Web viewLalat buah Drosophila merupakan serangga Diptera. ... Gambar 1. Siklus Hidup Drosophila...

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Pustaka Lalat buah Drosophila merupakan serangga Diptera. Lalat dewasa umumnya dimorfisme. Lalat jantan dan betina menunjukkan morfologi yang berbeda, dilihat dari karakter seksual primer dan sekundernya. Lalat ini sering dijadikan objek penelitian dalam penelitian genetika. Dengan kata lain, siklus hidupnya yang sederhana berkontribusi besar dan penelitian genetika. Salah satu spesies yang sering dimati adalah Drosophila melanogaster. Siklus hidup Drosophila melanogaster relatif singkat, hanya sekitar 12 hari dalam temperatur ruangan (25 o C). Temperatur yang dingin akan membuat siklusnya menjadi lambat. Siklus hidup lalat ini terdiri dari telur, larva, pupa, dan imago (dewasa).

Transcript of Web viewLalat buah Drosophila merupakan serangga Diptera. ... Gambar 1. Siklus Hidup Drosophila...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka

Lalat buah Drosophila merupakan serangga Diptera. Lalat dewasa

umumnya dimorfisme. Lalat jantan dan betina menunjukkan morfologi yang

berbeda, dilihat dari karakter seksual primer dan sekundernya. Lalat ini sering

dijadikan objek penelitian dalam penelitian genetika. Dengan kata lain, siklus

hidupnya yang sederhana berkontribusi besar dan penelitian genetika. Salah

satu spesies yang sering dimati adalah Drosophila melanogaster.

Siklus hidup Drosophila melanogaster relatif singkat, hanya sekitar

12 hari dalam temperatur ruangan (25oC). Temperatur yang dingin akan

membuat siklusnya menjadi lambat. Siklus hidup lalat ini terdiri dari telur,

larva, pupa, dan imago (dewasa).

Gambar 1. Siklus Hidup Drosophila melanogaster

Stadium larva terdiri dari tiga sub stadium yang disebut instar. Selama

stadium larva berlangsung, lalat buah belum dewasa dan secara konstan

mengonsumsi nutrien yang cukup untuk menjalani fase metamorphosis dari

pupa menjadi dewasa.

Jika larva siap untuk menjadi pupa, larva akan merangkak

menjauhkan diri dari medium nutrisi dan mendekati tempat yang dirasa

nyaman untuk menempelkan diri pada saat menjadi pupa yang biasanya akan

berwarna gelap. Fase metamorphosis dari belatung (Larva) menjadi lalat

dewasa terjadi di dalam pupa. Walaupun pupa ini berwarna gelap, tetapi

terlihat transparan, sehingga mudah untuk dilakukan pengamatan. Setelah fase

metamorphosis selesai, lalat dewasa akan keluar dari pupa.

Lalat yang baru keluar dari pupa tidak sepenuhnya dewasa, baru

setelah beberapa jam kemudian lalat ini menjadi lalat yang betul-betul dewasa.

Setelah 12 jam keluar dari pupa, lalat ini akan mencari pasangannya. Lalat

betina menyimpan lalat jantan di dalam tubuhnya sampai telur dapat

diproduksi. Lalat jantan dapat dibedakan dari lalat betina. Lalat jantan pada

kaki depannya terdapat sex comb.

Gambar.2 Perbadaan Lalat Jantan dan Lalat Betina

Berikut ini determinasi dari Drosophila sp.

Gambar. 3 Diagram Klasifikasi Drosophila

1.2 Tujuan

Melakukan pengamatan siklus hidup Drosophila sp.

Membedakan stadia telur-larva-pupa-imago dalam siklus hidup lalat

Drosophila sp.

Membuat kesimpulan tentang siklus hidup Drosophila sp.

