analisis pengaruh pembiayaan warung mikro terhadap
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of analisis pengaruh pembiayaan warung mikro terhadap
ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO TERHADAP
PERKEMBANGAN UMKM
(Studi kasus BSI KC Payakumbuh)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi (S1) pada Prodi Perbankan Syariah
Disusun oleh:
Taufik Hidayat 3317037
PROGRAM STUDY S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
1442 H / 2021 M
i
SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Taufik Hidayat
Nim : 3317037
Tempat/Tanggal Lahir : Payakumbuh/19 Juli 1998
Fakultas/Jurusan : FEBI/S1 Perbankan Syariah
Judul Skripsi :Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro
Terhadap Perkembangan UMKM (studi kasus BSI
KC Payakumbuh
Menyatakan dengan sesungguhnya karya ilmiah (skripsi) saya dengan judul di
atas adalah benar asli karya penulis. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa
skripsi ini bukan karya sendiri. Maka penulis bersedia di proses sesuai dengan
hukum yang berlaku dan gelar kesarjanaan penulis dicopot sampai batas waktu
yang ditentukan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Payakumbuh, 27 Oktober 2021
Penulis
Taufik Hidayat
3317.037
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing skripsi atas nama Taufik Hidayat Nim 3317037, dengan judul
“Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro Terhadap Perkembangan
UMKM (studi kasus BSI KC Payakumbuh).’‟, menyatakan bahwa memang
bahwa skripsi yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan ilmiah dan dapat di
setujui untuk diajukan ke sidang munaqasah. Demikian persetujuan ini diberikan
untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Payakumbuh, 27 Oktober 2021
Pembimbing
Dr. Hesi Eka Puteri.,SE,M..Si
NIP. 197409082006042002
iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Skripsi ini yang berjudul “Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung
Mikro Terhadap Perkembangan UMKM (studi kasus BSI KC
Payakumbuh).” Yang disusun oleh Taufik Hidayat, Nim 3317037 telah diuji
dalam sidang munaqasah, jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam IAIN Bukittinggi, pada hari …. Tanggal …. Bulan …. 2020 dan
telah berhasil di pertahankan di hadapan dewan Penguji dan diterima sebagai
salah satu syarat dalam mencapai gelar Serjana Program Strata Satu (S1) pada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah.
Bukittinggi ……….. 2021
TIM PENGUJI
Ketua Sidang Sekretaris
Nama………… Nama…………….
NIP. NIP.
Anggota
Pengiji Utama Penguji Utama
Nama………… Nama……………
NIP. NIP.
Penguji Pendamping
Nama…………….
NIP.
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi
Dr. Iiz Izmuddin. MA
NIP. 197503032001121007
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro Terhadap Perkembangan
UMKM (studi kasus BSI KC Payakumbuh)”.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada sang Nabi
terakhir sejuta umat yakni Baginda Rasulullah SAW serta sahabat serta pengikut-
nya yang senantiasa tetap istiqomah sampai akhir zaman.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
atas segala bantuan, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
1. Ibu Dr. Ridha Ahida selaku Rektor IAIN Bukittinggi
2. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam (IAIN) Bukittinggi.
3. Ibuk Sandra Dewi, SE, MM selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.
4. Ibu Dr. Hesi Eka Puteri, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang slalu
bersedia mengarahkan dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Hj. Zulhelmi, SE., MM, selaku Dosen Pembimbing Akademik .
6. Bapak/Ibu Dosen IAIN Bukittinggi khususnya dosen FEBI yang telah
mendidik dan mengajarkan penulis banyak hal.
7. Untuk seluruh teman seperjungan mahasiswa IAIN Bukittinggi, Jurusan S1
Perbankan Syariah angkatan 2017 khususnya teman-teman kelas PS. A yang
v
slalu memberikan dukungan selama perkuliahan hingga skripsi ini
terselesaikan.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi untuk penelitian
selanjutnya dan berguna bagi masyarakat banyak.
Payakumbuh, 27 Oktober 2021
Penulis
Taufik Hidayat
Nim: 331703
vi
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Analsis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro
Terhadap Perkembangan UMKM (studi kasus BSI KC
Payakumbuh)”.Disusun oleh Taufik Hidayat nim 3317037. Program Studi S1
Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Pembiayaan
Warung Mikro Terhadap Perkembangan UMKM. Penelitian ini tergolong
penelitian kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode acak
sistemasis. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari
membagikan kuesioner. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi linear sederhana, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
Analisis penelitian ini mengunakan SPSS 16, berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa variabel Pembiayaan Warung Mikro secara
simultan berpengaruh terhadap Perkembangan UMKM. Tingkat Signifikansi
Pembiayaan Warung Mikro di BSI KC Payakumbuh adalah 0,000, lebih kecil dari
0,05 dengan thitung (11,7333) > ttabel (1,995), determinan koefisien (R2) dalam
penelitian ini adalah sebesar 0,666 artinya kontribusi dari variabel Pembiayaan
warung mikro (X) adalah 66,6% terhadap perkembangan UMKM (Y), hubungan
ini di kategorikan sangat kuat. Sedangkan sisanya 33,4% lagi dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian yang penulis lakukan. Regresi
linier sederhana persamaan regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah
PUMKM = 17,246 + 0,766 PWM:
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan
dan positif antara pembiayaan warung mikro BSI KC Payakumbuh dengan
pengembangan usaha mikro. dengan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan bagi bank dalam mengevalusi dan mengoptimalkan kinerjanya agar
lebih baik lagi terutama dalam Pembiayaan Warung Mikro. Hasil Penelitian ini
berkontribusi pada peengambilan kebijakan terkait pembiayaan warung mikro.
Kata Kunci : Pembiayaann Warung Mikro, Perkembangan UMKM
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN TIM PENGUJI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
C. Batasan Masalah................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................................... 7
F. Penjelasan Judul ................................................................................... 10
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan Warung Mikro ................................................................. 11
1. Pengertian Pembiayaan Warung Mikro ........................................ 11
2. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan ..................................................... 14
3. Unsur-unsur Pembiyaan ................................................................. 16
4. Jenis-jenis Pembiayaan .................................................................. 18
5. Akad dalam Pembiayaan ................................................................ 21
6. Penilaian Pemberian Pembiayaan .................................................. 24
7. Pembiayaan Mikro dengan Akad Murabahah ............................... 25
B. Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) .................... 30
1. Pengertian Perkembangan UMKM ................................................ 30
2. Karakteristik UMKM ..................................................................... 30
3. Keunggulan dan Kelamahan UMKM ............................................ 38
4. Strategi Pengembangan Usaha ....................................................... 40
5. Usaha dalam Islam ......................................................................... 44
C. Peranan Bank Syariah Terhadap Perkembangan UMKM ................... 45
D. Kajian Terdahulu .................................................................................. 47
E. Kerangka Teori..................................................................................... 50
F. Hipotesis ............................................................................................... 51
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 52
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 52
C. Jenis dan Sumber data .......................................................................... 52
D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 53
E. Defenisi Operasional Variabel ............................................................. 55
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 56
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 57
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 59
I. Pengujian Model .................................................................................. 60
viii
1. Uji Pra penelitian............................................................................ 60
a. Uji Validitas ............................................................................. 60
b. Uji Realibilitas ......................................................................... 61
2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 61
a. Uji Normalitas .......................................................................... 61
b. Uji Heterokedastisitas .............................................................. 62
3. Uji Hipotesis .................................................................................. 63
a. Uji F (Stimulan) ....................................................................... 63
b. Uji t (Uji Parsial) ...................................................................... 63
c. Uji Derteminasi (R2) ................................................................ 64
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum BSI KC Payakumbuh ............................................. 66
B. Hasil Analisis Data ............................................................................... 75
C. Hasil Penelitian .................................................................................... 91
1. Uji Pra Penelitian ........................................................................... 91
a. Uji Validitas ............................................................................. 91
b. Uji Realibilitas ......................................................................... 92
2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 93
a. Uji Normalitas .......................................................................... 93
b. Uji Heterokedastisitas .............................................................. 95
3. Uji Hipotesis .................................................................................. 96
a. Uji F (Uji Stimulan) ................................................................. 96
b. Uji t (Uji Parsial) ...................................................................... 97
c. Koefisien Derteminasi (Uji R2) ............................................... 98
D. Analisis Temuan................................................................................... 99
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 106
B. Saran ..................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah nasabah pembiayaan warung mikro BSI KC Payakumbuh
Tahun 2016-2020 ..................................................................... 5
Tabel 2.1 Kriteri UMKM ......................................................................... 37
Tabel 3.1 Devenisi operasional variabel .................................................. 55
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen penelitian .................................................. 56
Tabel 3.3 skala likert ................................................................................ 57
Tabel 4.1 Klasifikasi berdasarkan jenis kelamin...................................... 79
Tabel 4.2 Klasifikasi berdasar umur ........................................................ 80
Tabel 4.3 Kalsifikasi berdasarkan usaha .................................................. 81
Tabel 4.4 Skor angket untuk variabel y ................................................... 82
Tabel 4.5 Skor angket untuk variabel x ................................................... 88
Tabel 4.6 Hasil uji regresi linier sederhana .............................................. 90
Tabel 4.7 Hasil uji validitas ..................................................................... 91
Tabel 4.8 Hasil uji realibilitas varibel X pembiayaan mikro ................... 92
Tabel 4.9 Hasil uji realibilitas varibel Y perkembangan UMKM ............ 92
Tabel 4.10 Hasil Keputusan uji realibilitas ................................................ 93
Tabel 4.11 Hasil uji normalitas .................................................................. 93
Tabel 4.12 Hasil uji heteroskedastisitas ..................................................... 95
Tabel 4.13 Hasil uji F ................................................................................. 96
Tabel 4.14 Hasil Uji t (parsial) ................................................................... 97
Tabel 4.15 Hasil uji koefisien derteminasi ................................................. 98
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Murabahah .............................................. 28
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................... 53
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BSI KC Payakumbuh .............................. 73
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ....................................................................................................... 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri perbankan sangat berpotensi untuk
mendukung UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia. Salah satu
penyebab cukup besarnya presentase pembiyaan Bank Syariah terhadap
UMKM diduga karena lembaga ini lebih mengutamakan kelayakan usaha
ketimbang nilai agunan, sementara ini agunan untuk sebagian besar
merupakan penghambat UKM (Usaha Kecil Menengah) untuk megakses
kepada perbankan konvensional nilai yang sesungguhnya merupakan
calon nasabah yang potensial bagi bank syariah. Dengan demikian
penguatan dan peluasan jaringan Bank Syariah kiranya akan dapat
meningkatkan akses UKM terhadap pembiayaan.1
Pembiayaan Mikro Syariah menjelaskan mengenai lemahnya posisi
tawar ekonomi umat islam di indonesia dan ketidak mampuan untuk
memanfaatkan potensi ekonomi yang ada, telah menyebabkan posisi umat
islam sengat lemah, dan seringkali menjadi kambing hitam serta
terpinggirkan dalam proses pembangunan. Membangun sumberdaya
ekonomi adalah sebuah keharusan, sebagai upaya untuk merancang masa
depan perekonomian umat. Fakta menunjukkan bahwa hampir 90% pelaku
usaha ekonomi berskala kecil adalah umat islam. Namun ironisnya, dari
keselurahan ekomi mikro yang ada, dapat dikatakan umat islam masih
1 Marsuki, pemikiran dan strategi memperdayakan sektor ekonomi UMKM di Indoneis a,
2
belum memiliki institusi yang kuat, mapan, dan bebas dari intervensi pihak
manapun.2
Perbankan selalu dituntut untuk lebih peduli terhdap UMKM
sebagai pasar potensial dalam penyaluran krditnya. Di lain pihak
perbankan sendiri masih menghadapi sejumlah pesoalan yang juga harus
diselesaikan berbagai kebijakan dan peraturan telah dikeluarkan
pemerintah agar perbankan lebih berorientasi kepda usaha mikro, kecil dan
menegah (UMKM). Program-program pengembangan UMKM seperti
penyedian likuiditas, keharusan memiliki portfolio kredit usaha kecil
(KUK) sebesar 25 persen, serta pencantuman komponen KUK dalam
laporan keuangan, merupakan salah satu bukti pentingnya kepedulian bank
terhadap UMKM.
Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang
tangguh dalam mengahadapi gejolak. Sejak terjadinya krisis moneter yang
di ikuti oleh krisis ekonomi dan berbagai krisi lainnya, ditemukan suatu
kenyataan bahwa ketahanan perekonomian sesungguhnya ditopang oleh
UMKM. Oleh karena itu upaya untuk terus memperdayakan UMKM
merupakan tantangan yang harus selalu ditingkatkan, termasuk dukungan
pembiayaan melalui perbankan.
Walaupun menempati fondasi struktur ekonomi Indonesia dan
menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi, tetapi dukungan modal
yang diterima UMKM masih minimal. Dengan keadaan seperti itu,
bantuan berupa keuangan teknologi dan manajemen untuk pembangunan
2 K.H Ma‟ruf Amin, Prospek Cerah Perbankan Syariah, Cet. 1, (Jakarta: LeKAS, 2007),
hal. 134
3
kemampuan institusi sangan mereka butuhkan , satu hal yang sulit ditemui
saat ini, pada UMKM.
UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukakan oleh perorangan atau badan usaha disemua sektor ekonomi.3
Kemampuan UMKM untuk survive dengan surabaya pribadi inilah
membuat banyak kalangan merasa bahwa optimis bahwa UMKM di masa
sekarang dan di masa depan merupakan tonggak penyelamat ekonomi
nasional. Lingkungan kelembagaan yang memperdayakan, di mata terlibat
lembaga yang di percaya golongan miskin, yang dapat diandalkan jsa-
jasanya dalam hal bentuk, isi dan syarat-syarat pelayanan yang jelas dan
mengandung pengakuan akan hak-hak golgan yang dibantu itu dari segi
moral di mana perorganisasian program mengelar mekanisme yang
terjangkau golongan yang dilayani. Maka lembaga yang diharapkan
memiliki komitmen moral untuk membantu peningkatan taraf ekonomi
rakyat adalah lembaga keuangan yang berbasi syariah.4
Perkembangan ekonmi islam juga telah membuktikan bagaimana
ekonomi yang seharusnya di kelola oleh masyarakat maupun pemerintah
diberbagai belahan dunia menerapkan sistem yang dapat memberikan
manfaat bagi semua golongan masyarakat. Pemerintah menempatkan
peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia sebagai proritas utama dalam
pembangunan nasional, dilakukan dengan mengembangkan perekonomian
rakyat yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang
3 Mukti Fajar, Umkm di Indonesia Perspekti Hukum Ekonomi, (yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2016), hal. 112 4 Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal. 113-114
4
berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja yang memadai, mendorong
meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mengurangi kemiskinan.
Mengingat peran yang mungkin bisa dicapai UMKM, pemerintah
menyadari secara penuh bahwa kebijakan yang mendukung UMKM,
khususnya kebijakan pada sektor jasa keuangan, akan mampu
menciptakan kondisi UMKM di Indonesia yang sehat dan kuat. Sehingga
melalui pihak lembaga keuangan, terutama yang memfokuskan bisnisnya
pada pasar UMKM, dilakukan langkah-langkah proaktif dalam membantu
masyarakat mempermudah akses terhadap lembaga keuangan guna
memaksimalkan peran UMKM dalam membantu peningkatan
perekonomian, seperti dengan mewajibkan setiap bank umum memberikan
kredit atau pembiayaan UMKM dengan ditetapkan paling rendah 20%
yang dihitung berdasarkan rasio kredit atau pembiayaan UMKM terhadap
total kredit atau pembiayaan.
Berdasarkan landasan hukum pembiayaan melalui warung mikro
didasarkan pada surat edaran pembiayaan Nomor 11/09/PEM tanggal 13
februari 2009 , pembiayaan warung mikro adalah pembiayaan bank
kepada nasabah atau calon nasabah perorangan atau badan usaha untuk
membiayaai kebutahan usahanya melalui pembiayaan modal kerja dan
pembiayaan investasi dengan maksimal limit sampai dengan Rp.
200.000.000 (dua ratus juta rupiah).5
Berikut ini merupakan data jumlah nasabah pembiayaan warung
mikro pada BSI KCP Payakumbuh
5 Francis Tantri, pengantar Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2010), hlm.57
5
Tabel 1.1
Jumlah Nasabah Pembiayaan Warung Mikro BSI KC Payakumbuh
Tahun 2016-2020
No Tahun Jumlah nasabah naik/turun
Ʃ %
1 2016 140 - -
2 2017 186 46 32,85%
3 2018 250 64 25,6%
4 2019 267 17 6,8%
5 2020 239 -28 -10,48%
Sumber : Hasil wawancara pegawai BSI KC Payakumbuh Silvia, Staf
Marketing.
Dari tabel 1.1 kita dapat melihat bahwa dari tahun 2016 sampai
dengan 2019 terjadi kenaikan nasabah dalam penggunaan jasa bank
khususnya pembiayaan warung mikro. Dan pada tahun 2020 terjadi
fluktuasi yang menyebabkan penurunan jumlah nasabah menjadi 239
karena disebabkan adanya pendemi Covid 19 yang tidak memungkinkan
melakukan pembiayaan mikro di Bank BSI KC Payakumbuh. Setiap usaha
pasti mngelami kenaikan maupun penurunan omset dan pendapatan,
begitupun usaha yang dilakuakan oleh nasabah BSI KC Payakumbuh.
Meskipun begitu nasabah masih ada yang belum menggunakan dana
tersebut semestinya.
Meskipun setiap tahunnya UMKM mengalami kenaikan yang
dapat kita lihat pada tabel 1.1 yang artinya UMKM memiliki potensi yang
besar, namun masih banya permasalahan yang dihadapi UMKM. Adapun
masalah yang sering dihadapi para pelaku UMKM yaitu keterbatasan
modal kerja maupun investasi yang membuat pelaku UMKM sulit untuk
6
mengembangankan usahanya, selain itu adanya kesulitan dalam
pemasaran, distribusi, akses informasi mengenai peluang pasar dan
lainnya. Kurangnya jumlah pembiayaan terhadap UMKM ini tentunya
sangat mempengaruhi tingkat pendapatan yang diperoleh UMKM tersebut,
sehingga hal ini menyebabkan ruang gerak dari UMKM tersebut
mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.
Tetapi menurut survey awal (wawancara singkat) yang dilakukan,
yang sering terjadi adalah tidak semua usaha yang diberikan pembiayaan
mikro dapat menjalankan usahanaya dengan baik, ada beberapa faktor
diantaranya dana dari pembiayaan tersebut tidak digunakan sesuai dengan
tujuan nya atau semestinya, fluktuasi harga, serta seperti saat ini dimasa
pandemi COVID-19 , yang membuat pelaku usaha tersebut berbuat curang
dengan mengalokasikan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan
pribadinya.6 Masalah lainnya ada pada keterlamabatan dalam membayaran
angsuran tiap bulan oleh nasabah karena adanya kendala dalam hal jual
beli dalam melakukan usaha nasabah.
