Yang baru
-
Upload
shafira-nurul-firdausta -
Category
Documents
-
view
273 -
download
4
Transcript of Yang baru
1
DAFTAR BIOGRAFI CALON MENTERI KABINET JOKOWI-JK
2014-2019
1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Jenderal TNI Dr.
Moeldoko
BIOGRAFI
Moeldoko adalah salah satu tokoh militer Indonesia. Dia lahir di Kediri, 8 Juli 1957. Dia pernah
menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Selama mengemban tugasnya, dia dikenal
kapabel, profesional dan dekat dengan rakyat. Selain itu dia juga tegas dalam memimpin
pasukan dan memerintahkan agar selalu patuh pada hukum.
Moeldoko adalah jebolan Akademi Militer 1981 dan merupakan lulusan terbaik. Karirnya
makin gemilang saat menjabat sebagai Panglima Divisi I Kostrad (Pangdivif-1 Kostrad)
dipindahtugaskan sebagai Pangdam pertama Kodam Tanjungpura pada tahun 2010. Di tahun
2010, suami dari Koesni Harningsih ini meraih bintang Adhi Makayasa. Di tahun 2011,
Moeldoko menjabat sebagai Wakil Gubernur Lemhannas.
Pada Agustus 2013, Moeldoko resmi terpilih menjadi Panglima TNI. Keputusan tersebut
didukung dengan suara dari sembilan fraksi di parlemen. Moeldoko harus menunjukkan
kepiawaiannya dalam memimpin tiga angkatan. Ia juga harus mewujudkan reformasi di
keamanan seperti menyusun Undang-Undang Peradilan Militer. Tugas lainnya yang menanti
adalah menghapus kekerasan institusi TNI terhadap publik dan kelompok tertentu.
Moeldoko resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 oleh Presiden SBY.
Dalam kesempatan itu Letjen Budiman juga dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat
(Kasad).
PENDIDIKAN
Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada
Gelar Master dari School of Public Policy,Universitas Maryland
Gelar Doktor Ilmu Politik Northern Illinois University
2. Menteri Koordinator Perekonomian: Prof. Dr. (HC) Dahlan Iskan
BIOGRAFI
Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Saat ini (2012) adalah Menteri
Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia Bersatu di bawah pimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011 lalu, Dahlan Iskan resmi menjabat, menggantikan
Mustafa Abubakar.
Seperti judul sebuah artikel terbitan Kompas.com, Dahlan Iskan, Anak Miskin yang jadi Menteri,
Dahlan Iskan menghabiskan masa kecilnya di sebuah pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba
kekurangan. Orang tua Dahlan Iskan bahkan tidak mengingat kapan Dahlan Iskan lahir, sehingga
dia sendiri memilih tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1951, sesuai dengan Hari
Kemerdekaan RI, agar mudah diingat.
Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan
adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian,
1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya
berkembang dengan baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan
surat kabar Jawa Pos hingga sekarang (2012).
2
Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa Pos. Pada saat itu, Jawa
Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu berkembang dan mencapai oplah hingga 300.000
dari 6.000 eksemplar dalam kurun waktu lima tahun. Lima tahun kemudian, terbentuklah Jawa
Pos News Network (JPNN) yang menaungi 134 surat kabar, tabloid, dan majalah. Selain itu,
JPNN juga memiliki 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1997,
Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya.
Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV (Jawa Timur TV) di
Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di Batam dan di Riau dengan nama
BatamTV dan RiauTV.
Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan menjabat sebagai
komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan tersebut membangun Sambungan
Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya dan Hong Kong dengan panjang serat optik
4.300 kilometer. Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak rencana
cemerlang untuk sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan memimpin PLN. Dia
menggantikan Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN yang sebelumnya menuai kritikan
pedas akibat seringnya lampu mati di daerah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan
Iskan mencanangkan gebrakan bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia.
Lalu, dia juga mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan
pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah Pulau Banda,
Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan Iskan juga merupakan
presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima Electric Power di Surabaya; perusahaan
pembangkit listrik swasta.
Prestasi Dahlan Iskan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam listrik, tentunya,
mendapatkan respon positif dari pemerintah. Pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan terpilih
sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggantikan Mustafa Abubakar
yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut
karena dia sedang berada di puncak semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya
sebagai Menteri BUMN, target awal Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN dalam
program rekstrukturisasi aset negara. Rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Keuangan.
Selain profesi tersebut, Dahlan Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis "Ganti Hati" pada
tahun 2008 silam, berdasarkan pengalamannya cangkok hati di Tiongkok.
Pada Desember 2012, Dahlan memperkenalkan secara resmi mobil sport listrik buatan anak
bangsa Tucuxi di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Pembuatan mobil listrik, baik yang
berkonsep citycar maupun Tucuxi, merupakan proyek pribadinya. Meski masih menjadi proyek
pribadi, ke depan pemerintah menginginkan agar mobil listrik bisa diproduksi secara massal dan
bisa menjadi mobil nasional di masa mendatang.
Namun sayang, saat menjajal mobil listrik yang dikemudikan Dahlan Iskan dan mekaniknya
Ricky itu mengalami kecelakaan di Magetan setelah mengalami masalah pada rem pada 5 Januari
2013. Beruntung keduanya tidak mengalami cedera berarti.
Pada 8 Juli 2013, Dahlan menerima gelar honoris causa di bidang komunikasi dan penyiaran
Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN Walisongo Semarang menilai Dahlan
sebagai sosok inspiratif, akademisi, pengambil kebijakan dan implementor program. Walau tidak
menyelesaikan pendidikan di IAIN tapi bisa sukses di bidang usaha dan pemerintahan.
Dahlan mengiukuti konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Namun dia berjanji tidak akan
menggunakan Grup Jawa Pos untuk kepentingannya di konvensi.Dia akan menjaga
profesionalitas medianya dalam pemberitaan konvensi.
3
3. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat: D.r Ir. Kuntoro Mangkusubroto,
Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto (lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 14 Maret 1947; umur 67
tahun) adalah Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan (UKP-PPP, atau lebih familiar disebut UKP4) sejak 22 Oktober 2009. Ia adalah
mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia di era Kabinet Reformasi Pembangunan dan
juga mantan Direktur Utama PLN tahun 2000 - 2001. Ia pernah menjabat juga sebagai Kepala
Badan Pelaksana - BRR Aceh-Nias yang bertugas melakukan pemulihan
kawasan Aceh dan Nias pasca tsunami dahsyat 26 Desember 2004. Saat ini ia juga menjabat
sebagai salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.[1]
PENDIDIKAN
S1 - Teknik Industri ITB (1972)
Northeastern University
Stanford University, Industrial Engineer (1976)
S2 - Stanford University, Civil Engineer (1977)
S3 - ITB, Ilmu Teknik bidang Ilmu Keputusan (1982)
4. Menteri Dalam Negeri: Dr (HC) Agustin Teras Narang, S.H.
BIOGRAFI
Lahir pada tanggal 12 Oktober 1955 di Banjarmasin, Agustin Teras Narang memulai karirnya di
bidang politik segera setelah lulus dari pendidikan tingginya yang diambil di Fakultas Hukum
Universitas Kristen Indonesia pada periode 1974-1979. Di awal 1980an, Narang, panggilan khas
untuk pria yang lahir di Banjarmasin ini, sudah aktif di berbagai organisasi, baik sosial
kemasyarakatan maupun pemerintahan. Tercatat, Teras Narang merupakan anggota aktif dari
Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dan Perhimpunan Sarjana Hukum Indonesia (PERSAHI).
Pada 1988, suami dari Moenartining Narang ini memulai langkah politiknya dengan bergabung
dengan Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan.
Terpilihnya Narang sebagai salah seorang anggota DPR dari fraksi PDI-P terbukti merupakan
sebuah langkah besar dalam karir politiknya. Pria yang sebelum terjun ke dunia politik berprofesi
sebagai seorang pengacara ini duduk dalam gedung DPR sebagai wakil dari daerah pemilihan
Kapuas, Kalimantan Tengah. Narang, juga dikenal aktif sebagai anggota IKADIN sejak
pertengahan 1980an, menjabat sebagai anggota Komisi II DPR RI selama periode 1999-2004.
Beberapa waktu kemudian, Narang sempat dipromosikan sebagai ketua Komisi III DPR RI yang
membidangi wilayah hukum dan hak asasi manusia. Tidak lama sesudahnya, karir politik Teras
Narang terus meningkat setelah berhasil terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Tengah
menggantikan Sodjuangan Situmorang. Bersama pasangannya, H. Ahmad Diran, nama Teras
Narang terus melambung dalam percaturan politik di Indonesia. Ayah 3 anak ini dikenal sebagai
tokoh yang diakui banyak kalangan telah berhasil menerapkan program pemerataan
pembangunan, khususnya terkait pengentasan kemiskinan dan pengembangan daerah di Propinsi
Kalimantan Tengah.
Namun, pengabdian dan kerja keras seorang Teras Narang tidak hanya mencakup bidang sosial
kemasyarakatan di daerah yang dipimpinnya. Alumni Fakultas Hukum Universitas Kristen
Indonesia ini juga sudah sejak lama dikenal sebagai tokoh lingkungan yang sangat peduli
terhadap kelestarian sumber daya dan alam di sekitar Kalimantan Tengah. Karenanya, tidak
mengherankan jika tingginya bakti lingkungan dan kemasyarakatan yang ditunjukkan Teras
Narang membuatnya menerima banyak penghargaan dari berbagai kalangan, termasuk
pemerintah Indonesia sendiri. Dalam bidang kepemimpinan politik, setidaknya bukti komitmen
dan kecakapan kepemimpinan Teras Narang sudah dibuktikan dengan diakuinya Kalimantan
Tengah sebagai salah satu propinsi yang paling efektif dalam menerapkan program otonomi
daerah, serta Penghargaan Anti-Korupsi yang diterima Narang pada 2007.
4
PENDIDIKAN
Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia
5. Menteri Luar Negeri: Marty Muliana Natalegawa, M. Phil, B.Sc.
BIOGRAFI
Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc biasa dipanggil dengan sebutan
Marty, salah satu tokoh indonesia yang berkecimpung di bidang politik luar negeri. Marty saat ini
menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia yang ke 17. Marty dilahirkan di
Bandung, Jawa Barat pada tanggal 22 Maret 1963. Menikah dengan wanita asal Thailand
bernama Sranya Bamrungphong. Dari pernikahan tersebut, Marty dikaruniai tiga orang anak.
Sejak kecil Marty menempuh pendidikannya di luar negeri mulai dari SMP hingga mendapatkan
gelar doktornya. Setelah kelulusan dari SMAnya pada tahun 1981, Marty mendapatkan gelar Bsc
di University of London dan lulus pada tahun 1984. Dilanjutkan dengan gelar Master of
Philosophy di Corpus Christi College, Cambridge University di tahun 1985. Marty mendapat
gelar Doctor of Philosophy di Australian National University pada tahun 1993. Dari latar
belakang pendidikan yang keseluruhan dari luar negeri dan pengetahuan dia dalam mengenal
dunia International sejak usia 9 tahun menghantarkan Marty untuk menjabat sebagai Duta Besar
Luar Negeri dan di Kementrian Luar Negeri.
Marty mengawali karirnya di Departemen Luar Negeri sejak tahun 1986, beliau pernah
menduduki jabatan sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Inggris dan Irlandia di tahun
2005-2007 yang sebelumnya diduduki oleh Juwono Sudarsono, lalu untuk PBB di Amerika mulai
dari tahun 2007-2009 yang sebelumnya diduduki oleh Rezlan Ishar Jenie.
