ANALISIS STUDY KELAYAKAN BISNIS PADA P.T HM SAMPOERNA IBI DARMAJAYA BANDAR LAMPUNG 2012

39
ANALISIS STUDY KELAYAKAN BISNIS PADA P.T HM SAMPOERNA TUGAS KELOMPOK STUDY KELAYAKAN BISNIS ANALISIS STUDY KELAYAKAN BISNIS PADA P.T HM SAMPOERNA DISUSUN OLEH: RADINAL EKAWANDA 08110059 IBI DARMAJAYA BANDAR LAMPUNG 2012

Transcript of ANALISIS STUDY KELAYAKAN BISNIS PADA P.T HM SAMPOERNA IBI DARMAJAYA BANDAR LAMPUNG 2012

ANALISIS STUDY KELAYAKAN BISNIS PADA P.T HM SAMPOERNA

TUGAS KELOMPOK STUDY KELAYAKAN BISNIS

ANALISIS STUDY KELAYAKAN BISNIS PADA P.T HM SAMPOERNA

DISUSUN OLEH:RADINAL EKAWANDA 08110059

IBI DARMAJAYA BANDAR LAMPUNG 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Allah SWT,yang telah

memberikan petunjuk - Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Makalah ini berjudul: ANALISA STUDY

KELAYAKAN BISNIS PADA P.T HM SAMPOERNA tepat pada waktunya.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu

Yusminar yang telah memberikan bimbingan dalam penyelesaian

Makalah ini, dan kepada teman-teman yang telah membantu,

memberikan waktu dan kesempatan sehingga penulis dapat

menyelesaiakan Makalah ini.

Dalam penulisan Makalah ini tentu masih banyak kesalahan-

kesalahan dalam segala hal, oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaan

Makalah ini. Semoga bantuan yang telah diberikan akan

mendapat pahala dari Allah SWT amin.

BANDAR LAMPUNG 28 JANUARI 2012

RADINAL EKAWANDA

BAB I.PENDAHULUAN

Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat dari tahun1995 hingga kini. Yaitu dari sebanyak 34,7 juta perokokmenjadi 65 juta perokok. Ini berdasarkan data dari SurveiSosial Ekonomi Nasional dan Riset Kesehatan Dasar.“Berdasarkan jenis kelamin pada tahun 1995 diperkirakan ada33,8 juta perokok laki-laki dan 1,1 juta perokok perempuan.Namun, pada tahun 2007 angka ini meningkat drastis menjadi60,4 juta perokok laki-laki dan 4,8 juta perokok perempuan,”kata Peneliti Lembaga Demografi FEUI, Abdillah Hasan,Jakarta, Rabu. Ia menjelaskan, prevalensi merokok pada usiaremaja juga sangat mengkhawatirkan, jika pada tahun 1995hanya tujuh persen remaja merokok, lalu 12 tahun kemudianmeningkat menjadi 19 persen. Menurut dia, peningkatan yangdrastis ini membuktikan betapa efektifnya strategi industrirokok dan betapa lemahnya pemerintah dalam melindungi remajadari rokok.

Dikatakan Abdillah, fenomena tersebut disebabkan olehtingginya pertumbuhan penduduk, tingginya pertumbuhanekonomi, belum efektif kawasan bebas rokok dan lemahnyaperaturan tentang pengendalian konsumsi rokok di Indonesia.“Ada empat instrumen untuk menurunkan konsumsi rokok, yaitupeningkatan harga rokok melalui peningkatan cukai,pelarangan iklan rokok secara meluruh, peringatan kesehatan

bergambar di bungkus rokok dan kawasan tanpa rokok,” katadia. Sementara itu, Wakil Kepala Lembaga Demografi FEUI,Dwini Handayani mengatakan rokok termasuk barang yangkonsumsinya perlu dikendalikan dan diawasi peredarannyakarena efek rokok sangat buruk bagi perokok dan lingkungan.Dikatakannya, untuk mengendalikan konsumsi rokok memangmemerlukan biaya yang sangat besar. Ia menjelaskan, efekburuk dari rokok akan dirasakan jangka panjang yaitu,sekitar 25 tahun ke depan.

Keberadaan industri rokok di Indonesia memangdilematis. Di satu sisi mereka diharapkan menjadi salah satusumber pembiayaan bagi pemerintah karena cukai rokok diakuimempunyai peranan penting dalam penerimaan negara. Namun disisi lainnya dikampanyekan untuk dihindari karena alasankesehatan. Peranan industri rokok dalam perekonomianIndonesia saat ini terlihat semakin besar, selain sebagaimotor penggerak ekonomi juga menyerap banyak tenaga kerja.Dalam 10 tahun terakhir industri rokok di Indonesiamengalami pertumbuhan fenomenal. Resesi ekonomi yang dimulaidengan krisis moneter sejak Juli 1997 tidak terlaluberpengaruh dalam kegiatan industri tersebut. Pada Tahun1994 penerimaan negara dari cukai rokok saja mencapai Rp 2,9triliun, Tahun 1996 meningkat lagi menjadi Rp 4,153 triliunbahkan pada tahun 1997 yang merupakan awal dari krisisekonomi penerimaan cukai negara dari industri rokok menjadiRp 4,792 triliun dan tahun 1998 melonjak lagi menjadi Rp7,391 triliun (Indocommercial, 1999: 1).

BAB II PEMBAHASANII.I Aspek-aspek yang dibahas dalam study kelayakan bisnis P.T HM SAMPOERNA:1.                  Aspek Hukum

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”)

didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963

berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta

Pendirian Sampoerna disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30

April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara

Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan

No. 357. Anggaran dasar Sampoerna telah mengalami beberapa

kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani,

S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka

menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini

sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.

AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.

Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat

berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya,

serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan,

Malang dan Karawang. Sampoerna juga memiliki kantor

perwakilan korporasi di Jakarta. Saham Sampoerna tercatat di

Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya HMSP.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) merupakan

salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. PT HM

Sampoerna Tbk. memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang

dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut

Sampoerna A Hijau), A Mild, serta “Raja Kretek” yang

legendaris Dji Sam Soe. PT HM Sampoerna Tbk. adalah afiliasi

dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip

Morris International, produsen rokok terkemuka di dunia.

Misi PT HM Sampoerna Tbk. adalah menawarkan pengalaman

merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini

PT HM Sampoerna Tbk. lakukan dengan senantiasa mencari tahu

keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat

memenuhi harapan mereka. PT HM Sampoerna Tbk. bangga atas

reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk. raih dalam hal kualitas,

inovasi dan keunggulan.

2.                  Aspek sosial ekonomi dan budaya

• Cara PT HM Sampoerna Tbk Beroperasi

PT HM Sampoerna Tbk adalah salah satu perusahaan rokok

terkemuka di Indonesia dengan fasilitas pabrikan dan kantor

penjualan di berbagai daerah di Indonesia. Di mana

perusahaan ini melakukan proses manufaktur, perusahaan ini

selalu menerapkan standar tertinggi untuk memastikan

kualitas prima yang diharapkan para perokok merek perusahaan

ini. Operasional perusahaan ini sehari-hari tidak hanya

meliputi produksi rokok, tetapi juga mencakup cara

perusahaan ini berbisnis dan berinteraksi dengan dunia di

luar kantor PT HM Sampoerna Tbk., baik secara lokal ataupun

global.Di setiap negara tempat produk PT HM Sampoerna Tbk.

dijual, PT HM Sampoerna Tbk. dipandu oleh prinsip dasar yang

sama. Salah satu tujuan utama perusahaan ini adalah menjadi

perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Karena

itulah PT HM Sampoerna Tbk. menganggap sangat serius kinerja

sosial perusahaan ini:

- PT HM Sampoerna Tbk mengomunikasikan dampak negatif

merokok terhadap kesehatan.

- PT HM Sampoerna Tbk mendukung kerangka regulasi rokok yang

menyeluruh dan memperhatikan tujuan kesehatan masyarakat,

ketenagakerjaan, pendapatan negara dan prediktabilitas

industri.

- PT HM Sampoerna Tbk mendukung pelaksanaan dan pemberlakuan

tegas ketentuan yang mengatur usia minimum pembelian produk

tembakau. PT HM Sampoerna Tbk juga bekerjasama erat bersama

pengecer dan mitra lain untuk menerapkan program pencegahan

merokok di kalangan anak dan remaja.

- PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pembuat kebijakan,

lembaga penegak hukum, dan pihak pengecer untuk memerangi

perdagangan ilegal rokok palsu dan selundupan.

- PT HM Sampoerna Tbk telah menerapkan kebijakan dan program

untuk secara konsisten mengurangi dampak lingkungan, dengan

mengurangi penggunaan sumber daya alam, mengurangi emisi gas

rumah kaca, serta mengurangi produksi limbah.

- PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan petani dan pemasok

untuk mengembangkan pertanian tembakau berkelanjutan.

- PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pemasok, lembaga

masyarakat, dan pemerintah untuk mengatasi masalah pekerja

anak dan pelanggaran lainnya di pasar tenaga kerja yang

terkait dengan rantai pasokan PT HM Sampoerna Tbk.

- PT HM Sampoerna Tbk, berkontribusi untuk meningkatkan

kehidupan masyarakat lokal melalui kegiatan sosial yang

berkelanjutan, kegiatan suka rela dan dukungan terhadap

berbagai lembaga nirlaba.

Bagi PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”), berinvestasi

pada kesejahteraan masyarakat tak kalah pentingnya dengan

investasi pada masa depan bisnis. PT HM Sampoerna Tbk

mendukung berbagai program tanggung jawab sosial untuk

meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja

para karyawan PT HM Sampoerna Tbk, serta pada masyarakat

petani yang memasok tembakau pada PT HM Sampoerna Tbk.

Sejumlah bidang utama pemberian dukungan PT HM Sampoerna Tbk

adalah pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian

lingkungan dan penanganan bencana alam.

• Empat pilar Program Tanggung Jawab Sosial PT HM Sampoerna

Tbk

1. Penanggulangan Bencana

Untuk menanggulangi bencana alam PT Sampoerna membentuk Tim

Sampoerna Rescue (SAR). Tim tersebut telah diikutsertakan

untuk melakukan penanganan bencana alam di berbagai daerah

di Indonesia. Selain itu PT Sampoerna juga memberikan

bantuan air bersih untuk masyarakat yang terkena bencana.

2.                  Pendidikan

Sampoerna berfokus dalam memberikan akses lebih besar

terhadap materi pendidikan melalui Pusat Pembelajaran

Masyarakat dan Mobil Pustaka di daerah sekitar pabrik di

Jawa Timur dan Jawa Barat. Sampoerna juga mengoperasikan

perpustakaan karyawan di pabrik Surabaya, Jawa Timur.

Memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa di berbagai

sekolah dan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pendidikan, Sampoerna

mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna School of Business

dan Akademi Putera Sampoerna Foundation atau lebih dikenal

sebagai Sampoerna Foundation adalah sebuah yayasan nirlaba

yang didirikan oleh Putera Samporna beserta para pemegang

saham PT HM Sampoerna lainnya didirikan pada tahun 2001

bertujuan untuk peningkatan pendidikan nasional di Indonesia

3.                  Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna

(PPKSampoerna) mulai beroperasi di dekat pabrik yang berada

di Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur. PPKSampoerna

menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk

mendorong pengembangan usaha kecil di masyarakat yang

tinggal di sekitar pabrik Sampoerna dan di sejumlah daerah

lain di Jawa Timur dan Lombok. Selain itu untuk pemberdayaan

ekonomi masyarakat, Sampoerna juga membangun usaha mikro dan

kecil.

