alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes...

18
BAB I PENDAHULUAN Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, karena jantung merupakan salah satu organ terpenting tubuh, kelainan pada jantung dapat berisiko kematian. Bahkan sekarang ini penyakit jantung menjadi pembunuh no.1 di Indonesia dan jumlah penderitanya terus bertambah. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit jantung akan menjadi penyebab terbesar kasus kematian di seluruh dunia pada tahun 2020. Awalnya penyakit jantung dimonopoli oleh orang tua. Namun, saat ini ada kecenderungan penyakit ini juga diderita oleh pasien di bawah 40 tahun. Ada berbagai macam penyakit jantung, tetapi penyakit jantung yang umumnya ditakuti adalah penyakit jantung koroner (PJK). Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya pergeseran gaya hidup, kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat yang memunculkan “tren penyakit” baru yang bersifat degeneratif. Sejumlah perilaku dan gaya hidup yang ditemui pada masyarakat perkotaan antara lain mengonsumsi makanan siap saji (fast food) yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan 1

Transcript of alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes...

Page 1: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik, karena jantung merupakan salah satu organ

terpenting tubuh, kelainan pada jantung dapat berisiko kematian. Bahkan sekarang ini

penyakit jantung menjadi pembunuh no.1 di Indonesia dan jumlah penderitanya terus

bertambah. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit

jantung akan menjadi penyebab terbesar kasus kematian di seluruh dunia pada tahun

2020.

Awalnya penyakit jantung dimonopoli oleh orang tua. Namun, saat ini ada

kecenderungan penyakit ini juga diderita oleh pasien di bawah 40 tahun. Ada berbagai

macam penyakit jantung, tetapi penyakit jantung yang umumnya ditakuti adalah

penyakit jantung koroner (PJK). Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya pergeseran

gaya hidup, kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat yang memunculkan “tren

penyakit” baru yang bersifat degeneratif. Sejumlah perilaku dan gaya hidup yang

ditemui pada masyarakat perkotaan antara lain mengonsumsi makanan siap saji (fast

food) yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman

beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolahraga, dan stress.

1

Page 2: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengenalan Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di

atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung

kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot

jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju

denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu

"pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis,

yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang

ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi

secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang

pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini

disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek -

kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus

sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika

jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian

sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita.

Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung

beirama yang disebut denyut jantung (Anonim, 2012).

B. Pengertian Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan

penyempitan arteri koroner, mulai terjadinya arterosklerosis (kekakuan arteri) maupun

yang sudah terjadi penimbunan lemak atau plak (plague) pada diding arteri koroner,

baik disertai gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun (Peter Kabo, 2008).

2

Page 3: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

C. Rangkaian Gejala Penyakit Jantung

Rangkaian penyebab terjadinya penyakit jantung bersifat multifaktorial.

Arteriosklerosis diyakini sebagai rangkaian pertama penyebab penyakit jantung.

Berikut urutan gejala terjadinya penyakit jantung.

a. Pembentukan plak

Plak adalah substansi lemak dalam darah (seperti kolesterol) yang sering

terbentuk di dalam dan di sekitar otot polos arteri. Akibat pembentukan plak

terjadi hambatan dalam pembuluh darah yang menghalangi aliran darah.

Plak arteriosklerosis dapat menutup sebagian atau seluruh rongga arteri yang

terkena dan menyebabkan arteriosklerosis.

b. Angina

plak dari kolesterol menyebabkan aliran darah yang kaya oksigen ke jantung

menjadi terhambat sehingga otot jantung mengalami angina. Angina adalah

rasa nyeri pada otot jantung yang disebabkan terjadinya penyumbatan

(penyempitan) lebih dari 50% pada arteri koroner. Sinyal berupa nyeri

(angina) ini akan dikeluarkan ketika terjadi serangan jantung iskemia.

c. Angina pektoris

Gejala penyakit jantung koroner seperti rasa nyeri atau sesak di dada hanya

dirasakan oleh sepertiga penderita. Rasa nyeri ini terasa pada dada bagian

tengah kemudian menyebar ke leher, dagu dan lengan. Rasa nyeri tersebut

akan hilang beberapa menit kemudian. Nemun, gejala seperti ini sering tidak

disadari oleh penderita dan sulit dibedakan apakah ini merupakan serangan

jantung atau bukan. Umumnya orang merasakan hal tersebut seperti “tidak

enak badan” saja. Gejala lainnya adalah rasa tercekik (angina pektoris).

