alokasi kebutuhan bandwidth kampus menggunakan internet ...

64
ALOKASI KEBUTUHAN BANDWIDTH KAMPUS MENGGUNAKAN INTERNET TRAFFIC GENERATOR DAN TRAFFIC SHAPING PROPOSAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Oleh : ILHAM RIZKI 11555102863 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2022 www.gonitro.com

Transcript of alokasi kebutuhan bandwidth kampus menggunakan internet ...

ALOKASI KEBUTUHAN BANDWIDTH KAMPUS MENGGUNAKAN

INTERNET TRAFFIC GENERATOR DAN TRAFFIC SHAPING

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Oleh :

ILHAM RIZKI

11555102863

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2022

www.gonitro.com

i

LEMBAR PERSETUJUAN

ALOKASI KEBUTUHAN BANDWIDTH KAMPUS MENGGUNAKAN

INTERNET TRAFFIC GENERATOR DAN TRAFFIC SHAPING

TUGAS AKHIR

oleh:

ILHAMRIZKI

11555102863

Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan Tugas Akhir

Program Studi Teknik Elektro

di Pekanbaru, pada tanggal 20 Juli 2022

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Zulfatri Aini, S.T., M.T. Hasdi Radiles, S.T., M,T

NIP. 19721021 200604 2 001 NIK. 197709092011011005

ii

LEMBAR PENGESAHAN

ALOKASI KEBUTUHAN BANDWIDTH KAMPUS MENGGUNAKAN

INTERNET TRAFFIC GENERATOR DAN TRAFFIC SHAPING

TUGAS AKHIR

oleh:

ILHAMRIZKI

11555102863

Telah dipertahankan di depan Sidang Dewan Penguji sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

di Pekanbaru, pada tanggal 20 Juli 2022

Pekanbaru, 20 Juli 2022

Mengesahkan,

Dekan Ketua Program Studi

Dr. Hartono, M.Pd. Dr. Zulfatri Aini, S.T., M.T.

NIP. 19640301 199203 1 003 NIP. 19721021 200604 2 001

DEWAN PENGUJI:

Ketua : Ewi Ismaredah S.Kom., M.Kom.

Sekretaris : Hasdi Radiles, S.T., M.T.

Anggota I : Rika Susanti, S.T., M.Eng.

Anggota II : Mulyono, S.T., M.T

iii

LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Tugas Akhir yang tidak diterbitkan ini terdaftar dan tersedia di

Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan terbuka

untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis. Referensi

kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau ringkasan hanya dapat

dilakukan dengan mengikuti kaidah pengutipan yang berlaku.

Penggandaan atau penerbitan sebagian atau seluruh Tugas Akhir ini harus

memperoleh izin dari Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Perpustakaan yang meminjamkan Tugas Akhir

ini untuk anggotanya diharapkan untuk mengisi nama, tanda peminjaman dan

tanggal pinjam.

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan oleh saya maupun orang lain untuk keperluan lain, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak memuat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali disebutkan dalam referensi dan di

dalam daftar pustaka.

Saya bersedia menerima sanksi jika pernyataan ini tidak sesuai dengan

yang sebenarnya.

Pekanbaru, 20 Juli 2022

Yang membuat pernyataan,

ILHAMRIZKI

11555102863

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh- sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Robbmulah hendaknya kamu

berharap”.

(Q.S Al-Insyirah ayat: 7-8)

Alhamdulillahirobbil’alamin....

Terima kasih ku ucapkan kepada mu ya Allah tuhan semesta alam, sujud syukur ku

kusembahkan kepada-Mu ya Rabb Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi nan

Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdir mu telah kau jadikan aku manusia yang

senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan

ini. Sebuah usaha dengan pemikiran dan keringat telah ku lalui dengan tantangan

dan rintangan hebat sehingga saatnya sekarang usaha itu membuahkan hasil berupa

desain dan karya tulis yang menghantarkan ku menjadi seorang sarjana. Semua ini

hamba persembahkan kepada Allah yang telah menurunkan tanda-tanda qauliyah-Nya

dari Al-Quran.

“Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan

apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan

kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di Bumi? Apakah di samping Allah ada

Tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat”.

(Q.S An-Naml ayat: 62)

Teruntuk....

Kedua orang tuaku tercinta, terima kasih atas kesabaran mu selama ini, terima kasih

atas do’a, semangat, motivasi, lidah, dan mulut yang tak pernah lelah menasihati ku

walau terkadang nasihat itu sering ku acuhkan. Maafkan atas segala hal kecil dan besar

yang pernah ananda lakukan sehingga membuat hati Ayah dan Ibu terluka. Terimalah

karya kecil ini buah dari hasil pendidikan yang ananda jalani selama masa

vi

perkuliahan, sebagai bentuk rasa terima kasihku walau kasih dan sayang mu tak akan

pernah bisa tergantikan semoga pahala dan rezeki selalu dilimpahkan oleh Allah

SWT kepada Ayah dan Ibu.

“Jangan pernah takut, ragu, malas untuk melakukan sesuatu hal yang benar, karena

sesuatu hal yang didasari dengan niat baik maka akan menghasilkan sesuatu yang

baik pula. Jangan berputus asa dan lari dari setiap masalah yang datang hadapilah

dengan segenap kekuatan yang ada dan iringi setiap perjuangan dengan do’a niscaya

Allah memberikan jalan yang terbaik”.

vii

ALOKASI KEBUTUHAN BANDWIDTH KAMPUS MENGGUNAKAN

INTERNET TRAFFIC GENERATOR DAN TRAFFIC SHAPING

ILHAM RIZKI

NIM: 11555102863

Tanggal Sidang: 20 Juli 2022

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Jl. Soebrantas No. 155 Pekanbaru

ABSTRAK

Kebutuhan akses internet diera new normal semakin tinggi, dimana hampir seluruh aktivitas kehidupan

saat ini dilakukan secara virtual. Semenjak datangnya wabah global Covid-19, Maka terjadi

peningkatan pemakaian internet akibat kebiasaan yang berubah saat terjadinya wabah Covid.

Masalahan koneksi internet yang dirasakan mahasiswa ketika menghabiskan waktunya di lingkungan

kampus. Permasalahan akses internet ini juga dirasakan oleh mahasiswa di lingkungan UIN Sultan

Syarif Kasim Riau. Berdasarkan hasil kuisioner yang telah diisi sebanyak 683 mahasiswa/i, terdapat

55,4% ketidakpuasan terhadap layanan internet yang diberikan kampus. Rumusan permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini dapat diuraikan menjadi tiga pokok pembahasan inti, yakni model

kedatangan mahasiswa di kampus, persepsi mahasiswa dan alokasi bandwidth untuk setiap

fakultasnya. Adapun metode yang digunakan adalah internet traffic generator dan traffic shaping pada kebiasaan pengguna. traffic generator sebagai model dalam menghitung kebutuhan bandwidth di

lingkungan kampus. Permintaan trafik terjadi saat mahasiswa memiliki waktu luang seperti saat

mengunggu kelas dan sesi berkumpul setelah selesai perkuliahan. Dalam hal ini trafik individu

dipengaruhi tiga karakteristik dari nilai rata-rata,maksimum troughtput dan peluang silend mode.

Pemodelan yang digunakan pada pembangkitan trafik pada penelitian ini menggunakan metode yang

simple yaitu sistem distribusi normal. Diketahui bahwa kebutuhan sebuah aplikasi streaming video

dengan kualitas 360 pixel ber-resolusi 640x360, membutuhkan bitrate 400-1000 kbps dalam sekali

pemakaian. Artinya kelancaran sebuah video akan memungkinkan bila trafik shaping dari setiap

pengguna dibatasi dengan maksimal 800 kbps pada pembatasan setiap pengguna. Penelitian ini

memiliki tiga skenario trafik shaping yakni 200 kbps, 400 kbps, dan 800 kbps dengan bitrate variasi

dalam aplikasi yang sebesar 100 kbps, 200 kbps, dan 400 kbps, maka alokasi kebutuhan bandwidth untuk setiap unit fakultas disajikan dalam bentuk total bandwidth yang telah diberikan oleh universitas.

UIN SUSKA Riau membutuhkan 20 Mb untuk 200 kbps, 45 Mb untuk 400 kbps, dan 80 Mb untuk

800 kbps.

Kata kunci: Bandwidth, Troughput, Silent mode, Streaming, Simulasi, Trafik.

viii

ALLOCATION OF CAMPUS BANDWIDTH NEEDS USING INTERNET

TRAFFIC GENERATOR AND TRAFFIC SHAPING

ILHAM RIZKI

Student Number: 11555102863

Date of Final Exam: on July 20𝑟𝑑, 2022

Department of Electrical

Engineering Faculty of Scienceand Technology

State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Soebrantas Street, Number. 155 Pekanbaru

ABSTRACT

The need for internet access in the new normal era is getting higher, where almost all current life

activities are carried out virtually. Since the arrival of the global Covid-19 outbreak, there has been

an increase in internet use due to habits that changed during the Covid outbreak. Internet connection

problems felt by students when spending time on campus. The problem of internet access is also felt by

students at UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Based on the results of the questionnaire that had been

filled out by 683 students, there were 55.4% dissatisfaction with the internet services provided by the campus. The formulation of the problems raised in this study can be broken down into three main

points of discussion, namely the model of student arrivals on campus, student perceptions and

bandwidth allocation for each faculty. The method used is internet traffic generator and traffic

shaping on user habits. traffic generator, as a model in calculating bandwidth requirements in the

campus environment. Traffic requests occur when students have free time such as while waiting for

class and gathering sessions after finishing lectures. In this case, individual traffic is influenced by

three characteristics, namely the average value, maximum throughput and the opportunity for silent

mode. The modeling used in traffic generation in this study uses a simple method, namely the normal

distribution system. It is known that the need for a video streaming application with 360 pixel quality

with a resolution of 640x360 requires a bitrate of 400-1000 kbps in one use. This means that the

smoothness of a video will be possible if the traffic shaping of each user is limited to a maximum of

800 kbps on the limit of each user. This study has three traffic shaping scenarios, namely 200 kbps, 400 kbps, and 800 kbps with bitrate variations in the application of 100 kbps, 200 kbps, and 400 kbps.

by the university. UIN SUSKA Riau requires 20 Mb for 200 kbps, 45 Mb for 400 kbps, and 80 Mb for

800 kbps. Keywords: Bandwidth, Troughput, Silent mode, Streaming, Simulation, Traffic.

ix

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT,

berkat rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-NYA, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Alokasi Kebutuhan

Bandwidth Kampus menggunakan Internet Trafik Generator dan Trafik

Shaping”. Shalawat beriringan salam penulis hadiahkan kepada junjungan alam Nabi

Muhammad SAW yang merupakan suri tauladan bagi kita semua, semoga kita semua

termasuk dalam umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at beliau.

