ARIB ZHAFRAN HAMDANI-FST.pdf - Institutional Repository ...

152
SKRIPSI ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DENGAN METODE WEBQUAL 4.0 DAN END-USER COMPUTING SATISFACTION (EUCS) (Studi Kasus : Berita Online RadarBekasi.id) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Disusun Oleh : ARIB ZHAFRAN HAMDANI 11150930000072 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M / 1441 H

Transcript of ARIB ZHAFRAN HAMDANI-FST.pdf - Institutional Repository ...

SKRIPSI

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE

TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DENGAN METODE

WEBQUAL 4.0 DAN END-USER COMPUTING SATISFACTION

(EUCS)

(Studi Kasus : Berita Online RadarBekasi.id)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Disusun Oleh :

ARIB ZHAFRAN HAMDANI

11150930000072

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020 M / 1441 H

ii

SKRIPSI

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE

TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DENGAN METODE

WEBQUAL 4.0 DAN END-USER COMPUTING SATISFACTION

(EUCS)

(Studi Kasus : Berita Online RadarBekasi.id)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Disusun Oleh :

ARIB ZHAFRAN HAMDANI

11150930000072

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020 M / 1441 H

iii

SKRIPSI

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE

TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DENGAN METODE

WEBQUAL 4.0 DAN END-USER COMPUTING SATISFACTION

(EUCS)

(Studi Kasus : Berita Online RadarBekasi.id)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Disusun Oleh :

ARIB ZHAFRAN HAMDANI

11150930000072

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020 M / 1441 H

iv

v

vi

vii

ABSTRAK

Arib Zhafran Hamdani – 11150930000072 Analisis Pengukuran Kualitas Website

Terhadap Kepuasan Pengguna dengan Metode WebQual 4.0 dan End-User

Computing Satisfaction (EUCS) (Studi Kasus : Berita Online RadarBekasi.id)

dibawah bimbingan Aries Susanto HT, Ph. D dan Eri Rustamaji, MBA

Radar Bekasi adalah sebuah surat kabar untuk memenuhi kebutuhan informasi

masyarakat, khususnya masyarakat Bekasi. Radar Bekasi adalah sebuah media

cetak yang memproduksi koran lokal pertama di Bekasi. Seiring perkembangan

teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang dengan pesat, Radar Bekasi

memutuskan untuk meluncurkan website berita online untuk memuat berita atau

artikel yang mereka hasilkan. Namun, masalah lain yang sering dijumpai saat ini

pada berita atau media online adalah berita hoax, dibandingkan media lainnya

media online adalah media yang paling banyak menghasilkan berita hoax, itu terjadi

karena aksesnya yang mudah dan arus informasinya yang begitu cepat. Maka dari

itu, perlu adanya penelitian untuk mengukur kepuasan website berita online Radar

Bekasi yang bertujuan untuk mengetahui status kepuasan pengguna dan faktor-

faktor yang mempengaruhi kepuasan sehingga apakah website ini pantas dijadikan

sebagai sebuah rujukan dalam memperoleh informasi atau berita. Model yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model WebQual 4.0 yang terdiri dari 3

variabel yaitu Usability, Imformation Quality, Service Interction Quality, dan

model End User Computing Satisfaction terdiri dari 1 variabel yaitu Timeliness.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik purposive sampling dan accidental sampling, pemrosesan dan

analisis data menggunakan SmartPLS 3.0. Hasilnya, dari 4 hipotesis yang diajukan,

semua hipotesis mempunyai pengaruh terhadap User Satisfaction. Dalam

pembentukan kepuasan pengguna, variabel yang paling berpengaruh pada

pengguna website berita online Radar Bekasi adalah variabel Usability yang

mempengaruhi kepuasan pengguna akhir dan peneliti merekomendasikan

perbaikan pada variabel Servive Interaction Quality pada layanan website Radar

Bekasi.

Kata kunci : WebQual 4.0, Timeliness, Media Online, PLS-SEM

BAB I-V + 110 Halaman + 18 Gambar + 17 Tabel + Daftar Pustaka +

Lampiran

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan karunia-Nya

kepada sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“Analisis Pengukuran Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna dengan

Metode WebQual 4.0 dan End-User Computing Satisfaction (EUCS) (Studi Kasus

: Berita Online RadarBekasi.id)”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah

kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para

pengikutnya.

Keberhasilan proses penyusunan hingga penyelesain skripsi ini tentunya

tidak luput dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu,

perkenankanlah penulis untuk dapat mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA. Selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M. Env.Stud. selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

3. Bapak A’ang Subiyakto, Ph. D selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Nida’ul Hasanati, S.T., MMSI selaku

Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.

4. Bapak Aries Susanto HT, Ph. D sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, dan arahan kepada penulis selama proses

penyelesaian skripsi ini. Terima kasih banyak untuk seluruh waktu, tenaga,

arahan, kesediaan menjawab setiap pertanyaan penulis dan senantiasa

ix

memberikan dukungan moril serta membagikan banyak pengetahuan agar

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Eri Rustamaji, MBA sebagai Dosen Pembimbing II yang tidak pernah

lelah menyemangati penulis. Terima kasih atas kesabarannya dalam

membimbing penulis, selalu memberi masukkan yang positif, arahan yang

jelas sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Seluruh Dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah membagikan ilmu

dan pengalamnnya kepada penulis selama proses perkuliahan.

7. Orang tua penulis Ibu Nur Runioah dan Bapak Ibrahim Yunus, serta Adik-adik

dan Nenek penulis. Terima kasih untuk keluarga saya atas semua do’a,

dukungan, dan pengertian yang diberikan.

8. Orang dan teman-teman terdekat yaitu Nadia Lestari, Djuhari, Arif, Gifari,

Angga, Radit, Damay, Suzan, Bang Ghifar yang selalu memberi semangat dan

motivasi untuk penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Mahasiswa Sistem Informasi UIN Jakrta khususnya Angkatan 2015

yang tidak bisa sebutkan satu persatu, ikut andil membantu kehidupan selama

perkuliahan penulis.

10. Seluruh karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah banyak membantu

penulis dalam perkuliahan, terutama dalam menyelesaikan administrasi yang

berkaitan dengan skripsi.

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... iv

PENGESAHAN UJIAN ..................................................................................................... v

PERNYATAAN ................................................................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................................. 9

1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................... 10

1.4 Batasan Masalah ..................................................................................................... 10

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 11

1.6 Hipotesis Penelitian ................................................................................................ 12

1.7 Metodologi Penelitian ............................................................................................. 13

1.8 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 14

1.9 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 17

2.1 Konsep Sistem Informasi ........................................................................................ 17

2.1.1 Definisi Sistem ................................................................................................. 17

2.1.2 Definisi Informasi ............................................................................................ 18

2.1.3 Definisi Sistem Informasi ................................................................................ 20

2.2 Definsi Internet ....................................................................................................... 21

xi

2.2.1 Jenis Layanan Internet ..................................................................................... 22

2.3 Definisi Website ...................................................................................................... 24

2.4 Definisi Analisis ...................................................................................................... 27

2.5 Definisi Pengukuran ................................................................................................ 28

2.6 Definisi Kualitas ..................................................................................................... 28

2.7 Definisi Kepuasan Pengguna .................................................................................. 29

2.7.1 Metode Pengukuran Kepuasan Pengguna ........................................................ 30

2.8 Definsi Media.......................................................................................................... 32

2.9 Definisi Berita ......................................................................................................... 38

2.10 Definisi Kualitas Jasa ............................................................................................ 39

2.11 WebQual ............................................................................................................... 42

2.12 End-User Computing Satisfaction (EUCS) ........................................................... 47

2.13 Metode Kuantitatif dalam Penelitian Sistem Informasi ........................................ 50

2.12.1 Jenis Data ....................................................................................................... 50

2.13.1 Skala Likert .................................................................................................... 51

2.14 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 52

2.13.1 Studi Pustaka .................................................................................................. 52

2.13.2 Observasi ........................................................................................................ 52

2.13.3 Wawancara ..................................................................................................... 52

2.13.4 Kuesioner/Angket .......................................................................................... 53

2.13.5 Populasi dan Teknik Sampling ....................................................................... 53

2.15 PLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation Modeling) ........................ 56

2.14.1 Evaluasi Pengukuran Model (Outer Model) .................................................. 57

2.14.2 Evaluasi Model Struktural (Inner Model) ...................................................... 60

2.16 Definisi Reliability ................................................................................................ 62

2.17 Internal Consistency Reliability ............................................................................ 63

2.18 SmartPLS .............................................................................................................. 63

2.19 Penelitian Sejenis .................................................................................................. 64

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 70

xii

3.1 Pendekatan .............................................................................................................. 70

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 71

3.3 Prosedur Penelitian ................................................................................................. 73

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................................. 74

3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................... 75

3.6 Pengumpulan dan Pemrosesan Data ....................................................................... 78

3.6.1 Wawancara ....................................................................................................... 78

3.6.2 Studi Literatur .................................................................................................. 78

3.6.3 Survei ............................................................................................................... 78

3.7 Analisis dan Hasil Interpretasi ................................................................................ 79

BAB IV HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI ....................................................... 81

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................................. 81

4.1.1 Sejarah Singkat Radar Bekasi .......................................................................... 81

4.1.2 Visi dan Misi Radar Bekasi…………………………………………………..82

4.1.3 Karakter Radar Bekasi ..................................................................................... 83

4.1.4 Struktur Organisasi Radar Bekasi .................................................................... 83

4.1.5 Keterangan Struktur Organisasi Redaski Radar Bekasi ................................... 84

4.1.6 Tugas dan Tanggung Jawab ............................................................................. 85

4.2 Hasil Analisis Demografis ...................................................................................... 89

4.2.1 Jenis Kelamin ................................................................................................... 89

4.2.2 Usia .................................................................................................................. 89

4.2.3 Pendidikan Terakhir ......................................................................................... 90

4.2.4 Frekuensi Kunjungan Website ......................................................................... 91

4.2.5 Durasi Mengakses Website .............................................................................. 91

4.3 Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model) .................................................. 92

4.3.1 Individual Item Reliability ............................................................................... 92

4.3.2 Internal Consistency Reliability ....................................................................... 94

4.3.3 Average Variance Extracted (AVE) ................................................................. 95

4.3.4 Discriminant Validity ....................................................................................... 95

xiii

4.4 Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model) ...................................................... 99

4.4.1 Path Coefficient (β) .......................................................................................... 99

4.4.2 Coefficient of Determination (R²) .................................................................. 100

4.4.3 T-test .............................................................................................................. 100

4.4.4 Effect Size (f²) ................................................................................................. 101

4.4.5 Predictive Relevance (Q²) .............................................................................. 102

4.4.6 Relative Impact (q²) ........................................................................................ 103

4.5 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis ......................................................... 105

4.5.1 Interpretasi dan Hasil Analisis Data Demografis ........................................... 105

4.5.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Pengukuran (Outer Model) .. 107

4.5.3 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Struktural Model (Inner Model)

109

Q5.1 Apakah Usability (USA) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (USS)? ............................................................................................. 109

Q5.2 Apakah Information Quality (IFQ) berpengaruh secara signifikan terhadap

User Satisfaction (USS)? .................................................................................... 110

Q5.3 Apakah Service Interaction Quality (SIQ) berpengaruh secara signifikan

terhadap User Satisfaction (USS)? ..................................................................... 110

Q5.4 Apakah Timeliness berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (USS)? ............................................................................................. 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 112

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 112

5.2 Saran ..................................................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 115

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Model Penelitian ......................................................................................... 12

Gambar 2. 1 Siklus Informasi .......................................................................................... 19

Gambar 2. 2 Internet ....................................................................................................... 21

Gambar 2. 3 Contoh Website Statis ................................................................................ 25

Gambar 2. 4 Contoh Website Dinamis ............................................................................ 25

Gambar 2. 5 Media Massa ............................................................................................... 34

Gambar 2. 6 Media Online .............................................................................................. 35

Gambar 2. 7 EUCS .......................................................................................................... 47

Gambar 2. 8 Hasil Analisis Outer Model ........................................................................ 59

Gambar 3. 1 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 73

Gambar 4. 1 Pesebaran Surat Kabar Jawa Pos (JawaPos, 2020) ..................................... 82

Gambar 4. 2 Struktur Oganisasi Radar Bekasi ................................................................ 83

Gambar 4. 3 Diagram Jenis Kelamin .............................................................................. 89

Gambar 4. 4 Diagram Lingkaran Usia ............................................................................ 90

Gambar 4. 5 Diagram Lingkaran Pendidikan .................................................................. 90

Gambar 4. 6 Diagram Lingkaran Frekuensi Kunjungan Website ................................... 91

Gambar 4. 7 Diagram Lingkaran Durasi Mengakses Website ........................................ 92

Gambar 4. 8 Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS 3.0 .................................... 98

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Dimensi dan Indikator WebQual 4.0 (Barmes dan Vidgen, 2002) ................. 45

Tabel 2. 2 Model Pengukuran End-User Computing Satisfaction ................................... 50

Tabel 2. 3 Literatur Sejenis .............................................................................................. 65

Tabel 3. 1 Urutan Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 71

Tabel 3. 2 Instrumen Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 76

Tabel 4. 1 Loading Factor ................................................................................................ 93

Tabel 4. 2 Nilai Composite Realibility ............................................................................. 94

Tabel 4. 3 Nilai Average Variance Extracted (AVE)....................................................... 95

Tabel 4. 4 Nilai Cross Loading ........................................................................................ 96

Tabel 4. 5 Cross Loading Fornell-Lacker’s ..................................................................... 97

Tabel 4. 6 Hasil Uji Path Coefficient ............................................................................... 99

Tabel 4. 7 Nilai Coefficient of Determination ................................................................ 100

Tabel 4. 8 Nilai T-Test .................................................................................................... 101

Tabel 4. 9 Nilai Effect Size ............................................................................................. 102

Tabel 4. 10 Nilai Relative Impact ................................................................................... 103

Tabel 4. 11 Ringkasan Hasil Analisis Struktural Model ................................................ 104

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi dewasa ini telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat.

Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap berbagai aspek

kehidupan manusia. Hal itu terjadi, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai

dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi juga mempermudah masyarakat

dalam mengerjakan berbagai macam aktivitas sehari-hari sehingga terjadi

peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja yang akan mengakibatkan

produktivitas pada masyarakat yang semakin meningkat (Ngafifi, 2014).

Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat adalah teknologi informasi

dan komunikasi. Kemajuan teknologi telah memberikan sumber (resources)

informasi dan komunikasi yang amat luas dari apa yang telah dimiliki manusia

(Ahmad, 2012). Dahulu manusia tidak dapat berkomunikasi jarak jauh dengan

manusia lainnya, namun dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi hal itu dapat dilakukan. Menurut Martin dalam (Iswara, 2018)

teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras

dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan

informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim /

menyebarkan informasi.

2

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini tidak terlepas dari

peranan internet. Dengan adanya internet, manusia di seluruh dunia dapat saling

terhubung antara satu dengan yang lainnya. Media baru ini telah memberikan akses

yang sangat cepat, mudah dan murah dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi

dan komunikasi (Iswara, 2018).

Internet adalah jaringan komputer yang bisa dikategorikan sebagai WAN

menghubungkan berjuta komputer diseluruh dunia, tanpa batas negara, dimana

setiap orang yang memiliki komputer dapat bergabung ke dalam jaringan ini hanya

dengan melakukan koneksi ke penyedia layanan internet (internet service

provider / ISP) (Murhada & Giap, 2011). Internet di Indonesia saat ini berkembang

dengan pesat, jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat mengalami

peningkatan di tahun 2018 lalu. Bedasarkan hasil studi Polling Indonesia yang

bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII),

jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh 10,12 persen. Menurut Sekjen

APJII, Henry Kasyfi, survey ini melibatkan 5.900 sampel dengan margin of error

1,28 persen. Data lapangan ini diambil selama periode maret hingga 14 April 2019.

Hasilnya, menurut Henry, dari total populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk

Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah

terhubung ke internet. Angka ini meningkat dari tahun 2017 saat angka penetrasi di

Indonesia tercatat sebanyak 54,86 persen. Dengan kenaikan pengguna internet yang

sangat signifikan, semakin menyadarkan bahwa internet sebagai salah satu

kebutuhan primer bagi semua orang.

3

Salah satu kelebihan internet yaitu interaktivitasnya dimana hal tersebut

meningkatkan keaktifan pengguna, selain itu internet juga menawarkan berbagai

macam fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Berkat internet

proses belajar, berbelanja, berkomunikasi, bekerja dan lain sebagainya dapat

dilakukan dimana saja, kapan saja tanpa lagi dibatasi oleh masalah tempat, waktu

dan jarak. Salah satu aplikasi terpenting dari internet adalah website. Website

merupakan kumpulan dari halaman–halaman web yang mengandung informasi.

Informasi pada halaman website dapat ditampilkan dalam bentuk teks, gambar,

foto, video atau multimedia dan hampir 80% layanan di internet disediakan

dalam bentuk website (Yuhefizar, 2013). Dahulu setiap individu dalam

memenuhi kebutuhan informasi, biasanya mencari di media cetak seperti koran

atau majalah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman setiap individu

dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan melalui internet /website. Bukan

hanya dalam memenuhi kebutuhan informasi, tetapi juga dapat berbelanja online,

chatting, berbagi informasi, belajar dan lain sebagainya (Iswara, 2018).

Pada saat ini teknologi internet telah membuat komunikasi menjadi lebih

mudah, praktis, dan murah. Hal ini tentunya menarik minat banyak orang dan

terbukti pada zaman ini internet telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Menurut

Easting dalam buku Nozato dan Yoshiko Credibility of Online Newspapers

Perkembangan internet yang signifikan sejak tahun 1980-an telah berkembang dan

tumbuh lebih cepat dibandingkan media komunikasi lainnya seperti penyebaran

telepon, radio, televisi, bahkan telepon selular. Media massa juga telah menerima

internet sebagai media baru dalam penyebarannya. Hampir semua bentuk media

4

yang berhubungan dengan kegiatan jurnalistik seperti media cetak dan media

elektronik telah memperluas pekerjaan mereka ke bidang baru ini. Hal tersebut

menjelaskan bahwa munculnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

khususnya internet memberikan beberapa dampak terhadap kehidupan sehari-hari

(Yushiko, 2002 ).

Komunikasi melalui komputer telah menjadi media baru dalam perkembangan

kegiatan jurnalistik. Saat ini masyarakat tidak hanya membutuhkan suatu

pemberitaan yang aktual, relevan, dan menarik saja, akan tetapi juga kecepatan

dalam penyampaian berita, dimana hal itu dapat terjadi jika media tersebut

didukung teknologi internet yang semakin memudahkan umat manusia untuk

berkomunikasi tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Dan media massa yang

mampu memenuhi kebutuhan tersebut adalah media online (Aprianti, 2014) .

Media online merupakan salah satu jenis media massa yang populer dan

bersifat khas karena kemudahannya dalam penyampaian berita dibandingkan

dengan media lainnya. Ciri-ciri atau kekhasan media online terletak pada keharusan

memiliki jaringan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat komputer.

Keunggulan media online dibandingkan media lainnya adalah informasi yang

dihasilkan bersifat up to date, real time, dan praktis. Up to date karena media online

dapat melakukan upgrade informasi dari waktu ke waktu (Aprianti, 2014), real

time karena media online dapat menyajikan informasi dan berita saat peristiwa

tersebut itu berlangsung, praktis karena media online dapat diakses dimana saja

dan kapan saja selama didukung oleh jaringan internet (Yunus, 2004).

5

Pertumbuhan website media online di Indonesia dewasa ini berkembang dengan

pesat itu ditandai dengan adanya website–website media online baru yang

bermunculan, salah satunya adalah RadarBekasi.id. Website RadarBekasi

merupakan media online yang menyajikan konten lokal dan nasional dengan fokus

berita politik, pendidikan, bisnis, olahraga, teknologi, lifestyle, metropolis, dan

otomotif. Dimana pada pilihan berita dari situs RadarBekasi.id tersebut semakin

memudahkan user / penggunanya dalam menentukan bacaan apa yang ingin

mereka cari.

Radar Bekasi adalah sebuah surat kabar untuk memenuhi kebutuhan informasi

masyarakat, khususnya masyarakat Bekasi. Radar Bekasi sebuah media cetak yang

memproduksi koran lokal pertama di Bekasi, surat kabar ini berada dibawah

naungan Jawa Pos Group. Selain Radar Bekasi, Jawa Pos Group memiliki lebih dari

100 koran lokal yang tersebar seluruh daerah di Indonesia.

Awalnya Radar Bekasi adalah media cetak yang sadar akan perkembangan

teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang dengan pesat. Tetapi pada

saat ini masyarakat cenderung beralih pada berita berbasis web karena surat kabar

online lebih murah serta menyajikan informasi secara real time. Sedangkan

informasi peristiwa yang bisa didapat dari koran, baru bisa dibaca minimal sehari

setelah peristiwa berlangsung (Nurkinan, 2017). Hal tersebut yang akhirnya

memicu Radar Bekasi pada tahun 2017 untuk meluncurkan website berita online

yang beralamat di https://radarbekasi.id/, dan hingga sampai saat ini masih aktif

untuk update berbagai macam artikel dan berita pada website Radar Bekasi. Karena

6

pada dasarnya kegiatan jurnalisme saat ini bukan hanya melalui media cetak, namun

juga dapat melalui media online dan juga media elektronik.

Namun pada prakteknya website RadarBekasi.id masih dijumpai beberapa

kekurangan. Seperti, informasi atau berita-berita yang dihasilkan oleh

RadarBekasi.id belum diperbaharui secara real time dan up to date, Radar Bekasi

memperbaharui setiap berita yang ada pada website RadarBekasi.id yaitu diatas jam

11 malam setiap harinya dan hal tersebut tentu berkaitan dengan kekhasan dan ciri-

ciri media online itu sendiri yang bersifat real time dan up to date (Aprianti, 2014).

