- - ;ii:#=:co:± I - Spada UNS

38
Cr a' P GO E: Z 7I CL tl] q C) ® aCi® 0 CJ- 3D I a a a __ = c n rf CJ.a CJa -= cOr- E= = =D acO + - |Ji - ` I =- E. = 0 -,ae JO a a) @ 7=I gE 7<I 7<IDI D- Z= a D *II 3I7Ta) DI-C„7<CA a)I DI 7<I0)I C, CJ + J> D r®- CJl N JJ + CJ| CJlCJ| 7< + 7< J> + 5BJa:a2EC=G) C3 C„J> 7: =X gaCO®I1 CL ® =0 ® a =i = I a) rt a) = -DcO Di D ®Ia=®3 a- aa a > a}I i3GO- Iaa7T= PC:P <D CJDICQ7J1 i==inJJZ>IZ C|a) I OJ cO C| -a) CO U)CD'1 == ;ii:#=:co:± Z -¥E=&I::iD®=a)-IIacO *'z8=Din=§i§CO inaZ!I_ DID I cO-I 5: - r\ `S \ II1aJAIcaDI '

Transcript of - - ;ii:#=:co:± I - Spada UNS

Cr

a'P

GO

E:

Z7I

CL

tl]q

C)

®aCi®

0C

J-3®

3DI

aa

a__

= c

nrf

CJ.a

CJa-=

cOr-

E=

==D

acO+

-|Ji

-`

I=

-E.

=0

-,ae

JOa

a)@

7=IgE

7<I7<IDI

D-Z=

aD

*II3I7Ta

)DI-C„7<C

Aa)I

DI7<I0)I

C,

CJ

+J>

Dr®-

CJl

NJJ

+C

J|CJl

CJ|7< +

r®7<

J> +5BJa:a2EC=G

)C

3 C„J>

7:=

XgaCO®I

1C

=0

®a

=i

=I

a)rt

a)=

-DcO

DiI®

D®Ia=®3

a-aa

a>

a}Ii3GO

-Iaa7T=

PC:P<D

CJDICQ7J1

i==inJJZ>IZC|a

)I

OJ

cOC

|-a)

CO

U)C

D'1

==

;ii:#

=:co

:±Z

-¥E=&I::iD®=a

)-IIacO*'z8=D

in=§i§CO

inaZ!I_DID

IcO-

I-¥

5

:

-r\

`S

\

II1aJAIcaDI

'

c. Bobot praktek lapangan : 0

d. Bobot simulasi : 0.25

Mata Kuliah Prasyarat :

Tanggal Dibuat : 2022-02-18 Perbaikan Ke- : 1 Tanggal Edit :2022-02-18

Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) / Learning Outcome (LO) yang dibebankan pada Mata Kuliah

Kode CPL/LO Unsur CPL/LO

1 : S1 - Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious

1 : KU1 - Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan memilih beragam metode yang sesuai, baik yangbelum maupun yang sudah baku dalam pelayanan dan asuhan kebidanan berdasarkan analisis data

1 : P1 - Menguasai konsep teoritis kebidanan (midwifery), kebidanan, dan etika profesi.

1 : KK1 - Mampu melakukan asuhan kehamilan, persalinan normal, pasca persalinan normal, bayi dan balita normal,sesuai standar kompetensi bidan vokasi.

1 : Mengimplementasikan asuhan kebidanan secara mandiri dan kolaboratif serta rujukan pada kasus maternal,neonatal normal dan gawat darurat di tatanan pelayanan kesehatan dan komunitas.

2 : S2 - Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan praktik kebidanan berdasarkan agama, moral, danetika

2 : KU2 - Mampu menunjukkan kinerja yang bermutu dan terukur sesuai dengan standar prosedur operasional dalammemberikan pelayanan dan asuhan kebidanan

2 : P2 - Menguasai konsep dasar ilmu obstetri dan ginekologi.

2 : KK2 - Mampu mengidentifikasi penyimpangan/kelainan pada kasus kehamilan, persalinan, pasca persalinan, bayibaru lahir, bayi dan balita.

2 : Mampu mengaplikasikan teori biomedik dasar, gizi, penyakit-penyakit umum yang terjadi di tatanan pelayanankesehatan dan komunitas.

3 : S3 - Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuanperadaban berdasarkan Pancasila

3 : KU3 - Mampu memecahkan masalah dalam pelayanan dan asuhan kebidanan sesuai dengan kompetensi,kewenangan yang berbasis bukti ilmiah dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri

3 : P3 - Menguasai konsep teoritis fisiologi, biologi reproduksi perkembangan secara umum.

3 : KK3 - Mampu mendemonstrasikan penanganan awal kegawatdaruratan maternal neonatal sesuai standar mutuyang berlaku.

3 : Mampu mengaplikasikan teori komunikasi efektif yang berkaitan dengan siklus reproduksi perempuan sehinggadapat memberikan informasi yang tepat dalam melakukan asuhan kebidanan di tatanan pelayanan kesehatan dankomunitas

4 : S4 - Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasatanggungjawab pada Negara dan bangsa

4 : KU4 - Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta mengomunikasikannyasecara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan

4 : P4 - Menguasai konsep mikrobiologi, kimia, fisika, biokimia dan farmakologi.

4 : KK4 - Mampu melakukan permberian kontrasepsi oral dan suntik sesuai standar operasional prosedur yangberlaku dank ode etik profesi dengan mempertimbangkan aspek budaya setempat

4 : Mampu melaksanakan promosi kesehatan reproduksi yang tanggap budaya melalui pendidikan kesehatan sesuaikode etik profesi di tatanan pelayanan kesehatan dan komunitas.

5 : S5 - Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuanorisinal orang lain

5 : KU5 - Mampu bekerja sama, berkomunikasi dan berinovatif dalam pekerjaannya

5 : P5 - Menguasai konsep teoritis ekologi manusia, psikologi perkembangan, ilmu social, antropologi kesehatan yangberkaitan dengan siklus reproduksi perempuan secara umum

5 : KK5 - Mampu mendemonstrasikan pencegahan infeksi, pasien safety dan upaya bantuan hidup dasar.

6 : S6 - Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan

6 : KU6 - Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasiterhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya

6 : P6 - Menguasai konsep dasar ilmu gizi dalam siklus reproduksi perempuan.

