z A. LATAR BELAKANG · 2016-04-26 · berbagai informasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan...
Transcript of z A. LATAR BELAKANG · 2016-04-26 · berbagai informasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan...
1
z
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap Instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
mempertanggungjawabkan pengeloaan sumber daya dan kebijaksanaan yang
dipercayakan berdasarkan perencanaan strategi yang telah dirumuskan dan
ditetapkan sebelumnya.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan
merupakan bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian kegiatan yang
telah dilakukan selama satu tahun anggaran, dan juga sebagai bahan pijakan
dalam menyusun langkah-langkah strategis pada tahun berikutnya.
Kesemuanya terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP)
Untuk memenuhi hal-hal tersebut diatas, maka Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar menyampaikan Laporan Akuntabilitas
Kinerja untuk tahun 2015.
Sesuai Visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah
menjadi laboratorium kesehatan rujukan nasional yang mengutamakan
pelayanan prima dalam mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan yang merupakan gambaran
masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan. Sedangkan misi Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat mandiri.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
2
3. Mejamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
Untuk mendukung visi dan misi Kementerian Kesehatan, maka Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar perlu mengarahkan segala upaya
dan sumber daya yang ada melalui manajemen yang handal dalam
penyusunan perencanaan untuk meningkatkan mutu pelayanan laboratorium
yang berguna bagi semua masyarakat. Hal ini telah diwujudkan dengan
penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tahun 2015 - 2019 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar yang perlu dipertanggung jawabkan baik
dari segi kemajuan maupun kendala yang dihadapi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun
Kesehatan Makassar ini disusun sesuai dengan Undang - Undang No. 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme.Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun
Kesehatan Makassar memuat keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja
selama kegiatan tahun anggaran 2015 yang wajib dipertanggung jawabkan
meliputi pengelolaan sumber daya, keuangan, sarana dan prasarana serta
tenaga.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun
Kesehatan Makassar tahun 2015 ini berdasarkan Perpres No 29 Tahun 2015
tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan Permenpan dan
RB No. 53 Tahun 2015 tentang petunjuk teknis perjanjanjian kinerja, pelaporan
kinerja dan tata cara reviuw atas laporan kinerja instansi pemerintah.
3
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1063/Menkes/SK/IX/2004
tanggal 24 September 2004 dan diperbaharui dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor: 52 Tahun 2013 yang telah ditetapkan pada tanggal 22 Juli
2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
maka tugas pokok Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah
melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium
kesehatan masyarakat,dan pemberian bimbingan teknis di bidang laboratorium
kesehatan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan
laboratorium kesehatan masyarakat;
b. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium
kesehatan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;
d. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan;
e. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium
kesehatan; dan
f. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK.
Susunan Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 52 Tahun 2013 sebagai berikut :
a. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum;
b. Bidang Pelayanan;
c. Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Instalasi; dan
f. Satuan Pemeriksaan Intern.
4
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN MAKASSAR
5
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar selama tahun 2015, capaian kinerja tersebut
dibandingkan dengan rencana kinerja dan target yang ditetapkan tiap-tiap
indikator di dalam penetapan kinerja tahun 2015 yang ditetapkan dalam
Rencana Strategi BBLK Makassar sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan.
Dari analisa atas pencapaian kinerja diharapkan dapat diidentifikasi
berbagai informasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar tahun 2015 ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I, Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,maksud dan
tujuan penulisan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratoriun
Kesehatan Makassar serta sistematika penulisan laporan.
2. BAB II, Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Menguraikan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan,
pengukuran kinerja, kebijakan untuk mencapai visi,misi serta cara
mencapai tujuan dan sasaran.
3. BAB III, Akuntabilitas Kinerja
Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
akuntabilitas, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis
keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan
yang dihadapi.
4. BAB IV, Simpulan
Mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan
kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan
kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar serta strategi
pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.
6
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi
pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, dengn
pendekatan perencaaan strategik yang jelas dan sinergis, intansi pemerintah
lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan
kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai barometer
untuk menilai sampai sejauh mana kinerja organisasi berjalan dengan baik atau
tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum dicapai, setiap
SDM yang ada mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan
menjalankan organisasi tersebut dalam memberikan pelayanan baik internal
maupun secara eksternal kepada masyarakat.
Kompetensi SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
selaku pelaksa tugas, tentunya harus dimulai dari diri sendiri yyang bertekad
untuk meningkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tupoksi masing-masing,
namun selain kompetensi SDM juga tidak dapat dikesampingkan peran penting
Sarana dan Prasarana serta fasilitas guna mencapai tujuan yang hendak
dicapai.
Sistem Akuntabilitasi Kinerja Insatansi Pemerintah (SAKIP) dibangun
dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result
oriented government. SAKIP merupakan sebuah system dengan pendekatan
manajemen berbasis kinerja (Performance Base Management) untuk
penyediaan Informasi kinerja.
Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya system akuntabilitas pada
pelaksanaan tupoksi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah
terus tersusunnya dan terpogram setiap rencana kerja dalam suatu bentuk
Rencana Strategik (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan
pedoman pelaksanaan tupoksi, sehingga segala bentuk kegiatan yang akan
7
dilaksanakan dapat diatur secara terencana dan terukur, suatu perencanaan
yang strategic diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.
