Virtual Laboratory

7
Jurnal Penelitian Oleh Laurenni Nainggolan (A1C409007),Universitas Jambi Page 1 PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA Laurenni Nainggolan Universitas Jambi [email protected] ABSTRAK. Pada umumnya siswa menganggap bahwa mata pelajaran biologi ini sulit dan praktikumnya yang sangat membosankan khususnya pada pembahasan materi pembelahan sel yang dianggap abstrak dalam pembelajarannya, akibatnya tidak sedikit siswa yang kurang bahkan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai konsep-konsep dasar pada materi biologi ini. Akibat dari kesulitan yang ada diharapkan dalam melaksanakan praktikum biologi khususnya pada materi pembelahan sel dibuat menjadi lebih menarik. Oleh sebab itu guru harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan sebuah media praktikum dan memanfaatkan media tersebut sedemikian rupa sebagai media pendukungnya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Misalnya seperti Laboratorium Virtual yang telah dikembangkan oleh penulis yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam proses pembelajaran dan praktikum di sekolah tingkat SMA, khususnya kelas XII. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan metode Research and Development. Untuk desain penelitian ini termasuk deskriptif kuantitatif dan kualitatif pengembangan media. Tahap-tahap penelitian yang telah dilakukan adalah analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi yang diambil dari model pengembangan ADDIE yang diadaptasi dari Lee dan Owen . Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, media praktikum berbasis Laboratorium Virtual ini layak untuk digunakan sebagai media pendukung praktikum. Hal ini dapat dilihat dari nilai persentase validasi ahli media dan ahli materi yaitu 98% dan 80% dengan kategori produk sangat baik. Selanjutnya diujicobakan pada siswa (responden) untuk mengetahui tingkat kelayakan penggunaan media sebesar 80.5% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa media pendukung praktikum yang telah dikembangkan dapat meningkatkan keaktivan siswa, belajar juga lebih menyenangkan dan tidak merasa bosan, penyajian materi dalam media ini lebih mudah dipahami serta mampu membuat siswa belajar secara mandiri. Pada peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat menguji pengaruh penggunaan media pendukung praktikum yang dikembangkan dengan mengunakan bahasa pemrograman yang lebih menarik lagi terhadap hasil belajar siswa. Selanjutnya media ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding untuk menghasilkan media pembelajaran yang lebih baik dan lebih sempurna lagi sehingga dapat menambah minat dan motivasi siswa untuk lebih giat belajar. Kata kunci: Media pembelajaran, Laboratorium Virtual, Pembelahan Sel.

description

virtual laboratory

Transcript of Virtual Laboratory

Page 1: Virtual Laboratory

Jurnal Penelitian Oleh Laurenni Nainggolan (A1C409007),Universitas Jambi Page 1

PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM

VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI

PEMBELAHAN SEL DI SMA

Laurenni Nainggolan

Universitas Jambi

[email protected]

ABSTRAK. Pada umumnya siswa menganggap bahwa mata pelajaran biologi ini sulit

dan praktikumnya yang sangat membosankan khususnya pada pembahasan materi

pembelahan sel yang dianggap abstrak dalam pembelajarannya, akibatnya tidak sedikit

siswa yang kurang bahkan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai konsep-konsep

dasar pada materi biologi ini. Akibat dari kesulitan yang ada diharapkan dalam

melaksanakan praktikum biologi khususnya pada materi pembelahan sel dibuat menjadi

lebih menarik. Oleh sebab itu guru harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan

sebuah media praktikum dan memanfaatkan media tersebut sedemikian rupa sebagai

media pendukungnya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Misalnya

seperti Laboratorium Virtual yang telah dikembangkan oleh penulis yang dapat

digunakan sebagai pendukung dalam proses pembelajaran dan praktikum di sekolah

tingkat SMA, khususnya kelas XII.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan

metode Research and Development. Untuk desain penelitian ini termasuk deskriptif

kuantitatif dan kualitatif pengembangan media. Tahap-tahap penelitian yang telah

dilakukan adalah analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi yang

diambil dari model pengembangan ADDIE yang diadaptasi dari Lee dan Owen .

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, media praktikum berbasis

Laboratorium Virtual ini layak untuk digunakan sebagai media pendukung praktikum.

