makalah penjaskes

57
BAB II PEMBAHASAN A.ASMA A.1. Definisi dan Pengertian Penyakit asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk dan mengik yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Banyak kasus-kasus penyakit asma di masyarakat yang tidak terdiagnosis, yang sudah terdiagnosis pun belum tentu mendapatkan pengobatan secara baik. Belum lagi masalah biaya pengobatan, absennya dari sekolah atau kerja, gangguan aktivitas sosial serta pengaruh sakitnya terhadap orang-orang yang berhubungan dengan penderita penyakit asma. Penyakit asma paling banyak terjadi pada anak dan berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Alergi dapat menyerang semua organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali. Disamping itu banyak permasalahan kesehatan lain yang menyertai berupa gangguan organ tubuh lain, gangguan perilaku dan permasalahan kesehatan lainnya, Penyakit asma adalah penyakit yang mempunyai banyak faktor

description

olahraga

Transcript of makalah penjaskes

Page 1: makalah penjaskes

BAB II

PEMBAHASAN

A. ASMA

A.1. Definisi dan Pengertian

Penyakit asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti

“sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk dan mengik yang

disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Banyak kasus-kasus penyakit asma di masyarakat yang

tidak terdiagnosis, yang sudah terdiagnosis pun belum tentu mendapatkan pengobatan secara baik.

Belum lagi masalah biaya pengobatan, absennya dari sekolah atau kerja, gangguan aktivitas sosial

serta pengaruh sakitnya terhadap orang-orang yang berhubungan dengan penderita penyakit asma.

Penyakit asma paling banyak terjadi pada anak dan berpotensi mengganggu pertumbuhan dan

perkembangan anak. Alergi dapat menyerang semua organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali.

Disamping itu banyak permasalahan kesehatan lain yang menyertai berupa gangguan organ tubuh

lain, gangguan perilaku dan permasalahan kesehatan lainnya,

Penyakit asma adalah penyakit yang mempunyai banyak faktor penyebab, dimana yang

paling sering karena faktor atopi atau alergi. Faktor-faktor penyebab dan pemicu penyakit asma

antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-

lain. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan. Bila salah satu atau kedua orang tua, kakek atau

nenek anak menderita penyakit asma maka bisa diturunkan ke anak. Prof Dr. dr Heru Sundaru,

Sp.PD, KAI, Guru Besar Tetap FKUI menjelaskan, "penyakit asma bukan penyakit menular tapi

penyakit keturunan."

4

Page 2: makalah penjaskes

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 300 juta orang di dunia

mengidap penyakit asma dan 225 ribu orang meninggal karena penyakit asma pada tahun 2005 lalu.

Hasil penelitian International Study on Asthma and Alergies in Childhood pada tahun yang sama

menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi gejala penyakit asma melonjak dari sebesar 4,2%

menjadi 5,4 %. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan dan obat-obatan yang ada saat ini hanya

berfungsi menghilangkan gejala. Namun, dengan mengontrol penyakit asma, penderita penyakit

asma bisa bebas dari gejala penyakit asma yang mengganggu sehingga dapat menjalani aktivitas

hidup sehari-hari. Penyakit Asma atau lelah merupakan penyakit immunologi yang menyebabkan

kesukaran bernafas. Ini adalah kerana ketika pesakit diserang asma, keradangan dan spasma pada

selaput dinding laluan udara menyebabkan bronkiol di dalam paru-paru menjadi sempit. Pesakit

asma mungkin mengalami pernafasan bersiul (wheezing), sesak nafas, dan sukar untuk bersenam.

Ketika otot mengejang, saluran udara mengecil dan menghalang pernafasan. Apabila ini

terjadi,paru-paru akan berkurangan udara. Akibatnya, pesakit boleh pengsan.

Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia,

meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun

dan orang dewasa pada usia sekitar tiga puluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma

merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena alergi

terhadap sumber alergi tertentu (alergen). Alergen merupakan faktor yang berasal dari lingkungan.

Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli di bidang asma untuk menerangkan

sebab terjadinya asma, namun belum satu pun teori atau hipotesis yanga dapat diterima atau

disepakati semua para ahli. Meskipun demikian yang jelas saluran pernapasan penderita asma

memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity

= hipereaktivitas saluran napas).

5

Page 3: makalah penjaskes

Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma tetapi pada

penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan.

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap

rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan.

Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang,

asap, udara dingin dan olahraga.

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang

melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir

ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut

bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga

supaya dapat bernafas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab

terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan

seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:

kontraksi otot polos

peningkatan pembentukan lendir

perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.

Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai

benda asing (alergen). Tetapi asma juga 3ist terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu.

Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca

dingin.Stres dan kecemasan juga 3ist memicu dilepaskannya 3istamine dan leukotrien.

6

Page 4: makalah penjaskes

Asma di Kalangan Anak-anak

Menurut kajian, jumlah kanak-kanak diserang penyakit asma adalah 10 hingga 20 peratus.

Selalunya, penyakit ini tidak boleh diubati. Tapi, biasanya kanak-kanak akan sembuh apabila usia

meningkat. Bagi kanak-kanak yang menghidapi asma sederhana, serangan ini akan hilang apabila

mencapai usia lingkungan 12 hingga 13 tahun. Manakala, 50 hingga 60 peratus akan sembuh

apabila mencapai usia 20 hingga 25 tahun. Sementara, 20 peratus lagi akan mendapat asma

berterusan dan hanya sebilangan kecil saja yang akan sembuh.

Asma adalah kondisi berulang dimana rangsangan Prof. Dr. dr Heru Sundaru, Sp.PD, KAI

dari FKUI Universitas Indonesia mengatakan, “kasus asma pada anak di Indonesia lebih tinggi

sedikit dibandingkan dewasa. Kemudian asma pada anak akan hilang sebagian, dan akan muncul

lagi setelah dewasa karena perjalanan alamiah”tertentu mencetuskan saluran pernafasan menyempit

untuk sementara waktu sehingga membuat kesulitan bernafas. Meskipun asma dapat terjadi pada

semua usia, namun lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama sekali pada anak mulai usia 5

tahun. Beberapa anak menderita asma sampai mereka usia dewasa; namun dapat disembuhkan.

