Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR...

16
PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Meyulinda Aviana Elim dan Yusfarita Faskultas Ekonomi Universitas Janabadra ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan menguji dan mendapatkan bukti empiris untuk mengetahui apakah struktur aktiva, tingkat pertumbuhan penjualan, dan return on assets berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta tahun 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur aktiva dan return on assets tidak terbukti mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta, sedangkan tingkat pertumbuhan penjualan terbukti mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Kata kunci: struktur aktiva, tingkat pertumbuhan penjualan, return on assets, dan struktur modal. PENDAHULUAN Dalam melakukan usahanya perusahaan selalu membutuhkan modal agar dapat mempertahankan kelangsungan operasi perusahaan. Salah satu keputusan yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan dan keputusan struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan perusahaan. Manajer harus mampu menghimpun dana yang bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang mampu meminimalisasikan biaya modal yang ditanggung perusahaan. Ketika manajer menggunakan hutang, jelas biaya modal yang timbul sebesar bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul opportunity cost dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Pada saat itu perusahaan akan membuat pertimbangan mengenai komposisi modal yang optimal dan pertimbangan tersebut akan menghasilkan sebuah keputusan struktur modal atau keputusan pendanaan. Keputusan struktur modal merupakan keputusan keuangan yang berkaitan dengan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan. Sehubungan dengan penyajian laporan keuangan untuk pihak ekstemal perusahaan (in- vestor dan kreditor), maka setiap perusahaan harus memiliki struktur modal yang baik. Struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 1995). Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur modal investor dapat mengetahui keseimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian investasinya. Menurut Brigham dan Houston (Saidi, 2004) faktor-faktor: risiko, bisnis, posisi pajak, fleksibilitas, keuangan dan konservatisme atau agresivitas manajemen merupakan faktor-faktor EfEktif EfEktif EfEktif EfEktif EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103

Transcript of Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR...

Page 1: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

88 JuniEfEktifEfEktifEfEktifEfEktifEfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, TINGKAT PERTUMBUHANPENJUALAN, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP STRUKTURMODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK

JAKARTA

Meyulinda Aviana Elim dan YusfaritaFaskultas Ekonomi Universitas Janabadra

ABSTRAKSIPenelitian ini bertujuan menguji dan mendapatkan bukti empiris untuk mengetahui apakah struktur

aktiva, tingkat pertumbuhan penjualan, dan return on assets berpengaruh secara signifikan terhadapstruktur modal pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta tahun 2007.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur aktiva dan return on assets tidak terbuktimempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta, sedangkan tingkatpertumbuhan penjualan terbukti mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur di BursaEfek Jakarta.

Kata kunci: struktur aktiva, tingkat pertumbuhan penjualan, return on assets, dan struktur modal.

PENDAHULUANDalam melakukan usahanya perusahaan

selalu membutuhkan modal agar dapatmempertahankan kelangsungan operasiperusahaan. Salah satu keputusan yang dihadapioleh manajer keuangan dalam kaitannya dengankelangsungan operasi perusahaan adalahkeputusan pendanaan dan keputusan strukturmodal, yaitu suatu keputusan keuangan yangberkaitan dengan komposisi hutang sahampreferen dan saham biasa yang harus digunakanperusahaan. Manajer harus mampu menghimpundana yang bersumber dari dalam perusahaanmaupun dari luar perusahaan secara efisien,dalam arti keputusan pendanaan tersebutmerupakan keputusan pendanaan yang mampumeminimalisasikan biaya modal yang ditanggungperusahaan. Ketika manajer menggunakanhutang, jelas biaya modal yang timbul sebesarbunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkanjika manajer menggunakan dana internal ataudana sendiri akan timbul opportunity cost daridana atau modal sendiri yang digunakan. Padasaat itu perusahaan akan membuat pertimbangan

mengenai komposisi modal yang optimal danpertimbangan tersebut akan menghasilkan sebuahkeputusan struktur modal atau keputusanpendanaan. Keputusan struktur modal merupakankeputusan keuangan yang berkaitan dengankombinasi hutang dan ekuitas dalam strukturkeuangan jangka panjang perusahaan.

Sehubungan dengan penyajian laporankeuangan untuk pihak ekstemal perusahaan (in-vestor dan kreditor), maka setiap perusahaanharus memiliki struktur modal yang baik. Strukturmodal adalah pembelanjaan permanen yangmencerminkan pertimbangan atau perbandinganantara utang jangka panjang dengan modal sendiri(Riyanto, 1995). Struktur modal menunjukkanproporsi atas penggunaan hutang untukmembiayai investasinya, sehingga denganmengetahui struktur modal investor dapatmengetahui keseimbangan antara risiko dantingkat pengembalian investasinya.

Menurut Brigham dan Houston (Saidi, 2004)faktor-faktor: risiko, bisnis, posisi pajak,fleksibilitas, keuangan dan konservatisme atauagresivitas manajemen merupakan faktor-faktor

EfEktifEfEktifEfEktifEfEktifEfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103

Page 2: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

Juni 89Meyulinda Aviana Elim dan Yusfarita

yang menentukan keputusan struktur modal.McCue dan Ozcan, (Saidi, 2004) menyatakanbahwa struktur modal dipengaruhi oleh strukturaktiva, pertumbuhan aktiva, kemampulabaan,risiko, ukuran perusahaan dan kondisi pasarsistem pembayaran.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarikuntuk menguji ulang terkait dengan faktor-faktoryang mempengaruhi struktur modal, sertamencari bukti empiris atas pengaruh strukturaktiva, tingkat pertumbuhan penjualan, dan re-turn on assets terhadap struktur modal padaperusahaan manufaktur.

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dirumuskansebagai berikut: Apakah struktur aktiva, tingkatpertumbuhan penjualan, dan return on assetsberpengaruh secara signifikan terhadap strukturmodal pada perusahaan manufaktur di Bursa EfekJakarta tahun 2007.

Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan menguji dan

mendapatkan bukti empiris untuk mengetahuiapakah struktur aktiva, tingkat pertumbuhanpenjualan, dan return on assets berpengaruhsecara signifikan terhadap struktur modal padaperusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakartatahun 2007.

TELAAH LITERATUR DANPENELITIAN SEBELUMNYA1. Pengertian Struktur Modal

Keputusan untuk memilih sumberpembiayaan merupakan keputusan bidangkeuangan yang sangat penting bagi perusahaan.Rasio hutang jangka panjang terhadap modalsendiri (long time debt to equity ratio)menggambarkan struktur modal perusahaan danrasio hutang terhadap modal akan menentukanbesamya laverage keuangan yang digunakan

perusahaan (Weston dan Copeland, 1992:22dalam Saidi, 2004).

