Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen...

66
III - 25 Metode Studi 3.1 METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Pengumpulan dan analisis data berupa parameter-parameter dari berbagai komponen lingkungan perlu dilakukan untuk : 1. Menelaah, mengamati, dan mengukur rona lingkungan awal yang diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek 2. Menelaah, mengamati, dan mengukur komponen rencana kegiatan yang diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari lingkungan hidup sekitarnya 3. Memprakirakan kualitas lingkungan akibat kegiatan proyek berdasarkan perhitungan pada data (parameter) rona lingkungan awal. Secara umum lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi yang termasuk daerah wilayah studi. Dengan cara ini kondisi atau rona lingkungan awal pada lokasi- lokasi yang berpotensi menerima dampak dapat terukur Kerangka Acuan Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Transcript of Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen...

Page 1: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

3.1 METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Pengumpulan dan analisis data berupa parameter-parameter dari berbagai komponen

lingkungan perlu dilakukan untuk :

1. Menelaah, mengamati, dan mengukur rona lingkungan awal yang diperkirakan akan

terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek

2. Menelaah, mengamati, dan mengukur komponen rencana kegiatan yang diperkirakan

akan terkena dampak besar dan penting dari lingkungan hidup sekitarnya

3. Memprakirakan kualitas lingkungan akibat kegiatan proyek berdasarkan perhitungan pada

data (parameter) rona lingkungan awal.

Secara umum lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi yang termasuk daerah

wilayah studi. Dengan cara ini kondisi atau rona lingkungan awal pada lokasi-lokasi yang

berpotensi menerima dampak dapat terukur (teramati) sehingga nantinya besaran dampak di

wilayah studi dapat diprakirakan.

Komponen lingkungan dan parameter yang harus diukur, diamati, beserta metode

pengumpulan dan analisisnya diuraikan sebagai berikut.

3.1.1 Komponen Geo-Fisik-Kimia

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 2: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

3.1.1.1 Klimatologia. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka

komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban, tipe iklim, curah

hujan serta arah dan kecepatan angin pada daerah studi dan sekitarnya. Studi klimatologi

akan dilakukan dengan cara mengumpulkan data klimatologi dari stasiun pengamatan

yang representatif yaitu Stasiun Meteorologi Bontang.

b. Metode Analisis Data Temperatur Udara

Data temperatur udara di lokasi kegiatan merupakan temperatur tahunan rata-rata

dan temperatur ekstrim berdasarkan data Stasiun Meteorologi Bontang. Kelembaban Udara

Kelembaban udara diperoleh dari data sekunder dengan melihat data kelembaban

udara relatif (RH) tahunan rata-rata di lokasi kegiatan.

Curah HujanData curah hujan digunakan untuk mengetahui klasifikasi tipe iklim di wilayah studi

berdasarkan metode klasifikasi iklim Schmidt & Ferguson dengan rumus sebagai

berikut :

Q=( Rata−rata bulan keringRata−rata bulan basah

)x100%

Bulan kering yaitu bulan dengan curah hujan <60 mm/bulan dan bulan basah yaitu

bulan dengan curah hujan >100 mm/bulan. Nilai Q akan ditentukan berdasarkan

persamaan Schmidt & Ferguson. kering

AnginData angin yang diperoleh akan diolah untuk memperoleh pola rosa angin (wind rose)

di wilayah studi. Pola rosa angin yang diperoleh akan digunakan untuk

memprakirakan arah dan tingkat pencemaran udara.

3.1.1.2 Kualitas Udara dan Kebisingan a. Metode Pengumpulan Data

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 3: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

Penentuan titik/lokasi sampling didasarkan atas pertimbangan arah dan kecepatan angin

yang dihubungkan dengan tapak rencana kegiatan.

Peta lokasi sampel dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Kualitas Udara

Penentuan lokasi pengambilan sampel kualitas udara mengikuti SNI 19-7119.6-2005

tentang Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien.

Parameter kualitas udara ambien yang akan dianalisis dan dibandingkan dengan baku

Mutu PP RI No. 41 tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, meliputi SO 2,

CO, NO2, Partikulat, dan HC.

Kebisingan

Kebisingan akan diukur secara langsung dengan menggunakan sound level meter di

lokasi yang sama dengan lokasi pengukuran / pengambilan sampel udara ambien.

b. Metode Analisis Data Kualitas Udara

Analisis kualitas udara akan dilakukan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia tentang

Metode pengujian kualitas udara ambien Tabel 3.1. Hasil pengukuran selanjutnya

dibandingkan dengan baku mutu lingkungan udara ambien yang tercantum pada PP RI

No. 41 Tahun 1999.

Tabel 3. 1 Metode Pengukuran dan Analisis Kualitas Udara Ambien

Parameter Metode Analisis Metode dan Alat Sampling

Nitrogen Dioksida, NO2 SNI 19-7119.2-2005 (Griess Saltzman) SpektrofotometerSulfur Dioksida, SO2 SNI 19-7117.3.1-2005 (Pararosanilin) SpektrofotometerKarbon Monoksida, CO SNI 19-7117.10-2005 (NDRI) NDIR AnalyzerHidrokarbon, HC SNI 19-4843-1998 (kromatografi gas) Flame IonizationPartikulat/TSP SNI 19-6603-2001 (Gravimetri) Hi-vol, timbangan analitis

Sumber : Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Selain parameter pada PP RI No. 41 dilengkapi juga dengan parameter berikut ini

Parameter Metode Analisis Metode dan Alat SamplingTemperatur Direct Reading TermometerKecepatan Angin Analisis wind rose AnemometerArah angin Analisis wind rose Wind Vane

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 4: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

Kelembaban Analisis rata-rata HygrometerTipe Iklim Schmidt & Ferguson -Curah Hujan Analisis rata-rata Obrometer

Untuk parameter debu jatuh, Pb, O3, PM10 tidak dilakukan pengukuran karena hanya

diberlakukan untuk daerah/kawasan Industri Kimia Dasar. Kegiatan pembangunan jalan tidak

masuk dalam kategori ini.

Kebisingan

Untuk kebisingan analisis data dilakukan dengan membandingkan tingkat kebisingan dengan

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Tingkat

Kebisingan

3.1.1.3 Kualitas Air Permukaana. Metode Pengumpulan Data

Studi komponen lingkungan hidrologi meliputi komponen-komponen fisika dan kimia air

sungai. Pengambilan sampel di sungai yang berdekatan dengan wilayah studi.

Pelaksanaan pengambilan sampel ini, sangat berpengaruh terhadap keakuratan hasil

analisis laboratorium. Mengingat kesalahan pada saat pengambilan sampel akan

mempengaruhi struktur dan komposisi fisika-kimia air sampel tersebut, maka ketelitian

dalam pengambilan sampel sangatlah mutlak. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi

antara lain: peralatan, bahan penolong, sarana pengambilan sampel, volume contoh, pola

kerja, cara pengawetan, dan waktu pengambilan. Keseluruhan metode tersebut akan

disesuaikan dengan SNI. 06 – 2412 – 1991. Pengambilan sampel air permukaan sebanyak

4 titik di badan air/sungai di sekitar lokasi studi.

b. Metode Analisis DataSampel dianalisis di laboratorium dan hasilnya dibandingkan dengan baku mutu yang

berlaku. Untuk air tanah dibandingkan dengan baku mutu air yang digunakan adalah PP

No. 82 Tahun 2001.

Tabel 3. 2 Metode Analisis Kualitas Air Permukaan

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 5: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

No. Parameter Analisis Metode Analisis Spesifikasi Metode Pengujian

1. Bau Organoleptik SNI 06-6860-20022. Rasa Organoleptik SNI 06-6859-20023. Suhu Termometer SNI 06-6989.23-20054. Warna Perbandingan visual SNI 06-6989.24-20055. Kekeruhan Nefelometer SNI 06-6989.25-20056. pH pHmeter SNI 06-6989.11-20047. Zat Padat Terlarut (TDS) Gravimetri SNI 06-6989.27-20058. Daya Hantar Listrik Konduktivimeter SNI 06-6989.1-20049. Air Raksa (Hg) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-3605-1994 10. Amonia Bebas (NH3) Spektrofotometer SNI 06-6989.30-200511. Aluminium (Al) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.34-200512. Arsen (As) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.39-200513. Besi (Fe) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.49-200514. Kobal (Co) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-2473-199115. Kadmium (Cd) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.37-200516. Klorida (Cl-) Argentometri (Mohr) SNI 06-6989.19-200417. Kromium Total Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.17-200418. Nitrit (NO2) Spektrofotometri SNI 06-6989.9-200419. Seng (Zn) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.43-200520. Timbal (Pb) Spektrofotometrik serapan atom SNI 06-6989.45-200521. Phenol Spektrofotometri SNI 06-6989.21-200422. Minyak - Lemak Gravimetri SNI 06-6989.10-200423. DO Titrimetri SNI 06-6989.14-200424. COD Refluks secara tertutup SNI 6989.2: 200925. BOD Inkubasi pada temperatur 20 0C, 5 hari SNI 6989.72: 200926. Total coliform Tabung fermentasi SNI 06-4158-1996

3.1.1.4 Kualitas Air LAuta. Metode Pengumpulan Data

Data kualitas air laut merupakan data primer dengan melakukan pengambilan sampel air

laut. Pengambilan sampel air laut menggunakan water sampler. Frekuensi pengambilan

sampel air laut untuk masing-masing titik adalah 1 kali

Data sedimen yang digunakan dalam dokumen ini merupakan hasil dari data primer

berupa data Total Suspended Solid (TSS) dari pengambilan sampel di area kegiatan.

