BAB I PENDAHULUAN - Repository BSI

96
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengelolaan data dengan teknologi informasi sudah bukan merupakan hal baru lagi bagi dunia usaha. Sebab secara umum, sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan teknologi informasi untuk menunjang usahanya. Suatu perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil selalu membutuhkan data informasi seperti persediaan barang/produk, serta pengolahan data yang baik akan menghasilkan informasi yang akurat, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan. Agen Drw.Skincare merupakan sebuah agen usaha yang bergerak dibidang penjualan produk kecantikan, namun proses jual belinya masih menggunakan sistem yang manual yaitu hanya menggunakan nota sebagai alat bukti pembelian dan masih menggunakan excel untuk pendataan stok produk yang masuk dan produk yang keluar. Sementara data-data yang di olah sangat banyak, karena stok produknya terdiri dari bermacam-macam produk kecantikan. Sedangkan kegiatan pengolahan datanya masih secara manual seperti dalam mencari data atau laporan yang diperlukan karena harus membuka dan mencari arsip atau berkas terlebih dahulu. Begitu juga dengan pengolahan data persediaan barang yang kurang baik, karena tanpa adanya persediaan perusahaan tidak dapat menjalankan usahanya. Salah satunya memenuhi kebutuhan pelanggan merupakan tugas bagi semua perusahaan. Hal terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah mengendalikan persediaan.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - Repository BSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pengelolaan data dengan teknologi informasi sudah bukan merupakan hal

baru lagi bagi dunia usaha. Sebab secara umum, sudah banyak perusahaan yang

telah menggunakan teknologi informasi untuk menunjang usahanya. Suatu

perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil selalu membutuhkan

data informasi seperti persediaan barang/produk, serta pengolahan data yang baik

akan menghasilkan informasi yang akurat, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar

dalam proses pengambilan keputusan.

Agen Drw.Skincare merupakan sebuah agen usaha yang bergerak dibidang

penjualan produk kecantikan, namun proses jual belinya masih menggunakan

sistem yang manual yaitu hanya menggunakan nota sebagai alat bukti pembelian

dan masih menggunakan excel untuk pendataan stok produk yang masuk dan

produk yang keluar. Sementara data-data yang di olah sangat banyak, karena stok

produknya terdiri dari bermacam-macam produk kecantikan. Sedangkan kegiatan

pengolahan datanya masih secara manual seperti dalam mencari data atau laporan

yang diperlukan karena harus membuka dan mencari arsip atau berkas terlebih

dahulu. Begitu juga dengan pengolahan data persediaan barang yang kurang baik,

karena tanpa adanya persediaan perusahaan tidak dapat menjalankan usahanya.

Salah satunya memenuhi kebutuhan pelanggan merupakan tugas bagi semua

perusahaan. Hal terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah

mengendalikan persediaan.

2

Menurut (Risky, 2016) Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi

barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode

usaha tertentu. Perusahaan ataupun Agen yang bisa mengendalikan persediaan

produk atau barang dengan baik akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan

sehingga dapat menjaga kelangsungan bisnisnya dalam dunia bisnis. Namun pada

kenyataannya, masih banyak perusahaan yang tidak mampu mengendalikan

persediaan secara baik. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang tidak

mendukung pada sebuah perusahaan seperti tidak lengkapnya pencatatan

mengenai informasi transaksi penjualan, persediaan produk, serta pembelian

barang yang dilakukan. Faktor itulah yang menyebabkan perusahaan tidak

mengetahui dengan baik kapan mereka harus memesan kembali barang. Sehingga

perusahaan sering kali kehabisan stok dan akhirnya perusahaan tidak mampu

memenuhi kebutuhan pelanggannya dengan baik. Oleh karena itu perlu dibuatkan

sistem informasi. Sistem dibuat agar bisa mempermudah dalam proses

penyelesaian pekerjaan. Pada proses transaksi penjualan, nota sudah otomatis

tercetak, dan pengecekan persediaan barang dapat diketahui dengan cepat,

sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Banyak metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan, salah satu

metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Reorder Point

dan Safety Stock. Reorder Point adalah suatu titik ketika perusahaan harus

mengadakan pemesanan kembali sedemikian rupa sehingga kedatangan atau

penerimaan material yang dipesan itu tepat pada saat persediaan di titik nol atau

pada tingkat safety stock (Imam Asari et al., 2014). Dalam penelitian ini

memerlukan konsep (forecasting) atau peramalan untuk mengetahui jumlah

3

kebutuhan pada periode berikutnya. Model Safety Stock atau persediaan keamanan

akan digunakan untuk menentukan jumlah persediaan cadangan produk untuk

menjaga kemungkinan jika perusahaan mengalami keterlambatan datangnya

barang atau produk yang dipesan dari luar daerah.

Berdasarkan kondisi diatas, penulis mengajukan solusi dengan merancang

sistem informasi berbasis web dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

dengan menggunakan metode Reorder Point (ROP).

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini, yaitu:

1. Menganalisis sistem informasi yang berjalan pada Agen Drw.Skincare

mengenai persediaan produk kecantikan.

2. Merancang Sistem Informasi agar dapat mempermudah ketika melakukan

pengontrolan persediaan produk di gudang sehingga dapat memberitahukan

tentang jumlah persediaan produk yang ada.

Sedangkan manfaat dari penulisan tugas akhir, yaitu:

1. Manfaat untuk penulis

Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D3) Program

Studi Sistem Informasi Kampus Kota Tasikmalaya di Universitas Bina Sarana

Informatika (UBSI).

2. Manfaat untuk objek penelitian

a. Terciptanya suatu sistem informasi yang diharapkan bisa mempermudah

proses pendataan dan pengecekan persediaan produk.

b. Memudahkan pembuatan laporan harian atau bulanan.

4

c. Mempermudah pekerjaan administrasi mulai dari input, proses maupun

output

d. Dengan adanya sistem informasi dapat mengubah system manual menjadi

komputerisasi

3. Manfaat untuk pembaca

a. Pembaca dapat mengkaji tugas akhir ini untuk dikembangkan menjadi

sistem yang lebih baik.

1.3. Metode Penelitian

Menjelaskan metode penelitian dan teknik pengumppulan data yang

digunakan untuk penyusunan tugas akhir :

1.3.1. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan yaitu metode

waterfall (As & Shalahuddin, 2013) yang terbagi menjadi 3 tahap :

1. Analisis Kebutuhan

Merupakan tahapan pengumpulan data yang dibutuhkan yang diambil dari

tempat observasi yang kemudian dianalisis. Fase ini harus dikerjakan secara

lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap

2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak

Perancangan sistem dan perangkat lunak merupakan tahap penyusunan proses

, data, aliran proses, dan pada penelitian ini terdapat beberapa tahapan yang

pertama penggunaan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan

model Reorder Point sebagai pengambil keputusan sistem, membuat antar

muka sistem, membuat Entity Relationship Diagram (ERD), membuat Logical

5

Record Structure (LRS), mendesain Use Case Diagram, membuat diagram

aktivitas, menggambarkan Class Diagram serta Sequence Diagram.

3. Implementasi dan Pengujian Unit

Pada tahapan ini, hasil dari perancangan sistem dan perangkat lunak akan

diimplementasikan dalam sistem berbasis website. Setiap unit program akan diuji

agar sesuai dengan yang diinginkan. Pengujian diperlukan untuk meminimalisir

kesalahan.

1.3.2. Teknik Pengumpulan Data

Berikut ini beberapa teknik pengumpulan data penulis lakukan, antara lain:

1. Observasi

Yaitu suatu teknik dimana penulis melakukan penelitian secara langsung pada

Agen Drw.Skincare.

2. Wawancara

Yaitu cara pengumpulan data serta informasi dengan cara menanyakan

langsung kepada narasumber atau seseorang yang dianggap ahli serta

mengetahui permasalan-permasalahan yang menjadi kendala pada Agen

tersebut.

3. Studi Pustaka

Yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan pencarian data-data

yang berhubungan dari berbagai sumber pustaka untuk kelengkapan data yang

dibutuhkan. Penulis melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku

referensi, dokumen-dokumen, serta membaca artikel-artikel di internet.

6

1.3.3. Langkah Penelitian

Sumber : (Penelitian, 2020)

Gambar I.1 Langkah Penelitian

1. Pengumpulan Data

Pada tahapan ini penulis mengumpulkan data-data untuk memperoleh

infromasi yang diperlukan sebagai bahan untuk merumuskan masalah dan

menentukan judul yang akan diambil. Penulis mengambil beberapa teknik

pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka. Pada proses

pengumpulan data ini penulis melakukan observasi langsung ke tempat

penelitian untuk melakukan wawancara kepada narasumber atau seseorang

yang dianggap ahli, dan peneliti melakukan melakukan studi pustaka untuk

Menentukan Judul

Pengumpulan Data Observasi

Wawancara

Studi Pustaka

Pemilihan Metode Algoritma

Perhitungan Model

Reorder Point

Implementasi Sistem

Pembuatan Laporan

Penelitian

Kesimpulan

Design Sistem

7

mengumpulkan berbagai informasi dan data-data serta dokumen yang

diperlukan untuk penelitian ini.

2. Menentukan Judul

Setelah pengumpulan data, menganalisa sistem yang sedang berjaan pada

tempat penelitian, permasalahan yang akan diteliti dan dokumen-dokumen

yang diperlukan, penulis menentukan judul yang akan diambil yaitu :

Perancangan Sistem Informasi produk Kecantikan menggunakan Metode

Reorder Point.

3. Pemilihan Metode Algoritma

Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan dalam suatu penelitian.

Namun pada penelitian ini penulis menentukan suatu metode yang tepat

untuk digunakan dalam penelitian ini yaitu Model Reorder Point.

4. Perhitungan Model Reorder Point

Pada tahap ini penulis menemukan metode yang tepat untuk penelitian ini

yaitu model Reorder Point. Pada tahap ini penulis juga melakukan

perhitungan model Reorder Point berdasarkan data yang diperoleh dari hasil

pengumpulan data.

