Wirausaha Mikro Ekonomi

14
Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Jl. Maluku 1 Kelurahan Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur 1 Gloria Aryani Hasianita 2 4825120337 Sosiologi Pembangunan Reguler ‘12 Abstrak Tulisan ini mencoba menjelaskan bagaimana warnet dari sisi historis telah banyak melakukan perkembangan dari pengaksesan golongan kelas sosial serta pengaksesan berdasarkan umur pengguna jaringan internet. Dalam dunia yang global internet menjadi suatu kebutuhan dalam penggalian informasi ataupun sekedar hiburan. Hal ini dapat menjadi faktor untuk membuka wirausaha dalam bidang pelayanan jasa internet dikarenakan pengaksesan internet di Indonesia yang cukup besar. Namun, berwirausaha tidaklah mudah ada hal yang harus diperjuangkan, untuk itu kita harus mempunyai modal berusaha keras dan semangat yang tinggi. Dalam reaksi dunia global, memiliki variabel kegiatan ekonomi dalam produksi, distribusi, dan konsumsi. Dimana aktor ekonomi produsen dituntut dengan kreativitas dan inovasi untuk menyesuaikan perkembangan jaman dalam menyediakan suatu kebutuhan 1 Tulisan ini merupakan tugas sebagai pengganti UTS dari mata kuliah Sosiologi Ekonomi yang dijadikan sebagai nilai penyusunan suatu karya ilmiah. Terima kasih kepada Tuhan YME. Terima kasih kepada Bapak Asep Suryana selaku dosen pembimbing mata kuliah Sosiologi Ekonomi yang telah memberikan masukan berupa kritik, saran, dukungan, dan semangat yang sangat berguna bagi penulis untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Terima kasih kepada kedua orangtua saya, karena mereka berdualah orang yang paling berperan besar bagi kehidupan penulis. 2 Lahir menjadi anak sulung dari tiga bersaudara di Bekasi, 23 Desember 1993. Mahasiswa jurusan Sosiologi Pembangunan Reguler ’12, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Tlp: 94568830. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 1

Transcript of Wirausaha Mikro Ekonomi

Page 1: Wirausaha Mikro Ekonomi

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi

Jl. Maluku 1 Kelurahan Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur1

Gloria Aryani Hasianita2

4825120337

Sosiologi Pembangunan Reguler ‘12

Abstrak

Tulisan ini mencoba menjelaskan bagaimana warnet dari sisi historis telah banyak melakukan perkembangan dari pengaksesan golongan kelas sosial serta pengaksesan berdasarkan umur

pengguna jaringan internet. Dalam dunia yang global internet menjadi suatu kebutuhan dalam penggalian informasi ataupun sekedar hiburan. Hal ini dapat menjadi faktor untuk membuka

wirausaha dalam bidang pelayanan jasa internet dikarenakan pengaksesan internet di Indonesia yang cukup besar. Namun, berwirausaha tidaklah mudah ada hal yang harus diperjuangkan, untuk itu kita

harus mempunyai modal berusaha keras dan semangat yang tinggi.

Dalam reaksi dunia global, memiliki variabel kegiatan ekonomi dalam produksi,

distribusi, dan konsumsi. Dimana aktor ekonomi produsen dituntut dengan kreativitas dan

inovasi untuk menyesuaikan perkembangan jaman dalam menyediakan suatu kebutuhan dasar

seperti barang dan jasa. Konsumen sebagai aktor penentu bagaimana suatu keberhasilan dari

bahan produksi.