Kebanyakan anak-anak pernah menderita asma. Para Dokter tidak yakin akan hal ini, meskipun hal

itu adalah teori. Lebih dari 6 % anak-anak terdiagnosa menderita asma, 75 % meningkat pada akhir-

akhir ini. Meningkat tajam sampai 40 % di antara populasi anak di kota. Kebanyakan anak yang

menderita asma dapat berinteraksi dengan lingkungannya, kecuali pada waktu kambuh. Sedikit

anak yang tahan terhadap asma dan membutuhkan obat pencegah setiap harinya untuk dapat

melakukan olahraga dan bermain secara normal.

7

Page 5: makalah penjaskes

Asma pada kehamilan

Asma Bronkiale (AB) merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai sehari-hari dengan

ditandai oleh adanya obstruksi bronkiale yang difus namun reversible baik secara spontan ataupun

melalui pengobatan. Di Amerika Serrikat inisiden AB pada kehamilan berkisar antara 0.5 sampai

1.0 % dari seluruh kehamilan. ANgka abortus , partus dan prematurus maupu kematian pada ibu

atau janin umumnya tidak mengalami peningkatan pada ibi-ibu yang mendapat control AB dengan

baik, sementara itu hamil dengan serangan AB yang berat merupakan suatu problema yang serius

dengan amgka abortus partus prematurus serta angka kematian ibu dan anak yang meningkat.

Pengaruh Kehamilan terhadap Asma Bronkiale

Pada seorang wanita hamil terdapat perubahan-perubahan fisiologis pada beberapa organ-

organ tubuh wanita tersebut akibat kehamilannya. Perubahan-perubahan fisiologis yang diketahui

berpenaruh terhadap perjalanan AB antara lain perubahan-perubahan berupa membesarnya uterus,

elevasi diafragma, hormonal perubahan-perubahan pada mekanik pasru-paru dan lain-lain. Sejak

inplantasi blastokist pada endometrium uterus akan terus membesar sesuai umur kehamilan. Pada

akhir bulan ke tiga uterus sudah cukup besar dan umumnya sudah sebagin tersmbul ke luar rongga

pelvis mengis rongga perut untuk selanjutnya terus membesar perlahan-lahan mendesak usus ke

atas dan kesampng sehingga pada trimester terakhir kehamilan uterus sudah mencapai daerah

setinggi hati. Hal ini banyak berhubungan dengan meningkatnya tekanan intrabdiminal.

Perubahan-perubahan hormonal yang terjadi saat kehamilan dan perslinan menyangkut banyak jenis

hormone-hormon, tetapi yang dketahui ada kaitannya langsung atauun tidak langsung terhadap

perjalanan AB baru beberapa jenis.

8

Progesteron

Page 6: makalah penjaskes

Yang kadarnya meningkat pada masa kehamilan mempunyai efek langsung terhadap pusat

pernapasan (respiratory center) mentebabkan peningkatan frekuensi pernapasan (respiratory rate),

sehingga menyebabkan hiperventilasi. Progesteron ju bersifat “smooth muscle relaxan” terhadap

otot-otot polos usus, genitourinarius, dan diduga pada otot-otot nronkus.

Estrogen

Kadarnya mneingkat saat kehamilan, terutama trimester ketiga. Pecora dan kawan-kawan

membuktikan strogen mempunyai efek menurunkan “diffusing capacity” dari CO¬¬2 pada paru-

paru dan diduga ini terjadi sebagai akibat menngkatnya asam mukopolisakharida perikapiler.

Kortisol

Kadarnya meningkat pada kehamilan, diduga sebagai akibat klirens kortisol yang menurun,

bukan karena sekresinya yang meningkat. Sehngga waktu paruhnya akan memanjang. Dan

pemberian preparat steroid pada masa kehamilan harus disesuaikan dengan keadaan ini.

Pengaruh Adsma Bronkiale Terhadap Kehamilan

Pada ibu-ibu hamil yang menderita AB, bahna dan Bjerkedal mendapatkan bahwa insiden

hiperemis, perdarahan, toksemia gravidarum, induksi persalinan denga komplikasi dan kematianibu

secara bermakna lebih sering terjadi dibandingkan dengan ibu-ibu hamil tanpa penyakit AB. Hal ini

dapat diduga erat hubungannya dengan obat-obat anti asma yang diberikan selama kehamilan

ataupun akibat efek langsung daripada memberatnya asma. Hal yang sangat penting diperhatikan

didalam penatalaksanaan AB pada ibu-ibu hamil ialah disamping untuk keselamatan ibunya sendiri

adalah juga untuk keselamatan janin. Oksigenasi pada janin hendaknya dipertahankan supaya

adekuat, oabat-obatan hendaknya dipilih yang bias menjamin keselamatan janin di dalam

kandungan.

9

Penatalaksanaan sama Bronkiale pada kehamilan

Page 7: makalah penjaskes

Pada dasarnya penatalaksanaan Ab pada kehamilan tidaklah berbeda dengan penatalaksanaan AB

pada umunya, namun di dalam beberapa hal perlu perhatian-perhatian khusus yang menyangkut

keselamatan ibu dan janin, utamanya di dalam pemilihan obat-oabat yang akan dipergunakan dan

mencegah penyakitnya berlarut-larut untuk mencegah kemungkinan terjadinya hipoksia pada anak.

Penderita Rawat Jalan

Penderita dengan serangan AB yang ringan dapat dirawat sebagai penderita rawat jalan. Hal

yang paling penting pada penderita-penderita ini adalah mencegah supaya serangan AB jangan

timbul dan jangan menjadi berat, sehingga di dalam hal ini sangat perlu mengidenitifikasi serta

mengeliminir faktor-faktor presipitasi seperti infeksi saluran nafas, inhalasi alergin, bahan-bahan

iritatif, stress emosional dan sebagainya. Sodium kromoglkat dapat merupakan obat-obat yang

terpilih di dalam usaha pencegahan ini disamping eliminasi faktor-faktor presipitrasi.

