divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN...

32
MENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA : IMAM AHDY SAGA NIM : H1F114221 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

Transcript of divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN...

Page 1: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

MENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS

Proposal Penelitian

Disusun Oleh:

NAMA : IMAM AHDY SAGA

NIM : H1F114221

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2016

Page 2: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

TERIMA KASIH KEPADA

i

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas

Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul Arifin, M.Sc

Kepala Prodi Teknik Mesin

Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.

Mahasiswa

Imam Ahdy Saga

Wakil Rektor Bidang Akademik

Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan

Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d

Dosen Pengampuh

Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.

Dekan Fakultas Teknik

Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT

Rektor Universitas Lambung Mangkurat

Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc

Page 3: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

nya sehingga proposal penelitian yang berjudul “Menjaga Suhu Mesin Tetas

Untuk Meningkatkan Produktivitas Hewan Unggas” dapat terselesaikan. Dalam

penyusunan Proposal Metode Penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan kerja sama,

serta dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada :

1. Bapak Ach. Kusairi S, MM., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

2. Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., ST., M.Kes. selaku Dosen

Pengampu 1

3. Bapak dan Ibu saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta

doanya yang selalu menyertai saya.

Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah

Metode Penelitian (HMKK 538). Penulis memahami sepenuhnya bahwa proposal

ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan demi perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata dengan segala keikhlasan hati mengucapkan terima kasih.

Semoga proposal ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan semoga

proposal penelitian ini bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehiupan bangsa.

Banjarbaru, Oktober 2016

Penulis

IMAM AHDY SAGA

ii

Page 4: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iiI

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ v

BAB I Pendahuluan ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1

1.2 Perumusan Masalah …………………………………………………… 2

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………….. 3

1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………….... 3

BAB II Tinjauan Pustaka .............................................................................. 4

2.1 Penelitan Terdahulu ........................................................................... 4

2.2 Mesin tetas semi otomatis ……………………………………………... 5

2.3 Full otomatic turning / Pemutar rak telur otomatis (AT) …………… 6

2.4 Thermostat Besi …………………………………..…………………… 7

2.5 Thermostat Plastik ….………………………..………………………. 8

2.6 Cara Mensetting Suhu Thermostat …………………………………. 8

2.7 Lampu Pijar …………………………………………...……………….. 9

2.8 Aki ………….………………………………………..………………… 10

2.9 inventer………….………………………………………………………. 10

2.10 Cara menset suhu yang di kehendaki (83 Derajat Celcius/100

Farenheit)………………………..……………………………………... 11

BAB III Metode Penelitian............................................................................ .. 12

3.1 Objek Penelitian …………….......................................................... 12

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ……………................................................ 12

3.3 Teknik Pengumpulan Data …………................................................... 13

3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 5: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2.1 Mesin tetas semi otomatis .………………………………… 6

Gambar 2.2 MCU …………………………………………………………… 7

Gambar 2.3 Full auto panel ……….……….……………….. 7

Gambar 2.4 Thermostat Besi ………………….………….…………… 7

Gambar 2.5 Termostat Plastik ………………………….………………. 8

Gambar 2.6 Pengeset Suhu ………………………………………………... 8

Gambar 2.7 Thermometer Ruang…..…………………………………….……. 9

Gambar 2.8 Lampu Pijar ……………………………………………………… 9

Gambar 2.9 ACCU ……………………………………………………………. 10

Gambar 2.10 Inventer ………………………………………………………….. 11

iv

Page 6: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

v

Page 7: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang

dimanfaatkan untuk daging dan telurnya serta jenis burung yang tubuhnya

ditutupi oleh bulu. Umumnya unggas merupakan bagian dari ordo Gallifores

(seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek). Unggas adalah

tipe hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur.

Telur adalah suatu bentuk tempat penimbunan zat gisi seperti air,

protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk

pertumbuhan embrio sampai menetas. Telur yang dapat ditetaskan adalah

harus fertil atau yang lazim disebut dengan telur tetas. Telur tetas merupakan

telur yang sudah dibuahi oleh sel jantan. Bila tidak dibuahi oleh sel jantan, telur

tersebut disebut telur infertil atau lazim disebut telur konsumsi, artinya telur

tersebut tidak dapat menetas jika ditetaskan, melainkan hanya untuk

dikonsumsi saja.  Adapun untuk menetaskan telur perlu diperhatikan hal-hal

yang menunjang keberhasilan dalam menetaskan.