Kondisi seperti ini timbul jika jantung dipaksa bekerja keras, misalnya fisik

dipaksa bekerja keras atau mengalami tekanan emosional.

d. Serangan jantung

Serangan jantung terjadi jika ada hambatan total pada arteri koroner.

Serangan jantung tidak seperti angina karena berlangsung lebih lama. Rasa

nyerinya lebih berat dan tidak hilang dengan istirahat ataupun obat. Serangan

jantung mengakibatkan kerusakan otot jantung yang permanen.

3

Page 4: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

D. Faktor Resiko

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung koroner.

a. Faktor yang Tidak Dapat Diubah

Faktor resiko yang termasuk dalam faktor ini adalah jenis kelamin, usia (di atas

40 tahun), dan riwayat keluarga dengan riwayat penyakit jantung koroner.

Berikut penjelasan dari ketiga faktor resiko tersebut.

1. Jenis kelamin. Pria lebih berpotensi terkena serangan jantung dibandingkan

dengan wanita. Walaupun begitu, bukan berarti wanita terbebas sepenuhnya

dari resiko penyakit jantung koroner. Pada usia muda, memang lebih sedikit

wanita terkena penyakit jantung koroner. Namun, pada wanita usia 65 tahun

lebih atau wanita usia menopause, besarnya resiko terserang penyakit ini

sama dengan pria. Resiko lebih tinggi akan dialami pula oleh wanita berusia

di atas 35 tahun yang memiliki kebiasaan merokok.

2. Usia. Jika usia di atas 40 tahun, semua faktor resiko akan semakin

meningkat.

3. Keturunan. Keturunan atau genetik tidak bisa diabaikan sebagai faktor resiko

terkena penyakit jantung koroner. Dengan mengetahui riwayat keluarga yang

lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner akan menolong penderita

lebih waspada dalam mengantisipasi terjadinya serangan.

b. Faktor yang Dapat Diubah

Faktor resiko yang dapat diubah atau dikendalikan, artinya kita dapat melakukan

tindakan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung. Berikut faktor resiko

yang dapat diubah untuk mencegah terkena penyakit jantung koroner.

1. Kelebihan berat badan (obesitas)

Kegemukan menyebabkan beban jantung semakin berat. Selain itu, timbunan

lemak dalam otot jantung dapat mengganggu efisiensi gerakan jantung.

2. Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor utama terkena penyakit jantung koroner.

Hipertensi dapat merusak bagian dalam pembuluh arteri, sehingga

4

Page 5: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

kemungkinan dapat menyebabkan pembekuan darah. Jika hal ini terjadi pada

jantung, maka akan menyebabkan serangan jantung.

3. Diabetes Melitus

Penyakit ini memiliki peran besar sebagai pemicu terjadinya penyakit

jantung dan stroke. Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas

dan dapat dicegah dengan menjaga berat badan ideal melalui olahraga dan

gizi yang seimbang. Adanya penyakit diabetes juga memicu resiko

terjadinya penyempitan pembuluh darah dan arteriosklerosis.

4. Kadar Lemak Darah (Kolesterol) Tinggi

Peningkatan kadar kolesterol dalam darah berhubungan dengan peningkatan

resiko penyakit jantung koroner. Resiko terjadinya arteriosklerosis dan

serangan jantung juga dipengaruhi oleh kadar kolesterol LDL tau kolesterol

jahat. Jika kolesterol yang tersedia lebih banyak dari yang dibutuhkan, LDL

akan beredar dalam aliran darah dan akhirnya akan berakumulasi di dinding

arteri. Akibatnya, akan terbentuk semacam plak yang yang menyebabkan

dinding arteri menjadi kaku dan rongga pembuluh darah menyempit.

