WAKTU BEKU DARAHHHH

12

Click here to load reader

description

deskripsi tentang beku darah

Transcript of WAKTU BEKU DARAHHHH

  • ACARA III

    DARAH

    A. Waktu Pendarahan

    Tinjauan Pustaka

    Apabila pembuluh darah terpotong atau rusak, maka akan terjadi

    penyempitan bagian yang terluka. Hal ini terjadi karena kontraksi miogenik otot polos

    sebagai suatu plasma lokal dan karena refleks simpatik yang merangsang serabut

    adrogenik yang menginversi otot polos dinding pembuluh lokal. Kontraksi ini

    membuat darah yang keluar dari pembuluh darah akan berkurang (Frandson, 1993).

    Pendarahan dapat berhenti sendiri misalnya dengan kontraksi vasa ditempat

    pendarahan yang terjadi beberapa menit sampai beberapa jam. Apabila pembuluh

    darah mengalami dilatasi, darah tidak keluar lagi karena sudah dicegah oleh

    mekanisme trombosit. Vasa kontraksi timbul melalui beberapa jalan kontraksi

    langsung otot pembuluh darah kemudian anoksia dan refleks lalu adanya serotonis

    yang keluar dari trombosit yang menyebabkan vasa kontraksi (Schmid,1997).

    Kisaran waktu pendarahan yang normal untuk manusia adalah 15-120 detik (Guyton

    1989). Trombosit melekat pada endotel pada tepi-tepi pembuluh yang rusak. Hal ini

    terjadi sampai elemenelemen pembuluh darah yang putus menyempit. Penjendalan

    darah sangat penting dalam mekanisme penghentian darah (Guyton,1989). Dalam

    keadaan normal jumlah eritrosit tetap, dengan eritrosit baru di sintesis secepat

    perusakan eritrosit lama. Tetapi jika pengangkutan eritrosit berkurang,seperti halnya

    terjadi pendarahan atau ketika berada di daerah yang tinggi, maka jumlah eritrosit

    diperbanyak sehingga pengangkutan oksigen ke jaringan menjadi normal kembali.

    Pada vertebrata tingkat rendah, eritrosit diproduksi dalam jaringan ikat ginjal, hati,

    dan limpa. Dalam tahapan embrio, tempat-tempat seperti ini penting, tetapi setelah

    dewasa sumsum tulang belakang merah merupakan sumber utama eritrosit (Villee,

    et al., 1984).

  • Materi dan Metode

    Materi

    Materi yang digunakan adalah lanset, arloji, kertas filter, alkohol, kapas dan

    dua probandus yaitu satu laki-laki dan satu perempuan.

    Metode

    Jari dibersihkan dengan kapas yang dibasahi alkohol, setelah itu jari ditusuk

    dengan lanset yang steril. Pada saat keluar catat waktu setiap 30 detik, kertas filter

    ditempelkan pada darah yang keluar pada pembuluh darah, kertas filter jangan

    sampai terkena lukanya. Bila pendarahan telah berhenti, maka dicatat waktunya.

    Waktu pendarahan ditentukan dari saat darah keluar sampai pendarahan berhenti.

  • Hasil dan Pembahasan

    Tabel 3.1. Hasil Waktu Pendarahan

    Probandus Umur Jenis Kelamin Waktu Pendarahan (detik)

    1 19 Laki-laki 20,3 2 19 Perempuan 24,6

    Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui waktu pendarahan dengan

    metode Duke. Dalam percobaan ini digunakan 2 Probadus yang hasilnya adalah

    Lamanya waktu pendarahan dari probandus 2 adalah 90 detik dan probandus 1

    adalah 60 detik, dari kedua probadus yang lebih baik adalah probadus perempuan

    karena apabila pembuluh darah terpotong atau rusak maka akan terjadi

    penyempitan bagian yang terluka itu (Frandson, 1993). Penyebabnya adalah :1

    konsentrasi miogenik dari otot polos, sebagai suatu spasme lokal, dan 2 reflek saraf

    simpatik, yang merangsang serabut-serabut adrenergik yang meinervasi otot polos

    dari dinding pembuluh lokal. Kontraksi ini menyempitkan bukaan pembuluh guna

    mengurangi arus darah yang keluar. Spasmen akan berlangsung kira-kira 20 menit

    yang memungkinkan terbentuknya platele plug dan berlangsung koagulasi. waktu

    pendarahan yang terjadi berlangsung cepat disebabkan platelet yang melepaskan

    zat fosfolipid yang cepat terbentuk. Zat ini membantu dalam mempercepat

    pembekuan selaput tromboplasma yang merupakan proses pembekuan darah.

