Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen...
Transcript of Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen...
III - 25
Metode Studi
3.1 METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Pengumpulan dan analisis data berupa parameter-parameter dari berbagai komponen
lingkungan perlu dilakukan untuk :
1. Menelaah, mengamati, dan mengukur rona lingkungan awal yang diperkirakan akan
terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek
2. Menelaah, mengamati, dan mengukur komponen rencana kegiatan yang diperkirakan
akan terkena dampak besar dan penting dari lingkungan hidup sekitarnya
3. Memprakirakan kualitas lingkungan akibat kegiatan proyek berdasarkan perhitungan pada
data (parameter) rona lingkungan awal.
Secara umum lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi yang termasuk daerah
wilayah studi. Dengan cara ini kondisi atau rona lingkungan awal pada lokasi-lokasi yang
berpotensi menerima dampak dapat terukur (teramati) sehingga nantinya besaran dampak di
wilayah studi dapat diprakirakan.
Komponen lingkungan dan parameter yang harus diukur, diamati, beserta metode
pengumpulan dan analisisnya diuraikan sebagai berikut.
3.1.1 Komponen Geo-Fisik-Kimia
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
3.1.1.1 Klimatologia. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka
komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban, tipe iklim, curah
hujan serta arah dan kecepatan angin pada daerah studi dan sekitarnya. Studi klimatologi
akan dilakukan dengan cara mengumpulkan data klimatologi dari stasiun pengamatan
yang representatif yaitu Stasiun Meteorologi Bontang.
b. Metode Analisis Data Temperatur Udara
Data temperatur udara di lokasi kegiatan merupakan temperatur tahunan rata-rata
dan temperatur ekstrim berdasarkan data Stasiun Meteorologi Bontang. Kelembaban Udara
Kelembaban udara diperoleh dari data sekunder dengan melihat data kelembaban
udara relatif (RH) tahunan rata-rata di lokasi kegiatan.
Curah HujanData curah hujan digunakan untuk mengetahui klasifikasi tipe iklim di wilayah studi
berdasarkan metode klasifikasi iklim Schmidt & Ferguson dengan rumus sebagai
berikut :
Q=( Rata−rata bulan keringRata−rata bulan basah
)x100%
Bulan kering yaitu bulan dengan curah hujan <60 mm/bulan dan bulan basah yaitu
bulan dengan curah hujan >100 mm/bulan. Nilai Q akan ditentukan berdasarkan
persamaan Schmidt & Ferguson. kering
AnginData angin yang diperoleh akan diolah untuk memperoleh pola rosa angin (wind rose)
di wilayah studi. Pola rosa angin yang diperoleh akan digunakan untuk
memprakirakan arah dan tingkat pencemaran udara.
3.1.1.2 Kualitas Udara dan Kebisingan a. Metode Pengumpulan Data
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
Penentuan titik/lokasi sampling didasarkan atas pertimbangan arah dan kecepatan angin
yang dihubungkan dengan tapak rencana kegiatan.
Peta lokasi sampel dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Kualitas Udara
Penentuan lokasi pengambilan sampel kualitas udara mengikuti SNI 19-7119.6-2005
tentang Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien.
Parameter kualitas udara ambien yang akan dianalisis dan dibandingkan dengan baku
Mutu PP RI No. 41 tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, meliputi SO 2,
CO, NO2, Partikulat, dan HC.
Kebisingan
Kebisingan akan diukur secara langsung dengan menggunakan sound level meter di
lokasi yang sama dengan lokasi pengukuran / pengambilan sampel udara ambien.
b. Metode Analisis Data Kualitas Udara
Analisis kualitas udara akan dilakukan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia tentang
Metode pengujian kualitas udara ambien Tabel 3.1. Hasil pengukuran selanjutnya
dibandingkan dengan baku mutu lingkungan udara ambien yang tercantum pada PP RI
No. 41 Tahun 1999.
Tabel 3. 1 Metode Pengukuran dan Analisis Kualitas Udara Ambien
Parameter Metode Analisis Metode dan Alat Sampling
Nitrogen Dioksida, NO2 SNI 19-7119.2-2005 (Griess Saltzman) SpektrofotometerSulfur Dioksida, SO2 SNI 19-7117.3.1-2005 (Pararosanilin) SpektrofotometerKarbon Monoksida, CO SNI 19-7117.10-2005 (NDRI) NDIR AnalyzerHidrokarbon, HC SNI 19-4843-1998 (kromatografi gas) Flame IonizationPartikulat/TSP SNI 19-6603-2001 (Gravimetri) Hi-vol, timbangan analitis
Sumber : Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Selain parameter pada PP RI No. 41 dilengkapi juga dengan parameter berikut ini
Parameter Metode Analisis Metode dan Alat SamplingTemperatur Direct Reading TermometerKecepatan Angin Analisis wind rose AnemometerArah angin Analisis wind rose Wind Vane
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
Kelembaban Analisis rata-rata HygrometerTipe Iklim Schmidt & Ferguson -Curah Hujan Analisis rata-rata Obrometer
Untuk parameter debu jatuh, Pb, O3, PM10 tidak dilakukan pengukuran karena hanya
diberlakukan untuk daerah/kawasan Industri Kimia Dasar. Kegiatan pembangunan jalan tidak
masuk dalam kategori ini.
Kebisingan
Untuk kebisingan analisis data dilakukan dengan membandingkan tingkat kebisingan dengan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
3.1.1.3 Kualitas Air Permukaana. Metode Pengumpulan Data
Studi komponen lingkungan hidrologi meliputi komponen-komponen fisika dan kimia air
sungai. Pengambilan sampel di sungai yang berdekatan dengan wilayah studi.
Pelaksanaan pengambilan sampel ini, sangat berpengaruh terhadap keakuratan hasil
analisis laboratorium. Mengingat kesalahan pada saat pengambilan sampel akan
mempengaruhi struktur dan komposisi fisika-kimia air sampel tersebut, maka ketelitian
dalam pengambilan sampel sangatlah mutlak. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
antara lain: peralatan, bahan penolong, sarana pengambilan sampel, volume contoh, pola
kerja, cara pengawetan, dan waktu pengambilan. Keseluruhan metode tersebut akan
disesuaikan dengan SNI. 06 – 2412 – 1991. Pengambilan sampel air permukaan sebanyak
4 titik di badan air/sungai di sekitar lokasi studi.
b. Metode Analisis DataSampel dianalisis di laboratorium dan hasilnya dibandingkan dengan baku mutu yang
berlaku. Untuk air tanah dibandingkan dengan baku mutu air yang digunakan adalah PP
No. 82 Tahun 2001.
Tabel 3. 2 Metode Analisis Kualitas Air Permukaan
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
No. Parameter Analisis Metode Analisis Spesifikasi Metode Pengujian
1. Bau Organoleptik SNI 06-6860-20022. Rasa Organoleptik SNI 06-6859-20023. Suhu Termometer SNI 06-6989.23-20054. Warna Perbandingan visual SNI 06-6989.24-20055. Kekeruhan Nefelometer SNI 06-6989.25-20056. pH pHmeter SNI 06-6989.11-20047. Zat Padat Terlarut (TDS) Gravimetri SNI 06-6989.27-20058. Daya Hantar Listrik Konduktivimeter SNI 06-6989.1-20049. Air Raksa (Hg) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-3605-1994 10. Amonia Bebas (NH3) Spektrofotometer SNI 06-6989.30-200511. Aluminium (Al) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.34-200512. Arsen (As) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.39-200513. Besi (Fe) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.49-200514. Kobal (Co) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-2473-199115. Kadmium (Cd) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.37-200516. Klorida (Cl-) Argentometri (Mohr) SNI 06-6989.19-200417. Kromium Total Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.17-200418. Nitrit (NO2) Spektrofotometri SNI 06-6989.9-200419. Seng (Zn) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.43-200520. Timbal (Pb) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.45-200521. Phenol Spektrofotometri SNI 06-6989.21-200422. Minyak - Lemak Gravimetri SNI 06-6989.10-200423. DO Titrimetri SNI 06-6989.14-200424. COD Refluks secara tertutup SNI 6989.2: 200925. BOD Inkubasi pada temperatur 20 0C, 5 hari SNI 6989.72: 200926. Total coliform Tabung fermentasi SNI 06-4158-1996
3.1.1.4 Kualitas Air LAuta. Metode Pengumpulan Data
Data kualitas air laut merupakan data primer dengan melakukan pengambilan sampel air
laut. Pengambilan sampel air laut menggunakan water sampler. Frekuensi pengambilan
sampel air laut untuk masing-masing titik adalah 1 kali
Data sedimen yang digunakan dalam dokumen ini merupakan hasil dari data primer
berupa data Total Suspended Solid (TSS) dari pengambilan sampel di area kegiatan.
