ABORSI SEBAGAI AKIBAT PERKOSAAN DALA!\1 ...

52
ABORSI SEBAGAI AKIBAT PERKOSAAN DALA!\1 PERSPEKTl"F FILSAFA T HUKUM ISLAM SKRlPSi DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARl'AH UNlVERSITAS lSLAM NEGERI Sl JNAN KALIJAGA YOGYAK ARTA UNTUK MEMENUDI SEBAGIAN SYARAT MEMPEROLEH GK l.AR SARJANA HUKUM ISLAM OLEH: ABDULWAHAB NIM.00370532 PEMBIMBING: 1. AGUS MOH. NADJIB, S.Ag. M.Ag. 2. SYAFIQ M. HANAFI, S.Ag. M.Ag. . JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARl'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERJ SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2007

Transcript of ABORSI SEBAGAI AKIBAT PERKOSAAN DALA!\1 ...

ABORSI SEBAGAI AKIBAT PERKOSAAN DALA!\1 PERSPEKTl"F FILSAFA T HUKUM ISLAM

SKRlPSi

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARl'AH UNlVERSITAS lSLAM NEGERI Sl JNAN KALIJAGA YOGYAK ARTA UNTUK MEMENUDI SEBAGIAN SYARAT MEMPEROLEH GKl.AR

SARJANA HUKUM ISLAM

OLEH:

ABDULWAHAB NIM.00370532

PEMBIMBING:

1. AGUS MOH. NADJIB, S.Ag. M.Ag. 2. SYAFIQ M. HANAFI, S.Ag. M.Ag . .

JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARl'AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERJ SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2007

SY /\FIQ M 11/\N/\FI

Dosen Fakultas Syari'ah

Nota Dinas

Hal : Skri psi

Assulamu' alaikum wr. wh.

Kepada

Yth. Bapak Dekan Faku!ias ::>yari 'ail

!J IN Sunan Kalijaga

Di Yogyakarta

Setelah membaca, meneliti dan me1.goreksi serta menyarankan perbaikan

scperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama Abdul Wahah

NIM 00370532

Jurusan Jinayah Siynsah

Judul Skripsi !\BORS! AK IR1\T PF:RKOSAAN

PERSPEKTIF FILSAF/\T HUKUM ISLAM

D.!\ i ,/\M

Sudah dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjar.a

satu dalam jurusan jinayah siyasah fakultas syari'ah U1N Sunari Kal ijaga

Yogyakarta.

Dengan ini kami mengharap agar skrips1 saudara tersebut di t t".ls dapat

scgtmt dimunaqasytthkun. Untuk itu kami ucapkan tcrima kasih.

Wassalawnu' alaikum wr. wb.

Yogyakarta. 8 Rabi ' ul-awal 1427 l l.

14. April 2006 M.

f>cmbimhing II

SYAFIQ M HANAFI NIP: 150282012

AOUS MOH. NADJIB

Dosen Fakultas Syari'ah

Nota Dinas

Hal: Skripsi ·

Assalamu ' alaikum wr. wb.

Kepada

Yth. C3apak Dekan Fakultas ::)ya!"i'ah

UIN Sunan Kalijag:i

Di Y ogyakarta

Setelah mernbaca, meneliti dan mcngorcksi scrta menyaran kan rerbaikan

scpcrlunya; maka kami bcrpcndap;1 t bahwa skripsi saudara :

Nama : Abdul Walrnb

NIM : 00370532

Jurusan Jinayah Siyasah

Judul Skripsi l\RORSI l\K ll3!\T PERKOSl\ ,\N !)l\L/\1\1

PERSPEKTIF FILSAFAT HUKUM ISLAM

Sudah dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjena

satu dalam jurusan jinayah siyasah fakultas syari 'ah UIN Sunan Kalijaga

Y ogyakarta.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudara tersebut di at2.s dapat

segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Wassalaumu' alaikum wr. wh.

Yogyakarta, 8 Rabi ' ul-awal 1427 H.

14. April 2006 M.

Pembimbing I.

l&lifo.vr AGUS MOH. NADJIB

NIP: 150275462

PENGESAHAN

Skripsi berj udul

ABORSISEBAGAIAKIBATPERKOSAAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT HUKUM ISLAM

Yang Disusun Oleh:

ABDUL W AHAB B NIM: 00370532

Telah dimunaqasyabkan di depan sidang munaqasyah pada tanggal 26 Januari 2007/ 07 Muharam 1428 H clan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana S.I dalam Ilmu Hukurn Islam

M.A.

PANITlA SIDANG MUNAQASYAH

Pembimbing I

9~ Agus Moh. Najib, S.Ag., M.Ag NTP. 150 275 462

Penguji I

Agus Mob. Najib, S.Ag., M.Ag NIP. 150 275 462

111

Pembimbing II

-~if!f Syafiq M. Hanafi, S.Ag., M.Ag NIP. 150 282 018

<!engujin

Drs. Octoberrinsyah, M.Ag NIP. 150 289 435

MOTTO

Rezeki yang luput dari anda hari ini, masih dapat anda haraµkan

perolehannya esok , tetapl waktu yang berlalu saat ini, jangan harap

ia kembali lagi.

[Ali ra J

Ingatlah selalu kebaikan kebaikan urang lain dan keburukcm diri .'<Jiu

Lupakannlah segala keburukan orang Jain dan kebaikan diri kita

Syukurilah dan terimalah segala sesuatu dengan Japang doc1a,

karena semua itu datangnya dari Allah swr. meskipun sedikil bugi

kamu.

( Reza. M. Syarief)

Mendengar bclum ten tu ben2r. melihat masih bisa sa1ah,

melakukan belum tentu paham maka belajarlah sampa: pada t;ng1<:2t

µemaha1 nan.

( Perguruan bela diri tenaga dalam dan seni hipnotisme"Wailyu

sejati"J

lV

PER..SEMl3AI IAN

Ku persemlJahkan skripsi ini untuk:

•:• Ayahanda tercinta 'ltas sequla do'o serto se~1aJu

dukungannua. al-Marhurnah Ibunda. sem oqri Allah scla11 1

m emberi rahmat dan hidayahnya untuk Bunda. Amin.

•:• Kakakku tercinta, 1-lalid B-Istri a tas do'a dan moliua~:inyn

serta family yang Jaennya.

•!• Bapak-Jbu mertua atas do'a dan dukungannya dalam

m enyelesaikan studi ini.

•:• Istriku tercinta Prih Utcmi terima kasih atas dukunqan dan

segala pengertiannya.

v

'

KATA PENGAN'f AR

~yl~)\Ji\~

o::l...:JI .J .U_,....i.J Jo-¥=- I~ ul ~\ J Ji\ '11 .UI '1 u l ~\ ~WI Y.J Ji ~I

~\ ~ 6....o\J .UI ~ J ~yJI J ~1+.U '11 u.>.!i\ ~le. ~I .;

Alhamdulillah, tiada terhitung syukur penyusun dipersembahkan k~ha.dirat

Allah SWT atas setiap kesempatan penuh rahmat, hidayah dan taufik-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi sederhana

ini.dengan judul ; Aborsi Sebagai Akibat Pcrkosaan Dalam Perspektif Filsafat

Hukum Islam.

Shalawat beriring salam senantiasa terlimpahkan keharibaan Rasulullah

SAW beserta para keluarga, sahabat dan pengikut beliau.

Penulisan skripsi ini tidak Iepas dari adanya bantuan moril dan spirituil

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penuJis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. H. A. Malik Madany, selaku Dekan Fakultas Syari ' ah beserta

seluruh dosen dan karyawan Fakultas Syari' ah yang telah 111emberi

penyusun bekal ilmu yang bermanfaat

2. Bapak Agus Moh. Nadjib S.Ag., M.Ag., selaku pembimbing sk...;psi yang

dengan sabar telah memberikan pengarahan dan masukan terhadap

penyelesaian skripsi ini

VI

3. Bapak , Ibu Dosen dan karyawan jurusan Jinayah Siayasah Fakultas

Syari'ah yang telah membimbing dan memberikan ilmu dengan sabar

selama study

4. Bapak ·Moh Noor S.Ag., M.Ag., selaku Penasehat Akademik yang telah

memberikan motivasi dan dorongan selarna menempuh Starta Satu (SJ).

Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini baik secara

langsung maupun yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Tanpa bisa penyusun sebutkan, kepada semua yang pemah hadir dalam

kehidupan dengan setetes ataupun sejuta pelajaraan tentang kehidupan,

Jazakumullah Ahsanal Jaza.

Demikianlah pengantar ini sebagai rasa syukur penyusun kepad~ Allah

SWT, dan terima kasih pada semua pihak yan~ membantu dan mendukung pro3es

penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran senantiasa penulis harapke.n untuk

perbaikan dan penyempnmaan sk:rip.:;i ini.

Yogyakarta, 5 Septembrr 2006

Penyusu:i /

~ 00370532

Vil

PEDOMAN TRAN8LITERASI

Transliterasi adalah kata-kl:lta Arnb yang dipakai dalam p~ny:Jsunan

skripsi ini berpedoman pada surat K<.;putusan Bcrsama Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kcbudayaan Republik lndonesia, Nomor 158 fahun

1987 dan Nomor 0543b/U/1987 yang secara garis besar d&pat diurnikan sebagai

bcrikut

I. Konsonan Tunggal

-Huruf Arab Nama Htffuf Latin Nama.

I alif Tidak dilambangkan Tidak cilam~angkah --- ·-

._, ha' b be

<..:.J ta' t te ·-

<..!:.> sa s es (dengan titik rli atas) -- -

c jim ; j je

·-

c }J.a' p ha (dengan titik di bawah)

c kha' kh ka dan ha

~ dal d de

~ zal z zet (dengan tit ik di at.as) ·-

J ra' r er ·-

J zai z zet

r.f sin s es

if syin sy cs dan ye

Vlll

d' ~ad ~ cs (dengan tilik di b1:1wah)

d' 9ad 9 de (dengan titik d\ bawah)

.k iai ! le (dengan titik di bawah) ·-

J;, '.?8' ~ zet (dengan titik di bawah)

t. 'ain • koma terbalik (di atas)

t. gain g ge

~ fa' f ef ·-

'-' qaf q qi ·-

.!J kaf k ka

J lam I el

i mim m em

0 nun n en --

J wawu w we --

~ ha' h h

f. hatn2ah ' apostrof

'-:? ya' y Ye - --

II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syadtfah ditulis Rangkap

ditulis mula'ad&dah

Ditulis 'iddah

IX

Ill Ta, Marbutah diakhir kata

a. Bila dimatikan tulis h

Ditulis Ffilanah

Dit ulis Jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah tcrserap ke

dalam bahasa Indonesia, sepcrti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya)

b. Bila diikuti kata sandang "ab" serta bacaan kedua itu terpisah . maka

ditulis h.