Untuk memperbanyak populasi hewan unggas seperti itik, ayam, dan

burung puyuh dibutuhkan cara penetasan telur yang tepat, yaitu pengeraman

telur tetas yang akan diperbanyak. Pengeraman ini dapat terjadi jika sifat

mengerami telur pada unggas itu telah muncul.

Penetasan pada prinsipnya adalah menyediakan lingkungan yang

sesuai untuk perkembangan embrio unggas. Lama penetasan telur ditempat

Page 8: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

2

pengeraman sangat tergantung dari jenis hewannya. Semakin kecil hewan,

semakin kecil telur yang dihasilkan. Dan, semakin tinggi suhu badan hewan,

semakin pendek waktu penetasan telurnya. Bila bentuk telur dan ukurannya

seragam, waktu penetasan akan selalu hampir bersamaan.  Berbeda dengan

ayam, jenis unggas lain seperti itik dan puyuh tidak mempunyai sifat

mengeram. Dahulu, untuk memperbanyak populasinya hanya dengan seleksi

alam, baik oleh induknya maupun oleh lingkungan. Namun saat ini, dengan

adanya alat penetas buatan akan mempermudah perbanyakan populasi

unggas ini.

Di Indonesia, sebenarnya mesin tetas buatan telah ada sebelum zaman

kemerdekaan dengan prinsip dan cara pengoperasian mirip dengan mesin

tetas sekarang. Usaha itu mulai dikembangkan pada akhir tahun 1959-an dan

berkembang terus hingga kini. Walaupun  masih dalam bentuk yang

sederhana, tetapi Indonesia sudah mampu membuatnya. Mulai dari kapasitas

seratus hingga ribuan, karena memang prinsipnya sederhana.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas didapatkan perumusan masalah sebagai

berikut:

a. Berapa celcious kah suhu yang di perlukan dalam penetasan telur ungags

tersebut?

b. Bagaimana cara mengatasi agar suhu yang di perlukan dalam penetasan

dapat stabil pada saat listrik dari PLN padam?

Page 9: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

3

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut :

a. Mengetahui apa itu penetasan telur

b. Mengetahui syarat penetasan telur yang baik.

c. Mengetahui faktor yang mempengaruhi penetasan telur.

d. Memaksimalkan kinerja mesin dengan bantuan aki saat listrik PLN

padam

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi peneliti, dengan penelitian ini dapat mengetahui bagaimana kerja

yang terdapat pada mesin tetas telur semi otomatis dan cara

memaksimalkan kerja mesin tersebut dalam menjaga suhu ruangan yang

diperlukan dalam penetasan.

b. Bagi Universitas, dengan penelitian ini dapat menjadi tolak ukur tarhadap

kemampuan mahasiswanya.

c. Bagi labotarium teknik mesin, dengan penelitian ini dapat menjadi arsip

labotarium kedepannya.

Page 10: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Maulidya Siella Ningtyas dkk, (2013). Melakukan penelitian dengan

tujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap daya tetas, mortalitas

dan hasil tetas telur itik. Penelitian menggunakan metode eksperimental

dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

yang terdiri atas tiga perlakuan.

Ratih Dewanti dkk, (2014). Melakukan penelitian dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh bobot dan frekuensi pemutaran telur terhadap fertilitas,

daya tetas, dan bobot day old ducks (DOD) itik lokal.

Edy Susanto dkk, (2013). Melakukan penelitian dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh berat telur terhadap daya tetas dan berat tetas pada

ayam kampung. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental

(Percobaan). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL) dengan Kelompok Berat telur (I, II dan III) sebagai perlakuan, dan

masing-masing 3 kali. data dianalisis dengan analisi varian (anova) dengan

bantuan program SPSS versi 16.0. Materi yang digunakan adalah 45 butir telur

ayam kampung yang dibagi menjadi tiga kelompok berat, masing-masing

adalah kelompok I (berat kecil = 37.38-39,49 gram), Kelompok II (Berat sedang

= 40,20-45,92 gram) dan Kelompok III (berat besar = 46,41-49,46 gram). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan

(P>0,05) berat telur terhadap daya tetas telur ayam kampung. Namun nilai

Page 11: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

5

rata-rata tertinggi diperoleh dari kelompok II (berat sedang : 40,20 – 45,92

gram) yaitu sebesar 66,67%.

