file · Web viewAllah Swt menjelaskan di dalam salah satu ayat yaitu Qs. Ibrahim: 34...

47
Syukur Terhadap Ni’mat Allah Banyak ni’mat yg harus kita syukuri yang Allah berikan kepada kita. Ni’mat sbg hamba-Nya, ni’mat sebagai manusia, bukan hanya dalam konteks kita sebagai pribadi (individu) namun juga dalam konteks kita sebagai bagian dari ummat. Ngapain repot-repot bersyukur?? Konteks secara umum ini penting untuk kita sadari karena ni’mat yg Allah limpahkan kepada kita nantinya akan dimintakan pertanggungjawabannya di yaumil hisab (hari pembalasan), baik dalam konteks pertanggungjawaban pribadi maupun pertanggungjawaban sosial. Hayyoo.. repotan mana?? Allah Swt menjelaskan di dalam salah satu ayat yaitu Qs. Ibrahim: 34 “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). “ Nah..lho.. Contoh kecil dari ni’mat Allah ini adalah ni’mat kesehatan. Bagaimana menderitanya seorang manusia jika dia tidak bisa ‘buang angin’?? Kebayang berapa yang harus kita bayar selama hidup kita? jika ternyata kita harus membayar ni’mat semacam itu. ‘Buang angin’ adalah salah satu ni’mat dari Allah yg kebanyakan manusia tidak suka ketika kita menggunakannya, namun ternyata sangat penting dalam hidup kita. Ketika Allah menciptakan manusia dan memberikan manusia itu beragam ni’mat, termasuk dalam hal ini adalah ni’mat hidayah, sampai Allah menjelaskan bahwa pada akhirnya hanya ada 2 golongan manusia, dimana setiap dari kita hanya akan Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 1

Transcript of file · Web viewAllah Swt menjelaskan di dalam salah satu ayat yaitu Qs. Ibrahim: 34...

Syukur Terhadap Ni’mat AllahBanyak ni’mat yg harus kita syukuri yang Allah berikan kepada kita. Ni’mat sbg

hamba-Nya, ni’mat sebagai manusia, bukan hanya dalam konteks kita sebagai pribadi (individu) namun juga dalam konteks kita sebagai bagian dari ummat. Ngapain repot-repot bersyukur?? Konteks secara umum ini penting untuk kita sadari karena ni’mat yg Allah limpahkan kepada kita nantinya akan dimintakan pertanggungjawabannya di yaumil hisab (hari pembalasan), baik dalam konteks pertanggungjawaban pribadi maupun pertanggungjawaban sosial. Hayyoo.. repotan mana??

Allah Swt menjelaskan di dalam salah satu ayat yaitu Qs. Ibrahim: 34

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari

(nikmat Allah). “

Nah..lho.. Contoh kecil dari ni’mat Allah ini adalah ni’mat kesehatan. Bagaimana menderitanya seorang manusia jika dia tidak bisa ‘buang angin’?? Kebayang berapa yang harus kita bayar selama hidup kita? jika ternyata kita harus membayar ni’mat semacam itu. ‘Buang angin’ adalah salah satu ni’mat dari Allah yg kebanyakan manusia tidak suka ketika kita menggunakannya, namun ternyata sangat penting dalam hidup kita.

Ketika Allah menciptakan manusia dan memberikan manusia itu beragam ni’mat, termasuk dalam hal ini adalah ni’mat hidayah, sampai Allah menjelaskan bahwa pada akhirnya hanya ada 2 golongan manusia, dimana setiap dari kita hanya akan masuk di dalam salah satu golongan tersebut. Tidak ada golongan ke-3, dan juga tidak ada golongan yg duduk di antara keduanya.

Dua golongan itu adalah:

1. Orang2 yg ‘syakiran’ (org2 yg mampu bersyukur)

2. Orang2 yg ‘kafuran’ (org2 yg kufur, terutama atas ni’mat Allah)

Wuiiihh.. karena setiap perbuatan (amal) yang kita lakukan, akan menggiring kita masuk kepada salah satu dari dua golongan (kondisi) ini. Di yaumil hisab nanti, orang-orang yg syakiran akan disempurnakan ni’matnya dengan mendapat balasan ‘jannatul na’im’

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 1

(surga yg penuh ni’mat). Subhanallah.. kan?? eitss tapi.. orang yg kafuran mendapat balasan. Apa balasannya?? ‘naaru jahannam’ (neraka jahannam). Hiii..ii.. gak mau kan??

Pingin masuk surga? Nahh.. sudahkah kita bersyukur atas ni’mat saat ini juga?

a. Ni’matil Wujud (ni’mat existensi/hidup). Dalam Qs. Al Insan (1-4) menceritakan fase-fase kehidupan manusia, dari ada menjadi tidak ada.

b. Ni’matul Insan (ni’mat sebagai manusia). Merupakan ni’mat yg setingkat lebih tinggi dari ni’matil wujud. Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS At Tiin:4).

c. Ni’matul Islam (ni’mat diturunkannya Islam). Allah menyempurnakan ni’mat-ni’mat yang lain dengan mengaruniakan ni’matul Islam.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 2

Dzikir dan KeutamaanyaImam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW ditanya:

“Hamba yang bagaimanakan yang paling baik di sisi Allah pada hari Kiamat?. Beliau menjawab: “Orang yang banyak berdzikir”.

Subhanallah.. Cuma bedzikir bisa jadi hamba paling baik? Gimana caranya? Dzikir yang seperti apa? Adakah manfaatnya? Adakah keutamaannya? Mmm.. daripada bertanya-tanya yok simak.

1. Makna DzikirSetiap mukmin pasti memahami bahwa

zikir merupakan sesuatu yang sangat penting dan besar faedahnya. Zikir merupakan amal efektif yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Firman Allah

Hai orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.

(Qs. Al Ahzab [33] : 41)

Perumpamaan bagi orang yang berdzikir adalah seperti orang yang dikejar musuh dan ia segera berlindung di sebuah benteng yang kokoh sehingga berhasil menyelamatkan diri dari ancaman musuh. Gak percaya??.. Orang yang berdzikir insyaAllah akan aman dari gangguan syetan dan dijaga dari mengikuti hawa nafsu yang tidak baik.

Emang apa sih dzikir itu?? Berdzikir adalah mengingat Allah SWT dengan banyak menyebut namanya baik secara lisan maupun dalam hati. Berdzikir juga bermakna mengingat Allah SWT dalam berbagai keadaan, selalu merasa dilihat dan diawasi Allah sehingga tidak berani melakukan hal yang dilarang Allah SWT. Persis seperti kondisi kita ketiak berpuasa. (Yaitu) Mereka yang berdzikir (mengingat) kepada Allah saat berdiri, duduk, dan saat berbaring (Ali Imran : 191). Udah beloomm?..

2. Hakekat DzikirNah.. Dzikir dan seluruh amal saleh sangat erat kaitannya dengan ketenangan batin,

ketenangan batin itu sangat erat kaitannya dengan kebahagian hidup. Seorang salafus shaleh yang tinggal sendirian di padang pasir pernah ditanya “Apakah engkau tidak merasa terancam? Ia mengatakan Apakah ada orang yang merasa terancam dan khawatir bersama Allah?

Rumah orang yang melakukan dzikrullah akan bercahaya bak bintang. Abu Hurairah menyampaikan sabda Rasulullah bahwa Allah SWT akan menerangi rumah orang yang

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 3

berzikir hingga rumah itu terlihat oleh penduduk langit. Sesungguhnya penghuni langit melihat rumah-rumah ahli dzikir seperti bintang bagi penduduk bumi. Yups!!..

Contohnya aja dalam kehidupan nyata adalah orang yang gemar melakukan tahajud, mereka telah berkhalwat dengan Allah maka Allah beri cahaya-Nya pada orang itu.

3. Perintah BerdzikirDiantara dalil kewajiban berdzikir adalah Wahai orang yang beriman, janganlah

harta dan anak-anak kamu membuat kamu lalai dari berzikir kepada Allah (Al Munafiqun [63] : 9). So..

Berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam diri kamu dengan penuh ketundukan, rasa takut, tanpa dikeraskan dari ucapan (tersebut) pada saat pagi dan petang, serta jangan kamu menjadi orang yang lalai (Al-A’raf [7] : 205)

4. Pembagian DzikirDzikir mempunyai 4 lapisan kulit. Hayookk.. nyampe lapisan yang mana nih kita??

Dzikir Lisan Dzikir Hati, jika hati dibiarkan bersama karakternya maka niscaya ia akan berkeliaran

melayang-layang dalam alam pikiran (lamunannya) Dzikir Harus Menguasai Hati, sehingga perlu memaksanya sehingga tidak beralih

kepada yang lain Esensi Dzikir, Allah SWT yang menjadi objek dzikir betul-betul tertanam kuat dalam

hati.Terus kalo ada orang yang masih dzikir tapi pas diliat orang aja gimana?? Ternyata

dzikir yang dibuat-buat oleh orang lain terkadang mengandung beban, pertentangan, bid’ah atau syirik. Jadi.. dzikir haruslah berdasarkan kitabullah dan sunnah Rasulullah (setelah sholat, waktu pagi dan sore, akan tidur, bangun tidur, pergi keluar rumah, masuk wc, dsb.)

5. Adab-Adab DzikirKalo dzikir kita pingin nyampe ke Allah pastikan sudahkah kita??

Melakukannya dengan khusuk dan khidmat Dengan bacaan yang ma’tsur dari ayat atau hadits Tidak tergesa-gesa Dalam keadaan berwudhu Memulai dengan tahmid, tasbih, dan tahlil kemudian shalawat Dilakukan dengan suara yang tidak keras dan tidak terlalu pelan

Nah lho.. pingin kan dzikir kita nyampe.. so.. niatkan karena Allah sob.. gak syar’i kan kalo dzikir kita dzikir kalo cuma pingin disanjung ama ‘dia’.. upss..

6. Keutamaan DzikirKoq kita harus berdzikir juga?? Emang.. apa keutamaannya? Friend.. dzikir itu

keutamaanya banyak banget.. nihh..

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 4

Orang yang berdzikir hatinya selalu hidup Akan mendapat naungan dan rahmat Allah SWT Menjadi orang yang istimewa di sisi Allah Allah SWT akan mengabulkan segala permohonam Amalan yang dapat meneguhkan jiwa dan diri Allah SWT membanggakan di hadapan para malaikat Allah SWT akan ingat melebihi orang yang mengingat-Nya Ibadah yang paing baik, suci, dan paling tinggi derajatnya

Nah.. keutamaannya.. dashyat kan??.. Keutamaan dariNya emang gak bisa ditandingin oleh apapun. Dijamin deh.. keutamaan dari Allah.. adalah keutamaan terspesial. So.. berdzikir (mengingat) kepada Allah saat berdiri nungguin angkot, duduk di teras kampus, dan saat berbaring dikamar jangan dilewatin. Ok??

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 5

Menjaga Rahasia dan Menutup Aib Sesama Muslim

“ Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat maka berkatalah yang baik, atau (jika tidak), diamlah “.

(HR. Bukhori dan Muslim)

Kitmaan Al Asraar (Menyembunyikan Rahasia)

Sesuatu yang bersifat rahasia berarti tidak diinginkan untuk dipublikasikan. Sedangkan yang menjadi amanah bagi kita adalah rahasia kita, maka seyogianyalah kita menyembunyikan amanah kita, rahasia kita. Meskipun amanah itu adalah hal yang baik, kita tetap berhati-hati dalam menjaganya. Karena sesuatu yang kita anggap baik, belum tentu dipandang baik oleh orang lain. Menyembunyikan rahasia merupakan poin penting amniah di sini adalah untuk tetap berhati-hati dalam menjaga rahasia kita. Kata amniah berasal dari amaanah. Sedangkan kata amaanah akar katanya adalah amuna-ya’munu-amaanah yang berarti ‘kepercayaan’, ‘lurus’, ‘jujur’, ‘setia’, dsb.

Nah lho.. kalo rahasia udah jadi amanah.. Masih gatel juga buat ngbuka rahasia saudara kamu??

"Janganlah kalian menyakiti kaum Muslim, janganlah menjelekkan mereka, janganlah mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudara sesama Muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan, siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walaupun ia berada di tengah tempat tinggalnya." (dari Abdullah bin 'Umar)

Syekh Mahmud al-Mishri dalam kitabnya Mausu'ah min Akhlaqir-Rasul mengungkapkan, di zaman sekarang ini sulit untuk menemukan orang yang dapat dipercaya dalam menjaga rahasia. Kebanyakan manusia-kecuali manusia yang mendapat pertolongan Allah-tak dapat menjaga rahasia orang lain. Padahal, membuka aib orang lain termasuk bagian dari khianat.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 6

Dalam hadis di atas, Rasulullah menegaskan bahwa menutupi aib dan menjaga rahasia termasuk keutamaan. Nabi SAW menganjurkan agar umatnya senantiasa saling memelihara rahasia dan menutupi aib saudaranya agar dapat hidup bermasyarakat dalam ketenangan, kedamaian, juah dari keresahan, kedengkian, serta balas dendam.Namun, kita sering melalaikan peringatan ini. Kita kerap kali bermain-main dengan aib. Kita lupa kalau suatu saat Allah SWT pun akan membukakan aib kita tanpa bisa ditolak. Sesungguhnya, ketika membuka aib orang lain, sama dengan memberitahukan aib kita sendiri. Padahal, dengan menutup aib orang lain, Allah akan menutup aib kita, baik di dunia maupun akhirat. Rasulullah bersabda, "Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia, melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya".

Aib merupakan sesuatu yang diasosiasikan buruk, tidak terpuji, dan negatif. Manusia tidak bisa lari dengan menutup diri terhadap kekurangannya. Manusia harus berintrospeksi dan menghisab diri sendiri untuk memperbaikinya. Umar bin Khattab berpesan, "Hisablah dirimu sebelum diri kamu sendiri dihisab, dan timbanglah amal perbuatanmu sebelum perbuatanmu ditimbang."

Dalam hidup, kita terkadang terlupakan dengan aib-aib sendiri yang begitu menggunung karena begitu seringnya memikirkan aib orang lain. Kita juga sering lupa untuk bersyukur bahwa Allah telah menjaga aib-aib kita.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 7

Menjauhi Dosa Besar

"Beliau bersabda, ‘Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan (7 dosa besar)’. Mereka berkata, ‘Apa saja, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Menyekutukan Allah, sihir,

membunuh, memakan riba, makan harta anak yatim, berpaling dari medan perang, dan menuduh keji wanita mu’minat baik-baik’" (HR Bukhari Muslim).

Definisi maksiyat (dosa)

Tau gak maksiat alias dosa tuh kayak apa??

Maksiyat adalah ketidaktaatan baik mengerjakan hal-hal yang dilarang maupun mengabaikan perintah. Maksiyat meliputi dua bagian, yakni maksiyat yang tergolong dosa besar (kaba’ir) dan dosa kecil (shogho’ir).

Kaba’ir adalah setiap dosa yang mengakibatkan hukuman di dunia atau diancam oleh Allah dengan ancaman yang khusus di akhirat; mendapatkan adzab, laknat dan kemarah-Nya.

Shagha’ir adalah dosa-dosa yang tidak mengakibatkan hukuman di dunia dan tidak ada ancaman khusus di akhirat.

Sikap Muslim terhadap dosa

Sikap Muslim terhadap dosa adalah sebagaimana diungkapkan oleh Abdullah ibnu Mas’ud, "Seorang mu’min melihat dosanya seolah-olah ia berada pada kaki gunung yang akan

runtuh menimpanya, sedangkan orang durhaka (al-fajr) melihat dosanya sebagimana lalat hinggap pada hidungnya, kemudian ia menghalaunnya."

Ternyata dosa pun masih dibagi-bagi.. wahh.. perlu ekstra hati-hati nih.. waspadalah!! Lima macam dosa besar di antara dosa-dosa besar yaitu:

Syirik (menyekutukan Allah)

Syirik adalah menyamakan Allah dengan yang lain dalam hal-hal yang menjadi kekhususan-Nya. Syirik dapat digolongkan menjadi dua macam:

a. Syirik akbar (asy-syirku al-akbar)adalah syirik dalam beribadah dengan menjadikan tuhan-tuhan selain Allah. Fenomena syirik ibadah ini bisa dilihat, antara lain;

Pemujaan dan do’a pada selain Allah seperti jin, berhala, taghut. Hidup tanpa tujuan dan merasa tenang, tenteram, dan ridla dengan kehidupan

dunia, tanpa mengingat akhirat sedikitpun.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 8

Ketaatan secara mutlak kepada selain Allah. Menjadikan tandingan-tandingan untuk Allah dengan mencintainya melebihi

kecintaannya kepada Allah.

Akibat Syirik Besar

Syirik adalah kedzaliman yang paling besar, karena yang didzalimi adalah Allah SWT.