Pada penerepannya RadarBekasi.id menggunakan Webhostmu sebagai web hosting

untuk menyimpan data-data agar dapat diakses melalui internet, data-data tersebut

dapat berupa file, gambar, video, email, database, dll. Alasan RadarBekasi.id

menggunakan hosting Webhostmu karena biaya yang dikeluarkan relatif terjangkau

dan customer support yang cepat tanggap. Saat ini, RadarBekasi.id menyewa ruang

penyimpanan pada hosting dengan kapasitas 2 GB dengan biaya Rp. 700.000,00

pertahun. Kemudian, RadarBekasi.id menggunakan Country Code Top Level

Domain (CCTLD) yang didasarkan pada kode negara yaitu “.id” sebagai ekstensi

domainnya yang menunjukan nama domain di Indonesia.

Namun RadarBekasi.id juga menemui kendala saat memposting sebuah E-

Paper, terbatasnya space atau ruang penyimpanan pada web hosting dan ukuran

dokumen PDF E-Paper yang cukup besar, membuat RadarBekasi.id menaruh file

atau dokumen-dokumen PDF yang berupa E-Paper tersebut disimpan dalam file

hosting bernama Yumpu. Yumpu adalah document sharing seperti halnya Scirbd

atau Google Docs yang menawarkan semacam penyimpanan untuk cadangan

7

pribadi, akses file, atau distribusi file seperti PDF, dokumen pengolah kata,

spreadsheet, tetapi tidak mendukung penyimpanan jenis file lainnya .

Radar Bekasi mengupload E-Paper mereka dan membaginya ke publik

menggunakan layanan Yumpu dan ditampilkan melalui website, namun layanan

seperti ini akan dikenakan biaya jika ingin menambah ruang penyimpanan untuk

menaruh file atau dokumen, dan hal tersebut yang belum dilakukan oleh Radar

Bekasi. Keterbatasan space atau ruang penyimpanan untuk menaruh file atau

dokumen inilah yang membuat pengelola website belum maksimal dalam

memposting sebuah E-Paper di website RadarBekasi.id.

Masalah lain yang sering dijumpai saat ini di berbagai media termasuk media

online adalah berita hoax. Kebanyakan dari masyarakat bisa dengan mudah

mempercayai berita hoax dan tak segan-segan untuk menyebarluaskan kepada

khalayak. Berita hoax adalah berita palsu yang diada-adakan atau diputarbalikkan

dari realitas sesungguhnya. Banyak kasus atau peristiwa yang sebenarnya tidak

terjadi namun diangkat menjadi sebuah berita dan dikemas sebaik mungkin agar

khalayak tertarik untuk membacanya. Menurut Ratna dalam (Nurkinan, 2017)

media online adalah media yang paling banyak menghasilkan informasi atau berita

hoax dibandingkan media lainnya seperti media cetak dan media elektronik, hal itu

terjadi karena akses dan arus informasinya yang begitu cepat. Maka dari itu setiap

individu harus mengetahui bahwa sebuah website harus memiliki kualitas yang

terpenuhi kriterianya sehingga dapat dikatakan sebagai website yang baik dan

pantas dijadikan sebagai sebuah rujukan dalam memperoleh informasi atau

berita. Kualitas website tersebut akan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan

8

penggunanya itu sendiri (Nurkinan, 2017). Semakin tinggi kualitas suatu website,

maka akan semakin banyak pengguna yang mengakses web tersebut. Pada

penelitian ini, kualitas web diukur oleh pengguna dengan didasari oleh pengaruh

kualitas website menggunakan WebQual 4.0 (Sanjaya, 2012).

WebQual 4.0 merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas

website berdasarkan persepsi pengguna terakhir. Metode ini merupakan

pengembangan dari ServQual Zeithaml yang banyak digunakan sebelum pada

pengukuran kualitas jasa. Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area

(Barnes & Vidgen, 2002), yaitu: kualitas informasi website (information quality),

kualitas layanan interkasi (service interaction quality), kualitas penggunaan

(usability quality), namun pada penelitian, peneliti menambahkan 1 (satu) area

yaitu timeliness yang diadaptasi dari model End-User Computing Satisfaction

(EUCS) (Putra et al, 2018).

Pada dasarnya tercapainya kualitas website yang sempurna akan mendorong

terciptanya kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna hanya dapat terbentuk apabila

pengguna merasa puas atas pelayanan yang diterima mereka. Kepuasan pengguna

inilah yang menjadi dasar menuju terwujudnya pengguna yang loyal atau setia

(Triswandari, 2011). Dapat disimpulkan bahwa kualitas website yang baik dapat

mempengaruhi kepuasan pengguna. Kualitas website yang baik tentu dapat

diwujudkan dengan menampilkan website yang sesuai dengan kriteria metode

WebQual 4.0 sebagai alat ukur agar tercapainya kepuasan bagi pengguna.

9

Dengan penjelasan dan penjabaran dari kondisi yang sudah diuraikan diatas,

maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian yang diberi judul : “Analisis

Pengukuran Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna dengan Metode

Webqual dan End-User Computing Satisfaction (EUCS) (Studi Kasus : Berita

Online RadarBekasi.id)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan

bahwa permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu :

1. Informasi atau berita yang dihasilkan pada website belum perbaharui secara

tepat waktu (up to date).

2. Belum maksimalnya komunikasi dari pihak redaksi dalam menanggapi

sejumlah saran dan masukkan dari pengguna atau pembaca terkait berita

yang ditampilkan.

3. Belum pernah dilakukan pengukuran kualitas website berita online dengan

menggunakan 3 (tiga) variabel pada metode WebQual 4.0 dengan

penambahan 1 (satu) variabel Timeliness dari metode End-User Computing

Satisfaction (EUCS).

10

1.3 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan

bahwa permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana status kepuasan pengguna terkait kualitas kegunaan, kualitas

informasi, kualitas interaksi dan format yang disediakan terhadap website

RadarBekasi.id ?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna terhadap

kualiatas website RadarBekasi.id ?

1.4 Batasan Masalah

Ruang lingkup dan batasan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan terhadap kualitas website berita online

RadarBekasi.id yang merupakan bagian situs berita milik PT. Bekasi

Ekspres Media yang beralamat di Suncity Square, Jl. M. Hasibuan Blok

A40-41, Bekasi.

2. Secara teori, penelitian ini menggunakan 4 (empat) variabel yaitu tiga

variabel usability (kegunaan), information quality (kualitas informasi), dan

service interaction quality (kualitas layanan interaksi) dari metode

WebQual 4.0 dan satu variabel tambahan dari metode End-User Computing

Satisfaction (EUCS) yaitu Timeliness.

3. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan survey dalam bentuk kuesioner

baik secara langsung dan tidak langsung (online maupun offline). Kuesioner

dirancang dalam bentuk pertanyaan dengan 5 skala Likert, kemudian akan

11

disebarkan kepada pengguna yang sudah pernah mengakses website Radar

Bekasi.

4. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive

sampling.

5. Pengujian instrument dilakukan dengan uji vadilitas dan realibiltas, serta

untuk analisis outer model, inner model, dan uji hipotesis menggunakan

pendekatan PLS-SEM dengan SmartPLS versi 3.2.8.

1.5 Tujuan Penelitian

Bedasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam sub bab sebelumnya,

penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :

1. Melakukan analisis terhadap kualitas website RadarBekasi.id yang telah

ditentukan berdasarkan persepsi penggunanya dengan pendekatan

kuantitatif berdasarkan usability, information quality, service interaction

quality dan timeliness.

2. Mendapatkan nilai tingkat kepuasan pengguna website berita online

RadarBekasi.id bedasarkan model penelitian yang diajukan.

3. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi prioritas untuk diperbaiki dan

dipertahankan kualitasnya melalui WebQual 4.0

12

1.6 Hipotesis Penelitian

Gambar 1. 1 Model Penelitian

Penelitian ini melakukan pengukuran pengaruh hubungan antara

kebergunaan (usability), kualitas informasi (information quality), kualitas

interaksi layanan (service interaction quality), dan Timeliness. Gambar 1.1

merupakan kerangka pemikiran peneliti untuk mengajukan hipotesa, ada 4

(empat) hipotesa yang akan diuji, yaitu :

H1 : Usability mempunyai pengaruh signifikan terhadap user satisfaction

H2 : Information Quality mempunyai pengaruh signifikan terhadap user

satisfaction

H3 : Service Intercation Quality mempunyai pengaruh signifikan terhadap user

satisfaction

H4 : Timeliness mempunyai pengaruh signifikan terhadap user satisfaction

13

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun berlandaskan

instrument yang terdapat dalam metode WebQual 4.0. Terdapat 3 (tiga) variabel

dalam metode WebQual 4.0 yaitu usability quality (kualitas kegunaan),

information quality (kualitas informasi), dan service interaction quality

(kualitas interaksi layanan) (Barnes & Vidgen, 2002). Namun, pada penelitian

ini metode Webqual yang digunakan adalah WebQual yang dimodifikasi

dengan menambahkan variabel ke empat yang diadaptasi dari model End-User

Computing Satisfaction (EUCS) yaitu Timeliness (Putra et al, 2018).

Alasan peneliti menambahkan variabel Timeliness bertujuan untuk

mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu pada website dalam

menyajikan atau menyediakan informasi dan berita yang dibutuhkan oleh

pengguna atau pembacanya, tentunya hal tersebut sangat berhubungan dengan

sifat dari berita online itu sendiri yaitu real time dan up to date (Aprianti,2014)

Kemudian, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode

kuantitaif yaitu melakukan survei bertujuan untuk mengumpulkan data dan

dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden penelitian.

Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah masyarakat pengguna

website Radar Bekasi, kemudian sampel diambil dengan menggunakan teknik

purposive sampling (Nursiyono, 2015).

Penyebaran kuesioner kepada responden dilakukan secara langsung maupun

tidak langsung. Kemudian, jika kuesioner sudah terkumpul semua, hasil pada

kuesioner akan dipilih dan diklasifikasikan dengan bantuan software

14

pengolahan angka Ms. Excel 2019. Data yang telah didapatkan kemudian

dilakukan proses analisis model penelitian dengan outer model, inner model,

dan uji hipotesis dengan bantuan SmartPLS 3.2.8 (Yamin, 2011).

1.8 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan

sebagai berikut.

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi arsip dokumen yang

bisa bermanfaat sebagai landasan untuk penelitian berikutnya.

2. Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini antara lain :

a) Bagi pengguna (user) web atau masyarakat untuk menentukan

website yang baik sebagai rujukan dalam memperoleh informasi.

b) Bagi pengelola website sebagai masukan sehingga dapat membantu

dalam perbaikan dan pengembangan web.

c) Bagi nstansi terkait, secara umum hasil penelitian ini sebagai

referensi, masukan dan evaluasi mengenai website yang baik dan

bermanfaat.

d) Bagi peneliti untuk memperdalam teori – teori yang telah didapat

dibangku perkuliahan dan menambah wawasan tentang pengaruh

kualitas web terhadap kepuasan pengguna.

15

1.9 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan pembahasan akan terbagi menjadi lima bab,

yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti menjelaskan teori yang terkait dengan pembahasan

mengenai analisis kualitas website. Meliputi teori konsep sistem informasi,

definisi analisis kualitas website, internet, website, kualitas website, pengukuran

kualitas website, Webqual, End User Computing Satisfaction ,dan lain lain.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan metode proses pelaksanaan penelitian, mencakup

penjelasan-penjelasan tentang prosedur, populasi dan sampel, instrument

penelitian. Pengumpulan dan pemrosesan data, serta analisis data.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil analisis yang meliputi hasil demografis, hasil vadilitas

an reliabilitas, hasil pengolahan data, intrepertasi dan hasil pembahasan

mengenai kualitas website.

16

BAB 5 PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran atas hasil pelaksanaan

penelitian terutama terkait dengan website berita online RadarBekasi.id yang

dijadikan studi kasus.

17

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan atau grup dari sub sistem/komponen apapun, baik

fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama

secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu (Susanto, 2013). Sedangkan

menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts (1995) sistem adalah sebagai suatu

kumpulan komponen yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan dan keutuhan

yang kompleks di dalam tingkat tertentu untuk mengejar tujuan yang umum

(Jogiyanto, 2017). Pendapat lain mengemukakan sistem adalah kumpulan dari

elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software

yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran

tertentu yang sama (Maniah, 2017).

Definisi sistem dikelompokkan menjadi dua bagian yang menekankan pada

prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. Kedua kelompok ini

adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya,

namun tujuan dari pembentukannya sistem untuk mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan-sebelumnya dengan cara masukan (input) dan menghasilkan keluaran

(output) pada sebuah proses transformasi yang teratur (O’Brein & Markas, 2011).

18

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

sistem adalah kumpulan yang terdiri dari beberapa komponen atau subsistem yang

saling terkait untuk bekerja dan membuat transformasi yang teratur untuk mencapai

suatu tujuan.

2.1.2 Definisi Informasi

Informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk

memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana

perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan

kualitas dari peningkatan informasi (Romney & Steinbart, 2015). Pendapat lain

mengatakan Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini

atau saat mendatang (Kadir, 2003).

Sedangkan kualitas informasi bisa dikatakan baik, jika informasi tersebut

mempunyai 3 (tiga) hal berikut ini (Mustakini, 2009).

1. Akurat

Akurat yaitu informasi harus jelas mencerminkan maskudnya, artinya

informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.

Informasi yang akurat adalah informasi yang berasal dari sumber informasi

hingga sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang

dapat merusak atau merubah isi dari informasi tersebut.

2. Tepat waktu

Informasi yang dihasilkan harus up to date sehingga informasi tersebut tidak

terlambat sampai pada penerima. Karena informasi merupakan landasan

19

penting dalam pengambil keputusan, maka dapat berakibat fatal jika

informasi tersebut terlambat disampaikan.

3. Relevan

Informasi yang dihasilkan sesuai kebutuhan dan mempunyai manfaat untuk

penerimanya. Tetapi relevansi informasi setiap orang berbeda-beda

tergantung kebutuhan.

Melalui suatu tahapan menjadi informasi, penerima kemudian menerima

informasi tersebut lalu membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang

berarti menghasilkan satu tindakan yang lain akan membuat sejumlah data kembali.

Data tersebut akan ditangkap sebagai input diproses kembali lewat suatu model atau

tahap seterusnya membentuk satu siklus ( Jogiyanto, 1999).

Gambar 2. 1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 1999)

20

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data

yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan serta

menghasilkan sesuatu yang beguna bagi para penerimanya.

2.1.3 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan kerangka kerja yang mengkoordinasikan

sumber daya manusia dan komputer untuk mengubah masukan (input) menjadi

keluaran (output) yang berupa informasi guna mencapai sasaran-sasaran tertentu

setiap individu (Nugroho, 2017). Pendapat lain mengatakan sistem informasi adalah

komponen-komponen yang saling berkaitan yang bekerja bersama-sama untuk

mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menampilkan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengaturan, analisa, dan

visualisasi pada sebuah organisasi (Laudon, 2012).

Sistem informasi merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari komponen-

komponen bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

menghasilkan keluaran (output) dari setiap informasi yang diproses untuk

kebutuhan organisasi, bisnis maupun kepentingan lain yang digunakan melalui

perangkat lunak, basis data, bahkan proses manual yang terkait hal tersebut

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2012).

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sistem yang

mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi, dan hal tersebut

perlu melewati beberapa tahapan proses seperti pengumpulan data, pemrosesan

data, penyimpanan, dan pelaporan untuk mencapai tujuan dan sasarannya

21

2.2 Definsi Internet

Gambar 2. 2 Internet (Yakub, 2013)

Internet (Interconneted Network) adalah jaringan komputer yang

menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga dapat disebut

jaringan alam suatu jaringan yang luas”. Seperti halnya jaringan komputer lokal

maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi

yang sama yaitu TCP/IP (Tranmission Control Protol / Internet Protocol) (Sibero,

2011). Pendapat lain menjelaskan, internet adalah jaringan komputer internasional,

ribuan sistem komputer saling berhubungan satu dengan lainnya. Berdasarkan

definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan

global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang

memungkinkan terjadinya penyebaran informasi di antara jaringan-jaringan

tersebut (Yakub, 2013).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan

bahwa internet adalah suatu jaringan komunikasi antara komputer yang besar,

22

mencakup seluruh dunia dan berbasis pada sebuah protokol yang disebut TCP / IP.

Selain itu, internet dapat disebut sebagai sumber daya informasi yang dapat

digunakan oleh seluruh dunia dalam mencari informasi.

2.2.1 Jenis Layanan Internet

Layanan internet menawarkan banyak layanan dan fasilitas yang dapat

dimanfaatkan oleh semua orang yang membutuhkan informasi tidak terkecuali.

pengguna media online. Berberapa jenis-jenis layanan yang disediakan oleh

internet, diantaranya adalah (Fairus, 2007) :

1. World Wide Web (WWW)

Sistem yang menghubungkan antar dokumen Hypertext di internet. Melalui

web, orang dapat mengakses informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga

gambar, suara, dan film.

2. Electronic mail (E-mail)

Surat elektronik yang dikirimkan melalui internet. Dengan fasilitas ini,

orang biasa mengirim atau menerima surat dari dan ke pengguna internet ke

seluruh dunia.

3. Mailing List

Mailing list merupakan layanan internet yang menjadi ajang berdiskusi

dalam kelompok melalui email. Melalui layanan ini, orang dapat biasa

berdiskusi dan bertukar informasi dalam satu kelompok. Informasi yang

ingin dipertukarkan atau didiskusikan dapat dikirim dalam bentuk surat

elektronik.

23

4. E-Commerce

E-Commerce merupakan layanan internet yang digunakan untuk

kepentingan ekonomi. Toko online merupakan salah satu contoh dari

layanan e-commerce. Layanan ini sangat mudah dan praktis sebab

memudahkan kita, karena kita tidak perlu pergi ke toko untuk berbelanja

kebutuhan. Kita cukup membeli barang secara online tanpa adanya batasan

ruang dan waktu.

5. File Transfer Protocol (FTP)

FTP adalah mekanisme transfer data melalui internet. Melalui software

FTP, orang dapat mengirim dan menerima data atau file dari satu komputer

ke komputer lain, yang biasa disebut dengan upload.

6. Voice Over Internet Protocol (VOIP)

VOIP memungkinkan kita untuk berbicara melalui telepon dengan

menggunakan koneksi internet, sehingga tidak perlu menggunakan pulsa

dengan kata lain biaya gratis.

7. Internet Relay Chat (IRC)

IRC atau layanan chatting adalah salah suatu teknologi yang mana setiap

orang dapat berinteraksi dengan orang lain yang jaraknya jauh dengan

catatan jika computer anda atau orang terkait dilengkapi dengan WebCam.

24

2.3 Definisi Website

Website adalah sebutan untuk sekelompok halaman web (web page), yang

pada umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain atau sub domain di

World Wide Web di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web diakses dari

sebuah URL yang menjadi akar (root), disebut dengan homepage (halaman induk

atau halaman muka) dan umunya disimpan pada server yang sama (Kadir, 2003).

Pendapat lain mengungkapkan bahwa website adalah keseluruhan halaman-

halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.

Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling

berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya

disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung

disebut hypertext (Sovia & Febio, 2011).

Website adalah keseluruhan dari halaman-halaman situs yang biasanya

terdapat dalam sebuah domain atau subdomain yang berisi sebuah informasi,

sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling

berhubungan. Website sendiri dibagi menjadi dua jenis, (Simarmata, 2010):

a) Website statis, merupakan sebuah bentuk website dimana informasi yang

terdapat didalamnya tidak direncanakan untuk selalu update periodik.

Website jenis ini hanya menampilkan informasi yang bersifat tetap, seperti

profil perusahaan.

25

Gambar 2. 3 Contoh Website Statis (Mandom, 2020)

b) Website dinamis, merupakan bentuk website dimana informasi yang ada di

dalamnya dimaksudkan selalu berubah secara berkala. Website jenis ini

dapat berhubungan langsung dengan penggunannya dengan berbagai cara.

Contohnya website berita online.

Gambar 2. 4 Contoh Website Dinamis (Radarbekasi, 2020)

26

Bedasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian website

adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang memungkinkan semua

orang untuk mengakses dan mengolah informasi cepat dan interaktif.

2.3.1 Kualitas Website

Menurut Hyejeong dan Niehm dalam (Syaifullah & Soemantri, 2016)

mengungkapkan bahwa para peneliti terdahulu membagi dimensi kualitas website

menjadi lima yaitu :

1. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan

relevan.

2. Keamanan, meliputi kepercayaan, privasi, dan jaminan keamanan.

3. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan

kecepatan.

4. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain

kreatif dan atraktif.

5. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online dan customer

service.

Rayport dan Jaworski dalam (Kotler & Keller, 2009) mengatakan bahwa

website yang efektif menampilkan tujuh elemen desain yang disebut 7C, yaitu :

1. Context, tata letak dan desain.

2. Content, teks, gambar, suara, dan video yang ada di dalam website.

3. Community, bagaimana situs memungkinkan adanya komunikasi antar

pengguna.

27

4. Cutomization, kemampuan situs untuk menghantarkan dirinya pada

berbagai pengguna atau memungkinkan pengguna mempersonalisasikan

situs.

5. Communication, bagaimana situ memungkinkan komunikasi situs dengan

pengguna, pengguna dengan situs, atau komunikasi dua arah.

6. Connection, tingkat hubungan situs itu dengan situs lain.

7. Commerce, kemampuan situs untuk memungkinkan transaksi komersial.

2.4 Definisi Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis merupakan

penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui

keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Kemudian,

pendapat lain mengatakan bahwa analisis adalah mendefinisikan masalah dan

menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan

setiap masalah yang sedang diteliti. Analisis bekerja sama dengan pemakai dengan

cara mengembangkan hal baru dan mamperbaiki hal yang ada sekarang (Sutanta,

2011).

