analisis pengaruh pembiayaan warung mikro terhadap

143
ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM (Studi kasus BSI KC Payakumbuh) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi (S1) pada Prodi Perbankan Syariah Disusun oleh: Taufik Hidayat 3317037 PROGRAM STUDY S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 1442 H / 2021 M

Transcript of analisis pengaruh pembiayaan warung mikro terhadap

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO TERHADAP

PERKEMBANGAN UMKM

(Studi kasus BSI KC Payakumbuh)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana

Ekonomi pada Program Studi (S1) pada Prodi Perbankan Syariah

Disusun oleh:

Taufik Hidayat 3317037

PROGRAM STUDY S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

1442 H / 2021 M

i

SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Taufik Hidayat

Nim : 3317037

Tempat/Tanggal Lahir : Payakumbuh/19 Juli 1998

Fakultas/Jurusan : FEBI/S1 Perbankan Syariah

Judul Skripsi :Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro

Terhadap Perkembangan UMKM (studi kasus BSI

KC Payakumbuh

Menyatakan dengan sesungguhnya karya ilmiah (skripsi) saya dengan judul di

atas adalah benar asli karya penulis. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa

skripsi ini bukan karya sendiri. Maka penulis bersedia di proses sesuai dengan

hukum yang berlaku dan gelar kesarjanaan penulis dicopot sampai batas waktu

yang ditentukan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Payakumbuh, 27 Oktober 2021

Penulis

Taufik Hidayat

3317.037

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing skripsi atas nama Taufik Hidayat Nim 3317037, dengan judul

“Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro Terhadap Perkembangan

UMKM (studi kasus BSI KC Payakumbuh).’‟, menyatakan bahwa memang

bahwa skripsi yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan ilmiah dan dapat di

setujui untuk diajukan ke sidang munaqasah. Demikian persetujuan ini diberikan

untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Payakumbuh, 27 Oktober 2021

Pembimbing

Dr. Hesi Eka Puteri.,SE,M..Si

NIP. 197409082006042002

iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi ini yang berjudul “Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung

Mikro Terhadap Perkembangan UMKM (studi kasus BSI KC

Payakumbuh).” Yang disusun oleh Taufik Hidayat, Nim 3317037 telah diuji

dalam sidang munaqasah, jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Islam IAIN Bukittinggi, pada hari …. Tanggal …. Bulan …. 2020 dan

telah berhasil di pertahankan di hadapan dewan Penguji dan diterima sebagai

salah satu syarat dalam mencapai gelar Serjana Program Strata Satu (S1) pada

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah.

Bukittinggi ……….. 2021

TIM PENGUJI

Ketua Sidang Sekretaris

Nama………… Nama…………….

NIP. NIP.

Anggota

Pengiji Utama Penguji Utama

Nama………… Nama……………

NIP. NIP.

Penguji Pendamping

Nama…………….

NIP.

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi

Dr. Iiz Izmuddin. MA

NIP. 197503032001121007

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat

dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro Terhadap Perkembangan

UMKM (studi kasus BSI KC Payakumbuh)”.

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada sang Nabi

terakhir sejuta umat yakni Baginda Rasulullah SAW serta sahabat serta pengikut-

nya yang senantiasa tetap istiqomah sampai akhir zaman.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

atas segala bantuan, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

1. Ibu Dr. Ridha Ahida selaku Rektor IAIN Bukittinggi

2. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Islam (IAIN) Bukittinggi.

3. Ibuk Sandra Dewi, SE, MM selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.

4. Ibu Dr. Hesi Eka Puteri, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang slalu

bersedia mengarahkan dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Hj. Zulhelmi, SE., MM, selaku Dosen Pembimbing Akademik .

6. Bapak/Ibu Dosen IAIN Bukittinggi khususnya dosen FEBI yang telah

mendidik dan mengajarkan penulis banyak hal.

7. Untuk seluruh teman seperjungan mahasiswa IAIN Bukittinggi, Jurusan S1

Perbankan Syariah angkatan 2017 khususnya teman-teman kelas PS. A yang

v

slalu memberikan dukungan selama perkuliahan hingga skripsi ini

terselesaikan.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi untuk penelitian

selanjutnya dan berguna bagi masyarakat banyak.

Payakumbuh, 27 Oktober 2021

Penulis

Taufik Hidayat

Nim: 331703

vi

ABSTRAK

Skripsi dengan judul “Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro

Terhadap Perkembangan UMKM (studi kasus BSI KC

Payakumbuh)”.Disusun oleh Taufik Hidayat nim 3317037. Program Studi S1

Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Pembiayaan

Warung Mikro Terhadap Perkembangan UMKM. Penelitian ini tergolong

penelitian kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode acak

sistemasis. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari

membagikan kuesioner. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis regresi linear sederhana, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

Analisis penelitian ini mengunakan SPSS 16, berdasarkan hasil pengujian

hipotesis menunjukkan bahwa variabel Pembiayaan Warung Mikro secara

simultan berpengaruh terhadap Perkembangan UMKM. Tingkat Signifikansi

Pembiayaan Warung Mikro di BSI KC Payakumbuh adalah 0,000, lebih kecil dari

0,05 dengan thitung (11,7333) > ttabel (1,995), determinan koefisien (R2) dalam

penelitian ini adalah sebesar 0,666 artinya kontribusi dari variabel Pembiayaan

warung mikro (X) adalah 66,6% terhadap perkembangan UMKM (Y), hubungan

ini di kategorikan sangat kuat. Sedangkan sisanya 33,4% lagi dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian yang penulis lakukan. Regresi

linier sederhana persamaan regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah

PUMKM = 17,246 + 0,766 PWM:

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan

dan positif antara pembiayaan warung mikro BSI KC Payakumbuh dengan

pengembangan usaha mikro. dengan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

masukan bagi bank dalam mengevalusi dan mengoptimalkan kinerjanya agar

lebih baik lagi terutama dalam Pembiayaan Warung Mikro. Hasil Penelitian ini

berkontribusi pada peengambilan kebijakan terkait pembiayaan warung mikro.

Kata Kunci : Pembiayaann Warung Mikro, Perkembangan UMKM

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGESAHAN TIM PENGUJI

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6

C. Batasan Masalah................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................................... 7

F. Penjelasan Judul ................................................................................... 10

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan Warung Mikro ................................................................. 11

1. Pengertian Pembiayaan Warung Mikro ........................................ 11

2. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan ..................................................... 14

3. Unsur-unsur Pembiyaan ................................................................. 16

4. Jenis-jenis Pembiayaan .................................................................. 18

5. Akad dalam Pembiayaan ................................................................ 21

6. Penilaian Pemberian Pembiayaan .................................................. 24

7. Pembiayaan Mikro dengan Akad Murabahah ............................... 25

B. Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) .................... 30

1. Pengertian Perkembangan UMKM ................................................ 30

2. Karakteristik UMKM ..................................................................... 30

3. Keunggulan dan Kelamahan UMKM ............................................ 38

4. Strategi Pengembangan Usaha ....................................................... 40

5. Usaha dalam Islam ......................................................................... 44

C. Peranan Bank Syariah Terhadap Perkembangan UMKM ................... 45

D. Kajian Terdahulu .................................................................................. 47

E. Kerangka Teori..................................................................................... 50

F. Hipotesis ............................................................................................... 51

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 52

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 52

C. Jenis dan Sumber data .......................................................................... 52

D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 53

E. Defenisi Operasional Variabel ............................................................. 55

F. Instrumen Penelitian............................................................................. 56

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 57

H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 59

I. Pengujian Model .................................................................................. 60

viii

1. Uji Pra penelitian............................................................................ 60

a. Uji Validitas ............................................................................. 60

b. Uji Realibilitas ......................................................................... 61

2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 61

a. Uji Normalitas .......................................................................... 61

b. Uji Heterokedastisitas .............................................................. 62

3. Uji Hipotesis .................................................................................. 63

a. Uji F (Stimulan) ....................................................................... 63

b. Uji t (Uji Parsial) ...................................................................... 63

c. Uji Derteminasi (R2) ................................................................ 64

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum BSI KC Payakumbuh ............................................. 66

B. Hasil Analisis Data ............................................................................... 75

C. Hasil Penelitian .................................................................................... 91

1. Uji Pra Penelitian ........................................................................... 91

a. Uji Validitas ............................................................................. 91

b. Uji Realibilitas ......................................................................... 92

2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 93

a. Uji Normalitas .......................................................................... 93

b. Uji Heterokedastisitas .............................................................. 95

3. Uji Hipotesis .................................................................................. 96

a. Uji F (Uji Stimulan) ................................................................. 96

b. Uji t (Uji Parsial) ...................................................................... 97

c. Koefisien Derteminasi (Uji R2) ............................................... 98

D. Analisis Temuan................................................................................... 99

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 106

B. Saran ..................................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah nasabah pembiayaan warung mikro BSI KC Payakumbuh

Tahun 2016-2020 ..................................................................... 5

Tabel 2.1 Kriteri UMKM ......................................................................... 37

Tabel 3.1 Devenisi operasional variabel .................................................. 55

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen penelitian .................................................. 56

Tabel 3.3 skala likert ................................................................................ 57

Tabel 4.1 Klasifikasi berdasarkan jenis kelamin...................................... 79

Tabel 4.2 Klasifikasi berdasar umur ........................................................ 80

Tabel 4.3 Kalsifikasi berdasarkan usaha .................................................. 81

Tabel 4.4 Skor angket untuk variabel y ................................................... 82

Tabel 4.5 Skor angket untuk variabel x ................................................... 88

Tabel 4.6 Hasil uji regresi linier sederhana .............................................. 90

Tabel 4.7 Hasil uji validitas ..................................................................... 91

Tabel 4.8 Hasil uji realibilitas varibel X pembiayaan mikro ................... 92

Tabel 4.9 Hasil uji realibilitas varibel Y perkembangan UMKM ............ 92

Tabel 4.10 Hasil Keputusan uji realibilitas ................................................ 93

Tabel 4.11 Hasil uji normalitas .................................................................. 93

Tabel 4.12 Hasil uji heteroskedastisitas ..................................................... 95

Tabel 4.13 Hasil uji F ................................................................................. 96

Tabel 4.14 Hasil Uji t (parsial) ................................................................... 97

Tabel 4.15 Hasil uji koefisien derteminasi ................................................. 98

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Murabahah .............................................. 28

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................... 53

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BSI KC Payakumbuh .............................. 73

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ....................................................................................................... 109

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri perbankan sangat berpotensi untuk

mendukung UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia. Salah satu

penyebab cukup besarnya presentase pembiyaan Bank Syariah terhadap

UMKM diduga karena lembaga ini lebih mengutamakan kelayakan usaha

ketimbang nilai agunan, sementara ini agunan untuk sebagian besar

merupakan penghambat UKM (Usaha Kecil Menengah) untuk megakses

kepada perbankan konvensional nilai yang sesungguhnya merupakan

calon nasabah yang potensial bagi bank syariah. Dengan demikian

penguatan dan peluasan jaringan Bank Syariah kiranya akan dapat

meningkatkan akses UKM terhadap pembiayaan.1

Pembiayaan Mikro Syariah menjelaskan mengenai lemahnya posisi

tawar ekonomi umat islam di indonesia dan ketidak mampuan untuk

memanfaatkan potensi ekonomi yang ada, telah menyebabkan posisi umat

islam sengat lemah, dan seringkali menjadi kambing hitam serta

terpinggirkan dalam proses pembangunan. Membangun sumberdaya

ekonomi adalah sebuah keharusan, sebagai upaya untuk merancang masa

depan perekonomian umat. Fakta menunjukkan bahwa hampir 90% pelaku

usaha ekonomi berskala kecil adalah umat islam. Namun ironisnya, dari

keselurahan ekomi mikro yang ada, dapat dikatakan umat islam masih

1 Marsuki, pemikiran dan strategi memperdayakan sektor ekonomi UMKM di Indoneis a,

2

belum memiliki institusi yang kuat, mapan, dan bebas dari intervensi pihak

manapun.2

Perbankan selalu dituntut untuk lebih peduli terhdap UMKM

sebagai pasar potensial dalam penyaluran krditnya. Di lain pihak

perbankan sendiri masih menghadapi sejumlah pesoalan yang juga harus

diselesaikan berbagai kebijakan dan peraturan telah dikeluarkan

pemerintah agar perbankan lebih berorientasi kepda usaha mikro, kecil dan

menegah (UMKM). Program-program pengembangan UMKM seperti

penyedian likuiditas, keharusan memiliki portfolio kredit usaha kecil

(KUK) sebesar 25 persen, serta pencantuman komponen KUK dalam

laporan keuangan, merupakan salah satu bukti pentingnya kepedulian bank

terhadap UMKM.

Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang

tangguh dalam mengahadapi gejolak. Sejak terjadinya krisis moneter yang

di ikuti oleh krisis ekonomi dan berbagai krisi lainnya, ditemukan suatu

kenyataan bahwa ketahanan perekonomian sesungguhnya ditopang oleh

UMKM. Oleh karena itu upaya untuk terus memperdayakan UMKM

merupakan tantangan yang harus selalu ditingkatkan, termasuk dukungan

pembiayaan melalui perbankan.

Walaupun menempati fondasi struktur ekonomi Indonesia dan

menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi, tetapi dukungan modal

yang diterima UMKM masih minimal. Dengan keadaan seperti itu,

bantuan berupa keuangan teknologi dan manajemen untuk pembangunan

2 K.H Ma‟ruf Amin, Prospek Cerah Perbankan Syariah, Cet. 1, (Jakarta: LeKAS, 2007),

hal. 134

3

kemampuan institusi sangan mereka butuhkan , satu hal yang sulit ditemui

saat ini, pada UMKM.

UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukakan oleh perorangan atau badan usaha disemua sektor ekonomi.3

Kemampuan UMKM untuk survive dengan surabaya pribadi inilah

membuat banyak kalangan merasa bahwa optimis bahwa UMKM di masa

sekarang dan di masa depan merupakan tonggak penyelamat ekonomi

nasional. Lingkungan kelembagaan yang memperdayakan, di mata terlibat

lembaga yang di percaya golongan miskin, yang dapat diandalkan jsa-

jasanya dalam hal bentuk, isi dan syarat-syarat pelayanan yang jelas dan

mengandung pengakuan akan hak-hak golgan yang dibantu itu dari segi

moral di mana perorganisasian program mengelar mekanisme yang

terjangkau golongan yang dilayani. Maka lembaga yang diharapkan

memiliki komitmen moral untuk membantu peningkatan taraf ekonomi

rakyat adalah lembaga keuangan yang berbasi syariah.4

Perkembangan ekonmi islam juga telah membuktikan bagaimana

ekonomi yang seharusnya di kelola oleh masyarakat maupun pemerintah

diberbagai belahan dunia menerapkan sistem yang dapat memberikan

manfaat bagi semua golongan masyarakat. Pemerintah menempatkan

peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia sebagai proritas utama dalam

pembangunan nasional, dilakukan dengan mengembangkan perekonomian

rakyat yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang

3 Mukti Fajar, Umkm di Indonesia Perspekti Hukum Ekonomi, (yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2016), hal. 112 4 Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal. 113-114

4

berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja yang memadai, mendorong

meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mengurangi kemiskinan.

Mengingat peran yang mungkin bisa dicapai UMKM, pemerintah

menyadari secara penuh bahwa kebijakan yang mendukung UMKM,

khususnya kebijakan pada sektor jasa keuangan, akan mampu

menciptakan kondisi UMKM di Indonesia yang sehat dan kuat. Sehingga

melalui pihak lembaga keuangan, terutama yang memfokuskan bisnisnya

pada pasar UMKM, dilakukan langkah-langkah proaktif dalam membantu

masyarakat mempermudah akses terhadap lembaga keuangan guna

memaksimalkan peran UMKM dalam membantu peningkatan

perekonomian, seperti dengan mewajibkan setiap bank umum memberikan

kredit atau pembiayaan UMKM dengan ditetapkan paling rendah 20%

yang dihitung berdasarkan rasio kredit atau pembiayaan UMKM terhadap

total kredit atau pembiayaan.

Berdasarkan landasan hukum pembiayaan melalui warung mikro

didasarkan pada surat edaran pembiayaan Nomor 11/09/PEM tanggal 13

februari 2009 , pembiayaan warung mikro adalah pembiayaan bank

kepada nasabah atau calon nasabah perorangan atau badan usaha untuk

membiayaai kebutahan usahanya melalui pembiayaan modal kerja dan

pembiayaan investasi dengan maksimal limit sampai dengan Rp.

200.000.000 (dua ratus juta rupiah).5

Berikut ini merupakan data jumlah nasabah pembiayaan warung

mikro pada BSI KCP Payakumbuh

5 Francis Tantri, pengantar Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2010), hlm.57

5

Tabel 1.1

Jumlah Nasabah Pembiayaan Warung Mikro BSI KC Payakumbuh

Tahun 2016-2020

No Tahun Jumlah nasabah naik/turun

Ʃ %

1 2016 140 - -

2 2017 186 46 32,85%

3 2018 250 64 25,6%

4 2019 267 17 6,8%

5 2020 239 -28 -10,48%

Sumber : Hasil wawancara pegawai BSI KC Payakumbuh Silvia, Staf

Marketing.

Dari tabel 1.1 kita dapat melihat bahwa dari tahun 2016 sampai

dengan 2019 terjadi kenaikan nasabah dalam penggunaan jasa bank

khususnya pembiayaan warung mikro. Dan pada tahun 2020 terjadi

fluktuasi yang menyebabkan penurunan jumlah nasabah menjadi 239

karena disebabkan adanya pendemi Covid 19 yang tidak memungkinkan

melakukan pembiayaan mikro di Bank BSI KC Payakumbuh. Setiap usaha

pasti mngelami kenaikan maupun penurunan omset dan pendapatan,

begitupun usaha yang dilakuakan oleh nasabah BSI KC Payakumbuh.

Meskipun begitu nasabah masih ada yang belum menggunakan dana

tersebut semestinya.

Meskipun setiap tahunnya UMKM mengalami kenaikan yang

dapat kita lihat pada tabel 1.1 yang artinya UMKM memiliki potensi yang

besar, namun masih banya permasalahan yang dihadapi UMKM. Adapun

masalah yang sering dihadapi para pelaku UMKM yaitu keterbatasan

modal kerja maupun investasi yang membuat pelaku UMKM sulit untuk

6

mengembangankan usahanya, selain itu adanya kesulitan dalam

pemasaran, distribusi, akses informasi mengenai peluang pasar dan

lainnya. Kurangnya jumlah pembiayaan terhadap UMKM ini tentunya

sangat mempengaruhi tingkat pendapatan yang diperoleh UMKM tersebut,

sehingga hal ini menyebabkan ruang gerak dari UMKM tersebut

mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.

Tetapi menurut survey awal (wawancara singkat) yang dilakukan,

yang sering terjadi adalah tidak semua usaha yang diberikan pembiayaan

mikro dapat menjalankan usahanaya dengan baik, ada beberapa faktor

diantaranya dana dari pembiayaan tersebut tidak digunakan sesuai dengan

tujuan nya atau semestinya, fluktuasi harga, serta seperti saat ini dimasa

pandemi COVID-19 , yang membuat pelaku usaha tersebut berbuat curang

dengan mengalokasikan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan

pribadinya.6 Masalah lainnya ada pada keterlamabatan dalam membayaran

angsuran tiap bulan oleh nasabah karena adanya kendala dalam hal jual

beli dalam melakukan usaha nasabah.

