WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
Transcript of WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
1/18
WTP bukan berarti
bebas korupsihttp://inspektorat.purworejokab.
go.id/wtp-bukan-berarti-bebas-
korupsi/Posted on 21/11/2012 by admin
Ketua BPK Hadi Purnomo menegaskan bahwa
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bukan berarti bersih darikorupsi. Penegasan ini disampaikan di hadapan peserta
workshop dan diklat dalam rangka persiapan pemeriksaan KPP
dan KK tahun !"#" di Pusdiklat BPK sebagaimana dilansir
Warta BPK $disi "! % &ol ' Pebruari !"##. Penjelasan tersebut
dilontarkan lantaran banyaknya anggapan masyarakat atas
opini WTP yang diartikan tidak ada korupsi atau penyewengan.
nggapan ini dimaklumi. Pasalnya masyarakat kurang
memahami tujuan dari pemeriksaan BPK atas laporan
keuangan dan makna dari opini yang diberikan.
Hadi Purnomo mengatakan bahwa jika BPK memberikan opini
WTP bukan berarti menjamin institusi yang menjadi auditee
(pihak yang diperiksa BPK) tidak terjadi penyimpangan atau
korupsi dalam mengelola keuangan negara. Pasalnya
http://inspektorat.purworejokab.go.id/wtp-bukan-berarti-bebas-korupsi/http://inspektorat.purworejokab.go.id/author/admin/http://inspektorat.purworejokab.go.id/author/admin/http://inspektorat.purworejokab.go.id/wtp-bukan-berarti-bebas-korupsi/
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
2/18
tanggung jawab pemeriksa hanya terbatas pada opini yang
diberikannya.
Tanggung jawab untuk memastikan bila terjadi korupsi dalam
pengelolaan keuangan negara sebuah entitas (auditee)
terletak pada manajemennya sendiri. Biasanya dikenal dengan
*anagement +epresentation etter (*+) yang ditandatangani
oleh pimpinan entitas yang mengelola keuangan negara.
,amun demikian lanjutnya tujuan pemeriksaan BPK atas
laporan keuangan memang bukan untuk mengungkap adanya
penyimpangan ketidakpatuhan dan dugaan korupsi. -ia
menegaskan pemeriksa BPK yang memberikan opini WTP harus
yakin bahwa semua inormasi signi/kan yang dimuat dalam
laporan keuangan telah diuji dari aspek teknis akuntansi aspek
legal dan aspek substansinya.
Berikut beberapa hal yang dapat meningkatkan pemahaman
kita terkait opini yang diberikan oleh BPK0
Kriteria pemberian opini
Tujuan dari pemeriksaan laporan keuangan adalah untuk
memberiksan opini atas laporan keuangan. Penjelasan pasal
Pasal #1 ayat (#) 22 #3 tahun !""4 menyatakan bahwa opini
merupakan pernyataan proesional keuangan yang disajikan
dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria0
#. kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan
!. kecukupan pengungkapan (ade5uate disclosures)
6. kepatuhan terhapa peraturan perundang7undangan dan
4. eekti8itas sistem pengendalian internal.
Dasar pertimbangan pemberian opini
Pada dasarnya terdapat dua kondisi menentukan opini yaitu0
#. pembatasan lingkup audit atau kecukupan bukti
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
3/18
!. penyimpangan dari prinsip akuntansi atau salah saji.
6. materialitas
Pembatasan ingkup !udit atau Ke"ukupan #ukti !udit
Pemeriksa wajib mengumpulkan bukti yang kompeten melalui
inspeksi pengamatan pengajuan pertanyaan dan kon/rmasi
sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit. uditor diharuskan untuk meyakinkan
dirinya bahwa prosedur audit yang dilaksanakan pada akhirnya
dapat menghasilkan bukti audit yang cukup memadai untuk
menyatakan kesimpulan. Ketidakmampuan auditor dalammemeroleh bukti adalah merupakan pembatasan lingkup bagi
auditor dalam memenuhi stadar pemeriksaan. Pembatasan
lingkup yang mengakibatkan pemeriksa tidak dapat
memperoleh cukup bukti dapat terjadi karena tiga hal 0
#. Keadaan di luar kendali entitas misalnya 0
a. 9atatan akuntansi hancur (karena kebakaran misalnya)
b. 9atatan akuntansi telah disita oleh aparat pemerintah untuk
waktu yang tidak dapat ditentukan.
