VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

20
PROPOSAL PENELITIAN METODE MENGAJAR (PEDAGOGIK) GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD PEMBANGUNAN JAYA Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Kualitatif Oleh : NAMA : MANTO NIM : 09121147 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Transcript of VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

Page 1: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

PROPOSAL PENELITIAN

METODE MENGAJAR (PEDAGOGIK) GURU DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA

DI SD PEMBANGUNAN JAYA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Penelitian Kualitatif

Oleh :

NAMA : MANTO

NIM : 09121147

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI MADIUN2012

Page 2: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.

Di era globalisasi ini guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam

memberikan pengaruh positif kepada siswa untuk menghadapinya. Guru dalam

pengertian arti umum adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia

dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal.

Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang

Page 3: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

2

baru dapat juga dianggap seorang guru.1 Sesuai dengan apa yang tercantum

dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.2 Guru pada

tingkat sekolah dasar adalah seseorang yang nantinya akan menanamkan dasar

bagi ilmu pengetahuan anak, dan ilmu yang didapatkan pada tahapan ini oleh

seorang anak akan sangat mudah dicerna dan diingat terus sebagai bahan atau

pedoman bagi anak untuk masa kedepannya.

Pendidikan dasar merupakan tahapan pertama siswa memulai proses

pendidikan formal. Proses pendidikan pada tahap ini sangatlah penting karena

dalam jenjang inilah sekolah harus mampu membentuk karakter dasar siswa.

Sebuah lembaga pendidikan dasar yang berkualitas sangat berperan dalam

tahapan ini. Salah satu faktor penunjang bagi lembaga pendidikan dasar yang

berkualitas adalah guru yang berkualitas. Guru yang berkualitas adalah guru

yang memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, khususnya

kompetensi pedagogik yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 3.

Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran. Ini

mencakup metode kesiapan mengajar yang ditunjukkan oleh penguasaan

pengetahuan dan ketrampilan mengajar. Kompetensi ini harus dimiliki setiap

guru agar tercapai keberhasilan dalam belajar. Selain kompetensi pedagogik

guru, motivasi belajar juga merupakan faktor dari keberhasilan belajar.4

Kompetensi pedagogik diperlukan karena adanya dua alasan, yaitu bahwa

pedagogik sebagai suatu sistem pengetahuan tentang pendidikan anak

1 Ensiklopedi bebas Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Guru.2 Undang-Undang republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.3 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang

Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, Hal. 11.4 Ika Yulifatun Nadifah, Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar dari

Persepsi Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 8 Malang. Skripsi, Universitas Negeri Malang. Malang. 2010.

Page 4: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

3

diperlukan, karena akan menjadi dasar bagi praktek mendidik anak. Selain itu

bahwa pedagogik akan menjadi standar atau kriteria keberhasilan praktek

pendidikan anak. Kedua, manusia memiliki motif untuk mempertanggung-

jawabkan pendidikan bagi anak-anaknya, karena itu agar dapat dipertanggung-

jawabkan secara ilmiah, praktek pendidikan anak memerlukan pedagogik

sebagai landasannya agar tidak jadi sembarangan.5

1.2. Permasalahan

SD Pembangunan Jaya merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar.

Dalam melakukan pengajaran guru-guru di SD Pembangunan jaya harus

memenuhi standar yang sudah di tetapkan oleh Kementrian Pendidikan

Nasional. Hal ini belum pernah diteliti, maka penulis melakukan penelitian ini.

Berdasarkan uraian dawal, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan yang muncul, diantaranya adalah :

1. Bagaimana metode mengajar (pedagogik) guru di SD Pembangunan Jaya?

2. Bagaimana motivasi belajar siswa di SD Pembangunan Jaya?

3. Apakah metode mengajar (pedagogik) guru mempengaruhi

motivasi belajar siswa di SD Pembangunan Jaya?

1.3. Batasan Masalah.

Pada penelitian ini peneliti hanya akan melakukan penelitian di SD

Pembangunan Jaya, Bintaro, Tangerang Selatan.

1.4. Tujuan Penelitian.

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengeanalisis metode mengajarr guru di SD Pembangunan Jaya.