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
Pengambilan sampel sedimen di titik tersebut adalah untuk mengetahui ukuran partikel
serta untuk mengetahui ada tidaknya parameter yang berbahaya di dalamnya.
b. Metode Analisis Data Analisis kualitas air laut dilakukan di dalam laboratorium, namun untuk beberapa
parameter dilakukan pengukuran di lapangan (in situ) seperti parameter suhu, pH,
salinitas, kekeruhan dan DO. Metode analisis air laut secara lengkap dapat dilihat pada
tabel berikut. Analisis kualitas air laut berpedoman pada Kep Men. LH No. 37 tahun 2003
tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan
dan dibandingkan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004
tentang Baku Mutu air laut, Lampiran III untuk Biota Laut
Tabel 3.3 Parameter Kualitas Air Laut
No. Parameter Analisis Metode Analisis Spesifikasi Metode Pengujian
1. Kekeruhan Nefelometer SNI 06-6989.25-20052. Padatan tersuspensi total Gravimetri SNI 06-6989.3-20043. Suhu Termometer SNI 06-6989.23-20054. pH pHmeter SNI 06-6989.11-20045. Salinitas Saltmeter -6. Oksigen terlarut (DO) Yodometri SNI 06-6989.14-20047. BOD5 Reflux SNI 06-2503-19918. Amonia total Spektrofotometri SNI 19-6964.3-20039. Fosfat (PO4 - P) Spektrofotometer SNI 06-6989.31-200510. Nitrit (NO2) Spektrofotometer SNI 19-6964.1-200311. Sianida (CN) Spektrofotometer SNI 19-6964.6-200312. Sulfida (H2S) Spektrofotometer SNI 19-6964.4-200313. Senyawa fenol total Spektrofotometer SNI 06-6989.21-200414. Minyak - Lemak Gravimetri SNI 06-6989.10-200415. Air Raksa (Hg) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 19-6964.2-200316. Kromium heksavalen (Cr6+) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.53-200517. Arsen (As) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.54-200518. Kadmium (Cd) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.37-200519. Tembaga (Cu) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.6-200420. Timbal (Pb) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.45-200521. Seng (Zn) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.43-200522. Nikel (Ni) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.47-2005
3.1.1.5 Erosia. Metode Pengumpulan Data
Data neraca air awal dan data untuk menganalisa prakiraan pengingkatan volume run off dan penurunan inflitrasi yang diakibatkan oleh proyek diperoleh dari studi DED dan peta
Site Plan.
b. Metode Analisis Data
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
Kegiatan Pembangungan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang terdiri dari 3 segmen.
Secara umum pada setiap segmen akan terdiri dari bangunan, infrastruktur, daerah hijau
dan mangrove, serta sisa lahan yang belum dibangun. Metode analisis yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Volume run off bangunan = Luas bangunan X Koefisien run off bangunan
Volume run off infrastruktur = Luas bangunan X Koefisien run off infrastruktur
Volume run off daerah hijau = Luas bangunan X Koefisien run off taman
Volume run off sisa lahan = Luas bangunan X Koefisien run off sisa lahan
Koefisien run off bangunan, infrastruktur dan daerah hijau diperoleh dari hasil penelitian
geologi lingkungan ( Dit. GTL, 1995). Sisa belum terbangun dianggap ditumbuhi rumput,
nilai koefisien run off untuk rumput diperoleh dari hasil penelitian geologi lingkungan.
3.1.1.6 Ruang dan Lahan
a. Metode Pengumpulan DataDua pendekatan akan digunakan dalam studi tata ruang ini, yaitu :
a) Kajian data sekunder
Kegiatan utama dalam kajian data sekunder ini adalah pengumpulan berbagai peta
yang memuat data tata ruang wilayah studi, yang salah satunya adalah peta tata
guna lahan.
b) Observasi lapangan
Dalam observasi ini akan dikaji pola tata ruang yang ada sebagaimana telah
dikumpulkan melalui data sekunder. Dalam observasi lapangan ini akan dikaji
alternatif-alternatif tata ruang yang dapat mengakomodasi antara kepentingan
pemukiman penduduk dan kepentingan proyek.
b. Metode Analisis DataDalam metode ini akan dikaji keberadaan tata ruang yang ada. Lebih lanjut akan dikaji
pula kebijakan-kebijakan pengembangan ruang di wilayah studi.
3.1.2 Komponen BiologiPengamatan flora dan fauna dibagi ke dalam beberapa kelompok :
1) Flora dan fauna
2) Mangrove
3) Biota perairan (plankton, bentos dan ikan)
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
Pengamatan flora dan fauna darat dilakukan di lokasi wilayah studi. Dasar pengambilan
sampel di wilayah studi adalah karena diprakirakan akan terpengaruhnya flora dan fauna di
sekitar daerah tersebut apabila kegiatan berlangsung.
Pengambilan sampel terhadap biota perairan meliputi plankton, benthos dan ikan dilakukan di
perairan dengan lokasi sampling sama untuk kualitas air permukaan/sungai. Pemilihan lokasi
pengambilan sampel didasarkan pada adanya kemungkinan pengaruh dampak pembangunan
jalan lingkar. Selain itu data sekunder tentang jenis ikan dan produksi perikanan di sekitar
lokasi kegiatan dianalisis dengan menggunakan data wawancara dengan nelayan setempat.
Data mangrove diambil, mengingat di lokasi rencana pembangunan jalan vegetasi mangrove masih cukup baik dan merupakan habitat bagi berbagai biota air.
A. Mangrove dan Flora lainnyaa. Metode Pengumpulan Data
Komponen mangrove dan flora yang akan ditelaah meliputi inventarisasi kerapatan,
kerimbunan, dan frekuensi flora. Lokasi pengamatan mangrove dilakukan di sekitar
rencana lokasi pembangunan jalan. Contoh diambil secara random sampling terhadap
komunitas vegetasi dan ekosistem mangrove.
Metode yang digunakan adalah dengan cara inventarisasi dan analisis vegetasi untuk tipe
pohon. Analisis vegetasi mangrove dan flora dilakukan dengan membuat plot seluas 25
m2. Parameter yang diambil adalah jenis, kerapatan dan kerimbunan.
b. Metode analisis data Analisis data dilakukan dengan menghitung frekuensi relatif, kerapatan relatif, dan
kerimbunan relatif. Kemudian dihitung Nilai Penting (NP) masing-masing jenis dengan
rumus sebagai berikut:
NP = frekuensi relatif + kerimbunan relatif + kerapatan relatif
Selain itu setiap lokasi pengamatan, dihitung indeks keanekaragaman dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
D = (n/N)Dimana :D = Diversity (keanekaragaman)n = jumlah individu dari suatu jenisN = jumlah individu seluruh jenis
B. Faunaa. Metode Pengumpulan Data
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
Pengumpulan data fauna dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi hewan yang
ditemui di lokasi pengamatan. Lokasi pengamatan fauna dilakukan di terutama di
kawasan mangrove dan sekitarnya sebagai habitat fauna.
b. Metode Analisis DataAnalisis dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan frekuensi perjumpaan,
keanekaan jenis yang dijumpai dan status perlindungan jenis menurut PP No.7 Tahun
1999.
C. Biota (Plankton, Bentos, Ikan) Plankton
a. Metode Pengumpulan DataPengambilan contoh plankton (fitoplankton dan zooplankton) dilakukan dengan
menggunakan jaring plankton. Jaring plankton diturunkan pada kedalaman tertentu
(disesuaikan dengan kedalaman perairan) kemudian ditarik ke atas. Sampel plankton
yang tersaring kemudian diawetkan dengan formalin 4%, sedangkan pengamatan dan
penghitungan kelimpahan plankton dilakukan dengan menggunakan mikroskop.
Lokasi pengambilan sampel plankton sama dengan lokasi pengambilan sampel air
permukaan.
b. Metode Analisis DataIndeks keanekaragaman fitoplankton dan zooplankton masing-masing dianalisis
dengan menggunakan rumus Shannon Wiener :
d = - ∑ ni/N log ni/N
di mana : d : Indeks diversitasni : Kelimpahan spesies iN : Kelimpahan total
Bentosa. Metode Pengumpulan Data
Sampel bentos di dasar perairan diambil dengan menggunakan alat Eckman Dregde.
