BAB II - PPID Kota Padang
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
Transcript of BAB II - PPID Kota Padang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 1
BAB II
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
2.1. Capaian Kinerja Makro
Tabel 2.1 Capaian Kinerja Makro Kota Padang
No. Indikator Kinerja Makro Capaian
Tahun 2020 Capaian
Tahun 2021 Perubahan
(%)
2.1.1 Indeks Pembangunan Manusia
Indeks pembangunan manusia (IPM) menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan.
IPM dibentuk oleh beberapa dimensi dasar :
1) Umur panjang dan hidup sehat.
2) Pengetahuan dan standar hidup layak.
Hasil pengukuran IPM dapat dimanfaatkan untuk :
1) Mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
(masyarakat/penduduk).
2) Menentukan peringkat atau kualitas pembangunan suatu daerah/negara.
3) Menjadi ukuran kinerja pemerintah dalam upaya peningkatan pendapatan, kesehatan,
dan pendidikan.
Perkembangan IPM Kota Padang dalam lima tahun terakhir mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun hingga mencapai 82,90 pada tahun 2021, sebagaimana dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
1. Indeks Pembangunan Manusia 82,82 82,90 0,10
2. Angka Kemiskinan (%) 4,40 4,94 12,27
3. Angka Pengangguran 13,64 13,37 1,98
4. Pertumbuhan Ekonomi (%) -1,86 3,36 280,65
5. Pendapatan per Kapita 64,67 71,36 10,35
6. Ketimpangan Pendapatan 0,31 0,34 9,68
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 2
Tabel 2.2 Indeks Pembangunan Manusia Kota Padang Tahun 2016-2021
No. Tahun Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)
1. 2016 81,06
2. 2017 81,58
3. 2018 82,25
4. 2019 82,68
5. 2020 82,82
6. 2021 82,90
Angka IPM di Kota Padang termasuk tertinggi jika dibandingkan Kabupaten/Kota di
Sumatera Barat. Seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.3 Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota
di Sumatera Barat tahun 2021
No Kota/ Kabupaten IPM
1 Kota Pariaman 77,07
2 Kota Payakumbuh 79,08
3 Kota Bukittinggi 80,70
4 Kota Padang Panjang 77,97
5 Kota Sawahlunto 72,88
6 Kota Solok 78,41
7 Kota Padang 82,90
8 Kabupaten Pasaman Barat 68,76
9 Kabupaten Dharmasraya 71,76
10 Kabupaten Solok Selatan 69,23
11 Kabupaten Pasaman 66,77
12 Kabupaten Lima Puluh Kota 69,68
13 Kabupaten Agam 72,57
14 Kabupaten Padang Pariaman 70,76
15 Kabupaten Tanah Datar 72,46
16 Kabupaten Sijunjung 67,86
17 Kabupaten Solok 69,24
18 Kabupaten Pesisir Selatan 70,03
19 Kabupaten Kepulauan Mentawai 61,35
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 3
2.1.2 Angka Kemiskinan
Kemiskinan merupakan permasalahan yang dihadapi oleh semua daerah tak terkecuali
kota Padang. Untuk mengukur kemiskinan, konsep yang digunakan adalah kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan
dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bahan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Metode yang digunakan
untuk mengukur jumlah penduduk miskin menggunakan Garis Kemiskinan (GK), yang
terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan Non
Makanan (GKNM). Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di bawah kemiskinan, Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan
dengan 2.100 kilogram kalori per kapita per hari. Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM)
adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan
kebutuhan dasar lainnya.
Garis kemiskinan di kota Padang selama enam tahun terakhir mengalami kenaikan. Hal
ini masih wajar karena kenaikan biaya hidup atau juga menyangkut kesejahteraan dan
pendapatan masyarakat bertambah. Pada tahun 2016 garis kemiskinan penduduk Kota
Padang berada pada nilai Rp 449.658,- sedangkan jumlah penduduk miskin sebesar
42.560 orang atau 4,68 persen dari total penduduk Kota Padang. Dari tahun 2016 sampai
dengan tahun 2020 kemiskinan di Kota Padang cenderung turun, terakhir pada tahun
2020 persentase penduduk miskin menurun menjadi 4,40% dengan jumlah penduduk
miskin sebanyak 42.170 orang, namun dampak dari pandemic Covid-19 membuat jumlah
penduduk miskin kembali naik karena banyak tenaga kerja usia produktif yang
kehilangan maupun menurunnya sumber pendapatan. Sehingga pada tahun 2021
penduduk miskin Kota Padang menjadi 48.440 dengan persentase 4,94 atau naik 0,54
persen dari tahun sebelumnya, data dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.4 Garis Kemiskinan Dan Penduduk Miskin
Di Kota Padang 2016-2021
Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Penduduk Miskin 42.560 43.750 44.040 42.440 42.170 48.440
% Pddk Miskin 4,68 4,74 4,7 4,48 4,40 4,94
Garis Kemiskinan ( Rp) 449.658 482.763 507.042 534.857 570.654 602.540
Permasalahan kemiskinan cukup kompleks dan membutuhkan intervensi semua pihak
secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial
dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum
optimal. Kemiskinan sebagai masalah multidimensi, tidak dipahami hanya sebatas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 4
ketidakmampuan ekonomi, tetapi kegagalan pemenuhan hak dasar dan perbedaan
perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang.
Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang harus dipecahkan. Penanggulangan
kemiskinan perlu dilakukan secara komprehensif dengan memperhatikan empat prinsip
utama, yaitu :
1. Pembangunan yang inklusif, yaitu pembangunan yang mengikutsertakan dan
sekaligus memberi manfaat kepada seluruh masyarakat kota Padang. Partisipasi
menjadi kata kunci seluruh pelaksanaan pembangunan.
2. Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar. Hal ini dicapai
dengan memperbaiki akses masyarakat miskin terhadap pelayanan pendidikan,
kesehatan, air bersih dan sanitasi, serta pangan dan gizi akan membantu mengurangi
biaya yang harus dikeluarkan, serta meningkatkan investasi modal manusia (human
capital).
3. Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin. Orang miskin bukan sekedar objek
pembangunan. Upaya untuk memberdayakan orang miskin menjadi sangat penting
untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan penanggulangan kemiskinan agar
orang miskin dapat berupaya sendiri untuk keluar dari kemiskinan dan tidak jatuh
kembali ke dalam kemiskinan.
4. Memperbaiki dan mengembangkan sistem perlindungan sosial bagi penduduk miskin
dan rentan. Sistem perlindungan social dimaksudkan untuk membantu individu dan
masyarakat dalam menghadapi problem (shocks) dalam hidup, seperti jatuh sakit,
kematian keluarga, kehilangan pekerjaan, ditimpa bencana dan sebagainya.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan, telah dibentuk Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan Nasional (TNP2K). Tim Nasional ini merupakan wadah koordinasi di tngkat
Nasional yang akan melakukan langkah-langkah koordinasi secara terpadu lintas pelaku
untuk memastikan agar pelaksanaan dan pengendalian program penaggulangan
kemiskinan yang akan dilakukan oleh berbagai kementerian/lembaga dapat terlaksana
sesuai rencana. Sejak tahun 2017, telah ditetapkan Tim Koordinasi Pengentasan
Kemiskinan Daerah (TKPKD) dengan Keputusan Wali Kota Padang. Tugas dari TKPKD
Kota Padang antara lain:
1. Perbaikan penetapan sasaran program-program penanggulangan kemiskinan.
2. Perbaikan desain dan mekanisme distribusi program.
3. Peningkatan koordinasi antar lembaga untuk peningkatan efektivitas program.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 5
4. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program-program penanggulangan
kemiskinan.
TKPKD Kota Padang juga telah melaksanakan beberapa koordinasi dengan seluruh
stakeholders baik pada tingkat internal Kota, dengan TKPKD Provinsi Sumatera Barat
serta dengan TNP2K. Koordinasi dilakukan terkait dengan sinkronisasi dan integrasi
perencanaan hingga keterpaduan antara program yang satu dengan yang lainnya.
Percepatan penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu dari prioritas kebijakan
Pemerintah Kota Padang. Hal ini dapat di lihat dari cukup besarnya dukungan anggaran
yang dialokasikan pada APBD Kota Padang, pada tahun 2021 anggaran yang
dialokasikan sebesar Rp.178.183.904,282,-. Namun jika dibandingkan dengan tahun
2020 anggaran yang dialokasikan cenderung turun, yang mana anggarannya sebesar
Rp.206.533.863.628,-. Hal ini disebabkan karena berkurangnya sumber anggaran dari
APBD Propinsi dan APBN sebagaimana gambar di bawah ini :
Gambar 2.1 Dukungan Anggaran Terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan Kota Padang
(APBD Kota, APBD Prov, APBN) Tahun 2016-2021
2.1.3 Angka Pengangguran
Ketenagakerjaan merupakan bidang yang penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat karena dapat menunjukkan kualitas dan kemampuan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya. Semakin menurun tingkat pengangguran
mengindikasikan peningkatan kesejahteraan semakin baik, dan diasumsikan produktivitas
juga meningkat. Angka pengganguran terbuka Kota Padang memiliki tren fluktuatif dalam
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 6
setiap periodenya.
Dampak Pandemi covid-19 ini dirasakan oleh seluruh bidang usaha. Pelemahan ekonomi
yang terjadi, daya beli yang sangat rendah dan lainnya berdampak pada tutupnya
banyak usaha-usaha dan diambilnya kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh
perusahaan yang tentunya bertambahnya angka pengangguran. Namun dalam menyikapi
hal tersebut pemerintah juga terus berupaya untuk menekan angka tingkat
pengangguran agar tidak terus bertambah dengan mengencarkan program kegiatan
padat karya, program pelatihan untuk usaha mandiri, promosi pada bidang
kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Hali ini berdampak dengan penguatan ekonomi,
angka pengangguran pada tahun 2021 turun menjadi 13,37%.
Angka Pengangguran tahun 2016 s.d 2021 pada Kota Padang, diuraikan sebagai berikut :
1. Pada Tahun 2016 angkat pengangguran Kota Padang adalah 10,00 %
2. Pada Tahun 2017 angkat pengangguran Kota Padang adalah 9,44 %
3. Pada Tahun 2018 angkat pengangguran Kota Padang adalah 9,18 %
4. Pada Tahun 2019 angkat pengangguran Kota Padang adalah 8,76 %
5. Pada Tahun 2020 angkat pengangguran Kota Padang adalah 13,64 %
6. Pada Tahun 2021 angkat pengangguran Kota Padang adalah 13,37 %
Angka harapan hidup Kota Padang menunjukkan perbaikan setiap tahunnya. Hal ini juga
ditunjang oleh tingkat kesehatan masyarakat dan kesadaran untuk hidup sehat yang juga
membaik, hal ini dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 2.2 Angka Harapan Hidup Kota Padang 2016-2021
73.19 73.273.35
73.5773.65 73.69
72.8
73
73.2
73.4
73.6
73.8
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Angka Harapan Hidup
Pendidikan dapat menggambarkan kualitas sumber daya manusia dari segi ilmu
pengetahuan, dan menjadi indikator pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Rata-rata lama sekolah (RLS) adalah jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia
25 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal, merupakan kombinasi dari
partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki, dan
pendidikan yang telah ditamatkan. Rata- rata lama sekolah mengikuti standar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 7
internasional yang digunakan oleh UNDP.
Gambar 2.3 Rata-rata Lama Sekolah 2016-2021
11.24
11.32 11.33 11.34
11.58 11.59
11
11.1
11.2
11.3
11.4
11.5
11.6
11.7
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Rata-rata LamaSekolah (Tahun)
Rata-rata lama sekolah di Kota Padang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari
11,24 Tahun pada tahun 2016 menjadi 11,32 Thn pada tahun 2017. Dan tetap berlanjut
di tahun 2018 dan 2019, yaitu 11,33 dan 11,34 Tahun dan pada tahun 2020 yaitu 11,58.
Pada Tahun 2021 ini rata-rata lama sekolah di Kota Padang menjadi 11,59. Dengan
demikian pada tahun 2021 penduduk Kota Padang mengenyam jenjang pendidikan sekolah
selama 11,58 tahun atau Kelas 2 SMA/SMK , sebagaimana yang ditunjukkan dalam
Gambar di atas.
Indikator lain yang terkait pendidikan adalah harapan lama sekolah (HLS). Harapan Lama
Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan
dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Nilai HLS yang semakin
tinggi menggambarkan lama sekolah semakin tinggi pendidikan yang ditempuh. HLS ini
dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program
wajib belajar.
Hal ini berarti bahwa seseorang yang berumur 7 tahun ke atas memiliki harapan untuk
dapat bersekolah selama 16-17 tahun. Dengan kata lain, dalam kondisi normal, seseorang
berumur 7 tahun ke atas diharapkan dapat bersekolah sampai dengan memasuki
perguruan tinggi (semester VIII). Harapan lama sekolah yang meningkat ini
mengindikasikan meningkatnya kemampuan masyarakat dan fasilitas pendidikan di kota
Padang untuk meningkatkan kualitas dan daya saing individu.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 8
Gambar 2.4 Angka Harapan Lama Sekolah 2016-2021
15.87
16.15
16.5 16.51 16.52 16.53
15.4
15.6
15.8
16
16.2
16.4
16.6
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Harapan LamaSekolah (Tahun)
2.1.4 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolok ukur keberhasilan pemerintah daerah
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator pertumbuhan ekonomi adalah
nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan indikator makro ekonomi
daerah. PDRB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang timbul akibat adanya berbagai
kegiatan ekonomi dan proses produksi yang tercipta di suatu daerah dalam suatu periode
tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi dimiliki daerah tersebut atau
bukan.
Nilai PDRB atas dasar harga berlaku Kota Padang pada tahun 2019 mencapai 62.457,55
milyar rupiah dengan perkembangan yang cukup baik dari tahun 2015 hingga 2019.
Kenaikan PDRB selama tahun 2015 - 2019, mengindikasikan perekonomian masyarakat
yang membaik. Namun PDRB pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 62.222,36
milyar rupiah yang disebabkan oleh dampak dari Pandemi Covid-19. Pada tahun 2021
PDRB sudah berangsur membaik, yang mana dibuktikan dengan pertumbuhan yang
mencapai 65.179,47, 47 milyar rupiah.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kota Padang Tahun 2016 -
2021 disajikan pada gambar dibawah ini :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 9
Gambar 2.5 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kota Padang, 2016-2021
(dalam Milyar Rupiah)
49,386.2653,019.10
65,179.47
Tabel 2.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kota Padang Tahun 2016-2021
No. Tahun Pertumbuhan Ekonomi
1. 2016 6.17
2. 2017 6.23
3. 2018 6.06
4. 2019 5,65
5. 2020 -1,86
6. 2021 3,66
Pada tahun 2021, semua Kabupaten/Kota di Sumatera Barat termasuk Provinsi Sumatera
Barat sudah mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi, dibandingkan tahun
sebelumnya yang kompak menurun karena dampak dari Pandemi Covid-19. Laju
Pertumbuhan perekonomian menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.6 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota
Di Sumatera Barat Tahun 2021 (%)
No Kota/ Kabupaten LPE
Kabupaten
1 Kep. Mentawai 2,89
2 Pesisir Selatan 3,37
62,55 62,222.36
57,519.79
Pada tahun 2020, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota padang tercatat sebesar -1,86
persen, yang menurun dari tahun 2016 sebesar 6,17 persen, tahun 2017 sebesar 6,23
persen, tahun 2018 sebesar 6,09 persen dan tahun 2019 sebesar 5,65 persen. Hal ini
terjadi terutama disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19, pandemi Covid-19 yang
meluas pada triwulan I 2020 menekan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Padang,
namun pada tahun 2021 sudah mengalami peningkatan menjadi 3,66. LPE Pada tahun
2016 s.d 2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 10
No Kota/ Kabupaten LPE
3 Solok 3,32
4 Sijunjung 3,15
5 Tanah Datar 3,30
6 Padang Pariaman 2,18
7 Agam 3,70
8 Lima Puluh Kota 3,33
9 Pasaman 3,39
10 Solok Selatan 3,35
11 Dhamasraya 3,42
12 Pasaman Barat 3,75
Kota
13 Padang 3,66
14 Solok 3,56
15 Sawahlunto 2,49
16 Padang Panjang 3,46
17 Bukittinggi 3,61
18 Payakumbuh 3,58
19 Pariaman 3,53
Sumatera Barat 3,29
2.1.5 Pendapatan Per Kapita
Kinerja ekonomi suatu wilayah dapat dinilai dengan berbagai ukuran. Secara umum,
kinerja tersebut diukur melalui sebuah besaran yaitu PDRB per kapita. PDRB per kapita
merupakan konsep yang paling sering dipakai sebagai tolok ukur tingkat kesejahteraan
ekonomi penduduk di suatu wilayah. PDRB per kapita merupakan gambaran pendapatan
yang diterima oleh masing-masing penduduk sebagai keikutsertaannya dalam proses
produksi. PDRB per kapita ADHB untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi
perkapita penduduk suatu daerah. Besaran PDRB per kapita diperoleh dari output yang
dihasilkan pada tahun tertentu dibagi jumlah penduduk pada tahun tersebut. Pendapatan
per kapita dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar hidup
suatu wilayah dari tahun ke tahun. Dengan melakukan perbandingan seperti itu, kita
dapat mengamati apakah kesejahteraan masyarakat pada suatu wilayah secara rata-rata
telah meningkat. Berikut rangkuman data yang menggambarkan tingkat Pendapatan
perkapita penduduk di Kota Padang tahun 2016-2021 :
1. Pada Tahun 2016 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 53.976.000,-
2. Pada Tahun 2017 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 57.270.000,-
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II- 11
3. Pada Tahun 2018 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 61.250.000,-
4. Pada Tahun 2019 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 65.650.000,-
5. Pada Tahun 2020 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 64.670.000,-
6. Pada Tahun 2021 Pendapatan Per Kapita Kota Padang sebesar Rp. 71.360.000,-
Berdasarkan Data diatas Pendapatan Per Kapita di Kota Padang dari Tahun 2016 s.d
2019 selalu mengalami peningkatan, akan tetapi pada tahun 2020 Pendapatan Per Kapita
Penduduk di Kota Padang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019, hal ini
disebabkan karena Pandemi Covid-19, Dampak Pandemi covid-19 ini dirasakan oleh
seluruh bidang usaha. Pelemahan ekonomi yang terjadi, daya beli yang sangat rendah
dan lainnya berdampak pada tutupnya banyak usaha-usaha dan diambilnya kebijakan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan. Namun pada tahun 2021
Pendapatan Per Kapita kembali meningkat, seiring dengan mulai berangsur pulihnya
ekonomi yang tentunya berpengaruh Pendapatan Per Kapita di Kota Padang.
2.1.6 Ketimpangan Pendapatan (Ratio Gini)
Pembangunan daerah di segala bidang merupakan proses menuju tercapainya
kesejahteraan masyarakat dalam setiap aspek kehidupan. Namun seringkali hasil dari
pembangunan tidak sepenuhnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga
kesenjangan penghidupan antar-individu semakin terasa. Salah satu alat ukur yang dapat
digunakan untuk melihat kesenjangan pendapatan penduduk dalam suatu wilayah adalah
“ratio gini” dengan menganalisis nilai dengan interpretasi semakin mendekati nilai 1 maka
semakin tidak merata pendapatan penduduk suatu wilayah. Ketimpangan Pendapatan di
Kota Padanag Tahun 2015 – 2021 cenderung stabil dari 0,35 pada tahun 2015 menjadi
0,34 tahun 2021. Dapat dikatakan tingkat ketimpangan pendapatan penduduk Kota
Padang termasuk dalam kategori sedang yang berarti bahwa tingkat pemerataan sedang,
karena terletak diantara nilai 0,3 dan 0,4 atau dibawah angka 1.
Tabel 2.7 Indeks Gini Kota Padang Tahun 2016-2021
No. Tahun Indeks Gini
1. 2016 0,35
2. 2017 0.34
3. 2018 0,34
4. 2019 0,31
5. 2020 0,31
6. 2021 0,34
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 12
IKK OUTPUT
2.1.1. Indikator Kinerja Kunci Keluraran
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
1 Pendidikan
1 Tingkat partisipasi
warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD
1 Jumlah Satuan
Pendidikan Anak Usia Dini Terakreditasi (Negeri dan Swasta)
Jumlah Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
Terakreditasi (Negeri dan Swasta) …………
399 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
2 Jumlah peserta didik
PAUD (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan
Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ………orang
15.884 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
3 Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan
Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan
Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan ………orang
305 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
4 Jumlah kebutuhan
minimal pendidik PAUD (Negeri dan Swasta)
Jumlah kebutuhan minimal pendidik PAUD
(Negeri dan Swasta)………orang
1.725 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
5 Jumlah pendidik pada
PAUD (Negeri dan Swasta)
Jumlah pendidik pada PAUD (Negeri dan Swasta) ……… orang
208 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 13
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
6 Jumlah pendidik PAUD
(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
diploma empat (D- IV) atau sarjana (S1) bidang pendidikan anak usia dini,
kependidikan lain atau psikologi dan sertifikat profesi guru pendidikan anak usia dini
Jumlah pendidik PAUD (Negeri dan Swasta)
yang memiliki ijazah diploma empat (D- IV) atau sarjana (S1) bidang pendidikan anak usia
dini, kependidikan lain atau psikologi dan sertifikat profesi guru pendidikan anak usia dini ……… orang
1.181 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
7 Jumlah kepala sekolah
PAUD (Negeri dan Swasta) yang memiliki
ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan calon kepala sekolah untuk PAUD formal atau sertifikat pendidikan dan pelatihan kepala
satuan PAUD non-
formal dari lembaga pemerintah
Jumlah kepala sekolah PAUD (Negeri dan
Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah untuk PAUD formal atau sertifikat pendidikan dan pelatihan kepala satuan PAUD non- formal dari lembaga pemerintah ……… orang
193 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
2 Tingkat partisipasi
warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar
1 Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi
Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi
(Jumlah sekolah terakreditasi yang dimaksud adalah seluruh sekolah yang sudah terakreditasi, baik A, B atau C (dibuat terpisah))
Jumlah SD : 404
Jumlah SMP : 97
a.Akreditasi A (SD) :151
b.Akreditasi A (SMP) :51
c.Akreditasi B (SD) :237
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 14
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
d.Akreditasi B (SMP) :36
e. Akreditasi C (SD) :16
f.Akreditasi C (SMP) :10
2 Jumlah peserta didik
jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta)
yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
Jumlah peserta didik jenjang sekolah dasar
(Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ……… orang
92.415
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
3 Jumlah peserta didik
jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta)
yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
Jumlah peserta didik jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ……… orang
45.324 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
4 Jumlah peserta didik
pada jenjang sekolah
dasar (Negeri dan Swasta) yang
menerima pembebasan biaya pendidikan
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah
dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan ………orang
74.321 Dinas
Pendidikan
dan Kebudayaan
5 Jumlah peserta didik
pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima
pembebasan biaya pendidikan
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan ………orang
34.135 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 15
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
6 Jumlah kebutuhan
minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta)
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada
jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) ……… orang
5.307 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
7 Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada
jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan Swasta)
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) ………orang
2.657 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
8 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar ………orang
2.686 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
9 Jumlah pendidik pada
jenjang sekolah menengah pertama(Negeri dan Swasta)
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan Swasta) ………orang
1268 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
10 Jumlah kebutuhan
minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta)
Jumlah kebutuhan minimal tenaga
kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) ………orang
1.636 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
11 Jumlah kebutuhan
minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan Swasta)
Jumlah kebutuhan minimal tenaga
kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) ………orang
495 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
12 Jumlah tenaga
kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta)
Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang
sekolah dasar (Negeri dan Swasta) ………orang
1.243 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 16
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
13 Jumlah tenaga
kependidikan pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan Swasta)
Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang
sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) ………orang
615 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
14 Jumlah pendidik pada
jenjang sekolah dasar
(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar
(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik ………orang
5000 Dinas
Pendidikan
dan Kebudayaan
15 Jumlah pendidik pada
jenjang sekolah menengah pertama
(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik ………
2.562 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
16 Jumlah kepala sekolah
pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan
Swasta) yang memiliki
ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah
dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan
surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah ………orang
355 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
17 Jumlah kepala sekolah
pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
75 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 17
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
D-IV atau S1, sertifikat
pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
………orang
18 Jumlah tenaga
penunjang lainnya pada jenjang sekolah
dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat
Jumlah tenaga penunjang lainnya pada
jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat ………orang
1.125 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
19 Jumlah tenaga
penunjang lainnya pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta)
yang memiliki ijazah SMA/sederajat
Jumlah tenaga penunjang lainnya pada
jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat ………
563 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
3 Tingkat partisipasi warga negara usia
13-15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan
menengah pertama
1 Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi
(Jumlah sekolah terakreditasi yang dimaksud adalah
seluruh sekolah yang
sudah terakreditasi, baik A, B atau C (dibuat terpisah))
(Jumlah sekolah terakreditasi yang dimaksud adalah seluruh sekolah yang sudah
terakreditasi, baik A, B atau C (dibuat terpisah))
a. Akreditasi A (SD) :151
b. Akreditasi A (SMP) :51
c. Akreditasi B (SD) :237
d. Akreditasi B (SMP) :36
e. Akreditasi C (SD) :16
f. Akreditasi C (SMP) :10
Jumlah SD : 404
Jumlah SMP : 97
a. Akreditasi A (SD) :151
b. Akreditasi A (SMP) :51
c. Akreditasi B (SD) :237
d. Akreditasi B (SMP) :36
e. Akreditasi C (SD) :16
f. SAkreditasi C (SMP) :10
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 18
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
2 Jumlah peserta didik
jenjang sekolah dasar yang menerima
perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
Jumlah peserta didik jenjang sekolah dasar
yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah..........orang
92.415
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
3 Jumlah peserta didik
jenjang sekolah menengah pertama yang menerima perlengkapan dasar
peserta didik dari Pemerintah Daerah
Jumlah peserta didik jenjang sekolah
menengah pertama yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ..........orang
45.324 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
4 Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah
dasar yang menerima pembebasan biaya pendidikan
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah dasar yang menerima pembebasan biaya pendidikan .......... orang
74.321 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
5 Jumlah peserta didik
pada jenjang sekolah menengah pertama yang menerima pembebasan biaya pendidikan
Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah
menengah pertama yang menerima pembebasan biaya pendidikan..........orang
34.135 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
6 Jumlah kebutuhan
minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar..........orang
5.307 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
7 Jumlah kebutuhan
minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada
jenjang sekolah menengah pertama..........orang
2.657 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
8 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar..........orang
2.686 Dinas
Pendidikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 19
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
dan Kebudayaan
9 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama.......... orang
1268 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
10 Jumlah kebutuhan minimal tenaga
kependidikan pada jenjang sekolah dasar
Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar..........orang
1.636 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
11 Jumlah kebutuhan minimal tenaga
kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama
Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama..........orang
495 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
12 Jumlah tenaga
kependidikan pada jenjang sekolah dasar
Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar..........orang
1.243 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
13 Jumlah tenaga
kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama
Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama ..........orang
615 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
14 Jumlah pendidik pada
jenjang sekolah dasar yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar
yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik..........orang
5000 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
15 Jumlah pendidik pada
jenjang sekolah menengah pertama
yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV)
Jumlah pendidik pada jenjang sekolah
menengah pertama yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik ..........orang
2.562 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 20
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik
16 Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah
dasar yang memiliki jazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan
surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan calon kepala sekolah
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah dasar yang memiliki ijazah D-IV atau S1,
sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah..........orang
355 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
17 Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah
menengah pertama yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat
tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah menengah pertama yang memiliki ijazah D-IV
atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah..........orang
75 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
18 Jumlah tenaga
penunjang lainnya pada jenjang sekolah
dasar yang memiliki jazah SMA/sederajat
Jumlah tenaga penunjang lainnya pada
jenjang sekolah dasar yang memiliki ijazah SMA/sederajat..........orang
1.125 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
19 Jumlah tenaga
penunjang lainnya pada jenjang sekolah
menengah pertama yang memiliki ijazah SMA/sederajat
Jumlah tenaga penunjang lainnya pada
jenjang sekolah menengah pertama yang memiliki ijazah SMA/sederajat..........orang
563 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 21
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
4 Tingkat partisipasi
warga negara usia 7-18 tahun yang
belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah
yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan
1 Jumlah satuan
pendidikan kesetaraan terakreditasi (Negeri dan Swasta)
(Jumlah sekolah terakreditasi yang dimaksud
adalah seluruh sekolah yang sudah terakreditasi, baik A, B atau C (dibuat terpisah))
13
a. Akreditasi A: 0
b. Akreditasi B: 10
c. Akreditasi C: 3
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
2 Jumlah peserta didik
pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang menerima
perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah
Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan
(Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah ..........orang
4.102 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
3 Jumlah peserta didik
pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan
Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan
(Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan .........orang
623 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
4 Jumlah kebutuhan
minimal pendidik pada satuan pendidikan
kesetaraan (Negeri dan Swasta)
Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada
satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) ..........orang
146 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
5 Jumlah pendidik pada satuan pendidikan
kesetaraan (Negeri dan Swasta)
Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta)..........orang
0 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
6 Jumlah pendidik pada satuan pendidikan
kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki
ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)..........orang
122 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 22
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
7 Jumlah kepala sekolah
pada jenjang sekolah dasar yang memiliki
ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan calon kepala sekolah
Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah
dasar yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah..........orang
0 Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
8 Jumlah kepala sekolah pada satuan
pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1
Jumlah kepala sekolah pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1..........orang
17 Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
2 Kesehatan
1 Rasio daya
tampung RS Rujukan
1 Jumlah RS Rujukan
kabupaten/kota yang memenuhi sarana, prasarana dan alat
kesehatan (SPA) sesuai standar
Jumlah RS Rujukan kabupaten/kota yang
memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA) sesuai standar.........
26 RS Dinas Kesehatan
2 Persentase RS Rujukan Tingkat
Kota yang terakreditasi
1 Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya
Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya..........
26 RS Dinas Kesehatan
3 Persentase ibu hamil
mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil
1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Vaksihn DT
(410 Vial)
2. Tablet TD
(1.537.330 Tablet)
3. Tes Kehamilan
(13.631)
4. Pemeriksaan HB
(13.631)
Dinas Kesehatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 23
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
5. Pemeriksaan Gol.
Darah (13.631)
6. Pemeriksaan
Glukoprotein
(13.631)
7. Kartu Ibu/Rekam
Medis Ibu (17.317)
8. Buku KIA (18.000)
2 Jumlah SDM
kesehatan untuk pelayanan antenatal
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan antenatal ……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Dokter (23)
2. Dokter Spesialis
Kebidanan (0)
3. Bidan (23)
4. Perawat (23)
Dinas Kesehatan
4 Persentase ibu bersalin
mendapatkan pelayanan persalinan
1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Formulir Potograf (13.748 Lembar)
2.Kartu Ibu/Rekam
Medis Ibu
(13.748 Lembar)
3.Buku KIA
(18.000 Buku)
Dinas Kesehatan
2 Jumlah SDM
kesehatan untuk pelayanan persalinan sesuai standar
Jumlah……………
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Dokter (23)
2. Dokter Spesialis
(Spog) (0)
3. Bidan (23)
4. Perawat (23)
Dinas Kesehatan
5 Persentase bayi baru lahir
mendapatkan
1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ………
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Vaksihn Hepatitis
Bo (17.463 vial)
2. Vitamin K1 Injeksi
Dinas Kesehatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 24
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
pelayanan
kesehatan bayi baru lahir
(3.340 Ampul)
3. Salep/Tetes Mata
Ab (8.703 tube)
4. Formulir Mtbm
(15.744 Lembar)
5. Buku KIA
(18.000 Buku)
2 Jumlah SDM kesehatan untuk
pelayanan neonatal esensial sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan neonatal esensial sesuai
standar ……
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Dokter (23)
2. Dokter Spesialis
Anak (0)
3. Bidan (23)
4. Perawat (23)
Dinas Kesehatan
6 Cakupan
pelayanan kesehatan balita sesuai standar
1 Jumlah dukungan
logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Kuesioner Kpsk
(95 Buku)
2. Formulir Sdidtk
(77.634 Lembar)
3. Buku Kia
(48.869 Buku)
4. Vitamin A Biru
(15.231 kapsul)
5. Vitamin A Merah
(37.061 Kapsul)
6. Vaksinasi Imunisasi
Bcg (5.790 Vial)
7. Vaksinasi Imunisasi
Dpt-Hb-Hib
(11.200 Vial)
8. Vaksinasi Imunisasi
Dinas Kesehatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 25
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Ipv (3.560 vial)
9. Vaksinasi Imunisasi
Polio Oral
(8.920 vial)
10. Vaksin Imunisasi
Mr (5.469 vial)
11. Jarum Suntik dan
Bhp (25.400 pcs)
12. Peralatan
Anafilaktik
(1.308 ampul)
2 Jumlah SDM kesehatan untuk
pelayanan kesehatan balita sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan balita sesuai standar ………
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Dokter (23)
2. Bidan (23)
3. Perawat (23)
4. Gizi (23)
5. Guru Paud (1.217)
6. Kader Kesehatan
(3.665)
Dinas Kesehatan
7 Persentase anak
usia pendidikan
dasar yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
1 Jumlah dukungan
logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ………
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Buku Rapor
Kesehatanku
(14.732)
2. Kuisoner Skrining
Kesehatan (64.395)
3. Formulir
Rekapitulasi Hasil
Pelayanan
Kesehatan Usia
Sekolah dan Remaja
Dinas Kesehatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 26
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Dalam Sekolah
(64.395)
2 Jumlah SDM
kesehatan untuk pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan
kesehatan anak usia pendidikan dasar sesuai standar ……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Dokter (23)
2. Dokter Gigi (23)
3. Bidan (46)
4. Perawat (46)
5. Gizi (44)
6. Nakes Masyarakat
(69)
7. Guru (10.141)
8. Kader Kesehatan
(1.951)
9. Dokter Kecil
(3.461)
Dinas Kesehatan
8 Persentase orang
usia 15-59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar
1 Jumlah dukungan
logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
36 Posbindu Kit Dinas Kesehatan
2 Jumlah SDM kesehatan untuk
pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar ………
(Dibuat dalam bentuk daftar)
37 orang Dinas Kesehatan
9 Persentase warga negara usia 60
tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ………
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Strip Uji
Pemeriksaan Gd
(19.844)
2. Strip Uji
Pemeriksaan
Kolesterol (19.844)
3. Instrumen Gds,
Amt, Adl Dalam
Dinas Kesehatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 27
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Paket P3G (70.061)
4. Buku Kesehatan
Lansia (2.243)
2 Jumlah SDM
kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai
standar ………
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Dokter (23)
2. Bidan (23)
3. Perawat (23)
4. Gizi (23)
5. Nakes Masyarakat
(-)
6. Non Nakes/Kader
Kesehatan (715)
Dinas Kesehatan
10 Persentase
penderita hipertensi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
1 Jumlah dukungan
logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ………
(Dibuat dalam bentuk daftar)
66 Tensimeter Dinas Kesehatan
2 Jumlah SDM
kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar ………
(Dibuat dalam bentuk daftar)
250 Orang Dinas Kesehatan
11 Persentase penderita DM yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
1 Jumlah dukungan logistik kesehatan
yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
38 Alat Ukur Cek Gula Darah
Dinas Kesehatan
2 Jumlah SDM
kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar ……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
250 Orang Dinas Kesehatan
12 Persentase ODGJ
berat yang mendapatkan pelayanan
1 Jumlah dukungan
logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia ……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
23 Logistik Dinas Kesehatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 28
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
kesehatan jiwa sesuai standar
2 Jumlah SDM
kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar ……..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
28 Orang Dinas Kesehatan
13 Persentase orang terduga TBC
mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar
1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia………..
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Reagen Ziehl
(186 kit/btl)
2. Pos Sputum
(28.834 pcs)
3. Kaca slide
(9.614 ktk)
4. Catridge Xpert
(9.610 pcs)
5.Montoux test
(101 vial)
6.Masker N95
(0 pcs)
7.BMHP
(14.417 pkt)
Dinas Kesehatan
2 Jumlah SDM
kesehatan untuk
pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar …….
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Dokter (59)
2. Petugas TBC (47)
3. Analis (40)
4. Farmasi (40)
Dinas Kesehatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 29
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
14 Persentase orang
dengan resiko terinfeksi HIV
mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar
1 Jumlah dukungan
logistik kesehatan yang tersedia
Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia …….
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Rapid test HIV 1/
SD HIV
(20.500 pcs)
2. Rapid test HIV 2/
oncoprobe/focus
(227 pcs)
3. Rapid test HIV 3/
biomeric
(227 pcs)
4. BMHP lainnya (20.500 pkt)
5. ARV (922 pkt)
Dinas Kesehatan
2 Jumlah SDM
kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar …….
(Dibuat dalam bentuk daftar)
1. Dokter (43)
2. Perawat/Bidan/
Konselor (58)
3. Analis/Labor (40)
4. RR/Rekam Medik
(40)
5. Farmasi (40)
Dinas Kesehatan
3 Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang
1 Rasio luas kawasan
permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh
infrastruktur pengendalian banjir di WS Kewenangan Kota
1 Luas kawasan
permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)
Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota ……….(ha)
2.00 Ha Dinas PUPR
2 Panjang sungai di
kawasan permukiman yang rawan banjir di
WS kewenangan abupaten/kota (m)
Panjang sungai di kawasan permukiman yang
rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota…….. (m)
2,100 Meter Dinas PUPR
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 30
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
3 Luas kawasan
permukiman sepanjang pantai yang
rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)
Luas kawasan permukiman sepanjang pantai
yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota…… (ha)
3,00 ha Dinas PUPR
4 Panjang pantai di
kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi, akresi di WS
kewenangan kabupaten/kota (m)
Panjang pantai di kawasan permukiman yg
rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan kabupaten/kota…… (m)
11,977 Meter Dinas PUPR
5 Rencana Tata Pengaturan air dan
tata pengairan/ rencana pengelolaan sumber daya air WS Kewenangan kabupaten/kota
Ada/tidak tidak Dinas PUPR
6 Rencana Teknis tata
pengaturan air dan tata pengairan/
rencana pengelolaan
sumber daya air kewenangan kabupaten/kota
Ada/tidak tidak Dinas PUPR
7 Data prasarana dan
sarana pengaman pantai dan sungai milik pemerintah kabupaten/kota
i. Bangunan
perkuatan tebing (m)
Jumlah
i. Bangunan perkuatan tebing …..(m)
ii. Tanggul sungai…… (m)
iii. Kanal bajir……. (m)
iv. Pintu air/bendung pengendali banjir…… (Unit)
Jumlah
i. Bangunan
perkuatan tebing 1,355,20.(m)
ii. Tanggul sungai 4 unit
iii. Kanal banjir…….
Dinas PUPR Kanal Banjir dan
Pintu air/bendung pengendali banjir merupakan
Kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera V
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 31
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
ii. Tanggul sungai (m)
iii. Kanal bajir (m)
iv. Pintu air/bendung pengendali banjir (Unit)
(m)
iv. Pintu air/bendung pengendali banjir…… (Unit)
2 Rasio luas kawasan
permukiman sepanjang pantai rawan abrasi,
erosi, dan akresi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai
di WS Kewenangan Kota
1 Luas kawasan
permukiman rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)
Luas kawasan permukiman rawan banjir di
WS kewenangan kabupaten/kota …….(ha)
2,00 Ha Dinas PUPR
2 Panjang sungai di
kawasan permukiman yang rawan banjir di
WS kewenangan kabupaten/kota (m)
Panjang sungai di kawasan permukiman yang rawan banjir di WS kewenangan
kabupaten/kota……… (m)
2,100 Meter Dinas PUPR
3 Luas kawasan permukiman
sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (ha)
Luas kawasan permukiman sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota ……(ha)
3,00 Ha Dinas PUPR
4 Panjang pantai di
kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi,
akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (m)
Panjang pantai di kawasan permukiman yg
rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan kabupaten/kota……. (m)
4,245 M Dinas PUPR
5 Rencana Tata
Pengaturan air dan tata pengairan/ rencana pengelolaan sumber daya air WS
Kewenangan
Ada/tidak
tidak Dinas PUPR
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 32
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
kabupaten/kota
6 Rencana Teknis tata pengaturan air dan
tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air kewenangan kabupaten/kota
Ada/tidak
tidak Dinas PUPR
7 Data prasarana dan
sarana pengaman pantai dan sungai milik pemerintah kabupaten/kota
i. Bangunan
perkuatan tebing …..(m)
ii. Tanggul sungai ……..(m)
iii. Kanal bajir……. (m)
iv. Pintu air/bendung pengendali banjir ………(Unit)
v. Pompa banjir (Unit dan Kapasitas)
vi. Polder/Kolam Retensi…… (Unit)
vii. Breakwater ……(m)
viii. Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya …..(m)
Jumlah
i. Bangunan perkuatan tebing …..(m)
ii. Tanggul sungai ……..(m)
iii. Kanal bajir……. (m)
iv. Pintu air/bendung pengendali banjir ………(Unit)
v. Pompa banjir (Unit dan Kapasitas)
vi. Polder/Kolam Retensi…… (Unit)
vii. Breakwater ……(m)
viii. Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya …..(m)
Jumlah
i. Bangunan perkuatan tebing …..(m)
ii. Tanggul sungai ……..(m)
iii. Kanal bajir……. (m)
iv. Pintu air/bendung pengendali banjir ………(Unit)
v. Pompa banjir (Unit dan Kapasitas)
vi. Polder/Kolam Retensi…… (Unit)
vii. Breakwater …(m)
viii. Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya …..(m)
Dinas PUPR Kewenangan
Dinas PUPR Kota Padang hanya Bangunan
perkuatan tebing dan tanggul sungai
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 33
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
3 Rasio luas daerah
irigasi kewenangan kota yang dilayani
oleh jaringan irigasi
1 Persentase panjang
jaringan irigasi primer dalam kondisi baik
Panjang jaringan irigasi primer dalam kondisi baik (m) x 100 %
Panjang jaringan irigasi primer (m)
33.639 m x 100 %
35.713
= 94,19 %
Dinas PUPR
2 Persentase panjang
jaringan irigasi
sekunder dalam kondisi baik
Panjang jaringan irigasi sekunder
dalam kondisi baik (m) x 100 %
Panjang jaringan irigasi sekunder (m)
80.835 m x 100 %
94.733 m
= 85,32 %
Dinas PUPR
3 Persentase panjang
jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik
Panjang jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik (m) x 100 %
Panjang jaringan irigasi tersier (m)
2.105,62 x 100 %
2.1052,62
= 100 %
Dinas pertanian
4 Persentase jumlah
rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air
minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kota
1 Pemenuhan dokumen
RISPAM kabupaten/kota
Ada/tidak Ada DPRKP
2 Tersusun dan
ditetapkannya JAKSTRADA Kab/Kota
Ada/tidak Ada DLH
3 Jumlah BUMD dan atau UPTD Kab/Kota
penyelenggaran SPAM
Jumlah BUMD dan atau UPTD Kab/Kota penyelenggaran SPAM ……
2 DPRKP
4 Jumlah izin yang
diberikan kepada Badan Usaha untuk
melakukan penyelenggaraan SPAM
Jumlah izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk
melakukan penyelenggaraan SPAM ……
10 DPRKP
5 Jumlah kerja sama
penyelenggaran SPAM dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah
Jumlah kerja sama penyelenggaran SPAM
dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah lain……..
1 DPRKP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 34
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
daerah lain.
5 Persentase jumlah rumah yang
memperoleh layanan pengolahan air limbah domestik
1 Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan
setempat untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S
Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan setempat untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S ……..
168.805 rumah DPRKP
2 Jumlah rumah dengan
akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan
dasar menggunakan SPALD-T
Jumlah rumah dengan akses sambungan
rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD-T ……
2.039 rumah DPRKP
3 Jumlah rumah dengan
akses unit pengolahan setempat dan data jumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan
pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S dan SPALD T
Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan
setempat dan data jumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S dan SPALD T….
170.844 rumah DPRKP
4 Jumlah rumah yang
sudah menerima pelayanan jasa penyedotan lumpur tinja
Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa penyedotan lumpur tinja …..
24.907 rumah DPRKP
5 Jumlah rumah yang
sudah menerima pelayanan jasa pengolahan lumpur tinja
Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa pengolahan lumpur tinja …..
24.907 rumah DPRKP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 35
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
6 Jumlah rumah yang
sudah menerima pelayanan jasa
pengolahan air limbah domestik
Jumlah rumah yang sudah menerima
pelayanan jasa pengolahan air limbah domestik ……..
24.907 rumah DPRKP
7 Kinerja penyediaan
pelayanan SPALD S akses dasar
∑ rumah yang memiliki akses
pengolahan berupa cubluk atau tangki septik x 100 %
∑ panjang rumah di wilayah pengembangan SPALD dengan
kepadatan penduduk pada wilayah terbangun <25 jiwa/ha
9.756 x 100 %
10.932
= 89,24 %
DPRKP
8 Kinerja penyediaan pelayanan SPALD S
akses aman
∑ rumah yang lumpur tinjanya telah diolah di IPLT
x 100 %
∑ rumah di wilayah pengembangan SPALDS dengan kepadatan penduduk pada wilayah terbangun >25 jiwa/ha
23.961 x 100 %
208.156
= 11,51 %
DPRKP
9 Kinerja penyediaan pelayanan SPALD T akses aman
∑ rumah yang memiliki sambungan rumah dan air limbahnya diolah di IPALD x 100 %
∑ rumah di wilayah pengembangan SPALDS
2.039 x 100 %
11.530
= 17,68 %
DPRKP
10 Kinerja penyediaan
unit pengolahan setempat
∑ rumah yang memiliki akses unit pengolahan setempat
x 100 %
∑ jumlah rumah yang termasuk
dalam wilayah pengembangan SPALD-S
168.805 x 100 %
219.686
= 76,84 %
DPRKP
11 Kinerja penyediaan sarana pengangkutan lumpur tinja
∑ jumlah sarana pengangkutan yang tersedia x 100 %
∑ jumlah sarana pengangkutan
18 x 100 %
20
= 90 %
DPRKP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 36
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
yang dibutuhkan kab/kota
12 Kinerja penyediaan
prasarana pengolahan lumpur tinja
∑ jumlah kapasitas pengolahan lumpur tinja yang tersedia
x 100 %
∑ jumlah kapasitas pengolahan
lumpur tinja yang dibutuhkan kab/kota
81,6 x 100 %
200
= 40,80 %
DPRKP
13 Kinerja penyediaan
sambungan rumah yang tersambung ke IPALD
∑ jumlah rumah yang memiliki
sambungan rumah yang tersambung dengan IPALD
x 100 %
∑ jumlah rumah yang dilayani dengan SPALD-T pada kab/kota
2.039 x 100 %
11.530
= 17,68 %
DPRKP
14 Kinerja penyediaan
jasa penyedotan lumpur tinja
∑ jumlah rumah yang tangki septiknya sudah disedot
x 100 %
∑ jumlah rumah yang termasuk
dalam wilayah pengembangan SPADLD-S
24.907 x 100 %
219.686
= 11,34 %
DPRKP
6 Rasio kepatuhan IMB kota
1 Rasio bangunan
gedung (kecuali rumah tinggal tunggal
dan rumah deret
sederhana) yang laik fungsi
∑ Jumlah bangunan gedung (kecuali rumah tinggal tunggal dan
rumah deret sedrhana) yang laik fungsi yang berlaku x 100 %
∑ jumlah bangunan gedung (kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana)
0 x 100 %
1
= 0 %
Dinas PUPR
2 Jumlah IMB yang
diberikan oleh Pemerintah Kab/Kota dalam tahun eksisting
Jumlah IMB yang diberikan oleh Pemerintah Kab/Kota dalam tahun eksisting ……
696 DPUPR Jumlah
rekomendasi teknis IMB/PBG
yang dikeluarkan DPUPR tahun 2021
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 37
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
3 Penetapan Peraturan
Daerah tentang Bangunan/Gedung
Ada/Tidak
Ada
Dinas PUPR Peraturan Daerah
Kota Padang Nomor 7 Tahun
2015 Tentang Bangunan Gedung
4 Penetapan Keputusan
Bupati/Walikota tentang Tim Ahli Bangunan/Gedung
Ada/Tidak
Ada
Dinas PUPR SK Wali Kota
Padang Nomor 314 Tahun 2021 tentang Tim Profesi Ahli
Bangunan Gedung Tahun 2021
5 Jumlah bangunan
gedung yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota untuk dilindungi dan dilestarikan
Jumlah bangunan gedung yang ditetapkan
oleh Bupati/Walikota untuk dilindungi dan dilestarikan……..
4 Unit BPKAD
6 Jumlah bangunan
gedung yang ditetapkan oleh
Bupati/Walikota untuk
kepentingan strategis daerah provinsi
Jumlah bangunan gedung yang ditetapkan
oleh Bupati/Walikota untuk kepentingan strategis daerah provinsi …….
74 unit BPKAD/Dinas Pariwisata
7 Jumlah bangunan
gedung negara milik Pemerintah Kab/Kota
Jumlah bangunan gedung negara milik Pemerintah
Kab/Kota …….
702 unit BPKAD Terjadi
perubahan data yang signifikan disebabkan karena adanya
kesalahan data di tahun 2020, dimana nilai 3.504 unit
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 38
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
kemungkinan
adalah jumlah register bangunan, karena 1
bangunan untuk IMB bisa terdiri
dari 3 register atau lebih
8 Jumlah bangunan
gedung negaramilik pemerintah kabupaten/kotayang dipelihara/dirawat
Jumlah bangunan gedung negara milik
pemerintah kabupaten/kota yang dipelihara/dirawat …….
702 unit BPKAD Terjadi
perubahan data yang signifikan disebabkan
karena adanya kesalahan data di tahun 2020, dimana nilai
3.504 unit kemungkinan adalah jumlah register bangunan,
karena 1 bangunan untuk IMB bisa terdiri
dari 3 register atau lebih
7 Tingkat
kemantapan jalan kota
1 Panjang jalan
berdasarkan yang ditetapkan kepala
daerah dalam SK jalan kewenangan Kab/Kota
Panjang jalan berdasarkan yang ditetapkan
kepala daerah dalam SK jalan kewenangan Kab/Kota……..
624.691 Km Dinas PUPR
2 Panjang jalan yang dibangun
Panjang jalan yang Dibangun…… 1.990 meter Dinas PUPR
3 Panjang jembatan yg Panjang jembatan yg dibangun……. 13 meter Dinas PUPR
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 39
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
dibangun
4 Panjang jalan yang
ditingkatkan (struktur/fungsi)
Panjang jalan yang ditingkatkan (struktur/fungsi)……….
200 meter Dinas PUPR
5 Panjang jembatan
yang diganti/dilebarkan
Panjang jembatan yang diganti/dilebarkan
……
153 meter Dinas PUPR
6 Panjang jalan yang direkonstruksi atau direhabilitasi
Panjang jalan yang direkonstruksi atau direhabilitasi ………..
3.800 meter Dinas PUPR
7 Panjang jembatan yang direhabilitasi
Panjang jembatan yang direhabilitasi ……… 41 meter Dinas PUPR
8 Panjang jalan yang dipelihara
Panjang jalan yang Dipelihara……….. 4.200 meter Dinas PUPR
9 Panjang jembatan yang dipelihara
Panjang jembatan yang dipelihara ……… 369 meter Dinas PUPR
8 Rasio tenaga
operator/teknisi/ analisis yang memiliki sertifikat kompetensi
1 Jumlah Pelatihan
Tenaga operator/teknisi/analis di wilayah kabupaten/kota
Jumlah Pelatihan Tenaga
operator/teknisi/analis di wilayah kabupaten/kota …….
0 Dinas PUPR
2 Jumlah tenaga kerja
operator/teknisi/analis yang terlatih di
wilayah kabupaten/kota
Jumlah tenaga kerja operator/teknisi/analis yang terlatih di wilayah kabupaten/kota …..
367 Dinas PUPR
3 Jumlah tenaga kerja konstruksi terlatih
yang tersertifikasi operator/teknisi/analis di wilayah
Jumlah tenaga kerja konstruksi terlatih yang tersertifikasi operator/teknisi/analis di wilayah kabupaten/kota …….
367 Dinas PUPR
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 40
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
kabupaten/kota
4 Terselenggaranya Sistem Informasi
Pembina Jasa Konstruksi Cakupan
kabupaten/kota yang aktif dengan data termutakhir
Ada/tidak tidak
Dinas PUPR
5 Tersedianya data dan
informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah
kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari APBD Kab/Kota
Ada/tidak tidak
Dinas PUPR
6 Tersedianya data dan
informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah
kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari APBN
Ada/tidak tidak Dinas PUPR
7 Tersedianya data dan
informasi potensi pasar jasa konstruksi di wilayah kabupaten/kota untuk
tahun berjalan yang bersumber dari pendanaan lainnya
Ada/tidak tidak Dinas PUPR
8 Tersedianya data dan
informasi paket pekerjaan jasa
Ada/tidak
tidak Dinas PUPR
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 41
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
konstruksi sesuai
kewenangannya yang sudah dan sedang dilaskanakan oleh badan usaha jasa
konstruksi yang termutakhir secara berkala
9 Tersedianya data dan
profil OPD sub-urusan jasa konstruksi kabupaten/kota
Ada/tidak tidak
Dinas PUPR
10 Tersedianya data dan
informasi pelatihan tenaga operator dan teknisi/analis konstruksi di wilayah
kabuapten/kota yang dilaksanakan sendiri atau melalui kerjasama dengan
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja (LPPK) yang diregistrasi oleh
menteri yang membidangi jasa konstruksi, asosiasi profesi, perguruan tinggi dan instansi pemerintah lainnya.
Ada/tidak
tidak
Dinas PUPR
11 Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konstruksi yang
terlatih di wilayah kabupaten/kota yang
Ada/tidak
tidak
Dinas PUPR
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 42
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
dibuktikan dengan
sertifikat pelatihan operator dan teknisi/analis
12 Tersedianya data dan
informasi tenaga kerja konstruksi terlatih
yang tersertifikasi operator/teknisi/analis di wilayah kab/kota
Ada/tidak
tidak
Dinas PUPR
13 Tersedianya data dan
informasi badan usaha yang mendapatkan
pembinaan di wilayah kabupaten/kota
Ada/tidak
tidak
Dinas PUPR
14 Tersedianya data dan informasi pemenuhan
komitmen permohonan IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui
Ada/tidak
Ada
DPMPTSP
15 Tersedianya data dan
informasi hasil
pengawasan ketidaksesuaian jenis,
sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan
kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya
Ada/tidak
tidak
Dinas PUPR
16 Tersedianya data dan
informasi kecelakaan
Ada/tidak tidak Dinas PUPR
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 43
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
konstruksi pada
proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya
17 Tersedianya data dan
informasi hasil pengawasan
ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi,
layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa
konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya
Ada/tidak
tidak
Dinas PUPR
18 Jumlah badan usaha
yang memiliki IUJKN di wilayah kab/kota
Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN di wilayah kab/kota ……
126 DPMPTSP
19 Jumlah usaha perseorangan yang
memiliki TDUP di wilayah kabupaten/kota
Jumlah usaha perseorangan yang memiliki TDUP di wilayah kabupaten/ kota………
19 DPMPTSP
20 Jumlah badan usaha
yang memiliki IUJKN yang terlibat dalam proyek di wilayah Kab/Kota
Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN
yang terlibat dalam proyek di wilayah Kab/Kota …….
126 DPMPTSP
21 Jumlah badan usaha
yang mendapatkan pembinaan di wilayah Kab/Kota
Jumlah badan usaha yang mendapatkan pembinaan di wilayah Kab/Kota…….
40 Penyedia DPMPTSP/DPUPR/Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 44
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
22 Jumlah pemenuhan
komitmen permohonan IUJK
badan usaha dan TDUP yang disetujui
Jumlah pemenuhan komitmen permohonan
IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui………
IUJK : 126
TDUP : 19
DPMPTSP
23 Jumlah pengawasan
terkait ketidaksesuaian
jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan
kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya
Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian
jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk
dan/atau kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya……
218 Dinas PUPR
24 Jumlah kecelakaan
konstruksi pada proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya
Jumlah kecelakaan konstruksi pada proyek
yang menjadi kewenangan pengawasannya …………
0 Dinas PUPR
25 Jumlah pengawasan
terkait ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi,
layanan usaha, bentuk
dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa
konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya
Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian
jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi
pasar jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya……
218 Dinas PUPR
9 Rasio proyek yang
menjadi kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan
- - - Dinas PUPR Tidak Perlu diisi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 45
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
konstruksi
4 Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman
1 Penyediaan dan
rehabilitasi rumah layak huni bagi
korban bencana kota
1 Jumlah rumah yang
berada pada kawasan rawan bencana dan
rencana penanganannya
Jumlah rumah yang berada pada kawasan
rawan bencana dan rencana penanganannya…..
2.537 DPRKP
2 Jumlah rumah yang terkena bencana alam
Jumlah rumah yang terkena bencana alam…… 0 DPRKP
3 Jumlah RT, KK dan Jiwa korban yang
rumahnya terkena bencana alam
Jumlah RT, KK dan Jiwa korban yang rumahnya terkena bencana alam…..
0 DPRKP
4 Jumlah unit rumah korban bencana yang
direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi
Jumlah unit rumah korban bencana yang direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi……
0 DPRKP
5 Jumlah unit rumah korban bencana yang
dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi
Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi ………
0 DPRKP
6 Jumlah unit rumah
korban bencana yang dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana aksi
Jumlah unit rumah korban bencana yang
dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana aksi…..
0 DPRKP
7 Jumlah unit dan lokasi
rumah sewa yang akan menjadi tempat tinggal sementara korban bencana
Jumlah unit dan lokasi rumah sewa yang akan
menjadi tempat tinggal sementara korban Bencana……..
0 DPRKP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 46
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
8 Jumlah RT, KK dan
Jiwa korban bencana yang terfasilitasi
Jumlah RT, KK dan Jiwa korban bencana yang terfasilitasi …..
0 DPRKP
9 Jumlah, luasan dan
lokasi pencadangan lahan
Jumlah, luasan dan lokasi pencadangan lahan ……
0 DPRKP
2 Fasilitasi
penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terdampak relokasi
program pemerintah kota
1 Jumlah rumah tangga
penerima layanan yang telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset
properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Jumlah rumah tangga penerima layanan yang
telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM …..