Menurut Spradley dalam (Sugiyono, 2014) mengatakan bahwa analisis

adalah sebuah kegiatan untuk mencari suatu pola selain itu analisis merupakan cara

berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk

menentukan bagian, hubungan antar bagian dan hubungannya dengan keseluruhan.

Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus kajian

menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/tatanan bentuk sesuatu

yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara lebih terang

28

ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk perkaranya (Sugiyono,

2014).

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis merupakan penguraian suatu

pokok secara sistematis dalam menentukan bagian, hubungan antar bagian serta

hubungannya secara menyeluruh untuk memperoleh pengertian dan pemahaman

yang tepat.

2.5 Definisi Pengukuran

Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi data secara

kuantitatif. Hasil dari pengukuran dapat berupa informasi-informasi atau data yang

dinyatakan dalam berntuk angka ataupun uraian yang sangat berguna dalam

pengambilan keputusan, oleh karena itu mutu informasi haruslah akurat (Umar,

1991). Pendapat lain mengatakan, pengukuran terdiri atas aturan-aturan untuk

mengenakan bilangan-bilangan kepada sesuatu obyek untuk mempresentasikan

kuantitas atribut pada obyek tersebut (Nikoloski, 2015). Sedangkan, menurut

Mehrens & Lehmann (1973) yang dikutip oleh (Arifin, 2017) mendefinisikan

pengukuran sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati perilaku

seseorang dan menggambarkannya dengan bantuan skala numerik atau sistem

pengkategorian.

2.6 Definisi Kualitas

Kualitas merupakan kesamaan atau kecocokan dengan persyaratan yang

ada, kecocokan untuk pemakaian dan perbaikan berkelanjutan, bebas dari

kerusakan atau cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan, atau melakukan segala

sesuatu yang membahagiakan (Tjiptono, 2004). Sedangkan pendapat lain

29

mengatakan kualitas produk dan jasa, kepuasan pelanggan, profitabilitas

perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi tingkat kualitas,

semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan yang dihasilkan, yang mendukung

harga yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah (Kotler & Keller, 2009).

Kualitas sebagai tingkat karakteristik yang menjadi identitas pada produk

dan jasa tersebut, yang telah memenuhi harapan atau persyaratan. Kualitas menjadi

sebuah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, proses, lingkungan dan

jasa manusia yang memenuhi atau melebihi harapan pihak-pihak yang

menginginkannya (Supadmi, 2009).

2.7 Definisi Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna merupakan istilah umum yang digunakan dalam bisnis.

Dalam konteks lingkungan sistem informasi menggunakan "kepuasan pengguna"

untuk mengevaluasi kinerja aplikasi sistem informasi lebih spesifik (Tarigan,

2008), karena pada dasarnya kepuasan pengguna sering menjadi variabel dependen

untuk menilai keefektifan sistem informasi dan penerimaaan dalam suatu penelitian

(Liu, 2004). Pendapat lain mengatakan kepuasan pengguna terhadap sistem

informasi dapat didefinisikan sebagai evaluasi yang efektif secara keseluruhan

dalam menilai persepsi pengguna akhir mengenai pengalaman mereka dalam

kaitannya dengan sistem informasi. (Chin et al, 2000).

Kepuasan pengguna adalah perasaan yang timbul dalam diri seseorang

karena telah membandingkan dan menilai kinerja yang dipersepsikan produk atau

jasa terhadap ekspektasi mereka sebagai pengguna. Jika kinerja gagal memenuhi

ekspektasi, pengguna akan merasa tidak puas. Tetapi jika kinerja sesuai dengan

30

ekspektasi, pengguna akan merasa puas. Kemudian, jika kinerja melebihi

ekspektasi, pengguna akan sangat puas atau muncul perasaan senang (Kotler &

Keller, 2009).

2.7.1 Metode Pengukuran Kepuasan Pengguna

Pemantauan dan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan telah menjadi

hal yang sangat esensial bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan langkah

tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan

pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan. Pada

prinsipnya kepuasan pelanggan itu dapat diukur dengan berbagai macam metode

dan teknik (Prihastono, 2012). Metode Pengukuran kepuasan pengguna (Kotler,

1996) mengidentifikasi 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu

sebagai berikut :

1. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-oriented)

perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk

menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan dari mereka. Informasi-

informasi ini dapat memberikan ide-ide untuk kedepannya dan dapat

dijadikan bahan evaluasi bagi perusahaan, lalu memungkinkannya untuk

bereaksi secara cepat dan tanggap untuk mengatasi setiap permasalahan

yang muncul.

2. Ghost shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pengguna

adalah dengan memperkerjakan beberapa orang untuk berperan atau

31

bersikap sebagai pelanggan atau pembeli produk perusahaan dan pesaing,

cara tersebut biasa disebut dengan ghost shopper. Kemudian mereka (ghost

shopper) melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan

kelemahan produk perusahaan dan pesaing dalam bisnis yang sama

berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk- produk tersebut.

3. Lost customer analysis

Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau

yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi.

Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customers

loss rate juga penting, di mana peningkatan customers loss rate

menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya. Hal

itu dilakukan agar menjadi pembelajaran kedepannya untuk dapat

mengambil kebijakan dalam hal perbaikan dan penyempurnaan.

4. Survei kepuasan pengguna

Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan

dengan metode survei, baik dengan survai melalui pos, telepon, maupun

wawancara pribadi. Melalui survai perusahaan akan memperoleh tanggapan

dan umpan balik (feedback) secara langsung dari pelanggan dan juga

memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian

terhadap para pelanggannya.

32

2.8 Definsi Media

Pengertian media dalam makna ringkas yaitu alat untuk menyampaikan atau

mengantarkan pesan-pesan bermuatan pelajaran atau pengetahuan bagi semua

orang (Arsyad, 2011). Makna secara luas media adalah manusia itu sendiri, karena

secara garis besar manusia sebagai media yang membangun suatu kondisi, sehingga

membuat seseorang mampu mendapatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

ketika informasi dan pesannya dapat tersampaikan (Gerlach & Ely, 1971).

Secara luas konsep tentang media yaitu sikap dan perbuatan yang

berhubungan dengan pengaplikasian ilmu oleh manusia itu sendiri, bukan hanya

sekedar teknologi yang berhubungan dengan alat, bahan, maupun benda. Media

adalah pesan, karena media membentuk dan mengendalikan skala serta bentuk

hubungan dan tindakan manusia (Achsin, 1986).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah manusia itu

sendiri yang membangun suatu kondisi dengan cara menyampaikan pesan,

menggunakan alat berupa saluran yang menjadi perantara agar sebuah pesan atau

informasi dapat cepat tersampaikan dengan baik sehingga seseorang memperoleh

pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

2.8.1 Definisi Media Massa

Media massa adalah istilah pada zaman tahun 1920-an yang ditujukan untuk

menyebut jenis media secara khusus yang di desain untuk menyebarkan pesan atau

informasi kepada masyarakat secara luas. Kelebihannya dibanding media lain yaitu

dapat mengatasi hambatan rung dan waktu dalam penyebarannya. Serta dapat

33

menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kehadapan khalayak (Santoso,

2013).

Pada hakikatnya media massa adalah sebagai alat komunikasi massa, dalam

arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan

media massa. Oleh karena itu, massa disini lebih menunjuk pada khalayak,

audience, penonton, pemirsa atau pembaca. Media massa merupakan alat utama

dalam komunikasi massa, keterkaitan antar fenomena itu tidak akan lepas dari

media massa. Ini berarti bagaimana media massa memengaruhi, membentuk, dan

mengarahkan hidup manusia. Bagaimana pula fenomena media massa bisa

menjelaskan berbagai aktivitas manusia dalam pergaulan sosialnya. Dengan kata

lain, komunikasi massa tidak akan bisa lepas dari proses dan peran media massanya.

Jadi keduanya saling mendukung satu sama lain (Nurudin, 2007).

Dalam menyampaikan suatu pesan kepada khalayak tentu komunikator

membutuhkan media untuk menyampaikan pesannya. Dan berbagai macam media

atau jenis komunikasi saat ini dapat digunakan untuk menyampaikan pesan

tersebut. Komunikasi massa yang digunakan pada saat ini terbagi tiga jenis

komunikasi massa (Nurudin, 2007), yaitu:

1. Media cetak, adalah media massa yang informasinya disebar

menggunakan teknik printing/cetak pada kertas seperti majalah, koran,

brosur, buku, surat kabar dan lain-lain.

2. Media elektronik, adalah media massa yang disalurkan melalui benda-benda

elektronik seperti radio, televisi, dan lain-lain, dengan menggunakan teknik

audio dan visual dalam penyampaian informasinya.

34

3. Media online, adalah media massa dengan komunikasi penyebarannya

melalui jaringan internet dalam penyampaian kepada khalayak.

Gambar 2. 5 Media Massa (Jarilangit, 2020)

35

2.8.3 Definisi Media Online

Gambar 2. 6 Media Online (Suarapapua, 2020)

Media online merupakan media baru (new media) dengan cara penyampaian

informasi yang berbeda dengan dua media konvensional lainnya, yakni media cetak

dan media elektronik. Media online membutuhkan perangkat berbasis komputer

dan memanfaatkan koneksi jaringan internet untuk menyampaikan dan menerima

informasi. Internet dengan karakternya yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu,

menjadikan pengguna internet bebas dalam bermedia. (Kurniawan, 2005). Dalam

hal ini yang termasuk kategori media online adalah portal website (situs web,

termasuk blog dan media sosial seperti facebook dan twitter), radio online, TV

online, dan email (Romli, 2012).

Kehadiran media online pada era globalisasi ini telah menambah

pebendaharaan media untuk menolong para pembacanya. Inilah salah satu produk

teknologi informasi yang telah berhasil merambah melalui jaringan internet. Akses

36

jaringannya yang cepat murah, dan mudah seolah telah menghipnotis publik untuk

bergantung pada media ini, khususnya untuk memperluas jaringan serta referensi

bagi para penggunanya. Kebutuhan masyarakat sangat tertolong melalui media

online. Melalui media online juga, sebuah revolusi informasi tengah terjadi,

sekaligus menguasai aktivitas manusia. Kini ia telah berkembang dengan jumlah

penggunanya yang sangat besar dan terus bertambah setiap saat, baik secara

perorangan maupu kelembagaan (Muhtadi, 2016).

Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam

praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah website berita. Website berita atau

portal berita memungkinkan pengaksesnya memperoleh informasi dengan berbagai

fitur dan fasilitas teknologi online yang terdapat berita didalamnya, hal tersebut

sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi. Content-nya

merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung,

misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi, dll; (Romli, 2012).

2.8.4 Karakterisitik Media Online

Media online memiliki beberapa karakteristik yang dapat dijadikan

pembanding dengan media konvensional, diantaranya sebagai berikut (Romli,

2012):

1. Kecepatan Informasi (Immediacy)

Kegiatan jurnalistik yang menggunakan jaringan internet sebagai media,

memiliki kelebihan dan keunggulan dibanding media konvesional, yakni

lebih cepat dalam penyebaran informasi kepada penerima informasi. Hal ini

juga mendukung salah satu nilai berita, yaitu aktualitas.

37

2. Pembaruan Informasi (Updating)

Karakteristik internet yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun,

membuat media online dapat memperbarui informasi yang telah

dipublikasikan sebelumnya dengan informasi yang lebih cepat dan lengkap,

selama masih relevan dengan informasi tersebut.

3. Timbal Balik (Interactivity)

Apabila dibandingkan dengan media cetak dan elektronik yang

komunikasinya berjalan satu arah, media online memberikan keleluasaan

kepada komunikan untuk memberikan umpan balik dengan waktu yang

relatif singkat. Salah satu contoh media online yang memiliki tingkat

interaktivitas yang tinggi yaitu discussion group atau forum. Media online

seperti portal berita juga selalu menyediakan kolom di bagian bawah berita

untuk komentar dari pembaca maupun keluhan untuk tim redaksi.

4. Personalisasi (Audience Control)

Pengguna media online memiliki self control, artinya komunikan diberikan

kebebasan untuk mengonsumsi informasi mana saja yang dianggap penting

atau menarik.. Dalam media online, pengguna dapat mencari informasi yang

diinginkan melalui mesin pencari (search engine) yang selalu disediakan

sebuah website. Sebab itu, banyak media online terutama portal berita

memberikan kategori terhadap berita yang mereka tayangkan.

5. Kapasitas Tidak Terbatas (Storage and Retrieval)

Karakteristik unggulan media online adalah tidak ada batasan kapasitas

untuk memproduksi dan mendistribusikan sebuah informasi. Media online

38

umumnya memiliki data bank atau database (pangkalan data) yang mampu

menampung berbagai macam informasi dalam jumlah masif, sehingga

audiens dapat mengakses informasi yang sudah lama sekalipun.

6. Pranala (Hyperlink)

Informasi yang dipublikasikan melalui media online dapat terhubung

dengan informasi terkait lainnya baik dalam situs yang sama atau berbeda

sekalipun. Seperti halnya suatu kutipan di dalam literatur.

7. Multimedia Capabillity

Media online memungkinkan bagi komunikator untuk menyertakan teks,

suara, gambar, bahkan video dan komponen lainnya yang berbasis

multimedia di dalam laman berita yang disajikan.

2.9 Definisi Berita

Berita dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah laporan

tercepat mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.. Pendapat lain mengatakan,

dalam The Oxford Paperback Dictionary dikutip oleh (Maharani, 2013) berita

didefinisikan sebagai informasi tentang peristiwa yang masih hangat dan terbaru.

Menurut Paul de Massenner dikutip (Maharani, 2013) berita adalah sebuah

informasi yang penting dan menarik perhatian serta menarik minat khalayak

pendengar. Sedangkan, menurut Charnley dan James M. Neal dalam (Maharani,

2013) berita adalah laporan yang layak disampaikan secepatnya kepada masyarakat

tentang suatu kejadian berupa peristiwa, opini, situasi atau kondisi yang penting,

menarik, dan masih relevan untuk disampaikan. Berita adalah, suatu pesan atau

informasi yang dapat menarik perhatian pembaca karena mencakup sisi human

39

interest (seperti emosi, ketegangan, dan lain-lain) namun harus berlandaskan ide

dan fakta (Sumadiria, 2005).

Menurut pendapat dari Romli (2012) unsur-unsur nilai berita yang pada saat

ini digunakan untuk memilih sebuah berita, adalah sebagai berikut:

1. Aktualitas atau ketepatan waktu. peristiwa yang baru saja terjadi dan sangat

relevan untuk disampaikan.

2. Faktual, yaitu peristiwa atau kejadian yang diambil dari kejadian nyata

(real). Peristiwa tersebut berdasarkan fakta yang benar terjadi, bukan

karangan maupun fiksi.

3. Penting, peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan dan berhubungan

dengan kepentingan orang banyak.

4. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.

2.10 Definisi Kualitas Jasa

Parasuraman, Berry dan Zeithaml, 1990 (Kotler, 2003) mengembangkan

conceptual model of service quality. Mereka memformulasikan sebuah model

kualitas pelayanan yang menyorot persyaratan-persyaratan utama agar dapat

menyajikan kualitas pelayanan yang dikehendaki. Menurut model ini, terdapat

lima gaps (kesenjangan) yang membuat perusahaan tidak mampu memberikan

pelayanan yang bermutu kepada para pelanggan. Kelima gap (kesenjangan)

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen

perusahaan; kesenjangan tersebut tercipta akibat manajemen perusahaan

salah mengerti terhadap apa yang diharapkan pelanggan.

40

2) Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan

pelanggan dan spesifikasi kualitas pelayanan; kesenjangan tersebut terjadi

akibat kesalahan penerjemahan persepsi manajemen perusahaan yang tepat

atas harapan para pelanggan perusahaan ke dalam bentuk tolok ukur kualitas

pelayanan.

3) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan

kepada pelanggan; keberadaan kesenjangan tersebut lebih diakibatkan oleh

ketidakmampuan sumber daya manusia perusahaan untuk memenuhi

standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan.

4) Kesenjangan antara pemberian pelayanan kepada pelanggan dan

komunikasi eksternal; kesenjangan tersebut tercipta karena perusahaan

ternyata tidak mampu memenuhi jani-janjinya yang dikomunikasikan

secara eksternal melalui berbagai bentuk promosi.

5) Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan pelayanan yang

diterima; kesenjangan tersebut ada sebagai akibat tidak terpenuhinya

harapan para pelanggan.

Menurut Parasuraman, Berry, dan Zethaml, 1990 yang dikutip oleh

Soetjipto (1997) diantara kelima kesenjangan di atas, kesenjangan kelimalah yang

paling penting dan kunci untuk menghilangkan kesenjangan tersebut adalah dengan

cara menghilangkan kesenjangan 1 hingga kesenjangan 4. Mereka mengusulkan

beberapa cara untuk menghilangkan kesenjangan 1 hingga kesenjangan 4 sebagai

berikut :

41

1) Menghilangkan kesenjangan 1 dengan memberikan kesempatan kepada

para pelanggan untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka kepada

perusahaan, mencari tahu keinginan dan harapan para pelanggan

perusahaan-perusahaan sejenis, mencari tahu keinginan dan harapan para

pelanggan melalui para perantara penjualan (intermediaries), melakukan

penelitian yang mendalam terhadap pelanggan-pelanggan penting,

menanyakan kepuasan para pelanggan setelah mereka bertransaksi dengan

perusahaan, mempertinggi interaksi antara perusahaan dan pelanggan,

memperbaiki kualitas komunikasi antar sumber daya manusia di dalam

perusahaan serta mengurangi birokrasi perusahaan.

2) Mehilangkan kesenjangan 2 dengan memperbaiki kualitas kepemimpinan

perusahaan, mempertinggi komitmen sumber daya manusia terhadap

kualitas pelayanan, standardisasi pekerjaan-pekerjaan tertentu terutama

yang rutin sifatnya serta penetapan tujuan yang ingin dicapai secara efektif

(atas dasar keinginan dan harapan pelanggan).

3) Menghilangkan kesenjangan 3 dengan memperjelas pembagian

pekerjaan,meningkatkan kesesuaian antara SDM, teknologi, dan pekerjaan,

mengukur kinerja dan memberikan balas jasa sesuai kinerja, memberikan

kewenangan yang lebih besar kepada SDM yang lebih 'dekat' dengan para

pelanggan, membangun kerjasama antara SDM serta memperlakukan para

pelanggan seperti bagian dari keluarga besar perusahaan.

4) Menghilangkan kesenjangan 4 dengan memperlancar arus komunikasi

antara unit personalia, pemasaran, dan operasional. Memberikan perhatian

42

yang lebih besar pada aspek-aspek vital kualitas pelayanan, menjaga agar

pesan-pesan yang disampaikan secara eksternal tidak membentuk harapan

para pelanggan yang melebihi kemampuan perusahaan serta mendorong

para pelanggan untuk menjadi pelanggan yang setia.

2.11 WebQual

WebQual adalah salah satu metode pengembangan dari ServQual yang

sebelumnya banyak digunakan untuk melakukan pengukuran kualitas jasa atau

service quality (Parasuraman et al, 1988). WebQual merupakan salah satu metode

atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna. WebQual

sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa

interaksi dalam penyusunan dimensi dan butir pertanyaan (Pratama, 2015).

Webqual merupakan alat untuk mengukur usability (kegunaan), information quality

(kualitas informasi), dan interaction quality (kualitas interaksi. Instrument dalam

metode WebQual dikembangkan melaui sebuah proses yang berlandaskan pada

“voice of customer”, sehingga implementasi dan pengembangannya megancu pada

konsep Quality Function Development (QFD).

WebQual telah mengalami beberapa kali perubahan dalam penyusunan

variabel dan butir-butir pertanyaannya, yaitu (Barnes & Vidgen, 2002):

1. WebQual 1.0

WebQual 1.0 merupakan versi pertama dari WebQual yang awal mulanya

dikembangkan dalam domain website salah satu sekolah bisnis di Inggris

dengan mengikuti acuan dari QFD (Barnes & Vidgen, 2000).

Pengembangan dari WebQual 1.0 ini menghasilkan 24 butir pertanyaan di

43

dalam 5 variabel yang terdiri dari ease of use, experience, information,

communication, dan integration. Namun, kekurangan WebQual versi

pertama ini terlalu fokus pada information quality (kualitas infromasi)

sehingga melupakan aspek penting lainnya.

2. WebQual 2.0

WebQual 2.0 hadir dalam 3 (tiga) area yang berbeda yaitu quality of

website, quality of information, dan quality of service interaction (Pratama,

2015). Kelemahan WebQual 2.0 adalah mengabaikan aspek information

quality yang menjadi fokus WebQual 1.0, karena terlalu fokus pada aspek

interaction quality (Rahmaini, 2018).

3. WebQual 3.0

WebQual 3.0 adalah pengembangan dari WebQual 1.0 dan WebQual 2.0

yang masih dijumpai kekurangan karena terlalu berfokus pada satu aspek.

Dalam pengembangan Webqual 3.0 ditemukan bahwa kualitas sebuah

website dapat dikelompokan ke dalam tiga area yaitu site quality,

information quality, dan service interaction quality (Rahmaini, 2018).

4. WebQual 4.0

WebQual 4.0 yang diperoleh dari pengembangan WebQual versi 1 sampai

3 dan juga dikembangkan dari SERVQUAL. WebQual terdiri dari 3

variabel yaitu :

a) Usabality (Kegunaan)

Usability berhubungan dengan segi rancangan pada website yang

digunakan pengguna (Barnes dan Vidgen, 2002). Kualitas usability

44

meliputi kemudahan website untuk dipelajari, kemudahan untuk

dimengerti, kemudahan untuk ditelusuri, kemudahan untuk digunakan,

kemenarikan website, interface yang menyenangkan, memiliki

kompetensi yang baik dan memberikan pengalaman baru yang

menyenangkan (Sastika, 2016).

b) Information Quality

Information Quality berhubungan dari segi kelayakan informasi dan

kualitas konten untuk disampaikan kepada penggunannya (Barnes &

Vidgen, 2002). Kualitas informasi meliputi informasi yang akurat,

informasi yang dapat dipercaya, informasi yang up to date, informasi

sesuai dengan topik bahasan, kemudahan informasi untuk dimengerti,

kedetailan informasi dan informasi yang disajikan dalam format desain

yang sesuai (Sastika, 2016).

c) Service Interaction Quality

Service Interaction Quality berhubungan dengan perasaan yang dialami

pengguna ketika mereka menggunakan website lebih detail (Napitupulu,

2017; Rahmani, 2018). Kualitas interaksi meliputi kemampuan

memberikan rasa aman saat transaksi, memliki reputasi yang bagus,

memudahkan komunikasi, menciptakan perasaan emosional yang lebih

personal, memiliki kepercayaan dalam memberikan informasi pribadi,

mampu menciptakan komunitas yang spesifik, memberikan keyakinan

bahwa janji yang disampaikan akan ditepati (Sastika, 2016).