Pemisahan sedimen dengan bentos dilakukan dengan menggunakan saringan dan
dilakukan di lapangan, kemudian diawetkan dengan formalin 4%. Pengamatan dan
penghitungan kelimpahan bentos dilakukan di laboratorium dengan menggunakan
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
mikroskop. Lokasi pengambilan sampel plankton sama dengan lokasi pengambilan
sampel air permukaan dan air laut.
b. Metode Analisis DataIndeks keanekaragaman bentos dianalisis dengan menggunakan Formula Shannon Wiener:
d = - ∑ ni/N log ni/Ndi mana :
d : Indeks diversitasni : Kelimpahan spesies iN : Kelimpahan total
Pengambilan sampel plankton dan bentos meliputi biota air permukaan /laut.
Ikan Pengamatan dilakukan dengan mendata jenis-jenis ikan yang ditemukan di lapangan
dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (UNEP, 1993). Sedangkan untuk
mengetahui jenis-jenis ikan yang ada dilakukan dengan mengidentifikasi secara langsung
(in-situ) ikan hasil tangkapan nelayan setempat. Sedangkan untuk ikan yang tidak
diketahui jenisnya secara langsung akan diidentifikasi dengan menggunakan literatur
yang ada di Laboratorium.
3.1.3 Komponen Sosial-Ekonomi-BudayaPendahuluan Rencana kegiatan Jalan Lingkar Bontang akan menggunakan lahan yang berada di wilayah
administrasi Kecamatan Bontang Utara dan Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang.
Maka dari itu gambaran rona kingkungan dalam studi AMDAL ini akan mencakup 4 kelurahan
yang terdapat di Kecamatan Bontang Utara yaitu Kelurahan Lok Tuan, Kelurahan Gunung
Elai, Kelurahan Bontang Kuala, Kelurahan Bontang Baru, dan Kelurahan Tanjung Laut Indah
yang berada di Kecamatan Bontang Selatan.
Berkaitan dengan prediksi munculnya dampak terhadap lingkungan sosial di lima wilayah
tersebut, maka jenis dampak yang mungkin muncul adalah dampak positif maupun negatif.
Dampak positif yang mungkin muncul adalah peluang kerja dan usaha, peningkatan
pendapatan masyarakat serta persepsi masyarakat, sedangkan dampak negatif yang muncul
antara lain adalah kekhawatiran masyarakat atas penggunaan aset milik masyarakat
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
terutama penggunaan lahan produktif, konflik sosial karena memperebutkan peluang
pendapatan, gangguan terhadap aktivitas nelayan, maupun gangguan kenyamanan.
Berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal Nomor KEP-299/11/Tahun 1996 komponen yang
akan dikaji meliputi :
a) Demografi yang terdiri dari struktur penduduk, proses penduduk (pertumbuhan
penduduk, mobilitas penduduk), tenaga kerja
b) Ekonomi rumah tangga, ekonomi sumber daya alam, perekonomian lokal dan regional
c) Budaya terdiri dari kebudayaan, proses sosial, pranata sosial, pelapisan sosial,
kekuasaan dan kewenangan, sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana
usaha/kegiatan
Beranjak dari hal tersebut, maka Rona Lingkungan Hidup dalam studi ini disusun dengan
perhatian utama terhadap komponen–komponen kependudukan, sosial ekonomi dan sosial
budaya sebagai berikut :
Komponen Sosial KegunaanKependudukan : Jumlah dan Kepadatan Penduduk Untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk serta
kemungkinan masalah–masalah sosial yang muncul apabila tingkat kepadatan penduduk sudah diatas standar kelayakan.
Jenis Mata Pencaharian Untuk mengetahui jenis–jenis matapencaharian penduduk, baik yang dominan maupun sedikit, baik matapencaharian pokok maupun tambahan, termasuk tingkat pengangguran dari penduduk angkatan kerja
Tingkat Pendidikan Untuk mengetahui kapasitas sumberdaya manusia , sehingga dapat diperkirakan pengaruh kapasitas sosial tersebut terhadap tingkat kesejahteraan serta prediksi peluang penduduk lokal dalam memanfaatkan peluang kerja dan usaha pada masa yang akan datang terutama berkaitan dengan adanya kegiatan pembangunan jalan lingkar Kota Bontang
Angkatan Kerja Untuk mengetahui potensi tenaga kerja produktif (15 s/d 55 tahun) serta angka ketergantungan penduduk (kelompok usia (0-14 tahun dan > 55 tahun).
Sosial Ekonomi : Tingkat kesejahteraan dan Sumber -sumber Penghasilan
Untuk mengetahui tigkat kesejahteraan berdasarkan kategori kesejahteraan Badan Pusat Statistik (BPS ) serta besarnya kontribusi dari setiap jenis matapencaharian penduduk, sebagai dasar untuk menganalisa stratifikasi sosial
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
Komponen Sosial Kegunaanberdasarkan tingkat kesejahteraan
Pengelolaan Sumberdaya Ekonomi Untuk mengetahui pola pengelolaan sumberdaya lahan pertanian, kelautan, pariwisata dan lain-lain yang dapat menjadi dasar dalam menganalisis dampak gangguan sumberdaya ekonomi penduduk.
Profil Masyarakat nelayan Untuk mengetahui karakteristik masyarakat nelayan di sekitar rencana kegiatan yang diperkirakan aktifitasnya akan terganggu.
Sosial Budaya : Pola kepemimpinan Untuk mengetahui orientasi masyarakat terhadap personal
yang dianggap sebagai pemimpin serta alasannya , sehingga dapat dijadikan dasar untuk menganalisa pola kepemimpinan dalam masyarakat yang berguna untuk pengelolaaan lingkungan, khususnya dalam membina interaksi sosial antara pemrakarsa dengan masyarakat pada Tahap Operasional kelak.
Partisipasi Penduduk dalam Organisasi Sosial
Untuk mengetahui pola paguyuban penduduk yang terikat dalam organisasi sosial yang diikuti, baik formal maupun non formal.
Pola Konflik dan pola penyelesaian konflik tersebut
Untuk mengetahui jenis-jenis dan sumber penyebab konflik, proses terjadinya konflik serta cara penduduk dalam menyelesaikan konflik tersebut
Persepsi Masyarakat Terhadap kegiatan
Untuk mengetahui respon terhadap rencana pembangunan serta alasan–alasannya, sehingga dapat menjadi dasar untuk menganalisa dampak terhadap persepsi masyarakat. Dampak terhadap persepsi masyarakat ini selanjutnya dapat diidentifikasi dari respon sebagai hasil dari persepsi masyarakat. Tipe respon masyarakat dapat berbentuk tindakan pindah ke tempat lain, protes dan unjukrasa dan lain-lain. Persepsi masyarakat pada studi difokuskan pada pendapat mengenai persetujuan penduduk terhadap rencana pembangunan
a. Metode Pengumpulan DataPengumpulan data disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis data yang diperlukan, yaitu :
1. Data Primer
Data primer yang dikumpulkan langsung dari masyarakat, khususnya untuk berbagai
jenis data kependudukan, seperti dirumuskan dalam berbagai aspek kependudukan,
disajikan di bagian lain di atas, terkecuali untuk menghitung kepadatan dan tingkat
pertumbuhan penduduk yang dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder.
Data primer yang dikumpulkan langsung dari masyarakat, khususnya untuk berbagai
jenis data kependudukan, seperti dirumuskan dalam berbagai aspek kependudukan,
disajikan di bagian lain di atas. Aspek kehidupan atau aktivitas sosial lain, seperti
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
karakteristik kependudukan, pemanfaatan sumber daya alam, sumber –sumber
penghasilan, konflik dan mekanisme pemecahan persoalan,serta persepsi penduduk
terhadap rencana kegiatan pembangunan jalan lingkar Bontang seluruhnya akan
digali dengan mencari data langsung atau primer.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yang memiliki informasi
atau data yang dibutuhkan (Idrus, Muhammad, 2007). Sumber informasi untuk data
sekunder adalah instansi terkait, seperti Pemerintah Kota Bontang, Kecamatan dan
Kelurahan pihak Pemrakarsa Proyek, atau lembaga-lembaga pemerintah dan non
pemerintah yang memiliki data sosial-ekonomi dan budaya tapak proyek dan
sekitarnya . Data sekunder yang dicari, antara lain luas dan tataguna lahan, jumlah
penduduk, jenis dan jumlah berbagai institusi ekonomi, politik, dan sosial dan
berbagai data sosial, ekonomi dan budaya lain yang relevan sesuai dengan
perkembangan kondisi di lapangan.
Data sekunder yang dikumpulkan antara lain adalah data luas dan tataguna lahan,
jumlah penduduk, jenis dan jumlah berbagai institusi ekonomi, politik, dan sosial, dan
berbagai data sosial, ekonomi dan budaya lainnya yang relevan sesuai dengan
perkembangan kondisi di lapangan.