A. Program Kerja Strategis
Program-program Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yang
terdapat dalam Rencana Strategis khususnya untuk tahun 2016, tentunya
diharapkan dapat memberikan solusi awal dengan berbagai tantangan dan
masalah yang akan dihadapi, meliputi:
1. Terwujudnya Kepuasan Stakeholder yaitu
- Penjaringan konsumen secara proaktif
- Pembinaan BLK/Labkesda secara berkala
- Monev kepuasan stakeholder
2. Terwujudnya peran PME Nasional yang prima, yaitu:
- Uji profisiensi laboratorium terkait mutu layanan PME
- Peningkatan partisipasi BBLK makasssar sebagai perserta PME dan
pelaksanaan PME kawasan timur
3. Terwujudnya mutu layanan laboratorium yang berstandar, yaitu:
- Peningkatan kompetensi sumber daya laboratorium
- Monev standar mutu secara berkala
- Peningkatan audit mutu layanan
4. terwujudnya system rujukan yang memadai, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
- Optimalisasi kemampuan SDM
5. Terwujudnya tata kelola yang baik, yaitu:
- Peningkatan system managemen laboratorium
- Optimalisasi penerapan SPM dan SOP
- Monev secara berkala
6. Terwujudnya cakupan layanan jejaring, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
- Peningkatan upaya pemasaran produk layanan
8
7. Terwujudnya budaya kinerja, yaitu:
- Survey perilaku pegawai
- Penerapan reward dan consequence
8. Terwujudnya SDM yang kompeten, yaitu:
- Penempatan SDM sesuai kompetensi
- Peningkatan kemampuan SDM
9. Terwujudnya SILK, yaitu:
- Pengadaan modul kebutuhan SILK
- Peningkatan efisiensi manajemen hasil laboratorium
10. Terwujudnya sarana prasarana yang handal
- Optimalisasi sarana prasarana
- Peningkatan peralatan medic dan non medic
- Pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan
11. Terwujudnya revenew
- Peningkatan kerjasama
- Peningkatan pemasaran produk layanan
12. Terwujudnya efisiensi biaya
- Penyesuaian besaran tarif layanan
- Peningkatan mutu layanan
B. Visi dan Misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu
penyelenggara pembangunan kesehatn telah menetapkan visi, misi sebagai
berikut:
1. VISI:
Visi BBLK Makassar yaitu: “Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas
laboratorium yang handal di kawasan Timur Indonesia”
Visi mengandung makna bahwa Balai Besar Labortorium Kesehatan
Makassar akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan dan uji kualitas
terhadap pelayanan laboratorium di wilayah yang menjadi binaannya.
9
2. MISI
Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tersebut diatas, maka ditetapkan misi sebagai berikut:
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui jejaring dan
kemitraan
b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah
binaan
c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium
kesehatan
10
C. Perjanjian Kinerja
No Sasaran Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
I Pelayanan 1. Cakupan
Pemeriksaan
2. Mutu Pelayanan
3. Pengembangan Pelayanan
A. A. Jumlah Parameter yang
dilaksanakan 1. Patologi 2. Mikrobiologi 3. Imunologi 4. Kimia Kesehatan 5. Media & Reagensia 6. Uji Kesehatan
a. Konsultasi b. Pemeriksaan Kesehatan
B. Meningkatkan Jumlah Costumer
a. Promosi b. Customer Care (Temu
Pelanggan) c. Penambahan MOU
a. Peningkatan Jumlah Alat
Terkalibrasi b. Penambahan Ruang Lingkup
Akreditasi c. Peningkatan Parameter Ikut
Serta Uji Profesiensi dan Uji Banding
d. Pelaksanaan PME e. Bimbingan Teknis a. Internal b. Eksternal
Pengembangan Pemeriksaan
- Pemeriksaan Auto Imun
13.000 Parameter 15.500 Parameter 4.700 Parameter
46.200 Parameter 41.250 Parameter
2.150 Konsul
5.300 Pemeriksaan
10 Kunjungan
1 Kegiatan 10 Dokumen
10 Jenis
3 Parameter
10 Parameter 50 Peserta
420 Peserta
9 Unit kerja/Lab
2 Metode
II
SDM dan Organisasi
1. Pengelolaan SDM
2. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan
3. Pengelolaan
1. Perekrutan tenaga 1. Pelatihan dan Pendidikan teknis,
Manjemen, Penjenjangan
1. Pembuatan Dokumen Laporan
2 Orang
11 Orang
5 Dokumen
11
Organisasi dan Tatalaksana
III Keuangan 1. Pengelolaan
Keuangan
2. Akuntabilitas dan Transparansi
3. Pengelolaan Aset
1. Laporan Keuangan
Laporan Semester I
Laporan Tahunan 1. Audit Keuangan
1. Laporan BMN
2 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
IV Sarana dan Prasarana
1. Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
1. Pengadaan Alat
2. Pembangunan Gedung
1. Rehabilitasi Kantor
2. Pemeliharaan Sarana
17 Jenis
1 Unit
3 Laporan
1 Paket
12
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau
target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar
Laboatorium Kesehatan Makassar Tahun 2015 dalam kurun waktu Januari -
Desember 2015. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan
membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target)
pada setiap indikator kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh
gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator.
