siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode...

108
ANALISIS KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS RENDAH PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI JATI 5 KOTA TANGERANG Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Oleh : DINIE SEPTIANI RUSDIANA 1686206185 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Transcript of siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode...

Page 1: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

ANALISIS KETERAMPILAN BERBICARASISWA KELAS RENDAH PADA PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI JATI 5 KOTA TANGERANG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam

Bidang Pendidikan Sekolah Dasar

Oleh :

DINIE SEPTIANI RUSDIANA

1686206185

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2020

Page 2: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Dinie Septiani RusdianaNIM : 1686206185Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah DasarJenjang Studi : S1Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Berbicara Siswa Kelas

Rendah Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Jati 5 Kota Tangerang

Tanggal Sidang Skripsi :Tangerang,

Tanda TanganPenguji I,Asih Rosnaningsih, M.Pd.NBM. 1214747

Penguji II,Dr. Ina Magdalena, M.Pd.NBM. –

Pembimbing I,Asih Rosnaningsih, M.Pd.NBM. 1214747

Pembimbing II,Dr. Ina Magdalena, M.Pd.NBM. –

Mengesahkan,Dekan Ketua Program Studi

Fakultas Keguruan PGSD

dan Ilmu Pendidikan

Dr.ENAWAR, S.Pd., MM., MOS Najib Hasan, M.PdNBM. 819887 NBM. 752795

2

Page 3: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa

Ta`ala, Rabb semesta alam, kepada-Nya kami memohon pertolongan dan

memohon ampunan. Aku bersaksi tidak ada ilah yang berhak di ibadahi selain

Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad

Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam

kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, keluarga, sahabatnya,

serta orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya peneliti

dapat menyelesaikan penyusunan penulisan ini yang berjudul “Analisis

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Rendah Pada Pembelajaran Bahasa

Indonesia Di SD Negeri Jati 5 Kota Tangerang”. Adapun tujuan dari penyusunan

ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

(S 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Melalui kesempatan yang berharga ini peneliti mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu baik dalam proses penelitian,

bimbingan, maupun penulisan skripsi. Oleh karena itu. Pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Tangerang.

2. Dr. Enawar, S.Pd, MM., MOS., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang.

3

Page 4: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

3. Dr. Ina Magdalena, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Tangerang.

4. Asih Rosnaningsih, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang

senantiasa membimbing, memberikan ilmu serta arahan dengan penuh

kesabaran dan perhatian kepada peneliti dalam menyusun penulisan skripsi.

5. Dr. Ina Magdalena, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang

senantiasa membimbing, memberikan ilmu serta arahan dengan penuh

kesabaran dan perhatian kepada peneliti dalam menyusun penulisan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah memberikan bekal ilmu kepada peneliti.

7. Ucapan terima kasih dan rasa hormat yang sangat spesial peneliti

persembahkan kepada orang terkasih yaitu, kedua orang tua saya tercinta

Bapak Hendi Rusdiana dan Ibu Maesaroh, serta Kakak Dicky Pratama

Rusdiana dan Kakak ipar Yheli Ulfa Nur’aeni, Calon saya Ari Amaruloh

beserta teman-teman rumah saya yaitu Inge Septyani, Risyulianti, Tito

Aryantama, Ahmad Ramdani, Nurrohman Juliantoro yang sudah memberikan

segala macam dukungan dan semangat dalam menempuh perjuangan kuliah

serta perjuangan skripsi ini.

8. Seluruh Teman-teman Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

angkatan 2016 yang telah ikut menyumbangkan ide, gagasan dan motivasi

kepada peneliti.

4

Page 5: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

9. Teman-teman di fakultas lain Universitas Muhammadiyah Tangerang yang

telah menyumbangkan ide, gagasan dan motivasi kepada peneliti, yang tidak

bisa disebutkan satu-persatu.

Jika ada kekurangan dan kekhilafan, tentu kritik dan saran selalu kami

tunggu. Seperti kata pepatah bahasa kita, “Tak ada gading yang tak retak”,

penulis sendiri merasa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu

dinantikan.

Tangerang, 10 Mei 2020

Penulis

Dinie Septiani Rusdiana

5

Page 6: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

PERNYATAAN KEASLIAN TULISANSaya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dinie Septiani Rusdiana

Nomor Induk Mahasiswa : 1686206185

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : FKIP

Universitas : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Analisis Keterampilan

Berbicara Siswa Kelas Rendah Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD

Negeri Jati 5 Kota Tangerang” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya

sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan atau plagiat dari karya orang lain

karena hal tersebut melanggar etika yang berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada

saya apabila dikemudian hari ternyata terdapat pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya ini.

Tangerang, 10 Mei 2020

Dinie Septiani RusdianaNIM. 1686206185

6

Page 7: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................11

B. Fokus Penelitian.....................................................................................................17

C. Rumusan Masalah..................................................................................................17

D. Tujuan Penelitian...................................................................................................18

E. Manfaat Penelitian.................................................................................................18

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia...……………………………………………..20

1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia..................................................20

a. Pengertian Bahasa Indonesia........................................................20

2. Pengertian Keterampilan Berbicara..........................................................21

a. Pengertian Keterampilan..............................................................21

b. Pengertian Berbicara..............................................................................23

c. Pengertian Keterampilan Berbicara........................................................25

d. Aspek Keterampilan Berbicara..............................................................27

e. Tujuan Berbicara....................................................................................29

f. Indikator Keterampilan Berbicara..........................................................31

7

Page 8: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

B. Penelitian Relevan..........................……………………………………………..33

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................

A. Jenis Penelitian.......................................................................................................40

B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................................41

1. Waktu Penelitian...............................................................................................41

2. Tempat Penelitian ............................................................................................41

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian..........................................................................42

D. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................43

E. Instrumen Penelitian..............................................................................................44

F. Analisi Data............................................................................................................51

G. Keabsahan Data......................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

LAMPIRAN.............................................................................................................

8

Page 9: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .........................................................................41

Tabel 3.2 Instrument Penelitian ...................................................................44

9

Page 10: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: SK judul ……....………………………………………....................55

Lampiran 2.............................................................................................................57

Lampiran 3....................................................................58

Lampiran 4 ..................................59

Lampiran 5...................................61

Lampiran 6............................................................................62

Lampiran 7 .....................................................................65

10

Page 11: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting yang diperlukan oleh manusia

untuk memahami dan membawa dirinya menjadi lebih baik, dengan

pendidikan Allah SWT akan meningkatkan derajat manusia. Pendidikan

akan menjadi sarana keselamatan manusia di dunia dan di akhirat kelak,

karena dengan pendidikan manusia mendapatkan berbagai ilmu dan

pengetahuan sehingga manusia dapat membedakan antara kebaikan dan

keburukan. Selain itu pendidikan juga dituntut untuk membentuk

manusia yang berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan tanggung

jawab, yang semuanya itu berdasarkan atas ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

Dapat dikatakan bahwa di setiap Negara atau Bangsa selalu

menyelenggarakan pendidikan demi cita-cita Nasional Bangsa yang

bersangkutan. Hal yang bersangkutan dengan pendidikan ini tertulis

dalam Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk

berkembangnya potensi siswa agar dapat menjadi manusia yang

11

Page 12: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan pada saat

ini sangat perlu dikembangkan, dalam hal ini misalnya didalam kegiatan

pembelajaran didalam kelas perlunya pengembangan dalam model,

pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses

belajar mengajar dikelas.