c. danya ketidakpastian
!. Keadaan terkait siat dan waktu penugasan misalnya 0
a. Waktu yang tersedia untuk penghitungan persediaan tidak
cukup
b. Pengendalian entitas tidak eekti dan pemeriksa tidak dapatmenerapkan prosedur alternati8e untuk memperoleh bukti
yang cukup
c. Ketidakcukupan catatan akuntansi
6. Pembatasan oleh manajemen misalnya manajemen
membatasi auditor melaksanakan prosedur peninjauan /sik
kon/rmasi kepada kepada pihak ketiga ataupun pembatasan
lainnya dalam pemeriksa melaksanakan prosedur pemeriksaan.
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
4/18
Ketidakmampuan auditor dalam menerapkan suatu prosedur
tidak boleh dianggap sebagai pembatasan audit apabila auditor
dapat melakukan prosedur alternati untuk mengumpulkan
bukti yang diperlukan. uditor baru boleh berhenti dalam
mengumpulkan bukti dan menyimpulkan bahwa bukti yang
cukup tidak dapat diperoleh apabila auditor tidak dapat
menjalankan prosedur alternati.
Pen$impangan dari prinsip akuntansi $ang
mengakibatkan sa%ah saji.
Pemberian opini atas laporan keuangan harus didasarkan pada
keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah
disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai
dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Penyajian laporan
keuangan secara wajar artinya bahwa tidak terdapat salah saji
yang material dalam pelaporan keuangan.
:alah saji yang mempengaruhi opini adalah salah saji yang
tidak dapat dikoreksi dengan alasan0
#. entitas tidak bersedia melakukan koreksi akuntansi
!. secara teknis koreksi tersebut memang tidak bisa dilakukan
karena terikat pada peraturan atau kebijakan (sebagai contoh
dalam kebijakan audit BPK salah saji yang terkait dengan
pelampauan atau kesalahan pembebanan tidak dapat
dikoreksi).
:alah saji dapat diklasi/kasikan0
#. Kesesuaian Pilihan Kebijakan kuntansi0
a. Kebijakan akuntansi yang dipilih tidak konsisten dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; atau
b. aporan keuangan termasuk catatan terkait tidak
merepresentasikan transaksi dan kejadian yang sebenarnya
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
5/18
(underlying transactions and e8ents) sehingga penyajian yang
wajar tidak dapat dilakukan.
!. Penerapan kebijakan akutansi terpilih0
a. *anajemen tidak secara konsisten menerapkan kebijakan
akuntansi tersebut sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan termasuk ketika manajemen tidak menerapkan
kebijakan akuntansi secara konsisten antarperiode atau antar
transaksi yang sejenis (konsistensi penerapan); atau
b. Terjadi kesalahan penerapan kebijakan akuntansi (misalnya
karena kesalahan yang tidak disengaja dalam menerapkankebijakan akuntansi).
6. Kesesuaian atau kecukupan pengungkapan dalam laporan
keuangan0
a. aporan keuangan tidak memasukkan semua hal yang perlu
diungkapkan sesuai yang dipersyaratkan dalam :P;
b. Pengungkapan dalam laporan keuangan tidak disajikan
sesuai denga:P; atau
c. aporan keuangan tidak mengungkapkan hal7hal yang
dipersyaratkan untuk mencapai penyajian yang wajar (air
presentation).
:alah saji dapat disebabkan oleh0
#. ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang7undangan;
!. kecurangan (raud); dan
6. ketidakpatutan (abuse). Ketidakpatutan merupakan
perbuatan yang tidak masuk akal dan di luar praktik7praktik
yang la
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
6/18
&ateria%itas
*aterialitas adalah besarnya inormasi akuntansi yang apabila
terjadi penghilangan atau salah saji dilihat dari keadaan yang
melingkupinya mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas
inormasi
tersebut.
-e/nisi tersebut mengakui pertimbangan materialitas
dilakukan dengan memperhitungkan keadaan yang melingkupi
dan perlu melibatkan baik pertimbangan kuantitati maupunkualitati.
