasan kumuh,

Menyusun site plan dan DED peremajaan/pemugaran lokasi permukiman kumuh.

7. Untuk Indikator kinerja persentase perumahan dan permukiman yang layak

ditunjang oleh 3 program yang meliputi Program Kawasan Permukiman, Program

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 295

Pengembangan Perumahan, serta Program Peningkatan Prasarana, Sarana dan Utilitas

Umum (PSU). Melalui program tersebut maka dilakukan Pendampingan Pelaksanaan

Program Sanimas di Kota Padang, Pendampingan infrastruktur sanitasi aman di

lingkungan kawasan permukiman, Pendampingan pelaksanaan DAK sanitasi Kota Padang,

Membangun Infrastruktur sanitasi layak dilingkungan kawasan permukiman (DAK),

Infrastruktur sanitasi layak dilingkungan kawasan permukiman, Infrastruktur sanitasi

layak dilingkungan kawasan permukiman (Dana Hibah APBN), Menyusun dokumen data

spatial sektor perumahandi Kota Padang, jumlah peraturan terkait Penyediaan,

Penyerahandan Pengelolaan PSU Perumahan, Melaksanakan monitoring, evaluasi dan

pelaporan terhadap hasil pelaksanaan program dan kegiatan Perumahan dan Kawasan

Permukiman, Dokumen rumah tidak layak huni yang divalidasi, Koordinasi antar anggota

POKJA dan pihak pelaksana di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Koordinasi

penyediaan perumahan umum dan MBR yang dilaksanakan, Melakukan perbaikan dan

rehab terhadap sarana dan prasarana serta utilitas Rusunawa, Melaksanakan operasional

dan pemeliharaan terhadap rusunawa dan rusus, Menyusun dokumen perencanaan

prasarana, sarana dan utilitas yang ditingkatkan dan direhabilitasi, Melaksanakan

pembangunan dan pemeliharaan jembatan lingkungan, drainase lingkungan, jalan

lingkungan dan prasarana publik yang respresentatif, serta Melakukan verifikasi PSU PKP

yang serahterimakan dan dikelola dari pengembang ke Pemko Padang.

8. Untuk Indikator kinerja tingkat pengangguran terbuka ditunjang oleh 2 program yang

meliputi program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, program

perencanaan tenaga kerja, program penempatan tenaga kerja. Dengan adanya program

ini maka dilakukan perluasan kesempatan kerja pelayanan atar kerja, informasi pasar

kerja online serta pelatihan berbasis komptensi. Salah satu pelatihan berbasis kompetens

kompetensi yang telah dilakukan salah satunya adala pelatihan barista, menjahit dan tata

boga.

9. Untuk Indikator kinerja tingkat kemiskinan ditunjang oleh Program Pemberdayaan

Sosial, Program Rehabilitasi Sosial, Program Perlindungan dan Jaminan Sosial, Program

Penanganan Bencana. Program tersebut dilaksanakan dengan melaksanakan penyaluran

hibah dan bantuan sosial, penyaluran bantuan berusaha untuk lanjut usia, penyerahan

bantuan sembako PPKM, pelatihan KUBE fakir miskin, penyerahan bantuan untuk korban

bencana.

10. Untuk Indikator kinerja Peningkatan Nilai PMA, Peningkatan Nilai PMDN dan Indeks

Kemudahan Perizinan Daerah, ditunjang oleh 4 program yaitu Program Promosi

Penanaman Modal, Program Pelayanan Penanaman Modal, Program Pengendalian Modal,

Program Pengelolaan data dan sistem Informasi Penanaman Modal. Ini dilakukan dengan

adanya sosialisasi dan temu usaha bagi pelaku usaha yang juga bertujuan untuk

mencapai target peningkatan realisasi investasi daerah. Dalam kegiatan tersebut, para

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 296

pelaku usaha, lembaga pemerintah dan lembaga sosial kemasyarakatan difasilitasi dalam

suatu forum untuk saling berbagi (sharing) informasi berkaitan dengan iklim investasi di

Kota Padang. Para pelaku usaha dalam kesempatan tersebut diberi penjelasan tentang

regulasi penanaman modal, kemudahan berusaha (insentif) dan kepastian hukum dalam

berinvestasi. Dimana masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan

iklim investasi di Kota Padang.

