workplan template - Home | K4Health. Panduan... · Web viewNah, siapa yang bilang petani dan...

STRATEGIES AGAINST FLU EMERGENCE

PANDUAN RADIOSandiwara Radio dan Talkshow

2012

Untuk keperluan internal pelaksana kegiatan

DAFTAR ISI

Pendahuluan

Sandiwara Radio

- Sinopsis

Talkshow

- Desain Materi dan Nara Sumber

Rencana Monitoring dan Evaluasi

Pendahuluan

Temuan tahap pertama

Program SAFE bekerja sama dengan Combine melakukan kampanye radio selama 2 bulan pada periode Mei – Juni 2012. Radio yang digunakan pada umumnya adalah radio komunitas. Total terdapat 18 radio, yang terdiri atas 15 radio komunitas, satu radio swasta, satu radio pemerintah daerah, dan satu radioland yang bekerja sama dengan kegiatan SAFE pada tahap pertama kampanye radio ini.

Program radio yang berjalan adalah kegiatan talkshow dan pemutaran iklan layanan masyarakat. Talkshow dikerjakan secara bersama-sama dengan PMI dan Aisyiyah serta mengundang pembicara dari: Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Bidan Desa, Kepala Desa, Pengelola Pasar, Pedagang, Konsumen, serta fasilitator PMI dan Aisyiyah. Topik yang didiskusikan berkisar antara: memilih produk unggas yang sehat, bagaimana cara mengolah makanan berbahan dasar ayam, bagaimana pengelolaan pasar sehat, serta masalah kehalalan pada ayam yang dibeli.

Tantangan yang dihadapi selama tahap pertama ini adalah

1. Kesulitan mengidentifikasi radio komunitas yang masih berjalan secara aktif.

2. Kesulitan dalam menyelaraskan waktu siar bagi para nara sumber.

3. Tidak meratanya daya jangkau radio dibandingkan dengan lokasi pasar, dimana beberapa radio berlokasi di sekitar pasar sementara beberapa lainnya berlokasi sangat jauh dari pasar.

Rekomendasi yang diajukan untuk pelaksanaan kampanye radio tahap kedua adalah:

1. Memastikan kompetensi nara sumber untuk masing-masing tema talkshow.

2. Memastikan daya jangkau penyiaran dengan melibatkan kerjasama radio swasta dan radio pemerintah daerah.

3. Memastikan adanya rekaman tertulis atas pertanyaan atau komentar pendengar selama talkshow yang dapat kemudian diunggah ke suarakomunitas.net

Tahap Kedua Implementasi

Memasuki tahap kedua ini, waktu pelaksanaan kampanye melalui radio akan diperpanjang, dari semula 2 bulan menjadi 7 bulan. Kampanye radio juga akan

menggunakan jaringan 10 radio swasta sebagai tambahan dari 18 jaringan radio yang telah ada pada tahap pertama.

Adapun program yang dijalankan adalah:

1. Pemutaran sandiwara radio sebanyak 12 episode dan pemutaran ulangannya sebanyak 2x di 10 radio swasta.

2. Talkshow di 10 radio swasta sebanyak 9 kali.

3. Pemutaran kultum di radio komunitas. Kultum dibuat dengan merekam materi Aisyiyah. Materi kultum juga akan diunggah ke suarakomunitas.net.

Secara umum berikut adalah jadwal penayangan sandiwara radio dan talkshow:

Sandiwara Radio

SAFE telah menyiapkan 12 episode Sandiwara Radio dengan judul “Bukan Salah Ayam”. Setiap minggu dua episode akan diputar, sehingga total keseluruhan episode akan selesai diputar dalam enam minggu. Pemutaran ulang akan dilakukan sebanyak 2x setelah jeda 3-4 minggu.

Secara keseluruhan “Bukan Salah Ayam” mengangkat perilaku-perilaku dalam mencegah penyebaran penyakit Flu Burung yang perlu diterapkan oleh pelaku rantai perunggasan (dari mulai peternak, pengangkut, pemotong, pedagang, pengelola pasar, hingga konsumen).

Sementara untuk pesan pengendalian flu burung, terdapat 2 pesan tambahan yang menyangkut:

- Tanda-tanda penyakit flu burung pada manusia secara klinis dan epidemiologis

- Apa yang harus dilakukan jika curiga telah terinfeksi flu burung

Sinopsis

“Bukan Salah Ayam” mengambil lokasi di sebuah pasar desa dan masyarakat sekitar. Masalah muncul ketika seorang pedagang ayam menghilang dari pasar. Kabar terakhir yang diketahui adalah pedagang ini sakit keras, tapi tidak diketahui sakitnya apa. Salah seorang pemuda desa yang juga petugas kecamatan dipasrahi mandat untuk melakukan penyelidikan. Penyelidikannya membawa dirinya dan tim ke lika liku rantai perunggasan dengan segala sisi kelamnya.

“Bukan Salah Ayam” juga menampilkan cerita romantis antara tokoh pemuda dan seorang pedagang di pasar. Kisah romantis ini dibumbui pula dengan selingan-selingan kelucuan dari rekan-rekan sekitarnya.

