Voip

13

Click here to load reader

Transcript of Voip

Page 1: Voip

NASKAH PUBLIKASI

PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEKS

MEMBANGUN JARINGAN VOIP ( Voice Over Internet Protocol )

MULTIPOINT MENGGUNAKAN SIP ( Session Initiation Protocol )

Oleh :

Machmud Effendy, ST

Dibiayai dari Anggaran Dana Pembinaan Pendidikan (DPP) Universitas Muhammadiyah Malang Berdasarkan SK Pembantu Rektor I

Nomor :

FAKULTAS TEKNIK / JURUSAN ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Juni ,2007

P2I

Page 2: Voip

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : “ Membangun Jaringan VOIP ( Voice Over Internet Protocol ) Multipoint Menggunakan

SIP ( Session Initiation Protocol )” . 2. Bidang Ilmu Penelitian : Informasi dan Komunikasi 3. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Machmud Effendy, ST b. Jenis Kelamin : Laki – laki c. Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa d. NIP. UMM : 108.0203.0363 e. Fakultas/Jurusan : Teknik / Elektro f. Perguruan Tinggi : Univ. Muhammadiyah Malang g. Bidang Ilmu diteliti : Penelitian Pengembangan Ipteks ( P2I )

4. Jumlah Peneliti : 1 ( satu ) orang

5. Lokasi Penelitian : Laboratorium Teknik Elektro UMM

6. Jangka Waktu Penelitian : 5 bulan

7. Biaya Penelitian : Rp. 2.000.000 ( Dua Juta Rupiah ) 8. Sumber Biaya : DPP UMM Periode I Tahun 2007

Malang, 29 Februari 2007 Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik Ketua Peneliti,

Ir. Sunarto, MT. Machmud Effendy, ST

Ketua Lembaga Penelitian

Universitas Muhammadiyah Malang Ketua,

Dr. Ir. Wahyu Widodo, MS.

Page 3: Voip

Membangun Jaringan VOIP ( Voice Over Internet Protocol ) Multipoint Menggunakan SIP ( Session Initiation Protocol ).

Machmud Effendy

Abstrak

VOIP atau yang sering disebut dengan IP Telephony merupakan teknologi komunikasi yang memanfaatkan internet protocol untuk menyediakan komunikasi suara secara elektronik dan realtime. Sehingga dari segi biaya pemakaian teknologi ini lebih murah dibandingkan dengan PSTN. Disamping suara, VOIP juga digunakan untuk komunikasi gambar dengan lebih dari dua client ( teleconference ) secara multipoint. VOIP menggunakan protokol standard SIP yang dapat melaukan metode NAT ( network address translation ).

Dalam penelitian ini, jaringan VOIP yang sudah dibangun diimplementasikan ke dalam jaringan intranet UMM, sehingga hubungan komunikasi tidak hanya dibangun dengan jalur PSTN atau PABX namun juga dengan jalur VOIP. Untuk merealisasikan jaringan VOIP, diperlukan sebuah server dengan sistem operasi Redhat menggunakan program Asterisk. Sedangkan softphone yang digunakan untuk masing – masing client adalah x-lite. Setelah dilakukan uji coba penggunaan VOIP antara satu client dengan client yang lain, baik data suara maupun gambar sudah dapat terkirim secara real time. Kata Kunci : VOIP, multipoint, SIP

PENDAHULUAN

Keluhan dari banyak konsumen pengguna telepon terutama PSTN ( Public

Service Telepon Network ) di Indonesia mengenai mahalnya biaya percakapan

telepon membuat para peneliti terus melakukan pekerjaan ilmiah untuk

menemukan penyelesaian atas permasalahan tersebut diatas. Akhirnya pada tahun

2003 beberapa praktisi IT ( Information Technology ) mengenalkan sebuah

teknologi baru yang dapat menggantikan PSTN dengan biaya yang lebih murah

yaitu VOIP ( Voice Over Internet Protocol ) ( Wikimedia, 2005 ).

VOIP atau yang biasa disebut dengan IP Telephony merupakan salah satu

aplikasi internet yang menggunakan protocol dalam melakukan komunikasi.

Protocol yang digunakan pada saat awal VOIP di kenalkan di Indonesia masih

menggunakan protocol standard yaitu H.323.

Page 4: Voip

Penelitian sebelumnya ( Hadi Suwastio, 2006 ) mengatakan bahwa protocol

H.323 mempunyai skalabilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan protocol

SIP dan fleksibilitas jaringan IP untuk SIP lebih baik dibandingkan dengan H.323.

Selain itu ( Nanang, 2005 ) menyatakan juga bahwa VOIP yang menggunakan

protocol H.323 tidak dapat melakukan komunikasi antara IP public dan IP privat

dan masih mempunyai delay ( waktu tunda ) yang lebih besar dibandingkan

dengan PSTN.