5. Design Sistem

Pada tahap penulis mulai menyusun proses, menyusun data, aliran proses,

dan hubungan antar data satu dengan data yang paling optimal untuk

menjalankan proses pembuatan desain dan memenuhi kebutuhan sesuai

dengan hasil analisisa. Di tahap ini, penulis menentukan dan membuat desain

sistem yang akan dirancang.

8

6. Implementasi Sistem

Pada tahap ini merupakan tahap untuk mengubah desain yang telah dibuat

menjadi sebuah sistem yang dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan. Pada

tahap ini desain yang telah dibuat dikodekan dengan menggunakan salah satu

bahasa pemrograman. Data yang diperoleh dari suatu desain sistem yang telah

dirancang akan diubah ke dalam bahasa komputer atau diubah menjadi kode.

Untuk tahap ini, penulis mulai melakukan pengkodean menggunakan bahasa

pemrograman yang telah ditentukan untuk menciptakan desain sistem dan

aliran proses yang telah dirancang sebelumnya.

7. Pembuatan Laporan Penelitian

Pada tahapan ini peneliti membuat laporan penelitian berupa Tugas Akhir

(TA) yang menjadi salah satu syarat kelulusan program DIII dan sebagai

laporan kepada pihak kampus dan pihak tempat riset.

8. Kesimpulan

Pada tahap ini akhirnya penulis dapat membuat sistem usulan yaitu

Perancangan Sistem Informasi Produk Kecantikan menggunakan Metode

Reorder Point.

1.4. Ruang Lingkup

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi tugas akhir ini sebagai

berikut:

a. Sistem Informasi Persediaan Produk Kecantikan yang dilakukan pada Agen

Drw.Skincare

b. Sistem Informasi Persediaan Produk Kecantikan menggunakan model

Reorder Point

9

c. Sistem ini dibangun dan dirancang meliputi proses penerimaan barang masuk

dan keluar, pengecekan stok produk, serta laporan produk .

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

A. Pengetian Sistem

Menurut Romney dan Steinbart dalam (Sheila Fathia Risky, 2016): โ€œsistem

adalah serangkaian komponen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuanโ€.

Sedangkan menurut Menurut Mulyadi dalam (Astika & Aufha, 2018)

mendefinisikan : Sistem merupakan jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan

B. Pengertian Informasi

Menurut Agus Mulyanto dalam (Abdurahman et al., 2018): โ€œInformasi

merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanyaโ€.

Sedangkan menurut Romney dan Steinbart dalam (Sheila Fathia Risky,

2016): โ€œinformasi merupakan data yang diproses untuk memperbaiki pengambilan

keputusanโ€. Terdapat tujuh karakteristik kualitas informasi yang berguna, yaitu:

1. Relevan dapat mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan pengambilan

keputusan serta memperbaiki kesalahan yang terjadi sebelumnya.

2. Reliabel tidak ada kesalahan, menyajikan kejadian atau aktivitas perusahaan

atau organisasi secara akurat.

3. Lengkap tidak menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian yang sedang

terjadi.

11

4. Waktu yang tepat untuk pengambilan keputusan diberikan waktu yang tepat.

5. Mudah dipahami disajikan dengan format yang dapat dimengerti dan jelas.

6. Diverifikasi oleh dua orang yang berpengetahuan dibidangnya, dan dapat

menghasilkan informasi dari dua orang tersebut.

7. Dapat diakses tersedia untuk pengguna dengan format yang dapat digunakan.

C. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Oโ€™Brian dalam (Abdurahman et al., 2018): Sistem informasi

(information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat

keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Laudon dalam (Arikunto Gunawan, 2016) adalah: โ€œSecara teknis

sebagai sesuatu rangkaian yang komponen-komponennya saling terkait yang

mengumpulkan (dan mengambil kembali), memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan

mengendalikan perusahaanโ€.

Menurut Ardana dan Lukman dalam (Arikunto Gunawan, 2016) ciri-ciri

sistem informasi, yaitu:

1. Satu Kesatuan: Satu-Kesatuan organisasi

2. Bagian-Bagian: manajemen, karyawan, pemangku kepentingan (stakeholder)

lainnya, gedung kantor, sub-sistem komputer (hardware, software, perangkat

jaringan, sumber daya manusia, basis data dan informasi).

3. Terjalin erat: tercermin dalam bentuk hubungan, interaksi, prosedur kerja

antar manajemen.

12

4. Mencapai tujuan dan menghasilkan informasi yang berkualitas bagi

manajemen dan pemangku kepentingan lainnya.

D. Pengertian Perancangan Sistem

Menurut (Astuti, 2017), perancangan sistem merupakan merancang atau

mendesain sebuah system yang baik, dimana terdapat langkah-langkah

operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung

operasi system.

Perancangan system lainya menurut (Jogiyanto. HM, 2016) dalam

bukunya Analisis dan Desain Sistem, perancangan system dapat diartikan sebagai

berikut :

1. Tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan system

2. Pendefinisian dari sebuah kebutuhan-kebutuhan fungsional

3. Persiapan untuk merancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan bagaimana sebuah sistem itu dibentuk.

5. Dapat berupa penggambaran suatu perencanaan serta pembuatan sebuah sketsa

atau sistem dari beberapa elemen terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan

berguna.

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen

perangkat keras dari sebuah sistem.

E. Pengertian Data dan Basis Data

13

Menurut (Indrajani, 2015): โ€œdata adalah fakta-fakta mentah kemudian

dikelola sehingga menghasilkan informasi yang penting bagi sebuah perusahaaan

atau organisasiโ€.

Menurut Romney dan Steinbart dalam (Risky, 2016) basis data merupakan

kumpulan dari berbagai data dan saling berhubungan dan basis data tersimpan

pada perangkatlunak dan perangkat keras komputer.

F. Pengertian Internet

Menurut Hartono dalam (Rachmijati, 2018) Internet adalah singkatan dari

โ€œInterconnected Networkโ€. Internet merupakan jaringan komputer independen

yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri

dari berbagai lembaga pendidikan, pemerintahan, militer, organisasi bisnis dan

organisasi organisasi lainnya. Internet atau nama pendeknya Net merupakan

jaringan komputer yang terbesar di dunia .

G. Pengertian Web

Menurut Menurut Rohi Abdulloh dalam (Destiningrum & Adrian, 2017)

web adalah : โ€œSekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa halaman yang

berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa text, gambar, video, audio,

dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internetโ€

Sedangkan Menurut Agus Hariyanto dalam (Destiningrum & Adrian,

2017) Website adalah kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks,

data gambar, data animasi, suara, video dan gabungan dari semuanya, baik yang

bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang

saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan

halaman (hyperlink).

14

H. Pengertian Web Browser

Browser merupakan suatu program yang dirancang untuk mengambil

informasi-informasi dari suatu server komputer pada jaringan internet. Jadi untuk

mengakses web diperlukan suatu program yaitu Web browser atau biasa disebut

browser saja (Tri Irianto Tjendrowasono, 2015).

I. Pengertian Web Server

Supono dan Putratama dalam (Tri Irianto Tjendrowasono, 2015)

Menyatakan bahwa: โ€œPaket web server adalah sebuah perangkat lunak server

yang berfungsi untuk menerima permintaan dalam bentuk situs web melalui

HTTP atau HTTPS dari klien itu, yang dikenal sebagai browser web dan

mengirimkan kembali (reaksi) hasil dalam bentuk situs yang biasanya merupakan

dokumen HTMLโ€.

J. Pengertian Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Sutarman dalam (Tri Irianto Tjendrowasono, 2015) HTML

(Hyper Text Mark-up Language) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk

menulis halaman web. HTML dirancang untuk digunakan tanpa tergantung pada

suatu platform tertentu platform independent)

K. Pengertian Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Kadir โ€œPHP merupakan singakatan dari PHP Hypertext

Preprocessor) yang merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam

server dan diproses di serverโ€. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat

15

pemakai menggunakan browser. PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web

dinamis (Marsudi, 2016).

L. PhpMyAdmin

PhpMyAdmin Menurut Sibero dalam (Yuhefizar, 2013) mengatakan:

โ€œPhpMyAdmin adalah aplikasi web yang dibuat oleh phpmyadmin netโ€.

Berdasarkan pengertian PhpMyAdmin diatas penulis menyimpulkan

bahwa sebuah aplikasi yang berfungsi untuk memudahkan mengelola database.

M. Model Waterfall

Model Pengembangan Perangkat Lunak Model SDLC air terjun

(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur

hidup klasik (classic life cyle). Model air terjun menyediakan pedekatan alur

hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisa, desaim,

pengkodean, pengujian,dan tahap pendukung (support). Berikut adalah model air

terjun: (As & Shalahuddin, 2016)

Sumber : (As & Shalahuddin, 2016)

Gambar II.1. Ilustrasi model waterfall

Sistem/Rekayasa

Informasi

Analisis Desain Pengodean Pengujian

16

1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilkukan secar insentif untuk

mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahani perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah pengembangan akan menghasilkan sebuah

system secara keseluruhan dan menentukan alur perangkat lunak hingga

algoritma yang detail.

3. Pembuatan Kode Program

Program Desain harus ditranslasikan ke dalam pogram perangkat lunak. Hasil

dari tahap ini adalah program computer harus sesuai dengan desain yang telah

dibuat pada tahapan desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional

dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dam memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya

kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat

lunak harus beadaptasi dengan lingkungan baru.