OituJis Karimah al-aulija '

c. Bila ta'marbiitah hidu1' d\:ngan harakat , fathah, kasrah drtn dammuh

ditulis I

Ditulis Zakit al-fitr

IV. Vokal Pendek

fatqah ditulis a

Kasrah dit ulis

pammah ditulis

V. Vokal Panjang

I Fathah + alif ditulis -a

lli\:.. dit uJis J8hiliyah

2 Fathah + ya'mati ditulis -a

~ ditulis Tansi

3 Fathah + ya'mati ditulis 1

i'f ditulis Karim

x

VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

ditulis ai antum

ditulis u'iddat

(f..;. J ditulis la 'in syakart um

vm. Kata sandang alif lam

a. Bila diikuti huruf Qomariyyah

Ditulis al-Qur'in

Ditulis al-Qiyis

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah dit ulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta mengbilangkan huruf /(eJ)nya

Ditulis As-sami '

~\ Ditulis Asy-syams

IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau

pengucapannya

XI

Dit ulis Zawl al-Furud

WI~\ Ditulis Ahl al-swinah

Xll

ABSTRAK

Manusia diciptakan oleh Allah tiada lain hanya nntuk meutaati perintabNya dan mencari kedamaian dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan serta selamat dunia dan akhirat, dengan berlandaskan dan berpedoman pada Qur' an dan Hadis.

Namun, untuk mencapai niat dan tujuan ters~but tidak s~m11dah membalikkan tangan, karena terpaut dengan permasalahan yang bersifat duniav.ri dan ukhrawi, baik yang berhubungaa1 dengan agama, psiko-sosisal dan hukum dan lain-lain.

Dalam realitas, banyak kejadian dan kasus yang menimpa sebagiar. manusia yang menjadikan hidupnya t idak nyaman bahkall raenyes?Ji keberadaannya terlahir di dunia untuk menjalani hi<.lup dan kehidupan.

Contoh paling dekat dan sangat relevan adalah aborsi akibat perkosaan, kelihatannya permasalahan yang sudah klasik, namun hal ini sangat mengganggu keseimbangan dan kenyamanan hidup seseorang, baik keluarga korta.n r.iaupun si korban dan juga masyarakat bahka!'l komponen-komponen yang l>ersifat ciuniawi

', dan ukhrawi. Dengan ungkapan lain sernuanya akan terliba1 ualam penyelesaiaIUlya, kaiena dianggap belum terselesaikan dengan tuntas.

Sebenarnya, kontroversi seputar aborsi tidak akan muni.;ul, dan JY!rl)uatall itu tidak clianggap penting j ika ~etiap orang yakin bahwa tindakan tersebut dibenarkan secara agama dan negara serta berbagai disiplin ilmu. Nam11n pada kenyataannya tidak bergulir seperti yang diharapkan. Maka oleh kzrena itu, permasalahan ini muncu1 kembalj karena belum bisa iliterima oleh seb:igian kalangan dan masih ko11troversial diantara para ahli .

Penyusun mengangkat dan menganalisis kasus ini, bertuj uan melihat kembali sejauh mana toleransi dan maslahat terhadap tindak abor~1 akibat perkosaan daJam perspektif filsafat hukum Islam atau tinjauan psikoloBi, sosiologi, medis dan hukum.

Analisis dari skripsi ini konsentrasi pada buku kepustakaaP yang bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan suatu gejala atau fakta untuk memberik.an data seteliti mungkin tentang gejala atau fakta tersebut, dengan memilih pend:~atan masalahnya, yaitu: pendekatan psikologi, sosiologi, medis dan hu\rum atau dalam term Islam biasa disebut filsafat hukum Islam, yaitu lebih mengutamakan kemaslahatan bagi korban perkosaan, yang intinya mengambil kebaikan serta manfaat dan menolak madarat.

Meskipun aborsi rnasih dalam perdebatan, karena clianggap sebuah pembunuhan terha<lap janin, namun bukan berarti aborsi tidak dapat dilangsungkan. Aborsi sah-sah saja dilangsungkan dengan syarat ada indikasi atau alasan yang membenarkan dan dapat clipertanggungjawabkan baik dalam agarna ataupun negara.

Xlll

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDU L ........... ................................ .. .......................... .... ........ . HALAMAN NOTA DINAS ........... ......... ................................................. .. .... 11

HALAMAN PENGESAHAN. ........................ ...................... ... . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii HALAMAN MOTTO .. . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . .. . . . .. .. . . . . . . .. .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . .. lV

HALAMAN PERSEMBAHAN ...... .. ............. ..................... .. .......... .. ... .. ....... . v

KATAPENGANTAR . .. ...... ········· ... ······· · ······· ····· · ........ . ... ... .. . .... Vl

PEDOMAN TRANSLITERASI . . . . .. . . ....... .. . . ........... .... .. . ... . . .... . . ... . .. ... . . . .. . .. . .. . V1ll

HALAMAN ABSTRAK ... .... .. .. .... ...... . ... .. ... .. ... . ..... ...... .. .... . .... .. .... .. . . .. .. . .. .. ... xiii DAFT AR ISl : .. . . .. .. .. .. .. . .. . . . .. .. . .. . .. . .. .. . .. .. .. . .. . .. . .. .. . .. .. . . .. . .. .. .. .. . .. . .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. XlV

BAB I PENDAI-IlJLUAN ........... ................ .................. ...... .... ...... ............. 1 A. Latar Belakang Masalah .... .. . .... .. .. .. .. .. .. ..... .. .... .. ... .. . .. .. .. . .. ... .. .... 1 B. Pokok Masalah . .. . . .. . . . . . .. . .. . .. .. . . .. . .. .. . . . . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . . .. . . . .. .. . .. . . 15 C. Tinjauan dan Kegunaan ........................... ............................... .. I ti D. Telaah Pustaka....................... . .. ...... .. ....... ...... ........ .................... 16 E. Kerangka Teoretik ................ ........................... .... ..... ...... .. ......... 20 F. Metode Penelitian .. ... . ... .. .. ... . . .... . ..... . .... ... ..... .... ...... . .. .... ... .. ... .. .. 22 G. Sistematika Pembahasan. .. . . ..... ... .. . .. ... ... ..... .... . .. .. . . . .... .. .... ... .. ... 25

BAB II PANDANGAN UMUM TENT ANG ABORSI ....... .... . ......... .. .. ..... 27 A. Pengertian Aborsi . ... . .. .. .. .. .. . .. ... .. .. . .. .. . .. . .. .. .. .... . .. .. . .. .. .. .. . .. ... .. .. . 27 B. Macrun-macam Aborsi .... ...... . .... . . ..... . . .. .. . .. ... ..... ...... .... .. ..... ... .. . 28 C. Motivasi/Indikasi Aborsi ..... .. .. . . . .. .. ... .. . ... .. . . . ... . . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. .. . 31 D. Sebab-sebab Aborsi ........................................................ ...... .. ... 32 E. Metode Aborsi dan Komphkasinya ... .. ..... .. .... . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . . . . 36 F. Aborsi Perspektif Psikologi, Sosiologi dan Medis .......... ..... ..... 41

BAB III P ANDANGAN TENT ANG ABORSI BAGI W ANJT A KORBAN PERKOSAAN PERSFEKTIF FILSAF AT HUKUM ISLAM .......... ...................................................................... .. ........ ... 43 A. Analisis Tentang Aborsi Akibat Perkosaan Mcnurut

Psikologi, sosiologi dan Medis .. .. .... .. .. .... .... . .... .. .. . .. ..... ............ 43 B. Analisis terbadap Aborsi Aki bat Perkosaan Menurut Hukum

Positip dan Hukum Islam ...................... ..................... ..... ... ... ... 59 BAB IV PENUTUP ................................ .. ... ... ... .. ... .... ... ... ................... .. ........ 7q

A. Kesimpulan .... ........... ... .. . . . ... . . . . ... . ... . ... . . . . . .. . . . .. .. . . . .. . . .. . . . . .. . . . . . . ... . 7q B. Saran-saran ................ ................................. ......................... ...... 80

DAFTAR PUSTAICA................................. .. ..................................... .... ...... .... 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN:

I. Lampiran Terjemahan ... .. .. ... ... ......... ......... ... ......... ............... .. .. . I Il. Biografi Ulama'. .................. .... .. . . .. . . . .. . . . ... ... .... ...... . ... . . . . .. . . . ... . . . . III Ill. Curiculum Vitae (CV) .. ..... .. .. ......... .......... ............. ...... ..... .. ... .... \i

XlV

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perdebatan mengenai aborsi di negara kita akhir akhir ini semakin ramai,

karena dipicu oleh berbagai peristiwa yag mengguncang sendi sendi kellldupan

bermasyarakat dan berbangsa. Banyak orang bertanya "mengapa tidak boleh

melakukan aborsi?'' sementara itu, berita b~rita mengenai aborsi sering menghiasi

koran koran kita yang memberitakan petongan janin hasil aborsi, yang dibungkus

dalam kantong plastik dan dibuar.g di kotak sampah, lalu datang anjing dan

kucing memakannya.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa masyarakat mengetahui adanya dokter

dokter atau klinik klinik tertentu yang sering melakukan aborsi. Oleh karena

sering melakukan aborsi maka mereka dianggap sebagai para pelaksana aborsi

yang sah.1 Padahal secara resmi , menurut Kode Etik Kedokteran Indonesia

(Kodeki), KUI-IP, dan Undang undang Kesehatan, aborsi di negara kita ciilara!lg

karena alasa11 apa pun, kecuali terdapat indikasi medis, sehingga praktik sborsi

seperti yang selama berlangsung, sebenamya adalah praktek ilegal.

Para pengamat masalah aborsi sadar bahwa legalisa~i ab0rsi dirnana 01ang

boleh melakukan aborsi tanpa Jiancam hukuman bukanlah solu~i terhaik.

MisaJnya saja, Arnerika serikat, membuka jalan selebar lebaraya bag: praictik

aborsi sampai umur kandungan tertentu. Dengan diundangkannya undang undang

1 CB. Kusmaryanto, SCJ, Konlroversi Aborsi, cet.ke-2 (Jakana: PT. Grasindo, lfovemher

2004), hlm. xiv.

2

aborsi yang dikenal dengan nama Roe V. Wade pada tahun 1973. Negara negara

lainyapun ada yang menyusul.