Tulisan ini mengulas tentang wirausaha salah satu warung internet (warnet) sebagai

pertimbangan dalam konsumsi kebutuhan masyarakat yang global dengan pembentukan dunia

baru, yakni dunia maya. Pola masyarakat menengah ke bawah yang memiliki keterbatasan dalam

mengakses internet dikarenakan mempunyai daya pengeluaran yang mahal serta diharuskan

untuk menggunakan komputer sebagai piranti pengaksesan internet mengawali kegiatan

1 Tulisan ini merupakan tugas sebagai pengganti UTS dari mata kuliah Sosiologi Ekonomi yang dijadikan sebagai nilai penyusunan suatu karya ilmiah. Terima kasih kepada Tuhan YME. Terima kasih kepada Bapak Asep Suryana selaku dosen pembimbing mata kuliah Sosiologi Ekonomi yang telah memberikan masukan berupa kritik, saran, dukungan, dan semangat yang sangat berguna bagi penulis untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Terima kasih kepada kedua orangtua saya, karena mereka berdualah orang yang paling berperan besar bagi kehidupan penulis.2 Lahir menjadi anak sulung dari tiga bersaudara di Bekasi, 23 Desember 1993. Mahasiswa jurusan Sosiologi Pembangunan Reguler ’12, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Tlp: 94568830.

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 1

Page 2: Wirausaha Mikro Ekonomi

wirausaha warnet semakin berkembang. Terutama di tahun 2013 ini terdapat kurang lebih

terdapat kurang lebih 20 warnet yang terdapat di daerah permukiman perumnas 33. Selain itu,

tulisan ini akan membahas bagaimana strategi produsen menjalani usahanya dalam mensiasati

kualitas warnet yang dapat diakses bagi segala golongan kelas dan golongan usia pada

masyarakat.

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan

Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced

Research Project Agency Network), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan

hardware dan software komputer berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak

yang tidak terhingga melalui saluran telepon4. Internet yang dikonsumsi masyarakat untuk

mencari informasi segala kehidupan sehari-hari, mengakses sosial media seperti maraknya

dahulu penggunaan friendster maupun sekedar bermain komputer dengan aplikasi game offline

dan game online. Seiring dengan perkembangannya, aktifitas mengkonsumsi internet menjadi

melekat ke dalam bagian aktifitas mereka sehari-hari.

Pengelompokan warnet yang beragam penulis saat ini meneliti tentang wijaya.net

berdasarkan pertanyaan: Pertama, bagaimana wijaya.net menentukan harga yang sesuai dengan

segala golongan ekonomi serta usia pada masyarakat. Kedua, bagaimana peran Pak Haji

(pengelola warnet) mengaplikasikan usaha dalam menunjang kebutuhan dan keperluan (needs)

keluarga selaku kepala keluarga. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka tulisan ini akan

dibagi menjadi 5 bagian. Pertama, menjelaskan bagian pengantar yang merupakan konsep

sentral dari tulisan ini. Kedua, menjelaskan gambaran atau deskripsi Lokasi tempat penelitian

dari tulisan ini. Ketiga, strategi pelayanan warnet dalam persaingan wirausaha kota metropolitan.

Keempat, pemahaman konsumen sebagai alat dalam penggunaan jasa warnet. Kelima,

menjelaskan tentang penutup yang merupakan bagian dari hasil kesimpulan dari keseluruhan isi

tulisan ini.

Deskripsi Lokasi

3 Penelitian penulis dengan menelusuri satu kawasan Perumnas 3, Bekasi Timur yang berlokasi di pinggiran jalan raya.4 http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet diakses pada 30 Oktober 2013

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 2

Page 3: Wirausaha Mikro Ekonomi

Perumnas (Perumahan Nasional) 3 merupakan salah satu daerah yang berada di Bekasi

Timur dan bertempat di Kelurahan Aren Jaya. Selain itu, keberadaan kota Bekasi yang berfungsi

sebagai kota penyangga5 dari Jakarta menjadikan kota tersebut dapat diakses oleh berbagai

masyarakat. Selain dari pembatasan kota Jakarta daerah ini juga merupakan aplikasi jalan untuk

menuju tambun khususnya tambun selatan yang berdekatan dengan perumahan Taman

Kebayoran.

