library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara...

50
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum secara garis besar berisi tentang teori- teori umum dan teori-teori dasar yang ikut berperan dalam perancangan sistem, meliputi informasi berkenaan dengan Analisis dan Perancangan , World Wide Web , PHP, CodeIgniter, MySQL, Database, DBMS, Interaksi Manusia dan Komputer (IMK), dan Rekayasa Piranti Lunak (RPL). 2.1.1 Pengertian Analisis dan Perancangan Menurut Fatta (2007, p24) Analisis sitem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sementara sistem desain diartikan sebagai menjelaskan dengan detail bagaimana bagian-bagaian dari sistem informasi di implementasikan. Dengan demikian, analisis dan desain sistem informasi (ANSI) bisa didefinisikan sebagai : Proses organisasional kompleks 7

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

Teori umum secara garis besar berisi tentang teori-teori umum dan teori-teori

dasar yang ikut berperan dalam perancangan sistem, meliputi informasi berkenaan

dengan Analisis dan Perancangan , World Wide Web , PHP, CodeIgniter, MySQL,

Database, DBMS, Interaksi Manusia dan Komputer (IMK), dan Rekayasa Piranti

Lunak (RPL).

2.1.1 Pengertian Analisis dan Perancangan

Menurut Fatta (2007, p24) Analisis sitem didefinisikan sebagai

bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan

oleh sistem. Sementara sistem desain diartikan sebagai menjelaskan dengan detail

bagaimana bagian-bagaian dari sistem informasi di implementasikan. Dengan

demikian, analisis dan desain sistem informasi (ANSI) bisa didefinisikan sebagai :

Proses organisasional kompleks di mana sistem informasi berbasis komputer di

implementasikan. Atau bisa diringkas sebagai berikut :

Analysis : mendefinisikan masalah :

- From requirements to specificiation

Design : memecahkan masalah :

- From specification to implementation

7

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

8

2.1.2 Pengertian Internet

Dalam penerapan e-learning internet memiliki banyak peranan penting.

Dengan adanya akses internet memungkinkan akses terhadap e-learning dapat

berbagi tanpa ada batasan jarak dan waktu.

Turban, Rainer, Potter (2005, p674) menyimpulkan bahwa Internet

(“the Net”) adalah jaringan yang menghubungkan sekitar satu juta jaringan

komputer organisasional internasional dilebih dari 200 negara disemua benua,

termasuk Antarika. Sedangkan secara harfiah, internet kependekan dari

(interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung didalam

beberapa rangkaian

2.1.3 World Wide Web

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2005, p680), World Wide Web

adalah sistem standar yang digunakan oleh internet secara universal, berfungsi

untuk menyimpan, menelusuri, memformat, dan menampilakan informasi melalui

arsitektur client/server. Sebuah web dibangun oleh hypertext standar yang disebut

HyperText Markup Languange (HTML), yang memformat dokumen dan

memadukan link hypertext dinamis ke dokumen-dokumen lain yang disimpan di

dalam komputer.

Istilah-istilah dalam World Wide Web :

1. Website : sebuah komputer yang dikaitkan ke internet yang

berisi hypermedia yang dapat diakses dari komputer lain

melalui suatu hyperlink.

2. Web page : suatu file hypermedia yang disimpan disuatu

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

9

website yang diidentifikasi oleh suatu alamat yang unik.

3. Hypertext Link : suatu penunjuk yang terdiri dari teks atau

grafik yang digunakan untuk mengakses hypertext yang

disimpan didalam website.

4. Universal Resource Locator (URL) : alamat dari suatu web

page.

5. Browser : Suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan

kita mengambil hypermedia dengan mengetikkan parameter

pencarian atau mengklik suatu grafik.

6. File Transfer Protocol (FTP) : suatu perangkat lunak yang

memungkinkan kita menyalin file ke komputer kita dari

website mana saja.

7. Transfer Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP) :

standar komunikasi data yang digunakan untuk

berkomunikasi di internet dalam tukar menukar data dari

suatu komputer ke komputer lain.

8. Web Server : suatu aplikasi pada suatu situs web yang

bertanggung jawab merespon file dari web browser.

9. Web Browser : program aplikassi yang digunakan untuk

menjelajahi informasi yang ada di halaman web dan untuk

mendapatkan dokumen dari web tersebut.

10. Hypertext Transfer Protocol (HTTP) : suatu protokol yang

digunakan agar client dapat tetap berhubungan dengan web

server atau sebaliknya.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

10

11. Hypertext Markup Languange (HTML) : suatu format data

standar yang digunakan untuk membuat dokumen hypertext

agar dapat dibaca dari suatu platform satu ke platform

lainnya, tanpa melakukan perubahan.