Weston dan Copeland (1992 dalam Saidi,2004) memberikan definisi struktur modalsebagai pembiayaan permanen yang terdiri darihutang jangka panjang, saham prefem ,dan modalpemegang saham. Nilai buku dari modalpemegang saham terdiri dari saham biasa, modaldisetor atau surplus modal dan akumulasi labaditahan. Bila perusahaan memiliki saham prefem,maka saham tersebut akan ditambahkan padamodal pemegang saham.

Menurut Lawrence, Gitman (2000:488dalam Saidi, 2004) mendefinisikan struktur modaladalah “capital structure is the mix of long termdebt and equity maintained by the firm”. Strukturmodal perusahaan menggunakan perbandinganantara hutang jangka panjang dan modal sendiriyang digunakan oleh perusahaan. Ada dua macamtipe modal menurut Lawrence, Gitman (2000dalam Saidi, 2004) yaitu modal hutang (debt capi-tal) dan modal sendiri (equity capital).

Menurut Riyanto (1995) struktur modaladalah pembelanjaan permanen yangmencerminkan pertimbangan atau perbandinganantara hutang jangka panjang dengan modalsendiri. Struktur modal menunjukkan proporsiatas penggunaan hutang untuk membiayaiinvestasinya, sehingga dengan mengetahuistruktur modal investor dapat mengetahuikeseimbangan antara risiko dan tingkatpengembalian investasinya.

2. Komponen Struktur Modala. Modal Asing Atau Hutang Jangka Panjang

Modal asing atau hutang jangka panjangadalah hutang yang jangka waktunya panjang,umumnya lebih dari sepuluh tahun. Hutangjangka panjang pada umumnya digunakan untukmembelanjai perluasan perusahaan (ekspansi)atau modemisasi dari perusahaan karenakebutuhan modal untuk keperluan tersebutmeliputi jumlah yang besar.

Page 3: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

90 JuniEfEktifEfEktifEfEktifEfEktifEfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Menurut Sundjaja dan Barlian (2003:324),“hutang jangka panjang merupakan salah satubentuk pembiayaan jangka panjang yangmemiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun,biasanya 5-20 tahun”. Pinjaman hutang jangkapanjang dapat berupa pinjaman beriangka(pinjaman yang digunakan untuk membiayaikebutuhan modal kerja permanen, untuk melunasihutang lain, atau membeli mesin dan peralatan)dan penerbitan obligasi (hutang yang diperolehmelalui penjualan surat-surat obligasi, dalamsurat obligasi ditentukan nilai nominal, bungapertahun, dan jangka waktu pelunasan obligasitersebut).

b. Modal SendiriModal sendiri atau ekuitas merupakan modal

jangka panjang yang diperoleh dari pemilikperusahaan atau pemegang saham. Modal sendiridiharapkan tetap berada dalam perusahaan untukjangka waktu yang tidak terbatas, sedangkanmodal pinjaman memiliki jatuh tempo. Ada duasumber utama dari modal sendiri yaitu : modalsaham prefem, dan modal saham biasa.

3. Teori-Teori Struktur Modala. MM-Theory

Teori struktur modal yang dikemukakan olehFranco Modigliani dan Merton Millermempunyai asumsi sebagai berikut:

1) Perusahaan dengan kelas yang samamempunyai risiko bisnis sama dimanarisiko bisnis tersebut diukur dengandeviasi standar dari laba sebagai bungadan pajak (SEBIT ).

2) Investor mempunyai harapan yang samaatau homogen terhadap laba dan risikoperusahaan serta memiliki ekspektasiyang sama terhadap EBIT di masamendatang.

3) Surat hutang seperti obligasi danpenyertaan dalam bentuk sahamdiperdagangkan pada pasar yangsempuma (perfect capital market).

Tahun 1958 Franco Modigliani dan MertonMiller menyatakan bahwa dengan kondisi pasarsempuma (tidak ada pajak), struktur modal darisuatu perusahan tidak mempengaruhi nilaiperusahaan, karena beberapa asumsi tersebuttidak realistik, maka pendapat MM hanyadipandang sebagai permulaan bagi munculnyateori struktur modal. Hal realistik yang terjadiantara lain: suku bunga naik sejalan dengan rasiohutang (tidak berlakunya risk free rate) dankemungkinan terjadinya kepailitan sehinggamengakibatkan adanya biaya bagi pengacara danbiaya-biaya lainnya juga meningkat denganbertumbuhnya hutang.

b. Agency TheoryTeori ini dikemukakan oleh Michael C

Jensen dan William H.Meckling pada tahun 1976(Home dan Wachowichz, 1998 dalam Nurrohim,2008) yang menyatakan manajemen merupakanagen dari pemegang saham, sebagai pemilikperusahaan. Para pemegang saham berharap agenakan bertindak atas kepentingan mereka sehinggamendelegasikan wewenang kepada agen.

Menurut Home dkk. (1998 dalam Saidi,2004) salah satu pendapat dalam teori agensiadalah siapapun yang menimbulkan biayapengawasan, biaya yang timbul pasti merupakantanggungan pemegamg saham. Misalnyapemegang obligasi, mengantisipasi biayapengawasan, membebankan bunga yang lebihtinggi. Semakin besar peluang timbulnyapengawasan, semakin tinggi tingkat bunga, dansemakin rendah nilai perusahaan bagi pemegangsaham.

Biaya pengawasan berfungsi sebagai insentifdalam penerbitan obligasi, terutama dalam jumlahyang besar. Jumlah pengawasan yang dimintaoleh pemegang obligasi akan meningkat seiringdengan meningkatnya jumlah obligasi yangberedar.

c. Signaling TheoryIsyarat atau signal menurut Brighman dan

Houston (1999:36 dalam Saidi, 2004) adalah

Page 4: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

Juni 91Meyulinda Aviana Elim dan Yusfarita

“suatu tindakan yang diambil manajemenperusahaan yang memberi petunjuk bagi inves-tor tentang bagaimana manajemen memandangprospek perusahaan”. Dalam Brighman dkk.(1999 dalam Saidi, 2004) peruhaan denganprospek yang menguntungkan akan mencobamenghindari penjualan saham dandengan prospekyang kurang menguntungkan akan cenderunguntuk menjual sahamnya.

Pengumuman emisi saham oleh suatuperusahaan umumnya merupakan suatu isyarat(signal) bahwa manajemen memandang prospekperusahaan tersebut suram. Apabila suatuperusahaan menawarkan penjualan saham barulebih sering dari biasanya, maka harga sahamnyaakan menurun, karena menerbitkan saham baruberarti memberikan isyarat negatif yangkemudian dapat menekan harga saham sekalipunprospek perusahaan cerah.

d. Asymmetric Information TheoryAsymmetric information atau ketidaksamaan

informasi menurut Brighman dkk. (1999:35dalam Saidi, 2004) adalah “situasi dimanamanajer memiliki informasi yang berbedamengenai prospek perusahaan daripada yangdimiliki investor”. Ketidaksamaan informasi initerjadi karena pihak manajemen mempunyaiinformasi yang lebih banyak daripada parapemodal (Husnan, 1996). Dengan demikian,pihak manajemen berpikir bahwa harga sahamsaat ini sedang overvalue (terlalu mahal). Apabilahal tersebut yang diperkirakan terjadi, makamanajemen tentu akan berpikir lebih baikmenawarkan saham baru, sehingga dapat dijualdengan harga yang lebih mahal dari yangseharusnya.