Pada serangan AB yang ringan , teofilin peroral atau rektral dapat merupakan pilihan atau

kalau perlu amniofilin intravenous 250 – 500 mg secara bolus pelan-pelan atau isopreterinol

inhalasi atau nebulizer, atau adrenalin subkutan 0,2-0,5 ml yangdapat diulang dalam 15 sampai 30

menit kemudian. Pada penderita “steroid dependent asthma”, prednisone, prednisolon merupakan

obat yang terpilih. Beklometason dipropionat periinhalasi juga dapat diberikan untuk menggantikan

prednisone atau untuk mengurangi kebutuhan terhadap prednisone.

10

Penderita Rawat Inap

Page 8: makalah penjaskes

Diperuntukkan Penderita dengan AB yang berat atau status asthmaticus. Diberikan

aminofilin IV 250-500 mg secara bolus pelan-pelan, kemudian dlanjutkan dengan pemberian

aminoflin perinfus IV dengan dosis 0,9 mg/kg BB/hari.

Hidrokortison sodium suksinat diberikan 100-200 mg IV/4-6 jam, oksigen melalui kateter hidung,

cairan dan elektrolit yang cukup dan eliminasi faktor-faktor presipitasi. Apabila perlu ditambahkan

denga obat-obat golongan beta agonis dalam hal ini yang telah banyak dipergunakan pada kasus

dengan kehamilan adalah terbutalin peroral 2.5 – 5 mg/8 jam. Pada penderita AB yang inpartu perlu

mendapat pengobatan dan pengawasan seksama, karena sangat sering AB yang semula ringan

menjadi berat saat inpartu, atau pada saat kehamilaan AB tidak pernah menyerang, saat inpartu AB

menyerang. Penatalaksanaan sesuai denga berat ringannya AB, dengan pengawasan yang seksama

terhadap perkembangan.

11

Page 9: makalah penjaskes

A.2. Penyebab

Untuk sebab yang tidak jelas, anak-anak penderita asma bereaksi terhadap rangsangan

tertentu (pencetus) dimana anak yang tidak menderita asma tidak bereaksi. Terdapat banyak

pencetus yang berpotensi, dan kebanyakan anak-anak bereaksi hanya kebeberapa pencetus.

Pencetusnya termasuk iritasi dalam ruangan, seperti bau yang menyengat dan iritasi asap (minyak

wangi, asap rokok); polusi dari luar: udara dingin, olahraga ; gangguan emosi ; infeksi pernafasan

karena virus; dan berbagai macam zat yang mana si anak menjadi alergi, seperti bulu binatang, debu

atau ruangan yang agak berdebu, jamur, dan serbuk diudara terbuka. Pada beberapa anak, pencetus

khusus yang menyebabkan kambuh tidak dapat dikenali. Semua pemicu ini menghasilkan reaksi

serupa ; sel tertentu di saluran udara melepaskan zat kimia. Zat-zat ini menyebabkan saluran udara

menjadi meradang dan bengkak dan merangsang sel otot pada dinding saluran udara untuk

mengkerut. Mengurangi perangsangan dengan zat-zat kimia meningkatkan produksi lendir pada

saluran udara, membuat tumpahnya lapisan sel udara, dan memperlebar sel otot pada dinding

saluran udara. Setiap reaksi ini memicu kepada mengecilnya saluran udara secara tiba-tiba. Pada

kebanyakan anak-anak, saluran udara kembali normal di antara serangan asma.

Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur

lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit

tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan

perlu segera dilakukan pengobatan. Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa

pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara

terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

12

Page 10: makalah penjaskes

A.3. Faktor Resiko

Dokter tidak sepenuhnya mengerti kenapa beberapa anak menderita asma, namun sejumlah

faktor berisiko diketahui. Seorang anak dengan salah satu orangtua yang menderita asma memiliki

resiko 25 % memiliki asma, jika kedua orangtua memiliki asma, resikonya meningkat menjadi 50

%. Anak yang ibunya merokok selama hamil lebih mungkin terkena asma. Anak di lingkungan

perkotaan lebih mungkin memiliki asma, terutama sekali jika mereka berasal dari kelompok sosial

ekonomi rendah. Meskipun asma berpengaruh dengan persentasi yang tinggi pada anak berkulit

hitam dibandingkan dengan anak berkulit putih, peranan genetik berpengaruh dalam meningkatnya

asma adalah kontroversi karena anak berkulit hitam juga lebih mungkin untuk tinggal di daerah

perkotaan. Anak yang menghadapi alergen dengan konsentrasi tinggi, seperti debu atau kotoran

kecoa, pada usia dini lebih mungkin menderita terkena asma. Anak yang menderita bronchiolitis di

usia dini seringkali mengik dengan infeksi virus lanjutan. Bunyi mengik bisa pertama kali diartikan

sebagai asma, namun anak ini tidak lebih mungkin dibandingkan yang lain untuk memiliki asma

selama masa remaja.

Anak dengan asma akut juga tidak bisa mengik karena terlalu sedikit udara mengalir untuk

menghasilkan suara gaduh. Pada asma akut, bernafas menjadi sunguh-sungguh sulit, suara mengik

biasanya menjadi lebih kencang, si anak bernafas dengan cepat dan dengan usaha lebih besar, dan

rusuk menonjol ketika si anak menghirup nafas (inspiration). Dengan serangan akut, si anak megap-

megap untuk bernafas dan duduk tegak, bersandar ke depan. Kulit berkeringat dan pucat atau

membiru. Anak dengan serangan akut yang sering kadangkala memiliki perkembangan yang

lambat, namun pertumbuhan mereka biasanya mengejar anak yang lain pada waktu dewasa.