0 DPRKP
2 Jumlah rumah tangga
penerima kegiatan layanan yang belum mendapatkan fasilitasi penggantian hak atas
tanah dan/atau bangunan berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Jumlah rumah tangga penerima kegiatan
layanan yang belum mendapatkan fasilitasi penggantian hak atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan rencana pemenuhan SPM…….
0 DPRKP
3 Jumlah rumah tangga
penerima kegiatan layanan subsidi uang sewa berdasarkan
rencana pemenuhan SPM
Jumlah rumah tangga penerima kegiatan
layanan subsidi uang sewa berdasarkan rencana pemenuhan SPM ……….
0 DPRKP
4 Jumlah rumah tangga penerima kegiatan
layanan yang telah mendapatkan penyediaan rumah layak huni
Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang telah mendapatkan penyediaan
rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM ……….
0 DPRKP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 47
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
berdasarkan rencana pemenuhan SPM
5 Jumlah rumah tangga penerima layanan
yang belum mendapatkan
penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM
Jumlah rumah tangga penerima layanan yang belum mendapatkan penyediaan rumah layak
huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM ………
0 DPRKP
6 Jumlah total luasan (Ha) pengadaan tanah
Jumlah total luasan (Ha) pengadaan tanah ………
0 DPRKP
3 Persentase
kawasan permukiman kumuh dibawah 10
ha di kab/ kota yang ditangani
1 Jumlah luasan (Ha)
kawasan permukiman kumuh < 10 Ha
Jumlah luasan (Ha) kawasan permukiman kumuh < 10 Ha…….
230,29 Ha DPRKP
2 Jumlah unit
peningkatan kualitas RTLH
Jumlah unit peningkatan kualitas RTLH….. 295 unit DPRKP
3 Jumlah luasan (ha) penanganan
infrastruktur kawasan kumuh
Jumlah luasan (ha) penanganan infrastruktur kawasan kumuh ……
39,68 Ha DPRKP
4 Berkurangnya jumlah unit RTLH
(Rumah Tidak Layak Huni)
1 Jumlah rumah di kab/kota
Jumlah rumah di kab/kota ….. 230.618 unit DPRKP
2 Jumlah unit
Peningkatan Kualitas RTLH
Jumlah unit Peningkatan Kualitas RTLH …… 295 unit DPRKP
3 Jumlah rumah tidak layak huni
Jumlah rumah tidak layak huni …… 9.434 unit DPRKP
4 Jumlah rumah yang tidak dihuni
Jumlah rumah yang tidak dihuni ……. 0 DPRKP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 48
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
5 Rasio rumah dan KK
Jumlah KK x 100 %
Jumlah Total Unit Rumah
271.163 x 100 %
230.618
= 1,17%
DPRKP
6 Jumlah rumah pembangunan baru
Jumlah rumah pembangunan baru …… 1.915 unit DPRKP
5 Jumlah perumahan
yang sudah dilengkapi PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum)
1 Jumlah perumahan yang terfasilitasi PSU
Jumlah perumahan yang terfasilitasi PSU ….rumah
217.127 rumah DPRKP
2 Jumlah unit rumah
yang sudah difasilitasi air minum
Jumlah unit rumah yang sudah difasilitasi air minum …..
217.127 rumah DPRKP
3 Jumlah unit rumah
yang terfasilitasi jalan lingkungan
Jumlah unit rumah yang terfasilitasi jalan lingkungan …..
6.244 unit DPRKP
4 Jumlah unit rumah
yang terfasiltasi akses sanitasi (on site / off site)
Jumlah unit rumah yang terfasiltasi akses sanitasi (on site / off site) ……
170.844 rumah DPRKP
5 Jumlah perumahan yang terfasilitasi RTNH
Jumlah perumahan yang terfasilitasi RTNH …….
147 DPUPR
6 Jumlah unit rumah
yang terfasilitasi akses PJU
Jumlah unit rumah yang terfasilitasi akses PJU ……
4.146 DPRKP dan
Dinas Perhubungan
7 Jumlah pengembang yang tersertifikasi
Jumlah pengembang yang tersertifikasi ……. 0 DPRKP
8 Jumlah pengembang yang teregistrasi
Jumlah pengembang yang teregistrasi …… 0 DPRKP
9 Jumlah pengembang
yang mendapat penyuluhan atau
Jumlah pengembang yang mendapat penyuluhan atau pelatihan …….
41 DPRKP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 49
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
pelatihan
5 Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan Masyarakat
1 Persentase Gangguan
Trantibum yang dapat diselesaikan
1 Jumlah pelanggaran dan pengaduan
trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani
Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang Ditangani 11.162
11.162 Satpol PP
2 Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan
Jumlah Satlinmas yang terlatihdan dikukuhkan …..
40 x 100 %
40
= 100 %
Satpol PP
3 Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan
Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 13 x 100 %
13
= 100 %
Satpol PP
4 Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki kualitas sebagai PPNS
Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki kualitas sebagai PPNS ……
9 x 100 %
80
= 11,25 %
Satpol PP
5 Tersedianya SOP
dalam penegakan Perda dan Perkada
serta penanganan gangguan trantibum
Ada/tidak Ada
11 SOP
Satpol PP
6 Tersedianya sarana prasarana minimal
Ada/tidak (Dibuat dalam bentuk daftar)
Ada Sebanyak 8 Jenis
Satpol PP
2 Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan
1 - - - Satpol PP Tidak Perlu Di isi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 50
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
3 Jumlah warga
negara yang memperoleh
layanan informasi rawan bencana
1 Persentase
penyelesaian dokumen KRB sampai dengab dinyatakan sah/legal
Kemajuan pekerjaan dokumen yang disusun x 100 %
Jumlah satu dokumen KRB yang lengkap dan sudah disahkan
0 x 100 %
1
= 0 %
BPBD Dokumen KRB
yang baru, akan disusun kembali di tahun 2022
2 Persentase jumlah
penduduk di kawasan rawan bencana yang memperoleh informasi
rawan bencana sesuai jenis ancaman bencana
Jumlah penduduk di kawasan
rawan bencana yang memperoleh informasi rawan
bencana sesuai jenis ancaman bencana
x 100 %
Seluruh penduduk di kawasan rawan bencana sesuai jenis ancaman bencana
912.910 x 100 %
912.910
= 100 %
BPBD
4 Jumlah warga negara yang
memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana
1 Persentase penyelesaian dokumen
RPB sampai dinyatakan sah/legal
Kemajuan pekerjaan dokumen yang disusun
x 100 %
Jumlah satu dokumen RPB yang lengkap dan sudah disahkan
0 x 100 %
1
= 0 %
BPBD Dokumen RPB yang baru, akan
disusun kembali di tahun 2022
2 Persentase
penyelesaian dokumen renkon sampai dinyatakan sah/lehal
Kemajuan pekerjaan dokumen yang disusun
x 100 %
Jumlah satu dokumen rekon yang lengkap dan sudah disahkan
0 x 100 %
1
= 0 %
BPBD Dokumen renkon
yang baru, akan disusun kembali di tahun 2022
3 Persentase jumlah
aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan
(Pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana)
Jumlah Aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan x 100 %
Jumlah aparatur dengan warga negara dikawasan rawan bencana
230 x 100 %
230
= 100 %
BPBD
4 Persentase warga negara yang ikut pelatihan
Jumlah warga negara yang ikut pelatihan
x 100 % 230
x 100 % 230
BPBD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 51
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Jumlah warga negara dikawasan rawan bencana
= 100 %
5 Persentase warga negara yang
mendapat layanan pusdalops
penanggulan bencana dan sarana prasarana penanggulangan bencana
Jumlah warga negara yang mendapat layanan pusdalops
x 100 % Jumlah warga negara yang berada
dikawasan rawan bencana
456.455 x 100 %
912.910
= 50 %
BPBD
6 Persentase warga
negara yang mendapat peralatan perlindungan
Jumlah warga negara yang mendapat layanan peralatan perlindungan x 100 %
Jumlah warga negara dikawasan rawan bencana
130.416 x 100 %
912.910
= 14,28%
BPBD
5 Jumlah warga
negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan
evakuasi korban bencana
1 Persentase kecepatan
respon kurang dari 24 jam untuk setiap status KLB
Jumlah kecepatan respon kurang
dari 24 jam untuk setiap penetapan KLB
x 100 %
Jumlah seluruh penetapan status KLB
1 x 100 %
1
= 100%
BPBD
2 Persentase kecepatan
respon kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana
Jumlah kecepatan respon kurang
dari 24 jam untuk setiap penetapan darurat bencana
x 100 %
Jumlah seluruh penetapan status darurat bencana
2 x 100 %
2
= 100%
BPBD
3 Persentase jumlah
petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana
Jumlah petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana x 100 %
Jumlah keseluruhan petugas dalam penanganan darurat bencana
60 x 100 %
60
= 100%
BPBD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 52
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
4 Persentase jumlah
korban berhasil dicari, ditolong dan
dievakuasi terhadap kejadian bencana
Jumlah korban yang berhasil dicari, ditolong dan dievakuasi x 100 %
Perkiraan jumlah korban keseluruhan dari bencana
130.416 x 100 %
130.416
= 100%
BPBD
6 Persentase
pelayanan
penyelamatan dan evakuasi korban bencana
1 Jumlah dan jenis
layanan penyelamatan
dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia (operasi
darurat non kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di kabupaten/kota
Jumlah dan jenis layanan penyelamatan dan
evakuasi pada kondisi membahayakan
manusia (operasi darurat non kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan di kabupaten/kota……..
8 Jenis
296 Kejadian
Dinas Damkar
2 Tersedianya pos
sektor damkar yang dilengkapi sarana
prasarana damkar, sarana prasarana penyelamatan di kantor kecamatan
Ada/tidak
Ada
Dinas Damkar
3 Tersedianya aparatur
selama 24 (jam) yang dilaksanakan secara bergantian (shift) di kantor kecamatan
Ada/tidak
Ada
Dinas Damkar
4 Pos Damkar yang
dilengkapi dengan sarana/prasarana
damkar, sarana prasarana penyelamatan dan evakuasi di setiap
Pos Damkar yang dilengkapi dengan
sarana/prasarana damkar, sarana prasarana penyelamatan dan evakuasi di setiap
keluarahan/desa (Dibuat dalam bentuk)…….
(Dibuat dalam bentuk)
a. Pos 1. WMK 7
b. Pos 2. WMK 8.1
c. Pos 3. WMK 1
d. Pos 4. WMK 9
Dinas Damkar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 53
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
keluarahan/desa e. Pos 5. WMK 6
f. Pos 6 (Posko 113) WMK 10
g. Pos 7 WMK 8
h. Pos 8 WMK 2
5 Jumlah dan jenis
sarana prasarana
pemadaman, penyelamatan dan evakuasi
Jumlah dan jenis sarana prasarana
pemadaman, penyelamatan dan evakuasi (Dibuat dalam bentuk)……
818 Dinas Damkar
6 Jumlah aparatur
pemadam kebakaran yang memenuhi Standar Kualifikasi Pemadam
sebagaimana dimaksud Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009
tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran
Jumlah aparatur pemadam kebakaran yang
memenuhi Standar Kualifikasi Pemadam sebagaimana dimaksud Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran ……….
155 Dinas Damkar
7 Jumlah relawan
kebakaran di bawah binaan Dimas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
atau perangkat daerah yang menyelenggarakan sub urusan kebakaran
Jumlah relawan kebakaran di bawah binaan
Dimas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau perangkat daerah yang menyelenggarakan sub urusan kebakaran ……………
126 Dinas Damkar
8 Jumlah peningkatan
kapasitas aparatur pemadam kebakaran
Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemadam kebakaran ……….
168 orang Dinas Damkar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 54
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
7 Waktu tanggap
(response time) penanganan kebakaran
- - - - Dinas Damkar Tidak Perlu Di isi
6 Sosial 1 Persentase penyandang
disabilitas
terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan
pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar
panti (Indikator SPM)
1 Jumlah Layanan data yang dimiliki
Jumlah Layanan data yang dimiliki…….. 1 Layanan (1.930 orang)
Dinas Sosial
2 Jumlah data
penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng
yang masuk dalam data terpadu FM dan OTM
Jumlah data penyandang disabilitas terlantar,
anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang masuk dalam data terpadu FM dan OTM ……..
8.526 orang Dinas Sosial
3 Jumlah Tim Reaksi Cepat yang dibentuk
Jumlah Tim Reaksi Cepat yang dibentuk …….. 40 orang Dinas Sosial
4 Jumlah penyandang disabilitas terlantar,
anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang dijangkau
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang dijangkau ……..
47 orang Dinas Sosial
5 Jumlah kendaraan
roda empat yang akses khusus layanan kedaruratan yang dimiliki
Jumlah kendaraan roda empat yang akses
khusus layanan kedaruratan yang dimiliki ……..
4 unit Dinas Sosial
6 Jumlah penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut
usia terlantar dan gepeng yang menerima paket permakanan sesuai
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang menerima paket permakanan sesuai standar gizi ……..
935 orang Dinas Sosial
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 55
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
standar gizi
7 Jumlah rumah
singgah/shelter/tempat tinggal sementara yang dimiliki sesuai standar
Jumlah rumah singgah/shelter/tempat tinggal sementara yang dimiliki sesuai standar ……..
1 unit Dinas Sosial
8 Jumlah penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan
gepeng yang menerima paket sandang
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang menerima paket sandang ……..
758 orang Dinas Sosial
9 Jumlah penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
memanfaatkan alat bantu
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang memanfaatkan alat bantu ……..
54 orang Dinas Sosial
10 Jumlah alat bantu yang tersedia di
rumah singgah/ shelter
Jumlah alat bantu yang tersedia di rumah singgah/ shelter ……..
1 unit Dinas Sosial
11 Jumlah paket perbekalan Kesehatan yang tersedia
Jumlah paket perbekalan Kesehatan yang tersedia ……..
150 Dinas Sosial
12 Jumlah penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut
usia terlantar dan gepeng yang memanfaatkan paket perbekalan kesehatan
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang memanfaatkan paket perbekalan kesehatan……..
150 Dinas Sosial
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 56
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
13 Jumlah tenaga
Kesehatan yang disediakan di rumah singgah
Jumlah tenaga Kesehatan yang disediakan di rumah singgah ……..
0 Dinas Sosial
14 Jumlah pekerja sosial professional dan/atau
TKS dan/atau relawan sosial yang disediakan
Jumlah pekerja sosial professional dan/atau TKS dan/atau relawan social yang disediakan ……..
5 orang Dinas Sosial
15 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut
usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan bimbingan fisik,
mental dan sosial sesuai standar di keluarga, masyarakat, Dinas Sosial, Rumah
Singgah/Shelter dan/atau pusat kesejahteraan sosial
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan bimbingan fisik, mental
dan sosial sesuai standar di keluarga, masyarakat, Dinas Sosial, Rumah Singgah/Shelter dan/atau pusat kesejahteraan sosial ……..
514 Dinas Sosial
16 Jumlah bimbingan
social yang
dilaksanakan kepada keluarga dan masyarakat
Jumlah bimbingan social yang dilaksanakan kepada keluarga dan masyarakat ……..
247 orang Dinas Sosial
17 Jumlah penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan
gepeng yang difasilitasi untuk mendapatkan dokumen
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang difasilitasi untuk mendapatkan dokumen kependudukan ……..
2 orang Dinas Sosial
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 57
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
kependudukan
18 Jumlah penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
mendapatkan akses layanan pendidikan dan Kesehatan dasar
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan akses layanan pendidikan dan Kesehatan dasar ……..
187 orang Dinas Sosial
19 Jumlah penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang
mendapatkan layanan penelusuran keluarga
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan layanan penelusuran keluarga ……..
50 orang Dinas Sosial
20 Jumlah penyandang disabilitas terlantar,
anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang direunifikasi dengan keluarga
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang direunifikasi dengan keluarga ……..
50 orang Dinas Sosial
21 Jumlah penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut
usia terlantar dan gepeng yang dirujuk
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang dirujuk ……..
12 orang Dinas Sosial
2 Persentase korban bencana alam dan
sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat
1 Jumlah korban bencana yang
mendapatkan makanan
Jumlah korban bencana yang mendapatkan makanan ……
2.669 jiwa Dinas Sosial
2 Jumlah korban bencana yang
Jumlah korban bencana yang menerima paket sandang …….
2.669 jiwa Dinas Sosial
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 58
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
dan setelah
tanggap darurat bencana daerah kota
menerima paket sandang
3 Jumlah tempat penampungan
pengungsi yang dimiliki
Jumlah tempat penampungan pengungsi yang dimiliki …….
822 unit Dinas Sosial
4 Jumlah paket permakanan khusus bagi kelompok rentan
Jumlah paket permakanan khusus bagi kelompok rentan …….
2.669 orang Dinas Sosial
5 Jumlah korban
bencana yang menerima pelayanan dukungan psikososial
Ada/tidak
Jumlah……..
Ada (2.669) Dinas Sosial
6 Jumlah pekerja sosial
professional/tenaga kesejahteraan sosial
dan/atau relawan sosial yang tersedia
Jumlah pekerja sosial professional/tenaga
kesejahteraan sosial dan/atau relawan sosial yang tersedia ……… (dibuat dalam bentuk daftar)
154 orang Dinas Sosial
7 Tenaga Kerja
1 Persentase kegiatan yang
dilaksanakan yang mengacu ke rencana tenaga kerja
1 Dokumen perencanaan tenaga kerja kabupaten/kota.
Mengidentifikasi/membandingkan kesesuaian dokumen RTK yang telah tersusun dengan peraturan perundangan yang berlaku
Ada Disnakerin
2 Persentase akurasi
proyeksi indikator dalam rencana tenaga kerja
Menghitung selisih 6 (enam) indikator
ketenagakerjaan dengan cara angka realisasi dikurangi dengan angka target dibagi dengan angka realisasi dikali 100%
Realisasi Indikator-Target indikator
x 100 %
Realisasi
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin
3 Jumlah perusahaan
yang menyusun rencana tenaga kerja
Jumlah seluruh perusahaan yang yang
melaporkan penyusunan RTK pada tahun
0 Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 59
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
di kabupaten/ko pelaporan
2 Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi
1 Persentase penerapan Program PBK dengan kualifikasi klaster
Jumlah penerapan program PBK
kualifikasi KKNI atau okupasi pada tahun 2021
x 100 %
Keseluruhan program pelatihan
baik kualifikasi kompetensi maupun klaster pada tahun 2021
74 x 100 %
122
= 60,66 %
Disnakerin
2
Persentase instruktur
bersertifikat kompetensi
Jumlah instruktur bersertifikat kompetensi pada tahun 2021
x 100 %
Jumlah instruktur seluruhnya pada tahun 2021
111 x 100 %
208
= 53,36 %
Disnakerin
3 Rasio jumlah instruktur terhadap peserta pelatihan
Jumlah instruktur pada tahun 2021
x 100 %
Jumlah peserta pelatihan pada tahun 2021
111 x 100 %
122
= 90,98 %
Disnakerin
4 Persentase LPK yang terakreditasi
Jumlah LPK yang terakreditasi pada tahun 2021
x 100 %
Jumlah seluruh LPK pada tahun 2021
20 x 100 %
48
= 41,66 %
Disnakerin
5 Persentase LPK yang memiliki perizinan
Jumlah LPK yang memiliki perizinan pada tahun 2021
x 100 %
Jumlah LPK yang terdata pada tahun 2021
48 x 100 %
48
= 100 %
Disnakerin
6 Jumlah penganggur yang dilatih
Jumlah penganggur yang dilatih…………… Orang
122 Disnakerin
7 Persentase lulusan bersertifikat pelatihan
Jumlah lulusan pelatihan
bersertifikat pelatihan pada tahun 2021
x 100 %
122 x 100 %
122
= 100 %
Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 60
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Jumlah orang yang dilatih pada tahun 2021
8 Persentase penyerapan lulusan
Jumlah lulusan yang bekerja pada tahun 2021
x 100 %
Jumlah lulusan pada tahun 2021
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin
9 Lulusan bersertifikat kompetensi
Jumlah lulusan pelatihan
bersertifikat kompetensi pada tahun 2021
x 100 %
Jumlah lulusan bersertifikat pelatihan pada tahun 2021
74 x 100 %
122
= 60,65 %
Disnakerin
10 Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia
(CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang diberikan pelatihan
∑ CPMI dilatih x 100 %
∑ CPMI terdaftar
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin Kegiatan Tidak Dlaksanakan Pada Tahun 2021
11 Jumlah pelatihan
Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)
Jumlah pelatihan Calon Pekerja Migran
Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)………………
0 Disnakerin Kegiatan Tidak
Dlaksanakan Pada Tahun 2021
3 Tingkat
Produktivitas Tenaga Kerja
1 Persentase
perusahaan yang menerapkan program peningkatan produktivitas
Jumlah perusahaan yang
menerapkan program peningkatan produktivitas pada tahun 2021
x 100 %
Jumlah perusahaan pada tahun 2021
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin
Kegiatan Tidak
Dlaksanakan Pada Tahun 2021
2 Data tingkat produktivitas total
Pertumbuhan ekonomi dikurangi
(pertumbuhan modal+pertumbuhan tenaga kerja)
0 Disnakerin Kegiatan Tidak
Dilaksanakan Pada Tahun 2021
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 61
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
4 Persentase
Perusahaan yang menerapkan tata
kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan
terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan)
1 Persentase
perusahaan yang telah memiliki Peraturan Perusahaan (PP)
Jumlah perusahaan yang telah memiliki PP pada tahun 2021
x 100 %
Jumlah perusahaan yang memiliki tenaga kerja 10 orang atau lebih
221 x 100 %
2.402
= 9,20%
Disnakerin
2 Persentase
perusahaan yang telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Jumlah perusahaan yang telah
memiliki PKB pada tahun 2021
x 100 %
Jumlah perusahaan yang memiliki SP/SB
7 x 100 %
113
= 6,19%
Disnakerin
3 Rekapitulasi tahunan
jumlah konfederasi SP/SB yang tercatat, federasi SP/SB yang tercatat, SP/SB di
perusahaan yang tercatat, SP/SB di luar perusahaan yang tercatat dan anggota SP/SB di perusahaan
Rekapitulasi tahunan jumlah konfederasi
SP/SB yang tercatat, federasi SP/SB yang tercatat, SP/SB di perusahaan yang tercatat, SP/SB di luar perusahaan yang tercatat dan anggota SP/SB di perusahaan ……………………
113 Disnakerin
4 Persentase
perusahaan yang sudah menyusun struktur skala upah
Jumlah perusahaan yang sudah menyusun struktur dan skala upah
x 100 %
Jumlah perusahaan yang telah
mengatur syarat kerja (yang diatur dalam PP atau PKB)
141 x 100 %
228
= 61,84%
Disnakerin
5 Persentase perusahaan yang telah
terdaftar sebatai peserta BPJS Ketenagakerjaan
Jumlah perusahaan yang sudah
terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenaga-kerjaan
x 100 %
Jumlah perusahaan berdasarkan perusahaan wajib lapor
3.395 x 100 %
3.505
= 96,86 %
Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 62
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
6 Persentase jumlah
perusahaan yang berselisih
Jumlah perusahaan yang berselisih
x 100 %
Jumlah perusahaan pada tahun 2021
51 x 100 %
3.505
= 1,45 %
Disnakerin
7 Jumlah mogok kerja Jumlah mogok kerja ………………………… 0 Disnakerin
8 Jumlah penutupan perusahaan
Jumlah penutupan perusahaan ………………………… Perusaahaan
22 Disnakerin
9 Jumlah perselisihan kepentingan
Jumlah perselisihan kepentingan ………………………… Perselisihan
1 Disnakerin
10 Jumlah perselisihan
antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh
(SP/SB) dalam 1 (satu) perusahaan
Jumlah perselisihan antar Serikat
Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dalam 1 (satu) perusahaan ………………………… Perselisihan
0 Disnakerin
11 Jumlah perselisihan PHK
Jumlah perselisihan PHK ………………………… Perselisihan
50 Disnakerin
12 Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK
Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK………………… Orang
149 Disnakerin
13 Jumlah perselisihan
yang diselesaikan
melalui perundingan bipartite
Jumlah perselisihan yang diselesaikan melalui perundingan bipartite ……………… Perselisihan
13 Disnakerin
14 Lembaga Kerja Sama
(LKS) Tripartit kabupaten/kota yang diberdayakan
Ada/tidak Ada Disnakerin
15 Persentase
perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan melalui
Jumlah perjanjian bersama x 100 %
Jumlah kasus perselisihan
23 x 100 %
51
= 45,09%
Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 63
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Perjanjian Bersama
oleh Mediator Hubungan Industrial
5 Persentase Tenaga
kerja yang ditempatkan (dalam dan luar
negeri) melalui mekanisme
layanan Antar Kerja dalam wilayah Kota
1 Jumlah lowongan
kerja yang tersedia di wilayah kabupaten/kota
Jumlah lowongan kerja yang tersedia di
wilayah kabupaten/kota ........................... Lowongan
620 Disnakerin
2 Jumlah pencari kerja
yang terdaftar di kab/kota
Jumlah pencari kerja yang terdaftar di kab/kota …………………………… Orang
5.060 Disnakerin
3 Jumlah Bursa Kerja Khusus (BKK ) wilayah kab/kota
Jumlah Bursa Kerja Khusus (BKK ) wilayah kab/kota …………… BKK
18 BKK Disnakerin
4 Jumlah Tenaga Kerja
Khusus terdaftar dalam satu kabupaten/kota
Jumlah Tenaga Kerja Khusus terdaftar dalam
satu kabupaten/kota …………………………… Orang
13 Orang Disnakerin
5 Jumlah Pejabat
Fungsional Pengantar Kerja
Jumlah Pejabat Fungsional Pengantar Kerja …………………………… Orang
5 Orang Disnakerin
6 Jumlah Lembaga
Penempatan Tenaga
Kerja Swasta (LPTKS) antar kerja lokal dalam satu wilayah kab/kota
Jumlah Lembaga Penempatan Tenaga Kerja
Swasta (LPTKS) antar kerja lokal dalam satu wilayah kab/kota ………………………… Lembaga
0 Disnakerin Kegiatan Tidak
Dlaksanakan Pada Tahun 2021
7 Jumlah perjanjian
kerja yang disahkan oleh dinas bidang
ketenagakerjaan Kab/Kota
Jumlah perjanjian kerja yang disahkan oleh
dinas bidang ketenagakerjaan Kab/Kota …………………………… Perjanjian
9 Perjanjian Disnakerin
8 Jumlah penempatan tenaga kerja melalui
Informasi Pasar Kerja
Jumlah penempatan tenaga kerja melalui Informasi Pasar Kerja (IPK) Online (SISNAKER)…………… Penempatan
0 Disnakerin Kegiatan Tidak Dlaksanakan Pada Tahun 2021
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 64
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
(IPK) Online (SISNAKER)
9 Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia
(CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)
yang mendapatkan sosialisasi
∑ CPM/CTKI yang mendapatkan sosialisasi
x 100 %
∑ CPM/CTKI
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin Kegiatan Tidak Dlaksanakan Pada Tahun 2021
10 Jumlah Calon Pekerja
Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang terdata
Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia
(CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang terdata …………………… Orang
18 Orang Disnakerin
11 Jumlah Pekerja Migran
Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) yang mendapatkan fasilitasi kepulangan
∑ fasilitas PMI yang dipulangkan x 100 %
∑ PMI yang pulang
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin Kegiatan Tidak
Dlaksanakan Pada Tahun 2021
12 Jumlah Pekerja Migran
Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang
mendapatkan pendidikan dan pelatihan kerja
∑ PMI TKI yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan kerja
x 100 %
∑ PMI/TKI
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin Kegiatan Tidak
Dlaksanakan Pada Tahun 2021
13 Data pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia
(PMI)/Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna dan keluarganya
∑ PMI/TKI purna dan keluarganya yang diberdayakan
x 100 %
∑ PMI/TKI purna dan keluarganya
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin Kegiatan Tidak Dlaksanakan Pada Tahun 2021
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 65
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
14 Jumlah Layanan
Terpadu Satu Atap (LTSA) yang dibentukan
∑ LTSA yang terbentuk x 100 %
Jumlah daerah kantong PMI/TKI
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin Kegiatan Tidak
Dlaksanakan Pada Tahun 2021
8
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
1 Persentase ARG
(Anggaran
Responsif Gender)
pada belanja langsung APBD
1 Jumlah lembaga
pemerintah tingkat
daerah
kabupaten/kota yang telah dilatih PUG
Jumlah lembaga pemerintah tingkat daerah
kabupaten/kota yang telah dilatih PUG ………………………… Lembaga
52 lembaga DP3AP2KB
2 Jumlah program/kegiatan PUG
pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi melalui analisis gender di
tingkat kabupaten/kota
Jumlah program/kegiatan PUG pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi
melalui analisis gender di tingkat kabupaten/kota ………………………… Program
61 Program DP3AP2KB
2 Persentase anak korban kekerasan
yang ditangani instansi terkait Kota
1 Jumlah media massa (cetak, elektronik)
yang bekerja sama dengan pemkab/kota (dinas pppa) untuk melakukan KIE
pencegahan kekerasan terhadap anak
Jumlah media massa (cetak, elektronik) yang bekerja sama dengan pemkab/kota (dinas
pppa) untuk melakukan KIE pencegahan kekerasan terhadap anak ………………………………… Media
1 Media DP3AP2KB
2 Jumlah lembaga layanan anak yang telah memiliki standar pelayanan minimal
Jumlah lembaga layanan anak yang telah memiliki standar pelayanan minimal …………………………… Lembaga
2 Lembaga DP3AP2KB
3 Persentase korban kekerasan anak yang terlayani
Jumlah korban kekerasan anak yang dilayani
x 100 %
Jumlah korban kekerasan anak di tingkat provinsi
53 x 100 %
53
= 100 %
DP3AP2KB
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 66
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
4 Jumlah lembaga
layanan anak yang mendapat pelatihan
Jumlah lembaga layanan anak yang mendapat pelatihan ……………………… Lembaga
Tidak ada DP3AP2KB
5 Jumlah lembaga
layanan anak yang mendapatkan bantuan
keuangan/fasilitas oleh
pemkab/kota (APBD kab/kota)
Jumlah lembaga layanan anak yang
mendapatkan bantuan keuangan/fasilitas oleh pemkab/kota (APBD kab/kota)……………………… Lembaga
2 (dua) lembaga DP3AP2KB
3 Rasio kekerasan terhadap
perempuan, termasuk TPPO (per 100.000 penduduk perempuan)
1 Jumlah organisasi kemasyarakatan yang
bergerak dlm bidang perempuan tingkat kabupaten/kota yang mendapatkan pelatihan
Jumlah organisasi kemasyarakatan yang bergerak dlm bidang perempuan tingkat
kabupaten/kota yang mendapatkan pelatihan ……………………… Organisasi
Tidak ada DP3AP2KB
2 Jumlah kader
perempuan tingkat kabupaten/kota yang sudah dilatih
Jumlah kader perempuan tingkat
kabupaten/kota yang sudah dilatih ………………………… Kader
Tidak ada DP3AP2KB
3 Jumlah lembaga
layanan
pemberdayaan perempuan yang mendapat pelatihan
Jumlah lembaga layanan pemberdayaan
perempuan yang mendapat pelatihan ………………………… Lembaga
Tidak ada DP3AP2KB
4 Jumlah lembaga
layanan pemberdayaan
perempuan yang mendapatkan bantuan keuangan oleh pemerintah kabupaten/kota
Jumlah lembaga layanan pemberdayaan
perempuan yang mendapatkan bantuan keuangan oleh pemerintah kabupaten/kota ………………………… Lembaga
2 (dua) lembaga DP3AP2KB
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 67
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
5 Jumlah
kebijakan/program pencegahan kekerasan
terhadap perempuan termasuk TPPO pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi
Jumlah kebijakan/program pencegahan
kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi …………………………… Kebijakan
1 program DP3AP2KB
6 Jumlah lembaga
penyediaan layanan perlindungan hak perempuan yg telah terstandardisasi
Jumlah lembaga penyediaan layanan
perlindungan hak perempuan yg telah terstandardisasi …………………………Lembaga
2 (dua) lembaga DP3AP2KB
7 Persentase korban
kekerasan perempuan yang terlayani
Jumlah korban kekerasan perempuan yang mendapatkan layanan
x 100 %
Jumlah korban kekerasan terhadap perempuan
25 x 100 %
25
= 100 %
DP3AP2KB
9 Pangan 1 Persentase
ketersediaan pangan (Tersedianya cadangan beras/
jagung sesuai kebutuhan)
1 Tersedianya
infrastruktur perudangan dan sarana pendukung lainnya untuk
penyimpanan cadangan pangan
Ada/tidak infrastruktur pergudangan Adanya 9 infrastruktur
pergudangan sebagai sarana pendukung penyimpanan cadangan pangan yaitu:
1. LDPM Cenno Pulai Kec. Koto Tangah
2. LDPM Fajar Mahkota Kec. Koto Tangah
3. LDPM Inbis
Sejahtera Kec. Kuranji
4. LDPM Harapan Jaya Kec. Nanggalo
5. LDPM Harapan
Dinas
Perikanan dan Pangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 68
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Bersama Kec. Pauh
6. LDPM Pisang Sakato Kec. Pauh
7. Lumbung Pangan Labuah Malintang Kec. Koto Tangah
8. Lumbung Pangan
Saiyo Koto Lalang Kec. Lubuk Kilangan
9. Lumbung Pangan Lapau Munggu Kec. Kuranji
2 Tersalurkannya
pangan pokok dan pangan lainnya
Ada/tidak penyaluran pangan pokok dan pangan lainnya
Ada Dinas
Perikanan dan Pangan
3 Tersedianya regulasi harga minimum
daerah untuk pangan lokal
Ada/tidak regulasi harga minimum daerah Tidak ada Dinas Perikanan dan
Pangan
4 Terlaksananya kegiatan
pemberdayaan masyarakat dalam
rangka pemenuhan konumsi pangan yang
beragam dan bergizi seimbang
Ada/tidak kegiatan pemberdayaan masyarakat Ada Kegiatan Pemberdayaan, Melalui Kegiatan :
1. Optimalisasi
Pemanfaatan Pekarangan
2. PeningkatanTekno-logi Pengolahan Pangan
Dinas Perikanan dan
Pangan
5 Tersedianya peta
ketahanan dan kerentanan pangan
Ada/tidak peta ketahanan dan kerentanan pangan
Ada Dinas
Perikanan dan Pangan
6 Tertanganinya kerawanan pangan
Ada/tidak penanganan daerah rentan rawan pangan
Ada Dinas Perikanan dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 69
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Melalui kegiatan :
1. Pengembangan kewaspadaan Pangan dan Gizi
2. Pembinaan Desa Mandiri Pangan
Pangan
7 Tersalurkannya
cadangan pangan pada daerah rentan rawan pangan
Ada/tidak penyaluran cadangan pangan pada daerah rentan rawan pangan
Ada Dinas
Perikanan dan Pangan
8 Terlaksananya
pengawasan keamanan pangan segar
Ada/tidak kegiatan pengawasan keamanan pangan segar
Ada (kegiatan
pengawasan keaman-an pangan segar
melalui uji mutu dan keamanan pangan)
Dinas
Perikanan dan Pangan
10 Pertanahan 1 Persentase pemanfaatan tanah
yang sesuai dengan peruntukkan tanahnya diatas
izin lokasi dibandingkan
dengan luas izin lokasi yang diterbitkan
1 SK Izin Lokasi Yang Diterbitkan Oleh Bupati/Wali kota
Jumlah izin lokasi yang
diterbitkan+ jumlah surat penolakan permohonan izin lokasi setelah melalui proses (ditolak seluruhnya)
x 100 %
Jumlah permohonan izin lokasi dalam 1 tahun
31 x 100 %
31
= 100 %
Dinas Pertanahan
2 SK Bupati/Wali kota
tentang Penetapan Tanah Obyek Landreform yang bersumber dari Tanah Kelebihan Maksimum/
Absentee dan Daftar Subyek
Jumlah penerbitan SK Penetapan
Objek Landreform yang bersumber dari tanah kelebihan maksimum absentee
x 100 %
Jumlah permohonan yang
diusulkan Panitia Pertimbangan Landreform
1 x 100 %
1
= 100 %
Dinas Pertanahan
Data yang
dibutuhkan tersebut tidak ada pada Dinas Pertanahan melainkan di BPN
3 SK Bupati/Wali kota tentang Penetapan
Besarnya Ganti Rugi Kepada Bekas Pemilik
Jumlah luas tanah yang telah
dibayarkan ganti rugi kepada bekas pemilik tanah kelebihan
x 100 %
1 x 100 %
1
Dinas Pertanahan
Data yang dibutuhkan
tersebut tidak ada pada Dinas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 70
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Tanah Kelebihan Maksimum/Absentee
maksimum/ absentee
Jumlah luas tanah yang telah
ditetapkan sebagai objek landreform yang berasal dari tanah
kelebihan maksimum absentee dan daftar subjek
= 100 % Pertanahan melainkan di BPN
4 Dokumen Izin membuka tanah
Jumlah dokumen izin membuka
tanah yang disetujui + jumlah izin membuka tanah yang ditolak
x 100 %
Jumlah dokumen izin membuka tanah yang dimohon dalam 1 tahun
2 x 100 %
2
= 100 %
Dinas Pertanahan
Ada 2 SK Walikota Padang
mengenai izin lokasi tersebut yaitu Jl. Samudra (kec. Pdg Barat) dan Normalisasi
Batang Luruih-Batang Maransi (Kec. Nanggalo) mengenai izin
lokasi tersebut yaitu Jl. Samudra (kec. Pdg Barat) dan Normalisasi
Batang Luruih-Batang Maransi (Kec. Nanggalo)
5 Dokumen
Perencanaan Penggunaan Tanah Kabupaten/Kota
Jumlah dokumen penetapan site lokasi pembangunan fisik
x 100 %
Jumlah dokumen penetapan site lokasi pembangunan fisik yang direncanakan dalam 1 tahun
153 Kapling
x 100 % 165
Kapling
= 92,72 %
DPUPR
2 Persentase
penetapan tanah untuk pembangunan fasilitas umum
- - Dinas Pertanahan
Tidak Perlu Diisi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 71
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
3 Tersedianya lokasi
pembangunan dalam rangka penanaman modal
- - DPMPTSP Tidak Perlu Diisi
4 Tersedianya Tanah Obyek Landreform
(TOL) yang siap
diredistribusikan yang berasal dari Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah Absentee
- - Dinas Pertanahan
Tidak Perlu Diisi
5 Tersedianya tanah untuk masyarakat
- - BPKAD/Dinas Pertanahan
Tidak Perlu Diisi
6 Penangan
sengketa tanah garapan yang dilakukan melalui mediasi
- - Dinas Pertanahan
Tidak Perlu Diisi
11 Lingkungan Hidup
1 Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH) Kota
1 Hasil perhitungan provinsi terhadap :
a. Indeks kualitas air (IKA) Indeks Kualitas Udara (IKU)
b. Indeks tutupan hutan
(ITH)
c. Indeks Tutupan Hutan (ITH)
Indeks Kualitas Air (IKA)
Rumus Metode IP:
0≤ PIJ ≤1,0 → Baik (Memenuhi Baku Mutu)
1,0≤ PIJ ≤5,0 → Cemar Ringan
5,0≤ PIJ ≤10,0 → Cemar Sedang
PIJ >1),0 → Cemar Berat
IKA : 63.63
IKU : 74.83
IKL : 72.34
DLH
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 72
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
IKU = 100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)]
dimana:
IKTL = Indeks Kualitas Tutupan Lahan
TH = Tutupan Hutan
2 Terlaksananya pengelolaan
sampah di wilayah Kota
1 Tersedianya data dan informasi penanganan
sampah di wilayah kabupaten/kota
1. Tersedianya informasi terkait rasio angkutan pengelolaan sampah terhadap volume timbulan sampah
2. Tersedianya informasi terkait kapasitas TPA terhadap volume timbulan sampah Dibuktikan dengan dokumen pendukung terkait
3. Tersedianya informasi terkait jumlah TPST
dibagi jumlah sampah pada masing2 lingkungan
1. 74.33 %
2. 639 ton/hari
3. 127 lokasi
DLH
3 Ketaatan penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan PUU
LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kota
1 Data izin PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
Izin lingkungan, izin PPLH dan
PUU LH yang diterbitkan oleh Pemda Kab/Kota
x 100 %
Jumlah usulan permohonan yang teregistrasi
47 x 100 %
49
= 95,9 %
DLH
2 Rasio pejabat
pengawas LH di daerah (PPLHD) di Kabupaten/Kota
terhadap usaha yang izin lingkungan, izin PPLH dan PUULH yang diterbitkan oleh
pemerintah kabupaten/kota
Jumlah PPLHD yang ada x 100 %
Jumlah kegiatan dan atau usaha
yang izin lingkungan, izin PPLH
dan PUU LH yang diterbitkan oleh Pemda Kab/Kota
3 x 100 %
206
=1,46 %
DLH
3 Penetapan hak MHA terkait dengan PPLH
yang berada di Daerah kabupaten/ kota
(MHA = Masyarakat Hukum Adat adalah WNI
yang memiliki karakteristik khas, hidup
Jumlah MHA yang diakui x 100 %
Jumlah usulan MHA
1 x 100 %
1
= 100 %
DLH
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 73
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
berkelompok secara harmonis sesuai hukum
adatnya, memiliki ikatan pada asal usul leluhur dan atau kesamaan tempat tinggal, terdapat hubungan yang kuat dengan tanah dan lingkungan hidup serta adanya sistem
nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan
memanfaatkan satu wilayah tertentu secara turun temurun)
4 Terfasilitasinya
kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
masyarakat hukum adat terkait PPLH
Jumlah MHA yang mendapatkan pelatihan
x 100 %
Jumlah MHA yang ada
1 x 100 %
1
= 100 %
DLH
5 Jumlah lembaga kemasyarakatan yang diberikan diklat
Jumlah lembaga
kemasyarakatan yang diberikan diklat/rencana
x 100 % target lembaga kemasyarakatan yang akan diberikan diklat
1 x 100 %
1
= 100 %
DLH
6 Penanganan
Pengaduan masyarakat terkait izin
lingkungan, izin PPLH
dan PUU LH yang di terbitkan oleh Pemerintah daerah kabupaten/kota, lokasi
usaha dan dampaknya di Daerah kabupaten/kota yang ditangani
Pengaduan masyarakat yang ditangani
x 100 %
total jumlah pengaduan
masyarakat yang teregistrasi
36 x 100 %
36
= 100 %
DLH
12 Administrasi
Kependudukan dan Catatan
1 Perekaman KTP Elektronik
1 Penerbitan akta perkawinan
Jumlah akta perkawinan yang diterbitkan
x 100 % 1.520
x 100 % 1.520
Dinas
Kependudukan dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 74
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Sipil
peristiwa perkawinan yang dilaporkan
= 100 % Pencatatan Sipil
2 Penerbitan akta perceraian
Jumlah akta perceraian yang diterbitkan
x 100 % peristiwa perceraian yang dilaporkan
119 x 100 %
119
= 100 %
Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan
Sipil
3 Penerbitan akta kematian
Jumlah akta kematian yang diterbitkan x 100 %
peristiwa kematian yang dilaporkan
258 x 100 %
258
= 100 %
Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
4 Penyajian data kependudukan
Jumlah penyajian data
kependudukan skala Kab/Kota dalam 1 tahun
x 100 %
2 tahun
918.860 x 100 %
918.860
= 100 %
Dinas Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
2 Persentase anak
usia 0-17 tahun kurang 1 (satu) yang memiliki KIA
- - Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Tidak Perlu Diisi
3 Kepemilikan akta kelahiran
- - Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Tidak Perlu diisi
4 Jumlah OPD yang telah memanfaatkan
data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja
- - Dinas Kependudukan
dan
Pencatatan Sipil
Tidak perlu diisi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 75
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
sama
13 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 Persentase pengentasan desa tertinggal
1 Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama antar desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama antar desa ……………………….. Desa
- Bag. Tata Pemerintah
Tidak ada Desa di Kota Padang
2 Jumlah desa yang
melakukan kerja sama
antar desa tahun
berjalan dikurangi jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya
Jumlah desa yang melakukan kerja sama
antar desa tahun berjalan dikurangi jumlah
desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya ………………………….. Desa
- Bag. Tata Pemerintahan
Tidak ada Desa di Kota Padang
3 Jumlah lembaga
kemasyarakatan dan lembaga adat di desa
yang terfasilitasi dalam peningkatan kapasitas dan diberdayakan
Jumlah lembaga kemasyarakatan dan
lembaga adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan kapasitas dan diberdayakan ……………………… Lembaga
- Bag. Tata Pemerintahan
Tidak ada Desa di Kota Padang
4 Jumlah peningkatan
desa yang lembaga kemasyarakatan dan lembaga adatnya
melaksanakan
kegiatan ekonomi produktif dan pemberdayaan
Jumlah peningkatan desa yang lembaga
kemasyarakatan dan lembaga adatnya melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan pemberdayaan ……………………………… Desa
- Bag. Tata Pemerintahan
Tidak ada Desa di Kota Padang
2 Persentase
peningkatan status desa mandiri
1 Jumlah desa yang
terfasilitasi dalam kerja sama antar desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama antar desa ……………………………… Desa
- Bag. Tata Pemerintahan
Tidak ada Desa di Kota Padang
2 Jumlah desa yang
melakukan kerja sama antar desa tahun berjalan dikurangi
Jumlah desa yang melakukan kerja sama
antar desa tahun berjalan dikurangi jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya ………………………………
- Bag. Pemerintahan
Tidak ada Desa di Kota Padang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 76
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
jumlah desa yang
melakukan kerja sama antar desa tahun sebelumnya
Desa
3 Jumlah lembaga
kemasyarakatan dan lembaga adat di desa
yang terfasilitasi dalam peningkatan
kapasitas dan diberdayakan
Jumlah lembaga kemasyarakatan dan
lembaga adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan kapasitas dan diberdayakan
……………………………… Lembaga
- Bag. Tata Pemerintahan
Tidak ada Desa di Kota Padang
4 Jumlah peningkatan desa yang lembaga
kemasyarakatan dan lembaga adatnya melaksanakan kegiatan ekonomi
produktif dan pemberdayaan
Jumlah peningkatan desa yang lembaga kemasyarakatan dan lembaga adatnya
melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan pemberdayaan ……………………………… Desa
- Bag. Tata Pemerintahan
Tidak ada Desa di Kota Padang
14 Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
1 TFR (Angka Kelahiran Total)
1 Tersedianya dokumen Grand Design
Pembangunan Kependudukan (GDPK) yang di-Perdakan
Ada/tidak Ada DP3AP2KB
2 Median Usia Kawin
Pertama Perempuan (MUKP) seluruh wanita umur 25-49 tahun
Median Usia Kawin Pertama Wanita Usia 25-
49 tahun didefinisikan sebagai usia dimana 50% dari semua perempuan dalam kelompok umur sudah melakukan perkawinan. Trend usia kawin pertama penting untuk menentukan pola fertilitas di Indonesia.
25 – 29 Tahun DP3AP2KB
3 Angka Kelahiran
Remaja umur 15-19 tahun (Age Specific
Fertility Rate/ASFR 15- 19)
ASFRi = bi/pif x k
ASFR adalah angka kelahiran di kelompok usia 15-19 tahun
0,15 DP3AP2KB Masih
menggunakan data tahun 2019,
karena BKKBN menghitung data
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 77
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
ini 5 Tahun sekali)
4 Persentase
masyarakat yang terpapar isi pesan Program KKBPK (advokasi dan KIE)
Jumlah masyarakat yang
terpapar isi pesan program KKBPK (advokasi dan KIE)
x 100 % jumlah sasaran masyarakat
program KKBPK (advokasi dan KIE)
75.038 x 100 %
96.804
= 77.51 %
DP3AP2KB
5 Jumlah stakeholders/
pemangku kepentingan dan mitra kerja (termasuk organisasi kemasyarakatan) yang
berperan serta aktif dalam pengelolaan program KKBPK
Jumlah stakeholders/ pemangku kepentingan
dan mitra kerja (termasuk organisasi kemasyarakatan) yang berperan serta aktif dalam pengelolaan program KKBPK
5 (lima)
Stakeholder
DP3AP2KB
2 Persentase
pemakaian kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive
Prevalence Rate/mCPR)
1 Persentase Fasilitasi
Kesehatan (Faskes) yang siap melayani KB MKJP
Jumlah faskes yang siap melayani KB MKJP
x 100 %
jumlah faskes
49 x 100 %
86
= 56,97 %
DP3AP2KB
2 Persentase Peserta KB
Aktif (PA) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Jumlah peserta KB aktif x 100 %
jumlah PUS
18.850 x 100 %
102.819
= 18,33 %
DP3AP2KB
3 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang
memiliki Kelompok Kerja KKBPK yang efektif
Jumlah kelompok kerja KKBPK yang efektif 5 Kelompok (BKB, BKR, BKL, PIK R, UPPKS)
DP3AP2KB
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 78
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
4 Persentase pelayanan KB Pasca Persalinan
(KB Pasca Persalinan adalah pelayanan KB yang diberikan setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari)
Jumlah peserta KB pasca persalinan menurut metode kontrasepsi cara modern x 100 %
jumlah sasaran peserta KB pasca persalinan
2.646 x 100 %
5.948
= 44.3 %
DP3AP2KB
3 Persentase
kebutuhan ber-KB yang tidak
terpenuhi (unmet need)
1 Persentase kesertaan
KB di Kabupaten dan Kota dengan kesertaan rendah
Daftar Desa/Kelurahan yang memiliki
persentase kesertaan KB paling rendah dalam satu Kabupaten/Kota. Data/informasi yang
diambil adalah 50% dari total seluruh Desa/Kelurahan dengan persentase kesertaan KB paling rendah
1. Kelurahan Kuranji (131 = 91%)
2. Kelurahan Koto Tangah (143 = 34 %)
3. Padang Utrara (143 = 46 %)
DP3AP2KB
2 Persentase kesertaan
KB keluarga Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah peserta
yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang iuran jaminan kesehatannya dibayarkan oleh Pemerintah
Jumlah peserta KB pada Keluarga PBI
x 100 %
jumlah Keluarga PBI
15.469 x 100 %
226.468
= 6,83 %
DP3AP2KB
15 Perhubungan 1 Rasio konektivitas Kota
1 Persentase
tersedianya fasilitas penyelenggaraan terminal penumpang angkutan tipe C
Jumlah fasilitas penyelenggaraan
terminal penumpang angkutan jalan tipe C yang tersedia
x 100 %
Jumlah fasilitas penyelenggaraan
terminal angkutan jalan sesuai dengan standar pelayanan penyelenggaraan terminal
1 x 100 %
1
= 100 %
Dinas Perhubungan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 79
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
angkutan jalan
2 Terlaksananya pelayanan uji berkala
Jumlah kendaraan yang diuji per tahun
x 100 %
Jumlah kendaraan wajib uji
16.133 x 100 %
17.797
= 90,65 %
Dinas Perhubungan
3 Penetapan tarif
angkutan orang antar kota dalam Kabupaten, serta angkutan perkotaan dan pedesaan kelas ekonomi
Jumlah penetapan tarif lintas penyeberangan
x 100 % Jumlah lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota
0 x 100 %
1
= 0 %
Dinas Perhubungan
Kewenangan
Penyebrangan Bungus dipindahkan ke BPTD Wil.III Kementerian
4 Persentase
pelaksanaan manajemen dan
rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan Kabupaten atau Kota
Jumlah pemasangan perlengkapan jalan Kabupaten/ Kota
x 100 % target kebutuhan perlengkapan jalan Kabupaten/ Kota
8 x 100 %
8
= 100 %
Dinas Perhubungan
2 V/C Ratio di jalan Kota
1 Persentase
pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalulintas untu jaringan jalan
Kabupaten/Kota
Jumlah pemasangan perlengkapan jalan Kabupaten/ Kota
x 100 % target kebutuhan perlengkapan jalan Kabupaten/ Kota
8 x 100 %
8
= 100 %
Dinas Perhubungan
16 Komunikasi dan Informatika
1 Persentase
Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo
1 Persentase perangkat
daerah yang terkoneksi di Jaringan
Intra Pemerintah atau menggunakan akses internet yang diamankan yang
disediakan oleh Dinas Kominfo
Jumlah perangkat daerah yang saling terkoneksi di jaringan intra
pemerintah atau menggunakan akses internet yang diamankan yang disediakan Dinas Kominfo
x 100 %
jumlah perangkat daerah
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 80
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
2 Persentase perangkat
daerah yang menggunakan akses
internet yang berkualitas yang disediakan Dinas Kominfo
Akses internet berkualitas: - Tingkat Realibilitas (SLA) 97-98% - Tingkat
Ketersediaan (semua perangkat daerah sampai ke desa sudah tersedia) - Besarnya bandwidth yang memadai (min. 2 mbps)
Jumlah perangkat daerah yang menggunakan akses internet yang
berkualitas yang disediakan Dinas Kominfo
x 100 % jumlah perangkat daerah
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
3 Tersedianya sistem
elektronik komunikasi intra pemerintah yang disediakan Dinas Kominfo (berbasis
suara, video, teks, data dan sinyal lainnya) dengan memanfaatkan
jaringan intra pemerintah
Sistem elektronik komunikasi intra pemerintah
yang disediakan dinas kominfo (berbasis suara, video, teks, data, dan sinyal lainnya) dengan memanfaatkan jaringan intra pemerintah (Ya atau Tidak).
Ya Diskominfo
2 Persentase Layanan Publik
yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi
1 Persentase kegiatan (event), perangkat
daerah dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah yang dimanfaatkan
secara daring dengan memanfaatkan domain dan sub domain Instansi Penyelenggara Negara
sesuai dengan
Jumlah kegiatan (event) perangkat
daerah dan pelayanan publik pada Pemda yang diselenggarakan secara daring dengan memanfaatkan domain dan sub domain instansi penyelenggara
negara sesuai PM Kominfo No.5/2015
x 100 %
jumlah kegiatan (event) perangkat
daerah dan pelayanan publik pada Pemda
187 x 100 %
187
= 100 %
Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 81
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Peraturan Menteri
Kominfo Nomor 5 Tahun 2015
2 Persentase perangkat
daerah yang memiliki portal dan situs web yang sesuai standar
Jumlah perangkat daerah yang
memiliki portal dan situs web yang sesuai standar
x 100 %
jumlah perangkat daerah
29 x 100 %
52
= 55,7 %
Diskominfo
3 Persentase perangkat
daerah yang mengimplementasikan layanan aplikasi umum
dan aplikasi khusus yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundangundangan
Jumlah perangkat daerah yang
mengimplemen-tasikan layanan aplikasi umum dan aplikasi khusus
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
x 100 %
jumlah perangkat daerah
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
4 Persentase layanan
SPBE (layanan publik dan layanan administrasi pemerintahan) yang
tercantum dalam dokumen proses bisnis yang telah
diimplementasikan secara elektronik
Layanan SBE (layanan publik dan
layanan administrasi pemerintahan) yang tercantum dalam dokumen proses bisnis yang
telah di-implemetasikan secara elektronik
x 100 %
jumlah layanan
3 x 100 %
3
= 100 %
Diskominfo
5 Persentase layanan
SPBE (layanan publik dan layanan
administrasi pemerintahan) yang memanfaatkan sertifikat elektronik
Jumlah layanan SBE (layanan publik dan layanan administrasi
pemerintahan) yang memanfaatkan sertifikat elektronik
x 100 % jumlah layanan
4 x 100 %
4
= 100 %
Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 82
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
6 Persentase sistem
elektronik yang terdaftar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
Jumlah sistem elektronik yang terdaftar sesuai ketentuan perundang-undangan
x 100 %
jumlah sistem elektronik
3 x 100 %
3
= 100 %
Diskominfo
7 Persentase layanan
publik dan layanan
administrasi yang terintegrasi dengan sistem penghubung layanan pemerintah
Jumlah layanan publik dan layanan
administrasi yang terintegrasi dengan sistem penghubung layanan pemerintah
x 100 %
jumlah layanan publik dan layanan administrasi
4 x 100 %
4
= 100 %
Diskominfo
8 Persentase perangkat daerah yang menggunakan layanan pusat data pemerintah
Jumlah perangkat daerah yang menggunakan layanan pusat data pemerintah
x 100 %
jumlah perangkat daerah
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
9 Persentase perangkat
daerah yang menyimpan data di pusat data pemerintah
Jumlah perangkat daerah yang menyimpan data di pusat
x 100 %
jumlah perangkat daerah
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
10 Persentase perangkat daerah yang
memperbaharui datanya sesuai siklus jenis data (sesuai renstra kominfo)
Jumlah perangkat daerah yang
memperbaharui datanya sesuai siklus jenis datanya
x 100 %
jumlah perangkat daerah
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
11 Persentase data yang dapat berbagi pakai
Jumlah data yang dapat berbagi pakai x 100 %
jumlah data yang dimiliki pemerintah daerah
1 x 100 %
1
= 100 %
Diskominfo
12 Persentase perangkat daerah yang
Jumlah perangkat daerah yang mengimplemen-tasikan inovasi
52 x 100 % Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 83
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
mengimplementasi
inovasi yang mendukung smart city
yang mendukung smart city
x 100 %
jumlah perangkat daerah
52
= 100 %
13 Persentase ASN
pengelola TIK yang tersertifikasi
kompetensi di bawah pengelolaan Dinas Kominfo
Jumlah ASN pengelola TIK yang
tersertifikasi kompetensi di bawah pengelolaan Dinas Kominfo
x 100 %
jumlah ASN pengelola TIK
17 x 100 %
17
=100 %
Diskominfo
14 Tersedianya peraturan
daerah atau peraturan kepala daerah terkait implementasi egovernment
(Ada atau Tidak ada):
1. Dokumen Master Plan Poin dalam master plan paling sedikit memuat:
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Penganggaran
Strategi
Peta Jalan
Arah Kebijakan
Cetak biru teknis/Peta rencana strategi
2. Perda/Perkada tentang pengelolaan TIK di daerah paling sedikit memuat tentang GCIO (Government Chief of Information Officer):
Penugasan pejabat
Kewenangan
Tugas dan tanggung jawab
Ada :
1. Master Plan TIK
2. Perwako No. 76 SPBE tentang
Pengelolaan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik
Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 84
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
3 Persentase
masyarakat yang menjadi sasaran
penyebaran informasi publik, mengetahui kebijakan dan
program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah kota
1 Persentase komunitas
masyarakat/mitra strategis pemerintah
daerah provinsi yang menyebarkan informasi dan kebijakan pemerintah
dan pemerintah provinsi
Komunitas masyarakat/ Mitra Strategis termasuk di antaranya : KIM, FK Metra, JRKI, PWI, Blogger Daerah, Satgas Medsos.