Di sisi lain, apabila perusahaan menawarkansaham baru, pemodal akan menafsirkan bahwasalah satu kemungkinannya adalah harga sahamsaat ini sedang terlalu mahal (sesuai denganpersepsi pihak manajemen). Sebagai akibatnyapara pemodal akan menawar harga saham baru

tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karenaitu emisi saham baru akan menurunkan hargasaham.

e. Pecking Order TheoryTeori ini dikenalkan pertama kali oleh

Donaldson pada tahun 1961 dalam (Nurrohim,2008). Secara singkat teori ini menyatakanbahwa:

1) Perusahaan menyukai internal financing(pendanaan dari hasil operasiperusahaan berwujud laba ditahan).

2) Apabila pendanaan dari luar (externalfinancing) diperlukan, maka perusahaanakan menerbitkan obligasi, kemudiandiikuti oleh sekuritas yangberkarakteristik opsi dan apabila masihbelum mencukupi, saham baruditerbitkan.

Menurut Myers (1996 dalam Nurrohim,2008) perusahaan lebih menyukai penggunaanpendanaan dari modal internal, yakni dana yangberasal dari aliran kas, laba ditahan dandepresiasi. Urutan penggunaan sumberpendanaan dengan mengacu peeking order theoryadalah internal fund (dana internal), debt(hutang), dan equity (Kaaro, 2003).

f. Trade-off TheoryModel struktur modal mempunyai asumsi

bahwa struktur modal perusahaan merupakankeseimbangan antara keuntungan penggunaanhutang dengan biaya financial distress (kesulitankeuangan), dan agency cost (biaya keagenan).Dari model ini dapat dinyatakan bahwaperusahaan yang tidak menggunakan pinjamansama sekali dan perusahaan yang menggunakanpembiayaan investasinya dengan pinjamanseluruhnya adalah buruk. Keputusan terbaikadalah keputusan dengan mempertimbangkankedua instrumen pembiayaan. Trade-off theorymerupakan model yang didasarkan pada trade-off antara keuntungan dengan kerugianpenggunaan hutang. Trade-off tersebut

Page 5: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

92 JuniEfEktifEfEktifEfEktifEfEktifEfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi

dipengamhi oleh beberapa variabel. Umumnyaoleh keuntungan pajak dari penggunaan hutang,risiko financial distress dan penggunaan biayaagensi. Berdasarkan penggunaan hutang dalamjumlah yang besar, penggunaan modal sendirimempunyai manfaat dan kerugian bagiperusahaan. Menurut Brighman (2001 dalamNurrohim, 2008) hutang mempunyai keuntunganpada:

1) Biaya bunga yang mempengaruhipenghasilan kena pajak, sehinggahutang menjadi lebih rendah.

2) Kreditur hanya mendapatkan biayabunga yang bersifat relatif tetap,kelebihan keuntungan akan menjadiklaim bagi pemilik perusahaan.

g. Struktur Modal yang OptimumMenurut Riyanto (1995), struktur modal

yang optimum merupakan struktur modal yangdapat meminimumkan biaya penggunaan modalrata-rata (average cost of capital). Oleh karenaitu, manajemen dalam menetapkan struktur modaltidak bersifat kaku (dengan satu patokan) tetapidisesuaikan dengan keadaan perusahaan.

4. Faktor-faktor yang MempengaruhiStruktur ModalMenurut Maness (1988 dalam Saidi, 2004)

ada beberapa faktor yang mempengaruhipenentuan struktur modal yang optimal, yaitu:

a. Stabilitas penjualanPerusahaan dengan penjualan yang relatif

stabil dapat lebih aman memperolehlebih banyakpinjaman dan menanggung beban tetap yang lebihtinggi dibandingkan dengan perusahaan yangpenjualannya tidak stabil.

b. Operating laveragePerusahaan yang mengurangi laverage

operasinya lebih mampu untuk menaikkanpenggunaan laverage keuangan (hutang).

c. Corporate taxesAda keuntungan jika perusahaan

menggunakan hutang, karena adanya biaya bungayang dapat menimbulkan beban pajak.

d. Kadar risiko dari aktivaMakin panjang jangka waktu penggunaan

suatu aktiva di dalam perusahaan, makin besarrisikonya. Perkembangan dan kemajuanteknologi, serta ilmu pengetahuan yang tiadahenti, dalam artian ekonomis dapat mempercepattidak digunakannya suatu aktiva, meskipun dalamartian teknis masih dapat digunakan.

e. Lenders dan rating agenciesJika perusahaan menggunakan hutang

semakin berlebih, maka pihak lenders akan mulaimeminta tingkat bunga yang lebih tinggi dan rat-ing agencies akan mulai menurunkan rating padatingkat hutang perusahaan.

f. Internal cashflowTingkat internal cashflow yang lebih tinggi

dan lebih stabil dapat menjastifikasi sebuahtingkat laverage lebih stabil.

g. PengendalianBanyak perusahaan yang meningkatkan

tingkat hutangnya dan memulai denganmenerbitkan hutang baru hingga repurchase out-standing commonstock. Tujuan dari peningkatanhutang tersebut adalah untuk mendapatkan returnyang lebih tinggi, sedangkan pembelian kembalisaham bertujuan untuk lebih meningkatkantingkat pengendalian.

h. Kondisi ekonomiKondisi ekonomi seperti sekarang ini dan

juga kondisi pada pasar keuangan dapatmempengaruhi keputusan struktur modal. Ketikatingkat suku bunga tinggi, mungkin keputusanpendanaan lebih mengarah pada short-term debt,dan akan dilakukan refinance dengan long-termdebt atau equity jika kondisi pasarmemungkinkan.

Page 6: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

Juni 93Meyulinda Aviana Elim dan Yusfarita

i. Preferensi pihak manajemenPrcferensi manajemen terhadap risiko dan

gaya manajemen mempunyai peran dalamhubungannya dengan kombinasi debt-equityperusahaan pada struktur modalnya.

j. Debt covenantYaitu uang yang dipinjam dari sebuah bank

dan juga penerbitan surat hutang yang terwujudmelalui serangkaian kesepakatan.

k. Agency costAgeny cost adalah sebuah biaya yang

diturunkan guna memonitor kegiatan pihakmanajemen untuk menjamin bahwa kegiatanmereka selaras dengan persetujuan antaramanajer, kreditur, dan juga para shareholders.

l. ProfitabilitasPerusahaan dengan profitabilitas yang tinggi,

dan penggunaan internal financing yang lebihbesar dapat menurunkan penggunaan hutang(rasio hutang).