Sehingga didalam proses pembelajaran tidak hanya diartikan

sebagai proses transfer ilmu dari guru untuk muridnya saja. Dalam

pendidikan terdapat beberapa jalur pendidikan yang terdiri dari

pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pada jenjang pendidikan

formal terdiri dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.

Sekolah Dasar merupakan salah satu tempat dimana siswa

mendapatkan ilmu secara formal. Sekolah bukan hanya saja menimba

ilmu, tetapi juga sebagai tempat berkumpul, bermain, dan berbagai

keceriaan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, sehingga

terjadi interaksi didalamnya. Begitu juga dalam kegiatan belajar

mengajar, dalam hal ini siswa mempunyai hak dan kebebasan untuk

bersuara, berpendapat atau beragumen didalam kelas yang berkaitan

dengan materi pembelajaran di sekolah. Sekolah yang saya observasikan

dalam proses belajar mengajarnya sudah menggunakan Kurikulum 2013

(K-13).

12

Page 13: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku didalam

sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang

di terapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum-2006

(KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013

masuk kedalam masa percobaannya pada tahun 2013 dengan menjadikan

beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.

Berdasarkan Kurikulum 2013 (K-13) SD/MI Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan

berkomunikasi secara efektif dan efesien. Pada hakikatnya pembelajaran

Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar,

baik secara lisan maupun tertulis, sekaligus mengembangkan

kemampuan berfikir kritis dan kreatif. Siswa dimungkinkan untuk

memperoleh kemampuan berbahasanya dari bertanya, menjawab,

menyanggah, dan beradu argument dengan orang lain. Sebagai alat

ekspresi diri, Bahasa Indonesia merupakan sarana untuk mengungkapkan

segala sesuatu yang ada didalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan,

pikiran, gagasan dan keinginan yang dimilikinya. Kegiatan berbahasa

Indonesia mencakup kegiatan produktif dan reseptif didalam ada empat

aspek berbahasa, yaitu: mendengar, membaca, berbicara dan menulis.

Semua aspek Bahasa tersebut disajikan secara terpadu. Sehingga seorang

pendidik harus memfokuskan pada faktor tersebut agar peserta didik

mampu menguasai pembelajaran Bahasa Indonesia dengan baik.

13

Page 14: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif, dan bahkan inventif

peserta didik perlu secara sengaja dibina dikembangkan. Untuk

melakukan hal tersebut, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi wadah

yang strategis, melalui membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara

peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berfikir tersebut secara

terus-menerus yang akan diteruskan juga melalui mata pelajaran yang

lainnya.

Pengajaran Bahasa Indonesia secara formal sudah dimulai sejak

Sekolah Dasar. Salah satu bidang pengajaran Bahasa Indonesia di

sekolah dasar yang memegang peran sangat penting adalah pengajaran

berbicara. Tanpa memiliki keterampilan berbicara yang memadai sejak

dini. Siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar di kemudian hari.

Belajar berbicara merupakan usaha yang terus menerus dan anak-anak

yang melihat tingginya keterampilan berbicara dalam kegiatan pribadinya

akan timbul lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak

mau menemukan keuntungan dari kegiatan berbicara ini. Berbicara

semakin penting didalam kehidupan bermasyarakat yang semakin

kompleks. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan berbicara,

disamping itu keterampilan berbicara merupakan tuntutan realitas

didalam kehidupan sehari-hari.

Dalam keterampilan berbicara merupakan suatu keterampilan yang

sangat penting dimiliki oleh siswa, kemampuan berbicara adalah

kemampuan mengucapkan kata-kata untuk mengespresikan pikiran,

14

Page 15: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima pesan atau informasi

melalui rangkaian nada, tekanan dan penjedaan.

Berdasarkan hasil observasi dari wali kelas 3 di SD Negeri Jati 5,

bahwa masih banyak siswa dalam keterampilan berbicaranya masih

sangat kurang. Jika saya sedang mengajar di dalam kelas, lalu saya

meminta siswa bergantian membacakan buku tentang tema

bercerita/berdongeng pasti ada saja siswa yang keterampilan berbicara

nya masih sangat kurang. Pada saat observasi misalnya: siswa belum bisa

membedakan antara fonem bahasa dan varian alofonik, siswa belum bisa

membedakan potongan bahasa dengan panjang yang berbeda, siswa

belum bisa meningkatkan pola stress bahasa, kata-kata dalam posisi

tertekan dan tidak tertekan, struktur ritmis, dan kontur intonasi, siswa

belum bisa pengurangan bentuk kata dan frasa, siswa belum bisa

menggunakan jumlah unit leksikal (kata-kata) yang memadai untuk

mencapai tujuan pragmatis, siswa belum bisa menghasilkan speeh lancar

pada tingkat pengiriman yang berbeda, siswa belum bisa mematau

produksi lisan sendiri dan menggunakan berbagai perangkat strategis

seperti jeda, pengisi, koreksi diri, mundur untuk meningkatkan kejelasan

pesan, siswa belum bisa menggunakan kelas kata tata bahasa (kata benda,

kata kerja, dll) sistem (mis., Tense, kesepakatan, pluralisasi), urutan kata,

pola, aturan, dan bentuk elips, siswa belum bisa menghasilkan pidato

dalam konsituen alami dalam frasa yang sesuai, kelompok jeda,

kelompok napas, dan konsituen kalimat, siswa belum bisa

15

Page 16: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

mengungkapkan makna tertentu dalam berbagai bentuk tata bahasa,

siswa belum bisa menggunakan perangkat yang kohesif dalam wacana

lisan, siswa belum bisa menyelesaikan fungsi komunikatif sesuai situasi,

peserta, dan tujuan, siswa belum bisa menggunakan gaya yang sesuai,

register, implikatur, redundansi, konvensi pragmatis, aturan konvensi,

menjaga lantai, dan menghasilkan, menyela, dan fitur sosiolinguistik

lainnya dalam percakapan tatap muka, siswa belum bisa menyampaikan

tautan dan koneksi antara peristiwa dan mengkomunikasikan hubungan

seperti gagasan fokal dan periferal, peristiwa dan perasaan, informasi

baru dan informasi yang diberikan, generalisasi dan contoh, siswa belum

bisa mengembangkan dan menggunakan serangakaian strategi berbicara,

seperti menekankan kata-kata kunci, mengulang kata-kata, menyediakan

konteks untuk menafsirkan makna kata-kata, meminta bantuan, dan

secara akurat menilai seberapa baik lawan bicara anda memahami anda.

Menurut wawancara tersebut di dapatkan siswa kelas III

mempunyai nilai melebihi KKM hanya 50% siswa dan 43% siswa

mendapatkan nilai pas kkm yaitu dengan nilai kkm 60, hal ini disebabkan

siswa yang kesulitan dalam berbicara.

