Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada...

32
1 LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN MATERI PELAJARAN BAHASA BALI BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA GURU-GURU SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN BULELENG OLEH DRA. SANG AYU PUTU SRIASIH, M.PD. I WAYAN GEDE WISNU, S.S., M.SI. IDA BAGUS RAI, S.S. M.PD. IDA BAGUS MADE LUDY PARYATNA, S.S., M.PD. Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 85/UN48.15/LPM/2014 tanggal 13 Februari 2014 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA BALI FAKULTAS BAHASA DAN SENI LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2014

Transcript of Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada...

Page 1: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

1

LAPORAN AKHIR

PELATIHAN PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN MATERI

PELAJARAN BAHASA BALI BERORIENTASI PENDIDIKAN

KARAKTER PADA GURU-GURU SEKOLAH DASAR (SD)

DI KECAMATAN BULELENG

OLEH

DRA. SANG AYU PUTU SRIASIH, M.PD.

I WAYAN GEDE WISNU, S.S., M.SI.

IDA BAGUS RAI, S.S. M.PD.

IDA BAGUS MADE LUDY PARYATNA, S.S., M.PD.

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor:

85/UN48.15/LPM/2014 tanggal 13 Februari 2014

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA BALI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2014

Page 2: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

2

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Judul Program : Pelatihan Pemilihan dan Pengembangan Materi Pelajaran

Bahasa Bali Berorientasi Pendidikan Karakter pada Guru-

Guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Buleleng

a. Jenis Program :

b. Bidang Kegiatan: Pengabdian pada Masyarakat

c. Identitas Pelaksana:

1. Ketua

Nama : Dra. Sang Ayu Putu Sriasih, M.Pd.

NIP : 196006071986012001

NIDN : 0007066006

Pangkat/Gol : Pembina Utama Muda/IV c

Alamat Kantor: Jl. Ahmad Yani 67 Singaraja

Alamat Rumah: Pantai Indah III/40 Singaraja

2. Anggota 1

Nama : I Wayan Gede Wisnu, S.S., M. Si.

NIP : 197712022008121001

NIDN : 0002127707

Pangkat/Gol : Penata Muda/III/b

Alamat Kantor: Jl. Ahmad Yani 67 Singaraja

Alamat Rumah: Jln. Jelantik Gingsir, Br. Bantang Banua, Tista Sukasada

2. Anggota 2

Nama : Ida Bagus Rai, S.S.

NIP : 196802042008011009

NIDN : 0004046806

Pangkat/Gol : Penata Muda/III a

Alamat Kantor: Jl. Ahmad Yani 67 Singaraja

Alamat Rumah: BTN Giri Mas Asri, Blok A/12 Singaraja

3. Anggota 3

Nama : Ida Bagus Ludy Paryatna, S.S.

NIP : 198306172008121004

NIDN : 0017068301

Pangkat/Gol : Penata muda/III a

Alamat Kantor: Jl. Ahmad Yani 67 Singaraja

Alamat Rumah: BTN Giri Mas Asri, Blok B/14 Singaraja

d. Biaya yg Diperlukan: Rp 10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah)

e. Lama Kegiatan : 8 (delapan) bulan

Page 3: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

3

Singaraja, 6 September 2014

Mengetahui,

Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Ketua Pelaksana,

Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A. Dra. Sang Ayu Putu Sriasih, M.Pd.

NIP 196206261986032002 NIP 1960060719802016

Menyetujui

Ketua LPM Undiksha,

Prof. Dr. I Ketut Suma, M.S.

NIP 195901011984031003

Page 4: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

4

KATA PENGANTAR

Pelatihan Pemilihan dan Pengembangan Materi Pelajaran Bahasa Bali

Berorientasi Pendidikan Karakter pada Guru-guru Sekolah Dasar (SD) di

Kecamatan Buleleng ini merupakan salah satu bentuk pengabdian yang dilakukan

oleh LPM Universitas Pendidikan Ganesha, khususnya oleh Jurusan Pendidikan

Bahasa Bali dalam rangka turut serta memajukan pendidikan di Bumi Panji Sakti

tercinta ini. Misi mulia ini ternyata mendapat sambutan yang sangat positif dari

guru-guru Bahasa Bali di tingkat sekolah dasar. Dengan semangat yang penuh

partisipatif seperti itu kami berharap, mudah-mudahan kegiatan ini dapat

memberikan kontribusi positif yang sangat berarti bagi kemajuan pendidikan di

negeri ini khususnya untuk peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Bali yang

lebih menarik dan hidup.

Pelatihan ini telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan rencana dan

terselenggaranya kegiatan ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan-

Nya. Oleh karena itulah, puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadapan-Nya.

Karena atas limpahan dan karunia-Nyalah, tugas-tugas pengabdian masyarakat ini

dapat kami selesaikan secara sangat memuaskan. Kami diberkahi sebuah tim yang

kompak dengan kerja sama yang sangat solid sehingga kami dapat menyelesaikan

pengabdian ini dengan sangat baik. Untuk itu, kepada tim yang telah turut

menyukseskan pengabdian ini kami sampaikan terima kasih.

Melalui kesempatan yang baik ini, kami dengan rendah hati mengucapkan

terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak terkait yang turut membantu

terselenggaranya pengabdian ini. Semoga kerjasama itu tetap dapat berlanjut pada

masa yang akan datang demi kemajuan pendidikan di negeri tercinta ini.

September 2014

Penyusun

Penyusun

Page 5: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

5

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi ............................................................................... 3

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ............................................. 4

1.3 Tujuan Kegiatan ............................................................................. 5

1.4 Manfaat Kegiatan ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 7

2.1 Hakikat dan Kedudukan Buku pelajaran ........................................ 7

2.2 Hakikat Materi Pelajaran terkait dengan Pendidikan Karakter ....... 8

BAB III METODE PELAKSANAAN ....................................................... 10

3.1.1 Kerangka Pemecahan Masalah ............................................... 10

3.1.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan .................................................. 11

3.1.3 Khalayak Sasaran ....................................................................... 12

3.14 Rancangan Evaluasi .................................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 14

4.1 Hasil Pelatihan ........................................................................... 14

4.2 Pembahasan .................................................................................. 17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 19

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 19

5.2 Saran-saran .................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Jadwal kegiatan

Angket

Foto-foto

Cuplikan Materi

Page 6: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan amanat undang-undang, pendidikan merupakan salah satu

modal dasar untuk pembangunan karakter bangsa. Pendidikan harus selalu bersifat

inovatif sehingga akan sering terjadi perubahan. Proses perubahan ini berimplikasi

pada tuntutan terwujudnya sistem pendidikan yang kuat dan berwibawa untuk

memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang

berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu

berubah. Pembenahan sarana dan prasarana pembelajaran, peningkatan proses

pembelajaran, peningkatan hasil senantiasa diupayakan untuk memperoleh out put

SDM yang benar-benar berkualitas dalam pendidikan. Salah satu uapaya ke arah

pembenahan itu adalah pengadaan buku pelajaran sesuai dengan kurikulum yang

berlaku. Apalagi terjadi perubahan kurikulum, mau tidak mau buku pelajaran yang

menunjang pun akan menyesuaikan diri dan yang lebih penting adalah perlu sikap-

sikap positif dalam hal pemilihan, pemanfaatan, dan pengembangan buku pelajaran

yang ada sehingga betul-betul dapat menunjang proses pembelajaran.