Penelitian ini melihat sejauh mana BSI di payakumbuh dapat
berperan sebagai saluran atau perpanjang tangan pemerintah dalam
menumbuh kembangkan pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) dalam mengatasi masalah pembiayaan serta permodalan usaha
UMKM milik rakyat golongan ekonomi lemah agar usaha tersebut dapat
semakin bertumbuh. Semakin kuat dalam mengahdapi tantangan pasar
yang lebih luas dari sebelumnya dan masyarakat yang mendapatkan
6 Wawancara penulis dengan Silvia, Staff Marketing BSI KCP Payakumbuh, pada hari
Senin, 5 Juli 2021, Pukul 14.00
7
pembiayan bisa mengalokasikan dana tersebut semestinya. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis
Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro terhadap
PerkembanganUMKM (studi kasus di BSI KC Payakumbuh)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masih kurangnya modal nasabah dalam pembiayaan UMKM dalam
pengembangan usahanya
2. Masih adanya para pelaku usaha yang menggunakan dana tersebut
untuk kepentingan pribadi
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas,
maka penelitian ini dibatasi pada analisis pengaruh pembiayaan warung
mikro terhadap perkembangan UMKM. Studi ini dilaksanakan pada kasus
di pilih yaitu di Bank Syariah Indonesia KC Payakumbuh.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, berikut adalah rumusan msalah
dalam penelitian ini.
1. Seberapa besar Pengaruh Proses Pembiayaan Warung Mikro Syariah
Terhadap Perkembangan UMKM di Payakumbuh?
2. Seberapa besar fungsi atau kegunaan Pembiayaan Warung Mikro
Syariah Terhadap Perkembangan UMKM di Payakumbuh?
8
3. Seberapa besar pengaruh proses pembiayaan dan fungsi atau kegunaan
Pembiayaan Warung Mikro terhadap Perkembangan UMKM di
Payakumbuh?
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
a. untuk mengetahui Pengaruh Proses Pembiayaan Warung Mikro
Syariah Terhadap Perkembangan UMKM di Payakumbuh
b. untuk mengetahui fungsi atau kegunaan Pembiayaan Warung
Mikro Syariah Terhadap Perkembangan UMKM di Payakumbuh
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Secara akademis, penelitian ini bermanfaat untuk memenuhi salah
satu syarat mencapai gelar sarjana Ekonomi dan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam jurusan S1 Perbankan Syariah Institut Agama
Islam (IAIN) bukittinggi.
b. Secara teoritis, penelitan ini bermanfaat untuk memperluas
penelitian dibidang pengaruh pembiayaan warung mikro Syariah
terhadap perkembangan UMKM.
c. Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan bisa sebagai
masukan bagi lembaga keuangan syariah yang menjadi objek
penelitian.
F. Penjelasan Judul
9
Untuk mengatasi kesalah pahaman dari judul yang akan diteliti,
peneliti memberi penjelasan judul dari proposal penelitian:
Analisis : penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan atau
perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
(sebab-sebab masalah), duduk perkaranya dan sebagainya.7
Pengaruh : pengaruh menurut kamus besar bahasa indonesia adalah
daya yang adalah sesuatu yang ikut membentuk watak.
Kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh
merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari
sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa
yang ada disekitarnya.8
Pembiayaan : aktivitas Bank Syariah dalam menyalurkan dana kepada
pihak lain selain bank berdasarkan prisip syariah.9
Warung mikro : pembiayaan Bank kepada nasabah atau calon nasabah
perorangan badan usaha untuk membiayai kebutuhan
usahanya melalui pembaiayaan modal kerja atau
pembiayaan investasi.10
Perkembangan: istilah teknis yang biasa digunakan
UMKM : salah satu pelaku usaha yang memiliki peran penting
namun kadang dianggap terlupakan dalam keijakan
7 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta,2014), hal. 428
8 Pius Abdillah dan Danu Prasetya, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Arloka
), h. 256 9 Ismail, Perbakan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal. 105
10 Nurhadi, Ustadz Hadi, Hukum Kontrak dalam Perjanjian Bisnis, (Pekanbaru:
Guepedia, 2019), hal. 52
10
indonesia. Pada umumnya usaha ini erat berkaitan dengan
kategori masyarakat kelas menengah kebawah.11
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat mengambil
kesimpulanatas judul yang penulis teliti adalah menyelidiki daya yang ada
atau timbul dari aktivitas Bank Syariah dalam menyalurkan dana kepada
nasabah pembiayan modal kerja atau pembiayaan investasi dalam upaya
peningkatan kegiatan usaha masyarakat kelas mengengah ke bawah.
11
Oskar Raja, Ferdy Jahn dan Vincent D‟ral, Kiat Sukses Mendirikan dan Mengelola
UMKM, (Jakarta: I.A Pres, 2010), hal. 1
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan Warung mikro
1. Pengertian Pembiayaan Warung Mikro
Defenisi tentang pembiayaan yaitu pendanaan yang diberikan oleh
suatu pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan.12
menurut undang-undang Perbakan Syariah No.21
Tahun 2008 tentang perbankan syariah, pembiayaan adalah penyediaan
dan atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:
a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah musyarakah.
b. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah atau sewa beli
dalam bentuk ijarah mutahiya bittamlik.
c. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh
d. Transaksi sewwa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk
transaksi multi jasa.13
Pembiayaan artinnya kepercayaan (trust) berarti lembaga
pembiayaan selaku sahibul mal menaruh kepercayaan kepada
seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Pembiayaan
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang
atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
12
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP. AMN YKPN,
2002) hal. 17 13
UU No.21 Tahun 2008 sebagai revisi UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
Syariah Pasal 1 ayat 25
12
atau bagi hasil. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil,
jujur serata harus disertai dengan ikatan dam syarat-syarat yang jelas
dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Menurut Dwi Suwikyo, pembiayaan adalah penyediaan dana dan
atau tagihan berdasarkan akad muḍhārabah dan musyārakah dan atau
pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil. Apabila seseorang
memperoleh pembiayaan maka mereka memperoleh kepercayaan,
sedangkan bagi pihak yang memberikan pembiayaan (pihak bank)
maka mereka memberikan kepercayaan pada seseorang bahwa uang itu
akan kembali.
Pembiayaan juga dapat diartikan sebagai hak untuk menerima
pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu
yang diminta atau pada waktu yang akan datang karena penyerahan
barang-barang yang dilakukan pada masa sekarang.14
Sedangkan Pembiayaan Mikro adalah pembiayaan bersifat
produktif kepada nasabah/calon perorangan/badan usaha dengan limit
s.d Rp100 juta. Termasuk dalam segmen mikro adalah pembiayaan
dengan tujuan multiguna kepada nasabah perorangan dengan limit
sampai dengan Rp50 juta yang disalurkan melalui Warung Mikro.
a. Golbertap (Multiguna)
Pembiayaan yang ditujukan kepada seseorang dan badan usaha
untuk memenuhi kebutuhan dengan plafon pembiayaan mulai dari
Rp2. 000.000 s.d. Rp50.000.000.
14
Imam Mustafa, Fiqih Mua‟malah Konteporer, (Lampung: STAIN Jurai Siwo Metro
Lampung, 2014), hal.57
13
1) Tunas: plafon pembiayaan Rp2.000.000 s.d. Rp10.000.000,
margin (berdasarkan jenis produk) 36% dengan jangka waktu
maksimal 36 bulan.
2) Madya: plafon pembiayaan Rp11.000.000 s.d. Rp50.000.000,
margin (berdasarkan jenis produk) 32% dengan jangka waktu
maksimal 36 bulan.
3) Utama: plafon pembiayaan Rp51.000.000 s.d. Rp100.000.000,
margin (berdasarkan jenis produk) 28% dengan jangka waktu
maksimal 48 bulan.
b. Non-Golbertap (Produktif) Pembiayaan bsm yang ditujuan kepada
seseorang dan badan usaha untuk memenuhi kebutuhan produktif
dengan plafon pembiayaan mulai dari Rp2.000.000 s.d.
Rp100.000.000.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang usaha
mikro, kecil dan menengah adalah sebagai berikut:
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.
b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha, menengah ataupun usaha besar yang
14
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan aanak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung atau
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-undang ini.
2. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan
Secara umum tujuan pembiayaan dibagi menjadi dua kelompok
yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat makro dan tujuan pembiayaan
untuk tingkat mikro. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk:
a. Peningkatan ekonomi umat.
b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha.
c. Meningakatan produktivitas.
d. Membuka lapangan kerja baru.
e. Terjadi distribusi pendapatan.
Adapun dalam tingkat mikro pembiayaan bertujuan untuk15
:
a. Upaya memaksimalkan laba artinya setiap usaha yang dibuka
memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha. Setiap
pengusaha menginginkan mampu mencapai laba maksimal. Untuk
15
Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank Edisi Kedua, (Jakarta: Bumi Aksara),
hal. 19
15
dapat menghasilkan. Laba maksimal maka mereka perlu dana yang
cukup.
b. Upaya meminimalkan risiko artinya usaha yang dilakukan agar
mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus
mampu meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Risiko
kekurangan modal usaha dapat diperoleh melalui tindakan
pembiayaan.
c. Pendayagunaan sumber ekonomi artinya sumber daya ekonomi
dapat dikembalikan dengan melakukan mixing antara sumber daya
alam dengan sumber daya manusia serta sumber daya modal. Jika
sumber daya alam dan dan sumber daya manusianya dan sumber
modalnya tidak ada, maka diperlukan pembiayaan pada dasarnya
dapat meningkatkan daya guna sumbersumber daya ekonomi.
d. Penyaluran kelebihan dana artinya dalam kehidupan masyarakat
ada pihak yang memiliki kelebihan sementara ada yang lain ada
pihak yang kekurangan. Dalam kaitannya dengan masalah dana,
maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam
penyeimbangan dan penyaluran kelebihan dana dari pihak yang
kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan(minus) dana.
secara garis besar fungsi pembiayaan di dalam perekonomian,
perdagangan, dan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Pembiayaan dapat meningkakan daya guna dari modal atau uang.
b. Pembiayaan meningkatkan daya guna suatu barang.
c. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
16
d. Menimbulkan gairah ber-usaha masyarakat.
e. Pembiayaan sebagai alat stabilitas ekonomi.
f. Pembiayaan sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan
nasional
Fungsi utama dari pembiayaan pada dasarnya adalah pemenuhan
jasa untuk melayani kebutuhan masyarakatdalam rangaka mendorong
dan melancarkan perdagangan, mendorong pertumbuhan produksi,
jasa-jasa yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkakan taraf hidup
manusia. Selai itu suatu pembiayaan mencapai fungsinya apabila
secara sosial ekonomis, baik bagi debitur, kreditur, maupun
masyarakat membawa pengaruh pada tahapanyang lebih baik.
Maksudnya, baik bagi pihak debitur dan kreditur mendapatkan
kemajuan. Kemajuan tersebut tergambarkan apabila mereka
memperoleh keuntungan, mengalami peningkatan kesejagteraan, dan
masyarakat pun atau negara mengalami suatu penambahan
daripenerima pajak, serta kemajuan ekonomi, baik bersifat mikro
maupun makro.16
3. Unsur-Unsur Pembiayaan
Pembiayaan pada dasarnya diberikan atas dasar kepercayaan.
Halini berarti prestasi yang diberikan harus benar-benar diyakini dan
dikembalikan oleh penerima pembiayaan sesuai dengan syarat-syarat
16 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), hlm. 94
17
dan waktu yang telah disepakati. Berdasarkan hal tersebut, adapun
unsur-unsur pembiayaan adalah:
a. Adanya pemberian dan penerima pembiayaan.
b. Adanya unsur kepercayaan antara kedua belah pihak.
c. Adanya persetujuan atau kesepakatan antara kedua belahpihak.
d. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi
e. pembiayaan kepada penerima pembiayaan.
f. Adanya jangka waktu
g. Adanya unsur risiko yang akan ditanggung oleh kedua belah pihak.
Menurut kasmir, ada beberapa unsur-unsur pembiayaan yang
terkandung dalam pembiayaan dalam pemberian suatu fasilitas
pembiayaan adalah:
a. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberian pembiayaan, bahwa
pembiayaan yang diberikan berupa uang, barang atau jasa akan
benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang.
Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumya sudah
dilakukan penelitian tentang nasabah baik secara intern maupun
dari eksetern mengenai kondisi masa lalu dan sekarang terhadap
nasabah pemohon pembiayaan.
b. Kesepakatan
Kesepakatan dituangkan dalam perjanjian dimana masing-
masing pihak menandatangai hak dan kewajibannya masing-
masing.
18
c. Jangka waktu
Setiap pembiayaan yang diberikan memiliki jangka waktu
tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian
pembiayaan yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa
berbentuk jangka pendek, jangka mengah dan jangka panjang.
d. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan
menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya pembiayaan
tersebut.Semakin panjang suatu pembiayaan semakin besar pula
resikonya dan begitu pula sebaliknya. Resiko ini menjadi
tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah maupun
resiko yang tidak disengaja oleh nasabah.
e. Balas jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu pembiayaan atau
jasa tersebut yang akan kita kenal dengan nama bagi hasil. Balas
jasa dalam bentuk bagi hasil dan biaya administrasi pembiayaan ini
merupakan keuntungan bank.
4. Jenis-Jenis Pembiayaan
Pembiayaan yang diberikan bank umum dan bank perkreditan
rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum
jenis-jenis pembiayaan dapat dilihat dari berbagai jenis segi antara
lain:
a. Dilihat dari segi kegunaan
19
1) pembiayaan investasi, digunakan untuk keperluan perluasan
usaha atau membangun proyek untuk keperluan rahabilitas.
2) Pembiayaan modal kerja, digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam opersionalnya.
b. Dilihat dari segi tujuan pembiayaan
1) Pembiayaan produktif, pembiayaan yang digunakan untuk
peningkatan usaha atau investasi. Kredit inidiberikan untuk
menghasilkan barang atau jasa.
2) Pembiayaan konsumtif, pembiayaan digunakan untuk
dikonsumsi secara pribadi. Dalam pembiayaan ini tidak ada
penambahan barang atau jasa yang dihasilkan, karena memang
untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.
3) Pembiayaan perdagangan, pembiayaan yang digunakan untuk
perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang
dagangantersebut.
c. Dilihat dari segi jangka waktu
1) Pembiayaan jangka pendek, merupakan pembiayaan yang
memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1
tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
2) Pembiayaan jangka menengah, jangka waktu pembiayaannya
berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk
investasi.
20
3) Pembiayaan jangka panjang, merupakan pembiayaan yang
masa pengembaliannya paling panjang. Pembiayaan jangka
panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun.
d. Dilihat dari segi jaminan
Dilihat dari segi jaminan pembiayaan terdiri dari:
1) Pembiayaan dengan jaminan,pembiayaan yang diberikan
dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang
berwujud atau tidak berwujud atu jaminan orang. Artinya
setiap pembiayaan yang dikeluarkan akan dilindungi senilai
jaminan yang diberikan si calon debitur.
2) Pembiayaan tanpa jaminan, merupakan pembiayaan yang
diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
Pembiayaan jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha
dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur
selama ini.
e. Dilihat dari segi sektor usaha
Dilihat dari sektor usaha pembiayaan terdiri dari:
1) Pembiayaan pertanian, merupakan pembiayaan yang dibiayai
untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat.
2) Pembiayaan peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek
misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau
sapi.
3) Pembiayaan industri, yaitu pembiayaan untuk membiayai
industri kecil, menengah atau besar.
21
4) Pembiayaan pertambangan, jenis usaha tambang yang
dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang
emas, minyak atau timah.
5) Pembiayaan pendidikan, merupakan pembiayaan yang
diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan
atau dapat pula berupa pembiayaan untuk para mahasiswa.
6) Pembiayaan profesi, diberikan kepada para profesional seperti
dosen, dokter atau pengacara.
7) Pembiayaan perumahan, yaitu pembiayaan untuk membiayai
pembangunan atau pembelian perumahan.17
5. Akad-Akad dalam Pembiayaan
a. Mudharabah
1) Pengertian
Suatu perjanjian pembiayaan antara bank dan nasabah,
dimana menyediakan 100% pembiayaan bagi usaha tertentu
dari nasabah, sedangkan nasabah mengelola usaha tersebut
tanpa campur tangan bank. Dalam akad mudharabah bank
mempunyai hak untuk mengajukan usul dan melakukan
pengawasan atas penyediaan dana.
2) Rukun dan syarat
Rukun akad syarat mudharabah:
a) Pemodal dan pengelola dengan syarat merupakan orang
yang cakap hukum.
17
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 93
22
b) Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya.
c) Nisbah keuntungan
d) Shigat dan akad harus diucapkan oleh kedua belah pihak
guna menunjukan kemauan mereka untuk
menyempurnakan kontrak.
b. Musyarakah
1) Pengetian
Musyarakah adalah suatu perjanjian usaha antara dua atau
beberapa pemilik modal untuk menyatakan modalnya pada
suatu proyek dimana masing-masing pihak mempunyai hak
untuk ikut, serta mewakilkan atau menggugurkan haknya
dalam proyek.
2) Rukun dan syarat
Rukun dan syarat akad musyarakah adalah:
a) Pemodal dan pengelola merupakan orang yang cakap
hukum
b) Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya.
c) Nisbah keuntangan
d) Shigat dan akad harus di ucapkan oleh kedua belah pihak
guna menunjukan kemauan meraka untuk
menyempurnakan kontrak.
c. Murabahah
1) Pengertian
23
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang telah
disepakati oleh penjual dan pembeli. Sedangkan pembiayaan
murabahah yaitu suatu perjanjian dimana bank membiayai
barang yang diperlukan nasabah dengan sistem pembayaran di
tangguhkan.
2) Syarat-syarat dan rukun
Syarat dan rukun akad murabahah adalah:
a) Sahibul mal dan mudharib syaratnya berwenang secara
hukum dan rela.
b) Barang syaratnya ada secar fisik, memiliki kepemilikan
yang jelas, bukan barang haram.
d. Ijarah
1) Pengertian
Akad antara bank dengan nasabah untuk menyewa suatu
barang atau objek milik bank dan bank mendapatkan imbalan
jasa barang yang disewa, dan diakhiri dengan pembelian objek
sewa oleh nasbah
2) Rukun dan syarat
Rukun dan syarat akad ijarah adalah:
a) Ijab dan qobul harus jelas
b) Pihak pemberi sewa dan penyewa
24
c) Objek kontrak yang terdiri dari pembayaran dari
penggunaan aset.18
6. Penilaian Pemberian Pembiayaan
Ada beberapa syarat penilaian pembiayaan yang sering dilakukan,
diantaranya dengan analisis 6C yaitu:19
a. Character
Adalah keadaan watak/sifat dari customer, baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaannya
adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan customer
untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan dengan perjanjian
yang telah ditetapkan.
b. Capital
Adalah jumlah modal dana/modal sendiri yang dimiliki
oleh calon nasabah, semakin besar modal sendiri dalam
perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah
menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin
memberikan pembiayaan.
c. Capacity
Adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam
menjalankan usahanya guna memperoleh laba ynag diharapkan.
d. Collateral
18
Nur Wahid, Multi Akad dalam Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2019) hal. 10
19 Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management: Teori
Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008) hal.348
25
Adalah barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan
terhadap pembiayaan yang diterimanya.
e. Condition of economy
Adalah situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi dan
budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian yang
kemungkinan pada suatu saat mempengaruhi kelancaran
perusahaan calon nasabah.
f. Constraint
Adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan
suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu.
7. Pembiayaan Mikro dengan Akad Murabahah
Pembiayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini tergolong
pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan modal kerja atau investasi
untuk memenuhi kebutuhan produksi dan peningkatan usaha. Adapun
pengertian pembiayaan usaha mikro kecil menengah adalah suatu
kegiatan pembiayaan usaha berupa penghimpunan dana yang
dipinjamkan bagi usaha mikro (kecil) yaitu masyarakat menengah ke
bawah yang mempunyai penghasilan di bawah rata-rata.