Banyak sekali yang telah penulis peroleh berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman

selama menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Elektro. Penulis berharap Tugas

Akhir ini nantinya dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukannya. Penulisan

Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus nya kepada pihak-

pihak yang terkait berikut:

1. Bapak Drs. Faizal dan Ibu Mutia, selaku kedua orang tua dari penulis yang

telah mendo’akan serta memberikan dukungan dan motivasi agar penulis

selalu sabar dan tawakal dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

2. Kepada saudara kandung, M. Ichsan Setiawan, Indah Nurfaizah, Rania

Azzahra yang selalu memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan Studi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Khairunnas M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Bapak Dr. Hartono, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

5. Ibu Dr. Zulfatri Aini S,T, M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro

x

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau.

6. Bapak Sutoyo, S.T, M.T, selaku Sekretaris Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau.

7. Bapak Ahmad Faizal, S.T, M.T, selaku selaku pembimbing akademik dan

koordinator Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan syarif Kasim Riau.

8. Bapak Hasdi Radiles, S.T., M.T selaku Dosen pembimbing Tugas Akhir

senantiasa telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

membimbing serta selalu membantu memberikan inspirasi, motivasi, dan

kesabaran memberikan arahan maupun kritikan kepada penulis baik dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini maupun dalam proses pendidikan Strata 1

(S1) penulis.

9. Ibu Ewi Esmaredah, S.Kom, M.Kom selaku ketua sidang Tugas Akhir yang

telah memberi masukan berupa kritik dan sarandemi kesempurnaan Laporan

Tugas Akhir ini.

10. Ibu Rika Susanti, S.T., M.Eng selaku Dosen penguji I yang telah memberi

masukan berupa kritik dan saran demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir

ini.

11. Bapak Mulyono, S.T., M.T selaku Dosen penguji II yang telah memberi

masukan berupa kritik dan saran demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir

ini.

12. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu yang telah memberikan ilmu dan motivasi yang sangat

bermanfaat.

13. Pimpinan, staff, dan karyawan Program Studi Teknik Elektro serta Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

14. Rekan-rekan PENJASKES (Rival Erlangga, Rafi Kurnia, Kevin Mayeka,

xi

Geofanka, dan seluruh teman-teman lainnya) yang telah memberikan

pengalaman baru kepada penulis baik dari Akademis maupun Non Akademis.

15. Rekan-rekan Angkatan 2015 dan Konsentrasi Telekomunikasi Teknik Elektro

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu.

16. Rekan-rekan Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

17. Terimakasi kepada Eli Nurlia yang selalu memberikan dukungan moril dan

materil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Studi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan,

untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima segala saran serta kritik

yang bersifat membangun, agar lebih baik di masa yang akan datang.

Harapan penulis, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi penulis sendiri

khususnya, serta memberikan manfaat yang luar biasa bagi pembaca di masa

mendatang. Amin.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Pekanbaru, 26 Juli 2022

xii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................ii

LEMBAR HAK CIPTA ...................................................................................iii

LEMBAR PERNYATAAN..............................................................................iv

LEMBAR PERSEMBAHAN...........................................................................v

ABSTRAK ........................................................................................................vi

ABSTRACT .....................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................................ I-1

Rumusan Masalah ........................................................................................... I-4

Tujuan Penulisan ........................................................................................... I-4

Batasan Masalah ............................................................................................ I-4

Manfaat penelitian ......................................................................................... I-5

BAB II DASAR TEORI

Internet .............................................................................................................II-1

Jaringan kampus Uin Suska Riau .......................................................................II-1

Karakteristik Layanan Internet ........................................................................... II-2

Standarisasi .......................................................................................................II-3

Temuan Studi pendahuluan ...............................................................................II-9

Internet Trafik Generator .................................................................................II-10

Trafik Shaping ..................................................................................................II-10

Simulasi Monte-Carlo .......................................................................................II-11

Kelebihan Simulasi ...........................................................................................II-11

xiii

Kekurangan Simulasi .........................................................................................II-11

Simulasi Monte-carlo .........................................................................................II-11

Kuisioner Google Form dan Sampel ..................................................................II-12

Keunggulan Kuisioner google form ...................................................................II-12

Kekurangan Kuisoner google form ....................................................................II-12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian .........................................................................................III-1

Bentuk Penelitian ...............................................................................................III-1

Waktu Penelitian ................................................................................................III-2

Tahapan Penelitian .............................................................................................III-3

Variabel dan Data ..............................................................................................III-5

Jenis Variabel ....................................................................................................III-5

Teknik Pengumpulan Data .................................................................................III-6

Simulator ...........................................................................................................III-7

Model Kedatangan .............................................................................................III-7

Model Trafik Individu ........................................................................................III-8

Flowchart ...........................................................................................................III-10

Metode Penelitian ..............................................................................................III-10

Permintaan Trafik ..............................................................................................III-11

Trafik Shaping ...................................................................................................III-11

Jumlah Skenario Simulasi ..................................................................................III-12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Validasi Model ..................................................................................................IV-1

Populasi Mahasiswa/i .........................................................................................IV-1

Model Kedatangan Mahasiswa/i ........................................................................IV-3

Model Permintaan Trafik ...................................................................................IV-1

Trafik Individu ...................................................................................................IV-4

Total Bandwidth ................................................................................................IV-6

xiv

Alokasi Bandwidth .............................................................................................IV-9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ........................................................................................................V-1

Saran .................................................................................................................V-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta topologi UIN SUSKA Riau ....................................................... II-2

Gambar 2.2 Persentase ketidakpuasan mahasiswa pada layanan internet .............. II-9

Gambar 3.1 Lokasi kampus Panam UIN SUSKA Riau ......................................... III-1

Gambar 3.2 Flowchart Penelitian ......................................................................... III-4

Gambar 3.3 Hubungan variabel bebas, mediator dan terikat ................................. III-6

Gambar 3.4 Klasifikasi layanan internet dalam penelitian .................................... III-6

Gambar 3.5 Rancangan instrument penelitian ...................................................... III-7

Gambar 3.6 Model trafik individu terdistribusi normal tanpa traffic shaping ........ III-8

Gambar 3.7 Trafik individu terdistribusi normal dengan traffic shaping 500kbps III-9

Gambar 3.8Trafik individu layanan on-off model dengan traffic shaping 500kbpsIII-9

Gambar 3.9 Flowchart simulator ........................................................................III-10

Gambar 3.10 Kebutuhan skenario simulasi.........................................................III-12

Gambar 4.1 Bentuk alasan kehadiran mahasiswa ...............................................IV-1

Gambar 4.2 Pilihan model penjadwalan sesi perkuliahan untuk setiap fakultasnyaIV-3

Gambar 4.3 Bentuk trafik kedatangan yang disimulasikan .................................IV-5

Gambar 4.4 Trafik individu mahasiswa/i FST ....................................................IV-6

Gambar 4.5 Trafik shaping 200kbps FST ...........................................................IV-7

Gambar 4.6 Trafik shaping 400kbps FST ...........................................................IV-8

Gambar 4.7 Trafik shaping 800kbps FST ...........................................................IV-8

Gambar 4.8 Alokasi bandwidth setiap unit fakultas di UIN SUSKA Riau ..........IV-10

Gambar 4.9 Jumlah total alokasi Bandwidth .......................................................IV-11

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana pelaksanaan kegiatan penelitian ...........................................III-2

Tabel 3.2 Skenario traffic shapping ....................................................................III-12

Tabel 4.1Kapasitas kelas untuk setiap fakultasnya dengan model 20 mahasiswa/iIV-2

Tabel 4.2 Model populasi per fakultas ................................................................IV-3

Tabel 4.3 Sesi kedatangan mahasiswa ................................................................IV-4

Tabel 4.4 Simulasi pada skenario total trafik Fakultas sains dan teknologi ........IV-7

Tabel 4.5 Alokasi bandwidth pada tiap fakutas...................................................IV-8

Tabel 4.6 Total Bandwidth .................................................................................IV-10

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kebutuhan akses internet di era new normal semakin tinggi, di mana hampir

seluruh aktivitas kehidupan saat ini dilakukan secara virtual. Semenjak datangnya

wabah global Covid-19, pemerintah telah menerapkan kebijakan “Pemberlakuan

Pembatasan Kegiatan Masyarakat” (PPKM) yang berdampak pada semua sektor

kehidupan bangsa [1]. Kebijakan ini juga dirasakan pada sektor pendidikan di

berbagai institusi dan sekolah termasuk perguruan tinggi. Dengan kebijakan PPKM

ini, kebiasaan pembelajaran normal pun dipaksa berubah menjadi pembelajaran

dalam jaringan (daring), di mana para peserta didik dan pengajar membutuhkan

koneksi kepada jaringan untuk mewujudkan Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM)

secara virtual [2]. Dengan kata lain, era new normal membutuhkan dukungan jaringan

internet yang layak bagi civitas akademika ketika berada di lingkungan kampusnya.

Meskipun kampus adalah tempat di mana para mahasiswa melakukan aktivitas

belajarnya, tetapi adakalanya mereka harus juga menjalani kehidupan sosialnya.

Mereka yang berada di kampus juga sering melakukan aktivitas di luar perkuliahan,

seperti ekstra-kurikuler, olah-raga, hiburan, organisasi, dan kegiatan-kegiatan sosial

lainnya, yang harus mereka wujudkan dalam bentuk virtual. Akibatnya terjadi

berbagai bentuk persepsi penggunaan bandwidth internet yang cenderung di luar

kendali dan merugikan pengguna-pengguna lainnya terhadap hak akses yang sangat

terbatas [3]. Sehingga sering terjadi berbagai permasalahan koneksi internet yang

dirasakan mahasiswa ketika mereka menghabiskan waktunya di lingkungan kampus.

Gambaran permasalahan akses internet ini juga dirasakan oleh mahasiswa di

lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Berdasarkan hasil kuisioner yang telah

diisi sebanyak 683 mahasiswa/i, terdapat 55,4 % ketidakpuasan mahasiswa terhadap

layanan internet yang diberikan kampus.

I-2

Dari penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa alokasi bandwidth sebesar 45

Mbps didistribusikan secara merata untuk seluruh fakultasnya dan satuan-satuan unit

lainnya [4]. Artinya, dengan pembagian yang merata antara mahasiswa, dosen dan

pegawai untuk setiap Fakultasnya, alokasi bandwidth bagi mahasiswa tidak akan

lebih dari 2 Mbps. Sehingga dengan manajemen bandwidth saat ini, alokasi

bandwidth untuk setiap mahasiswa hanya diberikan hingga 128 kbps [4]. Sementara

itu, akses internet di kalangan mahasiswa seharusnya menjadi hak seluruh

mahasiswa ketika berada di lingkungan kampusnya. Bahkan layanan fasiltas internet

ini juga telah menjadi salah satu point penilaian pada Akreditasi Institusi Perguruan

Tinggi (AIPT) [5]. Oleh karena itu, untuk menampung seluruh aspirasi dan

kebutuhan internet ini, diperlukan model trafik yang seharusnya terjadi jika akses

internet tersebut tidak dibatasi oleh jumlah user dan volume trafik individual.