Seorang dokter mencurigai asma pada anak yang memiliki peristiwa mengik berulang-ulang,

terutama sekali ketika anggota keluarga diketahui memiliki asma atau alergi. Anak yang peristiwa

mengiknya sering bisa dites untuk gangguan lainnya,.

13

Page 11: makalah penjaskes

A.3. Gejala Penyakit Asma

Gejala utama (cardinal symptom) asma adalah pernafasan bersiul atau berbunyi (wheeze),

menunjukkan saluran udara tersekat. Batuk, kadang kala dengan kehadiran lendir jernih (clear

sputum). Kebiasaannya ada berbagai tanda, seringkali dengan permulaan pantas, perubahan

cuaca persekitaran dan berkaitan dengan pencetus yang disenarai di atas. Gejala sering semakin

teruk pada waktu malam atau ketika berjalan. Peningkatan saluran udara akan menyebabkan sesak

nafas. Asma kadang kala berkait dengan masalah ketidakhadaman asid (acid indigestion), terutama

dengan pesakit berusia. Tanda-tanda asma adalah nafas bersiul, masa hembusan lebih panjang

berbanding masa mengambil nafas, tisu cekung antara tulang rusuk dan bahagian atas sternum &

klavikel, dada mengelembung dan pernafasan bersiul melalui stetoskop (rhonkhi).

14

Dalam serangan asma teruk pesakit mungkin menjadi biru (cyanosed) dan boleh pingsan. Antara

Page 12: makalah penjaskes

serangan asma pesakin mungkin tidak menunjukkan sebarang tanda.

Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas

dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang

terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta

mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh

alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.

Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi

(wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita

menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan

gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali

dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan

bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama

beberapa hari. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena

sesaknya sangat hebat. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan

sembuh sempurna.

Anak yang lebih tua kadangkala melakukan tes fungsi paru-paru, meskipun pada kebayakan

anak-anak fungsi paru-paru adalah normal diantara kekambuhan. Satu dari setengah atau lebih

anak-anak penderita asma menguasai keadaan. Mereka dengan penyakit yang lebih parah lebih

mungkin memiliki asma semasa remaja.

15

A.4. Diagnosa Penyakit Asma

Page 13: makalah penjaskes

Dalam kebanyakan kes doktor boleh membuat diagnosa berasaskan gejala dan tanda-tanda

biasa. Pertukaran pantas biasa dalam halangan saluran udara boleh dipastikan dengan penurunan

fungsi jantung (pulmonari) selepas bersenam atau menghidu histamina, dan kelegaan setelah

menghidu ubat bronkodilator. Kebanyakan orang dengan asma mempunyai alahan; ujian alahan

positif menyokong diagnosa asma dan mungkin membantu mengelakkan punca serangan. Ujian lain

sebagai contoh x-ray dada mungkin diperlukan untuk memastikan penyakit dada yang lain.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa

dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya

penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.

Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu

menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau

jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan

bronchial challenge test. Saat anda mendatangi dokter anda untuk konsultasi, dokter anda akan

menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota

keluarga anda yang menderita asma? Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk

melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan

sebelum mereka memberikan resep/obat-obatan dan terapi kepada anda. Test fungsi saluran

pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen

paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi

asma.

16

Musim dingin dan hawa dingin merupakan musim rawan bagi penderita asma. Penderita

Page 14: makalah penjaskes

asma kalau muncul gejala alergik dianjurkan mengenakan pakaian produk katun. Pakar mengatakan

bahwa kebanyakan penderita asma terdapat gejala alergik atau radang hidung alergik, begitu

menyentuh materi alergik segera muncul gejala bersin, hidung meler, hidung gatal, mata gatal dan

mata berair. Misalnya, pakaian dalam dari bahan wool, pakaian dari kulit bulu binatang serta dari

bahan serat kimia, semuanya mudah memicu alergik dan urticaria, dan mengakibatkan kambuhnya

penyakit asma. Pakar mengatakan, penderita asma biasanya perlu memperhatikan latihan jasmani

agar tahan menghadapi hawa dingin serta memelihara perasaan yang senang. Di waktu kumatnya

penyakit asma, penderita dianjurkan kurang mengkonsumsi kacang-kacangan, kentang, ubi rambat

dan lain sebagainya, karena makanan tersebut kurang mudah diserap dan menimbulkan kembung

perut sehingga menekan rongga dada dan menganggu saluran napas.

Pakar menjelaskan, anak-anak di antara usia 3 hingga 10 tahun mudah mengidap asma,

maka, paling baik di musim panas dan hawa panas sering berolahraga agar tahan menghadapi suhu

lingkungan yang dingin dalam rangka mencegah kumatnya gejala penyakit asma. Pakar

menjelaskan, penyakit asma anak-anak merupakan penyakit umum dan sangat rawan di musim

dingin. Pada waktu itu, penderita sejenis sangat peka terhadap udara dingin dan mudah kena

penyakit, maka, begitu mereka masuk angin sering muncul gejala batuk, membatukkan dahak, sesak

dada, sesak napas, yang berat dapat mengalami gangguan saluran napas. Mengenai penyakit asma

alergik, pakar mengatakan bahwa banyak orang kurang mengenal gejala tersebut, banyak penderita

sejenis didiagnosa salah sebagai radang saluran napas dan radang paru-paru dan tidak menerima

pengobatan tepat waktu dan efektif.

Pakar menganjurkan, penderita asma anak-anak perlu mengadakan latihan tahan dingin

secara berencana dan bertahap pada hawa panas dalam rangka menambah kemampuan tubuh

17

melawan hawa dingin dan mencegah kumatnya penyakit asma. Langkah konkretnya

Page 15: makalah penjaskes

termasuk secara bertahap menambah pakain, dengan layak menyentuh air dingin serta setiap hari

mengadakan latihan fisik seperti lari di pagi hari. Penderita asma musiman dapat lebih awal

mengkonsumsi obat yang memadai. Pakar menunjukkan, dewasa ini, dalam klinis pengobatan

masih belum terdapat metode penyembuhan penyakit asma, tapi penderita asma musiman perlu

lebih awal mengkonsumsi obat berdasarkan petunjuk dokter dan mengadakan lebih awal intervensi

pengobatan. Misalnya, lebih awal tiga bulan penggunaan obat. Selain itu, penderita asma yang

alergik terhadap debu dan serbuk bunga dianjurkan untuk menjauhi sumber alergi tersebut.