17

2.2. Teori Pendukung

A. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Sukamto dan Salahudin dalam (Abdurahman et al., 2018),

โ€œEntity Relationship Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan teori

himpunan dalam bidang matematika. Entity Relationship Diagram (ERD)

digunakan untuk pemodelan basis data relational. Sehingga jika penyimpanan

basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu

menggunakan ERD. Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan pada

ERD dengan notasi Chen:

Tabel II.1. Simbol-simbol ERD

Simbol Deksripsi

Entitas / Entity Entitas merupakan data inti yang akan

disimpan; bakal tabel pada basis data;

benda yang memiliki data dan harus

disimpan datanya agar dapat diakses

oleh aplikasi komputer; penamaan

entitas biasanya lebih ke kata benda

dan belum merupakan nama tabel

Atribut

Field atau kolom data yang butuh

disimpan dalam suatu entitas

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh

disimpan dalam suatu entitas dan

digunakan sebagai kunci akses record

yang diinginkan; biasanya berupa id;

kunci primer dapat lebih dari satu

kolom, asalkan kombinasi dari

beberapa kolom tersebut dapat bersifat

unik ( Berbeda tanpa ada yang sama )

Atribut multinilai / multivalue

Field atau kolom data yang butuh

disimpan dalam suatu entitas yang

dapat memiliki nilai lebih dari satu

Nama_entitas

Nama_atribut

nama_kunci_primer

nama_atribut

18

Relasi

Relasi yang menghubungkan antar

entitas; biasanya diawali dengan kata

kerja

Asosiasi / Association

Penghubung antara relasi dan entitas

dimana kedua ujungnya memiliki

multiplicity kemungkinan jumlah

pemakaian

Sumber: (As & Shalahuddin, 2016)

B. LRS (Logical Record Structure)

Menurut (Syarif et al., 2019) โ€œLogical record structure (LRS)

merupakan hasil transformasi ERD ke LRS yang memulai proses kardinalitas dan

menghilangkan atribut-atribut yang saling berelasi. LRS yang merupakan

representasi dari struktur record-record pada tabel, dimana tabel-tabel tersebut

terbentuk dari hasil himpunan antar entitas pada ERDโ€.

Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record

Structured) berdasarkan Entity Relationship Diagram.

1. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua

entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.

2. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.

Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua โ€œfile konektorโ€ yang berisi dua

foreign key yang berasal dari kedua entitas.

nama

relasi

N

19

Sumber : (Sundari, 2016)

Gambar II.2. Contoh LRS

C. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Rohayani Hetty dalam (Putri et al., 2018)

โ€œSistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang pendukung

keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang

diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan modelโ€.

Sedangkan menurut Alter dalam (Putri et al., 2018)

Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem informasi interaktif yang

menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data yang digunakan untuk

membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semi terstruktur dan situasi

yang tidak terstruktur dimana tidak seorangpun tahu secara pasti bagaimana

keputusan seharusnya dibuat.

D. Pengertian Reorder Point

Menurut Sugiono (2009) dalam (Imam Asari et al., 2014), โ€œReorder Point

adalah suatu titik ketika perusahaan harus mengadakan pemesanan kembali

sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu

tepat pada saat persediaan di titik nol atau pada tingkat safety stock

20

Dalam penentuan atau penetapan Reorder Point kita harus memperhatikan

faktor-faktor sebagai berikut (Hudori, 2018).

a. Leadtime sangat dipengaruhi oleh perilaku pemasok dan pihak-pihak lain yang

terkait dengan pengiriman barang, seperti transportir. Di samping itu juga

dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas, baik darat, laut maupun udara, kebijakan

pemerintah serta lingkungan-lingkungan eksternal lainnya yang pada umumnya

sulit untuk dikendalikan. Dengan demikian leadtime juga akan menjadi faktor

yang sangat tidak pasti dalam hal pengadaan barang.

b. Demand probabilistik (Distribusi Normal) membuat beberapa kemungkinan

persediaan habis sedangkan pesanan belum datang (Uajy, 2016), perusahaan perlu

menetapkan tingkat layanan atau tingkat pemenuhan terhadap kebutuhan

pelanggan (service level), service level digunakan dalam manajemen rantai

pasokan dan manajemen persediaan untuk mengukur kinerja kebijakan

penambahan persediaan.

c. Persediaan Pengaman (Safety Stock) adalah jumlah persediaan barang atau

produk minimum yang harus dimiliki oleh agen atau perusahaan untuk menjaga

kemungkinan keterlambatan datangnya produk .

Variabel-variabel yang dibutuhkan untuk menggambarkan formulasi model

safety stock dan reorder point ini adalah sebagai berikut:

SS = safety stock.

ROP = reorder point.

๐‘ง๐›ผ = nilai invers distribusi normal pada nilai ๐›ผ.

๐›ผ = service level.

๐‘‘ = demand rata-rata.

21

๐œŽ๐‘‘ = standar deviasi demand.

๐ฟ = leadtime rata-rata.

๐œŽ๐ฟ = standar deviasi leadtime.

Jika kondisi demand dan leadtime beragam, maka formulasi modelnya adalah

seperti terlihat pada persamaan (1) dan (2).

SS = z (1)

ROP = + SS (2)

Jika kondisi demand tetap, tetapi leadtime beragam, maka nilai standar

deviasi demand menjadi nol (๐œŽ๐‘‘ = 0). Dengan demikian formulasi modelnya

adalah seperti terlihat pada persamaan (3) dan (4).

SS = z

= z

= z

ss = Z (3)

ROP = + SS (4)

22

Jika kondisi demand beragam, tetapi leadtime tetap, maka nilai standar

deviasi leadtime menjadi nol (๐œŽ๐ฟ = 0). Dengan demikian formulasi modelnya

adalah seperti terlihat pada persamaan (5) dan (6).

ss = z

= z

= z

SS = Z (5)

ROP = + SS (6)

Jika kondisi demand dan leadtime tetap, maka nilai standar deviasi demand

dan leadtime menjadi nol (๐œŽ๐‘‘ = ๐œŽ๐ฟ = 0). Dengan demikian formulasi modelnya

adalah seperti terlihat pada persamaan (7) dan (8).

ss = z

=

= z

SS = 0 (7)

ROP = dL (8)

Namun ada juga perhitungan reorder point yang lebih sederhana menurut

(Imam Asari et al., 2014) yang harus diperhatikan dalam menentukan /

menetapkan reorder point harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara barang yang dipesan

hingga barang tersebut sampai diperusahaan

23

b. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata perhari

c. Safety Stock, yaitu jumlah persediaan barang minimum yang harus

dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan

datangnya produk.

Ada tiga hal yang menjadi parameter utama dalam perhitungan Reorder Point

1. Menghitung Lead Time

2. Menghitung Demand

3. Menghitung Safety Stock

Dengan tiga parameter tersebut kita dapat mendapatkan nilai reorder point

Berdasarkan formulasi diatas , untuk menentukan tingkat safety stock dan

reorder point memiliki model beragam yang sesuai dengan kondisinya. Dengan

demikian setiap perusahaan perlu mengidentifikasi kondisinya terlebih dahulu

sebelum menentukan model safety stock dan reorder point yang sesuai untuk

mengendalikan persediaanya. (Hudori, 2018b).

Lead Time = Lamanya pesanan dalam perjalanan

Demand = lead time ร— Rata-rata penjualan perhari

SafetyStock = (Penj. harian tertingi ร— lead time terlama) โ€“ (Rata-rata

penj.perhari ร— rata-rata lead time)

ROP = D+ SS

24

2.2.1. Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Shalahuddin & Rosa, 2018) Unified Modeling Language (UML)

adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk

mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Menurut (Shalahuddin & Rosa, 2018) terdiri 13 macam diagram yang

dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian

kategori tersebut:

1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure

diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram,

composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.

2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada

sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari Use case diagram, Activity

diagram, State Machine System.

3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar

subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari Sequence

Diagram, Communication Diagram, Timing Diagram, Interaction Overview

Diagram.

A. Use Case Diagram

(As & Shalahuddin, 2016) use case atau diagram use case merupakan

pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use

25

case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem

informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui

fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang

berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case :

Tabel II.2. Simbol-simbol diagram use case

No. Simbol Deksripsi

1. Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar

pesan antar unit atau aktor; biasanya

dinyatakan dengan menggunakan kata

kerja di awal frase nama use case

2. Aktor / Actor Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem

informasi yang akan dibuat itu sendiri,

jadi walaupun simbol dari aktor adalah

gambar orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang, biasanya dinyatakan

menggunakan kata benda di awal frase

nama aktor.

3. Asosiasi / association Komunikasi antara aktor dan use case

yang berpartisilpasi pada use case atau

use case memiliki interaksi dengan

aktor.

4. Ekstensi / Extend Relasi use case tambahan ke sebuah use

case dimana use case yang ditambahkan

dapat berdiri sendiri walau tanpa use

case tambahan itu, mirip dengan prinsip

inheritance pada pemrograman

berorientasi objek, biasanya use case

tambahan memiliki nama depan yang

sama dengan use case yang

ditambahkan, misal:

Nama Use Case

Nama aktor

Validasi username

<<extend>>

< < extend > >

26

Arah panah mengarah pada use case

yang ditambahkan, biasanya use case

yang menjadi extend-nya merupakan

jenis yang sama dengan use case yang

menjadi induknya.

5. Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umum-khusus) antara dua buah use

case dimana fungsi yang satu adalah

fungsi yang lebih umum dari lainnya,

misalnya :

arah panah mengarah pada use case

yang menjadi generalisasinya (umum)

6. Menggunakan / Include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah use

case dimana use case yang ditambahkan

memerlukan use case ini untuk

menjalankan fungsinya atau sebagai

syarat dijalankan use case ini Ada dua

sudut pandang yang cukup besar

mengenai include di use case :

Include berarti use case yang

ditambahkan akan selalu di panggil

saat use case tambahan dijalankan,

misal pada kasus berikut :

Validasi sidik jari

Validasi user

<<extend>>

Ubah data

Hapus data

Mengelola data

Validasi username

< < include > >

< < uses > >

27

Include berarti use case yang

tambahan akan selalu melakukan

pengecekan apakah use case yang

di tambahkan telah dijalankan

sebelum use case tambahan

dijalankan, misal pada kasus berikut

:

Kedua interpretasi di atas dapat

dianut salah satu atau keduanya

tergantung pada pertimbangan dan

interpretasi yang dibutuhkan.

