· Web viewBersamaan dengan pembangunan sarana dan ketenagaan telah dikembangkan pula berbagai...
Transcript of · Web viewBersamaan dengan pembangunan sarana dan ketenagaan telah dikembangkan pula berbagai...
BAB 22ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN
DANPENGEMBANGAN STATISTIK
BAB 22
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DANPENGEMBANGAN STATISTIK
A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN
I. PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi serta penelitian dalam
Repelita V diarahkan untuk mendukung berkembangnya proses
industrialisasi dalam rangka pembangunan nasional. Proses
Industrialisasi secara sekaligus menimbulkan dampak teknologi
dan ekonomi maupun dampak sosial-budaya. Dalam kaitannya de-
ngan dampak sosial budaya tersebut dalam Repelita V pengem-
bangan sikap budaya ilmiah dalam rangka pelaksanaan pembangunan
yang berbudaya makin ditingkatkan. Termasuk dalam sikap
budaya ilmiah tersebut adalah peningkatan kualitas peneliti
untuk mampu melihat jauh kedepan sehingga dalam mengembangkan
manfaat potensi sumber-sumber alam selalu disertai dengan
kesadaran tanggung jawab untuk kepentingan generasi menda-
tang. Semua kegiatan ilmu pengetahuan, teknologi dan peneli-
tian dalam Repelita V diarahkan bagi peningkatan harkat dan
martabat bangsa Indonesia agar lebih maju dan sejahtera.
55
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1988 menggariskan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian dalam Repelita V, sebagai berikut.
1. Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi dilanjutkan
untuk meningkatkan pembangunan dan kemampuan nasional di
segala bidang serta mempercepat proses pembaharuan menu-
ju terciptanya masyarakat yang maju dan sejahtera dalam
rangka meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk
itu ditingkatkan kegiatan penelitian, pengkajian, pe-
nguasaan, pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, sesuai dengan kebutuhan masa kini dan
masa depan, prioritas dan pentahapan pembangunan serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan dilaksanakan secara
terpadu dengan semua sektor lainnya.
2. Dalam rangka mengembangkan dan memanfaatkan ilmu penge-
tahuan . serta hasil-hasil penelitian bagi pembangunan,
perlu terus ditingkatkan iklim yang menggairahkan bagi
tenaga peneliti dan ilmuwan serta bagi kegiatan peneli-
tian dan pengembangan ilmu pengetahuan, baik ilmu penge-
tahuan dasar maupun terapan, dan bagi berkembangnya
tanggung jawab keilmuan. Untuk mendorong kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, perlu lebih ditingkatkan pe-
ngembangan dan pendidikan di bidang-bidang tertentu yang
penting dan diperlukan bagi pembangunan bangsa di masa
depan terutama yang masih tertinggal perkembangannya dan
langka tenaga ahlinya.
3. Pemanfaatan teknologi di berbagai bidang pembangunan di-
lanjutkan dan makin diperluas untuk meningkatkan efi-
siensi dan produktivitas sehingga dengan demikian makin
memperkuat daya saing produksi. Perhatian khusus perlu
56
diberikan kepada penerapan teknologi yang dapat membuka
kesempatan berusaha dan memperluas lapangan kerja. Pe-
manfaatan teknologi perlu tetap memperhatikan dampak
sosial, ekonomi dan lingkungan serta keselamatan masya-
rakat.
4. Upaya alih teknologi yang menunjang pengembangan, peman-
faatan dan penguasaan teknologi bagi pembangunan perlu
lebih didorong melalui usaha penelitian, pendidikan dan
latihan, pemasyarakatan budaya teknologi, penyediaan
informasi teknologi dan data ilmiah serta penciptaan
iklim yang merangsang alih teknologi.
5. Dalam rangka mengembangkan dan memasyarakatkan ilmu pe-
ngetahuan dan teknologi, perlu diusahakan peningkatan
penulisan, penerjemahan serta penyebaran buku, karya
ilmiah dan hasil penelitian di dalam maupun di luar ne-
geri. Sejalan dengan itu, di kalangan masyarakat luas
perlu dikembangkan budaya keilmuan sedini mungkin dan
secara berkelanjutan.
6. Lembaga-lembaga penelitian dan pengkajian, baik pemerin-
tah maupun swasta perlu lebih ditingkatkan daya guna dan
partisipasinya dalam pembangunan sehingga mampu mendu-
kung pemecahan berbagai masalah yang mendasar dan mende-
sak. Selanjutnya perlu dikembangkan kebijaksanaan pene-
litian nasional yang terarah, terpadu dan menyeluruh,
yang didukung oleh pelayanan jaringan informasi ilmiah
yang memadai, termasuk kepustakaan dan kearsipan, serta
peningkatan tenaga peneliti yang ahli dan terampil dan
perangkat penelitian lainnya. Demikian pula perlu diman-
tapkan jaminan hak cipta dan hak-hak intelektual lainnya
serta pemberian penghargaan bagi hasil penemuan dan
57
karya ilmiah. Dalam berbagai kegiatan tersebut perlu di-
kembangkan peran serta dunia usaha.
7. Pengembangan perstatistikan ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan memenuhi kebutuhan data yang lengkap dan dapat
diandalkan, bermutu dan bermanfaat serta tepat waktu se-
bagai sumber informasi yang diperlukan bagi pembangunan.
Sehubungan dengan itu perlu dikembangkan suatu sistem
perstatistikan nasional yang terpadu yang mencakup pe-
nyempurnaan tata cara pengumpulan dan pengolahan data,
pengembangan kelembagaan, peningkatan keahlian dan kete-
rampilan serta peningkatan penyediaan dan pemanfaatan
sarana dan prasarana.
II. KEADAAN DAN MASALAH
Selama dekade terakhir berbagai cabang ilmu pengetahuan
dan teknologi di dunia telah berkembang dengan pesat sekali.
Oleh sebab itu pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia dalam masa Repelita IV dan Repelita-repelita sebe-
lumnya telah berikhtiar untuk dapat mengikuti perkembangan
dan sekaligus memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan tek-
nologi guna mendukung usaha pembangunan nasional.
Usaha pembangunan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan penelitian dalam Repelita IV sebagai kelanjutan kegiatan
pembangunan pada waktu sebelumnya, meliputi pembangunan sara-
na-sarana ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan dan
pembinaan tenaga ahli dan tenaga peneliti, serta pengembangan
berbagai langkah kebijaksanaan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
58
Pembangunan sarana ilmu pengetahuan dan teknologi secara
bertahap dalam Repelita III dan Repelita IV di kawasan Pusat
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) di
Serpong antara lain telah berhasil membangun Reaktor Serba
Guna (RSG), Instalasi Elemen Bakar Reaktor Riset dan Instala-
si Elemen Bakar Eksperimen, Laboratorium Kalibrasi Instrumen-
tasi dan Metrologi (KIM), Laboratorium Uji Konstruksi (LUK),
Laboratorium Terowongan Angin (Indonesia Low Speed Wind
Tunnel/ILST) dan instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif. Be-
berapa sarana lainnya yang masih dalam tahap penyelesaian,
yaitu Instalasi Produksi Radioaktif, Laboratorium Elektronika
Terapan (LET), Laboratorium Fisika Terapan, Laboratorium Me-
talurgi dan Laboratorium Kimia Terapan.
Kawasan PUSPIPTEK Serpong juga dilengkapi dengan sarana
pendidikan dan sarana sosial lainnya serta perumahan dinas
bagi para peneliti. Untuk menciptakan lingkungan yang hijau
dan teduh di kawasan PUSPIPTEK dikembangkan Kebun Botani de-
ngan mengutamakan tanaman tradisional Indonesia yang mulai
langka.
Di Pusat Teknologi Dirgantara Rumpin, juga telah selesai
dibangun Laboratorium Terowongan Angin Subsonik dan Superso-
nik, sedangkan Laboratorium Terowongan Angin Transonik sedang
dalam tahap penyelesaian. Ketiga jenis laboratorium ini ber-
sama laboratorium ILST di PUSPIPTEK mampu mendukung penelitian
aerodinamika untuk model-model pesawat terbang berkecepatan
rendah, berkecepatan supersonik dan roket terkendali aerodi-
namik.
Untuk menunjang kegiatan penelitian kedirgantaraan telah
dibangun sarana berupa Stasiun Bumi Satelit Sumber Alam, Sta-
siun Satelit Observasi Lingkungan dan Cuaca di Jakarta dan
59
Biak, Laboratorium Penelitian Aktivitas Matahari di Tanjung-
sari, Laboratorium Atmosfer dan Ionosfer serta Laboratorium
Teknologi Balun di Watukosek, dan Teropong Bintang di Lembang
yang mengkhususkan pada kegiatan di bidang Astronomi. Sedang-
kan untuk keperluan penelitian di bidang telekomunikasi anta-
riksa dan komunikasi HF juga telah selesai dibangun sebuah
Stasiun Bumi Satelit Komunikasi C-Band dan KU-Band, Laborato-
rium Ionosonde dan Laboratorium Pengolahan Data Gangguan ter-
hadap gelombang radio (Attenuasi) di Bandung.
Dalam rangka upaya meningkatkan kemampuan menyediakan
data dan informasi tentang potensi sumber-sumber alam serta
data kewilayahan yang lain dan diperlukan untuk perencanaan
pembangunan terutama pengembangan wilayah di Cibinong telah
dibangun sarana Lembaga Pendidikan Program Penginderaan Jauh
untuk sumber daya dengan Pendidikan Interpretasi Citra dan
Survey Terpadu (PUSPICS).
Jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi/IPTEK,
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah/PDII LIPI makin dikem-
bangkan dan dikaitkan dengan perpustakaan perguruan tinggi
dan lembaga penelitian nasional. Meskipun pelayanan informasi
masih dalam taraf permulaan pengembangan akan tetapi jaringan
tersebut telah mulai mampu memberikan pelayanan jasa informasi
ilmiah kepada masyarakat.
Selain itu hingga akhir Repelita IV telah dikembangkan
beberapa sarana dan prasarana penelitian, antara lain Labora-
torium Oseanologi di Ancol/Jakarta, dimulainya pembangunan
Laboratorium Bioteknologi (Cibinong), dan studi kelayakan
untuk Monumen Sejarah Kekayaan Kebumian Indonesia di Karang-
sambung (Java Tengah) yang selanjutnya akan dikembangkan men-
jadi suatu Taman Ilmiah Alam Geologi Indonesia.
60
Untuk menunjang penelitian kelautan di wilayah timur
Indonesia, dalam Repelita IV di Ambon telah dibangun labora-
torium kelautan dan dermaga kapal penelitian. Juga telah se-
lesai dibangun stasiun penelitian oseanologi.
Di samping itu, sejak tahun 1985 telah didirikan labora-
torium penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi pasca sar-
jana sebanyak 16 buah di 5 perguruan tinggi. Fungsi laborato-
rium tersebut selain merupakan sarana pendidikan di tingkat
magister (S2) dan doktor (S3), juga merupakan sarana peneli-
tian bagi staf peneliti perguruan-perguruan tinggi yang me-
merlukan laboratorium untuk mengadakan penelitian yang memer-
lukan peralatan-peralatan canggih.
Dalam pada itu untuk meningkatkan sarana pelayanan
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pusat doku-
mentasi dan informasi Ilmiah (PDII-LIPI) terus dikembangkan
dan keterkaitannya dengan perpustakaan lembaga-lembaga pene-
litian makin ditingkatkan. Untuk meningkatkan pelayanan
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), Pusat Do-
kumentasi dan Informasi Ilmiah mengembangkan jaringan infor-
masi Iptek dan telah memberikan pelayanan informasi ilmiah
kepada masyarakat.
Perkembangan pembangunan sarana tersebut di atas telah
didukung pula oleh pembangunan di bidang ketenagaan. Dalam
hubungan ini jumlah tenaga peneliti berdasarkan tingkat
pendidikan dalam Repelita IV telah mencapai jumlah antara
lain: 167 doktor (S3), 484 magister (S2), 1.633 orang sarjana
(Si) dan 889 orang ahli pemetaan. Sedangkan tenaga riset dan
teknologi hingga tahun 1987/88 berjumlah: 25.059 peneliti,
4.604 teknisi, 323 pustakawan, 1.198 tenaga jasa ilmiah,
61
9.188 tenaga administrasi, sehingga jumlah seluruh tenaga
kerja penelitian adalah 40.372 orang.