45

Tabel 2. 1 Dimensi dan Indikator WebQual 4.0 (Barmes dan Vidgen, 2002)

Dimensi Indikator Webqual 4.0

Usabiliy Quality

1 I find the site easy to learn to operate (Saya menemukan situs ini mudah

untuk dioprasikan)

2 My interaction with the site is clear and understandable (Interaksi

dengan situs jelas dan mudah dimengerti)

3 I find the site easy to navigate (Situs memiliki petunjuk yang jelas)

4 find the site easy to use (Situs mudah digunakan)

5 The site has an attractive appearance (Situs memiliki tampilan yang

menarik)

6 The design is appropriate to the type of site (Desain sesuai dengan tipe

situsnya)

7 The site conveys a sense of competency (Situs ini meningkatkan

kompetensi/persaingan)

8 The site creates a positive experience for me (Situs ini memberikan

pengalaman positif untuk saya)

Information Quality

9 Provides accurate information (Menyediakan informasi yang akurat)

10 Provides believable information (Menyediakan informasi yang dapat

dipercaya)

11 Provides timely information (Menyediakan informasi yang tepat

waktu/up to date)

12 Provides relevant information (Menyediakan informasi yang relevan)

13 Provides easy to understand (Menyediakan informasi yang mudah

dimengerti)

14 Provides information at the right level of detail (Menyediakan informasi

secara detail)

15 Presents the information in an appropriate format (Memberikan

informasi dalam format yang sesuai)

Service Interaction Quality

16 Has a good reputation (Memiliki reputasi yang baik)

17 It feels save to complete transaction (Memberikan rasa aman saat

46

melakukan transaksi)

18 My personal information feels secure (Informasi pribadi saya

tersimpan dengan aman)

19 Creates a sense of personalization (Menciptakan kesan personal)

20 Convey a sense of community (Memiliki komunitas)

21 Makes it easy to communicate with the organization (Memberikan

kemudahan untuk berkomunikasi dengan organisasi)

22 I feel confident that goods/services will be delivered as promised (saya

merasa yakin barang/pelayanan akan dikirim sesuai dengan yang

dijanjikan)

47

2.12 End-User Computing Satisfaction (EUCS)

End User Computing Satisfaction (EUCS) diperkenalkan untuk pertama

kalinya oleh Doll dan Torkzadeh (1988) dengan skala likert serta 12 item indikator

(Suzanto & Sidharta, 2015). EUCS menjadi salah satu metode untuk mengevaluasi

secara keseluruhan atas sistem informasi yang digunakan oleh pengguna sistem

informasi sehubungan dengan pengalaman pengunaan sistem informasi tersebut

(Chin & Lee, 2000).

Definisi End User Computing Satisfaction menurut Doll dan Torkzadeh di

dalam (Damayanti et al, 2018) adalah evaluasi secara keseluruhan berdasarkan pada

pengalaman mereka sebagai pengguna dalam menggunakan sistem tersebut.

Evaluasi menggunakan model ini lebih berfokus pada kepuasan pengguna akhir

terhadap aspek teknologi, dengan melihat dan menilai dari segi isi konten,

keakuratan, format, ketepatan waktu, dan kemudahan penggunaan sistem yang

ditampilkan pada gambar berikut:

Gambar 2. 7 EUCS (Damayanti et al, 2018)

48

Berikut adalah pemaparan dari masing-masing variabel dalam model End-

User Computing Satisfaction, yaitu:

1. Content

Kegunaan variabel content untuk mengukur kepuasan pengguna ditinjau

dari segi kesesuaian isi konten yang dihasilkan dari suatu sistem. Hal

tersebut pada umumnya berupa fungsi dan modul yang dapat digunakan

oleh pengguna dan informasi yang disajikan oleh sistem. Variabel content

dapat mengukur apakah sistem tersebut menghasilkan informasi yang sesuai

dengan kebutuhan pengguna. Semakin informatif maka tingkat kepuasan

dari pengguna akan semakin tinggi untuk sistem tersebut (Rasman, 2012).

2. Accuracy

Variabel accuracy guna mengukur kepuasan pengguna melihat dari segi

keakuratan data ketika sistem menerima input dan proses mengolah data

tersebut menjadi sebuah informasi. Menilai keakuratan sistem ini dapat

diukur dengan seberapa sering sistem menghasilkan output atau keluaran

yang salah ketika mengolah data masukan dari pengguna (Rosalina, 2017).

3. Format

Variabel format guna mengukur kepuasan pengguna dari segi tampilan dan

estetika antarmuka sistem, format dari informasi yang ditampilkan oleh

sistem memberikan kemudahan bagi pengguna ketika menggunakan sistem

dan hal itu dapat mempengaruhi tingkat efektifitas dari pengguna (Rasman,

2012).

49

4. Ease of Use

Variabel ease of use merupakan variabel yang menilai dari sisi pengguna

saat menggunakan sistem seperti proses input data, mengolah data, dan

mencari suatu informasi, oleh karena itu variabel ini berguna untuk

mengukur kepuasan pengguna dari segi kemudahan atau user friendly

(Rosalina, 2017).

5. Timeliness

Variabel Timeliness merupakan variabel yang menilai dari sisi ketepatan

waktu pada sistem sehingga dapat dikategorikan sistem yang real time. Oleh

karena itu, variabel ini digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna dari

segi menghasilkan data maupun informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Hal tersebut tentu berkaitan dengan ketepatan waktu pada sistem, yang

mempengaruhi tingkat efektifitas dari pengguna (Rosalina, 2017).

Dalam perkembangannya, tolak ukur model EUCS ini mengacu pada butir-

butir pertanyaan yang merepresentasikan masing-masing variabel. Berikut

pertanyaan-pertanyaan dari setiap variabel adalah sebagai berikut (Doll &

Torkzadeh, 1988):

50

Tabel 2. 2 Model Pengukuran End-User Computing Satisfaction

Content Apakah sistem memberikan informasi yang tepat yang Anda butuhkan?

(Does the system provide the precise information you need?)

Apakah konten informasi memenuhi kebutuhan Anda? (Does the

information content meet your needs?)

Apakah sistem memberikan laporan yang tampaknya persis seperti

yang Anda butuhkan? (Does the system provide reports that seem to be

just about exactly, what you need?)

Apakah sistem memberikan informasi yang cukup? (Does the system

provide sufficient information?)

Accuracy Apakah sistemnya akurat? (Is the system accurate?)

Apakah Anda puas dengan akurasi sistem? (Are you satisified with the

accuracy of the system?)

Format Apakah menurut Anda keluaran disajikan dalam bentuk yang

bermanfaat? (Do you think the output is presented in a useful format?)

Apakah informasinya jelas? (Is the information clear?)

Ease of Use Apakah sistemnya ramah pengguna? (Is the system user friendly?)

Apakah sistemnya mudah digunakan? (Is the system easy to use?)

Timeliness Apakah Anda mendapatkan informasi yang Anda butuhkan pada

waktunya? (Do you get the information you need in time?)

Apakah sistem memberikan informasi terbaru? (Does the system

provide up-to-date information?)

2.13 Metode Kuantitatif dalam Penelitian Sistem Informasi

2.12.1 Jenis Data

Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang mencerminkan karakteristik

dari individu-individu dari sebuah populasi. Data dapat berupa angka, huruf, suara,

51

maupun gambar. Berdasarkan jenisnya, data dapat diklasifikasikan ke dalam 2

(dua) jenis, yaitu (Hasibuan, 2007) :

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang dipaparkan dalam bentuk angka-

angka.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang

mengandung makna.

2.13.1 Skala Likert

Skala Likert diambil dari nama Rensis Likert, yang fungsinya menerbitkan

suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Skala ini banyak digunakan dalam

riset berupa survei karena dapat mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Skala likert

adalah alat ukur skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket, yaitu

dengan cara data yang sudah terkumpul melalui tahap kuesioner, kemudian diolah

dalam bentuk kuantitatif, lalu menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah

dijawab oleh responden pada kuesioner tersebut. Dimana pemberian skor tersebut

berdasarkan syarat dan ketentuan sebelumnya (Sugiyono, 2013). Umumnya pada

skala likert disediakan lima pilihan skala dengan format seperti [1] sangat setuju,

[2] setuju, [3] netral, [4] tidak setuju, dan [5] sangat tidak setuju (Siregar, 2013).

52

2.14 Teknik Pengumpulan Data

2.13.1 Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan

teori terlebih dahulu. Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis,

penemuan, analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan

dengan masalah penelitian. Studi pustaka dapat dilakukan dengan membaca dan

mempelajari buku-buku, diktat, catatan, makalah dan artikel baik cetak maupun

elektronik yang berhubungan dengan penelitian (Nazir, 2009).

2.13.2 Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang

dilakukan. Observasi atau pengamatan (observation) merupakan salah satu teknik

pengumpulan data fakta (fact-finding technique) yang cukup efektif untuk

mempelajari suatu sistem (Jogiyanto, 2005). Sedangkan pendapat lain menyatakan

bahwa observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian

untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Sudaryono, 2015).

2.13.3 Wawancara

Wawancara merupakan proses untuk mendapatkan keterangan atau

informasi untuk tujuan penelitian, hal tersebut dilakukan guna mendapatkan studi

pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti (Sugiyono, 2009).

Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab, melalui tatap muka secara

langsung maupun wawancara secara tidak langsung menggunakan alat seluler

seperti handphone atau telepon (Nazir, 2009).

53

2.13.4 Kuesioner/Angket

Kuesioner atau angket merupakan teknik instrument pengumpulan data

yang digunakan sebagai alat bantu dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009).

Namun, pada umumnya kuesioner atau angket merupakan kegiatan yang digunakan

oleh banyak peneliti untuk mengumpulkan data secara tidak langsung (Guritno et

al., 2011).

2.13.5 Populasi dan Teknik Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Pendapat

lain mengatakan, populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau hal hal

yang menarik para peneliti berkeinginan untuk menyelidiki (Sekaran & Roger,

2009).

Sampel adalah bagian dari populasi itu sendiri. Sampel terdiri dari beberapa

orang yang terpilih untuk mewakili dari banyaknya jumlah populasi (Sekaran &

Roger, 2009). Sampel harus mempunyai karakteristik untuk mewakili populasi

tersebut, Bila populasi dengan jumlah yang besar, maka peneliti akan menemui

beberapa masalah contohnya seperti keterbatasan dana, waktu dan tenaga.

Solusinya peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut,

dengan cara sampel yang diambil dari populasi harus memenuhi kualifikasi dan

representative (mewakili).

54

Pengambilan sampel secara umum prosedurnya terbagi menjadi dua yaitu

pengambilan sampel probabilitas dan nonprobabilitas. Keduanya memiliki teknik-

teknik pengambilan sampel. Berikut adalah penjelasan prosedur beserta teknik-

teknik pengambilan sampel (Abdillah, 2018):

1. Sampel Probabilitas

Melakukan pemilihan atau pengambilan sampel dari sampling frame, yaitu

sebuah populasi yang informasinya diketahui.

a) Simple Random Sampling

Pada teknik pengambilan sampel ini, sampel dari sebuah populasi

dipilih dan diambil dengan acak dan tidak menggunakan aturan tertentu.

Teknik ini menjadi efektif dan efisien untuk digunakan pada populasi

yang memiliki sifat homogen.

b) Systematic Random Sampling

Pada teknik pengambilan sampel ini, sampel dari sebuah populasi

dipilih dan diambil dengan acak tetapi sistematis. Populasi yang

memiliki karakteristik sedikit lebih heterogen lebih tepat untuk

menggunakan teknik ini.

c) Stratified Random Sampling

Pada teknik pengambilan sampel ini, sampel dari sebuah populasi

dipilih dan diambil dengan acak namun didasarkan pada strata tertentu.

d) Cluster Sampling

Pada teknik pengambilan sampel ini, sampel dari sebuah populasi

dipilih dan diambil dengan acak dalam kluster tertentu.

55

e) Double Sampling

Teknik pengambilan dan pemilihan sampel ini dilakukan secara acak

dengan mengkombinasikan dua atau tiga teknik sebelumnya.

2. Sampel Nonprobabilitas

Melakukan pemilihan atau pengambilan sampel bukan dari sampling frame,

artinya informasi populasinya tidak diketahui.

a) Convenience Sampling

Teknik pemilihan sampel ini didasarkan pada prinsip kemudahan dalam

melakukan pengambilan dan pemilihan sampel.

b) Purposive Sampling

Pada teknik ini, pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan

kriteria-kriteria tertentu dan penilaian peneliti untuk dapat mengarahkan

sampel penelitian terpilih sesuai dengan tujuan penelitian. Kelebihannya

adalah pengambilan sampel dengan teknik ini dapat dikatakan sudah

cukup baik dikarenakan telah sesuai dengan pertimbangan peneliti dan

dapat mewakili populasi, selain itu juga sumber data yang dipilih secara

tepat dan telah sesuai dengan variabel yang akan diteliti.

c) Incidental Sampling

Teknik ini adalah menentukan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat

dijadikan sampel apabila sesuai untuk menjadi sumber data.

56

d) Snowball Sampling

Teknik ini digunakan saat sampel sulit untuk ditemukan secara

langsung. Cara khusus diperlukan oleh peneliti untuk mendapatkan data

dari sampel penelitian. Pada umumnya penggunaan teknik ini adalah

oleh studi-studi kualitatif dan studi sains kritis.

2.15 PLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation Modeling)

SEM (Structural Equation Modeling) merupakan metode analisis data

multivariat yang sering digunakan dalam sejumlah peneltian karena dapat menguji

model kausal linier dan aditif yang didukung secara teoritis (Wong, 2013). Metode

SEM melakukan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara simultan, karena

pada dasarnya metode ini mempunyai karakteristik untuk melakukan analisis antara

variabel independen dan dependen secara langsung. Kemudian, kelebihan lainnya

mampu mengukur kesalahan secara langsung dan dapat menganalisis pola

hubungan antara konstruk laten dan indikatornya. (Sholihah & Salamah, 2013).

Partial Least Square (PLS) PLS merupakan salah satu metode statistika

SEM berbasis varian yang dirancang untuk dapat menyelesaikan regresi berganda

saat terjadi masalah yang spesifik pada data, misalnya sampel penelitian dengan

ukuran kecil, terdapat data yang hilang (missing values) dan multikolinearitas,

(Abdillah, 2018). Pendapat lain mengatakan, PLS merupakan metode analisis yang

powerfull karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Cara pendekatan pada

metode PLS tidak mengasumsikan data berupa nominal, kategori, interval, dan

rasio (distribution free) (Ghozali, 2014).

57

PLS menggunakan metode bootstrapping atau disebut penggandaan secara

acak, dimana hal tersebut tidak akan menjadi masalah bagi asumsi normalitas

terhadap PLS. Selain itu, PLS tidak mensyaratkan jumlah minimum sampel yang

akan digunakan dalam penelitian, bahkan sampel yang kecil dapat tetap

meggunakan PLS, karena itu dalam pemodelan PLS tidak memerlukan data dengan

distribusi normal dan dapat digolongkan dalam jenis non-parametrik (Husein,

2015).

Tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk melakukan prediksi. Dimana

maksud dari melakukan prediksi adalah untuk memprediksi hubungan antar

konstruk dan mendapatkan nilai variabel laten dengan tujuan memprediksi.

Mendefinisikan variabel laten adalah dengan cara mencari nilai linear agregat yang

berasal dari setiap indikatornya. Weight estimate yaitu model pengukuran yang

menghubungkan antara indikator dengan konstruknya (outer model) dispesifikasi,

kemudian hasilnya diminimumkan (residual variance), kemudian dapat

menciptakan nilai variabel laten, nilai tersebut diperoleh berdasarkan bagaimana

model struktural yang menghubungkan antar variabel laten (inner model) (Ghozali,

2014).

2.14.1 Evaluasi Pengukuran Model (Outer Model)

Model pengukuran yang disebut outer model ini menunjukan bagaimana

variabel manifest merepresentasikan variabel laten untuk diukur. Pengujian

meliputi empat tahap yaitu individual item reliability, internal consistency atau

construct reliability, average variance extracted. Ketiga pengukuran tersebut untuk

mengukur besarnya korelasi antara indikator dengan variabel laten, dan tahap

58

selanjutnya dilakukan pemeriksaan discriminant validity. Pengkuran ini

dikelompokkan dalam convergent validity (Yamin & Kurniawan, 2011).

Tahap uji convergent validity dari pemeriksaan individual item reliability

berlandaskan pada nilai standardized loading factor. Nilai standardized loading

factor menggambarkan besarnya korelasi antara setiap item pengukuran (indikator)

dengan variabel lainnya. Nilai loading factor 0.4 – 0.5 dapat dihapus dari indikator

jika meningkatkan nilai composite reliability, tetapi masih dapat dipertimbangkan

jika nilai pada batas aman (Hair et al., 2011) Nilai loading factor antara 0.5 – 0.6

dikatakan cukup namun belum dikatakan ideal (Ghozali, 2015). Nilai loading factor

di atas 0.7 merupakan nilai yang ideal dan baik, artinya bahwa indikator tersebut

dikatakan valid

Tahap berikutnya yaitu internal consistency reliability dapat dilihat dari

nilai composite reliability. Internal consistency reliability merupakan sebuah

pengujian atau test menilai karakteristik atau kualitas yang sama. Konstruk

dinyatakan reliable jika nilai composite reliability diatas 0.7, meskipun nilai 0.6

masih dapat diterima (Abdillah & Mustakini, 2015).

Pemeriksaan selanjutnya yaitu melihat nilai average variance extracted

(AVE). Nilai ini digunakan untuk mengukur banyaknya varian yang dapat diambil

oleh konstruknya dibandingkan dengan variansi yang ditimbulkan oleh kesalahan

pengukuran.. Nilai AVE minimal 0.5 menunjukan ukuran dengan angka yang ideal

(Yamin & Kurniawan, 2011; Ghozali, 2011). Cara menghitungnya, variabel laten

dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah variance dari masing-masing

59

indikator, kemudian nilai ini didapat dari hasil penjumlahan kuadrat loading factor

dibagi dengan error.

Discriminant validity adalah pemeriksaan tahap terakhir dari dievaluasi

pengukuran model (outer model). Nilai ini dilihat bedasarkan nilai cross loading,

kemudian membandingkan nilai AVE dengan kuadrat nilai korelasi antar konstruk.

Ukuran cross loading adalah membandingkan korelasi indikator dengan

konstruknya dan konstruk blok lainnya. Jika korelasi antara konstruk dengan setiap

indikatornya lebih tinggi daripada korelasi dengan konstruk lainnya, maka konstruk

tersebut dapat dikatakan memprediksi indikatornya lebih baik daripada konstruk

lainnya (Wong, 2013). Berikut adalah contoh diagram hasil analisis outer model:

Gambar 2. 8 Hasil Analisis Outer Model

60

2.14.2 Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Inner model atau model struktural adalah analisis model struktural

dilakukan melalui enam tahapan pemeriksaan, Tahapan pemeriksaan atau

pengujian yang dilakukan dengan cara melihat signifikansi antar konstruk path

coefficient (𝛽), coefficient of determination (𝑅2), t-test menggunakan metode

bootstrapping, effect size (𝑓2), predictive relevance (𝑄2), dan relative impact (𝑞2)

(Hair et al., 2014; Ghozali, 2011):

a) Uji Path Coefficient (𝛽)

Tahapan uji path coefficient dilakukan dengan melihat signifikansi

hubungan antar konstruk. Artinya, pengujian ini melihat hubungan penting

antar konstruk atau variabel dimana koefisien jalur menggambarkan

pengaruh kekuatan hubungan antar konstruk.. Uji path coefficient diuji (𝛽)

dilihat dari nilai ambang batas 0,1 untuk menyatakan bahwa jalur (path)

mempunyai pengaruh di dalam model yang diajukan.

b) Uji Coefficient of Determination (𝑅2)

Pemeriksaan coefficient of determination (𝑅2) dilakukan tujuan utamanya

adalah memprediksi hasil di masa depan atau pengujian hipotesis,

berdasarkan informasi terkait lainnya, karena tujuannya memberikan

ukuran seberapa baik hasil yang diamati oleh replikasi model. Batasan

standar pengukurannya sekitar 0,67 sebagai kuat, sekitar 0,33 moderat, dan

0,19 atau dibawahnya menunjukkan tingkat varian lemah.

61

c) Uji T-test

Tahap uji hipotesis atau t-test yaitu metode pengambilan keputusan yang

bedasarkan analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol dan tidak

terkontrol (observasi). Pada pengujian t-test ini dilakukan untuk menguji

hipotesis-hipotesis pada model penelitian, dengan menggunakan metode

bootstrapping dengan uji two-tailed menggunakan tingkat signifikansi 5%,

dengan syarat hipotesis dapat diterima jika nilai t-test lebih besar dari

ambang batas angka 1,96.

d) Uji Effect Size (𝑓2)

Contoh effect size adalah korelasi antara dua variabel, mengetahui

perbedaan rata-rata, bahkan mengetahui sesuatu resiko yang terjadi

Pengujian effect size (𝑓2 ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh salah

satu variabel terhadap variabel lainnya dalam struktur model dengan nilai

ambang batas sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk menengah, dan

0,35 untuk pengaruh besar.

e) Uji Predictive Relevance (𝑄2)

Pada tahap ini menguji nilai 𝑄2 untuk membuktikan bahwa variabel tertentu

yang terdapat dalam model penelitian mempunyai keterkaitan dengan

variabel lainnya secara prediktif (predictive relevance) dengan ambang

batas pengukuran diatas 0 (nol). Uji ini dilakukan dengan metode

blindfolding.