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 6: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

Pengambilan sampel sedimen di titik tersebut adalah untuk mengetahui ukuran partikel

serta untuk mengetahui ada tidaknya parameter yang berbahaya di dalamnya.

b. Metode Analisis Data Analisis kualitas air laut dilakukan di dalam laboratorium, namun untuk beberapa

parameter dilakukan pengukuran di lapangan (in situ) seperti parameter suhu, pH,

salinitas, kekeruhan dan DO. Metode analisis air laut secara lengkap dapat dilihat pada

tabel berikut. Analisis kualitas air laut berpedoman pada Kep Men. LH No. 37 tahun 2003

tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan

dan dibandingkan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004

tentang Baku Mutu air laut, Lampiran III untuk Biota Laut

Tabel 3.3 Parameter Kualitas Air Laut

No. Parameter Analisis Metode Analisis Spesifikasi Metode Pengujian

1. Kekeruhan Nefelometer SNI 06-6989.25-20052. Padatan tersuspensi total Gravimetri SNI 06-6989.3-20043. Suhu Termometer SNI 06-6989.23-20054. pH pHmeter SNI 06-6989.11-20045. Salinitas Saltmeter -6. Oksigen terlarut (DO) Yodometri SNI 06-6989.14-20047. BOD5 Reflux SNI 06-2503-19918. Amonia total Spektrofotometri SNI 19-6964.3-20039. Fosfat (PO4 - P) Spektrofotometer SNI 06-6989.31-200510. Nitrit (NO2) Spektrofotometer SNI 19-6964.1-200311. Sianida (CN) Spektrofotometer SNI 19-6964.6-200312. Sulfida (H2S) Spektrofotometer SNI 19-6964.4-200313. Senyawa fenol total Spektrofotometer SNI 06-6989.21-200414. Minyak - Lemak Gravimetri SNI 06-6989.10-200415. Air Raksa (Hg) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 19-6964.2-200316. Kromium heksavalen (Cr6+) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.53-200517. Arsen (As) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.54-200518. Kadmium (Cd) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.37-200519. Tembaga (Cu) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.6-200420. Timbal (Pb) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.45-200521. Seng (Zn) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.43-200522. Nikel (Ni) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.47-2005

3.1.1.5 Erosia. Metode Pengumpulan Data

Data neraca air awal dan data untuk menganalisa prakiraan pengingkatan volume run off dan penurunan inflitrasi yang diakibatkan oleh proyek diperoleh dari studi DED dan peta

Site Plan.

b. Metode Analisis Data

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 7: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

Kegiatan Pembangungan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang terdiri dari 3 segmen.

Secara umum pada setiap segmen akan terdiri dari bangunan, infrastruktur, daerah hijau

dan mangrove, serta sisa lahan yang belum dibangun. Metode analisis yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Volume run off bangunan = Luas bangunan X Koefisien run off bangunan

Volume run off infrastruktur = Luas bangunan X Koefisien run off infrastruktur

Volume run off daerah hijau = Luas bangunan X Koefisien run off taman

Volume run off sisa lahan = Luas bangunan X Koefisien run off sisa lahan

Koefisien run off bangunan, infrastruktur dan daerah hijau diperoleh dari hasil penelitian

geologi lingkungan ( Dit. GTL, 1995). Sisa belum terbangun dianggap ditumbuhi rumput,

nilai koefisien run off untuk rumput diperoleh dari hasil penelitian geologi lingkungan.

3.1.1.6 Ruang dan Lahan

a. Metode Pengumpulan DataDua pendekatan akan digunakan dalam studi tata ruang ini, yaitu :

a) Kajian data sekunder

Kegiatan utama dalam kajian data sekunder ini adalah pengumpulan berbagai peta

yang memuat data tata ruang wilayah studi, yang salah satunya adalah peta tata

guna lahan.

b) Observasi lapangan

Dalam observasi ini akan dikaji pola tata ruang yang ada sebagaimana telah

dikumpulkan melalui data sekunder. Dalam observasi lapangan ini akan dikaji

alternatif-alternatif tata ruang yang dapat mengakomodasi antara kepentingan

pemukiman penduduk dan kepentingan proyek.

b. Metode Analisis DataDalam metode ini akan dikaji keberadaan tata ruang yang ada. Lebih lanjut akan dikaji

pula kebijakan-kebijakan pengembangan ruang di wilayah studi.

3.1.2 Komponen BiologiPengamatan flora dan fauna dibagi ke dalam beberapa kelompok :

1) Flora dan fauna

2) Mangrove

3) Biota perairan (plankton, bentos dan ikan)

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 8: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

Pengamatan flora dan fauna darat dilakukan di lokasi wilayah studi. Dasar pengambilan

sampel di wilayah studi adalah karena diprakirakan akan terpengaruhnya flora dan fauna di

sekitar daerah tersebut apabila kegiatan berlangsung.

Pengambilan sampel terhadap biota perairan meliputi plankton, benthos dan ikan dilakukan di

perairan dengan lokasi sampling sama untuk kualitas air permukaan/sungai. Pemilihan lokasi

pengambilan sampel didasarkan pada adanya kemungkinan pengaruh dampak pembangunan

jalan lingkar. Selain itu data sekunder tentang jenis ikan dan produksi perikanan di sekitar

lokasi kegiatan dianalisis dengan menggunakan data wawancara dengan nelayan setempat.

Data mangrove diambil, mengingat di lokasi rencana pembangunan jalan vegetasi mangrove masih cukup baik dan merupakan habitat bagi berbagai biota air.

A. Mangrove dan Flora lainnyaa. Metode Pengumpulan Data

Komponen mangrove dan flora yang akan ditelaah meliputi inventarisasi kerapatan,

kerimbunan, dan frekuensi flora. Lokasi pengamatan mangrove dilakukan di sekitar

rencana lokasi pembangunan jalan. Contoh diambil secara random sampling terhadap

komunitas vegetasi dan ekosistem mangrove.

Metode yang digunakan adalah dengan cara inventarisasi dan analisis vegetasi untuk tipe

pohon. Analisis vegetasi mangrove dan flora dilakukan dengan membuat plot seluas 25

m2. Parameter yang diambil adalah jenis, kerapatan dan kerimbunan.

b. Metode analisis data Analisis data dilakukan dengan menghitung frekuensi relatif, kerapatan relatif, dan

kerimbunan relatif. Kemudian dihitung Nilai Penting (NP) masing-masing jenis dengan

rumus sebagai berikut:

NP = frekuensi relatif + kerimbunan relatif + kerapatan relatif

Selain itu setiap lokasi pengamatan, dihitung indeks keanekaragaman dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

D = (n/N)Dimana :D = Diversity (keanekaragaman)n = jumlah individu dari suatu jenisN = jumlah individu seluruh jenis

B. Faunaa. Metode Pengumpulan Data

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 9: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

Pengumpulan data fauna dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi hewan yang

ditemui di lokasi pengamatan. Lokasi pengamatan fauna dilakukan di terutama di

kawasan mangrove dan sekitarnya sebagai habitat fauna.

b. Metode Analisis DataAnalisis dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan frekuensi perjumpaan,

keanekaan jenis yang dijumpai dan status perlindungan jenis menurut PP No.7 Tahun

1999.

C. Biota (Plankton, Bentos, Ikan) Plankton

a. Metode Pengumpulan DataPengambilan contoh plankton (fitoplankton dan zooplankton) dilakukan dengan

menggunakan jaring plankton. Jaring plankton diturunkan pada kedalaman tertentu

(disesuaikan dengan kedalaman perairan) kemudian ditarik ke atas. Sampel plankton

yang tersaring kemudian diawetkan dengan formalin 4%, sedangkan pengamatan dan

penghitungan kelimpahan plankton dilakukan dengan menggunakan mikroskop.

Lokasi pengambilan sampel plankton sama dengan lokasi pengambilan sampel air

permukaan.

b. Metode Analisis DataIndeks keanekaragaman fitoplankton dan zooplankton masing-masing dianalisis

dengan menggunakan rumus Shannon Wiener :

d = - ∑ ni/N log ni/N

di mana : d : Indeks diversitasni : Kelimpahan spesies iN : Kelimpahan total

Bentosa. Metode Pengumpulan Data

Sampel bentos di dasar perairan diambil dengan menggunakan alat Eckman Dregde.

