Analisis dan Sintesis Hand Sanitizer
Transcript of Analisis dan Sintesis Hand Sanitizer
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat merupakan karunia Tuhan yang perlu
disyukuri, karena sehat merupakan hak asasi
manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi
untuk meningkatkan produktivitas kerja guna
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dalam menjaga
kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan
merupakan hal yang sangat penting. Dalam aktivitas
sehari-hari tangan seringkali terkontaminasi
dengan mikroba, sehingga tangan dapat menjadi
perantara masuknya mikroba kedalam tubuh. Salah
satu cara yang paling sederhana dan paling umum
dilakukan untuk mejaga kebersihan tangan adalah
dengan mencuci tangan.
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan
sanitasi dengan membersihkan jari jemari
menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadikan tangan
bersih. Mencuci tangan dapat menurunkan jumlah
kuman di tangan sampai dengan 58%. Sementara di
Indonesia, ada 151.000 anak balita yang meninggal
dengan 56.000 di antaranya karena Diare dan
Pneumonia (WHO, 2011). Hal ini dikarenakan
1
rendahnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan,
salah satunya mencuci tangan dengan sabun.
Dewasa ini, pemakaian Hand Sanitizer semakin
marak di kalangan masyarakat. Pemakaiannya yang
efektif dan efisien menjadi daya tarik utama dari
Hand Sanitizer. Karena Hand Sanitizer merupakan
Antiseptik pencuci tangan tanpa perlu dibilas.
Produk Hand Sanitizer ini mengandung antiseptik
yang digunakan untuk membunuh kuman yang ada di
tangan. Jenis Produk Hand Sanitizer inipun juga
semakin beragam, baik komposisinya, zat
pembawanya, serta telah dipasarkan produk-produk
baru yang digunakan secara meluas di masyarakat.
Antiseptik merupakan bahan kimia untuk
mencegah multiplikasi mikroorganisme pada
permukaan tubuh, dengan cara membunuh
mikroorganisme tersebut atau menghambat
pertumbuhan dan aktivitas metaboliknya. Hand
Sanitizer antiseptik yang sering digunakan adalah
alkohol. Alkohol telah digunakan secara luas
sebagai obat antiseptik kulit karena mempunyai
efek menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan
Alkoholnya yaitu sebesar 60-95%. Produk dengan
alkohol dibawah 60% tidak efisien dalam membunuh
kuman. Namun, kandungan alkohol yang terlalu
tinggi juga jangan digunakan karena berdasarkan
penelitian di American Journal of Infection Control (AJIC)
2
memberikan hasil bahwa produk pembersih tangan
yang memiliki kandungan alkohol 95% ternyata tidak
mengandung cukup pelembab. Pada produk ini,
alkohol yang digunakan adalah ethanol dengan
konsentrasi 70%.
Untuk produk ini diperlukan aroma yang segar
agar bias menghilangkan bau amis dari tangan
seusai makan. Maka dapat digunakan bahan tambahan
untuk aroma Hand Sanitizer dari berbagai jenis
tanaman atau buah misalnya seperti aroma stroberi,
jeruk, ataupun aroma minyak atsiri seperti cengkeh
atau sereh wangi. Pada produk kali ini aroma yang
digunakan adalah aroma dari minyak sereh wangi.
Pada produk ini, aroma yang digunakan adalah
aroma Sereh Wangi karena selain bisa menghilangkan
bau amis aroma dari minyak sereh wangi juga tidak
disukai oleh nyamuk, sehingga jika kita berpergian
untuk makan di daerah yang terbuka kita bisa
terhindar dari gigitan nyamuk.
B. Tujuan
Pembuatan dan Analisis Hand Sanitizer Anti
Nyamuk beraroma Sereh bertujuan untuk membiasakan
masyarakat agar berpola hidup sehat dengan mencuci
tangan tanpa harus memikirkan keberadaan sumber
air, karena Hand Sanitizer yang praktis bisa
mengurangi rasa malas untuk mencuci tangan. Selain
3
itu pada Hand Sanitizer ini juga ada Anti Nyamuk
yang bertujuan untuk menghindarkan dari gigitan
nyamuk yang bisa menyebabkan banyak penyakit.
4
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Hand Sanitizer
Hand Sanitizer merupakan cairan
pembersih tangan berbahan dasar alkohol
yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme
dengan cara pemakaian tanpa di bilas dengan
air. Cairan dengan berbagai kandungan yang
sangat cepat membunuh mikroorganisme yang ada di
kulit tangan. ( Benjamin, 2010) Hand sanitizer
banyak digunakan karena alasan kepraktisan. Hand
sanitizer m u d a h dibawa dan bisa cepat
digunakan tanpa perlu menggunakan air. Hand
sanitizer sering digunakan ketika dalam keadaan
darurat dimana kita tidak bisa menemukan air.
