dmarianti.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas...

35
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Kesehatan” dengan lancar. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW. Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan semoga makalah ini bermanfaat. Penulis menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Banjarsari, Desember 2015 Penulis 1

Transcript of dmarianti.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas...

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Kesehatan” dengan lancar. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.

Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan semoga makalah ini bermanfaat. Penulis menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

 

Banjarsari, Desember 2015

 

Penulis

BAB I.

PEBDAHULUAN

 

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kebugaran dan penampilan tubuh, serta harta yang paling berharga yang tidak pernah bisa ditukar dengan apapun. Oleh karena itu setiap orang tentu mendambakan hidup sehat bahagia dan ingin selalu tampak sehat, bugar, penampilan yang bagus dan awet muda, tidak lekas keriput karena menua. Hal tersebut dapat dirasakan apabila kita pernah sakit. Olahraga dan kesehatan merupakan kebutuhan bagi setiap orang, karena semua orang pasti ingin sehat, tidak seorangpun yang ingin sakit atau terganggu kesehatannya.

Olahraga tentunya merupakan suatu upaya manusia untuk mencapai kesehatan, ini merupakan tujuan umum yang setiap ada disetiap benak manusia. Namun di samping tujuan secara umum di atas, tujuan khusus setiap orang dalam berolahraga pasti berbeda-beda. Namun tujuan ini sering di salah gunakan oleh kebanyakan orang. Sebagian orang sering menggunakan olahraga sebagai ajang uji keberanian sampai ada yang menggunakan olahraga sebagai media perjudian.

 

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat penulis simpulkan adalah:

· Apa pengertian dan manafaat olahraga bagi kesehatan?

· Apa pengertian dan manfaat dari kesehatan?

1.3. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Penjaskes di SMK Al-Ihya Banjarsari, selain itu penulis memiliki beberapa tujuan diantaranya ingin mengetahui cara-cara merawat kesehatan anggota tubuh.

 

 

 

BAB II.

PEMSAHASAN

 

2.1. Pengertian Olahraga

Gambar 1.

Pada hakekatnya makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) olahraga yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).

Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973), olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain:

· Terpisah dari rutinitas

· Bebas,

· Tidak produktif

· Menggunakan peraturan yang tidak baku

2.1.1. Manfaat Olahraga

Manfaat berolahraga dapat dilihat dari dua aspek. Salah satunya manfaat olah raga terhadap otak yang diungkapkan oleh Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University , antara lain:

· Meningkatkan kemampuan otak, latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.

· Membantu menunda proses penuaan, riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi, cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.

· Mengurangi stress, olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stress. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stress.

· Menaikkan daya tahan tubuh, jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan. Memperbaiki kepercayaan diri, umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.

 

2.2. Pengertian Kesehatan

Gambar 2.

Menurut definisi yang dirumuskan oleh WHO, kesehatan adalah sebagai : ”a state of complete physical, mental and social well being and not merely the absence of disease or infirmity“. (WHO, 1948), adalah keadaan sejahtera fisik, mental, social tanpa ada keluhan sama sekali (cacat atau sakit). Dalam UU RI Nomor 23 tahun 1992 kesehatan juga dinyatakan mengandung dimensi mental dan social : “Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi “.

Pengertian lain, kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis, dipengaruhi faktor genetik, lingkungan dan pola hidup sehari-hari seperti makan, minum, seks, kerja, istirahat, hingga pengelolaan kehidupan emosional. Status kesehatan tersebut menjadi rusak bila keadaan keseimbangan terganggu, tetapi kebanyakan kerusakan pada periode-periode awal bukanlah kerusakan yang serius jika orang mau menyadarinya.

2.2.1. Manfaat Kesehatan

Dan manfaat olahraga terhadap kesehatan tubuh itu sendiri juga sudah dijelaskan dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (olahraga kesehatan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan), antara lain:

· Peningkatan

Meskipun orang itu bebas penyakit belum tentu orang itu sehat, dengan mengukur beban latihan yang di berikan pada seseorang, maka kebugaran dapat di klasifikasi menjadi sangat kurang. Latihan fisik yang teratur dan terukur di sertai gizi yang cukup akan meningkatkan kebugaran seseorang. Kebugaran ini ditandai olah daya tahan jantung, otot, kelenturan tubuh, komposisi tubuh, kecepatan gerak, kelincahan, denyut nadi. Latihan selalu di monitor agar tidak melebihi denyut yang di perbolehkan antara 72-87% dari denyut yang maksimal.

