1.1 Tegangan -Kerda

24
Ill- e >erlknc ^ k : ae >an listrik : F»ADA KLAE>AL CARAKA JAYA 1. UMUM Instalasi listrik yang dilakukan pada kapal harus mengikuti persyaratan dan peraturan yang sudah ditetapkan seperti pada Bab sebelumnya. Sebagai pedoman untuk instala- si dipakai diagram segaris sederhana seperti pada gambar 3.1. 1.1 Tegangan -Kerda Kapal Caraka Jaya memakai tiga macam tegangan kerja, yaitu 380 V AC, 220 V AC, dan 24 V DC. Frekwensi arus bolak-balik 50 Hz. Sistem jala-jala untuk 380 V AC memakai 3 fasa dengan tiga kawat diisolasi, dan untuk 220 V AC memakai 1 fasa dengan dua kawat diisolasi. Peralatan dengan tegangan kerja 380 V AC antara lain: pesawat-pesawat tenaga, peralatan dapur dan tempat cuci berkapasitas besar, dan sebagian perala- tan nautis. Peralatan dengan tegangan kerja 220 V AC antara

Transcript of 1.1 Tegangan -Kerda

I l l - e >e r l k n c k̂ :a e >a n l i s t r i k :

F » A D A K L A E > A L C A R A K A J A Y A

1. UMUM

Instalasi listrik yang dilakukan pada kapal harus

mengikuti persyaratan dan peraturan yang sudah ditetapkan

seperti pada Bab sebelumnya. Sebagai pedoman untuk instala­

si dipakai diagram segaris sederhana seperti pada gambar

3.1.

1.1 Tegangan -Kerda

Kapal Caraka Jaya memakai tiga macam tegangan kerja,

yaitu 380 V AC, 220 V AC, dan 24 V DC. Frekwensi

arus bolak-balik 50 Hz. Sistem jala-jala untuk 380 V

AC memakai 3 fasa dengan tiga kawat diisolasi, dan

untuk 220 V AC memakai 1 fasa dengan dua kawat

di i solasi.

Peralatan dengan tegangan kerja 380 V AC antara

lain: pesawat-pesawat tenaga, peralatan dapur dan

tempat cuci berkapasitas besar, dan sebagian perala­

tan nautis.

Peralatan dengan tegangan kerja 220 V AC antara

17

lain: peralatan dapur dan tempat cuci berkapasitas

kecil, penerangan normal, lampu navigasi dan isyar-

at, komunikasi dalam kapal dan alat tanda bahaya,

sebagian peralatan nautis, serta radio.

Peralatan dengan tegangan kerja 24 V DC digunakan

untuk keadaan darurat: penerangan darurat, lampu

navigasi dan isyarat, komunikasi dalam kapal dan

alat tanda bahaya, peralatan radio.

1. 2 Sistem Petnhagi Dava

Ada dua sistem, yaitu sistem pembagi daya utama dan

sistem pembagi daya darurat. Rangkaian daya utama

dapat dilihat pada gambar 3.1.

Rangkaian daya utama dihubungkan dengan panel utama

(Main Switchboard/MSB). Rangkaian daya yang penting

yang berhubungan dengan sistem penggerak kapal dan

keselamatan harus bebas dari rangkaian yang tidak

penting, jadi beban tak penting tak boleh disambung-

kan pada rangkaian yang penting.

Sistem pembagi daya darurat atau panel darurat akan

bekerja secara otomatis untuk menyalakan lampu

darurat bila ada gangguan pada sistem 220 V AC.

Setelah sistem 220 V AC normal kembali, sistem

darurat ini akan terputus secara otomatis.

18

EMERO. SWITCHBOARD

GAMBAR 3.1

DIAGRAM SEGARIS SEDERHANA

19

2. SISTEM TENAGA LISTRIK

2.1 Sistjem Pembangkit Utama

Kapal Caraka Jaya memakai tiga buah generator yang

sama sebagai pembangkit tenaga listrik utama yang

dibutuhkannya. Ketiga generator tersebut mampu

bekerja paralel satu dengan yang lain seoara kon-

tinyu. Untuk menyuplai beban yang besar biasanya

digunakan dua generator sekaligus secara paralel.