62

f) Uji Relative Impact (𝑞2)

Pengujian terakhir yaitu dengan melihat nilai 𝑞2 (relative impact). Pada

tahap ini masih menggunakan metode blindfolding seperti sebelumnya,

tujuannya mengukur pengaruh yang relatif sebuah keterkaitan prediktif

untuk variabel tertentu dengan variabel lainnya dengan nilai ambang batas

sekitar 0,35 untuk pengaruh besar, 0,15 untuk pengaruh menengah/sedang,

dan 0,02 untuk pengaruh kecil.

2.16 Definisi Reliability

Reliability mempunyai asal kata rely dan ability,. Bila kata rely dan ability

digabungkan, akan mengarah kepada pengetahuan dan pemahaman tentang

kemampuan alat ukur untuk menjadi sandaran pengambilan keputusan serta dapat

dipercaya. Jika kata reability diterjemahkan merupakan kata dari reliabilitas

(Widodo, 2006).

Pengertian reliabilitas menurut Wiersa di dalam (Khumaedi, 2012)

menyatakan reliabilitas adalah konsistensi dari suatu instrument untuk mengukur

sesuatu yang hendak diukur. Pendapat lain mengatakan menurut Gronlund (1982)

dikutip oleh (Khumaedi, 2012) menjelaskan bahwa reliabilitas ialah konsistensi

skor yang terdapat pada instrument, yaitu seberapa jauh konsistensi skor tersebut

dari satu pengukuran ke pengukuran lain. Dalam konteks ini menurut Suryabrata di

dalam (Widodo, 2006) bahwa makna secara luas, reliabilitas adalah alat ukur

menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan mencerminkan

perbedaan atribut yang sebenarnya, dan mempunyai karakteristik yang dapat

dipertimbangkan jika disebabkan oleh kesalahan peluang.

63

2.17 Internal Consistency Reliability

Menurut Azwar dikutip oleh (Khumaedi, 2012) pengujian internal

consistency reliability menggunakan satu instrument sehingga pengujiannya hanya

dapat dilakukan sekali. Cara pengujian ini dengan teknik pembelahan instrument

menjadi komponen-komponen yang berisikan beberapa butir dalam jumlah

tertentu, dimana selalu diutamakan agar terbentuk belahan yang setara atau bisa

disebut parallel, sehingga menghasilkan estimasi koefisien yang akurat.

Menghitung pengujian internal consistency reliability dapat dilakukan

dengan bermacam-macam rumus dan berbagai cara. Hal tersebut yang membuat

pengujian ini banyak digunakan oleh para peneliti, karena pengujiannya dapat

dilakukan tanpa perlu pengulangan, sehingga masalah-masalah yang timbul dapat

dihindari (Khumaedi, 2012).

2.18 SmartPLS

SmartPLS atau Smart Partial Least Square adalah software statistik yang

dikembangkan oleh Institute of Hamburg Germany dengan tujuan yaitu untuk

menguji hubungan antara konstruk dengan konstruk lainnya. Penggunaan

SmartPLS lebih dianjurkan dibanding software statistik sejenis seperti Lisrel dan

Amos, jika peneliti memiliki masalah dengan keterbatasan jumlah sampel

sementara model yang diajukan lebih kompleks.

Ada 4 (empat) kelebihan bagi para peneliti untuk menggunakan SmartPLS.

Kelebihan pertama yaitu digunakan jika model yang diajukan kompleks terlihat dari

variabel laten yang banyak.. Alasan kedua, PLS dapat digunakan untuk model path

dengan ukuran sampel yang kecil. Alasan ketiga, algoritma dalam PLS tidak

64

terbatas hanya untuk hubungan indikator dengan konstrak latennya dan algoritma

PLS dipakai juga untuk hubungan yang bersifat formatif. Alasan keempat yaitu

didalam smartPLS terdapat dua model evaluasi yaitu outer model dan inner model

(Wong, 2013; Yamin & Kurniawan, 2011).

2.19 Penelitian Sejenis

Suatu penelitian umumnya didasari oleh landasan dari hasil penelitian-

penelitan sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti telah membaca 10 jurnal yang

berkaitan dengan penelitian ini. Adapun penelitian-penelitian sejenis yang

dijadikan acuan adalah seperti yang terdapat pada Tabel 2.3

65

Tabel 2. 3 Literatur Sejenis

No Judul Penelitian dan Peneliti Metode Variabel Hasil

1 Webqual: An Exploration of

Web-site Quality

(Stuart Barnes & Richard Vidgen,

2000)

Quality Function

Development (QFD)

Hasil penilitian ini menyatakan awal tebentuknya WebQual

1.0 dengan 4 (empat) variabel yaitu, Ease of Use, Experience,

Information, Communication and Integration.

2 An Integrative Approach To The

Assessment Of E-Commerce Quality

(Stuart Barnes & Richard Vidgen,

2002)

WebQual 4.0 Usability, Informatiion

Quality, Service

Interaction Quality

Hasil penelitian menyatakan bahwa indikator “informasi yang

akurat” menjadi indikator terpenting yang terletak pada

variabel Information. Dari perbandingan pengukuran yang

dilakukan pada tiga studi kasus menemukan hasil bahwa

Amazon unggul di ketiga variabel WebQual.

3 Measuring Web site quality

improvements: a case study

of the forum on strategic

management knowledge

exchange

(Stuart Barnes & Richard Vidgen,

2003)

WebQual 4.0 Kegunaan

(Usability), Kualitas

informasi

(Information quality),

Kualitas interaksi

layanan (Service

Interaction quality),

dan Desain (Design)

Penelitian menyatakan kualitas website meningkat

secara signifikan setelah di desain kembali (re-design).

Kemudian, menurut pengguna kualitas informasi paling

sedikit peningkatannya dibandingkan dimensi lainnya.

4 User Satisfaction Using Webqual

Instrument:

A Research on Stock Exchange of

Thailand (SET)

(Tarigan, 2008)

WebQual 4.0 dan End-

User Computing

Satisfaction (EUCS)

Usability, Informatiion

Quality, Service

Interaction Quality,

User Satisfaction

Hasil penelitian menyatakan dalam variabel Information

Quality sebuah sistem akan menjadi sangat penting. Pengguna

meyakini dan memiliki sikap positif tentang sistem, mereka

percaya bahwa menggunakan sistem tersebut dapat

meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka.

66

5 Measuring Customer Satisfaction

on Webqual Dimension for Online

Banking : An Empirical Study

(Dr. Shubbam Gosmawi, 2016)

WebQual 4.0 Usability, Informatiion

Quality, Service

Interaction Quality

Hasilnya menunjukkan bahwa konsumen sangat puas dengan

website yang mudah dalam hal navigasi dan pengoperasian,

serta memiliki tampilan yang menarik, tetapi kebanyakan

merasa kurang puas terutama pada dimensi kualitas layanan.

6 Measuring Customer Satisfaction

toward Localization Website by

Webqual and Importance

Performance Analysis (Case Study

on AliexPress Site in Indonesia)

(Shia, Chen, Wang &

Ramadansyah, 2016)

Webqual

4.0 dan

Importance

Performance

Analysis

Usability, Informatiion

Quality, Service

Interaction Quality

Beberapa indikator kualitas dari situs AliexPress tidak

memenuhi harapan dari pengguna. Ada beberapa indikator

yang diharapkan menjadi fokus utama perbaikan website, di

antaranya penyediaan informasi yang terpercaya, penyediaan

informasi yang tepat waktu, penyediaan informasi yang

relevan, dan penyediaan informasi dengan perincian yang

tinggi.

7 Analysis of Computing End User

Satisfaction (EUCS) and WebQual

4.0 on User Satisfaction

(Husain & Budiyantara, 2018)

End-User Computing

Satisfaction dan

WebQual 4.0 dengan

pendekatan SEM

Usability,

Information, Service

Interaction, EUCS

Hasil penelitian ini EUCS berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pengguna, Sedangkan WebQual 4.0 hanya dimensi

usability dan service interaction yang berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pengguna.

67

8 Analysis of Factors Influencing The

Quality of Intranet Website Based

on WebQual Approach Case Study

in Agency X

(Kadar, Napitupulu, & Jati, 2017

WebQual 4.0 Usability, Information

Quality, Service

Interaction Quality

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga variabel

yang adapa pada model WebQual 4.0 memiliki pengaruh

positif terhadap kualitas website.

9 Measuring Service Quality of

Online Bookstores with WebQual

(Park & Baek, 2007)

Model WebQual 4.0

dengan ServQual

Usability, Information

Quality, Reliability,

Empathy

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa WebQual merupakan

instrumen yang tepat untuk mengukur kualitas layanan online.

10 The Measurement of End-User

Computing Satisfaction

(Doll & Torkzadeh, 1988)

End-User Computing

Satisfaction (EUCS)

Content, Accuracy,

Format, Ease of Use

Timeliness

Hasilnya menunjukkan 12-item instrumen yang mengukur

lima komponen kepuasan pengguna, yaitu content, accuracy,

format,ease of use, dan timeliness.

68

Penelitian yang telah dijabarkan diatas adalah penelitian-penelitian yang

menjadi teori pendukung dan acuan untuk menggunakan metode WebQual 4.0 sebagai

tolak ukur untuk menentukan kualitas sebuah website, jika dilihat dari penelitian yang

dilakukan sebelumnya ketiga variabel yang ada pada WebQual 4.0 yaitu usability,

information quality, dan service interaction quality berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pengguna website.

Pada penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sejenis yang

dicantumkan diatas, dalam penelitian ini tidak hanya menggunakan 3 (tiga) variabel

yang ada pada WebQual 4.0, namun peneliti menambahkan 1 (satu) variabel Timeliness

dari model End-User Computing Satisfacton (EUCS) untuk memperkuat indikator-

indikator dalam model WebQual 4.0. Penambahan variabel Timeliness untuk

mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu pada website dalam

menyajikan atau menyediakan informasi dan berita yang dibutuhkan oleh pengguna

atau pembacanya, serta faktor lain yaitu kepuasan pengguna (user satisfaction). Ciri-

ciri dan sifat berita online itu sendiri yaitu real time dan up to date (Aprianti, 2014),

variabel timeliness (ketepatan watu) sendiri menjadi tolak ukur penting dalam

mengevaluasi website berita online yang meninjau dari seberapa cepat website tersebut

mengalami pembaharuan berita-berita yang mereka hasilkan agar dapat diakses dan

dibaca oleh banyak orang. Namun harus diiringi dengan informasi yang valid dan dapat

dipercaya, tentunya hal tersebut akan mempengaruhi kepuasan akhir oleh pengguna

(user satisfaction). Perbedaan antara variabel Information Quality dan variabel

69

Timeliness dari model EUCS yaitu, jika Information Quality menilai yang

berhubungan dari segi kelayakan informasi dan kualitas konten yang disampaikan

kepada pengguna, sedangkan Timeliness menilai dari sisi ketepatan waktu dalam

menghasilkan data maupun informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

70

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan

Secara umum, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif, yang memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai atau mengetahui tingkat

kepuasan pengguna akhir terhadap kualitas website berita online serta menguji

sejumlah hipotesis terkait hubungan antara kepuasan pengguna website dengan faktor-

faktor yang memengaruhinya.

Bedasarkan penjelasan mengenai pendekatan penelitian tersebut, maka pada

penelitian ini akan melalui tahapan-tahapan dengan menggunakan metode, teknik, dan

alat secara kuantitatif seperti yang dijelaskan dalam prosedur penelitian yang akan

peneliti bahas pada sub-bab berikutnya. Seperti teknik pengumpulan data dilakukan

melalui survei dengan instrumen kuesioner (Sugiyono, 2013), menggunakan software

pengolah data statistik terkait untuk menganalisis data.

Pada penelitian ini, perangkat lunak seperti MS. Word 2019 untuk penulisan

laporan penelitian dan MS. Excel 2019 untuk membantu pengolahan data demografis,

akan digunakan sebagai media penyusunan laporan selama proses penelitian

berlangsung, yaitu setelah data terkumpul dari hasil kuesioner yang ditujukan kepada

pengguna yang pernah menggunakan website berita online RadarBekasi.id yang telah

disebar secara langsung (tatap muka) maupun dengan bantuan fitur Google Forms

71

untuk pengisiannya, lalu di lakukan analisis outer model, inner model, uji hipotesis

dengan menggunakan tools SmartPLS versi 3.2.8.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Negri Syarif Hidayatullah dan objek pada penelitian ini yaitu Radar Bekasi. Penelitian

ini dilakukan selama kurun waktu 5 bulan mulai Februari 2020 sampai dengan Juni

2020. Untuk urutan waktu pelaksanaannya dapat dilihat pada Tabel 3.1, hal ini

mengacu pada sub-bab sebelumnya, penelitian ini melalui 8 (delapan) tahap secara

prosedural. Tahap-tahapnya sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Urutan Pelaksanaan Penelitian

No Tahapan Februari Maret April Mei Juni

1. Kajian Pustaka

2. Pengembangan

Model

3. Perancangan

Penelitian

4. Pembuatan

Instrumen

72

5. Pengumpulan

Data

6. Analisis Data

7. Interpretasi Hasil

8. Pembuatan

Laporan

73

3.3 Prosedur Penelitian

Berikut ini adalah prosedur penelitian yang menjadi acuan untuk melakukan

penelitian dengan melalui beberapa tahapan yang diawali dengan wawancara untuk

mendapatkan informasi hingga akhirnya interpretasi hasil dan didapatkan kesimpulan.

Gambar 3. 1 Prosedur Penelitian (Siregar, 2017)

74

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna dari website

berita online Radar Bekasi. Bedasarkan laporan jumah kunjungan dalam 3 (tiga) bulan

terakhir yaitu Desember 2019, Januari 2020, dan Februari 2020 yang diambil dari

SimilarWeb, RadarBekasi.id memiliki kunjungan sebanyak 91.980.

Pada tahap pertama, kriteria yang ditentukan adalah yang memiliki pengalaman

dan sering menggunakan website berita online sebagai media penyedia informasi akan

kebutuhan berita. Hal ini dilakukan agar memperoleh responden yang benar-benar

mengetahui dan memiliki pengalaman menggunakan website tersebut, tahap ini

dilakukan dengan mengambil sampel menggunakan teknik purposive sampling

(O’Brien, 2018). Selanjutnya pada tahap kedua, proses pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik accidental sampling, dimana secara kebetulan/insidental bertemu

langsung dengan peneliti lalu dapat digunakan sebagai sampel dan cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2009).

Dengan mempertimbangkan jumlah populasi yang banyak, diiringi

keterbatasan waktu dan biaya penelitian, Peneliti menetapkan jumlah sampel minimal

pada penelitian ini adalah 120 responden. Menurut studi terdahulu yang dilakukan oleh

Wong (2013), sampel yang diperlukan dalam SEM (Structural Equation Model)

berkisar antara 100 sampai 200 sampel. Ditambah, Hair et al. (2014) dalam buku

Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS, AMOS, dan SMARTPLS juga

menyatakan panduan ukuran sampel minimum dalam analisis SEM-PLS (yang dikenal

75

dengan 10 time rules of thumb) yang secara praktis berarti adalah 10 kali dari jumlah

maksimum anak panah (jalur) yang mengenai variabel laten dalam model SEM-PLS.

Sehingga dapat dikatakan 120 orang pengguna website ini sudah menjadi sampel yang

cukup mewakili populasi yang ada dalam penelitian ini.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah berupa kuesioner (Sugiyono, 2013) yang terbagi

ke dalam dua bagian. Bagian pertama pengisian kuesioner yaitu pertanyaan diri

responden meliputi nama, jenis kelamin, pendidikan, usia, seberapa sering

mengunjungi website, dan berapa lama durasi mengakses website.

Bagian kedua berisi tentang pertanyaan-pertanyaan penelitian yang berjumlah

19 butir, terdiri atas 15 indikator pertanyaan dari model WebQual 4.0 dalam 3 (tiga)

variabel yaitu usability, information quality, dan service interaction quality, kemudian

4 (empat) butir pertanyaan dari satu variabel timeliness metode End User Computing

Satisfaction (EUCS) dan 4 (empat) pertanyaan terkait kepuasan pengguna.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lima poin skala likert (Syofian et

al, 2015). Dalam skala likert menggunakan lima alternatif jawaban untuk setiap

pertanyaan, yaitu “sangat tidak setuju” dengan nilai satu (1), “tidak setuju”

dengan nilai dua (2), “tidak tahu” dengan nilai tiga (3), “setuju” dengan nilai

empat (empat) dan “sangat setuju” dengan nilai lima (5). Daftar instrument dan

indikator pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah.

76

Tabel 3. 2 Instrumen Pertanyaan Penelitian

Variabel Kode Pertanyaan Webqual 4.0

& EUCS Pertanyaan Kuisioner

Refrensi

Usabality

Quality USA1 Mudah dioperasikan

Website mudah untuk

dipelajari dan dioperasikan

(Bailey &

Pearson,

1983)

USA2 Interaksi jelas dan

dimengerti

Interaksi dengan website

jelas dan dimengerti

(Davis et al,

1989)

(Barnes &

Vidgen,

2002)

USA3 Navigasi/petunjuk yang

jelas

Website memiliki

navigasi/petunjuk yang

jelas

(Parasuraman

& Zeithaml,

1988)

USA4 Mudah digunakan Website mudah digunakan (Davis et al,

1989)

IFQ1 Informasi yang relevan Website menyediakan

informasi yang relevan

(Wang &

Strong, 1996)

Information

Quality

IFQ2 Informasi mudah

dimengerti

Website menyediakan

informasi yang dimengerti

(Wang &

Strong, 1996)

IFQ3 Informasi secara detail Website menyediakan

informasi secara detail

(Bailey &

Pearson,

1983)

(Barnes &

Vidgen,

2002)

IFQ4 Informasi sesuai format

Website memberikan

informasi dengan format

yang sesuai

(Wang &

Strong, 1996)

SIQ1 Reputasi yang baik Website memiliki reputasi

yang baik

(Hoffman et

al, 1999)

77

Service

Interaction

Quality

SIQ2 Informasi pribadi

tersimpan dengan aman

Saya merasa bahwa

informasi pribadi saya

tersimpan dengan aman

(Park &

Baek, 2007)

(Barnes &

Vidgen,

2002)

SIQ3

Kemudahan

berkomunikasi dengan

organisasi

Website memberikan

kemudahan untuk

berkomunikasi dengan

pihak redaksi

(Hoffman et

al, 1999)

TML1 Up to date Website memberikan

informasi yang up to date

(Rosalina,

2017)

Timeliness TML2 Ketersediaan Informasi

Sistem mampu

menyajikan informasi

ketika dibutuhkan

(Rosalina,

2017)

(Doll &

Torkzadeh,

1988)

TML3 Kualitas Informasi

Website mampu

menghasilkan informasi

yang valid

(Rosalina,

2017)

TML4 Sistem Service Website didukung tim

layanan yang tepat waktu

(Rosalina,

2017)

Kepuasan

Pengguna

(Rosalina,

2017)

KP1 Kecukupan

Website ini memenuhi

kebutuhan saya akan

informasi

(Subiyakto et

al, 2016)

KP2 Efektivitas Website ini efektif dalam

penggunaannya

(Subiyakto et

al, 2016)

KP3 Efisiensi Website ini efisien dalam

penggunaannya

(Subiyakto et

al, 2016)

KP4 Kepuasan menyeluruh

Secara keseluruhan, saya

puas dengan website berita

online ini

(Subiyakto et

al, 2016)

78

3.6 Pengumpulan dan Pemrosesan Data

3.6.1 Wawancara

Pada proses ini peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan bapak Zaenal

Aripin sebagai Asisten Pimpinan Redaksi dan bapak Beni Irawan pada bagian

Teknologi Informasi (IT) yang memiliki kewenangan dalam mengatur website berita

online RadarBekasi.id. Pertanyaan yang diajukan seputar evaluasi yang dilakukan

pada web, permasalahan yang terjadi, dan sebagainya. Hasil wawancara terlampir

pada bagian lampiran.

3.6.2 Studi Literatur

Studi literatur adalah proses mencari, membaca, mengkaji dan memahami

penelitian-penelitian sejenis yang berhubungan dengan penelitian yang peneliti

ajukan. Tujuan dilakukan studi literatur untuk mencari sumber informasi dari

penelitian-penelitian sebelumnya yang akan dijadikan pembanding pada penelitian

yang akan dibuat. Jumlah literatur penelitian sejenis yang telah peneliti baca yaitu

berjumlah 10 literatur yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Studi literatur yang

dapat dijadikan sumber atau acuan diantaranya jurnal, skripsi, dan tesis yang terkait

dengan judul penelitian ini.

3.6.3 Survei

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan proses penyebaran

kuesioner secara langsung dan tidak langsung. Penyebaran langsung dilakukan

dengan tatap muka secara langsung (face to face) terhadap responden. Kemudian,

79

penyebaran tidak langsung dilakukan melalui bantuan media sosial seperti Whatsapp

dan Twitter dengan bantuan fitur Google Forms untuk pengisiannya dalam

menyebarkan kuesioner secara luas kepada responden.

Penyebaran kuesioner ini dilakukan dalam kurun waktu dua minggu guna

mencapai target sejumlah sampel yang diinginkan. Seluruh kuesioner yang telah

terkumpul selama proses penelitian akan diproses dan diklasifikasikan menggunakan

perangkat lunak pengolah angka Microsoft Excel 2019.

