Permanent QS. 48:23

16

description

Laws of Nature. Karena hukum Allah bersifat pasti, tetap dan objektif, maka bisa dibuat rumus. Apabila hukum berubah-ubah maka tidak mungkin bisa dibuat rumus-rumus hukum alam maupun rumus hukum Agama. Absolut. Exact QS. 54:49. Permanent QS. 48:23. Objective QS. 15:21. Physical Laws - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Permanent QS. 48:23

Page 1: Permanent QS. 48:23
Page 2: Permanent QS. 48:23

PermanentQS. 48:23

ObjectiveQS. 15:21

ExactQS. 54:49

Absolut

Laws of NatureLaws of Nature

Karena hukum Allah bersifat pasti, tetap dan objektif, maka bisa dibuat rumus. Apabila hukum

berubah-ubah maka tidak mungkin bisa dibuat rumus-rumus hukum alam maupun rumus hukum Agama.

Karena hukum Allah bersifat pasti, tetap dan objektif, maka bisa dibuat rumus. Apabila hukum

berubah-ubah maka tidak mungkin bisa dibuat rumus-rumus hukum alam maupun rumus hukum Agama.

Page 3: Permanent QS. 48:23

Alam micro macro

Devine BookScience & Tech

Physical Laws (Kauniyah)

Spiritual Laws (Din)

Laws of NatureLaws of Nature

Work of God

Words of God

Ghair Mathluw Matluw

Exp

lain

ed in

756

Aya

s of

Qur

anE

xpla

ined

in75

6 A

yas

of Q

uran

Explained in 150 A

yas of Quran

Explained in 150 A

yas of Quran

Hukum gravitasi, rotasi, daur ulang dls

Hukum gravitasi, rotasi, daur ulang dls

Larangan membunuh,Zina dan korupsi

Page 4: Permanent QS. 48:23

Allah telah menciptakan alam (mikro dan makro) dalam jumlah jenis dan items yang sangat sepktakuler. Dalam tempo enam hari. Supaya alam berjalan dengan tertib maka Allah membuat seperangkat aturan (law). Aturan Allah terbagi dua katagori yakni : Pertama :  Hukum Alam (hukum Kauniyah, ghair mathluwwi = tidak tertulis) tetapi melekat pada alam itu sendiri. Beberapa contoh hukum alam adalah hukum gravitasi, hukum rotasi, hukum daur, dll. Kedua : Hukum agama (hukum Qur'aniyah) yang tertulis (mathluwwi ) di dalam kitab-kitab Allah, seperti larangan berzina, riba, mengumpat dan perintahj berdzikir, shalat, sabar, tawakkal, dll

Page 5: Permanent QS. 48:23

Semua hukum Allah, baik hukum Kauniyah maupun Qur'aniyah BERSIFAT ABSOLUT

memiliki sifat yang sama yakni 1.Pasti (exact).

"Sesungguhnya Aku menciptakan sesuatu menurut ketentuan yang pasti (QS. 54 : 49).

1.Tetap, yakni tidak berubah sepanjang waktu (QS. 48 : 23).

2.Objektif, yaitu berlaku kepada apa dan siapa saja (QS. 15:21).

Karena hukum Allah bersifat pasti, tetap dan objektif, maka bisa dibuat rumus. Apabila hukum

berubah-ubah maka tidak mungkin bisa dibuat rumus-rumus hukum alam maupun rumus hukum

Agama.

Page 6: Permanent QS. 48:23

Kalau sesekali ada perubahan hukum Alam seperti nabi Ibrahim dibakar api tidak mati karena apinya

menjadi dingin,  itu adalah sunnatullah yang khusus yakni gabungan hukum alam (hukum fisika) dan hukum

spiritual, sebagai upaya Allah SWT untuk memperlihatkan kekuasaan-Nya. Pada kejadian berikutnya tetap mengikuti hukum alam murni.

Segenap alam  baik yang ada di langit dan di bumi, secara fisik telah taat kepada hukum alam. Demikian

pula di dalam tubuh manusia sendiri hukum alam berjalan secara otomatis. Manusia telah menaati hukum alam tersebut, baik disadari maupun tidak, baik diridhai (thau'an) maupun dibenci (karhan), seperti hukum alam

dalam tubuh tetap berlaku. (QS. 3 : 83).