Pemisahan sedimen dengan bentos dilakukan dengan menggunakan saringan dan

dilakukan di lapangan, kemudian diawetkan dengan formalin 4%. Pengamatan dan

penghitungan kelimpahan bentos dilakukan di laboratorium dengan menggunakan

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 10: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

mikroskop. Lokasi pengambilan sampel plankton sama dengan lokasi pengambilan

sampel air permukaan dan air laut.

b. Metode Analisis DataIndeks keanekaragaman bentos dianalisis dengan menggunakan Formula Shannon Wiener:

d = - ∑ ni/N log ni/Ndi mana :

d : Indeks diversitasni : Kelimpahan spesies iN : Kelimpahan total

Pengambilan sampel plankton dan bentos meliputi biota air permukaan /laut.

Ikan Pengamatan dilakukan dengan mendata jenis-jenis ikan yang ditemukan di lapangan

dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (UNEP, 1993). Sedangkan untuk

mengetahui jenis-jenis ikan yang ada dilakukan dengan mengidentifikasi secara langsung

(in-situ) ikan hasil tangkapan nelayan setempat. Sedangkan untuk ikan yang tidak

diketahui jenisnya secara langsung akan diidentifikasi dengan menggunakan literatur

yang ada di Laboratorium.

3.1.3 Komponen Sosial-Ekonomi-BudayaPendahuluan Rencana kegiatan Jalan Lingkar Bontang akan menggunakan lahan yang berada di wilayah

administrasi Kecamatan Bontang Utara dan Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang.

Maka dari itu gambaran rona kingkungan dalam studi AMDAL ini akan mencakup 4 kelurahan

yang terdapat di Kecamatan Bontang Utara yaitu Kelurahan Lok Tuan, Kelurahan Gunung

Elai, Kelurahan Bontang Kuala, Kelurahan Bontang Baru, dan Kelurahan Tanjung Laut Indah

yang berada di Kecamatan Bontang Selatan.

Berkaitan dengan prediksi munculnya dampak terhadap lingkungan sosial di lima wilayah

tersebut, maka jenis dampak yang mungkin muncul adalah dampak positif maupun negatif.

Dampak positif yang mungkin muncul adalah peluang kerja dan usaha, peningkatan

pendapatan masyarakat serta persepsi masyarakat, sedangkan dampak negatif yang muncul

antara lain adalah kekhawatiran masyarakat atas penggunaan aset milik masyarakat

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 11: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

terutama penggunaan lahan produktif, konflik sosial karena memperebutkan peluang

pendapatan, gangguan terhadap aktivitas nelayan, maupun gangguan kenyamanan.

Berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal Nomor KEP-299/11/Tahun 1996 komponen yang

akan dikaji meliputi :

a) Demografi yang terdiri dari struktur penduduk, proses penduduk (pertumbuhan

penduduk, mobilitas penduduk), tenaga kerja

b) Ekonomi rumah tangga, ekonomi sumber daya alam, perekonomian lokal dan regional

c) Budaya terdiri dari kebudayaan, proses sosial, pranata sosial, pelapisan sosial,

kekuasaan dan kewenangan, sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana

usaha/kegiatan

Beranjak dari hal tersebut, maka Rona Lingkungan Hidup dalam studi ini disusun dengan

perhatian utama terhadap komponen–komponen kependudukan, sosial ekonomi dan sosial

budaya sebagai berikut :

Komponen Sosial KegunaanKependudukan : Jumlah dan Kepadatan Penduduk Untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk serta

kemungkinan masalah–masalah sosial yang muncul apabila tingkat kepadatan penduduk sudah diatas standar kelayakan.

Jenis Mata Pencaharian Untuk mengetahui jenis–jenis matapencaharian penduduk, baik yang dominan maupun sedikit, baik matapencaharian pokok maupun tambahan, termasuk tingkat pengangguran dari penduduk angkatan kerja

Tingkat Pendidikan Untuk mengetahui kapasitas sumberdaya manusia , sehingga dapat diperkirakan pengaruh kapasitas sosial tersebut terhadap tingkat kesejahteraan serta prediksi peluang penduduk lokal dalam memanfaatkan peluang kerja dan usaha pada masa yang akan datang terutama berkaitan dengan adanya kegiatan pembangunan jalan lingkar Kota Bontang

Angkatan Kerja Untuk mengetahui potensi tenaga kerja produktif (15 s/d 55 tahun) serta angka ketergantungan penduduk (kelompok usia (0-14 tahun dan > 55 tahun).

Sosial Ekonomi : Tingkat kesejahteraan dan Sumber -sumber Penghasilan

Untuk mengetahui tigkat kesejahteraan berdasarkan kategori kesejahteraan Badan Pusat Statistik (BPS ) serta besarnya kontribusi dari setiap jenis matapencaharian penduduk, sebagai dasar untuk menganalisa stratifikasi sosial

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 12: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

Komponen Sosial Kegunaanberdasarkan tingkat kesejahteraan

Pengelolaan Sumberdaya Ekonomi Untuk mengetahui pola pengelolaan sumberdaya lahan pertanian, kelautan, pariwisata dan lain-lain yang dapat menjadi dasar dalam menganalisis dampak gangguan sumberdaya ekonomi penduduk.

Profil Masyarakat nelayan Untuk mengetahui karakteristik masyarakat nelayan di sekitar rencana kegiatan yang diperkirakan aktifitasnya akan terganggu.

Sosial Budaya : Pola kepemimpinan Untuk mengetahui orientasi masyarakat terhadap personal

yang dianggap sebagai pemimpin serta alasannya , sehingga dapat dijadikan dasar untuk menganalisa pola kepemimpinan dalam masyarakat yang berguna untuk pengelolaaan lingkungan, khususnya dalam membina interaksi sosial antara pemrakarsa dengan masyarakat pada Tahap Operasional kelak.

Partisipasi Penduduk dalam Organisasi Sosial

Untuk mengetahui pola paguyuban penduduk yang terikat dalam organisasi sosial yang diikuti, baik formal maupun non formal.

Pola Konflik dan pola penyelesaian konflik tersebut

Untuk mengetahui jenis-jenis dan sumber penyebab konflik, proses terjadinya konflik serta cara penduduk dalam menyelesaikan konflik tersebut

Persepsi Masyarakat Terhadap kegiatan

Untuk mengetahui respon terhadap rencana pembangunan serta alasan–alasannya, sehingga dapat menjadi dasar untuk menganalisa dampak terhadap persepsi masyarakat. Dampak terhadap persepsi masyarakat ini selanjutnya dapat diidentifikasi dari respon sebagai hasil dari persepsi masyarakat. Tipe respon masyarakat dapat berbentuk tindakan pindah ke tempat lain, protes dan unjukrasa dan lain-lain. Persepsi masyarakat pada studi difokuskan pada pendapat mengenai persetujuan penduduk terhadap rencana pembangunan

a. Metode Pengumpulan DataPengumpulan data disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis data yang diperlukan, yaitu :

1. Data Primer

Data primer yang dikumpulkan langsung dari masyarakat, khususnya untuk berbagai

jenis data kependudukan, seperti dirumuskan dalam berbagai aspek kependudukan,

disajikan di bagian lain di atas, terkecuali untuk menghitung kepadatan dan tingkat

pertumbuhan penduduk yang dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder.

Data primer yang dikumpulkan langsung dari masyarakat, khususnya untuk berbagai

jenis data kependudukan, seperti dirumuskan dalam berbagai aspek kependudukan,

disajikan di bagian lain di atas. Aspek kehidupan atau aktivitas sosial lain, seperti

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 13: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

karakteristik kependudukan, pemanfaatan sumber daya alam, sumber –sumber

penghasilan, konflik dan mekanisme pemecahan persoalan,serta persepsi penduduk

terhadap rencana kegiatan pembangunan jalan lingkar Bontang seluruhnya akan

digali dengan mencari data langsung atau primer.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yang memiliki informasi

atau data yang dibutuhkan (Idrus, Muhammad, 2007). Sumber informasi untuk data

sekunder adalah instansi terkait, seperti Pemerintah Kota Bontang, Kecamatan dan

Kelurahan pihak Pemrakarsa Proyek, atau lembaga-lembaga pemerintah dan non

pemerintah yang memiliki data sosial-ekonomi dan budaya tapak proyek dan

sekitarnya . Data sekunder yang dicari, antara lain luas dan tataguna lahan, jumlah

penduduk, jenis dan jumlah berbagai institusi ekonomi, politik, dan sosial dan

berbagai data sosial, ekonomi dan budaya lain yang relevan sesuai dengan

perkembangan kondisi di lapangan.