Berikut adalah sinopsis lengkap 12 episode:

Episode 1

Pasar Desa Tilangsih merasa kehilangan Pak Ajat Sudrajat, pedagang ayam potong. Sesama pedagang lainnya, Uday dan Mbak Ratmi bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Pak Ajat. Para pedagang di pasar hanya menebak-nebak saja, dan gossip pun menyebar. Ada yang bilang Pak Ajat pulang kampung, ada yang bilang pak Ajat kawin lagi.

Opid Ropidin selaku Pengelola Pasar Desa Tilangsih melakukan pendekatan dengan Mbak Ratmi, karena sepengetahuannya Pak Ajat sangat dekat dengan Mbak Ratmi. Mbak Ratmi sendiri tidak tahu sama sekali keberadaan Pak Ajat. Ia pernah sms kepada Pak Ajat, namun tidak dibalas.

Opid Ropidin akhirnya mendapat keterangan dari Cecep Kasep, pemuda warga Desa Tilangsih yang dijadikan ‘pemuda teladan” oleh Kepala Desa. Ia bercerita tentang kunjungannya ke rumah Pak Ajat dan melihat bahwa Pak Ajat terserang penyakit yang aneh dan misterius.

Episode 2

Cecep merasa agak takut melihat penyakit yang diderita Pak Ajat Sudrajat. Semua kejadian yang dialami Cecep di rumah Pak Ajat diceritakan ke Pak Opid. Pak Opid Ropidin segera memberi tugas pada Cecep untuk menyelidiki kasus penyakit yang diderita Pak Ajat.

Keesokan harinya Cecep bertemu dengan Uday di tempat parkiran motor pasar desa. Dikatakan Uday bahwa terakhir bertemu dengan Pak Ajat adalah di hari Jumat. Dan pada

saat itu kelihatan kondisi Pak Ajat memang kurang baik, suka bersin-bersin, batuk-batuk, dan nafasnya agak berat.

Setelah merasa cukup mendapat keterangan dari Uday, Cecep segera masuk ke dalam pasar bertemu dengan Mbak Ratmi yang cantik itu.

Episode 3

Cecep mendapat penjelasan dari mbak Ratmi betapa ia dan Pak Ajat membeli karkas yang murah dari Rasidi. Alasan Rasidi menjual karkas murah karena sedang Cuci Kandang.

Mbak Ratmi merasa bersalah karena telah meminta tolong kepada Pak Ajat untuk membawa karkas yang mutunya kurang baik itu. Ia merasa mungkin itulah yang menyebabkan Pak Ajat terserang penyakit. Sebagai ungkapan rasa penyesalannya, Mbak Ratmi siap membantu Cecep menjadi tim investigasi yang dipimpin Cecep.

Siang harinya dengan mengendarai motor, Cecep dan Mbak Ratmi menuju tempat kerja Rasidi yang terletak agak jauh dari Desa Tilangsih. Mulai ada rasa saling tertarik antara mereka berdua saat menuju kediaman Rasidi.

Episode 4

Sepanjang perjalanan ke lokasi kerja Pak Rasidi, Mbak Ratmi dan Cecep terlihat semakin dekat dan malu-malu mau ketika berbicara satu sama lain. Bahkan Cecep mulai berani memuji kecantikan Mbak Ratmi yang tentunya masih memungkiri bahwa dirinya cantik. Dalam perjalanan tersebut, Cecep sempat berusaha mengutarakan perasaannya pada Mbak Ratmi. Namun sayang, belum sempat terucap, kalimat Cecep terpotong oleh kehadiran penjual kelapa muda yang mengantarkan pesanan mereka.

Si penjual kelapa muda ternyata cukup bawel. Mbak Ratmi sempat terganggu dengan hal itu. Berbeda dengan Cecep yang sabar dalam menanggapinya. Kebawelan si penjual kelapa ternyata membawa pencerahan bagi Cecep dalam mengusut masalah penyakit misterius yang diderita Pak Ajat.

Kemudian sampailah mereka di tempat pemotongan ayam Pak Rasidi yang ternyata sangat kotor dan tidak terawat. Pak Rasidi yang belum mengetahui masalah sakitnya Pak Ajat menyambut mereka dengan ramah. Setelah Cecep mengutarakan masalahnya, Pak Rasidi merasa tersinggung dan tertuduh. Mereka hampir saja cekcok apabila Mbak Ratmi tidak melerainya.

Cecep dan Mbak Ratmi pun pulang dengan informasi baru. Bukan hanya itu, Cecep pun semakin terpesona dengan kedewasaan Mbak Ratmi yang mampu menengahi

percekcokan antara dirinya dan Pak Rasidi.

Episode 5

Proyek investigasi penyebab sakit misterius Pak Ajat membuat Cecep dan Mbak Ratmi semakin dekat.

Sementara itu keesokan harinya, tim investigasi desa yang terdiri dari Cecep, Ratmi, Pak Adang, Ujang Sarujang, dan Jumani berkumpul di balai desa untuk membahas perkembangan kasus penyakit Pak Ajat. Berdasarkan informasi yang didapat Cecep dan Mbak Ratmi sebelumnya, mereka akan berkunjung ke peternakan Cipeyeum (yang diakui Pak Rasidi sebagai pemasoknya) untuk melakukan penyidikan dengan meminta bantuan Pak Adang, wakil dari Dinas Peternakan untuk meneliti hal tersebut.

