dzurriyahmufidah12.files.wordpress.com · Web viewPenyusunan RKS/M merupakan suatu hal yang sangat...
Transcript of dzurriyahmufidah12.files.wordpress.com · Web viewPenyusunan RKS/M merupakan suatu hal yang sangat...
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan utama pemerintah Indonesia di bidang pendidikan adalah menuntaskan Pendidikan Dasar 9 Tahun. Mulai dari Undang-Undang Dasar, Undang-Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan peraturan-perundangan yang ada saat ini telah menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk menyediakan pendidikan dasar bagi semua anak berumur 7 sampai dengan 15 tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional telah memilih Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah (MBS/M) sebagai salah satu strategi.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2010-2014, Kementerian Pendidikan Nasional telah menetapkan visi: “Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif.” Layanan prima pendidikan nasional adalah layanan pendidikan yang:
1. tersedia secara merata di seluruh pelosok nusantara;
2. terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
3. berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri;
4. setara bagi warga negara Indonesia dalam memperoleh pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keberagaman latar belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, gender, dan sebagainya; dan
5. menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha dan dunia industri.
Sejak diluncurkan pada tahun 2005, Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah memperkecil hambatan terbesar penyelenggaraan pendidikan dasar, yaitu besarnya biaya yang harus ditanggung oleh orang tua peserta didik. Program BOS ini, memberikan subsidi kebutuhan belanja sekolah/madrasah kepada semua SD/MI serta SMP/MTs (negeri dan swasta), sehingga biaya pendidikan secara keseluruhan berkurang.
Bagi orang tua peserta didik, program BOS ini akan membantu dalam:
1. mengirim anak-anak ke sekolah/madrasah (peningkatan akses),
2. membuat anak-anak tetap bersekolah, atau pengurangan jumlah anak putus sekolah/madrasah (dropout), dan
3. mengirim anak-anak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (peningkatan transisi dari SD/MI ke SMP/MTs).
Sedangkan bagi sekolah/madrasah, program ini akan dapat:
1. meningkatkan mutu pendidikan, dan
2. mengembangkan otonomi sekolah/madrasah.
Mulai tahun 2010, Program BOS bukan lagi hanya berorientasi pada pengurangan biaya pendidikan, tetapi juga berupaya meningkatkan kinerja sekolah/madrasah. Jika sebelum tahun 2010 penggunaan dana BOS hanya didasarkan kepada peruntukannya, sejak 2010 penggunaan dana BOS dikaitkan dengan jenis program yang didanainya. Dengan menghubungkan penggunaan dana BOS dengan program sekolah/madrasah, maka bisa diketahui sejauhmana dana BOS digunakan untuk membiayai program-program yang memang dibutuhkan oleh sekolah/madrasah untuk meningkatkan kinerjanya.
B. TUJUAN
Rencana Kerja Sekolah ( RKS ) disusun di masing-masing sekolah dengan tujuan sebagai berikut:
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah dapat dicapai;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/ madrasah dan masyarakat;
6. Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/ madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.
C. SASARAN
Sasaran dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) ini adalah Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang sudah dibentuk oleh sekolah/madrasah untuk dapat merencanakan program dan kegiatan strategis yang akan dilakukan empat tahun ke depan. Dalam menyusun perencanaan terebut, TPS harus melihat hasil EDS sebagai dasar untuk mengetahui kondisi sekolah saat ini dan untuk merencanakan program kegiatan yang akan datang, dengan harapan dapat meningkatkan mutu sekolah.
Dengan menyusun perencanaan sekolah melalui RKS yang didasarkan pada hasil EDS, Tim Pengembang Sekolah diharapkan mampu untuk membuat perencanan secara matang dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari sekolah, stakeholder/ pemangku kepentingan, dan berbagai pihak yang bisa membantu dalam menyusun perencanaan di sekolah secara valid, realistis, transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan.
D. MANFAAT
Penyusunan RKS/M merupakan suatu hal yang sangat penting, karena RKS/M dapat digunakan sebagai:
1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;
2. Dasar untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah/ madrasah;
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang diperlukan dalam pengembangan sekolah/madrasah.
Adapun prinsip-prinsip Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/M) yang baik, adalah:
1. terpadu, mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan oleh sekolah/madrasah,
2. multi-tahun, mencakup periode empat tahun,
3. multi-sumber, mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-masing program. Misalnya dari BOS, DAK, APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, sumbangan dari masyarakat atau sumber dana lainnya,
4. berbasis kinerja, adalah semua program/kegiatan memiliki indikator-indikator yang harus dicapai dengan jelas,
5. disusun secara partisipatif oleh kepala sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah dan dewan pendidik dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya,
6. mengintegrasikan pendidikan karakter bangsa ke dalam program dan kegiatan sekolah/madrasah,
7. sensitif terhadap isu jender, adalah adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam penyusunan program,
8. responsif terhadap keadaan bencana, menunjukan daya tanggap sekolah/ madrasah terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dan
9. pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi oleh komite sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.
E. LANDASAN HUKUM
RKS/M dirumuskan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,
5. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
6. Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal,
7. Permendiknas No. 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011
8. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010 - 2014.
F. ALUR DAN PROSES PENYUSUNAN RKS
Proses penyusunan RKS/M dilakukan melalui tiga alur proses kegiatan, yakni: (1) persiapan, (2) penyusunan RKS/M, dan (3) pengesahan, dan sosialisasi RKS/M.