Penglokalisasian yang strategis wijaya.net merupakan penentuan dari gang Jl. Maluku 1

dengan Jl. Timor 8. Sepanjang jalan tersebut kita dapat menemui beberapa rumah toko (ruko) di

depan wijaya.net terdapat Warteg, Tukang Pulsa, serta disebelah wijaya.net terdapat sewa tanah

milik Pak H. Widarto atau dikenal dengan sapaan Pak Haji yang merupakan toko usaha Fried

Chicken milik kerabat Pak Haji serta disebelahnya terdapat rumah makan bakso Pak Kumis.

Selain itu kita dapat menjangkau areal warnet dengan dilalui Angkutan Umum (angkot) K-01

jurusan bekasi-pulogadung dan beberapa alat transportasi lainnya seperti tukang ojek yang

beroperasi tidak jauh dari wijaya.net.

Sepanjang jalan kita akan diperlihatkan dengan jajaran ruko yang melintasi daerah taman

kebayoran sampai ujung jalan RS. Sentosa. Seiring perkembangan jaman, ruko yang tadinya

hanya bertuliskan papan “disewa ruko” menjadi jajaran usaha-usaha yang patut dipilih oleh

konsumen. Salah satunya wijaya.net yang menyediakan jasa internet dan terdapat beberapa

wanet lainnya seperti gamezone.net. Persaingan ini akan menentukan berapa banyaknya

konsumen menggunakan jasa internet untuk menjadi penentuan perekonomian masing-masing

warnet serta perspektif konsumen dalam menentukan penggunaan jasa tersebut.

Strategi Pelayanan Wijaya.net dalam Persaingan Wirausaha Kota Metropolitan

Dalam kota metropolitan seperti Bekasi, warnet menjadi kondisi yang berdomisili sebagai

pengaksesan informasi ataupun sebagai penggunaan game online sebagai hiburan. Wijaya.net

menyediakan beberapa aplikasi browsing seperti Google Chrome, Youtube Downloader, Mozila

Firefox dan Yahoo Messenger. Aplikasi game offline seperti Acer Speeder, Alien Shooter,

Bejelewed 2 Deluxe, Deadly Race, Desert Hawk, Feeding Frenzy, Funny Miners, Moto GP,

5 Ibrahim Saleh, Warteg: Citra Pola Perilaku Konsumsi Masyarakat Jl. Irian Jaya Kelurahan Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur.hal 3 sekaligus meminjam kata pada studi Somantri (2000) dalam Asep Suryana, Transformasi Sosial Kota Depok: Dari Pembagian Kerja Internasional Menuju Suburbanisasi Jakarta.

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 3

Page 4: Wirausaha Mikro Ekonomi

Stronghold, Star Done, Trio, dan Water Bugs. Serta pengaksesan game online seperti Atlantica,

Point Blank, Ayodance, Seal Online, Lost Saga, DnLauncher, Cross Fire, Rf, dan Free Style.

Pada tahun 2008 Pak Haji memulai berwirausaha dengan membangunnya sebuah warung

internet (warnet) dan saat itu beliau mendapatkan area usaha yang strategis dengan adanya ikatan

sosial antara Pak Haji dengan Pak Ketua Rt 4 yang berada di area Jl Timor 8. Hal ini sejalan

dengan teori Granovetter dengan konsep Embeddedness suatu perekonomian terjadi dalam

jaringan: actual, interaksi konkrit antar individu dan kelompok6. Bermodalkan 100 juta pak Haji

membuka usaha warnet dengan beberapa piranti komputer yaitu:

Tabel 1.1 Piranti Wijaya.net

Piranti Jumlah

Monitor BENQ 15

Keyboard TRIPRO 15

CPU Samsung Sseasonic Z 15

Mouse 15

Headset 15

Printer EPSON C90 1

Faximile 1

Freezer Daichi 1

Kipas Angin 1

Sumber: Dokumentasi Pribadi

“Pada awalnya saya tidak kepikiran untuk membangun sebuah usaha warnet karena saya pikir bahwa usaha warnet pasti banyak kendala-kendalanya terutama pada musim penghujan karena pasti akses internet jadi lola (loading lama) serta banyak pengunjung yang rewel kalo terjadi keadaan seperti itu, apalagi bila keadaan mati lampu karena scring (daya listrik) yang gak kuat akan menyebabkan rugi yang besar karena disinikan sistemnya paket-an sehingga kalo baru main sebentar konsumen banyak yang ngomel, jadi mau gak mau ya harus dimurahin walaupun sebenarnya kalo sudah nyala komputer masih tetap aktif dan itu harus nunggu lama. Namun, karena banyak sekali pengaksesan internet dan terdapat bahwa di Indonesia sangat banyak dalam mengakses internet dibanding dengan Negara yang lain

6 Bahan Ajaran Mata Kuliah Sosiologi Ekonomi oleh Bapak Asep Suryana dalam The Handbook of Economic Sociology Neil J. Smelser and Richard Swedberg EDITORS. hal. 2 dalam bab New Economic Sociology

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 4

Page 5: Wirausaha Mikro Ekonomi

seperti singapura makanya saya mencoba untuk meminimalisir kerugian saya sediakan fasilitas dengan printer, Scaning, Burning dan faximile”.7

Berdasarkan penuturan di atas dapat dilihat bahwa keberadaan wijaya.net memang

dilatarbelakangi oleh penggunaan jaringan internet yang besar. Namun, dibalik itu semua

ternyata terdapat permasalahan-permasalahan yang rumit sehingga menjadi penghambat

wirausaha yang dijalani oleh Pak Haji. Menurut hasil wawancara penulis oleh narasumber

didapat bahwa terdapat pengkategorian harga dengan jumlah print yakni Rp. 1.000,-/lembar

berbasis kertas hitam putih, serta Rp. 2.000,-/lembar dengan full colour. Ketika penulis bertanya

yang berkaitan tentang persaingan dengan warnet yang lain beliau memberikan arahan dimana

memulai suatu usaha memang mempunyai resiko, untuk itu kita sebagai wirausaha harus cerdas

dan kreatif.

Tabel 1.2 Perbandingan Harga sesuai dengan Paket yang berlaku di Wijaya.net

Paket Waktu Harga

1 1 jam Rp. 3.000,-

2 2 jam Rp. 5.000,-

3 3 jam Rp. 7.500,-

4 4 jam Rp. 10.000,-

5 5 jam Rp. 12.500,-

6 6 jam Rp. 15.000,-

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Berdasarkan table diatas sistem yang digunakan warnet dalam penentuan harga

berdasarkan pemaketan data. Pemaketan tersebut terbukti ampuh untuk menarik konsumen

dikarenakan paket pengaksesan internet dikatakan lebih mudah. Dalam sistem Paket ini tidak

berlaku adanya Personal8 karena dianggap tidak efesien dan lebih menguntungkan.

Selain paket data akses internet Pak Haji menyediakan fasilitas sebuah freezer dengan

beragam minuman seperti aqua (Rp. 500,-), The Pucuk (Rp. 3.000,-), The Botol (Rp. 3.000,-),

serta terdapat beberapa snack “ciki” yang berharga Rp. 500,- serta keripik singkong beragam

7 Deskripsi kendala warnet yang diberikan oleh Pak H. (Pemilik Wijaya.net)8 Pemaknaan kata bagi konsumen dalam mengakses internet yang tidak sesuai batas tergantung kemauan konsumen.

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 5

Page 6: Wirausaha Mikro Ekonomi

rasa; balado, pedas, manis yang diproduksi oleh Pak Haji sendiri dan diolah dengan tangan

beliau sendiri yang dipatok dengan harga Rp. 2.000,-. Hal tersebut menjadi salah satu siasat Pak

Haji dalam menarik konsumen yang sedang ingin ngemil dalam kegiatan pengaksesan internet.