Pada bagian dalam tiap generator dilengkapi dengan

pemanas untuk menghindari pengembunan uap air yang

terjadi pada saat generator sedang tidak bekerja.

Data-data spesifik generator adalah sebagai berikut:

- Pembuat (merk)

- Type

- Rated Voltage

- Rated Output

- Rated Current

- Rated Fequency

- Power Factor

Taiyo (Jepang)

PX-E 26A

390 V AC, 30

250 KVA

370 A

50 Hz

0.8

2.2 Panel .Utama

Panel Utama pada kapal ini terbuat dari struktur

baja dengan disain khusus agar dapat bertahan terha-

dap getaran kapal. Panel Utama terdiri dari 3 panel

generator dan panel penyalur (feeder panel) 380 V /

220 V dan semuanya dipasang pada ruang kontrol

20

10 11 12 14 15 17 18 19

No.

10

n

12131415

Name

Rotating rectifier assemblyBali bearingExciter armature core

Exciter armature coil

Exciter field coil

Exciter field coreVentilation cover

Bearing shield

Exciter boxDamper bar

FrameArmature core

Field coreDamper plate

No.

16

17

18

19

20

21

2223

24

25

26

27

28

29

30

Name

Armature coilField coilFan

Coupling disk

Coupling boss

ShaftKeyVentilation cover

Drip-proof cover (Option)

TerminalCRT

Anti-vibration rubberBearing cover

GAMBAR 3.2

KONSTRUKSI GENERATOR

21

m e s i n .

Beberapa peralatan yang terdapat pada Panel Genera­

tor antara lain:

- Pemutus rangkaian dengan udara (ACB)

- Pengukur tegangan AC (AC Voltmeter)

- Saklar pemindahan hubungan untuk pengukur tegangan

AC (untuk tiap fasa generator)

- Pengukur arus AC (AC Ammeter)

- Saklar pemindahan hubungan untuk pengukur arus AC

(untuk tiap fasa generator)

- Saklar untuk pemanas selubung generator (Space

Heater)

- Lampu petunjuk untuk pemanas selubung generator

- Pengatur tegangan otomatis (AVR)

- Pengukur KW (Wattmeter)

- Pengukur frekwensi dan saklar pemindahan hubungan

(untuk generator dan hubungan darat)

- Saklar kontrol pengatur (Governor)

Khusus pada panel generator No. 2 terdapat:

- Sinkronoskop dan saklar

- Lampu fasa (Synchronizing lamp)

2.3 Transformator

Transformator yang dipakai adalah dari tipe kumparan

ganda dan diisolasi pada kumparan primer dan sekun-

dernya.

22

N0.3 0 EN PANEL N0.2 GEN PANEL NO. / GEN PANEL

S N P J SNP 2

SU3 Si3l Jtsi

c m CD cm

S l U J IM S itI A

® ® — V cznczDcm

A.9( W3/ hi1 1 f 1

SLH M1__1 51

VLSH53I 3-nt

^ ----------H.

WSYL

Si-Gil

3-iUT

B -B

S NP I

S(/3 Sl/t Sill

c m □ cm

__ A// yi>U -

F MII

VLSH5((

3-IUT

s -a - ^ 3 [g

331;\«3j

z n■V<2J ;v/!m

J X

ACB3'

; I— II— i"*, \RPR3 i \ \ 0 C R 3 , \ '

: L . J L _ . j ;

^ACBs

' " r - n r - - T "' \RPR!,\\OCRfi\ '

: L _ j L . J !

' ACBt ' I________ i

r ~ i \ ---- i‘Tiffpffz/iioc/?//1 i

!______^ L _ J !

>

3 r d a n c l e

PROJECTION

AAA

UNIT

CHIEF

CHECK

DCSGN

DATE

SCALE

H. IWAjSAHNAJITSUISHI

TITLE

O U T L I N E

DRAW. NO.