Marty menjabat dan dilantik sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Indonesia Bersatu II
sejak tanggal 22 Oktober 2009 yang sebelumnya dijabat oleh Dr. N Hassan Wirajuda mulai dari
tahun 2001. Dalam mengemban tugas ini, Marty diharapkan bisa menjalankan revitalisasi dan
reformasi politik luar negeri dan diplomasi serta peningkatan dedikasi para diplomat, hal ini
disebabkan karena politik luar negeri bisa menentukan kemajuan bangsa.
PENDIDIKAN
Doctor oh Philosophy in International Relations, Australian National University, 1993.
Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge
University, 1985.
BSc, Homour, in International Relations, London School of Economics and Political
Science, University of London, 1984.
SMA, Concord College, Inggris, 1981.
SMP, Ellesmere College, Inggris, 1978.
SMP, Singapore International School, Singapura, 1974.
SD, Kris Jakarta, 1974.
6. Menteri Pertahanan: Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu
Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 21
April 1950; umur 64 tahun) adalah mantanperwira tinggi militer TNI AD yang pernah menjabat
sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.[1]
Ryamizard
adalah menantu dari mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno, ia dikenal sebagai jenderal lurus dan
tegas. Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang
kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya.
Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu
Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya akan
5
dihadapinya.[2]
Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga
sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah. Kemampuannya
merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI
AL dan TNI AU Juli 2001 menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD dan
kemudian mengantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD.
7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM): Prof. Dr. Saldi Isra, SH, MPA.
Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., MPA (lahir di Paninggahan, Solok, Sumatera Barat, 20 Agustus 1968;
umur 46 tahun) adalah seorang ahli hukum tata negara Indonesia, aktivis anti-korupsi, penulis
serta guru besar Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Saldi lahir dari pasangan Ismail
dan Ratina. Sekolah dasar hingga menengah ditempuh di kampung halamannya. Selanjutnya ia
menyelesaikan gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang dengan
predikat Summa Cum Laude.[1]
Kemudian ia mengambil gelar Master di Universitas Malaya, Malaysia (2001) dan meraih gelar
Doktor di Universitas Gadjah MadaYogyakarta (S3-2009). Pada tahun 2010, ia dikukuhkan
sebagai guru besar hukum tata negara Universitas Andalas.[2]
Selain menjadi direktur Pusat Studi
Konstitusi (Pusako), kini dia juga aktif menulis. Tulisannya banyak tersebar di berbagai jurnal
dan media cetak nasional.
8. Menteri Keuangan: Dr. Ir. Raden Pardede, Ph.D.
Raden Pardede (lahir di Balige, Sumatera Utara, 17 Mei 1960; umur 54 tahun) adalah seorang
ekonom Indonesia yang sekarang menjabat Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset,
perusahan pengganti fungsi BPPN. Selain itu beliau pernah memangku berbagai jabatan
dibeberapa perusahaan dan pemerintahan, antara lain Ketua Pembiayaan Pembangunan
Infrastruktur Indonesia (2004-2005), staf khusus Menko Perekonomian RI (2004-2005), Direktur
Eksekutif merangkap Chief Economist PT Danareksa (2002-2004), Wakil Koordinator Tim
AsistensiMenteri Keuangan RI (2000-2004), Chief Economist, Kepala Divisi PT
Danareksa (1995-2002), Pendiri Danareksa Research Institute (1995), Konsultan di World
Bank (1994 -1995), Konsultan di Asian Development Bank (2000-2001), Staf Perencanaan di
Departemen Perindustrian RI (1985-1990), Process Engineer di PT Pupuk Kujang / Fertilizer
Industry (1985), Pengajar tamu di Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesiadan Institut
Bisnis Indonesia. Ia ikut dalam sidang CGI (2000) dan sidang IMF (2001), juga turut memberi
sumbangan pikiran dan saran kepada Pemerintah, Departemen Keuangan, Bank Indonesia dan
Kantor Wakil Presiden. Raden Pardede menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak 15
Mei 2006. Ia menjabat sebagai komisaris BCA sejak 6 Mei 2004. Ia juga menjabat sebagai
Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (2004 - sekarang).
Pendidikan
Beliau meraih gelar Insinyur dari ITB, Bandung, jurusan Teknik Kimia (1984) dan gelar PhD
pada bidang Ekonomi (1995) diperoleh dari Boston University, Amerika Serikat.
9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Dr. Ir. Arif Budimanta,
M.Sc.
BIOGRAFI
Ia adalah salah satu anggota DPR yang menolak adanya kenaikan harga BBM per 1 April 2012
lalu. Isu kenaikan BBM yang dinilai semakin merugikan rakyat ini sempat mengguncang negeri
lantaran banyaknya masyarakat yang merasa semakin terjepit dengan keadaan ekonomi yang tak
kunjung membaik. Salah satu anggota parpol besar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI-P), Arif Budimanta menyatakan keprihatinannya secara pribadi dibalik parpolnya yang juga
menolak kenaikan BBM yang dicetuskan oleh presiden. Saat itu, pria kelahiran Medan, 15 Maret
1968 ini mengungkapkan bahwa uang pemerintah yang sebagian besar bersumber dari rakyat
6
sebaiknya dikembalikan kepada rakyat. Salah satu contoh membalikkan uang rakyat adalah
dengan tidak menaikkan BBM.
Saat itu, pria lulusan program doktoral Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Indonesia ini menyarankan bahwa jalan yang dapat ditempuh agar harga BBM tetap stabil adalah
dengan melakukan penghematan APBN. Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Arif ini
menambahkan bahwa dengan mengembangkan sektor riil yang artinya memperluas jaringan dari
berbagai sektor ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan mutu hidup rakyat
sehingga tidak diperlukan adanya angka kenaikan BBM.
Ditanya dengan sikap pemerintah yang akan memberikan BLT jika BBM jadi naik, anggota DPR
RI Komisi IX ini menyatakan sikap tak setujunya dengan tegas. Alasannya, BLT hanyalah
bersifat sementara, sehingga jika pemberian BLT dihentikan itu artinya pemerintah tidak
menjamin kelangsungan hidup rakyat selanjutnya.
Saat ini, selain menjadi anggota DPR RI, Arif juga menjadi dosen di Sekolah Bisnis dan
Manajemen ITB dan PPS UI. Tak hanya itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif
Indonesia Center for Sustainable Development(ICSD). Di samping kegiatannya yang padat,
pemilik akun twitter @budimanta ini juga kerap kali menuliskan opininya pada artikel-artikel
lepas dan menuangkan buah pemikirannya pada buku-buku lingkungan, mengacu pada
pendidikan formalnya yang ditempuh di bidang lingkungan.
PENDIDIKAN
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia
Institut Pertanian Bogor, Bogor
10. Menteri Perindustrian: Dr. Poempida Hidayatulloh, B.Eng. (Hon), Ph.D., DIC.
Dr. Poempida Hidayatulloh, B.Eng (Hon), PhD, DIC yang bernama lengkap Poempida
Hidayatullah Djatiutomo (lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 18 Maret 1972; umur 42 tahun) adalah
seorang pengusaha dan politisi Indonesia dari Partai Golkar. Pada tanggal 26 April 2012, ia resmi
menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2009 - 2014 sebagai pengganti antar waktu (PAW),
menggantikan Jeffrie Geovanie yang pindah ke Partai NasDem.[1]
Poempida menikah dengan seorang wanita bernama Fahrina Fahmi Idris yang juga seorang
pengusaha dan menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi).
Pernikahan mereka telah dikaruniai lima orang anak.
Pada tahun 2009, ia ikut Pemilu Legislatif melalui daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat I
yang mencakup Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten
Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten
Dharmasraya, Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang Panjang dan Kota Sawah Lunto. Namun
ketika itu ia kekurangan sedikit suara untuk melaju ke DPR-RI.[2]
Setelah resmi sebagai anggota DPR-RI, oleh fraksi-nya, Poempida Hidayatulloh ditempatkan di
Komisi IX yang membidangi masalah kependudukan, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi
dan bermitra dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Pengawas Obat
dan Makanan, BNP2TKI, PT. Askes (Persero) dan PT. Jamsostek (Persero).
11. Menteri Perdagangan: Dr. Mari Elka Pangestu, Ph.D.
BIOGRAFI
7
Mari Elka Pangestu adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sejak Oktober
2011. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia periode 2004-2011.
Beliau adalah perempuan Tionghoa-Indonesia pertama yang memegang jabatan sebagai menteri
di Indonesia.
Mari Pangestu adalah putri dari J. Panglaykim, seorang ekonom terkenal di Indonesia. Mari
mengenyam pendidikan di Australian National University di mana beliau mendapatkan gelar
Bachelor dan Master of Economics. pada tahun 1986 Mari melanjutkan studinya ke Universitas
California, Davis dan di sana beliau memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang Perdagangan
Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter.
Sebagai seorang ekonom, Mari telah aktif dalam berbagai forum perdagangan seperti PECC dan
CSIS. Beliau juga pernah mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Setelah reshuffle kabinet Indonesia Bersatu II, Mari digantikan jabatannya dari Menteri
Perdagangan menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
PENDIDIKAN
MA dalam bidang Microeconomics, Macroeconomics, International Trade, Economic
Development & Accounting dari Australian National University, Canberra (1980).
Ph.D. bidang International Trade, Finance & Monetary Economics dari Universitiy of
California, Davis (1986).
12. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Bustanul Arifin
BIOGRAFI
Bustanul Arifin adalah pengamat ekonomi pertanian yang mengedepankan perjuangan untuk
petani melalui jalur akademis dan jalur profesional yang dimilikinya sebagai peneliti, konsultan
dan penulis karya-karya ilmiah tentang ekonomi pertanian. Hingga saat ini Bustanul tidak
berminat dengan dunia politik walaupun dengan berpolitik juga bisa mempermudah pencapaian
tujuannya memperjuangkan para petani.
Mengambil bidang pertanian untuk mendapatkan gelar Strata-1 di IPB tahun 1985, Bustanul
awalnya tidak terpikir untuk mengambil jurusan ini. Setelah lulus SMA, Bustanul ingin
mengambil pendidikan dokter di Universitas Airlangga yang tidak jauh dari kampung
halamannya di Madura. Berkat dorongan guru-guru SMAnya, Bustanul mengambil peluang
untuk masuk di IPB tanpa tes karena Bustanul siswa berprestasi.
Berbekal pelajaran berdemokrasi yang didapatkan dari ayahnya, Bustanul beradaptasi di kota
Bogor yang sama sekali asing bagi Bustanul. Rektor IPB saat itu, Andi Hakim Nasution, adalah
orang yang paling berpengaruh terhadap pola pemikiran ilmiah Bustanul. Selepas kuliah,
Bustanul sempat bekerja sebagai Kepala Project Management Unit (PMU) Proyek
Pengembangan Pedesaan Wilayah (P3W) Transmigrasi Terpadu Krueng Tadu, Aceh Barat di
tahun 1986-1987. Di sini Bustanul menimba pengalaman kehidupan para petani yang hidup di
lahan terpencil. Tak sampai setahun bekerja, Bustanul lolos mendapatkan beasiswa di University
of Wisconsin-Madison, Amerika. Di sana beliau mengambil program pascasarjana dan doktoral.
Sepulangnya dari Amerika, semakin bulat tekad Bustanul untuk menaikkan taraf hidup petani.
Selain menjadi dosen, Bustanul bergabung dengan INDEF (Institute for Development of
Economic and Finance) dan berhasil menjadikan INDEF sebagai pusat kajian ekonomi dan
keuangan yang terpercaya. Sampai saat ini, Bustanul aktif melakukan penelitian di bidang
pertanian tanah air untuk menemukan penyebab di negeri yang hasil pertaniannya melimpah ini
para petaninya tidak bisa makmur.