Data sekunder yang dikumpulkan antara lain adalah data luas dan tataguna lahan,

jumlah penduduk, jenis dan jumlah berbagai institusi ekonomi, politik, dan sosial, dan

berbagai data sosial, ekonomi dan budaya lainnya yang relevan sesuai dengan

perkembangan kondisi di lapangan.

Metoda/teknik pengumpulan data, khususnya data primer dilakukan dengan tiga cara,

yaitu:

a. Survey

Survey dilakukan terhadap rumah tangga sebagai unit sampel penelitian.

wawancara untuk pengisian kuesioner akan dilakukan terhadap Kepala Keluarga

yang mewakili unit sosial ekonomi rumah tangganya. Jumlah dan bentuk teknik

penentuan sampel, akan disajikan di bagian bawah.

Survey sosial ekonomi dan budaya akan menanyakan berbagai aspek kondisi

kependudukan, ekonomi dan budaya yang dimungkinkan untuk digali dengan

metoda atau teknik ini. Sedang untuk berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti

sistem, proses dan mekanisme sosial, aktivitas sosial, ekonomi dan politik suatu

institusi sosial, akan dipelajari dengan pendekatan kualitatif.

b. Wawancara mendalam

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 14: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan kunci dan instansi terkait

yang relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan data yang diperlukan.

Wawancara mendalam menggali berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi dan

budaya yang relevan dengan studi serta mempelajari suatu aktivitas sosial

tertentu dan institusi yang berkembang di wilayah penelitian.

Informan kunci yang akan dihubungi untuk wawancara mendalam adalah Ketua

RT, Lurah, tokoh ulama, dan aktivis pendidik. Informan ditetapkan berdasarkan

perwakilan masyarakat yang terkena dampak secara langsung dan perwakilan

masyarakat secara umum yang termasuk di dalam wilayah studi.

c. Penentuan Jumlah dan Lokasi Sampel

Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane (dalam Jalaludin Rakhmat, 1995), sebagai berikut :

n =N

N d² + 1

dengan ,N = Jumlah Populasi [KK] yang diteliti d = Tingkat kesalahan [berkisar 5% - 10%]d² = 0.07 x 0.07 = 000.49n = Jumlah Sampel

Berdasarkan rumus tersebut, dari 20 226 KK maka didapatkan jumlah total

sampel sebanyak 205 responden. Untuk menentukan jumlah sampel untuk

masing-masing lokasi menggunakan rumus sebagai berikut:

N1 = (Np/N) x n

dengan ,N1 = Jumlah sampel untuk tiap lokasiNp = Jumlah populasi (dalam hitungan KK)N = Jumlah populasi seluruh lokasi n = Jumlah total sampel

Tabel 3.4Lokasi dan Jumlah Pengambilan Sampel Kepada Masyarakat

No Lokasi Jumlah Rumahtangga

(populasi per lokasi/populasi total)

x total sampel

Jumlah sampel

(responden) Kec. Bontang Utara :

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 15: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

1. Kel. Lok Tuan 1153 (1153/20226)X205 122. Kel. Gunung Elai 3077 (3077/20226)X205 313. Kel. Bontang Kuala 4501 (4501/20226)X205 454. Kel. Bontang Baru 4663 (4663/20226)X205 47 Kec. Bontang Selatan : 5. Kel. Tanjung Laut Indah 2815 (2815/20226)X205 29

Jumlah 16209 164b. Metode Analisis Data

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif berdasarkan tabulasi distribusi frekuensi.

Hasil tabulasi diintepretasi berdasarkan nilai distribusi yang dinyatakan dalam

presentase.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif khususnya yang berkaitan dengan proses dan mekanisme

sosial/institusi dipahami melalui pemahaman logika internal dari sistem sumber data,

sedang data kualitatif lainnya diinterpretasikan sesuai dengan konsep atau teori

tertentu yang relevan untuk menjelaskan fenomenanya.

Tabel 3.5Komponen, Parameter, Metode Pengumpulan

dan Analisis Data Sosial Ekonomi Budaya

No Komponen Parameter Metode Pengambilan Data

Metode Analisis Data

1 Kependudukan. - Jumlah dan Kepadatan Penduduk

- Jenis Pekerjaan- Tingkat pendidikan- Angkatan Kerja

Data Sekunder

Kuesioner dan indepth interview

Analisis deskripsi

2 Sosial Ekonomi - Sumber-sumber penghasilan- Pemilikan Sumberdaya

perekonomian.- Karakteristik masyarakat

yang lahannya dibebaskan. - Minat penduduk terhadap

peluang kerja dari kegiatan

Kuesioner dan indepth interview

Analisis deskripsi

3 Sosial Budaya - Sistem kekerabatan dan organisasi sosial

- Pola konflik antar penduduk dan pola penyelesaian konflik tersebut

- Persepsi masyarakat

Kuesioner dan indepth interview

Analisis deskripsi

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 16: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

No Komponen Parameter Metode Pengambilan Data

Metode Analisis Data

terhadap kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar Bontang

3.1.4 Komponen Kesehatan MasyarakatMetode pengumpulan dan analisis data kesehatan masyarakat mengacu pada Keputusan

Kepala Bapedal No. 124 Tahun1997.

a. Metode Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Jenis data yang akan

dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder yang meliputi :

Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak dari rencana pembangunan

dan akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat

Proses dan potensi terjadinya pemajanan

Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan & angka kematian)

Karakteristik spesifik penduduk yang berisiko

Sumberdaya kesehatan

Kondisi sanitasi lingkungan

Status gizi masyarakat

Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit

Pengumpulan data untuk parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak dari

rencana pembangunan dan akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat

dilakukan dengan cara observasi/pengamatan lapangan dan wawancara mendalam pada

sampel penduduk. Demikian pula untuk parameter proses dan potensi pemajanan

penyakit dan Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan & angka

kematian) dikumpulkan dengan cara yang sama. Sementara data sekunder diambil dari

catatan harian/bulanan, berdasarkan kunjungan pasien ke puskesmas di sekitar lokasi

proyek dan dari data BPS.

Tabel 3.6Jenis dan Metode Pengumpulan Data Komponen Kesehatan Masyarakat

No. Jenis data Metode Pengumpulan Data1. Sumber daya kesehatan Pustaka dan Literatur2. Status gizi masyarakat Pustaka dan Literatur

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 17: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

3. Pola Penyakit Pustaka dan Literatur4. Kondisi sanitasi lingkungan Wawancara dan observasi5. Kondisi pemukiman, Wawancara dan observasi6. Fasilitas Kesehatan Pustaka dan Literatur

b. Metode Analisis DataData kesehatan masyarakat dianalisis secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk

deskripsi dan diinterpretasikan dengan kondisi lingkungan masyarakat yang terdapat di

tapak proyek dan sekitarnya. Kajian aspek kesehatan masyarakat akan mengacu pada

Kep. 124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat Dalam

Penyusunan AMDAL dan KepMenKes No. 876 Tahun 2002.

3.1.5 Komponen TransportasiRencana Pembangunan Jalan Lingkar Bontang diperkirakan akan terkait dengan masalah

transportasi baik darat ataupun sungai. Untuk transportasi darat diperkirakan akan

meningkatnya volume lalu lintas dan kerusakan jalan di beberapa ruas jalan yang dilalui

kendaraan pengangkut material menuju lokasi studi terutama pada tahap konstruksi.

Metodologi studi yang digunakan untuk mengurangi permasalahan transportasi yang

diperkirakan akan timbul diharapkan mampu memadukan seluruh proses pekerjaan secara

sistematis dengan tujuan tercapainya sasaran dan tujuan studi. Secara umum metodologi

untuk studi dampak lalu lintas ini, terdiri atas beberapa tahap pekerjaan, yaitu :

1. Tahap pengumpulan dan analisis data

2. Tahap analisis kinerja jalan eksisting dan perkiraan lalu-lintas

3. Tahap penyusunan analisis dan evaluasi

a. Metode Pengumpulan Data Data Sekunder

Pada tahap pengumpulan data sekunder didapatkan dari instansi-instansi dan sumber-

sumber terkait. Data-data ini nantinya akan dianalisis dan digunakan untuk mengevaluasi

kinerja jaringan jalan eksisting dan melakukan prediksi kondisi lalu lintas di masa

mendatang.

Data PrimerPengumpulan data primer dilakukan secara langsung pada lokasi dengan tujuan

memperoleh informasi penting berkaitan dengan kinerja dan kondisi lalu lintas dan

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 18: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

jaringan jalan di sekitar lokasi studi. Hal ini untuk mendukung data-data sekunder yang

telah diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi lalu lintas eksisting.

Survey lapangan yang dilakukan terdiri atas :

Inventarisasi jaringan jalan, serta sarana dan prasarana transportasi

Pencacahan volume lalu lintas pada ruas dan simpang.

Survey kinerja simpang seperti hambatan (delay), fase dan setting lampu lalu lintas

(bila diperlukan dan ditentukan setelah melihat ke lapangan).