Sehubungan dengan pemodelan trafik ini, beberapa penelitian telah mengusulkan

berbagai model trafik internet. Secara umum metoda dalam membangun trafik ini

terbagi dalam dua jenis model, yakni berdasarkan model statistik (Internet Traffic

Modeling) dan model pembangkitan secara engineering (Internet Traffic Generator).

Model statistik secara umum dapat dibangkitkan berdasarkan sejarah trafik

sebelumnya [6]-[7] dan berdasarkan hasil monitoring dalam rentang waktu tertentu.

Meskipun metoda ini dapat memberikan model trafik yang akurat, tetapi model-

model ini tidak dapat menampung aspirasi user yang tidak terkoneksi selama masa

pamantauan (pengumpulan data). Sedangkan metoda pembangkitan trafik secara

engineering dibangun berdasarkan model-model persepsi laju kedatangan trafik itu

sendiri, baik dalam sudut pandang layer atas ataupun langsung kepada layer fisik [7].

Pembangunan model dalam konteksi layer-layer atas membutuhkan model dengan

tingkat kerumitan yang sangat tinggi, sehingga sulit untuk diwujudkan secara Monte-

Carlo dalam simulasinya. Sedangkan penyederhanaan kedatangan trafik pada layer

fisik, tingkat komputasi yang diperlukan jauh lebih sederhana, sehingga

memungkinkan untuk disimulasikan dengan menggunakan komputer dengan

spesfikasi teknis yang terjangkau.

I-3

Walaupun Internet Traffic Generator dapat memberikan gambaran trafik

internet yang seharusnya terjadi, tetapi manajemen trafik (traffic shaping) tersebut

harus diperhatikan dalam merencanakan alokasi bandwidth untuk setiap Fakultasnya.

Hal ini diperlukan agar efektivitas dan efisiensi penggunaan bandwidth yang

dialokasikan dapat mencapai sasarannya. Sementara itu, persepsi mahasiswa

terhadap layanan internet boleh jadi sangat tinggi pada aplikasi-aplikasi kekinian

yang umumnya berbasis video [7]-[8]. Tanpa strategi traffic shaping, alokasi

bandwidth yang dimodelkan akan jauh lebih besar.

Strategi traffic shaping pun telah banyak dibahas dalam berbagai penelitian.

Secara umum strategi ini dapat dibedakan dalam tiga kategori, yakni berdasarkan

kuota bandwidth, durasi koneksi, dan throughput [7]-[9]. Pembatasan berdasarkan

bandwidth tidak dapat mengatasi permasalahan alokasi bandwidth yang efektif dan

efisien, terutama dalam jam-jam sibuk (busy hours). Hal yang sama pun tidak

memberikan dampak yang signifikan ketika pembatasan dilakukan berdasarkan

durasi koneksi. Sedangkan pembatasan throughput boleh jadi lebih baik dari metoda

lainnya, tetapi batas throughput maksimum harus diperhatikan sesuai dengan

kebutuhan aplikasi yang membutuhkan bitrate yang cukup besar, seperti halnya video

streaming.

Untuk menyelesaikan permasalahan alokasi bandwidth untuk setiap Fakultas

di lingkungan UIN Suska Riau ini, perlu untuk dilakukan penelitian yang

komprehensif. Penelitian ini untuk membangun model trafik berdasarkan jumlah

populasi dan model persepsi mahasiswa untuk setiap Fakultasnya. Jumlah populasi

ini dapat dimodelkan berdasarkan tingkat kehadiran mahasiswa di kampus [10].

Traffic shaping kemudian diimplementasikan untuk mendapatkan alokasi yang

optimal berdasarkan kebutuhan aplikasi video yang diinginkan.

I-4

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah mengalokasikan bandwidth kampus berdasarkan Internet Traffic

Generator dan Traffic shaping berbasis Persepsi mahasiswa di lingkungan UIN Suska

Riau?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Secara umum tujuan penelitian ini adalah mengalokasikan bandwidth kampus

berdasarkan Internet Traffic Generator dan Traffic shaping berbasis Persepsi

mahasiswa di lingkungan UIN Suska Riau. Untuk mewujudkan tujuan ini, maka

diperlukan tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian (tujuan khusus) sebagai berikut:

1. Memodelkan trafik individual berdasarkan persepsi mahasiswa terhadap layanan

internet.

2. Membangkitkan trafik internet kampus berdasarkan pola kedatangan populasi

mahasiswa di setiap Fakultasnya.

3. Menghitung alokasi bandwidth untuk setiap fakultasnya berdasarkan metoda

traffic shaping.

1.4 BATASAN-BATASAN

Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini dilakukan untuk membatasi

pembahasan agar mendapatkan hasil yang sesuai dari tujaan. Berikut batasan

masalah penelitian:

1. Alokasi bandwidth yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk besarnya

bandwidth yang diperuntukan bagi kepentingan mahasiswa semata.

2. Materi penelitian hanya membahas QoS berbasis kebutuhan bandwidth

(throughput).

3. Teknik traffic shaping disini adalah 20kbps, 400kbps, dan 800kbps

4. Persepsi mahasiswa adalah keinginan mahasiswa dalam mengakses dan memilih

jenis layanan internet selama berada di lingkungan kampus, dalam rentang waktu

yang aktual.

I-5

5. Proses perhitungan alokasi adalah dengan merekonstruksi dan mengakumulasi

jumlah pemakaian bandwidth pada satuan waktu yang bersamaan.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Sebagaimana penelitian ini, demi menjadi manusia yang bermanfaat. Maka penelitian

ini memiliki beberapa manfaat. Berikut manfaat penelitian:

1. Sebagai Rekomendasi dalam manajemen alokasi bandwidth di area kampus UIN

SUSKA Riau.

2. Memberikan hak mahasiswa/i dalam kebutuhan informasi online yang menunjang

pembelajaran.

3. Sebagai acuan bagi kampus-kampus yang ingin memaksimalkan layanan jaringan

internet terhadap mahasiswanya.

II-1

BAB II

DASAR TEORI

2.1 INTERNET

2.1.1. Jaringan kampus UIN SUSKA Riau

Universitas islam negeri sultan syarif khasim riau yang berada di ibukota

Provinsi Riau tepatnya di Pekanbaru Jl. Soebrantas Km.15 Pekanbaru-

Bangkinang, yang mana dulunya merupakan kampus IAIN SUSKA dan berubah

menjadi UIN pada tanggal 4 Januari 2005 serta peresmiannya terjadi pada tanggal

9 Februari 2005 oleh bapak Presiden RI Bapak Dr. H. Susilo Bambang

Yudhoyono. Peningkatan status IAIN ke UIN merupakan upaya dalam

menghasilkan lulusan ataupun calon sarjana yang mampu memenuhi kemampuan

dan mengusai bidang serta menereapkan ilmu ke-islaman. Dengan Sebanyak

delapan fakultas serta memiliki lima puluh satu jurusan, menggambarkan jumlah

mahasiswa yang sebesar 26972 dan dosen sebanyak 596 [12]. Delapan fakultas

yang berapa di UIN SUSKA yaitu: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas

Syariah dan Hukum, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Sosial dan Ekonomi,

dan Fakultas Peternakan dan pertanian. Perkembangan ini tidak lupa pula dalam

pengupayaan memenuhi sarana dan prasarana, serta kebutuhan informasi yang

cepat pada keinginan mahasiwa/i untuk memenuhi dalam pengembangan

kemampuan akademik maupun non-akademik. Diketahui dari data yang diperoleh

dari pusat komunikasi UIN Suska Riau.

UIN memiliki kapasitas bandwidth sebesar 45Mbps dan menggunakan ISP

telkom,serta dikelola dan dibagikan dengan kebutuhan server sebesar

10Mbps,Akademik Rektorat 5Mbps, Fakultas Sains dan Teknologi

5Mbps,Perpustakaan 2Mbps, Fakultas tarbiyah dan Keguruan 2Mbps, pusat

bahasa 5Mbps, Puskom 2Mbps, dan selebihnya di-distribusikan dalam sebuah

sistem (billing) agar dapat digunakan untuk pada semua civitas yang berada dalam

data UIN Suska. Berdasarkan data yang diperoleh setiap id yang didaftarkan dapat

digunakan di setiap gedung UIN Suska Riau yang memiliki fasilitas Wi-Fi dengan

bandwidth 384 kbps untuk id staff/dosen, dan 128 kbps.

II-2

Gambar 2.1 Peta topologi UIN SUSKA Riau [25 ]

2.1.2. Karakteristik layanan internet

Internet merupakan jaringan dari banyaknya komputer yang terhubung

dari seluruh dunia yang terhubung melalui TPC/IP. Internet merupakan pusatnya

orang-orang mencari informasi dalam segala aspek kegiatan, begitu pula dengan

pendidikan. Layaknya seperti sebuah tempat penyimpanan data yang sangat luas,

serta dalam bentuk apapun seperti file,gambar.video dan hal lainnya. Karena tiap-

tiap komputer yang saling terhubung dapat berbagi informasi secara menyeluruh

[12].

Layanan internet memiliki bentuk komunikasi secara langsung dalam

bentuk chatting seperti media amplikasi yang sering kita gunakan yaitu

WhatsApp, Telegran, dan Line. Serta informasi pada bagian menyeluruh seperti

Web-web yang sering digunakan, contohnya Google dan Microsoft Edge. Tranfer

file atau-pun pengiriman sesuatu data yang diinginkan, itu juga bentuk suatu

II-3

layanan internet. Di-ingatkan kembali,internet susah mempengaruhi bentuk

kehidupan dalam berinformasi pada setiap zamannya.

Tahun pertama internet tercipta, tepatnya pada tahun 1969 dengan nama Us

Defense Advanced Reasearch Projects Agency (ARPANET) yang memikirkan

resiko terjadinya pemusatan informasi dari banyaknya jaringan komputer pada

saat terjadinya perang. Maka dengan ini dapat memperbaiki keadaan saat

terjadinya pemutusan jaringan dan memilih jalur lain dengan otomasis. Pada

tahun 1980 ARPANET terbentuk menjadi dua,yaitu DARPANET dan MILNET .

Pada tahun-tahun selanjutnya DARPA internet disebut dengan internet,serta

dikembangkan untuk keperluan akademis oleh beberapa universitas seperti

University of California at Santa Barbara , University of Utah , UCLA, dan

Stanford Research Institute secara bekerja sama. Pada perkembangan-

perkembangan selanjutnya,internet dapat diakses setiap orang komputer(PC) dan

sekarang dapat diakses siapapun dan dimanapun . Internet bekerja dalam bentuk

sesuatu produser atau aturan yang disebut dengan Protocol. Pada tahun 1982

protocol standar diperkenalkan dan disebut dengan Transmission Control

Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP) [13].