Kelebihan ini diutarakan menurut US FDA (Foodand
Drug Administration) dapat membunuh kuman dalam
waktu kurang lebih 30 detik. ( Benjamin, 2010).
1. Kandungan Hand sanitizer:
Memiliki berbagai macam zat yang
terkandung. Secara umum hand sanitizer
mengandung: alkohol 60-95%, benzalkonium
chloride, benzethonium chloride, chlorhexidine,
gluconatee, chloroxylenolf, clofucarbang,
hexachloropheneh, hexylresocarcinol, iodine. (
Benjamin, 2010).
5
Menurut CDC (Center for Disease
Control) hand sanitizer terbagi menjadi
dua yaitu mengandung alkohol dan tidak
mengandung alkohol. Hand sanitizer dengan
kandungan alcohol antara 60- 95 % memiliki
efek anti mikroba yang baik dibandingkan
dengan tanpa kandungan alkohol. ( CDC, 2009)
2. Manfaat Handsanitizer
Alkohol banyak digunakan dalam hand
sanitizer, hal ini dikarenakan alkohol sangat
efektif dalam membunuh berbagai macam dan
jenis kuman dan bakteri. Bakteri yang
diketahui dapat terbunuh oleh alkohol adalah
bakteri tuberculosis, bakteri penyebab
influenza, dan berbagai bakteri yang sering
menyebabkan demam
(alcoholbasedhandsanitizer.com,2011)
Hand sanitizer tanpa alkohol mengandung
triclosan dan benzalkonium chloride. Kedua
kandungan tersebut juga efektif dalam membunuh
bakteri dan kuman yang terdapat di kulit
(alcoholbasedhandsanitizer.com, 2011).
Kandungan aktif yang sering ditemukan pada
hand santizer dipasaran adalah 62% etil
alcohol. (Liu, 2010) Kandungan tersebut
bermanfaat dalam membunuh bakteri. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Liu et al,
6
menyatakan bahwa efektivitas dari suatu hand
sanitizer ditentukan oleh berbagai faktor
seperti, jenis antiseptic yang kita gunakan
dan banyaknya, metode penelitian dan target
organisme.
Hand sanitizer memiliki efektivitas
pada virus yang kurang baik
dibandingkan dengan cuci tangan
menggunakan sabun. Kandungan sodium
hipoklorite dalam sabun dapat menghancurkan
integritas dari capsid protein dan RNA dari
virus, sedangkan hand sanitizer dengan
alkohol hanya berefek pada kapsid protein
virus (fukusaki, 2006; McDonnell 1999).
3. Mekanisme Kerja Hand Sanitizer
Bahan kimia yang mematikan bakteri
disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia
yang menghambat pertumbuhan disebut
bakteriostatik. Bahan antimicrobial dapat
bersifat bakteriostatik pada konsentrasi
rendah, namun bersifat bakterisidal pada
konsentrasi tinggi. Dalam menghambat
aktivitas mikroba, alkohol 50-70% berperan
sebagai pendenaturasi dan pengkoagulasi
protein, denaturasi dan koagulasi protein
akan merusak enzim sehingga mikroba tidak
7
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan akhirnya
aktivitasnya terhenti. ( CDC, 2009)
B. Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order
Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora,
Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan
Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35
genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk
mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang
langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies
berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Hanya nyamuk betina dewasa saja yang menusuk
manusia dan hewan lainnya. Sedangkan nyamuk jantan
hanya makan nektar tanaman. Beberapa nyamuk betina
memilih untuk makan hanya satu jenis binatang.
Nyamuk betina mengigit manusia, hewan peliharaan,
seperti sapi, kuda, kambing, dan sebagainya; semua
jenis burung termasuk ayam; semua jenis binatang
liar, termasuk rusa, kelinci, dan mereka juga
mengigit darah ular, kadal, katak, dan sebagainya.
Kebanyakan nyamuk betina harus mendapatkan darah
yang cukup untuk makan sebelum ia dapat
mengembangkan telur. Jika mereka tidak mendapatkan
makanan darah ini, maka mereka akan mati tanpa
meletakkan telur.
8
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk
probosis panjang untuk menembus kulit mamalia
(atau dalam sebagian kasus burung atau juga
reptilia dan amfibi untuk menghisap darah.Nyamuk
betina memerlukan protein untuk pembentukan telur
dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan
jus buah, yang tidak mengandung protein,
kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah
untuk mendapatkan protein yang diperlukan.Nyamuk
jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian
mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah.Agak
rumit nyamuk betina dari satu genus,
Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah.
Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-
jentik nyamuk yang lain.Nyamuk mengalami empat
tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan
dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung
kepada spesies – dan suhu.Hanya nyamuk betina saja
yang menyedot darah mangsanya.dan itu sama sekali
tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab, pada
kenyataanya, baik jantan maupun betina makan
cairan nektar bunga.sebab nyamuk betina memberi
nutrisi pada telurnya. telur-telur nyamuk
membutuhkan protein yang terdapat dalam darah
untuk berkembang.
Ada beberapa spesies yang dapat terbang jauh
dari tempat perkembangbiakannya. Jarak terbang
9
betina biasanya lebih jauh daripada jantan.
Kekuatan dan arah angin berpengaruh dalam
penyebaran atau migrasi nyamuk. Kebanyakan
nyamuk tetap dalam satu atau dua kilometer dari
sumber makan mereka. Ada nyamuk bisa terbang
jarak jauh, lebih 30 kilometer dari tempat mereka
menjadi dewasa. Nyamuk tidak dapat terbang cepat,
hanya sekitar 4 kilometer per jam.
Beragam jenis nyamuk berfungsi sebagai vektor
atau pembawa protozoa, virus, dan tidak sedikit
pula pembawa larva cacing yang dapat menimbulkan
bermacam-macam penyakit pada manusia. Cara hidup
dan cara “menusuk”- nya pun berbeda-beda. Beberapa
genus nyamuk yang mungkin sudah tidak asing lagi
ditelinga kita adalah Anopheles, Aedes, dan Culex.
Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit
protozoa seperti malaria, penyakit filaria seperti
kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti
demam kuning, demam berdarah dengue, encephalitis,
dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat disebarkan
secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun
1999 dan pada tahun 2003 telah merebak ke seluruh
negara bagian di Amerika Serikat. Berat nyamuk
hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu terbang antara
1,5 hingga 2,5 km/jam. Pengusir nyamuk biasanya
mempunyai kandungan aktif berikut: DEET, sulingan
10
minyak Catnip, sitronelal(dari minyak sereh) atau
sulingan minyak eucalyptus.
C. Daun Sereh Wangi
Tanaman serai wangi sudah sejak lama
dibudidayakan di indonesia. Jenis yang banyak
dikenal adalah mahapengiri dan lemabatu. Tanaman
sereh wangi memiliki daun yang lebih lebar
dibandingkan daun sereh wangi biasa. Daunnya
membentuk rumpun yang lebih besar dengan jumlah
batang lebih banyak. Warna daun hijau tua,
sedangkan sereh biasa berdaun hijau muda.
Tanaman sereh wangi memiliki nama ilmiah
Cymbopogon nordus L. Berikut ini merupakan
klasifikasi tanaman sereh wangi :
Divisi : Spermatopytha
Sub divisi : Angiospermae
Ordo : Graminales
Famili : Panicodiae
Genus : Cymbopogon
Spesies : Cymbopogon nordus L.
Tanaman sereh wangi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1.Tumbuhan berumpun
2. Akar serabut
3.Daun pipih
11
4.Warna daun hijau
5.Batang berwarna hijau dan merah
D. Lidah Buaya
Lidah buaya memiliki nama-nama lokal seperti,
Lidah buaya (Indonesia), Crocodiles tongues
(Inggris),Jadam (Malaysia), Salvila (Spanyol), Lu
hui (Cina). Berikut ini merupakan klasifikasi
tanaman Lidah buaya :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnioliophyta
Kelas : Liliopida
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas
dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya
agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya
berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang
15-36cm, lebar 2-6cm, bunga bertangkai yang
panjangnya 60-90cm, bunga berwarna jingga. Tanaman
lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di
dalam daun tersimpancadangan air. Akar tanaman
Aloe Vera berupaakar serabut yang pendek. Panjang
12
akar berkisar antara 50-100cm. Lidah buaya salah
satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan
berbagai penyakit, dari ringan sampai berat.
Tanaman ini sudah digunakan bangsa samaria
tahun 1875 SM. Ampuhnya lidah buaya karena tanaman
ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi
tubuh manusia. Sebuah penelitian dengan pengujian
secara proksimat terhadap lidah buaya, menunjukkan
bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak
setelah air, yang menyumbangkan kalori sebagai
sumber tenaga. Lidah buaya merangsang pertumbuhan
sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya
terkandung zat lignin yang mampu menembus dan
meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan
hilannya cairan tubuh dari permukaan kulit.
Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat
awet muda.
beberapa penelitianjuga menyebutkan bahwa
unsur utama dari cairan lidah buaya yang diburu
sebagai komoditas bisnis bernilai ekonomis tinggi
adalah aloin, emodin, resin, gum,minyak atsiri.