Penelitian ini sangat penting untuk dilaksanakan untuk

mengidentifikasi penyebab rendahnya keterampilan berbicara pada siswa

sekolah dasar serta mencari solusi untuk mengatasi rendahnya

keterampilan berbicara, sehingga siswa lebih mampu berbicara, bercerita,

tidak malu-malu dan takut lagi dalam mengemukakan pendapatnya, dan

16

Page 17: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

siswa juga mampu menghilangkan bahasa daerahnya ketika

berkomunikasi di lingkungan sekolah khususnya dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Berdasarkan penjabaran pada uraian di atas, maka peneliti ingin

melaksanakan penelitian tentang “Analisis Keterampilan Berbicara

Siswa Kelas Rendah Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD

Negeri Jati 5 Kota Tangerang”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas,

maka fokus penelitiannya adalah:

1. Apakah Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Rendah Pada

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Jati 5 Kota Tangerang.

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya keterampilan berbicara

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian di atas maka rumusan

masalahnya adalah:

1. Bagaimana keterampilan berbicara siswa kelas rendah pada

pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Jati 5 Kota Tangerang?

2. Apa faktor yang mempengaruhi rendahnya keterampilan berbicara

siswa kelas rendah pada pembelajaran Bahasa Indonesia?

17

Page 18: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

3. Solusi apa yang digunakan untuk mengatasi rendahnya keterampilan

siswa dalam berbicara?

D. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan tidak lepas dari adanya tujuan yang akan dicapai agar

langkah yang dilakukan menjadi jelas dan terarah. Demikian pula dengan

penelitian ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah:

1. Mendeskripsikan keterampilan berbicara siswa di SD Negeri Jati 5 Kota

Tangerang.

2. Mendeskripsikan Faktor yang mempengaruhi rendahnya keterampilan

siswa dalam berbicara pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

3. Mendeskripsikan solusi yang digunakan untuk mengatasi rendahnya

keterampilan siswa dalam berbicara.

E. Manfaat Penelitian

Setelah melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

dengan baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perbaikan

proses pembelajaran disekolah, khususnya dalam mengembangkan dan

meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara pada pembelajaran

Bahasa Indonesia.

18

Page 19: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

2. Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk

mendukung penelitian lain atau penelitian selanjutnya.

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan berbicara siswa.

3. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru

sebagai informasi dan masukan bahwa ada beberapa solusi yang

dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan dan meningkatkan

keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia.

4. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dan wawasan kepala sekolah dalam hal membentuk

guru yang professional, dimana setiap guru dalam merancang

maupun melaksanakan pembelajaran dikelas harus menggunakan

strategi, metode, maupun model yang sesuai dengan karakteristik

peserta didik.

19

Page 20: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian Bahasa Indonesia

Menurut Sarmadan (2015), “Bahasa Indonesia adalah

bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa

Indonesia. Pada waktu-waktu terakhir ini semakin dirasakan

betapa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi”.

Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan bahasa Indonesia

adalah alat persatuan bangsa Indonesia, sangat penting karena

menjadi salah satu sarana alat komunikasi.(h.35)

Menurut Rina Devianty (2017), “Bahasa merupakan

salah satu ciri yang paling khas dan manusiawi untuk

membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Bahasa

sebagai suatu sistem komunikasi adalah suatu bagian dari

sistem kebudayaan, bahkan merupakan bagian inti

kebudayaan. Kebudayaan manusia tidak mungkin terjadi tanpa

bahasa karena bahasa merupakan faktor utama yang

menentukan terbentuknya kebudayaan. Dari pengertian

tersebut dapat diartikan bahasa merupakan lambang yang

20

Page 21: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

paling khas dan manusiawi yang dapat membedakan manusia

dengan makhluk lainnya. Dan bahasa juga merupakan faktor

utama pembentukan kebudayaan.(h.226)

Menurut Nikelas (1988), “Bahasa adalah suatu sistem

dari simbol vokal arbitrer memungkinkan semua orang dari

satu kelompok sosial tertentu, atau orang lain yang sudah

mempelajari kebudayaan tersebut berkomunikasi atau

berinteraksi”.(Supriadin, 2016, h.150) Berdasarkan definisi

diatas dapat diartikan bahasa merupakan suatu simbol vokal

arbitrer dari kelompok sosial tertentu dan orang lain sudah

mempelajari kebudayaan berkomunikasi atau berinteraksi.(h.3)

2. Pengertian Keterampilan Berbicara

a. Pengertian Keterampilan

Menurut Tarigan dkk (1980), “Keterampilan hanya

dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak

latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih

keterampilan berpikir”. Berdasarkan definisi diatas dapat

diartikan keterampilan dapat diperoleh dan dikuasai dengan

jalan praktek dan latihan berbahasa, serta melatih keterampilan

berpikir.(h.1)

Menurut Tarigan (2008), “Keterampilan berbahasa

adalah kemampuan dalam menggunakan bahasa.

21

Page 22: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu:

1) keterampilan menyimak (listening skills); 2) keterampilan

berbicara (speaking skills); 3) keteranpilan membaca

(reading skills); 4) keterampilan menulis (writing skills).

Setiap keterampilan itu, berhubungan erat sekali dengan tiga

keterampilan lainnya dengan cara yang beranekaragam.

Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita

melalui suatu hubungan urutan yang teratur: multi-multi pada

masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian

berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.

Setiap keterampilan itu berhubungan erat pula dengan proses-

proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang

mencerminkan pikirannya. Semakin terampil sesorang

berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

Keterampilan hanya dapat diperolah dan dikuasai dengan

jalan praktik dan banyak latihan. Melatih keterampilan

bahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir”. (Bagus

Aji Santoso, 2015, h.13). Dari pengertian tersebut dapat

diartikan keterampilan bahasa itu saling berkaitan satu sama

lain tidak dapat dipisahkan.(h.1)

Menurut Slamet (2008), “Keterampilan berbahasa

seseorang meliputi keterampilan menyimak, berbicara,

membaca dan menulis. Untuk memperoleh keterampilan

22

Page 23: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

berbahasa, mula-mula anak belajar menyimak, kemudian

baru belajar berbicara. Selanjutnya belajar keterampilan

membaca dan menulis. Pemerolehan keempat keterampilan

berbahasa oleh seseorang, dilalui dengan urutan yang runtut.

Keempat keterampilan Bahasa tersebut saling berhubungan

satu sama lain”. (Bagus Aji Santoso, 2015, h.14). Dari

pendapat diatas dapat diartikan keterampilan berbahasa

meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Pada

awalnya anak belajar menyimak, kemudian lanjut belajar

berbicara. Setelah itu lanjut belajar membaca dan menulis.