5. Merokok

Zat nikotin yang terkandung dalam rokok menyebabkan elastisitas pembuluh

darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri

dan faktor pembekuan darah. Keadaan seperti ini dapat memicu penyakit

jantung dan stroke. Perokok beresiko terkena stroke dan jantung dua kali

lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

6. Kurangnya Aktivitas Fisik

Jika tubuh kurang bergerak maka timbunan lemak lebih cepat terkumpul

karena tidak terjadi pembakaran berkala dari energi yang masuk ke dalam

tubuh. Karena itu, resiko terjadi obesitas semakin tinggi. Otot jantung juga

tidak dapat bergerak dengan baik. Hal ini akan memperberat resiko

terjadinya penyakit jantung.

7. Stres

Stres yang terus-menerus akan memacu kerja jantung dan merangsang

pembentukan adrenalin yang berpengaruh buruk pada kesehatan pembuluh

5

Page 6: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

jantung. Tingkat stres yang tinggi sangat membahayakan kesehatan. Menurut

penelitian ahli kesehatan klinis, stres dapat memicu semburan adrenalin dan

zat katekolamin yang tinggi. Akibatnya dapat menyebabkan pembuluh darah

jantung dan meningkatnya denyut jantung sehingga mengganggu suplai

darah ke jantung (Utami, 2009).

E. Pemeriksaan/ diagnosa

1. Elektrokardiogram (ECG atau EKG). Pemeriksaan elektrokardogram (EKG)

hampir pasti penderita yang baru perrtama kali berobat ke dokter jantung. Alat

EKG yang ditemukan satu abad silam ini merekam aktivitas lelektrik jantung.

Alat ini juga mengetahui gambaran otot-otot jantung yang mengalami

kekurangan oksigen iskemia. Dalam kasus serangan jantung rekaman EKG

dapat menunjukkan lokasi penyumbatan pembuluh koroner, luas otot jantung

yang terancam, bahkan juga otot jantung yang mati. EKG adalah pemeriksaan

utama mendeteksi resiko serangan jantung dan menentukan metode pengobatan

yang tepat. EKG juga dapat berfungsi untuk mendeteksi gangguan irama

jantung, abnormalitas ukuran ruang jantung dan gangguan keseimbangan

elektrolit tubuh ( Yahya, 2010)

2. Echocardiogram. Ekokardiogram menggunakan gelombang suara untuk

menghasilkan gambar jantung. Selama ekokardiogram, dokter dapat

menentukan apakah semua bagian dari dinding jantung berkontribusi biasa

dalam aktivitas memompa jantung. Bagian yang bergerak lemah mungkin telah

rusak selama serangan jantung atau menerima terlalu sedikit oksigen. Ini

mungkin menandakan penyakit arteri koroner atau berbagai kondisi lain.

3. Tes stres dikenal sebagai tes stres nuklir membantu mengukur aliran darah ke

otot jantung saat istirahat dan selama stres. Hal ini mirip dengan tes tekanan

olahraga rutin tetapi dengan gambar di samping EKG. Jejak jumlah bahan

radioaktif - seperti talium atau suatu senyawa yang dikenal sebagai sestamibi

(Cardiolite) - yang disuntikkan ke dalam aliran darah. Kamera khusus dapat

mendeteksi daerah-daerah dalam jantung yang menerima kurang aliran darah.

6

Page 7: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

4. Koroner kateterisasi. Untuk melihat aliran darah melalui jantung, menyuntikkan

cairan khusus ke dalam pembuluh darah (intravena). Hal ini dikenal sebagai

angiogram. Cairan disuntikkan ke dalam arteri jantung melalui pipa panjang,

tipis, fleksibel (kateter) yang dilewati melalui arteri, biasanya di kaki, ke arteri

jantung. Prosedur ini dinamakan kateterisasi jantung. Pewarna menandai bintik-

bintik penyempitan dan penyumbatan pada gambar sinar-X.

5. Teknologi CT scan. Computerized tomography (CT) , seperti berkas elektron

computerized tomography (EBCT) atau CT angiogram koroner, dapat

membantu memvisualisasikan arteri. EBCT, juga disebut sebagai ultrafast CT

scan, dapat mendeteksi kalsium dalam lemak yang sempit pada arteri koroner.

Jika sejumlah besar kalsium ditemukan, penyakit arteri koroner mungkin terjadi.

CT angiogram koroner, di mana pewarna kontras yang disuntikkan secara

intravena selama CT scan, juga dapat menghasilkan gambar dari arteri jantung.