Selain itu banyak vitamin terkandung di dalamnya
seperti vitamin A, B1, B2, B12, C, DAN E. Kumpulan
enzim antaralain amilase, catalase, cellulase,
carbexypeptidase, carpoxyherclase, bradyknase,
berfungsi sebagai penyeimbang kerja zat gizi.
Lidah buaya juga mengandung beberapa asam amino
13
seperti arginin, asparagin, asam aspartiat, serin,
glutamin, treonin, isin, urosin, pheniialanin,
prelin, histidine, leusin, dan isoleusin, yang
diketahui berfungsi sebagai pembangun sel-sel dan
jaringan tubuh. Terdapat pula sekumpulan mineral
makro dan mikro yaitu kalsium, magnesium,
polassium, sodium, besi, seng, dan kromonium yang
memang diperlukan tubuh.
14
BAB IIIMETODE ANALISIS
Berikut ini table parameter yang dilakukan pada
analisis pembersih tangan tanpa bilas atau hand
sanitizer, yaitu :
Tabel 1. Metode Analisis
No
.
Metode Analisis Parameter
1 Uji Organoleptik Keadaan :
1.1. Aroma / bau
1.2. Tekstur /
bentuk
1.3. Warna2 pHmeter Orion 410 A+ pH 3 Piknometer Densitas4 Viscometer Ostwald Viskositas /
kekentalan5 Potensiometri cara Karl
Fischer
Kadar air
6 Kromatografi gas Kadar etanol7 Mikrobiologi UD (Uji Daya
Hambat)8 Spektrofotometer Serapan
Atom
Cemaran logam
15
1. Uji Hedonik Metode Organoleptik
Dasar :
Tingkat kesukaan konsumen terhadap suatu
produk berbeda-beda. Tingkat kesukaan tersebut
dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan
produk yang telah beredar dipasaran, pengujian ini
dilakukan oleh panelis tidak terlatih sesuai
dengan criteria tertentu. Maka, dapat diketahui
produk baru disukai atau tidak oleh konsumen.
Alat dan Bahan :
a. Contoh
b. Standar (produk dipasaran)
c. Piring kecil
d. Label
e. Tisu
f. Baki kecil
g. Formulir isian penelis
Parameter Uji :
a. Aroma / bau
b. Tekstur / bentuk
c. Warna
Perhitungan :
Tingkat kesukaan konsumen = JumlahskalahedonikJumlahpanelis
2. Penetapan pH (Derajat Keasaman)
Dasar :
16
Elektroda yang dicelupkan dalam suatu
larutan, akan memiliki beda potensial, antara
larutan di dalam dan di luar elektroda. Elektroda
gelas amat peka terhadap ion H+, maka pH (derajat
keasaman) suatu larutan dapat diketahui dari
konsentrasi ion H+ dalam larutan. Rumus : pH =
-log H+
Alat dan Bahan :
a. pH meter tipe Orion 410 A+
b. Labu semprot
c. Air suling
d. Tisu
e. Buffer pH 4,00 dan pH 7,00
f. Piala gelas 100 mL
g. Contoh
Cara Kerja :
1. Dikalibrasi alat pH meter Orion 410 A+ dengan
menggunakan buffer pH 4,00 dan pH 7,00.
2. Disiapkan larutan standar dan contoh dalam
piala gelas 100 mL.
3. Dicelupkan elektroda ke dalam larutan.
4. Dibaca pH larutan setelah stabil.
3. Penetapan Berat Jenis (Densitas)
Dasar :
Berat jenis adalah bilangan yang menyatakan
berapa gram bobot 1 cm3 suatu zat atau beberapa kg
bobot 1 dm3 zat. Karena 1 dm3 air pada suhu 40 C
17
bobotnya 1 kg. maka bilangan yang menyatakan
berapa 1 dm3 zat itu dengan 1 dm3 air pada 40 C pun
disebut BJ. Akan tetapi dalam praktek BJ yang
ditetapkan dengan piknometer dibandingkan bobot
zat pada volume tertentu dengan bobot air pada
volume yang sama pada suhu kamar, maka BJ menurut
batasan lama adalah kerapatan atau density.
Alat dan Bahan :
a. Piknometer
b. Hair Dryer
c. Neraca Analitik
d. Termometer
e. Alkohol pembilas
f. Air suling
g. Contoh
Cara Kerja :
1. Piknometer dibilas dengan alkohol pembilas,
lalu dikeringkan menggunakan hair dryer sampai
kering lalu didinginkan.