Tingkat materialitas diukur terhadap0
#. Tolerable $rror (T$) yaitu tingkat materialitas terhadap suatu
akun hanya mempunyai konsekuensi maksimal pengecualian
terhadap akun tertentu tersebut (apabila tidak dapat dilakukan
koreksi). kan tetapi hal ini tidak berpengaruh terhadap
penyajian K secara keseluruhan;
!. Planning *ateriality (P*) yaitu tingkat materialitas yang
mempunyai konsekuensi maksimal terhadap laporan keuangan
secara keseluruhan (apabila tidak dapat dilakukan koreksi).
:ebuah salah saji dapat dikatakan material apabila kesalahan
penyajian tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang
diambil oleh pengguna laporan. -alam penerapan konsep
materialitas ini terdapat tiga tingkatan nilai yang digunakan
untuk menentukan jenis opini yang akan diterbitkan.
#. Tidak *aterial
Kesalahan penyajian dapat terjadi tetapi salah saji tersebut
tidak mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
7/18
laporan keuangan. Klasi/kasi tidak material ini biasanya
menyangkut jumlah7jumlah salah saji yang kecil apabila
dibandingkan dengan nilai batas tingkat kesalahan yang dapat
ditoleransi (T$).
!. *aterial tetapi tidak mempengaruhi keseluruhan penyajian
laporan keuangan
Kesalahan penyajian dapat mempengaruhi keputusan seorang
pengguna laporan keuangan tetapi secara keseluruhan laporan
keuangan tetap disajikan secara wajar dan tetap dapat
digunakan. :ebagai contoh bila diketahui terdapat kesalahanpenyajian akti8a tetap yang bernilai cukup besar hal ini
kemungkinan dapat mempengaruhi pengguna laporan
keuangan misalnya -P+- untuk membuat keputusan
penganggaran. ,amunsalah saji tersebut tidak memiliki
pengaruh menyeluruh pada kewajaran laporan keuangan
karena dampaknya hanya terjadi pada akun tersebut.
6. :angat material sehingga mempengaruhi kewajaran
penyajian seluruh laporan keuangan
Tingkat materialitas tertinggi terjadi apabila terdapat
probabilitas yang sangat tinggi bahwa pengguna laporan
keuangan akan membuat keputusan yang tidak benar jika
dalam pembuatan keputusannya didasarkan pada inormasi
yang dihasilkan dari keseluruhan laporan keuangan. Padatingkat ini salah saji yang terjadi dikatakan sebagai per8asi8e.
9ontoh apabila salah saji terjadi terkait dengan transaksi Kas
di Kas -aerah yang jumlahnya sangat besar maka salah saji
tersebut memiliki pengaruh terhadap kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan sehingga pengguna laporan
keuangan dapat membuat keputusan yang salah. -alah hal ini
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
8/18
transaksi pendapatan memiliki pengaruh yang besar pada
laporan keuangan karena menyangkut akun lain seperti :iP.
:aat menentukan tingkat materialitas dari suatu kesalahan
penyajian auditor juga harus mempertimbangkan seberapa
besar pengaruh salah saji tersebut terhadap bagian7bagian
laporan keuangan lainnya. Pengaruh semacam ini disebut
sebagai tingkat resapan atau rembetan (per8asi8eness). :uatu
salah saji dikatakan per8asi8e apabila salah saji tersebut
memiliki pengaruh pada akun lain.
Pertimbangan atas per8asi8e dapat didasarkan pada 6 aktor
berikut.
#. Kompleksitas
Kompleksitas akun diukur dari tingkat pengaruh akun tersebut
terhadap akun lain dalam laporan keuangan. Beberapa akun
dalam laporan keuangan menurut siatnya memiliki tingkat
kompleksitas tinggi karena pengaruhnya pada akun lain.
!. Proporsi
Tidak ada ukuran baku yang menjadi besaran proporsi yang
bersiat substansial karena ini lebih didasarkan pada
pertimbangan auditor. 2ntuk memudahkan penilaian auditor
bisa menetapkan kebijakan mengenai batasan proporsi yang
dianggap undamental misanya !"= dari total akun yang
diperiksa maka bisa dianggap berpegaruh secara keseluruhan
secara kuantitati.
