PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL...

21
EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 5, No 2, Desember 2014, 127 - 147 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kegiatan investasi dalam saham dilakukan berdasar syariah Islam dan konvensional memiliki perkembangan yang berbeda. Diperintahkan di dalam Al-Quran (17:29), yang artinya “Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan pula (engkau) terlalu mengulurkannya/sangat pemurah nanti kamu menjadi tercela dan menyesal”. Perintah itu agar manusia dalam membelanjakan hartanya ada yang disisihkan untuk kepentingan yang akan datang agar tidak tercela dan menyesal. Tercela karena kekurangan harta benda dan menyesal karena tidak memiliki penyisihan atas penghasilannya untuk investasi yang akan datang. Manusia diperintahkan untuk berusaha mengubah nasibnya sendiri , sebagai perintah dalam Al-Quran (13:11) “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri sendiri”. Upaya untuk mengubah PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL DI BURSA EFEK INDONESIA (STUDI KASUS TAHUN 2013) B a s r i Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra Yogyakarta ABSTRACT This study aims to determine whether there is a change of Islamic stock performance with conventional shares in Indonesia Stock Exchange. Data were taken in 2011 for 30 shares based on the Jakarta Islamic Shariah Index and 411 conventional stock, the stock performance of annual price changes. The results showed a significant difference sharia stock price performance changes with a conventional stock. Changes in the stock price is higher than the conventional Islamic stock and has a wider spread. Implication as a first step to recognize that short selling is not done on the separation of investment sharia. Keywords: Performance shares, stock sharia, conventional stock nasib dalam kehidupan manusia dengan bekerja dan agar lebih baik dikemudian hari perlu melakukan investasi. Investasi pada saham perusahaan secara konvensional berkembang lebih awal pada pasar modal di Indonesia yang dimulai Desember 1912 oleh Pemerintah Belanda dan dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia tahun 1977 dan tahun berikutnya. Prinsip syariah di bidang pasar modal dimulai setelah ada Fatwa Dewan Syariah Nasioal No.40/DSN-MUI/X/2003 tanggal 4 Oktober 2003. Pasar modal konvensional menggunakan pendekatan Neoclassical Theory of Investment, menyamakan antara Marginal Rate of Return on Investment dengan Interest Rate (Croty, 1992). dan pada masa sebelum Keynes (1936), interest rate digunakan dasar yang pasti sebagai risk free rate. Jadi menggunakan interest rate berarti berdasar pada riba atau ziyadah. Pada pendekatan Neoclassical terdapat asumsi toeri investasi yaitu tujuan dari

Transcript of PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL...

Page 1: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 127EFEKTIF Jurnal Bisnis dan EkonomiVol. 5, No 2, Desember 2014, 127 - 147

PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Kegiatan investasi dalam saham dilakukan berdasar syariah Islam dan konvensional memiliki perkembangan yang berbeda. Diperintahkan di dalam Al-Quran (17:29), yang artinya “Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan pula (engkau) terlalu mengulurkannya/sangat pemurah nanti kamu menjadi tercela dan menyesal”. Perintah itu agar manusia dalam membelanjakan hartanya ada yang disisihkan untuk kepentingan yang akan datang agar tidak tercela dan menyesal. Tercela karena kekurangan harta benda dan menyesal karena tidak memiliki penyisihan atas penghasilannya untuk investasi yang akan datang. Manusia diperintahkan untuk berusaha mengubah nasibnya sendiri , sebagai perintah dalam Al-Quran (13:11) “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri sendiri”. Upaya untuk mengubah

PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL DI BURSA EFEK INDONESIA

(STUDI KASUS TAHUN 2013)

B a s r iFakultas Ekonomi Universitas Janabadra Yogyakarta

ABSTRACT

This study aims to determine whether there is a change of Islamic stock performance with conventional shares in Indonesia Stock Exchange. Data were taken in 2011 for 30 shares based on the Jakarta Islamic Shariah Index and 411 conventional stock, the stock performance of annual price changes. The results showed a significant difference sharia stock price performance changes with a conventional stock. Changes in the stock price is higher than the conventional Islamic stock and has a wider spread. Implication as a first step to recognize that short selling is not done on the separation of investment sharia.

Keywords: Performance shares, stock sharia, conventional stock

nasib dalam kehidupan manusia dengan bekerja dan agar lebih baik dikemudian hari perlu melakukan investasi.

Investasi pada saham perusahaan secara konvensional berkembang lebih awal pada pasar modal di Indonesia yang dimulai Desember 1912 oleh Pemerintah Belanda dan dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia tahun 1977 dan tahun berikutnya.

Prinsip syariah di bidang pasar modal dimulai setelah ada Fatwa Dewan Syariah Nasioal No.40/DSN-MUI/X/2003 tanggal 4 Oktober 2003. Pasar modal konvensional menggunakan pendekatan Neoclassical Theory of Investment, menyamakan antara Marginal Rate of Return on Investment dengan Interest Rate (Croty, 1992). dan pada masa sebelum Keynes (1936), interest rate digunakan dasar yang pasti sebagai risk free rate. Jadi menggunakan interest rate berarti berdasar pada riba atau ziyadah. Pada pendekatan Neoclassical terdapat asumsi toeri investasi yaitu tujuan dari

Page 2: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014128

perusahaan, risiko investasi dan physical assets. Tiga asumsi teori Investasi tersebut, kesatu bahwa pada keputusan investasi didukung tuntutan bahwa tujuan perusahaan mencapai tujuan pemilik yaitu memaksimalkan value, kedua risiko Neoclassical mengambil asumsi pandangan Keynes (1936) bahwa yang akan datang terdapat uncertainty dalam investasi, dibutuhkan informasi untuk membuat keputusan investasi optimal, ketiga physical capital dan liquidity asset merupakan investasi yang berbeda. Pendekatan neoclassical itu di bawah asumsi pada Perfectly Competitive Capital Markets.

Untuk mencapai tujuan investasi, investor melakukan portofolio saham, yaitu mengkombinasikan kepemilikan dalam berbagai macam saham untuk meminimumkan risiko. Portofolio optimal terjadi jika kombinasi kepemilikan surat berharga memiliki risiko yang paling rendah dibanding kombinasi lainnya. Markowitz (1952), dalam tulisannya yang klasik menggunakan metodologi tepat dan didasarkan analisis matematik sebagai prinsip utama, ditunjukkan bagaimana investor dapat mengukur portofolio optimal dari investasi seluruh dunia. Markowitz menunjukkan bahwa memberi pilihan antara dua investasi yang sama return-nya, investor yang takut risiko akan selalu memilih investasi yang rendah risiko, ceteris paribus.

Alternatifnya memberi pilihan antara 2 investasi dengan risiko sama, investor yang takut risiko selalu memilih investasi yang return-nya tinggi, ceteris paribus.

Elton, Gruber dan Padberg (1976) dikenal dengan EGP memberikan alternatif model sederhana dari pilihan portofolio optimal dari pada tetap memakai esensi efisiensi optimal portofolio seleksi Markowitz. Model EGP ini didasari pada

excess return masing-masing aset pada investasi dengan systematic risk untuk aset tersebut.

Treynor (1961-1962), dan Sharpe (1964) dengan teori Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM menggambarkan model linear yang sederhana untuk estimasi Expected Return dalam aset dengan systematic risk.Persamaan dalam CAPM è

E (Ri) = Rfi + ßi { E(Rm) – Rfi }…….. (1)Dimana: E (Ri) : expected return untuk capital assetRfi : risk free rate of interestßi : sensitivitas expected excess return pada

expected excess market return sebagai ukuran Systematic risk

E(Rm) – Rfi : market premium disebut juga Equity premium (perbedaan expected return market dengan risk free rate of return ).

Rm : expected return market. Arbitrage Pricing Theory adalah

pendekatan baru dan berbeda dalam mengukur model yang menyebabkan sekuritas bergerak bersama. Didasarkan pada hukum satu harga, dua sekuritas yang sama tidak dapat menjual dengan perbedaan harga (Elton et al. 2003). Arbitrage Pricing Theory memberikan karakteristik dan expected return dari aset didasarkan pada asumsi yang lemah bahwa tidak ada peluang arbitrase, return mengikuti struktur faktor dan ini harapannya homogen (Gilles & Le Roy, 1990).