Akan tetapi, temyata legalisasi tiu bukannya menghentikan perdebatan dan

gerakan pada ·masyarakat, tetapi malah mengobarkan dan membuka fase baru

dalam perdebatan aborsi. Hal ini menandakan orang semakin sadar bahwa apa

yang legal secara hukum negara tidak selalu benar secara moral, apalagi dalam

pandangan agama. Legalisasi temyata tidak mematikan gerakan gerakan

penyayangan kehidupan (pro life), akan tctapi gerakan gerakan terscbut justrn

menjamur dimana man, dengan intensitas yang semakin tinggi. Demikian pula

sebatiknya, gerakan gerakan pro aborsi (pro choice) yang st!dc:.h be;hasil

menggolkan prograrnnya masih merasa bahwa posisinya tidak amw. bi

mengisyaratkan bahwa legalisasi aborsi bukanlah jalan pamungka:>. Di dalarn

lubuk hati ada indikasi bahwa masih banyak hal yang tidak bisa dicttasi d.!ngan

legalisasi aborsi, terutama yang menyangkut nurani manusia.

Aborsi sejak zaman purba/kuno sud<th dikenal, rnisalnya saju KP-~atsaran

China kuno, yakni zaman kaisar Sl.an Nung, yang hidup sekitar tahun 2000 SM,

mnggunakan ramuan ramuan obat obatan untuk menggurkan kandl'rrgan. Rumus

ramuan obat obatan yang diramu dari Shuh Yin (mercuri) itu dapat diiemukan

dalam arsip perpustakaan kekaisan:n.2 Dipercaya bahwa praktik aborsi i~u .;,uda.l-i

dipraktikan lama sebelum kaisar Shan Nung. Undang undang yang te1tuJ '.s yatL~

tersedia sampai pada zaman kita ialah da1 i Undang Hammurabi. Hllmrnurabi

adalah Raja Babilonia (sekarang Iraq) yang berkuasa dari tahun 1792-~ '/5C• SM.

2 Ibid. 19.

J

Dalam ayat 209 dan 210 dikatakan "jika seseorang memukul seorang per~mpuan

yang sedang mengandung dan meyebabkan perempuan itu mengalam i ke1;uguran,

ia harus membayar denda 10 shekels perak oleh karena kematian fetus itu. Jika

wanita itu meninggal, maka anak perempuan yang m~mukul it1.1 juga harus

dibunuh." Undang undang tersebut tampaknya dibuat bukan untuk meJindungi

hak hidup janin, tetapi untuk melir.dungi hak ayah yang mcrasl! dirug1kar, olef-i

karena kematian janin itu.

Dalam Undang undang Israel kuno yang tetuang dalam kita Keluaran yang

ditulis antara ke 5-9 SM, dikatakan ''apabila ada orang yang berke!abi dan secrang

dari mereka terturnbuk kepada seorang perempuan yang sedang mcngandung,

sehingga keguguran kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan yang mebawa

maut, maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suam1 perempuan

itu kepadanya, dan ia harus membayarnya menurut putusan hakim.

Masyarakat Yunaru sudah mengenal dengan baik adanya perbuatan ab.orsi.

Naskah yang tersimpan dari kebudayaan Y unani kuno berasal dari abad 5 SM,

berjudul Ei Zoon To Kata Gastros (yang ada dalam uterus adalah makhluk hidup)

ditulis oleh Pseudo-Galeno. Dalam naskah itu antara dikatakan,3

"Dengan sesungguhnya dan dengan hukurn dan dalam lingkupnya, kita akan

menunjukkan bahwa embrio itu adalah makhluk hidup... dua anggota legislatif,

Licargo dan Solone telah menulis dalam dua bab tulisannya, mereka mengatakan

dengan jelas dan dengan dasar yang kuat terbantahkan mengenai embrio. Jika

seandainya embrio ini bukanlah makhluk hidup, rnaka dua anggota tegislatif itu

3 Ibid. 20-2l.

4

tidak perlu membuat undang undang yang menghukum mereka yang kedapatan

bersalah melakukan aborsi. Oleh karena itu embrio itu adalah makhluk bidup,

maka mereka mengajukan hukuman." Akan tetapi, para filsuf Yunani kuno

sesudahnya, pada umumnya cukup toleran denga.n aborsi. Plato (327-347 SM).

Dala.m sa.la.h satu bukunya., Republik v. no.46lc, mengatakan agar anak yang

dikandung ole karena incest harus digugurkan. Masih dalah satu buku Plato,

Theaetetus, didalamnya dirnuat dialog antara Socrates, Theodorus dan Theaetetus.

Di dala.m buku itu (no.149) Socrates (399-469 SM) mejelaska.n bahwa salz.h satu

tugas dari dukun bera.nak adalah melakukan pengguguran kandungan deng~n

meberikan ra.mua.n obat obatan, karena dialah paling tau mengenai itu. Socrates

mengetahui hal ini dengan baik sebab dia dukun beranak yang diturunkan dari

ibunya, Phaeha.rete, yang juga dukun berana.k. Pikiran Plato ini harus dimengerti

dalamkonsep ketatanegaraannya ba.hwa warga negara harus mengabdika diri bagi

kepentingan negara, sehingga anak anaknya harus dididik dan dipersembcltlcan

kepada nega.ra. Oleh karena itu, adalah kewajiban warga negara. untuk

memberikan anak anak yang terbaik bagi negara. Anak hasil incest! adalah tidak

baik bagi negara, maka harus digugurkan.

Ibnu Sina yang nama lengkapnya Abu Ali Al-Husayn Ibn Abd Allah ltn

Sina (980-1037 M), seora.ng dokter Persia, ilmuan da.n filsuflslam paling terkenal.

Dala.m bidang kedokteran ia menulis dua buku yang sangat penting yakni "ash­

Shifa"' (buku penyembuhan), sebuah buku ensiklopedia fi lsafat cfa.n ilmiah yang

mendalam. Yang kedua adalah buku "Kaidan kaida.h Kedokteran," buku sJ.r..g9.t

5

penting untuk sejarah kedokteran. Ia menjelaskan bahwa aborsi hanyu holeh

dilakukan dalam keadaan gawat untuk menyelamatkan nyawa ibunya.

Di Indonesia, aborsi juga bukan masalah baru, sejak lama sudah te1dapat

obat obatan (ramuan) tradisional tersebut telah dikemas sedemikian rupa, diberi

merek menarik dan indah. Ambil contoh, jamu pelancar datang bulan dan

sebagainya. Jamu jamu tersebut bahkan boleh didapatkan (dipatenkan) di

Departemen Kesehatan, dan diiklankan secara terbuka. Tentu saja ad:i jamu yar.g

benar benar memperlancar datang hulan, tetapi ada juga jamu yang sebenamya

menggugurkan kandungan. 4

Bangsa iudonesia sadar akan makin meningkatnya perminban gugur

kandungan yang tidak ciapat dibc11dung, sehingga mengeluarkan Unda:-tg ui1d~ng

kesehatan no.23 tahun 1992 dimana padc. pasal 15 disebutkan;

1. Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jr.va ibu

hamil dan atau janinnya dapat dilakukan tindakan medis terte~tu.

2. Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksudkan dalam ayat ( l ) hanya

dapat dilakukan:

a) Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya

tindakan tersebut.

b) Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewcnagan

untuk itu dan dilak:ukan sesuai dengan tanggung jawab prnfesi

serta berdasarkan pertimbangan tim ahli.

4 Ibid. 26, 36.

6

c) Dengan persetujuan ibu ha.mil yang bersangkutan J.tau sua!lli atau

keluarganya.

d) Pada sarana keseha1an tertentu. Yang dimaksud aca:ah sarara

"kesehatan yang memiliki tenaga dan perawatan yar.g men1adai

untuk tindakan tersebut atau telah ditunjuk oleh peme1i11tah.

3. Ketentuan lebih lanjut mer.genai tindakan medis tertent.i sebaeaimana

dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan peraturan pemerimah.5

Petunjuk untuk dilakukan gugur kandungan dengan pert1mbangan medis

diantaranya kehamilan disertai penyalcit jantung, paru, ginjal, hat\, dan mual

muntah berlebihan sehingga mengganggu j1wa penderita, atau hamil karena

perkosaan. Dalarn pelaksanaan gugur kandung berdasarkan indikasi medis (vital)

justru dokter meminta untuk: dilakukan gugur kandung karena melanjutkan

kehamilan akan berbahaya dan dapat menimbulkan kematian. Adapun bahaya

yang ditimbulkan rnelakukan aborsi diantaranya adalah pendarahan yang banyak,

bahaya infeksi sampai sepsis, luka pada alat kewanjtaan yang men\mbulkan

bahaya sekunder, sernua komplikasi yang timbul mendadak ini memerlukan

tindakan medis khusus, sehingga dapat menyelarnatkanjiwa penderita itu. Sebagai

akibat jangka panjang dapat menirnbulkan komplikasi sekunder diantaranya

infeksi rnenahun yang menimbulkan perlekatan organ itu dan terjadi ganggnan

fungsi alat kewanitaan sehingga sulit mendapatkan kehamilan. Berdasarkan alasan

kesehatan itu, beberapa negara telah merekomondasikan agar gugur kandung

5 Ida Bagus Gde Manuaba, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, (Jakart.i· Arcan,

1999), him. 224-225.

7

dibebaskan dari jangkauan hukum dan menjadi persolan individu antara dokter

yang melakukan dan mereka yang menginginkan pelaksanrurnnya. 6

Dalam Kitab Undang undang Hukum Pidana aborsi sangat dilarang seperti terdapat pada pasal 346,347,348,349. salah satu bunyi pasal pasal tersebut adalah; "seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun."7

Wanita yang melakukan abortus provocatus tidak dapat begitu saja

disalahkan, ada alasan alasan sosio1ogis yang membuat wanita menempuh jalan

itu. Misalnya, bila tidak digugurkan bisa membuat ibu , minder, dik:ucilkan atau

lainnya. Jadi untuk apa dibiarkan bayi itc lahir kalau si ibu harus mcnanggung

be ban hidup. 8

Menurut Arief Gosita, penderitaan fi sik, mental dan sosial merupakan satu

kesatuan. Seseorang yang disebut sebagai korban adalah orang yimg s:idah

mampu merasakan sakit secara fisik, rasa bingung, stress (secara mental) <l:m rasa

malu (secara sosial) dan sebagainya.

Realita banyaknya abortus provocatus secara diam diam me•1ur..jukkan

bahwa ada sebagian masyarakat yang menginginkan dan membctu~~r. hak

tersebut. Untuk menghindari ancaanan hukuman dan ancaman sosial, mereka

6 Ibid. 226.

7 Moeljatno, Kitab Unda11g unda11g Hukum Pidana, (KUHP), cet. Ke-2 1 (Jak<·1t1: Bumi

Aksara, 2001), hlm. 124.