∑ komunitas masyarakat atau mitra strategis pemerintah daerah
provinsi yang telah menyebarkan informasi dan kebijakan pemerintah
x 100 %
∑ komunitas masyarakat atau
mitra komunikasi pemerintah daerah provinsi
1 x 100 %
1
= 100%
Diskominfo
2 Persentase konten
informasi terkait program dan kebijakan pemerintah
dan pemerintah provinsi sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM)
∑ konten informasi terkait program
dan kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM)
x 100 %
∑ konten informasi terkait program
dan kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
3 Persentase diseminasi
dan layanan informasi publik yang
dilaksanakan sesuai
dengan strategi komunikasi (STARKOM) dan SOP yang telah ditetapkan
∑ Diseminasi dan layanan informasi
publik yang dilaksanakan sesuai dengan strategi komunikasi
(STRAKOM) dan SOP
x 100 %
∑ diseminasi dan layanan informasi publik
43 x 100 %
70
= 61,42 %
Diskominfo
17 Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah
1 Meningkatnya
Koperasi yang berkualitas
1 Persentase fasilitasi
penerbitan ijin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan dalam daerah
Jumlah penerbitan izin usaha
simpan pinjam koperasi pada tahun yang dilaporkan
x 100 %
jumlah usaha simpan pinjam
koperasi yang belum mempunyai
235 x 100 %
148
= 158,78 %
Dinas Koperasi dan UKM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 85
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
kabupaten/kota
izin usaha simpan pinjam
2 Persentase fasilitasi
penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang
pembantu dan kantor kas usaha simpan pinjam oleh koperasi untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan ldalam daerah kabupaten/kota
Jumlah penerbitan izin pembukaan
kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas usaha simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan
x 100 %
jumlah permohonan izin
pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas usaha
simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan
0 x 100 %
1
= 0 %
Dinas Koperasi dan UKM
Tidak Ada
Penerbitan Izin Pembukaan Kantor Cabang
Selama Tahun 2021
3 Persentase
pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota
Jumlah koperasi yang diperiksa dan diawasi
x 100 %
jumlah koperasi yang ada
65 x 100 %
383
= 16,97 %
Dinas Koperasi dan UKM
4 Persentase usaha
simpan pinjam oleh koperasi yang dinilai
kesehatannya untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota
Jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang dinilai kesehatannya
x 100 % jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang ada
171 x 100 %
383
= 44,64 %
Dinas Koperasi dan UKM
5 Persentase koperasi
yang mengikuti pelatihan untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah
Jumlah koperasi yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
x 100 %
jumlah koperasi yang ada
283 x 100 %
383
= 73,89 %
Dinas Koperasi dan UKM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 86
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
kabupaten/kota
6 Persentase jumlah anggota operasi yang
telah mengikuti pelatihan perkoperasian untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan
dalam daerah kabupaten/kota
Jumlah anggota koperasi yang mengikuti pelatihan perkoperasian
x 100 %
jumlah anggota koperasi yang ada
2 x 100 %
21.482
= 0,009 %
Dinas Koperasi dan UKM
7 Persentase koperasi yang telah
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian untuk
koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota
Jumlah koperasi yang telah
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
x 100 %
jumlah koperasi yang ada
3 x 100 %
383
= 0,78 %
Dinas Koperasi dan UKM
8 Persentase koperasi
yang diberikan dukungan fasilitasi pembiayaan
Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pembiayaan
x 100 %
jumlah koperasi yang ada
27 x 100 %
383
= 7,04 %
Dinas Koperasi dan UKM
9 Persentase fasilitasi penerbitan sertifikat
Nomor Induk Koperasi (NIK) untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam
daerah kabupaten/kota
Jumlah koperasi yang telah
diterbitkan sertifikat nomor induk koperasi (NIK) x 100 %
jumlah koperasi yang ada
325 x 100 %
383
= 84,85%
Dinas Koperasi dan UKM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 87
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
10 Persentase koperasi
yang diberikan dukungan fasilitasi
pembiayaan untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah
kabupaten/kota
Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pembiayaan
x 100 %
jumlah koperasi yang ada
27 x 100 %
383
= 7,04 %
Dinas Koperasi dan UKM
11 Persentase yang
diberikan dukungan fasilitasi pemasaran
untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota
Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pemasaran
x 100 %
jumlah koperasi yang ada
1 x 100 %
383
= 0,26 %
Dinas Koperasi dan UKM
12 Persentase koperasi
yang diberikan dukungan fasilitasi pendampingan
kielembagaan dan usaha untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam
daerah kabupaten/kota
Jumlah koperasi yang diberikan
dukungan fasilitas pendampingan kelembagaan usaha
x 100 %
jumlah koperasi yang ada
98 x 100 %
383
= 25,58 %
Dinas Koperasi dan UKM
13 Persentase koperasi yang diberikan
dukungan fasilitasi kemitraan untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan
dalam daerah kabupaten/kota
Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas kemitraan
x 100 %
jumlah koperasi yang ada
0 x 100 %
1
= 0 %
Dinas Koperasi dan UKM
Tidak Ada Koperasi Yang
Difasilitasi Pada Tahun 2021
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 88
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
2 Meningkatnya
Usaha Mikro yang menjadi wirasausaha
1 Rasio pertumbuhan
wirausaha baru yang berskala mikro
Jumlah pertumbuhan wirausaha baru
x 100 %
jumlah wirausaha yang ada
1.412 x 100 %
30.702
= 4,5 %
Dinas Koperasi dan UKM
2 Persentase jumlah
usaha mikro yang
diinput ke dalam sistem online data system (ODS)
Jumlah usaha mikro yang diinput ke dalam sistem data online (ODS)
x 100 %
jumlah usaha mikro yang ada
3.219 x 100 %
30.702
= 10,48 %
Dinas Koperasi dan UKM
3 Persentase jumlah
usaha mikro yang bermitra
Jumlah usaha mikro yang bermitra x 100 % jumlah usaha mikro yang ada
288 x 100 %
30.702
= 0,93 %
Dinas Koperasi dan UKM
4 Persentase jumlah
usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikasi produk usaha
Jumlah usaha mikro yang diberikan
dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikat x 100 %
jumlah usaha mikro yang belum
memiliki standar dan sertifikasi produk
150 x 100 %
5.264
= 2,84 %
Dinas Koperasi dan UKM
5 Persentase jumlah
usaha mikro yang
dberikan dukungan fasilitasi pemasaran
Jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi pemasaran
x 100 %
jumlah usaha mikro yang belum
mendapatkan dukungan pemasaran
1.608 x 100 %
30.702
= 5,47 %
Dinas Koperasi dan UKM
6 Rasio usaha mikro
yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan
Jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan
x 100 %
jumlah usaha mikro yang ada
122 x 100 %
30.702
= 0,39 %
Dinas Koperasi dan UKM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 89
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
7 Persentase usaha
mikro yang diberikan pendampingan melalui
Lembaga pendampingan
Jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan pendampingan kelembagaan dan usaha
x 100 %
jumlah usaha mikro yang ada
30.702 x 100 %
30.702
= 100 %
Dinas Koperasi dan UKM
18 Penanaman
Modal
1 Persentase
peningkatan investasi di Kota
1 PERDA mengenai
pemberian fasilitas/intensif penanaman modal
yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota
Jumlah fasilitas/insentif di bidang penanaman
modal yang menjadi kewenangan daerah Kabupaten/Kota yang bisa diberikan kepada investor
Ada
(Perda Nomor 11 Tahun 2009)
DPMPTSP
2 Standar operasional
prosedur pelaksanaan pemberian fasilitas/insentif penanaman modal
Tersedianya dokumen SOP pelaksanaan Pemberian fasilitas/Insentif penanaman modal
Ada
(Lampiran Perda Nomor 11 Tahun
2009)
DPMPTSP
3 Laporan evaluasi
pelaksanaan pemberian fasilitas/insentif penanaman modal
Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan
Pemberian fasilitas/Insentif penanaman modal pertahun
Ada
(1 Laporan)
DPMPTSP
4 Kegiatan seminar
bisnis, forum, one on one meeting
Jumlah kegiatan seminar bisnis/business forum, one on one meeting
Ada DPMPTSP
5 Kegiatan pameran penanaman modal
Jumlah kegiatan pameran penanaman modal Tidak Ada DPMPTSP
6 Kegiatan penerimaan
misi penanaman modal
Jumlah kegiatan penerimaan misi penanaman modal
Tidak Ada DPMPTSP
7 Konsultasi perizinan
dan non perizinan
Jumlah konsultasi perizinan dan nonperizinan penanaman modal
1,281 DPMPTSP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 90
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
penanaman modal
8 Penerbitan perizinan dan non perizinan penanaman modal
Jumlah penerbitan perizinan dan nonperizinan 1,281 DPMPTSP
9 Laporan realisasi penanaman modal
Jumlah nilai realisasi penanaman modal yang terpantau di tingkat Kabupaten/Kota
1.446.157.000.000 DPMPTSP
10 Pembinaan aparatur
penanaman modal tingkat kabupaten/kota
Jumlah aparatur dan penanam modal yang
memahami ketentuan pelaksanaan kegiatan penanaman modal
2 DPMPTSP
11 Pembinaan
penanaman modal PMA dan PMDN
Jumlah perusahaan yang mendapatkan
pengawasan dan pelaksanaan penanaman modal
393 perusahaan DPMPTSP
12 Tersedianya data dan
informasi perizinan dan non peizinan provinsi kabupaten/kota
Jumlah permintaan data dan informasi yang
terpenuhi/ Jumlah permintaan data dan informasi yang diterima
1.281 DPMPTSP
19 Kepemudaan dan Olahraga
1 Tingkat partisipasi
pemuda dalam kegiatan ekonomi mandiri
1 Jumlah pemuda yang
mendapat pelatihan kewirausahaan
Jumlah pemuda yang mendapat pelatihan kewirausahaan
1000 Dispora
2 Jumlah pemuda yang
mendapat bantuan kewirausahaan
Jumlah pemuda yang mendapat bantuan kewirausahaan
80 Dispora
2 Tingkat partisipasi
pemuda dalam organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan
1 Jumlah pemuda yang
medapat pelatihan kader pengembangan kepemimpinan, kepedulian,
kesukarelawanan dan kepeloporan pemuda
Jumlah pemuda yang medapat pelatihan
kader pengembangan kepemimpinan, kepedulian, kesukarelawanan dan kepeloporan pemuda
50 Dispora
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 91
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
2 Jumlah pengelola
organisasi kepemudaan yang
mendapat pelatihan manajemen organisasi kepemudaan
Jumlah pengelola organisasi kepemudaan
yang mendapat pelatihan manajemen organisasi kepemudaan
0 Dispora
3 Peningkatan prestasi olahraga
1 Jumlah pelatih olah
raga yang memiliki kompetensi di satuan2 pendidikan
Jumlah pelatih olah raga yang memiliki
kompetensi di satuan2 pendidikan Yang dimaksud sebagai satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur
formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pelatih olahraga yang memiliki kompetensi adalah pelatih yang memiliki sertifikasi sebagai pelatih olahraga
450
Dispora
2 Jumlah
penyelenggaraan event OR prestasi tingkat daerah
Jumlah penyelenggaraan event OR prestasi tingkat daerah
24 Dispora
20 Statistik
1 Presentase
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
menggunakan data
statistik dalam menyusun perencanaan
pembangunan daerah
1 Tersedianya buku profil daerah
Ada/tidak Ada Diskominfo
2 Jumlah survey statistik sektoral yang
dilakukan
Jumlah Survei Statistik Sektoral yang dilakukan
2 kali Diskominfo
3 Jumlah kompilasi statistik sektoral yang dilakukan
Jumlah kompilasi statistik sektoral yang dilakukan
1 Diskominfo
4 Jumlah survey statistik
sektoral yang mendapat rekomendasi BPS
Jumlah Survei Statistik Sektoral yang mendapat rekomendasi dari BPS
2 kali Diskominfo
5 Jumlah kompilasi
statistik sektoral yang
Jumlah kompilasi statistik sektoral yang mendapat rekomendasi dari BPS
1 Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 92
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
mendapat rekomendasi dr BPS
6 Persentase kelengkapan metadata
kegiatan statistik sektoral
Jumlah metadata kegiatan statistik sektoral
x 100 %
jumlah kegiatan statistik sektoral
2 x 100 %
2
= 100 %
Diskominfo
7 Persentase
kelengkapan metadata variabel sektoral
Jumlah metadata indikator statistik sektoral
x 100 %
jumlah indikator statistik sektoral
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
2 Persentase OPD
yang menggunakan data
statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah
- - - Diskominfo Tidak Perlu Di isi
21 Persandian 1 Tingkat keamanan
informasi pemerintah
1 Persentase kegiatan
strategis yang telah diamankan melalui kegiatan pengamanan
sinyal dibanding
banyaknya jumlah kegiatan strategis yang harus diamankan
Kegiatan strategis adalah kegiatan yang
melibatkan kepala daerah maupun unsur strategis pemerintah guna membahas hal-hal
strategi atau kebijakan penting pada pemerintah daerah yang membutuhkan pembatasan sinyal/akses komunikasi selama berlangsungnya kegiatan guna mendukung
tercapainya tujuan kegiatan, misalnya Rapat Paripurna, Musrenbang, Rapat Pimpinan Daerah, Rapat Pleno, Pelantikan, Upacara Penting dan lain-lain Kegiatan pengamanan
sinyal adalah kegiatan pembatasan
Jumlah kegiatan strategis teramankan
x 100 %
jumlah kegiatan strategis yang ada
7 x 100 %
5
= 140 %
Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 93
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
sinyal/akses komunikasi pada suatu area
tertentu selama berlangsungnya kegiatan strategis Dibuktikan dengan dokumen pendukung terkait Jumlah kegiatan strategis yang akan diamankan ditentukan dengan
memperhatikan frekuensi kegiatan strategis pada tahun sebelumnya dan proyeksi
kebutuhan kegiatan pengamanan sinyal yang dituangkan dalam dokumen perencanaan
2
Sistem Elektronik (SE) adalah rangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang
berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan dan/atau menyebarkan informasi elektronik.
Yang termasuk dalam sistem elektronik adalah sistem informasi, website, mail server, e-office, e-perizinan, e-procurement, epersuratan, simda dll.
Aplikasi keamanan elektronik/kriptografi adalah aplikasi yang menyediakan salah satu
dari layanan keutuhan, otentifikasi, kerahasiaan nir penyangkalan maupun gabungan dari layanan keamanan Sistem Manajemen Keamanan Informasi adalah
bagian dari sistem secara keseluruhan berdasarkan pendekatan resiko bisnis untuk mendapatkan, menerapkan, mengoperasikan, memantau, mengkaji, meningkatkan dan memelihara keamanan informasi. SMKI
mencakup struktur kebijakan, kegiatan
Jumlah SE yang menerapkan SMKI
dan diamankan sertifikat elektronik atau aplikasi penyandian
x 100 %
jumlah SE yang ada
4 x 100 %
4
= 100 %
Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 94
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
perencanaan, tanggung jawab, praktek,
prosedur, proses dan sumber daya organisasi. Diterapkannya SMKI pada suatu organisasi dapat dicerminkan dengan adanya infrastruktur keamanan informasi yang telah memadai
3
Nilai resiko diukur dengan menilai resiko pada
sistem elektronik dan kegiatan kontra penginderaan yang dilakukan kepada aset informasi fisik untuk mendeteksi ada tidaknya kerawanan
Jumlah SE atau asset informasi
yang telah diaudit dengan resiko kategori rendah
x 100 %
jumlah SE yang ada
3 x 100 %
3
= 100 %
Diskominfo
4
Pola Hubungan Komunikasi Sandi (PHKS)
adalah ketentuan yang memuat metode, kriteria, peran antara titik-titik dalam suatu
sistem komunikasi pada suatu ruang lingkup terntu dengan tujuan mengangkan informasi melalui metode persandian. Pola hubungan komunikasi sandi perlu ditetapkan dalam
suatu keputusan Kepala Daerah agar ketentuan di dalamnya dipatuhi PHKS Pemda memuat Jaring Komunikasi Sandi (JKS) apa saja yang digelar dalam ruang lingkup Pemda. Sehingga dalam satu Pemda dimungkinkan
tergelar beberapa JKS. JKS adalah keterhubungan antar pengguna persandian melalui jaringan telekomunikasi Titik adalah
Jumlah titik teramankan x 100 %
jumlah titik pada PHKS
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 95
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
komponen JKS yang dapat menerima,
membuat, menyimpan atau mengirim data/informasi
22 Kebudayaan 1 Terlestarikannya Cagar Budaya
1 Jumlah obyek
pemajuan kebudayaan yang dilindungi (inventarisasi,
pengamanan pemeliharaan,
penyelamatan dan publikasi)
Jumlah objek PK yang (diinventaris +
diamankan + dipelihara + diselamatkan + dipublikasikan)
45 + 6 + 6 + 8 + 8 = 73
Dinas
Pendidikan dan
kebudayaan
2 Jumlah obyek pemajuan kebudayaan
yang dikembangkan (penyebarluasan, pengkajian, penayaan keberagaman
Jumlah objek PK (disebarluaskan + dikaji + dikayakan keberagamannya)
6 + 6 + 2 = 14 Dinas Pendidikan
dan kebudayaan
3 Jumlah obyek
pemajuan kebudayaan yang dimanfaatkan (membangun karakter
bangsa, meningkatkan ketahanan budaya, dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat)
Jumlah objek dimanfaatkan 2 Jenis Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
4 Jumlah SDM, lembaga
dan pranata yang dibina (peningkatan
kompetensi, standarisasi dan sertifikasi, serta peningkatan kapasitas tata kelola)
Jumlah sdm ditingkatkan kompetensi +
Jumlah sdm disertifikasi + Jumlah lembaga distandarisasi + Jumlah lembaga ditingkatkan
kapasitas tata kelola + Jumlah pranata ditingkatkan kapasitas tata kelola
119 + 0 +21 + 21 + 8 = 169
Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 96
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
5 Register cagar budaya
(pendaftaran, pengjasian,
penetapan, pencatatan, pemeringkatan, penghapusan)
Jumlah CB ditetapkan – Jumlah CB dihapuskan
74 –23 = 51 Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
6 Perlindungan cagar
budaya kabupaten/kota (penyelamatan,
zonasi, pemeliharaan dan pemugaran)
Jumlah CB (diselamatkan + diamankan + dizonasi + dipelihara + dipugar
52 +100 +10 + 52 + 0 = 214
Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
7 Layanan perijzinan membawa cagar
budaya provinsi ke luar provinsi dengan dukungan data
Jumlah CB diberikan izin ke luar Kabupaten/Kota
Tidak ada Dinas Pendidikan
dan kebudayaan
8 Pengembangan cagar
budaya Provinsi (penelitian, revitalisasi, adaptasi)
Jumlah CB (diteliti + direvitalisasi + diadaptasi)
0 Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
9 Pemanfaatan cagar
budaya Provinsi (dalam hal agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan,
teknologi, kebudayaan, dan pariwisata)
Jumlah CB dimanfaatkan 0 Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
10 Pengelolaan,
pengamanan, pengembangan dan pemanfaatan koleksi
Jumlah koleksi museum (dikelola + diamankan + dikembangkan + dimanfaatkan)
63 + 64 + 0 + 63 = 190
Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 97
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
museum
11 Peningkatan akses masyarakat dalam
penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan museum Peningkatan akses masyarakat
dalam pengelolaan
sarana dan prasarana museum.
Jumlah pengunjung museum Jumlah berpartisipasi dalam pengelolaan museum
Rata-rata 50 orang pengunjung per hari
Dinas Pendidikan
dan kebudayaan
12 Pengelolaan, pengamanan,
pengembangan dan pemanfaatan koleksi museum
Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan pemanfaatan koleksi museum
63 Dinas Pendidikan
dan kebudayaan
13 Pembentukan tim
pendaftaran cagar budaya
Jumlah tim pendaftaran CB yang dibentuk
Tidak Ada
Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
14 Pembentukan tim ahli cagar budaya provinsi
Jumlah pembentukan tim ahli CB Tidak Ada Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
15 Fasilitas sertifikasi tim ahli cagar budaya
Jumlah ahli CB yang disertifikasi Tidak Ada Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
16 Pemetaan sdm cagar
budaya dan permuseuman
Jumlah sdm CB + jumlah sdm Museum 0 Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
17 Peningkatan
kompetensi sdm cagar
Jumlah sdm yang ditingkatkan kompetensinya (CB + Museum)
0 + 3= 0 Dinas
Pendidikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 98
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
budaya dan permuseuman
dan kebudayaan
18 Penyediaan sarana dan prasarana
pendaftaran cagar budaya dan permuseuman
Jumlah sarana dan prasarana (CB + Museum) 0 + 2 = 0 Dinas Pendidikan
dan kebudayaan
19 Penyelenggaraan
kegiatan museum yang melibatkan masyarakat
Jumlah kegiatan museum yang melibatkan masyarakat
6 Museum Dinas
Pendidikan dan kebudayaan
23 Perpustakaan
1 Nilai tingkat
kegemaran membaca masyarakat
1 Rasio ketercukupan
koleksi perpustakaan dengan penduduk
koleksi perpustakaan yang tersedia
di berbagai perpustakaan di wilayahnya (dalam eksemplar) x 100 %
jumlah penduduk di wilayahnya (dalam jiwa)
417.844 x 100 %
743.078
= 56,23 %
Dinas Perpustakaan
dan Arsip
2 Persentase kemanfaatan
perpustakaan oleh masyarakat
jumlah kunjungan pemustaka yang
memanfaatkan perpustakaan baik secara online maupun onsite
x 100 %
jumlah penduduk di wilayahnya
17.721 x 100 %
743.078
= 2,38 %
Dinas Perpustakaan
dan Arsip
3 Rasio ketercukupan
tenaga perpustakaan dengan penduduk
ketersediaan tenaga perpustakaan di berbagai perpustakaan di wilayahnya x 100 %
jumlah penduduk di wilayahnya (dalam jiwa)
608 x 100 %
743.078
= 0,08 %
Dinas
Perpustakaan dan Arsip
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 99
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
4 Persentase
perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan
jumlah perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan
x 100 % jumlah perpustakaan dari berbagai jenis yang terdapat di wilayahnya
39 x 100 %
528
= 7,38 %
Dinas
Perpustakaan dan Arsip
5 Jumlah
pemasyarakatan gemar membaca di masyarakat
Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di
masyarakat …… pemasyarakatan
475 Kegiatan
2 Indeks
Pembangunan Literasi Masyarakat
1 Jumlah naskah kuno
yang diakuisisi/dialih media (digitalisasi)/ terdaftar yang ada di wilayahnya
Jumlah naskah kuno yang diakuisisi/dialih
media (digitalisasi)/ terdaftar yang ada di wilayahnya …… naskah
0 Dinas
Perpustakaan dan Arsip
2 Jumlah naskah kuno
yang dialih aksara dan dialih bahasa
Jumlah naskah kuno yang dialih aksara dan dialih bahasa …… naskah
Yang dimaksud naskah kuno adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain baik yang
berada di dalam negeri maupun di luar negeri yang sda berumur paling rendah 50 tahun dan mempunyai nilai penting bagi
kebudayaan nasional, sejarah dan ilmu pengetahuan
0 Dinas
Perpustakaan dan Arsip
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 100
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
3 Jumlah koleksi budaya
etnis nusantara yang tersimpan dan/atau
terdaftar yang ada di wilayahnya (item)
Jumlah koleksi budaya etnis nusantara yang
tersimpan dan/atau terdaftar yang ada di wilayahnya …… item
Yang dimaksud dengan Koleksi Budaya Etnis Nusantara adalah semua bahan perpustakaan
yang membahas tentang etnis baik yang mutakhir maupun retrospektif yang memuat
informasi tentang 7 (tujuh) unsur kebudayaan sesuai dengan peraturan perundangan
0 Dinas
Perpustakaan dan Arsip
24 Kearsipan
1 Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan
akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan pertanggungjawab
an nasional) Pasal 40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2009 tentang Kearsipan
1 Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip
Jumlah seluruh arsip aktif diperoleh dengan
cara menghitung jumlah naskah dinas (item arsip) yang tercatat pada buku agenda pencatatan surat masuk dan keluar instansi serta buku pencatatan pembuatan/pengiriman naskah dinas internal intansi
Penentuan status aktif atau inaktif mengacu
pada Jadwal Retensi Arsip. Apabila belum memiliki JRA atau arsipnya belum tertata,
maka penentuan status dilakukan berdasarkan lokasi penyimpanan. Dibuktikan dengan dokumen pendukung terkait
Apabila masih tersimpan di ruangan unit kerja/pengolah maka dianggap berstatus
aktif. Apabila disimpan di unit kearsipan maka dianggap status inaktif
Ketentuan daftar arsip aktif dan inaktif mengacu pada Pasal 42 dan 44
PP 28/2012
jumlah arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip
x 100 %
jumlah seluruh arsip aktif
935 x 100 %
935
= 100 %
Dinas Perpustakaan
dan Arsip
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 101
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
2 Persentase arsip in-aktif yang
telah dibuatkan daftar arsip
Jumlah seluruh arsip inaktif diperoleh dengan
cara mengukur volume arsip dalam satuan
meter linier. Untuk arsip yang medianya selain kertas dilakukan konversi ke ukuran meter linier
Penentuan status aktif atau inaktif mengacu pada Jadwal Retensi Arsip. Apabila belum memiliki JRA atau arsipnya belum tertata,
maka penentuan status dilakukan berdasarkan lokasi penyimpanan. Apabila masih tersimpan di ruangan sda unit kerja/pengolah maka dianggap berstatus aktif. Apabila disimpan di unit kearsipan maka dianggap status inaktif
Ketentuan daftar arsip aktif dan inaktif mengacu pada Pasal 42 dan 44 PP 28/2012
jumlah arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip
x 100 %
jumlah seluruh arsip inaktif
7.326 x 100 %
7.326
= 100 %
Dinas
Perpustakaan dan Arsip
3 Persentase arsip statis
yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik
jumlah arsip statis diperoleh dengan cara
menghitung jumlah arsip yang terdapat dalam daftar arsip yang diakuisisi oleh lembaga kearsipan sesuai Pasal 93 PP 28/2012
Ketentuan sarana bantu temu balik arsip statis mengacu pada Pasal 97 PP 28/2012
jumlah arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik
x 100 %
jumlah seluruh arsip statis
1.879 x 100 %
1.879
= 100 %
Dinas
Perpustakaan dan Arsip
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 102
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
4 Persentase jumlah
arsip yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN
Jumlah arsip yang telah dimasukkan dalam
SIKN melalui JIKN diperoleh dengan cara menghitung jumlah arsip yang dikelola oleh Pemerintah Daerah
yang telah dapat diakses datanya di aplikasi SIKN/JIKN
jumlah arsip telah dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN
x 100 % jumlah seluruh arsip dinamis dan arsip statis pemerintah provinsi
150 x 100 %
1.879
= 8 %
Dinas
Perpustakaan dan Arsip
2 Tingkat
keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawab
an setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk
kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik
dan kesejahteraan rakyat
1 Pemusnahan arsip yang sesuai NSPK
NSPK pemusnahan arsip merujuk pada
Peraturan Kepala ANRI 25/2012 tentang Pedoman Pemusnahan Arsip
100 % Dinas
Perpustakaan dan Arsip
2 Perlindungan dan
penyelamatan arsip akibat bencana yang sesuai NSPK
NSPK perlindungan dan penyelamatan arsip
dari bencana merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 23/2015 tentang Perlindungan dan Penyelamatan Arsip dari Bencana
100 % Dinas
Perpustakaan dan Arsip
3 Penyelamatan arsip
perangkat daerah Kabupaten/Kota yang digabung dan atau
dibubarkan dan
pemekaran daerah kecamatan/kelurahan yang sesuai NSPK di provinsi
NSPK penyelamatan arsip
penggabungan/pembubaran perangkat daerah merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 46/2015 tentang Penyelamatan Arsip
Penggabungan atau Pembubaran Lembaga Negara dan Perangkat Daerah
100 % Dinas
Perpustakaan dan Arsip
4 Autentifikasi arsip
statis dan arsip hasil alih media yang dikelola oleh lembaga kearsipan
kabupaten/kota yang
NSPK autentikasi arsip merujuk pada
Peraturan Kepala ANRI 20/2011 tentang Pedoman Autentikasi Arsip Elektronik
100 % Dinas
Perpustakaandan Arsip
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 103
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
sesuai NSPK
5 Pencarian arsip statis yang pengelolaannya
menjadi kewenangan daerah Kabupaten/Kota yang dinyatakan hilang
dalam bentuk daftar
pencarian arsip yang sesuai NSPK
NSPK pencarian arsip statis merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 18/2012 tentang
Pedoman Pembuatan dan Pengumuman Daftar Pencarian Arsip (DPA)
100 % Dinas Perpustakaan
dan Arsip
6 Penerbitan izin penggunaan arsip
yang bersifat tertutup yang disimpan di lembaga kearsipan daerah
Kabupaten/Kota yang sesuai NSPK
NSPK perizinan penggunaan arsip tertutup merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 28/2011
tentang Pedoman Akses dan Layanan Arsip Statis
100 % Dinas Perpustakaan
dan Arsip
25 Kelautan dan Perikanan
1 Jumlah Total Produksi Perikanan
(Tangkap dan Budidaya) Kota di (sumber data: one data KKP)
1 Jumlah rumah tangga nelayan yang
melakukan diversifikasi usaha (RTP)
Jumlah rumah tangga nelayan yang melakukan diversifikasi usaha (RTP)
2.563 orang Dinas Perikanan dan
Pangan
2 Jumlah rumah tangga
nelayan yang
melakukan diversifikasi usaha (RTP)
jumlah TPI yang operasional x 100 %
jumlah seluruh TPI yang ada di wilayah Kabupaten/Kota
Tidak ada operasional
TPI di Kota Padang atau milik pemerintah
Dinas
Perikanan dan Pangan
3 Jumlah Izin Usaha
Perikanan (IUP) dibidang pembudidayaan ikan
yang usahanya dalam1 (satu) Daerah kabupaten/ kota yang diterbitkan
Jumlah Izin Usaha Perikanan (IUP) di bidang
pembudidayaan ikan yang usahanya dalam1 (satu) Daerah kabupaten/ kota yang diterbitkan
2 TPUPI Dinas
Perikanan dan Pangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 104
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
4 Jumlah pembudidaya
ikan yang memperoleh kegiatan
Pemberdayaan (pendidikan dan pelatihan/penyuluhan dan pendampingan/
kemitraan usaha/kemudahan akses iptek daninformasi/dan
penguatan kelembagaan)
Jumlah pembudidaya ikan yang memperoleh kegiatan pemberdayaan pertahun
39 orang (1 kegiatan) Dinas
Perikanan dan Pangan
5 Jumlah benih budidaya air tawardan
air payau yang di produksi
Jumlah benih budidaya air tawar dan air payau yang diproduksi per tahun
21.555.000 ekor Dinas Perikanan dan
Pangan
26 Pariwisata
1 Persentase pertumbuhan
jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan
1. Jumlah entitas pengelolaan destinasi
Jumlah entitas pengelolaan destinasi
Yang dimaksud dengan destinasi wisata adalah kawasan geografis yang berada satu atau lebih wilayah administrative yang
didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas dan serta masyarakat yang saling
terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan
Yang dimaksud sebagai entitas Pengelolaan destinasi adalah pengelola destinasi pariwisata, baik negeri maupun swasta
66 Objek Wisata
- Pemerintah: 6
- Swasta : 60
Dinas Pariwisata
2. Jumlah kelengkapan infrastruktur dasar,
fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata
Jumlah kelengkapan infrastruktur dasar, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata
Fasilitas umum adalah sarana pelayanan dasar fisik suatu lingkungan yang
diperuntukkan bagi masyarakat umum dalam melakukan aktivitas kehidupan
109
1. OW Air Manis
Fasilitas Umum 3, Fasilitas Pariwisata 19
Dinas Pariwisata
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 105
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
keseharian
Fasilitas pariwisata adalah semua jenis
sarana yang secara khusus ditujukan untuk mendukung penciptaan kemudahan, kenyamanan, keselamatan wisatawan dalam melakukan kunjungan ke destinasi pariwisata
2. OW Gunung Pdg
Fasiltas Umum 3, dan Fasilitas Pariwisata 10
3. OW Pantai Padang
Fasilitas Umum 4,
dan Fasilitas Pariwisata 15
4. OW. Pasir Jambak
Fasiltas Umum 3
dan Fasilitas Pariwisata 8
5. Eko wisata lb Minturun (lb Lukum), fasilitas umum 3, fasilitas pariwisata 6
6. Agrowisata Sei Lareh, fasilitas
umum 3, fasilitas pariwisata 6
7. O.W Lb. Tampuruang,
Fasilitas umum 3, fasilitas pariwisata 6
8. OW Lb Paraku
Fasilitas umum 3, fasilitas pariwisata 5
9. OW Bukit Nobita, fasilitas umum 3, fasilitas pariwisata 5
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 106
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
3. Jumlah tanda daftar
usaha pariwisata persub jenis usaha di kabupaten/kota
Jumlah tanda daftar usaha pariwisata per sub
jenis usaha di Kabupaten/Kota Yang dimaksud dengan usaha pariwisata meliputi bidang usaha :
Daya Tarik usaha
Kawasan pariwisata
Jasa transportasi wisata
Jasa perjalanan wisata
Jasa makanan dan minuman
Penyediaan akomodasi
Penyelenggaraan kegiatan
hiburan dan rekreasi
Penyelenggaraan pertemuan,
perjalanan insentif, konferensi
dan pameran
Jasa informasi pariwisata
Jasa konsultan pariwisata
Jasa pramuwisata
Wisata tirta
Spa
791 :
1. Jasa perjalanan wisata : 262
2. Penyelenggaraan Kegiatan / EO : 39
3. Jasa Makanan dan Minuman : 201
4. Penyediaan Akomodasi : 111
5. Hiburan dan rekreasi : 35
6. Jasa informasi wisata: 1
7. Wisata Tirta : 16
8. Spa : 40
Dinas Pariwisata
1 Lanjutan
pedestrian di pantai Padang
4. Jumlah wisatawan
mancanegara per kebangsaan
Jumlah wisatawan mancanegara perkebangsaan
1.538 Wisman
Dinas Pariwisata
Dijumlahkan
dengan tahun lalu
5. Jumlah promosi event daerah yang
terlaksana di dalam negeri
Jumlah promosi event daerah yang terlaksana di dalam negeri Bisa sebagai peserta atau penyelenggara
4 Kegiatan
1. Pameran Bonsai
2. Selaju sampan
3. Burung Bakicau
4. Kuliner rang Mudo Marandang
Dinas Pariwisata
1.538 Wisman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 107
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
6. Jumlah event luar
negeri yang Diikuti kabupaten/kota
Jumlah event luar negeri yang diikuti Kabupaten/Kota
Tidak Ada Dinas Pariwisata
4 Kegiatan
1. Pameran Bonsai
2. Selaju sampan
3. Burung Bakicau
4. Kuliner rang Mudo Marandang
7. Jumlah industri
pariwisata daerah yang berpartisipasi
pada even promosi pariwisata didalam negeri
Jumlah industri pariwisata daerah yang
berpartisipasi pada event promosi pariwisata di dalam negeri
Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam Penyelenggaraan pariwisata.
Tidak Ada Dinas Pariwisata
Tidak Ada
8. Persentase tenaga
kerja disektor parwisata yang disertifikasi
Tenaga kerja di bidang kepariwisataan
memiliki standar kompetensi yang dibuktikan
dengan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga sertifikasi profesi Tenaga kerja
di bidang kepariwisataan yang wajib memiliki sertifikat kompetensi adalah :
Sub sektor biro perjalanan wisata
Sub sektor hotel dan restoran
Sub sektor spa
Sub sektor restoran, bar dan jasa boga
Bidang jasa pramuwisata dan pemimpin perjalanan wisata (tour leader)
jumlah tenaga kerja kepariwisataan yang tersertifikasi
x 100 %
jumlah tenaga kerja pariwisata
550 x 100 %
3.264
= 16,85 %
Dinas Pariwisata
Tidak Ada
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 108
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Bidang kepemanduan wisata selam
Bidang kepemanduan wisata
Bidang kepemanduan ekowisata
Bidang arung jeram
Bidang kepemanduan wisata agro
Bidang jasa boga
Bidang kepemanduan wisata goa
Bidang manajerial spa
Bidang MICE
9. Persentase SDM peserta pembekalan sector kepariwisataan
jumlah peserta pembekalan sektor kepariwisataan
x 100 % jumlah sasaran pembekalan sektor kepariwisataan
360 x 100 %
360
= 100 %
Dinas Pariwisata
10. Jumlah lokasi yang
memperoleh pemberdayaan masyarakat dan
pembinaan kemitraan usaha masyarakat
Jumlah lokasi yang memperoleh
pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemitraan usaha masyarakat
36 Pokdarwis Dinas Pariwisata
2 Persentase
peningkatan perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke kota
- - - Dinas
Pariwisata/ Dinas Koperasi
UKM
3 Tingkat hunian akomodasi
- - Dinas Pariwisata
Tidak perlu diisi
4 Kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDRB
- - Dinas Pariwisata
Tidak perlu diisi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 109
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
harga berlaku
5 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD
- - Dinas Pariwisata
Tidak perlu diisi
27 Pertanian 1 Produktivitas
pertanian per hektar per tahun
1 Jumlah Sarana dan
prasana pertanian yang diberikan
Jumlah Sarana dan prasana pertanian yang
diberikan
Pupuk : 5 Jenis
Alsintan : 36 Unit
UPPO : 3 Tempat
Irigasi : 21 Irigasi
Dinas
Pertanian
2 Prasarana pertanian yang digunakan
Jumlah prasarana pertanian yang
digunakan
21 irigasi Dinas Pertanian
3 Penerbitan izin usaha pertanian
Jumlah fasilitasi penerbitan izin usaha pertanian
46 izin usaha Dinas Pertanian
4 Persentase prasarana yang digunakan
jumlah prasarana yang aktif digunakan
x 100 %
jumlah prasarana yang dibangun
21 x 100 %
21
= 100 %
Dinas Pertanian
5 Persentase jumlah
usulan izin usaha pertanian kab/kota
jumlah usulan yang difasilitasi x 100 %
jumlah usulan usaha pertanian
46 x 100 %
52
= 88,46 %
Dinas Pertanian
2 Persentase
Penurunan kejadian dan jumlah kasus penyakit hewan menular
1 Persentase fasilitasi
penanggulangan bencana
(bencana yang
dimaksud adalah bencana pertanian dan hewan menular)
jumlah area yang dapat ditanggulangi
x 100 %
luas area terkena bencana
80,5 Ha x 100 %
80,5 Ha
= 100 %
Dinas Pertanian
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 110
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
28 Kehutanan 1 Kehutanan 1 Tersedianya dokumen
rencana pengelolaan Tahura
Ada/Tidak
(Dokumen Rencana Pengelolaan Tahura yang disahkan)
Ada
Dinas Pertanian
2 Pemberdayaan
masyarakat di daerah penyangga
Jumlah kelompok masyarakat desa binaan yang terbentuk dan didampingi ………
1 Kelompok Dinas
Pertanian/BPBD
3 Pemulihan ekosistem pada Tahura
Luas areal yang telah dipulihkan baik dengan mekanisme alam, rehabilitasi maupun restorasi ……
240 Ha Dinas Pertanian
4 Menurunnya
gangguan kawasan TAHURA
Rekapitulasi kejadian TIPIHUT secara periodik per tahun ……..
Tidak ada Dinas Pertanian
Tidak ada
TIPIHUT pada tahun 2021
29 Energi Sumber Daya Mineral
1 Persentase perusahaan
pemanfaatan panas bumi yang memiliki ijin di kab/kota
1 Penerbitan izin pemanfaatan langsung
panas bumi dalam daerah kab/kota
Jumlah penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi dalam daerah kab/kota
Tidak Ada Disnakerin
30 Perdagangan
1 Persentase pelaku
usaha yang memperoleh izin sesuai dengan
ketentuan (IUPP/SIUP Pusat Perbelanjaan dan IUTM/IUTS/SIUP Toko Swalayan)
1 Persentase perizinan
yang diterbitkan sesuai dengan ketentuan untuk izin :
a. Pusat perbelanjaan
b. Toko swalayan
jumlah izin pusat perbelanjaan yang diterbitkan = 5 hari kerja
x 100 %
jumlah permohonan izin pusat
perbelanjaan yang dokumennya sudah lengkap dan benar
jumlah izin toko swalayan yang diterbitkan = 5 hari kerja
x 100 %
jumlah permohonan izin toko
swalayan yang dokumennya sudah lengkap dan benar
a.
16 x 100 %
16
= 100 %
b.
297 x 100 %
313
= 94,48 %
Dinas Perdagangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 111
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
2 Persentase penerbitan TDG
jumlah penerbitan TDG = 5 hari kerja x 100 %
jumlah permohonan penerbitan TDG
4 x 100 %
4
= 100 %
Dinas Perdagangan
3 Persentase Gudang
yang tidak
mempunyai TDG
jumlah penerbitan TDG x 100 %
jumlah gudang yang ada di Kab/Kota
65 x 100 %
102
= 63,72 %
Dinas
Perdagangan
4 Persentase penerbitan STPW
yang tepat waktu untuk :
a. Penerima waralaba dari waralaba dalam negeri
b. Penerima
waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri
c. Penerima waralaba
lanjutan dari waralaba luar negeri
Penerima waralaba dari waralaba dalam negeri :
Penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri :
jumlah STPW untuk penerima
waralaba dari waralaba dalam negeri yang terbit = 2 hari kerja sejak berkas permohonan diterima secara lengkap dan atau benar
x 100 %
jumlah permohonan STPW untuk
penerima waralaba dari waralaba dalam negeri
jumlah STPW untuk penerima
lanjutan waralaba dari waralaba dalam negeri yang terbit = 2 hari kerja sejak berkas permohonan
diterima secara lengkap dan atau benar
x 100 %
jumlah permohonan STPW untuk penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri
a.
139 x 100 %
139
= 100 %
b.
0 x 100 %
1
= 0 %
Dinas Perdagangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 112
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri :
jumlah STPW untuk penerima
lanjutan waralaba dari waralaba luar negeri yang terbit = 2 hari kerja sejak berkas permohonan
diterima secara lengkap dan atau benar
x 100 %
jumlah permohonan STPW untuk penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri
c.
37 x 100 %
37
= 100 %
5 Persentase pemeriksaan fasilitas
penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan
pelabelan bahan berbaya di tingkat daerah Kab/Kota
jumlah pemeriksaan fasilitas
penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya di tingkat daerah Kab/Kota
x 100 % jumlah permohonan SIUP bahan berbahaya bagi pengecer
20 x 100 %
20
= 100 %
Dinas Perdagangan
6 Persentase penerbitan SKA yang tepat waktu
jumlah SKA yang terbit = 1 hari kerja (1 x 24 jam)
x 100 %
jumlah permohonan penerbitan
SKA yang dokumennya telah diterima dengan lengkap dan benar
0 x 100 %
1
= 0 %
Dinas Perdagangan
7 Persentase
pengembangan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan diwilayah kerjanya
K = (a + b) x 100%
K = Persentase pengembangan dan
pengelolaan sarana distribusi
perdagangan di wilayah kerjanya
K = (0,386+0,5) x 100%
K = 88,6
Dinas Perdagangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 113
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
a = Pembangunan sarana distribusi
perdagangan telah dilakukan sesuai
target waktunya (nilai 0.5)
sda
b = sarana distribusi perdagangan telah
dimanfaatkan sesuai peruntukannya
(nilai 0.5)
8 Persentase koefisien
variasi harga antar waktu
Persentase koefisien variasi harga
antar waktu per komoditas bahan pokok
-8,86 Dinas Perdagangan
2 Persentase kinerja realisasi pupuk
1 Jumlah pupuk dan pestisida
yang tersalurkan
𝑥 =𝑎
𝑏 𝑥 𝑐 𝑥 100%
X = Persentase jumlah pupuk yang disalurkan
a = Jumlah pupuk yang disalurkan
b = Target komisi pengawasan Pupuk dan
Pestisida (KP3) di Tingkat Provinsi sebesar (90%
dari RDKK)
c = RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok)
1.733,25
x 100 % 2.030 X 4.666,782
= 0,018 %
Dinas Pertanian
3 Persentase alat –
alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda
tera sah yang
1 Persentase alat-alat
ukur, takar, timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Yang ditera/tera ulang dalam tahun berjalan
jumlah total UTTP yang ditera dan ditera ulang pada tahun berjalan
x 100 %
jumlah potensi UTTP yang wajib ditera dan tera ulang di wilayah Kab/Kota
5.865 x 100 %
6.445
= 91 %
Dinas Perdagangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 114
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
berlaku 2 Persentase kesesuaian
BDKT yang diawasi terhadap ketentuan yang berlaku
jumlah sampel BDKT yang diawasi dalam tahun berjalan sesuai ketentuan yang berlaku
x 100 %
total sampel BDKT yang diawasi dalam tahun berjalan
13 x 100 %
15
= 86,67 %
Dinas Perdagangan
31 Perindusrian
1 Pertambahan
jumlah industri Kecil dan Menengah di kota
1 Persentase jumlah
penetapan izin usaha kawasan industri
(IUKI) dan izin perluasan kawasan industri (IPKI) yang lokasinya di daerah kabupaten/kota
jumlah realisasi izin yang diterbitkan x 100 %
jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin Kota Padang
Belum memiliki kawasan Industri
2 Persentase
pencapaian sasaran
pembangunan industri termasuk turunan indikator pembangunan industry dalam
RIPIN yang ditetapkan dalam RPIK
1 Persentase
terselesaikannya dokumen RPIK sampai
dengan ditetapkannya menjadi PERDA
Capaian target tahapan penyelesaian RPIK
Tahapan :
a) Tersusunnya naskah akademik (30%)
b) Tersusunnya Draft Raperda RPIK (20%)
c) Draft Raperda RPIK yang disetujui DPRD dan mendapat Rekomendasi dinas yang membidangi perindustrian di Provinsi (25%)
d) Persetujuan Draft Raperda RPIK oleh Gubernur Provinsi (15%)
e) Penetapan Perda RPIK (10%)
Keterangan : penilaian bersifat akumulatif terhadap tahapan penyelesaian RPIK
30% + 20 % + 25 % + 15 % + 10 %
= 100 %
Disnakerin
3 Persentase jumlah
hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Industri (IUI) Kecil dan
Industri Menengah
1 Persentase Jumlah izin
yang diterbitkan usaha industri (IUI) kecil dan IUI menengah yang diterbitkan
jumlah realisasi izin yang diterbitkan
x 100 %
jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk
283 x 100 %
306
= 92,48 %
Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 115
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
yang dikeluarkan oleh instansi terkait
4 Persentase jumlah hasil pemantauan
dan pengawasan dengan jumlah Izin
Perluasan Industri (IPUI) Kecil dan Industri Menengah
yang dikeluarkan oleh instansi terkait
1 Persentase jumlah izin perluasan industri
(IPUI) bagi industri Kecil dan menengah yang diterbitkan
jumlah realisasi izin yang diterbitkan
x 100 %
jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin
Kegiatan Tidak Dilaksanakan Pada Tahun 2021
5 Persentase jumlah hasil pemantauan
dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan
Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI) yang lokasinya di Daerah Kota
1 - - - - Tidak Perlu diisi
6 Tersedianya
informasi industri
secara lengkap dan terkini
1 Persentase data
perusahaan industri
kecil, menengah dan
perusahaan kawasan industri di Kabupaten/Kota yang masuk dalam SIINas
terhadap total populasi perusahaan industri kecil, menengah dan
perusahaan kawasan industri di Kabupaten/Kota
jumlah data perusahaan industri kecil, menengah dan perusahaan
kawasan industri di Kab/Kota SIINas
x 100 %
total populasi perusahaan industry kecil, menengah dan perusahaan kawasan industri di Kab/Kota
38 x 100 %
5.791
= 0,65 %
Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 116
NO URUSAN NO. IKK OUTCOME No IKK OUTPUT Rumus
Capaian Kinerja
(2021)
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
32 Transmigrasi
1 Transmigrasi 1 Jumlah kawasan
transmigrasi yang difasilitasi penetapannya
............................... kawasan
Kawasan Transmigrasi adalah kawasan budidaya yang memiliki fungsi sebagai permukiman dan tempat usaha masyarakat dalam satu sistem pengembangan berupa
wilayah pengembangan transmigrasi atau lokasi permukiman transmigrasi
- Disnakerin Tidak Ada
2 Jumlah satuan
pemukiman transmigrasi yang
difasilitasi pembangunannya
............................ permukiman
Satuan Pemukiman berupa satu kesatuan pemukiman atau beberapa permukiman sebagai satu kesatuan dengan daya tampung 300-500 keluarga
- DIsnakerin Tidak Ada
3 Jumlah satuan
pemukiman yang dibina
.................................. Permukiman - Disnakerin Tidak Ada
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 117
2.2.2. Indikator Kinerja Kunci Hasil
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
1 Pendidikan
1 Tingkat partisipasi warga negara
usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD
Jumlah anak usia 5-6 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di satuan PAUD
x 100 %
Jumlah anak usia 5-6 tahun pada Kota Padang
15.884 x 100 %
31.568
= 50,31 %
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
2 Tingkat partisipasi warga negara
usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar
Jumlah anak usia 7-12 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di sekolah dasar
x 100 %
Jumlah anak usia 7-12 tahun pada Kota Padang
92.415 x 100 %
99.288
= 93,07 %
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
3 Tingkat partisipasi warga negara
usia 13-15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah pertama
Jumlah anak usia 13-15 tahun yang sudah tamat
atau sedang belajar di sekolah menengah pertama
x 100 %
Jumlah anak usia 13-15 tahun pada Kota Padang
45.324 x 100 %
48.622
= 93,21 %
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
4 Tingkat partisipasi warga negara
usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan
Jumlah anak usia 7-18 tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang sudah tamat atau sedang belajar di pendidikan kesetaraan
x 100 %
Jumlah anak usia 7-18 tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pada kota yang bersangkutan
4.102 x 100 %
4.540
= 90,35 %
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
2 Kesehatan
1 Rasio daya tampung RS Rujukan
Jumlah daya tampung rumah sakit rujukan x 100 %
Jumlah Penduduk di Kota
2.865 x 100 %
912.910
= 0,31 %
Dinas Kesehatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 118
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2 Persentase RS Rujukan Tingkat Kota yang terakreditasi
Jumlah RS Rujukan yang terakreditasi x 100 %
Jumlah RS di Kota
13 x 100 %
26
= 50 %
Dinas Kesehatan
3 Persentase ibu hamil
mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
kesehatan x 100 %
Jumlah ibu hamil di Kota
14.183 x 100 %
17.317
= 81,9 %
Dinas
Kesehatan
4 Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan
x 100 %
Jumlah ibu bersalin di Kota
13.748 x 100 %
13.775
= 99,80 %
Dinas Kesehatan
5 Persentase bayi baru lahir
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Jumlah bayi baru lahir yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar
x 100 %
Jumlah bayi baru lahir di Kota
12.898 x 100 %
13.777
= 93,6 %
Dinas Kesehatan
6 Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar
Jumlah balita yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar
x 100 %
Jumlah balita di Kota
44.328 x 100 %
49.260
= 90 %
Dinas Kesehatan
7 Persentase anak usia pendidikan
dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar
x 100 %
Jumlah anak usia pendidikan dasar di Kota
64.063 x 100 %
138.481
= 46,3 %
Dinas Kesehatan
8 Persentase orang usia 15-59
tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Jumlah orang usia 15-59 tahun yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
x 100 %
Jumlah orang usia 15-59 tahun di kota
509.279 x 100 %
680.996
= 74,78 %
Dinas Kesehatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 119
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
9 Persentase warga negara usia 60
tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Jumlah warga negara usia 60 tahun yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
x 100 %
Jumlah orang warga negara usia 60 tahun di Kota
17.853 x 100 %
70.061
= 25,5 %
Dinas Kesehatan
10 Persentase penderita hipertensi
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
x 100 %
Jumlah penderita hipertensi di Kota
51.360 x 100 %
162.979
= 31,5 %
Dinas Kesehatan
11 Persentase penderita DM yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
x 100 %
Jumlah penderita DM di Kota
12.552 x 100 %
13.519
= 92,85 %
Dinas Kesehatan
12 Persentase ODGJ berat yang
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
Jumlah penderita ODGJ yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
x 100 %
Jumlah penderita ODGJ di Kota
1.925 x 100 %
2.067
= 93,13 %
Dinas Kesehatan
13 Persentase orang terduga TBC
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
Jumlah penderita TBC yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
x 100 %
Jumlah penderita TBC di Kota
16.204 x 100 %
17.500
= 92,59 %
Dinas Kesehatan
14 Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan
pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar
Jumlah orang dengan resiko terinfeksi HIV yang
mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar x 100 %
Jumlah orang dengan resiko terinfeksi HIV di Kota
20.500 x 100 %
20.500
= 100 %
Dinas Kesehatan
3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1 Rasio luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrastruktur pengendalian banjir di WS Kewenangan Kota
Luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrastruktur pengendalian banjir di WS Kewenangan Kota (ha)
x 100 %
1 x 100 %
1
= 100 %
Dinas PUPR Kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera V
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 120
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS Kewenangan Kota (ha)
2 Rasio luas kawasan permukiman
sepanjang pantai rawan abrasi, erosi, dan akresi yang terlindungi
oleh infrastruktur pengaman pantai di WS Kewenangan Kota
Luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai di WS Kewenangan Kota (m) x 100 %
Luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi di WS Kewenangan Kota (m)
9.070 m x 100 %
11.977 m
= 75,73 %
Dinas PUPR
3 Rasio luas daerah irigasi
kewenangan kota yang dilayani oleh jaringan irigasi
Luas irigasi kewenangan kota yang dilayani oleh jaringan irigasi yang dibangun (ha), ditingkatkan (ha), direhabilitasi (ha), dioperasi (ha)
x 100 %
Luas daerah irigasi kewenangan kota
2,428 hektar
x 100 % 4.239,75 hektar
= 57,28%
Dinas PUPR
4 Persentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses
terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kota
Jumlah kumulatif masyarakat yang rumah tangga
yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi di dalam sebuah Kota
x 100 %
Jumlah total proyeksi rumah tangga di seluruh Kota
217.127 x 100 %
230.618
= 94,15%
DPRKPP
5 Persentase jumlah rumah yang
memperoleh layanan pengolahan air limbah domestik
Jumlah rumah yang memiliki akses pengolahan
berupa cubluk + jumlah rumah yang lumpur tinjanya telah diolah di PLT+ jumlah rumah yang memiliki sambungan rumah dan air limbahnya diolah di IPALD
x 100 %
Jumlah rumah di Kota
170.844 x 100 %
230.618
= 74,08%
DPRKPP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 121
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
6 Rasio kepatuhan IMB kota
Jumlah Pemanfaatan IMB yang sesuai peruntukannya
x 100 %
Jumlah IMB yang berlaku
162.774 x 100 %
162.774
= 100 %
DPUPR
7 Tingkat kemantapan jalan kota
Panjang jalan Kota dalam kondisi mantap (baik dan sedang)
x 100 %
Panjang jalan keselurahan di wilayah kota
552.929 Km
x 100 % 624,691
Km
= 88,51 %
Dinas PUPR
8 Rasio tenaga
operator/teknisi/analisis yang memiliki sertifikat kompetensi
Jumlah tenaga kerja konstruksi yang terlatih di
wilayah kota yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan operator dan teknis/analis x 100 %
Jumlah kebutuhan tenaga operator dan teknis/analis di wilayah Kota
367 x 100 %
367
= 100.%
Dinas PUPR
9 Rasio proyek yang menjadi
kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi
Jumlah proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi
x 100 % Jumlah total proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya
71 Paket x 100 %
71 Paket
= 100%
Dinas PUPR
4 Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman
1 Penyediaan dan rehabilitasi
rumah layak huni bagi korban bencana kota
Jumlah unit rumah korban bencana yang ditangani pada tahun 2021
x 100 % Jumlah total rencana unit rumah korban bencana yang akan ditangani pada tahun 2021
1 x 100 %
1
= 100 %
DPRKPP
Tidak terjadi
bencana yang ditetapkan sebagai bencana daerah oleh Pemerintah Kota Padang Pada Tahun 2021
2 Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terdampak relokasi program pemerintah kota
Rumah Tangga Penerima Fasilitasi Penggantian Hak Atas Penguasaan Tanah dan/ atau Bangunan
+ Rumah Tangga Penerima Subsidi Uang Sewa + Rumah Tangga Penerima Penyediaan Rumah
x 100 %
1 x 100 %
1
= 100 %
DPRKPP Tidak terdapat relokasi akibat program pemerintah
Kota Padang pada tahun 2021
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 122
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Layak Huni
Jumlah total rumah tangga terkena relokasi
program Pemerintah Daerah yang memenuhi kriteria penerima pelayanan
3 Persentase kawasan permukiman
kumuh dibawah 10 ha di kab/ kota yang ditangani
Luas kawasan permukiman kumuh dibawah 10 ha yang ditangani (ha)
x 100 %
Luas kawasan permukiman kumuh dibawah 10 ha
147,64 ha x 100 %
230,29 ha
= 64,11 %
DPRKPP
4 Berkurangnya jumlah unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni)
Jumlah unit rumah tidak layak huni x 100 %
Jumlah total unit rumah Kota
9.434 x 100 %
230.618
= 4,09 %
DPRKPP
5 Jumlah perumahan yang sudah dilengkapi PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum)
Jumlah unit rumah yang sedang dibangun terfasilitasi PSU
x 100 %
Jumlah unit rumah kota
217.127 x 100 %
230.618
= 94,15 %
DPRKPP
5 Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat
1 Persentase Gangguan Trantibum yang dapat diselesaikan
Jumlah pengaduan yang ditangani x 100 %
Jumlah pengaduan pelanggaran yang masuk
11.162 x 100 %
11.162
= 100 %
Satpol PP
2 Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan
Jumlah Perda/Perkada yang memuat sanksi yang ditegakkan
x 100 % Jumlah keseluruhan Perda dan Perkada yang memuat sanksi
13 x 100 %
13
= 100 %
Satpol PP
3 Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana 912.910 org
912.910 BPBD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 123
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
4 Jumlah warga negara yang
memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana 912.910 org
912.910 BPBD
5 Jumlah warga negara yang memperoleh layanan
penyelamatan dan evakuasi korban bencana
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana 122.471 org
130.416 BPBD
6 Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana
Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban dan terdampak kebakaran di
kota dalam tingkat waktu tanggap oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan penyelamat atau perangkat daerah+ jumlah layanan pemadaman di kota dalam tingkat waktu tanggap oleh
relawan kebakaran yang dibentuk dan/atau di bawah pembinaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyeleamat atau perangkat daerah
x 100 %
Jumlah kejadian kebakaran di Kota
130 x 100 %
144
= 90,28 %
Dinas Damkar
7 Waktu tanggap (response time) penanganan kebakaran
Rata-rata waktu tanggap, dihitung dari pelaporan, penyiapan tim dan peralatan, jarak tempuh dan kesiapan pemadaman kebakaran
5,22 Menit Dinas Damkar
6 Sosial 1 Persentase penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti (Indikator SPM)
Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti x 100 %
Populasi penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis
935 x 100 %
8.723
= 10,72 %
Dinas Sosial
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 124
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2 Persentase korban bencana alam
dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat
dan setelah tanggap darurat bencana daerah kota
Jumlah korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya dalam satu tahun anggaran
x 100 %
Populasi korban bencana alam dan sosial di
daerah Kota yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap
darurat bencana daerah Kota
2.669 x 100 %
2.669
= 100 %
Dinas Sosial
7 Tenaga Kerja
1 Persentase kegiatan yang
dilaksanakan yang mengacu ke rencana tenaga kerja
Jumlah kegiatan keseluruhan yang dilaksanakan yang mengacu ke RTKD
x 100 % Jumlah kegiatan keseluruhan yang dilaksanakan di Kota
10 x 100 %
16
= 62,5 %
Disnakerin
2 Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi
Jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi
x 100 %
Jumlah tenaga kerja keseluruhan
74 x 100 %
122
= 60,66 %
Disnakerin
3 Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
PDRB tahun berjalan (atas dasar harga konstan) x 100 %
Jumlah Tenaga kerja
45.227.960.000.000 x 100 %
411.649
= 109.870.204,96
Disnakerin
4 Persentase Perusahaan yang
menerapkan tata kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan)
Jumlah Perusahaan yang menerapkan tata kelola kerja yang layak x 100 %
Jumlah Perusahaan
3.395 x 100 %
3.505
= 96,86%
Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 125
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
5 Persentase Tenaga kerja yang
ditempatkan (dalam dan luar negeri) melalui mekanisme
layanan Antar Kerja dalam wilayah Kota
Jumlah pencaker (pencari kerja) yang ditempatkan x 100 %
Jumlah pencaker yang terdaftar
620 x 100 %
5.060
= 12,25 %
Disnakerin
8 Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Persentase ARG (Anggaran
Responsif Gender) pada belanja langsung APBD
Jumlah ARG pada belanja langsung APBD x 100 %
Jumlah seluruh belanja langsung APBD
162.199.089.