Alur proses penyusunan RKS/M tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
BAB II
MENENTUKAN KONDISI SEKOLAH/MADRASAH SAAT INI
Dalam menentukan kondisi sekolah saat ini, ada dari 3 (tiga) langkah yang harus dilakukan, yakni:
1. Melakukan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah,
2. Membandingkan Hasil Evaluasi Diri (Kondisi Nyata) Sekolah/Madrasah dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah,
3. Merumuskan Tantangan (Utama/Prioritas) Sekolah/Madrasah.
A. MELAKUKAN EVALUASI DIRI SEKOLAH/MADRASAH
Untuk menetapkan kondisi sekolah/madrasah saat ini, sekolah/madrasah perlu melakukan kegiatan yang disebut evaluasi diri sekolah/madrasah. Melakukan evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri, misalnya dengan menggunakan instrumen evaluasi diri (EDS/M) yang dijelaskan dalam Bagian I buku ini. Alat evaluasi diri hendaknya dirancang dengan mengacu kepada standar pelayanan minimal (SPM) dan atau standar nasional pendidikan (SNP), sehingga memiliki tolok ukur yang jelas dan bisa dijadikan dasar untuk mengembangkan sekolah/madrasah empat tahun mendatang dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Tujuan melakukan evaluasi diri adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi sekolah/madrasah saat ini. Karena itu, evaluasi diri sekolah/madrasah harus diisi dengan seksama dan seobjektif mungkin. Informasi yang dihasilkan dari evaluasi diri sekolah/madrasah juga berguna untuk membantu para pemangku kepentingan sekolah/madrasah dalam menyusun RKS/M dan RKT yang didasarkan pada kondisi nyata sekolah/madrasah.
Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami penurunan.
Hasil evaluasi diri sekolah/madrasah yang mencakup 8 standar itu dikelompokkan sesuai dengan nama program sekolah/madrasah yang terdapat pada Permendiknas Nomor 37 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011. Hal ini penting dilakukan karena dana BOS merupakan sumber utama bagi sekolah/madrasah untuk memenuhi biaya penyelenggaraan sekolah/madrasah, dan kebijakan pemerintah mengharuskan BOS menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar yang bermutu.
B. MEMBANDINGKAN HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH/MADRASAH DENGAN ACUAN STANDAR SEKOLAH/MADRASAH
Pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk mencapai SNP. Untuk mencapai SNP, maka sekolah/madrasah harus mencapai SPM terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi yang dikumpulkan melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan. Penyimpulan dilakukan dengan dua cara:
1. Membandingkan kondisi nyata/terkini sekolah/madrasah dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan/atau Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pembandingan kondisi nyata sekolah/madrasah dengan SPM dan/atau SNP dimaksudkan untuk memudahkan sekolah/madrasah mengetahui apakah sekolah/madrasah masih belum memenuhi standar pelayanan minimal (SPM), sudah memenuhi SPM, sudah memenuhi SNP, atau bahkan sudah mencapai Standar Bertaraf Internasional (SBI).
2. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan indikator), dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.
Dengan demikian pemangku kepentingan sekolah/madrasah mendapatkan gambaran bagaimana kondisi nyata sekolah/madrasah saat ini bila dibandingkan dengan SPM dan/ atau SNP, dan hal-hal yang masih perlu dikembangkan sehingga sekolah/madrasah dapat memberikan layanan yang semakin baik kepada peserta didik.
C. MERUMUSKAN TANTANGAN (UTAMA/PRIORITAS) SEKOLAH/MADRASAH
Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi nyata sekolah/madrasah sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan. Sehubungan dengan penyusunan RKS/M maka kondisi yang diharapkan bisa menggunakan acuan standar pelayanan minimal (SPM) dan/atau standar nasional pendidikan (SNP).
Secara teknis, tantangan utama sekolah/madrasah diklarifikasi dengan melakukan pembandingan nilai/skor sekolah/madrasah hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP. Hasil pembandingan tersebut akan menunjukkan dibagian mana sekolah/madrasah masih berada di bawah SPM, dibagian mana sekolah/madrasah sudah berada di atas SPM; dibagian mana sekolah/madrasah sudah mencapai SNP dan dibagian mana sekolah/madrasah sudah berada di atas SNP. Kesimpulan-kesimpulan ini digunakan oleh sekolah/madrasah untuk menentukan prioritas apa saja yang mendesak untuk segera ditangani. Sekolah/madrasah dianjurkan untuk menangani bagian-bagian yang belum mencapai SPM, baru kemudian sekolah/madrasah menangani bagian-bagian yang belum mencapai SNP supaya bisa mencapai SNP. Setelah SPM dan SNP tercapai, sekolah/madrasah bisa memikirkan capaian yang lebih tinggi, yaitu tingkatan di atas SNP.
Berkaitan dengan perumusan tantangan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana tantangan tersebut dapat diwujudkan berdasarkan indikator SPM dan/atau SNP yang perlu dicapai. Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara spesifik, artinya rumusan tantangan harus menunjukkan:
1. Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja;
2. Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah semua guru mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya;
3. Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya
BAB III
MENENTUKAN KONDISI SEKOLAH/MADRASAH YANG DIHARAPKAN
Dalam menentukan kondisi sekolah yang diharapkan, ada 4 (empat) langkah yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah, yakni:
1. Merumuskan visi sekolah/madrasah
2. Merumuskan misi sekolah/madrasah
3. Merumuskan tujuan sekolah/madrasah
4. Merumuskan sasaran dan indikator kinerja.
A. MERUMUSKAN VISI SEKOLAH
Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan keadaan sekolah/madrasah yang diinginkan di masa datang. Visi sekolah/madrasah dikembangkan sesuai dengan keinginan atau cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap berkepribadian Indonesia. Artinya visi suatu sekolah/madrasah harus mengacu kepada kondisi lingkungan sekolah/madrasah dan daerah, namun juga harus bermuatan nasionalisme. Hal ini untuk menghindari terjadinya kekeliruan bahwa sekolah/madrasah ’bebas’ menentukan visinya dan tidak terkait dengan kebijakan pihak lain. Di samping itu, visi sekolah/madrasah juga harus mempertimbangkan kondisi nyata sekolah/madrasah serta potensi yang dimiliki sekolah/madrasah dan harapan masyarakat sekolah/madrasah. Artinya jenis dan mutu layanan pendidikan seperti apa yang diharapkan oleh orang tua dan masyarakat sekolah/madrasah untuk mewujudkan harapan tersebut.