4.                  Keberlangsungan Lingkungan

Melalui kerja sama dengan beberapa organisasi lingkungan,

Sampoerna mendukung Program Pelestarian Mangrove di Surabaya

dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk

mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan.

3.                  Aspek pasar dan pemasaran

ANALISIS SWOT PT HM SAMPOERNA TBK

1.                  Strength

-                      Kualitas Bahan Baku

Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya,

kualitas bahan baku menjadi andalan sampoerna untuk bersaing

dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya

(Gudang garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak).

-                      Menguasai pangsa pasar

Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai

pangsa pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar 24,2 %,

posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada peringkat ketiga

Djarum 20,4 %.

-                      Kredibilitas Perusahaan

Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun

pastinya memiliki kredibilitas perusahaan yang baik.

Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi

melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah

ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah yang menjadi

dasar terbentuknya trust ‘kepercayaan’ dari para stakeholder

yang terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu

bisnis.

-                      Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit

d’corps sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari budaya

perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas karyawan

sehingga kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien.

Dengan adanya budaya perusahaan yang baik maka perusahaan

akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi.

-                      Nilai capital yang besar

Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham

perusahaan. Sampoerna memiliki capital yang cukup besar dan

jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok

raksasa dunia. Dengan tersedianya dana yang besar,

memudahkan perusahaan untuk menjalankan strategi pemasaran

dan kegiatan operasional perusahaan.

2.                  Weakness

-                      Harga yang cukup mahal

Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang

sangat terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini

bersala dari biaya promosi yang besar dan bahan baku yang

mahal.

-                      Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di

Internasional

Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih

dan sudah candu dengan rasa yang diberikan oleh rokok putih,

kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan

rokok putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk saat

ini.

-                      Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para

pesaing

Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan

cengkeh yang tidak kalah dari para pesaing, tetapi perbedaan

harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias menggeser

kedudukan Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama

dan minimnya distribusi dan promosi membuat sangat

memperkokoh posisi Gudang Garam Internasional sebagai

Champion.

-                      Modal yang cukup besar untuk mengadakan event

berkala

seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe,

Liga voli Proliga, IBL, Jak Jazz dan Soundrenaline.

Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk

membuat suatu event, terlebih lagi event yang dibuat adalah

event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA,

Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka waktu

setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung

ada tujuh event besar yang harus didanai setiap tahunnya.

Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna harus

menyediakan dana yang cukup besar

-                      Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution

Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat

bersaing dengan rokok putih, tetapi yang terjadi pertumbuhan

rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun dan profit

menurun, akhirnya malah memberikan kerugian dan memberikan

dampak yang negative. Rokok Avolution yang seharusnya

harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar biasa

utnuk industry rokok Indonesia, tetapi yang terjadi produk

ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring

berjalannya waktu.

3.                  Opportunity

-                      Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis

Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan

rokok besar dunia, memudahkan sampoerna untuk mengekspansi

bisnisnya ke International melalui bantuan perusahaan Philip

Morris

-                      Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low

Nicotine (LTLN) di Indonesia

Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan

dan kecanduan tersebut tidak hanya karena rokoknya tetapi

juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut,

kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bias pindah ke

produk lain. Dilihat dari pengertian diatas, dapat

disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba

tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah anak muda

yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen

LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music

menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok LTLN,

memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa

mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat ini tidak

bias pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah candu dari

rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran

kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok

LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industry

rokok.

-                      Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk

mempromosikan produk baru.

Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan

bagi sampoerna untuk mempromosikan produk baru tanpa

dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan

meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut

sehingga memudahkan produk itu dikenal dan diingat customer.

-                      Kemungkinan produk baru

Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya

dengan Philip Morris, memungkinkan Sampoerna untuk

mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang cocok.

-                      Beralihnya customer rokok competitor ke rokok

LTLN Sampoerna.

Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan

pindahnya customer rokok GG dan Djarum ke rokok LTLN

Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat

tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa

dari rokok sampoerna memiliki kemiripan dengan rokok

SKM GG Internasional dan Djarum Super.

4.                  Threats

-                      Regulasi dan perda mengenai anti-rokok

Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan

permintaan atas rokok yang terjadi disuatu daerah yang

memiliki perda anti-rokok.

-       Kompetitor dari rokok jenis Mild

Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari

produsen rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild. Untuk

saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild,

Gudang Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA

Light, yang cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari kubu

Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga

pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti

Nojorono Tobacco Indonesia ikut meramaikan industry rokok

Indonesia dengan mengusung produk Class Mild yang menduduki

peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah

ketatnya persaingan rokok di Indonesia, akhirnya ada yang

tersingkir dari persaingan tersebut.

-       Bertambahnya competitor rokok jenis mild

Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan

memungkinkan munculnya pendatang baru dalam persaingan

industry rokok mild.

- Tingginya pajak rokok

Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat

terhadap rokok sehingga terjadi penurunan permintaan rokok.

-       Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok

Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact

dari mindset masyarakat yang mendukung anti-rokok dan ingin

mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya

event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori

perusahaan rokok membuat perusahaan rokok sulit untuk

mempromosikan produknya dan seiring berjalannya waktu

tingkat awareness akan berkurang.

