ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA NASIONAL ( AD / ART KSPN

21
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA NASIONAL ( AD / ART KSPN ) PEMBUKAAN Bahwa hakekat dan tujuan perjuangan kaum pekerja Indonesia dalam mengisi cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah memerdekakan bangsa, khususnya kaum pekerja beserta keluarganya dari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan segala bentuk penindasan, melalui kegiatan disegala sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terutama pada bidang ketenagakerjaan . Bahwa liberalisasi ekonomi global maupun lokal yang bergerak sangat cepat telah meluas memasuki sendi-sendi kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Persaingan ekonomi global maupun lokal yang tajam dan kejam telah mempengaruhi fungsi Negara didalam melindungi hak azasi warga negaranya. Bahwa kehadiran Konfederasi Serikat Pekerja Nasional di tengah – tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, adalah untuk melindungi dan membela harkat dan martabat serta kepentingan kaum pekerja, menegakkan hukum, demokrasi dan keadilan sosial dalam rangka mengaktualisasikan cita-cita dan tujuan kemerdekaan Indonesia. Bahwa untuk mengaktualisasikan peranan kaum pekerja dan Serikat Pekerja secara nyata dalam Pembangunan Nasional, Federasi-Federasi Serikat Pekerja tingkat Nasional yang tertata secara vertical, bebas, demokratis, Independen dan bertanggung jawab, dengan semangat persatuan dan kesatuan menyatakan bersatu dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nasional, dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. BAB I NAMA, BENTUK, SIFAT, DAN AZAS Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Konfederasi Serikat Pekerja Nasional disingkat KSPN. Pasal 2 Bentuk 1

Transcript of ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA NASIONAL ( AD / ART KSPN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGAKONFEDERASI SERIKAT PEKERJA NASIONAL

( AD / ART KSPN ) 

PEMBUKAAN 

Bahwa hakekat dan tujuan perjuangan kaum pekerja Indonesia dalammengisi cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalahmemerdekakan bangsa, khususnya kaum pekerja beserta keluarganyadari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan segala bentukpenindasan, melalui kegiatan disegala sendi-sendi kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terutama pada bidangketenagakerjaan .

Bahwa liberalisasi ekonomi global maupun lokal yang bergeraksangat cepat telah meluas memasuki sendi-sendi kehidupanbermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Persaingan ekonomi globalmaupun lokal yang tajam dan kejam telah mempengaruhi fungsiNegara didalam melindungi hak azasi warga negaranya.

Bahwa kehadiran Konfederasi Serikat Pekerja Nasional di tengah –tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, adalahuntuk melindungi dan membela harkat dan martabat serta kepentingankaum pekerja, menegakkan hukum, demokrasi dan keadilan sosialdalam rangka mengaktualisasikan cita-cita dan tujuan kemerdekaanIndonesia.

Bahwa untuk mengaktualisasikan peranan kaum pekerja dan SerikatPekerja secara nyata dalam Pembangunan Nasional, Federasi-FederasiSerikat Pekerja tingkat Nasional yang tertata secara vertical,bebas, demokratis, Independen dan bertanggung jawab, dengansemangat persatuan dan kesatuan menyatakan bersatu dalamKonfederasi Serikat Pekerja Nasional, dengan Anggaran Dasar danAnggaran Rumah Tangga.

BAB INAMA, BENTUK, SIFAT, DAN AZAS

Pasal 1Nama

Organisasi ini bernama Konfederasi Serikat Pekerja Nasionaldisingkat KSPN.

Pasal 2Bentuk

1

KSPN berbentuk Konfederasi yang menghimpun Federasi-FederasiSerikat Pekerja, Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan, SerikatPekerja Tingkat Kabupaten/Kota, Serikat Pekerja Tingkat Propinsisampai dengan Serikat pekerja Tingkat Pusat.

Pasal 3Sifat

KSPN bersifat Bebas, Mandiri, Demokratis, Adil dan Bertanggung Jawab.

Pasal 4Azas

KSPN berazaskan Pancasila, Solidaritas dan Persaudaraan Universal.

BAB IIWAKTU DAN TEMPAT

Pasal 5Waktu

KSPN didirikan di Bandung pada tanggal 1 April 2014 untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 6Tempat

KSPN berkedudukan di ibukota Republik Indonesia atau di tempatlain yang ditetapkan oleh Kongres Nasional.

BAB IIITUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 7Tujuan

1. Terciptanya peningkatan harkat dan martabat serta kesejahteraanpekerja dan keluargannya.2. Terbangunnya kekuatan posisi tawar Serikat Pekerja.3. Penegakkan hak azasi manusia dan supremasi hukum.4. Meningkatnya kemampuan profesionalisme Pekerja dan Serikat

Pekerja.5. Membangun persaudaraan dan kepedulian kepada Organisasi

Pasal 8Fungsi

2

1. Melindungi, memperjuangkan hak dan kepentingan sertamenyuarakan aspirasi anggota dan Federasi Serikat Pekerja.2. Mempersatukan gerakan Serikat Pekerja di Indonesia yangmemiliki pandangan dan tujuan yang sama.3. Membangun Sumber Daya Manusia Pekerja dan Aktifis Serikat

Pekerja Afiliasi.4. Menggalang solidaritas pekerja , baik secara Nasional maupun

Internasional.5. Berperan aktif dalam penentuan kebijakan-kebijakan sosial,ekonomi dan politik khususnya dibidang ketenagakerjaan baikNasional maupun Internasional.6.  Menempatkan Wakil-wakil KSPN di lembaga ketenagakerjaan danlembaga lainnya, baik Nasional maupun Internasional.