18

A.5. Faktor Pencetus Serangan Asma

Pemicu mengakibatkan terganggunya saluran pernafasan dan mengakibatkan penyempitan

Page 16: makalah penjaskes

dari saluran pernafasan (bronkokonstriksi). Pemicu tidak menyebabkan peradangan. Banyak

kalangan kedokteran yang menganggap pemicu dan bronkokonstriksi adalah gangguan pernafasan

akut, yang belum berarti asma.

Gejala-gejala dan bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu timbul seketika,

berlangsung dalam waktu pendek dan lebih mudah diatasi dalam waktu singkat. Namun saluran

pernafasan akan bereaksi lebih cepat bila sudah ada atau terjadi peradangan.

1. Faktor pada pasien

Aspek genetik

Kemungkinan alergi

Saluran napas yang memang mudah terangsang

Jenis kelamin

Ras/etnik

2. Faktor lingkungan

Bahan-bahan di dalam ruangan :

Tungau debu rumah

Binatang, kecoa

Bahan-bahan di luar ruangan :

Tepung sari bunga

Jamur

Makanan-makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan

Obat-obatan tertentu

19

Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )

Ekspresi emosi yang berlebihan

Page 17: makalah penjaskes

Asap rokok dari perokok aktif dan pasif

Polusi udara dari luar dan dalam ruangan

Infeksi saluran napas

Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan

aktivitas fisik tertentu

Perubahan cuaca

Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena adanya

respon yang berlebih terhadap rangsangan tertentu dan menyebabkan peradangan, namun

penyempitan ini bersifat sementara. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan

merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi

20

saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari,

Page 18: makalah penjaskes

debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang

melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir

ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut

bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga

supaya dapat bernafas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran nafas (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab

terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan

seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan

pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Sel mast mengeluarkan bahan

tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti

serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. Tetapi asma juga bisa

terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut

melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu

dilepaskannya histamin dan leukotrien. Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran

udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan

penyempitan saluran nafas.

Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi pada tiap penderita. Beberapa penderita

lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat

dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu.

Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan

hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun

iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala. Suatu serangan asma

Page 19: makalah penjaskes

dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak

nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu,

suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin

memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma

adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit

atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di

malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala. Selama

serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi

terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat. Pada serangan yang

sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan,

letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat

dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan)

merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan

pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh

sempurna. Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang

saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga

bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami

sesak nafas.

22

Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak

penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum

disepakati oleh para ahli didunia kesehatan. Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa

Page 20: makalah penjaskes

pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap

berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara

(asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa,

bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga. Selain itu terjadinya serangan asma sebagai

akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun

sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi,

hal ini sangat jarang sekali.

Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung

seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah

menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga

tersebut. Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :

1. Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas

(exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak

semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!

2. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).

3. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.

4. Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..

5. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena

kesulitannya dalam mengatur pernafasan.

23

A.6. Penanganan dan Pengobatan Penyakit Asma

Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya

Page 21: makalah penjaskes

serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada

penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan

dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma

adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol)

atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.

Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala

serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter

akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma,

disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun

mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.

Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama

serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya.

Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi

faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita

umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi

disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.

24

B. SENAM ASMA

B.1. Definisi dan Pengertian

Page 22: makalah penjaskes

Asma kambuhan dapat dicegah dengan belajar melatih cara pernapasan yang benar, semua

itu dapat doperoleh melalui senam asma. Dokter Spesialis Paru RSUD Ulin Banjarmasin, Dr Isa Sp

P di Banjarmasin, Minggu mengatakan, asma kambuhan bisa dicegah dengan cara mengikuti terapi

“senam asma”. Dengan mengikuti senam asma maka sama dengan melatih cara bernapas yang

benar serta memperkuat otot-otot pernapasan.

Gejala orang yang tidak terkontrol asma diantaranya sering mengalami asma dalam

seminggu terjadi dua kali seperti sesak napas, dada terasa berat dan disertai batuk. Untuk itu, Dr Isa

menilai sekarang pemahaman penderita atau pasien asma sendiri tentang terapi masih rendah

dikarenakan kurangnya edukasi personal. Hambatan bagi penderita asma dalam proses

penyembuhan dikarenakan pengobatan asma seperti halnya terapi asma cukup mahal. Tapi Isa

menyarankan keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat-obatan yang

dikonsumsi, tapi juga harus ditunjang dengan olah raga untuk meningkatkan kemampuan

pernapasan.

Beberapa pilihan olah raga untuk melatih pernapasan penderita asma diantaranya berenang

dan jalan santai, tapi juga perlu dihindari jangan berolah raga pada saat cuaca dingin karena orang

asma peka terhadap cuaca seperti itu. Dokter yang terlihat masih gagah dan lincah itu memberikan

solusi untuk olah raga yang baik bagi penderita asma kambuhan yaitu dengan mengikuti program

terapi senam asma, tuturnya. Khusus di Kota Banjarmasin kegiatan senam asma banyak dilakukan

diberbagai tempat terutama di halaman RSUD Ulin Banjarmasin pada setiap Minggu pagi.

25

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa dengan senam asma dan beberapa olah raga lain

yang dianjurkan bagi penderita asma bisa mengurangi tingkat kambuhan dan terkontrolnya asma

tersebut. Pasien yang rajin mengikuti program senam asma kebanyakan tidak lagi tergantung

Page 23: makalah penjaskes

dengan obat-obatan asma terutama pada obat atau alat pelega napas, demikian Isa. Demikian

diungkap Ketua Dewan Asma Indonesia (DAI) Prof dr Faisal Yunus, PhD, SpP(K), FCCP saat

jumpa pers Hari Asma Dunia 2009 dengan tema "Anda Bisa Mengontrol Asma Anda, Bertindak

Sekarang!" di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.