Dapat mengdentifikasi spesies Drosophila berdasarkan sisir kelamin

pada individu jantan

1.3 Alat dan Bahan

Alat:

Botol kultur

Mikroskop

Lup

Kuas kecil

Botol etersiasi

Cawan petri

Jarum

Bahan:

Medium APRG (Agar-Pisang-Ragi-Gula merah)

Drosophila liar kurang lebih 20 pasang

Eter

Kapas

1.4 Cara Kerja

A. Pengamatan Siklus Hidup Drosophila sp.

B. Determinasi spesies Drosophila

1 Medium kultur yang telah dibuat dimasukkan ke dalam botol kultur, ditunggu sampai medium tersebut kering

2 Lalat Drosophila hasil tangkapan dimasukkan ke dalam botol kultur yang telag diisi medium

3Perubahan yang terjadi pada medium diamati, dan dicatatlah saat terjadinya telur, larva, pupa, dan imago.Pengamatan dilakukan 4-6 sekali

4 Waktu dari telur pertama diletakkan sampai pupa berwarna kecoklatan dihitung

1 botol kultur disentakkan pelan-pelan pada styrofoam agar lalat yang ada dalam ruangan botol sebelah atas akan jatuh ke bawah

2sumbatnya dibuka, botol eterisasi dipertautkan di hadapan mulut botol biakkan tersebut. Kedua botol diarahkan dengan mulut saling berhadapan ke arah datangnya cahaya (Drosophila bersifa fototaksis positif) dengan memegang kedua botol itu pada tempat pertautan dengan tangan kiri

3 kultur diputar pelahan-lahan untuk merangsang agar lalat berpindah ke botol eterisasi

4 Apabila sejumlah Drosophila telah masuk ke dalam botol eterisasi, Kedua botol tersebut disumbat dengan cepat tetapi hati-hati

5 Beberapa tetes eter diteteskan pada lubang yang berisi kapas pada botol eterisas, jangan sampai eter menetes pada dasar botol, Dibiarkan beberapa saat sampai semua lalat pingsan

6 Lalat yang sudah pingsan, dipindahkan ke dalam petridisk, dipilih individu jantan saja

7 Sisir kelamin (sex comb) yang terdapat pada kaki depan jantan diamati, kemudian dijadikan preparat

BAB II

ISI

2.1 Hasil Pengamatan

Tabel. 1 Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila sp. Eneng Siti Fauziah

Tanggal Waktu Stadium Perkembangan Keterangan

24 Feb 2010 17.00 Imago (Parental) Jumlah lalat yang hidup

adalah 16 ekor, dan lalat

yang mati 20 ekor

23.00 Imago (Parental) Jumlah lalat yang hidup

adalah 16 ekor

25 Feb 2010 05.00 Imago (Parental) Jumlah lalat yang hidup

adalah 16 ekor

11.00 Telur Terdapat ± 10 telur dan

jumlah parental yang

masih hidup adalah 16

ekor

17.00 Telur Terdapat ± 21 telur dan

jumlah parental yang

masih hidup adalah 15

ekor

23.00 Telur Telur semakin banyak

tetapi tidak dapat

dipastikan jumlahnya

karena medium terkoyak.