2.1.3. Standarisasi

Institute of Electrical and electronic engineering (IEEE) merupakan institut yang

selalu meneliti dan pengembangan bidanga telekomunikasi. Dilihat dari

sejarahnya banyak standar utama yang digunakan pada teknologi sekarang.

Diketahui bahwa terdapat sebelas unit standar yang dikenal sebagai IEEE

802.11.[14] Berikut bentuk standar:

1. IEEE 802.11a

Standar 802.11a (Wi-Fi 5) memungkinkan bandwidth yang lebih tinggi (54

Mbps throughput maksimum, 30Mbps). Standar 802.11a mengandung 8 saluran

radio di pita frekuensi 5 GHz. Standard IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi

5GHz mengikuti standard dari Unlicensed National Information Infrastructure

(UNII). Teknologi IEEE 802.11a tidak menggunakan teknologi spread-spectrum

melainkan menggunakan standar frequency division multiplexing (FDM).

II-4

Keuntungan utama nya menawarkan daya tampung paling tingga dengan 12

channel no- overlapping terpisah, hal ini merupakan pilihan yang sangat bagus

untuk mendukung konsentrasi tinggi user dan performansi aplikasi yang lebih

tinggi seperti video streaming. Masalah utama dari sistem ini adanya covergare

area yang terbatas, sehingga sangat membutuhkan banyaknya jumlah access

point. User 802.11a ini memiliki kecepatan data yang lebih tinggi, maka dapat di

contohkan user yang dilengkapi dengan radio card 802.11b tidak dapat berasosiasi

dengan access point 802.11a, Para vendor mengatasi masalah tersebut dengan

mengenalkan radio card milimode yang mengimplementasikan baik 802.11a

Tepatnya IEEE 802.11a menggunakan modulasi orthogonal frequency

division multiplexing (OFDM). Regulasi FCC Amerika Serikat mengalokasikan

frekuensi dengan lebar 300MHz di frekuensi 5GHz. Tepatnya 200MHz di

frekuensi 5.150 – 5.350 Mhz. Dan sekitar 100MHz bandwidth pada frekuensi

5.725 – 5.825 Mhz.

2. IEEE 802.11b

Standar 802.11b saat ini yang paling banyak digunakan. Menawarkan

thoroughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps) dan jangkauan hingga 300 meter

di lingkungan terbuka, dan menggunakan rentang frekuensi 2,4 GHz, dengan 3

saluran radio yang tersedia.

802.11b menpunyai kelebihan yaitu pada sisi coverage area, sehingga

memungkinkan user dapat mencapai jarak 300ft pada indoor, Sistem ini juga

mempunyai kelemahan yang mana user sangat dibatasi sampai 3 channel non

overlopping pada frekuensi 2,4 GHz. Standart ini untuk memastikan access point

tidak berinteferensi satu sama lain, dengan demikian dapat membatasi kapasitas

802.11b sehingga paling sesuai untuk mendukung performa aplikasi medium,

seperti email.

Kelemahan lainnya dari 802.11b adalah adanya interferensi dari perangkat

radio lain, sebagai contohnya cordless phone 2.4GHz mudah berinteferensi

dengan WLAN 802.11b sehingga dapat menurunkan performa terhadap user dan

II-5

perangkat-perangkat lain yang beroperasi pada pita 2.4 GHz. Kemudian juga

dapat menyebabkan interferensi, standart 802.11b menggunakan teknik Direct

Sequence Spread Spectrun (DSSS) untuk mengirimkan sinyal informasi, sehingga

membuat standart 802.11b lebih kuat terhadap interferensi dibandingkan dengan

frequency modulation

3. IEEE 802.11c

Standar 802.11c, yang tidak menarik bagi masyarakat umum. Hanya

merupakan versi diubah 802.1d standar yang memungkinkan dengan 802.11c

perangkat yang kompatibel (pada tingkat data link).

4. IEEE 802.11d

Standar 802.11d adalah untuk standar 802.11 yang dimaksudkan untuk

memungkinkan penggunaan internasional lokal jaringan, perangkat yang berbeda

informasi pada rentang frekuensi tergantung apa yang diperbolehkan di negara.

Pada mulanya sistem ini ada beberapa doamain geografi maka ini dapat

diluluskan untuk memberi cadangan komunikasi. Hal ini juga telah digunakan

untuk format bingkai suar, probe dan permintaan probe.

IEEE 802.11d untuk mengkonfigurasi diri dan beroperasi mengikut peraturan

negara pengendaliannya dan termasuk parameter seperti nama negara, saluran dan

tahap penghantaran maksimum.

5. IEEE 802.11e

Standar 802.11e yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan pada

tingkat data link layer. Tujuan standar ini adalah untuk menentukan persyaratan

paket yang berbeda dalam hal bandwidth dan keterlambatan transmisi sehingga

memungkinkan transmisi yang lebih baik seperti suara dan video.

IEEE 802.11e adalah sebuah amandemen dari 802.11 yang khusus membahas

tentang perbaikan Quality of Service (QoS) pada 802.11 dengan menambahkan

II-6

beberapa fungsi tertentu pada MAC layer. IEEE 802.11e mendefinisikan fungsi

koordinasi baru dinamakan Hybrid Coordination Function (HCF). HCF

menyediakan mekanisme akses baik secara terpusat yaitu HCF Controlled

Channel Access (HCCA) maupun secara terdistribusi yaitu Enhanced Distributed

Channel Access (EDCA).

Sistem ini masih mengaplikasikan Protokol Distributed Fucntion (DFC) dan

Point Coordination Function (PCF), dikarenakan adanya beberapa jenis packet

pada DCF dan PCF dan kedua packet dilakukan secara bersama. Adapun

akibatnya terdapat pada gangguan disaat trafik dalam keadaan sibuk, maka packet

membutuhkan priority tinggi sehingga video tidak akan berjalan dengan baik dan

akan mengurangi kepuasan user. IEEE 802e juga disebut sebagai Transmission

Opportunity (TXOP), yang tidak terdapat pada DCF maupun PCF, atribut ini

TXOP merupakan interval waktu yang diberikan untuk mengirimkan paket ke AP

ketika user sudah memiliki hak untuk memulai transmisi.

6. IEEE 802.11f

Standar 802.11f adalah rekomendasi untuk jalur akses vendor produk yang

memungkinkan untuk menjadi lebih kompatibel. Standart ini menggunakan Inter-

Access Point Protocol Roaming, yang memungkinkan pengguna roaming

transparan akses beralih dari satu titik ke titik lain sambil bergerak, tidak peduli

apa merek jalur akses yang digunakan pada infrastruktur jaringan, Kemampuan

ini juga hanya disebut roaming.

7. IEEE 802.11g

Standar 802.11g menawarkan bandwidth yang tinggi (54 Mbps throughput

maksimum) pada rentang frekuensi 2,4 GHz. Sedangkan dari Standar 802.11g

kompatibel dengan standar 802.11b, yang berarti bahwa perangkat yang

mendukung standar 802.11g juga dapat bekerja dengan 802.11b.

Dalam evolusi WLAN adalah pengenalan IEEE 802.11g Ini merupakan

standar IEEE akan secara dramatis dapat meningkatkan performa WLAN. IEEE

802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi

II-7

2,45GHz dan menggunakan metode modulasi OFDM. 802.11g yang

dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s

pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE

802.11b sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya.

Sistem ini menggunakan 4 skema modulasi pada physical layer, skema ini

adanya modulasi yang memiliki karakeristik yang berbeda dan tidak keseluruhan

skema ini dapat di aplikasikan ke standart IEEE 802.11 yang ada.

8. EEE 802.11h

Standar 802.11h standar yang dimaksud ialah untuk menyatukan standar

802.11 dan standar Eropa (HiperLAN 2, maka h dalam 802.11h) sesuai dengan

peraturan yang terkait dengan penggunaan frekuensi dan efisiensi energi.

9. IEEE 802.11i

Standar 802.11i yang dimaksud untuk meningkatkan keamanan data transfer

(dengan mengelola dan mendistribusikan kunci, dan menerapkan enkripsi dan

otentikasi). Standar ini didasarkan pada Advanced Encryption Standard (AES)

dan dapat mengenkripsi transmisi yang beroperasi pada 802.11a, 802.11b dan

802.11g teknologi.

10. IEEE 802.11n

IEEE 802.11n merupakan salah satu standarisasi yang sudah direvisi dari versi

sebelumnya IEEE 802,11-2007 sebagaimana telah dirubah dengan IEEE 802.11k-

2008, IEEE 802.11r-2008, IEEE 802.11y-2008, dan IEEE 802.11w-2009, dan

didasarkan pada standar IEEE 802.11 sebelumnya dengan menambahkan

Multiple-Input Multiple-Output (MIMO) dan 40 MHz saluran ke layer fisik, dan

frame agregasi ke MAC layer.

II-8

Sistem ini mendapat mencapai kecepatan 72 Mbit/s dengan pada single 20

MHz dengan satu antenna, ketika kecepatan ini mencapainya harus di share ke

semua workstation untuk upload dan download.

IEEE 802.11n dapat mencapai kecepatan 150 Mbit/s dengan pada 2 channel

20 MHz dengan satu antenna, maka penggunaan 2 channel 20 MHz juga bisa

disebut sebagai 40 MHz mode. Pada penggunaan 40 MHz mode dengan 4 antena

bisa menghasilkan 4 x 150Mb/s atau bandwidth 600 Mb/s. IEEE 802.11n dapat

berjalan pada frekuensi 2,4 GHz atau 5 GHz. Pada frekuensi 2,4 GHz ada

kemungkinan interferensi dengan peralatan lain seperti microwave dan bluetooth.

Supaya dapat mengetahui sistem ini menggunakan wireless router secara

maksimal, maka user dapat melakukan setting agar hanya berjalan pada mode

IEEE 802.11n atau IEEE 802.11g. Jika port switch dalam access point kita 100

Mbps atau kurang, mode 11n mungkin akan terlalu berat sehingga malah down

maka dari itu harus melakukan penyetingan agar membuat jaringan stabil.

11. IEEE 802.11r

Standar 802.11r yang telah dikembangkan sehingga dapat menggunakan

sinyal infra-merah. Penggunaan teknologi nirkabel versi 802.11r akhirnya

disahkan oleh badan standarisasi IEEE dunia. Standar ini memungkinkan Wi-Fi

AP untuk saling back up. Standar ini dapat memfungsikan perangkat Wi-Fi

dengan ponsel, hanya dengan menghubungkan masing-masing AP Wi-Fi seperti

hal nya menghubungkan masing-masing BTS yang ada di teknologi seluler.