2.2. Mesin Tetas Semi Otomatis

Mesin tetas semi otomatis merupakan mesin tetas yang operasional

mesinnya dilakukan secara langsung oleh mesin itu sendiri, tanpa campur

tangan si pemilik,pemilik tinggal mengontrol saja.namun bukan berarti kita bisa

lepas tangan, peranan pemilik tetap ada, pembalikan telur dilakukan oleh

motor listrik atau  menggunakan pneumatic, urusan kelembapanpun mesin

akan mengatur secara langsung, sistem otomatisasi diatur oleh microcontrol

atau bisa juga diatur oleh sistem komputer untuk mesin tetas sekala besar

secara garis besar mesin tetas full otomatis memiliki kelengkapan :

a. kontrol otomatis suhu

b. kontrol otomatis kelembapan

c. kontrol otomatis gas karbon

d. alarm system

e. kontrol otomatis udara/ventilasi

Membuat mesin tetas full otomatis, bisa kita pertimbangkan jika kita

ingin usaha ternak bebek kita besarkan, karena dengan menggunakan mesin

tetas manual, sepertinya kurang efektif terutama masalah tenaga kerja

pembalikan telur, banyakkan berapa banyak tenaga dan tempat yang akan

dibutuhkan jika kita ingin menetaskan telur diatas 100.000 butir, jelas tidak

efisien, namun jika kita menggunakan mesin tetas full otomatis, kita akan bisa

lebih efektif memanage usaha ternak bebek kita dalam skala besar

Page 12: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

6

Gambar 2.1 Mesin Tetas Semi OtomatisSumber : http://www.mjincubator.com

2.3. Full otomatic turning / Pemutar rak telur otomatis (AT)

Pada mesin penetas AT, yang terdapat pada gambar mesin tidak ada

pegangan atau lubang putar 80 derajat. Karena pada mesin ini sudah

terinstalasi motor beserta sistem MCU nya, yang mana mesin ini dapat bekerja

atau memutar mesin secara standar yaitu 1 hari 3 kali pemutaran  berarti

dalam satu hari satu malam atau 24 jam. Mesin jenis ini dirasa sangat

memudahkan pengguna dalam proses penetasan dan meningkatkan efisiensi

dalam pemutaran serta meningkatkan keberhasilan pengguna mesin dalam

proses penetasan telur, hal ini dirasa pantas dikarenakan harga yang sangat

tinggi bisa mencapai 2 s/d 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan mesin  dengan

sistem rak putar samping, dengan cara menekan tombol setting pemutaran

telur saja pengguna bisa melakukan gerakkan pemutaran rak telur secara

efisien. Pengguna juga diberikan menu dari tombol sistem mesin penetas jenis

AT ini.

Page 13: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

7

2.4. Thermostat Besi

Karena

pemakaian mesin

penetas telur

dengan suhu yang

berubah-ubah

yang berakibat

patahnya rangka

thermostat, maka

terciptalah

thermostat besi

jenis ini jelas lebih

kuat dan tidak mudah patah, tahan lama, selama masih ada perawatan pada

mesin, jika terjadi kerusakan tidak pada besinya tetapi kemungkinan terjadi

pada mikroswitch atau pada kapsul.

Gambar 2.4. Thermostat besiSumber : http://www.vogellink.com/2013/02/mengenal-mesin-penetas-telur.com

2.5. Thermostat Plastik

Sebenarnya bahan lapisan plastik sudah cukup untuk membuat

model kerangka thermostat pengatur suhu,  bahan yang terbuat dari plastik ini

Gambar 2.2. MCUSumber : http://www.vogellink.com/2013/02/mengenal-mesin-penetas-telur.com

Gambar 2.3. Full Auto PanelSumber : http://www.vogellink.com/2013/02/mengenal-mesin-penetas-telur.com

Page 14: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

8

memang sedikit mudah patah, memang harga lebih murah dibandingkan

dengan thermostat berbahan dasar besi, tetapi dengan biaya yang murah

pengguna bisa menggunakan mesin penetas telur lebih dari satu buah.

Gambar 2.5. Thermostat plasticSumber : http://www.vogellink.com/2013/02/mengenal-mesin-penetas-telur.com

2.6. Cara Mensetting Suhu Thermostat

Langkah awal sebelum kita memasukkan telur ke dalam rak mesin

penetas adalah dengan cara menset ke stabilan suhu, agar thermostat

mengetahui pada saat suhu berapa dia akan mati dan pada saat suhu berapa

dia akan hidup kembali, sedangkan pada mesin yang kami produksi suhu yang

digunakkan maksimal 38 derajat celcius atau 100 derajat fareinheit dan untuk

kelembaban 40-55 %.

