Dok pml jl. banjarsari silado

32
METODA PELAKSANAAN METODA PELAKSANAAN Pembangunan Jalan Pejagan - Ketanggungan - Prupuk

Transcript of Dok pml jl. banjarsari silado

Page 1: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

METODA PELAKSANAAN Pembangunan Jalan Pejagan - Ketanggungan - Prupuk

Page 2: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

URAIAN METODA PELAKSANAAN

Secara garis besar Metode Pelaksanaan Pekerjaan dijelaskan sebagai berikut : I. MANAJEMEN PROYEK I.1. Umum PT. Ria Kencana mengorientasikan dan mengorganisir untuk melaksanakan seluruh aktivitas pekerjaan proyek dengan sasaran utama penyelesaian pekerjaan proyek dengan tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya, yaitu dengan menempatkan dan menugaskan secara penuh seorang General Superintendent /Project Manager berkualitas dan berpengalaman, dengan dibantu oleh para tenaga ahli yang mempunyai pengalaman pekerjaan di bidangnya masing-masing. GS/PM memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik serta kegiatan lainnya dalam rangka proses penyelesaian pekerjaan proyek di lapangan, dengan tugas pokok sebagai berikut :

Masalah teknik (Engineering) dan Quality Control, GS/PM dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya.

Masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, GS/PM dibantu oleh Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.

Masalah logistik dan peralatan, GS/PM dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan beserta stafnya.

Masalah aktivitas fisik di lapangan, dibantu oleh para pelaksana madya dan pelaksanaan muda yang masing-masing mempunyai tanggung jawab berdasarkan jenis pekerjaan dan atau lokasi pekerjaan.

GS/PM juga akan mendapat dukungan penuh dari Direksi PT. Ria Kencana, dalam hal kecukupan dan ketersediaan SDM, pendanaan, logistik dan peralatan. GS/PM mempunyai otoritas penuh untuk melaksanakan semua aktivitas pekerjaan yang ada di proyek termasuk berhubungan dengan pihak lain. Sedangkan Direksi melakukan kesatuan likuiditas sehingga sumber daya benar-benar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin GS/PM bertanggung jawab langsung kepada Direksi PT. Ria Kencana

Page 3: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

I.1.1 Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan Persiapan meliputi : a. Pengukuran dan Pematokan (stake out) b. Dokumentasi Proyek 0% c. Pembuatan Papan nama proyek d. Pembuatan Kantor Direksi e. Pembuatan Kantor Kontraktor f. Pembuatan Gudang Material dan Peralatan g. Pengadaan Air Kerja h. Pembuatan Shop Drawing

2. Pekerjaan Pelaksanaan dilakukan setelah Shop Drawing disetujui Direksi yang meliputi :

No. Mata Pembayaran

Uraian

a b

BAB I UMUM

1.2 Mobilisasi

1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup

BAB II DRAINASE

2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar

2.3.(12) Beton K-250 (fc' 20) untuk struktur drainase beton minor

2.3.(13) Baja Tulangan untuk struktur drainase beton minor

BAB III PEKERJAAN TANAH

3.1.(1a) Galian Biasa

3.1.(6) Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine

3.1.(7) Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine

3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Bahan

3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Bahan

3.3.(1) Penyiapan badan jalan

BAB IV PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

4.2.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A

4.2.(2b) Lapis Pondasi Agregat Kelas S

BAB V PERKERASAN BERBUTIR

5.3(1) Perkerasan Beton Semen

5.3.(3) Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus

Skh-1.5.3(3) Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalu-lintas Umur Beton

lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari

Page 4: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

BAB VI PERKERASAN ASPAL

6.3 (5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)

6.3 (6a) Laston Lapis Antara (AC-BC)

6.3.(9) Bahan anti pengelupasan

BAB VII STRUKTUR

7.1 (7).a Beton mutu sedang dengan fc’=20 MPa

7.9.(1) Pasangan Batu

BAB VIII PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

8.1 (5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor

8.4 (1) Marka Jalan Termoplastik

8.4 (3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade

8.4.(5) Patok Pengarah

8.4 (7) Rel Pengaman

8.4 (10a) Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable)

BAB 9 PEKERJAAN HARIAN

BAB 10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN

10.1 (1) Pemeliharaan Rutin Perkerasan

10.1 (2) Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan

10.1 (3) Pemeliharaan Rutin Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan

10.1 (4) Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan

10.1 (5) Pemeliharaan Rutin Jembatan

1.2. Rapat Koordinasi Di samping rapat koordinasi antara Kontraktor ( Pelaksana ) dengan Owner sebagaimana disyaratkan dalam kontrak. Koordinasi internal Kontraktor antar bagian dalam organisasi proyek juga dilakukan sedikitnya 1 minggu sekali untuk mengevaluasi, dan merencanakan aktivitas lanjutan dalam mencapai target progress pekerjaan yang telah ditetapkan. Dan jika diperlukan, juga diadakan rapat harian di pagi hari yang diadakan khusus untuk menyelesaikan masalah baru yang muncul di lapangan/kantor yang belum terprediksi. I.3. Pelaporan Proyek ( Project Report ) GS / PM akan membuat laporan dengan mengikuti persyaratan dan ketentuan yang tercantum di dalam kontrak, diantaranya pelaporan proyek secara Harian, Mingguan, Bulanan dan laporan lainnya yang diperlukan, serta instruksi lain oleh Direksi lapangan. Laporan Bulanan akan dilengkapi dengan dokumentasi untuk progress claim, S-curve dan cash flow dan lainnya yang diperlukan. Disamping laporan eksternal ke pemilik proyek (pengawas lapangan), laporan internal juga dikirimkan ke Direksi PT. Ria Kencana, hal ini untuk memonitor perkembangan pelaksanaan proyek mencakup kualitas, biaya, mutu dan waktu. Dengan laporan internal tersebut Direksi akan dapat memonitor posisi

Page 5: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

sumberdaya yang ada di proyek, dan pencapaian progress, serta persoalan-persoalan yang dihadapi, sehingga Direksi PT. Ria Kencana, dapat membantu dan mengambil keputusan yang tepat dalam mensukseskan proyek. I.4. Keselamatan dan Keamanan Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staff dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, maka dibentuk unit K-3, guna menanggulangi gangguan keselamatan kerja yang mungkin terjadi, dimana unit K-3 akan bekerja sama dengan instansi yang terkait dalam hal keselamatan. Unit K-3 mempunyai tugas antara lain :