6. Pengungkapan yang bersiat undamental
Pengungkapan dikatakan undamental apabila dapat
memengaruhi pengguna laporan keuangan membuat
keputusan atau penilaian yang berbeda apabila tidak
diungkapkan.
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
9/18
Katagori 'pini
22 ,omor #3 Tahun !""4 menyatakan bahwa opini atas
laporan keuangan terbagi menjadi empat kategori0
#. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);
!. Wajar -engan Pengecualian (W-P);
6. Tidak Wajar (TW);
4. Tidak *emberikan Pendapat (T*P).
Wajar Tanpa Penge"ua%ian (WTP)
>pini WTP menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan
secara wajar dalam semua hal yang material posisi keuanganhasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
>pini WTP merupakan penilaian tertinggi atas laporan
keuangan dimana ini bisa tercapai apabila memenuhi kondisi7
kondisi sebagai berikut.
#. Bukti pemeriksaan yang cukup memadai telah terkumpul
dan pemeriksa telah melaksanakan penugasan sedemikian
rupa sehingga mampu menyimpulkan bahwa ketiga standar
pekerjaan lapangan telah dipatuhi;
!. :emua aspek dari standar umum :PK, telah dipatuhi dalam
penugasan pemeriksaan;
6. :eluruh laporan keuangan (neraca laporan realisasi
anggaran laporan arus kas dan catatan atas laporankeuangan) telah lengkap disajikan;
4. aporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal ini juga berarti
bahwa pengungkapan inormati yang cukup telah tercantum
dalam catatan atas laporan keuangan serta bagian7bagian
lainnya dari laporan keuangan tersebut;
3. Tidak terdapat situasi yang membuat pemeriksa merasa
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
10/18
perlu untuk menambahkan sebuah paragra penjelasan atau
memodi/kasi kalimat dalam laporan pemeriksaan.
-alam hal terjadi keadaan tertentu yang perlu penjelasan
pemeriksa bisa menambahkan suatu paragra penjelasan
dalam laporan hasil pemeriksaannya. -alam kondisi ini
pemeriksa dapat menyatakan opini modi/kasi yaitu WTP
-engan Paragra Penjelasan.
dapun kondisi7kondisi yang memungkinkan terjadinya
penambahan penjelasan adalah sebagai berikut0
#) Tidak ada konsistensi dalam penerapan prinsip akuntansi
yang berlaku umum
:uatu paragra penjelasan diperlukan baik untuk perubahan
prinsip akuntansi yang dilakukan secara sukarela maupun yang
terjadi kerena adanya pernyataan akuntansi yang baru.
!) Ketidakpastian atas kelangsungan hidup organisasi (going
concern)
*eskipun bukan merupakan isu penting dalam sektor publik
persoalan keberlangsungan hidup organisasi pemerintah juga
harus menjadi pertimbangan pemeriksa.
6) da penekanan pada suatu masalah
-alam beberapa situasi pemeriksa barangkali ingin
memberikan penekanan pada beberapa masalah tertentu yang
terkait dengan laporan keuangan meskipun ia bermaksud
memberikan opini wajar tanpa pengecualian. Biasanya
inormasi tambahan yang menjelaskan masalah tersebut harus
dinyatakan pada suatu paragra terpisah daam laporan
pemeriksaan. 9ontohnya apabila pemeriksa berpikir bahwa ia
harus menjelaskan transaksi dengan pihak lain yang bernilai
sangat besar dan peristiwa penting setelah tanggal neraca.
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
11/18
4) Terkait laporan yang melibatkan pemeriksa lain
Pemeriksa mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian
dengan paragra penjelasan apabila menyandarkan diri pada
pemeriksa lain (misalnya kantor akuntan publik) untuk
melaksanakan sebagian proses pemeriksaan. -alam hal ini
yang dilakukan biasanya memberikan reerensi dalam laporan
karena sang pemeriksa tidak mungkin melakukan re8iu atas
pekerjaan pemeriksa lain terutama apabila proporsi laporan
keuangan yang dipemeriksaan oleh pemeriksa lain material
terhadap keseluruhan laporan keuangan.