Oleh karena sektor pertanian tetap merupakan prioritas,
maka dalam Repelita IV tenaga peneliti di bidang pertanian
terus ditingkatkan sehingga jumlahnya telah mencapai 7.290
orang dengan spesialisasi dalam berbagai bidang pertanian.
Walaupun jumlah tenaga peneliti tersebut telah mening-
kat, namun kebutuhan untuk pembangunan di bidang ilmu pe-
ngetahuan dan teknologi masih jauh lebih besar lagi. Oleh
sebab itu sejak Repelita IV telah ditingkatkan jumlah
calon-calon peneliti untuk mempelajari bidang ilmu yang
sedang berkembang dengan pesat seperti nuklir, biokimia dan
bioteknologi, komputer dan informatika, elektro dan elektro-
teknika, aeronautika dan kedirgantaraan, ilmu kelautan serta
ilmu-ilmu bahan. Dalam hubungan ini hingga tahun 1987/88
telah dikirim sebanyak 1.328 orang tenaga ke luar negeri
untuk mempelajari bidang pengetahuan yang masih terbatas
jumlah penelitinya di Indonesia.
Demikian juga calon-calon ilmuwan untuk ilmu-ilmu penun-
jang dan ilmu-ilmu dasar lainnya, telah dikirim belajar ke
luar negeri, seperti ilmu kebumian dan ilmu-ilmu kimia,
biologi, kimia dasar, informatika, dan lain-lain. Di samping
itu dimanfaatkan pula lembaga-lembaga pendidikan tinggi di
dalam negeri untuk menambah pengetahuan ilmiah dan kemampuan
teknologik para peneliti untuk jenjang dan kemampuan peneli-
tian yang lebih tinggi.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan jumlah tenaga ahli aero-
nautika dan kedirgantaraan, telah ditingkatkan penerimaan ca-
lon sarjana dan lulusan perguruan tinggi melalui penyediaan
beasiswa belajar ke berbagai perguruan tinggi di dalam dan di
62
luar negeri. Selain itu hingga tahun 1987/88 telah selesai
dan sebagian lagi sedang dididik sebanyak 1.039 tenaga teknik
pemetaan indera jauh dan interpretasi peta baik di dalam ne-
geri maupun di luar negeri.
Kebutuhan penguasaan ilmu dan teknologi nuklir menjadi
makin mendesak dengan hampir selesainya tahap II pembangunan
Reaktor Serba Guna yang berkapasitas 30 Mega Watt. Untuk itu
diperlukan pula ahli-ahli nuklir terapan, nuklir kesehatan,
nuklir pertanian dan lainnya di samping ahli-ahli khusus bi-
dang nuklir murni.
Dalam rangka kegiatan pengembangan kemampuan instansi-
instansi penelitian, telah dilaksanakan peningkatan kemampuan
tenaga peneliti kesehatan dan penyediaan sarana penelitian-
nya, penyempurnaan organisasi dan tata laksana penelitian,
serta peningkatan kerja sama ilmiah dengan berbagai lembaga
di dalam dan di luar negeri. Misalnya di bidang kesehatan,
penyempurnaan organisasi telah dilakukan melalui penerapan
jenjang fungsional bagi para peneliti kesehatan untuk pengem-
bangan kariernya berdasarkan prestasi kerja dan mutu peneli-
tian yang dicapai. Hingga tahun 1987/88 sejumlah 77 peneliti
kesehatan telah berhasil menduduki jenjang jabatan fungsio-
nalnya. Kegiatan ini dalam Repelita V akan diperluas dan
ditingkatkan ke semua sektor yang memiliki unit-unit peneli-
tian.
Bersamaan dengan pembangunan sarana dan ketenagaan telah
dikembangkan pula berbagai langkah kebijaksanaan di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam hubungan ini guna meningkatkan kemampuan peneliti-
an, telah dimulai suatu analisa kemampuan sumber daya ilmu
63
pengetahuan dan teknologi di Indonesia untuk membantu peru-
musan kebijaksanaan dalam bidang ini dalam Repelita V dan Re-
pelita VI. Selain itu telah dimulai pula pemasyarakatan si-
kap ilmiah bagi para remaja. Hal ini telah dilakukan dalam
bentuk kerja sama antar instansi, dan melalui siaran-siaran
melalui televisi dan radio. Juga melalui berbagai publikasi
dalam berbagai surat kabar dan majalah, telah dibahas perkem-
bangan berbagai bidang ilmu dan teknologi secara populer dan
telah diadakan penyebarluasan informasi ilmiah dan teknologi
antara lain oleh lembaga-lembaga penelitian berupa 11.200
eksemplar terbitan ilmiah dan 7.500 eksemplar terbitan semi
populer.
Dengan perkembangan pembangunan sarana, ketenagaan dan
kebijaksanaan yang telah berhasil dicapai tersebut di atas,
berbagai masalah masih harus dihadapi dan diatasi dalam masa
Repelita V. Salah satu masalah utama ialah keterpaduan antara
berbagai lembaga penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi,
saling keterkaitannya dengan sektor pembangunan lainnya khu-
susnya industri dan perdagangan, keterbatasan jumlah tenaga
peneliti yang berpengalaman dan bermutu serta cukup terdidik.
Masalah-masalah ini memerlukan koordinasi yang lebih mantap
dan kerja sama yang lebih intensif lintas sektoral antara de-
partemen, antar lembaga penelitian dan antar lembaga lainnya,
antar unversitas, maupun kerja sama dengan dunia usaha dan
dunia industri. Hal ini sangat diperlukan dalam Repelita V
untuk dapat meningkatkan mutu dan tingkat ilmu pengetahuan
serta teknologi bagi dunia usaha maupun dunia penelitian itu
sendiri. Dengan demikian dalam Repelita V diharapkan ilmu pe-
ngetahuan dan teknologi secara nyata akan mampu mendorong
kemampuan produksi maupun meningkatkan mutu produk serta jasa
64
dunia usaha itu sendiri, sehingga akan meningkatkan daya
saing di dalam dan luar negeri.
Masalah lain adalah kenyataan bahwa perguruan tinggi me-
miliki berbagai laboratorium dengan jumlah tenaga peneliti
yang cukup besar. Akan tetapi untuk mendukung kegiatan pene-
litian diperlukan penyempurnaan kesempatan penelitian dan
pemanfaatan fasilitas laboratorium yang telah tersedia mela-
lui kerja sama penelitian antar instansi termasuk pemanfaat-
annya oleh Pusat Antar Universitas (PAU). Selain itu, meng-
ingat besarnya potensi tenaga peneliti yang masih kurang
pengalaman dalam penelitian, dalam Repelita V perlu dilanjut-
kan dan ditingkatkan usaha-usaha latihan penelitian bagi ca-
lon-calon tenaga peneliti termasuk bagi para pengajar dari
berbagai perguruan tinggi dan dari lembaga-lembaga penelitian
di dalam dan luar negeri melalui kerja sama antar instansi
dan antar lembaga.
I I I . KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH
Strategi pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi da-
lam Repelita V berorientasi kepada peningkatan kemampuan sum-
ber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi menjelang
Pembangunan Jangka Panjang Kedua sebagai lanjutan yang serasi
dari Pembangunan Jangka Panjang Pertama. Untuk itu diperlukan
suatu peningkatan kualitas peneliti Indonesia yang berorien-
tasi ke masa depan, melalui kegiatan-kegiatan di sektor ilmu
pengetahuan, teknologi dan penelitian yang dilakukan secara
lebih terpadu antar semua sektor pembangunan, instansi pene-
litian, milik pemerintah maupun swasta.
65
Strategi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mencakup pengem-
bangan ilmu pengetahuan dan teknologi jangka panjang dan
jangka pendek, melalui empat tahapan transformasi teknologi
yaitu: (a) tahap penggunaan teknologi yang telah ada untuk
proses nilai tambah dalam rangka produksi barang-barang jadi
untuk dipasarkan; (b) tahap integrasi teknologi yang telah
ada ke dalam rancang produksi barang-barang baru; (c) tahap
pengembangan informasi dan penciptaan teknologi untuk meran-
cang produk-produk yang diperlukan di masa depan; dan (d)
tahap pelaksanaan penelitian dasar. Kegiatan transformasi
teknologi akan dilakukan melalui sembilan wahana transformasi
teknologi yaitu wahana:
1. industri penerbangan
2. industri maritim dan perkapalan
3. industri transportasi darat
4. industri telekomunikasi dan elektronika
S. industri energi
6. industri rekayasa
7. industri alat dan mesin pertanian
8. industri pertahanan
9. industri perangkat lunak.
Dalam proses alih ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
Repelita V diperhatikan sepenuhnya hal-hal sebagai berikut:
1. ilmu pengetahuan dan teknologi yang dialihkan sesuai
dengan kebutuhan dan ikut mengembangkan dan memecahkan
masalah-masalah nyata yang dihadapi bangsa Indonesia;
2. teknologi yang dialihkan menjamin peningkatan kemampuan
nasional dalam usaha memasuki pasaran internasional;
66
3. mendorong lebih lanjut pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu sendiri untuk pengembangan kemampuan na-
sional di masa depan;
4. tidak merusak kemampuan kelestarian dan mutu lingkungan
S. berorientasi kepada penciptaan tambahan lapangan kerja
baru.
Di samping transformasi teknologi maju dan canggih ter-
sebut digiatkan pula penelitian yang bersifat penyempurnaan
teknologi tradisional dan teknologi pedesaan, dengan memung-
kinkan adanya kaitan antara teknologi tradisional dengan tek-
nologi yang lebih maju.
Usaha-usaha transformasi teknologi tersebut dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan terus didu-
kung oleh kegiatan penelitian dan pengkajian yang sejak Repe-
lita III pengelompokannya dituangkan dalam matriks nasional
riset dan teknologi sebagai berikut:
1. penelitian dan pengkajian kebutuhan dasar manusia
2. penelitian dan pengkajian sumber alam dan energi
3. penelitian dan pengkajian industri dan jasa4. penelitian dan pengkajian pertahanan dan keamanan
5. penelitian dan pengkajian sosial, ekonomi budaya
dan falsafah, dan perundang-undangan.
Ditinjau dari sifat hasil penelitian itu sendiri maka
penelitian-penelitian yang dilaksanakan dalam Repelita V da-
pat dirinci menjadi beberapa jenis penelitian, yaitu:1. penelitian pengembangan perumusan kebijaksanaan nasional
serta penelitian penunjang tugas operasional untuk meme-
cahkan masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan
pembangunan;
67
2. penelitian dasar yang memberi pengetahuan dasar tambahan
dan pengetahuan baru untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dan pengembangan teknologi lebih lanjut;
3. penelitian terapan dan pengkajian yang bersifat menggali
dan memanfaatkan informasi ilmiah yang diperlukan untuk
pembangunan serta mengkaji kemampuan dan dampak produk
teknologi terhadap lingkungan.
Dewan Riset Nasional (DRN) sebagai wadah koordinatif di
bawah Menteri Negara Ristek dalam Repelita V akan meningkat-
kan penganalisaan materi pengembangan ilmu, teknologi dan pe-
nelitian. Dengan demikian perencanaan dan pelaksanaan peneli-
tian yang dilakukan secara lintas sektoral dan lintas depar-
temen akan lebih terarah dan terpadu dan akan lebih sesuai
dengan tahap-tahap dan kebutuhan Pembangunan Nasional. Dalam
tugas ini tercakup pula kewajiban untuk menjaga agar materi
penelitian sesuai dengan tugas dan fungsi dari lembaga atau
departemen yang bersangkutan guna menghindari tumpang tindih-
nya penelitian.