Hal ini dapat dilihat dari nilai persentase validasi ahli media dan ahli materi yaitu 98%

dan 80% dengan kategori produk sangat baik. Selanjutnya diujicobakan pada siswa

(responden) untuk mengetahui tingkat kelayakan penggunaan media sebesar 80.5%

dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa media pendukung praktikum

yang telah dikembangkan dapat meningkatkan keaktivan siswa, belajar juga lebih

menyenangkan dan tidak merasa bosan, penyajian materi dalam media ini lebih mudah

dipahami serta mampu membuat siswa belajar secara mandiri. Pada peneliti selanjutnya

disarankan untuk dapat menguji pengaruh penggunaan media pendukung praktikum yang

dikembangkan dengan mengunakan bahasa pemrograman yang lebih menarik lagi

terhadap hasil belajar siswa. Selanjutnya media ini dapat digunakan sebagai bahan

pembanding untuk menghasilkan media pembelajaran yang lebih baik dan lebih

sempurna lagi sehingga dapat menambah minat dan motivasi siswa untuk lebih giat

belajar.

Kata kunci: Media pembelajaran, Laboratorium Virtual, Pembelahan Sel.

Page 2: Virtual Laboratory

Jurnal Penelitian Oleh Laurenni Nainggolan (A1C409007),Universitas Jambi Page 2

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang. Pada kurikulum sekarang ini terkadang guru diberi kesempatan

untuk mengembangkan system pembelajarannya sendiri secara kreatif yang akan

disampaikan di sekolah. Materi yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan serta

tingkat kemampuan sekolah masing-masing, karena dengan kurikulum ini guru

sebagai pendidik harus bisa memilih strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta

didiknya.Tetapi pada kurikulum saat ini, yaitu kurikulum 2013 sangat ditekankan

adanya peserta didik yang berkarakter dan lebih mandiri (Anonim, 2009:2).

Pada umumnya siswa menganggap bahwa mata pelajaran biologi ini sulit dan

praktikumnya yang sangat membosankan khususnya pada pembahasan materi

pembelahan sel yang dianggap abstrak dalam pembelajarannya, akibatnya tidak

sedikit siswa yang kurang bahkan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai

konsep-konsep dasar pada materi biologi ini. Untuk melaksanakan praktikum

biologi khususnya pada materi pembelahan sel agar menjadi lebih menarik, guru

harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan sebuah media pendukung

proses praktikum dan memanfaatkan media tersebut sedemikian rupa sebagai

media pendukungnya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

Misalnya seperti Laboratorium Virtual yang akan dikembangkan oleh penulis

yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam proses pembelajaran dan

praktikum di sekolah tingkat SMA, khususnya kelas XII.

Dari hasil observasi di SMA Negeri 5 Jambi, SMA Negeri 10 Jambi dan

SMAN 4 Kota Jambi, teridentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi

pada saat pelaksanaan praktikum yakni metode ceramah yang masih dominan

sehingga menimbulkan kejenuhan pada peserta didik, kurangnya penggunaan

media pembelajaran yakni media sebagai pendukung dalam proses praktikum

yang masih jarang digunakan di sekolah-sekolah, serta kurang lengkapnya

fasilitas alat, bahan di Laboratorium Biologi seperti zat-zat kimia. Karena

kurangnya fasilitas ini membuat peserta didik kurang aktif dalam mengikuti

praktikum serta kurang mengerti proses pembelahan sel yang tampak abstrak bila

dilhat langsung menggunakan mikroskop karena kurang maksimalnya waktu yang

digunakan. Selain itu jumlah peserta didik juga tidak mendukung proses

praktikum tersebut dikarenakan alat dan bahan yang terbatas. Seperti penelitian-

penelitian yang sebelumnya yang membahas tentang pengembangan bahan ajar

yakni RPP maupun silabus yang mengunakan metode ajar dan menggunakan

media virtual laboratory, mereka hanya mengembangkan bahan ajarnya saja

(dominan pada pengembangan bahan ajar) misalnya pengembangan modul, RPP

dengan model pembelajaran, materi, LKS dan bukan pada media

pembelajarannya. Namun dengan adanya pengembangan media praktikum (media

berbasis Laboratorium Virtual) ini dapat meningkatkan keterampilan dalam

praktik di laboratorium tanpa memerlukan pendamping dan tidak terikat dengan

waktu dan tempat, dan memfasilitasi pendidikan karakter bagi siswa (Jaya, 2010

:1). Oleh sebab itu media berbasis Laboratorium Virtual ini dikembangkan agar

bisa menjadi media pendukung praktikum yang sudah mulai jarang dilakukan di

sekolah-sekolah, sehingga rencana pelaksanaan pembelajaran (pada RPP) dapat

terlaksana sesuai dengan kebutuhn siswa. Media virtual ini dikembangkan untuk

membantu siswa untuk memahami proses praktikum sebelum melaksanakan

praktikum yang sebenarnya. Media yang dikembangkan merupakan media yang

cukup sederhana dan mudah dimengerti yang didominasi oleh video dan materi.