BAB IVATRIBUT

Pasal 9

KSPN memiliki atribut berupa bendera, logo, motto dan mars adapunpenjelasan lebih lanjut di atur dalam Peraturan Organisasi.

BAB VKETENTUAN KEANGGOTAAN AFILIASI

Pasal 10Penerimaan Afiliasi

Setiap Federasi Serikat Pekerja, Serikat Pekerja di TingkatPerusahaan, Serikat Pekerja di Tingkat Kabupaten/Kota, SerikatPekerja di Tingkat Propinsi dan Serikat Pekerja di TingkatNasional yang memenuhi ketentuan di bawah ini dapat diterima untukmenjadi Afiliasi :1. Tercatat di Tingkat Kabupaten / kota / Propinsi / Nasional diinstansi yang membidangi ketenagakerjaan;2. Memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;3. Memiliki keanggotaan yang tercatat dan membayar iuran;4. Menerima dan menyetujuhi AD & ART KSPN;5. Menyatakan kesanggupan membayar uang pangkat dan iuran;6. Tidak berafiliasi kepada Konfederasi lain.

Pasal 11Syarat Afiliasi

Mengajukan surat permohonan menjadi Afiliasi yang ditujukan kepadaKSPN dengan melampirkan :1. Salinan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

3

2. Salinan bukti pencatatan organisasi dari instansi yangmembidangi ketenagakerjaan;3. Data keanggotaan;4. Susunan Pengurus.

Pasal 12Berakhirnya Afiliasi

1. Afiliasi berakhir apabila Federasi Serikat Pekerja dan / atauSerikat Pekerja Afiliasi yang bersangkutan :

a. Mengundurkan dirib. Diberhentikanc. Dibubarkan atau membubarkan diri.

2. Afiliasi yang mengundurkan diri mengajukan surat permohonanresmi kepada KSPN selambat-lambatnya 3 ( tiga ) bulan sebelumnyadengan tetap memenuhi seluruh kewajibannya.3. Afiliasi yang dinyatakan telah melakukan pelanggaran AD & ARTKSPN dan kepentingan organisasi, dapat diberhentikan afiliasinya.4. Afiliasi yang diberhentikan, dicabut seluruh hak-hak dan

fasilitasnya sebagai Afiliasi.5. Afiliasi yang diberhentikan dapat mengajukan banding dalamSidang Kongres Nasional.

Pasal 13 Hak Afiliasi

1.  Hak memilih dan dipilih.2.  Hak suara, mengajukan saran dan pendapat.3.  Memperoleh perlindungan, bantuan, dan bimbingan dari

organisasi.

Pasal 14Kewajiban Afiliasi

1. Mentaati dan melaksanakan AD & ART KSPN serta keputusan-keputusan organisasi.2. Membayar uang pendaftaran afiliasi dan iuran afiliasi.3. Mengikuti kegiatan setiap kegiatan KSPN.4. Menjaga nama baik KSPN.

BAB VIAFILIASI INTERNASIONAL

Pasal 15

KSPN dapat berafiliasi dengan Serikat Pekerja Internasional yangmempunyai pandangan dan tujuan yang sama.

4

BAB VIIKEUANGAN

Pasal 16Sumber dan Penggunaan Keuangan

1.      Keuangan KSPN berasal dari :a. Dana Solidaritas.b. Anggota Federasi.c. Kontribusi dari usaha Koperasi;d. Kontribusi anggota dari jabatan yang didukung oleh

organisasi;e. Usaha-usaha ekonomi;f.  Bantuan dari solidaritas serikat pekerja/serikat buruh

international;g. Bantuan-bantuan lain yang sah dan tidak mengikat;h. Solidaritas dari pekerja/anggota;i.  Uang Konsolidasi Organisasi.

2.      Keuangan KSPN digunakan untuk :a.      Pembiayaan kegiatan operasional organisasi.b.      Pembiayaan-pembiayaan lain yang ditetapkan oleh

Kongres Nasional.

Pasal 17Laporan Keuangan

Setiap perangkat Afiliasi wajib menyampaikan laporan rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran keuangan organisasi secara periodik minimal setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada seluruh perangkat dibawah dan diatasnya.

Pasal 18Kontrol dan Pemeriksaan Keuangan

Setiap Anggota melakukan kontrol dan pemeriksaan keuangan organisasi setiap waktu tanpa boleh dihalang-halangi oleh siapapun, sepanjang dilakukan dengan cara yang tertib dan tidak merusak serta menghilangkan data atau bukti-bukti keuangan.

Pasal 19Uang Pendaftaran dan Iuran

1. Setiap anggota Federasi wajib membayar uang pangkal 1% (satu persen) dari upah sebulan pada waktu pendaftaran ke Federasinya.