Kurikulum berbasis kompetensi yang dicetuskan dan digelar sejak tahun

2004 masih menjadi roh Kurikulum 2006 (KTSP) dan juga menjdi roh Kurikulum

2013 yang sedang disosialisasikan di seluruh Indonesia. Orientasi terhadap

pembentukan kompetensi pada siswa merujuk pada pentingnya pembelajaran yang

bermakna, yakni pembelajaran tersebut benar-benar mengantarkan siswa pada

aktivitas-aktivitas penyelesaian masalah nyata sehingga dapat digunakan untuk

mencapai kehidupan yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan implementasi model

pembelajaran inovatif yang bertujuan meningkatkan proses dan produk

pembelajaran. Sehubungan dengan itu, Santyasa (2011) berpendapat bahwa

pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang diterapkan berbasis teori belajar

dan pembelajaran yang mengalami perubahan ke arah pembaharuan. Hal ini

sebenarnya telah banyak didapatkan para guru lewat PLPG dalam sertifikasi guru.

Melalui PLPG guru-guru telah mendapat informasi dan pelatihan secara intensif

tentang berbagai hal baik yang terkait dengan kompetensi profesionalisme,

Page 7: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

7

paedagogik, kepribadian, termasuk sosial. Itu berarti, guru-guru sudah semakin

cerdas dalam merancang pembelajaran dan memilih materi pelajaran, termasuk

juga penggunaan model-model pembelajaran inovatif.

Akan tetapi, dalam hal pemilihan dan pengembangan materi pelajaran,

keberadaan buku-buku pelajaran bahasa Bali, terutama terkait dengan sajian

materinya di sekolah dasar (SD) perlu dicermati. Hal ini berhubungan erat dengan

hasil penelitian penulis (2011) tentang keuatentikan materi pelajaran bahasa Bali

dalam buku Wrdhi Sastra di tingkat sekolah dasar yang menunjukkan hasil sebagai

berikut.

Buku pelajaran bahasa Bali yang terdiri atas 6 jilid digunakan di SD di

Kabupaten Buleleng bahkan juga digunakan di Kabupaten Gianyar. Sebagai buku

pelajaran, ternyata buku ini menyajikan banyak kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu

menyangkut kesalahan (a) teknis dalam hal ejaan, juga kesalahan teknis lainnya

yang mengakibatkan kesalahan prinsip. Kesalahan teknis ini menunjukkan

rendahnya proses editing oleh pihak penyusun dan penerbit. Banyak kesalahan ini

juga diakui oleh guru bahasa Bali melalui wawancara. (b) Buku Wrdhi Sastra

menyajikan materi-materi yang tergolong autentik namun tidak disajikan dengan

cara autentik. Sebagian besar materi tidak disertai dengan sumber-sumber kutipan,

padahal menyertakan sumber-sumber materi secara jelas merupakan salah satu ciri

keautentikan. Di samping itu, terdapat juga sajian materi pelajaran yang tidak

disertai petunjuk-petunjuk atau keterampilan-keterampilan yang harus dilakukan

siswa. Petunjuk-petunjuk yang jelas di awal materi menunjukkan kekomunika-tifan

sebuah buku teks (BT). (c) Dalam proses penyusunan BT, tim penyusun tidak

sempat saling kontrol, para penyusun bekerja sesuai dengan job masing-masing,

juga mereka tidak melakukan konfirmasi dengan pakar-pakar terkait. (d)

Berdasarkan sampel perbandingan (buku IV, V, dan VI), ternyata buku Wrdhi

Sastra memiliki kemiripan yang cukup tinggi dengan buku Kusumasari, yakni 80-

100%. Dengan demikian, keautentikan (keaslian) materi pelajaran buku ini sangat

diragukan.

Sejalan dengan misi Lemlit Undiksha untuk menindaklanjuti hasil

penelitian ke dalam bentuk P2M, pengabdian pada masyarakat ini sangat penting

untuk dilakukan karena (1) hasil penelitian ini sangat tepat diimplementasikan

Page 8: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

8

dalam bentuk pengabdian pada masyarakat terkait dengan kecerdasan guru-guru

dalam hal memilih dan mengembangkan materi pelajaran yang ada dalam buku

teks. P2M sebagai desiminasi hasil penelitian sangat berdampak positif karena

sesuai dengan kondisi di lapangan, (2) memberikan pencerahan kepada guru-guru

bahasa Bali dalam menyiasati pemilihan, pemanfaatan, dan pengembangan materi

pelajaran yang ada dalam buku pelajaran, dan (3) sebagai upaya menyeimbangkan

antara teori dan praktek. Dalam arti, idealnya buku pelajaran membantu dan

memperlancar aktivitas guru dalam pembelajaran dan memudahkan siswa belajar,

dengan kesalahan penyajian materi yang sangat minim. Namun, realitasnya banyak

hal yang tidak sesuai pada materi buku teks yang diteliti sehingga kalau ini

dibiarkan akan berdampak negatif terutama pembentukan konsep-konsep yang

salah manakala siswa belajar secara mandiri.

1.2 ANALISIS SITUASI

Sasaran P2M ini adalah guru-guru sekolah dasar (SD) yang mengajarkan

bahasa Bali. Dalam proses pembelajaran guru tidak terlepas dari pemakaian buku

pelajaran atau buku teks. Pada dasarnya isi buku pelajaran adalah materi pelajaran

yang dapat mendukung pelaksanaan kurikulum. Buku teks yang mendukung

kurikulum seharusnya memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dan

memberikan kemudahan pada siswa dalam belajar. Di samping itu, sesuai

pandangan pakar pendidikan modern seperti Macomber, Murray, Thomas, Swartout

(dalam Sriasih, 2009:75), materi pelajaran bukan tujuan akhir tetapi materi

merupakan alat dan media yang memberi peluang kepada siswa untuk memperoleh

pengalaman belajar. Dengan materi ini, siswa diharapkan memperoleh pengalaman

yang berhubungan dengan (1) fakta-fakta dalam kehidupan, (2) model-model

kehidupan, dan (3) simbul-simbul yang dipakai dalam kehidupan. Jadi, pada

prinsipnya mereka menyatakan bahwa materi pelajaran harus diangkat dari

beraneka ragam sumber. Satu hal yang sangat penting dan harus diingat adalah

bahwa materi pelajaran itu harus memiliki daya komunikatif. Dengan demikian,

materi pelajaran akan sangat menggairahkan siswa belajar, lebih lanjut dapat

memotivasi belajar siswa.