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk
masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan
program/ kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan
yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk
mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, manfaat pengukuran
kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal
dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka
mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar dan Penetapan Kinerja.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2015 dalam rumusan yang
lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka
mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator kinerja Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2015 yang telah ditetapkan. Sasaran
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah sebagai berikut:
13
I. Pelayanan
1. Cakupan Pemeriksaan
Adapun Indikator kinerja yang digunakan oleh Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar untuk mencapai sasaran ini adalah sebagai berikut:
a. Jumlah Perameter yang dilaksanakan
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar menyelenggarakan
pemeriksaan dan pengujian sebagai berikut:
Dalam mengukur indicator ini Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar menggunakan jumlah pemeriksaan/parameter sebagai tolak
ukur bukan dengan banyaknya jumlah kunjungan customer yang
datang ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, hal ini
karena satu orang konsumen bisa saja melakukan pemeriksaan untuk
satu parameter tapi juga bisa melakukan pemeriksaan lebih dari satu
parameter.
No Jenis Pemeriksaan Tahun
2014 2015
1 Patologi
40,272
13,092
2 Mikrobiologi
15,548
15,581
3 Imunologi
6,052
4,736
4 Kimia Kesehatan
32,944
46,281
5 Media & Reagensia
78,391
41,481
6 Uji Kesehatan
8,662
7,497
Total 181,869 128,668
14
Kondisi yang dicapai :
Untuk meningkatkan jumah parameter yang dilaksanakan Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar telah melakukan pencapaian
indikator sebagai berikut:
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Patologi 41,034 40,272 98 13.000 13,092 101
2 Mikrobiologi 19,472 15,548 80 15.500 15,581 101
3 Imunologi 5,834 6,052 104 4.700 4,736 101
4 Kimia Kesehatan
26,898 32,944 122 46.200 46,281 100
5 Media & Reagensia
30,972 78,391 253 41.250 41,481 101
6 Uji Kesehatan 7,555 8,662 115 7.450 7,497 101
Total 131.765 181869 138% 128.100 128.668 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Bahan Reagensia 2.313.737.000 2.308.724.730 99,8
2 Pengadaaan Alkes
Habis Pakai 533.086.000 505.206.045 94.8
3
Biaya pencetakan
brosur, leaflet
untuk promosi
75.000.000 75.477.000 100.6
4 Pemeliharaan alat 333.610.000 331.181.539 99.3
5 Pembelian Alat 8.057.041.000 7.412.141.093 92.0
15
Permasalahan:
Dari penyajian tabel diatas maka dapat dilihat pada Instalasi
Patologi, Mikrobiologi dan Imunologi mengalami penurunan realisasi
jumlah pemeriksaan/parameter, sedangkan Instalasi Imunologi walaupun
mengalami penurunan realisasi dari tahun sebelumnya namun mencapai
target yang ditentukan, sedangkan Instalasi Kimia Kesehatan mengalami
kenaikan pencapaian dari tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan belum dapat mencapai target yang ditetapkan, hal
ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. adanya keterbasan bahan habis pakai di beberapa Instalasi
2. keterbatasan sarana untuk melakukan pemeriksaan khususnya untuk
sarana penyimpanan sampel di Instalasi Mikrobiologi
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk masa yang akan datang Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar lebih meningkatkan koordinasi yang baik antar unit
kerja sehingga keterbatasan bahan habis pakai tidak terjadi.
Penambahan sarana penyimpanan sampel Serta meningkatkan mutu
pelayanan dengan pemanfaatan SDM yang handal, dan tata kelola tata
kelola managemen yang lebih baik untuk tahun yang akan datang.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan jumlah
pemeriksaan sebesar Rp. 11.312.474.000 dengan realisasi sebesar Rp
10.632.732.407 atau 94.0 %.