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya

mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".(Qs. Luqman : 13)

Akibat syirik sangat besar, yakni

Tidak diampuni Allah SWT. Haram masuk surga. Terhapusnya semua amal. Jauh dari petunjuk Allah

b. Syirik Kecil (asy-syirku al-asghar)

Adapun syirik kecil yang bersifat batiniyah seperti riya’ (memperlihatkan amal), sum’ah (memperdengarkan amal), dan yang bersifat lahiriah anatara lain bersumpah dengan selain Allah, mengatakan ‘Jika dikehendaki oleh Allah dan kamu’, memakai jimat.

"Rasulullah bersabda, "Barang siapa beramal dengan menyekutukan Aku di dalamnya, maka amal itu diperuntukkan bagi sesuatu yang disekutukan dengan Aku, sedangkan Aku

berlepas darinya." (HR Muslim)"

Sihir

Sihir adalah mengungkap sesuatu yang sebabnya samar dan tersembunyi sehingga seolah-seolah mengetahui yang ghaib. Para ahli sihir mengungkapkannya dengan meminta bantuan jin (ruh-ruh jahat dan syaithan). Mereka mendatangkan jin untuk dimintai petunjuk dan pertolongan. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan sihir, misalnya, perdukunan (kahanah), peramalan (‘arrafah), mantera-mantera (ruqyah yang terlarang), santet, pelet, sulap dan akrobat (telepati), jailangkung, dll.

Durhaka Kepada Orang Tua

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 9

menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

(Qs. Luqman : 14)

Lari dari Medan Perang (Desersi)

Hai orang-orang beriman, apabila kamu bertemu orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).

(Qs. Al Anfaal : 15)

Persaksian Palsu

Allah dan rasul-Nya mensejajarkan persaksian palsu dengan syirik. Orang yang bersaksi palsu berarti telah melakukan beberapa dosa besar sekaligus.

Nah baik maksiyat sughro ataupun kubro.. yokk.. mulai dari sekarang mulai tingkatkan iman dan ketaqwaan kita. Gak mau kan dilihat sama Allah sebagai makhluq yang kaya akan maksiyat. Banyak dosa?? Hii..i..i.. seremm..

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 10

Al Qur’an Lebih Dulu dari Pengetahuan??

كل على ه أن ك برب يكف أولم الحق ه أن لهم ن يتبي ى حت أنفسهم وفي اآلفاق في آياتنا سنريهمشهيد شيء

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu

menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Qs. Fushilat : 53).

Sobb.. Diantara kemukjizatan Al-Qur'an adalah kebenaran ayat-ayatnya yang kemudian terungkap satu per

satu sejalan dengan ilmu pengetahuan modern. Mungkin dalam suatu penggalan sejarah tertentu sains tidak mampu mengungkap kebenaran ini. Di belakang hari baru terbukti, dan menjadi jelaslah bagi manusia bahwa apa yang diberitakan Al-Qur'an adalah benar. Nah..

Al-Qur'an adalah Kitab HidayahAllah SWT menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitab astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiah ilmu-ilmu tersebut. Sekali lagi ia adalah kitab hidayah ilahi bagi perilaku manusia.

اس للن هدى القرآن فيه أنزل ذي ال رمضان شهر

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. (QS. Al-Baqarah :

185)

قين للمت هدى فيه ريب ال الكتاب ذلك

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah : 2)

Al-Qur'an Mendahului Ilmu Pengetahuan (Sains)Udah tau kan?? Al-Qur'an yang merupakan wahyu dari Allah SWT dijamin kebenaran

mutlaknya. Ketika Al-Qur’an berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk lain, ia pasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains dan peralatan-peralatan canggih digunakan untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah. Itulah makna Al-Qur’an mendahului ilmu pengetahuan (sains) sekaligus sebagai bukti baru mukjizat Al-Qur’an di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa ia adalah kalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 11

Contoh-contoh aja nih pada Ayat Al-Qur'an yang Mendahului Ilmu Pengetahuan (Sains)1. Proses Kejadian Manusia

Diantara contoh ayat Al-Qur'an yang mendahului ilmu pengetahuan (sains) adalah pemberitaan Al-Qur'an mengenai proses kejadian manusia. Allah SWT berfirman (QS. Al-Mukminun : 12-14). Di saat ayat ini turun, ilmu akal manusia pada zaman itu tidak mampu menjangkau fakta ilmiah ini. Demikian pula ilmu pengetahuan yang ada saat itu cukup sederhana untuk sampai pada hakikat yang besar ini.

Di abad modern, fakta ini baru ditemukan setelah kemajuan ilmu biologi dan kedokteran. Dalam bahasa arab, kata ‘Alaqah' memiliki 3 makna, yaitu :

1. Bermakna lintah.2. Bermakna sesuatu yang tergantung.3. Bermakna segumpal darah.

Tidak terdapat perselisihan antar saintis (kedokteran) modern mengenai tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqah ini. Makna ‘Alaqah' sebagai lintah adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia yang masih berusia 1-24 hari, menempel pada uterus (rahim) ibu, serupa sebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’ yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah dari ibunya ketika hamil.

Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqah, Profesor Moore, seorang profesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqah memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Pada tahap ini, embrio mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah ibunya, sama seperti lintah.

Arti kedua, ‘alaqah adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqah.

Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. Professor Moore mengatakan: “kami menemukan penampakan luar embrio selama tahap alaqah seperti penampakan segumpal darah, adanya sejumlah besar darah membentuk embrio. Juga selama tahap ini darah dalam embrio tidak bersirkulasi sampai usia embrio mencapai akhir minggu ke tiga. Jadi embrio pada tahap ini mirip dengan segumpal darah.

Jadi ketiga deskripsi embrio tersebut di atas secara akurat terdiskripsi dalam satu kata dalam Al-quran yaitu kata ”alaqah”.

Tahap perkembangan embrio selanjutnya setelah alaqah adalah ”mudghah”. Kata mudghah dalam bahasa arab berarti ”sesuatu yang dikunyah”. Pada tahap mudghah, ukuran embrio mirip dengan ukuran permen karet yang umum dikunyah orang.

Al-Qur'an telah mengungkap ini pada 1400 tahun yang lalu, padahal saintis baru mengetahui perkembangan embrio ini setelah ditemukannya mikroskop, suatu alat yang

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 12

belum dikenal pada 1400 tahun yang lalu. Orang pertama di dunia yang menggunakan mikroskop untuk mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) adalah Hamm dan Leeuwenhoek pada tahun 1677, lebih 1000 tahun setelah ayat ini turun. Hamm dan Leuwenhoek pun ketika itu masih salah mendiskripsikan tahap perkembangan embrio.

2. Informasi tentang Pusat Perasa di KulitDulu orang percaya bahwa saraf perasa terdapat di seluruh tubuh dengan kepekaan

yang sama. Namun ilmu pengetahuan modern mengungkap kekeliruan ini, ternyata pusat kepekaan terhadap rasa sakit dan lainnya terletak pada kulit di mana jarum suntik hanya terasa sakit pada kulit. Al-Qur’an menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli. Terdapat dalam firman Allah Qs. An-Nisa : 56.

Maksudnya: Perasaan sakit menerima azab terpusat pada kulit mereka dan apabila kulit itu telah hangus matang mereka tidak merasakan azab lagi. Oleh karenanya, Allah swt. Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya menggantinya dengan kulit yang baru agar mereka tetap merasakan azab.

3. Sesaknya DadaKarena tidak percaya.. Para pilot pun membuktikan tentang semakin sesaknya dada

mereka setiap kali mereka menambah ketinggian di udara sampai-sampai mereka merasa tercekik karena tak mampu bernafas akibat semakin berkurangnya kadar oksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang menganggap bahwa udara tersedia sampai ke planet-planet dan bintang-bintang yang ada di langit. Sedangkan Al-Qur’an telah mengungkap hakikat ini sejak empat belas abad lebih. Allah swt. berfirman Qs Al-An’am : 125. Subhanallah..

Maksudnya dalam firman tersebut yaitu Barangsiapa berhak disesatkan Allah swt karena amal-amalnya yang buruk dan permusuhannya terhadap Islam, maka Allah swt. menjadikan dadanya sempit bila mendengar mauizhah (nasihat) yang mengingatkannya tentang kebenaran Islam seperti sempitnya dada orang yang naik ke langit. Hal ini tidak diketahui manusia yang tidak beriman sebelum mereka menggunakan pesawat terbang. Lalu apakah Nabi Muhammad saw. memiliki pesawat khusus untuk menyampaikan informasi ini? Atau apakah yang disampaikan semata wahyu yang berasal dari ilmu Allah SWT?!