Metoda/teknik pengumpulan data, khususnya data primer dilakukan dengan tiga cara,
yaitu:
a. Survey
Survey dilakukan terhadap rumah tangga sebagai unit sampel penelitian.
wawancara untuk pengisian kuesioner akan dilakukan terhadap Kepala Keluarga
yang mewakili unit sosial ekonomi rumah tangganya. Jumlah dan bentuk teknik
penentuan sampel, akan disajikan di bagian bawah.
Survey sosial ekonomi dan budaya akan menanyakan berbagai aspek kondisi
kependudukan, ekonomi dan budaya yang dimungkinkan untuk digali dengan
metoda atau teknik ini. Sedang untuk berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti
sistem, proses dan mekanisme sosial, aktivitas sosial, ekonomi dan politik suatu
institusi sosial, akan dipelajari dengan pendekatan kualitatif.
b. Wawancara mendalam
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan kunci dan instansi terkait
yang relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan data yang diperlukan.
Wawancara mendalam menggali berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi dan
budaya yang relevan dengan studi serta mempelajari suatu aktivitas sosial
tertentu dan institusi yang berkembang di wilayah penelitian.
Informan kunci yang akan dihubungi untuk wawancara mendalam adalah Ketua
RT, Lurah, tokoh ulama, dan aktivis pendidik. Informan ditetapkan berdasarkan
perwakilan masyarakat yang terkena dampak secara langsung dan perwakilan
masyarakat secara umum yang termasuk di dalam wilayah studi.
c. Penentuan Jumlah dan Lokasi Sampel
Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane (dalam Jalaludin Rakhmat, 1995), sebagai berikut :
n =N
N d² + 1
dengan ,N = Jumlah Populasi [KK] yang diteliti d = Tingkat kesalahan [berkisar 5% - 10%]d² = 0.07 x 0.07 = 000.49n = Jumlah Sampel
Berdasarkan rumus tersebut, dari 20 226 KK maka didapatkan jumlah total
sampel sebanyak 205 responden. Untuk menentukan jumlah sampel untuk
masing-masing lokasi menggunakan rumus sebagai berikut:
N1 = (Np/N) x n
dengan ,N1 = Jumlah sampel untuk tiap lokasiNp = Jumlah populasi (dalam hitungan KK)N = Jumlah populasi seluruh lokasi n = Jumlah total sampel
Tabel 3.4Lokasi dan Jumlah Pengambilan Sampel Kepada Masyarakat
No Lokasi Jumlah Rumahtangga
(populasi per lokasi/populasi total)
x total sampel
Jumlah sampel
(responden) Kec. Bontang Utara :
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
1. Kel. Lok Tuan 1153 (1153/20226)X205 122. Kel. Gunung Elai 3077 (3077/20226)X205 313. Kel. Bontang Kuala 4501 (4501/20226)X205 454. Kel. Bontang Baru 4663 (4663/20226)X205 47 Kec. Bontang Selatan : 5. Kel. Tanjung Laut Indah 2815 (2815/20226)X205 29
Jumlah 16209 164b. Metode Analisis Data
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif berdasarkan tabulasi distribusi frekuensi.
Hasil tabulasi diintepretasi berdasarkan nilai distribusi yang dinyatakan dalam
presentase.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif khususnya yang berkaitan dengan proses dan mekanisme
sosial/institusi dipahami melalui pemahaman logika internal dari sistem sumber data,
sedang data kualitatif lainnya diinterpretasikan sesuai dengan konsep atau teori
tertentu yang relevan untuk menjelaskan fenomenanya.
Tabel 3.5Komponen, Parameter, Metode Pengumpulan
dan Analisis Data Sosial Ekonomi Budaya
No Komponen Parameter Metode Pengambilan Data
Metode Analisis Data
1 Kependudukan. - Jumlah dan Kepadatan Penduduk
- Jenis Pekerjaan- Tingkat pendidikan- Angkatan Kerja
Data Sekunder
Kuesioner dan indepth interview
Analisis deskripsi
2 Sosial Ekonomi - Sumber-sumber penghasilan- Pemilikan Sumberdaya
perekonomian.- Karakteristik masyarakat
yang lahannya dibebaskan. - Minat penduduk terhadap
peluang kerja dari kegiatan
Kuesioner dan indepth interview
Analisis deskripsi
3 Sosial Budaya - Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
- Pola konflik antar penduduk dan pola penyelesaian konflik tersebut
- Persepsi masyarakat
Kuesioner dan indepth interview
Analisis deskripsi
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
No Komponen Parameter Metode Pengambilan Data
Metode Analisis Data
terhadap kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar Bontang
3.1.4 Komponen Kesehatan MasyarakatMetode pengumpulan dan analisis data kesehatan masyarakat mengacu pada Keputusan
Kepala Bapedal No. 124 Tahun1997.
a. Metode Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Jenis data yang akan
dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder yang meliputi :
Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak dari rencana pembangunan
dan akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat
Proses dan potensi terjadinya pemajanan
Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan & angka kematian)
Karakteristik spesifik penduduk yang berisiko
Sumberdaya kesehatan
Kondisi sanitasi lingkungan
Status gizi masyarakat
Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit
Pengumpulan data untuk parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak dari
rencana pembangunan dan akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat
dilakukan dengan cara observasi/pengamatan lapangan dan wawancara mendalam pada
sampel penduduk. Demikian pula untuk parameter proses dan potensi pemajanan
penyakit dan Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan & angka
kematian) dikumpulkan dengan cara yang sama. Sementara data sekunder diambil dari
catatan harian/bulanan, berdasarkan kunjungan pasien ke puskesmas di sekitar lokasi
proyek dan dari data BPS.
Tabel 3.6Jenis dan Metode Pengumpulan Data Komponen Kesehatan Masyarakat
No. Jenis data Metode Pengumpulan Data1. Sumber daya kesehatan Pustaka dan Literatur2. Status gizi masyarakat Pustaka dan Literatur
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
3. Pola Penyakit Pustaka dan Literatur4. Kondisi sanitasi lingkungan Wawancara dan observasi5. Kondisi pemukiman, Wawancara dan observasi6. Fasilitas Kesehatan Pustaka dan Literatur
b. Metode Analisis DataData kesehatan masyarakat dianalisis secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk
deskripsi dan diinterpretasikan dengan kondisi lingkungan masyarakat yang terdapat di
tapak proyek dan sekitarnya. Kajian aspek kesehatan masyarakat akan mengacu pada
Kep. 124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat Dalam
Penyusunan AMDAL dan KepMenKes No. 876 Tahun 2002.
3.1.5 Komponen TransportasiRencana Pembangunan Jalan Lingkar Bontang diperkirakan akan terkait dengan masalah
transportasi baik darat ataupun sungai. Untuk transportasi darat diperkirakan akan
meningkatnya volume lalu lintas dan kerusakan jalan di beberapa ruas jalan yang dilalui
kendaraan pengangkut material menuju lokasi studi terutama pada tahap konstruksi.
Metodologi studi yang digunakan untuk mengurangi permasalahan transportasi yang
diperkirakan akan timbul diharapkan mampu memadukan seluruh proses pekerjaan secara
sistematis dengan tujuan tercapainya sasaran dan tujuan studi. Secara umum metodologi
untuk studi dampak lalu lintas ini, terdiri atas beberapa tahap pekerjaan, yaitu :
1. Tahap pengumpulan dan analisis data
2. Tahap analisis kinerja jalan eksisting dan perkiraan lalu-lintas
3. Tahap penyusunan analisis dan evaluasi
a. Metode Pengumpulan Data Data Sekunder
Pada tahap pengumpulan data sekunder didapatkan dari instansi-instansi dan sumber-
sumber terkait. Data-data ini nantinya akan dianalisis dan digunakan untuk mengevaluasi
kinerja jaringan jalan eksisting dan melakukan prediksi kondisi lalu lintas di masa
mendatang.
Data PrimerPengumpulan data primer dilakukan secara langsung pada lokasi dengan tujuan
memperoleh informasi penting berkaitan dengan kinerja dan kondisi lalu lintas dan
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
jaringan jalan di sekitar lokasi studi. Hal ini untuk mendukung data-data sekunder yang
telah diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi lalu lintas eksisting.
Survey lapangan yang dilakukan terdiri atas :
Inventarisasi jaringan jalan, serta sarana dan prasarana transportasi
Pencacahan volume lalu lintas pada ruas dan simpang.
Survey kinerja simpang seperti hambatan (delay), fase dan setting lampu lalu lintas
(bila diperlukan dan ditentukan setelah melihat ke lapangan).