W - f 3 7 / - S ^

SHEETNO.

GAMBAR 3.3

PANEL GENERATOR

m . l 3 20 V FEED P M EL

ASLI:2

pin piie pm pm pus pii2 pmCZD i=] [=□ czi □ [=□ c n

I '

p iH PB3 m i p et PI20 yin PII9 . 1= ] (= ][= □ (HD [=□ CZI [=□

PI3I PI30 PHI M Fn<! PPS Plf^ CZD IZ=] [= □ □ (= □ [= □ CD

-E^ ^3-

puj Put P07 Pi3£ F0£ ruj rm 4 ̂C±b 1=1 C D C=I [=) CZ) C D ^

P!02 fiol F!3 ̂(=1 [=□ C D

Fm

I I»_ “ »

23(0

3 r d a n c l ePROJECTION

UNIT

CHIEF

CHECK

0C9GN

DATE

SCALE

K.HOSHIT.KOB/VYASH!

TITLE

O U T L I M E

S T A i r oWW tLffcrtfc Mre.ctf.Lrg

DRAW. NO.

SHEET NO. 3 3

GAMBAR 3.4

PANEL PEMBAGI DAYA 1

MO. B 320 y f e e d Pf\NEL

h SLs\

£L . f.L

O US! a sat

fin pm Fiii m Mj put pm CZH CZD [=□ [= 1 [=□(=□ [=□

!.7..llv>d '

Pit/{ P2ZS Fill F2ZI pm pm P2ti •■ •'I D CZ] CZ] [= )(= □ CZ3 [= 1

ri3t Pm P m Fm phi Fiee F̂ zs □Z] CZD CD CD [=□ (HD CD

-a 6 -

P33’i pm mi P236 ^C=3 C=] CD □ C=] ^

I c o s "I (tio! f!3̂ p m

l:j

24

u>

3 r d a n c l ePROJECTION

UNIT

CHIEF

CHECK

DE9CN

DATE

SCALE

1N O u E-K.HOSHI

T.KO nAYASH I

TITLE

O U T l i n e

DRAW. NO.

SHEET NO. 34

GAMBAR 3.5

PANEL PEMBAGI DAYA 2

25

Data-data spesifik transformator:

- Kapasitas

- Jumlah fasa

- Tegangan primer

- Tegangan sekunder

- Pendingin

- Isolasi

- Tap tegangan

- Jumlah

20 KVA

1

390 V

225 V

pendingin alam

Klas B

390/380

3 set

Transformator dipasang pada kamar mesin, ketiganya

dihubungan secara delta-delta sebagai satu kesatuan.

Bila salah satu dari ketiga transformator tidak

bekerja atau mengalami gangguan, maka transformator

sisanya masih dapat bakerja dengan hubungan V - V

dalam melayani beban.

2.4 Daya Listrik Darurat

Sistem daya listrik darurat berupa seperangkat

baterai yang dihubungkan dengan panel darurat untuk

melayani rangkaian 24 V DC. Beban utama pada keadaan

darurat ini adalah:

a. Penerangan darurat (termasuk lampu navigasi)

b. Sistem komunikasi hubungan dalam (termasuk sistem

tanda bahaya)

c. Sistem radio

26

Data-data baterai:

- Tipe

- Tegangan

- Kapasitas

- Ketahanan pakai

Lead-acid

DG 24 V

200 AH

18 jam

Jumlah battery yang tersedia adalah sebanyak 6 set

untuk komunikasi hubungan dalam dan penerangan,

serta 1 set untuk peralatan radio

Pada keadaan normal, beban-beban di atas mendapat

tenaga listrik dari saluran utama melalui unit

•penyearah. Bila saluran utama terganggu, maka secara

otomatis beban-beban tersebut akan mendapat tenaga

listrik dari baterai darurat.