2. Menganalisis motivasi belajar siswa di SD Pembangunan Jaya.

5 Munirah Legiyanti Yusuf, Pengertian dan Perlunya Pedagogik, http://7691an.wordpress.com/category/pedagogik/.

Page 5: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

4

3. Menganalisis pengaruh metode mengajar guru (pedagogik) dengan tingkat

motivasi belajar siswa di SD Pembangunan Jaya.

1.5. Manfaat Penelitian.

Mmanfaat penelitian ini oleh penulis di bedakan menjadi dua, yaitu manfaat

praktis dan manfaat teoritis :

1. Manfaat Praktis.

a. Manfaat bagi kepala sekolah.

1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam proses pengawasan

metode mengajar guru yang menjadi bawahannya.

2) Menjadi bahan tambahan untuk meningkatkan kinerja guru

khususnya di SD Pembangunan Jaya.

b. Manfaat bagi guru.

1) Menambah wawasan dalam meningkatkan kinerja guru sesuai

dengan profesi yang dimiliki.

2) Guru menjadi lebih menekankan metode pengajarannya untuk

memotivasi siswa dalam meningkatkan belajar.

c. Manfaat bagi siswa.

1) Siswa termotivasi semangat belajarnya dengan p

2. Manfaat Teoritis.

a. Menambah disiplin keilmuan tentang teori pendidikan yang berkaitan

dengan metode pengajaran.

b. Sebagai bahan acuan bagi peminat pendidikan dan peneliti pendidikan

berikutnya.

Page 6: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

5

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

tentang guru sekolah dasar, bahwa kompetensi pedagogik Guru meliputi :

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,

emosional, dan intelektual.

a. Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang berkaitan

dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan

latar belakang sosial-budaya.

Page 7: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

6

b. Mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekolah dasar dalam lima

mata pelajaran SD/MI.

c. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar

dalam lima mata pelajaran SD/MI.

d. Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima

mata pelajaran SD/MI.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

a. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.

b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran

SD/MI.

c. Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis,

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu.

a. Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.

b. Menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.

c. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan

lima mata pelajaran SD/MI.

d. Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang terkait dengan

pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.

e. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan

yang dipilih dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.

f. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

a. Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.

b. Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran.

c. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di

dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.

Page 8: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

7

d. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium,

dan di lapangan.

e. Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta

didik dan lima mata pelajaran SD/MI untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara utuh.

f. Mengambil keputusan transaksional dalam lima mata pelajaran SD/MI

sesuai dengan situasi yang berkembang.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran.

a. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki.

a. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta

didik mencapai prestasi belajar secara optimal.

b. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan

potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

a. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan

santun, baik secara lisan maupun tulisan.

b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun

secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b)

memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta

didik untuk merespons, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru

terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.

8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

a. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI.

Page 9: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

8

b. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk

dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran

SD/MI.

c. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

d. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil

belajar.

e. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara

berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen.

f. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai

tujuan.

g. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

a. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan

ketuntasan belajar.

b. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang

program remedial dan pengayaan.

c. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku

kepentingan.

d. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

10.Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

a. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan

b. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima

mata pelajaran SD/MI.

c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.

Guru yang baik adalah guru yang mempunyai metode pengajaran yang baik

dan tidak selalu “monoton” dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan.

Sehingga membuat siswa didik menjadi nyaman dan mau menyimak apa yang

Page 10: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

9

disampaikan oleh guru sbagai sumber ilmu bagi peserta didik. Guru yang

mempunyai kompetensi yang baik tetap akan mampu menjalankan kurikulum

yang sudah ditetapkan dengan baik dengan atau tidak adanya alat bantu

sebagai media pembelajaran, maupun kekurangan sumber untuk menunjang

pembelajaran tersebut. Sedangkan guru yang tidak mempunyai kompetensi

maka sebaik apapun alat bantu dan ketersediaan sumber bahan ajar yang

cukup, tetap tidak akan memberikan dampak apapun, karena guru tersebut tetap

saja tidak bisa menyelesaikan kurikulum yang sudah ditetapkan.