11. Untuk Indikator kinerja kontribsi sektor perdagangan terhadap PDRB, ditunjang

oleh 5 program meliputi :

a. Program Stabilisasi Harga Kebutuhan Barang Pokok dan Barang Penting,

Program ini meliputi kegiatan untuk pelaksanaan pengawasan Barang Kebutuhan

pokok, penting dan strategis, mencakup semua pengawasan baik pengawasan

terhadap distributor, pengecer, pasar swalayan dan pasar rakyat. Walaupun dana

mengalami refocusing, tetapi semua pengawasan dapat dilakukan sesuai dengan

target yang telah ditetapkan. Dengan melakukan efisiensi dalam satu kali pengawasan

dapat menyelesaikan dua atau lebih pekerjaan misalnya pengawasan terhadap

ketersediaan stok barang dan langsung pengecekan terhadap kemasan yang berlabel

SNI dan izin edar yang dimiliki.

Dalam pelaksanaan pasar murah yang diadakan di 11 kecamatan, kantor dinas

perdagangan dan padang ekpres, semua tanpa biaya, hanya bekerjasama dengan

pihak distributor baik minyak, gula, telur dan distributor bahan pokok lainnya.

b. Program Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri

Meliputi kegiatan dalam pengenalan produk dan penggunaan produk dalam negeri

dengan mengikuti berbagai pameran, promosi dan bazaar dengan membawa pelaku

usaha dan produk unggulan serta memberikan bantuan kepada pelaku usaha berupa

sarana berdagang. Dengan tujuan agar pelaku usaha yang terkena dampak dari

covid-19 dapat meneruskan usahanya dan dapat meningkatkan kembali

perekonomiannya.

c. Program Perizinan dan Pendaftaran Perusahaan

Meliputi pemberian rekomendasi perizinan terutama untuk tanda daftar Gudang yang

biasanya dipergunakan sebagai Gudang untuk penyimpanan barang yang akan

diekspor atau sebagai Gudang distributor. Selain itu juga adanya pemberian izin untuk

rekomendasi minuman beralkohol yang biasanya untuk hotel berbintang dan cafe

yang telah mempunyai izin pendirian sebelumnya. program ini juga diperuntukan

untuk melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang menghasilkan atau menjual

bahan berbahaya seperti rhodamine, boraks dan lain sebagainya. Untuk efisiensi

dalam kegiatan ini disaat melakukan pengecekan lapangan atas perizinan juga

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 297

melakukan pengecekan atas produk yang dijual apakah ada pemakaian bahan

berbahaya yang melebihi dari standar yang telah ditetapkan.

d. Program Standarisasi dan Perlindungan Konsumen

Meliputi kegiatan dalam pelaksanaan tera dan tera ulang dalam hal ukuran. Kegiatan

ini biasanya dilakukan di 11 kecamatan yang meliputi pasar, SPBU, loundry, ekspedisi

dan semua ukuran atau timbangan yang dipakai oleh pelaku usaha yang wajib tera

dan tera ulang. Selain itu juga dilakukan pengawasan secara langsung terhadap

pemakai alat ukur. Untuk efisiensi kegiatan disaat melakukan pengawasan terhadap

alat ukur juga melakukan pengawasan terhadap BDKT (Barang Dalam Keadaan

Terbungkus).

e. Program Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

Meliputi pengadaan sarana dan prasarana berdagang yang lengkap, aman dan

nyaman.

12. Untuk Indikator kinerja pertumbuhan pelaku usaha ekonomi kreatif (e-kraf)

didukung dengan 2 program yaitu program pengembangan ekonomi kreatif dan program

pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif. Melalui program ini

dilakukan bincang kreatif, pelatihan menjahit kreatif, pelatihan pemandu wisata buatan

outbond, pelatihan digitalisasi branding kreatif pariwisata, pelatihan rajutan dan akrilik

kreatif, sosialisasi pengembangan kompetensi SDM pariwisata dan ekraf yang berdaya

saing melalui teknologi digital, festival rang mudo merandang, pekan ekonomi kreatif

pariwisata, pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner, studi tiru

pokdarwis ke berbagai pokdarwis Kab/Kota Lainnya.

13. Untuk Indikator kinerja Kontribusi sektor pariwisata Kota Padang terhadap

pariwisata Sumatera Barat didukung oleh 1 (satu) program yaitu program pemasaran

pariwisata. Melalui program ini dilaksankan promosi pariwisata melalui media online,

media cetak dan media elektronik, penyediaan data dan penyebaran informasi buku data

kepariwisataan, festival selaju sampan, festival burung berkicau, festival bonsai rancak

bana, pemilihan duta wisata uni uda Kota Padang, penyusunan buku profil

kepariwisataan, penyusunan buku kuliner, serta pelaksanaan kegiatan pentahelix.