Adapun visi sekolah kami adalah :
Menjadi sekolah dasar bermutu yang menghasilkan siswa yang solih, cerdas, kreatif dan mandiri yang berbasis pada pengembangan skill (ketrampilan), knowledge (intelektual) dan spiritual (agama).
B. MERUMUSKAN MISI SEKOLAH
Misi adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi sekolah/madrasah. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan sekolah/madrasah yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan ’tindakan’ dan bukan kalimat yang menunjukkan ’keadaan’ sebagaimana pada rumusan visi.
Misi di sekolah kami sebagai berikut :
1. Mengembangkan kurikulum plus, yakni mengelaborasikan ilmu umum dan ilmu agama
2. Membina dan mempersiapkan anak sholih, cerdas, kreatif dan mandiri.
3. Membina peserta didik mampu bersaing secara global dalam bidang akademik
4. Mengembangkan pendidikan agama dan membina dalam pelaksanaan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehai-hari.
5. Mengembangkan metode pembelajaran yang praktis, fun, role play, visioner dengan control layanan yang ketat.
6. Menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
7. Mengembangkan system “Full Day School”
C. MENENTUKAN TUJUAN SEKOLAH/MADRASAH
Langkah berikutnya setelah visi dan misi dirumuskan adalah merumuskan tujuan sekolah/madrasah selama empat tahun ke depan menuju standar pelayanan minimal (SPM) dan atau standar nasional pendidikan (SNP). Dengan demikian, tujuan sekolah/ madrasah pada dasarnya adalah langkah untuk mewujudkan visi sekolah/madrasah yang telah dicanangkan.
Berdasarkan visi dan misi yang sudah dirumuskan, maka yang menjadi tujuan sekolah kami adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya pendidikan yang bermuatan pada ilmu umum dan ilmu agama yang dapat disatukan dalam wawasannya.
2. Terciptanya proses pembelajaran dalam lingkungan sekolah yang mampu mengantarkan anak didik untuk menjadi anak yang sholih, cerdas, kreatif dan mandiri.
3. Menciptakan generasi yang handal dalam bidang akademik.
4. Menciptakan peserta didik yang mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan tepat
5. Terlaksananya proses pembelajaran dlam berbagai metode sehingga mampu menyerap dan menikmati pendidikan dengan baik dan disiplin.
6. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan sehingga pelaksanaan pendidikan dapat dilakukan secara optimal baik oleh siswa, pendidik maupun tenaga kependidikan lainnya yang memungkinkan untuk berkembangnya potensi pesereta didik.
7. Terbiasanya peserta didik dalam lingkungan positif di dalam sekolah untuk mencerminkan pribadi-pribadi yang sholeh, cerdas, kreatif dan mandiri yang terukur dengan jelas dan mampu melaksanakannya dalam lingkungan masyarakatnya masing-masing dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kinerja telah dapat dicapai, maka kegiatan sasaran tersebut dapat dikatakan berhasil; sebaliknya apabila indikator kinerja belum dapat dicapai, maka kegiatan sasaran dapat dikatakan belum dapat dicapai berhasil. Indikator harus ditentukan agar kegiatan yang ditetapkan dapat diukur keberhasilannya dalam mencapai sasaran. Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
BAB IV
MENYUSUN PROGRAM DAN KEGIATAN
Dalam menyusun program dan kegiatan, ada dua langkah yang harus dilakukan, yakni:
1. Merumuskan Program dan Menetapkan Penanggungjawab Program
2. Menentukan Kegiatan, indikator kegiatan, dan Jadwal Kegiatan
A. MERUMUSKAN PROGRAM DAN MENETAPKAN PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
Program adalah upaya untuk mencapai sasaran. Untuk mencapai satu sasaran, bisa dengan melalui satu atau beberapa program. Oleh sebab itu, program yang dicanangkan oleh sekolah/madrasah tergantung pada sasaran yang telah ditetapkan oleh sekolah/ madrasah itu sendiri. Sesuai dengan Permendiknas No. 37 Tahun 2010 yaitu tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS Tahun Anggaran 2011, program sekolah terdiri dari:
1. Pengembangan kompetensi lulusan
2. Pengembangan kurikulum/KTSP
3. Pengembangan pembelajaran
4. Pengembangan sistem penilaian
5. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
6. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah/madrasah
7. Pengembangan manajemen sekolah/madrasah
8. Pembinaan kesiswaan/ekstrakurikuler
9. Budaya dan lingkungan sekolah/madrasah
10. Penanaman karakter (budi pekerti).
Program bisa dilaksanakan oleh pihak sekolah/madrasah maupun melibatkan pihak lain, misalnya komite sekolah/madrasah atau warga masyarakat yang lebih luas. Agar pelaksanaan program lebih terkoordinasikan dengan baik, maka perlu ditentukan penanggung jawab program. Penanggung jawab program bisa berupa suatu unit kerja, misalnya komite sekolah/madrasah, atau bisa juga perorangan, misalnya guru kelas 3 atau kepala sekolah/madrasah.
B. MERUMUSKAN KEGIATAN DAN JADWAL KEGIATAN
Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program. Kegiatan dirumuskan sebagai tindakan dalam memenuhi atau menjawab tantangan yang telah ditetapkan, sebagai hasil dari evaluasi diri sekolah/madrasah. Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian tantangan yang telah dirumuskan, dan dapat diperkirakan biaya atau anggarannya.
Jadwal adalah alokasi waktu suatu program dan kegiatan tertentu yang akan dilaksanakan. Tujuan penyusunan jadwal kegiatan ini adalah untuk mempermudah pelaksana dalam menentukan urutan kegiatan dan mengatur penggunaan sumberdaya dan dana yang dimiliki sekolah/madrasah sehingga alur kegiatan dan keuangan sekolah/ madrasah dapat dikontrol lebih efektif.