Oleh karena itu dalam rencana penelitian ini, kami akan membangun

sebuah jaringan VOIP multipoint ( komunikasi audio dan video lebih dari dua

client atau biasa disebut dengan teleconference ) yang menggunakan protocol SIP

( Session Initiation Protocol ) di laboratorium komputer dan jaringan Teknik

Elektro Universitas Muhammadiyah Malang

Setelah mengetahui latar belakang penelitian bahwa teknologi VOIP dapat

menggantikan komunikasi PSTN dengan biaya lebih murah, maka dapat kami

rumuskan beberapa masalah pada penelitian ini antara lain :

• Bagaimana membangun jaringan multipoint VOIP dengan menggunakan

standard protokol SIP ?

• Bagaimana mengaplikasikan jaringan VOIP menggunakan peralatan audio

dan video sehingga terbentuk teleconference ?

• Bagaimana mengimplementasikan jaringan VOIP ke dalam jaringan intranet

yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang ?

Sedangkan penelitian ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :

• Membangun jaringan VOIP multipoint menggunakan protocol SIP.

• Mengaplikasikan jaringan VOIP menggunakan peralatan audio dan video

sehingga terbentuk teleconference?

• Bagaimana mengimplementasikan jaringan VOIP ke dalam jaringan

intranet yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang ?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimen atau uji coba

yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Page 5: Voip

• Pembentukan Topologi Jaringan, untuk membangun sebuah jaringan

VOIP multipoint berbasis SIP dibutuhkan sebuah topologi atau metode

untuk menghubungkan antara client dengan server. Topologi yang

digunakan adalah topologi star, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1. Topologi jaringan VOIP

• Instalasi dan konfigurasi hardware jaringan, Dalam proses instalasi ini

di lakukan beberapa langkah antara lain : pengkabelan menggunakan kabel

UTP dengan metode cross ( menyilang ) dan straight ( lurus ) yang

berfungsi untuk menghubungkan antara komputer baik client to client

maupun client to server, pemasangan perlengkapan pendukung

komunikasi VOIP yaitu headset dan webcame, pemasangan NIC ( network

interface card ) dan pemasangan active HUB. Juga perlu dilakukan

konfigurasi NIC untuk IP address, netmasking address, broadcast address

dan network address.

• Instalasi dan konfigurasi software jaringan, Proses ini dibagi menjadi

dua yaitu instalasi software pada server dan client.

PC

PC

VoIP Server

Active Hub

UserLaptop

INTRANET UMM

Router

Page 6: Voip

- Di dalam server VOIP membutuhkan system operasi berbasis text,

yang akan kita gunakan adalah salah satu dari distro linux yaitu :

Debian 3.0. Kemudian untuk memasukkan protocol SIP pada server

VOIP dibutuhkan aplikasi program Asterisk .

Konfigurasi software dilakukan pada system operasi Redhat 9.0 untuk

pembuatan table routing static, web server, proxy server dan dns

server. Untuk software Asterisk perlu dibuat sebuah file dengan nama

sip.conf dan extension.conf yang berisi konfigurasi dari protokol SIP

pada VOIP.

- Sedangkan software yang dibutuhkan untuk client adalah software

softphone X-Lite , yang berfungsi untuk menghubungkan antar client to

client menggunakan VOIP. Dalam software ini yang perlu dikonfigurasi

antara lain : SIP proxy, domain, user name dan password.

• Implementasi jaringan VOIP, setelah instalasi dan konfigurasi hardware

maupun software jaringan selesai, maka berikutnya adalah

mengimplementasikan jaringan VOIP dengan menghubungkan client to

client, client to server ( yang sudah dilengkapi dengan perlatan audio dan

video ) seperti pada topologi pada gambar 1 diatas. Apabila komunikasi

audio dan video antar client masih belum berjalan, maka konfigurasi

hardware atau software jaringan perlu di tinjau kembali.

Implementasi jaringan VOIP ini juga dilakukan dengan

menghubungkannya ke dalam intranet UMM melalui network yang ada di

laboratorium Teknik Elektro.

• Pengujian jaringan VOIP, pengujian ini dilakukan pada server VOIP

yang didalamnya terdapat protokol SIP. Aplikasi VOIP dikatakan sudah

berjalan apabila terdapat file executable asterisk di dalam system operasi

Redhat dan harus terdapat daemon asterisk yang secara kontinyu

menyediakan layanan VOIP. Sedangkan dari sisi client, harus terdapat

hubungan jaringan dengan server yang dilakukan dengan perintah ping

menuju server. Selain itu, apabila client sudah memasukkan user dan

password, maka harus terdapat replay dari server bahwa client sudah

Page 7: Voip

berada dalam jaringan VOIP dan siap untuk berkomunikasi dengan client

yang lain.