5

2. Setiap anggota Federasi wajib membayar iuran minimal 0,5% (setengah persen) per bulan dari ketentuan upah minimum setempat.3. Uang iuran harus dibayar setiap bulan.4. Dalam hal Afiliasi menunggak uang iuran, maka diberlakukan

sanksi sebagai berikut ;a. Menunggak uang iuran selama 6 ( enam ) bulan berturut-turut tidak berhak mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi.b. Menunggak uang iuran selama 9 ( sembilan ) bulanberturut-turut tidak berhak mengikuti Kongres Nasional.c. Menunggak uang iuran selama 12 ( dua belas ) bulanberturut-turut dinyatakan mengundurkan diri.

Pasal 20Penggunaan Dan Pendistribusian Uang Pangkal

Uang pangkal digunakan untuk keperluan :a.      Pembuatan KTA;b.      Pembuatan kop surat dan stempel serikat pekerja;c.       Pembelian buku-buku peraturan perundang-undangan, kesekretariatan, administrasi, pembukuan keuangan.

Pasal 21Pendistribusian Iuran Anggota

1. Iuran anggota didistribusikan melalui rekening bank masing masing perangkat organisasi dengan perincian sebagai berikut :Perangkat Organisasi Presentasi a. Pengurus Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan 50 % dari jumlah

penerimaanb. Dewan Pengurus Cabang 30 % dari jumlah

penerimaanc. Dewan Pengurus Daerah 10 % dari jumlah

penerimaand. Dewan Pengurus Pusat 10 % dari jumlah

penerimaan2. Pendistribusian iuran anggota kepada rekening bank sebagaimana dimaksud pada ayat 2 harus sudah dilaksanakan paling lambat sepuluh hari sejak tanggal pemungutan.3. Foto copy tanda bukti transfer bank dikirim selambat lambatnya 7 hari sejak tanggal pengiriman uang.4. Pendistribusian uang iuran anggota/chek off system (COS) dilakukan oleh Pengurus Serikat Pekerja tingkat Perusahaan melaluiBank.5. Untuk pendistribusian iuran anggota kepada afiliasi di tingkat internasional adalah menjadi kewajiban DPP KSPN.

Pasal 22

6

Pengaturan keuangan antara Konfederasi dengan anggota afiliasi.

Bahwa untuk Pengaturan keuangan antara Konfederasi dengan anggota afiliasi diatur berdasarkan RKAT ( Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan).

Pasal 23Rekening Bank

1. Untuk ketertiban Lalu lintas penerimaan dan pengeluaran uang organisasi serta guna memudahkan dalam pengawasannya maka seluruh anggota afiliasi wajib membuka rekening pada Bank BRI.2. Nama, alamat dan nomor rekening yang telah dimilki oleh setiap perangkat harus diberitahukan kepada seluruh perangkat diatas dandibawahnya.

Pasal 24Laporan Penarikan Iuran Anggota

1. Setiap unit usaha anggota federasi wajib melaporkan hasil pemungutan iuran anggota kepada perangkat afiliasi paling lambat setiap 3 bulan sekali.2.      Setiap perangkat afiliasi federasi wajib membuat laporan tentang serikat pekerja yang sudah dan atau belum melaksanakan pemungutan dan pendistribusian iuran anggota paling lambat setiap 3 bulan sekali kepada Afiliasi KSPN..

Pasal 25Dana Solidaritas

Untuk keperluan yang bersifat khusus guna peningkatan pelayanandan pemberdayaan organisasi, KSPN berwenang menetapkan danasolidaritas sesuai keperluan organisasi yang bersumber dariAfiliasi.

BAB VIIISTRUKTUR ORGANISASI

Pasal 26Struktur KSPN terdiri dari ;

1. Kongres Nasional ( KN )2. Dewan Pembina (DP)3. Dewan Pengurus Pusat ( DPP )4. Dewan Pengurus Daerah ( DPD)5. Dewan Pengurus Cabang ( DPC )6. Pengurus Unit Kerja Tingkat Perusahaan.

7

Pasal 27Kongres Nasional ( KN )

1. Kedaulatan tertinggi organisasi sepenuhnya berada di tanganAfiliasi, yang dilaksanakan dalam Kongres Nasional.

2.  Kongres Nasional dilaksanakan selama 5 ( lima ) tahun sekali,dan dihadiri oleh ;

a. Dewan Pembina ( DP )b. Dewan Pengurus Pusat ( DPP )c. Utusan Afiliasi.

3.  Tugas dan Kewenangan Kongres Nasional ;a. Amandemen / perubahan Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

KSPN.b. Mengesahkan Progran Umum KSPN untuk periode 5 ( lima ) tahun

berikutnya.c. Mengesahkan Rencana Anggaran Pengeluaran dan PendapatanOrganisasi (RAPPO).d. Mengesahkan Dewan Pembina.e. Mengesahkan Dewan Pengurus Pusat KSPN.f.  Mengesahkan Rekomendasi dan Keputusan lainnya yang dianggap

perlu.

Pasal 28Dewan Pembina

1. Anggota Dewan Pembina adalah mantan pengurus Serikat Pekerja /Serikat Buruh yang mempunyai kepribadian dan dedikasi yang baik.2. Dewan Pembina bertugas :

a.  Mengawasi pelaksanaan AD & ART KSPN dan Keputusan-keputusan Kongres Nasional serta berwenang mengeluarkanrekomendasi jika tidak dijalankan sebagaimana mestinya.b.  Mengadakan kajian dan menetapkan langkah-langkah untukpencapaian tujuan organisasi.c.  Mengawasi pengunaan dana dari pemborosan danpenyalahgunaan kekayaan organisasi. Dewan Pembina dapatmenunjuk orang lain untuk mengadakan pengusutan terhadapsemua pihak yang diduga menyalahgunakan dana dan kekayaanorganisasi dan hasil penemuannya dilaporkan ke RapatGabungan.d.    Memberikan saran, masukan, pertimbangan danrekomendasi terhadap kebijakan-kebijakan setrategisorganisasi.