Penelitian ini melihat sejauh mana BSI di payakumbuh dapat

berperan sebagai saluran atau perpanjang tangan pemerintah dalam

menumbuh kembangkan pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) dalam mengatasi masalah pembiayaan serta permodalan usaha

UMKM milik rakyat golongan ekonomi lemah agar usaha tersebut dapat

semakin bertumbuh. Semakin kuat dalam mengahdapi tantangan pasar

yang lebih luas dari sebelumnya dan masyarakat yang mendapatkan

6 Wawancara penulis dengan Silvia, Staff Marketing BSI KCP Payakumbuh, pada hari

Senin, 5 Juli 2021, Pukul 14.00

7

pembiayan bisa mengalokasikan dana tersebut semestinya. Oleh karena itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis

Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro terhadap

PerkembanganUMKM (studi kasus di BSI KC Payakumbuh)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya modal nasabah dalam pembiayaan UMKM dalam

pengembangan usahanya

2. Masih adanya para pelaku usaha yang menggunakan dana tersebut

untuk kepentingan pribadi

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas,

maka penelitian ini dibatasi pada analisis pengaruh pembiayaan warung

mikro terhadap perkembangan UMKM. Studi ini dilaksanakan pada kasus

di pilih yaitu di Bank Syariah Indonesia KC Payakumbuh.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, berikut adalah rumusan msalah

dalam penelitian ini.

1. Seberapa besar Pengaruh Proses Pembiayaan Warung Mikro Syariah

Terhadap Perkembangan UMKM di Payakumbuh?

2. Seberapa besar fungsi atau kegunaan Pembiayaan Warung Mikro

Syariah Terhadap Perkembangan UMKM di Payakumbuh?

8

3. Seberapa besar pengaruh proses pembiayaan dan fungsi atau kegunaan

Pembiayaan Warung Mikro terhadap Perkembangan UMKM di

Payakumbuh?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

a. untuk mengetahui Pengaruh Proses Pembiayaan Warung Mikro

Syariah Terhadap Perkembangan UMKM di Payakumbuh

b. untuk mengetahui fungsi atau kegunaan Pembiayaan Warung

Mikro Syariah Terhadap Perkembangan UMKM di Payakumbuh

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Secara akademis, penelitian ini bermanfaat untuk memenuhi salah

satu syarat mencapai gelar sarjana Ekonomi dan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam jurusan S1 Perbankan Syariah Institut Agama

Islam (IAIN) bukittinggi.

b. Secara teoritis, penelitan ini bermanfaat untuk memperluas

penelitian dibidang pengaruh pembiayaan warung mikro Syariah

terhadap perkembangan UMKM.

c. Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan bisa sebagai

masukan bagi lembaga keuangan syariah yang menjadi objek

penelitian.

F. Penjelasan Judul

9

Untuk mengatasi kesalah pahaman dari judul yang akan diteliti,

peneliti memberi penjelasan judul dari proposal penelitian:

Analisis : penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan atau

perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya

(sebab-sebab masalah), duduk perkaranya dan sebagainya.7

Pengaruh : pengaruh menurut kamus besar bahasa indonesia adalah

daya yang adalah sesuatu yang ikut membentuk watak.

Kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh

merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari

sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa

yang ada disekitarnya.8

Pembiayaan : aktivitas Bank Syariah dalam menyalurkan dana kepada

pihak lain selain bank berdasarkan prisip syariah.9

Warung mikro : pembiayaan Bank kepada nasabah atau calon nasabah

perorangan badan usaha untuk membiayai kebutuhan

usahanya melalui pembaiayaan modal kerja atau

pembiayaan investasi.10

Perkembangan: istilah teknis yang biasa digunakan

UMKM : salah satu pelaku usaha yang memiliki peran penting

namun kadang dianggap terlupakan dalam keijakan

7 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta,2014), hal. 428

8 Pius Abdillah dan Danu Prasetya, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Arloka

), h. 256 9 Ismail, Perbakan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal. 105

10 Nurhadi, Ustadz Hadi, Hukum Kontrak dalam Perjanjian Bisnis, (Pekanbaru:

Guepedia, 2019), hal. 52

10

indonesia. Pada umumnya usaha ini erat berkaitan dengan

kategori masyarakat kelas menengah kebawah.11

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat mengambil

kesimpulanatas judul yang penulis teliti adalah menyelidiki daya yang ada

atau timbul dari aktivitas Bank Syariah dalam menyalurkan dana kepada

nasabah pembiayan modal kerja atau pembiayaan investasi dalam upaya

peningkatan kegiatan usaha masyarakat kelas mengengah ke bawah.

11

Oskar Raja, Ferdy Jahn dan Vincent D‟ral, Kiat Sukses Mendirikan dan Mengelola

UMKM, (Jakarta: I.A Pres, 2010), hal. 1

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan Warung mikro

1. Pengertian Pembiayaan Warung Mikro

Defenisi tentang pembiayaan yaitu pendanaan yang diberikan oleh

suatu pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan.12

menurut undang-undang Perbakan Syariah No.21

Tahun 2008 tentang perbankan syariah, pembiayaan adalah penyediaan

dan atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah musyarakah.

b. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah mutahiya bittamlik.

c. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh

d. Transaksi sewwa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multi jasa.13

Pembiayaan artinnya kepercayaan (trust) berarti lembaga

pembiayaan selaku sahibul mal menaruh kepercayaan kepada

seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Pembiayaan

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan

12

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP. AMN YKPN,

2002) hal. 17 13

UU No.21 Tahun 2008 sebagai revisi UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Syariah Pasal 1 ayat 25

12

atau bagi hasil. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil,

jujur serata harus disertai dengan ikatan dam syarat-syarat yang jelas

dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Menurut Dwi Suwikyo, pembiayaan adalah penyediaan dana dan

atau tagihan berdasarkan akad muḍhārabah dan musyārakah dan atau

pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil. Apabila seseorang

memperoleh pembiayaan maka mereka memperoleh kepercayaan,

sedangkan bagi pihak yang memberikan pembiayaan (pihak bank)

maka mereka memberikan kepercayaan pada seseorang bahwa uang itu

akan kembali.

Pembiayaan juga dapat diartikan sebagai hak untuk menerima

pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu

yang diminta atau pada waktu yang akan datang karena penyerahan

barang-barang yang dilakukan pada masa sekarang.14

Sedangkan Pembiayaan Mikro adalah pembiayaan bersifat

produktif kepada nasabah/calon perorangan/badan usaha dengan limit

s.d Rp100 juta. Termasuk dalam segmen mikro adalah pembiayaan

dengan tujuan multiguna kepada nasabah perorangan dengan limit

sampai dengan Rp50 juta yang disalurkan melalui Warung Mikro.

a. Golbertap (Multiguna)

Pembiayaan yang ditujukan kepada seseorang dan badan usaha

untuk memenuhi kebutuhan dengan plafon pembiayaan mulai dari

Rp2. 000.000 s.d. Rp50.000.000.

14

Imam Mustafa, Fiqih Mua‟malah Konteporer, (Lampung: STAIN Jurai Siwo Metro

Lampung, 2014), hal.57

13

1) Tunas: plafon pembiayaan Rp2.000.000 s.d. Rp10.000.000,

margin (berdasarkan jenis produk) 36% dengan jangka waktu

maksimal 36 bulan.

2) Madya: plafon pembiayaan Rp11.000.000 s.d. Rp50.000.000,

margin (berdasarkan jenis produk) 32% dengan jangka waktu

maksimal 36 bulan.

3) Utama: plafon pembiayaan Rp51.000.000 s.d. Rp100.000.000,

margin (berdasarkan jenis produk) 28% dengan jangka waktu

maksimal 48 bulan.

b. Non-Golbertap (Produktif) Pembiayaan bsm yang ditujuan kepada

seseorang dan badan usaha untuk memenuhi kebutuhan produktif

dengan plafon pembiayaan mulai dari Rp2.000.000 s.d.

Rp100.000.000.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang usaha

mikro, kecil dan menengah adalah sebagai berikut:

a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan

atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.

b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang

bukan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dari usaha, menengah ataupun usaha besar yang

14

memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang ini.

c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan aanak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung atau

tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

dalam Undang-undang ini.

2. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

Secara umum tujuan pembiayaan dibagi menjadi dua kelompok

yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat makro dan tujuan pembiayaan

untuk tingkat mikro. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk:

a. Peningkatan ekonomi umat.

b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha.

c. Meningakatan produktivitas.

d. Membuka lapangan kerja baru.

e. Terjadi distribusi pendapatan.

Adapun dalam tingkat mikro pembiayaan bertujuan untuk15

:

a. Upaya memaksimalkan laba artinya setiap usaha yang dibuka

memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha. Setiap

pengusaha menginginkan mampu mencapai laba maksimal. Untuk

15

Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank Edisi Kedua, (Jakarta: Bumi Aksara),

hal. 19

15

dapat menghasilkan. Laba maksimal maka mereka perlu dana yang

cukup.

b. Upaya meminimalkan risiko artinya usaha yang dilakukan agar

mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus

mampu meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Risiko

kekurangan modal usaha dapat diperoleh melalui tindakan

pembiayaan.

c. Pendayagunaan sumber ekonomi artinya sumber daya ekonomi

dapat dikembalikan dengan melakukan mixing antara sumber daya

alam dengan sumber daya manusia serta sumber daya modal. Jika

sumber daya alam dan dan sumber daya manusianya dan sumber

modalnya tidak ada, maka diperlukan pembiayaan pada dasarnya

dapat meningkatkan daya guna sumbersumber daya ekonomi.

d. Penyaluran kelebihan dana artinya dalam kehidupan masyarakat

ada pihak yang memiliki kelebihan sementara ada yang lain ada

pihak yang kekurangan. Dalam kaitannya dengan masalah dana,

maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam

penyeimbangan dan penyaluran kelebihan dana dari pihak yang

kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan(minus) dana.

secara garis besar fungsi pembiayaan di dalam perekonomian,

perdagangan, dan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Pembiayaan dapat meningkakan daya guna dari modal atau uang.

b. Pembiayaan meningkatkan daya guna suatu barang.

c. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

16

d. Menimbulkan gairah ber-usaha masyarakat.

e. Pembiayaan sebagai alat stabilitas ekonomi.

f. Pembiayaan sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan

nasional

Fungsi utama dari pembiayaan pada dasarnya adalah pemenuhan

jasa untuk melayani kebutuhan masyarakatdalam rangaka mendorong

dan melancarkan perdagangan, mendorong pertumbuhan produksi,

jasa-jasa yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkakan taraf hidup

manusia. Selai itu suatu pembiayaan mencapai fungsinya apabila

secara sosial ekonomis, baik bagi debitur, kreditur, maupun

masyarakat membawa pengaruh pada tahapanyang lebih baik.

Maksudnya, baik bagi pihak debitur dan kreditur mendapatkan

kemajuan. Kemajuan tersebut tergambarkan apabila mereka

memperoleh keuntungan, mengalami peningkatan kesejagteraan, dan

masyarakat pun atau negara mengalami suatu penambahan

daripenerima pajak, serta kemajuan ekonomi, baik bersifat mikro

maupun makro.16

3. Unsur-Unsur Pembiayaan

Pembiayaan pada dasarnya diberikan atas dasar kepercayaan.

Halini berarti prestasi yang diberikan harus benar-benar diyakini dan

dikembalikan oleh penerima pembiayaan sesuai dengan syarat-syarat

16 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2007), hlm. 94

17

dan waktu yang telah disepakati. Berdasarkan hal tersebut, adapun

unsur-unsur pembiayaan adalah:

a. Adanya pemberian dan penerima pembiayaan.

b. Adanya unsur kepercayaan antara kedua belah pihak.

c. Adanya persetujuan atau kesepakatan antara kedua belahpihak.

d. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi

e. pembiayaan kepada penerima pembiayaan.

f. Adanya jangka waktu

g. Adanya unsur risiko yang akan ditanggung oleh kedua belah pihak.

Menurut kasmir, ada beberapa unsur-unsur pembiayaan yang

terkandung dalam pembiayaan dalam pemberian suatu fasilitas

pembiayaan adalah:

a. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberian pembiayaan, bahwa

pembiayaan yang diberikan berupa uang, barang atau jasa akan

benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang.

Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumya sudah

dilakukan penelitian tentang nasabah baik secara intern maupun

dari eksetern mengenai kondisi masa lalu dan sekarang terhadap

nasabah pemohon pembiayaan.

b. Kesepakatan

Kesepakatan dituangkan dalam perjanjian dimana masing-

masing pihak menandatangai hak dan kewajibannya masing-

masing.

18

c. Jangka waktu

Setiap pembiayaan yang diberikan memiliki jangka waktu

tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian

pembiayaan yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa

berbentuk jangka pendek, jangka mengah dan jangka panjang.

d. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan

menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya pembiayaan

tersebut.Semakin panjang suatu pembiayaan semakin besar pula

resikonya dan begitu pula sebaliknya. Resiko ini menjadi

tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah maupun

resiko yang tidak disengaja oleh nasabah.

e. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu pembiayaan atau

jasa tersebut yang akan kita kenal dengan nama bagi hasil. Balas

jasa dalam bentuk bagi hasil dan biaya administrasi pembiayaan ini

merupakan keuntungan bank.

4. Jenis-Jenis Pembiayaan

Pembiayaan yang diberikan bank umum dan bank perkreditan

rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum

jenis-jenis pembiayaan dapat dilihat dari berbagai jenis segi antara

lain:

a. Dilihat dari segi kegunaan

19

1) pembiayaan investasi, digunakan untuk keperluan perluasan

usaha atau membangun proyek untuk keperluan rahabilitas.

2) Pembiayaan modal kerja, digunakan untuk keperluan

meningkatkan produksi dalam opersionalnya.

b. Dilihat dari segi tujuan pembiayaan

1) Pembiayaan produktif, pembiayaan yang digunakan untuk

peningkatan usaha atau investasi. Kredit inidiberikan untuk

menghasilkan barang atau jasa.

2) Pembiayaan konsumtif, pembiayaan digunakan untuk

dikonsumsi secara pribadi. Dalam pembiayaan ini tidak ada

penambahan barang atau jasa yang dihasilkan, karena memang

untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

3) Pembiayaan perdagangan, pembiayaan yang digunakan untuk

perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang

pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang

dagangantersebut.

c. Dilihat dari segi jangka waktu

1) Pembiayaan jangka pendek, merupakan pembiayaan yang

memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1

tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

2) Pembiayaan jangka menengah, jangka waktu pembiayaannya

berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk

investasi.

20

3) Pembiayaan jangka panjang, merupakan pembiayaan yang

masa pengembaliannya paling panjang. Pembiayaan jangka

panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun.

d. Dilihat dari segi jaminan

Dilihat dari segi jaminan pembiayaan terdiri dari:

1) Pembiayaan dengan jaminan,pembiayaan yang diberikan

dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang

berwujud atau tidak berwujud atu jaminan orang. Artinya

setiap pembiayaan yang dikeluarkan akan dilindungi senilai

jaminan yang diberikan si calon debitur.

2) Pembiayaan tanpa jaminan, merupakan pembiayaan yang

diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.

Pembiayaan jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha

dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur

selama ini.

e. Dilihat dari segi sektor usaha

Dilihat dari sektor usaha pembiayaan terdiri dari:

1) Pembiayaan pertanian, merupakan pembiayaan yang dibiayai

untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat.

2) Pembiayaan peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek

misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau

sapi.

3) Pembiayaan industri, yaitu pembiayaan untuk membiayai

industri kecil, menengah atau besar.

21

4) Pembiayaan pertambangan, jenis usaha tambang yang

dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang

emas, minyak atau timah.

5) Pembiayaan pendidikan, merupakan pembiayaan yang

diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan

atau dapat pula berupa pembiayaan untuk para mahasiswa.

6) Pembiayaan profesi, diberikan kepada para profesional seperti

dosen, dokter atau pengacara.

7) Pembiayaan perumahan, yaitu pembiayaan untuk membiayai

pembangunan atau pembelian perumahan.17

5. Akad-Akad dalam Pembiayaan

a. Mudharabah

1) Pengertian

Suatu perjanjian pembiayaan antara bank dan nasabah,

dimana menyediakan 100% pembiayaan bagi usaha tertentu

dari nasabah, sedangkan nasabah mengelola usaha tersebut

tanpa campur tangan bank. Dalam akad mudharabah bank

mempunyai hak untuk mengajukan usul dan melakukan

pengawasan atas penyediaan dana.

2) Rukun dan syarat

Rukun akad syarat mudharabah:

a) Pemodal dan pengelola dengan syarat merupakan orang

yang cakap hukum.

17

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 93

22

b) Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya.

c) Nisbah keuntungan

d) Shigat dan akad harus diucapkan oleh kedua belah pihak

guna menunjukan kemauan mereka untuk

menyempurnakan kontrak.

b. Musyarakah

1) Pengetian

Musyarakah adalah suatu perjanjian usaha antara dua atau

beberapa pemilik modal untuk menyatakan modalnya pada

suatu proyek dimana masing-masing pihak mempunyai hak

untuk ikut, serta mewakilkan atau menggugurkan haknya

dalam proyek.

2) Rukun dan syarat

Rukun dan syarat akad musyarakah adalah:

a) Pemodal dan pengelola merupakan orang yang cakap

hukum

b) Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya.

c) Nisbah keuntangan

d) Shigat dan akad harus di ucapkan oleh kedua belah pihak

guna menunjukan kemauan meraka untuk

menyempurnakan kontrak.

c. Murabahah

1) Pengertian

23

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang telah

disepakati oleh penjual dan pembeli. Sedangkan pembiayaan

murabahah yaitu suatu perjanjian dimana bank membiayai

barang yang diperlukan nasabah dengan sistem pembayaran di

tangguhkan.

2) Syarat-syarat dan rukun

Syarat dan rukun akad murabahah adalah:

a) Sahibul mal dan mudharib syaratnya berwenang secara

hukum dan rela.

b) Barang syaratnya ada secar fisik, memiliki kepemilikan

yang jelas, bukan barang haram.

d. Ijarah

1) Pengertian

Akad antara bank dengan nasabah untuk menyewa suatu

barang atau objek milik bank dan bank mendapatkan imbalan

jasa barang yang disewa, dan diakhiri dengan pembelian objek

sewa oleh nasbah

2) Rukun dan syarat

Rukun dan syarat akad ijarah adalah:

a) Ijab dan qobul harus jelas

b) Pihak pemberi sewa dan penyewa

24

c) Objek kontrak yang terdiri dari pembayaran dari

penggunaan aset.18

6. Penilaian Pemberian Pembiayaan

Ada beberapa syarat penilaian pembiayaan yang sering dilakukan,

diantaranya dengan analisis 6C yaitu:19

a. Character

Adalah keadaan watak/sifat dari customer, baik dalam

kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaannya

adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan customer

untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan dengan perjanjian

yang telah ditetapkan.

b. Capital

Adalah jumlah modal dana/modal sendiri yang dimiliki

oleh calon nasabah, semakin besar modal sendiri dalam

perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah

menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin

memberikan pembiayaan.

c. Capacity

Adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam

menjalankan usahanya guna memperoleh laba ynag diharapkan.

d. Collateral

18

Nur Wahid, Multi Akad dalam Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: CV Budi

Utama, 2019) hal. 10

19 Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management: Teori

Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008) hal.348

25

Adalah barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan

terhadap pembiayaan yang diterimanya.

e. Condition of economy

Adalah situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi dan

budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian yang

kemungkinan pada suatu saat mempengaruhi kelancaran

perusahaan calon nasabah.

f. Constraint

Adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan

suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu.