Baru
Total Keseluruhan 11.312.474.000 10.632.732.407 94.0
16
2. Meningkatkan Jumlah pelanggan
Untuk mencapai sasaran ini, dengan indikator kinerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya jumlah pelanggan (Customer)
Kondisi yang dicapai :
Untuk meningkatkan jumlah pelanggan (Customer) di Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar telah melakukan pencapaian
indikator sebagai berikut:
No Jenis Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Promosi 36 40 111% 10 15 150
2 Customer Care (Temu pelanggan)
1 0 0% 1 0 0
3 Penambahan MoU 20 14 70% 10 10 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target
dan realisasi sebagai berikut:
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Biaya percetakan, brosur, leaflet
untuk promosi 75.000.000 75.477.000 100
2 Customer Care (Temu Pelanggan) 3.900.000 - -
3 Pelayanan Pengembangan
Jejaring 123.400.000 105.704.450 86
Jumlah 202.300.000 181.181.450 90
17
Permasalahan:
dalam indicator ini terdapat beberapa kendala atau hambatan dalam
pelaksanaannya seperti kegiatan promosi yang kurang optimal dan
Realisasi kegiatan Customer Care (Temu Pelanggan) tidak dapat
dilaksanakan oleh Balai Besar laboratorium Kesehatan yang direncanakan
pada momen hari pelanggan, hal ini dikarenakan perencanaan waktu
kegiatan yang tidak berjalan baik, sehingga kegiatan yang telah
direncanakan untuk dilaksanakan bertepatan dengan banyaknya agenda
kegiatan lain di akhir tahun. Seperti melakukan persiapan awal untuk
kegiatan reakreditasi dan penambahan ruang lingkup pemeriksaan
Akreditasi KAN
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk masa yang akan datang Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar akan lebih memaksimalkan kegiatan promosi tidak hanya
terfokus kepada konsumen korporasi melainkan juga konsumen retail atau
perorangan, dan memaksimalkan pemanfaatan media promosi
menggunakan media online maupun luar ruang. Serta memperhatikan
ketepatan waktu dalam merealisasikan kegiatan atau program yang telah
ditentukan, sehingga program dapat berjalan sesuai dengan waktu
pelaksanaan yang telah direncanakan.
b. Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan jumlah
pemeriksaan unggulan sebesar Rp.202.300.000,-dengan realisasi
sebesar Rp 181.181.450,- atau 90 %.
18
2. Mutu Pelayanan
Untuk mencapai sasaran ini indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
a. Peningkatan Jumlah Alat yang terkalibrasi
Kondisi yang dicapai :
Untuk meningkatkan Jumlah Alat berdasarkan standar pelayanan
minimal dan berkualitas, Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar telah melakukan pencapaian indikator sebagai berikut:
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Peningkatan Jumlah Alat Terkalibrasi
19 3 16% 10 8 80
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Belanja
Pemeliharaan/
Kalibrasi
100.000.000 72.450.000 72
Jumlah Keseluruhan 100.000.000 72.450.000 72
19
Permasalahan:
Ada beberapa permasalah yang dihadapai dalam indicator ini, adalah
sebagai berikut:
- Belum tercapainya peningkatan jumlah Peralatan yang
terkalibrasi berdasarkan standar pelayanan disebabkan masih
terdapat peralatan yang tidak mampu dikalibrasi oleh insititusi
kalibrasi yang ada di makassar.
- Waktu kalibrasi khusus untuk alat mikropipet masih tergolong
lama, sementara karena keterbatasan alat, sehingga dibutuhkan
untuk digunakan di Instalasi.
- Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kalibrasi masih terbatas
Usulan Pemecahan masalah:
Adapun rencana yang akan datang Balai besar laboratorium Kesehatan
Makassar akan mengajukan biaya yang cukup untuk kalibrasi peralatan
pada tahun yang akan datang guna untuk meningkatkan pelayanan
terhadap pemeriksaan laboratorium. Serta mencari lembaga kalibrasi
alat yang dapat memberikan back up alat yang akan dikalibrasi,
sehingga kegiatan pemeriksaan di instalasi terkait tetap berjalan.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator peningkatan jumlah peralatan
terkalibrasi sebesar Rp. 100.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
72.450.000,- atau 72 %
b. Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Bertambahnya Parameter yang telah terakreditasi
Kondisi yang dicapai :
20
Dengan bertambahnya ruang lingkup akreditasi sehingga jumlah
parameter terakreditasi bertambah. Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar telah melakukan pencapaian indikator sebagai
berikut:
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Parameter pemeriksaan Terakreditasi
3 2 67 1 - 0%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Biaya Penambahan
Ruang Lingkup
30.000.000 - -
Jumlah Keseluruhan 41.100.000 - -
Permasalahan:
Dalam indicator ini penambahan ruang lingkup akreditasi tidak dapat
direalisasikan hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 pihak dari
KAN tidak melakukan kegiatan Surveylan walaupun telah di ajukan
usulan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk kedepan Balai Besar Laboratorium Kesehatan akan mengajukan
kembali pengusulan penambahan ruang lingkup akreditasi di tahun
2016 serta terus meningkatkan koordinasi antar unit kerja yang terkait
dengan penanggungjawab kegiatan. Sehingga dapat melaksanakan
kegiatan tepat waktu.
21
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Penambahan jumlah Parameter
terakreditasi sebesar Rp. 0,- dengan realisasi sebesar Rp.0,- atau 0%.
c. Peningkatan Parameter Ikut Serta Uji Profesiensi dan Uji Banding
Kondisi yang dicapai:
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut :
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Parameter Ikut serta Uji Profesiensi dan Uji Banding
22 22 100% 10 22 220%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Biaya Penambahan
Parameter Ikut serta Uji
Profesiensi dan Uji
Banding
15.000.000 9.200.000 61
Jumlah Keseluruhan 15.000.000 9.200.000 61
Permasalahan:
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini terealisasi sesuai dengan
target namun masih ada kendala yaitu Adanya keterlambatan
penyampaian dan informasi untuk mengikuti uji Profesiensi dan Uji
Banding.