Page 9: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

9

Kenyataannya, buku teks bahasa Bali yang berjudul Wrdhi Sastra yang

berlaku di sekolah dasar yang dicetak bulan Mei 2010 memiliki banyak kekurangan

dan kesalahan (seperti yang diungkapkan dlam pendahuluan); sementara para guru

masih memiliki kelemahan dalam hal pemilihan dan pengembangan materi

pelajaran sehingga perlu pencermatan dan penangan secara, dan bila perlu para

guru harus berani menyatakan sikap untuk tidak menggunakn buku-buku tersebut.

Dengan demikian, para guru perlu pendampingan dan pelatihan dalam hal

pemilihan dan pengembangan materi yang ada dalam buku pelajaran bahasa Bali.

1.3 IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Buku pelajaran bahasa Bali yang berjudul Wrdhi Sastra yang berlaku di

sekolah dasar yang diterbitkan tahun 2010 tidak menyajikan materi pelajaran

sebagaimana hakikat buku pelajaran. Sajian materi dari buku pelajaran 1-6 untuk

kelas 1 -6 SD memiliki banyak kekurangan dan bahkan terdapat kesalahan fatal, di

antaranya kesalahan-kesalahan di bidang teknis dalam hal ejaan, tanda-tanda baca,

kata, kalimat; juga kesalahan teknis lain yang mengakibatkan kesalahan prinsip.

Contoh: gambar musang (lubak) ditulis di bawahnya dengan aksara Bali (bukal)

yaitu kelelawar; jelinjingan ditulis jelinjangan untuk padanan got/kali kecil,

dll.Selain itu, penyajian materi yang berupa wacana seharusnya merupakan materi-

materi autentik yang benar-benar komunikatif sesuai dengan kondisi dan

perkembangan siswa. Sebagian besar materi tidak disertai dengan sumber-sumber

kutipan, padahal menyertakan sumber-sumber materi secara jelas merupakan salah

satu ciri keautentikan. Kesalahan teknis ini menunjukkan rendahnya proses editing

oleh pihak penyusun dan penerbit. Di samping itu, terdapat juga sajian materi

pelajaran yang tidak disertai petunjuk-petunjuk yang jelas atau keterampilan-

keterampilan yang harus dilakukan siswa. Petunjuk-petunjuk yang jelas

menunjukkan kekomunikatifan sebuah BT. Dalam proses penyusunan BT, tim

penyusun tidak sempat saling kontrol, para penyusun bekerja sesuai dengan job

masing-masing, juga mereka tidak melakukan konfirmasi dengan pakar-pakar

terkait. Kondisi-kondisi seperti itu sangat merugikan siswa dan guru dan proses

belajar-mengajar menjadi kurang kondusif.

Page 10: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

10

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah bahwa (1) Buku

pelajaran Wrdhi Sastra memiliki kelemahan dalam hal ejaan, tanda baca, kata, dan

kalimat. (2) petunjuk-petunjuk yang harus dikerjakan siswa kurang jelas, (3)

materi-materi bacaan yang ada 80% tidak mencantumkan sumber dan ternyata

materi itu sama dengan buku Kusuma Sari. Kenyataan semacam ini menuntut

kecermatan guru-guru dalam pemilihan dan pengembangan materi pelajaran.

1.4 TUJUAN KEGIATAN

Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi perubahan yang mengarah pada

tujuan yang positif yakni meningkatnya wawasan dan kemampuan guru-guru dalam

memilih, memanfaatkan, dan mengembangkan materi pelajaran bahasa Bali.

Dengan meningkatnya wawasan dan kemampuan guru-guru bahasa Bali tingkat

sekolah dasar yang terkait dengan pemilihan dan pengembangan materi pelajaran,

pembelajaran bahasa Bali akan lebih hidup, lebih menarik, dan lebih dihargai

siswa. Demikian pula, materi-materi yang dipilih dapat disajikan secara

komunikatif dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang benar sesuai dengan

konteks berbahasa.

1.5 MANFAAT KEGIATAN

Adapun manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1) Bagi guru peserta pelatihan karena mereka akan mendapatkan bekal:

a) untuk melakukan pelatihan sehingga dapat meminimais kekasalahan-

kesalahan yang ada dalam buku pelajaran yang berlaku di sekolah.

b) untuk pengembangan materi, materi yang ada dalam buku teks hanya

sekadar pancingan. Materi-materi dari berbagai sumber yang relevan dan

yang autentik dapat dimanfaatkan asalkan sesuai dengan tuntutan kurikulum

dan etika keilmuan.

c) Jika para guru memiliki kesempatan untuk menyusun buku pelajaran,

mereka hendaknya dapat saling kontrol dan saling menyempurnakan, dan

perlu juga mencari pakar yang sesuai dengan bidangnya untuk

kesempurnaan materi pelajaran.

Page 11: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

11

2) Bagi dosen, pelaksanaan P2M ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang sharing

untuk menambah wawasan dosen pengampu mata kuliah Telaah Buku Teks,

karena guru memiliki sejumlah pengalaman dalam memanfaatkan buku

pelajaran.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat dan Kedudukan Buku Pelajaran

Pembelajaran selalu terkait dengan buku. Di lembaga pendidikan terdapat

beraneka ragam buku yang digunakan untuk memperlancar proses pembelajaran.

Satu di antaranya adalah buku pelajaran yang sering dipadankan dengan istilah

buku teks (text book). Buku teks adalah sama dengan buku pelajaran. Secara lebih

lengkap dapat didefinisikan sebagai berikut, “Buku teks adalah buku pelajaran

dalam bidang studi tertentu, yang disusun secara cermat buat tujuan instruksional,

yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami

oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat

menunjang sesuatu program pengajaran” (Lange, Bacon, Buckhingham, Hall-Quest

dalam Tarigan, 1986).