7. Pembiayaan Mikro dengan Akad Murabahah

Pembiayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini tergolong

pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan modal kerja atau investasi

untuk memenuhi kebutuhan produksi dan peningkatan usaha. Adapun

pengertian pembiayaan usaha mikro kecil menengah adalah suatu

kegiatan pembiayaan usaha berupa penghimpunan dana yang

dipinjamkan bagi usaha mikro (kecil) yaitu masyarakat menengah ke

bawah yang mempunyai penghasilan di bawah rata-rata.

Kata al-Murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu

yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan). Sedangkan dalam

definisi para ulama terdahulu adalah jual-beli dengan modal ditambah

keuntungan yang diketahui. Murabahah adalah penjanjian jual-beli

antara bank dengan nasabah. Bank syariah membeli barang yang

diperlukan nasabah kemuadian menjualnya kepada nasabah yang

26

bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin

keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.

Murabahah, dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti penjualan.

Satu hal yang membedakannya dengan cara penjualan yang lain adalah

bahwa penjual dalam murabahah secara jelas memberi tahu kepada

pembeli berapa nilai pokok barang tersebut dan beberapa besar

keuntungan yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan

tersebut bisa berupa lump sum atau berdasarkan persentase.20

a. Landasan syariah

Landasan syariah dari dari akad murabahah yaitu terdapat

dalam surat Al-baqarah:275 dan An-nisa:29

1) Al-baqarah:275

... . ...

artinya: “…Dan padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba … “ (Al-Baqarah (2) : 275).

2) An-nisa : 29

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara

kamu …” (An-Nisa (4) : 29).

20 Nurul Ichsan Hasan, Perbankan Syariah, (Ciputat: GP Press Group,2014), hal.

231

27

b. Skema Pembiayaan murabahah

Dalam aplikasi bank syariah, bank merupakan penjual atas

objek barang dan nasabah merupakan pembeli. Bank menyediakan

barang yang dibutuhkan oleh nasabah dengan membeli barang dari

supplier, kemudian menjualnya kepada nasabah dengan harga yang

lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli yang dilakukan oleh

bank syariah. Pembayaran atas transaksi murabahah dapat

dilakukan dengan cara membayar sekaligus pada saat jatuh tempo

atau melakukan pembayaran angsuran selama jangka waktu yang

disepakati.

Adapun skema pembiayaan murabahah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Skema pembiayaan murabahah

c. Aplikasi Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah

1) Penggunaan akad murabahah

Adapun penggunaan akad murabahah adalah

a) Pembiayaan murabahah merupakan jenis pembiyaan yang

sering diaplikasikan dalam bank syariah, yang pada

28

umumnya digunakan dalam transaksi jual beli barang

investasi dan barang-barang yang diperlukan oleh individu.

b) Jenis penggunaan pembiayaan murabahah lebih sesuai

untuk pembiayaan investasi, konsumsi, dan modal usaha

mikro, kecil, dan menengah.

2) Barang yang boleh digunakan sebagai objek jual beli

Adapun objek dari akad murabahah adalah:

a) Rumah, Kendaraan bermotor dan/atau alat

transportasiPembelian alat-alat industry, Pembelian barang

dagang

b) Pembelian pabrik, gudang, dan asset tetap lainnya yang

tidak bertentangan dengan syariah islam

3) Bank

Adapun peran Bank adalah:

a) Bank berhak menetukan dan memilih supplier dalam

pembelian barang. Bila nasabah menunjuk supplier lain,

maka bank syariah berhak melakukan penilaian terhadap

supplier untuk menentukan kelayakan sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan oleh bank syariah.

b) Cara pembayaran yang dilakukan oleh bank syariah yaitu

mentransfer langsung pada rekening supplier/penjual,

bukan kepada rekening nasabah.

4) Nasabah

Nasabah harus sudah cakap menurut hukum, sehingga

29

dapat melaksanakan transaksi dan Nasabah memiliki kemauan

dan kemampuan dalam melakukan pembayaran.

5) Supplier

Adapun supplier dari pembiayaan murabahah adalah:

a) Supplier adalah orang atau badan hukum yang

menyediakan barang sesuai permintaan nasabah

b) Supplier menjual barang kepada bank syariah, kemudian

bank syariah akan menjual barang tersebut kepada nasabah

c) Dalam kodisi tertentu, bank syariah memberikan kuasa

kepada nasabah untuk membeli barang sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditetapkan dalam akad. Purchase

order (PO) atas pembelian barang tetap diterbitkan oleh

bank syaria, dan pembayarannya tetap

6) Harga

Adapun ketetaoan harga dari akad murabahah adalah:

a) Harga jual barang telah ditetapkan sesuai dengan akad jual

beli antara bank syariah dan nasabah dan tidak dapat

berubah selama masa perjanjian.

b) Uang muka (urbun) atas pembelian barang yang dilakukan

oleh nasabah (bila ada), akan mengurangi jumlah piutang

murabahah yang diangsur oleh nasabah. Jika transaksi

murabahah dilaksanakan, maka urbun diakui sebagai

bagian dari pelunasan piutang murabahah sehingga akan

mengurangi jumlah piutang murabahah. Jika transaksi

30

murabahah tidak jadi dilaksanakan (batal), maka urbun

harus dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi

dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh bank syariah.

7) Jangka waktu

Jangka waktu pembiayaan murabahah, dapat diberikan

dalam jangka waktu pendek, menengah, dan panjang. Sesuai

dengan kemampuan pembayaran oleh nasabah dan jumlah

pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah.21

Pembiayan merupakan upaya para pengusaha untuk

menambah modal usaha yang dilakukan. Adapun Indikator-

indikator nya, yaitu:

a) Proses pembiayaan

b) Jumlah pembiayaan

c) Kegunaan pembiyaan

d) Jangka waktu (tenor)

e) Angsuran sesuai pendapatan

B. Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian Perkembangan UMKM

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah kemampuan

seorang pengusaha kecil untuk mensosialisasikan dirinya kepada

kebutuhan pangsa pasar sehingga ada perbaikan taraf hidup pada diri

seorang pengusaha. Pengembangan UMKM bukan sekedar masalah

21 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: KENCANA, 2016), h. 140-1143

31

bantuan operasional atau fasilitas. Pengembangan tersebut harus

bersifat strategis dan mempunyai dampak jangka panjang.

Pengembangan haruslah bersifat meningkatkan kemampuan dan

produktivitas UMKM, hal ini menunjuk pada investasi dan

peningkatan kesempatan perluasan usaha

Keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah dalam

perekonomian Indonesia memiliki sumbangan yang sangat positif,

diantaranya dalam menyediakan lapangan kerja, menyediakan barang

dan jasa, serta pemerataan usaha untuk mendistribusikan pendapatan

nasional.22

Dalam pengertiannya UMKM mencakup dua aspek yaitu aspek

tenaga kerja dan aspek pengelompokan ditinjau dari jumlah tenaga

kerja yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut (range of the

member of employes).

Di Indonesia, berdasarkan literatur yang ada hingga kini terdapat

beberapa pengertian yang didasarkan pada besar modal dan usaha serta

jumlah tenaga kerja yang digunakan. Batasan-batasan tersebut antara

lain:

a. Usaha mikro

Adapun pengertian dari usaha mikro yaitu:

1) Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),

usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau

22

Indra Ismawan, Sukses di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan Perusahaan Kecil

dan Menengah, (Gramedia: Jakarta, 2001), hal.37

32

badan usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih (tidak

termasuk tanah dan bangunan) paling banyak Rp 50.000.000,-

(lima puluh juta rupiah) dan hasil penjualan tahunan

(omzet/tahun) paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta

rupiah).

2) Bank Indonesia, departemen Perindustrian dan Perdagangan

memberi batasan berdasarkan aset yang dimiliki (tidak

termasuk tanah dan bangunan) bahwa usaha mikro adalah

usaha yang memiliki aset kurang dari

b. Usaha kecil

Adapun pengertian usaha kecil yaitu:

1) menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),

usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar. Kriteria dari usaha kecil adalah

memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan)

lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai

dengan paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

dan hasil penjualan tahunan (omzet/tahun) lebih dari Rp

33

300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling

banyak Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah).

2) Bank Indonesia, Departemen Perindustrian dan Perdagangan

memberi batasan berdasarkan aset yang dimiliki (tidak

termasuk tanah dan bangunan) bahwa usaha mikro adalah

usaha yang memiliki aset kurang dari Rp 600.000.000,-.

3) Departemen Departemen keuangan memberi batasan bahwa

usaha kecil adalah usaha dengan omzet kurang dari Rp

300.000.000,-.

4) Departemen Perindustrian Perdagangan dan Departemen

Tenaga Kerja memberi batasan berdasarkan jumlah tenaga

keja, bahwa usaha dengan jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan

20 orang disebut usaha kecil. Seddagkan menurut GBHN

Tahun 1993, pengusaha kecil adalah mereka yang lemah dalam

hal modal, tenaga kerja serta dalam penerapan teknologi.

c. Usaha Menengah

Adapun pengertian dari usaha menengah adalah:

1) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),

usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

34

menengah atau usaha besar. Kriteria dari usaha menengah

adalah memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan

bangunan) lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

sampai dengan paling banyak banyak Rp 10.000.000.000,-

(sepuluh milyar rupiah) dan hasil penjualan tahunan

(omzet/tahun) lebih dari Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).23

Di dalam UU No. 20 Tahun 2008 tersebut, pengertian

UMKM tergambar dari kriteria UMKM yang dibedakan

berdasarkan, pertama: kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan

bangunan), kedua: hasil penjualan tahunan (omzet/tahun). Secara

ringkas kriteria usaha mikro, kecil dan menengah adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.1

Tabel kriteria UMKM24

KRITERIA

UMKM

MIKRO KECIL MENENGAH

Kelayakan

bersih (tidak

termasuk

tanah dan

bangunan)

Paling banyak

Rp. 50 juta

Lebih dari

Rp. 50 jt

Samapi dengan

Paling banyak

Rp. 500 jt

Lebih dari

Rp. 500 juta

Samapi dengan

paling banyak

Rp. 10 m

Hasil

penjualan

tahunan

(omzet)

Paling banyak

Rp. 300 jt

Lebih dari

Rp. 300 jt sampai

dengan paling

banyak

Rp. 2,5 M

Lebih dari

Rp. 2,5M

samapai

dengan paling

banyak

Rp. 50 M

23

Yuli Rahmini Suci, perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) .

Perkembangan UMKM. Vol. 6, Nomor 1, 2017, Hal. 50 24

Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hal. 11

35

2. Karakteristik UMKM

a. Usaha Mikro

Berikut ini ciri-ciri usaha mikro:

1) Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-

waktu dapat berganti.

2) Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat

pindah tempat.

3) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana

sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan

keuangan usaha.

4) Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa

wirausaha yang memadai.

5) Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.

6) Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian

dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank.

7) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas

lainnya termasuk NPWP.

Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu

segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya

meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro

mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki

oleh usaha non mikro, antara lain:Perputaran Perputaran usaha

(turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang

36

mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap

berjalan bahkan terus berkembang.

1) Tidak sensitive terhadap suku bunga.

2) Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan

moneter.

3) Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat

menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang

tepat.

Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak

usaha mikro yang sulit memperoleh layanan kredit perbankan

karena berbagai kendala baik pada sisi usaha mikro maupun pada

sisi perbankan sendiri.

b. Usaha kecil

Berikut ini ciri-ciri usaha kecil:

1) Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap

tidak gampang berubah.

2) Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-

pindah.

3) Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau

masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan

dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.

4) Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya

termasuk NPWP.

37

5) Sumberdaya manusia memiliki pengalaman dalam

berwirausaha.

6) Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan

modal.

7) Sebagian besar belum dapat membuat menejemen usaha

dengan baik seperti business palanning.25

c. Usaha Menengah

Berikut ini ciri-ciri usaha menengah:

1) Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang

lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan

pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan,

bagian pemasaran dan bagian produksi.

2) Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan

sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk

auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh

perbankan.

3) Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi

perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll.

4) Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin

tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan

lingkungan dll.

5) Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan.

25

Indra Ismawan, Sukses di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan Perusahaan Kecil

dan Menengah, (Gramedia: Jakarta, 2001), hal.10

38

6) Pada Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang

terlatih dan terdidik.

3. Keunggulan dan Kelemahan UMKM

Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh UMKM dibandingkan

dengan usaha besar antara lain:

a. Inovasi d dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam

pengembangan produk.

b. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.

c. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi

pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan

berskala besar yang pada umumnya birokratis.

d. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

Sedangkan kelmahan yang dimiliki UMKM adalah:

a. Kesulitan pemasaran

Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan

Akarasanee di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu

aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum

dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan,

baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan

pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.

b. Keterbatasan finansial

UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam

aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal

39

kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat

diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.

c. Keterbatsan Sumber daya Manusia (SDM)

Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah

satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-

aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan

produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi,

pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua

keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau

memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan

produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan

menembus pasar baru.

d. Masalah bahan baku

Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering

menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau

kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia. Terutama selama

masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah

seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan

mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam

rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap

dolar AS.

e. Keterbatasan teknologi

Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia

umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk

40

mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual.

Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya

jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga

rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi

UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global.

Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti

keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru,

keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan

keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan

mesin-mesin baru.26

4. Strategi Pengembangan Usaha

Tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan

kecil dapat dilihat dari peningkatan omzet penjualan. Tolak ukur

perkembangan usaha haruslah parameter yang dapat diukur sehingga

tidak bersifat nisbi atau bahkan bersifat maya yang sulit untuk dapat

dipertanggungjawabkan. Semakin kongkrit tolak ukur itu semakin

mudah bagi semua pihak untuk memahami serta membenarkan atas

diraihnya keberhasilan tersebut.27

Para peneliti menganjurkan peningkatan omzet penjualan,

pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan pelanggan sebagai

pengukuranperkembangan usaha.

Adapun indikator yang dipakai

dalam penelitian ini, antara lain:

26

Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman soedjono, Ekonomi Skala Kecil Menengah

dan Koperasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 20 27

Mohammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi Dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan, (Semarang: UNDIP, 2008), hal. 25

41

a. Modal Usaha

Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok

(induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta

benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan

untuk menghasilkan sesuatu yang menambahkan kekayaan”.

Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai

sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan bisnis.

Modal usaha terdiri dari tiga macam, yaitu:28

1) Modal Sendiri

Modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal

sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, dan lain

sebagainya.

2) Modal Asing (Pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang

biasanya diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya

diperoleh dari pinjaman. Sumber dana dari modal asing yaitu

pinjaman dari perbankandan pinjaman dari lembaga keuangan

non bank seperti koperasi, pegadaian, atau lembaga

pembiayaan.

3) Modal Patungan

Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan

modal usaha dengan cara berbagi kepemilikan usaha dengan

orang lain. Caranya dengan menggabungkan antara modal

28

Jackie Ambadar, Membentuk Karakter Pengusaha, (Bandung: Kaifa, 2010), hal. 15

42

sendiri dengan modal orang lain.

b. Omzet Penjualan

Kata omzet berarti jumlah, sedangkan penjualan kegiatan

menjual barang yang bertujuan mencari laba atau pendapatan.

Penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk

menyampaikan barang dan jasa kebutuhan yang telah

dihasilkannya kepada mereka yang membutuhkan dengan imbalan

uang menurut harga yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga

omzet penjualan berarti jumlah penghasilan atau laba yang

diperoleh dari hasil menjual barang atau jasa dalam kurun waktu

tertentu, yang dihitung berdasarkan jumlah uang yang diperoleh.29

c. Keuntungan Usaha

Secara teoritis tujuan utama perusahaan adalah untuk

memanfaatkan sumber daya (alam dan manusia) guna

mendapatkan manfaat (benefit) darinya, dalam pengertian

komersial manfaat bisa berupa manfaat negatif yang sering

diistilahkan rugi (loss) atau manfaat positif yang sering disebut

sebagai untung (positif).

Ukuran yang sering kali digunakan untuk menilai berhasil

atau tidaknya manajemen suatu perusahan adalah dengan melihat

laba yang diperoleh perusahaan. Laba bersih merupakan selisih

positif atas penjualan dikurangi biaya-biaya dan pajak. Pengertian

laba yang dianut oleh organisasi akuntansi saat ini adalah laba

29 Sutamto, Teknik Menjual Barang, (Jakarta: Balai Aksara, 1997), h. 10.

43

akuntansi yang merupakan selisih positif antara pendapatan dan

biaya.

d. Tenaga Kerja

Tenaga kerja atau man power adalah kelompok penduduk

dalam usia kerja. Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja.Angkatan kerja terdiri dari (1) golongan yang

bekerja, dan (2) golongan yang menganggur dan mencari

pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari (1)

golongan yang bersekolah, (2) golongan yang mengurus rumah

tangga, (3) golongan lain-lain atau menerima pendapatan. Ketiga

golongan dalam kelompok angkatan kerja ini sewaktu-waktu dapat

menawarkan jasa untuk bekerja. Oleh karena itu kelompok ini

sering juga dinamakan sebagai potensial labour force.

Tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia untuk

sanggup bekerja. Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka yang

bekerja untuk diri sendiri atupun untuk anggota keliuarga yang

tidak menerima bayaran berupa upah atau mereka yang

sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti

mereka menganggur dengan terpaksa karena tidak ada kesempatan

kerja.

Penyerapan tenaga kerja menjelaskan tentang hubungan

kuantitas tenaga kerja yang dikehendaki dengan tingkat upah.

Permintaan pengusaha atas jumlah tenaga kerja yang diminta

karena orang tersebut dapat meningkatkan jumlah barang atau jasa

44

yang diproduksi dan kemudia dijual kepada konsumen. Adanya

pertambahan permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja yang

diminta karena orang tersebut dapat meningkatkan jumlah barang

atau jasa yang diproduksi dan kemudia dijual kepada konsumen.

Adanya pertambahan permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja

bergantung kepada pertambahan permintaan masyarakat akan

barang dan jasa yang diproduksi.

Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga

kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu,

permintaan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat

upah dan perubahan factor-faktor lain yang mempengaruhi

permintaan hasil produksi, antara lain naik turunnya permintaan

pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan,

tercermin melalui besarnya volume produksi, dan harga barang-

barang modal yaitu nilai mesin atau alat yang digunakan dalam

proses produksi.30

e. Cabang Usaha

Berdarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata cabang jika

dipadankan dengan kata kantor memiliki pengertian satuan usaha

(kedai, toko), lembaga perkumpulan, kantor, dan sebagainya yang

merupakan bagian dari satuan yang lebih besar. Cabang juga

berarti terpecah, tidak terpusat pada satu saja.

5. Usaha dalam Islam

30

Sumarsono, Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori Dan Kebijakan Publik,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hal. 3

45

Konsep ber-usaha pada dasarnya sudah diatur dalam Islam. Islam

mengajarkan manusia agar senantiasa berusaha. Dalam Al-Qur‟an

Surah Ar- Ra‟du ayat 11 untuk melakukan usaha dan mencoba tanpa

harus menggantungkan diri pada orang lain. Adapun ayat yang

menerangkan hal tersebut adalah:

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka

menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah

keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada

pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan

terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan

sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-

Ra‟du:11)

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah menyuruh hamba-

Nya agar berusaha tanpa menyerah pada nasib. Tetapi harus tetap

berusaha melakukan upaya perubahan kearah yang lebih baik, karena

Allah tidak akan merubah nasib seseorang atau suatu kaum sebelum

seseorang atau kaum itu melakukan usaha perubahan.

C. Peranan pembiayaan Bank Syariah Terhadap Perkembangan UMKM

di Indonesia.