Wajar Dengan Penge"ua%ian (WDP)
>pini W-P menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan
secara wajar dalam semua hal yang material posisi keuangan
hasil usaha dan arus kas entitas sesuai prinsip akuntansi yang
berlaku umum kecuali untuk dampak hal7hal yang yang
dikecualikan.
Kondisi7kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyatakan
opini W-P adalah sebagai berikut0
#) W-P karena adanya penyimpangan dari prinsip akuntasi
(salah saji)
Pemeriksa setelah memperoleh bukti pemeriksaan yang cukup
memadai menyimpulkan bahwa salah saji yang terjadi baik
secara indi8idual maupun agregat adalah material tapi
tidak per8asi8e terhadap laporan keuangan; atau
!) W-P karena adanya pembatasan lingkup (ketidakcukupan
bukti)
Pemeriksa tidak dapat memperoleh bukti pemeriksaan yang
cukup memadai untuk dijadikan dasar opini tetapi pemeriksa
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
12/18
menyimpulkan bahwa dampak yang mungkin terjadi (possible
e?ects) pada laporan keuangan atas salah saji yang tidak
terdeteksi apabila ada adalah material tetapi tidak per8asi8e.
Tidak Wajar (TW)
Kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyatakan opini TW
adalah ketika pemeriksa setelah memperoleh bukti
pemeriksaan yang cukup memadai menyimpulkan bahwa
salah saji yang ditemukan baik secara indi8idual maupun
agregragat adalah material dan per8asi8e pada laporan
keuangan. :iat perpasi8e (berpengaruh secara keseluruhan)
dapat dilihat dari nilai absolute jumlah akun dan jumlah
laporan yang terpengaruh.
Tidak &emberikan Pendapat (T&P)
Kondisi7kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyatakan
opini T*P adalah sebagai berikut.
#. Pemeriksa tidak dapat memperoleh bukti pemeriksaan yang
cukup memadai sebagai dasar opini dan pemeriksa
menyimpulkan bahwa dampak salah saji yang tidak terdeteksi
pada laporan keuangan bila ada adalah material dan
per8asi8e; atau
!. -alam kondisi ekstrim yang melibatkan banyak
ketidakpastian pemeriksa menyimpulkan bahwa terlepas dari
perolehan bukti pemeriksaan yang cukup memadai terkait
setiap ketidakpastian pemeriksa tidak mungkin merumuskan
opini atas laporan keuangan karena adanya interaksi potensial
dan dampak kumulati yang mungkin terjadi pada laporan
keuangan.
Pertimbangan Temuan Da%am &enentukan 'pini
:uatu temuan dapat berpengaruh terhadap opini jika temuan
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
13/18
tersebut secara material berkaitan dengan asersi manajemen
dalam laporan keuangan atau siat yang membatasi lingkup
pemeriksaan pemeriksa. :etiap pengecualian atau keberatan
pemeriksa di dalam paragra opini seyogyanya termuat pula
dalam laporan kepatuhan atau laporan pengendalian intern.
:ebagaimana diuraikan di atas temuan akan berpengaruh
terhadap opini apabila berkaitan dengan kedua aktor sebagai
berikut.
#. aktor pembatasan ruang lingkup (pembatasan oleh auditee
dokumen tidak lengkap dan ketidakpastian) yang barartipemeriksa tidak dapat menerapkan standar audit
(penyimpangan dari standar audit)
!. aktor laporan keuangan tidak disajikan sesuai prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan tidak diterapkan secara
konsisten (penyimpangan dari prinsip akuntansi)
:uatu temuan dapat dikategorikan sebagai temuan yang
berkaitan dengan pembatasan lingkup jika temuan tersebut
berkaitan dengan ketidakcukupan bukti bagi pemeriksa untuk
melakukan prosedur audit ketidakcukupan catatan akuntansi
dan@atau kelemahan system pengendalian intern sehingga
pemeriksa berkesimpulan bahwa system gagal dalam
menyajikan inormasi yang wajar.
Hal penting yang harus diingat dalam temuan katagori iniadalah bahwa pemeriksa tidak dapat menerapkan prosedur
audit secara memadai dan pemeriksa juga tidak meyakini
kewajaran suatu akun. :ebelum menyimpulkan adanya
pembatasan lingkup pemeriksa harus terlebih dahulu
meyakinkan bahwa dia telah melakukan prosedur alternati.