Sumber : (As & Shalahuddin, 2016)

B. Activity Diagram

(As & Shalahuddin, 2016), diagram aktivitas atau activity diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sebuah sistem

atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu di

perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem

bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case :

Tabel II.3. Simbol-simbol diagram activity diagram

No. Simbol Deksripsi

1. Status awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

awal.

Login

<< include >>

Validasi user

Ubah data

<< include >>

28

2. Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,

aktivitas biasanya diawali dengan kata

kerja.

3. Percabangan / Decision Asosiasi percabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu.

4. Penggabungan / Join Asosiasi penggabungan dimana lebih

dari satu aktivitas digabungkan menjadi

satu.

5. Status akhir Status akhir yang dilakukan oleh sistem,

sebuah diagram aktivitas sebuah status

akhir.

6. Swimlane

Atau

Memisahkan organisasi bisnis yang

bertanggung jawab terhadap aktivitas

yang terjadi.

Sumber : (As & Shalahuddin, 2016)

Aktivitas

Nama Swimlane

Nam

a Sw

imla

ne

29

C. Class Diagram

(As & Shalahuddin, 2016), diagram kelas atau class diagram

menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan

dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan

method atau operasi. Berikut penjelasan atribut dan method :

1. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

2. Operasi atau method adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:

Tabel II.4. Simbol-simbol diagram class diagram

No. Simbol Deksripsi

1. Kelas

Kelas pada struktur sistem

2. Antar muka / interface Sama dengan konsep interface dalam

pemrograman berorientasi objek

3. Asosiasi / association Relasi antar kelas dengan makna umum,

asosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity

4. Asosiasi berarah / directed

Association

Relasi antar kelas dengan makna kelas

yang satu digunakan oleh kelas yang

lain, asosiasi biasanya juga disertai

dengan multiplicity

5. Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna

generalisasi - spesialisasi (umum -

khusus)

6. Kebergantungan / dependency Relasi antar kelas dengan makna

kebergantungan antar kelas

Nama_kelas

+atribut

+operasi()

Nama_interface

30

7. Agregasi / aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua-

bagian (whole-part)

Sumber : (As & Shalahuddin, 2016)

D. Sequence Diagram

(As & Shalahuddin, 2016) diagram sequence menggambarkan kelakuan

objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dengan

massage yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk

menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang

terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang

diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan

untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram sekuen

yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang

memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah

didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup dalam diagram sekuen

sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen

yang harus dibuat juga semakin banyak.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:

Tabel II.5. Simbol-simbol diagram sequence diagram

No. Simbol Deksripsi

1. Aktor / Actor

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat diluar sistem

informasi yang akan dibuat itu

sendiri, jadi walaupun simbol dari

aktor adalah gambar orang, tapi aktor Nama aktor

31

Atau

Tanpa waktu aktif

belum tentu merupakan orang,

biasanya dinyatakan dalam

menggunakan kata benda diawal

frase nama aktor.

2. Garis hidup / lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek

3. Objek

Menyatakan objek yang berinteraksi

pesan

4. Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan

aktif dan berinteraksi, semuanya yang

terhubung dengan waktu aktif ini

adalah sebuah tahapan yang dilakukan

di dalamnya, misalnya:

Maka cekStatusLogin() dan open()

dilakukan didalam metode login().

Aktor tidak memiliki waktu aktif

5. Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat

objek yang lain, arah panah mengarah

pada objek yang dibuat

6. Pesan tipe call

Menyatakan suatu objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek

lain atau dirinya sendiri,

Arah panah mengarah pada objek

Nama_aktor

Nama_objek: nama_kelas

1. : Login()

2. : CekStatusLogin()

3. : Open()

<< create >>

1. : Nama_metode()

1. : Nama_metode()

32

yang memiliki operasi/metode, karena

ini memanggil operasi/metode maka

operasi/metode yang dipanggil harus

ada pada diagram kelas sesuai

dengan kelas objek yang berinteraksi

7. Pesan tipe send

Menyatakan bahwa suatu objek

mengirimkan

data/masukkan/informasi ke objek

lainnya, arah panah mengarah pada

objek yang dikirim

8. Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang

telah menjalankan suatu operasi atau

metode menghasilkan suatu

kembalian ke objek tertentu, arah

panah mengarah pada objek yang

menerima kembalian

9. Pesan tipe destroy

Menyatakan suatu objek mengakhiri

hidup objek yang lain, arah panah

mengarah pada objek yang diakhiri,

sebaliknya jika ada create maka ada

destroy

Sumber : (As & Shalahuddin, 2016)

1. : masukan

1. : keluaran

<< destroy >>

33

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

Observasi yang penulis lakukan adalah perancangan sistem informasi

produk kecantikan menggunakan metode Reorder Point pada Agen Drw.Skincare,

yang terletak di Kp.Selaawi Timur RT01/RW02 Ds.Banyurasa Kec.Sukahening

Kab.Tasikmalaya. Untuk lebih mengenal tempat observasi penulis akan

menguraikan secara singkat sejarah perusahaan dan struktur organisasi.

3.1.1. Sejarah Institusi

Drw.Skincare adalah sebuah nama brand yang diambil dari nama

dr.Wahyu Triasmara. Sebagai owner sekaligus pendiri Drw.Skincare, dr.Wahyu

mempunyai cita-cita tak hanya menyehatkan klien, namun juga sekaligus

membantu pasiennya. Drw.skincare juga tidak hanya memberikan solusi untuk

semua masalah kulit seperti jerawat, kusam, flek hitam, warna kulit yang tidak

merata namun juga memberikan solusi untuk berat badan yang kurang ideal.

Drw Skincare telah membentuk Agen/Beauty Consultan professional yang

sudah resmi dan di eduksi. Salah satunya Agen Drw.Skincare yang berada di

Kp.Selaawi Timur, yaitu agen Tresna agen ini berdiri pada tahun 2016, agen ini

awalnya adalah sebuah agen biasa dengan seiring berjalannya waktu kebutuhan

akan penunjang kecantikan khususnya bagi kaum wanita semakin bertambah, dan

sekarang agen ini telah banyak menyediakan fasilitas-fasilitas untuk perawatan

dan kebutuhan kecantikan kaum wanita.

Agen Drw.Skincare memiliki Visi dan Misi yaitu :

34

Visi : Membantu menyehatkan kulit klien dengan menyediakan produk yang

aman, lengkap dan terpercaya serta dapat memberikan pelayanan yang

berkualitas.

Misi :

1. Menyediakan produk yang dibutuhkan konsumen

2. Menyediakan produk yang aman dan berbadan POM

3. Memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh konsumen .

3.1.2. Struktur Organisasi

Direktur+Consultan

Kecantikan

Tresna Nurlela, S.pd

Wakil Direktur

Sandra

Manager

Hanita Dewi

Bag.Gudang

Bag.Admin Bag.Design Bag.Penjualan

Bag.Keuangan

Sandra Retna

Sri

Sinta

Kania All member

Bag.Triment

Sinda

Packing

Uci

35

Sumber : Agen Tresna Drw.Skincare

Gambar III.1 Struktur Organisasi Agen Tresna Drw.skincare

Tugas dan fungsi masing-masing serta tanggung jawab bagian tersebut

sebagai berikut :

1. Direktur

Merupakan pemilik perusahan atau institusi yang dipegang oleh Tresna

Nurlela yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi didalam

perusahaan atau instistusi, direktur memiliki tugas antara lain :

a. Memimpin perusahaan dengan baik dan menerbitkan peraturan serta

kebijakan perusahaan.

b. Menetapkan, memilih serta mengawasi tugas-tugas karyawan dan wakil

direktur

c. Mengendalikan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

2. Wakil Direktur

Melaksanakan sebagian besar tugas pokok direktur utama. Wakil direktur

bertanggung jawab dalam melaksanan dan wewenang dari direktur utama.

3. Manager

Melaksanakan dan menyelesaikan urusan-urusan dan tugas yang telah

diberikan direktur atau wakil direktur

4. Bagian Gudang

Pada bagian gudang, karyawan membantu pemilik dalam mengatur,

mengelola dan mencatat produk-produk yang ada digudang serta produk yang

akan di pesan untuk stok barang

5. Bagian Keuangan

36

Membantu pemilik dalam mencatat produk-produk yang terjual dan transaksi

yang telah terjadi.

6. Bagian Admin

Memastikan segala kegiatan yang bersifat administratif, memenuhi dan

melayani konsumen dengan baik adapun tugas admin:

a. Menjawab dan menerima telpon masuk

b. Membuat agenda perusahaan

c. Menyiapkan dan menyimpan laporan

d. Membuat pemesanan atau penerimaan produk

e. Menyiapkan akomodasi untuk kegiatan kunjungan kerja

7. Bagian Treatment

Memberikan dan menyediakan program yang sesuai dengan tujuan dan

kondisi klien.

8. Bagian packing

Melakukan pengepakan barang untuk dikirim

9. Bagian Desain

Membuat desain seperti desain untuk poster dan desain untuk keperluan agen

10. Bagian Penjualan

Bagian perusahaan yang bertugas untuk menjual dan memasarkan produk-

produk yang ada di perusahaan. Adapun tugas bagian penjualan yaitu:

a. Menangani permintaan pelanggan

b. Menekan target penjualan harian

c. Mempertahankan dan menjalin hubungan yang baik dengan para

konsumen

37

d. Memperluas bisnis

3.2. Prosedur Sistem Berjalan

Perancangan sistem yang berjalan pada sistem informasi produk

kecantikan bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur sistem kerja yang

berjalan dan masalah yang ada untuk dijadikan landasan usulan. Perancangan

sistem informasi yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan

kejadian yang ada pada agen Tresna Drw.Skincare kab.Tasikmalaya, sebagai

berikut:

1. Prosedur proses barang masuk

supplier mengkonfirmasi barang masuk dengan memberikan surat jalan

kepada bagian gudang, bagian gudang lalu melaporkan / memberikan surat

jalan kepada bagian admin untuk mendata barang apasaja yang telah masuk.