3. BEBAN LISTRIK

Beban-beban listrik pada kapal Caraka Jaya cukup

banyak, sehingga untuk memudahkan beban-beban listrik

tersebut digolongkan ke dalam tiga bagian:

- Bagian mesin

- Bagian lambung

- Bagian elektris

3.1 Bagian Mesin

Adalah kelompok beban listrik yang terbesar dan

meliputi seluruh peralatan listrik yang terletak di

ruang mesin. Pada ruang mesin ini terdapat mesin

27

induk atau main engine (M/E) dengan peralatan-

peralatan bantu, ruang kontrol mesin dan bengkel.

Daftar peralatan listrik ini dapat dilihat pada

Tabel 3-1.

No Peralatan Jml Daya(KH)

1 Blower Mesin Induk 2 112 Main Engine Turning Gear 1 0.753 Rompresor utama 2 114 Ponpa utama air tawar pendingin 2 3.75 PoBpa utama air laut pendingin 2 116 Pompa bantu air laut pendingin 1 5.57 Pompa utama minyak lumas 2 18.58 Pompa pemindah minyak lunas 1 1.59 Pompa penyaring minyak lumas 1 0.210 Pompa suplai bahan bakar 2.211 Pompa utama pemindah bahan bakar 1 1.512 Pompa bantu pemindah bahan bakar 1 1.513 Pompa bilga 1 1.514 Pompa pemadam dan Dinas umum 1 18.515 Pompa pemadam dan balas 1 18.516 Pompa air tawar 5.517 Pompa lumpur minyak 1 2.218 Purifier bahan bakar 1.519 Purifier minyak lumas 1 1.520 Pemanas purifier minyak lumas 1 821 Pemanas tangki endapan min. lumas 1 722 Alat pembakar minyak limbah 1 0.423 Pemanas tangki minyak limbah 1 324 Kipas ventilasi di ruang mesin 3.725 Mesin bubut 1 2.226 Mesin Bor 1 0.427 Gerinda 1 0.428 Las listrik 1 2529 Unit pendingin ruang kontrol mesin 1 2.2

TABEL 3-1

DAFTAR PERALATAN LISTRIK BAGIAN MESIN

28

- No. 1-24 adalah peralatan di sekitar mesin induk.

- No. 25-28 adalah perkakas bengkel.

- No. 29 adalah peralatan pada ruang kontrol mesin.

3.2 Bagian Lambung

Yang termasuk peralatan listrik bagian lambung

adalah semua peralatan listrik di luar ruang mesin.

Pada bagian ini meliputi ruang muatan (cargo hold),

dapur (galley), ruang binatu (laundry), ruang-ruang

lainnya dan geladak.

Reterangan:

No Peralatan Jml Daya(KW)

1 Derek rakit penolong (life-boat) 2 3.72 Pompa E/H untuk nesin bongkar-nuat 3 753 Kipas ventllasi untuk ruang ponpa 2 0:44 Kipas ventllasi untuk ruang muatan 2 1.5

4 2.25 Container pendingin 4 8.56 Perlengkapan dapur 307 Perlengkapan binatu 38 Konpresor pendingin gudang makanan 2 5.58 Unit penyejuk udara 2 2.2

10 Derek tangga akomodasi 2 1.511 Sistem pengolah kotoran 2 1.512 Mesin kenudi 2 3.713 Kipas ventllasi akomodasi 3 0.75

5 0.4

TABEL 3-2

DAFTAR PERALATAN LISTRIK BAGIAN LAMBUNG

29

- No. 1-3 terletak pada ge l a d a k . V

- No. 4-5 terletak pada ruang muatanT

- N o . 6 meliputi: kompor, penanak nasi, pemasak

air, pemanggang roti, lemari es dan penghanour

sampah.

- No. 7 meliputi: setrika dan mesin ouci.

- No. 8 terletak pada ruang mesin kemudi

- No. 9 terletak pada ruang makan perwira dan ruang

makan ABK.

- N o . 10 terletak pada setiap sisi geladak kimbul.