Artinya, sebuah perangkat ponsel yang menggunakan bantuan teknologi Voice

over Internet Protokol (VoIP) dapat digunakan secara mobile selama terdapat AP

Wi-Fi di daerah tersebut. Bahkan setiap pergeseran yang terjadi juga

memungkinkan AP satu dengan lainnya untuk mem-back up. Kemudian, jika

Seluler dapat menjangkau BTS-BTS dengan jarak yang cukup jauh, AP Wi-Fi

hanya dapat mencakup koneksi perangkat dengan jarak dekat.

II-9

Dengan begitu maka bantuan aplikasi keamanan Wi-Fi sangat dibutuhkan

untuk mencegah masuknya virus, spam maupun aplikai jahat lainnya yang dapat

merusak perangkat. Aplikasi secure connection ini membutuhkan waktu sekira

50ms, Lebih cepat dibandingkan secure connection milik sistem nirkabel lainnya.

2.2 TEMUAN STUDI PENDAHULUAN

Data-data dan kuisioner yang diperoleh untuk memperlihatkan suatu masalah

yang terjadi pada layanan yang diberikan kampus. Makanya data yang di oleh

akan ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 2.2 Persentase ketidakpuasan mahasiswa pada layanan internet [24]

Temuan yang diperoleh dari kuisioner yang di isi dengan 683 mahasiswa/i,

bahwa banyak mahasiswa yang tidak puas akan layanan yang diberikan kampus.

Dalam persentase lebih dari 55,4% mahasiswa/i tidak puas dan hanya 44,6 %

yang merasa cukup dengan layanan internet yang diberikan. Dapat disimpulkan

bahwa ketidakmerataan yang terjadi pada alokasi bandwidth kampus.

II-10

2.3 INTERNET TRAFFIC GENERATOR

Trafik adalah generator merupakan alat untuk mengetes laju dari peforma dari

sistem, yang merupakan mirip dengan bandwidth test . Traffic generator Internet

merupakan perangkat yang digunakan untuk menempatkan trafik ke jaringan lain.

Secara logikanya, trafik generator memiliki lapisan fisik karena biasanya terlihat

seperti sebuah jaringan yang menerima trafik saat ke user lain.

Pada hal ini dapat di implementasikan,saat mereka terhubung kejaringan

dalam menggunakan jaringan antarmuka. Maka trafik generator harus dapat

merespon trafik dari user lain ke user lainnya. Misalnya mengimplementasikan

jaringan IP atau koneksi lainnya. Trafik generator umumnya digunakan pada

simulasi komunikasi dan beban jaringan yang akan dihasilkan oleh perangkat.

2.4 INTERNET TRAFFIC SHAPING

Traffic shaping adalah proses yang digunakan untuk memanajemen serta

mengoptimalkan banyak jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality of

service (QoS) utnuk memperoleh tipe trafik jaringan. QoS adalah kemampuan

untuk menggambarkan suatu tinggkatan pada bentuk komunikasi data.

Peningkatan pemakaian internet selalu bertambah yang mengakibatkan banyaknya

permintaan penggunaan semakin membanyak, oleh karena itu dalam rangka

mencapai layanan yang baik untuk mengoptimalkan bandwitdh dan

mengendalikan trafik jaringan maka kebijakan ini disesuaikan dengan bandwidth

yang tersedia.

Karena bandwitdh memiliki batasan , untuk menghindari kepadatan data

ataupun tabrakan data atau loss atau kehilangan data. Trafik shaping digunakan

untuk mengatur trafik uang keluar ke interface agar mendapatkan aliran dan

kecepatan yang sesuai pada user dan menjamin kenyamanan pengguna. Trafik

shaping dapat mengontrol jumlah volume trafik data yang dikirim suatu jaringan

ke jaringan lainnya. Trafik shaping mengacu pada istilah subsistem antrian atau

singkatnya adalah suatu bentuk mengontrol trafik agar bandwitdh lebih optimal

dan meningkatkan peforma jaringan. [9]

II-11

2.5 SIMULASI MONTE-CARLO

Simulasi merupakan sebuah program untuk mempermudah penelitian yang

membentuk sebuah peniruan akan dunia nyata dalam komputerisasi sebelum di

aplikasikan pada hal yang akan dilakukan. Banyak tujuan dalam melakukan

simulasi tergantung pada hal yang ingin dilakukan, seperti pada bidang pelatihan,

sistem antrian, manajemen dan menganalisa sebuah sistem. Simulasi merupakan

model yang memecahkan masalah rumit yang tak dapat dipecahkan dengan model

matematis biasa [15].

2.5.1. KELEBIHAN SIMULASI

1. Tidak semua sistem dapat di implementasikan dalam bentuk matematis,

sehingga simulasi menjadi pilihan yang tepat

2. Dapat melakukan eksperimen tanpa resiko yang membuat sebuah sistem

menjadi error atau hal yang tak di inginkan. Serta membuat eksperimen

menjadi leluasa untuk mengolah sebuah sistem

3. dapat membuat bentuk keadaan yang kita inginkan dan memberikan

kondisi terbaik yang diharapkan

4. memungkinkan kita untuk membuat studi jangka panjang dalam kurun

waktu yang singkat.

5. dapat memasukan variasi yang menunjang keinginan.

2.5.2. KEKURANGAN SIMULASI

1. Kualitas dan analisa tergantung pada pembuat model

2. Hanya menentukan karateristik yang dimasukan pada sistem

2.5.3. SIMULASI MONTE-CARLO

Monte-carlo merupakan simulasi yang membentuk probabilitas ,dimana solusi

suatu masalah diberikan berdasarkan proses yang acak. Proses ini mengajak

suatu distribusi probabilitas dari variabel data yang telah dikumpulkan

berdasarkan data masa lalu maupun distribusi probabilitas teori . Simulasi

monte-carlo ialah simulasi yang mengaplikasikan sampling dan bertujuan

II-12

mengestimasikan distribusi dari variabel output yang bergantung pada variabel

input probabilitik[15].

2.6 KUISIONER GOOGLE FORM DAN SAMPEL

Kuisioner merupakan kegiatan proses untuk mendapatkan data yang akan

digunakan pada peningkatan kualitas dalam suatu layanan atau yang lainnya.

Google from ialah suatu komponen google docs yang akan mempermudah

kegiatan dalam melakukan pengumpulan data. Sebuah aplikasi yang dapat

membuat kuisioner, kuis, ataupun form [16].

2.5.1. Keunggulan kuisioner Google form

1. Fasilitas yang menarik dan mudah dalam penggunaan kuisioner online

2. Mempunyai test ataupun pertanyaan yang bebas

3. Dapat memberikan respon atau tanggapan yang cepat dan bisa di isi

dimana saja.

4. Hasil yang tersusun langsung

2.5.2. Kekurangan kuisioner Google form

1. Pilihan yang terbatas pada ekspor

2. Tidak ada pemberitahuan email

3. Tidak ada riwayat modifikasi

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.RANCANGAN PENELITIAN

3.1.1 Bentuk Penelitian

Gambar 3.1: Lokasi kampus Panam UIN SUSKA Riau [25]

Rumusan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dapat diuraikan

menjadi tiga pokok pembahasan inti, yakni model kedatangan mahasiswa di

kampus, persepsi mahasiswa dan alokasi bandwidth untuk setiap Fakultasnya.

Kedatangan mahasiswa dikampus dalam penelitian ini diasumsikan berdasarkan

alibi jadwal perkuliahan yang diberikan. Permasalahan ini dapat dipecahkan

dengan melakukan perhitungan waktu luang yang diberikan kepada mahasiswa

sebelum jadwal perkuliahan dilaksanakan (literature study). Dengan

menggunakan model variasi penyusunan jadwal dan perhitungan kapasitas kelas,

parameter rata-rata kedatangan dan waktu antar kedatangan mahasiswa di kampus

dapat didefinisikan. Permasalahan terkait persepsi mahasiswa membutuhkan

media survei untuk menampung aspirasi mahasiswa terhadap jenis layanan

III-2

internet (field research). Sedangkan rumusan alokasi bandwidth untuk setiap

fakultasnya dapat dianalisis berdasarkan hasil simulasi monte-carlo dalam bentuk

time series traffic (laboratorial research). Penelitian di laksanakan pada area

kampus Panam UIN SUSKA Riau, yang terletak di jalan Jl. HR. Soebrantas No.

155 Simpang Baru, Panam, Km-15 Pekanbaru, 28293 (lihat gambar 3.1).

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dalam waktu 10 minggu. Pada minggu pertama,

dilakukan survey dari setiap jadwal setiap unit fakultas sembari melakukan

observasi kelas dan membuat kuesioner dan disebarkan antar sampel melalui

google form. Selanjutnya membentuk simulasi dan mengumpulkan sampel

penelitian. Melakukan uji time series untuk membentuk kedatangan mahasiswa.

Menganalisa dan membuat kesimpulan dalam penelitian. Membentuk penulisan

dan serta perbaikan. Sebagai riancian yang diberikan pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1: Rencana pelaksanaan kegiatan penelitian

N

o Kegiatan penelitian

Pelaksanaan minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1 Analisis Model penjadwalan x

2 Observasi kapasitas ruang kelas x x

3 Survei persepsi mahasiswa x x X x x x x X

4 Pemodelan simulasi Monte-

Carlo x X x x

5 Simulasi time-series x x x x X

6 Analisis dan kesimpulan x

7 Penulisan laporan X x x

III-3

3.2.TAHAPAN PENELITIAN

Analisis model penjadwalan: Dalam tahapan ini, jadwal perkuliahan disusun

berdasarkan variasi durasi pembelajarannya dan kemudian diprediksi variasi

implementasi penjadwalannya berdasarkan durasi tersebut. Berdasarkan model

yang dihasilkan kemudian dibuat asumsi masa kedatangan mahasiswa ke kampus

untuk setiap masa perkuliahannnya. Sehingga dengan jumlah kapasitas kelas

terhadap masa kedatangan ini, maka rata-rata kedatangan mahasiswa dapat

dihitung (model kedatangan).

Jumlah kapasitas kelas ini dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan langsung ke setiap fakultas terkait jumlah kelas dan kondisi daya

tampungnya. Jika jumlah kelas dan daya tampung telah terdefinisi, maka dengan

sendirinya kedatangan mahasiswa ke kampus dapat diprediksi berdasarkan jumlah

tersebut. Meskipun faktanya setiap kelas dalam penjadwalan dapat melebihi

kapasitas normal, tetapi dalam penelitian ini digunakan kapasitas standar 20 orang

mahasiswa untuk setiap sesi perkuliahannya.