· Pencegahan

Olahraga dapat mencegah dampak negatif dari hopokenisia (kurang gerak), memperlambat proses penuaan, memperlancar proses kelahiran pada wanita kehamilan.

· Pengobatan

Membantu proses penyembuhan pada penyakit jantung, kencing manis, rematik, asma, kropos tulang, dll. Peredaran darah orang yang berolahraga lebih lancar, sehingga racun yang menumpuk di tubuh cepat di keluarkan.

· Pemulihan

Penyandang cacat, kerusakan otak, tuna rungu, epilepsi dan lain-lain membutuhkan olahraga yang sesuai dengan keadaan yang di penderita. Apabila penyandang cacat ini tidak melakukan olahraga maka cacatnya akan bertambah karena terjadi kekurangan gerak, otak menjadi lemah sehingga mudah timbul penyakit-penyakit, jantung, ginjal, saluran darah dll. Selain itu olahraga bagi penyandang cacat juga sangat di perlukan untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa mereka tidak mampu berbuat apa-apa.

2.2.2. Rentang Sehat Sakit

Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub, yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak ke arah kematian, maka kita berada dalam area sakit (Illness Area) dan apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat, maka kita berada dalam area sehat (Willness Area). Jadi, status kesehatan selalu dinamis dan berubah setiap saat.

Sesuai dengan rentang sehat-sakit maka status kesehatan dapat dibagi dalam keadaan optimal sehat atau kurang sehat, sakit ringan atau sakit berat sampai meninggal dunia. Apabila individu berada dalam area sehat maka dilakukan upaya pencegahan primer (Primary Prevention), yaitu perlindungan kesehatan (Health Protection) dan perlindungan khusus (Specific Protection) agar terhindar dari penyakit. Apabila individu berada dalam area sakit, maka dilakukanupaya pencegahan sekunder dan tersier, yaitu dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, pencegahan perburukan penyakit dan rehabilitasi.

 

2.2.3. Status KesehatanStatus kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, sosial kultural, pengalaman masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan.- Perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah pertumbuhan dan perkembangan.- Perubahan status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh pemikiran dan keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.- Perubahan status kesehatan dapat dipengaruhi juga oleh pengalaman masa lalu. Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutnya.- Harapan seseorang tentang dirinya merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status kesehatan ke arah yang optimal. Harapan ini dapat menghasilkan status kesehatan ke tingkat yang lebih baik secara fisik maupun secara psikologis.- Keturunan juga dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan seseorang mengingat poteni perubahan status kesehhatan telah dimiliki melalui faktor genetik.- Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi lingkungan, kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atau kotoran serta rumah yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat merubah status kesehatan.- Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau  sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan.

2.2.4. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Individu

Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan adalah faktor-faktor yang berpengaruh baik yang bersifat menunjang ataupun yang bersifat menghambat terhadap keadaan sehat-sakit. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan individu yaitu:

· Faktor lingkungan

Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan besar sekali. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor penyebab penyakit dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian penting dan besarnya pengaruh lingkungan terhadap kesehatan.

· Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial budaya merupakan faktor kedua yang cukup besar pengaruhnya terhadap kesehatan. Termasuk ke dalam faktor ini adalah:

· Tingkah laku, kebisaaan, dan adat istiadat

· Kepercayaan, pandangan hidup, dan nilai-nilai

· Sosial ekonomi, taraf hidup dan penghasilan

· Demografi, kepadatan penduduk

· Pendidikan

· Fasilitas kesehatan

Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah :

· Lokasi, tempat pelayanan dekat atau dapat dijangkau dan diketahui oleh masyarakat atau tidak

· Usaha informasi dan motivasi

· Program : apakah meliputi semua kebutuhan kesehatan masyarakat atau tidak.

· Keturunan

Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah :

· Genetik

· Struktur tubuh

Keempat faktor di atas dapat menunjang ataupun menghambat kesehatan, sehingga dapat memudahkan atau menyulitkan timbulnya sehat-sakit, dan juga faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi.

  

BAB III.

Pentingnya Kesehatan Manusia

3.1. Definisi Kesehatan Masyarakat

Sudah banyak ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masayarakat. Secara kronologis batasan-batasan kesehahtan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas. Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan merupakan kegiatan kesehatan masyarakat atau manusia. Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan diketemukan bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.