Untuk menyusun dan menentukan strategi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi jangka panjang akan dikembangkan
Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia yang akan memberikan per-
timbangan-pertimbangan kepada Presiden dalam usaha memajukan
ilmu pengetahuan, penelitian dan teknologi.
Dalam usaha untuk terus dapat mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat
sekali, maka dalam Repelita V akan dilanjutkan pendidikan ca-
lon-calon peneliti baik di dalam maupun di luar negeri untuk
memperdalam disiplin-disiplin ilmu yang makin berkembang.
Dalam meningkatkan mutu tenaga kerja ilmu pengetahuan dan
teknologi, terus dilanjutkan kerja sama antara lembaga-lembaga
68
penelitian dengan sektor pendidikan terutama pendidikan for-
mal dan industri baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Usaha peningkatan jumlah dan mutu tenaga peneliti terdidik
dan terlatih mencakup pula bidang ilmu-ilmu sosial, budaya
dan humaniora, kependudukan, hukum dan ekonomi.
Dalam proses industrialisasi, kebijaksanaan di bidang
ilmu pengetahuan, riset dan teknologi akan makin dipadukan
dan diserasikan dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemba-
ngunan di sektor lainnya, khususnya di bidang industri. Seja-
lan dengan itu, untuk meningkatkan partisipasi swasta dan
perguruan tinggi dalam kegiatan penelitian, maka peraturan-
peraturan yang menghambat kerja sama antara instansi peneli-
tian dengan swasta akan diteliti dan dilakukan langkah-lang-
kah untuk menghapuskan hambatan yang ada. Demikian pula per-
aturan-peraturan yang menyangkut prosedur pelaksanaan peneli-
tian di lapangan yang menghambat kelancaran penelitian akan
ditinjau kembali dan disesuaikan dengan keperluan pembangunan.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan industri nasional,
koordinasi oleh Dewan Standardisasi Nasional (DSN) akan lebih
dimantapkan dan dimasyarakatkan, antara lain melalui pengem-
bangan jaringan informasi standardisasi untuk kepentingan
sektor industri dan perdagangan dalam dan luar negeri.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menda-
patkan dorongan dengan dilaksanakannya Undang-undang Hak Cip-
ta 1982 khususnya bagi penemuan baru yang sesuai dan selaras
dengan lingkungan alam, lingkungan budaya, lingkungan sosial
maupun ekonomi. Di samping itu, iklim positif terhadap usaha-
usaha peningkatan karier peneliti melalui jabatan fungsional
akan terus dikembangkan dan ditingkatkan.
Penyebaran informasi ilmiah dan penyebaran hasil-hasil
69
penelitian kepada masyarakat, akan dilakukan secara lebih
intensif dan lebih meluas, agar terjangkau oleh masyarakat
yang memerlukannya. Peningkatan kemampuan pengumpulan dan pe-
nyebaran informasi ilmiah akan ditingkatkan, antara lain me-
lalui penyampaian kopi laporan setiap penelitian ke Pusat Do-
kumentasi Ilmiah Nasional sebagai tempat pengumpulan dan pe-
nyimpanan data ilmiah nasional. Dengan demikian diharapkan
tumpang tindih penelitian sekaligus akan dapat dihindarkan.
Sejalan dengan itu pembinaan terhadap organisasi-organi-
sasi ilmiah dan profesi, serta pembinaan remaja dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi akan dilanjutkan. Dalam pembi-
naan tersebut termasuk kemampuan tukar menukar informasi
ilmiah, pemanfaatan dokumentasi dan informasi dari berbagai
bidang ilmu eksakta dan ilmu sosial, seperti kependudukan,
hukum dan ekonomi, budaya, sejarah dan falsafah.
Dengan demikian akan sekaligus dapat dimasyarakatkan
informasi ilmiah dan teknologi, informasi produk dan penemuan
baru, penyebaran dan pelayanannya dalam berbagai program pem-
bangunan, sehingga dapat lebih dimungkinkan sikap budaya
ilmiah dalam masyarakat. Selain itu akan dapat didorong dan
dipercepat transformasi teknologi dan ilmu pengetahuan seba-
gai pendukungnya. Senafas dengan ini dalam Repelita V akan
diadakan Pusat Dokumentasi Ilmiah di Irian Jaya dan Pusat Do-
kumentasi Ilmiah di Timor Timur dalam rangka membantu proses
pembangunan di propinsi-propinsi tersebut.
Dalam Repelita V pengembangan ilmu pengetahuan dan tek-
nologi diarahkan untuk menunjang pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Untuk itu koordinasi antar sektor khususnya di
daerah akan ditingkatkan guna menjaga kelestarian kemampuan
potensi daerah. Dalam kaitan ini sistem AMDAL (Analisa
70
Mengenai Dampak Lingkungan), akan memperhatikan aspek-aspek
fisik maupun sosial keseluruhan proses pembangunan.
Untuk meningkatkan kemampuan pelayanan ilmu pengetahuan
dan teknologi diperlukan data statistik yang andal sehingga
mampu membantu perencanaan dan penganalisaan dampak pemba-
ngunan nasional itu sendiri terhadap berbagai sektor kehidup-
an masyarakat maupun terhadap pelestarian kemampuan sumber-
sumber kekayaan alam.
I V . PROGRAM-PROGRAM
1. Program Penelitian Umum
Untuk meningkatkan kemampuan pelayanan ilmu pengetahuan
dan teknologi diperlukan data statistik yang andal dalam
berbagai bidang informasi ilmu dan teknologi, maupun informa-
si sosial budaya. Data statistik yang andal tersebut bisa
membantu menganalisa dampak dari unsur-unsur pembangunan na-
sional terhadap berbagai sektor maupun terhadap lingkungan
hidup sosial budaya dan ekonomi serta sumber-sumber kekayaan
alam Indonesia itu sendiri dalam pelestarian kemampuannya. Data tersebut diperlukan untuk perumusan Strategi Ilmu Penge-
tahuan dan Teknologi di Indonesia secara tepat khususnya bagi
pembangunan jangka Panjang Kedua.
Pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan teknologi, memerlu-
kan penerbitan majalah ilmiah, maupun ilmiah populer, siaran
berkala melalui televisi dan radio, serta peningkatan produk-
si film ilmiah, dan lain-lain. Tercakup dalam kegiatan pema-
syarakatan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah kegiatan pem-
binaan remaja. Dengan demikian diusahakan agar berkembang
71
suatu masyarakat yang terbuka terhadap pengembangan ilmu pe-
ngetahuan dan teknologi sehingga mempercepat proses industri-
alisasi.
Erat kaitannya dengan pemasyarakatan ilmu pengetahuan
dan teknologi ialah pengembangan jaringan informasi Ilmu Pe-
ngetahuan dan Teknologi dengan cara yang lebih canggih meng-
ingat perkembangan yang sangat cepat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi itu sendiri.
Dalam rangka membina jaringan informasi tersebut di atas,
selain teknologi tradisional akan dimanfaatkan teknologi
canggih yang mulai berkembang di Indonesia. Dengan adanya Sa-
telit Domestik, jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
dapat lebih diperluas sampai ke pelosok-pelosok melalui jalur
komunikasi radio, televisi, videotek dan saran telekomunika-
si lainnya.
Fungsi dan peran bank data ilmiah termasuk data statis-
tik akan lebih dimantapkan untuk menunjang berbagai jenis ke-
giatan penelitian yang dilakukan oleh berbagai lembaga baik
lembaga pemerintah maupun swasta.
Penggunaan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang meng-
integrasikan dan memadukan standar antar kegiatan ilmu penge-
tahuan, teknologi, industri dan perdagangan dikoordinasikan
oleh Dewan Standardisasi Nasional. Untuk ini akan dilanjut-
kan dan ditingkatkan kegiatan standardisasi untuk berbagai
komoditi lainnya. Sejalan dengan itu kegiatan-kegiatan ka-
librasi, instrumentasi dan metrologi dilanjutkan dan makin
diintegrasikan ke dalam kegiatan standardisasi nasional.
Dalam Repelita V akan ditingkatkan. kemampuan manajemen
teknologi dengan ditunjang oleh peningkatan kemampuan praki-
raan teknologik, pengkajian teknologi, prakiraan risiko dan
72
dampak teknologi dengan alternatif-alternatif teknologi yang
dapat menguntungkan untuk dikuasai dan dikembangkan. Pemetaan
kemampuan teknologi untuk setiap sektor pembangunan akan di-
kembangkan, demikian juga analisis kemampuan penambahan nilai
teknologi untuk menjamin suatu alih teknologi yang lebih
menguntungkan, sehingga dapat menghindarkan ketergantungan
terus menerus terhadap negara maju.
Selain itu keberhasilan suatu Strategi Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, ikut ditentukan pula oleh tingkat
perkembangan masyarakatnya. Untuk itu akan dikembangkan ke-
mampuan para peneliti sosial budaya, khususnya dalam menyera-
sikan nilai-nilai masyarakat termasuk nilai-nilai agama de-
ngan perkembangan industri maupun pertumbuhan masyarakat.
dalam Repelita V dimasyarakatkan sikap mandiri dan berani me-
lihat kenyataan bahwa makin maju proses industrialisasi makin
bertambah meluas pula tantangan serta kondisi baru yang perlu
diatasi oleh masing-masing anggota masyarakat.
Untuk dapat mewujudkan pembangunan yang berwawasan ling-
kungan khususnya pembangunan daerah, akan dikembangan sistem
informasi sumber daya terpadu yang menyatukan informasi sum-
ber daya alam serta sumber daya sosial dan ekonomi. Untuk itu
akan ditingkatkan kemampuan evaluasi potensi sumber daya
lahan dari instansi-instansi yang terkait. Guna mendukung
usaha tersebut akan ditingkatkan kemampuan Pusat Penelitian
Tanah di Pusat maupun di daerah-daerah.
2. Program Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dalam program ini tercakup kegiatan-kegiatan penelitian
dan pengembangan berbagai teknologi yang diperlukan dalam
jangka pendek, termasuk pengkajian, perancangan dan penyem-
73
purnaan berbagai teknologi termasuk teknologi tradisional.
Dalam Repelita V kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Penelitian dan Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia
Mengingat bahwa titik berat pembangunan masih tetap pada
bidang pertanian, maka untuk mencapai struktur ekonomi yang
seimbang, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu
lebih memperhatikan pengembangan industri pertanian, agar le-
bih mampu menyerap dan menciptakan kesempatan kerja.
Berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian
seperti: teknologi pangan, tanaman pangan, tanaman industri,
hortikultura, tanaman perkebunan, perikanan, peternakan dan
penyakit ternak, usaha tani, pengelolaan hama terpadu, tanah,
dan air dan lain-lain akan dilanjutkan dalam Repelita V.
Selain itu, perguruan tinggi akan diikutsertakan antara
lain dalam usaha pengembangan keseimbangan lingkungan biofi-
sika dan ekologik di daerah-daerah industri, rehabilitasi ta-
nah kritis di daerah pemukiman dan daerah transmigrasi, per-
tanian lahan kering, tanah gambut dan tanah alang-alang untuk
tujuan pertanian.
Pemanfaatan hutan untuk berbagai keperluan pembangunan,
menuntut usaha pelestarian berbagai macam hutan alami. Pada
kenyataannya hutan selain merupakan sumber plasma nutfah juga
merupakan sumber alami untuk berbagai kebutuhan dasar masya-
rakat setempat termasuk sebagai penyangga keseimbangan alam
antara lain sebagai sumber cadangan air dan sumber penyangga
kesehatan manusia. Oleh karena itu diperlukan luas minimal
areal yang dapat dilestarikan.
74
Selanjutnya, sistem pengelolaan hutan akan terus disem-
purnakan antara lain melalui penginderaan hutan Indonesia Ti-
mur untuk menghindari penyusutan kelestariannya. Selain itu
dilanjutkan penelitian dan pengelolaan berbagai daerah aliran
sungai (DAS) di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan pu-
lau-pulau Indonesia lainnya. Penelitian dan pemetaan wila-
yah-wilayah daerah aliran sungai akan dilaksanakan dalam
rangka rehabilitasi dan pelestarian sumber-sumber alam, ter-
masuk air tanah dan lingkungan ekonomi lainnya. Untuk ini
akan ditingkatkan kerja sama yang lebih erat antara dunia
industri dan Pemerintah, termasuk pula pihak BAPPEDA dan Uni-
versitas setempat.