Demikianlah, Al-Qur’an mengandung informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-abad lamanya seiring kemajuan ilmu pengetahuan. Kebenaran ini sebagai bukti bahwa Al-Qur’an semata-mata wahyu Allah SWT kepada Rasul-Nya Muhammad SAW. Al-Qur'an mendahului ilmu pengetahuan (sains). Masih ragu juga?? Wahh.. coba deh baca lagi ni materi.. coba dipamahami dengan penghayatan dan keyakinan.. dijamin keraguan itu akan musnah..

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 13

Dashyatnya Birul Walidain dan Indahnya Silaturahim

Birul walidain“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-

bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu

bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” Qs. Luqman:14

Ini bukti yang nyata friend.. bukti yang telah Allah sampaikan kepada kita dalam kitab suci yang menjadi panutan seluruh umat manusia. Perintah untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak kita. Akankah kita sebagai anak yang diberi berbagai macam kelebihan, masih ada keinginan untuk berbuat dzolim terhadap ibu bapak kita?? Nau’dzubillah.. jika seorang anak sampai tega mencampakan kedua orang tuanya. Laknat Allah baginya.

So.. orangtua kita harus hormat dan patuh. Berbakti kepadanya adalah wajib, dan berbakti kepada ibu didahulukan. Dalam berinteraksi dengan orang lain harus mengedepankan sikap tawaddu’ dan berkata yang baik-baik. Jika kita mencintai sesama muslim dengan baik, maka Allah akan mencintai kita.

Kenapa sih yang harus diutamakan ketika ber-Birrul Walidain (berbakti kepada kedua orangtua) itu ibu?Muttafaqun ’Alaih: “Wahai Rasullullah siapa yang paling berhak saya pergauli dengan baik?

Rasullullah menjawab: ‘Ibumu!’, Orang itu bertanya lagi: ‘Lalu siapa?’, ‘Ibumu!’ jawab beliau: ‘Lalu siapa lagi?’ Beliau menjawab: ‘Ibumu!’. ‘Lalu siapa?’ Beliau menjawab:

‘Bapakmu!’.Didahulukan ibu karena banyak pengorbanan, pengabdian, menyusui, mendidik dan tugas lainnya. Setelah ibu, baru bapak, setelahnya adalah saudara dekat.

Tau gak?? Kisah-kisah beliau bersama ibu?? Patut kita contoh.. begini lho ceritanya..

Abu Hurairah menempati sebuah rumah, sedangkan ibunya menempati rumah yang lain. Apabila Abu Hurairah ingin keluar rumah, maka beliau berdiri terlebih dahulu di depan pintu rumah ibunya seraya mengatakan, “Keselamatan untukmu, wahai ibuku, dan rahmat Allah

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 14

serta barakahnya.” Ibunya menjawab, “Dan untukmu keselamatan wahai anakku, dan rahmat Allah serta barakahnya.” Abu Hurairah kemudian berkata, “Semoga Allah menyayangimu karena engkau telah mendidikku semasa aku kecil.” Ibunya pun menjawab, “Dan semoga Allah merahmatimu karena engkau telah berbakti kepadaku saat aku berusia lanjut.” Demikian pula yang dilakukan oleh Abu Hurairah ketika hendak memasuki rumah.” (Diambil dari kitab Adab al-Mufrad, karya Imam Bukhari)

Masih belum yakin?? Kenapa sih kita harus hormat dulu sama ibu?? Nih satu kisah lagi.. dari Ali

Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang terkenal sangat berbakti kepada ibunya, sampai-sampai ada orang yang berkata kepadanya, “Engkau adalah orang yang paling berbakti kepada ibumu, akan tetapi kami tidak pernah melihatmu makan bersama ibumu.” Beliau menjawab, “Aku takut kalau-kalau tanganku mengambil makanan yang sudah dilirik oleh ibuku. Sehingga aku berarti mendurhakainya.” (Diambil dari kitab Uyunul Akhyar, karya Ibnu Qutaibah).

Nah.. lho.. sudahkah kita berakhlaq mulia?? Katanya pengen masuk syurga.. katanya pengen bersanding dengan Rasul di syurga.. katanya pengen merasakan kenikmatan dalam hidup,.. katanya.. kok akhlaqnya masih banyak yang harus diperbaiki ya? Yupzz.. gak pa pa dech sekarang.. tapi ba’da dapet ni materi kita kudu menjadi muslim yang bener-bener berakhlaq mulia.. sedikit demi sedikit syukur bisa langsung banyak. Kan Islam memperhatikan prosesnya.. ya gak? Terus.. apa yang bisa kita lakukan terhadap ibu bapak?

1. Berkata dengan lemah lembut

Menurut Ibnu Umar, durhaka terhadap ibu bapak adalah termasuk dosa besar. Memarahi atau berkata kasar yang menyebabkan keduanya tersinggung sehingga menyebabkan si ibu menangis, hal tersebut adalah dosa besar. Dosa tersebut baru akan diampuni jika kedua orang tuanya mengampuni dosa anaknya tersebut.

2. Berkata halus dan mulia kepada ibu ayah

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." Qs. Al Isra:24.

3. Berbuat baiklah kepada ibumu terlebih dahulu daripada ayah.

Terus kalo orang tua telah meninggal, akhlaq baik apa yang bisa kita lakukan? Apabila kedua orang tua masih hidup, kita dengan mudah berbakti kepada keduanya. Namun, bagaimana jika orang tua kita telah meninggal? Dalam hal ini Islam menuntun kita

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 15

tetap berbuat baik sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah kepada kita. Hadis Rasul dari Abu Usaid menunjukan cara berbuat baik kepada ibu dan ayah yang telah tiada, yakni:

1. Mendo’akan ibu dan ayah yang telah tiada dan memintakan ampun kepada Allah dari segala dosanya.

2. Menepati janji kedua ibu bapak. Kalau semasa hidup orangtua memiliki janji kepada seseorang, maka anaklah yang harus berusaha untuk menunaikan janji tersebut.

3. Memuliakan teman-teman kedua orang tua kita.4. Bersilahturahim kepada orang yang memiliki hubungan dengan kedua orang tua.

Silaturahim

Silaturahim artinya adalah menyambung tali persaudaraan kepada kerabat yang memiliki hubungan nasab. Syariat Islam sungguh indah. Ia mengajarkan adab nan tinggi dan akhlak yang mulia. Menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan selalu berusaha menjaga keutuhan keluarga. Membersihkan berbagai noda di dada yang akan merusak hubungan sesama manusia yang satu keluarga. Menyantuni yang tidak punya dan tidak iri dengki kepada yang kaya.

Silaturahim adalah resep mustajab untuk ini semua. Bahkan Rasulullah menjelaskan bahwa silaturahim termasuk inti dakwah Islam, sebagaimana diriwayatkan Abu Umamah, dia berkata: Amr bin ‘Abasah As-Sulami berkata:

: به: يشرك ال الله يوحد وأن األوثان وكسر األرحام بصلة أرسلني قال أرسلك؟ شيء بأي فقلتشيء

Aku berkata: “Dengan apa Allah mengutusmu?” Rasulullah n menjawab: “Allah mengutusku dengan silaturahim, menghancurkan berhala dan agar Allah ditauhidkan, tidak disekutukan

dengan-Nya sesuatupun.” (HR. Muslim, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Islam ‘Amr bin ‘Abasah, no. 1927)

Allah melengkapi perintah untuk menyambung tali silaturahim dengan memberikan janji dan ancaman. Di antara janji-janji tersebut adalah:

1. Surga adalah balasan bagi orang yang menyambung tali silaturahim.2. Shadaqah kepada kerabat berpahala ganda.3. Orang yang menyambung tali silaturahim akan dilapangkan rizkinya dan

dipanjangkan umurnya.

Di samping janji-janji, syariat juga melengkapi perintah untuk bersilaturahim dengan ancaman-ancaman keras bagi yang memutuskannya. Di antara ancaman-ancaman tersebut adalah:

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 16

1. Laknat Allah dan tempat kembali yang buruk (neraka) bagi yang memutus tali silaturahim.

2. Dijadikan buta dan tuli.3. Orang yang memutuskan tali silaturahim segera mendapatkan azab di dunia dan

akhirat.