2. Ditimbang bobot piknometer kosong (a).
3. Disamakan suhu air dan larutan contoh.
4. Dimasukkan air ke dalam piknometer sampai penuh
dan tidak ada gelembung udara (b).
5. Dimasukkan contoh ke dalam piknometer sampai
penuh dan tidak ada gelembung udara (c).
Perhitungan :
BeratJenisContoh=(c−a)(b−a)
xdtaq
18
4. Penentuan kekentalan cairan dengan Viscometer
Ostwald
Dasar :
Viskositas cairan merupakan indeks hambatan
alir dari suatu cairan, gaya gesek cairan
mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk
mengalir daripada gas, sehingga cairan memiliki
koefisien viskositas yang lebih besar daripada
gas. Tiap cairan memiliki kemampuan mengalir
berbeda-beda sesuai dengan indeks hambatannya.
Alat dan Bahan :
a. Contoh
b. Air suling
c. Alat Viscometer Ostwald
d. Pipet volum 10 mL
e. Stopwatch
f. Piala gelas 400 mL
Cara Kerja :
1. Alat Viscometer Ostwald dibersihkan.
2. Pipet 5 mL / 10 mL sampel kemudian dimasukkan
ke dalam alat Viscometer.
3. Tetapkan waktu alir sampai sampel dan standar
dengan cara sebagai berikut :
19
- Sampel / standar dihisap sampai melebihi
tanda garis atas
- Lepaskan alat hisap
- Jalankan stopwatch ketika cairan sampel
berimpit dengan tanda garis atas alat
Viscometer
- Matikan stopwatch ketika cairan sampel
berimpit dengan tanda garis bawah alat
Viscometer
4. Catat waktu alir yang diperlukan oleh standar
(air suling) dan sampel.
5. Catat suhu ruangan pengukuran.
6. Pengukuran waktu alir standar dari sampel ulang
3 kali.
Perhitungan :
η contoh = d contoh x t contoh x η air
d standar x t standar
Keterangan :
d = densitas
t = waktu alir
η = viskositas
5. Penetapan Kadar Air Metode Potensiometri cara Karl
Fischer
Dasar :
20
Titrasi Karl Fischer adalah salah satu metode
titrasi yang digunakan secara luas untuk
menetapkan kadar air dalam berbagai zat, terutama
zat yang memiliki kadar air rendah. Air bereaksi
dengan pereaksi Karl Fischer sehingga membentuk
C5H5N(H)SO4CH3.
Reaksi :
C5H5N.I2 + C5H5N + H2O C5H5N.HI + C5H5N.SO3
C5H5N.SO3 + CH3OH C5H5N(H)SO4CH3
C5H5N.SO3 + H2O C5H5NHSO4H
Alat dan Bahan :
a. Satu set alat Karl Fischer tipe menthonorome
b. Larutan Karl Fischer
c. Syringe
d. Air suling
e. Contoh
f. Piala gelas 400 mL
Cara Kerja :
- Penentuan Titer :
1. Atur mode ke mode TITER dengan cara menekan
tombol mode sampai TITER WITH H2O or Std
muncul pada layar lalu tekan enter dan di
layar akan muncul TITER******.
2. Atur factor = 1000 dengan cara menekan CALC
DATA. Di layar akan muncul calculation lalu
tekan enter 3x lalu dimasukkan angka 1000,0
lalu tekan enter.
21
3. Tekan tombol start tunggu sampai lampu cond
menyala tidak berkedip-kedip dan di layar
muncul “TITER Conditioning”.
4. Tekan START dan masukkan air suling (sebagai
standar) sebanyak satu tetes (± 0,01 gram)
dengan menggunakan syringe.
5. Masukkan data berat setetes air suling yang
telah ditimbang, lalu tekan enter.
6. Tunggu sampai titrasi selesai dan nilai titer
muncul pada layar (nilai titer : ± 5 mg/mL).
- Penentuan Kadar Contoh
1. Atur mode titrasi ke mode KFT dengan cara
menekan tombol mode sampai KFT muncul pada
layar. Lalu tekan enter.
2. Bila lampu cond belum menyala tekan tombol
START dan tunggu sampai KFT conditioning
muncul pada layar.
3. Atur factor = 0,1 ; divisor = 1 ; blank = 0,0
mL dengan menekan tombol CALC DATA lalu enter
4x.
4. Tekan START dan masukkan sampel dengan
menggunakan syringe untuk sampel dengan kadar
air < 10 %, masukkan sampel sekitar < 0,1
gram.
5. Masukkan data berat sampel yang telah
ditimbang lalu tekan enter.
22
6. Tunggu sampai titrasi selesai dengan niali
kadar air muncul di layar.