Keempat keterampilan bahasa tersebut saling berhubungan

satu sama lainnya.(h.4)

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa keterampilan berbahasa adalah merupakan

kemampuan dalam menggunakan bahasa. Keterampilan

berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: menyimak,

berbicara, membaca dan menulis. Berbicara ini merupakan

bagian dari salah satu keterampilan berbahasa. Penelitian ini

akan meneliti tentang aspek keterampilan berbicara.

b. Pengertian Berbicara

Menurut National Capital Language Resource

Center Amerika (2004), “Ada tiga bidang pengetahuan yang

23

Page 24: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

harus menjadi perhatian guru dalam mengajar berbicara,

yaitu: (1) mechanics (pronunciation, grammar, and

vocabulary): pengetahuan yang berhubungan dengan

kemampuan menggunakan kata dalam susunan yang benar

dan lafal yang tepat, (2) functions (transaction and

interaction): pengetahuan yang terkait dengan kemampuan

menggunakan bahasa dengan jelas, sehingga tujuan

komunikasi tercapai (information exchange) dan

pemahaman terjadi di antara pihak yang berinteraksi

(interaction building), dan (3) pengetahuan yang

berhubungan dengan aturan dan norma sosial dan budaya

(turn-taking, length of pauses between speakers, roles of

participants): pemahaman terhadap siapa yang berbicara,

suasana berbicara, dan alasan atau tujuan berbicara”. (Dr. Ni

Made Ratminingsih, 2017 h.114). Berdasarkan pendapat

diatas berbicara adalah suatu kegiatan yang menganalisa

seorang guru dalam menerapkan mengajar berbicara secara

utuh dan menyeluruh.(h.113)

Menurut Akhadiah (1991), “Menyatakan bahwa

proses penyampaian secara lisan disebut berbicara”. (Erwin

Putera Permana 2015, h.135). Berdasarkan definisi

berbicara, berbicara adalah jenis keterampilan berbahasa

24

Page 25: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

ragam lisan yang bersifat produktif, proses penyampaiannya

berupa lisan.(h.153)

Menurut Tarigan (2008), “Berbicara adalah

kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-

kata untuk mengekspresikan, menanyakan serta

menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan”. (Desita,

abdussammad, syambarsil 2015, hal. 3). Berdasarkan

pendapat diatas berbicara merupakan kemampuan

mengucapkan bunyi-bunyi sebagai artikulasi atau kata-kata

yang bisa untuk diekspresikan sebagai pikiran, gagasan,

serta perasaan.(h.16)

Dari ketiga uraian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa suatu kemampuan yang berasal dari belajar individu

pada lingkungannya bukan kemampuan yang dibawanya

sejak lahir, berbicara merupakan proses yang menuntut

individu untuk memahami kata dari setiap kalimat dengan

pemahaman yang baik maka pesan yang ditulis akan

diterima sesuai dengan maksud dan tujuan dengan

melakukannya kegiatan berbicara akan memperoleh

informasi dan pengetahuan baru yang akan berguna.

c. Pengertian Keterampilan Berbicara

25

Page 26: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Menurut Utari dan Nababan (1993), “Keterampilan

berbicara adalah Pengetahuan bentuk-bentuk bahasa dan

makna-makna bahasa, serta kemampuan untuk

menggunakannya pada saat kapan dan kepada siapa”.

(Dr.Taufina 2016, h. 91). Berdasarkan pendapat diatas

keterampilan berbicara merupakan ilmu pengetahuan dalam

bentuk bahasa, makna bahasa serta kemampuan untuk

digunakan kapan dan kepada siapa.(h.45)

Menurut Ibrahim (2001), “Keterampilan berbicara

adalah, Kemampuan bertutur dan menggunakan bahasa

sesuai dengan fungsi, situasi, serta norma-norma berbahasa

dalam masyarakat yang sebenarnya”. (Dr.Taufina 2016,

h.91). Berdasarkan definisi diatas keterampilan berbicara

merupakan kemampuan dalam bertutur kata dengan

menggunakan bahasa yang sesuai dengan fungsi, situasi

serta norma-norma dalam berbahasa dalam masyarakat yang

sebenarnya.(h.36)

Menurut Slamet dan Amir (1996), “Keterampilan

berbicara sebagai menyampaikan pesan melalui bahasa lisan

sebagai aktivitas untuk menyampaikan gagasan yang

disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

menyimak”. (Dr.Taufina 2016, h.91). Berdasarkan pendapat

diatas keterampilan berbicara merupakan keterampilan

26

Page 27: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

dalam menyampaikan pesan melalui bahasa lisan sebagai

aktivitas untuk menyampaikan gagasan yang disusun dan

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan menyimak.(h.64)

Dari ketiga uraian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan

mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata dan

menggunakan bahasa lisan sesuai dengan fungsi, situasi,

serta norma-norma berbahasa sebagai aktivitas untuk

mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan pikiran,

gagasan, serta perasaan yang disusun serta dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan penyimak dalam masyarakat yang

sebenarnya.

d. Aspek Keterampilan Berbicara

Menurut Sabarti Akhadiah dkk (1992/1993), “Aspek

berbicara terdiri atas kebahasaan dan non kebahasaan.

Aspek kebahasaan adalah pelafalan bunyi, penempatan

tekanan, nada, jangka, intonasi, dan ritme serta penggunaan

kalimat. Dan juga aspek non kebahasaan adalah

kenyaringan suara, kelancaran, sikap berbicara, gerak-gerik

dan mimik muka, penalaran, keberanian dan santun

berbicara”.(Prabantara 2014, h.21). Berdasarkan pendapat

diatas dapat disimpulkan aspek keterampilan berbicara

27

Page 28: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

adalah pelafalan bunyi dan penempatan nada seta ada aspek

non kebahasaan meliputi kenyaringan suara.(h.154)

Menurut Haryadi dan Zamzani (1996/1997), “Faktor

kebahasaan adalah pelafalan bunyi, intonasi, pilihan kata

atau diksi, dan susunan kalimat. Selanjutnya, faktor non

kebahasaan adalah semangat dan sikap tenang, keterbukaan,

keintiman, isyarat nonverbal, dan penguasaan topik”.

(Prabantara 2014, h.21). Berdasarkan definisi diatas dapat

disimpulkan aspek keterampilan berbicara terbagi menjadi 2

faktor yaitu: faktor kebahasaan verbal dan faktor

nonkebahasaan (h.61)

Menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi

(1998/1999) “Aspek berbicara terdiri atas aspek kebahasaan

adalah tekanan ucapan, kosakata/diski, dan struktur kalimat.

Aspek non kebahasaan adalah kelancaran, keberanian,

pengungkapan materi wicara, dan sikap”. (Prabantara 2014,

h.21). Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan aspek

keterampilan berbicara terdiri atas aspek kebahasaan dan

aspek non kebahasaan (h.244)

Dari ketiga uraian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa aspek keterampilan berbicara adalah pelafalan bunyi

dan penempatan nada serta ada aspek non kebahasaan

28

Page 29: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

meliputi kenyaringan suara serta terbagi menjadi 2 faktor

yaitu: faktor kebahasaan verbal dan faktor nonkebahasaan.

e. Tujuan Berbicara

Menurut Tarigan (1991), “Tujuan berbicara dapat

dibedakan atas lima golongan, yaitu: menghibur,

menginformasikan, menstimulasikan, meyakinkan, dan

menggerakan”.

1) Menghibur

Sesuai dengan namanya, berbicara untuk tujuan

menghibur para pendengar, pembicara menarik perhatian

pendengar dengan berbagai cara seperti humor,

spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah jenaka,

petualangan, dan lain-lain. Humor yang orisinil baik

dalam gerak-gerik, cara berbicara, cara menggunakan

kata atau kalimat akan menawan pembicara. Tujuan

berbicara untuk menghibur biasanya dilakukan oleh

pelawak, pemain dagelan seperti srimulat, pembawa

acara, penghibur, dan lain-lain.