PENDIDIKAN
1995, lulus Doctor of Philosophy, Resource Economics, University of Wisconsin-Madison,
AS, judul disertasi “The Economics of Land Degradation: A Case Study of Indonesian
Upland”.
8
1991, lulus Master of Science, Resource Economics, University of Wisconsin-Madison, AS,
judul tesis “Land-Use Intensification of Indonesian Agriculture”.
1985, lulus Sarjana Agribisinis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Indonesia,
judul skripsi “Analisa Pemasaran Ekspor Kayu Lapis Indonesia ke Amerika Serikat dan
Singapura”.
13. Menteri Kehutanan: Muhammad Prakosa
BIOGRAFI
Sebelum diangkat menjadi menteri tidak banyak orang mengenal namanya. Kiprahnya di tengah
masyarakat belum banyak terdengar. Ia merupakan menteri yang dinilai para pengamat paling
beruntung berkat kedekatannya dengan Megawati Soekarnoputri. Ia dipercaya memimpin
Departemen Kehutanan Kabinet Gotong-Royong setelah sempat menjabat Menteri Pertanian
Kabinet Persatuan.
Sebelum diangkat menjadi menteri ia adalah salah seorang anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP.
Suami dari Ir Sri Agustini ini memiliki anak kembar, Nurul Anjalna dan Ahmad Eka Perkasa,
serta Ahmad Rangga Buana.
Selama menjabat Menteri Pertanian, ia sudah berusaha dengan semampunya untuk bisa berperan
mengatasi kerawanan pangan yang terjadi ketika itu. Tapi tetap saja banyak orang tidak terlalu
berharap. Sampai akhirnya ia diberhentikan oleh Gus Dur dari jabatan Menteri Pertanian pada 26
Agustus 2000.
Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan, ia pun pernah menjabat
Wakil Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Jakarta. Pria kelahiran
Yogyakarta, 4 Maret 1960, ini terakhir juga aktif di Badan Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) PDI Perjuangan.
Dalam menjalankan kebijakan kehutanan, Prakosa menegaskan tidak ada yang bersifat
sentralistik dan bertentangan dengan semangat Otonomi Daerah. Hal itu dikemukakannya
sehubungan dengan adanya keluhan bahwa ia menjalankan kebijakan yang sentralistik.
Salah satu butir lima program prioritas Dephut terdapat butir penguatan desentralisasi yang
diharapkan seiring dengan semangat Otonomi Daerah.
Sementara itu, hanya satu izin yang kewenangannya masih ada di tangan Menhut yakni Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada hutan alam atau IUPHHK pada hutan
tanaman.
PENDIDIKAN
Ph.D in Resource Economics and Policy, University California Berkeley, AS 1994.
MSc. in Forest Economics, University of Tennessee, Knoxville, AS 1989.
S1 Fakultas Kehutanan UGM 1982.
14. Menteri Perhubungan: Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit M.Sc.
BIOGRAFI
Selain menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia,
Prof.Dr.Tech.Ir.Danang Parikesit, MSc (Eng) juga memiliki kegemaran dalam memainkan alat
musik. Danang bisa memainkan lima alat musik, mulai dari memainkan alat musik flute,
saxophone, gitar, hingga keyboard.
Pada bulan Maret 2012, pria yang memiliki istri yang berprofesi sebagai seorang dosen di UGM
ini mendaftar untuk menjadi Rektor di Universitas Gajah Mada. Danang bercita-cita untuk
9
memajukan UGM dengan tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga menjadikan UGM
sebagai sebuah teladan sebagai Universitas Nasional yang berkebangsaan.
Menurut Danang dalam mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia pada bidang
transportasi, Pusat studi transportasi dan logistik UGM Yogyakarta sudah menjalin kerjasama
dengan Korea transport safety authority Korea Selatan. Kerjasama ini berupa pendidikan,
pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, penelitian, lokakarya, seminar, magang,
pertukaran tenaga ahli, peneliti dan teknis.
Riset dan analisa oleh Ayu Kurnia
PENDIDIKAN
Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
Transportasi Teknik, Universitas Leeds, Inggris, September 1990 - Agustus 1992
Transportasi Teknik, Technische Universitat Wien, Austria, pada 1996
15. Menteri Kelautan dan Perikanan: Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S.
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, dilahirkan di Desa Gebang Mekar (Kampung Nelayan) –
Cirebon tanggal 16 November 1958. Sekarang ia bertempat tinggal di Jalan Brawijaya No. 7,Vila
Indah Pajajaran, Bogor.
Ia menempuh pendidikan sekolah dasar sampai sekolah lanjutan atas di Cirebon. Sarjana
Perikanan IPB lulus 1982.
Selama menempuh program S1 di IPB, selain aktif di Dewan Mahasiswa IPB sebagai Ketua DM
IPB Bidang Hubungan Eksternal (1979-1981). Ia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam
menjadi Ketua HMI Cabang Bogor (1980-1981) dan Ketua Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam
(LPMI) (1978-1979). Magister Sains dari Program Pasca Sarjana IPB lulus 1986 di bidang
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bapak empat putri ini berhasil menyelesaikan
program Doktor bidang Ilmu Ekologi dan Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan
dari School for Resources and Environmental Studies, Dalhousie University, Halifax, Nova
Scotia, Canada pada tahun 1991.
Aktivitas masa kanak-kanaknya sampai sekarang selalu penuh dengan urusan laut dan ikan.
Maka, sebagai anak nelayan, perhatian Rokhmin terhadap nelayan dan lautan amat besar. Wajar
bila sejak kecil ia pun bertekad membangun bidang kelautan dan perikanan. Pada tempatnya pula
bila ia dipercaya sejak September 1999 menjadi Dirjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,
Departemen Kelautan dan Perikanan, dan akhirnya menjadi menteri memimpin Departemen
Kelautan dan Perikanan pada masa Kabinet Persatuan Indonesia (Presiden KH. Abdurrahman
Wahid) dan Kabinet Gotong Royong (Presiden Megawati Soekarnoputri) dari 4 Juni 2001 s/d 20
Oktober 2004. Sebelum menjabat menteri, di almamaternya, ia memimpin Pusat Kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB (1996-1999). Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu
Rektor IV Institut Pertanian Bogor (1998-1999). Selain itu, sejak 1997 sampai sekarang masih
menjabat Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pasca
Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Aktivitas profesi yang ia jalani, diantaranya: Anggota Dewan Riset Nasional (DRN), Ketua
Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara ( MPN ); Ketua Umum Ikatan Sarjana Oseanologi
Indonesia (ISOI); Anggota “ICLARM Network of Tropical Fisheries Scientist”; Anggota Coastal
Area Management and Planning Network, University of Rhode Islands, USA; dan Coordinator of
Coastal Zone Management Network for Asia-Pacific Region, UNEP (United Nationas
Environmental Programme).
Penerima piagam penghargaan Dosen Teladan I Tingkat Nasional (1995) dan Indonesian
Development Award (1999) ini memiliki filosofi hidup: “Menjadi orang yang bermanfaat bagi
sesama umat manusia dan semesta alam, bekerja keras dan profesional serta hidup dekat dengan
Tuhan”.
10
16. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Rieke Dyah Pitaloka
BIOGRAFI
Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari lahir di Garut, Jawa Barat pada 8 Januari 1974. Ia
mengawali karirnya sebagai aktris sinetron. Dari sekian banyak sinetron yang pernah
dibintanginya, sitkom Bajaj Bajurilah yang paling mengorbitkan namanya. Dalam sinetron
komedi yang tayang di Trans TV itu, ia beradu akting dengan komedian Mat Solar yang berperan
sebagai seorang supir bajaj bernama Bajuri.
Di sinetron bersutradara Aris Nugraha itu, Rieke berperan sebagai Oneng, istri Bajuri, yang
berkarakter polos bahkan terkesan blo’on. Peran yang kerap mengundang tawa itu akhirnya
berhasil memancing kekaguman pemirsa atas aktingnya. Penghargaan dari Forum Film Bandung
2003 sebagai Aktris Wanita Terpuji pun berhasil disabet Rieke.
Selain sinetron, Rieke juga menjajal dunia teater. Di samping untuk terus menggali potensinya
dalam berakting, ia juga ingin melepaskan imej Oneng yang selama bertahun-tahun melekat
padanya. Meski terbilang sukses, nampaknya peran tersebut lama kelamaan membuatnya jengah.
"Aku ingin image Oneng yang o’on hilang dari diriku makanya lewat pementasan ini aku akan
coba mengikis image tersebut sedikit demi sedikit," ungkapnya pada acara jumpa pers
pementasan teater yang berjudul 'Cipoa' yang digelar di pertengahan Juni 2007.
Setelah dunia seni peran, jebolan Sastra Belanda Universitas Indonesia ini mulai merambah dunia
politik. Ketertarikan Rieke pada politik tak main-main atau hanya sekadar latah mengekor jejak
rekan seprofesinya yang lebih dulu berkecimpung sebagai politikus.
Rieke mengaku, selama aktif dalam bidang politik, ia sering mengalami hal-hal yang tidak
menyenangkan lantaran terlalu vokal menyuarakan aspirasi rakyat. Ancaman pun kerap ia
dapatkan dari oknum-oknum yang berseberangan pemikiran dengannya. Tapi hal itu tidak pernah
menyurutkan semangatnya untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat.
Keseriusan dan komitmennya dibuktikan dengan berbagai jabatan yang pernah diamanatkan
padanya. Rieke pernah menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal DPP Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar.
Belakangan ia mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk kemudian
bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati
Soekarnoputri. Partai berlogo banteng itulah yang kemudian mendukung pencalonannya sebagai
caleg pada Pileg tahun 2009. Berbekal popularitasnya sebagai selebriti, Rieke yang mewakili
Daerah Pemilihan Jawa Barat II berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR periode
2009-2014.
Dalam melakukan tugas sebagai anggota dewan, perlu ditopang oleh kemampuan intelektualitas.
Selain kritis, ia juga figur yang amat mementingkan pendidikan. Di tengah puncak karirnya,
Rieke tetap berusaha menimba ilmu. Setelah berhasil meraih gelar sarjana di bidang filsafat dan
sastra, perempuan yang kerap disapa Keke ini meneruskan studinya ke jenjang S-2 jurusan
Filsafat Universitas Indonesia (UI).
Bahkan tesisnya yang berjudul Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah
Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara sudah dijadikan buku dengan judul Kekerasan Negara
Menular ke Masyarakat terbitan Galang Press. Peluncuran buku tersebut dilakukan pada 19
Oktober 2004 bertempat di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki
Di sela-sela padatnya aktivitas, Rieke juga aktif menulis. Selain tentang politik, politikus yang
vokal memperjuangkan nasib kaum hawa ini juga gemar merangkai kata menjadi sebuah puisi
indah. Pada Desember 2001, ia mempublikasikan kumpulan puisi-puisinya dalam sebuah buku
berjudul Renungan Kloset untuk pertama kali. Dua tahun kemudian, April 2003, Rieke
meluncurkan ’sekuel’ buku kumpulan puisi Renungan Kloset yang diberi tajuk Dari Cengkeh
sampai Utrecht. Selanjutnya, Rieke kembali meluncurkan karyanya, masih berbentuk kumpulan
puisi yang kali ini diberi judul UPS! pada Desember 2005.
11
Selain rajin menelurkan karya tulisnya dalam bentuk buku, bintang iklan sebuah merk minuman
kesehatan ini juga mendirikan Yayasan Pitaloka, sebuah yayasan yang bergerak di bidang sastra
dan sosial kemasyarakatan.
