WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

download WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

of 18

Transcript of WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    1/18

    WTP bukan berarti

    bebas korupsihttp://inspektorat.purworejokab.

    go.id/wtp-bukan-berarti-bebas-

    korupsi/Posted on 21/11/2012 by admin

    Ketua BPK Hadi Purnomo menegaskan bahwa

    opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bukan berarti bersih darikorupsi. Penegasan ini disampaikan di hadapan peserta

    workshop dan diklat dalam rangka persiapan pemeriksaan KPP

    dan KK tahun !"#" di Pusdiklat BPK sebagaimana dilansir

    Warta BPK $disi "! % &ol ' Pebruari !"##. Penjelasan tersebut

    dilontarkan lantaran banyaknya anggapan masyarakat atas

    opini WTP yang diartikan tidak ada korupsi atau penyewengan.

    nggapan ini dimaklumi. Pasalnya masyarakat kurang

    memahami tujuan dari pemeriksaan BPK atas laporan

    keuangan dan makna dari opini yang diberikan.

    Hadi Purnomo mengatakan bahwa jika BPK memberikan opini

    WTP bukan berarti menjamin institusi yang menjadi auditee

    (pihak yang diperiksa BPK) tidak terjadi penyimpangan atau

    korupsi dalam mengelola keuangan negara. Pasalnya

    http://inspektorat.purworejokab.go.id/wtp-bukan-berarti-bebas-korupsi/http://inspektorat.purworejokab.go.id/author/admin/http://inspektorat.purworejokab.go.id/author/admin/http://inspektorat.purworejokab.go.id/wtp-bukan-berarti-bebas-korupsi/

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    2/18

    tanggung jawab pemeriksa hanya terbatas pada opini yang

    diberikannya.

     Tanggung jawab untuk memastikan bila terjadi korupsi dalam

    pengelolaan keuangan negara sebuah entitas (auditee)

    terletak pada manajemennya sendiri. Biasanya dikenal dengan

    *anagement +epresentation etter (*+) yang ditandatangani

    oleh pimpinan entitas yang mengelola keuangan negara.

    ,amun demikian lanjutnya tujuan pemeriksaan BPK atas

    laporan keuangan memang bukan untuk mengungkap adanya

    penyimpangan ketidakpatuhan dan dugaan korupsi. -ia

    menegaskan pemeriksa BPK yang memberikan opini WTP harus

    yakin bahwa semua inormasi signi/kan yang dimuat dalam

    laporan keuangan telah diuji dari aspek teknis akuntansi aspek

    legal dan aspek substansinya.

    Berikut beberapa hal yang dapat meningkatkan pemahaman

    kita terkait opini yang diberikan oleh BPK0

    Kriteria pemberian opini

     Tujuan dari pemeriksaan laporan keuangan adalah untuk

    memberiksan opini atas laporan keuangan. Penjelasan pasal

    Pasal #1 ayat (#) 22 #3 tahun !""4 menyatakan bahwa opini

    merupakan pernyataan proesional keuangan yang disajikan

    dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria0

    #. kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan

    !. kecukupan pengungkapan (ade5uate disclosures)

    6. kepatuhan terhapa peraturan perundang7undangan dan

    4. eekti8itas sistem pengendalian internal.

    Dasar pertimbangan pemberian opini

    Pada dasarnya terdapat dua kondisi menentukan opini yaitu0

    #. pembatasan lingkup audit atau kecukupan bukti

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    3/18

    !. penyimpangan dari prinsip akuntansi atau salah saji.