271 x 100 %
1.368.571.651.987
= 11,85%
DP3AP2KB
2 Persentase anak korban
kekerasan yang ditangani instansi terkait Kota
Jumlah anak (penduduk usia kurang dari 18
tahun) korban kekerasan yang ditangani instansi tingkat kota yang didampingi x 100 %
Jumlah Anak (Penduduk usia Kurang dari 18 tahun)
53 x 100 %
272.534
= 0,02%
DP3AP2KB
3 Rasio kekerasan terhadap
perempuan, termasuk TPPO (per 100.000 penduduk perempuan)
Jumlah perempuan yang mengalami kekerasan x 100 %
Jumlah penduduk perempuan
25 x 100 %
458.797
= 5,50 per 100.000
DP3AP2KB
9 Pangan 1 Persentase ketersediaan pangan
(Tersedianya cadangan beras/ jagung sesuai kebutuhan)
Jumlah cadangan pangan x 100 %
Jumlah kebutuhan pangan
89.273,05 ton
x 100 % 112.303
ton
= 54,03 %
Dinas
Perikanan dan Pangan
10 Pertanahan 1 Persentase pemanfaatan tanah
yang sesuai dengan peruntukkan tanahnya diatas izin lokasi dibandingkan dengan luas izin lokasi yang diterbitkan
Luas tanah sesuai peruntukan ijin lokasi x 100 %
seluruh luas tanah yang diberikan ijin lokasi
12.740 M2 x 100 %
12.740 M2
= 100 %
Dinas Pertanahan
Jumlah tanah yang
dimanfaatkan sesuai dengan izin lokasinya (12.740 M2)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 126
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2 Persentase penetapan tanah
untuk pembangunan fasilitas umum
Jumlah penetapan tanah untuk pembangunan fasilitas umum
x 100 % Jumlah kebutuhan tanah untuk pembangunan fasilitas umum
31 Lokasi x 100 %
31 Lokasi
= 100 %
Dinas Pertanahan
Dari 31 lokasi
tersebut ada 23 lokasi berada di kec.
Padang Barat dan 8 lokasi berada di kec. Kuranji dan Nanggalo
3 Tersedianya lokasi pembangunan dalam rangka penanaman modal
Luas tanah yang telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya di atas izin lokasi x 100 %
Luas izin lokasi yang diterbitkan
84.676 M2 x 100 %
84.676 M2
= 100 %
DPMPTSP Data yang
digunakan merupakan data Tahun 2020, karena
izin prinsip penanaman modal tidak lagi diproses dan diterbitkan oleh
DPMPTSP dan Pemerintah Kota Padang sejak Bulan Agustus 2020
4 Tersedianya Tanah Obyek
Landreform (TOL) yang siap diredistribusikan yang berasal dari Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah Absentee
Jumlah penerima tanah obyek landreform dengan
luasan yang diterima lebih besar sama dengan 0.5 ha
x 100 %
Jumlah penerima tanah obyek landreform
1 x 100 %
1
= 100%
Dinas Pertanahan
Bukan Kewenangan
Pemerintah Kota Padang (Dinas Pertanahan)
5 Tersedianya tanah untuk masyarakat
Luas tanah yang telah dimanfaatkan berdasarkan Izin Membuka Tanah
x 100 % Luas Izin Membuka Tanah yang diterbitkan
4.581 M2 x 100 %
4.581 M2
= 100 %
Dinas Pertanahan
Pada tahun 2021
jumlah luasan tanah yang dimanfaatkan untuk kepentingan
umum berada pada Kec. Padang Barat, Kec. Kuranji dan Kec. Nanggalo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 127
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
6 Penangan sengketa tanah
garapan yang dilakukan melalui mediasi
Jumlah sengketa tanah garapan yang ditangani x 100 %
jumlah pengaduan sengketa tanah garapan
12 x 100 %
14
= 85,71 %
Dinas Pertanahan
Dari 14 lokasi, ada 2
lokasi yang belum bisa ditangani
karena ada yang belum dapat dilakukan mediasi dan data dukung
tidak lengkap. Akan dilanjutjkan pada tahun 2022 untuk mediasi tersebut
11 Lingkungan Hidup
1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota
IKLH Kota = (IKA 30%)+(IKD 30%)+(ITH 40%)
IKA = Indeks Kualitas Air
IKD = Indeks Kualitas Udara
ITH = Indeks Tutupan Hutan
IKLH = 70.07
IKA = 63.63
IKU = 74.83
IKL = 72.34
DLH
2 Terlaksananya pengelolaan sampah di wilayah Kota
Total vol sampah yang dapat ditangani x 100 %
Total vol timbunan sampah kota
475 x 100 %
639,04
= 74.33 %
DLH
3 Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
terhadap izin lingkungan, izin
PPLH dan PUU LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kota
Jumlah penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang melanggar terhadap izin lingkungan, dan izin PPLH yang diterbitkan Pemerintah Kota
x 100 %
usaha dan/atau kegiatan dilakukan pemeriksaan
1 x 100 %
286
= 0,34 %
DLH
12 Administrasi
Kependudukan dan Penatatan Sipil
1 Perekaman KTP Elektronik
Jumlah Penduduk berumur 17 tahun ke atas yang memiliki KTP x 100 %
Jumlah penduduk 17 tahun ke atas
645.123 x 100 %
657.769
= 98,07 %
Disdukcapil
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 128
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2 Persentase anak usia 0-17 tahun
kurang 1 (satu) hari yang memiliki KIA
Jumlah anak usia 0-17 tahun kurang 1 (satu) hari yang sudah memiliki KIA x 100 %
Jumlah anak usia 0-17 tahun
89.938 x 100 %
261.091
= 34,45 %
Disdukcapil
3 Kepemilikan akta kelahiran
Jumlah penduduk usia 0 – 18 Tahun yang sudah
memiliki akta lahir x 100 %
Jumlah penduduk usia 0 – 18 tahun
277.941 x 100 %
287.747
= 96,59 %
Disdukcapil
4 Jumlah OPD yang telah
memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama
Jumlah OPD yang telah memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama x 100 %
Jumlah OPD
30 x 100 %
41
= 73,17 %
Disdukcapil
13 Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
1 Persentase pengentasan desa tertinggal
Jumlah desa tertinggal yang memenuhi kriteria desa berkembang per tahun berdasarkan Indeks Desa Membangun
x 100 %
Jumlah desa tertinggal (per-awal tahun 2021)
1 x 100 %
1
= 100 %
Bag. Tata Pemerintahan
Tidak terdapat desa di Kota Padang
2 Persentase peningkatan status desa mandiri
Jumlah desa berkembang yang memenuhi kriteria
desa mandiri per tahun berdasarkan Indeks Desa Membangun per tahun
x 100 %
Jumlah desa berkembang (per-awal tahun 2021)
1 x 100 %
1
= 100 %
Bag. Tata Pemerintahan
Tidak terdapat desa di Kota Padang
14 Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana
1 TFR (Angka Kelahiran Total) TFR = 5 ∑ ASFR i
7
𝑖=1
𝐴𝑆𝐹𝑅 𝑖 =𝑏𝑖
𝑝𝑖𝑓
𝑥 𝑘
TFR = Angka Kelahiran Total
ASFR = Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur
2,10 DP3AP2KB Masih
menggunakan data tahun 2019, karena BKKBN mengeluarkan data ASFR setiap 5 Tahun sekali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 129
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
bi = Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i pada tahun tertentu
Pi = Jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i pada pertengahan tahun yang sama
i = Kelompok umur (i=1 untuk kelompok umur 15-19, 1=2
untuk kelompok umur 20-24,……, i=7 untuk kelompok umur 45-49
K= Bilangan konstanta biasanya 100
2 Persentase pemakaian
kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR)
Jumlah peserta KB Aktif Modern x 100 %
Jumlas Pasangan Usia Subur
68.886 x 100 %
102.819
= 67 %
DP3AP2KB
3 Persentase kebutuhan ber-KB
yang tidak terpenuhi (unmet need)
Jumlah PUS yang ingin ber-KB tetapi tidak terlayani x 100 %
Jumlas Pasangan Usia Subur
18.085 x 100 %
102.819
= 17.59 %
DP3AP2KB
15 Perhubungan 1 Rasio konektivitas Kota
Rasio konektvitas Kota = (IK1 x bobot angkutan jalan) + (IK2 x Bobot angkutan sungai, danau dan penyeberangan)
IK1 (angkutan jalan) = (Jumlah trayek yg dilayani pd
Kota Padang x bobot trayek) dibagi (jumlah kebutuhan trayek pada Kota Padang)
IK2 (Angkutan Sungai, danau dan penyeberangan) = (jumlah lintas Penyeberangan yang beroperasi pd Kota Padang x bobot lintas) dibagi (jumlah kebutuhan lintas penyeberangan pada kabupaten/kota tersebut)
Keterangan :
IK1 (angkutan jalan)
- Jumlah trayek yang dilayani adalah jumlah trayek perintis ditambah trayek AKAP
- Jumlah kebutuhan trayek adalah jumlah kebutuhan trayek perintis dalam kurun waktu tertentu dan kebutuhan trayek
IK 1= 74 x 1
x 100 74
= 100
IK 2 = 0
RKK = (1 x 100) + 0
= 100
Dinas Perhubungan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 130
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
AKAP dalam kurun waktu tertentu
IK2 (Angkutan Sungai, danau dan penyeberangan)
- Jumlah lintas penyeberangan yang beroperasi adalah jumlah lintasa perintis ditambah lintasan komersil
- Jumlah kebutuhan lintas adalah jumlah kebutuhan lintas penyeberangan baik lintas penyeberangan perintis maupun
komersil untuk menghubungkan antar wilayah yang direncanakan dalam kurun waktu tertentu
Bobot Angkutan Jalan atau Sungai, Danau dan Penyeberangan :
1.Wilayah yang tingkat pelayanan angkutan laut dan
penyeberangan lebih tinggi dibandingkan dibandingkan dengan angkutan jalan (bobot angkutan SDP = 70, bobot angkutan jalan = 30)
2.Wilayah yang tingkat pelayanan angkutan laut dan penyeberangan sama dengan dibandingkan dengan angkutan jalan (bobot angkutan SDP 50, bobot angkutan jalan = 50)
3.Wilayah yang tingkat pelayanan angkutan laut dan penyeberangan lebih rendah dibandingkan dengan angkutan jalan (bobot angkutan SDP = 30 (bobot angkutan jalan = 70)
Wilayah yang tidak memiliki angkutan penyeberangan dan laut (bobot angkutan SDP = 0, bobot angkutan jalan = 100)
Bobot Trayek atau Lintas :
a) Bobot Trayek atau Lintas dengan frekuensi tinggi (>5x
dalam semingg u), bobot = 1
b) Bobot Trayek atau Lintas dengan frekuensi sedang (3-4 dalam seminggu), bobot = 0.8
c) Bobot Trayek atau Lintas dengan frekuensi rendah (<3 dalam seminggu), Bobot = 0.5
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 131
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2 V/C Ratio di jalan Kota
V (Volume Lalu Lintas) x 100 %
C (Kapasitas Jalan)
1411,07 x 100 %
2779,700
= 0,51
Dinas Perhubungan
16 Komunikasi
dan Informatika
1 Persentase Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo
Jumlah OPD yang terhubung dengan akses
internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo x 100 %
Jumlah OPD
52 x 100 %
52
= 100%
Diskominfo
2 Persentase Layanan Publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi
Jumlah Layanan Publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi x 100 %
Jumlah Layanan Publik
4 x 100 %
4
= 100 %
Diskominfo
3 Persentase masyarakat yang
menjadi sasaran penyebaran informasi publik, mengetahui kebijakan dan program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah kota
Jumlah masyarakat yang menjadi sasaran
penyebaran informasi publik, mengetahui kebijakan dan program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah kota
x 100 %
Jumlah penduduk Usia 17 Tahun keatas
657.831 x 100 %
657.831
= 100 %
Diskominfo
17 Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah
1 Meningkatnya Koperasi yang berkualitas
Jumlah koperasi yang meningkat kualitasnya berdasarkan RAT, volume usaha dan asset x 100 %
Jumlah seluruh koperasi
313 x 100 %
383
= 81,72 %
Dinas
Koperasi dan UKM
2 Meningkatnya Usaha Mikro yang menjadi wirasausaha
Jumlah usaha Mikro yang menjadi wirausaha x 100 %
Jumlah usaha kecil keseluruhan
1.412 x 100 %
30.702
= 4,59 %
Dinas Koperasi dan
UKM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 132
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
18 Penanaman Modal
1 Persentase peningkatan investasi di Kota
(Jumlah investasi tahun 2021 - jumlah investasi tahun 2020) di kota x 100 %
Jumlah investasi tahun 2020 di kota
1.446.157
.000.000 –
1.153.808.720.000
x 100 %
1.153.808.720.000
= 25,34 %
DPMPTSP
19 Kepemudaan dan Olahraga
1 Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan ekonomi mandiri
Jumlah pemuda (16-30 tahun) yang berwirausaha di kota x 100 %
Jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di kota
5.691 x 100 %
226.846
= 2,51 %
Dispora
2 Tingkat partisipasi pemuda
dalam organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan
Jumlah pemuda (16-30 tahun) yg menjadi
anggota aktif pada organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan di kota
x 100 %
jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di kota
19.528 x 100 %
226.846
= 8,60 %
Dispora
3 Peningkatan prestasi olahraga
Jumlah perolehan medali pada event olahraga nasional dan internasional
(dibuat dalam daftar terpisah emas, perak, dan perunggu)
19 Medali Dispora
20 Statistik 1 Presentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menggunakan data statistik
dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah
Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah
x 100 %
Jumlah OPD
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 133
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2 Persentase OPD yang
menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah
Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah x 100 %
jumlah OPD
52 x 100 %
52
= 100 %
Diskominfo
21 Persandian 1 Tingkat keamanan informasi pemerintah
Jumlah nilai per area keamanan informasi x 100 %
Jumlah area penilaian
403 x 100 %
542
= 74,35 %
Diskominfo
22 Kebudayaan 1 Terlestarikannya Cagar Budaya
Jumlah cagar budaya yang dilestarikan x 100 %
Jumlah cagar budaya yang terdata
52 x 100 %
52
= 100 %
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
23 Perpustakaan
1 Nilai tingkat kegemaran membaca masyarafkat
Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat yang diukur menggunakan survei/kajian kegemaran membaca masyarakat
58,95 Dinas Perpustakaan
dan Arsip
2 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Nilai indeks Pembangunan Literasi Masyarakat yang
didapatkan dengan metode sensus sejumlah unsur pembangunan literasi mayarakat (UPLM) dan aspek masyarakat (AM)
UPLM 1 = Pemerataan layanan perpustakaan
UPLM 2 = Ketercukupan koleksi
UPLM 3 = Ketercukupan tenaga perpustakaan
UPLM 4 = Tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan
UPLM 5 = Perpustakaan ber-SNP
UPLM 6 = Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan
UPLM 7 = Anggota perpustakaan
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat = ∑𝑈𝑃𝐿𝑀
𝐴𝐿𝑀 x 100
- Dinas
Perpustakaan dan Arsip
Surat Keterangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 134
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
24 Kearsipan
1 Tingkat ketersediaan arsip
sebagai bahan akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan
pertanggungjawaban nasional) Pasal 40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
T = (a + i + s + j)/4
T = Tingkat ketersediaan arsip
a = Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip
i = Persentase arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip
s = Persentase arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik
j = Persentase jumlah arsip yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN
T = (a+i+s+j)/4
T = (100%+100%+100%+ 8%) /4
T = 77%
Dinas
Perpustakaan dan Arsip
2 Tingkat keberadaan dan
keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan
negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat
T = (m + b + g + a + c + i)/6
T= tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban
m = tingkat kesesuaian kegiatan pemusnahan arsip dengan NSPK
b = tingkat kesesuaian kegiatan perlindungan dan penyelamatan arsip dari bencana dengan NSPK
g = tingkat kesesuaian kegiatan penyelamatan arsip perangkat daerah provinsi yang digabung dan/atau dibubarkan dan pemekaran Daerah Kota dengan NSPK
a = tingkat kesesuaian kegiatan autentikasi arsip statis dan arsip hasil alih media dengan NSPK
c = tingkat kesesuaian kegiatan pencarian arsip statis dengan NSPK
i = tingkat kesesuaian kegiatan penerbitan izin penggunaan arsip yang bersifat tertutup dengan NSPK
T = (m + b + g
+ a + c + i)/6
T =
(100% + 100% + 100% +
100% +
100% + 100%)/6
T = 100%
Dinas
Perpustakaan dan Arsip
25 Kelautan dan Perikanan
1 Jumlah Total Produksi Perikanan
(Tangkap dan Budidaya) Kota di (sumber data: one data KKP)
Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan Budidaya) Kota (sumber data: one data KKP)
22.120,27 Ton Dinas
Perikanan dan Pangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 135
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
26 Pariwisata
1 Persentase pertumbuhan jumlah
wisatawan mancanegara per kebangsaan
(Jumlah wisatawan tahun 2021 – Jumlah wisatawan tahun 2020) x 100 %
Jumlah wisatawan tahun 2020
1.538-21.660 x 100 %
21.660
= -92,89 %
Dinas Pariwisata
2 Persentase peningkatan
perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke kota
(Jumlah wisatawan tahun 2021 – Jumlah wisatawan tahun 2020) x 100 %
Jumlah wisatawan tahun 2020
(1.000.732 -2.562.966) x 100 %
2.562.966
= -60,95 %
Dinas Pariwisata
3 Tingkat hunian akomodasi
Jumlah kamar yang terjual x 100 %
Jumlah kamar yang tersedia
1.894 x 100 %
4.944
= 37,92 %
Dinas Pariwisata
4 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku
Kontribusi sektor pariwisata x 100 %
PDRB harga berlaku
807,03 x 100 %
65.179,47
= 1,23 %
Dinas Pariwisata
5 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD
Kontribusi sektor pariwisata x 100 %
PAD
73.848.293.666 x 100
% 538.932.820.166,30
= 13,70 %
Dinas Pariwisata
27 Pertanian 1 Produktivitas pertanian per hektar per tahun
Jumlah produksi pertanian pangan per hektar per tahun x 100 %
Luas Panen
61.376,29 Ton x 100 %
13.231 Ha
= 4,64 ton/Ha
Dinas Pertanian
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 136
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2 Persentase Penurunan kejadian
dan jumlah kasus penyakit hewan menular
Jumlah kejadian penyakit/kasus tahun 2021- jumlah kejadian/kasus penyakit hewan menular tahun 2020 x 100 %
Jumlah kejadian/kasus penyakit hewan menular tahun 2020
(57-70) x 100 %
70
= -18,57%
Dinas Pertanian
28 Energi Sumber Daya Mineral
1 Persentase perusahaan
pemanfaatan panas bumi yang memiliki ijin di kab/kota
Jumlah perusahaan pemanfaatan panas bumi yang memiliki ijin x 100 %
Jumlah perusahaan pemanfaatan panas bumi
1 x 100 %
1
= 100 %
Disnakerin
29 Perdagangan
1 Persentase pelaku usaha yang
memperoleh izin sesuai dengan ketentuan (IUPP/SIUP Pusat Perbelanjaan dan IUTM/IUTS/SIUP Toko Swalayan)
Jumlah pelaku usaha yang telah memiliki izin sesuai ketentuan x 100 %
Jumlah pelaku usaha di wilayah Kab/Kota
313 x 100 %
313
= 100 %
Dinas Perdagangan
2 Persentase kinerja realisasi pupuk ]
Realisasi x 100 %
RDKK
1.733,25 Ton x 100 %
2.030 Ton
= 85,38 %
Dinas Pertanian
3 Persentase alat – alat ukur,
takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah yang berlaku
Jumlah UTTP Bertanda Tera Sah yang berlaku pada tahun 2021
x 100 % Jumlah potensi UTTP yang wajib ditera dan tera ulang di wilayah kota
5.685 x 100 %
6.445
= 91 %
Dinas
Perdagangan
30 Perindusrian
1 Pertambahan jumlah industri Kecil dan Menengah di kota
(Jumlah Industri Kecil dan menengah tahun 2021
- Jumlah Industri Kecil dan menengah tahun 2020)
x 100 %
Jumlah industry Kecil dan Menengah Tahun 2020
2335-2077 x 100 %
2077
= 12,42 %
Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 137
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2 Persentase pencapaian sasaran
pembangunan industri termasuk turunan indikator pembangunan
industry dalam RIPIN yang ditetapkan dalam RPIK
Jika terdapat N indikator pembangunan industri dalam RPIK maka nilai masing-masing bobot indikator adalah (100/N)%
Untuk masing-masing penilaian indikator adalah persentase capaian indikator dibagi target dikali (100/N)%
Nilai akhir adalah akumulasi dari N indikator tersebut
100 % Disnakerin
3 Persentase jumlah hasil
pemantauan dan pengawasan
dengan jumlah Izin Usaha Industri (IUI) Kecil dan Industri Menengah yang dikeluarkan oleh instansi terkait
Jumlah izin yang dipantau dan dianalisis dalam
laporan pemantauan x 100 %
Jumlah izin yang dikeluarkan
60 x 100 %
283
= 21,20 %
Disnakerin
4 Persentase jumlah hasil
pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Perluasan Industri (IPUI) Kecil dan Industri
Menengah yang dikeluarkan oleh instansi terkait
Jumlah izin yang dipantau dan dianalisis dalam laporan hasil pemantauan x 100 %
Jumlah izin yang dikeluarkan
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin
Kegiatan Tidak
Dilaksanakan Pada Tahun 2021
5 Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan
dengan jumlah Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI) yang lokasinya di Daerah
Kota
Jumlah izin yang dipantau dan dianalisis dalam laporan hasil pemantauan x 100 %
Jumlah izin yang dikeluarkan
0 x 100 %
1
= 0 %
Disnakerin
Kegiatan Tidak Dilaksanakan Pada Tahun 2021
6 Tersedianya informasi industri secara lengkap dan terkini
1) Keterkinian informasi industri :
- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 0-6 bulan (50%)
- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 7- 12 bulan (25%)
- Tidak menyampaikan informasi industri (0%)
2) Kelengkapan informasi industri meliputi :
(50% +20 %)
=70%
Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 138
NO URUSAN NO. IKK
HASIL RUMUS/PERSAMAAN
CAPAIAN KINERJA (2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
- Informasi produksi dan kapasitas produksi (10%)
- Informasi bahan baku dan bahan penolong (10%)
Nilai akhir adalah akumulasi dari kelengkapan dan keterkinian informasi industri (1 + 2)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 139
2.2.3. Indikator Kinerja Kunci Untuk Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN CAPAIAN KINERJA
(2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
1 Perencanaan dan Keuangan
1 Rasio Belanja
Pegawai Di Luar Guru dan Tenaga Kesehatan
Jumlah belanja pegawai diluar guru dan tenaga kesehatan x 100 %
Jumlah APBD
364.647.710.539,00 x 100 %
2.211.843.587.663.33
= 16,49 %
BPKAD
2 Rasio PAD
Jumlah PAD x 100 %
Jumlah PDRB non migas
538.932.820.166,30 x 100 %
63.074.800.000.000,-
= 0,85 %
BPKAD
3 Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Tingkat Maturitas SPIP (belum dinilai (0)/level 1/level 2/level 3) berdasarkan Laporan Hasil Quality Assurance (QA) yang dikeluarkan oleh BPKP
3,08 Inspektorat
4 Peningkatan
Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Tingkat Kualitas APIP (belum dinilai (0)/level 1/level 2/level 3)
berdasarkan Laporan Hasil Quality Assurance (QA) yang dikeluarkan oleh BPKP
Level 2 Plus Inspektorat
Penilaian
Kualitas APIP terakhir kali
dilakukan pada tahun 2019
5 Rasio Belanja Urusan Pemerintahan Umum
(dikurangi transfer expenditures)
Jumlah belanja urusan pemerintahan – transfer expenditures x 100 %
Jumlah belanja APBD
(1.913.934.360.350,93 – 108.372.002.735,07) x 100 %
2.211.843.587.663.33
= 81,63 %
BPKAD
6 Opini Laporan Keuangan
Opini Laporan Keuangan (10 Tahun Terakhir) 2012: WTP
2013: WDP
2014: WTP
2015: WTP
2016: WTP
2017: WTP
2018: WTP
2019: WTP
Inspektorat/ BPKAD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 140
NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN CAPAIAN KINERJA
(2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2020: WTP
2021 : Belum Terbit
2 Pengadaan 1 Persentase jumlah
total proyek konstruksi yang dibawa ke tahun
berikutnya yang
ditandatangani pada kuartal pertama
Jumlah kontrak infrastruktur dengan nilai besar yang
perlu pembangunan dalam 3 kuartal yang ditandatangani pada kuartal pertama tahun 2021
x 100 %
Jumlah kontrak keseluruhan tahun 2021
1 x 100 %
222
= 0,45 %
BPBJ
2 Persentase jumlah
pengadaan yang dilakukan dengan metode kompetitif
jumlah pengadaan yang dilakukan dengan metode kompetitif
x 100 % Jumlah pengadaan yang dilakukan tanpa metode kompetitif
222 x 100 %
1113
= 19,95 %
BPBJ
3 Rasio nilai belanja
yang dilakukan melalui pengadaan
Jumlah nilai belanja langsung yang melalui pengadaan x 100 %
Total belanja langsung
602.058.517.898 x 100 %
2.133.958.553.643
= 28,21%
BPBJ
3 Kepegawaian 1 Rasio Pegawai
Pendidikan Tinggi dan
Menengah/Dasar
(%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
Jumlah pegawai menurut pendidikan PT ke atas (diluar guru dan tenaga kesehatan)
x 100 % Seluruh jumlah pegawai dengan pendidikan SMA ke bawah (diluar guru dan tenaga kesehatan)
3.038 x 100 %
1.195
= 254,2 %
BKPSDM
2 Rasio Pegawai
Fungsional (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
Jumlah pegawai PNS fungsional (diluar guru dan tenaga kesehatan)
x 100 % Seluruh jumlah pegawai pemerintah (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
103 x 100 %
4.233
= 2,43%
BKPSDM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 141
NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN CAPAIAN KINERJA
(2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
3 Rasio Jabatan
Fungsional bersertifikat
Kompetensi (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
Jumlah pegawai Fungsional yang memiliki sertifikat kompetensi
x 100 % Seluruh jumlah pegawai Fungsional (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
95 x 100 %
103
= 92,23 %
BKPSDM
4 Manajemen Keuangan
1 Deviasi realisasi
belanja terhadap belanja total dalam APBD
{(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑎 𝐴𝑃𝐵𝐷)-1}x100%
2.211.843.587.663.33
-------- - 1 x 100 %
2.590.820.702.112,00
= 85,37 %
BPKAD
2 Deviasi realisasi PAD
terhadap anggaran PAD dalam APBD
{(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝐴𝐷 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝐴𝐷 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐴𝑃𝐵𝐷 )-1}x100% 538.916.455.166,30
-------- - 1 x 100 %
808.184.679.649,00
= 66,68 %
BPKAD
3 Assets management
1. Apakah ada daftar asset tetap? (Ya/Tidak)
2. Apakah ada manual untuk menyusun daftar asset tetap? (Ya/Tidak)
3. Apakah ada proses inventarisasi asset tahunan? (Ya/Tidak)
4. Apakah nilai asset tercantum dalam laporan anggaran? (Ya/Tidak)
1. Ya
2. Ya
3. Ya
4. Ya
BPKAD
4 Rasio anggaran sisa
terhadap total belanja dalam APBD tahun sebelumnya
Nilai Realisasi SiLPA x 100 %
Total Belanja Anggaran tahun sebelumnya
25.629.434.021,94 x 100 %
2.139.909.477.473,78
= 1,2 %
BPKAD
5 Transparansi
dan Partisipasi Publik
1 Informasi tentang
sumber daya yang tersedia untuk pelayanan
Realisasi belanja untuk unit pelayanan dapat diakses di website
x 100 % Belanja anggaran untuk unit pelayanan dapat diakses di website Pemko Padang
658.321.490.424,- x 100 %
576.497.882.457,74
= 87,57%
Diskominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 142
NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN CAPAIAN KINERJA
(2021)
SUMBER DATA
KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
2 Akses publik
terhadap informasi keuangan daerah
Jumlah dokumen yang dipublikasikan di website Pemko Padang x 100 %
Total jumlah dokumen yang telah dirinci
8 x 100 %
12
= 66,67 %
BPKAD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 143
2.3. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
2.3.1. Target Kinerja Dalam Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Padang dengan menyusun dan
menetapkannya dalam Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2021. Perjanjian Kinerja pada
dasarnya adalah merupakan pernyataan komitmen/ janji (kontrak) kinerja yang akan
diwujudkan oleh Kepala Daerah sebagai penerima amanah, yang menggambarkan
capaian kinerja yang akan diwujudkan dalam satu tahun tertentu. Ruang lingkup
Perjanjian kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi pemerintah daerah, yang
diutamakan terhadap program utama yang menggambarkan keberadaan pemerintah
daerah serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi, dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Melalui Perjanjian kinerja ini pemerintah
daerah akan dapat memantau dan mengendalikan pencapaian kinerjanya, melaporkan
capaian realisasi kinerja dalam laporan akuntabilitas kinerja, dan menilai keberhasilan
penyelenggaraan pemerintah.
Perjanjian kinerja sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah merupakan upaya dalam membangun manajemen pemerintahan
yang transparan, partisipatif, akuntabel, dan berorientasi hasil berupa peningkatan
kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat. Adapun tujuan yang diharapkan dari
penyusunan perjanjian kinerja adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.
2. Wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah.
3. Dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
5. Dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Sebagai penjabaran dari RPJMD Kota Padang Tahun 2019-2024, Pemerintah Kota Padang
telah membuat Perjanjian Kinerja Tahun 2021 sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 144
Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Tahun 2021
Pemerintah Kota Padang
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar
Rata-rata lama sekolah 11,45
Harapan Lama Sekolah 16,60
2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Angka Harapan Hidup 73,40
3. Meningkatnya Kesetaraan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG)
93,77
4. Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Pendapatan Perkapita (HK) 44,00
Pengeluaran perkapita 14,80
5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan perhubungan
80
6. Menurunnya Luas Kawasan Banjir dan Genangan
Persentase luas kawasan bebas banjir
61,19
7. Meningkatnya Ketenteraman,
Ketertiban dan Keamanan didalam Masyarakat
Angka Kriminalitas (angka Pelanggaran Yustisial)
3.150
8. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Sanitasi
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 68,30
Luas Kawasan Kumuh yang ditangani
34,76
9. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman layak
Persentase perumahan dan permukiman yang layak
75,37
10. Meningkatnya Kesempatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka 11,01
11. Meningkatnya Tingkat Perekonomian Penduduk
Tingkat Kemiskinan 4,6
PDRB Per-Kapita (ADHB) 65.000
12. Meningkatnya investasi Peningkatan nilai PMA (US $) $ 17.123.287,67
Peningkatan nilai PMDN 950.000.000.000
13. Menjadikan Sektor Perdagangan
sebagai Penggerak Utama Perekonomian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
16,90
14. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Ekonomi Kreatif
Pertumbuhan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)
9,00
15. Mewujudkan Kota Padang menjadi
tujuan Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing
Kontribusi Sektor Pariwisata Kota
Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
23,50
16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi
Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara
22.743
Jumlah Kunjungan Wisata Domestik
2.691.102
Rata-rata lama tinggal wisatawan
mancanegara
1,60
Rata-rata lama tinggal wisatawan domestic
1,75
17. Meningkatnya ketangguhan kawasan dalam penanggulangan bencana
Persentase Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana
1
18. Meningkatnya kemampuan penanggulangan bencana
Persentase bencana yang ditangani
100
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 145
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
19. Meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel
Opini BPK atas laporan keuangan WTP
20. Meningkatnya kinerja birokrasi Nilai AKIP BB
Nilai Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Kota
3,15
21. Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Berkualitas
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Publik
80,00
Indeks Kemudahan perizinan daerah
95,13
Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
2,83
2.3.2. Pengukuran Capaian Kinerja dibandingkan dengan Target Perjanjian Kinerja
Pengukuran kinerja sangat penting untuk mengetahui pencapaian realisasi setiap
indikator kinerja kegiatan, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam mencapai visi,
misi agar dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan kinerja dalam pelaksanaan
program/kegiatan yang akan datang. Dalam kontek pengukuran ini, dilakukan analisis
efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana
maupun realisasi sehingga dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi yang dilakukan
oleh instansi tersebut. Untuk mengukur kinerja terutama keberhasilan pencapaian
masing-masing indikator kinerja hasil (outcome) pada sasaran digunakan pengukuran
kinerja melalui skala pengukuran ordinal, dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Tabel 2.9 Interval Nilai Evaluasi AKIP
INTERVAL NILAI KRITERIA PENILAIAN
≥ 100 Sangat memuaskan
85 ≤ 100 Sangat baik
70 ≤ 85 Baik
55 ≤ 70 Cukup
≤ 55 Kurang Baik
Pemerintah Kota Padang menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor Kota Padang 8 Tahun
2021 tentang perubahan atas Perda nomor 6 Tahun 2019 tentang RPJMD Kota Padang
Tahun 2019-2024. Sasaran strategis dan indikator kinerja yang terdapat dalam RPJM
Kota Padang selanjutnya dituangkan dalam perjanjian kinerja Walikota Padang, yang
menjadi ukuran dalam proses penyusunan laporan kinerja instansi Pemerintah Kota
Padang. Dalam laporan kinerja instansi Pemerintah Kota Padang dipaparkan 21 sasaran
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 146
kinerja dan 32 indikator kinerja yang mendukung dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan
sasaran Pemerintah Kota Padang. Sasaran dan indikator kinerja ini penting mengingat
keduanya merupakan dasar untuk penilaian keberhasilan atau kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran
dan indikator kinerja ini sekaligus sebagai alat untuk mencapai visi dan misi Walikota
dan Wakil Walikota Padang yang telah disusun sebelumnya. Sasaran kinerja maupun
indikator kinerja dapat menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan
pembangunan yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja
pembangunan daerah. Sasaran dinyatakan sesuai indikator secara spesifik, fokus,
terukur, dan dapat dicapai dengan indikator kinerja atau tolok ukur keberhasilan
pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama 5 (lima) tahun. Setiap perjanjian
kinerja dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
NO
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar
Rata-rata lama sekolah
11,45 11,59 101,22
Harapan lama sekolah 16,60 16,53 99,58
2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Angka harapan hidup 73,40 73,69 100,40
3. Meningkatnya Kesetaraan Gender
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
93,77 93,81 100,04
4. Meningkatnya
kesejahteraan masyarakat
Pendapatan Perkapita (HK)
44,00 43,63* 99,16
Pengeluaran perkapita 14,80 14,54 98,24
5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap pelayanan perhubungan
80 77,24 96,55
6. Menurunnya Luas
Kawasan Banjir dan Genangan
Persentase luas kawasan bebas banjir
61,19% 61,19% 100
7. Meningkatnya
Ketenteraman, Ketertiban dan Keamanan didalam Masyarakat
Angka Kriminalitas
(angka Pelanggaran Yustisial)
3.150 1.104 285,32
8. Meningkatnya Kualitas
Lingkungan Hidup dan Sanitasi
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
68,30 70,07 102,59
Luas Kawasan Kumuh yang ditangani
34,76 39,68 114,15
9. Meningkatnya kualitas
perumahan dan permukiman layak
Persentase perumahan
dan permukiman yang layak
75,37% 74,08% 98,29
10. Meningkatnya Kesempatan Kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka
11,01% 13,64%* 80,72
11. Meningkatnya Tingkat Perekonomian Penduduk
Tingkat Kemiskinan 4,6% 4,94% 93,12
PDRB Per-Kapita 65.000 71.360 109,78
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 147
NO
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(ADHB)
12. Meningkatnya investasi Peningkatan nilai PMA (US $)
$ 17.123.287,67 38.324.000 223,81
Peningkatan nilai PMDN
950.000.000.000 886.626.600.000 93,33
13. Menjadikan Sektor
Perdagangan sebagai Penggerak Utama Perekonomian
Kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB
16,90% 16,50% 97,63
14. Menjadikan Kota Padang
sebagai Pusat Ekonomi Kreatif
Pertumbuhan Pelaku
Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)
9,00% 86,33% 959
15. Mewujudkan Kota Padang menjadi tujuan
Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing
Kontribusi Sektor Pariwisata Kota
Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
23,50% 20,37% 86,68
16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi
Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara
22.743 1.538 6,76
Jumlah Kunjungan Wisata Domestik
2.691.102 1.000.732 37,19
Rata-rata lama tinggal
wisatawan mancanegara
1,60 1,22 76,25
Rata-rata lama tinggal wisatawan domestic
1,75 1,62 92,57
17. Meningkatnya
ketangguhan kawasan dalam penanggulangan bencana
Persentase
Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana
1% 1% 100
18. Meningkatnya
kemampuan penanggulangan
bencana
Persentase bencana yang ditangani
100% 100% 100
19. Meningkatnya kualitas
tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel
Opini BPK atas laporan keuangan
WTP WTP* 100
20 Meningkatnya kinerja birokrasi
Nilai AKIP BB BB* 100
Nilai Laporan
Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Kota
3,15 3,3162* 105,27
21. Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Berkualitas
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Publik
80,00 82,66 103,32
Indeks Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
2,83 2,47 87,28
*Realisasi tahun lalu, karena realisasi belum di publish
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 148
2.3.3. Pengukuran Capaian Kinerja dibandingkan dengan Tahun Sebelumnya
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2021 dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, sebagai berikut :
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja
TAHUN
2019
TAHUN
2020
TAHUN
2021
Realisasi % Capaian
Kinerja Realisasi
% Capaian Kinerja
Realisasi % Capaian
Kinerja
1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar
Rata-rata lama sekolah -¹ -¹ 11,58 101,58 11,59 101,22
Harapan lama sekolah -¹ -¹ 16,52 99,82 16,53 99,58
2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Angka harapan hidup 73,35 100,21 73,65 100,38 73,69 100,40
3. Meningkatnya Kesetaraan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG)
-¹ -¹ 93,64 99,86 93,81 100,04
4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pendapatan Perkapita (HK) 62,05 142,06 -¹ -¹ 43,63* 99,16
Pengeluaran perkapita -¹ -¹ -¹ -¹ 14,54 98,24
5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan
Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) terhadap pelayanan perhubungan
-¹ -¹ 74,92 94,83 77,24 96,55
6. Menurunnya Luas Kawasan Banjir dan Genangan
Persentase luas kawasan bebas banjir
34,02% 94,71 57,22% 103,84 61,19% 100
7. Meningkatnya Ketenteraman,
Ketertiban dan Keamanan didalam Masyarakat
Angka Kriminalitas (angka Pelanggaran Yustisial)
5.160 67,82 2.953 111,75 1.104 285,32
8. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Sanitasi
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 68,70 92,84 71,53 100,48 70,07 102,59
Luas Kawasan Kumuh yang ditangani
-¹ -¹ 10,29 168,13 39,68 114,15
9. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman layak
Persentase perumahan dan permukiman yang layak
-¹ -¹ -¹ -¹ 74,08 98,29
10. Meningkatnya Kesempatan Kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka 9,18% 125,5 13,64% 91,64 13,64% 80,72
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 149
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja
TAHUN
2019
TAHUN
2020
TAHUN
2021
Realisasi % Capaian
Kinerja Realisasi
% Capaian Kinerja
Realisasi % Capaian
Kinerja
11. Meningkatnya Tingkat Perekonomian Penduduk
Tingkat Kemiskinan 4,48% 104,46 4,40% 147,72 4,94% 93,12
PDRB Per-Kapita (ADHB) -¹ -¹ 64.660 95,79 71.360 109,78
12. Meningkatnya investasi Peningkatan nilai PMA (US $) -¹ -¹ -¹ -¹ 38.324.000 223,81
Peningkatan nilai PMDN -¹ -¹ -¹ -¹ 886.626.600.000 93,33%
13. Menjadikan Sektor Perdagangan sebagai Penggerak Utama Perekonomian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
16,94% 99,83 15,76% 92,38 16,50% 97,63
14. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Ekonomi Kreatif
Pertumbuhan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)
-¹ -¹ -0,102% -102,5 86,33% 959
15. Mewujudkan Kota Padang menjadi
tujuan Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing
Kontribusi Sektor Pariwisata Kota
Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
-¹ -¹ 33% 220 20,37% 86,68
16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi
Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara
-¹ -¹ 16.565 75 1.538 6,76
Jumlah Kunjungan Wisata Domestik
-¹ -¹ 69.609 139 1.000.732 37,19
Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara
-¹ -¹ -¹ -¹ 1,22 76,25
Rata-rata lama tinggal wisatawan domestic
-¹ -¹ -¹ -¹ 1,62 92,57
17. Meningkatnya ketangguhan
kawasan dalam penanggulangan bencana
Persentase Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana
1 100 -¹ -¹ 1 100
18. Meningkatnya kemampuan penanggulangan bencana
Persentase bencana yang ditangani
-¹ -¹ 100 100 100 100
19. Meningkatnya kualitas tatakelola
birokrasi yang bersih dan akuntabel
Opini BPK atas laporan keuangan WTP 100 WTP 100 WTP* 100
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 150
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja
TAHUN
2019
TAHUN
2020
TAHUN
2021
Realisasi % Capaian
Kinerja Realisasi
% Capaian Kinerja
Realisasi % Capaian
Kinerja
20 Meningkatnya kinerja birokrasi Nilai AKIP BB 100 BB 100 BB* 100
Nilai Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Kota
-¹ -¹ 3,316 105,27 3,3162* 105,27
21. Meningkatnya Pelayanan Publik
Yang Berkualitas
Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) terhadap Pelayanan Publik
79,83 101,31 82,66 103,55 82,66 103,32
Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
2,78 101,83 2,96 106,47 2,47 87,28
Ket : -¹ : indikator tidak digunakan pada tahun tersebut * : Realisasi tahun lalu, karena realisasi belum di publish
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 151
2.3.4. Pengukuran Capaian Kinerja dibandingkan dengan Target Dalam
Pembangunan Jangka Menengah
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2021 dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, sebagai
berikut :
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
REALISASI TAHUN 2021
TARGET RPJMD
PERSENTASE CAPAIAN
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar
Rata-rata lama sekolah 11,59 12,01 96,50
Harapan lama sekolah 16,53 17,35 95,27
2. Meningkatnya Derajat
Kesehatan Masyarakat
Angka harapan hidup 73,69 73,68 100,01
3. Meningkatnya Kesetaraan Gender
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
93,81 94,3 99,48
4. Meningkatnya
kesejahteraan masyarakat
Pendapatan Perkapita (HK)
43,63* - -
Pengeluaran perkapita 14,54 15,302 95,02
5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan perhubungan
77,24 84,70 91,19
6. Menurunnya Luas
Kawasan Banjir dan Genangan
Persentase luas kawasan bebas banjir
61,19% 77,00% 79,46
7. Meningkatnya
Ketenteraman, Ketertiban dan Keamanan didalam Masyarakat
Angka Kriminalitas
(angka Pelanggaran Yustisial)
1.104 1.875 169,83
8. Meningkatnya Kualitas
Lingkungan Hidup dan Sanitasi
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
70,07 68,60 102,14
Luas Kawasan Kumuh yang ditangani
39,68 122,33 32,43
9. Meningkatnya kualitas
perumahan dan permukiman layak
Persentase perumahan
dan permukiman yang layak
74,08%
81,16% 91,27
10. Meningkatnya Kesempatan Kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka
13,64%* 12,86% 94,28
11. Meningkatnya Tingkat Perekonomian Penduduk
Tingkat Kemiskinan 4,94% 4,10% 82,99
PDRB Per-Kapita (ADHB)
71.360 82.040 86,98
12. Meningkatnya investasi Peningkatan nilai PMA (US $)
38.324.000 17.123.287,67 223,81
Peningkatan nilai PMDN
886.626,6 750.000 118,22
13. Menjadikan Sektor Perdagangan sebagai
Penggerak Utama Perekonomian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
16,50% 17,85% 92,43
14. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Ekonomi Kreatif
Pertumbuhan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)
86,33% 10,5% 822,19
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 152
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
REALISASI TAHUN 2021
TARGET RPJMD
PERSENTASE
CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
15. Mewujudkan Kota Padang menjadi tujuan
Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing
Kontribusi Sektor Pariwisata Kota
Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
20,37% 31,50% 64,66
16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi
Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara
1.538 28.369 5,42
Jumlah Kunjungan Wisata Domestik
1.000.732 3.164.222 31,62
Rata-rata lama tinggal
wisatawan mancanegara
1,22 1,9 64,21
Rata-rata lama tinggal wisatawan domestik
1,62 2,5 64,8
17. Meningkatnya
ketangguhan kawasan dalam penanggulangan bencana
Persentase
Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana
1% 18% 5,55
18. Meningkatnya
kemampuan penanggulangan bencana
Persentase bencana yang ditangani
100% 100% 100
19. Meningkatnya kualitas
tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel
Opini BPK atas laporan keuangan
WTP WTP 100
20 Meningkatnya kinerja birokrasi
Nilai AKIP BB A 75
Nilai Laporan
Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Kota
3,3162 3,20 103,63
21. Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Berkualitas
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Publik
82,66 80,30 102,94
Indeks Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
2,47 2,97 83,16
Selain itu, terdapat perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2021 dengan
standar nasional, sebagai berikut :
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA REALISASI KINERJA
TAHUN 2021
STANDAR NASIONAL
Provinsi Nasional
1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Dasar
Rata-rata lama sekolah
11,59 9,07 8,54
Harapan lama sekolah
16,53 14,09 13,08
2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Angka harapan hidup 73,69 69,59 71,57
3. Meningkatnya Kesetaraan Gender
Indeks
Pembangunan Gender (IPG)
93,81 94,34 91,27
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 153
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA REALISASI KINERJA
TAHUN 2021
STANDAR NASIONAL
Provinsi Nasional
4. Meningkatnya
kesejahteraan masyarakat
Pendapatan Perkapita (HK)
43,63*
Pengeluaran perkapita
14,54 10,79
5. Meningkatnya layanan trasportasi perkotaan
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan perhubungan
77,24 - -
6. Menurunnya Luas
Kawasan Banjir dan Genangan
Persentase luas
kawasan bebas banjir
61,19% - -
7. Meningkatnya
Ketenteraman, Ketertiban dan
Keamanan didalam Masyarakat
Angka Kriminalitas
(angka Pelanggaran Yustisial)
1.104 5.099 53.340
8. Meningkatnya Kualitas
Lingkungan Hidup dan Sanitasi
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
70,07 73,58 65,55
Luas Kawasan
Kumuh yang ditangani
39,68 - -
9. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman layak
Persentase perumahan dan
permukiman yang layak
74,08% - -
10. Meningkatnya Kesempatan Kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka
13,64%* 6,88 7,1
11. Meningkatnya Tingkat
Perekonomian Penduduk
Tingkat Kemiskinan 4,94% 6,63 7,38
PDRB Per-Kapita (ADHB)
71.360 45.293,75 -
12. Meningkatnya investasi
Peningkatan nilai PMA (US $)
38.324.000 - -
Peningkatan nilai
PMDN
886.626.600.000 - -
13. Menjadikan Sektor
Perdagangan sebagai Penggerak Utama Perekonomian
Kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB
16,50% - -
14. Menjadikan Kota
Padang sebagai Pusat Ekonomi Kreatif
Pertumbuhan Pelaku
Usaha Ekonomi Kreatif (e-kraf)
86,33% - -
15. Mewujudkan Kota
Padang menjadi tujuan Pariwisata yang unggul dan Berdaya Saing
Kontribusi Sektor
Pariwisata Kota Padang terhadap Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
20,37% - -
16. Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi
Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara
1.538 10.875 1.557.530
Jumlah Kunjungan Wisata Domestik
1.000.732 8.041.868 -
Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara
1,22 3,58 -
Rata-rata lama 1,62 1,53 -
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 154
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA REALISASI KINERJA
TAHUN 2021
STANDAR NASIONAL
Provinsi Nasional
tinggal wisatawan domestic
17. Meningkatnya
ketangguhan kawasan dalam penanggulangan bencana
Persentase
Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana
1% - -
18. Meningkatnya
kemampuan penanggulangan bencana
Persentase bencana yang ditangani
100% - -
19. Meningkatnya kualitas
tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel
Opini BPK atas laporan keuangan
WTP* - -
20 Meningkatnya kinerja birokrasi
Nilai AKIP BB* - -
Nilai Laporan Penyelenggaran
Pemerintah Daerah (LPPD) Kota
3,3162 3,316 -
21. Meningkatnya
Pelayanan Publik Yang Berkualitas
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Publik
82,66 - -
Indeks Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
2,47 2,69 2,24
Berikut ini akan dijabarkan penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan di tahun 2021, yakni :
SASARAN STRATEGIS 1
MENINGKATNYA KUALITAS PENDIDIKAN DASAR
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
RATA-RATA LAMA SEKOLAH 11,45 11,59 101,22
HARAPAN LAMA SEKOLAH 16,60 16,53 99,58
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas pendidikan dasar ditandai dengan 2
(dua) indikator kinerja yang meliputi rata-rata lama sekolah dan indikator kinerja harapan
lama sekolah. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena salah satu
pendukung keterwujudan pencapaian misi I (meningkatkan kualitas pendidikan untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing)
dan mencapai tujuan (mewujudkan SDM Kota Padang yang beriman, kreatif, inovatif dan
berdaya saing).
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja rata-rata lama sekolah, dari data yang
dikeluarkan oleh BPS Provinsi Sumatera Barat tahun 2022 di atas terlihat bahwa untuk
indikator kinerja rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bila
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 155
dibandingkan antara target dengan realisasi tahun 2021, maka persentase capaian
101,22%. Target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang untuk indikator
kinerja rata-rata lama sekolah tahun 2021 adalah 11,45. Target ini meningkat
dibandingkan tahun 2020 yang hanya 11,40. Target yang telah ditetapkan tersebut
sebenarnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian yang diperoleh oleh Provinsi
Sumatera Barat (9,07) dan nasional (8,54) tahun 2021. Bila dilihat capaian yang
diperoleh oleh Kota Padang tahun 2021 sekaitan dengan rata-rata lama sekolah ini, maka
angka capaian yang berhasil diperoleh sesuai dengan data BPS Provinsi Sumatera Barat
tahun 2022 adalah 11,59. Meski hanya naik 0,01 dari tahun sebelumnya yaitu 11,58,
namun kenaikan angka rata-rata lama sekolah ini merupakan sesuatu yang cukup luar
biasa karena angka tersebut tetap saja naik meskipun dalam kondisi pandemi covid-19.
Kenaikan tersebut dipicu salah satunya karena banyak penduduk yang sebelumnya putus
sekolah kemudian mengambil program Paket A, B dan C. Kondisi ini tentu mempengaruhi
angka rata-rata lama sekolah. Di sisi lain sosialisasi tentang pentingnya pendidikan pada
zaman ini, ikut mempengaruhi animo masyarakat untuk terus memperoleh pendidikan.
Bagaimanapun dunia kerja senantiasa mensyaratkan kualifikasi pendidikan untuk bisa
diterima bekerja. Kompetensi menjadi syarat pendukung.
Secara keseluruhan, untuk daerah-daerah Kabupaten Kota di Sumatera Barat, maka
angka Rata-rata Lama Sekolah dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2.10 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2018-2021
Kabupaten/Kota Rata Rata Lama Sekolah (Tahun)
2018 2019 2020 2021
Kab. Kep. Mentawai 6.95 7.08 7.09 7.20
Kab. Pesisir Selatan 8.14 8.25 8.26 8.27
Kab. Solok 7.84 7.85 7.86 7.87
Kab. Sijunjung 7.77 8.10 8.11 8.12
Kab. Tanah Datar 8.44 8.45 8.61 8.62
Kab. Padang Pariaman 7.50 7.86 7.87 7.88
Kab. Agam 8.69 8.85 8.96 8.97
Kab. Lima Puluh Kota 7.97 7.98 7.99 8.07
Kab. Pasaman 7.66 7.86 8.09 8.10
Kab. Solok Selatan 8.15 8.16 8.28 8.32
Kab. Dharmasraya 8.25 8.46 8.47 8.55
Kab. Pasaman Barat 7.86 8.06 8.19 8.27
Kota Padang 11.33 11.34 11.58 11.59
Kota Solok 11.01 11.02 11.03 11.04
Kota Sawahlunto 9.94 9.97 10.17 10.32
Kota Padang Panjang 11.44 11.45 11.62 11.63
Kota Bukittinggi 11.31 11.32 11.33 11.34
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 156
Kabupaten/Kota Rata Rata Lama Sekolah (Tahun)
2018 2019 2020 2021
Kota Payakumbuh 10.46 10.72 10.73 10.81
Kota Pariaman 10.36 10.37 10.59 10.67
Provinsi Sumatera Barat - 8.92 8.99 9.07
Sumber: BPS Sumatera Barat 2022
Angka Rata-rata Lama Sekolah sebesar 11,59 yang dicapai oleh Pemerintah Kota Padang
tahun 2021 menunjukan bahwa secara rata-rata warga Kota padang telah mengenyam
pendidikan selama 11,59 tahun. Hal ini berarti bahwa penduduk Kota Padang rata-rata
telah memiliki pendidikan sederajat dengan SMA kelas XII. Angka Rata-rata lama sekolah
yang telah digambarkan di atas, bila dibandingkan dengan Kabupaten Kota lainnya di
Sumatera Barat, maka Kota Padang berada pada urutan ke dua setelah Kota Padang
Panjang. Kemudian diikuti oleh Kota Bukittinggi dan Kota Solok.
Gambar 2.6 Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan pada zaman ini, merupakan salah satu
solusi yang dapat ditawarkan untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah
Untuk indikator kinerja Harapan Lama Sekolah dengan persentase capaian sebesar 99,58
dari target 16,60 dengan realisasi sebesar 16,53. Harapan lama sekolah terlihat sebuah
trend yang cenderung menurun. Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan sebagai
pendidikan formal yang digunakan penduduk dalam jumlah tahun. Cakupan penduduk
yang dihitung adalah usia 25 tahun ke atas. Angka harapan lama sekolah didefinisikan
sebagai lamanya sekolah (tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak umur
tertentu di masa mendatang. Angka harapan lama sekolah dihitung untuk penduduk usia
7 tahun ke atas.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 157
Target Harapan Lama Sekolah yang ditetapkan Kota Padang baik tahun 2020 maupun
2021 tidak tercapai secara utuh. Tahun 2020 misalnya dari target yang ditetapkan
sebesar 16,55, capaian yang berhasil diwujudkan adalah 16,52 artinya persentase
capaian yang diperoleh adalah 99,82%. Pada tahun 2021 meskipun capaian yang
diperoleh sedikit meningkat, namun bila dibandingkan antara target dengan capaian
justeru mempelihatkan persentase yang menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Target yang ditetapkan tahun 2021 adalah 16,60 dengan realisasi sebesar 16,53 dengan
persen 99,58%. Tidak tercapainya target ini salah satunya adalah karena pandemi yang
terjadi. Masih kurangnya ruang kelas yang tersedia di sekolah-sekolah negeri untuk
melayani proses belajar mengajar menjadi faktor lainnya. Jumlah anak-anak tamat
Sekolah Dasar untuk beberapa kecamatan tidak bisa bersekolah di SMP negeri. Hal ini
karena terbatasnya daya tampung SMP Negeri yang ada. Akibatnya pemerataan
pendidikan belum bisa sepenuhnya dilaksanakan. Salah satu solusi yang dapat
ditawarkan dalam hal ini adalah pendirian Unit Sekolah Baru (USB) dan Pembangunan
Ruang Kelas Baru (RKB). Saat ini salah satu program unggulan Wali Kota Padang adalah
membangun 500 RKB hingga tahun 2023.