BAB V
PERUMUSAN RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH
Setelah program, penanggungjawab program, kegiatan dan jadwal kegiatan dirumuskan, tahap selanjutnya adalah menyusun Rencana Anggaran Jangka Menengah Sekolah/ Madrasah untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut.
Pada tahap ini ada 3 (tiga) langkah yang harus dilakukan:
1. Membuat rencana biaya sekolah/madrasah
2. Membuat rencana pendanaan sekolah/madrasah
3. Menyelaraskan rencana biaya dengan sumber pendanaan sekolah/madrasah.
A. MEMBUAT RENCANA BIAYA SEKOLAH/MADRASAH
Setelah program dan rincian kegiatan dirumuskan, maka sekolah/madrasah harus membuat rencana biaya program dan kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program/kegiatan tersebut, dan apakah sekolah/madrasah cukup memiliki dana, dan dari mana dana tersebut diperoleh?
Berikut ini adalah cara menyusun rencana biaya:
1. Mendapatkan dan menghitung biaya satuan3 dari semua kegiatan yang telah ditetapkan;
2. Menghitung rencana biaya.
B. MEMBUAT RENCANA PENDANAAN SEKOLAH/MADRASAH
Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana. Berikut adalah contoh tingkat kepastian perolehan dana sekolah/madrasah:
1. Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS), yang sudah dianggarkan dan ditetapkan.
2. Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah/madrasah yang terpilih.
3. APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, yang berbeda-beda untuk setiap daerah.
4. Sumbangan masyarakat, belum dapat dipastikan.
5. Donatur (perusahaan/industri, alumni, dsb.), belum dapat dipastikan.
C. MENYESUAIKAN RENCANA BIAYA DENGAN SUMBER PENDANAAN
Sebelum menyesuaikan rencana biaya dan sumber pendanaan, maka Tim Pengembang Sekolah/madrasah mempelajari terlebih dahulu aturan penggunaan sumber pendanaan; karena biasanya masing-masing pemberi dana mempunyai aturan mainnya sendiri. Aturan penggunaan tertulis yang sudah tersedia adalah program BOS. Aturan tertuju pada pengeluaran-pengeluaran yang tidak boleh dan boleh dibiayai dengan dana BOS. Aturan dari sumberdana lain diatur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pemberi dana.
BAB VI
KESIMPULAN
Rencana Kerja Sekolah pada SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan sekolah sehingga benar-benar menjadi sekolah ssuai dengan harapan masyarakat. Hal ini disusun untuk mendukung program pemerintah dalam bidang pendidikan nasional.
Rencana Kerja Sekolah yang telah disusun dengan berbagai macam sumber ini menjadi acuan pihak sekolah dalam menjalankan program-program pendidikan terutama pada SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono.
Akhirnya RKS ini semoga menjadi pedoman bagi sekolah dan seluruh yang terlibat dalam pengelolaan SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono. Amien.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA KERJA TAHUNAN ( R K T )
&
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (R K A S)
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SD NEGERI 1 TRAYU
UPT PENDIDIKAN DASAR DAN LUAR SEKOLAH
KECAMATAN BANYUDONO
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2017
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan dan Manfaat
B. Landasan hukum
C. Alur/Proses Penyusunan RKT
BAB II PROGRAM, SASARAN DAN KEGIATAN STRATEGIS
BAB III PROGRAM, SASARAN DAN KEGIATAN RUTIN
BAB IV JADWAL KEGIATAN DAN PENANGGUNGJAWAB
BAB V RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
BAB VI KESIMPULAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
· TABEL E1
· TABEL E2
· TABEL E3
· TABEL E4
· TABEL E5
· TABEL E6
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN DAN MANFAAT
Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan dokumen tentang gambaran program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah untuk mencapai tujuan dan sasaran tahunan yang telah ditetapkan.
Proses untuk menentukan program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah yang tepat sesuai dengan urutan prioritas, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Adapun tujuan penyusunan RKT-RKAS sebagai berikut :
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/ madrasah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
Manfaat penyusunan RKT-RKAS adalah sebagai berikut :
1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;
2. Dasar untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah/ madrasah;
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang diperlukan dalam pengembangan sekolah/madrasah.
B. LANDASAN HUKUM
RKT-RKAS dirumuskan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,
5. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
6. Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal,
7. Permendiknas No. 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011
8. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010 - 2014.
B. ALUR/PROSES PENYUSUNAN RKT-RKAS
Alur/proses penyusunan RKT-RKAS dapat digambarkan sebagai berikut :
BAB II
PROGRAM, SASARAN, DAN KEGIATAN STRATEGIS
Langkah-langkah dalam menyusun program/kegiatan strategis:
a. Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKS/M (RKJM). Misalnya, sasaran dalam RKS/M (RKJM) “Pada 2014 prestasi UASBN berpredikat memuaskan (7,00)”. Sasaran dalam program/kegiatan tahunan bisa “Pada 2017 rata-rata nilai UASBN/UN 8,3“
b. Menetapkan program, indikator keberhasilan program, kegiatan dan penanggung-jawab program/kegiatan harus merujuk pada program yang ada dalam RKJM. Untuk menetapkan indikator keberhasilan program harus disesuaikan dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun.
Untuk mengisi tabel program dan kegiatan strategis dengan cara mengambil dari tabel C di dokumen RKS dengan melihat program, sasaran, dan kegiatan yang dijadwalkan untuk tahun pertama RKS 2017/2018.
Adapun tabel kerja yang digunakan untuk menyusun program dan kegiatan strategis adalah menggunakan format tabel E1seperti di bawah ini :
No.