3.7 Analisis dan Hasil Interpretasi

Mengacu pada proses analisis data, tahap ini dibagi menjadi dua tahap utama

yaitu analisis demografis dan analisis statistik (Subiyakto, 2015). Pertama, peneliti

melakukan analisis data demografis dengan menggunakan perangkat lunak angka

MS.Excel 2019. Data responden dikelompokkan bedasarkan jenis kelamin, usia,

intensitas penggunaan internet, dan persepsi terhadap kualitas website yang ada.

Kedua, peneliti melakukan analisis outer model, inner model, dan uji hipotesis

menggunakan SmartPLS versi 3.2.8 (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al. 2014).

Mengacu pada sejumlah peneliti tersebut, peneliti melakukan analisis dengan dua tahap

untuk model penelitian, yaitu analisis measurement model dan structural model.

Measurement model dilakukan untuk menguji reliabilitas dan validitas outer model

melalui indikator reliability, internal consistency relibility, convergent validity, dan

discriminant validity. Sedangkan pengujian structural model (inner model) melalui

path ceofficient (β), coefficient of determination (𝑅2), t-test melalui metode

80

bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance (𝑄2), dan relative impact (𝑞2)

menggunakan metode pengujian blindfolding (Hair et al. 2017; Wong, 2013).

Setelah itu untuk interpretasi hasil, peneliti mendiskusikan hasil analisis

demografis responden dengan kondisi yang berjalan dan juga menerjemahkan hasil

analisis model secara statistik-kuantitatif dengan membandingkan dan

mempertimbangkan sejumlah literatur terkait sebelumnya.

81

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Radar Bekasi

Radar Bekasi merupakan koran lokal pertama di Bekasi, terbit pertama pada

tanggal 19 Januari 2009. Radar Bekasi, berbeda dengan surat kabar nasional yang

minim porsi berita lokalnya Radar Bekasi hadir untuk memenuhi kebutuhan informasi

masyarakat Bekasi. Radar Bekasi menyajikan porsi berita lokal yang dominan, yaitu

berkisar 70% untuk berita lokal dan 30% untuk berita nasional. Jadi, sebanyak 70%

berita yang diangkat setiap harinya memang informasi yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat Bekasi, hal tersebut sesuai dengan slogan yang dimiliki Radar Bekasi yaitu

“Korannya Orang Bekasi” (Khairunnisa, 2013).

Surat kabar ini berada di bawah naungan Jawa Pos Group, perusahaan surat

kabar yang berada di Surabaya Jawa Timur. Selain Radar Bekasi, Jawa Pos Group

memiliki lebih dari 100 koran lokal yang tersebar di seluruh Indonesia, beberapa

diantaranya adalah Radar Surabaya, Radar Madura, Radar Tegal, Metro Asahan,

MetroTapanuli, Palembang Pos, Malang Pos, Radar Depok, Radar Bogor, Bali,

Bengkulu Ekspres, Samarinda Pos, Radar Timika, dan lainnya.

Berikut ini adalah peta daerah persebaran surat kabar lokal Jawa Pos grup.

82

Gambar 4. 1 Pesebaran Surat Kabar Jawa Pos (JawaPos, 2020)

4.1.2 Visi dan Misi Radar Bekasi

Setiap organisasi atau perusahaan tentu memiliki tujuan dan usaha untuk

mencapai target yang sudah direncankan sebelumnya. Begitu pula dengan surat kabar

Radar Bekasi mereka mempunyai visi untuk menjadi surat kabar harian terkemuka di

kota Bekasi, serta menjadi mitra bisnis komunikasi dan promosi yang baik. Misi Radar

Bekasi, antara lain:

a) Menyediakan tulisan yang informatif dan menjadi bagian pilar demokrasi,

b) Memaparkan dan menganalisis secara tuntas serta mendalam mengenai bisnis,

ekonomi, politik, pendidikan, olahraga, dan sosial budaya,serta

c) Menegakkan fungsi, edukasi, hiburan, dan kontrol sosial

83

4.1.3 Karakter Radar Bekasi

Karakter dan ciri-ciri dari Radar Bekasi diantaranya ialah independent dan

terpecaya. Artinya Radar Bekasi berusaha menjadi surat kabar yang tidak

mengkhusukan diri dengan bergantung pada satu pihak dengan menampilkan berita-

berita dari suatu kalangan tertentu, karena pada dasarnya tujuan dari Radar Bekasi

adalah dapat dipercaya oleh masyarakat dengan berdiri diatas semua golongan, ras, dan

agama.

4.1.4 Struktur Organisasi Radar Bekasi

Gambar 4. 2 Struktur Oganisasi Radar Bekasi

84

4.1.5 Keterangan Struktur Organisasi Redaski Radar Bekasi

Direktur Utama & Komisaris :Hazairin Sitepu

Direktur : Hetty, Faturohman S Kanday

Pemimpin Redaksi & GM : Andi Ahmadi

Asisten General Manager : Zaenal Aripin

Wakil Pemimpin Redaksi : Miftah

Redaktur Eksekutif : Bisman Pasaribu

Redaktur : Irwan, Miftakhudin, Eko I., Antonio J. S.

Korlip : Antonio J. S. Bano

Ombudsman JPG : M. Choirul, Rohman B., Andi Syafiruddin

Sekretaris Redaksi : Sondang

Staf Redaksi : Andi, Surya B., Ahmad P., Dani I., Karsim P.

Pemasaran/Sirkulasi : Asep Rachmat, Eti Cahyani

Manager Iklan : Hafidz

Iklan : Flora Pangestika

Manager Keuangan : Imam Hidayat

Keuangan : Rizky M., Niki Ayu M., Linda Rose I.

Teknologi Informasi (IT) : Beni Irawan, Alvin

Fotografer : Arisanto, Raiza Septianto

Pracetak : Yudhi H., Mahmud A., Bambang, Mohammad

Desain Iklan : Denis Arfian

85

4.1.6 Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah masing-masing tugas dan tanggung jawab dari karyawan atau

staf yang bekerja di Radar Bekasi, yang terdiri dari pemimpin redaksi, redaktur

eksekutif, redaktur, sekretaris redaksi, reporter, fotografer, pracetak (layouter), desain

iklan, teknologi informasi (TI), pemasaran, iklan, dan keuangan.

a. Pemimpin Redaksi

Pemimpin redaksi memiliki otoritas tertinggi di redaksi, begitu pula dengan

tanggungjawabnya yang besar, seperti bertanggungj jawab pada mekanisme dan

aktifitas kerja sehari-sehari. Pemimpin redaksi harus mengawasi seluruh isi rubrik

media massa yang dipimpinnya, contohnya yaitu memberikan arahan ke semua tim

redaksi, bertanggung jawab terhadap isi redaksi penerbitan, bertanggung jawab

terhadap kualitas produk penerbitan, , memimpin rapat redaksi, dan lain-lain.

b. Redaktur Eksekutif

Redaktur eksekutif tugasnya hampir sama dengan pemimpin redaksi

begitupun dengan tanggung jawabnya, namun lebih bersifat teknis. Dalam

pelaksanaan tugasnya redaktur eksekutif bertugas untuk bertanggung jawab pada

mekanisme kerja redaksi sehari-hari, namun tetap dibawah perintah pemimpin

redaksi. Kemudian, mengkoordinasi kerja para redaktur, mengedit naskah para

redaktur, membuat perencanaan isi untuk setiap penerbitan, mengembangkan dan

membina sumber-sumber berita terkait, dan dapat mewakili tugas pemimpin

redaksi jika diperlukan.

86

c. Redaktur

Tugas atau peran dari seorang redaktur adalah bertanggungjawab untuk

mengelola isi rubrik yang dipercayakan kepadanya. Tugas lainnya mengarahkan

serta membina reporter dalam mencari berita dapat mengusulkan, membuat lembar

penugasan ke reporter dan fotografer, lalu menulis suatu berita yang akan dimuat,

dan lain-lain.

d. Sekretaris Redaksi

Sekretaris redaksi bertanggung jawab mempersiapkan semua keperluan

kegiatan peliputan para redaksi seperti biaya, akomodasi, dan lain-lain yang

berhubungan dengan kegiatan liputan. Selain itu, sekretaris redaksi

bertanggungjawab untuk meyiapkan surat-surat apabila bagian redaksi

membutuhkan hal tersebut.

e. Reporter

Tanggung jawab seorang reporter adalah melalukan wawancara langsung

kelapangan, dengan mewawancarai narasumber atau memberitakan secara

langsung yang terjadi ditempat kejadian. Tugas lain dari seorang reporter yaitu

menulis hasil wawancara atau laporan untuk diserahkan kepada redaktur,

menghadiri acara press confrenss yang ditugaskan oleh redaktur atau kemauan dari

diri sendiri.

87

f. Fotografer

Tugas dari seorang fotografer adalah pergi kelapangan untuk mengabadikan

atau mendokumentasikan sebuah momen maupun peristiwa yang terjadi. Seorang

fotografer dituntut untuk menangkap foto tentang kebenaran dan dapat

menyampaikan pesan atau informasi melalui gambar yang ia potret. Tugas lain dari

seorang fotografer menyediakan foto-foto untuk ditampilkan pada artikel atau

berita, melaporkan setiap kegiatan pemotretan kepada redaktur, dan mengarsip

foto-foto untuk keperluan sewaktu-waktu.

g. Pracetak (Layouter)

Tugas dari layouter Menyusun penataletakkan semua halaman baik dari

susunan foto, iklan dan semua aspek yang ada pada surat kabar agar terlihat rapi

dan tertata ketika dicetak. Namun, sebelum dicetak seorang layouter harus

mendapat persetujuan dari pimpinan redaksi untuk surat kabat tersebut dicetak.

Lalu, tanggunh jawab lainnya mengawasi proses percetakan, dan menyebarkan

produknya ke pasar bekerjasama dengan pihak distribusi.

h. Desain Iklan

Berperan untuk membuat desain-desain iklan untuk dimuat jika ada

pengiklan yang tidak mempersiapkan desain. Jika pengiklan sudah mempersiapkan

desainnya, tugas desain iklan mengatur semua iklan pada setiap halaman yang

sudah ditentukan sesuai dari permintaan dari klien atau pengiklan.

88

i. Teknologi Informasi

Tanggung jawab dari bagian TI mengontrol dan maintenance website berita

online Radar Bekasi, kemudian berkoordinasi dengan bagian lain untuk isi berita

atau konten apa yang akan dimuat pada website. Bertanggung jawab untuk

memperbaiki jika ditemukan kerusakan pada komputer, dan segera bertindak jika

itu terjadi karena akan menghambat pekerjaan karyawan.

j. Iklan

Bertugas untuk menyampaikan penawaran kerjasama kepada relasi atau

mitra terkait iklan, kemudian mempersiapkan materi promosi berupa iklan agar

meningkatkan produk dan jasa, lalu bernegosiasi dan berunding dengan klien

masalah kontrak iklan, saran pemasaran dan teknis penjualan.

k. Keuangan

Pada bagian ini bertanggungjawab dalam bagian keuangan. Contohnya

penggajian karyawan, pengeluaran uang perusahaan dan lain-lain.

89

4.2 Hasil Analisis Demografis

4.2.1 Jenis Kelamin

Bedasarkan jenis kelamin yang ditunjukkan pada Gambar 4.3. Dari 120

responden, didominasi oleh laki-laki sebanyak 76 orang (63%) dan perempuan

sebanyak 44 orang (37%).

Gambar 4. 3 Diagram Jenis Kelamin

4.2.2 Usia

Responden pada penelitian ini, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.4, yang

berusia 20-25 tahun sebanyak 74 orang (62%), kemudian oleh usia 26-30 tahun

sebanyak 30 orang (25%), berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 7 orang (6%) , lalu

30-35 tahun sebanyak 6 orang (5%), dan terakhir usia lebih dari 35 tahun berjumlah 3

orang (2%).

Laki - Laki63%

Perempuan37%

Jenis Kelamin

90

Gambar 4. 4 Diagram Lingkaran Usia

4.2.3 Pendidikan Terakhir

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang ditunjukkan oleh Gambar 4.5.

Dari 120 responden, didominasi oleh responden berpendidikan SMA/Sederajat

sebanyak 61 orang (51%), disusul oleh berpendidikan S1 sebanyak 48 orang (40%),

kemudian D1/D2/D3 berjumlah 7 orang (6%), dan S2 berjumlah 4 orang (3%).

Gambar 4. 5 Diagram Lingkaran Pendidikan

<20 Tahun6%

20-25 Tahun62%

26-30 Tahun25%

30-35 Tahun5%

>35 Tahun2%

Usia

SMA/Sederajat51%

D1/D2/D36%

S140%

S23%

Pendidikan Terakhir

91

4.2.4 Frekuensi Kunjungan Website

Frekuensi penggunaan website oleh responden, ditunjukkan oleh Gambar 4.6.

Responden terbanyak yaitu dengan penggunaan lebih dari sebulan sekali sebanyak 76

orang (63%), kemudian penggunaan sebulan sekali berjumlah 20 orang (17%), setiap

minggu berjumah 16 orang (13%), dan setiap hari berjumlah 8 orang (8%).

Gambar 4. 6 Diagram Lingkaran Frekuensi Kunjungan Website

4.2.5 Durasi Mengakses Website

Bedasarkan lingkaran diagram yang ditunjukan pada Gambar 4.7, durasi akses

yang dilakukan oleh responden didominasi dengan waktu 5-10 menit sebanyak 46

orang (38%), kemudian kurang dari 5 menit sebanyak 37 orang (31%), 15-20 menit

berjumlah 18 orang (15%), lalu 10-15 menit berjumah 10 orang (9%), dan lebih dari

20 menit berjumlah 8 orang (7%).

Setiap hari7% Seminggu sekali

13%

sebulan sekali17%

< sebulan sekali63%

Frekuensi Mengakses Website

92

Gambar 4. 7 Diagram Lingkaran Durasi Mengakses Website

4.3 Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model)

Pengukuran ini dilakukan dengan analisis pengukuran model (outer model)

dimana pengukuran pada tahap ini melalui 4 (empat) tahap analisis pengujian,

diantaranya adalah individual item reliability, internal consistency reliability, average

variance extracted, dan discriminant validity (Urbach, 2010; Subiyakto, 2015; Wong,

2013; Ringle, 2018; Hair, 2012). Berikut hasil analisis pengukuran model dijelaskan

dalam empat tahap.

4.3.1 Individual Item Reliability

Pada tahap pertama dilakukan pengujian untuk memvalidasi setiap indikator

terhadap variabelnya yang ditinjau dari nilai outer loading. Nilai outer loading diatas

0,7 dapat dikatakan baik artinya bahwa indikator tersebut dikatakan valid sebagai

indikator yang mengukur konstruk (Yamin & Kurniawan, 2011). Namun, menurut

< 5 menit31%

5 – 10 menit38%

10 – 15 menit9%

15 – 20 menit15%

> 20 menit7%

Durasi Mengakses Website

93

Fornell dan Laker (1981) salah satu cara untuk menaikkan nilai Average Variance

Extracted (AVE) ialah dengan menghapus satu atau lebih indikator yang memiliki nilai

factor loading yang paling kecil atau dengan menghapus indikator yang dapat

berdampak penambahan yang signifikan terhadap nilai AVE, dimana nilai AVE harus

diatas 0,5 (Setiawan, 2016).

Tabel 4. 1 Loading Factor

Usability

Quality

Information

Quality

Service

Interaction

Quality

Timeliness User

Satisfaction

USA1 0.847

USA2 0.848

USA3 0.833

USA4 0.852

IFQ1 0.730

IFQ2 0.839

IFQ3 0.863

IFQ4 0.803

SIQ1 0.821

SIQ2 0.857

SIQ3 0.762

TML1 0.827

TML2 0.883

TML3 0.759

TML4 0.800

USS1 0.869

USS2 0.887

USS3 0.881

USS4 0.888

94

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa semua indikator sudah berada diatas 0.7,

maka data tersebut sudah memenuhi syarat, kemudian dapat dilakukan pengujian tahap

selanjutnya.

4.3.2 Internal Consistency Reliability

Pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai composite realibility (CR).

Konsistensi internal ini adalah ukuran ketepatan antara pengamat atau instrumen

pengukuran yang digunakan dalam penelitian. Nilai composite realibility dikatakan

ideal jika berada diambang batas angka 0,7 (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al.,

2012; Wong, 2013; Nugroho et al. 2016).

Tabel 4. 2 Nilai Composite Realibility

Variabel Composite Realibility

USA 0.930

IFQ 0.884

SIQ 0.855

TML 0.890

USS 0.933

Hasil pengujian pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa tiap variabel memiliki

nilai composite realibility di atas 0.7, yang menandakan bahwa semua variabel tersebut

valid dan dapat diterima.

95

4.3.3 Average Variance Extracted (AVE)

Pada pengujian ditahap ini dengan cara melihat nilai average variance

extracted (AVE). Variabel yang memiliki convergent validity yang baik apabila

variabel tersebut memiliki nilai AVE lebih dari 0.5. (Yamin & Kurniawan, 2011;

Subiyakto, 2015).

Tabel 4. 3 Nilai Average Variance Extracted (AVE)

Variabel Average Variance Extracted

(AVE)

USA 0.769

IFQ 0.657

SIQ 0.663

TML 0.670

USS 0.776

Hasil pengujian pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil nilai AVE pada

masing-masing variabel telah melebihi nilai minimum yaitu 0,5. Sehingga semua nilai

AVE dapat dikatakan baik dan memenuhi syarat dalam uji nilai.

4.3.4 Discriminant Validity

Pengujian discriminant validity dilakukan dengan dengan 2 metode yaitu

melihat nilai cross loading antar indikator, serta cross loading Fornell- Lacker’s.

Metode pertama yaitu dengan cara melihat nilai cross loading kemudian

membandingkan korelasi indikator dengan kostruknya dan konstruk blok lainnya. Bila

korelasi antara indikator dengan konstruknya lebih tinggi dari korelasi dengan konstruk

96

blok lainnya, hal ini menunjukan konstruk tersebut memprediksi ukuran pada blok

mereka lebih baik dari blok lainnya (Hair et al., 2012; Wong, 2013).

Tabel 4. 4 Nilai Cross Loading

Usability

Quality

Information

Quality

Service

Interaction

Quality

Timeliness User

Satisfaction

USA1 0.886 0.526 0.640 0.605 0.660

USA2 0.895 0.527 0.575 0.591 0.678

USA3 0.859 0.525 0.540 0.610 0.675

USA4 0.868 0.612 0.596 0.657 0.653

IFQ1 0.491 0.803 0.539 0.532 0.576

IFQ2 0.493 0.839 0.515 0.536 0.548

IFQ3 0.642 0.863 0.619 0.581 0.605

IFQ4 0.384 0.730 0.508 0.509 0.567

SIQ1 0.569 0.577 0.762 0.568 0.598

SIQ2 0.496 0.544 0.857 0.528 0.583

SIQ3 0.569 0.523 0.821 0.483 0.550

TML1 0.563 0.478 0.473 0.827 0.636

TML2 0.646 0.569 0.546 0.883 0.665

TML3 0.531 0.485 0.487 0.759 0.536

TML4 0.553 0.658 0.626 0.800 0.579

USS1 0.695 0.569 0.638 0.593 0.869

USS2 0.636 0.624 0.596 0.663 0.887

USS3 0.651 0.614 0.614 0.659 0.881

USS4 0.695 0.689 0.656 0.693 0.888

Hasil Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai cross loading pada setiap variabel

memiliki nilai lebih tinggi dari konstruk blok lainnya (indikator diblok berwarna

kuning).

97

Selanjutnya pada metode kedua dengan memeriksa cross loading Fornell-

Lacker’s yaitu dengan membandingkannya dengan nilai akar AVE, dimana nilai akar

AVE harus lebih tinggi daripada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya.

Tabel 4. 5 Cross Loading Fornell-Lacker’s

Usability

Quality

Information

Quality

Service

Interaction

Quality

Timeliness User

Satisfaction

USA 0.877

IFQ 0.624 0.810

SIQ 0.670 0.675 0.814

TML 0.702 0.667 0.649 0.819

USS 0.760 0.710 0.711 0.741 0.881

Berdasarkan hasil pengukuran dua tahap cross loading dapat dikatakan bahwa

tidak ada masalah dalam uji discriminant validity, pernyataan tersebut diikuti hasil dari

Tabel 4.6 yang menyatakan bahwa nilai akar AVE lebih tinggi daripada korelasi antara

konstruk dengan konstruk lainnya

98

Gambar 4. 8 Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS 3.0

Gambar 4.8 menampilkan hasil analisis setelah melalui analisis outer model.

Melalui empat tahap yang telah dilakukan yaitu analisis pengukuran model (individual

item reliability, internal consistency reliability, average variance extracted, dan

discriminant validity), hasilnya dapat diketahui bahwa model yang diajukan dalam

penelitian ini sudah memiliki karakteristik yang baik secara statistik untuk dilanjutkan

ke tahap pengujian struktur model (inner model).

99

4.4 Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model)

Pada tahap analisis model struktural (inner model) ini dilakukan dengan enam

tahap pengujian, yang terdiri dari pengujian path coefficient (β), coefficient of

determination (R²), T-test menggunakan metode bootstraping, effect size (f²),

predictive relevance (Q²), dan relative impact (q²) (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair

et al., 2017). Berikut penjelasan masing-masing setiap tahap pengujian inner model

yang dilakukan.

4.4.1 Path Coefficient (β)

Pengujian path coefficient memiliki pengaruh pada model yang diajukan jika

hasil uji berada di atas nilai 0,1. Hal tersebut menggambarkan kekuatan hubungan

antara konstrak yang dapat dilihat dari koefisien jalur (Ringle, Sarstedt, Mitchell, &

Gudergan, 2018).

Tabel 4. 6 Hasil Uji Path Coefficient

Hubungan antar Variabel β

USA → USS 0.329

IFQ → USS 0.215

SIQ → USS 0.186

TML → USS 0.246

100

Hasil dari pengujian path coefficient pada Tabel 4.7 bahwa semua jalur

memiliki nilai di atas ambang batas 0.1. Dapat disimpulkan bahwa semua jalur

memiliki pengaruh pada model.