2.1.4 Personal Home Page (PHP)

Menurut Alan (2010, p1) PHP (hypertext Preprocessor) adalah bahasa

skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak

dipakai untuk memprogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk

membangun sebuah CMS (Content Management System).

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page

(Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun

1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya

berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

Beberapa kelebihan PHP antara lain:

Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan

sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai

apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan

developer yang siap membantu dalam pengembangan.

Dalam sisi pemahamannya, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah

karena memiliki referensi yang banyak.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

11

PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesim

(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime

melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

2.1.4.1 CodeIgniter

Menurut (Supono, 2010), CodeIgniter adalah aplikasi open source

yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk

membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter

memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan

mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis

pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi terakhir adalah 1.7.2 dapat dilihat

di website resminya.

Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi -

fungsi/prosedur - prosedur dan class - class untuk tujuan tertentu yang sudah

siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat

pekerjaan seorang pemrograman, tanpa harus membuat fungsi atau class dari

awal.

Ada beberapa alasan mengapa menggunakan framework:

1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi

web.

2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada

pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer

mengikuti pola standar yang ada)

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

12

3. Umumnya framework menyediakan fasilitas - fasilitas yang umum

dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya

validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding,

pengaturan session, error handling, dll

4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS

Ada beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan

framework PHP lain :

1. Performa sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan

framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada

PHP from the scracth, tapi CodeIgniter sangat cepat bahkan

mungkin bisa dibilang CodeIgniter merupakan framework yang

paling cepat dibanding framework yang lain.

2. Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) : tentu

saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing

tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa

file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun

untuk menggunakan CodeIgniter dengan setting standar, anda

hanya perlu merubah sedikit saja file pada folder config.

3. Banyak komunitas: dengan banyaknya komunitas CI ini,

memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu

bertanya atau teknologi terbaru.

4. Dokumentasi yang sangat lengkap : Setiap paket instalasi

CodeIgniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

13

lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah

dipahami.

2.1.4.2 Model View Controller

Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer

dalam pembangunan aplikasi web , berawal pada bahasa pemrograman Small

Talk , MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen

utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data , user

interface , dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi . Terdapat 3 jenis

komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :

1. View

Merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu

aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang

diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan

merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses

langsung terhadap bagian model.

2. Model

Biasanya berhubungan langsung dengan database untuk

memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi

dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung

dengan bagian view

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

14

3. Controller

Merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model

dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan

data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh

aplikasi.

Gambar 2. 1 Perbedaan Teknik Klasik dan Teknik MVC

Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan

sesuai dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani

bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view,

sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan

organisasi kode. Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antara

programmer dan designer dalam menangani variabel - variabel yang akan

ditampilkan.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

15

2.1.5 My Structure Query Language (MySql)

Menurut Aditya Nur Alan (2010, p62) MySQL (My Structure Query

Language) adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public Licensi). MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu

konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL (Structure

Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama

untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan

pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Kelebihan MySQL

diantaranya adalah :

Portabilitas: MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

Windows, Linux, FreeBSD, dan masih banyak lagi.

Perangkat lunak sumber terbuka: MySQL didistribusikan sebagai perangkat

lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara

gratis.

Multi-user: MySQL dapat digunaka oleh beberapa pengguna dalam waktu

yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

Performance tuning: MySQL memeliki kecepatan yang menabjubkan dalam

menangani query sederhana.

Ragam tipe data: MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti

signed/usignied integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-

lain.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

16

Perintah dan fungsi: MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang

mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

Keamanan: MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level

subnetmask, nama host, dan izi akses user dengan sistem perizinan yang

mendetail.

2.1.6 Database

Menurut Indrajani (2011, p48) Database adalah sebuah kumpulan data

yang saling berhubungan secara logis, dan merupakan sebuah penjelasan dari data

tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang di butuhkan oleh sebuah

organisasi.

Keuntungan dan kelamahan pada database menurut Jeffery L. Whitten,

Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman (2004, p519) kelemahan yang umum

mengenai pendekatan database adalah bahwa anda dapat membangun sebuah

super database yang terdiri dari semua item data yang diperlukan oleh sebuah

organisasi. Hal tersebut justru akan membangun sebuah database yang kompleks.

Karena pada kenyataannya sebagian besar organisasi membangun beberapa

database, masing-masing berbagi pakai data dengan beberapa sistem informasi.

Jadi, akan ada beberapa redudansi diantara database. Sedangkan keuntungan

teknologi database menawarkan penyimpanan data dalam format yang fleksibel.

