AC SUP SUBUR SUBARJAN 11 APRIL

11
Nomor Test :03/AC/ABI-DJABESMEN/IV/15 N a m a : SUBUR SUBARJAN Jenis Kelamin :LAKI-LAKI Pendidikan : S-1 Teknik Industri/ STT Bina Tunggal. Tempat, Tgl. Lahir :Bekasi, 5 Agustus 1979. Tujuan Pemeriksaan : Profiling Kompetensi Untuk Posisi : Supervisor Tanggal Evaluasi :11 April 2015. LAPORAN HASIL EVALUASI PROFIL KOMPETENSI KARYAWAN PT . DJABESMEN

Transcript of AC SUP SUBUR SUBARJAN 11 APRIL

Nomor Test :03/AC/ABI-DJABESMEN/IV/15

N a m a :SUBUR SUBARJAN

Jenis Kelamin :LAKI-LAKI

Pendidikan :S-1 Teknik Industri/ STT Bina Tunggal.

Tempat, Tgl. Lahir :Bekasi, 5 Agustus 1979.

Tujuan Pemeriksaan :Profiling Kompetensi

Untuk Posisi :Supervisor

Tanggal Evaluasi :11 April 2015.

LAPORAN HASIL EVALUASI PROFIL KOMPETENSIKARYAWAN

PT . DJABESMEN

COMPETENCIES PROFILE/PROFIL KOMPETENSI

Number/Nomor : 03/AC/ABI-DJABESMEN/IV/15

N a m e/N a m a: SUBUR SUBARJAN.

S e x/Jenis Kelamin: LAKI-LAKI

Education/Pendidikan :

S-1 Teknik Industri/ STT Bina Tunggal.

Place, Date of Birth/Tempat, Tgl. Lahir : Bekasi, 5 Agustus 1979.

Position/Posisi :

Supervisor

DIMENSI URAIAN 1 2 3 4 5

1. Strive For Excellence

Menetapkan standar yang tinggiuntuk diri sendiri maupun orang,serta penuh tanggung jawabmenyelesaikan tugas lebih baik daripada yang ditetapkan

2. Customer Focus

Menempatkan pelanggan dankebutuhannya sebagai fokus utamadari tindakan, serta aktifmengembangkan dan mempertahankanhubungan produktif dengan pelangganinternal & eksternal

3. Open Communication

Kemampuan mendengarkan, memahamidan menyampaikan informasi dan idedengan efektif melalui berbagaimedia kepada individu maupun grupyang mendorong keterbukaan

4. Fostering Team Work

Mengembangkan hubungan danbersinergi untuk pencapaian tujuankerja

5. Continuos Improvement

Kemampuan untuk mengevaluasi,mempelajari dan mecoba berbagaimacam cara/hal baru untukmenghasilkan solusi perbaikankretaif secara berkesinambungan

CONFIDENTIAL/R A H A S I A

dalam menangani masalah danmemanfaatkan peluang dalampekerjaan

6. Analytical Thinking & Decision Making

Kemampuan mengidentifikasi isu-isupenting dan relevansinya terhadappencapaian tujuan sertamengembangkan alternatifpengambilan keputusan berdasarkandata, pola pikir rasional,ketersediaan sumber daya, tingkatrisiko dan nilai-nilai perusahaan

7. Motivating & Developing Others

Mendukung orang lain untukbertindak positif dan memfasilitasipengembangan karyawan untukmemenuhi tujuan organisasi denganefektif

8. Vision & Business Sense

Dapat merumuskan tujuan yang jelasdan terukur yang mencerminkankebutuhan masa depan bisnis yangmengarah pada peningkatankeuntungan bagi organisasi

Note/Keterangan :

= Persyaratan = Aktual

DESKRIPSI

Dengan potensi intelektual sdr Subur yang berfungsi pada taraf rata-rata jika dibandingkan dengan orang yang berpendidikan setara,diharapkan ia tidak mengalami kesulitan besar untuk dapatmenyelesaikan penugasan dan mencari solusi atas persoalan yangditemui dalam menyelesaikan tanggung jawab tugasnya. Ia sudah mampumenyelesaikan masalah dan membuat keputusan dengan pertimbangan logisatau berdasarkan interprestasi atas peraturan yang berlaku dilingkungan kerjanya. Apalagi pada dasarnya ia cukup terbuka terhadapide yang ada dan fleksibel terhadap tuntutan perubahan dilingkungannya. Selain itu, sebagai bagian dari perusahan, ia cukupmemahami visi-misi perusahaan dan berupaya menetapkan sasarankerjanya dengan fokus pada customer internal. Ia juga sudah mampumenentukan prioritas penanganan tugas atau masalah sesuai dengansasaran unit kerjanya. Hal ini didukung oleh pola berpikirnya yanglogis.