"Senam ini diciptakan tahun 1985," kata Faisal yang juga Ketua I Yayasan Asma Indonesia

(YAI), sebagai pihak yang mengelola senam asma. Selain dengan obat, asma juga bisa ditangani

dengan senam. Namanya senam asma. Cukup 3 kali seminggu, para penderita penyakit yang tidak

bisa disembuhkan ini bisa tetap menjaga kualitas hidupnya. Sesak napas bisa mengakibatkan kerja

otot-otot saluran napas tidak seimbang satu sama lain. Untuk menguatkan dan

menyeimbangkannya, pengidap asma disarankan untuk berolahraga. Dr. Fachrial Harahap. Sp.S,

perumus metode dan gerakan Senam Asma Indonesia menyatakan, olahraga yang cocok bagi

penderita asma adalah senam asma dan berenang, terutama di air yang hangat. Hal ini mampu

mencegah saluran napas menjadi kering dan teriritasi. Kelembaban udara di atas permukaan air

umumnya cukup tinggi, mencapai 94 persen, sehingga bisa mencegah penguapan (water loss) dari

paru-paru. Berenang, menurut Fachrial, adalah kombinasi dari olahraga cepat yang butuh energi

tinggi dan olahraga ketahanan yang butuh energi rendah. Posisi tubuh saat berenang memungkinkan

beban sirkulasi paru berkurang. Tekanan di dalama air dapat mengontrol irama pernapasan. Misty

Hyman, perenang asal Phoenix, Amerika Serikat, yang meraih medali emas dalam Olimpiade

Sydney 2000 adalah pengidap asma. Joging sangat tidak diizinkan karena mudah sekali

mencetuskan serangan.

26

B.2. Aturan dan Waktu Senam Asma

Senam asma sebaiknya dilakukan secara teratur dan sesuai petunjuk. Bila tidak, justru yang

Page 24: makalah penjaskes

terjadi sebaliknya. Serangan bisa bertambah berat dan bisa timbul pneumo-toraks atau kempes paru.

Untuk mencapai hasil efektif, penderita mesti bersenam sebanyak 3-4 kali seminggu. Tiap kali

senam cukup 30 menit, termasuk pemanasan dan pendinginan. "Mereka yang sudah terlatih bisa

melakukan hingga 50-60 menit. Hasilnya akan tampak dalam 6-8 minggu," katanya.

Senam tidak boleh dilakukan bila penderita sedang kena serangan, kondisi kesehatannya

menurun misalnya karena flu, kurang tidur atau baru sembuh dari sakit. Penderita gagal jantung

yang juga pengidap asma tidak diizinkan bersenam asma.

Akan lebih efektif lagi bila melakukan senam asma di pantai. Udara pantai yang bersih bisa

mengurangi serangan sekaligus melatih otot-otot saluran pernapasan. Pegunungan juga berudara

bersih, tetapi kurang baik bagi pengidap asma karena dingin dan bisa memicu serangan. Senam

asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita asma. Karena Senam asma

bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan benapas.

Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga lain, di antaranya berenang dan jalan

santai (jogging).

Namun perlu diperhatikan pula faktor pemicu asma anda, jika asma muncul karena udara dingin,

hindari berenang di kolam dengan suhu rendah atau melakukan jogging di pegunungan.

27

Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ± 30 menit.

Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.

Page 25: makalah penjaskes

Lama senam ini, katanya, awalnya 45 menit. Gerakan senamnya sendiri terdiri dari

pembukaan, dilanjutkan dengan gerak inti A dan gerak inti B. Setelah itu, ada gerakan aerobik lalu

pendinginan. Menurut Faisal, senam ini menunjukkan hasil yang positif. Hal tersebut ditunjukkan

dengan hasil penelitian terhadap penderita yang melakukan senam asma dengan penderita yang

tidak melakukannya. "Setelah setahun melakukan senam ternyata mereka yang melakukan senam

seminggu tiga kali menunjukkan berkurangnya serangan asma. Obat juga berkurang. Sedangkan

mereka yang tidak senam kebalikannya," kata Faisal.

Melihat dampak positif dari senam ini, maka para penderita asma mengusulkan kepada YAI

supaya durasi waktu senam ini ditingkatkan. Maka, tahun 1994 dan 2003 senam asma ini direvisi.

Khusus untuk tahun 2003 durasi waktu senam asma menjadi 1 jam. Yang membedakan dengan

senam sebelumnya, versi 2003 memiliki 3 gerakan aerobik. "Bagi asmanya masih berat hanya

melakukan aerobik satu, asma sedang memakai aerobik 2, kalau sudah baik seperti orang normal

sampai pada (gerakan) aerobik 3," jelas Faisal. Mereka yang terlibat dalam penyempurnaan senam

asma 2003 ini adalah dokter paru, dokter Haryo Tilarso sebagai dokter olahraga, dokter rehabilitasi

medis, fisioterapis, dan pelatih senam.

28

Senam ini diciptakan karena, menurut Nury, penderita asma tidak boleh sembarangan

olahraga. Olahraga yang berat malah memicu asma. Olahraga yang direkomendasikan adalah senam

asma tentunya, jalan kaki, lari kecil, dan naik sepeda. "Sekalipun senam sangat membantu para

Page 26: makalah penjaskes

penderita asma, pengobatan harus tetap dilakukan," ungkap Faisal. Senam asma ini sangat

membantu karena, menurut Kepala Rehabilitasi-Respirasi Departemen Rehabilitasi Medik Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) RS Cipto Mangunkusumo Nury Husdwinuringtyas,

senam ini banyak menggunakan otot kaki. Menurutnya, otot kaki adalah otot terbesar. Jika ini

digerakkan maka paru-paru akan mengembang dan lentur lalu sangkar thorax mudah bergerak

sehingga kebutuhan oksigen yang bersangkutan terpenuhi.