Pengujian yang berikutnya menggunakan softphone yaitu x-lite. Softphone

ini di pasang pada masing – masing client yang sudah terhubung dengan

server. Apabila masing – masing client sudah dapat saling berkomunikasi

baik menggunakan audio dan video melalui softphone x-lite, maka dapat

dikatakan jaringan VOIP sudah berjalan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jaringan VOIP yang dibangun dalam penelitian ini merupakan jaringan

multipoint, yang artinya beberapa client dapat secara bersamaan melakukan

hubungan dengan server. Disamping itu, jaringan ini juga sudah menggunakan

protokol SIP yang mampu menembus firewall ( suatu aplikasi jaringan yang

memisah antara IP public dengan IP privat ).

Setelah topologi jaringan yang dibangun seperti yang digambarkan pada metode

penelitian, maka perlu diberikan IP address pada masing – masing client dan

server. Karena jumlah host yang digunakan tidak terlalu banyak, maka kelas C,

merupakan kelas IP yang paling cocok untuk digunakan, dimana IP address yang

di pakai adalah 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254 netmask 255.255.255.0. Dimana

192.168.1.0 merupakan IP network dan 192.168.1.255 merupakan IP broadcast.

Karena dalam penelitian ini kami menggunakan 1 server VOIP dan 3 client. Maka

untuk server VOIP menggunakan IP 192.168.1.1 dan client menggunakan IP

192.168.1.2 s/d 192.168.1.4.

Setelah dipastikan IP sudah terkonfigurasi dengan benar beserta dengan

penabelannya, maka perlu dilakukan uji IP dengan perintah ping antara masing –

masing client dengan server. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Page 8: Voip

Gambar 2 . Hasil uji coba IP pada server

Instalasi Asterisk

Setelah server dengan sistem operasi Redhat 9.0 kernel 2.6.1.1 terinstall

dengan beberapa tools yang diperlukan oleh asterisk antara lain : compiler gcc,

make, bison, ncurses-devel, openssl-devel dan zlib-devel. Maka perlu dilakukan

proses instlasi program aplikasi VOIP menggunakan Asterisk. Program ini

merupakan open source yang dapat didownload melalui alamat website

http://www.asterisk.org. Proses instalalasi adalah sebagai berikut :

# tar –zxf asterisk-1.2.tar.gz

# tar –zxf asterisk-sounds-1.2.1.tar.gz.

# cd asterisk-1.2.13

# make && make install && make samples

# cd asterisk-sounds-1.2.1

# make install

Setelah proses kompilasi diatas tidak terjadi kesalahan ( no error ) maka proses

berikutnya adalah konfigurasi.

Konfigurasi Asterisk

Setelah proses instalasi Asterisk selesai, maka terdapat dua file penting yang

harus dikonfigurasi dan ditambahkan sesuai dengan kondisi jaringan yang ada.

Kedua file tersebut antara lain :

File sip.conf , yang harus ditambahkan dalam file ini adalah :

Page 9: Voip

[129] ; jurusan elektro ( disesuaikan dengan no earphone jurusan ) type = friend context = default host = dynamic username = 129 secret = elektro [128] ; jurusan mesin type = friend context = default host = dynamic username = 128 secret = mesin [130] ; jurusan sipil type = friend context = default host = dynamic username = 130 secret = sipil [166] ; jurusan industri type = friend context = default host = dynamic username = 166 secret = industri Konfigurasi lain yang perlu ditambahkan dalam file sip.conf yaitu pengaturan

prioritas codec, pengaturan video support dan pengaturan NAT ( Network

Address Translation ). Untuk codec dan video support dituliskan dalam blok

general seperti dibawah ini :

disallow = all ; awalnya seluruh codec dinonaktifkan allow = gsm allow = ilbc allow = ulaw allow = h261 ; codec untuk video support allow = h263 videosupport = yes ; pengkatifan video call dan conference Sedangkan untuk pengaturan NAT ditulis per extension, bukan pada blok general

seperti dibawah ini :

nat = yes ; extension atau trunk berada dibelakang NAT

Page 10: Voip

canreinvite = no ; seluruh komunikasi diatur melalui proxy qualify = yes ; kirim SIP dengan tempo tertentu agar NAT tetap aktif

File kedua yang harus dikonfigurasi dan ditambahkan adalah extension.conf, dengan tambahan seperti dibawah ini : exten => 129,1,Dial(SIP/129) exten => 129,2, Hangup exten => 128,1,Dial(SIP/129) exten => 128,2, Hangup exten => 130,1,Dial(SIP/129) exten => 130,2, Hangup exten => 166,1,Dial(SIP/129) exten => 166,2, Hangup

Dial plan diatas menjelaskan bahwa apabila nomor 129 di dial oleh pengguna,

maka prioritas 1 adalah (SIP/129) yang artinya hubungi nomor 129 pada sip.conf.