Sebagai pekerja, ia cukup berupaya menghadapi penugasan dan melakukanperbaikan proses secara berkesinambungan. Hal ini didukung adanyakeinginan untuk bekerja baik dan sesuai dengan prosedur kerja yangditetapkan. Hanya saja upaya yang dilakukannya dalam mencapai targetkerja tampaknya lebih didorong oleh keinginan untuk mendapat pakuanatas ‘kemampuannya’ oleh pihak lain. Ia sendiri sebetulnya masih belumberupaya optimal mengupayakan capaian kinerja yang maksimal. Apalagipreferensi pribadinya menunjukkan bahwa ia tidak kompetitif danmembutuhkan dorongan dari pihak lain atau luar dirinya untuk dapatberprestasi. Ia pun kadang tidak merasa perlu untuk menuntaskansendiri tugas-tugasnya dan cenderung mendelegasikan tugas kepada pihaklain terutama untuk tugas yang memang kurang diminatinya.

Di dalam lingkungan kerja, sejauh ini ia mengakui bahwa kadang adaadu argumentasi sehingga ia mencoba menjembatani dengan berupayamenemukan ‘real problem’ dan ‘alternative action’ yang terjadi. Didalam kelompok, ia cukup berupaya mendukung kesepakatan kelompok danmenjadi anggota tim yang cukup koperatif. Hanya saja emosi yang masihagak labil membuat ia belum secara konsisten menyumbangkan keahlianyang dimiliki dan menawarkan bantuan secara aktif. Di sisi yang lain,ia pun masih harus meningkatkan kompetensi dalam mengembangkananggota kelompok, ia tampak meyakini potensi anak buah dan berupayamendorong proses belajar mereka demi mampu menyelesaikan tugas danuntuk meningkatkan kinerja kelompok secara umum. Namun upayapengembangan masih belum konsisten dan ia pun lebih mendelegasikantugas kepada pihak lain. Ia sendiri masih kurang menunjukkan tindakan

untuk membantu apalagi mengajarkan pihak lain. Apalagi pada dasarnyaminat socialnya memang kurang kuat sehingga menghambat upaya untukmemperhatikan kebutuhan pengembangan pihak lain. Meskipun demikian,ia cukup berupaya untuk memastikan agar informasi yang disampaikandapat diterima dengan tepat sesuai dengan yang dimaksud oleh dirinyadengan berupaya memberikan contoh dan kalimat penguat ataspendapatnya. Hal ini menunjukkan bahwa ia sudah cukup berupaya untukmembangun komuniksi yang terbuka dengan lain di kelompoknya

Sejauh ini tampak bahwa masih ada 4 (empat) dari 8 (delapan)kompetensi Sdr. Subur yang belum memenuhi tuntutan yangdipersyaratkan. Ia sebetulnya mampu mengelola tugas yang menjaditanggung jawabnya tetapi ia masih memerlukan program pembinaan yangintensif untuk meningkatkan kompetensi sosialnya agar mampumemberikan kontribusi optimal bagi perusahaan..