Ternyata.. masih banyak orang yang mengakrabi saudaranya setelah saudaranya mengakrabinya. Mengunjungi saudaranya setelah saudaranya mengunjunginya. Memberikan hadiah setelah ia diberi hadiah, dan seterusnya. Dia hanya membalas kebaikan saudaranya. Sedangkan kepada saudara yang tidak mengunjunginya –misalnya– tidak mau dia berkunjung. Ini belum dikatakan menyambung tali silaturahim yang sebenarnya. Yang disebut menyambung tali silaturahim sebenarnya adalah orang yang menyambung kembali terhadap orang yang telah memutuskan hubungan kekerabatannya. Nah.. lhoo.. jangan sampai kita termasuk di dalamnya..

Terus.. gimana kalo kita mau bersilaturahim kepada kerabat non Muslim??

Allah telah berfirman:

“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (Al-Mumtahanah: 8)

Jadi jelaslah bahwa berbuat baik kepada kerabat adalah suatu hal yang disyariatkan, meskipun dia non-muslim. Dengan syarat, dia bukan orang yang memerangi agama kita, dan tentunya tidak ada loyalitas dalam hati kita terhadap agamanya. Justru kita harapkan dengan sikap dan perilaku kita yang baik kepada orang semacam ini, menjadi sebab datangnya hidayah dalam hati kerabat kita tersebut, sehingga ia masuk Islam dan meninggalkan kekafirannya.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 17

TAWADHU’Apa pengertian tawadhu’ itu ?

Di dalam referensi keagamaan, Al-Fudhail ditanya orang tentang arti Tawadhu’i : ”Anda tunduk kepada kebenaran, meskipun kebenaran itu disampaikan anak kecil atau yang tidak pandai.”

Ibnu Mubarak mengatakan, arti tawadhu’ yang paling tinggi adalah: ”menempatkan diri pada posisi yang sejajar dengan orang yang status ekonominya lebih rendah, sehingga tiada lagi kesenjangan antara keduanya. Sebaliknya, menempatkan diri pada posisi yang sejajar dengan orang yang lebih tinggi status ekonominya, sehingga tiada kesenjangan/perbedaan posisi antara keduanya.”:

Kebalikan dari tawadhu’ adalah takabbur yang didefinisikan ulama, ”menolak kebenaran (al-haq) dan memandang rendah orang lain.” Jadi, orang yang sombong adalah orang yang memandang orang lain lebih buruk/ rendah daripada dirinya.

Ringkasnya sobb.. orang yang tawadhu’ adalah orang besar/terhormat yang mampu menempatkan diri di hadapan orang yang lebih rendah kedudukan atau status ekonominya, sehingga tidak ada jurang pemisah di antara keduanya.

Keutamaan sikap Tawadhu’ ?

Pada awalnya sifat tawadhu’ ini ditujukan kepada orang yang terhormat, berkedudukan tinggi, dan orang besar, yang dikhawatirkan akan timbul kesombongan; dengan diingatkan oleh seorang bijak:

Rendah hatilah kamu, niscaya kamu seperti bintang yang tampak di permukaan air (berada di bawah), padahal sebenarnya dia berada di tempat yang tinggi/terhormat.

Kalau kita renungkan bahwa orang yang tawadhu’ itu tidak akan rugi dan tidak akan kehilangan apa-apa (nothing to loose). Namun, justru sikap itu akan mengangkat derajatnya setinggi-tingginya dalam pandangan Allah, di samping terhormat./tinggi di depan manusia. Abu Nu’aim berkata:

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 18

“ Barangsiapa yang rendah hati karena Allah, maka Dia akan mengangkat derajatnya, padahal dia sendiri merasa diri kecil/lemah, tetapi terhormat di mata manusia. Sebaliknya, orang yang sombong, maka Allah akan merendahkannya, padahal dirinya merasa besar, sedangkan orang-orang memandangnya(orang yang takabur) rendah, bahkan lebih rendah daripada hewan.”

Kenapa kita harus bertawadhu’?

Pertama, kalau kita sombong dengan harta dan jasa orang tua kita, seorang arif bijaksana menelanjangi diri kita, dengan ungkapan sebagai berikut:

Jika anda bangga( kepadaku) dengan kudamu, maka keindahan dan kegagahan itu milik kudamu, bukan milik anda.

Jika anda berbangga dengan pakaian dan asesorismu, maka keindahan itu milik pakaian dan asesoris anda, bukan milik anda

Dan jika anda berbangga dengan jasa nenek moyangmu, maka jasa dan keutamaan itu milik mereka, bukan milik kita.

Jika keutamaan dan keindahan itu bukan bagian dari dirimu, maka anda terlepas dari keindahan/kekegagahan itu.

Maksudnya, boleh jadi orang menghargai dan menghormati kita, bukan lantaran hormat atas keindahan diri/kepribadian kita, melainkan karena benda-benda yang ada di sekeliling kita. Bahayanya, begitu benda-benda itu hilang dari kita, maka orang lain tidak lagi menghormati kita. Namun, bila orang hormat kepada kita karena keindahan pribadi kita, maka ada atau tidak ada benda-benda itu di sekeliling kita, maka orang akan tetapi menghormati kita. Kalau pun tidak ada orang yang menghormati kita, Allah pasti akan tetap memuliakan kita, karena keimanan dan akhlak kita. ”Inna akramakum ’ indallah at-qakum.” ”Hargailah orang lain (bersikap tawadhu’lah) kepada orang yang lebih rendah daripada kita, niscaya orang lain akan menghormati kita.

Kedua, kalau kita sombong dengan ilmu, maka di atas orang yang berilmu itu ada Dzat yang Maha Berilmu, yaitu Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam QS Yusuf,10: 79 yang artinya:

”dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui”

Ketiga, kalau kita sombong dengan kekuasaan, maka kekuasaan itu ada ujung dan akhirnya, paling lambat kalau kita sudah mati. Allah melukiskan bagaimana penyesalan orang yang sombong dengan harta dan kekuasaannya, yang karena itu tidak mau sujud kepada Allah dan bersikap sombong kepada manusia.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 19

Bahaya LIDAH kita

Tahu gak??Lidah adalah salah satu nikmat Allah dan keajaiban penciptaan-Nya. Kecil fisiknya tetapi besar ketaatan atau kedurhakaannya, sebab kejelasan antara kufur dan iman seseorang hanya diketahui dari kesaksian lidahnya. Iman dan kufur merupakan tingkatan tertingggi bagi ketaatan dan kedurhakaan.

Dengan anggota tubuh kecil ini seseorang bisa menungkapkan kehendaknya dan mengekspresikan perasaannya. Dengannya ia meminta orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, membela dirinya dan mengungkapkan isi hatinya. Dengannya ia menyapa teman duduknya dan menghibur sahabat karibnya. Dengannya ia bisa jatuh dan terhina atau bangkit meraih kehormatannya. Orang yang diam tidak mengungkapkan kebenaran merupakan setan yang bisu dan dia telah bermaksiat kepada Allah. Orang yang menyampaikan kebatilan merupakan setan yang berbicara, ia juga bermaksiat kepada Allah. Hii..ii..i.. waspadalah!!

Mau tahu bahaya lisan yang banyak sekali??

Bahaya lisan ada pada kesalahan dalam berbicara, berdusta, menggunjing (ghibah), adu domba (namimah), bermuka dua (nifaq), berkata-kata kotor, berdebat yang tidak ada gunanya, memuji diri sendiri, membicarakan kebatilan, menyebarkan permusuhan, menyakiti orang lain, menodai kehormatan orang lain, dan sebagainya. Eitss.. perlu suatu komitmen bersikap diam yang memungkinkan seseorang untuk menghimpun tekad, mengedepankan sikap tenang, fokus untuk berfikir, berdzikir, beribadah dan selamat dari bahaya lidah, baik di dunia maupun di akhirat. Hendaknya seorang mukmin berhati-hati dari berbagai bahaya lidah tersebut, sebab kelak ia akan dihisab (diadili) dan mendapat balasan.

Allah Ta’ala berfirman, “Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaaf: 18).

Dan firman Allah Ta’ala,

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.”

(QS.Al-Israa`: 36)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata –seakan-akan ia melihat realitas kehidupan orang pada hari ini, “Anehnya, seseorang begitu mudah menjaga diri dari memakan

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 20

makanan haram, tindakan zhalim, zina, mencuri, minum khamar, melihat yang haram, dan lain sebagainya, tetapi ia sulit menjaga lidahnya. Kamu bisa melihat orang yang terpandang dalam urusan agama, ahli ibadah dan seorang zuhud, tetapi ia mengucapkan kata-kata yang menuai murka Allah, sedangkan dia tidak peduli sama sekali. Dengan satu kata saja ia bisa tergelincir ke dalam api neraka lebih jauh dari jarak antara timur dan barat. Betapa banyak kamu melihat orang yang mejaga diri dari kekejian dan kezhaliman, tetapi lidahnya selalu menodai kehormatan orang yang hidup dan yang sudah meninggal dunia, tanpa sedikit pun memikirkan apa yang ia ucapkan.”