8 Paulinus Soge, "Kebijakan Hukum Pidana" dalam Suryono Ekotama, , lbortus

Provocatus bagi Korban Perko.man Per:;ptktif Viktimologi. clan H11k11m Pidc.na, edis i. I , cet. Ke-2 (Yogyakarta: UAJY, 2001), him. 31.

melakukannya secara sembunyi sembunyi sekali pun hams menghadap! risiko

yang tidak ringan. 9

Dalam hukum hukum sosial dalam rangka membangun sue.tu keluarga

tujuan utamanya yaitu adanya hukum keabsahan/pengesahan. Artinya, seti~J>

manusia mempunyai p~ratura!l yang menetapkan bahwa se·dap anak harus

mempunyai bapak/ayah. Pada kebanyakan masyarakat kealpaan ayaL akan \eb1h

menyulitkan, karena ia merupakan garis ut/.tma keturunan; tanpa per.,alian hukum

yang resmi dengan keluarga. Anak yang tidak syah merupakan suatu beban, tanpa

suatu keuntungan bagi keluarga ibw1ya, karena tidak mempunya t~m::Ht yang pasti

dalam garis kekelurgaan, clan berarti bahwa tenggung jawabnya keµad a m~reka

tidak kuat atau tetap.10

Kalau dilihat dari sisi psiknlogi , setidaknya bisa dilihat ada ~i ga r.lasan

yang dipaparkan oleh Quraish Sh1hab yang mendasari terjadinya pembunuhan

anak pada masa jahiliyyah, (1) orang tua khawatir terjatuh padz. lembah

kemiskinan (motivasi ekonomi temporer), (2) anak anak dikhawatirkan jat.uh pacla

dala lembah kemiskinan, jika mereka dewasa kelak (motivasi ekonomi kedepan)

dan 3) khawatir menanggung aib, ak.ibat ditawan dalarn peperangc.m s-::hingga

diperkosa atau akibat perzinahan (motivasi psiko1ogi). 11

9 Suryono Ekotama dkk, Abortus Provocatus Bagi Korban Perkosuan Pe.":,pektif,

Viktimologi, Kriminologi Dan Hukum Pidana, edisi.1, cet. Ke-2 (Yogyakarta: UAJY, 2001), hlm. 64, 85.

10 William J . Goode, Sosio/ogi Ke/uars:a. alih bahasa Lailahanoum Hasyim, cct.S (Jakarta: Sinar

Grafika Offset jakarta, october, 2002), hlm. 42-43.

11 Quraish Shihab, " Secercah Cahaya Ilahi," dalam Khoiruddin Nasution "Pandangan

Islam Tentang Aborsi," Musawa, Jurna/ Studi Gender dan ls/am, (Yogyakarta: PSW IAiN Sur.an Kalijaga Yogyakarta, 2002), him. 126.

9

Indikasi psikologi artinya ji~ca keharnilan diteruskan akan mer.1bern\ kan

penyakit jiwa yang dibawa ibu. Jenis ini <lapat dikelompokkan menjaoi dua.

Pertama, karena terpaksa seperti perempuan yang hamil akibat pe1kosaar., tidak

menghendaki ·meneruskan kehamilan karena trawna kehamilan sebeluinnya.

Kedua, akibat perbuatannya sendiri, seperti kehamilan di luar nika~ (hasil kumpul

kebo) dan sejenisnya. 12

Dalam ajaran Islam sendiri, pada pnns1pnya parak:tek aborsi sangat

dilarang meskipun terdapat kontroversi di kalangan para ahli hukum (fiqih)

tentang boleh tidaknya aborsi pada usia kehamilan di bawah usia 120hari. Pro dan

kontra dala Islam berdasarkan larangangan membunuh tanpa alarnn yang benar.

Larangan ini disebutkan dalam Q.S. al-isra' (17):31 dan 33.

(f' ) ... cJJl.1 ~ r5':; 'J} 1µ; 'J) \

9} ~ ..W ~~ j.a ifJ ~~ 'J~ Ai>I \?~I ~I 1µ 'JJ

(ff) \J~ ~)\5' <l,jl J:AJI l) J .,,--: )I..; li lkL

Ayat pertama melarang membunuh anak tanpa dengan alasan takut mi skin,

ayat kedua mejelaskan 1arangan membun;.ih tanpa alasan yang benar.13

Yang menjadi kontroversil adalah pada tahap proses atau kejadian yang

rnana "benda" dalam rahim wanita itu harus dipandang sebagai mal<hluk hid.up,

12 K.M. Ihsanuddin dk.k, (ed.), "Panduan Pengajaran Fiqh Di Pesantren," dalam Khoiruddin Nasurion, "Pandangan Islam Tentang Aborsi," Musawa, Jurna/ Studi Gender dan !slam, (Yogyakarta: PSW IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2002), him. 128.

13 Departemen Agama, al-Qur 'an Dan Terjemahannya, eel. Ke-10 (Bnnclung: CY. Diponegoro, 2000), him. 227.

10

sebagai seorang manusia dan, karena itu, terkena prinsip perlakuan keaagamaan

terhadap seorang manusia hidup. yaitu perlindungan akan haknya untuk hidup.

Dalam hal ini, firman Tuhan yang biasanya diacu untuk mencari

keterangan ialah yang menyebutkan terjadinya tahap tahap terber..tuknya janin,

dalam surat al-Hajj dan al-Mu' minum. Penggabungan antara firman Fi rman dalam

kedua surat ini akan menghasilkan "teori" proses penciptaan atau pcrkembangan

janin menurut al-Qur' an sebagai berikut:

a. Mula mula ialah sperma (nutfah, mani)

b. Kemudian segumpal darah ( 'alaqah )

c. 'Alaqah menjadi segumpal daging (mudlghah)

l ) Mudlghah yang be1urn terbentuk (ghayr mukhal/uqah)

2) Mudlghah yang telah terbentuk (mukhal/oqah)

d. Mudlghah tumbuh berkerangka tu1ang

e. Kemudian Tuhan menj (': dik~n makhluk yang lain (khalaqu akha,·)

f Dan Tuhan menge1uarkannya sebagai bayi. 14

Berdasarkan itu, para fuqaha' (ulama' ahli hukum islam) herpendapat

bahwa perubahan janin menjad·i manusia te~jadi setdah bulan keernµat keha:nilan.

Sebahai akibatnya, kebanyakan fuqaha' tidak mengizinkan aborsi setelah

kehamilan 4 bulan itu. Para fuqaha· madzhab Hanafi rnembolehkan c:.borsi sampai

habisnya bulan keempat. Mereka malah memberi hak kepada kaum wanit;\ unt:tk

melakukan aborsi , meskipun tanpa izin suami, dengan syarat harus disP- rtai a1asan

yang jelas untuk apa aborsi itu di lalukan.

14 Nurchoiish Madjid, Masyaralv u Reiiguis, cet.ke-2 (fakana: Paramaciina, 199i ), him.

122-1 23 .

1 l

Sebaliknya para fuqaha' madzhab Mahki secara mutlak melarang abursi.

Seperti yang Jain lain, mereka ini juga berpendapat bahwa janin bukanlah manusia

sebelum ditiupkan ruh kedalamnya. Kendati begitu. karena ~p.:rma, ~ekr.li

tertuangkan dan terwadahi dalam rahim, Jiturnbuhkan dan ditentukan u.'ltuk:

kemudian mendapatkan ruhnya (melalui peniupan oleh Tuhan atau Ma!aikat-

Nya), maka ia harus dilindungi sepenuhnya. Di luar mereka yang secara mutlak

melarang aborsi, juga terdapat sekelompok kecil dar:ii kalangan para tuc.!aha'

madzhab Maliki yang membolehkan aborsi janin yag urnurnya masih di bawah 40

hari . Sementara itu k.alangan para fuqaha ' madzhab Syafi 'l, (mad'lhab anutan

Indonesia) dan madzhab Hanbali, Lanyak yang sejalan dengan madzhat Hanafi

da1am membolehkan aborsi, kecuali perbcdaan pendapat dalam me11~t<'.pkan

batasan umur kandungan yan boleh digugurkan: sebagian membatasi pada u.mur

40 hari, sebagian 80 hari, dan yang lainnya 120 hari.15

Menurut Yusuf Qardhawi, "pada dasamya hukum aborsi ad.ilah harar11

meskipun keharamannya beritinglcat tingkat sesuai dengan perkembanga!l

kehidupan janin." Kedaruratan di sini hanya tampak dalam satu bentuk saja, yaitu

keberadaan janin apabila dibiarkan akan mengancam kehidupan si ibu, karnna ibu

merupakan pangkal/asal kehidupan janin, sedangkan janin sebagai Jara' ( cabang)

maka tidak boleh mengerbankan yang asal (pokok) demi kepentingun cabang.

•~ Abu Hamid al-Ghazali , "Ihya' Ulum al-Din," dalam Nurcholish Madjid, "Aborsi dan Thalassemia" MasyarakaJ Religius (Jakarta: Paramadjna, 1997), bJm. 123.

,_

12

Logika ini disamping sesuai dengan syara' juga cocok dengan akhlak, etika

kedokteran, clan undang undang. 16

Dari seluruh uraian di atas jelas bahwa dalam Islam, tidak seperti halnya

dengan masalah kontrasepsi atau usaha pencegahan kehamilan yang umum

diterima dan dibenarkan oleh para sarjana klasik (dan modem), maslah aborsi

lebih kontroversial.

Dalam karya ini, akan menelusuri kembali status tindak aborsi (akibat

perkosaan) dalam tinjauan Psikologi, Sosiologi, Medis dan Hukum Positip serta

Hukum Islam/Fiqih Jinayat, apakah tindak aborsi (akibat perkosaan) adalah

sebuah pelanggaran yang harus dikenakan sangsi atau sebaliknya. 17

Untuk lebih jelasnya berikut ini uraian singkat serta bahasan dari batasan

tindak: perkosaan.

Tindak aborsi disebutkan pada awal pembahasan skripsi iru,

dilatarbelakangi oleh masalah yang komplek yang bermuara dari sisi psikologis,

sosiologis, politik, ekonomi, kesehatan/medis dan hukum baik huk'.lm -~slam

ataupun hukum positip. Namun dalam skiripsi ini tidak dibicarakan sc~ara

menyeluruh, sisi politik dan ekonomi tidak dipaparkan pada bahasan ini.

Belajar dari kasus yang telah ada, seperti halnya kasus di Republik Bosnia

terjadi perkosaan masal oleh tentara Serbia terhadap terhadap gadis mushm~h

16 Yusuf Qardhawi, Fatwa Fatwa Komemporer, jil. 2 (Jakarta: Gema lnsani P:es.>, l 995),

him. 779-780.

17 Chuzaimah T. Yanggo, Hafiz Anshari A2, Problematika Hu/cum lsi'a,,,, c~t. Ke-3

(Jakarta: P .T Pustaka Firdaus, Maret, ~OOJ ), hlm. 56.

13

akibatnya banyak wanita muslimah yang hamil, 18 selain dipaksa melayani napsu

bengis merekajuga menyakiti sampai mengakibatkan Iuka-Iuka pisik.