6. Magnetic Resonance angiogram (MRA). Prosedur ini menggunakan teknologi

MRI, sering digabungkan dengan menyuntikkan zat warna kontras, untuk

memeriksa area penyempitan atau penyumbatan - meskipun rincian mungkin

tidak sejelas yang disediakan oleh kateterisasi koroner (Maulana, 2010)

F. Pencegahan

Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dimulai dengan memperbaiki

gaya hidup dan mengendalikan faktor resiko sehingga mengurangi peluang terkena

penyakit tersebut. Sebagaiman dapat diketahui, arteriosklerosis merupakan faktor resiko

terjadinya penyakit jantung, stroke dan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh

darah lainnya. Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara sebagai

berikut :

7

Page 8: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

1. Mengendalikan tekanan darah dan gula darah, hipertensi merupakan faktor

utama terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke.

2. Berhenti merokok dan menghindari asap rokok.

3. Olahraga secara teratur, olahraga secara teratur dapat mengurangi berat badan,

mengendalikan kadar kolesterol dan menurunkan tekanan darah yang merupakan

faktor resiko lain terkena penyakit jantung.

4. Mengurangi berat badan jika merasa gemuk, dengan mengurangi berat badan

juga mengurangi beban kerja jantung.

5. Menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL

dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh.

6. Mengurangi konsumsi makanan yang berlemak dan berkalori tinggi untuk

menjaga kadar gula, kolesterol dan trigliserida.

7. Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung antioksidan guna

mencegah kerusakan pembuluh darah akibat radikal bebas.

8. Mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat dan vitamin B guna

menurunkan kadar homosistein dalam darah.

9. Mengurangi stres.

10. Mengurangi minuman beralkohol karena alkohol dapat menaikkan tekanan

darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah, dan menyebabkan kejang

arteri.

11. Melakukan meditasi dan yoga.

12. Jika diperlukan, minumlah obat-obat pencegah arteriosklerosis yang dianjurkan

dan dengan pengawasan dokter (Utami, 2009)

BAB III

8

Page 9: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

KESIMPULAN

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan

penyempitan arteri koroner, mulai terjadinya arteriosklerosis (kekakuan arteri) maupun

yang sudah terjadi penimbunan lemak atau plak (plague) pada diding arteri koroner,

baik disertai gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun. Penyakit jantung koroner tidak

dapat disembuhkan. Akan tetapi, penyakit ini dapat dicegah, karena mencegah selalu

lebih baik daripada mengobati. Dengan niat dan usaha yang kuat penyakit jantung

koroner dapat dicegah. Pertama, dimulai dengan memperbaiki gaya hidup agar lebih

sehat. Kedua, mengendalikan faktor-faktor resiko secara optimal harus dijalankan

sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut. Ketiga, melakukan medical

check up secara rutin dan berkala, serta mengenali gejala-gejala dini penyakit jantung

koroner dengan membaca berbagai artikel dan buku tentang kesehatan.

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:

mengendalikan tekanan darah dan kadar gula darah; berhenti merokok dan menghindari

asap rokok, berolahraga secara teratur; mengurangi berat badan jika merasa kegemukan;

menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL; dan

mengurangi makanan yang berlemak dan berkalori tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

9

Page 10: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

Anonim. 2012.”Serangan Jantung”, ( diakses tanggal 27 April 2012,

http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung ).

Maulana. 2010. “Jantung Koroner”, (diakses tanggal 27 April 2012,

http://www.scribd.com/doc/3161769/JANTUNG-KORONER).

Peter Kabo, Prof.Dr.2008. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Utami, dr.Papti. 2009. Solusi Sehat Mengatasi Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: PT

Agro Media Pustaka.

Yahya, A.Fauzi. 2010. Menaklukkan Pembunuh No.1 Mencegah dan Mengatasi

Penyakit Jantung Koroner Secara Tepat dan Cepat. Bandung: Qanita.

LAMPIRAN

10

Page 11: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

Gambar struktur jantung

Gambar diagnosa menggunakan EKG.

11

Page 12: alestaripbio10.files.wordpress.com€¦  · Web viewDiabetes Melitus. Penyakit ini ... Diabetes tipe 2 umumnya dihubungkan dengan obesitas dan dapat dicegah dengan menjaga berat

Gambar treadmill test

Gambar penimbunan plak pada arteri

12