Gambar 2.6. Pengeset SuhuSumber : http://www.mjincubator.com

Page 15: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

9

Gambar 2.7 Thermometer Ruang

Sumber : http://www.vogellink.com/2013/02/mengenal-mesin-penetas-telur.com

2.7. Lampu Pijar

Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui

penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan

menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut

menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak

akan langsung rusak akibat teroksidasi

Gambar 2.8. Lampu PijarSumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_pijar.com

Page 16: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

10

2.8. Aki

ACCU(mulator) atau sering disebut aki , adalah salah satu komponen

utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan

aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater

kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di

pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui.

Gambar 2.9. ACCU(Mulator)Sumber : https://images.search.yahoo.com

2.9. Inventer

Inverter merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi sebagai

pengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dengan

menggunakan metode switching dengan frekuensi tertentu. Switching itu

sendiri adalah proses perpindahan antara kondisi ON dan OFF ataupun

sebaliknya. Pencacahan arus DC dengan proses switching ini dimaksud

kanagar terbentuk gelombang AC yang dapat diterima oleh peralatan/beban

listrik AC. Komponen utama yang digunakan dalam proses switching sebuah

inverter haruslah sangat cepat, sehingga tidak memungkinkan bila digunakan

saklar ON-OFF, relay, kontaktor dan sejenisnya. Akhirnya dipilihlah peralatan-

Page 17: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

11

peralatan semi-konduktor yang mampu berfungsi sebagai saklar/pencacah

tegangan, selain itu juga mampu melakukan Pengertian Inverter.

Gambar 2.10. Inventer

2.10. Cara menset suhu yang di kehendaki (83 Derajat Celcius/100 Farenheit)

a. Keluarkan isi semua pada mesin/perleng kapan pada mesin dengan

mensisakan rak.

b. Hubungkan mesin dengan listrik hingga lampu-lampu di dalam mesin

menyala.

c. Kemudian ambil thermometer lalu letakkan pada tengah-tengah rak tepat

dibawah thermostat.

d. Putar sekrup pada thermostat hingga biji kapsul menyentuh mikroswicth 

e. Sambil di putar thermostat amati pada thermostat perubahan suhu

apakah lampu pada mesin penetas telur mati pada saat yang kita

inginkan.(keterangan : semakin dekat jarak antara kapsul dengan

mikroswitch maka waktu pematian lampu semakin pendek)

f. Setelah Jangan lupa masukkan nampan yang berisi air 3/4 di bagian

dalam bawah mesin.

Page 18: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini berfokuskan menjaga suhu ruangan yang terdapat dalam

mesin tetas semi otomatis agar tetap memiliki suhu ruangan yang sesuai

dengan keperluan penetasan. Yang di tujukan pada waktu arus listrik PLN

padam dan sebagai pengganti energi listrik sementara yaitu aki mobil.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mesin Tetas Semi Otomatis

b. Aki Yuasa Pafectal

Tipe : 26A19L/12N24-3

Tegangan : 12 Volt

Arus : 3.0 A

Isi Elektrolit : 1.8 L

Kapaitas (20Hr) : 26 Ah

c. Rangkaian bola lampu sebanyak 5 buah dengan daya masing-masing

lampu adalah 5 Watt.

d. Thermostat besi

e. Thermostat plastik

f. Thermometer ruangan

g. Nampan wadah air

Page 19: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

13

3.3. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian mesin tetas semi otomatis

adalah sebagai berikut :

a. Masukkan telur terlebuh dahulu

b. Setting timer

c. Kemudian rak telur akan bergerak sesuai waktu jeda dalam setting timer

yang di lakukan

d. Kemudian cek suhu dalam mesin tetas apakah sudah sesuai yang di

anjurkan dalam penetasan

e. Dan tinggal tunggu hingga telur menetas

 

Page 20: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

14

Diagram Alir

Mulai

Persiapan alat dan bahan pengujian

Pengujian :1. Menjaga suhu ruangan pada mesin

tetas

2. Menjaga waktu gerak rak telur

3. Menjaga kipas angina agar terus

hidup

Bahan:Telur unggas

Besar tegangan lampu 25

wattl Jumlah lampu : 5 lampu

Kesimpulan

Selesai

Page 21: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

15

3.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas

Teknik Banjarbaru dan penelitian dilaksanakan di labotarium Teknik Mesin

pada tanggal 23 November – 21 Desember 2016.