    Kisaran waktu pendarahan normal adalah 15-120 detik hal ini berarti waktu

    pendarahan pada probandus 1 dan 2 masih normal. Faktor-faktor yang

    menyebabkan pendarahan antara lain pendarahan karena defisiensi vitamin

    khemofilia, trombositopenia (Frandson,1993).

  • Kesimpulan

    Dari percobaan di atas disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi waktu

    pendarahan adalah efisiensi cairan tenunan dalam darah, fungsi pembuluh kapiler

    dan trombosit dalam darah. Probandus dalam keadaan sehat dan normal karena

    probandus 2 dan 1 masing-masing 90 detik dan 60 detik mereka berada pada

    kisaran normal antara 15-120 detik.

  • Daftar Pustaka

    Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

    Guyton, Arthur C. 1989. Fisiologi Manusia dan Mekanismenya terhadap Penyakit. EGC. Jakarta. Schmid, K, and Friends. 1997. Animal Physiology: Adaptation and Environment.

    Cambridge University Press. USA. Villee, C. A.,Walker, W.F. Jr., dan Barnes, R. D.. 1984. Zologi Umum. Penerbit

    Erlangga. Jakarta

  • A. Pembekuan Darah

    Tinjauan Pustaka

    Hemostasis pada semua hewan menyangkut penutupan sementara

    pembuluh darah, yang di ikuti dengan pembentukan sumbat dengan kontraksnya

    menyatukan jaringan yang luka sampai terjadi penyembuhan. Penutupan sementara

    pembuluh darah pada sebagian besar hewan dapat juga terjadi dengan

    mengelompokannya sel-sel darah di dalam pembuluh yang rusak atau dalam ruang

    hemolimfe. Pada vertebrata tingkat rendah sel yang mengelompokan disebut

    trombosit, tetap pada mamalia peranan ini diikat oleh keping-keping darah. Jika sel-

    sel ini menyentuh permukaan pembuluh yang rusak, maka sel-sel tersebut

    membengkak dan menjadi lengket melekat satu sama lain dan pada dinding

    pembuluh darah. Keping-keping darah adalah fragmen-fragmen sitoplasma tak

    berinti yang melepaskan diri dari sel raksasa didalam sumsum tulang belakang

    (Villee, et al., 1984).

    Pada vertebrata, suatu sumbat terjadi bila dua peptida kecil diambil dari

    protein plasma yang larut, yaitu fibrinogen, oleh karena enzim trombin yang

    membentuk monomer fibrin. Monomer-monomer ini berpolimer secara spontan dan

    pertama-tama membentuk benang fibrin yang lepas. Kemudian suatu enzim lain,

    faktor stabilisator fibrin, segera membuat ikatan kovalen yang lebih kuat antara

    monomer-monomer tersebut. Benang fibrin itu membuat suatu anyaman yang halus

    di dalam mana terperangkap unsur-unsur yang terbentuk dari darah. Maka

    terbentuklah suatu sumbat (Proses terjadinya pembekuan darah) (Villee, et al.,

    1984).

    Faktor yang diperlukan dalam penggumpalan darah adalah garam kalsium

    sel yang luka yang membebaskan trombokinase, trombin dari protombin dan fibrin

    yang terbentuk dari fibrinogen. Sedangkan mekanisme pembekuan darah adalah

    sebagai berikut setelah trobosit meninggalkan pembuluh darah dan pecah akan

    mengeluarkan tromboplastin. Bersama-sama dengan ion Ca tromboplastin

    mengaktifkan protombin menjadi trombin (Evelyn, 1989).