    6. materialitas

    Pembatasan ingkup !udit atau Ke"ukupan #ukti !udit

    Pemeriksa wajib mengumpulkan bukti yang kompeten melalui

    inspeksi pengamatan pengajuan pertanyaan dan kon/rmasi

    sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan

    keuangan yang diaudit. uditor diharuskan untuk meyakinkan

    dirinya bahwa prosedur audit yang dilaksanakan pada akhirnya

    dapat menghasilkan bukti audit yang cukup memadai untuk

    menyatakan kesimpulan. Ketidakmampuan auditor dalammemeroleh bukti adalah merupakan pembatasan lingkup bagi

    auditor dalam memenuhi stadar pemeriksaan. Pembatasan

    lingkup yang mengakibatkan pemeriksa tidak dapat

    memperoleh cukup bukti dapat terjadi karena tiga hal 0

    #. Keadaan di luar kendali entitas misalnya 0

    a. 9atatan akuntansi hancur (karena kebakaran misalnya)

    b. 9atatan akuntansi telah disita oleh aparat pemerintah untuk

    waktu yang tidak dapat ditentukan.

    c. danya ketidakpastian

    !. Keadaan terkait siat dan waktu penugasan misalnya 0

    a. Waktu yang tersedia untuk penghitungan persediaan tidak

    cukup

    b. Pengendalian entitas tidak eekti dan pemeriksa tidak dapatmenerapkan prosedur alternati8e untuk memperoleh bukti

    yang cukup

    c. Ketidakcukupan catatan akuntansi

    6. Pembatasan oleh manajemen misalnya manajemen

    membatasi auditor melaksanakan prosedur peninjauan /sik

    kon/rmasi kepada kepada pihak ketiga ataupun pembatasan

    lainnya dalam pemeriksa melaksanakan prosedur pemeriksaan.

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    4/18

    Ketidakmampuan auditor dalam menerapkan suatu prosedur

    tidak boleh dianggap sebagai pembatasan audit apabila auditor

    dapat melakukan prosedur alternati untuk mengumpulkan

    bukti yang diperlukan. uditor baru boleh berhenti dalam

    mengumpulkan bukti dan menyimpulkan bahwa bukti yang

    cukup tidak dapat diperoleh apabila auditor tidak dapat

    menjalankan prosedur alternati.

    Pen$impangan dari prinsip akuntansi $ang

    mengakibatkan sa%ah saji.

    Pemberian opini atas laporan keuangan harus didasarkan pada

    keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah

    disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai

    dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Penyajian laporan

    keuangan secara wajar artinya bahwa tidak terdapat salah saji

    yang material dalam pelaporan keuangan.

    :alah saji yang mempengaruhi opini adalah salah saji yang

    tidak dapat dikoreksi dengan alasan0

    #. entitas tidak bersedia melakukan koreksi akuntansi

    !. secara teknis koreksi tersebut memang tidak bisa dilakukan

    karena terikat pada peraturan atau kebijakan (sebagai contoh

    dalam kebijakan audit BPK salah saji yang terkait dengan

    pelampauan atau kesalahan pembebanan tidak dapat

    dikoreksi).

    :alah saji dapat diklasi/kasikan0

    #. Kesesuaian Pilihan Kebijakan kuntansi0

    a. Kebijakan akuntansi yang dipilih tidak konsisten dengan

    kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; atau

    b. aporan keuangan termasuk catatan terkait tidak

    merepresentasikan transaksi dan kejadian yang sebenarnya

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    5/18

    (underlying transactions and e8ents) sehingga penyajian yang

    wajar tidak dapat dilakukan.

    !. Penerapan kebijakan akutansi terpilih0

    a. *anajemen tidak secara konsisten menerapkan kebijakan

    akuntansi tersebut sesuai dengan kerangka pelaporan

    keuangan termasuk ketika manajemen tidak menerapkan

    kebijakan akuntansi secara konsisten antarperiode atau antar

    transaksi yang sejenis (konsistensi penerapan); atau

    b. Terjadi kesalahan penerapan kebijakan akuntansi (misalnya

    karena kesalahan yang tidak disengaja dalam menerapkankebijakan akuntansi).