7. Catat nilai kadar air.
Perhitungan :
Titar=beratair (gram)x1000
Vtitrasi
W=mltitrasixTITERxFberatsampel(gram)
6. Penetapan Kadar Etanol Metode GC (Gas
Chromatography)
Dasar :
Contoh yang bersifat volatile dijadikan gas,
lalu dialirkan gas sebagai fasa geraknya, contoh
yang kepolarannya dekat dengan fasa geraknya akan
tertahan lebih lama. Sehingga terjadi pemisahan
dengan prinsip like dissolve like, hasilnya terbentuk
peak (grafik). Pada waktu retensi yang sama, luas
peak pada contoh dibandingkan dengan standar
sehingga kadar komponen dalam contoh dapat
diketahui.
Alat dan Bahan :
a. Alat GC (Gas Chromatography)
b. Syringe
c. Tabung gas H2 dan N2
d. Standar Etanol 100 %
e. Contoh
23
Cara Kerja :
1. Dihidupkan gas H2 dan N2 lalu diset suhu GC,
yaitu kolom 1000 C, injector 1250 C, detector
1500 C.
2. Dinyalakan computer pada alat.
3. Dibilas syringe dengan standar etanol sebanyak
15 kali.
4. Diinjeksikan standar sebanyak 1,5 µL lalu tekan
START secara bersamaan.
5. Ditunggu hingga muncul kromatogram.
6. Diinjeksikan contoh dan dibandingkan peak yang
muncul dengan standar.
7. Dihitung kadar etanol dalam contoh.
Perhitungan :
KadarEtanol=luaspeakcontohx100%
luaspeakstandar
7. Uji Daya Hambat (UDH) antiseptic Metode
Mikrobiologi
Dasar :
Bakteri dapat tumbuh subur pada media yang
banyak mengandung nutrisi yang sesuai bagi
perkembangannya. Namun, pertumbuhannya dapat
terhambat oleh adanya zat antiseptik atau
desinfektan, sehingga jika dibiakkan pada cawan
petri akan timbul zona steril pada daerah yang
dipengaruhi kerja antiseptik tersebut.
Alat dan Bahan :
24
a. Petridish
b. Inkubator
c. Neraca
d. Erlenmeyer
e. Tabung reaksi
f. Kertas saring
g. Pinset
h. Pembakar spirtus
i. Pipet serologi
j. Air suling
k. Media NA
l. Suspensi bakteri
m. Larutan fisiologis
n. Contoh
Cara Kerja :
1. Dibuat media dengan menimbang 2 gram media NA
pada Erlenmeyer, dilarutkan dalam 100 mL air
suling, dipanaskan lalu disterilisasi dalam
autoklaf.
2. Dibuat larutan fisiologis (LF) yaitu NaCl 0,85
gram dalam 100 mL air suling lalu disterilisasi
dalam autoklaf.
3. Dimasukkan 1 mL suspense bakteri kedalam
masing-masing petri.
4. Dimasukkan media 1/3 volume petri, lalu
dihomogenkan sampai beku kemudian diberi label.
25
5. Dibagi menjadi 3 bagian pada bawah cawan petri
dan diberi label, yaitu LF, contoh, standar.
6. Kertas saring masing-masing dicelupkan kedalam
contoh dan standar lalu diletakkan diatas
media.
7. Diinkubasikan dalam inkubator pada suhu 370 C
selama 24 jam.
8. Diukur diameter zona steril menggunakan jangka
sorong dan hasilnya dibandingkan dengan
standar.
8. Uji Cemaran Logam (Pb,Fe,Cu)
Dasar :
Contoh dioksidasi menggunakan HNO3. Ekstrak
yang diperoleh digunakan untuk mengukur unsure
cemaran logam dengan spektrofotometer serapan
atom.
Alat dan Bahan :
a. AAS
b. Labu ukur 100 mL
c. Piala gelas 400 mL
d. Labu semprot plastik
e. Tissue
26
f. Contoh
g. Standar Pb 1000 ppm (untuk uji Pb)
h. Standar Fe 1000 ppm (untuk uji Fe)
i. Standar Cu 1000 ppm (untuk uji Cu)
Cara Kerja :