Selain itu juga dilakukan penentuan ruas jalan yang terpengaruh. Titik Lalu Lintas Harian

Rata-rata (LHR) yang akan terpengaruh oleh bangkitan operasional dari rencana

pembangunan jalan lingkar Bontang. Lokasi titik Lalu Lintas Harian dapat dilihat pada

Gambar 3.2.

b. Metode Analisis DataSebelum membahas lebih mendalam terhadap permasalahan transportasi yang ada maupun

yang akan muncul, maka dilakukan kompilasi terhadap data yang terkumpul. Hal ini untuk

mengetahui dan memahami permasalahan transportasi dan lalu lintas di kawasan studi.

Tahap analisis kinerja jalan eksisting dan perkiraan masa depan lalu-lintasUntuk dapat mengetahui dan memahami permasalahan transportasi dan lalu lintas di lokasi

studi, maka pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap kinerja jaringan jalan eksisting di

lokasi studi yang terdiri dari analisa kinerja ruas jalan dan kinerja simpang. Untuk keperluan

analisis ini, metoda analisa yang digunakan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan

Indonesia (MKJI).

Kinerja lalu lintas ruas jalan yang terpengaruh kegiatan dan aktivitas di sekitarnya akan dinilai

dengan menggunakan parameter lalu lintas sebagai berikut :

Volume lalu lintas

VCR merupakan kondisi ruas jalan dalam melayani volume lalu lintas yang ada

Kapasitas jalan eksisting

Prakiraan kapasitas jalan yang diperlukan pada saat konstruksi dan operasional

Volume Lalu LintasVolume lalu lintas yang digunakan dalam analisis ini adalah lalu lintas pada tahun 2013

untuk eksisting sedangkan perkiraan untuk tahap konstruksi dan tahap operasional.

Adapun urutan perhitungan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 19: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

1. Perhitungan prakiraan lalu lintas.

2. Perhitungan kapasitas jalan eksisting.

Untuk perhitungan kapasitas jalan digunakan pendekatan dari Manual Kapasitas jalan

Indonesia (MKJI) dengan rumus matematis :

Dimana : Co = Kapasitas dasar (smp/jam) FCw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas

FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping FCcs = Faktor koreksi ukuran kota.

3. Perhitungan Perhitungan V/C eksisting dengan menggunakan pendekatan MKJI.

4. Perhitungan V/C untuk tahap konstruksi dan tahap dengan menggunakan pendekatan

MKJI.

Bangkitan Lalu Lintas Untuk mengatahui besarnya bangkitan lalu lintas atau jumlah dan jenis lalu lintas yang

dihasilkan oleh jenis tata guna lahan mengacu pada bangkitan. Tambahan jumlah lalu

lintas ini dapat dipilah-pilah atas 3 bagian (Suwarjoko Warpani:108):

a. Tambahan wajar lalu lintas, yaitu tambahan akibat bertambahnya penduduk dan

kendaraan

b. Lalu lintas bangkitan yaitu tambahan akibat berkurangnya kepentingan sebagai akibat

bertambahnya kesempatan melakukan perjalanan.

c. Perkembangan lalu lintas yaitu tambahan akibat adanya jalan baru.

Gambar 3.1 TITIK SAMPLING

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

C = Co x FCw x FSsp x FCsf x FCcs ( smp/jam )

Page 20: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

Gambar 3. 2 TITIK PENGAMATAN LHR

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 21: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

3.2 METODE PRAKIRAAN DAMPAK PENTINGPrakiraan dampak dimaksudkan sebagai telaahan secara cermat dan mendalam terhadap

kualitas lingkungan yang berubah secara mendasar akibat dari suatu kegiatan. Perubahan

kualitas lingkungan diungkapkan sebagai besar dampak (magnitude) dan penting dampak

(importance). Besar dampak merupakan selisih antara kualitas lingkungan tanpa adanya

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 22: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

proyek (without project) dengan kondisi kualitas lingkungan sebagai akibat dari adanya proyek

(with project).

Prakiraan besar dampak penting ini akan dilakukan terhadap setiap komponen lingkungan

yang berdasarkan hasil pelingkupan tergolong sebagai dampak penting hipotetik.

3.2.1 Komponen Geo-Fisik-Kimia3.2.1.1 Kualitas Udara dan Kebisingan

Kualitas Udara

Prakiraan Dampak Penurunan Kualitas Udara Akibat Kegiatan Transportasi

Load Gas buang akibat transportasi :

NOx : Q (NOX) = ( fNI X NI+f NIII X NI) Nox X L

NO : Q ( CO) = ( fNI X NI = fNIII X NIII) co X L

Q ( Nox), Q, ( CO) = Load gas Nox dan CO karena transportasi

fNI, fNIII = Koefisien load gas Nox dan CO untuk kendaraan Golongan I dan III, g/km,N.

NI, NIII = jumlah kendaraan golongan I dan II yang lewat, N

L = panjang jalan yang ditempuh, km.

Untuk gas SO2 dan debu hasil transportasi dapat dihitung dengan persamaan berikut:

SO2 = 2 X a X p X V

Debu = b x p x V

Dimana =

a. = prosentase sulfur yang terkandung dalam bahan bakar, %

b. = prosentase partikulat yang terkandung dalam bahan bakar, %

p. = berat jenis bahan yang dipakai, gram/ liter

v. = Volume bahan bakar yang dipakai, liter

Perkiraan kualitas udara karena kemacetan lalulintas digunakan metoda skenario

atau metoda Gausan untuk sumber polutan berbentuk garis (Line source)

Cj (x,y) = ( 2Q j/L

(2π )1 /2¿UQZ❑ ¿exp¿¿-z2 / 2Qz)

Cj (x,y)= konsentrasi polutan pada posisi x,yQj/L = emisi persatuan panjang jalan

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 23: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

U = kecepatan angin rata-rata pada arah x(m/det)

Qz = koefisien gansian untuk disperse vertical

Z = posisi vertikal

Kebisingan Metode Prakiraan dampak untuk kebisingan akibat transportasi

Intensitas Kebisingan menurut jenis kendaraan :

Leqh(h)I = LOE + 10 log( N 1

SjT )+ 10 log (

15d ) 1+ + s -13

Leqh(h)I = Intensitas bising untuk suatu jenis kendaraan,dBA

LoE = Reference energy mean emission levels untuk tiap kendaraan, dBA

NI = kepadatan kendaraan dalam waktu T jam, kendaraan

Sj = Kecepatan rata – rata kendaraan, km/ jam

T = Waktu pengamatan, jam

s = shielding faktor

a = Faktor

d = Jarak pengamat dengan sumber bising, meter

Intensitas kebisingan rata-rata

Leq (h) t = 10 log ( leq (h) m/10 +10leq (h) tk/10+ 10 leq(h)tb)

Leq (h) t = Intensitas kebisingan rata-rata akibat transportasi,dBA

Leq (h) m/10 = Intensitas kebisingan mobil, dBA

Leq (h) tk/10 = Intensitas kebisingan kecil, dBA

Leq (h) tb = Intensitas kebisingan truk besar, dBA

Prakiraan dampak kebisingan kibat pengoperasian alat-alat berat

Intensitas kebisingan akibat pengoperasian alat-alat berat konstruksi:

LD = L15 +20 log (15D )

LD = Intensitas kebisingan alat berat konstruksi pada jarak D meter, dBA

L15 = Intensitas kebisingan alat berat konstruksi pada jarak 15 meter (Center, L, W, 1997) dBA

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 24: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 25

Metode Studi

D = Jarak pengamat dari sumber bising, meter

3.2.1.2 Kualitas Air Permukaan

Metode prakiraan dampak untuk kualitas air permukaan menggunakan pendekatan sebagai

berikut :

Lopd = Y.n. Epd

Lopd = Potensial beban pencemaran Y = Koesfisien konversi (10-6)n = jumlah penduduk (orang)Epd = Efluen limbah penduduk (g/orang/hari)Sumber : Djajadiningrat, Surna T, 1989 Harsono Amir, Harry, 1989

3.2.1.3 Erosi Prakiraan dampak terhadap erosi menggunakan metode pendugaan laju erosi melalui pendekatan

yang dikembangkan oleh Wischmeier & Smith (1981) yaitu metode Universal Soil Loss Equation (USLE):

A = R x K x L x S x C x PDimana :A = besarnya jumlah tanah yang hilang (erosi) (ton/Ha/tahun)R = indeks erosivitas hujan (EI30)K = indeks erodibilitas tanahL,S = faktor panjang dan kemiringan lerengC = nilai faktor vegetasi penutup lahanP = nilai faktor konservasi lahan.

Skema analisis erosi permukaan dengan formula USLE dapat dilihat pada gambar berikut.