Terdapat empat karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam

melaksanakan tugasnya dalam mendidik, yaitu6 :

a. Kematangan diri yang stabil, memahami diri sendiri, mandiri, dan memiliki

nilai-nilai kemanusiaan.

b. Kematangan sosial yang stabil, memiliki pengetahuan yang cukup tentang

masyarakat, dan mempunyai kecakapan membina kerjasama dengan orang

lain.

c. Kematangan profesional (kemampuan mendidik), yaitu menaruh perhatian

dan sikap cinta terhadap anak didik serta mempunyai pengetahuan yang

cukup tentang latar belakang anak didik dan perkembangannya, memiliki

kecakapan dalam menggunkan cara-cara mendidik.

Selain karakteristik yang disebutkan diatas, terdapat sepuluh kriteria kualitas

yang dibutuhkan guru sebagai pendidik dalam pendidikan, yaitu7 : (a) Guru

sebagai perencana; (b) Guru sebagai inisiator ; (c) Guru sebagai motivator ; (d)

Guru sebagai observer ; (e) Guru sebagai motivator ; (f) Guru sebagai

antisifator ; (g) Guru sebagai model ; (h) Guru sebagai evaluator ; (i) Guru

sebagai teman bereksplorasi bersama anak didik ; (j) Promotor agar anak

menjadi pembelajar sejati.

Shulman (1986, 1987, 1992) menciptakan Penalaran Model Pedagogical,

yang terdiri dari siklus dari beberapa kegiatan yang seorang guru yang lengkap

6 Hasbullah (dalam Wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan)7 Nugroho, Ali (dalam wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan)

Page 11: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

10

untuk mengajar dengan baik, yaitu : pemahaman, transformasi, instruksi,

evaluasi, refleksi, dan pemahaman baru.8

1. Pemahaman, Guru perlu memahami apa yang mereka ajarkan dan, jika

mungkin, untuk memahami lebih dalam beberapa metode pengajaran.

Pemahaman tujuan adalah sangat penting. Keterlibatan guru dalam mengajar

untuk mencapai tujuan pendidikan beriku

a. Untuk membantu siswa memperoleh keaksaraan.

b. Untuk mengaktifkan siswa untuk menggunakan dan menikmati

pengalaman belajar mereka.

c. Untuk meningkatkan tanggung jawab siswa untuk menjadi orang yang

peduli.

d. Untuk mengajar siswa untuk percaya dan menghormati orang lain.

e. Untuk berkontribusi pada kesejahteraan komunitas mereka.

f. Untuk memberikan siswa kesempatan untuk belajar bagaimana untuk

menyelidiki dan menemukan informasi baru.

g. Untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih luas

informasi baru.

h. Untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai

mereka akan perlu untuk berfungsi dalam suatu masyarakat yang adil dan

bebas.

2. Transformasi, Kunci untuk membedakan pengetahuan dasar pengajaran

terletak antara isi dan pedagogi, dalam kapasitas guru untuk mengubah isi

pengetahuan ke dalam bentuk yang mendidik terhadap berbagai kemampuan

siswa dan latar belakang. Ide dipahami harus diubah dalam beberapa cara

jika mereka harus diajar. Transformasi memerlukan beberapa kombinasi atau

urutan proses sebagai berikut:

a. Persiapan (dari bahan teks yang diberikan), yang mencakup proses

interpretasi kritis.

8 Lee Shulman (dalam Teacher's In-Depth Content Knowledge : http://www.intime.uni.edu/model/teacher/teac2summary.html)

Page 12: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

11

b. Representasi ide-ide dalam bentuk analogi baru dan metafora

(pengetahuan guru, termasuk cara mereka berbicara tentang pengajaran,

tidak hanya termasuk referensi untuk apa guru "harus " melakukannya, itu

juga mencakup penyajian bahan dengan menggunakan bahasa kiasan

dan metafora [Glatthorn, 1990].)

c. Instruksional pilihan dari antara berbagai metode pengajaran dan model.

d. Adaptasi bahan siswa dan kegiatan untuk mencerminkan karakteristik

gaya belajar siswa.

e. Menyesuaikan adaptasi kepada siswa tertentu di kelas

3. Instruksi. Terdiri berbagai tindakan mengajar, instruksi mencakup banyak

aspek yang paling penting dari pedagogi, yaitu : manajemen, presentasi,

interaksi, kelompok kerja, disiplin, humor, mempertanyakan, dan penemuan

dan instruksi penyelidikan.