22
Usulan Pemecahan masalah:
Balai besar laboratorium Kesehatan Makassar akan segera melakukan
koordinasi dengan penyelenggara kegiatan.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Penambahan jumlah Parameter
terakreditasi sebesar Rp. 15.000.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.9.200.000,- atau 61 %.
d. Pelaksanaan Pemantapan Mutu External
Untuk mencapai sasaran ini, dengan indikator kinerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya Pemantapan Mutu Eksternal Terhadap Puskesmas
dan RSU/ Balai di wilayah binaan BBLK Makassar
Kondisi yang dicapai :
Untuk mengetahui kualitas hasil pemeriksaan laboratorium terhadap
laboratorium binaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
mencapai indikator sebagai berikut:
No Jenis Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Lab Puskesmas/RSU/ Balai yang mengikuti PME
39 39 100% 50 55 110
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
23
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Pengadaan Reagen
PME 189.780.000 188.923.000 99.5
2 Pertemuan PME 154.150.000 108.779.000 71
3 BIMTEK/Magang 104.480.000 88.236.650 84
Jumlah Keseluruhan 448.410.000 385.938.650 86
Permasalahan:
Secara keseluruhan pelaksanaan Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
dapat terlaksana sesuai dengan target yang direncanakan.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk masa yang akan datang Balai besar laboratorium Kesehatan
Makassar terus meningkatkan koordinasi pelaksanaan PME yang lebih
intensif Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai
penyelenggara dengan Peserta. Serta melakukan pembinaan terhadap
laboratorium yang menjadi wilayah binaan.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas
PME sebesar Rp.448.410.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.385.938.650,- atau 86 %.
24
e. Bimbingan Teknis
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Terlaksananya Bimbingan Teknis
Kondisi yang dicapai :
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Melakukan pembinaan
Untuk mengetahui kualitas hasil pemeriksaan laboratorium terhadap
laboratorium binaan mencapai indikator sebagai berikut:
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Bimbingan Teknis Yang dilaksanakan
1. Internal 620 698 113 420 423 101
2. Ekstenal 9 9 100 9 6 67
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Pertemuan Bimtek 154.150.000 108.779.000 71
2 Bimtek 104.480.000 88.236.650 84
Jumlah Keseluruhan 258.630.000 197.015.650 76
25
Permasalahan:
Kegiatan bimbingan teknis telah dilaksanakan oleh Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar baik secara Internal dan eksternal.
Dengan materi bimbingan yang disesuaikan dengan laboratorium
kesehatan masing-masing. Namun realisasi di tahun 2015 Bimtek
hanya dapat dilaksanakan di 6 propinsi dikarenakan adanya
pemotongan biaya perjalanan dinas dari 9 menjadi 6 propinsi untuk
Kawasan Timur Indonesia.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk masa yang akan datang Balai besar laboratorium Kesehatan
Makassar terus melakukan pembinaan terhadap laboratorium yang
menjadi wilayah binaan sehingga terjalin kerja sama lintas sektoral
yang baik dan dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia dan
penyelesaian masalah-masalah laboratorum kesehatan yang
dihadapi.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas
Bimtek sebesar Rp. 258.630.000,- dengan realisasi sebesar Rp. Rp.
197.015.650,- atau 76 %.
3. Pengembangan Pelayanan
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
a. Pemeriksaan Auto Imun
Kondisi yang dicapai :
Untuk meningkatkan jumlah metode analisis tervalidasi mutakhir di
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar telah melakukan
pencapaian indicator sebagai berikut:
26
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Pelaksanaan Pemeriksaan Auto Imun
0 0 0% 2 0%
Permasalahan:
Indicator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam rencana kerja
anggga(RKA KL) tahun 2015 dengan target dan realisasi sebagai
berikut:
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Pembelian Reagensia 2.313.737.000 2.308.724.730 71
2 Melakukan kalibrasi
alat medik 100.000.000 72.450.000 84
Jumlah Keseluruhan 258.630.000 197.015.650 76
Usulan Pemecahan masalah:
Belum tercapainya target pada indicator ini karena pengadaan alat baru
terealisasi di akhir tahun 2015, disamping itu juga belum maksimalnya
promosi yang dilakukan sehingga untuk layanan ini belum diketahui
masyarakat luas
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator pengembangan pelayanan
pemeriksaan Auto Imun termasuk dalam pengadaan bahan reagensia
sebesar Rp. 258.630.000,- dengan realisasi sebesar 197.015.650%.
atau 76 %
27
II. SDM dan Organisasi
1. Pengelolan SDM
Pengelolaan SDM dan managemen organisasi merupakan salah satu factor
yang penting dalam memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium
kepada masyarakat, Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang
digunakan adalah sebagai berikut
a. Jumlah tenaga yang direkrut
Kondisi yang dicapai :
Adapun pecapaian indikator sebagai berikut :
No Jenis Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah tenaga yang direkrut
5 4 80% 2 - 0%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Pertemuan Kepegawaian 192.225.000 184.205.000 95.8
2 Honor tenaga Kontrak 212.600.000 198.225.000 93.2
Jumlah Keseluruhan 404.825.000 382.430.200 94.5
28
Permasalahan:
Secara umum kegiatan kepegawaian berjalan dengan lancar, namun Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar masih memiliki tenaga Magang
atau kontrak yang belum bisa terangkat menjadi CPNS.