Mengawasi kebersihan daerah kerja Mengawasi penggunaan sarana keselamatan pekerja (helm, safety belt, sepatu,

dll) Mengawasi sarana keselamatan kerja (perlengkapan P3K, pemadam api, bak

sampah, dll) Menandai daerah bahaya kecelakaan kerja Melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan

Untuk menjaga keamanan proyek, PT. Ria Kencana akan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

Pengawasan terhadap para pekerja Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan yang beroperasi diproyek Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat peningkatan

jalan. Pencegahan adanya tindak kriminal dan bahaya kebakaran

Page 6: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

I.5. Jaminan Mutu (Quality Assurance) Dalam rangka usaha untuk memenuhi tuntutan mutu maka ditunjuk seorang petugas sebagai pengendali mutu. Pengendalian mutu merupakan salah satu langkah untuk pencapaian sasaran akhir dalam menyelesaikan proyek yang ditangani yaitu Tepat Mutu, Tepat Waktu dan Tepat Biaya. Dimana dalam hal ini PT. Ria Kencana menerapkan standar pengendalian mutu, seperti bagian alir pengendalian mutu di bawah ini : Pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses produksi baik SDM, material, peralatan, sarana kerja, proses dan subkontraktor dengan rincian sebagai berikut :

1. SDM - Memilih SDM yang bermoral baik dan mempunyai pengalaman sejenis - Memberikan Pengarahan dan pembinaan - Monitor dan pelaporan

2. Material - Pengujian sample bahan - Pemilihan sumber material (kuantitas dan kualitas) Pemilihan supplier - Jadwal kebutuhan material - Cara penyimpanan - Cara handling - Monitor dan pelaporan

3. Peralatan

FLOW CHART PENGENDALIAN MUTU

BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU

PROYEK Rencana Mutu terdiri dari :

- Metoda Konstruksi - Instruksi Kerja - Jadwal Pelaksanaan - Prosedur Kerja, dll

PERUSAHAAN - Manual/Prosedur - Administrasi - Prosedur - Organisasi - Personal - Keuangan

EKSTERNAL - Standar Peraturan - Keppres, Kepmen, Perda, dll

SUPERVISI

PELAKSANAAN PEKERJAAN

INPUT - Bahan - Alat - Tenaga Kerja

OUTPUT - Produk Akhir

Biaya, Mutu dan Waktu

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

EVALUASI

KRITERIA KELAYAKAN - Dokumen Tender - Peraturan Terkait

PELAPORAN &

MONITORING

Page 7: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

- Pemilihan jenis alat yang sesuai - Kalibrasi untuk alat tertentu (ukuran, takaran, timbangan) - Pemilihan sumber alat (kuantitas, umur dan kualitas) - Pemilihan supplier alat yang baik - Pemilihan operator yang baik dan berpengalaman - Jadwal kebutuhan alat - Penyediaan bahan bakar Penyediaan suku cadang - Control service - Monitor dan pelaporan

4. Proses - Trial mix, trial embankment, job mix - Peralatan yang sesuai Spesifikasi - Kompososi yang sesuai Spesifikasi - Standar proses - Metode Pelaksanaan - Cek hasil - Monitor dan pelaporan - Subkontraktor - Seleksi, Pengawasan dan pengarahan

1.6. Struktur Organisasi Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim Manajemen dan Pelaksana yang dipimpin oleh GS/PM, dengan dibantu oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta pembantu-pembantu lainnya. GS/PM bertanggung jawab langsung kepada pimpinan Manajemen PT. Ria Kencana. GS/PM mengarahkan dan membuat strategi untuk seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik, maupun pelaksanaan pekerjaan dan melakukan koordinasi terhadap pihak Direksi Lapangan dan juga terhadap pimpinan manajemen PT. Ria Kencana. Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja-sama yang baik dengan pihak pemberi tugas / konsultan pengawas, maka pelaksanaan proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang disyaratkan. Untuk Struktur Organisasi Proyek ini secara detail dapat dilihat pada lampiran Struktur Organisasi, terlampir dalam form personil inti. 1.7. Pencapaian Proyek Untuk menjamin Pencapaian Proyek agar dapat berjalan dengan baik, maka manajemen PT. Ria Kencana telah mengeluarkan kebijakan mutu. Sistem manajemen mutu dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lainnya yaitu berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, danperangkat keras ( hardware ) yang berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan, dengan strategi sebagai berikut : 1.7.1. Tenaga Kerja Personil atau Tenaga Kerja yang ditugaskan sebagai Personil Intl dalam menangani proyek ini adalah personil yang berpengalaman dalam menangani proyek-proyek sejenis. Sedangkan untuk tenaga kerja terampil dipilih dandidatangkan dari luar daerah dan atau

Page 8: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

dari daerah setempat. Adapun personil yang dipilih dalam penanganan proyek ini terdiri atas :

o Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek. o Tenaga operasional lapangan : pelaksana (supervisor), mekanik dan

operator. o Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).

1.7.2. Pemilihan Alat Pemilihan peralatan yang tepat balk dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan, akan dilakukan guna menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni berupa tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. Untuk proyek ini akan diperlukan peralatan sebagai berikut : o Peralatan untuk pekerjaan persiapan

Total Station Theodolite Waterpass Pick Up Dump Truck Alat bantu lainnya

o Peralatan untuk pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja Bulldozer Excavator Dump Truck

o Peralatan untuk pekerjaan Galian Excavator Dump Truck Alat Bantu

o Peralatan untuk pekerjaan Drainase Excavator Dump Truck Alat Bantu

o Peralatan untuk pekerjaan Perkerasan Jalan dan struktur beton minimal

No. Jenis Fasilitas/

Peralatan/PerlengkapanJumlah

Kapasitas atau

output pada saat

ini

1 2 3 4

1 Concrete Batching Plant

1 40 m3/jam

2 Truk Mixer 10 7,5 M3

3 AMP, Batch Plant, kapasitas Pugmill ≥ 800 Kg, Bahan Bakar

1 60 TON/JAM

Page 9: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

minyak tanah/ gas/ solar, sistem pemanasan ketel aspal tidak langsung (indirect)