Selain itu juga dilakukan penentuan ruas jalan yang terpengaruh. Titik Lalu Lintas Harian
Rata-rata (LHR) yang akan terpengaruh oleh bangkitan operasional dari rencana
pembangunan jalan lingkar Bontang. Lokasi titik Lalu Lintas Harian dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
b. Metode Analisis DataSebelum membahas lebih mendalam terhadap permasalahan transportasi yang ada maupun
yang akan muncul, maka dilakukan kompilasi terhadap data yang terkumpul. Hal ini untuk
mengetahui dan memahami permasalahan transportasi dan lalu lintas di kawasan studi.
Tahap analisis kinerja jalan eksisting dan perkiraan masa depan lalu-lintasUntuk dapat mengetahui dan memahami permasalahan transportasi dan lalu lintas di lokasi
studi, maka pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap kinerja jaringan jalan eksisting di
lokasi studi yang terdiri dari analisa kinerja ruas jalan dan kinerja simpang. Untuk keperluan
analisis ini, metoda analisa yang digunakan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI).
Kinerja lalu lintas ruas jalan yang terpengaruh kegiatan dan aktivitas di sekitarnya akan dinilai
dengan menggunakan parameter lalu lintas sebagai berikut :
Volume lalu lintas
VCR merupakan kondisi ruas jalan dalam melayani volume lalu lintas yang ada
Kapasitas jalan eksisting
Prakiraan kapasitas jalan yang diperlukan pada saat konstruksi dan operasional
Volume Lalu LintasVolume lalu lintas yang digunakan dalam analisis ini adalah lalu lintas pada tahun 2013
untuk eksisting sedangkan perkiraan untuk tahap konstruksi dan tahap operasional.
Adapun urutan perhitungan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
1. Perhitungan prakiraan lalu lintas.
2. Perhitungan kapasitas jalan eksisting.
Untuk perhitungan kapasitas jalan digunakan pendekatan dari Manual Kapasitas jalan
Indonesia (MKJI) dengan rumus matematis :
Dimana : Co = Kapasitas dasar (smp/jam) FCw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping FCcs = Faktor koreksi ukuran kota.
3. Perhitungan Perhitungan V/C eksisting dengan menggunakan pendekatan MKJI.
4. Perhitungan V/C untuk tahap konstruksi dan tahap dengan menggunakan pendekatan
MKJI.
Bangkitan Lalu Lintas Untuk mengatahui besarnya bangkitan lalu lintas atau jumlah dan jenis lalu lintas yang
dihasilkan oleh jenis tata guna lahan mengacu pada bangkitan. Tambahan jumlah lalu
lintas ini dapat dipilah-pilah atas 3 bagian (Suwarjoko Warpani:108):
a. Tambahan wajar lalu lintas, yaitu tambahan akibat bertambahnya penduduk dan
kendaraan
b. Lalu lintas bangkitan yaitu tambahan akibat berkurangnya kepentingan sebagai akibat
bertambahnya kesempatan melakukan perjalanan.
c. Perkembangan lalu lintas yaitu tambahan akibat adanya jalan baru.
Gambar 3.1 TITIK SAMPLING
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
C = Co x FCw x FSsp x FCsf x FCcs ( smp/jam )
III - 25
Metode Studi
Gambar 3. 2 TITIK PENGAMATAN LHR
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
3.2 METODE PRAKIRAAN DAMPAK PENTINGPrakiraan dampak dimaksudkan sebagai telaahan secara cermat dan mendalam terhadap
kualitas lingkungan yang berubah secara mendasar akibat dari suatu kegiatan. Perubahan
kualitas lingkungan diungkapkan sebagai besar dampak (magnitude) dan penting dampak
(importance). Besar dampak merupakan selisih antara kualitas lingkungan tanpa adanya
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
proyek (without project) dengan kondisi kualitas lingkungan sebagai akibat dari adanya proyek
(with project).
Prakiraan besar dampak penting ini akan dilakukan terhadap setiap komponen lingkungan
yang berdasarkan hasil pelingkupan tergolong sebagai dampak penting hipotetik.
3.2.1 Komponen Geo-Fisik-Kimia3.2.1.1 Kualitas Udara dan Kebisingan
Kualitas Udara
Prakiraan Dampak Penurunan Kualitas Udara Akibat Kegiatan Transportasi
Load Gas buang akibat transportasi :
NOx : Q (NOX) = ( fNI X NI+f NIII X NI) Nox X L
NO : Q ( CO) = ( fNI X NI = fNIII X NIII) co X L
Q ( Nox), Q, ( CO) = Load gas Nox dan CO karena transportasi
fNI, fNIII = Koefisien load gas Nox dan CO untuk kendaraan Golongan I dan III, g/km,N.
NI, NIII = jumlah kendaraan golongan I dan II yang lewat, N
L = panjang jalan yang ditempuh, km.
Untuk gas SO2 dan debu hasil transportasi dapat dihitung dengan persamaan berikut:
SO2 = 2 X a X p X V
Debu = b x p x V
Dimana =
a. = prosentase sulfur yang terkandung dalam bahan bakar, %
b. = prosentase partikulat yang terkandung dalam bahan bakar, %
p. = berat jenis bahan yang dipakai, gram/ liter
v. = Volume bahan bakar yang dipakai, liter
Perkiraan kualitas udara karena kemacetan lalulintas digunakan metoda skenario
atau metoda Gausan untuk sumber polutan berbentuk garis (Line source)
Cj (x,y) = ( 2Q j/L
(2π )1 /2¿UQZ❑ ¿exp¿¿-z2 / 2Qz)
Cj (x,y)= konsentrasi polutan pada posisi x,yQj/L = emisi persatuan panjang jalan
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
U = kecepatan angin rata-rata pada arah x(m/det)
Qz = koefisien gansian untuk disperse vertical
Z = posisi vertikal
Kebisingan Metode Prakiraan dampak untuk kebisingan akibat transportasi
Intensitas Kebisingan menurut jenis kendaraan :
Leqh(h)I = LOE + 10 log( N 1
SjT )+ 10 log (
15d ) 1+ + s -13
Leqh(h)I = Intensitas bising untuk suatu jenis kendaraan,dBA
LoE = Reference energy mean emission levels untuk tiap kendaraan, dBA
NI = kepadatan kendaraan dalam waktu T jam, kendaraan
Sj = Kecepatan rata – rata kendaraan, km/ jam
T = Waktu pengamatan, jam
s = shielding faktor
a = Faktor
d = Jarak pengamat dengan sumber bising, meter
Intensitas kebisingan rata-rata
Leq (h) t = 10 log ( leq (h) m/10 +10leq (h) tk/10+ 10 leq(h)tb)
Leq (h) t = Intensitas kebisingan rata-rata akibat transportasi,dBA
Leq (h) m/10 = Intensitas kebisingan mobil, dBA
Leq (h) tk/10 = Intensitas kebisingan kecil, dBA
Leq (h) tb = Intensitas kebisingan truk besar, dBA
Prakiraan dampak kebisingan kibat pengoperasian alat-alat berat
Intensitas kebisingan akibat pengoperasian alat-alat berat konstruksi:
LD = L15 +20 log (15D )
LD = Intensitas kebisingan alat berat konstruksi pada jarak D meter, dBA
L15 = Intensitas kebisingan alat berat konstruksi pada jarak 15 meter (Center, L, W, 1997) dBA
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
D = Jarak pengamat dari sumber bising, meter
3.2.1.2 Kualitas Air Permukaan
Metode prakiraan dampak untuk kualitas air permukaan menggunakan pendekatan sebagai
berikut :
Lopd = Y.n. Epd
Lopd = Potensial beban pencemaran Y = Koesfisien konversi (10-6)n = jumlah penduduk (orang)Epd = Efluen limbah penduduk (g/orang/hari)Sumber : Djajadiningrat, Surna T, 1989 Harsono Amir, Harry, 1989
3.2.1.3 Erosi Prakiraan dampak terhadap erosi menggunakan metode pendugaan laju erosi melalui pendekatan
yang dikembangkan oleh Wischmeier & Smith (1981) yaitu metode Universal Soil Loss Equation (USLE):
A = R x K x L x S x C x PDimana :A = besarnya jumlah tanah yang hilang (erosi) (ton/Ha/tahun)R = indeks erosivitas hujan (EI30)K = indeks erodibilitas tanahL,S = faktor panjang dan kemiringan lerengC = nilai faktor vegetasi penutup lahanP = nilai faktor konservasi lahan.
Skema analisis erosi permukaan dengan formula USLE dapat dilihat pada gambar berikut.
