file · Web viewTATA LETAK AREA PRODUKSI KUE PAI. DI PASAR ... pada makalah ini penyusun...
Transcript of file · Web viewTATA LETAK AREA PRODUKSI KUE PAI. DI PASAR ... pada makalah ini penyusun...
MAKALAH TATA LETAK PABRIK(HMKB764)
PERANCANGAN TATA LETAK AREA PRODUKSI KUE PAI DI PASAR BANJARBARU
DISUSUN OLEHYULIANA ISNANI (H1F114089)
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
2016
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah “Perencanaan Tata Letak Pabrik” dengan tepat
waktu. Pembuatan makalah ini diajukan sebagai bahan salah satu syarat untuk
menyelesaikan program pendidikan Teknik Mesin di Univesitas Lambung Mangkurat.
Dalam pembuatan makalah ini penulis banyak memperoleh bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sehingga terselesaikan sebagaimana mestinya. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Achmad Kusairi S, ST., MT., MM selaku Ketua Prodi Teknik Mesin Dan Prof.
Dr. Qomariyatus Sholihah S.T., M.Kes., serta Agustina Hotma Uli Tumanggor,
ST., MM., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Perencanaan Tata Letak Pabrik.
2. Dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun tanpa mengurangi fungsi dari pembuatan makalah
ini.
Akhirnya penulis berharap semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan selanjutnya bagi kita semua. Amin.
Banjarbaru, 24 Oktober 2016
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER LAPORAN....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan ..............................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Tata Letak.............................................................................3
2.2 Fasilitas..............................................................................................4
2.3 Perancangan Fasilitas........................................................................4
2.4 Konsep Dasar Layout.........................................................................6
2.5 Tujuan Perencanaan Tata Letak........................................................7
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga
reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang,
tetapi juga dalam bentuk jasa.
Industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejateraan
penduduk. Selain itu industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk
meningkatkan mutu sumberdaya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan
sumber daya alam secara optimal. UU Perindustrian No 5 Tahun 1984, industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunaanya termasuk kegiatan rancangan bangun dan
perekayasaan industri. Dari sudut pandang geografi, Industri sebagai suatu
sistem, merupakan perpaduan sub sistem fisis dan sub system manusia
(Sumaatmaja, 1981).
Industri jenis apapun, baik dalam skala besar maupun kecil, entah yang
bergerak dibagian produksi ataupun jasa tentulah menyadari bahwa
kelangsungan hidup industri lebih penting daripada sekedar laba yang besar.
Sekalipun untuk dapat terus bertahan, industri memerlukan keuntungan yang
cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk ataupun
4
jasa yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan
konsumen.
Masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi
dimana industri itu berdiri dan letak-letak dari departemen dari industri tersebut.
Hal ini sangat penting karena lokasi berdirinya industri tersebut mempengaruhi
bukan saja komponen internal dari industri tersebut tetapi juga komponen
eksternalnya. Begitu juga dengan perencanaan tata-letak yang tepat akan
bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas dari industri tersebut sehingga
beban biaya yang diperlukan bisa diminimalkan. Oleh karena itu, pada makalah
ini penyusun akan membahas tentang strategi tata letak industri sehingga
dihasilkan industri yang maksimal dalam pengerjaannya, (dalam hal ini penyusun
akan menggunakan industri kue pai).
Setelah proses produksi dan kehidupan industri berjalan dengan baik,
industri perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit daripada
saat mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai
dapurnya industri perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh agar
tidak ada kerugian di kemudian hari.
Menimbang dari tempat observasi yang didatangi oleh penulis dan karna
belum ada industri kue pai ini di Banjarbaru, maka dari itu penulis mengambil
judul makalah tata letak pabrik yaitu “Perancangan Tata Letak Area Produksi
Kue Pai di Pasar Banjarbaru”.
5
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan tata letak.
b. Dapat mengetahui tujuan perencanaan tata letak.
c. Dapat belajar tentang konsep layout industri kue pai.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Tata Letak
Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional industri, baik
yang ada di dalam bangunan maupun yang ada di luar. Layout yang tepat
menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional
terhadap jenis produk dan proses konversi. Pengaruh layout yang tepat bagi
industri adalah peningkatan produktifitas industri. Perihal tersebut disebabkan
arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk ke dalam pemrosesan
sampai menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancar. Aspek lain,
karyawan yang langsung telibat dalam pemrosesan dapat bergerak leluasa
tanpa takut akan kemungkinan terjadinya kecelakaan, sehingga mereka bekerja
dengan tenang dan aman.
Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan
yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas
yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan
efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang
paling ekonomis.
7
2.2 Fasilitas
Definisi fasilitas adalah sebagai berikut: facilities can be broadly defined as
a buildings where people utlize material, machines, and other resources to make
a tangible product or provide a service.” (Sunderesh S. Heragu, 2008:1)
Fasilitas merupakan sebuah bangunan dimana manusia/pekerja
memanfaatkan material, mesin dan sumber daya lainnya untuk menghasilkan
produk jadi atau menyediakan jasa. Sangatlah penting mengatur sebuah
fasilitas agar tujuan-tujuan utama dapat tercapai diantaranya adalah
menghasilkan produk atau menyediakan jasa dengan biaya yang rendah,
kualitas yang tinggi, dan menggunakan sumber daya alami seminimal mungkin.
2.3 Perancangan Fasilitas
a. Definisi Rancang Fasilitas
Perancangan fasilitas merupakan satu istilah penting bagi
penyusunan unsur fisik untuk pergudangan, kantor pos, toko restoran, rumah
sakit, rumah bahkan pabrik. Definisi rancang fasilitas adalah menganalisis,
membentuk konsep, merancang dan mewujudkan sistem bagi pembuatan
barang atau jasa. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana
lantai, yaitu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan
sarana lain) untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana,
aliran barang, aliran informasi, dan tatacara yang diperlukan untuk mencapai
tujuan usaha yang tepat, ekonomis, dan aman (James M. Apple, 1990:2).
Umumnya tujuan keseluruhan rancang fasilitas adalah membawa masukan
(bahan, pasokan dll) melalui setiap fasilitas dalm waktu tersingkat yang
memungkinkan dengan biaya yang wajar.
8
b. Ruang Lingkup Rancang Fasilitas
Ruang lingkup rancang fasilitas mencakup satu kajian cermat paling tidak
dari bidang-bidang berikut : (James M. Apple, 1990:3)
1. Pengangkutan
2. Penerimaan
3. Gudang bahan baku
4. Produksi
5. Perakitan
6. Pengemasan dan pengepakan
7. Pemindahan barang
8. Pelayanan pegawai
9. Kegiatan produksi penunjang
10. Pergudangan
11. Pengiriman
12. Perkantoran
13. Fasilitas luar (Penunjang)
14. Bangunan
15. Lahan
16. Lokasi
17. Keamanan
18. Buangan
Pekerjaan merancang fasilitas dimulai dengan suatu analisis mengenai
produk yang akan dibuat, atau jasa yang akan diberikan, dan sebuah
perhitungan tentang aliran barang atau kegiatan secara menyeluruh.
Kemudian berlanjut dengan (memasuki) perencanaan terinci tentang
9
susunan peralatan bagi tiap tempat kerja mandiri, langkah demi langkah, lalu
keterkaitan antara tempat kerja dirancang, daerah yang erat hubungannya
dikelompokkan dalam satu satuan, yang disebut sebagai bagian atau
departemen yang kemudian dijalin menjadi satu tata letak akhir.
2.4 Konsep Dasar Layout
Aliran barang merupakan tulang punggung bagi fasilitas produksi yang
harus dirancang dengan cermat sehingga proses produksi menjadi lancar,
efektif dan efisien. Berikut adalah perbandingan dengan tata letak yang
terdahulu.
Gambar 2.1 Layout terdahulu
Penulis menginginkan agar industri kue pai ini diletakkan di area pasar,
agar memudahkan pembelian bahan untuk produksi serta memudahkan dalam
penjualan dari hasil produksi. Berikut adalah gambar layout yang dibuat oleh
penulis:
10
OUT/IN
Gambar 2.1 Layout Industri Kue Pai
2.5 Resep Kue Pai
Berikut adalah resep kue pai untuk pembuatan sekitar 25 kue pai:
a. Bahan untuk adonannya
1. 300 gr tepung
2. 150 gr butter
3. 70 gr gula halus
4. 1 butir telur
b. Bahan untuk isiannya
1. 100 ml air
2. 50 gr gula
3. 4 sdm susu skm
4. 200 ml susu evaporasi
5. 4 butir telur
c. Cara pembuatan
11
Packing
Penyimpanan hasil produksi
Penyimpanan bahan
Area Pembersihan
Pembuatan Adonan
WCDapurTempat Penataan
Area Pembersihan
Area Istirahat
1. Campurkan semua bahan adonan, aduk hingga kalis. Kemudian
diamkan 20 menit
2. Masak air dengan gula, diamkan hingga dingin
3. Campur air gula dengan bahan isian lainnya. Aduk rata, saring
supaya halus.