Di peternakan Cipeyeum, Cecep dan timnya disambut oleh Pak Supandi selaku wakil dari pihak peternakan. Mereka menemukan fakta bahwa ternyata peternakan tersebut memenuhi standard, bahkan sangat terjaga kebersihannya. Dan setelah diusut, ternyata peternakan Cipeyeum tidak pernah memasok ayam kepada Pak Rasidi. Cecep pun berniat untuk meminta pertanggungjawaban Pak Rasidi akan hal ini.

Episode 6

Peternakan Cipeyeum yang dimiliki Pak Supandi sangat terawat dan dijaga betul kondisinya. Peternakan tersebut dijalankan sesuai dengan prosedur standard yang berlaku. Mereka paham betul resikonya terhadap kesehatan jika prosedur tersebut tidak dijalankan dengan semestinya.

Tim investigasi yang dipimpin oleh Cecep pun diajak Pak Supandi untuk melihat langsung kondisi peternakannya. Mereka pun berkeliling sambil mencatat hal-hal penting terkait prosedur biosekuriti. Setelah menyaksikan sendiri, mereka pun yakin bahwa peternakan Cipeyeum memang benar telah menerapkan sistem biosekuriti dengan baik. Pak Supandi hanya tertawa ketika diceritakan bahwa Pak Rasidi mengatakan ia mendapat ayam murah dari peternakannya.

Setelah itu, Cecep dan mbak Ratmi beranjak menuju peternakan ayam Berkah Jaya. Peternakan itu disebut Pak Supandi telah melakukan pelanggaran prosedur karena seringkali membuang bangkai ayam sembarangan.

Sementara itu di peternakan Berkah Jaya milik Pak Malik, terjadi perdebatan antara dua orang pekerja, Genon dan Ujrit. Ternyata dari peternakan itu, ayam mati masih dijual kembali. Pertama, kepada Pak Tisna sebagai pakan ikan. Kedua, kepada Rasidi yang

menjual lagi ayam mati itu ke pasar.

Sesampainya di peternakan Berkah Jaya, Cecep dan timnya melihat kondisi yang berbeda jauh dengan peternakan Cipeyeum. Peternakan ini sungguh kotor dan tidak terawat. Di sini juga mereka sempat mengenali orang mencurigakan yang naik motor.

Episode 7

Cecep beserta tim investigasinya mengikuti motor yang mereka lihat di peternakan Berkah Jaya hingga sampai di depan kantor pasar Desa Tilangsih. Tanpa diduga, mereka melihat Pak Opid berbicara dengan Pak Sutisna yang ternyata merupakan si pengendara motor itu. Setelah menguping pembicaraan Pak Opid dan Pak Sutisna, barulah mereka tahu bahwa ayam mati yang diperoleh dari peternakan Berkah Jaya itu digunakan untuk membuat pelet (pakan ikan). Nyaris saja mereka mencurigai Pak Opid. Walau kecurigaan mereka ternyata salah, akan tetapi Pak Opid telah memasukkan faktor resiko dengan membawa bangkai ayam ke dalam pasar itu. Pak Adang pun mengusulkan agar mereka bertemu dengan Pak Imam dari Disperindag untuk berkonsultasi lebih lanjut tentang kondisi pasar Tilangsih.

Cecep mengajak Ratmi untuk menonton acara di alun-alun desa yang kebetulan sedang ada roadshow sebuah acara televisi dari Ibukota. Namun Ratmi bingung untuk menerima atau menolak ajakan Cecep.

Episode 8

Cecep merasa galau karena ajakannya ditolak oleh Ratmi. Ia bingung apakah Ratmi memang tidak suka padanya atau hanya sekedar mempermainkan perasaannya. Namun begitu, investigasi tetap harus berjalan.

Cecep dan Ratmi ditemani Pak Adang menemui Pak Imam untuk berdiskusi tentang pasar. Pak Imam memberi banyak informasi tentang konsep pasar sehat. Dalam pertemuan tersebut, Pak Adang mengusulkan agar Pak Imam ikut hadir dalam penyuluhan yang akan diadakan tanggal 10 di Pasar Tilangsih.

Hari pelaksanaan penyuluhan pun tiba. Ibu Tari memberikan pesan-pesan kunci, baik untuk pedagang maupun pembeli. Dalam penyuluhan tersebut hadir pula pihak-pihak yang tidak senang, seperti Pak Rasidi, Pak Malik, dan Pak Kasman. Mereka sempat berdebat dan menyatakan ketidaksukaannya terhadap penyuluhan ini.

Episode 9

Pak Rasidi tidak sengaja lewat dan mendengar Mbak Ratmi sedang menegur Elin, pedagang karkas tetangganya, yang menjual ayam tiren. Ia pun marah dan melabrak Mbak Ratmi, karena Pak Rasidi-lah pemasok ayam tiren itu. Ujang dan Jumani yang ada di pasar itu juga mendatangi mereka untuk membantu menenangkan Pak Rasidi. Bahkan Pak Opid pun akhirnya turun tangan.

Pak Opid mengingatkan kembali bahaya ayam tiren pada Pak Rasidi. Pak Opid memberi saran agar Pak Rasidi beralih berbisnis pelet untuk ikan seperti dirinya. Dengan demikian ia tetap bisa mendapatkan penghasilan lebih dan tidak membahayakan orang lain.