Menurut Cunningworth (dalam Sumardi, 2000:6) bahwa rancangan buku

pelajaran terdiri atas buku siswa, buku guru, dan buku kerja. Sementara itu,

menurut Lange (dalam Tarigan, 1986:42), buku pelajaran terdiri atas perangkat

buku utama dan buku suplemen. Nama lain untuk buku suplemen ialah buku

pelengkap, buku tambahan, dan buku kerja. Dalam kenyataannya, yang biasa

digunakan oleh para siswa sebagai buku suplemen adalah buku kerja. Sedangkan,

buku utama mengacu pada buku guru dan buku siswa. Dengan demikian,

tampaknya kedua pendapat tersebut memiliki unsur kesamaan fokus, yakni dalam

hal istilah buku utama, yang dimaksudkan adalah buku siswa dan buku guru. Di sisi

lain, mereka sama-sama menyebutkan adanya buku kerja.

Buku siswa adalah buku pelajaran yang terpenting dalam kegiatan belajar-

mengajar (KBM) yang terutama digunakan oleh siswa. Selain digunakan oleh

siswa, buku ini juga digunakan oleh guru dalam pengelolaan pembelajaran.

Sementara itu, buku guru dimanfaatkan sebagai pedoman oleh guru dalam

pelaksanaan KBM, yakni dalam penerapan konsep dan metodologi pengajaran

Page 12: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

12

(Merdhana,1986:57). Di samping itu, ada juga buku kerja, yang sering dikenal

dengan istilah lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan oleh siswa untuk

mengerjakan tugas-tugas atau pelatihan dalam pelaksanaan KBM. Jadi, buku kerja

berfungsi sebagai perekam tugas siswa secara bertahap, berjenjang, terjadwal, dan

terinci Barnhart (dalam Tarigan, 1986:43).

Berdasarkan hakikat dan kedudukan seperti dipaparkan di atas, dapat

dikemukakan fungsi buku pelajaran menurut Cunningworth (dalam Sumardi,

2000:7) yakni sebagai sumber bahan yang disajikan untuk pelatihan bahasa lisan

dan tulis, sumber kegiatan dalam pelatihan berkomunikasi, sumber belajar

pengetahuan kebahasaan, sumber gagasan dan dorongan KBM di kelas, perwujudan

silabus, sumber belajar dan tugas mandiri, dan yang tidak kalah pentingnya adalah

sebagai bantuan bagi guru yang kurang berpengalaman untuk mengembangkan

kepercayaan dirinya. Dengan demikian, buku pelajaran mempunyai fungsi/peranan

yang sangat penting mulai perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian, bahkan

sebagai tindak lanjut tentang kegiatan-kegiatan yang harus ditempuh siswa sebagai

tugas-tugas mandiri maupun tugas kelompok. Itu artinya, kegiatan tentang pelatihan

dan pengembangan, dan pemilihan materi buku pelajaran (pegangan siswa) inilah

yang ditekankan dalam pengabdian ini.

2.2 Hakikat Materi Pelajaran terkait dengan Pendidikan Karakter

Pada dasarnya isi buku pelajaran adalah materi pelajaran yang dapat

mendukung pelaksanaan kurikulum. Tentang materi pelajaran, ada berbagai

pandangan antara ahli pendidikan tradisional dan yang modern. Menurut ahli

pendidikan tradisional, materi pelajaran merupakan „subject matter‟. Artinya,

materi inilah yang harus dipelajari dan dikuasai sebaik-baiknya oleh siswa.

Penguasaan materi pelajaran dalam hal ini merupakan tujuan akhir dari pendidikan.

Itu berarti, materi pelajaran sama dengan tujuan pelajaran. Sementara itu,

pandangan pakar pendidikan modern seperti Macomber, Murray, Thomas, Swartout

(dalam Sriasih, 2009:75) menyebutkan bahwa materi pelajaran bukan tujuan akhir

tetapi materi merupakan alat dan media yang memberi peluang kepada siswa untuk

memperoleh pengalaman belajar. Dengan materi ini, siswa diharapkan memperoleh

pengalaman yang berhubungan dengan (1) fakta-fakta dalam kehidupan, (2) model-

model kehidupan, dan (3) simbul-simbul yang dipakai dalam kehidupan. Jadi, pada

Page 13: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

13

prinsipnya mereka menyatakan bahwa materi pelajaran harus diangkat dari

beraneka ragam sumber. Satu hal penting yang harus diingat bahwa materi

pelajaran itu harus memiliki daya komunikatif. Dalam arti, bahasa yang digunakan

harus jelas, tegas, benar, memuat petunjuk-petunjuk secara jelas, dan tidak samar-

samar. Buku teks Wrdhi Sastra yang diteliti memiliki daya komunikatif sangat

rendah. Oleh karena itu perlu pencermatan dan pengembangan dalam

pemakaiannya. Dengan demikian, materi pelajaran akan sangat menggairahkan

siswa belajar, lebih lanjut dapat memotivasi belajar siswa.

Pendapat yang sejalan dengan ahli pendidikan modern adalah seperti

diungkapkan oleh Suyono dan Muslich (1996:15) berikut ini. Materi pelajaran itu

tidak terbatas jumlah dan variasinya, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun

prosedur; materi itu untuk memberikan pengalaman belajar yang spesifik untuk

mencapai tujuan; dan materi pelajaran mempunyai wujud yang bervariasi sehingga

untuk menyampaikannya kepada siswa harus disesuaikan dengan kepentingannya.

Permasalahan yang berkembang saat ini, seperti disorientasi dan belum

dihayatinya nilai-nilai pancasila, keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam

mewujudkan nilai-nilai Pancasila, bergesernya nilai, etika dalam kehidupan

berbabgsa dan bernegara...melemahnya kemandirian merupakan sebuah realitas

yang harus segera disikap (Sriasih, 2012). Menghadapi realitas permasalahan yang

carut-marut ini, pendidikan karakter melalui sajian materi pelajaran dalam buku

pelajaran/buku teks di sekolah-sekolah termasuk di tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP), yang siswanya sedang mengalami akil-balik dapat dipandang

sebagai solusi cerdasn untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kepribadian

unggul, berahlak mulia, dan menjunjung tinggi nilai-nilai lokal dan Nusantara

secara menyeluruh. Istilah pendidikan karakter mrujuk pada nilai-nilai perilaku

manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia,

lingkungan, pikiran, sikap, perasaan, perkataan, perbuatan, dst (Aunillah, 2010:18).

Dengan demikian, materi yang termuat dalam buku pelajaran seyogyanya

beraneka ragam, dari berbagai sumber, serta mampu memberi peluang kepada

siswa untuk melakukan berbagai aktivitas sesuai dengan konteks yang diinginkan,

termasuk tuntutan sikap dan keterampilan yang mencerminkan pendidikan karakter.