Di samping soal popularitasnya sebagai aktris yang kemudian terjun sebagai politikus, kehidupan
pribadi Rieke pun tak luput dari sorotan media. Rieke mengakhiri masa lajangnya setelah
menerima pinangan seorang dosen filsafat Universitas Indonesia bernama Donny Gahral Adian
pada Sabtu, 23 Juli 2005, di kediaman orangtua Rieke di Garut, Jawa Barat.
Rieke yang menikah di usia kepala 3 ini amat mendamba hadirnya momongan sebagai penerus
keturunannya. Setelah menanti cukup lama serta mengalami dua kali keguguran, ia melahirkan
bayi pertamanya pada 11 Maret 2009 pukul 15.20 WIB di Rumah Sakit Boromeus Bandung.
Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2,9 kg dan panjang 51 cm itu diberi nama Sagara
Kawani Adiansyah, yang dalam bahasa Sunda berarti lautan keberanian.
Kini, Rieke dan Teten Masduki mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur atau Wakil Gubernur
Jawa Barat dalam pilkada Jabar.
PENDIDIKAN
Program Pasca Sarjana Filsafat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), 2001-
2004.
Fakultas Sastra Jurusan Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI), 1994-2000.
SMU Negeri 1, Garut, 1990-1993.
SMP Negeri 2, Garut, 1987-1990.
SD Yos Sudarso, Garut, 1981-1987.
17. Menteri Pekerjaan Umum: Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA.
Ilham Akbar Habibie, lahir pada tanggal 16 Mei 1963 di Aachen, Jerman. Ilham merupakan anak
pertama dari pasangan Bapak Bucharuddin Jusuf Habibie dan Alm Ibu Hasri Ainun Besari. Bagi
Ilham Akbar Habibie, besar di luar negeri, di satu sisi merepotkan, tapi di sisi lain sangat
menguntungkan. Sebab kebiasaan membaca dan mendapatkan bahan bacaan sangat didukung
oleh pemerintah.
Ilham Akbar Habibie tumbuh sebagai anak yang menyukai beragam bacaan. Hasilnya, dia
berhasil menjadi ilmuwan dan pengusaha. Dia bahkan mendapat penghargaan dari pemerintah
berupa Bintang Satyalancana Wira Karya dan Adikarsa Pemuda atas prestasinya.
Ilham suka macam-macam buku. Selain buku teknik dan bisnis, silham juga suka buku fiksi dan
filsafat. Fiksi ilmiah yang sangat disukai adalah karya Dan Brown yang menulis Da Vinci Code,”
hal itu ia kemukakam usai peresmian Alumni Club University of Chicago di Hotel Four Season.
Jebolan Phd dengan predikat summa cum laude dari Technical University of Munich, Jerman, itu
mengakui Dan Brown mampu membuat novel yang menghibur.
Namun lebih dari itu, dalam setiap karya Brown, Ilham mengaku selalu mendapatkan sesuatu
yang tidak diketahui sebelumnya. “Ini mendukung kesukaan nya untuk selalu meningkatkan
pengetahuan.Sayangnya, saat ini Ilham termasuk orang yang sangat sibuk. Tak hanya memegang
sejumlah posisi penting di beragam perusahaan swasta dan pemerintah, dia juga masih tetap
memimpikan pesawat rancangannya mengudara.
Akibatnya, tak setiap hari dalam kesibukannya itu Ilham bisa menyempatkan diri untuk membaca
buku. “Sekarang memang tidak bisa setiap hari baca buku. Tetapi bisa saya pastikan sekurang-
kurangnya dua hingga tiga buku yang tebal pasti di selesaikan dalam sebulan.”
Tentu saja selain karya Brown yang mencuri hatinya. Karya Pramudya Ananta Toer, yang
memukau pembaca di seluruh dunia dan pernah diharamkan oleh Orde Baru, pun dia lahap.
12
Menurut dia, buku-buku Pram sangat menarik sebab selain cara penulisannya sangat baik, dari
novel-novel tersebut sangat jelas terlihat penguasaan Pram yang mendalam terhadap hal-hal yang
ditulisnya.
Ilham banyak menemukan hal-hal yang seringkali sebelumnya tidak di ketahui karena tidak
pernah dibahas dalam buku sejarah. Meski tak dapat dihindari aspek politis masuk dalam karya-
karya Pram.”
Ilham juga termasuk penggemar cerita-cerita kriminal yang menegangkan dan memaksa orang
berpikir. Salah sa-tunya karya Jan Willem van Witering asal Belanda. Menurut Ilham, penulis itu
tak hanya mahir menulis novel cerita detektif yang rumit, tetapi selalu berusaha memandang
setiap persoalan yang terjadi dengan falsafah Budha yang harmonis dan humanis. Di matanya,
karya Van Witering unik sebab setiap kasus tidak dilihat siapa pelaku-nya tetapi alasan pelaku
melakukan tindakan tersebut.
Novel setebal bantal pun dia lahap. Sebut saja karya Umberto Echo dari Italia yang spesialis
novel sejarah seperti Enemy of the Rose yang menceritakan betapa sulitnya mendapatkan
pendidikan di Eropa pada abad pertengahan saat hirarki otoriter gereja berkuasa.
Riwayat Pendidikan Ilham Akbar Habibie:
1969 – 1973 : Elementary School Windmuehlenweg, Hamburg, Germany;
1973 – 1981 : High School Hochrad, Hamburg, Germany;
1981 – 1986 : Technical University of Munich, Germany (Faculty of Mechanical Engineering,
Sub-Faculty Aeronautical Engineering);
February 1987 : Graduated as Diploma – Ingenieur (Technical University of Munich, Germany)
with Cum Laude;
July 1994 : Graduated as Doktor – Ingenieur (Technical University of Munich, Germany) with
Summa Cum Laude;
April – June : International Executive Program, INSEAD, Fontainbleau, France, and
1999 Singapore;
2001-2003 : Executive MBA Program, Graduate School of Business, University of Chicago,
Singapore Campus.
2003 : Graduated as MBA (Graduate School of Business, University of Chicago).
18. Menteri Kesehatan: Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.
BIOGRAFI
Prof. dr Ali Ghufrom Mukti M.Sc.,Ph.D. adalah seorang wakil menteri kesehatan Indonesia pada
Kabinet Indonesia Bersatu dan juga pejabat sementara Menteri Kesehatan Republik Indonesia
menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang wafat pada tahun 2012. Dia digantikan oleh
Nafsiah Mboi menjadi Menkes Republik Indonesia pada tahun yang sama. Pakar Jamkesmas ini
juga merupakan Dekan fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada termuda yang menjabat
pada usia 46 tahun.
Awalnya Jamkesmas pertama kali dilakukan di daerah Yogyakarta yang kemudian diadopsi
pemerintah pusat untuk dilaksanakan secara nasional. Lahirnya Jamkesmas ini tidak lepas dari
rasa kepedulian Ali Ghufron terhadap kesehatan masyarakat, yang dipeloporinya saat ia menjadi
Ketua Pengelola Gama Medical Center (GMC). Peraih master di bidang Tropical Hygiene
(Epidemiology) dari University of Mahidol, Bangkok, Thailand dan doktor di bidang kesehatan
masyarakat di Universitas Newcastle, Australia ini pun berharap program kesehatan yang
dibuatnya bisa berjalan dengan baik khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dengan catatan orang kaya harus tetap membayar.
Ghufron sangat getol memperjuangkan sistem pelayanan masyarakat ini. Sebagai pemrakarsa
yang ikut berperan menggodok konsep Jamkesmas dan Jamkesda itu. Dia juga menjadi salah satu
penyokong pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
13
Terpilinya Ghufron sebagai Wakil Menteri Kesehatan, tidak lepas dari pemikiran-pemikiran yang
dicetuskannya seperti Jamkesmas dan keahlian masalah pembiayaan kesehatan. Selain itu, saat
menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UGM, dia tergolong berhasil membawa
Fakultas Kedokteran UGM masuk dalam Top World University. Menempati urutan ke-103 dari
sekitar 1.000 fakultas kedokteran di dunia dari sebuah lembaga survei, Time Higher Education
Survey (THES)-QS World University Rankings 2009 untuk kategori bidang ilmu Life Sciences
and Biomedicine.
Prestasi yang membanggakan ini bagi Fakultas Kedokteran UGM yang diraih selama tiga tahun
berturut-turut tidak lepas dari terobosan-terobosan yang dilakukan pria 50 tahun tersebut.
Diantaranya melakukan perubahan, dengan memperbesar pemberian insentif dan perbaikan SDM
di fakultas tersebut. Selain itu meningkatkan proses pembelajaran dan penambahan keahlian bagi
lulusan dokter. Serta manajemen pengelolaan yang lebih akuntabel, partisipatif dengan
memanfaatkan teknologi informasi kepada staf pengajar, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
PENDIDIKAN
S1 Dokter Fakultas Kedokteran, UGM, 1988
S2 Tropical Medicine, The Department of Tropical Hygiene, Mahidol University, Bangkok,
Thailand, 1991
S3 Faculty of Medicine, University of Newcastle, Australia, 2000
Profesi Ahli Asuransi Kesehatan (AAK) dari Pamjaki, 2002
19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Anies Rasyid Baswedan, Ph.D.
BIOGRAFI
Indonesia selayaknya bangga memiliki figur intelektual muda seperti Anies Baswedan. Terhitung
15 Mei 2007 lalu, sosok pakar kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini telah dipercaya mengampu
jabatan Rektor Universitas Paramadina dalam usia 38 tahun; angka yang sekaligus mencatatkan
sejarah tersendiri sebagai pejabat Rektor termuda di Indonesia.
Bagi Baswedan, usia dan kepakaran memang tidak perlu berjalan sejajar. Menyelesaikan
pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Pada usia 36 tahun,
gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University sudah disandang, demikian juga
gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland beberapa tahun sebelumnya.
Pendiri gerakan Indonesia Mengajar ini juga berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat
dunia. Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat menyebut nama Anies Baswedan sebagai
salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 lalu. Setahun berikutnya, giliran
lembaga World Economic Forum (WEF) menyebut pakar, pengamat dan peneliti muda kelahiran
1969 ini sebagai satu dari Pemimpin Muda Dunia Global pada 2009.
Tidak cukup itu, pada 2010 lalu, Anies Baswedan bahkan memenangi 3 penghargaan
internasional sekaligus, masing-masing dari Majalah Foresight terbitan Jepang yang menamai
sosoknya sebagai satu dari '20 Pemimpin Masa Depan Dunia', lembaga International Policy
Studies (IIPS) Jepang yang menganugerahi Nakasone Yasuhiro Awards dan lembaga Royal
Islamic Strategic Studies Centre yang bermarkas di Yordania turut menyebut Baswedan sebagai
'500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'.
Tidak heran juga, bergudang pengalaman dan tingginya kinerja intelektualitas yang dibuktikan
peneliti utama dari Lembaga Survey Indonesia ini membuat figur Anies Baswedan kerap
diundang ke berbagai pertemuan nasional dan internasional. Berpegang teguh pada pendirian
politiknya sendiri, tidak memihak kekuatan politik tertentu, tak urung netralitas tersebut embuat
sosoknya dianggap paling tepat bertindak selaku moderator dalam acara Debat Calon Presiden
2009.
14
Pada akhir 2009, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan menunjukkan kepercayaan
dengan memilih Anies menjadi anggota Tim-8 dalam kasus dugaan pidana terhadap pimpinan
KPK saat itu, Bibit dan Chandra. Ide dan sosok Anies Baswedan juga akrab dikenali melalui
program siar stasiun Metro TV, Save our Nation. Selain itu dia juga didapuk menjadi Ketua
Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Anies mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memenuhi undangan konvensi
karena bercita-cita melunasi janji kemerdekaan. Bagi Anies, konvensi itu merupakan sebuah
panggilan tanggung jawab dan sebuah kehormatan.