Sementara itu Cecep tidak terlihat. Mbak Ratmi pun mulai merasa kehilangan dan menyadari bahwa ternyata dia menyukai Cecep. Di sisi lain sepertinya Cecep justru sedang berusaha melupakan perasaannya pada Mbak Ratmi.

Episode 10

Setelah beberapa pembeli tidak jadi membeli daging ayam potong jualannya, Elin menyadari bahwa kini konsumen sudah semakin sadar tentang ayam yang sehat. Ditambah lagi, penjelasan dari Mbak Ratmi, yang kini jadi sahabatnya sekaligus tetangga lapak.

Elin bahkan mengajak Mbak Ratmi untuk sama-sama berkunjung ke RPU langganannya mengambil ayam potong. Tidak lupa ia mengajak Cecep untuk bergabung.

Sementara itu, hati Mbak Ratmi semakin gundah. Apalagi ketika ia tahu bahwa Cecep dan Elin sudah saling menelepon. Padahal, ada rahasia yang belum diketahuinya, yaitu ternyata Elin dan Cecep saudara sepupu.

Episode 11

Karena setia kawan, solidaritas sesama pedagang karkas, Mbak Ratmi tidak kuasa menolak ajakan Neng Elin untuk berkunjung ke RPU langganannya. Mbak Ratmi tidak hanya mengingat, ia mencatat detail yang dilihatnya di sana, terutama hal-hal yang janggal. Sesuai dengan pesan Kang Cecep sebelumnya, semua informasi sekecil apapun bisa jadi data buat tim investigasi mereka.

Selain itu ada kabar gembira yang datang dari Pak Kades yang mengatakan bahwa bulan ini akan ada pemilihan kota/desa yang layak diberi Piala Adipura oleh Kementrian Lingkungan Hidup. Oleh karena itu warga desa harus bisa mempertahankan kebersihan desa mereka. Pak Kades, selaku pemimpin tertinggi di Desa Tilangsih, menginstruksikan Kang Cecep untuk menyelenggarakan kerjabakti dengan membentuk kepanitiaan.

Kabar gembira lainnya, Kang Cecep sudah berani memanggil “Ratmi,” dan menyatakan isi hatinya kepada gadis nan ayu ini.

Episode 12

Satu bulan kemudian Cecep dan Mbak Ratmi makin serius menjalani hubungan mereka, dan kehidupan di Desa Tilangsih semakin tentram. Apalagi Pasar Tilangsih semakin resik. Kali ini bahkan Desa Tilangsih mendapat kehormatan kedatangan Bapak Bupati, persis di saat dilaksanakannya kerja bakti. Selain itu, warga juga dikejutkan oleh kehadiran orang yang sudah lama mereka cari, yaitu Pak Ajat.

Semua dikejutkan dengan kehadiran Pak Ajat dan Bu Ajat. Sementara itu Bapak Bupati yang tadi sempat hadir, sebelum pamit menuju kegiatan selanjutnya, berpesan kepada semua warga, untuk mempertahankan kebersihan dan semangat gotong royong Desa Tilangsih. Karena kedua hal inilah yang menjadi bekal Kabupaten mereka untuk dapat memenangkan penghargaan Adipura. Bu Dedeh yang hadir dalam acara tersebut memberi penjelasan lengkap tentang Flu Burung.

Warga Desa Tilangsih pun kini telah sadar pentingnya hakikat ASUH, yaitu hendaknya menghasilkan atau memilih unggas yang AMAN yaitu yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, SEHAT yaitu memiliki kandungan zat yang berguna untuk kesehatan, UTUH yaitu tidak dicampur dengan bagian lain dari hewan lain atau unggas itu sendiri, dan HALAL yaitu dipotong sesuai dengan Syariat Agama Islam.

Talkshow

Setiap talkshow dilakukan setelah sesi pemutaran drama radio. Dari 12 episode drama radio,

talkshow dapat dilakukan pada episode-episode, 5 atau 6, 7 atau 8, dan 12.

Episode 5 dan 6 ketika prinsip-prinsip biosekuriti di peternakan sedang dibahas. Pertanyaan

sentralnya adalah apa saja praktek-praktek peternakan ayam yang benar dan salah.

Episode 7 dan 8 ketika prinsip-prinsip pasar sehat dan produk ayam sehat sedang dibahas.

Pertanyaan utama menyangkut: Apa pentingnya zoning, apa saja prinsip pasar sehat, apa tanda-

tanda ayam yang sehat, bagaimana mengolah makanan yang benar, dan mengapa tidak boleh

membawa ayam hidup pulang?

Episode 12 ketika hal-hal mengenai mengenai penyakit flu burung pada manusia sedang dibahas.

Pertanyaan utama menyangkut: Apa tanda-tandanya dan apa yang harus dilakukan ketika sakit.

Desain Materi dan Nara Sumber

Talkshow #1

Bisnis Beternak Ayam: Daging ayam sehat berasal dari peternakan yang sehat

Catatan: Pembawa acara membuat acuan/catatan pada isi sandiwara radio yang diputar

sebelumnya.