Formulasi APT oleh Ross (1976) terletak pada hipotesis bahwa harga saham dipengaruhi oleh faktor umum yang dibatasi dan tidak berkorelasi, dan faktor khusus yang bebas dari faktor lain. Dengan menggunakan alasan arbitrase dapat diperlihatkan bahwa dalam pasar efisien, expected return adalah kombinasi linier dari beberapa faktor beta (Morel, 2001). Fokus dari APT adalah pada

Page 3: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 129

expected return E(ri), asumsi bahwa tidak ada kemungkinan arbitrase dan hukum dari jumlah yang besar, implikasi model mengikuti hubungan antara expected return dengan faktor sensitivitas, diformulasikan sebagai berikut:

E(Rit) = λo + λibit + ... + λjbij + εit, ........ (2) dimana:λo : selalu sama dengan risk free return.Λj : memiliki interpretasi untuk expected

return dari portofolio (risiko harga) yang sensitif dengan faktor j dan tidak sensitif dengan faktor yang lain (Cheng, 1996).

Dari model CAPM maupun APT maka investasi dalam saham akan dipengaruhi equity premium. Equity Premium menurut Mehra dan Prescott (1985); Fama dan French (2002) merupakan perbedaan antara expected return pada market portfolio dari saham biasa dan risk free interest rate. Untuk saham syariah risk free digunakan dasar realita pendapatan bagi hasil kontrak mudharabah atas tabungan investasi pada Bank syariah.

Equity premium total saham di Bursa Efek Amerika pada pasar modal efisien telah diteliti yang hasilnya jauh

melebihi risk free return. Penelitian Siegel dengan data set 1802-2004 sebesar 5,36%, penelitian Shiler dengan data set 1871-2005 sebesar 5,64%, penelitian Ibotson dengan data set 1889-2005 sebesar 8,63% dan penelitian Mehra dan Prescott dengan data set 1889-2005 sebesar 6,36%. (Mehra, 2008).

Historical Equity Premium seluruh saham di pasar modal Indonesia pada lima tahun terakhir dari tahun 2009 sampai dengan 2013, didapatkan hasil perhitungan sebagaimana Tabel 1.1.

Equity premium yang tinggi menunjukkan bahwa capital gain yang diperoleh juga tinggi yang berarti harga saham berubah naik secara terus menerus. Real return berasal dari capital gain ditambah dividen atas saham yang diperjual belikan, untuk capital gain yang diperoleh mengandung unsur transaksi dengan short selling atau transaksi jangka pendek.

Muamalah ekonomi dalam Islam dilaksanakan untuk mencapai falah yaitu kesejahteraan holistic dan seimbang, meliputi material dan spiritual, indi-vidu dan sosial serta dunia dan akhirat. Kesejahteraan itu terletak pada keadilan,

Tabel 1.1 Equity Premium

Tahun data Real return dari Indeks pasar (%)

Real return dari risk free return (%)

Equity premium (%)

2009 87,0110 7,1875 79,72322010 46,1326 6,5000 39,63252011 3,1866 6,5833 -3,39672012 12,9540 5,7708 7,18322013 15,8480 7,0208 8,8272Mean 33,0264 6,6124 26.4140

Sumber data : www.IDX.com

Page 4: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014130

rahmat, kesejahteraan dan kebijaksanaan. Apapun yang berangkat dari keadilan untuk penindasan, rahmat untuk kekerasan, dari kesejahteraan untuk kebodohan tidak ada hubungannya dengan syariah (Alhabshi, 1994).

Tujuan syariah jika dirinci meliputi perlindungan agama, perlindungan kehidupan, perlindungan keturunan, perlindungan intelek, dan perlindungan hak milik (Alhabshi, 1994). Investasi dalam saham merupakan bagian dari muamalah syariah memiliki tujuan kesejahteraan holistic dan seimbang dalam rangka perlindungan agama, kehidupan, keturunan dan intelek serta hak milik.

Pasar modal syariah sebagai tempat transaksi saham merupakan kelembagaan yang penting dan diperlukan untuk mentransfer dana dari yang surplus kepada yang membutuhkan. Sifat pasar modal syariah ditandai dengan tidak adanya transaksi berbasis bunga, transaksi diragukan, kegiatan perusahaan yang melanggar hukum. Juga bebas dari transaksi tidak etis atau tidak bermoral, insider trading, short selling, paparan berlebihan dari posisi kekayaan. Ketika membeli saham maka tahu apa yang dibeli, berapa harganya sehingga tidak ada unsur keraguan dalam transaksi (Alhabsi ,1994) ( Wilson1997).

Transaksi saham syariah di Bursa Efek Indonesia diawali 14 Maret 2003 dengan aktifnya Jakarta Islamic Index (JII). Dalam transaksi saham syariah, investor akan menginginkan memperoleh equity premium yaitu pendapatan investasi saham melebihi batas pendapatan bebas risiko.

Saham syariah tidak diperbolehkan dengan short selling (ALHabsi, 1994) karena dapat mengandung unsur gharar. Capital gain atas saham akan diperoleh

jika saham itu memiliki kinerja yang harganya naik, namun sebaliknya jika harganya turun maka akan menimbulkan beban berupa capital loss, demikian juga jika harganya tetap atau statis tidak terdapat capital gain walaupun tidak terbebani capital loss.

2. Rumusan PermasalahanSaham syariah memiliki persyaratan

yang berbeda dengan saham konvensional tetapi di Bursa Efek Indonesia diper-dagangkan dalam satu institusi pasar modal. Dua jenis saham tersebut dihitung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kemudian saham syariah dihitung tersendiri dengan Jakarta Islamic Index (JII) kemudian berkembang lagi dengan perhitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Dari gambaran di atas maka diru-muskan permasalahan yang akan diteliti sebagai: “Apakah terdapat perbedaan kinerja antara investasi pada saham syariah dengan investasi pada saham konvensional di Bursa Efek Indonesia?”

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS1. Kajian Pustaka

Investasi dalam saham dilakukan untuk menyertakan dana berlebih pada aktivitas perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat. Dana yang disertakan tersebut dalam teori Capital Asset Pricing Model (CAPM) diharapkan memperoleh pendapatan berupa pendapatan bebas risiko (risk free return) dan pendapatan premi yang disebut equity premium atau risk premium (Sharpe, 1964). Equity premium merupakan perbedaan antara real return yang terdiri dari capital gain atau mungkin capital loss dan deviden yang diperoleh pada market portofolio dari saham biasa dikurangi risk free rate atau pendapatan bebas risiko

Page 5: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 131

(Fama & French 2002). Capital gain atau capital loss akan diperoleh kalau saham itu diperjualbelikan dan dividen adalah bagian laba perusahaan untuk pemegang saham. Jika pemegang saham hanya menginginkan dividen dari sahamnya itu dapat sama dengan kontrak mudaharah. Mudharabah didefinisikan oleh Sadr (1996:25) sebagai kontrak antara pemilik modal dan pengusaha dalam rangka mengembangkan usaha yang modalnya berasal dari pihak pertama dan kerja dari pihak kedua, mereka bersatu dalam keuntungan berdasarkan persentase.

Jika Equity premium merupakan harapan maka dipergunakan teori Capital Assets Pricing Model dari Sharpe (1964) bahwa expected return saham besarnya dihitung dari risk free rate ditambah risk premium/equity premium maka equity premium dihitung dari expected return dikurangi risk free return. Equity premium dinilai penting dalam keputusan alokasi portofolio, sebagai dasar estimasi cost of capital, sebagai pertimbangan dari investasi social security fund dalam saham dan aplikasi lainnya. Bagi saham syariah, harapan pendapatan dari saham untuk waktu yang akan datang tidak boleh ditetapkan menjadi kepastian sebab menurut Qardhawi dapat tergolong riba. Mehra & Frescott (2008) meneliti di pasar modal Amerika untuk saham konvensional yang merupakan pasar modal efisien dari data tahun 1889-2005 menunjukkan besarnya equity premium 6,36%, Siegel(2002) dengan data 1802-2004 memperoleh hasil perhitungan equity premium 5,36%, Fama &Frend (2002) mendapatkan hasil perhitungan equity premium 5,57% dengan data tahun 1872-2000.