Hal ini memungkinkan karena database didefinisikan secara terpisah dari sistem

informasi dan program-program aplikasi yang akan menggunakan database.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

17

2.1.7 Database Management Sistem (DBMS)

Menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman

(2004, p524) (Database Management Sistem (DBMS) adalah perangkat lunak

komputer khusus yang disediakan dari vendor-vendor komputer yang digunakan

untuk membuat, mengakses, mengontrol, dan mengelola database. Menurut Brian

K. Williams dan Stacey C. Sawyer (2007, p422) keuntungan dari DBMS adalah:

1. Pengulangan Data Berkurang

2. Integritas Data Meningkat

3. Keamanan Meningkat

4. Kemudahan Memelihara Data

Gambar 2. 2 Arsitektur Sistem Manajemen Database

2.1.8 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Shneiderman (2008, p88) Interaksi manusia dan komputer atau Human

Computer Interaction (HCI) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana

berinteraksi antara manusia dengan seperangkat komputer dan pengaruh komputer

dalam pengembangannya untuk berinteraksi dengan manusia

Interaksi manusia dengan komputer melibatkan perancangan antar muka

pemakai yang memiliki 8 faktor yang harus di perhatikan, atau yang sering

diketahui yaitu 8 aturan emas diantaranya :.

1. Berusaha untuk konsisten. Rangkaian aksi yang konsisten dibutuhkan

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

18

dalam situasi-situasi yang mirip, terminologi yang indetik harus digunakan

pada prompts, menu dan layar pertolongan, dan perintah yang konsisten

harus digunakan secara keseluruhan.

2. Memungkinkan pengguna yang sering untuk menggunakan shorcut (jalan

pintas) sejalan dengan peningkatan penggunaan, pengguna juga

menginginkan pengurangan jumlah interaksi dan meningkatkan kecepatan

interaksi. Singkatan, fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro

sangat membantu untuk pengguna yang sudah mahir.

3. Menawarkan balasan yang informatif untuk setiap operator dari aksi.

Seharusnya ada balasan dari sistem. Untuk aksi yang sering dan kecil,

balasan seharusnya sederhana, dimana untuk aksi yang jarang dan besar,

respon harus lebih lengkap.

4. Mendesain dialog untuk menyatakan penutupan rangkaian dari aksi dapat

diatur ke dalam kumpulan dengan awal, tengah dan akhir. Informasi

balasan pada penyelesaian dari kumpulan aksi memberikan operator

kepuasan dari penyelesain, perasaan lega, sinyal untuk menghilangkan

kemungkinan dan pilihan dari pemikirannya, dan sebuah indikasi bahwa

sudah selesai dan dipersiapkan untuk kumpulan aksi berikutnya.

5. Menawarkan penanganan kesalahan yang sederhana sebanyak mungkin,

desain sistem yang membuat pengguna tidak dapat melakukan kesalahan

yang fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem harus dapat mendeteksi kesalahan

dan menawarkan mekanisme yang sederhana dan luas untuk mengatasi

kesalahan.

6. Mengizinkan pengembalian aksi yang mudah. Keistimewaan ini

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

19

menghilangkan kegelisahan, karena pengguna tahu kesalahan dapat

dihindari, dengan begitu meningkatkan keinginan untuk menelusuri

pilihan – pilihan yang asing.

7. Mendukung tempat untuk kendali operator yang mahir, sangat

menginginkan perasaan bahwa mereka sedang berada dalam sistem dan

sistem merespon aksinya. Desain sistem yang membuat pengguna sebagai

pengontrol aksi dari pada perespon.

8. Kurangi bahan ingatan jangka pendek. Keterbatasan manusia untuk

memproses ingatan jangka pendek membutuhkan tampilan tetap

sederhana, banyak halaman tampilan digabungkan, gerakan window yang

banyak dikurangi, dan pelatihan yang cukup dibagi untuk kode-kode,

menghafal, dan rangkaian aksi.

2.1.9 Pengertian Perancangan Perangkat Lunak

Menurut Pressman (2010, p219) , perancangan perangkat lunak adalah proses

dimana analisa diterjemahkan menjadi “blueprint” untuk membangun perangkat

lunak. Awalnya, blueprint menggambarkan pandangan menyeluruh perangkat

lunak. Yaitu, desain diwakili pada abstraksi tingkat tinggi yang dapat langsung

ditelusuri pada sistem tertentu objektif dan data yang lebih rinci, fungsional, dan

perilaku persyaratan. Seperti terjadi pengulangan desain, perbaikan berikutnya

mengarah pada representasi desain yang jauh lebih rendah tingkat abstraksi.