Dalam penataan ruang komputer sendiri Pak Haji memilih menggunakan jaringan

tipologi bus, dimana penataan komputer disesuaikan dengan lurus dan sejajar. Dengan satu sisi

yang berderet 7 Personal Computer (PC) dan sebelahnya terdapat 8 deretan PC. Siasat ini

digunakan untuk terjadinya penumpukan areal penempatan PC serta dibuat penyangga untuk

CPU yang berada di atas Monitor sehingga dalam pengaksesan internet konsumen merasa

nyaman dengan kondisi komputer dengan pengguna. Serta terdapatnya Toilet bagi para

konsumen dan sebuah gudang di dalam suatu ruangan tertutup dan ditambah lagi terdapat satu

buah kipas angin, dua buah tempat sampah berukuran kecil, lima buah lampu serta dilihat dari

depan terdapat poster-poster game online dijajakan tanpa membuat pintu utama tidak dapat

melihat ke dalam dari luar (transparan).

Foto 1.1 Wijaya.net (tampak depan)

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Tidak hanya sampai situ saja perjuangan Pak Haji dalam menarik pembeli, diadakan

kupon kecil berwarna kuning yang bertuliskan KUPON MAIN GRATIS “Main 2 jam dapat 1

kupon. Tukarkan 10 lembar kupon ini dengan main gratis selama 2 jam”. Kupon ini ditujukan

untuk konsumen yang sering mengakses internet di Wijaya.net. Berdasarkan hal tersebut bisa

kita simpulkan bahwa Pak Haji sangat mempertimbangkan keuntungan yang bisa didapat

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 6

Page 7: Wirausaha Mikro Ekonomi

olehnya dan tanpa merugikan konsumen. Dengan demikian, siasat itu menjadi suatu tombak

untuk menjadi tolak ukur konsumen dalam mempergunakan jasa internet seperti Wijaya.net.

Pemahaman Konsumen sebagai Alat dalam Penggunaan Jasa Warnet

Suatu kebijakan tidak mungkin dikatakan dapat berjalan apabila kita tidak mengetahui

praktek yang ada di lapangan. Mungkin kata tersebut menjadi dasar bagaimana pemahaman

konsumen dianggap penting terutama dalam berwirausaha. Dalam jadwal buka dari jam 08.00-

22.00 penulis menganggap bahwa wijaya.net dikunjungi oleh beberapa individu yang berasal

dari beberapa golongan status dan profesi serta dari beberapa golongan usia. Dalam satu hari

yaitu tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2013 penulis meneliti dengan menjadi konsumen,

penulis mengamati bahwa sebagian besar pengguna jasa internet yakni berstatus pelajar serta

yang lain kuliah yang bertugas mencari informasi atau terdapat pengusaha dalam internet (bisnis

online) yang sedang mencari informasi atau hanya sekedar browsing bahkan membuat banner

untuk keperluan bisnis konsumen.

Foto 1.2 Voucher Game Online

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 7

Page 8: Wirausaha Mikro Ekonomi

Berdasarkan foto 1.1 merupakan voucher game online yang didapat oleh konsumen

Wijaya.net (Joses) sekaligus salah satu gamers9. Pengaksesan game online ini memang

merupakan salah satu fasilitas yang tersedia di warnet tersebut. Penulis dapat mengkategorikan

tingkat pengaksesan game online ini tergolong pada usia anak-anak hingga remaja yang biasanya

dilihat pada siang hari sekitar jam 10.00 – 15.00. Pada 27 Desember 2013 penulis telah

mewancarai seorang responden Hanna (2 SMA) yang menanggapi bagaimana kuantitas dan

kualitas dari Wijaya.net. Berikut kutipannya:

“Saya sih cuma sekali-kali aja kesini kalau modem di rumah habis saya main internet disini

kak. Lagipula kalau saya make modem gampang habis kalau disini kan Cuma 5ribu bisa

main 2 jam tapi jeleknya mah disini panas yang dingin ditempat tertentu saja yang deket

kipas. Udah gitu beberapa komputer nggak bersih masih ada debu-debu. Saya nyaman

karena warnetnya gak bau rokok kak karena saya gak suka rokok juga dan disini tuh

loadingnya gak lama jadi enak deh buat main gamenya di game.co.id atau main game di fb.”

