Weekly Strategic(oversold ) di level terendah, tercermin dari siklus IHSG yang saat ini belum berada...

Please refer to important disclosures at the end of this report 1

Senin, 02 Desember 2019

Weekly Strategic

Peluang Menguat vs Koreksi 5,833.46

1) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan potensi shortfall penerimaan pajak sampai

dengan akhir tahun 2019 berada di rentang Rp. 140 triliun – Rp. 200 triliun. Tercatatkan sampai

dengan akhir Oktober penerimaan pajak baru sebesar Rp. 1,018.47 triliun (65.56% dari target Rp.

1,577.56 triliun). Terdapat tiga hal yang mempengaruhi melebarnya shortfall pajak, diantaranya: a)

Adanya restitusi pajak atau pengembalian pajak yang besar. b) Melambatnya pertumbuhan ekonomi

global, membuat turunnya aktivitas ekspor. c) Harga komoditas yang belum menunjukkan perbaikan

secara signifikan. 2) Menurut Kemenkeu, kunci utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi

Indomesia di level 7% dari sisi konsumsi dan investasi. Saat ini dari sisi konsumsi domestik dinilai

sangat kuat dimana mampu terus tumbuh di atas level 5%, namun dari sisi investasi pertumbuhannya

cenderung menurun seiring dengan kondisi pelemahan harga komoditas global. Agar pertumbuhan

investasi tumbuh double digit di level 12% – 13%, pemerintah berkonsentrasi melakukan perbaikan

iklim investasi secara besar besaran dengan cara: a) Terus melanjutkan pembangunan infrastruktur

dan konektivitas. b) Terus melakukan perbaikan tata birokrasi dan regulasi untuk memberikan

konsistensi pada investor terkait kebijakan, baik kebijakan antar kementerian maupun kebijakan

antara pemerintah pusat dan daerah. Adapun salah satu bentuk komitmen perbaikan iklim kebijakan

investasi adalah rencana penerbitan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, UMKM, dan Perpajakan.

Adapun di tahun 2019, Kemenkeu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh dikisaran

5.05% seiring dengan terus menurunnya ekspektasi pertumbuhan ekonomi global di level 3%

(terendah sejak krisis finansial global) dan terus menurunnya juga volume perdagangan dunia yang

hanya tumbuh sebesar 1.1% (3.6% di 2018 dan 5.5% di 2017). Kemenkeu menyatakan beberapa

pengaruh dari pelemahan ekonomi global terhadap ekonomi Indonesia saat ini, diantaranya: a)

Pelemahan ekonomi global mengakibatkan tren penurunan suku bunga global dan tingginya

ketidakpastian pada pasar finansial negara maju. Sehingga membuat derasnya aliran modal asing ke

emerging market diantaranya Indonesia, khususnya pada pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar

saham, dan pasar Surat Berharga Bank Indonesia (SBI). b) Belum cukupnya kepercayaan investor

pada aspek makroekonomi Indonesia yang stabil serta kurangnya kepercayaan investor pada aspek

lainnya seperti infrastruktur, ketenagakerjaan, regulasi dan perizinan membuat pertumbuhan investasi

asing langsung (FDI) masih tersendat (investor lebih memilih pasar finansial yang sangat temporer). c)

Menurunnya volume perdagangan dunia berimbas pada kinerja perdagangan barang dan jasa di

dalam negeri. Ekspor dan impor menjadi tertekan sepanjang tahun ini.

Secara keseluruhan dalam sepekan terakhir IHSG kembali melemah sebesar 1.45% atau 88.41 point,

ditutup di level 6,011.83. Akumulasi minat jual asing dalam sepekan terakhir tercatatkan mewarnai

pergerakan IHSG sebesar Rp.2.67 triliun diantaranya pada saham EXCL, DOID, BTPS, CTRA, BRPT,

ICBP, ADRO, JPFA, ISAT, ERAA. Dan dalam dua pekan sampai dengan empat pekan terakhir juga

tercatatkan akumulasi minat jual asing masing masing sebesar Rp.3.24 triliun, Rp.4.15 triliun, dan

Rp.6.71 triliun. Dalam sepekan terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatatkan sideway dari

Rp.14.100 menjadi Rp.14.102. Koreksi tajam dalam sepekan terakhir belum membuat IHSG jenuh jual

(oversold) di level terendah, tercermin dari siklus IHSG yang saat ini belum berada di bawah -1

standard deviasi. Adanya kekuatan beli di akhir pekan perdagangan kemarin membuat adanya

peluang penguatan sesaat di pekan ini. Namun selama IHSG masih berada di bawah level 6,098.95,

masih berpeluang untuk menguji target koreksi selanjutnya di level 5,917.22 – 5,884.16 – 5,833.46.