Kata al-Murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu
yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan). Sedangkan dalam
definisi para ulama terdahulu adalah jual-beli dengan modal ditambah
keuntungan yang diketahui. Murabahah adalah penjanjian jual-beli
antara bank dengan nasabah. Bank syariah membeli barang yang
diperlukan nasabah kemuadian menjualnya kepada nasabah yang
26
bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin
keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.
Murabahah, dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti penjualan.
Satu hal yang membedakannya dengan cara penjualan yang lain adalah
bahwa penjual dalam murabahah secara jelas memberi tahu kepada
pembeli berapa nilai pokok barang tersebut dan beberapa besar
keuntungan yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan
tersebut bisa berupa lump sum atau berdasarkan persentase.20
a. Landasan syariah
Landasan syariah dari dari akad murabahah yaitu terdapat
dalam surat Al-baqarah:275 dan An-nisa:29
1) Al-baqarah:275
... . ...
artinya: “…Dan padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba … “ (Al-Baqarah (2) : 275).
2) An-nisa : 29
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu …” (An-Nisa (4) : 29).
20 Nurul Ichsan Hasan, Perbankan Syariah, (Ciputat: GP Press Group,2014), hal.
231
27
b. Skema Pembiayaan murabahah
Dalam aplikasi bank syariah, bank merupakan penjual atas
objek barang dan nasabah merupakan pembeli. Bank menyediakan
barang yang dibutuhkan oleh nasabah dengan membeli barang dari
supplier, kemudian menjualnya kepada nasabah dengan harga yang
lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli yang dilakukan oleh
bank syariah. Pembayaran atas transaksi murabahah dapat
dilakukan dengan cara membayar sekaligus pada saat jatuh tempo
atau melakukan pembayaran angsuran selama jangka waktu yang
disepakati.
Adapun skema pembiayaan murabahah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Skema pembiayaan murabahah
c. Aplikasi Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah
1) Penggunaan akad murabahah
Adapun penggunaan akad murabahah adalah
a) Pembiayaan murabahah merupakan jenis pembiyaan yang
sering diaplikasikan dalam bank syariah, yang pada
28
umumnya digunakan dalam transaksi jual beli barang
investasi dan barang-barang yang diperlukan oleh individu.
b) Jenis penggunaan pembiayaan murabahah lebih sesuai
untuk pembiayaan investasi, konsumsi, dan modal usaha
mikro, kecil, dan menengah.
2) Barang yang boleh digunakan sebagai objek jual beli
Adapun objek dari akad murabahah adalah:
a) Rumah, Kendaraan bermotor dan/atau alat
transportasiPembelian alat-alat industry, Pembelian barang
dagang
b) Pembelian pabrik, gudang, dan asset tetap lainnya yang
tidak bertentangan dengan syariah islam
3) Bank
Adapun peran Bank adalah:
a) Bank berhak menetukan dan memilih supplier dalam
pembelian barang. Bila nasabah menunjuk supplier lain,
maka bank syariah berhak melakukan penilaian terhadap
supplier untuk menentukan kelayakan sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh bank syariah.
b) Cara pembayaran yang dilakukan oleh bank syariah yaitu
mentransfer langsung pada rekening supplier/penjual,
bukan kepada rekening nasabah.
4) Nasabah
Nasabah harus sudah cakap menurut hukum, sehingga
29
dapat melaksanakan transaksi dan Nasabah memiliki kemauan
dan kemampuan dalam melakukan pembayaran.
5) Supplier
Adapun supplier dari pembiayaan murabahah adalah:
a) Supplier adalah orang atau badan hukum yang
menyediakan barang sesuai permintaan nasabah
b) Supplier menjual barang kepada bank syariah, kemudian
bank syariah akan menjual barang tersebut kepada nasabah
c) Dalam kodisi tertentu, bank syariah memberikan kuasa
kepada nasabah untuk membeli barang sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan dalam akad. Purchase
order (PO) atas pembelian barang tetap diterbitkan oleh
bank syaria, dan pembayarannya tetap
6) Harga
Adapun ketetaoan harga dari akad murabahah adalah:
a) Harga jual barang telah ditetapkan sesuai dengan akad jual
beli antara bank syariah dan nasabah dan tidak dapat
berubah selama masa perjanjian.
b) Uang muka (urbun) atas pembelian barang yang dilakukan
oleh nasabah (bila ada), akan mengurangi jumlah piutang
murabahah yang diangsur oleh nasabah. Jika transaksi
murabahah dilaksanakan, maka urbun diakui sebagai
bagian dari pelunasan piutang murabahah sehingga akan
mengurangi jumlah piutang murabahah. Jika transaksi
30
murabahah tidak jadi dilaksanakan (batal), maka urbun
harus dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi
dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh bank syariah.
7) Jangka waktu
Jangka waktu pembiayaan murabahah, dapat diberikan
dalam jangka waktu pendek, menengah, dan panjang. Sesuai
dengan kemampuan pembayaran oleh nasabah dan jumlah
pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah.21
Pembiayan merupakan upaya para pengusaha untuk
menambah modal usaha yang dilakukan. Adapun Indikator-
indikator nya, yaitu:
a) Proses pembiayaan
b) Jumlah pembiayaan
c) Kegunaan pembiyaan
d) Jangka waktu (tenor)
e) Angsuran sesuai pendapatan
B. Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
1. Pengertian Perkembangan UMKM
Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah kemampuan
seorang pengusaha kecil untuk mensosialisasikan dirinya kepada
kebutuhan pangsa pasar sehingga ada perbaikan taraf hidup pada diri
seorang pengusaha. Pengembangan UMKM bukan sekedar masalah
21 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: KENCANA, 2016), h. 140-1143
31
bantuan operasional atau fasilitas. Pengembangan tersebut harus
bersifat strategis dan mempunyai dampak jangka panjang.
Pengembangan haruslah bersifat meningkatkan kemampuan dan
produktivitas UMKM, hal ini menunjuk pada investasi dan
peningkatan kesempatan perluasan usaha
Keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah dalam
perekonomian Indonesia memiliki sumbangan yang sangat positif,
diantaranya dalam menyediakan lapangan kerja, menyediakan barang
dan jasa, serta pemerataan usaha untuk mendistribusikan pendapatan
nasional.22
Dalam pengertiannya UMKM mencakup dua aspek yaitu aspek
tenaga kerja dan aspek pengelompokan ditinjau dari jumlah tenaga
kerja yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut (range of the
member of employes).
Di Indonesia, berdasarkan literatur yang ada hingga kini terdapat
beberapa pengertian yang didasarkan pada besar modal dan usaha serta
jumlah tenaga kerja yang digunakan. Batasan-batasan tersebut antara
lain:
a. Usaha mikro
Adapun pengertian dari usaha mikro yaitu:
1) Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),
usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau
22
Indra Ismawan, Sukses di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan Perusahaan Kecil
dan Menengah, (Gramedia: Jakarta, 2001), hal.37
32
badan usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih (tidak
termasuk tanah dan bangunan) paling banyak Rp 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) dan hasil penjualan tahunan
(omzet/tahun) paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta
rupiah).
2) Bank Indonesia, departemen Perindustrian dan Perdagangan
memberi batasan berdasarkan aset yang dimiliki (tidak
termasuk tanah dan bangunan) bahwa usaha mikro adalah
usaha yang memiliki aset kurang dari
b. Usaha kecil
Adapun pengertian usaha kecil yaitu:
1) menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),
usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar. Kriteria dari usaha kecil adalah
memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan)
lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
dan hasil penjualan tahunan (omzet/tahun) lebih dari Rp
33
300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah).
2) Bank Indonesia, Departemen Perindustrian dan Perdagangan
memberi batasan berdasarkan aset yang dimiliki (tidak
termasuk tanah dan bangunan) bahwa usaha mikro adalah
usaha yang memiliki aset kurang dari Rp 600.000.000,-.
3) Departemen Departemen keuangan memberi batasan bahwa
usaha kecil adalah usaha dengan omzet kurang dari Rp
300.000.000,-.
4) Departemen Perindustrian Perdagangan dan Departemen
Tenaga Kerja memberi batasan berdasarkan jumlah tenaga
keja, bahwa usaha dengan jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan
20 orang disebut usaha kecil. Seddagkan menurut GBHN
Tahun 1993, pengusaha kecil adalah mereka yang lemah dalam
hal modal, tenaga kerja serta dalam penerapan teknologi.
c. Usaha Menengah
Adapun pengertian dari usaha menengah adalah:
1) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),
usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
34
menengah atau usaha besar. Kriteria dari usaha menengah
adalah memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan
bangunan) lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak banyak Rp 10.000.000.000,-
(sepuluh milyar rupiah) dan hasil penjualan tahunan
(omzet/tahun) lebih dari Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).23
Di dalam UU No. 20 Tahun 2008 tersebut, pengertian
UMKM tergambar dari kriteria UMKM yang dibedakan
berdasarkan, pertama: kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan
bangunan), kedua: hasil penjualan tahunan (omzet/tahun). Secara
ringkas kriteria usaha mikro, kecil dan menengah adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.1
Tabel kriteria UMKM24
KRITERIA
UMKM
MIKRO KECIL MENENGAH
Kelayakan
bersih (tidak
termasuk
tanah dan
bangunan)
Paling banyak
Rp. 50 juta
Lebih dari
Rp. 50 jt
Samapi dengan
Paling banyak
Rp. 500 jt
Lebih dari
Rp. 500 juta
Samapi dengan
paling banyak
Rp. 10 m
Hasil
penjualan
tahunan
(omzet)
Paling banyak
Rp. 300 jt
Lebih dari
Rp. 300 jt sampai
dengan paling
banyak
Rp. 2,5 M
Lebih dari
Rp. 2,5M
samapai
dengan paling
banyak
Rp. 50 M
23
Yuli Rahmini Suci, perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) .
Perkembangan UMKM. Vol. 6, Nomor 1, 2017, Hal. 50 24
Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hal. 11
35
2. Karakteristik UMKM
a. Usaha Mikro
Berikut ini ciri-ciri usaha mikro:
1) Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-
waktu dapat berganti.
2) Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat
pindah tempat.
3) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana
sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan
keuangan usaha.
4) Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa
wirausaha yang memadai.
5) Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.
6) Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian
dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank.
7) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas
lainnya termasuk NPWP.
Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu
segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya
meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro
mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki
oleh usaha non mikro, antara lain:Perputaran Perputaran usaha
(turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang
36
mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap
berjalan bahkan terus berkembang.
1) Tidak sensitive terhadap suku bunga.
2) Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan
moneter.
3) Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat
menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang
tepat.
Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak
usaha mikro yang sulit memperoleh layanan kredit perbankan
karena berbagai kendala baik pada sisi usaha mikro maupun pada
sisi perbankan sendiri.
b. Usaha kecil
Berikut ini ciri-ciri usaha kecil:
1) Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap
tidak gampang berubah.
2) Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-
pindah.
3) Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau
masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan
dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.
4) Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP.
37
5) Sumberdaya manusia memiliki pengalaman dalam
berwirausaha.
6) Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan
modal.
7) Sebagian besar belum dapat membuat menejemen usaha
dengan baik seperti business palanning.25
c. Usaha Menengah
Berikut ini ciri-ciri usaha menengah:
1) Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang
lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan
pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan,
bagian pemasaran dan bagian produksi.
2) Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan
sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk
auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh
perbankan.
3) Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi
perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll.
4) Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin
tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan
lingkungan dll.
5) Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan.
25
Indra Ismawan, Sukses di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan Perusahaan Kecil
dan Menengah, (Gramedia: Jakarta, 2001), hal.10
38
6) Pada Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang
terlatih dan terdidik.
3. Keunggulan dan Kelemahan UMKM
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh UMKM dibandingkan
dengan usaha besar antara lain:
a. Inovasi d dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam
pengembangan produk.
b. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.
c. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi
pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan
berskala besar yang pada umumnya birokratis.
d. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.
Sedangkan kelmahan yang dimiliki UMKM adalah:
a. Kesulitan pemasaran
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan
Akarasanee di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu
aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum
dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan,
baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan
pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.
b. Keterbatasan finansial
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam
aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal
39
kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
c. Keterbatsan Sumber daya Manusia (SDM)
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah
satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-
aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan
produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi,
pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua
keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan
produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan
menembus pasar baru.
d. Masalah bahan baku
Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering
menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau
kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia. Terutama selama
masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah
seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan
mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam
rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap
dolar AS.
e. Keterbatasan teknologi
Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia
umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk
40
mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual.
Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya
jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga
rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi
UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global.
Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti
keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru,
keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan
keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan
mesin-mesin baru.26
4. Strategi Pengembangan Usaha
Tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan
kecil dapat dilihat dari peningkatan omzet penjualan. Tolak ukur
perkembangan usaha haruslah parameter yang dapat diukur sehingga
tidak bersifat nisbi atau bahkan bersifat maya yang sulit untuk dapat
dipertanggungjawabkan. Semakin kongkrit tolak ukur itu semakin
mudah bagi semua pihak untuk memahami serta membenarkan atas
diraihnya keberhasilan tersebut.27
Para peneliti menganjurkan peningkatan omzet penjualan,
pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan pelanggan sebagai
pengukuranperkembangan usaha.
Adapun indikator yang dipakai
dalam penelitian ini, antara lain:
26
Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman soedjono, Ekonomi Skala Kecil Menengah
dan Koperasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 20 27
Mohammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi Dan Dampaknya Terhadap Kinerja
Perusahaan, (Semarang: UNDIP, 2008), hal. 25
41
a. Modal Usaha
Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok
(induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta
benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan
untuk menghasilkan sesuatu yang menambahkan kekayaan”.
Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai
sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan bisnis.
Modal usaha terdiri dari tiga macam, yaitu:28
1) Modal Sendiri
Modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal
sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, dan lain
sebagainya.
2) Modal Asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang
biasanya diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya
diperoleh dari pinjaman. Sumber dana dari modal asing yaitu
pinjaman dari perbankandan pinjaman dari lembaga keuangan
non bank seperti koperasi, pegadaian, atau lembaga
pembiayaan.
3) Modal Patungan
Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan
modal usaha dengan cara berbagi kepemilikan usaha dengan
orang lain. Caranya dengan menggabungkan antara modal
28
Jackie Ambadar, Membentuk Karakter Pengusaha, (Bandung: Kaifa, 2010), hal. 15
42
sendiri dengan modal orang lain.
b. Omzet Penjualan
Kata omzet berarti jumlah, sedangkan penjualan kegiatan
menjual barang yang bertujuan mencari laba atau pendapatan.
Penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk
menyampaikan barang dan jasa kebutuhan yang telah
dihasilkannya kepada mereka yang membutuhkan dengan imbalan
uang menurut harga yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga
omzet penjualan berarti jumlah penghasilan atau laba yang
diperoleh dari hasil menjual barang atau jasa dalam kurun waktu
tertentu, yang dihitung berdasarkan jumlah uang yang diperoleh.29
c. Keuntungan Usaha
Secara teoritis tujuan utama perusahaan adalah untuk
memanfaatkan sumber daya (alam dan manusia) guna
mendapatkan manfaat (benefit) darinya, dalam pengertian
komersial manfaat bisa berupa manfaat negatif yang sering
diistilahkan rugi (loss) atau manfaat positif yang sering disebut
sebagai untung (positif).
Ukuran yang sering kali digunakan untuk menilai berhasil
atau tidaknya manajemen suatu perusahan adalah dengan melihat
laba yang diperoleh perusahaan. Laba bersih merupakan selisih
positif atas penjualan dikurangi biaya-biaya dan pajak. Pengertian
laba yang dianut oleh organisasi akuntansi saat ini adalah laba
29 Sutamto, Teknik Menjual Barang, (Jakarta: Balai Aksara, 1997), h. 10.
43
akuntansi yang merupakan selisih positif antara pendapatan dan
biaya.
d. Tenaga Kerja
Tenaga kerja atau man power adalah kelompok penduduk
dalam usia kerja. Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja.Angkatan kerja terdiri dari (1) golongan yang
bekerja, dan (2) golongan yang menganggur dan mencari
pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari (1)
golongan yang bersekolah, (2) golongan yang mengurus rumah
tangga, (3) golongan lain-lain atau menerima pendapatan. Ketiga
golongan dalam kelompok angkatan kerja ini sewaktu-waktu dapat
menawarkan jasa untuk bekerja. Oleh karena itu kelompok ini
sering juga dinamakan sebagai potensial labour force.
Tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia untuk
sanggup bekerja. Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka yang
bekerja untuk diri sendiri atupun untuk anggota keliuarga yang
tidak menerima bayaran berupa upah atau mereka yang
sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti
mereka menganggur dengan terpaksa karena tidak ada kesempatan
kerja.
Penyerapan tenaga kerja menjelaskan tentang hubungan
kuantitas tenaga kerja yang dikehendaki dengan tingkat upah.
Permintaan pengusaha atas jumlah tenaga kerja yang diminta
karena orang tersebut dapat meningkatkan jumlah barang atau jasa
44
yang diproduksi dan kemudia dijual kepada konsumen. Adanya
pertambahan permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja yang
diminta karena orang tersebut dapat meningkatkan jumlah barang
atau jasa yang diproduksi dan kemudia dijual kepada konsumen.
Adanya pertambahan permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja
bergantung kepada pertambahan permintaan masyarakat akan
barang dan jasa yang diproduksi.
Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu,
permintaan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat
upah dan perubahan factor-faktor lain yang mempengaruhi
permintaan hasil produksi, antara lain naik turunnya permintaan
pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan,
tercermin melalui besarnya volume produksi, dan harga barang-
barang modal yaitu nilai mesin atau alat yang digunakan dalam
proses produksi.30
e. Cabang Usaha
Berdarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata cabang jika
dipadankan dengan kata kantor memiliki pengertian satuan usaha
(kedai, toko), lembaga perkumpulan, kantor, dan sebagainya yang
merupakan bagian dari satuan yang lebih besar. Cabang juga
berarti terpecah, tidak terpusat pada satu saja.
5. Usaha dalam Islam
30
Sumarsono, Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori Dan Kebijakan Publik,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hal. 3
45
Konsep ber-usaha pada dasarnya sudah diatur dalam Islam. Islam
mengajarkan manusia agar senantiasa berusaha. Dalam Al-Qur‟an
Surah Ar- Ra‟du ayat 11 untuk melakukan usaha dan mencoba tanpa
harus menggantungkan diri pada orang lain. Adapun ayat yang
menerangkan hal tersebut adalah:
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-
Ra‟du:11)
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah menyuruh hamba-
Nya agar berusaha tanpa menyerah pada nasib. Tetapi harus tetap
berusaha melakukan upaya perubahan kearah yang lebih baik, karena
Allah tidak akan merubah nasib seseorang atau suatu kaum sebelum
seseorang atau kaum itu melakukan usaha perubahan.
C. Peranan pembiayaan Bank Syariah Terhadap Perkembangan UMKM
di Indonesia.
Salah satu target pencapaian sistem perbankan syariah nasional
yang tercantum pada blue print Perbankan Syariah Indonesia adalah
memiliki peran signifikan dalam sistem perekonomian nasional, serta
mampu melakukan perbaikan kesejahteraan rakyat. Sekaligus berdasarkan
46
nilai-nilai syariah, visi pengembangan perbankan syariah di Indonesia
adalah “Terwujudnya sistem perbankan syariah yang kompetitif, efisien
dan memenuhi prinsip kehati-hatian yang mampu mendukung sektor riil
secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil (share-based
financing) dan transaksi riil dalam kerangka keadilan, tolong-menolong
dan menuju kebaikan guna mencapai kemashlahatan masyarakat.31
Beberapa hal yang dapat disediakan oleh Bank Syariah untuk
UMKM, kaitannya dengan pencapaian target dan visi di atas, antara lain:
Pertama, produk alternatif yang luas dengan bagi hasil sebagai produk
utama. Produk-produk dengan sistem profit and loss sharing yang
berparadigma kemitraan sangat tepat untuk memberdayakan UMKM.