Hasil perhitungan equity premium di negara lain yang dilakukan oleh Mehra & Frescott (2008) menunjukkan: di Inggris 6,3%, Jepang 9,8%, Jerman 9,1%,

Perancis 9,3%, Swedia 8,0%, Australia 8,5% dan India 11,3% merupakan angka yang sangat tinggi jauh di atas risk free rate yang diambil proxy dari coupon obligasi pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam saham konvensional memperoleh keuntungan yang besar (Mehra dan Frescott 1985).

Dalam menjelaskan equity premium Mehra dan Prescott (1985), Mehra (2002,2008) melakukan review berulang-ulang dengan menambah banyaknya data dan memperinci rangkaian penelusuran melalui pengertian dasar Equity premium, yakni selisih dari return saham dengan risk free return. Return saham berasal dari capital gain diteliti pengaruhnya dari saving dan tingkat konsumsi yang menyebabkan perubahan besarnya dana untuk investasi dalam saham. Mehra dan Frescott (1985) berpendapat bahwa terjadinya risk premium yaitu adanya perbedaan harapan pada utilitas marginal sehingga bergantung pada peningkatan konsumsi saat aset (saham) terbayar pada waktu yang akan datang. Mehra (2008) menelusuri return market melalui risk based equity premium dan non risk based equity premium. Untuk non risk based diteliti enam variabel yang mempengaruhinya yaitu batasan pinjaman, likuiditas, transaction balance, regulasi pemerintah, pajak dan biaya mediasi.

Dalam batasan pinjaman diusulkan oleh Constantantinides et al. (2002), bahwa kaum muda dilarang meminjam dana dan tidak melakukan transaksi jangka pendek, sehingga kepemilikan portofolio ke ekuitas. Upaya mengukur likuiditas karya Bansal dan Coleman (1996) adalah bahwa beberapa aset selain uang memainkan fitur kunci dengan memfasilitasi transaksi. Marjin dari layanan transaksi relatif lebih dari tingkat bunga giro dan dalam hal ini saham dan

Page 6: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014132

obligasi memiliki komponen layanan yang berbeda.

Tentang regulasi Pemerintah, McGrattan dan Prescott (2003) ber-pendapat bahwa average return of asset bias ke bawah karena dipengaruhi oleh berbagai peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Mengenai pengaruh pajak, McGrattan dan Prescott (2003) mendapatkan bahwa jika semua investasi dibiayai oleh laba ditahan maka nilai saham akan dua kali lebih tinggi ketika tarip pajak distribusi sama dengan nol seperti ketika tarif pajak ini adalah 50%. Jika tarif pajak atas dividen dikembalikan ke lump sum rumah tangga maka tidak memiliki konsekuensi terhadap nilai ekuitas perusahaan. Riil return setelah pajak pada pemegang saham korporasi akan mendapatkan capital gain yang besar jika terjadi perubahan sistem pajak.

Fama dan French (2002) menelusuri equity premium melalui teori pendekatan fundamental terhadap return saham, yakni bahwa return saham didapat dari dividen dan capital gain. Fokus dividen maupun capital gain adalah sesuatu yang tidak konstan tetapi selalu berubah. Jadi expected return saham adalah regresi time series dari realisasi devidend yield ditambah rata-rata tertimbang rate dividend growth yang akan datang. Rate dividend growth yang akan datang diprediksi dari empat variabel yaitu dividend yield, real return of capital gain, interest rate dan inflasi.

Penelusuran faktor yang mempe-ngaruhi pada capital gain berasal dari faktor penyebab perubahan harga saham yang kemudian menentukan besarnya equity premium. Artinya, bahwa investasi saham bertujuan untuk memperoleh capital gain dari pada dividen, karena perubahan harga saham dapat terjadi atas dasar perubahan kinerja emiten,

perubahan faktor ekonomi dan lainnya (Cheng, 1996)

Investasi pada saham syariah di pasar modal tujuannya untuk mencapai falah dengan tidak melanggar larangan dalam muamalah Islam. Larangan tersebut meliputi unsur riba, gharar, al maisyrr, tidak etis, tidak bermoral juga termasuk tidak diperbolehkan short selling maupun insider trading (Al Hatsbi, 1994). Short selling hanya dilakukan dalam kondisi terpaksa, yakni saham harus dijual kepada pihak lain namun bukan sebagai tujuan utama untuk mendapatkan capital gain. Equity premium pada saham syariah yang diperolehnya dari capital gain tentu akan berbeda karena banyak larangan yang dipatuhi terutama short selling sehingga akan menjadi lebih kecil dibanding investasi dalam saham konvensional.

Perubahan harga saham akan menjadi acuan dalam upaya memperoleh capital gain sebagaimana yang dilakukan dalam pendekatan teknikal (Fama dan Frend 2002). Perubahan harga saham dapat menunjukkan kinerja dari saham akibat kinerja dari emiten beserta pengaruh dari faktor eksternal dari emiten. Ketika harga naik menjadi cerminan kinerja emiten yang lebih baik dari sebelumnnya, dan akan menjadikan dasar harga saham di pasar modal. Ketika kinerja emiten turun atau terdapat problem dalam manajemen perusahaan, dapat menjadikannya harga turun karena akan mempengaruhi perolehan dividen pada akhir tahun.

2. HipotesisDari berbagai teori tersebut di atas

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:Hipotesis: Terjadi perbedaan signifikan antara kinerja saham syariah dengan saham konvensional di Bursa Efek Indonesia.

Page 7: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 133

METODE PENELITIAN1. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah saham yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 setelah diperhitungkan Jakarta Islamic Index (JII).

Populasi saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 483. Saham yang diteliti yang memiliki harga awal dan akhir tahun, terdapat sejumlah 441, terdiri dari 411 saham konvensional dan 30 saham dikelompokkan sebagai saham syariah dalam perhitungan Jakarta Islamic Index.

2. Variabel dataVariabel data dibandingkan, yaitu

variabel kinerja saham syariah dan variabel kinerja saham konvensional. Kinerja saham menggunakan proxy perubahan harga saham dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2013. Saham syariah menggunakan data dari saham dalam Jakarta Islamic Index (JII), yakni 30 emiten yang masuk dalam kriteria syariah dan memiliki harga awal dan akhir tahun (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi.

3. Analisis dataAnalisis data dilakukan dengan

tahap:a. Menghitung perubahan harga saham

syariah dan saham konvensional.b. Membandingkan perubahan harga

saham syariah dan saham konven-sional dengan uji X2

(fo-fh)2

X2h = Σ –––– (Wonnacott,Wonnacott 1990)

fh

dimana: fh = frekuensi hasil observasi fo = frekuensi yang diharapkan.

Jml. Sebaris x Jml.sekolomfh= –––––––––––––––––––––––– Jml. Data X2 tabel dicari dalam tabel dengan ∝ = 5%,

df= (k-1)(b-1)X2 dibandingkan dengan X2 table, jika X2h

> X2tabel berarti signifikan dan berlaku

sebaliknya.