26 Feb 2010 05.00 Telur Telur semakin banyak

11.00 Telur ± 40 telur berada di

medium

17.00 Telur Jumlah parental 15 ekor

dan telur tersebar di

medium dan dinding botol

23.00 Telur Jumlah parental 15 ekor

dan telur tersebar di

medium dan dinding botol

27 Feb 2010

28 Feb 2010

05.00 Telur Jumlah parental 15 ekor

dan telur tersebar di

medium dan dinding botol

11.00 Telur, Larva Instar I Jumlah parental 15 ekor

dan telur tersebar di

medium dan dinding botol

17.00 Telur, Larva Instar II Jumlah telur semakin

banyak, parental tinggal 15

ekor, dan terdapat 3 larva

instar II

23.00 Telur, Larva Instar II Jumlah telur semakin

banyak, parental tinggal 15

ekor, dan terdapat 7 larva

instar II

05.00 Telur, Larva Instar III Jumlah telur semakin

banyak, parental tinggal 15

ekor, dan terdapat ± 6 larva

instar III

11.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 6, jumlah

telur tidak dapat

diperkirakan, larva > 15,

dan terdapat 3 pupa

17.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 6, telur

tidak dapat diperkirakan

jumlahnya, larva < 10, dan

6 pupa

23.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 6, telur

tidak dapat diperkirakan

jumlahnya, larva < 10, dan

7 pupa

1 Maret 2010

2 Maret 2010

05.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 6, telur

tidak dapat diperkirakan

jumlahnya, larva instar III

< 5, dan 15 pupa

11.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 6 ekor, ada

25 pupa, ± 2 larva instar I,

± larva instar II, ± 5 larva

instar III, jumlah telur

tidak dapat diperkirakan

17.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 5, jumlah

pupa > 25, masih terdapat

larva instar I, II, III

23.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 5, jumlah

pupa > 25, masih terdapat

larva instar I, II, III

05.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 5, jumlah

pupa > 30, masih terdapat

larva instar I, II, III

11.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 5, jumlah

pupa > 30, masih terdapat

larva instar I, II, III

17.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 5, jumlah

pupa > 30, masih terdapat

larva instar I, II, III

23.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 5, jumlah

pupa > 30, masih terdapat

larva instar I, II, III

3 Maret 2010 05.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 5, jumlah

pupa > 30, masih terdapat

larva instar I, II, III

11.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 4, jumlah

pupa > 30, masih terdapat

larva instar I, II, III

17.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 4, jumlah

pupa > 30, masih terdapat

larva instar II, III

23.00 Telur, Larva, Pupa I Jumlah parental 4, jumlah

pupa > 30, masih terdapat

larva instar II, III

4 Maret 2010 05.00 Larva, Pupa I, Pupa II Jumlah parental 4, jumlah

pupa > 30

11.00 Larva, Pupa I, Pupa II Jumlah parental 4, jumlah

pupa > 30

17.00 Larva, Pupa, Imago 7 pupa II menetas

23.00 Larva, Pupa, Imago Masih terdapat larva dan

pupu I dan II

5 Maret 2010 05.00 Larva, Pupa, Imago Total imago adalah 11

ekor, masih terdapat larva

dan pupu I dan II

11.00 Larva, Pupa, Imago Total imago adalah 14

ekor, masih terdapat larva

dan pupu I dan II, banyak

imago yang keluar dari

pupa mati

17.00 Larva, Pupa, Imago Total imago adalah 14

ekor, masih terdapat larva

dan pupu I dan II, banyak

imago yang keluar dari

pupa mati

23.00 Larva, Pupa, Imago Total imago adalah 14

ekor, masih terdapat larva

dan pupu I dan II, banyak

imago yang keluar dari

pupa mati

6 Maret 2010 05.00 Larva, Pupa, Imago Pupa II semakin banyak,

mash terdapat larva instar

Ket. Siklus Hidup = 8 hari

Tabel. 2 Hasil Determinasi Drosophila Eneng Siti Fauziah

Tabel. 3 Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila sp. Siti Hadijah

Tanggal Waktu Stadium

Perkembangan

24 Februari 2010 18:30 Awal pemasukan

Drosophila ke dalam

medium

25 Februari 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

-

Telur (5)

Telur (9)

Telur (11)

26 Februari 2010 07:00 Telur (14)

Sex comb

12:00

17:00

21:00

Telur (20)

Telur (41)

Larva (46)

27 Februari 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Larva (52)

Larva (63)

Larva (65)

Larva (68)

28 Februari 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Pupa (1)

Pupa (2)

Pupa (6)

Pupa (15)

1 Maret 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Pupa (24)

Pupa (28)

Pupa (32)

Pupa (38)

2 Maret 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Pupa (46)

Pupa (49)

Pupa (56)

Pupa (69)

3 Maret 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Pupa (145)

Pupa (167)

Imago (2)

Imago (3)

4 Maret 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Imago (6)

Imago (10)

Imago (10)

Imago (12)

5 Maret 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Imago (17)

Imago (17)

Imago (21)

Imago (25)