Karena kita udah tau lidah adalah salah satu kenikmatan yang besar yang dianugerahkan Allah kepada hambaNya, padanya terdapat kebaikan yang banyak dan kemanfaatan yang luas bagi siapa yang menjaganya dengan baik dan mempergunakannya sebagaimana diharapkan syari’at. Dan padanya pula terdapat kejelekan yang banyak dan bahaya yang besar bagi siapa yang meremehkannya (membiarkannya) lalu digunakannya pada jalan atau tempat yang tidak semestinya.

Maka jika si hamba mempergunakan lidahnya untuk tujuan tersebut, wuihhh... maka dia tergolong orang yang bersyukur kepada Allah atas nikmat lidah itu sendiri. Tapi jika sebaliknya, digunakan bukan pada jalan kebenaran seperti disebutkan diatas, maka dia adalah orang yang berbuat dholim lagi melampaui batas.

Rasulullah SAW bersabda (yang artinya):

“ Semoga Allah merahmati seseorang yang berbicara kebaikan maka dia beruntung, atau diam dari kejelekan maka dia selamat “.

Keutamaan menjaga lidah

Al Imam Al Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin berkata :

“ Ketahuilah bahwa lidah bahayanya sangat besar, sedikit orang yang selamat darinya, kecuali dengan banyak diam “.

Oleh sebab itu, Pembuat syari’at memuji dan menganjurkan diam, Nabi MuhammadSAW bersabda (yang artinya):

“ Barang siapa yang diam, pasti dia selamat “ (HR. At Tirmidzi)

Keutamaan diamDiem? Kenapa kita lebih baik diem? Cara menyelamatkan diri dari bahaya lidah

adalah diam, kecuali dari hal yang baik dan mengundang kebaikan. Para salaf pendahulu kita lebih banyak diam daripada berbicara. Sebab dengan diam akan mengurangi dosa dan bahaya yang timbul akibat lidah.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 21

Tetapi kalo hak-hak Allah udah dilecehkan, syariat dihina dan Rasulullahdirendahkan apakah mereka harus diam? maka mereka tidak akan tinggal diam. Mereka akan berbicara dengan lantang dan pasti sekalipun di depan pemimpin yang kejam, sekalipun nyawa adalah taruhannya. Terusss.. berbicara itu baik jika ditempatkan pada posisinya dan diam itu baik jika ditempatkan pada tempatnya pula. Dan jika dibalik makarusaklah tatanan Amr Ma’ruf Nahi Munkar.

Bagaimana Imam Syafi’I tidak diam diri, manakala melihat sulthon berbuat ketidakadilan, dengan tegas beliau berbicara, menasehati si pemimpin itu. Tetapi jika ditanyakan sesuatu yang sekiranya tidak perlu jawaban, maka beliau diam, tidak menjawab. Lihatlah bagaimana beliau memposisikan sesuatu pada tempat dan waktu yang layak dan tepat.

Allah SWT berfirman (yang artinya):

“ Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir (Raqib ‘Atid) “ (QS. Qaaf 18)

Bahkan diam mendatangkan ibadah yang berpahala, jika diam itu didasarkan karena khawatir berbicara sesuatu yang haram, demi mengharap ridho Allah.

Rasulullah saw bersabda (yang artinya):

“ Maukah kalian aku beritahukan tentang ibadah yang paling mudah dan paling ringan bagi badan? Diam dan akhlak yang baik “ (HR. Ibnu Abi Dunya).

Berdo’a pada Waktu UtamaManusia sering menjumpai persoalan atau

masalah dalam kehidupan di dunia ini.Tampaknya tak ada seorangpun yang terhindar dari masalah.Bukanlah hidup namanya kalau tidak bermasalah.Seperti air laut kadang mengalami pasang sekali waktu mengalami surut.Begitu pula kehidupan manusia di dunia ini silih berganti

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 22

mengalami pasang surut kehidupan.Jika sedang asa,kecewa bahkan ada yang sampai bunuh diri.

Orang-orang yang beriman jika menjumpai masalah atau persoalan hidup tentu seperti yang di gambarkan ayat-ayat al-Qur’an sebagaiman di kutip di atas tersebut dimana apabila ia sedang mengalami surut,tertimpa kerugian,kesedihan & sejenisnya akan tetap sabar & tawakkal kepada Allah.Ia yakin bahwa masih ada tempat untuk mengadu,tempat untuk berlindung yaitu Allah SWT.1. Apa sih hakikat do’a?

Doa dari bahasa Arab da’a,yad’u,du’aan artinya permohonan atau permintaan.Permohonan atu permintaan dari seorang hamba kepada Tuhan dengan menggunakan lafal yang dikehendaki dan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan.Jadi doa ialah suatu bentuk ibadah dengan melahirkan kerendahan hati di hadapan Allah Yang Maha Tinggi dan Mulia serta memohon bantuan dan pertolongan-Nya.Allah memerintahkan manusia agar selalu berdo’a dan merendahkan diri pada-Nya serta menjanjikan akan mengabulkan do’a dan mewujudkan apa yang diminta itu.

2. Adab dan Tata Tertib Berdo'a Berdo’a itu mempunyai adab dan tata tertib yang harus diperhatikan oleh orang yang akan melaksanakannya. Nahhh.. diantara adab dan tata tertib berdo’a adalah sebagai berikut :

Mencari yang halal ( memakan dan menggunakan barang yang halal dan menjauhi yang haram ).(Q.S. Al-Mukminin : 51)

Menghadap kiblatRasulullah SAW. pergi keluar buat shalat istisqa’ (shalat minta hujan), maka beliau berdo’a dan memohon kepada Allah supaya turun hujan sambil mengadap ke kiblat.

Memperhatikan saat-saat yang tepat dan utama. Seperti pada hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jum’at, sepertiga terakhir di malam hari, waktu sahur, ketika sedang sujud, ketika turun hujan, antara adzan dan qomat, selesai habis sholat fardhu, saat mulai pertempuran, ketika dalam ketakutan atau sedang beriba hati, dan lain-lain.

Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu. Memulainya dengan memuji Allah, memuliakan dan menyanjung Nya, serta

bershalawat kepada Nabi SAW. Memusatkan perhatian, menyatakan kerendahan diri dan ketergantungan kepada

Allah Yang Maha Mulia, serta menyederhanakan tinggi suara, antara bisik-bisik dan jahar.

Hendaklah do’a itu tidak mengandung dosa atau memutuskan tali silaturahim Tidak menganggap lambat akan dikabulkan Tuhan Berdo’a dengan keinginan yang pasti agar dikabulkan Memilih kalimat-kalimat yang mencakup makna yang luas. Mengulangi do’a sampai tiga kali. Agar mulai dengan diri pribadi, bila berdo’a buat orang lain.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 23

Menyapu muka dengan kedua belah telapak tangan setelah selesai berdo’a, setelah memuji dan mengagung kan Allah, dan setelah mengucapkan shalawat Nabi.

3. Waktu – Waktu Mustajab untuk berdo’a Berkata Ibnu ‘Atha’ : “Do’a itu mempunyai beberapa rukun (sendi) yang

menyebabkan teguh dan kuat berdirinya, mempunyai beberapa sayap yang menyebabkan ia naik ke langit tinggi, mempunyai beberapa sebab yang menyebabkan diterimanya. Maka jika do’a-do’a itu dilekatkan di atas rukun-rukun (sendi-sendinya), niscaya kokoh dan teguhlah berdirinya. Jika ia mempunyai sayap, maka terbanglah ia ke langit menuju tujuannya dan jika ada sebabnya, maka diterimalah dia.”

Menurut Ibnu ‘Atha’, rukun-rukun do’a itu, ialah : kehadiran hati bila berdo’a, serta tunduk menghinakan diri kepada Allah. Sayap-sayapnya, ialah : berdo’a dengan sepenuh kemauan dan keikhlasan yang timbul dari lubuk jiwa dan bertepatan dengan waktunya. Sebab ia diterima, ialah : bershalawat kepada Nabi sebelum berdo’a.