Beberapa saham di LQ45 yang saat ini secara histori mendekati PE ratio terendah diantaranya ADRO,

AKRA, ASII, BBNI, BBTN, BMRI, BSDE, ERAA, GGRM, HMSP, INDF, ITMG, JPFA, JSMR, LPPF,

MEDC, MNCN, PGAS, PTBA, PTPP, PWON, SCMA, SRIL, UNTR, WIKA, dan WSKT. Berita ekonomi

luar negeri di pekan ini US ISM Manufacturing PMI & ISM non Manufacturing PMI November, US

balance of trade October, US non Farm Payrolls November, dan US Michigan Consumer Sentiment

Prei December. Sedangkan berita ekonomi domestik di pekan ini Markit manufacturing PMI

November, inflasi November, jumlah wisatawan asing Oktober, kepercayaan konsumen November,

dan cadangan devisa November.

Widhi Indratmo Nugroho Analyst

[email protected]

+62 21 5785 1818 (Ext.2051)

Close

Weekly Return ▼

Yield to Date ▼

PE (X)

Volume (miliar) ▲

Value (Rp. triliun) ▲

BI 7-Day RR

IDR/USD Rp.

COMPOSITE LAST

TOTAL TRANSACTION

-1.45%

ECONOMIC INDICATORS

14,102

5.00%

40.10

53.15

14.75

-2.95%

6,011.83

Sumber: Lotus Sekuritas

JCI vs Foreign Net Buy (Sell) YTD

5,700

6,200

6,700

7,200

7,700

2-Jan-19 25-Jun-19 28-Nov-19

(14,000)

1,000

16,000

31,000

46,000

Composite (LHS) Net Buy YTD in Rp.bn (RHS)


SECTOR

Agriculture ▼ -3.24% ▲ 1.83%

Basic Industry ▲ 0.10% ▼ -2.75%

Consumer Goods ▼ -1.86% ▼ -1.08%

Finance ▼ -0.32% ▲ 1.08%

Infrastructure ▼ -2.54% ▼ -0.83%

Manufacture ▼ -1.16% ▼ -1.45%

Mining ▼ -5.39% ▼ -0.07%

Misc. Industry ▼ -1.45% ▲ 0.09%

Property ▼ -2.10% ▼ -2.61%

Trade & Service ▼ -2.45% ▼ -1.02%

WEEKLY RETURN

29-Nov-19 22-Nov-19


SECTOR

Agriculture ▼ -1.02% ▲ 2.77%

Basic Industry ▼ -2.41% ▼ -6.57%

Consumer Goods ▼ -16.01% ▲ 0.65%

Finance ▲ 2.35% ▲ 55.46%

Infrastructure ▼ -9.39% ▲ 7.71%

Manufacture ▼ -27.16% ▼ -2.03%

Mining ▼ -13.04% ▼ -3.76%

Misc. Industry ▼ -4.31% ▲ 4.63%

Property ▼ -0.15% ▼ -3.19%

Trade & Service ▼ -24.16% ▲ 13.24%

29-Nov-19 22-Nov-19

WEEKLY CAPITAL FLOW


2

Weekly Strategic Senin, 02 Desember 2019

IDR Volatility

2.48%

5. 1%

0.91%

1.15%1.48%1.72%1.39%1.64%1.16%1.05%1.86%1.50%

Ave 2015, 2.1%

Ave 2016, 1.9%

Ave 2017, 0.9%

Ave 2018, 1.6%

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2015 2016 2017 2018 2019 Ave 2015