Usulan Pemecahan masalah:
Balai besar laboratorium Kesehatan Makassar akan mengusulkan Formasi
ke Biro Kepegawaian Setjen kemenkes RI untuk kualifikasi pendidikan dari
tenaga Magang atau Honorer tersebut.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator tersebut sebesar Rp. 404.825.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 382.430.200,- atau 94.5 %.
2. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
a. Jumlah tenaga yang terlatih
Kondisi yang dicapai :
Adapun pecapaian indikator sebagai berikut :
No Jenis Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah tenaga yang terlatih
30 46 153 11 9 82
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
29
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Biaya Pelatihan
tenaga teknis 192.225.000 184.205.000 95.8
2 Biaya pertemuan
tenaga administrasi 212.600.000 198.225.000 93.2
Jumlah Keseluruhan 404.825.000 382.430.200 94.5
Permasalahan:
Belum tercapainya realisasi untuk indicator ini karena dana yang untuk
pelatihan terbatas karena menggunakan dana BLU sehingga bergantung
pada penerimaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.
Disamping itu juga BBLK Makassar kurang mendapat undangan serta
informasi untuk pelaksanaan pelatihan tenaga teknis dan sejenisnya.
Usulan Pemecahan masalah:
Pada tahun yang akan datang Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar akan merencanakan/memprogramkan untuk tahun 2016 serta
senantiasa akan mengikutkan tenaga untuk mengikuti kegiatan pelatihan
yang diselenggarakan oleh lembaga lain.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan jumlah
tenaga yang berkualitas sebesar Rp. 404.825.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 382.430.200,- atau 94.5 %.
30
3. Pengelolaan SDM dan Organisasi
1. Pembuatan Dokumen Kepegawaian dan organisasi
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Jumlah Dokumen kepegawaian dan Organisasi yang di buat
Kondisi yang dicapai :
Adapun pecapaian indikator sebagai berikut :
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah dokumen kepegawaian dan organisasi yang dibuat
7 7 100% 5 5 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Pertemuan
Kepegawaian
35.400.000 68.996.200 195
Jumlah Keseluruhan 35.400.000 68.996.200 195
Permasalahan:
Dalam hal ini terjadi realisasi kegiatan melebihi target karena telah
ditetapkan untuk anggaran pertemuan kepegawaian sebesar Rp.
35.400.000,- namun pada pelaksanaannya melebihi target karena
31
pertemuan kepegawaian yang dilaksanakan terlalu banyak. Sehingga
anggarannya diambil dari anggaran perjalanan dinas yang lain.
Usulan Pemecahan masalah:
Balai besar laboratorium Kesehatan Makassar kedepannya akan
mengupayakan untuk menambah anggaran perjalanan dinas untuk
pertemuan kepegawaian
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator tersebut sebesar Rp. 35.400.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 68.996.200,-atau 195 %.
III. Keuangan
1. Pengelolan Keuangan
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Laporan Keuangan
Kondisi yang dicapai :
Adapun pecapaian indikator sebagai berikut :
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laporan Keuangan yang dibuat
2 2 100% 2 2 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
32
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Pertemuan Keuangan 72.000.000 73.205.000 102
2 Honor Pengelola
Keuangan 114.720.000 112.593.000 98
3 Bimtek Keuangan 35.400.000 31.150.000 88
Jumlah Keseluruhan 222.120.000 216.948.000 98
Permasalahan:
Dalam indicator ini penyerapan anggran untuk pelaksanakan bimbingan
teknis keuangan masih jauh dari target dikarenakan masih kurangnya
tenaga akuntansi dan terbatasnya tempat dan informasi untuk mengikuti
bimbingan teknis keuangan.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk tahun depan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar akan
mengupayakan dapat mengikutkan tenaga akuntasi untuk pelaksanaan
bimbingan teknis keuangan yang dilaksanakan oleh pihak luar atau
organisasi profesi keuangan.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator tersebut sebesar Rp. 222.120.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 216.948.000,-atau 98%.
2. Akuntabilitas dan Transparansi
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
33
a. Audit Keuangan
Kondisi yang dicapai :
Adapun pecapaian indikator sebagai berikut :
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah laporan hasil audit keuangan
1 1 100% 1 1 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Biaya Auditor Keuangan 18.500.000 18.500.000 100%
Jumlah 18.500.000 18.500.000 100 %
Permasalahan:
Dalam indicator ini Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar telah
terealisasi karena merupakan syarat wajib untuk Satker BLU
Usulan Pemecahan masalah:
Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar akan terus melaksanakan
pelaksanaan dalam indicator ini.
34
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator tersebut sebesar Rp. 18.500.000.,-
dengan realisasi sebesar Rp 18.500.000,-atau 100 %.
