puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen...

24
HUKUM PAJAK DAN PERPAJAKAN Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “HUKUM PAJAK DAN PERPAJAKAN” dosen pengampu Dra. Wafroturrohmah M,Si Oleh : Puput Anggraini A210100013 PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI

Transcript of puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen...

Page 1: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

HUKUM PAJAK DAN PERPAJAKAN

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “HUKUM PAJAK DAN

PERPAJAKAN” dosen pengampu Dra. Wafroturrohmah M,Si

Oleh :

Puput Anggraini

A210100013

PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

I. PPh Pasal 22

PPh Pasal 22 Adalah PPh pasal 22 membahas tentang penghasilan yang

berasal dari penjualan pada instansi pemerintah, impor, dan industri tertentu

(industri rokok, industri kertas, industri otomotif, industri semen, industri

baja, Pertamina Bulog untuk tepung terigu dan gula pasir).

Tarif PPh pasal 22 atas penjualan instansi pemerintah :

PPh pasal 22 bendaharawan = 1,5% x nilai penjualan

Tarif PPh pasal 22 atas impor :

1.     Bila importir memiliki API (Angka Pengenal Impor)

PPh pasal 22 impor = 2,5% x nilai impor

2.    Bila importir tidak memiliki API

PPh pasal 22 impor = 7,5% x nilai impor

Contoh Soal :

1. PT ANGGARA, memiliki nomor API, melakukan impor komputer

dari Amerika Serikat dengan perincian sbb:

Harga Komputer (Cost)…………………… US$ 20,000.00

Asuransi (Insurance) ……………………… US$   1,000.00

Biaya angkut (Freight) ……………………. US$     4,000.00

Harga Pabean …………………………….. US$ 25,000.00

Pungutan :

- Bea Masuk 20% ………………………… US$   5,000.00

- Bea Masuk Tambahan 10% …………….. US$     2,500.00

NILAI IMPOR ……………………………… US$ 32,500.00

Page 3: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

Apabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan

impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka:

Dasar pengenaan PPh Pasal 22: US$ 32,500.00 x Rp 10.000,00= Rp

325.000.000,-

PPh Pasal 22 yang harus dipungut :Rp 325.000.000,00 x 2,5% = Rp

8.125.000,00

2. Seperti soal nomor diatas, tetapi PT ANGGARA tidak memiliki API,

maka perhitungan PPh Pasal 22 adalah :

� Dasar pengenaan PPh Pasal 22: US$ 32,500.00 x Rp 10.000,00= Rp

325.000.000,-

PPh Pasal 22 yang harus dipungut :Rp 325.000.000,00 x 7,5% = Rp

24.375.000,-

II. PPh Pasal 23

PPh pasal 23 membahas tentang penghasilan yang diperoleh dari penggunaan

harta atau modal (deviden, bunga, royalti, hadiah penghargaan, sewa, dan

jasa).

1.     Deviden, royalti, bunga, hadiah penghargaan

PPh pasal 23 = 15% x penghasilan bruto

2.    Sewa dan jasa

PPh pasal 23 = 2% x penghasilan bruto

Page 4: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

Contoh Soal :

1. Pada tanggal 10 May 2010, PT. Sukses Gagalnya, membagikan

dividen masing-masing Rp 10,000,000 kepada 20 pemegang

sahamnya. Atas dividen yang dibagikan, PT. Sukses Gagalnya wajib

memungut PPh Pasal 23.

PPh pasal 23 yang harus dipotong PT. Sukses Gagalnya adalah :

=>15% x Rp 10.000.000,- = Rp 150.000,-

=>20 x Rp 150.000,- = Rp 3.000.000,-

Saat terutang : akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal

31 Mei 2010

Saat Penyetoran : paling lambat 10 Juni 2010

Saat Pelaporan : paling lambat 20 Juni 2010

2. Pada tanggal 20 agustus 2010, PT. Tukang Utang membayar bunga

atas pinjaman membayarkan bunga kepada PT. Lintah Darat sebesar

Rp 90.000.000,-

PPh pasal 23 yang harus dipotong oleh PT Tukang Utang adalah :

=> 15% x Rp 90.000.000 = Rp 13.500.000,-

Saat terutang : akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal

31 Agustus 2010

Saat Penyetoran : paling lambat 10 September 2010

Saat Pelaporan : paling lambat 20 September 2010

Page 5: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

III. PPh Pasal 24

PPh pasal 24 membahas tentang penghasilan yang berasal dari luar negeri.