PENDIDIKAN
Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada
Gelar Master dari School of Public Policy,Universitas Maryland
Gelar Doktor Ilmu Politik Northern Illinois University
20. Menteri Sosial: Eva Kusuma Sundari
BIOGRAFI
Eva Kusuma Sundari, wanita kelahiran Nganjuk 45 tahun lalu itu merupakan sosok politikus
perempuan yang kerap bersuara di parlemen. Pernyataannya lugas dan tak jarang usulannya
menjadi jalan keluar dalam rapat-rapat yang kerap bersitegang dalam dua arus yang saling
berhadapan.
Latar belakangnya sebagai pengajar di kampus serta pengalamannya di Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) jelas mempengaruhi gaya dan cara Eva berpolitik. Dia pernah jadi dosen, lalu
aktif di LSM, kemudian aktif di PDI Perjuangan.
Eva termasuk politikus DPR yang sadar dengan pendidikan. Eva menambahkan pendidikan
Strata Satu (S-1) di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya (1991). Tingkat
magister dia tempuh dua kali, dua-duanya di luar negeri yakni lulus 1996 di The Hague The
Netherlands dan di University of Nottingham, United Kingdom (UK) (2000).
Sosok Eva terbilang unik. Kendati orang tuanya merupakan aktivis Partai Golkar, namun dia
memilih bergabung ke PDI Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri. Dia mengaku tidak
ada rencana dari awal untuk masuk ke partai ini.
Ketika disinggung perannya sebagai politisi perempuan DPR yang cukup vokal, Eva dengan
merendah menepis pandangan tersebut. Ia mengingatkan saat ini susah banyak aktivis perempuan
yang memang cukup vokal di parlemen. Penyebabnya, Eva melihat proses rekrutmen calon
anggota DPR tidak ideal dilakukan oleh partai politik.
Salah satunya rekrutmen dengan model koneksi dinasti menjadi penyebabnya.
Anggota Komisi Hukum DPR ini mengaku pekerjaan yang dirasa paling monumental selama
menjadi anggota DPR saat dirinya bersama rekan-rekannya memperjuangkan keberadaan Badan
Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) sebagai alat kelengkapan DPR yang tertuang dalam UU
MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Di sisi lain, di turut serta memperjuangkan penambahan anggaran
untuk item trafficking di Kejaksaan. Salah satunya untuk pelatihan jaksa
terkait pengetahuan trafficking.
Selain sadar pendidikan formal, Eva juga termasuk politisi yang kerap mengikuti pelatihan-
pelatihan tekait isu perempuan dan anggaran. Seperti sepanjang 2008 Eva mengikuti pelatihan
Public Account Committee , Effective Budget Scrutiny dan Public Finance Management. Pada
2007, Eva juga terlibat pelatihan Global Woman Leadership di Washington.
15
Tidak hanya melakukan tugas konstitusional seperti soal legislasi dan anggaran, Eva juga
termasuk politisi yang kerap terjun langsung melakukan advokasi kepada masyarakat. Dia sering
terlibat beberapa isu aktual aktif.
PENDIDIKAN
S-2 Economics and Development Economics, Faculty of Ekonomics, University of
Nottingham, Inggirs, 2000.
S-2 Politics of Alternative Development Strategy, Institut of Social Studies, The Hague
Belanda, 1996.
S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya.
21. Menteri Agama: Drs. H. Lukman Hakim Saifudin
BIOGRAFI
Nama Lukman Hakim Saifuddin sempat disebut-sebut sebagai tokoh PPP yang layak menduduki
jabatan menteri dalam kabinet 2009-2014. Namun dia lebih memilih berkiprah sebagai Wakil
Ketua MPR. Dia sering dianggap sebagai kalangan muda Nahdlatul Ulama (NU) yang mewakili
zamannya. Cerdas, modern, memiliki pemikiran yang terbuka, tapi juga berintegritas.
Keterlibatannya di NU dimulai saat ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga
Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) 1985-1988. Selanjutnya pada tahun 1988-1999 Lukman
berkecimpung di Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU
sebagai Wakil Sekretaris, Kepala Bidang Administrasi Umum, Koordinator Program Kajian dan
Penelitian, Koordinator Program Pendidikan dan Pelatihan, hingga menjadi Ketua Badan
Pengurus periode 1996-1999.
Sosok Lukman yang memiliki karakter kuat ini menampilkan citra baru PPP yang kala itu
diidentikkan sebagai partai kaum tua. Keberadaan nya di PPP mulai awal dekade 1990-an
menjadi simbol munculnya generasi baru di partai Islam. Dan belakangan ini hampir 80 persen
dari kepengurusan PPP tingkat pusat didominasi kaum muda .
Secara resmi menjadi pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada awal 1994 sebagai
anggota Lembaga Pusat Pendidikan dan Latihan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, lalu menjadi
Ketua di lembaga tersebut pada 1999-2003. Lukman juga menduduki posisi Sekretaris Pengurus
Harian Pusat DPP PPP periode 2003-2007. Kini dia menjadi Ketua DPP PPP Periode 2007-2012.
Meski telah menjadi salah satu pimpinan MPR, namun tak menjadikannya terkurung dalam ritual
seremonial yang sunyi dari hiruk pikuk politik. Justru di lembaga yang semula kokoh itu dia
merasa mendapat tantangan baru yang tak kalah menarik. MPR hasil modernisasi konstitusi
bukan semata berfungsi seremonial, tetapi juga mengemban amanah penting. Yaitu membumikan
konstitusi hasil reformasi yang bercirikan prinsip demokrasi, saling mengimbangi dan saling
kontrol antar lembaga negara, dan peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dalam tatanan kehidupan
bangsa.
Tak jarang, mantan penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang kini menjabat Wakil
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) periode 2011-
2015 ini terdengar cukup nyaring menyuarakan suara-suara kritis terkait berbagai persoalan
bangsa yang muncul dalam masyarakat.
PENDIDIKAN
Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, 1983
Sarjana (S1) Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta, 1990
22. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Jeffrie Geovanie
BIOGRAFI
16
Jeffrie Geovanie tercatat sebagai salah seorang anggota DPR RI periode 2009 – 2014 dari fraksi
Golongan Karya. Karier politisi yang mewakili daerah pemilihan Sumatera Barat I ini bermula
saat bergabung dengan Muhammadiyah dan kemudian Partai Amanat Nasional (PAN). Sebelum
itu, Geovannie pernah bekerja di American Express Bank Ltd. Jakarta dan Direktur beberapa
perusahaan seperti Trego Holdings Ltd. Singapore sertan Bank Artha Prima di Jakarta. Dunia
wiraswasta bidang perhotelan dan properti juga sempat dilakoni pria kelahiran 1967 ini.
Pada 2002, Geovannie mendirikan Syafii Maarif Foundation - Maarif Institute, sebuah LSM yang
yang bergerak di bidang kebudayaan dan kemanusiaan. Selain itu ia juga menginisiasi
terbentuknya Yayasan Indonesia Untuk Semua – The Indonesian Institute. Politisi kelahiran
ibukota RI ini juga aktif menjadi salah satu Dewan Penasehat Center for Strategic and
International Studies (CSIS). JG, begitu dia akrab disapa, pernah menjadi Ketua Umum PB
Percasi dan salah satu anggota Dewan Redaktur Penerbitan Balai Pustaka.
Pada 2005, Geovannie sempat dicalonkan sebagai kandidat Gubernur Sumatera Barat
berpasangan dengan Dasman Lanin. Sayangnya, upaya pasangan politik ini belum berhasil
membawa mereka menjadi jawara. Pada musim pemilihan 2009, Geovannie berkampanye di
bawah naungan Pohon Beringin. Kali ini kiprahnya bersama Golkar menuai sukses dan membuka
pintu Senayan untuk periode 2009 - 2014. Namun pada Maret 2012 lalu, JG mengejutkan publik
melalui pernyataan pengunduran dirinya dari Golkar. Beberapa sinyalemen media mengungkap
kaitan pengunduran diri ini dengan rencana Geovannie berkonsentrasi di organisasi masyarakat,
Nasional Demokrat (Nasdem).
Di samping aktif di dunia usaha, politik, organisasi, dan sosial, JG juga tercatat sebagai salah satu
penulis produksi di indonesia. Beberapa buku, seperti Transisi Demokratisasi di Indonesia dan
Membela Akal Sehat, berhasil diterbitkan dan isinya banyak dipublikasi pada berbagai media
massa cetak nasional di Indonesia.
PENDIDIKAN
Sarjana sastra Universitas Nasional, Jakarta.
Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama),
Jakarta.
23. Menteri Komunikasi dan Informatika: Ir. Onno W Purbo, M.Eng, Ph.D.
BIOGRAFI
Bicara tentang kemajuan teknologi seolah tak pernah lepas dengan seorang pakar kelahiran
Bandung, 17 Agustus 1962, Onno W. Purbo. Namanya yang populer dengan serangkaian prestasi
gemilang, karya, dan banyak penghargaan seringkali menghiasi laman-laman media baik cetak,
online, maupun TV. Onno -begitu ia disapa- merupakan wisudawan terbaik Teknik Elektro ITB
pada tahun 1987 yang kemudian melanjutkan studi magister dan doktoral di McMaster
University, Kanada dan Universitas Waterloo, Kanada.
Pelopor dunia IT yang menggagas program RT/ RW-Net ini adalah orang yang berjasa dengan
adanya internet di Indonesia. Kiprahnya di dunia teknologi sudah tidak diragukan lagi. Pria yang
senang berbagi ilmu untuk mencerdaskan bangsa dalam dunia IT ini banyak berpihak pada
kesejahteraan masyarakat kecil sesuai ajaran yang diajarkan ayahnya, Hasan Poerbo, seorang
Professor bidang lingkungan hidup ITB.
Sebagai seorang pendidik, Onno memiliki impian besar mewujudkan gateway internet
pendidikan yang bisa mengaitkan berbagai lembaga pendidikan yang ada. Kebetulan ITB masuk
ke dalam jaringan kerja Asia Internet Interconnection Intiatives (AI3) Project yang bermarkas di
Jepang. Proyek ini dimotori oleh dua samurai internet yakni Jun Murai, pelopor internet
pendidikan di Jepang yang menyandang gelar profesor doktor, serta Suguru Yamaguchi, ilmuwan
muda berusia 30 tahun, juga seorang profesor doktor. Yamaguchi adalah pemimpin langsung
AI3.
17
Onno senang, sebab satuan tugas AI3 ITB, yang dipimpin ketua Lembaga Penelitian ITB Prof.
Widiadnyana Merati, mendapat dukungan penuh sivitas akademika hingga timnya dapat bekerja
lebih leluasa tanpa gangguan birokrasi ini-itu. Kelak, ITB akhirnya mampu mewujudkan gateway
pada kecepatan 2 Mbps, selain memasang serat fiber optik sepanjang 11 kilometer, yang
mengikat kawasan kampus menjadi sebuah kesatuan. Warga ITB bisa menikmati internet dengan
harga super hemat: Rp 10 ribu per bulan.
Ia juga memprakarsai pendirian Computer Network Research Group (CNRG) pada 1994. Di awal
tahun 1999, ketika Onno mengepalai Perpustakaan Pusat ITB, ia membawa sempalan eksponen
CNRG untuk mengembangkan pengelolaan perpustakaan di Knowledge Management Research
Group (KMRG). Hasilnya, Digital Library & Library Network terbentuk. Jaringan ini
merangkaikan sedikitnya 20 unit perpustakaan di seluruh Indonesia.