3. Dewan Pembina dipimpin seorang Ketua dan beberapa anggota..4. Atas permintaan DPP KSPN, Dewan Pembina dapat menetapkankeputusan yang berkaitan dengan hubungan internasional.5. Dewan Pembina ditetapkan oleh Kongres KSPN.

8

Pasal 29Dewan Pengurus Pusat ( DPP )

1.      Dewan Pengurus Pusat ( DPP ) KSPN terdiri dari :a. Presiden.b. Beberapa Wakil Presiden.c. Sekretaris Jenderal.d. Beberapa Wakil Sekretaris Jenderal.e. Bendahara Umum .f.  Wakil Bendahara.

2. Dewan Pengurus Pusat dipilih dan ditetapkan dalam KongresNasional.

3. Masa bakti pengurus DPP KSPN selama 5 (lima) tahun.4. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Pusatadalah Pengurus Afiliasi yang masih aktif dan menjadi anggotadelegasi yang menghadiri Kongres Nasional.5. Setiap anggota Dewan Pengurus Pusat yang tidak menghadiri rapat3 (tiga ) kali berturut-turut dapat diberikan sanksi organisasiyaitu dikembalikan kepada Federasinya dan di ganti orang lain,kecuali mempunyai alasan yang kuat.6. Dewan Pengurus Pusat bertugas :

a. Melaksanakan keputusan-keputusan organisasi.b. Bertindak untuk dan atas nama Konfederasi Serikat Pekerja

Nasional .c. Membentuk Departement sesuai dengan kebutuhan.d. Menetapkan dan mengeluarkan Peraturan Organisasi yangtidak bertentangan dengan AD & ART KSPN.e. Menetapkan perwakilan Konfederasi Serikat PekerjaNasional dalam Lembaga Ketenagakerjaan, baik Nasional maupunInternasional.f.  Membuat surat keputusan Pengesahan Pengurus DPD dan DPC

KSPN.g. Melantik Pengurus DPD KSPN.

7. Uraian dan pembagian tugas pengurus DPP KSPN diatur melaluikeputusan rapat DPP KSPN.

Pasal 30Departement

1. Dalam rangka pengembangan organisasi, Dewan Pengurus Pusat KSPNmembentuk Departement – Departement sesuai dengan Kebutuhan.2. Setiap kegiatan Departement - Departement harus dikoordinasikandan dilaporkan kepada Dewan Pengurus Pusat.3.  Tata Cara Pembentukan, kewajiban dan tanggung jawabDepartement diatur lebih lanjut dengan Peraturan Organisasi yangditetapkan oleh Rapat Pleno.

9

BAB IXDEWAN PENGURUS DAERAH ( DPD ), DEWAN PENGURUS CABANG ( DPC ) DAN

PENGURUS UNIT KERJA TINGKAT PERUSAHAAN.

Pasal 31Dewan Pengurus Daerah ( DPD )

1. Dewan Pengurus Daerah ( DPD ) KSPN dibentuk melalui Konferensidaerah ( Konferda ) di Provinsi tersebut.2. Dewan Pengurus Daerah KSPN dipimpin oleh :

a. Ketua;b. Beberapa Wakil Ketua;c. Sekretaris;d. Beberapa Wakil Sekretaris ; e.  Bendahara

3. DPD KSPN Melantik DPC KSPN yang telah mendapat SK PengesahanPengurus dari DPP KSPN.4. Dalam rangka membantu tugas dan Operasional Dewan PengurusDaerah KSPN, maka dapat dibentuk Divisi - divisi sesuai denganKebutuhan.5. Setiap kegiatan Divisi - divisi harus dikoordinasikan dandilaporkan kepada Dewan Pengurus Daerah KSPN.6. Masa bhakti Pengurus Dewan Pengurus Daerah adalah 5 ( lima )

tahun.7. Tata cara pemilihan Pengurus DPD KSPN diatur oleh Panitia

Konferda.

Pasal 32Dewan Pengurus Cabang ( DPC )

1. Dewan Pengurus Cabang ( DPC ) KSPN dibentuk melalui KonferensiCabang ( Konfercab ) di Kabupaten/Kota tersebut.2. Dewan Pengurus Cabang KSPN dipimpin oleh :

a. Ketua ;b. Beberapa Wakil Ketua;c. Sekretaris;d. Beberapa Wakil Sekretaris; e. Bendahara.

3. DPC KSPN Menetapkan SK dan melantik Pengurus Unit Kerja TingkatPerusahaan.

4. Dalam rangka membantu tugas dan Operasional Dewan PengurusCabang KSPN, maka dapat dibentuk Bidang - bidang sesuai denganKebutuhan.5. Setiap kegiatan Bidang - bidang harus dikoordinasikan dandilaporkan kepada Dewan Pengurus Cabang KSPN.