- N o . 12 terletak pada ruang mesin kemudi.

- N o . 13 terletak pada berbagai ruang dan gudang.

Keterangan:

3.3 Bagian Elektris

Bagian elektris ini meliputi semua peralatan listrik

dengan tegangan kerja 220 V AC dan 24 V DC, termasuk

sistem penerangan dan lampu.

No Peralatan Daya<KW)

1 Penerangan ruang mesin 42 Penerangan ruang akomodasi 183 Penerangan ruang palka 3.64 Penerangan geladak cuaca 8.65 Lanpu navigasi dan lampu isyarat 0.36 Konunikasl dalan kapal 1.57 Perlengkapan radio 2.78 Peralatan nautis 4

TABEL 3-3

DAFTAR PERALATAN LISTRIK BAGIAN ELEKTRIS

30

- N o . 1 meliputi penerangan kamar mesin, ruang

penggerak kemudi, ruang kontrol mesin dan ruang

mesin lainnya.

- N o . 2 meliputi penerangan pada kamar perwira,

kamar umum dan kamar-kamar lainnya, serta gang »

bagian dalam.

- N o . 3 berupa lampu sorot jinjing dengan pelin-

dung dan kabel 30 meter untuk ruang muatan/palka.

- N o . 4 berupa lampu gantung pada tiang utama

depan, tiang derek depan, tiang derek tengah,

geladak navigasi dan geladak sekoci.

- N o . 5 ; lampu navigasi meliputi lampu tiang utama,

lampu-lampu pada sisi kiri dan kanan geladak

navigasi dan lampu buritan.

Lampu isyarat meliputi lampu imigrasi, lampu

pandu, lampu isyarat jinjing, lampu tanda/morse

dan lampu sorot.

- N o . 6 meliputi sistem telepon dalam kapal,

sistem pengeras suara, telegrap, jam listrik,

penunjuk sudut kemudi, sistem tanda bahaya dan

isyarat, serta instrumen navigasi yang terletak

pada rumah kemudi.

- N o . 7 meliputi satu set sistem radio dengan peman-

car dan pesawat penerima, perlengkapan telepon

VHF, radio penemu arah dan radar.

- N o . 8 meliputi giro kompas, log listrik dan

Keterangan:

31

echo sounder.

Peralatan listrik pada No. 6-8 akan diterangkan

pada bagian berikutnya.

□ □ i1 □ □1

- BRinGF 01

LM.

□□ □ □ □1

DUAT UK

' POOP OK

I

r IIUPPER DK

11

GAMBAR 3.6

PEMBAGIAN GELADAK KAPAL

32

4. SISTKM DISTRIBUSI

Dalam menentukan sistem distribusi pada kapal ini,

maka peralatan listrik yang ada dibagi menjadi beberapa

sistem, yaitu:

1. Power System

2. Nautical System

3. Electronic System

4. Interior Communication System

5. Radio System

6. Alarm and Instrument System

7. Lighting System

4.1 Power System

Alat-alat listrik yang termasuk golongan power

system ini antara lain: pompa-pompa, kompresor,

kipas angin, peralatan dapur, peralatan bengkel,

mesin kemudi, blower, dll. Jadi semua peralatan

listrik yang tercantum pada Tabel 3-2 dan Tabel 3-3

di a t a s .

Pompa-pompa yang dipergunakan ada bermacam-macam,

misalnya: pompa air tawar dan pompa air laut untuk

pendingin mesin induk, pompa minyak pelumas dan

pompa bahan bakar minyak.

Kipas angin ada yang untuk akomodasi dan ada yang

untuk ventilasi pada ruang muatan dan ruang mesin.

Kompresor ' ada yang dipakai untuk menjalankan mesin

33

induk serta ada pula yang dipakai untuk pendingin

pada ruang penyimpanan makanan.

4.2 Mautical System.

1. Electric Clock

Adalah jam listrik utama sebagai patokan waktu

yang dipakai untuk pelayaran.