Dari kisah (kasus yang ada) dapat digaris bawahi bahwa unsur perkosaan

yang sangat dominan adalah :

1. Dengan cara paksa

2. tidak atas kehendak wanita

3. Di1akukan dengan kekerasan

4. Tanpa ikatan tali perkawinan

Sementara kalau dilihat dari sebuah intisari Kitab Undang-undang Hukum

Pidana unsur-unsur diatas tidak jauh berbeda, antara lain adalah :

a. Tidak atas persetujuan dan kehendak perempuan.

b. Dengan "persetujuan" per~mpuan namun di bawah ancaman.

c. Dengan "persetujuan" perempuan namun m e-lalui penipua11.

Dari berbagai definisi yang penyusun kemukakan di atas setiJaknya

perkosaan harus mengandung dua unsur pen ting yaitu adanya hul:>Ur..gar, ~ cksu81

dan ancaman (tindak kekerasan).

Untuk lebih spesifiknya wilayr:ih perkosaan digolongk:in menjaJi lima,

yaitu :

1. Seductive rape

Yaitu perkosaan yang terjadi karena pelaku merasa terangs.rng nafsu

birahinya, dan ini bersifat sangat subyektif Biasanya tipc perkosaan

seperti ini terjadi justru diantara mereka yang sudah saling mengenal,

18 Yusuf Qardawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, {Jakarta : Gema Insani Press, 1995), jilid

Il, hlm. 876.

14

misalnya perkosaan oleh pacar, teman ata:i orang yaug d;!kat lai:::lnyr..

Faktor pergaulan dan interaksi sosial sangat berpengaruh terjadinye

perkosaan jenis ini .

2. Sadistic rape

Yaitu perkosaan yang dilakukan secara sadi s. Dalam hat ini pdak11

mendapat kepuasan seksual bukan l<arena bersetubuh, me1ainkail '<.arena

perbuatan kekerasan yang dilakukannya terhadap tub1lh perempuan

terutama organ genitaliannya.

Njowito Hamdani membedakan tiga jenis kategori laki laki ~morkosa

pengidap sadisme:

a. Melakukan penganiayaan, baru nafsu birahi timbul dan dapat

melakukan coitus. Penganiayaan di sini untuk membangkitkan nafsu

birahi.

b. Pengania.yaan berjalan terus selama coitus, dapat berupa seks oral atau

anal.

c. Penganiayaan sebagai pengganti persetubuhan.

Kategori tiga inilah yang berbahaya, dapat menjurus ke pembunuhan

seksual, lust moord atau lust murder. 19

3. Anger rape

Yaitu perkosaan yang dilak.ukan sebagai ungkapan kemarahan pelaku.

Perkosaan jenis ini biasanya disertai dengan tindakan tin<lakan brutal

19 Njowito Hamdani, "llmu Kedokteran Kehamkiman," dalam Suryono Ekotarna dkk,

Aborlus Provocatus Bagi Korban Perkosaan Perspektif, Viktimo/ogi, Kriminologi Dan Hukum Pidana, edisi. l , cet. Ke-2 (Yogyakarta: UAJY, 2001), hlm. 100-101.

15

secara fisik. Kpausan seks bukan tujuan utama dari pelaku, melainkan

terlampiaskannya rasa marah.

4. Domination rape

Dalam . hal ini pelaku ingin menunjukkan dominasinya pada korban,

kekerasan fi sik bukan tujuan utama dari pelaku, karena ia ha.nya ingin

menguasai korban secara seksual. Dengan demikian pclaku dapat

membuktikan pada dirinya bahwa ia berkuasa atas orang orang tert'!ntu,

misalnya perkosaan oleh majikan terhadap pembantunya.

5. Exploitation rupe

Perkosaan jenis ini dapat terjadi karena ketergantungan korban pada

pelaku, baik secara ekonomi maupun sosial . Dalam hal ini tanpa

menggunakan tanpa menggunakan kekerasan fisik pun pelaku dapat

memaksakan keinginannya pada korban. Misalnya perkosaan oleh majikan

terhadap buruhnya. Meskipun ada persetujuan, hal itu bukan karen& ada

keinginan seksual dari korban, melainkan ada ketakutan apabila (1jpecat

dari pekerjaannya. 20

B. Pokok Masalah

Dari deskripsi latar belakang masalah yang telah dikemukakan cti a~s, :ida

beberapa masalah pokoY. yang hendak penyusun analisis dan dicahas dalam karya

ilmiyah ini yaitu :

I . Bagaimana tinjauan Psikologi, Sosiologi, Medis terhadap wanita korban

perkosaan ?

20 !/>id. 185-1 86.

16

2. Bagaimana status tindak aborsi (akibat perkosaan) menurut Hukurn

1slam/Fiqih Jinayat dan Hukum Positip ?

C. Tujuan dan Kegunaan

Skripsi ini mengangkat, menganalisis dan membahas mazaJah aborsi

terhadap wanita korban perkosaan dalam per~pektifFilsafat _Huknm Islam <lengan

tujuan sebagai berikut :

1. untuk menelusuri dan w1tuk memperoleh gambaran /tinjauan tentang

aborsi dalam perspelctif Psikologi, Sos101ogi dan Medis.

2. untuk memperoleh pengetzhuan serta gambaran statu~ tindak aborsi

(akibat perkosaan) perspekt~f Hukum Islam (fiqih jinayah) dan Hukurn

positip.

Adapun kegunaan yang ingin dicapai oleh penyusun skripsi adalah

1. Diharapkan karya tuJis ini dapat memberikan sumbr.nga:i untul~

memperkaya khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya dan distplin ilmu

syari'ah khususnya dalam bidangjinayab-siyasah.

2. Sebagai syarat gelar strata satu dalam bidang Hukum Islam.

D. Telaah Pustaka

Beberapa buku dan tulisan yang menyinggung tentang aborsi Jan filsafat

hukum Islam dalam hal ini sebagai berikut :

17

Masyarakat religius oleh Nurcholish Mc..djid. Membahas abor!'i dt1n

thalassemia pada halam, disebuthn bahwa sebelwn melakuk?.n auor~i agar

mempertimbangkan dan melihat jenis penyakit.

Fihak yang terlibat dalam rndak aborsi memihki pengetah1nr. rne:madai

tentang berbagai implikasinya. Pada dasam ya aborsi dalam agam lslam sangal

dilarang karena agama menghormati kehic!upan. Pada intinya buk.u len;ebut

melihat permasalahannya mela1ui per.dekatan "Agama". Berria.mrkan

pertimbangan dan pengetahuan implikasinya kesimpulan dari wac:ma ce1 sebut

bahwa apabila tantangan gawat telah menghadang kehidupan, maka keada211

darurat membolehkan hal haJ terlarang, dan jika dua keburukan menghadang,

maka harus dihindari yang lebih berat bahayanya dengan menempuh yang leb~h

ringan.

Fatwa fatwa kontemporer, jilid 2, ditulis oleh Yusuf Qardhawi. Dalam

kitab ini masalah aborsi dibahas pada halaman 770, yang menjelaskan hahwa asal

hukum tindak aborsi adalah haram, karena merupakan tindakan kejahatan yang

dianggap sebagai pembunuhan terhadap embrio calon makhluk hidup. Tapi

pengguguran/aborsi dapat dilakukan didasarkan pada pada diagnosis penyakit

janin dan punya udzur yang dibenarkan Syara'

llmu Ushul Fiqh oleh Abdul Wahab Khallaf. Buk:u tcrsebut tidtl

membicarakan aborsi, melainkan salah satu topik bahasannya adalah teori dan

tujuan wnum pembentukan hukum syari '. Dalam buku ini disebutkan, tujuan

umurn syari' dalam mensyari 'atkan hukurn hukurnnya ialah mewujudkan

kemaslahatan manusia dengan menjamin hal ha1 yang dharuri (kebutuhan pokok)

18

bagi mereka, pemenuhan kebutuhan kebutahan mereka (ha;iyyat) dan kcbaikan

kebaikan mereka (tahsiniyyat) .

Setiap hukum syar'i tidaklah dikehendaki padanya kecuali salal1 s:itu daii

tiga teori yang ditawarkan oleh buku ini diharapkan dapat mengkonnibusikan

hukum yang belum ada dalam Qur' an dan Hadits.

Perempuan dan Hak Kesehatan Reproduksi, diterbitkan oleh Galaxy

Printika Y ogyak:arta, buku ini membahas bahwa wanita boleh mengald1iri

kehamilannya dengan alasan tertentu. Wanita berhak memutuskan untuk

mengakhiri kehamilannya sebagaimana ia berkeinginan untuk melanj utkan

kehamilannya. Ada dua macam alasan mengapa suatu kehamilan dihentiknn :

1. Alasan kesehatan (alasan medis), yaitu suatu alasan penggugi..:ran yang

didasarkar pada pertimbangan med.is baik yang disebabkan oleh kondisi

kesehatan ibunya atau janinnya.

2. Alasan Non-Med.is, yrutu alasan yang didasarkan pada faktor-faktor di luar

pertimbangan kesehatan namaun beresiko tinggi terhadap kelaqjutan

kehidupan sang ibu. Misalnya hamil dalam usia lanjut. Besamya jumJah

anak atau terlalu sering melahirkan. Disamping itu juga, alasan dcmografis

dan pendekatan hak reproduksi. Lewat pendekatan ini, alasan yang sering

dikemukakan adalah realitas tingginya kematian ibu (Mothemal Death)

yang disebabkan oleh komplikasi aborsi yang tidak aman

Gender dan Kesehatan Kump uiun Artikel, diterbitkan o leh Pusal

Komunikasi Kesehatan Berperspektif Gender bekerjasama dcnga11 Ford

Foundation Jakarta Pusat.

Buku ini membahas aborsi ditinjau dari tiga sudut pandang :

1. Sudut Pandang Kesehatan

19

Aborsi biasanya dilakukan atas indikasi medis yang berka1tan dengan

ancaman kesehatan jiwa atau adanya gangguan kesehatan yang berat pada ibu,

misalnya Tuberkolosis, Paru Berat, Asma, Diabetes Militius, Gaga! ginjal,

Hipertensi, Penyakit Hati Menahun.

2. Sudut Pandang Hukum

Dari sudut pandang ini, perlu adanya pertimbangan kembali kebcradaan

undang-undang kesehatan yang masih kotroversi, yaitu Undang-undang No.

23/1992 pasal 15 ayat 1 sebagai berikut :

"Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelama,·kan J·iwu ibu

hamil dan ataujaninnyc dapat dilakukan tindakan medis 1ertentu ".

Dari Undang-undang tersebut, buku ini lebih mengedepankan suatu

pelayanan dan perlindungan hukum bagi wanita pelaku aborsi dan bRgi para

tenaga medis karena undang-undang yan5 berlaku sampa1 saat ini masih

bertentangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dasar hukum tindakan

aborsi yang cacat hukum yang ticiak jelas itu menjadikan tenaf:,a m~dis yang

memberikan pelayanan aborsi rancu di mata hukum.