    6. Kesesuaian atau kecukupan pengungkapan dalam laporan

    keuangan0

    a. aporan keuangan tidak memasukkan semua hal yang perlu

    diungkapkan sesuai yang dipersyaratkan dalam :P;

    b. Pengungkapan dalam laporan keuangan tidak disajikan

    sesuai denga:P; atau

    c. aporan keuangan tidak mengungkapkan hal7hal yang

    dipersyaratkan untuk mencapai penyajian yang wajar (air

    presentation).

    :alah saji dapat disebabkan oleh0

    #. ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang7undangan;

    !. kecurangan (raud); dan

    6. ketidakpatutan (abuse). Ketidakpatutan merupakan

    perbuatan yang tidak masuk akal dan di luar praktik7praktik

    yang la

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    6/18

    &ateria%itas

    *aterialitas adalah besarnya inormasi akuntansi yang apabila

    terjadi penghilangan atau salah saji dilihat dari keadaan yang

    melingkupinya mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi

    pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas

    inormasi

    tersebut.

    -e/nisi tersebut mengakui pertimbangan materialitas

    dilakukan dengan memperhitungkan keadaan yang melingkupi

    dan perlu melibatkan baik pertimbangan kuantitati maupunkualitati.

     Tingkat materialitas diukur terhadap0

    #. Tolerable $rror (T$) yaitu tingkat materialitas terhadap suatu

    akun hanya mempunyai konsekuensi maksimal pengecualian

    terhadap akun tertentu tersebut (apabila tidak dapat dilakukan

    koreksi). kan tetapi hal ini tidak berpengaruh terhadap

    penyajian K secara keseluruhan;

    !. Planning *ateriality (P*) yaitu tingkat materialitas yang

    mempunyai konsekuensi maksimal terhadap laporan keuangan

    secara keseluruhan (apabila tidak dapat dilakukan koreksi).

    :ebuah salah saji dapat dikatakan material apabila kesalahan

    penyajian tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang

    diambil oleh pengguna laporan. -alam penerapan konsep

    materialitas ini terdapat tiga tingkatan nilai yang digunakan

    untuk menentukan jenis opini yang akan diterbitkan.

    #. Tidak *aterial

    Kesalahan penyajian dapat terjadi tetapi salah saji tersebut

    tidak mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    7/18

    laporan keuangan. Klasi/kasi tidak material ini biasanya

    menyangkut jumlah7jumlah salah saji yang kecil apabila

    dibandingkan dengan nilai batas tingkat kesalahan yang dapat

    ditoleransi (T$).

    !. *aterial tetapi tidak mempengaruhi keseluruhan penyajian

    laporan keuangan

    Kesalahan penyajian dapat mempengaruhi keputusan seorang

    pengguna laporan keuangan tetapi secara keseluruhan laporan

    keuangan tetap disajikan secara wajar dan tetap dapat

    digunakan. :ebagai contoh bila diketahui terdapat kesalahanpenyajian akti8a tetap yang bernilai cukup besar hal ini

    kemungkinan dapat mempengaruhi pengguna laporan

    keuangan misalnya -P+- untuk membuat keputusan

    penganggaran. ,amunsalah saji tersebut tidak memiliki

    pengaruh menyeluruh pada kewajaran laporan keuangan

    karena dampaknya hanya terjadi pada akun tersebut.

    6. :angat material sehingga mempengaruhi kewajaran

    penyajian seluruh laporan keuangan

     Tingkat materialitas tertinggi terjadi apabila terdapat

    probabilitas yang sangat tinggi bahwa pengguna laporan

    keuangan akan membuat keputusan yang tidak benar jika

    dalam pembuatan keputusannya didasarkan pada inormasi

    yang dihasilkan dari keseluruhan laporan keuangan. Padatingkat ini salah saji yang terjadi dikatakan sebagai per8asi8e.