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 25: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

Rh, curah hujan bulanan

N, curah hujan dalam 1 bulan

Permeabilitas tanah

Struktur tanah

% bahan organik

Bmax, curah hujan maksimum dalam

% debu + % pasir sangat

% pasir sangat

R = El30 =6,119 RB 1,211 N-0,474 Rmax 0,526

Nilai indeks R, di stasiun-stasiun hujan Peta isoeroden

Nomogram erodibilitas

A = RKLSTP

Ls, panjang

A, luas d x g

L D = ------ N A

Peta tata guna lahan

D = 1,35d + 0,25s + 2,80

Nilai indeks LS

L 0,5 LS = ------- (0,138 + 0,965 s + 0,13 s2 100

D, kerapatan drainase sebenarnya

S = % kemiringan

Nilai indeks LS

Tabel CP

A, nilai erosi masing-masing unit petaPeta Situasi Erosi

Peta nilaiindeks K

1 L = ------ 2D

D, kerapatan drainase L, panjang lereng

klasifikasi

III - 26

Metode Studi

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Gambar 3.3Skema Analisis Erosi dengan Formula USLE

Page 26: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 33

Metode Studi

3.2.2 Komponen BiologiPrakiraan dampak terhadap komponen biologi dilakukan dengan pendekatan analogi, dan

membandingkan antara kualitas lingkungan untuk optimal pertumbuhan organisma, dan

prediksi kualitas lingkungan setelah kegitan (penggunaan jalan) berlangsung. Jenis dan

kerapatan individu flora dalam populasi vegetasi mangrove dan bukan mangrove pada saat

kegiatan sudah berjalan akan dibandingkan dengan indeks NPR (Nilai Penting Relatif) per

jenis individu pada data rona lingkungan hidup awal untuk melihat perubahan kerapatan dan

keberadaan jenis.

Beberapa peraturan atau studi tentang status kelangkaan atau dilindungi/tidaknya jenis-jenis

flora fauna pada wilayah studi dapat digunakan untuk pendekatan prediksi kehadiran dan

kelimpahan spesies tertentu.

Untuk biota air, maka prakiraan dampak didasarkan pada kualitas fisika kimia hidrologi (air

permukaan berupa air sungai atau air laut) yang menjadi habitat biota air tersebut hidup.

Kelimpahan dan keragaman jenis biota air ini akan dilihat melalui Indeks Shannon Wiener untuk setiap kelompok biota air dan dibandingkan dengan indeks yang sama dari data rona

lingkungan hidup awal

3.2.3 Komponen Sosial Ekonomi BudayaDampak penting hipotetik yang muncul pada aspek sosial adalah : munculnya keresahan

masyarakat, terbukanya lapangan kerja dan ternukanya peluang usaha, hilangnya mata

pencaharian sebagian penduduk. Metode prakiraan dampak untuk dampak-dampak penting

hipotetik ini disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3. 7Metode Prakiraan Dampak Penting Aspek Sosial Ekonomi Budaya

Komponen Lingkungan

Metode Prakiraan Dampak

a. Keresahan masyarakat

Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung

b. Lapangan peluang kerja

Proyeksi terhadap besaran peluang kerja dan peluang usaha serta peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh penduduk lokal dari kegiatan kontruksi dan operasi Pembangunan Jalan Lingkar Bontang

c. Hilangnya mata pencaharian

Proyeksi terhadap mata pencaharian penduduk yang memanfaatkan sumber daya lahan di rencana lokasi Pembanguna Jalan Lingkar Bontang dibandingkan setelah sumber daya tersebut dibebaskan dan tidak dapat diakses oleh penduduk

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 27: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 33

Metode Studi

Komponen Lingkungan

Metode Prakiraan Dampak

d. Kecemburuan sosial

Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung

Keterangan Tabel *) Professional Judgement merupakan pendekatan dengan menggunakan jasa tenaga ahli untuk

memprediksikan besarnya dampak berdasarkan pengalaman ilmiah, kedalaman pengetahuan dan wawasan ilmiah.

3.2.4 Komponen Kesehatan Masyarakat Metode Identifikasi dan prakiraan dampak untuk aspek kesehatan masyarakat dilakukan

dengan mengacu pada Lampiran I Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-

14/MENLH/3/1994 dan substansi yang dijelaskan pada butir 2 pelingkupan.

Identifikasi dampak potensial dan kajian aspek kesehatan masyarakat dalam Studi AMDAL

dapat disusun melalui pendekatan sebagai berikut :

1. Yang berhubungan dengan cemaran, perfu diperhatikan aspek penyebaran bahan

pencemar di media lingkungan (air, udara, tanah dan makanan), jalur-jalur pemajanan

yang mungkin terjadi (di masa depan), telaah data dan informasi berdasarkan studi

toksikologi, studi epidemiologi dan studi kesehatan lingkungan, dan pengalaman negara

lain untuk kasus sejenis, jika ada.

2. Yang berhubungan dengan perindukan vektor (binatang perantara penyakit), perubahan

lahan yang dapat menimbulkan genangan air, perubahan vegetasi yang menunjang atau

menghambat berkernbang biaknya vektor, telaah data atau informasi dan studi kesehatan

lingkungan survei malarlometrik dan studi epidemiologi tentang penyakit bersumber

binatang, pengalaman negara lain untuk kasus sejenis jika ada.

3. Yang berhubungan dengan perilaku masyarakat seperti kebjasaan pemanfaatan air,

kebiasaan penggunaan bahan “reppelent” atau pelindung, kebiasaan penggunaan

Insektisida, kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi, kebiasaan yang

berhubungan dengan pengelolaan makanan, kebiasaan yang berhubungan dengan

masalah kesehatan (berobat, kontak penderita, dsb)

3.2.5 Komponen TransportasiMetode Prakiraan Dampak dalam Pendekatan Perencanaan TransportasiBerdasarkan hasil analisis kinerja jaringan jalan eksisting dan perkiraan kondisi transportasi di

masa mendatang, maka kita akan dapat memperkirakan kecenderungan sistem lalu lintas di

lokasi studi pada masa mendatang.

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 28: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 33

Metode Studi

Kebutuhan sistem transportasi akan diselaraskan dengan penanganan lalu lintas pada

jaringan jalan yang ada dan peningkatan keselamatan serta kenyamanan bagi pemakai jalan.

Untuk pemecahan lalu lintas yang diakibatkan oleh karena adanya bangkitan perjalanan pada

dasarnya dapat dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik manajemen lalu lintas dan

manajemen jalan.

Adalah merupakan suatu hal yang umum bahwa alternatif-alternatif pemecahan yang berbeda

memerlukan jangka waktu pelaksanaan yang berbeda pula. Secara umum, alternatif

pemecahan masalah akan dilihat berdasarkan dua kondisi, yaitu kondisi dengan dan tanpa

melakukan pengembangan apapun (do nothing) dan kondisi setelah dilakukannya perbaikan

tertentu (do something).

Secara teknis, pemecahan masalah-masalah lalu lintas pada suatu wilayah kota, pada

dasarnya dapat digolongkan ke dalam 2 cara, yaitu dengan penerapan teknik manajemen lalu

lintas dan manajemen jalan.

Manajemen lalu lintas ini pada umumnya merupakan perencanaan jangka mendesak dan

jangka pendek untuk memperbaiki kondisi lalu lintas. Secara umum manajemen lalu lintas

dapat dibedakan menjadi 3 macam teknik yang dikaitkan dengan sasaran strategi

sebagaimana dijabarkan sebagai berikut :

Manajemen Kapasitas (Management of Capacity)Manajemen kapasitas merupakan manajemen lalu lintas yang berkaitan erat dengan

tindakan pengelolaan lalu lintas untuk meningkatkan kapasitas jalan. Dengan kata lain,

upaya ini mengambil pendekatan dari sisi perbaikan supply.

Manajemen Permintaan (Management of Demand)Manajemen permintaan berkaitan dengan tindakan pengaturan dan pengendalian

terhadap permintaan lalu lintas. Tindakan yang diambil pada umumnya bersifat regulasi

dan pembatasan permintaan lalu lintas.

Manajemen Prioritas (Management of Priority)Manajemen prioritas pada umumnya berkaitan dengan pemberian prioritas bagi lalu lintas

tertentu yang dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan lalu lintas.

Metode Evaluasi dalam Pendekatan Rencana Pengembangan Tahap evaluasi terhadap penerapan alternatif-alternatif pemecahan pemecahan masalah

merupakan alternatif kinerja lalu lintas, baik ruas maupun simpang. Alternatif-alternatif

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 29: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 33

Metode Studi

pengembangan akan dievaluasi berdasarkan perbaikan kinerja yang dihasilkan terhadap

jaringan jalan di wilayah studi. Tahap ini bertujuan mengevaluasi alternatif pemecahan

masalah yang diusulkan ditinjau dari aspek teknis, khususnya bagaimana para pemakai jasa

transportasi akan merasakan unjuk kerja jaringan jalanan yang diterima. Kriteria untuk

mengukur hal ini adalah perkiraan peningkatan kondisi lalu lintas sesuai dengan tiap-tiap

alternatif pemecahan masalah.