2) Menginformasikan

Berbicara untuk tujuan menginformasikan dan untuk

melaporkan, dilaksanakan bila seseorang ingin:

a. Menjelaskan suatu proses

29

Page 30: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

b. Menguraikan, menafsirkan atau menginterprestasikan

sesuatu hal

c. Memberi, menyebarkan, atau menanamkan pengetahuan

d. Menjelaskan kaitan, hubungan, relasi antara benda, hal,

atau peristiwa

3) Menstimulasikan

Berbicara untuk menstimulasikan pendengar jauh lebih

kompleks dari berbicara untuk menghibur atau berbicara

untuk menginformasikan, sebab pembicara harus pintar

merayu, mempengaruhi, atau meyakinkan pendengarnya.

Ini dapat tercapai jika pembicara benar-benar mengetahui

kemauan, minat, inspirasi, kebutuhan, dan cita-cita

pendengarnya. Berdasarkan keadaan itulah pembicara

membakar semangat dan emosi pendengarnya sehingga

pada akhirnya pendengar tergerak untuk mengerjakan

apa-apa yang dikehendaki pembicara.

4) Meyakinkan

Berbicara untuk meyakinkan pendengarnya akan sesuatu

dapat dilakukan dengan meyakinkan pendengarnya.

Pendengar akan tampak yakin dilihat dari sikap

pendengar. Seperti sikap menolak menjadi sikap

menerima.

5) Menggerakkan

30

Page 31: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Berbicara yang mampu menggerakkan diperlukan

pembicara yang berwibawa, panutan, atau tokoh idola

masyarakat. Dengan kepandaiannya dalam berbicara,

kemampuan membakar emosi, kecakapan memanfaatkan

situasi, ditambah penguasaannya terhadap ilmu jiwa

massa, pembicara dapat menggerakkan pendengarnya.

Berdasarkan pendapat diatas tujuan berbicara dapat

dibedakan dengan lima golongan yaitu menghibur,

menginformasikan, menstimulasikan, meyakinkan, dan

menggerakkan, tujuan ini juga saling berkaitan satu sama

lain.(h.134-135)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan tujuan

berbicara adalah menghibur, menginformasikan,

menstimulasikan, meyakinkan, dan menggerakan.

f. Indikator Keterampilan Berbicara

Menurut H. Douglas Brown (2004),”Adapun

indikator dalam keterampilan berbicara di antaranya :

Microskills

1. Menghasilkan perbedaan antara fonem bahasa Inggris

dan varian alofonik.

2. Menghasilkan potongan bahasa dengan panjang yang

berbeda.

31

Page 32: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

3. Menghasilkan pola stres bahasa, kata-kata dalam posisi

tertekan dan tidak tertekan, struktur ritmis, dan kontur

intonasi.

4. Menghasilkan pengurangan bentuk kata dan frasa.

5. Menggunakan jumlah unit leksikal (kata-kata) yang

memadai untuk mencapai tujuan pragmatis.

6. Menghasilkan speeh lancar pada tingkat pengiriman yang

berbeda.

7. Pantau produksi lisan sendiri dan gunakan berbagai

perangkat strategis jeda, pengisi, koreksi diri, mundur-

untuk meningkatkan kejelasan pesan.

8. Menggunakan kelas kata tata bahasa (kata benda, kata

kerja, dll), sistem (mis., Tense, kesepakatan, pluralisasi),

urutan kata, pola, aturan, dan bentuk elips.

9. Menghasilkan pidato dalam konstituen alami: dalam

frasa yang sesuai, kelompok jeda, kelompok napas, dan

konstituen kalimat.

10.Mengungkapkan makna tertentu dalam berbagai bentuk

tata bahasa.

11.Menggunakan perangkat yang kohesif dalam wacana

lisan.

Macroskills

32

Page 33: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

12.Menyelesaikan fungsi komunikatif sesuai situasi,

peserta, dan tujuan.

13.Gunakan gaya yang sesuai, register, implikatur,

redundansi, konvensi pragmatis, aturan konvensi,

menjaga lantai dan menghasilkan, menyela, dan fitur

sosiolinguistik lainnya dalam percakapan tatap muka.

14.Menyampaikan tautan dan koneksi antara peristiwa dan

mengkomunikasikan hubungan seperti gagasan fokal dan

periferal, peristiwa dan perasaan, informasi baru dan

informasi yang diberikan, generalisasi dan contoh.

15.Menyampaikan fitur wajah, kinesik, bahasa tubuh, dan

isyarat nonverbal lainnya bersama dengan bahasa verbal.

16.Kembangkan dan gunakan serangkaian strategi berbicara,

seperti menekankan kata-kata kunci, mengulang kata-kata,

menyediakan konteks untuk menafsirkan makna kata-kata,

meminta bantuan, dan secara akurat menilai seberapa baik

lawan bicara Anda memahami Anda. (h.142)

B. PENELITIAN RELEVAN

1. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh

Hidayati (2017) yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Berbicara Melalui Pendekatan

Komunikatif Kelas V Sekolah Dasar Padurenan II

33

Page 34: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Bekasi” Bahwa penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana pendekatan komunikatif mampu

memberikan pengaruh yang tepat pada keterampilan

berbicara siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action

research). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri

Padurenan II. Kota Bekasi dengan subyek penelitian

kelas V-A sejumlah 30 siswa yang terdiri atas 11 siswa

laki-laki dan 19 siswa perempuan. Partisipan yang

terlibat di dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri

yang berperan sebagai guru yang mengajar di kelas V-A

dan guru kelas V-B sebagai kolaborator. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka

kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat

peningkatan yang signifikan keterampilan berbicara

melalui pendekatan komunikatif pada siswa kelas V

dengan tema satu “Benda-benda di Lingkungan Sekitar”,

Subtema “Manusia dan Lingkungan”. Pada siklus I

sebanyak 19 siswa (63,3%) tuntas, dan 11 siswa (36,7%)

belum tuntas. Sedangkan pada siklus II tema dua

“Peristiwa dalam Kehidupan”, Subtema “Macam-macam

34

Page 35: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Peristiwa dalam Kehidupan”. Sebanyak 30 siswa (100%)

tuntas dengan nilai rata-rata 78,60.

Persamaan penelitian yang akan saya lakukan

dengan skripsi tersebut adalah satu variabel X yang sama

yaitu keterampilan berbicara, selain itu penelitian

tersebut juga memakai variabel Y yang berbeda dengan

saya, Variabel Y pada peneliti menggunakan pendekatan

komunikatif sedangkan saya menggunakan pendekatan

whole language, serta sama-sama menggunakan Quasi

Eksperimen. Persamaan lainnya juga dalam skripsi ini

sama-sama menggunakan dua kelas yaitu kelas A – B.

2. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh

Rini Wahyu Saputri (2018) yang berjudul “Analisis

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Tinggi Pada

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri 2 Selo”

Bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

keterampilan berbicara kelas tinggi di SD Negeri 2 Selo,

mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi

keterampilan berbicara kelas tinggi, mendeskripsikan

solusi untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa

kelas tinggi. Jenis penelitian ini kualitatif dengan desain

penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan 3 teknik yaitu observasi,

35

Page 36: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

wawancara, dokumentasi. Keabsahan data menggunakan

teknik triangulasi, yang terdiri dari triangulasi teknik dan

triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan

adalah model analisis interaktif yang memiliki 3

komponen yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan

kesimpulan secara verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian

dapat disimpulkan: 1) Keterampilan berbicara siswa

kelas tinggi di SD Negeri 2 Selo dilihat dari aspek

kebahasaan dan non kebahasaan masuk kategori cukup

yaitu sebanyak 23 siswa dari 46 siswa atau sebesar 50%.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan

berbicara siswa yaitu terdiri atas dua faktor, faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas

dari kebiasaan penggunaan bahasa daerah, faktor

keluarga, faktor individu/ siswa. Sedangkan faktor

eksternal terdiri atas faktor lingkungan, faktor guru, dan

faktor sarana prasarana. 3) Solusi yang dapat mengatasi

rendahnya keterampilan berbicara antara lain:

menerapkan metode latihan, memberikan motivasi,

memberikan ice breaking & strategi picture and picture,

menerapkan strategi role playing, menerapkan model

paired storytelling, memberikan media pembelajaran

bersifat kongkret.

36

Page 37: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Persamaan penelitian yang akan saya lakukan

dengan skripsi tersebut adalah terdapat persamaan

variabel X yaitu keterampilan berbicara. Menggunakan

metode yang sama yaitu kualitatif deskriptif. Adapun

perbedaan hasil penelitian yang disimpulkan aspek

kebahasaan di SD Negeri 2 Selo termasuk kedalam

kategori cukup baik, yaitu sebanyak 23 siswa dari 46

siswa atau sebesar 50%. Sedangkan hasil penelitian yang

saya simpulkan di SD Negeri Jati 5 adalah hanya 50%

siswa dan 43% siswa mendapatkan nilai pas kkm yaitu

dengan nilai kkm 60.

3. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh

Hazran (2014) yang berjudul “Kemampuan Berbicara Siswa

Di Kelas III SDN Nomor 1 Tulo Kecamatan Dolo

Kabupaten Sigi”

Bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

pembelajaran berbicara siswa di kelas III SDN Nomor 1

Tulo Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Selama penelitian

tersebut mengalami permasalahan yaitu: Kurangnya

kemampuan siswa berbicara di kelas III Nomor 1 Tulo

Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi? Dan Faktor-faktor apa

saja yang mempengaruhi kemampuan siswa berbicara di

kelas III SDN Nomor 1 Tulo Kecamatan Dolo Kabupaten

37

Page 38: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Sigi? Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui

kemampuan siswa berbicara di kelas III SDN Nomor 1 Tulo

Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi dan faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi kemampuan siswa berbicara di kelas

III SDN Nomor 1 Tulo Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi.

Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Deskriptif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk

menyelesaikan, mengolah, menyajikan, menganalisis data

kualitatif. Kemampuan siswa berbicara berdasarkan hasil

penelitian yaitu nilai rata-rata 9,76 dan rata-rata presentase

daya serap individu 61%. Siswa yang tidak mampu

berbicara lebih banyak yaitu 15 orang atau 60% sedangkan

siswa yang mampu berbicara hanya 10 orang atau 40% dari

jumlah siswa 25 orang. Siswa kelas III SDN Nomor 1 Tulo

Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi belum mampu berbicara

tentang peristiwa yang di dengar atau dialami.

Persamaan penelitian yang akan saya lakukan

dengan skripsi tersebut adalah terdapat persamaan

variabel X yaitu keterampilan berbicara, sama-sama

menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun

perbedaan hasil penelitian yang disimpulkan kemampuan

berbicara Siswa kelas III SDN Nomor 1 Tulo Kecamatan

Dolo Kabupaten Sigi mendapatkan nilai rata-rata 9,76

38

Page 39: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

dan rata-rata presentase daya serap individu 61%. Siswa

yang tidak mampu berbicara lebih banyak yaitu 15 orang

atau 60% sedangkan siswa yang mampu berbicara hanya

10 orang atau 40% dari jumlah siswa 25 orang.

Sedangkan hasil penelitian yang saya simpulkan di SD

Negeri Jati 5 adalah hanya 50% siswa dan 43% siswa

mendapatkan nilai pas kkm yaitu dengan nilai kkm 60.

39

Page 40: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah

kualitatif. Dengan jenis metode deskriptif

kualitatif. Menurut Sugiono (2018) Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif karena peneliti menganggap

permasalahan keterampilan berbicara yang

diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga

data yang diperoleh dari para narasumber

tersebut dijaring dengan metode yang lebih

alamiah yakni interview langsung dengan para

narasumber sehingga didapatkan jawaban yang

40

Page 41: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

alamiah. Adapun data-data yang diperoleh

tersebut akan dideskripsikan berupa kata-kata,

kalimat, maupun gambar.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli

2019 sampai September 2020. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 3.1Jadwal Juli 2019 – September 2020

Penelitian NO KEGIATAN WAKTU

1 Pengajuan Judul Juli 2019

2 Bimbingan Proposal Januari – April 2020

3 Seminar Proposal

Skripsi

Maret – April 2020

4 Bimbingan dan Revisi Hasil Seminar

April 2020

5 Pembuatan Instrument Penilaian

Mei 2020

6 Pengumpulan Data Mei – Juni 2020

7 Pengolahan dan Juli – Agustus 2020

41

Page 42: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

analisis data

8 Ujian Skripsi September 2020

2. Tempat Penelitian

Dilaksanakan di SD Negeri Jati 5 yang

beralamat di Jl. Prabu Siliwangi Km.5 Rt. 004/006,

Keroncong Kec. Jatiuwung Kota Tangerang

Banten. Peneliti memilih sekolah ini karena siswa

disekolah ini keterampilan berbicara nya masih

sangat kurang, dan menjadikan siswa menjadi

kurang percaya diri dalam keterampilan

berbicara.

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian

Sumber penelitian dalam penelitian ini

diambil dari berbagai referensi seperti buku teks,

majalah, koran dan lain-lain. Adapun jenis

penelitian terdiri dari:

1. Data Primer adalah data yang didapatkan dari

hasil wawancara dengan informan yang

berkompeten sesuai fokus penelitian atau data

yang didapat dari pengelihatan langsung. Data

primer dalam penelitian ini yaitu tentang Analisis

42

Page 43: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Rendah Pada

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Jati

5 Kota Tangerang.

2. Data Skunder merupakan data tambahan

berupa informasi yang akan melengkapi data

primer. Data tambahan yang dimaksud meliputi

dokumen atau arsip didapatkan dari berbagai

sumber, foto pendukung yang sudah ada,

maupun foto yang dihasilkan sendiri, serta data

yang terkait dalam penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang

digunakan untuk mengumpulkan atau

memperoleh data dalam suatu penelitian, adapun

teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan

data dimana peneliti mencatat informasi

sebagaimana yang mereka saksikan selama

43

Page 44: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

penelitian. Dalam penelitian ini, observasi

dilakukan untuk memantau guru dan anak selama

proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan

oleh rekan guru bersamaan dengan

berlangsungnya tindakan yaitu dengan

mempelajari Bahasa Indonesia dalam

pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan

berbicara. Pengamatan dilakukan menggunakan

lembar observasi yang diisi dengan tanda

centang atau checklist.