3. Pengelolaan Aset
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
a. Pelaporan BMN
Untuk mendapatkan laporan BMN yang berkualitas Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar telah melakukan pencapaian
indikator sebagai berikut:
Kondisi yang dicapai :
Adapun pecapaian indikator sebagai berikut :
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laporan BMN yang dibuat
1 1 100% 1 1 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Pertemuan Konsultasi 9.800.000 9.540.000 97
Jumlah 9.800.000 9.540.000 97
35
Permasalahan:
Masih terdapatnya laporan Barang Milik Negara yang belum memenuhi
syarat karena belum maksimalnya dalam melakukan inventarisasi Barang
Milik Negara.
Usulan Pemecahan masalah:
Balai besar laboratorium Kesehatan Makassar akan mencari auditor
keuangan yang baru untuk melakukan audit laporan keuangan tahun 2015
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator tersebut sebesar Rp. 9.800.000.,-
dengan realisasi sebesar Rp. 9.540.000,- atau 97 %.
36
IV. Sarana Prasarana
1. Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Untuk mencapai sasaran ini indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
a. Jumlah sarana prasarana yang diadakan berdasarkan standar
pelayanan minimal.
Kondisi yang dicapai :
Untuk meningkatkan Jumlah sarana prasarana yang diadakan
berdasarkan standar pelayanan minimal Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar telah melakukan pencapaian indikator sebagai
berikut:
No Jenis
Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 jumlah Pengadaan Alat
12 12 100 17 17 100
1 Pembangunan Gedung
1 1 100 1 1 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Belanja Modal 197.096.000 196.995.200 99.9
2 Belanja Pemeliharaan 737.460.000 695.214.859 94.3
Jumlah Keseluruhan 934.556.000 892.210.059 95.5
37
Permasalahan:
pengadaan jumlah sarana dan prasarana yang berdasarkan standar
pelayanan minimal yang di targetkan sudah sesuai namun masih
banyak peralatan yang di butuhkan tapi belum tersedia belanja modal
tahun 2015.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk masa yang akan datang Balai besar laboratorium Kesehatan
Makassar akan mengajukan belanja modal pada tahun anggaran 2016
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan jumlah
peserta sebesar Rp. 934.556.000,-dengan realisasi sebesar Rp.
892.210.059,- atau 95 %.
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Untuk mencapai sasaran ini indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
a. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Agar mendapatkan laporan BMN yang berkualitas Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar telah melakukan pencapaian
indikator sebagai berikut:
No Jenis Pemeriksaan
2014 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Rehabilitasi Kantor 5 5 100 3 3 100
1 Pemeliharaan Sarana
100 1 1 100
38
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2015 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Biaya Pemeliharaan 737.460.000 695.214.859 94
2 Honor Pengelola
Barang 72.300.000 63.950.000 88
Jumlah Keseluruhan 809.760.000 759.164.859 94
Permasalahan:
Dalam indicator ini pemeliharaan dapat terealisasi sesuai target, namun
dari segi keuangan yang ada tidak terserap semua karena adanya
negoisasi harga.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk masa yang akan datang tetap ada pekerjaan pemeliharaan
namun dalam pelaksanaannya akan mengoptimalkan anggaran yang
ada dan bisa menambah pekerjaan pemeliharaan
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator tersebut sebesar Rp.
809.760.000,- dengan realisasi sebesar Rp 759.164.859,- atau 94%.
39
B. SUMBER DAYA
I. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar sebagai penggerak utama kegiatan dan progam memiliki
berbagai potensi dalam ikut serta mendukung tercapainya tujuan dan
sasaran Balai Besar Laboratorium Makassar yang diharapkan semakin
meningkat setiap tahunnya. Adapun jumlah Sumber Daya Manusia /
Pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar hingga saat ini
tercatat ada 95 pegawai. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan,
pendidikan dan golongan dalam tabel di bawah ini:
40
Distribusi Pegawai menurut jenis ketenaga, pendidikan dan golongan
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
IV III II I
1 Magister Public Health 1 1
2 Magister Kesehatan 2 3 5
3 Magister Administrasi 2 2
4 Magister Manajemen SDM 1 1
5 Spesialis Patologi Klinik 1 1
6 Dokter Umum 2 3 5
7 Sarjana Kimia 1 1 2
8 Sarjana MIPA / Farmasi 1 8 9
9 Sarjana Kesehatan Masyarakat 8 9 17
10 Sarjana Ekonomi Akuntansi 5 5
11 Sarjana Ekonomi Manajemen 1 1
12 Sarjana Hukum 1 1
13 Sarjana Administrasi 2 2
14 Sarjana Pendidikan 1 1
15 DIV / S. Terapan Sains 1 2 3
16 Akademi Analis Kesehatan 5 7 12
17 D3 Keperawatan 2 2
18 D3 Kearsipan 1 1
19 D3 Sekretaris 1 1
20 D3 Teknik Informatika 1 1
21 A T R O 2 2
22 ATEM 1 1
23 DIII Kesling 1 1
24 S M A K 5 5
25 S A K M A 1 1 2
26 S M A 1 4 5
27 K P A A 1 1
28 S P K F 1 1
29 SMF 1 1
30 KKP 1 1
31 SMP 1 1 2
20 51 23 1 95
NO Jenis PendidikanGOLONGAN
Jumlah
J U M L A H
41
Grafik 1.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015
Tabel 1 Tabel 1.2. Distribusi PNS Menurut Golongan, Tahun 2015
No. Golongan Jumlah
1. Gol. IV 20
2. Gol. III 51
3. Gol. II 23
4. Gol. I 1
TOTAL 95
0
10
20
30
40
50
10
45
1818
Pasca Sarjana Sarjana Akademi SLTA Kebawah
42
Grafik 1.2. Jumlah Pegawai menurut Golongan
Dari SDM yang ada, terdapat 10 orang yang masuk pada jabatan Struktural
Eselonisasi, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.3. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural Eselonisasi
Tahun 2015
No. Jenis Pendidikan Pendidikan Jumlah
1. Magister Public Health 1
2. Magister Administrasi 2
3. Magister Kesehatan 2
4. Sarjana Hukum 1
5. Sarjana Farmasi 1
6. Sarjana Kesehatan 3 Jumlah 10
Sementara itu sebanyak 37 Pegawai berjenis kelamin Laki-Laki dan 54
Pegawai Berjenis Kelamin Perempuan seperti disajikan dalam tabel berikut ini:
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Gol. IV Gol. III Gol. II
10
50
11
Akademik
Sarjana
Pascasarjana
43
Grafik 1.3 Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
II. Sumber Daya Anggaran
Perolehan dana dan realisasi penggunaannya dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi serta tugas tugas lain di Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar diuraikan pada lampiran.