Semua metode yang akan digunakan di atas yang digunakan untuk memprakirakan besar

dampak merupakan metode formal dan nonformal. Metode formal akan dilakukan bila tersedia

cukup data kuantitatif yang diperlukan. Bila persyaratan data kuantitatif ini tidak terpenuhi

(misalnya untuk aspek sosial budaya) maka prakiraan dampak akan dilakukan dengan

metode yang bersifat nonformal.

Bila data kualitatif yang akan digunakan, maka prakiraan dampak dilakukan melalui

penelaahan kecenderungan untuk mendapatkanpenetapan dampak penting.

Pedoman penetapan dampak penting tersebut mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal No.

056 Tahun 1994 tentang kriteria dampak penting, yaitu :

1. Jumlah manusia yang terkena dampak

2. Intensitas berlangsungnya dampak

3. Luas penyebaran dampak

4. Lamanya dampak berlangsung

5. Sifat kumulatif dampak

6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

7. Jumlah komponen lingkungan yang terkena dampak

Kriteria penilaian dampak adalah sebagai berikut :

Jumlah Manusia yang Terkena Dampak

Penting bila : Jumlah manusia di wilayah studi yang terkena dampak tetapi tidak

menikmati manfaat proyek adalah lebih besar dibandingkan dengan

jumlah manusia di wilayah studi yang menikmati manfaat proyek.

Manusia yang terkena dampak mempunyai peluang untuk meninggal.

Luas Sebaran Dampak

Penting bila : Ada wilayah yang keseimbangan lingkungannya berubah secara

mendasar, baik lingkungan alami maupun binaan.

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 30: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 33

Metode Studi

Luas sebaran dampak lebih dari separuh luas sebaran manfaat

kegiatan.

Identitas Dampak

Penting bila : Melebihi baku mutu.

Melebihi kriteria ilmiah.

Melebihi batas toleransi sosial (untuk aspek sosial).

Spesies yang langka terancam punah.

Menimbulkan kerusakan kawasan lindung.

Merusak/memusnahkan peninggalan sejarah.

Mengubah areal yang mempunyai nilai estetika.

Lamanya Dampak Berlangsung

Penting bila : Dampak tersebut berlangsung lebih lama dibandingkan dengan masa

kegiatan penyebab dampak yang sedang dilakukan. Dengan kata lain,

dampak tersebut masih terus berlangsung walaupun penyebab

dampaknya sudah tidak ada/berhenti.

Sifat Komulatif Dampak

Penting bila : Dampak berlangsung berulang dan menerus.

Dampak terakumulasi.

Dampak menimbulkan efek yang saling memperkuat (sinergis).

Sifat Berbalik Dampak

Penting bila : Dampak tersebut tidak dapat dipulihkan oleh manusia.

Dampak tersebut mengakibatkan suatu reaksi lingkungan yang

sifatnya berlawanan dengan tujuan proyek.

Banyaknya Komponen Lingkungan Lain yang Terkena Dampak

Penting bila : Ada komponen lingkungan lain yang terkena sebagai dampak tidak

langsung.

Jika suatu dampak yang diprakirakan akan muncul memenuhi salah satu nilai penting pada

beberapa kriteria tersebut di atas, maka dampak tersebut dianggap sebagai dampak penting.

Hasil evaluasi dampak akan dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu :

Dampak positif penting

Dampak positif tidak penting

Dampak negatif penting

Dampak negatif tidak penting

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 31: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

III - 33

Metode Studi

Prakiraan dampak komponen sosekbud akan mengacu pada metode yang terdapat dalam

Keputusan Kepala Bapedal No. 299/1996. Sedangkan aspek kesehatan masyarakat akan

menggunakan Keputusan Kepala Bapedal No. 124/1997.

3.3 METODE EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGANMenurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman

Penyusunan AMDAL, metode evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan

merupakan evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan yang terjadi dilakukan untuk

menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup.

Bagian ini menguraikan metode-metode yang lazim digunakan dalam studi ANDAL untuk

mengevaluasi keterkaitan dan interaksi dampak lingkungan yang diprakirakan timbul (seluruh

dampak penting hipotetik) seccara keseluruhan dalam rangka penentuan karakteristik dampak

rencana usaha dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup. Metode evaluasi

dampak menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau

internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode evaluasi dampak

penting dalam AMDAL.

Evaluasi dampak penting dalam studi AMDAL ini dilakukan secara holistik yaitu menggunakan

bagan alir, mencakup dampak yang penting sebagaimana telah dihasilkan dalam bab

prakiraan dampak sebelumnya.

Evaluasi dampak pada dasarnya merupakan penggabungan beberapa komponen lingkungan

yang sangat berkaitan, kemudian dianalisis dan digunakan untuk memantapkan refleksi dari

dampak komponen-komponen sebagai indikator perubahan kualitas lingkungan. Karena itu

evaluasi dampak merupakan upaya untuk memahami sifat dampak dan mengkaji keterkaitan

antara dampak primer, sekunder, dan tersier, serta mengkaji alternatif kegiatan yang

memberikan kesetimbangan optimal antara kepentingan kegiatan (proyek) dengan

lingkungan.

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 32: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

II - 41

Metode Studi

Tabel 3.8 Ringkasan Metode StudiNo DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang

relevan dan dibutuhkanMetode Pengumpulan data untuk prakiraan

Metode Analisis Data untuk Prakiraan

Metode evaluasi

1. Penurunan Kualitas Udara

Prakiraan Dampak Penurunan Kualitas Udara Akibat Kegiatan Transportasi mengunakan metode formal Load Gas buang akibat transportasi :NOx : Q (NOX) = ( fNI X NI+f NIII X NI) Nox X LNO : Q ( CO) = ( fNI X NI = fNIII X NIII) co X LQ ( Nox), Q, ( CO) = Load gas Nox dan CO karena transportasi

Untuk gas SO2 dan debu hasil transportasi dapat dihitung dengan persamaan berikut:SO2 = 2 X a X p X VDebu = b x p x V

Perkiraan kualitas udara karena kemacetan lalulintas digunakan metoda skenario atau metoda Gausan untuk sumber polutan berbentuk garis (Line source)Cj (x,y) = (

2Q j /L(2π )1 /2 ¿UQZ❑ ¿exp¿¿-z2 /

2Qz)

Cj (x,y)= konsentrasi polutan pada posisi x,yQj/L = emisi persatuan panjang jalan

Hasil smpling kualitas udara

Kecepatan angin Data iklim tahunan

Penentuan lokasi pengambilan sampel kualitas udara mengikuti SNI 19-7119.6-2005 tentang Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien.

Parameter kualitas udara ambien yang akan dianalisis dan dibandingkan dengan baku Mutu PP RI No. 41 tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, meliputi SO2, CO, NO2, Partikulat, dan HC.

Menggunakan metode bagan alir.

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 33: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

II - 41

Metode Studi

No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan

Metode Pengumpulan data untuk prakiraan

Metode Analisis Data untuk Prakiraan

Metode evaluasi

U = kecepatan angin rata-rata pada arah x(m/det)Qz = koefisien gansian untuk disperse vertical Z = posisi vertikal

Kebisingan Intensitas Kebisingan menurut jenis kendaraan :Leqh(h)I =

LOE + 10 log( N 1

SjT )+ 10 log (

15d

) 1+ + s -13Leqh(h)I = Intensitas bising untuk suatu jenis kendaraan,dBA

Intensitas kebisingan rata-rata Leq (h) t =10 log ( leq (h) m/10 +10leq (h)

tk/10+ 10 leq(h)tb)

Leq (h) t =Intensitas kebisingan rata-rata akibat transportasi,dBA

Leq (h) m/10 = Intensitas kebisingan mobil, dBALeq (h) tk/10 = Intensitas kebisingan kecil, dBALeq (h) tb = Intensitas kebisingan truk besar, dBA

Intensitas kebisingan akibat pengoperasian alat-alat berat konstruksi:LD = L15 +20 log (

Data primer kebisingan Kecepatan angin Data transportasi

Kebisingan akan diukur secara langsung dengan menggunakan sound level meter di lokasi yang sama dengan lokasi pengukuran / pengambilan sampel udara ambien.

