Wr 264047

3
14 L ahan terlantar dan kritis di In- donesia saat ini sudah men- capai jutaan hektar, dan dapat di- kategorikan sebagai potensial kritis, semikritis, dan kritis. Luasan ter- sebut dari tahun ke tahun semakin bertambah antara lain akibat pem- bukaan hutan tanpa terkendali ser- ta pengelolaan lahan yang kurang baik. Lahan yang ada kebanyakan terlantar dan menjadi padang alang- alang. Beberapa ahli mengatakan, lahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, perkebun- an maupun hutan buatan dengan melakukan rehabilitasi. Lahan yang ditumbuhi alang-alang umumnya adalah tanah podsolik merah ku- ning yang apabila terbuka terlalu lama sangat peka terhadap erosi. Oleh karena itu, pemanfaatan lahan tersebut harus diarahkan kepada tanaman yang tidak terlalu mem- butuhkan tingkat kesuburan yang tinggi dan sekaligus dapat men- cegah erosi. Kelayakan Tanaman Karet untuk Reboisasi dan Rehabilitasi Tanaman karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang Tanaman Karet Bermanfaat untuk Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Tanaman karet relatif dapat beradaptasi pada kondisi lahan yang kurang subur. Pemanfaatan tanaman ini untuk rehabilitasi lahan memberikan banyak manfaat, baik ekonomi maupun ekologis.

description

Wr 264047

Transcript of Wr 264047

Page 1: Wr 264047

14

Lahan terlantar dan kritis di In-donesia saat ini sudah men-

capai jutaan hektar, dan dapat di-kategorikan sebagai potensial kritis,semikritis, dan kritis. Luasan ter-sebut dari tahun ke tahun semakinbertambah antara lain akibat pem-

bukaan hutan tanpa terkendali ser-ta pengelolaan lahan yang kurangbaik. Lahan yang ada kebanyakanterlantar dan menjadi padang alang-alang. Beberapa ahli mengatakan,lahan tersebut dapat dimanfaatkansebagai lahan pertanian, perkebun-

an maupun hutan buatan denganmelakukan rehabilitasi. Lahan yangditumbuhi alang-alang umumnyaadalah tanah podsolik merah ku-ning yang apabila terbuka terlalulama sangat peka terhadap erosi.Oleh karena itu, pemanfaatan lahantersebut harus diarahkan kepadatanaman yang tidak terlalu mem-butuhkan tingkat kesuburan yangtinggi dan sekaligus dapat men-cegah erosi.

Kelayakan Tanaman Karet untukReboisasi dan Rehabilitasi

Tanaman karet merupakan salahsatu komoditas perkebunan yang

Tanaman Karet Bermanfaat untukReboisasi dan Rehabilitasi Lahan

Tanaman karet relatif dapat beradaptasi pada kondisi lahanyang kurang subur. Pemanfaatan tanaman ini untuk

rehabilitasi lahan memberikan banyak manfaat,baik ekonomi maupun ekologis.

Page 2: Wr 264047

15

mampu berperan dalam reboisasidan rehabilitasi lahan, karena sifat-nya yang mudah beradaptasi ter-hadap lingkungan dan tidak terlalumemerlukan tanah dengan tingkatkesuburan tinggi. Pengkajian pe-manfaatan tanaman karet untukpembangunan hutan tanaman in-dustri telah dilakukan pada tahun1989. Dalam kajian tersebut kela-yakan karet ditinjau dari empat as-pek, yaitu keserasian ekologis, se-cara ekonomis menguntungkan,bermanfaat terhadap pengembang-an sosial kemasyarakatan, dan se-cara teknis dapat diimplementasi-kan.

Pengusahaan tanaman karetjuga akan memberikan beberapakeuntungan, antara lain mencipta-kan lingkungan yang sehat karenakaret dapat berfungsi sebagai sum-ber oksigen, pengatur tata air ta-nah, pencegah erosi, dan pemben-tukan humus. Karet juga memilikinilai ekonomi yang tinggi karenamerupakan penghasil lateks mau-pun kayu sehingga dapat mening-katkan produktivitas lahan. Untukdiketahui, kayu karet dapat digu-nakan sebagai bahan baku industrimebel dan bahan bangunan, sepertihalnya kayu hutan.

Untuk mendukung keberhasilanprogram reboisasi dan rehabilitasilahan diperlukan teknologi budidaya seperti penyiapan jalur pe-

nanaman, sistem tanam, penyiapanbahan tanam, dan pemeliharaantanaman. Bahan tanam yang digu-nakan dapat berupa semaian atauklonal seperti stum tongkat semai-an, stum mata tidur, stum mini,stum tinggi, atau bibit polibeg. Ta-naman dipilih yang pertumbuhan-nya jagur, lurus serta potensi pro-duksi sedang sampai tinggi. Bahantanaman semaian atau klonal yangterpilih dianjurkan untuk dikelolasecara semi-intensif sampai in-tensif. Teknik budi daya dan pemi-lihan klon merupakan kunci keber-hasilan penanaman karet. Apabilaakan digunakan sebagai sumberkayu dan pulp maka dipilih bahantanam yang memiliki laju pertum-buhan cepat.