2. Prosedur proses barang keluar

a. Konsumen melakukan pendafataran lalu melakukan konsultasi ke agen

Tresna ke bagian konsultasi, konsultasi dilakukan dengan cara memfoto

bagian wajah yang bermasalah

b. Bagian konsultasi kecantikan mengirimkan foto tersebut ke dr.Wahyu

c. Dr.Wahyu memberikan resep produk yang harus digunakan untuk

konsumen

d. Consultan kecantikan menerima resep dan memberikan produk yang sesuai

dengan kebutuhan yang telah disarankan dr.Wahyu, consultan kecantikan juga

menawarkan konsumen untuk menjalankan treatment yang sesuai dengan

kebutuhannya.

38

e. Konsumen membayar biaya produk kebagian pembayaran untuk menerima

produk dan nota pembelian.

f. admin melakukan pencatatan barang keluar kedalam buku lalu

menyimpannya di excel.

3. Prosedur Laporan Stok Barang

Bagian penjualan merekap semua transaksi dan penerimaan stok barang dan

penjualan harian, mingguan dan bulanan yang dicatat didalam sebuah buku,

dan laporan stok produk disimpan menggunakan excel lalu melaporkannya

langsumg ke direktur dan bagian keuangan.

3.3. Activity Diagram

Activity diagram ini akan menggambarkan prosedur sistem berjalan

penjualan produk kecantikan pada Agen Tresna, sebagai berikut:

1. Activity Diagram Prosedur Proses Barang Masuk

Gambar III.2 Activity Diagram Proses Barang Masuk

39

2. Activity Diagram Prosedur Proses Barang Keluar

Gambar III.3 Activity Diagram Prosedur Proses Barang Keluar

2. Activity Diagram Laporan Penjualan

Gambar III.4 Activity Diagram Laporan Penjualan

3.4. Spesifikasi Dokumen Masukan

Bentuk spesifikasi dokumen-dokumen masukan yang digunakan pada system

berjalan, dapat berupa :

1. Dokumen Pendaftaran

40

Nama Dokumen : Lembar Pendaftaran

Fungsi : Sebagai pendaftaran pelanggan

Sumber : Pelanggan

Tujuan : Konsultan Kecantikan

Media : Kertas

Jumlah : 1 Lembar

Frekuensi : Satu kali ketika daftar

Bentuk : Lihat Lampiran A1

2. Dokumen Surat Jalan

Nama Dokumen : Surat Jalan

Fungsi : Untuk mengetahui informasi data barang

Sumber : Bag.Gudang

Tujuan : Manager

Media : Kertas

Jumlah : 1 Lembar

Frekuensi : Setiap Ada Pemasukan Barang

Bentuk : Lihat Lampiran A2

3.5. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

Dokumen-dokumen keluaran yang digunakan pada system berjalan yaitu:

1. Nama Dokumen : Nota Pembelian

Fungsi : Untuk bukti pembelian barang

Sumber : Admin

41

Tujuan : Pelanggan

Media : Kertas

Jumlah : 1 Lembar

Frekuensi : Setiap Transaksi Pembelian

Bentuk : Lihat Lampiran B1

2. Nama Dokumen : Laporan Stok masuk dan keluar

Fungsi : sebagai informasi untuk mengetahui data transaksi

penjualan

Sumber : Bag.Penjualan

Tujuan : Direktur

Media : Layar

Jumlah : 1 Lembar

Frekuensi : perhari

Bentuk : Lihat Lampiran B2

3.6. Permasalahan Pokok

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada sistem informasi produk

kecantikan pada Agen Tresna Drw.Skincare Tasikmalaya, tidak semua sistem

berjalan dengan semestinya, maka penulis melihat ada beberapa masalah yang

terjadi pada sistem tersebut, yaitu :

1. Pengisian data pelanggan masih manual, dimana pelanggan hanya diberikan

selembar kertas lalu menuliskan nama untuk mendaftar diri menjadi anggota

drw.skincare .

42

2. Pengecekan jumlah stok produk digudang juga masih dihitung satu per satu,

dan pengecekan stok produk masuk dan keluar masih di catat manual dalam

ms.excel sehingga tidak efisien dan kurang efektif.

3. Tidak adanya sistem pengelolaan database yang baik sehingga tidak efisien

dan efektif.

4. Tidak adanya sistem pendukung keputusan persediaan produk untuk

mempermudah kapan harus memesan kembali produk yang hamper habis..

3.7. Pemecahan Masalah

Dengan melihat permasalahan pokok yang ada pada Agen Tresna

Drw.Skincare Tasikmalaya, penulis mencoba memberikan solusi dari

permasalahan di atas antara lain :

1. Penginputan data pelanggan menggunakan aplikasi berbasis web

memudahkan admin sehingga tidak terjadi keterlambatan serta mengurangi

resiko hilangnya data-data.

2. Pengecekan stok barang seperti perhitungan stok masuk dan keluar akan lebih

mudah jika pengecekan stok produk dimasukan ke sistem berbasis website

sehingga lebih efektif dan efisien

3. Dengan menggunakan sistem berbasis website pengelolaan database lebih

sistematis.

4. Dengan menggunakan sistem pendukung keputusan metode Reorder Point,

Metode ini digunakan untuk pengambilan keputusan dimana perusahan tahu

kapan harus memesan kembali produk sebelum kehabisan stok produknya.

44

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM USULAN

4.1. Tahapan Perancangan Sistem

4.1.1. Analisa Kebutuhan

A. Kebutuhan Pengguna

Dalam sistem usulan informasi persediaan produk terdapat beberapa

pengguna yang dapat mengolah dan mengakses aplikasi yaitu : Admin, Bagian

Penjualan atau Kasir, Bagian Gudang, dan Direktur. Kebutuhan pengguna

diantaranya :

1. Skenario kebutuhan admin

a. Mengelola input pelanggan

b. Mengelola data pelanggan

c. Mengelola data konsultasi

d. Mengelola data supplier

e. Melihat data stok barang

f. Melihat data barang masuk dan barang keluar

g. Menambahkan Pengguna

2. Skenario kebutuhan bagian penjualan

a. Mengelola laporan penjualan

b. Mengelola laporan pembelian

3. Skenario kebutuhan bagian gudang

a. Mengelola data barang

b. Mengelola barang masuk

44

c.Mengelola barang keluar

4. Skenario kebutuhan direktur

a. Laporan Pelanggan

b. Laporan pembayaran

c. Laporan stok barang masuk dan keluar

B. Kebutuhan Sistem

1. Pengguna harus login terlebih dahulu untuk dapat mengakses aplikasi ini dengan

memasukkan username dan password agar privasi pengguna terjaga

keamanannya.

45

2. Pengguna harus melakukan logout setelah selesai menggunakan aplikasi.

3. Sistem dapat menyimpan data supllier

4. Sistem dapat menyimpan data pendaftaran pelanggan.

5. Sistem dapat menyimpan data konsultasi pelanggan

6. Sistem dapat menyimpan data-data barang

7. Sistem akan menyimpan data stok masuk dan keluar.

8. Sistem akan menyimpan laporan penjualan

9. Sistem dapat memproses hasil perhitungan Reordeer Point dengan histori

transaksi.

10. Sistem dapat memperlihatkan hasil perhitungan kapan harus memesan barang.

4.1.2 Rancangan Use Case Diagram

1. Use Case Diagram menu Login

Sumber: (Penelitan, 2020)

46

Gambar IV.1. Use Case Diagram Login

Tabel IV.1.

Deksripsi Use Case Diagram Login

Use Case Name Login

Requirements Login ke menu utama Drw.Skincare

Goal Admin berhasil melakukan login dan mengakses

menu utama.

Pre-Conditions Admin memasukan Username dan password.

Post-Conditions Admin berhasil melakukan login dan mengakses

menu utama.

Failed End Condition Admin tidak melakukan login dan tidak berhasil

login dan tidak bisa mengakses menu utama.

Actors Admin

Main Flow/Basic path

1. Admin melakukan login.

2. Admin memasukkan Username dan

password.

3. Admin mengakses menu utama.

Alternate Flow/Invariant

A

A1. Admin membuka website.

A2. Admin melakukan login kemudian masuk ke

menu utama Drw.Skincare.

Invariant B

B1. Admin memasukan Username dan password.

B2. Admin dapat mengakses menu utama.

B3. Interface menampilkan menu utama.

Sumber: (Penelitan, 2020)

47

2. Use Case Diagram Haaman Menu Utama

Sumber: (penelitian 2020)

Gambar IV.2. Use Case Diagram Halaman Utama

Tabel IV.2.

Deksripsi Use Case Diagram Halaman Utama

Use Case Name Halaman Utama.

Requirements Admin dapat mengelola halaman utama.

Goal Admin mengakses halaman utama.

Pre-Conditions Admin telah login.

Post-Conditions Admin mengecek dan mengelola data halaman

utama.

Failed End Condition Admin tidak mengakses menu utama, tidak bisa

mengecek dan mengelola halaman utama.

Actors Admin

Main Flow/Basic path

1. Admin memilih menu Halaman Utama.

2. Admin memilih menu Dashboard.

3. Admin memilih menu Supplier

4. Admin memilih menu Customer.

5. Admin Memilih menu Produk

48

6. Admin memilih menu Transaksi.

7. Admin memilih menu Laporan

8. Admin memilh menu User

Alternate Flow/Invariant

A

A1. Admin memilih halaman utama.

A2. Admin mengelola menu Dashboard,

Supplier, Customer, Produk, Transaksi,

Laporan, Pengguna.

A3. Admiin memilih menu Dashboard.

A4. Sistem menamppilkan halaman Utama.

A5. Admin memilih menu Supplier.

A6. Sistem menampilkan data Supplier.

A7. Admin memilih menu Customer.

A8. Sistem menampilkan menu Data Customer

dan Data Konsultasi.

A9. Admin memilih menu Produk.

A10. Sistem menampilkan menu Kategori,

Unit, dan Item.

A11. Admin memilih menu Transaksi.