4 ASPHALT FINISHER

2 30 TON

5 TANDEM ROLLER 2 10 TON

6 PNEUMATIC TIRE ROLLER

2 8TON

7 Dump Truck 10 5 Ton

I.7.3. Kebutuhan Bahan Kebutuhan bahan akan dikendalikan oleh bagian logistik dengan mengikuti jadwal kebutuhan material dan spesifikasi teknik. Dimana material utama terdiri atas :

Agregat kasar dan halus Besi Tulangan Beton ( Ready Mix ) Semen Batu kali Hotmix Aspal Bitumen Tanah Pilihan, dll

I.7.4. Pengamanan ( Security ) PT. Ria Kencana akan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang akan bertugas dalam hal :

Pengamanan terhadap personil proyek Pengamanan terhadap bahan dan peralatan di proyek Pengamanan terhadap keluar masuknya orang luar di proyek. Pengamanan terhadap pengendalian lalu lintas

I.7.5. Program K3 Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek maka dibentuk unit K-3 yang menanggulangi segala hal tentang keselamatan, dimana unit K-3 tersebut bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-instansi terkait lainnya. Secara garis besar program K3 tersebut adalah sebagai berikut :

Page 10: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan di proyek dan menyediakan perlengkapan P3K.

Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan lain sebagainya.

Lebih Jelasnya tentang alat pelindung diri yang akan dipergunakan adalah sebagai berikut:

Page 11: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Safety Halmet Melindungi kepala dari kejatuhan material

Ear Plug/Ear Muf Melindungi telinga dari bising yang di atas ambang batas keamanan

diatas ambang batas (NAB = 85 dB utk 8 jam kerja)

Safety Glasses/Google Melindungi mata dari benda asing

Gloves (sarung tangan) Melindungi tangan dari terkena bahaya Melindung

Kain/cotton Rubber/karet Leather/kulit

Page 12: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

Reflected Vest (Rompi) Sebagai penanda dengan cara memantulkan cahaya

Masker Mencegah material atau benda asing masuk ke dalam saluran pernapasan

Safety Shoes Melindungi kaki dari terkena bahaya

I.7.6. Koordinasi Antar Disiplin ( INTERFACE ) Dalam rangka penyelesaian proyek secara menyeluruh, tentu adanya pekerjaan atau kegiatan yang akan saling berkaitan. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu antar disiplin, guna menghindari terjadinya kesalahan atau ketidak jelasan pelaksanaan, yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatanhambatan yang tidak diinginkan. Untuk mengatur kegiatan pekerjaan yang saling terkait tersebut maka dilaksanakan :

1. Rapat Koordinasi Rapat koordinasi akan dilaksanakan pada setiap hari kerja yaitu dipagi hari sebelum memulai kerja, dimana dalam rapat tersebut akan membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan penyelesaiannya serta program pelaksanaan pekerjaan ke depan.

2. Program dan Scheduling.

Page 13: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

Pada pelaksanaan pekerjaan nanti, maka jadwal pekerjaan akan dijabarkan lebih detail dan terperinci dalam bentuk Jadwal Harian dan Mingguan serta akan dimonitor secara cermat dengan menggunakan laporan harian dan mingguan.

Page 14: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

I.7.7. Pengendalian Mutu Untuk menjamin agar diperoleh hasil pekerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, maka perlu dilakukan Pengendalian Mutu ( quality control ) terhadap pelaksanaan pekerjaan, diantaranya mengontrol :

1. Seluruh material yang digunakan 2. Pemilihan tenaga kerja 3. Perawatan alat 4. Test material di laboratorium dan lapangan 5. Kondisi dan Lokasi pekerjaan

Selanjutnya melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung, namun tetap akan ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Engineering. Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek terkendali dan konsisten. Pekerjaan pengendalian mutu tersebut diharapkan dapat dijalankan dengan baik dengan melakukan :

1. Sasaran mutu yang jelas 2. Sumber daya manusia yang profesional 3. Organisasi proyek yang baik 4. Sistem dan prosedur mutu yang baku 5. Penerapan manajemen mutu yang konsisten

Page 15: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN II.1. PEKERJAAN MOBILISASI Pekerjaan Mobilisasi akan segera dilakukan, setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan. Pada Pekerjaan Mobilisasi ini, akan dilakukan Mobilisasi Peralatan, Tenaga Kerja, Pembuatan/pembangunan Direksi Keet, dan barak tempat kerja serta kebutuhan lainnya yang diperlukan guna menunjang kelancaran pekerjaan. Juga dilakukan Penyelidikan atau Investigasi terhadap kondisi lapangan ( Field Investigation ), kondisi material yang akan dipergunakan, dan melakukan pembuatan Mix Design Untuk Beton, Job Mix Formula Untuk Hot Mix, Slurry Modifikasi Latex, serta Soil Investigation ( jika diperlukan ), dan hal ini lainnya yang dianggap perlu. Juga pada pekerjaan Mobilisasi ini akan dilakukan :

1. Pekerjaan survey lapangan Pekerjaan survey lapangan ini sangat perlu dilaksanakan guna mengetahui tentang kemungkinan adanya kendala-kendala di proyek yang akan dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan balk secara langsung maupun tidak langsung.

2. Pekerjaan Pengukuran dan Site Planning Sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik, perlu dilakukan pengukuran ulang bersama antara Kontraktor, Direksi Lapangan dan Konsultan, dengan menggunakan alat ukur ( Total Station, Theodolite dan atau Waterpass ). Dimana pada pengukuran tersebut akan ditentukan titik Bench Mark (BM) guna dijadikan patokan dalam menentukan titik, terutama yang berhubungan dengan ketinggian peil/permukaan.

Pekerjaan Pengukuran (setting out ) dilaksanakan, guna mengetahui : Batas pekerjaan Posisi bangunan yang ada Posisi instalasi yang ada Posisi setiap pekerjaan yang akan dikerjakan Menentukan elevasi setiap pekerjaan yang akan dikerjakan

Pengukuran akan dilakukan dari awal hingga dapat dimulainya pelaksanaan pekerjaan. Hasil pengukuran ini jika dimungkinkan juga akan dipakai untuk menentukan progress pekerjaan yang berhubungan dengan pembayaran. Tim pengukuran juga akan melakukan pengecekan gambar yang ada (Construction Drawing) dan akan membuat data awal. Dimana data awal tersebut akan dipakai guna pembuatan Shop Drawing yang akan dijadikan untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Shop drawing sebelum dapat digunakan sebagai pedoman di lapangan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi lapangan dan Konsultan. Selanjutnya diharapkan As Build Drawing akan dapat diproses bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan berpedoman pada hasil pekerjaan terlaksana (Pekerjaan yang sudah dilakukan). Hal ini dimaksudkan agar pada saat selesai pekerjaan nanti, As Build Drawing yang menjadi kewajiban Kontraktor juga dapat segera diselesaikan.