Dalam Repelita IV telah dirintis pengadaan berbagai
stasiun penelitian kelautan, hayati dan nabati yang akan di-
kembangkan sesuai dengan kemampuan jumlah ilmuwan yang ada
dalam bidang ini. Mengingat peran bio-teknologi akan makin
berkembang juga di luar bidang pangan, maka pengembangan
bio-teknologi di Indonesia akan diarahkan kepada pengembang-
an bio-industri yang menunjang pembangunan nasional dalam bi-
dang pertanian, kesehatan dan industri, serta menciptakan
suatu jaringan bio-teknologi nasional.
Pengembangan industri dalam bidang ini diarahkan agar
mampu memproduksi antara lain berbagai antibiotika, baik ja-
ringan tumbuhan yang mencakup tanaman hortikultura, pangan,
perkebunan maupun kehutanan, di samping untuk terus memberi-
kan dukungan riset dan pengembangan teknologi terhadap indus-
tri yang sudah berkembang di Indonesia seperti etanol, gluta-
mat, sitrat, glukosa dan lain-lain.
Masalah gizi dalam Repelita V akan makin menonjol meng-
ingat swasembada pangan sudah dapat dicapai pada Repelita IV.
75
Namun demikian kecukupan gizi pada umumnya akan banyak ter-
gantung pada pendapatan keluarga. Untuk itu akan diusahakan
untuk menghimpun data mengenai keadaan gizi, pola konsumsi
dan peta penyebaran sumber pangan sehingga keterkaitan ke-
adaan gizi dan pendapatan keluarga akan dapat diketahui untuk
perumusan kemungkinan-kemungkinan usaha peningkatannya.
Sehubungan dengan usaha mengurangi ketergantungan pada
beras, maka penganekaragaman pangan akan terus dilanjutkan.
Pengetahuan mengenai sumber pangan lokal termasuk sumber pa-
ngan tradisional akan diinventarisasi untuk mendapatkan pe-
ngetahuan tentang gizi rakyat setempat. Sementara itu di
daerah marjinal akan dikembangkan sistem teknologi pertanian
yang sesuai, sehingga produksi pangan dapat meningkat.
Penelitian perspektif arah perkembangan jangka panjang,
terutama diarahkan pada keterkaitan pengembangan kependudukan
dengan sumber kekayaan alam, serta kemungkinan pengembangan-
nya, rehabilitasi dan pelestarian mutu lingkungan hidup. De-
mikian pula akan diteliti pengaruh dari berbagai kegiatan
pembangunan, dengan teknologi sebagai katalisatornya terha-
dap situasi ekonomi nasional di masa mendatang.
b. Penelitian dan Pengkajian Sumber Daya Alam dan Energi
Dengan diakuinya Zone Ekonomi Eksklusif di luar negeri
sebagai wilayah sumber daya laut Indonesia, Zone Ekonomi
Eksklusif makin perlu dikembangkan sebagai sumber ekonomi dan
sumber devisa baru. Untuk itu, penelitian dan inventarisasi
sumber daya hayati dan nabati maupun sumber mineral laut, ma-
kin diperlukan. Dalam Repelita V akan diperluas kegiatan in-
ventarisasi dan pengembangan sumber kekayaan laut. Demikian
76
pula akan diteliti pemanfaatan serta pengelolaan ZEE secara
lebih efisien dan efektif yang akan didukung oleh peningkatan
tenaga baru dalam bidang ini. Untuk pendataan sumber kekayaan
laut di bagian Timur Indonesia, kegiatan pusat pendataan sum-
ber-sumber daya hayati dan mineral laut di Poka (Ambon) akan
ditingkatkan pemanfaatannya.
Dalam Repelita V akan dilanjutkan antara lain penelitian
iklim dan cuaca. Untuk itu salah satu bidang keilmuan dan
teknologi yang perlu terus dikembangkan ialah ilmu kebumian
serta peningkatan pelayanan penggunaan data satelit pengin-
deraan jauh. Data ini banyak manfaatnya untuk inventarisasi
dan evaluasi sumber daya alam termasuk pemetaan yang telah
dapat direkam di Indonesia melalui Stasiun Bumi Satelit Sum-
ber Alam dan Stasiun Bumi Satelit Lingkungan dan Cuaca di Pe-
kayon Jakarta. Dalam pada itu akan ditingkatkan analisa dan
monitoring parameter-parameter yang berasal dari satelit sum-
ber alam serta satelit lingkungan dan cuaca yang berkaitan
dengan efisiensi dan efektivitas penangkapan ikan di laut.
Sejalan dengan itu pemetaan sumber alam yang terdiri da-
ri pemetaan dasar, pemetaan agroekologi, pemetaan vegetasi
dan kemampuan tanah, pemetaan geo-ekologi pantai dan lain-
lain akan terus dilanjutkan. Demikian pula kegiatan pembinaan
pengamanan sumber daya alam, survai dan evaluasi lingkungan
kelautan, pemetaan laut dangkal dan evaluasi sumber daya la-
han terpadu dengan sistem informasi geografi akan lebih di-
perluas kegiatannya. Sejalan dengan itu akan dilanjutkan pem-
binaan tenaga kerja di bidang ini terutama kerja sama antar
instansi pemerintah pusat dan daerah (BAPPEDA) serta univer-
sitas-universitas setempat.
Keperluan akan sumber daya air untuk pembangunan akan
terus meningkat, baik untuk keperluan industri, pertanian dan
77
perikanan, pariwisata, dan untuk keperluan masyarakat pada
umumnya. Oleh karena itu akan terus dilakukan penelitian ke-
tersediaan sumber daya air sesuai peruntukannya, baik sebagai
air tanah maupun air permukaan. Hal ini dilakukan demi pe-
ngembangan kebijaksanaan pemanfaatan serta pencegahan, pe-
nanggulangan dan pemantauan pencemarannya, termasuk konserva-
si lingkungan perairan darat.
Selain itu akan terus dilakukan penelitian sumber daya
kehutanan termasuk usaha pengelolaan dan konservasinya. Je-
nis-jenis tanaman yang potensial akan dikembangkan, sedangkan
jenis-jenis yang menghadapi kerawanan segera dibudidayakan
dan dimulai penangkarannya antara lain melalui teknologi kul-
tur jaringan atau teknologi lain yang sesuai.
Mengingat besarnya peran pertambangan dalam pembangunan
maka akan dikembangkan Taman Sejarah Perkembangan Geologi
Indonesia di Karangsambung (Jawa Tengah). Sejalan dengan itu
akan dilakukan berbagai aspek penelitian potensi sumber mine-
ral dan air tanah, di, samping teknologi penambangan dan logam
dasar.
Penelitian berbagai aspek dalam bidang sumber daya ener-
gi khususnya energi bukan minyak seperti energi panas bumi,
energi surya, energi angin, energi hasil perbedaan suhu air
laut, energi biomas dan energi nuklir akan dilanjutkan dan
ditingkatkan. Di samping itu penelitian dan pengembangan pe-
manfaatan energi angin akan dilanjutkan dan lebih dimasyara-
katkan di kalangan pedesaan dan industri.
c. Penelitian dan Pengkajian Industri
Penunjang pokok dalam proses industrialisasi adalah pe-
nguasaan teknologi, dengan alih teknologi melalui ke sembilan
78
wahana transformasi teknologi. Untuk itu akan dilanjutkan pe-
nelitian dan pengkajian berbagai aspek dalam bidang industri
penerbangan, industri maritim, industri transportasi darat,
industri elektronika, industri energi, industri rekayasa, in-
dustri alat-alat berat dan mesin pertanian, serta. industri
pertahanan.
Dalam rangka mencegah dampak negatif dari berbagai tek-
nologi baru yang dikembangkan di Indonesia, akan ditingkatkan
kemampuan perkiraan pengembangan teknologi di masa mendatang
dalam kaitannya dengan sumber alam dan lingkungan fisik maupun
sosial-budaya. Di samping itu dalam Repelita V akan dikem-
bangkan sistem pengelolaan dan pengolahan limbah industri di
daerah perkotaan dan pedesaan, termasuk kemungkinan pengolah-
an kembali (daur ulang) limbah tersebut. Demikian pula akan
dikembangkan suatu sistem pengolahan limbah pertanian dan
perkebunan dan industri kehutanan di daerah pedesaan untuk
pengamanan alur-alur transportasi di sungai-sungai serta pe-
ngurangan pencemaran air bagi kehidupan manusia di lingkungan-
nya.
Selanjutnya ilmu pengetahuan dan teknologi dirgantara
akan terus dikembangkan, demikian pula riset dirgantara serta
pembinaan dan pengamanan kepentingan nasional di bidang
kedirgantaraan. Di samping secara terus menerus memonitor
keadaan lingkungan dirgantara di Indonesia seperti dilakukan
selama ini, juga akan ditingkatkan penelitian dan pengembang-
an teknologi dirgantara secara bertahap dan terarah. Langkah-
langkah akan dilakukan untuk pembinaan dan pengamanan
kepentingan nasional, pengaturan dirgantara nasional, serta
perumusan strategi perjuangan nasional di forum pengaturan
dirgantara internasional.
79
Dalam bidang pemanfaatan tenaga nuklir untuk manusia,
kegiatan iradiasi dilanjutkan guna peningkatan mutu sumber
pangan hayati dan nabati. Dalam rangka peningkatan mutu ekspor
bukan minyak dan gas bumi, berbagai bahan ekspor perlu terus
diteliti daya tahannya setelah mengalami proses iradiasi
agar tidak mudah pecah atau retak (untuk kayu) dan tidak ce-
pat membusuk. Pengetahuan tentang perubahan sifat-sifat ba-
rang melalui proses iradiasi akan dapat membantu dunia
industri dalam meningkatkan mutu dan daya tahan bahan ekspor
bukan minyak dan gas bumi.
d. Penelitian dan Pengkajian di bidang Sosial-Budaya,Falsafah, Ekonomi, Hukum dan Perundang-undangan
Mengingat bahwa pilihan maupun pengembangan teknologi di
Indonesia juga akan saling pengaruh mempengaruhi dengan masa-
lah sosial budaya dan agama, ekonomi, susunan dan letak geo-
grafi Indonesia, dan lain-lain maka diperlukan pengembangan
lebih lanjut tata-nilai yang dapat menyerasikan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan perkembangan dan pertumbuhan
ilmu-ilmu hukum, ekonomi, komunikasi, sejarah, falsafah dan
lain-lain. Menyadari pengaruh pembangunan terhadap berbagai
sistem sosial dan sistem kerja masyarakat secara timbal-ba-
lik, penelitian sosial-budaya seperti antropologi, sosiologi,
agama, hukum dan komunikasi akan dilanjutkan dalam Repelita V,
untuk dapat dimanfaatkan Alam penyusunan kebijaksanaan-kebi-
jaksanaan pembangunan.
Selanjutnya akan dilakukan penelitian longitudinal ter-
hadap dampak industri dan dampak teknologi yang besar ter-
hadap masyarakat, usaha pendidikan dan pengembangan tekno-
logi, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan di
berbagai sektor dan profesi.
80
Dampak yang besar dari pada pembangunan terhadap masya-
rakat terutama di daerah-daerah yang masih terpencil dan
terisolir, baik di bidang ekonomi, hukum, dan sosial-budaya,
termasuk penyesuaian dan pembauran antar suku melalui program
transmigrasi dan pemukiman, akan mendapat perhatian dan pene-
litian yang saksama. Di samping itu, berbagai pranata sosial
dan pranata budaya di tanah air akan diteliti, guna pengem-
bangan dan pemanfaatan nilai-nilai tradisional setempat bagi
proses pembangunan bangsa, khususnya menjelang tahap lepas
landas.
Dalam proses lepas landas akan dikembangkan suatu stra-
tegi kebudayaan berdasarkan dinamika sosial masyarakat, agar
mampu mengatasi masalah mental dan sosial serta perubahan-
perubahannya.