Salah satu target pencapaian sistem perbankan syariah nasional

yang tercantum pada blue print Perbankan Syariah Indonesia adalah

memiliki peran signifikan dalam sistem perekonomian nasional, serta

mampu melakukan perbaikan kesejahteraan rakyat. Sekaligus berdasarkan

46

nilai-nilai syariah, visi pengembangan perbankan syariah di Indonesia

adalah “Terwujudnya sistem perbankan syariah yang kompetitif, efisien

dan memenuhi prinsip kehati-hatian yang mampu mendukung sektor riil

secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil (share-based

financing) dan transaksi riil dalam kerangka keadilan, tolong-menolong

dan menuju kebaikan guna mencapai kemashlahatan masyarakat.31

Beberapa hal yang dapat disediakan oleh Bank Syariah untuk

UMKM, kaitannya dengan pencapaian target dan visi di atas, antara lain:

Pertama, produk alternatif yang luas dengan bagi hasil sebagai produk

utama. Produk-produk dengan sistem profit and loss sharing yang

berparadigma kemitraan sangat tepat untuk memberdayakan UMKM.

Kedua, pengelolaan bisnis berdasarkan moral dan transaksi sesuai dengan

prinsip syariah. Keungggulan ini cocok dengan karakteristik orang-orang

yang bergerak di bidang UMKM, yang menginginkan tetap berpegang

teguh pada etika bisnis dan moralitas. Ketiga, mengelola dan memiliki

akses kepada dana-dana di voluntary sector. Hal ini sangat sesuai dengan

komitmen Bank Syariah yang peduli dengan pengembangan UMKM

sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan melalui instrumen Ekonomi

Islam (Zakat, Infak, Shadaqah, Wakaf).32

Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang

tangguh dalam menghadapi gejolak. Sejak terjadinya krisis moneter yang

diikuti oleh krisis ekonomi dan berbagai krisis lainnya, ditemukan suatu

31

Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,

2005), hal.37 32

Muhammad, Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di /Indonesia,

/(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal.128

47

kenyataan bahwa ketahan perekonomian nasional sesungguhnya ditopang

oleh UMKM. Oleh karena itu upaya untuk terus memperdayakan UMKM

merupakan tantangan yang harus selalu ditingkatkan, termasuk dukungan

pembiayaan melalui perbankan.33

D. Kajian Terdahulu

Sebagai data pendukung dan bukti keauntentikan penelitian ini,

berikut peneliti uraikan penelitian-penelitian baik secara langsung dan

tidak langsung yang berkaitan dengan judul penelitian yang peneliti usung.

No Nama

Penulis

Sumber Judul Hasil penelitian

1 Hiddayatul

Hasana

(IAIN

Bukittingi

tahun 2020)

Skripsi Analisis

Sistem

Kelayakan

Pembiayaan

Mikro Pada

Bank Syariah

Mandiri

Tanjung Pati

Payakumbuh

Adanya penagaruh

signifikan dan positif

anatara pembiayaan

mikro terhadap Sistem

kelayakan Pembiayaan

Mikro dilakukan dengan

bertujuan untuk

mengetahui apakah

nasabah layak atau tidak

dalam pembiayaan mikro

2 Hafis Zikra

(IAIN

Bukittinggi

2019)

Skripsi Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Mikro Pada

Bank Mandiri

KC. Pasar Aur

Adanya penagaruh

signifikan dan positif

anatara pembiayaan

mikro terhadap Faktor-

faktor DPK, ROA, CAR,

FDR, dan NPF.

33

Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,

2005), hlm. 37

48

Bukitinggi

3 Loli Marlina Skripsi Peranan

Pembiayaan

Mikro dengan

Akad

Murabahah

Terhadap

UMKM (studi

kasus : PT

BPRS Haji

Miskin KC.

Payakumbuh

Adanya penagaruh

signifikan dan positif

anatara pembiayaan,

warung mikro dengan

perkembangan usaha

mikro dengan akad

murabahah, kenaikan

dalam tingkat

pembiayaan warung

mikro mempenagaruhi

kenaikan perkembangan

usaha mikro. Dan adanya

pengaruh pembiayaan

warung mikro terhadap

peningkatan pendapatan

nasabah

4 Abdurrahman

Kasdi34

Jurnal Peran Warung

Mikro Bank

Syariah

Mandiri Kudus

dalam

Pengembangan

Usaha Mikro,

Kecil dan

Menengah

(UMKM) di

Kudus

Warung Mikro BSM

Kudus Berperan dalam

mengatasi kendala

pelaku UMKM di

kabupaten kudus,

khususnya dalam

permodalan sebagai

tambahan moda kerja dan

investasi pengembangan

usaha. Dengan mengatasi

masalah tersebut UMKM

di kudus dapat

meningkatkan penjualan

34

Abdurrahman kasdi, Peran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus dalam Pengembngan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Vol. 3, No. 2, Desember 2015.

49

dan omset.

5 Muflihatul

Fauza35

Jurnal Pengaruh

Pembiayaan

Warung Mikro

Terhadap

Perkembangan

Usaha

Nasabah di

Kota

Sabulssalam

Adanya Pengaruh yang

signifikan dan positif

antara pembiayaan

warung mikro BSM KCP

Sabulussalam dengan

perkembangan Usaha

mikro, adanya pengaruh

pembiayaan warung

mikro terhadap

peningkatan pendapatan

nasabah

6 Dina

Camelia36

Jurnal Peran

Pembiyaan

Murabahah

Terhadap

Perkembangan

Usaha dan

Kesejahteraan

Pelaku

UMKM Pasar

tradisional

Dengan adanya

pemberian pembiayaan

murabahah dapat

berperan dalam

meningkatankan

perkembangan usaha,

pembiayaan dijadikan

sebagai tambaha modal

usaha yang nantinya

digunakan untuk

keperluan usaha

7 Fadli 37

Jurnal Implementasi

Produk

Pembiayaan

Usaha Mikro

Kecil

Pembiayaan mikro

adalah produk alternatif

bagi pengusaha yang

sklanya sangat terbatas

atau disebut (UMKM),

35

Muflihatul Fauza, Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro terhadap Perkembangan

UMKM Kota Sabussalam,Vol. 1, No. 1, Oktober 2020 36

Dina Camelia, Peran Pembiyaan Murabahah Terahdap Perkembangan Usaha dan

Kesejahteraan Pelaku UMKM pasar Tradisional, Vol. 1, No. 3, 2018 37

Fadli, Implementasi Produk Pembiyaan Usaha Mikro Menengah (UMKM), Vol. 4, No.

1, 2018

50

Menengah

(UMKM)

8 Abdul Haris

Nasution38

Jurnal Penagruh

Pembiayaan

Mikro Syariah

Pada BNI

Syariah KCP

Kolaka terhdap

optimalisasi

UMKM

Modal pembiayaan

berpengaruh posittif

terhadap keuntungan

usaha setelah

pembiayaan, hasil

pengujian menunjukkan

arah pengaruh positif

antara pemberian

pembiayaan mikro

syariah dan pengotimalan

UMKM

9 Widya Gina,

Jaenal

Effendi39

Jurnal Program

Pembiayaan

Lembaga

Keuangan

Mikro

Syaraiah

(LKSMS)

dalam

Peningkatkan

Kesejateraan

Pelaku usaha

Mikro

Pembiayaan berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap peningkatan

pendapatan pelaku usaha

mikro, jumlah

pembiayaan yang

diambil responden

berpengaruh signifikan

pada kesejahteraan

berdasarkan opini

responde.

38

Abdul Haris Nsution, Pengaruh Pembiayaan Mikro Tehadap Optimalisasi UMKM

Pada BNI Koloka, Vol. 3,No. 2, 2020 39

Widya Gina, Program Pembiaayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKSMS)

dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro, Vol. 3, No. 1, 2019

51

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka penelitian digunakan untuk menunjukkan arah bagi suatu

penelitian agar peneltian dapat berjalan pada lingkup yang telah di

tetapkan. Dari judul yang telah saya angkat dan juga landasan teori dapat

disimpulakan model penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.2

Pengaruh pembiayaan warung mikro terhadap perkembangan UMKM

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka terdapat dua variabel

yaitu variabel (X) sebagi variabl Independent dan variabel (Y) sebagai

variabel dependent dimana pembiayaan warung mikro sebagai variabel

(X) dan perkembangan UMKM sebagai varaiabel (Y)

F. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho: tidak terdapat pengruh yang signifikan pembiayaan warung mikro

terhadap perkemabangan UMKM di BSI KC Payakumbuh

Ha: terdapat pengaruh yang signifikan pembiayaan warung mikro terhadap

perkembangan UMKM di BSI KC Payakumbuh

Pembiayaan

warung mikro

(X)

Perkembangan

UMKM

(Y)

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang berkaitan dengan angka-angka

dan dapat diukur untuk melihat pengaruh variabel independent terhadap

variabel dependent berdasarkan data yang ada dan disertai dengan suatu

analisa atau gambaran mengenai situasi atau kejadian yang ada.

Penelitian kuantitatif ini didasarkan pada perhitungan presentase,

rata-rata, kuadrat, dan juga perhitungan statistik lainnya.40

Dengan

menggunakan metode ini penulis akan menguraikan mengenai tingkat

kepuasan nasabah di BSI KC Payakumbuh serta akan menguraikan data

dari pengisian angket.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian terutama

dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari

objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian akurat.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengambil

lokasi penelitian di BSI KC Payakumbuh. Dengan waktu peneltian dari

bulan February 2021 sampai selesai.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

40

Moleong, Lexy, J, Metode Penelitian Kuantitatif, Edisi Revisi PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2005

53

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Data primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti

sendiri atau dirinya sendiri. Ini adalah data yang belum pernah

dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau periode

waktu tertentu.41

Data primer ini adalah merupakan hasil wawancara yang

dilakukan penulis kepada informan mengenai jumlah nasabah

UMKM dari tahun 2016-2020 dan data yang diperoleh dengan

menggunakan kuesioner (angket) yang berisikan pernyataan

pernyataan atau pertanyaanpertanyaan yang disusun secara tertulis.

b. Data Sekunder

data yang sifatnya mendukung data primer yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen perusahaan dan laporan laporan yang

ada relevansinya dengan penelitian ini..42

2. Sumber data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah

subjek dari mana data dapat diperoleh.43

Dalam penelitian ini penulis

menggunakan Sumber data primer Adalah data yang langsung

41

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 136

42

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 137 43

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 129

54

dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya.44

Sumber data

primer didapat dengan menyebarkan kuesioner di lokasi penelitian

terhadap Nasabah Pembiayaan Mikro BSI KC Payakumbuh pada

produk Pembiayaan Mikro yang merupakan objek dari penelitian yang

terdiri dari Nasabah Pembiayaan Mikro BSI KC Payakumbuh.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhn wilayah objek dan subjek penelitian di

terapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti.

Sedangkan menurut Purwanto populasi adalah kumpulan dari semua

kemungkinan orang-orang, benda-benda dan ukuran lain, yang

menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi

perhatian. Populasi dalam penelitian ini adalah nasbah BSI KC

Payakumbuh. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak 239 nasabah UMKM BSI KC Payakumbuh.

2. Sampel

sampel adalah bagian dari populasi. Sedangkan menurut sampel

adalah objek atau subjek penelitian yang digunakan mewakili

keseluruhan dari populasi, agar dapat menghemat waktu dan biaya.

Sehingga dalam menentukan sampel harus hati-hati, karena

kesimpulan yang dihasilkan nantik merupakan kesimpulan dari

populasi.

44

Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 1987), hlm.93

55

Teknik sampling yang digunakan Simple Random Sampling

(sampel acak sederhana) yaitu teknik yang dilakukan jika setiap unsur

atau anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih

bilangan acak. Pengambilan sampel ini dikatakan sederhana/simple

karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi. Cara biasa

dilakukan jika anggota populasi bersifat homogen atau jika analisis

penelitiannya cenderung diskriptif dan bersifat umum.

Berdasarkan dari populasi penelitian diatas maka sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 71 nasabah BSI KC

Payakumbuh dalam pembiayaan UMKM. yaitunya menggunakan

rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan:

n=

Dimana:

n = Jumlah Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Batas Toleransi Keselahan : 10% = (0,1)

Dengan demikian jumlah sampel adalah:

n=

n=

( )( ) = 70.50 dibulatkan menjadi 71 sampel penelitian

E. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menyamakan pemahaman tentang variabel yang diteliti,

perlu dijelaskan variabel yang diteliti. Variabel-variabel yang

56

dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah variabel yang terkandung

dalam hipotesis yang telah dirumuskan.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan

peneliti maka:

Tabel 3.1

Defenisi operasional variabel

No Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

penguk

uran

variabe

l

1 Perkemb

angan

UMKM

(Y)

kemampuan seorang

pengusaha kecil untuk

mensosialisasikan

dirinya kepada

kebutuhan pangsa pasar

sehingga ada perbaikan

taraf hidup pada diri

seorang pengusaha.

1. Modal Usaha

2. pendapatan

Interval

2 Pebiayaa

n

Warung

Mikro

(X)

pembiayaan modal kerja

atau investasi untuk

memenuhi kebutuhan

produksi dan

peningkatan usaha.

1. Proses

pembiayaan

2. Kegunaan

Pembiayaan

Interval

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan dalam

mengukur sesuatu yang akan diamati, berupa segala peralatan yang

digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan mengiterpretasikan

informasi dari responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang

sama. Salah satu yang digunakan peneliti adalah dengan menyebar angket

kepada responden. Bekrikut ini kisi-kisi instrumen penelitian

57

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen penelitian

No Variabel Indikator No. Item

instrumen

Referensi

1 Perkembang

an UMKM

(Y)

1.Modal Usaha 1-9 Muflihatul fauza

(2020)

2. Pendapatan 10-18 Muflihatul fauza

(2020)

2 Pebiayaan

Warung

Mikro

(X)

1.Proses

pembiayaaan

19-27

Siska Pratiwi

harahap (2019)

2. Kegunaan

Pembiayaan

28-36 Siska Pratiwi

harahap (2020)

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membuat

sejumlah pertanyan tertulis yang dibagikan kepada responden untuk

memperoleh sejumlah data tentang perkembangan UMKM.

Kuesioner yang digunakan di desain berdasarkan Skala Model

Likert yang berisikan sejumlah pertanyaan yang menyatakan objek

yang hendak diungkap. Kuesioner medel likert yang digunakan dalam

penelitian ini merujuk pada lima alternative jawaban sebagaimana

yang terlihat di bawah ini:

58

Tabel 3.3

Skala Likert

Simbol Alternatif Jawaban Nilai

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

RR Ragu-ragu/ Tidak Tahu 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Dalam pengambilan data melalui kuesioner, metode yang

digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan kuesioner secara langsung kepada BSI KC

Payakumbuh.

b. Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian

kuesioner.

c. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden.

d. Menganalisis dan mengolah data dengan analisis logika sederhana.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengajukan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian

untuk memperoleh sejumlah informasi tentang perkembngan UMKM.

Penulis telah mewawancarai salah seorang pegawai BSI KC

Payakumbuh yaitu Silvia, Staf Marketing BSI KC Payakumbuh pada

hari senin 05 juli 2021.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen, dokumen tersebut dapat berupa data dan

gambar. Dalam penelitian ini data yang dimaksud bisa berupa data-

59

data bank dan referensi kajian terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian ini. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan

meminta dokumen-dokumen yang telah dipublikasikan kepada

pegawai bank.45

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari, mengumpulkan dan

menyusun secara sistematis data dalam kategori menjabarkan kedalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dan memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji asumsi klasik dan regresi linear sederhana untuk

mengetahui hubungan antara variable sebagai berikut:

1. Uji Deskriptif

Uji deskriptif yaitu teknik analisis data yang dikumpulkan, disusun

dan diinterprestasikan serta dianalisa sehingga memberikan keterangan

yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Uji deskriptif

merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga

memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan

dan menganalisi data, sehingga dapat diketahui gambaran umum

perusahaan yang akan diteliti.

2. Uji Regeresi Linier Sederhana

45

Andi Purwanto, Metode Penelitian Kuantitaif Dalam Prespektif Raancangan,

(Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2012), hlm. 226

60

Regresi linear sederhana terdiri atas dua variabel. Satu variabel

yang berupa variabel terikat dan variabel kedua yang berupa variabel

bebas. Regresi sederhana ini menyatakan hubungan kausalitas antara

dua variabel. Adapun model persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + bX

Dimana:

Y = Variabel terikat (Perkembangan UMKM)

a = Konstanta

b = Koefiesien regresi

X = Variabel bebas (pembiayaan Warung mikro

Analisis ini digunakan untuk mengetahui perkembangan UMKM

yang diakibatkan adanya pembiayaan warung mikro. Persamaan Y = a

+ bX.

I. Pengujian Model

1. Uji Pra Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

keandalan atau keabsahan suatu alat ukur. Uji validitas digunakan

untuk mengetahui kalayakan butir-butir dalam suatu daftar

pertanyaan dalam mendefenisikan suatu variabel.46

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan nilai r tabel. Apabila nilai r hitung > r tabel serta bernilai

positif signifikan yaitu 5% maka data tersebut bisa dikatakan valid.

46

Sigiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2008), hal. 89

61

Sebaliknya, jika r hitung nilainya lebih kecil dari r tabel maka data

tersebut tidak valid.47

b. Uji Realiabititas

Yang dimaksud reliabilitas adalah suatu ukuran kestabilan serta

konsistensi responden dalam menjawab hal-hal yang berkaitan

dengan konstruk-konstruk pertanyaan atau pernyataan yang

merupakan suatu dimensi variabel yang disusun dalam bentuk

kuesioner, dan uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan.

Pengukuran reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach,

jika (ἀ) > 0.60 maka reliabilitas pernyataan bisa diterima. Rumus

nya sebagai berikut:

rn [

] {

}

Dimana :

rn = Nilai reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varian total

= Jumlah item

2. Uji Asumsi Klasik.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel pengganggu dan residual atau

variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau

47 Soeryono Soegoto Eddy, Marketing Researh, (Jakarta : PT Alex Media Komputindo,

2008), hal. 126

62

tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal.48

uji normalitas dengan grafik dapat

menyesatkan kalau tidak hati-hati, ecara visualterlihat normal

padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, diajukan

untuk menguji normalitas data dengan uji statistik Kolmogorov

Smirnov (KS) yang dilakukan dengan membuat hipotesis nol (HO)

untuk data berdistribusi normal dan hipotesis alternatif (Ha) untuk

data berdistribusi tidak normal. dengan uji statistik yaitu

menggunakan uji statistik non-parametik Kolmogrov-Smirnov.

Hipotesis yang dikemukakan :

HO= data residual berdistribusi normal (Asymp. Sig > 0,05)

Ha= data residual berdistribusi tidak normal (Asymp. Sig < 0,05)

b. Uji heteroskedasitas

Heterokedasitas merupakan varian variabel dimana model

regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika variabel pada

model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut

homoskedastisidas. Dan diharapkan model regresi adalah

homoskedastisitas.49

Dimana dalam penelitian ini menggunakan

SPSS 16 dan uji heteroskedastisitas dengan metode white, yang

mana metode white dilakukan dengan melihat angka r-squre

dikalikan dengan jumlah data pada penelitian. Jika terdapat

48

Ghozali, Imam, Model Persamaan Structural Konsep dan Aplikasi dengan Program

AMOS Ver.5.0, (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2008), hal. 113 49

Ibid, hal. 95

63

pengaruh variabel bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak

residual dalam model yang terdapat masalah heteroskeastisitas.

3. Uji Hipotesis

a. Uji F (uji simultan)

Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji Model/Uji

Anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua

variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel

terikatnya. Atau menguji apakah model regresi yang kita buat

baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan.50

Langkah-langkah pengujian:

1) Merumuskan hipotesis

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara layanan

ATM dan kepuasan nasabah BSI KCP Payakumbuh

H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara layanan Mobile

Banking terhadap kepuasan nasabah BSI KCP Payakumbuh.