Page 14: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

14

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan

3.1.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pelaksanaan pendidikan/

pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, peningkatan mutu guru harus merupakan

prioritas utama dalam pelaksanaan pelatihan. Sasaran pendidikan saat ini adalah

mengarah pada menumbuhkembangkan daya tarik siswa, kreativitas, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Dengan demikian, peningkatan mutu guru melalui pelaksanaan

kegiatan ini adalah memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah secara

individu/berkelompok yang dapat mengarah pada sasaran pendidikan di atas.

Metode pelaksanaannya berupa: pertama, presentasi materi ajar yang autentik

(wacana, dialog, puisi,dll) dengan memperhatikan struktur bahasa, tatapenulisan,

ejaan, tanda baca, dll. Selanjutnya, peserta disuguhi beberapa wacana yang dapat

dianalisis terkait dengan kelayakannya sebagai materi pelajaran yang dapat

menumbuhkembangkan sikap, aktivitas, kreativitas, kecerdasan siswa terhadap

eksistensi bahasa Bali, dll. Kedua, pengembangan materi pelajaran, guru secara

perorangan diharapkan membuat materi pelajaran yang berupa wacana serta

mengembangkannya dalam urutan-urutan tertentu. Kegiatan ini memberikan hasil

berupa cuplikan materi pelajaran yang dapat disajikan kepada siswa.

Dalam wawancara dengan guru-guru bahasa Bali, mereka mengaku susah

sekali mendapatkan kesempatan atau informasi yang terkait dengan pemilihan dan

pengembangan materi yang ada di dalam buku pelajaran. Dalam setiap pengadaan

buku, pemilihan materi malahan tidak ada dan lebih banyak bersifat dropping.

Apalagi latar belakang keilmuan guru-guru bahasa Bali di tingkat sekolah dasar

secara umum adalah agama Hindu. Jadi dalam hal ini, mereka mengajarkan materi

bahasa Bali seperti apa adanya di dalam buku teks (buku pelajaran). Mencermati

kondisi seperti ini, pemberian pelatihan yang terkait pemilihan dan pengembangan

materi pelajaran bahasa Bali sangat perlu dilaksanakan dan dirancang sbb.

Page 15: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

15

Pengabdian pada masyarakat yang dirancang terhadap guru-guru bahasa

Bali di sekolah dasar pelaksanaannya menggunakan model pelatihan secara

terbimbing. Adapun proses kegiatannya dapat diuraikan sebagai berikut. Pertama,

dilakukan presentasi makalah yang berkembang ke arah pelaksanaan Kurikulum

2013. Hal ini sangat penting karena guru-guru SD sampai saat pengabdian ini

dilaksanakan (setahun pelaksnaan Kurikulum 2013 berlalu) guru-guru belum

memperoleh pedoman yang setara dengan mata pelajaran lainnya, termasuk juga

buku-buku penunjangnya. Jadi, pelaksanaan pengabdian ini diawali dengan

penyampaian materi hanya sebagai pengantar tentang jangkauan (1) kompetensi

inti, (2) kompetensi dasar pada setiap kelas, yang semula sama sekali belum

diketahui guru, dan (3) format penyusunan RPP yang terkait dengan pemilihan dan

pengembangan materi pelajaran. Setelah itu, dilanjutkan dengan tanya-jawab untuk

pemahaman dan kejelasan arah kegiatan yang ditempuh, dilanjutkan dengan

pelatihan penyusunan RPP sekaligus memilih memilih dan mengembangkan materi

pelajaran. Kurikulum 2013 sudah menyiapkan buku-buku pelajaran yang memuat

berbagai jenis materi, namun materi-materi yang ada perlu dicermati dan

persoalannya bukan pada pemilihan materi tetapi bagaimana penerapan Kurikulum

2013. Sajian materi dilakukan secara inovatif dengan menggunakan power point.

3.1.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Sejauh ini kami belum pernah melakukan sentuhan pengabdian terhadap

guru-guru bahasa Bali tingkat sekolah dasar dan para guru-guru pun mengakui hal

itu. Sebagai tindak lanjut hasil penelitian kami tentang materi pelajaran pada buku

pelajaran Werdhi Sastra yang menunjukkan bahwa buku pelajaran bahasa Bali

Werdhi Sastra untuk siswa SD banyak memiliki kelemahan dan kesalahan; dan

terkait dengan hal ini guru-guru SD harus cermat dalam memilih serta

mengembangkan materi ajar. Rencana kami untuk mengadakan pengabdian ini

mendapat sambutan positif dari Ka-UPP kecamatan Buleleng. Sebagai tindak

lanjutnya, kami mengundang para guru-guru SD untuk mengikuti pelatihan dan

pengembangan materi pelajaran bahasa Bali. Dengan demikian, objek pengabdian

kami ini adalah para guru bahasa Bali tingkat sekolah dasar di kecamatan Buleleng

yang jumlahnya 50 orang.

Page 16: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

16

Pelaksanaan pengabdian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. Pertama,

pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, laporan ketua panitia,

sambutan dekan, sanck, presentasi makalah tentang kebijakan dan arah pelaksanaan

Kurikulum Bahasa Bali 2013 oleh Prof. Dr. I Nengah Martha, M.Pd. Setelah itu,

dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, terakhir baru masuk ke dalam kelompok yakni

praktik menyusun RPP yang disertai dengan pemilihan dan pengembangan materi

ajar. Sekali lagi bahwa materi yang diberikan sama sekali belum dimiliki oleh para

guru. Padahal materi itu merupakan satu-kesatuan dengan Keputusan Gubernur

Bali Nomor 20 Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara dan Sastra Daerah Bali pada

Pendidikan Dasar dan Menengah.

3.1.3 KHALAYAK SASARAN

Pelatihan ini menyasar guru-guru bahasa Bali tingkat Sekolah Dasar (SD) di

Kecamatan Buleleng dengan jumlah peserta maksimal 50 orang dari 87 sekolah

dasar yang ada di kecamatan Buleleng. Setelah pelatihan, para guru diharapkan

dapat merancang, memilih, mengembangkan, dan menyusun RPP berorientasi

pendidikan karakter untuk kebutuhan sekolahnya. Di samping itu, para peserta

pelatihan dapat menjadi motor penggerak bagi teman-temannya di sekolah dan juga

sebagai katalisator dalam membangkitkan suasana pembelajaran yang inovatif,

lebih-lebih ada kesan pelajaran bahasa Bali sangat sulit, kurang menarik, dan

dipandang dengan sebelah mata oleh para siswa.