Saat ini di pasaran sering kita dengar berita mengenai daging ayam tiren atau daging ayam

berformalin. Daging ayam tiren artinya daging ayam yang berasal dari ayam mati kemarin alias

ayam bangkai dan daging berformalin adalah daging yang diberikan pengawet agar tahan lebih

lama.

Praktek-praktek ini tentunya merugikan banyak pihak. Pertama merugikan konsumen, kedua

merugikan penyedia pasokan ayam itu sendiri, baik itu peternak ayamnya ataupun pedagangnya.

Karena kesalahan satu dua orang, rusaklah kepercayaan orang terhadap kualitas daging ayam

lokal. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

Mencari keuntungan tidak perlu dilakukan dengan cara yang salah. Ada cara yang benar yang jika

dilakukan membawa keuntungan yang lebih berjangka panjang. Termasuk beternak ayam. Bisnis

ayam adalah suatu bisnis yang bila ditekuni dengan benar akan membawa keuntungan yang besar.

Kuncinya adalah melakukan sesuatu dengan berilmu. Tinggalkan cara-cara salah dalam beternak,

karena cara-cara ini tidak hanya menghambat keuntungan yang lebih besar, bahkan bisa

membawa kerugian.

Bagaimanakah bisnis ternak ayam yang benar? Apa saja yang perlu diperhatikan? Kali ini kita

telah mengundang pakar peternakan dari Dinas Peternakan Kabupaten XX dan seorang praktisi

ternak ayam, Bapak XX dari Kecamatan XX yang akan berbagi mengenai ilmu peternakan yang

benar dan sehat serta apa saja kendala di lapangan yang bisa kita antisipasi.

Konsep-konsep yang diharapkan untuk dikupas adalah:

- Apakah biosekuriti itu? Bagaimana memahami biosekuriti dari kaca mata masyarakat

umum?

- Apa saja praktek biosekuriti yang seharusnya diterapkan di peternakan?

- Apa yang harus dilakukan jika terjadi kematian ayam di peternakan?

- Apa saja masalah yang dihadapi oleh peternak ayam? (Sub tema ini khusus ditujukan pada

nara sumber peternak ayam- sebagai sesi berbagi)

Pembawa acara dapat menggaris bawahi 6 perilaku utama untuk peternak ayam sebagai penutup:

1. Batasi keluar masuk manusia, kendaraan, dan barang-barang yang tidak diperlukan ke

areal kandang unggas.

2. Segera laporkan kematian unggas mendadak dalam jumlah besar kepada pemerintah

setempat atau petugas Technical Service (TS)

3. Selalu jual produk unggas yang sehat. Juga tidak menjual unggas setelah terjadi kematian

mendadak di peternakan.

4. Kubur unggas yang mati dengan benar.

5. Rebus dahulu bangkai unggas secara benar sebelum dijadikan pakan ikan.

6. Berikan vaksin Flu Burung pada semua unggas petelur dan pejantan dari unggas petelur.

Nara sumber: Dinas Peternakan dan Seorang Tokoh Peternak Ayam setempat

Cenderamata dapat diberikan pada pendengar dengan pertanyaan terbaik yang ditentukan

pemenangnya oleh nara sumber bersama-sama dengan pembawa acara.

Talkshow #2

Pasar sehat tradisional: zoning dan pengelolaan sampah


sebelumnya.

Sejak tahun 2008, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan sebuah Pedoman Penyelenggaraan

Pasar Sehat. Pedoman ini cukup detail dalam menjelaskan kondisi pasar seharusnya, termasuk di

dalamnya mengatur mengenai lokasi pasar, spesifikasi lapak dan tata letaknya, ketersediaan akses

air bersih dan toilet yang layak, konstruksi drainase, pengelolaan sampah, konstruksi atap,

ventilasi, pencahayaan, dan lantai, termasuk mengenai pengendalian binatang penular penyakit,

serta ketentuan-ketentuan yang menyangkut fasilitas lainnya.

Penegakan dari Pedoman ini yang masih menjadi tantangan, terutama bagi pemerintah, pengelola

pasar, asosiasi pedagang dan pengelola, penjual di pasar dan warga pasar, serta konsumen secara

keseluruhan. Sebagian dari alasan mengapa penegakan peraturan ini sulit adalah karena

ketidaktahuan. Sementara sebagian alasannya yang lainnya adalah karena ketidakpedulian.

Asumsinya adalah untuk apa memperbaiki sesuatu yang tidak rusak. Jika apa yang dimiliki sudah

bekerja, maka tidak perlu menciptakan sesuatu yang lain.

Padahal yang seharusnya semakin disadari adalah bahwa apa yang dianggap “bekerja” saat ini

tidaklah cukup baik. Pasar tradisional kita berada di bawah standar kelayakan. Konsumen di

Indonesia semakin cerdas, selalu ingin mencari yang lebih baik, dan hal ini selalu cepat

ditangkap sebagai peluang bisnis. Jika tidak segera berbenah, jangan harap bisa memenangkan

kompetisi. Ambil contoh Fenomena Pom Bensin (merujuk pada sebuah buku yang ditulis oleh

Bapak Chappy Hakim). Dahulu di Indonesia hanya ada Pertamina sebagai penyedia bahan bakar

bensin untuk masyarakat, kini bermunculan perusahaan-perusahaan asing seperti Shell, Petronas,

dll. Mereka menawarkan pelayanan yang lebih baik, ramah, jujur, fasilitas bersih, dan nyaman.