Page 16: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

BAGAN ALIR PEKERJAAN PENGUKURAN Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dimulai dengan pengukuran polygon dan waterpass sehingga dapat koordinat (x,y,z). Kemudian titik-titik BM yang sesungguhnya dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah BM tersebut masih baik atau rusak. Pembuatan/pemasangan temporary BM diperlukan untuk mempermudah kegiatan staking pada saat pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team Pengukur yang dikoordinir oleh seorang surveyor yang berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan peralatan-peralatan antara :

Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon. Automatic Level wild NAK 2 (Waterpass ) lengkap

dengan statisnya dan baak ukur alumunium panjang 4 meter untuk pengukuran waterpass.

4. Foto Visual

Setelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan nama, maka dilaksanakan foto visual 0% pertama dengan kamera. Pengambilan foto diharuskan pada titik yang ditentukan oleh Direksi, minimal dari satu titik pengambilan dan tidak berubah ubah. Dan untuk selanjutnya pada pengambilan foto 50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang sama.

5. Pembuatan Papan Nama

Papan nama dibuat dari papan/triplex 9 mm satu lembar, dicat putih (atau sesuai petunjuk direksi) dan disablon dengan huruf-huruf standar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pada papan nama tersebut tertera.

- Nama Perusahaan - Nama Pemberi Kerja - Nama Proyek - Dll (atau sesuai petunjuk direksi)

Setelah dibuat dengan cat (sesuai petunjuk direksi), maka papan nama tersebut dibawa ke lokasi proyek. Papan nama dipasang dengan dua buah kaso yang dipaku ke papan nama tersebut. Cara memasangnya dengan memakai paku yang dipakukan menggunakan palu. Pada tempat yang akan dipasang, digali terlebih dahulu dengan menggunakan linggis. Papan nama yang telah dipaku ke kaso tadi, dipasang pada tanah yang telah digali. Tanah galian tersebut kemudian dipadatkan.

PENGECEKAN TITIK REFERENSI BM (BENCH MARK)

PEMBUATAN DAN PEMASANGAN PATOK

PATOK BM (TEMPORARY BENC MARK)

PENGUKURAN CROSS DAN LONGITUDINAL SECTION

KONDISI EKSISTING

SURVEY DAN PENANDAAN LOKASI

PEKERJAAN

Page 17: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

6. Pembuatan Kantor Direksi.

Kantor Direksi yang dibuat adalah ukuran 10 X 5 m . Bahan untuk membuat Kantor Direksi adalah: kaso, balok kayu, triplex, seng bergelombang, kaca nako, paku, palu, gergaji, semen, pasir, split, ember, sendok, semen, air, reng. Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat persegi panjang. Balok kayu dipasang dengan memakai pondasi cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Kantor Direksi Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih kecil sebagai kuda kuda untuk atap seng nantinya, sesuai dengan ukuran. Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan menggunakan palu. Kaso – kaso tersebut dipotong mengunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Kantor Direksi terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang menggunakan kaca nako serta tempat pintu sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela disediakan, maka triplex ukuran dipasang sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan rangka rangkanya. Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta reng untuk penempatan seng gelombang tersebut yaitu dengan memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian dipaku dengan memakai paku seng. Apabila semua telah selesai maka lantai Kantor Direksi dicor dengan beton 1:2:3, yaitu berupa campuran semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat dari papan yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 10 cm. cara pemasangannya papan dipotong dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya menjadi sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton untuk lantai kantor direksi tidak berceceran kemana-mana. Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan menggunakan ember dan dituang lagi kelantai kantor direksi lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok semen dengan kemiringan sesuai dengan tempatnya. Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar lantainya tidak retak. Jendela yang dipasang pada kantor direksi adalah dari nako sedangkan pintunya terbuat dari triplex yang digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru dipasang list-nya untuk penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat dibuka/tutup dan dipasang gemboknya. Kemudian pekerjaan instalasi listrik ,penerangan dipasang dan sanitasi . Setelah semua selesai, maka perlengkapannya kantor direksi pun dipasang, Meja ½ Biro, Kursi Lipat, Meja Rapat, White board, penghapus, alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan lain-lain. Kemudian tempatkan penjaga kantor selama masa pelaksanaan.

7. Pembuatan Kantor Kontraktor. Kantor Kontraktor yang dibuat adalah ukuran 7,5 X 10 m . Bahan untuk membuat Kantor Kontraktor adalah : kaso, balok kayu, triplex, seng bergelombang, kaca nako, paku, palu, gergaji, semen, pasir, split, ember, sendok, semen, air, reng. Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat persegi panjang. Balok kayu dipasang dengan memakai pondasi cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Kantor Kontraktor. Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih kecil sebagai kuda kuda untuk atap seng nantinya, sesuai dengan ukuran. Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan menggunakan palu. Kaso – kaso tersebut dipotong mengunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Kantor Kontraktor terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang menggunakan kaca nako serta tempat pintu sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela disediakan, maka triplex ukuran dipasang sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan rangka rangkanya. Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta reng untuk penempatan seng gelombang tersebut yaitu dengan memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian dipaku dengan memakai paku seng.

Page 18: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

Apabila semua telah selesai maka lantai Kantor Kontraktor dicor dengan beton 1:2:3, yaitu berupa campuran semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat dari papan yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 10 cm. Cara pemasangannya papan dipotong dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya menjadi sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton untuk lantai direksi keet tidak berceceran kemana-mana. Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan menggunakan ember dan dituang lagi kelantai kantor kontraktor lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok semen dengan kemiringan sesuai dengan tempatnya. Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar lantainya tidak retak. Jendela yang dipasang pada direksi keet adalah dari nako sedangkan pintunya terbuat dari triplex yang digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru dipasang list-nya untuk penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat dibuka/tutup dan dipasang gemboknya. Kemudian pekerjaan instalasi listrik, penerangan dan sanitasi dipasang. Setelah semua selesai, maka perlengkapannya kantor kontraktor pun dipasang, yaitu papan tulis, penghapus, meja, kursi, alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan lain-lain.