Kedua, pengelolaan bisnis berdasarkan moral dan transaksi sesuai dengan
prinsip syariah. Keungggulan ini cocok dengan karakteristik orang-orang
yang bergerak di bidang UMKM, yang menginginkan tetap berpegang
teguh pada etika bisnis dan moralitas. Ketiga, mengelola dan memiliki
akses kepada dana-dana di voluntary sector. Hal ini sangat sesuai dengan
komitmen Bank Syariah yang peduli dengan pengembangan UMKM
sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan melalui instrumen Ekonomi
Islam (Zakat, Infak, Shadaqah, Wakaf).32
Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang
tangguh dalam menghadapi gejolak. Sejak terjadinya krisis moneter yang
diikuti oleh krisis ekonomi dan berbagai krisis lainnya, ditemukan suatu
31
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,
2005), hal.37 32
Muhammad, Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di /Indonesia,
/(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal.128
47
kenyataan bahwa ketahan perekonomian nasional sesungguhnya ditopang
oleh UMKM. Oleh karena itu upaya untuk terus memperdayakan UMKM
merupakan tantangan yang harus selalu ditingkatkan, termasuk dukungan
pembiayaan melalui perbankan.33
D. Kajian Terdahulu
Sebagai data pendukung dan bukti keauntentikan penelitian ini,
berikut peneliti uraikan penelitian-penelitian baik secara langsung dan
tidak langsung yang berkaitan dengan judul penelitian yang peneliti usung.
No Nama
Penulis
Sumber Judul Hasil penelitian
1 Hiddayatul
Hasana
(IAIN
Bukittingi
tahun 2020)
Skripsi Analisis
Sistem
Kelayakan
Pembiayaan
Mikro Pada
Bank Syariah
Mandiri
Tanjung Pati
Payakumbuh
Adanya penagaruh
signifikan dan positif
anatara pembiayaan
mikro terhadap Sistem
kelayakan Pembiayaan
Mikro dilakukan dengan
bertujuan untuk
mengetahui apakah
nasabah layak atau tidak
dalam pembiayaan mikro
2 Hafis Zikra
(IAIN
Bukittinggi
2019)
Skripsi Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Mikro Pada
Bank Mandiri
KC. Pasar Aur
Adanya penagaruh
signifikan dan positif
anatara pembiayaan
mikro terhadap Faktor-
faktor DPK, ROA, CAR,
FDR, dan NPF.
33
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,
2005), hlm. 37
48
Bukitinggi
3 Loli Marlina Skripsi Peranan
Pembiayaan
Mikro dengan
Akad
Murabahah
Terhadap
UMKM (studi
kasus : PT
BPRS Haji
Miskin KC.
Payakumbuh
Adanya penagaruh
signifikan dan positif
anatara pembiayaan,
warung mikro dengan
perkembangan usaha
mikro dengan akad
murabahah, kenaikan
dalam tingkat
pembiayaan warung
mikro mempenagaruhi
kenaikan perkembangan
usaha mikro. Dan adanya
pengaruh pembiayaan
warung mikro terhadap
peningkatan pendapatan
nasabah
4 Abdurrahman
Kasdi34
Jurnal Peran Warung
Mikro Bank
Syariah
Mandiri Kudus
dalam
Pengembangan
Usaha Mikro,
Kecil dan
Menengah
(UMKM) di
Kudus
Warung Mikro BSM
Kudus Berperan dalam
mengatasi kendala
pelaku UMKM di
kabupaten kudus,
khususnya dalam
permodalan sebagai
tambahan moda kerja dan
investasi pengembangan
usaha. Dengan mengatasi
masalah tersebut UMKM
di kudus dapat
meningkatkan penjualan
34
Abdurrahman kasdi, Peran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus dalam Pengembngan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Vol. 3, No. 2, Desember 2015.
49
dan omset.
5 Muflihatul
Fauza35
Jurnal Pengaruh
Pembiayaan
Warung Mikro
Terhadap
Perkembangan
Usaha
Nasabah di
Kota
Sabulssalam
Adanya Pengaruh yang
signifikan dan positif
antara pembiayaan
warung mikro BSM KCP
Sabulussalam dengan
perkembangan Usaha
mikro, adanya pengaruh
pembiayaan warung
mikro terhadap
peningkatan pendapatan
nasabah
6 Dina
Camelia36
Jurnal Peran
Pembiyaan
Murabahah
Terhadap
Perkembangan
Usaha dan
Kesejahteraan
Pelaku
UMKM Pasar
tradisional
Dengan adanya
pemberian pembiayaan
murabahah dapat
berperan dalam
meningkatankan
perkembangan usaha,
pembiayaan dijadikan
sebagai tambaha modal
usaha yang nantinya
digunakan untuk
keperluan usaha
7 Fadli 37
Jurnal Implementasi
Produk
Pembiayaan
Usaha Mikro
Kecil
Pembiayaan mikro
adalah produk alternatif
bagi pengusaha yang
sklanya sangat terbatas
atau disebut (UMKM),
35
Muflihatul Fauza, Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro terhadap Perkembangan
UMKM Kota Sabussalam,Vol. 1, No. 1, Oktober 2020 36
Dina Camelia, Peran Pembiyaan Murabahah Terahdap Perkembangan Usaha dan
Kesejahteraan Pelaku UMKM pasar Tradisional, Vol. 1, No. 3, 2018 37
Fadli, Implementasi Produk Pembiyaan Usaha Mikro Menengah (UMKM), Vol. 4, No.
1, 2018
50
Menengah
(UMKM)
8 Abdul Haris
Nasution38
Jurnal Penagruh
Pembiayaan
Mikro Syariah
Pada BNI
Syariah KCP
Kolaka terhdap
optimalisasi
UMKM
Modal pembiayaan
berpengaruh posittif
terhadap keuntungan
usaha setelah
pembiayaan, hasil
pengujian menunjukkan
arah pengaruh positif
antara pemberian
pembiayaan mikro
syariah dan pengotimalan
UMKM
9 Widya Gina,
Jaenal
Effendi39
Jurnal Program
Pembiayaan
Lembaga
Keuangan
Mikro
Syaraiah
(LKSMS)
dalam
Peningkatkan
Kesejateraan
Pelaku usaha
Mikro
Pembiayaan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap peningkatan
pendapatan pelaku usaha
mikro, jumlah
pembiayaan yang
diambil responden
berpengaruh signifikan
pada kesejahteraan
berdasarkan opini
responde.
38
Abdul Haris Nsution, Pengaruh Pembiayaan Mikro Tehadap Optimalisasi UMKM
Pada BNI Koloka, Vol. 3,No. 2, 2020 39
Widya Gina, Program Pembiaayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKSMS)
dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro, Vol. 3, No. 1, 2019
51
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka penelitian digunakan untuk menunjukkan arah bagi suatu
penelitian agar peneltian dapat berjalan pada lingkup yang telah di
tetapkan. Dari judul yang telah saya angkat dan juga landasan teori dapat
disimpulakan model penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.2
Pengaruh pembiayaan warung mikro terhadap perkembangan UMKM
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka terdapat dua variabel
yaitu variabel (X) sebagi variabl Independent dan variabel (Y) sebagai
variabel dependent dimana pembiayaan warung mikro sebagai variabel
(X) dan perkembangan UMKM sebagai varaiabel (Y)
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho: tidak terdapat pengruh yang signifikan pembiayaan warung mikro
terhadap perkemabangan UMKM di BSI KC Payakumbuh
Ha: terdapat pengaruh yang signifikan pembiayaan warung mikro terhadap
perkembangan UMKM di BSI KC Payakumbuh
Pembiayaan
warung mikro
(X)
Perkembangan
UMKM
(Y)
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang berkaitan dengan angka-angka
dan dapat diukur untuk melihat pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependent berdasarkan data yang ada dan disertai dengan suatu
analisa atau gambaran mengenai situasi atau kejadian yang ada.
Penelitian kuantitatif ini didasarkan pada perhitungan presentase,
rata-rata, kuadrat, dan juga perhitungan statistik lainnya.40
Dengan
menggunakan metode ini penulis akan menguraikan mengenai tingkat
kepuasan nasabah di BSI KC Payakumbuh serta akan menguraikan data
dari pengisian angket.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian terutama
dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari
objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian akurat.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengambil
lokasi penelitian di BSI KC Payakumbuh. Dengan waktu peneltian dari
bulan February 2021 sampai selesai.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
40
Moleong, Lexy, J, Metode Penelitian Kuantitatif, Edisi Revisi PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2005
53
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Data primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti
sendiri atau dirinya sendiri. Ini adalah data yang belum pernah
dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau periode
waktu tertentu.41
Data primer ini adalah merupakan hasil wawancara yang
dilakukan penulis kepada informan mengenai jumlah nasabah
UMKM dari tahun 2016-2020 dan data yang diperoleh dengan
menggunakan kuesioner (angket) yang berisikan pernyataan
pernyataan atau pertanyaanpertanyaan yang disusun secara tertulis.
b. Data Sekunder
data yang sifatnya mendukung data primer yang diperoleh
melalui dokumen-dokumen perusahaan dan laporan laporan yang
ada relevansinya dengan penelitian ini..42
2. Sumber data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah
subjek dari mana data dapat diperoleh.43
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan Sumber data primer Adalah data yang langsung
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 136
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 137 43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 129
54
dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya.44
Sumber data
primer didapat dengan menyebarkan kuesioner di lokasi penelitian
terhadap Nasabah Pembiayaan Mikro BSI KC Payakumbuh pada
produk Pembiayaan Mikro yang merupakan objek dari penelitian yang
terdiri dari Nasabah Pembiayaan Mikro BSI KC Payakumbuh.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhn wilayah objek dan subjek penelitian di
terapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti.
Sedangkan menurut Purwanto populasi adalah kumpulan dari semua
kemungkinan orang-orang, benda-benda dan ukuran lain, yang
menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi
perhatian. Populasi dalam penelitian ini adalah nasbah BSI KC
Payakumbuh. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 239 nasabah UMKM BSI KC Payakumbuh.
2. Sampel
sampel adalah bagian dari populasi. Sedangkan menurut sampel
adalah objek atau subjek penelitian yang digunakan mewakili
keseluruhan dari populasi, agar dapat menghemat waktu dan biaya.
Sehingga dalam menentukan sampel harus hati-hati, karena
kesimpulan yang dihasilkan nantik merupakan kesimpulan dari
populasi.
44
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 1987), hlm.93
55
Teknik sampling yang digunakan Simple Random Sampling
(sampel acak sederhana) yaitu teknik yang dilakukan jika setiap unsur
atau anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
bilangan acak. Pengambilan sampel ini dikatakan sederhana/simple
karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi. Cara biasa
dilakukan jika anggota populasi bersifat homogen atau jika analisis
penelitiannya cenderung diskriptif dan bersifat umum.
Berdasarkan dari populasi penelitian diatas maka sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 71 nasabah BSI KC
Payakumbuh dalam pembiayaan UMKM. yaitunya menggunakan
rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan:
n=
Dimana:
n = Jumlah Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Batas Toleransi Keselahan : 10% = (0,1)
Dengan demikian jumlah sampel adalah:
n=
n=
( )( ) = 70.50 dibulatkan menjadi 71 sampel penelitian
E. Defenisi Operasional Variabel
Untuk menyamakan pemahaman tentang variabel yang diteliti,
perlu dijelaskan variabel yang diteliti. Variabel-variabel yang
56
dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah variabel yang terkandung
dalam hipotesis yang telah dirumuskan.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan
peneliti maka:
Tabel 3.1
Defenisi operasional variabel
No Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala
penguk
uran
variabe
l
1 Perkemb
angan
UMKM
(Y)
kemampuan seorang
pengusaha kecil untuk
mensosialisasikan
dirinya kepada
kebutuhan pangsa pasar
sehingga ada perbaikan
taraf hidup pada diri
seorang pengusaha.
1. Modal Usaha
2. pendapatan
Interval
2 Pebiayaa
n
Warung
Mikro
(X)
pembiayaan modal kerja
atau investasi untuk
memenuhi kebutuhan
produksi dan
peningkatan usaha.
1. Proses
pembiayaan
2. Kegunaan
Pembiayaan
Interval
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan dalam
mengukur sesuatu yang akan diamati, berupa segala peralatan yang
digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan mengiterpretasikan
informasi dari responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang
sama. Salah satu yang digunakan peneliti adalah dengan menyebar angket
kepada responden. Bekrikut ini kisi-kisi instrumen penelitian
57
Tabel 3.2
Kisi-kisi instrumen penelitian
No Variabel Indikator No. Item
instrumen
Referensi
1 Perkembang
an UMKM
(Y)
1.Modal Usaha 1-9 Muflihatul fauza
(2020)
2. Pendapatan 10-18 Muflihatul fauza
(2020)
2 Pebiayaan
Warung
Mikro
(X)
1.Proses
pembiayaaan
19-27
Siska Pratiwi
harahap (2019)
2. Kegunaan
Pembiayaan
28-36 Siska Pratiwi
harahap (2020)
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membuat
sejumlah pertanyan tertulis yang dibagikan kepada responden untuk
memperoleh sejumlah data tentang perkembangan UMKM.
Kuesioner yang digunakan di desain berdasarkan Skala Model
Likert yang berisikan sejumlah pertanyaan yang menyatakan objek
yang hendak diungkap. Kuesioner medel likert yang digunakan dalam
penelitian ini merujuk pada lima alternative jawaban sebagaimana
yang terlihat di bawah ini:
58
Tabel 3.3
Skala Likert
Simbol Alternatif Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
RR Ragu-ragu/ Tidak Tahu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Dalam pengambilan data melalui kuesioner, metode yang
digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyebarkan kuesioner secara langsung kepada BSI KC
Payakumbuh.
b. Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian
kuesioner.
c. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden.
d. Menganalisis dan mengolah data dengan analisis logika sederhana.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengajukan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian
untuk memperoleh sejumlah informasi tentang perkembngan UMKM.
Penulis telah mewawancarai salah seorang pegawai BSI KC
Payakumbuh yaitu Silvia, Staf Marketing BSI KC Payakumbuh pada
hari senin 05 juli 2021.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh
melalui dokumen-dokumen, dokumen tersebut dapat berupa data dan
gambar. Dalam penelitian ini data yang dimaksud bisa berupa data-
59
data bank dan referensi kajian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian ini. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan
meminta dokumen-dokumen yang telah dipublikasikan kepada
pegawai bank.45
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari, mengumpulkan dan
menyusun secara sistematis data dalam kategori menjabarkan kedalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dan memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji asumsi klasik dan regresi linear sederhana untuk
mengetahui hubungan antara variable sebagai berikut:
1. Uji Deskriptif
Uji deskriptif yaitu teknik analisis data yang dikumpulkan, disusun
dan diinterprestasikan serta dianalisa sehingga memberikan keterangan
yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Uji deskriptif
merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga
memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan
dan menganalisi data, sehingga dapat diketahui gambaran umum
perusahaan yang akan diteliti.
2. Uji Regeresi Linier Sederhana
45
Andi Purwanto, Metode Penelitian Kuantitaif Dalam Prespektif Raancangan,
(Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2012), hlm. 226
60
Regresi linear sederhana terdiri atas dua variabel. Satu variabel
yang berupa variabel terikat dan variabel kedua yang berupa variabel
bebas. Regresi sederhana ini menyatakan hubungan kausalitas antara
dua variabel. Adapun model persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + bX
Dimana:
Y = Variabel terikat (Perkembangan UMKM)
a = Konstanta
b = Koefiesien regresi
X = Variabel bebas (pembiayaan Warung mikro
Analisis ini digunakan untuk mengetahui perkembangan UMKM
yang diakibatkan adanya pembiayaan warung mikro. Persamaan Y = a
+ bX.
I. Pengujian Model
1. Uji Pra Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
keandalan atau keabsahan suatu alat ukur. Uji validitas digunakan
untuk mengetahui kalayakan butir-butir dalam suatu daftar
pertanyaan dalam mendefenisikan suatu variabel.46
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan nilai r tabel. Apabila nilai r hitung > r tabel serta bernilai
positif signifikan yaitu 5% maka data tersebut bisa dikatakan valid.
46
Sigiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2008), hal. 89
61
Sebaliknya, jika r hitung nilainya lebih kecil dari r tabel maka data
tersebut tidak valid.47
b. Uji Realiabititas
Yang dimaksud reliabilitas adalah suatu ukuran kestabilan serta
konsistensi responden dalam menjawab hal-hal yang berkaitan
dengan konstruk-konstruk pertanyaan atau pernyataan yang
merupakan suatu dimensi variabel yang disusun dalam bentuk
kuesioner, dan uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan.
Pengukuran reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach,
jika (ἀ) > 0.60 maka reliabilitas pernyataan bisa diterima. Rumus
nya sebagai berikut:
rn [
] {
∑
}
Dimana :
rn = Nilai reliabilitas
∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varian total
= Jumlah item
2. Uji Asumsi Klasik.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel pengganggu dan residual atau
variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau
47 Soeryono Soegoto Eddy, Marketing Researh, (Jakarta : PT Alex Media Komputindo,
2008), hal. 126
62
tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal.48
uji normalitas dengan grafik dapat
menyesatkan kalau tidak hati-hati, ecara visualterlihat normal
padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, diajukan
untuk menguji normalitas data dengan uji statistik Kolmogorov
Smirnov (KS) yang dilakukan dengan membuat hipotesis nol (HO)
untuk data berdistribusi normal dan hipotesis alternatif (Ha) untuk
data berdistribusi tidak normal. dengan uji statistik yaitu
menggunakan uji statistik non-parametik Kolmogrov-Smirnov.
Hipotesis yang dikemukakan :
HO= data residual berdistribusi normal (Asymp. Sig > 0,05)
Ha= data residual berdistribusi tidak normal (Asymp. Sig < 0,05)
b. Uji heteroskedasitas
Heterokedasitas merupakan varian variabel dimana model
regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika variabel pada
model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut
homoskedastisidas. Dan diharapkan model regresi adalah
homoskedastisitas.49
Dimana dalam penelitian ini menggunakan
SPSS 16 dan uji heteroskedastisitas dengan metode white, yang
mana metode white dilakukan dengan melihat angka r-squre
dikalikan dengan jumlah data pada penelitian. Jika terdapat
48
Ghozali, Imam, Model Persamaan Structural Konsep dan Aplikasi dengan Program
AMOS Ver.5.0, (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2008), hal. 113 49
Ibid, hal. 95
63
pengaruh variabel bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak
residual dalam model yang terdapat masalah heteroskeastisitas.
3. Uji Hipotesis
a. Uji F (uji simultan)
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji Model/Uji
Anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua
variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya. Atau menguji apakah model regresi yang kita buat
baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan.50
Langkah-langkah pengujian:
1) Merumuskan hipotesis
H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara layanan
ATM dan kepuasan nasabah BSI KCP Payakumbuh
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara layanan Mobile
Banking terhadap kepuasan nasabah BSI KCP Payakumbuh.