HASIL ANALISIS

Dari analisis SWOT yang PT HM Sampoerna Tbk. sebutkan

diatas, dapat di perinci menjadi beberapa inti yakni sebagai

berikut:

- Strength

1. Kualitas Bahan Baku

2. Menguasai pangsa pasar

3. Kredibilitas perusahaan

4. Budaya Perusahaan

5. Nilai capital yang besar

- Weakness

1. Harga yang cukup mahal

2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di

Internasional

3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing

4. Modalyang cukup besar untuk mengadakan event berkala.

5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution

- Opportunity

1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis

2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine

(LTLN) diIndonesia

3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk

mempromosikan produk baru

4. Kemungkinan lahirnya produk baru

5. Beralihnya customer competitor ke rokok (LTLN) Sampoerna

- Threath

1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok

2. Kompetitor dari rokok jenis Mild

3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild

4. Tingginya pajak rokok

5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok

Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna

1.    Market Driven Strategy

PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai

Orientasi Untuk Membuat Strategy harus diyakini bahwa

customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi

kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang

menjaga hubungan dengan para customer untuk mempertahankan

loyalitasnya, untuk dapat mempertahankan loyalitas customer

harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa yang

diinginkan pasar, membuat sebuah inovasi produk baru yang

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

Market Driven Strategy secara garis besar adalah

strategi yang diaplikasikan dengan cara memahami pasar,

customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan bahwa

produk yang kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan

pasar tersebut melalui. Memahami customer dapat diartikan

selain membuat produk yang diinginkan pasar, sebagai

businessman kita juga harus dapat memberikan nilai tambah

(value) kepada customer,value yang diberikan harus lebih

dari pengorbanan yang telah dilakukan. Setelah kita memahami

pasar, memahami customer kita juga harus memahami pesaing,

kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang

diberikan pesaing kepada customer, teknologi apa yang

pesaing pakai dll.

PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven

Strategy sejak kemunculan produk A mild. Produk A mild

merupakan salah satu implementasi dari market driven

strategy dikarenakan produk A mild memiliki keunikan

tersendiri dengan kandungan nikotin dan tar yang rendah.

Produk A mild memilki keunikan tersendiri dilihat dari tema

komunikasi pertamanya ‘Taste of the Future’ yang ingin

mencirikan produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa

tetapi juga sebuah gaya hidup masa depan.

2.    Blue Ocean Strategy.

Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna

dalam bisnisnya dapat dilihat dengan diluncurkannya produk A

Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak,

terutama industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena

produk A-Mild merupakan produk yang unik, yang tidak

tergolong dalam kategori manapun, dari tiga kategori besar

rokok yang ada saat itu, yaitu sigaret keretek tangan (SKT),

sigaret keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin

(SPM). Melalui A-Mild PT Sampoerna Tbk mengambil langkah

berani untuk membuat sebuah kategori baru, yakni SKM mild.

Sejak awal A-Mild memang sudah dirancang untuk menjadi

produk yang tidak ada duanya di pasar domestik saat itu. A-

Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine)

pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0

mg. Tidak hanya pada komposisi, Sampoerna juga melakukan

perubahan pada kemasan A-Mild dengan mengurangi isi 20

batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi produk A Mild

dibutuhkan waktu 2 tahun untuk mempersiapkannya. Hal ini

dikarenakan pada saat itu tidak ada benchmark produk yang

dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang

ada hanya berbagai survey dan riset yang melibatkan

konsumen, termasuk di antaranya uji buta yang tidak hanya

dilakukan sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota.

Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the

future dan menggantinya dengan How low can you go. Dengan

motto ini Sampoerna seolah-olah menantang konsumen untuk

berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka konsumsi.

Cara ini terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga

kali lipat, dari sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan

menjadi 54 juta batang per bulan. Dan seiring dengan

berjalannya waktu, penjualan A-Mild pun terus naik. Tahun

1996, A-Mild sudah menembus penjualan sebanyak 9,8 miliar

batang, atau 4,59% total penjualan rokok nasional. Di tahun

2005, rokok SKM mild sudah mengambil porsi 16,97% total

rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi salah satu

produk unggulan dari Sampoerna dengan penguasaan pasar

sekitar 50%.

3.    Memberi “Customer Value” Pada Produknya

Pada perusahaan sampoerna, Customer value

diimplementasikan dengan cara limited edition pada beberapa

produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna memproduksi

limited edition pada produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan

adanya A mild limited edition, Sampoerna memberikan nilai

tambah dengan memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus

rokok biasa dan tercantum joke pada bungkus rokok limited

edition tersebut seperti ‘Kalo cinta itu buta, buat apa ada

bikini’, joke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada

para customer muda. Edisi terbatas (limited edition)

dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit

ededition A-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan

A-mild kemasan 12 batang yang cukup rendah dibandingkan A

mild kemasan 16 batang.

4.    Diversifikasi Produk

Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi

kita ke instrumen yang berbeda-beda.Alasan mengapa PT. HM

SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi produk

adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan

beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah

dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan diversifikasi

produk ditujukan:

• untuk membuat produk tahan lebih lama,

• mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,

• memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,

• memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap

tenaga kerja, memberi

nilai tambah, pendapatan dan lain sebagainya.

Marketing Mix

1.     Produk

Jadi intinya PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan

diversifikasi produk untuk menaikan penetrasi pasar atau

membedakan produk satu dengan lainnya. Beberapa produk PT.