Keseharian pria yang sempat diberitakan menjadi kandidat Menteri Telekomunikasi oleh
presiden SBY ini adalah menulis artikel dan puluhan buku yang bisa diunduh secara gratis oleh
banyak orang. Ia lebih memilih jalur independen dibandingkan terikat dengan suatu perusahaan
atau instansi. Kini, ia lebih menikmati dikejar-kejar deadline oleh media atas artikelnya dan
organizer untuk mengisi workshop, konferensi, dan seminar bidang teknologi.
PENDIDIKAN
Jurusan Teknik Elektro 1981
Beasiswa Phd di Kanada
24. Menteri Sekretaris Negara: Maruarar Sirait, SIP.
BIOGRAFI
Maruarar Sirait adalah salah satu politisi muda asal Fraksi PDI-P. Namanya melambung lantaran
kiprahnya di dunia politik cukup berperan penting dalam kemajuan partai berlambang moncong
putih ini. Pria yang akrab disapa Ara ini memulai karirnya sebagai Manager KKBM Unpar
Bandung. Saat duduk di bangku kuliah, ayah dari dua anak ini aktif di organisasi kemahasiswaan,
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Melalui organisasi kampus tersebut, Ara banyak
belajar mengenai dunia politik yang sarat akan negosiasi dan diskusi. Tak hanya melalui GMKI
cabang Bandung, Ara juga bergabung dengan Resimen mahasiswa Unpar yang kemudian
menjebloskannya dalam partai politik PDI-P sejak tahun 1999.
Bergabung dengan partai politik sejak muda belia dengan gagasan-gagasan tajam membuat nama
Maruarar Sirait cukup diperhitungkan di kancah politik Indonesia. Sebut saja panitia hak angket
yang menangani kasus Bank Century yang hingga kini tak ujung rimbanya, ia turut bergabung
dalam panitia bentukan SBY tersebut.
Kritis dan dinamis, membuat nama Ara sempat disinggung-singgung oleh rekan sesama panitia
hak angket yang kerap menuai kontroversi, Ruhut Sitompul. Keduanya sempat beradu mulut
dalam rapat panitia hak angket Bank Century beberapa waktu lalu. Padahal, tak sepatutnya adu
mulut yang ditayangkan live di beberapa media televisi tersebut dipertontonkan di depan
khalayak ramai.
Berbicara mengenai aktif, dinamis, dan kritis, sosok politisi muda suami dari Shinta Triastuti ini
beberapa waktu lalu sempat mengutarakan maksud dari partai yang berhasil membesarkan
namanya ini mengenai alasan mengapa partainya tersebut menolak kenaikan harga BBM yang
semula direncanakan naik pada tanggal 1 April 2012.
Ia menuturkan ada tiga alasan yang mendasari fakta bahwa BBM tak perlu naik yaitu dengan
mencari sumber-sumber pendanaan baru yang legal seperti memaksimalkan penerimaan negara
dari sektor pajak dan cukai, mengambil alih proses impor minyak yang selama ini masih
dikendalikan oleh pihak ketiga, dan memberlakukan pajak bagi pihak-pihak yang berinvestasi ke
18
luar negeri. Baginya, melalui solusi yang ia utarakan tersebut, ia dan partainya yakin bahwa BBM
tak perlu naik mengingat angka kenaikan cukup fantastis bagi banyak rakyat yang tingkat
perekonomiannya mayoritas menengah ke bawah.
Berbeda dengan urusan BBM yang nyatanya pada rapat paripurna seluruh anggota DPR dari
fraksi PDI-P lebih memilih walk out karena merasa tak setuju dengan opsi yang ditawarkan ketua
DPR, Marzuki Alie, Ara yang ditanya mengenai bakal capres yang bakal diusung PDI-P, dalam
beberapa wawancara, ia menuturkan bahwa Megawati Soekarnoputri masih mempunyai kans
yang cukup besar jika kembali mencalonkan diri sebagai capres. Ia menambahkan bahwa internal
PDI-P solid memberikan dukungan penuh untuk Megawati. Kini, tak hanya aktif sebagai anggota
DPR-RI komisi XI, pria ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Potenza Sinergi
sekaligus Ketua DPP PDI-P.
PENDIDIKAN
FISIP Universitas Parahyangan, Bandung
SMA Negeri 47
SMPK Ora et Labora, Jakarta
SD PKSD VI, Jakarta
25. Menteri Riset dan Teknologi: Prof. Yohannes Surya, Ph.D.
BIOGRAFI
Yohanes Surya adalah seorang yang selalu identik dengan ilmu pengetahuan. salah satu ilmuwan
terbaik Indonesia ini lahir di Jakarta pada tanggal 6 November 1963. Ia mulai menggeluti ilmu
fisika di Fakultas MIPA Universitas Indonesia hingga lulus tahun 1986. Setelah lulus, beliau
mengajar di SMAK I Penabur Jakarta hingga tahun 1988, sebelum kemudian melanjutkan
pendidikan ke jenjang master dan doktor di College of William and Mary, Virginia, Amerika
Serikat. Program masternya diselesaikan pada tahun 1990 dan program doktornya di tahun 1994
dengan predikat cum laude. Sebagai doktor muda, Yohanes Surya lalu menjadi Consultant of
Theoretical Physics di CEBAF (Continous Electron Beam Accelerator Facility) Virginia Amerika
Serikat pada tahun 1994.
Tak lama, ia pun kembali ke tanah air dan memutuskan untuk mengabdikan diri pada ilmu
pengetahuan dengan cara mendidik generasi muda agar lebih maju di bidang sains, terutama
fisika. Terbukti, selama tahun 1993 hingga 2007 siswa-siswa binaannya berhasil mengharumkan
nama bangsa dengan menyabet 54 medali emas, 33 medali perak dan 42 medali perunggu dalam
berbagai kompetisi sains/fisika internasional. Pada tahun 2006, seorang siswa binaannya meraih
predikat Absolute Winner (Juara Dunia) dalam International Physics Olympiad (IphO) XXXVII
di Singapura. Sejak 2000, Yohanes Surya juga banyak mengadakan pelatihan untuk guru-guru
Fisika dan Matematika di hampir semua kota besar di Indonesia, bahkan ia turun sampai ke desa-
desa di seluruh pelosok Nusantara dari Sabang hingga Merauke, termasuk juga pesantren-
pesantren.
Guru besar fisika dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga ini pernah menjadi Dekan
Fakultas Sains dan Matematika Universitas Pelita Harapan, Kepala Promosi dan Kerjasama
Himpunan Fisika Indonesia (2001-2004), menjadi dewan juri berbagai lomba sains/matematika
(XL-com, L'oreal, UKI dsb), anggota Dewan Kurator Museum Iptek Taman Mini Indonesia
Indah, salah satu founder The Mochtar Riady Institute, anggota Dewan Wali Amanah Sekolah
Tinggi Islam Assalamiyah Banten dan kini Prof. Yohanes Surya menjabat sebagai Rektor
Universitas Multimedia Nusantara (Kompas Gramedia Group) serta aktif mengkampanyekan
Cinta Fisika (Bali Cinta Fisika, Kalbar Cinta Fisika dsb) diseluruh Indonesia.
Tidak berhenti sampai di situ, Yohanes Surya juga telah menulis lebih dari 68 buku sudah ditulis
untuk siswa SD sampai SMA. Ia juga menulis ratusan artikel fisika di jurnal ilmiah baik nasional
maupun internasional, harian KOMPAS, TEMPO, Media Indonesia dan lain-lain. Ia juga
merupakan pencetus istilah MESTAKUNG (tiga hukum Mestakung) dan pembelajaran Gasing
19
(Gampang, Asyik, Menyenangkan). Yohanes Surya juga kerap menjadi narasumber berbagai
program pengajaran Fisika melalui CD pembelajaran untuk SD, SMP dan SMA. Ia juga menulis
komik fisika Archie dan Meidy serta percobaan fisika untuk anak-anak dalam bentuk kartun
dengan judul Fisika Itu Asyik. Ia terlibat dalam produksi berbagai program edukatif di televisi
seperti "Petualangan di Dunia Fantasi" dan "Tralala-trilili".
Di luar aktifitasnya di atas, Yohanes Surya berkiprah dalam berbagai organisasi internasional
sebagai Board member of the International Physics Olympiad, Vice President of The First step to
Nobel Prize (1997-sekarang), Penggagas dan President Asian Physics Olympiad (2000-sekarang),
Chairman of The first Asian Physics Olympiad, di Karawaci, Tangerang (2000), Executive
member of the World Physics Federation Competition, Chairman of The International
Econophysics Conference 2002, Chairman the World Conggress Physics Federation 2002, Board
of Experts di majalah National Geographic Indonesia serta menjadi Chairman of Asian Science
Camp 2008 di Denpasar, Bali.
Pada tahun 2007, beliau menulis buku "Mestakung: Rahasia Sukses Juara Dunia" yang dan
sukses menjadi penulis Best Seller tercepat di Indonesia. Tahun berikutnya mendapat award
sebagai Pahlawan Masa Kini pilihan Modernisator dan majalah TEMPOPada tahun 2008, ia
terpilih sebagai wakil Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, George W.
Bush.
26. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM): Dra. Khofifah Indar
Parawansa
BIOGRAFI
Khofifah Indar Parawansa mulai menyita lampu sorot panggung politik tanah air setelah
sosoknya tampil membacakan pidato pernyataan sikap Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP)
dalam Sidang Umum MPR 1998 silam. Tentu saja banyaknya sorotan lampu politik tersebut
bukan tanpa alasan. Pidato politisi kelahiran 1965 ini menjadi pidato kritis pertama terhadap
pelaksanaan Orde Baru dalam ajang formal nasional setingkat Sidang Umum MPR.
Tak pelak, hampir segenap anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, pada saat itu didominasi
Fraksi Karya Pembangunan (Golkar), Fraksi ABRI dan Fraksi Utusan Golongan, dibuat
terperanjat dengan pidato yang menohok jantung para penguasa Orde Baru tersebut. Bukan hanya
kritik, aktivis organisasi ini juga menyampaikan berbagai kekurangan, dan kecurangan, Pemilu
1997 seraya melengkapi pidato dengan berbagai ide tentang demokrasi.
Keberanian, sekaligus kecerdasan, Pariwansa dalam menghadirkan kritik terhadap pelaksanaan
rezim Orde Baru yang tengah berkuasa sekaligus menjadikan sosoknya sebagai politikus yang
disegani di tanah air. Pada 1992, ibu empat anak ini terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1992 - 1998. Namun, perubahan peta politik pasca
lengsernya rezim Orde Baru membuatnya keluar dari PPP dan hijrah ke Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB).
Pada periode 1998-2000, politikus yang sempat bercita-cita menjadi pembalap ini kembali duduk
di DPR sebagai wakil PKB. Sosok alumni Pascasarjana FISIP UI ini kembali menunjukkan
kiprahnya setelah dilantik sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada masa pemerintahan
Presiden K. H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Pada awal 2013, nama mantan Kepala BKKBN periode 1999 - 2001 ini kembali muncul dalam
kancah politik nasional Indonesia saat maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur periode 2014
- 2019.