Pada prinsinya dalam PPh pasal 24 adalah mencari besarnya pajak yang bisa

dikreditkan dengan jalan membandingkan antara pajak yang dipungut di luar

negeri dengan batas maksimum kredit pajak dipilih yang terkecil.

Batas maksimum kredit pajak = penghasilan dari luar negeri/ PKP x PPh

terutang

Contoh Soal :

1. PT.  Seventeen yang berlokasi di Jakarta, selama tahun

2009memperoleh penghasilan baik dari usahanya dari dalam negeri

ataupun beberapa cabangnya yang berada di luar negeri. Penghasilan

Netto dari dalam negeri Rp 150.000.000.000 sedangkan usahanya di

luar negeri, seperti Jepang memperoleh penghasilan Rp 300.000.000

dan di Korea memperoleh penghasilan Rp 400.000.000 sedangkan di

China mengalami rugi Rp 100.000.000. Pajak yang telah dibayar

diluar negeri sebesar 25% untuk Jepang, 30% untuk Korea dan 20%

untuk China. Berapa PPh Pasal 24 yang diperkenankan untuk

dikreditkan dengan pajak penghasilan yang harus dibayar di dalam

negeri?

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 24 yang dapat dikreditkan di

dalam negeri.

1) Mencari Penghasilan Kena Pajak (PKP) :

Penghasilan Neto Dalan Negeri Rp150.000.000

Penghasilan Neto Luar Negeri

Jepang Rp 300.000.000

Korea Rp 400.000.000                                             

Jumlah Penghasilan Neto Luar Negeri Rp700.000.000 +

Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp850.000.000

Page 6: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

2) Mencari Pajak Penghasilan Terutang dari jumlah PKP Sebesar Rp

850.000.000 :

28% x Rp 850.000.000 = Rp238.000.000

3) Mencari Pajak Yang Telah Dibayar Atas Penghasilan Di Luar

Negeri :

Jepang : 25% x 300.000.000 = Rp   75.000.000

Korea : 30% x 400.000.000 = Rp 120.000.000

4) Mencari Kredit Pajak Luar Negeri (KPLN) :

KPLN Jepang : 300.000.000 / 850.000.000 x 238.000.000 = Rp

84.000.000

KPLN Korea : 400.000.000 / 850.000.000 x 238.000.000 = Rp

112.000.000

5) PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan di Indonesia atas penghasilan

di Jepang sebesar :  Rp 75.000.000 (Pilih yang terendah)

PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan di Indonesia atas penghasilan

di Korea sebesar : Rp 112.000.000 (Pilih yang terendah)

6) Jumlah PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan di dalam negeri : 

Rp 75.000.000 + Rp 112.000.000 = Rp 187.000.000

2. menghitung PPh 24 jika terjadi kerugian usaha dalam negeri PT.

APAKE' di Indonesia memperoleh penghasilan netto tahun 2009 sbb:

di Negara Korea, memperoleh laba usaha Rp 300.000.000 (tarif pajak

yang berlaku 30%) didalam negeri menderit kerugian Rp 100.000.000

Page 7: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

Jawab :

Perhitungan kredit pajak luar negeri PPh 24 :

Menghitung total PK

Penghasilan dari Korea Rp 300.000.000

Kerugian usaha dalam negeri (Rp 100.000.000)

Penghasilan kena pajak Rp 200.000.000

Jumlah penghasilan netto sama dengan PKP karena tidak terdapat

kompensasi kerugian atau pengurang lain.

meghitung total PPh terutang

28% x Rp. 200.000.000 Rp 56.000.000

PPh terutang Rp 56.000.000

Jadi jumlah PPh pasal 24 adalah Rp. 56.000.000

Menghitung PPh pasal 24 jika terjadi kerugian usaha Luar Negeri

PT. APAYA di Jakarta memperoleh penghasilan netto sbb :