Angka Harapan Lama Sekolah mengindikasikan makin tingginya pendidikan yang dicapai
oleh masyarakat di suatu daerah. Semakin tinggi angka harapan lama sekolah berarti
semakin tinggi jenjang pendidikan yang dijalani. Asumsi yang berlaku secara umum
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kualitas
seseorang, baik pola pikir maupun pola tindakannya. Angka 16,53 yang dicapai dalam
Harapan Lama Sekolah ini memberikan gambaran bahwa anak-anak Kota Padang yang
berusia 7 tahun memiliki harapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1. Artinya
ketika ia menamatkan pendidikan S1, anak-anak Kota Padang telah berusia antara 23
hingga 24 tahun.
Secara keseluruhan, untuk daerah-daerah Kabupaten Kota di Sumatera Barat, maka
angka Harapan Lama Sekolah dapat digambarkan sebagai berikut:
Kabupaten/Kota Harapan Lama Sekolah (Tahun)
2018 2019 2020 2021
Kab. Kep. Mentawai 12.39 12.76 12.82 12.89
Kab. Pesisir Selatan 13.30 13.31 13.32 13.33
Kab. Solok 13.02 13.03 13.04 13.05
Kab. Sijunjung 12.35 12.36 12.37 12.38
Kab. Tanah Datar 13.88 14.32 14.33 14.34
Kab. Padang Pariaman 13.57 13.62 13.67 13.68
Kab. Agam 13.85 13.86 13.87 13.88
Kab. Lima Puluh Kota 13.27 13.28 13.29 13.30
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 158
Kabupaten/Kota Harapan Lama Sekolah (Tahun)
2018 2019 2020 2021
Kab. Pasaman 12.78 12.79 12.80 12.81
Kab. Solok Selatan 12.69 12.70 12.71 12.72
Kab. Dharmasraya 12.41 12.42 12.43 12.44
Kab. Pasaman Barat 13.22 13.40 13.61 13.68
Kota Padang 16.50 16.51 16.52 16.53
Kota Solok 14.30 14.31 14.32 14.33
Kota Sawahlunto 13.15 13.16 13.17 13.18
Kota Padang Panjang 15.04 15.05 15.06 15.07
Kota Bukittinggi 14.95 14.96 14.97 14.98
Kota Payakumbuh 14.24 14.25 14.26 14.27
Kota Pariaman 14.52 14.53 14.54 14.55
Provinsi Sumatera Barat 13.95 14.01 14.02 14.09
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022
Berbeda dengan gambaran Rata-rata Lama Sekolah sebagaimana yang telah
dikemukakan di atas, maka angka Harapan Lama Sekolah Kota Padang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan Kabupaten Kota lainnya di Sumatera Barat. Hal ini berarti bahwa
anak-anak Kota Padang memiliki harapan yang lebih panjang dalam menikmati
pendidikan dibandingkan Kota dan Kabupaten lain di Sumatera Barat. Angka ini jauh
melebihi capaian Provinsi Sumatera Barat yang 14,09 dan nasional yang 13,08.
Keberhasilan Pemerintah Kota Padang dalam meningkatkan angka Rata-rata Lama
Sekolah ini adalah dengan adanya dukungan anggaran program dan kegiatan pada
pendidikan Formal maupun Nonformal. Akses untuk meningkatkan tingkat pendidikan
akhir penduduk per usia 15 tahun sampai dengan 55 tahun tersedia pada kegiatan
belajar Paket A, Paket B dan Paket C. Selain program kegiatan tersebut juga ada
program Beasiswa keluarga tidak mampu yang bersumber dari APBN yaitu Program
Indonesia Pintar dan program Beasiswa Keluarga Miskin yang bersumber dari APBD
melalui pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Kota Padang. Beasiswa ini ditujukan
untuk siswa kurang mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pemahaman orang tua akan arti penting pendidikan menjadi sebab selanjutnya yang
mendorong angka bertahan sekolah. Selain itu, Pemerintah Kota Padang juga berusaha
untuk meningkatkan layanan pendidikan pada masyarakat luas, meskipun di masa
pandemi seperti pembelajaran melalui Daring dimana anak-anak dapat belajar di
rumahnya masing-masing di bawah kontrol guru.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 159
SASARAN STRATEGIS 2
MENINGKATNYA DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
ANGKA HARAPAN HIDUP 73,40 73,69 100,40
Pencapaian keberhasilan sasaran strategis meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu angka harapan hidup. Sasaran dan
indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi
I (meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing) dan mencapai tujuan (mewujudkan SDM
Kota Padang yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing).
Analisis keberhasilan atau peningkatan kinerja untuk indikator angka harapan hidup :
a. Fasilitas pelayanan yang mudah diakses masyarakat sehingga “Respon Time” dalam
penanganan kasus gawat darurat (gadar) maternal perinatal, dimana dalam waktu
minimal setengah jam dan maksimal satu jam pasien dengan kasus gadar maternal
dapat dengan segera dilakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
b. Status Puskesmas dan rumah sakit di Kota Padang yang telah terakreditasi yang
menunjukkan pelayanan kesehatan di Kota Padang mulai dari puskesmas sampai
rumah sakit sudah sesuai standard. Selain itu alat kesehatan yang ada di 23
puskesmas telah mencukupi untuk mendukung pelayanan kesehatan tingkat dasar
bagi masyarakat Kota Padang.
c. Keberadaan 9 Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan
19 RS PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) untuk
menangani kasus gadar maternal neonatal.
Tabel 2.11 Puskesmas PONED di Kota Padang Tahun 2021
No Nama Puskesmas Akreditasi Akreditasi Keterangan
1 Padang Pasir Utama PONED
2 Lubuk Buaya Utama PONED
3 Air Dingin Madya PONED
4 Anak Air Madya PONED
5 Bungus Madya PONED
6 Nanggalo Madya PONED
7 Pagambiran Madya PONED
8 Pauh Dasar PONED
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 160
No Nama Puskesmas Akreditasi Akreditasi Keterangan
9 Seberang Padang Dasar PONED
Tabel 2.12 Rumah Sakit PONEK di Kota Padang Tahun 2021
No Nama Puskesmas Akreditasi Keterangan
1 RSUP Dr.M.Djamil Paripurna/Internasional PONEK
2 RS Umum Daerah dr.Rasidin Padang Paripurna PONEK
3 RS Tk. III Reksodiwiryo Padang Utama PONEK
4 RS Bhayangkara Padang Lulus Perdana PONEK
5 RS Umum Yos Sudarso Paripurna PONEK
6 RS Umum Bunda Padang Paripurna PONEK
7 RS Umum Semen Padang Hospital Paripurna PONEK
8 RS Umum Aisyiyah Padang Lulus Perdana PONEK
9 RS Umum Islam Ibnu Sina Paripurna PONEK
10 RS Umum Selaguri Lulus Perdana PONEK
11 RS Islam Siti Rahmah Utama PONEK
12 RS Ibu dan Anak Cicik Lulus Perdana PONEK
13 RS Ibu dan Anak Mutiara Bunda Lulus Perdana PONEK
14 RS Ibu dan Anak Siti Hawa Utama PONEK
15 RS Ibu dan Anak Restu Ibu Lulus Perdana PONEK
16 RS Umum Naili DBS Dasar PONEK
17 RS Universitas Andalas Paripurna PONEK
18 RS Ibu dan Anak Lenggogeni Lulus Perdana PONEK
19 RS Umum Hermina Padang Paripurna PONEK
d. Dibukanya program pelayanan yang melayani masyarakat selama 24 jam sehari yaitu
Public Safety Center (PSC) pada tahun 2021.
e. Penguatan upaya promotif dan preventif yang berkesinambungan dalam merubah
perilaku masyarakat agar hidup bersih dan sehat, terutama melalui gerakan nasional
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang mengedepankan upaya promotif
dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan
seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 161
Gambar 2.7 Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Gambar 2.8
Workshop Pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Akupresur bagi Kader Asuhan Mandiri (Asman)
Gambar 2.9
Penguatan Germas bagi Guru Konseling Tingkat SMP Kota Padang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 162
f. Pemberdayaan keluarga melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) yang menjadikan kegiatan pemberdayaan keluarga sebagai
prioritas.
Gambar 2.10 Survey jentik nyamuk
Gambar 2.11
Pelatihan kader Penyakit Tidak Menular Puskesmas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 163
g. Himbauan dari Kepala Dinas Kesehatan untuk melakukan inovasi pelayanan kesehatan
di Puskesmas.
SASARAN STRATEGIS 3
MENINGKATNYA KESETARAAN GENDER
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG)
93,77 93,81 100,04
Pencapaian keberhasilan sasaran strategis meningkatnya kesetaraan gender ditandai
dengan 1 (satu) indikator kinerja yang meliputi indeks pembangunan gender (IPG).
Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan
pencapaian misi I (meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing) dan mencapai tujuan
(mewujudkan SDM Kota Padang yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing).
Menurut Sen (1989), pembangunan manusia meliputi konsep yang luas, mencakup
pemberdayaan, kerjasama, kesetaraan, keberlanjutan, dan keamanan. Untuk
menyederhanakan konsep yang sangat luas ini, United Nations Development Programme
(UNDP) menyusun ukuran pembangunan manusia yang dikenal sebagai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
Selanjutnya, agar ukuran ini juga dapat digunakan untuk membandingkan capaian
pembangunan berbasis gender, maka UNDP mengembangkan Indeks Pembangunan
Gender (IPG) sebagai turunan IPM. IPG merupakan rasio antara IPM perempuan dan IPM
laki-laki, dimana semakin mendekati 100, maka semakin rendah kesenjangan
pembangunan manusia antara perempuan dan laki-laki.
Dengan adanya ukuran terpisah antara IPM laki-laki dan IPM perempuan, maka analisis
tentang kualitas hidup masing-masing kelompok gender tersebut dapat dilakukan secara
parsial.
Kualitas manusia dalam IPM diukur dari tiga dimensi yaitu meliputi dimensi pendidikan,
dimensi kesehatan, dan dimensi ekonomi. Adapun komponen pembentuk IPM yang
digunakan adalah Angka Harapan Hidup (AHH) saat lahir yang mewakili dimensi
kesehatan, Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang
mewakili dimensi pendidikan, serta Pendapatan Nasional Bruto (PNB) perkapita yang
mewakili dimensi ekonomi. AHH saat lahir didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan
banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. AHH saat lahir
mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. Selanjutnya, HLS didefinisikan
sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 164
berusia 7 tahun ke atas di masa mendatang. Sementara itu, RLS didefinisikan sebagai
jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk berusia 25 tahun ke atas dalam menjalani
pendidikan formal.
Perbedaan pencapaian dalam bidang ekonomi menjadi penyebab utama kesenjangan
pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan di Indonesia. Komponen
penyusun IPM yang merefleksikan keadaan perekonomian diwakili oleh Pendapatan
Nasional Bruto (PNB) perkapita.
Kesenjangan pencapaian dalam bidang ekonomi dapat dilihat dari perbedaan pendapatan
laki-laki dan perempuan. Kesenjangan tersebut dapat dilihat melalui rasio PNB perkapita
antara perempuan dan laki-laki. Jika rasio PNB mendekati angka 1, maka kesenjangan
antara perempuan dan laki-laki dari sisi ekonomi semakin kecil begitu pula sebaliknya.
Metodologi penghitungan Indeks Pembangunan Gender (IPG) mengacu pada metodologi
baru yang di gunakan oleh UNDP tahun 2010 dengan dimensi dan indikator sebagai
berikut:
Dimensi Indikator
IPG/GDI
Umur Panjang dan sehat Angka Harapan Hidup pada saat lahir (e0), laki-laki & perempuan
Pengetahuan 1. Harapan Lama Sekolah (EYS); Laki-laki & Perempuan
2. Rata-rata Lama Sekolah (MYS); laki-laki & Perempuan
Kehidupan yang layak Perkiraan pendapatan; Laki-laki & Perempuan
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks
Pembangunan Gender (IPG) diperoleh dari IPM Perempuan dibagi dengan IPM laki-laki.
Capaian IPM Kota Padang menunjukkan bahwa IPM perempuan berada di bawah IPM
laki-laki dan angka IPM ini pun mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya seperti pada
data berikut ini.
Tabel 2.13 IPM Kota Padang
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Laki-laki Perempuan
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
Kota Padang 86,35 86,97 86,97 87,05 80,97 81,30 81,44 81,66
Capaian Indek Pemberdayaan Gender cukup mengalami peningkatan meskipun hanya
sedikit. Keberhasilan ini dilihat dari angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dari laki-
laki.Program dan kegiatan yang dilaksanakan terkait pada seluruh Perangkat daerah di
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 165
lingkungan pemerintah Kota Padang. Berdasarkan indikator perhitungan IPG yaitu Angka
Harapan Hidup laki-laki dan perempuan, Harapan lama sekolah laki-laki dan perempuan,
Rata-rata Lama Sekolah laki-laki dan perempuan, dan Perkiraan Pendapatan Laki-laki dan
perempuan yang diukur dalam tiga dimensi yaitu meliputi dimensi pendidikan, dimensi
kesehatan dan dimensi ekonomi. Semua program dan kegiatan yang terdapat pada dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana memberikan kontribusi terhadap mewujudkan kesetaraan gender di Kota
Padang.
Upaya yang dilaksanakan Pemerintah Kota Padang melalui Dinas P3AP2KB dalam
mewujudkan kesetaraan gender di Kota Padang berupa:
1. Sosialisasi Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) dan bimbingan
teknis penyusunan Anggaran Responsif Gender bagi selurh perangkat daerah..
2. Untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di wilayah kecamatan dan
kelurahan dengan memberikan pelatihan usaha menjahit dan jajanan porsi. Setelah
kelompok masyarakat ini di latih kemudian diberikan bantuan alat untuk jus minuman
dan jajanan porsi.
3. Pelayanan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bekerjasama
dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dana Anak (P2TP2A)
sebagai lembaga penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta
Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) sebagai wadah konsultasi bagi keluarga.
4. Sosialisasi pelayanan pengaduan masyarakat terhadap kasus perempuan dan anak di
tngkat kecamatan
5. Pembinaan terhadap kelompok Dasawisma dan Tim Penggerak PKK mulai dari tingkat
kelurahan, kecamatan dan kota.
6. Sosialisasi dan pembinaan sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak dalam upaya
mewujudkan Kota Layak Anak.
7. Pelayanan Keluarga Berencana pada faskes-faskes kesehatan, momentum pelayanan
KB bersama mitra kerja.
8. Pembinaan pada kelompok Bina Keluarga Balita, Bina Kelurga Remaja dan Bina
Keluarga Lansia dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Padang.
9. Salah satu upaya penurunan angka kemiskinan melakukan pembinaan terpada di
Kampung KB.
10. Pembinaan pada kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan
pemilihan Duta GenRe (Generasi Berencana) dalam menyiapkan generasi muda yang
berencana.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 166
SASARAN STRATEGIS 4
MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
PENDAPATAN PERKAPITA (HK) 44,00 43,63* 99,16
PENGELUARAN PERKAPITA 14,80 14,54 98,24
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kesejateraan masyarakat ditandai dengan 2
(dua) indikator kinerja yang meliputi pendapatan per kapita dan pengeluaran perkapita.
Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan
pencapaian misi I (meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing) dan mencapai tujuan
(mewujudkan SDM Kota Padang yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing).
Pengeluaran Per Kapita digunakan sebagai indikator dari sasaran meningkatnya
kesejahteraan masyarakat. Indikator sasaran ini merupakan indikator baru yang
digunakan dalam perubahan RPJMD Kota Padang Tahun 2019-2024. Capaian
Pengeluaran Per Kapita penduduk Kota Padang tahun 2021 tidak mencapai target dari
nilai yang telah ditentukan. Meskipun target tidak tercapai, nilai Pengeluaran Per Kapita
di tahun 2021 cukup lebih baik jika dibandingkan dengan nilai pada tahun 2020. Hal ini
mengindikasikan bahwa kesejahteraan masyarakat Kota Padang mengalami peningkatan
yang lebih baik di tahun 2021. Beberapa faktor yang menjadi penghambat tercapainya
kinerja antara lain :
1. Dibatasinya aktivitas ekonomi dan sosial sebagai upaya untuk mengantisipasi
penyebaran Covid-19 melalui beberapa kebijakan diantaranya, karantina wilayah
melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), himbauan tidak melakukan mudik
bagi warga Kota Padang serta Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM).
2. Rendahnya daya beli masyarakat yang menyebabkan toko-toko, pasar dan swalayan
sepi pengunjung dan pembeli.
3. Banyaknya perusahaan dan industri yang terpaksa merumahkan karyawan.
4. Ketidakpastian kapan pandemi Covid-19 berakhir.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang di tahun 2021 antara lain:
1. Memberikan dukungan untuk UMKM baik bantuan modal, teknologi, akses pasar dan
perubahan metode pemasaran.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 167
Gambar 2.12 Bapak Wali Kota Memberikan Bantaun pada UMKM
2. Memberikan stimulus bagi pelaku usaha. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
gairah pelaku usaha untuk beroperasi dan berproduksi kembali.
Gambar 2.13 Stimulus bagi Pelaku Usaha
3. Menggerakkan sektor pariwisata dan perdagangan melalui penerapan protokol
kesehatan yang ketat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 168
Gambar 2.14 Menggerakkan Sektor Pariwisata dan perdagangan melalui penerapan
protokol kesehatan
SASARAN STRATEGIS 5
MENINGKATNYA LAYANAN TRASPORTASI PERKOTAAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN PERHUBUNGAN
80 77,24 96,55
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya layanan transportasi perkotaan ditandai
dengan 1 (satu) indikator kinerja yang meliputi indeks kepuasan masyarakat (IKM)
terhadap pelayanan perhubungan. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan
karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 2 (mewujudkan Kota Padang yang
unggul, aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal) dan mencapai
tujuan (terwujdunya Kota Padang yang layak huni).
Analisis keberhasilan atau peningkatan kinerja untuk indeks kepuasan masyarakat (IKM)
terhadap pelayanan perhubungan meliputi :
1. Fasilitas yang disediakan layanan transportasi bus trans padang sangat nyaman dan
lebih cepat dibandingkan megggunakan layanan transportasi lain.
2. Dari analisis tingkat kesesuaian (TKI) dapat disimpulkan bahwa nilai tingkat
kesesuaian atau perbandingan antara tingkat kepuasan (performance) dengan tingkat
kepentingan (importance) pelayanan bus trans padang berada diangka 80%
Tabel 2.14 Analisis Tingkat Kesesuaian Pelayanan Trans Padang Koridor 1
NO INDIKATOR TKI (%)
1 Kondisi pintu keluar masuk 88.68
2 Waktu tunggu di halte 89.27
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 169
NO INDIKATOR TKI (%)
3 Fasilitas Ruang Khusus Untuk Kursi Roda 89.27
4 Fasilitas bagi penyandang cacat, lanjut usia, ibu
membawa anak/balita, Wanita hamil
89.30
5 Ketepatan waktu kedatangan di halte 90.35
6 Kelaikan Kendaraaan Yang Dioperasikan 91.12
7 Waktu berhenti di halte (maks. 90 detik) 91.19
8 Kenyamanan tempat berdiri 92.16
9 Daya tampung penumpang 92.29
10 Peralatan Keselamatan (Palu Pemecah, Tabung Pemadan Kebakaran, P3K)
92.30
11 Kenyamanan tempat duduk 92.53
12 Ketersedian tempat sampah 92.54
13 Ketersediaan SOP Penanganan Keadaan Darurat 92.70
14 Ketersedian Fasilitas tempat duduk 92.89
15 Informasi Nomor Pengaduan 92.97
16 Kecepatan perjalanan bus normal (maks 50 km/jam) 93.17
17 Penerangan 93.38
18 Keamanan di terminal/halte 93.98
19 Keramahan petugas tiketing 94.06
20 Lampu Isyarat Tanda Darurat, 94.12
21 Kualitas pelayanan operasional 94.18
22 Keamanan di dalam Bus 94.51
23 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri 94.75
24 Kebersihan Dalam Bus 94.85
25 penyejuk ruangan/AC 94.85
26 Informasi/Himbauan dalam Bus 95.22
27 Keramahan petugas 95.75
28 Informasi melalui audio dan/visual untuk memperjelas penumpang turun di halte
95.79
29 Kemudahan, praktis dan transparan mendapat tiket 95.89
30 Pengumuman sampai tujuan (akhir koridor) 96.00
31 Petugas Dalam Bus 96.26
32 Kelengkapan Dokumen Perjalanan (SIM, STNK,
Kartu Uji, Kartu Pengawasan)
96.50
33 Tersedianya Sistem GPS dan CCTV di Setiap Bus 96.94
34 Harga tiket 97.42
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 170
NO INDIKATOR TKI (%)
35 Memiliki Identitas yang Jelas (Identitas Kend, Tanda Pengenal Pengemudi & Seragam),
97.60
36 Kegelapan Kaca Film 98.14
37 Rutinitas pemeriksaan 99.25
Tabel 2.15 Analisis Tingkat Kesesuaian Pelayanan Trans Padang Koridor IV
NO INDIKATOR TKI (% )
1 Ketepatan waktu kedatangan di halte 80.23
2 Waktu tunggu di halte 81.56
3 Keamanan di terminal/halte 82.76
4 Waktu berhenti di halte (maks. 90 detik) 84.18
5 Kebersihan Dalam Bus 87.77
6 Ketersedian tempat sampah 87.89
7 Kualitas pelayanan operasional 89.23
8 Keamanan di dalam Bus 89.60
9 Kelaikan Kendaraaan Yang Dioperasikan 90.33
10 Harga tiket 90.37
11 Rutinitas pemeriksaan 91.11
12 Peralatan Keselamatan (Palu Pemecah, Tabung
Pemadan Kebakaran, P3K)
91.12
13 penyejuk ruangan/AC 91.33
14 Ketersedian Fasilitas tempat duduk 91.37
15 Kenyamanan tempat berdiri 91.39
16 Petugas Dalam Bus 91.62
17 Ketersediaan SOP Penanganan Keadaan Darurat 91.67
18 Penerangan 92.03
19 Kondisi pintu keluar masuk 92.05
20 Keramahan petugas tiketing 92.20
21 Kenyamanan tempat duduk 92.39
22 Kecepatan perjalanan bus normal (maks 50 km/jam) 92.42
23 Fasilitas bagi penyandang cacat, lanjut usia, ibu
membawa anak/balita, Wanita hamil
93.07
24 Fasilitas Ruang Khusus Untuk Kursi Roda 93.22
25 Tersedianya Sistem GPS dan CCTV di Setiap Bus 93.61
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 171
NO INDIKATOR TKI (% )
26 Kelengkapan Dokumen Perjalanan (SIM, STNK,
Kartu Uji, Kartu Pengawasan)
94.66
27 Lampu Isyarat Tanda Darurat, 94.80
28 Informasi/Himbauan dalam Bus 94.84
29 Keramahan petugas 94.86
30 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri 94.90
31 Kemudahan, praktis dan transparan mendapat tiket 95.14
32 Informasi Nomor Pengaduan 95.17
33 Informasi melalui audio dan/visual untuk memperjelas penumpang turun di halte
95.64
34 Pengumuman sampai tujuan (akhir koridor) 95.92
35 Memiliki Identitas yang Jelas (Identitas Kend, Tanda Pengenal Pengemudi & Seragam),
96.00
36 Daya tampung penumpang 96.05
37 Kegelapan Kaca Film 98.22
3. Dari analisis Indeks Performance Analysis (IPA) dapat disimpulkan untuk meng
hasilkan atau memberikan suatu layanan yang terbaik pihak operator harus
mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan dan harapan dari penumpang sehingga
mempunyai dasar untuk melakukan pembenahan dqan target yang akan dicapai. Hasil
IPA jalur koridor I dan IV bus Trans Padang dapat dilihat pada Tabel berikut
Tabel 2.16 Hasil Analisis Performance - Importance Indeks Trans Padang Koridor 1
KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN
SARANA DAN PRASARANA
A
1 Fasilitas bagi penyandang cacat,
lanjut usia, ibu membawa
anak/balita, Wanita hamil
Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang ada
pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan (performance)
yang lebih rendah daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan
terhadap pelayanan bus trans Padang secara keseluruhan.
Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang
diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi
2 Fasilitas Ruang Khusus Untuk
Kursi Roda
3 Kelaikan Kendaraaan Yang
Dioperasikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 172
KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN
SARANA DAN PRASARANA
B
1 Kebersihan Dalam Bus Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada
kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi
dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang
tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan
trans padang secara keseluruhan
2 Ketersedian Fasilitas tempat duduk
3 Kenyamanan tempat duduk
4 Kenyamanan tempat berdiri
5 Peralatan Keselamatan (Palu
Pemecah, Tabung Pemadan
Kebakaran, P3K)
C
1 Ketersedian tempat sampah Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang
berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada performance rata- rata
keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk
indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari
penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat
kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang. indikator
ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran A
selesai diperbaiki.
2 Penerangan
3 Kondisi pintu keluar masuk
4 Daya tampung penumpang
5 Ketersediaan SOP Penanganan
Keadaan Darurat
6 Informasi Nomor Pengaduan
D
1 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran ini
memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan (performance)
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepuasan rata- rata
penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak terlalu
penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang berada
pada kuadran ini dapat dikurangi.
2 Penyejuk ruangan/AC
OPERASIONAL
A
1 Lampu Isyarat Tanda Darura Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang ada
pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata tingkat
kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara
keseluruhan.
Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang
diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi
2 Kegelapan Kaca Filem
3 Informasi melalui audio dan/visual
untuk memperjelas penumpang
turun di haltE
4 Informasi/Himbauan dalam Bu
B
1 Kualitas pelayanan operasional Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada
kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi
dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang
tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan
trans padang secara keseluruhan
2 Kelengkapan Dokumen Perjalanan
(SIM, STNK, Kartu Uji, Kartu
Pengawasan)
3 Keramahan petugas tiketing
4 Harga tiket
5 Keramahan petugas
6 Keamanan di terminal/halte
7 Keamanan di dalam Bus
8 Memiliki Identitas yang Jelas
(Identitas Kend, Tanda Pengenal
Pengemudi & Seragam)
9 Petugas Dalam Bus
10 Tersedianya Sistem GPS dan
CCTV di SetiapBus
KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN
SARANA DAN PRASARANA
B
1 Kebersihan Dalam Bus Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada
kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi
dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang
tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan
trans padang secara keseluruhan
2 Ketersedian Fasilitas tempat duduk
3 Kenyamanan tempat duduk
4 Kenyamanan tempat berdiri
5 Peralatan Keselamatan (Palu
Pemecah, Tabung Pemadan
Kebakaran, P3K)
C
1 Ketersedian tempat sampah Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang
berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada performance rata- rata
keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk
indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari
penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat
kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang. indikator
ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran A
selesai diperbaiki.
2 Penerangan
3 Kondisi pintu keluar masuk
4 Daya tampung penumpang
5 Ketersediaan SOP Penanganan
Keadaan Darurat
6 Informasi Nomor Pengaduan
D
1 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran ini
memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan (performance)
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepuasan rata- rata
penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak terlalu
penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang berada
pada kuadran ini dapat dikurangi.
2 Penyejuk ruangan/AC
OPERASIONAL
A
1 Lampu Isyarat Tanda Darura Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang ada
pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata tingkat
kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara
keseluruhan.
Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang
diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi
2 Kegelapan Kaca Filem
3 Informasi melalui audio dan/visual
untuk memperjelas penumpang
turun di haltE
4 Informasi/Himbauan dalam Bu
B
1 Kualitas pelayanan operasional Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada
kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi
dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang
tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan
trans padang secara keseluruhan
2 Kelengkapan Dokumen Perjalanan
(SIM, STNK, Kartu Uji, Kartu
Pengawasan)
3 Keramahan petugas tiketing
4 Harga tiket
5 Keramahan petugas
6 Keamanan di terminal/halte
7 Keamanan di dalam Bus
8 Memiliki Identitas yang Jelas
(Identitas Kend, Tanda Pengenal
Pengemudi & Seragam)
9 Petugas Dalam Bus
10 Tersedianya Sistem GPS dan
CCTV di SetiapBus
KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN
SARANA DAN PRASARANA
B
1 Kebersihan Dalam Bus Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada
kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi
dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang
tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan
trans padang secara keseluruhan
2 Ketersedian Fasilitas tempat duduk
3 Kenyamanan tempat duduk
4 Kenyamanan tempat berdiri
5 Peralatan Keselamatan (Palu
Pemecah, Tabung Pemadan
Kebakaran, P3K)
C
1 Ketersedian tempat sampah Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang
berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada performance rata- rata
keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk
indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari
penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat
kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang. indikator
ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran A
selesai diperbaiki.
2 Penerangan
3 Kondisi pintu keluar masuk
4 Daya tampung penumpang
5 Ketersediaan SOP Penanganan
Keadaan Darurat
6 Informasi Nomor Pengaduan
D
1 Ketersedian Fasilitas tempat berdiri Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran ini
memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan (performance)
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepuasan rata- rata
penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak terlalu
penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang berada
pada kuadran ini dapat dikurangi.
2 Penyejuk ruangan/AC
OPERASIONAL
A
1 Lampu Isyarat Tanda Darura Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang ada
pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata tingkat
kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara
keseluruhan.
Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang
diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi
2 Kegelapan Kaca Filem
3 Informasi melalui audio dan/visual
untuk memperjelas penumpang
turun di haltE
4 Informasi/Himbauan dalam Bu
B
1 Kualitas pelayanan operasional Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada
kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/ ekpektasi
dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang
tinggi daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan
trans padang secara keseluruhan
2 Kelengkapan Dokumen Perjalanan
(SIM, STNK, Kartu Uji, Kartu
Pengawasan)
3 Keramahan petugas tiketing
4 Harga tiket
5 Keramahan petugas
6 Keamanan di terminal/halte
7 Keamanan di dalam Bus
8 Memiliki Identitas yang Jelas
(Identitas Kend, Tanda Pengenal
Pengemudi & Seragam)
9 Petugas Dalam Bus
10 Tersedianya Sistem GPS dan
CCTV di SetiapBus
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 173
KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN
OPERASIONAL
C
1 Ketepatan waktu kedatangan di
halte
Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang
berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada performance rata- rata
keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk
indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari
penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat
kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang. indikator
ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran A
selesai
2 Waktu tunggu di halte
3 Waktu berhenti di halte (maks. 90
detik)
4 Kecepatan perjalanan bus normal
(maks 50 km/jam)
D
1 Kemudahan, praktis dan transparan
mendapat tiket
Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran ini
memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan (performance)
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepuasan rata- rata
penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak terlalu
penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang berada pada
kuadran ini dapat dikurangi
2 Rutinitas pemeriksaan
3 Pengumuman sampai tujuan (akhir
koridor
Tabel 2.17 Hasil Analisis Performance - Importance Indeks Trans Padang
Koridor IV
KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN
SARANA DAN PRASARANA
A
1 Kebersihan Dalam Bus Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang
ada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata
tingkat kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara
keseluruhan.
Sementara nilai kepentingan (importance) / ekspektasi yang
diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi
2 Kenyamanan tempat berdiri
3 Kelaikan Kendaraaan Yang
Dioperasikan
B
1 Ketersedian Fasilitas tempat duduk Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada
kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance) /
ekpektasi
dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang
tinggi
daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan
trans padang secara keseluruhan
2 Kenyamanan tempat duduk
3 Penerangan
4 Penyejuk ruangan/AC
5 Kondisi pintu keluar masuk
6 Fasilitas bagi penyandang cacat,
lanjut usia, ibu membawa
anak/balita, Wanita hamil
C
1 Ketersedian tempat sampah Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang
berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada performance rata-
rata
keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya, untuk
indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan (importance) dari
penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari nilai tingkat
kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh penumpang.
indikator
ini dapat diperbaiki setelah indikator yang berada pada Kuadran
2 Fasilitas Ruang Khusus Untuk
Kursi Roda
3 Ketersediaan SOP Penanganan
Keadaan Darurat
4 Peralatan Keselamatan (Palu
Pemecah, Tabung Pemadan
Kebakaran, P3K
D
1 Ketepatan waktu kedatangan di halteKuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran
ini memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan
(performance) yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
kepuasan rata- rata penumpang trans padang, sementara
indikator ini dirasa tidak terlalu penting oleh penumpang.
Sehingga indikator yang berada pada kuadran ini dapat
dikurangi.
2 Keamanan di terminal/halte
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 174
KUADRAN INDIKATOR KETERANGAN
OPERASIONAL
A
1 Ketepatan waktu kedatangan di Kuadran A : Prioritas Utama untuk diperbaiki. Indikator yang
ada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada nilai rata- rata
tingkat kepuasan terhadap pelayanan bus trans Padang secara
keseluruhan.
Sementara nilai kepentingan (importance)/ ekspektasi yang
diharapkan penumpang terhadap indikator ini tinggi
2 Keamanan di terminal/halte
B
1 Kualitas pelayanan operasional Kuadran B: Pertahankan Prestasi. Indikator yang berada pada
kuadran ini telah memenuhi kepentingan (importance)/
ekpektasi
dari penumpang dengan nilai pelayanan (performance) yang
tinggi
daripada nilai rata- rata tingkat kepuasan terhadap pelayanan
trans padang secara keseluruhan
2 Kecepatan perjalanan bus normal
(maks 50 km/jam)
3 Kelengkapan Dokumen Perjalanan
(SIM, STNK, Kartu Uji, Kartu
Pengawasan
4 Keramahan petugas tiketing
5 Rutinitas pemeriksaan
6 Keamanan di dalam Bus
7 Petugas Dalam Bus
8 Tersedianya Sistem GPS dan
CCTV di Setiap Bus
C
1 Waktu tunggu di halte Kuadran C: Prioritas Rendah untuk diperbaiki. Indikator yang
berada pada kuadran ini memiliki nilai tingkat kepuasan
(performance) yang lebih rendah daripada performance rata-
rata keseluruhan tingkat pelayanan trans padang. Sebaliknya,
untuk indikator ini ekspektasi/ harapan/ kepentingan
(importance) dari penumpang juga tidak tinggi, lebih rendah dari
nilai tingkat kepentingan rata- rata yang diharapkan oleh
penumpang. indikator ini dapat diperbaiki setelah indikator yang
berada pada Kuadran A selesai
2 Waktu berhenti di halte (maks. 90
detik)
3 Harga tiket
D
1 Kemudahan, praktis dan transparan
mendapat tiket
Kuadran D: Berlebihan. Indikator yang berada pada kuadran
ini memiliki nilai tingkat kepuasan terhadap layanan
(performance) yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
kepuasan rata- rata
penumpang trans padang, sementara indikator ini dirasa tidak
terlalu penting oleh penumpang. Sehingga indikator yang
berada pada kuadran ini dapat dikurangi
2 Keramahan petugas tiketing
3 Memiliki Identitas yang Jelas
(Identitas Kend, Tanda Pengenal
Pengemudi & Seragam),
4 Lampu Isyarat Tanda Darurat,
5 Kegelapan Kaca Filem
6 Informasi melalui audio dan/visual
untuk memperjelas penumpang
turun di halte
7 Pengumuman sampai tujuan (akhir
koridor)
8 Informasi/Himbauan dalam Bus
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 175
SASARAN STRATEGIS 6
MENURUNYA LUAS KAWASAN BANJIR DAN GENANGAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
PERSENTASE LUAS KAWASAN BEBAS BANJIR
61,19 61,19 100
Pencapaian keberhasilan sasaran strategis menurunnya luas kawasan banjir dan
genangan ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaiut persentase luas kawasan bebas
banjir. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung
keterwujudan pencapaian misi 2 (mewujudkan Kota Padang yang unggul, aman, bersih,
tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal) dan mencapai tujuan (terwujudnya
Kota Padang yang layak huni).
Penyelesaian kawasan bebas banjir Kota Padang, Pada Tahun Anggaran 2021 ini dengan
pengetasan luas genangan yang telah ditangani ± 105,38 Hektar dan berkurangnya
luas kawasan bebas banjir dan genangan di Kota Padang. Masyarakat sangat berperan
terhadap masalah banjir dan genangan di Kota Padang. Dalam rangka Pembangunan
saluran drainase yang dapat mengurangi genangan dan kawasan bebas banjir perlu
menjadi perhatian dari masyarakat dan dukungan dalam pembebasan lahan yang
dijadikan lokasi pekerjaan untuk Pembangunan saluran drainase perkotaan yang menjadi
indikator tolok ukur pencapaian target yang telah ditetapkan.
Tabel 2.18 Penanganan Penurunan Kawasan bebas banjir dan genangan
Per Kecamatan di Kota Padang Tahun 2021
No Kecamatan Luas Kawasan yang telah ditangani ( Ha)
Panjang Kawasan yang telah ditangani (M)
1 Padang Barat 9,13 1.213,44
2 Padang Utara 31,29 3.329,31
3 Padang Timur 15,45 1.822,67
4 Nanggalo 4,38 662,84
5 Koto Tangah 22,25 2,454,57
6 Lubuk Begalung 7,37 931,70
7 Lubuk Kilangan 1,19 128,42
8 Pauh 2,54 367,99
9 Padang Selatan 10,11 1,342,88
10 Kuranji 1,67 206,21
11 Bungus Teluk Kabung - -
Jumlah 105,38 12,420,03
Sumber Data : Bid. SDA dan Drainase
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 176
Pada Kawasan bebas banjir dan genangan dalam Kegiatan Pengelolaan SDA dan
Bangunan Pengamanan Pantai pada Wilayah Sungai (WS) dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten /Kota dan Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang
Terhubung Langsung dengan Sungai Dalam Daerah Kabupaten /Kota yang ditangani
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang pada tahun Anggaran 2021.
Grafik 2.1 Panjang Kawasan bebas banjir dan genangan
Yang telah ditangani (meter) Per Kecamatan di Kota Padang
Grafik 2.2 Luas Kawasan bebas banjir dan genangan
Yang telah ditangani (Hektar) Per Kecamatan di Kota Padang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 177
Tabel 2.19 Lokasi Pekerjaan Kawasan Bebas Banjir dan Genangan Tahun 2021 (Wilayah Utara)
No Lokasi Pekerjaan wilayah Utara Panjang (M1)
1 Kawasan Jati Rawang, Kec.Padang Timur 574,00
2 Jl. Sijunjung dan Jl. Payakumbuh RW.10 Kec. Nanggalo 320,03
3 Jl. Pasar Alai dan Sekunder Alai Timur, Kec. Padang Utara 272,20
4 JL. Padang Pariaman dan Jl. Padang Siteba, Kec. Nanggalo 370,71
5 Kawasan Jati Koto Panjang, Kec.Padang Timur 528,00
6 Jl. Bakti Parupuk Tabing Simpang Gia dan Wisma Indah 3, Kec. Koto Tangah
447,66
7 Jl. Merak dan Jl. Rajawali Perumnas Air Tawar Barat, Kec. Padang Utara
353,50
8 Wisma Indah Lestari RW.17 dan Komp. Rahaka Lubuk Buaya Kec. Koto Tangah
480,35
9 Jl. Matematika dan Jl. Biologi RW.01 Kampung Olo, Kec. Padang Utara
217,00
10 Jl. Polonia RT.01 Air tawar Timur Kec. Padang Utara 392,40
11 Jl. Tarandam RW.04 Kec. Padang Timur 460,00
12 Jl. Perdana Air Pacah Kec.Koto Tangah 184,80
13 Jl. Karet, Jl. Veteran Dalam RW.04, Jl. Belakang Lintas RT.03 RW.05 dan Jl. Belakang Olo Kec. Padang Barat
554,70
Jumlah 5.155
Sumber Data : Seksi Drainase
Tabel 2.20 Lokasi Pekerjaan Kawasan Bebas Banjir dan Genangan Tahun 2021
(Wilayah Selatan)
No Lokasi Pekerjaan wilayah Selatan Panjang (M1)
1 RW.02 Parak Gadang Timur ,Kec. Padang Timur 247.20
2 RW.05 Pampangan Nan XX, Kec. Lubuk Begalung 359.60
3 RT.01 RW.05 Padang Besi, Kec. Lubuk Kilangan 180.90
4 Kawasan Skep Rawang, Kec. Padang Selatan 610.99
5 Jl. Alang Lawas I, Kec. Padang Selatan 562.44
6 Jl. Cempaka Kec. Padang Selatan 226.20
7 Kawasan Aru By Pass, Kec. Lubuk Begalung 134.00
8 RT.01 - RT.03 RW.06 Pasa Gadang, Kec. Padang Selatan 310.50
9 RT.01 RW.04 Mata Air, Kec. Padang Selatan 283.90
10 Jl. Kali Kecil Kamp Pondok, Kec. Padang Barat 262.00
Jumlah 3.177,73
Sumber Data : Seksi Drainase
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 178
Gambar 2.15 Lokasi Penanganan genangan Kawasan Pampangan Kec. Lubuk Begalung
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 179
Gambar 2.16 Lokasi Pengetasan Luas Kawasan bebas Banjir dan Genangan
Jl. Perdana Aie Pacah Kec. KotoTangah
Tabel 2.21 Penurunan Luasan Kawasan Banjir dan Genangan Kota Padang
Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2021
No. Tahun Luas
Genangan (Ha)
Luas Genangan Teratasi ( Ha)
Persentase
1 2014 3302,70 -
2 2015 3302,70 16,10 0,48 %
3 2016 3286,60 30.66 0,93%
4 2017 3255,94 39,14 1,20%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 180
No. Tahun Luas
Genangan (Ha)
Luas Genangan Teratasi ( Ha)
Persentase
5 2018 3216,80 66,21 2,05%
6 2019 3150,59 88,13 2,79%
7 2020 3062,46 96,67 3,15%
8 2021 2965,79 105,38 3,55%
9 2022 2860,41 -
Sumber Data : Bidang Sumber Daya Air dan Drainase
Gambar 2.17
Drainase Kawasan Pasa Gadang Kec. Padang Selatan
Tabel 2.22 Lokasi Pekerjaan Kawasan Bebas Banjir dan Genangan Tahun 2021 (Sungai)
No Lokasi Pekerjaan Sungai Panjang (M)
1 Sungai RT.3 RW.1 Tarantang 199,67
2 RT.1 RW.1 Kurao Pagang ( blkg Kantor Camat Nanggalo ) 75,40
3 RT.01 RW.02 Banuaran, Kec.Lubuk Begalung 85,18
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 181
No Lokasi Pekerjaan Sungai Panjang (M)
4 RT.01 RW.02 Sungai Sepih, Kec.Kuranji 27,38
5 Parak Karakah, Masjid Raya Parak Karakah Kec. Padang Timur 81,43
6 Sungai Batang Belimbing, Kec. Kuranji 12,86
7 Anak Sungai Lolo, Kasiak (RSUD) Kec. Kuranji 68
8 Perum. Mawar Putih, Kec.Kuranji 107,7
9 Anak Sungai Pegambiran, Kec.Lubuk Begalung 73,3
10 Sungai Cupak, Kec.Bungus Teluk Kabung 20
11 Sungai Limau Manis, Kec.Pauh 31
12 Sungai Batang Logh, Kec.Bungus Teluk Kabung 32
13 Anak Sungai Batang Arau Piai, Kec.Pauh 60,22
14 Komp. Talago Permai, Kec. Padang Utara 88,20
15 Jl. Bakti ABRI, Ampalu Kec. Lubuk Begalung 52,00
16 Anak Sungai Palarik, Kec.Koto Tangah 32,46
17 Sungai Maransi Kec. Bungus Teluk Kabung 62,80
18 Jl. Pampangan, Anak Sungai Jirak Kec. Lubuk Begalung 67,05
19 Perum. Anugerah, Balai Gadang Kec. Koto Tangah 68,00
20 Kubu Dalam Parak Karakah, Kec. Padang Timur 146,05
21 Pitameh, Cengkeh Kec. Lubuk Begalung 60,82
22 Anak Sungai Batang Arau (SMKI), Kec. Pauh 64,60
23 Tanjung Saba, Anak Sungai Batang Arau Kec. Lubuk Begalung 39,60
Jumlah 1.555,72 m
SASARAN STRATEGIS 7
MENINGKATNYA KETENTERAMAN, KETERTIBAN DAN KEAMANAN DALAM MASYARAKAT
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
ANGKA KRIMINALITAS (ANGKA PELANGGARAN YUSTISIAL)
3.150 1.104 285,32
Pencapaian keberhasilan sasaran strategis meningkatnya ketenteraman, ketertiban dan
keamanan dalam masyarakat ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yang meliputi
angka kriminalitas (angka pelanggaran yustisial). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat
diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 2 (mewujudkan Kota
Padang yang unggul, aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal)
dan mencapai tujuan (terwujudnya Kota Padang yang layak huni).
Analisis keberhasilan pencapaian Indikator kinerja angka kriminalitas (angka pelanggaran
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 182
yustisial) dengan persentase sebesar 285,32%, analisis penyebab keberhasilan
pencapaian indikator tersebut meliputi :
1) Melakukan Pengawasan PKL yang memakai Fasilitas umum sehingga Kota Padang
bersih, tertib dan Aman. Penertiban PKL dilaksanakan dengan memberikan pembinaan
dan Sosialisasi yang dilakukan secara Persuasif dan Humanis mengenai aturan yang
berlaku. Setiap PKL yang yang melanggar ditindaklanjuti baik dengan pembinaan,
pemanggilan (teguran).
Gambar 2.18 Penertiban PKL
Sumber : Humas Satpol PP Kota Padang Tahun 2021
2) Melaksanakan Patroli Rutin.
Tabel 2.23 Jumlah Patroli Kegiatian Trantibum Satpol PP Kota Padang Tahun 2021
No Uraian Kegiatan
(kali)
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Total
tahun 2021
Jumlah hari
Total Jumlah
hari Total
Jumlah hari
Total Jumlah
hari Total
1. Kompi 8 90 720 91 728 92 736 92 736 2.920
2. Praja Wanita
3 90 270 91 273 92 276 92 276 1.095
3. Staf Tibum 2 64 128 64 128 65 130 66 132 518
Total 13 1.118 1.129 1.142 1.144 4.533
3) Melaksanakan Pengawasan dan Sosialisasi dalam Masa Pandemi Covid-19 untuk
menerapkan Protokol Kesehatan kepada masyarakat Kota Padang sesuai dengan
Perwako No.29 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administrasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 183
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 1 Tahun 2021 dan Perda No. 1 Tahun 2021
tentang Adaptasi Kebiasaan Baru.
Gambar 2.19 Pengawasan dan Sosialisasi dalam Masa Pandemi Covid-19
4) Melaksanakan kegiatan Trantibum di Kota Padang
Tabel 2.24 Rekapitulasi Kegiatan Penertiban Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang
Tahun 2021
No Jenis Kegiatan
Jumlah Kasus Tahun 2021
Tindak Lanjut / Proses
Non Yustisi Yustisi PSKW Andam Dewi
Dinas Sosial
1. Tertib Jalan dan Angkutan Jalan
19 kasus 19 kasus
2. Tertib Jalur Hijau Taman dan Tempat Umum
41 kasus 41 kasus
3. Tertib Kebersihan dan Keindahan LIngkungan
1 kasus 1 kasus
4. Tertib Pedagang Kaki Lima 127 kasus 127 kasus
5. Tertib Tempat Usaha 52 kasus 51 kasus 1 kasus
6. Tuna Sosial 378 kasus 322 kasus - 1 kasus 55 kasus
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 184
No Jenis Kegiatan
Jumlah Kasus Tahun 2021
Tindak Lanjut / Proses
Non Yustisi Yustisi PSKW Andam Dewi
Dinas Sosial
7. Perorangan 1.479 kasus 1.479 kasus
8. Pelaku Usaha 98 kasus 98 kasus
9. Tindakan Polisioner 8.967 kasus 8.967 kasus
Jumlah 11.162 kasus 561 kasus 10.545 kasus
1 kasus 55 kasus
5) Selain data penertiban terdapat juga beberapa kasus yang ditindaklanjuti dengan
TIPIRING (Tindak Pidana Ringan). Kasus-kasus yang di TIPIRING di Pengadilan
Negeri Padang antara lain :
Tabel 2.25 Data Kasus TIPIRING Tahun 2019-2021
No. PERDA yang dilanggar Jumlah Kasus
Tipiring 2019 Tipiring 2020 Tipiring 2021
1. Perda Nomor 11 Tahun 2005 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
26 Kasus 60 Kasus 1 Kasus
2. Perda Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pencegahan dan Pengendalian Virus Corona Disease 2019.
- 20 Kasus -
3. Perda Nomor 1 Tahun 2021 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
- - 34 Kasus
Jumlah 26 Kasus 80 Kasus 35 Kasus
Sumber : Bidang P3D, Desember 2019, 2020 dan 2021
6) Penertiban Anak Jalanan, Pak Ogah, Manusia Silver di Jalan Raya yang mengganggu
Ketentraman dan Ketertiban Umum sehingga terjadi Kemacetan . Disetiap kegiatan
penertiban anjal, pak ogah, dan mausia silver tersebut diberikan pengarahan,
pembinaan dan bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Padang. Anjal, Pak ogah dan
Manusia Silver tersebut diberikan pengarahan dan diminta kembali ke keluarga
masing-masing.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 185
Gambar 2.20 Penertiban Anak Jalanan, Pak Ogah, Manusia Silver
SASARAN STRATEGIS 8
MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN SANITASI
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE CAPAIAN
INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
68,30 70,07 102,59
LUAS KAWASAN KUMUH YANG DITANGANI
34,76 39,68 114,15
Pencapaian Keberhasilan sasaran strategis meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan
sanitasi ditandai dengan 2 (dua) indikator kinerja yang meliputi indeks kualitas
lingkungan hidup dan indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani. Sasaran dan
indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi
2 (mewujudkan Kota Padang yang unggul, aman, bersih, tertib, bersahabat dan
menghargai kearifan lokal) dan mencapai tujuan (terwujudnya Kota Padang yang layak
huni).
Analis keberhasilan capaian Indikator Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)pada tahun 2021
Kota Padang adalah 70,07 dengan demikian IKLH Kota Padang masuk dalam Kategori
Cukup. Capaian IKLH tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 1,44
point dari 71,53. Penurunan ini dikarenakan parameter uji untuk Indeks Kualitas Air (IKA)
menjadi lebih banyak yaitu 10 (sepuluh) parameter dari sebelumnya hanya 6 (enam)
parameter. Perubahan metode perhitungan juga mempengaruhi hasil dari Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH). Namun dari target yang ditetapkan untuk tahun 2021
sebesar 65,83, IKLH kota Padang melebihi target yaitu 70,07. Pencapaian Indeks Kualitas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 186
Lingkungan Hidup (IKLH) dipengaruhi oleh indeks kualitas air, udara dan lahan.
1. Indeks Kualitas Air (IKA)
Untuk meningkatkan indeks kualitas air, pemerintah kota Padang sudah melakukan
Studi Kelayakan terhadap sungai Batang Arau. Pemanfaatan sungai ini cukup beragam
diantaranya untuk perikanan, tempat pelabuhan kapal-kapal, sebagai badan air
penerima limbah pabrik karet dan yang paling dominan adalah sebagai badan air
penerima limbah domestik, sehingga Sungai Batang Arau terus mengalami penurunan
kualitas perairan. Penelitian terhadap kualitas air di Muara Sungai Batang Arau Padang
Sumatera Barat yang telah dilakukan oleh Putri (2010), menunjukkan adanya indikasi
pencemaran bahan organik yang ditinjau dari kecerahan, TSS, oksigen terlarut, BOD,
COD, pH dan suhu, yang tidak sesuai dengan standar baku mutu perairan (Peraturan
Pemerintah RI No. 22, 2021).
Mengacu kepada Laporan Akhir Master Plan Air Limbah Kota Padang Tahun 2013,
(Satker PPLHPS, 2013) sebagai acuan awal dari kajian kelayakan pengelolaan air
limbah di Kawasan Batang Arau dan sekitarnya ini dilakukan sebagaimana dimaksud
oleh Pasal 24 PermenPUPR 04/PRT/M/2017, maka Sistem Pengolahan Air Limbah
(SPALD) Kawasan Batang Arau Kota Padang telah diformulasikan program
pengembangan sistem pengelolaan secara terpusat (off-site), sebagaimana juga
dimaksud dalam term of reference pekerjaan studi kelayakan ini. Berdasarkan pokok
pikiran tersebut di atas, maka pada Tahun Anggaran 2021 Pemerintah Kota Padang
melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang melakukan Pekerjaan Penyusunan Studi
Kelayakan Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Batang Arau Kota Padang sebagai
tindak lanjut Master Plan Air Limbah Kota Padang 2013 yang telah disusun
sebelumnya.
Target dan tujuan strategis pengelolaan air limbah domestik di Kawasan Batang Arau
Kota Padang adalah peningkatan layanan pengolahan air limbah kota dengan target
pembangunan sistem sewerage kota yang disesuaikan dengan nomenklatur
PermenPUPR 04/PRT/M/2017 adalah sistem pengolahan air limbah domestik (SPALD)
dengan target capaian 55% dari jumlah beban pencemaran Kota Padang di Tahun
2034 dengan kelembagaan pengelola salah satunya adalah setingkat perusahaan
umum daerah (Perusda) yang melibatkan pihak swasta.
Program kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi pencemaran kualitas air sungai,
terutama sungai Batang Arau, yang merupakan sungai terbesar di kota Padang,
dengan adanya SPALD, diharapkan dapat mengurangi beban pencemar sungai, dan
dapat meningkatkan kualitas sungai sehingga dapat menarik peminat bagi pariwisata
yang datang melihat jembatan Siti Nurbaya dan Muaro sungai Batang Arau. Berikut
beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya Indeks Kualitas Air (IKA).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 187
Pemantauan Kualitas Air Sungai
Pemantauan kualitas air sungai dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu Tahap I pada bulan
Januari- Juni 2021 dan tahap II pada bulan Juli-Desember 2021. Pemantauan
dilakukan pada sungai besar dan kecil yang ada dikota Padang.
Gambar 2.21 Pengambilan sampel Air Sungai
Kegiatan pengawasan terhadap kegiatan/usaha yang berdampak lingkungan selama
tahun 2021, pengawasan yang dilakukan terdiri dari 2 (dua) jenis pengawasan yaitu
pengawasan pasif dan aktif. Dari 286 usaha/kegiatan yang dilakukan pengawasan ada
1 usaha kegiatan yang tidak taat atau 0.35 % dan ada 285 usaha kegiatan yang taat
atau 99 %.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 188
Tabel 2.26 Ketaatan Penanggung Jawab
Usaha Dan/Atau Kegiatan Terhadap Izin Lingkungan, Izin PPLH Dan PUU LH Yang Diterbitkan Oleh Pemerintah Kab/Kota Pada Tahun 2021
Jumah Kegiatan yang
Diawasi Taat Tidak Taat Persentase
Pengawasan Pasif 188 187 1 0,53%
Pengawasan Aktif 98 98 0 100%
Total Pengawasan 286 285 1 0,35%
Gambar 2.22 Kegiatan pengawasan aktif Usaha/kegiatan
Kegiatan Tindak lanjut Pengaduan Masyarakat dan penegakan Hukum
Merupakan tindak lanjut atas dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
yang disampaikan oleh orang atau badan ke Dinas Lingkungan Hidup. Dengan
pelaksanaan kegiatan ini maka pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang
akan mempengaruhi indeks kualitas tutupan lahan, kualitas air dan kualitas udara
dapat dapat diminimalisir. Semua pengaduan yang terintegrasi sebanyak 36
pengaduan dan dapat tertangani dan ditindak lanjuti 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 189
Gambar 2.23 Kegiatan Tindak lanjut pengaduan Masyarakat
Pengaduan Masyarakat terkait Kegiatan Kandang Ayam dan Rumah Potong Ayam
a.n. Ambri
Pembakaran Sampah Sisa Kulit Jengkol di Kelurahan Lubuk Buaya
Pemotongan Pohon Ilegal di Kelurahan Batipuh Panjang
Dugaan pencemaran Lingkungan oleh PT. Tazar Guna Mandiri
Gambar 2.24
Kegiatan koordinasi Penegakan Hukum
Piket/Patroli K3 di Simpang Kalumpan
Penegkan hukum Kegiatan Es Kristal CV. Harapan Indah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 190
Piket/Patroli K3 di Ratulangi
Patroli K3 terkait Pembuangan Sampah di Elang Air Tawar Barat
2. Indeks Kualitas Udara (IKU)
Tahun 2021, pandemi Covid-19 masih berlangsung juga mempengaruhi kualitas
udara, karena adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),
sehingga polusi udara berkurang karena kendaraan yang lalu lalang di jalan raya juga
berkurang.
Kegiatan Pengambilan, pengangkutan dan pembakaran limbah Covid-19.
Kegiatan ini merupakan kegiatan termasuk ke dalam tupoksinya Dinas Lingkungan
Hidup. Semenjak adanya Pandemi Covid-19, pengambilan dan pengangkutan serta
pembakaran limbah Covid-19 dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Limbah Covid-
19 yang diambil bersumber dari pusat tempat karantina dan karantina mandiri,
penambilan dilakukan setiap hari dan diangkut dengan menggunakan mobil box
tertutup dan diangkut ke PT Semen Padang untuk dilakukan pemusnahan dengan
cara dibakar dengan incenerator yang ada di PT Semen Padang.
Gambar 2.25 pengambilan, pengangkutan dan pemusnahan limbah Covid-19
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 191
Kegiatan Uji Emisi kendaraan bermotor
Kegiatan uji emisi tahun 2021 ditargetkan sebanyak 1000 unit kendaraan roda empat
namun pelaksanaannya melebihi target yaitu jumlah kendaraan yang diuji adalah
sebanyak 1000 unit kendaraan bermotor roda empat. Kegiatan ini dilakuakn di depan
taman Makam Pahlawan Lolong. Tahun 2020 kegiatan uji emisi kendaraan bermotor
tidak dilaksanakan karena adanya pandemi Covid-19.