Program
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kegiatan
Penanggung jawab
BAB III
PROGRAM, SASARAN, DAN KEGIATAN RUTIN
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara regular selalu dilakukan sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tahunan. Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk mempertahankan kelulusan 100 persen atau prestasi tertentu yang telah diperoleh sekolah/madrasah selama beberapa tahun terakhir (setidaknya tiga tahun terakhir), gaji pegawai, belanja bahan habis pakai, kegiatan untuk memenuhi kebutuhan daya dan jasa, belanja kegiatan belajar mengajar, membiayai rapat, kegiatan kesiswaan, dan sebagainya.
Untuk menyusun program, sasaran, dan kegiatan rutin ini dengan menggunakan format tabel E2 seperti dalam contoh tabel berikut ini :
No.
Program
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kegiatan
Penanggung jawab
BAB IV
MENETAPKAN JADWAL RENCANA KERJA TAHUNAN SEKOLAH
Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/madrasah, sumberdaya yang ada, serta kegiatan monitoring pelaksanaan program/kegiatan dalam jangka waktu satu tahun. Dalam RKT, jadwal disusun berdasarkan kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai bulan ke-7 (Juli).
Untuk menyusun jadwal RKT dengan cara menggabungkan program dan kegiatan strategis di tabel E1 ditambah program dan kegiatan rutin/operasional di tabel E2, kemudian dijadwalkan pada tahun 2017/2018.
Tabel kerja yang digunakan untuk menetapkan jadwal RKT adalah format tabel E3 seperti di bawah ini :
No.
Program
Sasaran
Kegiatan
Bulan
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
BAB V
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M) adalah rencana biaya dan pendanaan program/kegiatan secara rinci untuk satu tahun anggaran baik bersifat strategis maupun rutin/reguler. Format RKAS/M adalah format yang dipergunakan dalam Panduan BOS 2011, yaitu format BOS K-1 dan BOS K-1A. Format BOS K-1 ini adalah format multi-sumber, tidak hanya mencakup BOS Pusat tetapi juga sumber dana lain seperti BOS Provinsi, BOS Kabupaten/Kota, DAK, dan lain-lain.
Program dan kegiatan juga ada yang bersifat strategis (yang di dalam Permendiknas No.37/2010 disebut Program Sekolah) dan ada yang bersifat rutin/regular (yang dalam Permendiknas No.37/2010 disebut Non-program Sekolah). RKAS/M merupakan dokumen anggaran sekolah/madrasah resmi yang disetujui oleh kepala sekolah/ madrasah serta disahkan oleh Dinas Pendidikan untuk sekolah negeri dan penyelenggara pendidikan (yayasan) untuk sekolah/madrasah swasta.
RKAS/M dibuat untuk satu tahun pelajaran yang terdiri atas pendapatan dan belanja (pengeluaran). RKAS/M mencakup semua biaya pendanaan dan anggaran tahunan, khususnya untuk satu tahun anggaran yang akan datang. Pendanaan yang dicantumkan di RKAS/M hanya mencakup pengeluaran dalam bentuk uang yang akan diterima dan dikelola oleh sekolah/madrasah.
Penyusunan RKAS/M terdiri dari 3 (tiga) langkah:
1. Menghitung Biaya Rutin/Reguler;
2. Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan Program dan Kegiatan Rutin/ Reguler;
3. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (BOS K-1A dan BOS K-1).
BAB VI
KESIMPULAN
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)
TAHUN 2017
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Trayu
Desa/Kecamatan : Banyudono
Kabupaten/Kota : Boyolali
Provinsi : Jawa Tengah
Sumber dana : BOS
No.
Kode Rek
Jenis Belanja Langsung
Jml
Satuan
Harga
Jumlah
Triwulan
Vol
I
II
III
IV
I
1
PROGRAM SEKOLAH
1.1
Pengembangan Kompetensi Lulusan
a.Konsumsi les tambahan pelajaran (pelayanan khusus)
80
pertemuan
5,000
400,000
400,000
400,000
400,000
b. Ujian Sekolah
16
siswa
100,000
1,600,000
1,600,000
2,800,000
1.2
Pengembangan kurikulum
a.Konsumsi menyusun kurikulum
2
keg
50,000
100,000
2,500,000
3,500,000
b.Pengadaan Kurikulum Dokumen I
10
set
25,000
250,000
250,000
c.Pengadaan Kurikulum Dokumen II (Perangkat pembelajaran)
2
set
1,250,000
2,500,000
1,250,000
1,250,000
8,750,000
1.3
Pengembangan Proses Pembelajaran
Konsumsi review Silabus
1
keg
50,000
50,000
50,000
Konsumsi review Prota dan Promes
2
keg
50,000
100,000
50,000
50,000
Pengadaan bahan praktik
4
trwln
200,000
800,000
400,000
200,000
200,000
Pengadaan buku
1
tahun
1,000,000
1,000,000
500,000
250,000
250,000
Kegiatan tambahan pelajaran kelas
Konsumsi pembinaan lomba -lomba
7
keg
120,000
840,000
150,000
270,000
120,000
300,000
Transport mengantar siswa mengikuti kegiatan luar sekolah
7
keg
50,000
350,000
200,000
100,000
50,000
Kegiatan UKS
12
bln
50,000
600,000
150,000
150,000
150,000
150,000
Kegiatan Popda
1
keg
682,500
682,500
682,500
Pengadaan buku UKS
1
set