2. Clear View Screen

Adalah kaca yang selalu jernih untuk pandangan ke

depan kapal.

3. Whistle Control

Untuk membunyikan peluit sebagai tanda kapal akan

berangkat atau tiba, untuk tanda bahaya, dan

memberitahu bila ada kabut.

4.3 Electronic System

1. Loudspeaker System

Pengeras suara yang terdapat pada setiap dek

untuk memberikan pengumuman kepada awak kapal dan

pe n umpang.

2. Common Battery Telephone System

Telepon biasa dengan tenaga batere, hanya dipa-

sang pada ruang-ruang tertentu, misalnya pada

Wheel House, ruang radio, ruang mesin, dan ruang

steering gear. Digunakan secara terbatas untuk

kapten atau nahkoda dalam menjalankan kapal.

34

3. Automatic Telephone

Menggunakan sumber daya AC/DC, diletakkan di

ruang-ruang umum untuk keperluan yang lebih luas.

Terdapat di ruang mess, galley, kamar kapten,

dll. Jumlahnya lebih banyak dari Common Battery

Telephone.

4. Magnetic Compass

Alat untuk menentukan arah gerakan kapal. Bekerja

dengan patokan kutub magnet b u m i .

5. Gyro Compass

Instrumen yang menerima gaya arahnya dari sebuah

giroskop yang digerakkan oleh motor listrik.

6. Echo Sounder

Peralatan yang mengeluarkan gelombang suara

menembus kedalaman air dengan kecepatan rata-rata

4900 ft/sec. Kedalaman yang terukur dari gema

direkam secara otomatis pada kertas grafik.

7. Electro Magnetic Log

Alat untuk mengukur kecepatan kapal dan jarak

yang telah dilalui.

8. Radio Direction Finder.

Alat yang dipergunakan bersama kompas untuk

menentukan letak dari suatu titik tetap di dara-

tan dengan mempergunakan gelombang radio, sehing-

ga dapat menentukan posisi kapal.

35

9. Radar.

Singkatan dari Radio Detecting and Ranging. Alat

untuk mendeteksi keberadaan dan jarak suatu benda

atau obyek terhadap kapal, dalam cuaca yang buruk

sekalipun. Alat ini sangat berguna untuk menghin-

dari kecelakaan.

4.4 Interior Conmunication System

1. Engine Crew Call

Alat untuk memanggil awak mesin yang berada di

ruang engine control console (ECC) dari upper

deck.

2. General Alarm

Alarm utama yang dihubungkan dari Wheel house ke

semua dek. Berupa bel dengan lampu untuk memberi-

tahukan bila ada keadaan darurat.

3. C02 Release Alarm

C02 release alarm berbunyi bila C02 dikeluarkan

(biasanya untuk memadamkan kebakaran)

4 . Cold Provision Store Alarm

Alarm ini untuk memberitahukan bila ada orang

yang terkunci dalam ruang pendingin, sebab ruang

pendingin tersebut hanya dapat dibuka dari luar.

5. Fire Detecting System

Untuk mendeteksi kebakaran dipergunakan Smoke

Detector yang dipasang pada setiap dek dan ruang

yang penting seperti ruang mesin.

36

6. Smoke Detector for Cargo Hold

Sama seperti di atas, hanya kali ini khusus untuk

ruang cargo.

7. Revolution Indicator

M a t untuk mengukur putaran per menit dari bal­

ing-baling kapal yang digerakkan main engine.

8. Rudder Angle Indicator

Alat yang dipasang pada W/H untuk menunjukkan be-

sarnya sudut yang dibuat oleh kemudi terhadap

garis bujur atau garis lunas kapal.

4.5 Radio System

1. International VHF Telephone

Telepon gelombang VHF untuk komunikasi interna-

sional.

2. Broadcast Receiver Antenne System

Antenne yang dapat berfungsi untuk menerima,

sekaligus memancarkan gelombang radio.

3. TV Antenne System

Antenne untuk menerima gelombang siaran televisi.