3.1.4 Rancangan Evaluasi

Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pengabdian ini, tim

menggunakan model evaluasi berupa penilaian terhadap hasil karya analisis materi

pelajaran dan penilaian terhadap pengembangan materi pelajaran yang

menggunakan indikator di antaranya materi itu harus mencerminkan tuntutan

penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa siswa, sikap positif, pengetahuan,

penghargaan akan sesuatu, kerja sama, kejujuran, dll. Dengan kata lain, jangkauan

materi itu mencakup keberimbangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

didukung oleh indikator pendidikan karakter, ketepatan kompetensi dasar dan

kesesuaian dengan tema. Selanjutnya, karya mereka yang terkumpul dinilai oleh

Page 17: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

17

tim P2M. Di samping itu digunakan juga angket untuk mengetahui repons para

guru terhadap urgensi, efektivitas, kebermanfaatan pengabdian, serta harapan dan

masukan-masukannya. Materi angket berkaitan dengan (1) kegiatan sejenis yang

pernah diikuti selama ini, kapan, di mana; (2) manfaat yang diperolah dari kegiatan

ini; (3) pendapat tentang kerelevanan materi dengan kebutuhannya; (4) hal

mendasar yang diperlukan psrs guru terkait dengan Kurikulum 2013; dan (5)

pendapat, masukan, kritik, saran terkait dengan kegiatan yang lebih bagus dan

efektif ke depan.

Page 18: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pelatihan

Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari yakni pada hari Kamis, 7 Agustus

2014, mulai pk 08.30 sampai pk 13.30 Wita yang bertempat di Ruang Seminar

lantai 2 Fakultas Bahasa dan Seni Kampus Bawah Undiksha, Singaraja dan hari

berikutnya bimbingan ke sekolah-sekolah secara perwakilan. Jumlah peserta 51

orang dari guru-guru SD di kecamatan Buleleng dengan melibatkan 15 orang

mahasiswa, dan 4 orang panitia pelaksana. Selanjutnya, para guru diharapkan

melanjutkan pelatihan ini di rumah masing-masing berdasarkan informasi yang

dilakukan selama pelatihan.

Setelah pembukaan oleh pewara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu

Indonesia Raya, doa, dan laporan ketua panitia. Kegiatan yang berupa pelatihan ini

dibuka oleh Dekan FBS UNDIKSHA dengan diawali sebuah sambutan yang

menarik. Dekan menegaskan bahwa pada prinsipnya pengajaran bahasa Bali saat

ini hampir sama seperti pengajaran bahasa Inggris. Pengajaran bahasa Inggris

sebenarnya sangat menyenangkan bagi siswa karena siswa diajak secara langsung

belajar lewat menyanyi, berhitung, berkomunikasi sehingga sangat menyenangkan

siswa, kemampuan dan nilai yang diperoleh pun lebih bagus dibandingkan dengan

bahasa Indonesia apalagi dibandingkan dengan bahasa Bali. Pengajaran bahasa Bali

sangat kurang menarik sehingga siswa pun menjadi bosan dan sesuatu yang

dipelajari siswa kurang bermanfaat bagi kehidupannya dan dewasa ini ada

keprihatinan yang mendalam terhadap penguasaan berbahasa Bali para remaja.

Oleh karena itu, guru perlu merancang bagaimana memilih dan mengembangkan

materi pengajaran bahasa Bali yang betul-betul menyenangkan dan dekat dengan

siswa bukan diberikan struktur-struktur bahasa yang kering yang belum ada

gunanya. Mereka diajak bernyanyi kemudian dari nyanyian ini dibahas arti kata-

katanya atau kalimat yang ada pada lagu-lagu itu. Kenyataan yang menyedihkan

adalah nilai bahasa Bali siswa lebih kecil daripada nilai mata pelajaran bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris. Inilah tantangan bagi guru-guru bahasa Bali di SD.

Mereka harus mampu mengemas materi pelajaran, meskipun kita tahu bahwa

Page 19: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

19

keberhasilan sebuah pengajaran tidak semata-mata ditentukan oleh pilihan materi

pelajaran. Akan tetapi, materi pelajaran merupakan bekal bagi siswa dalam

menunjang komunikasinya dalam berbagai konteks kehidupan.

Selanjutnya, presentasi dari narasumber yang menyoal tentang

keprihatinannya terhadap pengajaran bahasa Bali yang dipandang dengan sebelah

mata oleh pihak-pihak berwenang. Artinya, bahasa Bali perlu diajarkan sebagai alat

komuniksi di daerah dan yang lebih penting sebagai upaya pelestarian unsur-unsur

budaya daerah sehingga perlu diwariskan lewat pembelajaran secara formal, namun

di sisi lain guru-guru yang mengajarkan bahasa Bali sebagaian besar berasal dari

guru-guru agama. Artinya, guru-guru bahasa Bali yang berbesik bahasa Bali sangat

sedikit karena sangat jarang dilakukan pengangkatan guru-guru bahasa Bali. Ini

yang penting dilakukan yakni mengangkat guru-guru bahasa Bali. Di samping itu,

kurikulum, silabus, dan buku-buku pelajaran untuk menunjang pengajaran bahasa

Bali belum ada pihak-pihak yang peduli. Sampai sekarang, setelah setahun

Kurikulum 2013 berlaku, ternyata guru-guru SD belum memegang Pergub Bali No

20 Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara dan Sastra Daerah Bali pada Pendidikan

Dasar dan Menengah. Padahal ini sudah ada di internet. Itu artinya, informasi atau

bahan yang terkait dengan petunjuk pengajaran bahasa Bali di sekolah dasar

maupun menengah sudah ada namun belum ada pihak yang berusaha mencari tahu

atau menyebarluaskan terutama bagi kalangan guru-guru SD. Hal ini sangat jelas

terbukti setelah diberikan materi oleh nara sumber, mereka baru pertama kali

mengetahui Kompetensi Inti, kompetensi Dasar untuk pengajaran bahasa Bali

meskipun itu diadaptasikan dari pengajaran bahasa Indonesia.

Pemilihan dan pengembangan materi pengajaran adalah salah satu

komponen penting di dalam persiapan pengajaran sebab bagaimanapun hebatnya

seseorang mengajar dia tidak bisa lepas dari materi pelajaran. Oleh karena itu,

pemilihan materi dan pengembangan materi pelajaran harus mendapat perhatian

yang serius apalagi ada buku-buku penunjang yang susunan materinya sangat

mencemaskan, terdapat banyak kesalahan teknis sehingga perlu dikritisi atau

dicermati.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan RPP

adalah bahwa ada format dari pusat yang perlu dicermati. Menurut nara sumber,

Page 20: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

20

sesungguhnya penyusunan RPP sangat mudah karena mata pelajaran yang bersifat

nasional buku-bukunya sudah disiapkan dan isinya sangat lengkap sampai rubrik

penilaian. Oleh karena itu, sebenarnya RPP tidak perlu dibuat. Sekarang ini RPP

dibuat karena kebutuhan administrasi. Dalam penyusunan RPP, ada empat

Kompetensi Inti (KI) yang keempatnya harus ditulis lengkap, kemudian

berdasarkan tema dipilih Kompetensi Dasar (KD) yang relevan, indikator

dikembangkan dari KD selanjutnya tujuan dikembangkan dari indikator. Kedua

yang terakhir ini (indikator dan tujuan) sejalan. Materi dan metode sejalan pula

dengan tujuan dan indikator. Lalu, dalam penerapannya, apapun yang diajarkan

hendaknya memberikan kemungkinan siswa dapat berkomunikasi dan memahami

komunikasi yang dilakukan.