III-4

Gambar 3.2 Flowchart Penelitian

Survei persepsi mahasiswa dalam kondisi daring ini juga tidak mungkin

dilaksanakan secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan mediasi melalui online

dengan membangun survei berbasis web, untuk kemudian setiap responden

diminta untuk mengisi melalui komunikasi grup-grup online. Dalam hal ini

diperlukan usaha untuk menghubungi grup-grup responden berdasarkan informasi

pertemanan atau grup resmi setiap jurusan yang ada.

Berdasarkan data-data informasi dan observasi yang telah dilakukan,

kemudian dibangun simulator dengan menggunakan aplikasi Matlab berdasarkan

simulasi waktu Monte-Carlo. Program ini akan menjalankan situasi di mana

mahasiswa menjalani kegiatan dan kehidupan kampus secara normal dan

menggunakan akses internet ketika berada di lingkungan kampus. Dengan

simulasi ini dapat mewakili keadaan dimana kebutuhan internet kampus dapat

divisualkan berdasarkan arus bitrate yang diakumulasi dalam detik demi detiknya.

Start

End

Survei persepsi: questioner content

Analisis model penjadwalan

Survei kapasitas kelas per Fakultas

Model kedatangan

Model server

Model service

Model Monte-Carlo

Simulasi Time-series

Quota bandwidth

Analisa dan kesimpulan

III-5

Berdasarkan hasil simulasi dan skenario yang dijalankan dengan program

Matlab tersebut, analisis time-series terkait penggunaan waktu dilakukan. Rata-

rata penggunaan bandwidth untuk setiap unit fakultasnya akan diamati dalam

menyimpulkan alokasi yang efektif dan efisien. Skenario ini dijalankan untuk tiga

keadaan traffic sharing, yakni dalam kondisi minimum (audio supported

streaming), normal (low video supported streaming) dan kondisi optimal (high

bitrate video supported streaming).

3.3.VARIABEL DAN DATA

3.3.1 Jenis Variabel

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kehadiran populasi mahasiswa

untuk setiap fakultasnya dalam menghadapi perkuliahan secara normal. Dari

jumlah populasi tersebut, sebagian di antaranya akan melakukan permintaan

koneksi internet dalam satuan waktu observasi yang diberikan. Penyederhanaan

simulasi dilakukan dengan mengasumsikan waktu kedatangan mahasiswa sebagai

waktu permintaan koneksi internet ketika mereka berada di lingkungan kampus.

Alasannya adalah kehadiran tanpa permintaan koneksi tidak memberikan makna

apapun dalam penelitian ini. proses peluruhan populasi menjadi jumlah

permintaan koneksi ini disebut sebagai variabel kendali (moderator variable-1).

Mahasiswa sebagai objek dari penelitian ini akan meminta bandwidth

berdasarkan persepsi mereka terhadap layanan internet. Karakteristik layanan ini

akan dimodelkan secara fisik sebagai rata-rata birate, durasi tanpa transmisi

(silence mode) dan durasi pelayanannya. Tetapi untuk mengatasi persepsi

pemilihan content yang semena-mena dari mahasiswa tersebut, kebijakan traffic

shaping dilakukan untuk membatasi maksimum throughput yang dihasilkan oleh

setiap pengguna internet di kampus. Berdasarkan hasil dari kebijakan ini

kemudian alokasi bandwidth di setiap Fakultasnya dapat disimpulkan berdasarkan

nilai rata-rata throughput secara akumulasi. Oleh karena itu dapat dilihat bahwa

persepsi mahasiswa ini dapat dianggap sebagai perantara (mediator variable)

antara variabel bebas dan variabel terikat yakni alokasi bandwidth untuk setiap

fakultasnya. Sedangkan traffic shapping akan bertindak sebagai variabel

III-6

pengendali kedua (moderator variable 2). Hubungan antar variabel-variabel ini

diperlihatkan oleh gambar berikut.

Gambar 3.3 Hubungan variabel bebas, mediator dan terikat

3.3.2 Teknik pengumpulan data

Data persepsi: kuisoner

Gambar 3.4 Klasifikasi layanan internet dalam penelitian

Persepsi mahasiswa merupakan data utama yang digunakan dalam

penelitian ini untuk menghasilkan model bitrate layanan internet pada simulator.

Makna persepsi di sini adalah jenis aplikasi yang akan digunakan mahasiswa

seandainya mereka akan mengakses internet di lingkungan kampus. Berdasarkan

internet content

Background services

Download

Social-Website

messager

Real time service

Game online

Streaming

Audio

Low Video

High video

Populasi mahasiswa

Persepsi mahasiswa

Alokasi bandwidth

Traffic shaping

Permintaan koneksi

Variabel Bebas

Variabel Moderator-1

Variabel Moderator-2

Variabel Mediator Variabel Terikat

III-7

aktivitas normal mahasiswa, model layanan internet dalam penelitian ini terbagi

dalam 2 kelompok umum yakni layanan background dan real-time. Background

service mencakup layanan aplikasi download, web based application dan aplikasi

messager (lihat gambar 3.4). Adapun rancangan instrument penelitian yang

digunakan adalah seperti pada gambar berikut.

Gambar 3.5 Rancangan instrument penelitian

3.4. SIMULATOR

3.4.1 Model kedatangan

Model kedatangan adalah proses kedatangan mahasiswa di kampus

berdasarkan durasi yang diberikan. Distribusi kedatangan mahasiswa dalam

simulasi dirancang berdasarkan model eksponensial dengan persamaan

sebagai berikut:

𝐼𝐴𝑇 = −60

𝜆ln 𝑥 (3.1)

Di mana:

IAT : Waktu antar kedatangan

𝜆 : Rata-rata kedatangan

𝑥 : Bilangan random terdistribusi normal

Identitas Respondent: Nama dan Fakultas

Permintaan koneksi: Smartphone, aktivitas koneksi

Model persepsi 1. Tingkat kepuasan layanan 2. Jenis layanan internet 3. Durasi penggunaan internet

III-8

3.4.2 Model trafik individu

Trafik internet yang dibangkitkan dimodelkan dalam 3 parameter, yakni

bitrate, silence mode dan maksimum throughput (traffic shaping). Jika setiap

layanan internet berbasis download dimodelkan dengan bitrate yang harus

ditransmisikan dalam satuan detik, di mana bitrate ini berfluktuasi secara acak,

maka distribusi throughput dalam satuan waktu dapat dimodelkan dengan

persamaan berikut:

𝑏𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒(𝑡) = 2�̅� × 𝑟𝑎𝑛𝑑(𝑥) (3.2)

Implementasi traffic shapping dapat dimodelkan dengan mengatur

maksimum dan minimum rate yang dibangkitkan. Fungsi ini dapat dimodelkan

secara sederhana dengan menggunakan perintah bilangan acak dalam rentang nilai

tertentu:

𝑏𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒(𝑡) = 𝑟𝑎𝑛𝑑𝑏𝑒𝑡𝑤𝑒𝑒𝑛(𝑥𝑚𝑎𝑥 , 𝑥𝑚𝑖𝑛) (3.2)

Berikut perbandingan antara trafik individu tanpa traffic shapping dan dengan

traffic shaping, sebagaimana yang diperlihatkan oleh gambar berikut.

Gambar 3.6 Model trafik individu terdistribusi normal tanpa traffic shaping

0

200

400

600

800

1000

1200

1 4 710 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97

100

Bitrate 500 kbps - Traffic shaping

III-9

Pada layanan internet berbasis interaktif usernya, maka trafik dapat

dibangkitkan dengan on-off model. Ketika user sedang membuka suatu halaman

web, maka transmisi dapat dilakukan. Sedangkan ketika user membaca konten-

nya, maka transmisi berada dalam status off (silence mode). Besarnya bit-rate

dapat bervariasi bergantung pada halaman web yang akan diakses. Meskipun

demikian dengan teknik traffic shapping, maka trafik dapat mengacu pada nilai

random dengan maksimum bitrate yang telah ditetapkan.

Gambar 3.7 Trafik individu terdistribusi normal dengan traffic shaping 500kbps

𝑏𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒(𝑡) = { 0 𝑜𝑓𝑓

𝑟𝑎𝑛𝑑𝑏𝑒𝑡𝑤𝑒𝑒𝑛(𝑥𝑚𝑎𝑥 , 𝑥𝑚𝑖𝑛) 𝑜𝑛 (3.3)

Hasil model trafik dengan peluang off (silence) 90% pada bitrate 500kbps,

sebagaimana diperlihatkan oleh gambar berikut.

Gambar 3.8 Trafik individu layanan on-off model dengan traffic shaping 500kbps

0

100

200

300

400

500

600

1 4 7

10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97

100

Bitrate 500 kbps - Traffic shaping

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97 100

Trafik layanan ON-OFF Model

III-10

3.4.3 Flowchart

Gambar 3.9 Flowchart simulator

Simulasi yang dilakukan, dimulai dengan menyiapkan sampel-sampel

pada setiap fakultas. Perhitingan dilakukan pada masing-masing fakultas untuk

menghindari ketidakmampuan kinerja perangkat yang digunakan. Selanjutnya

menghitung IAT pada setiap Fakultas. Langkah selanjutnya, melakukan

kemungkinan waktu yang akan terjadi pada setiap fakultas. Melanjutkan dengan

pola kedatangan yang akan terjadi pada setiap mahasiwa/i dan dilihat dari pola

penjadwalan. Setelah itu, pemilihan konten dapat dilihat dari data yang didapatkan

melalui kuiesioner dalam pemilihan konten yang akan dihitung. Dari banyaknya

proses,disinilah terbentuknya trafik, serta dilakukan ulang sampai dengan hasil

yang dibutuhkan. Dan selanjutnya membentuk trafik yang dibutuhkan disetiap

fakultas. Membentuk matrik dari trafik serta menyimpulkan kebutuhan yang akan

mendatang. Setelah semua dilakukan,maka simulasi selesai.

Mulai

Selesai

Hitung IAT

Hitung waktu service

Ulangi

Tiap Fakultas

Kedatangan

Pemilihan Konten

Hasil Trafik

Membentuk trafik Matrik dari

trafik

III-11

3.5. METODE PENELITIAN

3.5.1 Permintaan trafik

Meskipun pada sub-bab 3.4.1 telah dijelaskan bahwa kedatangan

mahasiswa dikampus akan mengikuti distribusi menurut kapasitas kelas dan

durasi waktu yang diberikan. Tetapi, tidak semua populasi yang ada di kampus

pada saat bersamaan sedang mengakses layanan internet. Banyak hal yang

menyebabkan mereka tidak dapat mengaksesnya selama berada di kampus, seperti

cadangan baterai, perkuliahan dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menyita

konsentarasi mereka. Oleh karena itu perlu dibuatkan skenario jumlah rasio

permintaan trafik terhadap jumlah populasi tersebut, yakni: 5%, 10% dan 20%

dari populasi.