2.1.9.1 Definisi Rekayasa Piranti Lunak (RPL)

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

20

Definisi rekayasa perangkat lunak menurut Fritz Bauer adalah

pengembangan dan penggunaan prinsip pengembangan suara untuk

memperoleh perangkat lunak secara ekonomis yang reliable dan bekerja

secara efisien pada mesin nyata. Pressman, (2010,p13 ).

Secara umum Rekayasa piranti lunak dibagi menjadi empat layer,

Pressman, (2010,p12-14), antara lain :

1. Proses model adalah pondasi dari RPL yang mendefinisikan sebuah

framework untuk sekumpulan key proses area yang harus dibangun

demi keefektifan penyampaian teknologi pengembangan RPL.

2. Methods menyediakan secara teknis bagaimana untuk membangun

suatu perangkat lunak.

3. Tool menyediakan dukungan otomatis dan semi otomatis untuk proses

model dan methods.

4. Quick focus merupakan batu landasan yang menopang tools, methods,

dan process dalam RPL.

Gambar 2. 3 Contoh Lapisan Rekayasa Perangkat Lunak

2.1.9.2 Tahap-Tahap Perancangan Piranti Lunak

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2005), System Development

Life Cycle (SDLC) adalah kerangka kerja tradisional yang terstruktur dan

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

21

yang digunakan untuk proyek TI besar, serta terdiri atas berbagai proses

berurutan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari

delapan tahap, meliputi : penelitian, analisis, desain, pemrograman,

pengujian, implementasi, operasi, dan pemeliharaan. Di masa lalu, para

pengembang menggunakan pendekatan air terjun (waterfall approach).

Waterfall approach merupakan pendekatan SDLC dengan berbagai pekerjaan

di suatu tahap diselesaikan terlebih dulu sebelum pekerjaan dilanjutkan ke

tahap berikutnya :

a. Penelitian sistem (System Investigation)

Penelitian sistem dimulai dengan masalah bisnis (atau peluang bisnis).

Masalah dan peluang seringkali tidak hanya membutuhkan

pemahaman mengenai dari sudut pandang internal nya, tetapi juga

sebagai sudut pandang mitra organisasional (pemasok atau

pelanggan) yang akan melihatnya.

b. Analisis Sistem (System Analysis)

Analisis sistem adalah proses mempelajari berbagai masalah

bisnis yang direncanakan perusahaan dapat diatasi melalui sistem

informasi.Tahap ini menentukan masalah bisnisnya, mengidentifikasi

berbagai penyebabnya, menspesifikasi solusi, dan mengidentifikasi

kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh solusi tersebut.

c. Desain Sistem (System Design)

Desain sistem menjelaskan bagaimana sistem tersebut akan

menjalankan sistem yang telah di buat.

d. Pemrograman (Programming )

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

22

Pemrograman melibatkan penerjemahan spesifikasi desain ke dalam

kode komputer. Dalam proyek, tim pemrograman akan dibentuk.

e. Pengujian (Testing)

Proses yang memastikan semua kalimat dalam program telah

dilakukan pengetesan sehingga memberikan input sesuai dengan yang

diinginkan.

f. Implementasi (Implementation)

Implementasi adalah proses konversi dari sistem lama ke

sistem baru. Terdapat empat strategi konversi : parallel, langsung,

percobaan awal, dan bertahap.

g. Operasi (Operation)

Sistem baru akan beroperasi dalam jangka waktu tertentu, hingga

sistem tersebut tidak lagi memenuhi tujuan perusahaan, begitu

operasi sistem baru stabil, audit akan dilakukan selama masa operasi

untuk menilai kemampuan sistem dan menentukan apakah sistem

tersebut digunakan dengan benar.

h. Pemeliharaan

Software akan mengalami perubahan setelah dikirim ke pengguna

maka proses pemeliharaan dilakukan dengan menerapkan setiap

langkah daur hidup sebelumnya disertai dengan perbaikan.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

23

Gambar 2. 4 Proses (tahapan) SDLC

2.2 Teori Khusus

Teori khusus ini berisi teori-teori yang lebih spesifik mengenai topik yang akan

dibahas.

2.2.1 e-learning

2.2.1.1 Pengertian e-learning

Menurut Turban,Rainer,Potter (2005, p165), e-learning adalah

pembelajaran elektronik yang didukung melalui web; dapat dilakukan didalam

kelas tradisional atau dalam kelas virtual (maya).