URAIAN PER KOMPETENSI

1. STRIVE FOR EXCELLENCE SyaratAktual

Dalam mengelola tugas yang menjadi tanggung jawabnya, sdr. Suburtampak cukup berkeinginan untuk bekerja baik dan sesuai denganprosedur kerja yang ditetapkan. Pada bulan Desember 2013 sampaiFebruari 2014, ia berhasil melakukan efisiensi terhadap ‘energymotor vacum’. Padahal selama ini dalam proses pembuatan produkselalu menggunakan 3 motor. Ia mempelajari kapasitas motor-motoryang ada dan menemukan bahwa kapasitas tersebut ternyata masihbisa lebih besar dari yang digunakan dan selain itu juga seringterjadi stop atau block. Ia kemudian menemukan penyebabnya adalahkesalahan dalam pengoperasian motor tersebut. Untuk mengatasi haltersebut, ia kemudian mengubah instalasi yang ada sehingga saatini ia mampu memperbesar kapasitas produksi dan bahkan hanyadengan mengoperasikan 1 motor saja. Perubahan dan perbaikan dalammengoperasikan hanya 1 (satu) motor dalam proses produksi makaterjadi efisiensi biaya sekitar 220 juta perbulan. Hanya sajaupaya yang dilakukannya ini tampaknya lebih didorong olehkeinginan untuk mendapat pengakuan atas ‘kemampuannya’ oleh pihaklain dan saat ini ia tidak secara optimal mengupayakan capaiankinerja yang maksimal. Dalam kegiatan simulasi kerja kelompok, iaagak pasif dan menyarankan agar kelompok sekedar menyelesaikantugas dan kurang mendorong rekan lain untuk melebihi minimaltarget yang ditetapkan. Di sisi yang lain, preferensi pribadinyamenunjukkan bahwa ia tidak kompetitif dan membutuhkan dorongandari pihak lain atau luar dirinya untuk dapat mencapai targetkerja yang ditetapkan. Ia pun tidak merasa perlu untuk menuntaskansendiri tugas-tugasnya dan cenderung mendelegasikan tugas kepadapihak lain.

Metode pengembangan :- Diberikan konseling agar ia memahami perlunya menentapkan target

yang lebih tinggi untuk dirinya sendiri sehingga capaian kinerjadapat lebih optimal dan tidak pernah berhenti pada suatu titiksemata serta tidak tergantung situasi kompetisi dengan pihaklain.

- Diikutkan dalam pelatihan untuk meningkatkan ‘achievementmotivation’

2. CUSTOMER FOCUS SyaratAktual

Dalam memberikan pelayanan terhadap ‘pelanggan’ tampak bahwa sdr.Subur masih harus meningkatkan kompetensinya. Saat menghadapipelanggan eksternal dari Riau yang complain karena produk genteng‘rengat’ dan ia diminta untuk meng’handle’ keluhan tersebut karenaatasan tidak ada di tempat. Ia berupaya melakukan kerjasama denganpihak Quality dan unit terkait lainnya untuk mencari intipermasalahannya. Dalam hal ini ia tidak langsung melihat kesalahanke mesin tetapi melihat ‘perjalanan’ atau proses kerja dari pabriksampai ke konsumen. Namun ternyata akhirnya ia menemukan bahwa‘kesalahan’ justru terjadi dari proses pembuatannya, dimana alatsudah kurang presisi sehingga terjadi ‘crack’. Tindakan yangditampilkannya ini menjadi indikasi bahwa ia memang sudah berupayamemberikan layanan sesuai ketentuan dan berupaya menindak lanjutikeluhan pelanggan secara sungguh-sungguh. Namun ia masih kurangberupaya memberikan layanan prima. Bahkan dalam simulasi kegiatankelompok tampak ia beberapa kali ‘memotong’ saat rekan lainmengeluarkan pendapat dan diminta oleh kelompok untuk jadi‘supervisor’ karena cenderung mengatur yang lainnya..

Metode Pengembangan :- Perlu dilakukan konseling agar dapat meningatkan kepekaan

terhadap kebutuhan pihak lain sehingga mendukung dalam upayamemberikan pelayanan prima

- Diikutkan dalam pelatihan untuk ‘Service Excelent’ atau‘customer focus’

3. OPEN COMMUNICATION SyaratAktual

Dalam upaya berkomunikasi, sdr. Subur tampak cukup berupaya untukmemastikan agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengantepat sesuai dengan yang dimaksud oleh dirinya dengan berupayamemberikan contoh dan kalimat penguat atas pendapatnya sehinggakadang justru ‘terkesan lambat’. Dalam simulasi kegiatan kelompok,ia beberapa kali memotong pembicaraan rekan lain padahal di sisiyang lain ia justru cenderung berpanjang dalam mengkomunikasikanpendapatnya. Meskipun demikian, di lingkungan kerjanya ia berupayaagar setiap hari senin ia dapat mengikuti meeting dengan semuasupervisor dan hari rabu dengan pihak foreman untuk mengetahuipermasalahan yang ada dan menyepakati tindak lanjut penyelesaianatas masalah-masalah yang, misalnya soal ‘break-down’ di mesinpertama, dll. Ia tampak sudah cukup berupaya untuk membangunkomuniksi yang terbuka dengan lain di kelompoknya

Metode Pengembangan :- Tidak ada yang mendesak untuk dikembangkan, namun akan lebih

optimal kontribusinya jika ia dapat berkomunikasi dengan lebihasertif dan tidak memaksakan pendapat kepada pihak lain, denganmengikuti pelatihan ‘asertive communication’.