Juga akan lebih dibudayakan Pancasila sebagai sumber
filsafat dan budaya bangsa dengan menggunakan informasi dan
data ilmiah agar lebih mempermudah perluasan dan pengha-
yatannya, yang ditujukan untuk peningkatan persatuan dan ke-
satuan Bangsa.
3. Program Penelitian Pertanian dan Pengairan
Penelitian di bidang pertanian mencakup komoditi tanaman
pangan, tanaman perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan
dan penelitian bidang masalah lintas sektoral, antara lain
agro ekonomi, sumber daya alam dan lingkungan hidup serta
transmigrasi yang terangkum dalam berbagai kegiatan pene-
litian.
Dalam rangka mempertahankan swasembada dan pengembangan
produksi tanaman pangan, palawija dan hortikultura pada lahan
81
sawah, lahan kering, pasang surut, dataran rendah dan dataran
tinggi, kegiatan akan diprioritaskan pada: (1) penelitian
untuk menemukan varietas unggul bare produktivitas tinggi,
umur pendek, tahan terhadap hama dan penyakit utama, toleran
terhadap tekanan lingkungan serta tahan dalam penyimpanan,
antara lain dengan menggunakan kemampuan bioteknologi; (2)
penelitian hama dan penyakit; (3) penelitian teknologi peng-
olahan penggunaan alat dan mesin pertanian untuk kegiatan pra
dan pasca panen; (4) penelitian untuk mengidentifikasi po-
tensi sumber daya alam untuk pengembangan produksi tanaman di
lahan kering, pasang surut dan lahan kritis; (5) penelitian
konservasi sumber daya alam (tanah dan air) dalam usaha pe-
ngembangan pertanian yang stabil dan berproduksi tinggi.
Penelitian bidang peternakan dalam usaha meningkatkan
produksi dan pengembangan produksi peternakan meliputi ke-
giatan-kegiatan: (1) penelitian potensi dan pengembangan pe-
ternakan di berbagai wilayah yang potensial tinggi di daerah
lahan kritis; (2) penelitian pemuliaan ternak terutama ternak
berproduksi cepat dalam meningkatkan produksi susu, telur dan
daging serta dalam rangka penggunaan ternak sebagai sumber
tenaga kerja, pupuk dan energi; (3) penelitian teknologi peng-
awetan dan pengolahan hasil ternak; (4) penelitian peningkat-
an produksi hijauan makanan ternak dan pemanfaatan limbah
pertanian dan industri sebagai makanan ternak, dan (5) pene-
litian kesehatan ternak.
Penelitian dalam rangka pengembangan produksi perikanan
meliputi: (1) penanaman bibit berdaya mampu produksi tinggi,
mudah berkembang biak dan tahan penyakit; (2) peningkatan
teknik pembenihan ikan dan jasad akuatik non ikan seperti
udang, kodok, kerang dan rumput laut; (3) penelitian teknologi
82
budi daya ikan di air tawar, payau dan laut serta budi daya
ikan terpadu dengan komoditi bukan perikanan; (4) pengendali-
an hama dan penyakit ikan dan jasad akuatik bukan ikan; (5)
pencarian daerah-daerah baru penangkapan ikan yang potensial
dalam rangka pemanfaatan Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE); (6)
perbaikan teknologi penangkapan ikan, dan (7) teknologi pasca
panen, pengawetan dan pengolahan hasil perikanan.
Penelitian tanaman perkebunan meliputi kegiatan-kegiat-
an: (1) penelitian dalam menemukan klon-klon dan varietas
unggul; (2) penelitian untuk pengendalian hama dan penyakit;
(3) penelitian metode (teknologi) pra panen, panen dan pasca
panen, dan (4) penelitian potensi perluasan areal tanaman
perkebunan.
Penelitian bidang kehutanan meliputi: (1) penelitian
untuk menunjang inventarisasi dan pengukuhan hutan; (2) pene-
litian identifikasi dan teknologi konservasi sumber daya
alam; (3) penelitian reboisasi dan penghijauan; (4) peneli-
tian aneka guna hutan dan pengembangan hutan serba guna; (5)
penelitian perlindungan dan pengamanan hutan; (6) penelitian
pengelolaan dan pengembangan daerah aliran sungai (DAS); (7)
penelitian pengendalian perladangan berpindah; (8) penelitian
pengembangan hasil hutan non kayu, dan (9) penelitian energi
biomassa.
Selanjutnya penelitian dalam bidang sosial-ekonomi meli-
puti antara lain: penelitian dalam hal efisiensi dan produk-
tifitas dalam budi daya dan pemasaran komoditi pertanian baik
tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan maupun
kehutanan. Untuk itu diperlukan adanya peta komoditi hasil
pertanian di seluruh Indonesia.
Penelitian di bidang pengairan meliputi pemasangan dan
83
observasi instalasi jaringan hidrologi serta pemasangan ob-
servasi instalasi jaringan hidrometeorologi dan hidrologi
proyek pengairan.
Penelitian pengairan mencakup segi-segi hidrologi, hi-
drolika, bangunan air, geologi, geohidrologi, hidrokimia dan
ekologi pengairan. Melalui program ini akan dilaksanakan pula
survai perencanaan pengembangan wilayah sungai, danau-danau
dan waduk-waduk serta penyelidikan untuk perencanaan teknis
bangunan pengairan.
4. Program Penelitian Industri
Program penelitian bidang industri dalam Repelita V di-
tujukan pada usaha peningkatan kemampuan penguasaan teknologi
industri dan pengembangan sistem produksi, memacu dan mening-
katkan alih teknologi dan pemanfaatannya serta peningkatan
kemampuan rancang bangun dan perekayasaan agar dapat menun-
jang peningkatan nilai tambah industri, pendalaman dan
penguatan struktur industri serta mendorong pengembangan in-
dustri kecil dan menengah.
Kegiatan penelitian di sektor industri terutama berke-
naan dengan usaha pengembangan teknologi terapan, antara lain
meliputi teknologi manufaktur/pengolahan, teknologi produk,
pengendalian mutu, teknologi penanggulangan/pencegahan limbah
industri, teknologi pemanfaatan limbah serta pengembangan
teknologi daur ulang, termasuk merintis penguasaan teknologi
maju. Dalam jangka panjang sasaran penelitian di bidang
teknologi industri adalah mengupayakan terwujudnya hasil
industri nasional yang memiliki keunggulan teknologi secara
komparatif.
Guna menunjang pengembangan industri dasar, kegiatan
84
penelitian terapan lebih ditujukan kepada penggunaan tekno-
logi yang cocok untuk diterapkan dengan memperhatikan pola
sumber daya dan perkembangan industri yang ada. Sementara
itu, untuk menunjang industri hilir/aneka industri, kegiatan
penelitian terapan ini mencakup identifikasi dan pemilihan
teknologi tepat guna; adaptasi teknologi yang disesuaikan de-
ngan kondisi perkembangan industri yang ada; menunjang rancang
bangun dan perekayasaan industri dalam hal modifikasi dan
pembuatan mesin dan peralatan pabrik, restrukturisasi tekno-
logi pengolahan atau teknologi produk pada industri yang te-
lah beroperasi. Khusus untuk menunjang industri kecil yang
menggunakan teknologi sederhana, kegiatan penelitian terapan
akan lebih diarahkan untuk menunjang pengembangan produk,
peningkatan mutu produk serta perbaikan sistem produksi.
Di samping itu, dalam Repelita V akan dilaksanakan ke-
giatan standardisasi dan normalisasi produk dan proses in-
dustri. Pada dasarnya kegiatan ini ditujukan dalam rangka
mendorong pertumbuhan industri yang mampu menciptakan pasar
yang dapat diandalkan bagi barang dan jasa yang dihasilkan
dan yang mampu memberikan dampak keterkaitan antar industri
yang semakin meluas. Demikian pula akan dilaksanakan kegiatan
penelitian di bidang rancang bangun dan perekayasaan industri
yaitu untuk meningkatkan kemampuan usaha industri di dalam
negeri dalam menangani pembangunan pabrik secara utuh dan
pembuatan mesin serta peralatan industri dan pengembangan paket-
paket produksi. Dalam hal ini akan ditingkatkan peneli-
tian teknologi pengolahan dalam rangka pengembangan paket-
paket produksi, baik yang dikembangkan sendiri maupun yang
diperoleh melalui lisensi ke dalam rancang bangun dan pereka-
yasaan dasar maupun yang terinci. Penelitian di bidang ran-
cang bangun dan rekayasa industri diarahkan agar mencakup
85
penanganan pembangunan pabrik-pabrik baik yang berskala
besar, kompleks dan menerapkan teknologi canggih maupun yang
berskala sedang, serta pengembangan mesin dan peralatan
ringan serta peralatan tepat guna untuk meningkatkan mutu
produk dan produktivitas industri kecil.
5. Program Penelitian Pertambangan dan Energi
Penelitian yang mendukung usaha inventarisasi dan eks-
plorasi mineral, meliputi penyelidikan atas batubara dan
gambut, penyelidikan geofisika, geokimia, analisa data mi-
neral serta pengujian endapan mineral akan dilanjutkan.
Di bidang geologi, secara teratur dilakukan kegiatan pe-
nyelidikan gerakan tanah dan penelitian untuk mendukung pe-
ngembangan wilayah. Penyelidikan hidrogeologi dan konservasi
air tanah akan ditingkatkan terutama di daerah luar pulau
Jawa. Penelitian dalam bidang geofisika dan geokimia terhadap
beberapa gunung api terpenting di Jawa akan terus dilan-
jutkan. Penelitian geologi dan geofisika kelautan akan dilan-
jutkan sejalan dengan pemantapan sarana kerjanya. Dalam pada
itu dilanjutkan penyelidikan dan pengembangan dengan metode
geologi serta geofisika, sebagai suatu kegiatan penelitian
mandiri maupun sebagai penunjang kegiatan lainnya.
Penelitian dan pengembangan pertambangan umum diarahkan
pada pengembangan teknologi penambangan dan pengolahan, pe-
manfaatan mineral industri, mineral ferro dan non ferro,
serta mineral bahan energi. Sesuai kebijaksanaan umum bidang
energi, program penelitian batubara dan gambut akan dilan-
jutkan. Dalam program ini sekaligus tercakup penelaahan kebi-
jaksanaan tentang pelestarian dan penataan lingkungan, per-
aturan perundang-undangan serta kelembagaan.
86
Usaha penelitian dan pengembangan minyak dan gas bumi
diarahkan pada bidang-bidang yang dapat membantu usaha pe-
ningkatan cadangan, peningkatan pengurasan, peningkatan nilai
tambah komoditi migas, konservasi serta peningkatan pemanfa-
atan energi pengganti, pengkajian lingkungan serta pengkajian
teknologi mineral. Penelitian dan pengembangan di bidang
teknik, ekonomi dan peraturan-peraturan teknis akan diting-
katkan terus. Usaha penelitian pemasaran dan pengembangan
transmisi serta jaringan distribusi gas bumi sebagai gas kota
akan terus digalakkan dan penelitian tersebut dilakukan tidak
saja terbatas pada propinsi yang telah ada cabang Perum Gas
Negara. Penelitian dan pengembangan di bidang teknis,
ekonomis maupun sosial budaya terhadap sumber daya energi
diarahkan untuk mengetahui dengan lebih mantap potensi sumber
daya energi yang secara ekonomis dapat dikembangkan.
Penelitian juga ditujukan untuk memanfaatkan sumber-sumber
energi alternatif, pengelolaan energi secara hemat dan
efisien, khususnya energi yang berasal dari minyak bumi serta
penentuan jenis energi yang tepat digunakan untuk
kegiatan-kegiatan tertentu, agar secara nasional diperoleh
pola pemanfaatan energi yang optimal.