3.2. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat

Seperti disebutkan diatas bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. Oleh sebab itu, ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat dilihat dari dua hal tersebut. Sebagai ilmu, kesehatan masyarakat pada mulanya hanya mencakup 2 disiplin keilmuan, yakni ilmu bio- medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial. Akan tetapi sesuai dengan perkembangan ilmu, maka disiplin ilmu yang mendasri ilmu kesehatan masyarakat pun berkembang. Sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain, mencakup: ilmu biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu pendidikan, dan sebagainya. Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat ini, antara lain:

· Epidemiologi

· Biostatistik/statistik kesehatan

· Kesehatan lingkungan

· Pendidikan kesehahtan dan ilmun perilaku

· Administrasi kesehatan masyarakat

· Gizi masyarakat

No.

Karateristik

Frekuensi

Persentase (%)

1

Umur

18 – 25 tahun

2

3,2

26 – 35 tahun

14

22,6

36 – 45 tahun

20

32,3

˃ 46 tahun

26

41,9

Jumlah

62

100,0

2

Jenis kelamin

Laki – laki

40

64,5

Perempuan

22

35,5

Jumlah

62

100,0

3

Tingkat pendidikan:

SMA/SLTA

36

58,0

D3

5

8,1

SI

15

24,2

S2

6

9,7

Jumlah

62

100,0

4

Lama bekerja

1 – 5 tahun

5

8,0

5 – 10 tahun

20

32,3

˃ 10 tahun

37

59,7

Jumlah

62

100,0

Tabel 1.

· Kesehatan kerja.

3.3. Biostatistik/statistik kesehatan

Statistik secara garis besar terdiri dari dua hal yaitu descriptive statistik dan inferensial statistic. Descriptive statistic yaitu penggunaan statistik untuk tujuan menggambarkan sesuatu yang spesifik saja, tidak memikirkan mengenai kesimpulan. Sedangkan Inferensial statistic yaitu suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi. Untuk lebih jelasnya statistik menurut definisinya dibagi menjadi 2 yaitu :

· Descriptive Statistic

Adalah penggunaan statitik untuk tujuan menggambarkan sesuatu yang spesifik saja, dan tidak memikirkan mengenai implikasi atau kesimpulan yang mewakili sesuatu yang besar dan umum. Contoh statistic kunjungan ke puskesmas.

· Inferencial Statistic

Adalah suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi. Misal pengujian penggunaan obat.

3.3.1. Tujuan Statistika Kesehatan.

· Menyederhanakan data, sehingga data tersebut bisa menghasilkan informasi

· Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat

· Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian

· Membantu seseorang didalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan pengambilan keputusan dengan cara-cara kuantitatif

3.3.2. Fungsi kesehatan dalam statistik kesehatan

· Mengukur derajat kesehatan masyarakat.

Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan dari masyarakat, akibat akses terhadap pelayanan kesehatan, minimnya dana yang dialokasikan untuk menunjang program kesehatan, beberapa penyakit menular yang dapat menjadi ancaman utama bagi masyarakat, terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang professional,dan lain sebagainya.

· Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah.

Dalam fungsi ini suatu usaha kemajuan kesehatan dapat diketahui, salah satu contoh yaitu Revitalisasi Posyandu yang dikembangkan di Jabar. Dalam usaha kesehatan itu dituangkan revitalisasi posyandu menjadi beberapa program, seperti pembangunan 500 bangunan posyandu se-Jabar. Seperti BKB yang tengah digulirkan BKKBN dan Pos PAUD serupakan segelintir aktivitas yang dapat anak rasakan keuntungannya di posyandu.

· Mengevaluasi program kesehatan.

Dalam fungsi ini suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan, identifikasi kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan, menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas program.

· Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah

Dalam fungsi ini dapat diambil contoh perbandingkan kesehatan antara kota dengan desa, fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam fasilitas umum yang tersedia, disamping juga dalam karakteristik penduduk serta terhadap pelayanan kesehatannya berdasarkan data yang diperoleh

· Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker (pembuat kebijakan,-red) untuk menyelesaikan masalah kesehatan.

Dari berbagai data yang diperoleh suatu riwayat timbulnya penyakit dalam suatu lingkungan dapat diketahui, dari data tersebut akan dapat diketahui bagaimana cara penyembuhannya dan pencegahannya.

· Menentukan prioritas masalah kesehatan.

Dalam fungsi ini dapat menindak lanjuti suatu analisa situasi dari berbagai masalah kesehatan yang diidentifikasi yaitu beberapa masalah kesehatan yang mendesak untuk diatasi.

3.3.3. Ruang Lingkup Statiska Kesehatan

· Mortalitas

Untuk mengetahui ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.