HASIL PENELITIAN1. Perubahan kinerja saham

Kinerja saham yang dipergunakan proxy perubahan harga saham dan diteliti tahun 2013: Saham syariah sebanyak 30 saham, besarnya mean perubahan harga saham 8,1% secara individual saham memiliki perubahan penurunan terendah -39,3% dan perubahan kenaikan tertinggi 143,1%. Sahan konvensional sebanyak 411 saham, besarnya mean perubahan harga saham 62,9% dan secara individual saham memiliki perubahan penurunan terendah -74,1% dan perubahan kenaikan tertinggi 2680%. Berarti saham konvensional reratanya memiliki kenaikan perubahan harga saham yang lebih tinggi, demikian juga jarak perubahannya sangat lebar (dari – 74,1% sampai dengan 2680%) dari saham syariah. Jika diklasifikasikan dalam lima klasifikasi, perubahan turun lebih dari 15%, perubahan turun 0 sampai 15%, netral, perubahan naik sampai 15% dan perubahan naik lebih 15%, maka hasilnya sebagaimana dalam Tabel 1.2 sebagai berikut:

Page 8: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014134

Saham syariah mengalami peru-bahan, yakni harga saham menurun sebanyak 46,66% lebih tinggi dari saham konvensional sebesar 42,55%, sedangkan perubahan harga saham yang naik dari saham syariah 53,33% lebih tinggi dari saham konvensional 47,68% tetapi perubahan harga saham konvensional didominasi kenaikan > 15% yaitu 33,33% sehingga menjadikan mean perubahan harganya lebih tinggi.

2. Perbandingan kinerja harga sahamPerubahan kinerja saham dengan

menggunakan perubahan harga saham sejumlah 30 saham syariah dan 411 saham konvensional dengan perbedaan dalam Tabel 1.3. Hasil uji hipotesisnya diperoleh sebagai berikut: X2

h = 25,44. X2 tabel = 9,49 (dicari dalam tabel dengan ∝ = 5%, df = 4), berarti X2

h > X2 tabel artinya terdapat perbedaan kinerja harga saham syariah dan saham konvensional secara signifikan. Perbedaan tersebut ditunjukkan dengan perubahan kenaikan harga saham syariah yang lebih rendah dari perubahan harga saham konvensional. Perbedaaan tersebut perlu diteliti lebih lanjut apakah penyebab lebih rendahnya perubahan harga karena tidak adanya short selling yang dilarang dalam syariah Islam untuk saham syariah yang telah dilaksanakan oleh investor.

KESIMPULANBerdasarkan analisis yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa di Bursa Efek Indonesia:1. Terdapat perbedaan signifikan peru-

bahan kinerja harga saham antara perubahan kinerja saham syariah dan saham konvensional.

2. Perubahan kinerja kenaikan harga saham syariah lebih rendah dari perubahan kenaikan harga saham konvensional, sehingga return yang diperolehnya juga lebih rendah.

3. Perubahan harga saham syariah memiliki spread lebih kecil dibanding saham konvensional, tetapi harga saham konvensional lebih rentan untuk berubah.

SARAN 1. Investor perlu membedakan kepen-

tingan dalam investasi saham, bahwa harapan return dalam investasi saham syariah dapat lebih kecil daripada saham konvensional. Investasi pada saham syariah diutamakan untuk mencari dividen dan akan memberikan capital gain lebih kecil jika diperjualbelikan jangka pendek.

2. Pialang harus memberikan infor-masi kepada investor berdasar karakteristik saham syariah dan saham konvensional yang lengkap untuk kepentingan pengambilan keputusan bagi investor yang tepat berdasar kepentingan.

Tabel 1.2Perubahan Harga Saham

SahamKenaikan dan penurunan dalam %

Turun >15% Turun 0-15% Tetap Naik 0-15% Naik >15% JumlahSyariah 23,33 23,33 0 23,33 30 100

Konvensional 29,18 13,37 9,97 14,35 33,33 100

Sumber : Bursa Efek Indonesia, diolah.

Page 9: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 135

DAFTAR PUSTAKA

Al Habshi S.O, 1994. Development of Capital Market under Islamic Principles. Paper presented at Conference on Managing &Implementing Interest free Banking/Islamic Financial System. Kualalumpur, Januari 25-26 ,1994.

Bansal, R. and J. W. Coleman, 1996. A monetary explanation of the equity premium, term premium and risk free rate puzzles. Journal of Political Economy 104, 1135–1171.

Cheng, A. C. S., 1996. The UK stock market and economic factors: A new approach. Journal of Business Finance & Accounting, Vol. 22, No. 1, 129–142.

Constantinides, G. M., 2002. Rational asset prices. Journal of Finance 57, 1567–1591.

Crotty JR., 1992. Neoclasical and Keynesian approaches to the theory of Investment. Journal of Post Keynesian Economics. Vol.14 .4 483-496.

Elton, E. J., Gruber M. J., Brown, S. J, Goetzman W. N., 2003. Modern portfolio theory and investment analysis. 6th edition. USA: John Wiley & Sons, Inc. Eviews 5 user’s guide. 2004. Irvine (CA): Quantitative Micro Software.

Fama E and French K (1992). The Cross-Section of Expected Stock return, Journal of Finance. 427-466.

Fama, E. F. & Macbeth, J., 1973. Risk, return, and equilibrium: Empirical tests. Journal of Political Economy, Vol. 81, No. 3, 607–636. 40.

Gilles, R. & Leroy, S. F., 1990. On the Arbitrage Pricing Theory. Economic Theory, Vol. 1, No. 3, 213–229.

Grattan Mc, E. R. and E. C. Prescott., 2003. Average debt and equity returns: Puzzling? American Economic Review 93, 392–397.

Groenewold, N. & Fraser, P., 1997. Share prices and macroeconomic Factors. Journal of business finance and accounting, Vol. 24, No. 9, 1367-1381.

Gruber HG., 1968. Internationally Diverssified Portofolios: Welfare Gain and Capital Flows. American Economc Review December. pp 1299-1314.

Keynes ,JM., 1936. The General Theory of Employment Interest and Money. New York : Harecourt Brace.

Mehra R., 2006. The Equity Premium. Puzzle. A Review. Journal of Foundations and Trends in Finance . Vol.1 pp.1-81.

Mehra, R. and E. C. Prescott, 1985. The equity premium: A puzzle. Journal of Monetary Economics 15, 145–161.

Morel, C. 2001. Stock selection using a multifaktor model – empirical evidence from the French stock market. The European Journal of Finance, Vol. 7, No. 4, 312–320.

Page 10: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014136

Ross, S. A. 1976. The Arbitrage Pricing Theory of Capital Asset Pricing. Journal of Economic Theory, Vol. 13, No. 2, 341–360.

Sadr Kasim, 1996. The Role of Musya-rakah Financing in The Agricultural Bank of Iran Arab Law Quarterly. 56. 245.

Sharpe,WF., 1964. Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium under Conditions of Risk. Journal of Finance. September 1964. 19. 425-442.

Treynor J., 1961. Market Value, Time and Risk. Unpublished manuscript dated 8-8-61. No. 95- 209.

Wilson R., 1997. Islamic Finance and Ethical Investment. Inter-national Journal of Social Economics. Vol. 2 No. 11. pp 1325-1342

Wonnacott TH, Wonnacott RJ., 1990. Introductory Statistics, Fifth edition. New York. John Wiley & Sons.