Ave 2016 Ave 2017 Ave 2018 Note: Penghitungan berdasarkan nilai tengah rupiah


Yield to Date – Sector

Y ield t o D at e 2 0 19

Agr icul tur e

-12.73%Basic Industr y

8.72%Consumer Good

-21.90%Finance

8.34%Inf r astr uctur e

3.65%Manuf actur e

-12.98%Mining

-21.31%Misc.Industr y

-16.65%Propert y &

Const ruct ion,

8.17%Trade & Service

-3.11%

-30% -20% -10% 0% 10%

Y ield t o D at e 2 0 18

Agr icul tur e

-3.21%Basic Industr y

24.01%Consumer Good

-10.21%Finance

3.05%Inf r astr uctur e

-10.09%Manuf actur e

-1.34%Mining

11.45%Misc.Industr y

0.96%Pr oper ty &

Constr uction

-9.64%Tr ade & Ser vice

-14.94%

-30% -15% 0% 15% 30%


Sector Performance of the JCI

Perf ormance 2 0 19

Agr icul tur e

Basic Industr y

Consumer Good

Finance

Inf r astr uctur e

Manuf actur e

Mining

Misc.Industr y

Pr oper ty &

Constr uction

Tr ade & Ser vice

-20 -10 0 10 20

Perf ormance 2 0 18

Agr icul tur e

Basic Industr y

Consumer Good

Finance

Inf r astr uctur e

Manuf actur e

Mining

Misc.Industr y

Pr oper ty &

Constr uction

Tr ade & Ser vice

-34 -17 0 17 34

Note: Cumulative Return Rebase to JCI = 0


Volatilitas nilai tukar rupiah terus menurun dan terjaga di bawah 2% (rata rata volatilitas 2015, 2016, 2017, 2018: 2.1%, 1.9%, 0.9%, 1.6%) seiring dengan kebijakan pre-emptive & ahead the curve untuk mendukung kestabilan nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi. Volatilitas IDR dalam sepekan terakhir sebesar 0.16% dan selama bulan November sebesar 0.91%.

Selama 2018, sector trade & service (-14.94% ytd) menjadi driver terbesar pelemahan IHSG dan berkinerja terburuk. Sedangkan sector basic industry menjadi penopang terbesar pelemahan IHSG (+24.01% ytd). Sector manufacture walaupun melemah (-1.34% ytd) di 2018, namun koreksinya lebih kecil dibanding koreksi IHSG (-2.54% ytd) sehingga kinerja sector manufactur masih positif di tahun tersebut. Dalam sepekan terakhir sebagian besar sektor melemah. Koreksi terbesar terjadi pada sektor mining (-5.39%), dan secara keseluruhan melemah (-21.31% ytd), dan saat ini kinerjanya terburuk kedua. Sedangkan penguatan terbesar terjadi pada sektor basic industry (+0.10%), dan secara keseluruhan menguat (+8.72% ytd), dan saat ini berkinerja terbaik kedua.

Sentimen pernyataan the Fed yang pertama kali akan menaikan tingkat bunganya di akhir 2015 membuat volatilitas IDR Oktober 2015 mencapai 5.1%

3


Price Earning Ratio IHSG

7.38x

10.38x

13.38x

16.38x

19.38x

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Dec-03 Jan-06 Dec-07 Jan-10 Dec-11 Dec-13 Dec-15 Dec-17 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Siklus Pergerakan Harian IHSG

J C ICy c le

Average

+1 STDEV

-1 STDEV

-

875

1,750

2,625

3,500

4,375

5,250

6,125

7,000

Jan-03 Sep-04 May-06 Feb-08 Oct -09 Jun-11 Feb-13 Nov-14 Jul-16 Mar-18 Dec-19

0.43

0.56

0.69

0.82

0.95

1.08

1.21

1.34

1.47

1.60

1.73


Siklus Pergerakan Harian Beberapa Saham LQ45 & Lainnya

Stock Cycle -1 STDEV Average +1 STDEV Area TP Upside Stock Cycle -1 STDEV Average +1 STDEV Area TP Upside

ADRO 0.95 0.83 1.04 1.25 Trading 1,576 28.1% INTP 0.95 0.91 1.12 1.32 Trading 19,321 -0.41%

AKRA 0.79 0.92 1.13 1.34 BoW 4,929 45.0% ITMG 0.96 0.91 1.12 1.32 Trading 18,958 85.41%

ANTM 0.82 0.77 0.98 1.19 Trading 1,209 61.2% JPFA 0.97 0.88 1.19 1.51 Trading 1,718 3.2%