2. WawancaraWawancara adalah intraksi antara dua

orang atau lebih untuk mendapatkan suatu

informasi. Wawancara ini dilakukan kepada guru,

teman, dan orang tua. Ketiga narasumber

diwawancara untuk menambah atau melengkapi

data yang didapat atau data pokok. Dari subjek

peneliti guna memperoleh informasi mengenai perilaku sikap

sosial siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal

secara lebih mendalam dari satu responden atau lebih. Data

yang dikumpulkan melalui wawancara bersifat verbal, artinya

wawancara direkam dalam tape recorder, kamera, dan

44

Page 45: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

dilakukan melalui pencatatan sendiri melalui buku catatan agar

data yang diperoleh lebih lengkap dan terperinci.

3. Studi DokumenStudi Dokumen adalah teknik yang

digunakan untuk mengumpulkan data berupa

gambar-gambar atau foto-foto. Dalam hal ini,

peneliti akan mengumpulkan semua dokumen-

dokumen berupa gambar atau pun foto kegitan

observasi dan wawancara.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Berikut instrumen dasar dalam

penelitian ini:

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian

No

Kegiatan Fokus Indikator

1 Observasi Keterampilan Berbicara

1. Menghasilkan perbedaan antara fonem bahasa Inggris dan varian alofonik.

2. Menghasilkan potongan bahasa dengan panjang yang

45

Page 46: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

berbeda.3. Menghasilkan pola

stres bahasa, kata-kata dalam posisi tertekan dan tidak tertekan, struktur ritmis, dan kontur intonasi.

4. Menghasilkan pengurangan bentuk kata dan frasa.

5. Menggunakan jumlah unit leksikal (kata-kata) yang memadai untuk mencapai tujuan pragmatis.

6. Menghasilkan speeh lancar pada tingkat pengiriman yang berbeda.

7. Pantau produksi lisan sendiri dan gunakan berbagai perangkat strategis jeda, pengisi, koreksi diri, mundur-untuk meningkatkan kejelasan pesan.

8. Menggunakan kelas kata tata bahasa

46

Page 47: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

(kata benda, kata kerja, dll), sistem (mis., Tense, kesepakatan, pluralisasi), urutan kata, pola, aturan, dan bentuk elips.

9. Menghasilkan pidato dalam konstituen alami: dalam frasa yang sesuai, kelompok jeda, kelompok napas, dan konstituen kalimat.

10. Mengungkapkan makna tertentu dalam berbagai bentuk tata bahasa.

11. Menggunakan perangkat yang kohesif dalam wacana lisan.

12. Menyelesaikan fungsi komunikatif sesuai situasi, peserta, dan tujuan.

13. Gunakan gaya yang sesuai, register, implikatur, redundansi,

47

Page 48: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

konvensi pragmatis, aturan konvensi, menjaga lantai dan menghasilkan, menyela, dan fitur sosiolinguistik lainnya dalam percakapan tatap muka.

14. Menyampaikan tautan dan koneksi antara peristiwa dan mengkomunikasikan hubungan seperti gagasan fokal dan periferal, peristiwa dan perasaan, informasi baru dan informasi yang diberikan, generalisasi dan contoh.

15. Menyampaikan fitur wajah, kinesik, bahasa tubuh, dan isyarat nonverbal lainnya bersama dengan bahasa verbal.

16. Kembangkan dan

48

Page 49: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

gunakan serangkaian strategi berbicara, seperti menekankan kata-kata kunci, mengulang kata-kata, menyediakan konteks untuk menafsirkan makna kata-kata, meminta bantuan, dan secara akurat menilai seberapa baik lawan bicara Anda memahami Anda.

2 Wawancara

Keterampilan Berbicara

1. Apakah Siswa sudah bisa Menghasilkan perbedaan antara fonem bahasa Inggris dan varian alofonik.

2. Apakah Siswa sudah bisa Menghasilkan potongan bahasa dengan panjang yang berbeda.

3. Apakah Siswa sudah bisa Menghasilkan pola stres bahasa, kata-kata dalam

49

Page 50: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

posisi tertekan dan tidak tertekan, struktur ritmis, dan kontur intonasi.

4. Apakah Siswa sudah bisa Menghasilkan pengurangan bentuk kata dan frasa.

5. Apakah Siswa sudah bisa Menggunakan jumlah unit leksikal (kata-kata) yang memadai untuk mencapai tujuan pragmatis.

6. Apakah Siswa sudah bisa Menghasilkan speeh lancar pada tingkat pengiriman yang berbeda.

7. Apakah Siswa sudah bisa Pantau produksi lisan sendiri dan gunakan berbagai perangkat strategis jeda, pengisi, koreksi diri, mundur-untuk meningkatkan kejelasan pesan.

8. Apakah Siswa sudah

50

Page 51: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

bisa Menggunakan kelas kata tata bahasa (kata benda, kata kerja, dll), sistem (mis., Tense, kesepakatan, pluralisasi), urutan kata, pola, aturan, dan bentuk elips.

9. Apakah Siswa sudah bisa Menghasilkan pidato dalam konstituen alami: dalam frasa yang sesuai, kelompok jeda, kelompok napas, dan konstituen kalimat.

10. Apakah Siswa sudah bisa Mengungkapkan makna tertentu dalam berbagai bentuk tata bahasa.

11. Apakah Siswa sudah bisa Menggunakan perangkat yang kohesif dalam wacana lisan.

12. Apakah Siswa sudah

51

Page 52: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

bisa Menyelesaikan fungsi komunikatif sesuai situasi, peserta, dan tujuan.

13. Apakah Siswa sudah bisa Gunakan gaya yang sesuai, register, implikatur, redundansi, konvensi pragmatis, aturan konvensi, menjaga lantai dan menghasilkan, menyela, dan fitur sosiolinguistik lainnya dalam percakapan tatap muka.

14. Apakah Siswa sudah bisa Menyampaikan tautan dan koneksi antara peristiwa dan mengkomunikasikan hubungan seperti gagasan fokal dan periferal, peristiwa dan perasaan, informasi baru dan informasi yang

52

Page 53: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

diberikan, generalisasi dan contoh.

15. Apakah Siswa sudah bisa Menyampaikan fitur wajah, kinesik, bahasa tubuh, dan isyarat nonverbal lainnya bersama dengan bahasa verbal.

16. Apakah Siswa sudah bisa Kembangkan dan gunakan serangkaian strategi berbicara, seperti menekankan kata-kata kunci, mengulang kata-kata, menyediakan konteks untuk menafsirkan makna kata-kata, meminta bantuan, dan secara akurat menilai seberapa baik lawan bicara Anda memahami Anda.