Sementara itu dilaksanakan pula penelitian dan pengka-
jian tenaga nuklir untuk kemungkinan apabila kelak dibutuhkan
untuk memenuhi keperluan energi jangka panjang, khususnya di-
lihat dari segi kelayakan teknis maupun ekonomis serta kese-
lamatannya. Penelitian juga dilaksanakan untuk mengembangkan
energi baru dan terbarukan antara lain gambut, biomassa, lim-
bah, kayu bakar, tenaga surya, tenaga angin, tenaga air skala
kecil, tenaga panas bumi skala kecil dan tenaga air laut.
Upaya ini dilakukan dalam rangka pemanfaatan sumber daya
87
energi setempat, terutama diarahkan untuk memenuhi energi pada
daerah terpencil yang belum terjangkau jaringan distribusi
listrik.
6. Program Penelitian Perhubungan dan Pariwisata
Program penelitian perhubungan mencakup antara lain ke-
giatan-kegiatan untuk mengoptimasikan sistem informasi dan
penyempurnaan indikator perhubungan, penelitian potensi pasar
dan pemetaannya yang mencakup penentuan simpul untuk efi-
siensi pelayanan jasa transportasi guna terciptanya angkutan
terpadu dalam rangka peningkatan ekspor komoditi non migas,
penelitian peran serta swasta dan koperasi dalam penyediaan
jasa transportasi, dan pemantapan operasional usaha dan pe-
ningkatan kualitas pelayanan.
Demikian pula akan diteliti dampak transportasi terhadap
lingkungan yang mencakup pengaruh transportasi terhadap dae-
rah, mobilitas penduduk dan barang serta analisis dampak
lingkungan. Selain itu akan dilakukan penelitian masalah
energi dan teknologi transportasi yang mencakup perkiraan ke-
butuhan bahan bakar minyak (BBM) sektor transportasi, alter-
natif penggunaan energi pengganti BBM, serta penggunaan
sarana dan fasilitas penunjang sesuai dengan kemajuan tekno-
logi bidang transportasi.
Selanjutnya berbagai kegiatan penelitian dan pengem-
bangan dilakukan pula dalam rangka menunjang peningkatan pe-
ngembangan kepariwisataan, termasuk penelitian pasar interna-
sional secara komprehensif, penelitian produk wisata, maupun
penelitian dampak pariwisata.
88
7. Program Penelitian Perdagangan dan Koperasi
Penelitian di bidang perdagangan meliputi:a. Peningkatan dan pemantapan sistem kegiatan-kegiatan
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data perda-
gangan, yang mencakup ekspor dan impor, distribusi
barang, perkembangan harga, produksi, dan kelemba-
gaan usaha niaga dan sebagainya.
b. Penelitian di bidang perdagangan dalam dan luar
negeri yang meliputi pembuatan proyeksi untuk masa
mendatang dalam hal permintaan terhadap barang-ba-
rang ekspor/impor Indonesia; penelitian efisiensi,
tata niaga dan jalur pemasaran barang-barang eks-
por, bahan pokok, bahan panting dan barang stra-
tegis; penelitian peta dagang dalam dan luar ne-
geri; penelitian tentang kehidupan dunia usaha dan
pelaku niaga, termasuk ekonomi lemah; penelitian
hukum terapan di bidang perdagangan dan penelitian
tentang masalah-masalah khusus yang menunjang ke-
bijaksanaan pembangunan.
Program penelitian perkoperasian bertujuan untuk membe-rikan bahan masukan guna penyusunan rencana pembangunan ko-
perasi jangka pendek maupun jangka panjang. Pelaksanaannya
dituangkan dalam bentuk kegiatan: (a) melakukan penelitian
dan pengkajian yang mencakup seluruh aspek pembinaan dan pe-
ngembangan perkoperasian melalui pendekatan interdisipliner
dan lintas sektoral yang terkoordinasi dan terintegrasi; (b)
membentuk Pusat Pengkajian Perkoperasian yang menitik berat-
kan kegiatan analisa kebijaksanaan dalam rangka pembinaan dan
pengembangan perkoperasian, serta mengintegrasikannya dengan
89
kebijaksanaan perkoperasian pada umumnya; (c) melakukan peng-
kajian dan perumusan dasar-dasar pengetahuan perkoperasian
dalam rangka penyusunan keilmuan koperasi, sebagai bahan peng-
ajaran koperasi dalam pendidikan umum; (d) melakukan peng-
kajian mengenai pelaksanaan birokrasi perkoperasian.
8. Program Penelitian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dalam rangka menunjang kebijaksanaan ketenagakerjaan di
bidang perluasan dan pemerataan kesempatan kerja, serta me-
ningkatkan mutu dan perlindungan tenaga kerja, maka dalam Re-
pelita V akan ditingkatkan berbagai usaha penelitian.
Penelitian-penelitian ditujukan untuk mengembangkan ke-
bijaksanaan umum, kebijaksanaan sektor dan kebijaksanaan khu-
sus. Di dalam kebijaksanaan umum dilakukan monitoring dan
analisa di bidang ekonomi keuangan secara teratur yang ditu-
jukan bagi perluasan dan pemerataan kesempatan kerja. Peneli-
tian di bidang kebijaksanaan sektor ditujukan untuk mende-
teksi dan menginventarisasi secara terinci dan operasional
cara-cara produksi dan produk yang lebih Padat Karya. Peneli-
tian di bidang khusus ditujukan untuk. menilai manfaat dari
kegiatan-kegiatan khusus yang dilaksanakan bagi kelompok
sasaran tenaga kerja seperti petani tanpa tanah, buruh,
nelayan, tenaga kerja usia muda, dan tenaga kerja wanita.
Selain itu penelitian kebijaksanaan khusus juga ditujukan
untuk menyempurnakan dan meningkatkan program yang ada, serta
menciptakan program-program khusus yang bermanfaat bagi ke-
lompok sasaran tenaga kerja dan lingkungannya. Penelitian ke-
bijaksanaan daerah terutama ditujukan untuk memperluas kesem-
patan kerja dan meningkatkan mutu tenaga kerja, terutama di
daerah-daerah yang relatif terbelakang, daerah perbatasan,
daerah minus dan daerah padat penduduk.
90
Program penelitian transmigrasi ditujukan untuk dapat
lebih menunjang kebijaksanaan transmigrasi secara menyeluruh
dan lebih terpadu, serta ditujukan untuk meneliti agar pelak-
sanaan penyiapan transmigrasi dan pelaksanaan pembinaan meme-
nuhi sasaran dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan para
transmigran dan masyarakat disekitarnya. Dalam hubungan ini
maka dalam Repelita V akan dilaksanakan beberapa kegiatan pe-
nelitian dan pengembangan antara lain: penelitian yang men-
dukung kebijaksanaan transmigrasi; penelitian organisasi, ma-
najemen dan masalah anggaran; penelitian transmigrasi swa-
karsa dan investasi swasta di daerah transmigrasi; penelitian
sistem informasi dalam rangka meningkatkan arus transmigrasi
swakarsa; penyusunan kelayakan dan uji coba pengusahaan komo-
diti-komoditi pertanian yang paling menguntungkan; penelitian
untuk mengembangkan industri yang menunjang pertanian di dae-
rah transmigrasi; penelitian untuk mengembangkan diversifi-
kasi usaha yang dapat meningkatkan pendapatan transmigrasi;
dan penelitian dalam rangka mencari teknik yang tepat dalam
pengembangan kelembagaan ekonomi.
9. Program Penelitian Daerah, Desa, dan Kota
Program penelitian ini antara lain mencakup pengintegra-
sian studi-studi lintas sektoral di daerah, desa dan kota un-
tuk identifikasi masalah-masalah pembangunan dan masalah-ma-
salah masyarakat setempat; penelitian daerah-daerah yang ter-
belakang dan terpencil, antara lain penelitian pengembangan
masyarakat pedesaan Wamena - Irian Jaya.
10. Program Penelitian dan Pengembangan Agama
Program ini bertujuan melaksanakan penelitian dan pe-
91
ngembangan di bidang keagamaan dalam rangka perumusan
kebijaksanaan, perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas pokok
dalam pembangunan bidang agama. Kegiatan dititikberatkan pada
penelitian terapan dan juga dimaksudkan agar menjadi pendo-
rong bagi pengembangan pendekatan ilmiah dalam menghayati,
memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama.
Dalam rangka usaha mencapai tujuan tersebut akan dilan-
jutkan kegiatan penelitian terhadap berbagai permasalahan se-
perti kerukunan hidup beragama, pengamalan agama, pendidikan
agama, pelayanan ibadah haji dan sebagainya. Sejalan dengan
itu akan dilaksanakan pula kegiatan-kegiatan lain sebagai pe-
lengkap penelitian dan pengembangan berupa seminar, simpo-
sium, lokakarya dan diskusi ilmiah lainnya.
Selanjutnya untuk menunjang kegiatan penelitian dan pe-
ngembangan bidang agama akan terus dilanjutkan dan diman-
tapkan kegiatan dokumentasi dan informasi bidang agama seba-
gai sarana yang memberikan pelayanan jasa informasi di bidang
agama baik bagi masyarakat ilmiah maupun masyarakat luas.
11. Program Penelitian Pendidikan, Generasi Muda, Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Penelitian dalam bidang ini diarahkan kepada usaha pe-
ningkatan mutu aparatur pendidikan, generasi muda, serta ke-
budayaan nasional dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, guna menunjang peningkatan efisiensi dan efektivitas pe-
laksanaan pembangunan pendidikan dan kebudayaan khususnya dan
pembangunan nasional pada umumnya. Dalam kaitan ini akan di-
laksanakan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan da-
lam bidang-bidang pengelolaan, kelembagaan, ketenagaan dan
sistem pembiayaan.
92
Dalam rangka peningkatan perencanaan, kegiatan pemetaan
pendidikan dan kebudayaan akan dilanjutkan, demikian pula pe-
nelitian-penelitian mengenai perencanaan pendidikan dan kebu-
dayaan serta pemantauan pelaksanaannya. Dalam bidang kelemba-
gaan, kegiatan penelitian akan dititikberatkan pada pengka-
jian dan pengembangan bentuk lembaga pendidikan dasar sem-
bilan tahun termasuk implikasi administrasinya.
Di bidang ketenagaan, kegiatan-kegiatan akan diarahkan
kepada pengkajian implikasi administratif model pendidikan
tenaga pendidikan terpadu, pengkajian penerapan jenjang ka-
rier terbuka bagi tenaga pendidikan untuk menunjang pelaksa-
naan pendidikan dasar sembilan tahun, serta melanjutkan pene-
litian tentang perencanaan, pengadaan, pengangkatan, dan pe-
nempatan tenaga pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pen-
didikan dasar dan menengah. Di samping itu akan dilakukan
pengkajian dan pengembangan tenaga profesional pendidikan.
Di bidang pembiayaaan, akan dikaji dan dikembangkan sis-
tem pembiayaan pendidikan dan kebudayaan, termasuk didalamnya
pengembangan sistem pengelolaan pembiayaan, pengembangan mo-
del partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan dan
kebudayaan, dan model alokasi anggaran yang efisien untuk
dapat mengembangkan secara efektif pembangunan bidang pendi-
dikan. Untuk menunjang efisiensi aparatur pemerintah akan di-
tingkatkan model pengawasan melekat bidang pendidikan dan ke-
budayaan nasional.
12. Program Penelitian Kesehatan, Kesejahteraan Sosial, Peranan Wanita, Kependudukan dan Keluarga Berencana
Penelitian dalam bidang kesehatan mencakup teknik-teknik
bioteknologi kesehatan seperti DNA-probes dan antibodi mono-
93
klonal yang perlu dikembangkan untuk lebih menyempurnakan ke-
mampuan diagnosis, patogenesis, epidemiologi dan pencegahan
penyakit, di samping refleksi penelitian tentang pergeseran
penyakit-penyakit infeksi ke penyakit non infeksi.
Untuk itu akan dikembangkan kerja sama antara Univer-
sitas Indonesia dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam
bidang Bioteknologi Kesehatan dalam penanggulangan berbagai
macam penyakit termasuk Hepatitis B.