HM SAMPOERNA Tbk. antara lain :

Sigaret Kretek Tangan Dji Sam Soe (diluncurkan 1913)

o Dji Sam Soe Super Premium (diluncurkan 2005) Sampoerna A (diluncurkan 1968) Sampoerna A Hijau (diluncurkan 2008)

Sigaret Kretek Mesin Reguler Dji Sam Soe Filter (diluncurkan 1990)

o Dji Sam Soe Super Premium Magnum Filter (diluncurkan 2005)

Marlboro Mix-9 Sampoerna A King Size (diluncurkan 1988, diberhentikan

2005)

Sigaret Kretek Mesin Mild A Mild (diluncurkan 1988)

o A Mild Menthol (diluncurkan 1988) U Mild (diluncurkan 1998) A Flava (diluncurkan 2009)

Sigaret Kretek Mesin Slim A Volution (diluncurkan 2007)

o A Volution Menthol (diluncurkan 2007)

Sigaret Putih Mesin Benson & Hedges (bersama Bentoel Group, Djarum, dan

Wismilak Group) (diluncurkan 1873) L&M (diluncurkan 1995) Longbeach (diluncurkan 1995) Marlboro

o Marlboro Lightso Marlboro Mentholo Marlboro Menthol Lightso Marlboro Black Menthol

St. Dupont Paris

2.             Price (Harga)

Sejumlah uang yang harus di bayar oleh konsumen untuk

medapatkan rokok yg di produksi oleh PT. Sampoerna berkisar

dari 73.000/Slop dan bisa juga 3.650/bungkus.

3.      Segmentasi Pasar

Produsen rokok nasional PT HM. Sampoerna Tbk

membidik segmen loyal customer. Untuk membidik segmen

tersebut Sampoerna mengkedepankan Dji Sam Soe Master Priece

sebagai ujung tombaknya. Salah satunya dengan meluncurkan

Dji Sam Soe Gold yang merupakan pengembangan dari produk Dji

Sam Soe sebelumnya yang dikenal sebagai King of Kretek dan

hadir di masyarakat sejak tahun 1913. Ini merupakan varian

ke-7 dari keluarga Dji sam Soe. Namun rokok terbaru ini

dibuat dalam bentuk fisik silinder dan dibungkus dalam

kemasan dengan bukaan flavor seal guna menjaga cita rasa dan

kesegaran aroma, serta memperlihatkan kesan modern dan

dinamis. Segmentasi pasar yang dituju, yaitu menyasar

perokok antara usia 24 tahun dan 35 tahun. Inovasi ini

sebagai upaya mempertahankan posisi kami sebagai pemimpin

pasar SKT bagi perokok dewasa.

4. Aspek teknis dan teknologi

1. Produksi Rokok

Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh

dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau biasanya disimpan hingga

selama 3 tahun dalam lingkungan terkontrol untuk membantu

meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati proses

penyimpanan serupa hingga selama satu tahun sebelum diproses

menjadi “cengkeh rajang” (cut clove). Tembakau yang telah

disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur

dengan cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian

dijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi rokok.

Racikan yang telah selesai, yang biasa disebut “cut filler,”

disimpan dalam lumbung berukuran besar sebelum memasuki

proses produksi rokok.

Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT)

atau sigaret kretek mesin (SKM). Salah satu keunikan

industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya metode

pelintingan secara manual dengan tangan, dimana para pekerja

melinting produk rokok kretek dengan sangat cepat, bahkan

hingga dapat mencapai 350 batang per jam.

Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin. Dalam tiap

tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat

memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap

batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap,

rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses

distribusi

Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin

terdiri dari tiga tahapan:

• Pemrosesan daun tembakau;

• Produksi rokok;

• Dan pengemasan serta persiapan distribusi.

2.            Pemilihan Teknologi

PT. HM Sampoerna adalah salah satu dari perusahaan

rokok terbesar di Indonesia selain Gudang Garam dan Djarum.

Dalam perkembangannya, operasional harian menjadi sangat

rumit. Salah satu departemen yang mengalaminya adalah

departemen logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan

data-data persediaan bahan baku, distribusi bahan baku, data

produksi. Data-data tersebut terkumpul pada akhir jam kerja,

sehingga menyulitkan. Ini dilakukan dengan manual, sehingga

bisa dibayangkan sulitnya jika data-data tersebut terdiri

dari ribuan data dan memerlukan proses yang lama. Masalah

tersebut mendorong PT. HM Sampoerna untuk membangun

Teknologi Informasi, yang dimulai pada tahun 1992.

Pembangunan fondasi sistem TI di HMS dimulai tahun

1992, sedangkan peralihan dari pola local area network (LAN)

ke wide area network (WAN) dilakukan pada 1995. Setelah itu,

aplikasi bisnis korporat menjadi fokus perhatian berikutnya.

Setelah melalui proses screening, manajemen memutuskan untuk

menggunakan aplikasi ERP dari Oracle (yang masih dipakai

hingga sekarang). “Sampoerna memang memakai Oracle,

sedangkan Philip Morris di seluruh dunia memakai SAP. Ke

depan, tentunya mesti sama. Saat ini, untuk mengintegrasikan

sistemnya. Menurut Sugiharto Hartono, Direktur Penjualan,

Perencanaan, Sistem & Pengembangan PT Panamas, penggunaan

ERP dari Oracle itu mencakup hampir semua proses bisnis

penting, mulai dari akuntansi dan keuangan, manufaktur,

hingga pengadaan barang dan manajemen barang jadi. ERP

Oracle juga digunakan di anak usaha HMS, yakni PT Panamas

(perusahaan penjualan dan distribusi HMS) dan PT Handal

Logistik Nusantara (perusahaan logistik dan pergudangan).

“Unit-unit bisnis dalam naungan Sampoerna juga menggunakan

aplikasi yang dikembangkan sendiri untuk melengkapi solusi

ERP. Bukti sudah modernnya sistem TI di HMS juga terlihat

pada sistem rantai pasokan (supply chain management).

 Puluhan ribu petani tembakau HMS semuanya sudah

dikelola dengan bantuan TI, yakni sistem berbasis bar code.