4.6 Instrument and Alarm System

Peralatan yang tergolong Instrument and Alarm system

adalah pengaman, kontrol dan alat indikator yang

berhubungan dengan Main Engine. Dikelompokkan seba-

gai suatu sistem tersendiri karena ME adalah oantung

dari kegiatan operasionil kapal, sehingga perlu

37

diawasi dan dan dijaga secara khusus agar tak ter-

ganggu jalannya.

Termasuk dalam sistem ini antara lain:

- Main Engine protecting system

- Main Engine control position indicator

- Main Engine pump mark indicator

- Turbo charger tachometer

- Temperature monitoring system for ME

- Engine alarm system

- Level control system

- Oily water separator control system

4.7 Lighting System

Sistem penerangan pada kapal secara sederhana diba-

gi-bagi ke dalam beberapa panel distribusi dan

diberi nomor kode rangkaian dalam penulisannya.

Sietem penerangan ini memakai tegangan 220 V AC.

Contoh pembagian Lighting System:

No. rangk. Keterangan

NL Navigation Lighting

LI Nav. Bridge Deck Light Dist. Board

L2 Bridge Deck Light Dist. Board

L3 Boat Deck Light Dist. Board

L4 . Poop Deck Light Dist. Board

L5 Air Conditioner Dist. Board

L6 Upper Deck Aft Light Dist. Board

L8 Upper Deck Fore Light Dist. Board

38

L9 Upper Deck Mid Light Dist. Board

L21 No. 1 Engine Room Light Dist. Board

L22 No. 2 Engine Room Light Dist. Board

5. KONSTRUKSI PEN6HANTAR

Penghantar/kabel yang digunakan di kapal pada umumnya

hampir sama dengan yang digunakan di darat. Keistimewaannya

adalah pada pembungkus/isolasi yang terdiri dari banyak

lapisan. Hal ini terutama untuk melindungi bagian inti

kabel dari udara laut yang mengandung garam.

Ada dua jenis kabel yang dipakai, yaitu untuk tegangan

tinggi 660 Volt dan tegangan rendah 250 Volt. Peralatan

listrik dengan tegangan kerja 380 Volt menggunakan jenis

kabel yang pertama, sedangkan peralatan listrik dengan

tegangan kerja 220 Volt dan 24 Volt menggunakan jenis kabel

yang kedua.

Untuk mengetahui konstruksi kabel dapat dilihat dari

cara penulisan kabel, misalnya:

a. HTPYCY, atau disingkat HTY

b. LDPYC, atau disingkat LD

o. LMPYCY, atau disingkat LMY

Keterangan :

- Huruf pertama menyatakan penggunaan kabel untuk

tegangan tinggi (High) atau tegangan rendah (Low)

- Huruf ke dua menyatakan jumlah inti/core dalam

kabel: S = single, D = double, T = three, M = multi

39

Huruf ke tiga menyatakan jenis isolasi:

P = etylene propylene rubber

Huruf ke empat menyatakan jenis sheath:

Y = polyvinyl chloride, N = polychloroprene

Huruf ke lima menyatakan jenis armour:

C = steel

Huruf ke enam menyatakan jenis overall covering:

Y = polyvinyl chloride

WIRE CUCATUSHEATH FILLPRBRAID ^ FILLER

GAMBAR 3.7

KONSTRUKSI KABEL

Armour pada kabel ini adalah "steel braided armour",

atau lapisan pelindung berupa serat-serat besi yang dijalin

menyilang satu sama lain. Kegunaan dari armour ini selain

memberi tambahan perlindungan mekanis (mechanical protec­

tion) juga membuat lapisan medan statis mengitari kabel.

Ini penting dalam pengoperasian radio di kapal untuk

menghindarkan interferensi dari medan-medan listrik l u a r .

Contoh b yang tidak memakai overall covering biasa

dipakai untuk kabel-kabel yang dipasang dalam ruang tertu-

tup. Sedangkan contoh a dan c yang memakai overall covering

biasa digunakan pada ruang terbuka.