Page 11: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 137

Kinerja harga saham yang tercatat di BEI tahun 2013

No Kode Saham Nama Emiten Harga

AwalHarga Akhir

Naik/Turun

Rupiah %

1 AALI Astra Agro Lestari 26,200 21,700 -4,500 -17.2%

2 ABBA Mahaka Media 280 119 -161 -57.5%

3 ABDA Asuransi Bina Dana Arta 520 770 250 48.1%

4 ABMM ABM Investama 3,825 3,825

5 ACES Ace Hardware Indonesia 2,950 4,100 1,150 39.0%

6 ADES Akasha Wira International 1,620 1,010 -610 -37.7%

7 ADHI Adhi Karya (Persero) 910 580 -330 -36.3%

8 ADMF Adira Dinamika Multi Finance 12,000 12,700 700 5.8%

9 ADMG Polychem Indonesia 215 580 365 169.8%

10 ADRO Adaro Energy 2,550 1,770 -780 -30.6%

11 AGRO Bank Agroniaga 168 118 -50 -29.8%

12 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama 125 200 75 60.0%

13 AIMS Akbar Indo Makmur Stimec 135 255 120 88.9%

14 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food 780 495 -285 -36.5%

15 AKKU Alam Karya Unggul 129 155 26 20.2%

16 AKPI Argha Karya Prima Industry 960 1,020 60 6.3%

17 AKRA AKR Corporindo 1,730 3,025 1,295 74.9%

18 AKSI Majapahit Securities 100 75 -25 -25.0%

19 ALDO Alkindo Naratama 370 370

20 ALKA Alakasa Industrindo 800 550 -250 -31.3%

21 ALMI Alumindo Light Metal Industry 840 910 70 8.3%

22 AMAG Asuransi Multi Artha Guna 144 147 3 2.1%

23 AMFG Asahimas Flat Glass 5,800 6,550 750 12.9%

24 AMRT Sumber Alfaria Trijaya 2,900 3,950 1,050 36.2%

25 ANTM Aneka Tambang (Persero) 2,450 1,620 -830 -33.9%

26 APIC Pacific Strategic Financial 245 205 -40 -16.3%

27 APLI Asiaplast Industries 90 75 -15 -16.7%

28 APLN Agung Podomoro Land 385 350 -35 -9.1%

29 APOL Arpeni Pratama Ocean Line 120 120 0 0.0%

30 ARGO Argo Pantes 1,300 1,100 -200 -15.4%

31 ARII Atlas Resources 1,520 1,520

32 ARNA Arwana Citramulia 290 365 75 25.9%

33 ARTA Arthavest 365 610 245 67.1%

34 ARTI Ratu Prabu Energi 280 255 -25 -8.9%

35 ASBI Asuransi Bintang 255 275 20 7.8%

36 ASDM Asuransi Dayin MitraTbk 600 500 -100 -16.7%

37 ASGR Astra Graphia 690 1,140 450 65.2%

38 ASIA Asia Natural Resources 80 50 -30 -37.5%

39 ASII Astra International 54,550 74,000 19,450 35.7%

40 ASJT Asuransi Jasa Tania 420 420 0 0.0%

41 ASRI Alam Sutera Realty 295 460 165 55.9%

Lampiran 1

Page 12: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014138

42 ASRM Asuransi Ramayana 1,040 820 -220 -21.2%

43 ATPK ATPK Resources 187 166 -21 -11.2%

44 AUTO Astra Otoparts 2,790 3,400 -610 -21.9%

45 BABP Bank ICB Bumiputera 135 106 -29 -21.5%

46 BACA Bank Capital Indonesia 102 160 58 56.9%

47 BAEK Bank Ekonomi Raharja 2,500 2,050 -450 -18.0%

48 BAJA Saranacentral Bajatama 270 270

49 BAPA Bekasi Asri Pemula 250 148 -102 -40.8%

50 BATA Sepatu Bata 67,600 55,000 -12,600 -18.6%

51 BAYU Bayu Buana 270 255 -15 -5.6%

52 BBCA Bank Central Asia 6,400 8,000 1,600 25.0%

53 BBKP Bank Bukopin 650 580 -70 -10.8%

54 BBLD Buana Finance 410 510 100 24.4%

55 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 3,875 3,800 -75 -1.9%

56 BBNP Bank Nusantara Parahyangan 1,230 1,300 70 5.7%

57 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) 5,250 6,750 1,500 28.6%

58 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) 1,640 1,210 -430 -26.2%

59 BCAP Bhakti Capital Indonesia 610 560 -50 -8.2%

60 BCIC Bank Mutiara 50 50 0 0.0%

61 BCIP Bumi Citra Permai 245 620 375 153.1%

62 BDMN Bank Danamon Indonesia 5,700 4,100 -1,600 -28.1%

63 BEKS Bank Pundi Indonesia 162 116 -46 -28.4%

64 BFIN BFI Finance Indonesia 3,725 5,700 1,975 53.0%

65 BHIT Bhakti Investama 163 295 132 81.0%

66 BIMA Primarindo Asia Infrastructure 900 900 0 0.0%

67 BIPI Benakat Petroleum Energy 102 205 103 101.0%

68 BIPP Bhuwanatala Indah Permai 50 50 0 0.0%

69 BISI BISI International 1,870 910 -960 -51.3%

70 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B 1,450 910 -540 -37.2%

71 BKDP Bukit Darmo Property 116 115 -1 -0.9%

72 BKSL Sentul City 109 265 156 143.1%

73 BKSW Bank QNB Kesawan 1,040 710 -330 -31.7%

74 BLTA Berlian Laju Tanker 330 189 -141 -42.7%

75 BMRI Bank Mandiri (Persero) 6,500 6,750 250 3.8%

76 BMSR Bintang Mitra Semestaraya 265 210 -55 -20.8%

77 BMTR Global Mediacom 650 990 340 52.3%

78 BNBA Bank Bumi Arta 164 139 -25 -15.2%

79 BNBR Bakrie & Brothers 65 51 -14 -21.5%

80 BNGA Bank CIMB Niaga 1,910 1,220 -690 -36.1%

81 BNII Bank Internasional Indonesia 780 420 -360 -46.2%

82 BNLI Bank Permata 1,790 1,360 -430 -24.0%

83 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal 1,340 830 -510 -38.1%

84 BPFI Batavia Prosperindo Finance 190 215 25 13.2%

85 BRAM Indo Kordsa 2,400 2,150 -250 -10.4%

86 BRAU Berau Coal Energy 510 415 -95 -18.6%

87 BRMS Bumi Resources Minerals 670 530 -140 -20.9%

Page 13: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 139

88 BRNA Berlina 1,600 1,770 170 10.6%

89 BRPT Barito Pacific 1,170 770 -400 -34.2%

90 BSDE Bumi Serpong Damai 900 980 80 8.9%

91 BSIM Bank Sinarmas 405 270 -135 -33.3%

92 BSWD Bank Of India Indonesia 600 600 0 0.0%

93 BTEK Bumi Teknokultura Unggul 700 1,000 300 42.9%

94 BTEL Bakrie Telecom 235 260 25 10.6%

95 BTON Betonjaya Manunggal 340 335 -5 -1.5%

96 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional 2,640 3,400 760 28.8%

97 BUDI Budi Acid Jaya 220 240 20 9.1%

98 BULL Buana Listya Tama 100 100

99 BUMI Bumi Resources 3,025 2,175 -850 -28.1%

100 BUVA Bukit Uluwatu Villa 325 440 115 35.4%

101 BVIC Bank Victoria International 160 129 -31 -19.4%

102 BWPT BW Plantation 1,290 1,120 -170 -13.2%

103 BYAN Bayan Resources 18,000 18,000 0 0.0%

104 CASS Cardig Aero Services 405 405

105 CEKA Cahaya Kalbar 1,100 950 -150 -13.6%

106 CENT Centrin Online 170 109 -61 -35.9%

107 CFIN Clipan Finance Indonesia 660 430 -230 -34.8%

108 CITA Cita Mineral Investindo 317 315 -2 -0.6%

109 CKRA Citra Kebun Raya Agri 86 275 189 219.8%

110 CLPI Colorpak Indonesia 345 1,340 995 288.4%

111 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada 1,360 1,680 320 23.5%