8. Pembuatan Gudang Material dan Peralatan.

Gudang Material dan Peralatan yang dibuat adalah ukuran 5 X 5 m . Bahan untuk membuat Gudang Material dan Peralatan adalah : kaso, balok kayu, triplex 9 mm, seng bergelombang, kaca nako, paku, palu, gergaji, semen, pasir, split, ember, sendok, semen, air, reng. Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat persegi panjang. Balok kayu dipasang dengan memakai pondasi cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Gudang Material dan Peralatan. Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih kecil sebagai kuda kuda untuk atap seng nantinya, sesuai dengan ukuran. Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan menggunakan palu. Kaso – kaso tersebut dipotong mengunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Gudang material dan peralatan terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang menggunakan kaca nako serta tempat pintu sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela disediakan, maka triplex ukuran dipasang sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan rangka rangkanya. Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta reng untuk penempatan seng gelombang tersebut yaitu dengan memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian dipaku dengan memakai paku seng. Apabila semua telah selesai maka lantai gudang material dan peralatan dicor dengan beton 1:2:3, yaitu berupa campuran semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat dari papan yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 10 cm. cara pemasangannya papan dipotong dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya menjadi sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton untuk lantai gudang material dan peralatan tidak berceceran kemana-mana. Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan menggunakan ember dan dituang lagi kelantai gudang material dan peralatan lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok semen dengan kemiringan sesuai dengan tempatnya. Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar lantainya tidak retak. Jendela yang dipasang pada gudang material dan peralatan adalah dari nako sedangkan pintunya terbuat dari triplex yang digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru dipasang list-nya untuk penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat dibuka/tutup dan dipasang gemboknya. Kemudian pekerjaan instalasi listrik, penerangan dan sanitasi dipasang. Setelah semua selesai, maka perlengkapannya gudang material dan peralatan pun dipasang, yaitu papan tulis, penghapus, meja, kursi, alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan lain-lain.

9. Pembuatan Pagar Pengaman

Pagar pengaman dibuat dengan cars yang mudah untuk dipindahkan dan dapat melindungi areal pekerjaan dari segala gangguan, yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan. Dimana pada

Page 19: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

tahap awal dibuatkan pagar untuk melindungi pekerjaan pada daerah yang akan dilaksanakan dengan mengikuti rencana kerja yang telah dibuat.

10. Pengecekan Perhitungan Volume ( Rekayasa Lapangan ) Pengecekan quantity/volume ( Rekayasa Lapangan ) akan dilaksanakan sejak awal pelaksanaan pekerjaan dengan melaksanakan kegiatan engineering, yaitu mulai dari survey bersama dengan pihak Direksi Lapangan dan Konsultan. Dari survey tersebut akan dapat diketahui quantity/volume pekerjaan yang tepat. Apabila terdapat perbedaan quantity yang dihitung dengan quantity yang tercantum dikontrak, maka GS/Project Manager akan menyampaikan kepada Direksi lapangan danmengajukan usulan perubahan quantity dimaksud untuk mendapat tanggapan danatau persetujuan dari Direksi Lapangan. Pengecekan perhitungan quantity dimaksud tetap akan dilakukan selama berlangsungnya proyek agar quantity pekerjaan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan 11. Listrik Jika tidak dimungkinkan untuk dapat menggunakan fasilitas Listrik yang disuplay oleh PLN, maka pengadaan listrik untuk keperluan proyek guna dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang diharapkan serta sesuai dengan jadwal kerja yang ada, maka akan diadakan/disediakan genset yang ditempatkan pads lokasi yang bebas dari penyebab gangguan kebisingan 12. Pengadaan Air Pengadaan air guna keperluan kerja jika dimungkin akan diadakan dari PDAM, namun jika tidak dimungkin maka akan diadakan dari pompa sumur atau sumber air yang terdekat.

II.1.1 PEKERJAAN PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP  a. Tujuan Pengendalian lalu lintas atau kegiatan pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan suatu proyek, dimaksudkan untuk mengatur dan mengupayakan pengamanan lalu lintas kendaraan di Jalan pada area yang sedang dikerjakan atau sekitar area tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung- Hal ini dilakukan dengan cara merencanakan, mempersiapkan, menyusun tata pemasangan sarana pengamanan lalu lintas dengan segala perlengkapan untuk dipakai sepanjang berlangsungnya pekerjaan/proyek. Berdasarkan kondisi lapangan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, berikut ini disampaikan rencana pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan.

Page 20: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

Gambar. Salah satu contoh Penataan Rambu

b. Pelaksanaan Pengendalian lalu lintas dilaksanakan oleh seorang ( Tim ) yang bukan hanya menguasai masalah lalu lintas saja tapi juga masalah teknik serta langsung bertanggung jawab pada General Superintendent/PM. Bagian ini juga melakukan koordinasi aktif kepada Konsultan dan pihak pemberi tugas tentang waktu, perubahan jalur dan lainnya sehingga dapat diperkecil segala kemungkinan buruk yang akan terjadi. Pengaturan lalu-lintas ini terdiri dari :Penyediaan alat-alat pengatur laludintas Pengecekan, perawatan dan perlindungan sepanjang area konstruksi Pemasangan slat-slat lalu lintas selama konstruksi

Penyediaan alat-alat pengatur lalu lintas Pengecekan, perawatan dan perlindungan sepanjang area konstruksi Pemasangan slat-slat lalu lintas selama konstruksi

Pelaksanaannya akan dikonfirmasikan dengan pihak yang berwenang. Kontraktor akan memelihara jalan yang berpengaruh kepada area operasional dengan kondisi yang balk yang tentunya bekerja sama dengan badan yang berwenang untuk mengatur kelancaran lalu lintas agar terhindar dari kemacetan, seperti dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian. Dalam menyiapkan fasilitas pengaturan lalu lintas, maka sepanjang area kerja, alat-alat pengatur lalu lintas akan dipasang, yaitu pada titik-titik tertentu sesuai dengan kebutuhan. Peralatan/fasilitas pengatur lalulintas yang diperlukan antara lain sbb

Rambu perhatian, petunjuk, larangan dan sebagainya. Barikade Papan pemberitahuan Rubber cone Lampu – lampu Baju rompi pengaman lalu lintas Genset Handy talky untuk komunikasi

Page 21: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Paket : Pembangunan Jalan Pejagan - Ketanggungan - Prupuk (APBN-P PA1)

Nama Peserta Lelang : PT. RIA KENCANA

T A H A P A N P E K E R J A A N

Surat Perintah Mulai Kerja( SPMK )

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi  (Rk3K)

a. Kebijakan K3 Proyek;b. Organisasi K3;c. Perencanaan K3;d. Pengendalian dan Program K3;e. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3;f. Tinjauan Ulang Kinerja K3.