2) Pengambilan keputusan menggunakan dua cara, yaitu:

Cara 1 : Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima,

Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak

Cara 2 : Jika Sig > 0,5 maka H0 diterima

Jika Sig < 0,5 maka H0 ditolak

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji T Persial digunakan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual, antara lain :

50

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014), hlm. 250

64

Merumuskan hipotesis statistik

H0 : β = 0, maka X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)

berpengaruh signifikan terhadap Y

Ha : β1 > 0, maka X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Y Kaidah pengambilan

keputusan

Jika Thitung > Ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika Thitung < Ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Kaidah pengambilan keputusan dalam uji T dengan

menggunakan SPSS adalah :

Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak, Ha diterima

Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima, Ha ditolak.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah kadar kontribusi variabel bebas

terhadap variabel terikat. Nilai ini menyatakan proporsi variasi

keseluruhan dalam nilai variabel dependen yang dapat diterangkan

dan diakibatkan oleh hubungan linear dengan nilai variabel

indenpenden. Secara umum dapat dikatakan bahea R2 merupakan

kuadrat korelasi antara variabel yang digunakan sebagai predictor

(X) dan variabel yang memberikan respon (Y). Perhitungan

koefisien determinan, yaitu:

R2

= ( )

Dimana:

R2 = Koefisien determinan

65

JK (Reg) = Jumlah kuadrat regresi

Y2 = Jumlah Kuadrat total dikoreksi

Besarnya nilai koefisien determinan adalah 0 sampai 1.

Nilai Adjust R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

bebas dalam menjelaskan pengaruh variabel terikat sangat terbatas.

Jika nilai R2 mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa variabel

bebas hamper memberi semua informasi yang dibutuhkan untuk

memberikan prediksi pengaruh terhadap variabel terikat, dan

begitu juga sebaliknya.

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM

1. Sejarah berdirinya BSI KC Payakumbuh

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah paska krisis ekonomi dan moneter 1997-

1998. Sebagaiman diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak jili

1997, yang disusul dengan krisis multi dimensi termasuk dipanggung

politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang

sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat., tidak

terkecuali dalam dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri

perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional

mengalami krisis luar biasa.

Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturiasi

dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di indonesia. Salah satu bank

konvensional PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan

Kesejahteraan Pegawai (YKP), PT. Bank Dagang Negara dan PT.

Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar

dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa

bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan merger empat bank

(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)

menjadi salah satu bank baru yang bernama PT Bank Mandiri

(persero) pada tanggal 3 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut

66

juga menempatkan dan menetapkan PT. Bank Mandiri persero Tbk.

Sebagai pemilik mayoritas baru BSB, sebagai tindak lanjut dari

keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsilidasi serta

membentuk tim pengembangan Perbankan Syariah di kelompok

perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas berlakunya UU No. 10

Tahun 1998, yang memberi peluang Bank Umum untuk melayani

transaksi syariah (dual banking system).

Tim pengembangan perbankan syariah yang memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional

menjadi bank syariah. Oleh karenanya, tim pengembangan bank

syariah segera mempersiapkan sistem dan infrasukturnya, sehingga

kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank

yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri sebgaimana yang tercantum dalam akta Notaris:

Sujipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dik

konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, tim

pengembangan bank syariah segera mempersiapkan sistem dan

infrasukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank

konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip

syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebgaimana yang

tercantum dalam akta Notaris: Sujipto, SH, No. 23 tanggal 8

September 1999.

67

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dilakukan oleh gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

1/24 KEP.BI/1999. Selanjutnya, melalui sulakukan oleh gubernur

Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24 KEP.BI/1999.

Selanjutnya, melalui surat kepurat keputusan depati gubernur senior

Bank Indonesia No. 1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama

menjadi PT Bank Syariah Mandiri, menyusul pengukuhan dan

pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai

beroperasi sejak senin 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri telah membuka 7 kanwil (area) di

Indonesia, Banda Aceh, Medan, Jakarta, Kalimantan, Padang,

Makasar. Salah satu kantor cabang yang masuk area padang adalah

kantor cabang payakumbuh, Bank Syariah Mandiri Branch Officer

payakumbuh dulunya merupakan KCP (Kantor Cabang Pembantu)

dari kantor cabang Bank Syariah Mandiri Kota Bukittinggi, pada Juni

2010 seluruh KCP beralih status menjadi KC (Kantor Cabang).

Pada 1 Februari 2021 menjadi penanda sejarah bergabungnya

BSM, BNI Syariah, BRI Syariah menjadi satu entitas yaitu Bank

Syariah Indonesia (BSI). Penggabungan ini akan menyatukan

kelebihan dari ketiga Bank Syariah sehingga menghadirkan layanan

yang lebih lengkap, jangkauan lwebih luas, serta memiliki kapasitas

permodalan yang lebih baik. Didukung sinergi dengan perusahaan

induk serta komitmen pemerintah melalui Kementrian BUMN, Bank

Syariah Indonesia didorong untuk dapat bersaing ditingkat global.

68

Penggabungan ketiga Bank Syariah tersebut merupakan ikhtiar untuk

melahirkan bank syariah kebanggan umat, yang diharapkan menjadi

energi baru pembangunan ekonomi nasional serta berkontribusi

terhadap kesejahteraan masyarakat laus. Keberadaan BSI juga menjadi

cerminan wajah Perbankan Syariah Indonesia yang modern, universal,

dan memberikan kebaikan bagi segenap alam (rahmatan lil‟alamin).

2. Visi dan Misi BSI Indonesia

Visi BSI:

“ Menciptakan Bank Syariah yang Masuk kedalam 10 besar menurut

kapitaitas pasar secara global dalam waktu 5 tahun kedepan.”

Misi BSI:

a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan

mengakomodasikan beragam kebutuhan finacial masyarakat.

b. Mewujudkan pertumbuhan dan meberikan nilai investasi yang

optimal bagi investor.

3. Budaya Kerja BSI

a. Jamaah

Peduli dan berani memberi, maupun menerima umpan balik yang

kontukstif, serta membangun sinergi secara profesional.

b. Amanah

Jujur dan menempati janji, bertanggung jawab, bersemangat untuk

menghasilkan karya terbaik.

4. Slogan Bank Syariah Indonesia

“ Bersatu Untuk Umat, Berjihad Memberi Manfaat”

69

Sales

Fundlin

g

Rahmati

Unit

CS

-Irma

Yanti

-Sri

Unit

Telle

r

Rizk

i

Procesin

g

Collectio

n

Assisten

Sales

Asiste

n

Ario

Operas

i onal

Service

Asisten

Jefri

Kusum

Supervisor

Operasional &

Servis Head

Sub Brand

Manajer

Rizki Putra

5. Struktur BSI KC Payakumbuh

Dibawah ini struktur organisasi dari BSI KC Payakumbuh:

Gambar 4.1

STRUKTUR ORGANISASI PT BANK SYARIAH INDONESIA KC

PAYAKUMBUH

6. Produk-produk Bank Syariah Indonesia

a. Tabungan BSI

Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya

dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSI

melalui ATM.

Benefit dan keunggulan:

1) Aman dan terjamin karena dijamin LPS

70

2) Kemudahan bertransakasi dengan jaringan atm dan tarik tunai

gratis di atm bank mandiri diseluruh Indonesia

3) Kemudahan bertransaksi dimanapun dan kapanpun saja dengan

menggunkan layanan e-banking BSI

4) Kemudahan dalam penyaluran zakat.

b. BSI Tabungan Berencana

Tabungan berjangka syariah yang memberikan nisbah bagi

hasil yang berjenjang serta kepastian pencapaian target yang telah

ditetapkan.

Ketentuan:

Setoran minimal Rp.100.000,-perbulan

Target dana minimal Rp. 1.200.000

Target dana maksimal Rp. 200.000.000

Biaya-biaya:

Biaya adm perbulan Gratis

Biaya asuransi perbulan Gratis

Biaya penutupan dan

penarikan sebelum jatuh

tempo

Rp. 100.000

Penggantian buku

tabungan karena hilang

Rp. 10.000

c. BSI Gadai Emas

BSI gadai emas merupakan fasilitas pinjaman dengan jaminan

berupa emas untuk memperoleh uang tunai dengan taksiran

tinggi,biaya ringan dan mudah.

Benefit dan keunggulan:

1) Taksiran tinggi

2) Biaya sewa penyimpanan ringan

71

3) Perpanjangan otomatis

4) Layanan mudah dan cepat

5) Penyimpanan emas aman dan dijamin asuransi

6) Layanan difasikitasi secara online dan ofline

7) Jaringan luas tersebar diseluruh Indonesia

8) Melayani take over dari institusi lain

Persyaratan:

1) Membawa fisik emas batangan/lantakan/koin/dinar/perhiasan

2) KTP

3) NPWP untuk jaminan diatas 50 juta

4) Mengisi formulir permohonan gadai emas

Ketentuan:

1) Apabila emas batangan, dinar dan koin minimal karat emas 16-

24 karat

2) Financing to value (FTV) 95% dari HDE

3) Apabila emas perhiasan 80% dari HDE

d. E-Banking dan fasilitas lainnya

1) BSI ATM

Layanan perbankan berupa mesin ATM yang dimiliki oleh BSI

dimana dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan

transaksi tunai maupun non tunai. BSI ATM dapat juga

digunakan untuk nasabah dari bank anggota bersama, prima,

dan bancard.

Fitur:

72

No Fitur Biaya Transaksi (Rp)

di ATM

1. Cek saldo Gratis

2 Tarik tunai Gratis

3 Ubah PIN Gratis

4. Transfer antar rekening BSI Gratis

5. Transfer antar bank

Ke anggota ATM bersama 6.500

Ke anggota ATM prima 6.500

2) BSI Mobile Banking

Layanan transaksi perbankan melalui handphone. Proses

pendaftaran melalui cabang:

a) Nasabah datang kecabang terdekat

b) Mengajukan permintaan fasilitas layanan BSI Mobile

Bangking dan mengisi data di aplikasi BSI Mobile

c) Kode aktivasi akan dikirim melalui SMS ke handphone

nasabah

Pendaftaran melalui mesin ATM:

a) Nasabah datang ke mesin ATM BSI

b) masukan kartu ATM

c) pilih bahasan dan input PIN kartu ATM

d) pilih menu regritasi E-Banking

e) pilih Mobile Banking

f) input nomor handphone yang akan didaftarkan dan input

PIN untuk BSI Mobile

g) kode aktivasi dikirim melalui SMS ke handphone nasabah.

73

e. Pembiayaan mikro

Pembiayaan mikro adalah pembiayaan bank kepada

nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak dibidang

UMKM untuk membiayai kebutuhan usaha melalui pembiayaan

modal kerja dengan plafon pembiayaan Rp. 5.000.000 samapai

Rp.200.000.000.

Akad yang digunakandalam pengajuan pembiayaan mikro adalah

akad murabahah.

f. Giro BSI

Ialah produk simpanan dari BSI bagi nasabah perorangan

maupun perusahaan untuk kemudahan transaksi bisnis sahari –hari

dimana penariakan dana menggunakan cek dan biyet giro.

g. Depositi BSI

Ialah produk investasi berjangka dari BSI Syariah bagi

nasabah perorangan yang memberikan keuntungan optimal.

h. Tabungan haji

Ialah kerjasama nasabah dengan pihak bank, dimana

nasabah menitipkan dananya sebagai tabungan haji yang tidak

dapat diambil sewaktu-waktu.

B. Hasil Analisis Data

1. Analisis deskriptif

a. Deskiripsi Responden

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris Pengaruh Pembiayaan

74

warung mikro terhadap perkembangan UMKM (Studi Kasus BSI

KC Payakumbuh). Untuk menjawab dan membuktikan hipotesisi

terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang

dibutuhkan.

Proses pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan

menyebar angket kepada responden selama 7 hari yang berada di

Kota Payakumbuh untuk memenuhi kriteria pengambilan sampel.

Total jumlah angket yang didapati dari nasabah 71 rangkap, setelah

dilakukan pengumpulan kembali tidak ada angket yang hilang

maupun rusak, sehingga total angket diolah berjumlah 71 rangkap.

Setelah seluruh data dan informasi berhasil dikumpulkan,

proses klasifikasi hasil penyebaran angket dilakukan secara manual

dengan bantuan program exel yang membentuk tabulasi data

setelah tahapan tersebut selesai tahapan pengolahan data dapat

dilakasanakan. Berdasarkan hasil penyebaran angket yang

dilakukan dapat dikelompokan demografis yang dimilki responden

yang berpartisipasi dalam penenlitian ini, seperti terlihat di bawah

ini:

1) klasifikasi berdasarkan jenis kelamin

Adapun klasifikasi data responden mengenai jenis kelamin

responden nasabah pembiayaan warung mikro BSI KC

Payakumbuh adalah sebagai berikut:

75

Tabel 4.1

Klasifikasi berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-Laki 46 64,79%

Perempuan 25 35,21%

Total 71 100%

Sumber : Data Primer, 2021

Pada tabel 4.1 diatas hasilnya menunjukkan

mayoritas responden nasabah adalah Laki-Laki yaitu sebanyak

46 responden atau 64,79% dan sisanya sebanyak 25 responden

atau 35.21% adalah responden Perempuan. Kesimpulannya

adalah jumlah nasabah tabungan yang banyak adalah

mayoritas Laki-Laki.

2) klasifikasi berdasarkan umur

Adapun klasifikasi data responden mengenai umur

responden nasabah pembiayaan warung mikro BSI KC

Payakumbuh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Usia Jumlah Responden Persentase

20-30th 15 21,13%

31-39th 39 54,93%

40th> 17 23,94%

Total 71 100%

Sumber: Data Primer, 2021

Pada tabel 4.2 diatas hasilnya menunjukkan bahwa

responden yang mayoritas melakukan pembiayaan mikro usia

31-39th sebanyak 39 orang responden atau 54,93%%, 20-

76

30th sebanyak 15 (21,13%) responden, dan 40th keatas 17

(23,94%) responden.

3) klasifikasi berdasarkan usaha

Adapun klasifikasi data responden mengenai jenis kelamin

responden nasabah pembiayaan warung mikro BSI KC

Payakumbuh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usaha

Pekerjaan Jumlah Responden Persentase

Kedai harian 23 32,39%

Jualan pakaian 11 15,49%

Fotocopy 4 5,63%

Jasa jahit 3 4,22%

Bengkel 2 2,81%

Budidaya jamur tiram 7 9,86%

Penjual kerupuk ubi 4 5,64%

Rumah makan 6 8,46%

Jualan ayam potong 5 7,05%

Budidaya ikan lele 6 8,45%

Total 71 100%

Sumber: Data Primer,2021

Pada tabel 4.3 diatas hasilnya menunjukkan bahwa

responden kedai harian sebanyak 23 (32,39%), jualan pakaian

11 (15,49), fotocopy 4 (5,63%), jasa jahit 3 (4,22%), bengkel

2 (2,81%), budidaya jamur tiram 7 (9,86), penjual kerupuk ubi

4 (5,64), rumah makan 6 (8,46), jualan ayam poong 5 (7,05%),

budidaya ikan lele 6 (8,45%) dan yang mayoritas melakukan

pembiayaan warung mikro yaitu kedai harian 23 (32,39%).

b. Tanggapan Responden

Variabel dalam penelitian ini pembaiayaan warung mikro

sebagai variabel bebas dan perkembangan UMKM menjadi

77

variabel terikat. Data-data tersebut diperoleh dari hasil angket yang

peneliti sebarkan. Untuk lebih membantu, penulis sajikan tabel 4.4

untuk skor jawaban dari variabel Y dan tabel 4.5 untuk hasil skor

jawaban responden dari variabel X, sebagaimana berikut:

Tabel 4.4

Skor angket untuk variabel Y

No

Pe

rt.

Alternatif jawaban

Sangat

setuju

Setuju Kuran

g

setuju

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Total

F % F % F % F % F % F % 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

25

23

17

21

20

21

17

26

22

25

16

19

26

21

20

26

18

18

35,2

32,4

23,9

29,6

28,2

29,6

23,9

36,6

31,0

35,2

22,5

26,8

36,6

29,6

28,2

36,6

25,4

25,4

36

40

45

34

36

31

43

32

39

31

43

40

35

35

37

28

41

36

50,7

56,3

63,4

47,9

50,7

43,7

60,6

45,1

54,9

43,7

60,6

56,3

49,3

49,

52,1

39,4

57,7

50,7

8

6

8

13

13

16

8

11

9

12

10

10

8

12

11

15

11

15

11,3

8,5

11,3

18,3

18,3

22,5

11,3

15,5

12,7

16,9

14,1

14,1

11,3

16,9

15,5

21,1

15,5

21,1

1

2

0

1

1

3

3

2

1

2

2

1

2

3

3

2

1

2

1,4

2,8

0

1,4

1,4

4,2

4,2

2,8

1,4

2,8

2,8

1,4

2,8

4,2

4,2

2,8

1,4

2,8

1

0

1

2

1

0

0

0

0

1

0

1

0

0

0

0

0

0

1,4

0

1,4

2,8

1,4

0

0

0

0

1,4

0

1,4

0

0

0

0

0

0

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Sumber: data primer 2021

Dari tabel 4.4 dapat diketahui jawaban responden dengan

beberapa penjelasan pernyataan berikut ini:

1) pernyataan 1 mengenai Sebagian Modal dari usaha saya dari

modal pribadi, responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 25 orang (35,2%), 36 orang (50,7%) menyatakan

setuju, 8 orang (11,3%) responden yang menyatakan kurang

78

setuju, 1 orang (1,4%) menyatakan tidak setuju dan 1 orang

(1,4%) sangat tidak setuju.

2) Pernyataan 2 mengenai Modal yang dipergunakan sangat

bermanfaat untuk perkembangan usaha saya, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 23 orang (32,4%), 40 orang

(56,3%) menyatakan setuju, 6 orang (8,5%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 2 orang (12,8%) dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju

3) pernyataan 3 mengenai Saya dapat menggunakan dana dari

modal saya untuk membeli peralatan agar lebih lengkap

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 17 orang

(23,9%), 45 orang (63,4%) menyatakan setuju, 8 orang (11,3%)

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak ada

menyatakan tidak setuju ada dan 1 orang (1,4%) sangat tidak

setuju.

4) pernyataan 4 mengenai Biaya operasional bersumber dari

pembiayaan bank syariah, responden yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 21 orang (29,6%), 34 orang (47,9%)

menyatakan setuju, 13 orang (18,3%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%) menyatakan tidak

setuju dan 2 orang (2,8%) sangat tidak setuju.

5) pernyataan 5 mengenai Biaya operasional saya tercukupi

dengan pembiayaan dari BSI KC Payakumbuh, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang (28,2%), 36 orang

79

(50,7%) menyatakan setuju, 13 orang (18,3%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%) menyatakan tidak

setuju dan 1 orang (1,4%) sangat tidak setuju.