Di bar code itu tercatat nama petani, luas petaknya, jenis

tembakau dan varietasnya, dan sebagainya. Jadi, ketika

panen, tembakau (yang dibungkus) sudah bisa dikirim dengan

bar code. Dengan begitu, di tempat penampungan – yakni di

Lombok dan Madura – hasil panen tadi sudah bisa langsung

dipindai (scan), sehingga tidak perlu ada petugas yang

mencatat lagi. Sistem barcoding telah diterapkan pula dalam

kegiatan pembelian material dan proses di gudang. sistem

barcoding digunakan karena grade daun tembakau yang

dihasilkan para petani berbeda-beda. Saat ini, HMS

mengonsumsi 60-70 ribu ton tembakau kering per tahun.

Sayangnya, Angky mengaku tidak ingat luas lahan total yang

dipakai oleh para petani tembakau yang memasok panennya buat

HMS. Sebagai gambaran, per hektare kebun tembakau bisa

berproduksi 15-20 ton. Sesuai dengan prosesnya, daun

tembakau yang dipanen akan disimpan di gudang selama 18-24

bulan supaya mengalami proses fermentasi alami.

Teknologi canggih sudah digunakan HMS di pabrik-

pabriknya. Mulai dari kegiatan operasional pabrik, mesin

blending hingga pengujian rokok, sudah menggunakan sistem

robotika. Dengan begitu, proses analisisnya tidak lagi

menggunakan rasa, melainkan memakai data, sehingga kualitas

produknya bisa sama. “Kalau pakai rasa dan penciuman

manusia, kualitasnya tidak akan sama. Selain itu, jumlahnya

banyak. Bayangkan saja, untuk satu adukan jumlahnya mencapai

15 ton. Tidak mungkin (dikerjakan) oleh manusia, jadi, di

Sampoerna itu, dari hulu ke hilir sudah serba elektronik.

Dengan bekal sistem yang cukup canggih, menurut Sugiharto,

ketika PM masuk sebenarnya tidak terjadi “revolusi” pada

aspek TI di HMS. Ia lebih senang menyebut perubahan yang

dibawa PM sebagai pengembangan dan penambahan saja. “Tujuan

utama kami adalah mendapatkan kekuatan sinergi antara

Sampoerna dan Philip Morris. Kami mempertahankan apa yang

sudah berjalan dengan baik, dan mengambil keuntungan dari

apa yang sudah dimiliki oleh Philip Morris untuk

meningkatkan keadaan.

Setelah masuknya PM memang ada beberapa perubahan di

bidang TI. Antara lain, pengembangan jaringan infrastruktur

dengan menambah koneksi ke kantor cabang penjualan dan

pergudangan yang belum terhubung, yang jumlahnya sekitar 30

kantor. Perubahan lain adalah penerapan metodologi proyek

untuk semua proyek TI di HMS. Ia mengakui, pendekatan

metodologi proyek ini merupakan kekuatan PM. Ada lagi,

proses standardisasi dengan solusi aplikasi yang dimiliki

oleh Philip Morris juga sedang berlangsung. Kami melihat

bahwa proses ini akan terus berlangsung dalam dua-tiga tahun

ke depan.

Strategi TI HMS lebih pada mengonsolidasikan sistem

aplikasi yang ada, dan memberi respons pada permintaan

bisnis yang baru. Misalnya, melakukan stardardisasi proses

bisnis dengan mengimplementasi solusi ERP yang sama yang

digunakan oleh HMS kepada semua unit bisnis.

Proses konsolidasi dan integrasi aplikasi yang

berlangsung terus – bersamaan dengan implementasi bisnis

sistem yang baru – memungkinkan mereka dapat memonitor

indikator kinerja penting (Key Performance Indicator) dengan

lebih baik. Misalnya, masalah efisiensi pada operasional

back office di Panamas. Sistem TI itu antara lain mampu

mengurangi level overtime, di samping salesman dan staf

administrasi dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.

“Sekarang kami juga dapat melihat kinerja penjualan dan

pergerakan inventori secara tepat waktu. Dan, kami dapat

meningkatkan servis ke pelanggan. Meskipun penerapan TI ini

sudah direncanakan untuk jangka panjang, sebaiknya PT. HM

Sampoerna selalu melakukan perubahan-perubahan kecil untuk

membantu meraih keberhasilan dari pelaksanaan paket software

baru ini. Setelah divisi TI terpisah dari perusahaan, bagian

terpenting dari perusahaan yang baru ini harus tetap

memperhatikan aktivitas pemeliharaan dari sistem TI PT. HM

Sampoerna tanpa menutup kesempatan untuk melayani perusahaan

lain. Untuk pelayanan yang disediakan PT. HM Sampoerna,

dapat memberi harga apa yang disebut metode transfer prising

sehingga perusahaan baru tersebut dapat mengatur keuangannya

sendiri.

Sejak 2006 HMS sudah mempunyai HR system, yaitu

PeopleSoft HR, sebagai master data semua karyawan. PeopleSoft

HR ini mempunyai banyak sekali modul yang sudah

diimplementasikan untuk kebutuhan HMS, seperti Medical

Claim, Training, Customer Issue Tracking dan Manager Self

Service. PeopleSoft HR ini juga terhubung dengan sistem

lokal lainnya: penggajian karyawan (payroll), Sampoerna

Performance & Development System, Sampoerna Phonebook, dan

sistem lain yang membutuhkan data karyawan dari PeopleSoft.

Sementara itu, parent company HMS saat ini, PMI (yang

berbasis di Swiss), sudah mempunyai Global SAP HR system, yang

disebut HR2U. Nah, HR2U ini adalah global HR system untuk PMI

dan dipakai di semua afiliasinya yang berjumlah 160 negara.