A12. Sistem menampilkan menu Penjualan,

Stok Masuk dan Stok Keluar.

A13. Admin memilih menu Laporan.

A14. Sistem menampilkan menu Laporan

Penjualan, Lap.Pembelian dan ROP

A15. Admin memilih menu User

A16. Sistem menampilkan data User/Pengguna

Invariant B

B1. Admin memilih menu Dashboar, Supplier,

Customer, Produk, Laporan dan User.

B2. Sistem menampilkan menu Dashboar,

Supplier, Customer, Produk, Laporan dan

User.

B3. Admin menambah, menghapus dan

menyimpan data Supplier.

B4. Admin menambah, menghapus dan

menyimpan data Customer.

B5. Admin menambah, menghapus dan

menyimpan data Produk.

B6. Admin menambah, menghapus dan

menyimpan data Transaksi.

B7. Admin menyimpan data Laporan.

B8. Admin menambah, menghapus dan

menyimpan data User.

Sumber: (Penelitan, 2020)

49

3. Use Case Diagram Menu Supplier

Sumber: (Penelitian, 2020)

Gambar IV.3. Use Case Diagram Menu Supplier

Tabel IV.3.

Deksripsi Use Case Diagram Menu Supplier

Use Case Name Menu Supplier

Requirements Admin memilih menu supplier

Goal Admin dapat mengubah, menambah dan

menghapus data supplier

Pre-Conditions Admin telah sign-in

Post-Conditions Data Supplier tersimpan, terupdate atau terhapus

Failed End Condition Gagal menyimpan, mengupdate atau menghapus

Actors Admin

Main Flow/Basic path

1. Admin memilih menu Supplier.

2. System menampilkan form data Supplier

3. Admin mengelola menu Supplier.

Alternate Flow/Invariant

A

A1. Admin memilih menu Supplier.

A2. Admin menambah data Supplier.

A3. Sistem menampilkan form tambah Supplier.

A4. Admin mengubah data Supplier.

50

A5. Sistem menampilkan data yang akan di ubah

A6. Admin menginput data Supplier.

A7. Admin menyimpan data Supplier.

A8. Sistem menampilkan data Supplier yang

sudah di rubah

Invariant B

B1. Admin menghapus data Supplier.

B2. Sistem menampilkan konfirmasi.

B3. Admin menghapus data Supplier.

Sumber: (Penelitan, 2020)

4. Use Case Diagram menu Customer

Sumber (Penelitian: 2020)

Gambar VI.4. Use Case Diagram Menu Customer

Tabel IV.4.

Deskrpsi Use Case Diagram Menu Customer

Use Case Name Menu Customer

Requirements Admin memilih menu Customer

Goal Admin dapat memilih data customer dan data

konsultasi.

Pre-Conditions Admin telah sign-in

Post-Conditions Admin memilih menu Customer

Failed End Condition Admin tidak memilih menu Customer

51

Actors Admin

Main Flow/Basic path

1. Admin memilih menu Customer.

2. System menampilkan sub menu customer

data customer dan data konsultasi

3. Admin mengelola menu Customer.

Alternate Flow/Invariant

A

A1. Admin memilih menu Customer.

A2. Sistem menampilkan data Customer dan

data Konsultasi.

Invariant B

B4. Sistem menampilkan menu Customer.

B5. Admin memilih menu data customer dan data

customer.

B6. Admin mengubah, menambah dan

menghapus data Supplier.

B7. Admin menambah dan menghapus data

Konsultasi.

Sumber: (Penelitian, 2020)

5. Use Case Diagram menu Produk

Sumber: (Penelitian, 2020)

Gambar VI.5. Use Case Diagram Menu Produk

Tabel IV.5.

Deksripsi Use Case Diagram Menu Produk

Use Case Name Menu Produk

52

Requirements Admin memilih menu Produk

Goal Admin dapat memilih submenu kategori, unit

dan item

Pre-Conditions Admin telah sign-in.

Post-Conditions Admin memilih menu Produk.

Failed End Condition Admin tidak dapat mengakses menu Produk.

Actors Admin

Main Flow/Basic path

1. Admin memilih menu Produk.

2. Sistem menampilkan submenu Kategori, Unit

dan Item.

Alternate Flow/Invariant

A

A1. Admin memilih menu Produk

A2. Admin memilih submenu kategori.

A3. Sistem menampilkan data kategori.

A4. Admin memilih submenu unit.

A5. Sistem menampilkan data unit.

A6. Admin memilih submenu Item.

A7. Sistem menampilkan data Item.

Invariant B

B1. Admin menambah, mengubah, dan

menghapus data kategori.

B2. Admin menambah, dan menghapus data

unit.

B3. Admin menambah, mengubah, dan

menghapus data Item.

Sumber: (Penelitan, 2020)

6. Use Case Diagram menu Transaksi

53

Sumber : (Penelitian, 2020)

Gambar IV.6. Use Case Diagram Menu Transaksi

Tabel IV.6.

Deksripsi Use Case Diagram Menu Transaksi

Use Case Name Menu Transaksi.

Requirements Admin memilih menu transaksi.

Goal Admin dapat mengakses menu transaksi.

Pre-Conditions Admin telah Sign-in

Post-Conditions Admin mengelola menu transaksi.

Failed End Condition Admin tidak bisa mengakses menu transaksi.

Actors Admin

Main Flow/Basic path

1. Admin memilih menu transaksi

2. Sistem menampilkan sub menu penjualan,

stok masuk dan stok keluar.

3. Admin memilih menu penjualan.

4. Sistem menampilkan proses penjualan.

5. Admin mengisi form transaksi penjualan.

6. Admin menyimpan form transaksi penjualan.

7. Admin mencetak form transaksi.

8. Admin memilih menu stok masuk.

9. Sistem menampilkan data stok masuk.

10. Admin menambah dan menghapus stok

masuk.

11. Admin memilih menu stok keluar.

12. Sistem menampilkan data stok keluar.

54

13. Admin menambah dan menghapus stok

masuk.

Alternate Flow/Invariant

A

A1. Admin memilih menu transaksi.

A2. Admin mengelola menu transaksi.

Invariant B B1. Sistem menampilkan proses penjualan, stok

masuk dan stok keluar.

Sumber: (Penelitan, 2020)

7. Use Case Diagram menu Laporan/Report

Sumber: (Penelitian, 2020)

Gambar IV.7. Use Case Diagram Menu Laporan

Tabel IV.7.

Deksripsi Use Case Diagram Menu Laporan

Use Case Name Menu Laporan.

Requirements Admin memilih menu laporan.

Goal Admin dapat mengakses menu laporan

penjualan, pembelin dan reorder point

Pre-Conditions Admin telah Sign-in

Post-Conditions Admin mengelola menu laporan.

Failed End Condition Admin tidak dapat mengakses menu laporan

Actors Admin

Main Flow/Basic path 1. Admin memilih menu laporan.

55

2. Admin mengeola laporan penjualan.

3. Sistem menampilkan proses laporan.

4. Admin dapat mencari histori laporan

penjualan.

5. Admin mengelola laporan pembelian.

6. Sistem menampilkan laporan pembelian

7. Admin mengelola menu reorder point.

8. Sistem menampilkan menu reorder point.

Alternate Flow/Invariant

A

A1. Admin memilih menu laporan.

A2. Admin mengelola menu laporan.

A3. Admin melihat detail laporan penjualan dan

pembelian.

A4. Admin mengelola menu reorder point.

Invariant B B1. Admin mencetak laporan penjualan ,

pembelian dan reorder point.

Sumber: (Penelitan, 2020)

8. Use Case Diagram menu User

Sumber : (Penelitian, 2020)

Gambar IV.8. Use Case Diagram Menu User

56

Tabel IV.8.

Deksripsi Use Case Diagram Menu User

Use Case Name Menu user

Requirements Admin memilih menu user

Goal Admin dapat menambah, mengedit dan

menambah user.

Pre-Conditions Admin telah sign-in

Post-Conditions Data user tersimpan, terupdate dan terhapus.

Failed End Condition 1. Admin tidak dapat mengelola data user.

Actors Admin

Main Flow/Basic path 1. Admin melihat data user. 2. Admin menambah data user. 3. Admin menyimpan data user.

Alternate Flow/Invariant

A A1. Admin mengedit data user

Invariant B B1. Admin menghapus data user.

Sumber: (Penelitan, 2020)

4.1.3. Rancangan Activity Diagram

1. Activity Diagram login admin

57

Sumber: (Penelitan, 2019)

Gambar IV.9 Activity Diagram login admin

2. Activity Diagram halaman utama

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.10 Activity Diagram Halaman Utama

58

3. Rancangan Activity Diagram menu supplier

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.11 Activity Diagram menu Supplier

59

4. Activity Diagram Customer

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.12 Activity Diagram Customer

60

5. Activity Diagram Produk

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.13 Activity Diagram Produk

61

6. Activity Diagram Transaksi

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.14 Activity Diagram Transaksi

62

7. Activity Diagram Report/Laporan

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.15 Activity Diagram Report/Laporan

63

8. Activity Diagram User

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.16 Activity Diagram User

64

4.1.4. Rancangan Dokumen Sistem Usulan

A. Dokumen Masukkan

1. Nama Dokumen : Data Customer

Fungsi : Untuk mendaftarkan customer

Sumber : Customer

Tujuan : Admin

Media : Tampilan Layar

Jumlah : 1 (satu)

Frekuensi : Setiap pendaftaran

Bentuk : Lihat Lampiran C1

2. Nama Dokumen : Data Konsultasi

Fungsi : Untuk menyimpan data konsultasi

Sumber : Customer

Tujuan : Admin

Media : Tampilan Layar

Jumlah : 1 (satu)

Frekuensi : Setiap melakukan konsultasi

Bentuk : Lihat Lampiran C2

3. Nama Dokumen : Data Barang

Fungsi : Untuk menyimpan data barang

Sumber : Bag.Gudang

Tujuan : Admin

Media : Tampilan Layar

Jumlah : 1 File

65

Frekuensi : Setiap ada data barang masuk

Bentuk : Lihat Lampiran C3

B. Dokumen Keluaran

1. Nama Dokumen : Laporan Pembelian

Fungsi : Sebagai laporan harian atau bulanan

Sumber : Admin

Tujuan : Direktur

Media : Media cetak komputer

Jumlah : Sesuai Kebutuhan

Frekuensi : Setiap meminta laporan

Bentuk : Lihat Lampiran D1

2. Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Fungsi : Sebagai laporan harian atau bulanan

Sumber : Admin

Tujuan : Direktur

Media : Media cetak komputer

Jumlah : Sesuai Kebutuhan

Frekuensi : Setiap meminta laporan

Bentuk : Lihat Lampiran D2

4.1.5. Perhitungan manual Metode Reorder Point

Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah dengan menggunaan metode

reorder point yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut perhitungan metode reorder

point untuk menentukan keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali,

66

dengan konsep peramalan yang digunakan adalah metode peramalan exsponensial

smoothing.