6 Maret 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Imago (28)

Imago (31)

Imago dan telur (n)

Imago dan telur (n)

7 Maret 2010

07:00

12:00

17:00

21:00

Imago dan telur (n)

Imago dan telur (n)

Imago dan telur (n)

Imago dan telur (n)

8 Maret 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Imago dan telur (n)

Imago dan telur (n)

Imago dan larva (n)

Imago dan larva (n)

9 Maret 2010 07:00

12:00

17:00

21:00

Imago dan larva (n)

Imago dan larva (n)

Imago dan larva (n)

Imago dan larva (n)

Ket. Siklus Hidup = 7 hari

Tabel. 4 Hasil Determinasi Drosophila Siti Hadijah

Tabel. 5 Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila sp. Mety Setiawati

Sex comb

No Tanggal Waktu Stadium Perkembangan

1. 24-02-2010 10.30 20 ekor Drosophila sp. Dimasukkanke dalam

medium

2. 25-02-2010 08.30 Telor sudah diletakkan, terlihat banyak telor

menempel di dinding-dinding tabung

3. 26-02-2010 08.30 Masih staium telur, tetapi telur berjumlah

lebih banyak daripada sebelumnya

4. 27-02-2010 08.30 Sudah memasuki satadium larva insar 1

5. 28-02-2010 12.00 Larva instar 1

6. 01-03-2010 12.00 Larva Instar 2 (Sudah seperti belatung)

7. 02-03-2010 08.30 Pupa berwarna kekuningan (induk masih

hidup)

8. 03-03-2010 08.30 Pupa berwarna kecoklatan (induk sudah

mati)

9. 04-03-2010 14.00 F1 sudah imago

10. 05-03-2010 08.30 Imago sudah banyak

Ket. Siklus hidup = 8 hari

Tabel. 6 Hasil Determinasi Drosophila Mety Setiawati

Tabel. 7 Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila sp. Fransiska

Sex comb

Tanggal Waktu Stadium perkembangan

20 Februari

2010

15.00

21.00

imago

imago

21 Februari

2010

03.00

09.00

15.00

21.00

imago

imago

imago + telur

imago + telur

22 Februari

2010

03.00

09.00

15.00

21.00

imago + telur

imago + telur

imago + telur + larva instar I

imago + larva instar I

23 Februari

2010

03.00

09.00

15.00

21.00

Larva instar I + Larva instar II

Larva instar I + Larva instar II

Larva instar II

Larva Instar II

24 Februari

2010

03.00

09.00

15.00

21.00

Larva instar II

Larva instar II + Larva instar III

Larva instar III

Larva instar III

25 Februari

2010

03.00

09.00

15.00

21.00

Larva instar III

Larva Instar III + awal pembentukan pupa

Larva instar III + awal pembentukan pupa + pupa

Larva instar III + awal pembentukan pupa + pupa

26 Februari

2010

03.00

09.00

15.00

21.00

Awal pembentukan pupa +pupa

Pupa

Pupa

Pupa

27 Februari

2010

03.00

09.00

Pupa

Pupa

15.00

21.00

Pupa

Pupa

28 Februari

2010

03.00

09.00

15.00

21.00

Pupa

Pupa

Pupa

Pupa

1 Maret 2010 03.00

09.00

15.00

21.00

Pupa

Pupa

Pupa

Pupa

2 Maret 2010 03.00

09.00

15.00

21.00

Pupa

Pupa

Pupa

Pupa

3 Maret 2010 03.00

09.00

15.00

21.00

Pupa

Pupa

Pupa

Pupa

4 maret 2010 03.00

09.00

15.00

21.00

Pupa

Pupa

Pupa

Pupa

5 Maret 2009 03.00

09.00

15.00

21.00

Pupa

Pupa

Pupa

Pupa

6 Maret 2009 03.00

09.00

15.00

21.00

Pupa

Pupa

Pupa

Pupa

7 Maret 2009 03.00 Pupa

09.00

15.00

21.00

Pupa + Imago

Pupa + Imago

Imago

8 Maret 2009 03.00

09.00

15.00

21.00

imago

Imago

Imago

Imago

Ket. Siklus Hidup = 10 hari

Tabel. 8 Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila sp. Rizka Maulia