750,000
750,000
750,000
Kegiatan LCC
1
keg
273,000
273,000
273,000
Kegiatan Olympiade MIPA
1
keg
227,500
227,500
227,500
Kegiatan Lomba Siswa Berprestasi
1
keg
318,500
318,500
318,500
Kegiatan Lomba Dokter Kecil
1
keg
182,000
182,000
182,000
Kegiatan Pesta Siaga
1
keg
364,000
364,000
364,000
Kegiatan Lomba FLS2N
1
keg
227,500
227,500
227,500
Kegiatan Lomba Gugus
1
keg
182,000
182,000
182,000
Kegiatan Lomba Perpus
1
keg
182,000
182,000
182,000
Kegiatan Lomba Pidato
1
keg
182,000
182,000
182,000
Kegiatan Lomba Mapsi
1
keg
455,000
455,000
455,000
Kegiatan Lomba Sekolah Sehat
1
keg
182,000
182,000
182,000
Kegiatan Jambore Ranting
1
keg
637,000
637,000
637,000
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
12
bln
150,000
1,800,000
450,000
450,000
450,000
450,000
Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Tari
12
bln
150,000
1,800,000
450,000
450,000
450,000
450,000
Kegiatan Rutin Pramuka
12
bln
45,500
546,000
136,500
136,500
136,500
136,500
Kegiatan Lomba Kreativitas
1
keg
182,000
182,000
182,000
12,913,000
1.4
Pengembangan Pendidik dan Kependidikan(PTK)
1.4.1
Kegiatan KKG, Pelatihan, Seminar Guru
Kegiatan KKG Gugus
12
bln
182,000
2,184,000
546,000
546,000
546,000
546,000
Pelatihan-pelatihan dan Seminar
1
tahun
200,000
200,000
100,000
100,000
Kegiatan KKG PAI
12
bln
15,000
180,000
45,000
45,000
45,000
45,000
Kegiatan KKG Penjas, KKG Bahasa Inggris
12
bln
20,000
240,000
60,000
60,000
60,000
60,000
Kegiatan KKKS
12
bln
25,000
300,000
75,000
75,000
75,000
75,000
Kegiatan Rapat Dinas KS
12
bln
25,000
300,000
75,000
75,000
75,000
75,000
Konsumsi KKG (SD)
12
bln
50,000
600,000
150,000
150,000
150,000
150,000
Kegiatan KKG Operator
12
bln
10,000
120,000
30,000
30,000
30,000
30,000
Kegiatan Rapat Sekolah
12
bln
50,000
600,000
150,000
150,000
150,000
150,000
Kegiatan Rapat lainnya
1
keg
200,000
200,000
50,000
50,000
50,000
50,000
4,924,000
1.4.2
Belanja Honorarium/Belanja Pegawai Non PNS
Guru WB Kelas I
12
bln
300,000
3,600,000
900,000
900,000
900,000
900,000
Guru WB Kelas II
12
bln
300,000
3,600,000
900,000
900,000
900,000
900,000
Guru WB Kelas III
12
bln
300,000
3,600,000
900,000
900,000
900,000
900,000
Tenaga Tata Usaha
12
bln
100,000
1,200,000
300,000
300,000
300,000
300,000
Guru Bahasa Inggris dan Perpustakaan
12
bln
300,000
3,600,000
900,000
900,000
900,000
900,000
15,600,000
44,987,000
1.5
Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah
1.5.1
Belanja Barang Modal
Membeli Perangkat Pembelajaran
6
set
450,000
2,700,000
900,000
1,800,000
Membeli alat peraga IPS dan lainnya
2
set
400,000
800,000
400,000
400,000
Membeli alat peraga per kelas
6
kelas
200,000
1,200,000
800,000
400,000
Membeli alat peraga
1
tahun
500,000
500,000
250,000
250,000
Membeli taplak meja
10
buah
20,000
200,000
200,000
5,400,000
1.5.2
Belanja Bahan Habis Pakai
1.5.2.1
Belanja Alat Tulis Kantor
Kertas HVS
11
rim
40,000
440,000
80,000
200,000
160,000
Kertas buram
3
rim
30,000
90,000
60,000
30,000
Kapur Tulis
60
pcs
3,500
210,000
105,000
105,000
Buku Induk
1
buah
100,000
100,000
100,000
Buku Tulis Folio
60
buah
15,000
900,000
100,000
500,000
300,000
Lem Tacol Tanggung
20
buah
3,500
70,000
70,000
Penghapus
24
buah
4,500
108,000
54,000
54,000
Lakban Hitam
6
buah
18,750
112,500
75,000
37,500
Mika Folio
150
lembar
300
45,000
45,000
Snelhecter Kertas
100
lembar
1,000
100,000
100,000
Tipe Ex
12
buah
7,500
90,000
90,000
Penggaris Panjang 1 meter
8
buah
7,000
56,000
56,000
Penggaris 30 cm
10
pcs
2,000
20,000
20,000
Tinta Printer Hitam
9
pcs
40,000
360,000
90,000
90,000
180,000
Tinta Printer Warna
6
pcs
50,000
300,000
60,000
60,000
60,000
120,000
CD Kosong
1
pcs
100,000
100,000
100,000
DVD Kosong
1
pcs
150,000
150,000
150,000
Kwitansi
5
buah
4,000
20,000
20,000
Penggaris 60 cm
1
pcs
10,500
10,500
10,500
Sampul Bigboss
56
lbr
500
28,000
28,000
Sampul Folio
100
lbr
500
50,000
50,000
Sampul payung besar
20
lbr
2,500
50,000
50,000
Mika Folio
28
lembar
500
14,000
14,000
Kertas Cover
50
lembar
500
25,000
25,000
Kertas Folio Bergaris
2
rim
40,000
80,000
40,000
40,000
Steples Besar
1
buah
25,000
25,000
25,000
Stepler kecil
8
buah
10,000
80,000
40,000
40,000
Isi Steples kecil
30
dus
2,000
60,000
30,000
30,000
Isi Steples besar
12
dus
4,000
48,000
24,000
24,000
Meterai 6000
20
buah
6,000
120,000
60,000
60,000
Meterai 3000
20
buah
3,000
60,000
30,000
30,000
Stop Map Kertas
40
buah
2,500
100,000
100,000
Balpoint Snowman
3
buah
17,000
51,000
51,000
Stopmap Mika
100
buah
1,000
100,000
100,000
Spidol Snowman Marker
5
buah
8,500
42,500
42,500
Sampul Raport
30
buah
5,000
150,000
150,000
Amplop
1
pack
100,000
100,000
100,000
4,465,500
1.5.2.2
Belanja Surat Kabar/Majalah
Majalah Derap
12