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
Rh, curah hujan bulanan
N, curah hujan dalam 1 bulan
Permeabilitas tanah
Struktur tanah
% bahan organik
Bmax, curah hujan maksimum dalam
% debu + % pasir sangat
% pasir sangat
R = El30 =6,119 RB 1,211 N-0,474 Rmax 0,526
Nilai indeks R, di stasiun-stasiun hujan Peta isoeroden
Nomogram erodibilitas
A = RKLSTP
Ls, panjang
A, luas d x g
L D = ------ N A
Peta tata guna lahan
D = 1,35d + 0,25s + 2,80
Nilai indeks LS
L 0,5 LS = ------- (0,138 + 0,965 s + 0,13 s2 100
D, kerapatan drainase sebenarnya
S = % kemiringan
Nilai indeks LS
Tabel CP
A, nilai erosi masing-masing unit petaPeta Situasi Erosi
Peta nilaiindeks K
1 L = ------ 2D
D, kerapatan drainase L, panjang lereng
klasifikasi
III - 26
Metode Studi
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
Gambar 3.3Skema Analisis Erosi dengan Formula USLE
III - 33
Metode Studi
3.2.2 Komponen BiologiPrakiraan dampak terhadap komponen biologi dilakukan dengan pendekatan analogi, dan
membandingkan antara kualitas lingkungan untuk optimal pertumbuhan organisma, dan
prediksi kualitas lingkungan setelah kegitan (penggunaan jalan) berlangsung. Jenis dan
kerapatan individu flora dalam populasi vegetasi mangrove dan bukan mangrove pada saat
kegiatan sudah berjalan akan dibandingkan dengan indeks NPR (Nilai Penting Relatif) per
jenis individu pada data rona lingkungan hidup awal untuk melihat perubahan kerapatan dan
keberadaan jenis.
Beberapa peraturan atau studi tentang status kelangkaan atau dilindungi/tidaknya jenis-jenis
flora fauna pada wilayah studi dapat digunakan untuk pendekatan prediksi kehadiran dan
kelimpahan spesies tertentu.
Untuk biota air, maka prakiraan dampak didasarkan pada kualitas fisika kimia hidrologi (air
permukaan berupa air sungai atau air laut) yang menjadi habitat biota air tersebut hidup.
Kelimpahan dan keragaman jenis biota air ini akan dilihat melalui Indeks Shannon Wiener untuk setiap kelompok biota air dan dibandingkan dengan indeks yang sama dari data rona
lingkungan hidup awal
3.2.3 Komponen Sosial Ekonomi BudayaDampak penting hipotetik yang muncul pada aspek sosial adalah : munculnya keresahan
masyarakat, terbukanya lapangan kerja dan ternukanya peluang usaha, hilangnya mata
pencaharian sebagian penduduk. Metode prakiraan dampak untuk dampak-dampak penting
hipotetik ini disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3. 7Metode Prakiraan Dampak Penting Aspek Sosial Ekonomi Budaya
Komponen Lingkungan
Metode Prakiraan Dampak
a. Keresahan masyarakat
Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung
b. Lapangan peluang kerja
Proyeksi terhadap besaran peluang kerja dan peluang usaha serta peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh penduduk lokal dari kegiatan kontruksi dan operasi Pembangunan Jalan Lingkar Bontang
c. Hilangnya mata pencaharian
Proyeksi terhadap mata pencaharian penduduk yang memanfaatkan sumber daya lahan di rencana lokasi Pembanguna Jalan Lingkar Bontang dibandingkan setelah sumber daya tersebut dibebaskan dan tidak dapat diakses oleh penduduk
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 33
Metode Studi
Komponen Lingkungan
Metode Prakiraan Dampak
d. Kecemburuan sosial
Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung
Keterangan Tabel *) Professional Judgement merupakan pendekatan dengan menggunakan jasa tenaga ahli untuk
memprediksikan besarnya dampak berdasarkan pengalaman ilmiah, kedalaman pengetahuan dan wawasan ilmiah.
3.2.4 Komponen Kesehatan Masyarakat Metode Identifikasi dan prakiraan dampak untuk aspek kesehatan masyarakat dilakukan
dengan mengacu pada Lampiran I Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-
14/MENLH/3/1994 dan substansi yang dijelaskan pada butir 2 pelingkupan.
Identifikasi dampak potensial dan kajian aspek kesehatan masyarakat dalam Studi AMDAL
dapat disusun melalui pendekatan sebagai berikut :
1. Yang berhubungan dengan cemaran, perfu diperhatikan aspek penyebaran bahan
pencemar di media lingkungan (air, udara, tanah dan makanan), jalur-jalur pemajanan
yang mungkin terjadi (di masa depan), telaah data dan informasi berdasarkan studi
toksikologi, studi epidemiologi dan studi kesehatan lingkungan, dan pengalaman negara
lain untuk kasus sejenis, jika ada.
2. Yang berhubungan dengan perindukan vektor (binatang perantara penyakit), perubahan
lahan yang dapat menimbulkan genangan air, perubahan vegetasi yang menunjang atau
menghambat berkernbang biaknya vektor, telaah data atau informasi dan studi kesehatan
lingkungan survei malarlometrik dan studi epidemiologi tentang penyakit bersumber
binatang, pengalaman negara lain untuk kasus sejenis jika ada.
3. Yang berhubungan dengan perilaku masyarakat seperti kebjasaan pemanfaatan air,
kebiasaan penggunaan bahan “reppelent” atau pelindung, kebiasaan penggunaan
Insektisida, kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi, kebiasaan yang
berhubungan dengan pengelolaan makanan, kebiasaan yang berhubungan dengan
masalah kesehatan (berobat, kontak penderita, dsb)
3.2.5 Komponen TransportasiMetode Prakiraan Dampak dalam Pendekatan Perencanaan TransportasiBerdasarkan hasil analisis kinerja jaringan jalan eksisting dan perkiraan kondisi transportasi di
masa mendatang, maka kita akan dapat memperkirakan kecenderungan sistem lalu lintas di
lokasi studi pada masa mendatang.
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 33
Metode Studi
Kebutuhan sistem transportasi akan diselaraskan dengan penanganan lalu lintas pada
jaringan jalan yang ada dan peningkatan keselamatan serta kenyamanan bagi pemakai jalan.
Untuk pemecahan lalu lintas yang diakibatkan oleh karena adanya bangkitan perjalanan pada
dasarnya dapat dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik manajemen lalu lintas dan
manajemen jalan.
Adalah merupakan suatu hal yang umum bahwa alternatif-alternatif pemecahan yang berbeda
memerlukan jangka waktu pelaksanaan yang berbeda pula. Secara umum, alternatif
pemecahan masalah akan dilihat berdasarkan dua kondisi, yaitu kondisi dengan dan tanpa
melakukan pengembangan apapun (do nothing) dan kondisi setelah dilakukannya perbaikan
tertentu (do something).
Secara teknis, pemecahan masalah-masalah lalu lintas pada suatu wilayah kota, pada
dasarnya dapat digolongkan ke dalam 2 cara, yaitu dengan penerapan teknik manajemen lalu
lintas dan manajemen jalan.
Manajemen lalu lintas ini pada umumnya merupakan perencanaan jangka mendesak dan
jangka pendek untuk memperbaiki kondisi lalu lintas. Secara umum manajemen lalu lintas
dapat dibedakan menjadi 3 macam teknik yang dikaitkan dengan sasaran strategi
sebagaimana dijabarkan sebagai berikut :
Manajemen Kapasitas (Management of Capacity)Manajemen kapasitas merupakan manajemen lalu lintas yang berkaitan erat dengan
tindakan pengelolaan lalu lintas untuk meningkatkan kapasitas jalan. Dengan kata lain,
upaya ini mengambil pendekatan dari sisi perbaikan supply.
Manajemen Permintaan (Management of Demand)Manajemen permintaan berkaitan dengan tindakan pengaturan dan pengendalian
terhadap permintaan lalu lintas. Tindakan yang diambil pada umumnya bersifat regulasi
dan pembatasan permintaan lalu lintas.
Manajemen Prioritas (Management of Priority)Manajemen prioritas pada umumnya berkaitan dengan pemberian prioritas bagi lalu lintas
tertentu yang dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan lalu lintas.
Metode Evaluasi dalam Pendekatan Rencana Pengembangan Tahap evaluasi terhadap penerapan alternatif-alternatif pemecahan pemecahan masalah
merupakan alternatif kinerja lalu lintas, baik ruas maupun simpang. Alternatif-alternatif
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 33
Metode Studi
pengembangan akan dievaluasi berdasarkan perbaikan kinerja yang dihasilkan terhadap
jaringan jalan di wilayah studi. Tahap ini bertujuan mengevaluasi alternatif pemecahan
masalah yang diusulkan ditinjau dari aspek teknis, khususnya bagaimana para pemakai jasa
transportasi akan merasakan unjuk kerja jaringan jalanan yang diterima. Kriteria untuk
mengukur hal ini adalah perkiraan peningkatan kondisi lalu lintas sesuai dengan tiap-tiap
alternatif pemecahan masalah.