14. Untuk Indikator kinerja jumlah kunjungan wisata mancanegara, jumlah

kunjungan wisata domestik, rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara

serta rata-rata lama tinggal wisatawan domestik didukung dengan 1 program

yaitu peningkatan daya tarik destinasi pariwisata. Melalui program ini dilaksanakan

pelatihan pengelola desa wisata/pokdarwis Kota Padang, pelatihan pengelola

homestay/pondok wisata, penyusunan dokumen perencanaan kawasan wilayah timur

kota padang dan DED pasir jambak, pembangunan sarana prasarana destinasi wisata

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 298

(pembangunan ampiteater, pembangunan kios cineramata, pembangunan toilet dan

kamar bilas di pantai Air Manis serta pembuatan lanjutan pedestrian di Pantai Padang),

peningkatan kebersihan dan keamanan pada destinasi wisata, pemeliharan rutin sarana

dan prasarana pada destinasi wisata.

15. Untuk Indikator kinerja persentase peningkatan kelurahan tangguh bencana

ditunjang dengan 2 program yaitu Program Penanggulangan Bencana dan program

pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Dilakukan sosialisasi

kebencanaan untuk 8.400 masyarakat serta memberikan sosialisasi kebencanaan melalui

media cetak dan elektronik, serta adanya kongsi covid 19 untuk seluruh kelurahan.

16. Untuk Indikator kinerja persentase bencana yang ditangani ditunjang dengan

program penanggulangan bencana dengan melakukan pemeliharaan peralatan

kebencanaan, pemeliharaan shelter, penyediaan peralatan dan perlengkapan

kebencanaan.

17. Untuk Indikator kinerja Opini Bpk Atas Laporan Keuangan ditunjang dengan 3

program yaitu program penunjang urusan pemerintah daerah kabupaten/kota, program

pengelolaan keuangan daerah serta program pengelolaan barang milik daerah. Melalui

program ini dilakukan bimtek pengelola akutansi dan penyusun laporan keuangan

Perangkat daerah, pendampingan penyusunan laporan asset.

18. Untuk Indikator kinerja Nilai AKIP ditunjang dengan Program Penunjang Urusan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Pelaksananaan dukungan terhadap capaian

kinerja tersebut dilakukan pembentukan tim, asistensi dan verifikasi data SAKIP Kota dan

SAKIP Perangkat Daerah, monitoring dan evaluasi terhadap capaian kinerja Perangkat

Daerah, perumusan pohon kinerja, penyusunan focus integrated program/crosscutting

serta melakukan revisi terhadap perjanjian kinerja.

19. Untuk Indikator kinerja nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(LPPD) Kota ditunjang dengan program Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.

Pelaksanaan dukungan terhadap pencapaian indikator tersebut dilaksanakan dengan

pembentukan tim penyusun, rapat tim inti, rapat anggota tim bersama OPD terkait,

verifikasi dan evaluasi hasil penyusunan LPPD tahun 2021 dengan setiap OPD, kemudian

penyusunan LPPD Tahun 2021 oleh tim penyusun, evaluasi rancangan LPPD Kota Padang

Tahun 2021 oleh Inspektorat Kota Padang, pencetakan Buku LPPD Kota Padang Tahun

2021, evaluasi oleh Tim Provinsi Sumatera Barat kemudian evaluasi oleh Dirjen Otda

Kementrian Dalam Negeri. Untuk tahun 2021 ini dilakukan sosialisasi tentang

Permendagri nomor 18 tahun 2020 tentang Laporan Evaluasi dan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah, karena adanya aturan yang baru diterbitkan dalam penyusunan

LPPD.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 299

20. Untuk Indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan

Publik ditunjang dengan program Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota. Pelaksananaan dukungan terhadap capaian kinerja tersebut dilakukan

survey indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan public untuk 25 Perangkat

Daerah, melakukan monitoring dan evaluasi terdadap standar pelayanan perangkat

daerah/unit kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Padang.

21. Untuk Indikator kinerja Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator ini adalah

sebanyak 2 Program dan 4 Kegiatan. Adapun pencapaian dari programm/ kegiatan

tersebut dapat diuraikan dibawah ini :

a. Program Aplikasi dan Informatika

Program Aplikasi dan Informatika terdiri dari beberapa Kegiatan, antara lain :

1. Pengelolaan Nama Domain yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Sub

Domain di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.

Untuk kegiatan pengelolaan nama domain yang telah ditetapkan oleh pemerintah

pusat dan sub domain di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/ kota terdiri

dari 2 sub kegiatan, antara lain :

a) Penatalaksanaan dan Pengawasan Nama Domain dan Sub Domain dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

Sub Kegiatan Penatalaksanaan dan Pengawasan Nama Domain dan Sub

Domain dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ini

dialokasikan anggaran sebesar Rp. 48.732.500,- dengan realisasi sebesar Rp.