6 : KK6 -Mampu melakukan pencatatan asuhan kebidanan sesuai sistem rekam medis yang berlaku.

7 : S7 - Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dalam kehidupan berprofesi

7 : KU7 - Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya,dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri

7 : P7 - Menguasai konsep dasar, prinsip dan teknik bantuan hidup (Basic Life Support) dan pasien safety.

7 : KK7 - Mampu melaksanakan promosi dan KIE yang terkait dengan kesehatan ibu, anak dan KB denganmenggunakan media yang sudah dirancang oleh institusi

8 : S8 - Menginternalisasi sesuai dengan nilai, norma, etika akademik

8 : KU8 - Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjaminkesahihan dan mencegah plagiasi

8 : P8 - Menguasai metode, teknik dan pengetahuan procedural dalam asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan, pasca persalinan, bayi baru lahir, bayi dan balita serta kontrasepsi.

9 : S9 - Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan dibidang keahliannya secara mandiri

9 : P9 - Menguasai konsep dasar kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan perempuan, ibu dan anak

10 : S10 - Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

10 : P10 - Mengetahui pengetahuan faktual tentang jenis, tanda, gejala, penyakit- penyakit umum dan infeksi padakehamilan, persalinan, post partum, bayi baru lahir, bayi dan balita.

11 : S11 - Menjalankan praktik Kebidanan sesuai dengan kompetensi, kewenangan dan kode etik profesi

11 : P11 - Menguasai pengetahuan faktual tentang hukum peraturan perundang- undangan dalam praktik kebidanan

12 : P12 - Menguasai konsep teoritis ilmu komunikasi dalam asuhan kebidanan

Capaian PembelajaranMata Kuliah (CPMK)

: 1. Memahami konsep kegawatdaruratan maternal neonatal 2. Memahami prinsip penanganan kegawatdaruratanmaternal neonatal 3. Memahami kondisi maternal neonatal yang beresiko kegawatdaruratan 4. Memberikanasuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan 5.Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal

Bahan kajian (SubjectMatters)

: . Manajemen asuhan kebidanan

: . Keterampilan prosedur praktik kebidanan

: . Dokumentasi Asuhan kebidanan

: . Sistem Pelayanan Kesehatan

: . Psikologi Perempuan dalam siklus hidupnya

: . Pendekatan sosial antropologi dlm praktik kebidanan

: . Komunikasi

: . Hukum dan Peraturan terkait perempuan dan praktik kebidanan

: . Manajemen dan Kepemimpinan

: . Etika dalam praktik kebidanan

: . Praktek kebidanan

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk memberikan pertolongan pertama padakegawatdaruratan maternal neonatal

Basis Penilaian : a. Aktvitas Partisipatif (Case Method) = 70%

: b. Hasil Proyek (Team Based Project) = 0%

: c. Tugas = 5%

: d. Quis = 5%

: e. UTS = 10%

: f. UAS = 10%

Daftar Referensi : Helen Varney, Varney’s Midwifery, Jones and Barlett Pub, 1997

: Johnson Ruth , Skills for Midwifery Practice, Churchill Livingstone, 2006

: Drew David, Resucitation of the Newborn : A Practical Approach, Butterword Heinemann, 2002

: Arias Fernando , Practical Guide to Highrisk Pregnancy and Delivery, Mosby Year Book, 1984

: Frader Diane, Proffesional Studies for Proffessional Practice, Churchill Livingstone, 2001

: Depkes RI, Pedoman Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal, Depkes RI, 1995

: Depkes, Pedoman Manajemen Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif 24 jam di TingkatKabupaten/ Kota, Depkes RI, 2005

: POGI, Panduan Praktik : Practice Guideline for Obstetrics and Ginecology, POGI,

: Sastrawinata Sulaeman , Obstetri Patologi : Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2, EGC, 2005

: Frasher MD , Myles Textbook for Midwives, Churchill Livingstone, 2003

: Handerson, Mayes Midwifery, Bailliert Tindall, 2004

Tahap Kemampuanakhir/ Sub-

CPMK (kodeCPL)

Materi Pokok Referensi (kode danhalaman)

Metode Pembelajaran Waktu PengalamanBelajar

Penilaian

Luring Daring Basispenilaian

Teknikpenilaian

Indikator, kriteria,(tingkat

taksonomi)

Bobotpenilaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternalmanajemenanemia pada ibuhamil

PedomanPenangananKegawatdaruratanObstetri danNeonatal,PedomanManajemenPelayanan ObstetriNeonatal EmergensiKomprehensif 24 jamdi Tingkat Kabupaten/Kota,Panduan Praktik: Practice Guidelinefor Obstetrics andGinecology

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanmanajemenanemia pada ibuhamil 2. Dapatmelakukan KIEmanajemenanemia pada ibuhamil

CaseMethod

Observasi,Partisipasi

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

2 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

PrinsippenanganankegawatdaruratanmaternalpemberianMgSO4

Varney’sMidwifery,Skills forMidwiferyPractice,PracticalGuide to HighriskPregnancy andDelivery

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. DapatmenjelaskantentangpemberianMgSO4 2. DapatmelakukanpemberianMgSO4

CaseMethod

UnjukKerja

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

3 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternal padapersalinan macetdengan metodebrach

Skills for MidwiferyPractice,PedomanPenangananKegawatdaruratanObstetri danNeonatal,MylesTextbook forMidwives

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpertolonganpersalinan macetdengan metodebracht 2. Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpertolonganpersalinan macetdengan metodebracht 3. Dapatmelakukanpertolonganpersalinan macetdengan metodebracht

CaseMethod

Observasi,Partisipasi

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

4 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternal padapersalinan macetdengan metodemuller

Varney’sMidwifery,ProffesionalStudies forProffessionalPractice,ObstetriPatologi : IlmuKesehatanReproduksi Edisi 2

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpertolonganpersalinan macetdengan metodemuller 2. Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpertolonganpersalinan macetdengan metodemuller 3. Dapatmelakukanpertolonganpersalinan macetdengan metodemuller

CaseMethod

UnjukKerja

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

5 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternal padapersalinan macetdengan metodeklasik