ASII 0.92 0.90 1.12 1.34 Trading 8,025 23.5% JSMR 0.89 0.96 1.14 1.31 BoW 6,431 30.2%

BBCA 1.07 1.00 1.10 1.21 Trading 30,662 -2.3% KLBF 1.00 1.00 1.20 1.39 BoW 1,597 4.75%

BBNI 0.90 0.90 1.14 1.38 BoW 10,017 33.6% LPPF 0.93 0.02 1.54 3.07 Trading 4,783 35.50%

BBRI 0.98 0.98 1.11 1.24 Trading 4,670 14.2% MEDC 0.90 0.82 1.02 1.22 Trading 1,043 46.95%

BBTN 0.93 -4.86 1.72 8.30 Trading 2,698 26.7% MNCN 1.10 0.86 1.18 1.50 Trading 1,565 25.2%

BMRI 0.95 0.96 1.06 1.16 BoW 8,971 28.6% PGAS 0.90 0.92 1.08 1.23 BoW 2,478 29.1%

BRPT 1.67 0.75 0.86 0.97 SoS 635 -53.31% PTBA 0.80 0.78 0.94 1.11 Trading 3,509 45.0%

BSDE 0.90 0.94 1.08 1.22 BoW 1,692 35.37% PTPP 0.69 0.85 1.13 1.41 BoW 2,647 96.1%

BTPS 1.32 -8.73 3.63 15.98 Trading 0 -100.0% PWON 0.85 0.87 1.12 1.37 BoW 765 35.5%

CPIN 1.16 0.82 1.28 1.73 Trading 4,594 -31.69% SCMA 0.81 0.91 1.25 1.60 BoW 1,889 57.4%

CTRA 0.93 0.89 1.15 1.40 Trading 1,349 34.2% SMGR 0.92 0.88 0.98 1.09 Trading 13,824 20.7%

ERAA 0.78 -4.86 1.68 8.23 Trading 1,975 47.35% SRIL 0.76 0.74 0.83 0.92 Trading 420 70.7%

EXCL 1.10 0.83 1.10 1.37 Trading 3,861 15.6% TKIM 0.87 0.73 1.01 1.29 Trading 0 -100.0%

GGRM 0.70 0.89 1.18 1.48 BoW 92,451 83.5% TLKM 0.96 1.05 1.15 0.95 BoW 4,713 19.9%

HMSP 0.64 0.97 1.15 1.32 BoW 3,656 88.9% TPIA 1.38 0.83 1.03 1.24 SoS 4,568 -51.1%

ICBP 1.06 0.96 1.10 1.23 Trading 12,041 6.3% UNTR 0.86 0.84 1.08 1.33 Trading 31,008 48.2%

INCO 0.91 0.80 1.02 1.24 Trading 3,814 27.1% UNVR 0.91 0.98 1.10 1.23 BoW 45,490 8.8%

INDF 1.10 0.86 1.11 1.37 Trading 8,278 4.1% WIKA 0.82 0.88 0.95 0.80 BoW 2,832 63.2%

INDY 0.70 0.95 1.18 0.71 BoW 2,125 95.9% WSKT 0.68 0.87 1.12 1.37 BoW 2,305 88.1%

INKP 0.85 0.76 0.99 1.23 Trading 7,175 5.51%

Note: 1. TP (Target Price) Konsensus Bloomberg

2. Cycle: Posisi harga close saham di minggu terakhir

3. Posisi Cycle yang berada dibawah (-1) standard deviation, diperkirakan mempunyai ruang koreksi yang mulai terbatas


Closing 29 November 2019

Saat ini IHSG berada pada PE ratio 14.75x.

Bottom Fishing Buy on Weakness

Trading Area

Sell on Strength


Krisis Global 2008

Saat ini siklus IHSG di antara

level -1 standard deviasi &

average.