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data asumsi permintaan

barang. Digunakan 10 produk sebagai sample untuk penelitian

Tabel IV.9

Data Asumsi sample penelitian

No Kategori Produk Nama Produk

1 Krim Paket 1 krim acne

2 Toner Toner chamomile

3 Serum Serum vit.c

4 Bedak Bedak oily

5 Krim Malam acne

6 Masker Masker tree oil

7 Masker Masker rice mask

8 Sabun Kojic milk

9 Toner Toner honey

10 Krim Malam oily

Sumber: (Penelitian, 2020)

Dari setiap data diatas diasumsikan data permintaan produk selama 1 tahun

mulai bulan Januari 2019 hingga bulan Desember 2019.

Berikut data asumsi penjualan produk Krim paket 1 acne dengan peramalan

metode moving average untuk periode 3 bulan.

Tabel IV.10

Perhitungan Peramalan metode moving average

No Bulan Jumlah permintaan (Dt) Peramalan (Ft)

1 Januari 2019 212

2 Februari 2019 134

3 Maret 2019 242

4 Apr-19 289 196

5 Mei 2019 201 221.6

6 Juni 2019 140 244

7 Juli 2019 151 210

8 Agustus 2019 237 164

9 Sep-19 245 176

10 Oktober 2019 300 211

11 Nov-19 260 260.6

12 Desember 2019 310 268.3

13 Januari 2020 290

Sumber: (Penelitian, 2020)

67

Perhitungan moving average :

keterangan :

= Peramalan untuk bulan berikutnya

= Permintaan nyata periode t

n = Periode

Perhitungan metode reorder point

setelah melakukan perhitungan peramalan untuk bulan Januari 2020, dihitung

titik pemesanan barang (reorder point) dan safety stock untuk produk krim paket 1

acne. Ditentukan lamanya lead time adalah 3 hari. Permintaan bulanan dikonversi

menjadi permintaan harian sebagai berikut:

maka titik pemesanan barang (reorder point) nya adalah

ROP = d x L

ROP = 12 x 3 = 36 unit

Perhitungan Safety Stock

untuk menghitung jumlah safety stock, maka perlu menghitung standar

deviasi. Level pelayanan yang diinginkan 95%, nilai z nya sebesar 1,65.

Tabel IV.11

Tabel standar deviasi

No D (xi) Rata-rata (x) Selisih (xi-x) Selisih Kuadrat (xi-x)2

1 212 226.75 14.75 3.840572874

2 134 226.75 92.75 9.630680142

๐น๐‘ก = ๐‘Œ๐‘ก + ๐‘Œ๐‘กโˆ’ +. . +๐‘Œ๐‘กโˆ’๐‘›

๐‘›

๐น 3 = ๐‘Œ 2 + ๐‘Œ + ๐‘Œ 0

3=

310 + 260 + 300

3=

870

3= 290

๐‘‘ = ๐ท

๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž โ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘˜๐‘’๐‘Ÿ๐‘—๐‘Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š ๐‘ ๐‘’๐‘๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘›

๐‘‘ = 290

25= 11,6 = 12 unit

68

3 242 226.75 -15.25 3.905124838

4 289 226.75 -62.25 7.889866919

5 201 226.75 25.75 5.074445783

6 140 226.75 86.75 9.313968005

7 151 226.75 75.75 8.703447593

8 237 226.75 -10.25 3.201562119

9 245 226.75 -18.25 4.272001873

10 300 226.75 -73.25 8.558621384

11 260 226.75 -33.25 5.766281297

12 310 226.75 -83.25 9.124143795

2721 79.28071662

Sumber : (Penelitian, 2020)

Standar deviasi

menghitung safety stock

SS = 8,48960416 x 1,65 = 14

Sehingga tiap ROP diperbaharui

ROP = 36 + 14 = 50 produk

4.1.6. Rancangan Prototype

1. Interface Login Admin

Admin harus melakukan Login terlebih dengan memasukan username dan

Password. Jika Login berhasil maka Admin bisa mengakses halaman menu utama .

โˆ= ๐‘ฅ๐‘– โˆ’ ๐‘ฅ 2

๐‘› โˆ’ 1

โˆ= 79.28071662

11= 8,48960416

ss= ๐œŽ ๐‘ฅ ๐‘ง

69

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.17 Interface Login Admin

2. Interface Halaman Utama Admin

Halaman utama Admin yaitu halaman yang pertama kali muncul saat Admin

berhasil melakukan Login. Di halaman utama Admin terdapat beberapa menu yaitu

menu dashboard, menu supplier, menu customer, menu produk, menu transaksi,

menu report/laporan dan menu user untuk pengaturan akun.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.18 Interface Halaman Utama Admin

70

3. Interface Menu Supplier

Menu supplier yaitu dimana admin bisa melihat data supplier.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.19 Interface Menu Supplier

4. Interface Menu Tambah Supplier

Halaman tambah supplier berfungsi untuk menambahkan data supplier jjika ada,

dengan memasukan nama supplier, no hp, alamat dan deskripsi jika diperlukan,

kemudian tombol simpan.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.20 Interface Menu Tambah Supplier

5. Interface Menu Data Customer

71

Halaman data customer berisi data-data pelanggan yang telah dimasukan oleh

admin yang dapat diedit dan dihapus.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.21 Interface Menu Data Customer

6. Interface Menu Tambah Data Customer

Halaman tambah data customer berfungsi untuk pengisian data pelanggan

untuk menambah data pelanggan dengan memasukan nama pelanggan, jenis kelamin,

no hp dan alamat.

Sumber: (Penelitan, 2019)

Gambar IV.22 Interface Menu Tambah Data Customer

7. Interface Menu Data Konsultasi

72

Halaman data konsultasi berisi data-data pelanggan yang akan melakukan

konsultasi yang dimasukan oleh admin yang dapat ditambah dan dihapus.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 23 Interface Menu Konsultasi

8. Interface Menu Tambah Data Konsultasi

Halaman tambah data konsultasi berfungsi untuk menambah data pelanggan yang

akan melakukan konsultasi dengan memasukan tanggal, nama pelanggan, dan

treatment yang dibutuhkan.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 24 Interface Menu Tambah Data Konsultasi

9. Interface Menu Kategori

73

Halaman menu Produk dibagi menjadi 3 sub menu yaitu Kategori, Unit dan Item.

Pada halaman kategori terdapat kategori barang, yang bisa d tambah, edit dan hapus.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 25 Interface Menu Kategori

10. Interface Menu Unit

Halaman menu unit terdapat satuan barang , hanya bisa ditambah dan dihapus

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 26 Interface Menu Unit

11. Interface Menu Item

Pada halaman menu Item terdapat daftar nama dan kode barang, yang bisa d

tambah, edit dan hapus.

74

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 27 Interface Menu Item

12. Interface Menu tambah Item

Halaman tambah item berfungsi untuk menambahkan data barang dengan

menginputkan kode barang, nama produk, kategori, unit dan harga.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 28 Interface Menu Tambah Item

13. Interface Menu Transaksi Penjualan

Pada halaman menu penjualan, proses transaksi antar pelanggan dan admin

dilakukan, dengan memasukan tanggal, nama customer, qty dan tombo tambah maka

akan secara otomatis melakukan proses transaksi.

75

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 29 Interface Menu Transaksi Penjualan

14. Interface menu Stok Masuk

Halaman Stok masuk berfungsi untuk mengatur jumlah stok barang yang masuk

maupun pembelian barang, pada halaman ini admin bisa menambah dan menghapus

stok barang.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 30 Interface Menu Stok Masuk

15. Interface Menu Tambah Stok Masuk

76

Halaman menu tambah stok masuk berfungsi untuk menambahkan stok barang

yang masuk dengan menginputkan tanggal, kode barang, nama barang, detail,

supplier dan qty.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 31 Interface Menu Tambah Stok Masuk

16. Interface Menu Stok Keluar

Halaman Stok keluar berfungsi untuk mengatur jumlah stok barang yang keluar

maupun penjualan barang, pada halaman ini admin bisa menambah dan menghapus

stok barang.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 32 Interface Menu Stok Keluar

17. Interface Menu Tambah Stok Keluar

77

Halaman menu tambah stok keluar berfungsi untuk menambahkan stok barang

yang keluar atau barang yang terjual dengan menginputkan tanggal, kode barang,

nama barang, detail, dan qty.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 33 Interface Menu Tambah Stok Keluar

18. Interface menu Laporan Penjualan

Pada halaman laporan penjualan akan muncul daftar penjualan selama tanggal

yang di tentukan, admin bisa mencetak laporan.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 34 Interface Menu Laporan Penjualan

19. Interface menu Laporan Pembelian

78

Pada halaman laporan pembelian akan muncul daftar pembelian selama tanggal

yang di tentukan, admin bisa mencetak laporan

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 35 Interface Menu Laporan Pembelian

20. Interface Menu ROP

Menu ROP yaitu menu perhitungan Reorder Point, admin bisa mengoperasikan

perhitungan rop dengan menginputkan nama produk , lama pengiriman dan demand,.

dengan demikian akan mengetahui berapa persediaan stok barang yang harus selalu

ada sebelum habis.