    9ontoh apabila salah saji terjadi terkait dengan transaksi Kas

    di Kas -aerah yang jumlahnya sangat besar maka salah saji

    tersebut memiliki pengaruh terhadap kewajaran laporan

    keuangan secara keseluruhan sehingga pengguna laporan

    keuangan dapat membuat keputusan yang salah. -alah hal ini

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    8/18

    transaksi pendapatan memiliki pengaruh yang besar pada

    laporan keuangan karena menyangkut akun lain seperti :iP.

    :aat menentukan tingkat materialitas dari suatu kesalahan

    penyajian auditor juga harus mempertimbangkan seberapa

    besar pengaruh salah saji tersebut terhadap bagian7bagian

    laporan keuangan lainnya. Pengaruh semacam ini disebut

    sebagai tingkat resapan atau rembetan (per8asi8eness). :uatu

    salah saji dikatakan per8asi8e apabila salah saji tersebut

    memiliki pengaruh pada akun lain.

    Pertimbangan atas per8asi8e dapat didasarkan pada 6 aktor

    berikut.

    #. Kompleksitas

    Kompleksitas akun diukur dari tingkat pengaruh akun tersebut

    terhadap akun lain dalam laporan keuangan. Beberapa akun

    dalam laporan keuangan menurut siatnya memiliki tingkat

    kompleksitas tinggi karena pengaruhnya pada akun lain.

    !. Proporsi

     Tidak ada ukuran baku yang menjadi besaran proporsi yang

    bersiat substansial karena ini lebih didasarkan pada

    pertimbangan auditor. 2ntuk memudahkan penilaian auditor

    bisa menetapkan kebijakan mengenai batasan proporsi yang

    dianggap undamental misanya !"= dari total akun yang

    diperiksa maka bisa dianggap berpegaruh secara keseluruhan

    secara kuantitati.

    6. Pengungkapan yang bersiat undamental

    Pengungkapan dikatakan undamental apabila dapat

    memengaruhi pengguna laporan keuangan membuat

    keputusan atau penilaian yang berbeda apabila tidak

    diungkapkan.

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    9/18

    Katagori 'pini

    22 ,omor #3 Tahun !""4 menyatakan bahwa opini atas

    laporan keuangan terbagi menjadi empat kategori0

    #. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);

    !. Wajar -engan Pengecualian (W-P);

    6. Tidak Wajar (TW);

    4. Tidak *emberikan Pendapat (T*P).

    Wajar Tanpa Penge"ua%ian (WTP)

    >pini WTP menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan

    secara wajar dalam semua hal yang material posisi keuanganhasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang

    berlaku umum.

    >pini WTP merupakan penilaian tertinggi atas laporan

    keuangan dimana ini bisa tercapai apabila memenuhi kondisi7

    kondisi sebagai berikut.

    #. Bukti pemeriksaan yang cukup memadai telah terkumpul

    dan pemeriksa telah melaksanakan penugasan sedemikian

    rupa sehingga mampu menyimpulkan bahwa ketiga standar

    pekerjaan lapangan telah dipatuhi;

    !. :emua aspek dari standar umum :PK, telah dipatuhi dalam

    penugasan pemeriksaan;

    6. :eluruh laporan keuangan (neraca laporan realisasi

    anggaran laporan arus kas dan catatan atas laporankeuangan) telah lengkap disajikan;

    4. aporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan

    prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal ini juga berarti

    bahwa pengungkapan inormati yang cukup telah tercantum

    dalam catatan atas laporan keuangan serta bagian7bagian

    lainnya dari laporan keuangan tersebut;

    3. Tidak terdapat situasi yang membuat pemeriksa merasa

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    10/18

    perlu untuk menambahkan sebuah paragra penjelasan atau

    memodi/kasi kalimat dalam laporan pemeriksaan.