1. Dinyalakan gas beserta compressor AAS.
2. Dinyalakan AAS.
3. Diukur standar dan sampel.
4. Dihitung data yang didapatkan.
Perhitungan :
ppmsampel=Asampelxintersep
slopexfp
27
BAB IVPELAKSANAAN
A. Pelaksanaan
Praktikum Kimia Terpadu ini akan dilaksanakan
oleh kelompok PKT 61 kelas XIII SMK-SMAK Bogor
Tahun Ajaran 2012/2013 dengan susunan sebagai
berikut:
Ketua : Muhammad Ihsan Maulana
Anggota : 1. Farhana Nurazizah
2. Hera Dwi Paramita
3. Irvansyah Habibi Resaputra
B. Tempat Pelaksanaan
Kelompok PKT 61 melaksanakan Praktikum Kimia
Terpadu di beberapa Laboratorium yang ada di
kampus SMK-SMAK Bogor, Jalan Binamarga I Kotak Pos
2017 Ciheulet Bogor Timur 16143, telpon (0251)
8323138. Laboratorium- laboratorium tersebut
adalah:
1. Laboratorium Tes Uji Kompetensi (TUK)
2. Laboratorium Analisis Instrumen 1
3. Laboratorium Analisis Instrumen 2
4. Laboratorium Praktik Mikrobiologi
C. Waktu Pelaksanaan
28
Pelaksanaan Praktikum Kimia Terpadu pada
semester VII ini dimulai pada minggu pertama bulan
Agustus 2014 sampai dengan minggu terakhir bulan
Oktober 2014. Waktu yang diperlukan dapat dilihat
pada table berikut:
2. Jadwal Kegiatan PKT
No Kegiatan Juli Agustus September Oktober1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Persiapan dokumenkegiatan PKT-2
2.
Pembagian kelompokdan penentuan rubikPKT, sertapembimbing.
3. LiburHari RayaIdulFitri
4.
Sosialisasi KegiatanPKT-2 kepada Siswakelas XIII dan rapatPembimbing PKT sertaPembimbing wirausaha
5.
Rapat Panitia, StudyLiteratur bagi siswadan pengumpulanjudul
6.Pembuatan danpengumpulan proposalPKT-2
7. Pelaksanaan PKT-2
8. Kunjungan IndustriJawa-Bali
9. Ujian MID Praktek
29
10.
Wisuda LulusanAngkatan 56
11.
Pelaksanaan LanjutanPKT
12.
Pembuatan danPengumpulan makalahSeminar
13.
Pelaksanaan SeminarPKT
14.
Penyerahan laporanPKT-2
15.
Penyerahan LaporanPKT-2 keperpustakaan danlaporan kegiatankepada kepalasekolah
30
BAB VALAT DAN BAHAN
Berikut ini adalah bahan yang digunakan untuk
pembuatan dan analisis hand sanitizer anti nyamuk
beraroma sereh yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 3 Bahan Sintesis
No. PEMBUATAN BAHAN JUMLAH1. Pembersih tangan
tanpa bilas Etanol absolutefor synthesisEkstrak daun sereh wangiGliserin Metil paraben Gel lidah buayaMenthol Na-CMC
500 mL
150 mL
30 mL1 gram50 gram4 gram10 gram
Tabel 4 Bahan Analisis
No. METODE PARAMETER BAHAN JUMLAH1. pH meter Orion 410 A+ pH Air sulingBuffer pH 4,00Buffer pH 7,00
200 ml100ml100ml
2. Piknometer Densitas Alkohol pembilasAir sulingContoh
50ml50ml50ml3. Viscometer Ostwald Viskositas / kekentalan Air sulingContoh 200ml20ml4. Potensiometri cara Karl Fischer Kadar air Air sulingLarutan KarlFischerContoh
100ml1ml5ml
31
5. Kromatografi gas Kadar etanol Std. EtanolContoh 20ml10ml6. Mikrobiologi UDH (Uji Daya Hambat) Air sulingMedia NASuspensi bakteriNaClContoh
400ml4g5ml2g20ml7. Spektrofotometer Serapan Atom Cemaran logam Air sulingLarutan std.HNO3
1L100ml50ml
32
Berikut ini adalah alat yang digunakan untuk pembuatan dan analisis hand sanitizer anti nyamuk beraroma sereh yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 5 Alat Sintesis
No. PEMBUATAN ALAT JUMLAH1. Pembersih tangan
tanpa bilasNeracaWadah plasticPisauBlenderPengadukPiala gelas 400 mLLabu semprotSaringanMagnetic stirrer
1 buah2 buah2 buah1 buah2 buah2 buah1 buah1 buah1 buah
Tabel 6 Alat Analisis
No. Metode Parameter Alat Jumlah1. Organoleptik 1. Aroma /