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

24

Sedangkan menurut Turban,E., et al (2004, p358), e-learning adalah

pembelajaran secara online yang mengirimkan informasi tujuan pendidikan,

pelatihan , atau manajemen pengetahuan.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa e-

learning merupakan proses pembelajaran yang menggunakan teknologi sebagai

sarananya dalam memperluas pengetahuan.

2.2.1.2 Jenis e-learning

Menurut Effendi dan Zhuang (2005,p7), terdapat dua jenis e-learning

yaitu sebagai berikut :

1. Synchronous training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous

training adalah tipe pelatihan, dimana proses pembelajaran terjadi pada

saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar.

Hal tersebut memungkinkan interaksi langsung antara guru dan murid, baik

melalui internet maupun intranet. Pelatihan e-learning synchronous lebih

banyak digunakan seminar atau konferensi yang pesertanya berasal dari

beberapa negara. Penggunaan tersebut sering pula dinamakan web

conference dan sering digunakan kelas atau universitas online.

Synchronous training mengharuskan guru dan semua murid mengakses

internet secara bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide

presentasi dan peserta konferensi web dapat mendengarkan presentasi

melalui hubungan internet. Peserta pun dapat mengajukan pertanyaan

melalui chat window. Jadi, Synchronous training sifatnya mirip pelatihan di

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

25

ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat virtual dan peserta tersebar di

seluruh dunia dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous

training sering pula dinamakan virtual classroom.

2. Asynchronous training

Asynchronous berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Seseorang

dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar

memberikan pelatihan. Pelatihan ini lebih populer di dunia e-learning

karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat

mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun.

Pelatihan berupa paket pembelajaran yang dapat dijalankan di

komputer manapun dan tidak terlibat interaksi dengan pengajar atau pelajar

lain. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan

menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan

animasi, simulasi, permainan edukatif, maupun latihan atau tes dengan

jawabannya.

Akan tetapi, ada pelatihan e-learning asynchronous yang terpimpin

dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta

pelatihan mengakses materi pada waktu yang berlainan. Pengajar dapat

pula memberikan tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat

email. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui

bulletin board.

2.2.1.3 Materi dan Content

Materi adalah pelajaran e-learning yang akan diikuti oleh anggota

organisasi/pelajar, Effendy dan Zhuang (2005, p92). Desain materi untuk e-

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

26

learning tentu berbeda dengan desain untuk pelajaran di kelas. Desain materi

untuk e-learning menghasilkan produk akhir berupa naskah atau story board

yang berisi tampilan layer dan materi yang menawarkan beberapa fungsi

berbeda dibanding pelatihan di kelas. Hal - hal yang harus diperhatikan dalam

desain materi pelajaran e-learning adalah sebagai berikut:

1.) Tampilan

Latar belakang tampilan hendaknya menarik secara visual namun tidak

mengganggu konsentrasi belajar. Misalnya, pemilihan gambar yang halus dan

warna yang tidak terlalu kuat agar tidak mengganggu tulisan pada materi

pelajaran.

a) Grafik 2D maupun 3D dengan warna yang menarik.

b) Penyertaan foto sebagai contoh aplikasi materi pada dunia nyata

c) Animasi secukupnya agar pelajar tetap konsentrasi pada pelajaran.

2.) Interaksi

Interaksi antara pelajar dengan e-learning sangat diperlukan agar

pelajar dapat memahami materi dengan lebih baik. Interaksi oleh siswa

dapat dilakukan terhadap tampilan, dimana siswa harus memberikan respon

atau inisiatif dalam pelajaran. Misalnya:

1) Roll-over: suatu keterangan akan muncul ketika pelajar

menunjukkan suatu objek dengan mouse.

2) Hot text: dengan meng-klik suatu objek, suatu keterangan akan

muncul.

3) Drag and drop : Pelajar dapat mengklik dan memindahkan

suatu objek ke bagian lain dari layer.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

27

3.) Kontrol

Pelajar dapat mengontrol kecepatan belajarnya melalui mekanisme

berikut:

1. Menu

Pelajar dapat melihat daftar bab dalam suatu mata pelajaran,

sehingga ia dapat memilih bab mana yang akan ia pelajari

2. Panel

Panel yang dimaksud dapat disebut juga user interface. Dengan

panel ini, siswa dapat berpindah halaman, berhenti belajar

sementara, dan sebagainya.

3. Help

Help merupakan bantuan bagi siswa dalam belajar menggunakan e-

learning. Misalnya, tombol apa yang harus ditekan, apa yang harus

dilakukan, dan sebagainya.