3.5.2 Traffic shaping

Untuk mendefinisikan skenario traffic shaping perlu untuk memperhatikan

karakteristik layanan yang bervariasi. Terkait dengan kebutuhan bandwidth maka

jenis layanan terbesar yang harus diperhatikan adalah penggunaan bitrate yang

cukup signifikan, yakni komunikasi streaming dan download. Meskipun

download cukup menyita bandwidth cukup banyak, tetapi kebutuhan Quality of

service jenis layanan ini tidak terlalu ketat. Sehingga jumlah bitrate yang

dibutuhkan hanya mempengaruhi lamanya koneksi transfer yang terjadi.

Sedangkan aplikasi streaming harus memperhatikan jumlah bandwidth yang

dialokasikan untuk menghindari proses buffering. Berdasarkan hasil eksperiment

terhadap kebutuhan bandwidth streaming ini, maka beberapa skenario penelitian

terkait traffic shaping didefinisikan sebagaimana yang tertera pada tabel. 3.2

berikut.

III-12

Tabel 3.2 Skenario traffic shapping

Persepsi Traffic shaping Keterangan

Cukup 200 kbps Streaming video 360 pixel

Normal 400 kbps Streaming video 480 pixel

Maksimum 800 kbps Streaming video 720 pixel

3.5.3 Jumlah skenario simulasi

Berdasarkan skenario permintaan trafik dan traffic shaping maka jumlah

total kebutuhan simulasi dalam penelitian ini adalah sebagaimana yang

diperlihatkan oleh gambar 3.10 berikut.

Gambar 3.10 Kebutuhan skenario simulasi

Sken

ario

Minimum

5% populasi

10% populasi

20% populasi

Normal

5% populasi

10% populasi

20% populasi

Maksimum

5% populasi

10% populasi

20% populasi

V-1

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Permintaan trafik dilakukan pada trafik individu yang dipengaruhi tiga

karakteristik dari nilai rata-rata,maksimum troughtput dan peluang silend mode.

Pemodelan yang digunakan pada pembangkitan trafik pada penelitian ini

menggunakan metode yang simple yaitu sistem distribusi normal. Secara

akumulatif rata-rata dari bitrate persatuan waktu akan berkurang dikarenakan

adanya efek dari silend mode. Untuk menujang efesiensi dari bandwidth maka

dibutuhkan trafik shaping. Trafik shaping digunakan untuk memanajemen

bandwidth pada jaringan dengan cara membagi-bagikan menjadi kedatangan

secara perlahan pada packet, atau kedatangan yang panjang yaitu delay.

Dikarenakan untuk memanfaatkan waktu yang kosong pada penerima dengan

memberikan batasan bandwidth yang berlebih dalam waktu yang singkat, serta

dapat berfungsi untuk mengatasi perilaku yang berlebihan dalam penggunaan

internet pada saat pemakaian aplikasi online. Dalam pengalokasian tiap fakultas

terbagi dari setiap trafik shaping, yang mana dibagi menjadi trafik shaping 200

kbps, 400 kbps, 800 kbps. Maka setiap fakultas memiliki: FTK 200 kbps dengan 5

Mb, 400 kbps dengan 11Mb, 800 kbps dengan 22 Mb. FASIH 200 kbps dengan 3

Mb, 400 kbps 7 Mb, 800 kbps dengan 12 Mb. FUSH 200 kbps dengan 1 Mb, 400

kbps dengan 3 Mb, 800 kbps dengan 7 Mb. FDK 200 kbps dengan 3Mb ,400 kbps

dengan 7Mb, 800 kbps 14 Mb. FST 200 kbps dengan 3 Mb, 400 kbps dengan 8

Mb, 800 kbps 12 Mb. FPSI 200 kbps dengan 1 Mb, 400 kbps dengan 2 Mb, 800

kbps dengan 2 Mb. FEIS 200 kbps dengan 4 Mb, 400 kbps dengan 7 Mb, 800

kbps dengan 11 Mb. Dan FPP 200 kbps dengan 4 Mb, 400 kbps dengan 6 Mb,

800 kbps dengan 13 Mb. Maka jika digabungkan, UIN SUSKA Riau

membutuhkan 20 Mb untuk 200 kbps, 45 Mb untuk 400 kbps, dan 80 Mb untuk

800 kbps.

V-2

5.2 Saran

UIN SUSKA Riau merupakan salah satu universitas besar di Provinsi Riau,

maka layanan internet yang memadai untuk mahasiswa/i juga harus layak dan rata

dalam pembagian. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi acuan sebagai

penambahan serta alokasi yang sesuai pada setiap unit-unit fakultas yang ada di

UIN SUSKA Riau.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Menteri kesehatan Republik Indonesia, 2020, Pedoman Pembatasan Sosial

Berskala Besar Dalam Rangka percepatan penanganan corona virus

disease 2019 (Covid-19), Peraturan Menteri no.9

[2]. Suprijono. 2020, Agus Dkk. Kesiapan Dunia Pendidikan Menghadapi Era

New Normal. IAIN Parepare Nusantara Press Cetakan Pertama,.

[3]. 2016, Karakterisasi Penggunaan Internet di Area Jaringan Kampus

Universitas Udayana. Skripsi, Universitas Udayana.

[4]. Iwan,Alvinur .2015. Analisa Quality of Service (Qos) Jaringan Internet

Kampus Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2,

[5]. AIPT. Penilaian pada akreditasi institut perguruan tinggi.

[6]. Pramudhita,Rini,Subektiningsih. 2020, Analisis Manajemen Bandwidth

menggunakan Hierarchical Token Bucket pada Router dengan Standar

Deviasi. ISSN (Print) 2460-346

[7]. Nofita,Muhammad Femy. 2018, Analisi Pemilihan Metode Quality of

Service dengan Traffic Policing dan Traffic Shaping Sebagai

perbandingan bandwidth Pada Cisco-Router Internet Service Provider.

ULTIMA InfoSys, Vol. IX, No.1

[8]. Garno,Dadang,Arip,Agung,Jamaludin. 2020, Implementation of Quality of

Service (QoS) with Traffic Shaping Method in Wireless Internet Area as

Network Optimization. SYSTEMATICS, Vol. 2, No.3

[9]. Ahmad, Turmudi. 2019.

[10]. Fajar. 2019. Manajemen bandwidth pada jaringan Hotspot dengan sistem

kuota.Universitas Sanata Dharma

[11]. Radiles, 2017, Perhitungan koneksi internet berdasarkan populasi

mahasiswa. Uin Suska riau

[12]. UIN Suska Riau. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim Riau. Uin-

suska.ac.id

[13]. Andela,Lindawati,Sopian. 2020, Analisis kualitas layanan Internet pada

ptoviders LTE sebagai acuan masyarakat pedesaan.Vol. 18 No.1

[14]. L. Erawan. 2014. Sejarah Internet pemprograman web. Modul

[15]. Syaifullah,Hasdi,M.Afdal,Eka. 2019, Peningkatan Jaringan Jalan Dalam

Kawasan Kampus Dengan menggunakan Metoda Simulasi Antrian. Jurnal

Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 5, No. 1,

[16]. Mardiana,Ferry,Yenny. 2017, Analisi Kebutuhan Bandwidth Dengan

Model Sharing Pada Microtik Routerboard 450G di Jaringan Office

STTA. Volume 6, Nomor 1

[17]. Tasmi,Susat,Deris. 2016, Klarifikasi Trafik terenkripsi Menggunakan

metode Deep Packet Inpection (Dpi). Vol 2 No. 1

[18].

[19]. Anggelina,Rumani,Ida. 2014. Analisa Kualitas Layanan Video Streaming

pada Jaringan Lokal Universitas Telkom

[20]. Zulhelman,Rahmat. 2018. Evaluasi Performansi Streaming Video Melalui

Jaringan IP/MPLS. ISBN: 978-602-51450-1-8

[21]. Anggiat,Ardi,Sunarsan. 2018 Analisa Optimalisasi Kebutuhan Bandwidth

Perclient Dengan Metode Monte-Carlo pada Jarinagn Internet SMK Real

Informatika Batam, Volume 1, Nomor 1,

[22]. Yenny,Daniel,Agga. 2016. Analisis trafik telekomunikasi menggunakan

model sistem Sharing

[23]. Rosdiana. 2016. Analisis kualitas layanan pada jaringan internet sistem

kuota di IAIN Palopo. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik

Volume 1, Nomor 1,: 73 – 80.

[24]. Sis Soesetijo. 2012. Pemodelan Vektor AR pada data Spasial Trafik

Internet dengan Analisis impulse Response. ISSN: 1979-2328

[25]. PUSKOM Uin Suska Riau dan Google Earth

[26]. Rizki Ilham, 2021, Kuisioner google form data mahasiswa

LAMPIRAN A: INSTRUMENT PENELITIAN

Timestamp Nama Fakultas Apakah anda pengguna smartphone?Apakah anda menggukan internet saat dikampus?Bagaimana pendapat anda tentang layanan internet yang diberikan kampus?Saat menggunakan akses internet. Aplikasi yang dominan anda gunakan adalah?Berapa lama waktu yang dihabiskan pada saat mengakses sebuah aplikasi yang digunakan

11/6/2021 15.20.55 Muhammad Irsyad Sains dan Teknologi Ya Ya Sangat tidak memuaskan Video Streaming (Youtube,Netflix,Viu Dll)1 jam

11/6/2021 15.22.14 Mhd faisal Sains dan Teknologi Ya Ya Memuaskan File download ( File,Video,Audio Dll)<1 jam

11/6/2021 16.16.42 Helena Costarica Tarbiyah dan Keguruan Ya Ya Tidak memuaskan Video Streaming (Youtube,Netflix,Viu Dll)>4 jam

11/6/2021 17.14.25 M. Fariz Dwi Asmi Sains dan Teknologi Ya Ya Tidak memuaskan Google meet/Zoom Dll 1 jam

11/6/2021 17.19.54 Adam mirza hasbi Sains dan Teknologi Ya Ya Sangat memuaskan Google meet/Zoom Dll <2 jam

11/6/2021 17.28.11 Muhammad Rizky Sains dan Teknologi Ya Ya Tidak memuaskan Google meet/Zoom Dll <2 jam

11/6/2021 17.52.28 Septyan Anggraini MarbunDakwah dan Komunikasi Ya Ya Sangat tidak memuaskan File download ( File,Video,Audio Dll)<1 jam

11/6/2021 17.53.16 Sahrur Ramadan Sains dan Teknologi Ya Ya Memuaskan Sosial Network (Instagram,Facebook,Twitter Dll)<1 jam

11/6/2021 17.54.34 Miftahul Jannah Sains dan Teknologi Ya Ya Sangat tidak memuaskan Google meet/Zoom Dll <2 jam