2) Pengambilan keputusan menggunakan dua cara, yaitu:
Cara 1 : Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima,
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
Cara 2 : Jika Sig > 0,5 maka H0 diterima
Jika Sig < 0,5 maka H0 ditolak
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji T Persial digunakan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual, antara lain :
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 250
64
Merumuskan hipotesis statistik
H0 : β = 0, maka X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)
berpengaruh signifikan terhadap Y
Ha : β1 > 0, maka X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)
tidak berpengaruh signifikan terhadap Y Kaidah pengambilan
keputusan
Jika Thitung > Ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika Thitung < Ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Kaidah pengambilan keputusan dalam uji T dengan
menggunakan SPSS adalah :
Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak, Ha diterima
Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima, Ha ditolak.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah kadar kontribusi variabel bebas
terhadap variabel terikat. Nilai ini menyatakan proporsi variasi
keseluruhan dalam nilai variabel dependen yang dapat diterangkan
dan diakibatkan oleh hubungan linear dengan nilai variabel
indenpenden. Secara umum dapat dikatakan bahea R2 merupakan
kuadrat korelasi antara variabel yang digunakan sebagai predictor
(X) dan variabel yang memberikan respon (Y). Perhitungan
koefisien determinan, yaitu:
R2
= ( )
Dimana:
R2 = Koefisien determinan
65
JK (Reg) = Jumlah kuadrat regresi
Y2 = Jumlah Kuadrat total dikoreksi
Besarnya nilai koefisien determinan adalah 0 sampai 1.
Nilai Adjust R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
bebas dalam menjelaskan pengaruh variabel terikat sangat terbatas.
Jika nilai R2 mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa variabel
bebas hamper memberi semua informasi yang dibutuhkan untuk
memberikan prediksi pengaruh terhadap variabel terikat, dan
begitu juga sebaliknya.
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM
1. Sejarah berdirinya BSI KC Payakumbuh
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah paska krisis ekonomi dan moneter 1997-
1998. Sebagaiman diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak jili
1997, yang disusul dengan krisis multi dimensi termasuk dipanggung
politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang
sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat., tidak
terkecuali dalam dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional
mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturiasi
dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di indonesia. Salah satu bank
konvensional PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan
Kesejahteraan Pegawai (YKP), PT. Bank Dagang Negara dan PT.
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar
dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa
bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan merger empat bank
(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)
menjadi salah satu bank baru yang bernama PT Bank Mandiri
(persero) pada tanggal 3 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut
66
juga menempatkan dan menetapkan PT. Bank Mandiri persero Tbk.
Sebagai pemilik mayoritas baru BSB, sebagai tindak lanjut dari
keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsilidasi serta
membentuk tim pengembangan Perbankan Syariah di kelompok
perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas berlakunya UU No. 10
Tahun 1998, yang memberi peluang Bank Umum untuk melayani
transaksi syariah (dual banking system).
Tim pengembangan perbankan syariah yang memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional
menjadi bank syariah. Oleh karenanya, tim pengembangan bank
syariah segera mempersiapkan sistem dan infrasukturnya, sehingga
kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank
yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandiri sebgaimana yang tercantum dalam akta Notaris:
Sujipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dik
konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, tim
pengembangan bank syariah segera mempersiapkan sistem dan
infrasukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank
konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebgaimana yang
tercantum dalam akta Notaris: Sujipto, SH, No. 23 tanggal 8
September 1999.
67
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dilakukan oleh gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24 KEP.BI/1999. Selanjutnya, melalui sulakukan oleh gubernur
Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24 KEP.BI/1999.
Selanjutnya, melalui surat kepurat keputusan depati gubernur senior
Bank Indonesia No. 1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama
menjadi PT Bank Syariah Mandiri, menyusul pengukuhan dan
pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai
beroperasi sejak senin 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri telah membuka 7 kanwil (area) di
Indonesia, Banda Aceh, Medan, Jakarta, Kalimantan, Padang,
Makasar. Salah satu kantor cabang yang masuk area padang adalah
kantor cabang payakumbuh, Bank Syariah Mandiri Branch Officer
payakumbuh dulunya merupakan KCP (Kantor Cabang Pembantu)
dari kantor cabang Bank Syariah Mandiri Kota Bukittinggi, pada Juni
2010 seluruh KCP beralih status menjadi KC (Kantor Cabang).
Pada 1 Februari 2021 menjadi penanda sejarah bergabungnya
BSM, BNI Syariah, BRI Syariah menjadi satu entitas yaitu Bank
Syariah Indonesia (BSI). Penggabungan ini akan menyatukan
kelebihan dari ketiga Bank Syariah sehingga menghadirkan layanan
yang lebih lengkap, jangkauan lwebih luas, serta memiliki kapasitas
permodalan yang lebih baik. Didukung sinergi dengan perusahaan
induk serta komitmen pemerintah melalui Kementrian BUMN, Bank
Syariah Indonesia didorong untuk dapat bersaing ditingkat global.
68
Penggabungan ketiga Bank Syariah tersebut merupakan ikhtiar untuk
melahirkan bank syariah kebanggan umat, yang diharapkan menjadi
energi baru pembangunan ekonomi nasional serta berkontribusi
terhadap kesejahteraan masyarakat laus. Keberadaan BSI juga menjadi
cerminan wajah Perbankan Syariah Indonesia yang modern, universal,
dan memberikan kebaikan bagi segenap alam (rahmatan lil‟alamin).
2. Visi dan Misi BSI Indonesia
Visi BSI:
“ Menciptakan Bank Syariah yang Masuk kedalam 10 besar menurut
kapitaitas pasar secara global dalam waktu 5 tahun kedepan.”
Misi BSI:
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan
mengakomodasikan beragam kebutuhan finacial masyarakat.
b. Mewujudkan pertumbuhan dan meberikan nilai investasi yang
optimal bagi investor.
3. Budaya Kerja BSI
a. Jamaah
Peduli dan berani memberi, maupun menerima umpan balik yang
kontukstif, serta membangun sinergi secara profesional.
b. Amanah
Jujur dan menempati janji, bertanggung jawab, bersemangat untuk
menghasilkan karya terbaik.
4. Slogan Bank Syariah Indonesia
“ Bersatu Untuk Umat, Berjihad Memberi Manfaat”
69
Sales
Fundlin
g
Rahmati
Unit
CS
-Irma
Yanti
-Sri
Unit
Telle
r
Rizk
i
Procesin
g
Collectio
n
Assisten
Sales
Asiste
n
Ario
Operas
i onal
Service
Asisten
Jefri
Kusum
Supervisor
Operasional &
Servis Head
Sub Brand
Manajer
Rizki Putra
5. Struktur BSI KC Payakumbuh
Dibawah ini struktur organisasi dari BSI KC Payakumbuh:
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI PT BANK SYARIAH INDONESIA KC
PAYAKUMBUH
6. Produk-produk Bank Syariah Indonesia
a. Tabungan BSI
Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya
dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSI
melalui ATM.
Benefit dan keunggulan:
1) Aman dan terjamin karena dijamin LPS
70
2) Kemudahan bertransakasi dengan jaringan atm dan tarik tunai
gratis di atm bank mandiri diseluruh Indonesia
3) Kemudahan bertransaksi dimanapun dan kapanpun saja dengan
menggunkan layanan e-banking BSI
4) Kemudahan dalam penyaluran zakat.
b. BSI Tabungan Berencana
Tabungan berjangka syariah yang memberikan nisbah bagi
hasil yang berjenjang serta kepastian pencapaian target yang telah
ditetapkan.
Ketentuan:
Setoran minimal Rp.100.000,-perbulan
Target dana minimal Rp. 1.200.000
Target dana maksimal Rp. 200.000.000
Biaya-biaya:
Biaya adm perbulan Gratis
Biaya asuransi perbulan Gratis
Biaya penutupan dan
penarikan sebelum jatuh
tempo
Rp. 100.000
Penggantian buku
tabungan karena hilang
Rp. 10.000
c. BSI Gadai Emas
BSI gadai emas merupakan fasilitas pinjaman dengan jaminan
berupa emas untuk memperoleh uang tunai dengan taksiran
tinggi,biaya ringan dan mudah.
Benefit dan keunggulan:
1) Taksiran tinggi
2) Biaya sewa penyimpanan ringan
71
3) Perpanjangan otomatis
4) Layanan mudah dan cepat
5) Penyimpanan emas aman dan dijamin asuransi
6) Layanan difasikitasi secara online dan ofline
7) Jaringan luas tersebar diseluruh Indonesia
8) Melayani take over dari institusi lain
Persyaratan:
1) Membawa fisik emas batangan/lantakan/koin/dinar/perhiasan
2) KTP
3) NPWP untuk jaminan diatas 50 juta
4) Mengisi formulir permohonan gadai emas
Ketentuan:
1) Apabila emas batangan, dinar dan koin minimal karat emas 16-
24 karat
2) Financing to value (FTV) 95% dari HDE
3) Apabila emas perhiasan 80% dari HDE
d. E-Banking dan fasilitas lainnya
1) BSI ATM
Layanan perbankan berupa mesin ATM yang dimiliki oleh BSI
dimana dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan
transaksi tunai maupun non tunai. BSI ATM dapat juga
digunakan untuk nasabah dari bank anggota bersama, prima,
dan bancard.
Fitur:
72
No Fitur Biaya Transaksi (Rp)
di ATM
1. Cek saldo Gratis
2 Tarik tunai Gratis
3 Ubah PIN Gratis
4. Transfer antar rekening BSI Gratis
5. Transfer antar bank
Ke anggota ATM bersama 6.500
Ke anggota ATM prima 6.500
2) BSI Mobile Banking
Layanan transaksi perbankan melalui handphone. Proses
pendaftaran melalui cabang:
a) Nasabah datang kecabang terdekat
b) Mengajukan permintaan fasilitas layanan BSI Mobile
Bangking dan mengisi data di aplikasi BSI Mobile
c) Kode aktivasi akan dikirim melalui SMS ke handphone
nasabah
Pendaftaran melalui mesin ATM:
a) Nasabah datang ke mesin ATM BSI
b) masukan kartu ATM
c) pilih bahasan dan input PIN kartu ATM
d) pilih menu regritasi E-Banking
e) pilih Mobile Banking
f) input nomor handphone yang akan didaftarkan dan input
PIN untuk BSI Mobile
g) kode aktivasi dikirim melalui SMS ke handphone nasabah.
73
e. Pembiayaan mikro
Pembiayaan mikro adalah pembiayaan bank kepada
nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak dibidang
UMKM untuk membiayai kebutuhan usaha melalui pembiayaan
modal kerja dengan plafon pembiayaan Rp. 5.000.000 samapai
Rp.200.000.000.
Akad yang digunakandalam pengajuan pembiayaan mikro adalah
akad murabahah.
f. Giro BSI
Ialah produk simpanan dari BSI bagi nasabah perorangan
maupun perusahaan untuk kemudahan transaksi bisnis sahari –hari
dimana penariakan dana menggunakan cek dan biyet giro.
g. Depositi BSI
Ialah produk investasi berjangka dari BSI Syariah bagi
nasabah perorangan yang memberikan keuntungan optimal.
h. Tabungan haji
Ialah kerjasama nasabah dengan pihak bank, dimana
nasabah menitipkan dananya sebagai tabungan haji yang tidak
dapat diambil sewaktu-waktu.
B. Hasil Analisis Data
1. Analisis deskriptif
a. Deskiripsi Responden
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris Pengaruh Pembiayaan
74
warung mikro terhadap perkembangan UMKM (Studi Kasus BSI
KC Payakumbuh). Untuk menjawab dan membuktikan hipotesisi
terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang
dibutuhkan.
Proses pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan
menyebar angket kepada responden selama 7 hari yang berada di
Kota Payakumbuh untuk memenuhi kriteria pengambilan sampel.
Total jumlah angket yang didapati dari nasabah 71 rangkap, setelah
dilakukan pengumpulan kembali tidak ada angket yang hilang
maupun rusak, sehingga total angket diolah berjumlah 71 rangkap.
Setelah seluruh data dan informasi berhasil dikumpulkan,
proses klasifikasi hasil penyebaran angket dilakukan secara manual
dengan bantuan program exel yang membentuk tabulasi data
setelah tahapan tersebut selesai tahapan pengolahan data dapat
dilakasanakan. Berdasarkan hasil penyebaran angket yang
dilakukan dapat dikelompokan demografis yang dimilki responden
yang berpartisipasi dalam penenlitian ini, seperti terlihat di bawah
ini:
1) klasifikasi berdasarkan jenis kelamin
Adapun klasifikasi data responden mengenai jenis kelamin
responden nasabah pembiayaan warung mikro BSI KC
Payakumbuh adalah sebagai berikut:
75
Tabel 4.1
Klasifikasi berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki-Laki 46 64,79%
Perempuan 25 35,21%
Total 71 100%
Sumber : Data Primer, 2021
Pada tabel 4.1 diatas hasilnya menunjukkan
mayoritas responden nasabah adalah Laki-Laki yaitu sebanyak
46 responden atau 64,79% dan sisanya sebanyak 25 responden
atau 35.21% adalah responden Perempuan. Kesimpulannya
adalah jumlah nasabah tabungan yang banyak adalah
mayoritas Laki-Laki.
2) klasifikasi berdasarkan umur
Adapun klasifikasi data responden mengenai umur
responden nasabah pembiayaan warung mikro BSI KC
Payakumbuh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Usia Jumlah Responden Persentase
20-30th 15 21,13%
31-39th 39 54,93%
40th> 17 23,94%
Total 71 100%
Sumber: Data Primer, 2021
Pada tabel 4.2 diatas hasilnya menunjukkan bahwa
responden yang mayoritas melakukan pembiayaan mikro usia
31-39th sebanyak 39 orang responden atau 54,93%%, 20-
76
30th sebanyak 15 (21,13%) responden, dan 40th keatas 17
(23,94%) responden.
3) klasifikasi berdasarkan usaha
Adapun klasifikasi data responden mengenai jenis kelamin
responden nasabah pembiayaan warung mikro BSI KC
Payakumbuh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usaha
Pekerjaan Jumlah Responden Persentase
Kedai harian 23 32,39%
Jualan pakaian 11 15,49%
Fotocopy 4 5,63%
Jasa jahit 3 4,22%
Bengkel 2 2,81%
Budidaya jamur tiram 7 9,86%
Penjual kerupuk ubi 4 5,64%
Rumah makan 6 8,46%
Jualan ayam potong 5 7,05%
Budidaya ikan lele 6 8,45%
Total 71 100%
Sumber: Data Primer,2021
Pada tabel 4.3 diatas hasilnya menunjukkan bahwa
responden kedai harian sebanyak 23 (32,39%), jualan pakaian
11 (15,49), fotocopy 4 (5,63%), jasa jahit 3 (4,22%), bengkel
2 (2,81%), budidaya jamur tiram 7 (9,86), penjual kerupuk ubi
4 (5,64), rumah makan 6 (8,46), jualan ayam poong 5 (7,05%),
budidaya ikan lele 6 (8,45%) dan yang mayoritas melakukan
pembiayaan warung mikro yaitu kedai harian 23 (32,39%).
b. Tanggapan Responden
Variabel dalam penelitian ini pembaiayaan warung mikro
sebagai variabel bebas dan perkembangan UMKM menjadi
77
variabel terikat. Data-data tersebut diperoleh dari hasil angket yang
peneliti sebarkan. Untuk lebih membantu, penulis sajikan tabel 4.4
untuk skor jawaban dari variabel Y dan tabel 4.5 untuk hasil skor
jawaban responden dari variabel X, sebagaimana berikut:
Tabel 4.4
Skor angket untuk variabel Y
No
Pe
rt.
Alternatif jawaban
Sangat
setuju
Setuju Kuran
g
setuju
Tidak
setuju
Sangat
tidak
setuju
Total
F % F % F % F % F % F % 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
25
23
17
21
20
21
17
26
22
25
16
19
26
21
20
26
18
18
35,2
32,4
23,9
29,6
28,2
29,6
23,9
36,6
31,0
35,2
22,5
26,8
36,6
29,6
28,2
36,6
25,4
25,4
36
40
45
34
36
31
43
32
39
31
43
40
35
35
37
28
41
36
50,7
56,3
63,4
47,9
50,7
43,7
60,6
45,1
54,9
43,7
60,6
56,3
49,3
49,
52,1
39,4
57,7
50,7
8
6
8
13
13
16
8
11
9
12
10
10
8
12
11
15
11
15
11,3
8,5
11,3
18,3
18,3
22,5
11,3
15,5
12,7
16,9
14,1
14,1
11,3
16,9
15,5
21,1
15,5
21,1
1
2
0
1
1
3
3
2
1
2
2
1
2
3
3
2
1
2
1,4
2,8
0
1,4
1,4
4,2
4,2
2,8
1,4
2,8
2,8
1,4
2,8
4,2
4,2
2,8
1,4
2,8
1
0
1
2
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1,4
0
1,4
2,8
1,4
0
0
0
0
1,4
0
1,4
0
0
0
0
0
0
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Sumber: data primer 2021
Dari tabel 4.4 dapat diketahui jawaban responden dengan
beberapa penjelasan pernyataan berikut ini:
1) pernyataan 1 mengenai Sebagian Modal dari usaha saya dari
modal pribadi, responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 25 orang (35,2%), 36 orang (50,7%) menyatakan
setuju, 8 orang (11,3%) responden yang menyatakan kurang
78
setuju, 1 orang (1,4%) menyatakan tidak setuju dan 1 orang
(1,4%) sangat tidak setuju.
2) Pernyataan 2 mengenai Modal yang dipergunakan sangat
bermanfaat untuk perkembangan usaha saya, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 23 orang (32,4%), 40 orang
(56,3%) menyatakan setuju, 6 orang (8,5%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 2 orang (12,8%) dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju
3) pernyataan 3 mengenai Saya dapat menggunakan dana dari
modal saya untuk membeli peralatan agar lebih lengkap
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 17 orang
(23,9%), 45 orang (63,4%) menyatakan setuju, 8 orang (11,3%)
responden yang menyatakan kurang setuju, tidak ada
menyatakan tidak setuju ada dan 1 orang (1,4%) sangat tidak
setuju.
4) pernyataan 4 mengenai Biaya operasional bersumber dari
pembiayaan bank syariah, responden yang menyatakan sangat
setuju sebanyak 21 orang (29,6%), 34 orang (47,9%)
menyatakan setuju, 13 orang (18,3%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%) menyatakan tidak
setuju dan 2 orang (2,8%) sangat tidak setuju.
5) pernyataan 5 mengenai Biaya operasional saya tercukupi
dengan pembiayaan dari BSI KC Payakumbuh, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang (28,2%), 36 orang
79
(50,7%) menyatakan setuju, 13 orang (18,3%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%) menyatakan tidak
setuju dan 1 orang (1,4%) sangat tidak setuju.
6) pernyataan 6 mengenai Biaya operasional sebagian bersumber
dari orang terdekat, responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 21 orang (29,6%), 31 orang (43,7%) menyatakan
setuju, 16 orang (22,5) responden yang menyatakan kurang
setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
7) pernyataan 7 mengenai Setelah ada pembiayaan dari pihak
ketiga modal usaha saya bertambah, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 17 orang (23,9%), 43 orang
(60,6%) menyatakan setuju, 8 orang (11,3%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
8) pernyataan 8 mengenai pembiayaan bank lebih berpengaruh
dari pada pihak ketiga (investor), responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 26 orang (36,6%), 32 orang (45,1%)
menyatakan setuju, 11 orang (15,5%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
9) pernyataan 9 mengenai Investasi dari investor dapat membantu
perkembangan usaha nasabah, responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 22 orang (31,0%), 39 orang (54,9%)
80
menyatakan setuju, 9 orang (12,7%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 1 orang (2,8%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
10) pernyataan 10 mengenai Setelah menerima pembiayaan dari
bank tingkat pendapatan laba usaha saya meningkat, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 25 orang (35,2%), 32
orang (43,7%) menyatakan setuju, 12 orang (16,9%) responden
yang menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan
tidak setuju dan 1 orang (1,4) menyatakan sangat tidak setuju.