6) pernyataan 6 mengenai Biaya operasional sebagian bersumber

dari orang terdekat, responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 21 orang (29,6%), 31 orang (43,7%) menyatakan

setuju, 16 orang (22,5) responden yang menyatakan kurang

setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

7) pernyataan 7 mengenai Setelah ada pembiayaan dari pihak

ketiga modal usaha saya bertambah, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 17 orang (23,9%), 43 orang

(60,6%) menyatakan setuju, 8 orang (11,3%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

8) pernyataan 8 mengenai pembiayaan bank lebih berpengaruh

dari pada pihak ketiga (investor), responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 26 orang (36,6%), 32 orang (45,1%)

menyatakan setuju, 11 orang (15,5%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

9) pernyataan 9 mengenai Investasi dari investor dapat membantu

perkembangan usaha nasabah, responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 22 orang (31,0%), 39 orang (54,9%)

80

menyatakan setuju, 9 orang (12,7%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 1 orang (2,8%) menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

10) pernyataan 10 mengenai Setelah menerima pembiayaan dari

bank tingkat pendapatan laba usaha saya meningkat, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 25 orang (35,2%), 32

orang (43,7%) menyatakan setuju, 12 orang (16,9%) responden

yang menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan

tidak setuju dan 1 orang (1,4) menyatakan sangat tidak setuju.

11) pernyataan 11 mengenai Omset penjualan meningkat karena

ada penambahan modal dari BSI KC Payakumbuh, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 orang (22,5%), 43

orang (60,6%) menyatakan setuju, 10 orang (14,1%) responden

yang menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan

tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

12) pernyataan 12 mengenai Dengan keuntungan yang diperoleh

dari pendapatan UMKM membuat nasabah merasa tercukupi,

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang

(26,8%), 40 orang (56,3%) menyatakan setuju, 10 orang

(14,1%) responden yang menyatakan kurang setuju, 1 orang

(1,4%) menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,4%)

menyatakan sangat tidak setuju.

13) pernyataan 13 mengenai Beban operasional berpengaruh

terhadap pendapatan, responden yang menyatakan sangat setuju

81

sebanyak 26 orang (36,6%), 35 orang (49,3%) menyatakan

setuju, 8 orang (11,3%) responden yang menyatakan kurang

setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

14) pernyataan 14 mengenai Setelah mendapat pembiayaan

warung mikro dari BSI KC Payakumbuh tenaga kerja saya

bertambah, responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

26 orang (36,6%), 32 orang (45,1%) menyatakan setuju, 11

orang (15,5%) responden yang menyatakan kurang setuju, 2

orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

15) pernyataan 15 mengenai Omset penjualan lebih besar dari pada

beban operasional, responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 20 orang (28,2%), 37 orang (52,1%) menyatakan

setuju, 11 orang (15,5%) responden yang menyatakan kurang

setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

16) pernyataan 16 mengenai Hutang berpengaruh terhadap

pendapatan nasabah, responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 26 orang (36,6%), 28 orang (39,4%) menyatakan

setuju, 15 orang (21,1%) responden yang menyatakan kurang

setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

82

17) pernyataan 17 mengenai Umkm memiliki kemampuan untuk

membayar hutang yang baik, responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 18 orang (25,4%), 41 orang (57,7%)

menyatakan setuju, 11 orang (15,5%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%) menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

18) pernyataan 18 mengenai Nasabah selalu membayar angsuran

pembiayaan bank tepat waktu, responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 18 orang (25,4%), 36 orang (50,7%)

menyatakan setuju, 15 orang (21,1%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju

dan berikut ini tabel skor angket variabel X:

83

Tabel 4.5

Skor angket untuk variabel X

No

Pe

rt.

Alternatif jawaban

Sangat

setuju

Setuju Kuran

g

setuju

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Total

F % F % F % F % F % F % 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

27

15

19

15

19

13

20

23

18

26

20

13

28

20

18

27

20

19

38.0

21,1

26,8

21,1

26,8

18,3

28,2

32,4

25,4

36,6

28,2

18,3

39,4

28,2

25,4

38,0

28,2

26,8

34

45

38

42

35

45

34

36

39

36

40

48

34

44

46

34

43

38

47,9

63,4

53,5

59,2

49,3

63,4

47,9

50,7

54,9

50,7

56,3

67,6

47,9

62,0

64,8

47,9

60,6

53,5

7

6

11

9

12

10

13

10

10

8

9

7

6

5

5

9

6

12

9,9

8,5

15,5

12,7

16,9

14,1

18,3

14,1

14,1

11,3

12,7

9,9

8,5

7,0

7,0

12,7

8,5

16,9

3

4

3

5

4

2

3

2

3

1

2

3

2

2

2

1

2

2

4,2

5,6

4,2

7,0

5,6

2,8

4,2

2,8

4,2

1,4

2,8

4,2

2,8

2,8

2,8

1,4

2,8

2,8

0

1

0

0

1

1

1

0

1

0

0

0

1

0

0

0

0

0

0

1,4

0

0

1,4

1,4

1,4

0

1,4

0

0

0

1,4

0

0

0

0

0

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

71

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Sumber: data primer 2021

Dari tabel 4.5 dapat diketahui jawaban responden dengan

beberapa penjelasan pernyataan berikut ini:

1) pernyataan 1 mengenai Pembiayaan Warung mikro BSI KC

Payakumbuh memiliki ketentuan-ketentuan sederhana dan

mudah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 27

orang (38,0%), 34 orang (47,9%) menyatakan setuju, 7 orang

(9,9%) responden yang menyatakan kurang setuju, 3 orang

(4,2%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan

sangat tidak setuju.

2) pernyataan 2 mengenai Proses permohonan BSI KC

Payakumbuh tidak rumit, responden yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 15 orang (21,1%), 45 orang (63,4%)

84

menyatakan setuju, 6 orang (8,5%) responden yang menyatakan

kurang setuju, 4 orang (5,6%) menyatakan tidak setuju dan 1

orang (1,4) menyatakan sangat tidak setuju.

3) pernyataan 3 mengenai Sistem pengajuan permohonan

pembiayaan BSI KC Payakumbuh mudah di pahami nasabah,

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang

(26,8%), 38 orang (53,5%) menyatakan setuju, 11 orang

(15,5%) responden yang menyatakan kurang setuju, 3 orang

(4,2%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan

sangat tidak setuju.

4) pernyataan 4 mengenai Proses pengumpulan data pembiayaan

warung mikro BSI KC Payakumbuh memiliki ketentuan-

ketentuan sederhana dan mudah, responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 15 orang (21,1%), 42 orang (59,2%)

menyatakan setuju, 9 orang (12,7%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 5 orang (7,0%) menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

5) pernyataan 5 mengenai Proses pengolahan data pada proses

pembiayaan warung mikro di BSI tidak rumit, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang (26,8%), 35 orang

(49,3%) menyatakan setuju, 12 orang (16,9%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 4 orang (5,6%) menyatakan tidak

setuju dan 1 orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.

85

6) pernyataan 6 mengenai Koeparifnya karyawan BSI KC

Payakumbuh dalam mengelola data, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 13 orang (18,3%), 45 orang

(63,4%) menyatakan setuju, 10 orang (14,1%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak

setuju dan 1orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.

7) pernyataan 7 mengenai Adanya sosialisasi BSI KC

Payakumbuh tentang sistem bank syariah, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang (28,2%), 34 orang

(47,9%) menyatakan setuju, 13 orang (18,3%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak

setuju dan 1 orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.

8) pernyataan 8 mengenai Pembiayaan yang bersifat syariah,

membuat nasabah merasa percaya terhadap proses

pembiayaannya warung mikro yang dilakukan BSI KC

Payakumbuh, responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 23 orang (32,4%), 36 orang (50,7%) menyatakan

setuju, 10 orang (14,1%) responden yang menyatakan kurang

setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

9) pernyataan 9 mengenai Bank BSI KC Payakumbuh selalu

melakukan evaluasi pembiyaan warung mikro, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 18 orang (25,4%), 39 orang

(54,9%) menyatakan setuju, 10 orang (14,1%) responden yang

86

menyatakan kurang setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak

setuju dan 1 orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.

10) pernyataan 10 mengenai Bank syariah menjadi pilihan utama,

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 26 orang

(36,6%), 36 orang (50,7%) menyatakan setuju, 8 orang (11,3%)

responden yang menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%)

menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju.

11) pernyataan 11 mengenai Dengan tidak adanya bunga nasabah

terhindar dari riba, responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 20 orang (28,2%), 40 orang (56,3%) menyatakan

setuju, 9 orang (12,7%) responden yang menyatakan kurang

setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada

yang menyatakan sangat tidak setuju.

12) pernyataan 12 mengenai BSI KC Payakumbuh selalu

memberikan solusi atas kendala nasabah, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 13 orang (18,3%), 48 orang

(67,6%) menyatakan setuju, 7 orang (9,9%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

13) pernyataan 13 mengenai Sistem bank syariah tidak

memberatkan nasabah, responden yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 28 orang (39,4%), 47 orang (47,9%)

menyatakan setuju, 6 orang (8,5%) responden yang menyatakan

87

kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan 1

orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.

14) pernyataan 14 mengenai Produk pembiyaan warung mikro BSI

KC Payakumbuh memberikan solusi yang sesuai kepada

nasabah, responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

20 orang (28,2%), 44 orang (62,0%) menyatakan setuju, 5

orang (7,0%) responden yang menyatakan kurang setuju, 2

orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

15) pernyataan 15 mengenai BSI KC Payakumbuh mendukung

usaha baru, responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

18 orang (25,4%), 46 orang (64,8%) menyatakan setuju, 5

orang (7,0%) responden yang menyatakan kurang setuju, 2

orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

16) pernyataan 16 mengenai BSI KC Payakumbuh dapat

memenuhi pengajuan permohonan pembiayaan dari nasabah,

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 27 orang

(38,0%), 34 orang (47,9%) menyatakan setuju, 9 orang (12,7%)

responden yang menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%)

menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju.

17) pernyataan 17 mengenai Modal dari BSI KC Payakumbuh

sangat membantu modal awal nasabah, responden yang

88

menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang (28,2%), 43 orang

(60,6%) menyatakan setuju, 6 orang (8,5%) responden yang

menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

18) pernyataan 18 mengenai Dengan pembiayaan dari BSI KC

Payakumbuh dapat mengembangkan usaha nasabah, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang (26,8%), 38

orang (53,5%) menyatakan setuju, 12 orang (16,9%) responden

yang menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan

tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

b. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Berikut ini hasil dari uji regresi linier sederhana dengan

mengunakan SPSS 16:

Tabel 4.6

Hasil uji regresi linier sederhana

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) 17.246 4.827

.816

3.573 .001

Pembiayaan

warung

mikro

.766 .065 11.733 .000

Sumber: Data diolah SPSS 16

Berdasarkan tabel 4.6 terdapat nilai koefisien arah regresi

dengan melihat hasil pada tabel coefficientsa pada kolom

unstandardized coefficients dalam sub kolom B. dalam sub kolom

89

tersebut terdapat nilai constant (konstanta) adalah 17,246

sedangkan nilai koefisien arah regresi 0,766

Maka diperoleh persamaan regresi dengan rumus sebagai berikut:

PUMKM= a+bPM

Penjelasan:

PUMKMa : perkembangan UMKM

a : konstanta

b : koefisien regresi

PWM : pembiayaan warung mikro

Dengan demikian dapat diketahui bahwa persamaan regresi

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

PUMKM= 17,246+0,766PWM

Adapun interpretasi dari persamaan PUMKM = 17,246 + 0,766

PWM:

1) Konstanta sebesar 17,246 artinya jika variabel pembiayaan

mikro BSI KC Payakumbuh nilainya konstan, maka variabel

perkembangan UMKM nilainya adalah 17,246 satuan.

2) Kenaikan pembiayaan mikro BSI Kantor Cabang Payakumbuh

juga mempengaruhi kenaikan perkembangan UMKM.

Koefesien regresi variabel pembiayaan mikro BSI Kantor

Cabang Payakumbuh sebesar 0,766 artinya jika variabel

pembiayaan mikro BSI KC Payakumbuh mengalami kenaikan

sebesar 1 satuan maka variabel perkembangan UMKM

mengalami peningkatan sebesar 0,766 satuan, koefesien

90

bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara

pembiayaan mikro BSI KC Payakumbuh dan perkembangan

UMKM.

C. Pengujian Modal

1. Uji Pra Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur

yang telah disusun benar-benar mampu mengukur apa yang harus

diukur.51

Uji validitas merupakan analisis untuk mengukur valid

atau tidaknya butir-butir kuesioner menggunakan metode

Pearson‟s Product Moment Correlation. Suatu data dapat

dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Jumlah responden dalam

penelitian ini adalah 80 responden. Dari jumlah responden tersebut

dapat diketahui besarnya rtabel adalah 0,2199 (df=N-2=80-2=78)

dengan taraf kesalahan sebesar 5%. Jadi butir-butir kuesioner

tersebut dikatakan valid apabila nilai rhitung pada Correct Item-Total

Correlation lebih besar dari 0,2199. Berikut ini hasil dari uji

validitas masing-masing variabel:

51

Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual

dan SPSS Edisi Pertama, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), hlm. 60

91

Tabel 4.7

Hasil uji validitas

Variabel Butir

pertanyaan

R

hitung

R

tabel

Keterangan

PEMBIAYAAN

WARUNG

MIKRO (X)

X1 0,654 0,1968 Valid

X2 0,720 0,1968 Valid

X3 0,720 0,1968 Valid

X4 0,741 0,1968 Valid

X5 0,688 0,1968 Valid

X6 0,706 0,1968 Valid

X7 0,586 0,1968 Valid

X8 0,690 0,1968 Valid

X9 0,697 0,1968 Valid

X10 0,642 0,1968 Valid

X11 0,733 0,1968 Valid

X12 0,761 0,1968 Valid

X13 0,773 0,1968 Valid

X14 0,721 0,1968 Valid

X15 0,674 0,1968 Valid

X16 0,665 0,1968 Valid

X17 0,714 0,1968 Valid

X18 0,699 0,1968 Valid

Perkembangan

UMKM (Y)

Y1 0,656 0,1968 Valid

Y2 0,623 0,1968 Valid

Y3 0,612 0,1968 Valid

Y4 0,679 0,1968 Valid

Y5 0,473 0,1968 Valid

Y6 0,561 0,1968 Valid

Y7 0,736 0,1968 Valid

Y8 0,555 0,1968 Valid

Y9 0,711 0,1968 Valid

Y10 0,716 0,1968 Valid

Y11 0,681 0,1968 Valid

Y12 0,659 0,1968 Valid

Y13 0,618 0,1968 Valid

Y14 0,733 0,1968 Valid

Y15 0,625 0,1968 Valid

Y16 0,647 0,1968 Valid

Y17 0,666 0,1968 Valid

Y18 0,670 0,1968 Valid

Sumber: Data diolah SPSS 16

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui seluruh item

pertanyaan dari variabel (X) pembiayaan warung mikro dan (Y)

92

perkembangan UMKM adalah valid. Hal ini diketahui karena rhitung

pada correct item-total correlatian lebih besar dari pada rtabel yaitu

0,1968 yang artinya semua butiran pertanyaan valid dan dapat

digunakan sebegai acuan penelitian.

b. Uji Realibilitas

Uji realibilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat

pengumpulan data pada dasarnya menunjukkan ketepatan,

keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam

mangungkapkan gejala-gejala tertentu dari sekelompok individu.52

Uji realibilitas digunakan untuk mendapatkan data sesuai dengan

tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji

realibilitas dengan menggunakan:

Tabel 4.8

Hasil uji realibilitas variabel pembiayaan warung mikro

Cronbach's

Alpha

N of Items

.937 18

Sumber: Data diolah SPSS 16

Tabel 4.9

Hasil uji realibilitas variabel perkembangan UMKM

Cronbach's Alpha N of Items

.917 18

Sumber: Data diolah SPSS 16

52

Suharsimi Harikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1998), hlm. 218

93

Tabel 4.10

Hasil keputusan uji realibilitas

Variabel Nilai batas Cronbach”s

alpha

Kesimpul

an

X 0,6 0,937 Reliabel

Y 0,6 0,917 Reliabel

Rata-rata 0,6 0,927 Reliabel

Sumber: data primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.10 Diatas hasil pengolahan data untuk

uji realibilitas variabel penelitian sebagaimana yang terlihat pada

tabel diatas terlihat semua variabel memiliki rata-rata alpha

cronbach‟s yaitu sebesar 0,927 besar dari 0,6. Hal ini menandakan

bahwa semua variabel peneliatian reliabel dan variabel yang diteliti

dapat dilakukan untuk pengujian selanjutnya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, pengganggu atau residual atau residul memiliki

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi normal atau tidak mendekati. Berikut adalah

salah satu pengujian normalitas dengan menggunakan teknik

Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan

pengujian normalitas yang banyak pakai, terutama setelah adanya

banyak program statistic yang beredar.

Konsep dasar Kolmogorov Smirnov adalah dengan

membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya)

dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data

94

yang telah ditranformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan

diasumsikan normal. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda

antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.

Penerapan uji Kolmogrov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi

di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan

yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut

tidak normal, berikut ini hasil uji normalitas:

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas

Unstandardizezed

residual

N 71

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 5.17525465

Most Extreme

Differences

Absolute .089

Positive .089

Negative -.068

Kolmogorof-Smirnov Z .747

Asymp. Sig. (2-tailed) .632

a. Test Distribution is Normal

Sumber: Data Primer diolah SPSS 16

Berdasarkan pada tabel 4.11 diperoleh angka probabilitas

atau asymp.sig. (2-tailed). Nilai ini dibandingkan dengan 0,05

(dalam hal ini mengunakan taraf signifikasnsi 5%) untuk

pengambilan kepusan dengan pedoman

1) Jika nailai signifikan > 0,05 maka data tersebut berdistribusi

normal

95

2) Jika nilai signifikan < 0.05 maka data tersebut tidak

berdistribusi normal.

Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas diperoleh nilai Asymp.Sig.(2

tailed) sebesar 0.632. nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05.

maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi normal

dan variabel yang di teliti dapat dilakukan untuk pengujian

selanjutnya.

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah

terdapat ketidaksamaan varians dan residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain . hasil uji ini dapat dilihat

pada uji park, dibawah ini:

Tabel 4.12

Hasil uji heterokedastisitas

Coefficients

Model Sig

(Constant) .020

Pembiayaan warung

mikro

.223

Sumber: Data diolah SPSS 16

Dasar pengambilan keputusan dengan uji glejser:

Jika nilai signifikansi (probabilitas) dari variabel

independent dibawah 0,05 maka telah terjadi heterokedastisitas,

namun jika berada diatas 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Berdasakarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi pembiayaan warung mikro (X) = 0,223. Yang mana

96

variabel ini memiliki nilai signifikansi lebih dari 0.05. maka dapat

disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam variabel

penelitiaan ini.

3. Uji Hipotesis

a. Uji F (Uji simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

secara bersama-sama (simultan terhadap variabel terikat). Berikut

adalah hasil pengujian uji f:

Tabel 4.13

Hasil Uji F (uji simultan)

model F Sig.

Regression 137.657 .000

Sumber: Data diolah SPSS 16

Langkah-langakah pengujian:

1) Merumuskan Hipostesis

H0: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

pembiayaan warung mikro terhdapa perkemabangan

UMKM di BSI KC Payakumbuh

H1: terdapat pengaruh yang signifikan antara pembiayaan

warung mikro terhdapa perkemabangan UMKM di

BSI KC Payakumbuh

Pengambilan keputusan menggunakan 2 cara yaitu:

Cara 1 : Jika fhitung < ftabel H0 diterima

Jika fhitung > ftabel H0 ditolak

Cara 2 : Jika Sig. > 0,05 H0 diterima

Jika Sig. < 0,05 Ho ditolak

97

Berdasarkan tabel 4.14 diatas hasil uji f diperoleh nilai ttabel

sebesar 3,98 (diperoleh dengan cara mencari nilai df= k; n-k=

(1;71-1)=1;70 dan nilai fhitung sebesar 137.657. Karena nilai

fhitung > ftabel yaitu 137.675 > 3,98. Maka dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dan simultan antara Pembiayaan Warung Mikro

terhadap Perkembangan UMKM di BSI KC Payakumbuh.