4.4.2 Coefficient of Determination (R²)

Pengujian ini dilakukan untuk menjelaskan varian dari tiap target variabel

endogen (variabel yang dianggap terpengaruh oleh variabel lain dalam model) dengan

standar pengukuran sekitar 0,670 dinyatakan kuat, sekitar 0,333 sebagai moderat, dan

0,190 serta di bawahnya menunjukkan tingkat varian lemah (Yamin & Kurniawan,

2011).

Tabel 4. 7 Nilai Coefficient of Determination

R Square R Square

Adjusted

User

Satisfaction 0.717 0.707

4.4.3 T-test

Tahap ini dilakukan guna menguji hipotesis-hipotesis penelitian, dengan syarat

agar hipotesis diterima, maka nilai t-test harus lebih besar dari 1,96, dengan cara uji

two-tailed dengan tingkat signifikansi 0,05 menggunakan metode bootstrapping (Hair

et al., 2012; Wong, 2013). Tabel 4.9 menunjukan bahwa seluruh hipotesis diterima.

101

Tabel 4. 8 Nilai T-Test

Hubungan antar Variabel T-test

USA → USS 3.497

IFQ → USS 2.857

SIQ → USS 2.006

TML → USS 2.413

4.4.4 Effect Size (f²)

Nilai effect size akan melihat pengaruh substantif konstruk eksogen terhadap

konstruk endogen. Penentuan besarnya adalah melihat pengaruh langsung konstruk

eksogen terhadap konstruk endogen di klasifikasikan dalam 3 kategori: 0,02 pengaruh

kecil, 0,15 pengaruh menengah, dan 0,35 pengaruh besar (Wong, 2013). Meghitung f²

menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

:

Nilai yang diperoleh ketika konstruk eksogen dimasukkan ke model.

: 0.283

Nilai yang diperoleh ketika konstruk eksogen dikeluarkan dari model.

102

Tabel 4. 9 Nilai Effect Size

Hipotesis f2 Analisis

No Jalur R2-in R2-ex ∑ f2

f2

H1 USA → USS 0,717 0.672 0.159 Menengah

H2 IFQ → USS 0,717 0.696 0.074 Kecil

H3 SIQ → USS 0,717 0.702 0.053 Kecil

H4 TML → USS 0,717 0.693 0.084 Kecil

Hasil dari Tabel 4.10 menunjukan bahwa dari pengujian yang dilakukan

terhadap 4 jalur penelitian ini. Dimana jalur USA → USS memiliki pengaruh yang

paling besar dari semua jalur, dan yang memiliki pengaruh terkecil yaitu SIQ → USS.

4.4.5 Predictive Relevance (Q²)

Tahap pengujian ini bertujuan membuktikan variabel yang diajukan dalam

model mempunyai keterkaitan prediktif dengan variabel lainnya, dengan syarat nilai

pengukuran harus di atas angka 0 (nol). Pengujian ini menggunakan metode

blindfolding (Hair et al., 2012). Bedasarkan hasil pengujian dalam model penelitian ini

memiliki nilai 0.541, dan angka tersebut menunjukan bahwa semua variabel memiliki

keterkaitan secara prediktif.

103

4.4.6 Relative Impact (q²)

Pengujian relative impact ini menggunakan metode blindfolding untuk

mengukur pengaruh relatif dari variabel dengan variabel lainnya dengan nilai 0,02

untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk pengaruh menengah, 0,35 untuk pengaruh besar

(Yamin & Kurniawan, 2011).

q² = 𝑄2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑄2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

1− 𝑄2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

Nilai q² include diperoleh ketika konstruk eksogen dimasukkan ke model.

Nilai q² exclude diperoleh ketika konstruk eksogen dikeluarkan dari model. 0.459

Tabel 4. 10 Nilai Relative Impact

Hipotesis q² Analyses

No Jalur Q2-in Q2-ex ∑ q2 q2

H1 USA → USS 0,541 0.507 0.074 Kecil

H2 IFQ → USS 0,541 0.526 0.032 Kecil

H3 SIQ → USS 0,541 0.534 0.015 Kecil

H4 TML→ USS 0,541 0.525 0.034 Kecil

104

Tabel 4. 11 Ringkasan Hasil Analisis Struktural Model

Hipotesis

β

t-test

f2 q2 Analisis

No Jalur R2-in R2-ex ∑ f2 Q2-in Q2-ex ∑ q2 Β t-test R2 f2 Q2 q2

H1 USA → USS 0.329 3.497 0,717 0.672 0.159 0,541 0.507 0.074 Sign Diterima Kuat m Predictive Relevance k

H2 IFQ → USS 0.215 2.857 0,717 0.696 0.074 0,541 0.526 0.032 Sign Diterima Kuat k Predictive Relevance k

H3 SIQ → USS 0.186 2.006 0,717 0.702 0.053 0,541 0.534 0.015 Sign Diterima Kuat k Predictive Relevance k

H4 TML → USS 0.246 2.413 0,717 0.693 0.084 0,541 0.525 0.034 Sign Diterima Kuat k Predictive Relevance k

Keterangan :

(β) : Path Coefficient

t-test : T-Statistics

R2 : Coefficient of Determinant

f² : Effect Size

Q2 : Predictive Relevance

q2 : Relative Impact

Sign : Signifikan

Insign : Tidak Signifikan

K : Kuat

M : Moderat

L : Lemah

k : Kecil

m : Menengah

b : Besar

105

4.5 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis

4.5.1 Interpretasi dan Hasil Analisis Data Demografis

Bedasarkan hasil analisis demografis yang dapat dilihat pada Gambar 4.3

sampai Gambar 4.7, menghasilkan informasi demografis terkait kepuasan pengguna

dalam mengakses website berita online Radar Bekasi. Informasi demografis yang

diperoleh dari responden terbagi dalam beberapa karakteristik, yaitu meliputi jenis

kelamin, usia, pendidikan terakhir, frekuensi kunjungan ke website, dan durasi dalam

mengakses website tersebut. Berikut adalah hasil analisisnya.

a. Jenis Kelamin

Hasil pada Gambar 4.3 mengenai jenis kelamin para responden, dapat

dilihat bahwa responden pada penelitian ini didominasi oleh laki-laki sebanyak

63% dan perempuan sebanyak 37%. Hal tersebut dapat disimpulkan saat

penyebaran kuesioner, laki-laki cenderung lebih bersedia untuk mengisi

kuesioner tersebut dibandingkan perempuan.

b. Usia

Bedasarkan pada Gambar 4.4 mengenai usia para responden,

dinyatakan bahwa rata-rata usia 20-25 tahun mendominasi dengan 62%,

kemudian disusul berusia 26-30 tahun sebanyak 25%, disusul usia kurang dari

20 tahun sebanyak 6%, 30-35 tahun berjumlah 5%, dan terakhir usia lebih dari

35 tahun berjumlah 2%. Peneliti berasumsi saat usia rentang 20-25 tahun adalah

106

usia produktif seseorang menggunakan internet dalam mencari suatu berita atau

informasi yang beredar.

c. Pendidikan Terakhir

Hasil pada Gambar 4.5 mengenai pendidikan terakhir responden, dapat

dilihat dimonasi oleh responden yang berpendidikan SMA/Sederajat sebanayk

51%, disusul oleh berpendidikan S1 sebanyak 40%, kemudian D1/D2/D3

berjumlah 5 orang 6%, dan S2 berjumlah 3%. Peneliti beranggapan bahwa

mayoritas responden penelitian ini adalah teman-teman peniliti yang masih

menempuh pendidikan S1, sehingga pendidikan teakhir didominasi tingkat

SMA atau sederajat, dan tentunya sebagai mahasiswa mereka memiliki

pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam penggunaan sebuah website

berita online.

d. Frekuensi Kunjungan Website

Hasil pada Gambar 4.6 mengenasi frekuensi kunjungan website,

penelitian ini didominasi oleh responden yang mengunjungi website lebih dari

sebulan sekali sebanyak 63%, kemudian disusul sebulan sekali berjumlah 14

orang 17%, lalu setiap minggu berjumah 13%, dan setiap hari berjumlah 7%.

Dari data tersebut banyak pengguna website jarang menggunakan situs ini.

Peneliti beranggapan bahwa hal ini terjadi karena responden lebih sering

mengunjungi website berita online ternama untuk mencari sebuah berita dan

informasi dibandingkan website berita online Radar Bekasi.

107

e. Durasi Mengakses Website

Bedasarkan hasil pada Gambar 4.7 mengenai durasi saat mengakses

website, dapat dilihat bahwa didominasi oleh responden yang mengakses

website tersebut dengan rata-rata waktu 5-10 menit sebanyak 38%, kemudian

kurang dari 5 menit sebanyak 31%, disusul 15-20 menit berjumlah 15%, lalu

10-15 menit berjumah 9%, dan lebih dari 20 menit berjumlah 7%. Dari data

tersebut peneliti menganggap banyak responden hanya membaca 1 sampai 3

artikel berita yang ada pada website berita online Radar Bekasi, sehingga hanya

memerlukan waktu 5 – 10 menit.

4.5.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Pengukuran (Outer Model)

Bedasarkan hasil dari analisis model pengukuran yang sudah dilakukan peneliti

sebelumnya, terdapat 2 (dua) poin yang perlu diperhatikan pada tahap model

pengukuran (outer model), yaitu :

1. Hasil dari analisis yang didapatkan bahwa model pengukuran pada penelitian

ini sudah melalui 4 (empat) tahap pengujian yaitu individual item reliability,

internal concistency reliability, average variance extracted (AVE),

discriminant validity. Hasilnya keempat tahap tersebut sudah memenuhi syarat

serta memiliki karakteristik statistik yang baik dan layak dilanjutkan ke tahapan

analisis struktur model. Analisis pengukuran model ini dilakukan untuk

menguji inner model dari penelitian yang digunakan.

108

2. Terdapat 5 indikator dari WebQual 4.0 yang dihilangkan yaitu Q6, Q17, Q19,

Q20, dan Q22 (Tabel 2.1) karena tidak terkait dengan konteks website berita

online, seperti sistem melakukan transaksi (Tarigan, 2008). Faktor lainnya

indikator tersebut dieliminasi karena memiliki kalimat pertanyaan yang kurang

dapat dimengerti dan dipahami oleh responden. Kemudian, terdapat 3 indikator

lainnya yang dihapus yaitu Q9, Q10, dan Q11 karena dalam model penelitian

telah dimuat pada lebih dari 1 (satu) faktor (Park & Baek, 2007).

Meninjau kembali 2 (dua) poin di atas, dengan hasil yang sudah memenuhi

kriteria namun terdapat penghapusan indikator, mungkin dikarenakan ketika proses

pengumpulan data, peneliti tidak mendampingi langsung responden ketika saat mengisi

kuesioner sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan pemaknaan item pertanyaan.

Maka peneliti perlu adanya peninjuan kembali dan pengembangan instrumen

penelitian tersebut, baik melalui masukan atau saran dari para ahli seperti dosen-dosen,

peneliti sebelumnya, atau yang lainnya agar diperoleh model penelitian yang lebih

tepat.

109

4.5.3 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Struktural Model (Inner

Model)

Berdasarkan hasil dari 6 (enam) tahapan analisis yang sebelumnya telah

dilakukan yaitu path coefficient, coefficient of determination, t-test, effect size,

predictive relevance, dan relative impact. Pembahasan selanjutnya akan berisi tentang

interpretasi peneliti.

Q5.1 Apakah Usability (USA) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (USS)?

Berdasarkan hasil analisis struktur model, yaitu pada nilai t-test menunjukan

bahwa H1 diterima. USA memiliki pengaruh pada USS. Hubungan USA → USS

memiliki pengaruh yang signifikan bedasarkan nilai β, sedangkan bila berdasarkan

perhitungan f2 pengaruh yang dihasilkan menengah, dan q2 pengaruh yang dihasilkan

kecil.

Hal ini sudah diajukan bedasarkan model penelitian sebelumnya yang sudah

diasumsikan (Syaifullah & Soemantri, 2016; Rezkiani et al. 2018; Tarigan, 2008)

bahwa variabel USA berpengaruh secara positif terhadap USS. Berdasarkan

perhitungan statistik menggunakan uji variabel, USA memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kualitas situs website secara tampilan dan kegunaan, dan hal

tersebut dapat menciptakan pengalaman positif bagi pengguna.(Nugroho & Sari,

2016).

110

Q5.2 Apakah Information Quality (IFQ) berpengaruh secara signifikan terhadap

User Satisfaction (USS)?

Berdasarkan hasil analisis struktur model, yaitu pada nilai t-test menunjukan

bahwa H2 diterima. IFQ memiliki pengaruh pada USS. Hubungan IFQ → USS

memiliki pengaruh yang signifikan bedasarkan nilai β, sedangkan bila berdasarkan

perhitungan f2 dan q2 pengaruh yang dihasilkan kecil.

Variabel IFQ dinyatakan sangat mempengaruhi kepuasan pengguna, karena

website yang baik adalah website yang memberikan kualitas konten yang baik, mulai

dari kesesuaian informasi yang diberikan dengan kebutuhan dan relevansi informasi

yang diberikan (Kurniawati, Kusyanti & Mursityo, 2018). Didukung penelitian lain

menyebutkan yaitu salah satu mengukur kepuasan pengguna terhadap website dilihat

dari kualitas informasinya (Bailey & Peasron, 1983). Hal tersebut mengkonfirmasi

bahwa IFQ memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, dan berkontribusi terhadap

kepuasan pengguna berdasarkan tingkat hubungan korelasinya (Christian, Jaya, &

Rulyna, 2017).

Q5.3 Apakah Service Interaction Quality (SIQ) berpengaruh secara signifikan

terhadap User Satisfaction (USS)?

Berdasarkan hasil analisis struktur model, yaitu pada nilai t-test menunjukan

bahwa H3 diterima. SIQ memiliki pengaruh pada USS. Hubungan SIQ → USS

memiliki pengaruh yang signifikan bedasarkan nilai β, sedangkan bila berdasarkan

perhitungan f2 dan q2 pengaruh yang dihasilkan kecil.

111

Variabel SIQ memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap kepuasan pengguna

(Tarigan, 2008). Oleh karena itu, SIQ memiliki pengaruh yang positif secara parsial

(Nugroho & Sari, 2016).

Q5.4 Apakah Timeliness berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (USS)?

Berdasarkan hasil analisis struktur model, yaitu pada nilai t-test menunjukan

bahwa H4 diterima. TML memiliki pengaruh pada USS. Hubungan TML → USS juga

sama dengan hipotesis-hipotesis sebelumnya, yaitu memiliki pengaruh yang signifikan

bedasarkan nilai β, sedangkan bila berdasarkan perhitungan f2 dan q2 pengaruh yang

dihasilkan kecil.

Hasil dari suatu penelitian mengasumsikan sisi ketepatan waktu (timeliness) jadi

tolak ukur penting kepuasan pengguna dalam menyajikan dan mendapatkan data,

sesuai kebutuhan informasi dari pengguna (Pranita et al., 2019). Kemudian, menurut

Butler (1983) yang dikutip oleh (Yazid et al., 2019) mengatakan cepat lambatnya

respon suatu sistem berpengaruh terhadap kinerja pengguna dan efek ini dapat

dibuktikan melalui peningkatan produktivitas pengguna pada waktu respons sistem.

Didukung oleh penelitian lain bahwa TML memiliki pengaruh positif dan signifikan

untuk berkontribusi terhadap kepuasan pengguna (Hoxmeier, 1988; Liu & Guo, 2008;

Ilias et al., 2007; Jati et al., 2015; Sari & Syamsuddin, 2018; Saputra & Kurniadi, 2019;

Adrianti & Hosizah, 2018; Yustanti, 2016).

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bedasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut adalah

kesimpulan penting dari penelitian yang telah dilakukan.

a. Berkaitan dengan ketersediaan berita yang diiringi dengan informasi yang

valid, menampilkan artikel atau berita yang relevan, dan kemudahan untuk

berkomunikasi dengan pihak redaksi menjadi hal yang patut diperhatikan

karena belum diterapkan secara optimal.

b. Bedasarkan hasil pengujian path coefficient (β) dan t-test, seluruh hipotesis

yang mempengaruhi User Satisfaction dinyatakan diterima. Lalu, mengacu

hasil pilihan pada kuesioner, variabel Usability Quality (USA) memiliki

nilai pengaruh yang cukup tinggi terhadap Kepuasan Pengguna (User

Satisfaction) dibandingkan variabel lain. Hal ini berkaitan dengan kualitas

website yang menarik dari sisi user interface dan kemudahan dalam

pengoperasiannya. Tentunya hal ini membangun pengalaman yang positif

bagi pengguna ketika mengakses website berita online Radar Bekasi.

c. Faktor yang paling berperan dalam mempengaruhi kepuasan pengguna

terhadap kualitas website berita online secara berurutan yaitu hubungan

antara Usability Quality dengan User Satisfaction (USA → USS), kemudian

113

hubungan antara Timeliness dengan User Satisfaction (TML → USS),

diikuti hubungan antara Information Quality dengan User Satisfaction (IFQ

→ USS), dan terakhir hubungan antara Servive Interaction Quality dengan

User Satisfaction (SIQ → USS).

d. Secara umum, variabel-variabel yang diajukan pada model penelitian ini

dalam membentuk kepuasan pengguna (Usability Quality, Information

Quality, Service Interaction Quality, dan Timeliness) memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap kepuasan pengguna website berita online Radar

Bekasi.

5.2 Saran

Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan memaparkan

beberapa saran terkait untuk Radar Bekasi serta pihak-pihak yang berniat melakukan

penelitian selanjutnya (khususnya dengan topik yang sejenis), yaitu :

a. Sebaiknya perlu ada peningkatan dari segi kualitas ketersediaan informasi

dalam menghasilkan berita, kesesuaian format dalam menampilkan berita,

dan kemudahan berkomunikasi dengan pihak redaksi menjadi fokus

pengelola website untuk diadakannya perbaikan dan peningkatan sehingga

kepuasan pengguna dapat tercapai lebih baik.

b. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menambahkan atau

mengembangkan variabel selain Timeliness pada model End User

Computing Satisfaction (EUCS), contohnya seperti variabel Content untuk

114

meninjau dari sisi kesesuaian konten yang dihasilkan dan Format untuk

mengukur dari sisi estetika antar muka (tampilan). Hal tersebut diperlukan

agar penilaian serta kebutuhan pengguna sistem, khusunya terhadap website

berita online dapat teridentifikasi lebih akurat dan lebih terperinci lagi.

c. Bagi pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan penelitian sejenis agar

dapat lebih memahami usia dan latar belakang pendidikan responden yang

berbeda-beda, salah satu caranya dengan memperhatikan tata bahasa pada

kuesioner, sehingga dapat meminimalisir adanya penghapusan indikator.

Kemudian, alangkah baiknya jika penyebaran kuesioner dilakukan dengan

pendampingan kepada responden secara langsung agar tidak terjadi

kesalahpahaman mengenai item pertanyaan pada kuesioner serta

memperhatikan penyebaran data agar responden yang didapat lebih variatif

dan merata sehingga diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik.

115

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, D. W. (2018). Metode Penelitian Terpadu Sistem Informasi Pemodelan

Teoritis, Pengukuran, Dan Pengujian Statis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Achsin, A. (1986). Media Pendidikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Ujung

Pandang: IKIP Ujung Pandang.

Ahmad, A. (2012). Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Kesenjangan Informasi.

Jurnal Dakwah Tabligh, 13(1), 137–149.

Arifin, S. R. (2018). Pengukuran kualitas layanan website Universitas Tadulako

menggunakan metode WebQual. Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem

Informasi, 4(2), 125.

Arifin, S. R., Nugroho, E., & Hantono, B. S. (2015). Analisis Kualitas Layanan

Website Universitas Hasanuddin Dengan Metode Webqual 4.0 Modifikasi. Jurnal

TEKNOMATIKA, 8(1), 81–92.

Arifin, Z. (2017). Kriteria Instrumen dalam suatu Penelitian. Jurnal Theorems (The

Original Research of Mathematics). 2(1). pp. 28-36.

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran Berbasis Internet. Jurnal Media Pendidikan

Agama.

Bailey, J. E., & S. W. Pearson. (1983). Development of A Tool For Measuring and

Analyzing Computer User Satisfaction. Management Science, 29, 530–545.

Barnes, S. J., & Vidgen, R. (2001). An evaluation of cyber-bookshops: The WebQual

method. International Journal of Electronic Commerce.

116

Barnes, S. J., & Vidgen, R. (2003). Measuring web site quality improvements: A case

study of the forum on strategic management knowledge exchange. Industrial

Management and Data Systems.

Barnes, S. J., & Vidgen, R. T. (2001). Assessing the quality of auction web sites.

Proceedings of the Hawaii International Conference on System Sciences.

Barnes, S., & Vidgen, R. (2000). WebQual: An Exploration of Website Quality. ECIS

2000 Proceedings.

Barnes, Stuart, & Vidgen, R. (2002). WebQual : An Exploration of Web-site Quality.

Communications, 1, 298–305.

Chin, W. W., & Lee, M. K. O. (2000). A proposed model and measurement instrument

for the formation of IS satisfaction: the case of end-user computing satisfaction.

ICIS.

Christian, T. L., Jaya, D., & Rulyna. (2017). Impact of English Online Learning

Website Quality to User Satisfaction in Jakarta. International Conference on

Information Management and Technology, 278–283.

Damayanti, A. S., Mursityo, Y. T., & Herlambang, A. D. (2018). Evaluasi Kepuasan

Pengguna Aplikasi Tapp Market Menggunakan Metode EUCS ( End User

Computing Satisfaction ). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu

Komputer, 2(11), 4833–4839.

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance

of information technology. MIS Quarterly: Management Information Systems,

13(3), 319–339.

Davis, & Gordon. (1999). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:

Pustaka Binaman Pressindo.