Negara Jerman memperoleh laba Rp 200.000.000 ( tarif pajak 40%)

Negara Perancis memperoleh rugi Rp 300.000.000 ( tarif pajak 25%)

Di dalam negeri laba Rp 600.000.000

Jawab :

menghitung total PKP

penghasilan dari Negara Jerman Rp 200.000.000

laba dalam negeri Rp 600.000.000

penghasilan kena pajak Rp 800.000.000

menghitung PPh terutang

28% x Rp. 800.000.000 Rp. 224.000.000

menghitung PPh maksimum di kreditkan di Negara Jerman

Rp 200.000.000 x Rp. 224.000.000= Rp 56.000.000

Rp 800.000.000

menghitung PPh yang dipotong di Negara Jerman

40% * Rp 200.000.000 = Rp 80.000.000

Page 8: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

IV. PPh Pasal 25

PPh pasal 25 membahas tentang angsuran pajak yang menggunakan stelsel

anggapan.

Ansuran pajak/ bulan = PPh terutang – kredit pajak /12

Contoh Soal :

1. Kasus 1

Pajak Penghasilan yang terutang berdasarkan SPT

Tahunan PPh tahun 2000

=Rp 50.000.000,00

Dikurangi dengan :

PPh yang dipotong pemberi kerja (PPh Pasal 21) Rp 15.000.000,00

PPh Pasal 22 Rp 10.000.000,00

PPh Pasal 23 Rp 2.500.000,00

Kredit pajak luar negeri (PPh Pasal 24) Rp 7.500.000,00

______________

Jumlah =Rp 35.000.000,00

Dasar Perhitungan PPh Pasal 25   =Rp 15.000.000,00

Besarnya angsuran PPh yang harus dibayar sendiri setiap bulan dalam

tahun 2001 adalah :

= Rp 15.000.00,00/12 = Rp 1.250.000,00.

Contoh :

Apabila PPh pada contoh 1 di atas berkenaan dengan penghasilan untuk

bagian tahun pajak yang meliputi 6 bulan dalam tahun 2000, maka

besarnya angsuran bulanan yang harus dibayar sendiri setiap bulan dalam

tahun 2001 sebesar :

= Rp 15.000.000,00/6 = Rp 2.500.000,00.

Page 9: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

- Besarnya PPh Pasal 25 untuk bulan-bulan sebelum batas waktu

penyampaian SPT Tahunan PPh adalah sama dengan besarnya angsuran

PPh untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu.

2. Kasus 2

Apabila SPT Tahunan PPh tahun 2000 disampaikan pada bulan Maret

2001, maka besarnya angsuran PPh yang harus dibayar wajib pajak untuk

bulan Januari dan Februari 2001 adalah sama dengan angsuran bulan

Desember 2000, misalnya sebesar Rp 1.000.000,00

Apabila dalam bulan September 2000 diterbitkan Surat Keputusan

pengurangan angsuran PPh menjadi nihil, sehingga angsuran PPh untuk

bulan Oktober s.d. Desember 2000 menjadi nihil, maka angsuran PPh

untuk bulan Januari dan Februari 2001 juga nihil.

CONTOH PENGHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 WAJIB

PAJAK ORANG PRIBADI

Si A adalah Pengusaha Warung Makan di Jogjakarta yang memiliki

penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp180.000.000,-. Si A statusnya kawin

dan mempunyai 2 (dua) orang anak. Si A menyelenggarakan pencatatan

untuk menghitung pajaknya. Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 yang

harus dibayar sebagai angsuran dalam tahun berjalan dihitung sebagai

berikut:

Jumlah peredaran setahun Rp180.000.000,-

Presentase penghasilan norma (lihat daftar presentase norma) = 20%

Penghasilan neto setahun = 20% x Rp 180.000.000,- = Rp 3.000.000,-

Penghasilan Kena Pajak = penghasilan neto dikurangi PTKP Rp

36.000.000,- – Rp 19.800.000,- = Rp 6.200.000,-

Pajak Penghasilan yang terutang : 5% x Rp 6.200.000,- = Rp 310.000,

PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus dibayar si A setiap bulan: Rp

310.000,- : 12 = Rp 25.833,-

Page 10: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

CONTOH PENGHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 WAJIB

PAJAK BADAN

Koperasi Unit Desa A bergerak dibidang simpan pinjam. Pada tahun 2010

memiliki penerimaan bruto dalam setahun sebesar Rp 500.000.000,- dan

seluruh biaya-biaya yang berkaitan dengan usaha (sesuai ketentuan

perpajakan) sebesar Rp 4.250.000.000,-.