Kondisi tampilan dalam pelajaran e-learning haruslah jelas dan mudah

dimengerti. Tampilan harus disertai pesan error atau peringatan yang berisi

informasi yang berhubungan dengan masalah yang muncul atau proses yang

sedang dilakukan. Misalnya ketika konfigurasi tidak sesuai, siswa menyalahi

prosedur, koneksi dengan server terputus, dan sebagainya.

4.) Bentuk

Materi pelajaran e-learning dapat dikemas dalam bentuk:

1. Text-based

Materi dikemas dalam bentuk tulisan dan disertai dengan sedikit

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

28

gambar, persis seperti pada buku.

2. Text with graphic and animation

Pengemasan materi dengan bentuk ini sama seperti pada text-based,

hanya saja lebih banyak penyisipan gambar dan animasi. Bentuk ini

jika didesain dengan baik dapat membuat e-learning menjadi lebih

efektif. Bentuk ini sering digunakan untuk paket pelajaran bersifat

teknis seperti pelajaran cara penggunaan software tertentu.

3. Blended learning

Bentuk ini sangat populer di dunia pelatihan. Bentuk ini merupakan

penggabungan materi e-learning dengan pelatihan di kelas. Materi e-

learning sebagai materi pembuka diberikan sebelum kelas dimulai,

sedangkan di kelas berfungsi sebagai praktik latihan, diskusi, dan

sebagainya.

4. Virtual classroom

Virtual Classroom termasuk synchronous learning, dimana pelajar

dan pengajar berinteraksi langsung secara online. Jadi, Bentuk ini

sama seperti Blended learning, hanya saja pada bentuk ini, pertemuan

di kelas pada blended learning diganti menjadi pertemuan di kelas

virtual.

5.) Susunan

Penyusunan materi e-learning sebaiknya menggunakan cara

learner-centric atau berdasarkan alur pikir pelajar sendiri. Pada learner-

centric, materi disusun sedemikian rupa agar dapat memancing keingin

tahuan pelajar agar mau belajar lebih jauh. Urutan topik pelajaran atau

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

29

konsep dasar pelajaran itu sendiri tidak perlu terlalu diperhatikan. Materi

yang pertama kali diberikan adalah materi yang paling menarik minat

pelajar, misalnya materi yang paling rumit namun sering dijumpai sehari -

hari. Bentuk simulasi di dalam permainan merupakan salah satu bentuk

materi yang dapat menarik minat pelajar untuk belajar.

2.2.1.4 Kelebihan e-learning

Menurut Effendi dan Zhuang (2005, p9-14), e-learning memiliki

keuntungan sebagai berikut: :

1) e-learning mampu mengurangi biaya pelatihan.

e-learning memungkinkan perusahaan / sekolah mengurangi biaya

untuk berbagai kebutuhan sewa pelatih, transport pelatih, perawatan

kelas (kebersihan kelas, penggantian meja/bangku yang rusak),

operasional kelas (spidol, ac/kipas), makan siang pelatih, dan biaya

lainnya.

2) Fleksibilitas Waktu

Seringkali pelajar (dalam hal ini pelajar yang merangkap karyawan

pada suatu perusahaan) kesulitan menghadiri kegiatan pembelajaran

karena terlalu disibukkan oleh pekerjaan kantornya. Dalam hal ini, e-

learning memungkinkan pelajar untuk menyesuaikan waktu

belajarnya. Pelajar dapat mengakses e-learning secara langsung

kapanpun ia ingin mengaksesnya. Jadi jika ada waktu luang, pelajar

dapat mengisinya dengan belajar.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

30

3) Fleksibilitas Tempat

Proses pembelajaran dengan e-learning tidak memerlukan kelas dan

segala perlengkapannya. Pelajar maupun pengajarpun tidak perlu

bersusah payah menempuh perjalanan jauh dan melelahkan hanya

untuk hadir di kelas. Dengan menggunakan internet, pelajar maupun

pengajar dapat mengakses e-learning untuk melangsungkan kegiatan

belajar mengajar dimanapun mereka berada.

4) Fleksibilitas Kecepatan Pembelajaran

Pada dasarnya, siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Dengan

demikian, kemampuan tiap siswa untuk memahami suatu materi

pelajaran pun berbeda. Ada siswa yang dapat memahami suatu materi

hanya dalam 1 - 2 kali membaca, namun ada juga yang baru bisa

memahami materi setelah 3 - 5 kali membaca, dan seterusnya. Terlebih

lagi, di kelas seringkali guru, dengan waktu belajar yang terbatas,

hanya sempat menjawab beberapa pertanyaan saja.

e-learning memungkinkan penyesuaian belajar bagi para pelajar.