Sedangkan menurut Riyanto (1992), strukturmodal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyakfaktor, dimana faktor-faktor yang utama adalah:

a. Tingkat bungaTingkat bunga akan mempengaruhi

pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik,apakah perusahaan akan mengeluarkan sahamataukah obligasi.

b. Stabilitas earningsSuatu perusahaan yang mempunyai earnings

yang stabil akan selalu dapat memenuhikewajiban finansialnya sebagai akibat daripenggunaan modal asing. Sebaliknya perusahaanyang mempunyai earnings yang tidak stabil danunpredictable akan menanggung risiko tidakdapat membayar beban bunga pada tahun ataukeadaan yang buruk.

c. Struktur aktivaPerusahaan yang sebagian besar modalnya

tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakanpemenuhan kebutuhan modalnya dari modal

sendiri, sedangkan modal asing sifatnya sebagaipelengkap. Sementara itu, perusahaan yangsebagian besar aktivanya berupa aktiva lancarakan mengutamakan pemenuhan kebutuhandananya dengan hutang jangka pendek.

d. Kadar risiko dari aktivaMakin panjang jangka waktu penggunaan

suatu aktiva di dalam perusahaan, makin besarrisikonya. Dengan perkembangan dan kemajuanteknologi serta ilmu pengetahuan yang tiadahenti, dalam artian ekonomis dapat mempercepattidak digunakannya suatu aktiva, meskipun dalamartian teknis masih dapat digunakan.

e. Besarnya jumlah modal yang dibutuhkanApabila jumlah modal yang dibutuhkan

sangat besar, maka dirasakan perlu bagiperusahaan tersebut untuk mengeluarkanbeberapa golongan sekuritas secara bersama-sama, sedangkan bagi perusahaan yangmembutuhkan modal yang tidak begitu besarcukup hanya mengeluarkan satu golongansekuritas saja.

f. Keadaan pasar modalKeadaan pasar modal sering mengalami

perubahan disebabkan adanya gelombangkonjungtur, sehingga perusahaan harusmenyesuaikan dengan keadaan pasar modaltersebut. Pada umumnya apabila gelombangmeninggi (up-saving) para investor lebih tertarikuntuk menanamkan modalnya dalam saham.

g. Sifat manajemenSifat manajemen akan mempunyai pengaruh

langsung dalam pengambilan keputusanmengenai cara pemenuhan kebutuhan dana.

h. Besarnya suatu perusahaanPerusahaan yang lebih besar yang sahamnya

tersebar sangat luas akan lebih beranimengeluarkan saham baru dalam memenuhikebutuhannya untuk membiayai pertumbuhanpenjualannya dibandingkan perusahaan yanglebih kecil.

Page 7: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

94 JuniEfEktifEfEktifEfEktifEfEktifEfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Ada tiga faktor yang dikemukakan dalampenelitian ini sebagai faktor yang mempengaruhidalam penentuan struktur modal perusahaan,yaitu: struktur aktiva, tingkat pertumbuhanpenjualan, dan return on assets.

5. Hubungan struktur aktiva denganstruktur modalMenurut Riyanto (1995), kebanyakan

perusahaan industri dimana sebagian besarmodamya tertanam dalam aktiva tetap (fixed as-sets), akan mengutamakan pemenuhan modamyadari modal yang permanen, yaitu modal sendiri,sedangkan hutang sifatnya pelengkap. Perusahaanyang sebagian besar dari aktivanya terdiri atasaktiva lancar akan mengutamakan kebutuhandananya dengan hutang. Jadi dapat dikatakanbahwa struktur aktiva mempunyai pengaruhpositif terhadap struktur modal.

Moh’d, Larry dan James (1998 dalam Saidi,2004) dalam penelitiannya menunjukkan bahwastruktur aktiva mempengaruhi keputusan strukturmodal yang dilakukan oleh manajer. Demikianpula dengan penelitian yang dilakukan olehBhaduri (2002 dalam Saidi, 2004) yangmenunjukkan adanya pengaruh dari suatu aktivaterhadap keputusan struktur modal. Penelitianlain yang dilakukan oleh Krishnan (1996 dalamSaidi, 2004) pada perusahaan-perusahaan besardi negara-negara industri juga menunjukkanadanya pengaruh struktur aktiva terhadap strukturmodal.

Masidonda (2000) meneliti tentang variabel-variabel yang mempengaruhi struktur keuangandan pengaruh bersama beban bunga, return onassets terhadap rentabilitas modal sendiri, studipada perusahaan Pharma Ceuticals yang terdaftardi BEJ. Hasilnya menunjukkan bahwa pertama,variabel-variabel struktur aktiva, pertumbuhanpenjualan, ukuran perusahaan, beban pajak, danlaba ditahan berpengaruh signifikan. Kedua,variabel-variabel struktur keuangan, beban bunga,dan return on assets berpengaruh signifikan

terhadap RMS, namun secara parsial hanya ROAyang berpengaruh signifikan terhadap RMS.Berdasarkan hasil beberapa penelitian tersebutmaka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitianini:HI. Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap

struktur modal.

6. Hubungan Tingkat PertumbuhanPenjualan dengan Struktur ModalBrigham dan Houston (2001 dalam Saidi,

2004) mengatakan bahwa perusahaan denganpenjualan yang relatif stabil dapat lebih amanmemperoleh lebih banyak pinjaman danmenanggung beban yang lebih tinggidibandingkan dengan perusahaan yangpenjualannya tidak stabil. Penelitian empiris yangtelah dilakukan antara lain oleh Krishnan,Badhuri, Moh’d, dan Majumdar (2002 dalamSaidi, 2004) menunjukkan bahwa pertumbuhanpenjualan (sales growth) merupakan salah satuvariabel yang berpengaruh positif terhadapstruktur modal perusahaan. Berdasarkan hasilpenelitian-penelitian tersebut maka hipotesisyang dirumuskan yaitu:H2. Tingkat pertumbuhan penjualan berpengaruh

positif terhadap struktur modal.

7. Hubungan Return On Assets denganStruktur ModalBrigham dkk. (2001 dalam Saidi, 2004),

mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkatpengembalian yang tinggi atau investasi yangmenggunakan hutang yang relatif kecil, tingkatpengembalian tinggi memungkinkan untukmembiayai sebagian besar kebutuhan pendanaandengan dana yang dihasilkan secara internal.Beberapa penelitian yang pemah dilakukan antaralain: Krishnan, Badhuri, Moh’d, dan Majumdar(Saidi, 2004) menyatakan bahwa profitabilitasberpengaruh positif terhadap struktur modal. Olehkarenanya, hipotesis yang dirumusakan dalampenelitian ini yaitu:

Page 8: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

Juni 95Meyulinda Aviana Elim dan Yusfarita

H3. Return on assets berpengaruh positif terhadapstruktur modal

METODE PENELITIANDalam analisis ini, data yang digunakan

adalah data selunih perusahaan manufaktur diIndonesia yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.Data mencakup laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut tahun 2007. Penelitian inihanya meneliti faktor-faktor yang mempengaruhikeputusan struktur modal yang meliputi strukturaktiva, tingkat pertumbuhan penjualan, dan re-turn on assets.

1. PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ(Bursa Efek Jakarta) atau listed tahun 2007 yangmemiliki laporan keuangan yang lengkap dandipublikasikan dalam Indonesian Capital Mar-ket Directory (ICMD) sebanyak 151 perusahaan.Kandungan dalam informasi ini adalah strukturmodal yang terkandung dalam laporan keuangankarena laporan keuangan berperan penting bagiinvestor di pasar modal.

2. SampelKrecjie (dalam Sugiyono, 2006:62-63)

menjelaskan bila jumlah populasi 150, makajumlah sampelnya 108. Hal ini didasarkan ataskesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itumempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi.Sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah115 perusahaan. Dengan selisih 7 angka yanglebih besar dari jumlah sampel 108 tersebutdiharapkan tingkat kepercayaan terhadappopulasi semakin besar dan peluang kesalahangeneralisasinya semakin kecil.

Teknik yang digunakan untuk pengambilansampel adalah dengan metode cluster propotionalrandom sampling. Metode ini digunakan karcnaemiten yang terdaftar di Bursa Efek Jakartaheterogen, pengambilan sampel agar dapatmewakili masing-masing unsur dilakukan denganpembagian terhadap unsur-unsur saham yangterdaftar di Bursa Efek Jakarta berdasarkan jenisusaha. Pengambilan sampel dari masing-masingsektor disesuaikan dengan perbadingan atau rasiojumlah emiten masing-masing sektor. Jumlahsampel yang dipilih setiap sektor diperolehdengan cara: (Arikunto, 1997)

Populasi setiap sektorPopulasi seluruhnya

Tabel 3.1.Pengambilan Sampel

No Jenis Sektor Usaha Jumlah Populasi Jumlah Sampel yangSetiap Sektor Usaha diambil

1 Makanan dan minuman 19 132 Tembakau Manufaktur 4 33 Penghasil Pemintal Textil 10 84 Penghasil Pakaian dan Textil 13 115 Produksi Kayu 4 36 Penghasil Kertas 6 57 Pabrik Kimia 9 78 Produksi Bahan Perekat 4 39 Produksi Plastik dan Gelas 14 11

X Total sampel yang dipilih

Page 9: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

96 JuniEfEktifEfEktifEfEktifEfEktifEfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Sumber: ICMD tahun 2007

Nama-nama perusahaan yang menjadisampel dalam penelitian ini dapat dilihat padaLampiran 1.

3. Sumber Data dan Pengambilan DataData dalam penelitian ini bersumber dari data

sekunder dimana data tersebut adalah data yangberasal dari laporan keuangan perusahaanmanufaktur yang dipublikasikan di Bursa EfekJakarta khususnya dari Indonesian Capital Mar-ket Directory tahun 2007. Berdasarkan sumberdata tersebut maka diperoleh data meliputi datatotal asset (TA), fixed asset (FA), earning beforeinterest and taxes (EBIT), dan sales growth (SG).

4. Identifikasi dan Pengukuran Variabela. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabeldependen adalah struktur modal. Struktur modalmerupakan perimbangan jumlah utang jangkapendek yang bersifat permanen, utang jangkapanjang, saham preferen dan saham biasa(Sartono, 1999).

Struktur modal dapat diukur dengan rasiodebt to total assets (DTA) yang diformulasikansebagai berikut (Sartono, 1999): TL

DTA = –––––– TAKeterangan:DTA = Struktur modalTL = Total hutangTA = Total aktiva

b. Variabel Independen1) Struktur Aktiva (Asset Structure)

Struktur aktiva dalam penelitian inidigunakan untuk membandingkan aktivatetap dan total aktiva yang ada dalamperusahaan. Perusahaan memiliki aktivayang besar khususnya pada perusahaanyang permintaan akan outputnya relatifstabil maka perusahaan tersebut sudahmendapatkan pinjaman (hutang) untukjangka panjang. Jadi semakin besaraktiva tetap yang dimiliki suatuperusahaan, maka semakin besar atausemakin tinggi kemungkinanmenggunakan hutang yang lebih besar.Dalam penelitian ini struktur aktivadiformulasikan (Sartono, 1999):

FA AS = ––––––

TAKeterangan:SA = Struktur aktivaFA = Aktiva tetapTA = Total aktiva

2) Tingkat Pertumbuhan Penjualan (SalesGrowth)Yaitu tingkat perubahan penjualan daritahun ke tahun. Semakin tinggi tingkatpertumbuhannya suatu perusahaan akanlebih banyak mengandalkan pada modalekstemal. Perusahaan dengan tingkatpertumbuhan yang tinggi cenderung

10 Produksi Semen 3 211 Pembuat logam 12 1112 Pembuat keramik 2 113 Produksi Mesin 5 414 Produksi kabel 6 515 Produksi Peralatan Elektronik 5 316 Produksi Otomotif 19 1317 Produksi Peralatan Pemotretan 3 218 Produksi Obat 9 719 Peralatan Kosmetik 4 3

Jumlah 151 115

Page 10: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

Juni 97Meyulinda Aviana Elim dan Yusfarita

akan lebih banyak menggunakan hutang(obligasi) dibandingkan denganperusahaan yang mempunyai tingkatpertumbuhan yang lambat. Besamyaprosentase tingkat pertumbuhanpenjualan dapat diformulasikan(Sartono, 1999):

SG(t)-SGft-n SG = ––––––––––––– SG(t-l)

Keterangan:SG = Pertumbuhan penjualanSG(t) = Pertumbuhan penjualan tahun

sekarangSG(t-l) = Pertumbuhan penjualan tahun

sekarang dikurangi penjualan satutahun sebelumnya

3) Return On Assets (ROA)Return on assets pada penelitian inidiproyeksi antara earning before inter-est and tax (EBIT) terhadap total asset(TA) selama tahun tahun 2007. DataEBIT dan total asset diambil dari Indo-nesian Capital Market Directory tahun2007. Return on assets (ROA)diformulasikan sebagai berikut(Riyanto, 2002:28):

EBIT ROA = ––––––––– TA

Keterangan:ROA = Return on assetEBIT = Laba sebelum bunga dan pajakTA = Total aktiva

5. Analisis Dataa. Model Analisis

Penelitian ini akan menggunakan metodemultiple regression untuk analisis impact darivariabel independen terhadap variabel dependen.Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang

untuk menentukan variabel independen yangmempunyai pengaruh terhadap variabledependen. Model yang dimaksud adalah sebagaiberikut:

DTA = a + b1 AS + b2SG+ b3ROA +e

Keterangan:DTA = struktur modala = intercept atau konstantabi,b2,b3 = koefisien regresi variabel AS, GS,