    -alam hal terjadi keadaan tertentu yang perlu penjelasan

    pemeriksa bisa menambahkan suatu paragra penjelasan

    dalam laporan hasil pemeriksaannya. -alam kondisi ini

    pemeriksa dapat menyatakan opini modi/kasi yaitu WTP

    -engan Paragra Penjelasan.

    dapun kondisi7kondisi yang memungkinkan terjadinya

    penambahan penjelasan adalah sebagai berikut0

    #) Tidak ada konsistensi dalam penerapan prinsip akuntansi

    yang berlaku umum

    :uatu paragra penjelasan diperlukan baik untuk perubahan

    prinsip akuntansi yang dilakukan secara sukarela maupun yang

    terjadi kerena adanya pernyataan akuntansi yang baru.

    !) Ketidakpastian atas kelangsungan hidup organisasi (going

    concern)

    *eskipun bukan merupakan isu penting dalam sektor publik

    persoalan keberlangsungan hidup organisasi pemerintah juga

    harus menjadi pertimbangan pemeriksa.

    6) da penekanan pada suatu masalah

    -alam beberapa situasi pemeriksa barangkali ingin

    memberikan penekanan pada beberapa masalah tertentu yang

    terkait dengan laporan keuangan meskipun ia bermaksud

    memberikan opini wajar tanpa pengecualian. Biasanya

    inormasi tambahan yang menjelaskan masalah tersebut harus

    dinyatakan pada suatu paragra terpisah daam laporan

    pemeriksaan. 9ontohnya apabila pemeriksa berpikir bahwa ia

    harus menjelaskan transaksi dengan pihak lain yang bernilai

    sangat besar dan peristiwa penting setelah tanggal neraca.

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    11/18

    4) Terkait laporan yang melibatkan pemeriksa lain

    Pemeriksa mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian

    dengan paragra penjelasan apabila menyandarkan diri pada

    pemeriksa lain (misalnya kantor akuntan publik) untuk

    melaksanakan sebagian proses pemeriksaan. -alam hal ini

    yang dilakukan biasanya memberikan reerensi dalam laporan

    karena sang pemeriksa tidak mungkin melakukan re8iu atas

    pekerjaan pemeriksa lain terutama apabila proporsi laporan

    keuangan yang dipemeriksaan oleh pemeriksa lain material

    terhadap keseluruhan laporan keuangan.

    Wajar Dengan Penge"ua%ian (WDP)

    >pini W-P menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan

    secara wajar dalam semua hal yang material posisi keuangan

    hasil usaha dan arus kas entitas sesuai prinsip akuntansi yang

    berlaku umum kecuali untuk dampak hal7hal yang yang

    dikecualikan.

    Kondisi7kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyatakan

    opini W-P adalah sebagai berikut0

    #) W-P karena adanya penyimpangan dari prinsip akuntasi

    (salah saji)

    Pemeriksa setelah memperoleh bukti pemeriksaan yang cukup

    memadai menyimpulkan bahwa salah saji yang terjadi baik

    secara indi8idual maupun agregat adalah material tapi

    tidak per8asi8e terhadap laporan keuangan; atau

    !) W-P karena adanya pembatasan lingkup (ketidakcukupan

    bukti)

    Pemeriksa tidak dapat memperoleh bukti pemeriksaan yang

    cukup memadai untuk dijadikan dasar opini tetapi pemeriksa

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    12/18

    menyimpulkan bahwa dampak yang mungkin terjadi (possible

    e?ects) pada laporan keuangan atas salah saji yang tidak

    terdeteksi apabila ada adalah material tetapi tidak per8asi8e.

    Tidak Wajar (TW)

    Kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyatakan opini TW

    adalah ketika pemeriksa setelah memperoleh bukti

    pemeriksaan yang cukup memadai menyimpulkan bahwa

    salah saji yang ditemukan baik secara indi8idual maupun

    agregragat adalah material dan per8asi8e pada laporan

    keuangan. :iat perpasi8e (berpengaruh secara keseluruhan)

    dapat dilihat dari nilai absolute jumlah akun dan jumlah

    laporan yang terpengaruh.