Gambar 2.26 Uji Emisi Kendaraan Bermotor
Pemantauan Kualitas Udara Ambien
Pemantauan kualitas udara ambien dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu Tahap I pada
bulan Januari- Juni 2021 dan tahap II pada bulan Juli-Desember 2021. Pemantauan
kualitas udra ambien dilakukan di area perumahan, kantor, pusat perniagaan, pusat
pendidikan, kawasan TPA di kota Padang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 192
Gambar 2.27 Kegiatan pemantauan Kualitas Udara Ambien
Kegiatan Tindak lanjut Pengaduan Masyarakat dan penegakan Hukum
yaitu tindak lanjut atas dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang
disampaikan oleh orang atau badan ke Dinas Lingkungan Hidup. Dengan pelaksanaan
kegiatan ini maka pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang akan
mempengaruhi indeks kualitas tutupan lahan, kualitas air dan kualitas udara dapat
dapat diminimalisir. Semua pengaduan yang terintegrasi sebanyak 36 pengaduan dan
dapat tertangani dan ditindak lanjuti 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 193
Gambar 2.28 Kegiatan Tindak lanjut pengaduan Masyarakat
Pengaduan Masyarakat terkait Kegiatan Kandang Ayam dan Rumah Potong Ayam
a.n. Ambri
Pembakaran Sampah Sisa Kulit Jengkol di Kelurahan Lubuk Buaya
Pemotongan Pohon Ilegal di Kelurahan Batipuh Panjang
Dugaan pencemaran Lingkungan oleh PT. Tazar Guna Mandiri
Gambar 2.29
Kegiatan koordinasi Penegakan Hukum
Piket/Patroli K3 di Simpang Kalumpan
Penegkan hukum Kegiatan Es Kristal CV. Harapan Indah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 194
Piket/Patroli K3 di Ratulangi
Patroli K3 terkait Pembuangan Sampah di Elang Air Tawar Barat
3. Indeks Kualitas Lahan (IKL)
Ruang Terbuka Hijau di kota merupakan ruang-ruang terbuka (open space) di
berbagai tempat di suatu wilayah kota yang secara optimal digunakan sebagai
daerah penghijauan dan berfungsi baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk kelestarian dan keindahan lingkungan (Nurisjah, 1996). Adanya berbagai
macam jenis vegetasi sebagai elemen pembentuk ruang terbuka hijau kota akan
berperan penting dan efektif dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan
antara lain pereduksi polusi, meminimalkan erosi dan longsor, ameliorasi iklim,
penyerap air tanah dan keindahan alami kota (Nurisjah, 2007). Merujuk dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/ PRT/M/2008, RTH Publik di suatu Kota
memiliki total luasan minimal 20% dari total luas wilayah. RTH Publik tersebut
terdiri dari RTH Taman dan Hutan Kota, RTH Jalur Hijau Jalan, dan RTH Fungsi
Tertentu (Sempadan Rel Kereta Api, Jalur SUTET, Sempadan Sungai, Sempadan
Pantai, Pemakaman Mata Air, Pemakaman). Berdasarkan klasifikasi tersebut, Dinas
Lingkungan Hidup, secara spesifik di bawah Bidang Pertamanan dan Pemeliharaan
Lingkungan Hidup (BP2LH), bertanggung jawab dalam pengelolaan RTH Taman
dan Jalur Hijau Jalan di Kota Padang.
Saat ini, BP2LH mengelola 12 (Dua Belas) lokasi RTH Taman dengan total luasan
58.218 m2, RTH Jalur Hijau Jalan (JHJ) seluas 77.423,5 m2, dan 13 (Tiga Belas)
lokasi RTH Taman Pedestrian seluas 2.755 m2. Lokasi RTH Taman tersebar di 6
Kecamatan yakni di Kecamatan Padang Utara (Taman Digital); Kecamatan Padang
Selatan (RTH Imam Bonjol, Taman Kapal Siti Nurbaya, dan Taman Batang Arau);
Kecamatan Padang Barat (Taman Naval Komodo, Taman Muaro Lasak, Taman
DIPO, Taman Joeng Sumatera, Taman Rimbo Kaluang), Kecamatan Padang Timur
(Taman Jati Gaung Taman Tan Malaka, dan Taman Sisingamangaraja), dan
Kecamatan Nanggalo (Taman Nanggalo) (Gambar 1). Adapun RTH paling luas
berada di RTH Imam Bonjol yang berada di Kecamatan Padang Selatan dengan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 195
luasan 45.000 m2. Dari kedua belas taman, 7 (tujuh) diantaranya adalah Taman
Aktif dan hanya 5 Taman yang didukung dengan fasilitas permainan Anak. Taman-
taman tersebut adalah Taman Rimbo Kaluang, Taman Tan Malaka, Taman Jati
Gaung, RTH Imam Bonjol, dan Taman Nanggalo. Pembangunan taman kecamatan
sebanyak 3 unit di Parupuk Tabing, Sawahan Timur dan Parak Laweh dengan luasan
sekitar 721 m2 juga mempengaruhi kualitas lahan, karena adanya tambahan luasan
Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Gambar 2.30 Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani dilakukan perhitungan
secara bersama dengan Pokja PKP, Forum BKM-LKM dan Tim Korkot Kota Padang,
sebagaimana Berita Acara berikut :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 196
Pada indikator ini, capaian tahun 2020 adalah sebesar 168,14% sedangkan pada
tahun 2021 adalah sebesar 114,15%. Jika dibandingkan dengan tahun 2020, capaian
tahun 2021 mengalami penurunan secara persentase tetapi masih melebihi target
luasan yang ditangani. Hal ini dikarenakan target luasan pada tahun 2020 hanya 5%
dari total luasan Kawasan kumuh yaitu 6,12 Ha dan realisasi adalah 10,29 Ha.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 197
Sementara tahun 2021 target penanganan yaitu 34,76 Ha dan realisasi adalah 39,68
Ha atau bertambah 29,39 Ha dari capaian tahun 2020.
Analisis keberhasilan indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani
dipengaruhi oleh:
1. Percepatan pelaksanaan kegiatan, terutama kegiatan fisik yang dilakukan melalui
proses tender, diantaranya sebagai berikut :
1) Perbaikan dan Rehabilitasi Jalan Lingkungan di Kel. Sungai Sapiah Kecamatan
Kuranji.
2) Perbaikan dan Rehabilitasi Drainase Lingkungan di Kel. Batipuh Panjang
Kecamatan Koto Tangah.
3) Perbaikan dan Rumah Tidak Layak Huni di Kel. Air Manis Kec. Padang Selatan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 198
2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan, diantaranya
sebagai berikut :
1) Melaksanakan monitoring pekerjaan peningkatan dan rehabilitasi jalan
lingkungan paket 12 di Kelurahan Pegambiran Ampalu Nan XX.
Melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Padang
melakukan peninjauan pekerjaan jalan lingkungan yang telah selesai 100 %
didampingi pihak penyedia dan konsultan pengawas.
2) Melaksanakan monitoring pekerjaan peningkatan dan rehabilitasi jalan
lingkungan paket 13 di Kel. Air Tawar Barat.
Peninjauan langsung ke lapangan pada pelaksanaan pekerjaan peningkatan dan
rehabilitasi jalan lingkungan paket 13 di Jl. Garuda IV Kel. Air Tawar Barat Kec.
Padang Utara. Petugas monitoring sedang berkoordinasi dengan pekerja yang
sedang melakukan penghamparan beton.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 199
3) Melaksanakan monitoring pekerjaan peningkatan dan rehabilitasi jalan
lingkungan paket 8 di Kel. Rawang Kec. Padang Selatan.
Petugas monitoring sedang mencek hasil pekerjaan betonisasi jalan lingkungan
didampingi konsultan pengawas, dimana pekerjaan jalan lingkungan tersebut
rusak karena terkena air hujan sesaat setelah pengecoran.
4) Melaksanakan monitoring pekerjaan peningkatan dan rehabilitasi drainase
lingkungan paket 2 di Kel. Mata Air Kec. Padang Selatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 200
Petugas monitoring sedang melakukan pengecekan hasil pekerjaan drainase
lingkungan.
5) Melaksanakan monitoring pekerjaan Rumah Tidak Layak Huni paket 2 di Kel.
Air Manis Kec. Padang Selatan
Kepala Bidang perumahan beserta petugas monitoring dan didampingi oleh
fasilitator lapangan sedang mencek hasil pekerjaan rumah tidak layak huni.
3. Pada tahun 2021, Kota Padang mendapatkan dana DAK perbaikan rumah swadaya
dan alokasi tambahan Program BSPS dari Kementrian PUPR, sehingga berdampak
terhadap jumlah perbaikan rumah tidak layak huni di Kawasan kumuh Kota
Padang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 201
Bapak Walikota Padang dan jajaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman melakukan Koordinasi dengan Balai Perumahan terkait Bantuan
Rumah Swadaya.
SASARAN STRATEGIS 9
MENINGKATNYA KUALITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN LAYAK
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
PERSENTASE PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK
75,37 74,08 98,29
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman layak
ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu persentase perumahan dan permukiman
yang layak. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung
keterwujudan pencapaian misi 2 (mewujudkan Kota Padang yang unggul, aman, bersih,
tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal) dan mencapai tujuan (terwujudnya
Kota Padang yang layak huni)
Hal-hal yang menyebabkan pencapaian keberhasilan indikator kinerja persentase
perumahan dan permukiman yang layak adalah sebagai berikut :
1. Adanya percepatan pelaksanaan kegiatan, terutama kegiatan fisik yang telah
dilakukan secara swakelola oleh LPM/KSM dan pengadaan oleh penyedia jasa,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Kegiatan DAK Sanitasi TA 2021
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 202
Gambar 2.31 Bapak Walikota Padang melaksanakan peletakan batu pertama
DAK sanitasi TA 2021 di Kel. Balai Gadang Kec. Koto Tangah
b) Kegiatan DAK Air Minum di Kel. Lambung Bukit, Kecamatan Pauh
Gambar 2.32 Pembangunan reservoar pada daerah ketinggian agar air
dapat dialiri ke titik Sambungan Rumah sesuai dengan perencanaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 203
c) Kegiatan DAK Air Minum di Kel. Piai Tangah, Kecamatan Pauh
Gambar 2.33 Pembuatan tower sebagai tempat reservoar untuk memberikan
ketinggian pada sumber air agar air dapat dialiri ke titik Sambungan Rumah sesuai dengan perencanaan
2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan, diantaranya
sebagai berikut :
a) Melaksanakan monitoring pekerjaan Pengembangan Jaringan Distribusi dan
Sambungan Rumah Paket 6 di Kel. Balai Gadang Kec. Koto Tangah.
Gambar 2.34 Tim monitoring melakukan pengecekan pada setiap keran pada
Masing - masing SR dan memastikan bahwa pipa yang dipasang dialiri air
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 204
b) Melaksanakan monitoring pekerjaan Pembangunan Tangki Septic Skala Individual
Perkotaan Paket 6 di Kel. Piai Tangah Kec. Pauh
Gambar 2.35 Tim monitoring melakukan pengecekan pekerjaan dan berkoordinasi
dengan pihak penyedia
Tim monitoring melakukan pengecekan pekerjaan dan berkoordinasi dengan
pihak penyedia dan tim fasilitator lapangan serta memastikan tangki septic yang
dibangung dapat berfungsi sebagaimana yang telah direncanakan.
3. Telah dilakukan koordinasi kepada masyarakat disekitar lokasi calon penerima
bantuan untuk menghimpun bantuan swadaya dari lingkungan sekitar.
Gambar 2.36 Koordinasi kepada masyarakat disekitar lokasi calon penerima bantuan
4. Telah dilakukan koordinasi ke BUMN meminta bantuan melalui CSR BUMN, untuk
menutupi biaya swadaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat untuk kebutuhan
bahan bangunan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 205
SASARAN STRATEGIS 10
MENINGKATNYA KESEMPATAN KERJA
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
11,01 13,64%* 80,72
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kesempatan kerja didukung dengan 1 (satu)
indikator kinerja tingkat pengangguran terbuka. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat
diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 3 (meningkatkan
pertumbugan ekonomi Kota Padang yang inklusif) serta mencapai tujuan (terwujudnya
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan).
Penurunan kinerja dipengaruhi oleh factor-faktor eksternal seperti pertumbuhan ekonomi
nasional dan kondisi ekonomi global juga dipengaruhi oleh factor-faktor internal. Faktor-
faktor internal tersebut antara lain prioritas pembangunan yang tidak memprioritaskan
penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi agenda prioritas daerah, alokasi
anggaran yang tidak dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) serta belum bersinerginya program kegiatan APBD Daerah
dalam mendukung penurunan TPT.
Kota Padang juga menghadapi persoalan yang cukup pelik, berdasarkan data Sakernas
Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2019 sebesar 39.523 orang
atau 8.74 % (Hasil Proyeksi) dan pada Satkernas Agustus 2020 naik menjadi 65.014
orang atau 13.64% , pada Satkernas Agustus 2020 turun 0.27% menjadi 64.234 orang
atau 13.37% namun angka ini tetap tertinggi di antara Kabupaten/Kota di Sumatera
Barat.
Masalah pengangguran merupakan masalah nasional, pemerintah sudah berusaha untuk
bisa mengurangi angka pengangguran dan angka kemiskinan, berbagai upaya telah
dilakukan namun belum menampakkan hasil yang signifikan. Secara umum tingginya
angka pengangguran terbuka di Kota Padang disebabkan rendahnya tingkat kesempatan
kerja dan kurangnya perluasan kesempatan kerja. Secara khusus tingginya angka
penganguran terbuka di Kota Padang disebabkan oleh:
1. Dampak Pandemi Covid 19
Pada akhir Tahun 2019 terjadi pandemi Covid 19. Memasuki awal tahun 2020
pandemi mulai merebak dan banyak terjadi pembatasan-pembatasan kegiatan
masyarakat sehingga berdampak terhadap menurunnya aktifitas ekonomi. Kondisi ini
juga berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Akibatnya banyak
perusahaan yang merumahkan karyawannya dan bahkan melakukan PHK. Sementara
itu, angkatan kerja terus bertambah tidak dapat terserap oleh sektor lapangan usaha.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 206
Kondisi ini berdampak terhadap peningkatan jumlah pengangguran secara nasional.
Dari data yang rilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar setidaknya adanya Covid-
19 telah mengakibat 35.457 warga Sumbar yang sebelumnya bekerja kini menjadi
pengangguran. Jumlah ini merupakan kondisi hingga Agustus 2020 dan tersebar di
seluruh kabupaten dan kota di Sumbar. Dari 35.457 warga Sumbar yang menganggur
akibat pandemi Covid-19 di seluruh daerah yakni 19 kabupaten dan kota di Sumbar.
Dimana pengangguran akibat Covid-19 yang terbanyak terjadi di Kota Padang dan
disusul oleh Kabupaten Padang Pariaman serta Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Rendahnya pertumbuhan sektor industri terhadap PDRB
Dalam beberapa tahun terakhir (2014-2018) sector industri secara rata-rata terus
mengalami perlambatan pertumbuhan. Diantara 17 sektor lapangan usaha, sector
industry adalah sektor yang paling lambat bertumbuh dari tahun ke tahun. Rendahnya
pertumbuhan sector industri antara lain disebabkan rendahnya kepercayaan investor
untuk menanamkan modalnya di Kota Padang dan banyaknya investasi yang keluar
dari Kota Padang. Perlambatan sektor industri berdampak pada menurunnya tingkat
kesempatan kerja di Kota Padang. Akibatnya banyak lulusan Perguruan Tinggi
maupun lulusan SMK yang tidak dapat diserap oleh dunia industri. Adapun gambaran
pertumbuhan sektor lapangan usaha sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 2.37
Rata-rata Pertumbuhan Sektor Lapangan Usaha Di Kota Padang Tahun 2014-2018 (%)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 207
3. Kurangnya minat lulusan SMK dan Perguruan Tinggi untuk bekerja di Luar Kota
Padang
Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada pencari kerja yang datang ke Kantor
Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian dengan jumlah pencari kerja yang mengisi
kueisoner sebanyak 903 orang diperoleh informasi bahwa hanya 1,44% dari pencari
kerja yang berminat untuk bekerja ke luar negeri dan untuk bekerja di dalam negeri di
luar Sumatera Barat sebesar 20,04%. Sisanya atau sebagian besar pencari kerja
hanya berminat untuk bekerja di dalam negeri dalam Provinsi Sumatera Barat. Kondisi
ini tentu sangat memprihatinkan mengingat kesempatan kerja yang sempit di Kota
Padang khususnya dan Sumatera Barat umumnya. Hasil tabulasi silang kuesioner
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.27 Hasil Tabulasi Silang Kuesioner Lokasi Keinginan
Pencari Kerja Untuk Bekerja
Jenis Kelamin Uraian
Dimana keinginan bekerja saat ini? Total
Luar Negeri Dalam Negeri Luar Sumbar
Dalam Negeri Dalam Sumbar
Luar Negeri
Laki-Laki Jumlah 8 80 317 405
Persentase 1,98 19,75 78,27 100
Perempuan Jumlah 5 101 392 498
Persentase 1,00 20,28 78,71 100
Total Jumlah 13 181 709 903
Persentase 1,44 20,04 78,52 100
Sumber: Kuesioner Pencari Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Data diolah 2020
4. Banyaknya Pencari Kerja yang Tidak Memiliki Keterampilan Tambahan di Samping
Ijazah yang Sudah Dimiliki
Banyaknya pencari kerja yang tidak melengkapi atau tidak menambah
skill/keterampilan dalam memperoleh pekerjaan turut mempengaruhi banyaknya
pencari kerja yang tidak dapat diserap oleh dunia usaha dan dunia industri. Padahal
dunia usaha dan dunia industri sangat mengandalkan karyawan yang terampil dalam
menjalankan berbagai usaha maupun proses produksi. Adapun ijazah sebagai salah
satu persyaratan administrasi untuk mengikuti proses seleksi karyawan. Hasil
pengolahan tabulasi silang terhaap pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja dan
Perindustrian, sebanyak 84,31% pencari kerja belum pernah mengikuti diklat
keterampilan sebelumnya. Kondisi ini hampir sama untuk jenis kelamin perempuan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 208
maupun laki-laki. Hasil tabulasi silang sebagaimana dapat dilihat pada table berikut
ini.
Tabel 2.28 Hasil Tabulasi Silang Kuesioner Lokasi Keinginan
Pencari Kerja Untuk Bekerja
Jenis Kelamin Uraian
Pernah mengikuti diklat keterampilan sebelumnya
Sudah Pernah Tidak Pernah Total
Laki-Laki Jumlah 65 343 408
Persentase 15,93 84,07 100,00
Perempuan Jumlah 74 404 478
Persentase 15,48 84,52 100,00
Total Jumlah 139 747 886
Persentase 15,69 84,31 100,00
Sumber: Kuesioner Pencari Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Data diolah 2020
5. Disamping itu beberapa faktor lain yang menyebabkan tingginya angka pengangguran
sebagai berikut:
- Kurangnya minat berwirausaha di sektor informal bagi pencari kerja
- Pencari kerja memilih lowongan kerja yang tersedia lebih cenderung jadi PNS atau
BUMN yang peluang kesempatan kerjanya sedikit.
Permasalahan lain yang menyebabkan kegagalan dalam pencapaian kinerja adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya SDM maupun sarana bagi petugas berupa kendaraan operasional
khususnya petugas pelaksana untuk melakukan monitoring dan evaluasi ke lapangan,
dimana lokasi usaha dan tempat kerja peserta pelatihan ada diantara 11 kecamatan
dan 104 kelurahan di Kota Padang.
2. Banyaknya pencari kerja yang mendaftar untuk ikut pelatihan namun tidak terdaftar
pada data DTKS yang merupakan salah satu syarat untuk menjadi peserta pelatihan
yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Padang
3. Kurangnya kesadaran peserta pelatihan untuk melaporkan kegiatannya kepada Dinas
apakah yang bersangkutan sudah bekerja/berwirausaha.
4. Kurangnya motivasi bagi peserta pelatihan untuk memulai usaha karena belum ada
sarana dan prasarana pelatihan.
5. Database peserta pelatihan masih bersifat manual sehingga sulit diakses secara
online.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 209
Analisis Alternatif solusi yang telah dilakukan terhadap penurunan capaian
kinerja
Dalam rangka menunjang Visi dan Misi Walikota Padang yang salah satunya dalam
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang Yang Inklusif Mewujudkan Kota
Padang Sebagai Pusat Perdagangan Dan Ekonomi Kreatif perlu ditunjang dengan
tersedianya sumber daya manusia pada sektor tersebut di kota Padang.
Untuk memecahkan kebuntuan tersebut Pemko Padang melalui Dinas Tenaga Kerja dan
Perindustrian Kota Padang berusaha membuat program agar pencari kerja tidak hanya
mengharapkan lowongan yang tersedia tapi lebih diarahkan untuk menjadi wirausaha
baru.
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut, mendorong Dinas Tenaga Kerja
dan Perindustrian Kota Padang, untuk menyusun suatu langkah, program dan kegiatan
berupa paket – paket Pelatihan Kompetensi yang antara lain Pelatihan Barista, yang
bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta yang terdaftar pada Dinas
Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang
Oleh sebab itu kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam
peningkatan kompetensi pencari kerja dalam rangka pengurangan angka pengangguran
dan penyerapan tenaga kerja di sektor formal maupun informal sehingga dapat
meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang pada akhirnya akan meningkatkan
ekonomi masyarakat di Kota Padang.
Beberapa Alterlatif solusi terkait dengan penurunan kinerja yang telah dilakukan Dinas
Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang, Sebagai berikut:
1. Melaksanakan program pelatihan dalam rangka peningkatan keterampilan. Pelatihan
ini merupakan salah satu usaha Pemerintah dalam upaya peningkatan wirausaha
baru di Kota Padang. Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan kualitas produktivitas
dan yang mempunya kompetensi tenaga kerja agar lebih terampil dan dapat diserap
oleh pasar kerja baik di sektor formal maupun di sektor informal. Melalui dinas ini
telah dilaksanakan beberapa Pendidikan dan Pelatihan sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia serta memberi bekal
pengetahuan dan keterampilan/keahlian untuk diterapkan dikehidupan sehari-hari
agar dapat membuka usaha baru. Dengan keterampilan yang mereka miliki, tentu
akan lebih siap menghadapi kehidupan ini dengan membuka usaha sendiri atau
bekerja dengan orang lain. Artinya pengangguran secara perlahan semakin
berkurang di Kota Padang. Sasaran pelaksanaan pelatihan ini diantaranya adalah
masyarakat/pekerja yang terdampak ekonomi akibat pandemi covid 19, sehingga
mereka dapat melakukan alih usaha dan membutuhkan peningkatan keahlian (Up
Skilling), maupun keahlian baru (Re Skilling) berupa keterampilan atau pelatihan agar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 210
bisa berusaha maupun bekerja untuk eksistensinya dalam upaya meningkatkan
perekonomian.
2. Perlunya penambahan petugas pendamping wirausaha bagi peserta pelatihan serta
sarana bagi petugas berupa kendaraan operasional khususnya petugas pelaksana
untuk melakukan monitoring dan evaluasi ke lapangan, dilokasi usaha dan tempat
kerja maupun tempat magang peserta pelatihan pada 11 kecamatan dan 104
kelurahan di Kota Padang.
3. Pentingnya komitmen bagi peserta pelatihan untuk melaporkan aktivitas pasca
pelatihan selain kegiatan monitoring yang rutin dilakukan oleh Dinas dan sebagai
bahan evaluasi kegiatan, melalui peran aktif ketua kelompoknya melalui jaringan
komunikasi yang lebih efisien dan efektif berupa grup media sosial, arisan kelompok
dan lain sebagainya.
4. Membentuk kelompok usaha bersama bagi peserta yang telah dilatih dan
memberikan pelatihan lanjutan tentang pengetahuan dan motivasi kewirausahaan
dan memberikan bantuan hibah sarana usaha agar peserta bisa memulai atau
mengembangkan usahanya sebagai stimulan agar mereka lebih maju dan
berkembang.
5. Sasaran dinas dalam mengurangi pengangguran adalah dengan meningkatkan
keterampilan dan kompetensi pencari kerja, untuk itu diharapkan calon peserta
pelatihan tidak mutlak harus yang terdaftar pada data BDT.
6. Membentuk Pusat Pengembangan Keahlian (Skill Development Center /SDC) berupa
tempat-tempat pelatihan (Workplaces) seperti di SMK, LPKS, Kampus dan tempat
pelatihan lainnya di Kota Padang. Optimalisasi fungsi Skill Development Center /SDC.
7. Tersedianya aplikasi database tentang peserta pelatihan yang mudah diakses, baik
oleh Dinas maupun oleh OPD lain, sebagai bahan tindak lanjut.
8. Memperbaharui Standar Operasional Pekerjaan (SOP) dalam melalukan rekrutmen
calon peserta pelatihan, dimana peserta tidak harus terdaftar dalam data DTKS,
namun tetap memberikan prioritas kepada calon peserta pelatihan yang terdaftar
pada DTKS.
9. Peningkatan pelaku usaha ekonomi kreatif diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian Kota Padang karena memiliki prospek masa depan yang sangat
penting untuk terus dikembangkan. Oleh sebab itu untuk tahun 2021 Pemerintah
Kota Padang menargetkan capaian pertumbuhan pelaku usaha yang bergerak di
ekonomi kreatif sebesar 9,0 %.
10. Konsep ekonomi kreatif merupakan hasil dari transformasi struktur perekonomian
dunia, dimana terjadi perubahan pertumbuhan ekonomi dari berbasis sumber daya
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 211
alam menjadi berbasis sumber daya manusia, dan dari era pertanian menjadi era
industri serta informasi. Dalam era baru ini, ekonomi kreatif muncul dengan
mengintensifkan informasi dan kreativitas yang mengandalkan ide dari sumber daya
manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Konsep dari
ekonomi kreatif ini mengedepankan sumber daya manusia yang memiliki ide dan
pengetahuan yang digunakan sebagai faktor utama dalam produksi. Ekonomi kreatif
lebih mengedepankan kreativitas, pengetahuan, dan ide dari manusia sebagai aset
untuk membuat perekonomian bergerak maju. Kita berharap konsep ekonomi kreatif
dapat mengembangkan sektor perekonomian.
Gambar 2.38 Pelatihan Barista
Gambar 2.39 Uji Kompetensi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 212
SASARAN STRATEGIS 11
MENINGKATNYA TINGKAT PEREKONOMIAN PENDUDUK
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
TINGKAT KEMISKINAN 4,6 4,94 93,12
PDRB PER KAPITA (ADHB) 65.000 71.360 109,78
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya tingkat perekonomian penduduk ditandai
dengan 2 (dua) indikator kinerja tingkat kemiskinan serta indikator kinerja PDRB per
kapita (ADHB). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung
keterwujudan pencapaian misi 3 (meningkatkan pertumbugan ekonomi Kota Padang
yang inklusif) serta mencapai tujuan (terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan).
Analis belum tercapainya persentase penduduk miskin Kota Padang tahun 2021 sebesar
4,94 persen, masih belum mencapai target Kinerja Kota Padang tahun 2021 sebesar 4,6
persen. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1) Dampak dari pandemi Covid-19 telah memporak porandakan struktur ekonomi,
penurunan pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan, penurunan pendapatan
daerah, terdampaknya UMKM serta meningkatnya angka kemiskinan.
2) Diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka penanganan
pandemi Covid-19 mengakibatkan terganggunya aktifitas sosial dan perekonomian.
Pengambilan kebijakan ini ibarat dua sisi mata pisau yang berbeda. Di satu sisi,
Pemerintah dapat mengontrol pencegahan dan penularan Covid-19 namun di sisi lain
menyebabkan pelaku industri banyak yang gulung tikar dan merumahkan
karyawannya.
3) Tertundanya program-program strategis pengentasan kemiskinan yang sudah
direncanakan.
Untuk meredam tingginya angka kemiskinan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19
ini, upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang di tahun 2021:
1) Program Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis)
Dalam menanggulangi masalah kemiskinan tidak bisa dilaksanakan oleh satu OPD
saja. Untuk itu Pemerintah Kota Padang meluncurkan Program Penanggulangan
Kemiskinan yang diampu oleh 13 OPD. Setiap OPD melaksanakan peranan sesuai
dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dinas Sosial sebagi salah satu OPD
pengampu Pronangkis, memfokuskan kegiatan untuk peningkatan kemandirian
bagi Fakir Miskin, Disabilitas Terlantar, Lanjut Usia Terlantar penanganan Korban
Bencana Alam dan Bencana Sosial.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 213
Gambar 2.40 Peluncuran Program Pronangkis
2) Jaring Pengaman Sosial (JPS)
Pemerintah pusat secara kontinue selalu meluncurkan bantuan sosial untuk
penanganan kemiskinan. Program reguler tersebut adalah Program Keluarga
Harapan (PKH), Program Bantuan Pangan Non Tunai atau Program Sembako.
Adapun realisasi dari Jaring Pengaman Sosial adalah sebagai berikut :
No Uraian KPM Jumlah Bantuan Ket
1 Program Keluarga Harapan (PKH) 20.007 KK Rp. 59.754.600.000,-
2 Program Sembako 39.588 KK Rp. 50.667.000.000,-
3) Dukungan Pilar-pilar Sosial
Dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial untuk Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial (PPKS), Dinas Sosial dibantu oleh pilar-pilar sosial. Pada
tahun 2021 tercatat jumlah pilar-pilar sosial sebagai berikut :
No Uraian Jumlah Keterangan
1 TKSK 11 orang
2 PSM 208 orang
3 Taruna Siaga Bencana 154 orang
4 Pekerja Sosial 4 orang
5 TKSPD 1 orang
4) Kerjasama dengan balai Kementerian Sosial
Keterbatasan anggaran merupakan salah masalah yang dihadapi oleh pemerintah
daerah, tidak terkecuali dengan Kota Padang. Untuk menyiasati hal tersebut,
Pemko Padang melalui Dinas Sosial menjalin kerjasama dengan Balai Kementerian
Sosial terutama dalam memenuhi kebutuhan hak disabilitas.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 214
1. BBRVPD “Intan Sumeno” Cibinong Bogor Jawa Barat sebanyak 190 penerima
manfaat :
Kursi Roda 3 unit
UEP 15 orang
Kebutuhan dasar 68 orang
Tongkat Elektrik 11 unit
Alat bantu dengar 90 unit
Gambar 2.41 Kerjasama Dengan Balai Kemensos
2. BBRSPDF Prof Soeharso Surakarta berupa alat bantu kemandirian (masih dalam
proses pengiriman):
kursi roda 20 unit
AFO/KAFO 11 unit
Kaki palsu 2 buah
Gambar 2.42 Bantuan Alat Kemandirian Disabilitas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 215
3. BRSPDSN “Tan Miyat” Bekasi Jawa Barat sebanyak 189 penerima manfaat
(sudah diserahkan):
Alat bantu kemandirian = 21 unit :
1) Tongkat lurus 2 unit
2) Kursi Roda 7 unit
3) Alat bantu dengar 9 unit
4) Tongkat penyangga jalan 2 unit
Kebutuhan dasar kepada 168 orang
Gambar 2.43
Kerjasama Dengan Balai Kemensos
4. BRSPDF “Budi Perkasa” Palembang Sumatera Selatan berupa bantuan sebanyak
29 paket bantuan:
Kebutuhan dasar 8 orang
Kursi roda 8 unit
Kafo 1 unit
Alat bantu dengar 2 unit
Kruk 3 unit
Walker 1 unit
Residensial 3 orang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 216
Modal Usaha 1 orang
Kasur decubitus 1 buah
Kaki palsu 1 unit
Gambar 2.44 Bantuan Alat Kemandirian Disabilitas
Disamping kerjasama dengan Balai Kementrian Sosial, Dinas Sosial Kota Padang
juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Hal ini dilakukan
dalam rangka memenuhi kebutuhan hak masyarakat pemerlu pelayanan
kesejahteraan sosial.
Gambar 2.45 Pelaksanaan Kerjasama Dengan Pemko Pekanbaru
5) Realokasi dan refokusing anggaran difokuskan pada program penanggulan Covid-
19 termasuk dampaknya terhadap penanggulan kemiskinan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 217
6) Memberikan bantuan langsung tunai/jaring pengaman sosial kepada masyarakat
terdampak yang dananya berasal dari realokasi dan refokusing anggaran APBD
tahun 2021 maupun bantuan dari BUMN, swasta dan lembaga sosial lainnya.
Bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat terdampak memenuhi
kebutuhan dasarnya.
Gambar 2.46 Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Terdampak
Faktor pendorong pencapaian kinerja indikator kinerja PDRB Per-Kapita (ADHB) yaitu :
1. Posisi strategis Kota Padang sebagai ibukota Provinsi yang didukung oleh sarana
prasarana seperti jalan, jembatan, bandara internasional dan pelabuhan internasional
yang mendukung aktifitas perekonomian Kota Padang.
2. Mulai menggeliatnya beberapa sektor lapangan usaha/industri seperti sektor
perdagangan besar dan eceran, penyediaan akomodasi dan makan minum, informasi
dan komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan dan jasa lainnya yang berkontribusi
cukup besar pada peningkatan PDRB Kota Padang meskipun beberapa sektor
lapangan usaha yang lain mengalami penurunan.
Upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Padang:
1. Pemerintah Kota Padang telah menggulirkan program dan kegiatan untuk pemulihan
ekonomi daerah.
2. Memberikan dukungan untuk UMKM baik bantuan modal, teknologi, akses pasar dan
perubahan metode pemasaran.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 218
3. Memberikan stimulus bagi pelaku usaha.
4. Menggerakkan sektor pariwisata dan perdagangan melalui penerapan protokol
kesehatan yang ketat.
5. Menggeliatkan ekonomi kreatif, pengembangan kampung tematik, penyediaan kreatif
hub (Youth Center) untuk menumbuhkan milenial baru.
6. Memberikan bantuan jaring pengaman sosial bagi masyarakat.
7. Menggandeng pihak BUMN, BUMD, swasta, dunia usaha dan masyarakat dalam upaya
pemulihan ekonomi daerah.
SASARAN STRATEGIS 12
MENINGKATNYA INVESTASI
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
PENINGKATAN NILAI PMA (US $)
$ 17.123.287,67 38.324.000,- 223,81
PENINGKATAN NILAI PMDN 950.000.000.000,- 886.626.600.000,- 93,33
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya investasi ditandai dengan 2 (dua) indikator
kinerja peningkatan nilai PMA dan indikator kinerja nilai PMDN. Sasaran dan indikator
kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 3
(meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Padang yang inklusif) serta mencapai tujuan
(terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan).
Gambar 2.47 Monitoring dan evaluasi Wali Kota dan DPMPTSP ke beberapa lokasi PMA dan PMDN
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 219
Sosialisasi dengan Pelaku Usaha juga bertujuan untuk mencapai target peningkatan
realisasi investasi daerah. Dalam kegiatan tersebut, para pelaku usaha, lembaga
pemerintah dan lembaga sosial kemasyarakatan difasilitasi dalam suatu forum untuk
saling berbagi (sharing) informasi berkaitan dengan iklim investasi di Kota Padang. Para
pelaku usaha dalam kesempatan tersebut diberi penjelasan tentang regulasi penanaman
modal, kemudahan berusaha (insentif) dan kepastian hukum dalam berinvestasi. Dimana
masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan iklim investasi di
Kota Padang.
Gambar 2.48 Sosialisasi dengan Pelaku Usaha
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 220
SASARAN STRATEGIS 13
MENJADIKAN SEKTOR PERDAGANGAN SEBAGAI PENGGERAK UTAMA PEREKONOMIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
KONTRIBUSI SEKTOR PERDAGANGAN TERHADAP PDRB
16,90 16,50 97,63
Pencapaian sasaran strategis menjadikan sektor perdagangan sebagai penggerak utama
perekonomian didukung dengan 1 (satu) indikator kinerja kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung
keterwujudan pencapaian misi 4 (mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perdagangan
dan ekonomi kreatif) serta mencapai tujuan (Kota Padang sebagai pusat perdagangan di
Sumatera Barat).
Analisis penyebab belum tercapainya indikator kinerja kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB, meskipun beberapa kegiatan telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota
Padang dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat terutama
dalam menghadapi pandemic covid-19, namun segenap hambatan tetap ditemukan di
lapangan. Beberapa hambatan tersebut diantaranya:
1. Berkurangnya komoditi export Kota Padang ke negara tujuan seperti ekspor karet dari
Sumatera Barat, dikarenakan kurangnya bahan baku dari pemasok, sebab adanya
pengalihan lahan perkebunan karet menjadi perkebunan sawit dan masih belum
adanya tenaga ahli yang mengerti akan mutu karet (SIR).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 221
Gambar 2.49 Stock Bongkahan Karet
Pada akhir tahun adanya kenaikan harga minyak dunia, yang diikuti oleh kenaikan
harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit, sehingga harga minyak dipasaran mengalami
kenaikan harga.
2. Adanya kenaikan beberapa harga bahan kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun
baru.
Tabel 2.29 Harga Kebutuhan pokok
Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21
Gula Pasir, Kristal Putih13.000 13.000 13.000 13.000 13.000 13.000 12.500 12.500 13.000 13.000 13.000 13.000
Minyak Goreng Curah13.500 13.500 14.000 14.000 15.000 15.000 15.000 16.000 16.000 18.000 19.000 18.500
Minyak Goreng Kemasan14.000 14.000 15.000 15.000 16.000 16.000 16.000 16.500 16.500 18.000 19.000 20.000
Daging Ayam Boiler30.000 26.000 26.000 33.000 32.000 32.000 30.000 28.000 35.000 32.000 30.000 32.000
Telur Ayam Ras24.000 24.000 20.800 22.400 22.400 23.200 22.400 22.400 20.800 20.800 22.400 32.300
PERIODEJenis barang /komoditi
3. Masih belum berkembangnya produk pelaku usaha (UKM) Kota Padang, karena masih
adanya pandemic covid-19 dimana ada beberapa kegiatan seperti pameran, promosi
dan bazaar yang tidak bisa diikuti oleh banyak pelaku usaha dikarenakan adanya
pembatasan keramaian (prokes), karena disaat promosi inilah merupakan ajang
pengenalan produk ke masyarakat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 222
Gambar 2.50 Bazar pada acara MTQ Kota Padang Panjang
Agar hambatan ini tidak terlalu mengganggu program kegiatan Pemerintah Kota Padang,
maka dilakukan beberapa usaha sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi kembali terhadap barang-barang export seperti pengawasan
terhadap bahan baku karet yang langsung turun ke Gudang dan pabrik karet. Selain
itu menjalin Kerjasama dengan Perindag Provinsi dalam hal tenaga ahli yang mengerti
akan kwalitas SIR (Standar Indonesia Rubber).
Gambar 2.51 Pabrik karet dan karet siap ekspor
2. Melakukan pengawasan dan monitoring langsung ke distributor, pasar modern dan
pasar-pasar rakyat untuk melihat dan memastikan ketersediaan stok minyak cukup
dipasaran dan melakukan sosialisasi atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 72
tahun 2021 tentang minyak goreng sawit wajib kemasan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 223
Gambar 2.52 Ketersediaan stock minyak
3. Melakukan kegiatan pasar murah untuk menekan kenaikan beberapa harga bahan
pokok terutama kenaikan harga minyak goreng, yang bekerjasama dengan
Kementrian dan para Distributor minyak. Juga mengikutsertakan kecamatan dalam
pelaksanaan pasar murah.
Gambar 2.53 Pasar Murah Minyak Goreng
4. Mulai kembali melakukan pameran dengan mengikut sertakan para pelaku usaha dari
berbagi bidang (kuliner, kerajinan, ekraf dll).
Gambar 2.54 Pameran Produk UMK di Bali
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 224
SASARAN STRATEGIS 14
MENJADIKAN KOTA PADANG SEBAGAI PUSAT EKONOMI KREATIF
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
PERTUMBUHAN PELAKU USAHA EKONOMI KREATIF (E KRAF)
9,00 86,33 959
Pencapaian keberhasilan sasaran strategis menjadikan Kota Padang sebagai pusat
ekonomi kreatif ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja pertumbuhan pelaku usaha
ekonomi kreatif (e-kraf). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena
mendukung keterwujudan pencapaian misi 4 (mewujudkan Kota Padang sebagai pusat
perdagangan dan ekonomi kreatif) serta mencapai tujuan (Kota Padang sebagai pusat
perdagangan di Sumatera Barat).
Usaha ekonomi kreatif merupakan sebuah usaha yang berasal dari perwujudan nilai
tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis
warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi. Usaha ekonomi kreatif di Kota
Padang memiliki peran meningkatkan perekonomian secara global. Industri kreatif erat
hubunganya dengan tingkat kreativitas manusia sebagai sumber daya utama penggerak
roda perekonomian.
Untuk mendukung kreatifitas para pelaku ekonomi kreatif, Pemerintah pusat telah
mengesahkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif dan
dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015, produk-produk ekonomi kreatif
diklasifikasikan kedalam 16 subsektor. Rincian ketujuh belas subsektor ekonomi kreatif
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Arsitektur 10. Fotografi
2. Desain interior 11. Kriya
3. Musik 12. Kuliner
4. Fesyen 13. Perklanan
5. Aplikasi 14. Televisi dan radio
6. Desain produk 15. Seni Pertunjukan
7. Penerbitan 16. Seni rupa
8. Film, animasi dan video 17. Desain Komunikasi visual
9. Pengembangan permainan (game)
Analisis keberhasilan indikator kinerja pertumbuhan pelaku usaha ekonomi kreatif (e-
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 225
kraf), Potensi ekonomi kreatif di Kota Padang berjumlah 1957 terdiri fesyen (258), seni
pertunjukan (16), Priklanan (7), Penerbitan (16), kriya (38), DKV (15), Desain product
(181), Film animasi dan vidio (27), TV Dan radio (30), Kuliner (1221), Musik (18),
arsitektur (5), fotogafi (71), seni rupa (14), Aplikasi dan gemes (17), Total sektor
ekonomi kreaktif pariwisata berjumlah 1957.
Tahun 2021 Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Parwisata dan Dinas Tenaga Kerja
telah melakukan pembinaan terhadap 139 pelaku ekraf, 80 pelaku ekraf dibina oleh
Dispar dan sebanyak 59 orang merupakan binaan Dinas Tenaga Kerja Kota
Padang,seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.30 Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif Tahun 2021
NO NAMA SUB SEKTOR KET
1 Yonisman Aplikasi Dispar
2 Vivy Mulia Kriya Dispar
3 Riswandi Sudarso Fotografi Dispar
4 Yetti Mulyati A.Md Kep Kriya Dispar
5 Darima, S.Pd Fesyen Dispar
6 Restu Liani Gusnely, ST Kriya Dispar
7 Apri Martin Kriya Dispar
8 Asri Astianingsih, S.H, M.Si Kriya Dispar
9 Zarian Secio Saputra Film, Anime dan Video Dispar
10 Endra Saputra Film, Anime dan Video Dispar
11 Wahyudi Maswar Televisi dan Radio Dispar
12 Zulfahmi, S.PdI Kuliner Dispar
13 Pegi Aulia, S.S Fotografi Dispar
14 Arif Pratama Putra, S.H, M.Kom film, Anime dan Video Dispar
15 Marajo Kuliner Dispar
16 Sendi Orysal, S.Sn Musik Dispar
17 Taufik Hidayat, ST Desain Produk Dispar
18 Arief Pratama, S.DSN Desain Komunikasi Visual Dispar
19 Fatmawati Kuliner Dispar
20 Devy Kurnia Alamsyah Film, Anime dan Video Dispar
21 Yori Oktorino Kriya Dispar
22 Penerbit Purata Penerbitan Dispar
23 Hendrik Permana Kuliner Dispar
24 Soni Afrizal,SS Kuliner Dispar
25 Minda Maya Shovira,ST Kuliner Dispar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 226
NO NAMA SUB SEKTOR KET
26 Fatwa Desmina, ST Kuliner Dispar
27 Irmala Komaria Kuliner Dispar
28 Melisa Anggraini, S.Si Kriya Dispar
29 Tedy Wiraseptya Desain Komunikasi Visual Dispar
30 Nensi Suzana Dewi S.Pt Kuliner Dispar
31 Vikki Yolanda Kuliner Dispar
32 Hevy Yanti, SE Kriya Dispar
33 Leni Indrayeni Kriya Dispar
34 Ade Putra Televisi dan Radio Dispar
35 Yebbie Lovindry J Kuliner Dispar
36 Meci Nilam Sari, S.Pd. M.M Fesyen Dispar
37 Desi Mulyani Kuliner Dispar
38 Junio Rio Pati Periklanan Dispar
39 Arif Rahman Hkim, S.Pd Seni Pertunjukan Dispar
40 Ratna Yulis kuliner Dispar
41 Alfitra Fotografi Dispar
42 Harti Ningsih Kuliner Dispar
43 Deded Mydi Sunsang A.Md.T Kriya Dispar
44 MMC Production Film, Anime dan Video Dispar
45 Anik Purwanti Musik Dispar
46 Ian Rush Film, Anime dan Video Dispar
47 Apri Martin Kriya Dispar
48 Yandra Asri, S.Pd Seni Rupa Dispar
49 Susanto Stp Kuliner Dispar
50 Satria Haris Desain Komunikasi Visual Dispar
51 Yulviandi Periklanan Dispar
52 Alifinando Desain Komunikasi Visual Dispar
53 Novia Hertini Fesyen Dispar
54 Rice Rizana Fesyen Dispar
55 Colly Miceal Martadeta, ST Periklanan Dispar
56 Hj. Derwati Kuliner Dispar
57 Duddy Fajriansyah, ST.MT Arsitek Dispar
58 Imelda Novita Kriya Dispar
59 Mugni Bustari,M.Ed Desain Produk Dispar
60 Ramon Yuliansyah, S.Kom Pengembang Pemainan/ Animasi dan Aplikasi
Dispar
61 Ilham Toid Fesyen Dispar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 227
NO NAMA SUB SEKTOR KET
62 Deni Masriyaldi Periklanan Dispar
63 Maivita, A.Mg Kriya Dispar
64 Desrian Rian Fotografi Dispar
65 Jefri Ilham Illahi Kuliner Dispar
66 Novia Hertini Kriya Dispar
67 Putri Marina, SH Kuliner Dispar
68 Osvi Syntia Rahma Dhani Fesyen Dispar
69 Indra Rahmi(Angga Mefri) Seni Pertunjukan Dispar
70 Egi Adhi Saputra Kriya Dispar
71 Afni Kriya Dispar
72 Widyia Gustina Kriya Dispar
73 Ade Mutia, M.Pd Kriya Dispar
74 Linda Purnawati, S.Pd Kriya Dispar
75 Hari Ramadani Kriya Dispar
76 Zulfa Indra Kriya Dispar
77 Rimbra Kuliner dan Pariwisata Dispar
78 Melda Utami Kuliner Dispar
79 Welfrydha Kuliner Dispar
80 Ramani Kuliner Dispar
81 Silwanus Dakhi Film, Anime dan Video Disnakerin
82 Fadli Fauzi Film, Anime dan Video Disnakerin
83 Nadya Eka Putri Film, Anime dan Video Disnakerin
84 Bayu Algafar Film, Anime dan Video Disnakerin
85 Abdullah Muhammad Abrar Film, Anime dan Video Disnakerin
86 Chris Mahrohim Wijaya Film, Anime dan Video Disnakerin
87 Dion Film, Anime dan Video Disnakerin
88 Rahman Pramuja Film, Anime dan Video Disnakerin
89 Nengsih Film, Anime dan Video Disnakerin
90 Ariwal Fajri Film, Anime dan Video Disnakerin
91 Triana Nibenia Laia Film, Anime dan Video Disnakerin
92 Fajri Pratama Film, Anime dan Video Disnakerin
93 Jefry Dwipa Setyawan Film, Anime dan Video Disnakerin
94 Puput Stevanni Sutikno Film, Anime dan Video Disnakerin
95 Devira Sri Malindo Film, Anime dan Video Disnakerin
96 Muhammad Hafizul 'Alim Film, Anime dan Video Disnakerin
97 Muhammad Hafiz Ihsan Film, Anime dan Video Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 228
NO NAMA SUB SEKTOR KET
98 Winda Putri Film, Anime dan Video Disnakerin
99 Muhammad Ridwan Film, Anime dan Video Disnakerin
100 Baihaqi Chudori Film, Anime dan Video Disnakerin
101 Eric Mahendra Film, Anime dan Video Disnakerin
102 Rio Nasrul Film, Anime dan Video Disnakerin
103 Arda William Film, Anime dan Video Disnakerin
104 Doni Hardiansyah Film, Anime dan Video Disnakerin
105 Ikhsan Wahyudi Pratama Film, Anime dan Video Disnakerin
106 Fajar Rizki Film, Anime dan Video Disnakerin
107 Asronizar Film, Anime dan Video Disnakerin
108 Asmita Widia Sari Kuliner Disnakerin
109 Fatiya Salsabila Kuliner Disnakerin
110 Herry Dianto Kuliner Disnakerin
111 Hilda Oktarina Kuliner Disnakerin
112 Hotma Tua Siregar Kuliner Disnakerin
113 Khairunisa Kuliner Disnakerin
114 Minda Rozana Kuliner Disnakerin
115 Olivia Triana Dewi Kuliner Disnakerin
116 Ratna Kiki Firgianti Kuliner Disnakerin
117 Rika Fernola Kuliner Disnakerin
118 Sadiva Fitri Edi Kuliner Disnakerin
119 Sherin Widya Kuliner Disnakerin
120 Suchi Aulia Rahman Kuliner Disnakerin
121 Yusmiati Kuliner Disnakerin
122 Yusnetti Kuliner Disnakerin
123 Widya Raudhatul Jhanah Kuliner Disnakerin
124 Aulia Azhari Febiola Kuliner Disnakerin
125 Citra Budianti Kuliner Disnakerin
126 Devita Kuliner Disnakerin
127 Firda Angela Kuliner Disnakerin
128 Gusmaneli Kuliner Disnakerin
129 Halimaturrahmi Kuliner Disnakerin
130 Igef Andriani Kuliner Disnakerin
131 Lidia Harmita Kuliner Disnakerin
132 Lila Febriza Kuliner Disnakerin
133 Monika Kuliner Disnakerin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 229
NO NAMA SUB SEKTOR KET
134 Mutia Oktawisap Putri Kuliner Disnakerin
135 Puspita Dewi Putri Kuliner Disnakerin
136 Safira Listia Andini Kuliner Disnakerin
137 Vebrianti Kuliner Disnakerin
138 Tahyata Salama Kuliner Disnakerin
139 Yunita Selvia Dewi Kuliner Disnakerin
Dari 139 pelaku ekraf di atas tersebar dalam beberapa sub sektor ekraf seperti yang
tampak pada grafik di bawah ini :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua sub sektor ekraf yang berjumlah 16 sub
sektor sudah mulai muncul dan berkembang di Kota Padang. Sub sektor kuliner
menduduki posisi teratas dengan jumlah sebanyak 68 orang, dan diikuti oleh sub sektor
kriya sebanyak 21 pelaku. Dari total 139, sebanyak 47 pelaku kuliner dan 12 orang
editing vidio merupakan binaan Disnakerin Kota Padang, dan sisanya sejumlah 80 pelaku
tersebar di berbagai sub sektor yang merupakan binaan dari Dispar Kota Padang.
Langkah yang diambil Pemerintah Kota Padang dalam rangka meningkatkan sektor ekraf
sebagai berikut :
1. Keterbatasan akses bagi pelaku ekraf sangat dirasai karena masih banyak pelaku
ekraf yang masih melakukan transaksi secara manual dan begitu juga dalam
mengemas dan memasarkan produknya, dan masih kurangnya inovasi disebabkan
rendahnya pemahaman pelaku ekraf terhadap pemanafaatn teknologi sehingga
timbulnya keterbatasan akses pemasaran jual beli produk. Untuk mengatasai masalah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 230
ini Dinas Pariwisata Kota Padang melakukan kegiatan peningkatan kompetensi SDM
ekraf sebanyak 40 peserta melalui pelatihan digitalisasi branding pelaku ekraf.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalisasi aktivitas pemasaran dalam bentuk
promosi produk ekonomi kreatif di Kota Padang.
2. Menstimulan pelaku ekonomi kreatif melalui peningkatan kreatifitas inovasi dan
diversifikasi kualitas produk ekonomi kreatif melalui kegiatan Pekan Ekonomi Kreatif
yang diselenggarakan pada bulan April 2021 di Plaza Andalas Padang.
3. Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM Pelaku Ekonomi Kreatif di Kota Padang
melaui kegiatan pelatihan menjahit sebanyak 20 orang bertempat di Emi Arlin Fashion
Design, dan pelatihan rajutan dan Akrelik sebanyak 30 orang yang diselenggarakan
pada Balai Pendidikan dan Latihan Koperasi Jl. S. Parman Padang.
Gambar 2.55 Bincang Kreatif
Gambar 2.56 Pelatihan Menjahit Kreatif
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 231
Gambar 2.57 Pelatihan Rajutan dan Akrilik Kreatif
4. Melakukan pemetaan/zonasi potensi ekonomi kreatif di kec. Nanggalo, Koto Tangah,
Padang Utara, Padang Barat, Lubug Begalung, Lubuk Kilangan , seperti terlihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 2.31 Zonasi Ekonomi Kreatif Pariwisata Tahun 2021
No. Zonasi Kerativitas
1 Nanggalo batik kaluak paku, rumah gadang
2 Koto Tangah Kerajinan sabut, kuliner, seni pertunjukan,rajutan, daur ulang sampah
3 Padang Utara Daur ulang peralon bekas kerajinan, batik kajang padati
4 Padang Barat Tarompa dan akrilik
5 Padang Timur Daur ulang sampah dan rajutan
6 Lubuk Kilangan Daur ulang sampah
7 Lubuk Begalung Sulaman benang emas, Batik ekoprint
5. Melakukan konsulidasi pihak-pihak terkait terutama akademisi, bisnis, pemerintah,
komunitas, dan media sebagai upaya peningkatan pengembangan sektor ekraf di Kota
Padang melalui pelaksanaan kegiatan pentahelix.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 232
SASARAN STRATEGIS 15
MEWUJUDKAN KOTA PADANG MENJADI TUJUAN PARIWISATA YANG UNGGUL DAN BERDAYA SAING
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA KOTA PADANG TERHADAP PARIWISATA PROVINSI SUMATERA BARAT
23,50 20,37 86,68
Pencapaian sasaran strategis mewujudkan Kota Padang menjadi tujuan pariwisata yang
unggul dan berdaya saing didukung dengan 1 (satu) indikator kinerja kontribusi sektor
pariwisata Kota Padang terhadap pariwisata Provinsi Sumatera Barat. Sasaran dan
indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi
5 (meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata yang nyaman dan berkesan serta
mencapai tujuan (meningkatkan kontribusi sector pariwisata terhadap perekonomian).
Tahun 2021 jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat berjumlah 4.919.773 orang
terlihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Barat Tahun 2021
Dari grafik diatas jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat periode Januari s. d
Desember, terlihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan terbanyak yaitu bulan Desember
dengan jumlah 1.070.050 orang, dan total kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat
berjumlah 4.919.773 orang. Adapun jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Padang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 233
sejumlah 1.002.270 orang, dengan rincian jumlah kunjungan wisatawan setiap bulannya
dapat terlihat pada grafik berikut ini :
Grafik 2.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Kota Padang Tahun 2021
Dari grafik di atas terlihat jumlah kunjungan wisatawan setiap bulannya, dengan jumlah
kunjungan terbanyak 131.093 orang pada bulan Mei. Upaya untuk mencapai target
sasaran Mewujudkan Kota Padang menjadi tujuan pariwisata yang unggul dan berdaya
saing, yaitu dengan :
1. Pengembangan pemasaran pariwisata melaui media cetak, elektronik dan media
online.
Dengan kondisi pandemi covid 19, jenis promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kota
Padang adalah :
Virtual promosi yakni melakukan pelatihan virtual tour dan virtual eksebisi kegiatan
ini diikuti oleh penggiat pariwisata seperti anggota Himpunan Pramuwisata
Indonesi (HPI), vlogger, anggota Pokdarwis dan penyelam.
Memaksimalkan pemanfaatan media sosial seperti instagram, website, facebook.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 234
Gambar 2.58 Instagram dan Facebook Pariwisata Kota Padang
Pembuatan video pariwisata, jingle parwisata dan dan pembuatan aplikasi sideta
(sistim destinasi wisata). Aplikasi sideta adalah aplikasi yang bertujuan
memudahkan wisatawan untuk mendapatkan informasi kepariwisataa di Kota
Padang seperti informasi destinasi wisata bahari, penginapan, transportasi dan
event yang diadakan Kota Padang, aplikasi ini juga memuat halaman pengaduan.
Semua promosi vitrual yang dilakukan diiharapkan nantinya setelah pandemi
melandai akan dapat menjadi referensi bagi wisatawan untuk mengunjungi
destinasi wisata Kota Padang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 235
Gambar 2.59 Aplikasi Sideta
2. Membangun dan meningkatkan sinergi dengan stakeholder pariwisata
Dalam rangka memupuk silaturahim antara Dinas Pariwisata Kota Padang dengan
stakeholder pariwisata dilaksanakanlah kegiatan pentahelix. Melalui kegiatan
Pentahelix dimana unsur pemerintah, akademisi, usaha jasa parwisata seperti hotel/
restoran/ biro perjalanan, masyarakat/komunitas dan media bersatu padu dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 236
berkoordinasi guna menjaring dan menentukan strategi dan langkah yang ditempuh
dalam rangka pemulihan ekonomi sektor pariwisata di masa pandemi Covid 19.
3. Pelaksanaan event kepariwisataan
Setelah ditetapkannya Kota Padang berada pada level 2, Dinas Pariwisata
memanfaatkan moment ini dengan menggelar event seperti Festival Selaju Sampan
Badunsanak yang dilaksanakan tanggal 20 dan 21 November 2021, Festival Burung
Bakicau yang dilaksanakn pada tanggal 28 November 2021, Festival Bonsai Rancak
Bana yang dilaksanakan tanggal 8 November serta penjaringan talenta Pemilihan Uni
Uda Kota Padang yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2021. Kegiatan ini
bertujuan untuk membangkitkan kembali gairah keparwisaataan agar dapat
meningkatkan kunjungan wisatawan.
Gambar 2.60 Festival selaju sampan
Gambar 2.61 Pameran Bonsai
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 237
Gambar 2.62 Pemilihan Duta Wisata
4. Penyusunan data kepariwisataan Kota Padang
Penyusunan data kepariwisataan Kota Padang dilaksanakan selama tahun 2021
dengan output satu dokumen buku data statistik pariwisata Kota Padang yang
berisikan informasi terpilih kepariwisataan untuk menggambarkan perkembangan dan
potensi Kota Padang.