112 CMPP Centris Multipersada Pratama 175 820 645 368.6%

113 CNKO Exploitasi Energi Indonesia 154 123 -31 -20.1%

114 CNTB Saham Seri B ( Centex ) 5,000 5,000 0 0.0%

115 CNTX Century Textile Industry 2,650 8,000 5,350 201.9%

116 COWL Cowell Development 122 235 113 92.6%

117 CPDW Indo Setu Bara Resources 229 229 0 0.0%

118 CPIN Charoen Pokphand Indonesia 1,840 2,150 310 16.8%

119 CPRO Central Proteinaprima 53 53 0 0.0%

120 CSAP Catur Sentosa Adiprana 107 230 123 115.0%

121 CTBN Citra Tubindo 2,500 4,250 1,750 70.0%

122 CTRA Ciputra Development 350 540 190 54.3%

123 CTRP Ciputra Property 440 490 50 11.4%

124 CTRS Ciputra Surya 690 870 180 26.1%

125 CTTH Citatah 72 71 -1 -1.4%

126 DART Duta Anggada Realty 186 435 249 133.9%

127 DAVO Davomas Abadi 74 50 -24 -32.4%

128 DEFI Danasupra Erapacific 630 560 -70 -11.1%

129 DEWA Darma Henwa 71 78 7 9.9%

130 DGIK Duta Graha Indah 146 89 -57 -39.0%

131 DILD Intiland Development 425 255 -170 -40.0%

132 DKFT Central Omega Resources 550 1,560 1,010 183.6%

133 DLTA Delta Djakarta 120,000 111,500 -8,500 -7.1%

Page 14: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014140

134 DNET Dyviacom Intrabumi 320 320 0 0.0%

135 DOID Delta Dunia Makmur 1,610 670 -940 -58.4%

136 DPNS Duta Pertiwi Nusantara 430 710 280 65.1%

137 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries 50 50 0 0.0%

138 DSSA Dian Swastatika Sentosa 18,050 11,450 -6,600 -36.6%

139 DUTI Duta Pertiwi 2,100 1,800 -300 -14.3%

140 DVLA Darya-Varia Laboratoria 1,170 1,150 -20 -1.7%

141 EKAD Ekadharma International 3,500 280 -3,220 -92.0%

142 ELSA Elnusa 255 230 -25 -9.8%

143 ELTY Bakrieland Development 325 119 -206 -63.4%

144 EMDE Megapolitan Developments 157 160 3 1.9%

145 EMTK Elang Mahkota Teknologi 1,220 3,300 2,080 170.5%

146 ENRG Energi Mega Persada 124 178 54 43.5%

147 EPMT Enseval Putera Megatrading 1,150 750 -400 -34.8%

148 ERAA Erajaya Swasembada 1,000 1,000

149 ERTX Eratex Djaja 59 200 141 239.0%

150 ESTI Ever Shine Tex 100 160 60 60.0%

151 ETWA Eterindo Wahanatama 230 430 200 87.0%

152 EXCL XL Axiata 5,300 4,525 -775 -14.6%

153 FAST Fast Food Indonesia 9,200 9,950 750 8.2%

154 FASW Fajar Surya Wisesa 2,875 4,375 1,500 52.2%

155 FISH FKS Multi Agro 910 2,000 1,090 119.8%

156 FMII Fortune Mate Indonesia 90 103 13 14.4%

157 FORU Fortune Indonesia 112 145 33 29.5%

158 FPNI Titan Kimia Nusantara 142 157 15 10.6%

159 FREN Smartfren Telecom 50 50 0 0.0%

160 GDST Gunawan Dianjaya Steel 160 129 -31 -19.4%

161 GDYR Goodyear Indonesia 12,500 9,550 -2,950 -23.6%

162 GEMA Gema Grahasarana 280 300 20 7.1%

163 GEMS Golden Energy Mines 2,725 2,725

164 GGRM Gudang Garam 40,000 62,050 22,050 55.1%

165 GIAA Garuda Indonesia (Persero) 475 475

166 GJTL Gajah Tunggal 2,300 3,000 700 30.4%

167 GMCW Grahamas Citrawisata 860 860 0 0.0%

168 GMTD Gowa Makassar Tourism Development 165 660 495 300.0%

169 GOLD Golden Retailindo 420 385 -35 -8.3%

170 GPRA Perdana Gapuraprima 134 156 22 16.4%

171 GREN Evergreen Invesco 119 109 -10 -8.4%

172 GSMF Equity Development Investment 90 107 17 18.9%

173 GTBO Garda Tujuh Buana 62 580 518 835.5%

174 GWSA Greenwood Sejahtera 199 199

175 GZCO Gozco Plantations 430 265 -165 -38.4%

176 HADE HD Capital 50 50 0 0.0%

177 HDFA HD Finance 265 265

178 HDTX Panasia Indosyntec 250 190 -60 -24.0%

179 HERO Hero Supermarket 4,300 11,000 6,700 155.8%

Page 15: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 141

180 HEXA Hexindo Adiperkasa 7,150 8,950 1,800 25.2%

181 HITS Humpuss Intermoda Transportasi 400 295 -105 -26.3%

182 HMSP H.M. Sampoerna 28,150 39,000 10,850 38.5%

183 HOME Hotel Mandarine Regency 100 117 17 17.0%

184 HRUM Harum Energy 9,000 6,850 -2,150 -23.9%

185 IATA Indonesia Air Transport 50 50 0 0.0%

186 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur 4,675 5,200 525 11.2%