Pertamina harus segera berbenah diri memperbaiki, jika tidak mau tergilas oleh pom bensin-pom

bensin asing ini.

Bagaimanakah seharusnya pasar tradisional yang sesuai standar? Apa saja yang perlu

diperhatikan? Kali ini kita telah mengundang nara sumber dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten XX, juga perwakilan PMI untuk Pasar Sehat, dan perwakilan konsumen

dari Aisyiyah yang akan berdiskusi mengenai pasar tradisional yang sehat serta apa saja kendala

di lapangan yang bisa kita antisipasi.


- Seperti apa gambaran pasar sehat itu? Berikan contoh yang ada.

- Apakah zoning dan apa manfaatnya? Mengapa zoning sulit diterapkan?

- Mengapa pasar bau? Mengapa supermarket modern tidak berbau?

- Apa yang bisa dilakukan oleh konsumen yang berbelanja di pasar tradisional?

Pembawa acara dapat menggaris bawahi hal-hal di bawah sebagai komponen pasar sehat dalam

penutupnya:

- Pasar harus dilengkapi dengan fasilitas pembuangan limbah padat dan cair. Jika ada

pemotongan unggas di pasar, perlu ada fasilitas pembuangan limbah yang khusus dan

terpisah untuk unggas.

- Perlu ada zoning di pasar untuk menghindari saling tercemarnya produk makanan. Lokasi

penjualan unggas hidup harus terpisah dari penjual lainnya. Juga sediakan area bongkar

muat khusus untuk unggas.

- Fasilitas untuk mencuci yang bersih harus tersedia dan dilengkapi dengan sabun dan air

bersih yang mengalir.

- Area pemotongan unggas harus terpisah dari area penjualan.

- Tidak menjual unggas sakit atau unggas tiren kepada konsumen.

- Ada waktu istirahat pasar ( 12 jam dalam setiap minggu) atau pembersihan menyeluruh di

pasar dimana dilakukan pengosongan, pembersihan menyeluruh, dan disinfeksi terutama

di tempat penyimpanan unggas hidup.

Nara sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab XXX, Perwakilan PMI untuk Pasar

Sehat, perwakilan konsumen dari Aisyiyah.



Talkshow #3

Apakah tanda-tanda sakit Flu Burung pada manusia?


sebelumnya di episode 12.

Menurut data WHO 10 Agustus 2012, Flu Burung telah mengakibatkan kematian pada 159 orang

dari total seluruh kasus 191 di Indonesia. Jumlah ini adalah yang tertinggi di dunia. Berdasarkan

perhitungan kasar saja, ini berarti 80% lebih dari penderita flu burung meninggal dunia. Apakah

yang menyebabkan ini? Apa yang bisa kita lakukan jika kita terkena infeksi flu burung? Apa saja

tanda-tandanya?

Beberapa studi yang telah dilakukan mengungkap beberapa fakta penting, seperti: masyarakat

cenderung mengobati sendiri ketika terkena flu, masyarakat belum menganggap ayam atau

burung (unggas) adalah faktor risiko dalam penyebaran virus flu burung, dokter terlambat

mendiagnosa dikarenakan informasi yang kurang lengkap dari pasien.

Penyakit flu burung memiliki gejala-gejala yang sama dengan flu biasa. Hal ini mengakitbatkan

rendahnya tingkat kewaspadaan pasien dan juga ketidaktepatan dalam diagnosa oleh tenaga

kesehatan (dokter). Oleh karena itu sangatlah penting bagi pasien untuk dapat memberikan

informasi yang selengkap-lengkapnya pada dokter untuk dapat menunjang penegakan diagnosa.

Salah satunya dari sisi lingkungan, yang dapat membedakan flu burung dan flu biasa, adalah

adanya kontak antara pasien dan unggas. Misalnya, pasien atau keluarga dekat kontak dengan

burung/ayam (unggas) yang mati/sakit di lingkungan sekitarnya, pasien kontak dengan unggas di

pasar tradisional, atau pasien/keluarga memelihara burung di rumahnya.


- Tanda-tanda flu burung pada manusia.

- Berapa lama masa inkubasinya serta berapa lama virus berkembang dalam tubuh sebelum

menjadi mematikan.

- Apa yang harus dilakukan.

- Apa saja faktor risiko penyebaran flu burung di sekitar rumah tangga kita?

- Protokol respon yang ada setelah pasien dikategorikan suspek Flu Burung.

Pembawa acara dapat menggaris bawahi hal-hal di bawah sebagai penutupnya:

- Segera periksakan diri jika mengalami gejala: panas tinggi di atas 38 derajat celcius, sakit

tenggorokan, batuk, apalagi jika sebelum sakit (7 hari ke belakang) berhubungan dengan

unggas yang sakit/mati di lingkungan sekitar atau pasar.

- Ceritakan pada dokter jika Anda melakukan kontak dengan unggas sebelum sakit.

Narasumber: Dinas Kesehatan Kab XXX dan Perwakilan Tenaga Kesehatan dari Klinik

Muhammadiyah



Talkshow #4

Ayam Juga Bisa Stress


sebelumnya.