    Trombin adalah enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin inilah

    yang berfungsi menjaring sel-sel darah merah menjadi gel atau menggumpal

    (Poedjiadi, 1994). Kisaran waktu terjadinya koagulasi darah adalah 15 detik sampai

  • 2 menit dan umumnya akan berakhir dalam waktu 5 menit. Gumpalan darah normal

    akan mengkerut menjadi sekitar 40% dari volume semula dalam waktu 24 jam

    (Frandson, 1993).

    Koagulasi dapat dicegah dengan penambahan kalium sitrat atau natrium

    sitrat yang menghilangkan garam kalsium (Schmid, 1997).

  • Materi dan Metode

    Materi

    Pada percobaan koagulasi darah materi yang digunakan seperti gelas arloji

    berlapis paraffin, arloji, lanset alkohol dan jarum pentul.

    Metode

    Ujung jari dibersihkan dengan kapas beralkohol sebagai tempat pengambilan

    darah, kemudian jari ditusuk dengan lanset steril dan waktu dicatat sampai darah

    keluar. Satu sampai 2 tetes darah segera dipindahkan ke dalam gelas arloji. Dengan

    menggunakan jarum pentul ditusuk dalam darah dan diangkat setiap 30 detik

    sampai terlihat benang fibrinnya, dicatat waktunya. Waktu beku darah dihitung dari

    darah keluar sampai terbentuk benang fibrin.

  • Hasil dan Pembahasan

    Tabel 3.2. Hasil Pembekuan Darah

    Nama Probandus Umur Jemis Kelamin Waktu beku darah (detik)

    1 19 Laki-laki 4menit 20detik 2 19 Perempuan 2menit 44detik

    Percobaan yang dilakuakan bertujuan untuk menentukan waktu darah dari

    hewan atau manusia. Dari percobaan dieroleh data probandus 1 waktu koagulasi

    selama 270 detik dan pada probandus 2 diperoleh data waktu koagulasinya 270

    detik. Koagulasi masih dalam waktu normal, pada umumnya koagulasi berakhir

    dalam waktu 5 menit (Frandson, 1993). Apabila lebih dari lima menit, dapat

    disebabkan karena terjadi detisiensi vitamin K dalam tubuh. Penyebab devisiensi

    vitamin K menurut Frandson (1993) adalah rendahnya penyerapan lemak didalam

    usus. Koagulasi juga dipengaruhi oleh cara atau teknik pengambilan darah sehingga

    didapat variasi dalam waktu beku darah (Frandson, 1993). Jalur -jalur biokimia yang

    terlibat dalam proses pembekuan darah adalah jalur ekstrinsik dan

    intrinsik.Mekanisme pembekuan darah yaitu:

    Luka

    Jalur ekstrinsik Jalur Intrinsik

    (pembentukan-pembentukan cepat) (pembentukan-pembentukan lebih cepat)

    Darah bersentuhan dengan jaringan

    kolagen.

    Pengatifan faktor XII

    Enzim kaskade pengatifan berurutan

    Faktor-faktor darah dengan adanyaion

    Ca2+ dan

    .

    Pelepasan fosfolipid dan faktor lain dari jaringan. Fosfolipid dari pemecahan

    Kation dan faktir-faktor darah platelet

  • tertentu yang diperlukan.

    Pengatifan Faktor X

    Pengatifan Protrombin

    Diperlukan ion-ion Ca2+

    Protrombin Trombin

    Fibrinogen Monomer fibrin

    (Villee, et al., 1984)

  • Kesimpulan

    Hasil yang diperoleh pada probandus 2 dan 1 masing-masing 270 detik dan

    270 detik dan koagulasi masih terjadi dalam keadaan normal. Waktu beku darah

    dihitung dari saat darah keluar sampai terbentuk benang fibrin. Faktor yang

    mempengaruhi pembekuan darah adalah lamanya waktu, zat yang terkandung

    dalam darah.

  • Daftar Pustaka

    Evelyn, C. Pearce. 1995. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia. Jakarta.

    Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

    Schmid, K, and Friends. 1997. Animal Physiology: Adaptation and Environment.

    Cambridge University Press. USA. Villee, C. A.,Walker, W.F. Jr., dan Barnes, R. D.. 1984. Zologi Umum. Penerbit Erlangga.

    Jakarta