187 ICON Island Concepts Indonesia 470 450 -20 -4.3%

188 IDKM Indosiar Karya Media 800 2,900 2,100 262.5%

189 IGAR Champion Pacific Indonesia 210 475 265 126.2%

190 IIKP Inti Agri Resources 510 1,070 560 109.8%

191 IKAI Intikeramik Alamasri Industri 147 142 -5 -3.4%

192 IKBI Sumi Indo Kabel 1,200 750 -450 -37.5%

193 IMAS Indomobil Sukses Internasional 7,600 12,800 5,200 68.4%

194 INAF Indofarma 80 163 83 103.8%

195 INAI Indal Aluminium Industry 360 540 180 50.0%

196 INCF Indocitra Finance 3,075 3,150 75 2.4%

197 INCI Intanwijaya Internasional 245 210 -35 -14.3%

198 INCO International Nickel Indonesia 4,875 3,200 -1,675 -34.4%

199 INDF Indofood Sukses Makmur 4,875 4,600 -275 -5.6%

200 INDR Indo-Rama Synthetics 1,700 1,980 280 16.5%

201 INDS Indospring 10,500 3,500 -7,000 -66.7%

202 INDX Tanah Laut 112 115 3 2.7%

203 INDY Indika Energy 4,725 2,175 -2,550 -54.0%

204 INKP Indah Kiat Pulp & Paper 1,640 1,230 -410 -25.0%

205 INPC Bank Artha Graha Internasional 107 96 -11 -10.3%

206 INPP Indonesian Paradise Property 179 275 96 53.6%

207 INRU Toba Pulp Lestari 690 1,340 650 94.2%

208 INTA Intraco Penta 2,450 590 -1,860 -75.9%

209 INTD Inter Delta 420 420 0 0.0%

210 INTP Indocement Tunggal Prakasa 15,950 17,050 1,100 6.9%

211 INVS Inovisi Infracom 6,050 5,900 -150 -2.5%

212 IPOL Indopoly Swakarsa Industry 260 133 -127 -48.8%

213 ISAT Indosat 5,400 5,650 250 4.6%

214 ITMA Itamaraya 385 450 65 16.9%

215 ITMG Indo Tambangraya Megah 50,750 38,650 -12,100 -23.8%

216 ITTG Leo Investments 105 91 -14 -13.3%

217 JAWA Jaya Agra Wattie 380 380

218 JECC Jembo Cable Company 620 600 -20 -3.2%

219 JIHD Jakarta International Hotels & Developme 790 620 -170 -21.5%

220 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama 800 1,400 600 75.0%

221 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works 161 93 -68 -42.2%

222 JPFA Japfa Comfeed Indonesia 3,150 3,825 675 21.4%

223 JPRS Jaya Pari Steel 580 485 -95 -16.4%

224 JRPT Jaya Real Property 1,300 2,200 900 69.2%

225 JSMR Jasa Marga (Persero) 3,425 4,200 775 22.6%

Page 16: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014142

226 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional 700 700 0 0.0%

227 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa 1,160 300 -860 -74.1%

228 KAEF Kimia Farma 159 340 181 113.8%

229 KARK Dayaindo Resources International 50 50 0 0.0%

230 KARW Karwell Indonesia 145 145 0 0.0%

231 KBLI KMI Wire & Cable 80 104 24 30.0%

232 KBLM Kabelindo Murni 110 114 4 3.6%

233 KBLV First Media 950 580 -370 -38.9%

234 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia 97 50 -47 -48.5%

235 KDSI Kedawung Setia Industrial 235 245 10 4.3%

236 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi 94 75 -19 -20.2%

237 KICI Kedaung Indah Can 185 180 -5 -2.7%

238 KIJA Kawasan Industri Jababeka 120 190 70 58.3%

239 KKGI Resource Alam Indonesia 3,700 6,450 2,750 74.3%

240 KLBF Kalbe Farma 3,250 3,400 150 4.6%

241 KOIN Kokoh Inti Arebama 180 180 0 0.0%

242 KONI Perdana Bangun Pusaka 100 180 80 80.0%

243 KPIG Global Land Development 395 690 295 74.7%

244 KRAS Krakatau Steel (Persero) 1,200 840 -360 -30.0%

245 KREN Kresna Graha Sekurindo 610 750 140 23.0%

246 LAMI Lamicitra Nusantara 194 225 31 16.0%

247 LAPD Leyand International 235 182 -53 -22.6%

248 LCGP Laguna Cipta Griya 50 59 9 18.0%

249 LION Lion Metal Works 3,800 5,250 1,450 38.2%

250 LMAS Limas Centric Indonesia 51 50 -1 -2.0%

251 LMPI Langgeng Makmur Industri 270 205 -65 -24.1%

252 LMSH Lionmesh Prima 4,800 5,000 200 4.2%

253 LPCK Lippo Cikarang 395 1,790 1,395 353.2%

254 LPGI Lippo General Insurance 1,160 1,690 530 45.7%

255 LPIN Multi Prima Sejahtera 3,125 2,200 -925 -29.6%

256 LPKR Lippo Karawaci 680 660 -20 -2.9%

257 LPLI Star Pacific 245 205 -40 -16.3%

258 LPPF Matahari Department Store 2,550 2,400 -150 -5.9%

259 LPPS Lippo Securities 100 112 12 12.0%

260 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2,570 2,250 -320 -12.5%

261 LTLS Lautan Luas 800 800 0 0.0%

262 MAIN Malindo Feedmill 3,200 980 -2,220 -69.4%

263 MAMI Mas Murni Indonesia 50 50 0 0.0%

264 MAPI Mitra Adiperkasa 2,675 5,150 2,475 92.5%

265 MASA Multistrada Arah Sarana 330 500 170 51.5%

266 MAYA Bank Mayapada Internasional 1,330 1,430 100 7.5%

267 MBAI Multibreeder Adirama Indonesia 15,350 13,500 -1,850 -12.1%

268 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati 870 870

269 MBTO Martina Berto 410 410

270 MCOR Bank Windu Kentjana International 150 188 38 25.3%

Page 17: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 143

271 MDLN Modernland Realty Ltd. 245 240 -5 -2.0%

272 MDRN Modern Internasional 2,325 3,200 875 37.6%

273 MEDC Medco Energi International 3,375 2,425 -950 -28.1%

274 MEGA Bank Mega 3,175 3,500 325 10.2%

275 MERK Merck 96,500 132,500 36,000 37.3%

276 META Nusantara Infrastructure 330 205 -125 -37.9%

277 MFIN Mandala Multifinance 530 880 350 66.0%

278 MFMI Multifiling Mitra Indonesia 425 225 -200 -47.1%

279 MICE Multi Indocitra 405 365 -40 -9.9%

280 MIDI Midi Utama Indonesia 385 425 40 10.4%

281 MIRA Mitra International Resources 265 160 -105 -39.6%

282 MITI Mitra Investindo 54 51 -3 -5.6%

283 MKPI Metropolitan Kentjana 2,800 2,900 100 3.6%

284 MLBI Multi Bintang Indonesia 274,950 359,000 84,050 30.6%

285 MLIA Mulia Industrindo 420 445 25 6.0%

286 MLPL Multipolar 300 151 -149 -49.7%

287 MNCN Media Nusantara Citra 940 1,310 370 39.4%

288 MPPA Matahari Putra Prima 1,490 920 -570 -38.3%

289 MRAT Mustika Ratu 650 500 -150 -23.1%

290 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia 550 760 210 38.2%

291 MTDL Metrodata Electronics 126 118 -8 -6.3%

292 MTFN Capitalinc Investment 1,280 335 -945 -73.8%

293 MTLA Metropolitan Land 245 245

294 MTSM Metro Realty 900 640 -260 -28.9%

295 MYOH Myoh Technology 50 1,390 1,340 2680.0%

296 MYOR Mayora Indah 10,750 14,250 3,500 32.6%

297 MYRX Hanson International 200 295 95 47.5%

298 MYTX Apac Citra Centertex 68 225 157 230.9%

299 NIKL Pelat Timah Nusantara 430 260 -170 -39.5%

300 NIPS Nipress 3,975 4,000 25 0.6%

301 NISP Bank OCBC NISP 1,700 1,080 -620 -36.5%

302 OCAP Onix Capital 260 325 65 25.0%

303 OKAS Ancora Indonesia Resources 370 250 -120 -32.4%

304 OMRE Indonesia Prima Property 170 265 95 55.9%

305 PAFI Panasia Filament Inti 250 250 0 0.0%

306 PANR Panorama Sentrawisata 170 156 -14 -8.2%

307 PANS Panin Sekuritas 1,150 1,290 140 12.2%

308 PBRX Pan Brothers 1,470 440 -1,030 -70.1%

309 PDES Destinasi Tirta Nusantara 187 95 -92 -49.2%

310 PEGE Panca Global Securities 150 220 70 46.7%

311 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) 4,425 3,175 -1,250 -28.2%

312 PGLI Pembangunan Graha Lestari Indah 60 50 -10 -16.7%

313 PICO Pelangi Indah Canindo 190 193 3 1.6%

314 PJAA Pembangunan Jaya Ancol 840 1,000 160 19.0%

315 PKPK Perdana Karya Perkasa 174 182 8 4.6%

Page 18: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014144

316 PLAS Polaris Investama 1,010 1,140 130 12.9%

317 PLIN Plaza Indonesia Realty 1,990 1,550 -440 -22.1%

318 PNBN Bank Pan Indonesia 1,140 780 -360 -31.6%

319 PNIN Panin Insurance 570 415 -155 -27.2%

320 PNLF Panin Financial 210 115 -95 -45.2%

321 PNSE Pudjiadi & Sons 1,630 2,375 745 45.7%

322 POLY Asia Pacific Fibers 240 450 210 87.5%

323 POOL Pool Advista Indonesia 565 1,200 635 112.4%

324 PRAS Prima Alloy Steel Universal 93 132 39 41.9%

325 PSAB Pelita Sejahtera Abadi 450 450 0 0.0%

326 PSDN Prasidha Aneka Niaga 80 310 230 287.5%

327 PSKT Pusako Tarinka 700 700 0 0.0%

328 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tb 22,950 17,350 -5,600 -24.4%

329 PTIS Indo Straits 800 930 130 16.3%

330 PTPP PP (Persero) 50 485 435 870.0%

331 PTRO Petrosea 26,000 33,200 7,200 27.7%

332 PTSN Sat Nusapersada 80 85 5 6.3%

333 PTSP Pioneerindo Gourmet International 310 690 380 122.6%

334 PUDP Pudjiadi Prestige 330 465 135 40.9%

335 PWON Pakuwon Jati 900 750 -150 -16.7%

336 PWSI Panca Wiratama Sakti 53 61 8 15.1%

337 PYFA Pyridam Farma 127 176 49 38.6%

338 RAJA Rukun Raharja 840 620 -220 -26.2%

339 RALS Ramayana Lestari Sentosa 850 720 -130 -15.3%

340 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati 81 86 5 6.2%

341 RDTX Roda Vivatex 2,100 2,700 600 28.6%

342 RELI Reliance Securities 530 500 -30 -5.7%

343 RICY Ricky Putra Globalindo 181 184 3 1.7%

344 RIGS Rig Tenders Indonesia 730 495 -235 -32.2%

345 RIMO Rimo Catur Lestari 50 50 0 0.0%

346 RINA Katarina Utama 64 64 0 0.0%

347 RMBA Bentoel Internasional Investama 800 790 -10 -1.3%

348 RODA Royal Oak Development Asia 50 225 175 350.0%

349 ROTI Nippon Indosari Corpindo 2,650 3,325 675 25.5%

350 RUIS Radiant Utama Interinsco 200 220 20 10.0%

351 SAFE Steady Safe 115 87 -28 -24.3%

352 SAIP Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tb 104 270 166 159.6%

353 SCBD Danayasa Arthatama 500 500 0 0.0%

354 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce T 1,950 3,125 1,175 60.3%