Ini adalah jenis olahraga yang membutuhkan energi ekstra, padahal otot-otot di saluran

pernapasan para pengidap asma tidak memungkinkan untuk mengikuti ritme olahraga dengan

energi tinggi. Olahraga lain yang tidak disarankan adalah lari termasuk tenis, bulutangkis,

sepakbola, treadmil, dan bersepeda.

Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka

yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam

serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan baru

sembuh.

29

B.3. Manfaat dan Tujuan Senam Asma

Senam asma bermanfaat untuk melatih otot-otot pernapasan agar lentur dan kuat. Bila otot-

Page 27: makalah penjaskes

otot ini terlatih, pengidap tak akan mengalami keadaan yang payah bila menghadapi serangan.

Sebaliknya penderita akan mampu mengontrol penyakitnya dengan baik. Dengan senam asma,

pengidap juga akan terlatih bernapas dengan benar, mudah batuk dan mengeluarkan dahak, stamina

fisik pun makin baik.

Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan

pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi

dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat otot-otot pernapasan.

Senam asma bertujuan untuk:

Melatih cara bernafas yang benar.

Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.

Melatih ekspektorasi yang efektif. 

Meningkatkan sirkulasi.

Mempercepat asma yang terkontrol.

Mempertahankan asma yang terkontrol.

Kualitas hidup lebih baik.

30

B.4. Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma

Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan

Page 28: makalah penjaskes

agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi.

Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam Asma:

1. Pemanasan Dimulai dengan pemanasan

2. latihan Inti Latihan inti A:

Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma.

Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran

nafas lebih lama 2 hitungan.

Latihan inti B:

Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan irama yang

ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan

dan ekspektorasi.

3. Aerobik Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2

tinggi untuk meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan

kondisi dan usia peserta senam asma

4. Pendinginan Diakhiri pendinginan. alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan

lambat agar otot-otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan

menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan.

31

C. Hubungan Antara Asma dengan Berlatih Senam Asma

Page 29: makalah penjaskes

Gejala orang yang tidak terkontrol asma diantaranya sering mengalami asma dalam

seminggu terjadi dua kali seperti sesak napas, dada terasa berat dan disertai batuk. Untuk itu, Dr Isa

menilai sekarang pemahaman penderita atau pasien asma sendiri tentang terapi masih rendah

dikarenakan kurangnya edukasi personal.

Hambatan bagi penderita asma dalam proses penyembuhan dikarenakan pengobatan asma

seperti halnya terapi asma cukup mahal. Tapi disarankan keberhasilan pengobatan asma tidak hanya

ditentukan oleh obat-obatan yang dikonsumsi, tapi juga harus ditunjang dengan olah raga untuk

meningkatkan kemampuan pernapasan.

Senam asma adalah olahraga yang cocok untuk proses penyembuhan penyakit asma,

karena dengan mengikuti senam asma maka sama dengan melatih cara bernapas yang benar serta

memperkuat otot-otot pernapasan. Senam ini juga bertujuan untuk melatih cara bernafas yang

efektif bagi penderita asma. Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses

pengeluaran nafas lebih lama 2 hitungan. Senam ini memudahkan untuk menghilangkan sedikit

demi sedikit penyakit tersebut dan jika penderita melakukannya dengan teratur dan sungguh-

sungguh

32

BAB III

Page 30: makalah penjaskes

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti

“sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk dan mengik yang

disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Penyakit asma adalah penyakit yang mempunyai

banyak faktor penyebab, dimana yang paling sering karena faktor atopi atau alergi. Faktor-faktor

penyebab dan pemicu penyakit asma antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap

rokok, asap obat nyamuk, dan lain-lain. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan.

Gejala utama (cardinal symptom) asma adalah pernafasan bersiul atau berbunyi (wheeze),

menunjukkan saluran udara tersekat. Batuk, kadang kala dengan kehadiran lendir jernih (clear

sputum). Kebiasaannya ada berbagai tanda, seringkali dengan permulaan pantas, perubahan cuaca

persekitaran dan berkaitan dengan pencetus yang disenarai di atas. Gejala sering semakin teruk pada

waktu malam atau ketika berjalan. Peningkatan saluran udara akan menyebabkan sesak nafas. Asma

kadang kala berkait dengan masalah ketidakhadaman asid (acid indigestion), terutama dengan

pesakit berusia. Tanda-tanda asma adalah nafas bersiul, masa hembusan lebih panjang berbanding

masa mengambil nafas, tisu cekung antara tulang rusuk dan bahagian atas sternum & klavikel, dada

mengelembung dan pernafasan bersiul melalui stetoskop (rhonkhi).

Penyakit asma dapat dicegah dengan belajar melatih cara pernapasan yang benar, semua itu

dapat doperoleh melalui senam asma. Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan

setiap kali senam ± 30 menit.

33

Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu. Senam asma bermanfaat

untuk melatih otot-otot pernapasan agar lentur dan kuat. Bila otot-otot ini terlatih, pengidap tak

Page 31: makalah penjaskes

akan mengalami keadaan yang payah bila menghadapi serangan. Sebaliknya penderita akan mampu

mengontrol penyakitnya dengan baik. Dengan senam asma, pengidap juga akan terlatih bernapas

dengan benar, mudah batuk dan mengeluarkan dahak, stamina fisik pun makin baik.

Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan

pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi .

Senam asma bertujuan untuk:

Melatih cara bernafas yang benar.

Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.

Melatih ekspektorasi yang efektif. 

Meningkatkan sirkulasi.

Mempercepat asma yang terkontrol.

Mempertahankan asma yang terkontrol.

B. Kritik dan Saran

Demikian makalah ini saya buat dengan harapan adanya kritik dan saran membangun dari

semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah ini sehingga dapat

meningkatkan hasil yang lebih baik dan berguna bagi para pembaca khususnya masyarakat luas

pada umumnya.