Pelajar yang daya belajarnya tinggi, dapat melanjutkan ke materi yang

selanjutnya dan berarti dapat menguasai banyak materi. Sedangkan

pelajar yang daya belajarnya rendah, dapat memilih materi yang

dianggapnya sesuai dengannya dan mempelajarinya dengan perlahan.

Selain itu, pengajar pun memiliki waktu lebih banyak untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari para pelajar.

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

31

5) Standarisasi Pengajaran

Setiap guru memiliki kemampuan mengajar dan metode pengajaran

yang berbeda, sehingga dikenal guru favorit, yaitu guru yang

kemampuan belajar atau metode pengajarannya disukai oleh pelajar.

Dengan e-learning, semua pelajar memiliki kemampuan mengajar dan

metode pembelajaran yang sama, sehingga kualitas pelajaran yang

disampaikan kepada setiap pelajar akan relatif sama.

6) Efektivitas Pengajaran

e-learning sebagai teknologi baru, dapat memikat perhatian para

pelajar sehingga jumlah peserta pembelajaran akan meningkat.

Penyampaian materi pelajaran pun diiringi simulasi dan kasus dalam

bentuk permainan dengan menerapkan teknologi animasi yang

canggih. Dengan demikian, diharapkan pelajar dapat lebih mudah

memahami suatu materi.

7) Kecepatan Distribusi

e-learning dapat diakses dari berbagai lokasi yang berada di luar

wilayah pusat. Perusahaan/sekolah hanya perlu menyiapkan bahan

pembelajaran di pusat, lalu pelajar maupun pengajar yang ada di

daerah dapat langsung mengaksesnya. Jika suatu saat materi perlu

diubah, maka Perusahaan/sekolah hanya perlu mengubah materi yang

ada di pusat saja. Secara otomatis, ketika pelajar maupun pengajar di

daerah mengakes e-learning, materi yang tampil pun akan berubah

sesuai revisi yang dilakukan di pusat.

8) Ketersediaan On-Demand

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

32

e-learning, karena mudah diakses, dapat dianggap sebagai “buku

saku” yang dapat membantu pekerjaan setiap saat. Misalnya pelajar

mengalami suatu kesulitan dalam penggunaan suatu aplikasi. Pelajar

tersebut dapat mengkases e- learning lalu membaca materi yang

berhubungan dengan kesulitannya. Dalam beberapa menit saja, ia

dapat mempraktekan materi pelajarannya dan sekaligus menyelesaikan

pekerjaannya .

2.2.1.5 Kekurangan e-learning

Keterbatasan e-learning adalah sebagai berikut, Effendy dan Zhuang,

(2005, p15-p17).

1.) Budaya

Beberapa orang merasa tidak nyaman mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan komputer. e-learning menuntut budaya self-

learning, sedangkan siswa di Indonesia pada umumnya masih

bergantung pada guru. Pada pembelajaran di kelas, 60% energi dari

pengajar dan 40% energi dari siswa. Sedangkan pada e-learning,

100% energi dari siswa. Pelajar maupun pengajar pun apabila tidak

terbiasa dengan komputer, akan mengalami kesulitan dalam

memanfaatkan e-learning.

2.) Investasi

Investasi awal untuk membangun e-learning cukup mahal. Investasi

tersebut dapat berupa biaya desain dan pembuatan program learning

management sistem, paket pembelajaran, dan biaya lain - lain

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

33

seperti promosi dan change management sistem serta infrastruktur

seperti komputer, server, jaringan, dan sebagainya

3.) Teknologi

Karena teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan

teknologi tersebut tidak sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi

konflik teknologi sehingga e-learning tidak berjalan baik.

4.) Infrasuktur

Internet belum menjangkau semua kota di Indonesia layanan

broadband baru ada di kota-kota besar Akibatnya, belum semua

orang atau wilayah belum dapat merasakan e-learning dengan

internet.

5.) Materi

Walaupun e-learning menawarkan berbagai fungsi, ada beberapa

materi yang tidak dapat diajarkan melalui e-learning. Pelatihan

yang memerlukan banyak kegiatan fisik, seperti olah rata dan

instrumen musik, sulit disampaikan melalui e-learning secara

sempurna, Akan tetapi, e-learning dapat digunakan untuk

memberikan dasar-dasar pelatihan sebelum masuk ke praktik.

2.2.2 Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Jim arlow, Ila Neustadt (2002, p5) Unified Modeling Language

(UML) adalah tujuan umum dari bahasa pemodelan visual untuk sebuah sistem.