11) pernyataan 11 mengenai Omset penjualan meningkat karena
ada penambahan modal dari BSI KC Payakumbuh, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 orang (22,5%), 43
orang (60,6%) menyatakan setuju, 10 orang (14,1%) responden
yang menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan
tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
12) pernyataan 12 mengenai Dengan keuntungan yang diperoleh
dari pendapatan UMKM membuat nasabah merasa tercukupi,
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang
(26,8%), 40 orang (56,3%) menyatakan setuju, 10 orang
(14,1%) responden yang menyatakan kurang setuju, 1 orang
(1,4%) menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,4%)
menyatakan sangat tidak setuju.
13) pernyataan 13 mengenai Beban operasional berpengaruh
terhadap pendapatan, responden yang menyatakan sangat setuju
81
sebanyak 26 orang (36,6%), 35 orang (49,3%) menyatakan
setuju, 8 orang (11,3%) responden yang menyatakan kurang
setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
14) pernyataan 14 mengenai Setelah mendapat pembiayaan
warung mikro dari BSI KC Payakumbuh tenaga kerja saya
bertambah, responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
26 orang (36,6%), 32 orang (45,1%) menyatakan setuju, 11
orang (15,5%) responden yang menyatakan kurang setuju, 2
orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.
15) pernyataan 15 mengenai Omset penjualan lebih besar dari pada
beban operasional, responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 20 orang (28,2%), 37 orang (52,1%) menyatakan
setuju, 11 orang (15,5%) responden yang menyatakan kurang
setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
16) pernyataan 16 mengenai Hutang berpengaruh terhadap
pendapatan nasabah, responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 26 orang (36,6%), 28 orang (39,4%) menyatakan
setuju, 15 orang (21,1%) responden yang menyatakan kurang
setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
82
17) pernyataan 17 mengenai Umkm memiliki kemampuan untuk
membayar hutang yang baik, responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 18 orang (25,4%), 41 orang (57,7%)
menyatakan setuju, 11 orang (15,5%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
18) pernyataan 18 mengenai Nasabah selalu membayar angsuran
pembiayaan bank tepat waktu, responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 18 orang (25,4%), 36 orang (50,7%)
menyatakan setuju, 15 orang (21,1%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan berikut ini tabel skor angket variabel X:
83
Tabel 4.5
Skor angket untuk variabel X
No
Pe
rt.
Alternatif jawaban
Sangat
setuju
Setuju Kuran
g
setuju
Tidak
setuju
Sangat
tidak
setuju
Total
F % F % F % F % F % F % 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
27
15
19
15
19
13
20
23
18
26
20
13
28
20
18
27
20
19
38.0
21,1
26,8
21,1
26,8
18,3
28,2
32,4
25,4
36,6
28,2
18,3
39,4
28,2
25,4
38,0
28,2
26,8
34
45
38
42
35
45
34
36
39
36
40
48
34
44
46
34
43
38
47,9
63,4
53,5
59,2
49,3
63,4
47,9
50,7
54,9
50,7
56,3
67,6
47,9
62,0
64,8
47,9
60,6
53,5
7
6
11
9
12
10
13
10
10
8
9
7
6
5
5
9
6
12
9,9
8,5
15,5
12,7
16,9
14,1
18,3
14,1
14,1
11,3
12,7
9,9
8,5
7,0
7,0
12,7
8,5
16,9
3
4
3
5
4
2
3
2
3
1
2
3
2
2
2
1
2
2
4,2
5,6
4,2
7,0
5,6
2,8
4,2
2,8
4,2
1,4
2,8
4,2
2,8
2,8
2,8
1,4
2,8
2,8
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1,4
0
0
1,4
1,4
1,4
0
1,4
0
0
0
1,4
0
0
0
0
0
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Sumber: data primer 2021
Dari tabel 4.5 dapat diketahui jawaban responden dengan
beberapa penjelasan pernyataan berikut ini:
1) pernyataan 1 mengenai Pembiayaan Warung mikro BSI KC
Payakumbuh memiliki ketentuan-ketentuan sederhana dan
mudah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 27
orang (38,0%), 34 orang (47,9%) menyatakan setuju, 7 orang
(9,9%) responden yang menyatakan kurang setuju, 3 orang
(4,2%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju.
2) pernyataan 2 mengenai Proses permohonan BSI KC
Payakumbuh tidak rumit, responden yang menyatakan sangat
setuju sebanyak 15 orang (21,1%), 45 orang (63,4%)
84
menyatakan setuju, 6 orang (8,5%) responden yang menyatakan
kurang setuju, 4 orang (5,6%) menyatakan tidak setuju dan 1
orang (1,4) menyatakan sangat tidak setuju.
3) pernyataan 3 mengenai Sistem pengajuan permohonan
pembiayaan BSI KC Payakumbuh mudah di pahami nasabah,
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang
(26,8%), 38 orang (53,5%) menyatakan setuju, 11 orang
(15,5%) responden yang menyatakan kurang setuju, 3 orang
(4,2%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju.
4) pernyataan 4 mengenai Proses pengumpulan data pembiayaan
warung mikro BSI KC Payakumbuh memiliki ketentuan-
ketentuan sederhana dan mudah, responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 15 orang (21,1%), 42 orang (59,2%)
menyatakan setuju, 9 orang (12,7%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 5 orang (7,0%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
5) pernyataan 5 mengenai Proses pengolahan data pada proses
pembiayaan warung mikro di BSI tidak rumit, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang (26,8%), 35 orang
(49,3%) menyatakan setuju, 12 orang (16,9%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 4 orang (5,6%) menyatakan tidak
setuju dan 1 orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.
85
6) pernyataan 6 mengenai Koeparifnya karyawan BSI KC
Payakumbuh dalam mengelola data, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 13 orang (18,3%), 45 orang
(63,4%) menyatakan setuju, 10 orang (14,1%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak
setuju dan 1orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.
7) pernyataan 7 mengenai Adanya sosialisasi BSI KC
Payakumbuh tentang sistem bank syariah, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang (28,2%), 34 orang
(47,9%) menyatakan setuju, 13 orang (18,3%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak
setuju dan 1 orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.
8) pernyataan 8 mengenai Pembiayaan yang bersifat syariah,
membuat nasabah merasa percaya terhadap proses
pembiayaannya warung mikro yang dilakukan BSI KC
Payakumbuh, responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 23 orang (32,4%), 36 orang (50,7%) menyatakan
setuju, 10 orang (14,1%) responden yang menyatakan kurang
setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
9) pernyataan 9 mengenai Bank BSI KC Payakumbuh selalu
melakukan evaluasi pembiyaan warung mikro, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 18 orang (25,4%), 39 orang
(54,9%) menyatakan setuju, 10 orang (14,1%) responden yang
86
menyatakan kurang setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak
setuju dan 1 orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.
10) pernyataan 10 mengenai Bank syariah menjadi pilihan utama,
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 26 orang
(36,6%), 36 orang (50,7%) menyatakan setuju, 8 orang (11,3%)
responden yang menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%)
menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat
tidak setuju.
11) pernyataan 11 mengenai Dengan tidak adanya bunga nasabah
terhindar dari riba, responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 20 orang (28,2%), 40 orang (56,3%) menyatakan
setuju, 9 orang (12,7%) responden yang menyatakan kurang
setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
12) pernyataan 12 mengenai BSI KC Payakumbuh selalu
memberikan solusi atas kendala nasabah, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 13 orang (18,3%), 48 orang
(67,6%) menyatakan setuju, 7 orang (9,9%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 3 orang (4,2%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
13) pernyataan 13 mengenai Sistem bank syariah tidak
memberatkan nasabah, responden yang menyatakan sangat
setuju sebanyak 28 orang (39,4%), 47 orang (47,9%)
menyatakan setuju, 6 orang (8,5%) responden yang menyatakan
87
kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan 1
orang (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.
14) pernyataan 14 mengenai Produk pembiyaan warung mikro BSI
KC Payakumbuh memberikan solusi yang sesuai kepada
nasabah, responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
20 orang (28,2%), 44 orang (62,0%) menyatakan setuju, 5
orang (7,0%) responden yang menyatakan kurang setuju, 2
orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.
15) pernyataan 15 mengenai BSI KC Payakumbuh mendukung
usaha baru, responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
18 orang (25,4%), 46 orang (64,8%) menyatakan setuju, 5
orang (7,0%) responden yang menyatakan kurang setuju, 2
orang (2,8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju.
16) pernyataan 16 mengenai BSI KC Payakumbuh dapat
memenuhi pengajuan permohonan pembiayaan dari nasabah,
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 27 orang
(38,0%), 34 orang (47,9%) menyatakan setuju, 9 orang (12,7%)
responden yang menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,4%)
menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat
tidak setuju.
17) pernyataan 17 mengenai Modal dari BSI KC Payakumbuh
sangat membantu modal awal nasabah, responden yang
88
menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang (28,2%), 43 orang
(60,6%) menyatakan setuju, 6 orang (8,5%) responden yang
menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan tidak
setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
18) pernyataan 18 mengenai Dengan pembiayaan dari BSI KC
Payakumbuh dapat mengembangkan usaha nasabah, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang (26,8%), 38
orang (53,5%) menyatakan setuju, 12 orang (16,9%) responden
yang menyatakan kurang setuju, 2 orang (2,8%) menyatakan
tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
b. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Berikut ini hasil dari uji regresi linier sederhana dengan
mengunakan SPSS 16:
Tabel 4.6
Hasil uji regresi linier sederhana
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) 17.246 4.827
.816
3.573 .001
Pembiayaan
warung
mikro
.766 .065 11.733 .000
Sumber: Data diolah SPSS 16
Berdasarkan tabel 4.6 terdapat nilai koefisien arah regresi
dengan melihat hasil pada tabel coefficientsa pada kolom
unstandardized coefficients dalam sub kolom B. dalam sub kolom
89
tersebut terdapat nilai constant (konstanta) adalah 17,246
sedangkan nilai koefisien arah regresi 0,766
Maka diperoleh persamaan regresi dengan rumus sebagai berikut:
PUMKM= a+bPM
Penjelasan:
PUMKMa : perkembangan UMKM
a : konstanta
b : koefisien regresi
PWM : pembiayaan warung mikro
Dengan demikian dapat diketahui bahwa persamaan regresi
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
PUMKM= 17,246+0,766PWM
Adapun interpretasi dari persamaan PUMKM = 17,246 + 0,766
PWM:
1) Konstanta sebesar 17,246 artinya jika variabel pembiayaan
mikro BSI KC Payakumbuh nilainya konstan, maka variabel
perkembangan UMKM nilainya adalah 17,246 satuan.
2) Kenaikan pembiayaan mikro BSI Kantor Cabang Payakumbuh
juga mempengaruhi kenaikan perkembangan UMKM.
Koefesien regresi variabel pembiayaan mikro BSI Kantor
Cabang Payakumbuh sebesar 0,766 artinya jika variabel
pembiayaan mikro BSI KC Payakumbuh mengalami kenaikan
sebesar 1 satuan maka variabel perkembangan UMKM
mengalami peningkatan sebesar 0,766 satuan, koefesien
90
bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara
pembiayaan mikro BSI KC Payakumbuh dan perkembangan
UMKM.
C. Pengujian Modal
1. Uji Pra Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur
yang telah disusun benar-benar mampu mengukur apa yang harus
diukur.51
Uji validitas merupakan analisis untuk mengukur valid
atau tidaknya butir-butir kuesioner menggunakan metode
Pearson‟s Product Moment Correlation. Suatu data dapat
dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Jumlah responden dalam
penelitian ini adalah 80 responden. Dari jumlah responden tersebut
dapat diketahui besarnya rtabel adalah 0,2199 (df=N-2=80-2=78)
dengan taraf kesalahan sebesar 5%. Jadi butir-butir kuesioner
tersebut dikatakan valid apabila nilai rhitung pada Correct Item-Total
Correlation lebih besar dari 0,2199. Berikut ini hasil dari uji
validitas masing-masing variabel:
51
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual
dan SPSS Edisi Pertama, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), hlm. 60
91
Tabel 4.7
Hasil uji validitas
Variabel Butir
pertanyaan
R
hitung
R
tabel
Keterangan
PEMBIAYAAN
WARUNG
MIKRO (X)
X1 0,654 0,1968 Valid
X2 0,720 0,1968 Valid
X3 0,720 0,1968 Valid
X4 0,741 0,1968 Valid
X5 0,688 0,1968 Valid
X6 0,706 0,1968 Valid
X7 0,586 0,1968 Valid
X8 0,690 0,1968 Valid
X9 0,697 0,1968 Valid
X10 0,642 0,1968 Valid
X11 0,733 0,1968 Valid
X12 0,761 0,1968 Valid
X13 0,773 0,1968 Valid
X14 0,721 0,1968 Valid
X15 0,674 0,1968 Valid
X16 0,665 0,1968 Valid
X17 0,714 0,1968 Valid
X18 0,699 0,1968 Valid
Perkembangan
UMKM (Y)
Y1 0,656 0,1968 Valid
Y2 0,623 0,1968 Valid
Y3 0,612 0,1968 Valid
Y4 0,679 0,1968 Valid
Y5 0,473 0,1968 Valid
Y6 0,561 0,1968 Valid
Y7 0,736 0,1968 Valid
Y8 0,555 0,1968 Valid
Y9 0,711 0,1968 Valid
Y10 0,716 0,1968 Valid
Y11 0,681 0,1968 Valid
Y12 0,659 0,1968 Valid
Y13 0,618 0,1968 Valid
Y14 0,733 0,1968 Valid
Y15 0,625 0,1968 Valid
Y16 0,647 0,1968 Valid
Y17 0,666 0,1968 Valid
Y18 0,670 0,1968 Valid
Sumber: Data diolah SPSS 16
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui seluruh item
pertanyaan dari variabel (X) pembiayaan warung mikro dan (Y)
92
perkembangan UMKM adalah valid. Hal ini diketahui karena rhitung
pada correct item-total correlatian lebih besar dari pada rtabel yaitu
0,1968 yang artinya semua butiran pertanyaan valid dan dapat
digunakan sebegai acuan penelitian.
b. Uji Realibilitas
Uji realibilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat
pengumpulan data pada dasarnya menunjukkan ketepatan,
keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam
mangungkapkan gejala-gejala tertentu dari sekelompok individu.52
Uji realibilitas digunakan untuk mendapatkan data sesuai dengan
tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji
realibilitas dengan menggunakan:
Tabel 4.8
Hasil uji realibilitas variabel pembiayaan warung mikro
Cronbach's
Alpha
N of Items
.937 18
Sumber: Data diolah SPSS 16
Tabel 4.9
Hasil uji realibilitas variabel perkembangan UMKM
Cronbach's Alpha N of Items
.917 18
Sumber: Data diolah SPSS 16
52
Suharsimi Harikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1998), hlm. 218
93
Tabel 4.10
Hasil keputusan uji realibilitas
Variabel Nilai batas Cronbach”s
alpha
Kesimpul
an
X 0,6 0,937 Reliabel
Y 0,6 0,917 Reliabel
Rata-rata 0,6 0,927 Reliabel
Sumber: data primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.10 Diatas hasil pengolahan data untuk
uji realibilitas variabel penelitian sebagaimana yang terlihat pada
tabel diatas terlihat semua variabel memiliki rata-rata alpha
cronbach‟s yaitu sebesar 0,927 besar dari 0,6. Hal ini menandakan
bahwa semua variabel peneliatian reliabel dan variabel yang diteliti
dapat dilakukan untuk pengujian selanjutnya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, pengganggu atau residual atau residul memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi normal atau tidak mendekati. Berikut adalah
salah satu pengujian normalitas dengan menggunakan teknik
Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan
pengujian normalitas yang banyak pakai, terutama setelah adanya
banyak program statistic yang beredar.
Konsep dasar Kolmogorov Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya)
dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data
94
yang telah ditranformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan
diasumsikan normal. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda
antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.
Penerapan uji Kolmogrov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi
di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan
yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut
tidak normal, berikut ini hasil uji normalitas:
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas
Unstandardizezed
residual
N 71
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.17525465
Most Extreme
Differences
Absolute .089
Positive .089
Negative -.068
Kolmogorof-Smirnov Z .747
Asymp. Sig. (2-tailed) .632
a. Test Distribution is Normal
Sumber: Data Primer diolah SPSS 16
Berdasarkan pada tabel 4.11 diperoleh angka probabilitas
atau asymp.sig. (2-tailed). Nilai ini dibandingkan dengan 0,05
(dalam hal ini mengunakan taraf signifikasnsi 5%) untuk
pengambilan kepusan dengan pedoman
1) Jika nailai signifikan > 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal
95
2) Jika nilai signifikan < 0.05 maka data tersebut tidak
berdistribusi normal.
Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas diperoleh nilai Asymp.Sig.(2
tailed) sebesar 0.632. nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05.
maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi normal
dan variabel yang di teliti dapat dilakukan untuk pengujian
selanjutnya.
b. Uji heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah
terdapat ketidaksamaan varians dan residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain . hasil uji ini dapat dilihat
pada uji park, dibawah ini:
Tabel 4.12
Hasil uji heterokedastisitas
Coefficients
Model Sig
(Constant) .020
Pembiayaan warung
mikro
.223
Sumber: Data diolah SPSS 16
Dasar pengambilan keputusan dengan uji glejser:
Jika nilai signifikansi (probabilitas) dari variabel
independent dibawah 0,05 maka telah terjadi heterokedastisitas,
namun jika berada diatas 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Berdasakarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi pembiayaan warung mikro (X) = 0,223. Yang mana
96
variabel ini memiliki nilai signifikansi lebih dari 0.05. maka dapat
disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam variabel
penelitiaan ini.
3. Uji Hipotesis
a. Uji F (Uji simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
secara bersama-sama (simultan terhadap variabel terikat). Berikut
adalah hasil pengujian uji f:
Tabel 4.13
Hasil Uji F (uji simultan)
model F Sig.
Regression 137.657 .000
Sumber: Data diolah SPSS 16
Langkah-langakah pengujian:
1) Merumuskan Hipostesis
H0: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
pembiayaan warung mikro terhdapa perkemabangan
UMKM di BSI KC Payakumbuh
H1: terdapat pengaruh yang signifikan antara pembiayaan
warung mikro terhdapa perkemabangan UMKM di
BSI KC Payakumbuh
Pengambilan keputusan menggunakan 2 cara yaitu:
Cara 1 : Jika fhitung < ftabel H0 diterima
Jika fhitung > ftabel H0 ditolak
Cara 2 : Jika Sig. > 0,05 H0 diterima
Jika Sig. < 0,05 Ho ditolak
97
Berdasarkan tabel 4.14 diatas hasil uji f diperoleh nilai ttabel
sebesar 3,98 (diperoleh dengan cara mencari nilai df= k; n-k=
(1;71-1)=1;70 dan nilai fhitung sebesar 137.657. Karena nilai
fhitung > ftabel yaitu 137.675 > 3,98. Maka dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dan simultan antara Pembiayaan Warung Mikro
terhadap Perkembangan UMKM di BSI KC Payakumbuh.