4. Cetak adonan
5. Tuang isian ke dalam adonan yang telah dicetak, kemudian
panggang pada suhu 200oc selama 20 menit
6. Setelah selesai dipanggang, angkat dan sajikan.
2.6 Tujuan Perencanaan Tata Letak
Tujuan perencanaan layout/tata-letak yang baik yaitu:
a. Memaksimalkan pemanfaatan peralatan pabrik
b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
d. Meminimumkan usaha membawa bahan
e. Menurunkan penanaman modal
f. Menghemat pemakaian ruang bangunan
g. Memberikan kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan pada pegawai
12
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian yang membahas tentang perencanaan tata letak
pabrik, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
a. Perencanaan tata letak pabrik adalah bagaimana penataan ruang, peralatan
dll dalam suatu industri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
mempermudah dan mempercepat proses produksi serta dapat membuat
proses produksi yang efektif dan efisien dan lagi dapat meminimalkan beban
biaya produksi.
b. Perencanaan tata letak pabrik adalah termasuk kegiatan utama sebelum
proses produksi. Keuntungan-keuntungan yang didapat berupa kenaikan
jumlah produksi, mengurangi waktu tunggu, mengurangi waktu proses
pemindahan bahan, penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang,
dan pelayanan, kemudian pendayagunaan yang lebih besar dari tenaga kerja
dan fasilitas produksi.
3.2 Saran
Dalam pelaksanaan tata letak pabrik, lokasi tempat industri harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin agar bisa meminimalisasi penggunaan
biaya, tenaga, uang, dan lain-lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
Apple, James M, 1990, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi ketiga Bandung: ITB
Apple, JM, 1997, Plan Lay Out and Material Handling, 3rd edition, John Wiley & Sons, Inc, New York.
Drira, A., Pierreval, H., Hajri Gabouj, S. (2007). Facility Layout Problems : A Survey. Annual Reviews in Control 31, hal 255-267.
Dwi Haryati Suyono, 2012, Perancangan Tata Letak Area Produksi Paper Packaging pada PT. Gramedia Printing Unit Cikarang dengan Metode Systematic Layout Planning, Universitas Indonesia
Faishol, M, Hastuti, S, dan Ulya, M. 2013. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Pabrik Tahu Srikandi Junok Bangkalan. Agrointek 7(2): 57-65
Hadiguna, R. A. dan Heri,S. 2008. Tata Letak Pabrik. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Heragu, S., S. (2008). Facilities Design 3rd edition. US:CRC Press Taylor & Francis Group
Linawati, C. 2006. Perancangan Tata Letak Penyimpanan Produk dan Komponen Berdasarkan Faktor Komoditi Produk dan Komponen di PT X. Skirpsi. Teknik Industri. Universitas Kristen Petra. Surabaya
Murdick, GR, Ross, E and Russel RS. 2000. Service Operation Management. Allyn and Bacon. Boston.
Nursandi, Mustofa, FH, Rispianda. 2013. Rancangan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Metode Blocplan (Studi Kasus PT. Kramatraya Sejahtera. Reka Integra-Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. 3(1):87-97.
Purnomo, H. 2004. Perencanaan dan Perencanaan Fasilitas. Jakarta: PenerbitGraha Ilmu
Salvendy, Gabriel. (1982). Handbook of Industrial Engineering. New Jersey: John Wiley & Son Inc.
Sasmita, Stepeen. 2007. Study Perbaikan Block Layout Lantai Produksi Pada PT. Indo Keramik Inti Widya Untuk Meminimalisasi Biaya Material Handling. Skripsi. Teknik Industri. Universitas Bina Nusantara. Jakarta
14
Sholihah, Q dkk, 2005, “Analysis of Implementation of OHAS School counseling to knowledge, Learning Achievement and Risk Factors of Accident”, International Journal of Health Sciences and Research (IJHSR), Volume 5.
Susetyo, J, Simanjuntak, RS, Ramos, JM. 2010. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Pendekatan Group Technology dan Algoritma Blocplan untuk Meminimasi Ongkos Material Handling. Jurnal Teknologi 3(1): 75-84.
Syukron, Ahmad. 2013. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Menggunakan Algoritma Blocplan Dan Simulasi Komputer. Tugas Akhir Yogyakarta.
Wignjosoebroto, S. 2003b. Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Penerbit Guna Widya. Surabaya.
15