Pukul (WIB)

Hari 10. 00 16.00 22.00 04.00

Kamis Lalat yang diteliti yaitu 15 betina dan 4 jantan

_ _ _

Jum’at Telur Telur Telur (semakin banyak)

Telur

Sabtu Telur Telur berubah menjadi larva Instar 1, ukurannya lebih lonjong dengan warna hitam dibagian mulut

Instar 1 Instar 1 (semakin banyak)

Minggu Instar 2,

ukurannya lebih

panjang dan

mulai bergerak -

gerak ke media

(makanan).

Instar 2 Instar 2

(semakin

banyak)

Instar 3,

ukurannya lebih

panjang lagi dan

lebih besar dari

instar 2 dan

bersifat motil

Senin Instar 3, Instar 3

Bergerak

merayap ke

medium

makanan

kemudian

lebih sering

berdiam di

tempat kering

(permukaan

kaca) lalu

berhenti

bergerak.

Prepupa,

Bagian –

bagian tubuh

dapat

dibedakan

lebih jelas,

yaitu

Terdapat dua

antena pada

kepala dan

dua kaki.

Prepupa

Selasa Prepupa Prepupa

(semakin

banyak)

Prepupa Pupa,

tubuhnya

memendek namun

lebih besar dari

prepupa dan

warna tubuhnya

kuning

kecoklatan. Ruas

tubuh, kepala,

antena, dan kaki

semakin jelas

dibedakan.

Rabu Pupa.

Menempel dan

diam di

permukaan

kering seperti

permukaan kaca

dan sponge

penutup

Pupa Pupa Pupa

(semakin banyak)

Kamis Pupa Pupa

(jumlahnya

bertambah

lagi hingga

mencapai 65

pupa)

Pupa Pupa

Jum’at Pupa berubah

warna menjadi

lebih gelap,

coklat

kehitaman

Pupa,

Dengan

warna coklat

kehitaman

Pupa Pupa

-coklat kehitaman

- semakin banyak

Sabtu Pupa Pupa menetas

menjadi

lalat,yaitu 4

buah betina

dan 2 buah

jantan

Lalat,

4 buah betina

dan 2 buah

jantan

Lalat,

jumlahnya

menjadi 8 buah,

Minggu Lalat Lalat,

Jumlahnya

menjadi 30

Imago,

- Jumlahnya

30

- Ukuranny

a lebih

Imago,

Jumlahnya ± 40

buah,yaitu 37

betina dan 3

jantan

besar

Ket. Siklus Hidup: 9 hari

2.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, kunci determinasi yang digunakan

untuk mengetahui spesies Drosophila yang diamati adalah sebagai berikut.

1b. Hewan jantan dan betina umumnya berukuran kurang dari 3 mm,

berwarna cokelat atau cokelat tua. Hewan jantan mempunyai sisir

kelamin yang terdiri dari paling sedikit satu duri yang hitam dan lebih

tebal daripada bristle biasa …...............Anak marga saphophora……7

7b. Sisir kelamin terdiri dari banyak dur.……………………………..………8

8b.Sisir kelamin tersusun menurut panjang tarsus , lekuk kelamin umumnya

memiliki satu buah duri yang besar……………………………………...9

9b.Sisir kelamin terdiri dari satu kelompok duri……………………..……...10

10a.Sisir kelamin terdiri dari 7-20 duri………………..…….. D.melanogaster

Hasil identifakasi sisir kelamin : Jumlah sisir 9 Drosophila melanogaster

Dari hasil pengamatan setiap anggota kelompok, rata-rata siklus hidup

(dari mulai peletakkan telur pertama sampai pupa berwarna kecoklatan) ada

yang 7 hari, 8 hari, sampai 11 hari.Walaupun setelah diidentifikasi ternyata

Drosophila tersebut merupakan spesies yang sama yaitu Drosophila

melanogaster tetapi siklus hidupnya berbeda-beda, Mungkin hal ini

disebabkan karena tempat pengambilan parental berbeda-beda, serta tempat

penyimpanan tabung kultur setiap anggota juga berbeda-beda sehingga

menyebabkan terjadinya perbedaan suhu lingkungan dimana Kondisi ideal

yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan

mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah

atau sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus

hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu

30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril. Selain itu, Intensitas cahaya dan