    Tidak &emberikan Pendapat (T&P)

    Kondisi7kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyatakan

    opini T*P adalah sebagai berikut.

    #. Pemeriksa tidak dapat memperoleh bukti pemeriksaan yang

    cukup memadai sebagai dasar opini dan pemeriksa

    menyimpulkan bahwa dampak salah saji yang tidak terdeteksi

    pada laporan keuangan bila ada adalah material dan

    per8asi8e; atau

    !. -alam kondisi ekstrim yang melibatkan banyak

    ketidakpastian pemeriksa menyimpulkan bahwa terlepas dari

    perolehan bukti pemeriksaan yang cukup memadai terkait

    setiap ketidakpastian pemeriksa tidak mungkin merumuskan

    opini atas laporan keuangan karena adanya interaksi potensial

    dan dampak kumulati yang mungkin terjadi pada laporan

    keuangan.

    Pertimbangan Temuan Da%am &enentukan 'pini

    :uatu temuan dapat berpengaruh terhadap opini jika temuan

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    13/18

    tersebut secara material berkaitan dengan asersi manajemen

    dalam laporan keuangan atau siat yang membatasi lingkup

    pemeriksaan pemeriksa. :etiap pengecualian atau keberatan

    pemeriksa di dalam paragra opini seyogyanya termuat pula

    dalam laporan kepatuhan atau laporan pengendalian intern.

    :ebagaimana diuraikan di atas temuan akan berpengaruh

    terhadap opini apabila berkaitan dengan kedua aktor sebagai

    berikut.

    #. aktor pembatasan ruang lingkup (pembatasan oleh auditee

    dokumen tidak lengkap dan ketidakpastian) yang barartipemeriksa tidak dapat menerapkan standar audit

    (penyimpangan dari standar audit)

    !. aktor laporan keuangan tidak disajikan sesuai prinsip

    akuntansi yang berlaku umum dan tidak diterapkan secara

    konsisten (penyimpangan dari prinsip akuntansi)

    :uatu temuan dapat dikategorikan sebagai temuan yang

    berkaitan dengan pembatasan lingkup jika temuan tersebut

    berkaitan dengan ketidakcukupan bukti bagi pemeriksa untuk

    melakukan prosedur audit ketidakcukupan catatan akuntansi

    dan@atau kelemahan system pengendalian intern sehingga

    pemeriksa berkesimpulan bahwa system gagal dalam

    menyajikan inormasi yang wajar.

    Hal penting yang harus diingat dalam temuan katagori iniadalah bahwa pemeriksa tidak dapat menerapkan prosedur

    audit secara memadai dan pemeriksa juga tidak meyakini

    kewajaran suatu akun. :ebelum menyimpulkan adanya

    pembatasan lingkup pemeriksa harus terlebih dahulu

    meyakinkan bahwa dia telah melakukan prosedur alternati.

     Temuan ini dapat berupa temuan kepatuhan maupun temuan

    pengendalian intern.

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    14/18

    'ndikasi7indikasi temuan jenis ini dapat dilihat pada kesimpulan

    (akibat) pada temuan misalnya 0

    A hal ini mengakibat akun . tidak dapat diyakini kewajarannya

    A nilai akti8a tidak dapat diketahui dengan pasti

    A adanya potensi asset tidak tercatat minimal sebesar .

    A Piutang tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya

    :ementara itu temuan yang berkaitan dengan penyimpangan

    dari prinsip akuntansi haruslah diperoleh setelah pemeriksa

    dapat melaksanakan audit sesuai dengan standar dalam arti

    tidak ada pembatasan lingkup. Pelanggaran terhadap prinsip

    akuntansi meliputi0

    #. apakah prinsip akuntansi yang dipilih untuk diterapkan sudah

    berlaku umum prinsip akuntansi sudah tepat sesuai keadaan

    dan laporan keuangan beserta catatannya memberikan

    inormasi yang cukup dapat mempengaruhi penggunaan

    pemahaman dan penasiran

    !. inormasi diiktisarkan dengan semestinya

    6. laporan keuangan mencerminkan peristiwa atau kejadian

    yang mendasarinya dan

    4. prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten tanpa

    adanya penjelasan mengenai alasan dan dampaknya.