SASARAN STRATEGIS 16
MENINGKATNYA KUALITAS PENGELOLAAN DESTINASI
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
JUMLAH KUNJUNGAN WISATA MANCANEGARA
22.743 1.538 6,76
JUMLAH KUNJUNGAN WISATA DOMESTIK 2.691.102 1.000.732 37,19
RATA-RATA LAMA TINGGAL WISATAWAN MANCANEGARA
1,60 1,22 76,25
RATA-RATA LAMA TINGGAL WISATAWAN DOMESTIC
1,75 1,62 92,57
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi ditandai
dengan 4 (empat) indikator kinerja yaitu jumlah kunjungan wisata mancanegara, jumlah
kunjungan wisata domestik, rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara serta rata-
rata lama tinggal wisatawan domestic. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan
karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 5 (meningkatkan kualitas pengelolaan
pariwisata yang nyaman dan berkesan serta mencapai tujuan (meningkatkan kontribusi
sector pariwisata terhadap perekonomian).
Dari tabel diatas terlihat bahwa tidak ada indikator yang mencapai target yang telah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 238
direncanakan. Capian target terendah 6.76 % terdapat pada indikator jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara, sedangkan capaian indikator tertinggi adalah rata-rata lama
tinggal wisatawan domestik dengan capaian 92.57%.
Analisis kegagalan ini disebabkan masih adanya pandemi covid 19 yang melanda dunia,
dan dikeluarannya surat edaran Walikota Padang tanggal 12 Juli 2021 tentang PPKM
yaitu penutupan seluruh objek wisata selama PPKM darurat diberlakukan, tentu saja hal
ini berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik seperti
yang tampak pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.3 Perkemgagan Jumlah Kunjungan Wisman
tahun 2017-2021
Grafik 2.4 Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik
Tahun 2017-2021
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 239
Berdasarkan grafik diatas tampaklah bahwa dalam kurun 5 tahun terakhir tingkat
kunjungan wisman dan wisnus terendah pada tahun 2021. Faktor terbesar yang
mempengaruhi menurunnya kunjungan wisatawan adalah pandemi covid 19 yang
menyebabkan intensitas penurunan kunjungan disebabkan adanya regulasi dalam
melakukan perjalanan wisata seperti mewajibkan penumpang tes PCR.
Tahun 2021 Kota Padang melalui Dinas Pariwisata Kota Padang telah melakukan upaya
dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan dan lama tinggal di Kota Padang,
adapun upaya yang dilakukan Dispar Kota Padang pada tahun 2021 sebagai berikut :
1. Pembangunan Sarana dan Prasarana di destinasi Wisata
Untuk mempercantik tampilan destinasi wisata, tahun ini telah dilakukan pembenahan
dan pembangunan sarana dan prasarana di destinasi wisata yang bersumber dari DAK
fisik Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif seperti :
i. Pembangunan gedung kesenian ampiteater di Pantai Air Manis
ii. Pembangunan lanjutan pedestrian di Pantai Padang,
iii. Pembuatan kios cinderamata di Pantai Air Manis
iv. Pembangunan toilet/ kamar bilas di pantai Air Manis
2. Pengembangan destinasi pariwisata
Dinas pariwisata merupakan pengemban program unggulan walikota terpilih 2019 -
2024 yaitu pengembangan Kawasan Wisata terpadu Gunung Padang, pulau-pulau
kecil dan kawasan timur Kota Padang. Untuk mendukung progul ini Dinas Pariwisata
telah menyusun dokumen perencanaan yaitu:
i. Pembuatan DED Pasie Jambak
ii. Penyusunan Kajian wilayah timur Kota Padang yang bekerjasama dengan
akademisi Universitas Negeri Padang.
3. Miningkatkan Sapta Pesona Pada Destinasi wisata
Disamping pembangunan sarana dan prasarana, untuk menciptakan rasa nyaman
bagi pengunjung pada destinasi wisata, Dispar Kota Padang bekerjasama dengan
instansi terkait seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, polresta, dan koramil bersinergi
untuk mewujudkan rasa aman bagi pengunjung melalui kegiatan pengamanan
terpadu destinasi wisata. Dan untuk menjaga kebersihan pantai agar tampak indah,
bersih dan rapi Dispar Kota Padang memiliki 70 orang petugas kebersihan yang
tersebar pada titik-titik destinasi wisata unggulan di Kota Padang. Selain pembenahan
dan pembangunan sarana dan prasarana pada destinasi wisata juga dilakukan
peningkatan kapasitas personil melalui pelaksanaan pelatihan-pelatihan seperti
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 240
pelatihan keamanan dan keselamatan destinasi/ daya tarik wisata, pelatihan mitigasi
bencana, pelatihan inovasi dan higienitas sajian kuliner di destinasi wisata, pelatihan
wisata buatan/ outbond, pelatihan pengelolaan desa wisata, serta pelatihan digitalisasi
branding.
Gambar 2.63 Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Bagi Pokdarwis
Gambar 2.64 Pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 241
Gambar 2.65 Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay/Pondok Wisata
4. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism)
Community based tourism merupakan aspek penting dalam pengembangan
kepariwisataan yang fokus terhadap partisipasi masyarakat lokal dalam merencanakan
dan mengembangkan potensi di destinasi pariwisata. Dengan terlibatnya masyarakat
didestinasi wisata secara langsung dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.
Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan Dispar Kota Padang adalah melakukan
pembinaan terhadap Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi pengelola Pokdarwis agar lebih
profesional dan berkualitas, kegiatan yang dilaksanakan adalah :
i. Pelatihan pengelolaan desa wisata pokdarwis sebanyak 40 orang, pelatihan ini
bertujuan meningkatkan kompetensi pengelola desa wisata agar lebih profesional
dan berkualitas dalam melakukan pengelolaan desa wisata.
ii. Pelatihan pengelola homestay/pondok wisata sebanyak 40 orang, bertujuan
meningkatkan kompetensi SDM pondok wisata, dilkasanakan tanggal 30 Agustus -
1 September 2021.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 242
iii. Pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner sebanyak 40 orang,
kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi antar
pelaku usaha kuliner, menciptakan sajian kuliner yang berkualitas serta cita rasa
sebagai bentuk memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan.
iv. Studi tiru pokdarwisa ke berbagai destinasi wisata yang ada di Indonesia seperti
Bali, Yogyakarta, Bandung, Palembang dan Kota Pekanbaru melalui dana aspirasi
masyarakat (pokir). Tahun 2021 telah terbentuk 36 Pokdarwis yang tersebar pada
11 kecamatan di Kota Padang.
Tabel 2.32 Nama-Nama Pokdarwis Kota Padang Tahun 2021
NO. NAMA POKDARWIS ALAMAT
1 Kampung Wisata Bungus Kel. Bungus Selatan Kec. Bungus
2 Batung Kel. Bungus Selatan Kec. Bungus
3 Lubuk Hitam Kel. Bungus Utara Kec. Bungus
4 Sungai Pisang Ke. Sungai Pisang Kec. Bungus
5 Purus Barokah Kel. Purus Kec. Padang Barat
6 Kampung Budaya Limau Manis Kec. Pauh
7 Camin Taruih Limau Manis Kec. Pauh
8 Bintang Samudera Pasie Jambak Pasie Jambak
9 Pokdarwis Lubuk Tampuruang Lubuk Tampurung
10 Pokdarwis Siti Nurbaya Kel. Batang Arau Kec. Padang Selatan
11 Pokdarwis Pesona Sungai Pisang Ke. Sungai Pisang Kec. Bungus
12 Pokdarwis Lubuk Lukum Kec. Koto Tangah
13 Pokdarwis Bukit Gado-Gado Kec. Padang Selatan
14 Pokdarwis Tanjung Marina Kelurahan Lapai Kec. Nanggalo
15 Pokdarwis Batang Aie Dingin Kel. Pasie Nan Tigo Kec. Koto Tangah
16 Pokdarwis Bukit Karan RT 003 RW 006 Kec. Padang Selatan
17 Pokdarwis Bukit Kailas Kampung KB Kec. Padang Selatan
18 Pokdarwis Pesona Pulau Pisang Kec. Padang Selatan
19 Pokdarwis Bukit Matoa, Kel. Mata Air Padang Selatan
20 Pokdarwis Lubuk Lukum Kel. Balai Gadang Kec. Koto Tangah
21 Pokdarwis Pantai Morgan Kampung KB Bangau Putih, Kel. Parupuk Tabing
Kec. Koto Tangah
22 Pokdarwis Sungai Bangek, Kel. Balai Gadang Kec. Koto Tangah
23 Pokdarwis Pesona Gambir, Kel.Pegambiran Ampalu Nan XX
Kec. Lubuk Begalung
24 Pokdarwis Puti Bungsu Kel. Bungus Timur Kec. Bungus
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 243
NO. NAMA POKDARWIS ALAMAT
25 Pokdarwis Bukit Padayo, Kel. Pegambiran Ampalu Nan XX
Kec. Lubuk Begalung
26 Pokdarwis Kampung Jua, Kel. Kampung Jua Nan XX
Kec. Lubuk Begalung
27 Pokdarwis Karang Gaduang, Kel. Aie Manih Kec. Padang Selatan
28 Pokdarwis Alam Ujung Tanjung Lapai, Kel. Kampung Lapai
Kec. Nanggalo
29 Pokdarwis Pantai Purus, Kel. Purus Kec. Padang Barat
30 Pokdarwis Batu Busuk, Kel. Lambung Bukit Kec. Pauh
31 Pokdarwis Limau Manis, Kel. Limau Manis Kec. Pauh
32 Pokdarwis Pesona Timbulun, Kel. Bungus Timur Kec. Bungus Teluk Kabung
33 Pokdarwis Gunung Padang, Kel. Batang Arau
Kec. Padang Selatan
34 Pokdarwis Baringin Balai Gadang, Kel. Balai Gadang
Kec. Koto Tangah
35 Pokdarwis Sarai Sarumpun Kec. Koto Tangah
36 Pokdarwis Padayo Kec. Lubuk Kilangan
SASARAN STRATEGIS 17
MENINGKATNYA KETANGGUHAN KAWASAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
PERSENTASE PENINGKATAN KELURAHAN TANGGUH BENCANA
1 1 100
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya ketangguhan kawasan dalam
penanggulangan bencana ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu persentase
peningkatan kelurahan tangguh bencana. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat
diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 6 (menciptakan masyarakat
sadar, peduli dan tangguh bencana serta mencapai tujuan (meningkatnya kapasitas Kota
Padang dalam penanggulangan bencana).
Pencapaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Ketangguhan Kawasan dalam
Penanggulangan Bencana dengan indikator Persentase Peningkatan Kelurahan Tangguh
Bencana dapat tercapai 100% sesuai dengan target dikarenakan koordinasi dan
kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam penanggulangan bencana berjalan tanpa
hambatan yang berarti.
Keberhasilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah mewujudkan sasaran tersebut
diatas karena :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 244
1. Anggaran untuk kegiatan kelurahan tangguh bencana tersedia cukup memadai
sehingga kegiatan Tahun 2021 dapat terlaksana dengan cepat dan tepat serta untuk
anggaran tahun 2022 hendaklah lebih naik daripada tahun 2021 karena beban kerja
dan resiko besar dalam penanggulangan bencana.
2. Peserta keberhasilan menganggap kegiatan ini sebagai suatu kebutuhan. Selain itu,
peserta yang mengikuti kegiatan adalah tokoh-tokoh penting dalam masyarakat
sehingga lebih memudahkan dalam pengambilan keputusan dalam rencana upaya
pengurangan risiko bencana di Kelurahan.
3. Kerjasama tim yang solid (panitia dan narasumber/fasilitator)
4. Koordinasi dan dukungan yang baik dari berbagai pihak sepertai BPBD Kota Padang,
Kelurahan dan organisasi kebencanaan yang terlibat (Kogami, DRRI dan HET).
Upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian indikator kinerja persentase peningkatan
kelurahan tangguh bencana :
1. Pembangunan Kelurahan Tangguh pada tahun berikutnya sebagai upaya peningkatan
kemandirian Informasi Kecamatan hingga kelurahan untuk Pencegahan dan
Kesiapsiagaan Bencana bagi Masyarakat
Gambar 2.66 Sosialisasi Kelurahan Tangguh di Kelurahan Olo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 245
SASARAN STRATEGIS 18
MENINGKATNYA KEMAMPUAN PENANGGULANGAN BENCANA
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
PERSENTASE BENCANA YANG DITANGANI
100 100 100
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kemampuan penanggulangan bencana
ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu persentase bencana yang ditangani.
Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung keterwujudan
pencapaian misi 6 (menciptakan masyarakat sadar, peduli dan tangguh bencana serta
mencapai tujuan (meningkatnya kapasitas Kota Padang dalam penanggulangan
bencana).
Pencapaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Kemampuan Penanggulangan Bencana
dengan indikator Persentase kejadian bencana yang ditanggulangi dapat tercapai 100%
sesuai dengan target dikarenakan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak
terkait dalam penanggulangan bencana berjalan tanpa hambatan yang berarti.
Keberhasilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah mewujudkan sasaran tersebut di
atas karena :
1. Dukungan Anggaran
Anggaran untuk kegiatan penanganan darurat bencana tersedia cukup memadai
sehingga penanganan bencana Tahun 2021 dapat terlaksana dengan cepat dan tepat
serta untuk anggaran tahun 2022 hendaklah lebih naik daripada tahun 2021 karena
beban kerja dan resiko besar dalam penanggulangan bencana.
2. Dukungan Instansi Terkait dan Masyarakat
Masyarakat dan instansi terkait sangat aktif memberikan informasi terjadinya bencana
melalui petugas siaga di Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sehingga
dapat dengan segera dikoordinasikan penanganannya ke Tim Reaksi Cepat untuk
melakukan Assessment yang bermanfaat untuk menghadapi bencana
Upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian indikator kinerja persentase bencana yang
ditangani :
1. Penyelenggaraan Latihan Kesiapsiagaan Daerah secara Bertahap, Berjenjang dan
Berlanjut.
Efektivitas adalah cara mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan
dan efisiensi adalah cara mengukur kehematan penggunaan sumber angggaran, Pada
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 246
Tabel Tingkat Efisiensi dan Efektifitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
dapat di lihat bahwa :
a. Sasaran Meningkatnya Kemampuan Penanggulangan Bencana dengan indikator
Persentase Bencana yang ditangani dapat tercapai 100% dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 2.750.467.004,- dengan persentase 98,22 %. Indikator ini terdiri dari 3
sub kegiatan, yaitu Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana
Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Kabupaten/Kota, Penyediaan Peralatan
Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana dan Pencarian dan Pertolongan
dan Evakuasi Korban Bencana Kabupaten/Kota. Sedangkan sub kegiatan yang
mendukung indikator ini adalah Pencarian dan Pertolongan juga Evakuasi Korban
Bencana Kabupaten/Kota. Indikator Persentase Kejadian Bencana yang Ditanggulangi
terlaksana secara efektif dan efisien, dengan artian bahwa segala sesuatu terkait
upaya penanggulangan bencana telah dikerjakan secara tepat, cepat, hemat, dan
selamat. Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang tergabung dalam
Pusdalops dan Tim Reaksi Cepat mulai Tahun 2021 telah mendapat Bimbingan Teknis
dan pelatihan–pelatihan manajemen penanggulangan bencana sehingga menjadi
tenaga yang siap pakai tapi masih belum maksimal dalam mendapatkan pelatihan
mestinya lebih banyak pelatihan untuk satuan tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik
untuk tahun-tahun berikutnya. Setiap kejadian bencana telah diselenggarakan dengan
tepat sasaran, apa yang dikehendaki tercapai, atau apa yang dicita-citakan menjadi
kenyataan sehingga target kejadian bencana selesai ditanggulangi tepat pada
waktunya.
Gambar 2.67 Angin Puting Beliung
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 247
Gambar 2.68 Evakuasi Pohon Tumbang
Gambar 2.69 Evakuasi Korban Banjir
Gambar 2.70 Evakuasi Korban Longsor
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 248
Gambar 2.71 Pencarian Orang Hilang
Gambar 2.72 Kekeringan
Gambar 2.73 Pemberian Bantuan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 249
SASARAN STRATEGIS 19
MENINGKATNYA KUALITAS TATAKELOLA BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
PERSENTASE CAPAIAN
OPINI BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN
WTP WTP* 100
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang bersih dan
akuntabel ditandai dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu opini BPK atas laporan
keuangan. Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena mendukung
keterwujudan pencapaian misi 7 (meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang
bersih dan pelayanan public yang prima serta mencapai tujuan (meningkatnya kualitas
tata kelola pemerintahan).
Berdasarkan pasal 191 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa setelah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
direviu oleh aparat pengawas internal pemerintah, maka Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah selanjutnya disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK-RI) untuk dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan
memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar
dalam semua hal material sesuai dengan Prinsip Akuntansi Pemerintahan. Oleh karena
itu, BPK akan memberikan opini/pendapat atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan.
Opini merupakan pernyataan professional pemeriksa mengenai kewajaran informasi
keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria umum
sebagai berikut:
a. Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan;
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;
d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Kesesuaian penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kota Padang dengan Standar
Akuntansi Pemerintah merupakan salah satu kriteria untuk predikat Opini Wajar Tanpa
Pengecualian atas pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan RI. Berdasarkan Laporan BPK-Ri Nomor 42.B/LHP/XVIII.PDG/05/2021 tanggal
6 Mei 2021 tentang Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Padang
Tahun 2020 menyatakan bahwa “tidak terdapat temuan pemeriksaan atas penyusunan
LKPD Kota Padang”. Laporan Hasil Pemeriksaan ini diserahkan secara virtual oleh Kepala
Perwakilan BPK-RI Sumbar kepada Wali Kota Padang di Gedung Putih Rumah Dinas Wali
Kota Padang pada tanggal 7 Mei 2021. Pencapaian opini WTP ini merupakan yang ke-8,
bermula pada tahun 2012 dan setelahnya 7 kali berturut-turut diraih pada LKPD 2014,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 250
LKPD 2015, LKPD 2016, LKPD 2017, LKPD 2018, LKPD 2019 dan LKPD 2020.
Pemerintah Kota Padang telah berhasil memndapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) 7 (tujuh) tahun berturut turut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, yaitu
sejak tahun 2014. Analisis penyebab keberhasilan mempertahankan kinerja Opini WTP
BPK atas Laporan Keuangan antara lain:
a. Adanya penguatan komitmen dan integritas pimpinan, para pengelola dan para
pelaksanan kegiatan dalam rangka pengelolaan keuangan daerah dengan upaya:
1. Transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah;
2. Peningkatan kepatuhan terhadap aturan perundang-undangan;
3. Meningkatkan peran PPK-SKPD.
b. Adanya peningkatan kualitas laporan keungan dengan upaya:
1. Mengoptimalkan pelaksanaan pembinaan, sosialisasi, bimbingan secara berkala
dan berkelanjutan tentang tata kelola keuangan dan pelaporan keuangan secara
berkala dan berkelanjutan;
2. Mengoptimalkan pendampingan penyusunan, pengelolaan dan pelaporan Aset
SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Padang.
3. Akselerasi tindak lanjut hasil pemeriksaan;
c. Adanya penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) dengan upaya:
1. Meningkatkan peran dan kedudukan strategis bidang akuntansi sebagai perumus
kebijakan teknis urusan pemerintahan yang meliputi evaluasi dan pelaporan
keuangan serta kebijakan akuntansi dan neraca daerah;
2. Meningkatkan ketersediaan peraturan, kebijakan, sistem operasional prosedur,
mekanisme, petunjuk pelaksana/teknis.
d. Adanya peningkatan penguatan Monitoring dan Evaluasi dengan upaya ;
1. Meningkatkan koordinasi internal (BPKAD Kota Padang dengan SKPD di
lingkungan Pemerintah Kota Padang) dan koordinasi eksternal (BPKAD Kota
Padang dan BPKP serta BPK).
2. Membentuk grup konsultasi perencanaan penganggaran dan penyusunan laporan
keungan SKPD.
e. Adanya optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah dengan upaya
penerapan aplikasi keuangan sebagai berikut:
1. Aplikasi SIPKD
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) adalah aplikasi terpadu
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 251
yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah dalam mempermudah
pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada asas efisiensi, ekonomis,
efektif, transparan, akuntabel dan auditabel. Aplikasi ini juga merupakan salah
satu manifestasi aksi nyata fasilitasi dari Kementerian Dalam Negeri kepada
pemerintah daerah dalam bidang pengelolaan keuangan daerah dalam rangka
penguatan persamaan persepsi sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
daerah dalam penginterpretasian dan pengimplementasian berbagai peraturan
perundang-undangan. Aplikasi SIPKD terdiri dari Modul Penganggaran, Modul
Pelaksanaan & Penatausahaan dan Modul Pertanggungjawaban.
2. Aplikasi SIMDA-BMD
Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi
perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang
daerah.
Output aplikasi ini antara lain:
a) Perencanaan
Daftar Kebutuhan Barang dan Pemeliharaan, Daftar Rencana Pengadaan
Barang Daerah dan Daftar Rencana Pemeliharaan Barang Daerah.
b) Pengadaan
Daftar Hasil Pengadaan, Daftar Hasil Pemeliharan Barang, dan Daftar Kontrak
Pengadaan.
c) Penatausahaan
Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu (sejarah) Barang, Kartu Inventaris
ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), Daftar Mutasi Barang Daerah, dan Rekap
Hasil Sensus, serta Label Barang.
d) Penghapusan
SK Penghapusan, Lampiran SK Penghapusan dan Daftar Barang yang
dihapuskan.
e) Akuntansi
Daftar Barang yang masuk Neraca (Intracomptable), Daftar Barang Extra
Comptable, Lampiran Neraca, Daftar Penyusutan Aset Tetap, dan Daftar Aset
Lainnya (Barang Rusak Berat), serta Rekapitulasi Barang Per SKPD.
3. Aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah)
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah, Sistem Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 252
Pemerintahan Daerah (SIPD) adalah pengelolaan informasi pembangunan daerah,
informasi keuangan daerah dan informasi Pemerintah Daerah lainnya yang
saling terhubung untuk dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pembangunan
daerah.
a. Informasi Keuangan Daerah adalah suatu sistem yang digunakan untuk
pengelolaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah serta
analisis profil pembangunan Daerah.
b. Profil Pembangunan Daerah adalah gambaran umum kondisi perwujudan
pelaksanaan urusan pemerintahan yang telah diserahtkan ke daerah sebagai
bagian integral dari pembangunan nasional.
c. Informasi Keuangan Daerah adalah suatu sistem yang digunakan untuk
pengelolaan data dan informasi serta penyusunan, monitoring, dan evaluasi
dokumen pengelolaan keuangan daerah secara elektronik.
d. Informasi Pemerintahan Daerah Lainnya adalah suatu sistem yang digunakan
untuk pengelolaan data dan informasi lainnya.
Pencapaian target kinerja Meningkatnya Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel tersebut
didukung oleh beberapa hal, yakni:
a. Penggunaan aplikasi SIPKD dalam penyusunan laporan keuangan perangkat daerah
untuk efektivitas waktu karena laporan sudah dikerjakan secara otomatis
menggunakan sistem, sehingga laporan yang disusun lebih cepat dan akurat.
b. Optimalisasi pelaksanaan reviu pada proses perencanaan anggaran dan pelaporan
keuangan.
Namun masih ada kendala dalam pencapaian target ini yaitu masih terbatasnya tenaga
penyusun laporan keuangan baik secara jumlah maupun kualitas. Tidak semua penyusun
laporan keuangan memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai yaitu akuntansi serta
rotasi pegawai sehingga penyusun laporan keuangan sering berganti setiap tahunnya.
Untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan tentu saja dibutuhkan peningkatan
kuantitas dan kualitas penyusun laporan keuangan di perangkat daerah sehingga proses
penyusunan laporan keuangan bisa berjalan lebih baik.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 253
Gambar 2.74 Dokumentasi penyerahan Opini WTP oleh BPK kepada Walikota Padang
SASARAN STRATEGIS 20
MENINGKATNYA KINERJA BIROKRASI
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
PERSENTASE CAPAIAN
NILAI AKIP BB BB* 100
NILAI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH (LPPD) KOTA
3,15 3,3162* 105,27
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kinerja birokrasi ditandai dengan 2 (dua)
indikator kinerja yaitu nilai AKIP dan indikator kinerja nilai Laporan Penyelenggaraan
Pemerinrah Daerah (LPPD). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat diperlukan karena
mendukung keterwujudan pencapaian misi 7 (meningkatkan kualitas tata kelola
pemerintahan yang bersih dan pelayanan public yang prima serta mencapai tujuan
(meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan).
Pelaksanaan evaluasi implementasi SAKIP ini merupakan amanah Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi
atas implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan hasil evaluasi
digunakan untuk memperbaiki manajemen kinerja khususnya kinerja publik di instansinya
secara berkelanjutan.
Sekaitan dengan nilai SAKIP, setiap tahun, Kementerian PAN RB melaksanakan evaluasi
atas implementasi SAKIP pada seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah
untuk mengukur perkembangan implementasi SAKIP serta melakukan pembinaan yang
berkesinambungan di seluruh instansi pemerintah. Evaluasi yang dilaksanakan
Kementerian PAN RB dapat memetakan instansi pemerintah pada beberapa kategori.
Pengkategorian yang dilakukan bukan sekedar untuk menilai instansi pemerintah, namun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 254
untuk memetakan tingkat implementasi manajemen kinerja masing-masing instansi
pemerintah, sehingga memudahkan proses perbaikan dalam implementasi SAKIP. Hasil
evaluasi SAKIP bukan hanya menitikberatkan pada nilai yang diberikan, namun juga
menunjukkan bagaimana kemampuan instansi pemerintah dalam melakukan pengelolaan
penggunaan anggaran sehingga dapat dipertanggungjawabkan demi memberikan
pelayanan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Kementerian PAN RB juga memberikan
rekomendasi dalam rapor tersebut, agar setiap pemerintah daerah mampu meningkatkan
efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan demi kesejahteraan masyarakat. Untuk penilaian tahun 2021 saat ini
Kemenpan RB belum mengelurkan hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Penguatan AKIP Kota Padang yang dilaksanakan selama tahun 2021 :
1. Perumusan pohon kinerja Pemerintah Kota dan Perangkat Daerah telah dilakukan
dengan memperhatikan perubahan isu strategis atau permasalahan yang masih
dihadapi.
Gambar 2.75 Pohon Kinerja Kota Padang
2. Focus Integrated Program/ Crosscutting dalam rangka pemetaan langkah/upaya
operasional (sampai dengan level kegiatan) yang mendukung pencapaian setiap
sasaran strategis Pemko telah dilakukan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 255
Gambar 2.76 Logical Frame Work Kota Padang untuk Misi I
Gambar 2.77 Cross Cutting Kota Padang
3. Evaluasi pencapaian target kinerja kepala perangkat daerah yang telah diperjanjikan
langsung dipimpin oleh Wali Kota setiap bulan pada rapat staf.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 256
4. Kepala Perangkat Daerah telah menindak-lanjuti rekomendasi atas evaluasi SAKIP dan
LAKIP dari Tim Evaluator.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 257
Gambar 2.78 Tindaklanjut Rekomendasi SAKIP tahun 2020
5. Tindak lanjut dari Perangkat Daerah atas rekomendasi telah disampaikan kepada Tim
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.
6. Revisi atas perjanjian kinerja dilakukan dengan memperhatikan perubahan pejabat,
struktur organisasi dan kebijakan refokusing anggaran.
Gambar 2.79 Revisi Perjanjian Kinerja tahun 2021 Dinas Pariwisata
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 258
7. Revisi logical framework juga dilakukan sesuai dengan pohon kinerja yang telah
disusun (memperhatikan perubahan isu strategis).
8. Menyusun peta prose bisnis yang meliputi peta proses, peta sub proses, peta relasi
yang telah ditetapkan melalui keputusan wali kot Padang nomor 251 tahun 2021.
Gambar 2.80 Peta proses Utama
Gambar 2.81 Peta sub proses
9. Pengembangan e-monev
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 259
Gambar 2.82 E-Monev Kota Padang
Evaluasi atas implementasi SAKIP Perangkat Daerah Tahun 2021 telah dilakukan oleh
inspektorat Kota Padang. Evaluasi Implementasi SAKIP Perangkat Daerah dilakukan
dalam 3 tahap terhadap 43 Perangkat Daerah. Evaluasi yang dilakukan oleh Inspektorat
mempedomani Permenpan RB No 12 Tahun 2015 dengan mengunakan template Lembar
Kriteria Evaluasi, melakukan wawancara dan konfirmasi dengan pejabat perangkat
daerah terkait serta melakukan asistensi dengan Kemenpan RB untuk meningkatkan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 260
kualitas evaluasi.
Penilaian SAKIP dilakukan terhadap 43 perangkat daerah termasuk Inspektorat kota
Padang diperoleh hasil dari target kinerja Inspektorat tahun 2021 adalah 30 Perangkat
Daerah memperoleh nilai SAKIP minimal BB, berdasarkan hasil evaluasi maka target ini
telah tercapai. Pencapaian target kinerja tahun 2021 sama dengan pencapaian target
kinerja tahun 2020 sebesar 100%. Namun jumlah Perangkat Daerah yang memperoleh
nilai A mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya menjadi 21 Perangkat Daerah.
Kemudian untuk tahun 2019 sama dengan tahun 2020 untuk SAKIP bernilai A
(Memuaskan) sebanyak 12 Perangkat Daerah dan Bernilai BB (Sangat Baik) sebanyak 31
Perangkat Daerah.
Agar dapat meningkatkan Implementasi SAKIP dilingkungan Pemerintah Kota Padang
perlu dilakukan upaya berikut:
1. Meningkatkan komitmen Kepala Perangkat Daerah untuk terlibat aktif dalam
Implementasi SAKIP di Perangkat Daerah yang dipimpinnya.
2. Melakukan evaluasi berjenjang terhadap capaian kinerja secara berkala dan
menjadikan hasil evaluasi tersebut sebagai dasar perbaikan untuk kedepannya.
Gambar 2.83 Rapat Panel Internal Tim Evaluasi SAKIP
Indikator kinerja nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kota
dilaksanakan berdasarkan Permendagri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, dalam penyusunan LKPJ melibatkan seluruh OPD,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 261
sedangkan untuk Penyusunan LPPD hanya melibatkan OPD urusan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar, dan fungsi penunjang urusan pemerintahan ditambah dengan
OPD Pendukung (Bappeda, Bapenda, Bagian Organisasi dan Bagian Hukum). Dalam
pembuatan LPPD Tahun 2021 ini membutuhkan data dan dukungan dari OPD dan
pembahasan dengan stakeholder sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Upaya-upaya dalam peningkatkan kualitas LPPD Kota Padang tahun 2021:
1) Evaluasi terhadap produk LPPD, mengadakan asistensi dan desk verifikasi data dan
isian LPPD OPD dengan tim penyusun dari setiap OPD. Berikut merupakan dokumen
pendukung pelaksanaan kegiatan tim/panitia penyusunan LPPD tahun 2021.
Gambar 2.84
Asistensi dan Desk Verifikasi data dan isian LPPD dengan OPD
2) Koordinasi dan konsultasi secara intens dengan Perangkat Daerah, Biro Pemerintahan
Provinsi dan Kemendagri. Pembahasan dan evaluasi LPPD tahun 2021 bersama Tim
Provinsi. Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Padang Tahun
2020 oleh Tim Provinsi Sumatera Barat pada bulan Juli 2021 bertempat di ruangan
rapat Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Padang
Gambar 2.85 Evaluasi LPPD Kota Padang oleh Tim Provinsi Sumatera Barat
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 262
Gambar 2.86 Penyerahan Hasil Evaluasi LPPD Tahun 2020 oleh Tim Provinsi Kepada Sekda Kota
Padang
3) Membuat surat edaran ke seluruh Perangkat Daerah untuk dukungan data dari
masing masing Perangkat Daerah dalam hal pembuatan LPPD.
4) Melakukan sosialisasi dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Jendral
Otonami Daerah Kemendagri terkait Permendagri Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Laporan Evaluasi dan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Hal ini dilakukan karena
LPPD untuk penyusunan tahun 2021 sudah menyesuaikan dengan aturan terbaru
dimana terdapat beberapa perbedaan sistematika penyusunan dan format data yang
disajikan yang di ikuti oleh 28 OPD di lingkungan Pemerintah Kota Padang.
Gambar 2.87 Sosialisasi Permendagri nomor 18 tahun 2020
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Bagian Tata Pemerintahan tahun 2021, LPPD tahun 2021
disusun dan dilaporkan pada tahun 2022, dimana saat ini (Januari 2022) proses
penyusunan LPPD 2021 sedang dalam proses. Target yang ditetapkan pada perjanjian
kinerja tahun 2021 merupakan target untuk hasil penilaian LPPD 2019 yang disusun,
dilaporkan, dan dievaluasi pada tahun 2020 dan nilai capaian LPPD Kota Padang tersebut
seharusnya dikeluarkan atau diumumkan ditahun 2021. Sementara LPPD tahun 2019
yang disusun, dilaporkan dan dievaluasi pada tahun 2020 sampai saat ini masih belum
rilis oleh Kemendagri.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 263
Faktor pendukung pelaksanaan penyusunan LPPD:
1. Realisasi target kinerja pada OPD di lingkungan Kota Padang dan kelengkapan data
pendukung Indikator Kinerja Kunci (IKK) dari OPD terkait.
2. Sosialisasi Penyusunan LPPD oleh Bagian Tata pemerintahan, yang diikuti oleh OPD
terkait yaitu OPD yang mempunyai Urusan Wajib berkaitan dengan pelayanan dasar,
urusan wajib tidak berkaitan dengan pelayanan dasar dan fungsi penunjang urusan
Pemerintah ditambah OPD Pendukung (Bappeda, Bapenda, Bagian Organisasi dan
Bagian Hukum), serta narasumber dari Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri.
3. Dilakukan pembentukan panitia penyusunan LPPD untuk mempermudah koordinasi.
SASARAN STRATEGIS 21
MENINGKATNYA PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN PUBLIK
80,00 82,66 103,32
INDEKS SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK (SPBE)
2,83 2,47 87,28
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya pelayanan publik yang berkualitas kinerja
birokrasi ditandai dengan 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) terhadap pelayanan publik, indeks kemudahan perizinan daerah, indeks Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Sasaran dan indikator kinerja ini sangat
diperlukan karena mendukung keterwujudan pencapaian misi 7 (meningkatkan kualitas
tata kelola pemerintahan yang bersih dan pelayanan public yang prima serta mencapai
tujuan (meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan).
Indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan publik
dilakukan survey oleh Bagian organisasi sekretariat daerah untuk 25 Perangkat Daerah
dan unit layanan penyelenggara pelayanan publik yang mengacu pada peraturan Menteri
Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Pedoman penyusunan survey kepuasan masyarakat dan unit penyelenggara pelayanan
publik. Tujuan dilaksanakan survey ini untuk mengetahui respon masyarakat terkait
kepuasan yang diterima atas penyelenggara pelayanan publik di Kota Padang, dan untuk
mengetahui pencapaian kinerja pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat dan
menetapkan kebijakan, penataan sistem, mekanisme dan prosedur dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Untuk melihat indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2020, maka Pemerintah Kota Padang
Tahun 2021 telah melakukan survei indeks kepuasan masyarakat pada 25 perangkat
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 264
daerah/unit. IKM tertinggi yaitu pada Puskesmas Air Tawar yaitu sebesar 98.73 atau
masuk dalam kategori A; Sedangkan IKM terendah yaitu pada Dinas Perhubungan
dengan nilai IKM 77.24 atau masuk dalam kategori B. IKM Kota Padang tahun 2021
berdasarkan survey yaitu 82.66 atau masuk dalam kategori B.
Rekomendasi strategis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Perangkat Daerah secara umum di Kota Padang, yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Terkait unsur Persyaratan Pelayanan dan Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan.
a. Memberikan informasi secara tertulis mengenai tata cara, prosedur, dan
persyaratan pelayanan (melalui papan informasi/banner/brosur/phamplet atau
melalui website). - Selain informasi secara tertulis petugas dapat memberikan
tambahan.
b. penjelasan secara lisan apabila diperlukan.
2. Terkait unsur waktu pelayanan.
a. Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah mengenai molornya lama waktu
penyelesaian layanan, apabila keterlambatan tersebut diakibatkan oleh adanya
suatu kendala baik eksternal maupun internal sebaiknya diinfokan kepada
pengguna layanan mengenai kendala tersebut.
b. Menghimbau petugas agar bertindak sesuai SOP (Standard Operasional Prosedur)
sehingga segala apa yang dikerjakan terukur
c. Jam buka dan tutup layanan hendaknya disesuaikan dengan jam operasional
layanan yang seharusnya (sesuai dengan ketentuan yang berlaku)
d. Petugas stand by di tempat pelayanan sesuai dengan waktu operasional yang telah
ditetapkan.
3. Terkait unsur Biaya Pelayanan.
a. Pengguna layanan kesehatan di Puskesmas) tidak bisa membedakan mana layanan
yang benar-benar berbayar dan yang tidak, oleh karena itu sebaiknya petugas
menjelaskan tentang hal tersebut.
b. Standarisasi biaya pelayanan dan ada informasinya secara tertulis, sehingga
pengguna layanan dapat mengetahui estimasi biayanya sebelum menggunakan
layanan.
c. Di beberapa tempat pelayanan seperti : terminal angkot dan tempat-tempat
wisata, masih terdapat pungli oleh oknum tertentu, diharapkan hal-hal seperti ini
dapat di tertibkan oleh pihak yang berwenang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 265
4. Terkait unsur perilaku pelaksana.
Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah petugas terkadang masih membeda-bedakan
dalam melayani serta ada kecenderungan petugas bersikap kurang ramah terhadap
petugas pelayanan, terutama di jam-jam sibuk, serta tidak fokus melayani pasien
diharapkan kedepannya petugas bekerja lebih profesional dan bekerja sesuai dengan
SOP yang telah ditetapkan.
5. Terkait unsur Kompetensi Pelaksana:
Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah petugas tidak menyampaikan secara
langsung apabila ada kekurangan dalam melengkapi persyaratan pengurusan
dokumen/izin dan tidak berusaha menjelaskan lebih detail kepada pengguna
layanan terkait dengan persyaratan dan prosedur pelayanan, sehingga terjadi miss
komunikasi dengan pengguna layanan. Hal tersebut bisa saja terjadi dikarenakan
petugas belum memahami dengan benar mengenai persyaratan dan tata cara
pengurusan dokumen/ijin tersebut. Oleh karena itu dihimbau agar petugas
pelayanan diberikan pengarahan dan pelatihan dari pusat terkait hal tersebut dan
petugas pelayanan dihimbau agar bekerja sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan.
Keluhan lainnya pada aspek ini, yaitu dikarenakan petugas kurang terampil dalam
menggunakan alat Kesehatan, oleh karena itu diharapkan petugas diberikan
training atau refreshment terkait dengan cara mengoperasikan alat-alat.
6. Terkait unsur produk/spesifikasi pelayanan
Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah mengenai ketidaksesuaian pelayanan yang
didapatkan dengan janji pelayanan (terutama masalah waktu penyelesaian pelayanan
yang molor/mengalami keterlambatan) oleh karena itu diharapkan petugas melakukan
pengecekan secara internal maupun eksternal apa yang menjadi kendala
keterlambatan tersebut : apakah kekurangan personil, petugas tidak bertindak sesuai
SOP, sarana dan prasarana fisik yang menjadi penunjang pelayanan belum baik,
ataukah sebab lainnya.
7. Terkait unsur penagnganan pengaduan, saran dan masukan:
a. Mayoritas keluhan pada unsur ini adalah mengenai ketidaktauan masyarakat
mengenai tata cara dan media melakukan keluhan atau memberikan saran, dan
meskipun telah menyampaikan secara langsung kepada petugas pelayanan secara
lisan mengenai keluhannya petugas cenderung tidak menanggapi. Oleh karena
itu diperlukan suatu system pengaduan terpadu yang bisa mengakomodir
kebutuhan masyarakat, misalnya sistem pengaduan melalui WhatsApp atau Social
Media. Dimana dengan adanya media pengaduan tersebut secara otomatis keluhan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 266
atau saran yang disampaikan oleh masyarakat dapat tercapture dengan lebih
sistematis sehingga dapat dilakukan tindak lanjut, atau paling tidak disediakan
kotak saran di ruang pelayanan sehingga masyarakat bisa menyampaikan
aspirasinya.
b. Diperlukan sosialisasi terkait dengan tatacara melakukan keluhan atau pengaduan
8. Terkait unsur sarana dan prasarana
Mayoritas keluhan masyarakat terkait dengan unsur sarana dan prasarana adalah
ketidaknyamanan ruang pelayanan : ruang pelayanan sempit, panas, kurang kursi
pelayanan, area parkir sempit. Keluhan- keluhan tersebut disebabkan karena
fasilitas pelayanan fisik kurang memadai. Apabila dimungkinkan untuk perbaikan
maka dapat dilakukan renovasi/relokasi tempat pelayanan dan menambah fasilitas
di dalamnya, namun apabila hal tersebut tidak dimungkinkan maka perbaikan yang
dapat dilakukan adalah pengalihan layanan menjadi layanan online terutama untuk
layanan pengurusan izin.
Untuk layanan rumah sakit dan puskesmas juga dimungkinkan untuk pendaftaran
dan pengambilan nomor antrian online.
Keluhan terkait fasilitas wc/closet yang kurang memadai (tidak layak dan kurang
jumlahnya) di tempat-tempat umum seperti di tempat wisata dan pasar
Perbaikan pada fasilitas di dalam bus TransPadang seperti : kursi-kursi dan AC
Untuk perbaikan sarana prasana, lain seperti perbaikan jalan raya, diperlukan
sinergi dari beberapa Perangkat Daerah yang terkait seperti Dinas PUPR dan Dinas
Perhubungan. Oleh karena itu, diperlukan pula kolaborasi strategis dan koordinasi
antar Perangkat Daerah agar tercipta percepatan perbaikan layanan di Kota
Padang.
Untuk pelayanan online diharapkan dilakukan perbaikan sistem dan jaringan agar
tidak sering terjadi gangguan/trouble pada saat diakses.
Digitalisasi arsip BKPSDM, yang sekarang terjadi untuk mencari arsip seringkali
terkendala karena arsip susah dicari.
Penataan kembali tempat-tempat pelayanan yang dinilai perlu perbaikan seperti
pasar dan tempat wisata
9. Terkait dengan unsur lainnya.
Penerapan protocol kesehatan yang lebih ketat ditempat pelayanan yang
membutuhkan interaksi fisik antara pengguna layanan dan petugas.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 267
Upaya yang dilakukan dalam pencapaian indikator kinerja indeks Kepuasaan Masyarakat
(IKM) terhadap Pelayanan Publik :
1. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap standar pelayanan pada Perangkat
Daerah/Unit Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Padang.
Indikator kinerja Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
dengan persentase capaian sebesar 87,28.
Pelaksanaan Evaluasi SPBE telah dilaksanakan dengan menggunakan instrumen yang
telah disesuaikan, dari yang sebelumnya 37 indikator menjadi 47 indikator, dengan
berdasarkan pada Peraturan Menteri PANRB Nomor 59 Tahun 2020 tentang
Pemantauan dan Evaluasi SPBE. Penyesuaian atas instrumen dilakukan untuk
memastikan peningkatan kualitas SPBE dapat tercapai sebagaimana amanat Peraturan
Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Dengan diterapkannya instrumen baru ini tentunya terdapat penyesuaian dalam
penilaian yang berdampak pada penurunan nilai indeks SPBE di hampir seluruh
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah terutama pada indikator-indikator baru yang
dinilai pada tahun ini. Namun hal ini ditargetkan untuk memenuhi cakupan yang lebih
komprehensif, dimana hasil penilaian tahun ini merepresentasikan indeks penerapan
SPBE dengan kualitas yang lebih optimal.
Hasil pelaksanaan Evaluasi SPBE yang dilakukan pada tahun 2021 ini akan menjadi
baseline kondisi penerapan dengan kesesuaian kriteria dan kondisi yang harus
dipenuhi Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah. Untuk itu diharapkan Laporan Hasil
Evaluasi (LHE) SPBE setiap Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah dapat digunakan
dalam menentukan strategi tindak lanjut yang harus dilakukan dalam mendorong
peningkatan penerapan SPBE secara menyeluruh pada Instansi Pusat dan Pemerintah
Daerah di masa mendatang dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pemerintah
kepada masyarakat dan terwujudnya digitalisasi pemerintah dalam kerangka
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 268
reformasi birokrasi nasional.
Metodologi Evaluasi SPBE
Penerapan SPBE dinilai dengan metode tingkat kematangan SPBE yang merupakan
kerangka kerja untuk mengukur derajat kematangan penerapan SPBE yang ditinjau
dari kapabilitas proses dan kapabilitas fungsi teknis SPBE. Tingkat
kematangan SPBE terdiri atas 5 (lima) level, dimana masing-masing level
menunjukkan karakteristik kematangan tertentu pada kapabilitas proses dan
kapabilitas fungsi teknis SPBE.
Penilaian penerapan SPBE didasarkan pada informasi yang diberikan oleh Instansi
Pusat dan Pemerintah Daerah melalui kegiatan penilaian mandiri, penilaian dokumen,
dan penilaian interviu melalui proses verifikasi, klarifikasi, dan validasi dokumen
pendukung.
Tingkat Kematangan Penerapan SPBE
Evaluasi SPBE 2021
a. Domain dan Aspek Penilaian
Domain dan Aspek Penilaian Bobot
Domain 1 - Kebijakan SPBE 13%
Aspek 1 - Kebijakan Internal terkait Tata Kelola SPBE 13%
Domain 2 - Tata Kelola SPBE 25%
Aspek 2 - Perencanaan Strategis 10%
Aspek 3 - Teknologi Informasi dan Komunikasi 10%
Aspek 4 - Penyelenggaraan SPBE 5%
Domain 3 - Manajemen SPBE 16,5%
Aspek 5 - Penerapan Manajemen SPBE 12%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 269
Domain dan Aspek Penilaian Bobot
Aspek 6 - Audit TIK 4,5%
Domain 4 - Layanan SPBE 45,5%
Aspek 7 - Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik 27,5%
Aspek 8 - Layanan Publik Berbasis Elektronik 18%
b. Predikat Indeks SPBE
NO NILAI INDEKS PREDIKAT
1 4,2 – 5,0 Memuaskan
2 3,5 – < 4,2 Sangat Baik
3 2,6 – < 3,5 Baik *)
4 1,8 – < 2,6 Cukup
5 < 1,8 Kurang
c. Rata-Rata Nilai
Tabel 2.33 Rata-rata nilai SPBE K/L/Provinsi/Kabupaten/Kota
Indeks
Rata-rata nilai
Nasional Kementerian LPNK Lembaga
Lain Provinsi Kabupaten Kota
SPBE 2,24 2,84 2,77 2,10 2,46 2,11 2,29
Domain Kebijakan
2,21 2,68 2,81 1,89 2,26 2,13 2,23
Kebijakan Internal Terkait Tata Kelola
2,21 2,68 2,81 1,89 2,26 2,13 2,23
Domain Tata Kelola
1,89 2,61 2,56 1,83 2,14 1,73 1,91
Perencanaan Strategis
1,77 2,36 2,47 1,80 1,91 1,62 1,78
Teknologi Informasi dan Komunikasi
2,00 2,86 2,71 1,86 2,36 1,82 1,99
Penyelenggaraan SPBE
1,93 2,59 2,46 1,82 2,16 1,78 2,02
Domain Manajemen
1,23 1,50 1,39 1,25 1,31 1,17 1,26
Penerapan Manajemen SPBE
1,26 1,53 1,37 1,25 1,35 1,20 1,29
Audit TIK 1,17 1,43 1,44 1,23 1,22 1,11 1,17
Domain Layanan SPBE
2,81 3,49 3,37 2,62 3,10 2,66 2,88
Administrasi Pemerintahan
2,86 3,50 3,48 2,86 3,14 2,71 2,88
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 270
Indeks
Rata-rata nilai
Nasional Kementerian LPNK Lembaga
Lain Provinsi Kabupaten Kota
Layanan Publik 2,74 3,49 3,21 2,26 3,04 2,59 2,88
Grafik 2.5 Distribusi nilai Indeks SPBE Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah Berdasarkan
Predikat
Tabel 2.34 Indeks SPBE Pemerintah Kota Padang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 271
Evaluasi Sampel Pengumpulan Data Pendukung dalam Penilaian SPBE
1. Pengumpulan Data di Rumah Kreatif Piai
Penilaian Pada Rumah Kreatif Piai ini merupakan salah satu indikator dalam
penilaian indeks SPBE dalam aspek penerapan SPBE di lingkungan masyarakat
UMKM.
Gambar 2.88 Rumah Kreatif Piai
2. Pengumpulan Data di Pasar Raya dengan Pelaku Usaha Perdagangan
Melakukan zoom meeting pelaku usaha perdagangan di pasar raya dengan
Kementrian Kominfo terkait penilaian indeks SPBE dalam penerapan TIK.
Gambar 2.89 Zoom Meeting Pelaku Usaha Perdagangan di Pasar Raya
dengan Kementerian Kominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 272
3. Pengumpulan Data di Puskesmas Padang Pasir untuk Kelas Ibu Muda
Pengumpulan Data di Puskesmas Padang Pasir ini merupakan salah satu indikator
penilaian indeks SPBE terutama dalam Kelas Ibu Muda. Kementerian Komunikasi
dan Informatika melakukaan zoom meeting dengan kelas Ibu Muda.
Gambar 2.90 Zoom Meeting Kemen Kominfo dengan Kelas Ibu Muda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 273
4. Pengumpulan Data di Bank Sampah Kuranji
Pengumpulan Data di Bank Sampah Kuranji ini merupakan salah satu indikator
penilaian indeks SPBE terutama dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
Pengelolaan Sampah. Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan zoom
meeting dengan Kelompok Bank Sampah Kuranji.
Gambar 2.91 Zoom meeting Kementerian Kominfo
dengan Kelompok Bank sampah kuranji
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 274
Kekuatan dan Kelemahan dalam Penilaian Indeks SPBE
1. Kebijakan Internal terkait Tata Kelola SPBE
Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola SPBE
yang sudah dipenuhi oleh Pemerintah Kota Padang adalah dengan adanya
Kebijakan Arsitektur SPBE, Kebijakan Peta Rencana SPBE, Kebijakan Manajemen
Data, Kebijakan Pembangungan Aplikasi SPBE, Kebijakan Layanan Pusat Data,
Kebijakan Pengoperasian Jaringan Intra, Kebijakan Penggunaan Sistem
Penghubung Layanan instansi, Kebijakan Manajemen Keamanan Informasi, Audit
TIK, dan Kebijakan Tim Koordinasi SPBE. Dalam hal ini Pemerintah Kota Padang
sudah memenuhi seluruh indikator Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola SPBE.
Kekuatan
Walaupun seluruh indikator Aspek Kebijakan Internal Tata Kelola telah dipenuhi
akan tetapi belum terlihat adanya kekuatan dalam hal pemenuhannya. Hal ini
disebabkan karena dokumen yang menjadi bukti dukung kurang memenuhi
ketentuan Peraturan Presiden no 95 tahun 2018.
Kelemahan
Pemerintah Kota Padang masih memiliki kelemahan dalam hal kebijakan
internal tata kelola yang meliputi Arsitektur SPBE, Peta Rencana SPBE, dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 275
Manajemen Keamanan Informasi dimana bukti dukung yang diajukan isi
uraiannya kurang lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah
ditetapkan sehingga dinilai kurang memenuhi Peraturan Presiden nomor 95
tahun 2018 tentang SPBE.
2. Perencanaan Strategis SPBE
Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Perencanaan Strategis SPBE yang
sudah dipenuhi oleh Pemerintah Kota Padang adalah Arsitektur SPBE, Peta
Rencana SPBE, Rencana dan Anggaran SPBE, dan Inovasi Proses Bisnis.
Kekuatan
Walaupun seluruh indikator Aspek Perencanaan Strategis SPBE telah dipenuhi
oleh Pemerintah Kota Padang akan tetapi belum terlihat adanya kekuatan
dalam rencana strategis yang memenuhi ketentuan Peraturan Presiden no 95
tahun 2018.
Kelemahan
Pemerintah Kota Padang masih memiliki kelemahan dalam hal Perencanaan
Strategis SPBE terutama tentang rencana Arsitektur SPBE, Peta Rencana SPBE,
dan Inovasi Proses Bisnis dimana bukti dukung yang diajukan isi uraiannya
kurang lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan
sehingga dinilai kurang memenuhi Peraturan Presiden nomor 95 tahun 2018
tentang SPBE.
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi
sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang yaitu Pembangunan Aplikasi SPBE,
Layanan Pusat Data, Layanan Jaringan Intra, dan Penggunaan Sistem Penghubung
Layanan.
Kekuatan
Pada Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi terlihat adanya proses
Layanan Pusat Data yang menjadi kekuatan dalam penerapan SPBE Pemerintah
Kota Padang. Proses Layanan Pusat Data dibuktikan dengan adanya bukti
dokumen yang menjadi dasar pelaksanaannya.
Kelemahan
Dalam hal Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pemerintah Kota Padang dinilai
masih memiliki kelemahan dalam indikator Pembangunan Aplikasi SPBE dan
Layanan Jaringan Intra dimana dokumen yang menjadi bukti dukung dinilai
kurang memenuhi ketentuan pada Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 276
dari Peraturan Presiden no 95 tahun 2018.
4. Penyelenggara SPBE
Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Penyelenggara SPBE yang sudah
dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang adalah Tim Koordinasi SPBE.
Kekuatan
Pada Aspek Penyelenggara SPBE belum terlihat adanya kekuatan dalam
penerapan SPBE Pemerintah Kota Padang. Aktivitas yang dinyatakan dalam
indikator 19 dan 20 dinilai belum memenuhi ketentuan Peraturan Presiden
nomor 95 tahun 2018 secara lengkap.
Kelemahan
Dalam hal Penyelenggara SPBE, Pemerintah Kota Padang dinilai masih memiliki
kelemahan pada semua indikator dimana uraian dalam bukti dukung yang
diajukan belum sesuai dengan ketentuan.
5. Penerapan Manajemen SPBE
Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Penerapan Manajemen SPBE yang
sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang adalah Manajemen Keamanan
Informasi dan Manajemen Data.
Kekuatan
Pada Aspek Penerapan Manajemen SPBE belum terlihat adanya kekuatan dalam
penerapan SPBE Pemerintah Kota Padang.
Kelemahan
Dalam hal Penerapan Manajemen SPBE, Pemerintah Kota Padang dinilai masih
memiliki kelemahan terutama dalam hal Manajemen Risiko SPBE, Manajemen
Data, Manajemen Aset TIK, Manajemen SDM, Manajemen Pengetahuan,
Manajemen Perubahan, dan Manajemen Layanan SPBE karena bukti dukung
yang diajukan dinilai masih kurang sesuai dengan ketentuan yang terdapat
dalam Peraturan Presiden no 95 tahun 2018.
6. Audit TIK
Secara keseluruhan pemenuhan pada Aspek Audit TIK telah dilakukan oleh
Pemerintah Kota Padang untuk seluruh indikator 29-31.
Kekuatan
Pada Aspek Audit TIK belum terlihat adanya kekuatan dalam pelaksanaan
kegiatan Audit TIK Pemerintah Kota Padang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 277
Kelemahan
Dalam hal Penerapan Audit TIK, Pemerintah Kota Padang dinilai masih memiliki
kelemahan terutama dalam hal Audit Aplikasi SPBE dan Audit Keamanan SPBE
karena bukti dukung yang diajukan dinilai masih kurang sesuai dengan
ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Presiden no 95 tahun 2018.
7. Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik
Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Layanan Administrasi SPBE semua
indikator (indikator 32-41) telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang.
Kekuatan
Pada Aspek Layanan Administrasi SPBE Pemerintah Kota Padang terlihat adanya
kekuatan dalam hal Layanan Perencanaan, Layanan Penganggaran, dan
Layanan Pengadaan Barang dan Jasa yang dapat diketahui dari bukti dukung
yang disampaikan.
Kelemahan
Dalam hal Layanan Administrasi SPBE, Pemerintah Kota Padang dinilai masih
memiliki kelemahan terutama dalam hal Layanan Barang Milik Negara dan
Layanan Pengawasan Internal terkait Pemerintah karena belum sesuai dengan
ketentuan yang ada.
8. Layanan Publik Berbasis Elektronik
Secara keseluruhan penerapan pada Aspek Layanan Publik Berbasis Elektronik
semua indikator (indikator 42-47) telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang.
Kekuatan
Pada Aspek Layanan Publik Berbasis Elektronik Pemerintah Kota Padang terlihat
adanya kekuatan dalam hal Layanan Publik sektor 1 dan Layanan publik sektor
2 yang dapat diketahui dari bukti dukung yang disampaikan.
Kelemahan
Akan tetapi dalam hal Layanan Publik Berbasis Elektronik Pemerintah Kota
Padang dinilai masih memiliki kelemahan terutama dalam hal Layanan Data
Terbuka dan Layanan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum karena
belum memenuhi ketentuan yang ada.
Rekomendasi Penilaian SPBE Kedepannya
Secara prinsip, dengan adanya implementasi kebijakan internal, tata kelola,
manajemen, dan layanan SPBE akan mendorong peningkatan penerapan SPBE pada
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 278
Pemerintah Kota Padang. Adapun dari hasil evaluasi SPBE yang telah dilakukan
terhadap Pemerintah Kota Padang, sudah dapat menggambarkan predikat cukup
dalam penerapan SPBE, sebagaimana terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan.
Keunggulan penerapan SPBE yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Padang adalah pada
penerapan Aspek TIK, Aspek Layanan Administrasi SPBE, dan Aspek Layanan Publik
Berbasis Elektronik. Keunggulan ini terlihat dengan adanya pemenuhan yang baik
dalam Tata Kelola SPBE terutama dalam hal Layanan Pusat Data. Kekuatan dalam
Aspek Layanan Administrasi SPBE terutama dalam hal Layanan Perencanaan, Layanan
Penganggaran, dan Layanan Pengadaan Barang memperlihatkan bahwa Pemerintah
Kota Padang telah mampu melaksanakan kegiatan perencanaan dan penganggaran
kegiatan SPBE secara baik, begitu juga dalam kemampuan dalam pengadaan barang.
Begitu juga dalam Aspek Layanan Publik Berbasis Elektronik, Pemerintah Kota Padang
telah mampu memberikan Layanan Publik sektor 1 dan Layanan Publik sektor 2
dengan baik. Seluruh keunggulan tersebut saling terkait, sehingga dapat memberikan
gambaran pelaksanaan SPBE di internal Pemerintah Kota Padang menjadi efektif dan
efisien, baik dari sisi anggaran maupun kinerja menjadi optimal.
Namun disisi lain, Pemerintah Kota Padang masih memiliki kelemahan, khususnya
pada aspek Penyelenggara SPBE. Penyelenggara SPBE memang sudah ditetapkan
oleh Pemerintah Kota Padang namun dalam penerapannya belum memenuhi semua
ketentuan yang ada dalam Peraturan Presiden no 95 tahun 2018 sehingga dinilai
masih belum baik.