Pada episode 5, sandiwara radio Bukan Salah Ayam, rombongan investigasi penyakit pak Ajat

mengetahui bahwa ternyata ayam pun bisa stress jika diperlakukan dengan tidak benar. Ayam

menjadi mudah sakit, berat tidak bertambah, atau rasa daging tidak enak. Itulah sebabnya

mengapa perusahaan-perusahaan besar, yang biasanya berskala internasional, sangat

memperhatikan kesejahteraan ayam-ayamnya. Bukan apa-apa, tapi karena ayam-ayam inilah yang

menentukan nasib perusahaan-perusahaan itu. Ayam yang mati, ayam yang sakit, ayam yang

kurus, tentunya kalah bersaing dengan ayam segar yang montok, bersih, dan sehat.

Nah, siapa yang bilang petani dan pedagang Indonesia tidak bisa berbisnis di tingkat

internasional? Kuncinya sederhana, marilah berbisnis dengan menggunakan ilmu. Menjadi

peternak atau pedagang yang berpengetahuan. Kalaupun saat ini bisnis ayamnya barulah menjadi

bisnis sampingan, siapa yang menolak jika bisnis sampingan ini menghasilkan keuntungan yang

“tidak sampingan”.

Kesejahteraan ayam itu sebenarnya sederhana saja. Kuncinya kebersihan. Bersih alat, bersih

tempat, bersih cara. Maksudnya bersih alat? Semua alat yang berhubungan dengan ayam mesti

bersih. Misalnya, alat untuk memberikan makan dan minumnya. Bersih tempat maksudnya jaga

kebersihan kandang ayam. Kandang ayam yang jarang dibersihkan, berbau, kotor, dan lembab,

dapat membuat ayam sakit dan stress. Bersih cara maksudnya cara-cara pedagang atau peternak

memperlakukan ayam pun mesti benar. Misalnya kalau ada ayam yang sakit, pisahkan dengan

ayam yang sehat. Jika pedagang di pasar atau pengumpul mendapat ayam baru, pisahkan dari

ayam lama yang belum laku dijual. Tujuannya agar ayam lama tidak terkena kuman penyakit dari

ayam baru (yang mungkin saja membawa kuman yang tidak keliatan).

Konsep-konsep yang dapat dikupas oleh nara sumber:

1. Sanitasi dan higienitas di lingkungan pedagang ayam, pengumpul, dan peternak. Apa saja

faktor-faktor yang berisiko terhadap penyebaran penyakit di lingkungan ini.

2. Berbagi pengalaman sebagai pedagang ayam

Pembawa acara dapat menekankan 6 perilaku utama di bawah:

1. Kumpulkan dan musnahkan limbah unggas secara benar.

2. Cuci kandang, permukaan meja dagangan, dan peralatan lainnya dengan deterjen setiap hari.

3. Cuci tangan dengan sabun secara menyeluruh sebelum makan, merokok, dan setelah

memegang unggas. Sebelum meninggalkan tempat kerja, bersihkan secara menyeluruh badan dan

rambut dengan sabun dan shampo, pakaian dan alas kaki dengan deterjen. Gunakan alas kaki

yang berbeda untuk di pasar/RPU.

4. Potong unggas hidup yang dibeli oleh konsumen di tempat pemotongan yang ada di pasar.

5. Hanya menerima dan menjual unggas yang sehat.

6. Pisahkan area pemotongan unggas hidup dari area penjualan.

Narasumber: Dinas Peternakan Kab XXX dan Pedagang Ayam Pasar XXX



Talkshow #5

Pasar Bersih Tanggung Jawab Siapa?


sebelumnya.

Kebersihan tidak terjadi serta merta. Dibalik setiap kegiatan pembersihan diperlukan prosedur

yang tertata dan monitoring serta supervisi ketat. Prosedur harian tersebut termasuk mengatur:

jadwal pembersihan, petugas yang bertanggung jawab, cara melakukannya, dan alat yang

digunakan. Aturan ini seharusnya dibuat di tiap pasar dan dipahami oleh setiap petugas

kebersihannya dengan diawasi dan disupervisi oleh Pengelola Pasar.

Namun demikian, setiap warga pasar pun bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan di pasar.

Para pedagang bertanggung jawab dalam memastikan kebersihan lapaknya masing-masing.

Menyediakan tempat sampah di lapak yang memudahkan petugas kebersihan untuk

mengumpulkan sampah-sampah ini untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara.

Konsep-konsep yang ditekankan:

1. Kebersihan adalah tanggung jawab bersama.

2. Bau di pasar sebagai indikator pembusukan oleh kuman dan berkeliarannya binatang

penular penyakit, seperti tikus, kecoa, dll.

3. Jadwal pembersihan mesti dibuat dan ditegakkan oleh pengelola pasar dengan dibantu

petugas kebersihan.

4. Pasar harus dilengkapi dengan fasilitas pembuangan limbah padat dan cair. Jika ada

pemotongan unggas di pasar, perlu ada fasilitas pembuangan limbah yang khusus dan

terpisah untuk unggas.

5. Fasilitas untuk mencuci yang bersih harus tersedia dan dilengkapi dengan sabun dan air

bersih yang mengalir.

