APLIKASI TEKNOLOGI JUMBO SAND BAG UNTUK PERLINDUNGAN ABRASI PANTAI

10
STUDI KASUS PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN HATHI KE XXXI PADANG 22 – 24 AGUSTUS 2014 Oleh Eko Yunianto 1 Iriandi Azwartika 2 dan Agung Suseno 3 1 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah 2 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana 3 HATHI Cab. Jawa Tengah KTA Reg No. 045039 TEKNOLOGI JUMBO SAND BAG UNTUK PENGAMANAN PANTAI BERBASIS MASYARAKAT

Transcript of APLIKASI TEKNOLOGI JUMBO SAND BAG UNTUK PERLINDUNGAN ABRASI PANTAI

STUDI KASUS

PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN HATHI KE XXXI PADANG 22 – 24 AGUSTUS 2014

OlehEko Yunianto1 Iriandi Azwartika 2 dan Agung Suseno 3

1 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah2 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana3 HATHI Cab. Jawa Tengah KTA Reg No. 045039

TEKNOLOGI JUMBO SAND BAG UNTUK PENGAMANAN PANTAI

BERBASIS MASYARAKAT

Kerusakan hutan mangrove di pantai khususnya pesisir yang struktur geologi nya berupa endapan alluvial, mudah mengalami abrasi pantai dan terjadi rob naiknya air laut ke darat, seperti yang terjadi dipesisir pantaiSemarang s/d Jepara.

Penempatan Jumbo sand bag pada 100 meter darigaris pasang tertinggi diharapkan bisa terbentuktombolo dgn terperangkapnya sedimen secara alami sehingga terjadi reklamasi dari hasil Off shore dan Long shore sediment transport.

Koefisien stabilitas (KD) untuk Jumbo sand bagsebagai lapis lindung (Armour) pesisir, asumsi perhitungan menggunakan KD yang sama untuk dimensi batu bulat dengan perbandingan berat jenis.

Keuntungan Jumbo sand bag cocok untuk daerah yang mengalami kelangkaan material batu, murah, mudahdilakukan masyarakat hanya diisi pasir/tanah setempatdengan berat jenisnya sama dengan tanah setempat, tidak terbenam seperti tetrapod yang dipasang didaerahendapn aluvial. Dalam usia + 5 tahun cukup membesarkan mangrove sudah berfungsi sebagai natural Storm Barrier.

Kata Kunci : Jumbo sand bag, Armour pelindung pantai, Berbasis masyarakat.

INTISARI

KAJIAN PUSTAKA Untuk mengatasi kerusakan pantai antara

Semarang - Jepara dan banjir rob banyak gagasan antara lain dam lepas pantai (Giant sea wall) meniru Storm Barrier Waterboard di Belanda atau Sabuk pantai dan berbagai cara artificiallainnya, pada jangka panjang, yang luasnya tidak sebanding dengan kota Semarang sendiri,

Konsep2 tsb diatas belum tentu tepat guna untuk penanggulangan Rob dan abrasi pantai karena akan menutup muara2 sungai dan acces ratusan ribu nelayan domestic sepanjang pesisir pantai Semarang – Jepara, karena operasi Pompa ygsangat mahal untuk mengkondisikan sebagaiDepresive Storage agar mengalir secara graviasi.

LANDASAN THEORI Konservasi bibit mangrove terkendala tidak

mampu menahan hantaman gelombang, perlupemasangan Jumbo sand bag pada 100 meterdari kontur pasang tertinggi, posisi rata ratagelombang pecah di pesisir utara P Jawa.

Mengacu pada efek pemecah gelombangyang diharapkan akan terbentuk tombolosehingga dimungkinkan terjadi reklamasidari hasil Off shore dan Long shore sedimenttransport

Sesuai dengan amanat Peraturan PemerintahRepublik Indonesia PP No. 38 Tahun2011Tentang Sungai Pasal 13 perihalPenentuan alignment garis sempadan yangterpengaruh pasang air laut.

METHODOLOGI STUDYMengamati berbagai upaya konservasi yang

sudah dilakukan termasuk yang melibatkanperan serta masyarakat dalam merehabilitasidan mitigasi bencana dengan Structural countermeasures dengan berbagai artificial infrastruktur maupun Non Structural countermeasures dengan replanting mangrove

Kerusakan Mangrove di pesisir, dan kegagalan Tetrapod yang terbenam karena berat jenisnya melebihi tanah aseli soft alluvial sediment

SOFT ALLUVIAL SEDIMENT

G. UNGARAN

SEMARANG

PEMUKIMANVEGETASI TUMBUHANALLUVIAL SEDIMENTAIR LAUT

LANDSAT SATELLITE IMAGE SOBIRIN (2013)

HASIL STUDY DAN PEMBAHASAN

Dari kajian tersebut dipilih jenis pengamanpantai berdasarkan kearifan lokal berupahutan Mangrove sebagai natural stormbarrrier dengan Jumbo sand bag sebagaipelindung pada saat penanaman bibitMangrove sepanjang pesisir pantai Semaranghingga Jepara dengan melibatkan peran sertamasyarakat

Dengan Teknologi Jumbo Sand Bag diharapkan akan terbentuk tombolo dan sedimen terperangkap, sehingga terjadireklamasi dari hasil Off shore dan Long shore sediment transport dengan penempatan pada100 meter dari garis pasang tertinggi. Koefisien stabilitas (KD) untuk Jumbo sand bag sebagai lapis lindung (Armour), perhitungan berdasarkan pada letak gelombangpecah, bisa disamakan dengan KD untuk batubulat halus.