Program Mutu berisi :a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;b. organisasi kerja penyedia;c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;e. prosedur instruksi kerja; danf. pelaksana kerja

Rapat Persiapan  Pelaksanaan  KontrakBeberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi :a. program mutu;b. rencana K3 Kontrak;c. organisasi kerja;d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti  uraian tentang metode kerja yang memperhatikan Keselamatandan Kesehatan Kerja;

f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil;g. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan.

Mobilisasi   1.2a. mendatangkan peralatan‐peralatan  terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atauc. mendatangkan personil‐personil.

Pemeriksaan  Bersama  Lokasi Pekerjaan :Pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran(Mutual Check 0%).

Berita Acara Hasil Pemeriksaan Bersama. Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka  dituangkan dalam adendum Kontrak (Berita Acara Mutual Check 0%).

Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

2.1.(1)

Pasangan Batu dengan Mortar

2.2.(1)

Baja Tulangan untuk struktur drainase beton minor

2.3.(13)

Beton K‐250 (fc' 20) untuk struktur drainase beton minor

2.3.(12)

Galian Biasa3.1.(1a)

Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus

5.3.(3)

Penyiapan badan jalan3.3.(1)

Lapis Pondasi Agregat Kelas A

4.2.(1)

Timbunan Pilihan dari  Sumber Bahan

3.2.(2a)

Pasangan Batu  (TPT) 7.9.(1)

Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas1.8.(1)

Pengamanan Lingkungan Hidup 

1.17

Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling  Machine

3 1 (6)

Galian Perkerasan Berbutir

Timbunan Biasa dari  Sumber Bahan3.2.(1a)

Keterangan  :

 Mata Pembayaran Utama Metoda pelaksanaan terlampir

Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalu‐lintas Umur Beton  

lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari Skh‐1.5.3(3)

Laston Lapis Aus (AC‐WC) 6.3 (5a)

Lapis Resap Pengikat ‐ Aspal Cair6.1 (1)(a)

Laston Lapis Antara (AC‐BC) 6.3 (6a)

Lapis Perekat‐Aspal Cair6.1.(2)(a)

Bahan anti pengelupasan6.3.(9)

Bahan anti pengelupasan6.3.(9)

Marka Jalan Termoplastik 8.4 (1)

Rel Pengaman8.4 (7)

Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade

8.4 (1)

Patok Pengarah8.4.(5)

Serah Terima Pertama/  Provision  Hand  Over 

(PHO)

Pemeliharaan Rutin Bab. 10

Perkerasan Beton Semen 5.3(1)

Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine

3.1.(7)

3.1.(6)

Lapis Pondasi Agregat Kelas A

4.2.(1)

Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus

5.3.(3)

Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable)

8.4 (10a)

Lapis Pondasi Agregat Kelas S4.2.(2b)

Penyiapan badan jalan3.3.(1)

Beton mutu sedang dengan fc’=20 MPa (K‐250)

7.1 (7).a

 Awal dan Akhir Pekerjaan

Page 22: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana

Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas A

No. Mata Pembayaran : 4.2.(1)

 

I. ASUMSI III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Matrial Lapis Pondasi Agregat Kelas A didatangkan dari produsen pendukung 1. Dump Truck

dan diterima di lokasi pekerjaan.

2. Kualitas bahan dasar telah dilakukan pengetesan di laboratorium pengujian

material oleh pihak terkait dan memenuhi syarat spesifikasi yang berlaku.

3. Karena lokasi pekerjaan di badan jalan maka pada saat pekerjaan dimulai

dengan penghamparan Agregat Kelas A, satu lajur jalan ditutup untuk lalu-

lintas kendaraan, sehingga perlu ada pengaturan arah arus lalu-lintas

II. PEKERJAAN PERSIAPAN 2.Motor Grader

a. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya

b. Permukaan yang ada harus dibersihkan dari bahan yang lepas dan yang

tidak dikehendaki dengan sapu mesin dan dibantu secara manual jika

               diperlukan c. Semua peralatan pendukung dan pekerja sudah siap pakai dan layak kerja

Metode Kerja

d. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas

e. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari:

e1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah 3.Vibratory Roller

e2. Rubber Cones

e3. Marka jalan sementara

e4. Penghalang lalu-lintas

e5. Generator set ( untuk kerja malam hari )

e6. Lampu penerangan jalan sementara ( untuk kerja malam hari )

f. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.

4.Water Tank Truck

Berlanjut ke hal. berikut.

Page 23: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana

Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas A

No. Mata Pembayaran : 4.2.(1)

IV. TAHAPAN PELAKSANAAN

1. Campuran Lapis Pondasi Agregat Kelas A dikirim ke lokasi penghamparan dengan menggunakan Dump Truck kemudian dihampar dan dibentuk oleh

Motor Grader dengan ketebalan padat sesuai gambar rencana

2. Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibratory

Roller dengan jumlah lintasan sesuai rekomendasi dalam Formula Campuran

3. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

4. Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam

spesifikasi teknis

Proses penghamparan dan pemadatan agregat

Page 24: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana

Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas S

No. Mata Pembayaran : 4.2.(2b)

 

I. ASUMSI III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Matrial Lapis Pondasi Agregat Kelas S didatangkan dari produsen pendukung 1. Dump Truck

dan diterima di lokasi pekerjaan.

2. Kualitas bahan dasar telah dilakukan pengetesan di laboratorium pengujian

material oleh pihak terkait dan memenuhi syarat spesifikasi yang berlaku.