11/6/2021 17.58.51 Novia Safitri Dakwah dan Komunikasi Ya Ya Memuaskan Sosial Network (Instagram,Facebook,Twitter Dll)1 jam

11/6/2021 18.00.55 Humaira Dinda Pratiwi Syariah dan Hukum Ya Ya Tidak memuaskan Sosial Network (Instagram,Facebook,Twitter Dll)<1 jam

11/6/2021 18.46.50 Haichal fikrinaldi Sains dan Teknologi Ya Ya Tidak memuaskan Sosial Network (Instagram,Facebook,Twitter Dll)<2 jam

11/6/2021 18.50.39 Said rikzan Sains dan Teknologi Ya Ya Sangat tidak memuaskan Video Streaming (Youtube,Netflix,Viu Dll)<1 jam

11/6/2021 19.05.55 Reza Aulia Syuhadah Sains dan Teknologi Ya Ya Tidak memuaskan Sosial Network (Instagram,Facebook,Twitter Dll)2 jam

11/6/2021 19.22.34 TANIA NATASYAH AYU Dakwah dan Komunikasi Ya Ya Memuaskan File download ( File,Video,Audio Dll)2 jam

11/6/2021 20.39.19 Karina Lukman Ekonomi dan Ilmu Sosial Ya Ya Memuaskan Sosial Network (Instagram,Facebook,Twitter Dll)<2 jam

11/6/2021 21.56.44 Muhammad Fadli Sains dan Teknologi Ya Ya Tidak memuaskan Sosial Network (Instagram,Facebook,Twitter Dll)2 jam

11/7/2021 0.43.02 Muhammad Razzaq AkbarSains dan Teknologi Ya Ya Tidak memuaskan Sosial Network (Instagram,Facebook,Twitter Dll)2 jam

11/7/2021 6.13.21 Rivaldo Sanofta Ilham Sains dan Teknologi Ya Ya Memuaskan Sosial Network (Instagram,Facebook,Twitter Dll)3 jam

LAMPIRAN B: PROGRAM

%PROGRAM: INTERNET TRAFFIC GENERATOR

clear

clc

%-----Setting: internet content-------

% Prob selected,bitrate, prob_0

% bit rate dalam satuan kbps

br=[0.1 800 0.01

0.3 800 0.01

0.6 800 0.011

1 800 0.01];

prob_0=0.9; % default traffic chance

br0=100; % default traffic rate in kbps

%=====================================

%-----Setting: Simulation ------------

% waktu simulasi berjalan

t2d=9*3600; % in second

num_fac=1; % number of faculties

%=====================================

%-----for each faculty do ------------

for d=1:num_fac

mat_st=go_arv(d);% time to start-end

% Generate traffic for each user

for user=1:size(mat_st,1)

for t_now=1:t2d % for each time

if mat_st(user,1)>t_now % user not found

mat_on(user,t_now)=0;

elseif mat_st(user,1)+mat_st(user,2)<t_now% service

end

mat_on(user,t_now)=0;

else

mat_on(user,t_now)=1;

%brd=traff_gen(br0,prob_0); % default traffic

% select optional service

os=pickme( br);

% then generate optional traffic

bro=traff_gen(br(os,2),br(os,3));

bru(user,t_now)=bro;

end

end

end

tr_fac(d,:)=sum(bru)/1000; %in MBps

tr_fac=transpose(tr_fac);

end

%=====================================

---------------------------------------------------------------------------------------------

function [ mat_serv ] = go_arv( facid )

% FUNGSI MEMBANGKITKAN ARRIVAL TIME SECARA MATRIX

% satuan waktu yang digunakan adalah detik

% facid = fakultas id

st=3600; %service time

% setting mulai dan durasi per sesi kedatangan dalam detik

s=[ 0 3600;

3600 6000;

9600 3000;

12600 6600;

19200 6000];

% matrix kedatangan untuk setiap fakultas dalam 5 sesi

mat_1=[ 107 89 74 99 116 66 55 46 61 71 33 28 23 31 36 70 59 49 65 76 68 57 47 63 74 13 11 9 12 14 64 53 44 59 69 70 59 49 65 76

];

% iterasi arrival time

nu=0; %nomor urut

for a=1:5 % ada 5 sesi

t=s(a,1);

b=mat_1(facid,a); % jumlah user per sesi

for c=1:b % u/ setiap user per sesi

iat=round((-3600/mat_1(facid,a))*log(rand()));

t2u=round(-st*log(rand()));

t=t+iat;

mat_serv(nu+c,1)=t;

mat_serv(nu+c,2)=t2u;

end

nu=nu+c; % reset for each section

end

---------------------------------------------------------------------------------------------

function [ r ] = traff_gen(br,prob_0)

%UNTITLED Summary of this function goes here

% Detailed explanation goes here

pel=rand(); % pemilihan kondisi silence

if pel<= prob_0

r=0;

else

r=round(br*rand());

end

end

---------------------------------------------------------------------------------------------

function [ outme ] = pickme( br)

%UNTITLED Summary of this function goes here

% br must be 4 line

me=rand();

if me<=br(1,1)

outme=1;

elseif me<=br(2,1)

outme=1;

elseif me<=br(3,1)

outme=1;

else

outme=1;

end

end

---------------------------------------------------------------------------------------------

LAMPIRAN C: DATA OBSERVASI

ftk fasih fush

800,00 400,00 200,00 800,00 400,00 200,00 800,00 400,00 200,00

07.00.00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.05 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.06 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.07 0,05 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.08 0,14 0,00 0,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.09 0,54 0,00 0,14 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.10 0,08 0,00 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.11 0,45 0,00 0,11 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.12 0,24 0,00 0,06 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.13 0,72 0,00 0,18 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

07.00.14 0,04 0,00 0,01 0,15 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

fdk fpsi feis

800,00 400,00 200,00 800,00 400,00 200,00 800,00 400,00 200,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01

0,00 0,00 0,15 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,04

0,00 0,00 0,19 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,14

0,00 0,00 0,19 0,77 0,00 0,00 0,00 0,00 0,02

0,00 0,00 0,15 0,57 0,00 0,00 0,00 0,00 0,11

0,00 0,00 0,16 0,68 0,00 0,00 0,00 0,00 0,06

0,00 0,00 0,17 0,35 0,00 0,00 0,00 0,00 0,18

0,00 0,00 0,06 0,72 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01

fpp fst total

800,00 400,00 200,00 800,00 400,00 200,00 800,00 400,00 200,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,10 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,10 0,00

0,00 0,35 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,35 0,00

0,00 0,19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,19 0,00

0,00 0,34 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,34 0,00

0,00 0,34 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,34 0,03

0,00 0,12 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,12 0,03

0,00 0,24 0,00 0,05 0,00 0,00 0,09 0,24 0,07

0,00 0,23 0,00 0,14 0,00 0,00 0,28 0,23 0,22

0,00 0,38 0,00 0,54 0,00 0,00 1,11 0,38 0,46

0,00 0,21 0,00 0,08 0,00 0,00 0,94 0,21 0,24

0,00 0,05 0,00 0,45 0,00 0,00 1,46 0,05 0,37

0,00 0,33 0,00 0,24 0,00 0,00 1,16 0,33 0,28

0,00 0,36 0,00 0,72 0,00 0,00 1,78 0,36 0,53

0,00 0,15 0,00 0,04 0,00 0,00 0,96 0,15 0,08

no Fakultas/Program Studi Jenjang total jumlah

Tarbiyah dan Keguruan

1 Pendidikan Agama Islam S1 1075 938 494 2507

2 Pendidikan Bahasa Arab S1 639 576 662 1877

3 Manajemen Pendidikan Islam S1 791 685 639 2115

4 Pendidikan Bahasa Indonesia S1 172 172 236 580

5 Pendidikan Matematika S1 719 583 336 1638

6 Pendidikan Ekonomi S1 852 616 653 2121

7 Pendidikan Kimia S1 495 368 435 1298

8 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah S1 649 458 484 1591

9 Pendidikan Guru Raudhatul Athfal S1

13727

Syari'ah Dan Hukum

1 Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah) S1 679 583 803 2065

2 Hukum Ekonomi Syari'ah (Muamalah) S1 399 359 436 1194

3 Perbandingan Mazhab dan Hukum S1 206 141 16 363

4 Hukum Tata Negara (Siyasah) S1 433 405 346 1184

5 Ekonomi Syari'ah S1 1082 770 1262 3114

6 Perbankan Syari'ah D3 172 167 85 424

7 Ilmu Hukum S1 1298 841 1234 3373

11717

Ushuluddin

1 Ilmu Aqidah S1 273 262 310 845

2 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir S1 983 873 742 2598

3 Perbandingan Agama S1 206 141 16 363

3806

Dakwah Dan Komunikasi

1 Perkembangan Masyarakat Islam S1 522 387 316 1225

2 Bimbingan dan konseling Islam S1 596 552 716 1864

3 Ilmu komunikasi S1 1451 1470 1832 4753

4 Manajemen Dakwah S1 938 857 985 2780

10622

Sains Dan Teknologi

1 Teknik informatika S1 1460 1226 637 3323

2 Teknik Industri S1 813 631 757 2201

3 Sistem Informasi S1 1126 878 1097 3101

4 Matematika S1 498 298 337 1133

5 Teknik Elektro S1 798 627 418 1843

11601

Psikologi

1 Psikologi S1 1221 1123 4 2348

Ekonomi Dan Ilmu Sosial

1 Manajemen S1 913 734 1051 2698

2 Manajemen Perusahaan D3 272 247 194 713

3 Akutansi S1 1106 157 933 2196

4 Akutansi D3 213 761 122 1096

5 Ilmu Administrasi Negara S1 888 1039 1927

6 Administrasi Perpajakan D3 0 241 200 441

9071

Pertanian Dan Peternakan

1 Peternakan S1 829 632 1 1462

2 Agroteknologi S1 696 771 915 2382

total mahasiswa 3844

total seluruh mahasiswa 66736

Jumlah Mahasiswa/i

LAMPIRAN D: DATA OBSERVASI PENJADWALAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ilham rizki, dengan kelahiran di Teluk Pulau tepatnya

pada tanggal 03-12-1996 yang sekarang telah

menyelesaikan masa perkuliahannya. Yang pada masa

kecilnya bersekolah di SDN 074 Balai MakaM,serta dilanjut ke jenjang SMPN 06

Mandau, Maka saat beranjak remaja dan memasuki SMAN 03 Mandau. UIN

SUSKA Riau menjadi pilihan untuk melanjutkan jenjang perkuliahan di jurusan

Teknik Elektro kosentrasi TELEKOMUNIKASI. Dan telah menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Alokasi kebutuhan bandwidth kampus menggunakan internet

traffic generator dan traffic shaping” atas bimbingan dari bapak Hasdi Radiles,

S.T.,M.T .

Email: [email protected]

No. Telp : +62 812 6797 5296