Skills for MidwiferyPractice,MayesMidwifery

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpertolonganpersalinan macetdengan metodeklasik 2. Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpertolonganpersalinan macetdengan metodeklasik 3. Dapatmelakukanpertolonganpersalinan macetdengan metodeklasik

CaseMethod

Observasi,Partisipasi

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

6 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternal padapersalinan macetdengan metodemauriceau

Obstetri Patologi :Ilmu KesehatanReproduksi Edisi2,Myles Textbook forMidwives

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpertolonganpersalinan macetdengan metodemauriceau 2.Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpertolonganpersalinan macetdengan metodemauriceau 3.Dapat melakukanpertolonganpersalinan macetdengan metodemauriceau

CaseMethod

UnjukKerja

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

5%

7 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternalperdarahan postpartum denganKBE

Proffesional Studiesfor ProffessionalPractice,PedomanPenangananKegawatdaruratanObstetri danNeonatal,PedomanManajemenPelayanan ObstetriNeonatal EmergensiKomprehensif 24 jamdi Tingkat Kabupaten/Kota

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpenangananperdarahan postpartum denganKBE 2. Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpenangananperdarahan postpartum denganKBE 3. Dapatmelakukanpenangananperdarahan postpartum denganKBE

CaseMethod

Observasi,Partisipasi

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

5%

8 Ujian TengahSemester :Memahami danmemecahkankasus sertapenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Manajemenanemia dalamkehamilan;manajemen pre-eklampsia;penatalaksanaanpenyulitpersalinandengan metodebracht, klasik,muller danmauriceau sertapenangananperdarahankarena atoniauteri melaluiKompresiBimanual Internal

Varney’sMidwifery,Skills forMidwiferyPractice,ProffesionalStudies forProffessional Practice

Studi Kasus 1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpenanganankegawatdaruratanmaternal 2. Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpenanganankegawatdaruratanmaternal 3. Dapatmelakukanpenanganankegawatdaruratanmaternal

CaseMethod

UnjukKerja

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

10%

9 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternalperdarahan postpartum denganKBI

Panduan Praktik :Practice Guideline forObstetrics andGinecology,ObstetriPatologi : IlmuKesehatanReproduksi Edisi 2

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpenangananperdarahan postpartum denganKBI 2. Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpenangananperdarahan postpartum denganKBI 3. Dapatmelakukanpenangananperdarahan postpartum denganKBI

CaseMethod

Observasi,Partisipasi

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

10 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternalperdarahan postpartum denganmenggunakankondom kateter

Practical Guide toHighrisk PregnancyandDelivery,PanduanPraktik : PracticeGuideline forObstetrics andGinecology

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpenangananperdarahan postpartum denganmenggunakankondom kateter 2.Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpenangananperdarahandenganmenggunakankondom kateter 3.Dapat melakukanpenangananperdarahandenganmenggunakankondom kateter

CaseMethod

UnjukKerja

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

11 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternalidentifikasi sepsispuerperiumdenganpemeriksaanhowman sign

PedomanPenangananKegawatdaruratanObstetri danNeonatal,PedomanManajemenPelayanan ObstetriNeonatal EmergensiKomprehensif 24 jamdi Tingkat Kabupaten/Kota

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanidentifikasi sepsispuerperiumdenganpemeriksaanhowman sign 2.Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanidentifikasi sepsispuerperiumdenganpemeriksaanhowman sign 3.Dapat melakukanidentifikasi sepsispuerperiumdenganpemeriksaanhowman sign

CaseMethod

Observasi,Partisipasi

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan)

5%

12 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanneonatalpenangananasfiksia ringan

Resucitation of theNewborn : A PracticalApproach,MylesTextbook forMidwives

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpenangananasfiksia ringan 2.Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpenangananasfiksia ringan 3.Dapat melakukanpenangananasfiksia ringan

CaseMethod

UnjukKerja

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

13 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanneonatalpenangananasfiksia berat

Resucitation of theNewborn : A PracticalApproach,PedomanManajemenPelayanan ObstetriNeonatal EmergensiKomprehensif 24 jamdi Tingkat Kabupaten/Kota

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpenangananasfiksia berat 2.Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpenangananasfiksia berat 3.Dapat melakukanpenangananasfiksia berat

CaseMethod

Observasi,Partisipasi

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

14 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanneonatalpenanganankejang bayineonatus

Practical Guide toHighrisk PregnancyandDelivery,PedomanPenangananKegawatdaruratanObstetri dan Neonatal

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpenanganankejang bayineonatus 2.Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpenanganankejang bayineonatus 3.Dapat melakukanpenanganankejang bayineonatus

CaseMethod

UnjukKerja

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

5%

15 Memahamiprinsippenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanneonatalpenangananikterik padaneonatus

Panduan Praktik :Practice Guideline forObstetrics andGinecology,MayesMidwifery

Simulasi,StudiKasus

1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpenangananikterik padaneonatus 2.Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpenangananikterik padaneonatus 3.Dapat melakukanpenangananikterik padaneonatus

CaseMethod

Observasi,Partisipasi

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

6%

16 Ujian AkhirSemester :Memahami,menganalisis danmelakukanpenanganankegawatdaruratanmaternal neonatal

Prinsippenanganankegawatdaruratanmaternal padaperdarahanpostpartum sertakegawatdaruratanneonatalpenangananasfiksia ringan,berat, bayi kejangdan ikterik padaneonatus

Skills for MidwiferyPractice,Resucitationof the Newborn : APracticalApproach,PracticalGuide to HighriskPregnancy andDelivery

Studi Kasus 1*170Menit

1. Dapatmenjelaskanpenangananperdarahanpostpartum,asfiksia ringan,berat, bayi kejangdan ikterik 2.Dapatmenyiapkan alatyang diperlukanuntuk melakukanpenangananperdarahanpostpartum,asfiksia ringan,berat, bayi kejangdan ikterik 3.Dapat melakukanpenangananperdarahanpostpartum,asfiksia ringan,berat, bayi kejangdan ikterik

CaseMethod

UnjukKerja

C3 (menggunakankonsep prinsip danprosedur); A3(memegang teguhnilai kesopanan danprivasi pasiensimulasi); P4(merangkaikanberbagai gerakansecaraberkesinambungan).