Materi pelajaran bahasa Bali merupakan materi penunjang kearifan lokal.

Dalam hal ini, pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang menjadi vokus materi

senantiasa dikaitkan dengan nilai-nilai yang berkaitan dengan Tuhan, diri sendiri,

sesama manusia, lingkungan yang berwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,

perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,

budaya dan adat-istiadat. Dengan demikian, penekanan pemilihan dan

pengembangan materi pembelajaran bahasa Bali mengacu pada kaidah-kaidah

pendidikann karakter.

Sebelum pelatihan diakhiri, panitia menyebarkan angket kepada guru-guru

untuk mengetahui responnya terhadap kegiatan yang diselenggarakan. Secara

umum (85%) guru mengatakan bahwa mereka belum pernah mengikuti pelatihan

yang sejenis ini; 90% mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan materi

yang diberikan sangat bagus; 85% mereka mengatakan bahwa hal mendasar yang

diperlukan adalah kurikulum (silabus, RPP, buku pelajaran bahasa Bali sebagai

sumber bahan ajar, kalau bisa dosen Undiksha yang menyediakan); dan secara

umum (99%) mereka sangat senang dengan diselenggarakannya kegiatan ini dan

berharap kegiatan seperti ini ke depan lebih sering dilakukan karena guru-guru

bahasa Bali sangat kurang mendapat sentuhan-sentuhan yang berupa pelatihan.

Sebuah pengakuan jujur yang harus mendapat perhatian serius.

Page 21: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

21

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelatihan di atas, guru-guru bahasa

Bali secara umum berasal dari guru-guru agama Hindu. Mereka sangat antusias

mengikuti kegiatan pelatihan. Para guru sangat disiplin datang pagi-pagi, pk 08.00

sudah mencapai 80% mengisi daftar hadir dan ketika acara dimulai sesuai

undangan mereka yang hadir pun 100%, luar biasa. Motivasi mereka cukup tinggi.

Sangat jarang sebuah kegiatan dihadiri oleh 100% undangan, bahkan kegiatan ini

dihadiri oleh 101% peserta termasuk Ka-UPP juga hadir.

Keantusiasan para guru mengikuti kegiatan pelatihan ini sangat beralasan.

Yang pertama, mereka mempunyai latar belakang kompetensi yang berbeda yakni

kompetensi agama Hindu. Keahlian dalam hal agama dan bahasa tentu sangat jauh

berbeda alias kurang ada hubungan secara signifikan. Jika kaidah materi

pembelajaran bahasa Bali dikaitkan dengan bahasa Indonesia tentu masih ada

kaitannya. Dengan demikian, guru-guru bahasa Bali yang notabene berasal dari

guru agama maka mereka harus mengapdate pengetahuannya lewat pelatihan.

Kedua, hal ini sejalan dengan perubahan kurikulum baru. Dari pelatihan ini mereka

mendapatkan penyegaran dan dibukakan wawasan terkait dengan Kurikulum 2013.

Kondisi ini dapat dimengerti karena pada umumnya mereka sangat jarang

mendapat kesempatan seperti ini. Ketiga, ada beberapa guru atau kepala sekolah

yang harus mengajar 6 jam dan mata pelajaran yang diajarkan adalah mata

pelajaran bahasa Bali (guru lain tidak mau memegang mata pelajaran bahasa Bali),

padahal para kepala sekolah sudah terlalu lama tidak mengampu mata pelajaran

bahasa Bali. Hal ini betul-betul sangat memprihatinkan. Di era sedang giat-giatnya

dilakukan upaya peningkatan kualitas pendidikan dengan berbagai cara, di sisi lain

kenyataan yang terjadi sangat paradoks.

Bila dicermati pedoman dalam Pergub Bali No 20 Tahun 2013, KI dan KD

yang ada sesungguhnya diadaptasikan dari bahasa Indonesia. Daripada tidak ada

sama sekali lebih baik ada pedoman meskipun memiliki kekurangan atau

kelemahan. Para guru pun merasa sangat beruntung karena mereka baru

mendapatkan pedoman untuk pengembangan materi. Kemunculan Kurikulum 2013

untuk mata pelajaran yang bersifat nasional, (IPS, IPA, Bahasa Indonesia,...)

sesungguhnya memudahkan guru untuk menyusun silabus atau RPP karena

Page 22: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

22

semuanya sudah tersedia. Guru tinggal memindahkan saja atau mencopot-copot

berdasarkan pedoman, misal: KI harus disalin semua, KD disesuaikan dengan tema

dan pertemuan, indikator dikaitkan dengan KD, dan tujuan dikaitkan dengan

indikator, dan seterusnya. Buku pelajaran sudah memuat secara lengkapdengan

petunjuk-petunjuknya. Guru tinggal mempelajari materi secara mendalami agar

lebih memahami sehingga jelas dan pasti dalam pelaksanaannya.

Keantusian para guru mengikuti pelatihan perlu diapresiasi, melalui angket

secara tegas mereka sangat berharap kegiatan seperti ini jangan hanya satu kali saja

dilakukan tetapi dilanjutkan pada topik-topik yang lain sehingga wawasan guru-

guru bahasa Bali semakin bertambah dan terbuka. Yang lebih penting harapan

guru-guru adalah mereka mengajar dan mempersiapkan materi dengan susah payah.

Di balik itu mestinya kerja keras mereka diakui. Guru-guru yang non bahasa Bali

mengajarkan bahasa Bali tidak mendapat pengakuan. Hal ini akan sangat berisiko

terhadap eksistensi bahasa Bali ke depan. Pemerintah hendaknya senantiasa

memerhatikan dengan melengkapi sarana prasarana pembelajaran dan ini perlu

uluran tangan pemerintah daerah baik dalam hal sosialisasi maupun pengadaan

buku-buku pelajaran, termasuk juga penajaman pengetahuan guru melalui berbagai

pelatihan.