10

6.  Masa bhakti Pengurus Dewan Pengurus Cabang adalah 5 ( lima )tahun.

7. Tata cara Pemilihan Pengurus DPC KSPN diatur oleh PanitiaKonfercab.

Pasal 33Pengurus Unit Kerja Tingkat Perusahaan

1.  Pengurus Unit Kerja tingkat Perusahaan dibentuk melaluiKonferensi Anggota (Konferta) di tingkat Perusahaan tersebut.2. Pengurus Unit Kerja tingkat Perusahaan dipimpin oleh :

a. Ketua ;b. Beberapa Wakil Ketua;c. Sekretaris;d. Beberapa Wakil Sekretaris; e. Bendahara.

3.  Masa bhakti Pengurus Unit Kerja tingkat Perusahaan adalah 5( lima ) tahun.

4.  Tata cara Pemilihan Pengurus Unit Kerja tingkat Perusahaandiatur oleh Panitia Konferta.

BAB XKONFERDA, KONFERDALUB, KONFERCAB,

KONFERCABLUB, KONFERTA DAN KONFERTALUB

Pasal 34Konferensi Daerah

(KONFERDA)

1. Konferensi Daerah (KONFERDA) adalah badan permusyawaratan di tingkat wilayah Propinsi yang berwenang untuk :

a. Menilai Laporan pertanggung jawaban DPD di tingkat Daerah;

b. Menetapkan skala prioritas pelaksanaan program kerja nasional sesuai dengan kondisi obyektif pada daerah yang bersangkutan;c. Memilih dan menetapkan Ketua dan Pengurus DPD .

2.    KONFERDA diadakan setiap 5 (Lima) tahun sekali.3.    Ketentuan tata cara pemilihan lebih lanjut tentang KONFERDAdiatur oleh panitia Konferda.

Pasal 35Konferensi Daerah Luar Biasa

(KONFERDALUB)

1. Konferda luar biasa (KONFERDALUB) dapat diselenggarakan , apabila :

11

a. Adanya resolusi tertulis dari paling sedikit 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota di daerah Propinsi tersebut yang mempunyai reputasi baik dalam membayar iuran;b. Jumlah Pengurus DPD tinggal 3 (tiga) orang.

2. Keputusan tentang pelaksanaan KONFERDALUB ditetapkan dalam RAKORDA.

3. Paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum KONFERDALUB diadakan, DPD sudah mengumumkan dimana dan kapan KONFERDALUB akan diadakan.4. Ketentuan mengenai KONFERDALUB adalah sama dengan Konferda.

Pasal 36Peserta Konferensi Daerah dan Konferdalub

1.      Peserta Konferda / Konferdalub adalah :a.   Seluruh Pengurus DPC KSPN dan Federasi Sektor Kabupaten/ Kota di Provinsi tersebut.b.  Hak Kepesertaan Konferda / Konferdalub didasarkan padaanggota yang aktif membayar iuran.

2. Pengurus DPD KSPN dan Divisi - divisi beserta Federasinya wajibhadir dalam Konferda / Konferdalub karena jabatan.

Pasal 37Konferensi Cabang

(KONFERCAB)

1. Konferensi Cabang (KONFERCAB) adalah badan permusyawaratan DPC ditingkat Kabupaten/Kota yang berwenang untuk:a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban DPC ;b. Menetapkan skala prioritas program kerja sesuai dengan kondisi

obyektif cabang yang bersangkutan;

c. Memilih ketua dan pengurus DPC .2. KONFERCAB dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali.3. Ketentuan tata cara pemilihan lebih lanjut mengenai KONFERCAB, diatur oleh panitia Konfercab.

Pasal 38Konferensi Cabang Luar Biasa

(KONFERCABLUB)

1. Konferensi Cabang Luar Biasa (KONFERCABLUB) dapat diselenggarakan apabila :

a. Adanya Resolusi tertulis dari paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota didaerah Kabupaten/Kota yang mempunyai reputasi baik dalam membayar iuran;

12

b. Jumlah Pengurus DPC tinggal 3 (tiga) orang.2. Keputusan tentang pelaksanaan KONFERCABLUB ditetapkan dalam Sidang Rakorcab.3. Paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum KONFERCABLUB diadakan, DPC sudah mengumumkan dimana dan kapan KONFERCABLUB diadakan.4. Ketentuan mengenai KONFERCABLUB sama dengan Konfercab.

Pasal 39Peserta Konfercab dan Konfercablub

1. Peserta Konfercab / Konfercablub adalah Pengurus SerikatPekerja Anggota Federasi Sektor Tingkat Perusahaan di Kabupaten /Kota yang ditetapkan sebagai berikut :

a.   Memiliki anggota pembayar iuran aktif sampai dengan1000 (seribu) anggota berhak diwakili 3 (tiga) orang.b. Memiliki anggota pembayar iuran aktif 1001 (seribu satu)anggota sampai dengan 3000 (tiga ribu) anggota berhakdiwakili 4 (empat) orang.c. Memiliki anggota pembayar iuran aktif 3001 (tiga ribusatu) anggota sampai dengan 5000 (lima ribu) anggota berhakdiwakili 5 (lima) orang.d. Memiliki anggota pembayar iuran aktif diatas 5000 (limaribu) anggota maksimum berhak diwakili 6 (enam) orang.