Salah satunya seorang murid sekolah dasar bermain internet hanya menggunakan fasilitas

game online yakni Audition Ayodance. Bertepatan hari tersebut termasuk hari libur karena

besoknya bertanggal merah yakni hari Idul Adha, sehingga kedua orangtua (Ian)

memperbolehkan anak tersebut main di luar jam sekolah. Seperti Yongki (2 SMP) konsumen

tetap yang selalu bermain game online Rf. Bersama teman-temannya mereka selalu mengunjungi

warnet di setiap siang sepulang sekolah dan pagi hari apabila hari libur seperti tanggal 27

Desember 2013.

Penulis juga memberikan pertanyaan dengan pendekatan kepada narasumber (Mas

Dimas) pada malam hari yang berprofesi sebagai anak kuliahan “kualitas disini sih bagus, dan

bersih susah nemuin warnet seperti ini kan kebanyakan warnet tuh bau rokok trus pada main

game online jadi kalo gw ngakses internet jadi lemot tuh. Makanya gw lebih sering main disini

daripada tempat lain yah walaupun Cuma nyari bahan buat tugas kuliah doang sih gak masalah

yang penting gw nyaman disini. Walaupun toiletnya kurang bersih karena jarang yang make itu

sih gak masalah kan tujuan utama gw mau ngerjain tugas”.

9 Sebutan lain sebagai habitus manusia dalam bermain game.

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 8

Page 9: Wirausaha Mikro Ekonomi

Penutup

Berdasarkan hasil diskusi diatas dapat dilihat bahwa, dengan keberadaan Wijaya.net di Jl.

Maluku 8, Kelurahan Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur memberikan makna tersendiri bagi

pengguna jasa Wijaya.net. Awalnya masyarakat yang mengakses jaringan internet hanya

golongan menengah ke atas, dengan perkembangan jaman, warnet menjadi hal yang mudah

dalam pengaksesan internet. Penggeseran fungsi juga dapat disesuaikan dalam perkembangan

jaman yang sebelumnya hanya sebagai mencari informasi yang tersedia di Om google dan

sekarang sebagai usaha online, cyber space, game online yang dapat diakses dengan mudah

tanpa adanya pembatasan ruang dan waktu.

Penulis sebagai salah satu konsumen yang didasari pada berlangsungnya penelitian ini

menganggap bahwa kebijakan atau sistem yang dibuat oleh Pak Haji patut ditiru dalam memulai

suatu wirausaha supaya mendapatkan omset yang besar terutama dalam hal yang terpenting ialah

dapat membalikan modal awal. Walaupun masih didapati kekurangan dalam menyediakan

layanan ini seperti WC yang kurang bersih dan masih didapati debu dari beberapa kompi

(komputer). Pak Haji tidak stagnan dalam berwirausaha melainkan berbagai cabang usaha

digelutinya seperti sewa tanah yang tepat di samping warnet serta menggeluti berbagai usaha lain

seperti perdagangan kripik dan beberapa minuman. Berbagai cara dapat dilakukan dalam

berwirausaha untuk itu pantang menyerah adalah modal yang tepat bagi kita.

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 9

Page 10: Wirausaha Mikro Ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

Saleh, Ibrahim. Warteg: Citra Pola Perilaku Konsumsi Masyarakat Jl. Irian Jaya Kelurahan

Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur. Dalam Jurnal Ekonomi. Jakarta: Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.

Suryana, Asep. The Handbook of Economic Sociology Neil J. Smelser and Richard Swedberg.

Jakarta: Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.

Rochyati, Nur, Umi. Modul 4 Pengantar Ilmu Ekonomi Materi Permintaan, Penawaran dan

Harga Keseimbangan Pasar. Jakarta: Edisi Revisi 2010 Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.

Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 10