Kegiatan penelitian dalam bidang peranan wanita diarah-
kan untuk lebih memantapkan pemantauan berbagai kegiatan se-
perti perubahan kedudukan dan peranan wanita. Selain itu akan
dilakukan penelitian dan pengkajian tentang kegiatan wanita
di berbagai sektor untuk menunjang perumusan kebijaksanaan
yang lebih tepat, melalui kerja sama antar lembaga penelitian
dan perguruan tinggi serta masyarakat ilmiah di dalam dan di
luar negeri. Demikian pula akan dilakukan pemantapan metode
analisis dampak pembangunan terhadap wanita yang diintegra-
sikan dalam penyusunan berbagai program pembangunan, selain
penyusunan suatu Analisis Situasi Wanita sebagai data dasar
perumusan kebijaksanaan dan penyusunan rencana peningkatan
Peranan Wanita dalam Pembangunan.
13. Program Penelitian Perumahan Rakyat dan Lingkungan Pemukiman
Penelitian dalam bidang Perumahan Rakyat dan Lingkungan
Pemukiman akan lebih memperhatikan pembangunan perumahan dan
pemukiman bagi masyarakat berpendapatan rendah antara lain
melalui perbaikan kampung di wilayah perkotaan, sebagai ba-
gian integral dari pembangunan kota dan pedesaan. Hal ini
mengingat bahwa sebagian besar perumahan dibangun secara per-
94
orangan dengan kemampuan ekonomi yang rendah, sehingga menim-
bulkan pemukiman berkualitas rendah.
Selanjutnya akan diupayakan agar masyarakat lebih banyak
terlibat dalam pengadaan perumahan secara terorganisasi mela-
lui koperasi, di samping kebutuhan akan rumah sewa untuk ber-
bagai tingkat tenaga kerja dengan keahlian yang berbeda, se-
hingga dapat menampung dorongan mobilitas ke kota-kota.
Selanjutnya akan diteliti pengelolaan limbah industri
dan limbah rumah tangga, terutama untuk mencegah pencemaran
air bersih bagi sebagian besar penduduk. Dalam kaitan ini
akan dikembangkan standardisasi dan kriteria pengukuran ter-
hadap batas toleransi pencemaran limbah hasil buangan in-
dustri dan limbah rumah tangga.
Selain itu akan diusahakan suatu bentuk optimasi eko-
nomis partisipasi swasta dalam mendaurulangkan limbah, untuk
pemurnian kembali lingkungan industri dan kelestarian kemam-
puan sumber daya alam setempat. Untuk itu perlu dilakukan pe-
nelitian limbah dari berbagai jenis industri melalui kerja
sama pihak swasta dengan lembaga penelitian, instansi peman-
tauan dan instansi pengawas pelaksanaan Analisa Mengenai Dam-
pak Lingkungan (AMDAL) secara teknis.
14. Program Penelitian Penerangan, Pers dan Komunikasi Sosial
Penelitian dalam bidang Penerangan, Pers dan Komunikasi
Sosial diarahkan untuk meningkatkan kesiapan mental masya-
rakat Indonesia menuju masyarakat industri yang berkepriba-
dian Indonesia. Dalam kaitan ini akan disusun suatu rencana
pengembangan sumber daya manusia dalam bidang komunikasi pem-
95
bangunan. Kegiatan tersebut antara lain mencakup tenaga kerja
di bidang radio, televisi dan komunikasi pembangunan, se-
hingga bertambah jumlah sumber daya manusia berkemampuan
dalam kegiatan komunikasi lingkungan hidup, forum komunikasi
kependudukan, komunikasi peningkatan peranan wanita, komuni-
kasi pendidikan, komunikasi pertanian dan komunikasi politik.
Selain itu akan diteliti perluasan daya jangkau siaran
radio dan televisi melalui kerja sama swasta dan pemerintah
baik pusat maupun daerah yang memungkinkan siaran terinte-
grasi di Indonesia, yang akan diperlukan dalam Repelita VI.
15. Program Penelitian Aparatur Pemerintah
Untuk memantapkan sistem administrasi pembangunan guna
mendukung kelancaran tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional, penelitian dalam bidang Aparatur Pemerintah di-
arahkan pada pengembangan sistem administrasi pembangunan,
yang mencakup keterkaitan antara lembaga-lembaga dan organi-
sasi-organisasi penelitian di lingkungan departemen, lembaga
pemerintah non departemen, universitas dan pusat penelitian
masyarakat. Strategi tersebut sekaligus mencakup mekanisme
untuk memanfaatkan dan menyebarkan informasi hasil penelitian.
Substansi penelitian diarahkan pada usaha peningkatan
kemampuan administrasi dan daya guna Aparatur Pemerintah. De-
mikian pula penelitian bersifat kajian terhadap kebijaksanaan
dan pelaksanaan, yang selanjutnya dapat dikembangkan oleh
ilmu administrasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan kea-
daan masyarakat Indonesia. Hasil penelitian ini dimanfaatkan
bagi peningkatan kemampuan Aparatur Pemerintah, pengembangan
profesionalisme dalam memberi pelayanan kepada masyarakat,
penyempurnaan sistem dan prosedur kerja, serta yang menjamin
96
daya guna dan hasil guna yang makin tinggi dari pelaksanaan
tugas organisasi pemerintah.Penelitian Aparatur Pemerintah juga mencakup upaya untuk
menemukan sistem Administrasi Pembangunan yang meliputi si-
klus Administrasi Pembangunan seperti perumusan kebijaksana-
an, pelaksanaan, pengawasan, pemantauan dan pengendalian ser-
ta penilaian terhadap hasil-hasil pelayanan serta koordina-
sinya. Dalam hubungan ini akan dididik dan dilatih peneliti-
peneliti dalam bidang ilmu administrasi dalam jumlah dan mutu
yang memadai.
16. Program Penelitian Telekomunikasi
Penelitian di bidang telekomunikasi dalam Repelita V me-
liputi penelitian subsistem telekomunikasi nasional; peneli-
tian mutu jasa dan pelayanan telekomunikasi; penelitian tek-
nologi dan produk baru; penelitian daya guna dan hasil guna
manajemen operasi dan pengaturan; penelitian dampak telekomu-
nikasi terhadap perekonomian nasional; penyusunan standardi-
sasi dan spesifikasi teknis dari produk-produk telekomunikasi
yang akan diintegrasikan dengan jaringan telekomunikasi;
serta pelaksanaan pengujian dan penertiban sertifikat layak
operasi terhadap produk-produk yang diperkenankan untuk ber-
operasi.
B. PENGEMBANGAN STATISTIK
I. PENDAHULUAN
Berbagai upaya pembangunan di bidang perstatistikan yang
dilaksanakan dalam Repelita IV dan Repelita-repelita sebe-
97
lumnya telah berhasil menciptakan landasan bagi penyediaan
data statistik yang makin lengkap dan makin terpercaya untuk
membantu perumusan dan penentuan kebijaksanaan pembangunan.
Sehubungan dengan itu, pembangunan perstatistikan dalam Repe-
lita V diarahkan untuk memantapkan landasan bagi pembangunan
perstatistikan tersebut agar lebih sempurna, berhasil guna
dan berdaya guna.
II. KEADAAN DAN MASALAH
Dalam Repelita IV, pengembangan statistik mengalami ber-
bagai kemajuan yang berarti. Kegiatan-kegiatan yang dilaksa-
nakan antara lain meliputi pelaksanaan Sensus Pertanian 1983
Lanjutan, Sensus Ekonomi 1986, Survai Penduduk Antar Sensus
1985, Survai Sosial Ekonomi Nasional dan berbagai survai sek-
toral dan lintas sektoral lainnya. Seiring dengan itu, dan
sekaligus dengan memanfaatkan hasil berbagai sensus dan sur-
vai tersebut, telah diusahakan penyempurnaan perhitungan Pen-
dapatan Nasional dan Regional, penyusunan Tabel Input-Output
1985, dimulainya perhitungan Produk Domestik Bruto Triwu-
lanan, penyempurnaan sajian berkala statistik serta perhi-
tungan proyeksi penduduk dan tenaga kerja. Usaha-usaha ini
akan terus dilanjutkan dan lebih ditingkatkan dalam Repe-
lita V. Di samping itu, telah dilaksanakan upaya-upaya pe-
ningkatan keterampilan petugas perstatistikan, peningkatan
pendayagunaan organisasi perstatistikan serta peningkatan
penyediaan prasarana dan sarana yang menunjang pelaksanaan
tugas-tugas kestatistikan.
Sejalan dengan makin meningkatnya kegiatan pembangunan,
makin dirasakan pula masalah makin berkembangnya keragaman
98
data statistik yang dibutuhkan. Karenanya program pengem-
bangan perstatistikan dalam Repelita V ditujukan pula untuk
menyempurnakan dan mengembangkan sistem dan pengelolaan per-
statistikan nasional.
I I I . KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH
Kebijaksanaan untuk mewujudkan sistem perstatistikan
terpadu mencakup usaha-usaha penyerasian serta penetapan pri-
oritas dalam penentuan jenis statistik yang hendak dikum-
pulkan, penetapan konsep dan definisi, serta pemilihan metode
dan ukuran yang tepat guna.
Pada tingkat kegiatan operasional, akan terus diting-
katkan perbaikan tata cara pengumpulan data termasuk koordi-
nasi kegiatan-kegiatan di lapangan, pengolahan dan penyajian
data statistik yang siap pakai serta sesuai dengan kebutuhan
pemakai data, baik dari segi jenis datanya maupun dari segi
ketepatan waktunya. Di samping itu, akan terus dikembangkan
penerapan teknik sampling yang tepat guna melalui pembentukan
kerangka induk sampling serta penerapan metode estimasi dan
proyeksi yang diarahkan kepada pembakuan metode.
Dengan demikian, pembangunan perstatistikan nasional
akan selalu berorientasi kepada pelayanan kebutuhan pemakai
data dan dalam pelaksanaannya didasarkan pada asas keseim-
bangan, asas prioritas dan asas pembakuan. Mengingat keterba-
tasan kemampuan dalam berbagai bidang, pengumpulan data sta-
tistik akan diprioritaskan bagi jenis-jenis data yang diper-
lukan secara berlanjut dan terus-menerus serta memiliki man-
faat yang luas.
99
Dalam pada itu, untuk lebih menjamin berhasilnya usaha
peningkatan mutu data statistik yang dihasilkan, kegiatan
pembangunan di bidang statistik juga akan diarahkan kepada
pengembangan kelembagaan dan peningkatan keahlian serta ke-
terampilan statistik.
IV. PROGRAM-PROGRAM
Terciptanya suatu sistem perstatistikan nasional yang
terpadu merupakan sasaran pengembangan perstatistikan dalam
jangka panjang. Pelaksanaan pembangunan perstatistikan dalam
Repelita V, seperti juga halnya dalam Repelita-repelita sebe-
lumnya, merupakan satu tahapan usaha untuk mencapai sasaran
jangka panjang tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut disusun program yang men-
dukung dan selaras dengan tujuan tersebut. Program penyempur-
naan dan pengembangan Statistik dalam Repelita V dapat dija-
barkan ke dalam lima kelompok kegiatan sebagai berikut.
1. Sensus
Kegiatan sensus mencakup kegiatan Sensus Penduduk 1990
dan persiapan Sensus Pertanian 1993.
Kegiatan Sensus Penduduk 1990 sudah dimulai sejak akhir
Repelita IV dan mencakup kegiatan-kegiatan awal seperti pe-
rencanaan dan persiapan di lapangan, pembuatan sketsa wilayah
desa, uji-coba di lapangan dan persiapan-persiapan untuk la-
tihan petugas pelaksana. Dalam Repelita V, kegiatan-kegiatan
tersebut akan dilanjutkan dengan pembuatan sketsa wilayah
cacah, pendaftaran bangunan dan kegiatan usaha rumah tangga.
100
Di samping itu, akan dilakukan juga pembuatan segmentasi,
latihan petugas pelaksana serta pencacahan sensus sampel dan
sensus lengkap. Kegiatan-kegiatan ini selanjutnya akan dite-
ruskan dengan pasca evaluasi data sensus, pengolahan, publi-
kasi dan analisa dari semua data yang dikumpulkan dalam Sen-
sus Penduduk tersebut yang semuanya direncanakan selesai da-
lam Repelita V.