2.  Pengurus DPC KSPN dan Bidang – Bidang beserta Federasinyawajib hadir dalam Konfercab / Konfercablub karena jabatan.

Pasal 40Konferensi Anggota

(KONFERTA)

1.      Konferensi Anggota (KONFERTA) adalah badan permusyawaratanPengurus Unit Kerja ditingkat Perusahaan yang berwenang untuk:

a.      Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Unit Kerja Tingkat Perusahaan ;b.      Menetapkan skala prioritas program kerja sesuai dengan kondisi obyektif di Pengurus Unit Kerja Tingkat Perusahaan yang bersangkutan;

c.       Memilih ketua dan Kepengurusan Unit Kerja Tingkat Perusahaan.

2.      KONFERTA dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali.3.      Ketentuan tata cara pemilihan lebih lanjut mengenai KONFERTA, diatur oleh panitia Konferta.

Pasal 41Konferensi Anggota Luar Biasa

(KONFERTALUB)

13

1.      Konferensi Anggota Luar Biasa (KONFERTALUB) dapat diselenggarakan apabila Adanya Resolusi tertulis dari anggota paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota ditingkat Perusahaan yang membayar iuran;2.      Keputusan tentang pelaksanaan KONFERTALUB ditetapkan dalamSidang Rakorta.3.      Paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum KONFERTALUB diadakan, Pengurus Unit Kerja sudah mengumumkan dimana dan kapan KONFERTALUB diadakan.4.      Ketentuan mengenai KONFERTALUB sama dengan Konferta.

Pasal 42Peserta Konferta dan Konfertalub

1.  Peserta Konferta / Konfertalub adalah seluruh anggota atauPerwakilan Anggota yang ditetapkan oleh panitia konferta /konfertalub. 2.      Pengurus Unit Kerja wajib hadir dalam Konferta /

Konfertalub karena jabatannya.

BAB XIRAPAT-RAPAT ORGANISASI

Pasal 43Jenis Rapat Organisasi terdiri dari :

1. Kongres Nasional2. Kongres Nasional Luar Biasa3. Rapat Dewan Pembina4. Rapat Dewan Pengurus Pusat 5. Rapat Pleno6. Rapat Gabungan7. Rapat Kerja Nasional.8. Rapat Kerja Daerah.9. Rapat Kerja Cabang.10. Rapat Kerja Anggota di Tingkat Perusahaan.11. Rapat Koordinasi.

Pasal 44Ketentuan Pelaksanaan Kongres Nasional

1.      Mengacu pada pasal 28 AD & ART ini, Dewan Pembinamenetapkan tanggal, tempat dan acara Kongres Nasional yang harusdisampaikan kepada Afiliasi melalui Dewan Pengurus Pusat 6 (enam)bulan sebelumnya.2.      Agenda Kongres Nasional mencakup :

14

a.      Pengesahan kepesertaan Kongres Nasional.b.      Penetapan agenda dan tata tertib Kongres Nasional.c.       Laporan pertanggung jawaban Dewan Pengurus Pusat.d.      Amandemen AD & ART KSPN.e.       Pengesahan program umum.f.        Pengesahan rekomendasi.g.      Pemilihan dan pengesahan anggota Dewan Pengurus

Pusat.h.      Pengesahan Dewan Pembina.

3. Setiap Afiliasi sudah harus menyampaikan surat kepada DewanPengurus Pusat selambat-lambatnya 1 (satu ) bulan sebelum KongresNasional berlangsung yang memuat :

a.      Nama delegasi dan nama peninjau.b.      Saran-saran yang perlu dibahas dalam Kongres

Nasional.4.  Sekretaris Jenderal paling lambat 14 (empat belas ) harisebelum Kongres Nasional dilaksanakan mengirimkan suratpemberitahuan tentang :

a.      Draf agenda Kongres Nasional.b.      Semua dokumen laporan kegiatan Dewan Pengurus Pusat.c.       Saran-saran untuk diputuskan dalam Kongres

Nasional.5.  Kongres Nasional dalam pengambilan keputusan melaluimusyawarah. Dalam hal musyawarah tidak tercapai kata sepakat, makaditempuh cara pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak.Keputusan dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari separuhjumlah delegasi yang hadir.6.  Untuk usulan amandemen atau perubahan AD & ART KSPN keputusanharus didukung oleh sekurang-kurangnya lebih dari separuh jumlahafiliasi.

Pasal 45Peserta Kongres Nasional

1.  Ketentuan jumlah delegasi dari setiap Afiliasi dalam KongresNasional ditetapkan melalui keputusan panitia Kongres KSPN.2. Hak suara dalam Kongres Nasional didasarkan pada jumlah anggotayang aktif membayar iuran.3.     Afiliasi dapat mengirim peninjau yang tidak memiliki haksuara yang jumlahnya tidak melebihi jumlah delegasi.4.  Anggota Dewan Pembina dan Dewan Pengurus Pusat wajib hadirdalam Kongres Nasional dengan hak suara.

Pasal 46Kuorum dan Pengambilan keputusan

15

1.  Kongres Nasional dinyatakan mencapai kuorum apabila dihadirilebih dari separuh jumlah Afiliasi.2.  Apabila kuorum tidak tercapai, Kongres Nasional harus menundapelaksanaannya selama 30 ( tiga puluh ) menit.3.  Apabila setelah penundaan kuorum belum juga tercapai, ataskesepakatan delegasi Kongres Nasional dapat dilaksanakan dan tidakberwenang mengamandemen AD & ART KSPN.

