Web viewPengertian Ananlisis Data. ... atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi...

49
BAB II TEKNIK ANALISIS DATA KORELASIONAL DAN KOMPARASIONAL A. Pengertian Ananlisis Data Data adalah catatan atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada variabel peneletian. Data dapat berupa angka, kata, atau dokumen yang berfungsi untuk menjelaskan variabel penelitian sehingga memiliki makna yang dapat dipahami. Data penelitian berarti catatan atau fakta empiris tentang masalah yang diteliti. Data penelitian dikumpulkan dan dianalisis untuk dijadikan dasar penarikan kesimpulan dalam penelitian. Dilihat dari proses dan kegunaannya, ada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan secara langsung dari informan atau responden untuk menjadi bahan analisis. Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan dari sumber lani, serta tidak dijadikan bahan utama dalam analisis penelitian. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini sering kali 3

Transcript of Web viewPengertian Ananlisis Data. ... atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi...

37

BAB II

TEKNIK ANALISIS DATA KORELASIONAL DAN KOMPARASIONAL

A. Pengertian Ananlisis Data

Data adalah catatan atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada variabel peneletian. Data dapat berupa angka, kata, atau dokumen yang berfungsi untuk menjelaskan variabel penelitian sehingga memiliki makna yang dapat dipahami.

Data penelitian berarti catatan atau fakta empiris tentang masalah yang diteliti. Data penelitian dikumpulkan dan dianalisis untuk dijadikan dasar penarikan kesimpulan dalam penelitian. Dilihat dari proses dan kegunaannya, ada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan secara langsung dari informan atau responden untuk menjadi bahan analisis. Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan dari sumber lani, serta tidak dijadikan bahan utama dalam analisis penelitian.

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik. Salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Di samping itu, statistik membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang terjadi secara kebetulan sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji apakah hubungan yang amati memang betul terjadi karena adanya hubungan sistematis antara variabel-variabel yang diteliti atau hanya terjadi secara kebetulan.[footnoteRef:2] [2: Sofian Effendi, Tukiran. Metode Penelitian Survei. (Jakarta: LP3ES) h. 250]

Analisis data juga diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Analisis data dari hasil pengumpulan data, merupakan tahapan yang penting dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian ilmiah. Data yang telah terkumpul tanpa dianalisis menjadi tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati dan tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data ini untuk member arti, makna, dan nilai yang terkandung dalam data.

Suatu penelitian yang efektif dan efesisen, bila semua data yang dikumpulkan dapat dianalisis dengan teknik analisis tertentu. Itulah sebabnya pada saat merancang penelitian, sudah harus dipikirkan data yang akan dikumpulkan dan teknik analisis data yang akan digunakan. Peneliti harus memastikan pola analisis data mana yang akan digunakan. Pola mana yang akan digunakan sangat bergantung kepada data yang dikumpulkan.

(Data yang dikumpulkan) (PerumusanMasalah) (Penjabaran Masalah) (Teknik Analisis Masalah) (MasalahPenelitian)

Tanda panah berarti saling bergantung, artinya teknik analisis data bergantung pada jenis data yang dikumpulkan, data yang dikumpulkan tergantung pada jabaran masalahnya, jabaran masalah bergantung pada perumusan (scope) masalah dan perumusan masalah bergantung pada masalah penelitiannya. Jadi pemikiran penggunaan teknik analisis data sudah harus dilakukan pada saat menyusun desain penelitian.

B. Tujuan Analisis Data

Analysis means the categorizing, ordering, manipulating and summarizing of data to obtain answers to research questions (Kerlinger 1973:134).

Dari pernyataan Kerlinger di atas, ternyata bahwa analisis data mencakup banyak kegiatan, yaitu : mengkakategorikan data, memanipulasi data, menjumlahkan data, yang diarahkan untuk memperoleh jawaban dari problem penelitian.

Adapun tujuan utama dari analisis data ialah untuk meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan antar problem penelitian dapat dipelajari dan diuji. The purpose of analysis is to reduce data to intelligible and interpretable form, so that the relations of research problem can be studied and tested (Kerlinger, 1973:134). Untuk itu, kita harus dapat mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel-tabel atau grafik yang mudah dibaca dan dipahami.[footnoteRef:3] [3: Moh. Kasiram. Metodologi Penelitian. (Malang: UIN-Malang Press) h. 128]

Secara rinci, kegiatan analisis data bertujuan sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika, kegiatan mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif.

2. Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan (estimasi) dan pengujian hipotesis. Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi atau sampel ini dibahas pada statistika inferensial.

C. Langkah-langkah Ananlisis Data

Dalam analisis kuantitatif ada beberapa langkah yang perlu dilalui, agar proses analisis menjadi lebih terarah. Dalam analisi kuantitatif antra lain :

1. Skoring

Tahapan scoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari instrument yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan dan pernyataan yang dimunculkan dalam instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket disebarkan alternatif jawaban yang diberikan masih berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantitatifkan, misalnya.

Alternatif jawaban :

a. Selalu: 3

b. Belum tentu: 2

c. Tidak: 1

Pada tahap scoring, peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternative jawaban. Langkah ini juga disebut konversi data dari kualitatif menjadi kuantitatif. Pemberian skor pada setiap item dan alternative jawaban ditentukan oleh peneliti dengan mempertimbangkan kesesuaian pendekatan analisis yang digunakan.

2. Coding

Dalam tahapan ini peneliti melakukan klasifikasi data, antara data primer dengan data sekunder. Data primer akan dimasukkan pada tabel data yang dijadikan bahan analisis penelitian. Klasifikasi ini juga dilakukan berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian. Data variabel X dimasukkan klasifikasi sendiri, begitu juga data klasifikasi variabel Y disendirikan.

3. Tabulasi

Langkah selanjutnya adalah melakukan tabulasi data. Tabulasi data ini dilakukan dengan cara peneliti membuat tabel yang formatnya disesuaikan dengan jenis data yang telah diklasifikasikan sebelumnya. Melalui tabel ini dimaksudkan agar data penelitian lebih mudah dibaca dan dianalisis menggunakan rumus statistik yang dipilih. Peneliti tinggal melakukan importing data ketika data sudah ditabulasikan.

D. ANALISIS DATA KORELASIONAL

Korelasi adalah sebuah statement yang menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. [footnoteRef:4] Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional. Uji korelasi tidak membedakan jenis variabel, keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. koefisien korelasi suatu indek numerik dari derajat relasi antara 2 variabel. Koefisien korelasi bergerak antara 0.00 dan 1.00 bisa positif maupun negatif. Uji korelasi terdiri dari pearson, spearmen, dan kendal. Berikut akan dijelaskan teknik manual uji korelasi. [4: Nuraida, metode penelitian pendidikan, (ciputat: Islamic Research Publishing, 2009), h. 132]

1. Uji Korelasi Manual

a. Product Moment

Korelasi ini dikembangkan oleh pearson dan sering diberi notasi r. Korelasi product moment ini adalah indeks korelasi yang paling banyak digunakan dalam statistik. Indeks korelasi r hanya dapat digunakan apabila data diperoleh dalam bentuk skala atau rasio. Pengukuran dua variabel yang dikorelasikan semuanya dalam bentuk data interval atau rasio. Korelasi r dihitung dari skor z dari tiap-tiap subyek variabel x dikalikan dengan skor z tiap subyek pada variabel y. Hasil kali ini kemudian dijumlahkan lalu dibagi ddengan banyak pasangan. Rumus yang digunakan adaalah:

Dalam rumus diatas skor mentah diubah dahulu menjadi skor z dengan mencari terlebih dahulu mean dan simpangan baku. Karena dinilai kurang praktis maka cara lain menghitung korelasi diatas dapat menghitung langsung skor mentah dengan rumus :

r = koefisien korelasi

X = jumlah skor dalam sebaran X

Y = jumlah skor dalam sebaran y

XY = jumlah hasil skor X dengan skor Y yang berpasangan

X2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dengan sebaran X

Y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

n = banyaknya subjek skor X dan skor Y yang berpasangan.

Pengujian r apakah berarti atau tidak pada taraf nyata tertentu digunakan rumus :

Harga t dihitung kemudian dibandingkan dengan harga t tabel dengan taraf nyata tertentu dan dengan derajat bebas n-2. Erima H0 (tidak ada perbedaan berarti) bila t hitung t tabel. Korelasi tata jenjang dikembangkan oleh spearmaen dengan notasi . Korelasi ini tidak menggunakan data interval tapi dalam skala ordinal. Data diurutkan berdasarkan ranking yakni, rangking