PENDIDIKAN
(1972-1978) SD Taquma
20
(1978-1981) SMP Khodijah-Surabaya
(1981-1984) SMA Khodijah-Surabaya
(1984-1991) S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya
(1984-1989) S1 Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya
(1993-1997) S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta
27. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Puan Maharani
BIOGRAFI
Puan Maharani adalah ketua frkasi PDI Perjuangan di DPR RI periode 2009-2014. Terlahir
dalam keluarga politisi membuat ia sejak kecil sudah terbiasa dengan hingar bingar panggung
politik. Kakeknya, Soekarno, proklamator Republik Indonesia, serta ibunya Megawati
Soekarnoputri, Presiden RI kelima sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan. Kini, ia semakin
mantap terjun ke panggung politik bersiap diri menjadi penerus dinasti Soekarno.
Dalam kampanye di Jawa Timur beberapa tahun lalu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri secara resmi memperkenalkan putri tunggalnya, Puan Maharani, sebagai
penerusnya kepada publik.
Seiring dengan perjalanan waktu, Puan semakin terlibat dalam proses politik. Pada masa
pemilihan presiden tahun 2009, Puan terlibat aktif di Mega Center, lembaga yang menangani
pemenangan Megawati jadi presiden, walaupun menurutnya posisinya itu hanya sebagai
observer.
Wanita kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini merupakan anak ketiga Megawati Soekarnoputri,
atau anak pertama Megawati dari suaminya Taufiq Kiemas. Terlahir dalam keluarga politisi
membuat Puan sejak kecil sudah terbiasa dengan hingar bingar panggung politik.
Hal tersebut memang tidak terlalu mengherankan, karena saat ibunya, Megawati, menjadi
Presiden RI pada periode 2001-2004, ia selalu berada di samping ibunya, baik saat melakukan
kunjungan resmi ke daerah maupun ke luar negeri. Sehingga tanpa disadari, aktivitas itu telah
memperkenalkan Puan Maharani ke panggung politik. Dengan mendampingi sang bunda, Puan
semakin familiar di kalangan masyarakat, teristimewa pada masyarakat politisi.
Di samping melakukan kunjungan-kunjungan, istri dari Happy Hapsoro ini pun beberapa kali
pernah dipercaya sang ibu melakukan kegiatan sosial. Dari situ, ia juga kemudian belajar banyak
mendekati 'wong cilik'.
Nama besar orang tua memang tidak mungkin dipisahkan dari keberhasilan Puan di kancah
politik nasional. Namun, Puan sendiri tampaknya memang ingin membuktikan bahwa dirinya
mampu dan layak menjadi politisi handal sekaligus jadi wakil rakyat yang bertanggung jawab
tanpa melihat faktor dari nama besar kedua orang tuanya.
Terlepas dari urusan gender, Puan sebenarnya menginginkan PDIP diisi dengan orang-orang
yang kompeten dan mempunyai integritas tinggi. Ia percaya PDIP bisa terus berkembang jika
dikelola orang-orang profesional yang memiliki kesamaan visi, misi, dan ideologi.
PENDIDIKAN
Sarjana Komunikasi Universitas Indonesia.
28. Menteri Lingkungan Hidup: Drs. Ir. Dodo Sambodo, MS
BIOGRAFI
21
Beliau yang lahir di Temanggung 28 Februari 1956 dan bernama lengkap Drs. Ir. B. Widodo
Sambodo, MS adalah merupakan salah satu tokoh penting di Kementerian Lingkungan Hidup.
Selama berkarir lebih dari 28 tahun di Kementerian Lingkungan Hidup beliau fokus terhadap
pengawasan pembangunan dan pengendalian dampak lingkungan hidup. Begitu banyak
kerusakan lingkungan yang berhasil diperbaiki dan dilestarikan oleh beliau bersama-sama dengan
masyarakat pada masa tugasnya tersebut. Beliau juga berhasil menjalin hubungan yang sangat
baik dengan masyarakat dan LSM-LSM lingkungan baik lokal maupun internasional. Hal itu bisa
terlihat dari begitu banyak kerjasama yang berhasil dilakukan dengan forum-forum lingkungan
hidup selama masa jabatan beliau seperti :
1. Pelaksana Ekspedisi International Operation Leleight di Seram, Walhi 1984.
2. Ekspedisi Filsox Puncak Jaya guna menghitung percepatan salju abadi kerjasama antara RI
dan New Zealand, 1991.
3. Ekspedisi Mahakam Heart Of Borneo, KLH – Kompas 1995.
4. Tim Pemulihan Pasca Erupsi KLH – UGM – LPTP, 2011.
Beliau juga seringkali diundang dan dipercaya untuk mewakili Indonesia dalam forum-forum
dunia yang membahas mengenai permasalahan lingkungan hidup. Dengan berdasarkan atas
pengalaman, integritas dan komitmen yang dibangun selama puluhan tahun itu akhirnya
menempatkan beliau di posisinya sekarang ini yaitu sebagai Asisten Deputi Bidang Pengaduan
Dan Penataan Sanksi Administrasi pada Kementerian Lingkungan Hidup.
Dodo Sambodo bukanlah merupakan sosok baru dalam dunia lingkungan hidup Indonesia.
Sebelum berkarir di Kementerian Lingkungan Hidup, beliau sangat aktif dalam organisasi
lingkungan terbesar Indonesia yaitu WALHI. Di organisasi tersebut beliau aktif selama kurang
lebih 7 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Direktur WALHI pada tahun 1989.
Dalam bidang akademisi, sosok yang merupakan lulusan dari Program Pascasarjana Ilmu
Lingkungan 1988-1992, Universitas Indonesia ini juga aktif menjadi pembicara dan narasumber
di berbagai seminar maupun forum lingkungan hidup yang diadakan baik oleh kalangan
pemerintah, usahawan, akademisi, bahkan LSM. Di sela-sela kesibukannya sebagai pejabat
Kementerian Lingkungan Hidup, beliau juga saat ini tengah menyelesaikan Program S-3 Ilmu
Lingkungan, di Universitas Gadjah Mada.
Berikut riwayat pendidikan dan jejak karir serta pengalaman Dodo Sambodo di dunia lingkungan
hidup Indonesia :
RIWAYAT PENDIDIKAN
2007 - sekarang Program S-3 Ilmu Lingkungan, Universitas Gadjah Mada;
1988 - 1992 Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia;
1977 - 1982 Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada;
1976 - 1983 Fakultas Teknik Jurusan Mesin, Universitas Proklamasi, Yogyakarta.
29. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Ir. Tri
Rismaharini, M.T.
BIOGRAFI
Tri Rismaharini merupakan Wali Kota Surabaya wanita pertama yang menjabat untuk periode
2010-2015. Sebelum menjabat sebagai wali kota, ia menduduki posisi sebagai Kepala Dinas
Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Di bawah kepemimpinannya sebagai Kepala DKP hingga
wali kota saat ini, Surabaya menjadi kota yang bersih dan asri. Bahkan kota yang mendapat
sebutan Kota Pahlawan ini berhasil meraih kembali Piala Adipura 2011 untuk kategori kota
metropolitan setelah lima tahun berturut-turut tak lagi memperolehnya.
Wanita yang akrab disapa dengan nama Risma ini berada di bawah naungan Partai Demokrat
Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia terkenal sebagai sosok wanita yang tegas dan tak kenal
kompromi dalam menjalankan tugasnya. Bahkan karena sikapnya tersebut, sebagian pejabat di
22
DPRD pernah berusaha untuk mendepak Risma dari jabatan Wali Kota Surabaya. Pada tanggal
31 Januari 2011, Ketua DPRD Surabaya Whisnu Wardhana menggunakan hak angketnya untuk
menurunkan Risma dari posisinya sebagai wali kota. Ia beralasan bahwa Risma telah melanggar
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 16/2006 tentang prosedur penyusunan
hukum daerah dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008. Ia dianggap melanggar karena ia tidak melibatkan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dalam membahas maupun menyusun Peraturan Wali Kota Surabaya
(Perwali) Nomor 56 tahun 2010 yang mengatur tentang perhitungan nilai sewa reklame dan
Perwali Nomor 57 tentang perhitungan nilai sewa reklame terbatas di kawasan khusus kota
Surabaya yang menaikkan pajak reklame menjadi 25%. Enam dari dari tujuh fraksi politik yang
ada di dewan, termasuk PDIP yang mengusungnya, mendukung keputusan ini. Hanya fraksi PKS
yang menolak dengan alasan belum cukup bukti dan data. Menteri Dalam Negeri Gamawan
Fauzi menilai alasan pemakzulan Risma terlalu mengada-ada. Ia pun menegaskan bahwa Risma
tetap menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Beredar kabar bahwa keputusan memberhentikan
Risma dikarenakan banyaknya kalangan DPRD Kotamadya Surabaya yang tidak senang akan
keputusan Risma menolak keras pembangunan tol tengah Kota Surabaya dan lebih memilih
meneruskan proyek frontage road dan MERR-IIC (Middle East Ring Road) yang akan
menghubungkan area industri Rungkut hingga ke Jembatan Suramadu via area timur Surabaya.
Wanita kelahiran 20 November 1961 ini menjadi salah satu nominasi wali kota terbaik di dunia,
2012 World Mayor Prize, yang digelar oleh The City Mayors Foundation. Ia terpilih karena
segudang prestasi yang sudah ia torehkan selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Ia
dinilai berhasil menata kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan penuh taman. Salah satu
buktinya adalah pemugaran Taman Bungkul di tengah kota. Dulunya, taman tersebut tidak layak
disebut taman, namun kini Taman Bungkul menjadi taman terbesar dan terkenal di kota
Surabaya. Selain itu, ia juga telah berperan besar dalam membangun pedestrian bagi pejalan kaki
dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga
jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman. Di bawah kepemimpinannya pula, ia sukses
mengantarkan Surabaya memperoleh penghargaan Adipura di tahun 2011. Risma menjadi
kandidat wali kota terbaik dunia asal Indonesia bersama dua orang lainnya, yaitu Gubernur
Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Solo Joko Widodo.
PENDIDIKAN
SMP Negeri X Surabaya (1976)
SMU Negeri V Surabaya (1980)
S-1 Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (1987)
S-2 Manajemen Pembangunan Kota Surabaya ITS (2002)
30. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal: Drs. Andrinof Achir Chaniago, M.Si.
BIOGRAFI
Andrinof A Chaniago merupakan pria kelahiran Padang, 3 November 1962. Saat ini, ia bekerja
sebagai dosen di FISIP UI. Ia mengajar di tiga program sekaligus; S1, S2 dan Sarjana Eksistensi.
Selain itu, ia merupakan Senior Fellow di The Habibie Center. Pada tahun 1999, ia bersama
rekan-rekannya mendirikan Center for Indonesian Regional dan Urban Studies atau CIRUS. Di
tahun 2008, ia mendirikan CIRUS Surveyors Group (CSG). Di sini, ia menjabat sebagai direktur
eksekutif.
Ia juga aktif dalam organisasi sosial non profit seperti Anggota Dewan Redaksi Jurnal Galang.
Jurnal ini mengupas pemikiran tentang penggalangan dana sosial. Selain itu, ia juga sempat
menjadi Ketua III Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).
Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk
program S1-nya. Kemudian ia melanjutkan ke Program Master Perencanaan dan Kebijakan
Publik, Fakultas Ekonomi di universitas yang sama, Universitas Indonesia. Ia juga sempat kuliah
di Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan.
23
Ia juga aktif berkarya sebagai penulis. Ia menulis buku yang berjudul Gagalnya Pembangunan:
Kajian Ekonomi Politik Akar Krisis Indonesia di tahun 2001. Selain itu, ia juga membuat tulisan
di berbagai jurnal serta media massa.