117

Doll, W. J., & Torkzadeh, G. (1998). The Measurement of End-User Computing

Satisfaction: Theoretical and Methodological Issues. MIS Quarterly.

Fitriyana, M. W. (2018). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Website Dprd Provinsi

Jawa Timur Terhadap Kepuasan Pengguna Dengan Metode Webqual 4.0

Modifikasi. (1), 43.

Gerlach, Vernon, S., & Ely, D. P. (1971). Teaching and Media : A Systematic

Approach. In Prentice-Hall. Englewood Cliffs, N.J.

Ghozali, I. (2014). Partial Least Squares Konsep, Teknik Dan Aplikasi Menggunakan

Program Smartpls 3.0 Edisi 2. Semarang: Badan Penerbit - Undip.

Goswami, S. (2013). Measuring Customer Satisfaction On Webqual Dimension For

Online Banking: An Empirical Study. Paradigm, 152, 1 & 2.

Hair, J. F., Hult, G. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2017). A Primer on Partial

Least Squares Strutural Equation Modeling (PLS-SEM) 2nd Edition.

Hair, J. F. (2014). Partial Least Squares Strucrtural Equation Modelling (Pls-Sem): An

Emerging Tool In Business Research. In European Business Review.

Hair, J.F. (2011). Pls-Sem: Indeed A Silver Bullet. Journal Of Marketing Theory And

Practice, 139–152.

Hair, Joe F., Sarstedt, M., Ringle, C. M., & Mena, J. A. (2012). An assessment of the

use of partial least squares structural equation modeling in marketing research.

Journal of the Academy of Marketing Science, 40(3), 414–433.

Hasan, L. (2014). Evaluating the Usability of Educational Websites Based on Students’

Preferences of Design Characteristics. International Arab Journal of E-

Technology.

118

Hasibuan, Z. A. (2007). Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi - Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Depok: Fakultas Ilmu

Komputer Universitas Indonesia.

Heizer, J., Render, B., Saraswati, R., & Kurnia, H. (2015). Manajemen Operasi :

manajemen keberlangsungan dan rantai pasokan = Operations management :

sustainability and suply Chain Management ed. 11. Salemba Empat.

Heizer, & Render. (2015). Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan

Rantai Pasokan (11 ed). Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Hoffman, D. L., Novak, T. P., & Peralta, M. (1999). Building Consumer Trust in

Online Environments: The Case for Information Privacy. Communications of the

ACM, 42(4), 80–85.

Hoxmeier, J., & Dicesare, C. (2000). System Response Time and User Satisfaction: An

Experimental Study of Browser-based Applications. Proceedings of the

Association of Information Systems Americas Conference.

Husain, T., & Budiyantara, A. (2018). Analisis End-User Computing Satisfaction

(EUCS) Dan WebQual 4.0 Terhadap Kepuasan Pengguna. JATISI (Jurnal Teknik

Informatika Dan Sistem Informasi), 4(2), 164–176.

Iswara, J. (2019). Pengaruh Kualitas Web Okezone.Com Terhadap Kepuasan User

(Studi Pada Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Lampung Angkatan

2014 - 2015) (Vol. 53).

Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur:

Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Jogiyanto, H. . (1997). Sistem Informasi Berbasis Komputer. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta.

119

Jogiyanto, H. . (1999). Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Kadar, J. A., Napitupulu, D., & Jati, R. . (2017). Analysis of Factors Influencing The

Quality of Intranet Website Based on WebQual Approach Case Study in Agency

X. In International Conference on Science in Information Technology. Bandung:

IEEE.

Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Khairunnisa, E. (2013a). Penerapan Bahasa Jurnalistik Pada Berita Utama “ Straight

News ” Di Surat Kabar “Radar Bekasi” Edisi 1-5 Oktober 2012.

Khairunnisa, E. (2013). Penerapan Bahasa Jurnalistik Pada Berita Utama“Straight

News” Di Surat Kabar “Radar Bekasi” Edisi 1-5 Oktober 2012.

Khumaedi, M. (2012). Reliabilitas Instrumen Penelitian Pendidikan. Jurnal

Pendidikan Teknik Mesin, 12, 25–30.

Komaruddin. (1994). Ensiklopedia Manajemen.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2007). Manajemen Pemasaran Edisi 12 (Benyamin Molan,

Ed.). Jakarta: PT. Indeks.

Kurniawan, A. (2005). Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan.

Kurniawati, R. A., Kusyanti, A., & Mursityo, Y. T. (2018). Analisis Pengaruh Kualitas

Website Terhadap Kepuasan Pelanggan Mister Aladin Dengan Menggunakan

Webqual 4.0. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer,

2(3), 1151–1160.

Kusuma, S. (2017). Posisi Media Cetak Di Tengah Perkembangan Media Online Di

Indonesia Satria Kusuma. 56–71.

120

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2012). Management System: Managing the Digital

Firm Twelfth Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Maha Rani, N. L. R. (2013). Persepsi Jurnalis dan Praktisi Humas terhadap Nilai Berita.

Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(1), 83–96.

Maniah, D. H. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan

Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta: Deepublish.

Marlindawati, M., & Indriani, P. (2016). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna E-

Learning Dengan Penerapan Model End Using Computing Satisfaction (EUCS)

(Studi Kasus: Universitas Bina Darma dan STMIK MDP). Jurnal Ilmiah Matrik,

55–66.

Muhsin, A., & Zuliestiana, D. A. (2017). Analisis Pengaruh Kualitas Website

(Webqual) 4.0 Terhadap Kepuasan Pengguna Bukalapak Di Kota Bandung. E-

Proceeding of Management, 4(3), 18–19.

Murhada & Yo Ceng Giap. (2011). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Nasution, M., & Mudjahidin. (2013). Analisis Kualitas Layanan Website Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara [KPPN] Surabaya I Dengan Menggunakan

Webqual. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 125–130.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif

Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1),

33–47.

121

Nikoloski, K. (2015). Charismatic Leadership And Power: Using The Power Of

Charisma For Better Leadership In The Enterprises. In JPMNT) Journal of

Process Management-New Technologies, International.

Nugroho, A. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Trans

Tekno.

Nugroho, A. K., & Sari, P. K. (2016). Analisis Pengaruh Kualitas Website Tokopedia

Terhadap Kepuasan Pengguna Menggunakan Metode Webqual 4.0. E-Proceeding

of Management, 3(3), 2930–2937.

Nurkinan. (2017). Dampak Media Online Terhadap Perkembangan Media

Konvensional. Jurnal Politikom Indonesiana, 2(2), 28–42.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

O’Brein, J. A., & Markas, G. M. (2011). Management Information System 10th Edition.

New York: McGraw-Hill/Irwin.

Ode, C. A. A. (2014). Kredibilitas Pemberitaan Pada Portal Berita Online

Kompas.Com. In Skripsi.

Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L. (1988). SERVQUAL: A multiple-

item scale for measuring consumer perceptions of service quality. Journal of

Retailing, 64(1), 12–40.

Park, H., & Baek, S. (2007). Measuring Service Quality of Online Bookstores with

WebQual. (J. Jacko, Ed). Human-Computer Interaction, 95–103.

Pranita, M. J., Zulfikar, D. H., & Gunawan, C. E. (2019). Analisis Kepuasan Pengguna

Sistem Keagenan PERISAI Menggunakan End User Computing Satisfaction

(Studi Kasus: BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Palembang). Jusifo, 5(2),

91–104.

122

Pratama, Y. (2015). Pengukuran Kualitas Website CDC Universitas Telkom

Menggunakan Metode Webqual 4.0. E-Proceeding of Management, 1649–1658.

Prihastono, E. (2012). Pengukuran Kepuasan Konsumen Pada Kualitas Pelayanan

Customer Service Officer (Cso). Jurnal Dinamika Teknik, VI(1), 14–24.

Puspaningrum, B. I. (2010). Analisis Perubahan Media Habit Dalam Mengkonsumsi

Media Di Era Teknologi Informasi Studi Kasus: Koran Dan Media Online.

Rahmaini S. N. (2018). Analisis Kualitas Website Akademik Menggunakan Metode

4.0 dan Importance Perfomance Analysis (IPA). In UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Jakarta.

Rezkiani, A. Y., Suprapto, & Rachmadi, A. (2018). Pengukuran Kualitas Website Unit

Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Universitas Brawijaya Menggunakan

Metode Webqual 4 . 0. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu

Komputer, 2(2), 523–532.

Rifefan, M. (2014). PENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM MEMENUHI

KEBUTUHAN INFORMASI AKADEMIS ( Studi Deskriptif Kualitatif Pada

Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri di Yogyakarta ).

Ringle, C. M., Sarstedt, M., Mitchell, R., & Gudergan, S. P. (2018). Partial least

squares structural equation modeling in HRM research. International Journal of

Human Resource Management, 1–27.

Romli, A. S. M. (2012). Jurnalistik Online. Panduan Praktis Mengelola. Media

Online. Bandung: Nuansa Cendikia.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Accounting Information System 13th Edition.

England: Pearson Education Limited.

123

Rosalina. (2017). Pengujian Kepuasan Sistem Informasi Menggunakan End-User

Computing Satisfaction Studi Kasus : Sistem Informasi Akademik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Sari, H. P., & Muhartini, R. (2017). Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport Sdn

Tanjunganom 2 Kecamatan Tanjunganom Nganjuk. Antivirus : Jurnal Ilmiah

Teknik Informatika, 11(1), 65–80.

Sastika, W. (2016). Analisis Pengaruh Kualitas Website (WebQual 4.0) Terhadap

Keputusan Pembelian pada Website e-commerce Traveloka. Sentika,

2016(Sentika), 18–19.

Setiawan, A. B. (2016). Evaluasi kepuasan pengguna aplikasi Surat Keterangan

Tinggal Sementara online dengan menggunakan End User Computing

Satisfaction pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota

Surabaya.

Shahizan, H., & Feng, L. (2005). Evaluating the Usability and Content Usefulness of

Web Sites: A Benchmarking Approach. Journal of Electronic Commerce in

Organizations, 3(2), 46.

Shia, B. C., Mingcih, C., & Ramadhan, A. D. (2016). Measuring Customer Satisfaction

toward Localization Website by WebQual and Importance Performance Analysis

(Case Study on AliexPress Site in Indonesia). American Journal of Industrial and

Business Management, 117–128.

Sholiha, E. U. N., & Salamah, M. (2016). Structural Equation Modeling-Partial Least

Square untuk Pemodelan Derajat Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Timur

(Studi Kasus Data Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat Jawa Timur

2013). Jurnal Sains Dan Seni ITS, 4, 2.

124

Siregar, S., Affan, R., Siregar, S., Qadrya, H. A., Caroline, B. M., Sari, A. P., … Arbi,

R. (2017). Analysis of online trading transaction (peer to peer) on e-commerce

based on Islamic law. Journal of Islamic Economics Lariba, 3(1), 31–38.

Syofian, S., Setiyaningsih, T., & Syamsiah, N. (2015). Otomatisasi Metode Penelitian

Skala Likert Berbasis Web. Prosiding Semnastek.

Subiyakto, A’Ang, Ahlan, A. R., Kartiwi, M., Putra, S. J., & Durachman, Y. (2016).

The user satisfaction perspectives of the information system projects. Indonesian

Journal of Electrical Engineering and Computer Science, 4(1), 215–223.

Subiyakto, A’ang, Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Sukmana, H. T. (2015). Influences of

the input factors towards the success of an information system project. Telkomnika

(Telecommunication Computing Electronics and Control), 13(2), 686–693.

Subiyakto, A’ang, Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Sukmana, H. T. (2015). Measurement

of information system project success based on perceptions of the internal

stakeholders. International Journal of Electrical and Computer Engineering,

5(2), 271–279.

Sudaryono. (2015). Metodologi Riset di Bidang TI. Yogyakarta: Andi.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. In 2009. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). In Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian. Metode Penelitian.

Susanto, A. (2013). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

125

Suzanto, B., & Sidharta, I. (2015). Pengukuran End-User Computing Satisfaction Atas

Penggunaan Sistem Informasi Akademi. Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan

Entrepreneurship, 9, 16–28.

Syaifullah & Soemantri, D. Oksa. (2016). Pengukuran Kualitas Website Menggunakan

Metode Webqual 4.0 (Studi Kasus: CV. Zamrud Multimedia Network). Jurnal

Ilmiah Rekayasa Dan Manajemen Sistem Informasi, 2(1), 19–25.

Syofian, S., Setiyaningsih, T., & Syamsiah, N. (2015). Otomatisasi Metode Penelitian

Skala Likert Berbasis Web. Prosiding Semnastek.

Tarigan, J. (2008). User Satisfaction Using Webqual Instrument: A Research on Stock

Exchange of Thailand (SET). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 10(1), 24–47.

Umar, H. 1991. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia

Pustaka Umum

Urbach, N., & Ahlemann, F. (2010). Structural Equation Modeling in Information

Systems Research Using Partial Least Squares. Journal of Information

Technology Theory and Application, 5–40.

Vidgen, R., & Barnes, S. (2001). An evaluation of cyber-bookshops: the WebQual

method. International Journal of Electronic Commerce.

Wang, R. Y., & Strong, D. M. (1996). Beyond Accuracy: What Data Quality Means to

Data Consumers. Journal of Management Information Systems, 12(4), 5–33.

Warjiyono, W., & Hellyana, C. M. (2018). Pengukuran Kualitas Website Pemerintah

Desa Jagalempeni Menggunakan Metode Webqual 4.0. Jurnal Teknologi

Informasi Dan Ilmu Komputer, 5(2), 139.

Widodo, P. B. (2006). Reliabilitas Dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri Untuk

Mahasiswa Indonesia. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(1), 1–9.

126

Wong, K. K. K.-K. (2013). Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-

SEM) Techniques Using SmartPLS. Marketing Bulletin, 24(1), 1–32.

Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi baru Mengolah Data dengan Partial

Least Square Path Modeling: Aplikasi dengan Software XLSTAT, SmartPLS, dan

Visual PLS. Jakarta: Salemba Infotek.

Yazid, M. A., Wijoyo, S. H., & Rokhmawati, R. I. (2019). Evaluasi Kualitas Aplikasi

Ruangguru Terhadap Kepuasan Pengguna Menggunakan Metode EUCS ( End-

User Computing Satisfaction ) dan IPA ( Importance Performance Analysis ).

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 3(9), 8496–

8505.

Yuhefizar. (2013). Cara Mudah & Murah Membangun & Mengelola Website.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

SURAT PENDUKUNG PENELITIAN

LAMPIRAN 2

HASIL WAWANCARA

Keterangan

P = Pewawancara

N = Narasumber

Dilakukan pada tanggal 30 Januari

2020 bertempat di kantor Radar Bekasi

Narasumber : Bapak Zaenal Aripin (Assisten General Manager)

P : Assalamualaikum wr.wb Pak

N : Waalaikumsalam wr.wb, bagaimana mas ada yang bisa dibantu ?

P : Iya pak, saya ingin tahu dan menanyakan sedikit seputar website Radar Bekasi

N: Oh iya, boleh mas

P : Saya ingin bertanya pak tentang evaluasi yang pernah dilakukan Radar Bekasi

terkait kualitas website berita online nya pak.

N : Jadi evaluasi terkait website Radar Bekasi sudah kita lakukan beberapa kali

terutama terkait tampilan, dan juga semua berita-berita yang ada di Radar Bekasi cetak

kita upload kembali di website, itu wajib dilakukan sih mas agar pembaca Radar Bekasi

mudah mengakses artikel atau berita yang kita hasilkan

P : Begitu ya pak. Sya ingin bertanya lagi pak masih terkait evaluasinya. Kira-kira

evaluasi terkait website yang dilakukan itu pernah melibatkan pengguna ga pak ?

N : Oh kalau itu memang belum pernah mas

P : Jadi mungkin evaluasi yang dilakukan hanya dari rapat internal saja ya pak ?

N : Iya bener mas, biasanya rapat internal dari temen-temen bagian IT saja

P : Kira-kira, masalah yang paling banyak dikeluhkan oleh pengunjung apa ya pak ?

atau mungkin ada pengunjung Radar Bekasi yang komplain terkait website nya pak

misalkan dari fitur-fiturnya yang kurang lengkap atau berita yang dihasilkan kurang

sesuai atau bagaimana pak ?

N : Kalau komplain dari pengunjung sampai saat ini ga ada sih mas, tapi mungkin

kekurangan dari website Radar Bekasi itu kita memperbaharui/update berita dan

artikel di website itu diatas jam 11 malam setiap harinya

P : Oh jadi berita-berita yang dihasilkan di website Radar Bekasi belum dilakukan

secara up to date dan real time ya pak jika terjadi sesuatu peristitwa atau kejadian ?

N : Iya belum mas, itu kita lakukan karena kita masih menjaga media cetak kita.

P : Oh begitu ya pak. Mungkin kira-kira apa masih ada lagi pak kekurangan dari

website ini ?

N : Ya mungkin hal lainnya kita belum maksimal untuk memposting E-Paper itu

karena keterbatasan ruang penyimpanan mas. Tapi nantinya website ini akan

mengarah kearah lebih baik lagi dalam hal pembaharuan berita dan lainnya, pastinya

kita akan kearah sana mas

P : Iya pak semoga saja website ini akan terus berkembang kedepannya. Kalau begitu

mungkin hanya segitu saja pak yang saya ingin saya tanyakan, terimakasih banyak ya

pak atas informasinya dan maaf sudah merepotkan bapak hehe.

N : Oh iya mas ga masalah kok, senang juga bisa membantu mas. Semoga

dilancarkan skripsinya ya mas.

LAMPIRAN 3

KUESIONER PENELITIAN

A. Profil Responden

Pilihlah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi tanda ceklis

(√)

1. Nama : …………………………………….

2. Jenis Kelamin

o Laki-laki o Perempuan

3. Usia

o < 20 Tahun o 26 - 30 Tahun o > 35 Tahun

o 20 - 25 Tahun o 30 - 35 Tahun

4. Pendidikan Terakhir

o SMA/Sederajat o S1 o S3

o D1/2/3 o S2

5. Seberapa sering anda mengunjungi website Radar Bekasi

o Setiap hari o sebulan sekali

o Seminggu sekali o < sebulan sekali

6. Berapa lama durasi anda mengakses website Radar Bekasi

o < 5 menit o 10 - 15 menit o > 20 menit

o 5 - 10 menit o 15 - 20 menit

B. Kuesioner Penelitian

Pada pernyataan berikut, berikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat

saudara dengan pilihan jawaban:

Jawaban Singkatan Nilai

STS Sangat Tidak Setuju 1

TS Tidak Setuju 2

TT Tidak Tahu 3

S Setuju 4

SS Sangat Setuju 5

1) Usability Quality

No. Pertanyaan STS TS TT S SS

1. Website mudah untuk dipelajari dan dioperasikan

2. Interaksi dengan website jelas dan dimengerti

3. Website memiliki navigasi/petunjuk yang jelas

4. Website memiliki tampilan yang menarik

2) Information Quality

No. Pertanyaan STS TS TT S SS

1. Website menyediakan informasi yang relevan

2. Website menyediakan informasi yang dimengerti

3. Website menyediakan informasi secara detail

4. Website memberikan informasi dengan format yang sesuai

3) Service Interaction Quality

No. Pertanyaan STS TS TT S SS

1. Website memiliki reputasi yang baik

2. Saya merasa bahwa informasi pribadi saya tersimpan dengan aman

3. Website memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan

pihak redaksi

4) Timeliness

No. Pertanyaan STS TS TT S SS

1. Website memberikan informasi yang up to date

2. Sistem mampu menyajikan informasi ketika dibutuhkan

3. Website mampu menghasilkan informasi yang valid

4. Website didukung tim layanan yang tepat waktu

5) Kepuasan Pengguna

No. Pertanyaan STS TS TT S SS

1. Website ini memenuhi kebutuhan saya akan informasi

2. Website ini efektif dalam penggunaannya

3. Website ini efisien dalam penggunaannya

4. Secara keseluruhan, saya puas dengan website berita online ini

LAMPIRAN 4

DATA 120 RESPONDEN

USA1 USA2 USA3 USA4 USA5 USA6 USA7 IFQ1 IFQ2 IFQ3 IFQ4 SIQ1 SIQ2 SIQ3 TML1 TML2 TML3 TML4 USS1 USS2 USS3 USS4

4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4

4 4 3 5 4 3 4 5 4 4 3 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4

4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4

4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4

4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3

3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3

4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4

4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3

4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 3 5 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2

5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5

2 3 2 4 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4

4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 2 5 4 4 2 4 5 4 4 3 4 4

4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4

5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5

4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4

3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3

4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4

4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5

3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

2 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3

4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4

4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4

3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4

3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3

4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 4 4 2 2 4

5 5 5 4 3 4 4 5 3 4 3 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4

4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2

3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3

3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1

3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3

4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4

5 5 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4

4 4 3 4 3 3 2 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 4 2 2 4 2

5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5

4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5

3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4

5 5 4 4 2 3 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4

2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3

5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

5 3 4 4 4 3 2 4 4 3 5 4 5 5 4 3 2 3 5 5 5 5

3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4

4 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3

4 5 4 5 4 3 2 5 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 5 4 4 4

5 4 4 5 2 3 2 4 5 5 2 4 5 5 2 3 2 4 4 2 3 4

5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5

5 5 5 4 3 3 3 3 3 4 3 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 4

4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3

4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3

3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4

5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5

2 1 1 1 2 1 2 3 3 2 2 3 4 4 2 1 2 3 1 2 2 1

4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4

5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 5

4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4

5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4

3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4

4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3

5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 4 3 3 5 4 4 3 3 4 4 5

4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 4

4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3

5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5

4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 5 4 4 5 4 3 5 4 3 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4

3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5

5 4 3 4 5 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 5

4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5

4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 3 4 2 3 4 5 4 5 4 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4

4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3

4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4

4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4

4 3 5 4 3 4 5 3 5 3 3 5 4 3 5 4 4 3 4 5 4 4

4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4 3 2

5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5

4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5