Temuan ini dapat berupa temuan kepatuhan maupun temuan
pengendalian intern.
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
14/18
'ndikasi7indikasi temuan jenis ini dapat dilihat pada kesimpulan
(akibat) pada temuan misalnya 0
A hal ini mengakibat akun . tidak dapat diyakini kewajarannya
A nilai akti8a tidak dapat diketahui dengan pasti
A adanya potensi asset tidak tercatat minimal sebesar .
A Piutang tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya
:ementara itu temuan yang berkaitan dengan penyimpangan
dari prinsip akuntansi haruslah diperoleh setelah pemeriksa
dapat melaksanakan audit sesuai dengan standar dalam arti
tidak ada pembatasan lingkup. Pelanggaran terhadap prinsip
akuntansi meliputi0
#. apakah prinsip akuntansi yang dipilih untuk diterapkan sudah
berlaku umum prinsip akuntansi sudah tepat sesuai keadaan
dan laporan keuangan beserta catatannya memberikan
inormasi yang cukup dapat mempengaruhi penggunaan
pemahaman dan penasiran
!. inormasi diiktisarkan dengan semestinya
6. laporan keuangan mencerminkan peristiwa atau kejadian
yang mendasarinya dan
4. prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten tanpa
adanya penjelasan mengenai alasan dan dampaknya.
Beberapa petunjuk yang mengisyaratkan adanya pelanggaran
terhadap penyimpangan prinsip akuntansi misalnya dalam
kesimpulan pemeriksa menyatakan0
A kun . ebih saji@kurang saji sebesar
A 'normasi . Cang tidak diungkap dapat menyesatkan
pembaca laporan keuangan
A Hal ini tidak sesuai dengan P:P
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
15/18
A 'nkonsistensi tersebut dapat mengakibatnya terganggunya
daya banding K
2ntuk temuan ketidakpatuhan jika pemeriksa yakin bahwa
tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh entitas
mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan dan
pelanggaran tersebut belum dipertanggungjawabkan atau
dikoreksikan dan diungkapkan secara memadai maka
pemeriksa harus menyatakan pendapat wajar dengan
pengecualian atau pendapat tidak wajar tergantung pada
tingkat materialitas dampak pelanggaran tersebut pada
laporan keuangan. Dika pemeriksa dihalangi atau tidak dapat
memperoleh bukti yang cukup untuk menge8aluasi apakah
dampak tersebut tersebut telah atau akan memiliki dampak
material terhadap laporan keuangan maka pemeriksa dapat
memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau tidak
memberikan pendapat atas laporan keuangan tergantung
pada besarnya pos atau kemungkinan dampaknya terhadap
laporan keuangan secara keseluruhan.
2ntuk temuan pengendalian jika terdapat pengendalian intern
yang lemah mengakibatkan catatan akuntasi yang tidak
lengkap dan@atau dokumen yang tersedia tidak memadai dan@
atau sistem tidak menghasilkan data akuntasi yang 8alid.
Ketiga hal tersebut merupakan kondisi yang tidak
memungkinkan pemeriksa melaksanakan prosedur
pemeriksaan secara memadai sehingga dapat mengakibatkan
pemeriksa memberikan opini W-P karena pembatasan lingkup.
-emikian juga jika ternyata sistem yang dibangun ternyata
didesain tidak sejalan dengan prinsip akuntansi dan entitas
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
16/18
tidak mengoreksikan dampak salah saji tersebut maka
pemeriksa tidak dapat memberikan opini WTP karena adanya
pelanggaran terhadap prinsip akuntansi.
*engukur :alah :aji atau Potensi Kesalahan yang Terjadi
-alam mengukur salah saji atau potensi kesalahan yang
terjadi pemeriksa harus mempertimbangkan apakah
permasalahan yang terjadi berdampak kepada kewajaran
seluruh akun atau dapat dilokalisir.
:ebagai contoh0
#) Kelemahan pengendalian intern dalam pencatatan aset tetap
di satu satker saja (tidak terjadi di satker lain) tidak
mengharuskan pemeriksa melakukan pengecualian atas
seluruh akun aset tetap.