Ia menikah dengan Ir. Yultifani dan memiliki seorang anak yang bernama Auzi Amazia
Domasti. Saat ini, ia menjabat sebagai anggota tim Visi Indonesia 2033. Tujuan sederhana dari
tim ini adalah supaya pembangunan yang ada harus sejalan dengan konsekuensi dari kondisi yang
ada dan bisa mewujudkan pertumbuhan dalam hal kesejahteraan masyarakat. Tim ini
beranggotakan empat orang yang sama-sama memiliki keahlian yang mumpuni, yaitu Andrinof A
Chaniago, Ahmad erani Yustika, Mohammad Jehansyah Siregar, dan Tata Mustasya.
PENDIDIKAN
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
Program Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, FE, UI
Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan
S3 di Pasca Sarjana Ilmu Filsafat UI
31. Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional: Faisal Basri, S.E., M.A.
BIOGRAFI
Faisal Batubara atau yang lebih dikenal dengan nama Faisal Basri adalah seorang ekonom dan
politikus asal Indonesia. Faisal Basri lahir di Bandung tanggal 6 November 1959. Nama
belakangnya, Basri diambil dari nama ayahnya, Hasan Basri Batubara, sebagai salah satu bentuk
penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak yang juga merupakan salah seorang
keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik ini turut menjadi salah satu pendiri
Mara (Majelis Amanah Rakyat) yang nantinya akan berkembang menjadi Partai Amanat
Nasional hingga akhirnya dia dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal yang pertama dan pasca
Kongres I di Yogyakarta dipercayakan sebagai salah satu Ketua.
Dia juga menjadi pendiri beberapa organisasi nirlaba lainnya seperti Yayasan Harkat Bangsa,
Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak mahasiswa, Faisal sudah aktif
di berbagai organisasi. Dia masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1978
tatkala kampus sedang bergejolak. Gejolak politik membawanya kian larut dalam berbagai
gerakan organisasi. Setelah menyelesaikan studinya di sana, Faisal kemudian diangkat menjadi
dosen mata kuliah baru yakni Ekonomi Politik yang baru diperkenalkan di FEUI pada akhir
1980-an. Pada tahun 2000, Faisal ditunjuk untuk menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi
Presiden RI.
Setelah mundur dari PAN pada awal 2001, dia tetap aktif dalam kehidupan politik. Faisal
mendirikan organisasi politik Pergerakan Indonesia (PI) dan menjadi Ketua Umum Dewan
Pimpinan Nasional sejak Kongres I tahun 2004 sampai 2010. Kini ia dipercaya sebagai Ketua
Dewan Pertimbangan Nasional. Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin,
putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb dan sepakat untuk tetap berjuang di jalur
independen dalam pencalonan Gubernur DKI dalam pemilukada 2012, kalaupun di perjalanan
ada partai politik yang meminang salah satu atau keduanya, tawaran tersebut akan mereka tolak.
PENDIDIKAN
Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Jakarta (1985)
Master of Arts (M.A.) dalam bidang Ekonomi, Vanderbilt University, USA (1988)
32. Menteri Perumahan Rakyat: Mochamad Ridwan Kamil, ST, MUD.
Mochamad Ridwan Kamil, ST. MUD. (lahir di Bandung, 4 Oktober 1971; umur 43 tahun)
adalah Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Awalnya, pria yang akrab dipanggil Kang Emil
ini adalah seorang arsitek, dosen, dan aktivis sosial asal Indonesia. Emil merupakan putra dari
pasangan Dr. Atje Misbach, S.H (alm.) dan Dra. Tjutju Sukaesih. Pada tahun 2013 Emil yang
dari kalangan profesional dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai
24
GERINDRA sebagai walikota Bandung dengan didampingi oleh Oded Muhammad
Danial sebagai calon wakil walikota. Dalam Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota
Bandung pada 28 Juni 2013, pasangan ini unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan
meraih 45,24% suara sehingga Pasangan Ridwan Kamil - Oded Muhammad Danial (RIDO)
ditetapkan menjadi pemenang dalam Pemilihan umum Wali Kota Bandung 2013.
Pendidikan
SDN Banjarsari III Bandung 1978-1984
SMP Negeri 2 Bandung 1984-1987
SMA Negeri 3 Bandung 1987-1990
Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung 1990-1995
Master of Urban Design University of California, Berkeley 1999-2001
Karier
Setelah lulus S2 dari University of California, Berkeley, Ridwan Kamil melanjutkan pekerjaan
profesional sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat. Sebelumnya Ridwan Kamil
memulai karier bekerjanya di Amerika sesaat setelah lulus S1, akan tetapi hanya berkisar empat
bulan ia pun berhenti kerja karena terkena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia saat
itu. Tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat
Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut
Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Pada tahun 2002
Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan
Urbane yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini
Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik
Arsitektur Institut Teknologi Bandung[2]
, serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW
(Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).
Urbane adalah firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-
temannya seperti Achmad D. Tardiyana,Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi
Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia
seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim
Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari
dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga
memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan misinya
adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan
keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.
Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI
Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green
Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane juga sering
mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain
Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus
1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya
di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru
Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah
Seni di Universitas Indonesia tahun 2009.
32. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Prof. Dr. (HC) Dahlan Iskan
BIOGRAFI
Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Saat ini (2012) adalah Menteri
Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia Bersatu di bawah pimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011 lalu, Dahlan Iskan resmi menjabat, menggantikan
Mustafa Abubakar.
25
Seperti judul sebuah artikel terbitan Kompas.com, Dahlan Iskan, Anak Miskin yang jadi Menteri,
Dahlan Iskan menghabiskan masa kecilnya di sebuah pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba
kekurangan. Orang tua Dahlan Iskan bahkan tidak mengingat kapan Dahlan Iskan lahir, sehingga
dia sendiri memilih tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1951, sesuai dengan Hari
Kemerdekaan RI, agar mudah diingat.
Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan
adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian,
1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya
berkembang dengan baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan
surat kabar Jawa Pos hingga sekarang (2012).
Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa Pos. Pada saat itu, Jawa
Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu berkembang dan mencapai oplah hingga 300.000
dari 6.000 eksemplar dalam kurun waktu lima tahun. Lima tahun kemudian, terbentuklah Jawa
Pos News Network (JPNN) yang menaungi 134 surat kabar, tabloid, dan majalah. Selain itu,
JPNN juga memiliki 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1997,
Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya.
Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV (Jawa Timur TV) di
Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di Batam dan di Riau dengan nama
BatamTV dan RiauTV.
Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan menjabat sebagai
komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan tersebut membangun Sambungan
Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya dan Hong Kong dengan panjang serat optik
4.300 kilometer.
Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak rencana cemerlang untuk
sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan memimpin PLN. Dia menggantikan
Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN yang sebelumnya menuai kritikan pedas akibat
seringnya lampu mati di daerah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan Iskan
mencanangkan gebrakan bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia. Lalu, dia
juga mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan
pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah Pulau Banda,
Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan Iskan juga merupakan
presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima Electric Power di Surabaya; perusahaan
pembangkit listrik swasta.
Prestasi Dahlan Iskan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam listrik, tentunya,
mendapatkan respon positif dari pemerintah. Pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan terpilih
sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggantikan Mustafa Abubakar
yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut
karena dia sedang berada di puncak semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya
sebagai Menteri BUMN, target awal Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN dalam
program rekstrukturisasi aset negara. Rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Keuangan.
Selain profesi tersebut, Dahlan Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis "Ganti Hati" pada
tahun 2008 silam, berdasarkan pengalamannya cangkok hati di Tiongkok.
Pada Desember 2012, Dahlan memperkenalkan secara resmi mobil sport listrik buatan anak
bangsa Tucuxi di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Pembuatan mobil listrik, baik yang
berkonsep citycar maupun Tucuxi, merupakan proyek pribadinya. Meski masih menjadi proyek
pribadi, ke depan pemerintah menginginkan agar mobil listrik bisa diproduksi secara massal dan
bisa menjadi mobil nasional di masa mendatang.
26
Namun sayang, saat menjajal mobil listrik yang dikemudikan Dahlan Iskan dan mekaniknya
Ricky itu mengalami kecelakaan di Magetan setelah mengalami masalah pada rem pada 5 Januari
2013. Beruntung keduanya tidak mengalami cedera berarti.
Pada 8 Juli 2013, Dahlan menerima gelar honoris causa di bidang komunikasi dan penyiaran
Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN Walisongo Semarang menilai Dahlan
sebagai sosok inspiratif, akademisi, pengambil kebijakan dan implementor program. Walau tidak
menyelesaikan pendidikan di IAIN tapi bisa sukses di bidang usaha dan pemerintahan.
Dahlan mengiukuti konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Namun dia berjanji tidak akan
menggunakan Grup Jawa Pos untuk kepentingannya di konvensi.Dia akan menjaga
profesionalitas medianya dalam pemberitaan konvensi.
PENDIDIKAN
SDN Desa Bukur, Jiwan, Madiun
Madrasah Tsanawiyah Pesantren Saibul Muttaqin, Magetan
Madrasah Aliyaj Pesantren Sabibul Muttaqin, Magetan
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda (tidak tamat)
34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Anies Rasyid Baswedan, Ph.D.
BIOGRAFI
Indonesia selayaknya bangga memiliki figur intelektual muda seperti Anies Baswedan. Terhitung
15 Mei 2007 lalu, sosok pakar kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini telah dipercaya mengampu
jabatan Rektor Universitas Paramadina dalam usia 38 tahun; angka yang sekaligus mencatatkan
sejarah tersendiri sebagai pejabat Rektor termuda di Indonesia.
Bagi Baswedan, usia dan kepakaran memang tidak perlu berjalan sejajar. Menyelesaikan
pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Pada usia 36 tahun,
gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University sudah disandang, demikian juga
gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland beberapa tahun sebelumnya.
Pendiri gerakan Indonesia Mengajar ini juga berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat
dunia. Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat menyebut nama Anies Baswedan sebagai
salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 lalu. Setahun berikutnya, giliran
lembaga World Economic Forum (WEF) menyebut pakar, pengamat dan peneliti muda kelahiran
1969 ini sebagai satu dari Pemimpin Muda Dunia Global pada 2009.
Tidak cukup itu, pada 2010 lalu, Anies Baswedan bahkan memenangi 3 penghargaan
internasional sekaligus, masing-masing dari Majalah Foresight terbitan Jepang yang menamai
sosoknya sebagai satu dari '20 Pemimpin Masa Depan Dunia', lembaga International Policy
Studies (IIPS) Jepang yang menganugerahi Nakasone Yasuhiro Awards dan lembaga Royal
Islamic Strategic Studies Centre yang bermarkas di Yordania turut menyebut Baswedan sebagai
'500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'.
Tidak heran juga, bergudang pengalaman dan tingginya kinerja intelektualitas yang dibuktikan
peneliti utama dari Lembaga Survey Indonesia ini membuat figur Anies Baswedan kerap
diundang ke berbagai pertemuan nasional dan internasional. Berpegang teguh pada pendirian
politiknya sendiri, tidak memihak kekuatan politik tertentu, tak urung netralitas tersebut embuat
sosoknya dianggap paling tepat bertindak selaku moderator dalam acara Debat Calon Presiden
2009.
Pada akhir 2009, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan menunjukkan kepercayaan
dengan memilih Anies menjadi anggota Tim-8 dalam kasus dugaan pidana terhadap pimpinan
KPK saat itu, Bibit dan Chandra. Ide dan sosok Anies Baswedan juga akrab dikenali melalui
27
program siar stasiun Metro TV, Save our Nation. Selain itu dia juga didapuk menjadi Ketua
Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Anies mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memenuhi undangan konvensi
karena bercita-cita melunasi janji kemerdekaan. Bagi Anies, konvensi itu merupakan sebuah
panggilan tanggung jawab dan sebuah kehormatan.