Page 23: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

23

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

5.1 Kesimpulan

Pengabdian masyarakat dengan dana DIPA dlaksanakan dalam bentuk

pelatihan pembuatan RPP dengan penekanan pada pemilihan dan pengembangan

materi pelajaran bahasa Bali untuk guru-guru sekolaha dasar di kecamatan

Buleleng dengan berorientasi pada pendidikan karakter. Dari pelaksanaan pelatihan

ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Selama ini guru-guru bahasa Bali di SD kecamatan Buleleng sama sekali belum

mendapatkan sosialisasi tentang kurikulum 2013 dan baru kali ini tahu tataan

perangkat kurikulum SD yang memuat kompetensi isi (KI) dan kompetensi

dasar (KD) yang dapat dikembangkan dalam penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) termasuk juga pemilihan dan pengembangan materi

pembelajaran berorientasi pendidikan karakter.

2. Pemilihan dan pengembangan materi pelajaran merupakan hal penting yang

harus dilakukan dalam mengantisipasi berbagai ragam materi pelajaran yang ada

dari berbagai sumber yang kurang autentik.

3. Sarana-prasarana pembelajaran untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013,

termasuk juga pelatihan untuk guru-guru bahasa Bali dirasakan sangat kurang.

5.2 Saran-Saran

Sehubungan dengan simpulan di atas, saran-saran yang dapat disampaikan

adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan pengabdian yang sifatnya memberikan pencerahan kepada guru-guru,

lebih-lebih guru-guru bahasa Bali tingkat sekolah dasar seharusnya diberikan

perhatian lebih karena mata pelajaran bahasa Bali sebagian besar diampu oleh

guru-gur nonbahasa Bali.

2. Dalam hal pemilihan dan pengembangan materi pelajaran bahasa Bali, guru-

guru harus kritis dan cermat serta lebih sering berkolaborasi dengan teman-

teman sejawat.

3. Kurikulum 2013 merupakan sesuatu yang baru, oleh karena itu pemerintah

daerah harus turun tangan melengkapi sarana prasarana sebagai penunjangnya

Page 24: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

24

DAFTAR PUSTAKA

Aunillah, Nurul Isna, 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Laksana.

Gubernur Bali. 2013. Peraturan Gubernur Bali Nomor 20 Tahun 2013 tentang

Bahasa, Aksara dan sastra Daerah Bali pada Pendidikan Dasar dan

Menengah. Denpasar: Pemprov Bali.

Merdhana, I Nyoman. 1986. Analisis Buku Teks. Singaraja: FKIP UNUD.

Santyasa, I Wayan. 2011. Pembelajaran Inovatif. Buku Ajar. Singaraja:

UNDIKSHA.

Sriasih. Sang Ayu Putu. 2012. Telaah Buku Teks. Buku Ajar. Singaraja:

UNDIKSHA.

Sriasih. Sang Ayu Putu. 2012. Eksistensi Kekawin Nitisastra sebagai Sumber

Materi Pembelajaran Sastra Berbasis Karakter. Makalah: disajikan dalam

Seminar Nasional Jurusan Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia,

Universitas Pendidikan Ganesha, 9-10 Juni.

Sumardi. 2000. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SD ‘sebagai Sarana

Pengembangan Kepribadian, Penalaran, Kreativitas, dan Keterampilan

Berkomunikasi Anak‟. Jakarta: Grasindo.

Suyono dan Muslich, M. 1996. Panduan Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang:

YA 3 Malang.

Tarigan, Henry Guntur danTarigan Djago. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.

Bandung: Angkasa.

Undiksha. 2013. Buku Panduan: Kegiatan Lembaga Pengabdian kepada

Masyarakat.

Page 25: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

25

LAMPIRAN-LAMPIRAN

SUSUNAN ACARA

Pelatihan Pemilihan dan Pengembangan Materi Pelajaran Bahasa Bali

Berorientasi Pendidikan Karakter pada Guru- Guru Sekolah Dasar (SD)

di Kecamatan Buleleng

1. 08-00-08-30 Presensi

2. 08.30-08.35 Pembukaan

3. 08.35-08.40 Menyanyikan Indonesia Raya

4. 08.40-08.45 Doa

5. 08.45-08.50 Laporan ketua panitia

6. 08.50-09.10 Sambutan Dekan FBS sekaligus membuka acara

7. 09.10-09.30 Snak

8. 09.30-10.30 Presentasi dan tanya-jawab

9. 10.30 -13.00 Pelatihan Pemilihan dan Pengembangan Materi Pelajaran

Bahasa Bali melalui penyusunan RPP

10. 13.00-13.30 Penilaian dan Komentar

11. 13.30-14.30 Penutupan

Page 26: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

26

LAMPIRAN 2

Angket untuk Guru dalam Pelaksanaan P2M (7-8-2014)

A. Mohon dijawab sesuai petunjuk setiap no. untuk penyempurnaan P2M ke

depan!

1. Apakah Ibu/Bapak pernah mengikuti kegiatan seperti ini? Jika pernah,

kapan dan di mana? Jelaskan jawaban Ibu/Bapak!

2. Menurut Ibu/Bapak, apakah kegiatan ini cukup memberikan manfaat? Jika

ya terhadap siapa saja manfaat ini? Jelaskan jawaban Anda!

3. Dari pelatihan ini, Jelaskan manfaat yang Ibu/Bapak rasakan!

4. Bagaimana pendapat Ibu/Bapak tentang sajian materi oleh nara sumber?

5. Dalam pembelajaran Bhs Bali terkait Kurikulum 2013, apa hal mendasar

yang sangat Ibu/Bapak perlukan? jelaskan

6. Berikan pendapat, masukan, kritik, dan saran yang positif terkait

pelaksanaan kegiatan ini sehingga kegiatan yang sejenis ke depan dapat

dilaksanakan lebih bagus!

Dokumentasi Kegiatan:

Page 27: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

27

Dokumentasi Pelatihan Pemilihan dan Penembangan Materi....

Pengantar Pembukaan Pelatihan oleh Pewara....

Ketua Jurusan PBB, Dekan FBS, dan Ketua Panitia Pelaksana....

Page 28: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

28

Laporan ketua Panitia....

Sambutan Dekan FBS sekaligus membuka pelatihan ....

Page 29: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

29

Moderator memandu sie presentasi materi dan tanya jawab....

Pemaparan Materi Pelatihan oleh Nara sumberNara Sumber ....

Page 30: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

30

Peserta sangat antusias menyimak....

Page 31: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

31

Sie pelatihan..., peserta serius berdiskusi.....

Page 32: Whorshop Penggunaan Buku Pelajaran Bahasa Bali pada …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196006071986012… · LAPORAN AKHIR PELATIHAN PEMILIHAN ... 2.1 Hakikat dan Kedudukan

32

Panitia dan Tim Sukses P2M