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV. 36 Interface Menu Perhitungan ROP

79

21. Interface Menu User

Menu user berisi data pengguna yang telah diinputkan oleh admin

Sumber: (Penelitan, 2019)

Gambar IV.37 Interface Menu User

4.2. Perancangan Perangkat Lunak

4.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

80

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.38 Entity Relationship Diagram (ERD)

4.2.2 Logical Record Structure (LRS)

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.39 Logical Record Structure (LRS)

4.2.3 Spesifikasi File

1. Spesifikasi File : Customer

Nama file : customer.sql

Akronim : customer

Fungsi : Untuk menyimpan data pelanggan

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 126

81

Kunci field : customer_id

Software : Mysql

Tabel IV.12.

Spesifikasi File Customer

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 Id customer Customer_id Integer 11 Primary key

2 Nama Nama Varchar 100

3 Gender Gender Enum Laki/Perempuan

4 No Hp no_hp Varchar 15

5 Alamat alamat Text

Sumber: (Penelitan, 2020)

2. Spesifikasi File : Konsultasi

Nama file : konsultasi.sql

Akronim : Konsultasi

Fungsi : Untuk menyimpan data pelanggan yang konsultasi

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 519

Kunci field : id_reg

Software : Mysql

Tabel IV.13.

Spesifikasi File Konsultasi

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 Konsultasi konsultasi_id Integer 11 Primary key

2 Tanggal tanggal Date

3 Treatmen treatment Varchar 100

Sumber: (Penelitan, 2020)

3. Spesifikasi File : Produk

82

Nama file : produk.sql

Akronim : Produk

Fungsi : Untuk menyimpan data Produk

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 254

Kunci field : produk_id

Software : Mysql

Tabel IV.14.

Spesifikasi File Produk

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 Produk id Produk_id Integer 10 Primary key

2 Kode barang Kode_barang Varchar 100

3 Nama Alamat Varchar 100

4 Kategori id Kategori_id Integer 11

5 Unit id Unit_id Integer 11

6 Harga Harga Integer 11

7 Stok Stok Integer 11

Sumber: (Penelitan, 2020)

4. Spesifikasi File : Kategori

Nama file : kategori.sql

Akronim : kategori

Fungsi : Untuk menyimpan kategori

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

83

Panjang record : 111

Kunci field : kategori_id

Software : Mysql

Tabel IV.15.

Spesifikasi File Kategori

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 Katgeori id Kategori_id Integer 11 Primary key

2 Nama Nama Varchar 100

Sumber: (Penelitan, 2020)

5. Spesifikasi File : Unit

Nama file : unit.sql

Akronim : Unit

Fungsi : Untuk menyimpan unit barang

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 111

Kunci field : unit_id

Software : Mysql

Tabel IV.16.

Spesifikasi File Evaluasi

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 Unit id Unit_id Integer 10 Primary key

2 Nama nama Varchar 100

Sumber: (Penelitan, 2020)

6. Spesifikasi File : ROP

Nama file : rop.sql

Akronim : Rop

Fungsi : Untuk perhitungan reorder point

84

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 122

Kunci field : produk_id

Software : Mysql

Tabel IV.17.

Spesifikasi File Reorder Point

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 produk id Produk_id Integer 11 Primary key

2 Kode barang Kode_barang Integer 11

5 Stok Stok Varchar 100

Sumber: (Penelitan, 2020)

7. Spesifikasi File : Supplier

Nama file : supplier.sql

Akronim : Supplier

Fungsi : Untuk menyimpan data supplier

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 223

Kunci field : supplier_id

Software : Mysql

85

Tabel IV.18.

Spesifikasi File Supplier

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 Supplier id Supplier_id Integer 11 Primary key

2 Nama supplier Nama Varchar 100

6 No hp No_hp Varchar 12

7 alamat Alamat Varchar 100

Sumber: (Penelitan, 2020)

8. Spesifikasi File : Transaksi Pembelian

Nama file : transaksi_pembelian.sql

Akronim : Transaksi Pembelian

Fungsi : Untuk menyimpan proses data pembelian

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 233

Kunci field : supplier_id

Software : Mysql

Tabel IV.19.

Spesifikasi File Transaksi Pembelian

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 Supplier id Supplier_id Integer 11 Primary key

2 Kode barang Kode_barang Varchar 100

3 Tanggal Tanggal Date

4 Harga Harga Double

5 Qty Qty Integer 11

6 No faktur No_faktur Varchar 100

7 user User_id Integer 11

Sumber: (Penelitan, 2020)

9. Spesifikasi File : Transaksi Penjualan

Nama file : transaksi_penjualan.sql

Akronim : Transaksi penjualan

86

Fungsi : Untuk menyimpan proses data penjualan

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 164

Kunci field : id_kriteria

Software : Mysql

Tabel IV.20.

Spesifikasi File Transaksi Penjualan

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 Transaksi id Transaksi_id int 11 Primary key

2 Kode barang Kode_barang Varchar 100

3 customer Customer_id Int 11

4 Tanggal Tanggal Int 11

5 Qty Qty Varchar 20

6 User id User_id int 11

Sumber: (Penelitan, 2020)

10. Spesifikasi File : Stok

Nama file : stok.sql

Akronim : Stok

Fungsi : Untuk menyimpan data stok

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 52

Kunci field : stok_id

Software : Mysql

87

Tabel IV.21.

Spesifikasi File Stok

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 Stok id Stok_id Int 10 Primary key

2 Item id Item_id Int 20

3 type Type enum Masuk,Keluar

4 Qty Qty Int 11

5 tanggal Tanggal Date

6 User id User_id Int 11

Sumber: (Penelitan, 2019)

11. Spesifikasi File : User

Nama file : user.sql

Akronim : User

Fungsi : Untuk menyimpan data user/admin

Tipe file : File master

Organisasi file : Index sequential

Akses file : Random

Media : Hardisk

Panjang record : 290

Kunci field : user_id

Software : Mysql

Tabel IV.22.

Spesifikasi File User

No Elemen Data Nama Field Tipe Size Keterangan

1 User id User_id Int 10 Primary key

2 Username Username Varchar 40

3 Password Password Varchar 40

4 Nama Nama Varchar 100

5 Alamat Alamat Varchar 100

Sumber: (Penelitan, 2020)

88

4.2.4 Class Model/Class Diagram

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.40. Class Model/Class Diagram

89

4.2.5 Sequence Diagram

1. Squence Diagram Halaman login

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.41. Sequence Diagram Halaman Login

2. Squence Diagram Menu Supplier

90

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.42. Sequence Diagram Menu Supplier

3. Squence Diagram Menu Customer

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.43. Sequence Diagram Menu Customer

91

4. Squence Diagram Produk

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.44. Sequence Diagram Menu Produk

5. Squence Diagram Transaksi

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.45. Sequence Diagram Menu Transaksi

92

6. Squence Diagram Laporan

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.46. Sequence Diagram Menu Laporan

7. Squence Diagram Menu User

Sumber: (Penelitan, 2020)

Gambar IV.47. Sequence Diagram Menu User

93

4.2.6 Spesifikasi Hardware dan Software

1. Spesifikasi Hardware

a. Server

1) CPU

a. Processor Intel Pentium Dual-core 2.0 GHz.

b. RAM DDR2 4 GB.

c. Harddisk 500GB.

d. Display 16 inch dengan resolusi layar 1024x768 pixel.

2) Keyboard .

3) Mouse.

4) Koneksi internet dengan kecepatan 3 Mbps.

5) monitor dengan resolusi layar minimum 1024x768

b. Client

1) CPU

a. Processor Intel Pentium Intelยฎ Pentiumยฎ 4

b. RAM DDR2 1 GB.

c. Harddisk 20 GB.

2) Keyboard

3) Mouse

4) Koneksi internet dengan kecepatan 56 Kbps.

5) monitor dengan resolusi layar minimum 1024x768.

2. Spesifikasi Software

1. Sistem Operasi : Microsoft Windows.

94

2. Aplikasi bundle web server : Xampp yang terdiri dari beberapa

komponen, diantaranya: Aplikasi PHP server v5.4.7. , Aplikasi MySQL

Server v5.5.27. , Aplikasi phpMyAdmin v3.5.2.2.

3. Aplikasi Web seperti: Mozilla Firefox, Opera, Safari, Internet Explorer,

dan Google Chrome.

4.3. Jadwal Implementasi

Tabel IV.23.

Jadwal Implementasi

No KEGIATAN WAKTU

BULAN I BULAN II BULAN III

1. Persiapan data awal

2. Analisa

3. Desain Sistem

4. Desain Perangkat Lunak

5. Tes Sistem

6. Pelatihan

7.

Pembuatan Buku

Petunjuk

8. Evaluasi & Operasional

Sumber: (Penelitan, 2020)

95

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya penulis

mengemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem persediaan barang dengan metode Reorder point dapat

dijadikan solusi dalam penentuan persediaan barang.

2. Adanya sistem rancangan usulan dimaksudkan untuk menentukan titik atau

tingkat pemesanan kembali persediaan barang.

3. Sistem dengan berbasis web pengelolaan data lebih efektif dan efisien.

4. Mudah dan cepat dalam membuat laporan yang dibutuhkan.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Agen Drw.Skincare

Tasikmalaya maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk

sistem yang lebih baik, yaitu sebagai berikut :

1. Mengingat pengolahan data pesediaan barang masih sederhana dalam bentuk

rancangan prototype maka penulis menyarankan pengembangan aplikasi dan

penyempurnaan tampilan.

2. Perangkat komputer baik software, hardware maupun jaringan yang

digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan sistem .

96

3. Agar sistem lebih sempurna perlu adanya pengembangan-pengembangan juga

ditingkatkannya sistem keamanan agar terhidar dari hal-hal yang tidak

diinginkan.

4. Back-up data harus diperhatikan, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang

tidak diinginkan yang diakibatkan oleh hal apa saja.