3. Karena lokasi pekerjaan di bahu jalan maka pada saat pekerjaan dimulai

dengan penghamparan Agregat Kelas S, satu lajur jalan ditutup untuk lalu-

lintas kendaraan, sehingga perlu ada pengaturan arah arus lalu-lintas

II. PEKERJAAN PERSIAPAN 2.Motor Grader

a. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya

b. Permukaan yang ada harus dibersihkan dari bahan yang lepas dan yang

tidak dikehendaki dengan sapu mesin dan dibantu secara manual jika

               diperlukan c. Semua peralatan pendukung dan pekerja sudah siap pakai dan layak kerja

Metode Kerja

d. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas

e. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari:

e1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah 3.Vibratory Roller

e2. Rubber Cones

e3. Marka jalan sementara

e4. Penghalang lalu-lintas

e5. Generator set ( untuk kerja malam hari )

e6. Lampu penerangan jalan sementara ( untuk kerja malam hari )

f. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.

4.Water Tank Truck

Berlanjut ke hal. berikut.

Page 25: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana

Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas S

No. Mata Pembayaran : 4.2.(2b)

IV. TAHAPAN PELAKSANAAN

1. Campuran Lapis Pondasi Agregat Kelas S dikirim ke lokasi penghamparan dengan menggunakan Dump Truck kemudian dihampar dan dibentuk oleh

Motor Grader dengan ketebalan padat sesuai gambar rencana

2. Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibratory

Roller dengan jumlah lintasan sesuai rekomendasi dalam Formula Campuran

3. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

4. Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam

spesifikasi teknis

Proses penghamparan dan pemadatan agregat

Page 26: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana

Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen

No. Mata Pembayaran : 5.3(1)

I. ASUMSI III. PENGADAAN CAMPURAN BETON 1. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja terlatih

2. Campuran Beton K-500 dibeli dari produsen pendukung, seluruh bahan dasar

penunjang (lembar dan batang kayu serta paku) untuk acuan/bekisting serta

baja tulangan untuk sambungan melintang (batang ruji) dan memanjang

(batang pengikat) diterima di lokasi pekerjaan

3. Mutu campuran Beton K-500 sudah diuji, diperiksa dan dikontrol oleh

Konsultan Pengawas di tempat produksi beton ( bathing plant )

4. Karena lokasi pekerjaan dipinggir jalan maka pada saat pekerjaan dimulai,

satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan sehingga perlu ada

Metode Kerja

satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan, sehingga perlu ada

         pengaturan arah arus lalu‐lintas IV. ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Alat Getar Beton

II. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas

b. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya

c. Semua peralatan dan pekerja terlatih sudah siap pakai dan layak kerja

d. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari:

c1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah

c2. Rubber Cones

c3. Penghalang lalu-lintas 2. Gergaji Beton

e. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.

3. Alat bantu seperti :

- Sekop - Ember Cor

- Meteran - Gerobak Dorong

- Sendok Semen - Palu dan gegep

Berlanjut ke hal. berikut.

Page 27: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria KencanaJenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen No. Mata Pembayaran : 5.3(1)

V. TAHAPAN PELAKSANAAN 1. Lokasi yang akan di cor beton diberesihkan dari debu dan kotoran lainnya

2. Pemasangan kayu acuan/bekisting sesuai gambar perencanaan dan setelah

terpasang diperiksa oleh konsultan pengawas untuk direkomendasi

3. Pemasangan Plastik Polyetilen selebar lokasi yang akan dicor beton

4. Pemasangan sambungan melintang (batang ruji) :

- Ruji dari batang polos ф ‐ 36 mm,  ℓ = 45 cm diletakan di atas dudukan yang

kokoh dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat Pemasangan sambungan melintang Pemasangan batang pengikat

- Bagian ruji yang bergerak bebas di cat (batang ruji)

- Dudukan ruji dipasang kuat dengan patok

5. Pemasangan batang pengikat

- Batang pengikat dari batang ulir ф - 16 mm, ℓ = 70 cm dan dengan jarak

60 cm antara satu dengan yang lainnya diletakan dan diikat di atas dudukan

yang kuat dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat

6. Dilakukan pengetesan slam beton pada setiap truck beton yang datang dan

hasil pengetesan akan menentukan beton tesebut siap pakai atau tidak Alat pengetes slam beton Penghamparan beton K-500

7. Dilanjutkan dengan pengecoran campuran beton dari Truck Mixers (Agitator)

ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dihampar oleh pekerja terlatih

yang menggunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan alat concrete

vibrator/penggetar beton

8. Penyelesaian, perataan dan perapihan oleh sekelompok pekerja

9. Pembentukan tekstur dan pembuatan alur permukaan beton terpasang

melalui penyikatan dengan kawat dan roskram

10. Perawatan beton selama masa pengersan :

Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, Penggregajian pelat beton Pembuatan tekstur permukaan

temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis dengan cara ditutup

karung goni yang basah dan secara periodik karung goni tersebut disiram air

11. Pembuatan sambungan setelah beton mengeras dengan menggergaji lantai

beton yang terpasang selebar 3 mm dengan kedalam ¼ tebal pelat beton dan

celah beton ditutup kembali dengan Aspal Joint Sealent

12. Pengetesan mutu beton yang sudah cukup umur dengan Hammer Tes

Pemasangan Aspal Joint Sealent Pengetesan beton dengan Hammer Tes

Page 28: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana

Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus

No. Mata Pembayaran : 5.3.(3)

I. ASUMSI III. PENGADAAN CAMPURAN BETON 1. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja terlatih

2. Campuran Beton Kurus (Bo) dibeli dari produsen pendukung, seluruh bahan

dasar penunjang (lembar dan batang kayu serta paku) untuk acuan/bekisting

serta baja tulangan untuk sambungan melintang (batang ruji) dan memanjang

(batang pengikat) diterima di lokasi pekerjaan

3. Mutu campuran Beton Kurus sudah diuji, diperiksa dan dikontrol oleh

Konsultan Pengawas di tempat produksi beton ( bathing plant )

4. Karena lokasi pekerjaan dibadan jalan excisting maka pada saat pekerjaan

dimulai satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan sehingga perlu ada

Metode Kerja

dimulai, satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan, sehingga perlu ada

         pengaturan arah arus lalu‐lintas IV. ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Alat Getar Beton

II. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas

b. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya

c. Semua peralatan dan pekerja terlatih sudah siap pakai dan layak kerja

d. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari:

c1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah

c2. Rubber Cones

c3. Penghalang lalu-lintas

e. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.

2. Alat bantu seperti :

- Sekop - Ember Cor

- Meteran - Gerobak Dorong

- Sendok Semen - Palu dan gegep

Berlanjut ke hal. berikut.