Waktu dan tempat secara khusus yang dianjurkan untuk berdo’a, ialah :a. Ketika turun hujan.b. Ketika akan memulai sholat dan sesudahnya.c. Ketika menghadapi barisan musuh dalam medan peperangan.d. Di tengah malam.e. Diantara adzan dan iqamatf. Ketika i’tidal yang akhir dalam sholatg. Ketika sujud dalam shoalath. Ketika khatam (tammat) membaca Al-Qur’an 30 juzi. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahurj. Sepanjang hari Jum’at, karena mengharap bersua dengan saat ijabah (saat

diperkenankan do’a) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari jum’at itu.

k. Antara Zhuhur dengan Ashar dan antara Ashar dengan Maghrib.

Bersabda Rasulullah SAW. :a. “Tuhan kita turun ke langit dunia, ketika malam telah tinggal sepertiga yang

akhir. Maka berkatalah Tuhan : Siapa-siapa mendo’a kepada Ku, maka Aku perkenankan do’anya. Siapa yang minta ampun kepada Ku, maka Aku ampuni dia” .(H.R. Bukhari dan Muslim)

b. “Pada waktu malam, sesungguhnya ada suatu saat, dimana jika seseorang Muslim memohon kepada Allah sesuatu kebajikan dunia dan akhirat ketika itu, niscaya Allah mengabulkannya.” (H.R. Muslim)

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 24

c. “Berdo’alah di saat do’a itu diperkenankan Tuhan, Yaitu : disaat berjumpa pasukan-pasukan tentara (bertempur), ketika hendak mendirikan sembahyang dan ketika turun hujan”.(H.R. Asy-Syafi’ie)

d. “Tiada ditolak sesuatu do’a yang dimohonkan antara adzan dan iqamat”.(H.R.Turmudzi)

TAUBAT

Taubat memiliki arti: berhenti melakukan kemaksiatan dan kembali menuju ketaatan.

Taubat adalah amalan yang sangat dicintai Allah ta’ala:

المتطهرين ويحب وابين الت يحب ه الل إن

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 25

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Taubat hukumnya wajib atas setiap mukmin:

نصوحا توبة ه الل إلى توبوا آمنوا ذين ال ها أي يا

“Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh.” (QS. At-Tahrim : 8)

Taubat bisa mendatangkan kemenangan:

تفلحون كم لعل المؤمنون ه أي جميعا الله إلى وتوبوا

“Bertaubatlah kepada Allah, wahai orang-oran beriman sekalian agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur : 31)

Dan keberuntungan akan dicapai manusia tatkala dirinya merasa sangat butuh kepada-Nya hingga Allah menyelamatkan jiwa yang terperosok mengikuti hawa nafsunya itu.

Taubat yang sungguh-sungguh akan mendatangkan limpahan ampunan Allah atas dosa-dosa seorang hamba. Dosa yang makin hari kian bertambah banyak.

الذنوب يغفر ه الل إن ه الل رحمة من تقنطوا ال أنفسهم على أسرفوا ذين ال عبادي يا قلحيم الر الغفور هو ه إن جميعا

“Katakanlah: Wahai para hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendirinya, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Mengampuni semua dosa dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

Saudaraku yang berbuat dosa, jangalah kalian berputus asa terhadap rahmat Rabb mu karena pintu taubat itu senantiasa terbuka sampai matahari terbit dari arah barat.

Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

مسيء ليتوب بالنهار يده ويبسط النهار، مسيء ليتوب بالليل يده يبسط وجل عز الله إنمغربها من الشمس تطلع حتى الليل،

“Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di siag hari. Dan Allah Ta’ala

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 26

membentangkan tagan-Nya di siang hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di malam hari, sampai matahari terbit dari barat.” (HR. Muslim).

Betapa banyak orang yang bertaubat atas dosa-dosanya yang besar dan Allah menerima taubat mereka. Allah ta’ala berfirman,

يزنون وال بالحق إال ه الل م حر تي ال فس الن يقتلون وال آخر إلها ه الل مع يدعون ال ذين وال ) ( ) ( من إال مهانا فيه ويخلد القيامة يوم العذاب له يضاعف أثاما يلق ذلك يفعل ومن

رحيما غفورا ه الل وكان حسنات ئاتهم سي ه الل يبدل فأولئك صالحا عمال وعمل وآمن تاب

“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesembahan lainnya dan tidak membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina dan barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat hukuman yang berat. (Yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun , Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan : 68-70)

Taubat yang nasuhah (serius) tidak terlepas dari 5 syarat:

Pertama, Ikhlas karena Allah yaitu berniat semata-mata mengharap wajah Allah, pahala atas taubatnya serta berharap selamat dari siksaan-Nya.

Kedua, menyesali kemaksiatan yang ia lakukan, merasa sedih dan berjanji untuk tidak mengulanginya.

Ketiga, menjauhkan diri dari perbuatan maksiat sesegera mungkin. Jika perbutan tersebut melanggar hak-hak Allah maka segera tinggalkan. Karena perbuatan tersebut haram dilakukan sehingga wajib ditinggalkan. Adapun jika berkaitan dengan hak-hak makhluk maka bergegaslah meminta maaf baik dengan mengembalikan haknya atau meminta kelapangan hatinya agar mau memaafkan.

Keempat, bertekad untuk tidak mengulangi kemaksiatan tersebut di waktu-waktu mendatang.

Kelima, hendaknya taubat dilakukan sebelum ditutupnya pintu taubat, yaitu sebelum ajal menjemput dan sebelum terbitnya matahari dari arah barat. Allah Ta’ala berfirman,

اآلن تبت ي إن قال الموت أحدهم حضر إذا ى حت ئات ي الس يعملون ذين لل وبة الت وليست

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 27

“Dan Taubat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang berbuat kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seorang diantara mereka barulah dia mengatakan, ‘Saya benar-benar taubat sekarang.’” (QS. An-Nisa : 18)

Sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam,

عليه الله تاب مغربها، من الشمس تطلع أن قبل تاب من

“Barangsiapa yang taubat sebelum terbitnya matahari dari arah barat maka Allah terima taubatnya.” (HR Muslim)

Ya Allah berilah kami taufik agar senantisa bertaubat dengan sungguh-sungguh dan terimalah amalan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.

SHODAQAH

Hadist Kesatu :

“Shodaqoh itu dapat menutupi tujuh puluh pintu kejelekan ”. [HR.At-Thabrani].

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 28

Hadist Kedua :

“Shodaqoh secara sembunyi-sembunyi akan meredamkan kemrahan Alloh, dan Shodaqoh dengan cara teramg-terangan akn menjadi perisai dari api neraka”.

Hadist Ketiga :

“Tidak sekali-kali seorang hamba yang memberikan sesuatu, sekalipun sesuap maknan kepada orang yang meminta-minta, kecuali Alloh Ta’ala akan menjauhkannya dai siksa (neraka)”.

Hadist Keempat :

“Buatlah penghalang dari api neraka sekalipun dengan separo kurma, jika tidak mendapatkannya, maka bers Shodaqoh lah dengan perkataan yang baik”. [HR.Bukhori, Muslim & Ahmad]

Hadist Kelima :

“Ber Shodaqoh lah kalian, karena Shodaqoh itu melepaskanmu dari api nerka, yakni membebaskan kamu dari neraka Jahanam ”. [HR.Thabrani]

Janji Alloh didalam Al-Qur’an, sebagai balasan bagi orang-orang yang ber Shodaqoh :

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. [QS.Al-Baqoroh : 261]

Ancaman Alloh bagi yang tidak ikhlas dalam bershodaqoh:

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. [QS.Al-Baqoroh : 264]

Bagaimana caranya bershodaqoh?

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 29

itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [QS.Al-Baqoroh : 271]

Apa tujuan shodaqoh?

“……Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhoan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan”). [QS.Al-Baqoroh : 272]

Apa yang harus kita shodaqoh kan ?

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. [QS.Al-Baqoroh : 267]

Kepada siapa kita harus mengeluarkan shodaqoh ( yang lebih utama) ?

“(apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara paksa. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui”. [QS.Al-Baqoroh : 273]

“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya”. [QS.Al-Baqoroh : 215]

Kenapa orang-orang tidak mau bershodaqoh ?

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui’. [QS.Al-Baqoroh : 268]

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 30

Asy- Syaja’ah

Syaja’ah atau pemberani/kesatria tentu saja berbeda dengan bersikap nekat, "ngawur" atau tanpa perhitungan dan pertimbangan. Asy-syaja’ah adalah keberanianyang didasari pertimbangan matang dan penuh perhitungan karena ingin meraihridha Allah. Dan untuk meraih ridha Allah, tentu saja diperlukan ketekunankecermatan dan kerapian kerja (itqan). Buka keberanian yang tanpa

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 31

perhitungan, namun juga bukan terlalu perhitungan dan pertimbangan yangmelahirkan ketakutan.