Permintaan kayu karet yangterus meningkat menunjukkan ada-nya peluang pengembangan kayukaret. Daur tumbuh karet sebagaipenghasil lateks dan kayu berkisarantara 15-20 tahun, tidak jauh ber-beda dengan tanaman hutan yangdikembangkan di Indonesia. Sifatkayu karet juga hampir tidak ber-beda dengan kayu hutan.

Peran Tanaman Karet dalamReboisasi dan Rehabilitasi Lahan

Ketersediaan lahan yang berpotensiuntuk pengembangan tanaman ka-

ret masih cukup luas. Pemanfaatanlahan tersebut untuk penanamanklon unggul merupakan tindakankonkrit yang harus segera dilaku-kan. Rakitan teknologi budi dayakaret juga telah cukup tersedia.

Ditinjau dari segi vegetasi danmanajemen, sebagian besar per-kebunan karet rakyat dapat dika-tegorikan sebagai hutan karet, ka-rena selain karet terdapat berbagaijenis vegetasi lain yang tumbuhberdampingan dengan tanamankaret. Hampir seluruh lahan ditutupiperdu atau pepohonan. Dengankondisi seperti itu, fungsi hutankaret dari segi tata air adalah se-bagai pencegah erosi dan longsor,serta sumber fauna dan flora. Dayaadaptasi dan keragaman genetikkaret yang tinggi memungkinkantanaman ini dikembangkan di lahanmarginal dan kritis. Berbeda denganjenis tanaman perkebunan lain,pengusahaan tanaman karet sa-ngat menguntungkan karena adap-tasi tanaman terhadap lingkungandan iklim sangat baik, budidayanyasederhana, mampu tumbuh danberproduksi, serta untuk perbaikanlingkungan.

Pemuliaan karet kini telahmampu menghasilkan klon peng-hasil lateks dan kayu yang sesuaiuntuk reboisasi dan rehabilitasi la-han. Namun demikian, tanaman ka-ret asal biji yang memiliki pertum-

Lahan terlantar yang siap ditanami karet. Pertanaman karet di lahan bekas hutan di Tanjung Baru,Kalimantan Selatan.

Page 3: Wr 264047

16

buhan cepat dan tahan terhadappenyakit juga dapat digunakan un-tuk reboisasi dan rahabilitasi lahan.Penggunaan tanaman asal biji dapatdilakukan melalui tahapan-tahapanpenanaman mengingat kecambahbiji umurnya hanya 21 hari danpertumbuhannya cepat.

Peran perkebunan karet dalamreboisasi dan rehabilitasi lahan cu-

kup penting dilihat dari luas perta-naman (Tabel 1). Sesuai kemampu-an dan fungsi perkebunan karet, ma-ka ke depan tanaman karet masihsangat berpotensi untuk dikembang-kan dan ditingkatkan luasannya di-semua tipe iklim. Teknologi budi-daya karet yang ada akan sangatmendukung pelaksanaan kegiatanitu.

Tabel 1. Luas areal perkebunan karet Indonesia (ha), 2000-2002.

Perkebunan karet 2000 2001 2002

RakyatTBM 740 .644 729.988 714.762T M 1.967.993 1.995.281 2.005.219Total 2 .882 .795 2.855 .559 2.828 .479

Besar negaraTBM 5.277 34 .843 34 .843T M 170.101 170.535 170 .535Total 212.617 212.617 212.617

Besar swastaTBM 77 .985 77 .584 77 .584T M 147 .868 148 .269 148 .269Total 234.201 234.201 234.201

Swasta asingTBM 7.479 7.419 7.414T M 35 .304 35 .364 35 .369Total 42.808 42.808 42.808

Total 3.372.421 3.345.225 3.318.105

Sumber: Statistik Perkebunan Indonesia (2002).

Apabila reboisasi dan rehabi-litasi lahan bisa dilaksanakan de-ngan tanaman karet, maka upayameningkatkan fungsi perkebunankaret dan pengelolaan lahan ter-lantar akan dapat tercapai. Warnahijau hutan akan segera tampakkembali, di samping sebagai sumberoksigen, mengatur hidrologi, me-ngurangi erosi, dan mengendalikangejala kebakaran. Populasi ta-naman karet akan meluas sebagaitanaman perkebunan dan tanamankehutanan, baik yang berasal daribiji maupun klonal. Hal ini akanmengubah lahan yang semula tidakproduktif menjadi lahan produktifdan berdaya guna cukup tinggi, disamping membuka lapangan kerja,mengurangi pengangguran, sertamemperbaiki lingkungan (IndyahSulistya Indraty).

Untuk informasi lebih lanjuthubungi:

Balai Penelitian GetasJln. Patimura km 6Kotak Pos 804Salatiga 50702Telepon : (0298) 322504Faksimile : (0298) 322504E-mail : [email protected]