4


Stock Pick

ADRO

AKRA

ANTM

BBCA

BBNI

BBRI

BBTN BMRI

CTRA

ERAA

GGRM

ICBP

INCO

INDF

INTP JPFA

JSMR

KLBF

LPPF

MNCN

PGAS

PTBA

PTPP

PWON

SCMA

SRIL

UNTR

UNVR

WSKT

SMGR ASII

HMSP

EXCL

CPIN

INDY

TLKM

WIKA

BSDE

INKP

ITMG

MEDC

-40%

10%

60%

110%

0.4 1.0 1.6


Saham Underprice dan mendekati PE ratio terendah

ADRO PE Band AKRA PE Band

4.27x

7.78x

11.29x

14.8x18.31x

300

1,100

1,900

2,700

3,500

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

11.48x

17.45x

23.42x

29.39x

35.37x

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000


Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

ASII PE Band BBNI PE Band

9.42x

13.01x

16.59x20.18x23.77x

4,000

5,750

7,500

9,250

11,000


6x

7.9x

9.8x11.7x

13.6x

2,000

4,500

7,000

9,500

12,000



Fairly Price Line

Overprice Area

(Negative Alpha)

Underprice Area

(Positive Alpha)

Beberapa saham yang berada di atas fairly price line (security market line) mencerminkan kondisi underprice. Investor dapat melakukan posisi beli maupun menambah proporsi (overweight) pada saham ini. Sedangkan beberapa saham yang berada di bawah fairly price line mencerminkan kondisi overprice. Investor dapat melakukan posisi jual atau mengurangi proporsi (underweight) pada saham ini. investasi pada aset berisiko seperti saham seharusnya memberi return lebih besar dari investasi pada aset bebas risiko. Investor harus mendapat kompensasi dari investasi di aset berisiko (risk premium). Makin besar kompensasi (risk premium) yang diterima investor dicerminkan oleh gradient (m) garis fairly price line yang bernilai positif menjauhi nol (m>0).


Sensitivity to Market

Expected Return

Risk Free

5


BBTN PE Band BMRI PE Band

5.46x

7.35x

9.24x

11.13x

13.01x

500

1,500

2,500

3,500

4,500


8.65x

11.45x

14.24x

17.03x19.83x

2,000

4,500

7,000

9,500

12,000



BSDE PE Band ERAA PE Band

6.34x

11.3x

16.25x

21.21x

26.16x

500

1,200

1,900

2,600

3,300


4.02x

8.73x

14.23x

19.73x

25.23x

50

1,150

2,250

3,350

4,450



GGRM PE Band HMSP PE Band

8.67x

13.65x

18.63x

23.61x28.59x

25,000

51,000

77,000

103,000

129,000


12.53x

21.82x

31.11x

40.40x

49.69x

1,000

2,500

4,000

5,500

7,000



INDF PE Band ITMG PE Band

12.24x

17.2x

22.16x

27.12x32.08x

2,000

5,000

8,000

11,000

14,000


2.78x

5.26x

7.75x

10.24x

12.72x

2,000

14,000

26,000

38,000

50,000



6


JPFA PE Band JSMR PE Band

5.75x

13.22x

20.69x

28.17x35.64x

100

1,100

2,100

3,100

4,100


20.15x

25.9x

31.65x

37.4x

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000



LPPF PE Band MEDC PE Band

3.06x

11.92x

20.78x

29.64x38.49x

200

7,200

14,200

21,200

28,200

Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

1.39x

15.02x

28.66x42.29x55.92x

50

600

1,150

1,700

2,250

Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19


MNCN PE Band PGAS PE Band

7.46x

13.12x

18.77x

24.42x

30.08x

200

1,200

2,200

3,200

4,200


8.73x

14.56x

20.39x

26.22x

32.04x

500

3,000

5,500

8,000

10,500



PTBA PE Band PTPP PE Band

3.17x

6.51x

9.85x13.2x16.54x

250

1,750

3,250

4,750

6,250


3.71x

11.82x

19.92x28.02x36.12x

200

1,500

2,800

4,100

5,400



7


PWON PE Band SCMA PE Band

8.39x

12.18x

15.98x19.77x23.56x

100

325

550

775

1,000

Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

6.39x

15.5x

24.6x

33.71x42.81x

500

1,750

3,000

4,250

5,500



SRIL PE Band UNTR PE Band

3.27x

5.93x

8.6x

11.27x13.93x

50

250

450

650

850

Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

4.41x

8.37x

12.33x16.29x20.25x

5,000

17,000

29,000

41,000

53,000



WIKA PE Band WSKT PE Band

6.54x

14.5x

22.47x30.44x38.41x

100

1,300

2,500

3,700

4,900


3.68x

11x

18.32x25.64x32.97x

100

1,100

2,100

3,100

4,100

Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19


8


Support Resistance Beta Volatility Bearish Bullish

MINING

Coal, Oil & Gas, Metal & Other Resources

Adaro Energy Tbk ADRO 1,230 1,210 1,345 0.97 6.11% 1.23% Overweight 1,200 1,255

Indika Energy Tbk INDY 1,085 1,080 1,270 1.38 8.46% -31.55% Overweight 1,050 1,115

Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 10,225 10,225 11,775 1.09 6.60% -49.51% Overweight 9,950 10,475

Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk PTBA 2,420 2,410 2,630 1.17 5.80% -43.72% Overweight 2,350 2,480

Medco Energi International Tbk MEDC 710 640 730 1.30 6.34% 3.65% Overweight 685 730

Aneka Tambang Tbk ANTM 750 735 820 1.54 6.34% -1.96% Overweight 725 775

Vale Indonesia INCO 3,000 2,950 3,400 1.45 6.29% -7.98% Overweight 2,900 3,100

BASIC INDUSTRY

Cement, Chemistry, & Others

Indocement Tunggal Perkasa Tbk. INTP 19,400 19,225 20,500 1.58 5.72% 5.15% Underweight 18,700 20,100

Semen Gresik Tbk SMGR 11,450 11,300 12,300 1.42 5.04% -0.43% Underweight 11,075 11,800

Barito Pacific BRPT 1,360 1,205 1,435 1.07 6.68% 184.52% Underweight 1,325 1,395

Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA 9,350 8,900 9,425 0.85 5.00% 57.81% Underweight 9,150 9,525

Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 6,725 6,375 7,075 1.60 7.07% -6.92% Underweight 6,475 6,950

JAPFA JPFA 1,665 1,580 1,675 1.33 6.77% -22.56% Underweight 1,615 1,715

Indah Kiat Pulp and Paper Tbk INKP 6,800 6,750 7,475 2.08 9.35% -41.13% Underweight 6,475 7,125

Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM 9,200 9,200 11,275 2.43 11.09% -17.12% Underweight 8,675 9,700

MISC.INDUSTRY

Otomotif & Manufacturing of Garments

Astra International Tbk ASII 6,500 6,350 6,600 1.30 3.65% -20.97% Overweight 6,300 6,675

Sri Rejeki Isman Tbk SRIL 246 240 264 0.66 3.35% -31.28% Overweight 242 250

CONSUMER GOODS

Foods, Cigarette, Pharmacy & Others

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 11,325 11,300 11,550 0.72 3.06% 8.37% Underweight 11,125 11,500

Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 7,950 7,725 8,000 1.19 4.22% 6.71% Underweight 7,725 8,150

Gudang Garam Tbk. GGRM 50,375 49,225 53,250 0.94 4.28% -39.76% Overweight 49,300 51,450

HM Sampoerna Tbk HMSP 1,935 1,900 2,040 1.00 4.10% -47.84% Overweight 1,890 1,980

Kalbe Farma Tbk KLBF 1,525 1,475 1,550 1.37 4.49% 0.33% Underweight 1,475 1,570

Unilever Indonesia Tbk UNVR 41,800 41,000 42,350 0.97 2.97% -7.93% Underweight 40,875 42,725

PROPERTY & CONSTRUCTION

Bumi Serpong Damai Tbk BSDE 1,250 1,230 1,360 1.50 5.34% -0.40% Overweight 1,205 1,290

Ciputra Development Tbk CTRA 1,005 960 1,050 1.71 6.71% -0.50% Overweight 965 1,040

Pakuwon Jati Tbk PWON 565 550 575 1.36 5.17% -8.87% Overweight 545 580

PP (Persero) Tbk PTPP 1,350 1,340 1,535 1.61 6.49% -25.21% Overweight 1,300 1,400

Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA 1,735 1,710 1,960 1.50 5.83% 4.83% Overweight 1,675 1,795

Waskita Karya (Persero) Tbk WSKT 1,225 1,215 1,385 1.55 5.73% -27.08% Overweight 1,180 1,265

INFRASTRUCTURE

Energy, Telecommunication, Transportation & Highway, Non Building Construction

Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS 1,920 1,860 1,965 1.37 5.79% -9.43% Overweight 1,860 1,980