Macam-macam Syaja’ah

Paling tidak ada beberapa macam bentuk asy-syaja’ah (keberanian), yakni:

1. Memiliki daya tahan besar

Seseorang dapat dikatakan memiliki sifat berani jika ia memiliki daya tahan yang besar untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan mungkin saja bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah.

2. Berterus terang dalam kebenaran

"Qulil haq walau kaana muuran" (katakan yang benar meskipun itu pahit) dan berkata benar di hadapan penguasa yang zhalim adalah juga salah satu bentuk jihad bil lisan. Jelas saja dibutuhkan keberanian menanggung segala resiko bila kita senantiasa berterus terang dalam kebenaran.

3. Kemampuan menyimpan rahasia

Orang yang berani adalah orang yang bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan terutama dalam persiapan jihad menghadapi musuh-musuh Islam. Kemampuan merencanakan dan mengatur strategi termasuk di dalamnya mampu menyimpan rahasia adalah merupakan bentuk keberanian yang bertanggung jawab.

4. Mengakui kesalahan

Salah satu orang yang memiliki sifat pengecut adalah tidak mau mengakui kesalahan, mencari kambing hitam dan bersikap "lempar batu, sembunyi tangan". Sebaliknya orang yang memiliki sifat syaja’ah berani mengakui kesalahan, mau meminta maaf,bersedia mengoreksi kesalahan dan bertanggung jawab.

5. Bersikap obyektif terhadap diri sendiri

Ada orang yang cenderung bersikap over estimasi terhadap dirinya, menganggap dirinya baik, hebat, mumpuni dan tidak memiliki kelemahan serta kekurangan. Sebaliknya ada yang bersikap under estimasi terhadap dirinya yakni menganggap dirinya bodoh, tidak mampu berbuat apa-apa dan tidak memiliki kelebihan apapun.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 32

Kedua sikap tersebut jelas tidak proporsional dan tidak obyektif. Orang yang berani akan bersikap obyektif, dalam mengenali dirinya yang memiliki sisi baik dan buruk.

6. Menahan nafsu di saat marah

Seseorang dikatakan berani bila ia tetap mampu ber–mujahadah li nafsi, melawan nafsu dan amarah. Kemudian ia tetap dapat mengendalikan diri dan menahan tangannya padahal ia punya kemampuan dan peluang untuk melampiaskan amarahnya.

Contoh Figur Sahabat dan Sahabiyah yang Memiliki Sifat Syaja’ah

Berani karena benar dan rela mati demi kebenaran. Slogan tersebut pantas dilekatkan pada diri sahabat-sahabat dan sahabiyah-sahabiyah Rasulullah saw. karena keagungankisah-kisah perjuangan mereka. Yokk.. kita tengok ceritanya..

Rasulullah Muhammad saw. sendiri menjadi teladan utama saat beliau tak bergeming sedikit pun ketika disuruh menghentikan dakwahnya. Beliau pun berucap dengan kata-katanya yang masyhur, "Walaupun matahari diletakkan di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku, aku tidak akan pernah menghentikan dakwahku ini".

Keberanian dan keteguhan sikap nampak pula pada diri sepupu dan menantu Nabi saw., Ali bin Abu Thalib r.a. Ali mengambil peran yang sangat beresiko, menggantikan Rasulullah di tempat tidur untuk mengelabui musuh-musuh yang mengepung. Dan benar saja ketika tahumereka dikelabui, mereka pun marah serta memukuli Ali hingga babak belur.

Khalifah kedua yang tidak mau kalah juga.. yakni Umar bin Khathab juga sangat terkenal dengan ketegasan sikap dan keberaniannya. Ketika mau hijrah berbeda dengan sahabat-sahabat lain yang sembunyi-sembunyi, Umar malah berteriak lantang, "Umar mau hijrah, barang siapa yang ingin anak istrinya menjadi yatim dan janda, hadanglah Umar".

Keberanian mempertahankan aqidah hingga mati nampak pada Sumayyah, ibunda Ammar bin Yasir. Beliau menjadi syahidah pertama dalam Islam yang menumbuhsuburkan perjuangan dengan darahnya yang mulia.

Begitu pula Khubaib bin Adiy yang syahid di tiang salib penyiksaan dan Habib bin Zaid yang syahid karena tubuhnya dipotong-potong satu demi satu selagi ia masih hidup. Mereka berani bertaruh nyawa demi mempertahankan akidah dan itu terbukti dengan syahidnyamereka berdua.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 33

Bilal dan Khabab bin Al-Irts, yang mantan budak disiksa dengan ditimpa batu besar (Bilal) dan disetrika punggungnya (Khabab) adalah bukti bahwa keberanian tidak mengenal lapisan dan strata sosial.

Ada pula anak bangsawan seperti Mush’ab bin Umair dan Sa’ad bin Abi Waqqash yang diusir dan tidak diakui lagi sebagai anak oleh orangtua mereka karena masuk Islam. Dan akhirnyawanita-wanita perkasa dan pemberani seperti Shafiyah binti Abdul Muthalib, bibiRasulullah saw., Nusaibah binti Ka’ab, perisai Rasulullah saw. dan Fatimah,putri Rasulullah saw. yang menjadi bukti wanita tak kalah berani dibandingkanlaki-laki dalam mempertahankan kebenaran.

Kereeenn.. abis kan?? So.. dari beberapa kisah itu, baiknya kita juga mencontohnya.. siap?nah kalo gitu.. siapkan diri dengan kiat-kiatnya untuk bersyaja’ah.

Kiat-kiat Memiliki Sifat Syaja’ah

Dengan segala kesederhanaannya, prajurit muslim Rubyi menemui Panglima besar Persia, Rustum. Pedangnya yang menyembul di pinggangnya menyaruk-nyaruk bentangan karpet mewah Persia yang digelar. Seolah-olah ingin berkata, "Aku tak butuh dan taksilau oleh semua kemewahan ini".

Rubyi bahkan berorasi dengan lantangnya, "Kami datang untuk membebaskan kalian dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Kami datang untuk membebaskan kalian dari kesempitan dunia menuju keluasan dunia dan akhirat".

Keberanian, yang ditunjukkan Rubyi adalah buah dari keimanan dan ketakwaannya. Karena ia meyakini hanya Allahlah Yang Maha Besar dan patut ditakuti, dan manusia sehebat dansekaya apapun kecil dibandingkan Allah Yang Agung.

Jadi kiat utama untukmemiliki sifat syaja’ah adalah adanya daya dukung ruhiyah berupa keimanan dan ketakwaan yang mantap. Iman dan takwa ini akan membuat seseorang tidak takut pada apapun dan siapa pun selain Allah.

Kemudian bermujahadah melawan segala rasa takut, cemas dan khawatir yang secara manusiawi ada pada setiap manusia.

Berikutnya bisa pula dengan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah saat menasihati Khabbab bin Harits yang berkeluh kesah atas beratnya penderitaan yang dialaminya, beliaumengingatkan Khabbab akan perjuangan para Nabi dan orang-orang shaleh terdahuluyang jauh lebih berat tapi mereka tetap berani dan tabah. Jadi kita bisa memupuk

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 34

keberanian dan kesabaran dengan berkata, "Ah... cobaan ini belum seberapadibanding yang pernah dialami orang-orang shaleh terdahulu".

Dan akhirnya kejelasan misi dan visi perjuangan serta senantiasa mengingat-ingat imbalan optimal berupa ampunan dan surga-Nya kiranya akan memperbesar keberanian dan semangat juang, insya Allah.

Maraji’

1. Al Qur’an dan hadits2. Buku Tutorial PAI UNY

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 35

3. Arba’in Nawawi, Imam Nawawi4. Ensiklopedi Muslim, Abu Bakar Jabir Al Jazairi5. Tazkiyatun Nafs, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah6. Makhthtuthun biqalami Fadhilatisy Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Ustaimin

Diterjemahkan oleh : Tim Penerjemah Muslimah.Or.Id 7. Kajian Taskiyatun Nafs Ustadz Drs. H. Mahfud Siddiq, M.Si,

8. Kajian Taskiyatun Nafs Ustadz Agus Halimi.

Materi Suplemen Program Pendampingan Keagamaan 2012-213 36