10%

CEKLIST

MANAJEMEN ANEMIA DALAM KEHAMILAN

LANGKAH/ TUGAS 0 1

PERSIAPAN

1. Siapkan set alat di atas troli yaitu:

a. Media

b. Form/buku untuk pendokumentasian hasil pemeriksaan ibu hamil: buku KIA,

kartu ibu atau status ibu hamil

2. Jobsheet

PROSEDUR

1. Memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan berjabat tangan kemudian

mempersilakan ibu untuk duduk

2. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy

3. Menanyakan dan mencatat gejala anemia yang meliputi pusing, palpitasi/ jantung

berdebar-debar, kelelahan, sesak nafas saat beraktivitas

4. Menanyakan riwayat perdarahan atau kehilangan darah pada kehamilan yang lalu

(missal perdarahan post partum), Riwayat penyakit cacingan, Riwayat penyakit

malaria dan Menanyakan pola makan

5. Melakukan observasi tanda-tanda anemia yaitu konjungtiva pucat, lidah pucat,

ujung kuku dan telapak tangan kepucatan

6. Meminta kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu

pemeriksaan kadar Hb (hemoglobin)

7. Bila kadar hemoglobin normal (≥ 11 gr/dl) : berikan tablet tambah darah untuk

mencegah anemia

Memberikan tablet tambah darah (TTD) yang berisi 60 mg Fe dan 250 µg aam

folat per oral 1 kali setiap hari yang mulai diberikan pada awal kunjungan

antenatal (minimal 90 tablet selama kehamilan) dan dilanjutkan selama 40

hari postpartum

8. Bila kadar hemoglobin diantara > 8 dan < 11 gr/dl (anemia) : berikan tablet

tambah darah untuk mengatasi anemia

Memberikan tablet tambah darah (TTD) yang berisi 60 mg Fe dan 250 µg

asam folat per oral 3 kali setiap hari. Bila dalam 90 hari muncul perbaikan

maka lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pascasalin. pasien ke pusat

pelayanan lebih tinggi untuk mencari penyebab anemia. Apabila setelah 90

hari pemberian tablet besi dan asam folat kadar hemoglobin tidak meningkat

rujuk

9. Memberikan penjelasan tentang cara minum tablet tambah darah yaitu tablet

tambah darah sebaiknya dikonsumsi tidak bersamaan dengan teh, kopi, suplemen

kalsium dan produk susu karena akan menurunkan absorbsi zat besi tersebut dan

sebaiknya tablet tambah darah dikonsumsi dengan vitamin C atau air jeruk atau

air putih dan dikonsumsi pada malam hari.

10. Memberikan penjelasan tentang efek konsumsi tablet tambah darah adalah terjadi

perubahan warna pada feses yaitu menjadi hitam, ibu akan mengalami konstipasi.

11. Memberikan penjelasan tentang bahan makanan yang banyak mengandung Fe

yaitu bayam, daging merah, telur, sereal, biji-bijian.

12. Memberikan penjelasan tentang bahan makanan yang mengandung asam folat

yaitu sayuran yang berwarna hijau, hati, buncis, kacang tanah, kelapa, daging,

ikan

13. Memberikan penjelasan tentang bahan makanan yang mengandung vitamin C

yaitu tomat, kentang, sayuran hijau, kiwi, brokoli, strawberry, blewah.

14. Bila kadar hemoglobin < 8 gr/dl maka rujuk

Melakukan rujukan ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap

15. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk bertanya

16. Lakukan evaluasi pada ibu

Meminta ibu untuk mengulangi kembali beberapa hal yang telah dijelaskan

oleh bidan

17. Dokumentasikan hasil pemeriksaan

Tulis hasil pemeriksaan ke dalam catatan kartu ibu, buku KIA atau kohort ibu

hamil

INSTRUMEN PENILAIAN

MANAJEMEN PRE EKLAMPSIA DALAM KEHAMILAN

Nilailah kinerja yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut:

1 : Mahasiswa melaksankan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi

0 : Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan

evaluasi

Nama mahasiswa :

Nama penguji :

Tanggal responsi :

No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1

1. Menyiapkan peralatan

2. Memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan berjabat tangan kemudian

mempersilakan ibu untuk duduk

3. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy

4. MANAJEMEN PRE EKLAMPSIA RINGAN DENGAN RAWAT JALAN :

Anjurkan ibu untuk masuk RS jika rawat jalan sulit di follow up atau pre eklampsia

bertambah berat

5. Menganjurkan ibu untuk menambah waktu beristirahat

6. Berikan dukungan pada ibu untuk makan secara normal; tidak dianjurkan untuk

mengurangi garam

7. Anjurkan ibu untuk ke RS jika kondisi bertambah buruk (lakukan pengelolaan pasien

seperti Pre Eklampsia Berat)

8. Anjurkan ibu untuk kunjungan 2 minggu lagi

9. Lakukan follow up 2 kali seminggu dan melakukan pemeriksaan tekanan darah,

protein urine, refleks patella dan kesejahteraan janin (Jika kehamilan <37 minggu dn

tanda-tanda tetap tidak berubah atau normal)

10. Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin__Jika ada tanda-tanda kelahiran

dan kehamilan > 37 minggu dan serviks memungkinkan (lunak, tipis, sudah ada

pembukaan) lakukan induksi

11. MANAJEMEN PRE EKLAMPSIA RAWAT INAP:

Berikan diet regular pada ibu dan disarankan untuk tidak mengurangi garam

12. Melakukan pemantauan tekanan darah sebanyak 2 kali sehari dan protein urine setiap

hari

13. Tidak memberikan obat khusus (anti konvulsan, anti hipertensi, sedative) kecuali

tekanan darah dan protein urine meningkat

14. Tidak memberikan diuretic

15. Menganjurkan ibu untuk pulang jika tekanan diastole turun ke batas normal dan

sarankan ibu untuk beristirahat, memperhatikan peningkatan berat badan secara tiba-

tiba, melakukan kunjungan/ control 2 kali seminggu untuk memonitor (tekanan darah,

protein urine, refleks patella, kesejahteraan janin) serta menganjurkan ibu kembali ke

RS jika tekanan diastole meningkat kembali.