Tabel 3.1 Jadwal Tugas Akhir

RENCANA KEGIATANBULAN

SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI

STUDI LITERATUR

PENGUMPULAN DATA

PENGOLAHAN DATA

MENYUSUN LAPORAN

SEMINAR PROPOSAL

SEMINAR HASIL

SIDANG AKHIR

Page 22: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

16

DAFTAR PUSTAKA

Gatot, 2009. Penetasan Telur. http://gatotleo.blogspot.com/2009/05/penetasan-telur.html.

diakses tanggal 5 Mei 2012.

Harianto, Agus. 2008. Tips dan Trik dalam Penetasan Telur

Unggas.http://sentralternak.com/index.php/2008/09/01/tips-dan-trik-dalam penetasan-

telur-unggas/. Diakses tanggal 25 Mei 2012.

Nuryati, Tutik, dkk. 2000. Sukses Menetaskan Telur. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Paimin, Farry. 2000. Membuat Dan Mengelola Mesin Tetas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, Muhammad. 1990. Pengelolaan Penetasan. Kanisius. Yogyakarta.

Sukardi, dkk. 1999. Dasar Ternak Unggas. Fakultas Peternakan UNSOED. Purwokerto.

Deeming, D.C, 1989. Characteristic ofuntuned eggs: critical period, retarded embryonic

growth and poor albumen utilization. Br. Poult. Sci. 30: 253-263.

Suyatno, 1999. Kultur In Vitro Embrio Ayam Dari Ovum Fertil. Thesis. Program Studi Bioteknologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

_______, 2001. Penyempurnaan Mesin Tetas Konvensional Dengan Penambahan Beberapa Komponen Untuk Otomatisasi Pemuatan Telur. Laporan Penelitian DPP. Universitas Muhammadiyah Malang.

Tri Yuwanta, 1983. Bebarapa Metode Praktis Penetasan Telur. Dirjen DIKTI Depdikbud. Jakarta.

Tullett, S.G., 1990. Science and the art of incubation. Pult. Sci. 69 : 1-15

Tullett, S.G. and D.C. Deeming, 1982. The relationship between eggshell porosity and axygen consumption of the embryo in he domistic fowl. Comp. Biochem. Physiol. 72A : 529-533.

Tullett, S.G. and F.G. Burton, 1987. Effect of two gas mixtures on growth of the domestic fowl embryo from days 14 through 17 of incubation. J. Exp. Zool. Suppl. 1 : 347-350

Page 23: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewMENJAGA SUHU MESIN TETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HEWAN UNGGAS Proposal Penelitian Disusun Oleh: NAMA: IMAM AHDY SAGA NIM: H1F114221

17

Willson, H.R., 1991. Interrelationships of egg size, chick size, posthatching growth and hatchability. World,s Poult. Sci. J. 47 : 5-20.

Deeming, D.C, 1989. Characteristic ofuntuned eggs: critical period, retarded embryonic growth and poor albumen utilization. Br. Poult. Sci. 30: 253-263.

Suyatno, 1999. Kultur In Vitro Embrio Ayam Dari Ovum Fertil. Thesis. Program Studi Bioteknologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

_______, 2001. Penyempurnaan Mesin Tetas Konvensional Dengan Penambahan Beberapa Komponen Untuk Otomatisasi Pemuatan Telur. Laporan Penelitian DPP. Universitas Muhammadiyah Malang.

Tri Yuwanta, 1983. Bebarapa Metode Praktis Penetasan Telur. Dirjen DIKTI Depdikbud. Jakarta.

Tullett, S.G., 1990. Science and the art of incubation. Pult. Sci. 69 : 1-15

Tullett, S.G. and D.C. Deeming, 1982. The relationship between eggshell porosity and axygen consumption of the embryo in he domistic fowl. Comp. Biochem. Physiol. 72A : 529-533.

Tullett, S.G. and F.G. Burton, 1987. Effect of two gas mixtures on growth of the domestic fowl embryo from days 14 through 17 of incubation. J. Exp. Zool. Suppl. 1 : 347-350

Willson, H.R., 1991. Interrelationships of egg size, chick size, posthatching growth and hatchability. World,s Poult. Sci. J. 47 : 5-20.