    Beberapa petunjuk yang mengisyaratkan adanya pelanggaran

    terhadap penyimpangan prinsip akuntansi misalnya dalam

    kesimpulan pemeriksa menyatakan0

    A kun . ebih saji@kurang saji sebesar

    A 'normasi . Cang tidak diungkap dapat menyesatkan

    pembaca laporan keuangan

    A Hal ini tidak sesuai dengan P:P

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    15/18

    A 'nkonsistensi tersebut dapat mengakibatnya terganggunya

    daya banding K 

    2ntuk temuan ketidakpatuhan jika pemeriksa yakin bahwa

    tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh entitas

    mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan dan

    pelanggaran tersebut belum dipertanggungjawabkan atau

    dikoreksikan dan diungkapkan secara memadai maka

    pemeriksa harus menyatakan pendapat wajar dengan

    pengecualian atau pendapat tidak wajar tergantung pada

    tingkat materialitas dampak pelanggaran tersebut pada

    laporan keuangan. Dika pemeriksa dihalangi atau tidak dapat

    memperoleh bukti yang cukup untuk menge8aluasi apakah

    dampak tersebut tersebut telah atau akan memiliki dampak

    material terhadap laporan keuangan maka pemeriksa dapat

    memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau tidak

    memberikan pendapat atas laporan keuangan tergantung

    pada besarnya pos atau kemungkinan dampaknya terhadap

    laporan keuangan secara keseluruhan.

    2ntuk temuan pengendalian jika terdapat pengendalian intern

    yang lemah mengakibatkan catatan akuntasi yang tidak

    lengkap dan@atau dokumen yang tersedia tidak memadai dan@

    atau sistem tidak menghasilkan data akuntasi yang 8alid.

    Ketiga hal tersebut merupakan kondisi yang tidak

    memungkinkan pemeriksa melaksanakan prosedur

    pemeriksaan secara memadai sehingga dapat mengakibatkan

    pemeriksa memberikan opini W-P karena pembatasan lingkup.

    -emikian juga jika ternyata sistem yang dibangun ternyata

    didesain tidak sejalan dengan prinsip akuntansi dan entitas

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    16/18

    tidak mengoreksikan dampak salah saji tersebut maka

    pemeriksa tidak dapat memberikan opini WTP karena adanya

    pelanggaran terhadap prinsip akuntansi.

    *engukur :alah :aji atau Potensi Kesalahan yang Terjadi

    -alam mengukur salah saji atau potensi kesalahan yang

    terjadi pemeriksa harus mempertimbangkan apakah

    permasalahan yang terjadi berdampak kepada kewajaran

    seluruh akun atau dapat dilokalisir.

    :ebagai contoh0

    #) Kelemahan pengendalian intern dalam pencatatan aset tetap

    di satu satker saja (tidak terjadi di satker lain) tidak

    mengharuskan pemeriksa melakukan pengecualian atas

    seluruh akun aset tetap.

    !) Temuan mengenai adanya aset tetap yang belum

    dire8aluasi harusnya hanya berpengaruh terhadap aset yang

    diperoleh sebelum tahun !""4. -engan demikian kuali/kasi

    dapat dilakukan terhadap aset tetap yang diperoleh sebelum

    tahun !""4 bukan terhadap keseluruhan aset tetap.

    -i sisi lain pemeriksa juga harus memperhitungkan dampak

    kesalahan suatu akun terhadap akun lainnya. *isalnya

    kelemahan pengendalian dalam pengelolaan Kas di Bendahara

    Pengeluaran bisa jadi tidak hanya berpengaruh terhadap

    kewajaran saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tetapi juga

    mungkin berpengaruh terhadap kewajaran belanja yang

    dikeluarkan melalui mekanisme 2ang Persediaan.