cara pemeliharaan juga menentukkan laju siklus hidup dari Drosophila

melanogaster tersebut yakni Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya

remang-remang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama

berada di tempat yang gelap.

BAB III

KESIMPULAN

Pada dasarnya spesies yang diidentifikasi merupakan spesies yang sama

yaitu Drosophila melanogaster. Akan tetapi dari pengamatan yang dilakukan oleh

masing-masing anggota kelompok, didapatkan siklus hidup yang berbeda. Hal ini

disebabkan oleh suhu dan kondisi lingkungan tempat penyimpanan tabung kultur.

Rata-rata siklus hidupnya yaitu sekitar 7-8 hari.

Pada pengamatan sisir kelamin yang dilakukan di Laboraturium, diketahui

bahwa semua anggota kelompok mendapatkan identifikasi spesies yang sama

yaitu Drosophila melanogaster, ini didasarkan dari sisir kelamin yang terdapat

pada tarsusnya. Sisir kelamin pada Drosophila melanogaster yang sudah dihitung

rata-rata berjumlah 7-11 sisir.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. - . Life Cycle of Drosophila Melanogaster. Online]. Tersedia:

http://www.microbiologyprocedure.com/genetics/genetically-

important-organisms/life-cycle-of-drosophila-melanogaster.htm

Neo SCL. - . The Drosophila life cycle. [Online]. Tersedia:

http://neosci.com/demos/10-1201_AP%20Lab%207/Presentation_2.ht

ml

Neo SCL. - . Larva. [Online]. Tersedia: http://neosci.com/demos/10-1201_AP

%20Lab%207/Presentation_3.html

Neo SCL. - . Pupa and Metamorphism. [Online]. Tersedia:

http://neosci.com/demos/10-1201_AP%20Lab%207/Presentation_4.ht

ml

Neo SCL. - . Emergence of New Adults. [Online]. Tersedia:

http://neosci.com/demos/10-1201_AP%20Lab%207/Presentation_5.ht

ml

RPM. 2008. Paraphyly in Drosophila. [Online]. Tersedia:

http://scienceblogs.com/evolgen/2008/02/phylogeny_friday_1_february

_20.php

W. H. Freeman and Company. 2000. Sex chromosomes and sex-linked

inheritance. [Online]. Tersedia:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=iga&part=A222

Laporan Praktikum

SIKLUS HIDUP DAN DETERMINASI Drosophila sp.

Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah

Genetika

Semester VI

disusun oleh :

KELOMPOK 8

Eneng Siti Fauziah (0706739)*

Fransiska (0606388)

Mety Setiawati (0700854)

Rizka Maulia (0706703)

Sari Rahma Tika (0706580)

Siti Hadijah (0705137)

Kelas B

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAMUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG2010

Lampiran

Gb. 1 Pemilihan lalat buah (15 betina dan 4 jantan)

Gb. 2 Terbentuknya telur pada hari ke 2 pengamatan

Gb. 3 Terbentuknya larva instar 1 dan 2 pada hari ke- 4 pengamatan

Gb. 4 Terbentuknya larva Instar 3 dan Prepupa pad ahari ke- 5 pengamatan

Gb. 5 Terbentuknya Pupa pada hari ke- 6 pengamatan

Gb. 6 Terbentuknya lalat pada hari ke – 10

Gb. 7 Kaki depan Drosophila melanogaster jantan

Gb. 8 Sex Comb dari Kaki depan Drosophila melanogaster jantan

Sex Comb,

9 sisir kelamin

Claw