Dalam Repelita IV telah dilaksanakan kegiatan Sensus
Pertanian 1983 yang mencakup sensus sampel tanaman pangan dan
bukan tanaman pangan. Dari sensus ini telah diperoleh kete-
rangan mengenai kegiatan, pola dan distribusi pengusahaan
tanah, perusahaan dan koperasi yang bergerak disektor perta-
nian serta potensi pertanian. di desa. Untuk memantau secara
cermat perkembangan yang telah terjadi disektor yang sangat
penting ini, maka Sensus Pertanian akan dilaksanakan kembali
pada tahun 1993. Dalam Repelita V, kegiatan Sensus Pertanian
akan meliputi antara lain kegiatan persiapan sensus berupa
pembuatan disain sampling dan metodologi sensus, percobaan
lapangan, latihan petugas, pelaksanaan sensus di lapangan
serta publikasi dan analisa pendahuluan. Mengingat bahwa li-
putan sektor pertanian sangat luas maka pelaksanaan Sensus
Pertanian akan dilakukan secara bertahap.
2. Survai Nasional
Kegiatan survai nasional ini mencakup Survai Biaya Hidup
1989, Survai Sosial Ekonomi Nasional serta survai-survai
khusus lainnya.
Dalam Survai Biaya Hidup 1989 akan diupayakan pembaha-
ruan penghitungan Indeks Harga Konsumen dan diagram timbang-
annya. Hal tersebut dirasakan perlu dilakukan mengingat bahwa
101
pembangunan yang dilaksanakan selama sepuluh tahun terakhir
ini telah menyebabkan perubahan yang cukup berarti pada pola
jumlah dan mutu konsumsi masyarakat. Untuk melacak perubahan
pola konsumsi tersebut, Survai Biaya Hidup 1989 akan dilaksa-
nakan dan diarahkan untuk mendapatkan data dasar mengenai
pola konsumsi penduduk seperti konsumsi makanan harian, kon-
sumsi bukan makanan (barang dan jasa) maupun keadaan sosial
ekonomi rumah tangga di 27 kota besar.
Dalam pada itu, data statistik yang bersifat lintas sek-
toral yang menyangkut keadaan sosial ekonomi penduduk yang
dikumpulkan secara berkala mempunyai peranan sangat penting
di dalam perencanaan pembangunan. Untuk itu, Survai Sosial
Ekonomi Nasional dilaksanakan dalam Repelita V dan ditujukan
untuk mendapatkan data mengenai pengeluaran untuk konsumsi
dan pendapatan rumah tangga, angkatan kerja, kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh rumah tangga, keadaan perumahan dan ling-
kungan hidup, serta ciri-ciri kependudukan lainnya seperti
pendidikan, kesuburan ibu, kesehatan, budaya dan sebagainya.
Survai Sosial Ekonomi Nasional yang selama ini telah dilaksa-
nakan secara berkala, dalam Repelita V akan terus diselengga-
rakan menurut kebutuhan dan kemampuan. Modul yang digunakan
akan lebih disempurnakan, terutama dalam cakupan, metode, pe-
laksanaan maupun analisa statistiknya sehingga lebih berdaya
guna dan berhasil guna dalam proses perencanaan pembangunan
yang menjadi semakin kompleks.
Survai-survai khusus lainnya yang akan dilaksanakan
dalam Repelita V ditujukan untuk menunjang kegiatan perenca-
naan pembangunan serta pembangunan perstatistikan nasional
dan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
102
3. Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Makro dan Sektoral
Data statistik makro yang baik dan tersedia secara ber-
kesinambungan pada tingkat nasional maupun regional merupakan
salah satu informasi dasar untuk perencanaan, pengambilan ke-
putusan dan kebijaksanaan pembangunan serta untuk penilaian
hasil pembangunan. Seiring dengan makin meningkatnya usaha
pembangunan di segala bidang, maka jenis, mutu dan ketetapan
waktu dari data statistik tersebut perlu makin disempurnakan.
Statistik Pendapatan Nasional dan Pendapatan Regional
merupakan sebagian dari informasi dasar yang dimaksud. Dalam
Repelita V akan dilakukan penyempurnaan metode estimasi, pem-
bakuan definisi, perluasan cakupan, pengembangan teknik sur-
vai dan peningkatan koordinasi pengumpulan data demi terca-
painya keseragaman informasi sehingga statistik yang dihasil-
kan dapat lebih bermanfaat bagi pemakai data.
Informasi dasar lainnya adalah Tabel Input-Output dan
Neraca Sosial Ekonomi Nasional. Tabel Input-Output disusun
sebagai pelengkap data Pendapatan Nasional karena Tabel In-
put-Output tidak hanya mengungkapkan pendapatan dan output
masing-masing sektor, tetapi juga merekam jaringan keterkait-
an antar sektor melalui pola penggunaan bahan mentah. Seba-
gai kelanjutan dari Tabel Input-Output 1985, maka dalam Repe-
lita V akan disusun Tabel Input-Output 1990.
Neraca Sosial Ekonomi Nasional merupakan perangkat yang
dapat mengungkapkan jaringan ketergantungan antara tingkat
pemenuhan kebutuhan pokok berbagai lapisan masyarakat dengan
sumber-sumber penghasilan serta struktur produksi nasional.
Neraca Sosial Ekonomi Nasional, yang telah disusun untuk
103
tahun 1980 dan tahun 1985, merupakan salah satu perangkat
untuk memantau sasaran pemerataan dalam pembangunan nasional.
Dalam Repelita V akan disusun Neraca Sosial Ekonomi Nasional
1990. Bersama-sama dengan data yang dikumpulkan sebelumnya,
Neraca Sosial Ekonomi Nasional tersebut dapat mengungkapkan
perkembangan pola pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan
sumber-sumber pendapatan masyarakat serta perubahan struk-
tural dalam sektor produksi sebagai akibat dari peningkatan
pembangunan.
Pelaksanaan perhitungan Produk Domestik Bruto dan Produk
Domestik Bruto Triwulanan, yang telah dimulai dalam Repe-
lita IV, akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan dalam Repe-
lita V.
Data statistik makro lainnya yang dibutuhkan bagi peren-
canaan nasional dan penelitian yang juga direncanakan akan
disusun adalah Neraca Sektor Publik, Produk Riil Nasional dan
Klasifikasi Komoditi Indonesia. Di samping itu, akan dilaksa-
nakan pula kegiatan Survai Tabungan Masyarakat, Survai Pem-
bentukan Modal, Studi Neraca Arus Dana serta Neraca Modal.
Langkah selanjutnya adalah memadukan neraca-neraca yang se-
lama ini disusun secara terpisah menuju pada pengembangan
suatu Sistem Neraca Terintegrasi. Adapun tujuan dari penyu-
sunan neraca terintegrasi ini adalah untuk membuat suatu
kerangka yang operasional dapat dipakai sebagai pedoman untuk
pengumpulan, kompilasi dan rekonsiliasi data dasar serta se-
bagai sumber informasi yang rinci dan konsisten mengenai
transaksi antar sektor. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini
selama Repelita V akan diatur menurut prioritas kebutuhan dan
tersedianya dana serta kemampuan personil.
Di samping itu, seperti halnya dalam Repelita IV, dalam
Repelita V akan dilaksanakan survai-survai sektoral lainnya
104
yang mempunyai skala yang lebih kecil. Survai-survai sektoral
ini dilaksanakan secara berkala karena memegang peranan pen-
ting dalam pemantauan dan penentuan kebijaksanaan jangka
pendek untuk sektor-sektor tertentu. Dalam Repelita V, me-
tode, pengumpulan dan pengolahan data, penyajian dan analisa
data statistik sektoral akan terus disempurnakan dan dikem-
bangkan.
Jenis statistik sektoral yang akan disempurnakan antara
lain meliputi statistik pertanian, industri, pertambangan,
energi dan konstruksi, perdagangan, perhubungan, pariwisata,
keuangan, sosial serta kependudukan.
4. Pengembangan Kelembagaan dan Keahlian Statistik
Untuk mendukung usaha penyempurnaan pelaksanaan survai
dan sensus serta peningkatan mutu statistik yang dihasilkan,
perangkat lunak dari sistem perstatistikan nasional akan di-
tingkatkan lebih lanjut. Hal ini diusahakan antara lain me-
lalui pengembangan kelembagaan dan peningkatan keahlian dan
keterampilan statistik.
Kegiatan pengembangan kelembagaan mencakup pengembangan
dalam mutu, cakupan, pengelolaan dan publikasi dari kegiatan
survai, baik yang bersifat sektoral maupun lintas sektoral.
Peningkatan keahlian dan keterampilan statistik sebagai
sarana untuk mendukung sistem perstastistikan nasional yang
terpadu dilakukan dengan meningkatkan jumlah ahli statistik
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pada setiap jajaran pengum-
pulan, pengolahan dan penyajian data. Sehubungan dengan hal
tersebut, kegiatan-kegiatan pendidikan non gelar dan gelar di
bidang statistik akan dilanjutkan. Di samping itu, untuk
memenuhi kebutuhan di lini lapangan, kegiatan-kegiatan yang
105
menyangkut latihan keterampilan bagi petugas lapangan sta-
tistik juga akan dilanjutkan.
5. Peningkatan Prasarana dan Sarana Fisik
Penyediaan sarana dan prasarana kerja yang memadai akan
memungkinkan pendayagunaan tenaga terampil secara optimal.
Oleh sebab itu, sejak Repelita III telah mulai ditingkatkan
sarana dan prasarana kerja untuk menunjang kelancaran pelak-
sanaan tugas sehari-hari. Upaya ini akan dilanjutkan dalam
Repelita V sesuai dengan prioritas dan keadaan kemampuan ke-
uangan negara.
Kelima kelompok kegiatan yang akan dilaksanakan selama
Repelita V tersebut di atas merupakan kelanjutan dan pening-
katan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan pada Re-
pelita-repelita sebelumnya dan merupakan bagian dari rencana
jangka panjang yang terpadu di bidang pengembangan perstatis-
tikan nasional.
106
TABEL 22 - 1PEMBIAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KELIMA,
1989/90 - 1993/94(dalam milyar rupiah)
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN
1989/90 1989/90-No. Kode SEKTOR/SUB SEKTOR/PROGRAM (Anggaran (Anggaran
Pembangunan) Pembangunan)
15 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DANPENELITIAN 278,9 2.634,2
15,1 Sub Sektor Pengembangan Ilmu - Pengetahuan danTeknologi 161,1 1.503,0
15.1.01 Program Pengembangan Ilmu Pengetahuan danTeknologi 161,1 1.503,0
15,2 Sub Sektor Penelitian 117,8 1.131,2
15.2.01 Program Penelitian Umum 25.5 240.2 24
15.2.02 Program Penelitian Pertanian dan Pengairan 43,5 466,315.2.03 Program Penelitian Industri 3,8 36,615.2.04 Program Penelitian Pertambangan dan Energi 4,9 50,715.2.05 Program Penelitian Perhubungan dan Pariwisata 3,0 28,115.2.06 Program Penelitian Perdagangan dan Koperasi 1,8 17,915.2.07 Program Penelitian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1,2 11,015.2.08 Program Penelitian Daerah, Desa dan Kota 1,7 14,915.2.09 Program Penelitian Keagamaan 0,1 0,615.2.10 Program Penelitian Aparatur Pendidikan, Generasi
Muda, Kebudayaan Nasional dan Keperca -yaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 0,7 6,5
15.2.11 Program Penelitian Kesehatan, KesejahteraanSos ia l , Peranan Wanita, Kependudukan danKeluarga Berencana 1,9 20,1
15.2.12 Program Penelitian Perumahan Rakyat danPemukiman 0,3 3,1
15.2.13 Program Penelitian Penerangan, Pers dan Komuni-kasi Sosial 0,2 2,4
15.2.14 Program Penelitian Aparatur Pemerintah 2,5 26,015.2.15 Program Penyempurnaan dan Pengembangan S t a t i s t i k 26,7 206,8
107