Page 29: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria KencanaJenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Bawah Beton KurusNo. Mata Pembayaran : 5.3.(3)

V. TAHAPAN PELAKSANAAN 1. Lokasi yang akan di cor beton diberesihkan dari debu dan kotoran lainnya

2. Pemasangan kayu acuan/bekisting sesuai gambar perencanaan dan setelah

terpasang diperiksa oleh konsultan pengawas untuk direkomendasi

3. Pemasangan Plastik Polyetilen selebar lokasi yang akan dicor beton

4. Pemasangan sambungan melintang (batang ruji) :

- Ruji dari batang polos ф ‐ 36 mm,  ℓ = 45 cm diletakan di atas dudukan yang

kokoh dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat

- Bagian ruji yang bergerak bebas di cat

- Dudukan ruji dipasang kuat dengan patok

5. Dilakukan pengetesan slam beton pada setiap truck beton yang datang dan

hasil pengetesan akan menentukan beton tesebut siap pakai atau tidak Penghamparan Beton Kurus

6. Dilanjutkan dengan pengecoran campuran beton dari Truck Mixers (Agitator)

ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dihampar oleh pekerja terlatih

yang menggunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan alat concrete

vibrator/penggetar beton

7. Penyelesaian, perataan dan perapihan oleh sekelompok pekerja

8. Perawatan beton selama masa pengerasan :

Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini,

temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis dengan cara ditutup

karung goni yang basah dan secara periodik karung goni tersebut disiram air

9. Pengetesan mutu beton yang sudah cukup umur dengan Hammer Tes

Pemeliharaan Hamparan Beton

Alat pengetes slam beton

Page 30: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana

Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalulintas umur beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari

No. Mata Pembayaran : Skh-1.5.3(3)

I. ASUMSI III. PENGADAAN CAMPURAN BETON 1. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja terlatih 2. Untuk mencapai kuat tekan 300 kg/cm 2 pada umur beton lebih dari 3 hari

dan kurang dari 7 hari, maka Mutu Beton yang digunakan adalah K- 500 +

Additve yang kadarnya sesuai spesifikasi

3. Campuran Beton K-500 + Additve dibeli dari produsen pendukung, seluruh

bahan dasar penunjang (lembar dan batang kayu serta paku) untuk acuan/

bekisting serta baja tulangan untuk sambungan melintang (batang ruji) dan

memanjang (batang pengikat) diterima di lokasi pekerjaan

4 Mutu campuran Beton K-500 sudah diuji diperiksa dan dikontrol oleh

Metode Kerja

4. Mutu campuran Beton K-500 sudah diuji, diperiksa dan dikontrol oleh

Konsultan Pengawas di tempat produksi beton ( bathing plant ) IV. ALAT YANG DIGUNAKAN 5. Karena lokasi pekerjaan dipinggir jalan maka pada saat pekerjaan dimulai, 1. Alat Getar Beton

satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan, sehingga perlu ada

         pengaturan arah arus lalu‐lintas

II. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas

b. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya

c. Semua peralatan dan pekerja terlatih sudah siap pakai dan layak kerja

d. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari: 2. Gergaji Beton

c1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah

c2. Rubber Cones

c3. Penghalang lalu-lintas

e. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.

3. Alat bantu seperti :

- Sekop - Ember Cor

- Meteran - Gerobak Dorong

- Sendok Semen - Palu dan gegep

Berlanjut ke hal. berikut.

Page 31: Dok pml jl. banjarsari   silado

Nama Peserta Lelang : PT. Ria KencanaJenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalulintas umur beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hariNo. Mata Pembayaran : Skh-1.5.3(3)

V. TAHAPAN PELAKSANAAN 1. Lokasi yang akan di cor beton diberesihkan dari debu dan kotoran lainnya

2. Pemasangan kayu acuan/bekisting sesuai gambar perencanaan dan setelah

terpasang diperiksa oleh konsultan pengawas untuk direkomendasi

3. Pemasangan Plastik Polyetilen selebar lokasi yang akan dicor beton

4. Pemasangan sambungan melintang (batang ruji) :

- Ruji dari batang polos ф ‐ 36 mm,  ℓ = 45 cm diletakan di atas dudukan yang

kokoh dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat Pemasangan sambungan melintang Pemasangan batang pengikat

- Bagian ruji yang bergerak bebas di cat (batang ruji)

- Dudukan ruji dipasang kuat dengan patok

5. Pemasangan batang pengikat

- Batang pengikat dari batang ulir ф - 16 mm, ℓ = 70 cm dan dengan jarak

60 cm antara satu dengan yang lainnya diletakan dan diikat di atas dudukan

yang kuat dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat

6. Dilakukan pengetesan slam beton pada setiap truck beton yang datang dan

hasil pengetesan akan menentukan beton tesebut siap pakai atau tidak Alat pengetes slam beton Penghamparan beton K-500

7. Dilanjutkan dengan pengecoran campuran beton dari Truck Mixers (Agitator)

ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dihampar oleh pekerja terlatih

yang menggunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan alat concrete

vibrator/penggetar beton

8. Penyelesaian, perataan dan perapihan oleh sekelompok pekerja

9. Pembentukan tekstur dan pembuatan alur permukaan beton terpasang

melalui penyikatan dengan kawat dan roskram

10. Perawatan beton selama masa pengersan :

Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, Penggregajian pelat beton Pembuatan tekstur permukaan

temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis dengan cara ditutup

karung goni yang basah dan secara periodik karung goni tersebut disiram air

11. Pembuatan sambungan setelah beton mengeras dengan menggergaji lantai

beton yang terpasang selebar 3 mm dengan kedalam ¼ tebal pelat beton dan

celah beton ditutup kembali dengan Aspal Joint Sealent

12. Pengetesan mutu beton yang sudah cukup umur dengan Hammer Tes

Pemasangan Aspal Joint Sealent Pengetesan beton dengan Hammer Tes

Page 32: Dok pml jl. banjarsari   silado

METODA PELAKSANAAN

  PENUTUP Demikian metode pelaksanaan pekerjaan yang dibuat secara umum dan garis besarnya saja, sedangkan metode pelaksanaan pekerjaan yang lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti. Diharapkan pada masa pelaksanaan pekerjaan nanti dapat timbul ide-ide baru, yang tentunya akan disesuaikan dan tidak bertentangan dengan dokumen kontrak.