!) Temuan mengenai adanya aset tetap yang belum
dire8aluasi harusnya hanya berpengaruh terhadap aset yang
diperoleh sebelum tahun !""4. -engan demikian kuali/kasi
dapat dilakukan terhadap aset tetap yang diperoleh sebelum
tahun !""4 bukan terhadap keseluruhan aset tetap.
-i sisi lain pemeriksa juga harus memperhitungkan dampak
kesalahan suatu akun terhadap akun lainnya. *isalnya
kelemahan pengendalian dalam pengelolaan Kas di Bendahara
Pengeluaran bisa jadi tidak hanya berpengaruh terhadap
kewajaran saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tetapi juga
mungkin berpengaruh terhadap kewajaran belanja yang
dikeluarkan melalui mekanisme 2ang Persediaan.
Wajar bukan benar
Pemeriksaan menurut Pasal # angka # 22 ,omor #3 tahun!""4 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Dawab
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
17/18
Keuangan ,egara adalah proses identi/kasi masalah analisis
dan e8aluasi yang dilakukan secara independen objekti dan
proesional berdasarkan standar pemeriksaan untuk menilai
kebenaran kecermatan kredibilitas dan keandalan inormasi
mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
:ecara leksikal ketentuan tersebut menyatakan bahwa
pemeriksaan KP- menilai EkebenaranF bukan EkewajaranF
sebagaimana biasa dikenal dalam ilmu pemeriksaan.
,amun di sisi lain dinyatakan bahwa laporan hasil
pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah memuat opini.
(Pasal #1 ayat (#) 22 ,omor #3 tahun !""4). Cang dimaksud
opini adalah pernyataan proesional sebagai kesimpulan
pemeriksa mengenai tingkat kewajaran inormasi yang
disajikan dalam laporan keuangan sebagamaina dinyatakan
dalam Pasal # angka ##.
:ebagaimana hukum mengenai prinsip bahwa aturan khusus
mengungguli aturan umum maka dalam pemeriksaan KP-
konsepsi EkewajaranF seharusnya akan lebih diunggulkan
dibandingkan dengan konsepsi EkebenaranF. Hal ini
dikarenakan adanya konsepsi materialitas dan sampling dalam
pemeriksaan KP-.
Konsepsi sampling mengungkapkan bahwa pemeriksa tidak
mungkin melakukan pengujian atas semua transaksi yang
dilakukan pemerintah daerah. sumsi dasar ini memungkinkan
bahwa semua kekeliruan tidak akan dapat diketahui oleh
pemeriksa. Konsepsi ini sekaligus menuntut pemeriksa untuk
memiliki kemampuan dalam menentukan sample yangrepresentati8e. Konsepsi ini sangat memungkinkan tidak
-
8/18/2019 WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi
18/18
terungkapnya suatu kasus pada suatu entitas tetap untuk
kasus yang sama terungkap pada entitas lain.
Konsepsi materialitas mengungkapkan bahwa keputusan
pemeriksa selalu berorientasi pada hal yang signi/kan.
Terhadap hal yang tidak signi/kasn maka hal tersebut tidak
menjadi pertimbangan pemeriksa dalam keputusannya.
:ehingga dengan adanya konsepsi sampling dan konsepsi
materialitas dapat kita simpulkan bahwa EkewajaranF di dalam
opini yang diterbitkan oleh BPK bukan berarti EkebenaranF.
llahu Glam.
:emoga bermanaat. (:utikno).
Referensi:
1. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jaa! "euangan Negara2. Petun#uk Teknis Peneta$an %atas &aterialitas Pemeriksaan
"euangan' %P" R(' 200)
*. +tandar Pemeriksaan "euangan Negara' %P" R(' 200,
4. Petun#uk Pelaksanaan Pemeriksaan "euangan' %P" R(' 200)
5. Panduan Pemeriksaan "P' %P" R(' 2011
/. TP %ukan %erarti %e!as "oru$si' arta %P" edisi 02 3 ol
( e!ruari 2011' hal 4,-4)
,. "iat &emahami Pemeriksaan a$oran "euangan Pemerintah
aerah di (ndonesia' &.6usuf John dan i +etiaan +'
7ramedia' 2008.
- See more at: http://inspektorat.purworejokab.go.id/wtp-bukan-berarti-
bebas-korupsi/#sthash.4PsoUOz9.dpuf