Untuk kebisingan analisis data dilakukan dengan membandingkan tingkat kebisingan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 34: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

II - 41

Metode Studi

No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan

Metode Pengumpulan data untuk prakiraan

Metode Analisis Data untuk Prakiraan

Metode evaluasi

15D )

LD = Intensitas kebisingan alat berat konstruksi pada jarak D meter, dBA

ntensitas kebisingan alat berat konstruksi pada jarak 15 meter (Center, L, W, 1997) dBAD =Jarak pengamat dari sumber bising, meter

Erosi lahan dari kegiatan pembukaan lahan dan pematangan lahan

Metode pendugaan laju erosi melalui pendekatan yang dikembangkan oleh Wischmeier & Smith (1981) yaitu metode Universal Soil Loss Equation (USLE)

Curah hujan Jumlah hari hujan Kemiringan lahan Jenis vegetasi penutup

lahan Kondisi drainase Peta tata guna lahan Peta struktur tanah

Data sekunder dari BMG

Data sekunder dari Bapeeda/Dinas Tata Kota

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE):

A = R x K x L x S x C x P

Kualitas air sungai dari kegiatan pembukaan lahan, serta konstruksi jalan dan jembatan

Menggunakan pendekatan sbb : Lopd = Y.n. Epd

Lopd = Potensial beban pencemaran Y = Koesfisien konversi (10-6)n = jumlah orangEpd = Efluen limbah (g/orang/hari)Sumber : Djajadiningrat, Surna T, 1989 Harsono Amir, Harry, 1989

Kondisi sungai Jenis dan kegiatan yang

dilakukan di sungai Debit air sungai Jumlah tenaga kerja

Pengambilan sampel air sungai untuk diuji dan dianalisis di laboratorium

Profesional judgment dari tenaga ahli

Hasil analisis laboratorium dan hasilnya dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku.

Analisis kualitas air permukaan berpedoman pada KepMen LH No. 37 tahun 2003 tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan

Kualitas air laut dari TSS dan kualitas air laut Kondisi laut Pengambilan sampel Profesional judgment dari tenaga

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 35: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

II - 41

Metode Studi

No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan

Metode Pengumpulan data untuk prakiraan

Metode Analisis Data untuk Prakiraan

Metode evaluasi

kegiatan konstruksi jalan dan jembatan

membandingkan dengan baku mutu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu air laut, Lampiran III untuk Biota Laut

Jenis dan kegiatan yang dilakukan di laut

air laut sesuai dengan SNI 06-2421-1991 untuk di uji dan dianalisis di laboratorium

ahli Hasil analisis laboratorium dan

hasilnya dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku. Analisis kualitas air laut berpedoman pada KepMen LH No. 37 tahun 2003 tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan dan dibandingkan dengan KepMen LH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, Lampiran III untuk Biota Laut.

Ruang dan Lahan dari kegiatan pengoperasian jalan

Professional judgement dengan merujuk pada pustaka

Penggunaan lahan eksisting

Rencana Tata Ruang yang terkait dengan wilayah studi

Kebijakan-kebijakan yang terkait dengan wilayah studi

Data sekunder Observasi di lapangan

Profesional judgment dari tenaga ahli

Melakukan kajian data sekunder berdasarkan rencana tata ruang yang ada

Melakukan kajian terhadap kebijakan-kebijakan pengembangan ruang di wilayah studi

Mangrove dari kegiatan pembukaan lahan serta konstruksi jalan dan jembatan

Professional judgement dengan merujuk pada rona lingkungan.

Kerapatan Kerimbunan Frekuensi flora

Metode yang digunakan adalah dengan cara inventarisasi dan analisis vegetasi untuk tipe pohon. Parameter yang diambil adalah jenis, kerapatan dan kerimbunan.

Profesional judgment dari tenaga ahli

Analisis dilakukan dengan menghitung frekuensi relatif, kerapatan relatif dan kerimbunan relatif, kemudian dihutung nilai penting (NP) masing-masing jenis.

Di setiap lokasi pengamatan dihitung indeks keanekaragaman

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 36: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

II - 41

Metode Studi

No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan

Metode Pengumpulan data untuk prakiraan

Metode Analisis Data untuk Prakiraan

Metode evaluasi

dengan rumus : D = Σ (n/N)

Biota air dari kegiatan pembukaan lahan serta konstruksi jalan dan jembatan

Professional judgement dengan merujuk pada rona lingkungan.

Kondisi perairan Jenis ikan yang biasa

ditemukan di perairan tersebut

jenis ikan hasil tangkapan nelayan setempat

Observasi di lapangan Pengambilan contoh

plankton (fitoplankton dan zooplankton) dengan menggunakan jaring plankton

Pengambilan sampel bentos di dasar perairan dengan menggunakan alat Eckman Dregde.

Mendata jenis-jenis ikan yang ditemukan di lapangan dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (UNEP, 1993)

Profesional judgment dari tenaga ahli

Menganalisis indeks keanekaragaman dengan menggunakan rumus Shannon Wiener : d = - Σ ni/N log ni/N

Peluang kerja dan usaha dari kegiatan pemakaian tenaga kerja

Proyeksi terhadap besaran peluang kerja dan peluang usaha serta peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh penduduk lokal dari kegiatan kontruksi Pembangunan Jalan Lingkar Bontang

Jumlah dan kepadatan penduduk

Jenis mata pencaharian Tingkat pendidikan Angkatan Kerja dan

tingkat pengangguran Sumber-sumber

penghasilan Pemilikan sumberdaya

perekonomian Minat penduduk terhadap

peluang kerja dari kegiatan

Data primer ; survey dan wawancara mendalam

Data sekunder

Profesional judgment dari tenaga ahli

Analisis deskripsi

Tingkat pendapatan Proyeksi terhadap besaran peluang Jenis mata pencaharian Data primer ; survey Profesional judgment dari tenaga

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 37: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

II - 41

Metode Studi

No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan

Metode Pengumpulan data untuk prakiraan

Metode Analisis Data untuk Prakiraan

Metode evaluasi

dari pemakaian tenaga kerja

kerja dan peluang usaha serta peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh penduduk lokal dari kegiatan kontruksi Pembangunan Jalan Lingkar Bontang

Tingkat pendidikan Besar penghasilan Sumber-sumber

penghasilan

dan wawancara mendalam

Data sekunder

ahli Analisis deskripsi

Nilai Lahan dari kegiatan pembebasan lahan dan pengoperasian jalan

Professional judgement dengan merujuk pada pustaka

Penggunaan lahan eksisting

NJOP di wilayah studi Jenis mata pencaharian Tingkat pendidikan Angkatan Kerja dan

tingkat pengangguran Sumber-sumber

penghasilan Pemilikan sumberdaya

perekonomian Minat penduduk terhadap

peluang kerja dari kegiatan

Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview

Data sekunder

Profesional judgment dari tenaga ahli

Analisis deskripsi

Kecemburuan sosial dari kegiatan pemakaian tenaga kerja

Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung

Jumlah dan kepadatan penduduk

Jenis mata pencaharian Tingkat pendidikan Angkatan Kerja dan

tingkat pengangguran Sumber-sumber

penghasilan Pemilikan sumberdaya

perekonomian Minat penduduk terhadap

peluang kerja dari kegiatan

Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview

Data sekunder

Profesional judgment dari tenaga ahli

Analisis deskripsi

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 38: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

II - 41

Metode Studi

No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan

Metode Pengumpulan data untuk prakiraan

Metode Analisis Data untuk Prakiraan

Metode evaluasi

Keresahan masyarakat dari pembebasan lahan

Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung

Jumlah dan kepadatan penduduk

Jenis mata pencaharian Tingkat pendidikan Angkatan Kerja dan

tingkat pengangguran NJOP di wilayah studi Sumber-sumber

penghasilan Pemilikan sumberdaya

perekonomian Pola konflik antar

penduduk dan pola penyelesaian konflik tersebut

Persepsi masyarakat terhadap kegiatan pembangunan jalan lingkar Bontang

Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview

Data sekunder

Profesional judgment dari tenaga ahli

Analisis deskripsi

Gangguan Aktivitas nelayan dari kegiatan konstruksi jalan dan jembatan

Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung

Profil masyarakat nelayan

Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview

Data sekunder

Profesional judgment dari tenaga ahli

Analisis deskripsi

Aktivitas tambak dari kegiatan pembebasan lahan serta konstruksi jalan dan jembatan

Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting / kegiatan yang sudah berlangsung

Profil masyarakat nelayan/tambak

Luas tambak Jenis-jenis ikan di

tambak

Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview

Data sekunder

Profesional judgment dari tenaga ahli

Analisis deskripsi

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013

Page 39: Web viewUntuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi, maka komponen iklim yang akan ditelaah antara lain: temperatur, kelembaban

II - 41

Metode Studi

No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang relevan dan dibutuhkan

Metode Pengumpulan data untuk prakiraan

Metode Analisis Data untuk Prakiraan

Metode evaluasi

Transportasi sungai dari kegiatan konstruksi jalan dan jembatan

Professional judgement dengan merujuk pada pustaka

Data jumlah perahu Profil transportasi sungai

yang ada di wilayah studi

Data primer ; survey, kuesioner dan indepth interview

Data sekunder

Profesional judgment dari tenaga ahli

Analisis deskripsi

Lalu lintas lokal dari kegiatan konstruksi jalan dan jembatan

Analisis kualitas jalan dan beban kendaraan pada saat mobilisasi dan demobilisasi material dan peralatan

Volume lalu lintas Kelas jalan Bangkitan lalu lintas

Kerangka AcuanPembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013