4. FOSTERING TEAMWORK SyaratAktual

Di dalam lingkungan kerja, sejauh ini sdr. Subur merasa tidakpernah ada konflik secara terbuka dengan pihak lain meskipun iajuga mengakui bahwa kadang ada adu argumentasi. Untuk mengatasihal tersebut, ia mencoba menjembatani dengan berupaya melihatlangsung di masalah untuk menemukan ‘real problem’ dan‘alternative action’ yang terjadi. Ketika beberapa minggu yanglalu ada ‘lost material’, ia langsung melakukan koordinasi danmembicarakan hal tersebut dengan PPIC dan pihak terkait lainnyauntuk melihat kemungkinan inti masalah di lapangan. Ternyata iamenemukan bahwa pihak ‘maintenance’ kurang melakukan controlterhadap alat-alat sehingga ia kemudian meminta mereka untuklangsung memperbaiki dan selanjutnya mereka diminta untukmengontrol secara ketat. Sayangnya saat melakukan simulasikegiatan kelompok, ia tampak cukup berupaya terlibat tetapibeberapa kali ‘memotong’ saat rekan lain mengemukakan pendapatyang berbeda. Tindakannya ini menunjukkan bahwa ia cukup berupayauntuk mendukung kesepakatan kelompok dan menjadi anggota tim yangcukup koperatif. Namun ia belum secara konsisten menyumbangkankeahlian yang dimiliki dan menawarkan bantuan secara aktif. Metode Pengembangan :- Perlu dilakukan konseling agar dapat meningkatkan kepekaan

terhadap kebutuhan pihak lain dan lebih aktif mengambil bagiandalam kerjasama kelompok

- Diikutkan dalam pelatihan untuk ‘Team building’

5. CONTINUOUS IMPROVEMENT SyaratAktual

Dalam mengelola tugas yang menjadi tanggung jawabnya, sdr. Suburtampak cukup terbuka terhadap ide baru dan fleksibel terhadaptuntutan perubahan yang ada. Untuk itu, ia berupaya membukawawasan berpikirnya dan menggunakan pengalaman yang dapat

diterapkan untuk proses kerja yang ada di lingkungan ataukelompoknya. Sejalan dengan hal tersebut pada bulan Desember 2013sampai Februari 2014, ia berhasil melakukan efisiensi terhadapenergy motor vacuum, dimana selama ini dalam proses pembuatanproduk selalu menggunakan 3 motor sekarang hanya menggunakan 1motor sehingga lebih efisien. Di sisi yang lain, saat ia mulaibergabung di perusahaan ini, ia mendapat bawahan yang terdiri darianak-anak ‘bandel’ yang terancam PHK karena tingkat absensi yangparah. Menghadapi penugasan dan tanggung jawab tersebut, iamemanggil dan membenahi pola interaksi yang ada karena menilaibahwa perilaku mereka kemungkinan disebabkan oleh kejenuhan. Untukitu, ia memberikan penugasan untuk mengerjakan proyek yang sesuaidengan minatnya masing-masing sehingga sekarang mereka lebihsenang bekerja dan absensinya menjadi bagus. Selain itu, iasekarang memberlakukan ‘fix-time’ sehingga sekarang lebih pastijadwal kerjanya, misalnya kunjungan dll. Ia juga meminta PPICuntuk mengubah target dari tonase menjadi lembar (yang lebih detilproduknya) sehingga sekarang lebih efisien proses kerja yang ada.Tindakan-tindakannya ini menjadi indikasi bahwa ia sudah berupayauntuk melakukan perbaikan proses secara berkesinambungan.