Serta berdasarkan signifikansi f sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari nilai α sebesar 0,05. Maka 0,000 < 0,05 dengan demikian
H0 ditolak.
b. Uji Parsial (uji T)
Uji T digunakan untuk menguji secara parsial masing-
masing variabel. Berikut ini adalah hasil dari uji t
berdasarkan dengan pengujian menggunakan SPSS 16:
Tabel 4.14
Tabel uji parsial
Model T Sig.
(Constant) 3.573 .001
Pembiayaa
n warung
mikro
11.733 .000
Sumber: Data diolah SPSS 16
Langkah-langkah pengujian Uji t sebagai berikut:
1) Variabel X (pembiayaan warung mikro)
a) Merumuskan hipotesis
98
Ho: tidak terdapat penagruh yang signifikan pembiayaan
warung mikro terhadap perkemabangan UMKM.
H1: terdapat pengaruh yang signifikan pembiayaan warung
mikro terhadap perkembangan UMKM.
b) Pengambilan keputusan menggunakan 2 cara yaitu:
Cara 1 : jika thitung < ttabel H0 diterima
Jika thitung > ttabel H0 ditolak
Cara 2 : Jika Sig.> 0,05 H0 diterima
Jika Sig.< 0,05 H0 ditolak
Berdasarkan tabel 4.15 di atas diperoleh nilai ttabel Variabel
pembiayaan warung mikro sebesar 1,995 (diperoleh dengan
mencari nilai df= α/2 ; n-k-1= 0.05/2: 71-1-1= 0.025; 69) Dan nilai
thitung sebesar 11.733, karena thitung > ttabel yaitu 11,733 > dari
1,995, maka H0 ditolak. Yang berarti terdapat pengaruh yang
signifikan antara pembiayaan warung mikro terhadap
perkembangan UMKM serta berdasarkan signifikansi t
sebesar0.000 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05. Maka 0,05
> 0.000 dengan demkian H0 ditolak.
c. Uji koefisien dertiminasi (R2)
Koofisien determinasi R2 mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel kepuasan
nasabah tabungan. Bahwa pengujian ini berguna untuk mengetahui
signifikansi variabel independen secara bersama-sama terhadap
99
variabel dependen. Pengujian ini menggunakan SPSS 16 sebagai
berikut:
Tabel 4.15
Hasil uji koefisien derteminasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Adjusted R
Square
1 .816a .666 .661 5.21262
a. Predictors: (Constant), TOTALX
Sumber: Data diolah SPSS 16
pada tabel 4.15 di atas R square atau koefiesien dertiminasi adalah
0,666. Nilai R square berkisar antara 0-1. Hasil nilai R square sebesar
0,666 artinya kontribusi dari variabel Pembiayaan warung mikro (X)
adalah 66,6% terhadap perkembangan UMKM (Y), hubungan ini di
kategorikan sangat kuat. Sedangkan sisanya 33,4% lagi dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian yang penulis
lakukan.
D. Analsis Temuan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisi pengaruh pembiayaan
warung mikro terhadap perkembangan UMKM di BSI KC Payakumbuh.
Pembiayaan dalam penelitian ini berpengaruh positif baik secara parsial
maupun simultan terhadap perkembangan UMKM.
Pembiayaan warung mikro syariah merupakan pemberian fasilitas
penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan
defisit unit. Pembiayaan warung mikro yang diberikan BSI KC
Payakumbuh menjadi salah satu solusi keterbatsan modal bagi pengusaha
mikro. Jadi indikator tentang pembiayaan warung mikro yang diberikan
100
kepada nasabah ternyata sesuai dengan harapan sehingga pendapatan para
pelaku UMKM meningkat. Berdasarkan hasil temuan yang dilakukan,
diketahui bahwa pembiayaan warung mikro berpengaruh positif
signifikan. Yang artinya semakin tinggi frekuensi pembiayaan maka
semakin tinggi perubahan pendapatan nasabah.
Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan
pembiayaan warung mikro positif terhadap perkembangan UMKM
dinyatakan diterima. Semakin tinggi pembiayaan maka semakin tinggi
pula perkembangan yang di dapat dan dirasakan oleh nsabah dalam
menjalankan usahanya. Rata-rata meraka merasa bahwa pembiayaan dan
biaya yang diberikan meringankan mereka. Sehingga mereka merasa lebih
ringan untuk mengajukan pembiayaan di BSI KC Payakumbuh untuk
menambah modal usaha mereka. Hal ini sesuai dengan teori dan hipotesis
yang dibuat.
Ini sesuai dengan teori menyatakan kredit secara positif dapat
meningkatkan pendapatan, karena kredit dapat menambah modal usaha.
Sehingga diharapkan adanya pembiayaan akan menambah modal usaha
sehingga dapat meningkatkan pendapatn dan mengembangkan UMKM
nasabah.53
Begitu juga sesuai dengan penelitian yang dilukakan Loli
Marlina (2018) yang bejudul “Peranan Pembiayaan Mikro dengan Akad
Murabahah Terhadap UMKM (studi kasus : PT BPRS Haji Miskin KC.
Payakumbuh”. Hidayatul hasana (2020) yang berjudul “Analisis Sistem
Kelayakan Pembiayaan Mikro Pada Bank Syariah Mandiri Tanjung Pati
53
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada),
hal, 13
101
Payakumbuh”. Abdurahman kasdi (2019) yang berjudul “Peran Warung
Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus dalam Pengembangan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) di Kudus”. Dari penelitian ini didapatkan
bahwa setelah mengambil pembiyaan, UMKM mengalami peningkatan
pendapatan. Yang artinya pembiyaan berpengaruh positif terhadap
UMKM.
Apabila pembiayaan warung mikro syariah sebagai modal usaha
yang mengalami peningkatan maka pendapatan pelaku UMKM juga
meningkat. Artinya semakin banyak pembiyaan yang diberkan oleh BSI
KC Payakumbuh telah berhasil. Nasabah juga mengambil pembiyaan ini
merasa puas karena dari segi prosedur yang mudah dan pelayanan oleh
staf BSI KC Payakumbuh . sehingga dapat dikatakan jika Pembiayaan
warung mikro mudah dan cepat dan pembiayaan ini bisa menambah
modal untuk nasabah dan menjalankan usahanya sehingga dapat
meningkatkan perkembangan usaha nasabah.
Dari hasil pengujian nilai F hitung sebesar 137.657 dan nilai F-
tabel sebesar 3.98. sedangkan nilai signifikansi sebesar 0.000. karena nilai
signifikansi dibawah 0,05 (0.000 < 0,05) dan nilai F-hiting lebih besar dari
nailai F-tabel (137.657) maka pembiyaan warung mikro berpengaruh
terhdap perkembanngan UMKM. Dengan demikian dinyatakan hipotesis
yang diajukan diterima (terbukti).
Perkembangan usaha merupakan suatu keadaan terjadinya
peningkatan pendapatan penjualan. Tolak ukur tingkat keberhasilan dan
perkembangan usaha kecil dapat dilihat dari peningkatan omset penjualan.
102
Omset penjulan adalah jumlah total produksi yang dapat dijual dalam
sekali penjualan yang dihasilkan oleh pengusaha UMKM. Adapun omset
penjualan ini dapat dihitung dengan mengalikan total jumlah yang terjual
dengan harga. Satuan untuk omset penjualan ditetapkan dalam bentuk
nominal.
Ukuran keberhasilan dari kebijaksanaan bisnis tersebut dapat
berupa besar kecilnya penghasilan yang diperoleh. Alur tolak ukur
perkembangan usaha dalam penelitian ini dilihat dari jumlah
pendapatnnya.
Hasil uji adjusted R2
pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar
0,666 yang berarti bahwa besarnya pengaruh variabel modal dan
pembiayaan terhadap perkembangan UMKM adalah 66,6% sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian
ini.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
pembiayaan mikro berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perkembangan UMKM. Jika melihat tabel Coefficient, pembiayaan mikro
menunjukkan koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0,766. Hal ini
berarti bahwa setiap peningkatan embiayaan mikro 1 unit maka akan
menaikkan perkembangan UMKM sebesar 0,766 unit.
Meskipun tidak semua penambahan pembiayaan dapat
meningkatkan pendapatan karena ada sebagian nasabah yang tidak
menggunakan tambahan modal ini untuk usaha. Karena kebutuhan
103
mendesak atau yang lain hal sehingga perkembangan yang dirasakan tidak
begitu terlihat karena modal tidak digunakan 100% untuk ushanya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembiayaan sebagai
tambahan modal usaha untuk mengembangkan usaha nasabah dapat
diterima dengan baik. Tidak sedikit yang mampu melakukan perluasan
usaha atau membuka cabang di lain tempat sehingga mampu merekrut
jumlah tenaga kerja baru. Perkembangan usaha yang ada sudah dirasakan
sesuai dengan keinginan nasbah dan mampu meningkatkan perekonomian
nasabah dari seblumnya.
Berdasrkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel
pembiayaan warung mikro berpenagaruh signifikan terhadap
perkembangan UMKM. Modal dalam sistem ekonomi islam diharuskan
berkembang agar sirkulasi uang tidak berhenti. Dikarenakan jika uang atau
modal terhenti maka harta itu tidak akan mendatangkan maanfaat bagi
orang lain, namun seandainya jika uang diinvestasikan dan digunakan
untik melakukan bisnis maka uang tersebut akan mendapatkan manfaat
bagi orang lain, termasuk diantara jika ada bisnis yang berjalan maka akan
bisa menyerap tenaga kerja.54
Sebagaimana Allah SWT. Berfirman dalam surah Al-baqarah: 279
yang berbunyi sebagai berikut:
54
Aswad , Kontribusi Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Khaldun dengan Pemikiran
Ekonmoi Modern, (Yogyakarta: Graha ilmu,2012), hal.112
104
Artinya: „maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa
riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu.
Dan jika kamu bartaubat ( dari pengambilan riba). Maka bagimu pokok
hartamu: kamu tidak menganiaya dan tida (pula ) dianiaya”.
Ayat ini menjelaskan bahwa meneruskan hidup dengan riba setelah
menjadi orang islam, berarti memaklumkan perang kepda Allah Swt, dan
Rasulnya. Dengan ancaman yang keras itu dapatlah dipahamkan
bahwasanya seluruh harta yang diperibadakan itu, baik dapatlah
dipahamkan bahwasanya seluruh harta yang dipinjamkan, atau bunganya
dari harta itu, semuanya menjadi harta yang haram kelanjutannya ialah
bahwa daulah islamiyah berhak merampas seluruh harta itu, baik modal
pokok, maupun bunganya. Tetapi kalau kamu taubat tidak hendak
melanjutkan lagi kehidupan yang jahat itu, maka harta yang kamu
pinjamkan sebanyak jumlah asalnya, bolehkah kamu ambil kembali.
Berdasarkan hasil peneltian diperoleh bahwa pembiayaan
berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan UMKM.
Pembiyaan memiliki beberpa tujuan yaitunya mencapai tingkat
profitabilitas yang cukup dimana tingkat profitabilitas akan membuat
perkembangan UMKM menjadi lebih baik serta memperthankan
kepercayaan masyarkat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap
aman.55
Sebagaimana Allah Swt. Berfirman dalam surah Al-baqarah 245
yang berbunyi sebagai berikut:
55
Mohammad, Upaya Pengembangan Usaha Kecildan menengah, 2004, Infokop Nomor 25
105
Artinya: „siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah Swt.
Pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah ), maka Allah
akan melipatgandakan pembayarannya kepadanya dengan lipat ganda
yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan
kepada-nya-lah kamu dikembalikan”.
Ayat ini menjelaskan bahwa sebagai lembaga yang menyalurkan
dana kepda masyarakat dapat memberikan keuntungan bagi perkembangan
usaha penerima pembiayaan. Perkembangan usaha nasabah bisa dilihat
dari omset yang meningkat apabila modal yang ada meningkat ditambah
dengan pembiayaan sebagai tambahan modal. Adanya kenaikan konsumen
karena dari modal yang bertambah dan pembiayaan bisa lebih menambah
barang yang dijual atau lebih menarik banyak pembeli. Pendapatan yang
didapat pun menjadi lebih meningkat keuntungan nasabah.
Sehingga pembiyaan ini bisa menambha modal untuk nasabah
dalam menjalankan usahanya serta dapat meningkatkan perkembngan
usahnya.
106
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh pembiayaan warung mikro BSI KC Payakumbuh terhadap
perkembangan usaha mikro, seberapa besar pengaruh pembiayaan warung
mikro terhadap perkembangan usaha dan. Berdasarkan hasil analisis data,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara pembiayaan
warung mikro BSI KC Payakumbuh dengan perkembangan usaha
mikro. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil olahan uji t bahwa tingkat
signifikansi dari pembiayaan warung mikro sebesar 0,000 lebih kecil
dari 0,05 dengan nilai thitung (11,733) > ttabel (1,995)
2. Pembiayaan mikro berpengaruh signifikan terhadap perkembangan
UMKM Nasabah BSI KC Payakumbuh. Dan perkembangan usaha
Nasabah itu terjadi pada peningkatan modal usah peningkatan omset
penjualan, peningkatan pendapatan.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan dalam
penelitian ini, peneliti memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat
untuk diperhatikan sebagai berikut:
1. Untuk pihak bank
Berdasarkan hasil penelitian, variabel pembiayaan mikro
memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan UMKM
107
nasabah, oleh karena itu diharapkan kepada BSI KC Payakumbuh agar
lebih meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada nasabah untuk
membantu nasabah dalam mengembangkan usahanya.
2. Untuk peneliti lanjutan
Bagi peneliti yang selanjutnya, diharapkan dapat meneliti lebih
banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha.
3. Bagi nasabah
Diharapkan kepada para nasabah agar lebih memanfaatkan
pembiayaan yang telah diperoleh untuk mengembangkan usaha yang
dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, P., & prasetya, D. (2011). Kamus Lengkap Bahasa Indonesiaa. Jakarta:
Arloka.
Amin, K. M. (2007). Prospek Cerah Perbankan Syariah . Jakarta: LeKAS.
Arifin, Z. (2005). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah . Jakarta: Pustaka
Alfabet .
Eddy, S. S. (2008). Marketing Researh. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Fajar, M. (2016). Umkm di Indonesia Perspektif Hukum Eonomi. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Imam, G. (2008). Model Persamaan Structural Konsep dan Aplikasi dengan
Program AMOS Ver.5.0. Semarang: Badan Penerbit Uiversitas
Diponegoro.
Imam, G. (2011). Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang
: Badan Universitas Diponegoro.
Ismaawan, I. (2001). Sukses di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan
Perusahaan Kecil dan Menengah. Jakarta: Gramedia.
Ismail. (20111). Perbankan Syariah . Jakarta: Kencaana Prenada Meddia Group.
J, m. L. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
.
Kasmir. (2007). Dasar-Dasar Perbankan. Jarkarta: Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (22007). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo.
Marsuki. (2006). pemikiran dan strategi memperdayakan sektor ekonomi UMKM
di indonesia. jakarta: mitra wacana dunia.
Muhammad. (2002). Manajemen Pembiayan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP
AMN YKPN.
Muhammad. (2005). Bank Syariah Problem dan Prospek perkembangan di
Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mustafa, I. (2014). Fiqih Mua'amalah dan Konteporer. Lampung: STAIN Jurai
Siwo Metro Lampung.
Nurhadi, & Hadi, U. (2011). Hkum Kontrak dalam Perjanjian Bisnis. Pekanbaru:
Guepedia.
Pratomo, T. S., & Soedjono, A. R. (2002). Ekonomi Skala Kecil Menengah dan
koperasi . Jakarta: Ghalia Indonesia.
Purwanto, A. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Dalam Prespektif Rancangan.
Yogyakarta: Ar Ruz Media.
Raja, O., Jahn, F., & D'ral, V. (2010). Sukses mendirikan dan Mengelola UMKM.
Jakarta: I.A Pres.
Sinambela, L. P. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sinungan, m. (2010). Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiono. (2014). Metode Peneltian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suryabrata, S. (1987). Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Tantri, F. (22010). Pengantar Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo.
Wahid, N. (2019). Multi Akad dalam Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:
CV Budi Utama.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Saudara/i Responden
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Taufik Hidayat
Nim : 3317037
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program studi : S1 Perbankan Syariah
Saya mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bukittinggi, yang sedang menyusun skripsi program studi perbankan
syariah, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan strata satu,
bersama ini penulis mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro
Terhadap Perkembangan UMKM (studi kasus BSI KCP Payakumbuh”
Informasi yang saudara/i berikan adalah untuk kepentingan
penelitian penulis dan akan dijaga kerahasiaannya, atas bantuan dan
partisipasi Saudara/i dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan
terimakasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Payakumbuh, 4 September 2021
Hormat Saya,
Taufik Hidayat
NIM: 3317037
A. PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah Terlebih dahulu identitas anda pada kolom yang telah disediakan
2. Dalam satu pernyataan tidak boleh ada jawaban atau tanda centang (√)
lebih dari satu
3. Setiap pernyataan harus dijawab
4. Jawablah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia
5. Lakukan pengisian kuesioner dengan jawaban yang sesuai dengan
pernyataan di lapangan
6. Ada 5 kriteria yang tersedia
7. Skala respon adalah sebagai beriku:
a. SS : Sangat Setuju (5)
b. S : Setuju (4)
c. KS : kurang setuju (3)
d. TS : tidak setuju (2)
e. STS : Sangat tidak setuju (1)
B. IDENTITAS RESPONDEN
Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk
menjawab pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda
centang:
1. Nama :……………………………………….
2. Jenis Kelamin : ☐ Laki-laki ☐Perempuan
3. Usia : ☐ 20-29th
☐30-39th
☐ 40th
keatas
4. Jenis usaha :
C. Daftar Pertanyaan
KUESIONER PENELITIAN
Perkembangan UMKM (Y)
NO
.
PERNYATAAN PENILAIAN
SS S KS TS STS
Modal usaha
1 Sebagian Modal dari usaha saya dari modal
pribadi
2 Modal yang dipergunakan sangat bermanfaat
untuk perkembangan usaha saya
3 Saya dapat menggunakan dana dari modal saya
untuk membeli peralatan agar lebih lengkap
4 Biaya operasional bersumber dari pembiayaan
bank syariah
5 Biaya operasional saya tercukupi dengan
pembiayaan dari BSI KCP Payakumbuh
6 Biaya operasional sebagian bersumber dari orang
terdekat
7 Setelah ada pembiayaan dari pihak ketiga modal
usaha saya bertambah
8 pembiayaan bank lebih berpengaruh dari pada
pihak ketiga (investor)
9 Investasi dari investor dapat membantu
perkembangan usaha nasabah
Pendapatan
10 Setelah menerima pembiayaan dari bank tingkat
pendapatan laba usaha saya meningkat
11 Omset penjualan meningkat karena ada
penambahan modal dari BSI KCP Payakumbuh
12 Dengan keuntungan yang diperoleh dari
pendapatan UMKM membuat nasabah merasa
tercukupi
13 Beban operasional berpengaruh terhadap
pendapatan
14 Setelah mendapat pembiayaan warung mikro dari
BSI KCP Payakumbuh tenaga kerja saya
bertambah
15 Omset penjualan lebih besar dari pada beban
Pembiayaan Warung Mikro (X)
operasional
16 Hutang berpengaruh terhadap pendapatan nasabah
17 Umkm memiliki kemampuan untuk membayar
hutang yang baik
18 Nasabah selalu membayar angsuran pembiayaan
bank tepat waktu
No Keterangan Penilaian
SS S KS TS STS
Proses pembiayaan
1. Pembiayaan Warung mikro BSI KCP Payakumbuh
memiliki ketentuan-ketentuan sederhana dan
mudah
2. Proses permohonan BSI KCP Payakumbuh tidak
rumit
3. Sistem pengajuan permohonan pembiayaan BSI
KCP Payakumbuh mudah di pahami nasabah
4.