Dengan demikian, penghasilan netonya adalah : Rp 500.000.000,- –

Rp 425.000.000,- = Rp 75.000.000,-

Pajak Penghasilan yang terutang : Rp75.000.000,- x 25% x 50% =

Rp9.375.000,-

Tarif 50% di atas dikarenakan Koperasi Unit Desa A mendapat

fasilitas.

PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus dibayar KUD A setiap bulan:

Rp9.375.000,- : 12 = Rp781.250,-

V. PPN dan PPNBM

Merupakan pajak atas konsumsi dalam negeri. Oleh karena itu salah satu

syarat dikenakannya PPN atas suatu transaksi adalah bahwa BKP/JKP

dikonsumsi di dalam Daerah Pabean. Hal inilah yang mendasari pengenaan

PPN dengan tarif 0% atas kegiatan ekspor sedangkan untuk kegiatan impor

tetap dikenakan PPN 10%.

Contoh Soal :

1. PPN

PKP A bulan Januari 2011 menjual tunai barang kena pajak dengan

harga jual Rp 10.000.000,-. Hitung :

-PPN terutang

-Jumlah yang harus dibayar pembeli

Page 11: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

Jawab :

PPN terutang 10% X Rp 10.000.000,-                     =  Rp  1.000.000,-+

Harga Beli                                                 =  Rp 10.000.000,-

PPN 10% X Rp 10.000.000,- =  Rp   1.000.000,- +

  Jumlah yang harus dibayar                            =  Rp 11.000.000,-

2. Bpk.Dhani adalah seorang pengusaha yang memilih menjadi PKP

(PMPKP) pada suatu masa melakukan kegiatan sebagai berikut :

- Membeli BKP                                            Rp 800.000.000,-

- Menjual BKP ke PKP                                  Rp 600.000.000,-

- Menjual BKP ke bukan PKP                         Rp 210.000.000,-

- Menjual BKP ke Luar Negeri/Ekspor             Rp 900.000.000,-

Persediaan barang awal dan akhir di anggap tidak ada. Hitung :

a.   Pajak Masukan

b.   Pajak Keluaran

c.   Pajak masukan yang dapat di kreditkan

d.   PPN lebih bayar/kurang bayar

Jawab :

1.   Pajak Masukan = 10% X Rp 800.000.000 = Rp 80.000.000,-

2.   Pajak Keluaran = 10% X Rp 600.000.000 = Rp 60.000.000,-

Pajak Keluaran atas penjualan di Luar Neger

= 0% X Rp 900.000.000 = Rp 0-   = Rp 60.000.000,-

PPN Masukan ( yang dapat dikreditkan )

Rp 1.710.000.000 – Rp 210.000.000      

Page 12: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

                      Rp 80.000.000,-

Rp 1.710.000.000,-

 

= Rp 70.175.438,59

  4. PPN Keluaran                              Rp 60.000.000,-

PPN Masukan yg dikreditkan         Rp 70.175.438,59 –

PPN Lebih Bayar                          Rp 10.175.438,59

 

3. Haryono seorang pengusaha kena pajak membeli barang kena pajak 

Rp 600.000.000,- kemudian barang tersebut dijual kedalam negeri

seharga  Rp 300.000.000,- dan di ekspor Rp 900.000.000,- persediaan

awal dan akhir di anggap tidak ada.Hitunglah :

- Pajak Masukan

- Pajak Keluaran

- PPN Lebih Bayar/Kurang Bayar

Jawab :

1.   Pajak Masukan = 10% X Rp 600.000.000,-      = Rp 60.000.000,-

2.   Pajak Keluaran atas penjualan didalam negeri

= 10% X Rp 300.000.000,-                    = Rp 30.000.000,-

      Atas Ekspor = 0 % X Rp 900.000.000,-       = Rp 0                 -

 Jumlah Pajak Keluaran                                                Rp 30.000.000,-