ROAAS = struktur aktiva atau assets structureSG = pertumbuhan penjualan atau sales

growthROA = return on assetse = error

b. Metode Analisis DataMetode Analisis data merupakan suatu

metode yang digunakan untuk memproses hasilpenelitian guna memperoleh suatu kesimpulandalam penelitian. Analisis data dapat digunakansoftware SPPS version 16 sebagai alat untukregresi model formulasi. Untuk menghasilkansuatu model yang baik, hasil analisis regresimemerlukan pengujian statistik deskriptif danasumsi klasik.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN1. Gambaran Umum Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek JakartaPasar modal dipandang sebagai salah satu

sarana yang efektif untuk menarik dana darimasyarakat yang kemudian disalurkan ke setor-sektor produktif. Dengan demikian, pasar modaldapat menimbulkan multiplier efek yang luasterutama kepada lembaga-lembaga yang terkait.Pasar modal juga dapat dikatakan sebagai wadahmonopoli kepemilikan perusahaan karena setelahperusahaan go public dan memanfaatkan modalkemudian pemegang surat berharga juga menjadipemilik perusahaan sehingga menjadi milikpublik. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalahperusahaan manufakn. di Bursa Efek Jakarta, dan

Page 11: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

98 JuniEfEktifEfEktifEfEktifEfEktifEfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi

objek dalam penelinan ini adalah faktor-faktoryang berpengaruh terhadap struktur modal yaitustruktur aktiva, tingkat pertumbuhan penjualanreturn on assets. Perusahaan yang di listing diBEJ dengan jumlah 151 perusahaan pada tahun2007.

2. Deskripsi Variabel PenelitianDeskripsi Variabel penelitian merupakan

bagian dari penelitian yang begunamenggambarkan tingkat variabel (Independendan Dependen) dalam 2007. Dalam bab ini akandisajikan hasil dari analisis data berdasarkanpengamatan sejumlah variabel yang dipakaidalam model regresi. Sebagaimana yang telahdiuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitianini melibatkan satu variabel dependen yaitustruktur modal dan 3 (tiga) variabel independenyaitu struktur aktiva, tingkat pertumbuhanpejualan, dan return on assets. Setelah dilakukanpengolahan data dengan menggunakan SPSS,diperoleh statistik desktiptif yang memberikanpenjelasan mengenai nilai minimum, nilaimaksimum, nilai rata-rata (mean), dan nilsistrandard deviation dari variabel-variabel.Berikut ini adalah ringkasan statistik deskriptif.

a. Tingkat Pertumbuhan Penjualan (SalesGrowth)Struktur aktiva dalam penelitian ini

digunakan untuk mmbandingkan aktiva tetap dantotal aktiva yang ada dlam perusahaan. Dari hasilstatistik deskriptif dapat diketahui nilai mean dandevisiasi standar. Struktur aktiva mempunyai nilaimean sebesar 0.0380687, dan deviaiasi dtandarsebesar 0.22211543. Jadi dapat dijelaskan bahwaperusahaan-perusahaan yang menjadi sampelpenelitian dalam menggunakan struktur aktivanyacukup baik karena nilai mean dan deviasi standarmasih berada dalam batasan nilai minimum danmaksimum struktur aktiva.

b. Tingkat Pertumbuhan Penjualan (SalesGrowth)Tingkat pertumbuhan penjualan

menunjukkan tingkat perubahan penjualan daritahun ke tahun. Semakin tinggi tingkatpertumbuhannya, suatu perusahaan akan lebihbanyak mengandalkan pada modal ekstemal.Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yangtinggi cenderung akan lebih banyak menggunakanhutang (obligasi) dibandingkan denganperusahaan yang mempunyai tingkat

Tabel 4.1Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Sumber : data sekunder setelah diolah

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AS

SG

ROA

DTA

Valid N

(listwise)

115

115

115

115

115

.00330

-.62982

-1.07810

.01927

1.00175

2.42463

1.10748

5.19454

.0380687

.210095

.037416

.653437

.22211543

.32373058

.20518581

.63802795

Page 12: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

Juni 99Meyulinda Aviana Elim dan Yusfarita

pertumbuhan yang lambat. Dari hasil statistikdeskriptif dapat diketahui nilai mean dan deviasistandar. Tingkat pertumbuhan penjualanperusahaan-perusahaan yang menjadi sampeldalam penelitian ini mempunyai nilai meansebesar 0.210095 dan deviasi stndar sebesar0.32373058. Jadi dapat dikatakan bahwa rata-ratatingkat pertumbuhan penjualan perusahaan cukupbaik, karena nilai mean dan deviasi standamnyamasih berada dalam batasan nilai minimum dannilai maksimum tingkat pertumbuhan penjualanperusahaan-perusahaan.

c. Return On AssetsReturn On Assets suatu perusahaan

menunjukkan kemampuan perusahaan dalammenghasilkan keuntungan pada tingkat penjualanasset dan modal saham tertentu, dari statistikdeskriptif diperoleh nilai mean dan deviasistandar untuk return on assets, yaitu mean sebesar0.037416 dan deviasi standar sebesar0.20518581. Ini berarti rata-rata return on assetsperusahaan dalam penelitian ini cukup baikkarena nilai mean dan deviasi standamya masihberada dalam batasan minimal dan maksimumreturn on assets perusahaan-perusahaan.

d. Struktur Modal (Debt To Total Assets)Struktur modal suatu perusahaan

menunjukkan pendanaan perusahaan yangbersumber dari utang jangka panjang dan modalsendiri. Dari statistik deskriptif diperoleh nilaimean dan deviasi standar untuk perusahaan-perusahaan. Yaitu mean sebesar 0.653437 dandeviasi standar sebesar 0.63802795. Ini berartirata-rata struktur modal perusahaan dalampenelitian ini cukup baik karena nilai mean dandeviasi standamya berada dalam batasan nilaiminimal dan maksimal struktur modal perusaan-perusahaan.

3. Uji Asumsi KlasikDalam analisis regresi berganda perlu

dihindari penyimpangan asumsi klasik supaya

tidak timbul masalah dalam penggunaan analisisregresi berganda (Gujarati, 1995). Ada tiga ujiasumsi klasik yang dilakukan yaitu ujiNormalitas, uji Multikolinearitas, dan ujiAutokorelasi. Pendeteksian terhadap pengujianasumsi klasik ini dengan tujuan untukmendapatkan analisis yang akurat atas faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis.Apabila terjadi pelanggaran terhadap asumsiklasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu.Pengujian asumsi klasik yang telah dilakukansebagai berikut:

a. Uji NormalitasSyarat data yang layak untuk diuji adalah

data tersebut harus berdistribusi normal. Uji inidigunakan untuk menguji apakah dalam sebuahmodel regresi, variable dependen, variableindependen, ataupun keduanya mempunyaidistribusi normal atau tidak. Model regresi yangbaik adalah distribusi normal atau mendekatinormal (Santoso, 2002:.212). Walaupun telahbebas uji asumsi klasik yang lainnya, data yangtidak mengikuti distribusi normal akanmenyesatkan penarikan kesimpulan penelitian.