bln
7,500
90,000
19,500
19,500
19,500
19,500
90,000
1.5.2.3
Perawatan Sekolah
Pengecatan gedung sekolah
1
tahun
3,500,000
3,500,000
3,500,000
Pengurusan sampah sekolah
12
bulan
50,000
600,000
150,000
150,000
150,000
150,000
Perawatan taman sekolah
1
tahun
500,000
500,000
125,000
125,000
125,000
125,000
Perbaikan mebelair
1
tahun
250,000
250,000
250,000
Pengelolaan dan Perawatan Sarana Prasarana Perpustakaan
1
tahun
500,000
500,000
500,000
Perbaikan peralatan kantor
1
tahun
500,000
500,000
500,000
5,850,000
1.5.2.4
Belanja Alat Listrik (lampu, baterai)
Lampu Pijar
10
buah
25,000
250,000
125,000
125,000
Baterai Kotak
12
buah
7,500
90,000
45,000
45,000
Baterai Kecil
12
buah
9,000
108,000
54,000
54,000
Baterai Besar
24
buah
5,000
120,000
60,000
60,000
568,000
1.5.2.5
Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih
Sapu Rayung
30
buah
15,000
350,000
112,500
112,500
112,500
112,500
Komecong
12
buah
25,000
300,000
300,000
Pembersih Lantai
12
buah
10,000
120,000
30,000
30,000
30,000
30,000
Pembersih Kaca
12
buah
10,000
120,000
30,000
30,000
30,000
30,000
Pengharum Ruangan
20
buah
5,000
100,000
25,000
25,000
25,000
25,000
Keset
12
buah
10,000
120,000
30,000
30,000
30,000
30,000
Lap Tangan
12
buah
5,000
60,000
30,000
30,000
Sapu Lidi
8
buah
5,000
40,000
40,000
Tempat Sampah
3
buah
25,000
75,000
75,000
Sekop Sampah
6
buah
7,500
45,000
45,000
Alat kebersihan lainnya (Sabit, cangkul, Gunting rumput)
1
tahun
87,000
87,000
87,000
Sunlight
12
buah
5,000
60,000
15,000
15,000
15,000
15,000
1,477,000
1.5.2.6
Belanja Bahan Bakar Minyak/ Gas
Bahan Bakar Gas
12
bulan
20,000
240,000
60,000
60,000
60,000
60,000
1.5.2.7
Belanja Cetak dan Penggandaan
Belanja Penggandaan
12
bulan
300,000
3,600,000
900,000
900,000
900,000
900,000
21,690,500
1.6
Pengembangan dan Implementasi Manajemen Sekolah
1.6.1
Pengelolaan BOS
Kegiatan PPDB
1
keg
50,000
50,000
50,000
Insentif bendahara BOS
12
bln
25,000
300,000
75,000
75,000
75,000
75,000
Insentif Operator Sekolah
12
bln
100,000
1,200,000
300,000
300,000
300,000
300,000
Biaya transportasi ke Bank
4
keg
25,000
100,000
25,000
25,000
25,000
25,000
Biaya transportasi pajak
4
keg
25,000
100,000
25,000
25,000
25,000
25,000
Menyusun LPJ BOS
4
trwln
25,000
100,000
25,000
25,000
25,000
25,000
Biaya penulisan ijazah
1
keg
200,000
200,000
200,000
2,050,000
1.6.2
Belanja Jasa Kantor
Belanja Listrik
12
bln
150,000
1,800,000
450,000
450,000
450,000
450,000
Belanja Pulsa Modem
12
bln
50,000
600,000
150,000
150,000
150,000
150,000
Baterai Laptop Samsung
2,400,000
1.6.3
Membantu Siswa Miskin
12
bln
25,000
300,000
75,000
75,000
75,000
75,000
300,000
1.6.4
Belanja Makanan dan Minuman
Belanja gula, teh dan aqua
12
bulan
150,000
1,800,000
450,000
450,000
450,000
450,000
Rapat Pleno
125
0rg
7,500
937,500
937,500
2,737,500
7,487,500
1.7
Pengembangan dan Penggalian Sumber Dana Pendidikan
1.8
Pengembangan Sistem Penilaian
a. Fotocopy ulangan harian
4
trwln
300,000
1,200,000
300,000
300,000
300,000
300,000
b. Melaksanakan Tes Kemampuan Dasar
15
siswa
5,000
75,000
75,000
c. Melaksanakan Ulangan Tengah Semester I
82
siswa
7,500
615,000
615,000
d. Melaksanakan Ulangan Tengah Semester II
82
siswa
7,500
615,000
615,000
e. Melaksanakan Ulangan Akhir Semester
82
siswa
7,500
615,000
615,000
f. Melaksanakan Ulangan Kenaikan Kelas
82
siswa
7,500
615,000
615,000
3,735,000
BOS Provinsi (BOS Damping)
- Pembelian papan whiteboard
Lain-lain
JUMLAH
71,200,000
19,096,500
23,812,000
20,817,000
14,262,500
Mengetahui,
Menyetujui,
Banyudono, 02 Juni 2017
Ketua Komite Sekolah
Kepala Sekolah
Bendahara/Penjab Kegiatan
WAGIYO
HERY ISWIYANTI, S.Pd
ISTI NURYANI, S.Pd
NIP 19610528 198201 2 007
NIP 19680318 199103 2 006
(29)
Gambar3. ProsesPenyusunanRKS/M
12
KondisiNyata
TAHAP I
MENETAPKAN KONDISISEKOLAH /MADRASAH SAAT INIAcuanStandarMutuTantangan(Utama)
ProfilSekolah/
MadrasahSPM, SNP
Langkah2: MerumuskanMisiLangkah1: MerumuskanVisiLangkah3: MerumuskanTujuanLangkah4: MerumuskanSasarandanIndikatorKinerja
TAHAP II
MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH YANG DIHARAPKANVisi/MisiDinas Pendidikan Kabupaten/KotaHarapanPemangkuKepentingan
Gambar 3. Proses Penyusunan RKS/M
12
Kondisi Nyata
TAHAP I MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH /MADRASAH SAAT INI
Acuan Standar Mutu
Tantangan (Utama)
Profil Sekolah/ Madrasah
SPM, SNP
Langkah 2: Merumuskan Misi
Langkah 1: Merumuskan Visi
Langkah 3: Merumuskan Tujuan
Langkah 4: Merumuskan Sasaran dan Indikator Kinerja
TAHAP II MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH YANG DIHARAPKAN
Visi/Misi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Harapan Pemangku Kepentingan
Mengapa slide ini penting?