    Wajar bukan benar

    Pemeriksaan menurut Pasal # angka # 22 ,omor #3 tahun!""4 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Dawab

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    17/18

    Keuangan ,egara adalah proses identi/kasi masalah analisis

    dan e8aluasi yang dilakukan secara independen objekti dan

    proesional berdasarkan standar pemeriksaan untuk menilai

    kebenaran kecermatan kredibilitas dan keandalan inormasi

    mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

    :ecara leksikal ketentuan tersebut menyatakan bahwa

    pemeriksaan KP- menilai EkebenaranF bukan EkewajaranF

    sebagaimana biasa dikenal dalam ilmu pemeriksaan.

    ,amun di sisi lain dinyatakan bahwa laporan hasil

    pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah memuat opini.

    (Pasal #1 ayat (#) 22 ,omor #3 tahun !""4). Cang dimaksud

    opini adalah pernyataan proesional sebagai kesimpulan

    pemeriksa mengenai tingkat kewajaran inormasi yang

    disajikan dalam laporan keuangan sebagamaina dinyatakan

    dalam Pasal # angka ##.

    :ebagaimana hukum mengenai prinsip bahwa aturan khusus

    mengungguli aturan umum maka dalam pemeriksaan KP-

    konsepsi EkewajaranF seharusnya akan lebih diunggulkan

    dibandingkan dengan konsepsi EkebenaranF. Hal ini

    dikarenakan adanya konsepsi materialitas dan sampling dalam

    pemeriksaan KP-.

    Konsepsi sampling mengungkapkan bahwa pemeriksa tidak

    mungkin melakukan pengujian atas semua transaksi yang

    dilakukan pemerintah daerah. sumsi dasar ini memungkinkan

    bahwa semua kekeliruan tidak akan dapat diketahui oleh

    pemeriksa. Konsepsi ini sekaligus menuntut pemeriksa untuk

    memiliki kemampuan dalam menentukan sample yangrepresentati8e. Konsepsi ini sangat memungkinkan tidak

  • 8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

    18/18

    terungkapnya suatu kasus pada suatu entitas tetap untuk

    kasus yang sama terungkap pada entitas lain.

    Konsepsi materialitas mengungkapkan bahwa keputusan

    pemeriksa selalu berorientasi pada hal yang signi/kan.

     Terhadap hal yang tidak signi/kasn maka hal tersebut tidak

    menjadi pertimbangan pemeriksa dalam keputusannya.

    :ehingga dengan adanya konsepsi sampling dan konsepsi

    materialitas dapat kita simpulkan bahwa EkewajaranF di dalam

    opini yang diterbitkan oleh BPK bukan berarti EkebenaranF.

    llahu Glam.

    :emoga bermanaat. (:utikno).

    Referensi:

    1. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan

    Pengelolaan dan Tanggung Jaa! "euangan Negara2. Petun#uk Teknis Peneta$an %atas &aterialitas Pemeriksaan

    "euangan' %P" R(' 200)

    *. +tandar Pemeriksaan "euangan Negara' %P" R(' 200,

    4. Petun#uk Pelaksanaan Pemeriksaan "euangan' %P" R(' 200)

    5. Panduan Pemeriksaan "P' %P" R(' 2011

    /. TP %ukan %erarti %e!as "oru$si' arta %P" edisi 02 3 ol

    ( e!ruari 2011' hal 4,-4)

    ,. "iat &emahami Pemeriksaan a$oran "euangan Pemerintah

    aerah di (ndonesia' &.6usuf John dan i +etiaan +'

    7ramedia' 2008.

    - See more at: http://inspektorat.purworejokab.go.id/wtp-bukan-berarti-

    bebas-korupsi/#sthash.4PsoUOz9.dpuf