Prose pengumpulan data pembiayaan warung
mikro BSI KCP Payakumbuh memiliki ketentuan-
ketentuan sederhana dan mudah
5. Proses pengolahan data pada proses pembiayaan
warung mikro di BSI tidak rumit
6. Koeparifnya karyawan BSI KCP Payakumbuh
dalam mengelola data
7. Adanya sosialisasi BSI KCP Payakumbuh
tentang sistem bank syariah
8. Pembiayaan yang bersifat syariah, membuat
nasabah merasa percaya terhadap proses
pembiayaannya warung mikro yang dilakukan BSI
KCP Payakumbuh
9. Bank BSI KCP Payakumbuh selalu melakukan
evaluasi pembiyaan warung mikro
Kegunaan pembiyaan
10. Bank syariah menjadi pilihan utama
11. Dengan tidak adanya bunga nasabah terhindar dari
riba
12. BSI KCP Payakumbuh selalu memberikan solusi
atas kendala nasabah
13. Sistem bank syariah tidak memberatkan nasabah
14. Produk pembiyaan warung mikro BSI KCP
Payakumbuh memberikan solusi yang sesuai
kepada nasabah
15. BSI KCP Payakumbuh mendukung usaha baru
16. BSI KCP Payakumbuh dapat memenuhi pengajuan
permohonan pembiayaan dari nasabah
17. Modal dari BSI KCP Payakumbuh sangat
membantu modal awal nasabah
18. Dengan pembiayaan dari BSI KCP Payakumbuh
dapat mengembangkan usaha nasabah
HASIL OLAH DATA
1. Jawaban Responden
a. Variabel Pembiayaan Warung Mikro
Res. Pembiayaan Warung Mikro (X) Total
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18
1 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 62
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 81
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 89
5 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37
6 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 36
7 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
8 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 76
9 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 74
10 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 80
11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 73
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 73
15 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
18 3 3 4 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 4 5 5 3 4 59
19 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
20 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 80
21 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 70
22 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 74
23 5 4 4 3 1 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 61
24 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 77
25 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 69
26 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 80
27 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 78
28 4 5 4 3 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 69
29 5 4 5 4 3 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 73
30 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 70
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
32 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 77
33 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 67
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
35 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 71
36 2 2 3 2 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 69
37 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 3 75
38 5 4 4 4 5 3 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 5 78
39 5 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 67
40 5 1 4 2 2 3 3 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 62
41 5 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 78
42 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 79
43 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 79
44 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 78
45 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 74
46 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 75
47 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 74
48 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 78
49 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 77
50 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 80
51 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 75
52 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 76
53 4 4 5 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5 76
54 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 78
55 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 78
56 4 4 5 4 5 4 3 3 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 75
57 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 85
58 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 80
59 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 78
60 3 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 5 5 4 3 4 5 70
61 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 84
62 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 79
63 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 3 76
64 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 80
65 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 81
66 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 81
67 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 78
68 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 81
69 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 81
70 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 81
71 3 2 3 2 3 4 5 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 55
b. Variabel Perkembangan UMKM
Res. Perkembangan UMKM (Y) Total
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18
1 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 5 2 4 2 61
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
3 5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 78
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 89
5 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 47
6 1 2 1 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 40
7 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 71
8 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 73
9 4 4 3 4 1 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 68
10 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 79
11 4 4 4 4 3 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 70
12 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 63
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
14 2 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 63
15 5 5 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 73
16 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
17 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
18 3 5 5 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 4 3 3 4 3 75
19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 70
20 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 82
21 5 4 4 3 4 3 4 5 4 1 4 1 4 3 4 4 4 3 64
22 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 78
23 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 71
24 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 3 4 77
25 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 79
26 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 78
27 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 76
28 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 75
29 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 73
30 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 73
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
32 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 78
33 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 4 4 5 4 3 71
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
35 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 72
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
37 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 3 4 4 69
38 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 69
39 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 3 79
40 3 2 4 1 2 2 2 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 51
41 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 79
42 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 74
43 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 74
44 5 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 78
45 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 79
46 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 78
47 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 77
48 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 78
49 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 81
50 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 80
51 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 74
52 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 78
53 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 74
54 3 3 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 74
55 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 72
56 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 76
57 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5 5 74
58 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 87
59 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 80
60 3 4 5 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 3 70
61 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 76
62 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 79
63 4 5 3 4 5 3 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 3 67
64 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 78
65 4 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 77
66 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 78
67 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 80
68 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 78
69 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 80
70 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 81
71 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 57
2. Uji regresi linier sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.246 4.827 3.573 .001
TOTALX .766 .065 .816 11.733 .000
a. Dependent Variable: TOTALY
3. Uji Pra Penelitian
a. Uji Validitas
1) Variabel Pembiayaan Warung Mikro (X)
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18
TOT
ALX
X1 Pearso
n
Correlat
ion
1 .570
**
.507
**
.570
**
.342
**
.357
**
.298
*
.487
**
.439
**
.463
**
.369
**
.484
**
.529
**
.267
*
.312
**
.399
**
.427
**
.351
**
.654
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .004 .002 .012 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .024 .008 .001 .000 .003 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X2 Pearso
n
Correlat
ion
.570
**
1 .571
**
.644
**
.452
**
.442
**
.360
**
.380
**
.442
**
.414
**
.494
**
.600
**
.521
**
.430
**
.439
**
.402
**
.447
**
.404
**
.720
**
Sig. (2-
tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .002 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X3 Pearso
n
Correlat
ion
.507
**
.571
**
1 .493
**
.354
**
.419
**
.296
*
.385
**
.354
**
.488
**
.559
**
.491
**
.571
**
.571
**
.614
**
.475
**
.479
**
.493
**
.720
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000
.000 .002 .000 .012 .001 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X4 Pearso
n
Correlat
ion
.570
**
.644
**
.493
**
1 .582
**
.522
**
.389
**
.371
**
.495
**
.436
**
.411
**
.588
**
.499
**
.422
**
.318
**
.474
**
.544
**
.489
**
.741
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000
.000 .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X5 Pearso
n
Correlat
ion
.342
**
.452
**
.354
**
.582
**
1 .611
**
.417
**
.371
**
.420
**
.340
**
.342
**
.521
**
.481
**
.398
**
.306
**
.597
**
.482
**
.519
**
.688
**
Sig. (2-
tailed) .004 .000 .002 .000
.000 .000 .001 .000 .004 .004 .000 .000 .001 .009 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X6 Pearso
n
Correlat
ion
.357
**
.442
**
.419
**
.522
**
.611
**
1 .451
**
.440
**
.429
**
.457
**
.484
**
.533
**
.455
**
.471
**
.421
**
.576
**
.377
**
.411
**
.706
**
Sig. (2-
tailed) .002 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X7 Pearso
n
Correlat
ion
.298
*
.360
**
.296
*
.389
**
.417
**
.451
**
1 .351
**
.505
**
.382
**
.434
**
.385
**
.304
*
.397
**
.355
**
.258
*
.293
*
.373
**
.586
**
Sig. (2-
tailed) .012 .002 .012 .001 .000 .000
.003 .000 .001 .000 .001 .010 .001 .002 .030 .013 .001 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X8 Pearso
n
Correlat
ion
.487
**
.380
**
.385
**
.371
**
.371
**
.440
**
.351
**
1 .591
**
.323
**
.555
**
.532
**
.621
**
.527
**
.460
**
.341
**
.464
**
.498
**
.690
**
Sig. (2-
tailed) .000 .001 .001 .001 .001 .000 .003
.000 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X9 Pearso
n
Correlat
ion
.439
**
.442
**
.354
**
.495
**
.420
**
.429
**
.505
**
.591
**
1 .371
**
.524
**
.480
**
.521
**
.540
**
.396
**
.337
**
.479
**
.368
**
.697
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
.001 .000 .000 .000 .000 .001 .004 .000 .002 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
0
Pearso
n
Correlat
ion
.463
**
.414
**
.488
**
.436
**
.340
**
.457
**
.382
**
.323
**
.371
**
1 .436
**
.452
**
.360
**
.443
**
.467
**
.379
**
.470
**
.474
**
.642
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .004 .000 .001 .006 .001
.000 .000 .002 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
1
Pearso
n
Correlat
ion
.369
**
.494
**
.559
**
.411
**
.342
**
.484
**
.434
**
.555
**
.524
**
.436
**
1 .557
**
.588
**
.591
**
.520
**
.479
**
.524
**
.418
**
.733
**
Sig. (2-
tailed) .002 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
2
Pearso
n
Correlat
ion
.484
**
.600
**
.491
**
.588
**
.521
**
.533
**
.385
**
.532
**
.480
**
.452
**
.557
**
1 .511
**
.569
**
.485
**
.410
**
.526
**
.510
**
.761
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
3
Pearso
n
Correlat
ion
.529
**
.521
**
.571
**
.499
**
.481
**
.455
**
.304
*
.621
**
.521
**
.360
**
.588
**
.511
**
1 .560
**
.532
**
.542
**
.554
**
.565
**
.773
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .000 .000 .002 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
4
Pearso
n
Correlat
ion
.267
*
.430
**
.571
**
.422
**
.398
**
.471
**
.397
**
.527
**
.540
**
.443
**
.591
**
.569
**
.560
**
1 .576
**
.371
**
.546
**
.503
**
.721
**
Sig. (2-
tailed) .024 .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .001 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
5
Pearso
n
Correlat
ion
.312
**
.439
**
.614
**
.318
**
.306
**
.421
**
.355
**
.460
**
.396
**
.467
**
.520
**
.485
**
.532
**
.576
**
1 .454
**
.504
**
.458
**
.674
**
Sig. (2-
tailed) .008 .000 .000 .007 .009 .000 .002 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
6
Pearso
n
Correlat
ion
.399
**
.402
**
.475
**
.474
**
.597
**
.576
**
.258
*
.341
**
.337
**
.379
**
.479
**
.410
**
.542
**
.371
**
.454
**
1 .428
**
.461
**
.665
**
Sig. (2-
tailed) .001 .001 .000 .000 .000 .000 .030 .004 .004 .001 .000 .000 .000 .001 .000
.000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
7
Pearso
n
Correlat
ion
.427
**
.447
**
.479
**
.544
**
.482
**
.377
**
.293
*
.464
**
.479
**
.470
**
.524
**
.526
**
.554
**
.546
**
.504
**
.428
**
1 .522
**
.714
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .013 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
18
Pearso
n
Correlat
ion
.351
**
.404
**
.493
**
.489
**
.519
**
.411
**
.373
**
.498
**
.368
**
.474
**
.418
**
.510
**
.565
**
.503
**
.458
**
.461
**
.522
**
1 .699
**
Sig. (2-
tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
T
O
T
AL
X
Pearso
n
Correlat
ion
.654
**
.720
**
.720
**
.741
**
.688
**
.706
**
.586
**
.690
**
.697
**
.642
**
.733
**
.761
**
.773
**
.721
**
.674
**
.665
**
.714
**
.699
**
1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant
at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant
at the 0.05 level (2-tailed).
2) Variabel Perkembangan UMKM (Y)
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17
X11
8
TOT
ALX
X1 Pearso
n
Correlat
ion
1 .570
**
.507
**
.570
**
.342
**
.357
**
.298
*
.487
**
.439
**
.463
**
.369
**
.484
**
.529
**
.267
*
.312
**
.399
**
.427
**
.351
**
.654
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .004 .002 .012 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .024 .008 .001 .000 .003 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X2 Pearso
n
Correlat
ion
.570
**
1 .571
**
.644
**
.452
**
.442
**
.360
**
.380
**
.442
**
.414
**
.494
**
.600
**
.521
**
.430
**
.439
**
.402
**
.447
**
.404
**
.720
**
Sig. (2-
tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .002 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X3 Pearso
n
Correlat
ion
.507
**
.571
**
1 .493
**
.354
**
.419
**
.296
*
.385
**
.354
**
.488
**
.559
**
.491
**
.571
**
.571
**
.614
**
.475
**
.479
**
.493
**
.720
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000
.000 .002 .000 .012 .001 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X4 Pearso
n
Correlat
ion
.570
**
.644
**
.493
**
1 .582
**
.522
**
.389
**
.371
**
.495
**
.436
**
.411
**
.588
**
.499
**
.422
**
.318
**
.474
**
.544
**
.489
**
.741
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000
.000 .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X5 Pearso
n
Correlat
ion
.342
**
.452
**
.354
**
.582
**
1 .611
**
.417
**
.371
**
.420
**
.340
**
.342
**
.521
**
.481
**
.398
**
.306
**
.597
**
.482
**
.519
**
.688
**
Sig. (2-
tailed) .004 .000 .002 .000
.000 .000 .001 .000 .004 .004 .000 .000 .001 .009 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X6 Pearso
n
Correlat
ion
.357
**
.442
**
.419
**
.522
**
.611
**
1 .451
**
.440
**
.429
**
.457
**
.484
**
.533
**
.455
**
.471
**
.421
**
.576
**
.377
**
.411
**
.706
**
Sig. (2-
tailed) .002 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X7 Pearso
n
Correlat
ion
.298
*
.360
**
.296
*
.389
**
.417
**
.451
**
1 .351
**
.505
**
.382
**
.434
**
.385
**
.304
*
.397
**
.355
**
.258
*
.293
*
.373
**
.586
**
Sig. (2-
tailed) .012 .002 .012 .001 .000 .000
.003 .000 .001 .000 .001 .010 .001 .002 .030 .013 .001 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X8 Pearso
n
Correlat
ion
.487
**
.380
**
.385
**
.371
**
.371
**
.440
**
.351
**
1 .591
**
.323
**
.555
**
.532
**
.621
**
.527
**
.460
**
.341
**
.464
**
.498
**
.690
**
Sig. (2-
tailed) .000 .001 .001 .001 .001 .000 .003
.000 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X9 Pearso
n
Correlat
ion
.439
**
.442
**
.354
**
.495
**
.420
**
.429
**
.505
**
.591
**
1 .371
**
.524
**
.480
**
.521
**
.540
**
.396
**
.337
**
.479
**
.368
**
.697
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
.001 .000 .000 .000 .000 .001 .004 .000 .002 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
0
Pearso
n
Correlat
ion
.463
**
.414
**
.488
**
.436
**
.340
**
.457
**
.382
**
.323
**
.371
**
1 .436
**
.452
**
.360
**
.443
**
.467
**
.379
**
.470
**
.474
**
.642
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .004 .000 .001 .006 .001
.000 .000 .002 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
1
Pearso
n
Correlat
ion
.369
**
.494
**
.559
**
.411
**
.342
**
.484
**
.434
**
.555
**
.524
**
.436
**
1 .557
**
.588
**
.591
**
.520
**
.479
**
.524
**
.418
**
.733
**
Sig. (2-
tailed) .002 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
2
Pearso
n
Correlat
ion
.484
**
.600
**
.491
**
.588
**
.521
**
.533
**
.385
**
.532
**
.480
**
.452
**
.557
**
1 .511
**
.569
**
.485
**
.410
**
.526
**
.510
**
.761
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
3
Pearso
n
Correlat
ion
.529
**
.521
**
.571
**
.499
**
.481
**
.455
**
.304
*
.621
**
.521
**
.360
**
.588
**
.511
**
1 .560
**
.532
**
.542
**
.554
**
.565
**
.773
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .000 .000 .002 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
4
Pearso
n
Correlat
ion
.267
*
.430
**
.571
**
.422
**
.398
**
.471
**
.397
**
.527
**
.540
**
.443
**
.591
**
.569
**
.560
**
1 .576
**
.371
**
.546
**
.503
**
.721
**
Sig. (2-
tailed) .024 .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .001 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
5
Pearso
n
Correlat
ion
.312
**
.439
**
.614
**
.318
**
.306
**
.421
**
.355
**
.460
**
.396
**
.467
**
.520
**
.485
**
.532
**
.576
**
1 .454
**
.504
**
.458
**
.674
**
Sig. (2-
tailed) .008 .000 .000 .007 .009 .000 .002 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
6
Pearso
n
Correlat
ion
.399
**
.402
**
.475
**
.474
**
.597
**
.576
**
.258
*
.341
**
.337
**
.379
**
.479
**
.410
**
.542
**
.371
**
.454
**
1 .428
**
.461
**
.665
**
Sig. (2-
tailed) .001 .001 .000 .000 .000 .000 .030 .004 .004 .001 .000 .000 .000 .001 .000
.000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
7
Pearso
n
Correlat
ion
.427
**
.447
**
.479
**
.544
**
.482
**
.377
**
.293
*
.464
**
.479
**
.470
**
.524
**
.526
**
.554
**
.546
**
.504
**
.428
**
1 .522
**
.714
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .013 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
X1
18
Pearso
n
Correlat
ion
.351
**
.404
**
.493
**
.489
**
.519
**
.411
**
.373
**
.498
**
.368
**
.474
**
.418
**
.510
**
.565
**
.503
**
.458
**
.461
**
.522
**
1 .699
**
Sig. (2-
tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
T
O
T
AL
X
Pearso
n
Correlat
ion
.654
**
.720
**
.720
**
.741
**
.688
**
.706
**
.586
**
.690
**
.697
**
.642
**
.733
**
.761
**
.773
**
.721
**
.674
**
.665
**
.714
**
.699
**
1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant
at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant
at the 0.05 level (2-tailed).
b. Uji realibilitas
1) Variabel Pembiayaan Warung Mikro
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.937 18
2) Variabel Perkembangan UMKM
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.917 18
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 71
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.17525465
Most Extreme Differences Absolute .089
Positive .089
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .747
Asymp. Sig. (2-tailed) .632
a. Test distribution is Normal.
b. Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.723 3.241 2.383 .020
TOTALX -.054 .044 -.146 -1.229 .223
a. Dependent Variable: RES2
5. Uji Hipotesis
a. Uji F (Uji Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3740.327 1 3740.327 137.657 .000a
Residual 1874.828 69 27.171
Total 5615.155 70
a. Predictors: (Constant), TOTALX
b. Dependent Variable: TOTALY
b. Uji Derteminasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .816a .666 .661 5.21262 2.320
a. Predictors: (Constant), TOTALX
b. Dependent Variable: TOTALY
c. Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.246 4.827 3.573 .001
TOTALX .766 .065 .816 11.733 .000
a. Dependent Variable: TOTALY
BIODATA PENULIS
Nama/NIM : Taufik hidayat /3317037
Jurusan/Fakultas : S1 Perbankan Syariah/FEBI
Tempat /Tanggal Lahir : Payakumbuh/19 Juli 1998
Kota Asal : Kel. Ompang Tanah Sirah, Kec. Payakumbuh
Utara, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat .
I. Riwayat Pendidikan
1. 2006-2012 SDN 10 Payakumbuh
2. 2012-2014 MTsN Koto Nan Gadang
3. 2014-2017 MAN 2 Payakumbuh
4. 2017-2021 IAIN Bukitinggi
II. Data Keluarga
1. Nama Orang Tua
a. Ayah :Jendrido
b. Ibu : Miswati
2. Pekerjaan Orang Tua
a. Ayah :Penjahit
b. Ibu : Ibu rumah tangga
3. Jumlah Saudara :1
4. Anak ke- :1