Pasal 47Kongres Nasional Luar Biasa

1.      Kongres Nasional Luar Biasa dapat diadakan :a.      Apabila terjadi sesuatu yang akan berpengaruh

terhadap kelangsungan organisasi.b.   Atas permintaan secara tertulis sekurang-kurangnya

separuh jumlah Afiliasi dengan menyebutkan tujuan dan alasannya.2. Kongres Nasional Luar Biasa dilaksanakan dalam waktu enam puluhhari setelah Dewan Pembina menerima surat permintaan.3.    Pemberitahuan dan agenda sidang Kongres Nasional Luar Biasadisampaikan kepada Afiliasi selambat-lambatnya 15 ( lima belas )hari sebelum Kongres Nasional Luar Biasa dilaksanakan.4.  Keputusan Kongres Nasional Luar Biasa sama nilainya denganKeputusan Kongres Nasional.5.   Ketentuan mengenai hak dan kewajiban Afiliasi dalammenghadiri Kongres Nasional Luar Biasa ditetapkan sama denganKongres Nasional.6.      Sekretaris Jenderal menyampaikan hasil sidang KongresNasional Luar Biasa selambat-lambatnya 2 ( dua ) bulan setelahSidang Kongres Nasional Luar Biasa dilaksanakan.

Pasal 48Rapat Dewan Pembina

1.      Rapat Dewan Pembina diselenggarakan sekurang-kurangnya 3( tiga ) bulan sekali.2.   Rapat Dewan Pembina dinyatakan kuorum apabila dihadiri olehlebih dari setengah jumlah anggota Dewan Pembina atau lebih dariseparuh jumlah Afiliasi.3.    Setiap keputusan rapat Dewan Pembina dinyatakan sah,apabila didukung mayoritas peserta rapat.

Pasal 49Rapat Dewan Pengurus Pusat

1.      Rapat Dewan Pengurus Pusat dilaksanakan sekurang-kurangnyasekali dalam sebulan dan kuorum dinyatakan sah apabila dihadirilebih dari separuh jumlah pengurus.

16

2. Rapat Dewan Pengurus Pusat dilaksanakan oleh SekretarisJenderal dengan pemberitahuan sebelumnya yang memuat agenda,tanggal dan tempat rapat.3.  Apabila terdapat suatu permasalahan yang terpaksa dilakukanpemungutan suara, keputusan ditentukan dengan suara mayoritas.

Pasal 50Rapat Pleno

1. Rapat Pleno dilaksanakan sekurang-kurangnya 4 ( empat ) bulansekali dan dihadiri oleh :

a.      Seluruh pengurus Dewan Pengurus Pusat.b.      Seluruh Departemanc.       Pengurus Pimpinan Pusat Federasi.

2. Selain rapat periodik, atas permintaan Departement DewanPengurus Pusat sewaktu-waktu dapat dilaksanakan pleno.3.      Agenda rapat pleno disusun oleh Sekretaris Jenderal.4.   Rapat pleno dipimpin oleh Presiden dan Sekretaris JenderalDewan Pengurus Pusat atau yang ditunjuk mewakili.5.      Rapat pleno dinyatakan mencapai kuorum dan sah, apabiladihadiri lebih dari separuh jumlah pengurus Dewan Pengurus Pusatdan lebih dari separuh jumlah departement.

Pasal 51Rapat Gabungan

1.      Rapat Gabungan antara Dewan Pembina dengan Dewan PengurusPusat dilaksanakan secara periodic 6 ( enam ) bulan sekali dandihadiri oleh :

a. Seluruh anggota Dewan Pembina.b. Seluruh Pengurus Dewan Pengurus Pusatc. Seluruh Departement.

2.      Angeda Rapat Gabungan adalah :a. Evaluasib. Menetapkan kebijakan-kebijakan organisasi yang perlusegera dilaksanakan oleh Dewan Pengurus Pusat.

3.  Selain rapat periodik, atas permintaan Dewan Pembina ataupermintaan Dewan Pengurus Pusat, sewaktu-waktu dapat dilaksanakanrapat gabungan.4.   Rapat Gabungan dipimpin bersama oleh ketua Dewan Pembina,Presiden dan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat atau yangditunjuk mewakili.5.   Rapat Gabungan dinyatakan kuorum dan sah, apabila dihadirilebih dari separuh jumlah anggota Dewan Pembina dan lebih dariseparuh jumlah pengurus Dewan Pengurus Pusat.

Pasal 52

17

Rapat Kerja Nasional

1.  Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS ) Berwenang :a.  elakukan Evaluasi terhadap Pelaksanaan Program Kerja

Organisasib. Membuat dan Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran TahunanOrganisasi (RKAT)c.       Membahas dan menetapkan hal – hal yang dianggap

penting.2. Rakernas dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali,

dan dihadiri oleh ;a. Pengurus DPP KSPN.b. Dewan Pembina.c. Pengurus Pimpinan Pusat Federasi.d. Para ketua dan Sekretaris DPD KSPN seluruh Indonesiayang diberi mandat.