· Fertilitas

Berpearan untuk mengetahui jumlah ukuran kelahiran pada perubahan penduduk.

· Morbiditas

Berfungsi sebagai pengukur derajat kerasnya penyakit, meratanya penyakit, jumlah kasus pada populasi,insiden penyakit pada suatu wilayah.

· Pelayanan Kesehatan

statistik dapat berperan sebagai alat untuk melakukan pengkajian data (assessment), merumuskan diagnose, membuat perencanaan kesehatan (intervensi), melaksanakan kegiatan bidang kesehatan (implementasi) dan membuat suatu penilaian bidang kesehatan (evaluasi).

Tabel 2.

· Demografi

Berfungsi menganalisa statistik dan matematik terhadap jumlah penduduk, komposisi penduduk, komponen-komponen variasi dan perubahannya erat kaitannya dengan masalah kesehatan.

Grafik I

· Lingkungan

Menjelaskan sifat-sifat statistika suatu sistem dalam kesetimbangan termodinamika. Fungsi ini bergantung pada suhu dan parameter-parameter lainnya, seperti volum dan tekanan gas.

· Gizi

Gambar 3.

Menjelaskan bagaimana prosentase status gizi di suatu wilayah. Bagaimana penggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan.

Tabel hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Yogyakarta digambarkan sebagai berikut :

Jumlah  Anggota Keluarga

Status Gizi Balita

Baik

kurang

buruk

n

%

≤ 4 orang

16

5

0

21

50.0

< 4 orang

12

8

1

21

50.0

Jumlah

28

13

1

41

100.0

Tabel 3.

Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau praktiknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat.Misalnya: pembebrsihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan, perbaikan gizi, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, cara pembuangan tinja, pengelolaan sampah dan air limbah, pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya. Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehahtan masyarakat antara lain:

· Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.

· Perbaikan sanitasi lingkungan.

· Perbaikan lingkungan pemukiman.

· Pemberantasan vektor.

· Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat.

· Pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Variabel

Status Gizi Balita

Total

Baik

Kurang

Buruk

n

%

Pola asuh

Ayah dan ibu

20

10

2

32

64,0

Ayah/ibu/orang lain

8

5

5

18

36,0

Jumlah anggota keluarga

Jumlah

28

15

7

50

100,0

≤ 4 orang

23

12

0

28

56,0

< 4 orang

13

8

1

22

44,0

Jumlah

46

13

1

50

100,0

Tabel 4.

· Pembinaan gizi masyarakat.

· Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.

· Pengawasan obat dan minuman.

· Pembinaan peran serta masyarakat, dan sebagainya.

BAB IV.

PENUTUP

 

4.1. Kesimpulan

· Kesehatan adalah keadaan sejahtera fisik, mental, social tanpa ada keluhan sama sekali (cacat atau sakit)

· Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

· Manfaat olahraga yaitu, meningkatkan kemampuan otak, membantu menunda proses penuaan, mengurangi stress, dan menaikkan daya tahan tubuh

4.2. Saran

· Kita sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah SWT hendaknya selalu mensyukuri nikmat yang telah diberi, terutama nikmat kesehatan. Yaitu dengan menjaga dan merawatnya, seperti melakukan olah raga rutin

· Kita perlu menjaga kesehatan kita. Dimana kondisi fisik sangat berperan terhadap ibadah-ibadah kita.

· Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Untuk dapat bermanfaat untuk orang lain, diperlukan kesehatan, baik sehat fisik, akhlak serta otak.

· Sebaiknya kita mentaati perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Insya Allah kesehatan tubuh akan terjaga karena di dalam islam itu sendiri mengajarkan akan keseimbangan

· Sebaiknya kita memilih olahraga yang bermanfaat, dan untuk yang banyak mudhorotnya lebih baik dijauhi. Melaksanakan sunnah nabi, yaitu olahraga renang, berkuda serta memanah.

DAFTAR PUSTAKA

 

http://www.materikesehatan.com/2015/04/makalah-makalah-kesehatan-badan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan

http://blog.inigarut.com/2014/09/contoh-makalah-penjas-tentang-kesehatan.html

http://mobelos.blogspot.co.id › contoh makalah

https://imazahra01.wordpress.com

 

%Rumah SakitBandungBogorCianjurDKI JakartaGarut50.1535.1544.3960.1555.55

18

Provinsi%Rumah Sakit

Bandung50,15

Bogor35,15

Cianjur44,39

DKI Jakarta60,15

Garut55,55