3. Sudut Pandang Agama

Dalam buku ini khususnya, dalam sudt:t pandang agama dis1mpulkan

bahwa aborsi yang dilakukan sebelum 120 hari hukumnya hararn dm1 sebagian

ulama' menyatakan boieh. Batasan 120 hari dipakai sebagai tolak ukur boleh

tidaknya aborsi dilakukan mengingat sebelum J 20 hari janin belum ditiupkan

20

ruhnya yang berarti belum bernyawa, kemudian ulama' yang memperbolt~likan

beralasan setelah didiagnosis oleh dokter anli kebidanan dan kandungcm temyata

apabila kehamilan diteruskan maka akan m~mbahayakan keselamatan ibu, rnaka

aborsi diperbolehkan.

Dari sekian jumlah buku yang disebutkan penyusun belwn ada yang

membahas tentang "Aborsi Sebagai Akibat Perkosaan Dalam Perspektif i-il~fat

Hukum Islam".

E. Kerangka Teoretik

Perbincangan mengenai isqat al-hamli (ahorsi) pada umumn~1a, dibagi

dalam dua macam, yaitu pengguguran spontan (~pontaneous c.bortuSJ daa

pengguguran buatan atau disengaja (abortus propocatus) . Pro dan kontr'.l te;itang

aborsi masih berlanjut, dalam hal im penyusun memaparkan tentang larangan dan

kebolehan melakukan aborsi. Aborsi dapat dilakukan dengan mempe:tir11b:tngk2n

kondisi pihak wanita yang sangat lemah, clan dilihat dari segi psikologis wanita

(ibu), sedangkan aborsi tidak dapat dilakukan manakala kondisi fisik wanita hamil

dalam keadaan kuat, maka untuk mencari solusi dari rnasalah ini, penyusun

menggunakan teori yaitu Qai 'dah Ushuliyat (Maqasyid as-Syari 'ah). Maksud dari

teori ini adalab cara untuk menetapkan dari pada tujuan disyari ' atkan hukum

Islam dengan memperhatikan lima hal yaitu tidak bertentangan dcngan

kemaslahatan agama, dapat mernelihara jiwa, memelihara aka!, memelihara

21

keturunan, memelihara harta benda serta memelihara kehormatan.2 1 Di ani.ara

teori/qa'idah tersebm: di atas, penyusun lebih menekankan pada Hif'dzu al-Nc:js

pertama yakni agama mewaj1bkan bahwa setiap hamba diberi hak <lan berjuang

untuk hidup dan mempertahankan kemuliaan/kehormatan.

Hikmah dalam mernellhara jiwa berdasarkan tingkat kepentingannya daµat

clibedakan menjacli tingkat peringkat :

a. Memellhara jiwa daJarn peringkat daruriyyat, seperti memenuhi kebutuhan

pokok makan untuk mempertahankan hidup. Kalau kebutuhan pokok ini

cliabaikan, maka akan berak.ibat terancamnya eksistensi jiwa manusia.

b. Memelihara jiwa dalam peringkat hajiyyat, seperti diperbolehkan berburuh

binatang untuk menikmati makanan yang lezat dan halal. Ka1au kegiatan

ini diabaikan, maka tidak akan mengancam eksistensi manusia, melainkan

hanya mempersulit hidupnya.

c. Memelihara jiwa dalam peringkat tahsiniyyat, seperti ditet2.pkannya tata

cara makan dan minum. Kegiatan in i hanya berhubur.gan dengan

kesopanan dan etika, sama sekali tidak akan mengancam eksistensi .!iwa

manusia, atau pun rnempersulit kehidupan seseorang. 22

Mengetahui urutan peringkat maslahat di atas menjadi penting artinya

apabila dihubungkan dengan skala prioritas penerapannya, dan ketika

kemaslahatan ya_11g satu berbenturan dengan maslahat yang lain. Dalam hll ini

tentu peringkat pertarna, darurryyat harus clidahulukan dari pada peT1 ngkat !<edua,

hajiyyat clan peringkat ketiga tahsiniyyat. i<.etentuan ini menunju.Y..kan bahwa

73 .

2 1 Fathurrahman Djamil, Filsafat Hu/mm Islam, (Jakarta : Logos Wacana Ilr11u , l 99>), him.

22 Ibid. 129.

22

dibenarkan mengabaikan ha1 hal yang termasuk peringkat kedua dan ketiga,

manakala kemaslahatan yang masuk peringkat pertama terancam eksistensinya.

Misalnya, seseorang diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan pokok pangan untuk

memelihara eksistensi jiwanya. Makanan yang dimaksud harus berupa makanan

yang halal. Manakala pada suatu saat ia tidak mendapatkan makanan yang halal ,

padahal ia akan mati kalau tidak makan, dalam kondisi tersebut ia dibolehkan

memakan makanan yang diharamkan, demi menjaga eksistensi jiwanya. Makan,

dalam hal ini termasuk menjaga jiwa dalam peringkat daruriyyat, sedangkau

memakan makanan yang halal termasuk memelihara jiwanya dalam p~ringkat

hajiyyat. Jadi, harus didahulukan memelihara jiwa dalam peringkat dcml'iyyrrt

daripada peringkat hajiyyat. 23

F. Metode Peneiitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library ;·esearch). l.ewat

penelitian ini diharapkan dapat menghimpun serta menemukan hut,ungan­

hubungan yang ada antara faktor yang diamati serta menyelesaikan perma~Riahan

dengan baik.

2. Sifat Penelitian

Gejala atau fakta dari tindak aborsi yang disebabkan oleh perkosaal1 sudar1

menjadikan korban (wanita) dalam kondisi yang tidak normal b:iik lalrir rnJ.upun

batin. Maka oleh karena itu, kondisi-kondisi tersebut semoga dapa~ dipap~rkan

23 Amir Mu'allim dan Yusdani, Basis Teori Pengembangan Hukum Islam dalam

Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam, (Yogyakarta: UlJ Press Indonesia, J 999), Jllrn i52.

23

dengan jelas dan mendapat pertimbangan serta perhatian yang kbih c..Jari brrbagai

kalangan. Jadi penelitian ini lebih bersifat dekriptif-analisis.

3. Pendekatau

Kontroversi tentang aborsi akibat perkosaan selama ini makm marak

didiskusikan, dalam kasus ini ada hal-hal yang ingin kami senttO. khususnya dari

segi psikologi, sosiologi dan medis. Karena detik ini tindak aborsi s~cara hnicurn

(Islam/Fiqih dan positip) sangat <lilarang. Padahal wanita (korban perkosaau)

memerlukan suatu pelayanan serta dukungan untuk langkah berikutnya. Kondisi

psikologis, sosiologis dan medis jarang tersentuh dan memerlukan suatu keb~jakan

untuk kemaslahatan korban. Oleh karena itu, pendekatan Filsafat Hukwn Islam

sangat diperlukan dalam mengetahui serta memutuskan kebijakan hukurn <lan

konsekwensinya bagi wanita korban perkosaan di saat melakukan aborsi. Jadi

pendekatan ini melalui filsafat hukum islam (fiqih) dan psikologi, sosiologi da.n

kesehatan/medis.

4. Analisis Data

Ana1isis data penyusun pakai adalah:

a. Dedukti f,

Dalam al-Qur'an secara umum melarang manusia untuk sating membunuh

tanpa alasan yang dibenarkan. Sementara aborsi secara yuridis formal

yang berlaku di Indonesia dan hukum islam masih kontroversial. d1 lam

sisi aborsi dilarang karena dianggap sebagai pembunuhan terhadap janin di

lain sisi aborsi dibolehkan karena alasan darurat. Pada statement ini , alasa.n

pelarangan untuk membunuh sangat jelas. Karena yang ditekankan tertuju

24

pada kesucifill suatu kehidupan yang harus djpehhara. Tapi

permasalahannya adalah ketika seorang wanita melakukan aborsi akibat

perkosaan tidak mendapat dispensasi (pertimbangan bukurn) dari

pemyafaan tersebut sebab aborsi ilianggap sebuah pembunuhan, karena

janin dalam rahim sudab memiliki kehidupan. Persoalan ini akan makin

kompleks disaat wanita korban perkosaan tidak menghendaJci

kelangSWlgan janin sampai lahir. Maka akibat dari kondisi-kondisi yar.g

dilami oleh korban perlu ilipertimbangkan kembali mengingat efek yang

ditimbulkan oleh korban lebih besar dari pada meneruskan kehamilannya.

Bukankah al-Qur'an mengajarkan kepada ummat manusia agar hidup

aman-tentram, bahagia dan sejahtera. Maka, pernyataan di atas

dikhususkan oleh pemyataan kedua, karena larangan untuk membunuh

ditujukan bagi siapa yang takut dilanda kemiskinan serta kelaparan. Jach,

analisis data ini menggunakan teori maqasyid-al-syari'ah yaitu adanya

penalaran pada data yang dapat memberi kemaslahatan dan hikmah bagi

korban. Karena tujuan perumusan hukum islam sendiri dimaksudkan

untuk kemaslahatan ummat manusia dengan syarat tidak mengancam

eksistensi keberadaan/merusak hal-hal yang pokok, yaitu al-Qur·an dan a!­

Hadist.

b. Komparatif, dengan menganalisis ctata-data atau dua metode t 1y:n yang

bertentangan) kemudian keduanya akan digabung ~ diprioritaskan mana

yang ilidahulukan pada prakte.knya. Seperti pemyataan berikut ini:

25

"di satu sisi, al-Qur'an melarang aborsi/membunuh janin tanpa alasan yang

dibenarkan", larangan tersebut berlaku bagi siapa saja tanpa melihat

pertimbangan-pertimbangan (konctisi) dari sisi mas1ahatnya. Tapi di lain

sisi, " al-Qur'an memberikan keringanan untuk melakukan aborsi karena

alasan mendesak". Maka dalarn hat ini akan diprioritaskan mana yang

lebih penting didahulukan dalam prakteknya.

G. Sistematika Pem bnbasan

Sistematika pembahasan skripsi ini, akan ditempatkan sesuai d~ngan ~ab

yang akan dibahas.