3.      RAKERNAS Wajib diselenggarakan oleh DPP KSPN.

Pasal 53Rapat Kerja Daerah

1.      Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dilaksanakan sekurang kurangnya 1 (satu ) tahun sekali yang berwenang :

a.   Melakukan Evaluasi terhadap Pelaksanaan Program KerjaDaerahb. Membuat dan Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Organisasi(RKAT) Daerah.c.       Membahas dan menetapkan hal – hal yang dianggap penting.

2.      Rakerda dihadiri oleh : a.      Para Pengurus DPD KSPN,

b.      Para ketua dan Sekretaris DPC KSPN.c.       Pengurus Federasi di Tingkat Propinsi tersebut.d.      Pengurus DPP KSPN sebagai Narasumber.3.      Rakerda Wajib dilaksanakan oleh Dewan Pengurus Daerah KSPN

Propinsi.

Pasal 54Rapat Kerja Cabang

1.      Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) dilaksanakan sekurang kurangnya 1 (satu ) tahun sekali yang berwenang :

a.      Melakukan Evaluasi terhadap Pelaksanaan Program Kerja Cabangb.  Membuat dan Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Organisasi

(RKAT) Cabang.c.       Membahas dan menetapkan hal – hal yang dianggap penting.

2.      Rakercab dihadiri oleh : a.      Pengurus DPC KSPN setempat.

18

b.      Pengurus Federasi di Tingkat Kabupaten / Kota.c.       Pengurus Unit Kerja Tingkat Perusahaan.d.      Pengurus DPD KSPN sebagai Narasumber.

3.      Rakercab Wajib dilaksanakan oleh DPC KSPN Kabupaten / Kota.

Pasal 55Rapat Kerja Anggota Tingkat Perusahaan

1.      Rapat Kerja Anggota Tingkat Perusahaan (Rakerta) dilaksanakan sekurang kurangnya 1 (satu ) tahun sekali yang berwenang :

a. Melakukan Evaluasi terhadap Pelaksanaan Program KerjaOrganisasi tingkat Perusahaan.b. Membuat dan Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran TahunanOrganisasi (RKAT) Tingkat Perusahaan.c. Membahas dan menetapkan hal – hal yang dianggap penting.

2.  Rakerta dihadiri oleh :a. Pengurus Unit Kerja.b. Para Perwakila Anggota.c. Pengurus DPC KSPN sebagai Narasumber.

3. Rakerta Wajib dilaksanakan oleh Pengurus Unit Kerja Tingkat Perusahaan.

Pasal 56Rapat Koordinasi

Rapat Koordinasi dapat dilaksanakan oleh semua Struktur OrganisasiKSPN (DPP, DPD, DPC dan Pengurus Unit Kerja tingkat Perusahaan)sesuai dengan Urgensinya.

BAB XII

PENGGANTIAN JABATAN ANTAR WAKTU

Pasal 57

1.   Dalam hal terjadi kekosongan pengurus Dewan Pengurus Pusatatau anggota Dewan Pembina, dapat diisi dengan Jabatan AntarWaktu.2.  Pengisian Jabatan Antar Waktu sebagaimana dimaksud ayat 1,harus berasal dari anggota Afiliasi yang sama dan ditetapkanmelalui rapat gabungan.3.  Dalam hal Presiden dan Sekretaris Jenderal meninggal dunia,mengundurkan diri atau diberhentikan, penggantiannya dipilih danditetapkan dalam Rapat Gabungan.4. Pengukuhan penetapan Jabatan Antar Waktu tersebut dilakukandengan Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat.

19

BAB XIIIATURAN PERALIHAN

Pasal 58

1.   Dalam hal terjadi perubahan tertentu yang menghambatkelancaran organisasi, maka AD & ART KSPN dapat diamanademenmelalui Rakornas yang diagendakan khusus untuk itu.2.   Amandemen AD/ART dilakukan 1 (satu) tahun setelah Kongres

Nasional.3.  Hal-hal yang belum cukup diatur dalam AD & ART KSPN ini,diatur lebih lanjut dengan Peraturan Organisasi yang ditetapkanmelalui Rakornas.

BAB XIVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 59Umum

Anggota Dewan Pembina serta Dewan Pengurus Pusat yang berhentisebagai pengurus Afiliasi, keanggotaannya dalam kepengurusanKonfederasi Serikat Pekerja Nasional dengan sendirinya gugur darijabatannya.

Pasal 60Pembubaran

1.    KSPN hanya dapat dibubarkan atas permintaan dan persetujuan2/3 ( dua per tiga ) dari jumlah Afiliasi melalui Kongres Nasionalyang diadakan khusus untuk itu.2.     Dalam hal KSPN bubar, segala utang piutang termasukkewajiban keuangan terhadap pengurus Full Time dan Pegawai –pegawai harus dibayarkan terlebih dahulu.3.    Seluruh kekayaan yang masih tersisa harus dijual dan bilamasih ada sisanya dibagikan kepada Afiliasi secara proposional.

Pasal 61Masa Berlakunya AD & ART KSPN

AD & ART KSPN ini mulai belaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di : BandungPada Tanggal : 1 April 2014

DEWAN PENGURUS PUSATKONFEDERASI SERIKAT PEKERJA NASIONAL

20

(DPP – KSPN) 

TTD

H. BAMBANG WIRAHYOSO, SEPresiden

TTD

H. INDRA YANA, SHSekretaris Jenderal

21