Gambar 4.2Normalitas Data

Normal P.P Plot of Regression StandardizedResidual

Dependent Variable: DTA1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

Page 13: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

100 JuniEfEktifEfEktifEfEktifEfEktifEfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Dari gambar 4.2, maka dapat diambilkesimpulan bahwa data yang menyebar disekitargaris normal, serta mengikuti arah garis diago-nal regresi. Ini berarti model regresi telahmemenuhi asumsi Normalitas. Dasarpengambilan keputusan ini didasari oleh pendapat(Santoso 2002:214) yaitu:

• Jika data menyebar di sekitar garis nor-mal dan mengikuti arah diagonal, makamodel regresi memenuhi asumsinormalitas.

• Jika data meyebar jauh dari garis diago-nal dan atau tidak mengikuti arah garisdiagonal. Maka model regeresi tidakmemenuhi asumsi normalitas.

b. Uji MultikolinearitasPenelitian yang mengandung multi-

kolinearitas akan berpengaruh terhadap hasilpenelitian sehingga penelitian tersebut menjaditidak berfungsi. Cara yang digunakan untukmendeteksi ada tidaknya multikolinearitas denganmendasarkan pada nilai Tolerance dan VIF. Ruleof thumb yang digunakan untuk menentukanbahwa nilai Tolerance tidak berbahaya terhadapgejala multikolineaitas adalah 0.1. Rule of thumbyang digunakan untuk menentukan bahwa nilaiVIF tidak berbahaya terhadap gejalamultikolineaitas adalah kurang dari 10. Dari nilaiVIF diketahui bahwa VIF semua variabelindependen dalam penelitian ini kurang dari 10.Dari nilai VIF diketahui bahwa VIF semuavariabel independen dalam penelitian ini kurangdari 10.

Tabel 4.3Hasil Uji Multikolinieritas

a. Dependent Variable: DTA

Hasil pehitungan VIF (dapat dilihat padatabel 4.3) dapat disimpulkan bahwa berdasarkannilai Tolerance variabel-variabel independenmenunjukkan nilai yang lebih dari 0.1, danberdasarkan nilai VIF kurang dari 10. Dengandemikian semua variabel independen bebas daripengujian asumsi klasik multikolinearitas,sehingga variabel-variabel independenindependen ini tidak perlu dikeluarkan dari modelregresi.

c. Uji AutokorelasiPengujian yang ketiga dilakukan teAadap

asumsi klasik yain, uji Autokorelasi. Pengujianini dilakukan dengan tujuan untuk melihat adanyahubungan antan. Data (observasi) satu dengandata yang lainnya dalam satu variabel. Cara untukmendeteksi adanya autokorelasi adalah denganmenggunakan Durbin Watson (DW) statistic. Jikanilai Durbin Watson statistic yang mendekati 2(dua) mengindikasikan tidak terdapatautokorelasi . Cara lain yang digunakan rule ofthumb, jika nilai du < d < 4-du maka tidak terdapatautokorelasi (Gujarati, 1995).

Penentuan ada tidaknya gejala autokorelasidapat diketahui dengan membandingkan antaranilai D-W hitung dengan nilai D-W tabel. Jikadidapatkan dari analisis bahwa nilia D-W hitungantara -2 dan +2, maka dapat disimpulkan bahwatidak terdapat gejala autokorelasi dalam modeltersebut (Santoso, 2000).

Tabel 4.4Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model Durbin – Watson1 1.732a

a. Predictors: (Constant), ROA, SG, AS”b. Dependent Variable: DTA

Collinearity Statistics Model

Tolerance VIF

AS .914 1.094

: SG .993 1.007

ROA .912 1.096

Page 14: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

Juni 101Meyulinda Aviana Elim dan Yusfarita

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukanterhadap uji autokorelasi didapatkan nilai DurbinWatson statistiknya sebesar 1.732. Dengandemikian dapat dikatakan bahwa nilai DurbinWatson statistik sebesar 2 sesuai dengan rule ofthumb. Cara lain yaitu nilai Durbin Watsonstatistik dalam persamaan regresi dalampenelitian ini adalah 1.732. Disimpulkan bahwavariabel-variabel independen dalam penelitian inijuga bebas dari pengujian asumsi klasik yaituautokorelasi sehingga tidak perlu dikeluarkan darimodel regresi.

4. Uji F atau Pengaruh secara SimultanUji F dilakukan untuk menguji hubungan

regresi antar variabel dependen denganseperangkat variabel independen. BerdasarkanUji F maka dapat diambil kesimpulan:a. Bila nilai P-value dari F ≥∝ = 5 % maka

H0= diterima dan Ha = ditolak, artinya secaraserempak semua variabel independen tidakbeipengaruh signifikan terhadap variabeldependen.

b. Jika nilai P-value dari F <

= 5 % makaHo= ditolak dan Ha= diterima, artinya secaraserempak semua variabel independenberpengaruh signifikan terhadap variabeldependen.Seluruh data diambil dari lampiran 3 (tiga)

kemudian diolah dengan software SPSS Version16 maka didapat hasil yang terdapat pada tabel4.5.

Tabel 4.5Hasil Uji F

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), ROA, SG, AS

b. Dependent Variable: DTA

Dari pengujian tersebut secara keseluruhandiperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel4.5, bahwa nilai P-value dari F atau tingkatsignifikansi adalah sebesar 0.000 <

(= 5 %).Berdasarkan hasil tersebut ini dapat disimpulkanbahwa Ho ditolak (Ha diterima). Hal inimenunjukkan bahwa terdapat hubungan antaravariable dependen dengan seperangkat variableindependent. Dengan demikian ada pengaruhyang signifikan antara variabel-variabel strukturaktiva, tingkat pertumbuhan penjualan, return onassets secara bersama terhadap struktur modal.

5. Koefisien DeterminasiKontribusi struktur aktiva, tingkat

pertumbuhan penjualan, dan return on assetsterhadap struktur modal dapat dilihat padakoefisien determinasi (R2) secara simultan padatabel 4.6. berikut ini:

Tabel 4.6Koefisien Determinasi (Simultan)

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), ROA, GS, ASb. Dependent Variable: DTA

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai R2

sebesar 0,313. Hasil tersebut menunjukkan bahwahanya 31,3 % dari variasi struktur aktiva, tingkatpertumbuhan penjualan, return on assets yangdapat menjelaskan variasi struktur modal,sedangkan sisanya sebesar 68,7 % dijelaskan olehvariabel lainnya. Semakin besar adjusted R2 akansemakin baik bagi model regresi, karena variabelindependen dapat menjelaskan variabel dependensecara lebih baik.

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 14.535 3 4.845 16.874 .000a

Residual 31.872 111 .287

Total 46.407 114Model R RSquare

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .5608 .313 .295 .53584815 1.732

Page 15: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

102 JuniEfEktifEfEktifEfEktifEfEktifEfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi

6. Analisis RegresiAnalisis regresi dalam penelitian ini

digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian.Hasil analisis regresi ganda menggunakan pro-gram SPSS versi 16 diperoleh model regresisebagai berikut.