Bab satu, menjelaskan dan menggambarkan ruang lingkup den arah

bahasan skripsi, baik secara teknis maupun pokok bahasan. Sebu.gai ba',as

pembahasan agar tidak terpengaruh (mengarah) pada topik lairu,ya. Yang

dominan dibicarakan pada bab awal ini tentang aborsi akibat perko5a:m d~t::njeiu

dari beberapa segi, diantaranya : psikologi, sosiologi, medis dan hnkum

(is1arn/fiqih dan positip). Sengaja diletekkan pada awal bab karena mtrupakan

langkah awal untuk menjelaskan titik awal permasalahannya j ug~ 1.mruk

mempermudah pada bahasan bab berikutnya. Maka diperlukan suc;una.n/forma~

dalam membahas masalab ini, sebagaimana tertulis pada baris berikut ini :

pendahuluan, latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka,

kerangka teoretik, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab dua, membahas aborsi secara umum, ha! ini dimaks•1tkan untuk

mengetahui sisi yang perlu ctiperhatikan da1am tindak aborsi yang nan1inya

26

berakibat fatal bagi wanita (pelaku aborsi) baik lahir ataupun batin. Secara tidak

langsung juga akan bersentuhan dengan hal-hal bersifat psikologis, sosiolo0s dan

medis yang akan dibahas pada selanjutnya. Adapun format bahasannya sebagai

berikut : gambaran umum tentang aborsi, yang mencakup : penge1tian aborsi,

klasifikasi aborsi, metode dan komplikasi ahorsi serta motivasi aborsi .

Bab tiga, membahas hakekat perkosaan dan macam-Mac~.rrJnya serta

konsekuensi hukum (islam dan positip) bagi pelaku perkosaan juga bahasan

tentang aborsi akibat perkosaan. Kedua masa!ah ini dianalisis dan dik1hfl~ r.1elalui

pendekatan psikologi, sosiologi, kesehatan (medis) dan hukum. Sekalig·.J~ awal

dalam menentukan sikap untuk mengambil intisari/hikmah serta hukum cari kasus

yang ada.

Bab empat. adalah akhir dan skripsi ini serta memberikan kesi mpt.!~e.n dari

permasalahan dan juga saran-saran yang dianggap penting.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui penjelasan clan perdebatan yang panjang mengenai aborsi

akibat perkosaan walaupun masih banyak pendapat yang kontroversial, namun

dapat disimpulakan bahwa aborsi hukumnya tetap haram, karena dianggap sebu'1.h

pembunuhan terhadap janin yang siap menerima kehidupan. Meski pun demikian,

aborsi dapat dilakukan kalau rnemang benar benar dalam keadaan darurat.

Misalnya, karena ada indikasi medis yang mengharuskan aborsi demi keseJamatan

jiwa ibu. Karena sebuah musibah korban perkosaan, selain keharnilan tidak

diinginkan, juga sangat mengganggu kestabilan j iwa korban. Bukan hanya

menderita fisik, tetapi akan mengalami gangguan pada pikiran, perasaan/nurani

yang menimbulkan konflik dan guncang dalam j iwa korban. Selain itu juga

korban akan kehilangan status mocalnya dalam masyarakat, karena diauggap telah

rnelanggar norrna norrna agama, hukum, dan norm a norma sosial .

Dengan kondisi yang demikian, maka korban tidak dapat Iagi di3.11ggap

sebagai insan kamil , karena syarat menjadi manusia yang seutuhnya haru~ schat

jasmani dan rohani . Dengan kata lain struktur jiwa harus harus dalarn lwndi~ i

normal dan terpelihara.

Dalam hukum islam aborsi termasuk: perbuatan yang dilarang dan ber.fosa.

Aborsi dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum (jarimah). Mal:a d~ ~in i

yang diutamakan adalah keselamatan dan kesehatan jiwa ibu dari pada janin1e,

karena janin dianggap belum memiliki tanggungjawab hidup dar. bd um bisa

79

80

dipastikan kelangsungan hidupnya. Aninya janin hanya sebagai al-Jara' (c.abang)

sementara ibu adalah al-ash/ (yang pokok), dan demi menjunjung nilai nilai

mashlahat.

Maslahat tersebut sangat sesuai dengan kai'dah Fighiyah :

B. Sarao-saran

Sebagai akhir dari penulisan ini , maka penyusun bisa memberikan saran

serta beberapa bahan masukan bagi para peneliti dibidang ilmu hut.um (baik

hukum Islam maupun hukum Positip), khususnya yang berkaitan <.icngan tema

pembahasan ini adalah sebagai berikut :

1. Diperlukan adanya gerakan sosialisasi dan pemahaman yang l~bih

mendalam terhadap syari ' at islam bagi komponen masyarnkat sebagai

obyek dan pelaku hukum, khususnya yang bersentuhan der.gan 111a::;alah

aborsi .

2. Supaya pelarangan aborsi yang riirumuskan dalam hukurn J'.lOS itip di

Indonesia (KlJHP) jangan terlalu ketat dan kaku, tetap; henda1<:1ut dibuat

pengecualian tennasuk ~asu.; kt:hamil:.tn karena perko<iaan .)cbab

Hukum Is!am dapat membenarkan aborsi akibat perkosar.n ckngan

81

pertimbangan adanya indikasi medis, yakni jika kesehatan fisik , psikis

(mental) dan sosiologis korban perkosaan akan terganggu berdasarkan

pemeriksaan yang akurat. Hal ini dapat membantu para dokter dalarn

melakukan profesinya.

3. UU. No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal 15 meyebutkan t~11tang

kebolehan aborsi apabila ad.a indikasi medis yang bersifat fo;ik dapat

membahayakan jiwa wanita yang mengandungnya. Khust•s berkaitan

dengan kasus perkosaan, penyusun menyarankan agar indikasi medis

dari sisi psikologis dan sosiologis juga perlu dipertimb~gkan, mcr•gingat

perkosaan merupakan penstiwa mmmatis yang sangat r.1enggur.cang

jiwa korbannya.

4. Sebelum pelaksanaan aborsi sebaiknya melalui proses !wnsciing tP,r)ebih

dahulu. Sebab, adakalanya setelP.h melalui konsehng yC1ng '1r.il.,

beberapa orang mungkin akan membatalkan niat:iya untuk

menggugurkan. Konsehng juga harus dilakukan setelah µengguguran

selesai, karena betapapun juga pengalaman itu air.an mcrnbtn te~<ana!.l

kejiwaan yang cukup bernt. Konseling tidak hanya diberikan kcpada

pasien (korban) tetapi juga kepada keluarganya. Konseling yang baik

sebelum maupun sesudah pengguguran, dapat m~r.cegah dar.ipak

psikologis yang buru.k.

5. Bila memang ada alasan yang benar-benar mendesak dan antuk

maslahat, Syari 'ah Islamiyah tidak rnempersempit kehidupan manusia.

81

Jalan keluar itu diberikan, dengan syarat digunakan dengan penuh rasa

taqwa kepada Tuhan bukan karena nafsu dan hasutan syetan.

6. Pemorkosa hendaknya dihukum dengan hukuman yang berat dan

memenuhi rasa keadilan. Mengingat penderitaan yang d!alamni oleh

setiap korhan perkosaan tidak dapat diukur, mereka mengat?.mi slces~ ,

depresi, trauma dan bahkan menjad i sakitjiwa. Selama ini 1111c1"k ptciar.a

perkosaan yang tercantum di dalam KUHP, sangsinya d1ra:;a s:rngat

ringan. Aturannya terk.csan hanya mempertimbangkan kepcntingan

pelaku kejahatan, kurang rnempertimtangkan kepentingan korban

kejahatan (perkosaan), ml.ka sangat perlu kiranya da'atr' pasal -pasal

yang berkaitan dengan perkosaan diberikan hukuman lai n yang t ersi fat

perdata yaitu diharuskan rnemberi g<:nti rugi oleh pelaku !ccj ahatan

terhadap korban sebagai sr.nk!:;i tambahan.

DAITAR PUSTAKA

Kelompok al-Qur'an dan Hadis :

Departemen Agama Rl., A/-Qur'an dan Terjemahannya, Semarang : CV. Toha

Putra, 2003

Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Sahih Bukhari, tk:tnp.tt.

Kelompok Buku Fiqih/Ushul-Fiqih:

Khallaf. Abdul wahab, llmu Ushul-Fiqih, cet I , Semarang : Dina Utama ser11a rang,

1994.

Kelompok Bukn-buku lain :

Ancok. Djamaluddin, Suroso. Fuat Nashl)n , J>s1kologi fslumi, cet 1, Yogyc:.karta :

Pustaka Pelajar. Juli, 1995.

Atang Ranoemihurdja . R, I/mu Kedokteran Kehakiman, edi si.2, Bandung :

Tarsita, 199 I.

Ali Hasan. M, Masai! Fiqhiyah A f-hadilsah , edisi.1, cet.2, jakarta : P.T. RaJ:l

Grafindo Persada, 1997.

Berten, "Aborsi Sebaga i masalah !:'tika", penerbit P.T. Gramedia Widiasarana

Indonesia, Jakarta, 2002.

Djamil , H. Fathurnhma n, Filsaj (1t Hukurn Islam, cet . 3, Jakarta : Logos Vlacan~

Ilmu, 1999.

Ekatama, S u1y on:), Puji u to, RS, ST, Harun, , Widiartana, G, "Aburti.s J->10.iokl:l us

Bagi Karban Perkosaan 1')erspektij; Vtk11mofog1, Krimrnulogi ciun

Hukum Pidona" Universitas Atma ,laya Yogyakarta, erusi pt:Fama. cet I ,

UAJY, Yot,ryakarla 2000.

Ebrahim. Abu! Fadil Muhsm, Ahorsi Kontrmep.\·1 lv/engatasi Kemanlulw., cet.2,

Bandung : Mizan, januari, I 998.

Goode. William J, Sosiolog i Keluarga, alih bahasa Lailahanoum J lc, ~yi f'Yl . cct. 2,

Jakarta : Bumi Aksara Jakma, oktober, 2002.

83

84

Kusmaryanto SCJ. CB, Kontroversi Aborsi, Jakarta Gramedia Widia~arana

Indonesia, 2002.

Moeljatno, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), cet.21 , Jakarta : Burr.i

Aksara 2001.

Mu'allim. Amfr, Konflgurasi Pemikiran Hukum Islam, edisi.1, cet.l, Y cgyakarta :

UII Press Indonesia, 1999.

Manuaba. Ida Bagus Gde, MeMahami Kesehatan Reproduksi Wanila, J«i<~rta :

Arcan, 1999.

Seokanto. Soerjono, Pengantar Penelilian Hu:wm, cet.3, Jakarta . Ul Prf!ss, 1986.

Sudjana. Nana, Tuntunan Penyusu.'1an Karya llmiah, Maka/al~. SimjJSt, ;·b·is,

Diserta:,i, cct.8, Bandung : Sinar Baru Algensindo Offset, 2004.

Tebba. Sudirman, Sosiclogi Hukum Islam , Yogyakarta : UII Pres~ Indor,es ia,

2003 .

Qardawi. Yusuf, Fatwa-fatwa Kontempore;·, penerjemah As'ad Yasin, c.;et. I,

Jakarta : Gema Jnsani Pres~ , l995 .

Yanggo. Chuzaimah T, Anshary AZ.HA, Hafiz, M .A, Problematika hukum lslar.1

Kontemporer, Anggota IKAPT kerja sama dengan Lembaga Stt.:ci l ~ l ~l'n dar.