Maka dari itu kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan agar kedepannya saya bisa

membuat karya tulis ilmiah dengan kinerja yang lebih baik. Atas pehatian dan kerjasamanya saya

ucapkan terima kasih.

34

DAFTAR PUSTAKA

Page 32: makalah penjaskes

Sumosardjuno, Sadoso. (1995). Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Anas, Alwi. (1996). Berlatih Senam Asma. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sundaru, Heru, Prof, Dr, dr, Sp.PD, KAI. (2002). Penyakit Asma Turunan. Jakarta : FKUI

www.ensiklopedi.com

www.google.com

www.kesehatanku.com

www.yahoo.com

www.fkui.com

www.kapanlagi.com

www.kiatolahraga.com

www.senamasma.com

35

BAB I

Page 33: makalah penjaskes

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dunia ini penyakit memang terkadang menakutkan bagi manusia. Ditambah juga untuk

penyakit yang dinilai membahayakan hampir tidak ada obat ataupun alat-alat kedokteran yang bisa

membantu untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Contohnya saja penyakit asma, penyakit ini

dikategorikan sangat berbahaya bagi manusia. Hampir 75% penderita penyakit ini tidak dapat

disembuhkan. Obat-obatan masih belum dikatakan bisa membantu proses penyembuhan, alat-alat

kedokteranpun dikatakan juga masih belum bisa memusnahkan penyakit tersebut.

Maka dari itu gerak dan olahraga sangat penting dalam kehidupan manusia. Sejak bayi,

kanak-kanak, hingga dewasa, perkembangan gerak sangat mempengaruhi dalam masalah kesehatan.

Sementara itu, kemajuan teknologi membawa dampak perubahan sikap hidup manusia dari banyak

gerak kepada sikap diam atau hanya sedikit gerak. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan proses

metabolisme tubuh sehingga terjadi penurunan kesegaran jasmani, kesehatan, keterampilan, dan

bahkan mempengaruhi kapasitas, kreatifitas, dan kecerdasan. Yang pada gilirannya menimbulkan

penyakit HIPOKINETIK, yaitu penyakit yang timbul karena kurang gerak seperti Jantung,

Hipertensi, Obesitas, Kecemasan, dan lain-lain.

1

Contohnya saja asma, dari pengertiannya sendiri Asma adalah penyakit yang dapat

terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih

Page 34: makalah penjaskes

sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tiga

puluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan

sebagian besar orang yang menderita asma karena alergi terhadap sumber alergi tertentu (alergen).

Alergen merupakanlah faktor yang berasal dari lingkungan.

Senam asma adalah olahraga yang cocok untuk proses penyembuhan penyakit asma karena

olahraga ini mempunyai manfaat yang sangat besar terhadap penderita asma, antara lain, melatih

otot-otot pernapasan agar lentur dan kuat. Bila otot-otot ini terlatih, pengidap tak akan mengalami

keadaan yang payah bila menghadapi serangan. Sebaliknya penderita akan mampu mengontrol

penyakitnya dengan baik. Dengan senam asma, pengidap juga akan terlatih bernapas dengan benar,

mudah batuk dan mengeluarkan dahak, stamina fisik pun makin baik.

Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan

pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi

dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat otot-otot pernapasan.

2

B. Rumusan Masalah

Di dalam makalah “Mencegah Asma dengan Senam Asma” membentuk sebuah

Page 35: makalah penjaskes

rumusan masalah berikut ini:

a. Bagaimana mengetahui penyebab dan diagnosa penyakit asma?

b. Bagaimana cara melakukan senam asma ?

c. Bagaimana mengetahui frekuensi senam asma ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

a. Untuk memahami pembaca agar mengerti tentang penyakit asma serta penyebab

penyakit ini.

b. Untuk memudahkan para pembaca mengetahui proses senam asma.

c. Serta memberikan sedikit pengetahuan tentang olahraga senam asma kepada pembaca

agar bisa diterapkan dalam masyarakat.

3

DAFTAR ISI

Page 36: makalah penjaskes

Halaman

Halaman Judul........................................................................................................ i

Kata Pengantar........................................................................................................ ii

Daftar Isi................................................................................................................. iii

BAB I . PENDAHULUAN

Latar Belakang.......................................................................................... 1

Rumusan Masalah..................................................................................... 3

Tujuan Penulisan....................................................................................... 3

BAB II. PEMBAHASAN

A. Asma..................................................................................................... 4

B. Senam Asma.......................................................................................... 25

C. Hubungan Asma dengan Senam Asma.................................................. 32

BAB III. PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................... 33

Kritik dan Saran........................................................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 35

iii

KATA PENGANTAR

Page 37: makalah penjaskes

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga tugas

karya tulis ilmiah yang berjudul “Mencegah Asma dengan Senam Asma” dapat disusun dengan

baik. Karya tulis ini disusun berdasarkan apa yang saya sampaikan baik yang didapatkan dari

sumber buku maupun internet.

Di dalam makalah ini banyak sekali mengangkat tentang segala sesuatu tentang asma serta

olahraga senam asma yang membantu penyembuhan penyakit ini. Karya tulis ini disusun bertujuan

agar para pembaca memahami tentang apa itu asma, serta para pembaca juga bisa melakukan

olahraga senam asma untuk menyembuhkan asma.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu demi

terselesainya karya tulis ilmiah “ Mencegah Asma dengan Senam Asma”.

Tentu saja karya tulis ini masih banyak yang perlu disempurnakan atau perlu ditambah

berhubung keterbatasan penulis, maka kritik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan

karya tulis selanjutnya. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 2 Desember 2011

Penulis

KARYA TULIS ILMIAH

KEPUSTAKAAN KIMIA

“ Uji Aktivitas Anti Mikroba pada Jintan Hitam “

Page 38: makalah penjaskes

Disusun Oleh:

M. Iqbal Fitrah H.

KIMIA B 2011

113234204

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2011/2012