Wind

4
LAPORAN KERJA MINGGUAN INDIVIDU LOKASI MAGANG : Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Harapan Mataram NAMA MAHASISWA : Wianda Khaerul Uzma NIM : 153 114 001 MINGGU KE : Kedua , bulan Mei 2013 NO TANGGAL KEGIATAN SASARAN TARGET PENCAPAIAN HASIL KET. 1 27-05- 2013 Proses konseling : rappporting akhir Erma Terbangunnya kepercayaan kedua belah pihak T 2 27-05- 2013 Mengidentifikasi dan mengekplorasi klien Erma Menggali kepribadian klien T 3 31-05- 2013 Proses konseling : rapporting Fauzi Membangun kepercayaan T 4 31-05- 2013 Diskusi Erma Mengetahui pola pikir dan mindset T Mataram, 1 Juni 2013 Mengetahui, Ketua Kelompok Dosen Pembimbing Dosen Pamong

description

mine

Transcript of Wind

LAPORAN KERJA MINGGUAN INDIVIDU

LOKASI MAGANG : Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Harapan Mataram

NAMA MAHASISWA : Wianda Khaerul Uzma

NIM : 153 114 001

MINGGU KE : Kedua , bulan Mei 2013

NO TANGGAL KEGIATAN SASARAN TARGET PENCAPAIAN HASIL

KET.

1 27-05-2013 Proses konseling : rappporting akhir

Erma Terbangunnya kepercayaan kedua belah pihak

T

2 27-05-2013 Mengidentifikasi dan mengekplorasi klien

Erma Menggali kepribadian klien

T

3 31-05-2013 Proses konseling : rapporting

Fauzi Membangun kepercayaan

T

4 31-05-2013 Diskusi Erma Mengetahui pola pikir dan mindset

T

Mataram, 1 Juni 2013

Mengetahui,

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing Dosen Pamong

(Muhsinin) (Rendra Khaldun, M.Si) (Mawardin, AKS)

Lampiran :

Erma

Secara umum kepribadiannya termasuk kedalam tipe melankolis, jadi tingkah lakunya

lebih banyak ditampakkan dengan mengutamakan perasaan. Klien memiliki permasalahan

tentang romance, ia merasakan cinta mulai datang kepadanya, tapi ia tidak mau melakukan

hubungan pacaran seperti yang biasa dilakukan oleh teman-temannya. Karena baginya cinta

itu ada untuk diberikan kepada keluarganya. Ia juga memiliki sifat independen, kemandirian

sehingga tidak mau menjadi pengekor. Contohnya disaat teman-temannya melepaskan jilbab,

ia tetap memilih untuk mengenakan jilbabnya. Hal ini dilakukan selain karena ia tidak mau

ikut-ikutan juga dikarenakan ia memiliki dan memegang teguh prinsipnya tentang kesucian.

Klien pernah bercerita bahwa ketika ada acara kegiatan di panti, ia selalu berusaha

untuk menjadi pembawa acaranya karena ia ingin menunjukkan bahwa dirinya memiliki

kemampuan yang tersembunyi. Perilaku ini juga ditampakkan karena klien ingin

diperhatikan. Jika dilihat dari buku yang pernah saya pinjamkan padanya, ia cepat memahami

isi buku tersebut, jadi saya menyimpulkan bahwa kemampuan kognitifnya lumayan bagus,

hanya perlu dikembangkan lebih dalam lagi.

Klien ini paling nyaman jika melakukan sesuatu sendirian dan cenderung kurang

bergaul dengan yang lainnya. Karena merasa dijauhi oleh teman-temannya ia semakin

menarik diri dari pergaulannya. Perubahan iklim sosial saat pertama tinggal di panti juga

membuatnya teralienasi, sebelumnya ia tinggal dalam suasana yang lebih harmonis bersama

keluarganya.

Selama tinggal di panti ia merasa sering disindir oleh teman-temannya yang lain.

Mereka sering menganggapnya terlalu ikut campur, sok bisa, dan suka menggurui. Padahal

apa yang ia lakukan semata-mata untuk kebaikan dirinya dan teman-temannya. Desas-desus

ini membuatnya ingin menunjukkan bahwa apa yang menjadi anggapan teman-temannya

tidak benar.

Klien masuk panti karena keinginannya sendiri, ia ingin menjadi lebih mandiri.

Keluarganya pada awalnya menentang keinginan klien, tapi akhirnya keluarganya luluh dan

mengijinkannya masuk ke panti. Hal ini juga yang menjadi motivasinya tetap bertahan di

panti, walaupun dijauhi oleh teman-temannya.