XL Axiata Tbk EXCL 3,340 3,070 3,590 0.97 6.64% 68.69% Underweight 3,260 3,410

Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 3,930 3,800 4,070 0.97 3.41% 4.80% Overweight 3,840 4,040

Jasa Marga Tbk JSMR 4,940 4,550 5,125 1.23 4.69% 15.42% Overweight 4,800 5,075

FINANCE

Bank

Bank Central Asia Tbk BBCA 31,400 31,125 31,675 1.05 2.54% 20.77% Underweight 30,650 32,150

Bank Negara Indonesia BBNI 7,500 7,325 7,650 1.47 4.13% -14.77% Overweight 7,250 7,750

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 4,090 4,010 4,210 1.38 3.65% 11.75% Underweight 3,960 4,220

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN 2,130 2,000 2,180 1.79 5.92% -16.14% Overweight 2,040 2,210

Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 6,975 6,775 7,050 1.35 3.91% -5.42% Overweight 6,750 7,175

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah TbkBTPS 3,960 3,800 4,010 0.59 3.95% 120.61% Underweight 3,900 4,010

TRADE & SERVICE

Wholesale. Media, & Investment Company

AKR Corporindo Tbk AKRA 3,400 3,220 3,440 0.91 5.26% -20.75% Overweight 3,330 3,470

United Tractors Tbk UNTR 20,925 20,600 22,875 0.88 4.66% -23.49% Overweight 20,500 21,325

Erajaya Swasembada Tbk ERAA 1,340 1,305 1,540 1.72 10.47% -39.09% Overweight 1,285 1,390

Matahari Department Store Tbk LPPF 3,530 3,450 3,640 0.69 8.31% -36.96% Overweight 3,470 3,580

Media Nusantara Citra Tbk MNCN 1,250 1,235 1,405 0.86 6.92% 81.16% Overweight 1,225 1,275

Surya Citra Media Tbk SCMA 1,200 1,130 1,275 1.39 5.31% -35.83% Overweight 1,160 1,235

Emiten Ticker CloseWeekly Indicator

YTD PerformanceWeekly Forecast


9


DISCLAMER

This report has been prepared by PT. Lotus Sekuritas on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts,

opinions and expectations contained herein are entirely those of PT. Lotus Sekuritas.

While all reasonable care has been taken to ensure that information contained herein is not untrue or misleading at the time of publication, PT. Lotus Sekuritas

makes no representation as to its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of

PT. Lotus Sekuritas who are expected to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither PT. Lotus Sekuritas nor any officer or

employee of PT. Lotus Sekuritas accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT. Lotus

Sekuritas and/or person connected with it may have acted upon or used the information herein contained, or the research or analysis on which it is based, before

publication.

Wisma Keia 15th floor

Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220

T +62 21 5785 1818

F +62 21 5785 1637

EQUITY DIVISION

Jakarta Branch Others Branch

Pluit Bandung

Kawasan CBD Pluit Blok A No.20 Komplek Paskal Hypersquare

Jl. Pluit Selatan Raya No.1 Blok C No. 15, Kebon Jeruk

Jakarta Utara 14440 Bandung 40181

T +6221 6667 5345 T +6222 8606 1027

F +6221 6667 5234 F +6222 8606 0684

Kelapa Gading Medan

Sentra Bisnis Artha Gading Jl. Kartini No.5

Jl. Boulevard Artha Gading Blok A6B Kav.7 Medan 20152 Kelapa Gading Barat T +6261 451 8855

Jakarta Utara 14240 F +6261 455 1836

T +6221 4585 6402

F +6221 4587 3961

Puri Surabaya Branch

Rukan Grand Taman Aries Niaga Blok G1 No.11 Ruko Permata Bintoro

Jl. Taman Aries Kembangan Jl. Ketampon Kav.1-2

Jakarta Barat 11620 Surabaya

T +6221 2931 9515 T +6231 562 2555

F +6221 2931 9516 F +6231 567 1398

Weekly Strategic(oversold ) di level terendah, tercermin dari siklus IHSG yang saat ini belum berada...

Documents

Transcript of Weekly Strategic(oversold ) di level terendah, tercermin dari siklus IHSG yang saat ini belum berada...