UML dirancang untuk menggabungkan praktek terbaik saat ini dalam pemodelan

teknik dan rekayasa perangkat lunak.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

34

Menurut Jeffery L. Et al. (2004, p417), UML menawarkan diagram yang

dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem,

seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah. Lima

perspektif tersebut yaitu :

2.2.2.1 Use Case

Menurut Martin Fowler (2003,p99) Use Case adalah suatu teknik

untuk menangkap kebutuhan fungsional dari sebuah Sistem. Use Case bekerja

dengan cara menggambarkan interaksi yang khas antara para pengguna sistem

dan sistem itu sendiri, memberikan narasi tentang bagaimana Sistem yang

digunakan.

Gambar 2. 5 Use Case Diagram

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

35

2.2.2.2 Class Diagram

Menurut Martin Fowler (2003, p35) Sebuah class diagram

menggambarkan jenis objek dalam sebuah sistem dan berbagai jenis hubungan

statis yang ada di antara mereka. Diagram Class juga menunjukkan sifat dan

operasi kelas dan kendala-kendala yang berlaku antara objek yang terhubung.

UML menggunakan istilah fitur sebagai istilah umum yang mencakup sifat dan

operasi dari suatu Class.

Washing MachineBrand NameSerial NameCapacityAdd Clothes()Add detergen()Remove Clothes()

Gambar 2. 6 Class Diagram

2.2.2.3 Activity Diagram

Menurut Martin Fowler (2003, p117) Activity Diagram adalah teknik

untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan alur kerja . Dalam

banyak hal , mereka memainkan peran yang mirip dengan flowchart, tetapi

perbedaan utama antara Activity diagram dan notasi flowchart adalah bahwa

Activity diagram mendukung perilaku parallel. Contoh Activity Diagram dapat

dilihat pada Gambar 2.7.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

36

Gambar 2. 7 Activity Diagram

2.2.2.4 Sequence Diagram

Menurut Martin Fowler (2003, p53) Sequence Diagram, biasanya,

menangkap perilaku skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan

sejumlah contoh objek dan pesan yang disampaikan antara objek dalam use

case. Contoh Sequence Diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 8 Sequence Diagram

Water pipe Drum Drain

Send Fresh Water

Stop

Send Fresh Water

Rotate Back And ForthSend Soapy Water

Rotate Back And ForthSend Rinse Water

Rotate Unidirectionaly

Remain Stationary

Rotate drum back and forth 15minutes

Empty soapy

Restart water input

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

37

2.2.3 Entity Relationship Diagram ERD

Menurut Whitten ( 2007, p381 ), ERD adalah model data yang

menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas

dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut.

Menurut Connoly dan begg (2010,p371-395), Entity Relation Diagram

digunakan untuk menggambarkan struktur logical database dalam bentuk diagram

ERD, serta menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk memahami bagian

berbagai komponen dalam desain database.

ERD memiliki 3 komponen yaitu :

1. Entity

Entity adalah benda yang memiliki identifikasi yang berbeda . Entity dapat

digambarkan sebagai persegi yang berisi nama dari entity tersebut.

2. Relationship

Relationship adalah hubungan antara entity. Entity merupakan pengikut dari

relationship. Relationship dapat digambarkan dalam bentuk belah ketupat

yang mana berisi nama dari relasi tersebut.

Relationship dapat berupa hubungan one-to-one, one-to-many, atau many-

to-many .

a. Hubungan one-to-one (1 atau 1...1)

Hubungan dimana setiap entity yang ada hanya dapat mempunyai

maksimal 1 (satu) hubungan dengan entity yang lain.

b. Hubungan one-to-many (1...*)

Hubungan dimana setiap entity yang dapat mempunyai satu atau

lebih dari satu hubungan dengan entity yang lain.

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

38

c. Hubungan many-to-many (*...*)

Hubungan dimana setiap entity dapat mempunyai lebih dari satu

relasi dengan entity lainnya.

3. Property atau atribut

Property atau atribut adalah sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas.

Setiap property atau atribut mempunyai key diataranya primary key (PK) dan

foreign key (FK), yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan atara kedua

entitas.

2.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono ( 2008, p194) dalam bukunya yang berjudul Metode

penelitian bisnis : (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D), terdapat 3 jenis

teknik pengumpulan data, yaitu :

1.) Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus di teliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur,

dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan

menggunakan telepon.

a.) Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau pengumpul data telah mengetahui pasti tentang informasi

apa yang akan di peroleh.

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewWawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

39

b.) Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sitematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

2.) Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari responden selain itu, kuesioner juga cocok

digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas.

3.) Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang , maka

observasi tidak terbatas pada orang , tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis da osikhologis. Dua di antara yang terpenting adalaah proses-proses

pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila, peneletian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja ,

gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.