Pada Aspek Tata Kelola SPBE, Pemerintah Kota Padang perlu melihat dan
mengevaluasi kembali aturan dan kebijakan yang telah dibuat yang dinilai masih
belum lengkap dan belum sesuai dengan Peraturan Presiden no 95 tahun 2018. Upaya
perlu dilakukan agar tercapai keunggulan dalam aspek tata kelola SPBE. Begitu juga
dengan aspek Perencanaan Strategis SPBE, Pemerintah Kota Padang sebaiknya
melakukan review dan perbaikan agar rencana yang dibuat semakin baik dan sesuai
dengan ketentuan yang ada. Dalam hal penerapan manajemen SPBE, Pemerintah
Kota Padang masih perlu memperbaiki dan mereview kegiatan pengelolaan unsur
SPBE sehingga memenuhi siklus manajemen secara baik dan lengkap. Seluruh upaya
perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Pemerintah Kota Padang
dalam menerapkan SPBE.
Perolehan Nilai Tingkat Kematangan Indikator
No Indikator Nilai Tingkat Kematangan
1 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Arsitektur SPBE Instansi Pusat/Pemerintah
2
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 279
No Indikator Nilai Tingkat Kematangan
2 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Peta Rencana SPBE Instansi Pusat/Pemerintah
2
3 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Manajemen Data 3
4 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Pembangunan Aplikasi SPBE 3
5 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Layanan Pusat Data 3
6 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Layanan Jaringan Intra Instansi Pusat/Pemerintah
3
7 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Penggunaan Sistem Penghubung Layanan Instansi
3
8 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Manajemen Keamanan Informasi 2
9 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Audit TIK 3
10 Tingkat Kematangan Kebijakan Internal Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat/Pemerintah
3
11 Tingkat Kematangan Arsitektur SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah 2
12 Tingkat Kematangan Peta Rencana SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah
2
13 Tingkat Kematangan Rencana dan Anggaran SPBE 3
14 Tingkat Kematangan Inovasi Proses Bisnis SPBE 2
15 Tingkat Kematangan Pembangunan Aplikasi SPBE 2
16 Tingkat Kematangan Layanan Pusat Data 3
17 Tingkat Kematangan Layanan Jaringan Intra Instansi Pusat/Pemerintah Daerah
2
18 Tingkat Kematangan Penggunaan Sistem Penghubung Layanan Instansi Pusat/Pemerintah
3
19 Tingkat Kematangan Tim Koordinasi SPBE Instansi Pusat/Pemerintah Daerah
2
20 Tingkat Kematangan Kolaborasi Penerapan SPBE 1
21 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Risiko SPBE 1
22 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Keamanan Informasi 1
23 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Data 1
24 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Aset TIK 1
25 Tingkat Kematangan Penerapan Kompetensi Sumber Daya Manusia 1
26 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Pengetahuan 1
27 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Perubahan 1
28 Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Layanan SPBE 1
29 Tingkat Kematangan Pelaksanaan Audit Infrastruktur SPBE 1
30 Tingkat Kematangan Pelaksanaan Audit Aplikasi SPBE 1
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 280
No Indikator Nilai Tingkat Kematangan
31 Tingkat Kematangan Pelaksanaan Audit Keamanan SPBE 2
32 Tingkat Kematangan Layanan Perencanaan 4
33 Tingkat Kematangan Layanan Penganggaran 4
34 Tingkat Kematangan Layanan Keuangan 3
35 Tingkat Kematangan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa 4
36 Tingkat Kematangan Layanan Kepegawaian 3
37 Tingkat Kematangan Layanan Kearsipan Dinamis 3
38 Tingkat Kematangan Layanan Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah 2
39 Tingkat Kematangan Layanan Pengawasan Internal Pemerintah 2
40 Tingkat Kematangan Layanan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 3
41 Tingkat Kematangan Layanan Kinerja Pegawai 3
42 Tingkat Kematangan Layanan Pengaduan Pelayanan Publik 3
43 Tingkat Kematangan Layanan Data Terbuka 2
44 Tingkat Kematangan Layanan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH)
2
45 Tingkat Kematangan Layanan Publik Sektor 1 4
46 Tingkat Kematangan Layanan Publik Sektor 2 4
47 Tingkat Kematangan Layanan Publik Sektor 3 3
2.3.5. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya dikaitkan dengan Hasil (Kinerja)
yang Telah Dicapai
1. Untuk indikator kinerja rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah, efisiensi
penggunaan sumber daya dapat dilihat dari :
a. Sumber Daya Manusia
Kuranganya ketersediaan tenaga pengajar/guru karena banyak yang pensiun, salah
satu cara yang dilakukan dalam pencapaian target kinerja yaitu dengan menggunakan
tenaga operator dan beberapa guru yang mengerti IT untuk membimbing segera para
guru agar proses pembelajaran melalui IT tidak terganggu. Hasilnya meskipun proses
belajar mengajar tidak berlangsung dengan tatap muka, namun proses pembelajaran
setidaknya dapat dilakukan sesuai dengan kondisi darurat yang dialami. Selain itu
juga diberdayakan penggunaan guru-guru honorer yang honor mereka diambilkan
dari Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Guru-guru yang dibiayai dengan
dana BOSDA ini diminta untuk menanggulangi permasalahan berkurangnya tenaga
guru PNS di kota Padang. Hasilnya proses pembelajaran dapat dijalankan
sebagaimana mestinya.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 281
b. Sarana Prasarana
Kondisi pandemi yang melanda masyarakat dunia termasuk Kota padang, juga
berefek pada pelaksanaan proses pendidikan. Salah satu dampak yang sangat
terpengaruh adalah proses belajar mengajar di sekolah. Para siswa sesuai dengan
ketentuan PPKM yang diterapkan oleh pemerintah terpaksa harus belajar di rumah.
Akibatnya adalah penggunaan kertas bisa dihemat sedemikian rupa. Para siswa dan
juga guru menggunakan teknologi berupa zoom dalam berinteraksi antara satu
dengan lainnya
2. Untuk indikator kinerja angka harapan hidup, efisiensi penggunaan sumber daya
dapat diketahui dari :
a. Sumber Daya Manusia,
Ketersediaan pengampu jabatan tertentu seperti perawat, perekam medis, dokter,
asisten apoteker, penyuluh kesehatan masyarakat masih jauh dari standar kebutuhan.
Namun penyelenggaraan pelayanan dasar kesehatan masyarakat tetap menjadi
prioritas dengan menerapkan kebijakan peran ganda, misalnya bidan/perawat juga
mengerjakan tugas penyuluh kesehatan masyarakat.
b. Sarana prasarana
Bahwa masih ada puskesmas yang belum memiliki mobil ambulans atau bagi yang
memiliki mobil ambulans masih ada yang belum representative. Sehingga keberadaan
sarana puskesmas keliling (puskeskel) sering kali juga dimanfaatkan sebagai mobil
ambulans untuk merujuk pasien kerumah sakit.
Puskesmas keliling semestinya diprioritaskan menjadi sarana untuk menjangkau
pemberian layanan kesehatan dasar bagi masyarakat yang berada di kawasan
terjauh/tertinggal/terpencil.
3. Untuk indikator Indeks Pembangunan Gender (IPG)
a. Anggaran
Sumber daya keuangan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota
Padang, Dana Alokasi Khusus dari kemetrian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan
Anak dan Badan Koordinasi Kependudukan dan Keluarga Bernacana Nasional (BKKBN).
b. Sumber Daya Manusia
Didukung dengan adanya kerjasama dengan seluruh perangkat daerah Kota Padang
dalam penyusunan Anggaran Responsif Gender, Kerjasama dengan instansi terkait
dalam upaya peningkatan sekolah ramah anak, pesantren ramah anak dan puskesmas
ramah anak, Kerjasama dengan fasilitas kesehatan (faskes) dalam pelayanan KB serta
adanya Peran serta Duta GenRe (Generasi Berencana) dalam meningkakan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 282
pemberdayaan masyarakat terhadapa keluarga sejahtera.
4. Untuk indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan
perhubungan, efisiensi penggunaan sumber daya diketahui dari :
a. Sumber Daya Manusia
Upaya penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan melalui pelibatan
multipihak dalam pengelolaan kegiatan seperti penggunaan jasa pihak ke-3 dalam
pelaksanaan kegiatan. Sesuai dengan keluarnya Peraturan Wali Kota Padang Nomor
13 Tahun 2020 dan Peraturan Wali Kota Padang Nomor 9 Tahun 2021 yang
menetapkan Penugasan Pengelolaan Trans Padang kepada Perusahaan Umum Daerah
Padang Sejahtera Mandiri, dan Dinas Perhubungan ditugaskan sebagai pengawas
Trans Padang.
b. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang disediakan Dinas Perhubungan untuk pelayanan
perhubungan sudah termasuk kategori sangat bagus.
Tabel 2.34 DAFTAR HALTE TRANS PADANG KORIDOR 1 DAN 4
KORIDOR 1 TRANS PADANG (PUSAT KOTA-LUBUK BUAYA-BATAS KOTA)
No. Nama Halte Jenis Halte
Lokasi Tahun
Pengadaan Kondisi
1 RTH Imam Bonjol Permanen Imam Bonjol 2013 Baik
2 Kantor Pos Permanen Kantor Pos 2013 Baik
3 SMPN 1 I Permanen SMP 1 2013 Baik
4 IAIN I Permanen Kampus II IAIN 2013 Baik
5 Korem II Permanen Korem 2013 Baik
6 Kantor Gubernur Permanen Kantor Gubernur 2013 Baik
7 Depnaker Portable Depan Depnaker 2014 Baik
8 Koni I Permanen GOR Haji Agus Salim 2013 Baik
9 Telkom Padang Baru I Portable Depan Bank Muamalat 2014 Baik
10 Stikes Indonesia Permanen Seberang Dinas Lingkungan Hidup Sumbar
2013 Baik
11 Belanti I Permanen Depan Samsat Lama 2013 Baik
12 AKBP I Permanen Depan AKBP 2013 Baik
13 RS. Jantung Permanen Seberang Transmart 2020 Baik
14 Elang Perkasa Permanen Depan Elang Perkasa 2013 Baik
15 DPRD I Permanen DPRD Tk. 1 Sumbar 2013 Baik
16 Simpang Labor Permanen Seberang Basko 2013 Baik
17 UNP I Permanen Depan UNP 2013 Baik
18 Capela Permanen Polsek Padang Utara 2013 Baik
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 283
No. Nama Halte Jenis Halte
Lokasi Tahun
Pengadaan Kondisi
19 SImpang GIA I Portable Depan Son Son Hotel 2013 Baik
20 Asrama Haji I Portable Asrama Haji 2013 Baik
21 Asia Biskuit I Permanen Asia Biskuit 2013 Baik
22 Stasiun Tabing I Permanen Stasiun KA Tabing 2013 Baik
23 Pasir Jambak Permanen Simp. Pasir Jambak 2013 Baik
24 Singgalang I Portable Simp. Singgalang 2013 Baik
25 Griya Bunga Mas I Portable Seberang Masjid Nailus Sa’adah
2013 Baik
26 Mutiara Putih I Portable Simpang Mutiara Putih 2013 Baik
27 Perum. Lubuk Gading (pindahan halte SMP 15)
Portable Simpang Perum. Lubuk Gading Permai V
2013 Baik
28 Kalumpang I Permanen Simp Kalumpang 2013 Baik
29 Pasar Lubuk Buaya I Portable Pasar Buah Lubuk Buaya 2013 Baik
30 Anak Air I Portable Swalayan Abdinegoro 2014 Baik
31 Monang I Portable Seberang perumahan Monang 2014 Baik
32 Polsek Koto Tangah Permanen Polsek Koto Tangah 2013 Baik
33 SGO I Permanen Seberang Kampus II UNP (SGO)
2013 Baik
34 Kayu Kalek I Portable Simp. Kayu Kalek 2014 Baik
35 Mega Permai I Permanen Cristina Hakim Lubuk Buaya 2013 Baik
36 Mega Permai II Permanen Simp. Mega Permai 2017 Baik
37 SMA 8 (pindahan halte mega permai II)
Portable Simp. SMA 8 Lubuk buaya 2013 Baik
38 Kayu Kalek II Portable Seberang Simp. Kayu Kalek
2013 Baik
39 SGO II Portable Kampus II UNP (SGO) 2013 Baik
40 SMP 15 Permanen Seberang Polsek Koto Tangah 2017 Baik
41 Perum Lubuk Raya Lestari (pindahan halte Nurul Iman)
Portable Depan Kantor Camat Koto Tangah
2013 Baik
42 Monang II Portable Simp. Perumahan Monang 2013 Baik
43 Anak Air II Portable Simp. Anak Air 2014 Baik
44 Simpang Brimob Portable Simp. Brimob 2013 Baik
45 Pasar Lubuk Buaya II Portable Seberang Pasar Lubuk Buaya 2013 Baik
46 Kalumpang II Portable Simp. Kalumpang 2013 Baik
47 Mutiara Putih II Permanen Simpang Perumahan Mutiara 2013 Baik
48 Griya Bunga Mas II Permanen Masjid Nailus Sa’adah 2013 Baik
49 Singgalang II Portable Seberang Simp Singgalang 2014 Baik
50 Muaro Penjalinan Portable Simp Muaro Penjalinan 2014 Baik
51 Stasiun Tabing II Portable Stasiun KA Tabing 2013 Baik
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 284
No. Nama Halte Jenis Halte
Lokasi Tahun
Pengadaan Kondisi
52 Asia Biskuit II Permanen Asia Biskuit 2012 Baik
53 Asrama Haji II Permanen Asrama Haji 2012 Baik
54 Simpang GIA II Permanen Simpang GIA 2012 Baik
55 Tunggul Hitam II Permanen Simp. Tunggul Hitam 2012 Baik
56 UNP II Portable UNP 2013 Baik
57 Basko Permanen Hotel Basko 2013 Baik
58 DPRD II Permanen DPRD Tk. I Sumbar 2013 Baik
59 Al- Azhar Permanen Sekolah Yayasan Al-Azhar 2013 Baik
60 Transmart II Portable Transmart 2014 Baik
61 AKBP II Permanen Seberang AKBP 2013 Baik
62 Belanti II Permanen Seberang Samsat Lama 2013 Baik
63 Masjid Raya Permanen Masjid Raya Sumbar 2013 Baik
64 Telkom Padang Baru II Permanen Telkom Padang Baru 2013 Baik
65 Koni 2 Permanen Gor Haji Agus Salim 2013 Baik
66 LBA LIA Permanen Bank BTN 2013 Baik
67 Kantor Gubernur II Permanen Kantor Gubernur 2013 Baik
68 Korem II Permanen Korem 2013 Baik
69 IAIN II Permanen Kampus II IAIN 2013 Baik
70 SMP 1 II Permanen Kantor Disduk Capil Kota Padang
2013 Baik
71 Hotel Padang Permanen Seberang Kantor Pos 2013 Baik
72 Pasar Raya Portable Imam Bonjol 2013 Baik
73 Masjid Nurul Iman Permanen Masjid Nurul Iman 2017 Baik
Tabel 2.35 KORIDOR 4 TRANS PADANG (TELUK BAYUR-TERMINAL TIPE A ANAK AIR)
No. Nama Halte Jenis Halte
Lokasi Tahun
Pengadaan Kondisi
1 Lantamal I Permanen Lantamal 2019 Baik
2 Simpang Pampangan Portable Simpang Pampangan 2019 Baik
3 Simpang Perum Pengambiran
Portable Simpang Perum Pengambiran
2019 Baik
4 PT. Tazar Portable PT. Tazar 2020 Baik
5 Simpang Arai Pinang Portable Simpang Arai Pinang 2019 Baik
6 Simpang Beringin Portable Simpang Beringin 2019 Rusak Ringan
(Pegangan Lepas)
7 Simpang lubeg Permanen Simpang lubeg 2019 Baik
8 PLN Unit Transmisi By Pass
Portable PLN Unit Transmisi By Pass
2021 Baik
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 285
No. Nama Halte Jenis Halte
Lokasi Tahun
Pengadaan Kondisi
9 Pool ALS Portable Pool ALS 2021 Baik
10 Klinik Umum Fitria/Primatama (Pindahan Simpang Pisang)
Portable Klinik Umum Fitria 2019 Baik
11 Simp. Pisang (Bank Nagari)
Permanen Simp. Pisang 2020 Baik
12 RS. Semen Padang +100m
Portable RS. Semen Padang +100m
2019 Baik
13 Masjid Jami'atul Huda Ketaping
Permanen Masjid Jami'atul Huda 2020 Baik
14 Utama Furnitur (Kayu Gadang )
Portable Utama Furnitur 2021 Baik
15 Polsek Kuranji Permanen Polsek/Puskesmas Kuranji 2021 Baik
16 Simpang Kalumbuk/Simpang Kuranji (Pindahan dari Simp. Kataping)
Portable Simpang Kalumbuk/Simpang Kuranji
2019 Baik
17 Kantor Camat Kuranji Portable Seberang Kantor Camat Kuranji
2019 Baik
18 SD 36 Gunung Sariak +10m
Portable SD 36 Gunung Sariak +10m
2021 Baik
19 RM Dua Saudara (By Pass)
Portable RM Dua Saudara 2019 Baik
20 RM Cik Elok ( By Pass) Portable RM Cik Elok 2021 Baik
21 Baznas Portable Baznas 2021 Baik
22 Universitas Terbuka (By Pass)
Portable Seberang Universitas Terbuka
2021 Baik
23 Simp. Diklat Olahraga (SMA 4) (By Pass)
Portable Simp. Diklat Olahraga (SMA 4)
2019 Baik
24 FKG Baiturahmah (By Pass)
Portable Seberang FKG Baiturahmah
2021 Baik
25 Pusat Pemerintahan, Bpkp (By Pass)
Permanen Bpkp 2019 Baik
26 RS. Siti Rahmah Permanen Depan SPBU (Seberang Siti Rahmah)
2019 Baik
27 Simpang Air Pacah Permai
Portable Simpang Air Pacah Permai 2019 Baik
28 Simpang TVRI Portable TVRI Sumbar 2021 Baik
29 Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto
Portable Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto
2019 Baik
30 Km Simpang Koto Tuo Portable Km Simpang Koto Tuo 2021 Baik
31 SPBU Anak Aia I Portable SPBU Anak Aia 2019 Baik
32 Simpang Kalumpang Portable Simpang Kalumpang 2019 Rusak Ringan
(Pegangan Lepas)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 286
No. Nama Halte Jenis Halte
Lokasi Tahun
Pengadaan Kondisi
33 Simpang Anak Aia Portable Simpang Anak Aia 2019 Baik
34 Stikes Perintis Kalumpang
Portable Stikes Perintis Kalumpang 2019 Baik
35 Simp. Kalumpang By Pass
Portable Simp. Kalumpang By Pass 2019 Baik
36 SPBU Anak Air II Portable SPBU Anak Air 2019 Baik
37 Simpang Koto Tuo Portable Simpang Koto Tuo 2021 Baik
38 Puskesmas Koto Panjang Ikur Koto (Pindahan dari Kantor Camat Kuranji)
Portable Simp. Lubuk Minturun-Anak Air
2019 Baik
39 Simpang Liga Dakwah Portable Simpang Liga Dakwah 2019 Baik
40 Simpang Mesjid Araudah (Pagai)
Portable Mesjid Araudah 2021 Baik
41 Simpang TVRI Portable Simpang TVRI Baik
42 Simpang Air Pacah Permai
Portable Simpang Air Pacah Permai 2019 Baik
43 RS. Siti Rahmah Permanen RS. Siti Rahmah 2019 Baik
44 Pusat Pemerintahan Aia Pacah
Permanen Pusat Pemerintahan Aia Pacah
2019 Baik
45 Universitas Terbuka Portable Universitas Terbuka 2019 Rusak Sedang
46 Toyota By Pass Portable Toyota By Pass 2021 Baik
47 Hendra Auto Service (By Pass) Simp. Balai Baru
Portable Hendra Auto Service 2019 Baik
48 Kantor Camat Kuranji Permanen Kantor Camat Kuranji 2020 Baik
49 Sharp By Pass (Kayu Gadang)
Portable Sharp By Pass 2019 Rusak Ringan
(Pegangan Lepas)
50 Pool Yanti/ Simp. Ketaping
Portable Pool Yanti 2019 Baik
51 BRI By Pass/Seberang SPH
Portable BRI By Pass/Seberang SPH
2019 Baik
52 Smile Market Portable Smile Market 2019 Rusak Ringan
(Pegangan Lepas)
53 Simpang Lubeg Permanen Simpang Lubeg 2019 Baik
54 Simpang Beringin (Pertamina)
Portable Simpang Beringin (Pertamina)
2019 Baik
55 Simpang Arai Pinang / Kantor Pos By Pass
Portable Kantor Pos By Pass 2019 Baik
56 PT. Tazar II Portable PT. Tazar 2020 Baik
57 Simpang Pengambiran Portable Simpang Pengambiran 2019 Rusak Ringan
(Pegangan lepas)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 287
No. Nama Halte Jenis Halte
Lokasi Tahun
Pengadaan Kondisi
58 Simpang Pampangan Portable Simpang Pampangan 2019 Baik
59 Lantamal II Portable Lantamal 2019 Baik
5. Untuk indikator kinerja persentase luas kawasan bebas banjir, efisiensi penggunaan
sumber daya dapat diketahui dari :
Sumber Daya Manusia
Masih ada yang kurang cakap, terampil dari kapasitas dan Kualitas sumber daya yang
masih perlu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan pada era digital saat ini untuk
mendukung penyelenggaraan kegiatan insfratruktur pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, maka perlu ditingkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan
sumber daya manusia tersebut. Adapun usaha yang dilakukan dengan adanya kegiatan
pelatihan-pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Setelah dilakukan analisa beban
kerja, maka terlihat beban kerja pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tidak
sesuai dengan jumlah pegawai yang tersedia.
Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan melalui pelibatan
multipihak dalam pengelolaan sub kegiatan seperti penggunaan jasa pihak ke 3 dalam
pelaksanaan kegiatan, penggunaan tenaga ahli dari perguruan tinggi sebagai pemateri,
tim penilai, dan rencana ada kerjasama dengan perguruan tinggi terkemuka di Kota
Padang.
6. Untuk indikator kinerja angka kriminalitas (angka pelanggaran yustisial), efisiensi
penggunaan sumber daya dapat diketahui dari :
Sumber Daya Manusia
Luas wilayah Kota Padang sebesar 94,96 km2 dengan jumlah penduduk 909.040 jiwa
yang terdiri atas 11 kecamatan dan 104 kelurahan dibutuhkan 800 personil lapangan
pada Satpol PP. namun dengan jumlah PNS sebanyak 80 orang, non PNS 406 orang
diupayakan dalam penertiban dan keamanan kota Padang.
7. Untuk indikator kinerja indeks kualitas lingkungan hidup, efisiensi penggunaan
sumber daya dapat diketahui dari :
a. Sumber Daya Manusia.
Ketersediaan pengampu saat ini terdiri atas PNS sebanyak 251 orang dengan
kebutuhan sebanyak 1.053 orang, sedangkan non PNS saat ini sebanyak 377 dengan
jumlah kebutuhan sebanyak 386. Namun hal ini ditetap di upayakan memaksimalkan
pencapaian kinerja.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 288
b. Sarana prasarana
Bahwa masih banyaknya sarana prasarana yang masih kurang meliputi kontainer DLH
dengan kebutuhan 250, yang tersedia saat ini sebanyak 198, sehinnga masih
diperlukan sebnyak 52 kontainer, arm roll dengan kekurangan sebanyak 9 unit, mesin
pencacah kompos dengan kekurangan sebanyak 101 unit, perahu pengumpul sampah
di sungai dengan dengan kekuarngan sebanyak 4 unit, perahu pengumpul sampah di
danau kekurangan sebanyak 5 unit, kendaraan roda 3, mobil sweeper masih
mengalami kekurangan. Dengan masih banyaknya kekurangan sarana dan prasarana,
namun hal ini tidak mempengaruhi pencapaian kinerja.
8. Untuk indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani dan persentase
perumahan dan permukiman layak, efisiensi penggunaan sumber daya dapat dilihat
dari :
Sumber Daya Manusia
SDM yang tersedia saat ini sebanyak 106 orang, yang tersedia hanya 26 orang dan
terdapat kekurangan pegawai sebanyak 80 orang. Namun dengan efisiensi sumber daya
dan anggran tersebut, Dinas Perkim masih dapat melaksanakan indikator tersebut. Hal ini
disiasati dengan memaksimalkan penggunaan anggaran untuk merekrut pegawai kontrak
dan tenaga fasilitator lapangan serta memberdayakan pegawai di sekretariat dalam hal
monitoring kegiatan. Sehingga pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendukung
pencapaian indikator dapat dilakukan secara maksimal.
9. Untuk indikator kinerja tingkat pengangguran terbuka, efisiensi penggunaan sumber
daya dapat dilihat dari masih kurangnya tenaga fungsional tertentu seperti fungsional
pengantar kerja turut signifikan dalam mempengaruhi efektifitas penempatan tenaga
kerja dalam rangka menekan angka Tingkat Pengangguran Terbuka.Efisiensi lainnya
seperti peniadaan pameran bursa kerja dengan alasan recofusing anggaran turut
mempengaruhi meningkatnya jumlah pencari kerja yang dapat diserap.
Untuk indikator kinerja tingkat kemiskinan, efisiensi penggunaan sumber daya dapat
dilihat dari segi sarana prasarana. Didukung dengan sarana 1 unit gedung kantor, 1 unit
gedung layanan Pusskesos, 1 unit LPKS dan 40 unit rumah desaku menanti. Rumah
desaku menanti merupakan rumah tinggal sementara bagi keluarga gelandangan dan
pengemis. Disini mereka akan dibina dan dilatih keterampilan agar bisa mandiri sehingga
terlepas dari statusnya sebagai gelandangan dan pengemis.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 289
Gambar 2.91 Rumah Desaku Menanti
Untuk menangani anak yang berhadapan hukum (ABH), Dinas Sosial menyediakan satu
Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) Kasih Ibu. Disini anak yang
berhadapan dengan hukum akan dibina, diberikan perlindungan dan pendampingan.
Sehingga hak anak atas perlindungan tetap terpenuhi.
Gambar 2.92 Gedung LPKS Kasih Ibu
10. Untuk indikator kinerja pertumbuhan pelaku usaha ekonomi kreatif (e-kraf),
Kontribusi Sektor Pariwisata Kota Padang terhadap Pariwisata Provinsi
Sumatera Barat, Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara, Jumlah Kunjungan
Wisata Domestik, Rata-Rata Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara Serta
Rata-Rata Lama Tinggal Wisatawan Domestik, efisiensi penggunaan sumber daya
dapat dilihat dari :
a. Efisiensi Anggaran
Berdasarkan Peraturan Walikota Padang Nomor 80 Tahun 2020 tentang SOTK Dinas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 290
Pariwisata Kota Padang dimana pada tahun 2021 munculah bidang ekonomi kreatif
pariwisata, tahun 2021 terdapat 2 program yang mendukung ekonomi kreatif yakni
program penigkatan Ekonomi kreatif melalui pemanfaatan dan perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual dan Program Pengembangan Sumder Daya dan Ekonomi Kreatif
melalui program ini dilaksanakan kegiatan pelatihan Menjahit Kreatif yang diikuti oleh
25 peserta, sesuai dengan perencanaan kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta,
namun dalam pelaksanaan peserta berjumlah 25 orang, artinya terdapat efsiensi
sumber daya 5 orang, sedangkan untuk alokasi anggaran sebesar Rp. 54.499.500,-
dan realisasi sebesar Rp. 49.690.000,- atau 91.17%. dan untuk kegiatan Pelatihan
rajutan dan akrilik kreatif dengan peserta 30 orang dan diikuti oleh 35 peserta, dan
alokasi anggaran sebesar Rp. 80.000.000 dan serapan anggaran Rp. 77.981.700 atau
97.48%.Berikut tabel efisiensi anggaran pada program ekonomi kreatif pariwisata:
Tabel 2.36 Efisiensi Anggaran Tahun 2021
No. Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi (Rp)
1 Bincang Kraetif 71.402.500,- 68.462.500,- 2.940.000,-
2 Menjahit kreatif 54.499.500,- 49.690.000,- 4.809.500,-
3 Rajutan dan Akrilik kreatif
80.000.000,- 77.981.700,- 2.018.300,-
4 Digitalisasi branding 123.225.250,- 80.098.000,- 43.127.250
5 Pelatihan outbond 123.225.500,- 84.325.000,- 38.900.500,-
Total 452.352.750,- 360.557.200,- 91.795.550,-
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari total pagu dana Rp. 452.352.750,-
diperoleh efisiensi belanja besar Rp. 91.795.550,- dari kegiatan program ekonomi
kreatif pariwisata.
b. Efisiensi Sumber Daya Manusia
Dalam pelaksanaan program kegiatan pada Dinas Pariwisata didukung oleh tenaga
PNS sebanyak 25 orang dan tenaga Non PNS sebanyak 24 orang dan 70 orang
petugas kebersihan pantai. Dinsa Pariwisata selaku OPD yang termasuk kedalam visi,
misi dan program unggulan kepala daerah, dengan keterbatasan jumlah Sumber Daya
Manusia telah mampu melaksanakan program dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya, hal ini tidak terlepas dari pemberdayaan 2 orang tenaga kreatif milineal
yang membantu pembuatan konten-konten kreatif promosi pariwisata, serta
memberdayakan mahasiswa yang sedang melakukan praktek kerja lapangan pada
Dinas Pariwisata Kota Padang.
c. Efisiensi Sarana Prasarana
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan destinasi di Kota Padang, tentu saja
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 291
dibutuhkan fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai, ketersediaan sarana dan
prasarana pada Dinas Pariwisata Kota Padang, untuk tahun 2021 di Dukung oleh dana
DAK fisik yaitu pembuatan Gedung Ampiteater, pembuatan toilet dan kamar bilas,
pembuatan kios cinderamata di Panatai Air Manis serta lanjutan pembuatan
pedestrian di Pantai Padang. Disamping pembangunan diatas, untuk menjaga
kebersihan destinasi wisata khususnya destinasi yang menjadi unggulan Kota Padang
juga dibantu oleh Bank BNI melalui program CSR yaitu penyediaan Bak sampah
terpilah dibeberapa titik di Pantai Padang.
11. Untuk indikator kinerja persentase peningkatan kelurahan tangguh bencana, efisiensi
penggunaan sumber daya dapat dilihat dari :
Efektivitas adalah cara mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan
dan efisiensi adalah cara mengukur kehematan penggunaan sumber angggaran, Pada
Tabel Tingkat Efisiensi dan Efektifitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
dapat dilihat bahwa :
a. Sasaran Meningkatnya Ketangguhan Kawasan dalam Penanggulangan Bencana
dengan indikator Persentase Peningkatan Kelurahan Tangguh Bencana yang didukung
oleh Program Penanggulangan Bencana dan terdapat realisasi sebesar Rp.
669.322.250 dengan persentase 77,26%. Indikator tersebut terdiri dari dua sub
kegiatan yaitu Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana
Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana) dan Penguatan Kapasitas Kawasan untuk
Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Untuk kegiatan pendukung Kelurahan Tangguh hanya
satu sub kegiatan yaitu Penguatan Kapasitas Kawasan untuk Pencegahan dan
Kesiapsiagaan. Sub kegiatan ini sudah dijadwalkan akan dilaksanakan pada awal
tahun 2021, tetapi karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) dari awal 2021 sampai akhir triwulan 3 dengan level PPKM Kota Padang level
4, menyebabkan kegiatan Kelurahan tangguh tertunda. Akan tetapi, setelah keluarnya
surat edaran Wali Kota Padang yang bernomor 400.1052/BPBD-Pdg/X/2021 tentang
pemberlakukan PPKM level 2 pencegahan pandemi Covid-19 pada awal TW 4
memberikan titik terang untuk memulai kegiatan Kelurahan Tangguh tersebut.
Sehingga pada TW 4, kegiatan Kelurahan Tangguh terlaksana secara efisien dan
efektif, dalam arti bahwa segala sesuatu dapat dikerjakan dengan berdaya-guna:
artinya dengan tepat, cepat, hemat, dan selamat. Pelaksanaan Kelurahan Tangguh
bencana dilaksanakan di Kelurahan Olo dan sesuai target rencana kerja pada awal
tahun dan target kelurahan tangguh yang 1% dapat terrealisasikan.
b. Sasaran Meningkatnya Ketangguhan Kawasan dalam Penanggulangan Bencana dan
Meningkatnya Kemampuan Penanggulangan Bencana memiliki realisasi keuangan
sebesar Rp 3.931.313.759,- dengan persentase 92,49% serta Rata-rata capaian dari
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 292
tiga indikator mempunyai tingkat efisiensi sebesar 7,51 % dan efektivitas sebesar
108.13%. Hal ini membuktikan segala upaya terkait penanggulangan bencana yang
dilakukan oleh BPBD bisa dikatakan berhasil dalam mencapai tujuan/target yang
sudah dijadwalkan dan sudah berhasil melakukan efisiensi atau penghematan
penggunaan anggaran daerah sebesar 7,51%. Efisiensi dilakukan dibeberapa aspek
seperti anggaran dan sumber daya manusia, contohnya sosialisasi kelurahan tangguh
yang ditahun sebelumnya dilakukan dengan memberikan sosialisasi dari rumah ke
rumah diganti dengan pemberian sosialisasi terpusat seperti pemberian sosialisasi
terhadap jemaah masjid yang dilakukan di dalam masjid-masjid pada kelurahan yang
ditargetkan. Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah memiliki beberapa
orang yang telah memiliki sertifikat dalam penanggulangan bencana. Orang-orang
inilah yang menjadi penggerak dalam mencapai persentase Kelurahan Tangguh
Bencana yang ditargetkan. Efisiensi ini menghemat jumlah SDM fasilitator karena
yang semula jumlah SDM fasilitator yang diturunkan untuk memberi sosialisasi dari
rumah ke rumah berjumlah banyak, sekarang mampu diselesaikan oleh beberapa
orang karena dilakukan secara terpusat.
12. Untuk indikator kinerja Persentase Bencana Yang Ditangani, efisiensi penggunaan
sumber daya dapat dilihat dari sasaran Meningkatnya Kemampuan Penanggulangan
Bencana dengan indikator Persentase Bencana yang ditangani dapat tercapai 100% dan
realisasi keuangan sebesar Rp. 2.750.467.004,- dengan persentase 98,22 %. Indikator ini
terdiri dari 3 sub kegiatan, yaitu Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana
Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Kabupaten/Kota, Penyediaan Peralatan Perlindungan
dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana dan Pencarian dan Pertolongan dan Evakuasi
Korban Bencana Kabupaten/Kota. Sedangkan sub kegiatan yang mendukung indikator ini
adalah Pencarian dan Pertolongan juga Evakuasi Korban Bencana Kabupaten/Kota.
Indikator Persentase Kejadian Bencana yang Ditanggulangi terlaksana secara efektif dan
efisien, dengan artian bahwa segala sesuatu terkait upaya penanggulangan bencana
telah dikerjakan secara tepat, cepat, hemat, dan selamat. Pegawai Badan
Penanggulangan Bencana Daerah yang tergabung dalam Pusdalops dan Tim Reaksi
Cepat mulai Tahun 2021 telah mendapat Bimbingan Teknis dan pelatihan–pelatihan
manajemen penanggulangan bencana sehingga menjadi tenaga yang siap pakai tapi
masih belum maksimal dalam mendapatkan pelatihan mestinya lebih banyak pelatihan
untuk satuan tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik untuk tahun-tahun berikutnya.
Setiap kejadian bencana telah diselenggarakan dengan tepat sasaran, apa yang
dikehendaki tercapai, atau apa yang dicita-citakan menjadi kenyataan sehingga target
kejadian bencana selesai ditanggulangi tepat pada waktunya.
Satu program yaitu program penanggulangan bencana yang terdiri atas 3 sub kegiatan.
Indikator Persentase Kejadian Bencana yang Ditanggulangi terlaksana secara efektif dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 293
efisien, dengan artian bahwa segala sesuatu terkait upaya penanggulangan bencana
telah dikerjakan secara tepat, cepat, hemat, dan selamat. Pegawai Badan
Penanggulangan Bencana Daerah yang tergabung dalam Pusdalops dan Tim Reaksi
Cepat mulai Tahun 2021 telah mendapat Bimbingan Teknis dan pelatihan–pelatihan
manajemen penanggulangan bencana sehingga menjadi tenaga yang siap pakai tapi
masih belum maksimal dalam mendapatkan pelatihan mestinya lebih banyak pelatihan
untuk satuan tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik untuk tahun-tahun berikutnya.
Setiap kejadian bencana telah diselenggarakan dengan tepat sasaran, apa yang
dikehendaki tercapai, atau apa yang dicita-citakan menjadi kenyataan sehingga target
kejadian bencana selesai ditanggulangi tepat pada waktunya.
13. Untuk indikator kinerja nilai AKIP, efisiensi penggunaan sumber daya dapat dilihat dari
anggaran dari tahun 2019 dengan total belanja sebesar 2.748.605.226.492,32 sedangkan
belanja tahun 2020 sebesar 2.401.183.162.045,08. Dengan jumlah program 2019
sebanyak 349 dan tahun 2020 sebanyak 457. Nilai sakip tahun 2020 mengalami
peningkatan dari tahun 2019, dimana nilai sakip 2020 sebesar 74,23 dan tahun 2019
sebesar 75,83.
2.3.6. Analisis Program dan Kegiatan yang Mendukung Pencapaian Target Kinerja
1. Untuk indikator kinerja rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah
ditunjang oleh 2 program dan 6 kegiatan yang meliputi program penunjang urusan
pemerintah daerah Kabupaten/Kota serta program pengelolaan pendidikan. Program dan
kegiatan ini sangat mendukung dalam pencapaian kinerja, namun pembelajaran
dilakukan daring karena covid 19, namun hal ini tetap dilakukan agar tetap terlaksananya
proses pembelajaran. Beberapan kegiatan yang dilakukan yaitu pembangunan unit
sekolah baru Sekolah dasar, penambahan ruang kelas baru SD, pembangunan unit
sekolah baru SMP, Penambhan ruang kelas baru SMP, rehabilitasi sedang/berat ruang
kelas sekolah SMP, penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan bagi satuan pendidikan
SD, penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan bagi satuan pendidikan SMP.
2. Untuk indikator kinerja angka harapan hidup ditunjang oleh 3 program yang meliputi
program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat,
Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman, Program
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. Ketiga program ini untuk regulasi mapping
BOK-nya sangat berketergantungan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan.
3. Untuk indikator kinerja persentase luas kawasan bebas banjir, ditunjang oleh 2
program yang meliputi program pengelolaan sumber saya air (SDA), Program
pengelolaan dan pengembangan sistem drainase. Melalui program tersebut telah
dilakukan pembangunan bangunan berkuat tebing, pembangunan check dam,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 294
normalisasi/restorasi sungai, operasional dan pemeliharaan check dam, operasi dan
pemeliharaan sungai, pembangunan sistem drainase perkotaan, peningkatan saluran
drainase perkotaan, rehabilitasi saluran drainase perkotaan, operasional dan
pemeliharaan sistem drainase.
4. Untuk indikator kinerja angka kriminalitas (angka pelanggaran yustisial) ditunjang
oleh 1 (satu) program yang meliputi program peningkatan ketentraman dan ketertiban
umum. Program ini dengan melaksanakan pencegahan gangguan ketentraman dan
ketertiban umum melalui deteksi dini dan cegah dini, Pembinaan dan Penyuluhan,
Pelaksanaan Patroli, Pengamanan, dan Pengawalan merupakan kegiatan pembayaran
honor/ gaji Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang dalam penanggulangan
keamanan kota selama 1 (satu) tahun. Selain itu juga dilakukan Penindakan atas
Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum Berdasarkan Perda dan Perkada melalui
Penertiban dan Penanganan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Masa merupakan kegiatan
operasi keamanan dan ketertiban yang dilakukan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Padang selama 1 (satu) Tahun. Selain itu juga dilakukan Kerjasama antar Lembaga
dan Kemitraan dalam Tekhnik Pencegahan dan Penanganan Gangguan Ketentraman dan
Ketertiban Umum merupakan kegiatan sidang tipiring dan penyelesaian kasus yang telah
ditertibkan oleh Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang.
5. Untuk indikator kinerja indek kualitas lingkungan hidup, ditunjang oleh 4 program
yang meliputi Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, Program Pembinaan dan
Pengawasan Terhadap Izin Lingkungan dan izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan (PPLH), Program Penanganan Pengaduan Lingkungan Hidup, Program
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup.
6. Untuk indikator kinerja luas kawasan kumuh yang ditangani, ditunjang oleh satu program
yaitu program kawasan permukiman. Melalui program tersebut, maka dilaksanakan
dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (RP3KP) Kota Padang, menyusun, Menyusun dokumen inventarisasi dan
verifikasi terhadap data pendukung SPM Bidang sanitasi dan air minum, jumlah dukungan
pelaksanaan kegiatan P2KP/Kotaku, Menyusun dokumen RP2KPKPK atau dokumen
informasi perumahan dan kawasan permukiman (PKP), Melaksanakan perbaikan rumah
tidak layak huni, Perbaikan rumah tidak layak huni dan sarpras yang ditingkatkan (DAK),
Menyusun dokumen Pendampingan BSPS yang dilaksanakan, Menyusun dokumen
perencanaan untuk pembangunan infrastruktur sanitasi air limbah, air minum, dan
infrastruktur penunjang lainnya dalam rangka pengurangan jumlah Kawasan kumuh,
Menyusun site plan dan DED peremajaan/pemugaran lokasi permukiman kumuh.
7. Untuk Indikator kinerja persentase perumahan dan permukiman yang layak
ditunjang oleh 3 program yang meliputi Program Kawasan Permukiman, Program
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 295
Pengembangan Perumahan, serta Program Peningkatan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum (PSU). Melalui program tersebut maka dilakukan Pendampingan Pelaksanaan
Program Sanimas di Kota Padang, Pendampingan infrastruktur sanitasi aman di
lingkungan kawasan permukiman, Pendampingan pelaksanaan DAK sanitasi Kota Padang,
Membangun Infrastruktur sanitasi layak dilingkungan kawasan permukiman (DAK),
Infrastruktur sanitasi layak dilingkungan kawasan permukiman, Infrastruktur sanitasi
layak dilingkungan kawasan permukiman (Dana Hibah APBN), Menyusun dokumen data
spatial sektor perumahandi Kota Padang, jumlah peraturan terkait Penyediaan,
Penyerahandan Pengelolaan PSU Perumahan, Melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap hasil pelaksanaan program dan kegiatan Perumahan dan Kawasan
Permukiman, Dokumen rumah tidak layak huni yang divalidasi, Koordinasi antar anggota
POKJA dan pihak pelaksana di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Koordinasi
penyediaan perumahan umum dan MBR yang dilaksanakan, Melakukan perbaikan dan
rehab terhadap sarana dan prasarana serta utilitas Rusunawa, Melaksanakan operasional
dan pemeliharaan terhadap rusunawa dan rusus, Menyusun dokumen perencanaan
prasarana, sarana dan utilitas yang ditingkatkan dan direhabilitasi, Melaksanakan
pembangunan dan pemeliharaan jembatan lingkungan, drainase lingkungan, jalan
lingkungan dan prasarana publik yang respresentatif, serta Melakukan verifikasi PSU PKP
yang serahterimakan dan dikelola dari pengembang ke Pemko Padang.
8. Untuk Indikator kinerja tingkat pengangguran terbuka ditunjang oleh 2 program yang
meliputi program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, program
perencanaan tenaga kerja, program penempatan tenaga kerja. Dengan adanya program
ini maka dilakukan perluasan kesempatan kerja pelayanan atar kerja, informasi pasar
kerja online serta pelatihan berbasis komptensi. Salah satu pelatihan berbasis kompetens
kompetensi yang telah dilakukan salah satunya adala pelatihan barista, menjahit dan tata
boga.
9. Untuk Indikator kinerja tingkat kemiskinan ditunjang oleh Program Pemberdayaan
Sosial, Program Rehabilitasi Sosial, Program Perlindungan dan Jaminan Sosial, Program
Penanganan Bencana. Program tersebut dilaksanakan dengan melaksanakan penyaluran
hibah dan bantuan sosial, penyaluran bantuan berusaha untuk lanjut usia, penyerahan
bantuan sembako PPKM, pelatihan KUBE fakir miskin, penyerahan bantuan untuk korban
bencana.
10. Untuk Indikator kinerja Peningkatan Nilai PMA, Peningkatan Nilai PMDN dan Indeks
Kemudahan Perizinan Daerah, ditunjang oleh 4 program yaitu Program Promosi
Penanaman Modal, Program Pelayanan Penanaman Modal, Program Pengendalian Modal,
Program Pengelolaan data dan sistem Informasi Penanaman Modal. Ini dilakukan dengan
adanya sosialisasi dan temu usaha bagi pelaku usaha yang juga bertujuan untuk
mencapai target peningkatan realisasi investasi daerah. Dalam kegiatan tersebut, para
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 296
pelaku usaha, lembaga pemerintah dan lembaga sosial kemasyarakatan difasilitasi dalam
suatu forum untuk saling berbagi (sharing) informasi berkaitan dengan iklim investasi di
Kota Padang. Para pelaku usaha dalam kesempatan tersebut diberi penjelasan tentang
regulasi penanaman modal, kemudahan berusaha (insentif) dan kepastian hukum dalam
berinvestasi. Dimana masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan
iklim investasi di Kota Padang.
11. Untuk Indikator kinerja kontribsi sektor perdagangan terhadap PDRB, ditunjang
oleh 5 program meliputi :
a. Program Stabilisasi Harga Kebutuhan Barang Pokok dan Barang Penting,
Program ini meliputi kegiatan untuk pelaksanaan pengawasan Barang Kebutuhan
pokok, penting dan strategis, mencakup semua pengawasan baik pengawasan
terhadap distributor, pengecer, pasar swalayan dan pasar rakyat. Walaupun dana
mengalami refocusing, tetapi semua pengawasan dapat dilakukan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan. Dengan melakukan efisiensi dalam satu kali pengawasan
dapat menyelesaikan dua atau lebih pekerjaan misalnya pengawasan terhadap
ketersediaan stok barang dan langsung pengecekan terhadap kemasan yang berlabel
SNI dan izin edar yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan pasar murah yang diadakan di 11 kecamatan, kantor dinas
perdagangan dan padang ekpres, semua tanpa biaya, hanya bekerjasama dengan
pihak distributor baik minyak, gula, telur dan distributor bahan pokok lainnya.
b. Program Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri
Meliputi kegiatan dalam pengenalan produk dan penggunaan produk dalam negeri
dengan mengikuti berbagai pameran, promosi dan bazaar dengan membawa pelaku
usaha dan produk unggulan serta memberikan bantuan kepada pelaku usaha berupa
sarana berdagang. Dengan tujuan agar pelaku usaha yang terkena dampak dari
covid-19 dapat meneruskan usahanya dan dapat meningkatkan kembali
perekonomiannya.
c. Program Perizinan dan Pendaftaran Perusahaan
Meliputi pemberian rekomendasi perizinan terutama untuk tanda daftar Gudang yang
biasanya dipergunakan sebagai Gudang untuk penyimpanan barang yang akan
diekspor atau sebagai Gudang distributor. Selain itu juga adanya pemberian izin untuk
rekomendasi minuman beralkohol yang biasanya untuk hotel berbintang dan cafe
yang telah mempunyai izin pendirian sebelumnya. program ini juga diperuntukan
untuk melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang menghasilkan atau menjual
bahan berbahaya seperti rhodamine, boraks dan lain sebagainya. Untuk efisiensi
dalam kegiatan ini disaat melakukan pengecekan lapangan atas perizinan juga
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 297
melakukan pengecekan atas produk yang dijual apakah ada pemakaian bahan
berbahaya yang melebihi dari standar yang telah ditetapkan.
d. Program Standarisasi dan Perlindungan Konsumen
Meliputi kegiatan dalam pelaksanaan tera dan tera ulang dalam hal ukuran. Kegiatan
ini biasanya dilakukan di 11 kecamatan yang meliputi pasar, SPBU, loundry, ekspedisi
dan semua ukuran atau timbangan yang dipakai oleh pelaku usaha yang wajib tera
dan tera ulang. Selain itu juga dilakukan pengawasan secara langsung terhadap
pemakai alat ukur. Untuk efisiensi kegiatan disaat melakukan pengawasan terhadap
alat ukur juga melakukan pengawasan terhadap BDKT (Barang Dalam Keadaan
Terbungkus).
e. Program Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan
Meliputi pengadaan sarana dan prasarana berdagang yang lengkap, aman dan
nyaman.
12. Untuk Indikator kinerja pertumbuhan pelaku usaha ekonomi kreatif (e-kraf)
didukung dengan 2 program yaitu program pengembangan ekonomi kreatif dan program
pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif. Melalui program ini
dilakukan bincang kreatif, pelatihan menjahit kreatif, pelatihan pemandu wisata buatan
outbond, pelatihan digitalisasi branding kreatif pariwisata, pelatihan rajutan dan akrilik
kreatif, sosialisasi pengembangan kompetensi SDM pariwisata dan ekraf yang berdaya
saing melalui teknologi digital, festival rang mudo merandang, pekan ekonomi kreatif
pariwisata, pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner, studi tiru
pokdarwis ke berbagai pokdarwis Kab/Kota Lainnya.
13. Untuk Indikator kinerja Kontribusi sektor pariwisata Kota Padang terhadap
pariwisata Sumatera Barat didukung oleh 1 (satu) program yaitu program pemasaran
pariwisata. Melalui program ini dilaksankan promosi pariwisata melalui media online,
media cetak dan media elektronik, penyediaan data dan penyebaran informasi buku data
kepariwisataan, festival selaju sampan, festival burung berkicau, festival bonsai rancak
bana, pemilihan duta wisata uni uda Kota Padang, penyusunan buku profil
kepariwisataan, penyusunan buku kuliner, serta pelaksanaan kegiatan pentahelix.
14. Untuk Indikator kinerja jumlah kunjungan wisata mancanegara, jumlah
kunjungan wisata domestik, rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara
serta rata-rata lama tinggal wisatawan domestik didukung dengan 1 program
yaitu peningkatan daya tarik destinasi pariwisata. Melalui program ini dilaksanakan
pelatihan pengelola desa wisata/pokdarwis Kota Padang, pelatihan pengelola
homestay/pondok wisata, penyusunan dokumen perencanaan kawasan wilayah timur
kota padang dan DED pasir jambak, pembangunan sarana prasarana destinasi wisata
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 298
(pembangunan ampiteater, pembangunan kios cineramata, pembangunan toilet dan
kamar bilas di pantai Air Manis serta pembuatan lanjutan pedestrian di Pantai Padang),
peningkatan kebersihan dan keamanan pada destinasi wisata, pemeliharan rutin sarana
dan prasarana pada destinasi wisata.
15. Untuk Indikator kinerja persentase peningkatan kelurahan tangguh bencana
ditunjang dengan 2 program yaitu Program Penanggulangan Bencana dan program
pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Dilakukan sosialisasi
kebencanaan untuk 8.400 masyarakat serta memberikan sosialisasi kebencanaan melalui
media cetak dan elektronik, serta adanya kongsi covid 19 untuk seluruh kelurahan.
16. Untuk Indikator kinerja persentase bencana yang ditangani ditunjang dengan
program penanggulangan bencana dengan melakukan pemeliharaan peralatan
kebencanaan, pemeliharaan shelter, penyediaan peralatan dan perlengkapan
kebencanaan.
17. Untuk Indikator kinerja Opini Bpk Atas Laporan Keuangan ditunjang dengan 3
program yaitu program penunjang urusan pemerintah daerah kabupaten/kota, program
pengelolaan keuangan daerah serta program pengelolaan barang milik daerah. Melalui
program ini dilakukan bimtek pengelola akutansi dan penyusun laporan keuangan
Perangkat daerah, pendampingan penyusunan laporan asset.
18. Untuk Indikator kinerja Nilai AKIP ditunjang dengan Program Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Pelaksananaan dukungan terhadap capaian
kinerja tersebut dilakukan pembentukan tim, asistensi dan verifikasi data SAKIP Kota dan
SAKIP Perangkat Daerah, monitoring dan evaluasi terhadap capaian kinerja Perangkat
Daerah, perumusan pohon kinerja, penyusunan focus integrated program/crosscutting
serta melakukan revisi terhadap perjanjian kinerja.
19. Untuk Indikator kinerja nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(LPPD) Kota ditunjang dengan program Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Pelaksanaan dukungan terhadap pencapaian indikator tersebut dilaksanakan dengan
pembentukan tim penyusun, rapat tim inti, rapat anggota tim bersama OPD terkait,
verifikasi dan evaluasi hasil penyusunan LPPD tahun 2021 dengan setiap OPD, kemudian
penyusunan LPPD Tahun 2021 oleh tim penyusun, evaluasi rancangan LPPD Kota Padang
Tahun 2021 oleh Inspektorat Kota Padang, pencetakan Buku LPPD Kota Padang Tahun
2021, evaluasi oleh Tim Provinsi Sumatera Barat kemudian evaluasi oleh Dirjen Otda
Kementrian Dalam Negeri. Untuk tahun 2021 ini dilakukan sosialisasi tentang
Permendagri nomor 18 tahun 2020 tentang Laporan Evaluasi dan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah, karena adanya aturan yang baru diterbitkan dalam penyusunan
LPPD.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 299
20. Untuk Indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan
Publik ditunjang dengan program Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota. Pelaksananaan dukungan terhadap capaian kinerja tersebut dilakukan
survey indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan public untuk 25 Perangkat
Daerah, melakukan monitoring dan evaluasi terdadap standar pelayanan perangkat
daerah/unit kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Padang.
21. Untuk Indikator kinerja Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator ini adalah
sebanyak 2 Program dan 4 Kegiatan. Adapun pencapaian dari programm/ kegiatan
tersebut dapat diuraikan dibawah ini :
a. Program Aplikasi dan Informatika
Program Aplikasi dan Informatika terdiri dari beberapa Kegiatan, antara lain :
1. Pengelolaan Nama Domain yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Sub
Domain di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.
Untuk kegiatan pengelolaan nama domain yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat dan sub domain di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/ kota terdiri
dari 2 sub kegiatan, antara lain :
a) Penatalaksanaan dan Pengawasan Nama Domain dan Sub Domain dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
Sub Kegiatan Penatalaksanaan dan Pengawasan Nama Domain dan Sub
Domain dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp. 48.732.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
48.488.500,-.
b) Penyelenggaraan Sistem Jaringan Intra Pemerintah Daerah
Sub Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Jaringan Intra Pemerintah Daerah ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp. 4.177.119.546,- dengan realisasi sebesar
Rp. 4.176.033.246,-.
Kegiatan Pengelolaan Nama Domain yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat dan Sub Domain di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota ini
merupakan salah satu kegiatan penunjang keberhasilan pencapaian indeks
SPBE. Kegiatan ini menunjang pencapaian dalam pembuatan sub domain dan
infrastruktur pendukung. Kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam pencapaian
indeks SPBE terutama dalam sarana dan prasarana infrastruktur jaringan
internet.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 300
2. Pengelolaan e-government Di Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
a) Penatalaksanaan dan Pengawasan e-government dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan Penatalaksanaan dan Pengawasan e-government dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ini dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 54.560.100,- dengan realisasi sebesar Rp. 54.435.400,-.
b) Pengelolaan Pusat Data Pemerintahan Daerah
Sub Kegiatan Pengelolaan Pusat Data Pemerintahan Daerah ini dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 412.138.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
408.127.720,-.
c) Penyelenggaraan Sistem Komunikasi Intra Pemerintah Daerah
Sub Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Komunikasi Intra Pemerintah Daerah ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp. 161.556.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
160.581.500,-.
d) Pengembangan Aplikasi dan Proses Bisnis Pemerintahan Berbasis Elektronik
Sub Kegiatan Pengembangan Aplikasi dan Proses Bisnis Pemerintahan Berbasis
Elektronik ini dialokasikan anggaran sebesar Rp. 132.467.200,- dengan realisasi
sebesar Rp. 131.440.350,-.
e) Penyelenggaraan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah
Sub Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp. 188.877.200,- dengan realisasi sebesar Rp.
183.015.100,-.
f) Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pemerintah Daerah
Sub Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Teknologi
Informasi dan Komunikasi Pemerintah Daerah ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 187.796.250,- dengan realisasi sebesar Rp. 172.041.250,-.
Kegiatan Pengelolaan e-government Di Lingkup Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota ini merupakan kegiatan pendukung dalam pencapaian indeks
SPBE, terutama dalam pengelolaan e-government. Kegiatan ini sangat berperan
besar dalam pencaiana target indeks SPBE di Pemerintah Kota Padang baik dari
Perencanaan, Penatalaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi serta Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2021
II - 301
b. Program Penyelenggaraan Persandian Untuk Pengamanan Informasi
1. Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan Informasi Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota
a) Pelaksanaan Analisis Kebutuhan dan Pengelolaan Sumber Daya Keamanan
Informasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan Pelaksanaan Analisis Kebutuhan dan Pengelolaan Sumber Daya
Keamanan Informasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ini dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 86.040.250,- dengan realisasi sebesar Rp. 81.575.550,-.
b) Pelaksanaan Keamanan Informasi Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Berbasis Elektronik dan Non Elektronik
Sub Kegiatan Pelaksanaan Keamanan Informasi Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota Berbasis Elektronik dan Non Elektronik ini dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 66.923.850,- dengan realisasi sebesar Rp. 64.959.850,-.
Kegiatan Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan Informasi
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota ini merupakan kegiatan pendukung dalam
pencapaian indeks SPBE, terutama dalam pengelolaan keamanan informasi dan
Analisis SDM pelaksanaan keamanan informasi.
2. Penetapan Pola Hubungan Komunikasi Sandi Antar Perangkat Daerah Kabupaten/
Kota
a) Operasionalisasi Jaring Komunikasi Sandi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan Operasionalisasi Jaring Komunikasi Sandi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota ini dialokasikan anggaran sebesar Rp. 126.695.011,- dengan
realisasi sebesar Rp. 123.921.611,-.
Kegiatan Penetapan Pola Hubungan Komunikasi Sandi Antar Perangkat Daerah
ini merupakan kegiatan pendukung dalam pencapaian indeks SPBE, terutama
dalam Operasionalisasi jaringan komunikasi sandi yang biasa disebut Tanda
Tangan Elektronik (TTE).