355 SCMA Surya Citra Media 3,550 7,850 4,300 121.1%

356 SCPI Schering Plough Indonesia 37,900 25,000 -12,900 -34.0%

357 SDPC Millennium Pharmacon International 74 67 -7 -9.5%

358 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 290 220 -70 -24.1%

359 SGRO Sampoerna Agro 3,175 2,975 -200 -6.3%

360 SHID Hotel Sahid Jaya International 1,040 405 -635 -61.1%

Page 19: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 145

361 SIAP Sekawan Intipratama 86 98 12 14.0%

362 SIIP Suryainti Permata 89 89 0 0.0%

363 SIMA Siwani Makmur 128 128 0 0.0%

364 SIMM Surya Intrindo Makmur 148 148 0 0.0%

365 SIMP Salim Ivomas Pratama 1,150 1,150

366 SIPD Sierad Produce 71 54 -17 -23.9%

367 SKLT Sekar Laut 140 140 0 0.0%

368 SKYB Skybee 550 590 40 7.3%

369 SMAR Smart 5,000 6,400 1,400 28.0%

370 SMCB Holcim Indonesia 2,250 2,175 -75 -3.3%

371 SMDM Suryamas Dutamakmur 101 130 29 28.7%

372 SMDR Samudera Indonesia 4,125 3,700 -425 -10.3%

373 SMGR Semen Gresik (Persero) 9,450 11,450 2,000 21.2%

374 SMMA Sinarmas Multiartha 1,800 4,275 2,475 137.5%

375 SMMT Eatertainment International 2,175 2,175 0 0.0%

376 SMRA Summarecon Agung 1,090 1,240 150 13.8%

377 SMRU SMR Utama 700 700

378 SMSM Selamat Sempurna 1,070 1,360 290 27.1%

379 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo 3,350 2,275 -1,075 -32.1%

380 SONA Sona Topas Tourism Industry 1,600 2,200 600 37.5%

381 SPMA Suparma 230 240 10 4.3%

382 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia 10,500 10,500 0 0.0%

383 SQBI Taisho Pharmaceutical Indonesia 138,000 127,500 -10,500 -7.6%

384 SQMI Renuka Coalindo 130 465 335 257.7%

385 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya 405 405

386 SRSN Indo Acidatama 60 54 -6 -10.0%

387 SSIA Surya Semesta Internusa 930 720 -210 -22.6%

388 SSTM Sunson Textile Manufacture 225 180 -45 -20.0%

389 STAR Star Petrochem 81 81

390 STTP Siantar Top 385 690 305 79.2%

391 SUGI Sugih Energy 157 157 0 0.0%

392 SULI Sumalindo Lestari Jaya 131 134 3 2.3%

393 SUPR Solusi Tunas Pratama 4,225 4,225

394 TBIG Tower Bersama Infrastructure 2,500 2,375 -125 -5.0%

395 TBLA Tunas Baru Lampung 410 590 180 43.9%

396 TBMS Tembaga Mulia Semanan 9,000 5,900 -3,100 -34.4%

397 TCID Mandom Indonesia 7,200 7,700 500 6.9%

398 TFCO Tifico Fiber Indonesia 510 500 -10 -2.0%

399 TGKA Tigaraksa Satria 680 1,100 420 61.8%

400 TIFA Tifa Finance 200 200

401 TINS Timah (Persero) 2,750 1,670 -1,080 -39.3%

402 TIRA Tira Austenite 1,740 1,740 0 0.0%

403 TIRT Tirta Mahakam Resources 78 64 -14 -17.9%

404 TKGA Toko Gunung Agung 250 250 0 0.0%

405 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 3,000 2,125 -875 -29.2%

406 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) 7,950 7,050 -900 -11.3%

Page 20: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014146

407 TMAS Pelayaran Tempuran Emas 183 199 16 8.7%

408 TMPI AGIS 150 144 -6 -4.0%

409 TMPO Tempo Intimedia 85 105 20 23.5%

410 TOTL Total Bangun Persada 255 285 30 11.8%

411 TOTO Surya Toto Indonesia 39,000 50,000 11,000 28.2%

412 TOWR Sarana Menara Nusantara 12,950 10,000 -2,950 -22.8%

413 TPIA Chandra Asri Petrochemical 3,425 2,600 -825 -24.1%

414 TRAM Trada Maritime 620 990 370 59.7%

415 TRIL Triwira Insanlestari 64 62 -2 -3.1%

416 TRIM Trimegah Securities 110 87 -23 -20.9%

417 TRIO Trikomsel Oke 700 890 190 27.1%

418 TRST Trias Sentosa 270 390 120 44.4%

419 TRUB Truba Alam Manunggal Engineering 79 50 -29 -36.7%

420 TRUS Trust Finance Indonesia 360 790 430 119.4%

421 TSPC Tempo Scan Pacific 1,710 2,550 840 49.1%

422 TURI Tunas Ridean 580 600 20 3.4%

423 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading Compa 1,210 1,080 -130 -10.7%

424 UNIC Unggul Indah Cahaya 1,830 2,000 170 9.3%

425 UNIT Nusantara Inti Corpora 139 300 161 115.8%

426 UNSP Bakrie Sumatra Plantations 390 285 -105 -26.9%

427 UNTR United Tractors 23,800 26,350 2,550 10.7%

428 UNTX Unitex 3,700 3,700 0 0.0%

429 UNVR Unilever Indonesia 16,500 18,800 2,300 13.9%

430 VIVA Visi Media Asia 520 520

431 VOKS Voksel Electric 450 820 370 82.2%

432 VRNA Verena Multi Finance 127 129 2 1.6%

433 WAPO Wahana Phonix Mandiri 100 100 0 0.0%

434 WEHA Panorama Transportasi 200 170 -30 -15.0%

435 WICO Wicaksana Overseas International 50 61 11 22.0%

436 WIKA Wijaya Karya (Persero) 680 610 -70 -10.3%

437 WINS Wintermar Offshore Marine 320 330 10 3.1%

438 WOMF Wahana Ottomitra Multiartha 620 250 -370 -59.7%

439 YPAS Yanaprima Hastapersada 680 680 0 0.0%

440 YULE Yulie Sekurindo 63 85 22 34.9%

441 ZBRA Zebra Nusantara 50 50

Page 21: PERBANDINGAN KINERJA SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL …jurnalefektif.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/... · 2015-11-24 · bekerja dan agar lebih baik dikemudian

B a s r iDesember 2014 147

Lampiran 2Daftar saham Jakarta Islamic IndexA. Pertanian D. Aneka IndustriAALI PT Astra Agro Lestari Tbk ASII PT Astra International TbkBWPT PT BW Plantation TbkLSIP PT PP London Sumatera Indonesia Tbk E. Industri Barang KonsumsiSGRO PT Sampoerna Agro Tbk KLBF PT Kalbe Farma TbkUNVR PT Unilever Indonesia TbkB. Pertambangan F. Properti, Real Estate dan Konstruksi

BangunanANTM PT Aneka Tambang (Persero) TbkDEWA PT Darma Henwa Tbk ASRI PT Alam Sutera Realty TbkELSA PT Elnusa Tbk BKSL PT Sentul City TbkENRG PT Energi Mega Persada Tbk BSDE PT Bumi Serpong Damai TbkINCO PT International Nickel Indonesia Tbk LPKR PT Lippo Karawaci TbkITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk WIKA PT Wijaya Karya (Persero) TbkPTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) TbkTINS PT Timah (Persero) Tbk G. Infrastruktur, Utilitas, dan TransportasiTLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) TbkC. Industri Dasar dan Kimia TRAM PT Trada Maritime TbkBRPT PT Barito Pasific TbkCPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk H. Perdagangan, Jasa, dan InvestasiINTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk BMTR PT Global Mediacom TbkSMCB PT Holcim Indonesia Tbk MNCN PT Media Nusantara Citra TbkSMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk UNTR PT United Tractors Tbk