Jika sudah selesai, jalankan prioritas kedua yaitu Hangup-Line. Demikian

seterusnya untuk nomor – nomor yang lain.

Admininistrasi Asterisk

Setelah semua proses konfigurasi selesai, maka tahap berikutnya adalah

menjalankan program asterisk dari console linux, yaitu dengan mengetikan

perintah dibawah ini :

# asterisk

Untuk menguji apakah program asterisk sudah berjalan di daemon linux, maka

perlu di cek menggunakan perintah :

# ps ax | grep asterisk

1212 tty0 asterisk ; indikasi bahwa asterisk sudah berjalan di daemon linux

Apabila ada perubahan pada file – file konfigurasi, asterisk perlu di reload dengan

menjalankan perintah sebagai berikut :

# asterisk –rx reload ; memanggil program asterisk dengan konfigurasi baru. # asterisk –rx stop now ; menghentikan program asterisk sementara # killall asterisk ; menghentikan seluruh program asterisk

Page 11: Voip

Implementasi jaringan VOIP

Untuk mengimplementasikan jaringan VOIP dibutuhkan beberapa peralatan

yang harus dipasang di masing – masing PC client antara lain : sound card, web –

cam, headset dan softphone x-lite.

Khusus untuk softphone x-lite, setelah program x-lite terinstall, perlu dilakukan

konfigurasi program yang disesuaikan dengan konfigurasi server, antara lain :

Display name : elektro

User name : 129

Password : elektro

Domain : 192.168.1.1 ; IP address server

Setelah x-lite terkonfigurasi dengan benar, maka perlu di uji coba jaringan VOIP

antara jurusan elektro dengan jurusan teknik industri yang hasilnya seperti

dibawah ini :

Gambar 3. Uji coba jaringan VOIP

Karena sudah disediakan beberapa user name untuk jurusan lain, maka uji coba

jaringan VOIP untuk jurusan lain prosedurnya sama dengan cara diatas.

Page 12: Voip

Jaringan VOIP ini juga diimplementasikan dengan fakultas lain di UMM.

Untuk merealisasikannya, server VOIP harus dihubungkan ke router fakultas

teknik sebagaimana yang ditunjukkan dalam metode penelitian. Dimana router

fakultas teknik mempunyai konfigurasi IP sebagai berikut :

IP DNS : 10.10.1.5 IP address : 10.10.3.193 IP netmask : 255.255.255.224

Karena IP network antara jaringan VOIP dengan jaringan yang dimiliki oleh

router teknik berbeda, maka didalam server VOIP harus ditambahkan routing

table, agar jaringan VOIP dengan jaringan router fakultas teknik dapat saling

terhubung.

Untuk membuat routing table didalam jaringan VOIP, digunakan cara manual

dengan mengetikkan perintah dibawah ini :

# route –n add net 10.10.3.192 gateway 10.10.3.207 eth1

Untuk melihat hasil dari routing table yang baru menggunakan perintah :

# netstat –nr

Routing tables Destination Gateway Flags Refcnt Use Interface 10.10.3.192 10.10.3.207 UH 1 105 eth1 Kesimpulan dan Saran

Dari hasil dan pembahasan penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

• Jaringan VOIP dapat di gunakan sebagai media komunikasi jarak jauh

( teleconference ) menggunakan jaringan IP ( internet protocol ).

• Jaringan VOIP dapat digunakan oleh lebih dari dua client secara

bersamaan karena menggunakan server multipoint.

• Jaringan VOIP dapat dihubungkan dengan jaringan lain yang mempunyai

alamat network yang berbeda, sehingga ke depan, jaringan VOIP siap

untuk dihubungkan dengan internet.

Page 13: Voip

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Daftar Pustaka

1. Anton Rahardjo, “ VOIP Rakyat “, http://voiprakyat.or.id, 2006.

2. Arif Rifai Dwiyanto, “ Protokol Kendali VOIP Media Gateway dan

Implementasinya “, Teknik Informatika ITB, 1999.

3. Hadi Suwastio, “ Analisa Perbandingan Protokol H.323 dengan SIP Untuk

Signaling Pada IP Telephony “, STT Telkom, 2006.

4. M. Handley and E. Schooler, “ Session Initiation Protocol Architecture “,

RFC 2543 – IETF, 1999.

5. Network General, “ An Introduction to VOIP and The Role of Network

Analysis Using Sniffer Sollutions, “ White Paper Network General ” ,

1999

6. Nanang Suryana, “ Teknik Transmisi Komunikasi Data Suara Pada VOIP

“, Fakultas Ilmu Komputer.Universitas Gunadarma, 2005.

7. Wiki Pedia, “ Voice Over Internet Protocol “,

http://id.wikipedia.org/wiki/Voice_over_IP, 2005.