6. Area pemotongan unggas harus terpisah dari area penjualan.

7. Ada waktu istirahat pasar ( 12 jam dalam setiap minggu) atau pembersihan menyeluruh di

pasar dimana dilakukan pengosongan, pembersihan menyeluruh, dan disinfeksi terutama

di tempat penyimpanan unggas hidup.

Narasumber: Pengelola Pasar XXX, PMI untuk Pasar Sehat



Talkshow #6

Jangan Tutup Tahun Dengan Sakit



Materi talkshow pada kisaran yang sama dengan materi talkshow #3. Hanya disesuaikan dengan

perkembangan kekinian, misalnya: update jumlah kasus jika terjadi penambahan.


Muhammadiyah



Talkshow #7

Daging Ayam yang Dibekukan


sebelumnya.

Penggunaan rantai dingin, es, atau ayam yang dibekukan belum umum ditemui di pasar-pasar

tradisional. Kecendrungannya malah konsumen enggan membeli ayam yang terkena es karena

dianggap bukan ayam segar. Tujuan dari talkshow ini adalah meluruskan salah persepsi mengenai

daging ayam yang dibekukan.

Nara sumber memberikan informasi mengenai:

1. Fungsi es/pendingin

2. Berapa lama daging ayam mentah dapat bertahan di suhu ruangan

3. Tips dalam menjelaskan pada konsumen untuk meluruskan miskonsepsi di atas.

Perwakilan pedagang ayam dalam hal ini dapat berbagi pengetahuan dan pengalamannya dalam

berhadapan dengan konsumen.

Narasumber: Dinas Peternakan Kab XXX, Perwakilan Pedagang Ayam



Talkshow #8

Ayam HAUS dan tata cara mengolah ayam yang benar


sebelumnya.

Masih banyak konsumen yang terkecoh dengan kualitas ayam yang dijual di pasaran.

Bagaimanakah membedakan ayam yang tiren atau mati kemarin dengan ayam segar? Bagaimana

pula membedakan ayam yang berformalin dengan yang tidak memakai bahan kimia? Apa

bahayanya bahan kimia tersebut?

Nara sumber dapat membagi informasi mengenai:

1. Konsep ayam HAUS serta tanda-tanda ayam yang layak untuk dikonsumsi.

2. Bagaimana mempertahankan ayam segar lebih lama tanpa pengawet.

3. Tata cara mengolah makanan ayam yang benar. (Informasi ini dapat disampaikan oleh

perwakilan konsumen Aisyiyah dengan mengupas pula kebiasaan-kebiasaan yang salah di

dapur, seperti: lupa cuci tangan, lupa membersihkan peralatan, tata cara bersih-bersih yang

benar, bagaimana menggunakan lemari es dengan benar, serta memasak makanan hingga

benar-benar matang).

Di akhir talkshow, pembawa cara menegaskan kembali 6 pesan utama dari episode ini:

1. Hanya bawa pulang unggas yang sudah dipotong.

2. Hanya membeli daging unggas (karkas) dari kios yang bersih dan terdaftar.

3. Hanya membeli unggas potong yang masih segar atau sudah dibekukan/diberi tambahan es.

4. Cuci tangan dengan sabun setelah memegang atau mengolah makanan dari daging unggas atau

telurnya.

5. Gunakan deterjen untuk mencuci talenan, pisau, dan peralatan lainnya setelah dipakai

menyiapkan makanan.

6. Masak daging unggas dan telur secara benar.

Narasumber: Dinas Peternakan Kab XXX, Perwakilan Konsumen dari Aisyiyah



Talkshow #9

Tanda-Tanda Flu Burung



Materi talkshow pada kisaran yang sama dengan materi talkshow #3. Hanya disesuaikan dengan

perkembangan kekinian, misalnya: update jumlah kasus jika terjadi penambahan.


Muhammadiyah



Rencana Monitoring dan Evaluasi

Monitoring

Review bulanan akan dilakukan terhadap penyiaran radio yang meliputi penayangan sandiwara radio dan talkshow. Masukan yang diperoleh dari hasil monitoring akan digunakan untuk pengemasan atau perbaikan pesan jika memang dibutuhkan.

Laporan bulanan diharapkan dimasukan kepada SAFE pada setiap minggu pertama tiap bulan. Template mengacu pada Panduan Monitoring dan Evaluasi.

Sehingga untuk monitoring Kegiatan Radio, tiap bulannya Combine memasukan:

1. Laporan Sandiwara Radio dan Kultum

2. Laporan Talkshow

3. Notifikasi sewaktu-waktu, jika ada pertanyaan teknis yang diterima oleh sistem (notifikasi ini harap sudah diterima oleh SAFE tidak lebih dari 24 jam sejak penerimaan pertanyaan oleh sistem, sehingga SAFE juga dapat memberikan respon secepatnya).

Evaluasi

Evaluasi akhir untuk efektivitas radio secara keseluruhan akan dilakukan pada bulan Februari – Maret 2012. Evaluasi dilakukan melalui kajian atas respon yang tercatat juga dengan melakukan wawancara langsung terhadap kelompok sasaran.

workplan template - Home | K4Health. Panduan... · Web viewNah, siapa yang bilang petani dan...

Documents

Transcript of workplan template - Home | K4Health. Panduan... · Web viewNah, siapa yang bilang petani dan...