Page 7: Permanent QS. 48:23

Perbedaan hukum Alam dengan hukum Agama adalah dalam hal time respons (reaksi waktu). Reaksi atau  akibat hukum Alam

jauh  lebih cepat daripada hukum Agama. Akibat pelanggaran hukum alam dapat cepat dibuktikan

melalui pengamatan  panca indera atau bersifat empirik. Karena bersifat empirik, maka orang mudah meyakini (mengimani)

kebenaran hukum alam. Sikap percaya ini kemudian melahirkan sikap hati-hati menghadapi hukum alam. Sikap hati-hati itu disebut

taqwa. Lain dengan hukum Al-Qur’an, reaksi akibat pelanggaran hukum Al-Qur’an tidak secepat hukum alam, bahkan ada yang baru bisa dibuktikan di akhirat nanti. Karena akibatnya lambat

maka manusia kurang percaya (kurang iman) terhadap hukum Al-Qur’an. Akibatnya lebih jauh adalah manusia kurang berhati-hati

(tidak taqwa) kalau berhadapan dengan hukum Al-Qur’an. Dalam keseharian terbukti bahwa orang lebih takut meminum racun

daripada memakan uang riba. Padahal memakan uang riba juga berbahaya, tetapi karena akibat makan riba sangat lambat maka

orang kurang hati-hati terhadap uang riba.

Page 8: Permanent QS. 48:23

Kesalahan terbesar manusia adalah mengesampingkan hukum Absolut lantas mengambil

hukum relatif produk akal manusia. Seharusnya, manusia sebagai bagian dari alam yang secara fisikal

diatur oleh  hukum alam yang absolut, maka   perilakunya pun harus diatur oleh hukum  perilaku yang

absolut pula, yakni Al-Qur’an.   Segenap kegiatan manusia,  baik prilaku ritual maupun prilaku mu’amalah

(ekonomi, politik, dan  sosial budayal) harus menggunakan hukum absolut (din al-Islam) bukan

hukum relatif produk pemikiran filosofis manusia. Dalam skala kecil, berpakaian harus menggunakan hukum

absolut, penegakkan HAM harus menggunakan hukum absolut

Page 9: Permanent QS. 48:23

Azas Kesatuan (Tauhidullah) antara aturan Agama dan Aturan Alam :Hukum alam adalah ciptaan Allah, hukum Al-Qur’an (Quraniyah) pun ciptaan Allah. kalau begitu, secara logika tidak mungkin kedua hukum itu bertentangan. Apa-apa yang dilarang oleh Al-Qur’an pasti bagus menurut hukum Alam, sebaliknya apa-apa yang dilarang oleh Al-Qur’an pasti buruk menurut hukum Alam. Apa yang dianggap berbahaya menurut hukum Alam pasti oleh Al-Qur'an diharamkan. Sebaliknya apa-apa yang baik menurut hukum Alam,  pasti dianjurkan oleh Al-Qur'an. Inilah azas kesatuan atau disebut azas tauhidullah. Dengan demikian dalam segala aktivitas manusia harus menyelaraskan dengan kedua hukum tersebut secara bersamaan

Page 10: Permanent QS. 48:23

Sungguh banyak manusia di dunia ini yang membuat aturan menurut ratio yang dipandu oleh nafsu

syaithaniyah, akibatnya  banyak produk hukum/ aturan yang berbahaya bagi kehidupan manusia, misalnya

kebolehan aborsi, membiarkan praktik riba, mentolelir minuman keras, melarang poligami, dll.  Dalam hal ini,

seorang mukmin wajib memiliki keyakinan tanpa sedikit pun ragu, bahwa hukum Al-Qur'an adalah yang paling

baik, selaras dengan hukum Alam, dan paling cocok dengan sifat tabi'at manusia yang fitrah dan hanief

(lurus).

Page 11: Permanent QS. 48:23

Karena hukum Allah terbagi dua maka Ilmu-ilmu Allah pun terbagi dua yakni Ilmu Kauniyah seperti

Matematika, Fisika, Biologi, Geologi, Kedokteran serta Ilmu-illmu Qur'aniyah seperti Ulumul Qur'an, Ulumul

Hadits, dan Syari'ah,  Kedua gugusan ilmu itu mustahil bertentangan. Kalau ada pertentangan antara keduanya pasti konklusi salah atau kedua ilmu itu ada yang salah. Dengan demikian sebenarnya tidak ada dikhotomi ilmu.

Apabila manusia berpaling dari hukum Allah yang absolut,  lantas mengambil hukum produk berfikir

filosofis  manusia yang oleh Allah dikatagorikan sebagai hukum Jahiliyah, yang bersifat relatif (mudah berubah), 

maka pasti manusia  akan mengalami kehidupan yang sempit dan menyesakkan (ma'isyatan dhanka).

Page 12: Permanent QS. 48:23

Eksistensi Hukum Al-Qur’an bagi Manusia :Sejak manusia lahir, Allah telah membekali manusia dengan

petunjuk yang bersifat naluri (instinc, gharizah, ilham), sehingga bayi bisa menete tanpa belajar lebih dahulu. Ini disebut hidayah

ilham atau hidayah wizdan. Tidak cukup dengan naluri, Allah pun memberikan pancaindera. Dengan petunjuk pancaindera manusia

bisa melihat, mendengar, mencium, meraba, dan merasa. Ini disebut hidayah Hawas.