bau2. Tekstur
/ bentuk3. Warna
Piring kecilBaki
6 buah3 buah
2. pH meter Orion 410 A+
pH pH meter Orion 410 A+Labu semprotPiala gelas 400 mL
1 buah
1 buah2 buah
3. Piknometer Densitas Piknometer Hair dryer Neraca
2 buah1 buah1 buah
33
Thermometer Labu semprotPiala gelas 800 mL
2 buah1 buah1 buah
4. Viscometer Ostwald
Viskositas / kekentalan
Piala gelas 400 mLViscometer Ostwald Labu semprotPipet 10 mLStopwatch
2 buah1 buah1 buah1 buah2 buah
5. Potensiometri cara Karl Fischer
Kadar air Karl FischerSyringePiala gelas 400 mL
1 buah1 buah2 buah
6. Kromatografi gas Kadar etanol GCSyringeLabu ukur 25 mLPiala gelas 400 mLBuret
1 buah2 buah6 buah2 buah1 buah
7. Mikrobiologi UDH (Uji DayaHambat)
Petridish IncubatorNeracaErlenmeyer Tabung reaksiPinsetPembakar spirtusPipet serologiBulb
2 buah1 buah1 buah2 buah4 buah1 buah1 buah1 buah1 buah
8. Spektrofotometer Serapan Atom
Cemaran logam Labu ukur 100mLPipet 10 mLPipet serologi 20 mLPiala gelas 400 mL
8 buah1 buah1 buah2 buah1 buah1 buah1 buah1 buah
34
BAB VIANGGARAN DANA
Berikut ini ditampilkan tabel banyaknya bahan
untuk sintesis dan analisis yang dibutuhkan dan
disertai harga
No. BAHAN JUMLAH ANGGARAN1. Air suling 12 L Rp 24.000,002. Alkohol pembilas 500 mL Rp 4.000,003. Larutan buffer pH 4,00 100 mL Rp 11.200,004. Larutan buffer pH 7,00 100 mL Rp 3.000,005. Larutan Karl Fischer 150 mL Rp 29.200,006. Media NA 8 gram Rp 40.000,007. NaCl (p) 5 gram Rp 1.500,008. Larutan standar etanol
100 %20 mL Rp. 12.000,00
9. Larutan standar Pb 1000 ppm
100 mL Rp 36.600,0010. Larutan standar Fe
1000 ppm100 mL Rp 36.600,00
11. Larutan standar Cu 1000 ppm
100 mL Rp 36.600,0012. HNO3 65% 50 mL Rp 12.000,00
TOTAL Rp. 246.700,00
Tabel 7 Anggaran Bahan Analisis
Tabel 8 Anggaran Bahan Sintesis
No. PEMBUATAN BAHAN JUMLAH ANGGARAN1. Pembersih
tangan tanpa bilas
Etanol absolute forsynthesisEkstrak daun sereh wangiGliserin Metil paraben Gel lidah buayaMenthol Na-CMC
500 mL150 mL30 mL1 gram50 gram4 gram10 gram
Rp. 180.500,00Rp. 30.000,00Rp. 21.000,00Rp. 3.000,00
-Rp.
36
4.000,00Rp. 1.000,00
TOTAL Rp. 239.500,00
Tabel 9 Jumlah Anggaran Total
JUMLAH ANGGARAN
NO. BAHAN ANGGARAN1 Sintesis Rp.246.700,002 Analisis Rp.239.500,003 Biaya tak terduga Rp.63.800,00
Total Rp.550.000,00
37
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/35247/4/Chapter%20II.pdf
Artikel 2011, 12 Agustus 2014 pkl. 12.49.
Analisis kesehatan. 2013.” Pengertian nyamuk secara
umum”
http://lab-anakes.blogspot.com/2013/04/pengertian-
nyamuk-secara-umum.html
Artikel 21 April 2013, 13 Agustus 2014 pkl. 14.05
http://innerpower.wordpress.com/2012/10/27/minyak-daun-
sereh-piper-betle-leaf-oil
Artikel 27 Oktober 2012, 13 Agustus 2014 pkl. 15.43
http://www.pandawafm.com/home/index.php?
option=com_content&view=article&id=1193:cuci-tangan-vs-
hand-sanitizer&catid=85&Itemid=479
Artikel 21 Januari 2014, 13 Agustus 2014 pkl. 15. 52
http://lansida.blogspot.com/2011/03/sereh-cymbopogon-
nardus-l-rendle.html?m=1
Artikel Maret 2011, 13 Agustus 2014 pkl. 16.04
http://www.naturalhut.net/2014/07/membuat-hand-
sanitizer-alami.html?m=1
38
Artikel Juli 2014, 13 Agustus 2014 pkl. 16.10
http://eri08tirtayasa.blogspot.com/2011/07/tumbuhan-
lidah-buaya-aloe-vera.html
Artikel Juli 2011, 13 Agustus 2014 pkl. 16.34
http://edi-kurnianto.blogspot.com/2012/02/kandungan-
lidah-buaya.html
Artikel Februari 2012, 13 Agustus 2014 pkl. 16.44
39