DTA = 0,482 -0,25bl + l,009b2 -0,836 b3

Persamaan regresi linier berganda tersebutdapat diinterprestasikan sebagai berikut:a. Struktur aktiva mempunyai pengaruh negatif

terhadap struktur modal perusahaan. Setiappeningkatan skor sebesar 1 satuan rupiah,maka akan berdampak pada penurunanstruktur modal perusahaan sebesar -0,25ru-piah

b. Tingkat pertumbuhan penjualan mempunyaipengaruh positif terhadap struktur modalperusahaan. Setiap peningkatan skor sebesar1 satuan rupiah, maka akan berdampak padapeningkatan struktur modal perusahaansebesar 1,009 rupiah.

c. Return on assets mempunyai pengaruhnegatif terhadap struktur modal perusahaan.Setiap peningkatan skor sebesar 1 satuanrupiah, maka akanberdampak padapenurunan struktur modal perusahaansebesar -0 836 rupiah.

7. Hasil Uji Hipotesisa. Pengujian Hipotesis 1

Koefisien variabel struktur aktiva sebesar -0,25 bertanda negatif dan tidak signifikanyang ditunjukkan oleh angka signifikansi0,915. Dengan demikian hipotesis satudinyatakan ditolak, karena hasil penelitiantidak mendukung pemyataan hipotesis satu.

b. Pengujian Hipotesis 2Koefisien variabel tingkat pertumbuhanpenjualan sebesar 1,009 bertanda positif dansignifikan yang ditunjukkan oleh angkasignifikansi 0,000. Dengan demikian,hipotesis dua dinyatakan diterima, artinya

semakin tinggi tingkat pertumbuhanpenjualan, maka semakin tinggi strukturmodal tersebut.

c. Pengujian Hipotesis 3Koefisien variabel return on assets sebesar -,836 bertanda negatif dan signifikan yangditunjukkan oleh angka signifikansi 0,001.Dengan demikian hipotesis tiga dinyatakanditolak, karena hasil penelitian tidakmendukung pemyataan hipotesis tiga.

KESIMPULAN1. Kesimpulan

Hipotesis satu ditolak, artinya struktur aktivatidak terbukti mempengaruhi struktur modal padaperusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.Hasil ini bertolak belakang dengan hasilpenelitian Moh’d, Lany dan James (Saidi, 2004)yang menunjukkan bahwa struktur aktivamempengaruhi keputusan struktur modal yangdilakukan oleh manajer.

Hipotesis dua diterima, artinya tingkatpertumbuhan penjualan terbukti mempengaruhistruktur modal pada perusahaan manufaktur diBursa Efek Jakarta. Hasil ini konsisten denganhasil penelitian Krishnan, Badhuri, Moh’d, danMajumdar (Saidi, 2004) yang menunjukkanbahwa tingkat pertumbuhan penjualan merupakansalah satu variabel yang berpengaruh terhadapstruktur modal perusahaan.

Hipotesis tiga ditolak, artinya return on as-sets tidak terbukti mempengaruhi struktur modalpada perusahaan manufaktur di Bursa EfekJakarta. Hasil ini bertolak belakang dengan hasilpenelitian Krishnan, Badhuri, Moh’d, danMajumdar (Saidi, 2004) yang menunjukkanbahwa return on assets merupakan salah satuvariabel yang berpengaruh terhadap strukturmodal perusahaan.

2. ImplikasiBerdasarkan hasil analisis data dan

kesimpulan di atas, maka dapat dipastikan bahwa

Page 16: Vol. I, No. 1, Juni 2010, 88 - 103 PENGARUH STRUKTUR ...jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/8.-Meyu... · 88 EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni PENGARUH STRUKTUR

Juni 103Meyulinda Aviana Elim dan Yusfarita

variabel struktur aktiva, tingkat pertumbuhanpenjualan, dan return on assets terbuktimempunyai pengaruh yang signifikan terhadapstruktur modal perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2007.Dan juga hasil analisis diperoleh koefisiendeterminasi (R2 ) sebesar 0,313, hal inimenunjukkan bahwa variabel struktur aktiva,tingkat pertumbuhan penjualan, dan return onassets berpengaruh terhadap struktur modal padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Jakarta sebesar 31,3% sedangkan sisanya68,7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidakditeliti dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKAAlgifari. (1997). Analisis Regresi (Teori Kasus

dan Solusi) EdisiPertama,Yogyakarta: BPFE.

Arikunto, Suharsini. 1997. Prosedur Penelitiaa.Edisi Revisi V. Jakarta- Penerbit BinekaCipta.

Awat J Napa, Mulyadi, (1990),Keputusan.Keputusan KeuanganPerusahaan (Teori dan Hasil PengujianEmpirik), Yogyakarta: Liberty.

Brigham, F Eugene dan Joel F Houston. (2001).Manajemen Keuangan, EdisiKedelapan, Jakarta: Eriangga.

Gujaranti, Damodar. (1999). EkonomikaPengantar; Jakarta: Eriangga.

Henniendito Kaaro.2003. Jurnal Analisis lever-age dan deviden dalam lingkunganketidakpastian. Yogyakarta.

Husnan, Suad. (1996). Manajemen KeuanganTeori dan Penerapan (Keputusan JangkaPanjang), Edisi Keempat, Yogyakarta:BPFE UGM.

Jaelani La Masidonda. (2000). “AnalisisVariabel-Variabel Yang MempengaruhiStruktur Keuangan Dan PengaruhnyaBersama Beban Bunga, Return On As-sets Terhadap Rentabilitas ModalSendiri”. Tesis, Program PascaSarjana,Universitas Brawijaya Malang.

Nurrohim, Hasa. (2008). “Pengaruh Profitabilitas,Fixed Asset Ratio Kontrol Kepenulikan,dan Struktur Aktiva Terhadap StrukturModal Pada Perusahaan Manufaktur diIndonesia”. SINERGI. Vol.10 No.lJanuari Hal. 11-18.

Ridwan Sundjaja, Inge Barlian. (2003).Manajemen Keuangan 2, EdisiKeempat, Yogyakarta: BPFE.

Riyanto, Bambang.(1995). Dasar-DasarPembelanjaan Perusahaan, EdisiKeempat Cetakan Pertama, Yogyakarta:BPFE.

Saidi. (2004). Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.11. STIE Stikubank Semarang.

Sartono Agus, Ragil Sriharto, (1995), “Faktor-Faktor Penentu Struktur ModalPerusahaan Manufaktur di Indonesia”.Sinergi Vol 2 No.2.

Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian,Cetakan Kesembilan, Bandune- CVAlfabeta.

Weston, J. F. dan Brigham, U. F. (1994). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan EdisiKetujuh, Jilid Dua, Jakarta: PenerbitEriangga.