16. Anjurkan ibu untuk tetap di RS jika tanda-tanda tetap tidak berubah

Catatan : Jika tanda-tanda tetap tidak berubah maka mempertahankan ibu untuk tetap

di RS, melanjutkan manajemen dan memonitor perkembangan dan

pertumbuhan janin dengan mengukur TFU. Bila terbukti pertumbuhan terhambat

maka pertimbangkan untuk kelahiran dini, jika janin tidak terhambat pertumbuhannya

maka rawat sampai aterm

17. Pantau peningkatan proteinurine

18. MANAJEMEN PRE EKLAMPSIA BERAT : Menyiapkan instrument untuk

penanganan kejang yaitu tongue spatel, airway, suction, masker dan kantong oksigen

serta cairan intravena

19. Mulai pemberian anti kejang :

Pemberian anti kejang sesuai prosedur yaitu ambil 4 gr larutan MgSO4

(10 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml aquadest

Berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 20 menit

Jika akses intravena sulit maka berikan masing-masing 5 gr MgSO4 (12,5

ml larutan MgSO4 40%) IM di bokong kanan dan kiri.

20. Melakukan pemasangan kateter untuk memonitor urine dan protein urine,

pengeluaran urine minimal 30 cc/jam, jika kurang maka hentikan terapi anti kejang

dan infus NaCl atau RL dengan dipertahankan 100-125ml/jam tetapi harus dilakukan

observasi ketat karena dapat terjadi oedema paru.

21. Jangan meninggalkan ibu sendirian karena bila terjadi kejang akan terjadi aspirasi dan

muntah yang mungkin menyebabkan kematian pada ibu dan janin

22. Melakukan observasi DJJ, tanda-tanda vital dan refleks patella setiap jam

23. Melakukan pemantauan tekanan darah jika diastole tetap diatas 110 mmHg berikan

obat antihipertensi. Penurunan diastole diantara 100 mmHg dan tidak boleh < 90

mmHg

Berikut beberapa jenis antihipertensi yang dapat digunakan antara lain :

a) Nifedipin dengan dosis 4 x 10-30 mg per oral

b) Metildopa dengan dosis 2 x 250-500 mg per oral (dosis maksimum 2000 mg/hari)

24. Melakukan pengecekan pembekuan darah untuk mendeteksi koagulopati

25. Pantau kondisi ibu, jika stabil segera lahirkan bayi dengan tidak memperhitungkan

usia kehamilan

26. Melakukan persiapan SC bila serviks tidak matang (keras, tebal, tertutup) atau

kelahiran tidak dapat diantisipasi, terjadi fetal distress (mekoneum, DJJ < 100x/menit

dan lambat atau tdk teratur)

27. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk bertanya

28. Melakukan evaluasi pada ibu

29. Dokumentasikan hasil pemeriksaan

NILAI : jumlah score x 100 =

29

CHECKLIST PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK SUNGSANG DENGAN METODE BRACHT

LANGKAH/ TUGAS 0 1

PERSIAPAN

1. APD (celemek, masker, topi dan sepatu boot) 2. Sarung tangan steril 3. Larutan klorin 0,5 %

PROSEDUR

1. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy

2. Gunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan

4. Letakkan handuk diatas perut ibu, memasang alas bokong dan membuka partus set

5. Pakai sarung tangan DTT/steril

6. Bantu ibu dalam posisi lithotomi dan memimpin meneran bila ada his

7. Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dengan cara kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang lain memegang panggul

8. Angkat keatas dengan perlahan, jangan ditarik, jangan banyak intervensi, ikuti proses keluarnya janin

9. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada

10. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus scapula inferior tampak dibawah symfisis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior, yaitu punggung janin didekatkan kearah perut ibu tanpa tarikan, disesuaiakan dengan lahirnya badan bayi)

11. Gerakkan keatas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala kemudian meletakkan bayi diperut ibu, bungkus bayi dengan handuk, keringkan

12. Bereskan alat dan merendam ke larutan klorin 0,5 % dan mencuci tangan dibawah air mengalir dan melepas celemek

13. Dokumentasikan hasil asuhan yang diberikan

INSTRUMEN PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK SUNGSANG DENGAN METODE BRACHT

Nilailah kinerja yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut: 1 : Mahasiswa melaksankan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika

dilakukan evaluasi 0 : Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika

dilakukan evaluasi

Nama mahasiswa :

Nama penguji :

Tanggal responsi :

No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1

1 Menjelaskan prosedur pada ibu dan menjaga privacy

2 Menggunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan

4 Meletakkan handuk diatas perut ibu, memasang alas bokong dan membuka partus set

5 Memakai sarung tangan DTT/steril

6 Membantu ibu dalam posisi lithotomi dan memimpin meneran bila ada his

7 Melahirkan bokong

8 Mengangkat bokong keatas dan mengikuti proses keluarnya janin

11 Meloonggarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada

12 Melakukan hiperlordosis janin pada saat angulus scapula inferior tampak dibawah symfisis

13 Melahirkan bayi kemudian meletakkan bayi diperut ibu, membungkus bayi dengan handuk dan mengeringkannya

14 Membereskan alat dan merendam ke larutan klorin 0,5 % dan mencuci tangan dibawah air mengalir dan melepas celemek

15 Mendokumentasikan hasil asuhan yang diberikan

NILAI : jumlah score x 100 = 15

CHECKLIST PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK SUNGSANG MANUAL AID DENGAN CARA MULLER

LANGKAH/ TUGAS 0 1

PERSIAPAN

1. APD (celemek, masker, topi dan sepatu boot) 2. Sarung tangan steril 3. Larutan klorin 0,5 %

PROSEDUR

1. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy

2. Gunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan, pakai sarung tangan DTT/steril

4. Untuk melahirkan bahu depan, kedua pergelangan kaki janin dipegang dengan satu tangan dan dielevasi ke bawah sejauh mungkin sehingga punggung janin mendekati punggung ibu: a. Dengan tangan kiri dan menariknya kearah kanan bawah ibu, untuk

melahirkan bahu kiri bayi yang berada di depan b. Dengan tangan kanan dan menariknya kearah kiri bawah ibu, untuk

melahirkan bahu kanan bayi yang berada di depan

5. Bersamaan tangan kanan/kiri penolong (sesuai letak bahu depan) dimasukkan ke jalan lahir dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fossa kubiti kemudian lengan atas dilahirkan seolah-olah mengusap muka janin.