3 Dokumentasi

Keterampilan

1. Foto siswa kelas 32. Foto wawancara

53

Page 54: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Berbicara dengan guru/wali kelas 3

3. Foto kegiatan belajar mengajar di dalam kelas

F. Analisis Data Analisis data dalam penelitian tindakan ini

bertujuan untuk memperoleh bukti kepastian

apakah akan terjadi perbaikan, peningkatan, atau

perubahan sebagaimana yang diharapkan. Teknik

analisis data dalam penelitian ini nantinya diolah

berdasarkan analisis kualitatif. Teknik analisis

data kualitatif dilakukan melalui tahap

menyeleksi, menyederhanakan,

mengklasifikasikan, memfokuskan, membuat

abstraksi atas kesimpulan makna hasil analisis.

1. Reduksi Data

Reduksi data merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting untuk dicari tema dan polanya dari

jumlah data yang banyak diperolah di lapangan.

Dengan demikian dapat membantu untuk

memberikan gambaran lebih jelas dan

54

Page 55: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

mempermudah peneliti untuk mengumpulkan

data selanjutnya.

2. Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

variabel dan lain-lain. Dengan tujuan untuk

mempermudah dalam memahami apa yang

terjadi, dan merencanakan langkah selanjutnya.

3. Menarik Kesimpulan

Menarik kesimpulan merupakan kesimpulan

penelitian kualitatif yang dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,

tetapi memungkinkan juga tidak. Atau temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada, yaitu

berupa deskripsi atau obyek yang sebelumnya

masih semu sehingga setelah diteliti menjadi

jelas.

G. Keabsahan Data

Untuk memperoleh penyajian data yang

akurat, maka dibutuhkan pemeriksaan sumber

data. Dalam hal ini, penulis menggunakan

trianggulasi. Trianggulasi dalam pegujian

55

Page 56: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

trianggulasi sumber, trianggulasi teknik

pengumpulan data, dan waktu.

1.Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek

data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Sebagai contoh, untuk menguji

kredibilitas data tentang keterampilan berbicara,

maka pengumpulan data dan pengujian data

yang telah diperoleh dapat dilakukan ke guru,

teman murid yang bersangkutan dan

orangtuanya. Dari data ketiga sumber tersebut,

tidak bisa di rata-ratakan seperti data kuantitatif,

tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana

pandangan yang sama, yang berbeda, dan

spesifik dari ketiga sumber data tersebut. Data

yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga

menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya

dimintakan kesepakatan dengan tiga sumber data

tersebut.

56

Page 57: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

2.Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas

data dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber data yang sama dengan teknik

yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi,

dokumentasi atau kuesioner. Bila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut,

menghasilkan data yang berbeda-beda, maka

peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain,

untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena

sudut pandangnya berbeda-beda.

3.Tirangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi

kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan

teknik wawancara di pagi hari pada saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah,

akan memberikan data yang lebih valid sehingga

57

Page 58: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

lebih kredibel. Untu itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara

menggunakan pengecekan dengan wawancara,

observasi atau teknik lain dalam waktu atau

situasi yang berbeda-beda. Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda, maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya.

Lampiran 1: SK Judul

58

Page 59: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

59

Page 60: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

60

Page 61: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Lampiran 2: Surat Ijin Penelitian Dari Kampus

61

Page 62: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Lampiran 3: Surat Balasan Dari SD

62

Page 63: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Lampiran 4 : Jurnal Bimbingan Dosen Pembimbing 1

63

Page 64: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

64

Page 65: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Lampiran 5: Jurnal Bimbingan Dosen Pembimbing II

65

Page 66: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Lampiran 6: Hasil Wawancara

66

Page 67: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

67

Page 68: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

68

Page 69: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

Lampiran 7: Instrumen Observasi

Instrumen Observasi

Keterampilan Berbicara

Sekolah :

Kelas :

Hari/tangal :

Waktu :

PETUNJUK

1. Tuliskan tanda Chek List (√ ) pada kolom “Ya atau Tidak”

beserta deskripsi untuk setiap daftar pertanyaan

Tahap

Pembelaja

ran

Indikator/ Aspek

yang diamati

Realisasi Deskripsi

Ya Tida

k

Keterampi

lan

Berbicara

1. siswa belum bisa

membedakan antara

fonem bahasa dan

varian alofonik

2. siswa belum bisa

membedakan potongan

bahasa dengan panjang

yang berbeda

69

Page 70: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

3. siswa belum bisa

meningkatkan pola

stress bahasa, kata-kata

dalam posisi tertekan

dan tidak tertekan,

struktur ritmis, dan

kontur intonasi

4. siswa belum bisa

pengurangan bentuk

kata dan frasa

5. siswa belum bisa

menggunakan jumlah

unit leksikal (kata-kata)

yang memadai untuk

mencapai tujuan

pragmatis

6. siswa belum bisa

menghasilkan speeh

lancar pada tingkat

pengiriman yang

berbeda

7. siswa belum bisa

mematau produksi lisan

70

Page 71: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

sendiri dan

menggunakan berbagai

perangkat strategis

seperti jeda, pengisi,

koreksi diri, mundur

untuk meningkatkan

kejelasan pesan

8. siswa belum bisa

menggunakan kelas

kata tata bahasa (kata

benda, kata kerja, dll)

sistem (mis., Tense,

kesepakatan,

pluralisasi), urutan

kata, pola, aturan, dan

bentuk elips

9. siswa belum bisa

menghasilkan pidato

dalam konsituen alami

dalam frasa yang

sesuai, kelompok jeda,

kelompok napas, dan

konsituen kalimat

71

Page 72: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

10. siswa belum bisa

mengungkapkan makna

tertentu dalam berbagai

bentuk tata bahasa

11.siswa belum bisa

menggunakan

perangkat yang kohesif

dalam wacana lisan

12.siswa belum bisa

menyelesaikan fungsi

komunikatif sesuai

situasi, peserta, dan

tujuan

13.siswa belum bisa

menggunakan gaya

yang sesuai, register,

implikatur, redundansi,

konvensi pragmatis,

aturan konvensi,

menjaga lantai, dan

menghasilkan,

menyela, dan fitur

sosiolinguistik lainnya

72

Page 73: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

dalam percakapan tatap

muka

14. siswa belum bisa

menyampaikan tautan

dan koneksi antara

peristiwa dan

mengkomunikasikan

hubungan seperti

gagasan fokal dan

periferal, peristiwa

dan perasaan,

informasi baru dan

informasi yang

diberikan, generalisasi

dan contoh

15. siswa belum bisa

menyampaikan fitur

wajah, kinesik, bahasa

tubuh, dan isyarat

nonverbal lainnya

bersama dengan

bahasa verbal

16. siswa belum bisa

73

Page 74: siasat.fkip-umt.ac.idsiasat.fkip-umt.ac.id/.../assets/pdf/SKRIPSI_ME_2020.docx · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) Penelitian

mengembangkan dan

menggunakan

serangkaian strategi

berbicara, seperti

menekankan kata-kata

kunci, mengulang

kata-kata,

menyediakan konteks

untuk menafsirkan

makna kata-kata,

meminta bantuan, dan

secara akurat menilai

seberapa baik lawan

bicara anda

memahami anda

74