HR2U ini memiliki beberapa modul global yang telah dipakai

afiliasinya di ratusan negara, seperti Global Performance

Management, Global Reporting dan Global Compensation. HR2U

ini merupakan master system. Singkatnya, HR2U merupakan source

of all HR information untuk seluruh perusahaan afiliasi di

lingkungan PMI. HR2U ini tidak pernah menerima data dari

luar sistem ke HR2U, tetapi sebaliknya sistem induk inilah

yang memberikan data. Adapun sistem SAP, database-nya sama,

bisa pakai apa saja. Namun, sifat aplikasinya cenderung

lebih propietery (khusus). Jadi, cenderung membangun dari

mereka sendiri, datang dari client server. Dengan begitu, ada

sedikit perbedaan dari segi arsitektur. Walaupun, tidak

begitu transparan di mata user kebanyakan.

Selain perbedaan fundamental dari sisi teknologi antara

PeopleSoft dan SAP, tantangan lain dalam menghubungkan kedua

sistem tersebut adalah belum ditemukannya vendor yang pernah

melakukan integrasi sistem data HR dengan skala yang sangat

besar. Ketika itu, saya mencari beberapa vendor global.

Umumnya mereka mengatakan bisa melakukan, tapi mereka

mengaku belum pernah mengerjakan hal semacam itu. Sebab,

selama ini, HR system memang tidak pernah dibuatkan interface-

nya

Penerapan suatu ERP sistem itu adalah suatu proses yang

kontinu. Begitu dimulai sudah tidak mungkin lagi dihentikan

dan tidak ada titik kesempurnaannya. Yang ada hanyalah

proses penyempurnaan yang tak terhenti. Maka penilaian ERP

juga mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh. Banyak faktor

yang perlu dipikirkan pada seleksi ERP. Pada umumnya, ERP

yang masuk ke Indonesia sudah teruji kesuksesannya. Namum

kesuksesan di negara lain belum tentu bisa menjadi suatu

jaminan bagi kita. Masalah sumber daya manusia dan

infrastruktur juga menjadi faktor penentu ERP akan

berkembang terus sesuai dengan tuntutan konsumen. Yang jelas

perkembangan ERP pada masa depan ini akan dititik-beratkan

pada beberapa hal, yaitu, lebih mendukung customer service,

lebih mendukung vertical industri spesifik (vertical

industry), dan juga lebih mendukung proses pengambilan

keputusan (decision support). ERP masa depan juga akan lebih

fleksibel dalam penerapan, pemakaian dan cara pembiayaan.

Begitu juga banyak manfaat bagi PT. HM Sampoerna dalam

membangun teknologi informasi seluruh sector dapat dengan

mudah mendapatkan informasi apa saja yang mereka perlukan

serta Perusahaan mampu langsung dapat merespon dalam Cepat

merespon perubahan resep rokok. Setelah ERP diterapkan,

seluruh informasi data dapat dengan cepat dikoordinasikan ke

semua departemen. Ketika seorang staff memerlukan komputer

baru dan manajer sedang tidak ada di kantor dan harus

menunggu untuk meminta persetujuan, ini merupakan salah satu

hal yang tidak efisien. Setelah TI diterapkan, staf itu

dapat langsung memberitahukan lewat jaringan sehingga

manajer langsung dapat memberi persetujuan,sehingga dengan

adanya teknologi informasi hambatan seperti itu sudah dapat

diatasi. PT. HM Sampoerna berencana untuk membangun TI dalam

jangka panjang serta mengalokasikan dana sebesar US$ 5 juta

setiap tahun. Pembangunannya pun bukan hanya dilakukan oleh

tim TI internal dan regional, tapi dibantu oleh banyak

vendor, baik dari luar negeri maupun lokal, seperti IBM,

Sigma dan Mitrais. “Pengembangan TI itu dimaksudkan supaya

proses bisnis lebih efektif, akurat dan cepat,” kata Aryani.

“Juga, agar bisa terintegrasi dengan sistem Philip Morris

secara worldwide

Dalam pandangan Kristianus Yulianto, pengamat TI dari

sebuah perusahaan konsultan TI, bisa memberikan benefit

penting bagi HMS, yakni adopsi tool atau teknologi baru dari

PM yang sudah teruji keandalannya. Maksudnya, selama ini

infrastruktur TI dan teknologi PM sudah sangat terkenal dan

menjadi best practice di industri rokok. Dalam praktik di

lapangan, teknologi itu akan berpengaruh pada semua level di

HMS. Untuk level atas akan berguna dalam analisis dan

pengambilan keputusan; dan bagi level menengah berfungsi

dalam pengontrolan dan analisis operasional; sedangkan di

level bawah bisa menyederhanakan proses. “Ujung-ujungnya,

akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Selain itu,

secara otomatis akan terbangun kultur baru yang lebih

positif, dan mendukung kinerja perusahaan.

5. Aspek manajemen

Struktur Organisasi

5.      Aspek SDM

Kesuksesan PT HM Sampoerna Tbk. ("Sampoerna") merupakan

hasil kerja keras karyawan yang bekerja dengan seluruh

potensi yang mereka miliki.Di masa mendatang,

kesuksesan Sampoerna akan ditentukan oleh kemampuan

merekrut, melatih dan mengembangkan karyawan-karyawan

terbaik. Hari ini maupun esok, karyawan i akan terus menjadi

aset yang paling berharga.

Pada akhir 2011, jumlah karyawan Sampoerna dan anak

perusahaannya mencapai sekitar 27.000 orang. Selain itu,

Perseroan juga berkerja sama dengan 38 unit Mitra Produksi

Sigaret (“MPS”) yang berada di berbagai lokasi di Pulau Jawa

dalam memproduksi Sigaret Kretek Tangan, dan secara

keseluruhan memiliki lebih dari 60.000 orang karyawan.