Page 3: Virtual Laboratory

Jurnal Penelitian Oleh Laurenni Nainggolan (A1C409007),Universitas Jambi Page 3

Peneliti berharap jika media ini dikembangkan dapat membantu siswa dalam

proses praktikum.

Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu tindakan

guna memperbaiki proses maupun hasil belajar dari materi pelajaran yang

bersangkutan, diantaranya dengan pengembangan media pembelajaran sebagai

media pendukung praktikum, metode atau cara untuk memperoleh hasil yang

baik. Dan juga sebagai tindak lanjut guna mengatasi permasalahan yang terjadi

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengembangan

Media Praktikum Berbasis Laboratorium Virtual (Virtual Laboratory) Pada

Materi Pembelahan Sel Di SMA”.

Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan

sebelumnya, adapaun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana proses mengembangkan media praktikum berbasis Laboratorium

Virtual pada pokok bahasan pembelahan sel?

2) Bagaimana respon siswa terhadap media yang telah dikembangkan yakni

media berbasis Laboratorium Virtual tersebut?

II. KAJIAN PUSTAKA

Kegiatan laboratorium (praktikum) merupakan bagian integral dari

kegiatan belajar mengajar Biologi, berperan sebagai wahana untuk

membangkitkan motivasi belajar, mengembangkan keterampilan dasar melakukan

eksperimen, wahana belajar pendekatan ilmiah, dan dapat menunjang materi

pelajaran (Woolnough & Allsop dalam Rustaman, 2004: 136). Salah satu faktor

yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan laboratorium adalah ketersediaan

komponen pendukung kegiatan laboratorium yaitu bahan dan peralatan, ruang dan

perabot, tenaga laboran, serta teknisi.

Konsep virtual laboratory menurut Harms (2000) dapat dibedakan

menjadi dua konsep utama yaitu: 1) konstelasi percobaan diganti dengan model

komputer, berupa simulasi yang mewakili percobaan laboratorium nyata dalam

bentuk semirip mungkin disebut virtual lab, 2) eksperimen laboratorium dapat

disebut virtual ketika percobaan dikendalikan melalui komputer, yang

dihubungkan ke peralatan laboratorium yang sebenarnya melalui jaringan disebut

remote lab.

Berdasarkan pengembangannya, virtual labs dapat dikategorikan menjadi

tiga bagian yaitu: 1) laboratorium virtual berbasis teori (theory-based virtual

laboratory), jika teori yang ada untuk fenomena tersebut digunakan untuk

mengembangkan sebuah laboratorium virtual. 2) laboratorium virtual berbasis

eksperimental (experimentally-based virtual laboratory), salah satu alat ukur

eksperimen dinyatakan dalam bentuk digital dan mengkombinasikannya dengan

pengguna, dan 3) laboratorium virtual hibrida (hybrid virtual laboratory)

merupakan jenis virtual laboratory yang memadukan keduanya (Harms, 2000:

12).

Menurut Imron (2012:1), laboratorium virtual adalah serangkaian alat- alat

laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software) computer berbasis

multimedia interaktif yang dioperasikan dengan komputer dan dapat

Page 4: Virtual Laboratory

Jurnal Penelitian Oleh Laurenni Nainggolan (A1C409007),Universitas Jambi Page 4

mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada pada

laboratorium sebenarnya.

Pengertian laboratorium virtual menurut Scheiner (2006):

“ a virtual laboratory is a heterogeneous distributed problem solving

environtment that enables a group of researchers located around the

world to work together on a common set of projects”.

Dimana dari pendapat di atas diartikan bahwa laboratorium virtual merupakan

situasi yang interaktif dan kompleks untuk memecahkan persoalan dalam bentuk

simulasi secara berkelompok oleh para peneliti.

Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan

dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Proses

pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada

jaringan yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Pada pembelahan mitosis, satu

sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan. Sel anakan ini mewarisi sifat sel

induknya dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Jika sel

induk memiliki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga emiliki 2n kromosom.

Jumlah 2n ini disebut juga kromosom diploid. Pembelahan mitosis terjadi selama

pertumbuhan dan reproduksi secara aseksual. Pada manusia dan hewan,

pembelahan mitosis terjadi pada sel meristem somatik (sel tubuh) muda yang

mengalami pertumbuhan dan perkembangan (Sudjadi, Bagod dan Siti, 2007: 88).