4. Evaluasi. Guru perlu berpikir tentang pengujian dan evaluasi sebagai

perpanjangan dari instruksi, bukan sebagai yang terpisah dari proses

pembelajaran. Proses evaluasi termasuk memeriksa untuk memahami dan

kesalahpahaman selama mengajar interaktif serta menguji pemahaman siswa

pada akhir pelajaran atau unit. Hal ini juga melibatkan mengevaluasi kinerja

sendiri dan menyesuaikan dengan keadaan yang berbeda.

5. Refleksi. Proses ini meliputi meninjau, merekonstruksi, dan kritis

menganalisis kemampuan sendiri mengajar dan kemudian pengelompokan

penjelasan ini tercermin dalam bukti perubahan yang perlu dibuat untuk

menjadi guru yang lebih baik. Lucas (seperti dikutip dalam Ornstein et al.,

2000) berpendapat refleksi yang merupakan bagian penting dari

pengembangan profesional. Semua guru harus belajar untuk mengamati hasil

dan menentukan alasan keberhasilan atau kegagalan. Melalui refleksi, guru

fokus pada keprihatinan mereka, datang untuk lebih memahami perilaku

mengajar mereka sendiri, dan membantu diri sendiri atau rekan

meningkatkan sebagai guru. Melalui praktek reflektif dalam pengaturan

Page 13: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

12

kelompok, guru belajar untuk mendengarkan dengan cermat satu sama lain,

yang juga memberi mereka wawasan tentang karya mereka sendiri (et al

Ornstein, 2000.).

6. Pemahaman Baru. Melalui tindakan pengajaran yang "beralasan" dan

"masuk akal," guru mencapai pemahaman baru dari tujuan pendidikan, mata

pelajaran yang diajarkan, para siswa, dan proses pedagogi sendiri (Brodkey,

1986).

Dari berbagai penjelasan tersebut diatas, sudah seharusnya lembaga

pendidikan dasar yang bekualitas ditunjang oleh kemampuan kompetensi guru,

khsusunya kompetensi pedagogik. Untuk memperoleh kompetensi tersebut

seorang guru harus melakukan berbagai upaya, diantaranya dengan mengikuti

seminar dan pelatihan pendidikan serta membaca literatur yang terkait dengan

pendidikan.

BAB III

Metode Penelitian.

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh metode mengajar guru

(pedagogik) dengan motivasi belajar siswa di SD Pembangunan Jaya.

1.6. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

1.7. Populasi dan Sampel.

Guru dan siswa di SD Pembangunan Jaya, Bintaro, Tangerang Selatan.

Guru yang menjadi sampal pada penelitian ini adalah wali kelas 1 sampai

dengan kelas 6 yang berjumlah 6 orang. Siswa yang menjadi sample dalam

Page 14: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

13

penelitian ini adalah siswa yang mempunyai peringkat pertama dan terakhir dari

kelas 1 sampai dengan kelas 6, yang berjumlah 12 orang.

1.8. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terstruktur

dan mendalam terhadap sampel yang telah ditetapkan.

1.9. Pengolahan dan Analisis Data.

Setelah data terkumpul akan dilakukan pengolahan dan analisis data.

Tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Mencatat hasil wawancara yang sudah dilakukan.

2. Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci atau gagasan

yang ada dalam wawancara.

3. Mempelajari kata-kata kunci yang ditemukan.

4. Penafsiran.

DAFTAR PUSTAKA

Ensiklopedi bebas Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Guru.

Hasbullah (dalam Wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan)

Ika Yulifatun Nadifah, Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar dari Persepsi Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 8 Malang. Skripsi, Universitas Negeri Malang. Malang. 2010.

Lee Shulman (dalam Teacher's In-Depth Content Knowledge : http://www.intime.uni.edu/model/teacher/teac2summary.html)

Munirah Legiyanti Yusuf, Pengertian dan Perlunya Pedagogik, http://7691an.wordpress.com/category/pedagogik/.

Page 15: VITALIS Tugas 01 Penelitian Kualitatif

14

Nugroho, Ali (dalam wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.