Untuk memastikan keberhasilan karyawan, Sampoerna.

berkomitmen untuk merencanakan dan mengembangkan karir

mereka, memberikan mereka sarana dan pelatihan yang memadai

untuk melaksanakan tugas mereka semaksimal mungkin. 

Sampoerna juga berkomitmen untuk memberikan lingkungan kerja

yang adil dan aman bagi seluruh karyawannya.

Mengingat pentingnya peran seluruh karyawan dalam

menentukan keberhasilan perusahaan, anggota manajemen

sampoerna meluangkan waktu secara berkala untuk bertemu dan

berbicara dengan para karyawan di seluruh tingkatan, untuk

memberikan mereka informasi mengenai perkembangan-

perkembangan penting, serta untuk memastikan bahwa suara

mereka didengar dalam membuat setiap keputusan bisnis

penting.

Kami berniat untuk menjadi perusahaan yang diminati oleh

para pencari kerja, sehingga sampoerna dapat tumbuh bersama

para profesional terbaik di negeri ini. Oleh sebab itulah

sampoerna berusaha untuk merekrut orang-orang yang terbaik

dalam bidangnya, tanpa memandang ras, warna kulit, agama,

jenis kelamin, usia,  orientasi seksual, kecacatan, status

kewarganegaraan, status pernikahan atau status lain yang

dilindungi secara hukum.

Memang masih banyak yang harus sampoerna lakukan. Namun

sampoerna merasa memiliki prestasi yang cukup baik dalam

program pengembangan karier, penggajian dan tunjangan kami

yang kompetitif, serta lingkungan kerja yang menantang. Ini

adalah perusahaan yang mendorong dan menyambut keberhasilan.

Sampoerna tahu bahwa para karyawan mewakili mereka, dan

sampoerna ingin agar mereka merasa bangga dengan perusahaan

tempatnya bekerja

6.      Aspek keuangan

Menjelang seabad keberadaannya di Indonesia, perusahaan

rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk membukukan laba

bersih 2011 sebesar Rp8,06 triliun. Perusahaan berhasil

meraup pendapatan hingga Rp31,96 triliun. "Kami gembira

mengakhiri tahun 2011 dengan peningkatan kinerja yang kokoh

di sektor penjualan bersih, laba bersih, dan volume

penjualan," kata Presiden Direktur Hanjaya Mandala

Sampoerna, John Gledhill dalam keterangan tertulis, Jumat,

27 April 2012. Sampoerna mencatat produksi rokok selama 2011

meningkat 16,4 persen menjadi 91,7 miliar batang.

Pertumbuhan yang dicapai HM Sampoerna itu melampaui rata-

rata industri rokok nasional.

Saat ini, HM Sampoerna mengklaim telah menguasai pangsa

pasar sebesar 31,1 persen."Peningkatan pangsa pasar ini

mencerminkan konsumen dewasa di Indonesia sangat menyukai

produk-produk kami," kata John.Sepanjang 2011, Sampoerna

melaporkan telah menyetorkan cukai hingga mencapai Rp19,7

triliun. Selama lima tahun terakhir, pembayaran cukai

Sampoerna telah naik 60 persen dan memberi kontribusi 30

persen bagi pendapatan cukai rokok Indonesia.

Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT HM Sampoerna juga

sepakat untuk membagikan dividen sebesar Rp7,67 triliun atau

Rp1.750 per saham. Bonus bagi para pemegang saham itu sudah

termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 23

Desember 2011 sebesar Rp200 per saham atau total Rp876,6

miliar.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar

di Indonesia, dengan melakukan diversifikasi dengan berbagai

merk dan produk, merupakan suatu langkah yang dijalankan

oleh PT. sampoerna agar perusahaan mencapai income stabil

karena akan kestabilan Product Life Cycle. PT sampoerna

didirikan oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio,

sampai diturunkan kepada anak-anaknya yaitu Aga Sampoerna,

Putera Sampoerna dan putera sampoerna. Tahun 2005 perusahaan

ini diakuisisi oleh Philip Morris, sejumlah 40 % dari saham

sampoerna dibeli oleh Philip Morris .Philip Morris adalah

produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada

produk rokok putih seperti Marlboro, Virginia Slims, dan

Benson & Hedges.

PT HM Sampoerna Tbk. Memiliki tanggung jawab sosial

yang tinggi pada sekitar. Hal ini tunjukkan dengan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini seperti

penanggulangan bencana dengan membentuk Tim Sampoerna Rescue

(SAR), kemudian dalam bidang pendidikan perusahaan ini

mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna School of Business

dan Akademi Putera Sampoerna Foundation yang bertujuan untuk

peningkatan pendidikan nasional di Indonesia. Selain itu

sampoerna juga melakukan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

dengan mendirikan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna

(PPKSampoerna) dan dalam bidang lingkungan sampoerna memberi

dukungan terhadap Program Pelestarian Mangrove di Surabaya

dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk

mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan

PT Sampoerna menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk

Membuat Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan

raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi kebutuhannya dan

keinginannya. Selain itu perusahaan ini melakukan

differensiasi produk terhadap produk lain dengan

diluncurkannya produk A-Mild. Peluncuran ini cukup

mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok saat itu.

A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine)

pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0

mg. dan juga berbagai jenis merk dikeluarkan oleh Perusahaan

ini.

Perusahaan sampoerna Tbk, haruslah selalu bercermin

tantang kondisi perusahaan saat ini melalui analisis SWOT,

karena dengan SWOT kita bisa menciptakan strategi untuk

kemajuan perusahaan yakni dengan meningkatkan strength dan

opportunity dan kemudian memperkecil weakness dan Threath