Kemasyarakatan (LSIK), Jakarta, Penerbit P.T.Pustaka Firdaus, cet ket!ga,

maret 2002.

Wahid, K.H. Abdurrahrnan, dkk, Menakar " Harga" Perempuan, (Bandung :

Penerbit, Mizan Khazanah Ilmu-llmu Islam, kerja sama dengan

Perhirnpunan Pengernbangan Pesantren dan rnasyarakat (P3M) cian !"ord

Foundation, cet.I., Dzulhijjah 1419/ April 1999)

Kelompok Jurnal :

Jurnal dua bulanan, Mimbar Hukum, (Jakarta : PT. Tornasu, ISSN 0353-3687,

Jakarta, 1993.

Musawa' Jurnal Studi Gender dan Islam (PSW) IAIN Sunan KaliJaga

Yogyakarta, kerja sama dengan Roya l Danish Embassy Jakarla, cetakan

pertarna, Y ogyakarta, maret 2002.

---------------·-~

Lampiran I

TERJEMAHAN AYAT AL-QUR' AN, RADIS DAN KA'IHAH

U~HULT\'AH

~-....------.---.------·~------------~----~

No. Bab Hal.

1. I 9

1. III 43

Terjemahan

"Janeanlah karnu sekaiian membunuh anak-anal : ka;nu kerena takut kelaparan atau dilanda kenm kinan sesungguhnya kami (Allah) memberi nafkah.' rizqi bagi kamu, dan sesungguhnya yang dem ih.i an it11 <: cla lah kcsalahan bcsar bagi kam u "_ "Sesungguhnya Allah mengharamkan bug1 l«1mu mernbunuh t~~ia alasan yang_2_cna1 ". -··- _ " Dan tidaklah kami mengutus kamu (Mul':ammad), '<t:!cuali

1--+---1---,_n_1_e_m_b_a_w_a_r_a_h mat bagi sci uruh al am"·--· __

2. III 68

3. ID 72

I<--- --- --

4. ill 73

Dari Abdullah ibn Mas'ud, dilaporkan bahwa ia bersahda: Rasulullah saw sebagai ora1Lg yang bcna r dan d1h~1wrkar

Jagi terpercaya menyampaikan kepada kanii (dengan sabdanya): Sesungb'l;hnya seseorang kamu ri;i:roses kcjadiannya di dalam kandungan ibunya selamu cr:1pat puluh hari , kemudian ia menjadi segumpal darah ('cil.i"iah) selama empat puluh hari pula, kemudian menjadi segumpa1 daging selama empat puluh hari juga, kemudian diutuslah kepadanya Malaikat untuk me niuµ!... an ruh kepadanva .. . (Hadis muttafaq 'alaih). "Sesungguhnya kami tela h menciptakan manusia dz.ri ;uatu sari pati (berasal) dari tanah . Kemudian kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahirn). Kemudian mani itu kami jadikan segurnpal darr.h, lalu segurnpal darah itu kami j adikan sepotong daging, la1u sepotong daging itu kami j adikan tulang, lalu tulang itu kami bungkus dengan daging, kemudian kami ciptakan tulang be lulang ilu makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci A llah Pencipta yang paling ba ik' '. __ "Sesungguhnya sctiap kamu dikum pulkan dalam rn hirn ibumu selama 40 hari, kemudian b~rubah menjadi scsuatu yang melekat j uga dalam masa 40 hari, berubah mcnjadi gumpalan dagingjuga dalam masa 40 hari. Setelah itu Allah mengutus maJaikat untuk melengkapi empat hal, yaitn amal perbuatan, rizqi , ajal , serta sengsara dan bahagia_ . .i3arulah I setelah itu ditiupkan ruh di dalamnya.

I

"Menempuh salah satu tindakan yang lebih ringun dari dua 5. m 77 . hal an berbaha a, wa.ib hukumn a''.

"HaJ-hal yang dilarang itu akan menjadi boleh (mu.?ah) 6. IV 80 apabila dalam keadaan darurat, seperti: terpaY.sa dan demi

untuk kemaslahatan bersama". -------"Apabila bertentangan dua mafsadat, maka perhatikan mana

7. IV 80 yang lebih besar madharatnya dengan mengerjaka.n yang lebih ringan".

11

Lampiran Il

Biografi Ulama'

l. Imam al-Bukhari Imam al-Bukhari merupakan salah seorang ulama' hadis yang cukup

terkenal. Salah satu kemasyhurannya disebabkan oleh usahanya dalam mengumpulkan hadis yang dihimpun dalam kitab al-Jami· as-Shu"iih. Ki tab i11i dianggap sebagai kitab ummat !slam yang utarna setelah al-Qur 'ara . Pada zamannya, medan hadis bagaikan lautan yang luas yang bercampur antara hadis shahih dan hadis palsu, antara yang benar dan yang buatan. Hadis telah diJadik<rn mata pencaharian hidup, dan digunakan sebagai media untuk mendekati penguasa. Dalam kondisi semacam ini , agama Islam akan menghadapi bahr.ya seperti yang telah dialami oleh agarna lain sebelumnya, ketika penganutnya telah menye1ewengkan kitab suci mereka.

Kemudian un tuk mengh indari pcnyclcwengan di atas, al-13ukhari melakukan seleksi hadis berdasarkan keshahihan hadis yang bersangku1.an, bukan matannya. Mata rantai rawi , meurut ai-Bukhari, merupakan tiang pancang hadis. Jika ia roboh, maka robohlah hadisnya, jika mata ramai itu benar, hadisnya dapat diterima, walaupun seperti apa isinya. Secara teoriris, hadis shahih menurut al­Bukhari, adalah hadis yang disepakati oleh rawi stiqah yang meriwayatkar. dari sahabat yang masyhur, yang tidak terjadi perselisihan antara para .Hiqah itu sendiri ..

2. Imam M uslim Nama lengkapny". adalah Abu al-Husain ibn al-Hajjaj a l-Qusyain an-

Naisaburi . Lahir di Naisaburi pada tahun 202 H/817 M. Ja dinisbatkan dengan nama an-Naisaburi, karena ia lahir dan meninggal di Naisaburi. Imam Muslim terkenal sebagai seorang yang dalam ilmunya, terutama dalam bid~mg hadis. la marnpu menghafal ribuan hadis dan mewariskannya kepada generasi-generasi berikutnya mela]ui karya tuli snya antara kitabnya hadis dan ilmu hadis, yang mencapai j umlah sekitar 20 buku. Di antara kitabnya yang sangat terkenal yang hingga k.ini tetapi menjadi rujukan utama hadis-hadis shahih, adalah cd-jami' as­shahih Muslim atau yang lebih dikenal dengan Shahih Muslim. Imam Muslim menghirnpun hadis-hadis shahih berdasar topik-topik atau bab-bab yarig krdapat dalam kitab-kitab fiqih yang mencakup delapan pokok agama yaitu al-Aria 'id (aqidah), al-Ahkam (hukum), as-Sa 'ir (sejarah), at-Ta_f.\·ir (tafsir), u!-Fl1m1 (fitnah), 'Asyaraf as-Sa 'ah (kemasyarakatan) dan ul-munakib (ibadah).

3. Imam asy-Syafi'i Muhammad bin lei.ms asy-Syafi ' i lahir di gaza tahun 767 Mi l SC • l. dan

berasa1 dari sul(u bangsa Quraisy i. Setelah bapaknya meninggai dun:a ia dibwa kembah ketempat asal di Mekah. Di sini ia belajar pada Sufyan ibn Mai il, ibn

m

Anas sampai imam ini meninggal dunia. Kemudian ia diberi jabatan ~merintah Ji Yaman, tetapi ia disana dituduh turut campur dalam gerakan syi ' a.'i menanU>.ng Bani Abbas. Ia ditangkap dan dibawa kedepan khilafah Harun ar-~asy1d <li Bagdad. Atas usaha asy-Syaibani yang pada waktu itu ad::\lah qadJ i yang mendapat kepercayaan Harun ar-Rasyid, Syafi ' i al:himya dibebaskan.

Asy-Syafi'i meninggalkan pekerjaannya dan tinggal di Bagdad beb~rapa tahun mempelajari ajaran-ajaran hukum yang ditinggalkan Abu Hanifah. Dengan demikian ia dikenal baik pada fiqih Malik dan fiqih Abu Hanifah. Di f?. hm' 814 M/204 H.

Asy-Syafi'i dikenal meninggalkan dua bentuk mazhab, bemuk lama dan bentuk baru. Bentuk lama disusun di bagdac! dan terkandung c!alam ar-Risalah, al-Umm, dan al-Mabsut. Bentuk baru disusun di Mesir dan cli 3ini ia rubah sebagian pendapat-pendapat yang lama.

Dalam pemikiran hukmnya, asy-Syafi'i berpegang pada lima sumbcr: al­Qur'an, al-Hadis, Ima' (konsensus), pendapat para sahabat yang tidak diketahui adanya perselisihan mereka di dalamnya. Pendapat yang di dalamnya terdapat perselisihan, dan qiyas atau analogi. Berlainan dengan Abu Hanifah, asy-Syafi 'i banyak memakai sunnah sebagai sumber hukum, bahkan membuat su1mah dekat derajat dengan al-Qur'an . lstihsan yang dibawa Abu Hanifah dan al-Mas/:Jhah al-Mursaiah yang ditimbulakan Malik, ditolak oleh asy-Syafi ' i sebagai surnber hukum dalam Islam, sebagaimana yang terkandung dalam buku ar-Risalah.

lV

Lampiran III

CURICULUM VITAE (CV)

Nama Lengkap : Abdul Wahab

Tempat!ranggal Lahir : Marisa (Gorontalo ), 2-12-1976.

NI!\-1 :00370532

Fakultas : Syari ' ah

Agama : Islam

Alamat asal : JI Trans Gorontalo, Kab Pohuwato, Desa Hulawa

Kee.Marisa Propinsi Gorontalo. Sulawcsi-lJtara (Sult:t J

Alamat di Yo1:,ryakarta : Jin Magelang Kilo-Meter 28. Yogyakarta.

Nama Orang Tua

Ayah

lbu

Pekerjaan

Pendidikan

Pengalaman Kerja

: Sulaiman I lasan

: Lin Umar

: Mahasiswa

: SD Inpres I Gorontalo (Marisa) Sulawesi Utara ( 1988

1995)

• Madrasah al-Khairat Gorontalo (tilamuta) ~ l 9~9-

1990)

f Madrasah Stanawiyah Al-l luda Propinsi Gorvntalo

(1991-1994)

* Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogc, Jaw&

Timur ( 1994-1999)

•Fakultas Syari 'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

(2000-2007)

: Pcrnah Wiyata Bakti di Ponpes lbn..il--( 'ayyim

Yogyakarta (2004-2005)

v