Menyediakan informasi tentang proses penyusunan RKS/M dan subtansi yang sebaiknya dicakup dalam dokumen RKS/M.
Inti uraian:
Substansi utama yang sebaiknya tercakup dalam dokumen RKS/M direkomendasikan sebagai berikut:
Kondisi sekolah/madrasah saat ini (pencapaian kinerja sekolah/madrasah saat ini). Cara terbaik agar sekolah/madrasah dapat memetakan kondisi pencapaiannya agar menggunakan instrumen evaluasi diri sekolah/madrasah (school self asessment).
Menetapkan kondisi yang diinginkan. Merumuskan cita-cita dalam jangka menengah, secara sengaja sekolah/madrasah menentukan target pencapaian pada periode waktu tertentu. Sehingga manajemen sekolah/madrasah memiliki arah yang jelas dan tidak bersifat taken for granted.
Menetapkan program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan, untuk mencapai sasaran strategis.
Menyusun rencana anggaran sekolah/madrasah jangka menengah dan jangka tahunan.
12
DRAFT
13
TAHAP III
MENYUSUN PROGRAM, KEGIATAN, & INDIKATOR KINERJA
Langkah1: MerumuskanProgram danMenetapkanPenanggung-jawabProgramLangkah2: MenentukanKegiatan, IndikatorKegiatandanJadwalKegiatan
TAHAP IV
MENYUSUN RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/ MADRASAH
Langkah1: MembuatRencanaBiayaProgramLangkah2: MembuatRencanaPendanaanProgramLangkah3: MenyesuaikanRencanaBiayadenganSumberPendanaan
13
TAHAP III MENYUSUN PROGRAM, KEGIATAN, & INDIKATOR KINERJA
Langkah 1: Merumuskan Program dan Menetapkan Penanggung-jawab Program
Langkah 2: Menentukan Kegiatan, Indikator Kegiatan dan Jadwal Kegiatan
TAHAP IV MENYUSUN RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/ MADRASAH
Langkah 1: Membuat Rencana Biaya Program
Langkah 2: Membuat Rencana Pendanaan Program
Langkah 3: Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan
12
Langkah1: MerumuskanRencanaKerjaTahunan(RKT)Langkah2: MembuatRencanaKegiatandanAnggaranSekolah/Madrasah(RKAS/M)1. MenetapkanProgram/KegiatanStrategis2. MenetapkanProgram/KegiatanRutin3. MenetapkanJadwalRKT
Gambar3. AlurProsesPenyusunanRKT
12
Langkah 1: Merumuskan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Langkah 2: Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M)
1. Menetapkan Program/Kegiatan Strategis
2. Menetapkan Program/Kegiatan Rutin
3. Menetapkan Jadwal RKT
Gambar 3. Alur Proses Penyusunan RKT
Gambar2. AlurPenyusunanRKS/M
11
PERSIAPAN•PembentukanTPS.•Pembekalan/OrientasibagiTPSPENYUSUNANRKS/M•MenentukanKondisiSekolah/MadrasahSaatIni.•MenentukanKondisiSekolah/Madrasahyang Diharapkan.• MenyusunProgram, danKegiatan.• RencanaAnggaranSekolah/Madrasah.•RKT-RKAS/M.PENGESAHAN •Penyetujuanolehrapatdewanpendidik•Pengesahanolehpihakberwenang•SosialisasikepadapemangkukepentinganTim PenyusunRKS/M•PendahuluanPenyetujuan, …, Sosialisasi
Gambar 2. Alur Penyusunan RKS/M
11
PERSIAPAN
Pembentukan
TPS.
Pembekalan/
Orientasi bagi
TPS
PENYUSUNAN RKS/M
Menentukan Kondisi
Sekolah/Madrasah
Saat Ini.
Menentukan Kondisi
Sekolah/Madrasah
yang Diharapkan.
• Menyusun Program,
dan Kegiatan.
• Rencana Anggaran
Sekolah/Madrasah.
RKT-RKAS/M.
PENGESAHAN
Penyetujuan oleh
rapat dewan
pendidik
Pengesahan oleh
pihak berwenang
Sosialisasi kepada
pemangku
kepentingan
Tim Penyusun RKS/M
Pendahuluan
Penyetujuan, …, Sosialisasi
Mengapa slide ini penting?
Menguraikan tahapan, sistematika dan alur penyusunan dokumen RKS/M. Secara umum alur penyusunan RKS/M terdiri dari 3 tahap utama; persiapan, penyusunan, dan pengesahan.
Inti uraian:
Pelatih menguraikan secara jelas gambaran utuh alur yang harus dilalui dalam penyusunan RKS/M dimulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan, dan penyetujuan, pengesahan, serta sosialisasi RKS/M.
Aspek lainnya yang mendukung sukses penyusunan alur RKS/M adalah kesiapan organisasi, kualitas sumber daya guru/tim penyusun, adanya SOP (standar operasional prosedur), jadwal kegiatan yang detail dan output, penanggung jawab untuk setiap tahapan kegiatan.
11
DRAFT