Perhitungan Stabilitas Armor. Perhitungan stabilitas Armor untuk menentukan dimensiarmor dipergunakan rumus Hudson sebagai berikut :

dimana :W : Berat jenis Armor pelindung (kg atau ton)ρr : Berat jenis batu (kg/m3 atau ton/m3)ρw : Berat jenis air laut (kg/m3 atau ton/m3)θ : Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang (0)H : Tinggi gelombang rencana (m) diambil rata2

KD : Koefisien stabilitas yang tergantung pada bentuk Armor pelindung dari batu alam atau buatan(Jumbo sand bag), kekasaran permukaan batu, Jumbo sand bag pada keadaan pecah gelombang sesuai ketentuan dalam tabel KD .

θcot1)(SKHρW 3

rD

3r

−=

w

rr ρ

ρS =

Berat Armor Jumbo Sand Bag = 426 Kg

Bila sudut kemiringan sisi Revetment ϴ = 45o

Perhitungan dimensi Jumbo Bag = Uk P x L x T x BJ Material (Asumsi BJ Pasir Laut = 1000 Kg/m3)

gθcotKH666W

D

3

=

Kerusakan pesisir segment Pantura Jawa Tengah dan Rencana aplikasi Jumbo Sand Bag untuk maksud Pengamanan Pantai Berbasis Masyarakat

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN.Upaya konservasi artificial yang mahal perlu dihindari denganmemanfaatkan kearifan lokal dalam hal mitigasi abrasi pantaibencana rob yang semakin parah dengan Konservasi hutanMangrove didukung teknologi Jumbo sand bag, selain untukmelindungi penanaman bibit Mangrove, efek keberadaan Jumbosand bag sebagai pemecah gelombang yang diharapkan akanterbentuk tombolo dan terperangkapnya sedimen, sehinggadimungkinkan terjadi rek lamasi dari hasil Off shore dan Longshore sediment transport secara alami, dengan biaya yangmurah dan ramah lingkungan.

REKOMENDASI.Penggunaan Jumbo sand bag direkomendasikan untuk daerahpesisir pantai endapan soft alluvial sediment, penggunaanpelindung pantai secara artificial seperti Giant sea wall, sabuk pantai dan type artificial armouring lainnya tidak efektif.Penanganan sesuai kearifan lokal adalah Konservasi hutan Mangrove didukung teknologi Jumbo sand bag, untuk pelindung penanaman bibit Mangrove bisa me-recovery pesisir pantai yang ter-abrasi akan ter- reklamasi secara alami.

UCAPAN TERIMAKASIH.Ucapan terimakasih disampaikan kepada Pimpinan Balai WilayahSungai Kalimantan II, selaku pemrakarsa uji coba penggunaanJumbo Sand Bag mengadopsi metode BRR Aceh pasca Tsunamimengatasi kelangkaan material batu, sebagai pelindung pantai diPantai Jorong Swarangan Kalimantan Selatan, untuk modelpengelolaan abrasi dan rob berbasis Masyarakat sepanjangpesisir pantura Jawa Tengah antara Semarang s/d Jepara.

DAFTAR PUSTAKA(1). Horigome.S.1988, Text Book of Design of Coastal Structure.

River Engineering Course IV at Diponegoro University. DGWRD-NIKKEN Consultantts. Inc.

(2). Anonym, 2004, Buku Pedoman Teknis PerencanaanTembok Laut, Revetment dan Krib Tegak Lurus Pantai, Subdit Irigasi, Air Tanah, Rawa dan Pantai.

(3). Anonym, 2006, BRR Aceh Buletin, Post Aceh Tsunami Natural Disaster Rehabilitation and Recondition Program in Coastal Area.

(4). Anonym, 2010, Surat Edaran Menteri PU No. SE.07/M/2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan KonstruksiBangunan Pengaman Pantai.

(5). Anonym, 2010, Surat Edaran Menteri PU No. SE.08/SE/M/2010 Tentang Pedoman Penilaian KerusakanPantai dan Prioritas Penanganannya.

(6). Anonym, 2010, Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Pengamanan Pantai.

(7). Anonym, 2011, PT. Mistar Harumas Mitra, Laporan Akhir SID Pengaman Pantai Jorong Swarangan Kalimantan Selatan, BWS Kalimantan II.

TERIMA KASIH