Laporan akuntabilitas berdasarkan aspek keuangan merujuk kepada
program program yang ada didalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Tahun 2015.
Realisasi Belanja Per jenis Belanja sebagai berikut:
NO URAIAN ALOKASI REALISASI %
APBN
1 Belanja Pegawai 4.851.241.000 4.813.944.848 99,23
2 Belanja Barang 4.802.050.000 4.116.545.949 85,72
3 Belanja Modal 5.000.000.000 4.466.388.500 89,33
PNBP
1 Belanja Pegawai - - -
2 Belanja Barang 3.402.632.000 2.871.792.098 84,40
3 Belanja Modal 693.120.000 150.000.000 21,64
-
JUMLAH 18.749.043.000 16.418.671.395 87,57
REALISASI PER JENIS BELANJA
TAHUN ANGGARAN 2015
57
38
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Perempuan
Laki-Laki
44
III. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana Prasarana merupakan salah satu sumber daya penunjang dalam
mencapai tujuandan sasaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.
Tersedianya Sarana Prasarana yang memadai dan berguna akan
memudahkan SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam
melaksanakan setiap kegiatan dan program yang telah ditetapkan. Inventarisasi
sarana dan prasarana di lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar salah satunya dilakukan dengan melaporkan SIMAK BMN.
Pengelolaan Barang Milik Negara Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2015, dapat dilaporkan
dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan
Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaan.
Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara
adalah sebagai berikut :
a. BMN INTRAKOMTABLE
Posisi Awa (1 Januari 2015) : Rp. 35.325.430.130,-
Penambahan : Rp. 4.616.388.500,-
Pengurangan : Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2015) : Rp. 39.941.818.630,-
b. BMN EKSTRAKOMTABLE
Posisi Awa (1 Januari 2015) : Rp. 9.106.000,-
Penambahan : Rp. -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2015) : Rp. 9.106.000,-
c. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA
Posisi Awa (1 Januari 2012) : Rp. 35.334.536.130,-
Penambahan : Rp. 4.616.388.500,-
45
Pengurangan : Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2015) : Rp. 39.950.924.630,-
d. BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awal (1 Januari 2015) : Rp. -
Penambahan : Rp. -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2015) : Rp -
e. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Posisi Awa (1 Januari 2015) : Rp. -
Penambahan : Rp. -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2015) : Rp -
Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 31 Desember 2015 sebanyak
Rp 39.950.924.630,- dimana aset tetap
Rp. 39.950.924.630,- dan aset lancar Rp. 611.089.867,-
46
Laporan Kinerja Tahun 2015 ini merupakan pertanggungjawaban atas
kinerja dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tahun
2009-2015 yang berisi uraian tentang capaian indicator kinerja kegiatan,
program dan sasaran yang telah dilaksanakan oleh Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar.
Dalam mendukung pelaksanaan pencapaian target indicator kinerja,
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mendapat alokasi dana untuk
tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 23.246.967.000,- yang berasal dari dana
APBN dan pendapatan BLU dengan besaran realisasi Rp. 22.807.376.889,-
atau mencapai 98 %
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan/ program yang dilaksanakan oleh
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tentu tidak terlepas dari
hambatan-hambatan tercapainya target yang telah ditentukan diharapkan
dapat ditemukan solusi serta alternative penyelesaiannya dengan
mengutamakan profesionalisme di lingkungan Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar, sedangkan Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2015
diharapkan dapat menjadi parameter agar kegiatan-kegiatan dimasa
mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien.
Laporan Akutabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini selain merupakan pertangungjawaban kinerja juga diharapkan
dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan bahan masukan bagi para
pemangku jabatan dilingkungan Kementerian Kesehatan dalam peningkatan
kinerja di masa yang akan datang.