Serta berdasarkan signifikansi f sebesar 0,000 yang lebih kecil

dari nilai α sebesar 0,05. Maka 0,000 < 0,05 dengan demikian

H0 ditolak.

b. Uji Parsial (uji T)

Uji T digunakan untuk menguji secara parsial masing-

masing variabel. Berikut ini adalah hasil dari uji t

berdasarkan dengan pengujian menggunakan SPSS 16:

Tabel 4.14

Tabel uji parsial

Model T Sig.

(Constant) 3.573 .001

Pembiayaa

n warung

mikro

11.733 .000

Sumber: Data diolah SPSS 16

Langkah-langkah pengujian Uji t sebagai berikut:

1) Variabel X (pembiayaan warung mikro)

a) Merumuskan hipotesis

98

Ho: tidak terdapat penagruh yang signifikan pembiayaan

warung mikro terhadap perkemabangan UMKM.

H1: terdapat pengaruh yang signifikan pembiayaan warung

mikro terhadap perkembangan UMKM.

b) Pengambilan keputusan menggunakan 2 cara yaitu:

Cara 1 : jika thitung < ttabel H0 diterima

Jika thitung > ttabel H0 ditolak

Cara 2 : Jika Sig.> 0,05 H0 diterima

Jika Sig.< 0,05 H0 ditolak

Berdasarkan tabel 4.15 di atas diperoleh nilai ttabel Variabel

pembiayaan warung mikro sebesar 1,995 (diperoleh dengan

mencari nilai df= α/2 ; n-k-1= 0.05/2: 71-1-1= 0.025; 69) Dan nilai

thitung sebesar 11.733, karena thitung > ttabel yaitu 11,733 > dari

1,995, maka H0 ditolak. Yang berarti terdapat pengaruh yang

signifikan antara pembiayaan warung mikro terhadap

perkembangan UMKM serta berdasarkan signifikansi t

sebesar0.000 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05. Maka 0,05

> 0.000 dengan demkian H0 ditolak.

c. Uji koefisien dertiminasi (R2)

Koofisien determinasi R2 mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel kepuasan

nasabah tabungan. Bahwa pengujian ini berguna untuk mengetahui

signifikansi variabel independen secara bersama-sama terhadap

99

variabel dependen. Pengujian ini menggunakan SPSS 16 sebagai

berikut:

Tabel 4.15

Hasil uji koefisien derteminasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Adjusted R

Square

1 .816a .666 .661 5.21262

a. Predictors: (Constant), TOTALX

Sumber: Data diolah SPSS 16

pada tabel 4.15 di atas R square atau koefiesien dertiminasi adalah

0,666. Nilai R square berkisar antara 0-1. Hasil nilai R square sebesar

0,666 artinya kontribusi dari variabel Pembiayaan warung mikro (X)

adalah 66,6% terhadap perkembangan UMKM (Y), hubungan ini di

kategorikan sangat kuat. Sedangkan sisanya 33,4% lagi dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian yang penulis

lakukan.

D. Analsis Temuan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisi pengaruh pembiayaan

warung mikro terhadap perkembangan UMKM di BSI KC Payakumbuh.

Pembiayaan dalam penelitian ini berpengaruh positif baik secara parsial

maupun simultan terhadap perkembangan UMKM.

Pembiayaan warung mikro syariah merupakan pemberian fasilitas

penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan

defisit unit. Pembiayaan warung mikro yang diberikan BSI KC

Payakumbuh menjadi salah satu solusi keterbatsan modal bagi pengusaha

mikro. Jadi indikator tentang pembiayaan warung mikro yang diberikan

100

kepada nasabah ternyata sesuai dengan harapan sehingga pendapatan para

pelaku UMKM meningkat. Berdasarkan hasil temuan yang dilakukan,

diketahui bahwa pembiayaan warung mikro berpengaruh positif

signifikan. Yang artinya semakin tinggi frekuensi pembiayaan maka

semakin tinggi perubahan pendapatan nasabah.

Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan

pembiayaan warung mikro positif terhadap perkembangan UMKM

dinyatakan diterima. Semakin tinggi pembiayaan maka semakin tinggi

pula perkembangan yang di dapat dan dirasakan oleh nsabah dalam

menjalankan usahanya. Rata-rata meraka merasa bahwa pembiayaan dan

biaya yang diberikan meringankan mereka. Sehingga mereka merasa lebih

ringan untuk mengajukan pembiayaan di BSI KC Payakumbuh untuk

menambah modal usaha mereka. Hal ini sesuai dengan teori dan hipotesis

yang dibuat.

Ini sesuai dengan teori menyatakan kredit secara positif dapat

meningkatkan pendapatan, karena kredit dapat menambah modal usaha.

Sehingga diharapkan adanya pembiayaan akan menambah modal usaha

sehingga dapat meningkatkan pendapatn dan mengembangkan UMKM

nasabah.53

Begitu juga sesuai dengan penelitian yang dilukakan Loli

Marlina (2018) yang bejudul “Peranan Pembiayaan Mikro dengan Akad

Murabahah Terhadap UMKM (studi kasus : PT BPRS Haji Miskin KC.

Payakumbuh”. Hidayatul hasana (2020) yang berjudul “Analisis Sistem

Kelayakan Pembiayaan Mikro Pada Bank Syariah Mandiri Tanjung Pati

53

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada),

hal, 13

101

Payakumbuh”. Abdurahman kasdi (2019) yang berjudul “Peran Warung

Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus dalam Pengembangan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM) di Kudus”. Dari penelitian ini didapatkan

bahwa setelah mengambil pembiyaan, UMKM mengalami peningkatan

pendapatan. Yang artinya pembiyaan berpengaruh positif terhadap

UMKM.

Apabila pembiayaan warung mikro syariah sebagai modal usaha

yang mengalami peningkatan maka pendapatan pelaku UMKM juga

meningkat. Artinya semakin banyak pembiyaan yang diberkan oleh BSI

KC Payakumbuh telah berhasil. Nasabah juga mengambil pembiyaan ini

merasa puas karena dari segi prosedur yang mudah dan pelayanan oleh

staf BSI KC Payakumbuh . sehingga dapat dikatakan jika Pembiayaan

warung mikro mudah dan cepat dan pembiayaan ini bisa menambah

modal untuk nasabah dan menjalankan usahanya sehingga dapat

meningkatkan perkembangan usaha nasabah.

Dari hasil pengujian nilai F hitung sebesar 137.657 dan nilai F-

tabel sebesar 3.98. sedangkan nilai signifikansi sebesar 0.000. karena nilai

signifikansi dibawah 0,05 (0.000 < 0,05) dan nilai F-hiting lebih besar dari

nailai F-tabel (137.657) maka pembiyaan warung mikro berpengaruh

terhdap perkembanngan UMKM. Dengan demikian dinyatakan hipotesis

yang diajukan diterima (terbukti).

Perkembangan usaha merupakan suatu keadaan terjadinya

peningkatan pendapatan penjualan. Tolak ukur tingkat keberhasilan dan

perkembangan usaha kecil dapat dilihat dari peningkatan omset penjualan.

102

Omset penjulan adalah jumlah total produksi yang dapat dijual dalam

sekali penjualan yang dihasilkan oleh pengusaha UMKM. Adapun omset

penjualan ini dapat dihitung dengan mengalikan total jumlah yang terjual

dengan harga. Satuan untuk omset penjualan ditetapkan dalam bentuk

nominal.

Ukuran keberhasilan dari kebijaksanaan bisnis tersebut dapat

berupa besar kecilnya penghasilan yang diperoleh. Alur tolak ukur

perkembangan usaha dalam penelitian ini dilihat dari jumlah

pendapatnnya.

Hasil uji adjusted R2

pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar

0,666 yang berarti bahwa besarnya pengaruh variabel modal dan

pembiayaan terhadap perkembangan UMKM adalah 66,6% sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian

ini.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

pembiayaan mikro berpengaruh positif dan signifikan terhadap

perkembangan UMKM. Jika melihat tabel Coefficient, pembiayaan mikro

menunjukkan koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0,766. Hal ini

berarti bahwa setiap peningkatan embiayaan mikro 1 unit maka akan

menaikkan perkembangan UMKM sebesar 0,766 unit.

Meskipun tidak semua penambahan pembiayaan dapat

meningkatkan pendapatan karena ada sebagian nasabah yang tidak

menggunakan tambahan modal ini untuk usaha. Karena kebutuhan

103

mendesak atau yang lain hal sehingga perkembangan yang dirasakan tidak

begitu terlihat karena modal tidak digunakan 100% untuk ushanya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembiayaan sebagai

tambahan modal usaha untuk mengembangkan usaha nasabah dapat

diterima dengan baik. Tidak sedikit yang mampu melakukan perluasan

usaha atau membuka cabang di lain tempat sehingga mampu merekrut

jumlah tenaga kerja baru. Perkembangan usaha yang ada sudah dirasakan

sesuai dengan keinginan nasbah dan mampu meningkatkan perekonomian

nasabah dari seblumnya.

Berdasrkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel

pembiayaan warung mikro berpenagaruh signifikan terhadap

perkembangan UMKM. Modal dalam sistem ekonomi islam diharuskan

berkembang agar sirkulasi uang tidak berhenti. Dikarenakan jika uang atau

modal terhenti maka harta itu tidak akan mendatangkan maanfaat bagi

orang lain, namun seandainya jika uang diinvestasikan dan digunakan

untik melakukan bisnis maka uang tersebut akan mendapatkan manfaat

bagi orang lain, termasuk diantara jika ada bisnis yang berjalan maka akan

bisa menyerap tenaga kerja.54

Sebagaimana Allah SWT. Berfirman dalam surah Al-baqarah: 279

yang berbunyi sebagai berikut:

54

Aswad , Kontribusi Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Khaldun dengan Pemikiran

Ekonmoi Modern, (Yogyakarta: Graha ilmu,2012), hal.112

104

Artinya: „maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa

riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu.

Dan jika kamu bartaubat ( dari pengambilan riba). Maka bagimu pokok

hartamu: kamu tidak menganiaya dan tida (pula ) dianiaya”.

Ayat ini menjelaskan bahwa meneruskan hidup dengan riba setelah

menjadi orang islam, berarti memaklumkan perang kepda Allah Swt, dan

Rasulnya. Dengan ancaman yang keras itu dapatlah dipahamkan

bahwasanya seluruh harta yang diperibadakan itu, baik dapatlah

dipahamkan bahwasanya seluruh harta yang dipinjamkan, atau bunganya

dari harta itu, semuanya menjadi harta yang haram kelanjutannya ialah

bahwa daulah islamiyah berhak merampas seluruh harta itu, baik modal

pokok, maupun bunganya. Tetapi kalau kamu taubat tidak hendak

melanjutkan lagi kehidupan yang jahat itu, maka harta yang kamu

pinjamkan sebanyak jumlah asalnya, bolehkah kamu ambil kembali.

Berdasarkan hasil peneltian diperoleh bahwa pembiayaan

berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan UMKM.

Pembiyaan memiliki beberpa tujuan yaitunya mencapai tingkat

profitabilitas yang cukup dimana tingkat profitabilitas akan membuat

perkembangan UMKM menjadi lebih baik serta memperthankan

kepercayaan masyarkat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap

aman.55

Sebagaimana Allah Swt. Berfirman dalam surah Al-baqarah 245

yang berbunyi sebagai berikut:

55

Mohammad, Upaya Pengembangan Usaha Kecildan menengah, 2004, Infokop Nomor 25

105

Artinya: „siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah Swt.

Pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah ), maka Allah

akan melipatgandakan pembayarannya kepadanya dengan lipat ganda

yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan

kepada-nya-lah kamu dikembalikan”.

Ayat ini menjelaskan bahwa sebagai lembaga yang menyalurkan

dana kepda masyarakat dapat memberikan keuntungan bagi perkembangan

usaha penerima pembiayaan. Perkembangan usaha nasabah bisa dilihat

dari omset yang meningkat apabila modal yang ada meningkat ditambah

dengan pembiayaan sebagai tambahan modal. Adanya kenaikan konsumen

karena dari modal yang bertambah dan pembiayaan bisa lebih menambah

barang yang dijual atau lebih menarik banyak pembeli. Pendapatan yang

didapat pun menjadi lebih meningkat keuntungan nasabah.

Sehingga pembiyaan ini bisa menambha modal untuk nasabah

dalam menjalankan usahanya serta dapat meningkatkan perkembngan

usahnya.

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

pengaruh pembiayaan warung mikro BSI KC Payakumbuh terhadap

perkembangan usaha mikro, seberapa besar pengaruh pembiayaan warung

mikro terhadap perkembangan usaha dan. Berdasarkan hasil analisis data,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara pembiayaan

warung mikro BSI KC Payakumbuh dengan perkembangan usaha

mikro. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil olahan uji t bahwa tingkat

signifikansi dari pembiayaan warung mikro sebesar 0,000 lebih kecil

dari 0,05 dengan nilai thitung (11,733) > ttabel (1,995)

2. Pembiayaan mikro berpengaruh signifikan terhadap perkembangan

UMKM Nasabah BSI KC Payakumbuh. Dan perkembangan usaha

Nasabah itu terjadi pada peningkatan modal usah peningkatan omset

penjualan, peningkatan pendapatan.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan dalam

penelitian ini, peneliti memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat

untuk diperhatikan sebagai berikut:

1. Untuk pihak bank

Berdasarkan hasil penelitian, variabel pembiayaan mikro

memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan UMKM

107

nasabah, oleh karena itu diharapkan kepada BSI KC Payakumbuh agar

lebih meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada nasabah untuk

membantu nasabah dalam mengembangkan usahanya.

2. Untuk peneliti lanjutan

Bagi peneliti yang selanjutnya, diharapkan dapat meneliti lebih

banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha.

3. Bagi nasabah

Diharapkan kepada para nasabah agar lebih memanfaatkan

pembiayaan yang telah diperoleh untuk mengembangkan usaha yang

dijalankan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, P., & prasetya, D. (2011). Kamus Lengkap Bahasa Indonesiaa. Jakarta:

Arloka.

Amin, K. M. (2007). Prospek Cerah Perbankan Syariah . Jakarta: LeKAS.

Arifin, Z. (2005). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah . Jakarta: Pustaka

Alfabet .

Eddy, S. S. (2008). Marketing Researh. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Fajar, M. (2016). Umkm di Indonesia Perspektif Hukum Eonomi. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Imam, G. (2008). Model Persamaan Structural Konsep dan Aplikasi dengan

Program AMOS Ver.5.0. Semarang: Badan Penerbit Uiversitas

Diponegoro.

Imam, G. (2011). Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang

: Badan Universitas Diponegoro.

Ismaawan, I. (2001). Sukses di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan

Perusahaan Kecil dan Menengah. Jakarta: Gramedia.

Ismail. (20111). Perbankan Syariah . Jakarta: Kencaana Prenada Meddia Group.

J, m. L. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

.

Kasmir. (2007). Dasar-Dasar Perbankan. Jarkarta: Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (22007). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo.

Marsuki. (2006). pemikiran dan strategi memperdayakan sektor ekonomi UMKM

di indonesia. jakarta: mitra wacana dunia.

Muhammad. (2002). Manajemen Pembiayan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP

AMN YKPN.

Muhammad. (2005). Bank Syariah Problem dan Prospek perkembangan di

Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mustafa, I. (2014). Fiqih Mua'amalah dan Konteporer. Lampung: STAIN Jurai

Siwo Metro Lampung.

Nurhadi, & Hadi, U. (2011). Hkum Kontrak dalam Perjanjian Bisnis. Pekanbaru:

Guepedia.

Pratomo, T. S., & Soedjono, A. R. (2002). Ekonomi Skala Kecil Menengah dan

koperasi . Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwanto, A. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Dalam Prespektif Rancangan.

Yogyakarta: Ar Ruz Media.

Raja, O., Jahn, F., & D'ral, V. (2010). Sukses mendirikan dan Mengelola UMKM.

Jakarta: I.A Pres.

Sinambela, L. P. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sinungan, m. (2010). Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiono. (2014). Metode Peneltian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suryabrata, S. (1987). Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Tantri, F. (22010). Pengantar Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo.

Wahid, N. (2019). Multi Akad dalam Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

CV Budi Utama.

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth,

Saudara/i Responden

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Taufik Hidayat

Nim : 3317037

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program studi : S1 Perbankan Syariah

Saya mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Bukittinggi, yang sedang menyusun skripsi program studi perbankan

syariah, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan strata satu,

bersama ini penulis mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner

penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro

Terhadap Perkembangan UMKM (studi kasus BSI KCP Payakumbuh”

Informasi yang saudara/i berikan adalah untuk kepentingan

penelitian penulis dan akan dijaga kerahasiaannya, atas bantuan dan

partisipasi Saudara/i dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan

terimakasih.

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Payakumbuh, 4 September 2021

Hormat Saya,

Taufik Hidayat

NIM: 3317037

A. PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah Terlebih dahulu identitas anda pada kolom yang telah disediakan

2. Dalam satu pernyataan tidak boleh ada jawaban atau tanda centang (√)

lebih dari satu

3. Setiap pernyataan harus dijawab

4. Jawablah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia

5. Lakukan pengisian kuesioner dengan jawaban yang sesuai dengan

pernyataan di lapangan

6. Ada 5 kriteria yang tersedia

7. Skala respon adalah sebagai beriku:

a. SS : Sangat Setuju (5)

b. S : Setuju (4)

c. KS : kurang setuju (3)

d. TS : tidak setuju (2)

e. STS : Sangat tidak setuju (1)

B. IDENTITAS RESPONDEN

Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk

menjawab pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda

centang:

1. Nama :……………………………………….

2. Jenis Kelamin : ☐ Laki-laki ☐Perempuan

3. Usia : ☐ 20-29th

☐30-39th

☐ 40th

keatas

4. Jenis usaha :

C. Daftar Pertanyaan

KUESIONER PENELITIAN

Perkembangan UMKM (Y)

NO

.

PERNYATAAN PENILAIAN

SS S KS TS STS

Modal usaha

1 Sebagian Modal dari usaha saya dari modal

pribadi

2 Modal yang dipergunakan sangat bermanfaat

untuk perkembangan usaha saya

3 Saya dapat menggunakan dana dari modal saya

untuk membeli peralatan agar lebih lengkap

4 Biaya operasional bersumber dari pembiayaan

bank syariah

5 Biaya operasional saya tercukupi dengan

pembiayaan dari BSI KCP Payakumbuh

6 Biaya operasional sebagian bersumber dari orang

terdekat

7 Setelah ada pembiayaan dari pihak ketiga modal

usaha saya bertambah

8 pembiayaan bank lebih berpengaruh dari pada

pihak ketiga (investor)

9 Investasi dari investor dapat membantu

perkembangan usaha nasabah

Pendapatan

10 Setelah menerima pembiayaan dari bank tingkat

pendapatan laba usaha saya meningkat

11 Omset penjualan meningkat karena ada

penambahan modal dari BSI KCP Payakumbuh

12 Dengan keuntungan yang diperoleh dari

pendapatan UMKM membuat nasabah merasa

tercukupi

13 Beban operasional berpengaruh terhadap

pendapatan

14 Setelah mendapat pembiayaan warung mikro dari

BSI KCP Payakumbuh tenaga kerja saya

bertambah

15 Omset penjualan lebih besar dari pada beban

Pembiayaan Warung Mikro (X)

operasional

16 Hutang berpengaruh terhadap pendapatan nasabah

17 Umkm memiliki kemampuan untuk membayar

hutang yang baik

18 Nasabah selalu membayar angsuran pembiayaan

bank tepat waktu

No Keterangan Penilaian

SS S KS TS STS

Proses pembiayaan

1. Pembiayaan Warung mikro BSI KCP Payakumbuh

memiliki ketentuan-ketentuan sederhana dan

mudah

2. Proses permohonan BSI KCP Payakumbuh tidak

rumit

3. Sistem pengajuan permohonan pembiayaan BSI

KCP Payakumbuh mudah di pahami nasabah

4.