Pembelahan meiosis yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi

merupakan pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid (2n)

menghasilkan empat sel anakan. Setiap sel anakan mengandung separuh

kromosom sel induk atau disebut haploid (n). Pembelahan meiosis terjadi pada

proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada organ reproduksi (testis atau

ovarium). Pada manusia atau hewan, sperma yang haploid dihasilkan di dalam

testis dan sel telur yang juga haploid dihasilkan di dalam ovarium. Pada tumbuhan

berbunga, sel gamet dihasilkan di dalam putik dan benang sari. Pembentukan

gamet jantan dan gamet betina terjadi melalui tahapan gametogenensis. Penyatuan

kedua gamet akan menghasilkan zigot dengan variasi genetik. Ini disebabkan

karena sel anakan merupakan hasil penyatuan dua sel yang berbeda materi

genetiknya. Perpaduan ini menyebabkan adanya variasi genetik.

III. METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian pengembangan (Research and Development) media

Laboratorium Virtual secara umum penelitian dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu:

tahapan analisis pendahuluan, tahap pengembangan media dan tahap validasi

media. Penelitian pengembangan bukanlah penelitian yang dimaksudkan untuk

menemukan teori, melainkan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau

mengembangkan suatu produk atau dapat dikatakan juga untuk memperbaiki

media yang sudah ada dan mengembangkan media yang belum ada.

Adapun model pengembangan yang dipilih adalah model ADDIE. Lee and

Owens (2004:161) menyimpulkan bahwa model ADDIE adalah kerangka kerja

sederhana yang berguna untuk merancang pembelajaran dimana prosesnya dapat

diterapkan dalam berbagai pengaturan karena strukturnya yang umum.

Page 5: Virtual Laboratory

Jurnal Penelitian Oleh Laurenni Nainggolan (A1C409007),Universitas Jambi Page 5

IV. HASIL PENGEMBANGAN

Pembuatan media Audio visual dengan berbasis Laboratorium Virtual

sebagai media pendukung praktikum Biologi pada materi Pembelahan Sel ini

telah melalui beberapa tahap sampai media ini siap divalidasi. Media ini divalidasi

oleh ahli media dan ahli materi, dimana tim ahli akan memberikan saran-saran

terhadap tampilan dan isi dari media ini. Media ini juga diujicobakan kepada

siswa SMA kelas XII IPA dan siswa sebagai responden juga memberikan

penilaian terhadap media yang dibuat. Saran-saran dari tim ahli dan responden

(siswa) dijadikan acuan dalam merevisi media ini. Media audio visual yang

dikembangkan kemudian di publish menjadi format swf, setelah itu kemudian di

burning ke dalam CD dan dikemas dalam bentuk CD pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai media pembelajaran mandiri pada materi pembelahan Sel.

Berdasarkan hasil validasi oleh tim ahli yaitu ahli media dan ahli materi

yang memvalidasi media ini, maka media ini dinyatakan layak untuk digunakan.

Sedangkan pendapat siswa (responden) dari angket yang telah disebarkan kepada

siswa-siswi kelas XII IPA di beberapa sekolah, kemenarikan siswa terhadap

penggunaan media pendukung praktikum ini sebagai media pembelajaran adalah

sebesar 81,25%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa terdapat respon yang sangat

baik dari siswa terhadap media yang telah dibuat.

Adapun kelebihan dari media Laboratorium Virtual yang dikembangkan

sebagai media pendukung praktikum adalah sebagai berikut:

1) Media ini menggunakan musik instrumen pada menu utama, pendahuluan,

petunjuk, evaluasi, KD/KI pembelajaran, dan profil hal ini bertujuan untuk

merespon stimulus dan pandangan siswa untuk tetap fokus terhadap

pembelajaran, namun pada pokok bahasan materi tidak digunakan rekaman

suara (audio), hal ini atas dasar pertimbangan agar siswa lebih fokus

memahami materi pendukungnya.

2) Media ini mengggunakan musik instrumen untuk penjabaran materi, hal ini

dipertimbangkan karena semakin banyak panca indera yang terlibat dalam

proses pembelajaran maka semakin mudah bagi siswa untuk memahami atau

mengikuti proses pembelajaran.

3) Media ini dilengkapi video yang penjelasannya menggunakan bahasa

Indonesia hal ini dipertimbangkan agar siswa lebih mudah untuk

memahaminya. Kemudian media ini juga dilengkapi dengan evaluasi yang

bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

Setelah pengembangan program selesai, maka langkah selanjutnya adalah

mengadakan validasi kepada ahli media dan ahli materi. Hasil validasi produk

yang dilakukan mendapatkan respon atau tanggapan yang baik terhadap media

yang dikembangkan. Tetapi pada bagian-bagian tertentu memerlukan beberapa

revisi dan perbaikan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal-hal yang

perlu direvisi kebanyakan dari aspek materi yaitu: 1) adanya penambahan tahapan

pembelahan sel (pembelahan binner dan pembelahan meiosis), 2) daftar

rujukan/sumber, variasi dari soal latihan, 3) menambahkan menu awal dan lebih

tersusun lagi.