Semua metode yang akan digunakan di atas yang digunakan untuk memprakirakan besar
dampak merupakan metode formal dan nonformal. Metode formal akan dilakukan bila tersedia
cukup data kuantitatif yang diperlukan. Bila persyaratan data kuantitatif ini tidak terpenuhi
(misalnya untuk aspek sosial budaya) maka prakiraan dampak akan dilakukan dengan
metode yang bersifat nonformal.
Bila data kualitatif yang akan digunakan, maka prakiraan dampak dilakukan melalui
penelaahan kecenderungan untuk mendapatkanpenetapan dampak penting.
Pedoman penetapan dampak penting tersebut mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal No.
056 Tahun 1994 tentang kriteria dampak penting, yaitu :
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Intensitas berlangsungnya dampak
3. Luas penyebaran dampak
4. Lamanya dampak berlangsung
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
7. Jumlah komponen lingkungan yang terkena dampak
Kriteria penilaian dampak adalah sebagai berikut :
Jumlah Manusia yang Terkena Dampak
Penting bila : Jumlah manusia di wilayah studi yang terkena dampak tetapi tidak
menikmati manfaat proyek adalah lebih besar dibandingkan dengan
jumlah manusia di wilayah studi yang menikmati manfaat proyek.
Manusia yang terkena dampak mempunyai peluang untuk meninggal.
Luas Sebaran Dampak
Penting bila : Ada wilayah yang keseimbangan lingkungannya berubah secara
mendasar, baik lingkungan alami maupun binaan.
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 33
Metode Studi
Luas sebaran dampak lebih dari separuh luas sebaran manfaat
kegiatan.
Identitas Dampak
Penting bila : Melebihi baku mutu.
Melebihi kriteria ilmiah.
Melebihi batas toleransi sosial (untuk aspek sosial).
Spesies yang langka terancam punah.
Menimbulkan kerusakan kawasan lindung.
Merusak/memusnahkan peninggalan sejarah.
Mengubah areal yang mempunyai nilai estetika.
Lamanya Dampak Berlangsung
Penting bila : Dampak tersebut berlangsung lebih lama dibandingkan dengan masa
kegiatan penyebab dampak yang sedang dilakukan. Dengan kata lain,
dampak tersebut masih terus berlangsung walaupun penyebab
dampaknya sudah tidak ada/berhenti.
Sifat Komulatif Dampak
Penting bila : Dampak berlangsung berulang dan menerus.
Dampak terakumulasi.
Dampak menimbulkan efek yang saling memperkuat (sinergis).
Sifat Berbalik Dampak
Penting bila : Dampak tersebut tidak dapat dipulihkan oleh manusia.
Dampak tersebut mengakibatkan suatu reaksi lingkungan yang
sifatnya berlawanan dengan tujuan proyek.
Banyaknya Komponen Lingkungan Lain yang Terkena Dampak
Penting bila : Ada komponen lingkungan lain yang terkena sebagai dampak tidak
langsung.
Jika suatu dampak yang diprakirakan akan muncul memenuhi salah satu nilai penting pada
beberapa kriteria tersebut di atas, maka dampak tersebut dianggap sebagai dampak penting.
Hasil evaluasi dampak akan dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu :
Dampak positif penting
Dampak positif tidak penting
Dampak negatif penting
Dampak negatif tidak penting
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 33
Metode Studi
Prakiraan dampak komponen sosekbud akan mengacu pada metode yang terdapat dalam
Keputusan Kepala Bapedal No. 299/1996. Sedangkan aspek kesehatan masyarakat akan
menggunakan Keputusan Kepala Bapedal No. 124/1997.
3.3 METODE EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGANMenurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan AMDAL, metode evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan
merupakan evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan yang terjadi dilakukan untuk
menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup.
Bagian ini menguraikan metode-metode yang lazim digunakan dalam studi ANDAL untuk
mengevaluasi keterkaitan dan interaksi dampak lingkungan yang diprakirakan timbul (seluruh
dampak penting hipotetik) seccara keseluruhan dalam rangka penentuan karakteristik dampak
rencana usaha dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup. Metode evaluasi
dampak menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau
internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode evaluasi dampak
penting dalam AMDAL.
Evaluasi dampak penting dalam studi AMDAL ini dilakukan secara holistik yaitu menggunakan
bagan alir, mencakup dampak yang penting sebagaimana telah dihasilkan dalam bab
prakiraan dampak sebelumnya.
Evaluasi dampak pada dasarnya merupakan penggabungan beberapa komponen lingkungan
yang sangat berkaitan, kemudian dianalisis dan digunakan untuk memantapkan refleksi dari
dampak komponen-komponen sebagai indikator perubahan kualitas lingkungan. Karena itu
evaluasi dampak merupakan upaya untuk memahami sifat dampak dan mengkaji keterkaitan
antara dampak primer, sekunder, dan tersier, serta mengkaji alternatif kegiatan yang
memberikan kesetimbangan optimal antara kepentingan kegiatan (proyek) dengan
lingkungan.
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
II - 41
Metode Studi
Tabel 3.8 Ringkasan Metode StudiNo DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang
relevan dan dibutuhkanMetode Pengumpulan data untuk prakiraan
Metode Analisis Data untuk Prakiraan
Metode evaluasi
1. Penurunan Kualitas Udara
Prakiraan Dampak Penurunan Kualitas Udara Akibat Kegiatan Transportasi mengunakan metode formal Load Gas buang akibat transportasi :NOx : Q (NOX) = ( fNI X NI+f NIII X NI) Nox X LNO : Q ( CO) = ( fNI X NI = fNIII X NIII) co X LQ ( Nox), Q, ( CO) = Load gas Nox dan CO karena transportasi
Untuk gas SO2 dan debu hasil transportasi dapat dihitung dengan persamaan berikut:SO2 = 2 X a X p X VDebu = b x p x V
Perkiraan kualitas udara karena kemacetan lalulintas digunakan metoda skenario atau metoda Gausan untuk sumber polutan berbentuk garis (Line source)Cj (x,y) = (
2Q j /L(2π )1 /2 ¿UQZ❑ ¿exp¿¿-z2 /
2Qz)
Cj (x,y)= konsentrasi polutan pada posisi x,yQj/L = emisi persatuan panjang jalan
Hasil smpling kualitas udara
Kecepatan angin Data iklim tahunan
Penentuan lokasi pengambilan sampel kualitas udara mengikuti SNI 19-7119.6-2005 tentang Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien.
Parameter kualitas udara ambien yang akan dianalisis dan dibandingkan dengan baku Mutu PP RI No. 41 tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, meliputi SO2, CO, NO2, Partikulat, dan HC.
Menggunakan metode bagan alir.
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
II - 41
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan
Metode Pengumpulan data untuk prakiraan
Metode Analisis Data untuk Prakiraan
Metode evaluasi
U = kecepatan angin rata-rata pada arah x(m/det)Qz = koefisien gansian untuk disperse vertical Z = posisi vertikal
Kebisingan Intensitas Kebisingan menurut jenis kendaraan :Leqh(h)I =
LOE + 10 log( N 1
SjT )+ 10 log (
15d
) 1+ + s -13Leqh(h)I = Intensitas bising untuk suatu jenis kendaraan,dBA
Intensitas kebisingan rata-rata Leq (h) t =10 log ( leq (h) m/10 +10leq (h)
tk/10+ 10 leq(h)tb)
Leq (h) t =Intensitas kebisingan rata-rata akibat transportasi,dBA
Leq (h) m/10 = Intensitas kebisingan mobil, dBALeq (h) tk/10 = Intensitas kebisingan kecil, dBALeq (h) tb = Intensitas kebisingan truk besar, dBA
Intensitas kebisingan akibat pengoperasian alat-alat berat konstruksi:LD = L15 +20 log (
Data primer kebisingan Kecepatan angin Data transportasi
Kebisingan akan diukur secara langsung dengan menggunakan sound level meter di lokasi yang sama dengan lokasi pengukuran / pengambilan sampel udara ambien.