Prose pengumpulan data pembiayaan warung

mikro BSI KCP Payakumbuh memiliki ketentuan-

ketentuan sederhana dan mudah

5. Proses pengolahan data pada proses pembiayaan

warung mikro di BSI tidak rumit

6. Koeparifnya karyawan BSI KCP Payakumbuh

dalam mengelola data

7. Adanya sosialisasi BSI KCP Payakumbuh

tentang sistem bank syariah

8. Pembiayaan yang bersifat syariah, membuat

nasabah merasa percaya terhadap proses

pembiayaannya warung mikro yang dilakukan BSI

KCP Payakumbuh

9. Bank BSI KCP Payakumbuh selalu melakukan

evaluasi pembiyaan warung mikro

Kegunaan pembiyaan

10. Bank syariah menjadi pilihan utama

11. Dengan tidak adanya bunga nasabah terhindar dari

riba

12. BSI KCP Payakumbuh selalu memberikan solusi

atas kendala nasabah

13. Sistem bank syariah tidak memberatkan nasabah

14. Produk pembiyaan warung mikro BSI KCP

Payakumbuh memberikan solusi yang sesuai

kepada nasabah

15. BSI KCP Payakumbuh mendukung usaha baru

16. BSI KCP Payakumbuh dapat memenuhi pengajuan

permohonan pembiayaan dari nasabah

17. Modal dari BSI KCP Payakumbuh sangat

membantu modal awal nasabah

18. Dengan pembiayaan dari BSI KCP Payakumbuh

dapat mengembangkan usaha nasabah

HASIL OLAH DATA

1. Jawaban Responden

a. Variabel Pembiayaan Warung Mikro

Res. Pembiayaan Warung Mikro (X) Total

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18

1 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 62

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 81

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 89

5 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37

6 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 36

7 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73

8 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 76

9 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 74

10 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 80

11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 73

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 73

15 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

18 3 3 4 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 4 5 5 3 4 59

19 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71

20 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 80

21 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 70

22 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 74

23 5 4 4 3 1 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 61

24 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 77

25 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 69

26 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 80

27 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 78

28 4 5 4 3 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 69

29 5 4 5 4 3 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 73

30 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 70

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

32 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 77

33 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 67

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

35 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 71

36 2 2 3 2 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 69

37 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 3 75

38 5 4 4 4 5 3 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 5 78

39 5 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 67

40 5 1 4 2 2 3 3 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 62

41 5 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 78

42 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 79

43 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 79

44 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 78

45 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 74

46 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 75

47 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 74

48 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 78

49 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 77

50 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 80

51 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 75

52 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 76

53 4 4 5 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5 76

54 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 78

55 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 78

56 4 4 5 4 5 4 3 3 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 75

57 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 85

58 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 80

59 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 78

60 3 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 5 5 4 3 4 5 70

61 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 84

62 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 79

63 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 3 76

64 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 80

65 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 81

66 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 81

67 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 78

68 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 81

69 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 81

70 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 81

71 3 2 3 2 3 4 5 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 55

b. Variabel Perkembangan UMKM

Res. Perkembangan UMKM (Y) Total

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18

1 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 5 2 4 2 61

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

3 5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 78

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 89

5 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 47

6 1 2 1 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 40

7 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 71

8 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 73

9 4 4 3 4 1 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 68

10 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 79

11 4 4 4 4 3 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 70

12 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 63

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

14 2 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 63

15 5 5 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 73

16 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

17 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56

18 3 5 5 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 4 3 3 4 3 75

19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 70

20 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 82

21 5 4 4 3 4 3 4 5 4 1 4 1 4 3 4 4 4 3 64

22 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 78

23 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 71

24 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 3 4 77

25 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 79

26 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 78

27 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 76

28 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 75

29 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 73

30 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 73

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

32 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 78

33 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 4 4 5 4 3 71

34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

35 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 72

36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

37 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 3 4 4 69

38 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 69

39 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 3 79

40 3 2 4 1 2 2 2 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 51

41 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 79

42 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 74

43 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 74

44 5 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 78

45 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 79

46 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 78

47 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 77

48 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 78

49 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 81

50 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 80

51 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 74

52 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 78

53 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 74

54 3 3 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 74

55 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 72

56 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 76

57 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5 5 74

58 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 87

59 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 80

60 3 4 5 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 3 70

61 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 76

62 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 79

63 4 5 3 4 5 3 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 3 67

64 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 78

65 4 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 77

66 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 78

67 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 80

68 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 78

69 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 80

70 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 81

71 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 57

2. Uji regresi linier sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.246 4.827 3.573 .001

TOTALX .766 .065 .816 11.733 .000

a. Dependent Variable: TOTALY

3. Uji Pra Penelitian

a. Uji Validitas

1) Variabel Pembiayaan Warung Mikro (X)

Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18

TOT

ALX

X1 Pearso

n

Correlat

ion

1 .570

**

.507

**

.570

**

.342

**

.357

**

.298

*

.487

**

.439

**

.463

**

.369

**

.484

**

.529

**

.267

*

.312

**

.399

**

.427

**

.351

**

.654

**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .004 .002 .012 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .024 .008 .001 .000 .003 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X2 Pearso

n

Correlat

ion

.570

**

1 .571

**

.644

**

.452

**

.442

**

.360

**

.380

**

.442

**

.414

**

.494

**

.600

**

.521

**

.430

**

.439

**

.402

**

.447

**

.404

**

.720

**

Sig. (2-

tailed) .000

.000 .000 .000 .000 .002 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X3 Pearso

n

Correlat

ion

.507

**

.571

**

1 .493

**

.354

**

.419

**

.296

*

.385

**

.354

**

.488

**

.559

**

.491

**

.571

**

.571

**

.614

**

.475

**

.479

**

.493

**

.720

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000

.000 .002 .000 .012 .001 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X4 Pearso

n

Correlat

ion

.570

**

.644

**

.493

**

1 .582

**

.522

**

.389

**

.371

**

.495

**

.436

**

.411

**

.588

**

.499

**

.422

**

.318

**

.474

**

.544

**

.489

**

.741

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000

.000 .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X5 Pearso

n

Correlat

ion

.342

**

.452

**

.354

**

.582

**

1 .611

**

.417

**

.371

**

.420

**

.340

**

.342

**

.521

**

.481

**

.398

**

.306

**

.597

**

.482

**

.519

**

.688

**

Sig. (2-

tailed) .004 .000 .002 .000

.000 .000 .001 .000 .004 .004 .000 .000 .001 .009 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X6 Pearso

n

Correlat

ion

.357

**

.442

**

.419

**

.522

**

.611

**

1 .451

**

.440

**

.429

**

.457

**

.484

**

.533

**

.455

**

.471

**

.421

**

.576

**

.377

**

.411

**

.706

**

Sig. (2-

tailed) .002 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X7 Pearso

n

Correlat

ion

.298

*

.360

**

.296

*

.389

**

.417

**

.451

**

1 .351

**

.505

**

.382

**

.434

**

.385

**

.304

*

.397

**

.355

**

.258

*

.293

*

.373

**

.586

**

Sig. (2-

tailed) .012 .002 .012 .001 .000 .000

.003 .000 .001 .000 .001 .010 .001 .002 .030 .013 .001 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X8 Pearso

n

Correlat

ion

.487

**

.380

**

.385

**

.371

**

.371

**

.440

**

.351

**

1 .591

**

.323

**

.555

**

.532

**

.621

**

.527

**

.460

**

.341

**

.464

**

.498

**

.690

**

Sig. (2-

tailed) .000 .001 .001 .001 .001 .000 .003

.000 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X9 Pearso

n

Correlat

ion

.439

**

.442

**

.354

**

.495

**

.420

**

.429

**

.505

**

.591

**

1 .371

**

.524

**

.480

**

.521

**

.540

**

.396

**

.337

**

.479

**

.368

**

.697

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000

.001 .000 .000 .000 .000 .001 .004 .000 .002 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

0

Pearso

n

Correlat

ion

.463

**

.414

**

.488

**

.436

**

.340

**

.457

**

.382

**

.323

**

.371

**

1 .436

**

.452

**

.360

**

.443

**

.467

**

.379

**

.470

**

.474

**

.642

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .004 .000 .001 .006 .001

.000 .000 .002 .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

1

Pearso

n

Correlat

ion

.369

**

.494

**

.559

**

.411

**

.342

**

.484

**

.434

**

.555

**

.524

**

.436

**

1 .557

**

.588

**

.591

**

.520

**

.479

**

.524

**

.418

**

.733

**

Sig. (2-

tailed) .002 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

2

Pearso

n

Correlat

ion

.484

**

.600

**

.491

**

.588

**

.521

**

.533

**

.385

**

.532

**

.480

**

.452

**

.557

**

1 .511

**

.569

**

.485

**

.410

**

.526

**

.510

**

.761

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

3

Pearso

n

Correlat

ion

.529

**

.521

**

.571

**

.499

**

.481

**

.455

**

.304

*

.621

**

.521

**

.360

**

.588

**

.511

**

1 .560

**

.532

**

.542

**

.554

**

.565

**

.773

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .000 .000 .002 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

4

Pearso

n

Correlat

ion

.267

*

.430

**

.571

**

.422

**

.398

**

.471

**

.397

**

.527

**

.540

**

.443

**

.591

**

.569

**

.560

**

1 .576

**

.371

**

.546

**

.503

**

.721

**

Sig. (2-

tailed) .024 .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .001 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

5

Pearso

n

Correlat

ion

.312

**

.439

**

.614

**

.318

**

.306

**

.421

**

.355

**

.460

**

.396

**

.467

**

.520

**

.485

**

.532

**

.576

**

1 .454

**

.504

**

.458

**

.674

**

Sig. (2-

tailed) .008 .000 .000 .007 .009 .000 .002 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

6

Pearso

n

Correlat

ion

.399

**

.402

**

.475

**

.474

**

.597

**

.576

**

.258

*

.341

**

.337

**

.379

**

.479

**

.410

**

.542

**

.371

**

.454

**

1 .428

**

.461

**

.665

**

Sig. (2-

tailed) .001 .001 .000 .000 .000 .000 .030 .004 .004 .001 .000 .000 .000 .001 .000

.000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

7

Pearso

n

Correlat

ion

.427

**

.447

**

.479

**

.544

**

.482

**

.377

**

.293

*

.464

**

.479

**

.470

**

.524

**

.526

**

.554

**

.546

**

.504

**

.428

**

1 .522

**

.714

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .013 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

18

Pearso

n

Correlat

ion

.351

**

.404

**

.493

**

.489

**

.519

**

.411

**

.373

**

.498

**

.368

**

.474

**

.418

**

.510

**

.565

**

.503

**

.458

**

.461

**

.522

**

1 .699

**

Sig. (2-

tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

T

O

T

AL

X

Pearso

n

Correlat

ion

.654

**

.720

**

.720

**

.741

**

.688

**

.706

**

.586

**

.690

**

.697

**

.642

**

.733

**

.761

**

.773

**

.721

**

.674

**

.665

**

.714

**

.699

**

1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

**. Correlation is significant

at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant

at the 0.05 level (2-tailed).

2) Variabel Perkembangan UMKM (Y)

Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17

X11

8

TOT

ALX

X1 Pearso

n

Correlat

ion

1 .570

**

.507

**

.570

**

.342

**

.357

**

.298

*

.487

**

.439

**

.463

**

.369

**

.484

**

.529

**

.267

*

.312

**

.399

**

.427

**

.351

**

.654

**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .004 .002 .012 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .024 .008 .001 .000 .003 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X2 Pearso

n

Correlat

ion

.570

**

1 .571

**

.644

**

.452

**

.442

**

.360

**

.380

**

.442

**

.414

**

.494

**

.600

**

.521

**

.430

**

.439

**

.402

**

.447

**

.404

**

.720

**

Sig. (2-

tailed) .000

.000 .000 .000 .000 .002 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X3 Pearso

n

Correlat

ion

.507

**

.571

**

1 .493

**

.354

**

.419

**

.296

*

.385

**

.354

**

.488

**

.559

**

.491

**

.571

**

.571

**

.614

**

.475

**

.479

**

.493

**

.720

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000

.000 .002 .000 .012 .001 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X4 Pearso

n

Correlat

ion

.570

**

.644

**

.493

**

1 .582

**

.522

**

.389

**

.371

**

.495

**

.436

**

.411

**

.588

**

.499

**

.422

**

.318

**

.474

**

.544

**

.489

**

.741

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000

.000 .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X5 Pearso

n

Correlat

ion

.342

**

.452

**

.354

**

.582

**

1 .611

**

.417

**

.371

**

.420

**

.340

**

.342

**

.521

**

.481

**

.398

**

.306

**

.597

**

.482

**

.519

**

.688

**

Sig. (2-

tailed) .004 .000 .002 .000

.000 .000 .001 .000 .004 .004 .000 .000 .001 .009 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X6 Pearso

n

Correlat

ion

.357

**

.442

**

.419

**

.522

**

.611

**

1 .451

**

.440

**

.429

**

.457

**

.484

**

.533

**

.455

**

.471

**

.421

**

.576

**

.377

**

.411

**

.706

**

Sig. (2-

tailed) .002 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X7 Pearso

n

Correlat

ion

.298

*

.360

**

.296

*

.389

**

.417

**

.451

**

1 .351

**

.505

**

.382

**

.434

**

.385

**

.304

*

.397

**

.355

**

.258

*

.293

*

.373

**

.586

**

Sig. (2-

tailed) .012 .002 .012 .001 .000 .000

.003 .000 .001 .000 .001 .010 .001 .002 .030 .013 .001 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X8 Pearso

n

Correlat

ion

.487

**

.380

**

.385

**

.371

**

.371

**

.440

**

.351

**

1 .591

**

.323

**

.555

**

.532

**

.621

**

.527

**

.460

**

.341

**

.464

**

.498

**

.690

**

Sig. (2-

tailed) .000 .001 .001 .001 .001 .000 .003

.000 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X9 Pearso

n

Correlat

ion

.439

**

.442

**

.354

**

.495

**

.420

**

.429

**

.505

**

.591

**

1 .371

**

.524

**

.480

**

.521

**

.540

**

.396

**

.337

**

.479

**

.368

**

.697

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000

.001 .000 .000 .000 .000 .001 .004 .000 .002 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

0

Pearso

n

Correlat

ion

.463

**

.414

**

.488

**

.436

**

.340

**

.457

**

.382

**

.323

**

.371

**

1 .436

**

.452

**

.360

**

.443

**

.467

**

.379

**

.470

**

.474

**

.642

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .004 .000 .001 .006 .001

.000 .000 .002 .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

1

Pearso

n

Correlat

ion

.369

**

.494

**

.559

**

.411

**

.342

**

.484

**

.434

**

.555

**

.524

**

.436

**

1 .557

**

.588

**

.591

**

.520

**

.479

**

.524

**

.418

**

.733

**

Sig. (2-

tailed) .002 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

2

Pearso

n

Correlat

ion

.484

**

.600

**

.491

**

.588

**

.521

**

.533

**

.385

**

.532

**

.480

**

.452

**

.557

**

1 .511

**

.569

**

.485

**

.410

**

.526

**

.510

**

.761

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

3

Pearso

n

Correlat

ion

.529

**

.521

**

.571

**

.499

**

.481

**

.455

**

.304

*

.621

**

.521

**

.360

**

.588

**

.511

**

1 .560

**

.532

**

.542

**

.554

**

.565

**

.773

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .000 .000 .002 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

4

Pearso

n

Correlat

ion

.267

*

.430

**

.571

**

.422

**

.398

**

.471

**

.397

**

.527

**

.540

**

.443

**

.591

**

.569

**

.560

**

1 .576

**

.371

**

.546

**

.503

**

.721

**

Sig. (2-

tailed) .024 .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .001 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

5

Pearso

n

Correlat

ion

.312

**

.439

**

.614

**

.318

**

.306

**

.421

**

.355

**

.460

**

.396

**

.467

**

.520

**

.485

**

.532

**

.576

**

1 .454

**

.504

**

.458

**

.674

**

Sig. (2-

tailed) .008 .000 .000 .007 .009 .000 .002 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

6

Pearso

n

Correlat

ion

.399

**

.402

**

.475

**

.474

**

.597

**

.576

**

.258

*

.341

**

.337

**

.379

**

.479

**

.410

**

.542

**

.371

**

.454

**

1 .428

**

.461

**

.665

**

Sig. (2-

tailed) .001 .001 .000 .000 .000 .000 .030 .004 .004 .001 .000 .000 .000 .001 .000

.000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

7

Pearso

n

Correlat

ion

.427

**

.447

**

.479

**

.544

**

.482

**

.377

**

.293

*

.464

**

.479

**

.470

**

.524

**

.526

**

.554

**

.546

**

.504

**

.428

**

1 .522

**

.714

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .013 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

X1

18

Pearso

n

Correlat

ion

.351

**

.404

**

.493

**

.489

**

.519

**

.411

**

.373

**

.498

**

.368

**

.474

**

.418

**

.510

**

.565

**

.503

**

.458

**

.461

**

.522

**

1 .699

**

Sig. (2-

tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

T

O

T

AL

X

Pearso

n

Correlat

ion

.654

**

.720

**

.720

**

.741

**

.688

**

.706

**

.586

**

.690

**

.697

**

.642

**

.733

**

.761

**

.773

**

.721

**

.674

**

.665

**

.714

**

.699

**

1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71

**. Correlation is significant

at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant

at the 0.05 level (2-tailed).

b. Uji realibilitas

1) Variabel Pembiayaan Warung Mikro

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.937 18

2) Variabel Perkembangan UMKM

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.917 18

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 71

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 5.17525465

Most Extreme Differences Absolute .089

Positive .089

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .747

Asymp. Sig. (2-tailed) .632

a. Test distribution is Normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.723 3.241 2.383 .020

TOTALX -.054 .044 -.146 -1.229 .223

a. Dependent Variable: RES2

5. Uji Hipotesis

a. Uji F (Uji Simultan)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3740.327 1 3740.327 137.657 .000a

Residual 1874.828 69 27.171

Total 5615.155 70

a. Predictors: (Constant), TOTALX

b. Dependent Variable: TOTALY

b. Uji Derteminasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .816a .666 .661 5.21262 2.320

a. Predictors: (Constant), TOTALX

b. Dependent Variable: TOTALY

c. Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.246 4.827 3.573 .001

TOTALX .766 .065 .816 11.733 .000

a. Dependent Variable: TOTALY

BIODATA PENULIS

Nama/NIM : Taufik hidayat /3317037

Jurusan/Fakultas : S1 Perbankan Syariah/FEBI

Tempat /Tanggal Lahir : Payakumbuh/19 Juli 1998

Kota Asal : Kel. Ompang Tanah Sirah, Kec. Payakumbuh

Utara, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat .

I. Riwayat Pendidikan

1. 2006-2012 SDN 10 Payakumbuh

2. 2012-2014 MTsN Koto Nan Gadang

3. 2014-2017 MAN 2 Payakumbuh

4. 2017-2021 IAIN Bukitinggi

II. Data Keluarga

1. Nama Orang Tua

a. Ayah :Jendrido

b. Ibu : Miswati

2. Pekerjaan Orang Tua

a. Ayah :Penjahit

b. Ibu : Ibu rumah tangga

3. Jumlah Saudara :1

4. Anak ke- :1