48.488.500,-.

b) Penyelenggaraan Sistem Jaringan Intra Pemerintah Daerah

Sub Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Jaringan Intra Pemerintah Daerah ini

dialokasikan anggaran sebesar Rp. 4.177.119.546,- dengan realisasi sebesar

Rp. 4.176.033.246,-.

Kegiatan Pengelolaan Nama Domain yang telah ditetapkan oleh Pemerintah

Pusat dan Sub Domain di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota ini

merupakan salah satu kegiatan penunjang keberhasilan pencapaian indeks

SPBE. Kegiatan ini menunjang pencapaian dalam pembuatan sub domain dan

infrastruktur pendukung. Kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam pencapaian

indeks SPBE terutama dalam sarana dan prasarana infrastruktur jaringan

internet.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 300

2. Pengelolaan e-government Di Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

a) Penatalaksanaan dan Pengawasan e-government dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

Sub Kegiatan Penatalaksanaan dan Pengawasan e-government dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ini dialokasikan

anggaran sebesar Rp. 54.560.100,- dengan realisasi sebesar Rp. 54.435.400,-.

b) Pengelolaan Pusat Data Pemerintahan Daerah

Sub Kegiatan Pengelolaan Pusat Data Pemerintahan Daerah ini dialokasikan

anggaran sebesar Rp. 412.138.500,- dengan realisasi sebesar Rp.

408.127.720,-.

c) Penyelenggaraan Sistem Komunikasi Intra Pemerintah Daerah

Sub Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Komunikasi Intra Pemerintah Daerah ini

dialokasikan anggaran sebesar Rp. 161.556.500,- dengan realisasi sebesar Rp.

160.581.500,-.

d) Pengembangan Aplikasi dan Proses Bisnis Pemerintahan Berbasis Elektronik

Sub Kegiatan Pengembangan Aplikasi dan Proses Bisnis Pemerintahan Berbasis

Elektronik ini dialokasikan anggaran sebesar Rp. 132.467.200,- dengan realisasi

sebesar Rp. 131.440.350,-.

e) Penyelenggaraan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah

Sub Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah ini

dialokasikan anggaran sebesar Rp. 188.877.200,- dengan realisasi sebesar Rp.

183.015.100,-.

f) Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Teknologi Informasi dan

Komunikasi Pemerintah Daerah

Sub Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Teknologi

Informasi dan Komunikasi Pemerintah Daerah ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp. 187.796.250,- dengan realisasi sebesar Rp. 172.041.250,-.

Kegiatan Pengelolaan e-government Di Lingkup Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota ini merupakan kegiatan pendukung dalam pencapaian indeks

SPBE, terutama dalam pengelolaan e-government. Kegiatan ini sangat berperan

besar dalam pencaiana target indeks SPBE di Pemerintah Kota Padang baik dari

Perencanaan, Penatalaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi serta Pengembangan

dan Pengelolaan Sumber Daya Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021

II - 301

b. Program Penyelenggaraan Persandian Untuk Pengamanan Informasi

1. Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan Informasi Pemerintah Daerah

Kabupaten/ Kota

a) Pelaksanaan Analisis Kebutuhan dan Pengelolaan Sumber Daya Keamanan

Informasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Sub Kegiatan Pelaksanaan Analisis Kebutuhan dan Pengelolaan Sumber Daya

Keamanan Informasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ini dialokasikan

anggaran sebesar Rp. 86.040.250,- dengan realisasi sebesar Rp. 81.575.550,-.

b) Pelaksanaan Keamanan Informasi Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

Berbasis Elektronik dan Non Elektronik

Sub Kegiatan Pelaksanaan Keamanan Informasi Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota Berbasis Elektronik dan Non Elektronik ini dialokasikan

anggaran sebesar Rp. 66.923.850,- dengan realisasi sebesar Rp. 64.959.850,-.

Kegiatan Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan Informasi

Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota ini merupakan kegiatan pendukung dalam

pencapaian indeks SPBE, terutama dalam pengelolaan keamanan informasi dan

Analisis SDM pelaksanaan keamanan informasi.

2. Penetapan Pola Hubungan Komunikasi Sandi Antar Perangkat Daerah Kabupaten/

Kota

a) Operasionalisasi Jaring Komunikasi Sandi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Sub Kegiatan Operasionalisasi Jaring Komunikasi Sandi Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota ini dialokasikan anggaran sebesar Rp. 126.695.011,- dengan

realisasi sebesar Rp. 123.921.611,-.

Kegiatan Penetapan Pola Hubungan Komunikasi Sandi Antar Perangkat Daerah

ini merupakan kegiatan pendukung dalam pencapaian indeks SPBE, terutama

dalam Operasionalisasi jaringan komunikasi sandi yang biasa disebut Tanda

Tangan Elektronik (TTE).