Setelah revisi selesai dilakukan oleh peneliti, kemudian dilakukan kembali

pemeriksaan kepada tim ahli, yaitu ahli media dan diperoleh hasil bahwa media

ini layak diujicobakan. Dari hasil ujicoba kelompok kecil secara keseluruhan

bahwa media ini telah layak dijadikan media pembelajaran hanya saja pada

Page 6: Virtual Laboratory

Jurnal Penelitian Oleh Laurenni Nainggolan (A1C409007),Universitas Jambi Page 6

beberapa bagian suara musik lebih dominan daripada suara narasumber dan dalam

hal ini telah dilakukan revisi.

V. KAJIAN DAN SARAN Kajian Produk yang Telah Direvisi. Pembuatan pembelajaran sebagai media

pendukung praktikum Biologi SMA pada materi pembelahan sel ini telah melalui

beberapa tahap sampai media ini selesai divalidasi. Media ini divalidasi oleh ahli

media dan ahli materi, di mana tim ahli akan memerikan saran-saran terhadap

tampilan dan isi dari media ini. Media ini juga diujicobakan kepada siswa SMA

kelas XII di beberapa sekolah yang merupakan tahap akhir dari penelitian dan

siswa tersebut sebagai responden yang juga memberikan penilaian terhadap media

praktikum yang telah dibuat. Saran-saran/masukan dari tim ahli dijadikan acuan

dalam merevisi media tersebut.

Media yang telah selesai didesain dan dirancang kemudian pada langkah

terakhir dalam penyelesaian pembuatan media ini adalah dengan mengubah ke

dalam bentuk flash. Menurut pendapat dari tim ahli atau validator, maka media

pembelajaran yang telah dibuat ini dapat digunakan. Hal ini didukung dengan

hasil analisis validasi dari ahli yang telah memvalidasi dengan penilaian yang

baik. Tanggapan dari responden melalui angket yang disebarkan juga

menunjukkan bahwa media ini telah layak untuk digunakan sebagai media

pendukung praktikum pada materi pembelahan sel. Berdasarkan hasil yang

diperoleh dari penelitian ini, media praktikum berbasis Laboratorium Virtual ini

layak untuk digunakan sebagai media pendukung praktikum. Hal ini dapat dilihat

dari nilai persentase validasi ahli media dan ahli materi yaitu 98% dan 80%

dengan kategori produk sangat baik. Selanjutnya diujicobakan pada siswa

(responden) untuk mengetahui tingkat kemenarikan media sebesar 80.5% dengan

kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa media pendukung

praktikum yang telah dikembangkan dapat meningkatkan keaktivan siswa, belajar

juga lebih menyenangkan dan tidak merasa bosan, penyajian materi dalam media

ini lebih mudah dipahami serta mampu membuat siswa belajar secara mandiri.

Saran Pemanfaatan. Pada peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat menguji

pengaruh penggunaan media pendukung praktikum yang dikembangkan dengan

mengunakan bahasa pemrograman yang lebih menarik lagi terhadap hasil belajar

siswa. Selanjutnya media ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding untuk

menghasilkan media pembelajaran yang lebih baik dan lebih sempurna lagi

sehingga dapat menambah minat dan motivasi siswa untuk lebih giat belajar. Pada

pihak sekolah terutama guru Biologi yang mengajar pada materi Pembelahan Sel,

media ini dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar. Pada siswa, media ini

dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran mandiri yang dapat digunakan

siswa di luar jam sekolah.

Page 7: Virtual Laboratory

Jurnal Penelitian Oleh Laurenni Nainggolan (A1C409007),Universitas Jambi Page 7

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2009. Pengembangan Kurikulum. http://one.indoskripsi.com. Diakses

tanggal 12 Maret 2013.

Harms, V. 2000. The virtual lab of instrumental methods of chemical analysis

theory and exercise. Diambil 22 April 2013, dari:

http://www.ntua.gr/virtlab/virtlab_eng.

Imron, M. 2012. Diakses tanggal 28 Februari 2013. Ayo manfaatkan

laboratorium Virtual. http://mazguru.net.tc/

Jaya, M. 2010. Mengenal Media Pembelajaran. On Line at http://eduarticles.com.

[diunduh tanggal 9 April 2013].

Sudjadi, Bagod dan Siti. 2007. Biologi 3 SMA/ MA Kelas XII. Jakarta

:Yudhistira.