6. Untuk melahirkan bahu belakang, kedua pergelangan kaki janin dipegang dengan satu tangan dan dielevasi ke atas sejauh mungkin, sehingga perut janin mendekati perut ibu a. Dengan tangan kiri dan menariknya kearah kanan atas ibu, untuk

melahirkan bahu kiri bayi yang berada di belakang b. Dengan tangan kanan dan menariknya kearah kiri atas ibu, untuk

melahirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang

7. Bersamaan tangan kanan/kiri penolong (sesuai letak bahu belakang) dimasukkan ke jalan lahir dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fossa kubiti kemudian lengan bawah dilahirkan seolah-olah mengusap muka janin.

8. Bereskan alat dan merendam ke larutan klorin 0,5 % dan mencuci tangan dibawah air mengalir dan melepas celemek

9. Dokumentasikan hasil asuhan yang diberikan

INSTRUMEN PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK SUNGSANG MANUAL AID DENGAN CARA MULLER

Nilailah kinerja yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut: 1 : Mahasiswa melaksankan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika

dilakukan evaluasi 0 : Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika

dilakukan evaluasi

Nama mahasiswa :

Nama penguji :

Tanggal responsi :

No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1

1 Menjelaskan prosedur pada ibu dan menjaga privacy

2 Menggunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dan memakai sarung tangan DTT/steril

4 Melahirkan bahu depan

5 Melahirkan lengan atas seolah-olah mengusap muka janin.

6 Melahirkan bahu belakang

7 Melahirkan lengan bawah seolah-olah mengusap muka janin.

8 Membereskan alat dan merendam ke larutan klorin 0,5 % dan mencuci tangan dibawah air mengalir dan melepas celemek

9 Mendokumentasikan hasil asuhan yang diberikan

NILAI : jumlah score x 100 = 9

CHECKLIST PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK SUNGSANG MANUAL AID DENGAN CARA KLASIK

LANGKAH/ TUGAS 0 1

PERSIAPAN

1. APD (celemek, masker, topi dan sepatu boot) 2. Sarung tangan steril 3. Larutan klorin 0,5 %

PROSEDUR

1. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy

2. Gunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan, pakai sarung tangan DTT/steril

4. Untuk melahirkan bahu belakang, kedua pergelangan kaki janin dipegang dengan satu tangan dan dielevasi ke atas sejauh mungkin, sehingga perut janin mendekati perut ibu a. Dengan tangan kiri dan menariknya kearah kanan atas ibu, untuk

melahirkan bahu kiri bayi yang berada di belakang b. Dengan tangan kanan dan menariknya kearah kiri atas ibu, untuk

melahirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang

5. Bersamaan tangan kanan/kiri penolong (sesuai letak bahu belakang) dimasukkan ke jalan lahir dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fossa kubiti kemudian lengan bawah dilahirkan seolah-olah mengusap muka janin

6. Untuk melahirkan bahu depan, kedua pergelangan kaki janin dipegang dengan satu tangan dan dielevasi ke bawah sejauh mungkin sehingga punggung janin mendekati punggung ibu: a. Dengan tangan kiri dan menariknya kearah kanan bawah ibu, untuk

melahirkan bahu kiri bayi yang berada di depan b. Dengan tangan kanan dan menariknya kearah kiri bawah ibu, untuk

melahirkan bahu kanan bayi yang berada di depan

7. Bersamaan tangan kanan/kiri penolong (sesuai letak bahu depan) dimasukkan ke jalan lahir dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fossa kubiti kemudian lengan atas dilahirkan seolah-olah mengusap muka janin.

8. Bereskan alat dan merendam ke larutan klorin 0,5 % dan mencuci tangan dibawah air mengalir dan melepas celemek

9. Dokumentasikan hasil asuhan yang diberikan

INSTRUMEN PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK SUNGSANG MANUAL AID DENGAN CARA KLASIK

Nilailah kinerja yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut: 1 : Mahasiswa melaksankan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika

dilakukan evaluasi 0 : Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika

dilakukan evaluasi

Nama mahasiswa :

Nama penguji :

Tanggal responsi :

No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1

1 Menjelaskan prosedur pada ibu dan menjaga privacy

2 Menggunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dan memakai sarung tangan DTT/steril

4 Melahirkan bahu belakang

5 Melahirkan lengan bawah seolah-olah mengusap muka janin.

6 Melahirkan bahu depan

7 Melahirkan lengan atas seolah-olah mengusap muka janin.

8 Membereskan alat dan merendam ke larutan klorin 0,5 % dan mencuci tangan dibawah air mengalir dan melepas celemek

9 Mendokumentasikan hasil asuhan yang diberikan

NILAI : jumlah score x 100 = 9

CHECKLIST PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK SUNGSANG DENGAN TEKNIK MAURICEAU

LANGKAH/ TUGAS 0 1

PERSIAPAN

1. APD (celemek, masker, topi dan sepatu boot) 2. Sarung tangan steril 3. Larutan klorin 0,5 %

PROSEDUR

1. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy

2. Gunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan, pakai sarung tangan DTT/steril

4. Letakkan tangan kiri di bawah badan bayi

5. Masukkan jari tengah ke dalam mulut janin sedangkan jari telunjuk dan jari manis pada maksilla, untuk mempertahankan kepala tetap fleksi

6. Tangan kanan memegang bahu janin dari belakang dengan jari telunjuk dan jari tengah berada di sebelah kiri dan kanan leher janin

7. Tarik janin ke bawah dengan tangan kanan sampai sub oksiput dalam batas rambut di bawah simpisis

8. Gerakkan tubuh janin ke atas tangan kiri tetap mempertahankan fleksi kepala, sampai muka lahir melewati perinium dan disusul dengan kepala

9. Letakkan bayi di atas perut ibu

10. Bereskan alat dan merendam ke larutan klorin 0,5 % dan mencuci tangan dibawah air mengalir dan melepas celemek

11. Dokumentasikan hasil asuhan yang diberikan

INSTRUMEN PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK SUNGSANG DENGAN TEKNIK MAURICEAU

Nilailah kinerja yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut: 1 : Mahasiswa melaksankan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika

dilakukan evaluasi 0 : Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika

dilakukan evaluasi

Nama mahasiswa :