 

3.   PPN keluaran      = Rp 30.000.000,-

Page 13: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

PPN Masukan      = Rp 60.000.000,- 

        PPN Lebih bayar 

Rp 30.000.000,-

2. PPNBM

Materi

Bpk.Andi seorang importir mengimpor BKP Barang Mewah dengan

tarif 20% seharga Rp 200.000.000,- hitung :

- PPN dan PPN-BM

- jumlah yang di bayar Bpk.Andi

jawab :

Jumlah pembayaran                           Rp200.000.000,-

PPN 10% X Rp 200.000.000                Rp 20.000.000,-

PPN-BM 20% X Rp 200.000.000          Rp 40.000.000,-

                                                         ---------------+

jumlah yang harus dibayar                 Rp 260.000.000,-

PT. Cahaya membeli BKP Barang Mewah Langsung dari pabrik

seharga Rp 500.000.000 tarif barang Mewah 20% kemudian barang

tersebut dijual lagi seharga Rp 750.000.000 di dalam negeri.

hitunglah :

- PPN dan PPN BM 

- Jumlah yang dibayar PT Cahaya

- Jumlah Yang dibayar pembeli

Page 14: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

Jawab :

-PPN 10% X Rp 500.000.000                 Rp 50.000.000

  PPN BM 20% X Rp 500.000.000            Rp 100.000.000

                                                      ----------------+

-PPN dan PPN BM yang harus dibayar    Rp 150.000.000

-PPN 10% X Rp 750.000.000

Jumlah yang dibayar pembeli                Rp  75.000.000

VI. PBB

Pajak bumi dan bangunan (PBB) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan

bangunan karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi

yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya

atau memperoleh manfaat dari padanya.

Rumus penghitungan PBB = Tarif x NJKP

1. Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB

= 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP)

= 0,2%x(NJOP-NJOPTKP)

2. Jika NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB

= 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP)

= 0,1 %x (NJOP -NJOPTKP)

Contoh Soal :

1. Objek perumahan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau dimanfaatkan oleh PNS,

ABRI dan para pensiunan termasuk janda dan dudanya.

- Luas Bumi 1.000 m2 dengan nilai jual Rp 840.000,00/m2 Nilai jual tanah

Page 15: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

tersebut termasuk kelas 17 dengan nilai jual Rp 802.000,-/m2

- Luas Bangunan 400 m2 dengan nilai jual Rp 1.000.000,00/m2. Nilai jual

bangunan tersebut termasuk kelas 2 dengan nilai jual Rp 968.000,-/m2

Berapakah besar Pajak yang dikenakan kepada mereka?

Jawaban:

Penghitungan PBB-nya :

- Jumlah NJOP bumi 1.000 x Rp 802.000,- = Rp 802.000.000,-

- Jumlah NJOP Bangunan 400 x Rp 968.000,- = Rp 387.200.000,-

- NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 1.189.200.000,-

- NJOPTKP = Rp 12.000.000,-

- NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 1.181.200.000,-

- NJKP 40% x (NJOP – NJOPTKP)= 40% x (1.189.200.000-12.000.000)

= 40% x Rp.1,177.200.000

= Rp.470.880.000

PBB yang terutang

0,5% x Rp.470.880.000= Rp 2.354.400

(Dua juta tiga ratus lima puluh empat ribu empat ratus)

2. Apabila Objek Pajak pada contoh A dimiliki / dikuasai / dimanfaatkan oleh

PNS, ABRI, Pensiunan termasuk janda / dudanya yang berpenghasilan

semata-mata dari gaji atau uang pensiun maka penghitungannya adalah :

NJKP 20% x (NJOP – NJOPTKP)  = 20% x (1.189.200.000-12.000.000)

= 20% x Rp. 1,177.200.000

Page 16: puputanggraini25.files.wordpress.com  · Web viewApabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp 10.000,00 maka: Dasar pengenaan

= Rp. 235.440.000

PBB yang terutang

0,5% x Rp 235.440.000,- = Rp 1.177.200,-

(Satu juta seratus tujuh puluh tujuh ribu dua ratus rupiah)