Untuk kebisingan analisis data dilakukan dengan membandingkan tingkat kebisingan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
II - 41
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan
Metode Pengumpulan data untuk prakiraan
Metode Analisis Data untuk Prakiraan
Metode evaluasi
15D )
LD = Intensitas kebisingan alat berat konstruksi pada jarak D meter, dBA
ntensitas kebisingan alat berat konstruksi pada jarak 15 meter (Center, L, W, 1997) dBAD =Jarak pengamat dari sumber bising, meter
Erosi lahan dari kegiatan pembukaan lahan dan pematangan lahan
Metode pendugaan laju erosi melalui pendekatan yang dikembangkan oleh Wischmeier & Smith (1981) yaitu metode Universal Soil Loss Equation (USLE)
Curah hujan Jumlah hari hujan Kemiringan lahan Jenis vegetasi penutup
lahan Kondisi drainase Peta tata guna lahan Peta struktur tanah
Data sekunder dari BMG
Data sekunder dari Bapeeda/Dinas Tata Kota
Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE):
A = R x K x L x S x C x P
Kualitas air sungai dari kegiatan pembukaan lahan, serta konstruksi jalan dan jembatan
Menggunakan pendekatan sbb : Lopd = Y.n. Epd
Lopd = Potensial beban pencemaran Y = Koesfisien konversi (10-6)n = jumlah orangEpd = Efluen limbah (g/orang/hari)Sumber : Djajadiningrat, Surna T, 1989 Harsono Amir, Harry, 1989
Kondisi sungai Jenis dan kegiatan yang
dilakukan di sungai Debit air sungai Jumlah tenaga kerja
Pengambilan sampel air sungai untuk diuji dan dianalisis di laboratorium
Profesional judgment dari tenaga ahli
Hasil analisis laboratorium dan hasilnya dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku.
Analisis kualitas air permukaan berpedoman pada KepMen LH No. 37 tahun 2003 tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan
Kualitas air laut dari TSS dan kualitas air laut Kondisi laut Pengambilan sampel Profesional judgment dari tenaga
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
II - 41
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan
Metode Pengumpulan data untuk prakiraan
Metode Analisis Data untuk Prakiraan
Metode evaluasi
kegiatan konstruksi jalan dan jembatan
membandingkan dengan baku mutu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu air laut, Lampiran III untuk Biota Laut
Jenis dan kegiatan yang dilakukan di laut
air laut sesuai dengan SNI 06-2421-1991 untuk di uji dan dianalisis di laboratorium
ahli Hasil analisis laboratorium dan
hasilnya dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku. Analisis kualitas air laut berpedoman pada KepMen LH No. 37 tahun 2003 tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan dan dibandingkan dengan KepMen LH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, Lampiran III untuk Biota Laut.
Ruang dan Lahan dari kegiatan pengoperasian jalan
Professional judgement dengan merujuk pada pustaka
Penggunaan lahan eksisting
Rencana Tata Ruang yang terkait dengan wilayah studi
Kebijakan-kebijakan yang terkait dengan wilayah studi
Data sekunder Observasi di lapangan
Profesional judgment dari tenaga ahli
Melakukan kajian data sekunder berdasarkan rencana tata ruang yang ada
Melakukan kajian terhadap kebijakan-kebijakan pengembangan ruang di wilayah studi
Mangrove dari kegiatan pembukaan lahan serta konstruksi jalan dan jembatan
Professional judgement dengan merujuk pada rona lingkungan.
Kerapatan Kerimbunan Frekuensi flora
Metode yang digunakan adalah dengan cara inventarisasi dan analisis vegetasi untuk tipe pohon. Parameter yang diambil adalah jenis, kerapatan dan kerimbunan.
Profesional judgment dari tenaga ahli
Analisis dilakukan dengan menghitung frekuensi relatif, kerapatan relatif dan kerimbunan relatif, kemudian dihutung nilai penting (NP) masing-masing jenis.
Di setiap lokasi pengamatan dihitung indeks keanekaragaman
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
II - 41
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan
Metode Pengumpulan data untuk prakiraan
Metode Analisis Data untuk Prakiraan
Metode evaluasi
dengan rumus : D = Σ (n/N)
Biota air dari kegiatan pembukaan lahan serta konstruksi jalan dan jembatan
Professional judgement dengan merujuk pada rona lingkungan.
Kondisi perairan Jenis ikan yang biasa
ditemukan di perairan tersebut
jenis ikan hasil tangkapan nelayan setempat
Observasi di lapangan Pengambilan contoh
plankton (fitoplankton dan zooplankton) dengan menggunakan jaring plankton
Pengambilan sampel bentos di dasar perairan dengan menggunakan alat Eckman Dregde.
Mendata jenis-jenis ikan yang ditemukan di lapangan dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (UNEP, 1993)
Profesional judgment dari tenaga ahli
Menganalisis indeks keanekaragaman dengan menggunakan rumus Shannon Wiener : d = - Σ ni/N log ni/N
Peluang kerja dan usaha dari kegiatan pemakaian tenaga kerja
Proyeksi terhadap besaran peluang kerja dan peluang usaha serta peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh penduduk lokal dari kegiatan kontruksi Pembangunan Jalan Lingkar Bontang
Jumlah dan kepadatan penduduk
Jenis mata pencaharian Tingkat pendidikan Angkatan Kerja dan
tingkat pengangguran Sumber-sumber
penghasilan Pemilikan sumberdaya
perekonomian Minat penduduk terhadap
peluang kerja dari kegiatan
Data primer ; survey dan wawancara mendalam
Data sekunder
Profesional judgment dari tenaga ahli
Analisis deskripsi
Tingkat pendapatan Proyeksi terhadap besaran peluang Jenis mata pencaharian Data primer ; survey Profesional judgment dari tenaga
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
II - 41
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan
Metode Pengumpulan data untuk prakiraan
Metode Analisis Data untuk Prakiraan
Metode evaluasi
dari pemakaian tenaga kerja
kerja dan peluang usaha serta peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh penduduk lokal dari kegiatan kontruksi Pembangunan Jalan Lingkar Bontang
Tingkat pendidikan Besar penghasilan Sumber-sumber
penghasilan
dan wawancara mendalam
Data sekunder
ahli Analisis deskripsi
Nilai Lahan dari kegiatan pembebasan lahan dan pengoperasian jalan
Professional judgement dengan merujuk pada pustaka
Penggunaan lahan eksisting
NJOP di wilayah studi Jenis mata pencaharian Tingkat pendidikan Angkatan Kerja dan
tingkat pengangguran Sumber-sumber
penghasilan Pemilikan sumberdaya
perekonomian Minat penduduk terhadap
peluang kerja dari kegiatan
Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview
Data sekunder
Profesional judgment dari tenaga ahli
Analisis deskripsi
Kecemburuan sosial dari kegiatan pemakaian tenaga kerja
Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung
Jumlah dan kepadatan penduduk
Jenis mata pencaharian Tingkat pendidikan Angkatan Kerja dan
tingkat pengangguran Sumber-sumber
penghasilan Pemilikan sumberdaya
perekonomian Minat penduduk terhadap
peluang kerja dari kegiatan
Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview
Data sekunder
Profesional judgment dari tenaga ahli
Analisis deskripsi
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
II - 41
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan
Metode Pengumpulan data untuk prakiraan
Metode Analisis Data untuk Prakiraan
Metode evaluasi
Keresahan masyarakat dari pembebasan lahan
Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung
Jumlah dan kepadatan penduduk
Jenis mata pencaharian Tingkat pendidikan Angkatan Kerja dan
tingkat pengangguran NJOP di wilayah studi Sumber-sumber
penghasilan Pemilikan sumberdaya
perekonomian Pola konflik antar
penduduk dan pola penyelesaian konflik tersebut
Persepsi masyarakat terhadap kegiatan pembangunan jalan lingkar Bontang
Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview
Data sekunder
Profesional judgment dari tenaga ahli
Analisis deskripsi
Gangguan Aktivitas nelayan dari kegiatan konstruksi jalan dan jembatan
Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung
Profil masyarakat nelayan
Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview
Data sekunder
Profesional judgment dari tenaga ahli
Analisis deskripsi
Aktivitas tambak dari kegiatan pembebasan lahan serta konstruksi jalan dan jembatan
Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung
Profil masyarakat nelayan/tambak
Luas tambak Jenis-jenis ikan di
tambak
Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview
Data sekunder
Profesional judgment dari tenaga ahli
Analisis deskripsi
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
II - 41
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan
Metode Pengumpulan data untuk prakiraan
Metode Analisis Data untuk Prakiraan
Metode evaluasi
Transportasi sungai dari kegiatan konstruksi jalan dan jembatan
Professional judgement dengan merujuk pada pustaka
Data jumlah perahu Profil transportasi sungai
yang ada di wilayah studi
Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview
Data sekunder
Profesional judgment dari tenaga ahli
Analisis deskripsi
Lalu lintas lokal dari kegiatan konstruksi jalan dan jembatan
Analisis kualitas jalan dan beban kendaraan pada saat mobilisasi dan demobilisasi material dan peralatan
Volume lalu lintas Kelas jalan Bangkitan lalu lintas
Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013