Nama penguji :

Tanggal responsi :

No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1

1 Menjelaskan prosedur pada ibu dan menjaga privacy

2 Menggunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dan memakai sarung tangan DTT/steril

4 Meletakkan tangan kiri di bawah badan bayi

5 Memasukkan jari tengah ke dalam mulut janin sedangkan jari telunjuk dan jari manis pada maksilla

6 Memegang bahu janin dengan tangan kanan

7 Menarik janin ke bawah dengan tangan kanan sampai sub oksiput di bawah simpisis

8 Menggerakkan tubuh janin ke atas tangan kiri tetap mempertahankan fleksi kepala, sampai muka lahir melewati perinium

9 Meletakkan bayi di atas perut ibu

10 Membereskan alat dan merendam ke larutan klorin 0,5 % dan mencuci tangan dibawah air mengalir dan melepas celemek

11 Mendokumentasikan hasil asuhan yang diberikan

NILAI : jumlah score x 100 = 11

CHECKLIST PEMASANGAN KONDOM KATETER

LANGKAH/ TUGAS 0 1

PERSIAPAN

1. Sarung tangan panjang steril 2. Kateter Foley No. 24 3. Kondom 4. Larutan NaCl 0,9% 5. Selang infus atau spuit 50 ml 6. Spekulum sim 7. Klem panjang 8. APD (celemek, masker, topi dan sepatu boot) 9. Larutan klorin 0,5 %

PROSEDUR

1. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy

2. Baringkan ibu dalam posisi litotomi

3. Gunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dan pakai sarung tangan steril

5. Masukkan kateter pada kondom, ikat dengan tali dekat dengan mulut kondom

6. Dengan bantuan spekulum sim dan klem untuk melihat area, masukkan kondom yang sudah terikat dengan kateter dalam cavum uteri

7. Biarkan ujung dalam kateter di dalam kondom

8. Ujung luar kateter dihubungkan dengan set infus

9. Kondom dikembangkan dengan 250-500 ml larutan NaCl 0,9%

10. Observasi perdarahan, jika berkurang hentikan pengembangan kondom lebih lanjut

11. Ujung luar kondom dilipat dan diikat dengan tali

12. Kontraksi uterus dipertahankan dengan drip oksitosin sampai setidaknya 6 jam setelah prosedur

13. Pertahankan posisi kondom dengan kasa gulung yang dimapatkan di dalam vagina atau kembangkan kondom lainnya di dalam vagina

14. Kondom kateter dipertahankan selama 24 jam dan setelah itu dikempiskan bertahap (10-15 menit) dan dikeluarkan

15. Bereskan alat dan rendam ke larutan klorin 0,5 % dan cuci tangan dibawah air mengalir serta lepas celemek

16. Rapikan dan ganti baju ibu

17. Cuci tangan

18. Dokumentasikan hasil tindakan

INSTRUMEN PENILAIAN PEMASANGAN KONDOM KATETER

Nilailah kinerja yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut: 0 : Mahasiswa melaksankan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika

dilakukan evaluasi 0 : Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika

dilakukan evaluasi

Nama mahasiswa :

Nama penguji :

Tanggal responsi :

No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1

1 Menjelaskan prosedur pada ibu dan menjaga privacy

2 Membaringkan ibu dalam posisi litotomi

3 Menggunakan APD secara lengkap (celemek, topi, masker, kacamata dan alas kaki)

4 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dan pakai sarung tangan steril

5 Memasukkan kateter pada kondom, ikat dengan tali dekat dengan mulut kondom

6 Memasukkan kondom yang sudah terikat dengan kateter dalam cavum uteri dengan bantuan spekulum sim dan klem untuk melihat area

7 Membiarkan ujung dalam kateter di dalam kondom

8 Menghubungkan ujung luar kateter dengan set infus

9 Mengembangkan kondom dengan 250-500 ml larutan NaCl 0,9%

10 Mengobservasi perdarahan, jika berkurang menghentikan pengembangan kondom lebih lanjut

11 Melipat ujung luar kondom dan mengikat dengan tali

12 Mempertahankan kontraksi uterus dengan drip oksitosin sampai setidaknya 6 jam setelah prosedur

13 Mempertahankan posisi kondom dengan kasa gulung yang dimapatkan di dalam vagina atau kembangkan kondom lainnya di dalam vagina

14 Mempertahankan kondom kateter selama 24 jam dan setelah itu mengempiskannya secara bertahap (10-15 menit) dan mengeluarkan cairannya

15 Membereskan alat dan merendam ke larutan klorin 0,5 % dan mencuci tangan dibawah air mengalir serta melepas celemek

16 Merapikan dan mengganti baju ibu

17 Mencuci tangan

18 Mendokumentasikan hasil tindakan

NILAI : jumlah score x 100 = 18

INSTRUMEN PENILAIAN

MANAJEMEN PRE EKLAMPSIA DALAM KEHAMILAN

Nilailah kinerja yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut:

1 : Mahasiswa melaksankan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi

0 : Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan

evaluasi

Nama mahasiswa :

Nama penguji :

Tanggal responsi :

No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1

1. Menyiapkan peralatan

2. Memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan berjabat tangan kemudian

mempersilakan ibu untuk duduk

3. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy

4. MANAJEMEN PRE EKLAMPSIA RINGAN DENGAN RAWAT JALAN :

Anjurkan ibu untuk masuk RS jika rawat jalan sulit di follow up atau pre eklampsia

bertambah berat

5. Menganjurkan ibu untuk menambah waktu beristirahat

6. Berikan dukungan pada ibu untuk makan secara normal; tidak dianjurkan untuk

mengurangi garam

7. Anjurkan ibu untuk ke RS jika kondisi bertambah buruk (lakukan pengelolaan pasien

seperti Pre Eklampsia Berat)

8. Anjurkan ibu untuk kunjungan 2 minggu lagi

9. Lakukan follow up 2 kali seminggu dan melakukan pemeriksaan tekanan darah,

protein urine, refleks patella dan kesejahteraan janin (Jika kehamilan <37 minggu dn

tanda-tanda tetap tidak berubah atau normal)

10. Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin__Jika ada tanda-tanda kelahiran

dan kehamilan > 37 minggu dan serviks memungkinkan (lunak, tipis, sudah ada

pembukaan) lakukan induksi

11. MANAJEMEN PRE EKLAMPSIA RAWAT INAP:

Berikan diet regular pada ibu dan disarankan untuk tidak mengurangi garam

12. Melakukan pemantauan tekanan darah sebanyak 2 kali sehari dan protein urine setiap

hari

13. Tidak memberikan obat khusus (anti konvulsan, anti hipertensi, sedative) kecuali

tekanan darah dan protein urine meningkat

14. Tidak memberikan diuretic

15. Menganjurkan ibu untuk pulang jika tekanan diastole turun ke batas normal dan

sarankan ibu untuk beristirahat, memperhatikan peningkatan berat badan secara tiba-

tiba, melakukan kunjungan/ control 2 kali seminggu untuk memonitor (tekanan darah,

protein urine, refleks patella, kesejahteraan janin) serta menganjurkan ibu kembali ke

RS jika tekanan diastole meningkat kembali.

16. Anjurkan ibu untuk tetap di RS jika tanda-tanda tetap tidak berubah

Catatan : Jika tanda-tanda tetap tidak berubah maka mempertahankan ibu untuk tetap

di RS, melanjutkan manajemen dan memonitor perkembangan dan

pertumbuhan janin dengan mengukur TFU. Bila terbukti pertumbuhan terhambat

maka pertimbangkan untuk kelahiran dini, jika janin tidak terhambat pertumbuhannya

maka rawat sampai aterm

17. Pantau peningkatan proteinurine

18. MANAJEMEN PRE EKLAMPSIA BERAT : Menyiapkan instrument untuk

penanganan kejang yaitu tongue spatel, airway, suction, masker dan kantong oksigen

serta cairan intravena

19. Mulai pemberian anti kejang :

Pemberian anti kejang sesuai prosedur yaitu ambil 4 gr larutan MgSO4

(10 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml aquadest

Berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 20 menit

Jika akses intravena sulit maka berikan masing-masing 5 gr MgSO4 (12,5

ml larutan MgSO4 40%) IM di bokong kanan dan kiri.

20. Melakukan pemasangan kateter untuk memonitor urine dan protein urine,

pengeluaran urine minimal 30 cc/jam, jika kurang maka hentikan terapi anti kejang

dan infus NaCl atau RL dengan dipertahankan 100-125ml/jam tetapi harus dilakukan

observasi ketat karena dapat terjadi oedema paru.

21. Jangan meninggalkan ibu sendirian karena bila terjadi kejang akan terjadi aspirasi dan

muntah yang mungkin menyebabkan kematian pada ibu dan janin

22. Melakukan observasi DJJ, tanda-tanda vital dan refleks patella setiap jam

23. Melakukan pemantauan tekanan darah jika diastole tetap diatas 110 mmHg berikan

obat antihipertensi. Penurunan diastole diantara 100 mmHg dan tidak boleh < 90

mmHg

Berikut beberapa jenis antihipertensi yang dapat digunakan antara lain :

a) Nifedipin dengan dosis 4 x 10-30 mg per oral

b) Metildopa dengan dosis 2 x 250-500 mg per oral (dosis maksimum 2000 mg/hari)

24. Melakukan pengecekan pembekuan darah untuk mendeteksi koagulopati

25. Pantau kondisi ibu, jika stabil segera lahirkan bayi dengan tidak memperhitungkan

usia kehamilan

26. Melakukan persiapan SC bila serviks tidak matang (keras, tebal, tertutup) atau

kelahiran tidak dapat diantisipasi, terjadi fetal distress (mekoneum, DJJ < 100x/menit

dan lambat atau tdk teratur)

27. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk bertanya

28. Melakukan evaluasi pada ibu

29. Dokumentasikan hasil pemeriksaan

NILAI : jumlah score x 100 =

29

INSTRUMEN PENILAIAN

MANAJEMEN ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Nilailah kinerja yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut:

1 : Mahasiswa melaksankan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi

0 : Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan

evaluasi

Nama mahasiswa :

Nama penguji :

Tanggal responsi :

No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1

1. Menyiapkan peralatan

2. Memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan berjabat tangan kemudian

mempersilakan ibu untuk duduk

3. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy

4. Menanyakan dan mencatat gejala anemia

5. Menanyakan riwayat perdarahan atau kehilangan darah pada kehamilan yang lalu

(missal perdarahan post partum), Riwayat penyakit cacingan, Riwayat penyakit

malaria dan Menanyakan pola makan

6. Melakukan observasi tanda-tanda anemia

7. Meminta kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu

pemeriksaan kadar Hb (hemoglobin)

8. Bila kadar hemoglobin normal (≥ 11 gr/dl) : berikan tablet tambah darah untuk

mencegah anemia yaitu 60 mg Fe dan 250 µg aam folat per oral 1 kali setiap hari yang

mulai diberikan pada awal kunjungan antenatal (minimal 90 tablet selama kehamilan)

dan dilanjutkan selama 40 hari postpartum

9. Bila kadar hemoglobin diantara > 8 dan < 11 gr/dl (anemia) : berikan tablet tambah

darah untuk mengatasi anemia yaitu 60 mg Fe dan 250 µg asam folat per oral 3 kali

setiap hari. Bila dalam 90 hari muncul perbaikan maka lanjutkan pemberian tablet

sampai 42 hari pascasalin. pasien ke pusat pelayanan lebih tinggi untuk mencari

penyebab anemia. Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat kadar

hemoglobin tidak meningkat rujuk

10. Memberikan penjelasan tentang cara minum tablet tambah darah

11. Memberikan penjelasan tentang efek konsumsi tablet tambah darah

12. Memberikan penjelasan tentang bahan makanan yang banyak mengandung Fe

13. Memberikan penjelasan tentang bahan makanan yang mengandung asam folat

14. Memberikan penjelasan tentang bahan makanan yang mengandung vitamin C

15. Bila kadar hemoglobin < 8 gr/dl maka rujuk

16. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk bertanya

17. Melakukan evaluasi pada ibu

18. Dokumentasikan hasil pemeriksaan

NILAI : jumlah score x 100 =

18