  Kedua hidayah di atas tidak bisa membuat manusia lebih eksis, maka manusia memerlukan akal agar mampu memahami

hukum-hukum alam dengan baik. Dengan akalnya, manusia bisa melahirkan saintek dan seni. Ini disebut hidayah aqli. Akan tetapi pada kenyataannya karena daya nalar manusia sangat terbatas, 

maka akal manusia tidak sanggup menembus persoalan yang berada di luar jangkauan akal, misalnya tentang hakikat hidup,

soal jin, syurga, neraka, dll. Oleh karena itu,  manusia memerlukan hidayah agama (din/ adyan).

Page 13: Permanent QS. 48:23

Selanjutnya kita melihat realita di lapangan,  bahwa orang yang sudah mengetahui ilmu agama pun banyak

yang tidak mau mengamalkan ilmu yang dimilikinya, sering terjadi pertentangan antara ilmu dengan

amalnya.  Oleh karena itu manusia memerlukan hidayah Taufiq, yakni petunjuk dari Allah SWT yang

langsung masuk ke dalam hatinya agar seseorang  mau melaksanakan ilmu agamanya. Kemauan untuk

mengamalkan ilmu itu disebut hidayah Taufiq (cocok antara ilmu dan amalnya).

Dengan demikian, hidayah yang diperlukan manusia ada lima macam yakni (1). Hidayah Ilhami (wizdan) (2).

Hidayah Hawas (Pancaindera). (3). Hidayah Aqli  (4).  Hidayah Din (adyan) (5). Hidayah Taufiq.

Page 14: Permanent QS. 48:23

Hidayah Din (Adyan) yang terdapat di dalam Al-Qur’an bersifat absolut , lurus (shirat al-mustaqim) dan mustahil salah. Fungsi hukum Al-Qur’an adalah  untuk mengatur prilaku manusia, baik dalam soal makan dan minum, rumah tangga, berdagang, soal kenegaraan dan hubungan antar negara. Lebih rinci lagi hukum Al-Qur’an (adyan) berfungsi untuk   : (1).  Menjaga keselamatan jasad (hifzdu al-jasad). Untuk itu Allah melarang berkelahi, membunuh, dan memerintah penegakkan hukum secara tegas dan adil,  termasuk hukum qishash dan hudud.  (2).  Menjaga keselamatan psikis (hifzdu an-Nafs). Salah satunya adanya aturan berdzikir, tawakkal, sabar, qanaah, dan syukur nikmat. (3). Menjaga keselamatan harta (hifdzu al-mal). Salah satunya adalah aturan jual beli,  larangan riba, dan larangan mencuri.  (4). Menjaga keturunan (Hifdzu an-Nasal), Salah satunya adalah aturan pernikahan dan larangan berzina. (5). Menjaga aqal (hifdzu  'aqli). Salah satunya adalah keharusan untuk terus menerus mencari ilmu dan  larangan  meminum khamr

Page 15: Permanent QS. 48:23

Dan Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari. (QS. 11 : 7). Di dalam surat al-Hajj,

satu hari menurut Allah sama dengan 1000 tahun hitungan manusia. Sedangkann di dalam QS. Al-Ma’arij,

satu hari sama dengan 50.000 tahun. Menurut ahli geofisika (yang mendasarkan hidungannya kepada

pemnbentukkan batu dan sungai), satu periode sama dengan 600 tahun, sedangkan  menurut ahli astronomi (berdasarkan pergerakan bintang, comet), satu periode

bisa mencapai 6 milyar tahun. Salah satu aturan Allah tentang alam adalah

terjadinya siang dan malam. Allah menegaskan :”Sesungguhnuya dalam kejadian langit

dan bumi, serta pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (bahan pemikiran) bagi orang yang beriman

(QS. 3 : 190).

Page 16: Permanent QS. 48:23

Benefit = Knowledge +Use

Spirit (To Serve)

Heart (To love)

Mind (To learn)

Body (To Survive)

Physical Laws (Science)

Moral Laws (Religion)

Laws of NatureLaws of Nature

Work of God

Words of God

Result=Immediate Result=Longer

Exp

lain

ed in

756

Aya

s of

Qur

anE

xpla

ined

in75

6 A

yas

of Q

uran

Explained in 150 A

yas of Quran

Explained in 150 A

yas of Quran

USE …. SUCCESSUSE …. SUCCESS

Misuse …. Exploitation Misuse …. Exploitation Non-use …. downfall Non-use …. downfall