Metode Pengembangan :- Tidak ada yang mendesak untuk dikembangkan,

6. ANALYTICAL THINKING & DECISION MAKING SyaratAktual

Dengan potensi intelektual sdr Subur yang berfungsi pada tarafrata-rata jika dibandingkan dengan orang yang berpendidikansetara, membuat ia mampu menyelesaikan penugasan yang ada danmelakukan analisa terhadap persoalan yang dihadapi di lingkungankerjanya. Ia bertanggung jawab menentukan jumlah ‘over-time’ untukpekerja, memberikan ijin cuti dan training kepada pegawai. Ia jugamembuat list pekerjaan yang urgen dan tidak urgen, dengan bertanyakepada PPIC apakah produk dibutuhkan segera atau tidak. Dalam halini ia sudah mengetahui spesifikasi dari masing-masing produksehingga mampu menghitung berapa banyak SDM yang harus lembur danberapa jam yang diperlukan. Ia juga membuat jadwal atau rencanakerja yang merupakan hasil ‘meeting’ bersama dengan PPIC untukjumlah produk sehingga tahu berapa orang yang harus dilibatkan.Tindakannya ini menjadi indikasi bahwa ia sudah mampumenyelesaikan masalah dan membuat keputusan dengan pertimbanganlogis atau berdasarkan interprestasi atas peraturan yang berlakudi lingkungan kerjanya.

Metode Pengembangan :- Tidak ada yang mendesak untuk dikembangkan.

7. MOTIVATING & DEVELOPING OTHERS SyaratAktual

Dalam upaya mengembangkan anggota kelompok, sdr. Subur tampakmeyakini potensi anak buah dan berupaya mendorong proses belajarmereka demi mampu menyelesaikan tugas dan untuk meningkatkankinerja kelompok secara umum. Namun upaya pengembangan masih belumkonsisten dan ia pun lebih mendelegasikan tugas kepada pihak lain.Sebelum ia bergabung di perusahaan, foreman yang bertanggung jawabuntuk melakukan input data ke hardcopy sedangkan masalahadministrasi ditangani oleh orang lain. Ia kemudian mengubahsupaya saat ‘stand by’ foreman melakukan ‘input’ data langsung di‘soft-copy’ dan bagian administrasi tinggal melakukan ‘crosscheck’ sehinga kesalahan cepat dapat ditemukan. Sejalan dengankebijakan yang diterapkan ini, ia memahami bahwa kebanyakanforeman tahu cara hitung tetapi tidak mampu mengoperasikancomputer, untuk itu ia menugaskan tim yang sudah menguasaicomputer untuk mengajarkan dengan diberikan target belajar. Iamengaku bahwa ia memiliki ‘matrix skill’ dan sudah berupayamemetakan kemampuan masing-masing anggota serta selalu berupayamendampingi mereka sampai ia menilai bahwa mereka sudah siap untuk‘dilepas’. Sayangnya dalam simulasi diskusi kelompok, ia kurangmenunjukkan tindakan untuk membantu apalagi mengajarkan pihak laindan bahkan justru ditunjuk oleh kelompok menjadi ‘supervisor’ sajasaat yang lain melakukan tugas. Selain itu pada dasarnya minatsocialnya memang kurang kuat dan ia pun belum sepenuhnya mampumengontrol emosinya sehingga suasana hati mempengaruhi dalambertindak sehingga menghambat upaya untuk memperhatikan kebutuhanpengembangan pihak lain,

Metode Pengembangan :- Perlu dilakukan konseling agar dapat meningatkan kepekaan

terhadap kebutuhan pihak lain dan lebih aktif mengambil bagiandalam pengembangan kompetensi anggota kelompoknya

- Diikutkan dalam pelatihan untuk ‘Coaching & Counselling’.

8. VISION & BUSINESS SENSE SyaratAktual

Sebagai bagian dari perusahaan, sdr. Subur tampak cukup memahamiwalaupun tidak hafal visi-misi perusahaan secara detil.Berdasarkan pemahamannya tersebut, ia menetapkan sasaran kerjanyadengan fokus pada customer internal. Untuk itu ia membutuhkan data‘real-time’ dari akunting. Dulu closing dilakukan 1 bulan sekali,tetapi sekarang ia menetapkan untuk membuat 4 x sebulan sehinggajika ada perbedaan data maka akan lebih cepat ditemukan. Disampingitu, untuk dapat mengumpulkan data-data secara tepat, iamengumpulkan dan men’training’ para foreman sehingga mereka bisamengerjakan secara langsung dengan menggunakan ‘soft copy’sehingga jika perlu data maka sudah siap. Tindakannya inimenunjukkan bahwa ia sudah mampu menentukan prioritas penanganantugas atau masalah sesuai dengan sasaran unit kerjanya. Hal inididukung oleh kemampuaan intelektual yang memadai serta polaberpikirnya yang logis.

Metode Pengembangan :- Tidak ada yang mendesak untuk dikembangkan

Jakarta, 5 Mei 2015.Psikolog,

(Deviyati)